SKRIPSI

KEWIRAUSAHAWANAN PEMILIK PT.PABRIK ES SIANTAR DALAM MENGELOLA MINUMAN CAP BADAK SEBAGAI IKON KOTA

OLEH

MARTHA SIAHAAN

120901029

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang dibangun guna pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu di dalam perusahaan terdapat aktivitas- aktivitas ekonomi berupa produksi dan distribusi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Perusahaan tidak bergerak dalam satu jenis saja tetapi ada beranekaragam jenis perusahaan. Selain produksi dan distribusi perusahaan juga bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Perusahaan identik dengan perdagangan dan didalam perusahaan terdapat pengelolaan untuk dapat menggerakkan aktivitas-aktivitas ekonomi. Dalam suatu perusahaan diperlukan kemampuan dan kecakapan, kemampuan ini juga disebut sebagai kemampuan entrepreneur, dimana sikap dan perilaku entrepreneur memberikan sesuatu yang positif bagi bertahan dan majunya perusahaan. Sikap dan perilaku entrepreneur ini didasarkan pada nilai-nilai yang diterima dan yang terdapat pada suatu kelompok orang atau masyarakat tertentu. Perusahaan memberikan kontribusi besar bagi suatu daerah karena perusahaan akan membantu mengurangi pengangguran dan menopang perekonomian suatu daerah. Namun tidak banyak orang yang memilih untuk mencoba membangun suatu kemandirian dalam membuka usaha karena memikirkan resiko yang akan dihadapi. Keberanian mengambil resiko adalah salah satu sikap entrepreneur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai-nilai entrepreneurship dan strategi bertahan yang terdapat pada perusahaan PT. Pabrik Es Siantar karena perusahaan ini sudah cukup lama berdiri di Kota Pematangsiantar. Entrepreneurship merupakan kemampuan kewirausahaan dengan tuntutan-tuntutan dan resiko yang dihadapi. Jiwa entrepreneur ini lah yang dibutuhkan untuk dapat mencapai pembangunan ekonomi. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi yaitu PT. Pabrik Es Siantar telah mencapai usia yang cukup lama dalam bertahan dan dalam penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhinya adalah tatacara pegelolaan perusahaan oleh pemilik perusahaan, managemen perusahaan dan strategi bertahan yang diterapkan perusahaan. Faktor lain yang tak kalah penting dalam mendukung bertahannnya perusahaan ini adalah bahan baku dan sumber daya yang diperoleh dengan gratis yaitu air dan listrik kemudian faktor lainnya adalah bahwa produk ini sudah mempunyai nama (trade mark).

Kata kunci : Entrepreneurship, Strategi bertahan, Nilai-nilai

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karna atas berkat dan kekuatan yang Tuhan berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Kewirausahawanan Pemilik

PT. Pabrik Es Siantar dalam Mengelola Minuman Cap Badak Sebagai Ikon Kota

Pematangsiantar”. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam memberikan ide, saran, kritikan, masukan, semangat, dan juga bantuan berupa materil hingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga dan rasa syukur yang amat sangat atas bantuan-bantuan serta dukungan yang telah penulis terima dari siapapun pihak yang telah membantu penulis.

Dalam penyelesaian skripsi ini adapun pihak yang telah terlibat dan berperan didalamnya, yaitu:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si selaku ketua Departemen Sosiologi FISIP

USU yang memberikan ilmu selama penulis menjalani perkuliahan dan

Universitas Sumatera Utara mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan Jurusan bagi

penulis.

3. Bapak Drs. Muba Simanihuruk, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Dosen Pembimbing penulis dalam penulisan skripsi

ini, penulis mengucapkan terimakasih atas waktu dan bimbingan yang

telah diberikan oleh beliau.

4. Kepada Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara, untuk Kak Ernita, Bang Abel, PD I dan PD III

yang telah membantu urusan administrasi penulis selama ini.

5. Untuk kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi, Bapak saya P.

Siahaan dan Mama saya T. Sinaga yang sudah bersusah payah melakukan

sedaya upaya mereka sehingga saya masih dalam keadaan sehat dan dalam

keadaan yang baik serta tercukupi dalam segala kebutuhan saya. Semoga

kita dapat terus berusaha dalam menggapai mimpi hidup kita.

6. Untuk adik-adik saya, adik kandung yaitu Frisella Siahaan dan Fajar

Yabes Siahaan semoga kalian dapat melanjutkan perjuangan kakakmu ini,

lebih baik lagi kedepannya dan pantang menyerah dalam melalui

tantangan dalam pendidikanmu. Untuk adik-adik sepupuku juga yang telah

memberikan ku hiburan selama penyusunan skripsi Dapot Harianja dan

Martua Harianja, terimakasih adek, berjuanglah untuk masa depanmu

kelak.

Universitas Sumatera Utara 7. Kepada Bou Rita ku dan Amangboruku yang telah menyediakan tempat

dan suasana hangat kekeluargaan, terimakasih Martha Ucapkan kepada

Bou dan Amangboru.

8. Kepada sahabat-sahabatku di Sosiologi 2012, Riana Astrinda Sitompul,

Putri Pakpahan, Antalenta Lisensia Manurung, Julianti Ompusunggu,

terimakasih sobat kalian adalah yang terbaik.

9. Kepada teman-teman baikku Sosiologi 2012, Nur Afni, Anggiat Hutajulu,

Rahmadina, Desi, terimakasih ya teman untuk kebaikan kalian,

terimakasih untuk pertemanan kita.

10. Kepada keluarga kost Harlim, Novita, Agnes, Ade, Debora, dan seluruh

anggota Harlim yang tidak dapat kusebutkan namanya satu persatu

terimakasih ya semoga kita tetap kompak dan tetap menyatu Harlim.

11. Kepada junior-juniorku Sosiologi 2015 yang manis, Megy, Nella, Leona

dan junior-junior 2015 lainnya terimakasih atas kekompakan dan perhatian

kalian. Juga kepada junior-juniorku 2013, Winda Sembiring, dkk

terimakasih banyak ya adik-adik untuk kebaikan kalian.

12. Kepada Seniorku Sosiologi 2011, Bang Samuel terimakasih untuk bantuan

berupa saran dan masukannya.

13. Untuk pihak perusahaan tempat saya melakukan penelitian, kepada Bapak

M. Matondang, SE selaku manager perusahaan, terimakasih untuk

kesempatan dan waktu yang Bapak berikan kepada saya sehingga saya

dapat melakukan penelitian. Begitu juga dengan Bapak Sabar Sinaga dan

Bapak M. Panggabean yang telah berbaik hati memberikan waktu dan

Universitas Sumatera Utara kesempatan kepada saya.Untuk Bang Maruli Sianturi, Bang Wildon

Siahaan dan abang-abang lainnya yang telah memberikan waktu dan

bantuannya kepada penulis, penulis sangat berterimakasih dan begitu

menghargai bantuan abang-abang sekalian, semoga kita dapat

bersilaturahmi kembali.

14. Kepada semua pihak yang telah berperan dalam membantu saya

menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang mungkin tidak saya sebutkan

namanya, saya ucapkan banyak terimakasih untuk bantuan yang saya

terima yang sangat berguna.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya namun penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekuarangan dan keterbatasan. Harapan penulis adanya kritikan, saran dan masukan dapat membantu dalam penulisan skripsi ini untuk lebih baik lagi dalam penyajiannya.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Terimaksih.

Medan, 13 Februari 2017

Penulis

Martha Siahaan

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...... i

KATA PENGANTAR ...... ii

DAFTAR ISI ...... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...... 1

1.2 Rumusan masalah ...... 7

1.3 Tujuan penelitian ...... 7

1.4 Manfaat penelitian ...... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ...... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ...... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Modal Sosial ...... 9

2.2 Perusahaan Keluarga ...... 15

2.3 Strategi Bertahan Perusahaan ...... 16

2.4 Pemanfaatan Modal Sosial dalam Perusahaan ...... 17

2.5 Nilai-nilai dan Kultur Sosial dalam mendukung

Kewirausahaan ...... 18

2.6 Definisi Konsep ...... 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...... 23

3.2 Lokasi Penelitian ...... 23

3.3 Unit Analisis dan Informan ...... 24

Universitas Sumatera Utara 3.3.1 Unit Analisis ...... 24

3.3.2 Informan ...... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...... 25

3.4.1 Data Primer ...... 25

3.4.2 Data Sekunder ...... 26

3.5 Interpretasi Data ...... 26

3.6 Keterbatasan Penelitian ...... 27

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi ...... 29

4.1.1 PT. Pabrik Es Siantar ...... 30

4.2 Kondisi dan Keadaan Serta Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pabrik Es Siantar ...... 35

4.3 Profil Informan ...... 39

4.4 Nilai-nilai Entrepreneurship pada Perusahaan Keluarga

PT. Pabrik Es Siantar ...... 49

4.4.1 Terdapat Kerjasama Tim dalam Perusahaan PT.

Pabrik Es Siantar ...... 51

4.4.2 Memiliki Nilai-nilai dalam Berdagang ...... 54

4.4.2.1 3S ditambah jujur dan bertanggung jawab

merupakan nilai-nilai dalam berdagang

minuman cap badak ...... 55

4.4.3 Kedisiplinan dan kebersihan merupakan nilai tertinggi

yang terdapat pada perusahaan PT.Pabrik Es Siantar ... 56

4.4.4 Kerja Keras ...... 58

Universitas Sumatera Utara 4.4.5 Perusahaan lebih mengutamakan kerjasama daripada

ilmu pengetahuan dan skill ...... 59

4.4.6 Terdapat Kewajiban Keluarga untuk Membantu ...... 61

4.4.7 Sistem Musyawarah untuk Mengambil Keputusan

dalam Perusahaan ...... 62

4.4.8 Terdapat Keterbukaan dalam Mengangkat Profesional

yang berasal dari Luar Keluarga ...... 66

4.4.9 Owner Mengangkat Pimpinan Berdasarkan Penilaian

mental, fisik dan penyesuaian karakter ...... 67

4.4.10 Keinginan untuk Menjaga dan Mengembangkan Harta

Warisan (Perusahaan) ...... 68

4.4.11 Menerapkan Sistem Kekeluargaan pada Perusahaan

untuk Merangkul Seluruh Pekerja ...... 71

4.4.12 Nilai Kepemimpinan ...... 73

4.4.13 Cenderung was-was dan bertindak hati-hati ...... 73

4.5 Strategi Bertahan PT. Pabrik Es Siantar ...... 74

4.5.1 Menjaga mutu Minuman sehingga Kualitas rasa

minuman selalu terjaga ...... 76

4.5.2 Fokus ke Produksi ...... 77

4.5.3 Sistem Bonus untuk Mempertahankan Distribusi ...... 79

4.5.4 Perusahaan Memberikan Pinjam Botol kepada

Pelanggan Baru dalam Upaya Merintis ke Daerah-

daerah Baru ...... 80

Universitas Sumatera Utara 4.5.5 Mempunyai Langganan Pemasok Bahan

Bakumerupakan Jaringan yang dimiliki oleh

Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar ...... 81

4.5.6 Kredit Botol dan Barang-barang di Perusahaan ...... 82

4.5.7 Memiliki Langganan Tetap Minuman Badak ...... 83

4.5.8 Modal Pergaulan dalam Berdagang ...... 84

4.5.9 Menjalin Hubungan Baik dengan Masyarakat ...... 86

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...... 88

5.2 Saran ...... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini trend kewirausahaan menjadi trend baru dalam perekonomian nasional. Menciptakan masyarakat kewirausahaan menjadi agenda nasional karena data menunjukkan bahwa jumlah pengusaha yang ada di sangat sedikit hanya 0,2 % dari total penduduk Indonesia. Padahal dalam beberapa kajian untuk menciptakan kekuatan ekonomi yang baik diperlukan jumlah pengusaha minimal 2% dari total penduduk suatu negara. Dan ini menjadi acuan bagi kita bahwa diperlukan suatu usaha dalam menciptakan pengusaha-pengusaha nasional yang tangguh dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional

(Elfindri et al, 2011:2). Istilah wirausaha atau entrepreneur adalah: seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkannya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis (Alfianto, 2012:34).

Wirausaha dapat membantu perekonomian suatu daerah karena tersedianya lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja juga sebagai sarana penunjang ekonomi suatu wilayah khususnya di perkotaan. Namun terjadinya perusahaan yang pailit akan merugikan banyak pihak dalam berbagai hal seperti

Universitas Sumatera Utara akan terjadi PHK besar-besaran yang berimbas kepada masalah-masalah lainnya.

Kerugian merupakan hal yang dihindari dari aspek apapun, walaupun begitu kerugian adalah resiko yang harus siap ditanggung oleh seorang entrepreneur bahkan jika harus menutup perusahaannya.

Banyak hal yang menjadi faktor penyebab tutupnya perusahaan, salah satu penyebabnya yang paling rentan adalah ketidakmampuan untuk bersaing.

Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survey, atau sumber daya yang dibutuhkan (Pasaribu, 2009:115). Waktu terus berjalan dan akan menghadirkan kebutuhan-kebutuhan baru dan pembaruan- pembaruan kedepannya, munculnya perusahaan-perusahaan baru yang membawa performa menarik akan menjadi rival pada perusahaan-perusahaan lain. Beberapa contoh perusahaan di Indonesia yang akhirnya tergerus zaman adalah seperti

Ford, Panasonic dan Toshiba. Maka dari itu untuk dapat bersaing dalam perkembangan dan perubahan zaman diperlukan suatu strategi bertahan.

Menurut manajemennya perusahaan di Indonesia memiliki cara tersendiri untuk bertahan. Di Indonesia perusahaan yang paling banyak adalah perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga

(https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_keluarga). Dalam terminologinya perusahaan keluarga dibagi atas 2, yaitu:

1. Perusahaan keluarga yang hanya dimiliki tapi tidak dikelola oleh keluarga tersebut (Family Owned Entreprise)

Universitas Sumatera Utara 2. Perusahaan keluarga yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga (Family Business

Entreprise) biasanya keluarga memegang posisi-posisi kunci dalam perusahaan.

Perusahaan keluarga memegang peranan penting dalam perekonomian di

Indonesia. Di Indonesia, 96% atau sebesar 159.000 dari 165.000 perusahaan yang ada merupakan perusahaan keluarga. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, perusahaan keluarga di Indonesia merupakan perusahaan swasta yang mempunyai kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto yaitu mencapai 82,44% (Halim,

2013:1). Ciri-ciri perusahaan keluarga yaitu: Perusahaan dimiliki oleh suatu keluarga baik keluarga besar maupun keluarga inti, saham-saham yang ditanam oleh keluarga lebih dari 50%, keluarga berperan penting dalam mengambil keputusan pengelolaan perusahaan, keluarga yang membuat dan merumuskan kebijakan manajemen perusahaan, keluarga pemilik perusahaan yang menentukan visi dan misi perusahaan. Selain ciri-ciri tersebut perusahaan keluarga juga dicerminkan dengan adanya nilai-nilai yang dianut dan tertanam kuat dalam keluarga, norma yang dijalankan, kekompakan dan semangat kekeluargaan, adanya rasa tolong menolong akibat kewajiban dari pertalian darah. Hal tersebutlah yang merupakan gambaran dari keluarga dan merupakan keadaan yang diakui dalam kehidupan masyarakat luas. Adanya tanggung jawab dalam melindungi keluarga merupakan nilai-nilai yang melekat dalam keluarga. Hal ini dipengaruhi dan didorong oleh adanya rasa saling memiliki dan adanya rasa kesatuan. Biasanya anggota keluarga sangat loyal dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan milik keluarganya, keluarga pasti akan berusaha untuk tetap menjalankan bisnis dan tidak akan meninggalkan usaha begitu saja. Keluarga juga

Universitas Sumatera Utara cenderung memilih mempertahankan usahanya daripada lebih memikirkan keuntungan.

Itulah yang membuat besarnya pilihan untuk mendirikan sebuah perusahaan keluarga Bertahannya perusahaan keluarga dapat dilihat dari generasi- generasi yang sudah berganti mengelola dan lamanya perusahaan tersebut berdiri.

Banyak perusahaan keluarga yang bertahan dan rata-rata bertahan dalam waktu yang cukup lama. Walaupun sebagian ada juga yang kolaps atau tutup dalam waktu cepat. Bertahannya suatu usaha dilatarbelakangi oleh sikap dan tindakan atau jiwa kewirausahaan yang kuat. Jiwa kewirausahaan yang kuat akan menghantarkan seorang pengusaha mencapai kesuksesan dalam menjalankan usahanya sehingga dapat berkembang dan seiring berjalannya waktu dapat terus bertahan. Beberapa karakter kewirausahaan antara lain: kerja keras, pantang menyerah, komitmen, pintar mencari peluang, berani mengambil resiko, inovatif dan kreatif dan lain sebagainya. Dalam perusahaan keluarga karakter kewirausahaan tersebut akan diperkuat pula dengan adanya nilai-nilai kekeluargaan yang amat penting dalam membangun relasi yang dapat dipercaya, orang yang paling dekat adalah orang kepercayaan kita apalagi ada hubungan darah dengan kita seperti keluarga. Budaya kepercayaan akan menjadi sebuah dasar bagi hubungan kekerabatan keluarga. Keluarga juga memiliki nilai-nilai yang dapat menyatukan mereka dalam satu tujuan. Ini akan membantu mereka dalam menjalankan visi dan misi perusahaan.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga,

Universitas Sumatera Utara terutama perusahaan-perusahaan kecil, memperkerjakan orang lain untuk menempati posisi rendahan, sementara posisi tinggi (top manager) dipegang oleh orang dari dalam keluarga pemilik perusahaan. Misalnya saja pemilik perusahaan adalah ayahnya, direkturnya anak pertama, dan wakil direkturnya anak kedua.

Banyak perusahaan keluarga yang sukses luar biasa, misalnya saja, Maspion grup,

Ciputra, Nyonya Meneer, Sidomuncul, dan Meco.

Seringkali timbul masalah-masalah dalam mengatur perusahaan keluarga, salah satunya dalam hal pergantian kepemimpinan. Sering pula muncul benturan- benturan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan akan cenderung mempertahankan seorang anggota keluarga untuk bekerja meskipun ia kurang kompeten dalam pekerjaannya sehingga akan membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Hal tersebut pun merupakan salah satu kebijakan keluarga yang harus di putuskan demi keberlangsungan perusahaan. Bagaimana perusahaan keluarga dapat mengambil keputusan dengan bijak akan bergantung kepada nilai-nilai yang berlaku dalam perusahaan dan juga memungkinkan bila nilai satu pihak dengsn yang lainnya dapat berbeda karna perbedaan karakter, pendidikan dan pandangan, maka ini harus dapat segera diputuskan dengan sebaik-baiknya.

Dari sekian banyak perusahaan keluarga di Indonesia, PT.Pabrik Es

Siantar adalah salah satu perusahaan keluarga yang mampu bertahan hingga 47 tahun. Ditengah munculnya perusahaan baru yang memproduksi minuman ringan dan bersoda, perusahaan ini masih mampu eksis dalam waktu yang cukup lama.

PT.Pabrik Es Siantar adalah perusahaan yang mengelola produk minuman ringan

Universitas Sumatera Utara bersoda pertama di Indonesia yang disebut minuman cap badak. Perusahaan ini berada di Kota Pematangsiantar tepatnya di Jalan Pematang, Kecamatan Siantar

Barat. Sejarah berdirinya perusahaan ini diawali oleh seorang berkebangsaan

Swiss bernama Heinrich Surbeck yang mendirikan pabrik bernama NV Ijs Fabriek

Siantar pada tahun 1916. Pada awalnya pabrik ini memproduksi es batangan, dengan alasan Pematangsiantar memiliki kondisi air yang bersih, kemudian tahun

1920-an perusahaan ini mulai merambah ke produksi minuman. Adapun minuman yang diproduksi tersebut terdiri dari 8 rasa yaitu: rasa raspberry, ananas, grape soda, orange pop, bear, ice cream soda, soda water, dan sarsaparilla.

Namun sejak ada isu-isu nasionalisasi yang mengharuskan perusahaan yang ada di

Indonesia harus diserahkan kepada pribumi, Elman Tanjung yang adalah seorang pegawai Heinrich Surbeck diberikan kepercayaan untuk mengelola perusahaan ini. Elman Tanjung kemudian menawarkan perusahaan kepada sahabatnya

Julianus Hutabarat, hingga pada tahun 1969 perusahaan ini dibeli oleh Julianus

Hutabarat dan berubah nama menjadi PT.Pabrik Es Siantar. Semenjak ditangan

Julianus Hutabarat perusahaan berkembang dan semakin maju. Beliau mengelola minuman cap badak dengan melibatkan keluarga. PT. Pabrik Es tetap berproduksi sampai tahun 1990 walaupun mengalami pengurangan produksi minuman, dan yang tertinggal saat ini ada 2 rasa minuman yaitu sarsaparilla dan soda water.

Peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana nilai-nilai entrepreneurship yang ada pada perusahaan keluarga PT. Pabrik Es Siantar sebagai strategi untuk dapat bertahan.

Universitas Sumatera Utara 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah suatu batasan agar penelitian terfokus terhadap suatu masalah yang perlu dicarikan jawaban dari masalah tersebut. Yang menjadi rumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian adalah:

1. Bagaimana nilai-nilai entrepreneurship pada perusahaan keluarga

PT. Pabrik Es Siantar ?

2. Bagaimana strategi bertahan PT. Pabrik Es dalam mengelola minuman cap

badak ditengah-tengah persaingan dengan produk minuman ringan

lainnya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai dari suatu penelitian. Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan nilai-nilai entrepreneurship pada PT.Pabrik

Es Siantar dalam pemasaran produknya.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi bertahan PT.Pabrik Es Siantar

ditengah-tengah persaingan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan sumbangsih dan inspirasi bagi kaum akademisi untuk melanjutkan tulisan yang relevan.

Universitas Sumatera Utara 1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi kaum yang ingin mengetahui bagaimana hubungan antar relasi yang baik dalam mengembangkan ataupun mempertahankan usaha yang tengah dibangun.

Universitas Sumatera Utara BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Modal Sosial

Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang apa itu modal sosial, namun hingga kini belum ditemukan apa arti sesungguhnya modal sosial itu dan menemukan beberapa perbedaan antara tokoh yang satu dengan yang lainnya.

Berikut adalah pendapat dari beberapa tokoh mengenai modal sosial.

Bourdieu dalam (Damsar, 2011:209) mendefinisikan modal sosial sebagai sumberdaya aktual dan potensial yang dimiliki oleh seseorang berasal dari jaringan sosial yang terlembaga serta berlangsung terus menerus dalam bentuk pengakuan dan perkenalan timbal balik (dengan kata lain, keanggotaan dalam kelompok sosial) yang memberikan kepada anggotanya berbagai bentuk dukungan kolektif.

Field (2011) dalam (Verawati, 2012:22) mengatakan modal sosial menurut

James Coleman adalah seperangkat sumber daya yang melekat pada hubungan keluarga dan dalam organisasi sosial komunitas dan yang berguna bagi perkembangan kognitif atau sosial anak atau orang yang masih muda. Sumber- sumber daya tersebut berbeda bagi orang-orang yang berlainan dan dapat memberikan manfaat penting bagi anak-anak dan remaja dalam perkembangan modal manusia mereka. Sementara Putnam memiliki definisi mengenai modal

Universitas Sumatera Utara sosial yang dapat diterima dari segala aspek, baik itu pendidikan (akademik), politik, sosial, dan secara umum. Karena Putnam memberi definisi dan arti modal sosial secara horizontal. Menurut Putnam modal sosial merujuk pada bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitaskan tindakan-tindakan yang terkoordinasi.

Dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa modal sosial merupakan sumber daya yang dimiliki individu dan kelompok untuk mencapai tujuan hidup yang lebih mapan yang berlandaskan kekerabatan, solidaritas dan kepercayaan. Adapun unsur-unsur pokok dalam modal sosial yaitu:

1.Jaringan sosial

Jaringan merupakan terjemahan dari network yang berasal dari dua suku kata yaitu net dan work. Net diterjemahkan dalam bahasa sebagai jaring, yaitu tenunan seperti jala, terdiri dari banyak ikatan antar simpul yang saling terhubung antara satu sama lain. Sedangkan kata work bermakna sebagai kerja. Gabungan kata net dan work dimengerti sebagai kerja (bekerja) dalam hubungan antar simpul seperti halnya jaring (net). Berdasarkan cara berpikir seperti itu maka menurut Lawang dalam (Damsar, 2011:157) jaringan (network) dimengerti sebagai :

a. Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan

dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan

Universitas Sumatera Utara kepercayaan . Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang

mengikat kedua belah pihak.

b. Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media

hubungan sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama.

c. Seperti halnya sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin

antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat

“menangkap ikan” lebih banyak.

d. Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri

sendiri. Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring

itu tidak bisa berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki . Semua

simpul menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat. Dalam hal ini

analogi tidak seluruhnya tepat terutama kalau orang yang membentuk

jaring itu hanya dua saja.

e. Media (benang atau kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau

antara orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan.

f. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma yang mengatur dan

menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan

dipertahankan.

Sedangkan sosial dimengerti sebagai sesuatu yang dikaitkan atau dihubungkan dengan orang lain atau menunjuk pada makna subyektif yang mempertimbangkan perilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan pemaknaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa studi jaringan sosial melihat hubungan antar individu yang memiliki makna subyektif yang berhubungan atau dikaitkan dengan sesuatu sebagai simpul dan ikatan. Simpul dilihat melalui aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan merupakan hubungan antar para aktor tersebut.

2.Kepercayaan

Trust atau rasa percaya (mempercayai) adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan-hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa orang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, paling kurang yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya

(Putnam, 1993,1995, dan 2002). Dalam pandangan fukuyama (1996), kepercayaan adalah sikap saling mempercayai di masyarakat, memungkinkan masyarakat tersebut bersatu dengan yang lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial (https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1390471006-3-bab-2-

2015.pdf).

Iklim kepercayaan begitu penting dalam sebuah komunitas atau organisasi untuk saling memperkuat hubungan, tanpa kepercayaan orang-orang akan lalai dan mendapat kerugian dan kekecewaan dari hasil pertemanan dan hubungannya dengan pihak lain. Jika sudah seperti ini maka hubungan antar sesanma tidak dapat dibina dengan baik, sehingga hubungan tersebut hanya bertahan sebentar.

Universitas Sumatera Utara Trust atau kepercayaan akan memperkuat bukti bahwa tidak ada yang perlu dicurigai dan ditakutkan seseorang terhadap orang yang dipercayainya. Dalam menjalankan usaha, faktor kepercayaan dianggap mampu memperlancartransaksi sekaligus mengurangi resiko kerugian.

3.Nilai

Nilai merupakan berbagai hal yang dihargai, dibanggakan, dijunjung tinggi, ingin dicapai atau diperoleh manusia dalam hidupnya. Hal ini berarti nilai sangat berharga bagi manusia yang hidup dalam masyarakat. Sebagai sesuatu yang penting maka nilai diatur secara sistemik, sehingga dikenal konsep sistem nilai yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain, bahkan mungkin saja berbeda antara satu generasi dengan generasi lain. Dengan demikian nilai sangat diperlukan dalam masyarakat, sehingga harus dipertahankan. Justru salah satu peranan sistem nilai itu adalah menjamin keberlangsungan nilai itu sendiri.

Nilai dijaga keberlangsungannya dengan mengkondisikan anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai itu untuk tetap menghormati atau menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di lingkungan kehidupannya. Sejauh nilai-nilai itu dijunjung tinggi, maka keberlangsungannya pun akan terjamin. Sebaik masyarakat tidak menghormati atau menjunjung tinggi nilai-nilai itu , maka eksistensi nilai itu pun akan hilang (Siagian et al, 2011:183).

Universitas Sumatera Utara 4.Norma

Norma adalah seperangkat aturan yang berlaku pada suatu komunitas dalam masyarakat, dapat ditemui dalam suatu lembaga untuk mengatur dan menata tingkah laku manusia. Jika tidak ada norma yang berlaku maka orang- orang akan berbuat semaunya, karena tidak ada aturan yang mengikat suatu komunitas tertentu. Selain itu akan terjadi pula yang disebut anomie sebagai akibat dari orang-orang yang tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk kehidupannya sebab ketiadaan norma-norma yang mengikat mereka dengan orang lain.

Menurut (Nurami, 2012) Dunia usaha tidak akan luput dengan motivasi untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pengorbanan minimal. Prinsip ini akan selalu berbenturan dengan pihak lain yang memiliki prinsip yang sama.

Untuk itu diperlukan aturan main baik itu formal maupun informal yang dapat dipahami dan dijalankan oleh semua pihak untuk mengurangi gesekan-gesekan yang terjadi. Dalam setiap aturan yang ada, selalu mengatur apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, disertai dengan imbalan yang diperoleh maupun sanksi yang dikenakan apabila melanggarnya. Norma merupakan salah satu bentuk dari aturan yang tidak terlihat dan bersifat mengikat yang dapat mempengaruhi perilaku pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Dalam suatu usaha, seperti yang telah disinggung sebelumnya, reputasi dan relasi bisnis menjadi pertaruhan bagi seorang pengusaha. Ketika reputasi atau pencitraan dan relasi bisnis telahdigenggam, maka kesuksesan usaha bukan lagi sekedar impian.

Demi mencapai keduanya, para pengusaha akan berupaya segiat mungkin untuk

Universitas Sumatera Utara meraih keduanya termasuk dalam menaati dan mematuhi aturan bisnis baik yang tertulis maupun tak tertulis. Tak jarang beberapa pengusaha membuat aturan untuk mendukung kinerja usahanya baik yang menyangkut dengan penyedia bahan, konsumen, sesama pelaku usaha, bahkan dengan karyawannya.

2.2 Perusahaan Keluarga

Peran perusahaan keluarga dalam ekonomi Indonesia sangat besar.Susanto dalam (Chitania, Mustamu, 2014) mengatakan perusahaan keluarga memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Perusahaan keluarga tidak hanya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi jutaan penduduk Indonesia.Dengan populasi penduduk

Indonesia sekitar 240 juta, bisnis terus bertambah setiap tahunnya.Tidak heran bisnis keluarga menjadi salah satu pilihan karir bagi sebagian masyarakat.Persaingan yang semakin ketat dan berat membuat bisnis keluarga dilirik untuk mencari penghasilan sekaligus memberdayakan anggota keluarga baik yang memiliki keahlian tertentu maupun yang berminat untuk membangun sebuah bisnis keluarga bersama anggota keluarga lainnya. Bisnis keluarga di wilayah Asia mencatat total laba kumulatif sebesar 261% selama tahun 2000-2010 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 13,7% selama periode itu.

Perusahaan keluarga menampung lebih dari 85% pekerja di seluruh dunia (Poza,

2007). Penelitian Family Firm Institute untuk jurnal Family Business Review

(2008), mengungkap bahwa hanya 30% dari perusahaan keluarga yang bisa

Universitas Sumatera Utara bertahan hingga generasi kedua.Hanya 12% yang mampu bertahan pada generasi ketiga dan hanya 3% saja yang mampu berkembang sampai generasi keempat.

Tidak mengherankan jika muncul mitos bahwa generasi pertama yang mendirikan, generasi kedua yang membangun, dan generasi ketiga yang merusak.

2.3 Strategi Bertahan Perusahaan

Untuk mencapai suatu usaha yang baik dan berkelanjutan dibutuhkan upaya dan strategi bertahan suatu usaha. Suatu upaya bertahan tersebut dapat berupa manajemen dan skill orang-orang pada perusahaan dalam mengelola perusahaan tersebut agar dapat terus eksis. Banyaknya persaingan diberbagai bisnis menimbulkan berbagai feedbackdari pendiri-pendiri dan pemilik suatu perusahaan untuk mencari cara dan ide kreatif serta inovasi dalam membangkitkan kembali kehidupan kewirausahaan yang diinginkan.

Glueck dalam (Batara, 2012) mengatakan secara konseptual strategi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan secara menyeluruh yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pada mulanya konsep strategi digunakan dalam dunia militer yang dalam bahasa Yunani disebut strategos artinya komandan militer. Namun seiring dengan semakin berkembangnya jaman konsep strategi juga digunakan dalam dunia bisnis. Sehingga pada saat ini banyak definisi-definisi dari strategi yang pada umumnya lebih berkaitan pada dunia bisnis. Seperti yang dinyatakan oleh

Glueck dan Jauch “strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi

Universitas Sumatera Utara yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”.

Selanjutnya Triton menyimpulkan strategi sebagai berikut: “Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi”.

2.4 Pemanfaatan modal sosial dalam suatu perusahaan

Putnam dan Fukuyama juga menekankan bahwa modal sosial berperandalam mengurangi biaya transaksi.Putnam mengungkapkan bahwa modal sosial merupakan corak kehidupan sosial yangterdiri dari jaringan, norma, dan kepercayaan yang membuat para partisipan sanggupuntuk bertindak efektif secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama menurut Field dalam (Fajar,

2013:5-6). Kemudian Yustika (2008) menyatakan Wallis, Killerbym dan Dollery menambahkan bahwa modal sosial jugamemfasilitasi pengelolaan kepemilikan bersama dan penyediaan barang publik,peningkatan investasi, dan mengurangi biaya sosial kriminalitas, korupsi, dan bentuktindakan tercela lainnya.

Selain itu Yustika juga menambahkan bahwa modal sosial merupakankonsep yang muncul sebagai hasil dari interaksi masyarakat dalam jangka waktu yanglama dan terus-menerus. Interaksi, komunikasi, dan kerja sama

Universitas Sumatera Utara yang ada dipengaruhikeinginan untuk mencapai tujuan bersama yang terkadang berbeda dengan tujuan dirisendiri. Hal ini akan menciptakan ikatan emosional untuk menyatukan masyarakatsehingga menghasilkan kepercayaan dari relasi yang lama. Dilanjutkan oleh Santoso, seperti yang diungkapkan Granovetter bahwa fenomena modal sosial dapat dikaitkandengan fenomena perilaku ekonomi, yaitu tindakan ekonomi yang disituasikan secarasosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara paraaktor.

Tindakan ini tidak terbatas pada tindakan aktor individual, namun juga mencakupperilaku ekonomi yang lebih luas. Tindakan tersebut akan terbentuk dalam suatu jaringanhubungan sosial yang dilakukan anggota jaringan dalam hal berinteraksi dengan orang lain menurut. Yustika (2008) melanjutkan dalam bentuk ini, modal sosial dapat diubah menjadi keunggulan untuk mendapatkankeuntungan ekonomi. Jaringan yang luas juga dapat mempengaruhi penyebaran informasiyang dapat menghasilkan arus informasi yang murah dan cepat. Sedangkan yangberorientasi pada norma, modal sosial akan menghasilkan kerangka budaya yang lebihterarah dan aman untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.

2.5 Nilai-nilai dan Kultur Sosial dalam Mendukung Kewirausahaan

Dalam suatu masyarakat tumbuh suatu nilai dan kultur sosial yang menjadi budaya dalam menjalani segala aspek di kehidupannya. Sebuah kebiasaan yang bernilai dan terus menerus diterapkan dalam menjalani kehidupan akan berakar dan tertanam di dalam individu serta berkembang kepada kelompok hingga

Universitas Sumatera Utara menciptakan suatu masyarakat yang berbudaya kerja efisien dan efektif. Nilai dan kultur sosial ini menjadikan individu-individu memiliki sebuah karakter kewirausahaan yang kuat, baik di dalam sebuah perusahaan swasta maupun perusahaan nasional. Dalam aplikasinya mereka menciptakan inovasi dan perubahan dalam pengelolaan organisasi perusahaan serta menularkan semangat kewirausahaan disetiap aktivitas kegiatan.

Nilai dan kultur sosial dalam masyarakat dapat dicermati dari suatu etnis.

Nilai dan kultur sosial mempengaruhi segala bentuk sikap dan tindakan manusia ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dalam menjalani berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek ekonomi. Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil sangat berpotensi menghasilkan kekuatan yang sangat besar bagi setiap individu yang mampu menyadarinya dan mengelolanya dengan baik. Banyak perusahaan milik suatu golongan tertentu yang mampu eksis dan bertahan bahkan meningkatkan profit mereka dalam perekonomian lokal daerah sampai tingkat nasional berkat kuatnya kultur sosial yang menjadi faktor pendukung bertahannya suatu usaha.

Menurut Wilderom,dkk dalam (Kusdi, 2011:112) basis teori yang digunakan dalam studi-studi hubungan kultur kinerja adalah pendekatan resources-based: bahwa kemampuan daya saing suatu organisasi ditentukan oleh kepemilikan sumber daya yang berharga, langka, dan sulit ditiru oleh pesaing

(Baney, 1991, 1997). Kultur organisasi terdiri dari unsur-unsur seperti tacit knowledge, jaringan sosial (social interconnections), dan kekhasan (specificity) yang dapat menjadi sumber keunggulan yang unik dan sulit ditiru oleh para

Universitas Sumatera Utara pesaing. Keunikan ini pada gilirannya memperkokoh keunggulan bersaing organisasi, dan diasumsikan akan mendorong kepada pencpaian kinerja yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara Definisi Konsep

1. Entrepreneurship

Entrepreneurship diartikan sebagai perilaku menggerakkan dan memanfaatkan

modal sebagai kekuatan untuk menghasilkan keuntungan dengan cara bekerja

sama dan berkoordinasi untuk keberlanjutan produktivitas. Entrepreneurship

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku memanfaatkan jaringan,

ikatan keanggotaan dan daya upaya untuk mempertahankan usaha.

2. Strategi

Strategi adalah taktik atau cara yang telah disusun sedemikian rupa untuk

mencapai suatu tujuan. Biasanya setiap perusahaan memiliki suatu strategi

dalam memasarkan produk atau menjual jasanya.

3. Nilai-nilai

Nilai-nilai dalam penelitian ini adalah suatu cara pandang atau gagasan yang

telah turun temurun dianggap benar dan baik oleh suatu kelompok dalam

melakukan tindakan wirausaha.

4. Perusahaan keluarga

Perusahaan keluarga adalah perusahaan yang dimiliki oleh anggota keluarga

dan akan diteruskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, dengan

begitu perusahaan keluarga akan memiliki suatu cara dan budaya yang

tertanam dalam keluarga untuk dapat tetap mempertahankan usahanya.

Universitas Sumatera Utara 5. Persaingan

Persaingan disini adalah keadaan dimana suatu perusahaan berada diantara

perusahaan-perusahaan baru yang muncul dan menghadirkan produk yang

sejenis dengan berbagai keunggulan-keunggulan tertentu, oleh sebab itu

perusahaan akan mengalami keikutsertaan dalam kompetisi dan akan terjadi

suatu proses seleksi alam yang memungkinkan suatu perusahaan akan

bertahan atau tersingkirkan.

6. Etos kerja

Etos kerja adalah semangat dan daya yang dimiliki oleh sekelompok orang

atau pun perorangan untuk dapat melakukan tugas dan pekerjaannya dengan

sebaik mungkin tanpa mengenal kata menyerah dalam kesulitan kerja karena

etos kerja merupakan ciri khas dan keyakinan seseorang dalam bekerja. Etos

kerja disini menjadi ciri khas dan keyakinan dalam melakukan perdagangan

untuk mendapatkan keuntungan dalam usahanya.

7. Kultur sosial

Kultur sosial adalah budaya yang lahir dari interaksi antar individu dan

kelompok yang telah berlangsung beberapa lama hingga menjadi sebuah

kebiasaan dan ciri khas dalam pola pertemanan dan hubungan antar individu.

Kultur sosial dapat mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dan

masyarakat secara keseluruhan, sehingga kultur sosial dapat mempengaruhi

cara bertindak seseorang baik dalam bekerja dan mampu menciptakan jiwa

kewirausahaan.

Universitas Sumatera Utara BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana metode penelitian tersebut berusaha menganalisis, mengkaji, mempelajari serta memahami apa dan bagaimana fenomena yang terjadi di sekitar daerah penelitian. Pendekatan atau metode yang digunakan bukan lah menggunakan statistik atau angka-angka layaknya metode kuantitatif namun disini proses penelitian lebih mengarah kepada penggalian informasi yang dilakukan dengan pengamatan mencoba menafsirkan objek dari sudut pandang subjektif serta menggunakan wilayah sekitar penelitian sebagai alat bantu penelitian dengan tahapan dan strategi yang tertata. Penelitian disini mencoba melihat bagaimana perusahaan keluarga bertahan dan bagaimana nilai-nilai entrepreneurship itu diterapkan dalam perusahaan PT. Pabrik Es Siantar.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di suatu pabrik bernama PT.Pabrik Es Siantar, tepatnya di Jalan Pematang, kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih tempat ini karena Pabrik ini merupakan Pabrik tertua di

Sumatera Utara, merupakan produsen produk lokal minuman soda pertama di

Universitas Sumatera Utara Indonesia yang dapat bertahan selama hampir seratus tahun. Untuk itulah peneliti merasa tertarik menelitinya.

3.3 Unit Analisis dan Informan

3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian.Unit analisis merupakan hal yang begitu penting dalam mencari dan menemukan data-data atau informasi sebagai bahan yang akan dikelola untuk kepentingan penelitian ini. Unit analisis disini adalah beberapa karyawan yang bekerja di PT. Pabrik Es Siantar.

3.3.2 Informan

Informan adalah orang-orang atau siapapun yang dapat memberikan informasi dan data yang dibutuhkan untuk suatu kepentingan termasuk kegiatan penelitian. Informan sangat besar peran dan pengaruhnya untuk membantu memunculkan suatu fenomena yang berusaha digali dan dicari maknanya oleh peneliti, sebab informan merupakan suatu objek dalam kegiatan penelitian yang memberikan jawaban atau tanggapan terkait masalah yang hendak diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini menentukan informan kunci dan informan lainnya merupakan sesuatu yang benar-benar harus disesuaikan dengan masalah yang hendak dikaji. Untuk itulah disini ditetapkan bahwa informan kuncinya adalah pimpinan pada Pabrik Es yaitu manager dan juga kepala bagian pemasaran.

Universitas Sumatera Utara 3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data Primer merupakan bahan mentah yang menjadi inti bagi pengembangan kegiatan penelitian yang sedang berlangsung. Data Primer di peroleh langsung dari tatap muka dan wawancara dengan informan serta pengamatan selama di lapangan.

1.Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan oleh peneliti selama berada di lapangan, peneliti melihat bagaimana suasana dan situasi serta merasakan lingkungan tempat penelitian itu. Gejala dan proses bekerja yang berlangsung di tempat penelitian dapat dibaca oleh peneliti dengan teknik observasi ini.

2.Wawancara mendalam

Sebagai penelitian yang membutuhkan data yang valid dan cukup, maka wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang begitu penting, karena dari teknik inilah didapatkan informasi secara lisan dari tokoh atau narasumber yang bersangkutan terkait masalah penelitian. Teknik wawancara mendalam akan memberikan jawaban-jawaban yang peneliti butuhkan.

Universitas Sumatera Utara 3.4.2 Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data kedua setelah data primer dengan kata lain data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari sumber yang berada diluar lapangan penelitian seperti mencari referensi dari buku-buku, skripsi, jurnal dan karya ilmiah lain yang berhubungan dengan permasalahan yang di kaji disini. Selain bahan bacaan cetak, media elektronik dan sumber online juga membantu dalam penelitian ini untuk menemukan teori dan dokumen penunjang lainnya terkait masalah yang dikaji disini.

3.5 Interpretasi Data

Interpretasi data adalah memberikan pandangan teoritis, pendapat ataupun kesan terhadap suatu data. Untuk interpretasi data, diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan bacaan ataupun berbagai bentuk informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Memahami dan mencoba menyesuaikan masalah yang hendak diteliti dengan ruang lingkup dan batasan yang dikaji agar penelitian fokus dan menggambarkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan topik penelitian. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan pra observasi di lapangan dan mencoba mengurutkan alur cerita daripada masalah yang hendak diteliti.

Universitas Sumatera Utara 3.6 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dialami oleh peneliti adalah keterbatasan dalam hal bertemu secara langsung dengan informan kunci yang seharusnya menjadi informan utama peneliti dalam melakukan penelitian ini. Informan tersebut merupakan seorang pebisnis yang memiliki cukup banyak usaha yang berdiri dan termasuk seseorang yang sibuk sehingga untuk bertemu dengan beliau pun sulit. Selain disebabkan alasan tersebut, pihak perusahaan pun sepertinya tidak mengizinkan dengan mudah peneliti dapat melakukan wawancara atau riset kepada direktur yang adalah pemilik perusahaan. Saat peneliti menghubungi dan meminta izin untuk bertemu dengan direksi, hasilnya adalah negatif, peneliti sudah mencobanya beberapa kali baik berbicara melalui telepon seluler kepada direksi maupun mencoba berdiskusi untuk bertemu dengan beliau dengan pimpinan perusahaan. Owner sendiri mengatakan untuk berurusan langsung kepada manager dan mereka akan memberikan data sesuai yang peneliti minta.

Ditengah kesulitan yang peneliti alami, peneliti menemukan dari karyawan bahwa ada seorang karyawan pada perusahaan yang merupakan orang kepercayaan dari direksi, beliau adalah tangan kanan direksi dalam perusahaan.

Beliau adalah Bapak Sabar Sinaga, yang bekerja sebagai kepala maintenance pada perusahaan. Untuk komunikasi dan interaksi kepada direksi Pak Sabar Sinaga adalah orang yang paling dekat dibandingkan dengan manager atau pimpina dalam perusahaan, bahkan seringkali Pak Sabar Sinaga disebut sebagai wakil direksi. Dengan begitu peneliti melakukan wawancara langsung dengan Pak Sabar

Universitas Sumatera Utara Sinaga. Selain dengan beliau peneliti juga mencoba mengambil informasi dari manager perusahaan.

Selain keterbatasan dalam berinteraksi secara langsung dengan pemilik perusahaan keterbatasan lainnya yang dialami oleh perusahaan adalah, saat melakukan wawancara manager cenderung menjawab pertanyaan peneliti ke arah yang umum dan tidak mendetail, jadi membutuhkan beberapa cara untuk dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan peneliti. Terhadap pegawai yang dijadikan peneliti sebagai informan pendukung juga peneliti mengalami kesulitan sebab mereka cenderung berusaha untuk tidak diwawancarai, dan keadaan pada saat itu juga kurang mendukung karena keadaan pada saat itu adalah aktivitas bekerja pada perusahaan yng sedang berlangsung, seolah-olah penelitian yang dilakukan menjadi sangat mengganggu. Informasi dan pengetahuan yang ada pada peneliti terkait perusahaan dan komponen-komponen serta managemennnya juga terbatas, sehingga agak sulit untuk menjadikannya sebuah acuan dan landasan untuk dapat melakukan penelitian yang cukup efektif.

Universitas Sumatera Utara BAB IV

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi

Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota yang berada di Provinsi

Sumatera Utara dan merupakan kota terbesar kedua setelah kota Medan. Kota ini juga merupakan kota industri dimana terdapat beranekaragam bangunan industri yang berdiri. Pembangunan Kota Pematangsiantar ditopang oleh kegiatan perindustrian yang berpengaruh dalam menyokong perekonomian kota. Kota

Pematangsiantar menjadi tempat pemilihan didirikannya industri dengan didukung dekatnya daerah ini dengan daerah yang menghasilkan bahan-bahan mentah yaitu daerah Kabupaten Simalungun yang mengitarinya.

Pematangsiantar memang lebih cocok sebagai daerah tempat pengelolaan industri daripada pertanian, mengingat letak geografis dan didukung banyaknya jumlah penduduk yang tinggal di daerah ini. Beranekaragam jenis industri dapat ditemui di kota ini. Industri-industri yang berdiri di Pematangsiantar berupa industri manufaktur, dan lain sebagainya. Industri-industri tersebut juga sudah bertahan sangat lama mencapai usia puluhan tahun. Dengan begitu perusahaan- perusahan yang ada di Kota Pematangsiantar sudah memiliki berbagai ceritanya sendiri seperti sejarah, dan pengelolaan, hingga kemampuan mereka untuk bertahan.

Universitas Sumatera Utara Mengingat semakin banyaknya produk-produk yang dihasilkan perusahaan lain dan persaingan dengan perusahaan asing di Indonesia tentunya ini akan semakin meningkatkan tingkat persaingan antar perusahaan. Jalannya usia perusahaan dalam kurun waktu yang cukup lama tentu dipengaruhi pula dengan sejarah terbentuk, tata cara pengelolaan perusahaan dan lokasi perusahaan pun tak kalah penting sebagai suatu strategi agar perusahaan dapat bertahan. Lokasi suatu perusahaan dipilih berdasarkan kebutuhan perusahaan akan sumberdaya yang ada di lingkungan daerah perusahaan tersebut, seperti contoh bahan baku, konsumen, dan tentu saja dengan tujuan agar proses distribusi bahan mentah nya tidak terlalu jauh dengan tujuan agar dapat menghemat biaya. Lokasi penelitian ini berada di

Kota Pematangsiantar, Kecamatan Siantar Barat ,Jalan Pematang.

4.1.1. PT.Pabrik Es Siantar

PT.Pabrik Es Siantar merupakan salah satu perusahaan yang berdiri di

Kota Pematangsiantar. Perusahaan ini merupakan bangunan industri yang bergerak di bidang penjualan minuman berupa minuman ringan bersoda. Nama produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah minuman cap badak. Bukan hanya memproduksi minuman, PT.Pabrik Es Siantar juga memproduksi Es batangan sebagai pendingin limun atau minuman cap badak. Minuman ini sudah sangat tenar ditelinga masyarakat, khususnya masyarakat Siantar karena produk minuman ini juga merupakan produk lokal yang fokus penjualannya di wilayah

Sumatera Utara. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan minuman badak

Universitas Sumatera Utara dapat ditemui di luar Sumut bahkan di luar Sumatera. Sementara yang diketahui bahwa pada saat ini sudah banyak sekali jenis minuman ringan yang di produksi baik dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri, apalagi ditambah dengan munculnya perdagangan bebas. Kenyataan tersebut akan sangat memperketat dunia persaingan. Meskipun begitu minuman ini dapat tetap eksis selama waktu yang cukup lama.

Minuman cap badak sebenarnya sudah berusia seratus tahun dimana pada saat Indonesia berada pada masa kolonial perusahaan yang mengelola minuman ini bernama NV.Ijs. Fabriek Siantar yang didirikan oleh seorang berkebangsaan

Swiss. PT.Pabrik Es Siantar berdiri tahun 1916, didirikan oleh Bapak Heinrich

Surbeck yang pertama kali mendirikan pembangkit listrik tenaga air sebagai penerangan di simalungun. Pada awal sejarahnya Bapak Heinrich Surbeck dibawa oleh VOC ke Jawa, Kalimantan dan daerah-daerah lainnya namun yang dia cari tidak ada. Kemudian beliau turun ke Sumatera, dilihat sungai di Simalungun seperti pulau dan bisa sebagai sumber listrik atau sebagai pembangkit listrik dan sungai tersebut banyak mata air, serta modal untuk pengembangan pabrik. Dari mata air yang ada tersebut beliau menciptakan es batangan sebagai pendingin pembuatan limun. Untuk minuman cap badak itu sendiri, resepnya didapatkan dari

Swiss yang konsentratnya diimpor dari luar negeri. Sarsaparilla konsentratnya berasal dari tumbuhan semak beduri yang tumbuh di amerika latin yang berasal dari Kota Meksiko dan diimpor melalui kapal kontainer.

Tahun 1945 terjadi revolusi, Heinrich Surbeck mati dibunuh oleh laskar rakyat Indonesia. Anak-anak diungsikan ke luar negeri untuk sementara namun

Universitas Sumatera Utara ada pegawai berkebangsaan Indonesia Pak Elman tanjung, dimasa-masa perjuangan, masa kemerdekaan pengelolaan perusahaan dipercayakan kepada Pak

Elman Tanjung. Setelah keadaan sudah damai dan aman, keluarga dan anak

Surbeck serta menantu datang dari swiss ke Indonesia untuk melanjutkan usaha ini dan usahanya semakin maju. Namun terjadi dekrit presiden tahun 1949 dan semenjak adanya isu-isu nasionalis dan perusahaan asing yang ada di Indonesia harus di serahkan kepada pribumi maka pada akhirnya kepemilikan perusahaan ini pun berpindah ke tangan seseorang yang bernama Julianus Hutabarat, beliau adalah seorang pengusaha yang membeli perusahaan yang mengelola minuman cap badak ini setelah sebelumnya dipercayakan ke tangan Elman Tanjung yang merupakan teman baik Bapak Julianus Hutabarat. Akhirnya pada tahun 1969 perusahaan tersebut dibeli oleh Bapak Julianus Hutabarat dan berubah nama menjadi PT.Pabrik Es Siantar. Selama ditangan Bapak Julianus Hutabarat perusahaan ini semakin berkembang dimana beliau menambah bangunan baru, memperbarui mesin dengan semi otomatis dan penambahan jumlah karyawan.

Hingga saat ini perusahaan dikelola oleh keturunan Bapak Julianus Hutabarat dan merupakan pengelola perusahaan generasi kedua dimana usia perusahaan keluarga ini sudah mencapai 47 tahun.

Sebelum tahun 90an minuman yang diproduksi oleh PT.Pabrik Es Siantar ada 8 jenis rasa yaitu ananas, grape soda, soda water, ice cream soda, sarsaparilla, coffee bear, orange pop, dan raspberry. Namun yang bertahan hingga kini hanya ada dua rasa minuman yaitu sarsaparilla dan soda water. Hal tersebut disebabkan oleh adanya isu-isu kesehatan bahwa 6 rasa lainnya ini kurang bermanfaat bagi

Universitas Sumatera Utara kesehatan tubuh. Sementara dua rasa lainnya seperti soda water dan sarsaparilla dianggap oleh masyarakat bukan hanya sebagai minuman ringan biasa saja namun juga dapat mengurangi demam. Itu adalah salah satu alasan kedua jenis rasa minuman ini masih banyak disukai dan dikonsumsi oleh masyarakat juga penjualannya tetap eksis. Selain itu pada era 90-an persaingan dengan coca- dan sosro mengakibatkan produk cap badak termakan persaingan pasar.

Perusahaan ini merupakan perusahaan skala menengah dimana perusahaan memiliki 49 jumlah karyawan tetap dan sebanyak 23 buruh harian lepas .

Perusahaan ini juga memiliki sebuah organisasi yaitu SBSI yang merupakan sarana bagi buruh yang bekerja untuk melindungi dan menjamin hak yang diberikan kepada buruh secara normatif. Letak pabrik ini juga berada di depan sungai bahbolon yang merupakan sungai yang dibendung sebagai SDA untuk pembangkit listrik tenaga air bagi aktivitas produksi pembuatan Es batangan dan minuman cap badak.

Perusahaan PT.Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan keluarga dimana pemilik perusahaan ikut pula dalam mengelola perusahaan. Pemilik perusahaan dalam mengelola perusahaan berada pada posisi teratas yaitu sebagai direktur.

Beliau adalah Bapak Immanuel Basar Hutabarat yang merupakan keturunan dari

Bapak Julianus Hutabarat. Jadi menurut terminologi bisnis jenis dari perusahaan ini adalah FBE (Family Bussiness Entreprise). Pemilik sekaligus ikut sebagai pengelola perusahaan. Namun perusahaan ini bukan lah menggunakan managemen keluarga akan tetapi menggunakan managemen modern dimana keluarga pemilik perusahaan mempercayakan profesional dari luar untuk diangkat

Universitas Sumatera Utara sebagai seorang manager di perusahaan . Jadi fungsi pemilik bukanlah dirangkap sekaligus dengan fungsi manager seperti managemen tradisional, akan tetapi direktur yang adalah pemilik perusahaan membedakan tugasnya dengan manager pada perusahaan. Untuk pengelola perusahaan PT.Pabrik Es Siantar, untuk saat ini hanya dipegang di posisi kunci atau posisi paling atas dari struktur organisasi perusahaan yaitu hanya posisi direktur saja. Artinya untuk posisi lain keluarga perusahaan tidak melibatkan keluarga seperti misalnya sebagai kepala bagian divisi atau bagian lainnya yang terkadang digunakan oleh perusahaan keluarga lainnya untuk melatih kecakapan calon penerus perusahaan.

Universitas Sumatera Utara 4.2. Kondisi dan Keadaan serta Gambaran Umum Perusahaan PT.Pabrik

Es Siantar

PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan skala menengah, dimana jumlah karyawan tetapnya sebanyak 49 orang dan jumlah buruh harian lepas sebanyak 23 orang, sementara untuk karyawan bagian pemasaran adalah sebanyak

15 orang. PT.Pabrik Es Siantar mengelola produk minuman ringan bekerja sama dengan PT. Jasa Harapan Barat. PT. Jasa Harapan Barat ini bertugas sebagai bagian marketing dari PT. Pabrik Es Siantar. Sementara PT. Pabrik Es Siantar bertugas memanagemen produksi. PT. Jasa Harapan Barat dan PT.Pabrik Es

Siantar berada dalam satu atap dan kepemilikan yang sama. PT. Jasa Harapan

Barat merupakan anakan dari PT.Pabrik Es Siantar. Kedua perusahaan ini meskipun berada dalam satu atap namun memiliki pimpinan yang berbeda.

Pimpinan PT. Pabrik Es Siantar berwenang mengelola produksi, sementara PT.

Jasa Harapan Barat berwenang memanagemen pemasaran. Perusahaan PT. Pabrik

Es Siantar menargetkan produksi minuman itu sebanyak seribu krat setiap harinya, dan untuk memasarkan ini dilakukan oleh karyawan PT. Jasa Harapan

Barat.

PT. Pabrik Es Siantar sudah berdiri selama seratus tahun, jadi usia minuman cap badak yang diproduksi tersebut sudah berusia seratus tahun. Pada tahun 1916 awal perusahaan ini berdiri dan tahun 1969 perusahaan ini menjadi milik Bapak Julianus Hutabarat dimana pemilik perusahaan ini sebelumnya adalah Bapak Heinrich Surbeck. Saat ini PT. Pabrik Es Siantar dimiliki oleh generasi kedua Hutabarat. Pemilik perusahaan ini ada 9 orang yang merupakan

Universitas Sumatera Utara anak dari Bapak Julianus Hutabarat. Anak-anak dari Bapak Julianus Hutabarat menginvestasikan sahamnya pada perusahaan dan saham yang ditanamkan merupakan saham keluarga mereka seutuhnya yang adalah saudara sekandung.

Selama di tangan keluarga Hutabarat, perusahaan ini dikelola selama 47 tahun. Produk minuman badak yang tersisa kini adalah 2 rasa yaitu sarsaparilla dan soda water. Namun untuk penjualannya, sarsaparilla cenderung memiliki pasar yang bagus dibanding soda water dan es batangan yang juga di produksi perusahaan ini. Oleh karena itu mereka cenderung lebih mengutamakan produksi sarsaparilla.

Selama ditangan Bapak Julianus Hutabarat perusahaan mengalami perkembangan, namun pada tahun 90-an ditambah krisis moneter yang melanda, perusahaan ini mengalami kejatuhan, namun dapat bangkit kembali. Hingga saat ini memang perusahaan tidak menunjukkan peningkatan enjualan yang begitu berarti, perusahaan ini juga tidak menunjukkan produk berupa kreatifitas dan inovasi . untuk mesin-mesin yang digunakan perusahaan juga sudah sering mengalami kerusakan. Kerusakan ini sangat berdampak pada kinerja perusahaan, jika mesin rusak mereka harus menunggu sampai mesin selesai diperbaiki.

Memang yang menjadi permasalahan dalamperusahaan saat ini adalah kurangnya modal, selain itu mesin-mesin yang didatangkan ke perusahaan pun banyak mesin-mesin yang sudah bekas/ seken, karena itulah mesin sering mengalami kerusakan. Dengan keadaan seperti itu terpaksa mekanik harus memperbaiki mesin dulu, dan menghabiskan waktu satu sampai dua jam sampai pekerjaan memperbaiki mesin selesai. Padahal waktu 2 jam tersebut sudah terbuang karena

Universitas Sumatera Utara digunakan untuk kegiatan perbaikan. Selain itu yang menjadi hambatan dalam peningkatan produktivitas minuman badak ini adalah botol yang dimiliki perusahaan terbatas jumlahnya. Terkadang karyawan harus menunggu waktu untuk bisa melakukan aktivitas produksi kembali saat botol sudah datang.

Keadaan yang seperti ini disebabkan PT. Pabrik Es bukan dimiliki oleh perseorangan. Perusahaan ini dimiliki oleh sembilan orang, maka keuntungan dari perusahaan pun harus dibagi sembilan keuntungan perusahaan harus tetap ada untuk pemilik perusahaan. Selain itu owner perusahaan yang 9 orang pun membuka perusahaan mereka masing-masing dengan mengandalkan dari PT.

Pabrik Es Siantar, untuk memajukan serta menutup kekurangan perusahaan yang dimiliki mereka masing-masing owner terkadang mengambil ataupun menggunakan barang-barang dari PT. Pabrik Es Siantar, seperti genset dan barang-barang lainnnya. Menurut informasi yang peneliti dapatkan, direksi Pabrik

Es yang adalah owner jarang datang ke perusahaan, hanya sekali setahun atau sekali dua tahun. Karena keadaan-keadaan tersebut pengelolaan minuman cap badak menjadi tidak fokus sebab owner sendiripun memiliki perusahaan- perusahaan lain yang perlu diperhatikannya.

Faktor yang sangat mendukung bertahanya perushaan ini adalah air dan listrik yang gratis, bahkan penjualan es batangan berasal dari air gratis yang diperoleh. Air dan listrik yang digerakkan oleh turbin merupakan faktor yang membuat perusahaan ini dapat bertahan. Kemudian minuman cap badak yang sudah punya nama (trade mark) sehingga terus dicari oleh konsumen. Dari yang peneliti lihat pengelolaan yang dilakukan oleh generasi kedua ini berbeda dngan

Universitas Sumatera Utara yang dilakukan oleh orangtuanya dulu. Perbedaannya adalah ketika Bapak

Julianus Hutabarat yang mengelola perusahaan, beliau fokus mengelolanya, sementara generasinya saat ini tidak bisa fokus untuk mengelola minuman cap badak karena mereka juga disibukkan dengan perusahaan-perusahaan mereka yang lain.

Universitas Sumatera Utara 4.3. Profil Informan

Informan Kunci

Nama : Robinson M. Matondang

Usia : 45 tahun

Pendidikan terakhir : S1

Kedudukan : Pimpinan (manager)

Lama bekerja : 22 tahun

Bapak M. Matondang adalah seorang manager di perusahaan PT. Pabrik

Es Siantar, beliau bekerja sudah cukup lama. Beliau adalah orang yang melaksanakan tugas planning, organizing, actuating dan controlling pada perusahaan. Ada beberapa kegiatan managemen yang dibagikan beliau kepada peneliti dan dilihat oleh peneliti secara langsung saat penelitian adalah proses organizing dan actuating secara langsung. Hal tersebut ketika peneliti melihat bahwa beliau mengadakan rapat dengan tepat waktu, maka harus menggunakan disiplin waktu atau tidak menunda atau istilah lainnya tidak jam karet. Kemudian pada saat peneliti pernah menghubungi beliau via telepon, namun tidak ada respon sebab rapat sedang berlangsung pada saat yang bersamaan, tetapi setelah rapat selesai barulah beliau merespon panggilan peneliti. Kemudian tugas actuating secara aktif dilihat oleh peneliti dilakukan oleh manager. Hal tersebut terbukti ketika peneliti melihat manager selalu mengawasi saat peneliti melakukan wawancara terhadap karyawan dan memeriksa kertas draft wawancara yang

Universitas Sumatera Utara peneliti hendak tanyakan pada para karyawan perusahaan. Hal-hal tersebut merupakan suatu tindakan disiplin kerja yang diterapkan oleh manager di perusahaan ini sehingga sepatutnya memang mengharuskan karyawan untuk menaati nya. Setiap hari juga manager melaksanakan tugasnya untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan, terhadap produksi minuman badak, es, dan terjun langsung ke lapangan untuk memantau sesuatu hal baik berupa laporan yang negatif maupun positif. Beliau merupakan sosok pimpinan yang tegas dan berwibawa.

Universitas Sumatera Utara Nama : M. Panggabean

Usia : 49 tahun

Pendidikan terakhir : SLTA

Kedudukan : Supervisor Pemasaran

Lama bekerja : 27 tahun

Bapak M. Panggabean adalah seorang Supervisor bagian pemasaran pada perusahaan PT. Pabrik Es Siantar. Beliau sudah bekerja cukup lama pada perusahaan. Selama beliau bekerja di pabrik es, posisi beliau bukan lah di bagian atasan namun beliau mengikuti jenjang karir yang ada pada perusahaan dimulai dari posisi bawahan kemudian melalui tahapan hingga menjadi pimpinan pada bagian pemasaran. Menurut beliau kepercayaan dan kejujuran merupakan modal utama dalam menjalankan perusahaan , terutama pada bagian pemasaran bagaimana agar konsumen dan pelanggan mempercayai kita, hendaknya kita dapat berlaku jujur agar dapat dipercaya oleh para pelanggan. Menurut beliau segala kebutuhan perusahaan harus dapat ditutup dan dikendalikan. Sebagai supervisor bagian pemasaran nampaknya beliau sudah cukup berpengalaman dalam bidang pemasaran. Bapak Panggabean juga sering pergi ke luar kota untuk bertemu dengan para pelanggan atau sekedar silaturahmi dengan pelanggan , sebab beliau cukup memiliki jaringan yang luas untuk dapat memperkenalkan minuman badak kepada orang-orang. Bapak Panggabean juga mengatakan bahwa seorang pimpinan harus mengenal semua karyawannya. Sebab jika tidak kenal maka tak sayang, begitu disampaikan oleh beliau.

Universitas Sumatera Utara Nama : Sabar Sinaga

Usia : 47 tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Kedudukan : Kepala Maintenance

Lama bekerja : 25 tahun

Bapak Sabar Sinaga adalah seorang yang bekerja pada perusahaan PT.

Pabrik Es Siantar, beliau sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama di perusahaan ini. Beliau cukup banyak mengetahui peraturan dan aturan yang ada pada PT.Pabrik Es Siantar, kedudukan beliau dalam perusahaan adalah sebagai kepala maintenance. Pak Sabar Sinaga adalah tangan kanan direktur, beliau merupakan orang kepercayaan direktur di perusahaan. Oleh karena itu Pak Sabar

Sinaga dan direktur yang adalah pemilik perusahaan memiliki hubungan yang sangat dekat dan apabila perusahaan membutuhkan sesuatu seperti pembelian barang maka direktur akan membawa pak sabar sinaga turut serta dengannya.

Untuk komunikasi secara langsung maupun tatap muka, Bapak Sabar Sinaga merupakan orang terdekat direktur dalam mengurusi hal-hal yang ada pada perusahaan PT.Pabrik Es Siantar. Meskipun begitu beliau tetap adalah seorang yang rendah hati dan ramah ketika peneliti mewawancarai beliau. Pak Sabar

Sinaga juga sering disebut sebagai wakil direktur PT. Pabrik Es Siantar walaupun tidak secara formal terdapat posisi wakil direktur pada struktur organisasi, namun karena beliau merupakan orang kepercayaan direktur maka orang-orang dan karyawan sering menyebut beliau sebagai wakil direktur.

Universitas Sumatera Utara Informan biasa

Nama : Maruli Sianturi

Usia : 25 tahun

Pendidikan terakhir : D3

Kedudukan : karyawan bagian bahan baku

Lama bekerja : 4 tahun

Maruli sianturi adalah salah seorang karyawan yang memiliki pendidikan tinggi di perusahaan PT.Pabrik Es Siantar diantara 3 orang karyawan lainnya yang memiliki pendidikan tinggi. Di perusahaan PT. Pabrik Es Sendiri rata-rata pendidikan terakhir karyawan adalah SMA sederajat dan ada juga beberapa yang

SMP yang adalah karyawan lama yang masih bekerja di PT. Pabrik Es Siantar.

Karena itu perusahaan ini memiliki manajemen yang setaraf SMA karena belum berapa banyak pekerjanya yang memiliki pendidikan tinggi. Maruli sianturi adalah karyawan di bagian bahan baku dan bekerja di perusahaan ini berdasarkan hubungan kekeluargaan atau orang dalam karena menurut informasi yang didapatkan oleh peneliti rata-rata karyawan yang bekerja di perusahaan PT. Pabrik siantar adalah orang-orang yang memang telah memiliki keluarga yang bekerja di dalam perusahaan. Bekerja di bagian bahan baku adalah bertugas mengelola bahan baku yang akan dijadikan minuman. Selain bekerja di bidang bahan baku

Maruli Sianturi juga sempat merangkap di kantor sebagai karyawan di bagian

Universitas Sumatera Utara administrasi, namun untuk saat ini Maruli sianturi sudah fokus untuk mengerjakan satu bagian departemen di perusahaan.

Universitas Sumatera Utara Nama : Wildon Siahaan

Usia : 23 tahun

Pendidikan terakhir : SMA

Kedudukan : Komposer (sirup room)

Lama bekerja : 4 tahun

Departemen sirup room memiliki sejumlah karyawan untuk meracik bahan-bahan pembuatan minuman cap badak. Wildon Siahaan adalah salah seorang karyawan pada PT. Pabrik Es Siantar yang dulu awal masuknya berada pada posisi operator untuk produksi minuman badak, namun kini dipindahkan ke bagian siroop room karena kebetulan karyawan di bagian tersebut kurang .

Perusahaan memang memfokuskan manajemennnya pada bagian produksi karena mereka harus menghasilkan sejumlah besar minuman badak untuk dijual kepada para pelanggan mereka apalagi pada saat saat tertentu perusahaan menerima permintaan produk yang cukup banyak dan juga dalam beberapa waktu terakhir.

Wildon Siahaan mengatakan bahwa mereka sering melakukan lembur untuk produksi minuman badak, hal ini disebabkan pula karena mesin yang sering mengalami kerusakan juga ditambah pula dengan permintaan produk yang banyak. Untuk lembur Wildon Siahaan menyebutkan bahwa tidak semua karyawan yang mau dan karena itulah perusahaan berunding bagaimana solusi yang dicarikan agar pengelolaan bisa berjalan dengan baik dari aspek produksi minuman badak itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara Nama : Aris Tambunan

Usia : 23 tahun

Pendidikan terakhir : SMK

Kedudukan : Kepala mekanik

Lama bekerja : 4 tahun

Aris tambunan adalah salah seorang karyawan yang bekerja di bagian mekanik. Aris Tambunan merupakan kepala mekanik termuda selama ini karena menurut wawancara dengan Aris Tambunan beberapa kepala mekanik yang pernah bekerja sudah berusia 30 an tahun, namun di usianya yang cukup muda dia dipercayakan sebagai seorang kepala mekanik. Hal tersebut dikarenakan oleh kemampuan karyawan mekanik itu sendiri dalam hal menjaga dan memperbaiki mesin. Dari wawancara dengan Aris Tambunan dia mengatakan bahwa pimpinan sendiri mau memberikan rasa terimakasih dan memberikan jempol kepada mereka karena sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Aris juga mengatakan bahwa dia merupakan karyawan yang mempunyai pendidikan dari SMK yang sesuai dengan apa yang ditanganinya saat ini yaitu mekanik. Dia sering mempelajari bagian- bagian dari mesin-mesin yang membutuhkan penanganan dan perbaikan- perbaikan karena memang mesin-mesin yang ada di pabrik es siantar pun sering kali adalah mesin yang dibeli seken atau bekas, karena itu bagian mekanik harus lebih pintar untuk menangani masalah tersebut. Bagian mesin sendiri pun telah

Universitas Sumatera Utara mendapat hari tambahan untuk bekerja yaitu pada hari minggu untuk melihat kekurangan-kekuarangan pada mesin karena terkadang mesin mengalami kerusakan jadi mesin harus sering diawasi. Untuk penggunaan mesin sendiri perusahaan ini memang membutuhkan pekerjaan mekanik yang maksimal dan efektif karena mesin merupakan hal yang sangat vital untuk pengelolaan produksi minuma badak.

Universitas Sumatera Utara Nama : Parlindungan Situmeang

Usia : 35 tahun

Pendidikan terakhir : SD

Lama bekerja : 5 tahun

Kedudukan : Bag. Mekanik

Parlindungan Situmeang adalah salah seorang karyawan yang bekerja di

PT.Pabrik Es Siantar. Parlindungan bekerja di bagian mekanik bertugas untuk menjaga dan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan mesin. Seperti keadaan perusahaan yang tidak terlalu mengutamakan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Beberapa dari karyawan mereka memang ada yang hanya tamatan SD atau tidak punya sekolah , biasanya orang-orang yang seperti ini adalah karyawan yang sudah sangat lama bekerja di perusahaan ini. Biasanya mereka orang yang sudah bekerja selama puluhan tahun, dan tenaga mereka masih digunakan dalam perusahaan. Tentu saja kemampuan yang mereka miliki disesuaikan dengan bidang apa yang mereka tangani. Di perusahaan PT.Pabrik Es Sendiri memang kebanyakan masih menggunakan sistem manual untuk manajemen dan pengoperasian perusahaan. Maka dari itu mereka masih mempekerjakan orang- orang yang hanya tamatan sekolah dasar atau SMP atau karena memang secara umum menurut yang peneliti lihat, perusahaan ini lebih mengutamakan kemampuan untuk bekerja sama dari pada kemampuan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tersebut namun tidak dapat diajak untuk bekerjasama dengan baik.

Biasanya karyawan lama yang sudah berumur karena mereka pun sudah lama

Universitas Sumatera Utara bekerja diperusahaan ini, mereka itu lah yang memiliki pendidikan sebatas SD atau pendidikan yang rendah , tugas mereka biasanya mengangkat-angkat barang dan menyorong-nyorong botol dan pekerjaan sejenisnya.

4.4. Nilai-nilai Entrepreneurship pada Perusahaan Keluarga PT.Pabrik

Es Siantar

Nilai-nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, sesuatu yang dihargai dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai nilai biasanya diteruskan secara turun temurun dan dapat menjadi pondasi bagi kehidupan ternasuk dalam aspek ekonomi. Entrepreneurship adalah sebuah karakter dan jiwa yang terdapat pada seorang wirausaha atau seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggali menciptakan dan menjual sesuatu untuk memperoleh keuntungan yang timggi dalam jangka waktu yang berkesinambungan dan lama atau dalam orientasi jangka panjang. Untuk mendapatkan karakter entrepreneur tersebut diperlukan suatu aturan dan dasar bagaimana berperilaku dan bertindak dalam mencapai sikap entrepreneur. Maka yang menjadi dasar dan pondasinya adalah nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan manusia itu. Nilai-nilai dapat dikenal dari kecil, nilai-nilai dapat berupa kebiasaan dan prinsip hidup, dan nilai-nilai itu pun tak jarang tumbuh dalam kehidupan di masyarakat. Hal itu disebabkan di masyarakat sendiri terdapat interaksi dan hubungan yang berlangsung lama dimana setiap manusia yang hidup dalam masyarakat adalah manusia yang sudah mengalami

Universitas Sumatera Utara sosialisasi dan pengetahuan dan kebiasan-kebiasaan yang didapatkan dari masyarakat tersebut.

Tidak beda dengan sebuah keluarga, keluarga juga merupakan bagian dari masyarakat, keluarga adalah lembaga terkecil dari masyarakat. Tentunya keluarga sendiri juga mempunyai nilai-nilai yang tertanan dan terus dianut oleh setiap individu dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut pun berguna untuk memperoleh kesatuan dan persatuan keluarga agar keluarga dapat tetap bersatu dan memiliki alasan mengapa mereka haru tetap berjuang untuk menjaga persatuan dan keutuhan mereka. Keluarga memang lembaga dengan unsur-unsur kepercayaan, rasa saling memiliki, memiliki kewajiban moral, memiliki ikatan yang kuat, ada kewajiban anggota keluarga untuk melindungi anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu dalam menjalankan sebuah tugas atau tanggung jawab keluarga pun sebuah keluarga menjadikan nilai-nilai dalam keluarga tersebut sebagai sebuah aturan dan dasar dalam bertindak dan mengambil keputusan. Nilai-nilai tersebut termasuk dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan keluarga guna mencapai kesejahteraan dan kelangsungan hidupnya. Keluarga yang merupakan tempat dimana ada kesatuan dan kewajiban untuk saling menolong dan membantu.

Dalam beberapa lembaga-lembaga ekonomi seperti perusahaan-perusahaan, banyak sekali perusahaan yang didirikan oleh sebuah keluarga atau kerap kali disebut namanya sebagai perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga juga banyak terdapat di Indonesia, tak jarang perusahaan keluarga banyak yang mengalami kesuksesan dan umur panjang. Hal-hal yang mendorong kesuksesan tersebut tentunya berasal dari nilai-nilai dan aspek positif yang terdapat dalam keluarga

Universitas Sumatera Utara tersebut. Walaupun terdapat kekuatan berupa aspek positif yaitu nilai-nilai keluarga yang mendukung terjalinnya kerjasama, kesatuan dan kepedulian untuk produktivitas jangka panjang perusahaan namun disisi lain perusahaan yang berlatar belakang keluarga juga memiliki berbagai kendala dan aspek negatifnya.

Aspek negatif tersebut juga dapat berasal dari nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga tersebut berupa kesatuan, kekompakan dan tanggung jawab untuk menolong. Karena keluarga cenderung untuk menolong anggota keluarga maka tak jarang pula mereka memasukkan salah seorang anggota keluarga yang kurang kompeten bagi pengelolaan perusahaan mereka, bahkan tak jarang keluarga ini melakukan tindakan saling merebut dan perkelahian terkait hak pengelolaan akan perusahaan juga hak kepemilikan perusahaan. Namun dalam hal itu peneliti ingin menlihat bagaimana nilai-nilai keluarga dalam mendorong suatu entrepreneurship di dalam menjalankan suatu perusahaan keluarga. Perusahaan yang dipilih peneliti ini merupakan perusahaan keluarga yang berdiri di kota pematangsiantar yaitu PT.

Pabrik Es Siantar.

4.4.1 Terdapat Kerjasama Tim dalam Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar

Dalam berjalannya suatu perusahaan, perusahaan pasti akan mengalami fase naik turun dimana fase naiknya adalah ketika perusahaan tersebut mengalami kejayaan dan produktivitas tinggi. Namun ada kalanya juga perusahaan mengalami fase penurunan produktivitas yang membuat keadaan perusahaan mengalami down. Bagaimana perusahaan dapat berjalan seefisien mungkin

Universitas Sumatera Utara tentunya harus dilihat dari segi bagaimana seorang pimpinan dalam perusahaan dalam memimpin bawahannya.

Keadaan perusahaan yang diciptakan dengan sebuah iklim kerjasama yang baik pasti akan menghasilkan keadaan yang baik pula pada perusahan. Dalam perusahaan PT. Pabrik Es Siantar yang dituntut adalah seluruh komponen perusahaan itu dapat bekerjasama dengan baik. Artinya pimpinan dapat merangkul karyawan dan karyawan pun peduli terhadap perusahaan dengan melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin.

Inisiatif pada karyawan di perusahaan ini sudah tercipta sekian lama dan terlihat pada karyawan dimana pada saat mereka mengalami kesulitan-kesulitan tertentu, temannya yang satu departemen atau yang berbeda departemen memuliki inisiatif untuk membantu temannya tersebut. Dalam keadaan teman sedang berhalangan hadir maupun ada kepentingan yang tiba-tiba maka karyawa yang lain sudah terbiasa untuk mengambil inisiatif sendiri untuk membantu. Inisiatif tersebut sangat berguna bagi kelangsungan produktivitas perusahaan. Biasanya karyawan juga melakukan kerjasama tersebut agar produk minuman badak itu sendiri tetap dapat di produksi.

“Ya dalam bekerja memang gotong royong nya itu, contoh kita memang bekerja dengan mesin tapi dia kan berurutan dia, jadi ya harus kerja sama lah memang , karna enggak cukup hanya satu orang aja yang melakukan suatu pekerjaan , harus ada misalkan dalam mengisi limun kedalam krat tentunya membutuhkan tenaga beberapa orang , sama-sama mengerjakannya kan begitu, seperti itu lah contohnya.

Universitas Sumatera Utara Inisiatif sendiri sering juga karna ada juga satu pekerjaan yg sering mengalami kewalahan dia dalam menjaga mesin kan , jadi kalo hanya mengandalkan dia sendiri sementara mesin terus berjalan gak sanggup lah gitu dia, jadi butuh pertolongan dari inisiatif kawan-kawannya yg lain, karna ada sebagian pekerjaan yg bisa ditinggalkan untuk sesaat, dialah kadang-kadang membantu” (Sumber wawancara dengan Wildon Siahaan, 2016)

Tidak hanya kerjasama yang dilakukan dalam departemen yang sama, kerjasama juga dilakukan dengan karyawan lain yang berbeda departemen.

Mereka mengaku kebanyakan kerjasama yang mereka lakukan adalah berdasaekan inisiatif para karyawan dan kegiatan seperti itu sudah lama tercipta dalam perusahaan selama mereka bekerja.

“Dalam bentuk yang lain contohnya misalkan adalah suatu kerusakan, adalah suatu kerusakan mesin , itu kan sebenarnya kewajiban dari pada mekanik, tetapi terkadang mekanik kan membutuhkan bantuan dalam hal mengangkat-angkat kadang-kadang bebannya berat, terkadang karyawan produksipun ikut terlibat dia membantu walaupun sebenarnya bukan kewajibannya seperti itu lah contohnya atau dalam hal membersihkan padahal itu bukan menjadi kewajiban daripada produksi kan itu, namun kewajiban daripada si bagian pembersih kan atau office boy nya tapi ikut juga lah membantu.

Inisiatif sih kebanyakan inisiatif ,iya kebanyakan inisiatif. Kalo teman lagi gak masuk kerja kita mau menggantikan kerja, biasanya mandor, ada namanya mandor kan , dialah yang menggantikan. Karena mandor memang pekerjaan

Universitas Sumatera Utara hanya mengawasi tidak ada kerja tetapnya seperti itu. Hanya terkadang ajanya makanya enggak mengeluh lagian enggk seterusnya seperti itu, lagian kami kan apanya nya gak pas-pasan nya karyawannya adalah dilebihkan 2 orang , cadangan iya. Seandainya ada yang tidak datang masih pas aja, masih biasa aja.

Kalo untuk setiap karyawan gotong royongnya atau inisiatif untuk membantu tergantung keadaan dia, kalo dia masih menjaga mesin ya tidak mungkin dia membantu kawannya yang lain , dia fokus kepada pekerjaannya aja, mau semualah saling tolong menolong, kalo misalnya kawan ada keperluan juga mau jugalah kita membantu, misalnya ngangkat barang, budaya seperti itu sudah ada kian sudah tercipta” (Sumber wawancara dengan Wildon Siahaan, 2016)

4.4.2 Memiliki Nilai-nilai dalam Berdagang

Nilai-nilai berdagang adalah cara dan teknik yang dimiliki seorang pedagang dalam memasarkan produknya. Cara berdagang sekelompok orang dengan kelompok orang lainnya pasti berbeda, artinya setiap kelompok memiliki cara dalam memasarkan dagangannya. Jika kita lihat dalam perusahaan, perusahaan sendiri memiliki bagian yang bertugas dalam memasarkan produknya yaitu bagian marketing. Bagian marketing pada perusahaan PT.Pabrik Es Siantar melakukan beberapa kiat dan cara-cara dalam memperdagangkan produknya, cara-cara tersebut memiliki nilai atau berdasarkan kebiasaan yang telah dilakukan selama ini. Adapun nilai-nilai dalam berdagang yang dilakukan PT. Pabrik Es Siantar adalah:

Universitas Sumatera Utara 4.4.2.1.3S ditambah jujur dan bertanggung jawab merupakan nilai- nilai dalam berdagang minuman cap badak

3S adalah singkatan dari Sopan, Senyum, Sapa kemudian ditambah dengan Jujur dan Bertanggung jawab. Dalam menjual minuman badak PT.

Pabrik Es Siantar selalu mengandalkan kekuatan mereka dalam berdagang yaitu senyum, ramah, sopan dan menyapa ditambah jujur dan bertanggung jawab atasa apa yang diperdagangkan mereka terhadap pelanggan. Mereka juga menyebutnya sebagai badak smile, karena produk yang mereka jual adalah minuman cap badak dan dijual dengan keramahan, dan kesopanan terhadap pelanggan, sebab mereka tidak ingin kehilangan pelanggan mereka, mereka harus tetap menjaga kepercayaan pelanggan terhadap produk dan distributor minuman cap badak.

“Trik-trik berdagang 3 s, 3s dek, senyum, sopan, sapa, baru apanyalah jujur dan bertanggung jawab. Ramah, senyum,sopan...udah itu jawabnya, kita ibaratnya jika konsumen itu udah ada ibaratnya komplen lantaran istilahnya kritik harus kita terima dengan lapang dada ,ya harus mau lantaran mereka itu adalah raja, harus maulah harus tunduk kepada raja kan” ( sumber wawancara dengan Pak Panggabean, 2016)

Universitas Sumatera Utara 4.4.3. Kedisiplinan dan kebersihan merupakan nilai tertinggi yang terdapat pada perusahaan PT. Pabrik Es Siantar

Di dalam perusahaan, seluruh karyawan dituntut untuk dapat bekerja dengan maksimal dan efektif, tujuannya adalah untuk mendapatkan produktivitas yang baik dari produk minuman cap badak, mereka selalu menanamkan nilai kedisiplinan ini dan ini memang di tekankan oleh pimpinan sendiri yaitu Pak

Matondang kepada seluruh pegawai dan karyawannya agar mereka bekerja secara maksimal tidak setengah-setengah mereka harus mampu menyelesaikan tugas, tidak boleh lelet, artinya waktu juga diperkirakan untuk bekerja, setelah pekerjaan selesai baru lah mereka boleh pulang dan melakukan aktivitas lainnya. Nilai kedisiplinan saat bekerja dan disiplin waktu ini sangat ditekankan oleh pimpinan sendiri yang berkedudukan sebagai manager pada perusahaan PT. Pabrik Es

Siantar. Dari karyawan sendiri peneliti juga mendapati bahwa mereka harus bekerja dengan cepat dan tepat, mereka harus datang tepat waktu dan pulang juga dengan tepat waktu. Nilai-nilai yang paling dijunjung tinggi diperusahaan adalah nilai-nilai kedisiplinan. Maka untuk itu tak jarang pula manager pabrik es menempelkan sebuah peraturan semisal untuk memperingatkan mereka diharuskan memakai seragam dan jika tidak akan terkena sanksi, atau pun peraturan-peraturan lainnya yang mengharuskan mereka untuk tertib.

“Keteladanan, yang pertama disiplin, pertama dari segi bekerja itu yang pertama yang harus kita berikan keteladanan kepada anak buah, rasa bertanggung jawab

Universitas Sumatera Utara terhdap suatu pekerjaan itu, artinya ada pekerjaan, harus kita selesaikan sampai tuntas, jangan gantung-gantung, harus selesai. Setelah selesai barulah kita bisa pulang atau bagaimana, untuk bisa selanjutnya kita kerjakan. Disamping rasa bertanggung jawab, rasa memiliki, rasa disiplin, itu tadi” (Sumber wawancara dengan Pak Matondang, 2017)

“Ya, pastinya ada , ya ada . disinilah yang kita minta kolo setiap karyawan kita itu harus mempunyai disiplin, dan harus tau aturan jangan Cuma peraturan agar ini bisa terlaksana karna tanpa disiplin perusahaan tidak akan bisa jalan.

Contohnya masalah jam kerja, masalah lingkungan perusahaan. Ini harus satu ini kebijakannya ini menyelesaikan ini semua antara bos pun dan bawahan harus bersatu”(Sumber wawancara dengan Pak Panggabean, 2016)

Selain kedisiplinan, kebersihan juga nilai yang sangat dituntut dalam perusahaan ini, kebersihan perusahaan terlihat dari lapangan perusahaan kemudian ruangan produksi, pabrik, kantor , kesemuanya itu dilihat oleh peneliti memang benar benar-benar bersih, bahkan terkadang tugas untuk membersihkan pimpinan juga mau meyuruh karyawannya untuk terlibat, bukan hanya urusan office boy nya.

“Malah dari direksi harus mengutamakan disiplin itu, terutama satu dari direksi itu kan satu kebersihan, baru yang kedua sebenarnya paling utama adalah disiplin, diatas disiplin, kalo udah disiplin dia berarti tentang kebersihan sudah ada, mutu sudah ada, itu, baru tinggal ke pemasaran lah nanti, kalo sempat gak

Universitas Sumatera Utara disiplin, mutunya tidak ada ya gimana kita mau jualan cap badak” (Sumber wawancara dengan Pak Sabar Sinaga, 2016)

4.4.4. Kerja Keras

Kerja keras merupakan nilai-nilai entrepreneurship yang diterapkan dan dituntut di perusahaan PT. Pabrik Es Siantar. Mereka harus bekerja keras untuk memproduksi pembuatan minuman cap badak agar tercapai target sebanyak seribu krat setiap harinya. PT.Pabrik Es juga terkadang harus melakukan lembur untuk mencapai target produksi mereka, aktivitas lembur ini juga disebabkan oleh keadaan mesin yang ada di pabrik es yang sudah tidak terbaru lagi, maka dari itu perusahaan sering kali merasa kewalahan untuk memproduksi minuman badak.

Untuk mengganti kerugian mesin yang tak dapat berproduksi itu akan memakan waktu beberapa jam maka mereka menggantinya dengan cara lembur di malam hari. Begitu lah cara perusahaan untuk tetap memproduksi minuman badak setiap harinya agar tetap mencapai target seribu krat. Selain karyawan yang melakukan lembur, pimpinan sendiri pun mau melakukan pekerjaannya sampai malam bahkan hampir pagi untuk melaksanakan tugasnya dan mengawasi para pegawai dan karyawan yang bekerja di pabrik es. Karena memang menurut wawancara peneliti, peneliti mendapatkan bahwa perusahaan ini fokus untuk memproduksi minuman cap badak, mereka berfokus pada pembuatan minuman itu sendiri, bagaimana agar target tercapai, dengan pekerjaan yang dimaksimalkan dan dapat dipasarkan.

Universitas Sumatera Utara “Dalam waktu bekerja iyalah , pimpinan memberikan contoh karna dia pagi sampe apa mau rela dia seperti itu , meluangkan waktunya sampe bahkan sampe pagi tengah malam untuk mengawasi pekerjaan karyawan ,jadi mau terlibat langsung dia. Selain itu seluruh karyawan juga dituntut agar berusaha mendalami pekerjaan , kami berusaha untuk mencapai target penjualan

,terkadang juga kami lakukan dalam bentuk lembur“ (sumber wawancara dengan

Wildon Siahaan, 2016)

“Maksudnya kalo karyawan itu peduli dia harus rajin, harus betul-betul bekerja dengan baik, jangan lalai, jangan lelet dalam melaksanakan tugas “ (sumber wawancara dengan Pak Matondang, 2017)

4.4.5. Perusahaan lebih mengutamakan kerjasama daripada ilmu

pengetahuan dan skill

Untuk perusahaan PT. Pabrik Es Siantar, dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan pada karyawan dan pimpinanya perusahaan ini tidak terlalu memikirkan bagaimana skill dan kemampuan intelegensi ataupun profesionalitas si pekerja, namun yang diutamakan adalah kerjasamanya dan kemauan untuk bekerja, yang diutamakan adalah tindakan tidak mengeluh atau membandingkan diri dengan orang lain berdasarkan tanggung jawab yang diemban diperusahaan. Perusahaan ini lebih menuntut dan mengutamakan kerjasama, bagi setiap karyawan yang mau bekerja agar melakukan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara dengan baik tanpa banyak protes dan alasan-alasan yang lain yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan. Karena memang dari keadaan yang dilihat peneliti rata- rata pendidikan mereka adalah lulusan SMA, mereka adalah orang-orang lama yang bekerja di perusahaan yang sudah sampai duapuluh tahunan bekerja di perusahaan, jadi untuk operasional dan manajemennya pun perusahaan sendiri harus menyesuaikan dengan kemampuan karyawannya.

“terus kalo ku bilang ya menjunjung apa istilahnya kebersihan lah disitu paling diutamakan, kebersihan, kedisiplinan, kalo pintar atau apalah kubilang ya itu belakangan lah pintar sama kreatif itu, kreatif sih dibutuhkan cuma ya pintar itu belakangan lah. aaa keg gitu lah kalo ku bilang kalo di situ ya, karna kalo yang pintar pun kita tapi jarang-jarang masuk apa segala maccam ada tuntutan- tuntutan nya, banyak cengkuneknya itu gak dipake disitu, makanya yang gak sekolah punbisa di situ karna yang dituntut kan ya kerjasama nya ,apanya bisa diameluangkan loyalitas tenaganya disitu,soal kalo kekaryawanan ya kek gitu lah dia kalo tradisinya disitu di pabrik itu. Jadi terkadang banyak orang itu lah istilahnya di situ. Banyak sih disitu aku keg gini kewajiban dan tanggungjawabku lebih besar tapi gaji sama, jadi dia menuntut besar aa yg keg gtu kan banyak juga yg keg gtu itu gak dipake itu. Disana yang dipake itu ya mau kerjasama, hak itu pasti dipenuhi walaupun ya gak terlalu apakali gak terlalu mewah kita bilang keg gtu, seadanya aja apa yg dibutuhkan dia, diproses managemen ya kalo memang bisa ya terealisasi kalo gak bisa ya di bilang sama dia gak bisa ini terealisasi kekmana nya, yaudah pak kalo kek gitu gak apa apa lah , tapi kalo kek gitu masih bisa dipake, tapi kalo ya udah lah Pak gak Bapak realisasikan, saya

Universitas Sumatera Utara dikeluarkan aja..aaa itu langsung dikeluarkan itu ” (Sumber wawancara dengan

Aris Tambunan, 2017)

4.4.6. Terdapat Kewajiban Keluarga untuk Membantu

Dalam perusahaan keluarga, yang merasakan keadaan perusahaan ketika down adalah keluarga pemilik perusahaan itu sendiri, karena bagaimana keadaan perusahaan itu sendiri akan mencerminkan bagaimana citra keluarga itu sendiri.

Karena perusahaan PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan keluarga maka perusahaan PT. Pabrik Es Siantar juga memiliki anggota keluarga yang mau dan memiliki kewajiban untuk menolong ketika keluarga tersebut membutuhkan bantuan. PT. Pabrik Es Siantar adalah perusahaan kelaurga dimana pemiliknya adalah saudara sekandung dan mereka menanamkan sahamnya pada perusahaan ini, mereka juga merupakan pengambil keputusan tertinggi pada perusahaan.

Ketika PT. Pabrik Es Siantar mengalami keadaan yang tidak berproduksi, mau tidak mau karyawan mereka harus digaji, sementara perusahaan sendiri tidak mempunyai biaya untuk menggaji karyawan tersebut karena perusahaan sendiri pun tidak berproduksi. Cara yang dilakukan adalah dengan adanya bantuan dari pihak anggota keluarga itu untuk dapat membayar gaji para karyawan yang bekerja di PT. Pabrik Es Siantar. Pemilik siantar hotel merupakan anggota keluarga daripada owner PT. Pabrik Es Siantar, dari siantar hotel ini lah digunakan untuk menggaji para karyawan, walaupun pada saat itu gaji karyawan tidak dibayar sepenuhnya hanya dengan sistem cicilan karena memang perusahaan

Universitas Sumatera Utara mengalami masa-masa yang sangat sulit dan tidak ada aktivitas produksi. Karena memang produksi adalah aktivitas utama perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, jika minuman cap badak tidak diproduksi maka tidak ada yang dijual dan keuntungan pun tidak ada. Karena kedaan tersebut anggota keluarga dari owner perusahaan PT. Pabrik Es Siantar, yaitu pemilik siantar hotel memberikan bantuan berupa dana untuk membiayai gaji karyawan PT. Pabrik Es Siantar, dan seiring berjalannya waktu lambat laun perusahaan ini bisa berjalan kembali.

“dulu sempatnya mati pabrik es ini, sekitar... gak produksi tapi tetap ada karyawannya , maulah dulu digaji... inilah ini keterkaitan lah pabrik ini dengan siantar hotel , dulu siantar hotel lah yg menggaji karyawan karna pabrik es nya mati, maulah 3 bulan dia, apa namanya 1 bulan diangsur gajinya sampe 3 bulan aa.. gitu lah dlu, aaa..jadi apa namanya disitu udh mau bangun lah perusahaannnya” (Sumber wawancara dengan Aris Tambunan, 2017)

4.4.7. Sistem musyawarah untuk mengambil keputusan dalam perusahaan

Perusahaan memiliki beberapa tujuan-tujuan terkait apa yang menjadi visi dan misi mereka. Setiap perusahaan yang ingin mengelola perusahaannya semakin baik kedepannya adalah perusahaan yang memiliki strategi untuk tetap dapat survive dan mempertahankan perusahaannnya. Mengambil suatu keputusan dalam perusahaan adalah suatu keharusan yang melalui proses tertentu dan mengharuskan untuk dipikirkan kematangannya. Untuk itu perusahaan PT. Pabrik

Universitas Sumatera Utara Es Siantar dalam mengambil keputusan bagi keberlanjutan perusahaan adalah dengan menanyakan bagaimana pendapat dan respon orang-orang disekeliling mereka termasuk kelompok yang terbawah dari struktur organisasi karena mereka berpendapat bahwa yang mengalami gejolak dan hubungan dengan pelanggan bahkan yang merasakan bagaimana manajemen dalam perusahaan adalah pegawai dan karyawan mereka sendiri. Oleh karena itu perusahaan juga dalam mengambil keputusan bertindak secara demokratis untuk meminta dan mempertimbangkan seluruh pendapat dan pertanyaan darei pada komponen perusahaan. Perusahaan

PT. Pabrik Es Siantar tidak asal membuat keputusan dengan wewenang yang mendominasi dari owner nya sendiri walupun memang perusahaan itu adalah perusahaan keluarga namun direksi sendiri yang merupakan anggota dari owner tetap mengambil dan menampung pendapat dan masukan yang diberikan oleh setiap pimpinan dan pegawai dalam perusahaan. Pemilik perusahaan tidak mau jika harus mengerjakan suatu keputusan itu hanya dari pihak owner sendiri.

Karena itu memag dalam mengambil keputusan terdapat dan ditemui waktu yang cukup lama untuk dapat mencapai suatu keputusan yang bulat.

“Ooh enggak ..enggak, ini kalo pihak perusahaan masih, harus masih mau menerima anjuran atau apa dari bawahannya, bukan mutlak orang itu bikin keputusan karna mau dia menerima pendapat dari bawahannya, musyawarah iya, bukan mutlak dia, itu selalu ya selalu, dalam proses hal-hal proses untuk perusahaan bapak yg punya perusahaan ini tidak mau hanya ide dia dan dia mau bertanya pada bawahannya, itu diputuskan bersama, gak pernah dia membuat

Universitas Sumatera Utara suatu keputusan itu dia sendiri, harus dia bertanya kepada bawahannya (Sumber wawancara dengan Pak Panggabean,2016)

Selain kepada para pegawai yang bekerja di perusahaan, owner juga menerima dan membuat suatu musyawarah dengan saudara-saudaranya, keputusan yang terakhir diambil adalah keputusan yang terbaik meskipun pada akhirnya dengan proses yang demikian akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memutuskan suatu kebijakan karena beberapa pertimbangan yang dilakukan dan dengan sistem yang menampung segala masukan

Bagaimana dengan saudara-saudaranya apakah seperti itu juga? Pk sabar:

Kalau ada ibaratnya ide-ide yang bagus yang cemerlang ide dia, apa salahnya kita terima idenya rupanya kan itu, boleh-boleh aja masuk semua, contoh kalo ibaratnya ada mesin yang baru mau kita buat dizaman sekarang ini, kan dia harus bertanya, sudah kah ini bagus, gimana tipenya tolong kalian cek dulu mesin yang ada yang kayak gitu, terpaksa kami contohnya disuruhlah entah ke luar negri atau keluar daerah untuk melihat ooh bagus, bisa kita beli, bisa, ada dananya , ada, seperti itu dan itu dimusyawarahkan untuk mengambil keputusan yang seperti itu.

Jadi kolo untuk ini, walaupun orang itu sembilan yang punya kolo untuk kemajuan, semua orang ini bisanya menerima bukan hanya direksinya, kan

Universitas Sumatera Utara sembilan bersaudara ,direksinya kan satu, jd dari orang ini pun dimintainya apa, saran. Jadi kolo ada yg salah ditunggu, ooh ini salah.

Jadi kira-kira pak basar selalu meminta pendapat saudaranya? Pak sabar: bisa ya, bisa tidak, bisa dari yang dibikinnya sendiri bisa dari karyawannya bisa dari rekanannya ataupun kawan sebisnis” (Sumber wawancara dengan Pak Sabar

Sinaga,2016)

“kolo kita ada prospek keg gini, wajibnya kita tampung dari karyawan, kenapa?

Karna terus terang orang itu lebih tau pasar daripada administrasinya karna orang itu yang langsung terjun, menerima komplen-komplen dari pasar menerima apa tanggapan-tanggapan masyarakat, apa keluhan, apa ..itulah makanya dari pimpinan kita bertanya minta saran sewaktu rapat, kita kan selalu mau bikin rapat entah sekali sebulan”

“Kalo produksi itu kan produksi lah, kalo penjualan itu pemasaran ya bagian pemasaran. Ibaratnya di pabrik itu sesuatu apapun yang diganti di pabrik atau anakan dananya kan dari pemasaran jdi, makanya bisa rapat pemasaran rapat apa, apa yang kami mohonkan kepada mereka ada siapkah dana yang mau diberikan mereka kan itu. Udahkah mereka penjualannya udah meningkat , saat meningkat penjualannya berarti kita menyusul untuk membangun kan itu. Musti sejalan dua-dua ini, orang itu membuat target untuk mendapatkan penjualan sekian banyak, ya kami pun membuat target untuk perbaikan peralatan dananya berarti cukup dr sini , kolo udh ckp berarti oke, go terus “(Sumber wawancara dengan Pak Sabar Sinaga, 2016)

Universitas Sumatera Utara 4.4.8. Terdapat Keterbukaan dalam Mengangkat Profesional yang berasal

dari Luar Keluarga

Beberapa perusahaan yang berdiri di Indonesia adalah perusahaan keluarga, perusahaan keluarga dicirikan dengan kepemilikan saham oleh anggota keluarga, kemudian tata cara pengelolaan perusahaan yang mendominasi oleh keluarga juga terdapat dalam ciri-ciri perusahaan keluarga tersebut. Oleh karena itu tak jarang pihak keluarga menempatkan anggota keluarganya di posisi-posisi kunci untuk menjalankan perusahaan. Dalam menjalankan usaha bisa saja terdapat perbedaan yang mencolok akan perlakuan terhadap keluarga dan non keluarga.

Dalam beberapa perusahaan memang tidak semua perusahaan mengambil anggotanya sendiri untuk mendapatkan posisi tersebut. Keluarga juga mau mempertimbangkan kemampuan profesional daripada si anggota keluarga tersebut apakah memang anggota keluarga tersebut mampu untuk mengemban tugasnya.

Terkadang keluarga memang harus terbuka terhadap profesional yg berasal dari luar keluarga. Untuk perusahaan PT.Pabrik Es sendri perusahaan lebih memilih untuk mengangakat seorang profesional yang berasal dari luar keluarga. Contoh yag terlihat adalah seorang pimpinan pada perusahaan ini yang duduk di posisi manager. Pimpinan perusahaan ini berasal dari luar keluarga dan yang menempati posisi manager selama ini adalah orang yg bukan berasal dari keluarga owner sendiri. Oleh karena itu perusahaan PT. Pabrik Es Siantar memang lebih mmpercayai seseorang yg memiliki kemampuan sebagai pimpinan di dalam perusahaan mereka.

Universitas Sumatera Utara 4.4.9. Owner Mengangkat Pimpinan Berdasarkan Penilaian dilihat dari

mental, fisik dan penyesuaian karakter

Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar menilai seorang pimpinan itu berdasarkan kriteria tertentu dan hal tersebut merupakan penilaian yang diyakini oleh owner perusahaan PT. Pabrik Es Siantar. Untuk mengangkat seorang pimpinan bukanlah persoalan mudah, untuk menjadi seorang pimpinan dalam memanajemen perusahaan owner sendiri bisa mengambil orang dari perusahaan sendiri, melihat dari kriteria apakah karyawannya tersebut mampu mengemban tanggung jawab yang diberikan oleh owner kepadanya. Apakah kapabilitas yang ada pada calon pimpinan tersebut sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Untuk perusahaan PT. Pabrik Es Siantar, pemilik perusahaan mengangkat pimpinan berdasarkan kemampuannya, kemudian berdasarkan kesetiaannya terhadap perusahaan, owner sendiri memperhatikan bagaimana cara kerja karyawan tersebut semenjak dia menjadi bawahan sampai kepada naik tingkatan apakah karyawan tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin karyawannya. Hal lain yang di perhatikan adalah mental si calon pimpinan juga fisiknya, kemudian apakah calon pimpinan yg akan diangkat tersebut mampu menyesuaikan dengan karakter karyawannya menjadi suatu hal yang tetap diperhatikan. Kesemuanya hal tersebut harus benar-benar terdapat pada calon pimpinan yang akan diangkat pada perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara “Enggak bukan dari keluarganya, dia mempercayai dia mengangkat karyawan siapa yg berkompeten siapa yang bisa pake, siapa yg bisa menjalankan ini. Ada penilaian dia. Misalnya ada yang bisa menyesuaikan karakter itu satu, baik di mental baik di fisiknya. Itu bukan berdasarkan lama kerja? Bukan, itu berdasarkan skill dia selama dia di pabrik dipekerjakan di perusahaan, kan makanya ada jenjang karir. Kolo pada umunya dengan jenjang karir tadi, biasanya kolo jadi pimpinan itu dia menilai dari bawah sampe ke atas.

Mengetahui skill si karyawan, mampu gak ini. Kolo dinilai dia udah mampu ya udah dari karyawan itu sendiri. Jadi dia bertahap naik. Contohnya dari kepala gudang ke supervisor, supervisor ke pimpinan..aaa kolo ini dia menilai ini naik kepala gudang ini menjadi supervisor supaya ini jadi pimpinan, iya dari duludulu keg gitu, manager-manager yg dulu. Dia menilai kesetiaannya sama perusahaan sama skill nya, dan kemampuan dia termasuk berkomunikasi sama orang luar, sama masyarakat lah awak bilang.

4.4.10. Keinginan untuk Menjaga dan Mengembangkan Harta Warisan

(Perusahaan)

Perusahaan keluarga merupakan warisan bagi keturunannya yang akan melanjutkan pengelolaan perusahaan tersebut. PT. Pabrik Es Siantar merupakan perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Perusahaan ini tidak dimiliki hanya oleh satu orang pemilik. Perusahaan inidimiliki oleh saudara sekandung yang merupakan pemilik saham dalam perusahaan ini. Pemilik perusahaan ini berusaha untuk tetap mempertahankan perusahaan yang merupakan warisan dari

Universitas Sumatera Utara orangtuanya kepada mereka. Walaupun mereka ada sembilan bersaudara, mereka memiliki keputusan yang satu bahwa mereka tidak ingin berbagi saham dengan pihak lain selain keluarga mereka tetap ingin menjaga perusahaan dengan cara mereka sendiri tanpa harus terbuka dengan pihak lain di luar keluarga. Walaupun dalam hal pengembangan perusahaan tergolong lambat namun mereka tetap yakin untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan perusahaan dengan cara mereka sendiri. Karena mereka menganggap perusahaan ini harus tetap ada untuk keturunan mereka selanjutnya, dan mereka cenderung kurang terbuka atau pun kurang mempercayai pihak lain untuk bekerjasama dengan pihak lain. Hal-hal tersebut menurut mereka akan membahayakan dan akan menjauhkan perusahaan dari mereka. Mereka memang mengetahui perusahaan ini akan maju jika bekerjasama dengan pihak lain, namun mereka lebih memilih akan pertimbangan kepemilikan perusahaan secara utuh. Hal itu disebutkan untuk menjaga perusahaan tetap dimiliki oleh keturunan mereka secara utuh, dan mereka sangat memikirkan untuk keturunan selanjutnya. Harga diri juga merupakan salah satu patokan dalam pengambilan keputusan ini.

“dia mempunyai prinsip hidup, dia mempunyai harga diri, harga diri lebih penting sehingga dia juga harus mempertahankan kehidupan daripada perusahaannya itu sendiri, darimana apa yang dapat dikerjakan, dari mana pun harus tetap diperjuangkan, aa jadi perusahaan ini juga kami lihat pemiliknya memikirkan keturunannya kebawah, jadi dia tetap berusaha untuk survive, pasti ada itu kami rasakan juga kepada karyawan disini terlebih saya, kita harus tetap survive dalam arti kata berjuang disaat sulit melakukan penghematan, dan jika

Universitas Sumatera Utara ada uang berlebih ada lah yang mau dibagi untuk kita bikin investasi baru, dari segi armada, dari segi investasi botol, jadi kami pun disini prinsipnya tetap memikirkan generasi berikutnya, juga harus diperhatikan keturunannya, ke keturunannya selanjutnya juga harus diperhatikan. Ini pernah sejarah ini datang dari perusahaan, perusahaan-perusahaan besar disingapura mau mengakuisisi, mau mengambil alih saham ini sebagian, contohnya 60 % pemiliknya orang orng singapur ini, 40 % pemilik aslinya, pemilik tidak maui aa..karna ini perusahaan ini berdiri di pematangsiantar akan dimiliki oleh orang asing, sehingga dia tidak ingin keturunannya juga tidak dipikirkannya. Memang betul perusahaan ini akan semakin berkembang pesat tapi bukan untuk mereka, jadi mereka harus memikirkan itu, walaupun perusahaan ini jalan pelan-pelan, berkembang pelan- pelan tapi tujuannya untuk kehidupan generasi berikutnya“ (Sumber wawancara dengan Pak Matondang)

Selain yang disampaikan oleh Pak matondang mengenai upaya keluarga dalam mempertahankan dan menjaga perusahaa, hal yang sama juga disampaikan oleh pimpinan pada pemasaran minuman badak.

“betulnya itu memang banyak yang menawarkan kerjasama, artinya bagi saham, bagi ini..ini..ini banyak, tapi kalo kita belum mau, belum kita tanggapi, kenapa?karna ini belum ada waktu untuk mensurvei jalannya ini entah kek gimana, sedangkan kita mau menjadikan agen aja mau kita survei lokasi dia kita mensurvei apa kegiatan dia, kolo dari sana banyak yg mau meminta bekerja sama kemari, cuman kita wanti-wanti lah, kita belum memberikan

Universitas Sumatera Utara kepercayaan untuk hal yang seperti itu”(Sumber wawancara dengan Pak

Panggabean,2016)

4.4.11. Menerapkan Sistem Kekeluargaan pada Perusahaan untuk

Merangkul Seluruh Pekerja.

Sistem kekeluargaan yang ada pada perusahaan ini diakuioleh setiap pegawai dan karyawan yang diwawancarai oleh peneliti. Pimpinan berusaha untuk melakukan pendekatan dan mereka menciptakan suatu aktivitas yang dapat mempererat tali persaudaraan mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa kunjungan ke rumah pegawai, kerumah pimpinan, melakukan partispasi dan ambil bagian pada saat acara sukacita dan dukacita yang dialami oleh anggota perusahaan. Kegiatan-kegiatan kekeluargaan seperti itu sudah tertanam sejak dari dulu hingga saat ini. Dan itu menjadi kebiasaan perusahaan ini selama ini.

Owner sendiri mengatakan bahwa pimpinan harus mampu melakukan pendekatan terhadap karyawan dan perlakuan yang membuat hubungan mereka dekat.

“Contoh apabila ada karyawan yang memiliki acara, acara keluarga lah seperti itu tentunya perusahaan atau sesama karyawan terlibatlah bekerjasama untuk melakukan jengukan atau apa, atau mengisi acara, atau melakukan sumbangsih seperti itu. rekreasi gk pernah PT. Pabrik Es. Orang JHB pernah. Paling pada saat acara tahun baru lah kek gitu, open house misalkan kerumah manager, atau

Universitas Sumatera Utara kerumah salah satu karyawan makan bersama, adalah sekali-sekali, sekali setahun” (Sumber wawancara dengan Wildon Siahaan,2016)

“Kolo ini ada, ada, karna setiap suka duka perusahaan wajib turun. Umpamanya karyawan ngawinkan anak rame-rame kami kesitu, suka duka wajib ini berjalan dan sosial nya pun berjalan, ada kita istilahnya keg ..keg apalah gitu teken les gitu dikasih itulah kesini. Kalau dalam peningkatan produktivitas badak otomatis, pasti ..pasti itu de . kita melakukan hal seperti itu kan merangkul karyawan itu semua agar bisa nyatu, agar bisa berpadu kan untuk mencapai tujuan perusahaan itu termasuklah meningkatkan penjualan, meningkatkan mutu produksi, kebersihan, semualah. Harus..harus terlibatlah semua, disegala bidang harus terlibat semua, tinggal kalo pimpinannya tinggal memonitor saja apa yang kurang, ini harus gini, gini, gini kolo memang ada yang kurang. Kolo kita gak bisa lepaslah antara pimpinan dengan bawahan enggak bisa lepas itu harus sejalan, karna prinsip kita dari mana ada pimpinan kalo enggak ada karyawan, kan karna adanya karyawan makanya ada pimpinannya. Gitu juga dengan pemilik perusahaan ini dari mana ada direksi kalo enggak ada karyawannya , jadi sama”(Sumber wawancara dengan Pak Panggabean,2016)

Universitas Sumatera Utara 4.4.12. Nilai Kepemimpinan

Kepemimpinan dari PT.Pabrik Es Siantar dari manajemen, dewan direksi harus memanage ini tetap bertahan dan berkembang, harus antusias, intens memanggil staf, bagaimana perkembangan perusahaan kedepannya ,apa yang mau diperbuat, saran untuk kelemahan dan kekuatan, dan apa yang mau dilaksanakan.

4.4.13. Cenderung was-was dan Bertindak hati-hati

Perusahaan PT.Pabrik Es Siantar dalam mengambil keputusan melakukan pengembangan pada produknya cenderung lebih bersikap was-was dan lebih berhati-hati. Hal ini disebabkan perusahaan sudah sering mengalami jatuh bangun dan menilai bahwa kerjasama dengan pihak lain bukan lah hal yang mudah dilakukan karena mereka memikirkan akan bagi saham dengan pihak luar.

Perusahaan keluarga ini sudah melihat bahwa kerjasama yang dilakukan bisa mengakibatkan suatu dampak buruk bagi perusahaan mereka, dalam arti lain mereka tidak berani mengambil resiko untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain, mereka harus menyelidiki lebih dalam dan benar-benar mengenal siapa orang yang mau bekerjasama dengan mereka dan menurut mereka tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk itu karena toh mereka berprinsip bahwa mereka harus tetap mempertahankan perusahaan secara seutuhnya berada ditangan keluarga walaupun perusahaan saat ini berjalan pelan-pelan.

Universitas Sumatera Utara “Dari..dari yg dilihat dari yg dulu-dulu, seprti contoh ini adalah dibuat ibaratnya yang mengembangkan di suatu daerah yang jauh, ternyata itu bisa menganjlokkan perusahaan itu, menganjlokkan, otomatis itu gk dipercaya lagi cari yang lain lagi kan itu, jadi itu yang , makanya kita ttp wanti-wanti”( Sumber wawancara dengan Pak Sabar Sinaga, 2016)

4.5. Strategi Bertahan PT. Pabrik Es Siantar

Untuk dapat mempertahankan perusahaan, setiap perusahaan pasti memiliki kiat-kiat dan upaya-upaya tertentu untuk dapat bertahan, setiap perusahaan memiliki ciri khas tersendiri dan alasan tersendiri untuk dapat bertahan. Hal-hal yang dapat membuat perusahaan itu bertahan adalah dapat dilihat dari cara dan ide-ide kreatif yang dilakukan oleh pihak perusahaan itu sendiri, namun ada juga faktor bertahan yang berasal dari faktor yang sudah tersedia secara alami, contohnya adalah faktor alam.

Sumber daya alam dapat menjadi faktor kuat perusahaan untuk bertahan bahkan terkadang alam merupakan faktor yang lebih mendominasi untuk membuat perusahaan tersebut bertahan daripada faktor lainnya seperti faktor upaya dan kiat-kiat yang dilakukan perusahaan. Untuk perusahaan PT. Pabrik Es

Siantar, faktor mendominasi yg membuat perusahaan ini tetap bertahan adalah sumber daya yang tersedia. Sumber daya alam yang tersedia seperti mata air yang melimpah dan juga sungai yang dibendung untuk membangkitkan listrik menjadi

Universitas Sumatera Utara sarana yang digunakan perusahaan sehingga menjadi modal yang sangat menguntungkan bagi perusahaan untuk dapat bertahan. Bahkan menurut penelitian yang peneliti lakukan faktor alam ini lebih mendominasi dibandingkan kiat-kiat dan upaya yang dilakukan oleh PT. Pabrik Es Siantar untuk mempertahankan minuman cap badak. Selain itu minuman cap badak sendiri juga sudah mempunyai trade mark atau nama, nama produk yang sudah terkenal merupakan sebuah keuntungan besar bagi perusahaan karena konsumen akan mencari produk yang sudah terkenal dan dipercaya banyak orang. Dengan nama tersebut maka faktor kepercayaan masyarakat pun akan meningkat untuk membeli produk tersebut. Biasanya nama produk pun akan lebih mencuat lagi bila diikuti dengan lamanya produk tersebut bertahan. Minuman cap badak yang berusia seratus tahun sudah dikenal dan dikenang masyarakat sehingga tidak heran jika masyarakat selalu mencari minuman badak ini. Selain kedua hal tersebut hal lainnya yang membuat minuman ini berrtahan adalah karena produsen minuman ini yaitu PT. Pabrik Es Siantar juga memproduksi es batangan yang juga produsen satu-satunya es batangan di pematangsiantar.

Upaya bertahan lainnya Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar mengusahakan agar botol untuk minuman cap badak itu tetap ada, walaupun kerap kali mereka harus menunggu botol datang agar dapat bekerja, karena tanpa botol mereka tidak dapat melakukan aktivitas produksi minuman cap badak. Perusahaan sering kali menunggu botol datang ke perusahaan agar dapat memulai aktivitas bekerja mereka karena jika tidak ada botol mereka tidak ada melakukan suatu aktivitas apapun. Biasanya aktivitas menunggu botol ini dilakukan karena terbatasnya

Universitas Sumatera Utara jumlah botol yg terdapat dalam perusahaan. Keterbatasan botol ini diakibatkan oleh kurangnya modal perusahaan untuk membeli botol. Padahal produk unggulan mereka adalah minuman cap badak sendiri yang membutuhkan wadah berupa botol untuk kemasannya sehingga dapat dipasarkan. Namun untuk satu bulan terakhir ini peneliti menemukan dari hasil wawancara bahwa botol yang ada pada perusahaan PT. Pabrik Es Siantar sudah ada terus, sepertinya mereka sudah melakukan suatu strategi untuk membuat botol tersebut tetap ada agar waktu dan aktivitas tetap berjalan dan dimaksimalkan . Manajemen yang digunakan oleh perusahaan saat ini adalah mulai membuat ketersediaan botol menjadi continue.

Karena dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa banyak pihak-pihak seperti pelanggan PT. Pabrik Es Sendiri itu meminta dan hendak membeli minuman cap badak akan tetapi terkadang produknya tidak ada.

4.5.1 Menjaga mutu Minuman, sehingga Kualitas rasa minuman selalu terjaga

Salah satu yang membuat keunggulan bersaing suatu produk adalah rasa yang khas dari produk minuman itu sendiri. Seperti minuman-minuman ringan yang terkenal saat ini, minuman-minuman tersebut memiliki dan mempertahankan cita rasa dan kualitas rasa dari minuman tersebut agar tetap terjaga. Karena dengan rasa dan kualitas produk itu sendiri lah yang membuat konsumen mempunyai keinginan untuk mengkonsumsi minuman itu kembali. Minuman badak adalah minuman yang sudah sangat lama dengan rasanya yang khas dan

Universitas Sumatera Utara memiliki penggemar yang cukup banyak. Untuk rasa minuman badak dan aroma yang dihasilkannya memang tidak berubah dari zaman dahulu sampai saat ini, maka dari itu minuman badak ini tetap dicari dan dikonsumsi oleh para konsumen terlebih penggemar badak. Pihak perusahaan dan pemasarannya juga mengatakan bahwa menjaga rasa dari minuman cap badak sendiri adalah sebuah keharusan karena rasa tersebut akan mengingatkan si peminum dan akan membuat konsumen tersebut ketagihan untuk meminum minuman cap badak. Selain sumber daya alam yang sangat kuat membuat perusahaan tetap bertahan, menjaga kualitas rasa dan aroma cap badak yang khas juga merupakan salah satu performa yang tetap dipertahankan dan merupakan salah satu strategi untuk bertahan pada perusahaan yang memproduksi minuman cap badak ini.

4.5.2 Fokus ke produksi

Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan yang memproduksi barang dan menjual jasa tertentu akan memiliki fokus tersendiri dalam menjalankan pengelolaan perusahaan. PT. Pabrik Es Siantar melakukan pengelolan perusahaan dengan memfokuskan kepada produksi minuman badak, hal ini terbukti ketika mereka melakukan lembur, dan intensnya pengawasan serta target yang ditetapkan setiap harinya. Minuman cap badak yang tersisa saat ini ada dua rasa yaitu soda water dan sarsaparilla, kedua minuan ini lah yang mereka usahakan untuk tetap survive karena jika dibandingkan dengan dulu ada 8 rasa minuman, namun yang tertinggal saat ini hanya dua, walaupun dengan memfokuskan aktivitas dan kegiatan ke bagian produksi minuman badak namun mereka tidak

Universitas Sumatera Utara mengabaikan hal-hal lain yang merupakan sesuatu yang perlu di handle oleh perusahaan. Dalam pengelolaan perusahaan karywan dan pimpinan memfokuskan manajemen mereka kepada produksi, karena alasan tuntutan target yang harus dipenuhi dan permintaan pasar serta pemasukan yang mereka butuhkan dari hasil penjualan produksi mereka. Karena hal tersebutlah maka mereka selalu terdorong dan termotivasi untuk segera memperhatikan dan lebih memprioritaskan produksi dalam manajemen perusahaan.

“bakalan apalah kan di improve, udah ku bilang kalo memang sejajar kemajuan perusahaan sdm itu bakalan apalah kan di improve lah, kami aja mekanik sekarang udah di improve ini gak ada lagi yg boleh istilahnya, makanya kami bisa menservis mesin-mesin yg rusak gitu, makanya kami pake seksi bagian juga terbagi-bagi juga ada yang senin ada yg hari selasa gitu ganti-gantian makanya hari minggu juga masuk , karna hari minggu kan enggak berproduksi jadi disitulah diperbaiki mesin-mesin yg udh misalnya krg apa ganti apa ganti ini, untuk memenuhi produksinya itu. Strategi bertahannya di produksi lah, kalo penjualannya masih kuranglah , apa namanya kurang barang lah , pemasarannya yg kurang barang, dimana-mana minta, dimana-mana minta, gak ada barangnya.

Hanya itu ajalah botolnya itu ajalah kekmana caranya orang itu menyelesaikannya. Tenaga kerja manusia juga di maksimalkan , mungkin nanti kalo udah maju mesin nanti yang kerja , kalo sekarag lembur-lembur manusia aja lah”

Universitas Sumatera Utara “Karna kebanyakan untuk produksi jadi motivasi-motivasi itu ditiadakan, ini gak ada paling kolo soal-soal yang pentinglah ada lah, misalnya soal sbsi yang baru yang mau dirapatkan atau ada bhl 3 hari dalam seminggu masuk dirapatkan ,gak sering juga rapat. Motivasinya itu ya misalnya yg sering-sering tidur datang lah manager , ngantuk absen kan dimotivasi dlu harusnya. Kolo pak matondang istilahnya gak ada semacam apel setiap hari gitu. Kolo waktu rapat sih bapak itu bagus sih ngasih motivasinya cuman ya perusahaan gini lah jalan dari dulu mungkin kan. Setengah jam pun jadi uang nya itu kan itunya” (Sumber wawancara dengan Aris Tambunan, 2016)

4.5.3. Sistem bonus untuk mempertahankan distribusi

Perusahaan memberlakukan sistem bonus untuk mempertahankan distribusi mereka, bonus yang diberikan berupa imbalan ataupun hadiah bagi para distributor yag sudah bersusah payah sehingga berhasil menjual sesuai target minimal penjualan yang diberlakukan perusahaan. Selain itu perusahaan juga mau memberikan insentif bagi para karyawan mereka yang sudah menjual produk dengan usaha mereka hingga akhirnya penjualan cap badak mengalami peningkatan. Dengan keadaan yang seperti itu distributor merasa termotivasi dan akan lebih semangat lagi untu melakukan pekerjaannya, karena usaha yang dilakukiannya mendapat reward dari perusahaan dan tidak sia-sia seluruh upaya yang dilakukan distributor tersebut. Jadi cara tersebut merupakan cara yang diberlakukan perusahaan untuk mempertahankan diatribusi.

Universitas Sumatera Utara “Hubungan utk mempertahankan distribusi ada dia, dia sistemnya bonus, apabila dia berhasil menjual produk minuman sekian, maka dia dapat sekian gitu dia sistemnya untuk menjaga pelanggan itu, Itu untuk pembeli. Itu bonusnya dalam bentuk minuman itu sendiri. Contohnya apabila dia berhasil menjual 20krat maka dia akan mendapat 1 krat seperti itu. Seperti itulah dikasih bonus untuk pelanggannya”

Untuk sales ada juga tersendiri dia, sama sih sama agen di.. dikasih bonusnya bila berhasil menjual duapuluh maka dia dapat satu, seperti dihitungkan uanglah dia bukan minuman itu lagi” (Sumber wawancara dengan

Wildon Siahaan, 2016)

Ini banyak cara, ini tergantung pimpinannya ini, banyak cara seseorang itu untuk bagaimanalah karyawan itu biar tetap semangat, karna kolo maccam disini biar ada semangat karyawan itu kami berikan target, apabila dia mencapai target, maka dia dapat insentip , jadi orang itu semangat terus kerja diluar itu diluar gaji (Sumber wawancara dengan Pak Panggabean, 2016)

4.5.4. Perusahaan Memberikan Pinjam Botol kepada Pelanggan Baru

dalam Upaya Merintis ke Daerah-daerah Baru.

Untuk memperluas dan menambah pelanggan, perusahaan melakukan upaya meminjamkan botol terhadap pelanggan yang baru pertama kali membeli badak. Karena terkadang pembeli hanya mampu membeliisi nya saja, maka dari

Universitas Sumatera Utara itu perusahaan di bagian marketingnya memberlakukan upaya meminjamkan botol kepada pembeli. Upaya ini biasanya dilakukan untuk merintis ke daerah- daerah baru, agar mereka dapat mencari pelanggan minuman badak ini. Dengan cara yang seperti ini maka pihak pembeli akan merasa ringan untuk menjual minuman badak tanpa harus membayar botolnya. Hal ini biasanya dilakukan oleh pihak marketing perusahaan dalam merintis ke daerah- daerah baru.

“Kan kolo untuk pemula dia biasanya, pemula kede lah biasanya dialah , dia kan tidak punya botol dia hanya satu, dia hanya sanggup bayar isi kan ,bayar isinya aja tapi botol tetap milik perusahaan ceritanya. Dibalekkan lagi lah itu. Itu kayak sebuah cara juga lah apalagi untuk merintis-merintis kedaerah baru seperti itu kan dibuatlah seperti itu. Setelah laku jadi seperti membeli jugalah pelanggan ini sebenrnya. Jadi kayak utang botollah dia sebenarnya. Biasanya yg baru-baru merintisnya kayak gitu , utk pelanggan tetap biasanya udah punya botol sendiri seperti itu lah dia ibaratnya. Untuk awalnya biasanya, Cuma sekali ajanya kita perlu membeli botol” (Sumber wawancara dengan Wildon Siahaan,

2016)

4.5.5. Mempunyai Langganan Pemasok Bahan Baku merupakan Jaringan

yang dimiliki oleh Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar

Jaringan yang dibagun perusahaan untuk mendapatkan kemudahan adalah kerjasama dengan pemasok bahan baku. Bahan baku yang didapatkan perusahaan

PT. Pabrik Es Siantar adalah dari langganan mereka sendiri. Perusahaan secara

Universitas Sumatera Utara terus menerus melakukan pembelian di tempat yang sama atau langganan. Dengan kerjasama tersebut terdapat kemudahan yang diterima oleh perusahaan. Misalnya mereka mendapatkan pembayaran belakangan dari pihak pemasok bahan baku tersebut karena mereka merupakan langganan dari si pemasok bahan baku. Karena itu pemasok bahan baku sudah tidak meragukan lagi perusahaan , dan yakin akan datang kembali untukmembeli bahan baku pada pemasok tersebut.

“Contohnya dari pihak bahan baku ya bekerja samalah, misalkan kita punya kebutuhan bahan baku akan ini, ya kita sama dia terus bekerjasama seperti itu, tidak ada pihak lain sudah seperti langganan lah seperti itu. Kan adanya beberapa barang gak bisa dia langsung dilunaskan ,sistem kredit dia seperti itulah dia, jadi orang itu udah ada kepercayaan” (Sumber wawancara dengan

Wildon Siahaan, 2016)

4.5.6. Kredit Botol dan Barang-barang di Perusahaan

Perusahaan PT. Pabrik Es Siantar tidak selamanya dapat membeli barang dengan cara tunai terkadang mereka untuk mendapatkan suatu barang harus melakukan sistem kredit atau angsuran karena mereka tidak dapat membeli setiap barang secara tunai. Dengan cara angsuran ini akan mempermudah mereka memperoleh barang yang dibutuhkan dengan cepat karena tidak harus membayar secara kontan. Dengan melakukan pembayaran cicil, maka akan mempermudah mendapatkan barang. Perusahaan dapat membayar dengan beberapa kali bayaran .

Universitas Sumatera Utara Cara-cara tersebut lah yang dilakukan oleh perusahaan untuk tetap mempertahankan pengelolaan minuman badak, terkadang mereka harus utang botol, bahkan tak jarang juga mereka melakukannya. Selain botol barang-barang lain juga dilakukan dengan cara mencicil, contohnya dalam membeli angkutan untuk mengangkut minuman badak. Perusahaan melakukan suatu pembayaran bertahap.

“Kalau down sih, udah sering down lah, jadi udah kebal, tutupnya sih gak sampe tutup gitu. Mereka sih kan bisa mengambil solusi, entah mengutang botollah, bayar cicil, karna barang yg masuk itu semua gak langsung bayar kontan, bayar kredit, contohnya ada biaya bahan baku sekitar 30an juta gitu kan, mereka bayar

10 juta perbulan gitu lah kira-kira” (Sumber wawancara dengan Maruli Sianturi,

2016)

“sekarang aja botol ini, utang ini , ngutang kayak apa namanya, untuk jangka panjang kayak kredit lah kredit bahasa gampangnya kredit lah. Tapi skrg ini 1 bulan terakhir ini ada terus botol kayaknya udah mau continue lah kutengo orang ini , baru-baru ini (Sumber wawancara dengan Aris Tambunan, 2017)

4.5.7. Memiliki Langganan Tetap Minuman Badak

Salah satu hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam berdagang adalah pelanggan. Faktor pelanggan juga tak kalah penting dari faktor-faktor lainnya yang diupayakan dalam menjaga agar produsen minu man tetap bertahan.

Universitas Sumatera Utara Pelanggan harus bisa merasa puas dengan produk yang dibelinya, pelanggan harus mendapatkan sesuatu yang membuatnya nyaman dan tertarik untu membeli minuman badak. Dengan beberapa faktor yang diupayakan untuk memasarkan minuman badak. Perusahaan ini telah mendapatkan beberapa pelanggan tetap.

Pelanggan tetap akan menjadi sebuah keuntungan bagi perusahaan karena sudah terjalin hubungan baik dan harmonis yang dilakukan oleh perusahaan terhadap pasar. Pelanggan tetap minuman badak dapat dijumpai seperti di rumah makan- rumah makan batak, rumah makan cina dan kafe-kafe tertentu. Keberhasilan perusahaan untuk menjual produknya akan berdampak pada keuntungan dan peningkatan minat konsumen lain untuk membeli minuman ini.

4.5.8. Modal Pergaulan dalam Berdagang

Modal bukanlah sesuatu yang hanya lahir dari materi, bukan hanya sekedar financial, fasilitas, gedung ataupun tanah. Modal juga dapat berupa hubungan yang terjalin antarsesama manusia yang tercipta berdasarkan interaksi yang selama ini dilakukan. Hubungan baik yang tercipta bisa terjalin awet dikarenakan adanya faktor kepercayaan atau menjaga kepercayaan antar keduabelah pihak. Di dalam membangun relasi bisnis, perlu adanya kemampuan untuk dapat berbaur, mengenal dan menciptakan hubungan dekat dengan masyarakat di sekitar kita. Hal-hal tersebut dapat menjadi modal yang begitu kuat untuk para penjul atau pun distributor perusahaan. Pergaulan juga disebut sebagai modal sosial karena hubungan yang dibangunlah yang menjadi alaan ataupun

Universitas Sumatera Utara modal untuk dapat mempermudah jalan dan kebutuhan seseorang terpenuhi.

Modal pergaulan disini dapat diciptakan oleh salesmen bagian marketing daripada perusahan, dapat pula terjadi oleh supervisor. Selain dengan pelanggan orang- orang yang dikenal pun menjadi modal untuk bagian pemasaran ini dapat memasarkan produknya. Bahkan hubungam pribadi yang dilakukan oleh pimpinan pemasaran pun seringkali menjadi suatu bantuan bagi mereka untuk dapat memperdagangkan minuman cap badak.

“Kalo kayak pak panggabean itu sih cari2 agennya, contohnya ada pergaulannya disana, bisa masuk kesana, ditanya dulu kawannya” (Sumber wawancara dengan

Maruli Sianturi, 2016)

“Kolo..ini kayak dipasaran ini , ya jelas terutama setiap konsumen kita itu kita anggap keluarga untuk mengikat dia, yang paling penting saling hormat menghormati, saling memahami dan ini bahkan ini, kolo maccam kami ke konsumen kami kalo umpamanya ada pesta udah saling mengundang ini jadi udah keluarga gitu, kadang-kadang kolo di kejauhanlah, datang kemari mau ngirim orang itu undangan pesta atupun entah sukacita atau dukacita pasti..pasti ada” (Sumber wawancara dengan Pak Panggabean, 2016)

Universitas Sumatera Utara 4.5.9. Menjalin Hubungan Baik dengan Masyarakat

Selain hubngan pertemanan antarpersonal hubungan kelompok yang dibangun oleh perusahaan terhadap masyarakat setempat pun menjadi suatu keadaan positif yang dapat diterima oleh perusahaan. Karena dengan menciptakan hubungan baik dengan masyarakat terlebih masyarakat sekiar pabrik adalah sesuatu yang perlu dijaga untuk dapat tetap membina dan menjaga citra ramah sebuah perusahaan ataupun keterbukaan perusahaan terhadap masyarakat. Itu adalah suatu pertanda bahwa perusahaan membuka dirinya untuk dapat menyatu demgan masyarakat. Dalam hal ini perusahaan membuka diridengan melibatkan diri ke berbagai acara dan kegisatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pabrik. Baik itu kegiatan muda-mudi orang tua mauoun kegiatan bebas yang bersufat umum. Perusahaan dalam hasl ini mau melibatkan dirinya dan ikut memberikan sumbangsih kepada masyarakat tersebut. Bahkan dalam hal memberikan bantuan berupa materi pun ketika beberapa orang datang ke perusahaan, perusahaan sedaya upaya mereka mencoba untuk melayani dengan baik.

“Kolo ini, oooh..iya kolo disekitar perusahaan ini..kolo ada yang kemalangan kita ikut tapi wilayah sekitar perusahaan ini, baru kolo ada kegiatan muda- mudinya atau orangtuanya atau apanya kolo orang itu minta kemari kita ladeni sedaya upaya kita, kita kasih. Ya termasuk juga karna maccam pesta raja simalungun lah raja siantar, kita berperan disitu, pesta hari ulang tahun

Universitas Sumatera Utara kotamadya siantar lah kan kesini semua ziarah, walikota, bupati, kepematang ini semua de ke kuburan raja siantar” (Sumber Wawancara dengan Pak

Panggabean, 2016)

Universitas Sumatera Utara BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

PT. Pabrik Es Siantar dalam perkembangannya cenderung stagnan atau tetap. seolah-olah yang dipentingkan adalah perusahan bisa tetap berproduksi.

Untuk kemajuan dengan melakukan kreatifitas dan inovasi belum ada dalam perusahaan ini. Perusahaan hinggasaat ini belum ada melakukan pengembangan untuk pengelolaan minuman badak. Padahal untuk mempertahankan produk ini diperlukan upaya suatu kreatifitas dan inovasi, namun perusahaan belum melakukan hal semacam itu. Bahkan untuk mesin-mesin yang digunakan perusahaan tidak mengalami pembaruan, cenderung mesin-mesin yang diganti atau yang dibeli saat ini adalah mesin seken/bekas. Sementara keadaan mesin yang seperti itu akan berpengaruh pada keadaan produktivitas produksi minuman badak sebab akan membutuhkan beberapa jam untuk memperbaiki mesin tersebut jika mengalami kerusakan, sementara mesin adalah properti yang utama dalam menjalankan aktivitas produksi. Selain itu dalam ketersediaan botol pun perusahaan selama ini cenderung sistemnya menunggu botol jika stok botol pada perusahaan telah habis terpakai, terpaksa untuk menunggu botol datang karyawan tidak melakukan aktivitas. Kemudian keadaan alat-alat dan pembaruan produk yang kurang, keadaan karyawan dalam perusahaan pun kurang mendapat perhatian dari perusahaan, sementara karyawan merupakan subjek

Universitas Sumatera Utara dalammelakukan kegiatan dalam perusahaan. Untuk mempertahankan perusahaan sudah seharusnya seluruh komponen perusahaa mendapatkan perhatian, namun saat ini perusahaan masih belum maksimal dalam memenuhi hal-hal tersebut. Hal- hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya dana atau kurangnya modal yang dimiliki perusahaan.

Keadaan itu disebabkan pemilik perusahaan ini bukan satu orang melainkan pemiliknya ada sembilan orang yang merupakan generasi kedua dari pemilik sebelumnya Bapak Julianus Hutabarat. Pemilik perusahaan saat ini harus mendapatkan bagian ataupun gaji dari PT.Pabrik Es Siantar, artinya penghasilan dari perusahaan PT. Pabrik Es Siantar dibagi sembilan. Kesembilan bersaudara yang memiliki perusahaan ini membuka perusahaan mereka masing-masing dan modal untuk membangun perusahaan mereka itu adalah diambil dari perusahaan

PT. Pabrik Es Siantar. Karena hal tersebutlah perusahaan belum mengalami suatu kemajuan yang berarti. Karena setiap pemilik juga memiliki perusahaan mereka dan ingin memajukan perusahaan mereka masing-masing. Oleh karena itu direksi yang adalah pemilik perusahaan juga kurang fokus dalam mengelola PT. Pabrik

Es Siantar. Namun walaupun keadaannya begitu hal-hal yang mendukung perusahaan ini tetap bisa bertahan adalah karena air dan listrik yang merupakan properti utama dalam memproduksi minuman badak diperoleh gratis, kemudian minuman ini sudah mempunyai nama dan dikenal orang, kemudian produk ini memiliki rasa dan aroma yang khas. Hal-hal tersebut faktor yang sangat kuat dalam mendukung bertahannya perusahaan ini. Perusahaan dapat bertahan walaupun dalam perkembangannya yang cukup lambat dan berjalan pelan-pelan.

Universitas Sumatera Utara Namun tidak cukup hanya faktor-faktor tersebut, yang dilihat oleh peneliti adalah pengelolaannya. Yang dilakukan oleh dari pimpina dan pemilik perusahaan.

Pemilik perusahaan memberikan petunjuk dan arahan kepada pimpinan perusahaan bagaimana managemen diterapka diperusahaan, yang ditanamkan pemilik itu berupa kedisiplinan dan kebersihan kemudian pendekatan oleh pimpinan kepada karyawan. Dan kesemuanya itu dilakukan oleh manager dengan sebaik mungkin. Dalam mengawasi dan mengontrol es batangan dan minuman badak dilakukan secara intens, manager pun berusaha memberikan motivasi terhadap aryawan.

Pemilik perusahaan juga berusaha untuk tetap mempertahankan perusahaan ini, saat perusahaan mengalami kejatuhan pada saat perusahaan tidak berproduksi, dan tidak ada biaya dari pabrik es untuk menggaji karyawan, mereka membayar gaji karyawan dari perusahaan keluarga mereka yang lain. Dalam hal mengambil keputusan untuk kebijakan perusahaan pemilik selalu melakukan musyawarah ataupun rapat dengan para penanggung jawab dan pimpinan perusahaan, dan terbuka dalam menerima ide dan saran-saran yang diberikan. Strategi bertahan lainnya pun dilakukan dengan cara mencicil atau melakukan pembayaran kredit untuk botol dan barang-barang yang dibeli untuk keperluan perusahaan. Mereka juga sudah memiliki langganan dalam memasok bahan baku dan sudah terjalin kepercayaan diantaranya. Untuk produksi mereka memfokuskan produksi minuman badak sarsaparilla dan sering melakukan lembur agar target tercapai karena minuman badak ini memiliki pasar yang cukup bagus daripada es batangan dan minuman badak soda water, menjaga kebersihan, disiplin dan tanggap akan

Universitas Sumatera Utara kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mereka juga melakukan penghematan juga investasi untuk mengelola keuangan perusahaan agar perusahaan dapat tetap bertahan dengan melakukan sistem prioritas yaitu mana yang lebih didahulukan penanganannya. Perusahaan juga membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan masyarakat. Itulah upaya-upaya yang dilakukan dalam mempertahankan perusahaan PT.Pabrik Es Siantar.

Pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh generasi saat ini dengan pemilik sebelumnya memang berbeda karena pemilik generasi saat ini kurang fokus dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan karena harus memperhatikan perusahaan- perusahaannya yang lain.

Sementara untuk bersaing dengan produk-produk minuman lain, perusahaan ini harus melakukan upaya-upaya memperhatikan komponen perusahaan dan melakukan, karena jika dilihat pada tahun90-an menurunnya rating perusahaan ini disebabkan persaingan dengan soft drink seperti coca-cola dan sosro, dan saat ini pun sudah ada soft drink baru yang mengeluarkan produk dengan rasa yang mirip dengan produk minuman badak. Ini merupakan ancaman bagi perusahaan. Baru- baru ini perusahaan melakukan planning untuk melakukan pembelian mesin baru dan merencanakan pembuatan kemasan produk baru minuman badak. Pengadaan botol minuman terakhir ini juga sudah mengalami perbaikan karena sudah mulai dilakukan pengadaan botol yang continue agar produksi berjalan terus. Upaya ini dilakukan karena melihat ancaman bahwa produk minuman ringan lain sudah

Universitas Sumatera Utara mulai muncul. Sehingga dalamwaktu-waktu terakhir ini perusahaan berupaya untuk lebih memperhatikan perusahaan agar perusahaan ini dapat tetap bertahan.

Universitas Sumatera Utara 5.2. Saran

Ada baiknya pemilik perusahaan lebih melakukan interaksi dan pendekatan kepada karyawan dan lebih lagi dalam memberikan waktunya dalam melihat keadaan perusahaan, karena pemilik sangat jarang mengunjungi perusahaan akibat kesibukannya. Dengan lebih memperhatikan perusahaan mungkin akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dan menampung saran dari bawahan-bawahan yang bekerja di perusahaan. Dengan begitu akan membantu pemilik dalam menjangkau seluruh komponen perusahaan dalam membuat rencana dan kebijakan apa yang akan dikerjakan dalam perusahaan, dan tidak akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengambil suatu keputusan. Ada baiknya pemilik melakukan kunjungan yang intens ke perusahaan berhubung perusahaan ini merupakan ikon kota siantar dan sudah cukup lama dikenal masyarakat, perusahaan ini juga merupakan perusahaan keluarga mereka yang merupakan pundi-pundi dalam membangun perusahaan-perusahaan mereka yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta:Kencana

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta:Kencana

Elfindri, dkk. 2010. Minang Entrepreneurship. Jakarta:Baduose Media

Fukuyama, Francis. 2002. Trust, Kebajikan Sosial dan PenciptaanKemakmuran. Yogyakarta: Qalam

Kusdi, 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Lupiyoadi, Rambat. 2004. Entrepreneurship from mindset to strategy. Jakarta: Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia.

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Strategi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi,Kapialisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana.

Wirawan, I.B. 2012. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana

Website: https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_keluarga https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1390471006-3-bab-2-2015.pdf https://www.pegipegi.com/travel/soda-cap-badak-minuman-legendaris-dari- pematang-siantar). http://regional.kompas.com/read/2010/05/26/10020648/Badak..Legenda.Sebotol. Minuman

Jurnal:

Agus Alfianto, Eko. Januari 2012. Kewirausahaan: Sebagai Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat. jurnal heritage vol.1, no.2:34

Universitas Sumatera Utara Chitania dan Mustamu, 2014. Perencanaan Suksesi Pada Perusahaan Keluarga di Bidang Polyurethane Foam. AGORA Vol. 2, No. 1. Surabaya

Halim, Yonathan. 2013. Analisa Suksesi Kepemimpinan Pada Perusahaan Keluarga PT.Fajar Artasari di Sidoarjo. Vol. 3, No. 1:1

Mustofa , Mohhammad Fajar. 2013. Peran Modal Sosial Pada Proses Pengembangan Usaha, Malang: 5-6

Nurami, Meri. 2012. Peran Modal Sosial pada Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Malang

Pasaribu, Benny. 2009. Persaingan Usaha. Penerbitjurnal komisi pengawas persaingan usaha indonesia. edisi 2. Hlm.115.Jakarta Pusat

Skripsi:

Batara Efendi Silalahi, 2012. Strategi Persaingan Bisnis, Medan

Sri Verawati, 2012. Peran modal sosial dalam strategi industri kreatif. Yogyakarta

Universitas Sumatera Utara Lampiran INTERVIEW GUIDE

Nama : Usia : Lama bekerja : Pendidikan terakhir : Usia :

Daftar Pertanyaan

I.Nilai-nilai Entrepreneurship

1. Bagaimana proses recruitmen pada PT. Pabrik Es Siantar, apakah

perusahaan lebih mengutamakan hubungan kekeluargaan pada pelamar

kerja atau berdasarkan profesionalitas pelamar kerja?

2. Resiko apa yang sudah siap ditanggung perusahaan atas keputusan

menempatkan karyawan jika berdasarkan kekeluargaan?

3. Target apa yang diberikan kepada pekerja tersebut jika dia diterima

berdasarkan hubungan keluarga?

4. Konsekuensi apa yang diberikan perusahaan jika karyawan tersebut tidak

memiliki kapabilitas yang sesuai dengan kedudukannya?

5. Bagaimana pandangan pengelola perusahaan generasi saat ini dengan yang

terdahulu apakah terdapat perbedaan dalam mengambil keputusan?

6. Bagaimana perusahaan menanggapi adanya perbedaan pandangan dalam

mengambil keputusan dalam pengelolaan perusahaan?

7. Apakah keluarga tetap mempertahankan budaya gotong royong dan tolong

menolong dalam mengelola perusahaan? Adakah tindakan bahu membahu

dalam mempertahankan perusahaan?

Universitas Sumatera Utara 8. Apakah perusahaan lebih berorientasi kepada keuntungan

daripadasolidaritas untuk tetap mempertahankan perusahaan?

9. Keputusan dalam memanagemen perusahaan apakah keputusan dari direktur

atau dari pimpinan atau sepenuhnya dari owner ?

10. Budaya apa yang ditanamkan owner terhadap perusahaan atau manager

sendiri, apakah ada kolaborasi antar keduanya?

11. Bagaimana budaya organisasi dalam perusahaan?

12. Apakah terdapat wewenang yang mendominasi dari pemilik perusahaan?

13. Kebiasaan apa yang diterapkan dalam pemasaran ?

14. Bisakah Bapak jelaskan bagaimana jaringan yang dibangun oleh perusahaan

PT. Pabrik Es Siantar?

15. Bagaimana upaya pimpinan dalam meningkatkan produksi minuman cap

badak?

16. Bagaimana tanggapan direksi dengan keadaan yang semakin kompetitif ?

II. Strategi bertahan

1. Bagaimana pencapaian target pemasaran setelah distribusi di suatu tempat

adakah target berikutnya?

2. Apa yang membuatb perusahaan dapat bertahan hingga kini?

3. Bagaimana bentuk kreatifitas dan inovasi dalam mengelola minuman cap

badak

4. Bagaimana kemampuan adaptasi dalam memasarkan produk ?

5. Bagaimana bentuk hubungan yang dibangun perusahaan dengan masyarakat?

Universitas Sumatera Utara 6. Adakah bentuk hubungan yang dibangun dengan pelanggan untuk

mempertahankan distribusi?

7. Apakah perusahaan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah

memasarkan produknya?

Universitas Sumatera Utara

Gambar: Syrup room minuman cap badak PT. Pabrik Es Siantar (Pabrik)

Gambar : Mesin boiler/ pemanas cucian botol dan pemanas air untuk masak gula atau pensteril

Universitas Sumatera Utara

Gambar : Ruang Produksi minuman badak (Pabrik)

Universitas Sumatera Utara

Gambar : Beberapa mesin yang digunakan PT. Pabrik Es Siantar

Universitas Sumatera Utara

Gambar : Proses pengisian Limun ke dalam botol Minuman Badak Sarsaparilla di Pematangsiantar

Gambar: Kemasan Minuman Badak jaman dulu

Universitas Sumatera Utara

Gambar : Bahan Baku Pembuatan Minuman Cap Badak

Gambar : Truk Pengangkut Minuman Cap Badak untuk siap dipasarkan

Universitas Sumatera Utara