ISBN : 978-602-1276-04-4

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 3 1

2

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL

Dewi Novalinda Nur Asni

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 3

3

ISBN : 978-602-1276-04-4

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL

Penanggung Jawab : Ir. Endrizal, M.Sc (Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi)

Dewan Redaksi

Ketua: Rima Purnamayani, SP, M.Si

Anggota: - Endang Susilawati, S.Pt - Ir. Julistia

Tata Letak & Desain Sampul: drh. Sari Yanti Hayanti

Diterbitkan Oleh: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Alamat : Jl. Samarinda Paal V Kotabaru Jambi 36128, Jl. Raya Jambi – Palembang KM16 Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi Telepon: 0741-40174/7053525, Fax: 0741-40413 e-mail: [email protected] / [email protected] website:jambi.litbang.deptan.go.id

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Buku “ Teknologi Pengolahan Pangan Lokal”.

Pangan merupakan salah satu pilar ketahanan Nasional, sebagai negara agraris memiliki aneka sumber pangan yang melimpah terutama dari bahan baku lokal yang sampai saat ini belum mampu berperan penting dalam ekonomi pangan nasional. Oleh karenanya sumber pangan lokal harus dikembangkan menjadi produk olahan yang selain menarik juga menggugah selera dan menawarkan asupan gizi masyarakat.

Buku ini diterbitkan dengan maksud memberikan informasi tentang cara pengolahan pangan lokal, pangan lokal lebih dikenal dan disukai oleh masyarakat dan juga untuk mendukung program diversifikasi pangan.

Semoga buku ini bermanfaat untuk petani dan masyarakat dan khususnya bagi petugas penyuluh di lapangan.

Jambi, Desember 2013 Kepala Balai,

Ir. Endrizal, M.Sc. NIP. 19580101 198503 1 005

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... ii

I. PENDAHULUAN ...... 1

II. KEAMANAN PANGAN...... 2 III. JENIS PANGAN LOKAL...... 3 IV. KOMPOSISI NILAI GIZI BERBAGAI PANGAN ALTERNATIF ...... 4 V. PERAN TEKNOLOGI PANGAN ...... 5 VI. PERAN PEMERINTAH DAERAH ...... 5 VII. ANEKA PRODUK OLAHAN PANGAN LOKAL NON BERAS ...... 6

ii

PENDAHULUAN

Produk pangan lokal Indonesia sangat melimpah. Biasanya, produk pangan lokal ini berkaitan erat dengan budaya masyarakat setempat. Beraneka ragam dan jumlah yang sangat besar dari produk pangan lokal tersebut, sangat potensi dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Terwujudnya kemandirian pangan suatu daerah atau negara, akan mempercepat tercapainya ketahanan pangan nasional. Produk pangan lokal hingga saat ini belum mampu menggeser beras dan tepung terigu yang mendominasi makanan di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya inovasi teknologi terhadap produk pangan lokal. Kalaupun mulai ada kreasi terhadap produk pangan lokal jumlahnya masih dirasakan sangat terbatas, sehingga pangan lokal belum mampu menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya. Di era globalisasi saat ini, permintaan konsumen akan produk pangan terus berkembang. Konsumen tidak hanya menuntut produk pangan bermutu, bergizi, aman, dan lezat, namun juga sesuai selera atau bahkan dapat membangkitkan efek gengsi atau berkelas bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, inovasi atau kreasi terhadap produk pangan tidak hanya terfokus pada mutu, gizi, dan keamanan semata. Namun aspek selera konsumen (preferensi) juga patut dipertimbangkan. Indonesia saat ini tidak sepenuhnya mencapai swasembada pangan, artinya tidak seluruh wilayah dapat memenuhi sendiri kebutuhan pangannya yang beraneka ragam, sehingga pada saat tertentu memerlukan impor. Jika kemampuan produksi bahan pangan domestik tidak dapat mengikuti peningkatan kebutuhan, maka pada waktu yang akan datang Indonesia akan tergantung impor, yang berarti ketahanan pangan nasional akan semakin rentan karena akan semakin tergantung

1 pada kebijakan ekonomi negara lain. Berdasarkan perkiraan tersebut tantangan utama dalam pemantapan ketahanan pangan adalah optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pangan domestik dan peningkatan kapasitas produksi pangan dalam jumlah, kualitas dan keragamannya. Konsumsi pangan hendaknya memperhatikan ketentuan zat gizi yang cukup berimbang, sesuai dengan kebutuhan bagi pembentukan manusia yang sehat, kuat, cerdas dan produktif. Dalam sistem konsumsi terdapat aspek penting yaitu diversifikasi. Diversifikasi pangan dimaksudkan untuk memperoleh keragaman zat gizi sekaligus melepas ketergantungan masyarakat atas satu jenis pangan pokok tertentu yaitu beras. Ketergantungan yang tinggi dapat memicu ketidakstabilan jika pasokan terganggu dan sebaliknya jika masyarakat menyukai pangan alternatif maka ketidakstabilan akan dapat dijaga.

KEAMANAN PANGAN

Di era global seperti sekarang ini, konsumen tidak hanya menuntut aspek kenikmatan dari produk pangan tetapi juga menghendaki aspek kesehatan dan keamanan. Hal ini juga berlaku untuk produk pangan lokal. Oleh karena itu, jika ingin merebut hati konsumen, maka produk pangan lokal harus mampu untuk menjawab tuntutan konsumen yang terus berkembang. Produk pangan lokal harus senantiasa dikembangkan terutama menyangkut aspek kesehatan dan keamanan. Berbicara mengenai mutu pangan, maka keamanan pangan merupakan syarat mutu pangan yang baik. Tidak ada artinya berbicara cita rasa dan nilai gizi atau sifat fungsional yang baik jika produk pangan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi (Hariyadi, 2010)

2

Keamanan pangan dapat digolongkan menjadi keamanan pangan secara jasmani dan keamanan pangan secara rohani. Keamanan pangan secara jasmani maksudnya adalah konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi pangan tersebut terbebas dari berbagai jenis bahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa masalah utama keamanan pangan terkait dengan keamanan pangan secara jasmani diantaranya adalah pencemaran pangan oleh mikroba karena rendahnya praktek-praktek sanitasi dan higiene, pencemaran bahan pangan berbahaya, seperti residu pestisida, residu obat hewan, logam berat, penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, dan sebagainya; dan penggunaan bahan tambahan yang melebih batas maksimum yang diizinkan oleh POM. Sedangkan keamanan pangan secara rohani maksudnya adalah keamanan yang berkaitan dengan kepercayaan dan agama suatu masyarakat. Untuk Indonesia yang konsumennya mayoritas muslim, maka faktor kehalalan merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi oleh setiap produsen pangan, termasuk produk pangan halal.

JENIS PANGAN LOKAL

1. Umbi-umbian Sebagai sumber karbohidrat, banyak manfaatnya dan sebagai pengganti karbohidrat dari beras dan terigu. Pertumbuhannya banyak dan tersebar diseluruh Indonesia baik di pedesaan maupun di perkotaan, akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Jenis umbi-umbian antara lain : singkong, ubi jalar, sedangkan garut, kimpul, ganyong, kentang, talas, uwi, suweg dan gembili merupakan umbi harapan yang memiliki harapan untuk dikembangkan.

3

KOMPOSISI NILAI GIZI BERBAGAI PANGAN ALTERNATIF

Komoditas Pati (%) Protein (%) Lemak Serat Gula Abu Amilose (%) (%) (%) (%) Jagung 54,1-62,3 11,9-13,6 5,3-8,4 2,6-3,5 2,8-9,3 1,9-2,1 24 Pokem 74,36,16 11,36 2,69 1,36 0,75 Ubi kayu 34,7-37,9 0,8-1,2 0,3 0,8 0,4 0,3-0,5 Ubi jalar 91,42-93,45 3,71-6,74 0,26-1,42 0,68-1,69 Sagu 78-80 0,2-0,32 0,1-0,13 3,69-5,96 0,06-0,43 24-30 Pisang 23 1 0,3 2,6 12 Sukun 28,2 1,3 0,3 0,9 Talas 19-24,5 1,12-2,5 0,1-0,2 1,46 0,87 Kimpul 34,2 1,2 0,4 1,5 1 16,29 Ubi kelapa 52,25 6,66 0,09 4,76 3,56 12,14 Suweg 39,36 6,22 1,64 4,74 3,81 7,57 Gadung 18 1,81 0,16 0,93 0,69 10,24 Gumbili 42,16 6,11 0,89 2,29 2,87 9,8 Garut 84,69 2,2 0,1 0,6 1,3 31,35 Ganyong 18,8-34,3 1-1,4 0,1-0,8 0,6-4,14 0,7-1,4

4

2. Buah - buahan Ada beberapa jenis buah-buahan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti labu kuning, pisang dan sukun. Selain mengandung karbohidrat, buah-buahan banyak mengandung vitamin dan mineral yang berguna untuk kesehatan.

PERAN TEKNOLOGI PANGAN

Jika ditinjau dari beberapa aspek yang ada dalam ketahanan pangan, khususnya aspek ketersediaan pangan maka sangat dibutuhkan peran teknologi. Salah satu teknologi yang berperan penting adalah teknologi pangan. Teknologi pangan berperan penting dalam meningkatkan keanekaragaman pangan, meningkatkan nilai gizi pangan dan meningkatkan keamanan pangan serta menekan kehilangan. Khususnya di bidang keanekaragaman pangan, teknologi pangan n dapat berperan dalam meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal. Sehingga produk pangan lokal yang dihasilkan menarik minat konsumen.

PERAN PEMERINTAH DAERAH

Di samping inovasi terhadap produk pangan lokal, faktor yang tidak kalah penting adalah peran pemerintah daerah dalam mendukung dan memajukan produk pangan lokal. Pemerintah daerah harus mempunyai komitmen yang jelas dalam memperjuangkan pangan lokal khususnya melalui program penganekaragaman pangan sehingga program ini mendapat sambutan yang positif dan dapat mengakar di masyarakat. Pemerintah daerah harus mencari model atau pola yang tepat dalam memperkenalkan produk pangan lokal ini.

5

ANEKA PRODUK OLAHAN PANGAN LOKAL NON BERAS

Produk olahan yang terbuat dari bahan pangan lokal sangat beraneka ragam diantaranya adalah :

1. Cassava Blangka

Cassava blangka adalah olahan pangan lokal yang tebuat dari ubi kayu, adapun bahan dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut : Bahan: • Ubi kayu sawut 250 g, jagung manis rebus 100 g, gula pasir 75 g, kelapa muda parut ½ butir, garam secukupnya, pewarna alami (ekstrak daun pandan)

Cara Membuat

• Campur semua bahan, taruh dalam cetakan, kukus selama 15 menit • Angkat dan dinginkan, keluarkan dari cetakan.

2. Mangkok Ubi Jalar Bahan 1 : • Air Kelapa 100 ml, Terigu 50 g, Ragi Instan 1 Sdm

6

Bahan 2 : • Pasta ubi jalar 400 g, tepung terigu 400 g, gula Pasir 400 g, telur 2 butir, vanili 1 sdt, santan kental 200 ml, garam ½ sdt Cara membuat • Campur semua bahan 1, diamkan selama 20 menit. • Campurkan semua bahan 2, uleni hingga kalis. • Tambahkan bahan 1 ke dalam bahan 2, diamkan selama 60 menit • Buang gas yang ada dalam adonan dengan cara diaduk-aduk hingga adonan rata kembali. • Masukkan adonan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan, kukus selama 15 menit.

3. Brownis Kukus

Bahan : • 6 butir telor, 200 g gula pasir, 50 g coklat bubuk, 250 g coklat masak, 100 g tepung kassava, 200 g mentega , TBM

Cara membuat • Campur telur+gula+TBM kocok kecepatan tinggi • Lelehkan mentega dan coklat masak • Campur kasaava kedalam adonan telur aduk tambahkan mentega+coklat masak • Kukus sampai matang ± 45 menit

7

4. Kue Lumpur

Bahan : • Pasta ubi jalar kuning / ungu (umbi kukus yang dihaluskan) 200 g, tepung terigu 50 g, gula pasir 25 g, Telur ( dikocok ) 1 btr, santan kental 200 ml, margarin 50 g. Cara membuat • Campur pasta, tepung terigu dan gula pasir. • Masukkan santan dan kocokan telur diaduk sampai rata. • Masukkan margarin yang telah dilelehkan dan diamkan ± 30 menit. • Panggang dalam cetakan sampai matang

5. Kue Pukis

Bahan : • Pasta ubi jalar kuning / ungu (umbi kukus yang dihaluskan) 150 g, ragi instan 1sdt, tepung terigu 150 g, gula pasir 50 g, telur ( dikocok ) 1 btr, santan kental 200 ml, margarin 50 g.

8

Cara Membuat • Campur pasta, tepung terigu dan gula pasir, ragi instan • Masukkan santan dan kocokan telur diaduk sampai rata. • Masukkan margarin yang telah dilelehkan dan diamkan ± 30 menit. • Panggang dalam cetakan sampai matang

6. Kroket Talas

Bahan : • Pasta talas (dikukus dan dihaluskan) 250 g, terigu 50 g, margarin 25 g, susu bubuk 1 sdm, air 50 ml, Tepung panir 50 g, telur 1 butir

Rogut • Daging / ayam cincang 100 g, wortel 2 buah, terigu 2 sdm, bawang 3 siung, merica bubuk 1 sdt, garam secukupnya.

Cara Membuat Rogut • Wortel dikupas lalu dipotong kotak-kotak kecil • Haluskan -bumbu • Tumis bumbu sampai harum, masukkan potongan wortel, daging cincang; tambahkan sedikit air, diamkan sampai airnya habis. • Masukkan terigu, aduk hingga rata, angkat adonat rogut

9

Cara Membuat Kroket • Panaskan margarin; tambahkan air sampai mendidih; masukkan terigu aduk hingga rata. • Angkat dari atas kompor, masukkan pasta talas kedalam adonan, uleni hingga kalis. • Ambil 2 sdm adonan, kemudian isi dengan rogut. • Celupkan kedalam telur dan gulingkan kedalam tepung panir. • Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan.

7. Kukus Gulung Ubi Jalar

Bahan : • Pasta ubi jalar (ungu /orange 60 g gula pasir 60 g, telur ( dikocok ) 2 btr, TBM 1 sdt, maizena 15 g, tepung terigu 25 g, Margarin 50 g.

Cara Membuat • Gula, putih telur dan TBM dikocok sampai putih, masukkan kuning telur, kocok sebentar kemudian masukkan pasta ubi, tepung terigu, maizena dan terakhir masukkan margarin cair. • Cetak dengan menggunakan loyang tipis, kukus ± 20 menit, angkat dan dinginkan. • Setelah dingin, olesi dengan krim/selai, kemudian digulung. • Potong-potong sesuai selera. Bolu gulung siap dihidangkan. •

10

8. Es Krim Ubi Jalar Ungu

Bahan : • Pasta ubi Jalar ungu / orange (umbi kukus yang dihaluskan) ½ kg, gula pasir 250 g, tape ketan/kelapa muda serut (sebagai pelengkap).

Cara Membuat • Rebus air santan dan gula sampai mendidih, biarkan dingin. • Blender pasta ubi jalar dengan air rebusan tadi, setelah halus matikan blender masukkan tape ketan/kelapa muda. • Masukkan kedalam freezer, setelah agak beku dimixer lakukan hingga 2-3 kali, bekukan kembali. • Siap disajikan

9. Susu Kedelai

Bahan : • Kedelai 1 kg, gula pasir 700 gr, baking soda 0,25-0,5%, air 10 liter, tepung agar 1 %, garam secukupnya

11

Cara Membuat • Bersihkan kedelai dari kotoran yang ada • Rendam dalam larutan baking soda selama 15 menit dengan perbandingan larutan perendam : kedelai = 3 : 1 • Ddidihkan rendaman kedelai, tiriskan dan buang kulitnya serta dibilas bersih. • Giling kedelai dengan ditambah air mendidih sedikit demi sedikit. • Bubur kedelai ditambah dengan air mendidih sehingga jumlah air secara keseluruhan 10 liter (termasuk tambahan air sewaktu penggilingan) • Tambahkan gula dan aduk sampai larut • Bubur kedelai disaring (filtratnya disebut susu kedelai mentah) • Dipanaskan kembali sampai mendididh, kecilkan api dan tambahkan tepung agar 1% sambil di aduk. Biarkan dalam api kecil selama 20 menit, angkat dan dinginkan • Susu siap dikonsumsi.

10. Ubi Kayu

Bahan : • Ubi kayu parut 1 kg, kelapa muda parut 1 butir, tepung ketan 200 g, gula pasir 300 g, telur untuk oles 1 butir, margarin (dicaikan) 100 g, Vanili dan garam secukupnya. 12

Cara Membuat • Campurkan semua bahan, cetak di atas loyang dengan tinggi maksimal 5 cm, kemudian oven pada suhu 1800 C selama ± 40 menit • Keluarkan dari oven dan olesi dengan kocokan telur lalu oven lagi selama ± 5 menit sampai warna kecoklatan • Tunggu sampai dingin, lalu diiris sesuai selera.

11. Kembang Goyang Tepung Sukun

Bahan : • Tepung sukun 125 g, tepung tapioka 125 g, bawang putih 3 siung, 130 ml santan kental, ketumbar 2 g, telur 1 butir, kemiri 4 buah, air 700 ml, garam secukupnya.

Cara Membuat • Bawang putih, ketumbar dan kemiri dihaluskan • Campur tepung sukun, tepung tapioka, telur, garam dan bumbu yang dihaluskan, tambahkan santan kental dan air sedikit demi sedikit aduk-aduk sampai rata. • Goreng dengan menggunakan cetakan kembang goyang sampai adonan berubah warna kecoklatan, angkat dan sajikan

13

12. Labu Kuning Bahan :

Lapisan Atas:

• Garam ¼ sdt, tepung sagu 20 g, tepung beras 30 g, santan kental 200 ml (dididihkan) Lapisan Bawah : Tepung sagu 35 g, tepung beras 100 g, gula pasir 100 g, labu kuning 200 g (kukus lalu haluskan), santan 250 ml (sudah dididihkan) Cara Membuat : . Campur semua bahan lapisan atas aduk hingga merata dan licin • Campur semua bahan lapisan bawah aduk hingga merata dan licin, lalu saring • Panaskan dandang, kemudian beri lapisan pada tutupnya dengan menggunakan serbet. • Siapkan cetakan kue talam, lapisi cetakan dengan sedikit minyak goreng. • Bila dandang sudah panas, masukkan cetakan yang sudah dilapisi dengan minyak sebelumnya, tunggu hingga panas sesaat, kemudian tuangkan adonan bahan lapisan bagian bawah sekitar ¾ adonan, kukus selama lebih kurang 10 menit. • Setelah mengukus selama 10 menit, tambahkan adonan lapisan bagian atas (warna putih) di atas lapisan bawah, lalu kukus kembali sekitar 15 menit.

14

• Diamkan kue hingga agak dingin, lalu angkat dan keluarkan dari cetakan

13. Muffin Ubi Jalar

Bahan: • Telur 3 butir, gula pasir 100 g , margarin 150 g (cairkan), susu bubuk 1sdm, Pasta ubi jalar ungu/ orange 100 g, coklat pasta 50 g, TBM ½ sdm, tepung terigu 100 g

Cara Membuat : • Gula, putih telur dan TBM dikocok sampai putih, kemudian masukkan kuning telur, kocok sebentar. • Masukkan pasta ubi jalar, tepung terigu dan margarin cair, terakhir masukkan coklat serut, aduk rata. • Masukkan kedalam cetakan muffin, kemudian oven selama 30 menit.

15

14. Onde-onde Ubi Jalar

Bahan : Kulit : • Pasta ubi jalar ungu (umbi kukus yang dihaluskan) 2 kg, tepung tapioka 250 g, tepung ketan 500 g, gula 200 g, wijen ½ kg, air hangat 300 ml.

Isi : • Kacang hijau (kupas kulit) ½ kg, gula pasir 350 g, garaam ½ sdt. Cara membuat : Isi : • Rendam kacang hijau kupas ± 60 menit, kukus hingga matang dan haluskan, tambahkan gula pasir dan garam, aduk rata, bentuk adonan menjadi bola-bola kecil. Kulit : • Masukkan semua bahan, tambahkan air secukupnya, uleni hingga adonan kalis. Onde-onde : • Ambil adonan kulit, pipihkan dan isi dengan bola-bola kacang hijau, bentuk menjadi bulatan, ukuran bulatan sesuai selera. • Lumuri dengan wijen, goreng dengan api kecil dan sesekali dibalik agar matangnya merata. • Kalau sudah mengapung diatas minyak, angkat dan tiriskan 16

15. Mie Ubi Jalar Orange / Ungu

Bahan : • Tepung ubi jalar orange / ungu 60 g, terigu 120 g, tapioka 20 g, telur (dikocok) 2 btr, garam 2 g, soda kue 1sdt.

Cara Membuat : • Campurkan semua bahan, aduk hingga rata • Bentuk menjadi lembaran dengan menggunakan alat penggiling mie/molen. Setelah permukaan lembaran rata dan halus, cetak menjadi bentuk mie dengan menggunakan alat penggiling mie/molen • Kukus selama 3 menit dengan posisi menggantung/tegak • Oven pada suhu 700 C selama 4 jam dengan posisi tegak • Mie siap di kemas

16. Sweet Potato Stick

Bahan : • Pasta ubi jalar ungu (umbi kukus yang dihaluskan) 100 g, tepung ketan 250 g, gula pasir 50 g, telur 2 butir, margarin 50 g, air 20 ml 17

Cara Membuat • Mixer telur dan gula kemudian masukkan tepung ketan, air, pasta ubi jalar ungu, margarin yang sudah dicairkan dan garam, aduk hingga rata. • Cetak adonan (bentuk seperti stick), goreng hingga matang

17. Puding Ubi Jalar Ungu

Bahan : • Pasta ubi jalar ungu 150 g, agar-agar (stawberry merah) 1 bungkus, susu bubuk 2 sdm, air 800 ml, gula pasir 150 g, garam ½ sdt

Cara Membuat : • Pasta, gula dan air 400 ml diblender • Campur semua bahan yang di blender dengan semua bahan lain, tambahkan sisa air dan aduk hingga rata • Rebus sampai mendidih • Tuang ke dalam cetakan dan dinginkan

18

18. Kres Talas/Mbote Bahan : • Pasta talas (umbi kukus yang dihaluskan) 150 g, mocaf 50 g, tepung terigu 50 g, margarin 10 g, Air 60 ml, seledri dan garam secukupnya, penyedap rasa (bila suka) secukupnya, minyak untuk menggoreng Cara Membuat : • Campur pasta, tepung terigu, mocaf, penyedap/garam dan seledri • Panaskan margarin sampai meleleh kemudian tambahkan air jangan sampai mendidih • Campurkan kedua bahan di atas, aduk menjadi adonan, lalu bentuk menjadi lembaran dengan alat penggilas mie/molen • Potong kotak-kotak dan goreng sampai kuning kecoklatan

19. Mocaf

Bahan : • Mocaf 150 g, gula 125 g, santan 400 ml, tapioka 100 g, tepung beras 2 sdm, garam ½ sdt

19

Cara Membuat : • Campur semua bahan dan aduk sampai gula larut • Adonan dibagi menjadi dua bagian yang sama, satu bagian diwarnai coklat atau sesuai selera • Masukkan loyang kedalam kukusan, tuang adonan 1 setebal ± ½ cm kukus selama 5 menit • Tuangkan adonan ke 2 diatasnya setebal ½ cm kukus selama 5 menit • Ulangi dan lanjutkan berturut-turut sampai adonan habis • Tunggu sampai matang (30 menit) • Setelah dingin, iris sesuai ukuran yang diinginkan.

20

DAFTAR PUSTAKA

Erlia Ginting., Joko Susilo Utomo, Rahmi Yulifianti. 2011. Aneka Produk Olahan Kacang dan Ubi. Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Nur Asni, dkk., Teknologi Pengolahan Hasil Kedelai Berkualitas Ditingkat Petani. 2009. Laporan Akhir Tahun. Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi Informasi Pertanian (P3TIP). Demonstrasi / Uji Coba Bersama FMA. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Prof. Dr.Ir. H. M. Supli Efendi., M.S. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. 2012. CV. Alfabeta, Bandung. http://bpptiris.blogspot.com/2012/06/panduan-pengolahan-pangan- lokal.html. Pedoman Umum Pengembangan Pangan Lokal

21