PENGARUH PENAMBAHAN JENIS GULA TERHADAP BERAT
DAN KETEBALAN NATA DE TOMATO
SKRIPSI
Oleh :
DESI RATNASARI NIM. 15.1.12.5.059
PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
MATARAM
2016/2017
i
PENGARUH PENAMBAHAN JENIS GULA TERHADAP
BERAT DAN KETEBALAN NATA DE TOMATO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Mataram UntukMelengkapi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan IPA Biologi
Oleh
DESI RATNASARI NIM. 15.1.12.5.059
PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
MATARAM
2016/2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Desi Ratnasari,Nim 151.125.059yang berjudul ‗‗Pengaruh Penambahan
Jenis Gula Terhadap Berat dan Ketebalan Nata De Tomato‗‗ telah memenuhi syrat dan disetujui untuk di munaqasyah _kan.
Disetujui pada tanggal 23 November 2016.
Dibawah bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Yusuf Mpd Bahtiar S.Pd.Mpd.Si NIP. 197412312007101010 NIP: 197807192005011006
iii
Nota Dinas Pembimbing
Hal : Munaqasyah
Mataram, 23November 2016
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
di-
Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Desi Ratnasari,
NIM.151.125.059 yang berjudul ‗‗pengaruh penambahan Jenis Gula Terhadap
Berat dan KetebalanNata de Tomatotelah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang Munâqasyah SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Yusuf S.Pd, M. PdBahtiar S.Pd,M.Pd.Si NIP. 197412312007101010 NIP: 197807192005011006
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul ―Pengaruh Penambahan Jenis Gula Terhadap
Berat dan Ketebalan Nata de Tomato’’ diajukan oleh Desi Ratnasari NIM.
151.125.059 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Jurusan Pendidikan IPA
Biologi, telah dimunaqasyahkan pada hari kamis,5Januari 2017, dan telah dinyatakan syah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.).
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/ Pemb. I : Yusuf, S.Pd, M.Pd(...... ) NIP. 197412312007101010
2. Sekr. Sidang/ Pemb. II : Bahtiar, S.Pd.,M.Pd.Si (..……..……..) NIP. 197807192005011006
3. Penguji Pertama :AtiSukmawati, M.Pd(..……..……..) NIP. 197302172006042016
4. Penguji Kedua :Lutvia Krismayanti,M.Kes(..……..……..) NIP.198401142009122002
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP. 196412311991032006
vi
MOTTO :
Seperti diketahui bahwa Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya
semata-mata untuk umatnya dan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,
bagi yang beriman.
Artinya : Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak:dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan kami (keluarkan pula)zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonya dan (perhatikan pulalah) kematanganya sesunguhya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasa Allah) bagi yang beriman. (Al-An‘am: 99).1
vii
Persembahan
Kupersembahkan karya saya ini untuk kedua orang tua saya, kepada bapak (Herman Sriansyah) dan bundaku tercinta (Anunniah) yang sangat luar biasa yang telah mendidik saya selama ini sehingga saya bisa seperti sekarang. Serta mendukung dan mengiringgi langkahku dengan ikhtiar dan doa yang penuh dengan rasa ikhlas dalam perjuanganku untuk mengapai cita-citaku”. Ananda ucapkan terima kasih banyak atas segala doa’ yang kalian panjatkan, ananda janji akan selalu menjaga amanahmu dan menjadi seperti berlianhingga dicari semua orang.
Semoga ananda bisa membalas jasa kalian selama hayat.
Dan untuk keluarga besar (inak jamil) (amak manan) paman saya (yusuf), kaka (nur), (johriah), (Hj Masnah),
(Masni), (Samsul), serta adik tercinta (Hamdani), (Padil).
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillah, Segala puji bagi Tuhan yakni Allah SWT yang sudah banyak memberikan saya kenikmatan. Kenikmatan itu seperti nikmat kesehatan, nikmat ilmu, nikmat kesempatan sehingga saya dapat diberikan kesempatan untuk menyusun proposal hingga dapat terselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk menyusun skripsi dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Institut Agama Islam Negeri
Mataram.
Shalawat dan salam senantiasa pula tercurahkan kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW, yang telah berjuang meninggikan ajaran Islam sehingga dapat menuntun umat manusia menuju keimanan yang lebih baik dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan bimbingansertasaran-saran yang sangat berharga, terutama kepada:
1. Bapak Yusuf M.pd selaku pembimbing I dan Bapak Bahtiar M pd. Si,
selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. selaku Rektor IAIN Mataram.
ix
3. Dr.Hj.Nurul Yakin, M.pd. selapu Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram
serta seluruh setafnya yang telah memberikan kemudahan bagi peneliti
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dwi Wahyudiati, M.pd Selaku ketua jurusan pendidikan IPA Biologi.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Mataram yang telah banyak memberikan
bimbingan selama melaksanakan studi di IAIN Mataram.
6. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang
tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak jauh dari kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang konstruktif
sangat diharapkan demi penyempurnaanya dan pada akhirnyasemoga
skripsi ini bermanfaat bagipenulispribadidanjugabagi semua pihak yang
membacanya, semoga Allah meridhoinya, Amin.
Mataram, 23November 2016
Penulis
x
1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada
substrat yang mengandung gula.2 Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan
memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian
akan digunakan bakteri untuk aktifitas metabolisme dan sebagian lagi
diuraikan menjadi polsakarida yang dikenal dengan extracellular selulose‖
berbentuk jel. Polsakarida inilah yang dinamakan dengan nata.
Jadi nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai
tekstur kenyal, Putih, menyerupai gel, berwarna bening hingga abu-abu,
tembus pandang, agak berserat, kenyal, dan mirip kolang-kaling di sebut nata.
Kandungan terbesar adalah air (98%) sehingga nata merupakan makanan
rendah kalori. Sehingga sering digunakan sebagai makanan pencuci mulut,
bahan pencampur fruit cocktail, dan es krim. Nata di buat dari bahan baku air
kelapa, dan sari air tomat nata yang dibuat dari air kelapa di sebut dengan
Nata de Coco, dan yang dari tomat di sebut dengan Nata de Tomato. Bentuk,
warna, tekstur dan rasa ke dua jenis nata tersebut tidak berbeda. Pembuatan
nata dengan bahan baku Buah tomat ini memiliki karbohidrat sebagai substrat
pembentuk nata. Di kalangan masyarakat banyak beredar Nata de Coco
yang di buat dari kelapa, maka dengan banyaknya Nata de Coco di pasaran
2 Siti Nurhidayati ddk, Nata De Coco Laporan Pratikum Mata Kuliah Mikrobiologi yang di bina oleh Prof.Dr. Dra Utami Sri Hastuti, M.pd dan Dr. Endang Suarsini, M.Ked. Universitas Negeri Malang Program Pasca Sarjana Program Studi Pendidikan Biologi, 2010. h. 2
2
maka dari itu peneliti membuat sebuah inovasi dari buah tomat yang di kenal
dengan Nata de Tomato yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh
manusia.walaupun dikalangan masyarakat terkenal atau banyak beredar Nata
de Coco di pasaran namun, Nata de Tomato jugak tidak kalah enak dengan
Nata de Coco.3
Berdasarkan wawancara awal pada tanggal 16 januari 2016 dengan
salah satu seorang petani pengusaha tomat dikawasan lombok Timur Desa
lenek Kecamatan Aik Mual yakni Bapak Herman menagatakan bahwa, hasil
panen dibulan pertama tidak sesuai dengan hasil panen dibulan kedua karena,
dihasil panen bulan kedua tidak menguntungkan karena banyak tomat hasil
panen membusuk sehinnga pengiriman tomat hasil panen dibulan pertama
tidak sesuai yang diharapkan. Tomat biasanya dimanfaatkan sebagai
pembuatan saus, dodol, dan pizza, akan tetapi, karena kebanyakan tomat
busuk sehingga tomat tidak bisa diinmpor diberbagai daerah di indonesia.
Akan tetapi karena kurangya dana serta bahan dalam memanfaatkan tomat
yang sudah busuk dalam membuat tomat dan berbagai produk seperti saus,
dodol. Sehingga tomat yang sudah busuk di manfaatkan sebagai pupuk alami
untuk penyuburr tanaman dan terkadang di buang begitu saja.4
3 Sri Hastuti,M.pd. dan Agung Widjoro, S.pd, Pembuatan Nata de Coco dengan Variasi Gula Pasir,Aren dan Siwalan. Laporan Pratikum di akses tanggal 22 Mei 2016. 4 Herman. Hasil Wawancara dikediamanya di Jln. Aik Mual Lombok Timur. 16 Januari 2016. Pukul 10.45 Wita.
3
Seperti diketahui bahwa Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya
semata-mata untuk umatnya dan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,
bagi yang beriman. Sesuai yang terdapat didalam Q.S Al-An‘am ayat 99:
Artinya : Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak:dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan kami (keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonya dan (perhatikan pulalah) kematanganya sesunguhya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasa Allah) bagi yang beriman. (Al-An‘am: 99).5 Sesuai dengan ayat diatas, Allah SWT menegaskan bahwa
menurunkan air dari langit, lalu tumbuhlah berbagai macam-macam
tumbuhan beserta biji-bijian, buah-buahan, yang bisa berubah menjadi
matang sungguh tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Hal tersebut hendaknya
disadari oleh umat manusia bahwasanya Allah menciptakan semua semata-
mata bertujuan untuk manusia sadar akan kebesaran Allah. Dan apapun yang
telah Allah turunkan didunia ini mempunyai manfaat untuk umatnya. Salah
5 Departemen Agama RI, AL-Hikmah AL-Qur’an dan Terjemahanya (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2008), h. 140.
4
satunya pada buah tomat Tomat (Tomato) merupakan buah yang tidak tahan lama yakni, (mudah rusak). Selain buah tomat cepat rusak yang dimana, buah tomat adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandung gizi, vitamin dan mineral. Melihat kekayaan ini, buah sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Salah satu buah murah namun kaya manfaat besar untuk kesehatan tubuh, menurunkan resiko gangguan jantung dan kanker payudara. Dan tomat mengandung vitamin A,C,dan K.6 Oleh karena itu, dengan berkembangan Ilmu Bioteknologi saat ini memberikan wawasan kepada masyarakat akan berkembangnya teknologi terutama di bidang pangan sehingga tomat yang sudah busuk bisa dimanfaatkan jauh lebih baik, selain itu bisa menguntungkan, dibandingkan sebagai pupuk. atau dibuang dengan begitu saja.
Tomat yang sudah busuk dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang berdaya jual dan memilki gizi yang cukup baik serta dapat meningkatkan nilai ekonomi dan bantu mengurangi kerugian masyrakat.
Tomat memiliki kandungan kalori 20 kal, karbonhidrat 3,9 g, gula 2,6 g, diet serat 1,2 g, lemak 0,2g, protein 0,9 g, air 94,5%, Vitamin C 17%, Vitamin E
4%, Kalium 5% sari buah tomat dapat diubah dengan bantuan bakteri
Acetobacter Xilynum yang menghasilkan produk berupa nata. Buah tomat sering di gunakan oleh masyrakat terutama oleh pengusaha pagan.
Kebanyakan tomat dimanfaatkan sebagai pembuatan saus, pizza, dodol, dan
6 Rahardjo M. Salim, Cara Sehat Dengan Tomat Grammatical Publishing (surabaya: 2012), h. 32.
5
bahkan tomat dibuang begitu saja, ketika sudah busuk.7 Dan adanya
kandungan-kandungan yang terdapat pada buah tomat tersebut sehingga dapat
menghasilkan produk yang sangat bermanfaat untuk para penghasil tomat
yang nantinya tomat yang sudah busuk akan dijadikan sebagai makanan
yaitu nata.
Nata di buat dari bahan baku air kelapa, dan serat air tomat, nata yang
dibuat dari air kelapa di sebut dengan Nata de Coco, dan yang dari tomat di
sebut Nata de Tomato. Bentuk, warna, tekstur dan rasa ke dua jenis nata
tersebut tidak berbeda.8
Berdasarkan hasil pada saat pratikum pada matakuliah Bioteknologi,
penelitian pernah memanfaatkan buah tomat sebagai salah satu media dalam
pembuatan Nata de Tomato. Buah tomat di jadikan sebagai salah satu media
dalam pembuatan Nata de Tomato karena banyaknya kandungan gizi yang
terkandung di dalam buah tomat tersebut sehingga memungkinkan bagi
pertumbuhan bakteri yang berperan dalam menghasilkan Nata de Tomato itu
sendiri yaitu Acetobacter Xylinum.
Nata de Tomato merupakan selulosa yang mengandung air (98%)
dengan tekstur yang agak kenyal, kokoh putih, berserat, dan transparan
dengan rasa yang mirip dengan kolang-kaling. Produk ini mempunyai nilai
gizi yang sangat rendah bagi manusia tetapi sangat lezat untuk dimakan
7 Rahardjo M. Salim, Cara Sehat Dengan Tomat Grammatical Publishing (surabaya: 2012), h. 38. 8 Hasbullah, Teknologi tepat guna agroindustri kecil sumatera Barat, dalam http:// nata de tomato,pdf, diakses tangal 15 Januari 2016, pukul 11.55. Wita
6
dalam bentuk koktail buah, es krim, atau es sirup yang sangat baik untuk diet
makanan. Produk ini dapat dipakai sebagai sumber makanan untuk keperluan
diet dan mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh
dalam proses fisiologi. Konon produk ini dapat membantu penderita diabetes
dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.9
Menurut hasil analisis gizi, Nata de Tomato tergolong produk pangan
yang bergizi tinggi terutama pada kandar Kalori dan vitamin A. Sehingga
dapat membuktikan bahwa bakteri Acetobacter Xylinum mampu mengubah
serat buah tomat yang biasanya di gunakan untuk pembuatan saos, menjadi
suatu produk nata de tomato yang bernilai gizi tinggi.
Pembuatan Nata de Tomato terjadi karena proses hasil fermentasi dari
sari buah tomat dengan memanfaatkan Bakteri yaitu Acetobacter Xilynum.
Sari buah tomat mengandung mineral seperti kalsim, zat besi fosfor, sulfur
dan potasium. Selain mengandung mineral tomat jugak kaya akan vitamin C,
B dan A. Kandungan mineral ini sangat membantu bakteri Acetobacter
Xilynum untuk menghasilkan Nata. Sari buah tomat jugak mengandung gula,
tetapi kadarnya gulanya rendah (2,6 g). Karena itu, pada saat pengolahan
Nata harus dilakukan penambahan gula pasir.10 Gula sangat bermanfaat
dalam pembuatan Nata.
9 Cahyadi Wisnu, Khasiat Tomat, & Teknologi (Bandung : CV.Putra Setia, 2015), h. 71. 10 Nurhayati Siti, 2005. ‗‘ Kajian Pengaruh Kadar Gula dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Nata de Tomato ‗‘ Universitas Terbuka di akses tanggal 28 Februari 2016, pukul 04.36 Wita.
7
Gula berfungsi sebagai karbon sumber energi, sumber karbon bosa
mengunakan glukosa, sukrosa maupun maltosa. Produsen nata bisanya
mengunakan sukrosa (gula pasir) karena mudah diperoleh dan harganya
relatip murah.11 Gula (sukrosa) dalam pembuatan nata mempunyai peranan
penting yaitu sebagai sumber nutrisi bagi bakteri Acetobacter Xylinum.
Berbagai macam gula mempunyai tingkat kemanisan yang berbeda-beda.
Tingkat kemanisan gula dapat di perbandingkan dengan mengunakan
sukrosa yang diberi angka 100.12
Hasil obserfasi pada tanggal 08 Februari 2016 PT Tripat bahwa
produksi nata biasanya mengunakan gula pasir sebagai sukrosa dalam
pembuatan nata, hal itu di karenakan gula pasir banyak ditemukan dan harga
lebih terjangkau.13 Pada umumnya pembuatan nata mengunakan gula pasir
sebagai tambahan makanan bakteri. Selain gula pasir dan dapat jugak
digunakan gula aren, dan gula Siwalan. Gula aren dan gula Siwalan
mengandung rasa dan aroma yang khas, karena dibuat dari didihan nira
aren,dan nira jontal segar pilihan dan lebih lunak terhadap lambung atau
pencernaan dan melancarkan metabolisme tubuh.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Susilowati, tentang
pemanfaatan ekstrat atau sari tomat untuk membuat nata dengan gula merah
11 Jptunimus –gdi-indahputri-6442-babji(Nata)-Foxit Reader, di akses tanggal 29 Februari 2016, pukul 13.45 Wita. 12 Daika Silviana Effendi, Sri Utami, Penggaruh Penguunaan Bahan Dasar dan Jenis Gula Terhadap Tebal dan Uji Organoleptik Nata Sebagai Petunjuk Pratikum Biologi KD.2.2 Semester Ganjil Kelas dlm http:// Daika078. Pdf, diakses tanggal 30 Februari 2016, pukul 05.42. Wita. 13 Hasil Observasi di PT Tripat (Patuh Patut Patju) di Jln. Gora II Lingsar Kabupaten Lombok Barat 08 Maret 2016. Pukul 8.20 Wita.
8
aren ternyata berpengaruh terhadap kadar karbohidrat. Dalam hal ini.
Penelitian berinisiatif untuk menambahkan jenis gula pada pembuatan nata.
gula yang akan di gunakan yaitu gula pasir, gula aren dan gula siwalan.
Adapun perbedaan komposisi gula pasir, gula aren dengan gula siwalan
dalam 100g:14
Tabel 1.1 Perbedaan komposisi gula pasir dengan gula aren dalam 100g
Jumlah
No Komposisi gizi Gula aren Gula pasir Gula siwalan 1 Energi (kal) 360 364 2 Air 7 5,5 8,61 3 Sukrosa - - 76,85 4 Gula produksi - - 1,66 3 Protein (g) 0 0 1,04 4 Lemak(graam ) 0 0 0,19 5 Karbonhidrat (g) 95,0 94,0 - 6 Mineral (g) 1,0 0,5 3,15 7 Kalsium (mg) 75 5 0,86 8 Fosfor (mg) 35 1 0,01 9 Besi (mg) 3 0,1 -
Berdasarkan data dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa
terdapat perbedan antara kandungan komposisi gizi dari ketiga jenis gula
yaitu antara gula pasir, gula aren dan gula siwalan. Pada umumnya
pembuatan nata mengunakan gula pasir sebagai tambahan makanan bakteri.
Selain gula pasir dapat jugak digunakan gula aren dan gula siwalan. gula aren
dan gula siwalan asli yang di ambil secara tradisional lebih sehat dari pada
14 Suparti Yanti, dan Aminah Asgad, Pemanfaatan Ampas Buah Sirsak (Annona Moricata) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata Dengan Penambahan Gula Aren, (Jurusa Pendidikan Biologi FKIP UMS: vol. 17, no 1, Maret 2016: 1-9 )
9
gula tebu. Dari perbedaan komposisi gizi jenis gula tersebut maka akan
mendapatkan kualitas nata yang berbeda antara gula pasir, gula aren dan gula
siwalan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh penambahan jenis gula terhadap
berat dan ketebalan nata de tomato yang merupakan hasil aktivitas mikroba
Acetobacter Xylinum pada media buah tomat.
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada pengaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan
ketebalan Nata de Tomato ?
2. Batasan Masalah
Berdasarkan objek yang akan diteliti, maka untuk memperjelas ruang
lingkup penelitian ini maka perlu ada batasan masalah diantaranya :
1. Beberapa jenis gula yang akan digunakan yaitu gula pasir, gula aren,
dan gula siwalan.
2. Buah tomat yang digunakan yaitu buah yang sudah busuk yang diambil
ekstrat dari buah tersebut sehingga disebut dengan Tomato.
3. Berat gula yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 100 gram, 150
gram, 200 gram, dan 250 gram.
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan ketebalan
Nata de Tomato.
2. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis
maupun praktis.
a. Manfaat Teoritis
1. Menambahan khazanah keilmuan khususnya mengenai pemanfaatan
buah tomat atau estrat tomat.
2. Dapat mengetahui kontribusi pengetahuan kepada peneliti, masyarakat
tentang bagaimana mengelolah atau membuat buah ekstarat tomat yang
bisa dijadikan produk makanan.
3. Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai kajian
mata kuliah bioteknologi.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Masyarakat
a) Penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pemanfaatan buah tomat sebagai Nata de
Tomato.
b) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian
masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Dalam
pembuangan tomat yang sudah busuk, dan mengelola tomat tersebut
11
sebagai bahan makanan seperti pembuatan saos, selai, Nata de
Tomato dan lain-lain.
D. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perluasan makna terhadap istilah dalam penelitian ini,
maka berikut ini, akan dijelaskan secara terperinci mengenai istilah-istilah
yang digunakan pada judul tersebut.
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan daya yang ada dari sesuatu (orang benda dsb).
berpengaruh, ada pengaruhnya atau mempunyai daya kemampuan untuk
mempengaruhi.15 Jadi yang dimakasut dengan pengaruh oleh perbedaan
variasi jenis gula terhadap kualitas nata de tomato yang dihasilkan.
2. Jenis
Merupakan satuan dasar klasifikasi biologi, terdiri atas gabungan dua
populasi yang diperlukan dapat saling mengawini dengan bebas. Dan dapat
dan dikenali ciri-cirinya secara morfologi.14 Jadi yang dimaksud dengan
jenis dalam penelitian ini adalah jenis gula yang akan digunakan yang
terdiri dari tiga jenis gula diantarnanya gula pasir, gula aren dan gula
siwalan.
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi penelitian lain untuk
mengangkat masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga
dapat memberikan kontribusi dalam dunia sains.
15 Umi Chulsum, ―Kamus Besar Bahas Indonesia ― (Surabaya :kashiko, 2006), h. 397.
12
3. Kualitas
Kualitas merupakan kadar, mutu, baik buruknya sesutu (tentang barang
dan sebagainya).16 Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu berat
dan ketebalan.
4. Nata De Tomato
Nata de Tomato merupakan serat yang diperoduksi oleh bakteri
Acetobacter Xylinum pada substrat air atau ekstrat buah tomat. Jadi, Nata
de Tomato merupakan hasil dari aktivitas bakteri Acetobacter Xylinum
pada medium buah tomat yang berupa mengdung serat (selulosa) yang
akhirnya membentuk lapisan yang mengambung ke atas permukaan dan
memadat.
5. Gula
Gula merupakan sesuatu karbohidrat sederhana yang mejadi sumber
energi. Gula yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gula pasir dan
gula aren yang digunakan sebagai nutrisi acetobacter xylinum.
6. Berat
Berat merupakan besarnya gaya tarikan yang diderita suatu benda
karena massanya dan keberadaanya di dalam, disekitar, ataupun pada suatu
sistem masa.17 Jadi berat yang di maksud dalam penelitian ini adalah berat
nata de tomato dalam satuan gram.
16 Depdiknas , Kamus ... ,, h. 177. 17 www.kbi,gemari ,or,id diakses tangal 24 maret 2016,pukul 9.40 wita
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nata
1. Pengertian Nata
Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri acetobacter xylinum
Pada substrat yang mengandung gula.18 Bakteri tersebut menyukai
kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya.
glukosa substrat sebagian akan digunakan bakateri untuk akktifitas
metabolisme dan sebagian lagi diuraikan menjadi polsakarida yang
dikenal dengan extracellular selulose‖ berbentuk jel. Polsakarida inilah
yang dinamakan dengan nata.
Jadi nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai
tekstur kenyal, Putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian
permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh di dalam cairan). Bahan dapat
digunakan sebagai media untuk pembuatan nata adalah air kelapa
sehingga produknya dikenal dengan Nata de Coco, selain itu bahan
lainya adalah sari nanas (Nata de Pina), lidah buaya (Nata de Oleo
Vera) atau buah lain yang mengandung glukosa. Jadi mikroba yanng
aktif dalam pembuatan nata adalah bakateri pembentuk asam asetat yaitu
Acetobacter Xylinum mikroba ini dapat merubah gula menjadi selulosa,
jalinan selulosa inilah yang membuat nata terlihat putih.
18 Siti Nurhidayanti ddk, Nata de Coco Laporan Pratikum Mata Kuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Prof. Dr.Utami Sri Hastuti, M.pd dan Dr. Endang Suarsini, M.Ked.Universitas Negeri Malang Program Pasca Sarjana Program Studi Pendidikan Biologi, 2010.h.2
14
2. Mekanisme Dalam Fermentasi Nata
Mekanisme dalam fermentasi nata adalah adanya kandungan karbon dan nitrogen dalam media mestimulasi khamir untuk merombak sukrosa menjadi glukosa dan kemudian difermentasi menjadi alkohol, selanjutnya acetobacter xylinum dan Gluconobacter mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat sebagai metabolit utama. bakteri acetobacter xylinum menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat menyusun (memfolimerisasi) zat gula (glukosa) menjadi ribuan rantai (homopolime) serat atau selulosa. Dari jutaan jasad renik yang tumbuh dalam media, akan dihasilkan jutaan lembar benang- benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.19
3. Pembuatan Nata
a. Penyiapan Biakan Murni
b. Pembuatan Starter
1) Air kelapa di endapkan, kemudian disaring dengan beberapa lapis kain
kassa, kemudian dipanaskan sampai mendidih dengan api besar sambil
diaduk-aduk. Setelah mendidih, ditambahkan (a) asam asetat glasial (10-
20 ml asam asetat untuk setiap 1 liter air kelapa), dan gula (75-100 gram
gula untuk tiapa 1 liter air kelapa) campuran ini di aduk sampai gula
larut, larutan ini disebut air kelapa asam bergula.
2) Urea (sebanyak 3 gram urea untuk setiap satu liter air kelapa asam
bergula yang disiapkan pada no 1 diatas ) dilarutkan didalam sedikit air
kelapa (setiap 1 gram urea membutuhkan 20 ml air kelapa). Larutan ini
didihkan, dituangkan kedalam air kelapa asam bergula.
3) Ketika masih panas, media dipindahkan kedalam beberapa botol
bermulut lebar, masing-masing sebanyak 200ml. Botol ditutup dengan
19 Cahyadi Wisnu , Khasiat Tomat, & Teknologi ( Bandung : CV, Putra Setia, 2006 ...,,h. 76.77
15
kapas streril. Setelah didinginkan, ditambah 4 ml suspensi mikroba.
Setelah itu, media diinkubasi pada pada suhu kamar selama 6- 8 hari
(sampai terbentuk lapisan putih pada permukaan media ).20
c. Proses Fermentasi
Bahan dasar nata didiamkan sampai kotoranya mengendap,
disaring dengan kain kasa, kemudian direbus sampai mendidih selama 15
menit, pupuk ZA, Gla pasir, dan asam cuka dimasukkan, diaduk sampai
tercampur rata, 1 liter larutan yang masih panas tersebut dimasukan
kedalam loyang plastik atau baki. loyang ditutup kertas koran dapat diikat
kuat, kemudian dibiarkan dingin, 100 ml starter dimasukkan kedalam
loyang, kemudian fermentasi selama satu minggu.
d. Permanenan Nata
Nata siap dipanen setelah diingkubasi selama 8-14 hari, kertas
koran penutup dibuka, nata diambil dan dikumpulkan dalam satu wadah.
Saat memanen nata, ada bagian yang tidak bisa dipanen yaitu cairan atau
padatan. cairan yang merupakan sisa media nata, sedangkan padatan
berupa nata yng busuk, rusak, berjamuran, atau nata yang bentuknya tidak
teratur, nata yang telah disortir selanjutnya dicuci bersih dan dipotong-
potong sesuai selera. Aroma masam dihilangkan dengan cara memcuci dan
merendam nata dengan air bersih minimal dua kali setelah direbus selama
5 menit21
20 Emil S d Masanto, Menjadi Wirausaha Sukses Berkat Nata De Coco (Yogyakarta: PT Citra Aji Param, 2011), h. 24. 21 .cahyadi Wisnu ...,h.27
16
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Pembentukan Nata
Apabila kita membuat nata, maka nata yang kita inginkan adalah nata
yang pastinya kualitas yang amat baik. Tidak jamuran, ketika masih dalam
proses inkubasi karena akan menyebabkan nata yang kita hasilkan tipis.
Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan
nata. Faktor-faktor dominan dalam pembuatan nata adalah ketersediaan
nutrisi (sumber karbo dan nitrogen), derajat keasaman, temperatur dan
ketersediaan oksigen.22 Pendapat lain juga mengatakan aktifitas
pembentukan nata dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu tingkat keasaman
medium, suhu fermentasi, lama fermentasi, sumber nitrogen, sumber karbon
dan konsentrasi stater.23 Pertumbuhan Acetobacter Xylinum memerlukan
vitamin-vitamin tertentu dan vitamin B kompleks. Bahan-bahan bisa
didapatkan melalui penambahan sumber nitrogen dari luar, dalam hal ini
adalah ammonium fosfat. Bakteri Acetobacter Xylinum membentuk asam
dari glukosa, etil alkohol, propil alkohol dan glikol, serta mengoksidasi
asam asetat menjadi gas CO2 dan H2O. Komponen selulosa ini akan
membentuk jalinan mikrofibil yang panjang dalam cairan fermentasi.
Gelembung-gelembung gas CO2 yang dihasilkan selama fermentasi
mempunyai kecendrungan melekat pada jaringan selulosa, ini sehingga
menyebabkan jaringan tersebut terangkat ke permukaan cairan. Bakteri
Acetobacter Xylinum dapat beraktivitas dapat mencegah gula untuk
bersintesis selulosa ekstraseluler.
22 Pambayun, R. 2002, Teknologi Pengolahan Nata de Coco, Kanisius Yogyakarta.h.22 23 Sutarmainingsih, C.H. 2004, Peluang Usaha Nata de Coco, Kanisius Yogyakarta.h.17
17
Selulosa yang terbentuk benang-benag yang bersama dengan
polisakarida berlendir membentuk suatu jalinan secara terus-menerus
menjadi lapisan nata. Terbentuknya pelikel (lapisan tipis nata ) mulai dapat
terlihat di permukaan media cair setelah 24 jam inkubasi, bersama dengan
terjadinya proses penjemihan cairan dibawahnya. Jaringan halus yang
transparan yang terbentuk di permukaan membawa sebagian bakteri
terperangkap di dalamnya. gas CO2 yang dihasilkan secara lambat oleh
Acetobacter Xylinum menyebabkan pengapungan kepermukaan, peningkata
n jumlah selulosa yang relatif cepat diduga terjadi akibat konsentarasi sel
yang terus berkembang di daerah permukaan yang langsung kontak dengan
udara di dalam wadah fermentasi. Pada kultur yang tumbuh, suplai O2
dipermukaan akan merangsang peningkatan massa sel dan enzim
pembentuk selulosa yang mengakibatkan meningkatnya produksi selulosa.
Gel selulosa tidak terbentuk jika di dalam media tidak tersedia glukosa atau
oksigen.24
5. Jenis-Jenis Produk Nata
Menurut Suharsni (1999), ada beberapa jenis nata yang salah banyak
dikenal dimasyarakat yaitu antara lain :
a. Nata de Coco, yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan air kelapa
sebagai media pertumbuhan bakteri
24 www.nata dan kesehatan ,id diakses tangal 24 maret 2016,pukul 9.40 wita
18
b. Nata de Tomato , yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan ekstrat
atau air sari buah tomat (lycopersicum esculentum Mill) sebagai media
pertumbuhan bakteri
c. Nata de Pina , yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan sari buah
nanas sebagai media pertumbuhan bakteri.
d. Nata de Oleo Vera, yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan ekstrat
lidah buaya sebagai media pertumbuhan bakteri.
e. Nata de Cassava yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan singkong
sebagai media pertumbuhan bakteri.
f. Nata de Banana yaitu nata yang diperoleh dari pemanfaatan pisang
sebagai media pertumbuhan bakteri.25
6. Kelebihan Nata
Menurut Suharsni (1999), manfaat budidaya nata ditinjau dari segi
teknologi, memberikan mamfaat sebagai berikut:
a. Pengelolahan air limbah kelapa atau yang lainya secara prduktif
b. Dapat dilakukan dengan cara yang sederhana tanpa alat-alat yang
cangih
c. Bersifat padat karya
Sedangkan ditinjau dari hasil produknya, akan memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. Meningkatkan pendapatan keluarga
b. Meningkatkan diet rendah kalori dan diet penderita diabetes
12. Siti Nurhidayat, 2010, Nata De Coco, h. 2
19
c. Jika diproduksi secara besar-besaran, dapat merupakan salah satu
komoditas ekspor non migas yang cukup potensial.
7. Kandungan Gizi Nata
Kandungan serat dalam nata cukup tinggi, yaitu 25 gram per 100
gram bahan. Serat yang terkandung dalam makanan, termasuk pada Nata,
sangat berguna untuk menunjang kesehatan, terutama sistem pencernaan
serat dalam makanan bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan
serta mengurangi resiko munculnya penyakit kolestrol, jantung koroner,
hipertensi, dan stroke.
B. Nata de Tomato
Nata de Tomato merupakan serat yang diperoduksi oleh bakteri
Acetobacter Xylinum pada substrat air atau ekstrat buah tomat. jadi, nata de
tomato merupakan hasil dari aktivitas bakteri Acetobacter Xylinum pada
medium buah tomat yang berupa mengandung serat (selulosa) yang
akhirnya membentuk lapisan yang mengambung ke atas permukaan dan
memadat. dengan tekstrur yang agak kenyal, kokoh putih dan transparan
dengan rasa yang mirip kolang-kaling. Produk ini mempunyai nilai gizi
yang sangat rendah bagi manusia tetapi sangat lezat untuk dimakan dalam
bentuk kontail buah, es krim, atau es sirup, yang sangat baik untuk diet
makanan. Produk ini dapat di pakai sebagai sumber makanan yang berkalori
tinggi untuk keperluan diet dan mengandung serat (dietary fiber) yang
sangat dibutuhkan tubuh dalam Proses fisiologi. Konon produk ini dapat
membantu penderita diabetes dan mempelancar proses pencernaan dalam
20
tubuh.26 Nata adalah suatu zat yang merupakan nyerupai gel, tidak larut
dalam dan membentuk dalam permukaan media fermentasi air kelapa dan
beberapa sari buah masam.
Pembentukan Nata de Tomato terjadi karena proses pengambilan
glukosa dari gula dalam ekstrat buah tomat oleh sel-sel acetobacter xylinum,
kemudian glukosa tersebut di gabungkan dengan asam lemak membentuk
prekusor pada membran sel pada enzim mempolimerasikan glukosa menjadi
selulosa di luar sel.
C. Gula
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat di
indonesia yang berperan sebagai pemanis dan sumber kalori dalam struktur
konsumsi masyrakat selain bahan pangan. Pentingnya gula dalam masyrakat
di indonesia tercermin pada kebijakan pemerintah yang menetapkan bahwa
gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat
secara global.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula di gunakan
untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan
26 Samroni Ashari, Cara Praktis Membuat Nata de Coco (Jakarta: CV, Sinar Cemerlang Abadi, 2007) ,h. 9.
21
enzim atau hidrolisis asam), penyimpanan energi yang akan digunakan
oleh sel.27
Bakteri nata membutuhkan tiga komponen utama berkembang
dengan baik, yakni gula, asam organik, dan mineral. Beberapa bahan dasar
nata, seperti air kelapa kandunganya gulanya rendah sehingga sehingga
perlu ditambahkan gula pasir. Tampak penambahan gula pasir, tekstur nata
menjadi kurang tebal.
Gula mempunyai bentuk, aroma dan fungsi yang berbeda. Berikut
ini bebrapa jenis gula untuk memudahkan dalam pengolahn dan
penggunaan yang tepat :
a. Gula Pasir ( granulated sugar )
Gula jenis ini terbuat dari sari tebu yang mengalami proses
keristalisasi. Warnanya ada yang putih dan kecoklatan (Raw Sugar).
Karena ukuran butirarnya seperti pasir, gula jenis ini sering disebut gula
pasir. Biasanya digunakan sebagai pemanis untuk makanan, minuman, kue
atau panganan lain.
b. Gula semut
Gula semut ini mirip dengan gula pasir, yaitu bentuknya kecil-kecil
mengkristal seperti gula pasir. Hanya saja lebih besar sedikit dari pada gula
pasir.
27 Daika Silviana Effendi,Sri Utami, Pengaruh, Penggunaan Bahan Dasar dan Jenis Gula Terhadap Tebal Lapisan dan Uji Organeleptik Nata Sebagai Petunjuk Pratikum Biologi KD.2.2 Semester Ganjil Kelas dalam http:// daika 078.pdf, (diakses tanggal 26 januari 2016, pukul 05.42 Wita)
22
c. Gula Dadu
Gula ini berbentuk dadu dan mempunyai mutu yang baik. Biasanya
di pakai sebagai pemanis pada teh atau kopi.
d. Gula Jawa
Gula ini di buat dari nira/ sari bungga pohon kelapa (batang
manggar). Umumnya gula jenis ini berbentuk silinder kecil atau seperti
mangkuk kecil karena di cetak dengan batok kelapa.28
e. Gula Aren
Gula aren hampir sama dengan gula jawa. Bedanya kalow gula
aren diambil dari nira pohon aren (enau atau kolang-kaling) dan
berwarna coklat cerah. Bentuknya ada yang silindris dan ada yang
berbentuk batok runcing, namun biasanya dibungkus dengan daun
kelapa kering. Sebagian orang lebih menyukai gula aren untuk
membuat kue karena dianggap lebih harum, enak, dan bersih.
Klasifikasi aren menurut taksonomi adalah:
Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Arecidae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Arenga Spesies : Arenga Pinnata Merrs 29
28 http//Wikipodia.orang/wiki/jenis Gula.diakses tanggal 25 april 2016, Pukul 13.21 Wita 29 Burhannuddin, R. 2005.”Prospek Pengembangan Usaha Koperasi dalam Produksi Gula Aren”.Makalah Sains, Jakarta. h. 13.
23
f. Gula Siwalan
Gula siwalan hampir sama dengan gula jawa, dan gula aren. Bedanya
kalow gula siwalan di ambil dari nira pohon siwalan (lontar) Borassus
Flabellifer L dan berwarna hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging
buahnya bila tua. Sebagian orang menyukai gula siwalan untuk membuat
kue karena diangap harum, bersih dan enak.
Klasifikasi Siwalan menurut taksonomi adalah:
Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Famili : Borassus Spesies : Borassus Flabellifer L30
Menurut Safari, gula aren merupakan bentuk yang berbeda-beda
sesuai dengan keinginan pembuatanya. Jenis dan macam gula aren tersebut
memiliki perbedaan jika ditinjau dari manfaat penggunaanya sama, sebab
bahan bakunya sama yaitu nira aren. Oleh karena itu, perbedaan jenis dan
macam gula aren tergantung bentuknya saja.
Menurut Gde nira aren yang orang jawa disebut‖legen‖pun
ternyata menurut data empiris bisa mengobati sariawan dengan hasil yang
cukup menakjupkan. Cairan dari aren ini mengandung kadar gula yang
cukup tinggi, sehingga tidak baik untuk penderita diabetes. Kemudian
30 Fahrudin, Pengaruh Penambahan Sumber N dan Sumber C Terhadap Karakteristik Fisiokimia dan Organeleptik Nata de Boras dari Nira Lontar mengunakan Acetobacter Xylinum, Skripsi diakses tanggal 21 Mey 2016.
24
kandungan gizi yang terdapat dalam gula merah aren dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 kandungan gizi gula merah aren
No Jenis Kandungan Dalam 100 g Gula Aren Merah Aren 1 Kalori 268 kalori 2 Karbonhidrat 95 g 3 Kalsium 75 mg 4 Fosfor 35 mg 5 Besi 3 mg 6 Air 4 g Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI 31
Peroses pembuatan nata pada perinsipnya adalah pembentukan selulosa melalui fermentasi gula oleh Acetobacter xylinum, fermentasi timbul sebagai hasil metabolisme anaerobik, untuk hidup semua organisme bahan pangan tempat organisme hidup didalamnya. Bahan baku yang paling banyak digunakan organisme adalah glukosa. Dengan adanya oksigen mikroorganisme mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida dan sejumlah besar energi Adenosin Tripospat (ATP) yang digunakan untuk tumbuh.
Pada penelitian yang telah dilakukan soleh susilowati, tentang pemamfaatan ekstrat buah tomat untuk membuat Nata dengan gula merah aren ternyata berpengaruh terhadap karbonhidrat.
31 Suparti Pemamfaatan Ampas Buah Sirsak, h.18
25
D. Hubungan Gula Dengan Ketebalan Nata
Nutrisi (seperti senyawa gula sebagai sumber karbon dan senyawa
nitrogen) digunakan oleh bakteri Acetobacter xylinum untuk memenuhi
energi metabolisme selnya dan sebagian lagi di ubah menjadi nata.
Pembentukan nata dipengaruhi oleh komponen gula dan mineral yang akan
merangsang pemebentukan prekursor selulosa.
Pembuatan nata de tomato setelah masa fermentasi selama 7 hari akan
terbentuk gel pada permukaan media cairanya. Gel yang terbentuk disebut
pelikel. Proses terbentukan pelikel merupakn rangkaian aktivitas bakteri
Acetobacter Xylinum dengan nutrient yang ada pada media cair. Karena
Acetobacter Xylinum adalah bakteri yang memproduksi selulosa, Maka
nutrient yang berperan adalah nutrient yang mengandung glukosa. Dalam
penelitian ini nutrient yang mengandung glukosa adalah ekstar buah tomat.
Hidrolisis sukrosa dengan air. Glukosa yang berperan dalam pembentukan
selulosa adalah glukosa dalam bentuk beta sehingga semua glukosa yang
ada dalam bentuk alfa akan diubah menjadi bentuk beta melalui enzim
isomerase yang berada pada bakteri Acetobacter Xylinum. Tahap pada
berikutnya glukosa berikatan dengan glukosa lain melalui ikatan 1,4 beta
glokosida. Tahap terahir adalah tahapan polimerisasi yaitu pembentukan
selulosa. polimerisasi ini terjadi melalui enzim polimerisasi yang terdapat
pada bakteri Acetobacter Xylinum.32
32 Asep Soni Bagja,‖Pembuatan Nata De Coco”dalam http/bisniskm.com//search.Pembuatan Nata-De-Coco// Diakases Tanggal 25 April 2016 pukul 17.25 Wita
26
E. Acetobacter xylinum
Acetobacter Xylinum merupakan bakteri yang mampu
memfermentasi bahan penghasil nata. Bakteri ini merupakan bakteri batang
pendek, mempunyai panjang kurang lebih 2 mikron, dan permukaan
dindingnya berlendir. Acetobacter Xylinum mampu mengoksidasi glukosa
menjadi asam glukonata dan asam organik lain pada waktu yang sama dan
mempolimerasi glukosa sehingga terbentuk selulosa. Berdasarkan
klasifikasi ilmiah, bakteri Acetobacter Xylinum termasuk dalam:
Kingdom : Bacteria Filum : Proteobacteria Kelas : Alpha Proteobacteria Ordo : Rhodospirillales Familia : Psedomonadaceae Genus : Acetobacter Spesies : Acetobacter Xylinum
Gambar 2.1 Acetobacter xylinum
g Acetobacter Xylinum memiliki ciri-ciri antara lain merupakan gram
negatif pada kultur yang masih muda, sedangkan pada kultur yang sudah tua
merupakan gram positif, bersifat obligat aerobic (membutuhkan oksigen
untuk bernapas), membentuk batang dalam medium asam, sedangkan dalam
medium alkali berbentuk oval, bersifat nonmortal dan tidak berbentuk spora,
27
tidak mampu mencairkan gelatin, tidak memperoduksi H 2 S, tidak
mereduksi nitrat dan termal death point pada suhu 65-70 0C.33
Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel secara teratur
dalam beberap fase, yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase
pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan
tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian. Acetobacter Xylinum akan
mengalami fase adaptasi terlebih dahulu jika dipindahkan kedalam media
baru. Pada fase ini terjadi aktivitas metabolisme dan pembesaran sel,
meskipun belum mengalami pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam
sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel
dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase
eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan
enzim ekstraseluler polimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun
polimer glukosa menjadi selulosa. Fase pertumbuhan lambat terjadi karena
nutrisi telah berkurang, terdapat metabolit yang bersifat racun yang dapat
menghambat pertumbuahn bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fase ini,
pertumbuahan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang mati. Fase pertumbuhan
tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan sel yang mati.
Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian
terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hampir habis. Setelah nutrisi habis
maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase kematian, sel
33 Inaco Food,‖ Bakteri Nata de Coco,‖ dalam http;//www,inakofood. Co.id/search.Indonesia Nata De Coco htm, diambil Tanggal 25 april 2016, pukul 18.19 wita
28
dengan cepat mengalami kematian sehingga tidak baik untuk dijadikan
strain nata.
Pertumbuahan Acetobacter Xylinum dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain kandungan nutrisi meliputi jumlah karbon dan nitrogen,
tingkat keasaman media, pH, temperatur, dan udara (oksigen). Suhu optimal
pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada 28-31 0 C, PH optimal 3-4,
memerlukan oksigen sehingga dalam fermentasi tidak ditutup dengan bahan
kedap udara yang tidak memungkinkan udara masuk sama sekali, tutup
untuk mencegah kotorn masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan
kontaminasi.34
F. Aktivitas Acetobacter xylinum Pada Fermentasi Nata
Apabila ditumbuhkan dalam media yang kaya akan sukrosa (gula
pasir), pada bakteri ini akan mencegah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa. Senyawa-senyawa glukosa dan fruktosa tersebut baru dikonsumsi
sebagai bahan bagi metabolisme sel.
Bakteri Acetobacter Xylinum merombak gula untuk memperoleh
energi yang diperlukan bagi metabolisme sel. Selain itu, bakteri ini jugak
mengeluarkan enzim yang mampu menyusun (mempolimerisasi) senyawa
glukosa menjadi polisakarida yang dikenal dengan selulosa ekstarseluler.
Frutosa, selain digunakan sebagai sumber energi, bahan dasar nata
setelah dihidrolisis menjadi glukosa, jugak berperan sebagai induser bagi
sintesis enzim ekstraseluler polimerase. Hal ini merupakan salah satu alasan,
34 Emil Salim, Sukses Bisnis Cassava Skala Rumah Tangga (yogyakarta : Lyli Publisher, 2012), h. .35-37
29
bahwa sukrosa mempunyai kelebihan dibanding gula sederhana lain dalam
fungsinya sebagai substrat pembuat nata. Berdasarkan pada pengamatan
morfologi, pembentukan nata oleh bakteri Acetobacter Xylinum diawali
dengan pembentukan lembaran benang-benang selulosa. Pembentukan
benag-benang tersebut, pada mulanya tampak seperti flagel (cambuk pada
bakteri umumnya). Selanjutnya, bakteri Acetobacter Xylinum membentuk
mikrofibril selulosa di sekitar permukaan tubuhnya hingga membentuk
serabut selulosa yang sangat banyak dan dapat mencapai ketebalan tertentu.
Pada akhirnya, susunan selulosa tersebut akan tampak seperti lembaran
putih transparan dengan permukaan licin dan halus, yang disebut dengan
nata.35
G. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan nata :
1. Pemilihan bahan
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nata harus
memenuhi kualitas baik, hal ini bertujuan agar nata yang dihasilakan
kualitasnya baik. Apabila bahan-bahan yang digunakan kualitasnya
kurang baik, maka akan mempengaruhi kualitas nata secara keseluruhan,
baik warna, rasa, aroma, dan tekstur yang kurang disukai.
2. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan nata adalah :
gula pasir, amonium sulfat, asam asetat glasial.
3. pH / Keasaman
35 Palungkun, R. 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penabar Swadaya.Jakarata Hal.3
30
matabolisme Acetobacter Xylinum selama fermentasi dipengaruhi
oleh keasaman media fermentasi akan mempengaruhi sitoplasma sel
bakteri. pH optimum pembuatan nata berkisar antara 4-5. Penambahan
asam asetat berfungsi untuk menurunkan pH media fermentasi dan
digunakan oleh bakteri untuk membentuk asam glukonat.
4. Suhu
Suhu yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah suhu kamar
(280C-310 C). suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan
menghasilakan nata yang kurang berkualitas atau aktivitas Acetobacter
Xylinum terhambat.
5. Kebutuhan oksigen
6. Penutup untuk pembuatan nata
7. Sumber cahaya
8. Lama fermentasi
9. Sanitasi.36
H. Kerangka Berfikir
Tomato merupakan limbah cair pada produksi saus, dodol dengan
bahan baku Tomat. kandungan gizi terutama kandungan gula, dan protein
terlarut masih tinggi. Apabila tidak ditanganin tomat akan mencemari
lingkungan dan menimbulkan bau busuk. Bau busuk karena penguaraian
protein terlarut oleh bakteri proteolitik. Pemamfaatan buah tomat sebagai
36 Sularjo, ‗‘ Pengaruh Perbandingan Gula Pasir dan Daging Buah Terhadap Kualitas Permen Pepaya ‗‘dalam download.Portalgaruda.org/ article.php, diakses tangal 09 Februari 2015, pukul 14.11 Wita.
31
Nata de Tomato atau nata yang terbuat dari limbah cair memanfaatkan
limbah atau hasil samping produksi saus, dodol sekalian mengahsilkan
produ yang memiliki nilai tambah yaitu Nata de Tomato.
Nata de Tomato merupakan selulosa yang mengandung air sekitar
98% dengan tekstrur yang agak kenyal, kokoh putih dan transparan dengan
rasa yang mirip kolang-kaling. dan bahan dasarnya dari tomat. Pengunaan
gula dalam pembuatan nata mempunyai peranan penting yaitu sebagai
sumber nutrisi bagi bakteri Acetobacter Xylinum. Pada umumnya
pembuatan nata menggunakan gula pasir, gula aren dan dapat jugak
digunakan gula siwalan karena pada gula aren dan gula siwalan terdapat
aroma dan rasa yang khas. Pentingnya penelitian dilakukan untuk
mengetahui penggaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan ketebalan
Nata de Tomato. Untuk melihat pengaruh penambahan jenis gula tersebut,
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode RAL faktorial (Rancangan
Acak Lengkap), yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan.
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian atau suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenaranya
secara empirik.37
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
37 Iskandar Metodelogi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Jakarta :Fustaka dalam pelajar, 2008), h. 56.
32
H1 : Ada pengaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan ketebalan
nata de tomato.
H0 : Tidak ada pengaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan
ketebalan nata de tomato.
33
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian ini yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan.38 Pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari
persoalan umum (teori) ke hal yang khusus sehingga penelitian harus ada
landasan teorinya. Sesuai dengan namanya penelitian kuantitatif banyak di
tuntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penapsiran
terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnaya dan banyak
didominasi oleh peran statistik.
Jadi penelitian dapat menyimpulkan bahawa penelitian eksperimen
bertujuan untuk mengungkapkan sebab akibat antara variabel dengan
memberikan perlakuan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan
September 2016 yang bertempat dilaboratorium Biologi IAIN Mataram,
Desa Jempong Kecamatan Sekarbille Kabupaten Lombok Barat Kota
Mataram.
38 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2013), h. 107.
34
C. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis gula
2) Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah jenis gula yaitu gula pasir, gula aren
dan gula siwalan.
D. Rancangan Percobaan
Rancangan penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial dengan RAL yang terdiri atas 2 faktor. Faktor A
dengan taraf a1 (gula pasir) dan a2 (gula aren), a3 (gula siwalan), serta faktor
B dengan taraf b1 (100gr), dan b2 (150gr), b3 (200gr), dan b4 (250gr)
sehingga di dapat 3x4 = 12 kombinasi perlakuan: a1 b1, a1 b2, a1b3, a1b4,
a2b1, a2b2, a2b3, a2b4, a3b1, a3b2, a3b3, a3b4, ulangan yang diberikan oleh
39 peneliti, yaitu 3 sehingga perlu disediakan 3x12=36 satuan percobaan.
Adapaun rancangan acak lengkap yang digunakan dalam penelitian
ini adalah rancangan acak lengkap dengan ulangan sama. Hasil suatu
percobaan yang dilakukan dengan rancangan acak lengkap, mendapat t
perlakuan dan semua perlakuan tersebut mempunyai ulangan yang sama
yaitu sebanyak n ulangan, tersusun sebagai berikut :
39 Kursinigrum,Perancangan Percobaan, (Surabaya Airlangga, Unipersity Pres 2003), h. 172
35
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian (Variasi Perlakuan)
Jenis Gula Berat Gula (A) (B) 1 2 3 4
Gula Pasir a1 b1 a1 b2 a1 b3 a1 b4 (1)
Gula Aren a2 b1 a2b2 a2b3 a2b4 (2) Gula Siwalan a3 b1 a3 b2 a3 b3 a3 b4 (3)
Keterangan : a1b1 : gula pasir dengan berat 100 gram a1b2 : gula pasir dengan berat 150 gram a1b3 : gula pasir dengan berat 200 gram a1b4 : gula pasir dengan berat 250 gram a2b1 : gula aren dengan berat 100 gram a2b2 : gula aren dengan berat 150 gram a2b3 : gula aren dengan berat 200 gram a2b4 : gula aren dengan berat 250 gram a3 b1 : gula siwalan dengan berat 100 gram a3 b2 : gula siwalan dengan berat 150 gram a3 b3 : gula siwalan dengan berat 200 gram a3 b1 : gula siwalan dengan berat 250 gram
Denah Penempatan Perlakuan pada RAL Pola Faktorial tersusun sebagai berikut :
36
Tabel 3.2 Denah Penempatan Perlakuan pada RAL Pola Faktorial
(a1b2) (a3b1) (a2b3) (a3b3) (a1b1) (a3b4) (a2b1) (a1b3) (a1b4) (a2b2) (a3b2) (a3b4) III II II II III I I II III II I III
(a2b1) (a2b3) (a3b1) (a2b2) (a1b4) (a3b2) (a2b4) (a1b2) (a3b3) (a1b3) (a1b1) (a3b4) II I III I II III II III I III II I (a3b3) (a1b1) (a3b4) (a1b2) (a2b3) (a1b4) (a3b2) (a2b4) (a1b3) (a3b1) (a2b2) (a2b1) I III I III I II III I II I III II (dikutip dari kursiningrum 2010)40 E. Instrumen Penelitian
1. Alat Penelitian
Alat penelitian yang digunakan adalah
a. Kompor
Kompor digunakan untuk merebus bahan-bahan untuk membuat nata
de tomato
b. Panci
Panci digunakan sebagai wadah untuk merebus semua bahan-bahan
dalam pembuatan nata de tomato
c. Pengaduk
Pengaduk digunakan untuk mengaduk semua bahan yang sedang
direbus agar dapat tercampur secara merata
d. Toples atau nampan pelastik
Toples atau nampan plastik digunakan untuk wadah media dalam
pembentukan atau tumbuh nata de tomato
40 ibid , hal,: 43
37
e. Autoklap
Autoklap digunakan untuk mensterilisasi alat-alat yang akan
digunakan agar terbebas dari mikroba yang merugikan. f. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk menakar bahan-bahan cair yang akan
digunakan membuat nata de tomato seperti air dari sari tomat, air
rebusan kecambah kedelai, cuka dan stater. g. Blender
Belender untuk menghaluskan buah tomat, sebelum di rebus. h. Lap
Lap untuk digunakan membersihkan peralatan yang akan digunakan
dan sebagai pengganti sarung tangan ketika mengangkat panci yang
panas. i. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring buah tomat yang sudah di
belender untuk menyaring ampas tomat. Saringan yang digunakan
berupa saringan teh atau kain bersihan j. Timbanggan
Timbanggan digunkan untuk menimbang jumlah bahan-bahan yang
akan digunakan seperti gula, ZA, dan yeast. Timbangan yang
digunakan bisa berupa neraca Ohaus. k. Alat pengukur pH
38
Alat pengukur pH dapat berupa pH meter atau kertas lakmus
digunakan untuk mengukur derajat keasaman media yang digunakan
sebagai tempat tumbuhnya bakteri acetobacter xylinum
l. Pisau
Pisau digunakan untuk memotong nata de tomato yang sudah jadi dan
siap dikemas
m. Kertas atau koran jagung
Kertas atau koran jagung digunakan untuk menutup bahan nata de
tomato yang sedang diperam dalam toples/ nampan plastik diruang
fermentasi. Penggunaan kertas jagung bertujuan agar bahan pembuat
nata de tomato terbebas dari kotoran atau debu yang dapat mencemari
proses fermentasi
n. Karet gelang
Karet gelang digunakan utuk mengikat lembaran koran/ kertas jagung
yang menutupi toples atau nampan plastik.
o. Ember atau wadah penampung
Ember atau Wadah digunakan sebagai tempat untuk menampung nata
de tomato setelah dipanen
p. Ruang Ingkubasi
Ruang ingkubasi digunakan untuk memeram nata de tomato
2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Bahan utama yaitu buah tomat
39
b. Bahan tambahan yang terdiri dari :
1. Starter (bibit nata)
2. Gula pasir
3. Gula aren
4. Gula siwalan
5. Asam asetat/ asam cuka
6. Yeas/ ragi
7. Rebusan kecambah kedelai
F. Variabel Penelitian
Variavel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas adalah jenis gula yaitu gula pasir gula aren, dan gula
siwalan.
2. Variabel terikat adalah ketebelan dan berat Nata de Tomato
3. Varibel kontrol adalah buah Tomat sebagai bahan media, dan lama
fermentasi.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: tahap
persiapan, sterilisasi alat, tahap pembuatan medium, tahap pelaksanaan, dan
tahap analisis data. Adapun rancangan dalam penelitian ini antara lain:
1. Tahap Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian.
40
2. Tahap Sterilisasi alat dan bahan
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Membungkus alat dengan mengunakan kertas jagung dan diikat
serapat mungkin.
c. Memasukkan alat yang sudah dibungkus ke dalam alat sterilisasi
(autoklap) sehingga mencapai suhu 1210C.
d. Alat yangg sudah disterilisasi kemudian disimpan di tempat yang
bersih.
3. Tahap pembuatan media
a. Merebuh cambah kedelai sampe benar-benar mendidih
b. Menimbang dan mengukur bahan-bahan yang akan digunakan
sebanyak:
1. 1 kilo buah tomat
2. 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr gula pasir/ gula aren / gula siwalan.
3. 0,25 gr yeast
4. 25 ml asam cuka
5. 200 ml starter
6. Rebusan air kecambah 250 ml.
c. Merebus sari atau eksrat buah tomat yang sudah disaring, urea, yeas
dan gula dalam panci sampe mendidih sambil diaduk. Busa yang
dihasilkan selama perebusan dibuang.
d. Setelah mendidih kemudian, kemudian panci diturunkan dari atas
kompor dan kemudian memasukan asam cuka sambil diaduk.
41
e. Menuangkan media yang sudah jadi ke dalam loyang pelastik yang
sudahh disterilisasi kemudian ditutup dengan kertas koran. Media
yang akan digunakan sebelumnya harus disaring terlebih dahulu.
f. Diamkan media selama ± 3 tiga jam pada pada suhu kamar
4. Tahap pelaksanaan
a. Tahap inokulasi
1. Menyiapakan media sari buah tomat yang sudah didiamkan selama
± 3 jam pada suhu kamar.
2. Menginokulasikan starter kedalam media
b. Tahap ingkubasi
Setelah starter yang berisi bakteri acetobacter xylinum
diinokulasikan ke dalam media sari tomat, kemudian di ingkubasikan
selama 14 hari
c. Tahap pengukuran dan analisis data
Menghitung hasi penimbangan berat dari masing-masing loyang
perlakuan dan ulangan kemudian dilakukan uji statistik.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data (tunggal datum) adalah bahan keterangan tentang sesuatu
objek penelitian yang diperoleh dilokasi penelitian. Definisi data
sebenarnya mirip dengan definisi informasi, hanya saja informasi lebih
42
ditonjolkan dari segi pelayanan, sedangkan data lebih menonjolkan aspek
materi.41
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dan
sistematika fenomena yang akan diulang. Observasi dapat dilakukan
sesaat ataupun mungkin dapat di ulang. Oleh sebab itu, observasi
hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi akan
melibatkan dua kompon yaitu prilaku observasi yang dikenal dengan
observer dan objek yang akan diamati yang disebut observer.
2. Pengukuran
Pengukuran yang diukur dalam pengamatan ini adalah tebal dan
berat nata dari masing-masing perlakuan.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data jugak dilakukan dengan dokumentasi,
dokumentasi merupakan tehnik mencari data mengenal hal-hal atau
variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah,
agenda, dan lain sebagainya. pengumpulan data dengan dokumentasi
dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil foto-foto penelitian.42
41 M, Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif/ Komunikasi Ekonomi, kebijakan publik serta ilmu-ilmu socsial lainya (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 119 42 Riza Sanjani Putra, Uji Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Warga Dusun Murbaya Kecamatan Pringgarata Berdasarkan Nilai MPN Koliform (Mataram : IAIN, 2014), h. 39
43
Data yang diperoleh akan ditabulasikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Hasil Penelitian dalam perlakuan 3x4 Pola Faktorial Dengan 3 Ulangan.
Ulangan Pelakuan Total
a1b1 a1b2 a1b3 a1b4 a2b1 a2b2 a2b3 a2b4 a3b1 a3b2 a3b3 a3b4 1 2 3 Total Rata- Rata
Keterangan :
a1b1 : gula pasir dengan berat 100 gram
a1b2 : gula pasir dengan berat 150 gram
a1b3 : gula pasir dengan berat 200 gram
a1b4 : gula pasir dengan berat 250 gram
a2b1 : gula aren dengan berat 100 gram
a2b2 : gula aren dengan berat 150 gram
a2b3 : gula aren dengan berat 200 gram
a2b4 : gula aren dengan berat 250 gram
a3 b1 : gula siwalan dengan berat 100 gram
a3 b2 : gula siwalan dengan berat 150 gram
44
a3 b3 : gula siwalan dengan berat 200 gram
a3 b1 : gula siwalan dengan berat 250 gram
I. Analisis Data
Untuk menganalisis data hasil penelitian disajikan dalam bentuk
Tabel hasil pengamatan, kemudian digunakan Rancangan Acak Lengkap
Faktorial 2 Faktor (RAL-F) yang dianalisa dengan mengunakan ANOVA
untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau ada pengaruh pada tiap
perlakuan dan dilanjutkan dengan Uji BNJ untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh yang diberikan. Data penelitian ini akan dianalisis secara
menual.
Langkah-langkah dalam ANOVA (analisis of varians) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Analisis Ragam Faktorial RAL: Ringkasan rumus ANOVA (analisis of varians).
Sumber Derjat Jumlah Kuadrat F -Hitung F- Tabel Keragaman Bebas Kuadrat Tengah (dB) (JK) Perlakuan ab-1 JKP KTP KTP/KTG F(α,db-p,db-g) A a-1 JK (A) KT (A) KT(A)/KTG F(α,db-A,db-g) B b-1 JK (B) KT (B) KT(B)/KTG F(α,db-B,db-g) AB (a-1) (b-1) JK(AB) KT(AB) KT(AB)/KTG F(α,db-AB,db-g) Galat ab (r-1) JK (G) KT (G) Total abr-1 JKT Sebagai kaidah keputusan pengujian dari tabel sidik ragam adalah
sebagai berikut :
45
1. Jika Fhitung > Ftabel 1% perbedaan antara nilai tengah perlakuan
(pengaruh perlakuan ) dikatakan sangat nyata (sangat signifikan), (pada
hasil fhitung di tandai dengan dua tanda**)
2. Jika Fhitung > Ftabel 5% tetapi lebih kecil dari pada Ftabel 1%,
perbedaan antara nilai tengah perlakuan dikatakan nyata (signifikan),
(pada hasil Fhitung ditandai dengan satu tanda*).
3. Jika Fhitung < Ftabel 5%, perbedaan diantara perlakuan dikatakan tidak
43 nyata (non signifikan), (pada hasil Fhitung di tandai ns).
Jika dari hasil analisis terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut
dengan BNJ (beda nyata jalur) pada taraf signifikan 5% (a= 0,05 dan
b=0,01). Adapun rumus dari BNJ adalah :
KTG Q(5%),(t,db_galat)푥 BNJ 5% = 푟푥푎
BNJ 5% = KTG Q(5%),(t,db_galat)r 푥a 푥 푟푥푏 Keterangan :
Q : Taraf nyata
r : Jumlah ulangan
t (x) (db galat): Nilai t Tabel
43 Kusriningrum, Prancangan Percobaan, (Surabaya: AIrlangga University Pres, 2008). Hal, 46-47
46
KTG : Kuadrat Tengah Galat
a : Faktor A
b : Faktor B
J. Diagram Alir Pembuatan Nata De Tomato
Rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram alur
sebagai berikut :
1000 ml air kelapa disaring
+ 100 gr gula pasir Perbandingan + 0,25 gr yeast sari buah tomat
1 + air rebusan kecambah 250 ml 1 : /4
Rebus sampai mendidih 15 menit
+ 25 ml cuka (Asam asetat glacial)
Tuang dalam wadah-wadah yang disiapkan
Diamkan 2-3 jam (dingin) =
Inokulasikan stater 200 ml pada tiap-tiap loyang
Inkubasikan selama 14 hari
(sampe terbentuk lapisan putih)
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Pengukuran
a. Data Pengaruh Jenis Gula dan Berat Gula terhadap Berat Nata de Tomato
Data hasil pengukuran tentang pengaruh penambahan jenis gula terhadap
berat Nata de Tomato adalah seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Berat Nata de Tomato (dilaksanakan dengan RAL pola faktorial 2 x 4)
Kombinasi Ulangan Total Perlakuan 1 2 3 a1b1 0 171,3 266,5 478,8 a1b2 0 278,3 270,1 548,4 a1b3 279 280 0 559 a1b4 100 0 100,5 200,5 a2b1 309 309,2 0 618,2 a2b2 315 0 325 640 a2b3 207 228 210 645 a2b4 0 95 91 186 a3b1 300 0 296 569 a3b2 0 276 268,2 544,2 a3b3 525 265 0 517 a3b4 92 0 88 180
Keterangan :
a1b1 : gula pasir dengan berat 100 gram
a1b2 : gula pasir dengan berat 150 gram
a1b3 : gula pasir dengan berat 200 gram
48
a1b4 : gula pasir dengan berat 250 gram
a2b1 : gula aren dengan berat 100 gram
a2b2 : gula aren dengan berat 150 gram
a2b3 : gula aren dengan berat 200 gram
a2b4 : gula aren dengan berat 250 gram
a3 b1 : gula siwalan dengan berat 100 gram
a3 b2 : gula siwalan dengan berat 150 gram
a3 b3 : gula siwalan dengan berat 200 gram
a3 b4 : gula siwalan dengan berat 250 gram
Tabel 4.2 Total tiap perlakuan jenis gula dan berat gula untuk berat
Nata de Tomato
Berat Gula Total Rata-rata Jenis Gula (gram) 100 150 200 250 Gula pasir 437,8 548,4 559 200,5 1745,7 436,425 Gula aren 618,2 640 645 186 2089,2 522,3 Gula siwalan 596 544,2 517 180 1837,2 459,3 Total 1652 1732,6 1721 566,5 5672,1 Rata-rata 550,67 577,53 573,67 188,83
b. Data Pengaruh Jenis Gula dan Berat Gula terhadap Ketebalan Nata de
Tomato
Data Hasil Pengukuran tentang pengaruh jenis gula dan berat gula
terhadap ketebalan nata de tomato adalah seperti pada tabel berikut :
49
Tabel 4.3 Tebal Nata de Tomato (dilaksanakan dengan RAL pola
Faktorial 3x4
Kombinasi Ulangan Total Perlakuan 1 2 3 a1b1 0 0,8 1,5 2.3 a1b2 0 1,7 1,6 3.3 a1b3 1.7 1,8 0 3.5 a1b4 0.45 0 0.5 0.95 a2b1 1.89 1.9 0 3.79 a2b2 2.0 0 2,1 4.1 a2b3 1.1 1,5 1,3 3,9 a2b4 0 0,2 0,3 0,5 a3b1 2,1 0 2,0 4,1 a3b2 0 0,9 2 2,9 a3b3 1,8 1,5 0 3,3 a3b4 0,2 0 0,2 0,4
Tabel 4.4 Total tiap perlakuan jenis gula dn berat gula untuk
Ketebalan Nata de Tomato
Berat Gula Total Rata- Jenis Gula (gram) rata 100 150 200 250 Gula pasir 2,3 3,3 3,5 0,95 10,05 2,512 Gula aren 3,79 4,1 3,9 0,5 12,29 3,072 Gula siwalan 4,1 2,9 3,3 0,4 10,7 2,675 Total 10,19 10,3 10,7 1,85 33,04 Rata-rata 3,39 3,43 3,57 0,68
2. Analisa Data
a. Analisa data untuk Pengaruh Penambahan Jenis Gula dan Berat
Gula terhadap Berat Nata de Tomato
Tabel 4.5 Analisis Varians Berat Nata de Tomato
SK Db JK KT F hit F table 5% 1% Perlakuan 11 7,09 0,645
50
A 2 0,224 0,112 0,156 3,40 5,81 B 3 6,105 2,035 2,864 3,01 4,72 AB 6 0,761 0,126 0,176 2,51 3,87 Galat 24 17,18 0,715 Total 46 24,27
Keterangan :
ns : tidak terdapat beda nyata
Berdasarkan hasil Analisis Of Variance tidak terdapat perbedaan nyata
karena F hitung ≤ F tabel ( H0 diterima dan Ha ditolak) yang artinya tidak ada
pengaruh jenis gula dan berat gula terhadap berat Nata de Tomato sehingga
tidak dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur). b. Analisa data untuk Pengaruh Jenis Gula dan Berat Gula terhadap
ketebalan Nata de Tomato
Tabel 4.5 Analisis Varians pengaruh penambahan jenis gula terhadap
ketebalan Nata de Tomato.
SK Db JK KT F hit F table 5% 1% Perlakuan 11 7,09 0,645 A 2 0,224 0,112 0,156 3,40 5,81 B 3 6,105 2,035 2,864 3,01 4,72 AB 6 0,761 0,126 0,176 2,51 3,87 Galat 24 17,18 0,715 Total 46 24,27 Berdasarkan hasil Analisis Of Variance tidak terdapat perbedaan nyata karena F hitung ≤ F tabel ( H0 diterima dan Ha ditolak) yang artinya tidak ada pengaruh jenis gula dan berat gula terhadap berat Nata de Tomato sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur).
51
B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil berat Nata de Tomato dapat diperoleh rata-rata
untuk gula pasir, yaitu mencapai 436,425 gram untuk gula aren rata-rata
mencapai 522,3 gram sedangkan untuk gula siwalan rata-rata mencapai 559,3
gram. Dari data tersebut dihasilkan sidik ragam, yaitu faktor A=Fhitung ≤ Ftabel
(3,40 ≤ 5,81)= Ho diterima, faktor B= Fhitung ≤ Ftabel (3,01 ≤ 472)= Ho diterima,
faktor AB= Fhitung ≤ Ftabel (2,51 ≤ 3,87)= Ho diterima. Berdasarkan hasil analisis
data tersebut menunjukan bahwa tidak diterima dan tidak terdapat perbedaan
yang nyata (tidak signifikan) berat dan jenis terhadap berat nata de tomato.
Sedangkan hasil ketebalan dari Nata de Tomato dapat diperoleh rata-rata
untuk gula pasir yaitu 2,512 cm sedangkan untuk gula aren rata-rata mencapai
3,072cm dan gula siwalan rata-rata mencapai 33,04 cm. Dari data tersebut
diperoleh hasil sidik ragam, yaitu faktor A= Fhitung ≤ Ftabel (3,40 ≤ 5,81)= Ho
diterima, faktor = Fhitung ≤ Ftabel (3,01 ≤ 472)= Ho diterima, faktor AB= Fhitung ≤
Ftabel (2,51 ≤ 3,87)= Ho diterima. Berdasarkan hasil analisis data tersebut
menunjukan bahwa tidak diterima dan tidak terdapat perbedaan yang nyata
(tidak signifikan) berat dan jenis terhadap berat nata de tomato. Adapun uraian
sebagai berikut :
1. Pengaruh Penambahan Jenis Gula terhadap Berat dan ketebalan Nata
de Tomato
Gula (sukrosa) dalam pembuatan nata mempunyai peranan penting
yaitu sebagai sumber nutrisi bagi bakteri Acetobacter xylinum. Berbagai m
acam gula mempunyai tingkat kemanisan yang berbeda-beda.Tingkat kem
52
anisan berbagai macam gula dapat diperbandingkan dengan menggunakan
(sukrosa) yang diberi angka 10044. Tingkat kemanisan dari jenis gula
tersebut akan menghasilkan tebal lapisan nata yang berbeda pula. Semakin
tinggi tingkat kemanisan suatu gula, maka akan semakin banyak pula
nutrisi yang digunakan oleh bakteri Acetobacter xylinum untuk
berkembang. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di
dapatkan bahwa gula aren menghasilkan nata lebih berat dan tebal
dibandingkan gula pasir, sedangkan dibadingkan dengan gula siwalan
anatara 3 jenis gula tersebut yang menghasilkan nata lebih berat dan tebal
adalah gula siwalan. Anatara gula aren dan gula siwalan tidak jauh beda
dalam menghasilkan nata yang tebal dan berat Pada tabel (4.1 hal, 47 ).
Hasil penelitian ini menunjukan gula aren dan gula siwalan memiliki
ketebalan dan berat yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula pasir di
setiap perlakuan, akan tetapi pada hasil analisis data tidak terdapat
perbedaan yang nyata (tidak signifikan). Hasil analisis pada Analysis of
Varians yang menunjukkan tidak adanya pengaruh jenis gula terhadap
berat dan ketebalan nata de tomato yaitu disebabkan karena adanya
kegagalan pada beberapa ulangan dan perlakuan. Adapun faktor-faktor
pendukung lain yang mempengaruhi produksi nata adalah nutrisi, aktivitas
bakteri Acetobacter xylinum, jenis bibit, umur bakteri, dan lama
44 Rusmono. Dalam Daika Silviana Effendi, Sri utami, Pengaruh Penggunaan Bahan Dasar dan Jenis Gula Terhadap Tebal Lapisan dan Uji Organoleptik Nata sebagai Petunjuk Praktikum Biologi KD.2.2 Semester Ganjil Kelas, dalam http://daika078. pdf, (diakses tanggal 26 Oktober 2016, pukul 05.42 Wita)
53
fermentasi.45 selulosa dan menghasilkan nata dengan ikatan selulosa yang
kuat. Kuatnya ikatan selulosa dalam jaringan nata tersebut mengakibatkan
serat nata, berat dan ketebalannya juga semakin meningkat.46 Hal ini di
dikarenakan tingginya kandungan sukrosa pada gula aren dan wadah
media substrat cair yang kurang luas, sehingga menyebabkan
terhambatnya metabolisme bakteri Acetobacter xylinum sehingga lapisan
natapun sulit terbentuk. Hal ini juga dapat disebabkan oleh perbedaan dan
perbandingan bahan-bahan yang digunakan sehingga membutuhkan waktu
yang berbeda pula dalam proses pembentukan lapisan nata. Selain itu jenis
dan konsentrasi medium juga sangat mempengaruhi dalam pembentukan
nata. Medium fermentasi ini harus banyak mengandung karbohidrat (gula)
disamping vitamin dan mineral, karena pada hakekatnya nata tersebut
adalah slime (menyerupai kapsul) dari sel bakteri yang kaya selulosa yang
diproduksi dari glukosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini
dalam kondisi optimum memiliki kemampuan yang luar biasa untuk
memproduksi slime sehingga slime tersebut terlepas dari sel vegetatif
bakteri dan terapung-apung dipermukaan medium. Kadar karbohidrat
optimum untuk berlangsungnya produksi nata adalah 10%47.Selain itu,
jenis gula sangat mempengaruhi kualitas nata de tomato. Gula pasir, gula
45 Saraswati Dewi, ―Pengaruh Jenis Gula dan Lama Inkubasi Terhadap Kualitas Nata de Milko ditinjau dari Serat Kasar, Rendeman dan Kadar Air” Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, 2010 (diakses tanggal 28 Juli 2016, pukul 07.24 Wita) 46 Kornman, dkk. Dalam Saraswati. 2009. Pengaruh Jenis Gula dan Lama Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Milko Ditinjau dari Serat Kasar, Rendemen dan Kadar Air. Malang. 47 Diana. 2009. Dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/129/jhptunimus-gdl-indahputri-6442- 2-babi.pdf.( diakses tanggal 24 maret 2016 pukul 10.46 am)
54
aren, dan gula siwalan memiliki kandungan yang sama akan tetapi terdapat
perbedaan komposisi antara gula pasir, gula aren, dan gula siwalan. Gula
pasir memiliki komposisi kalori lebih besar dibandingkan gula aren yaitu
364 kal untuk gula pasir dan 360 kal untuk gula aren sedangkan komposisi
gula siwalan berupa air, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor dan besi,
gula siwalan dan gula aren memiliki komposisi lebih tinggi dibandingkan
gula pasir. Ini sebabnya gula aren menghasilkan kualitas nata yang lebih
bagus48.Gula aren dan gula siwalan mengandung aroma dan rasa yang
khas, karena dibuat dari didihan nira aren dan nira jontal segar pilihan.
Lebih lunak terhadap lambung atau pencernaan dan melancarkan
metabolisme tubuh. Adapun hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Kun Harismah, Aminah Asngad, dan Sofyan Anif, air kelapa dengan
Acetobacter xylinum dan gula merah dapat diolah menjadi Nata de Coco.
Sedangkan Aminah Asngad, Suparti, Kun Harismah, dengan adanya gula
merah kelapa dapat meningkatkan kualitas Nata de Coco49 Dari penelitian
terdahulu membuktikan bahwa hasil dari gula aren tersebut dapat
meningkatkan kualitas dari Nata de Coco, begitu juga dengan hasil
pengukuran yang telah peneliti lakukan pada hasil pengukuran berat
maupun tebal Nata de Tomato bahwa gula siwalan dan aren lebih berat
dan tebal pada masing-masing perlakuan maupun ulangan. Hal ini
disebakan karena kandungan gizi gula aren dan siwalan yang lebih tinggi
48 Suparti, Yanti, dan Aminah Asngad, pemanfaatan Ampas Buah Sirsak (Annona muricata) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata dengan Penambahan Gula Aren, (Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS:vol. 17, no. 1, Januari 2007:1-9) 49 Aminah Asngad,dkk.‖Air kelapa dengan Acetobacter xylinum dan Gula Merah Dapat Diolah Menjadi Nata de Coco” dalam
55
dari pada gula pasir. Berdasarkan Tabel 4.2 (hal.48 ) menunjukkan bahwa
gula pasir menghasilkan rata-rata tebal sebesar 436,425 gram, gula aren
sebesar 522,3. Rata-rata dan gula siwalan menghasilkan rata-rata tebal
sebesar 559,3. ketebalan yang diperoleh oleh gula siwalan dan aren
menunjukkan hasil yang lebih tebal dibanding gula pasir. Begitu juga
dengan berat Nata de Tomato berbanding lurus dengan tebal nata tersebut.
Hal ini disebabkan oleh gula siwalan dan aren yang merupakan sumber
karbon yang baik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum maka nata yang
dihasilkan semakin tebal. Menurut Lapuz , sukrosa dan glukosa pada
konsentrasi 10% memberikan hasil nata yang paling tebal, sedangkan
galaktosa, laktosa dan maltosa tidak menghasilkan pembentukan nata yang
baik. Jumlah 29 molekul galaktosa, laktosa dan maltosa yang besar
sehingga menyebabkan Acetobacter xylinum tidak dapat mensintesa
selulosa secara maksimal dan selulosa yang dihasilkan lebih sedikit50 Gula
pasir merupakan sukrosa yang bersumber dari tebu. Sukrosa dapat
mengalami hidrolisis dan terpecah menjadi fruktosa dan glukosa. Adapun
tahapanya yakni yang pertama reaksi heksokinase yang melakukan
fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6 fosfat. Tahap kedua merubah
glukosa 6 fosfat menjadi glukosa 1 fosfat dalam reaksi dapat dibalik
dengan katalis enzim fosfoglukomutase. Reaksi selanjutnya adalah
pembentukan UDPglukosa atau GDP-glukosa oleh kerja enzim glukosa 1
50 Ginanjar, R.A. ―Pengaruh Penambahan Sumber Karbon (sukrosa dan glukosa) dan Pengenceran Medium Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Pina” dalam Skripsi Pengaruh Jenis Gula dan Lama Inkubasi Terhadap Kualitas Nata de Milko Ditinjau Dari Serat Kasar, Rendeman dan Kadar Air ( Mei, 2009),h.17.
56
fosfaturidiltransferase. Oleh enzim selulosa sintase terjadi pemindahan
glukosil dari UDP-glukosa atau GDP-glukosa ke ujung non reduksi
molekul selulosa51.
2. Pengaruh Berat Gula terhdap Berat dan ketebalan Nata de Tomato.
Selain jenis gula yang digunakan dalam pembuatan nata, berat gula
juga memiliki pengaruh. Menurut SNI penambahan kadar gula yang sesuai
adalah 10% dan 15% dari volume bahan baku yang digunakan52. Akan
tetapi pada penelitian ini ada penambahan berat gula yang melebihi 10%
dan 15% dari volume bahan baku yang digunakan yaitu 250 gram dalam
1000 ml limbah Tomat. Sehingga terdapat perbedaan ketebalan dan berat
nata namun tidak ada perbedaan nyata (tidak signifakan) dalam analisis
datanya pada lampiran 1 ( hal.70). Hal ini berkaitan dengan aktivitas
bakteri Acetobacter xylinum dalam mensintesa selulosa dan menghasilkan
nata dengan ikatan selulosa yang kuat.
Penambahan gula sebagai sumber karbon perlu dilakukan untuk
mengoptimalkan pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Menurut
Sutarminingsih, peningkatan penggunaan gula akan menurunkan tingkat
kekerasan nata de coco, namun penggunaan yang terlalu tinggi juga tidak
ekonomis53. Nilai berat gula yang tinggi dapat menyebabkan kepekatan
medium fermentasi yang ada sehingga pembentukan selulosa oleh bakteri
51 Metzler. Dalam Saraswati. 2009. Pengaruh Jenis Gula dan Lama Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Milko Ditinjau dari Serat Kasar, Rendemen dan Kadar Air. Malang. 52 Anshar Patria. “Pengaruh Penambahan Gula dan Amonium Sulfat Terhadap Kualitas Nata de Soya,Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol.(5) No.3,2013, h.4 53 Sri Djajati, Ulya Sarofa,dkk ―Pembuatan Nata de Manggo (Kajian Konsentrasi sukrosa dan Lama Fermentasi)” Diakses tanggal 19 November 2015 pukul 19.35
57
terjadi secara lambat yang pada akhirnya menghasilkan nata dengan susunan
selulosa yang lebih longgar sehingga banyak air yang terperangkap
didalamnya dan lebih lama terbentuknya lapisan nata. Lambatnya
pembentukan nata tersebut juga dikarenakan tekanan osmosis semakin
meningkat dan menyebabkan sel bakteri mudah mengalami lisis sehingga
pembentukan selulosa tidak optimal. Penambahan substrat yang sesuai akan
meningkatkan laju reaksi dan memberikan ketebalan nata54. Kadar sukrosa
5-10% pada media fermentasi akan menghasilkan nata yang tebal dan
padat55.
Bakteri Acetobacter xylinum akan membentuk nata pada permukaan
medium yang mengandung gula. Bakteri ini dalam kondisi optimum
memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memproduksi nata dan jika
pertumbuhan bakteri optimum maka ketebalan nata yang dihasilkan juga
akan menjadi lebihbaik. SNI nomor 01-2881-1992 untuk ke tebalan nata
yaitu 1,5-2 cm56.
Terdapat beberapa nata yang ketebalannya sesuai dengan SNI
dimana ketebalan nata yang dihasilkan berkisar dari 1,5-2,1 cm pada
perlakuan gula aren, dan gula siwalan berkisar dari 1,8- 2,1. Sedangkan pada
gula pasir berkisar dari 1,5-1,8 cm. Tabel 4.3 (hal.49 ).
54 Haryadi, 2009. Pembuatan Nata de Phina dari Kulit Nanas. Laporan Penelitian Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang 55 SuratiningsihdalamNadhiakirana.http://www.academia.edu/9563560/MIKROBIOLOGI_Nata de_Coco. Diakses tanggal 23 maret 2016 pukul 5.16 am. 56 Anshar Patria,“Pengaruh Penambahan Gula dan Amonium Sulfat Terhadap Kualitas Nata de Tomato, Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol.(5) No.3,2013, h.4
58
Pertumbuhan Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain kandungan nutrisi meliputi jumlah karbon dan nitrogen, tingkat
keasaman media, pH, temperatur, dan udara (oksigen). Suhu optimal
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada 28-31oC, pH optimal 3-4,
memerlukan oksigen sehingga dalam fermentasi tidak ditutup dengan bahan
kedap udara yang tidak memungkinkan udara masuk sama sekali, tutup
untuk mencegah kotoran masuk ke dalam media yang dapat mengakibatkan
kontaminasi57. Jika semua faktor terpenuhi maka akan didapatkan pertumbu
han bakteri Acetobacter xylinum akan maksimal.
57 Emil salim, Sukses Bisnis Nata de Cassava Skala Rumah Tangga ( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), h. 35-37
59
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yaitu tidak ada
pengaruh penambahan jenis gula terhadap berat dan ketebalan nata de
tomato. Karena dari hasil analisis dapat diperoleh F hitung ≤ F tabel dari
kedua faktor (A= 3,40≤ 5,81), faktor B=(3,01 ≤ 4,72), dan faktor AB=
(2,51 ≤ 3,87) = H0 diterima) pada taraf signifikan 5% ataupun 1%. Artinya
perbedaan tersebut bersifat tidak signifikan atau dengan kata lain H0
diterima dan HI ditolak.
B. Saran
Saran dari peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi mahasiswa IAIN mataram khususnya jurusan IPA Biologi perlu
adanya penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh penambahan jenis
gula terhadap kualitas nata de tomato dengan mengunakan perbandingan
bahan yang sesuai.
2. Perlu dilakukan pengembangan penelitian dengan jenis gula yang
berbeda.
3. Berinovasi dalam memamfaatkan limbah tomat yang sudah dibuang
sebagai produk yang bernilai jual beli, yang bernilai ekonomis.
60
DAFTAR PUSTAKA
Asep Soni Bagja,‖Pembuatan Nata De Coco”dalam http/bisniskm.com//search.
Pembuatan Nata-De-Coco// Diakases (tanggal 25 April 2016 pukul 17.25
Wita)
Burhannuddin, R.”Prospek Pengembangan Usaha Koperasi dalam Produksi
Gula Aren”. (Makalah Sains, Jakarta. :2005)
Cahyadi Wisnu, Khasiat Tomat & Teknologi (Bandung : CV.Putra Setia, 2015)
Departemen Agama RI, AL-Hikmah AL-Qur’an dan Terjemahanya (Bandung: CV
Penerbit Diponegoro, 2008)
Daika Silviana Effendi, Sri Utami, Penggaruh Penguunaan Bahan Dasar dan
Jenis Gula Terhadap Tebal dan Uji Organoleptik Nata Sebagai Petunjuk
Pratikum Biologi KD.2.2 Semester Ganjil Kelas dlm http:// Daika078.
Pdf, (diakses tanggal 30 Februari 2016, pukul 05.42. Wita).
Depdiknas , Kamus ... ,, h. 177.
Emil S d Masanto, Menjadi Wirausaha Sukses Berkat Nata De Coco (Yogyakarta:
PT Citra Aji Param, 2011)
Emil Salim, Sukses Bisnis Cassava Skala Rumah Tangga (yogyakarta : Lyli
Publisher, 2012)
Fahrudin, Pengaruh Penambahan Sumber N dan Sumber C Terhadap
Karakteristik Fisiokimia dan Organeleptik Nata de Boras dari Nira
Lontar mengunakan Acetobacter Xylinum, Skripsi ( diakses tanggal 21
Mey 2016)
61
Herman. Hasil Wawancara dikediamanya di Jln. Aik Mual Lombok Timur. 16
Januari 2016. Pukul 10.45 Wita.
Hasbullah, Teknologi tepat guna agroindustri kecil sumatera Barat, dalam http://
Nata De Tomato,pdf, (diakses tangal 15 Januari 2016, pukul 11.55. Wita)
Hasil Observasi di PT Tripat (Patuh Patut Patju) di Jln. Gora II Lingsar Kabupaten
Lombok Barat 08 Maret 2016. Pukul 8.20 Wita. http//Wikipodia.orang/wiki/jenis Gula. (diakses tanggal 25 april 2016, Pukul
13.21 Wita)
Inaco Food,‖ Bakteri Nata de Coco,‖ dalam http;//www,inakofood.
Co.id/search.Indonesia Nata De Coco htm, (diambil Tanggal 25 april
2016, pukul 18.19 wita)
Iskandar Metodelogi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Jakarta :Fustaka dalam
pelajar, 2008)
Jptunimus –gdi-indahputri-6442-babji(Nata)-Foxit Reader, (diakses tanggal 29
Februari 2016, pukul 13.45 Wita).
Kursinigrum,Perancangan Percobaan, (Surabaya Airlangga, Unipersity Pres
2003)
Pambayun, R.. Teknologi Pengolahan Nata de Coco, (Yogyakarta: Kanisius
2002)
Rahardjo M. Salim, Cara Sehat Dengan Tomat Grammatical Publishing
(surabaya: 2012)
Siti Nurhidayati dkk, Nata De Coco Laporan Pratikum Mata Kuliah Mikrobiolog
yang di bina oleh Prof.Dr. Dra Utami Sri Hastuti, M.pd dan Dr. Endang
62
Suarsini, Universitas Negeri Malang Program Pasca Sarjana Program
Studi Pendidikan Biologi, 2010.
Sri Hastuti, dan Agung Widjoro, Pembuatan Nata de Coco dengan Variasi Gula
Pasir,Aren dan Siwalan. Laporan Pratikum di akses tanggal 22
Mei 2016.
Sutarmainingsih, C.H. Peluang Usaha Nata de Coco, (Yogyakarta : Kanisius
2004)
Samroni Ashari, Cara Praktis Membuat Nata de Coco (Jakarta: CV, Sinar
Cemerlang Abadi, 2007)
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2013)
Sularjo, ‗‘ Pengaruh Perbandingan Gula Pasir dan Daging Buah Terhadap
Kualitas Permen Pepaya ‗‘dalam download.Portalgaruda.org/ article.php,
(diakses tangal 09 Februari 2015, pukul 14.11 Wita)
Suparti Yanti, dan Aminah Asgad, Pemanfaatan Ampas Buah Sirsak (Annona
Moricata) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata Dengan Penambahan
Gula Aren, (Jurusa Pendidikan Biologi FKIP UMS: vol. 17, no 1, Maret
2016)
Nurhayati Siti, 2005. ‗‘ Kajian Pengaruh Kadar Gula dan Lama Fermentasi
Terhadap Kualitas Nata de Tomato ‗‘ Universitas Terbuka (diakses
tanggal 28 Februari 2016, pukul 04.36 Wita).
M, Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif/ Komunikasi Ekonomi,
kebijakan publik serta ilmu-ilmu socsial lainya (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2008)
63
Umi Chulsum, ―Kamus Besar Bahas Indonesia ― (Surabaya :kashiko, 2006)
https://www.com.doc. Laporan Nata de Coco, (diakses tanggal 21 Juni
2016, pukul 4.32 Wita). www.kbi,gemari ,or,id (diakses tangal 24 maret 2016,pukul 9.40 wita). www.nata dan kesehatan ,id (diakses tangal 24 maret 2016,pukul 9.40 wita)
64
LAMPIRAN
65
LAMPIRAN 1
1. Analisis variansi (ANAVA) untuk pengaruh penambahan jenis gula dan
berat gula terhadap berat nata nata de tomato.
Berat Gula Total Rata-rata
Jenis Gula (gram)
100 150 200 250
Gula pasir 437.8 548,4 559 200.5 1745,7 436,425
Gula aren 618,2 640 645 186 2089,2 522,3
Gula siwalan 596 544,2 517 180 1837,2 459,3
Total 1652 1732,6 1721 566,5 5672,1
Rata-rata 550,67 577,53 573,67 188,83
FK = (5672,1)2 3x12 = 32172718,41 36 = 893686,62
JK Perlakuan = (437,8)2 + (548,4)2 + (559)2 + (200,5)2 +(618,2)2 + ...(180)2 -FK
3
= 191668,84 + 300742,56 + 312481 + 40200,25 + .....32400 -FK 3
= 3038543,53 3 = 1012847,843 — 893686,62
= 119161,22
66
JK Faktor A = (1745,7)2 + (2089,2)2+ (1837,2)2 - FK
bxn = 3047468,49 + 4364756,64 + 3375303,84 - FK 4x3 = 10787528,97 - FK 12 = 898960,74 — 893686,62 = 5274,12
JK Faktor B = (1652)2 + (1732,6)2+ (1721)2 + (566,5)2 - FK axn = 2729104 + 3001902,76 + 2961841 + 320922,25 - FK 3x3 = 9013770,01 - FK 9 = 1001530,001 — 893686,62
= 107843,38
JK Faktor AxB = JK Perlakuan – JK Faktor A – JK Faktor B
= 119161,22 — 5274,12 — 107843,38
= 6043,72
JK Total = (279)2 + (100) 2 + (309)2 + (315) 2+(207) 2 + (300) 2 + (252) 2 + (92) 2
+(171,3) 2 +(278,3) 2 + (280) 2 +(309,2) 2 +(228) 2 +(95) 2 +(276) 2
+(265) 2 +(266,5) 2 +(270,1) 2 +(100,5) 2 +(325) 2 + (210) 2 + (91) 2 +
(296) 2 +(268,2) 2 + (88) 2 - FK
= 77841 + 10000 + 95481 + 99225 + 42849 + 90000 + 63504 + 8464 +
29343,69 + 77450,89 + 78400 + 9560,64 + 51984 + 90025 + 76176
67
+ 70225+ 71022,25+ 72954,01+ 10100,25+ 105625+ 44100+ 8281+
87616 + 71931,24 + 7744. – FK
= 1454946,97 — 893686,62
= 561260,35
JK Galat = JK Total – JK Perlakuan
= 561260,35 — 119161,22
= 442099,13
SK Db JK KT F hit F table
5% 1%
Perlakuan 11 119161,22 10832,83
A 2 5274,12 2637,06 0,0059 3,40 5,81
B 3 107843,38 35947,79 0,0813 3,01 4,72
AB 6 6043,72 1007,28 0,0022 2,51 3,87
Galat 24 442099,13 18420,79
Total 46 561260,35
Keterangan:
ns : Tidak terdapat perbedaan yang nyata
2. Analisis variansi (ANAVA) untuk pengaruh penambahan jenis gula dan
berat gula terhadap tebal nata de tomato.
68
Berat Gula Total Rata-rata
Jenis Gula (gram)
100 150 200 250
Gula pasir 2,3 3,3 3,5 0,95 10,05 2,512
Gula aren 3,79 4,1 3,9 0,5 12,29 3,072
Gula siwalan 4,1 2,9 3,3 0,4 10,7 2,675
Total 10,19 10,3 10,7 1,85 33,04
Rata-rata 3,39 3,43 3,57 0,67
FK = (33,04)2 3x12 = 1091,64 36 = 30,32
JK Perlakuan = (2,3)2 + (3,3)2 + (3,5)2 + (0,95)2 + (3,79)2 + ....(0,4)2 -FK 3
= 5,29 + 10,89 + 12,25 + 0,90+14,36+.....0,16 -FK 3
= 112,23 3 = 37,41 — 30,32
= 7,09
JK Faktor A = (10,05)2 + (12,29)2+ (10,7)2 - FK bxn = 101,0025 + 151,0441 + 114,49 - FK 4x3 = 366,5366 - FK 12
69
= 30,39 — 30,32
= 0,224
JK Faktor B = (10,19)2 + (10,3)2+ (10,7)2 + (1,85)2 - FK axn = 103,83 + 106,09 + 114,49 + 3,42 - FK 3x3 = 327,83 - FK 9 = 36,42 — 30,32
= 6,105
JK Faktor AxB = JK Perlakuan – JK Faktor A – JK Faktor B
= 7,09 — 0,224 — 6,105
= 0,761
JK Total = (1,7)2 + (0,45) 2 +(1,89)2+(2,0) 2+(1,1) 2 +(2,1) 2 +(1,8) 2 +(0,2) 2
+(0,8) 2 +(1,7) 2 + (1,8) 2 +(1,9) 2 +(1,5) 2 +(0,2) 2 +(0,9) 2 +(1,5)
2 +(1,5) 2 +(1,6) 2 +(0,5) 2 +(2,1) 2 + (1,3) 2 + (0,3) 2 + (2,0) 2
+(2) 2 + (0,2) 2 - FK
= 2,89 + 0,20 + 3,58 + 4 + 1,21 + 4,41 + 3,24 + 0,04 + 0,64 +
2,89 + 3,24 + 3,61 + 2,25 + 0,04 + 0,81+ 2,25+ 2,25+ 2,56 +
0,25+ 4,41+ 1,69+ 0,09+ 4 + 4 + 0,04. – FK
= 54,59 — 30,32
= 24,27
JK Galat = JK Total – JK Perlakuan
= 24,27 — 7,09
= 17,18
70
SK Db JK KT F hit F table
5% 1%
Perlakuan 11 7,09 0,645
A 2 0,224 0,112 0,156 3,40 5,81
B 3 6,105 2,035 2,864 3,01 4,72
AB 6 0,761 0,126 0,176 2,51 3,87
Galat 24 17,18 0,715
Total 46 24,27
71
LAMPIRAN II
Dokumentasi hasil penelitian di LAB. Biologi IAIN MATARAM
Gambar 0.1 Gambar 0.2
Ket : gelas kimia ukuran 2000, gelas Ket: saringan untuk menyaring ukur 1000, dan tomat yang sudah di blender
Gambar 0.3 Gambar 0.4
Ket : Gula Aren Ket : Gula Pasir
72
Gambar 0.5 Gambar 0.6
Ket : Tomat Ket : Gula Siwalan Gambar 0.7 Gambar 0.8
Ket : kedelai yang sedang di rebus dan buah tomat yang sudah di ekstrat.
73
Gambar 0.8 Gambar 10
Ket : memasukan bahan-bahan sampe Ket : penyeterilan toples mendidih
Gambar 11 Gambar 12
ket : proses inokulasi starter ke dalam Ket : proses penuangan stater ke medium dalam gelas ukur
74
Gambar 13 Gambar 14
Ket : pensterilan ruang fermentasi Ket : medium didiamkan sampai dingin ± 7 jam pada suhu kamar
Gambar 15 Gambar 16
ket : media diinkubasi selama ± 14 hari ket : Nata de Soya yang siap dipanen
75
Gambar 17 Gambar 18
ket : proses pengukuran nata de Ket : proses penimbangan Nata de Tomato. tomato
Gambar 19 Gambar 20
Ket : nata de tomato dari gula aren, dan siwalan . Ket : nata de tomato dari gula pasir .
76
Gambar 21
Ket : nata yang sudah terpotong kecil-kecil
82
83