PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAMPAR DALAM MENSOSIALISASIKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM (STUDI KASUS DI KECAMATAN BANGKINANG KOTA KABUPATEN KAMPAR)

Helmi Hardiansyah

([email protected])

Pembimbing : Drs. Raja Muhammad Amin, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan œ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kampus Bina Widya Jl. H.R. SoebrantasKm. 12,5 Simpang Baru Panam, , 28293-Telp/Fax.0761-63277

Abstract ROLE OF GOVERNMENT REGULATION Kampar district in socialized LOCAL NUMBER 7 IN 2012 ON PUBLIC SERVICES LEVY (CASE STUDY IN CITY DISTRICT DISTRICT Bangkinang KAMPAR). And the purpose of this study was to analyze the role of Knowing and administration in Socializing Regional Regulation No. 7 of 2012 on Public service levies and Knowing and analyzing the factors causing maximal dissemination Regional Regulation No. 7 of 2012 on the General Services Levy. This study uses qualitative research methods to include an assessment of descriptive data f. By using the key resource of information. Based on the research that has been conducted based on the concept and theory of Hovland. Researchers conclude Whereas the Public Relations Kampar regency administration in accordance with the duties and functions implementing policy publications, events, actions and programs of government. The role of PR in general lead to management control efforts, especially with regard to organizational communication. Usually made concerning the role of the formulation of ideas or good ideas that can be presented to the overall subsystem within the organization with regard to public attitudes, feelings public, the public needs, and aspirations. Questioning then Bylaw No socialization. 7 of 2012 on the General Services Retibusi in Kampar district, especially in the District Bangkinang City, Public Relations Department had socialized in coordination with the relevant agencies. In addition, the Public Relations Department also utilizes mass media and information boards in order to convey a general policy that charges for services.

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Keyword : Local Government, Socialization, Services General Levy

PENDAHULUAN

Berkaitan dengan upaya kurangnya sosialisasi (komunikasi penyebarluasan Peraturan Daerah, kebijakan). Oleh sebab itu studi ini bagian humas mempunyai tugas menjadi sangat strategis untuk pokok yang diatur dalam peraturan mengetahui peranan Bagian Humas Bupati Kampar Nomor 53 Tahun dan Sekretariat Daerah Kabupaten 2012 tentang Uraian Tugas Jabatan Kampar dalam penyebaran informasi Struktural di Lingkungan Sekretariat mengenai kebijakan-kebijakan Daerah dan Sekretariat DPRD daerah di Kabupaten Kampar. Kabupaten Kampar pasal 9 ayat 2 Dalam kurun waktu tahun yang berbunyi Menginventarisi 2012 Pemerintah Kabupaten Kampar permasalahan-permasalahan yang telah mengeluarkan 17 Perda, dari 17 berhubungan dengan hukum, Perda tersebut 4 Perda belum pemberitan dan menyiapkan bahan disosialisasikan termasuk dalam hal petunjuk pemecahan masalah. ini Perda Nomor 7 Tahun 2012 Bagian Hubungan Tentang Retribusi Jasa Umum Masyarakat Sekretariat Daerah sebagaimana yang diungkap oleh Kabupaten Kampar dalam konteks kepala Bagian Humas Sekretariat ini juga menjadi wadah penyebar Daerah Kabupaten Kampar Tarmizi, informasi mengenai kebijakan daerah SH, MH. Berikut rekapitulasi Perda di Kabupaten Kampar. Setidaknya yang diterbitkan bersama antara dari kajian-kajian mengenai Pemkab Kampar dan DPRD Kampar implementasi kebijakan daerah sekaligus keterangan sosialisasi sering ditemui kegagalan Perda tersebut; implementasi yang disebabkan

Tabel 1.1. Jumlah Perda di Terbitkan dan Sosialisasi Perda di Kabupaten Kampar Tahun 2012

No. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Keterangan 1. Perda No 1 tahun 2012 tentang APBD Kabupaten Telah di sosialisasikan Kampar 2. Perda No 3 tahun 2012 tentang tanggung jawab Telah di sosialisasikan sosial perusahaan 3. Perda No 4 tahun 2012 tentang pencabutan perda Telah di sosialisasikan No 22 tahun 2003 retribusi pelayanan ketenagakerjaan 4. Perda No 5 tahun 2012 Telah di sosialisasikan 5. Perda No 6 tahun 2012 tentangSOTK Telah di sosialisasikan 6. Perda No 7 tahun 2012 tentang retribusi jasa Telah di sosialisasikan

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

umum 7. Perda No 8 tahun 2012 tentang retribusi jasa Telah di sosialisasikan usaha 8. Perda No 9 tahun 2012 tentang retribusi perizinan Telah di sosialisasikan tertentu 9. Perda No 10 tahun 2012 tentang penangan fakir Telah di sosialisasikan miskin Kabupaten Kampar 10. Perda No 12 tahun 2012 tentang rencana Telah di sosialisasikan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMP) tahun 2011/2016 11. Perda No 15 tahun 2012 tentang pertanggung Telah di sosialisasikan jawaban APBD 12. Perda No 16 tahun 2012 tentang perubahan perda Telah di sosialisasikan no 1 tahun 2012 tentang APBD Kabupaten Kampar tahun 2012 13. Perda No 17 Tahun 2012 Tentang Anggaran Telah di sosialisasikan Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kampar 14. Perda No 2 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Belum di sosialisasikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bidang Sumber Daya Energi Perseroan Terbatas, PT Bumi Kampar Sarana Energi 15 Perda No 11 Tahun 2012 Tentang Usaha Jasa Belum di sosialisasikan Layanan Internet 16. Perda No 13 Tahun 2012 Tentang Penyertaan Belum di sosialisasikan Modal Pemerintah Kabupaten Kampar Kepada PT Bank Riau Kepri, PT Bumi Siak Pusako, PT Riau Air Line, PT BPRS Berkah dan Donna Fadillah, PDAM Tirta Kampar, PD Aneka Kampar, PD BPR Sarimadu 17. Perda No 14 tahun 2012 Tentang Pembentukan Belum di sosialisasikan dan Cadangan Pendidikan Unggul Terpadu Kabupaten Kampar Sumber : Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar

Berdasarkan uraian (Studi Kasus di Kecamatan identifikasi masalah itu, penulis Bangkinang Kota Kabupaten tertarik untuk meneliti peran Kampar) Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Kampar dalam mensosialisasikan kebijakan- PERUMUSAN MASALAH kebijakan yang sudah diputuskan bersama antara pemerintah dan Berdasarkan uraian pada latar DPRD dalam studi yang berjudul; belakang di atas maka perumusan Peran Pemerintah Daerah masalah penelitian ini adalah: Kabupaten Kampar Dalam 1. Bagaimanakah Peran Pemerintah Mensosialisasikan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Daerah Nomor 7 Tahun 2012 Dalam Mensosialisasikan Tentang Retribusi Jasa Umum Peraturan Daerah Nomor 7

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Tahun 2012 Tentang Retribusi Teori yang digunakan dalam Jasa Umum? konteks ini dan dianggap sangat 2. Apa saja factor-faktor penyebab relevan adalah teori S-O-R (S-O-R kurang maksimalnya sosialisasi Theory) dari Hovland. Teori ini Peraturan Daerah Nomor 7 merupakan singkatan dari Stimulus œ Tahun 2012 Tentang Retribusi Organism œ Response yang .semula Jasa Umum? berasal dari ilmu psikologi. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi TUJUAN PENELITIAN khusus terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan Penelitian ini bertujuan untuk; memperkirakan kesesuaian pesan 1. Mengetahui dan menganalisis dan reaksi komunikan, jadi unsur- Peran Pemerintah Daerah Kabupaten unsur dalam teori S-O-R adalah Kampar Dalam Mensosialisasikan (Effendy, 2000 : 254): Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun a. Pesan (Stimulus œ S) 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum. b. Komunikan (Organism œ O) 2. Mengetahui dan menganalisis c. Efek (Response œ R) factor-faktor penyebab kurang maksimalnya sosialisasi Peraturan Bernard Berelson dan Stainer Daerah Nomor 7 Tahun 2012 mendefinisikan komunikasi sebagai Tentang Retribusi Jasa Umum. penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang- lambang, kata-kata, gambar, MANFAAT PENELITIAN bilangan, grafik, dan lain-lain, dan kegiatan atau proses penyampaianlah Manfaat : yang biasanya dinamakan 1. Praktis, sebagai bahan komunikasi. Definisi diatas informasi kepada pemerintah daerah menjelaskan bahwa komunikasi setempat dan instansi pemerintah adalah proses dan yang disampaikan lainnya dalam penyampaian bukan hanya informasi, tetapi juga informasi mengenai kebijakan- gagasan, emosi dan keterampilan. kebijakan pemerintah agar kebijakan-kebijakan tersebut dapat Berdasarkan proses dipahami oleh objek kebijakan. komunikasi di atas maka dalam 2. Akademis, sebagai bahan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa informasi untuk studi-studi masyarakat dalam menerima pesan berikutnya yang membahas pada atau informasi dari bagian Bagian masalah-masalah yang berkenaan Hukum Sekda Kabupaten Kampar dengan objek studi ini. melalui kegiatan mensosialisasikan Perda barunya memerlukan adanya perhatian dan pemahaman. LANDASAN TEORITIK Kemudian menurut Gunawan Jiwanto ada 2 (dua) hal yang sangat Komunikasi Kebijakan menentukan keberhasilan komunikasi, yaitu :

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

1. Perhatian, yang sistem yang diinginkan oleh merupakan syarat awal dari perusahaan. keberhasilan komunikasi adalah 2. Pesan pemeliharaan, adanya perhatian dari komunikan. adalah informasi pesan yang Jika pesan yang dikirimkan berkenan dengan kebijaksanan dan diabaikan oleh komunikan maka pengaturan organisasi. Pesan ini usaha komunikasi tersebut telah mencakup prosedur, perintah, menemui kegagalan. ketentuan aturan dan kontrol yang 2. Pemahaman, diperlukan untuk mempermudah keberhasilan sebuah komunikasi juga gerakan orang untuk mencapai tidak terlepas dari adanya sebuah output sistem. pemahaman komunikan atas pesan 3. Pesan kemanusiaan, yang diterimanya. Jika komunikan adalah informasi pesan yang tidak memahami pesan yang diarahkan kepada orang-orang dalam disampaikan, maka tidak mungkin organisasi dengan menjelaskan dan mempengaruhinya mempertimbangkan sikap mereka dengan berhasil (Jiwanto,1985: 71). dan kebutuhan mereka. Informasi ini Dari uraian di atas maka berkenaan dengan interpersonal, dapat diperoleh kesimpulan bahwa konsep diri, perasaan dan moral, seorang komunikan harus contoh penghargaan terhadap hasil mempunyai perhatian terhadap yang dicapai oleh karyawan. peranan yang dilakukan oleh bagian 4. Pesan pembaharuan, Hukum Sekda Kabupaten Kampar, merupakan informasi yang diajukan kemudian akan muncul pemahaman untuk menjadikan orgamisasi dapat (informasi). menyesuaikan diri dengan perubahan Isi pesan yang disampaikan yang terjadi dalam lingkungannya. oleh Bagian Hukum sebagai kegiatan Untuk itu, suatu organisasi membuat komunikasi harus memperhatikan isi rencana baru, program baru, pesan yang menjadi tolak ukur pengarahan yang baru, proyek- keberhasilan komunikator. Menurut proyek yang baru dan saran-saran Arrie Muhammad pesan dapat mengenai produk baru. (Muhammad, diklasifikasikan kedalam 4 fungsi dalam Effendy, 2002). yaitu : Proses komunikasi 1. Pesan tugas, adalah sebagaimana dijelaskan di atas, tidak informasi yang berkenaan dengan akan berjalan efektif jika tidak tugas-tugas organisasi. Pesan ini dilakukan melalui komunikasi yang mencakup pemberian informasi persuasif. Hal itu dilakukan untuk kepada karyawan untuk melakukan menimbulkan perhatian komunikan, tugas mereka secara efisien, seperti karena, perhatian yang datang dalam aktivitas pemberian pelatihan kepada diri komunikan, adalah langkah awal karyawan, penentuan tujuan, dan untuk menimbulkan pengertian dan aktivitas lainnya yang berkenaan penerimaan khalayak. Jika telah dengan produksi, pelayanan dan terjadi proses seperti itu, maka minat sebagainya atau dengan kata lain komunikan akan tumbuh. pesan tugas dapat dikatakan pesan Teori persuasif (ajakan, yang berhubungan dengan output bujukan) yaitu suatu tindakan yang

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014 berdasarkan segi-segi psychologis, menumbuhkan perhatian (Effendy, yang dapat membangkitkan 2002: 25). kesadaran individu (Abdurrachman , Dalam formula A-A 1993 : 62). Secara lebih luas, Onong Procedure itu, dianjurkan agar suatu Uchjana Effendy, dalam bukunya kegiatan, melewati proses AIDDA, yang berjudul Dinamika Komunikasi yaitu, agar usaha (komunikasi) menjelaskan, komunikasi persuasif menumbuhkan hasil yang dapat berhasil, jika dilakukan secara diharapkan, harus dimulai dengan sistematis. Untuk itu, ia menawarkan jalan menumbuhkan perhatian solusi dengan menggunakan formula terlebih dahulu. Apabila perhatian AIDDA. telah tumbuh, hendaknya disusul Formula AIDDA merupakan dengan usaha menumbuhkan rasa kesatuan singkatan dari tahap-tahap tertarik, sehingga ada minat untuk komunikasi persuasif. Penjelasannya memenuhi apa yang dianjurkan. adalah sebagai berikut : Akhirnya terjadi keputusan untuk A - Attention - berbuat. Perhatian Sebagai suatu I - Interest - Minat kegiatan yang bersifat persuasif D - Desire - (ajakan, bujukan) dengan tujuan Hasrat untuk mempengaruhi atau merubah D - Decision - opini, sikap, dan tingkah laku publik Keputusan adalah tidak mudah, oleh karena itu A - Action - tugas humas yang sesungguhnya Kegiatan yaitu menyelenggarakan komunikasi Willbur Schramm dalam The yang sifatnya persuasif dan normatif, Aprocess and effect mass yaitu: Commnucation mengemukakan 1. Tertulis : bahwa bila persuasi menghendaki Menggunakan surat-surat, papers, efek yang baik, maka didalam bulletin, brosur, newsletter, dll. Approachnya harus melalui apa yang 2. Lisan : Mengadakan disebut —A Procedure“ atau proses briefing, rapat-rapat, diskusi, ini, komunikator. Bila perhatian ceramah,dsb. (attention) komunikan terhadap usaha-usaha komunikator. Bila perhatian (attention) komunikan METODE PENELITIAN sudah bangkit, komunikator harus berusaha untuk menggerakan komunikan agar berbuat atau Penelitian ini menggunakan bertindak (action) seperti yang metode penelitian Deskriptif, dimana diharapkan oleh komunikator. metode deskriptif adalah suatu Formula tersebut, sering pula metode dalam meneliti status dinamakan A-A Procedure sebagai sekelompok manusia, suatu objek, singkatan dari Attention-Action suatu set kondisi, suatu sistem Procedure, yang berarti agar pemikiran ataupun suatu kelas komunikan dalam melakukan peristiwa di masa sekarang. kegiatan dimulai dahulu dengan Penggunaan metode penelitian

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014 deskriptif ini berupa studi kasus kemudian disebut informan dengan analisis kualitatif. Tujuan penelitian. Informan dalam penelitian dari penelitian deskripsi adalah untuk ini ditentukan dengan teknik membuat deskripsi, gambaran atau purposive yang berarti bahwa lukisan secara sistematis, faktual dan informan dipilih berdasarkan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- kriteria-kriteria atau ciri-ciri khusus sifat serta hubungan antar fenomena yang sesuai dan memiliki kompetensi yang diselidiki untuk memberikan informasi terkait Studi ini dilakukan pada dengan data-data penelitian ini. Bagian Humas Sekretariat Daerah Adapun informan dalam penelitian Kabupaten Kampar di Kompleks ini dapat dilhat dalam tabel berikut: Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar. Penelitian ini mengandalkan informasi dari narasumber yang

Tabel I.1. Informan Penelitian No Informan Keterangan

1 Anggota DPRD Kab. Kampar 1 Orang 2 Kabag Humas Sekda Kab. Kampar 1 Orang 3 Jurnalis 1 Orang 4 Tokoh Masyarakat 2 Orang 5 Pengamat Kebijakan 1 Orang 6 Pedagang 1 Orang 7 Petugas Parkir 2 Orang 8 Petugas Kesehatan (Puskesmas) 1 Orang 9 Pegawai Kecamatan Bangkinang Kota 2 Orang Jumlah 13 Orang Sumber: Data olahan penelitian 2014

PEMBAHASAN 1. Peran Pemerintah Daerah bidang tertentu diserahkan kepada Kabupaten Kampar Dalam daerah secara utuh, bulat dan Mensosialisasikan Perda No. 7 menyeluruh yang ditetapkan dengan Tahun 2012 di Kecamatan Peraturan Pemerintah. Keleluasaan Bangkinang Kota Kabupaten otonomi meliputi kewenangan dalam Kampar. penyelenggaraannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, Sistem otonomi yang dianut pengawasan dan pengendalian serta dalam Undang-Undang Nomor 32 evaluasi yang diperlukan tumbuh dan Tahun 2004 adalah otonomi yang berkembang di daerah. luas. Semua kewenangan pemerintah (pusat) kecuali bidang politik luar Dengan demikian, tujuan negeri, hankam, peradilan, moneter pemberian otonomi berupa dan fiscal serta agama dan bidang- peningkatan pelayanan dan

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014 kesejahteraan masyarakat, oleh masyarakat dan kurangnya pengembangan kehidupan pemerintah dalam mensosialisasikan demokrasi, keadilan dan pemerataan kebijakan tersebut sebelum serta pemeliharaan hubungan yang ditetapkan, sehingga muncul pro dan serasi antara pusat dan daerah dalam kontra di kalangan masyarakat. Hal rangka menjaga keutuhan NKRI ini tentu saja sangat berpengaruh dapat tercapai. dalam menetapkan kebijakan selanjutnya khususnya dalam Melalui otonomi daerah penyelenggaraan otonomi daerah. diharapkan daerah akan lebih mandiri dalam menentukan seluruh Salah satu faktor penting dari kegiatannya, dan diharapkan mampu kemungkinan kesuksesan membuka peluang memajukan penyelenggaraan otonomi daerah di daerah dengan melakukan Kabupaten Kampar adalah dengan identifikasi potensi sumber-sumber memaksimalkan fungsi dan peran pendapatan dan mampu menetapkan Bagian Humas Pemerintah Daerah belanja daerah secara wajar, efisien, Kabupaten Kampar. Melalui Bagian efektif termasuk kemampuan Humas pemerintah dapat perangkat daerah meningkatkan menyampaikan kebijakan sekaligus kinerja, mempertanggungjawabkan menyerap reaksi yang ditimbulkan kepada pemerintah atasannya masyarakat sehubungan dengan ataupun kepada public. Selama ini, kebijakan yang telah ditetapkan penyelenggaraan otonomi daerah, tersebut. Salah satu fungsi Humas pengaturan, pengembangan dan pemerintah adalah mengatur lalu pemanfaatan sumberdaya nasional lintas informasi, sirkulasi informasi serta perimbangan keuangan pusat internal dan eksternal, dengan dan daerah belum terlaksana secara memberikan informasi serta proporsional sesuai dengan prinsip penjelasan seluas mungkin kepada demokrasi, keadilan dan pemerataan. public (masyarakat) mengenai kebijakan, program, serta tindakan- Itulah sebabnya banyak tindakan dari lembaga atau harapan yang dimungkinkan dari organisasinya agar dapat dipahami praktik penetapan otonomi daerah sebagai public acceptance dan public yang sungguh-sungguh. Akan tetapi, support. seiring dengan itu tidak sedikit masalah, tantangan dan kendala yang Prinsip memperoleh public dihadapi oleh daerah. Salah satu acceptance dan public support masalah yang dihadapi Pemerintah tersebut tentu saja menjadi salah satu Daerah termasuk dalam konteks studi factor penting dalam mengukur ini Pemerintah Daerah Kabupaten keberhasilan Humas Pemerintah Kampar dalam rangka dalam menjalankan fungsi dan penyelenggaraan otonomi daerah perannya. Masyarakat Kabupaten adalah sulitnya memperoleh Kampar secara paragdigmatic dan dukungan masyarakat sehubungan psikologis mengalami perubahan dengan kebijakan yang telah drastis. Jika pada masa sebelumnya ditetapkan pemerintah, karena masyarakat seolah mengalami minimnya informasi yang diterima ketakutan dan sebagai resikonya

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014 memberikan kepatuhannya kepada d. Retribusi Pelayanan Parkir di semua kebijakan pemerintah, maka Tepi Jalan umum; belakangan ini masyarakat e. Retribusi Pelayanan Pasar; Kabupaten Kampar seolah f. Retribusi Pengujian Kendaraan mendapatkan kekuatannya untuk Bermotor; terlihat secara aktif terhadap semua g. Retribusi Penyediaan dan/ atau proses kebijakan pemerintah Penyedotan Kakus; (wawancara dengan Arif Budiman, h. Retribusi Pengendalian Menara Jurnalis asal Kabupaten Kampar Telekomunikasi bertugas di Kota Pekanbaru tanggal 5 Sebagaimana diketahui April 2014). bahwa Bagian Humas dalam lembaga pemerintah merupakan Dengan terjadinya pergeseran suatu keharusan fungsional dalam konteks tersebut, apalagi ketika rangka tugas penyebaran informasi otonomi daerah telah diberlakukan tentang kebijakan, program dan secara taat asas, maka tidak dapat kegiatan-kegiatan lembaga dipungkiri bahwa peran Humas pemerintah kepada masyarakat. Pemerintah menghadapi satu situasi Humas merupakan kelanjutan dari yang lebih kompleks dibandingkan penetapan kebijakan, pemberian dengan keadaan sebelumnya. Selain pelayanan kepada masyarajat dengan itu, fungsi Humas diperlukan sikap yang disesuaikan dengan terutama dalam mengatur informasi kepentingan orang atau golongan baik ke dalam maupun ke luar, agar lembaga/instansi dimana Humas memonitor, merekam opini public berada memperoleh kepercayaan dari serta tanggapan masyarakat terhadap publiknya, yaitu masyarakat dalam pemerintah, serta mengolah data arti luas termasuk dalam konteks sebagai acuan dalam perumusan dan studi ini yakni kepercayaan public penyempurnaan pemerintah. atau masyarakat di Kabupaten Kampar terhadap Pemerintah Berkaitan dengan itu, Kabupaten Kampar. sebagaimana merujuk pada bab pendahuluan di atas bahwa salah satu Bagian Humas Sekretariat kebijakan strategis yang berhasil Daerah Kabupaten Kampar bertugas diterbitkan oleh Pemerintah memberikan informasi dan Kabupaten Kampar adalah kebijakan penjelasan kepada khalayak mengenai pemungutan retribusi jasa mengenai kebijakan dan langkah- umum yang tertuang dalam Perda langkah/tindakan yang diambil oleh No. 7 Tahun 2012. Adapun yang pemerintah serta mengusahakan menjadi layanan jasa umum itu tumbuhnya hubungan yang harmonis meliputi; antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan masyarakat a. Retribusi Pelayanan Kesehatan; Kabupaten Kampar dan memberikan b. Retribusi Pelayanan pengertian apa yang dikerjakan oleh Persampahan; pemerintah. Jadi pada dasarnya yang c. Retribusi Penggantian Biaya dikerjakan oleh Bagian Humas Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Sekretariat Daerah Kabupaten —Humas dalam pelaksanaan tugas Kampar adalah; pokok dan fungsi penyebaran informasi kebijakan-kebijakan

1. Memberikan penerangan dan daerah telah melakukan sosialisasi pendidikan kepada masyarakat terhadap semua kebijakan daerah. tentang kebijakan, langkah- Dampak apakah optimal atau langkah dan tindakan-tindakan tidaknya kebijakan itu menurut kami pemerintah, serta memberikan bukan lagi menjadi domain dari pelayanan kepada masyarakat Bagian Humas melainkan dari berupa informasi yang diperlukan Satuan Kerja Perangkat Daerah secara terbuka, jujur dan objektif. yang telah diberikan wewenang

2. Memberikan bantuan kepada sesuai dengan tupoksinya masing- media massa berupa bahan-bahan masing. Jadi Humas dalam konteks informasi mengenai kebijakan ini sudah mensosialisasikan dan langkah-langkah serta kebijakan-kebijakan strategis tindakan pemerintah, termasuk daerah“ (wawancara tanggal 6 April fasilitas peliputan kepada media 2014) massa untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah Sementara itu berdasarkan merupakan sumber informasi hasil pengamatan lapangan di yang penting bagi media, karena Kecamatan Bangkinang Kota minim itu sikap keterbukaan informasi dijumpai papan media sosialisasi sangat penting. peraturan daerah atau sejenisnya. 3. Mempromosikan perkembangan Minimnya media sosialisasi itu ekonomi, dan kebudayaan yang menurut Kepala Sub Bagian telah dicapai oleh pemerintah Publikasi dan Dokumentasi dalam kepada khalayak. wawancara penelitian 4. Memonitor pendapat umum mengungkapkan; tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan —sebenarnya media sosialisasi perda tanggapan masyarakat dalam tidak kurang, kita sudah bentuk feedback kepada mensosialisasikan semua kebijakan pemerintah. daerah ini dengan beragam media, mulai dari media tulis, media massa, Berkenaan dengan peran media elektronik, sosialisasi Bagian Humas dalam langsung ke masyarakat dan lain- mensosialisasikan kebijakan lain. Jadi persoalan apakah Pemerintah Daerah Kabupaten kebijakan itu tersosialisasi atau tidak Kampar dalam bentuk Peraturan ke tengah masyarakat barangkali Daerah Kabupaten Kampar Nomor. 7 dari sisi penerima informasi yang Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa belum memperoleh kejelasan Umum, Kepala Bagian Humas infornasi itu. Dalam artian bahwa Sekretariat Daerah Kabupaten menurut kami, masyarakat yang Kampar dalam wawancara penelitian kurang aktif berpartisipasi mencari mengungkapkan bahwa; informasi“ (wawancara tanggal 6 April 2014)

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Di lain pihak, Bapak Usman Daerah Nomor 7 Tahun 2012 warga Bangkinang Kota dalam Tentang Retribusi Jasa Umum di wawancara penelitian mengenai Kecamatan Bangkinang Kota sosialisasi kebijakan-kebijakan Kabupaten Kampar daerah yang dilakukan oleh Bagian Humas Sekretariat Daerah Belum maksimalnya Kabupaten Kampar mengungkapkan sosialisasi Peraturan Daerah bahwa kegiatan sosialisasi yang Kabupaten Kampar Nomor 7 Tahun dilakukan oleh pemerintah tidak 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum menyentuh masyarakat di tingkat di Kabupaten Kampar selain bawah. Berikut kutipan wawancara disebabkan oleh faktor penghambat dengan Bapak Usman; namun juga belum maksimalnya faktor pendukung sosialisasi —menurut pendapat saya, kegiatan kebijakan. Factor-faktor yang sosialisasi kebijakan oleh Humas seharusnya mampu mendukung Pemkab Kampar belum tepat pelaksanaan kegiatan sosialisasi sasaran dan tak mengena, mengapa justru tidak mampu dimaksimalkan demikian? Karena pemerintah tidak oleh Bagian Humas untuk pernah mau serius mengurusi memaksimalkan kegiatan sosialisasi masalah ini, nampaknya kegiatan kebijakan-kebijakan daerah di sosialisasi hanya sebatas rutinitas Kabupaten Kampar khususnya administrative“ (wawancara tanggal sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 6 April 2014) 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil wawancara Berikut uraian factor-faktor yang di atas dapat diketahui bahwa agenda mempengaruhi kegiatan sosialisasi sosialisasi kebijakan daerah termasuk Perda No. 7 Tahun 2012 Tentang dalam hal ini sosialisasi Perda No. 7 Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Kampar. Umum terdapat dikotomi antara pemerintah (Bagian Humas) dengan masyarakat (penerima informasi). KESIMPULAN DAN SARAN Dikotomi itu terjadi karena perbedaan persepsi antara Berdasarkan uraian dan Pemerintah (penyampai pesan/ penjabaran data analisis pada bab di informasi) dan masyarakat (penerima atas, maka dapat ditarik kesimpulan informasi). Persepsi pemerintah sebagai berikut; mengatakan bahwa kebijakan telah 1. Bahwa Bagian Humas disosialisasikan dengan berbagai Pemerintah Daerah Kabupaten model, sedangkan persepsi Kampar sesuai dengan tugas masyarakat mengungkapkan bahwa pokok dan fungsinya masyarakat belum menerima melaksanakan publikasi informasi adanya kebijakan. kebijakan, kegiatan, tindakan dan program pemerintahan. Peran 2.Faktor-Faktor Penyebab Kurang Humas umumnya mengarah Maksimalnya Sosialisasi Peraturan kepada upaya pengendali

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

manajemen khususnya yang penyusunan strategi komunikasi berkaitan dengan komunikasi pemerintahan dengan label organisasinya. Biasanya peran agenda setting kebijakan yang dilakukan menyangkut pada pemerintah. Hal ini sangat terkait perumusan gagasan atau ide yang dengan efektivitas pengelolaan cemerlang yang dapat diajukan informasi terkait dengan pada keseluruhan subsistem yang pengelolaan isu-isu strategis di ada dalam organisasi berkaitan daerah maupun pusat sehingga dengan sikap publik, perasaan dituntut keakuratan informasi, publik, kebutuhan publik, dan kelengkapan dan tidak juga aspirasi-aspirasinya. Maka menyesatkan. menyoal sosialisasi Perda No. 7 2. Pemerintah diminta untuk Tahun 2012 tentang Retibusi Jasa menyadari peran penting humas Umum di Kabupaten Kampar dan media masa dalam khususnya di Kecamatan pengelolaan informasi kebijakan Bangkinang Kota, Bagian Humas pemerintah. Humas dan media telah melakukan sosialisasi massa dalam penyebaran dengan berkoordinasi dengan informasi kebijakan pemerintah instansi terkait. Selain itu, Bagian perlu bersinergi agar dapat Humas juga memanfaatkan mendidik (educate), media massa serta papan mencerahkan (enlighting), dan informasi guna menyampaikan memberdayakan (empowering). adanya kebijakan retribusi jasa 3. Penyediaan sarana, SDM, umum itu. Pendanaan menjadi hal yang 2. Adapun faktor-faktor yang sangat mendesak kalau menyebabkan kurang pemerintah ingin tahapan maksimalnya sosialisasi Perda sosialisasi kebijakan dapat tepat No. 7 Tahun 2012 tentang sasaran. Retribusi Jasa Umum dan 4. Pelibatan kelompok masyarakat sosialisasi kebijakan-kebijakan secara aktif harus dilakukan lainnya adalah factor komitmen terutama dengan merubah organisasi/instansi, factor paradigm birokrasi. kesadaran publik, faktor dukungan pendanaan, faktor ketersediaan dan ketercukupan DAFTAR PUSTAKA sumber daya manusia serta faktor sarana dan prasarana penunjang sosialisasi. Agus Dwiyanto. 1995. Manfaat Pengembangan Studi Kebijakan Publik untuk Pembangunan Daerah, Berdasarkan uraian di atas, Makalah disampaikan maka penulis menyampaikan saran- pada Pelatihan Analisis saran sebagai berikut; Kebijakan Sosial, Pusat Penelitian Kependudukan 1. Pemerintah harus untuk lebih UGM: Yogyakarta proaktif dan kreatif dalam

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Dharma Setyawan Salam. 2002. S.A Wahab, 1997, Analisa Kebijakan Manajemen Pemerintahan Negara dari Formulasi . Djambatan: ke Impelentasi Kebijakan Jakarta Negara, Bumi Aksara: Jakarta Gunawan Jiwanto, 1985. Komunikasi Dalam Organisasi. Sarjono Soekanto. 1984. PPMAO: Yogyakarta. Inventarisasi dan Analisa Terhadap Perundang- Inu Kecana Syafi‘ie. 2001. Undangan Lalu Lintas. Pengantar Ilmu Rajawali: Jakarta Pemerintahan. Refika Aditama: Bandung Sofian Effendi. 2001, Analisis Kebijakan Publik, Modul Lexi J Moleong, 2000.Metode Kuliah MAP Universitas Penelitian Kualitatif. Gadjah Mada, Yogyakarta. Remaja Rosdakarya: Bandung Taliziduhu Ndraha. 1990. Pembangunan M. Irfan Islamy, 1997, Prinsip- Masyarakat. Rineka Cipta: prinsip Perumusan Jakarta Kabijakan Negara, Bumi Aksara: Jakarta. Thomas R. Dye, 1978, Understanding Public Miftah Thoha. 2008. Ilmu Policy, Prentice Hall, Inc. Administrasi Publik Englewood Cliffs, NJ. Kontemporer. Kencana Prenada Media Group: William, N, Dunn. 1994, Pengantar Jakarta. Analisis Kebijakan Publik, Muhadjir Darwin. 1995. Tahap- Gadjah Mada University tahap Perumusan Press, Yogyakarta. Masalah, Makalah disampaikan pada Yeremias T Keban, 1995, Analisis Pelatihan Analisis Peran Dalam Seleksi Kebijakan Sosial, Pusat Alternatif Kebijakan, Penelitian Kependudukan Makalah disampaikan UGM: Yogyakarta pada Pelatihan Analisis Kebijakan Sosial, Pusat Oemi Abdurrahman, 1993. Dasar- Penelitian Kependudukan Dasar Public Relations. UGM Yogyakarta Alumni: Bandung

Peter, B. Guy. 1984. American A. Rujukan Perundang-undangan Public Policy. Franklin Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Watts, Tulano University: Tentang Pembentukan Peraturan New York Peundang- undangan.

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun Sekretariat DPRD 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum. Kabupaten Kampar. Keputusan Bupati Kampar Nomor 53 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Sekretariat Daerah dan

Jom FISIP Volume 1 No. 2  Oktober 2014