Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553

Dampak Kegiatan Industri Tahu Terhadap Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat di Sumedang Utara Studi Kasus (Desa Kebonjati) Impact of Industrial Activities Knowing the Social, Economic and Environmental Societies of North Sumedang Case Study (Kebonjati Village) 1Irma Indrayani, 2Ria Haryatiningsih, 3Meidy Haviz 1,2,3Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam , Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 e-mail: [email protected] , [email protected], [email protected]

Abstract.The development of various types of food products in , the food industry that is most developed is the tofu industry. North Sumedang Subdistrict is one of the most producing sub-districts of tofu industry, the largest distribution of industrial centers in Kebonjati Village. The existence of a tofu industry can have economic, social and environmental impacts. This study aims to determine the impact of the existence of the tofu industry on social, economic and environmental communities in North Sumedang (case study: Desa Kebonjati). The analytical method used is quantitative descriptive with the survey method. Data collection techniques are primary data with a number of respondents totaling 100.The results of this study are proven by the percentage achievement of the tofu-to-social industry activities for tofu entrepreneurs obtained value of 91% (very high), for workers obtained at 82% (very high), achievement percentage of the tofu industry's economic activities for tofu entrepreneurs obtained value of 89.5% (very high), labor obtained a value of 84% (very high) retail traders obtained a value of 85% (very high), soybean stores obtained a value of 87% while for cattle breeders obtained a value of 31 % (low), the percentage of the impact of the activities of the tofu industry on the environment for households obtained a value of 84% (very high). Keywoard : Small Industry, Tofu, Social Impact, Economic, Environment

Abstrak. Berkembangnya berbagai jenis produk makanan di Kabupaten Sumedang industri makanan yang paling banyak dikembangkan adalah industri tahu. Kecamatan Sumedang Utara adalah salah satu kecamatan paling banyak memproduksi industri tahu, sebaran sentra industri terbanyak di Desa Kebonjati. Keberadaan industri tahu dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya dampak keberadaan industri tahu terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat di Sumedang Utara (studi kasus : Desa Kebonjati). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data adalah data primer dengan jumlah responden berjumlah 100. Hasil Penelitian ini dibuktikan dengan capaian persentase dampak kegiatan industri tahu terhadap sosial bagi pengusaha tahu diperoleh nilai sebesar 91% (sangat tinggi), bagi tenaga kerja diperoleh sebesar 82% (sangat tinggi), capaian persentase dampak kegiatan industri tahu terhadap ekonomi bagi pengusaha tahu diperoleh nilai sebesar 89,5% (sangat tinggi), tenaga kerja diperoleh nilai sebesar 84% (sangat tinggi) pedagang eceran diperoleh nilai sebesar 85% (sangat tinggi),toko kacang kedelai diperoleh nilai sebesar 87% sedangkan bagi peternak sapi diperoleh nilai sebesar 31% (rendah), capaian persentase dampak kegiatan industri tahu terhadap lingkungan bagi rumah tangga diperoleh nilai sebesar 84% (sangat tinggi). Kata Kunci : Industri Kecil, Tahu, Dampak sosial, ekonomi dan lingkungan

9 10 | Irma Indrayani, et al.

A. Pendahuluan Berdasarkan data dari Dinas Industri makanan merupakan Perindustrian dan Perdagangan salah satu industri unggulan daerah Kabupaten Sumedang dari 21 Kabupaten Sumedang yang dapat Kecamatan yang ada di Kabupaten meningkatkan kondisi ekonomi Sumedang jumlah industri tahu yang warganya. Selain itu, semakin tersebar paling banyak unit usahanya berkembangnya kreativitas yang terdapat di 3 kecamatan. Pertama di dimiliki sumber daya manusia Kecamatan Sumedang Utara sebanyak menimbulkan dampak yang positif bagi 75 unit industri tahu, kedua di perkembangan industri makanan di Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. sebanyak 47 unit industri tahu dan ketiga di Kecamatan Tanjung Sari Tabel .1 Industri Unggulan Kabupaten sebanyak 36 unit industri tahu. Dari Sumedang 2017 uraian sebelumnya menunjukkan bahwa Kecamatan Sumedang Utara Jumla Unit adalah salah satu kecamatan paling N Bidang Produksi h Usah banyak memproduksi industri tahu, o Usaha per Tahun Tenag a a Kerja dimana lokasinya tersebar di beberapa 1. Oncom 31 196.757 94 Desa. Tabel berikut menggambarkan Kg sebaran sentra industri tahu di desa 2. Tahu 282 12.519.71 1.031 yang ada di Kecamatan Sumedang 9 Kg Utara. Berdasarkan tabel tersebut 3. Opak 129 740.215 545 menunjukkan jumlah industri terbanyak Ketan Kg ada di Desa Kebonjati. 4. Ubi 30 194.000 25 Cilembu Kg Tabel 2. Tabel Jumlah Industri Tahu di 5. Sale 53 191.802 240 Kelurahan Sumedang Tahun 2017 Pisang Kg 6. Tape 9 14.400 Kg 83 No Kelurahan Jumlah Singkon Industri g Tahu Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, 1 Kotakaler 14 Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten 2 Situ 14 Sumedang 3 Jatihurip 2 Dari uraian diatas berbagai jenis 4 Rancamulya 5 produk makanan yang berkembang di 5 Kebonjati 24 6 Jatimulya 1 Kabupaten Sumedang industri makanan 7 Dano 1 paling banyak dikembangkan adalah 8 Girimukti 1 industri tahu. Berdasarkan tabel diatas 9 Talun 1 menunjukkan bahwa industri tahu 10 Regolwetan 2 merupakan industri unggulan pertama 11 Kota Kulon 1 yang lebih banyak unit usahanya 12 Ketib 1 dibandingkan dengan industri makanan Jumlah 75 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan lainnya, dimana industri tahu memiliki Kabupaten Sumedang 282 unit usaha dengan 1.031 tenaga Keberadaan industri tahu di kerja. Selain itu industri tahu terdapat di Kecamatan Sumedang Utara yang telah hampir seluruh kecamatan di berdiri sejak tahun 1917 diharapkan Kabupaten Sumedang. Tabel 1.3 memberikan dampak terhadap sosial- menunjukan penyebaran industri tahu ekonomi terhadap masyarakat Desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Kebonjati dimana industri . terbanyak terdapat di Desa Kebonjati

Volume 5, No. 1, Tahun 2019 Dampak Kegiatan Industri Tahu terhadap Sosial Ekonomi… | 11 yaitu sebanyak 24 industri tahu. pengangguran. Berdasarkan latar belakang yang 2. Meningkatkan perekonomian telah di kemukakan sebelumnya, maka pemerintah baik lokal maupun penulis mengidentifikasi permasalahan regoinal melalui : penelitian sebagai berikut: bagaimana a. Menambah peluang dan dampak kegiatan industri tahu terhadap kesempatan kerja dan sosial, ekonomi dan lingkungan berusaha bagi masyarakat. masyarakat di Kecamatan Sumedang b. Pemerataan distribusi Utara khususnya di Desa Kebonjati? pendapatan Berdasarkan identifikasi c. Menimbulkan efek ganda masalah yang sudah di kemukakan di ekonomi atas, maka penelitian ini bertujuan d. Peningkatan Produk untuk mengetahui: adanya dampak Domestik Regional Bruto kegiatan industri tahu terhadap sosial, (PDRB) ekonomi dan lingkungan masyarakat di e. Peningkatan Pendapatan Kecamatan Sumedang Utara khususnya Asli daerah di Desa Kebonjati. f. Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di B. Landasan Teori daerah tertentu. Dampak Industri Terhadap Ekonomi Dampak Industri Terhadap Sosial Menurut Dedi Purwanto & Nurdin Hidayat (2008 : 212) Menurut Dedi Purwanto & pembangunan proyek atau industri dan Nurdin Hidayat (2008 : 219) Dampak bisnis baru tentu membawa manfaat sosial dari adanya suatu proyek atau ekonomi. Secara umum dampak investasi baru meliputi : ekonomi suatu usaha atau investasi baru 1. Perubahan demografi melalui : mencakup : a. Perubahan struktur 1. Peningkatan ekonomi rumah penduduk menurut tangga melalui : kelompok umur, jenis a. Peningkatan tingkat kelamin, mata pencaharian, pendapatan keluarga. pendidikan, dan agama.

Suatu investasi memberikan b. Perubahan tingkat kepadatan peningkatan pendapatan penduduk.

masyarakat. c. Perubahan komposisi tenaga b. Perubahan pola hidup kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja maupun Perubahan pola hidup masyarakat akan terjadi tingkat pengangguran.

terutama di wilayah di mana 2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya : proyek atau suatu usaha baru berlokasi. Misalnya, semula Perubahan pelapisan sosial masyarakat hidup dari berdasarkan pendidikan, pertanian akan beralih ekonomi,dan pekerjaan. profesi menjadi karyawan pabrik. c. Peningkatan kesempatan kerja Dampak Industri Terhadap Pembukaan kesempatan Lingkungan kerja bagi masyarakat Menurut Dedi Purwanto & sekaligus mengurangi Nurdin Hidayat (2008) setiap aktivitas

Ilmu Ekonomi 12 | Irma Indrayani, et al. bisnis atau industri tentunya akan sehat. memberikan dampak positif dan b. Menimbulkan radiasi-radiasi negatif. Dampak positif dan negatif ini yang tidak dapat dilihat oleh dapat dirasakan oleh berbagai pihak, mata seperti proyek bahan baik bagi pengusaha itu sendiri, kimia. pemerintah ataupun masyarakat luas. c. Menimbulkan aroma yang Kegiatan investasi atau usaha tidak sedap seperti bau mengakibatkan komponen lingkungan tajam, menyengat, busuk, hidup secara otomatis akan berubah seperti usaha peternakan dengan menimbulkan berbagai dampak atau industri makanan. terutama dampak negatif. Berikut ini C. Hasil Penelitian dan dampak negatif yang akan timbul, jika Pembahasan tidak dilakukan AMDAL secara baik dan benar adalah sebagai berikut: Hasil dari penelitian yang telah 1. Tanah dan kehutanan dilakukan peneliti di Kecamatan a. Menjadi tidak subur, Sumedang Utara dengan mengambil gersang, atau tandus judul “Dampak Kegiatan Industri Tahu sehingga merugikan sektor Terhadap Sosial, Ekonomi Dan pertanian Lingkungan Masyarakat Di Sumedang b. Berkurang jumlahnya akibat Utara (Studi kasus Desa Kebonjati)”. terjadi pengerukan atau Penelitian ini bertujuan untuk bahkan hilang, seperti untuk mengetahui adanya dampak kegiatan sektor pertambangan, yang industri tahu terhadap sosial, ekonomi pada akhirnya akan dan lingkungan masyarakat di berbentuk daun-daun kecil. Kecamatan Sumedang Utara (Studi 2. Terhadap air Kasus : Desa Kebinjati). Metode a. Berbau busuk atau analisis yang digunakan adalah menyengat, sehingga sangat deskriptif kuantitatif dengan metode mengganggu lingkungan di survey. Teknik pengumpulan data sekitarnya. adalah data primer dengan jumlah b. Mengering, hal ini responden berjumlah 100 responden. disebabkan proyek yang Terbagi 20 pengusaha tahu, 30 tenaga dijalankan menggunakan air kerja, 20 pedagang eceran, 3 toko sungai atau air tanah yang kacang kedelai, 7 peternak sapi, 20 berlebihan, akibatnya air di rumah tangga. Teknik penggunaan data sekitar lokasi menjadi skala likert yang dapat membantu berkurang. dalam penyusunan instrumen penelitian c. Menimbulkan berbagai (quesioner). penyakit akibat pencemaran Dampak Kegiatan Industri Tahu terhadap air bila dikonsumsi Terhadap Sosial Masyarakat atau digunakan untuk berbagai keperluan. Pada penelitan ini, penulis 3. Terhadap udara menggunakan dua persepsi yang a. Udara disekitar lokasi menggambarkan adanya dampak menjadi berdebu,untuk kegiatan industri tahu terhadap sosial proyek-proyek tertentu masyarakat yakni persepsi pengusaha seperti proyek batu kapur tahu dan tenaga kerja. atau semen, sehingga udara di sekitarnya menjadi tidak

Volume 5, No. 1, Tahun 2019 Dampak Kegiatan Industri Tahu terhadap Sosial Ekonomi… | 13

Tabel 4.14 Tabel 4.15

Berdasarkan Persepsi Pengusaha Tahu Berdasarkan Persepsi Tenaga No. Pernyataan Capaian No. Indikator Capaian Persentase Persentase 1. Industri tahu banyak menyerap 89% 1. Dengan adanya 85% tenaga kerja. industri tahu banyak memberikan 2. Keberadaan industri tahu 91% kesempatan kerja memberikan banyak peluang usaha kerja pada masyarakat yang ada di untuk Saya wilayah Desa Kebonjati Kecamatan 2. Saya berpindah 78% Sumedang Utara. pekerjaan dari pekerjaan 3. Tenaga kerja yang diambil 92% sebelumnya. merupakan tenaga kerja asli dari 3. Kesempatan kerja dari masyarakat Desa Kebonjati 81% Kecamatan Sumedang Utara. industri tahu mampu Rata-rata 91% menyekolahkan anak- anak Saya ke jenjang

lebih tinggi. Sumber :Studi Lapangan Berdasarkan tabel 4.14 4. Menurut saya 83% pendidikan untuk diketahui bahwa capaian persentase anak –anak Saya persepsi responden pengusaha tahu sangat penting. sebesar 91% menunjukkan bahwa Rata-rata 81% tanggapan pengusaha tahu terhadap Kerja pernyataan tersebut sangat tinggi. Artinya pengusaha tahu memiliki Sumber : Studi Lapangan persepsi bahwa industri tahu banyak Berdasarkan tabel 4.15 menyerap tenaga kerja karena diketahui bahwa capaian persentase pengusaha tahu banyak menggunakan persepsi responden pengusaha tahu tenaga kerja dari desa sekitar yaitu Desa sebesar 81% menunjukkan bahwa Kebonjati. Serta selain itu juga tanggapan tenaga kerja terhadap pengusaha tahu memiliki persepsi pernyataan tersebut sangat tinggi. bahwa keberadaan industri tahu banyak Artinya tenaga kerja memiliki persepsi membuka peluang usaha. bahwa industri tahu memberikan kesempatan kerja, dan mendorong pekerja beralih profesi menjadi pekerja di industri tahu. Mengingat Desa Kebonjati merupakan sentra industri tahu maka salah satu pilihan bekerjanya adalah beralih menjadi pekerja di industri tahu. Selain itu tenaga kerja memiliki persepsi bahwa kesempatan kerja di industri tahu dapat meningkatkan pendidikan anaknya agar pendidikan anaknya lebih baik dari pendidikan orang tuanya. Dampak Kegiatan Industri Tahu Terhadap Ekonomi Masyarakat

Pada bagian ini, penulis

menggunakan persepsi dari lima pelaku

untuk menggambarkan adanya dampak

Ilmu Ekonomi 14 | Irma Indrayani, et al. kegiatan industri tahu terhadap ekonomi untuk ekonomi masyarakat yakni persepsi Saya. dari pengusaha tahu, tenaga kerja, 2. Pendapatan Saya 83% pedagang eceran, toko kacang kedelai, dibelanjakan untuk serta peternak sapi. kebutuhan. Tabel 4.17 3. Pendapatan yang 85% saya terima bisa Berdasarkan Persepsi Pengusaha saya sisihkan untuk Tahu menabung. No. Indikator Capaian Rata-rata 83% Persentase Sumber : Studi Lapangan 1. Pendapatan saya 88% Berdasarkan tabel 4.19 bahwa bertambah adanya industri tahu yang ada capaian persentase atas persepsi di wilayah Desa responden tenaga kerja tahu sebesar Kebonjati Kecamatan 83% menunjukkan bahwa tanggapan Sumedang Utara. tenaga kerja terhadap pernyataan 2. Keberadaan industri 91% tahu membuat tersebut sangat tinggi. Artinya tenaga kebutuhan keluarga kerja tahu memiliki persepsi bahwa saya tercukupi. industri tahu mampu mensejahterakan Rata-rata 89,5% kehidupan ekonomi tenaga kerja tahu. Sumber : Studi Lapangan Hasil wawancara peneliti, menjelaskan Berdasarkan tabel 4.17 bahwa bahwa dengan meningkatnya capaian persentase atas persepsi kesejahteraan ekonomi pekerja tahu responden pengusaha tahu sebesar maka mampu memenuhi kebutuhan 89,5% menunjukkan bahwa tanggapan keluarganya. Selain itu tenaga kerja pengusaha tahu terhadap pernyataan memiliki persepsi bahwa meningkatnya tersebut sangat tinggi. Artinya tabungan dapat meningkatkan mutu pengusaha tahu memiliki persepsi pendidikan anak. bahwa industri tahu mampu mensejahterakan kehidupan Tabel 4.21 keluarganya serta dapat mengembangkan usaha tahu yang telah Berdasarkan Persepsi Pedagang Eceran dirintisnya yakni melanjutkan dari No. Indikator Capaian orang tuanya atau merintis usaha tahu Persentase dengan usaha sendiri. Sehingga 1. Saya tidak 82% pengusaha tahu dapat memberikan menggunakan modal kontribusi besar dalam perekonomian awal untuk penjualan bagi masyarakat khususnya untuk tahu. 2. Saya hanya 83% tenaga kerja, pedagang eceran tahu, mengambil tahu dari toko kacang kedelai, dan peternak sapi pengusaha tahu di Desa kebonjati. untuk dijual. 3. Pekerjaan ini 85% Tabel 4.19 membuat kebutuhan Saya terpenuhi. Berdasarkan Persepsi Tenaga Kerja 4. Pekerjaan ini adalah 86% salah satu mata No. Indikator Capaian pencaharian utama Persentase Saya. 1. Dengan adanya 85% Rata-rata 85% industri tahu Sumber : Studi Lapangan memberikan kesejahteraan

Volume 5, No. 1, Tahun 2019 Dampak Kegiatan Industri Tahu terhadap Sosial Ekonomi… | 15

Berdasarkan tabel 4.21 bahwa Tabel 4.26 capaian persentase atas persepsi responden pedagang eceran tahu Berdasarkan Persepsi Peternak Sapi sebesar 85% menunjukkan bahwa tanggapan pedagang eceran terhadap No. Pernyataan Capaian pernyataan tersebut sangat tinggi. Persentase Artinya pedagang eceran tahu memiliki 1. Limbah tahu 33% adalah makanan persepsi adanya kemudahan dalam untuk ternak sapi berjualan tahu karena tidak Saya. menggunakan modal awal. Serta 2. Ampas tahu lebih 34% adanya kepercayaan dari pengusaha efektif daripada tahu untuk memasarkan tahu. Sehingga rumput untuk pedagang eceran memiliki kepastian makanan ternak akan ketersedian barang dagangannya. sapi. Hasil wawancara peneliti, bekerja Rata-rata 34% sebagai pedagang eceran tahu dapat Sumber : Studi Lapangan meningkatkan kesejahteraan ekonomi untuk mereka. Berdasarkan tabel 4.26 bahwa capaian persentase atas persepsi Tabel 4.24 responden peternak sapi sebesar 34% menunjukkan bahwa tanggapan Berdasarkan Persepsi Toko Kacang peternak sapi tersebut rendah terhadap Kedelai pernyataan tersebut. Hasil dari studi lapangan penjualan limbah tahu yang No. Indikator Capaian Persentase berupa ampas tahu tersebut walaupun 1. Penjualan kacang 87% rendah capaiannya, tetapi memberikan kedelai Saya kontribusi sebagaimana peternak sapi meningkat setelah ada dapat meningkatkan pakan ternak sapi usaha tahu. mereka. Hal ini menjadi salah satu cara Rata-rata 87% Sumber : Studi Lapangan yang efektif untuk memberi makan ternaknya dengan membeli dari hasil Berdasarkan tabel 4.24 bahwa limbah tahu tersebut yang berupa ampas capaian persentase atas persepsi tahu. Hasil wawancara peneliti sebelum responden toko kacang kedelai sebesar adanya industri tahu makanan untuk 87% menunjukkan bahwa tangapan pakan ternak tersebut adalah rumput toko kacang kedelai tersebut tinggi dan menjadi lebih efektif walaupun terhadap pernyataan tersebut. Artinya harus membeli dari hasil limbah tahu. toko kacang kedelai memiliki persepsi Dampak Kegiatan Industri Tahu atas peningkatan penjualan kacang Terhadap Lingkungan Masyarakat kedelai setelah adanya industri tahu sehingga industri tahu memberikan Pada bagian ini, penulis kontribusi besar terhadap menggunakan persepsi rumah tangga pendapatannya. untuk menggambarkan adanya dampak kegiatan industri tahu terhadap lingkungan sekitar.

Ilmu Ekonomi 16 | Irma Indrayani, et al.

Tabel 4.27 2. Dampak kegiatan industri tahu terhadap kondisi ekonomi Berdasarkan Persepsi Rumah Tangga berdasarkan persepsi pengusaha tahu memiliki capaian skor No. Indikator Capaian sebesar 89,5% menunjukkan Persentase 1. Luas lahan pertanian 64% bahwa tanggapan pengusaha menjadi sempit tahu terhadap pernyataan setelah adanya tersebut sangat tinggi. industri tahu. Berdasarkan persepsi tenaga 2. Adanya kesadaran 67% kerja memiliki capaian skor pengusaha tahu terhadap pengelolaan sebesar 83% menunjukkan limbah. bahwa tanggapan tenaga kerja 3. Saya merasa tidak 61% terhadap pernyataan tersebut terganggu adanya sangat tinggi. Berdasarkan industri tahu persepsi pedagang eceran 4. Pengusaha tahu 65% memiliki capaian skor sebesar mengelola limbah dengan baik. 85% menunjukkan bahwa Rata-rata 62% tanggapan pedagang eceran Sumber : Studi Lapangan terhadap pernyataan tersebut Berdasarkan tabel 4.27 bahwa sangat tinggi. Berdasarkan capaian persentase atas persepsi persepsi toko kacang kedelai responden rumah tangga sebesar 62% memiliki capaian skor sebesar menunjukkan bahwa tanggapan rumah 87% menunjukkan bahwa tangga terhadap pernyataan tersebut tanggapan toko kacang kedelai tinggi. Artinya rumah tangga memiliki terhadap pernyataan tersebut persepsi bahwa industri tahu sangat tinggi. Berdasarkan menyebabkan luas lahan pertanian persepsi peternak sapi memiliki menyempit sebesar 71.16% dari capaian skor sebesar 34% 195.9%. Serta pengusaha tahu memiliki menunjukkan bahwa tanggapan kesadaran untuk mengelola limbahnya peternak sapi terhadap dengan baik yaitu dengan membangun pernyataan tersebut rendah. saluran limbah sendiri terdapat 3. Dampak kegiatan industri tahu penampungan dari sisa produksi tahu terhadap kondisi lingkungan yaitu berupa ampas tahu. berdasarkan persepsi rumah tangga memiliki capaian skor D. Kesimpulan sebesar 62% menunjukkan 1. Dampak kegiatan industri tahu bahwa tanggapan rumah tangga terhadap kondisi sosial terhadap pernyataan tersebut berdasarkan persepsi pengusaha tinggi. tahu memiliki capaian skor sebesar 91% menunjukkan bahwa tanggapan pengusaha tahu terhadap pernyataan tersebut sangat tinggi. Berdasarkan persepsi tenaga kerja memiliki capaian skor sebesar 81% menunjukkan bahwa tanggapan tenaga kerja terhadap pernyataan tersebut sangat tinggi

Volume 5, No. 1, Tahun 2019 Dampak Kegiatan Industri Tahu terhadap Sosial Ekonomi… | 17

Daftar Pustaka BPS Kabupaten Sumedang. 2015. Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2015.

Laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Sumedang

Purwanto, Dedi dan Nurdin Hidayat.2008. Studi Kelayakan Bisnis.

Tambunan. 2002. Perkembangan Industri Skala Kecil Di

Ilmu Ekonomi