FANATISME DAN AGRESIVITAS SUPORTER KLUB SEPAK BOLA

Indria Hapsari1 Istiqomah Wibowo2

1,2Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No.100, Depok 16424 [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara fanatisme dengan agresivitas pada supporter sepak bola. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 97 orang yang terdiri dari suporter klub sepak bola Persija (The Jakmania) dan suporter klub sepak bola (Viking). Hasil perhitungan korelasi diketahui bahwa signifikansi antara variabel fanatisme dan agresivitas adalah sebesar 0,038 dan R=0,181. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fanatisme dengan agresivitas pada suporter sepak bola. Koefisien R menunjukkan bahwa hubungan antara fanatisme dan agresivitas berada pada taraf hubungan yang sangat lemah.

Kata Kunci: Fanatisme, Agresivitas, Suporter Sepak Bola

FANATICISM AND AGGRESSIVENESS ON FOOTBALL SUPPORTERS

Abstract

This study aims to determine the extent of the relationship between fanaticism with aggressiveness on football supporters. This research was conducted with quantitative methods. Subjects in this study were 97 people consisting of supporters of the football club (The Jakmania) and supporters of the football club Persib Bandung (Viking). Results of calculation of correlation variables known that the significance of fanaticism and aggressiveness amounted to 0.038 and R = 0.181. Results of analysis show that there is a significant relationship between fanaticism with the aggressiveness of the football fans. Coefficient R shows that the relationship between fanaticism and aggressiveness are at a very weak level of relationship.

Key Words: Fanaticism, Aggressiveness, Football Supporters

PENDAHULUAN dingan sepak bola juga memberikan kese- nangan tersendiri untuk masyarakat, se- Olah raga sepak bola merupakan olah hingga tak sedikit orang yang gemar raga yang populer di dunia, begitu pula di menonton pertandingan sepak bola. , olah raga ini bisa dibilang adalah Munculnya banyak kompetisi sepak primadonanya olah raga Indonesia. Minat bola membuat banyak klub-klub sepak bola dalam olah raga ini bukan hanya dalam yang kemudian lahirnya klub-klub sepak memainkannya, tetapi menonton pertan- bola ini memicu terbentuknya suporter untuk

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 52

masing-masing klub. Superter dalam kamus dengan klub yang lainnya. Seperti suporter besar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai klub atau yang dikenal pendukung atau pemberi bantuan semangat dengan sebutan Bonek sering kali terlibat dipertandingan (Badudu, 1995). Suporter bentrok dengan suporter klub Arema adalah salah satu elemen penting dalam Malang, Aremania. Selain dengan Bonek, pertandingan. Bersama para pemain dan Aremania juga bermusuhan dengan suporter ofisial serta perangkat pertandingan, supor- klub , Persik Mania. Selan- ter menciptakan suasana sedemikian rupa jutnya suporter klub Persib Bandung atau sehingga bisa meningkatkan daya juang klub yang dikenal dengan sebutan Viking sering yang didukung bahkan melemahkan mental kali terlibat bentrok dengan suporter klub klub lawan (Ridyawanti, 2008). Persija Jakarta, The Jakmania. Suporter klub Klub sepak bola yang berlaga di ajang Persita atau yang biasa disebut pertandingan tersebut tentu mengharapkan dengan Benteng Viola seringkali terlibat kemenangan dan mendapatkan suatu peng- bentrokan dengan suporter klub Persikota hargaan atau pencitraan sebagai klub juara yang juga berasal dari kota Tangerang yang dan terpandang, yang selanjutnya tentu akan biasa disebut sebagai Banteng Mania (Eka, membawa kebaikan bagi citra klub. Begitu 2011). pula bagi suporter klub, kemenangan yang Suporter Indonesia bisa dikatakan me- didapatkan oleh klub yang dibelanya juga rupakan suporter yang sangat fanatik. akan memberikan kebanggaan bagi dirinya Diberitakan dalam Astomo (2012), bahwa sendiri, individu merasa bahwa dirinya juga suporter Indonesia merupakan salah satu menang walaupun tidak ikut bertanding. suporter paling fanatik di dunia. Indonesia Sayangnya perasaan bahagia dan berada diurutan ke tiga setelah Inggris dan euforia suporter yang klub menang dalam juga Argentina. pertandingan sering kali membuat suporter Secara psikologis seseorang yang klub lawan yang kalah merasa geram. Ada fanatik biasanya tidak mempu memahami perasaan kesal pada suporter tersebut saat apa yang ada di luar dirinya dan tidak paham klub yang dibelanya kalah. Perasaan tersebut terhadap masalah orang atau kelompok lain. seringkali akhirnya tidak bisa di kontrol oleh Tanda-tanda yang jelas dari sifat fanatik suporter klub dan menimbulkan bentrok. adalah ketidakmampuan dalam memahami Salah satu contoh adalah yang terjadi pada karakteristik individu atau orang lain yang hari Minggu, 13 Mei 2012 di lapangan berada di luar kelompoknya, baik benar Mandala, Jayapura. Suporter Persipura ataupun salah (Rizkita, 2012). Jayapura menyerang aparat kepolisian yang Pemberitaan mengenai fanatisme supor- berjaga di lokasi. Suporter Persipura ter sepak bola yang berujung bentrok terjadi Jayapura geram akibat klub kesayangannya pada hari Minggu, 27 Mei 2012 lalu. Di kalah dalam pertandingan sepak bola mana pada saat itu tiga orang tewas akibat melawan Persija Jakarta dengan skor 1-0. baku hantam antar dua pendukung usai Mereka menyerang polisi karena polisi pertandingan Persija Jakarta kontra Persib mengamankan pemain Persija yang kala itu Bandung yang berakhir seri. dilempari botol oleh suporter Persipura. Suporter Persija Jakarta (The Jakmania) Mereka akhirnya marah kepada polisi karena dan suporter Persib Bandung (Viking) me- tidak bisa melampiaskan kemarahannya mang sering kali terlibat bentrokan satu pada pemain Persija Jakarta (Syamsudin, sama lain. Rivalitas Jakmania dan Viking 2012). terjadi akibat insiden diluar lapangan jelang Di Indonesia bentrokan antara suporter pertandingan, saat duel liga Indonesia klub sepak bola bukan hal yang jarang musim 2000 di kandang Persib, yang terjadi. Dalam kerusuhan dan bentrokan kemudian dibalas oleh pendukung Persija antar supoter seperti ada “musuh abadi” pada acara kuis tahun 2002 (Sammy, 2012). dimana salah satu klub selalu bentrok

53 Hapsari, Wibowo, fanatisme dan …

Pada tahun 2000 ketika berlangsung tersebut masih sering terjadi. Bentrokan Liga Indonesia VI, The Jakmania pernah antara kedua suporter pendukung itu tentu mendapat perlakuan tidak menyenangkan saja menimbulkan keresahan bagi orang- saat mereka bertandang ke Stadion Sili- orang disekitar. Selain itu juga meng- wangi. Bobotoh (suporter Persib Bandung akibatkan kerugian materi karena rusaknya namun bukan yang terorganisir) beralasan, sarana ataupun prasarana yang ada disekitar mereka pernah mendapat perlakuan sama lokasi kejadian bentrok. Tak jarang pula saat Persib bertemu Persijatim di Stadion nyawa melayang sia-sia akibat bentrokan Lebak Bulus. Mereka tidak tahu bahwa antara keduanya. Persijatim dan Persija adalah dua klub yang Tidak hanya secara fisik, bentrokan berbeda. secara verbal pun tak jarang terjadi. Saling Saat itu, The Jakmania yang hendak lempar kata-kata kotor seolah merupakan hal pulang diserang Bobotoh. Anak ibu kota itu yang lumrah bagi kedua suporter tersebut. berang karena sudah tidak bisa masuk Saling ejek berupa tulisan atau gambar pun stadion malah mendapat perlakuan kasar, banyak terjadi, diantaranya adalah di media mobil mereka dilempari. Kerusuhan bisa sosial, coret-coretan di tembok jalanan mereda setelah ratusan polisi diterjunkan ke umum, dan sebagainya. lokasi. Rivalitas antara kedua suporter ini juga Sejak saat itulah api dendam terus diduga dipicu karena jarak Jakarta dan membara di kedua belah pihak. Puncaknya Bandung yang relatif dekat, yaitu sekitar 143 adalah di acara Kuis Siapa Berani di stasiun km. Seperti yang ditulis dalam buku yang televisi swasta, Indosiar tahun 2002. Acara berjudul My Neighbor My Enemy bahwa itu diprakarsai oleh Sigit Nugroho, Ketua komunitas yang bertetangga sangat rentan Asosiasi Suporter Indonesia. Acara itu dengan konflik. Situs Amerika, enotes.com, merupakan edisi khusus Kuis Siapa Berani, bahkan mencantumkan rivalitas pendukung edisi suporter sepak bola. Dalam acara ini Persija dan Persib ini sebagai salah satu menghadirkan Viking, The Jakmania, Pasoe- persaingan paling panas di sepak bola dunia pati, Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter (Sammy, 2012). Indonesia). Setelah melalui beberapa babak, Dari hal yang telah disebutkan dapat Viking menjadi juara mengalahkan The dikatakan bahwa kefanatisan suporter Jakmania. Kekalahan itu membuat The menyebabkan mereka bertindak anarkis dan Jakmania berang. Ketua The Jakmania saat seringkali berperilaku agresif. Hal ini seja- itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang lan dengan yang dikemukakan oleh Budi Viker (sebutan bagi anggota Viking) yang (dalam Suroso, 2010) bahwa kefanatisan menjadi pemenang kuis (Bola.net, 2012). suporter seringkali berbuah pertikaian dan Tak sampai disitu diberitakan dalam perkelahian. Fanatisme juga dipandang Evan (2012), bahwa setelah penyerahan sebagai penyebab menguatnya perilaku ke- hadiah terjadi baku hantam antara Viking lompok tak jarang juga menimmbulkan dan The Jakmania. Kedua suporter itu saling perilaku agresif. lempar kursi dan botol. Setelah kejadian Berkowitz (1993) memberikan definisi tersebut saat perjalanan pulang bus kedua tentang agresivitas sebagai usaha atau suporter lepas dari pengawalan polisi di Tol, tingkah laku yang sengaja dilakukan untuk The Jakmania masuk ke tol dan menghadang melukai atau menghancurkan orang lain baik tiga mobil pembawa Viking. Satu mobil tak secara fisik maupun secara psikologis. dapat lolos sehingga menjadi bulan-bulanan Festinger (dalam Suroso, 2010) mengatakan The Jakmania. Akibatnya 13 orang terluka, bahwa apabila seseorang berada dalam sembilan orang diantaranya menderita luka situasi massa akan lebih cenderung bertin- berat. dak agresif dikarenakan terjadinya dein- Berawal dari kejadian tersebut, hingga dividuasi. Individu merasa bagian dari saat ini bentrokan diantara kedua suporter massa dan kehilangan identitas sosialnya.

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 54

Dijelaskan dalam Sarwono dan Teknik pengambilan sampel dalam Meinarno (2011) bahwa agresi merupakan penelitian ini adalah dengan pengambilan tindakan melukai yang disengaja oleh sampel non probabilitas (non probability) seseorang/institusi/kelompok terhadap orang dengan jenis accidental sampling, yaitu lain/institusi lain/kelompok lain. Selain itu pemilihan sampel dari siapa saja yang Kartono (1991) memberikan penjelasan kebetulan ada atau dijumpai menurut keingi- bahwa agresi adalah suatu ledakan emosi nan peneliti (Silalahi, 2009). dan kemarahan hebat perbuatan yang Sebelum pengambilan data, dilakukan menimbulkan permusuhan yang ditunjukkan try out alat ukur untuk melihat sejauh mana kepada seseorang atau benda. keterukuran alat ukur yang hendak digu- Fenomena-fenomena di atas menggam- nakan. Try out dilakukan pada 53 responden barkan perilaku suporter sepak bola di mahasiswa Gunadarma yang merupakan Indonesia. Fanatisme suporter suatu klub suporter sebuah klub sepak bola. Try out alat sepak bola seringkali menimbulkan berbagai ukur dilaksanakan pada tanggal 14 masalah, bentrokan kerap kali terjadi dan Desember 2012. menimbulkan kerugian yang tidak sedikit Berdasarkan hasil try out didapatkan bagi berbagai pihak. Hal ini disebabkan hasil bahwa terdapat 1 aitem skala agresi- karena perilaku dan tindakan agresif yang vitas dan 12 aitem skala fanatisme yang dilakukan masing-masing suporter. dinyatakan gugur. Dengan demikian tersisa 28 aitem untuk skala agesivitas dan 33 aitem METODE PENELITIAN skala untuk skala fanatisme. Setelah melakukan try out, peneliti Untuk mengumpulkan data yang diper- melakukan pengambilan data. Pengambilan lukan dalam penelitian ini digunakan metode data dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 kuantitatif. Pengumpulan data dalam Desember 2012, bertempat di radio Bobotoh penelitian ini diperoleh dari suatu metode fm, tempat yang biasa didatangi oleh para yaitu kuesioner. Kuesioner adalah suatu suporter klub Persib Bandung. Serta pada daftar pertanyaan yang sibuat berdasarkan tanggal 28 Desember 2012 dan 1 Januari indicator-indikator dari variabel penelitian 2013 bertempat di stadion Lebak Bulus yang harus direspon oleh responden. Jakarta, tempat dimana markas suporter klub (Widodo, 2012). Persija Jakarta bermukim dan tempat dimana Populasi dalam penelitian ini adalah suporter biasa berkumpul. Disediakan 150 suporter klub sepak bola di Indonesia. eksemplar kuesioner. Dimana masing- Sedangkan sampel dalam penelitian ini masing perkumpulan suporter disediakan 75 adalah suporter sepak bola klub Persija eksemplar kuesioner. Dari 150 eksemplar Jakarta (The Jakmania) dan suporter sepak kuesioner yang disediakan, hanya 97 kuesio- bola klub Persib Bandung (Viking) yang ner yang terpakai dan semua kuesioner gemar menonton pertandingan sepak bola tersebut dapat digunakan. klub yang dibelanya langsung ke stadion. Korelasi skor aitem dan skor total alat Peneliti memilih suporter sepak bola ukur agresivitaas yang didapat daya klub Persija Jakarta (The Jakmania) dan diskriminasi item dari try out berada pada suporter sepak bola klub Persib Bandung kisaran 0,309 sampai 0,659. Dari hasil (Viking) sebagai sampel dengan beberapa tersebut diketahui bahwa 1 dari 29 aitem pertimbangan. Pertama, alasan lokasi. Tem- dinyatakan gugur, yaitu aitem 12. pat tinggal peneliti berada di Jakarta, Sedangkan pada pengujian reliabilitas α sehingga lebih mudah untuk menjangkau Cronbach alat ukur agresivitas diperoleh kedua klub tersebut dibandingkan dengan bahwa skor alat ukur variabel agresivitas klub yang lain. Kedua, karena keterbatasan adalah sebesar 0,887. Hal ini berarti waktu. koefisien reliabilitas pada alat ukur agresi-

55 Hapsari, Wibowo, fanatisme dan …

vitas menunjukkan adanya konsistensi nilai Berdasarkan analisis tersebut, maka dan stabilitas nilai tinggi. hipotesis adanya hubungan signifikan antara Korelasi skor item dan skor total alat fanatisme dan agresivitas pada suporter klub ukur fanatisme yang didapat daya diskri- sepak bola pada penelitian ini diterima. minasi item dari try out berada pada kisaran Suporter suatu klub sepak bola yang tinggi 0,342 sampai 0,603. Dari hasil tersebut fanatismenya memiliki kecendrungan yang diketahui bahwa 12 dari 45 aitem dinyatakan semakin tinggi pula untuk berperilaku gugur, yaitu aitem 4, 19, 22, 23, 28, 29, 34, agresif. 35, 36, 38, 44. Sedangkan pada pengujian reliabilitas α Cronbach alat ukur fanatisme SIMPULAN diperoleh bahwa skor alat ukur variabel fanatisme adalah sebesar 0,904. Hal ini Penelitian ini adalah untuk membukti- berarti koefisien reliabilitas pada alat ukur kan secara empirik sejauhmanakah hu- fanatisme menunjukkan adanya konsistensi bungan antara fanatisme dengan agresivitas nilai dan stabilitas nilai tinggi. pada suporter suatu klub sepak bola. Penelitian ini merupakan penelitian kuan- HASIL DAN PEMBAHASAN titatif yang menggunakan teknik korelasi. Sampel yang digunakan peneliti dalam Uji normalitas dalam penelitian ini penelitian ini adalah suporter klub sepak bola menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Persija Jakarta dan Persib Bandung. Teknik dengan bantuan IBM SPSS Statistic Versi 20. pengambilan sampel yang digunakan peneliti berdasarkan pengujian normalitas pada adalah menggunakan sampel non probabilitas variabel fanatisme diperoleh hasil signi- dengan teknik accidental sampling. Sampel fikansi sebesar 0,2. Hal ini menunjuk-kan dalam penelitian iini berjumlah 97 orang. sebaran skor skala fanatisme normal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Untuk pengujian normalitas pada skala bahwa hipotesis dalam penellitian ini dite- agresivitas, diperoleh hasil signifikansi rima karena ada hubungan yang signifikan sebesar 0,167. Hal ini menunjukkan sebaran antara fanatisme dengan agresivitas pada skor skala agresivitas normal. suporter klub sepak bola. Hasil analisis Uji linieritas dilakukan dengan meng- menunjukkan bahwa hubungan antara fana- gunakan bantuan IBM SPSS Statistic Versi tisme dan agresivitas berada dalam tingkat 20. Berdasarkan hasil uji linieritas, diperoleh yang sangat lemah. Hal ini mungkin terjadi nilai F sebesar 4,073 dan nilai signifikansi karena subjek penelitian adalah suporter sebesar 0,050. Dari hasil analisis dapat sepak bola dari klub sepak bola Persija disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan Jakarta dan Persib Bandung yaitu The yang linier antara fanatisme dan agresivitas Jakmania dan Viking yang resmi dan pada suporter sepak bola. memiliki keanggotaan resmi dimana kebe- Uji hipotesis dilakukan dengan teknik radaan mereka berada dibawah tanggung non-parametrik. Berdasarkan analisis data jawab perkumpulan suporter sepak bola yang dilakukan menggunakan teknik non- masing-masing klub, sehingga tindakan parametrik kolerasi Bivariate One Tailed agresivitas mereka teredam. Hal ini karena dengan bantuan IBM SPSS Statistic Versi 20, terdapat peraturan dari organisai suporter diketahui bahwa koefisien korelasi antara yang mengikat mereka juga pantauan dari fanatisme dan agresivitas adalah sebesar pengurus organisasi suporter, walaupun 0,181 dengan taraf signifikansi sebesar fanatisme mereka tinggi. 0,038. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat Kemungkinan terdapat faktor lain, di adanya hubungan positif antara fanatisme luar fanatisme yang memiliki hubungan yang dengan agresivitas pada para suporter klub lebih tinggi dengan perilaku agresif pada sepak bola. suporter sepak bola yang tidak dapat dijelas- kan dalam penelitian ini

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 56

SARAN Berkowitz, L. (1993). Aggression: Its cause, consequences, and control. New York: Berdasarkan hasil penelitian yang telah McGraw Hill. dilakukan, maka dapat dkemukakan saran- Bola.net. (2012). Jakmania vs viking, saran sebagai berikut: rivalitas yang tak pernah padam. 1. Saran untuk subjek penelitian (2012). Diakes dari: Berdasarkan hasil analisis, http://www.bola.net/editorial/jakmania ditemukan bahwa fanatisme memiliki -vs-viking-rivalitas-yang-tak-pernah- hubungan dengan agresivitas. Semakin padam.html. Pada tanggal 6 Oktober fanatik seorang suporter, akan semakin 2012. besar pula kecendrungan suporter ter- Eka, D.P. (2011). Daftar rivalitas dan sebut untuk melakukan perilaku agresif. konflik antar suporter di Indonesia. Sehingga diharapkan bagi pengurus para Diakses dari: suporter sepak bola agar lebih mengawasi http://dekama94.wordpress.com/2011/ dan memantau para suporter yang fanatik, 12/27/daftar-rivalitas-dan-konflik- sehingga bisa meminimalisir perilaku antar-suporter-di-indonesia. Pada agresif para suporter sepak bola yang tanggal 23 September 2012. berdampak negatif. Selain itu juga Evan. (2012). Wajah kelam jakmania-viking. penting bagi pengurus untuk lebih Diakses dari: http://www.tempo.co mengontrol anggota suporter klub sepak /read/news/2012/05/31/064407299/Wa bolanya. jah-Kelam-Jakmania-Viking. Pada 2. Saran untuk penelitian lebih lanjut tanggal 20 Oktober 2012. Pada tanggal Saran untuk penelitian selanjutnya 6 Oktober 2012. yang hendak meneliti fanatisme dan Ridyawanti. (2008). Hubungan identitas agresivitas, supaya menggunakan teknik sosial dan konformitas kelompok sampling probabilitas sehingga hasil dengan agresivitas pada suporter penelitian dapat lebih digeneralisir. Fak- sepakbola persija. Jurnal. Fakultas tor lain seperti tingkat pendidikan, jenis Psikologi, 02, 40-51. kelamin, status sosial dan ekonomi, dan Rizkita, R.H. (2012). Bimbingan dan juga faktor kepribadian dari sporter konseling bagi para Korean fanatik. sepak bola perlu diperhatikan sehingga Jurnal Fakultas Psikologi Pendidikan dapat diperoleh gambaran yang lebih dan Bimbingan Universitas komprehensif mengenai perilaku fanatik Pendidikan Indonesia, 01, 15-26. dan agresifitas suporter sepak bola. Sammy, A. (2012). Bara di balik kostum sepak bola. Diakses dari: DAFTAR PUSTAKA http://www.republika.co.id/berita/sepa kbola/ligaindonesia/12/05/30/m4t7pk- Astomo, K.R. (2012). Suporter Indonesia bara-di-balik-kostum-sepak-bola. Pada terfanatik ketiga di dunia. Diakses tanggal 6 Oktober 2012. dari: Sarwono, S.M., & Meinarno, E. A. (2011). http://www.beritajatim.com/detailnew Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit s.php/5/Olahraga/2012-06- Salemba Humanika. 06/137686/Suporter_Indonesia_Terfan Silalahi, U. (2009). Metode penelitian sosial. atik_Ketiga_di_Dunia. Pada tanggal 5 Bandung: Refika Aditama. Oktober 2012. Suroso, S.D.E., & Aditya, P. (2010). Ikatan Badudu, J.S., & Zain, M.S. (1996). Kamus emosional terhadap tim sepakbola dan umum bahasa Indonesia. Jakarta: fanatisme suporter sepakbola. Jurnal Pustaka Sinar Harapan. Penelitian Psikologi, 01, 34-45. Syamsudin. (2012). Kecewa Persipura kalah suporter rusuh. Diakses dari:

57 Hapsari, Wibowo, fanatisme dan …

http://banjarmasin.tribunnews.com/mo Widodo. (2012). Cerdik menyusun proposal bile/index.php/2012/05/13/kecewa- penelitian, tesis, & disertasi. Jakarta: persipura-kalah-suporter-rusuh. Pada MagnaScript Publishing. tanggal 5 Oktober 2012.

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 58