Narasi Cahaya Kearifan Lokal Dalam Film Sang Pencerah Karya

Dyah Gayatri Puspitasari, Setiawan Sabana, Hafi z Azis Ahmad Institut Teknologi (ITB) Jalan Ganesha 10 Bandung

ABSTRACT

Narrative is an important element in fi lm. Its sequence has certain logic related to the meaning of fi lm story. A fi lm is the work of a director, its events sequence has accommodated certain message or in- tention of the director. The study of Sang Pencerah by Hanung Bramantyo applies the text visual nara- tive analysis using narrative theory of Genett e and semiotics of Peirce as supporting theory. The result of the analyses fi nds out that Sang Pencerah is a fi lm structure in three chapters with linier patt ern. The light aspect correlated with the meaning of enlightment seems to be used as the binding factor of the main story. By analysing various visual signs it is found that the enlightment idea (pencerahan) in the fi lm is the western rationality of modernism versus . It is a rationality which manifests hospitality and local wisdom as a strong identity which balances the modernity.

Keywords: narrative, fi lm, light, message, modernism

ABSTRAK

Narasi merupakan unsur penting dalam fi lm. Urutannya mengandung logika tertentu yang berkaitan dengan makna cerita fi lm. Film dapat dikatakan sebagai narasi yang merep- resentasikan realitas. Namun karena fi lm merupakan gubahan sutradara, maka urutan peris- tiwa itu tentunya sudah dibubuhi pesan atau niatan tertentu sutradara. Dengan mengambil fi lm Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo sebagai studi kasus, dilakukan identifi kasi pesan dan makna yang termuat di dalam fi lm tersebut. Kajian ini menggunakan metode analisis teks visual naratif dengan teori narasi Genett e dan semiotika Peirce sebagai pembantu. Dari hasil analisis struktur narasiditemukan bahwa Sang Pencerah merupakan fi lm alur tiga babak dengan pola linier. Aspek cahaya yang dikorelasikan dengan makna pencerahan, tampak dimanfaat- kan sebagai pengikat rangkaian inti cerita. Melalui analisis berbagai penanda visual selanjutnya ditemukan bahwa gagasan pembaharuan (pencerahan) yang diketengahkan sutradara dalam fi lm ini merupakanrasionalitas modernisme Barat versus Ahmad Dahlan. Sebuah rasionalitas yang mengejawantahkan kesantunan dan kearifan lokal sebagai keutuhan jati diri pengimbang kebaharuan.

Kata kunci: narasi, fi lm, cahaya, pesan, modernisme Panggung Vol. 26 No. 4, Desember 2016 365

PENDAHULUAN Pencerah dikonstruksi?; (2) bagaimanakah Narasi merupakan unsur penting dalam urutan peristiwa tersebut berelasi dengan fi lm. Setiap cerita apapun bentuknya dan aspek tematiknya? Untuk mengurai per- seberapapun pendeknya pasti mengandung masalahan ini akan digunakan metode unsur narasi. Hal ini seperti yang ditegas- analisis teks visual, teori semiotika serta be- kan Himawan Pratista, bahwa tanpa narasi, berapa teori fi lm sebagaimana akan dij elas- sebuah cerita dalam fi lm tidak akan pernah kan pada subbab berikut. ada (2008: 33). Ketika seorang sutradara mengurutkan METODE peristiwa dalam narasi fi lm tentunya bukan Dalam Narrative Discourse, Genett e menge- sesuatu yang begitu saja, melainkan berupa mukakan tiga buah konsep narasi. Pertama, struktur alur yang terencana. Urutannya narasi dikatakan sebagai pernyataan naratif mengandung suatu logika tertentu yang (narrative statement), wacana oral atau tertu- berkaitan dengan makna cerita fi lm. Dengan lis yang tugasnya menceritakan peristiwa demikian narasi menjadi elemen penting- atau rangkaian peristiwa. Kedua, narasi yang membantu pemahaman keseluruhan adalah urutan-urutan peristiwa (succession cerita sebuah fi lm. of events), nyata maupun fi ktif, yang meru- Dalam banyak hal, fi lm dapat dikatakan pakan subjek dari sebuah wacana, dan pada sebagai narasi kehidupan. Apa yang ada beberapa relasi hubungan, oposisi, repetisi, dalam kehidupan digambarkan secara dsb. Dan ketiga, narasi dikatakan sebagai berurutan dalam fi lm. Oleh Andre Basin, peristiwa, akan tetapi bukan yang dicerita- fi lm bahkan dikatakan sebagai ‘an art of re- kan kembali, melainkan peristiwa di mana ality’(1967: 9), sebagai sebuah seni menata seseorang menceritakan sesuatu (1995: 25). berbagai peristiwa ke dalam suatu alur Fondasi teoretik oleh Genett e demikian, yang mampu merepresentasikan realitas. diposisikan sebagai basis analisis dalam Namun karena fi lm merupakan gubahan upaya mengidentifi kasi bagaimana urutan- sutradara, maka urutan-urutan peristiwa urutan peristiwa dalam fi lm Sang Pencerah itu tentunya sudah dibubuhi pesan atau ni- dikonstruksi. atan tertentu sutradara. Sedangkan pada tingkatan telaah relasi Sang Pencerah adalah fi lm hasil karya urutan peristiwa tersebut dengan aspek sutradara Hanung Bramantyo. Hal ini ber- tematiknya, digunakan teori semiotika arti sebagai sebuah cerita, fi lm ini tentunya Charles Sanders Peirce sebagai pembantu. memiliki pesan atau niatan tertentu sutrada- Hal ini merujuk pada pernyataan Peter ra. Dikarenakan fi lm merupakan suatu me- Wollen yang dikutip James Monaco, bahwa dia narasi visual, maka tentunya pesan dan makna fi lm dapat dipahami melalui isyarat- makna tersebut dapat ditemukan melalui isyarat sinematik dengan meminjam trikho- urutan peristiwa visualnya. Pertanyaannya tomi Peirce, yakni: ikon, indeks, simbol. sekarang adalah, bagaimana itu dapat dite- Ikon merupakan sebuah isyarat (tanda) mukan? Untuk menjawab pertanyaan ini dimana penunjuk (penanda) menggambar- maka perlu ditelisik terlebih dahulu jenis kan apa yang ditunjuk (petanda) berdasar alur serta relasi dengan aspek tematik yang kemiripan/kesamaannya. Sedangkan in- dibangun dalam fi lm. deks merupakan isyarat (tanda) pengukur Bertitik tolak dari asumsi demikian me- kualitas, bukan karena identik, melainkan munculkan beberapa pertanyaan yang bisa karena hubungan yang erat dengannya. dirumuskan sebagai bahan analisis, yakni Dalam sinema, indeks dimaknai sebagai pe- (1) bagaimana urutan peristiwa fi lm Sang Puspitasari, Sabana, dan Ahmad: Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah 366 nyampai pengertian semacam denotasi ke- Masjid Besar Kauman: Cholil Kama- tiga yang mengarah langsung ke konotasi, ludiningrat. Akibatnya, terjadi ketegangan dan yang tidak mungkin bisa dipahami tan- dan berbagai konfl ik. Dahlan, misalnya, pa dimensi konotasi. Simbol adalah suatu berkhotbah mengkritik praktik-praktik isyarat (tanda) dimana hubungan penanda takhayul, mistik, klenik, ritual sesajian, sam- dan petanda berdasar konvensi yang ada pai dengan kebiasaan tahlilan. Semua ini dalam masyarakat (Monaco, 2000: 164-165). ia anggap tidak rasional, bahkan musyrik. Dahlan juga mengusulkan pergeseran arah kiblat berdasarkan kompas, mengajarkan HASIL DAN PEMBAHASAN agama dengan lantunan biola, berpakaian Seperti yang telah diuraikan sebelum- jas/blankon, serta mengubah ruang belajar nya, keutamaan analisisdalam penelitian lesehan pesantren menjadi ruang kelas de- ini mengacu pada analisis teks visualpada ngan meja dan kursi. Cara pandang Dahlan struktur naratif fi lm. Dari pola struktur alur dan perilakunya sedemikian segera diang- yang teridentifi kasi, analisis akan berlanjut gap menyimpang. Dahlan dianggap sebagai pada penggalian pesan dan makna yang ter- kyai kafi r. Kerusuhan demi kerusuhan pun bentuk dalam relasi struktur narasi tersebut terjadi, hingga Langgar Kidoel tempat Dah- dengan aspek tematiknya. Berikut uraian lan shalat dan mengajarkan agama kepada dari analisis tersebut. santri-santri muda pun dihancurkan massa sekampung yang berpihak pada kebiasaan Fakta Tekstual Film Sang Pencerah lama. Namun, Dahlan tidak mundur. Lang- Film Sang Pencerah mengisahkan tokoh gar Kidoel dibangun kembali, dan ia terus K.H Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Is- saja berjuang. Lambat laun, sebagian ma- lam di Indonesia. Kisah ini syarakat mulai mendukung Ahmad Dahlan. dilatarbelakangi kondisi masyarakat Yog- Dahlan kemudian bergabung dengan Budi yakarta yang miskin, sengsara, dan kacau Utomo, dan mendirikan organisasi Muham- akibat penjajahan Belanda dan penguasa madiyah. Muhammadiyah memiliki banyak lokal yang tamak. Kesengsaraan hidup yang pengikutnya. Di samping menyiarkan Is- luar biasa menyebabkan mereka terjebak lam, organisasi ini juga menangani bidang dalam praktik-praktik takhayul, mistik, dan pendidikan, kesehatan, dan bidang-bidang perilaku lain yang tidak rasional. Mereka sosial lain, dalam rangka membawa umat ke pun mempraktikkan agama dengan cara- sebuah situasi pencerahan. cara di luar keagamaan itu sendiri. Dalam situasi itulah Ahmad Dahlan, yang nama Struktur Alur dan Fungsi Cerita kecilnya Muhammad Darwisy, dilahirkan. Berdasar fakta tekstual sedemikian, Dari sini, narasi fi lm kemudian bergerak maka tampak bahwa Sang Pencerah meru- menyoroti perkembangan perilaku Dahlan pakan fi lm dengan struktur Hollywood kla- yang menyimpang dari kebiasaan. sik, yaitu sebagai struktur alur tiga babak Pada usia 15 tahun, Darwisy meminta dengan pola linier (Pratista, 2008: 46-47). izin orang tuanya diberangkatkan ke Mek- Urutan penceritaan berjalan sesuai dengan kah untuk mendalami agama Islam. Di sana urutan aksi peristiwa tanpa adanya inte- ia mendapat nama sebagai Ahmad Dahlan. rupsi waktu yang signifi kan. Semua peris- Sekembalinya dari Mekkah, cara pandang- tiwa dirangkai secara kronologis dari awal nya terhadap agama menjadi sangat ber- hingga akhir. Secara garis besar struktur beda dengan masyarakat lingkungannya naratif demikian dapat dibagi menjadi tiga yang begitu fanatik dengan ajaran Imam bagian peristiwa penting, yakni: peristiwa Panggung Vol. 26 No. 4, Desember 2016 367

babak I babak II babak III ting), fi lm menghadirkan 1868 Persiapan Konfrontasi Resolusi 1912 (01’18’’ ) ( 89’26’’ ) ( 23’06’’ ) ruang dan waktu cerita (realitas riil) dalam ru- KELAHIRAN & REMAJA DEWASA MASA ANAK- - Pendirian ang dan waktu penceri- - Pulang dari Mekkah ANAK - Mengikuti ritual Muhammadiyah sesajen di -Menikah - Imam Masjid taan (realitas penceritaan). - Diangkat menjadi khotib - Kelahiran makam Besar salah Mesjid Besar - Ritual tedak - Mencuri sesajen paham Waktu cerita sebagai wak- - Mengubah arah kiblat siten (bayi - Berangkat ke - Muhammadiyah - Langgar Kidul injak tanah) Mekkah resmi berdiri dihancurkan masa tu penanda, dan waktu - Mengikuti - Naik haji dan - Langgar Kidul dibangun pengajian pendalaman Islam di kembali penceritaan sebagai waktu Mekkah - Bergabung dengan Budi Utomo petanda. Waktu pencerita- - Mengajar di sekolah Government an dapat berkaitan dengan - Mendirikan Madrasah dua pemahaman. Pertama, Gambar 1 waktu sebagai durasi, yai- struktur alur dan plot point fi lm Sang Pencerah tu waktu yang digunakan Sumber: dikonstruksi oleh penulis (2016) untuk menceritakan peris- tiwa. Kedua, waktu yang saat kelahiran, peristiwa ketika remaja, dan digunakan sebagai latar waktu. peristiwa ketika dewasa. Tiap bagian peris- Ruang dan waktu cerita fi lm Sang tiwa ini memiliki kumpulan inti cerita (plot Pencerah adalah fenomena kehidupan be- point) dan perannya masing-masing dalam ragama masyarakat pada paruh keseluruhan alur cerita. akhir abad ke-19. Dimulai dari kelahiran Ah- Pada Gambar 1. tampak bahwa peris- mad Dahlan tahun 1868 hingga berdirinya tiwa kelahiran menjadi fungsi cerita per- Muhammadiyah pada tahun 1912. Rentang mulaan/persiapan) di babak I, dengan plot waktu empat puluh empat tahun ini diha- point kelahiran sampai dengan mengikuti dirkan dalam ruang dan waktu penceritaan pengajian. Babak ini berdurasi 1 menit 18 selama kurang lebih 120 menit. Dalam Time detik. Pada babak II, peristiwa ketika remaja and Narrative (1983) Paul Riceour menyebut dan dewasa berfungsi sebagai tahap perte- waktu ini sebagai waktu narasi (narrative ngahan/konfrontasi. Babak ini berdurasi 89 time), yakni hubungan antara waktu peris- menit 26 detik, mulai dari plot point Ahmad tiwa dan waktu di dalam narasi, yang dapat Dahlan remaja mengikuti ritual sesajen di dilihat dari panjang teks. Adapun pengha- pemakaman, hingga Ahmad Dahlan dewasa diran waktu narasi ini diketengahkan dalam mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Dinniyah. struktur alur dan tatanan plot seperti yang Sedangkan pada babak III, plot point Ahmad telah dipaparkan pada Gambar 1. Dahlan dewasa mendirikan Muhammadi- Untuk menemukan pesan dalam urutan yah hingga Muhammadiyah diresmikan, di- peristiwa visualnya, maka berikut akan diu- fungsikan sebagai tahap penutup/resolusi. rai analisis plot pada tiap bagian peristiwa Babak ini diketengahkan dalam durasi 23 penting dalam fi lm. Namun mengingat ke- menit 6 detik.Dengan demikian keseluruhan terbatasan pembahasan dalam makalah ini, alur ketiga babak ini berdurasi kurang lebih maka penulis hanya akan mengetengahkan 120 menit. Rangkaian-rangkaian plot point analisis beberapa scene saja yang dianggap ini merupakan fungsi kardinal yang saling penting. berelasi dan membentuk keutuhan pesan dan makna cerita. Babak Persiapan: Peristiwa Kelahiran Gambar 2 merupakan rangkaian scene Relasi Alur dengan Ruang dan Waktu babak permulaan yang mengetengahkan a- Dilihat dari aspek ruang dan waktu (set- degan prosesi kelahiran sampai dengan upa- Puspitasari, Sabana, dan Ahmad: Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah 368

(2a) (2b) (2c)

(2d) (2e) (2f)

Gambar 2 (a,b,c,d,e,f): prosesi kelahiran dan ritual tidak siten. Sumber: fi lm Sang Pencerah, didokumentasioleh penulis (2016) cara (selametan) tidak sitenyang dilaksanakan pun spiritual. Sedangkan cahaya terang dalam tradisi (upacara) yang berbau mistik. pada raut wajah si bayi adalah indeks dari Mencermati tata properti ruang, kostum, suatu pencerahan yang akan mengentaskan perangkat upacara, sesajen, dan kerumunan latar kegelapan – sebagai latar sosial - yang kerabat, menjadi penanda bahwa keluarga menyelimuti saat itu. Scene berikutnya beru- Ahmad Dahlan termasuk sebagai keluarga pa close-up shot cahaya pada ekspresi tangis Jawa dari kalangan yang berkecukupan dan lantang sosok Dahlan bayi. Pencahayaan ini terpandang untuk ukur-an masyarakat saat merupakan indeks jiwa pemberontak Dah- itu. Sett ing dihadirkan di dalam rumah, se- lan yang ingin keluar dari logika zaman bagai penanda bahwa ruang privat keluarga itu. Pada scene ini tampak tangan kerabat Ahmad Dahlan berada dalam ruang budaya yang menyentuh kepala si bayi. Tangan ini Jawa. dapat dimaknai sebagai indeks dari suatu Terkait dengan penataan cahaya, pada pengharapan umat menuju cahaya terang scene 2a dan 2c tampak cahaya diarahkan (pencerahan) sebagaimana yang dipancar- terutama pada raut wajah si bayi. Raut wajah kan sosok Dahlan bayi. bayi menjadi bersinar di tengah latar penca- Hal yang menarik, rangkaian scene ini di- hayaan redup yang berangsur pekat pada hadirkan sesaat sebelum judul Sang Pencerah keseluruhan frame.Visualisasi ini tampaknya ditampilkan (scene 2d). Hal ini menandakan bukan sekedar gambaran suasana malam bahwa sutradara menganggap penting mo- hari sebagi waktu nyata (sesuai sejarah) te- men ini. Momen kelahiran dij adikan pengi- patnya Ahmad Dahlan dilahirkan. Dari per- rim pesan bahwa kelahiran Ahmad Dahlan spektif semiotika Peirce, sosok bayi adalah bayi sebagai penanda proses awal lahirnya ikon, dan cahaya latar redup berangsur pe- pencerahan. Dan secara keseluruhan, ruang kat sedemikan adalah indeks dari kehidupan dan waktu yang diketengahkan pada mo- masyarakat Yogyakarta saat itu yang miskin, men ini menandakan bahwa ruang privat menderita, baik secara sosial, budaya, mau- keluarga Ahmad Dahlan berada dalam ru- Panggung Vol. 26 No. 4, Desember 2016 369 ang budaya Jawa masa lampau (paruh akhir para petinggi ulama, dan massa yang mem- abad ke-19), sebagai ruang kehidupan yang bawa berbagai sesajen untuk ritual tersebut. sarat dengan berbagai upacara (tradisi) yang Pada scene 3b, tampak sosok Darwis yang bernuansa takhayul, dan mistik. gelisah ketika mengikuti ritual tersebut. Vi- Dengan demikian, kendati hanya berdu- sualisasi ini adalah indeks dari cara berpikir rasi 1 menit 18 detik, namun babak ini men- dan sikap Darwis yang berbeda terhadap re- jadi momen paling kritis dalam keseluruhan alitas cara pandang masyarakat sekitarnya. cerita, karena dari sinilah segalanya bermu- Baginya itu semua tidak masuk akal, dan la. Pada momen ini tampak sutradara telah ia lebih memilih mencuri sesajen itu untuk menentukan aturan permainan fi lm, bahwa dibagikan kepada rakyat kecil yang mende- kehidupan masyarakat saat itu dikatakan se- rita kelaparan (scene 3c). Sedangkan pada bagai masa kegelapan, dan Ahmad Dahlan scene 3d, tampak Darwis yang sedang me- bayi adalah Sang Tokoh yang akan membawa nolak ajakan kawannya untuk mengikuti kehidupan masyarakat ke masa pencerahan. ritual mandi besar di sungai, yang dianggap Momen kelahiran Ahmad Dahlan adalah mo- sebagai salah satu keabsahan ibadah puasa men kelahiran pencerahan. di bulan Ramadhan. Akhirnya Darwis pun mandi di sungai itu, namun lebih dengan Babak Konfrontasi: peristiwa ketika remaja pertimbangan untuk bersiap-siap berkun- dan dewasa jung ke rumah Siti Walidah, sepupu yang Pada Gambar 3 tampak rangkaian scene menjadi tambatan hatinya. Adegan selan- pada babak pertengahan, yakni peristiwa jutnya adalah peristiwa ketika Darwis yang Ahmad Dahlan ketika remaja (Muhammad akan berangkat ke Mekkah (scene 3e, 3f). Darwis). Scene 3a dan 3b mengetengahkan Sett ing dihadirkan dengan tata suasana se- adegan ritual tahlilan dan sesajen yang di- tasiun kereta api Lempuyang di tahun 1883. lakukan para ulama di pemakaman leluhur. Tampak kerabat Darwis berkumpul dengan Tampak sett ing ditata di ruang publik yang arakan musik hadroh yang mengiringi keper- menghadirkan bentuk bangunan pemakam- gian Darwis ke Mekkah. an yang bernuansa Jawa kuno, iring-iringan

(3a) (3b) (3c)

(3d) (3e) (3f) Gambar 3 (a, b, c, d, e, f): Peristiwa ketika remaja Sumber: fi lm Sang Pencerah, didokumentasi oleh penulis (2016) Puspitasari, Sabana, dan Ahmad: Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah 370

(4a) (4b) (4c) Gambar 4 (a, b, c): Peristiwa ketika dewasa, kembali dari Mekkah dan pernikahan. Sumber: fi lm Sang Pencerah, di-capture oleh penulis (2016)

Dari uraian keempat scene demikian upaya sutradara menegasi adegan pada maka tampak bahwa plot ini sebagai momen scene sebelumnya, yakni arak-arakan musik pilihan sutradara untuk mengeksekusi jiwa hadroh yang mengiringi keberangkatan Ah- pemberontak dan rasionalitas pada diri Ah- mad Dahlan remaja. mad Dahlan remaja. Pada beberapa adegan Biola di sini menjadi indeks dari buda- ia ditampilkan sebagai sosok yang terus ya modern Barat, sedangkan hadroh adalah menerus gelisah dan ingin keluar dari logi- indeks dari tradisi Islam. Maka pada scene ka zaman saat itu. Dan puncaknya tampak ini tampak sutradara sedang memasangla- pada peristiwa saat ia memberanikan diri wankan biola – hadroh. Hal ini juga meru- meminta izin pada orangtuanya untuk pergi pakan bagian tindak eksekusi sutradara atas ke Mekkah mendalami Islam. Hal ini begitu rasionalitas (pemikiran modern Barat) yang berbeda dengan umumnya orang lain (di kian terbentuk pada diri Ahmad Dahlan usia dewasa) yang pergi ke Mekkah hanya sepulangnya dari Mekkah. Seperti yang di- untuk berhaji. Di sini tampak secara eksplisit ceritakan di scene sebelumnya, selama lima bahwa Dahlan remaja berkeinginan menge- tahun di Mekkah dimanfaatkan Ahmad luarkan keluarganya dari penjara konvensi Dahlan untuk mempelajari pemikiran-pe- zaman itu. Secara semiotik, tindakan Dar- mikiran pembaharu Islam dari tokoh-tokoh wis keluar dari Yogyakarta pergi ke Mekkah yang telah banyak terpengaruh oleh pemi- adalah penanda kuat yang memiliki pesan kiran modern Barat. demikian. Dalam kaitannya dengan ruang Adegan selanjutnya adalah kumpulnya dan waktu, maka rangkaian plot point ini kerabat menyambut kedatangan Dahlan menandakan bahwa Ahmad Dahlan berada (scene 4b), dan pernikahan Dahlan (scene 4c). dalam ruang sosial budaya Jawa masa itu Sett ing tata ruang dan kostum memperlihat- yang kehidupan beragamanya (Islam) lebih kan pernikahan secara Islam yang sederhana bernuansa takhayul, mistik, dan tindakan di kediaman keluarga mempelai putri (Siti lain yang tidak rasional. Walidah). Jauh dari kebiasaan pernikah- Sedangkan peristiwa ketika dewasa an adat Jawa yang sarat dengan seremoni diawali adegan saat Ahmad Dahlan kem- dan upacara adat yang megah. Visualisasi bali dari Mekkah (scene 4a). Tampak Dahlan ini dapat dimaknai sebagai indeks dari gam- membawa biola yang sempat membuat he- baran bahwa Ahmad Dahlan dan Siti Wali- ran ayahnya. Penghadiran biola pada scene dah merupakan keluarga Kyai terpandang, ini memiliki kemenarikan tersendiri, karena berkecukupan, namun memiliki prinsip hi- biola tidak identik dengan Islam, bahkan dup yang sederhana. justru berada di poros bersebrangan. De- Gambar 5 merupakan rangkaian scene ngan demikian sett ing ini menjadi semacam yang mengetengahkan adegan pada saat Panggung Vol. 26 No. 4, Desember 2016 371

(6a) (6b)

(5a) (5b) Gambar 6 (a, b): Keputusasaan dan dukungan keluarga Gambar 5 Sumber: fi lm Sang Pencerah, (a, b): Merubah kiblat didokumentasioleh penulis (2016) Sumber: fi lm Sang Pencerah, didokumentasi oleh penulis (2016) rasionalitas (modern) yang bermakna pem- Dahlan mulai terusik dengan arah kiblat baharuan/kemajuan (pencerahan), semen- yang diacu di mesjid-mesjid di Kauman. tara gelap adalah indeks dari naluri mistis Setelah mempelajarinya, ia pun mengusul- (tradisi) yang bermakna keterbelakangan kan perubahan arah kiblat. Namun usul- (kegelapan). an ini malah dianggap menyesatkan sebab Gambar 6 adalah rangkaian scene setelah dalam menentukan arah kiblat Dahlan peristiwa Langgar Kidoel dihancurkan mas- menggunakan peta dan kompas, yang di- sa. Pada scene 6a diperlihatkan Dahlan yang anggap buatan kafi r. sedang putus asa dan berniat meninggalkan Scene 5a mengetengahkan adegan Dah- Kauman. Sett ing dihadirkan dalam gerbong lan yang tengah mempelajari arah kiblat. kereta yang akan membawanya pergi dari Tampak cahaya diarahkan pada peta, dan Kauman. Kedua kakaknya pun lantas me- kepala Dahlan. Di sini peta adalah indeks nyusul, dan membujuknya untuk kembali rasionalitas (pengetahuan), dan kepala se- (scene 6b). Akhirnya Dahlan mendengar- bagai indeks daya pemikiran manusia. kan nasihat kedua kakaknya, dan ia mem- Dengan demikian visualisasi ini memberi batalkan kepergiannya. Bahkan setelah itu, makna rasionalitas (pengetahuan) yang me- dengan batuan kakaknya, Dahlan mampu nyatu dalam diri Dahlan. Sedangkan pada membangun Langgar Kidoel kembali. A- scene 5b, cahaya diarahkan pada kompas degan ini dapat dimaknai sebagi indeks dan tangan Dahlan. Di sini kompas adalah kekuatan ikatan keluarga dalam masyarakat indeks dari rasionalitas (pengetahuan), seka- Jawa, sekaligus menunjukkan bagaimana ligus sebagai simbol pemberi arah. Tangan sosok Dahlan demikian dipentingkan dan Dahlan adalah indeks dari daya penuntun. dibutuhkan oleh keluarganya. Dahlan men- Dan latar gelap di sekelilingnya adalah in- jadi tumpuan harapan keluarga. Dengan deks dari keterbelakangan kehidupan yang demikian hal ini tampak berkolerasi de- tidak mengikuti arah pengetahuan. Dengan ngan makna tangan pada peristiwa kelahir- demikian visualisasi ini memberi makna an di babak permulaan sebelumnya. Dikait- bahwa pengetahuan (rasionalitas) dapat kan dengan ruang dan waktu maka adegan membawa manusia pada arah yang benar ini menandakan bahwa Dahlan berada di (pencerahan). dalam ruang budaya Jawa, dimana pada Dari visualisasi rangkaian scene demiki- masa itu keluarga merupakan kekuatan (so- an, dapat dipahami bahwa penyandingan ca- sial, budaya, spiritual) tersendiri dalam ke- haya terang-gelap demikian pada dasarnya hidupan masyarakatnya. merupakan upaya sutradara memasangla- Dari uraian keempat scene tersebut, wankan rasionalitas (modern) dan naluri maka dapat semakin dipahami bahwa mo- mistis (tradisi). Terang adalah indeks dari men ini dipilih sutradara untuk memberi Puspitasari, Sabana, dan Ahmad: Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah 372

(7a) (7b) (8a) (8b) Gambar 8 (a, b): Penyelesaian konfl ik dan peresmian Muhammadiyah Sumber: fi lm Sang Pencerah, didokumentasi oleh penulis (2016) (7c) (7d) (7e) Gambar 7 diran ikon-ikon ini sebagai upaya penyam- (a, b, c, d,e): Rasionalitas kyai kafi r paian pesan oleh sutradara bahwa rasional- Sumber: fi lm Sang Pencerah, didokumentasioleh penulis (2016) itas (ilmu pengetahuan) adalah kemajuan, kebaruan, yang mampu membawa masyara- pesan bahwa keputusasaan senantiasa me- kat saat itu ke sebuah situasi pencerahan. nguntit pada diri manusia, termasuk pada diri seorang kyiai seperti Dahlan sekalipun. Babak Resolusi: Pendirian Muhammadiyah Namun ikatan keluarga menjadi kekuatan Babak akhir adalah sebagai resolusi tersendiri yang luar biasa dalam masyarakat dari keseluruhan cerita. Di sini ditampilkan Jawa saat itu. Mampu menepis segala kepu- peristiwa pendirian hingga diresmikannya tusasaan dan membangun kembali keutuh- Muhammadiyah di Kauman. Intinya, ba- an daya hidup seorang manusia. bak ini sebagai momen kemenangan Dah- Pada rangkaian scene berikutnya, tampak lan dan para santrinya. Namun momen ini sutradara kian mengisi narasi dengan ber- sekaligus oleh sutradara dij adikan sebagai bagai upaya eksekusi atas rasionalitas dan momen yang menegaskan kerendahan hati jiwa pemberontak dalam diri Dahlan. Seba- sosok Ahmad Dahlan. Hal ini tampak pada gai contoh dapat dilihat pada adegan saat adegan ketika Dahlan bersama para santri Dahlan memutuskan bergabung dengan pengikutnya sedang berjalan mensyukuri Budi Utomo, mengajar di kelas Government, peresmian Muhammadiyah. Dalam suka menanggalkan kostum gamis dan meng- cita kemenangannya, Ahmad Dahlan tetap gantinya dengan beskap layaknya kaum pri- menunjukkan rasa hormat dan kesantunan- yayi (kejawen). Ia langsung dij uluki sebagai nya pada kaum ulama yang selama ini berse- kyai kafi r. Scene 7a dan 7b mengetengahkan brangan dengannya. Tampak pada scene 8a, adegan bagaimana Dahlan yang berkostum Dahlan menyempatkan untuk menunduk- beskap dicemooh oleh masyarakat maupun kan kepalanya memberi hormat pada kakak ulama lain. Namun Dahlan terus melang- iparnya – seorang ulama Mesjid Besar - yang kah dengan keyakinan dan sapa santunnya. selama ini selalu berbeda pendapat dengan- Ruang dan waktu sett ing adegan demikian nya (scene 8b). Visualisasi ini menegaskan menandakan bahwa Dahlan berada dalam bahwa sosok Dahlan merupakan seorang ruang sosial masyarakat Jawa muslim masa itu tokoh yang teguh namun memiliki sikap to- yang memiliki cara pandang dangkal terhadap leran dan kesantunan yang tinggi terhadap segala sesuatu perbedaan dan perubahan. siapapun yang dihadapinya. Upaya eksekusi aspek rasionalitas demiki- an juga tampak pada ekspos beberapa ikon alat SIMPULAN kedokteran, obat-obatan, buku, dsb seperti Dari uraian yang telah dipaparkan ki- tampak pada scene 7c, 7d, dan 7e. Pengha- ranya telah terjawab dua persoalan yang Panggung Vol. 26 No. 4, Desember 2016 373 dikemukakan pada bagian pengantar. Me- kan karakteristik masyarakat dalam ruang lalui analisis struktur alur tampak bahwa dan waktu budaya Jawa masa itu. Dengan urutan peristiwa dalam fi lm Sang Pencerah demikian perimbangan ini dapat dimaknai dikonstruksi dengan pola alur cerita linier. sebagai keberpihakan sutradara pada bentuk Struktur alur demikian dimungkinkan dipi- rasionalitas yang didasari oleh suatu kearifan lih sutradara untuk memudahkan penonton lokal (local wisdom) yang berakar pada nilai menangkap kisah kehidupan tokoh Ahmad luhur budaya, dalam hal ini budaya Jawa. Dahlan, dari saat kelahirannya hingga men- Dalam penceritaan selanjutnya, dengan jadi tokoh besar. Namun dari analisis selan- tetap menampilkan berbagai sisi kelemah- jutnya tampak pula bahwa fi lm ini bukan annya, Ahmad Dahlan ditempatkan seba- hanya mengedepankan kisah biografi s Kyai gai sosok pembawa rasionalitas baru pada Haji Ahmad Dahlan sebagai tokoh penting zamannya. Sebagai rasionalitas baru yang dalam sejarah perkembangan Islam di In- mampu mengentaskan kegelapan menuju donesia, melainkan juga merepresentasikan suatu pencerahan. Aspek cahaya yang sejak fenomena perubahan kehidupan masyarakat semula tampak dikolerasikan dengan mak- dari sebuah zaman yang terbelenggu kege- na pencerahan, tampak terus dimanfaatkan lapan masa lalu menuju ke zaman selanjut- sutradara sebagai pengikat di dalam urut- nya yang tercerahkan oleh lahirnya Ahmad an berbagai inti cerita (plot point) yang sa- Dahlan sebagai Sang Tokoh Pencerah. ling berelasi dalam tiap babaknya. Sejak saat Pada babak awal peristiwa kelahiran, peristiwa kelahiran hingga dewasa, sosok tampak bahwa sutradara memilih adanya Dahlan banyak ditandai dengan penanda ca- cahaya (sinar) di wajah Ahmad Dahlan bayi haya sebagai petanda keistimewaannya. yang tengah menangis lantang. Hal ini dipilih Dari pembacaan aspek cahaya sedemiki- untuk menunjukkan bahwa Ahmad Dahlan an maka dapat disimpulkan bahwa sebenar- akan tumbuh menjadi sosok pemberontak nya sosok Ahmad Dahlan telah ditempatkan yang mampu membawa harapan pencerahan sebagai tokoh pembaharu sejak ia lahir, kare- bagi kehidupan saat itu. Eksekusi pencahaya- na sejak di peristiwa kelahirannya ada tanda- an dan jiwa pemberontak demikian tampak tanda istimewa yang dipilih sutradara untuk dikonstruksi sedemikian rupa oleh sutradara menunjukkan bahwa di peristiwa-peristiwa dalam berbagai penceritaan di urutan peris- selanjutnya sosok Ahmad Dahlan akan men- tiwa-peristiwa selanjutnya. jadi tokoh bersinar, tokoh besar yang mampu Pada babak pertengahan, ‘pencerahan’ membawa umatnya pada situasi pencerahan. tampak dimaknai oleh sutradara sebagai Pada penceritaan selanjutnya, tokoh pemba- kekuatan rasio yang mampu mengatasi ber- haru Ahmad Dahlan digambarkan sebagai bagai keyakinan tradisi kehidupan beragama sosok yang teguh memegang pendirian, kre- yang dinilainya sebagai cara pandang yang atif, visioner, namun tetap melekatkan ke- lebih bernuansa takhayul dan mistis. Babak santunan, kerendahan hati, dan sikap toleran ini penuh dengan berbagai upaya sutradara yang tinggi. mengeksekusi rasionalitas itu di dalam ber- Melalui berbagai penanda visual yang bagai hal. Namun eksekusi kecerahan ra- dikreasikan, pada akhirnya tampak bahwa sionalitas demikian tampak diimbangi pula gagasan pembaharuan (pencerahan) yang dengan berbagai eksekusi yang mengang- diketengahkan sutradara dalam fi lm ini, kat peran pentingnya nilai-nilai kehidupan secara tidak langsung, bersinggungan de- yang berlandaskan tradisi budaya lokal, ngan faham modernisme Barat. Rasional- seperti ikatan keluarga, kekerabatan, keren- isme dikedepankan sebagai pemberi nuansa dahan hati, sikap toleran. Hal ini menunjuk- dan semangat baru yang mampu mengatasi Puspitasari, Sabana, dan Ahmad: Narasi Cahaya Kearifan Lokal dalam Film Sang Pencerah 374 tantangan zaman itu. Namun rasionalitas di Genett e, Gerard sini lebih merupakan rasionalitas versus Ah- 1995 Narrative Discourse, trans. Jane E. Le- mad Dahlan, yakni sebuah rasionalitas yang win, foreword by Jonathan Culler. mengejawantahkan kesantunan dan kearifan New York: Cornell Unversity Press. lokal (local wisdom) sebagai keutuhan jati diri pengimbang kebaharuan. Himawan Pratista Walhasil, melalui fi lm Sang Pencerah, 2008 Memahami Film. Yogyakarta: Home- sutradara Hanung Bramantyo sedang mem- rian Pustaka. beri pesan bahwa pada dasarnya agama merupakan ruang tak berbatas bagi muncul- Monaco, James nya tafsir terus menerus. Rasionalitas yang 2000 How To Read A Film: The World of Mo- berbasis pada kearifan lokal merupakan vies, Media, and Multimedia, New aspek penting yang mampu memberi kon- York: Oxford University Press. tribusi pencerahan yang signifi kan dalam menyikapi kehidupan beragama negeri ini Ricoeur, Paul khususnya, dan perkembangan peradaban 1983 Time and Narrative, Volume 1. Chi- manusia pada umumnya. cago: The University of Chicago Press

Daft ar Pustaka Bazin, Andre 1967 What is Cinema, selected and trans. Hugh Grey. Barkeley, Los Angeles, London: University of California Press.