DESKRIPSI PASAR TRADISIONAL DI KELURAHAN MENGGALA KOTA KECAMATAN MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG

Mirna Octayani, Ali Imron dan Iskandar Syah FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar 35145 Telepon (0721) 704 947 faximile (0721) 704 624 e-mail: [email protected] Hp. 0878 997 70326

The traditional market is a meeting place for sellers and buyers and on the mark with the building usually consists of stalls, stalls, and benthic nurseries open in the open by the seller as well as a market manager. The method used in this research is descriptive method. Data collection techniques, namely observation, and interviews. Data analysis techniques used are qualitative data analysis techniques. Based on the discussion results we concluded that Menggala Traditional markets have major commodities in the trade that fishermen catch fish around the river Menggala and Terasi Menggala already known by virtually the entire population of Lampung, besides the main commodity market transactions Menggala some are done in the boat as a means of in marketing merchandise. Differences with other traditional markets are looked at fish stalls that are found in the market as the main los.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta di tandai dengan adanya bangunan biasanya terdiri dari kios-kios, los, dan dasaran terbuka yang di buka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya yaitu teknik observasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pasar Tradisional menggala mempunyai komiditas utama dalam perdagangan yaitu ikan hasil tangkapan nelayan sekitar sungai Menggala dan Terasi Menggala yang sudah hampir dikenal oleh seluruh penduduk Lampung, selain komoditas utama tersebut transaksi di pasar Menggala ada juga yang dilakukan di Perahu sebagai sarana dalam memasarkan barang dagangan. Perbedaan dengan pasar tradisional lainnya adalah tampak pada los- los ikan yang yang ditemukan sebagai los utama didalam pasar.

Kata kunci : pasar tradisional, menggala, tulang bawang

PENDAHULUAN Batak, Jawa, Bali, Padang, , sedangkan penduduk asli Lampung terdiri Propinsi Lampung merupakan pintu dari dua jurai, jurai Sai Batin dan Jurai gerbang Sumatera dan Pulau Jawa. Propinsi Pepadun, dalam bahasa Lampung tedapat dua Lampung terdiri dari berbagai suku, salah dialek yaitu dialek api (A) yang dituturkan satunya suku Lampung yang mayoritas oleh orang Sai Batin dan Dialek Nyow (O) beragama . Suku Lampung yang yang dituturkan oleh orang pepadun, namun dimaksud adalah orang yang berbahasa ada sebagian masyarakat adat Pepadun yang Lampung dan beradat Lampung. memakai dialek api (A). Orang Lampung Propinsi Lampung juga terdapat Jurai Pepadun pada umumnya bertempat penduduk pendatang dan penduduk asli tinggal di sepanjang aliran sungai yang dimana penduduk pendatang diantaranya suku bermuara ke Laut Jawa dan orang Lampung Sai Batin bertempat tinggal di Pesisir dan menggambarkan denyut nadi perekonomian sepanjang sungai yang bermuara ke Samudera rakyat kebanyakan. . Pedagang tradisional selama ini Masyarakat Lampung merupakan merupakan salah satu pilar utama masyarakat kekerabatan bertali darah menurut perekonomian nasional, karena sifatnya yang garis ayah, yang terbagi-bagi dalam swadaya dan merupakan usaha ekonomi masyarakat keturunan menurut moyang sebagian besar wirausahawan di Indonesia. asalnya masing-masing yang disebut “Buay”, Salah satu pasar tradisional yang masih ada misalnya Buay Bulan, Buay Tegamoon, Buay sampai sekarang ini adalah Pasar Lama Suwai Umpu, Buay Aji dan sebagainya. Menggala lokasinya berdekatan dengan Setiap kebudayan itu terdiri dari berbagai sungai Tulang Bawang yang dahulu lebih “Jurai” dari kebuayan yang terbagi-bagi pula dikenal dengan sebutan Pasar Pagi, namun dalam beberapa kerabat yang terikat pada seiring berjalannya zaman dan majunya suatu kesatuan rumah asal (nuwou tubou, teknologi, pada saat sekarang ini Pemerintah lamban tuha). Selain itu masyarakat Kabupaten Tulang Bawang telah menambah Lampung juga memiliki kebudayaan satu lokasi pasar yang jaraknya tidak terlalu tradisional yang berbeda-beda, oleh karena itu jauh dari Pasar Lama Menggala dan diberi pengembangan kebudayaan tradisional nama Pasar Baru Menggala. Kebanyakan tersebut di arahkan untuk memberikan pedagang-pedagang yang berjualan di Pasar wawasan budaya dan makna pada Baru Menggala adalah pedagang-pedagang pembangunan dalam segenap dimensi yang berasal dari Pasar Lama Menggala. kehidupan masyarakat, berbangsa dan Menggala juga mempunyai Sumber bernegara. Daya Air, secara historis sungai-sungai Keanekaragaman dan perbedaan adat Tulang Bawang merupakan denyut nadi istiadat sangat di pengaruhi oleh beberapa perekonomian di Daerah Tulang Bawang. faktor penting, salah satunya yaitu adanya Masyarakat di daerah ini mayoritas juga tradisi dalam suatu upacara yang dilaksanakan bermata pencaharian di bidang perikanan. antara daerah yang satu dengan daerah yang Dengan dua sungai besar yaitu Way Tulang lainnya. Dalam usaha melestarikan nilai-nilai Bawang dan Way Mesuji, di samping sungai- adat dan tradisi acara adat di Lampung yang sungai lainnya, seperti Way Pidada, Way merupakan bagian dari kebudayaan Kanan, Way Kiri dan lain-lain ditambah tradisional memerlukan dukungan dan uluran potensi laut di daerah Mesuji, jika dikelola tangan dari masyarakat Lampung itu sendiri, dengan optimal dan profesional sangat bahkan pihak Pemerintah Daerah Lampung. menjanjikan sebagai salah satu aset untuk Keberadaan pasar tradisional yang pembangunan daerah sekaligus peningkatan berada di daerah Menggala Kota Kecamatan kesejahteraan masyarakat. Menggala Kabupaten Tulang Bawang, pasar Sumber daya air, yang ada di tradisional merupakan tempat bertemunya Kabupaten Tulang Bawang di samping penjual dan pembeli serta di tandai dengan dipergunakan untuk budidaya perikanan, juga adanya bangunan biasanya terdiri dari kios- dijadikan sumber penting pengairan di daerah kios, los dan dasaran terbuka yang di buka pertanian, serta dijadikan prasarana oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. transportasi. Pembangunan sektor Kebanyakan pasar tradisional menjual perhubungan di Tulang Bawang di arahkan kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan untuk memperlancar arus lalu lintas, dalam makanan berupa ikan, buah, sayur-saturan, rangka mempercepat pencapaian sasaran telur, daging dan beberapa kerajinan tangan pembangunan yang terencana dan terkendali yang dibuat oleh penduduk lokal. Pasar melalui penyediaan sarana dan prasarana seperti ini masih banyak di temukan di transportasi darat, laut, serta sungai. Di Indonesia dan pada umumnya terletak dekat samping itu pembangunan sarana dan kawasan perumahan agar memudahkan prasarana perhubungan, secara khusus pembeli untuk mencapai pasar. Bagaimana ditunjukkan untuk membuka isolasi dan pun juga pasar tradisional telah membuka keterpencilan wilayah, guna menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi bukan sebaliknya metode yang ada baru kita dengan pusat distribusi serta daerah tentukan objeknya. Metode yang digunakan pemasaran. dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Upaya ini sekaligus dalam rangka Menurut Ali Muhammad (1989) mendukung sistem transportasi lintas penelitian deskripsi bermaksud membuat propinsi, bahkan transportasi lintas ASEAN pemeriaan secara sistematis, fakta dan akurat yang telah dibangun melalui Wilayah Tulang mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi Bawang. Sebagai langkah nyata di bidang ini, tertentu. Metode deskripsi ini digunakan melalui jalan darat, telah dibangun, dan untuk mendiskripsikan berbagai kaitan fungsi dioperasikan jalur Lintas Timur (Jalintim) dari unsur-unsur kebudayaan dan suatu sistem yang merupakan salah satu akses yang sosial yang berada dalam lingkungan menghubungkan wilayah Lampung dengan masyarakat atau dalam suatu kehidupan. wilayah-wilayah lain di Sumatera. Tidak di Dengan demikian maka metode deskripsi pungkiri adanya Jalintim ini, sangat adalah suatu metode yang digunakan untuk berdampak pada perekonomian masyarakat di menggambarkan atau melukiskan suatu daerah ini. Ditinjau dari perkembangannya, fenomena secara sistematis, faktual dan akurat jasa transportasi darat, angkutan penumpang mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta dan barang di dalam Kabupaten Tulang untuk memecahkan suatu masalah pada suatu Bawang, maupun antar kota berkembang daerah tertentu yang akan diteliti. sangat baik. Metode penelitian yang digunakan Transportasi ini, juga di dukung dalam penelitian ini adalah metode penelitian beberapa dermaga darat, yang tersebar di deskriptif, untuk mengetahui proses Tulang Bawang, yaitu Dermaga Sungai terbentuknya pasar Menggala dan komoditas Menggala, Gunung Tapa, Bina Indonesia, utama yang menjadi andalan yang di jual di Gedung Aji, Rawajitu, Kuala Teladas, Pasar Menggala. Langkah-langkah dalam Wiralaga, Sindang serta Dermaga Perairan penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan atau Daratan Gedung Karya Jitu dan 2 unit menggambarkan fakta-fakta yang tentang Pelabuhan Pendaratan Ikan. masalah yang diselidiki pada saat sekarang Berdasarkan latar belakang di atas, berdasarkan fakta-fakta yang tampak penulis bermaksud mengadakan penelitian sebagaimana adanya. Variabel penelitian untuk mengetahui lebih jauh mengenai yaitu segala sesuatu yang akan menjadi objek Deskripsi Pasar Tradisional di Kelurahan pengamatan dalam meneliti sesuatu. Untuk Menggala Kota Kecamatan Menggala mendukung kelancaran dalam penelitian ini Kabupaten Tulang Bawang. dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan METODE PENELITIAN dan teknik wawancara. Teknik studi kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan Metode penelitian sangat dibutuhkan yang berkenaan dengan metode pengumpulan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu data pustaka, membaca dan mencatat serta penelitian. Metode adalah cara yang di mengolah bahan penelitian (Ali Muhammad, tempuh peneliti dalam menemukan 1989). Sedangkan teknik wawancara adalah pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan suatu percakapan yang diarahkan pada suatu yang diterapkan, berdasarkan pengertian di masalah tertentu yang merupakan tanya jawab atas, maka metode adalah cara untuk lisan dimana dua orang atau lebih dapat mencapai suatu tujuan dari penelitian berhadap-hadapan secara fisik. Teknik (Indraswara, Suwarti, 1981). observasi merupakan teknik pengumpulan Sehubungan dengan upaya ilmiah, data dengan cara melakukan pengamatan maka metode menyangkut masalah cara kerja, secara langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek atau daerah lokasi yang menjadi pokok yang menjadi sasaran ilmu yang permasalahan dalam yang dihadapi. Adapun bersangkutan. Metode di pilih dengan tehnik observasi yang digunakan adalah pertimbangan kesesuaian dengan objek studi, partisipan yang artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang diteliti (Ali Menurut Hilman Hadikusuma (2003) Muhammad, 1989). Dengan demikian tehnik analisis data merupakan: observasi ini dilakukan adalah untuk a. Pengurutan data sesuai dengan tentang memperoleh data yang dilakukan dengan cara permasalahan atau urutan pemahaman pengamatan langsung terhadap kejadian- yang ingin diperoleh. kejadian pada objek yang akan diteliti dengan b. Pengorganisasian data dalam informasi, tujuan untuk mempermudah peneliti dalam kategori, tertentu sesuai dengan antisipasi mengamati secara langsung objek yang akan peneliti. diteliti mengenai Deskripsi Pasar Tradisional c. Interpretasi peneliti berkenaan dengan di Kelurahan Menggala Kota Kecamatan signifikansi butir-butir ataupun satuan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. data sejarah dengan pemahaman yang Wawancara adalah salah satu teknik ingin diperoleh. pengumpulan data, ini merupakan suatu cara d. Penilaian atas butir ataupun satuan data yang digunakan seseorang untuk tujuan suatu sehingga membuahkan kesimpulan. tugas tertentu untuk mendapatkan keterangan atau pendaria secara lisan dari seorang Data yang terdapat dalam penelitian ini responden, dengan cara bercakap-cakapan adalah data kualitatif, dengan demikian teknik berhadapan muka dengan orang itu atau analisis data yang digunakan dalam penelitian responden (Hadari, Nawawi dan Martini, ini adalah teknik analisis data kualitatif, 1995). analisis data sangat diperlukan dalam suatu Menurut Hilman Hadikusuma (2003), penelitian, karena data yang diperoleh wawancara adalah metode pengumpulan data dilapangan akan mempunyai arti apabila telah dengan jalan tanya jawab sepihak yang dianalisis. dikerjakan secara sistematis berdasarkan tujuan penyelidik. Pada umumnya dua atau HASIL DAN PEMBAHASAN lebih orang hadir dalam proses tanya jawab itu secara fisik masing-masing pihak dapat Tulang Bawang yang beribukota menggunakan saluran komunikasi secara Menggala merupakan salah satu kabupaten di wajar. Penelitian kualitatif tidak hanya Propinsi Lampung, yang sebagian wilayahnya merujuk pada fakta sosial yang terjadi dalam dilalui oleh jalan Lintas Timur Sumatera, kehidupan masyarakat, melainkan bisa juga sehingga merupakan salah satu alternatif bagi merujuk pada bahan berupa dokumen, seperti kendaraan atau pengguna jalan yang akan teks berupa bacaan, rekaman audio atau audio menuju propinsi atau kota-kota lainnya ke visual dan bisa juga berupa foto-foto yang bagian Utara Pulau Sumatera. Dengan berhubungan dengan objek yang akan diteliti. demikian secara langsung maupun tidak Menurut Hadari Nawawi, dokumentasi langsung menjadi perhatian pengguna jalan adalah cara atau pengumpulan data melalui yang melintasi Kabupaten. Pada masa peninggalan tertulis, terutama tentang arsip- sebelum kemerdekaan kota Menggala disebut arsip dan termasuk buku-buku lain yang sebagai “Paris Van Lampung” karena berhubungan dengan masalah penyelidikan menurut peta sejarah kebudayaan dan (Hadari Nawawi, 1995). perdagangan di Nusantara, menggambarkan Analisis data adalah mengorganisasikan Tulang Bawang merupakan salah satu dan mengurutkan data kedalam pola, kategori kerajaan tertua di Indonesia, di samping dalam satuan uraian dasar sehingga dapat Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang Tarumanegara. Meskipun belum banyak disarankan oleh data. Menurut Husin Sayuti catatan sejarah yang mengungkapkan (1982) analisis data merupakan usaha untuk keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina menemukan jawaban atas pertanyaan perihal Kuno menyebutkan pada pertengahan abad rumusan-rumusan dan pelajaran-pelajaran ke-4, seorang peziarah Agama Budha yang atau hal yang kita peroleh dalam proyek bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah penelitian. kerajaan yang makmur dan berjaya To-Lang Po-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Lampung dengan lebar sekitar 200 m yang Chrqse (Pulau Emas Sumatera). melintasi kota Menggala. Selain dapat Sampai saat ini belum ada yang dapat dijadikan sebagai objek wisata petualangan, memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, berkemah, memancing dan lainnya, saat ini namun ahli sejarah Dr. J.W. Naarding masih banyak juga masyarakat yang memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di mendiami beberapa bagian sungai ini, baik hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala untuk tempat tinggal maupun sebagai tempat dan Pagar Dewa) sekitar 30 km dari pusat mencari nafkah dengan memasang keramba kota Menggala. Karena Menggala (juga Pagar ikan di sekitar sungai ini. Dewa) merupakan salah satu kota tertua di Rawa Tulang Bawang merupakan lahan Propinsi Lampung, maka sejak dahulu seni basah tersisa yang terbaik di Sumatera. dan budayanya sudah berkembang. Selain Beberapa wilayah rawa alam yang masih karena Tulang Bawang banyak wilayahnya banyak menyimpan keaslian lingkungan alam merupakan daerah rawa pasang surut, maka setempat berikut isinya adalah: Rawa Pacing potensi objek wisata yang indah pun cukup dan Rawa Kandis serta bagian-bagian dari banyak, apalagi Tulang Bawang dilalui oleh Rawa Bujung Tenuk. sungai terbesar di Propinsi Lampung yaitu Penduduk Kebupaten Tulang Bawang Way Tulang Bawang, yang tentu saja secara garis besar dapat dikelompokkan menyimpan banyak potensi Sumber Daya dalam masyarakat adat Lampung (masyarakat Alam untuk dikembangkan, termasuk asli Lampung) dan kelompok pendatang. pariwisata. Keberadaan kelompok ini telah membentuk Pengembangan pariwisata merupakan suatu pertalian adat dan budaya yang menjadi salah satu andalan pembangunan di Indonesia suatu akulturasi budaya. Masyarakat adat pada umumnya dengan kondisi Negara Lampung kebanyakan termasuk adat Pepadun Indonesia yang sangat kaya dengan objek dengan sebutan Marga Megou Pak Tulang wisata karena keragaman budaya dan Bawang (marga empat Tulang Bawang) yang keindahan alamnya. Potensi setiap wisata tersebar di kecamatan-kecamatan di wilayah yang ada di setiap daerah dan pelosok Kabupaten Tulang Bawang. termasuk di Kabupaten Tulang Bawang, 1. Adat Pepadun Megou Pak Tulang memberikan peluang untuk peningkatan Bawang terdiri dari empat kebuayan, pariwisata baik dari segi kuantitas maupun yaitu: kualitas agar dapat menjaga sifat 2. Buay Bulan (Kecamatan Menggala dan keandalannya yang belum nampak Kecamatan Tulang Bawang) konstribusinya pada masalah peningkatan 3. Buay Suwai Umpu (Kecamatan fungsi dan peran kepariwisataan pada Menggala, Kecamatan Gunung Terang pengembangan daerah. dan Kecamatan Simpang Pematang). Selain sebagai Ibukota Kabupaten 4. Buay Tegamoan (Kecamatan Tulang Tulang Bawang, Menggala merupakan salah Bawang Tengah dan Kecamatan satu kota tua yang berkembang sejak Menggala) Pemerintahan Kolonial Belanda. Ciri khas 5. Buay Aji (Kecamatan Gedong Aji). kehidupan tradisional, kesibukan sebagai kota Kabupaten Tulang Bawang dengan luas pelabuhan sungai, pola pemukiman, rumah- 7.770,84 km atau 22% dari wilayah Lampung, rumah tua dan tata kehidupan asli masih merupakan kabupaten terluas di Propinsi sangat terlihat. Beberapa fasilitas yang Lampung. Menyadari luas wilayah tersebut, tersedia yaitu beberapa hotel, wartel, rumah tantangan pembangunan di kabupaten ini makan. Menggala cukup menarik bagi mereka masih sangat besar, karenanya pemerintah yang menyenangi budaya dan sejarah lama, Kabupaten Tulang Bawang telah merumuskan kehidupan tradisional dan kesibukan visi dan misi Kabupaten Tulang Bawang yang perdagangan tradisional di Pasar Lama dan diharapkan dapat menjembatani terealisasinya Pelabuhan sungai Tulang Bawang yang pembangunan dan kemajuan yang merata membelah Kota Menggala. Way Tulang diseluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang. Bawang adalah sungai terbesar di provinsi Berdasarkan Perda No 19/2001, dirumuskan visi Kabupaten Tulang Bawang, terwujudnya lingkungan masyarakat Tulang Bawang yang beriman, 3. Pelestarian dan pemanfaatan sumber bertaqwa, amal, sejahtera, mandiri, daya alam dan lingkungan hidup secara berketahanan melalui, pembangunan yang propesional bertumpu pada potensi agribisnis dengan 4. Melaksanakan otonomi daerah secara misi sebagai berikut. nyata dan bertanggung jawab melalui peningkatan kemandirian daerah 1. Meningkatkan perekonomian melalui 5. Melestarikan dan menggali kebudayaan konsentrasi pada pertanian dalam arti daerah luas dengan melakukan upaya 6. Menegakan supremasi hukum dan pemulihan stabilitas ekonomi, titik berat mewujudkan pemerintahan yang bebas pada pembangunan ekonomi kerakyatan dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. berbasis agribisnis. Meningkatkan Berdasarkan hasil pendataan penduduk kualitas sumber daya manusia yang di sembilan kelurahan sekecamatan Menggala beriman, bertaqwa, dan menguasai ilmu sebesar 10.129 dan jumlah penduduknya pengetahuan dan tekhnologi sebesar 39.429 jiwa. Untuk lebih jelasnya 2. Membuka peluang dan kesempatan maka dapat dilihat pada tabel 1 keadaan investasi yang bersifat ramah penduduk di bawah ini.

Tabel 1 Keadaan Penduduk Kecamatan Menggala Tahun 2012

No Kode Nama Kelurahan Jumlah Rumah Tangga (1) (2) (3) 001 Bujung tenuk 493 002 Astra ksetra 536 005 Ujung gunung ilir 994 012 Menggala selatan 1.728 013 Ujung gunung 2.572 014 Menggala tengah 1.210 015 Menggala kota 1.152 016 Kagungan rahayu 878 017 Tiuh tohou 566 Jumlah 10.129 Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah sedangkan angka jumlah penduduk terendah angka penduduk dalam tiap kelurahan yang terdapat di Kelurahan Bujung Tenuk dengan berada di wilayah Kecamatan Menggala, jumlah penduduk 493 jiwa. Sebaran jumlah angka penduduk terbanyak terdapat di penduduk ini dapat dikatakan merata antar Kelurahan Ujung Gunung dengan jumlah tiap kelurahan yang ada di Kecamatan penduduk mencapai 2.572 jiwa, Menggala.

Tabel 2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Menggala Tahun 2012 No kode Nama Kelurahan SD SLTP SLTA ( sederajat ) ( Sederajat) ( Sederajat ) (1) (2) (3) (4) (5) 001 Bujuk Tenuk 1 - - 002 Astra ksetra 2 1 - 005 Ujung Gunung Ilir 2 3 2 012 Menggala Selatan 4 2 3 013 Ujung Gunung 5 - - 014 Menggala Tengah 3 - - 015 Menggala Kota 4 2 1 016 Kagungan Rahayu 2 - - 017 Tiuh Tohou 2 1 1 Jumlah 25 9 7 Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa ini dapat dikatakan bahwa masih banyaknya jumlah tingkat pendidikan terbanyak di penduduk di wilayah Kecamatan Menggala, penduduk Kecamatan Menggala hanya Kabupaten Tulang Bawang hanya sampai sebatas pendidikan SD, terlihat bahwa menamatkan sekolah pada pendidikan dasar. jumlah lulusan SLTA hanya menduduki Terlihat bahwa masih rendahnya pendidikan sebagian kecil dari jumlah penduduk yang di Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang ada, Bawang.

Tabel 3 Keadaan Sarana Ibadah Di Kecamatan Menggala Tahun 2012 No Nama Masjid Musholla Gereja Gereja Pura Wihara Kode Kelurahan Kristen Katolik (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001 Bujuk 3 5 1 - 1 - Tenuk 002 Astra Ksetra 2 4 2 1 - - 005 Ujung 3 6 2 1 3 - Gunung Ilir 012 Menggala 11 6 - - 1 - Selatan 013 Ujung 6 1 - - - - Gunung 014 Menggala 2 3 - - - - Tengah 015 Menggala 3 3 - - - - Kota 016 Kagungan 3 9 1 1 1 - Rahayu 017 Tiuh Tohou 1 3 - - - - Jumlah 34 40 6 3 6 0 Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Dari data di atas dapat terlihat bahwa kelurahan terjaga dengan baik. Dengan disetiap kelurahan di Kecamatan Menggala adanya penyebaran sarana ibadah yang merata Kabupaten Tulang Bawang ada sarana ibadah, di setiap kelurahan di Kecamatan Menggala terlihat bahwa masjid yang hampir rata-rata Kabupaten Tulang Bawang. Di kelurahan ada di setiap kelurahan. Sedangkan Sarana Menggala Kota keadaan sarana ibadah yang ibadah vihara yang tidak terdapat di terendah yaitu Gereja Katholik di setiap Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang masing-masing Keluarahan yaitu sebagai Bawang. Terlihat bahwa adanya kerukunan berikut : Bujuk tenuk, Astra Ksetra, Ujung antar umat beragama di setiap masing-masing Gunung. Tabel 4 Keadaan Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Menggala Tahun 2012 No Nama kelurahan Islam Kristen Katolik Hindu Budha Jumlah kode (1) (2 ) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001 Bujung Tenuk 1.775 132 - 287 20 2.214 002 Astra Ksetra 1.924 226 114 - - 2.264 005 Ujung Gunung Ilir 2.970 68 52 504 - 3.594 012 Menggala Selatan 8.312 - - - 7 8.319 013 Ujung Gunung 6.448 - - - - 6.448 014 Menggala Tengah 4.871 - - - - 4.871 015 MenggalaKota 6.352 - - - - 6.352 016 Kagungan Rahayu 3.035 60 20 224 17 3.356 017 Tiuh Tohou 1.855 - - 156 - 2011 Jumlah 37.542 486 186 1.171 44 39.429 Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Data di atas menunjukkan jumlah menganut agama islam, angka terendah penduduk sesuai dengan agama yang dianut, penduduk memeluk agama budha. Sebaran terlihat bahwa mayoritas dalam penduduk di penduduk ini hampir merata di setiap tiap kelurahan di Kecamatan Menggala kelurahan yang ada.

Tabel 5 Keadaan Sarana Kesehatan di Kecamatan Menggala Tahun 2012 No Nama Rumah Puskesmas Puskesmas Praktek Praktek Posyandu Kode Kelurahan Sakit Pembantu Dokter Bidan/ Perawat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001 Bujuk - - 1 - - 3 Tenuk 002 Astra - - 1 - 1 2 Ksetra 005 Ujung - 1 - - 4 2 Gunung 012 Menggala - - - - 2 5 Selatan 013 Ujung - - - - 2 3 Gunung 014 Menggala - 1 - 1 9 4 Tengah 015 Menggala - - - - 2 3 Kota 016 Kagungan - 1 1 - 2 3 Rahayu 017 Tiuh Tohou 1 - - - 2 3 Jumlah 1 3 3 1 24 28 Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa merata pada perawat atau bidan praktek yang setiap kelurahan terdapat sarana kesehatan dapat ditemui di setiap kelurahan. Ini dari bidan, perawat praktek hingga menunjukan kemudahan akses bagi penduduk puskesmas. Sebaran yang hampir untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Tabel 6 Sarana Perekonomian di Kecamatan Tahun 2012 Toko/ Rumah Koperasi No Nama Pasar Kios / Warung Bank Hotel KUD/ Kode Kelurahan warung Makan Non KU (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

001 Bujung Tenuk - 31 1 - - -

002 Astra Ksetra 1 58 13 - - - 005 Ujung 1 20 5 - - - Gunung Ilir 012 Menggala - 70 22 1 1 - Selatan 013 Ujung - 85 11 - 1 - Gunung 014 Menggala 1 36 - - - - Tengah 015 Menggala - 65 6 - - - Kota 016 Keagungan - 16 2 - - - Rahayu 017 Tiuh Tohou 1 52 8 - - -

Jumlah 4 433 68 1 2 0

Sumber : BPS Kabupaten Menggala Tahun 2012

Dari tabel di atas terlihat bahwa adanya warung kelontong yang menyebar di membedakan pasar Menggala dengan pasar setiap kelurahan yang ada. Toko kelontong ini tradisional lainnya. Los ikan ini yang selalu dapat dijumpai di setiap kelurahan dengan ramai di kunjungi oleh pembeli, di sekitar los pengelola di warung rumahan. Usaha hotel ikan ini juga terdapat penjual dengan yang hanya ada di dua kelurahan di komoditi barang kebutuhan rumah tangga Kecamatan Menggala. Pasar tradisional yang yang lain seperti bumbu dapur, gerabah, dan masih bertahan ada di tiga kelurahan di perlengkapan pertanian. Kecamatan Menggala. Pasar ini yang dibuat Pasar Menggala juga sebagai sarana dengan sarana yang ada. Pasar Menggala penampungan dan pengolahan terasi banyak menjual barang kebutuhan sehari-hari Menggala yang juga sebagai komoditas utama tetapi yang menjadi barang dagangan utama pasar, disini pasar Menggala difungsikan dalam pasar merupakan ikan hasil tangkapan sebagai supplier terasi Menggala yang para nelayan sungai yang setiap hari mencari disebarkan ke seluruh wilayah yang ada di ikan di sunghai Menggala. Lampung bahkan sudah menjadi target Komoditas ini yang pasti akan nasional keberadaan dari terasi menggala dijumpai saat kita berkunjung ke Pasar yang diproduksi di pasar Menggala. Menggala. Ikan air tawar yang banyak dijual Segmentasi inilah yang tak luput dari oleh pedagang yang mempunyai los-los keberadaan pasar Menggala yang ada di khusus untuk berjualan ikan. Los inilah yang daerah ini, komoditas dan keberadaan pasar Menggala ini yang jauh berbeda dengan yang sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi ada di market pasar modern, di pasar yang rendah, lingkungan fisik yang kotor dan Menggala segala transaksi dilakukan secara pola bangunan yang sempit. tradisional dengan tidak lupunya proses tawar Pasar tradisional dibangun dan menawar harga yang tidak terdapat di segmen dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, pasar modern. Di Pasar Menggala komoditas swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan yang ditawarkan tidak terlalu beragam seperti Usaha Milik Daerah. Dalam penelitian ini di pasar Modern, hal utama yang ditawarkan juga dipaparkan beberapa potensi dan ciri adalah ikan darat hasil tangkapan dan terasi pasar tradisional, yaitu: menggala yang menjadikan pasar menggala a. Kemampuan pasar tradisional dalam berbeda, sedangkan komoditas lainnya hanya menyerap komoditi lokal dari kawasan sebagai pendamping dalam tatanan pasar yang sekitarnya. ada. Pedagang yang hadir di pasar Menggala b. Berfungsi sebagai supplier untuk berbagai umumnya di dominasi oleh wanita, input pertanian, perumahan, serta dikarenakan yang dijajakan dalam pasar kebutuhan pokok masyarakat secara luas. merupakan kebutuhan harian dapur mereka. c. Pasar tradisional memiliki segmentasi Wanita berdagang setelah suami kembali dari pasar tersendiri, yang membedakannya dari hasil menangkap ikan, mereka bertanggung pasar modern. jawab untuk menjual hasil tangkapan yang d. Para pedagang yang beroperasi di pasar diperoleh oleh suami mereka. Wanita umumnya kaum wanita sehingga sangat mempunyai cara tersendiri dalam menjajakan bermanfaat bagi peningkatan kesempatan dagangan sehingga dagangan yang ada berusaha untuk kaum wanita, dalam arti menjadi lebih cepat laku dibandingkan wanita umumnya memiliki keunggulan dengan suami yang berdagang dan wanita dibandingkan dengan pria dalam melayani biasanya sudah mempunyai langganan yang konsumen. sudah menunggu hasil dagangan mereka. e. Potensi pasar akan semakin penting karena Pedagang yang ada di pasar paling banyak market turn over yang cukup cepat dengan menjajakan daganganya adalah wanita. sistem pembayaran tunai. Pasar tradisional merupakan tempat Pasar tradisional Menggala kota yang ada bertemunya penjual dan pembeli serta di Tulang Bawang memiliki gambaran ditandai dengan adanya transaksi penjual seperti pasar tradisional pada umumnya yang pembeli secara langsung dan biasanya ada menjual beraneka-ragam bahan rumah tangga proses tawar-menawar, bangunan biasanya pada umumnya. Pasar ini terletak tidak jauh terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dari pinggir bibir sungai Menggala. Pasar dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual lama yang berada di jalan satu, bersebelahan maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan langsung dengan sungai Tulang Bawang. menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan- Terdapat pemandangan yang cukup indah bahan makanan berupa ikan, buah, sayur- dan menarik menambah kekhasan tersendiri sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang bagi pasar tradisional yang ada di Menggala elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada Kota kecamatan Tulang Bawang yaitu pula yang menjual kue-kue dan barang-barang terdapat hamparan suangai yang ada lainnya. Pasar seperti ini masih banyak dibelakang pasar. Sungai tersebut bernama ditemukan di Indonesia, dan umumnya sungai Bolak, dimana sungai tersebut terletak dekat kawasan perumahan agar dimanfaatkan oleh penduduk setempat memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. sebagai tempat membudi dayakan ikan-ikan Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus air tawar yang dibudiyakan melalui keramba- mencoba bertahan menghadapi serangan dari keramba. Keberadaan sungai ini bagi pasar modern. masyarakat sekitar merupakan berkah Pasar tradisional merupakan tempat tersendiri. bertemunya penjual dan pembeli untuk Dahulu aktifitas transportasi dan melakukan transaksi, dalam hal mana perdagangan yang hilir mudik di sungai ini organisasi pasar yang ada masih sangat sangat ramai. Tapi sekarang sudah sangat berkurang, hanya terlihat sedikit nelayan penunjang kebutuhan pokok. Para pedagang dengan perahu kecilnya atau dengan usaha di pasar tersebut saling berinteraksi satu-sama kerambanya. Ada yang lebih besar, hanya saja lain yang mejadi pemandangan tersendiri di di belahan aliran sungai yang lain. Kemudian pasar menggala kota. Selain menjual ke Tangga Raja, bangunannya sederhana saja. kebutuhan pokok sehari-hari seperti sayur, Rangkaian tangga menuju pendopo, lalu jalan ikan air tawar dan terasi. Di pasar tradisional menuju sungai Tulang Bawang. Konon, dulu juga terdapat dagangan berupa alat untuk disinilah tempat raja-raja berkumpul untuk memasak kue lapis yang disebut kekep, kue bermusyawarah. lapis tersebut merupakan kue khas Pasar Baru ini memiliki ciri khas yaitu Masyarakat Lampung Menggala. lebih banyak menjual hasil tangkapan nelayan Pasar Baru Menggala secara umum berupa ikan sungai. Ada beberapa jenis ikan memiliki tatanan yang hampir sama dengan yang dijual pada pasar tradisional Menggala pasar tradisional lain, seperti dengan adanya kota yaitu: los-los pasar yang hampir sama dijumpai pada a. Ikan Lais pasar tradisional lainnya, yang membedakan b. Ikan Baung dengan pasar tradisional lain adalah dengan c. Ikan Indik adanya pasar sungai, dimana biasanya d. Ikan Gabus transaksi juga dilakukan di atas perahu e. Ikan Kamal dan Ikan Tembakang nelayan. Pada jaman dahulu Way Tulang Ikan-ikan yang dijual pada pasar Bawang merupakan suatu jalur angkutan bagi tradisional Menggala Kota ini merupakan pedagang untuk saling bertemu dan saling ikan hasil dari tangkapan nelayan sekitar bertransaksi. Ini yang merupakan salah satu sungai yang ada di Menggala Kota. Pada saat ciri khas dari pasar tradisional yang ada di ikan-ikan tersebut telah diangkat dari nelayan Menggala. kemudian ikan-ikan tersesbut dijajakan di Barang dagangan yang dijual di Pasar los-los pasar Menggala Kota. Baru Menggala memiliki kekhususan Ikan-ikan air tawar yang dijual di pasar tersendiri yang tidak dijumpai di pasar tradisonal Menggala Kota ini merupakan ciri tradisional lainnya yaitu ikan air tawar dan khas tersendiri yang, selain ikan-ikan air terasi khas menggala selain itu juga adanya tawar adapula ciri khas dagangan yang dijual perdagangan atau transaksi jual beli diatas di Pasar Baru Menggala yang tidak dijumpai perahu terhadap komiditi yang di daerah lainnya yaitu terasi Menggala yang diperjualbelikan menambah menariknya juga merupakan salah suatu ciri khas dari suasana yang ada di pasar tradisional pasar Menggala. Terasi Menggala merupakan Menggala Kota. salah satu komoditi daerah yang sudah meluas Pasar tradisional Menggala Kota ke Indonesia. merupakan pasar yang menjual ikan air tawar Terasi Menggala dibuat dari udang-udang dan terasi. Kekuatan pasar tradisional dapat kecil dan ikan yang ditangkap oleh nelayan. dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek Terasi menggala ini merupakan hasil karya tersebut di antaranya harganya yang lebih dari masyarakat yang ada disekitar Menggala murah dan bisa ditawar, dekat dengan yang dikelola melalui industri kecil rumahan. permukiman, dan memberikan banyak pilihan Adanya industri terasi yang ada di Menggala produk. Selain itu pasar tradisional juga ini merupakan ciri khas tersendiri. Adapun memiliki keunggulan bersaing alamiah yang kisaran harga dari terasi menggala ini berkisar tidak miliki secara langsung oleh pasar antara Rp. 20.000 – 25. 000 per modern. Lokasi yang strategis, area penjualan kilo.Perdagangan yang dilakukan mulai yang luas, keragaman barang yang lengkap, menjual hasil tangkapan hingga hasil bumi harga yang rendah, system tawar menawar seperti sayuran yang dibawa oleh pedagang. yang menunjukkan sikap keakraban antara Dipasar Tradisional menggala juga selain penjual dan pembeli merupakan keunggulan menjual ikan air tawar dan terasi khas tersendiri yang dimiliki pasar tradisional. menggala juga terdapat beberapa dagangan Pasar tradisional juga merupakan salah seperti sayur mayur yang merupakan satu pendongkrak perekonomian kalangan menengah ke bawah. Selain itu terdapat sisi SIMPULAN positif yaitu untuk meningkatkan kekeluargaan antara penjual dan pembeli Berdasarkan hasil penelitian dan menjadi salah satu pemandangan yang indah pembahasan yang diuraikan dalam Bab IV, di pasar dan bahkan itu bisa menjadi penulis menyimpulkan sebagai berikut. hubungan baik dan tak dapat dipisahkan 1. Pasar tradisional merupakan tempat bagaikan persaudaraan yang erat. bertemunya penjual dan pembeli serta di Rasa kekeluargaan erat yang terjalin tandai dengan adanya transaksi penjual antara penjual dan pembeli yang terjadi di pembeli secara tawar menawar, pasar merupakai sebuah suasana kehangatan bangunannya biasanya terdiri dari kios- yang merupakan ciri dari bangsa Indonesia. kios atau gerai, los dan dasaran terbuka Kelebihan lainnya adalah pengalaman yang di buka oleh penjual maupun suatu berbelanja yang luar biasa, dimana kita bisa pengelola pasar. melihat dan memegang secara langsung 2. Kebanyakan menjual kebutuhan zaherí- produk yang umumnya masih sangat segar, hari seperti bahan-bahan makanan berupa akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan ikan, buah, sayur- sayuran, telur, daging, berarti pasar tradisional bukan tanpa kain, pakaian barang elektronik, jasa dan kelemahan. lain-lain. Selama ini justru pasar tradisional 3. Selain itu, ada pula yang menjual kue- lebih dikenal kelemahannya. Kelemahan itu kue dan barang-barang lainnya. Pasar antara lain adalah kesan bahwa pasar terlihat seperti ini masih banyak di temukan di becek, kotor, baud an terlalu padat lalu lintas indonesia, dan umumnya terletak dekat pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa kawasan perumahan agar memudahkan keadaan sosial masyarakat yang berubah, di pembeli untuk mencapai pasar. mana wanita di perkotaan umumnya berkarir 4. Pasar Baru Menggala mempunyai suatu sehingga hampir tidak memiliki waktu untuk cara perdagangan diatas perahu guna berbelanja ke pasar tradisional. mempermudah melakukan transaksi bagi Ada beberapa hal yang menjadi nelayan sungai untuk menjual hasil kelemahan dari pasar tradisional: tangkapan ikan. a. Pasar tradisional Menggala memiliki 5. Pasar Baru Menggala lebih banyak kelemahan yaitu disekitar pasar nampak menjual hasil tangkapan nelayan sungai terlihat kotor dan sedikit kumuh karena dan salah satu hasil yang diperdagangkan dikelola secara tradisional ditambah adalah terasi menggala yang tidak dengan lokasi yang berada di los-los dan dijumpai ditempat lain. bukan toko-toko permanen. Selain itu keamanan para pembeli serta penjual juga masih kurang terjamin. Masih DAFTAR PUSTAKA banyak pungli yang berkeliaran bebas di sekitar pasar tradisional ini. Ali, Mohammad. 1989. Penelitian Pendidikan b. Barang-barang yang dijual pada pasar Prosedur dan Strategi. Angkasa: tradisional Menggala umumnya berupa Bandung. kebutuhan pokok. Dagangan yang paling khas dijual dipasar ini yaitu ikan Hadari, Nawawi dan Martini. 1995. Instrumen air tawar dan terasi yang dijual pada Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada: pasar dikemas masih sangat sederhana Universitas Yogjakarta. dan belum semenarik barang-barang yang dikemas pada pasar modern. Hadikusuma, Hilman. 2003. Pengantar Ilmu

Hukum adat Indonesia. Mandar Maju: Masyarakat. Gramedia: Jakarta. Bandung. Subagyo, P. Joko. 1997. Metode Penelitian Hadikusuma, Hilman. 1990. Masyarakat dan dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta: Adat Budaya Lampung. Mandar Maju: Jakarta. Bandung. Indraswara, Suwarti 1981. Metode Penelitian Surakmad, Winarno. 1982. Pengantar Kebudayaan. LP3ES: Jakarta Penelitian Ilmiah. Tarsito: Jakarta

Koentjaraningrat.1982. Manusia dan Sayuti, Husin. 1982. Pengantar Metodologi Kebudayaan Indonesia. Djambatan: Riset. Fajar Agung: Jakarta. Jakarta. Unila. 2011. “Format Penulisan Karya Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Ilmiah”. : Unila