HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN SOEMAN HASIBUAN (SOEMAN HS) ,

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan informasi

LAILA

120709032

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK

Laila. 2017. “Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau.”

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru Riau. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional dengan analisis data menggunakan product moment. Populasi penelitian sebanyak 36 orang dengan pengambilan sampel secara keseluruhan menggunakan teknik total sampling. Untuk mengukur hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di perpustakaan Soeman HS digunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan uji t signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja pustakawan dan hubungannya berada pada kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis korelasi sebesar 0,58. Untuk menguji hipotesis dilakukan uji-t signifikansi dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95 % dan hasil uji hipotesis diperoleh thitung (4,12) > ttabel (0,39) dengan ketentuan thitung >ttabel , maka Ha diterima, jadi hipotesis yang mengatakan ada hubungan yang positif dan signifikan, diterima dan terbukti. Setelah dilakukan uji hipotesis, selanjutnya adalah melakukan uji determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan nilai rhitung , yaitu 0,582= 0,33 atau 33%. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi sebesar 33 % berhubungan terhadap kinerja pustakawan, selebihnya 67 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pustaka

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan

Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau”.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan dan informasi. Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat doa, nasihat dan semangat dari berbagai pihak, khususnya ibunda tercinta Indarwanis dan Aba tercinta Rafdinal, segala hambatan tersebut akhirnya dapat dilewati dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa hasil penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari susunan kata maupun isinya. Untuk itu peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun agar peneliti dapat meningkatkan kemampuan menulis dimasa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini pula, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, semangat, didikan dan yang diberikan kepada peneliti. Peneliti berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara dan sekaligus dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya

dalam membimbing dan memberikan masukan kepada peneliti untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan masukan

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Laila Hadri Nasution S.Sos, M.P., selaku penguji I yang banyak

memberikan kritik dan saran kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Ibu Dra. Zaslina Zainudin, M.Pd selaku penguji II yang banyak

memberikan masukan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib, selaku Penasehat Akademik yang

memberikan dorongan dan bimbingan kepada peneliti.

7. Seluruh staf pengajar/dosen Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat

bagi peneliti.

8. Kepada Abangda Yudi Purnomo selaku staf administrasi Program Studi

Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan banyak bantuan kepada

peneliti.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9. Kepada Kepala Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru beserta para

Pustakawan, yang telah memberikan izin dan waktunya untuk peneliti

melakukan penelitian.

10. Kepada kakak tercinta Narti dan Risna, yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat kepada peneliti. Keponakan peneliti Syakina

Ultari dan Raziq Hanan Saputra, yang menjadi pelipur lara. Dan sepupu

peneliti Despi Safitri, yang telah memberikan semangat dan memberikan

akomodasi selama peneliti melakukan penelitian di Pekanbaru.

11. Kepada sahabat-sahabat terbaik, Lilik, Lisa, Sarah, Vina, Aulia,

Yowanda, dan my unbiological sister kak Anggi, yang tidak hentinya

memberikan semangat kepada peneliti.

12. Kepada teman kos Dani dan Rani yang selalu memberikan semangat.

13. Kepada teman-teman mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi

stambuk 2012 Roza, Dhani, Yudha, Intan, Sita, Winda, Firda, Nur

Wahyu, dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Kepada teman-teman SMA yang memberi semangat dari jauh cek gu

Inka, my Umbo, Onan, bang Andi, dan bang Yandi.

15. Kepada teman-teman di organisasi SAHIVA, UKM Fotografi, dan

komunitas di YOT .

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Akhirnya peneliti berharap dan berdoa somoga Allah SWT melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nyan kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam meyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Januari 2017

Peneliti

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL ...... viii DAFTAR GAMBAR ...... ix DAFTAR LAMPIRAN ...... x BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Perumusan Masalah ...... 3 1.3 Tujuan Penelitian ...... 3 1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian ...... 4 1.5 Hipotesis ...... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 5 2.1 Budaya Organisasi ...... 5 2.2 Kinerja Pustakawan ...... 11 2.3 Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja ...... 21 2.4 Penelitian yang Relevan ...... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 24

3.1 Metode Penelitian ...... 24 3.2 Lokasi Penelitian ...... 24 3.3 Populasi dan Sampel ...... 24 3.3.1 Populasi ...... 24 3.3.2 Sampel ...... 25 3.4 Definisi Operasional Variabel ...... 25 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...... 28 3.6 Jenis dan Sumber Data ...... 28 3.7 Skala Pengukuran ...... 28 3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen ...... 29 3.8.1 Uji Validitas ...... 29 3.8.2 Uji Reabilitas ...... 30 3.9 Analisis Data ...... 31 3.9.1 Analisis Deskriptif ...... 31

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.9.2 Analisis Korelasi ...... 32 3.10 Pengujian Persyaratan Analisis ...... 33 3.11 Uji Hipotesis ...... 34 3.12 Uji Koefisien Determinasi ...... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 36

4.1 Gambaran Umum ...... 36 4.2 Pengumpulan Data ...... 37 4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...... 38 4.3.1 Pengujian Validitas Instrumen ...... 38 4.3.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ...... 40 4.4 Analisis Data ...... 42 4.4.1 Pengelolaan Data Deskriptif ...... 42 4.4.2 Deskripsi Data ...... 71 4.4.3 Analisis Korelasi ...... 77 4.5 Pengujian Persyaratan Analisis ...... 78 4.5.1 Uji Normalitas ...... 78 4.5.2 Uji Homogenitas ...... 80 4.6 Pengujian Hipotesis ...... 81 4.7 Uji Koefisien Determinasi...... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 84

5.1 Kesimpulan ...... 84 5.2 Saran ...... 85

DAFTAR PUSTAKA ...... 86 LAMPIRAN ...... 89

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Kisi-kisi Variabel Penelitian ...... 27 Tabel 3.2: Koefisien Relasi ...... 33 Tabel 4.1: Ringkasan Hasil Pengujian Validitas ...... 39 Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas ...... 41 Tabel 4.3: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 1 ...... 43 Tabel 4.4: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 3 ...... 44 Tabel 4.5: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 4 ...... 45 Tabel 4.6: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 5 ...... 46 Tabel 4.7: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 7 ...... 47 Tabel 4.8: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 8 ...... 48 Tabel 4.9: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 9 ...... 49 Tabel 4.10: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 10 ...... 50 Tabel 4.11: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 11 ...... 51 Tabel 4.12: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 12 ...... 52 Tabel 4.13: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 13 ...... 53 Tabel 4.14: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 15 ...... 54 Tabel 4.15: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 16 ...... 55 Tabel 4.16: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 18 ...... 56 Tabel 4.17: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 19 ...... 57 Tabel 4.18: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 20 ...... 58 Tabel 4.19: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 21 ...... 59 Tabel 4.20: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 22 ...... 60 Tabel 4.21: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 23 ...... 61 Tabel 4.22: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 24 ...... 62 Tabel 4.23: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 25 ...... 63 Tabel 4.24: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 28 ...... 64

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.25: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 29 ...... 65 Tabel 4.26: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 31 ...... 66 Tabel 4.27: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 32 ...... 67 Tabel 4.28: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 34 ...... 68 Tabel 4.29: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 35 ...... 69 Tabel 4.30: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 36 ...... 70 Tabel 4.31: Distribusi Pernyataan Angket Nomor 37 ...... 71 Tabel 4.32: Identifikasi Data Variabel Budaya Organisasi (X) ...... 72 Tabel 4.33: Distribusi Frekuensi Data Variabel Budaya Organisasi (X) ...... 73 Tabel 4.34: Identifikasi Data Variabel Kinerja Pustakawan (Y) ...... 75 Tabel 4.35: Distribusi Frekuensi Data Variabel Kinerja Pustakawan (Y) ...... 75 Tabel 4.36: Tabel Korelasi ...... 77 Tabel 4.37: Uji Normalitas Data ...... 79 Tabel 4.38: Uji Homogenitas Data ...... 81

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Histogram Sebaran Data Budaya Organisasi ...... 74 Gambar 4.2: Histogram Sebaran Data Kinerja Pustakawan ...... 76

x

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Instrumen Penelitian (Agket) ...... 89

Lampiran 2 : Korelasi Validitas ...... 96

Lampiran 3 : Data Variabel Terikat, Variabel Bebas ...... 97

Lampiran 4 : Surat Rekomendasi ...... 98

Lampiran 5 : Surat Keterangan Penelitian ...... 99

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan merupakan suatu lembaga dalam pengolahan informasi.

Sebagai lembaga yang memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat semestinya memiliki perhatian untuk mengutamakan kinerjanya. Mengingat fungsi perpustakaan yaitu sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Setiap perpustakaan perlu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial di pepustakaan mengingat peranannya yang begitu vital dan paling menentukan dibandingkan sumber daya yang lainnya. Potensi Sumber Daya

Manusia sangatlah berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan dari suatu organisasi perpustakaan. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari pustakawan merupakan bagian penting di dalam perpustakaan. Apalagi di era globalisasi saat ini, pustakawan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan munculnya berbagai informasi yang dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan.

Keterbatasan pengetahuan masyarakat dan sebagian pustakawan tentang profesi pustakawan melahirkan adanya keraguan untuk menyatakan pustakawan sebagai suatu profesi. Bahkan pustakawan hanya dianggap sebagai penjaga buku yang kemudian meminjamkan buku kepada pengguna perpustakaan atau pemustaka. Padahal pekerjaan sebagai seorang pustakawan, seperti

1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengklasifikasi merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena dituntut analisis yang tepat supaya pemustaka tidak salah dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.

Sehubungan dengan itu, sudah saatnya mengubah persepsi masyarakat tentang seorang pustakawan dengan mengoptimalkan kerja dan memberikan kinerja terbaiknya untuk perpustakaan dalam melayani masyarakat pengguna.

Kinerja adalah capaian prestasi kerja individu maupun kelompok dalam suatu pekerjaan dengan tujuan yang telah ditentukan bersama sebelumnya.

Kinerja pustakawan yang optimal biasanya terdapat aturan baku yang disebut dengan budaya organisasi. Membahas masalah budaya itu sendiri merupakan hal yang esensi bagi suatu organisasi, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam suatuperpustakaan. Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap, dan norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu organisasi tertentu. Mengapa budaya organisasi penting, karena merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organsasi yang mewakili norma- norma perilaku yang diikuti anggota organisasi.

Perpustakaan merupakan suatu organisasi yang didalamnya terdapat budaya organisasi yang dianut oleh karyawan atau pustakawan. Budaya organisasi yang kuat mempunyai hubungan dengan kualitas kinerja. Budaya organisasi yang baik juga akan memberikan kinerja yang baik.

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Masalah kinerja pustakawan yang tidak optimal, atau tidak meningkat bisa berhubungan dengan budaya organisasi yang diterapkan di perpustakaan. Dari observasi awal penliti melihat masih ada pegawai perpustakaan yang tidak berada di perpustakaan saat jam operasional kerjanya. Sehingga pemustaka yang ingin mendapatkan informasi dari suatu layanan tertentu harus menunggu sampai pegawai tersebut kembali lagi, dan masih ada yang lebih memilih tidak berada di ruangan kerja masing-masing. Namun tidak ada teguran dan menganggap hal tersebut menjadi hal yang biasa oleh pegawai lainnya. Kemudian dalam pengelolaan bahan pustaka, pustakawan akan dibagi dalam beberapa tim, yang hasil dari penentuan nomor klasifikasi dan pengatalogan bisa berbeda antara satu tim dengan tim yang lainnya, padahal masih dalam satu judul buku yang sama.

Budaya organisasi yang lemah pada perpustakaan Soeman HS dapat dilihat dari observasi awal peniliti yang kemudian berpengaruh terhadap kinerja pustakawan.

Berdasarkan dari masalah yang terjadi pada intansi perpustakaan Soeman

HS, penulis akan meneliti tentang “Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja

Pustakawan Di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan

Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau?”

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan

(Soeman HS) Pekanbaru, Riau.

1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Perpustakaan Soeman HS, sebagai salah satu rujukan untuk mengetahui

bagaimana hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di

perpustakaan.

2. Bagi pustakawan, sebagai salah satu rujukan dalam meningkatkan kinerja

pustakawan di perpustakaan dengan menerapkan budaya organisasi

perpustakaan yang tepat.

3. Bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan

untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai budaya organisasi dan kinerja

pustakawan.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

serta pemahaman peneliti tentang hubungan budaya organisasi dengan kinerja

pustakawan.

1.5 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini yaitu “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan.”

4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budaya Organisasi

Budaya organisasi menurut Peter F. Drucker yang dikutip oleh Robert G.

Owens dengan buku berjudul Organizational Behavior in Educattion (Tika 2006,

4) yaitu:

Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsiten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagi cara yang cepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait. Menurut Graham yang dikutip oleh Siswadi (2012, 71) “budaya organisasi adalah norma, keyakinan, sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama oleh organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri.”

Sedangkan menurut Robbins yang disitir oleh Sembiring (2012, 41) memberi pengertian bahwa “budaya organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi teresebut dengan organisasi-organisasi lain.”

Mathis dan Jakson (2006, 46) menyatakan, “budaya organisasi adalah sebuah pola dari nilai-nilai dan kepercayaan yang disepakati bersama yang memberikan arti kepada anggota dari organisasi tersebut dan aturan-aturan berperilaku”.

5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Robert yang dikutip oleh Wirawan (2008, 10) menyatakan:

Budaya organisasi adalah norma yang menginformasikan anggota organisasi mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dapat diterima, nilai-nilai dominan yang dihargai diatas yang lainnya, asumsi dasar dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi, peraturan main yang harus dipelajari jika orang ingin dapat sejalan dan diterima sebagai anggota organisasi, dan filsafat yang mengarahkan organisasi dalam berhubungan dengan karyawan dan kliennya. Pendapat lain dikemukakan Koesmono (2005, 139) yang menyatakan bahwa “budaya organisasi merupakan nilai - nilai yang menjadi kebiasaan dan bermula dari adat istiadat, agama, norma dan kaidah yang menjadi keyakinan pada diri pelaku kerja atau organisasi.”

Menurut Sutrisno (2010, 2) menyatakan bahwa “budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang menggerakkan orang- orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku dalam organisasinya.”

Jadi budaya organisasi yang dikelola dengan baik akan menjadi pendorong bagi para anggota organisasi untuk bersikap positif, dedikatif, dan produktif. Nilai budaya memang tidak tampak, namun dapat dijadikan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas kinerja.

Karakteristik budaya organisasi menunjukkan ciri khas dari suatu organisasi, setiap budaya organisasi dalam organisasi selalu berbeda namun karakteristik tersebut menjadi simbol kesamaan dari budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik adalah organisasi yang mempunyai budaya kuat. Budaya

6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kuat menurut Robbins yang dikutip oleh Tika (2008, 108) adalah ”budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas oleh anggota organisasi.”

Berdasarkan definisi tersebut, terdapat cirri-ciri dari suatu organisasi yang berbudaya kuat menurut Deal dan Kennedy yang dikutip oleh Tika (2008, 110) yaitu :

1. Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi, tahu dan jelas apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang dipandang baik atau tidak baik 2. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam organisasi digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam organisasi sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohensif. 3. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam organisasi, dari mereka yang berpangkat paling rendah sampai dengan pimpinan tertinggi.

Berbeda dengan suatu organisasi yang berbudaya lemah, Killman yang dikutip oleh Tika (2008, 111) menjelaskan bahwa

Budaya organisasi yang kurang didukung secara luas oleh para anggotanya dan sangat dipaksakan, akan berpengaruh negatif pada organisasi karena akan memberi arah yang salah pada petugasnya. Jika hal ini terjadi, maka tugas-tugas tidak akan dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari kurangnyamotivasi atau semangat kerja, timbul kecurigaan, komunikasi kurang lancar, lunturnya loyalitas atau kesetiaan pada tugas utamanya dan komitmen petugas pada organisasi. Akibatnya organisasi menjadi tidak efektif dan kurang kompetitif. Dengan kata lain, organisasi menjadi kurang mampu mengatasi masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal.

Dalam peneitian ini peneliti menggunakan model level budaya organisasi sebagai acuan. Model level budaya organisasi Schein yang dikutip oleh Wirawan

(2007, 14) melukiskan budaya organisasi dalam tiga level yaitu sebagai berikut:

7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Level 1: Artefak. Level ini merupakan dimensi yang paling terlihat dari budaya organisasi, merupakan lingkungan fisik dan sosial organisasi. Pada level ini, orang yang memasuki suatu organisasi dapat melihat dengan jelas bagunan, output (barng atau jasa), teknologi, bahasa tulis dan lisan, produk seni, dan perilaku anggota organisasi.

Level 2: Nilai-nilai. Semua pembelajaran organisasi merefleksikan nilai- nilai anggota organisasi, perasaan mereka mengenai apa yang seharusnya berbeda dengan apa yang adanya. Jika anggota organisasi menghadapi persoalan atau tugas baru, solusinya adalah nilai-nila. Pendiri organisasi menghadapi sesuatu yang harus dikerjakan atau dipecahkan, ia mengajukan cara menyelesaikannnya dan berhasil menyelesaikannya. Cara ini kemudian disosialisasikan kepada anggota organisasi.

Level 3: Asumsi dasar. Jika solusi dikemukakan pemimpin organisasi dapat berhasil berulang-ulang, maka solusi dianggap sebagai sudah seharusnya (taken for granted). Apa yang semula hanya hipotesis yang didukung oleh nilai-nilai, setelah berhasil dianggap sebagai realitas dan kebenaran. Dari penjabaran pendapat ahli mengenai budaya organisasi dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan pola keyakinan yang dijiwai seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam suatu organisasi.

Organisasi mempunyai kepribadian yang menjadi identitas bagi anggota didalamnya. Identitas tersebut dinamakan dengan budaya organisasi. Budaya organisasi adalah persepsi umum anggota organisasi terhadap nilai-nilai yang dimiliki perusahaan tersebut. Budaya organisasi dapat dijadikan suatu acuan dasar untuk membentuk peraturan dan ketentuan dalam suatu organisasi yang secara tidak langsung membentuk dan menampilkan identitas atau karakteristik dari perusahaan. Oleh karena itu, suatu budaya yang berkembang dalam organisasi akan sangat berperan dalam mendukung aktivitas kerja di dalam organisasi tersebut.

8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja organisasi, badan atau lembaga. Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi di atsanya yang lebih besar. Suatu perpustakaan sebagai salah stu unit kerja mempunyai unsur-unsur atau persyaratan seperti : organisasi, dalam Surat Keputusan pendiriannya harus tercantum secara jelas sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut: tugas, fungsi, garis wewenang dan tanggung jawab serta struktur organisasi.

Budaya organisasi terdiri dari banyak fenomena yang tidak tampak, seperti nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma-norma perilaku, artefak dan pola tingkah laku. Sedangkan menurut Amnuai yang dikutip oleh Tika (2008, 4) adalah

“seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah- masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.”

Perpustakaan sebagai organisasi yang berorientasi pada pelayanan, memiliki karakteristik budaya sendiri, namun untuk unsur-unsur budayanya tetap merujuk pada teori dan konsep budaya organisasi yang ada. Selanjutnya menurut

Bryson yang di kutip oleh Kahar (2008, 80) menyatakan, bahwa “di dalam perpustakaan dan pusat informasi, telah menjadi tradisi bahawa unsur nilai-nilai

(values) telah mengakar yang sangat mendalam yang ditampilkan pada peilaku dan kebiasaan.”

Pada definisi yang dikemukakan oleh Bryson yang di kutip oleh Kahar

(2008, 80) dinyatakan bahwa “as service organization, a library’s or information

9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA centre’s culture should be the set of values and norm that affect employeebehavior in areas of userservice, management style and concern for quality and innovation”. Inti dari pendapat Bryson itu adalah, perpustakaan sebagai organisasi yang berorientasi pada pelayanan, maka nilai dan norma sangat diuatamakan karena mempengaruhi perilaku karyawan dalam melayani pemustaka.

Selanjutnya menurut Kahar (2008, 81) ada beberapa unsur budaya organisasi dalam pelayanan perpustakaan yang dikemukakan sebagai berikut:

Perpustakaan juga sebagai pusat pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi, yang membutuhkan banyak waktu untuk penulusuran informasi. Dalam konteks ini nilai sebagai unsur budaya organisasi, diwujudkan dalam bentuk kecepatan (speed), ketepataan (accuracy), keterkinian (current) data serta keramah tamahan dalam melayani pemustaka. Selain menelusur informasi secar online, perpustakaan melakukan kerja sama anatar perpustakaan (interlibrary loan). Untuk itu dibutuhkan keyakinan (belief) yang tercermin dalam bentuk jaringan kerja (networking) dan dalam berbagi informasi (information sharing) antar perpustakaan. Berdasarkan teori budaya organisasi yang dikemukakan oleh para ahli maka peneliti menyusun sintesis bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi adalah seperangkat nilai, norma, keyakinan yang dianut bersama oleh anggota di dalam organisasi secara keseluruhan yang mengelilingi sepanjang waktu sehingga menimbulkan karakteristik yang unik yang membedakan dengan organisasi lainnya, dengan indikator

(1) memberikan pelayanan yang berkualitas

(2) berperilaku yang ideal

(3) membangun jaringan kerja sama

(4) berbagi informasi

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (5) mentaati ketentuan yang berlaku

(6) saling menghargai

2.2 Kinerja Pustakawan

Istilah kinerja berasal dari kata Job performance atau performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

“Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut orang yang produktif dan sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.” (Mangkunegara,

2008, 67)

Kinerja menurut Timpe (2002, 31) adalah “tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas.” Kinerja menurut Meiner (2005, 43) adalah “sebagai kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam melakukan pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain.” Kesuksesan yang dicapai individu adalah berdasarkan ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Sedangkan Beyley berpendapat bahwa “kinerja berkaitan erat dengan tujuan atau sebagai suatu hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan dapat merupakan tuntutan dari individu itu sendiri” (Lewa, 2005, 130).

Kinerja menurut Sedarmayanti (2011, 260) mengungkapkan bahwa

“kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dapat diukur.” Brahmasari (2004, 64) mengungkapan bahwa “kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif maupun kualitataif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi.”

Pengertian kinerja sendiri tidak dapat dipisahkan dari apa yang telah terjadi dalam kegiatan kerja, baik didalam maupun diluar kantor. Kinerja mengandung makna tingkat pencapaian dari suatu tujuan, pencapaian tujuan, merupakan suatu syarat untuk menghasilkan kinerja yang telah ditentukan baik secara kualitas maupun kuantitas pencapaian dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki.

Menurut Rivai (2005, 14) “kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.”

Selain itu kinerja menurut Prawiro yang dikutip oleh Tika (2006, 121) disebutkan bahwa “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu”.

Kinerja supaya menjadi terarah dan produktif tentu harus dikendalikan.

Untuk mengendalikan kinerja karyawan, Peter M. Drucker sebagaimana dikutip oleh Wachyudin (2002, 56) mengemukakan bahwa bekerja mempunyai lima dimensi:

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Dimensi fisiologis Manusia akan bekerja dengan baik bila bekerja dalam berbagai konfigurasi operasional, yakni bekerja dengan berbagai ragam tugas dan ritme kecepatan yang disesuaikan dengan keadaan fisiknya. 2. Dimensi psikologis Dalam hubungan ini bekerja merupakan ungkapan kepribadian. Seseorang yang memperoleh kepuasan dari pekerjaannya akan menampilkan kinerja yang lebih baik daripada mereka yang tidak menyenangi pekerjaannya. 3. Dimensi sosial Bekerja dapat dipandang sebagi suatu ungkapan hubungan sosial diantara sesama karyawan. Situasi yang menyebabkan perpecahan diantara sesama karayawan dapat menurunkan kinerja karyawan baik secara individu maupun kelompok. 4. Dimensi ekonomi Bekerja adalah kehidupan bagi karyawan. Imbalan jasa yang tidak sepadan dapat mengahambat atau memacu karyawan untuk berprestasi tergantung bagaimana karayawan menanggapi permasalahan itu. 5. Dimensi keseimbangan Dalam hubungan ini keseimbangan antara apa yang diperoleh dari pekerjaan dengan kebutuhan hidup akan memacu seseorang untuk berusaha lebih giat guna mencapai keseimbangan atau sebaliknya. Dimensi ini disebut juga sebagai dimensi kekuasaan pekerjaan karena ketidakseimbangan dapat menimbulakan konflik yang dapat menurunkan kinerja. Menurut Mangkunegara (2001, 72), terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu:

1. Faktor individu Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas dalam melaksnakan tugasnya. Kinerja adalah kemampuan, keterampilan, motivasi akan memberikan kontribusi yang positif terhadap kualitas kinerja pegawai apabila disertai dengan upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya. Faktor individu dan faktor lingkungan organisasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Maka indikator dalam kinerja yaitu tingkat prestasi, kemampuan, keterampilan, serta motivasi yang berpengaruh positif.

Kata pustakawan berasal dari kata “pustaka”. Dengan demikian penambahan kata “wan” diartikan sebagai orang yang pekerjaanya atau profesinya terkait erat dengan dunia pustaka atau bahan pustaka.

Ikatan Pustakawan (IPI) sebagai organisasi yang menghimpun para pustakawan dalam kode etiknya menyatakan bahwa pustakawan adalah:

Seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan. Pustakawan adalah seseorang yang berkarya secara profesional dibidang perpustakaan dan informasi. Dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 1 angka 8 menyebutkan pengertian pustakawan adalah, ”Seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(MENPAN) dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 disebutkan bahwa “Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.”

Pustakawan perlu memiliki sikap yang baik dalam melayani pemustaka unutuk meningkatkan kinerjanya. Menurut Walgito (2002, 11) sikap memiliki tiga komponen dasar yaitu komponen kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behaviour tendencies).

Karakteristik pustakawan yang berkualitas dalam melayani pengguna menurut Rahayuningsih (2007, 86) adalah sebagai berikut:

a. Kesopanan dan keramahan pustkawan dalam pemberian layanan, terutama bagi pustakawan yang langsung berinteraksi dengan pemustaka. b. Bertanggung jawab dalam melayani pemustaka. c. Emapti, wajar, dan adil dalam memecahkan masalah mengenai keluhan pemustaka. d. Profesional, profesinalisme pustakawan dibagian layanan tercermin.

Dari beberapa uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pustakawan adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memiliki kompetensi tentang pelayanan dan pengololaan di perpustakaan yang didapat melalui pendidikan dan atau pelatihan yang kemudian memberikan pelayanan kepada masyarakat disuatu lembaga bernama perpustakaan. Dalam melayani pemustaka pustakawan harus memiliki sikap yang baik, sopan dan ramah, bertanggung jawab, empati, wajar, adil dan profesional.

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Poerwadarminta yang dikutip oleh Aziz (2006, 44) menjelaskan bahwa,

“Pustakawan adalah ahli perpustakaan. Dengan pengertian tersebut berarti pustakawan sebagai tenaga yang berkompeten dibidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi”. Selanjutnya menurut Hermawan dan Zen (2006, 19-

20) pustakawan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Pustakawan ahli adalah mereka yang memiliki kualifikasi ahli dengan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan minimal sarjana atau berpengalaman lama mengelola perpustakaan secara professional. 2. Pustakawan terampil adalah yang menguasai teori-teori perpustakaan dan terampil memanfaatkannya dalam melaksanakan tugas-tugas rutin perpustakaan seperti pengadaan, pengolahan dan pelayanan. 3. Pustakawan penunjang adalah pustakawan yang banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan administratif atau pekerjaan yang sifatnya umum dan tidak terkait dengan ilmu perpustakaan dan informasi

Dalam kode etik IPI dan UU tersebut tidak dicantumkan pendidikan minimal untuk menjadi seorang pustakawan, namun dalam Buku Pedoman

Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 166) yang dimaksud dengan pustakawan adalah:

Orang yang bertugas di perpustakaan, memilih, mengolah, meminjamkan, merawat pustaka, menjaga dan mengawasi perpustakaan, serta melayani pengguna. Untuk pustakawan perguruan tinggi paling rendah lulusan sarjana, dengan bidang pendidikan Strata 1 (S1) dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Pusdokinfo), atau S1 bidang lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan, dengan melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan.

Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 dalam pasal 32 juga menyebutkan bahwa tenaga perpustakaan berkewajiban:

1) Memberikan layanan prima terhadap pemustaka, 2) Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif; dan 3) Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pustakawan perlu memiliki kemampuan lain untuk meningkatkan kinerjanya, seperti dikemukakan Tjitropranoto (1995, 1) antara lain:

1. Memiliki kemampuan berkomunikasi sehinga dapat dengan mudah mengidentifikasi keperluan pengguna informasi, 2. Dapat berbahasa asing, terutama bahasa Inggris sehingga mempermudah hubungan internasional, 3. Memiliki kemampuan mengembangkan teknik dan prosedur kerja dalam bidangnya, dan 4. Mampu melaksanakan penelitian di bidang perpustakaan untuk menentukan inovasi baru sebagai alternatif pemecahan masalah berdasarkan kajian, analisis atau penelitian ilmiah.

Kinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu tugas yang harus diemban oleh pustakawan dalam upaya mencapai tujuan perpustakaan. Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya suatu kinerja diperlukan nilai kinerja. Menurut

Bernandin dan Russel yang di kutip Gomes (1997, 135),penilaian kinerja adalah suatu cara untuk mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu anggota organisasi kepada organisasinya. BerdasarkanKeputusan Mentri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 10 tahun 2004 Bab II, poin 7, (2014, 5) menyatakan bahwa angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seseorang pejabat fungsional dalam mengerjakan butir kegiatan yang yang telah dialokasikan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan fungsional. Pengkajian ini menggunakan indikator penilaian kinerja sesuai dengan Permenpan No.9 tahun 2014, yaitu : pengembangan koleksi, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan demikian jelas bahwa untuk mengukur kinerja pustakawan dapat dilihat dari beberapa angka kredit yang diperoleh masing-masing pustakawan untuk menentukan apakah pustakawan dapat prestasi yang baik, sehingga dapat naik jabatan/pangkat sesuai dengan aturan yang berlaku bagi jabatan fungsional pustakawan. Pustakawan yang dapat dikatakan kinerjanya baik sesuai dengan penilaian angka kredit berdasarkan SK Menpan No. 132 tahun 2002, Bab VI Pasal

13 ayat (3) menyatakan penilaian dan penetapan angka kredit pustakawan dilakukan sekurang-kurangnya (2) dua kali dalam satu tahun, yaitu setiap 3 (3) tiga bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Dari pengertian diatas bahwa pustakawan dapat naik jabatan fungsional pustakawan setahun setahun (1) satu kali apabila angka kreditnya terpenuhi sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Kinerja pustakawan telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara (KEP MENPAN) No. 132 Tahun 2002 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya yang menyatakan jabatan fungsional pustakawan terdiri dari pustakawan tingkat terampil dan pustakawan tingkat ahli.Dengan jabatan fungsional yang berbeda maka berbeda pula tugas yang diemban tiap-tiap pustakawan.

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 132

Tahun 2002 (2002, 6) tugas pokok masing-masing pustakawan yaitu:

1. Pustakawan tingkat terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. 2. Pustakawan tingkat ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perpustakaan,dokumentasi dan informasi serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Penilaian kinerja pustakawan mutlak diperlukan agar perpustakaan mengetahui sejauh mana capaian tujuan, membandingkan dengan standar kinerja, serta dapat menentukan langkah-langkah apa yang selanjutnya akan ditempuh untuk perbaikan yang lebih lanjut. Penilaian kinerja diharapkan dapat berdampak positif pada kinerja perpustakaan.

Dalam penilaian kinerja dikenal standard kinerja (performance standard).

Standar ini sebagai tolok ukur penilaian itu sendiri untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan kinerja. Standar kinerja juga berfungsi sebagai sarana motivasi pustakawan untuk mencapainya.

Indikator kinerja pustakawan sesuai dengan PERMENPAN No.9 Tahun

2014 yaitu: a. Pendidikan, meliputi: 1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 2. Diklat fungsional/teknis di bidang kepustakawanan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) atau sertifikat; dan 3. Diklat jabatan b. Pengelolaan Perpustakaan, meliputi: 1. Perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan; dan 2. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan c. Pelayanan Perpustakaan, meliputi: 1. Pelayanan Teknis; dan 2. Pelayanan Pemustaka d. Pengembangan sistem kepustakawanan, meliputi; 1. Pengkajian kepustakawanan 2. Pengembangan kepustakawanan 3. Penganalisisan/ pengkritisian karya kepustakawanan ; dan 4. Penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan e. Pengembangan profesi, meliputi: 1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kepustakawanan 2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain bidang kepustakawanan ; dan

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Penyusunan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis jabatan fungsional pustakawan. f. Penunjang tugas pustakawan, meliputi: 1. Pengajar/pelatih pada diklat fungsional/teknis di bidang kepustakawanan 2. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi di bidang kepustakawanan 3. Keanggotaan dalam organisasi profesi 4. Keanggotaan dalam tim penilai 5. Perolehan penghargaan/ tanda jasa ; dan 6. Perolehan gelar/ijazah kesarjaan lainnya.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu tugas yang harus diemban oleh pustakawan dalam upaya mencapai tujuan perpustakaan dengan indikator yaitu

(1) pengelolaan perpustakaan

(2) pelayanan perpustakaan

(3) pengembangan sistem kepustakawanan

(4) pengembangan profesi

(5) penunjang tugas pustakawan.

2.3 Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja

Menurut Wirawan (2007) menyatakan bahwa “budaya organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan motivasi karyawan yang merupakan indikator terciptanya kinerja tinggi karyawan yang berdampak pada kinerja organisasi yang tinggi.” Lebih lanjut dinyatakan “adanya hubungan antara budaya dan kinerja dalam upaya meningkatkan produktifitas pelayanan sangat erat dalam pencapaian tujuan organisasi. Kinerja karyawan akan membaik seiring dengan internalisasi budaya organisasi” (Bijaya 2006).

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Para pemimpin tertinggi organisasi sebaiknya bisa memahami budaya organisasi yang ada dan sedang beroperasi dalam organisasinya. Jika budaya tersebut masih kondusif dan dapat mendukung organisasi dalam mencapai tujuannya, maka pemimpin perlu mengelola budaya organisasi dan mempertahankannya. Upaya mempertahankan budaya organisasi misalnya: dilakukan melalui pemberian imbalan atau promosi kepada anggota yang perilakunya konsisten terhadap buday organisasi. Mempertahankan budaya organisasi juga dilakukan dengan memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar norma, nilai-nilai, atau kode etik budaya organisasi.

Demikian pula budaya organisasi yang kaitannya dengan kinerja pustakawan.budaya organisasi yang ada dalam perpustakaan dijadikan sebagai acuan oleh pustakawan dalam berprilaku. Pustakawan tidak bisa seenaknya sendiri apabila sedang berada dalang lingkungan perpustakaan. Dalam lingkungan organisasi perpustakaan terdapat norma, nilai, dan atuaran yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota organisasi, apabila nggota organisasi mampu menyelesaikan masalah perilaku maka hal itu merupakan imbalan tersendiri yang membuat anggota merasa percaya diri, mempunyai harga diri, dan kemampuan diri sehingga akan mendorng individu untuk berkinerja tinggi.

Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah diuraikan dapat terlihat adanya hubungan yanag signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dimana budaya organisasi yang kuat akan memberikan rasa nyaman, komitmen, motivasi kerja, kepuasan kerja yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan serta kinerja organisasi.

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.4 Penelitian yang Relevan

1. Peneleitian oleh Siwi (2011) dengan judul “Hubungan antara Standar

Kompetensi Pustakawan dan Kinerja Pustakawan di UPT Perpustakaan UIN

Sunan Kalijaga .” Penelitian ini termasuk penelitian survey

dengan pendekatan deskriptif kuantitaif. Variabel dalam penelitian ini yaitu

standar kompetensi pustakawan (variabel indipenden) dan kinerja pustakawan

(variabel dependen). Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya hubungan

anatara standar kompetensi pustakawan dan kinerja pustakawan. Hal ini bisa

dilihat dari korelasi antara vaiabel X (standar kompetensi pustakawan) dan

variabel Y (kinerja pustakawan) yang bertanda positif dengan nilai korelasi

adalah 0,313 dengan nilai signifikan 0,221. Perbedaan dengan penlitian ini

adalah peneliti akan menliti tentang “Hubungan Budaya Organisasi dengan

Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Soeman HS”. Budaya organisasi sebagai

variabel X dan Kinerja Pustakawan sebagai variabel Y. Penelitian akan

dilakukan dengan metode kuantitatif korelasi.

2. Penelitian oleh Anggia (2012) dengan judul “Hubungan Budaya Organisasi

dengan Kinerja Karyawan pada PT Askrindo (Persero) Kantor Pusat Jakarta.”

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif.

Pengumpulan data yang dilakukan dengan kueisoner dan dianalisis dengan

formula statistika, yakni korelasi rank spearman yang perhitungannya

menggunakan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat

hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dengan nilai

koefisien korelasi = 0, 638. Angka ini menunjukkan korelasi atau hubungan

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yang kuat antara budya organisasi dengan kinerja karyawan sebesar 63,8 %.

Perbedaan dengan penlitian ini adalah peneliti akan menliti tentang

“Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan

Soeman HS”. Budaya organisasi sebagai variabel X dan Kinerja Pustakawan sebagai variabel Y. Penelitian akan dilakukan dengan metode kuantitatif korelasi.

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional dengan analisis data menggunakan product moment. Yang dalam hal ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu budaya organisasi sebagai varibel X atau varibel bebas dengan kinerja pustakawan sebagai varibel Y atau variabel terikat. Sugiyono (2008, 14) menjelaskan:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode peneitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Sudjana (2007, 77) menjelaskan mengenai penegertian dari metode penelitian korelasional yaitu “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.”

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru jalan

Jenderal Sudirman no. 462, Pekanbaru, Indonesia.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008, 297) “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ditarik kesimpulannya.” Populasi pada penelitian ini adalah pustakawan pada

Perpustakaan Soeman HS. Jumlah pustakawan atau pegawai di perpustakaan

Soeman HS adalah 36 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari populasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (2006, 131) “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.” Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel harus representatif.

Arikunto(2006, 120) menyatakan berdasarkan ancar-ancar, maka apabila subjek populasi kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga dari penelitian merupakan penelitian populasi.

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah total sampling yang termasuk bagian dari teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan samplel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sehingga sampel berjumlah 36 orang.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu budaya organisasi sebagai variabel bebas (X) dan kinerja pustakawan sebagai variabel terikat (Y). Untuk lebih jelasnya berikut adalah jabaran dari setiap variabel dalam penelitian ini:

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Budaya Organisasi (X)

Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, norma, keyakinan yang

dianut bersama oleh pustakawan atau pegawai Perpustakaan

Soeman HS secara keseluruhan yang mengelilingi sepanjang waktu

sehingga menimbulkan karakteristik yang unik yang membedakan

dengan perpustakaan lainnya. Penilaian dilakukan oleh responden

dengan skor yang diperoleh dari hasil pengisian instrumen yang

dijabarkan dari indikator (1) memberikan pelayanan yang

berkualitas, (2) berperilaku yang ideal, (3) membangun jaringan

kerja sama, (4) berbagi informasi, (5) mentaati ketentuan yang

berlaku, (6) saling menghargai.

2. Kinerja Pustakawan (Y)

Kinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang

dicapai oleh pustakawan atau pegawai di Perpustakaan Soeman HS

dalam melaksanakan suatu tugas yang harus diemban oleh

pustakawan dalam upaya mencapai tujuan perpustakaan. Penilaian

dilakukan oleh responden dengan skor yang diperoleh dari hasil

pengisian instrumen yang dijabarkan dari indikator yaitu (1)

pengelolaan perpustakaan, (2) pelayanan perpustakaan, (3)

pengembangan sistem kepustakawanan, (4) pengembangan profesi,

(5) penunjang tugas pustakawan.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3.1: Kisi-kisi varibel penelitian

Variabel Indikator No item Jumlah

1. Budaya (1) memberikan pelayanan 1,2,3,4,5.6 6

organisasi yang berkualitas

(2) berperilaku yang ideal 7,8,9 3

(3) membangun jaringan 10,11,12 3

kerja sama

(4) berbagi informasi 13,14,15 3

(5) mentaati ketentuan yang 16,17, 5

berlaku 18,19,20

(6) saling menghargai 21,22 2

(1) pengelolaan 23,24 2

perpustakaan

(2) pelayanan perpustakaan 25,26,27,28 4

2. Kinerja (3) pengembangan sistem 29,30,31 3

pustakawan kepustakawanan

(4) pengembangan profesi 32,33,34 3

(5) penunjang tugas 35,36,37 3

pustakawan

Total 37

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Angket, sebagai data primer yaitu dengan menyebarkan sejumlah

pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden yang dalam hal ini

adalah pustakawan di Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data-data melalui

literature dan bacaan yang mendukung dan relevan dengan penelitian

yang dilakukan.

3.6 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data diperoleh langsung dari responden melalui angket atau

pernyataan tentang variabel yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu berasal dari

buku, jurnal, majalah dan dokumen yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

3.7 Skala Pengukuran

Metode pengukuran instrumen menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk menyatakan sikap atau persepsi seseorang terhadap objek penelitian.

Pilihan Sangat Setuju (SS) bobot 5

Pilihan setuju (S) bobot 4

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pilihan kurang Setuju (KS) bobot 3

Pilihan Tidak Setuju (TS) bobot 2

Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS) bobot 1

3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliebel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliebel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui atau tidaknya instrumen. Ghozali (2005, 19) menyatakan bahwa mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi

bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor

konstruk.

3. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA)

Sedangkan menurut Sugiyono (2004, 213) bahwa:

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment (Pearson). Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada taraf a=0,05. Rumus korelasi Product Moment dari karl’s Pearson.

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Adapun rumus product moment adalah sebagai berikut:

N ∑ 푋푌 − (∑ 푋)(∑ 푌) 푟푥푦 = √{푁푋2 −(∑ 푋)2}{푁 ∑ 푌2 − (∑ 푌)2}

Keterangan :

푟푥푦 : koefisien korelasai antara variabel X dengan variabel Y ∑X : jumlah skor variabel X ∑Y : jumlah skor variabel Y ∑X2 : jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 : jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY : jumlah hasil perkalian skor variabel butir dengan skor total N : jumlah subjek dalam penelitian

Jika hasil perhitungan ternyata r hitung > r tabel maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung< r tabel maka dianggap tidak valid

(invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pertanyaan yang diberikan pada responden. Ghozali (2005, 20) menyatakan bahwa pengukuran reabilitas dapat dilakuakn dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure, atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot, atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain yang mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cronbach Alpha. Sutau konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Peneliti menggunakan analisis deskriptif yang merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti dengan cara mendistribusuikan jawaban responden dalam bentuk tabel lalu dihitung persentasenya, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban responden. Perhitungan persentase dengan menggunakan tafsiran data dan menggunakan rumus. Setelah data di persentasikan lalu ditabulasikan. Rumus

풇 untuk menghitung persentase data adalah : P = × 100% 풏

Keterangan:

P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = sampel (jumlah responden)

Dalam menginterpretasikan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode menurut Sudjono (2001, 41):

1. 1-25 % : sebagian kecil 2. 26-49 % : hampir setengah 3. 50 % : setengah 4. 51- 75 % : sebagian besar 5. 76-99 % : pada umumnya 6. 100 % : seluruhnya

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.9.2 Analisis Korelasi

Untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan di`perpustakaan X digunakan korelasi Product Moment dengan ketentuan apabila nilai r hitung ≥ nilai r tabel maka korelasinya signifikan, dan sebaliknya apabila nilai r hitung ≤ nilai r tabel maka korelasinya tidak signifikan.

Adapun rumus Product Moment adalah sebagai berikut:

N ∑ 푋푌 − (∑ 푋)(∑ 푌) 푟푥푦 = √{푁푋2 −(∑ 푋)2}{푁 ∑ 푌2 − (∑ 푌)2}

Keterangan :

푟푥푦 : koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y ∑X : jumlah skor variabel X ∑Y : jumlah skor variabel Y ∑X2 : jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 : jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY : jumlah hasil perkalian skor variabel butir dengan skor total N : jumlah subjek dalam penelitian

Hasil perhitungan korelasi bergerak -1 sampai +1. Jika perhitungan korelasi lebih besar dari 1 atau kurang dari -1, itu tandanya ada kesalahan dalam perhitungan. Untuk mengukur kedekatan korelasi antara variabel budaya organisasi dengan kinerja pustakawan, digunakan koefisien korelasi disimbolkan

“r” dengan kategori sebagai berikut:

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3.2 : Koefisian Relasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0.80-1,000 Sangat kuat sekali

Sumber : (Sugiyono, 1998:149)

3.10 Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka perlu dilakukan persyaratan analisis yaitu uji homogenitas dan uji normalitas.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi

memiliki kesamaan atau tidak. Uji ini diklakukan dengan prasyarat dalam

menganalisis independent tes dan ANOVA. Asumsi yang mendasari

dalam analisis varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria

pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 dapat dikatakan bahwa

varian data adalah sama.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel berdistribusi

normal atau tidak. Untuk uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

uji liliefors dan dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS.

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam uji lilifors, untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dengan

cara membandingkan Lhitung dengan nilai kritis Ltabel untuk taraf nyata α

= 0,05 dengan kriteria :

a. Ho diterima jika Lhitung < Ltabel

b. Ha diterima jika Lhitung > Ltabel

3.11 Uji Hipotesis

Uji parsial merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji parsial yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi product moment.

Menurut Sugiyono (2006, 212), “Korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama”. Kemudian untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan maka perlu diuji signifikasinya. Rumus uji hipotesis ditunjukkan rumus sebagai berikut:

푛−2 t = r √ √1−푟2

Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Bentuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Ho : ρ = 0 (tidak terdapat hubungan yang signifikan anatra budaya

organisasi dengan kinerja pustakawan di perpustakaan Soeman HS)

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Ha : ρ ≠ 0 (terdapat hubungan yang signifikan anatar budaya organisasi

dengan kinerja pustakawan di perpustakaan Soeman HS)

3.12 Uji Koefisien Determinasi

Pengujian kontribusi hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dilihat dari koefisien determinasi (r2) dimana 0 < R2 < 1. Hal ini menunjukkan nilai r2 semakin mendekati nilai 1, maka hubungan variabel bebas

(X) terhadap variabel (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika nilai r2 semakin dekat pada nilai 0 maka hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel (Y) semakin lemah.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Perpustakaan Soeman HS diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Riau

H.M Rusli Zainal pada tanggal 24 Juni 2008. Perpustakaan Soeman HS telah beberapa kali mendapatkan penghargaan nasional di bidang fasilitas dan layanan berbasis teknologi informasi, antara lain peningkatan penilaian grade/tingkat, pada tahun 2010 mendapatkan grade C, 2011 grade B, dan terakhir 2012 mendapat penilaian grade A sampai dengan sekarang.

Berdasarkan data terakhir yang peneliti dapat dari Perpustakaan Soeman

Hs, bahwa jumlah pejabat fungsional pustakawan yang berada di Perpustakaan

Soeman HS berjumlah 36 orang. Dengan rincian 4 orang merupakan pustakawan madya, 12 orang pustakawan muda, 7 orang pustakawan pertama, 8 orang pustakawan penyelia, dan 5 orang pustakawan pelaksana.

Jenis-jenis layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu, layanan anak, layanan kidsmart, layanan informasi, registarsi anggota, sirkulasi umum(peminjaman dan pengembalian), terbitan berkala/ layanan serial, layanan referensi, bilik melayu (deposit), bilik melayu Tanas Effendi, bilik sastra, Chevron

Corner, centre of excellent, dan layanan e-book/ buku digital. Pada setiap layanan tersebut pustakawan melakukan layanan pada pemustaka.

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ditinjau dari sisi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan

Soeman HS telah melakukan Magang tenaga teknis dan pustakawan ke

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta, kemudian mengikuti pelatihan/Bimtek teknis di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Bimtek teknis di Badan Perpustakaan Arsip Dokumentasi (BPAD) Riau, Bimpek pengelolaan perpustakaan, Bimtek perhitungan angka kredit pustakawan, Bimtek pengelolaan Perpustakaan Desa dan sebagainya.

Apresiasi BPAD Riau terhadap pustakawan adalah menetapkan pustakawan berprestasi terbaik tingkat provinsiuntuk mewakili Riau untuk mengikuti pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasional setiap tahun.

4.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan angket dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan data berupa angket, dengan cara memberi daftar pernyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket dibeikan kepada pustakawan di

Perpustakaan Soeman HS sebanyak jumlah sampel penelitian yaitu 36 orang responden.

Penyebaran angket dilakukan untuk mengukur hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Berikut ini adalah hasil masing-masing dari uji validitas dan uji reliabilitas:

4.3.1 Pengujian Validitas Instrumen

Menguji validitas angket untuk setiap butir pernyataan dilakukan dengan mengkorelasikan skor pada tiap-tiap butir pernyataan dengan skor total jawaban responden.

Pengujian validitas instrumen variabel X dan Y dilakukan dengan menganalisis uji coba instrumen yaitu dengan angket. Jumlah butir pernyataan yang diuji coba untuk variabel X adalah sebanyak 22 butir pernyataan, dan Y sebanyak 15 butir pernyataan.

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas

No R hit R tabel Keterangan 1 0,444 ˃ 0.3291 Valid 2 0,277 ˂ 0.3291 Gugur 3 0,414 ˃ 0.3291 Valid 4 0,413 ˃0.3291 Valid 5 0,627 ˃0.3291 Valid 6 -0,369 ˂ 0.3291 Gugur 7 0,474 ˃0.3291 Valid 8 0,441 ˃0.3291 Valid 9 0,439 ˃0.3291 Valid 10 0,361 ˃0.3291 Valid 11 0,713 ˃0.3291 Valid 12 0,651 ˃0.3291 Valid 13 0,691 ˃0.3291 Valid 14 -0,364 ˂ 0.3291 Gugur 15 0,790 ˃0.3291 Valid 16 0,618 ˃0.3291 Valid 17 -0,213 ˂ 0.3291 Gugur 18 0,380 ˃0.3291 Valid 19 0,454 ˃0.3291 Valid 20 0,387 ˃0.3291 Valid 21 0,702 ˃0.3291 Valid 22 0,516 ˃0.3291 Valid 23 0,699 ˃0.3291 Valid 24 0,641 ˃0.3291 Valid 25 0,460 ˃0.3291 Valid 26 0,254 ˂ 0.3291 Gugur 27 0,291 ˂ 0.3291 Gugur 28 0,637 ˃0.3291 Valid 29 0,706 ˃0.3291 Valid 30 -0,294 ˂ 0.3291 Gugur 31 0,642 ˃0.3291 Valid 32 0,762 ˃0.3291 Valid 33 0,293 ˂ 0.3291 Gugur 34 0,591 ˃0.3291 Valid 35 0,559 ˃0.3291 Valid 36 0 498 ˃0.3291 Valid 37 0 506 ˃0.3291 Valid

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.1 di atas dan berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden ternyata dari 37 butir pernyataan angket di dapatkan bahwa butir pertanyaan 2,6,14,17,26,27,30 dan 33 tidak valid dan dikeluarkan dari angket. Butir pernyataan nomor 2, 6, 14, 17 merupakan butir pernyataan dari varibel X yaitu budaya organisasi. Sedangkan pernyataan nomor

26, 27,30, 33 adalah butir pernyataan dari variabel Y yaitu Kinerja Pustakawan.

4.3.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reabilitas dilakukan pada masing- masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang reliabel.

Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach A0lpha > 0,60.

Hasil reliabilitas instrumen ditunjukan pada tabel

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .915 29

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Pengujian Reliabelitas

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted b1 118.5625 58.964 .476 .912 b3 119.2188 57.531 .422 .915 b4 118.8438 60.652 .294 .915 b5 118.6563 58.168 .612 .910 b7 118.3750 59.403 .430 .913 b8 118.5938 60.765 .243 .916 b9 118.5000 59.161 .446 .913 b10 119.0313 61.451 .206 .916 b11 118.6250 57.403 .705 .909 b12 118.6875 57.641 .705 .909 b13 118.7188 58.015 .672 .910 b15 118.7813 57.660 .794 .908 b16 118.8125 59.770 .485 .912 b18 118.9063 59.636 .262 .918 b19 118.7188 58.080 .506 .912 b20 119.1250 59.984 .270 .917 b21 118.8438 58.717 .716 .910 b22 118.8750 58.048 .615 .910 b23 118.8438 59.039 .658 .910 b24 118.9063 56.346 .639 .909 b25 118.4688 59.805 .362 .914 b28 118.5938 58.184 .516 .912 b29 118.6875 57.512 .724 .909 b31 118.9063 57.507 .566 .911 b32 118.7813 57.467 .826 .908 b34 118.7188 59.370 .472 .912 b35 118.7188 59.176 .501 .912 b36 118.9063 60.991 .394 .914 b37 118.5938 59.281 .439 .913

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari hasil analisis di dapat nilai Alpha sebesar 0,915, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5 % dengan n=36 (df=n-2=34) di dapat sebesar

0,3921. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian tersebut reliable atau dapat dipercaya.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Pengolahan Data Deskriptif a. Tanggapan Responden Terhadap Budaya Organisasi (Variabel X)

Variabel budaya organisasi ini dapat diukur berdasarkan beberapa indikator antara lain Memberikan Pelayanan yang Berkualitas, Berperilaku yang

Ideal, Membangun Jaringan Kerja Sama, Berbagi Informasi, Mentaati Ketentuan yang Berlaku, dan Saling Menghargai. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap buday organisasi di Perpustakaan Soeman HS dapat dilihat dari distribusi jawaban pernyataan angket nomor 1-22.

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Memberikan Pelayanan Yang Berkualitas

Tabel 4.3. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 1

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

1 Saya berusaha cepat dalam Sangat Setuju 17 47 %

memberikan informasi Setuju 19 53 %

yang dibutuhkan Kurang Setuju 0 0 %

pemustaka Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 17 responden (47 %) menyatakan sangat setuju untuk berusaha cepat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pemustaka, dan 19 responden (53

%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan menyatakan setuju untuk memberikan pelayanan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih.

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.4. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 3

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

3 Perpustakaan tempat saya Sangat Setuju 9 25 %

bekerja menyediakan data Setuju 13 36 %

terkini (current) untuk Kurang Setuju 14 39 %

pemustaka Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 9 responden (25

%) menyatakan sangat setuju bahwa perpustakaan tempat responden bekerja menyediakan data terkini (current) untuk pemustaka dan, 13 responden (36 %) menyatakan setuju, dan 14 responden (39 %) kurang setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar dari pustakawan menyatakan setuju bahwa perpustakaan tempat pustakawan tersebut bekerja telah menyediakan data terkini (current) pada pemustaka. Hal ini dapat dilihat dari koleksi yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yang menyediakan buku-buku terbaru.

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.5. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 4

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

4 Saya dengan segera Sangat Setuju 7 19 %

menginformasikan buku- Setuju 28 78 %

buku terbitan terbaru serta Kurang Setuju 1 3 %

jurnal baru pada Tidak Setuju 0 0 %

pemustaka Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 7 responden (19

%) menyatakan sangat setuju bahwa pustakawan dengan segera menginformasikan buku-buku terbitan terbaru serta jurnal baru pada pemustaka dan, 28 responden (78 %) menyatakan setuju, dan 1 responden (3 %) kurang setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya dari pustakawan menyatakan setuju untuk segera meninformasikan buku-buku terbitan terbaru serta jurnal baru pada pemustaka. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih.

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.6. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 5

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

5 Jika informasi yang Sangat Setuju 13 36 %

dibutuhkan pemustaka Setuju 23 64 %

tidak dapat ditemukan di Kurang Setuju 0 0 %

perpustakaan, saya akan Tidak Setuju 0 0 %

merekomendasikan tempat Sangat Tidak Setuju 0 0%

lain untuk mendapatkan

informasi tersebut

Total 36 100

Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 13 responden (36

%) menyatakan sangat setuju bahwa pustakawan akan merekomendasikan tempat lain, jika informasi yang dibutuhkan pemustaka tidak terdapat di perpustakaan tempat pustakawan tersebut bekerja dan, 23 responden (64%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan menyatakan setuju untuk merekomendasikan tempat lain, jika informasi yang dibutuhkan pemustaka tidak terdapat di perpustakaan tempat pustakawan tersebut bekerja. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di

Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan profesional.

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Berperilaku yang Ideal

Tabel 4.7 Distribusi Pernyataan Angket Nomor 7

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

7 Keramah tamahan Sangat Setuju 23 64 %

terhadap pemustaka adalah Setuju 13 36 %

orientasi dari perpustakaan Kurang Setuju 0 0 %

kami Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 23 responden (64

%) menyatakan sangat setuju bahwa keramah tamahan terhadap pemustaka adalah orientasi dari perpustakaan tempat pustakawan tersebut bekerja dan, 13 responden

(36%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan menyatakan sangat setuju bahwa keramah tamahan terhadap pemustaka adalah orientasi dari perpustakaan tempat pustakawan tersebut bekerja.

Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.8 Distribusi Pernyataan Angket Nomor 8

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

8 Ketidak pedulian terhadap Sangat Setuju 15 42 %

pemustaka yang datang ke Setuju 21 58 %

perpustakaan bukanlah Kurang Setuju 0 0 %

menjadi ciri pelayanan Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan kami Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 15 responden (42

%) menyatakan sangat setuju bahwa ketidak pedulian terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan bukanlah menjadi ciri pelayanan perpustakaan responden dan, 21 responden (58%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan menyatakan setuju bahwa ketidak pedulian terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan bukanlah menjadi ciri pelayanan perpustakaan responden. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan

Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih,

(2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.9. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 9

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

9 Saya melakukan Sangat Setuju 19 53 %

bimbingan kepada Setuju 17 47 %

pengguna agar ia lebih Kurang Setuju 0 0 %

mudah meendapatkan Tidak Setuju 0 0 %

literaratur yang diinginkan Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 19 responden (53

%) menyatakan sangat setuju melakukan bimbingan kepada pengguna agar ia lebih mudah mendapatkan literaratur yang diinginkan dan, 17 responden (47%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan sangat setuju bahwa melakukan bimbingan kepada pengguna agar ia lebih mudah meendapatkan literaratur yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional. Serta motto Perpustakaan Soeman HS yaitu

“Terdepan dalam pelayanan prima untuk mewujudkan masyarakt cinta membaca.”

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

c. `Membangun Jaringan Kerja Sama

Tabel 4.10 Distribusi Pernyataan Angket Nomor 10

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

10 Saya berupaya terlibat Sangat Setuju 4 11 %

aktif dalam jaringan kerja Setuju 29 81 %

sama peminjaman antar Kurang Setuju 3 8 %

perpustakaan (inter library Tidak Setuju 0 0 %

loan) yang dilakukan di Sangat Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan tempat saya

bekerja

Total 36 100

Dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 4 responden (11

%) menyatakan sangat setuju untuk terlibat aktif dalam jaringan kerja sama peminjaman antar perpustakaan (inter library loan) yang dilakukan di perpustakaan tempat bekerja, 29 responden (81 %) menyatakan setuju, 3 responden (8 %) menyatakan kurang setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan setuju untuk terlibat aktif dalam jaringan kerja sama peminjaman antar perpustakaan (inter library loan) yang dilakukan di perpustakaan tempat bekerja. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan Perpustakaan

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Soeman HS melakukan acara kerjasama dengan perpustakaan lain di daerah Riau dan daerah lainnya.

Tabel 4.11. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 11

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

11 Pustakawan membangun Sangat Setuju 14 39 %

keyakinan dan Setuju 22 61 %

kepercayaan terhadap Kurang Setuju 0 0 %

pemustaka yang datang ke Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 14 responden

(39 %) menyatakan sangat setuju untuk membangun keyakinan dan kepercayaan terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan, dan 22 responden (61 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan setuju untuk membangun keyakinan dan kepercayaan terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.12. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 12

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

12 Kerjasama yang baik antar Sangat Setuju 12 33 %

sesama rekan kerja Setuju 24 67 %

merupakan keberhasilan Kurang Setuju 0 0 %

kami untuk melayani Tidak Setuju 0 0 %

pemustaka Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 12 responden

(33 %) menyatakan sangat setuju bahwa kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja merupakan keberhasilan pustakawan untuk melayani pemustaka , dan 24 responden (67 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan setuju bahwa kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja merupakan keberhasilan pustakawan untuk melayani pemustaka. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA jawab, jujur, dan proffesional. Proffesional dalam melayani pemustaka dan proffesional dengan rekan kerja.

d. Berbagi Informasi

Tabel 4.13. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 13

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

13 Informasi yang penting Sangat Setuju 11 31 %

segera saya salurkan pada Setuju 25 69 %

siapa yang membutuhkan Kurang Setuju 0 0 %

untuk mengetahuinya Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 11 responden

(31 %) menyatakan sangat setuju bahwa informasi yang penting segera putakawan salurkan pada siapa yang membutuhkan untuk mengetahuinya, dan 25 responden

(69 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari pustakawan setuju bahwa bahwa informasi yang penting segera putakawan salurkan pada siapa yang membutuhkan untuk mengetahuinya. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

Tabel 4.14. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 15

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

15 Saya aktif memberikan Sangat Setuju 9 25 %

informasi yang dibutuhkan Setuju 27 75 %

oleh perpustakaan lain Kurang Setuju 0 0 %

yang membutuhkannya Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 9 responden (25

%) menyatakan sangat setuju bahwa responden aktif memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perpustakaan lain yang membutuhkannya, dan 27 responden (75

%) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden aktif memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perpustakaan lain yang membutuhkannya. Hal ini sesuai dengan janji layanan yang terdapat di

Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

e. Mentaati Ketentuan Yang Berlaku

Tabel 4.15. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 16

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

16 Saya mematuhi peraturan- Sangat Setuju 8 22 %

peraturan baru yang Setuju 28 78 %

mendukung perubahan Kurang Setuju 0 0 %

Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 8 responden (22

%) menyatakan sangat setuju untuk mematuhi peraturan-peraturan baru yang mendukung perubahan, dan 28 responden (78 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden sangat setuju untuk mematuhi peraturan-peraturan baru yang mendukung perubahan. Hal ini sesuai dengan maklumat layanan yang terdapat di

Perpustakaan Soeman HS yaitu “Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai stdandar pelayanan yang telah ditetapkan oleh Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau dan apabila tidak

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menepati janji ini kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.”

Tabel 4.16. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 18

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

18 Pelaksanaan tugas-tugas Sangat Setuju 8 22 %

yang ada di perpustakaan Setuju 27 75 %

tempat saya bekerja Kurang Setuju 0 0 %

berdasarkan pada Standar Tidak Setuju 0 0 %

Operasional Prosedur Sangat Tidak Setuju 0 0 %

(SOP)

Total 36 100

Dari Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 8 responden (22

%) menyatakan sangat setuju bahwa pelaksanaan tugas-tugas yang ada di perpustakaan tempat responden bekerja berdasarkan pada Standar Operasional

Prosedur (SOP) , dan 27 responden (75 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju bahwa pelaksanaan tugas-tugas yang ada di perpustakaan tempat responden bekerja berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) .

Hal ini sesuai dengan adanya aturan-aturan yang baku yang ditetapkan di

Perpustakaan Soeman HS.

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.17. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 19

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

19 Saya selalu bersemangat Sangat Setuju 13 36 %

mengaplikasikan Setuju 21 58 %

peraturan-peraturan baru Kurang Setuju 2 6 %

di perpustakaan Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 13 responden

(36 %) menyatakan sangat setuju untuk selalu bersemangat mengaplikasikan peraturan-peraturan baru di perpustakaan, dan 21 responden (58 %) menyatakan setuju, dan 2 reponden (6 %) menyatakan tidask setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju untuk selalu bersemangat mengaplikasikan peraturan- peraturan baru di perpustakaan.

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.18. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 20

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

20 Saya mendapatkan Sangat Setuju 5 14 %

perlakuan yang adil dari Setuju 23 64 %

perpustakaan Kurang Setuju 6 17 %

Tidak Setuju 1 3 %

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 35 98 %

Dari Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 5 responden (14

%) menyatakan sangat setuju bahwa responden mendapatkan perlakuan yang adil dari perpustakaan, dan 23 responden (64 %) menyatakan setuju, 6 reponden

(17%) menyatakan kurang setuju, dan 1 responden (3%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju bahwa responden mendapatkan perlakuan yang adil dari perpustakaan.

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

f. Saling Menghargai

Tabel 4.19. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 21

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

21 Saya sangat menghormati Sangat Setuju 7 19 %

perbedaan- perbedaan Setuju 29 81 %

diantara sesama rekan Kurang Setuju 0 0 %

kerja Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 7 responden (19

%) menyatakan sangat setuju bahwa responden sangat menghormati perbedaan- perbedaan diantara sesama rekan kerja, dan 29 responden (81 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju bahwa responden sangat menghormati perbedaan- perbedaan diantara sesama rekan kerja.

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tabel 4.20. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 22

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

22 Menghormati pemustaka Sangat Setuju 9 25 %

yang minta bantuan dalam Setuju 25 69 %

pelayanan dijadikan Kurang Setuju 2 6 %

sebagai tradisi di Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan kami Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 9 responden (25

%) menyatakan sangat setuju bahwa menghormati pemustaka yang minta bantuan dalam pelayanan dijadikan sebagai tradisi di perpustakaan responden, dan 25 responden (69 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju bahwa menghormati pemustaka yang minta bantuan dalam pelayanan dijadikan sebagai tradisi di perpustakaan responden. janji layanan yang terdapat di Perpustakaan Soeman HS yaitu (1) akan melayani dengan cepat, cermat, iklas dan tanpa pamrih, (2) akan melayani dengan riang

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (ramah, adil, sopan, gesit), dan (3) akan melayani dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan proffesional.

b. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pustakawan (Variabel Y)

Pengukuran variabel kepuasan kinerja pustakawan dilakukan peneliti berdasarkan indikator Pengelolaan Perpustakaan, Pelayanan Perpustakaan,

Pengembangan Sistem Kepustakawanan, dan Pengembangan Profesi. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kinerja pustakawan yang dilaksanakan di perpustakaan dapat diketahui melalui jawaban 23-37.

a. Pengelolaan Perpustakaan

Tabel 4.21. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 23

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

23 Saya ikut melaksanakan Sangat Setuju 5 14 %

program kegiatan yang Setuju 29 81 %

direncanakan perpustakaan Kurang Setuju 0 0 %

Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 34 95 %

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari 34 responden, 5 responden (14

%) menyatakan sangat setuju ikut melaksanakan program kegiatan yang

direncanakan perpustakaan, dan 29 responden (81 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju ikut melaksanakan program kegiatan yang direncanakan perpustakaan.

Tabel 4.22. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 24

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

24 Data yang didapat dari Sangat Setuju 9 25 %

hasil survei kebutuhan Setuju 21 58 %

pengguna, saya evaluasi Kurang Setuju 5 14 %

dan laporkan pada atasan Tidak Setuju 0 0 %

agar ditindak lanjuti Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 35 97 %

Dari Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, 9 responden (25

%) menyatakan sangat setuju bahwa data yang didapat dari hasil survei kebutuhan

pengguna, saya evaluasi dan laporkan pada atasan agar ditindak lanjuti, 21

responden (58 %) menyatakan setuju, dan 5 responden (14 %) menyatakan kurang

setuju.

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya dari responden setuju bahwa data yang didapat dari hasil survei kebutuhan pengguna, saya evaluasi dan laporkan pada atasan agar ditindak lanjuti.

b. Pelayanan Perpustakaan

Tabel 4.23. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 25

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

25 Dalam mengklasifikasi Sangat Setuju 19 53 %

bahan pustaka, saya Setuju 17 47 %

berpedoman pada Dewey Kurang Setuju 0 0 %

Decimal Clasification Tidak Setuju 0 0 %

(DDC) Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, 19 responden

(53 %) menyatakan sangat setuju bahwa dalam mengklasifikasi bahan pustaka,

saya berpedoman pada Dewey Decimal Clasification (DDC), dan 17 responden

(47 %) menyatakan setuju.

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju bahwa dalam mengklasifikasi bahan pustaka, saya berpedoman pada Dewey Decimal Clasification (DDC). Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan bahwa buku-buku yang di perpustakaan di susun berdasarkan nomor kelas yang ada di buku pedoman DDC.

Tabel 4.24. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 28

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

28 Saya merasa perlu Sangat Setuju 16 44 %

meningkatkan pelayanan Setuju 19 53 %

teknis pada bidang Kurang Setuju 1 3 %

perpustakaan Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 16 responden

(44 %) menyatakan sangat setuju untuk meningkatkan pelayanan teknis pada

bidang perpustakaan, 19 responden (53 %) menyatakan setuju, dan 1 responden

(3 %) menyatakan kurang setuju.

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju untuk meningkatkan pelayanan teknis pada bidang perpustakaan.

c. Pengembangan Sistem Kepustakawanan

Tabel 4.25. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 29

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

29 Menurut saya, keahlian Sangat Setuju 12 33 %

ilmu perpustakaan harus Setuju 24 67 %

diperoleh melalui Kurang Setuju 0 0 %

pendidikan yang khusus di Tidak Setuju 0 0 %

bidang perpustakaan Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 36 100

Dari Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 12 responden

(33 %) menyatakan sangat setuju bahwa keahlian ilmu perpustakaan harus

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperoleh melalui pendidikan yang khusus di bidang perpustakaan, 24 responden

(67 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju bahwa keahlian ilmu perpustakaan harus diperoleh melalui pendidikan yang khusus di bidang perpustakaan.

Tabel 4.26. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 31

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

31 Tugas-tugas yang saya Sangat Setuju 9 25 %

kerjakan sesuai dengan Setuju 22 61 %

keahlian dibidang Kurang Setuju 4 11 %

perpustakaan Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 35 97 %

Dari Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 9 responden (25

%) menyatakan sangat setuju bahwa tugas-tugas yang responden kerjakan sesuai dengan keahlian dibidang perpustakaan, 14 responden (39 %) menyatakan setuju,

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 22 responden (61 %) menyatakan kurang setuju, dan 4 responden (11 % ) menyatakan kurang setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya dari responden setuju bahwa Tugas-tugas yang saya kerjakan sesuai dengan keahlian dibidang perpustakaan.

d. Pengembangan Profesi

Tabel 4.27. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 32

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

32 Saya harus berani Sangat Setuju 8 22 %

membuat karya tulis/karya Setuju 28 78 %

ilmiah dibidang Kurang Setuju 0 0 %

perpustakaan untuk Tidak Setuju 0 0 %

pengembangan profesi Sangat Tidak Setuju 0 0 %

pustakawan

Total 36 100

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.27 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 8 responden (22

%) menyatakan sangat setuju untuk berani membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang perpustakaan untuk pengembangan profesi pustakawan, dan 28 responden (78 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju untuk berani membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang perpustakaan untuk pengembangan profesi pustakawan.

Tabel 4.28. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 34

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

34 Saya melaksanakan Sangat Setuju 11 31 %

pekerjaan sesuai dengan Setuju 25 69 %

buku pedoman/ ketentuan Kurang Setuju 0 0 %

pelaksanaan/ ketentuan Tidak Setuju 0 0 %

teknis jabatan fungsional Sangat Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan

Total 36 100 %

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari tabel 4.28 dapat diketahui bahwa dari 36 responden, 11 responden

(31 %) menyatakan sangat setuju melaksanakan pekerjaan sesuai dengan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis jabatan fungsional perpustakaan, dan 25 responden (69 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya dari responden setuju melaksanakan pekerjaan sesuai dengan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis jabatan fungsional perpustakaan.

e. Penunjang Tugas Pustakawan

Tabel 4.29. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 35

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

35 Menurut saya, penyuluhan Sangat Setuju 11 31 %

bagi para pustakawan Setuju 24 67 %

penting dalam Kurang Setuju 0 0 %

memasyarakatkan manfaat Tidak Setuju 0 0 %

perpustakaan Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 35 98

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, 11 responden

(31 %) menyatakan sangat setuju melaksanakan penyuluhan bagi para pustakawan penting dalam memasyarakatkan manfaat perpustakaan, dan 24 responden (67 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya dari responden setuju melaksanakan penyuluhan bagi para pustakawan penting dalam memasyarakatkan manfaat perpustakaan.

Tabel 4.30. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 36

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

36 Saya akan berusaha Sangat Setuju 4 11 %

memperoleh Setuju 31 86 %

penghargaan/tanda jasa Kurang Setuju 0 0 %

dibidang kepustakawanan Tidak Setuju 0 0 %

dan bidang lain yang Sangat Tidak Setuju 0 0 %

mendukung

Total 35 97

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.30 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, 4 responden (11

%) menyatakan sangat setuju akan berusaha memperoleh penghargaan/tanda jasa dibidang kepustakawanan dan bidang lain yang mendukung, dan 31 responden

(86 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden setuju akan berusaha memperoleh penghargaan/tanda jasa dibidang kepustakawanan dan bidang lain yang mendukung.

Tabel 4.31. Distribusi Pernyataan Angket Nomor 37

Persentase No Pernyataan Pilihan Jawaban Frek. (%)

37 Saya bersedia memberikan Sangat Setuju 15 42 %

penyuluhan tentang Setuju 20 56 %

perpustakaan pada Kurang Setuju 0 0 %

masyarakat Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Total 35 98 %

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.31 dapat diketahui bahwa dari 35 responden, 15 responden

(42 %) menyatakan sangat setuju memberikan penyuluhan tentang perpustakaan

pada masyarakat, dan 20 responden (56 %) menyatakan setuju.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada

umumnya responden setuju memberikan penyuluhan tentang perpustakaan pada

masyarakat.

4.4.2 Deskripsi Data

Deskripsi datayang akan diuraikan pada bagian ini berupa data variabel

budaya organisasi (varibel X) sebagai variabel bebas dan data variabel kinerja

pustakawan (variabel Y) sebagai variabel terikat. Deskripsi data yang diberikan

mengenai nilai terendah dan nilai tertinggi secara empiris dicapai responden

sehingga dapat dilihat rentangan datanya.

a. Variabel Budaya Organisasi

Data empiris mengenai variabel budaya organisasi yang diungkapkan dan

diolah secara statistik. Kemudian data diidentifikasikan dan diolah hasilnya yang

dapat dilihat pada tabel 4.32

Tabel 4.32. Identifikasi Data Variabel Budaya Organisasi (X)

Nilai minimum 68

Nilai maksimum 90

Mean 76,61

Median 74

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Modus 74

Standar deviasi 5,67

Berdasarkan pada Tabel 4.32, diperoleh akumulasi data dan dideskripsikan sebagai berikut yaitu skor terendah atau nilai minimum adalah 68, skor maksimum 90, mean atau rata-rata 76,61, median 74, modus 74, dan standar deviansi 4,88. Distribusi frekuensi data budaya organisasi terdir dari 6 kelas yang dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.33. Distribusi Frekuensi Data Variabel Budaya Organisasi (X)

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase No Interval Absolut Absolut (%) Kumulatif Kumulatif (%)

1 68 – 71 3 8 3 8

2 72 – 75 18 50 21 58

3 76 – 79 6 17 27 75

4 80 – 83 5 14 32 89

5 84 – 87 0 0 32 89

6 88 - 91 4 11 36 100

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jumlah 36 100

Berdasarkan deskripsi data varibel budaya organisasi yang dituangkan pada

Tabel 4.33, menggambarkan bahwa untuk mengkaji lebih jauh tentang budaya organisasi dapat diteliti dari nilai (memberikan pelayanan yang berkualitas, berperilaku yang adil), keyakinan (membangun jaringan kerja sama, dan berbagi informasi), norma (mentaati peraturan yang berlaku, dan saling menghargai) yang dianut bersama oleh anggota organisasi.

Secara visual sebaran data variabel budaya organisasi dalam bentuk histogram dapat dilihat pada Gambar 4.1:

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 4.1 Histogram Sebaran Data Budaya Organisasi

b. Variabel Kinerja Pustakawan (Y)

Data empiris mengenai variabel kinerja pustakawan yang diungkapkan dan diolah secara statistik. Kemudian data diidentifikasikan dan diolah hasilnya yang dapat dilihat pada tabel berikut

75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.34. Identifikasi Data Variabel Kinerja Pustakawan (Y)

Nilai minimum 32

Nilai maksimum 55

Mean 46,25

Median 46

Modus 45

Standar deviasi 4,26

Berdasarkan pada Tabel 4.34, diperoleh akumulasi data dan diseskrpsikan sebagai berikut yaitu skor terendah atau nilai minimum adalah 32, skor maksimum 55, mean atau rata-rata 48,25, median 46, modus 45, dan standar deviansi 4,26. Distribusi frekuensi data kinerja pustakawan terdiri dari 6 kelas yang dapat dilihat pada Tabel 4.35

Tabel 4.35. Distribusi Frekuensi Data Variabel Kinerja Pustakawan (Y)

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase No Interval Absolut Absolut (%) Kumulatif Kumulatif (%)

1 32 – 35 1 3 1 3

2 36 – 39 0 0 1 3

3 40 – 43 4 11 5 14

4 44 – 47 21 58 26 72

5 48 - 51 6 17 32 89

6 52 - 55 4 11 36 100

Jumlah 36 100

76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan deskripsi data varibel kinerja pustakawan yang dituangkan pada

Tabel 4.35, menggambarkan bahwa untuk mengkaji lebih jauh tentang kinerja pustakawan dapat diteliti dari pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas pustakawan.

Secara visual sebaran data variabel kinerja pustakawan dalam bentuk histogram dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Histogram Sebaran Data Kinerja Pustakawan

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.4.3. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui korelasi antara budaya organisasi dengan kinerja pustakawan digunakan perhitungan korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:

N ∑ 푋푌 − (∑ 푋)(∑ 푌) 푟푥푦 = √{푁∑푋2 −(∑ 푋)2}{푁 ∑ 푌2 − (∑ 푌)2}

36(128055) − (2758)(1665) = √{36. 27582 −(2758)2}{36. 16652 − 16652

17910 = √266229740 × 97027875

= 0,58

Kriteria pengujian:

Jika nilai signifikan > taraf signifikan α = 0,05 maka H0 diterima

Jika nilai signifikan < taraf signifikan α = 0,05 maka H0 ditolak

Tabel 4.36. Tabel Korelasi Correlations Budaya Kinerja organisasi pustakawan Budaya organisasi Pearson Correlation 1 .587** Sig. (2-tailed) .000 N 36 36 Kinerja Pearson Correlation .587** 1 pustakawan Sig. (2-tailed) .000 N 36 36 Dari hasil analisis didapat nilai korelasi sebesar 0,58 dan didapat nilai signifikannya sebesar 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dan

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kinerja pustakawan memiliki hubungan korelasi yang positif dan signifikan.

Karena didapat nilai korelasi sebesar 0,58 maka dapat dilihat bahwa budaya organisasi dan kinerja pustakawan memilki taraf korelasi sedang.

4.5 Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis penelitian dilakukan, maka perlu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian tersebut dijabarkan berikut ini.

4.5.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak. Tabel 4.45 merupakan distribusi data yang didapat dari masing- masing variabel yang ada. Data tersebut merupakan hasil dari penjumlahan dari instrumen data angket yang dijawab oleh responden. Tabel di urutkan berdasarkan jumlah responden.

79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.37 Uji Normalitas Data No Budaya Organisasi Kinerja pustakawan 1 70 40 2 90 50 3 89 52 4 89 55 5 82 55 6 75 45 7 83 50 8 68 48 9 88 43 10 82 50 11 72 45 12 81 53 13 82 49 14 78 51 15 72 44 16 72 47 17 71 41 18 74 47 19 73 45 20 75 45 21 73 44 22 72 44 23 74 45 24 73 47 25 74 45 26 77 46 27 74 32 28 77 47 29 72 43 30 77 45 31 74 44 32 74 46 33 74 44 34 76 46 35 73 46 36 78 46 Analisis:

H0 : Populasi berdistribusi normal

Ha : Populasi tidak berdistribusi normal

80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jikan nilai probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Budaya Kinerja organisasi pustakawan N 36 36 Normal Mean 76.6111 46.2500 a,,b Parameters Std. Deviation 5.67842 4.26531 Most Extreme Absolute .205 .160 Differences Positive .205 .152 Negative -.125 -.160 Kolmogorov-Smirnov Z 1.230 .960 Asymp. Sig. (2-tailed) .097 .315 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Interpretasi :

Dari hasil analisis di dapat nilai probabilitas untuk budaya organisasi sebesar 0,097 dan nilai probabilitas dari kinerja pustakawan 0,315. Jadi dapat disimpulkan karna kedua nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 maka kedua populasi berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi memiliki kesamaan atau tidak. Uji ini dilakukan sebagi prasyarat dalam menganalisi independent t tes dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam

81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA analisis varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikasi lebih dari 0,5 dapat dikatakan bahwa varian data adalah sama.

Dalam pengujian ini akan dilihat apakah budaya organisasi dan kinerja pustakawan memiliki varian yang sama atau tidak sebagai syarat untuk melakukan uji korelasi selanjutnya.

Nilai signifikan > taraf signifikan 5% atau 0,05 maka kedua populasi memiliki varian yang sama

Nilai signifikan < taraf signifikan 5 % atau 0,05 maka kedua populasi tidak memiliki varian yang sama

Berikut merupakan data yang didapat setelah melakukan pengujian homogenitas menggunakan SPSS:

Tabel 4.38 Uji Homogenitas Data

Test of Homogeneity of Variances Kinerja pustakawan Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.009 7 20 .454

Dari hasil analisis didapat hasil dari uji homogenitas dapat diinterpretasikan nilai signifikan sebesar 0,454 maka karna nilai signifikan lebih besar dari taraf signifikan dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama.

82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.6 Pengujian Hipotesis

Setelah menemukan analisis korelasi selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji signifikan hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan ini berlaku untuk seluruh sampel, maka perlu diuji signifikannya.

Rumus uji signifikan korelasi product moment ditunjukkan pada rumus sebagai berikut :

푛−2 t = r √ √1−푟2

√36−2 0,58 푥 5,83 3,38 = 0,58 = = = 4,12 √1−(0,58)2 √1−0,33 0,81

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk kesalahan 5 % uji dua pihak dan dk = n-2 =34, maka di peroleh ttabel = 0,392.

Maka hasil pengujian hipotesisnya adalah signifikan dengan ketentuan thitung> ttabel.

Jadi kesimpulannya koefisien korelasi anatar budaya organisasi dengan kinerja pustakawan sebesar 0,58 adalah signifikan. Karena didapat nilai korelasi sebesar

0,58 maka dapat dilihat bahwa budaya organisasi dan kinerja pustakawan memilki taraf korealsi sedang.

4.7 Uji Koefisien Determinasi

Setelah dilakukan uji hipotesis, selanjutnya adalah melakukan uji determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan nilai r hitung, yaitu 0,582= 0,33 atau 33%. Hal ini menunjukkaan bahwa varian dari variabel budaya organisasi

83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dapat menjelaskan kinerja pustakawan sebesar 33%, sedangkan 67 % adalah dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diungkapkan disini.

84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi

dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan Soeman HS, yang dibuktikan

dengan hasil distribusi frekuensi beberapa indikator yang menyatakan 33

% atau hampir setengah dari total pustakawan yang berjumlah 36 orang

masih kurang kinerjanya yang berhubungan dengan budaya organisasinya.

2. Kekuatan hubungan budaya organisasi dengan kinerja pustakawan adalah

sebesar 0,58 termasuk pada kategori memiliki hubungan sedang dengan uji

t signifikan sebesar 5,04 selanjutnya adalah melakukan uji determinasi

yaitu dengan mengkuadratkan nilai r hitung, yaitu 0,582= 0,33 atau 33%.

Hal ini menunjukkaan bahwa varian dari variabel budaya organisasi dapat

menjelaskan kinerja pustakawan sebesar 33%, sedangkan 67 % adalah

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian

ini.

85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Pihak manajemen perpustakaan masih perlu melakukan perbaikan pada

beberapa aspek budaya organisasi yang masih memperoleh nilai ragu-ragu

dengan pengambilan keputusan, pengembangan potensi, dan perhatian

terhadap kesejahteraan, dan penilaian atas kinerja pustakawan. Aspek-

aspek tersebut perlu lebih dikembangkan di lingkungan perpustakaan

dengan cara memberikan toleransi dalam pengambilan resiko,

memperhatikan perkembangan pustakawan (seperti training atau seminar)

yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pustakawan dan

dilaksanakan secara berkelanjutan. Dibentuknya sistem penghargaan yang

jelas, misalnya perpustakaan memberikan penghargaan atas penghargaan

pustakawan berprestasi dengan kinerjanya, melakukan dokumentasi dan

penilaian atas hasil kinerja pustakawan. Selain itu, perlu juga dijalankan

prosedur kerja sesuai dengan yang diterapkan di perpustakaan.

2. Perpustakaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja pustakawan. Bahwa varian dari varibel budaya organisasi dapat

menjelaskan kinerja pustakawan hanya sebesar 33 %, sehingga perlu

memperhatikan dan menganalisis faktor-faktor lain yang mempengaruhi

yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR PUSTAKA

Anggia, Nona. 2012. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan pada PT Askrindo (Persero) Kantor Pusat Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia Ayu, Brahmasari Ida. 2004. Pengaruh Variabel Budaya Perusahaan terhadap Komitmen Karyawan dan Kinerja Perusahaan Kelompok Penerbitan Pers Jawa Pos, disertasi Universitas Airlangga Bijaya, A. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr.H. Maroeki Mahdi BogorTahun 2006. Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat: Universitas Indonesia. Beyley. 1982. Methods of Social Research. New York: The Free Press

Bryson, JO. 1990. Effective Library and Information Centre Management. England: Gower Deal, T and Kennedy, A.A. 1982. Corporate Culture. Massachusetts: Andison Wesley Publishing, Co. Departemen Pendidikan Nasional, Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. 2004. Jakarta: Direktorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Univeristas Diponegoro. Gomes, Faustino Cardoso. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Hermawan S, Rachman dan ZulfikarZen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto. Ikatan Pustakawan Indonesia. Anggran Dasar dan Rumah Tangga serta Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia. Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia. Kahar, Irawaty A. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Organisasi Pembelajar Terhadap Perubahan Organisasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi Se-Sumatera Utara. Jakarta: Disertasi Universitas Negeri Jakarta Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2003. Nomor: 10 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 7, No 2

Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika

Lewa, El dan Subowo. 2005. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pertamina (Persero) daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon, Sinergi Edisi Khusus On Human Resources, hal 129-140

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Edisi Teori Ke Praktik. Bandung: Alfabeta

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya:Bandung Mathis, Robert L., and John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerjemah: Diana Angelica. Salemba Empat. Jakarta. Meiner, 2005. The Horizontal Organization. USA: Oxford University Press

Peraturan Apatur Negara Republik Indonesia. 2002. Kepmenpan, No. 132/KEP/M.PAN/12/2002. Tentang Jabatan Fungsional Pustakawanan dan Angka Kreditnya. Jakarta: 30 Oktober 2002.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 2014. Nomor 9 Tahun 2014. Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: 4 Maret 2014.

Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta:Graha Ilmu

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi.Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Indeks Jakarta.

Robbins. Stephen. P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Robbins, Stephen P.,2001. Organizations Behavior, Upper Saddle River, Prentice- Hall, Inc.

Sedarmayanti, 2011. Tata Kerja dan Produktifitas Kerja: Suatu Tinjauan dari Aspek Ergonomi atau Kaitan antara Manusia dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung: Bandar Maju

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sembring, Masana. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi. Bandung : Fokusmedia.

Siswadi, Edi. 2012. Birokrasi Masa Depan. Bandung : Mutiara Press

Siwi, Niti Kiranti. 2011. Hubungan Antara Standar Kompetensi Pustakawan dan Kinerja Pustakawan di UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Penididikan Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Suwarno, Wiji. 2013.Budaya Organisasi dan Kode Etik Pustakawan : Kritik Antara Tradisi dan Kewajiban. http://wijisuwarno.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/11/08/artikel-5/

Sweeney. 2002. Organizational Behavior : Solution for Management. New York : McGraw Hill

Tika, Moh. Padundu. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Timpe, Dale. 2002. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). Jakarta: Elex Media Komputindo

Undang-Undang Republik Indonesia. 2007. Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (LNRI Tahun 2007 No.129. TLN RI No.4774) Wachyudin, Dindin. 2002. Penilaian dan Pembinaan Pengawasan Melekat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Kajian Pada Sub Dinas Bina Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat). Bandung : UPI. Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Adi.

Wibowo.2005. Manajemen perubahan. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Wirawan. 2008. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian. Salemba Empat. Jakarta

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 1: Angket

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Laila

NIM : 120709032

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Fakultas : Ilmu Budaya

Universitas : Universitas Sumatera Utara

Saat ini sedang melakukan penelitian mengenai “Hubungan Budaya Organisasi dengan Kineja Pustakawan di Perpustakaan Soeman Hasibuan (Soeman HS) Pekanbaru, Riau”. Karenanya dalam kesempatan ini saya berharap Bapak/Ibu dapat kiranya memberi tanda chek list (√) pada salah satu kolom pada setiap nomor yang disediakan sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Laila

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Sebelum bapak/Ibu menetapkan pilihan, terlebih dahulu bacalah pernyataan dengan hati-hati. Kemudian pilih salah satu jawaban dari masing- masing pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang paling cocok dengan pendapat Bapak/Ibu.

Contoh Pengisisan:

Pernyataan SS S KS TS STS Saya berusaha cepat dalam √ memberikan informasi yang dibutuhkan pemustaka

Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Budaya Organisasi a. Memberikan pelayanan yang berkualitas

No Pernyataan SS S KS TS STS 1 Saya berusaha cepat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pemustaka 2 Saya mengupayakan untuk memberikan data yang tepat (accurancy) pada pemustaka 3 Perpustakaan tempat saya bekerja menyediakan data terkini (current) untuk pemustaka 4 Saya dengan segera menginformasikan buku-buku terbitan terbaru serta jurnal baru pada pemustaka 5 Jika informasi yang dibutuhkan pemustaka tidak dapat ditemukan di perpustakaan, saya akan merekomendasikan tempat lain untuk mendapatkan informasi tersebut. 6 Pemustaka kecewa karena tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan bukanlah orientasi dari perpustakaan kami b. Berperilaku yang ideal

No Pernyataan SS S KS TS STS 7 Keramah tamahan terhadap pemustaka adalah orientasi dari perpustakaan kami 8 Ketidak pedulian terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan bukanlah menjadi ciri pelayanan perpustakaan kami 9 Saya melakukan bimbingan kepada pengguna agar ia lebih mudah meendapatkan literaratur yang diinginkan

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c. Membangun jaringan kerja sama

No Pernyataan SS S KS TS STS 10 Saya berupaya terlibat aktif dalam jaringan kerja sama peminjaman antar perpustakaan (inter library loan) yang dilakukan di perpustakaan tempat saya bekerja 11 Pustakawan membangun keyakinan dan kepercayaan terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan 12 Kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja merupakan keberhasilan kami untuk melayani pemustaka d. Berbagi informasi

No Pernyataan SS S KS TS STS 13 Informasi yang penting segera saya salurkan pada siapa yang membutuhkan untuk mengetahuinya 14 Saya cendrung untuk menyimpan sendiri informasi yang seharusnya disebarkan 15 Saya aktif memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perpustakaan lain yang membutuhkannya

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. Mentaati ketentuan yang berlaku

No Pernyataan SS S KS TS STS 16 Saya mematuhi peraturan-peraturan baru yang mendukung perubahan 17 Saya akan melaporkan rekan kerja saya yang melanggar aturan ke bidang kepegawaian 18 Pelaksanaan tugas-tugas yang ada di perpustakaan tempat saya bekerja berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) 19 Saya selalu bersemangat mengaplikasikan peraturan- peraturan baru di perpustakaan 20 Saya mendapatkan perlakuan yang adil dari perpustakaan f. Saling menghargai No Pernyataan SS S KS TS STS 21 Saya sangat menghormati perbedaan- perbedaan diantara sesama rekan kerja 22 Menghormati pemustaka yang minta bantuan dalam pelayanan dijadikan sebagai tradisi di perpustakaan kami

Kinerja Pustakawan

a. Pengelolaan perpustakaan

No Pernyataan SS S KS TS STS 23 Saya ikut melaksanakan program kegiatan yang direncanakan perpustakaan 24 Data yang didapat dari hasil survei kebutuhan pengguna, saya evaluasi dan laporkan pada atasan agar ditindak lanjuti

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Pelayanan perpustakaan

No Pernyataan SS S KS TS STS 25 Dalam mengklasifikasi bahan pustaka, saya berpedoman pada Dewey Decimal Clasification (DDC) 26 Saya mengkatalog dengan bantuan program yang telah dirancang khusus untuk perpustakaan pada komputer 27 Saya senang memberikan bantuan pelayanan secara ekstra kepada pemustaka 28 Saya merasa perlu meningkatkan pelayanan teknis pada bidang perpustakaan c. Pengembangan sistem kepustakawanan

No Pernyataan SS S KS TS STS 29 Menurut saya, keahlian ilmu perpustakaan harus diperoleh melalui pendidikan yang khusus di bidang perpustakaan 30 Seorang pustakawan profesional, tidak harus melalui jenjang pendidikan tinggi 31 Tugas-tugas yang saya kerjakan sesuai dengan keahlian dibidang perpustakaan

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. Pengembangan profesi

No Pernyataan SS S KS TS STS 32 Saya harus berani membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang perpustakaan untuk pengembangan profesi pustakawan 33 Karya tulis/karya ilmiah saya nantinya akan dimuat di koran atau media lain yang berpengaruh dalam perkembangan perpustakaan 34 Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis jabatan fungsional perpustakaan e. Penunjang tugas pustakawan

No Pernyataan SS S KS TS STS 35 Menurut saya, penyuluhan bagi para pustakawan penting dalam memasyarakatkan manfaat perpustakaan 36 Saya akan berusaha memperoleh penghargaan/tanda jasa dibidang kepustakawanan dan bidang lain yang mendukung 37 Saya bersedia memberikan penyuluhan tentang perpustakaan pada masyarakat

96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 2 : Korelasi Validitas

97

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 3 : Data Variabel Terikat, Variabel Bebas

No Nomor Butir Angket Skor total Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 141 2 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 166 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 4 5 166 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 176 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 1 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 163 6 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 149 7 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 1 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 162 8 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 1 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 1 3 4 4 4 5 4 5 145 9 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 3 5 4 5 5 5 0 0 5 4 5 5 5 1 5 4 5 5 5 4 5 160 10 5 5 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 5 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 3 5 4 4 5 4 5 160 11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 146 12 5 4 3 4 4 2 5 5 5 3 5 5 5 1 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 164 13 4 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 4 5 4 5 157 14 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 161 15 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 148 16 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 150 17 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 144 18 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 155 19 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149 20 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 1 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 149 21 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 148 22 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 147 23 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 150 24 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 150 25 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 150 26 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 1 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 5 4 5 150 27 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 0 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0 137 28 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 154 29 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 146 30 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 152 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 32 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151 33 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150 34 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 153 35 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 152 36 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 156

98

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 4: Surat Rekomendasi

99

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 5: Surat Keterangan Penelitian

100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA