E-ISSN 2686-1992

ANALISIS KOMUNIKASI KRISIS GUBERNUR JAWA TENGAH GANJAR PRANOWO MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

ALKOMARI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Selamat Sri Jalan Soekarno Hatta Km.03 Telepon (0294) 3690577 Kendal Email:[email protected]/ Telepon :081325010086

ABSTRAK Komunikasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan masyarakat ditengah krisis pandemi Covid-19 yang dihadapi masyarakat menjadi sorotan media. Hal itu karena Ganjar Pranowo mengeluarkan program penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 yang berbeda dibandingkan daerah lain. Jika daerah lain seperti DKI , Jawa Barat, dan Jawa Timur memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jawa Tengah melaunching Jogo Tonggo. Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada bagaimana komunikasi krisis yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditengah pandemi Covid-19 yang dihadapi masyarakat. Sehingga tujuannya untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang dilakukan Ganjar Pranowo ditengah krisis pandemi Covid-19 yang dialami masyarakat di Jawa Tengah.Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis. Sedangkan analisis yang digunakan untuk mengkaji permasalahan penelitian adalah analisis wacana dan didukung dengan Teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Peneliti memiliki tiga informan penelitian diantaranya jurnalis senior yang juga Ketua Persatuan Wartawan Jawa Tengah Amir Machmud sebagai informan utama, Ketua RW X Kelurahan Rejosari Semarang Widyanto Tri Handoko informan pendukung satu dan pegiat media sosial Arty Yuniarto sebagai informan pendukung dua. Hasil kajian menunjukkan bahwa komunikasi krisis yang dilakukan Ganjar Pranowo sangat intensif baik secara tatap muka maupun melalui media online. Tingginya intensitas komunikasi tersebut memperlihatkan tingginya kepedulian dan kedekatan Ganjar Pranowo terhadap masyarakat. Adapun hasil analisis wacana dalam penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditengah krisis pandemi Covid-19 memiliki motif politik pencitraan menuju Pemilihan Presiden 2024. Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa komunikasi krisis yang dilakukan Ganjar Pranowo membawa dampak positif bagi reputasi Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Kata Kunci: Komunikasi Krisis, Media Sosial, Covid-19

ABSTRACT Central Governor Ganjar Pranowo's communication with the public in the midst of the Covid-19 pandemic crisis faced by the public came under the media spotlight. That is because Ganjar Pranowo issued a program to prevent the spread of Covid-19 which is different from other regions. If other regions such as DKI Jakarta, and choose Large-Scale Social Restrictions, launches Jogo Tonggo. This research focuses on the problem of how the crisis communication is carried out by the Governor of Central Java Ganjar Pranowo in the midst of the Covid-19 pandemic faced by the community. So the aim is to find out how the communication made by Ganjar Pranowo in the midst of the Covid-19 pandemic crisis experienced by people in Central Java. Researchers used descriptive qualitative research methods with constructivist paradigms. While the analysis used to study the research problem is discourse analysis and is supported by the Situational Crisis Communication Theory (SCCT) Theory. The CoverAge: researcher has three research informants including senior journalist who is also the Chairman of Journal of Strategic Central Java Indonesian Journalists Association Amir Machmud as the main informant, Chairman Communication of RW X Rejosari Urban Semarang City Widyanto Tri Handoko informant supporting one and Vol. 11, No. 1, Hal. 27-37. social media activist Arty Yuniarto as supporting informant two. The results of the study showed Maret 2020 that crisis communication conducted by Ganjar Pranowo was very intensive both face-to-face Fakultas Ilmu Komunikasi, and through online media. The high intensity of communication shows the high concern and closeness of Ganjar Pranowo to the community. The results of the discourse analysis in this study Universitas Pancasila stated that the communication made by the Governor of Central Java Ganjar Pranowo in the

midst of the Covid-19 pandemic crisis had political motives for imaging towards the 2024 Diterima 2 Agustus 2020 Presidential Election. This research concludes that crisis communication conducted by Ganjar Disetujui 6 September 2020 Pranowo had a positive impact on Ganjar Pranowo's reputation as Governor of Central Java.

Keywords: Crysis Communication, Social Media, Covid-19

28 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI aret 2020 PENDAHULUAN “Orang desa terbiasa berbagi makanan, Pandemi Covid-19 atau wabah virus corona gotong royong membangun rumah dan menjaga yang sudah melanda di seluruh daerah di lingkungan dengan siskamling. Spirit ini kita ambil Indonesia menuntut kepala daerah baik karena basis kekuatan utama Jawa Tengah adalah gubernur, walikota maupun bupati untuk desa,” kata GanjarPranowo seperti dikutip dari bergerak cepat dan tanggap terhadap kondisi sindonews.com, 22 April 2020. masyarakatnya. Selain koordinasi dengan Program Jogo Tonggo sebagai sebuah pemerintah pusat, kepala daerah juga harus respon dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar proaktif dalam membuat program pencegahan Pranowo atas semakin banyaknya masyarakat guna memutus rantai penyebaran Covid- yang positif dan meninggal akibat Covid-19 di 19.Komunikasi krisis yang dilakukan kepala beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti di Kota daerah dengan masyarakatnyamenjadi salah Semarang dan daerah lainnya.Hal itu menyusul satu aspek penting yang dapat menentukan banyaknya penambahan kasus baru yang muncul keberhasilan program pencegahan penyebaran seperti yang terjadi pada 22 April 2020, Covid-19. Tentu saja masing-masing kepala menjelang dilaunching Program Jogo Tonggo. daerah memiliki gaya dan cara tersendiri dalam melakukan komunikasi dengan masyarakatnya, kaitannya dengan himbauan untuk mentaati protokol kesehatan agar terhindar dari Covid- 19. Salah satu kepala daerah yang intensif dalam melakukan komunikasi di masa krisis pandemik Covid-19 adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah melaunching program penanganan pencegahan Covid-19 dengan nama, “Jogo Tonggo” Jateng Gayeng.Dimana dalam program ini dibentuk Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Berbasis Masyarakat di Tingkat RW. Jogo Tonggo menjadi menarik ditengah beberapa daerah yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Besar) ke pemerintah pusat. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Seperti diakses dari kompas.com, 22 April jumlah kasus Covid-19 pada 22 April 2020 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelang lanching Program Jogo Tonggo, ada mengajak masyarakat desa untuk memantau tambahan sebanyak 30 kasus dan 8 dinyatakan dan menjaga tetangga masing-masing melalui positif. Sehingga data per 22 April itu Jawa Satgas Jogo Tonggo di setiap Rukun Warga (RW). Tengah ada sebanyak 479 kasus dan 52 positif. Pelaksanaan Jogo Tonggo akan disertai instruksi Jumlah tersebut terus meningkat, hingga per 6 dan koordinasi yang lebih tegas berdasarkan Mei 2020 yang diakses dari masukan dari Badan Nasional Penanggulangan corona.jatengprov.go.id hinga pukul 11.25 WIB di Bencana (BNPB) dan para pakar. Jawa Tengah untuk jumlah positif Covid-19 Dalam ketentuan yang dikeluarkan sebanyak 856 kasus, meninggal 75 kasus, positif Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo konsep sembuh 184 kasus, PDP 962 orang. Jogo Tonggo melibatkan Rukun Warga (RW). Dalam pelaksanaannya, Jogo Tonggo Dimana setiap RW harus membentuk Satgas mancakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial Jogo Tonggo di wilayahnya masing-masing. dan keamanan, serta jaring ekonomi. Jaring Satgas Jogo Tonggo diketuai Ketua RW dibantu pengaman sosial dan keamanan meliputi para ketua Rukun Tetangga (RT), dan sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. beranggotakan tim kesehatan, tim ekonomi, Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan serta tim keamanan yang melibatkan seluruh memastikan tidak ada satu pun warga yang elemen masyarakat seperti linmas, kelaparan selama wabah dan mengusahakan karangtaruna, poryandu, bidan desa, warga, dan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik organisasi masyarakat lainnya. Mengingat pasca wabah. Konsep Jogo Tonggo disertai program ini dilandasi dengan prinsip bersinergi dengan ajakan ke masyarakat yang juga menjadi dan gotong royong melawan Covid-19.

29 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI tagline, “Mariaret 2020 Bersama Saling Manjaga”. Sehingga Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan untuk melawan Covid-19. Komunikasi krisis yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada masyarakat terkait Jogo Tonggo menarik untuk dikaji, terlebih lagi beberapa daerah di Semarang Raya langsung menerapkan Jogo Tonggo seperti Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Kota Semarang sendiri menindaklanjuti Program Jogo Tonggo dengan mengeluarkan Peraturan Walikota No.28 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang diberlakukan mulai 27 April 2020. “Jogo Tonggo sejalan dengan konsep yang Sumber : instagram ganjar_pranowo ingin diberlakukan di Kota Semarang yaitu pembatasan wilayah non Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kami siapkan sesuai Dalam kesempatan ini peneliti memfokuskan masukan Pak Gubernur,” kata Walikota kajian pada bagaimana komunikasi krisis yang Semarang Hendrar Prihadi, seperti dikutip dari dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kompas.com, 24 April 2020. menghadapi wabah atau pandemi Covid-19 yang dihadapi masyarakat. Rumusan masalah yang Sebagai kader PDI Perjuangan, Program diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Jogo Tonggo Ganjar Pranowo tentu didukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam partainya. Dukungan juga datang dari Partai mengkomunikasikan Program Jogo Tonggo guna Solidaritas Indonesia (PSI). Seperti diakses dari percepatan penanganan pencegahan penyebaran merdeka.com, 25 April 2020, Ketua DPP PSI, Covid-19. Tsamara Amany mendukung inovasi dari Ganjar dan Pemprov Jateng. Berharap semua kabupaten/kota di Jawa Tengah segera TINJAUAN PUSTAKA menerapkan. Jogo Tonggo merupakan inovasi Penelitian tentang komunikasi krisis sudah sosial yang penting di masa wabah seperti banyak dilakukan kalangan akademisi. Salah sekarang, lahir dari kearifan lokal yang tentu satunya, Narayana Mahendra Prastya Mahasiswa sangat mungkin untuk diterapkan. PSI Pascasarjana Komunikasi Universitas Gadjah Mada mengapresiasi dan mendukungnya. (UGM) dalam Jurnal Ilmu Komunikasi Komunikasi yang dilakukan Gubernur Vol.6 (2011) dengan judul, Komunikasi Krisis di Era Ganjar Pranowo dalam mensosialisasikan New Media dan Social Media. Dimana dalam Program Jogo Tonggo dan protokol kesehatan penelitian itu media baru dan media sosial telah terkait pencegahan penyebaran Covid-19 sangat mengubah praktik Public Relations (PR) dalam intensif. Selain komunikasi tatap muka dengan melakukan komunikasi krisis. Arus informasi, turun ke bawah menemui kelompok ketidakjelasan informasi ditengah masyarakat masyarakat, Ganjar Pranowo juga melakukan membuat praktisi PR harus terlibat dalam komunikasi secara online melalui media sosial pemanfaatan media baru dan sosial media dalam seperti Instagram, facebook, dan lainnya. rencana komunikasi krisis mereka. Komunikasi juga dilakukan melalui pesan dalam Kemudian penelitian Komunikasi Krisis kata-kata yang ada di kaos yang sering Kementroan Pertanian pada Kasus Penggerebekan digunakan. Kata-kata tersebut diantaranya Ora gudang Beras PT IBU (Analisis Isi Kualitatif Salaman Tetep Seduluran, Nyedak Keplak, Menggunakan Situational Crisis Communication Bersama Melawan Corona, Lagi Wabah Becik Theory), yang dilakukan oleh Astri Wibawanti Putri, Neng OMah, Cuci Tangan Terus Biar Gak Kena Sutopo JK, dan Andre N Rahmanto dalam Jurnal Corona Virus, Ojo Kelayapan Ben Ora Nambah Studi Komunikasi dan Media, BPPSM Kominfo Vol. Korban, dan lainnya. 23 No.1 Juni 2019. Dalam penelitian ini Kementerian Pertanian cenderung menggunakan strategi reinforcing (memperkuat) dalam komunikasi krisisnya. Kementrian Pertanian berusaha

Analisis Komunikasi Krisis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Menghadapi Pandemi Covid-1 | 30 memperkuat possisinya di mata stakeholder pada manajemen akan mempengaruhi bagaimana dengan mengingatkan hal-hal positif, memuji publik mempersepsi organisasi dan krisis (W. T. stakeholder, atau memposisikan diri sebagai Coombs & L. Schmidt, 2000). korban. Selain itu juga melakukan strategi diminish Timothy Coombs mendefinisikan krisis sebagai atau mengurangi tanggungjawab organisasi persepsi akan kejadian yang tidak dapat diprediksi dengan cara meyakinkan bahwa organisasi tidak yang mengancam harapan pemangku kepentingan bermaksud melakukna hal-hal negatif. yang secara serius dapat mempengaruhi kinerja Selain itu juga dilakukan oleh Dani M. Akhyar, sebuah organisasi dan menghasilkan output negatif. Arum Sekar Pratiwi dalam Jurnal Ilmu Komunikasi Sedangkan komunikasi krisis adalah pengumpulan, Ultima Comm Vol.11 (2019) dengan judul, Media pemrosesan, dan penyebaran informasi yang Sosial dan Komunikasi Krisis: Pelajaran dari Industri diperlukan untuk menangani situasi krisis. Sebuah Telekomunikasi di Indonesia. Dalam penelitian fitur penting dari komunikasi krisis adalah komunikasi krisis yang terjadi dan dilakukan pengelolaan komunikasi organisasi yang kompleks. melalui media sosial pada industri telekomunikasi Jefkins (2003), dalam Public Relations Edisi diperlukan sistem penanda krisis yang peka kelima mendefinisikan citra dalam konteks humas terhadap munculnya potensi krisis. Selain itu juga diartikan sebagai kesan, gambaran, atau impresi dibutuhkan sistem respons yang cepat tanggap yang tepat (sesuai dengan kenyataan) atau sosok karena perilaku pelanggan telekomunikasi yang keberadaan berbagai kebijakan personil-personil cenderung kurang sabar dan cepat menyebarkan atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau berita negatif dengan media sosial mereka. perusahaan. Pencitraan menjadi sebuah kata yang Dengan demikian penelitian tentang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia komunikasi krisis yang dilakukan kepala daerah beberapa tahun belakangan ini. Pencitraan yang seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semula identik dengan kegiatan kehumasan (public dalam penanganan penyebaran Covid-19 menjadi relations) dalam dunia bisnis dan ekonomi, kini hal yang baru. Terlebih lagi insitusi yang dikelola hampir meramba ke semua bidang kehidupan. dalam sebuah organisasi disini adalah institusi Dunia politik dan hiburan adalah dunia yang kini pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi lekat dengan pencitraan. Jawa Tengah yang membawahi kepala daerah di 35 Pencitraan tidak lagi sekedar upaya kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun citra positif terhadap institusi, produk sebagai institusi atau badan pemerintah dituntut atau seseorang melalui peningkatan kulitas produk untuk mengeluarkan kebijakan dalam menghadapi maupun pelayanan, melainkan bila perlu melakukan pandemi Covid-19 agar reputasinya tetap terjaga di “manipulasi” agar sesuatu yang dicitrakan tersebut masyarakat. “tampak” bagus. Ketika pemaknaan kedua yang Kriyantono, R. (2012) dalam Public Relation & lebih dominan maka tidak salah jika kemudian Crisis Management: Pendekatan Critical Public masyarakat cenderung “energi” ketika mendengar Relations Etnografi Kritis & Kualitatif, istilah pencitraan (Jefkins, 2003:45). mengemukakan bagi sebuah perusahaan, badan Teori pencitraan menjadi bagian dalam kajian pemerintah, dan individu, image dan reputasi penelitian ini mengingat pembahasan komunikasi sangatlah penting. Dalam bahasan sehari-hari, krisis yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar reputasi dimaksudkan sebagai image yang Pranowo memiliki unsur politis dalam karir pejabat menancap di benak stakeholder terhadap sebuah politik pada institusi pemerintah. organisasi berdasarkan fakta seberapa baik suatu organisasi memenuhi harapan mereka. METODE Situational Crisis Communication Theory Penelitian ini dilakukan menggunakan (SCCT) digagas oleh Timothy W. Coombs dan paradigma konstruktivis dengan pendekatan Holladay S.J, Teori SCC ini dapat digunakan untuk kualitatif desprikptif. Lexy J. Moelong (2011) dalam menjelaskan reaksi public terhadap sebuah krisis Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi dan strategi krisis (crisis response) yang dibuat mengemukakan, Paradigma konstruktivisme adalah oleh praktisis public relations. SCCT mengantisipasi sebuah paham penelitian yang berusaha melihat reaksi public terhadap krisis yang dapat bahwa realita (sosial) dibangun atau dikonstruk oleh mengancam reputasi organisasi (W. T. Cooms & L. pemaknaan dari masyarakat yang ada di Schmidt, 2000). dalamnya.Paradigma ini memandang bahwa realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural tapi Menurut teori ini, pada dasarnya publik hasil dari konstruksi. mempunyai atribusi tertentu tentang krisis, dimana atribusi tersebut akan menentukan Menurut Bodgan dan Taylor (1975) yang dikutip reputasi organisasi. Atribusi pada dasarnya adalah oleh Lexy J. Moelong, metodologi kualitatif adalah persepsi publik terhadap krisis. Kata-kata yang ada prosedur penelitian yang menghasilkan data

31 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI deskriptif berupaaret 2020 kata -kata tertulis atau lisan dari Analisis ini bekerja menggali praktik-praktik bahasa orang-orang dan perilaku yang diamati. di balik teks untuk menemukan posisi ideologis dari Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu narasi dan menghubungkannya dengan struktur tersebut secara holistik (utuh). Jadi tidak boleh yang lebih luas. Untuk mendapatkan informasi mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam terkait komunikasi krisis yang dilakukan Gubernur variabel atau hipotesis, tetapi perlu Jawa Tengah Ganjar Pranowo, peneliti melakukan memandangnya sebagai bagian dari suatu wawancara dengan satu informan utama dan dua keutuhan (Moelong, 2011). informan pendukung. Ketiga informan yang dipilih Lokasi penelitian di Kota Semarang dengan peneliti dinilai memiliki kompetensi dan cara pengumpulan datanya dimulai dengan pemahaman wacana publik terkait komunikasi melakukan observasi atau pengamatan lapangan krisis, Program Jogo Tonggo, dan media sosial. dan pemantauan media sosial. Data didapatkan dari hasil wawancara langsung peneliti dengan No Nama Informan Profesi informan penelitian dan sumber-sumber lain yang diolah oleh peneliti seperti dari instagram, 1. Amir Machmud Informan Utama facebook, website Pemerintah Provinsi Jawa Jurnalis Senior Tengah dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Ketua PWI Jawa Tengah 2016-2020 Dinas Kesehatan Kota Semarang. Waktu penelitian dilakukan mulai pada pertengahan 2. Widiyanto Tri Handoko Informan Pendukung Satu Ketua RW X Kelurahan Rejosari April 2020 dan selesai pada awal Juni 2020. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana komunikasi krisis yang Semarang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar 3. Arty YuniartoInforman Pendukung Dua Pegiat Sosial Pranowo kaitannya dengan Program Jogo Tonggo Media adalah analisis wacana (Discource Analysis). Analisis wacana dalam Sobur (2006:48) adalah Tabel I : Informan Penelitian studi tentang struktur pesan pada dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi, telaah mengenai Sumber : Data olahan peneliti aneka fungsi (prakmatik) bahasa. Kajian tentang pembahasaan realitas dalam sebuah pesan tidak hanya apa yang tampak dalam teks atau tulisan, Informan utama dipilih peneliti dengan pertimbangan situasi dan kondisi (konteks) seperti apa bahasa karena Amir Machmud sering berhubungan dan tersebut diujarkan akan membedakan makna menjalin kerjasama dengan Gubernur Jawa Tengah subyektif atau makna dalam perspektif mereka. Ganjar Pranowo. Dimana kapasitasnya informan Crigler (1996) dalam Sobur (2006:72) utama dalam menjalankan tugas sebagai Ketua PWI mengemukakan bahwa analisis wacana termasuk Jawa Tengah dan Ganjar Pranowo dalam dalam pendekatan konstruktionis. Ada dua menjalankan program yang sudah dicanangkan karakteristik penting dari pendekatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Selain itu sebagai konstruksionis yaitu : jurnalis senior, informan utama juga dipandang memahami wacana publik dan model komunikasi 1. Pendekatan konstruksionis menekankan pada pejabat publik seperti Gubernur Jawa Tengah pada politik pemaknaan dan proses bagaimana Ganjar Pranowo. seseorang membuat gambaran tentang realitas politik. Sedangkan informan pendukung satu dan dua dipilih dengan melihat kompetensinya masing-masing dan 2. Pendekatan konstruksionis memandang berkaitan dengan Program Jogo Tonggo yang kegiatan komunikasi sebagai suatu proses yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. terus menerus dan dinamis. Dari sisi sumber Dimana informan pendukung satu sebagai Ketua RW (komunikator), pendekatan konstruksionis X Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur memeriksa pembentukan bagaimana pesan Kota Semarang mengetahui kondisi lapangan ditampilkan, dan dari sisi penerima ia memeriksa bagaimana Program Jogo Tonggo di tengah bagaimana konstruksi individu ketika menerima masyarakat. Adapun informan pendukung dua pesan. dengan pemahamannya mengenai media sosial Analisa wacana yang sesungguhnya berusaha dipandang mengetahui bagaimana model komunikasi memahami bagaimana realitas dibingkai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sangat direproduksi dan didistribusikan ke khalayak. intensif dilakukan melalui media sosial seperti

Analisis Komunikasi Krisis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Menghadapi Pandemi Covid-1 | 32 Instagram, facebook, twiter dan lainnya. Apalagi pencitraan dalam aksinya Ganjar Pranowo turun ke informan pendukung dua merupakan salah satu masyarakat dalam sosialisasi pencegahan Covid-19. admin atau pengurus komunitas yang sangat aktif di Meski begitu pencitraannya masih dalam taraf media sosial dan sudah memiliki banyak anggota di kewajaran atau masih elegan. Mengingat beberapa Kota Semarang yakni, MIK Semar (Media Informasi kepala daerah tidak elegan dalam pencitraan saat Kota Semarang). memberikan bantuan sembako, seperti menempeli foto kepala daerah pada bantuan sembako seperti di Kota Semarang dan di Kabupaten Klaten yang HASIL DAN PEMBAHASAN sempat viral. Hasil Amir Machmud meyakini apa yang dilakukan Peneliti melakukan wawancara langsung Ganjar Pranowo ini terkait dengan investasi politik dengan informan guna mendapatkan informasi menuju pesta demokrasi 2024 mendatang, dimana terkait komunikasi krisis yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo termasuk figur yang diwacanakan Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menangani akan menuju Calon Presiden 2024. Disini bahkan pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Ganjar Pranowo ibaratnya sambil menyelam minum Materi wawancara disesuaikan dengan air, hal itu terlihat saat menemui kelompok- kompetensinya masing-masing dan topik yang bisa kelompok masyarakat yang justru berasal dari luar menjawab permasalahan dalam penelitian. Jawa. Seperti turun ke asrama mahasiswa di Informan utama memandang sebagai Semarang, mahasiswa luar Jawa yang kuliah di pejabat publik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar USKW Salatiga, dan kelompok masyarakat lainnya. Pranowo memiliki modal yang bagus untuk aktif Untuk model komunikasi baik secara verbal, terjun ke masyarakat dibandingkan kepala daerah nonverbal maupun visual yang dilakukan Ganjar lainnya, termasuk kaitan dengan sosialisasi Pranowo mudah dipahami dan membuat orang lain program pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa merasa untuk mengikutinya. Seperti dengan Tengah. Beberapa modal tersebut diantaranya menggunakan kaos yang bertuliskan kalimat-kalimat energitas, fisik prima, memiliki gaya gaul, pendek bernuansa ajakan maupun himbauan kegemaran turun ke bawah, dan sosial media kepada masyarakat dalam mencegah penyebaran minded.Amir Machmud yang juga jurnalis senior di Covid-19. Sebagai komunikator, Ganjar Pranowo Jawa Tengah ini mengemukakan Ganjar Pranowo seperti memotong mata rantai komunikasi, memiliki energitas yang luarbiasa, dalam hal ini masyarakat diajak langsung memahami dan kemauan untuk turun menemui masyarakat. mengerti pesan-pesan yang disampaikan dalam Kemudian Ganjar Pranowo termasuk kepada program Jogo Tonggo. Karena biasanya kebijakan daerah dengan pembawaaan gaya yang gaul dan gubernur untuk sosialisasi ke masyarakat prosesnya diterima kalangan milenial. Terlebih dari itu Ganjar melewati bupati atau walikota dulu, kemudian ke Pranowo juga mempunyai fisik yang prima dalam bawah tingkat kepala dinas, camat, lurah lalu tingkat menjalani berbagai aktivitas saat menemui RT/RW dan masyarakat. Model komunikasi Ganjar masyarakat. Dan yang menarik lagi, Ganjar Pranowo memotong rantai proses komunikasi itu, Pranowo termasuk kepada daerah yang sosial sehingga pesan dari gubernur langsung ke media minded. Artinya hampir setiap kegiatan masyarakat dengan pesan yang mudah dipahami. turun ke masyarakat didokumentasikan dan Informan pendukung satu sebagai Ketua RW diposting ke media sosial. Sehingga aktivitas turun X Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur ke masyatakat tersebut diketahui dan diapresiasi Kota Semarang ini mengemukakan Program Jogo oleh publik. Ganjar Pranowo di sosial media lebih Tonggo diatas kertas sudah bagus untuk percepatan akrab dibandingkan Gubenur DKI . penanganan penyebaran Covid-19, namun tindak Terkait timing atau ketepatan waktu lanjut dan implementasinya tidak berjalan dengan mengeluarkan program Jogo Tonggo, Ketua baik. RW yang berada di level terbawah dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah pelaksanaan Jogo Tonggo mengalami kebingungan ini mengakui bahwa waktunya tepat dalam dalam mengimplementasikan program tersebut. penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Misalnya dana tidak ada, sehingga yang terjadi di Dan Jawa Tengah termasuk daerah yang terkendali lapangan, RW bersama RT-RT berinisiatif melakukan dengan baik orang yang terpapar Covid-19, begitu swadaya warga untuk menghimpun dana maupun juga formulasi kebijakannnya yang melibatkan barang sembako. Apalagi selama ini RW belum sampai tingkat bawah yakni tingkat RW. Bahkan ini pernah dikumpulkan oleh pejabat yang berwenang merupakan kecerdikan Ganjar Pranowo dalam hal untuk koordinasi atau sosialisasi langsung terkait siasati politik anggaran, kaitannya dengan bantuan Program Jogo Tonggo. Sedangkan RW mengetahui sosial kepada masyarakat. ketentuan-ketentuan Program Jogo Tonggo hanya Amir Machmud menilai ada motif melalui pesan dalam bentuk PDF yang disebarkan

33 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI melalui WhatsApparet 2020 Group. Informan pendukung dua sebagai pegiat media Sosialisasi program pencegahan sosial menilai bagus Gubernur Jawa Tengah Ganjar penyeraban Pranowo yang melakukan sosialisasi program Jogo Tonggo dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan Ganjar Pranowo yang Covid-19 dengan turun langsung menemui turun langsung menemui elemen masyarakat kelompok-kelompok masyarakat. Apalagi setiap seperti perkumpulan mahasiswa sekaligus kegiatan didokumentasikan baik dalam bentuk foto memberikan bantuan sembako juga dinilai kurang maupun video, kemudian diunggah ke media sosial tepat. Pasalnya tidak melibatkan tokoh masyarakat seperti instagram, facebook, dan lainnya. setempat termasuk RT RW, sehingga sosialisasi hanya mengena bagi orang yang ada di elemen Menurut Arty Yuniarto, komunikasi yang masyarakat tersebut. Terlebih biasanya seperti dilakukan Ganjar Pranowo tersebut sangat efektif perkumpulan mahasiswa setelah diberikan dalam sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 sosialisasi ketika pulang sudah lupa dengan yang karena media sosial sekarang berperan penting disampaikan Ganjar Pranowo. Sementara di dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat, kampung-kampung banyak masalah persebaran bahkan komunikasinya bisa dua arah. Mengingat bantuan yang tidak merata tidak tersentuh oleh dalam media sosial seringkali terjadi komunikasi Ganjar Pranowo. melalui komentar dari masyarakat dan dijawab oleh Ganjar Pranowo. Hal itu berbeda dengan kepala Sedangkan kegiatan turun ke masyarakat daerah yang hasil kegiatannya hanya disimpan yang didokumentasikan dan dishare ke media diatas meja dan tidak dikomunikasikan lagi ke sosial baru dianggap efektif karena terpublikasikan masyarakat. dan bisa dilihat oleh masyarakat luas. Hanya saja itu dinilai monoton, karena polanya begitu terus Informan pendukung duayang merupakan dalam publikasi di media sosial. Dimana polanya pengurus komunitas masyarakat yang aktif di media menemui elemen masyarakat, berkomunikasi sosial dan tergabung dalam MIK Semarmenilai langsung, memberikan bantuan sembako, bahwa timing atau waktunya tepat saat didokumentasikan, lalu dishare di media sosial. melaunching Program Jogo Tonggo yang dilakukan Untuk pesan melalui kata-kata pada kaos yang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal itu sering dipakai Ganjar Pranowo, informan setelah melihat situasi penyebaran Covid-19 di Jawa pendukung menilai tidak semua orang melihat Tengah, utamanya Kota Semarang yang terus pesan itu tetapi lebih fokus pada berita atau meningkat. Bersamaan dengan itu juga adanya informasi yang disampaikan Ganjar Pranowo. desakan dari masyarakat agar kepada daerah Meski begitu kaos yang bertuliskan kata-kata gaul mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan menjadi potensi ekonomi bagus bagi pelaku penyebaran Covid-19. UMKM untuk memproduksi dan menjual kaos Dari aspek komunikasi krisis, Jogo Tonggo bertuliskan pesan-pesan yang mudah dipahami dikatakan merupakan alat komunikasi pencegahan kalangan milenial. penyebaran Covid-19 dari Ganjar Pranowo yang Dosen yang juga Wakil Rektor III Universitas dilakukan dengan masyarakat. Meskipun bukan Stikubank Semarang ini menilai ada motif Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti pencitraan dalam model komunikasi yang yang disiapkan pemerintah pusat, namun Jogo dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Tonggo termasuk program pencegahan penyebaran dalam konteks sosialisasi program pencegahan Covid-19 yang bagus dan sesuai dengan karakter penyebaran Covid-19. Menurutnya, kalau dilihat masyarakat di Jawa Tengah. Disini informan dari unsur politis memang kebanyakan masyarakat pendukung duamemiliki pandangan bahwa dengan sekarang sudah mengetahui karakter seorang pertimbangan tidak ingin berbenturan dengan kepala daerah, dimana sekarang melakukan apa masyarakat, Ganjar Pranowo memilih mengeluarkan dan besok bersiap akan melakukan apa. Hal itu program yang berbeda PSBB. Hal itu karena Jawa terkait dengan karir kepala daerah yang semua Tengah yang identik dengan kandang bateng, maka masyarakat sudah memahami, bahwa setelah Ganjar Pranowo sebagai kader dan gubenur dari PDI bupati atau walikota kemudian naik kelas menjadi Perjuangan tetap menampung aspirasi masyarakat. apa, kemudian setelah gubernur nantinya naik Sehingga kebijakan yang dikeluarkan untuk menjadi apa. Apalagi sudah jelas ada contohnya masyarakat tidak begitu ketat seperti dalam PSBB, kepala daerah yang mempunyai track record bagus melainkan Jogo Tonggo yang penuh dengan kearifan bisa menjadi presiden seperti lokal. sekarang yang sebelumnya menjadi Walikota Informan pendukung dua tidak menganggap Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI kegiatan sosialisasi Ganjar Pranowo yang menemui (2014-2019 dan 2019-2024). langsung masyarakat sebuah pencitraan. Namun

Analisis Komunikasi Krisis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Menghadapi Pandemi Covid-1 | 34 menilai Ganjar Pranowo yang sering tampil di dengan masyarakat. Dengan begitu reaksi publik atas muka umum dan di media sosial itu lebih pada program penanganan pencegahan penyebaran Covid- meningkatkan elektabilitas di masyarakat menuju 19 terbilang bagus. Sehingga tidak hanya pribadi Pemilihan Presiden 2024. Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, Tabel II : Hasil Informan Penelitian tetapi Program Jogo Tonggo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mendapatkan reputasi yang baik Topik Informan Informan Informan Utama Pendukung 1 Pendukung 2 dari masyarakat. Pasalnya menurut Teori SCCT, pada Model Memotong Cukup efektif Komunikasi dua dasarnya publik memiliki atribusi yang merupakan Komunikasi Tahapan tapi tidak arah melalui persepsi publik terhadap krisis. Disini Ganjar Pranowo Proses menyentuh komentar di telah melakukan campaign social melalui kata-kata Komunikasi masyarakat media sosial dan yang mudah dipahami masyarakat bahwa Covid-19 bawah dialog saat tatap muda bisa dicegah dan yang positif bisa disembuhkan. Pesan Jelas, Bahasanya Bahasa dan Campaign social itu berupa tulisan di kaos yang sering mudah sudah bagus penyampaiannya dipakai Ganjar Pranowo saat menemui masyarakat, dipahami, namun disukai milenial seperti tulisan Ora Salaman Tetep Seduluran, Nyedak dan bahasa imlementasinya Keplak, Bersama Lawan Corona, dan lainnya.Dengan gaul tidak mudah dilakukan demikian tidak semua kepala daerah melakukan Saluran Media Kaos Media sosial Media Sosial seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam Komunikasi bertuliskan melakukan komunikasi dengan masyarakat, kaitannya campaign dengan program pencegahan penyebaran Covid-19. sosial dan Seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang Sosial Media justru sering tampil dipodium saat memberikan Minded sosialisasi program pencegahan penyebaran Covid- Timing Waktunya Waktunya Waktunya tepat 19. Jogo tepat tepat Gambar I : Hasil Komunikasi Krisis Tonggo Pencitraan Pencitraan Ada motif Tidak ada motif tapi masih pencitraan pencitraan Komunikasi Krisis Pandemi wajar Covid-19 oleh Gubernur Jawa Politis Investasi Karir kepala Tingkatkan Tengah Ganjar Pranowo politik daerah menuju elektabilitas 2024 Presiden 2024

Komunikasi Sumber : Data olahan peneliti Komunikasi Online Tatap Muka (medsos)

Pembahasan Kelompok Netizen Komunikasi yang dilakukan Gubernur Jawa Masyarakat Tengah Ganjar Pranowo melalui Program Jogo Tongo ditengah krisis pandemi Covid-19 yang sedang melanda masyarakat mendapatkan reaksi yang beragam dari publik. Dilihat dari Situational Mendekatkan Menunjukkan Crisis Communication Theory (SCCT) digagas oleh Diri Kepedulian Timothy W. Coombs dan Holladay S.J, Gubernur

Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah mengantisipasi apa saja reaksi publik atas reputasinya ditengah krisis pandemic Covid-19. Hal itu terlihat dari Sumber: Data bagaimana Ganjar Pranowo berkomunikasi dengan olahan peneliti masyarakat, seperti turun ke bawah menemui Persepsi Publik langsung sejumlah kelompok atau komunitas Positif masyarakat. Dimana selain sosialisasi program penanganan pencegahan penyebaran Covid-19,

Ganjar Pranowo juga memberikan bantuan Reputasi Positif sembako. Cara Ganjar Pranowo yang menemui langsung masyarakat itu diartikan yang bersangkutan bisa dianggap peduli terhadap masyarakat.

Komunikasi tatap muka bisa tersebut juga diartikan Ganjar Pemprov Jawa Program Jogo Ganjar Pranowo menempatkan dirinya dekat Pranowo Tengah Tonggo

35 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI Sedangkanaret dilihat2020 dari sudut pandang analisis kegemaran turun ke bawah, dan sosial media wacana, pesan-pesan yang disampaikan Gubernur minded. Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam komunikasi Informan utama juga menilai ada motif krisis ditengah pandemi Covid-19 terlihat sangat pencitraan pada intensitas komunikasi yang beragam. Pesan verbal (lisan dan tulisan) dilakukan Ganjar Pranowo atas pandemi Covid-19, mendominasi dibandingkan komunikasi nonverbal. meski pencitraannya masih dalam batas kewajaran. Dimana pesan-pesan tersebut dikomunikasikan Hal yang sama juga disampaikan informan baik secara langsung atau tatap muka maupun pendukung satu, bahwa masyarakat sekarang sudah melalui media sosial. Berdasarkan penelusuran sama-sama mengetahui karir seorang kepala peneliti beberapa media sosial yang digunakan daerah. Dari mulai bupati atau walikota naik untuk memposting kegiatan Ganjar Pranowo menjadi gubernur, kemudian gubernur menjadi diantaranya akun Instagram ganjar_pranowo, presiden. Apalagi masyarakat juga mengetahui track fansmasganjar, lalu akun facebook Berita Ganjar record Presiden sekarang, Joko Widodo yang Pranowo, Ganjar Pranowo, Bahka akun facebook karirnya bermula dari Walikota Surakarta, Gubernur PDI Perjuangan juga sering memposting Ganjar DKI Jakarta, lalu Presiden. Sehingga informan Pranowo terkait Covid-19. pendukung satu menganggap hal yang wajar jika Makna berbagai pesan yang dikomunikasikan ada motif pencitraan atas intensitas komunikasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hampir yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam sosialisasi sama yakni mengajak masyarakat untuk memutus Program Jogo Tonggo.Informan pendukung dua pun rantai penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara meski tidak menyatakan pencitraan, namun apa yang ada dalam Program Jogo Tonggo. Seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo juga merupakan mencuci tangan dengan sabun, selalu sedia bagian dari menaikkan elektabilitas menuju 2024. handsanitizer, memakai masker, tidak bersalaman, Dengan demikian makna yang tidak tampak menjaga jarak, dirumah saja, bekerja dari rumah, pada pesan yang disampaikan Ganjar Pranowo beribadah di rumah, dan lainnya. Realitas yang adalah ada muatan politik pencitraan menuju 2024. muncul atas pesan-pesan tersebut adalah Apalagi kelompok-kelompok masyarakat yang masyarakat diajak mematuhi protokol kesehatan ditemui Ganjar Pranowo sebagian bukan dan membatasi kegiatan agar jumlah orang yang masyarakat Jawa Tengah, melainkan luar Jawa positif Covid-19 semakin menurun, bahkan seperti kelompok mahasiswa dari Papua, Makasar, terbebas dari Covid-19. Batak, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan lainnya. Artinya Sedangkan makna yang tidak tampak pada selain dengan masyakarat Jawa Tengah, Ganjar pesan-pesan tersebut adalah Gubernur Jawa Pranowo sudah mulai mencari simpati dari Tengah Ganjar Pranowo yang semakin masyarakat luar Jawa. mendekatkan diri dan peduli kepada masyarakat. Ganjar Pranowo selalu ingin tampil dan menjadi pembicaraan publik atau masyarakat atas program Jogo Tonggo. Apalagi Jogo Tonggo merupakan program pencegahan penyebaran Covid-19 yang tergolong berbeda dengan anjuran pemerintah pusat dan diikuti daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Timur, yakni PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Disini Ganjar Pranowo berani tampil beda dengan gubernur lainnya, sehingga bisa dimaknai bersamaan dengan itu Ganjar Pranowo mencari panggung di kancah nasional melalui Program Jogo Tonggo. Terlebih lagi sebelum pandemi Covid-19 muncul, Ganjar Pranowo termasuk figur yang sudah muncul di wacana publik terkait Pemilihan Presiden 2024. Hal ini juga diakui oleh informan utama yang menyampaikan Ganjar Pranowo merupakan pejabat publik yang memiliki Sumber : instragram ganjar_pranowo kelebihan, sehingga mempunyai peluang menuju 2024.Ganjar bahkan dinilai memiliki beberapa Wacana yang memperlihatkan Ganjar Pranowo modal untuk menuju 2024, seperti modal menuju 2024 bahkan sudah bermunculan di media energitas, fisik prima, memiliki gaya gaul, sosial. Salah satunya akun Instagram, indonesiasatu.id

Analisis Komunikasi Krisis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Menghadapi Pandemi Covid-1 I 36 yang tercatat tiga kali memposting11 foto Ganjar Tengah Ganjar Pranowo dengan masyarakat Pranowo Calon Presiden 2024, dimana masing- terbilang intensitasnya tinggi, baik itu komunikasi masing foto dengan Calon Wakil Presiden yang tatap muka maupun komunikasi secara online. berbeda-beda. Diantara dengan Tri Rismaharini Pesan-pesan yang disampaikan baik secara lisan dan (Walikota Surabaya) yang diposting pada 13 Mei kata-kata juga mudah dipahami oleh masyarakat 2020, lalu dengan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok karena menggunakan bahasa yang mudah diterima (Mantan Gubernur DKI Jakarta) pada 18 Mei 2020 masyarakat, khususnya masyarakat milenial. dan dengan Ercik Tohir (Menteri BUMN) pada 27 Mei Tingginya intensitas komunikasi tersebut 2020. Beberapa grup publik di facebook juga sudah berdampak pada reputasi positif bagi Ganjar bermunculan seperti GANJAR PRANOWO FOR Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah maupun PRESIDEN 2024, GANJAR PRANOWO PRESIDEN KU bagi institusi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2024, dan lainnya. Tidak hanya masyarakat luas yang memberikan reputasi positif, tetapi juga pemerintah pusat terhadap citra atau image Ganjar Pranowo. Bersamaan dengan itu seringnya turun ke bawah menemui kelompok masyarakat dalam rangka sosialisasi pencegahan Covid-19 menunjukkan kepedulian dan perhatian Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap masyarakat. Namun seiring dengan seringnya kegiatan Ganjar Pranowo tersebut diposting di media sosial, maka dilihat dari wacana publik dinilai bernuansa politik pencitraan menuju Pemilihan Presiden 2024.

Meski komunikasi yang dilakukan Ganjar Pranowo efektif, namun pesan-pesan penting dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 Sumber : instagram indonesiasatu.id melalui Program Jogo Tonggo tidak bisa diimplementasikan dengan baik. Pelaksana di lapangan tingkat RW mengalami kebingungan dalam Gambar II : Hasil Analisis Wacana pelaksanaan Program Jogo Tonggo. Programnya dinilai bagus, namun pelaksanaannya kurang Analisis Wacana Komunikasi Krisis Pandemi oleh Gubernur Jawa Tengah berjalan dengan baik. Sehingga meski Program Jogo Ganjar Pranowo Tonggo sudah berlangsung selam satu bulan, tetapi tingkat penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah masih tergolong tinggi. Makna Pesan yang Makna pesan tampak tersembunyi

Turun ke bawah DAFTAR PUSTAKA Program Jogo menemui kelompok Tonggo masyarakat Alf. (2020, 22 April). Ganjar bentuk Jogo Tonggo Gerakkan Solidaritas Masyarakat Desa. https://nasional.sindonews.com/read/6233/15/ Tatap Muka, Sosial Social Media ganjar-bentuk-satgas-jogo-tonggo-gerakkan- Media, Kaos Minded solidaritas-masyarakat-desa-1587567890.

Andra, R. N., Sutopo JK, dan Putri AstriWibawanti. Khalayak Jawa Khalayak Tengah Luas Komunikasi Krisis Kementrian Pertanian pada Kasus Penggerebekan gudang Beras PT IBU Ajakan mematuhi Ada muatan poliik (Analisis Isi Kualitatif Menggunakan Situational protokol kesehatan pencitraan menuju Crisis). Jurnal Studi Komunikasi dan Media dan Pembatasan 2024 BPPSDM Kemkominfo, 23 (1), 53-70. Kegiatan Masyarakat Creswell, J. W. (2009). Research DesignPendekatan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Sumber: Data olahan peneliti Yogyakarta: Pustaka Pelajar. SIMPULAN Jefkins, F. (2003). Public Relations EdisiKelima. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa komunikasi krisis yang dilakukan Gubernur Jawa

37 | CoverAge, Vol. 11, No. 1, September ALKOMARI Kriyantono, aret R. 2020 (2012). Public Relation & CrisisManagement: Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana. Leary & R. M. Kowalski. (1990). ImpressionManagement: A Literature Review and Two-Component Model. Psychological Bulletin. L. Anderson & H. F. Taylor. (2011). Sociology:The Essentials. USA: Wadsworth. Moleong, J. L. (2011). MetodologiPenelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oliver, S. (2007). Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga. Sekar, P. A. dan Dani, A. M. (2019). Media Sosial dan Komunikasi Krisis: Pelajaran dan Industri Telekomunikasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi Ultima Comm, 11 (1), 35-52. Sobur, A. (2006). Analisis Teks MediaMedia: Pengantar Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. T. Cooms & L. Schmidt. (2000). An empiricalanalysis of image restoration: Texaco’s racism crisis. Journal of Public Relations Research. West & L. H. Turner. (2008). Pengantar TeoriKomunikasi (Ed. 3): Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Mahendra, P. N. (2011). Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media. Jurnal Komunikasi UGM Yogyakarta, 6(1), 1-19.