Rimba Daftar Isi Volume 63, Agustus 2019

04 Jalan Panjang Reformasi Kehutanan 02 Daftar Isi Sebagai tonggak sejarah pula, Indonesia merumus­kan standard 03 Pengantar Redaksi pengelolaan hutan PRODUKSI lestari (PHPL) yang dilengkapi dengam Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Patut dicatat bahwa 03 Pengasuh Majalah Rimba Indonesia Indonesia dapat berkonsultasi dengan International Standardization Organization (ISO) di Jenewa untuk menjadikan PHPL dan SVLK Artikel menjadi standard dunia. Dengan adanya dua standard ini (global– 04 Jalan Panjang Reformasi Kehutanan voluntary) dan (national–compulsory) pengusaha dibebani dua usaha dan anggaran. 08 Reformasi Kehutanan dan Lahan Berkelanjutan 10 Kebakaran Hutan dan Lahan Berkelanjutan Potret 13 Lingkungan Hidup VC Kehutanan Perubahan Lingkungan, Ekologi, Politik Hutan dan Jika tetap memaksa mempertahankan peng­gabungan fungsi hulu- hilir pengelolaan kehutanan, secara integratif harus ditata ulang Ekologi Manusia tugas dan fungsi KLHK secara sistematik dengan mempertimbangkan 13 Lingkungan Hidup VC Kehutanan tugas-tugas kementerian lain yang searah. 15 12 Modal Mengelola Hutan Secara Lestari 17 Hutan Lindung, Nilai Ekonomi dan Masalah 17 Hutan Lindung, Nilai Ekonomi dan Masalah Lingkungan Kasus DAS Curatum Hulu, Jawa Barat Lingkungan Kasus DAS Curatum Hulu, Jawa Barat Hutan lindung (HL) yang menempati posisi sebagai komponen 22 Empowering the Team sistem dari ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki peran ekonomi dan peran ekologis, memelihara keseimbangan dan 24 Menggapai Cita-cita dan Mensyukuri Nikmat kualitas lingkungan, dan selain itu juga berperan sebagai pendukung 44 Pidato Presiden RI kehidupan yang dapat menunjang kelangsungan perekonomian wilayah. Peran ekonomi Hutan Lindung sangat terkait erat dengan fungsi regulasi ekosistemnya dalam menghasilkan stabilitas pasok air Apa dan Siapa permukaan untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor ekonomi, 46 Dr. Ir. Boen Mochtar Purnama, M.Sc. dalam bentuk stabilitas aliran sungai dan mata air. Obituari 50 Ir. Sumahadi, MBA 50 Ir. Sumahadi, MBA Ir. Sumahadi, MBA telah lama malang melintang berkaya di dunia kehutanan dari mulai bekerja sebagai Staf dan Kepala Bagian Sekilas Info Pembinaan Hutan di Kantor Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah hingga menjadi Menteri Kehutanan terakhir pada masa pemerintahan 51 Reuni Lulusan SKMA Lintas Angkatan 1950- orde baru dibawah pimpinan Presiden Soeharto. 1969 51 Reuni Lulusan SKMA Bogor Lintas Angkatan 1950- 53 Rimbawan Berprestasi dalam Kesehatan 1969 54 Berita Duka Cita Yang patut diacungi jempol juga adalah kerukunan dan rasa kekeluargaan yang besar dari putera-puteri lulusan SKMA Bogor dan diantara mereka ada yang telah menjadi Direktur di Perum Pehutani, Kepala Divisi/Asisten Direktur, Dirut Inhutani, Kepala Biro dan sebagainya.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry sebagai majalah ilmiah populer menyajikan berbagai artikel tulisan dari para peminat, ahli dan pemerhati kehutanan dalam upaya mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan (sustainable forest management) dan meningkatkan manfaat optimal sumber daya hutan (SDH) secara ekonomi, sosial dan ekologi. Redaksi menerima kiriman tulisan & laporan aktual tentang pembangunan hutan dan kehutanan. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak merubah substansi dan esensi tulisan. Tulisan yang tidak dapat dimuat dalam majalah Rimba Indonesia menjadi milik Sekretariat PPAK. Naskah tulisan dalam bentuk file Word dan foto file JPG dikirim melalui e-mail ke alamat: ppak. sekr@gmail. com Redaksi tidak menerima naskah tulisan dalam bentuk hard copy.

Rimba Indonesia Vol. 63, Agustus 2019

2 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Pengantar Redaksi

ersyukur kita telah merdeka selama 74 tahun dengan berbagai Btantangan yang dihadapi dan keberhasilan dalam membangun Rimba Indonesia negeri ini. Volume 63, Agustus 2019 Founding father kita BUNG KARNO, dalam mengisi kemerdekaan Indonesia telah digagas dengan matang yang dirumuskan didalam TRISAKTI, yang intinya beliau menyampaikan bahwa kita merdeka bukan saja merdeka dalam bentuk phisik/bebas PENGASUH MAJALAH dari penjajahan tetapi kita harus merdeka dan berdaulat dalam RIMBA INDONESIA bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian Pembina dalam bidang kebudayaan. Itulah cita cita Presiden pertama BUNG Sek. Jend. Kementerian LHK KARNO dan oleh Presiden dirumuskan dalam Ir. Wardono Saleh Sembilan Strategi yang dinamakan Nawa Cita. Dalam jabatannya Ir. M. Ari Soedarsono Ir. Hartadi periode pertama Presiden JOKO WIDODO dirasa belum memenuhi seluruhnya, mudah-mudahan masa jabatan periode kedua dapat Penanggung Jawab tercapai maksimal. Disadari bahwa untuk merealisasikan cita-cita Ir. D. Ruchjadi Prawiraatmadja, M. M. tidak mudah, namun apabila kita bersatu dengan niat dan semangat Ir. H. M. Sidik Padmono yang sama dan dengan pertolongan Tuhan pasti bisa, apalagi Dewan Redaksi negara kita telah memiliki modal yang dianugerahi Tuhan berupa Ketua: Ir. Suhariyanto, M. M. sumberdaya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia cukup Sekretaris: Ir. Koesnoto, Pm, M. M. potensial. Anggota: Ir. Slamet Soedjono, M. B. A. Ir. Karyoso, S. E. Berkaitan dengan sumberdaya alam khusus kehutanan, hutan Ir. Soedarto Hs, M. M. sangat strategis dalam mendukung pembangunan Indonesia Dr. Ir. Dodi Supriadi, Mappl. Sc. kedepan. Kehutanan memiliki sejarah yang pantas dibanggakan karena saat jaya-jayanya kehutanan memberikan kontribusi Bendahara Dyah Puspita Triastuti, S. Hut. pendapatan Negara nomor dua setelah minyak bumi. Kejayaan tersebut tidak terulang lagi dan menurun sampai saat ini. Kondisi Tata Usaha tersebut disebabkan berbagai hal antara lain dalam mengelola hutan A. W. Soeharto, S. H. Ir. Heri Siswanto yang inkonsisten, terlalu eksklusif. Dalam kondisi demikian para Kartika Ayu Apriliana, S. H. Rimbawan prihatin dan berusaha mencari solusi serta terobosan Mardiroso bagaimana mengelola hutan lebih baik lagi kedepannya. Tindak lanjut keprihatinan tersebut dalam rangka Alamat Redaksi Sekretariat PPAK memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 Majalah Gedung Manggala Wanabakti Rimba Indonesia (MRI) terbitan volume ke-63 mengangkat Blok IV Lt. 7, R. 713 B tema “JALAN PANJANG REFORMASI KEHUTANAN“. Tema Jl Jenderal Gatot Subroto, Senayan tersebut didukung tulisan yang berasal dari berbagai sumber, yaitu Pusat-10270 Rimbawan dari lingkungan Kementerian LHK, perguruan tinggi Telp. 021. 5700304 dan pensiunan. Mereka masing-masing bertolak dari perspektif Email: yang berbeda, tetapi dengan tujuan yang sama yaitu rakyat makmur, ppak.sekr@gmail. com hutan lestari. Pemikiran yang berbeda ini menunjukkan bahwa No. Rek. 122. 000608472. 0 keragamanlah yang membawa kemajuan, bukan keseragaman. a/n Ir. Koesnoto PM. Struktur keragaman ini melahirkan kultur inklusif, kolaborasi - diri Bank Mandiri Cab. Gd. Pusat sendiri tidaklah mungkin menghasilkan hutan yang mendatangkan Kehutanan, Jakarta manfaat yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara. Semoga tulisan tersebut bermanfaat bagi kita, selamat membaca dan selamat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 74. MERDEKA.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 3 Artikel JALAN PANJANG REFORMASI SEKTOR KEHUTANAN

Ir. Untung Iskandar, M.S., Ph.D. Mantan Dirjen Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan

PENDAHULUAN a. menjamin keberadaan hutan dengan luasan Tonggak sejarah di era presiden yang cukup dan sebaran yang proporsional; BJH ini adalah terbitnya UU 41 b. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang tentang Kehutanan, disahkan meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan diundangkan pada tanggal dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat 30 September 1999. Sejak saat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang itu, kelola hutan Indonesia harus seimbang dan lestari; berpedoman dengan UU ini. Undang-undang ini baru c. meningkatkan daya dukung daerah aliran di amandemen dengan Putusan Mahkamah Konstitusi sungai; Nomor 35/PUU-X/2012 tentang Hutan Adat yang d. meningkatkan kemampuan untuk mengem­ tidak masuk sebagai Hutan Negara. Respons tentang bangkan kapasitas dan keberdayaan Putusan MK ini adalah Surat Edaran nomor SE.1/ masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, MenHut-2/2013. Tentang Surat Edaran inipun ada dan berwawasan lingkungan sehingga mampu pihak yang menyatakan bahwa itu bukan produk menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi hukum. serta ketahanan terhadap akibat perubahan Respons berikutnya atas Putusan MK tersebut eksternal; dan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup e. distribusi manfaat yang berkeadilan dan dan Kehutanan Nomor P.21/MENLHK/SetJen/ berkelanjutan. KUM.1/4/2019 Tentang Hutan Adat Dan Hutan Hak. (Pasal 3) Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 April 2019. 3. (1) Hutan mempunyai tiga fungsi, yaitu: Peraturan ini mencabut Peraturan Menteri Lingkungan a. fungsi konservasi, Hidup dan Kehutanan Nomor P.32/MenLHK- b. fungsi lindung, dan Setjen/2015 tentang Hutan Hak. c. fungsi produksi. (2) Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan TENTANG HUTAN fungsi pokok sebagai berikut: Beberapa butir penting di dalam UU ini yang gayut a. hutan konservasi; dengan kelola hutan. b. hutan lindung, dan 1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa c. hutan produksi. hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati (Pasal 6) yang didominasi pepohonan dalam persekutuan Dengan mencermati pasal-pasal di atas, nampak alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya bahwa hasil hutan bukan hanya berupa kayu, karena ada tidak dapat dipisahkan (Bab I Ketentuan Umum, hasil-hasil bukan kayu (Non Timber Forest Products– Kesatu, Pengertian, Pasal l). NTFP) di dalam suatu ekosistem alami maupun buatan). 2. Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk Dari ekosistem pula dapat diperoleh barang dan sebesar-besar kemakmuran rakyat yang pelayanan jasa, yang keduanya dapat diperdagangkan berkeadilan dan berkelanjutan dengan: (ada konsumen dan ada produsen sehingga ada

4 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel harga keseimbangan). Kondisi ini dipertegas dengan Karena bahasa hukum itu mengikat untuk klasifikasi fungsi pokok hutan (konservasi, lindung dilaksanakan, khusus untuk issue di atas, pemerintah dan produksi). Dari definisi ini dapat dilihat bahwa perlu merumuskan konsep, kriteria dan indicator pemanfaatan ekosistem hutan berfokus pada kayu untuk mencapai sasaran tersebut: adalah mengingkari manfaat ekosistem tersebut. • Pengembangan kapasitas masyarakat Tentang tiga fungsi hutan ini, andai pemerintah • Keberdayaan masyarakat patuh pada produk hukum yang diterbitkannya yaitu • Partisipasi masyarakat UU 41/1999, secara organisatoris akan membentuk • Berkeadilan tiga Direktorat Jenderal dibawah Menteri, yang • Berwawasan lingkungan membidangi pengelolaan tiga fungsi hutan. Direktorat- • Ketahanan sosial dan ekonomi direktorat jenderal itu akan melakukan Pembinaan • Ketahanan akibat perubahan eksternal Pengelolaan Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Pemetaan yang dilakukan pemerintah, adalah Hutan Produksi. Sasaran pengelolaan adalah sebesar- bahan dasar untuk menetapkan sistem kelola hutan besar kemakmuran rakyat/masyarakat. Tolok Ukur yang diilih sesuai dengan UU 41/1999. Dewasa ini, atas kinerja masing-masing Direktorat Jenderal adalah pelaku, pemerintah membangun Hutan Desa, Hutan kuantifikasi atas kemakmuran rakyat (yang berkeadilan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan dan berkelanjutan). Adat dan Kemitraan Kehutanan. Atas teknik dilakukan Tambahan lagi, pasal 6 khususnya ayat 2, menugas­ kelola hutan alam, kelola hutan tanaman (industri) dan kan kepada pemerintah untuk menetapkan kawasan agro forestry hutan berdasar fungsi pokoknya. Adapun proses Tanpa konsep yang jelas yang dinyatakan dengan penetapan kawasan hutan adalah: Kriteria dan Indicator untuk kuantifikasi keberhasilan, (Pasal 15) pemerintah tidak dapat menyusun rencana kerja (1) Pengukuhan kawasan hutan dilakukan melalui pengelolaan hutan. Inilah satu tonggak sejarah yang proses: membedakan UU 41/1999 dengan UU Kehutanan yang a. penunjukan kawasan hutan, digantikannya yaitu: b. penataan batas kawasan hutan, 1. Boschordonnantie en Madoera 1927, c. pemetaan kawasan hutan, dan Staatsblad Tahun 1927 Nomor 221, sebagaimana d. penetapan kawasan hutan. telah diubah dengan Staatsblad Tahun 1931 Nomor (2) Pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud 168, terakhir diubah dengan Staatsblad Tahun 1934 pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan Nomor 63; rencana tata ruang wilayah. 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Undang-undang ini mengatur bahwa untuk Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan (Lembaran memantapkan kawasan hutan dengan fungsi pokok Negara Tahun 1967 Nomor 8, Tambahan Lembaran tertentu pemerintah perlu melakukan pemetaan, Negara Nomor 2823). sebagai dasar dari penetapan kawasan hutan. Kawasan [Komentar penulis: Indonesia merdeka tahun hutan (forestland areas) yang sudah dimantapkan 1945, baru diakui oleh Belanda tahun 1949–namun ini adalah syarat untuk mencapai tujuan untuk sampai denga terbitnya UU 41/1999 Indonesia masih penyelenggaraan kehutanan nasional yaitu sebesar- menggunakan peraturan era Nederlands Indische. besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan Sebelum terbit UU 5/1967, sector kehutanan Indonesia dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan sepenuhnya dikelola dengan petunjuk-petunjuk era kemampuan (masyarakat) untuk mengembangkan Nederlands Indische. Hal ini sangat mungkin karena kapasitas dan keberdayaan secara partisipatif, pejabat kehutanan sampai dengan tahun 1998 bisa berkeadilan, dan berwawasan lingkungan untuk jadi lahir di era Nederlands Indische, jadi de facto menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta mereka itu masih warganegara dan masih berpikir atas ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal. superioritas Belanda di Nederlands Indische].

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 5 Artikel

Sekali lagi, salah satu faktor untuk mendukung morgana atau virtual reality bagi sebagian personnel kelola hutan adalah penetapan kawasan hutan, kehutanan. Dengan Bali Declaration kekurangan di yang secara sistematis usaha untuk mencapainya dalam UU nomer 5 tahun 1967 ditutup. Apalagi salah dijelaskan pada pasal 15. Penetapan kawasan hutan satu tugas atau misi ITTO adalah membantu negara menegaskan lingkup tanggung jawab lembaga yang anggota untuk memperbaiki kelola hutan, menuju bertanggung jawab atas hutan dan kehutanan. Pasal itu kelola lestari. Nampaknya kesempatan emas ini tersia- menunjukkan bahwa kawasan yang sudah ditetapkan siakan. Peluang menggunakan ITTO untuk membantu sebagai hutan disajikan dalam bentuk peta. Peta itu kelola hutan Indonesia hilang begitu saja. Akbatnya, dibuat atas tanggung jawab kementerian kehutanan, Bali Declaration hanya sekedar deklarasi kosong. dan pihak ketiga dapat mengerjakannya atas kerjasama Dua atau tiga tahun sesudah UU 41/1999 dengan kementerian kehutanan. Pada peta itu dapat diterbitkan, (atau bahkan lebih cepat), ajakan-ajakan dilihat tiga fungsi hutan, posisi masyarakat dan untuk menerapkan kelola hutan lestari makin intensif. sekaligus dapat di design peran serta masyarakat pada Nampaknya ide pada Bali Declaration masih tetap masing-masing funsgi hutan untuk mencapai sasaran bergaung pada beberapa personel dan lembaga (salah yang dirumuskan di pasal 3. satunya adalah APHI). Entah by design ataupun by Namun usaha-usaha itu perlu diawali dengan chance, salah satu pelaku yang dating menawarkan inventarisasi hutan untuk mengetahui potensi produk standardnya adalah Forest Stewardship Council (FSC). dan jasa (yang dapat dipasarkan, ada ada potensi Bahkan FSC datang sebelum UU 41/1999 diumumkan. diperdagangkan) pada suatu ekosistem. Inventarisasi Respons positif atas kedatangan awal FSC adalah kerja tidak hanya terbatas pada tegakan (kayu) melainkan sama Menteri Negara LH bekerjasama dengan Menteri seluruh flora dan fauna di dalam suatu ekosistem. Kehutanan menyeponsori pembentukan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI)–jauh sebelum UU 41/1999 TENTANG KELOLA HUTAN diumumkan dan bahkan jauh sebelum reformasi Salah satu tonggak sejarah yang cukup signifikan pemerintah di prediksi. Keduanya membentuk joint adalah adanya kewajiban bagi pengusaha adalah kelola certification yang berumur pendek karena tidak hutan lestari (sustainable forest management = SFM). ada konsumen (pengusaha Indonesia) yang siap Berdasar sejarah Indonesia pernah menyatakan bahwa menerapkan standard FSC. Pada awalnya, hanya pada tahun 2000 seluruh hutan sudah di kelola secara usaha-usaha yang mengekspor produk hasil hutan lestari. Tekad ini muncul dalam Sidang Dewan ITTO yang diproses (integrasi antara kelola hutan dan kelola 1990 di Bali (Bali Declaration on sustainable Tropical industri kehutanan, dengan muaranya pemasaran Forest Management). Andaikan sasaran ini betul-betul global hasil-hasil industri) yang menerapkan standard diusahakan untuk dipenuhi, selama sepuluh tahun FSC. Pada perkembangan selanjutnya makin banyak menuju awal abad 21 merupakan era yang sangat lembaga yang berkecimpung di Indonesia membantu membanggakan bagi Indonesia. Pada dasawarsa itu, penerapan standard FSC (termasuk diantaranya dilakukan pelatihan besar-besaran dalam kelola hutan ITTO). Kendala utama penerapan standard FSC adalah lestari dan kemudian secara bertahap menerapkannya kelangkaan personel bersertifikasi SFM dan kelangkaan di lapangan. Pada waktu itu, UU 5/1967 adalah dana untuk menerapkan standard FSC. Namun, petunjuk yang paling mantap. Absen di dalam UU anehnya, kini standard FSC sudah menjadi way of itu adalah kewajiban-kewajiban penyelenggaraan life kelola hutan lestari Indonesia. Menurut catatan atau pengurusan hutan dan kehutanan, antara lain salah satu lembaga pelaku, kelola standard FSC sudah pengukuhan kawasan hutan, pemetaan kawasan hutan, mencapai 4 juta hektar hanya dalam waktu sepuuh inventarisasi hutan dan rencana kelola hutan. Dengan tahun (masa kini sebagai referensi). demikian bisa jadi bahwa kelola hutan lestasi berdasar Sebagai tonggak sejarah pula, Indonesia merumus­ Prinsip, Kriteria dan Indicator yang dirumuskan di kan standard pengelolaan hutan PRODUKSI dalam Bali Declaration saat itu lebih bersifat fata lestari (PHPL) yang dilengkapi dengam Sertifikat

6 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Patut dicatat bahwa Membaik pula pelayanan kesehatan berkat CSR Indonesia dapat berkonsultasi dengan International tersebut. Standardization Organization (ISO) di Jenewa untuk menjadikan PHPL dan SVLK menjadi standard dunia. MELIHAT KE DEPAN Dengan adanya dua standard ini (global–voluntary) Selain kelola lestari standard FSC di hutan alam, dan (national–compulsory) pengusaha dibebani dua dapat pula dikembangkan Hutan Tanaman Industri usaha dan anggaran. Di satu pihak dibutuhkan oleh (HTI) Tantangan ke depan adalah memanfaat ekosistem pasar global yang mereka usahakan sendiri, hampir hutan tropika untuk memproduksi barang dan jasa. tanpa bantuan pemerintah, di pihak lain harus Andai kayu adalah sasaran produk utama, program HTI dilakukan untuk mematuhi aturan nasional (yang tidak dapat menghutankan kawasan kurang produktif dengan laku di pasar global). Kiatnya adalah survival. memilih spesies-spesies lokal yang memproduksi bunga dan buah, sebagai penghasil pendapatan yang bersifat TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT sementera. Pada HTI Acacia mangium diperoleh Pilihan dunia usaha pada standard kelola FSC madu. Bila dipilih pohon karet sebagai tanaman HTI bermuara pada diakuinya peran masyarakat di dalam karena batang karet memiliki kualitas sebagus ramin. kelola hutan. Dengan standard FSC, unit-unit usaha Sambil menunggu masak tebang, karet dapat disadap. nasional tidak dibenarkan menyepelekan posisi dan Atau kemiri (Aleurites molucanus) yang buahnya peran masyarakat lokal. Berkat standard FSC pula dapat diperoleh dari tahun ke-tiga sampai tahun daur. masyarakat dapat menjadi kontraktor pada banyak Dapat pula ditanam kenanga (Cananga odorata) kegiatan kelola hutan, masyarakat menjadi suppliers yang menghasilkan bunga bahan perfume. Dengan beberapa kebutuhan unit usaha, dan masyarakat kreativitas tiada henti, daya inovasi dan terbuka pada menjadi beneficiaries dari program corporate social tantangan, serta penghargaan pada para pelaku, kelola responsibility dari unit-unit usaha. Dua aspek positif hutan nasional berdasar UU 41/1999 dapat mencapai adalah membaiknya pendidikan, beberapa putra sasaran. daerah meraih gelar sarjana dari universitas setempat.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 7 Artikel REFORMASI KEHUTANAN MENUJU 2045 Oleh: Pungky Widiaryanto Rimbawan dan Pemerhati Kehutanan

Hampir 75 tahun Indonesia aspek keadilan dan kelestarian melandasi pelaksanaan merdeka, permasalahan kehutanan program. Pemberian wewenang kepada Pemerintah tidak kunjung reda, dari rendahnya Desa, misalnya, dapat menjadi sistem pengaman. produktivitas, konflik satwa dengan manusia, hingga penggundulan MEMBANGUN HUTAN, MEMBANGUN DESA hutan. Pemecahannya adalah Ketiga, paradigma pengolaan hutan, yang telah melalui reformasi kehutanan. bergeser ke desa atau masyarakat, seharusnya diterap­ Pertama, Presiden Joko Widodo perlu memimpin kan secara struktural. Apalagi, setiap 1 dari 3 desa di konsolidasi penggunaan kawasan hutan. Upaya ini Indonesia beririsan dengan kawasan hutan (BPS, ditujukan untuk mengatasi tumpang tindih penggunaan 2014). Pemberian wewenang Pemerintah Desa dalam ruang. Kepentingan masyarakat dan kebijakan strategis mengelola kawasan hutan dapat menjadi alternatif nasional harus diutamakan dan diakomodasi, misalnya solusi desentralisasi kepemilikan dan pengelolaan memberikan kepastian hak atas tanah pada masyarakat kawasan hutan. dan memperluas kawasan lindung nasional. Keunikan Negara-negara di Eropa, Amerika, dan China dan keindahan kawasan itu dapat menjadi tujuan berhasil merehabilitasi hutan setelah mendesentralisasi pariwisata, yang merupakan sektor unggulan penggerak lahannya kepada tingkat desa dan masyarakat. Di ekonomi Indonesia 2045. beberapa provinsi di Indonesia pun menunjukkan hal Tata ruang kawasan hutan harus dikembalikan ke yang sama. Hutan di tanah milik atau non-kawasan tujuan negara dan pemanfaatannya berdasarkan kajian hutan lebih luas daripada hutan di dalam kawasan lingkungan hidup strategis (KLHS) dan mengutamakan hutan. Ini didorong oleh rasa handarbeni (ikut kepentingan masyarakat. Dengan begitu, pembangunan memiliki) sebagai modal sosial mengolah lahan mereka berkelanjutan benar-benar terwujud. sendiri secara produktif. Kedua, perubahan dan penyederhanaan Keempat, di era Internet of Things seperti saat ini, peraturan perundangan menjadi dasar untuk serta mengingat luas dan beragamnya kawasan hutan, mengimplementasikan terobosan kebijakan, seperti penggunaan informasi teknologi mutakhir merupakan peraturan penanganan konflik penggunaan kawasan keniscayaan. Perlu digagas Forestry 4.0 di Indonesia, hutan. Ini bertujuan mengatasi tumpang tindih dan sebuah sistem informasi teknologi pengelolaan hutan. keterlanjuran pemanfaatan kawasan hutan untuk Tujuannya, mempermudah penataan, pengelolaan, kegiatan non-kehutanan yang mencapai 30 juta hektar. dan pengawasan hutan. Hal ini juga dapat mendorong Untuk menangani keterlanjuran berupa kebun, transparansi dan akuntabilitas urusan pemangku tambang, pemukiman, bandara, pelabuhan, bahkan kawasan. perkantoran pemerintahan diperlukan peraturan Dalam mengendalikan pemanfaatan kawasan yang setara peraturan pemerintah pengganti undang- hutan, instrumen Forestry 4.0 dapat digunakan untuk undang. Inovasi yang disebut sebagai “pengampunan memotret hutan secara cepat dan akurat. Aplikasi ini penggunaan kawasan hutan” (forest amnesty) ini dapat dapat menunjukkan kegiatan alih fungsi hutan sebagai memberi banyak manfaat bagi Indonesia. Tentunya, alat peringatan dini. Laju deforestasi pun dapat dengan

8 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel cepat dicegah dan ditangani. Selain langkah-langkah di atas, sosok pemimpin Kelima, transformasi pengelolaan sumber daya yang memiliki visi kuat, komitmen, kemauan, dan manusia, yakni rimbawan. Ada beberapa upaya yang keberanian adalah faktor penting dalam melakukan dapat diimplementasikan, seperti sistem renumerasi, reformasi kehutanan. Kini saatnya rekonsiliasi dan mekanisme insentif dan penalti yang berkaitan dengan konsolidasi mengatasi kompleksitas kehutanan untuk kinerja, serta perencanaan dan pola karir. Jadi, tidak membangun negeri. Republik ini membutuhkan ada kisah lagi seorang rimbawan selamanya bekerja di langkah pasti. Rakyat Indonesia sedang menanti. tengah rimba tanpa imbalan dan kepastian karir. Singkatnya, untuk menyongsong tahun 2045 yang Ibarat seorang dokter, rimbawan seyogianya tidak lama lagi, pembangunan kehutanan tidak boleh menguasai kondisi hutannya. Mereka sehari-hari bussiness as usual. Jika tidak, potret kehutanan dan harus berdampingan dengan masyarakat desa Republik pada 100 tahun Indonesia merdeka akan dalam mengelola hutan, terutama saat melakukan “begini-begini saja”, seperti pernah diungkapkan identifikasi dan verifikasi batas dan tata guna hutan. Presiden Jokowi. Pendampingan juga dilakukan untuk mengembangkan usaha masyarakat. Roda ekonomi di pedesaan pun Artikel ini pernah dimuat dalam korantempo.com secara otomatis akan tumbuh.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 9 Artikel KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERKELANJUTAN POTRET PERUBAHAN LINGKUNGAN, EKOLOGI POLITIK HUTAN DAN EKOLOGI MANUSIA

Oleh: Agung Nugraha Rimbawan Antropolog

SEJARAH baru kembali meng­ hal itu terjadi pada kasus kebakaran hutan dan lahan. hentak. Adalah Mahkamah Agung Tampaknya, lagi lagi kehutanan dan lingkungan yang menetapkan putusan kasasi kembali menjadi issue yang menghebohkan. Bahkan, atas perkara nomor 3555 K/ terkesan mempermalukan, sekaligus meruntuhkan PDT/2018 pada 16 Juli 2019. wibawa dan martabat Negara (Baca: Pemerintah dan Putusan tersebut dikeluarkan oleh jajarannya). Bagaimana bisa? Nurul Elmiyah selaku ketua majelis Tanpa membaca salinan putusan kasasi MA, hakim dengan anggota Pri Pambudi Teguh dan I Gusti tentulah tdak bisa dikaji secara obyektif hal-hal yang Agung Sumanatha. Kasasi ini menguatkan putusan menjadi rasionalitas dan dasar penetapan keputusan banding yang ditetapkan Pengadilan Tinggi majelis hakim. Yang pasti, bagaimanapun keputusan Palangkaraya, yang memvonis Jokowi dan jajarannya ini tidak bisa dipandang enteng, karena jelas akan atas perbuatan melawan hukum dalam kasus kebakaran berdampak secara sosial, ekonomi, politik dan hukum. hutan dan lahan (Karhutla). Saat ini maupun masa yang akan datang. Perkara ini bermula dari kelompok masyarakat Tulisan ini tak hendak membahas substansi yang menggugat negara atas kasus kebakaran hutan putusan MA, apalagi membangun dialektika tentang dan lahan. Para penggugat tersebut diantaranya, Arie mengapa Pemerintah sampai harus berkali kali kalah. Rompas, Kartika Sari, Fatkhurrohman, Afandi, Herlina, Sebaliknya, tulisan ini justru ingin membedah secara Nordin, dan Mariaty. kontruktif realitas persoalan kebakaran hutan dan Sedangkan para tergugat adalah pihak yang bukan lahan dalam perspektif yang lebih spesifik. Kacamata main main. Mereka adalah para penguasa Negara dan ANTROPOLOGI KEHUTANAN. petinggi sektoral. Ya, para tergugat adalah para pihak Mengapa pembakaran hutan –bukan kebakaran yang mewakili Negara, antara lain Presiden Joko hutan– yang sejak dulu menjadi bagian integral Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kebudayaan masyarakat adat dan masyarakat lokal, Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, kini bergeser menjadi sesuatu yang tidak mampu Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan dikendalikan. Bahkan distigma menjadi sumber Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Kesehatan bencana lingkungan. Nila F Moeloek, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Benarkah masyarakat adat merupakan pelaku Sabran, dan DPRD Kalimantan Tengah secara kolektif. utama, atau ada pihak lain yang melakukannya. Putusan banding atas perkara perdata tersebut Terakhir, mengapa persoalan kebakaran hutan ini ditetapkan pada 19 September 2017. Sementara menjadi sebuah masalah kronis yang tak kunjung sebelumnya, putusan tingkat pertama ditetap- mampu di atasi walaupun telah gonta ganti Presiden kan pada 22 Maret 2017 di Pengadilan Negeri dan kabinetnya (Menteri Kehutanan) selama bertahun Palangkaraya yang menjatuhkan vonis yang me- tahun. nyatakan para tergugat telah melakukan perbuatan Pertanyaan bahkan gugatan yang mengemuka, melawan hukum. apakah kebakaran hutan justru memang dikonstruksi­ Tentu banyak yang bertanya-tanya. Bagaimana kan sebagai sebuah strategi sekaligus tradisi yang mungkin bisa Presiden RI –yang notabene penguasa dipertahankan demi keuntungan segelintir kelompok Negara– kalah menghadapi gugatan masyarakat. Yang kecil masyarakat. Meskipun dalam prakteknya justru lebih menimbulkan rasa penasaran adalah mengapa merugikan sebagian besar kelompok masyarakat

10 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel lainnya. Mari dibedah satu persatu. setimpal. Mulai dari sanksi ekonomi hingga sanksi PERTAMA. Secara HISTORIS KULTURAL, sosial yang sangat berat konsekuensinya. bencana kebakaran hutan dalam skala yang sangat KEEMPAT. Hutan alam tropis yang merupakan luas dan massif belum pernah terjadi pada komunitas kumpulan tegakan pohon berkayu dalam skala luas tradisional peladang berpindah. Dimanapun dan etnis memiliki karakter lingkungan yang bersifat sangat atau sub etnis apapun baik di Sumatera, Kalimantan khas, dengan iklim mikro dan kelembaban udaranya atau wilayah-wilayah masyarakat adat lainnya. Padahal, yang berbeda dengan iklim di luar kawasan hutan. komunitas peladang melakukan aktivitasnya didahului Hutan dengan karakter ekologinya jelas menjadi salah dengan kegiatan tebas, tebang dan BAKAR. Baru diikuti satu faktor penghambat terjadinya kebakaran hutan dengan penanaman. dan lahan dalam eksalasi massif dan luas. Namun, berdasarkan berbagai catatan dan literatur, Itu dulu. Enam atau lima dekade yang lalu. Saat dalam sejarah peradabannya sejak dimulainya teknik masyarakat dan sumberdaya hutan masih menjadi pertanian ladang berpindah sekitar 10,000 tahun yang sebuah ekosistem yang saling melengkapi bahkan saling lalu hingga dekade 1970-an, tidak pernah dijumpai melindungi. Bagaimana kini. Atau setidak-tidaknya bencana kebakaran hutan. Artinya, masyarakat adat ketika mulai terjadi bencana kebakaran hutan dan memang sungguh memiliki KEARIFAN LOKAL dalam lahan yang sangat massif pada dekade tahun 1990-an. melakukan kegiatan pertanian subsistensi ladang Memang, kebakaran hutan dan lahan tidak bisa berpindahnya. dipisahkan dari transisi perubahan sosial masyarakat KEDUA. Secara SOSIOLOGIS kegiatan pertanian adat, dan masuknya secara massif masyarakat ladang berpindah yang dipraktekkan oleh masyarakat pendatang ke dalam kawasan hutan membawa sistem masyarakat tradisional suku-suku pedalaman hutan dan tata nilainya atau mencoba meniru apa yang di Sumatera, Kalimantan dan wilayah-wilayah lainnya dilakukan masyarakat adat atau masyarakat asli memiliki sistem dan tata nilai yang sangat jelas. setempat. Meskipun sama sekali dengan sudut pandang Praktek pembukaan ladang harus memperoleh ijin dan ideologi yang sama sekali berbeda. dari tetua adat, dimana lokasinya harus sesuai peta tata Masuknya korporasi-korporasi besar dalam guna hutan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, wajib kegiatan pengusahaan hutan di era 1970-an dengan melakukan ritual secara ketat karena terkait dengan sistem tebang pilih skema HPH, masuknya pengusahaan sistem sosial, ekonomi, budaya dan bahkan religiusitas hutan di tahun 1990 dengan sistem tebang habis komunitas yang bersangkutan. Melanggar ritual sama skema HTI telah mengakibatkan perubahan ekologi artinya dengan melanggar kepercayaan yang akan lingkungan dan ekologi manusia. memberikan konsekuensi sosial dan spiritualitas yang Kondisi tersebut diperburuk dengan derasnya tidak ringan. investasi dan pengembangan sektor perkebunan (Baca: KETIGA. Secara YURIDIS, hukum adat telah kelapa sawit) yang tidak diikuti dengan tata kelola memagari dengan sangat jelas dan pasti atas setiap hutan dan lahan secara baik (Good Forest Governance). potensi pelanggaran dan akan menyelesaikan secara Adalah desentralisasi dan otonomi daerah yang telah adil dan tuntas setiap pelanggaran yang terjadi. Artinya, memberikan kewenangan Pemerintah Daerah untuk dari sisi historis dan sosiologis, praktek pembakaran menerbitkan ijin-ijin perkebunan dan pertambangan. hutan sudah diatur secara sangat rigid dan luar biasa Sengaja atau tidak, sebagian ijin tersebut ternyata ketat sehingga diyakini akan mampu mencegah berada di dalam kawasan hutan. Bukan salah per­ terjadinya bahaya kebakaran hutan. kebunan untuk melakukan investasi, Namun seandainyapun terjadi kasus-kasus Pemerintah pun (Baca: Kementerian Kehutanan kebakaran hutan, maka sistem hukum adat dan dan Lingkungan Hidup) telah menyiapkan kawasan kelembagaannya telah siap menyelesaikan masalah hutan dengan fungsi HUTAN PRODUKSI KONVERSI. itu. Setiap kerugian akibat kebakaran hutan yang Kawasan hutan yang sejak awal memang ditetapkan ditimbulkan akan dibayar dengan ganti rugi. Dan setiap untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan lahan bagi kelalaian apalagi kesengajaan yang berakibat terjadinya berbagai kepentingan pembangunan. Jadi, jangan kebakaran hutan akan memperoleh hukuman yang dianggap apalagi distigma bahwa kehutanan tidak

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 11 Artikel terbuka untuk investasi. kiamat atas vonis tersebut. Memang di zaman dulu, Akibatnya, kawasan hutan yang secara hukum ada adagium Pemerintah tidak mungkin salah alias dilarang dibuka untuk kepentingan non kehutanan, Government can do no wrong. Namun di era reformasi ramai ramai ditebang habis untuk areal perkebunan. hari ini, apapun bisa terjadi bahkan yang dulu dipikir Dan upaya persiapan lahan perkebunan yang paling mustahil terjadi sekalipun. mudah dan murah, adalah dengan cara tebang, tebas Sesungguhnya vonis MA itu justru akan menjadi dan bakar. Persis dengan sistem masyarakat peladang sebuah KARPET MERAH dan peluang paling berpindah dulu. Walau sesungguhnya sama sekali tak LEGITIMATE untuk Presiden Joko Widodo di sama. periode kedua pemerintahannya ini. Bahwa, atas Maka, pembakaran hutan yang dulu dilakukan putusan pengadilan tersebut di atas, Joko widodo dalam skala kecil pertanian ladang, di tengah kawasan memiliki tanggung jawab yang mewajibkannya untuk hutan yang masih lebat dengan iklim mikronya yang mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan kuat, kini berbalik seratus delapan puluh derajad. untuk melindungi masyarakat dari bahaya ancaman Tatkala hutan telah rusak, eksosistem gambut kebakaran hutan dna lahan. porak poranda, maka setitik bara yang terbang di udara Targetnya jelas. Guna melibas tuntas semua ANASIR musim kemarau akan menghasilkan amukan api yang BUSUK yang selama ini telah menjadi penyebab – luar biasa dahsyat. langsung maupun tak langsung– terjadinya bencana Hari ini tatkala pembakaran hutan dan lahan kebakaran hutan dan lahan secara berkelanjutan. dilakukan dalam skala massif dalam kerangka penyiapan Mulai dari mengejar aparat-aparat penerbit ijin lahan perkebunan oleh masyarakat –pendatang-yang usaha yang gelap mata melanggar aturan lingkungan. tak memiliki kearifan budaya pembakaran hutan dan Melibas korporasi-korporasi besar serakah yang hanya lahan, maka dampaknya kebakaran hutan dan lahan memikirkan keuntungan ekonomi dan abai terhadap yang timbul demikian dahsyat. Bahkan, tak ada satupun kelestarian lingkungan. Hingga memenjarakan para yang bisa memadamkannya. Kecuali mekanisme ilahiah preman dan bandit-bandit lahan yang selalu mengaku sang Khalik, berupa derasnya hujan yang tercurah dari dan terus mengatasnamakan masyarakat lokal dan langit. kaum petani gurem. Padahal mereka datang ribuan Maka, bukan merupakan sesuatu yang aneh bila kilometer dari lokasi lahan yang dikuasainya. Intinya kemudian kebakaran hutan dan lahan masuk pada satu: penegakan hokum secara tegas, konsisten dan skala bencana. Ribuan bahkan puluhan ribu hektar. tanpa diskriminasi. Bahkan pernah pula mencapai jutaan hektar. Demikian Sebaliknya, Presiden Joko Widodo harus mem­ pulah dampaknya. Sungguh luar biasa. Bukan hanya di percepat realisasi kebijakan REFORMA AGRARIA dan seputar kampung, provinsi atau pulau. Bahkan sudah pemberian akses penguasaan lahan kepada masyarakat menyeberang ke negeri jiran. adat dan masyarakat lokal yang selama ini memang Sebagai sebuah catatan penutup, menarik bergantung dan hidup dari sumber daya hutan. Antara menyimak penjelasan Menteri Siti Nurbaya, bahwa lain melalui program TORA dan PERHUTANAN Presiden Joko Widodo sesungguhnya justru telah SOSIAL. Harapannya, dengan keterbukaan akses dan benyak berbuat untuk mencegah dan mengatasi kepastian hak penguasaan, masyarakat akan mati- bencana kebakaran hutan dan lahan selama periode matian menjaga hutan dan lahannya dari ancaman kepemimpinannya. Namun, dengan vonis hukum di bahaya kebakaran hutan dan lahan. atas justru sang presiden seakan akan kena “awu anget”. Beranikah Presiden Joko Widodo melakukan itu Digugat kelompok sipil masyarakat dan ternyata kalah. semua? Dalam kacamata sosial, orang kalah berperkara bisa Melihat karakter dan komitmennya selama ini, kalap. Apalagi bila menyentuh hal–hal sensitif yang tampaknya tidak ada sesuatupun yang ditakutinya. menyangkut harga diri dan martabat. Ia bisa melakukan Demi dan atas nama kepentingan rakyat, ia akan perhitungan balik dan melakukan balas dendam kepada melakukannya. Apalagi kini tidak ada beban. pihak-pihak yang mempermalukannya. Karenanya, realisasi semua hal di atas tampaknya Namun, dalam kacamata konstruktivisme Presiden hanya soal menunggu waktu. Joko Widodo tidak perlu risau apalagi merasakan Quo vadis kebakaran hutan dan lahan?

12 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel LINGKUNGAN HIDUP VS KEHUTANAN Oleh: Transtoto Handadhari Mantan Direktur Utama Perum Pehutani 2005-2008; Ketua Umum Perkumpulan Green Network Indonesia-BERBANGSA https://kompas.id/baca/opini/2019/06/25/lingkungan-hidup-vs-kehutanan/ https://www.forestdigest.com/detail/284/12-modal-mengelola-hutan-secara-lestari

TAHUN 2014, pada awal berangsur-angsur sebagian mulai menyatu dan pemerintahan Presiden Joko ”menerima”. Yang tak termanifestasikan adalah rasa Widodo, komunikasi ringan di kecewa bahwa kementerian strategik-profesional itu antara teman-teman berfokus pada jatuh ke tangan partai politik, hampir dua dekade terus- penggabungan Kementerian menerus, sampai saat ini. Lingkungan Hidup dengan Kementerian Kehutanan. MENGAPA JADI DIKOTOMI? Teman saya, Dr Todung Mulya Lubis dan Prof. Meski tak memperoleh cukup perhatian pada Hikmanto Juwana, tiba-tiba bertanya kepada saya: debat capres 2019-2024, prinsipnya penggabungan ”Layakkah penggabungan kedua kementerian itu?” kedua kementerian seharusnya tak jadi masalah. Saya tukas: ”Sangat layak”. Pendapat saya tampaknya Sebab, memang kehutanan selayaknya mengurus tak membuat mereka berkenan. Saya urai sedikit lingkungan. Pandangan bahwa kehutanan hanya kesesuaian latar belakang hubungan substansial mengurus, apalagi menguras kayu, sangat tak benar, materi yang ditangani kedua lembaga. Perihal bahwa meski pada praktiknya itu yang terjadi. Namun, itu pun sumber daya hutan (SDH) adalah inti lingkungan terjadi karena aspek ekonomi pemanfaatan nilai-nilai hidup. Tentunya hal itu membuat orang awam menjadi lingkungan adalah salah satu pilar fungsi hutan, antara bingung dalam menangkap hakikat permasalahan lain untuk mendukung aktivitas konservasi, sosial, dan tersebut. pembangunan. Institusi kehutanan dibentuk untuk mengelola Dengan sebutan Kementerian Kehutanan saja ekosistem lingkungan (hidup). Hutan adalah semestinya lembaga ini sudah termasuk mengurus sekumpulan (jenis) pohon dengan berbagai asosiasinya masalah lingkungan. Persoalannya, masalah lingkungan yang hidup, ataupun benda mati dan berbagai fungsi yang diawali pengurusannya bersama masalah kehidupannya. SDH adalah sebuah sistem ekologi yang kependudukan (1980-an) telah melebar, menyangkut merupakan supporting system bagi kehidupan, ”inti derivasi keterancaman lingkungan hidup. Sementara lingkungan hidup”. Itu bahkan semestinya termasuk kehutanan tetap berfungsi sejati mengelola ekosistem, asosiasi sistem ekologi di bawah laut seluas 220 juta mengendalikan bencana dan tata air, konservasi alam hektar yang pada 1988 saya sebut Wana Bahari. Maka hayati, melindungi diversitas fauna-flora langka dan melihat hubungan kasualistik itu, pernyataan agar tak plasma nutfah, mengurusi masyarakat di sekitar hutan. ada dikotomi antara Kehutanan dan Lingkungan Hidup Fokus kerja masing-masing terasa terpisah. (Kompas, 29/10/2014) seharusnya memang tidak Perkembangan dinamika kehidupan memang perlu. layak menyebabkan pelebaran fokus kegiatan. Penggabungan kedua kementerian menjadi Pengurusan lingkungan pun melampaui batas-batas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan definisi ekosistem. Di luar masalah pemanasan global (KLHK) pada 2014 menimbulkan reaksi yang sangat yang masih terkait aktivitas hutan, masalah limbah mendalam. Bahkan, sampai soal nama kementerian industri, sampah, pencemaran udara sampai persoalan itu, siapa yang seharusnya di depan, ”K” atau ”LH”. kebisingan merupakan pemahaman lingkup lingkungan Rimbawan merasa resah, meski dalam praktiknya hidup yang mengakibatkan layak adanya dikotomi

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 13 Artikel antara mengurus hutan dan mengurus lingkungan masuk ke kementerian lain seperti masalah limbah hidup. beracun dan polusi udara. Namun, juga tak ditutup kemungkinan ditetapkannya KLHK yang bertanggung MEMISAHKAN PENGELOLAAN HULU DAN HILIR jawab soal perlindungan dan konservasi alam untuk KEHUTANAN memimpin misi awal pengaturan ruang daratan Tahun 2019 ini pikiran menyangkut KLHK yang sebelum dilaksanakan badan lain. menggabungkan dua fungsi besar pengelolaan hutan Namun. masalah penggabungan ”LH” dan ”K” ini kembali mencuat. Menangani kehutanan yang mahaluas tampak kian sulit diteruskan berkait dengan kesulitan dan open access, penuh kompleksitas masalah tenurial, menerpadukan fungsi tugas dan sistem karier yang perambahan lahan, penjarahan hasil hutan, kebakaran berkembang di setiap kementerian sejak lama. Dalam dan asap, bencana banjir dan erosi, penataan konservasi posisi ragu, tujuan pencapaian sasaran KLHK-pun alam dan biodiversitas, sampai masalah-masalah jadi tak fokus. Dipisahkannya kembali pengelolaan kependudukan di daerah jauh jangkauan semakin tidak kehutanan dan pengelolaan lingkungan hidup mudah. tampaknya lebih menjadi pilihan. Persoalannya pun bisa Masalah akut khususnya tekanan terhadap hutan sangat sederhana, yakni memisahkan antara fungsi dan baik secara komersial ataupun politik juga sangat berat tugas pengelolaan di hulu dengan di hilir. Kehutanan bagi para pengelola hutan. Apalagi jika masih dibebani akan melakukan kegiatan pokok perlindungan SDH mengurus lingkungan hidup yang kian berkembang dan ekosistem alam lingkungan, penataan fungsi ruang, persoalannya, seperti masalah plastik, zat beracun dan dan pengendalian sebab-akibatnya. Sementara yang lainnya. Perlu profesionalisme dan kepemimpinan bersifat derivatif dan penanganan pengaruh negatifnya kuat, bahkan bersih kepentingan, jika menghendaki di kegiatan hilir dilakukan oleh lembaga lingkungan sumber daya hutan lestari dan bermanfaat. Di samping hidup. Bahkan, pemanasan global yang jadi dampak itu disadari, penggabungan dua kementerian yang aktivitas manusia sebaiknya bisa diurusi lembaga ”LH”. mencirikan orientasi hulu (kehutanan) dan hilir Pengaturan pengorganisasian dan penataan karier (lingkungan hidup) telah menyebabkan kerumitan personel setiap kementerian juga akan jadi lebih tersendiri. Bahkan, berkembang bagaikan mencampur mudah. Jika pada 2014 terdapat 13 eselon I pada eks ”air dan minyak”. Kementerian LH, dan 12 eselon I di eks Kementerian Jika tetap memaksa mempertahankan peng­ Kehutanan, ini akan diperas dalam satu kementerian. gabungan fungsi hulu-hilir pengelolaan kehutanan, Pada 2019 ini, keputusan politik pemerintahan baru secara integratif harus ditata ulang tugas dan fungsi diharapkan dapat menata kembali tugas pengelolaan KLHK secara sistematik dengan mempertimbangkan kehutanan dan lingkungan hidup berdasarkan tugas-tugas kementerian lain yang searah. Tak ditutup kesesuaian dengan fungsi dan kapabilitasnya yang kemungkinan ada tugas KLHK yang dipangkas tepat.

14 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel 12 Modal Mengelola Hutan Secara Lestari Finlandia sukses mengelola hutan secara lestari: menjadi negara dengan tutupan terbaik di Eropa dan nomor dua pengekspor kayu di dunia.

Oleh: Hariadi Kartodihardjo Guru Besar Kebijakan Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB

YANG diceritakan orang-orang memakai kacamata metodologi penyelesaian sepulang meninjau keberhasilan masalah, kelembagaan pengelolaan hutan Finlandia kehutanan di suatu tempat atau di terfokus pada 12 hal yang menjadi fondasi. Kita sebuah negara, biasanya seputar sebut saja fondasi itu “modal kehutanan”. Saya kekaguman atas capaian fisik dan kutip dari buku Private or Socialistic Forestry? moneternya. Mundur sedikit, Forest Transition in Finland vs Deforestation in paling-paling mereka menceritakan the Tropics oleh Matti Palo dan Erkki Lehto (2012) seputar program dan kegiatan, sumber daya manusia, halaman 239-244: dan sarananya. • memperhatikan dengan ketat sifat ekologis Tidak ada jawaban sahih atas pertanyaan: “Mengapa (ecological factors), hal itu bisa terjadi?”, “Mengapa birokrasi pemerintahan • pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan bisa fokus pada tujuan akhir (outcome) yang dicapai?”, (knowledge institutions), “Apa peran regulasi, pasar, dan kepemimpinan, • penetapan dan perlindungan hak-hak atas hutan sehingga program kerjanya solid selama puluhan (property institutions), tahun?”, “Adakah hal-hal spesifik, misalnya bentuk • memelihara insentif pasar (market institutions), dukungan politik untuk mencapai tujuan itu?”, • melindungi kepentingan komunitas pengelola “Relasi kuasa antara pemerintah-swasta-masyarakat hutan (community institutions), seperti apa sehingga dukungan politik itu bisa solid?”, • pelembagaan regulasi negara yang efisien (state “Bagaimana hambatan mencapai tujuan itu diatasi?” regulatory institutions), Jawaban atas pertanyaan itu penting, karena • penegakan pelaksanaan regulasi (enforcement of akan menjadi “pengetahuan mengenai modal” untuk institutions), mewujudkan keberhasilan yang dibanggakan itu. • pengembangan nilai tambah pada pembangun Mungkin karena jawaban atas pertanyaan itu hutan (forest-based development), berada di luar domain kehutanan, sehingga logika • kesejajaran langkah kehutanan dan masyarakat bahwa “keberhasilan perlu modal” itu tidak harus (coevolution of forestry and society), diketahui. Biasanya yang tidak diketahui dianggap • memperhitungkan dampak lintas sektor (inter- tidak ada. Bahkan yang membahas modal itu dianggap sectoral impacts), mengada-ada. Hutan tidak bisa dihubungkan dengan • memperhitungkan dampak internasional hutan politik, misalnya, sambil mengklaim suatu bukti bahwa (international impacts), dan terkendalinya korupsi rimbawan bisa jadi presiden. Padahal bisa menjadi kehutanan (non-corruptive conditions) presiden tidak berhubungan dengan ke-rimbawan-an. Banyaknya modal kehutanan ini menunjukkan luasnya masalah dan tindakan untuk kelestarian hutan MODAL MENGELOLA HUTAN di suatu negara. Dalam implementasinya kita bisa • Saya ingin mengajak Anda menengok Finlandia, difokuskan modal-modal itu ke dalam enam peran: hak dari cara mereka mengelola hutannya, dari kepemilikan/tenurial (kepemilikan pribadi, komunal, cara mereka mengurus kelembagaannya. Dengan dan negara), korupsi, kemiskinan, produktivitas

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 15 Artikel

(GNP/luas lahan), keterbukaan perdagangan, serta ini korupsi relatif tidak ada. peningkatan produktivitas kehutanan, pertanian dan Pemerintah yang bersih, dengan demikian, menjadi perkebunan. prasyarat utama untuk meniru keberhasilan Finlandia Persoalannya, metodologi pengelolaan hutan di mengelola hutan secara lestari. Bersamaan dengan itu Indonesia tidak berkembang dan sejauh ini hanya adanya kebebasan perdagangan (termasuk ekspor log) fokus pada pendekatan sustainability dalam konsep yang bisa mewujudkan pasar stumpage (tegakan hutan ecological economic. Itu pun bersifat statis tanpa sebagai aset dalam akuntansi) guna meningkatkan nilai memperhatikan co-evolusion, disertai dengan pasar tegakan hutan, menjadi fondasi bagi pembangunan tertutup dan cenderung monopsoni, serta sifat open nasional berbasis hutan. akses yang belum terselesaikan. Finlandia memiliki sekitar 73% luas hutan di MENGELOLA MODAL daratannya. Dari luas itu, 60,9% milik pribadi/ Finlandia tidak sama dengan Indonesia, tentu saja. keluarga, 25,4% hutan negara, 8,2% hutan perusahaan Serupa dengan buah jeruk dan bola tenis juga tidak swasta, dan 5,4% pemilik lain-lain. Hutan yang tumbuh sama. Tetapi jika variabel pembedanya yang dipakai di daerah beriklim sedang itu memerlukan waktu lebih adalah bentuknya, buah jeruk dan bola tenis akan sama, dari 70 tahun untuk bisa ditebang dan dimanfaatkan yaitu sama-sama bundar. kayunya. Meskipun begitu, produksi kayu lestari saat Maka bisa disimpulkan, mengelola hutan Indonesia ini sudah melebihi 100 juta meter kubik per tahun. tanpa mengelola 12 modal kehutanan seperti yang Bandingkan dengan Indonesia yang produk olahan dikerjakan Finlandia, tidak akan memberi keberhasilan kayunya dari hutan tanaman pada 2018 hanya 37,1 juta yang dapat dibanggakan. Keberhasilan kehutanan meter kubik. periode 1970-1980-an pun, tidak bisa digunakan Apabila Finlandia tetap bisa menjadi eksportir sebagai acuan, karena di periode itu tantangan hasil hutan bersih (ekspor minus impor) terbesar mendatangkan investasi kehutanan mudah terjawab kedua di dunia dan sekaligus bisa mempertahankan dengan tersedianya kekayaan kayu bulat dari hutan tutupan hutan yang terbaik di Eropa, artinya kehutanan alam. Finlandia berhasil melalui dua belas pendekatan modal Tantangan sekarang adalah mewujudkan 12 modal kehutanan di atas. itu untuk meningkatkan produktivitas tanah hutan, Barangkali akarnya dari abad 18. Great Land baik untuk tujuan ekonomi maupun lingkungan secara Reform dimulai pada 1757 dan hampir selesai pada 1900 inklusif. Apabila tidak mampu, tanah hutan akan atau selama 143 tahun. Kebijakan selama itu berhasil dimanfaatkan untuk pengembangan komoditi non memperjelas batas-batas tanah dan hutan antara kehutanan yang lebih tinggi produktivitasnya. Isi draf negara dan petani, serta antar petani. Selain itu, hutan RUU Pertanahan saat ini sedang mengarah pada tujuan milik umum sebagian besar terbagi dalam kepemilikan itu. penduduk desa. Selama periode itu, bagi petani yang Dari uraian itu semua, pada akhirnya dapat harus mempertahankan hak kepemilikannya dari klaim dikatakan bahwa cara memikirkan kehutanan menjadi non-pemilik dapat diselesaikan oleh negara, dengan sangat penting, agar tindakan yang kita lakukan tidak sistem peradilan dan kepolisian yang jujur. Di negara berakhir sia-sia.

16 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel HUTAN LINDUNG, NILAI EONOMI DAN MASALAH LINGKUNGAN KASUS DAS CITARUM HULU JAWA BARAT

Oleh: Dodi Supriadi (Himpunan Pensiunan Kehutanan Pusat)

LATAR BELAKANG ketingian diatas 1000 m dpl rata-rata sekitar 34,8% Hutan lindung (HL) yang dan untuk daerah dibawah 1000 m dpl sekitar 58,4% menempati posisi sebagai dari total curah hujan yang diterima, dan sekitar 7,8% komponen sistem dari ekosistem dari air yang diterima permukan DAS hilang karena Daerah Aliran Sungai (DAS) mengisi rongga tanah. Tutupan vegetasi hutan pada memiliki peran ekonomi dan DAS Citarum Hulu memberi kontribusi 31% terhadap peran ekologis, memelihara jumlah air permukaan atau sekitar 891,7 juta m3/tahun, keseimbangan dan kualitas lingkungan, dan selain sisanya sekitar 69% jatuh diluar kawasan hutan. Rata- itu juga berperan sebagai pendukung kehidupan rata per ha vegetasi hutan mengendalikan 22.881,2 m3 yang dapat menunjang kelangsungan perekonomian air pertahun. wilayah. Peran ekonomi Hutan Lindung sangat terkait Besarnya nilai ekonomi peran hidrologi hutan erat dengan fungsi regulasi ekosistemnya dalam (HL dan hutan lainnya), yang dihitung berdasarkan menghasilkan stabilitas pasok air permukaan untuk kesetaraan agregat nilai tambah yang diterima sektor- memenuhi kebutuhan berbagai sektor ekonomi, dalam sektor penggunaan air di wilayah DAS tersebut, bentuk stabilitas aliran sungai dan mata air. Kondisi ini diperoleh nilai ekonomi jasa HL per ha per-tahun terkait erat dengan peran ekologis dalam memelihara setara dengan 46,8 juta rupiah, sedang untuk total nilai kelangsunan proses hidrologi yang menghasilkan ratio ekonomi peran hutan lindung sebagai agregat nilai tingkat infiltrasi yang ideal, lebih besar dari overland tambah yang diterima sektor pengguna air yang berada flow atau runoff, sehingga bisa mengurangi peluang dalam wilayah DAS Citarum Hulu adalah sebesar 1,92 terjadinya bencana banjir, memelihara cadangan triliun rupiah per tahun. Nilai tersebut merupakan air tanah dan aliran mantap sepanjang tahun, serta nilai manfaat intangible atau nilai jasa lingkungan mengendalikan erosi tanah. (Gambar 1, Proses HL yang diterima oleh sektor-sektor pengguna air di Hidrologi DAS). dalam perekonomian wilayah administrasi kabupaten Dari hasil penelitian mengenai peran hidrologi dan kodya Bandung, yang secara geografis wilayahnya hutan lindung terhadap perekonomian wilayah di merupakan satu kesatuan yang overlaping dengan dalam DAS Citarum Hulu, diketahui bahwa luas ekosistem DAS Citarum Hulu. Maka adanya masalah kawasan hutan termasuk hutan lindung dan hutan yang berimplikasi terhadap terganggunya fungsi DAS, lainnya, menempati posisi luas sekitar 23,5% dari luas akan menyebabkan hilangnya penerimaan sektor- sub-DAS Citarum Hulu atau sekitar 11,8% dari luas sektor pengguna air tersebut atau berkurangnya nilai DAS Citarum. DAS Citarum Hulu merupakan daerah manfaat intangible hutan lindung (Supriadi D. 1995). tangkapan yang menghasilkan 3.376,68 juta m3 air per-tahun, dari jumlah tersebut sekitar 14,4% berperan KHARAKTERISTIK DAN PERMASALAHN mengisi kembali air tanah dan 85,6% menjadi pasokan DAS secara umum memiliki tiga zona yang air permukaan dalam bentuk mata air dan aliran diklasifikasikan berdasarkan altitude, dan mempunyai sungai. Kehilangan air karena evapotranspirasi pada peran hidrologis yang khas, berdasarkan perannya

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 17 Artikel zona-zona tersebut adalah sebagai berikut: zona-1, HL tersebut menempati posisi minimal 30% dari dikenal sebagai production zone (> 500 m dpl) atau zona luas DAS Citarum Hulu (228.670 ha), namun dengan catchment berfungsi menerima dan menyimpan curah adanaya perubahan status hutan lindung menjadi hujan untuk memproduksi dan memelihara stabilitas hutan produksi terbatas menyebabkan berkurangnya air permukaan; zona-2, tranportation zone ( 100–500 fungsi lindung, luas efektif sisa tinggal 16,7%, sehingga m dpl) atau zona transportasi yang mentransporkan efektifitas peran HL dalam proses hidrologi DAS jauh air dan memindahankan muatan sedimentasi dari hulu menurun. Kondisi ini diperburuk lagi dengan adanya kehilir; dan zona-3, depositional zone (< 100 m dpl) hutan yang rusak akibat perambahan yang total luasnya atau zona deposisi menjadi tempat deposisi air beserta sekitar 1.813,2 ha (data 1995). Masalah lainnya adalah muatannya. Dari ketiga zona tersebut, zona catchment pencemaran sungai Citarum akibat limbah dan sampah merupakan zona penting karena mempunyai pengaruh dari buangan industri dan rumah tangga. Masalah- yang besar terhadap zona-zona dibawahnya terkait masalah tersebut berdampak terhadap kualitas air aspek hidrologi, erosi, dan sedimentasi. DAS Citarum sungai, menurunnya produktifitas lahan pertanian Hulu adalah sebuah catchment yang berada pada akibat pencemaran seperti pada sawah, matinya ikan ketingian diatas 600 m dpl, yang secara kebetulan akibat tercemarnya air sungai, dan dampak terhadap daerahnya berimpitan dengan wilayah administrasi korosivitas alat yang digunakan melalui kontak kabupaten dan kodya Bandung. DAS hulu ini memiliki langsung dengan air sungai Citarum. karkter banjir khusus karena sistem hidrologi dan Dengan kondisi seperti tersebut diatas morphology catchment nya yang khas, curah hujan permasalahan sungai Citarum dapat diidentifikasi yang tinggi dan tataguna lahan yang dinamis. berdasarkan keterkaitannya dengan kondisi daerah Pesatnya pembangunan di daerah catchement hulu. Secra garis besar permasalahan tersebut dapat ini menyebabkan meningkatnya frekwensi banjir, dikelompokan kedalam: fenomena ini erat kaitannya dengan perubahan a. Keterkaitan dengan kondisi dan proporsi luas tataguna lahan dan alih fungsi lahan menjadi areal hutan lindung di daerah hulu, yang berfungsi perumahan, perkotaan, bangunan industri, sarana sebagai regulator dalam proses hidrologi DAS, jalan, perkantoran, dan penggunaan lainnya termasuk khususnya pada zona catchment, yang berada pertambangan golongan C, pembalakan secara liar dan dibawah standard luas minimal 30% dari luas zona perluasan lahan pertanian. Perubahan tataguna lahan catchment. ini menyebabkan meningkatnya koefisien runoff DAS b. Keterkaitan dengan pengembangan wilayah hingga mendekati nilai 1. Perubahan tataguna lahan administrasi pemerintahan yang berdampak diluar kawasan hutan ini memberi kontribusi signifikan terhadap tingginya intensitas perubahan tataguna terhadap banjirnya sungai Citarum yang terjadi setiap lahan sehingga koefisien runoff meningkat, tahun. Menurut Otto Sumarwoto,1997, koefisien runoff dengan konsekuensi banjir dan bisa menyebabkan di kwasan hutan yang baik besarnya 0,01, namun untuk menurunnya cadangan air tanah. kawasan hutan yang berada di dalam DAS Citarum Hulu c. Keterkaitan dengan aspek kesadaran sosial diperkirakan koefisien runoff nya sudah meningkat terhadap lingkungan, yang memanfaatakan sungai diatas 0,05. sebagai tempat pembuangan sampah atau kotoran, Sumber permasalahan kedua adalah tutupan sehingga mangakibatkan tingginya intensitas vegetasi hutan pada zona catchment di daerah hulu pencemaran pada aliran sungai Citarum. seluas 76.273,19 ha, terdiri dari kawasan berstatus hutan Permasalahan dibagian hulu berimplikasi pengaruh lindung 38.366,75 ha dan hutan produksi 37.907,44 ha. negatif terhadap stabilitas aliran sungai Citarum, yang Sekitar 80% dari luas hutan produksi tersebut berasal dampaknya akan terjadi mulai dari daerah hulu sampai dari hutan lindung terbatas, yang dirubah statusnya hilir. Oleh karena itu penanganan daerah hulu menjadi berdasarkan TGHK menjadi hutan produksi terbatas, prioritas. sehingga fungsi lindungnya berkurang. Idealnya luas

18 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

PEMIKIRAN UPAYA PENANGANAN use suitability) dalam proses pengembangan 1. Meningkatkan fungsi ekologis hutan yang berperan wilayah, dan penggunaan lahan dengan mener- dalam memelihara stabilitas proses hidrologis, apkan kontrol yang ketat. khusunya pada daerah hulu atau catchment, melalui 8. Memberlakukan aturan berkaitan dengan tataru- kebijakan perluasan hutan lindung minimal 30% ang secara tegas dan konsisten dalam pemban- dari luas Catchment atau lebih bagus lagi bila bisa gunan wilayah untuk memelihara keseimban- 30% dari luas DAS Citarum. gan lingkungan dan fungsi daerah aliran sungai 2. Mengembangkan pola penanganan secara vegetatif, (DAS). agar secara ekologis DAS berfungsi positif dalam Gambar 1. Ilustrasi Teoritis Siklus Hidrolgi Daerah proses hidrologis, termasuk pada lahan diluar Tangkapan (Catchment Area) kawasan. Beberapa pola yang sudah standard untuk dikembangkan di luar kawasan hutan adalah: Pola Evapo- Curah hutan Rakyat dan Agroforestry. transpirasi jadi hujan 3. Menurunkan koefisien runoff baik pada kawasan awan hujan hutan maupun diluar kawasan dengan menerapkan Intersepsi oleh Supply air teknik konservasi tanah, dan terasering dalam Evaporasi tumbuhan kepermukaan pemanfaatan lahan terutama pada lahan-lahan

miring atau lereng. Infiltrasi overland langsung flows 4. Mengoperasionalkan kebijakan Pemerintah untuk (run-off) daerah perkotaan dan daerah resapan terutama yang posisinya berada didalam zona catchment Infiltrasi SIMPANAN Trans- tertunda Permukaan dan zona transportasi yang berada diluar kawasan pirasi hutan, dengan memberlakukan peraturan daerah Q1 (Perda) yang mewajibkan bagi setiap pengembang Simpanan bawah tanah dan bangunan rumah untuk melengkapinya dengan Aliran bawah struktur resapan (sumur resapan atau biopori) yang PERKOLASI permukaan kapasitasnya sesuai dengan intensitas curah hujan (Interflow) Q2 yang diterima oleh luas setiap bangunan atau spot CADANGAN AIR Aliran air Aliran pembangunan. BAWAH bawah tanah Sungai 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PERMUKAAN (base flow) [Q] lingkungan dan pentingnya konservasi tanah dan air, melalui program pemberdayaan, penyuluhan Keterangan: Q1 = debit aliran permukaan, sangat dipengaruhi oleh dan pendampingan. kapasitas infiltrasi, bila runoff > dari infiltrasi maka Q1 > 6. Mengembangkan pola kerjasama multi pihak, Q2 berakibat terjadi banjir; bila kapasitas infiltrasi > runoff terutama dalam pembiayaan, untuk perluasan cadangan air tanah lebih stabil dan berdampak positif memelihara aliran mantap. fungsi lindung, pengendalian runoff dengan Q2 = debit aliran bawah permukaan dan baseflow, sebagian membangun struktur resapan dan pemberdayaan terbuang ke udara melalui penguapan evporasi dan masyarakat dalam pengembangan sistem multi proses transpirasi tumbuhan. Kapasitas infiltrasi berperan dalam memelihara stabilitas croping atau agroforestry. aliran bawah permukaan dan cadangan air tanah; 7. Implementasi tata ruang yang berbasis kapabili- kondisinya sangat dipengaruhi oleh: jenis tanah, tataguna tas dan kesesuaian lahan (land capability and lahan, kemiringan dan kondisi vegetasi/land cover.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 19 Artikel

Gambar 2. Neraca Hidrologi DAS Citarum Hulu mudah untuk dihitung dan difahami. Nilai manfaat ekonominya diterima oleh sektor-sektor ekonomi Total curah hujan : sebagai added value, juga tidak disadari oleh sektor 3 6.744,27 juta m /thn penerima yang bersangkutan, bahwa itu mengandung nilai jasa lingkungan hutan lindung. Apalagi manfaat Diterima daerah < 1000 m dpl Diterima daerah >1000 m dpl Luas 123.338,45 ha Luas 106.331,65 ha ini diterima jauh diluar lingkungan kawasan hutan Intensitas 9.976,0 m3/ha/thn Intensitas 22.881,2 m3/ha/thn lindung, sehingga pengelola kawasan tidak pernah tahu dan tidak menerima nilai manfaatnya. Volume air Volume air Hal diatas inilah yang menyebabkan pihak instansi diterima/thn diterima/thn 3.000,2 Jt m3 3.743,7 Jt m3 atau lembaga yang ditugasi mengelola hutan lindung merasa terbebani. Dengan diserahkannya tanggung jawab pengelolaan hutan lindung dari Kementrian Kehilangan Kehutanan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten 58,4% Evapo-transpirasi 34,8% menyebabkan Pemerintah Daerah terbebani, karena tidak ada pemasukan yang bisa diperoleh dari Diterima permukaan DAS Diterima permukaan DAS 1.230,42 Jt m3/thn 2.432,99 Jt m3/thn kawasan hutan lindung, sehingga banyak hutan lindung di Indonesia tidak mendapat perhatian dalam pengelolaanya menyebabkan banyak terjadi kerusakan Total air yang diterima DAS pada kawasan tersebut. Kerusakan hutan lindung dapat 3 3.662,14 Jt m /thn diidentifikasi pada umumnya berkaitan dengan: 1. Adanya gangguan dan tekanan terhadap kawasan, Kehilangan berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi 7,8% masyarakat stempat dan yang bersifat politis, yang sulit dikendalikan akibat lemahnya aspek Total air yg dihasilkan pengelolaan 3.376,58 Jt m3/thn 2. Lemahnya posisi tawar (bargaining position) lahan hutan, termasuk hutan lindung, terhadap Pengisian kembali air tanah Pasokan air permukaan 484,65 Jt m3/thn 2.889,93 Jt m3/thn kemungkinan alih fungsi untuk penggunaan lain (14,4 %) (85,6 %) yang secara ekonomi dianggap nilainya lebih tinggi. 3. Berbagai kendala dalam pengelolaan hutan lindung REFLEKSI NILAI EKONOMI HUTAN LINDUNG khususnya dalam hal sumberdaya, organisasi, Sampai dengan saat ini orang belum menyadari kebijaksanaan, struktur dan kelembagaan, yang manfaat hutan yang cukup besar bagi kehidupan mengakibatkan hutan lindung kurang mendapat manusia. Umumnya orang menilai manfaat hutan prioritas, terisolir dari sentuhan pembangunan hanya berdasarkan nilai manfaat tangible dalam dan tidak ada dorongan untuk investasi bagi bentuk kayu, daun, buah dan getah yang dalam proses pengelolaannya. pemanfaatannya dapat didistribusikan ketempat yang (Diskusi Sehari, Direktoat Jenderal PHPA, 1993). jauh dari lingkungan hutan, yang secara finansial Ditinjau dari aspek ekonomi kelembagaan, nilainya mudah dihitung dan diterima langsung dalam pengambilan kebijaksanaan makro berdasarkan bentuk cash oleh pihak pengelola. Padahal nilai manfaat ekonomi pasar dan digunakannya nilai kontribusi tangible itu hanya 10 persen saja dari total nilai manfaat sektor terhadap ekonomi sebagai indikator keberhasilan hutan yang mencakup manfaat tangible dan intangible. pembangunan sektoral (PDB), berdampak negatif Manfaat hutan lindung yang cukup signifian terhadap terhadap kelestarian hutan lindung. Kawsan berstatus lingkungan, perekonomian, keamanan wilayah, estetika hutan lindung umumnya kurang dperhatikan dibanding dan stablitas suplay kebutuhan air, secara financial tidak hutan produksi karena tidak meberi pemasukan,

20 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel sehingga dianggap tidak memberi kontribusi terhadap DAFTAR PUSTAKA pembangunan ekonomi wilayah. Sedang biaya Arwin, 1988. Etude Stochastique Du Regim Des Plues pengelolaan yang harus dikeluarkan untuk hutan Le Basin Saguling-Citarum Indonesie. L’Institut lindung danggap sebagai beban atau Opportunity cost. National Polytechnique De Toulous. Dua puluh enam tahun yang lalu, pada saat Balai Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi Tanah, kehutanan berjaya dengan basis nilai kayunya, 1986. Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi menempati posisi kedua setelah minyak bumi, besarnya Tanah Daerah Aliran Sungai Citarum. kontribusi terhadap PDB ternyata hanya sekitar 1,96% Brooks Kenneth N. et al. 1992. Watershed (Direktorat Pemanfaatan Hasil Hutan, 1993), dapat Management A Key to Sustainability Managing dibayangkan berapa besarnya kontribusi terhadap PDB the World’s Forest Looking For Balance Between pada saat ini yang produksi kayu nya sudah menurun Conservation and Development. Edited By drastis. Hal ini pula yang menyebabkan rendahnya Narendra P. Sharma. Kendal/Hunt Publishing input dana yang dialokasikan untuk pengelolaan, Company USA. khususnya pengamanan dan pemeliharaan hutan Bruijnzeel, 1986. Environmental Impact of (De) secara umum. Sehingga hutan lindung yang dianggap Forestation in the Humid Tropics: A Watershed tidak mempunyai nilai kontribusi pembangunan, Perspective. Invited paper presented at the tidak mendapat prioritas dalam pengelolaan dan international MUR/Unesco Conference on Water pengamanannya. Lemahnya aspek pengelolaan, and Man in the Year 2000, November 1986, Cairo, merupakan eksternalitas akibat kegagalan pasar Egypt. yang berdampak negatif terhadap kelestarian hutan, Departemen Pekerjaan Umum, 1992. Penyelidikan khususnya hutan lindung, yang bisa menimbulkan Karakteristik Aliran Sungai dan Angkutan Sedimen dampak negatif terhadap keamanan lingkungan dan Yang Masuk ke Waduk Cirata. Laporan Pusat perekonomian wilayah yang bersangkutan. Penelitian dan Pengembangan Pengairan. Litbang PU, Bandung. PENUTUP Haeruman Js.H. 1993. Peran Kehutanan Dalam Dalam kaitan dengan permasalahan DAS Citarum Pembangunan Kehutanan Indonesia. Buletin Hulu maka perhitungan penetapan nilai manfaat hutan Jurusan Manajemen Hutan, Hal. 1–14, Fakultas lindung sebagai asset yang menjadi modal pembangunan Kehutanan IPB. ekonomi nasional maupun regional, perlu dilakukan Nasution Lutfi, 1991. Tijauan Umum Prinsip-prinsip untuk memperoleh gambaran mengenai nilai manfaat Pemanfaatan Sumberdaya Air Jangka Panjang lingkungannya, sebagai indikator peran ekonomi hutan di Indonesia. Seminar Pengkajian Kebijaksanan lindung yang dapat dijadikan bahan pertimbangan Strategi Pengembangan Sumberdaya Air di dalam pengambilan kebijakan pembangunan sektor Indonesia. Bappenas. Jakarta 4–5 Desember 1991. kehutanan. Sehingga pemanfaatan suberdaya hutan Supriadi D. 1997. Peran Hidrologi Hutan Lindung dapat terlaksana secara optimal dalam menunjang Dalam Perekonomian Wilayah, Kasus Das Citarum terpeliharanya keseimbangan lingkungan dan Hulu Jawa Barat. Desertasi Program Pasca Sarjana keamanannya bebas dari bencana banjir, serta IPB. terpeliharanya kelestarian manfaat fungsi hidrologi, Pacific Consultants International, et al. 1993. yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup dan Upper Citarum Basin Urgent Flood Control Project; menunjang perekonomian wilayah serta kesejahteraan Flood Plain Management Plan. Directorate General masyarakat. of Water Resources Development Ministry of Public Work of Indonesia.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 21 Artikel EMPOWERING THE TEAM Oleh: Nurcahyo Adi

Kalimat Jack Welch (1996), yang mengatakan. “If the rate of change on the outside exceeds the rate of change on the inside, the end is near”, itu seperti berdengung lagi.

KATA-kata itu mengingatkan pesawat kita jauh lebih buruk dari pada perkiraan kita kembali ketika berpendapat dalam yang ada di dalam pesawat dengan kenyamanan dan sebuah acara di Jakarta, mungkin pendingin udara, sehingga memaksa pesawat kita harus sekitar 13-15 tahun yang lalu. Saat parkir. itu, ketika yang lain bicara Kerusakan parah semakin menjadi-jadi. peraturan/birokrasi, kekuasaan, Memang sudah banyak yang mengingatkan bahwa politik kehutanan, teknis dan kehutanan sedang on descend (sedang meluncur turun, kelembagaan, saya bicara tentang manusianya. Bukan mengurangi ketinggiannya), tapi itu ternyata hanya karena expert di bidang itu, tetapi karena untuk bicara semakin memperbanyak kajian dan teori mengapa hal-hal lain yang disebut di atas, saya tentu bukan harus on descend. siapa-siapa dan bukan apa apanya dibandingkan ahli- Teori dan ilmu pengetahuan yang bagus-bagus ahli itu apabila bicara hal yang sama. itu mungkin melampaui kemampuan manusia Seingat saya, dari audience memang tidak ada pelakunya atau yang tetlibat. Premis kita bahwa dengan yang yang merespon pendapat saya, lha wong di forum pendekatan teknis, politik, birokrasi, kekuasaan dan kehutanan kok bicara tentang manusia. Mungkin kelembagaan akan bisa mengatasi persoalan, mungkin panitia yang mengundang saya, juga kecewa karena saya didasari asumsi bahwa semua manusia yang terlibat di malah bicara tidak seperti yang diharapkan. Sehingga dalamnya mempunyai kemampuan dan akses terhadap mungkin semua yang bicara dan hadir pada waktu itu, resources serta moral untuk mengimplementasikan sekarang juga sudah lupa. Tapi saya ingat sekali. Sekali pendekatan-pendekatan itu. lagi, bukan karena ingat materi yang saya sampaikan Layaknya pemain kesebelasan Indonesia yang itu bermutu, tetapi karena dicuekin. dipaksa bermain dengan total footbal, tetapi teknis dan Konon omongan dianggap doa, namun tidak ketika staminanya pas pasan dan ngos-ngosan. itu. Waktu itu sungguh saya tidak sedang berdoa, tetapi Atau diinstruksikan memperbanyak memainkan khawatir bahwa kenyataan akan segera terjadi lebih umpan lambung tinggi dari sayap seperti kesebelasan cepat dari perkiraan banyak orang. Eropa, tetapi harus diadu dengan pemain pertahanan Dunia Kehutanan akan segera mendarat di landasan yang tingginya sak hohah. pacu. Landing bukan untuk take off lagi, tapi lanjut Command & control, instruksi, macam-macam parkir di hanggar dan butuh overhaul. Udara akan sepi pelatihan, mentoring, consulting yang sifatnya driving dari hiruk pikuknya take off dan landingnya industri sudah terlanjur menjadi kultur dan terus dilakukan kehutanan. ketika menghadapi dan untuk mengatasi persoalan. Turbulensi kuat yang terjadi ketika awan gelap Membandingkan dengan negara lain dan menjiplak berganti memasuki cuaca terang benderang reformasi, pleg sistem yang sudah mapan, bisa jadi melupakan tidak cukup kuat untuk nembangunkan kita yang duduk unsur pokok terjadinya transformasi. terlelap dengan sabuk pengaman yang kencang. Pelaku transformasi (individu atau organisasi) tidak Merujuk kata Jack Welch di atas, cuaca di luar hanya butuh ilmu pengetahuan, keahlian dan power,

22 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel tapi juga pembangkitan kesadaran diri sepenuhnya, bukan berarti laundrying, bleaching dan menafikan bahwa pada levelnya dia bisa menjalankan apa yang upaya yang sudah ada. menjadi tanggungjawabnya, berdasarkan resources Apabila kemudian ada yang bertanya, dari tulisan yang ada padanya. ini langkah dan tindakan konkritnya seperti apa? Inovasi untuk perbaikan (improvement) yang Maka... itulah tanda-tanda awal sudah mulai genuine tidak mungkin terbangun dengan tidak terjadinya kesadaran dan keinginan kuat untuk melihat disadarinya kemampuan dirinya akan bisa menghasilkan kemampuan diri sendiri dan organisasi. I won’t be sesuatu yang spektakuler. Bisa dipastikan inovasi yang driving you, saya tidak akan mengarahkan anda, karena diklaim sekedar copy-paste dan bersifat try and error, yang tahu diri anda dan organisasi anda adalah anda berdasarkan referensi orang/organisasi/negara lain dan organisasi anda sendiri, kata coach Jane Renton. yang belum tentu situasi dan skalanya sepadan dan Dengan melihat perjalanan penyelesaian persoalan setara dengan kita. selama ini, saya kok semakin yakin pendekatan atomic Kebutuhan dibangun tidak hanya dari melihat habits untuk melakukan perubahan. Perubahan sekecil situasi lingkungan di luar kita, tapi juga dibentuk apapun sepertinya sudah harus mulai kita lakukan dari kesadaran self assesment atas diri kita sendiri mulai dari diri kita untuk menuju gambar besar berdasarkan resources yang kita punyai. Perbanyak perubahan. Sedikit demi sefikit dan terus menerus. upaya membangun kesadaran diri individu dan Kata orang Mandarin, “If you study Mandarin for an organisasi kita, bisa dicobakan. Tidak mudah memang hour tonight, you still haven’t learned the language. dan bisa jadi akan “dianggap” membuat mandeg The results never seem come quickly”. berbagai upaya yang sudah ada. Tapi mungkin lebih baik Seperti 15 tahun yang lalu, saya merasa banyak yang berbuat sesuatu yang lain (not doing business as usual) akan tidak menghiraukan cuitan ini. Dan insya Allah, di landasan, yaitu merenung dan kontemplasi tentang 15 tahun lagi saya akan masih bisa menulis lagi dengan kontribusi positif apa yang bisa diperbuat. Seperti sense dan tone yang berbeda. itulah kira-kira yang dinamakan proses coaching, yang Artikel ini pernah dimuat dalam korantempo.com

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 23 Artikel MENGGAPAI CITA-CITA DAN MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN INDONESIA

Oleh: Slamet Soedjono

PERJUANGAN MENDIRIKAN e. Kerajaan Demak-Pajang tahun 1478-1584 atau 106 DAN MEMPERTAHANKAN tahun dipimpin oleh 5 orang raja. NEGARA REPUPLIK INDONESIA f. Kerajaan Mataram Islam tahun 1580-1757 atau selama 177 tahun dipimpin oleh 7 orang raja. A. PERJUANGAN MENDIRIKAN Di Luar Jawa tercatat kerajaan Sriwijaya di NEGARA REPUBLIK INDONESIA Sumatra Selatan, Kasunanan Padri di Sumatra Barat, Dalam paparan ini penulis akan Aceh Darussalam, Tanjungpura di Kalimantan Barat, memaparkan kondisi dan situasi kemasyarakatan dan Lambungmangkurat di Kalimantan Selatan, Kutai di pemerintahan di kepulauan Nusantara yang kemudian Kalimantan Timur, Kasultanan Makassar, Kasultanan menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Ternate, dan sebaginya. (NKRI) sejak masa ratusan tahun yang lalu hingga saat Dari sekian banyak kerajaan besar kecil yang berdirinya NKRI tahun 1945 terbesar,termasyur dan mengesankan adalah kerajaan 1. Masa Kerajaan/Kasultanan/Kasunaan Majapahit. Kerajaan ini mencapai puncak kesohorannya Sejarah panjang bumi Nusantara telah mencatat ketika dipimpin oleh sang raja Prabu Hayam Wuruk atau adanya kelompok-kelompok masyarakat yang Rajasa Negara dengan patih andalannya yang terkenal berdasarkan kesamaan golongan, etnis, keagamaan, gagah perkasa dan sakti serta “sumpah palapanya” kewilayahan, keturunan membentuk pemerintahan yaitu Maha Patih Gajah Mada. Selain rakyat menikmati besar mapun kecil dalam bentuk kerajaan, kasultanan, kemakmuran, kesejahteraan dan kebudayaan tinggi kasunaan, ketengkuan yang dipimpin oleh seorang juga berhasil merealisasikan sumpah palapa Gajah raja, sultan, sunan atau teungku. Tatacara pengelolaan Mada yaitu menyatukan Nusantara yang pada saat itu pemerintahan diatur sendiri berdasarkan kesepakatan wilayahnya lebih luas dari wilayah Indonesia sekarang. para tokoh masyarakat kelompoknya berdasarkan Wilayah-wilayah yang disatukan dengan cara kaidah-kaidah keagamaan, budaya dan adat mayarakat menundukkan pimpinan kerajaan di wilayah tertentu setempat. baik dengan cara keras (peperangan) maupun dengan Sebagai contoh semenjak abad ke 8 Masehi di Jawa diplomasi yang kemudian menjadi wilayah kerajaan tercatat adanya kerajaan besar kecil sebagai berikut: Majapahit yang dikelompokan menjadi 8 Daerah a. Kerajaan Mataram Kuno (Hindu dan Buda) di Jawa Kekuasaan yaitu: Tengah tahun 778-930 atau selama 152 tahun yang a. Daerah I (seluruh P. Jawa) termasuk Madura, dipimpin oleh 15 raja. Kangean dan Bawean. b. Kerajaan Medang (Medang Kamolan) di Jawa b. Daerah II (seluruh P. Andalas atau Sumatra) meliputi Timur tahun 930-1016 atau selama 86 tahun Lampung, Palembang, Jambi, Karitang (Indragiri), dipimpin oleh 4 raja. Muara Tebo, Darmasraya (Sijunjung), Kandis, c. Kerajaan Kahuripan–Jenggala dan Kediri (Daha)- Kahwas, Minangkabau, Siak, Rekan Kampar, Pane, Singasari di Jawa Timur tahun 1016–1246 atau Kampe, Haru, Mandailing, Tamiang, Perlak Barat selama 230 tahun dipimpin oleh 16 orang raja. (Aceh), Lawas (Padang Lawas), Samudra (Aceh), d. Kerajaan Majapahit di Jawa Timur tahun 1247-1478 Lamuri, Bantam. atau selama 231 tahun dipimpin oleh 11 raja. c. Daerah III (seluruh P. Tanjungpura atau

24 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

Kalimantan) meliputi Kapuas, Katingin, Sampit, Gajah Mada dalam memimpin dan mengelola kerajaan Kutaligga (Serawak), Kota Waringin, Sambas, Lawai bahkan semakin ke belakang semakin lemah antara (Muara Labai), Kedangdanan (Kendangwangan lain karena raja lebih mementingkan kesenangan Landak, Samedang (Simpang), Tirem (Panireman), pribadinya, perhatian kepada wilayah-wilayah Sedu (Serawak), Brunei, Kalka Saludung, Solot kekuasaannya semakin menurun/berkurang, adanya (Sulu), Pasir, Barito, Sebuku, Tabalong (Amuntai), intrik-intrik internal keluarga kerajaan yang berkaitan Tanjung Kutai, Malanau, Tanjungsari. dengan keinginan mendapatkan kekuasaan menjadi d. Daerah IV (seluruh semenanjung Melayu atau raja atau pembesar kerajaan, integritas dan kapabilitas Malaka meliputi Pahang, Hujung Medini (Johor), yang kurang baik. Lengkasuka (Kedah), Saimwang (Semang), Kelantan, Trengganu, Nagor (Ligor), Pakamuar 2. DATANGNYA PENJAJAH ASING (Pekan Muar), Trengganu, Tumasik (Singapore), Sang Yang Hujung, Kelang (Negeri Sembilan), a. Penjajah Belanda Kedah, Jere (Patani), Kanjap (Singkep), Niran Kedatangan dan kehadiran penjajah Belanda (Karimun). dimulai ketika kapal-kapal armada dagang Belanda e. Daerah V (seluruh Sunda Kecil) meliputi Bali, dibawah pimpinan Coenelis Houtman mendarat dan Bedulu, Lwagajah (Negara), Gurun (Nusa Penida), tiba di pelabuhan Anyer (Selat Sunda) wilayah Kerajaan Taliwang (Sumbawa), Sapi (Sumbawa), Sang Banten tahun 1596 dengan tujuan berdagang, utamanya Hyang Api, Bima, Seram, Hutan (Sumbawa), Kedali rempah-rempah. Setelah mendapat ijin dari Penguasa (Buru), Lombok Mirah (Lombok Barat), Sasak Banten kongsi dagang ini pindah dan menetap di pantai (Lombok Timur), Sumba, Timor. utara Sunda Kelapa atau Jakarta sekarang. Di sini kongsi f. Daerah VI (seluruh Sulawesi) meliputi Buntanyan dagang tersebut mendirikan kongsi dagang baru (1602) (Bontain), Luwu, Udamakarya (Talaud), Makasar, yang dinamakan Vereenigde Oost Indiche Compagnie Buton, Banggai, Kunir, Salaya, Solor. (VOC) yang kemudian dikenal dengan nama Kompeni, g. Daerah VII seluruh Maluku meliputi Muara (Kei), membangun Kantor Pusatnya dan membikin benteng Wandan (Banda), Ambon, Ternate. pertahananya. h. Daerah VIII seluruh Papua meliputi Onin (Utara) Kongsi Dagang ini berkembang pesat membikin dan Seran (Selatan). Raja Mataram (Sultan Agung) marah dan berusaha Dengan demikian wilayah kekuasaan kerajaan mengenyahkannya dengan menyerang Kantor Pusat Majapahit yang oleh Gajah Mada disebut Nusantara dan benteng pertahananya hingga dua kali padatahun lebih luas dari wilayah NKRI sekarang. Kerajaan 1628 dan 1629. Akan tetapi karena kalah siasat dan Majapait memiliki bendera “Gula Kelapa” atau merah strategi kedua penyerangan ini gagal, hal ini menjadikan putih. Falsafah Negara yang digunakan adalah Pancasila Kompeni semakin berani dalam mengembangakan dan simbol persatuan dan kesatuan seluruh rakyat usaha dagangnya tidak hanya rempah-rempah Majapahit adalah Bhineka Tunggal Ika. Kebesaran tetapi juga hasil pertanian dan perkebunan. Dengan kerajaan Majapahit ini di kemudian hari mengispirasi kelihaiannya mendekati penguasa akhirnya Kompeni tokoh-tokoh pejuang dan perintis usaha mendirikan dapat memperoleh konsesi-konsesi tanah yang luas Negara Republik Indonesia. untuk pertanian dan perkebunan di daerah Krawang, Negara (kerajaan) tetangga Majapahit disebutkan Indramayu sampai Cirebon. Setelah mengetahui antara lain Sim (Syanka), Darmanegara, Martaban banyaknya kayu jati di pesisir utara Jawa dari Krawang, (Birma), Kalingga (Rajapura). Cikampek, Purwakarta, Sumedang, Indramayu, Mengapa negera sebesar dan sejaya Majapahit bisa Brebes, Tegal, Kompeni memperluas usaha dagannya runtuh? Sebabnya ialah karena raja-raja penggantinya ke perdagangan kayu jati. Di samping semakin besar serta pembantu-pembantu utamanya tidak memiliki hasil dagangnya Kompeni juga berhasil memperbesar kemampuan yang sama seperti Hayam Wuruk dan pasukan bersenjatanya untuk melindungi dan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 25 Artikel mempertahankan usaha dagangnya. + Rakyat dipaksa kerja keras di perkebunan- Sementara itu raja-raja Mataram pengganti Sultan perkebunan atau usaha pertanian lainnya milik Agung semakin lemah kemampuannya dan semangatnya Pemerintah Belanda atau Usaha Swasta milik Orang untuk mempertahankan kebesaran kekuasaan Belanda sehingga banyak juga yang meninggal. Kerajaan Mataram dan dalam memperebutkan dan + Rakyat dibiarkan dan dibikin miskin serta bodoh mempertahankan tahta kerajaan sering disertai dengan tidak boleh hidup makmur dan sekolah tinggi- pertikaian bersenjata dengan rivalnya. Untuk dapat tinggi,biaya hidup sehari dibatasi sebenggol (dua memenangkannya tak segan-segan tanpa malu serta setengah sen) sehari; orang desa hanya boleh tanpa perhitungan atas kerugian besar yang akan sekolah sampai klas 2 di desa (sekolah ongko dialaminya sang raja atau calon raja minta bantuan loro) yang pelajarannya dititikberatkan kepada kekuatan militer sampai dengan pembiayaan perangnya berhitung sederhana,menulis dan membaca kepada Kompeni tersebut. Pemberian bantuan Kompeni bahasa setempat (misalnya bahasa Jawa) tidak kepada raja atau calon raja Mataram dilakukan dengan bisa menulis dan membaca huruf latin dan bahasa kontrak perjajian tertulis dengan segala konskuesinya Melayu (kelak menjadi bahasa Indonesia). Paling yang harus dibayar mahal tidak hanya dalam banter orang desa hanya bisa bersekolah sampai bentuk uang tetapi juga sampai penyerahan wilayah sekolah lanjutan (Verolg school Klas V) itupun kekuasaan Mataram kepada Kompeni. Tidak hanya sekolahnya berada di ibukota Kecamatan.Kondisi itu bahkan kedaulatan raja juga dikorbankan seperti inipun baru didapat pada permulaan abad ke 20. apabila akan ada penggantian raja, keluarga kerajaan Yang dapat bersekolah tinggi sampai SMP (MULO), tidak bisa lagi menunjuk langsung dan melantiknya SMA (AMS/HBS) apalagi Perguruan Tinggi seorang calon raja yang diinginkannya tetapi harus (Universiteit/Hoogeschool) hanyalah mereka ada persetujuan lebih dulu dari pimpinan tertinggi yang orang tuanya pegawai pemerintah Belanda, Kompeni di Jakarta atau Pimpian Pemerintah Belanda pejabat tinggi Belanda dan kaum bangsawan tinggi (Gubernur Jendral) setelah Pemerintah Belanda (keluarga raja-raja/kerajaan). Untuk bersekolah mengambil alih sepenuhnya Kongsi Dagang Kompeni di SR 7 tahun yang berbahasa pengantar Belanda pada tahun 1796. Demikianlah Kerajaan Mataram yang (HIS) orang desa atau masyarakat biasa yang berdaulat yang awalnya memiliki wilayah kekuasaan bisa masuk sekolah ini adalah yang orang tuanya hampir seluruh P. Jawa karena kelemahan raja-raja pegawai negeri atau minimal menjabat Lurah Desa pengganti Sultan Agung (wafat 1645) menjadi tercabik- atau dijamin Lurah Desa. Tidak mengherankan cabik dan secara berangsur dikuasai Belanda. Hingga yang bisa menjadi aparat pemerintah Belanda tahun 1754 wilayah Mataram tinggal Surakarta dan adalah mereka yang bisa mengenyam pendidikan Yogyakara yang merupakan Kasunanan Surakarta dan bagus,turunan priyayi luhur atau kaum bangsawan. Kasultanan seperti sekarang ini. Lebih Orang desa yang berpendidikan SR V th (Vervolg lanjut Pemerintah Belanda juga menguasai kerajaan/ school) kelau jadi pegawai paling menjadi jurutulis, kasultanan di luar P. Jawa seperti Palembang, Padri pesuruh (opas), kondektur KA, prajurit KNIL klas (Sumatra Barat), Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi, bawah (kroco) tetapi yang bisa lulus HIS bisa jadi Nusa Tenggara, Maluku, Ternate. Sersan atau Kepala Stasiun Kereta Api kecil. Penderitaan rakyat selama penjajahan Belanda + Untuk naik kereta api saja ada pembatasan orang antara lain: desa/masyarakat bawah (inlander) hanya boleh + Rakyat dipaksa kerja bakti secara keras dalam naik kereta api Klas III atau suka disebut klas pembangunan jalan raya dari Anyer (Banten) kambing (embe) tidak boleh naik klas II apalagi hingga Panarukan (Situbondo –Jawa Timur) klas I karena yang boleh naik di klas ini harus yang sepanjang lebih kurang 1000 km yang membawa bisa berbahasa Belanda. Tradisi feodalisme seperti korban jiwa meninggal hingga 10.000 orang lebih dikembangkan. karena kecapaian dan kelaparan. + Harga diri orang pribumi Indonesia dalam banyak

26 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

hal kurang atau tidak dihargai/dihormati bahkan tempat pengasingan seperti P. Diponegoro, Sentot sepertinya dilecehkan dan dibedakan dengan Prawrodirdjo, Mangkunegoro IV. orang Belanda. Sebagai contoh ada 2 orang pejabat Menyadari akan kelemahan-kelemahan di atas para Kehutanan (yang satu orang Belanda yang satunya tokoh pimpinan orang Indonesia yang sedikit banyak lagi orang asli Indonesia/pribumi) mempunyai sudah atau sedang mengenyam pendidikan tinggi jabatan yang sama Bos Opzichter (KBKPH) dengan di dalam maupun di luar neger dengan wawasannya latar belakang pendidikan kehutanan yang sama yang lebih luas bahwa dalam memperjuangkan pula masa kerjanyapun sama tetapi yang orang kemerdekaan Indonesia tidak mugkin berhasil hanya Belanda diberi gaji lebih besar dari orang pribumi. mengandalkan kekuatan fisik dengan persenjataan dan Dan waktu baru sama-sama lulus dari pendidikan peperangan. Yang lebih penting lagi adalah dengan kehutanan yang sama (MLS/MBS) yang orang gerakan politik melalui pembentukan Organisasi Belanda langsung diangkat sebagai pegawai tetap Kebangsaan (Nasionalisme) seperti Budi Utomo (1908), dan langsung diangkat dalam jabatan KBKPH Organisasi Politik Perjuangan (PSI, PNI, Gerindra), sedangkan yang orang Indonesia diangkat pertama Organisasi Sosial Berbasis Keagamaan (Serikat sebagai Pegawai Bulanan (Maand Gelder) selama Dagang Islam, Nahdatul Ulama, Muhamadiyah), setahun atau lebih dan tugasnya masih sebagai Organisasi berbasis Kepemudaan (Jong Java, Jong magang (volentair atau leerling Bos Opzichter), jadi Sumatra, Jong Kalimantan, Jong Sulawesi, Jong terdapat perlakuan diskriminasi Maluku, dan sebagainya). Para perintis dan pejuang + Kekayaan alam Indonesia (Hindia Belanda) dikuras kemerdekaan Indonesia di alam penjajajahan Belanda sebesar-besarnya untuk kepentingan kerajaan seringkali menerima akibat buruk bagi dirinya sampai Belanda selama beratus tahun, baru belakangan dipenjarakan, diasingkan jauh di daerah terpencil atas adanya kritik dari orang-orang Belanda sendiri selama beberapa tahun. Tetapi mereka tidak gentar yang mempunyai jiwa sosial dan kemanusiaan dan menyerah kalah meskipun sulit dan menderita, penghasilan dari negeri ini mulai ada yang mereka terus saja berjuang melalui media massa atau disisihkan untuk pembangunan infrastruktur di menggelorakan semangat perjuangan dan nasionalisme Indonesia. di daerah pengasingan Atas keadaan ini raja/sultan/pengeran/pemimpin Mengenai istilah “Indonesia” menurut pengakuan pribumi Indonesia bukannya tinggal diam tetapi di Bung Karno yang pertama kali menggunakan istilah antara mereka ada yang berani melakukan perlawanan/ ini adalah DR. GSSJ Ratulamgie putera Minahasa pemberontakan terhadap Pemerintah Belanda seperti yang bersekolah di Leiden (Negeri Belanda) yang Singamangaraja di Sumatra Utara, Tengku Umar dan tahu banyak tentang asal mula kata Indonesia ini dan Tjik Di Tiro (Aceh), Pemimpin Padri (Sumatra Barat), setelah ia kembali di tanah air digunakannya pada Antasari (Kalimantan Selatan), Sultan Hasannudin nama Perusahaan Asuransi miliknya yang didirikan di (Sulawesi Selatan), Pattimura (Maluku), Pangeran Bandung tahun 1917. Diponegoro–Untung Surapati–Trunojoyo (Jawa) Sementara itu menurut DR. Purwadi M.Hum dan lainnya tetapi akhirnya semua bisa dipatahkan/ ahli sejarah Lulusan Fakultas Sastra UGM, dosen dikalahkan perlawanannya dengan persenjataan yang Universitas Negeri Yogyakarata dan Dosen Pasca lebih kuat. Tetapi yang lebih banyak adalah dengan Sarjana Univ. Widyagama Malang dikatakan bahwa siasat adu domba, tipu muslihat, memecahbelah kata Indonesia sudah dipakai oleh James Richard (devide et impera). Diantara mereka memang belum Logan pada tahun 1869 dalam suatu karangan untuk ada persatuan untuk berjuang bersama menghadapi menunjukan persatuan bangsa di kepulauan selatan Belanda masih berjuang sendiri-sendiri. Para pemimpin antara lautan Hindia dan Pasifik yang terlihat dalam perjuangan ada yang mati terbunuh (Tronojoyo, Untung adat dan bahasanya. Setelah itu pengarang Jerman dan Surapati, Pattimura, Tengku Umar, Hassanudin) tetapi pengarang-pengarang Eropa yang termasyur dalam ada pula yang diasingkan jauh sampai meninggal di tulisannya menggunakan pula istilah Indonesia. Dalam

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 27 Artikel permulaan abad ke 20 istilah Indonesia hampir lazim terdesak mundur, balatentara Jepang di Indonesia dipakai dalam ilmu pengetahuan, agama, bangsa, mulai bertindak keras dan brutal. Pemuda-pemuda budaya dan hukum adat. Pemakaian istilah Indonesia diharuskan kerja bakti secara paksa untuk membuat semakin meluas setelah beberapa perkumpulan di benteng-benteng pertahanan,menggali gua-gua Indonesia di bidang sosial, ekonomi dan politik serta terutama di sepanjang pantai Selatan Jawa, Nusa perhimpunan mahasiswa di Eropa menggunakan istilah Tenggara, Sulawesi, Sumatra, membuat jalan dan tersebut.Puncaknya istilah Indonesia semakin mantap rel kereta api, sarana perlindungan pelabuhan dan dan populer setelah ada keputusan Konggres Pemuda sebagainya termasuk yang dikirim ke Burma dan Siam di Jakata pada tanggal 28 Oktober 1928 yang terkenal (Thailand) dengan kerja paksa secara keras dan kejam/ dengan “Sumpah Pemuda”. Meski demikian Pemerintah tak diberi makan yang cukup sehingga puluhan ribu Belanda tetap menggunakan istilah Nederlandsch Indie orang meninggal dunia. (Hindia Belanda) sampai akhir kekuasaannya. Di kota dan di kampung orang dipaksa untuk menyerahkan harta bendanya terutama emas untuk b. Penjajahan Jepang membantu membiayai peperangan balatentara Jepang. Dalam masa Perang Dunia II Jepang yang Hasil pertanian rakyat (padi, jagung, singkong, kelapa, bergandengan dengan Jerman dan Italia berperang ubi dll.) sebanyak 60% harus diserahkan kepada melawan Sekutu Amarika, Inggris, dan Rusia. Pemerintah Jepang bahkan pemungutannya dilakukan Balatentara Jepang dengan hebatnya dan dalam waktu langsung saat dipanen apakah di sawah, tegalan, ladang singkat (lebih kurang 1,5 tahun) dapat mengalahkan atau pekarangan penguasa dan bangsa-bangsa di Asia Timur dan Selain itu rakyat dipaksa menanam pohon jarak Tenggara dengan diawalinya melalui penyerbuan yang buahnya akan dipakai untuk membuat oli mesin besar-besaran dan memporakperandakan kota dan perang,harus mencari dan menanam iles-iles, gadung pelabuhan Hawai (1941) di wilayah Pacific Selatan yang dan umbi-umbian untuk menambah stock bahan ribuan km jaraknya dari Jepang suatu wilayah yang makanan tentara Jepang. Sanksi hukuman dikenakan dikuasai Amerika Serikat. Indonesia yang waktu itu dengan sangat keras kepada siapa saja yang merusak dikuasai/dijajah Belanda dengan mudahnya ditaklukan tanaman jarak dll. tidak hanya dipukuli sampai tak oleh Jepang setelah Pemerintahan Belanda di Indonesia berdaya bahkan ada yang sampai dibunuh. Bahan menyatakan bertekuk lutut/menyerah kalah kepada pakaian tidak ada, rakyat harus pakai baju dan celana Balatentara Jepang di Kalijati, tidak jauh dari Bandung dari bahan karung, goni, karet tipis yang kalau dipakai kota Karkas Besar Tentara Belanda (KNIL) tanggal 8 panasnya bukan main.Pada saat yang sama serangan Maret 1942. kutu pakaian yang sangat gatal dan menghisap darah Pemerintahan militer Jepang yang berkuasa di banyak sangat menyiksa kehidupan. Obat-obatan Indonesia pada awalnya berlaku baik dan ramah kepada tidak ada kalau ada yang sakit malaria supaya diobati rakyat pribumi Indonesia dengan mengatakan bahwa dengan babakan kulit pohon pulai dan bratawali yang mereka mengaku saudara tua dari Asia Timur Raya dan sangat pahit. Kabarnya kalau ada kinine hanya boleh seolah-olah ingin bekerja baik dengan rakyat pribumi dikonsumsi oleh tentara Jepang. Bahan makanan dengan memberi kesempatan menempatkan beberapa sangat langka krena hasil pertanian sebagian besar tokoh orang Indonesia sebagai pemimpin beberapa telah diambil/dirampas oleh pemerintah Jepang. Yang Intansi Pemerintahan antara lain di Kehutanan bisa makan nasi hanya sedikit paling-paling hanya bisa dan melatih orang-orang Indonesia untuk belajar makan singkong atau jagung bahkan sampai ada yang kemiliteran di pendidikan PETA (Pembela Tanah Air) hanya makan bonggol pisang atau aresnya (terasnya). atau menjadi pembantu militer Jepang seperti Heiho. Perumahan rakyat sangat menyedihkan, di desa Akan tetapi tidak lama kemudian setelah tentara penulis yang penduduknya sekitar 2.000 jiwa hanya ada Jepang di front terdepan (Papua, Kepulauan Solomon, 1 rumah gedong (berdinding tembok batu bata) itupun Maluku) mulai mengalami kekalahan perang dan terus kepunyaan seorang mandor jalan (PU), rumah rakyat

28 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel yang lain terdiri dari kayu berdinding anyaman bambu, di jaman Jepang ikut ibunya yang berjualan di Stasin masih baik kalau beratap genteng. Banyak rumah KA Tawang Semarang saking sulitnya mendapatkan kerangkanya dari bambu,beratap ilalang dan berdinding uang sekedar untuk makan sehari-hari beberapa kali kulit kayu. Pada jaman Jepang rumah-rumah yang terpaksa ikut mengais makanan bekas di restoran rusak banyak tidak mampu diperbaiki sampai ambruk Cina yang sering dikunjungi tentara Jepang untuk bisa karena tidak memiliki bahan bangunan dan sulitnya makan sekadarnya. tenaga yang mampu membantu memperbaiki. Demikian penderitaan rakyat semasa penjajahan Kegiatan di sekolah bukan mementingkan pelajaran Jepang dan masih banyak ceritera yang memilukan umum yang dipentingkan adalah belajar huruf dan seperti dibantainya sekitar 500 orang para pegawai dan bahasa Jepang, setiap pagi upacara bendera menghadap pemuka masyarkat serta kaum terpelajar di Pontianak ke Totyo (Jepang) menghormat Kaisar Tenno Haika. karena dituduh mau melakukan pemberonkan dan Setelah itu berolah raga (taiso) dan latihan persenjataan ditumpas habisnya anggota PETA di bawah pimpinan dan bela diri, tetapi banyak juga yang tidak bisa ikut Soeprijadi di Blitar yang mencoba melakukan karena sakit atau badannya banyak terkena koreng. pemberontakan disebabkan tidak tahan menyaksikan Selama 3 hari dalam seminggu para murid SD 3 tahun tentara Jepang melakukan penyiksaan dan kekejaman diwajibkan ikut kerjabakti menyiangi sawah pejabat sewenang-wenang terhadap rakyat kecil/masyarakat desa tertentu, mencari dan memusnahkan hama biasa hanya karena kesalahan kecil atau tuduhan- tanaman seperti belalang, keong, kalau ada bekicot tuduhan yang tidak mendasar. supaya dikumpulkan di sekolah untuk diproses lebih lanjut. Selain itu juga mencari iles-iles, dikupas, dijemur 3. MENDIRIKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA untuk nanti diserahkan ke sekolah Sudah lama orang Indonesia ingin memiliki Negara Alhasil rakyat banyak yang sakit dan meninggal sendiri yang merdeka, berdaulat, yang menyatukan karena kelaparan, hongeroedim (beri-beri), sakit ribuan pulau besar kecil dan berbagai suku bangsa dan pernafasan, malaria dan jantung. Dalam satu budaya yang ratusan jumlahnya seperti jaman kerajaan pedukuhan yang berpenduduk sekitar 1000 orang yang Majapahit abad ke-13. Dalam kurun waktu ratusan meninggal tiap harinya antara 4-6 orang. Orang yang tahun (l.k. 5 abad) keinginan itu timbul tenggelam dan bisa merawat dan menguburkan mayit yang badannya dilakukan secara terpisah-pisah oleh berbagai kelompok sehat juga langka sehingga mayat sejumlah itu belum sehingga mudah digagalkan lawan khususnya kaum tentu dapat dimakamkan hari itu. penjajah. Kehadiran penjajah Belanda sejak 1596-1942 Kejadian semacam itu tidak hanya di desa/ menjadikan rakyat Indonesia terutama masyarakat kampong melainkan terjadi juga di kota-kota besar menengah ke bawah menderita secara mental maupun maupun kecil seperti yang diceritakan oleh Bpk. Ir. fisik sebagai bangsa yang tidak dihargai,didiskriminasi, Soenaryo H. ketika melakuan perjalanan pulang dari dibodohkan dan dimiskinkan sedangkan kekayaan tempat kerjanya di tambang batubara Jepang di Bayah alam Indonesia dieksploitasi secara besar-besaran (Banten) menuju ke Magelang setelah proklamasi untuk kepemtingan kaum penjajah dan negeri kemerdekaan RI yang perjalanannya terpaksa dilakukan asalnya. Maka pada awal abad ke-20 para pemuka dengan berganti-ganti moda angkutan dan tidak jarang masyarakat yang dimotori oleh kaum muda terdidik harus diselingi dengan jalan kaki, beliau menyaksikan mulai serius kembali memperjuangkan berdirinya banyaknya orang kurus kering, sakit-sakitan bahkan Negara RI melalui cara-cara diplomatis dan pergerakan beberapa diantaranya sudah meninggal belum ada politik yang diawali dengan pembentukan semangat yang mengurus seperti di Stasiun KA Tanah Abang, kebangsaan (nasionalisme) dengan pernyataan sumpah Jakarta, Krawang, Cikampek dan di pasar-pasar antara pemuda yang dashat itu. Dalam berjuang memperoleh Jakarta-Cirebon dan beberapa tempat di Jawa Tengah. kemerdekaan banyak tokoh pimpinan dan tokoh politik Ceritera nyata Titiek Puspa (kelahiran Temanggung Indonesia dipenjarakan dan diasingkan jauh di tempat 1937) selebriti terkenal di Indonesia yang waktu kecil terpencil tetapi mereka tetap bersemangat untuk terus

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 29 Artikel berjuang mendirikan Negara RI. Jepang dibom Atoom oleh Amerika dua kali di Jaman penjajah Belanda berakhir tahun 1942 Hirosima dan Nagasaki tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 digantikan oleh penjajah Jepang yang meski hanya 3,5 para pemuda mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh tahun tetapi nasib rakyat sebagai kaum yang dijajah Hata untuk segera memproklamirkan Kemeridekaan tetap menderita bahkan melebihi penjajah Belanda RI. Tuntutan ini sempat menimbulkan ketegangan khususnya dalam kekejaman menyiksa rakyat sehingga hingga Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta diungsikan ke banyak sekali yang sakit dan meninggal karena Rengasdengklok Karawang. Akhirnya setelah dicapai kelaparan/kemiskinan, kerja paksa yang sangat keras, kesepakatan Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan penyiksaan dan pembunuhan. Para pemimpin dan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta di Jl. Pegangsaan pejuang Indonesia harus bersikap sangat hati-hati Timur 56 rumah kediaman Ir. Soekarno pada hari dalam berjuang memperoleh kemerdekaan. Pada saat Jum’at tanggal 17 Agusttus 1945 jam 10.00 dengan Jepang mulai mengalami kekalahan perang melawan diiringi pengerekan bendera sang saka Merah Putih Sekutu di berbagai tempat (Maret–Juni 1945), penguasa yang dibuat oleh Ibu Fatmawati.Sejak itulah Negara Jepang sudah mulai melunak dan memberikan peluang Republik Indonesia dinyatakan berdiri yang kemudian para pemimpin Indonesia untuk mempersiapkan diakui oleh beberapa Negara Asing dan Perwakilan kemerdekaannya. Sebelumnya Jepang telah membentuk Bangsa-Bangsa (PBB). beberapa gerakan yaitu Putera (Pusat Tenaga Rakyat) Penyapaian berita Kemerdekaan RI ke daerah- untuk membujuk para Pemimpin Indonesia agar mau daerah datangnya terlambat bahkan sangat terlambat mengajak kaum terpelajar dan rakyat untuk membantu karena hanya dengan sarana radio sederhana yang peperangan, berikutnya Seinendan wadah kaum muda daya pancarnya terbatas sehingga harus estafet dan (14-22 tahun) untuk mendapat latihan kemiliteran, sembunyi-sembunyi karena tentara Jepang di daerah- Keibodan wadah masyrakat untuk membantu daerah belum bisa menerima kemerdekaan atau kepolisian memata-matai penduduk dan Fuzinkai berdirinya Negara RI ini. Suatu pengakuan pelaku wadah kaum wanita untuk membantu tentara Jepang. sejarah Ir. Moh Soenaryo yang waktu itu bekerja Gerakan ini kemudian hari menguntungkan rakyat dan di perusahaan tambang batu bara Jepang di Bayah pemuda dalam ikut mendirikan dan mempertahankan (Malingping) Banten yang dari Jakarta jaraknya lebih kemerdekaan RI khususnya para militer pribumi yang kurang 150 km baru menerima berita Kemerdekaan direkrut melalui pendidikan militer PETA. Isyarat RI pada pertengahan Oktober 1945 karena daerah itu untuk mempersiapkan kemerdekaan RT tersebut memang sangat terpencil. Beda dengan daerah-daerah tetap diterima dengan sangat hati-hati.Pada tanggal yang dilewati jalur kereta api dan PTT (Pos, Telepon 1 Juni 1945 rakil-wakil rakyat Indonesia yang duduk dan Telegraf) di Jawa berita itu sampainya lebih cepat. dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Berita Proklamasi Kemerdekaan RI sesampainya berhasil menyepakati dan merumuskan Pancasila yang di daerah disambut sangat gembira dan meriah oleh dipidatokan oleh Ir. Soekarno sebagai Dasar Negara seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali (bukan hanya Republik Indonesia nanti.Sementara itu para pemuda golongan terpelajar atau politisi dan sebagainya) karena baik yang bekerja di Pemerintahan Jepang, Organisasi sebelumnya rakyat telah mendapat pelajaran langsung Kepemudaan, Kelaskaran, Pesantren, Masyarakat maupun tidak langsung dari para tokoh calon Pimpinan Umum yang telah menyadari pentingnya memiliki Indonesia sehingga menyadari betul pentingnya rakyat Negara sendiri berkat gemblengan dari para politisi Indonesia mempunyai Negara sendiri yang berdaulat muda seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Syahrir, penuh.Penulis waktu itu klas 3 SD di desa ingat betul Ki Hadjar Dewantara dan sebagainya sudah siap-siap setelah pemberitahuan Kemerdekaan RI oleh pak guru, menyongsong lahirnya Negara RI dan siap membelanya semua murid diperintahkah membuat bendera merah hingga mati sekalipun. putih ukuran sedang, kecil, bahkan sekecil untuk Dengan menyerahnya kekuasaan militer Jepang emblim di dada. Karena situasinya memang serba kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 setelah terbatas maka membuatnya asal saja ada kain merah

30 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel putih meski bekas baju yang sudah lusuh langsung B. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN dipotong-potong dan dijahit tangan, setelah jadi KEMERDEKAAN NEGARA RI diikatkan ke bambu sebagai tiangnya dan dipasang di tempat-tempat strategis di pinggir jalan, pertigaan, 1. Perjuangan melawan Belanda tempat jaga, sekolah, kalurahan dan sebagainya. Untuk Belum sampai 3 bulan Negara RI berdiri dan emblim karena tidak ada cat merah putih maka cari menikmati kemerdekaannya dan baru saja bebenah seng dipotong kecil-kecil separoh digosok dengan batu untuk mulai membangun Negara yang baik, tiba- hingga kelihatan putih lalu merahnya dibuat dari daun tiba tentara Belanda (KNIL) yang bergabung dengan kesumba, semua murid harus pakai emblim bendera pasukan Sekutu untuk melucuti balatentara Jepang yang RI. kalah perang dan telah menyatakan penyerahannya, Sekalipun di desa mendengar juga berita Pemerintah mengambil kesempatan untuk menguasai kembali membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang tak Hindia Belanda (Indonesia) dengan dalih karena lama kemudian menjadi Tentara Keamanan Rakyat dulu ketika Belanda kalah perang dengan Jepang (TKR) yang menjadi inti pasukan bersenjata (militer) Pemerintah Belanda menyerahkan kekuasaan Hindia dalam satuan-satuan kecil (di Kecamatan), agak besar Belanda kepada Jepang maka setelah Jepang kalah di Kota Kawedanan dan Kabupaten.Yang diterima perang sudah semestinya Hindia Belanda kembali lagi (direkrut) adalah pemuda atau orang-orang dewasa ke kekuasaan Pemerintah Belanda dan tidak mengakui yang pernah mengikuti latihan kemiliteran atau mereka- berdirinya Negara Republik Indonesia. mereka yang berani mati untuk perang. Kebetulan Negara RI yang masih bayi itu dan belum kakak kandung penulis yang pernah menjadi tentara mempunyai kekuatan yang cukup untuk melawan Jepang (Heiho) yang pernah ikut berperang diwilayah musuh yang bersenjata lengkap serta berpengalaman Palembang dan sekitar Singapore dan dipulangkan tempur diserangnya di berbagai tempat di Jakarta, ke kampung saat Jepang mendekati kekalahannya Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya dsb sehingga melawan Sekutu, juga ikut mendaftar sebagai BKR meski tentara RI (TKR kemudian menjadi TNI) serta Kecamatan yang kemudian resmi menjadi tentara dan pejuang kelaskaran (non TNI) telah berjuang mati- tugasnya dipindahkan ke kota Kebumen. Lebih lanjut matian melawan tentara Belanda akhirnya terdesak tugasnya berpindah-pindah hingga ke Yogya, Jombang, mundur tidak mampu melawan perang secara terbuka Magelang, Temanggung. namun tetap melanjutkan perang secara gerilya Karena Pemerintah RI yang baru dibentuk belum mempertahankan wilayah-wilayah yang belum dikuasai mempunyai biaya yang cukup maka perlengkapan Belanda. Perang besar-besaran melawan Belanda yang militer sangat minim atau hampir tidak ada sehingga dibantu tentara Sekutu terjadi di Surabaya, Bandung, pakaian sampai senjata harus cari-cari sendiri termasuk Semarang Jakarta, Medan memakan banyak sekali merampas senjata tentara Jepang yang kalah perang korban pejuang Indonesia. Pada tanggal 6 Januari 1946 dengan penuh risiko. Ibukota Negara RI dipindahkan ke Yogyakarta dan Selain dibentuk BKR/TKR di kampung dibentuk seluruh pengendalian pemerintahan dilakukan dari pula kelompok pemuda pejuang yang bergabung Yogyakarta. dalam berbagai kelaskaran misalnya Hisbul Wathon, Pada tanggal Nopember 1946 diadakan Perjanjian Anchor, Pesindo, Pemuda Rakyat, dan sebagainya yang di Linggarjati (Kuningan–Cirebon) antara Indonesia kemudian juga ikut bertempur di medan perang dengan dan Belanda tetapi hasilnya tidak memuaskan kedua persenjataan dan perlengkapan terbatas. belah pihak karena Belanda tetap tidak mengakui Demikianlah Negara RI dibentuk dengan didasari eksistensi Negara Republik Indonesia dan Indonesia rasa persatuan dan kesatuan yang kuat,semangat akan tetap berjuang untuk kemerdekaannya. kebangsaan yang tinggi, rela dan berani berkorban serta Pimpinan militer Belanda di Indonesia tidak puas dukungan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat dengan hasil yang dicapai maka dengan mengerahkan Indonesia. kekuatan militer sebanyak 33 000 personil terdiri

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 31 Artikel dari 16.000 orang Belanda dan 17.000 orang pribumi menandakan bahwa NKRI masih ada yang perlu Indonesia yang direkrut menjadi tentara Belanda didukung dan dibantu eksistensinya. Berkat dukungan dan dengan persenjataan serta peralatan tempur yang besar dari berbagai negara, PBB memerintahkan yang lengkap, pada tanggal 21 Juli 1947 mengadakan Belanda untuk mengadakan perundingan internasional serangan besar-besaran (Aksi Polisionil atau Clash I) dengan Indonesia yang dimediasi PBB ke arah dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang diperolehnya kembali Kemerdekaan Indonesia. yang dalam waktu singkat (17 hari) dapat menguasai Melalui proses yang cukup panjang dan bertahap lebih kurang separoh P. Jawa sampai dibuat batas- antara lain melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) batas wilayah kekuasaan (garis demarkasi) di berbagai di Denhaag (Negari Belanda) yang diorganisasi PBB tempat.Serangan ini baru berhenti pada tanggal 4 akhirnya RI dapat memperoleh kembali kedaulatannya Agustus 1947 setelah ada perintah dari PBB kepada dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Belanda untuk menghentikan pertempuran. TNI Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950 setelah melalui dan pasukan-pasukan kelaskaran dengan dibantu masa transisi sebagai Negara Republik Indonesia masyarakat terus melakukan perang gerilya untuk Serikat (RIS) selama 6 bulan. melawan/mengusir tentara Belanda dengan terus Perang mempertahankan kemerdekaan RI selama menerus menyerang pos-pos militer Belanda maupun hampir 5 tahun memakan banyak korban harta maupun pencegatan tentara Belanda yang akan melakukan nyawa serta penderitaan rakyat yang berat. Hampir patroli atau operasi pembersihan terhadap pejuang RI. seluruh komponen bangsa terlibat dalam perang ini Upaya-upaya penyelesaian sengketa antara tidak terkecuali para Rimbawan yang tergabung dalam Pemerintah Belanda dan Pemerintah RI yang dimediasi pasukan tempur “Wanara” (yang sudah aktif sebagai PBB diadakan kembali pada tanggal 17 Januari 1948 di pegawai Kehutanan)maupun mereka yang masih duduk Kapal Renville yang berlabuh di teluk Jakarta. Kembali di bangku sekolah kehutanan (SKMA) dengan turut lagi “Perjanjian Renville” ini tidak dapat menghasilkan bertempur di medan perang sebagai Tentara Pelajar, keputusan yang memuaskan kedua pihak. Kekecewaan beberapa diantara gugur sebagai pahlawan bangsa. tentara Belanda dilampiaskan dengan melakukan serangan militer besar-besaran yang kedua kalinya yaitu 2. Perjuangan Melawan Pemberontak Bangsa pada tanggal 18 Desember 1948 yang dikenal sebagai Aksi Indonesia Sendiri Plisionil atau Clash II) yang berhasil menguasai Ibukota Apabila pada perjuangan mendirikan Negara RI dan RI Yogyakarta dan menawan Presiden,Wakil Presiden mempertahakankan Kemerdekaan RI dari penyerbuan dan beberapa Menteri Negara RI. Meski demikian Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia Tentara Nasional RI di bawah pimpinan Jendral seluruh rakyat bersatu padu untuk melawannya akan Soedirman dan didukung oleh segenap pejuang yang tetapi menjelang dipeolehnya kembali Kemerdekaan bergabung dalam berbagai kelaskaran serta dukungan RI mulai timbul pemberontakan-pemberontakan dari rakyat pada umumnya pantang menyerah bahkan terus Bangsa Indonesia sendiri di beberapa wilayah RI yang melakukan perlawanan gigih dengan taktik perang merasa kecewa, tidak puas dan ingin merubah Bentuk gerilya. Meski rakyat banyak menderita tetapi rela dan Dasar Negara sesuai aspirasi politiknya, seperti: berkorban harta bahkan nyawanya untuk membantu a. Pemberontakan PKI di Madiun dsk yang dipimpin perjuangan mempertahankan Kemerdekaan RI. Perang oleh Muso (pernah tinggal di Rusia) pada bulan gerilya yang dilakukan dari kampung-kampung sangat September 1948 melakukan pemberontakan untuk menyulitkan militer Belanda. Puncaknya adalah menjadikan Negara RI menjadi Negara Komunis serangan besar-besaran dari gerilyawan RI dibawah seperti Rusia dan Cina. Pemberontakan dilakukan pimpinan Letkol Soeharto pada tanggal 1 Maret 1949 dengan melakukan penyerangan kepada instansi di Yogyakarta sehingga mampu menguasai ibukota RI dan obyek-obyek vital Pemerintahan RI dan ini meski hanya selama 6 jam. Peristiwa ini membawa menangkapi serta membunuh pejabat Pemerintah dampak politik yang sangat besar di mata dunia yang RI baik sipil maupun militer serta para ulama Islam

32 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

dan pengikutnya di wilayah Madiun, Ponorogo, atau simpatisan yang gigih membantu perjuangan Pacitan, Ngawi, Wonogiri, Cepu, Randublatung, DI pimpinan Kartosuwirja Blora, Purwodadi, Pati, Boyolali. Tokoh pimpinan Pasukan TII juga tidak kalah kejamnya,selain yang menjadi korban keganasan PKI ini antara lain menyerang pos-pos TNI di seluruh daerah TII juga Gubernur Jawa Timur (Soerjo), Ajudannya dan seringkali melakukan penjarahan harta rakyat, Kapolda Jawa Timur yang dibunuh di tepi sungai membakar rumah-rumah rakyat yang tidak mau Bengawan Solo dekat Banjarharjo/Kedunggalar membantunya bahkan sampai membunuhnya tidak lebih kurang 15 km sebelah barat Ngawi. Selain hanya yang dewasa tetapi juga sampai anak-anak itu Komandan Kodim Madiun serta belasan anak bahkan bayinya ikut dibunuh diantaranya dengan buahnya juga ditangkap dan dibantai di Kresek- melemparkannya ke dalam api rumah-rumah Dungus–Kab. Madiun. Seorang Rimbawan Senior yang dibakarnya Beberapa kali kereta api yang yang tengah memangku jabatan Kepala Daerah menuju ke Bandung dari Jawa Tengah yang penuh Hutan (KKPH) Blora yaitu Abu Umar Imam penumpang diserang di waktu siang maupun sore Chourmain juga menjadi korban pembunuhan hari antara lain dengan memutus rangkaian kereta PKI yang jenazahnya dimakamkan di Blora. api dengan lokomotifnya sehingga meluncur tak Beruntung bahwa berkat ketegasan Presiden terkendali hingga jatuh terguling atau terhempas Soekarno dan Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta di tebing dan jurang yang dalam, akibatnya ratusan yang tidak mau didikte atau dipaksa oleh siapapun penumpangnya tewas.Penyerangan terhadap kereta untuk mengubah NKRI dengan Dasar Negaranya api sering sudah dimulai dari Maos-Banjar, Banjar- Pancasila memerintahkan apartur militer setempat Tasik dan yang paling sering serta meminta banyak untuk menumpas pemberontakan tersebut dan korban tewas adalah antara Tasik-Ciawi-Nangreg- dengan bantuan Pasukan Siliwangi dari Jawa Barat Cicalengka. Ada rimbawan senior kita yang pernah yang sedang hijrah di sekitar Solo dan Yogyakarta menjadi korban serangan DI/TII dalam perjalanan di bawah pimpinan Letkol Sadikin dan Letkol KA Yogya-Bandung tetapi bisa selamat ialah Daan Jahja, dalam waktu singkat dapat menumpas pak Wardono Saleh dan R. Soetowo (alm) ketika pemberontakan PKI tersebut termasuk membunuh pulang usai liburan sekolah (SKMA) mau kembali pimpinannya Muso. ke Bogor. Daerah-daerah operasi pencegatan b. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan Jawa perjalanan darat DI/TII yang gawat dan banyak Tengah bagian Barat pimpinan Kartosuwiryo yang minta korban baik sipil maupun militer RI adalah dengan menggunakan eks pejuang Laskar Hisbullah jalan antara Wangon-Ajibarang-Bumiayu-Prupuk- dan mereka yang kecewa karena terkena Kebijakan Slawi-Brebes-Losari-Cirebon-Sumedang-Bandung, Rekonstruksi dan Rasionalisasi (ReRa) di tubuh juga Cirebon-Indramyu-Cikampek. Wilayah Angkatan Perang serta Badan-Badan (Kelaskaran) kekuasaan DI/TII selain seluruh Jawa Barat, di Perjuangan untuk menjadi TNI yang memenuhi Jawa Tengah mencapai Kabupaten Pemalang, Kab syarat-syarat kemiliteran yang baik secara nasional Banjarnegara sampai Kab Kebumen Bagian Barat dan internasional sehingga banyak diantara kaum (Ayah, Rawakele, Ijo) meski serangan serangan di pejuang tadi terkena pemecatan dan penurunan daerah ini tidak segencar daerah Jawa Barat. pangkat hingga 2 tingkat. Kekecewaan tadi oleh Pemberontan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat Kartosuwiryo dimanfaatkan untuk melakukan dan Jawa Tengah baru dapat diatasi/diselesaikan pemberontakan dengan tujuan untuk mendirikan tahun 1962 setelah memberontak selama 13 tahun Negara Islam di Indonesia menggantikan Negara dengan ditangkapnya pemimpin pemberontakan RI yang sudah ada. Kekuatan militernya ditambah Kartosuwiryo setelah sebelumnya dilakukan operasi dengan merekrut rakyat yang bisa dipengaruhi “pagar betis” dan penjepitan kelompok pimpinan pola pikirnya untuk mendukung berdirinya Negara DI yang didukung oleh seluruh masyarakat Jawa Islam baik menjadi TII (Tentara Islam Indonesia) Barat.

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 33 Artikel c. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan, kepada Pemerintah Pusat untuk mendirikan Negara Kalimantan Selatan dan Aceh sendiri yang merdeka terlepas dari Pemerintah Hampir bersamaan waktunya dengan pem­ Republik Indonesia Pusat di Jakarta. Tentu saja berontakan DI di Jawa Barat, di Sulawesi Selatan, Pemerintah Pusat tidak dapat mentolerir keinginan Kalimantan Selatan dan Aceh juga terjadi tersebut maka dikirimlah pasukan militer dari pemberontakan yang sama dan tujuannya juga Jawa yang dipimpin oleh Letkol Soedarto untuk sama yaitu untuk mendirikan Negara Islam di menumpas pemberontakan tersebut. Ternyata Indonesia. Yang paling dulu dipatahkan adalah pasukan RMS cukup tanggguh karena adanya pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan anggota pasukan yang terdiri dari bekas tentara dibawah pimpinan Ibnu Hajar. Kemudian Belanda KNIL yang sudah berpengalaman perang ditaklukan DI/TII Sulawesi Selatan pimpinan bahkan ada ahli-ahli penembak jitu tersembunyi Kahar Muzakar dan Andi Selle tahun 1960 yang (snijper). Mereka melakukan perlawanan yang operasinya dipimpin oleh Kol. M. Yusuf (kelak gigih dan pertahanan yang kuat sehingga TNI menjadi Jendral M. Yusuf Pangima ABRI) putra tidak dapat mengalahkannya dalam waktu singkat. daerah Sulawesi Selatan. Pemberontakan DI/TII di Bahkan komandan pertempuran TNI gugur di Aceh dibawah pimpinan Daud Brueh berlangsung medan perang terkena tembakan snijper.Letkol lama sekali dari 1949 sampai dilaksanakan Gerakan Soedarto digantikan oleh Letkol Slamet Riyadi Operasi Militer (GOM) oleh Orde Baru (1996). untuk meneruskan pimpinan pertempuran TNI Meski secara formal DI/TII Aceh bisa ditaklukan yang dalam pelaksanaannya menunjukkan tanda- dan pimpinannya lari ke luar negeri (Swedia) tetapi tanda keberhasilan untuk kemenangan TNI. Tetapi karena DI Aceh didukung oleh banyak msyarakat sekali lagi karena kelengahan dan terlalu percaya Aceh maka gerakan untuk mencapai Aceh merdeka diri akhirnya Letkol Slamet Riyadi gugur juga tak juga berhenti sampai kemudian membentuk terkena tembakan snijper. Pemerintah RI mengirim Gerakan Aceh Merdeka (GAM). lebih banyak lagi militer untuk segera mengakhiri Baru setelah dilakukan pendekatan-pendekatan pemberontakan RMS. Gelombang penyerbuan khusus berkenaan dengan pengembangan otonomi yang besar ini akhirnya bisa melumpuhkan RMS, daerah di Indonesia dan didapatkan adanya beberapa pimpinannya melarikan diiri ke Negeri kesepakatan menjadikan Aceh menjadi Daerah Belanda melanjutkan perjuangan dari negeri ini. Otonomi Khusus dengan sebutan Aceh Nagroe e. Pemberontakan PRRI Darussalam maka suasana konflik di Aceh mereda. Akibat dari kekalutan di Pemerintahan Pusat RI Setelah Aceh diberikan kepercayaan mengelola yang tidak berhasil menyusun Konsitusi baru oleh pemerintahan daerahnya menurut adat Aceh tanpa Konsituante hasil Pemilu 1955 selama 2 tahun lebih memisahkan diri dan tetap taat kepada NKRI maka dan tiadanya perhatian Pemerintah Pusat ke Daeah- dilakukan pembubaran GAM dengan penyerahan Daerah untuk pemerataan pembangunan dan senjata kepada NKRI. Kini suasananya tenang, ekonomi,maka pada tahun 1957 beberapa daerah Aceh bisa membangun termasuk membangun merasa kecewa lalu melakukan pemberontakan/ kerusakan parah karena bencana tsunami yang pembangkangan kepada Pemerintah Pusat untuk memakan korban meninggal hingga lebih dari 220 memiliki Pemerintahan sendiri. Di Sumatra ribu orang dan kini Aceh memiliki undang-undang dibentuk Pemerintahan Revolusioner Republik khusus (kanon) serta partai politik lokal. Indonesia (PRRI) yang dipimpin oleh Panglima d. Pemberontakan Rakyat Maluku Selatan (RMS) Militer setempat yaitu di Sumatra Bagian Selatan Pada tahun 1950 beberapa pimpinan masyarakat dipimpin oleh Kol Achmad Hussein berkedudukan di di daerah Maluku Selatan yang menamakan diri Palembang,di bagian Tengah (Kol Dahlan Jambek) Rakyat Maluku Selatan (RMS) dengan pusatnya di berkedudukan di Pakanbaru dan di Sumtra Utara kota Ambon melakukan pemberontakan bersenjata dipimpin oleh Kol M Lubis berkedudukan di Medan.

34 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

Setelah Pemerintah Pusat memberikan himbauan angkasa pertahanan udara RI terbang ke Jakarta untuk menghentikan pemberontakan tersebut menyerang dengan bom dan tembakan senjata api tidak digubris/diterima akhirnya diputuskan untuk ke Istana Presiden,untung tidak membawa korban melakukan operasi militer yang dipimpin oleh Kol jiwa kecuali melukai beberapa polisi yang sedang Achmad Yani dengan menggunakan satuan-satuan tugas di Istana.Serangan tersebut dapat dihentikan tempur militer dari Jawa Tengah dan Jawa Barat oleh AURI.Serangan lain yang serupa yang akan yang disebut operasi 17 Agustus 1945. Operasi dilakukan oleh penerbang Amerika Allen Pope militer dilakukan secara serentak di Sumtra Utara dapat digagalkan oleh TNI AU dengan ditembak dipimpin oleh Kol Djamin Ginting, di Sumatra jatuh di wilayah Maluku Utara. Tengah dan Selatan bagian Timur dipimpin oleh g. Pemberontakan G 30 S/PKI Kol Kaharudin Nasution dan Sematra Tengah dan Pemberontakan ini dilakukan oleh organisasi Selatan bagian Barat dipimpin oleh Kol Achmad politik Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta Yani sendiri. Dalam waktu yang tidak terlalu lama organisasi massa pendukungnya (onderbauw) pada pemberontakan PRRI dapat dihentikan, para tanggal 30 September 1965 (G 30 S) yang didukung pimpinannya ditangkap sebagai tawanan politik oleh beberapa oknum dan satuan militer yang pro pemberontakan. Pemberontakan PRRI tidak terlalu dan mau diperalat PKI. Tujuannya adalah untuk banyak membawa korban orang sipil sedangkan menjadikan Indonesia menjadi Negara Komunis korban militer di kedua pihak lumayan banyak. seperti Rusia dan Cina serta menggantikan Dasar Konsolidasi pengamanan wilayah pemberontakan Negara Pancasila dengan Paham dan Doktrin dilakukan oleh TNI dari Pusat. PKI. Dalam pemberontakan ini 5 orang jendral f. Pemberontakan PERMESTA (A.Yani, Sutoyo, Haryono, Panjaitan, ) Terjadi di wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan perwira tinggi terbaik saat itu menjadi korban Maluku Utara pada saat yang bersamaan dengan pembunuhan oleh G 30 S/PKI, juga 3 orang perwira pemberontakan PRRI di Sumatra juga dengan menengah (Katamso, Sugijono, P. Tendean) dan 1 tujuan yang sama dengan PRRI. Pimpinan orang bintara Polri (KS Tubun) ikut jadi korban pemberontakan adalah Kol. Vientje Sumual seorang pembunuhan dalam serangan pagi dan siang perwira yang pernah berjuang melawan Belanda tanggal 30 Sept 1965. Penumpasan terhadap di ibukota RI Yogyakarta didawah pimpinan gerakan ini dilakukan secara cepat dan serentak Letkol Soeharto tahun 1948-1950, bersama oleh ABRI yang didukung/dibantu masyarakat kapten M.Yusuf yang kemudian menjadi Jendral/ sehingga dalam waktu beberapa bulan saja sudah Penglima ABRI. Permesta sangat anti terhadap dapat dituntaskan.Dalam penyelesaian peristiwa Presiden Soekarno dan para pendukungnya di yang terkait dengan G 30 S/PKI ini banyak sekali antaranya Nani Watabone dan para pengikutnya orang sipil yang menjadi korban pembunuhan di Sulawesi Utara.Para pendukung Soekarno (diperkirakan sekitar 500.000-600.000), puluhan dan para Pegawai Negeri dari luar Sulut apalagi ribu orang dipenjara dan diasingkan dan ratusan dari Jawa banyak yang menjadi korban dibunuh ribu orang yang terdampak dalam mencari oleh tentara Permesta.Pemberontakan ini juga kehidupan. tidak bertahan lama. Setelah Pemerintah Pusat Demikianlah tergambar betapa beratnya memper­ mengirim pasukan-pasukan tempur dari Jawa tahankan Kemerdekaan, Kesatuan dan Keutuhan NKRI Timur (Brawijaya) di bawah pimpinan Kol untuk dapat berjuang meraih cita-cita kemerdekaan Jonosewojo untuk menggempur dan menaklukan bangsa Indonesia yang terdiri dari lebih kurang 700 Permesta, dalam waktu 9 bulan tugas tersebut etnis yang tinggal tersebar di wilayah kepulauan luas dapat diselesaikan. Yang menggemparkan adalah terdiri dari lebih kurang 17.000 pulau besar maupun salah satu penerbang Permesta (V.Maukar) dengan kecil. menggunakan pesawat jet tempur bisa menerobos

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 35 Artikel

MENGGAPAI CITA-CITA DAN TUJUAN karena tuntutan perkembangan jaman dan keadaan KEMERDEKAAN INDONESIA maka semua itu harus terus dikembangkan dan ditingkatkan baik jenisnya, jumlahnya, maupun A. TUJUAN KEMERDEKAAN RI kualitasnya sesuai kebutuhan pada suatu saat. Bangsa Indonesia telah lama mencita-citakan dan Pemerintah membuat Rencana Pembangunan serta memiliki Negara sendiri yang merdeka, bersatu dan pembiayaannya untuk Jangka Panjang (25 tahunan), berdaulat dan perjuangan yang ditempuhnya telah Jangka Menengah (5 tahunan) dan Jangka–Pendek begitu lama dan banyak meminta pengorbanan jiwa, (1 tahunan) mencakup berbagai hal bagi pencapaian harta, penderitaan dan harga diri seperti yang telah tujuan kemerdekaan baik secara fisik/material maupun dipaparkan di atas. Alhasil Negara Indonesia telah spritual yang usaha pencapaiannya dilakukan secara terbentuk seperti yang dicita-citakan. Suatu bangsa bertahap dengan mempertimbangkan skala-skala yang mendirikan Negara tentu mempunyai tujuan untuk prioritas yang mendesak. Rencana dan program- apa merdeka dan bernegara. Apakah tujuan bangsa program yang disusunnya memerlukan persetujuan dan negara yang diamanatkan oleh rakyat Indonesia? rakyat melalui wakil-wakilnya (MPR dan DPR) dan Tujuan Indonesia merdeka telah dirumuskan dalam pelaksanaan dari rencana maupun program yang telah Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia ditetapkan harus dipertanggungjawabkan kepada alinea ke-4 yaitu “Melindungi seluruh tumpah darah Wakil Rakyat tersebut. Kebenaran/kelayakan atas Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan laporan pertanggungjawaban tersebut diperiksa oleh umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut Badan Pemerinsa Keuangan sebuah Lembaga/Apartur melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan Negara yang independen di luar Aparatur Pemerintah. kemerdekaan, perdamaian abadi dan ketertiban sosial” Aparatur Pemerintah yang bertugas secara khusus yang pencapaiannya dilakukan dengan berdasarkan untuk menyususun Rencana Pembangunan Nasional falsafah Negara “Pancasila” yaitu Ketuhanan Yang Maha mula-mula dibentuk Dewan Perancang Nasional tahun Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan 1956 yang dipimpin oleh Ir. Juanda yang kemudian Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat berkembang menjadi suatu Badan Perencanaan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang sekarang dan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. dipimpin oleh seorang Menteri Negara. Beberapa kondisi yang mempengaruhi penyusunan B. MENGGAPAI TUJUAN INDONESIA MERDEKA rencana pembangunan nasional: Menggapai tujuan kemerdekaan Indonesia yang 1. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas rumusannya begitu singkat bukanlah perkara mudah, 7.810.000 km2 terdiri dari 2.010.000 km2 lahan diperlukan sarana dan prasarana serta pemikiran daratan, 3.250.000 km2 lautan dan 2.550.000 yang begitu besar dan banyak dengan biaya yang km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sehingga luas tidak sedikit. Prasarananya antara lain pembentukan lautannya merupakan 74,3% dari luas wilayah kelembagaan Administrasi Negara (MPR, DPR, DPD, Indonesia.Daratan terdiri dari l.k. 17.504 pulau BPK, MA) dan Administrasi Pemerintahan (Pembagian besar maupun kecil 7.870 pulau sudah mempunyai Kewilayahan, Kepresidenan, Kementerian, Lembaga nama yang 9.634 belum memiliki nama. Penduduk Pemerintahan termasuk Lembaga Pengamanan Indonesia pada tahun 2018 berjumlah 265 juta Negara dan Pemerintahan, Lembaga Peradilan, orang terdiri dari 1.340 suku bangsa terbanyak suku Kepala Daerah) dan untuk operasinalnya diperlukan Jawa (41%) yang kedua Sunda (15,5%). Jumlah prasarana dan sarana gedung-gedung perkantoran, bahasa yang dipakai ada 742 bahasa tetapi anehnya jalan dan prasarana trasportasi serta komunikasi, alat pulau Jawa yang penduduknya 123 juta jiwa hanya transportasi dan komunikasi dan lain sebagainya. Juga memiliki tidak lebih dari 20 bahasa tetapi pulau sarana-sarana perundang-udangan, kepegawaian, Papua yang penduduknya hanya 2 juta jumlah peralatan kerja dan tranportasi-komunikasi. Oleh bahasanya ada 271 bahasa.

36 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

2. Pada awal Indonesia merdeka kondisi lingkungan prasarana perhubungan dan komunikasi maupun dan kehidupan bangsa Indonesia jauh tertinggal perbaikan dan rehabilitasi lahan-lahan pertanian, jika dibandingkan dengan negara-negara di perkebunan, kehutanan, pengairan dan sebagainya. Eropa, Amerika, Rusia, Australia terutama dalam Juga usaha peningkatan pemenuhan kebutuhan kemakmuran/kesejahteraan, perindustrian, per­ sandang, pangan dan papan (perumahan) masyarakat ekonomian, sarana-prasarana transportasi dan untuk bisa hidup lebih baik serta mengurangi angka pendidikan. kemiskinan, kestabilan politik dan keamanan untuk 3. Adanya pergolakan/pemberontakan di beberapa memberikan ketenteraman dan kenyamanan hidup daerah seusai kemerdekaan RI dan juga serta memungkinkan jalannya pembangunan dengan keterbatasan dana dan daya yang dimiliki Negara baik. dan bangsa Indonesia sehingga selama 20 tahun Pada masa Orde Baru dibawah kepemimpinan pertama Indonesia merdeka upaya pembangunan Presiden Soeharto tahun 1967-1998 yang mem­ yang dilakukan belum bisa optimal. prioritaskan pembangunan ekonomi di samping 4. Perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang pembangunan ipososbudhankam (idiologi, sosial, sangat cepat, jika pada awal kemerdekaan (1946) budaya, pertahanan keamanan) untuk menjaga jumlahnya baru lebih kurang 75 juta orang, tahun stabilitas, pembangunan bisa kerkembang lebih cepat 1972 menjadi 128 juta orang; pada tahun 2018 dan lebih luas dengan diterbitkannya Undang-Undang (setelah 73 tahun merdeka) meningkat menjadi (UU) tentang Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 265 juta orang atau 3,5 kali lipat yang dengan 1967 dan UU tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sendirinya memerlukan peningkatan berlipat untuk (PMDN) sehingga negara mampu memanfaatkan hidupnya baik sandang, pangan, papan, pendidikan, dan mendayagunakan sumber daya alam Indonesia kesehatan, kebutuhan soial politik, terutama sekali yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja baik secara kuantitas maupun tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup baik. kualitasnya. Sayangnya kue pertumbuhan ekonomi yang cukup baik 5. Sejak awal Indonesia sudah dikenal memiliki itu tidak terbagi secara merata kepada seluruh lapisan kekayaan alam melimpah yang sebagian besar belum masyarakat melainkan terkonsentrasi pada sebagian terjamah tetapi Indonesia tidak mempunyai dana kecil masyarakat yang pandai dan lihai menggunakan dan daya yang cukup untuk mengeksploitasinya/ kesempatan untuk memperkaya diri. Akibat dari mamanfaatkannya. pengelolaan eksploitasi sumber daya alam yang tidak 6. Perbedaan kondisi fisik alami, kependudukan, tertib,taat asas serta tidak menghiraukan keselamatan sarana dan prasarana, tingkat pendidikan serta dan kepentingan jangka panjang rakyat Indonesia maka sosial budaya maupun kesadaran politik antar banyak sumber dara alam yang mengalami kerusakan daerah meminta perhatian yang serius dalam parah/berat seperti pada lahan untuk konsesi hutan, penyusunan rencana dan program-program pertambangan dan penangkapan ikan di laut. pembangunan yang adil dan merata. Sementara itu dengan dalih demi untuk kepentingan Rencana dan program-program pembangunan stabilitas ipoleksosbudhankam, pemerintah Orde Baru pada 2 dekade pertama setelah berdirinya NKRI (Orba) menempuh kebijakan dan langkah-langkah diprioritaskan kepada pembinaan mental dan karakter yang represif yang didukung oleh aparatur pemerintah kebangsaan, kesadaran dan penghayatan berbangsa dan negara guna mengatasi perbedaan pendapat di dan bernegara, pendidikan dan kesehatan, penataan masyarakat termasuk keinginan masyarakat untuk pemerintahan, pembangunan prasarana dan sarana memberantas korupsi, kolusi, nepotisme dan tegaknya yang rusak akibat peperangan baik jalan-jalan, demokrasi dan keadilan bagi seluruh masyarakat jembatan, bangunan perkantoran dan perumahan Indonesia. Selain itu nampak adanya keinginan orde pejabat/pegawai, sarana dan prasarana publik baru untuk melanggengkan kekuasaannya dengan (pasar, gedung sekolah, pemancar radio), sarana dan merekayasa pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 37 Artikel untuk terus berkuasa selama mungkin meski Presiden Orde Reformasi atas nama Rakyat yang berhasil favouritnya telah berkuasa 32 tahun dan telah berusia menggantikan Orde Baru mempunyai tuntutan untuk lanjut. Oleh karena aspirasi masyarakat tidak ditanggapi memperbaiki sistim pemerintahan yang demokratis, secara baik dan dipicu pula oleh adanya kemerosotan melakukan pemberantasan Korupsi-Kolusi-Nepotisme ekonomi dan keuangan negera yang berdampak kepada (KKN) dan Penegakan Keadilan bagi semua orang semakin sulitnya kehidupan rakyat, maka pada tahun Indonesia awalnya mendapat tentangan dan hambatan 1998 timbulah gerakan rakyat untuk menurunkan dari orang-orang lama terlebih lagi dimulainya dengan Presiden Soeharto dari jabatannya dengan melakukan menimbulkan kekacauan (chaos) secara fisik maupun gerakan reformasi secara “people power” hingga mental dengan adanya penjarahan barang, pembakaran berhasil menurunkan Presiden Soeharto dan sesuai toko-toko, pusat pembelanjaan atau pasar, penjarahan ketentuan Undang-Undang Wakil Presiden DR.Ir. hutan Negara dengan melakukan penebangan hutan BJ.Habibie diangkat menjadi Presiden ke-3 RI. besar-besaran, bahkan disana-sini dilakukan penculikan Selain adanya kekurangan-kekurangan selama 32 dan penghilangan nyawa orang sehingga menimbulkan tahun Orde Baru berkuasa, di sana-sini nampak pula ketakutan yang mencekam. Akibatnya terjadi krisis keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Pemerintah kehidupan multi dimensi (kompleks), menimbulkan Orde Baru untuk bangsa dan Negara Indonesia kerugian besar harta benda rakyat dan Negara. Terjadi antara lain: pertumbuhan ekonomi dan tingkat hidup perombakan besar atas Undang-Undang Dasar RI masyarakat yang bertambah baik (meski tidak sebaik 1945 (Konsitusi) untuk lebih meningkatkan dan Eropa Barat, Amerika bahkan negeri tetangga), menegakan demokrasi,menerbitkan Undang-Undang peningkatan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, tentang Pemerintahan Daerah dan Pemekaran Wilayah papan, bahkan pernah mencapai swa sembada beras Pemerintahan Daerah yang Otonom. Konsekuensinya nasional, peningkatan/kemajuan di bidang pendidikan beban keuangan Pemerintah Pusat menjadi sangat seperti bertumbuhnya pendidikan dasar hingga besar untuk membiayai Pemerintahan Daerah yang perguruan tinggi negeri maupun swasta, banyak pelajar seharusnya bisa berdiri sendiri secara finansial dan SMA/SMK yang berprestasi terutana dari keluarga mampu mengurus pemerintahan nya sendiri tetapi yang kurang mampu dikirim tugas belajar di luar negeri kenyataannya sebagian besar tidak mampu. Belum lagi yang memiliki perguruan tinggi yang baik sehingga di biaya-biaya untuk pemilihan Kepala Daerah yang harus kemudian hari bisa menjadi cendekiawan yang baik dilkukan secara umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. bahkan puluhan di antaranya menjadi pakar kaliber Dengan dibukanya kesempatan untuk ber­ dunia yang menghasilkan puluhan sampai ratusan demokrasi yang memberi peluang setiap orang bisa hak paten dunia serta menjadi Profesor terkemuka bebas berpendapat, berbicara, berekspresi, berkumpul di Perguruan Tinggi Luar Negeri yang bergengsi. Tak diterimanya sebagai hak yang tanpa batas sehingga dilupakan pula keberhasilan dalam Program Keluarga sering terjadi pembicaraan, ucapan dan ekspresi yang Berencana Nasional yang mendapat perhatian kebablasan tidak ada pengendalian diri. Akibatnya dunia dan penghargaan internasional dan bea siswa sering terjadi keributan, kekacauan, kebingungan dan Supersemar. Upaya pemerataan penduduk yang keresahan masyarakat apalagi ekspresi dan ujarannya dikaitkan dengan upaya pemerataan pembangunan dilakukan dengan cara pembuatan berita bohong serta wilayah serta pembauran nasional juga lumayan baik ujaran kebencian,penghinaan dan caci maki yang sama yang kemudian wilayah tersebut menjadi wilayah sekali tidak pantas dilihat dari etika ketimuran. yang berkembang dari unit-unit hunian transmigrasi Pada dasarnya setiap penguasa yang tampil menjadi desa, kecamatan bahkan kabupaten/kota. memimpin Indonnesia dalam konsep strategi awalnya Tidak hanya kualitas pendidikan umum di SD, SMP, selalu berpegang pada konstitusi untuk mencapai SMA hingga Perguruan Tinggi yang diperhatikan untuk tujuan kemerdekaan yaitu masyarakat Indonesia yang ditingkatkan,pendidikan agama dan moral Pancasila adil, makmur, tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera juga diperhatikan dan nampak berhasil cukup baik. lahir bathin.Namun dalam pelaksanaannya sering

38 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel tergoda dan terbawa oleh pengaruh-pengaruh dari tempat-tempat penimbunan kayu, pabrik-pabrik orang-orang sekelilingnya, golongan tertentu yang penggergajian kayu dan pengolahan hasil hutan mementingkan diri sendiri dan kelompoknya, ambisi non kayu serta mereboisasi dan merehabilitasi pribadi untuk bisa mempertahankan kekuasaannya hutan-hutan yang rusak lebih kurang 500.000 ha atau kesejahteraan keluarga besar dan konco-konconya serta membangun hutan tanaman indutri untuk dengan membuat kebijakan-kebijakan yang disadari mensuplai bahan baku pabrik kertas dan rayon, atau tidak disadari akhirnya menimbulkan kerugian korek api, potlot, perumahan murah, perpetian, negara dan masyarakat yang membawa akibat tidak penyamakan kulit, dll. Semuanya itu ditujukan tercapainya tujuan nasional secara optimal seperti untuk memulihkan kembali dan meningkatkan langgengnya KKN, pembangunan nasional yang tidak peran dan fungsi Kehutanan dalan upaya ikut merata,arogansi kekuasaan dan lain-lain. mensejahterakan kehidupan bangsa dan negara. Tanpa maksud memuji seseorang pemimpin Juga telah ikut serta dalam gerakan nasional nasional kita secara berlebih, namun berdasarkan “Karang kitri” yang diprakarsai Kementerian hasil-hasil survei dari beberapa lembaga survei Pertanian untuk membantu penanaman tanah- terkemuka dan lembaga kajian masyarakat mengenai tanah tegalan, huma, tanah bera, tanah pekarangan kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden dengan menanam tanaman buah-buahan dan pohon yang sekarang diperoleh data 73% rakyat Indonesia turi (guna menyuburkan tanah selain dapat diambil merasa puas dengan kepemimpinannya beralaskan bunganya untuk sayuran) semuanya dimaksudkan bahwa Presiden mempunyai integritas yang baik, peduli utnuk mengurangi bahaya erosi, banjir dan tanah atas pentingnya pamerataaan pembangunan di seluruh longsor di samping untuk peningkatan pendapatan wilayah Indonesia khusunya yang terpinggir, tertinggal rakyat. Juga dibangun hutan tanaman industri dan terpencil yang antara lain dibuktikan dengan di Jawa maupun di luar Jawa. Sayangnya usaha pembangunan infrastruktur (termasuk listrik) yang penghutanan kembali tanah hutan yang rusak/ merata dan harga BBM yang sama di seluruh wilayah RI, kosong banyak diganggu oleh BTI (Barisan Tani pembangunan rasa persatuan, kebangsaan, keagamaan, Nasional) suatu ormas onderbouw PKI sehingga kesetiakawanan dan hidup bertoleransi dengan banyak yang kembali rusak. semua golongan. Apabila hasil-hasil pembangunan ini 2. Usaha pemanfaatan hutan luar Jawa pada diteruskan secara konsisten dan ditingkatkan dengan masa Orde Baru dengan dana yang berasal dari memperhatikan kritik masyarakat yang baik, rakyat modal luar negeri maupun dalam negeri yang memiliki optimisme bahwa pencapaian tujuan bangsa dilaksanakan dengan cara pemberian konsesi Indonesia akan semakian terdekati bahkan ramalan kapada para pengusaha dalam bentuk Hak dan pendapat beberapa lembaga serta ahli-ahli di luar Pengusahaan Hutan (HPH), berkembang sangat negeri Indonesia akan menjadi negara besar peringkat pesat hingga selama lebih kurang 30 tahun. 4 atau 3 di dunia. Kebijakan ini telah banyak menghasilkan devisa Sejauh mana Kehutanan telah berusaha ikut serta negara dari ekspor logs yang sangat besar hingga membangun untuk mencapai tujuan nasional? secara nasional sempat menduduki peringkat 1. Sejak tahun 1946 terutama sejak 1950 setelah kedua setelah migas selama beberapa tahun. Negara RI benar-benar dapat mulai menjalankan Juga dikembangkan industri-industri pengolahan manajemen Pemerintahan Negara dalam suasana kayu logs menjadi barang setengah jadi dan relative aman, telah dilakukan pembangunan barang jadi sehingga dapat memperoleh nilai sarana dan prasarana fisik yang hancur atau rusak tambah yang besar. Ini berarti sektor Kehutanan akibat dari peperangan melawan Jepang dan pernah berjaya dalam memberikan sumbangan Belanda seperti pembangunan kembali jalan-jalan bagi peningkatan pembangunan nasional untuk angkutan hasil hutan dan jalan pemeriksaan hutan, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan in gedung-gedung kantor dan perumahan pegawai, akhirnya juga membawa kerugian besar dengan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 39 Artikel

rusaknya hutan-hutan yang ditebang tanpa diikuti tanah longsor dan banjir, mencukupi kebutuhan penghutanan kembali/peremajaan yang baik, masyarakat akan hasil hutan dengan harga yang pengusaha yang diwajibkan menghutankan kembali terjangkau, memberikan dukungan atas pemenuhan dalam kenyataannya hanya ingin memperoleh kebutuhan pangan dan rekreasi masyarakat dan sebisa keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa mungkin ikut meningkatkan pendapatan masyaratakat memperdulikan pentingnya peremajaan hutan untuk pengentasan kemiskinan. Hal ini hanya bisa bahkan perkembangannya sekarang banyak areal dicapai dengan terbentuknya hutan yang baik disertai bekas HPH yang rusak sepertinya menjadi lahan pengelolaannya yang baik pula serta peduli masyarakat yang tak bertuan yang rawan penjarahan untuk khususnya yang berada di dalam dan di sekitar kawasan usaha pertanian atau kebun kelapa sawit, untuk hutan. pertambangan atau diokupasi untuk pemukiman. Tentu saja hal ini tidak bisa serta merta ditimpakan MENSYUKURI NIKMAT KEMERDEKAAN kesalahannya kepada mereka yang ingin menguasai Di muka telah diuraikan betapa beratnya lahan hutan yang diterlantarkan karena asset penderitaan sebagai rakyat dan bangsa yang terjajah dan nasional ini semestinya dimanfaakan unuk sebesar- betapa beratnya perjuangan dan pengorbanan untuk besar kemakmuran rakyat dengan pengelolaan dapat mendirikan dan mempertahankan Kemerdekaan yang baik. Usaha pemerintah Orde Baru untuk RI. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan kemerdekaan mereboisai/merehabilitasi hutan-hutan yang telah dan terus diupayakan dengan berbagai cara dan rusak telah dilakukan dengan berbagai cara antara dalam berbagai hal serta dengan pengorbanan tenaga, lain dengan cara Inpres Reboisasi, PMDH dan pikiran, dana dan daya yang tidak sedikit. Namun Penghijaun Nasional, hasilnya tidak memuaskan hasilnya meski telah dicapai kemajuan-kemajuan bahkan banyak yang gagal. jika dibanding masa lalu, oleh sebagian masyarakat 3. Setelah Orde Reformasi berhasil menggantikan dirasakan dan dianggap tidak/belum memuaskan Orde Baru tahun 1998/1999 dihadapkan pada terutama oleh generasi muda dan menengah yang tidak kondisi hutan yang lebih parah lagi kerusakaannya pernah mengalami penderitaan/kesusahan seperti sehingga harus dilakukan reboisasi dan rehabilitasi yang dialami rakyat masa lalu apalagi pada waktu masa secara besar-besaran, namun disisi lain keuangan penjajahan. negara mengalami kemerosotan karena imbas Seharusnya sebagai bangsa yang ber Pancasila krisis ekonomi multi dimensi. Dengan dana dan memiliki dasar keagamaan serta etika yang baik pemerintah yang terbatas berasal dari Pendapatan haruslah pandai-pandai mensyukuri nikmat dan berkah Bukan Pajak Depatemen yang tidak terlalu besar dari Kemerdekaan RI yang merupakan anugrah besar karena menurunnya produksi kayu, Pemerintah dari Allah SWA serta pandai-pandai berterimakasih dan berusaha menggerakan kembali upaya-upaya hormat kepada para perintis, pejuang, para pemimpin reboisasi hutan melalui Gerakan Penanaman Lahan pendahulu kita atas pengorbanan dan jasa-jasa baiknya Hutan (Gerhan), sistim Hutan Kemasyarakatan, bagi bangsa dan negera, tidak hanya pandai mengorek- Pengusahaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). orek dan mencaci maki kesalahannya. Untuk bisa Reboisasi di lahan Perhutani di Jawa dibiayai dari mensyukuri nikmat kemerdekaan RI marilah kita dana Perhutani sendiri. Kembali lagi usaha-usaha renungkan beberapa hal: ini juga belum dapat menunjukan keberhasilan yang 1. Waktu jaman penjajahan (Belanda maupun baik, kecuali di beberapa tempat yang dilakukan di Jepang) rakyat ditindas, dimiskinkan, dibatasi lahan Perhutani. hak-hak azasinya, pendidikannya, kehidupannya, Kontribusi sektor Kehutanan dikaitkan dengan martabatnya/harga dirinya seperti yang telah upaya peningkatan kesejateraan masyarakat antara diuraikan di muka. Sebagai contoh orang desa anak lain adalah berfungsinya hutan sebagai penyedia air petani tidak bisa masuk sekolah SD 7 tahun di kota bersih dan udara yang sehat, terhindarnya bahaya yang berbahasa Belanda (HIS) tanpa jaminan dari

40 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

orang tua yang pegawai negeri Belanda atau paling pembuat pesawat terbang tanpa awak. Beliau juga tidak Lurah Desa, apalagi mau masuk sekolah telah berhasil meraih 543 penghargaan tinggi dunia (SMP MULO). Tetapi setelah kemerdekaan siapa untuk berbagai karya penelitian dan penciptaan saja tanpa kecuali bisa sekolah setinggi-tingginya di alat-alat canggih serta mengajar di 35 Universitas mana saja asal memiliki kepintaran yang memadai Klas Dunia sebagai Guru Besar yang dihormati. bahkan yang tidak mampu dibiayai Negara. Beliau hanyalah seorang anak dari Prajurit TNI AU 2. Data sensus penduduk tahun 1930 tercatat (Paskhas) di Panasan Solo yang pensiun dengan penduduk Indonesia yang bisa baca tulis baru 6% pangkat Sertu (Sersan Satu) dengan kehidupan dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah yang sangat minim sehingga Tutuko kecil ketika 60 juta orang, lainnya buta huruf. Pada tahun sekolah di SD dan SMP bekerja keras membantu 1946 menjadi 15%,1951 naik menjadi 20%, tahun ibunya jualan kue, es lilin, dll. Hanya berkat adanya 1960 menjadi 80%. Jumlah anak yang bersekolah Program BJ Habibie sewaktu menjadi Menristek tahun 1930 hanya 2,5 juta orang pada tahun 1960 dan pimpinan BPPT untuk menugasbelajarkan menjadi 9 juta orang. Penduduk petani yang tinggal anak-anak Indonesia lulusan SLTA terbaik ke luar di desa-desa tahun 1946 = 85%, sekarang sekitar negeri maka pemuda Tutuko bisa belajar hingga 56%. Jumlah guru tahun 1937 sebanyak 47.000 lulus S1, S2 dan S3 di Jepang dengan spesialisasi bertambah menjadi 250.000 tahun 1960, sekarang keradaran sebagai penyaluran keinginan sejak kecil hampir 3 juta. yang diinspirasi ayahnya agar orang Indonesia juga 3. Oleh karena kesempatan pendidikan terbuka luas di bisa membuat radar bukan monopolinya orang bidang apa saja maka setelah mereka berhasil dalam Amerika, Jerman, Perancis dan Inggris. Satu orang pendidikan dan pengembangann karinya orang lagi adalah Kaharuddin Djunod PhD yang ketika desa atau orang kota lapisan bawah bisa menjadi bekerja di Jepang selama 15 tahun menciptakan Pegawai Tinggi Negara sampai Menteri,menjadi “Kapal Selam Tempur Militer” yang telah dipakai Guru Besar (Professor) dan Jendral TNI maupun di dunia dan Indonesia sedang membuatnya di Polri. Waktu jaman dijajah kalau ada orang Surabaya yang diarsiteki oleh beliau.Juga sedang pribumi yang bisa menjadi Pegawai kebanyakan dibuat kapal selam tanpa awak (nakhoda) untuk menjadi pegawai rendahan atau menengah bawah, keperluan patroli kelautan Indonesia yang sangat demikian pula kalau jadi militer Belanda paling bisa luas. Beliau juga berasal dari masyarakat tingkat jadi Sersan atau paling tinggi Kapten jika memiliki bawah di mana ayahnya bekerja sebagai anggota ijazah AMS (SLTA) ketika masuk militer. Selain TNI AL di Surabaya yang setelah berhasil pindah DR.B.J.Habibie yang menjadi ikon kehebatan orang ke kampung halamannya di Makassar (orang Indonesia menjadi ahli penerbangan dan membuat Bugis) beberapa tahun kemudian pensiun dengan pesawat terbang klas dunia, dari tayangan TV pangkat Peltu (Pembantu Letnan Satu). Sama program Kick Andy sekitar 2 tahun yang lalu dan dengan Tutuko, pak Kohar ini juga mengalami dalam bulan Juni 2019 ini diketahui ternyata ada kesusahan hidup sehari-harinya dan hanya berkat puluhan orang Indonesia dari golongan masyarakat adanya Program Habibie ia dapat bersekolah S1, lapisan bawah yang bekerja di luar negeri (diaspora), S2 dan S3 di Jepang dengan spesialisasi Arsitektur mampu berprestasi di tingkat dunia (internasional) Perkapalan yang kemudian dipraktekaanya di seperti Prof. Yosephat Tutuko S.PhD yang bekerja Industri Perkapalan Jepang hingga bisa membuat sebagai Guru Besar Ciba University Jepang berhasil kapal selam tempur. Inspirasi timbulnya keinginan memiliki 118 Hak Paten dunia untuk pembuatan untuk bisa membuat kapal sendiri sudah sejak di berbagai macam Radar dan Satelit (penerbangan, bangku SD yaitu supaya ibu guru yang dicintainya survei kebumian dan kelautan, pencarian dan yang kebetulan juga orang Makasar bisa pergi indentifikasi kapal-kapal asing pencuri ikan di pulang Makassar gratis. lautan Indonesia, dlsb). Selain itu beliau juga ahli 4. Transportasi umum pedesaan di awal kemerdekaan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 41 Artikel

belum ada paling ada beberapa andong/dokar Kualitas alat-alat transportasipun semakin baik yang belum tentu satu desa ada satu dokar. Orang dan modern, berkecepatan tinggi dan nyaman desa yang mau bepergian ke kota atau antar desa dinaikinya seperti bus umum antar provinsi ber kebanyakan jalan kaki tanpa alas kaki kalau musim AC, angkutan antar kota, kereta api ber AC, kapal kemarau kepanasan kalau musim hujan kehujanan laut dan pesawat terbang. Orang desa cukup banyak Sepeda pancalpun orang desa masih jarang yang yang punya mobil meski mobil bekas dan tahun mempunyai karena harganya mahal, yang bisa beli lama. biasanya pegawai atau petani yang tergolong kaya. 5. Dulu sebelum listrik masuk desa suasana desa di Di desa penulis dengan penduduk sekitar 2000 malam hari gelap gulita hanya kalau terang bulan orang pada tahun 1951 hanya 4 orang yang memiliki bisa agak terang tetapi kalau hujan gelap juga. sepeda yaitu Lurah, Carik, Mandor Kehutanan dan Orang desa yang bepergian malam hari dengan seorang petani yang tergolong kaya. Tahun 2015 di jalan kaki harus pandai dan berani berjalan satu RT yang terdiri dari 53 rumah jumlah speda dalam kegelapan malam, memang bisa pakai motor yang dimiliki penghuninya sudah berjumlah obor tapi pada umumnya hanya untuk jarak 72 buah, diyakini sekarang sudah bertambah dekat. Sementara itu belum ada radio dan TV lagi. Alat transportasi umum dan barang sudah kalau mau mendengarkan radio harus membuat masuk ke desa-desa yang dulu terpencil sekalipun. susunan dan rangkaian dari 100 bateri kecil yang Bayangkan sejahteranya orang jaman sekarang mahal harganya. Kalau kepengin minum es harus Alat transportasi umum antar kota dulu hanya menunggu kalau ada yang jualan dawet dicampuri mengandalkan kereta api trutuk yang jarang- es yang dibelinya dari kota. Sekarang setelah listrik jarang lewatnya, kalaupun ada bus juga masih masuk desa hingga sekitar 80% desa, rakyat desa langka adanya. Masih ingat tahun 1958 bus Yogya- telah dapat menikmati kehidupan yang nyaman Wonosari ibukota kabupaten Gunung Kidul satu tidak kalah dengan orang kota yaitu bisa menikmati hari hanya jalan 2 kali jam 7.00 dan jam 13.00 lewat penerangn listrik yang cukup, bisa nonton TV atau itu sudah tidak ada lagi alat transportasi umum menikmati siaran radio setiap saat, bikin es atau begitu pula sebaliknya.Pesawat terbang juga langka menyimpan makanan yang cepat basi,bahkan bisa dan pesawatnya tua-tua tinggalan Perang Dunia menggunakan alat-alat berbantuan tenaga listrik II yaitu Dakota (DC 3) pesawat baling-baling yang untuk mengerjakan berbagai hal kapan saja dan tempat duduknya berupa bangku dari kayu, yang di mana saja seperti pertukangan kayu, pasang paling baik kursinya terbuat dari terpal. Tahun 1968 keramik, ngebor, termasuk juga penggunaan HP. kalau mau naik pesawat dari Jakarta ke Balikpapan 6. Hal yang kasat mata menunjukan betapa pesatnya tidak bisa langsung harus transit di Surabaya. Di kemajuan kesejahteraan bangsa kita ini dibanding­ Surabaya belum tentu bisa melanjutnkan terbang ke kan dengan masa awal kemerdekaan apalagi dengan Balikpapan karena pesawat Surabaya–Balikpapan jaman penjajahan adalah berkembang pesatnya hanya terbang 3 kali seminggu. Yang bisa naik gedung-gedung perkantoran,tempat pembelanjaan pesawat waktu itu kalau bukan pejabat yang sedang dan hotel-hotel bertingkat banyak di berbagai kota bertugas, pengusaha, jarang orang biasa atau (bandingkan tahun 1963 di Jakarta baru ada 2 orang desa bisa naik pesawat. Bandingkan dengan bangunan yang bertingkat lebih dari 3 lantai yaitu sekarang sudah banyak sekali pesawat yang bagus- Toserba Sarinah 7 lantai dan Hotel Indonesia 14 bagus terbang ke mana saja dalam waktu yang jauh lantai sehingga waktu itu kedua bangunan tersebut lebih singkat (pesawat jet) dan penumpangnya menjadi kebanggaan dan tontotan orang-orang dari sudah dinikmati oleh segala lapisan masyarakat Jakarta dan sekitarnya maupun orang dari daerah). seperti transmigran, buruh pemotong kayu, petani, Rumah-rumah di desa/kampong yang dulu terbuat termasuk tukang jualan jamu gendong dan mie/ dari kayu/bambu berdinding gedek (anyaman bakso keliling. bambu) atau kulit kayu dengan atap ilalang/rumbia

42 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel

berlantai tanah, kini sudah berubah menjadi rumah mungkin tidak separah yang dibayangkan karena gedong (tembok) beratap genteng berlantai keramik harga-harga untuk keperluan biaya hidup di dengan model bangunan rumah seperti di kota-kota Indonesia jauh lebih murah. besar meski pemilik aslinya masih tetap yang lama Harus diakui bahwa masih ada ketimpangan dalam tetapi berkat ia sendiri bekerja mencari kehidupan hal pemerataan pendapatan dan adanya kemiskinan di kota sebagai pengusaha warung makan, ikan namun hal itu akan terus-menerus ditanggulangi hias, tukang kayu/batu dan lain sebagainya atau oleh siapapun yang nanti berkuasa mengelola dan dibantu anak-anaknya yang bekerja di kota apakah mengendalikan Pemerintahan Negara Indonsia. sebagai pegawai, buruh pabrik atau pembantu 9. Usia harapan hidup juga meningkat, kalau tahun rumah tangga sehingga bisa membangun rumahnya 1950 rata-rata harapan hidup orang Indonesia bergaya kota dan berkualitas baik. hanya 49 tahun, pada tahun 2015 telah mencapai 7. Yang lebih menakjubkan lagi adalah kemampuan hampir 70 tahun. berekreasi dan berwisata baik pada hari-hari libur 10. Hal yang harus disyukuri pula dan harus terus biasa, hari raya keagamaan maupun liburan anak diperjuangkan adalah terciptanya Persatuan sekolah dengan menggunakan kendaraan umum dan Kesatuan dari seluruh bangsa dan wilayah maupun kendaraan pribadi yang perkembangannya Indonesia yang beraneka ragam meski gangguan luar biasa sehingga obyek wisata menjadi penuh untuk mengacau dan merusaknya selalu ada. sesak dan jalan-jalan mengalami kemacetan. Belajarlah dari hal-hal buruk di Timur Tengah yang Perkembangan berwisata ini tidak hanya wisata selalu bertikai satu sama lain meski mempunyai dalam negeri tetapi juga wisata ke luar negeri ke agama yang sama. Akibatnya negara dan rakyat negara-negara Asia (Timur, Tengah, Barat), Eropa tidak pernah hidup tentram, korban jiwa dan harta (Timur, Tengah, Barat), Amerika, Australia tidak terjadi dimana-mana dan kapan saja hanya wisata liburan tetapi juga wisata keagamaan. Kalau dulu sampai tahun delapan–sembilan PENUTUP puluhan orang yang bisa ke luar negeri hanya Demikianlah sekilas gambaran ungkapan sejarah para pejabat, pengusaha, pedagang, pegawai tugas tentang perkembangan Negara kita, asal-usulnya, belajar atau mahasiswa yang mendapat bea siswa pendiriannya, mempertahankannya, perjuangan (ke luar negeri sebagai hal yang sangat bergengsi mencapai tujuan negara (mengisi kemerdekaan), dan membanggakan), sekarang banyak sekali memeliharanya, kelebihan dan kekurangannya dan bahkan jutaan orang Indonesia yang memiliki bagaimana sebaiknya rakyat Indonesia mensyukuri kemampuan seperti itu meski ada yag hanya ke nikmat kemerdekaan yang telah dicapainya tanpa negeri-negeri terdekat saja di Asia. melemahkan semangat juang bangsa Sesuai ajaran 8. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia jika agama dan etika, selain mensykuri nikmat Allah dihitung dalam US $ juga terus meningkat kalau yang ada pandai-pandailah kita menghargai dan pada tahun 1965 hanya US $ 100, tahun 1988 US rasa berterimakasih jasa-jasa kepemimpinan para $ 500, pada tahun 2011 US $ 3,554, tahun 2016 US pendahulu kita. $ 3,604, tahun 2017 US $ 3,876, tahun 2018 naik Kita harus terus berjuang dan bekerja keras untuk menjadi US $ 3,927. Memang kalau dibandingkan memajukan kesejahteraan lahir batin bangsa Indonesia dengan negara-negara di Eropa, Amerika, Asia agar bisa menyamai bahkan sebisa mugkin melampaui Timur masih jauh tertinggal bahkan dengan apa yang telah dicapai oleh negara-negara berkembang negara terdekat Malaysia, Vietnam, Thailand lainnya hingga bisa menjadi negara yang tergolong apalagi Singapore juga masih tertinggal akan tetapi maju. dalam hal penikmatan kebahagiaan/kesejahteraan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 43 Artikel PIDATO PRESIDEN TERPILIH “VISI INDONESIA” 14 Juli 2019

Assalamuallaikum Wr. Wb. sambungkan dengan kawasan pariwisata. Kita juga Salam sejahtera bagi kita semua harus menyambungkan infrastruktur besar dengan Om swastiastu kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan Namo buddhaya tambak-tambak perikanan. Salam kebajikan KEDUA, pembangunan SDM. Kita akan memberikan Bapak, Ibu, saudara-saudara sebangsa dan setanah prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber air. daya manusia. Pembangunan SDM menjadi kunci Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai. Hadirin Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan yang berbahagia. SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, Kita harus menyadari, kita harus sadar semuanya kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak global yang sangat dinamis! Fenomena global yang manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga ciri-cirinya kita ketahui, penuh perubahan, penuh betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kecepatan, penuh risiko, penuh kompleksitas, dan kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ! penuh kejutan, yang sering jauh dari kalkulasi kita, Kualitas pendidikannya juga akan terus kita sering jauh dari hitungan kita. tingkatkan. Bisa dipastikan pentingnya vocational Oleh sebab itu, kita harus mencari sebuah model training, pentingnya vocational school. Kita juga akan baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi membangun lembaga Manajemen Talenta Indonesia. dari setiap masalah dengan inovasi-inovasi. Dan Pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, serta kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan mau. Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola- diri bagi talenta-talenta Indonesia. pola lama, baik dalam mengelola organisasi, baik Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita dalam mengelola lembaga, maupun dalam mengelola berikan dukungan agar memberikan kontribusi pemerintahan. Yang sudah tidak efektif, kita buat besar bagi percepatan pembangunan Indonesia. Kita menjadi efektif! Yang sudah tidak efisien, kita buat akan menyiapkan lembaga khusus yang mengurus menjadi efisien! manajemen talenta ini. Kita akan mengelola talenta- Manajemen seperti inilah yang kita perlukan talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing sekarang ini. Kita harus menuju pada sebuah negara secara global. yang lebih produktif, yang memiliki daya saing, yang KETIGA, kita harus mengundang investasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan perubahan-perubahan itu. Oleh sebab itu, kita menyiap­ pekerjaan. Jangan ada yang alergi terhadap investasi. kan tahapan-tahapan besar. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka PERTAMA, pembangunan infrastruktur akan terus sebesar-besarnya. Oleh sebab itu, yang menghambat kita lanjutkan! Infrastruktur yang besar-besar sudah investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan kita bangun. Kedepan, kita akan lanjutkan dengan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini Kita sambungkan dengan kawasan industri kecil, adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan. sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, KEEMPAT, sangat penting bagi kita untuk

44 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Artikel mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural! Agar Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang lincah! Hati-hati! Kalau pola pikir, mindset birokrasi tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas! mulia. Silakan. Asal jangan oposisi menimbulkan Kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. menjadi kunci bagi reformasi birokrasi. Akan saya cek Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian. sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya krama, dan budaya yang luhur. pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang Pancasila adalah rumah kita bersama, rumah tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan! bersama kita sebagai saudara sebangsa! Tidak ada Tidak ada lagi pola pikir lama! Tidak ada lagi kerja toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila! linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada lagi kerja Yang mempermasalahkan Pancasila! Tidak ada lagi monoton, tidak ada lagi kerja di zona nyaman. HARUS orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal BERUBAH! Sekali lagi, kita harus berubah. Kita harus Ika! Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, menuntut terhadap perbedaan! Tidak ada lagi orang Indonesia kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan yang tidak menghargai penganut agama lain, warga zaman. Maka kita harus terus membangun Indonesia suku lain, dan etnis lain. yang ADAPTIF, Indonesia yang PRODUKTIF, Sekali lagi, ideologi kita adalah Pancasila. Kita dan Indonesia yang INOVATIF, Indonesia yang ingin bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika, dalam KOMPETITIF. keberagaman. Rukun itu indah. Bersaudara itu indah. KELIMA, kita harus menjamin penggunaan APBN Bersatu itu indah. yang fokus dan tepat sasaran. Setiap rupiah yang keluar Saya yakin, semua kita berkomitmen meletakkan dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki demokrasi yang berkeadaban, yang menunjujung manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, tinggi kepribadian Indonesia, yang menunjung tinggi meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat. martabat Indonesia, yang akan membawa Indonesia BAPAK IBU DAN HADIRIN YANG BERBAHAGIA, menjadi Indonesia Maju, Adil dan Makmur. namun perlu saya ingatkan bahwa mimpi-mimpi besar Indonesia Maju adalah Indonesia yang tidak ada hanya bisa terwujud jika kita bersatu! Jika kita optimis! satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita- Jika kita percaya diri! Kita harus ingat bahwa negara citanya. Indonesia yang demokratis, yang hasilnya kita adalah negara besar! Negara dengan 17 ribu pulau. dinikmati oleh seluruh rakyat. Indonesia yang setiap Dengan letak geo-politik yang strategis. Kita adalah warga negaranya memiliki hak yang sama di depan negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika! Memiliki hukum. Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan kekayaan budaya yang luar biasa. Demografi kita juga dan teknologi kelas dunia. Indonesia yang mampu sangat kuat! Jumlah penduduk 267 juta jiwa, yang menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam mayoritas di usia produktif. dunia yang semakin kompetitif. Kita harus optimis menatap masa depan! Kita Ini bukanlah tentang aku, atau kamu. Juga bukan harus percaya diri dan berani menghadapi tantangan tentang kami, atau mereka. Bukan soal Barat atau kompetisi global. Kita harus yakin bahwa kita bisa Timur. Juga bukan Selatan atau Utara. Sekarang menjadi salah satu negara terkuat di dunia. bukan saatnya memikirkan itu semua. Tapi ini saatnya Persatuan dan kesatuan bangsa adalah pengikat memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan utama dalam meraih kemajuan. Persatuan dan pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita persaudaraan kita harus terus kita perkuat! Hanya bersatu! dengan bersatu, kita akan menjadi negara yang kuat Terima kasih, dan disegani di dunia! Ideologi Pancasila adalah satu- Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. satunya ideologi bangsa yang setiap Warga Negara Bogor, 14 Juli 2019 harus menjadi bagian darinya! CALON PRESIDEN TERPILIH, JOKO WIDODO

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 45 Apa dan Siapa DR. IR. BOEN MOCHTAR PURNAMA M.Sc.

Oleh: Slamet Soedjono

ubrik Apa Siapa MRI volume tahun 1986 dan menyelesaikan R63 ini akan ditampilkan sosok pendidikan S3 (PhD) bidang DR. Ir. Boen Mochtar Purnama, spesialisasi Ilmu Ekonomi Sumber M.Sc. mantan Sekretaris Jendral Daya di Universitas yang sama. Departeman Kehutanan yang Selain menyelesaikan pendidikan setelah pensiun aktif menjadi Ketua umum tersebut sebagai Pegawai Umum Yayasan Sarana Wana Negeri Sipil juga telah mengikuti Jaya di samping menjadi dosen dan menyelesaiakan tugas tidak tetap (luar biasa) Institut pendidikan penjenjangan Pegawai Pemerintahan Dalam Negeri seperti SPAMA, SESPA dan (IPDN).Berikut disampaikan data LEMHANAS. dan informasinya. Adapun Riwayat Kerja dan DR. Ir. Boen Mochtar Jabatan yang telah dilalui/ Purnama, M.Sc. dilahirkan di dipangkunya sebagai PNS adalah, Cikajang, Garut (Jawa Barat) pada tanggal 26 Oktober memulai bekerja pada tahun 1977 di Lembaga Penelitian 1951 dari pasangan suami isteri bapak R. Roekanda Hasil Hutan (LPHH) di bawah naungan Badan dan ibu R. Toeti Hadidjah. Bapak Roekanda adalah Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor. Pada seorang Rimbawan lulusan Cultuur School (CS) tahun 1996 diangkat sebagai Kepala Bidang Tata Operasi tahun 1938 suatu pendidikan Sekolah Pertanian dan Perencanaan (TOP) LPHH dan sekaligus sebagai Menengah Pertama jurusan Kehutanan pada jaman Plt.Kepala Balai Penelitian Teknologi Pengelolaan DAS penjajahan Belanda dan Kursus Kehutanan Menengah di Solo, kemudian Kepala Balai Penelitian Samarinda Atas (KKMA) Bogor tahun 1956. Setelah cukup lama hingga mencapai jabatan Kepala Pusat Konservasi bertugas di Jawa Barat untuk peningkatan karirnya Alam dan Kehutanan (Eselon IIa). Pada tahun 2000 dipindahkan ke Jawa Tengah hingga menjabat sebagai tugasnya dialihkan ke Badan Planologi Kehutanan KDH/KKPH/Administratur Perhutani di 3 tempat yaitu menjadi Kepala Pusat Perencanaan Kehutanan.Tidak Mantingan, Surakarta dan Pekalongan sampai tiba lama kemudian yaitu tahun 2002 karirnya menanjak masa pensiunnya dengan tetap tinggal di Pekalongan. diangkat menjadi Direktur Jendral Planologi Kehutanan Bapak Roekanda telah berhasil mengantarkan anak- (Eselon I a) yang dijabatnya hingga tahun 2005 awal. anaknya menjadi orang yang dapat dikatakan sukses, Tahun 2005 dipercaya dan diangkat menjadi Sekretaris selain pak Boen sendiri yang mencapai jabatan tinggi Jendral Kementerian Kehutanan suatu jabatan yang Sekretaris Jendral Departeman juga ada saudara paling bergengasi untuk Pegawai Negeri Sipil karena kandungnya yang pernah menjadi Dekan Fakultas menjadi orang terdekat/paling dekat dengan seorang Kehutanan di samping menjadi Guru Besar Fakultas Menteri. Jabatan ini berakhir pada tahun 2010. Kehutanan Universitas Gajah Mada sampai sekarang Selain menjalankan tugas pokok Setjen, beliau yaitu Prof. DR. Ir. Sambas Sabaruddin, M.Sc. juga terlibat langsung secara aktif dalam Kerjasama Riwayat pendidikan DR. Boen adalah,menyelesaikan Internasional Kementerian Kehutanan seperti pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Kehutanan Kerjasama Bilateral dengan USAID, UK’s DflD, Japan Institut Pertanian Bogor tahun 1977, lulus dari International Cooperation (JICA), Korea International pendidikan Master (S2) Ilmu Ekonomi Kehutanan dari Cooperation (KOICA), Germany’s GTZ maupun Michigan State University di East Lansing, MI, USA Multilateral Forum seperti ITTO dan UNFF. Semasa

46 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Apa dan Siapa menjabat sebagai Sekjen juga ikut aktif dalam kegiatan KESAN yang diselenggarakan NGO Internasional yang bergerak 1. Bekerja dengan beberapa Menteri Kehutanan di bidangLand Tenurial yaitu the Rights and Resource Selama menjabat sebagai pejabat eselon 2 dan 1 Initiative (RRI), yang merupakan jaringan global (a sering sekali terlibat dalam pembicaraan berbagai global network) yang mengadvokasi masalah tenurial masalah dengan Menteri Kehutanan yang berganti- lahan dan hutan bagi masyarakat asli dan penduduk ganti, dari sinilah beliau merasa dapat banyak local. Pada tahun 2008-2009 beliau dipercaya untuk belajar dari para Menteri dalam menetapkan dan menjabat sebagai President of the United Nations Forum memutuskan kebijakan dan program prioritas atau on Forest (UNFF) atau Forum Kehutananan PBB ke 8. dalam menjalankan roda organisasi kehutanan UNFF 8 tersebut menitikberatkan pada pembahasan yang besar dan penting. Intinya perbedaan latar sistem pendanaan bagi penerapan pengelolaan hutan belakang Menteri menyebabkan perbedaan cara secara lestari pada semua tipe hutan. pendekatan yang diambil.Pimpinan yang berlatar Sejak tahun 2010 beliau pindah ke Departemen belakang politik amat berbeda dengan yang berlatar Dalam Negeri (Depdagri) sebagai fungsional menduduki belakang teknis atau akademis. Agenda kehutanan jabatan fungsional dosen pada Institut Pemerintahan seringkali harus lebih mempertimbangkan sisi Dalam Negeri (IPDN) yang mengampu beberapa politik daripada sekedar pertimbangan teknis. mata kuliah yang berkaitan dengan ekonomi antara Sebagai pejabat birokratis mau tidak mau harus lain Pengantar Ilmu Ekonomi, Regional Ekonomi, belajar hal-hal yang bersifat non teknis,namun Kebijakan Ekonomi Regional hingga pensiun sebagai demikian sebagai pembantu Menteri pertimbangan PNS Depdagri pada tahun 2015. teknis kehutanan harus selalu disampaikan secara Setelah pensiun beliau memiliki beberapa kegiatan jelas. seperti menjadi Dosen Senior Tidak Tetap pada Institut 2. Masalah tambang di Hutan Lindung Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jakarta, Masalah ini amat mengesankan, betapa tidak karena Penasehat pada Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia kehutanan sering dianggap sebagai penghambat (APHI), Penasehat pada PT ASL yang bergerak di bidang pembangunan.Itu sangat terasa manakala mengikuti Restorasi Ekosistem (RE),dan membantu The Borneo rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator yang Initiative (TBI) yang saat ini melakukan upaya memberi menyangkut penggunaan lahan atau kawasan pendampingan bagi pemegang IUPHHK-HA atau HPH hutan oleh sektor lain, terutama untuk perkebunan dalam menerapkan pengelolaan hutan lestari. Sejak dan pertambangan. Salah satu kasus yang sangat 2015 dipercaya dan diangkat menjadi Ketua Umum bernuansa politik adalah penyelesaian masalah Yayasan Sarana Wana Jaya (YSWJ) suatu organisasi tumpang tindih pertambangan di hutan lindung sosial yang bertujuan untuk ikut serta mendorong dan yang melibatkan lebih dari 150 perusahaan tambang. membantu kemajuan kehutanan,pembangunan hutan Dari sisi aturan Kehutanan, upaya menyelesaikan dan kesejahteraan serta pembinaan jiwa korsa para masalah tumpang tindih lahan yang paling mungkin rimbawan. dilakukan adalah reskoring Kawasan Hutan. Tetapi Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya hasil reskoring bisa” merubah” sebagaian hamparan adalah Satya Lencana Karya Satya 10,20 dan 30 dari Kawasan “tumpang tindih” menjadi Hutan tahun dari Pemerintah Republik Indonesia untuk Produksi Terbatas (HPT) yang pada umumnya tidak pengabdiaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). memuaskan Sektor Lain. Ternyata pembahasan Juga penghargaan sebagai Presiden UNFF dari antar sektor tidak bisa menyelesaikan kasus ini, ECOSOC PBB. sehingga perselisihan tambang di hutan lindung Berdasarkan pengalaman kerjanya di Kehutanan tersebut harus diselesaikan secara politik dengan selama lebih kurang 35 tahun beliau mempunyai membawanya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). beberapa kesan dan pesan sebagai berikut: 3. Perlu Pengalaman Lapangan Beliau berpendapat bahwa pengalaman lapangan

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 47 Apa dan Siapa

sangat diperlukan bagi pejabat yang akan menduduki Dari pengalamannya berkunjung ke Negara jabatan eselon 1 dan 2. Namun dengan belakunya lain, beliau merasakan bahwa jiwa korsa tersebut desentralisasi, dimana Departemen Kehutanan juga hidup di kalangan rimbawan di negara lain. harus melikwidasi Kantor Wilayah (Kanwil) Ketika berkunjung ke Hessen Jerman, sambutan para Kehutanan di daerah, maka kesempatan pejabat rimbawan Hessen mengingatkan masa keil beliau kehutanan pusat untuk bekerja di daerah menjadi waktu tinggal di Mantingan-Rembang dimana para sangat berkurang. Apalagi di era Desentralisasi/ rimbawannya berseragam hijau persis seperti seragam Otonomi Daerah menempatkan pejabat pusat pegawai Departemen Kehutanan atau Perhutani pada Dinas Kehutanan yang merupakan bawahan dan menyanyikan lagu-lagu rimbawan yang penuh Gubernur sudah tidak memungkinkan lagi. Untuk semangat. mengatasi hal tersebut Departemen Kehutanan Selain dampak positif, jiwa korsa yang kuat inipun kemudian membentuk Pusat Pengendalian sepertinya memiliki efek negatif misalnya rimbawan Pembangunan Kehutanan Regional di beberapa menjadi cenderung “inward looking” dan sering wilayah atau region seperti di Sumatra, Jawa, berbangga diri dan kurang pandai berkomunikasi Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu juga dibentuk dengan rekan non rimbawan. Bahkan rasa itu juga beberapa Balai Besar dibawah beberapa Direktorat terkesan ketika beliau terlibat di Forum Kehutanan PBB Jendral dan Badan lingkup Departemen Kehutanan. (UNFF) di New York dimana para pengambil keputusan 4. Mencari orang untuk posisi yang tepat kehutanan dari seluruh dunia dengan serius membahas Adagium “the right man in the right place” selalu bagaimana mendanai pengelolaan hutan lestari di menjadi selalu menjadi dasar untuk memilih seluruh dunia, tetapi sering lupa mempertimbangkan personil untuk didudukkan dalam suatu posisi kepentingan sektor lain di luar forum tersebut. Ini jabatan. Di dalam memilih personil untuk jabatan berakibat kurang bergaungnya UNFF pada level global tertentu khususnya pada eselon 2 dan 1, maka berbeda dengan gaung dari United Nations Framework Departemen Kehutanan membangun seleksi yang Convention on Climate Channge (UNFCCC). disebut Personal Assessment Center (PAC). PAC ini dibangun pada periode sebelumnya kemudian PESAN disempurnakan dengan memperpanjang masa 1. Hutan adalah sumberdaya yang penting dari sisi pengamatan dalam skim tersebut agar lebih obyektif. ekonomi, lingkungan dan sosial. Walau produk Secara teoritis Skim ini ideal, namun demikian primer kehutanan hanya memberikan kontribusi sering muncul pengecualian-pengecualian karena yang kecil pada PDB, tetapi forward linkage adanya hak prerogatif pimpinan. Namun sepanjang nya amat besar bagi industri hilir kehutanan masih diambil dari calon-calon yang dinyatakan maupun dukungannya terhadap sektor lain mampu berdasarkan hasil PAC, skim ini boleh seperti pertanian,pekerjaan umum, perindustrian, dikatakan cukup ideal. pariwisata, dan sebagainya; maka sumberdaya 5. Jiwa Rimbawan hutan sebagai sistem penyangga kehidupan perlu Beliau yang terlahir dari keluarga kehutanan, telah dikelola dengan baik. Dalam hal ini peran rimbawan mengenal jiwa korsa rimbawan sejak usia muda akan sangat menonjol. ketika mengikuti orang tuanya yang bertugas di KPH 2. Rimbawan perlu lebih outward looking dan lebih Mantingan. Ada solidarirtas yang tinggi di antara gencar melakukan outreach sehingga keberadaan para rimbawan, mungkin karena harus bekerja dan arti strategis sumberdaya hutan lebih dipahami di tengah hutan dengan segala tantangannya, oleh masyarakat luas sehingga agenda kehutanan membuat jiwa sependeritaan dan sepenanggungan. menjadi agenda politik nasional yang dirasakan Saat ini tidak semua bekerja di tengah rimba, namun kepentingannya oleh seluruh lapisan masyarakat jiwa korsa itu tetap terpelihara dengan kadar yang lokan, nasional maupun global. berbeda. Banyak yang sudah disumbangkan oleh para

48 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Apa dan Siapa rimbawan Indonesia kepada Negara tetapi kurang Alternatif Pendanaan Pengelolaan IAS di Indonesia. diketahui karena kurangnya promosi dan diseminasi Bahan Bunga Rampai Penelitian IAS di Indonesia. atau karena rimbawan terlalu “becheiden“ atau Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Hutan, “humble”. Di masa depan sepertinya Kementerian perlu Bogor. mempertimbangkan untuk mendorong kehumasan 3. Purnama, Boen. 2015 Tinjauan Singkat Kebijakan yang lebih agresif. Ekonomi Hijau Sektor Kehunanan. Suatu integrasi Pada usianya yang mendekati 58 tahun beliau masih dari REDD + Aktivitas dalam Peningkatan Peran nampak bugar dan energik dan dari pernikahannya Masyarakat (Irsyal Yaman;Agus Yulianto; Yani dengan Ir. Chandra Wita Mansoersami telah dikaruniai Saptini dan Lasmini), NRDC, Jakarta. 2 anak dan 3 cucu. Kedua orang anaknya sudah 4. Purnama, Boen dan Titiek Setyawati, 2014. mentas, yang pertama bekerja di Bank Syariah Mandiri Laporan Peninjau Nasional Proyek UNEP/GEF sedangkan yang kedua selain sebagai dokter gigi bagi Penghapusan Hambatan terhadap Program juga menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Pengelolaan Produksi dan Konservasi IAS di Asia Universitas Trisakti. Beliau kini bersama isteri tinggal Tenggara-Indonesia. Pusat Litbang Konservasi dan di Komplek Kehutanan Rasamala No 59 Ciomas Bogor Rehabilitasi Hutan, Bogor telp 0251-8630843. 5. Purnama, Boen 2013. Reformasi Tenurial dan Beberapa karya tulis terakhir dari DR.Boen Mochtar Kepemilikan Hutan bagi Pengembangan Hutan Purnama adalah; Kemasyarakatan. Suatu catatan kuliah. APF Net. 1. Purnama, Boen; Hariyatno Dwiprabowo; dan Kunming Republik Rakyat China Titiek Setyawati. 2016. Mekanisme Pendanaan dan 6. ------, 2013. Multifungsi Pengelolaan Hutan Pengembalian Ongkos bagi Aktivitas Pencegahan Kemasyarakatan bagi Pengembangan Kehidupan di dan Pengelolaan Invasive Spesies (IAS) di wilayah Asia Pasifik. Suatu catatan kuliah APF Net, Indonesia. Suatu studi kasus di 3 Taman Nasional. Kunming Republik Rakyat China. 2. ------, 2016. Mekanisme Cost Recovery sebagai

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 49 Obituari IR. SUMAHADI, MBA MANTAN MENTERI KEHUTANAN RI

Oleh: Slamet Soedjono

enulis meyakini bahwa hampir semua rimbawan b. Staf Biro Produksi Unit I Perum Perhutani Jawa PIndonesa di Pusat dan di Daerah bahkan mungkin Tengah di Semarang, tmt 1 Juni 1977. sebagian bangsa Indonesia mengetahui atau mengenal c. Administratur Perum Perhutani/KKPH Surakarta nama Ir. Sumahadi, MBA karena telah lama malang di Solo tmt 1 Juni 1978. melintang berkaya di dunia kehutanan dari mulai d. Administratur Perum Perhutani/KKPH Pati di Pati bekerja sebagai Staf dan Kepala Bagian Pembinaan tmt 1 Nopember 1981. Hutan di Kantor Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah e. Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Provinsi Jambi di hingga menjadi Menteri Kehutanan terakhir pada masa Jambi tmt 24 Agustus 1984. pemerintahan orde baru dibawah pimpinan Presiden f. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Soeharto. Kehutanan Provinsi Jambi di Jambi tmt 27 Maret Pada tanggal 2 Maret 2019 bapak Sumahadi wafat 1986. dipanggil menghadap Sang Khalik di RS Puri Cinere g. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Jakarta setelah menderita sakit selama lebih kurang Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah 1 April satu setengah tahun. Untuk mengenang riwayat hidup 1989. dan rekam jejak almarhum berikut disampaikan h. Direktur Pengukuhan dan Perpetaan Hutan beberapa informasinya. Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Almarhum Ir. Sumahadi, MBA dilahirkan di Hutan (Ditjen INTAG) tmt tanggal 15 Agustus 1991 Pekalongan-Jawa Tengah pada tanggal 8 Nopember i. Sekretaris Ditjen INTAG tmt 12 Agustus 1992 1943. j. Direktur Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di kota (Dirjen RRL) Departemen Kehutanan tmt 28 Juni kelahirannya almarhum melanjutkan pendidikan di 1993 Perguruan Tinggi ternama yaitu Universitas Negeri k. Direktur Jenderal INTAG Departemen Kehutanan Gajah Mada di Yogyakarta mengambil jurusan tmt 20 April 1995 Kehutanan pada Fakultas Kehutanan UGM yang dapat l. Menteri Kehutanan dan Perkebunan tmt 16 Maret diselesaikannya pada tahun 1972. 1998 Setelah bekerja di Kehutanan dapat melaksanakan j. Widyaiswara Utama Departemen Kehutanan dan tugas belajar di International Trainning Centre for Perkebunan Aerial Survey and Earth Science (ITC) di Enchede, Tanda Penghargaan yang telah diterimanya adalah Netherlans (Negeri Belanda) selama satu tahun yang Satyalencana Karyasatya XX tahun 1977 dan Bintang diselesaikannya pada tahun 1975. Jasa Utama tahun 1998. Beliau juga dapat menyelesaikan pendidikan Master Sosok Ir. Sumahadi, MBA dikenal sebagai pribadi (MBA) pada Colegio de San Juan de Letran, Calamba, yang cukup ramah, pandai bergaul berkat kepiawiaannya Laguna, Phillippinnes tahun 1992. menyanyi bersama isteri, atensi yang besar kepada Sebagai Pegawai Negeri Sipil beliau juga telah kawan dan mantan anak buahnya, disiplin dan penuh mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan untuk tanggungjawab dalam menjalankan tugasnya. memenuhi persyaratan menduduki jabatan structural Ir. Sumahadi, MBA menikah dengan Retno Endah pemerintahan seperti SPADYA/SPAMA, SESPANAS Winarni kelahiran Yogyakarta tanggal 5 Juni 1946 1987, Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) teman sesama mahasiswa dan bermain band ketika KRA XXIV tahun 1991. masih menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Dari hasil Kursus-kursus kedinasan yang telah diikutinya pernikahannya dikarunia 4 anak yang sudah mentas adalah Penataran P4 tahun 1979 dan Penataran semua Manggala P4 TINGKAT NASIONAL IX tahun 1994. Tempat tinggal terakhir almarhum bersama isteri Perihal riwayat jabatan yang pernah dipangkunya adalah di Kompleks Perumahan Meruya Indah Blok A berturut-turut adalah: No. 8 Jl. Raya Meeruya Selatan, Jakarta 11650. a. Kepala Bagian Pembinaan Hutan Dinas Kehutanan Jenazah almarhum dimakamkan di Tempat Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, Palangkaraya Pemakaman Giritama Blok Melati milik Yayasan terhitung mulai tanggal (tmt) tanggal 1 Oktober Wredatama di Tonjong wilayah Parung Kabupaten 1972. Bogor.

50 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info REUNI LULUSAN SKMA BOGOR LINTAS ANGKATAN 1950-1969

Oleh: Slamet Soedjono

ada tanggal 6 dan 7 Juli 2019 dengan mengambil Bogor terakhir yaitu tahun 1969 meski undangan untuk Ptempat di hotel Studio Inn kota Semarang telah lulusan 1963-1969 undangannya dibatasi yang ada di diselenggarakan Reuni Lulusan Sekolah Kehutanan Jawa dengan perwakllan. Rencana Reuni telah disusun Menengah Atas Bogor Lintas Angkatan yang dihadiri sejak tahun 2018 yang diprakarsai oleh beberapa oleh 86 lulusan (termasuk jandanya) dan 52 putera- alumni tahun 1958-1962 dengan didukung oleh Putera- puteri alumni SKMA Bogor. puteri alumni SKMA Bogor. Semula reuni ini hanya akan menyertakan lulusan Dalam Reuni di Semarang yang diberi nama 1958-1962 (5 angkatan) yang dianggap sudah saling Reunion 19 yang mengandung arti reuni dilaksanakan mengenal sejak tinggal bersama di asrama SKMA dalam tahun 2019 dan dihadiiri oleh perwakilan Gunungbatu,tetapi atas usul dari para lulusan yang dari 19 angkatan lulusan SKMA Bogor. Reuni ini lebih tua (1950-1957) yang jumlah masing-masing tidak bermaksud eksklusif, dasar pertimbangannya lulusannya tinggal beberapa gelintir orang saja bisa adalah karena kedekatan umur pesertanya yaitu telah diijinkan bergabung ikut reuni. Alhamdulillah usul ini berusia 70-90 tahun dan yang lebih mendasar lagi bisa diterima bahkan diperluas hingga lulusan SKMA penyelenggaraan Reuni ini dilakukan dan didukung

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 51 Sekilas Info penuh oleh Putera-puteri Alumni SKMA Bogor se beserta isteri, William Tethool dari Maluku Inding. S. Jawa dimana mereka telah membentuk Perkumpulan Permana dari Yogyakarta dan Ny. Komar Soemardi dari Kekerabatan sesama putera-puteri alumni SKMA Bogor Semarang, tahun 1959 Drs. Kosasih Soeparman MBA baik yang bekerja di lingkungan Kehutanan maupun di beserta isteri, tahun 1960 DR. Ir. Toga Silitonga, M.Sc. luar lingkungan Kehutanan. APU beserta isteri dari Bogor Drs.H Rosid Mansyur Acara reuni dititikberatkan pada kegembiraan dari Bandung Drs.Rusli Kaso dari Makasar Slamet bersama bisa bertemu pada usia senja, berkangen- Samsoerizal (Malang) Djoko Moeljono (Madiun) Toto kengenan, bernostalgia, menggelorakan semangat Dihardjo dan Soerojo Syah SH dari Semarang, tahun kekeluargaan dan jiwa korsa rimbawan dan tekad 1961 Imam Surachmat, tahun 1962 Ir. Man Nas dari kuat melanjutkan pembinaan kekeluargaan dan Sumatra Barat, Enjang Syarifudin SH dari Surabaya kebersamaan serta mewariskannya kepada generasi dan beberapa yang lain, tahun 1963 Drs.Soetrisno penerus. Peserta yang hadir tidak saja dari Jawa tetapi Salam, 1964 DR. Ir. Muhandis -Drs. Widodo Ramono- ada yang datang dari Sumatra Barat, Makassar dan Ramli dan Junus Nugraha dari Bogor, tahun 1965 Ir. Maluku. Soetaryo S dari Bogor dkk., 1966 Drs Abidin dkk., tahun Yang mengharukan sekaligus membanggakan ada 1967 Takdir Ismoyo S Sos dkk.dan seterusnya. beberapa peserta yang hadir datang dari tempat jauh Tampil dalam acara ini rimbawan-rimbawan tua dengan berkursi roda dan kruk untuk orang yang terkena lulusan SKMA Bogor berusia 70-80 berseragam jas stroke, dengan dipapah-papah oleh keluarganya.Mereka dan pakai baret coklat lengkap dengan emblem Sylva dengan semangat yang tinggi memerlukan datang untuk Patria (Perwira Rimba) seperti seragam SKMA waktu bisa bertemu dengan teman-teman lama berkangen- itu yang secara bersama-sama (koor) menyanyikan lagu kangenan dan bergembira ria. Dari 19 angkatan yang Indonesia Raya, Seruan Rimba dan Mars SKMA dengan tidak bisa hadir hanya dari lulusan 1950 karena untuk penuh semangat layaknya seperti masa 50 tahun yang tahun 1950 sepertinya sudah tidak ada lagi sedangkan lalu.Selain untuk bergembira dimaksudkan juga sebagai untuk tahun 1951 yang masih ada (Bp. Ir. Widayat Edy contoh meski sudah tua masih tetap bersemangat Pranoto) sedang dalam keadaan sakit, yang bisa hadir mencintai tanah air dan hutan rimba raya kita. Ny. V. Maukar janda alm Bp. V Maukar. Tahun 1952 Yang patut diacungi jempol juga adalah kerukunan hadir R. Slamet, B.Sc. (89 tahun) dari Semarang, tahun dan rasa kekeluargaan yang besar dari putera-puteri 1953 sedianya akan hadir bp. Ir. Wardono Saleh tiba-tiba lulusan SKMA Bogor dan diantara mereka ada yang ada halangan. Tahun 1954 hadir R. Bambang Soemantri telah menjadi Direktur di Perum Pehutani, Kepala (90 tahun) dari Yogyakarta, tahun 1955 bp Kisworo Divisi/Asisten Direktur, Dirut Inhutani, Kepala Biro (86) dari Semarang dan Ny. Ibrahim dari Bandung, dan sebagainya. tahun 1956 sedianya akan hadir bp Ir. JL Rombe (83) Semoga semangat kerimbawanan, kebersamaan, juga tiba-tiba berhalangan. Tahun 1957 hadir Ir. Slamet persaudaraan ini bisa dilanjutkan oleh generasi Soedjono, MBA (82) dan Soebandi Sadeli (82), tahun penerus. 1958 hadir Prof. DR. Ir. Herman Haeruman MF (80)

52 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry Sekilas Info Rimbawan Berprestasi dalam Kesehatan (Mencapai Usia 80 Tahun Atau Lebih)

1. Ir. Soekartijoso Said c. Keluarga: 1 isteri, 5 anak, cucu a. Lahir: Magelang (Jawa Tengah) pada tanggal 6 d. Pendidikan: Sarjana Kehutanan (S1) Fakultas April 1935 ( 34 tahun 4 bulan) Kehutanan IPB 1965 b. Agama: Islam e. Jabatan tarakhir: Direktur Produksi PT c. Keluarga: 1 isteri, 3 anak, 8 cucu Inhutani V Sumatra Bagian Selatan d. Pendidikan: Sarjana (S1) Institut Tehnologi f. Aktivitas setelah pensiun: menikmati pensiun Bandung (ITB) Jurusan Elektro tahun 1961 g. Kondisi kesehatan: cukup baik jarang bepergian e. Jabatan terakhir: Kepala Bagian Perlengkapan karena isteri telah meninggal lebih kurang 1 Biro Umum Deptemen Kehutanan (1984- tanggal yang lalu 1988) Direktur Tehnik Badan Pengelola h. Tempat tinggal: Jl. Manggis Raya No 300 A Gedung Manggala Wana Bhakti (1988-2005), Kompleks Perumahan Cinere Blok A sebelumnya 22 tahun bekerja di Perhutani 4. Soebandi Sadeli (82 tahun 4 bulan) f. Aktivitas setelah pensiun:menikmati pensiun a. Lahir: Tirto (Pekalongan), tanggal 18 Maret dan olahraga ringan 1937 g. Kondisi kesehatan: cukup baik hanya ada b. Agama: Islam gangguan penglihatan dan tulang betis c. Keluarga: 1 isteri, 3 anak, 3 cucu h. Tempat tinggal: Perumahan Cirendeu Permai d. Pendidikan: SKMA Bogor 1957, KPL I dan KPL I /1 A Ciputat Raya Jakarta Selatan Telp 021- II Pusdiklat Perhutani Cepu 7694404 Hp 0818899246 e. Jabatan terakkhir: Administratur /KKPH Lawu 2. Ir. Mat Nur Anwar ( 82 tahun 9 bulan) ds Unit II Perum Perhutani Jawa Timur a. Lahir: Campang (Palembang), tanggal 6 f. Aktivitas setelah pensiun: tidak ada selain Desember 1936 menikmati masa pensiun b. Agama: Islam g. Kondisi kesehatan: secara umum cukup baik c. Keluarga: 1 isteri, 3 anak, 6 cucu tetapi susah jalan karena lutut kanan sakit d. Pendidikan: Sarjana Kehutanan (S1) Fakultas h. Tempat tinggal: Jl. Janaka No 3 Madiun Telp. Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas 0351-455158 Indonesia tahun 1963 5. Talim Sumiyadisastra (82 tahun 9 bulan) e. Jabatan terakhir: Kepala Dinas Kehutanan a. Lahir: Ciamis (Jawa Barat), tanggal 11 Provinsi Kalimantan Selatan Nopember 1936 f. Aktivitas setelah berhenti bertugas: Komisaris b. Agama: Islam Utama HPH di Kalimantan Barat (3 tahun) c. Keluarga: 1 isteri, 5 anak, 7 cucu dan Direktur Operasi PT Kayumanis Group di d. Pendidikan: SKMA Bogor 1957, KPL I dan KPL Kal. Tengah (2 tahun) kini hanya menikmati II Pusdiklat Perum Perhutani Cepu pensiun e. Jabatan terakhir: Kepala Seksi Eksploitasi g. Kondisi kesehatan: cukup baik tetapi sudah Hutan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur jarang bepergian karena susah jalannya f. Aktivitas setelah pensiun: menikmati pensiun h. Tempat tinggal: Jl. Masjid No 3 B Rt 005/Rw saja, berkunjung ke anak-anak antara lain ke 09 Jatipadang Pasar Minggu Jakarta Selatan Jerman dan Turki menengok anak dan cucu 3. Ir. Kamanaradi alias Kamal Naradiman ( 81 yang bekerja dan tinggal di sana tahun) g. Kondisi kesehatan: cukup baik a. Lahir: Jakarta, tanggal 15 Mei 1938 h. Tempat tinggal: Jl. Abdul Rachman No. 90 b. Agama: Islam Nganjuk-Jawa Timur Telp. 0358-322081

Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry | 53 Sekilas Info BERITA DUKA CITA

No. N a m a Usia Jabatan terakhir Meninggal Dimakamkan

1 Ir. Soemaryo Js 70 Karo Umum Perum Perhutani Unit II Jawa 17 Desember 2018 Yogyakarta Timur Surabaya

2 Ir. Abdul Munir 60 Kasubdiv Keamanan Hutan Direksi 18 Desember 2018 Bogor Perum Perhutani Jakarta

3 Ir. Sumahadi, MBA 76 Menteri Kehutanan RI dan Widyaiswara 2 Maret 2019 Bogor Utama Dephut.

4 Ir. Budiono 74 Kepala Biro Perencanaan Departemen 4 Maret 2019 Jakarta Kehutanan

5 Drs.A.A.Hutabarat 75 Widyaiswara Utama Pusdiklat Kehutanan 20 Maret 2019 Bogor Dep. Kehutanan

6 Drs. Soedirahardjo 75 Direktur Keuangan Direksi 26 Maret 2019 Bogor

7 Sukandi, SH 92 Kepala Biro Hukum dan Organisasi 26 Maret 2019 Wonosari GK Departemen Kehutanan

8 Ir. Ign. Suradji 78 Widyaiswara Madya Pusdiklat Kehutanan 26 Maret 2019 Bogor Dep. Kehutanan

9 Ibrahim Sumintaatmadja 84 Administratur/KKPH Banten Perhutani 20 Mei 2019 Bandung (Ayanda Marsekal Madya Unit III Jawa Barat TNI AU Adrian S.Wa KSAU)

10 Moch. Ansorudin 77 Administratur/KKPH Semarang Unit I 12 Juli 2019 Semarang Perum Perhutani Jateng

11 Ir. Putu Adnyana 61 Kepala Biro Perlindungan Hutan Unit II 26 Juli 2019 Malang Perum Perhutani Jatim

12 M. Soemardi, BBA 84 Kepala Biro Umum Unit II Perum 25 Juli 2019 Surabaya Perhutani Jawa Timur

13 H. Enjang Syarifudin, SH 76 Administratur Kesatuan Pelaksana 1 Agustus 2019 Surabaya Ekspor (KPE) Perhutani Unit II Jawa Timur di Tandus, Surabaya

14 Prof. Dr. Ir. Sambas 84 Kepala Kopertis III Jakarta, sebelumnya 6 Agustus 2019 Karawang Wirakusumah, M.Sc. pernah menjadi Rektor Univ. Mulawarman Samarinda

15 Dr. Ir. Aep Ruhandy, M.Ed. 70 Mantan Karo Kepegawaian dan Kapusluh 21 Juli 2019 Bogor Dephut.

16 Ir. Tohir Kusumawijaya 70 Mantan Adm KKPH Blitar, Jawa Timur 20 Juli 2019 Cirebon

PERMOHONAN MAAF Melalui kesempatan ini Pengasuh Majalah Rimba Indonesia (MRI) menyampaikan Permohonan Maaf kepada Keluarga Almarhum dan Para Pihak atas kesalahan pemuatan berita meninggalnya Bpk. Prof. Ir. Sambas Wirakusumah, M.Sc. pada MRI Vol. 62 dalam daftar Berita Duka Cita dan Obituari. Berita duka almarhum dimuat kembali pada MRI Vol. 63 ini dengan iringan doa semoga Husnul Khotimah diampuni dosa-dosanya diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin yaa Robbal ‘Alamin.

54 | Rimba Indonesia I Indonesian Journal of Forestry