perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR

HOUSE OF ROCK

DI

(DENGAN PENDEKATAN MODERN ROCK)

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir

Disusun Oleh :

Arya Pradana Sularto

C0802007

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA commit to user 2010 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Desain Interior House Of Rock Di Jakarta

(Dengan Pendekatan Modern Rock)

Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Anung B Studyanto, S.Sn, MT Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT NIP. 19710816 200501 1001 NIP. 19621125 199303 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1001 commit to user

ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2010

Pada hari Jumat, 29 Oktober 2010 Penguji : 1. Ketua Sidang Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1001 ( ...... ) 2. Sekretaris Sidang Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds NIP. 19771027 200112 2002 ( ...... ) 3. Pembimbing I Anung B Studyanto, S.Sn, MT NIP. 19710816 200501 1001 ( ...... )

4. Pembimbing II

Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT

NIP. 19621125 199303 1 001 ( ...... )

Mengetahui,

Ketua Jurusan Desain Interior Dekan Fakultas Sastra dan

Seni Rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, M.A NIP. 19621221 199201 1001 NIP. 19530314 198506 1001 commit to user

iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Nama : Arya Pradana Sularto

NIM : C0802007

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior House Of Rock Di Jakarta (Dengan Pendekatan Modern Rock) adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh.

Surakarta, 1 November 2010

Yang membuat pernyataan,

Arya Pradana Sularto

NIM. C 0802007

commit to user

iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“Nothing of me is original.

I am the combined effort of everybody I’ve ever known.”

(Chuck Palahniuk, Invisible Monsters, 1999)

commit to user

v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini tidak lain penulis persembahkan untuk

Allah SWT penguasa alam semesta,

Keluarga tercinta untuk semua doa dan harapan,

Pada Dosen, Staff jurusan Desain Interior, dan para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan karya Tugas Akhir ini.

Terima Kasih.

commit to user

vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat serta anugerah-NYA, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang

dihadapi oleh penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : . Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

. Bapak Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn , selaku Ketua Jurusan Desain

Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

. Bapak Anung B Studyanto, S.Sn, MT, selaku Pembimbing I pada

Tugas Akhir ini yang tidak hanya memberikan bimbingan, namun

dukungan dan arahan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

. Bapak Drs. IF B Sulistyono, Sk, M.T.Arch, selaku Pembimbing II pada

Tugas Akhir ini yang telah memberikan koreksi, sehingga dalam

penyusunannya dapat lebih baik lagi.

. Ibu Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Koordinator Tugas Akhir

yang juga telah menjadi seorang mentor bagi penulis.

. Keluarga tercinta, orang tua saya Bp.Totok Sularto dan Ibu Djuliati,

adikku Dimas Rezki dan Anisa Meitasari (kalian adalah segalaku).

commit to user

vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

. Keluarga Suyamto Dandun dan Gemaniar G, untuk segala dukungan

dan energi yang telah dicurahkan.

. Rekan-rekan Desain Interior UNS, baik satu angkatan maupun

lainnya : Darsono, Adita, Bangun, Yogi, Dafi, Mamad, Joko,

. Semua teman dan sahabat yang selalu mensupport, dan semua pihak

terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.

Surakarta, 1 November 2010

Penulis

commit to user

viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PENGESAHAN ...... iii

KATA PENGANTAR ...... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...... 1

B. Batasan Masalah ...... 2

C. Rumusan Masalah ...... 3

D. Tujuan ...... 3

1. Tujuan Umum ...... 3

2. Tujuan Khusus ...... 3

E. Sasaran ...... 4

F. Manfaat ...... 5

G. Metodologi Penelitian ...... 5

H. Sistematika Pembahasan ...... 8

I. Skema Pola Pikir Perancangan ...... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Judulcommit ...... to user 10

ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Tinjauan Kota Jakarta ...... 12

C. Tinjauan Musik Rock ...... 17

1. Pengertian Musik Rock ...... 17

2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia ...... 18

3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Indonesia ...... 29

D. Tinjauan Tentang CD dan Kaset ...... 33

E. Tinjauan Tentang Merchandise ...... 35

F. Tinjauan Ruang House Of Rock Di Jakarta ...... 36

1. Music Hall ...... 36

2. Music Studio ...... 38

3. Music Memorabilia ...... 39

G. Tinjauan Perancangan House Of Rock di Jakarta ...... 41

1. Organisasi Ruang ...... 41

2. Hubungan Antar Ruang ...... 42

3. Sistem Sirkulasi ...... 43

4. Unsur Pembentuk Ruang ...... 46

5. Elemen Pengisi Ruang ...... 53

6. Layout Furniture ...... 54

7. Interior Sistem ...... 55

H. Tinjauan Tema House Of Rock Di Surakarta ...... 74

1. Tinjauan Gaya Interior Modern ...... 74

2. Tinjauan Karakteristik Musik Rock ...... 78

commit to user

x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III KAJIAN LAPANGAN

A. Classis Rock Cafe

1. Latar Belakang ...... 80

2. Lokasi ...... 80

3. Kapasitas dan Luasan ...... 81

4. Operasional ...... 81

5. Elemen Pembentuk Ruang ...... 81

B. Hot Rod Resto and Coffee Shop

1. Latar Belakang ...... 84

2. Lokasi ...... 88

3. Operasional ...... 85

4. Fasilitas ...... 85

5. Tema dan Gaya ...... 86

BAB IV ANALISIS DESAIN

A. Analisa Judul

1. Pengertian ...... 88

2. Tujuan dan Manfaat...... 89

B. Asumsi Penempatan Lokasi Perancangan ...... 90

C. Programing

1. Status Kelembagaan ...... 91

2. Struktur Organisasi ...... 92

3. Sistem Operasional ...... 92 commit to user 4. Program Kegiatan ...... 93 xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Sistem Organisasi Ruang ...... 97

6. Fasilitas Ruang ...... 98

7. Sistem Sirkulasi ...... 99

8. Jenis dan Fasilitas Ruang ...... 100

9. Besaran Ruang ...... 103

10. Sistem Sirkulasi ...... 107

11. Hubungan Antar Ruang ...... 109

12. Zoning ...... 110

13. Grouping ...... 111

D. Konsep Desain

1. Ide Gagasan...... 111

2. Tema ...... 112

3. Aspek Suasana ...... 115

4. Aspek Pembentuk Ruang ...... 115

5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan ...... 119

6. Aspek Interior Sistem ...... 120

7. Aspek Keamanan ...... 126

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ...... 128

B. SARAN ...... 129

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user

xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar Kerja ...... 140

1. Pola Pikir Perancangan ...... 140

2. Ide Gagasan ...... 141

3. Denah Asli...... 142

4. Denah Perubahan...... 143

5. Denah Interior ...... 144

6. Layout ...... 145 7. Floor ...... 146 8. Ceilling ...... 147 9. Potongan A-A’ ...... 148 10. Potongan C ...... 149 11. Potongan D-E-F ...... 150 12. Potongan G ...... 151 13. Axonometri ...... 152 14. Detail Konstruksi ...... 153 15. Detail Furniture ...... 155 16. Daftar Furniture ...... 157 17. Perspektif ...... 158 18. Foto Maket ...... 160

19. Skema Bahan ...... 161

20. Skema Warna ...... 162

21. Skema Furniture ...... 163

commit to user

xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 – Peta Kota Jakarta ...... 14

Gambar 2.2 – Pembagian Wilayah Kota Jakarta ...... 16

Gambar 2.3 – Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica ...... 17

Gambar 2.4 – Tielman Brothes ...... 19

Gambar 2.5 – Elvis Presle ...... 20

Gambar 2.6 – Chuck Berry, Jerry Lee Lewis ...... 21

Gambar 2.7 – Gitar Elektrik Klasik ...... 21

Gambar 2.8 – Jimi Hendrix ...... 22

Gambar 2.9 – Janis Joplin, The Doors ...... 23

Gambar 2.10 – The Beatles ...... 24

Gambar 2.11 – The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC ...... 24

Gambar 2.12 – Van Halen ...... 25

Gambar 2.13 – Ramones, The Clash ...... 27

Gambar 2.14 – Nirvana, Kurt Cobain ...... 28

Gambar 2.15 – Iron Maiden, Metallica ...... 29

Gambar 2.16 – Roxx, Cover álbum Rotor ...... 31

Gambar 2.17 – Puppen, ...... 32

Gambar 2.18 – Kaset dan Compact Disc ...... 34

Gambar 2.19 – Tshirt Band, Jaket dan Topi ...... 35

Gambar 2.20 – The Canterbury ...... 37

Gambar 2.21 – Studio Musik ...... 38 commit to user

xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.22 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ...... 40

Gambar 2.23 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ...... 63

Gambar 2.24 – The Glass Place, Villa Savoye ...... 76

Gambar 3.1 – Fasade Classic Rock Cafe ...... 80

Gambar 3.2 – Interior Classicrockcafe ...... 83

Gambar 3.3 – Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe ...... 83

Gambar 3.4 – Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 84

Gambar 3.5 – Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 86

Gambar 3.6 – Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 87

Gambar 4.1 – Site plan “House Of Rock di Jakarta” ...... 91

Gambar 4.2 – Hubungan Antar Ruang ...... 109

Gambar 4.3 – Zoning ...... 110

Gambar 4.4 – Grouping ...... 111

Gambar 4.5 – Bangunan Modern Internasional Style ...... 113

Gambar 4.6 – Material yang mewakili karakter musik Rock ...... 114

Gambar 4.7 – Sound Level Meter ...... 125

commit to user

xv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 – Pola Pikir Perancangan ...... 9

Bagan 4.1 – Struktur Organisasi ...... 93

Bagan 4.2 – Pola Kegiatan Pengelola ...... 95

Bagan 4.3 – Pola Kegiatan Rock Venue ...... 95

Bagan 4.4 – Pola Kegiatan Rock Shop ...... 96

Bagan 4.5 – Pola Kegiatan Rock Memorabilia ...... 96

Bagan 4.6 – Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson ...... 96

Bagan 4.7 – Pola Kegiatan Rock Cafe ...... 97

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 – Kegiatan Penerimaan ...... 103

Tabel 4.2 – Kegiatan Rock Venue ...... 104

Tabel 4.3 – Kegiatan Rock Shop ...... 104

Tabel 4.4 – Kegiatan Rock Café ...... 105

Tabel 4.5 – Kegiatan Penerimaan ...... 103

Tabel 4.6 – Kegiatan Office ...... 106

Tabel 4.7 – Mechanical & Electrical Room ...... 106

Tabel 4.8 – Sistem Sirkulasi...... 107

commit to user

xvi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semenjak era awal kemunculannya di tahun 1960-an, musik Rock telah

menjadi sebuah panutan bahkan kepercayaan bagi para penggemarnya, khususnya

kaum remaja, berbagai ulah dari para musisi rock menjadi sebuah attitude, sebuah

sikap ataupun sebuah ritual baru yang merefleksikan beragam ekspresi yang muncul

dari passion saat memainkan musik Rock.

Dalam perkembangannya didunia, musik Rock telah menjadi industri yang

sangat besar. Tak terkecuali di Indonesia, musik ini telah menginspirasi benyak

kaum remaja pada tiap era. Bahkan sub-sub industri dari musik ini telah bercabang

ke berbagai hal. Para penggemar musik Rock tidak hanya mencari rilisan seperti CD

atau Kaset dari musisi idolanya, tetapi juga merambah ke berbagai hal seperti

merchandise dari band, yaitu kaos, badge, pin atau aksesoris lainnya, juga ke

pembelian alat musik yang sama dengan apa yang dimainkan oleh idola mereka.

Lebih luas lagi, apa yang dihasilkan atau dijual oleh band-band yang berpengaruh

akan dicari dan dibeli oleh penggemarnya. Loyalitas dari fans musik Rock inilah

yang tidak ditemui pada fans musik jenis lainnya.

Berdasarkan fenomena musik Rock inilah, Perencanaan dan Perancangan

House Of Rock di Jakarta ini dikerjakan. Dengan latar belakang industri musik Rock

yang semakin meluas keberbagai bidang lainnya, maka dirasa perancangan proyek

ini akan menjadi sebuah proyek yang tepat dalam menjawab fenomena musik Rock

di Indonesia, khususnya di Jakarta. commit to user

1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2

Dengan tema maupun konsep bangunan yang diambil dari karakter musik

Rock seperti keras, cepat, cadas maupun panas, bangunan ini mengedepankan

sebuah desain interior yang sesuai dengan karakter-karekter tersebut, sehingga

diharapkan akan mampu memuaskan hasrat pengemar musik Rock akan sebuah

bangunan maupun desain interior yang merepresentasikan musik yang mereka

cintai, terlebih dapat mewadai seluruh bidang pada musik Rock dengan berbagai

fasilitas yang ada didalamnya.

B. BATASAN MASALAH

Karena pada dasarnya House Of Rock ini memiliki tujuan komersial,

maupun aspek dibidang lainnya seperti promosi, distribusi maupun informasi

mengenai musik Rock, maka diperlukan adanya suatu tempat yang tepat untuk

mewadahinya segala kebutuhan tersebut.

Adapun batasan-batasan yang ada pada Perencanaan dan Perancangan Interior

House Of Rock di Jakarta adalah :

1. Keluasan bangunan lebih dari 1200 m²

2. Perencanaan ditekankan pada masalah interior dalam House Of Rock dengan

mempertimbangkan tuntutan dan persyaratan aktivitas dan pelaku

aktivitasnya dapat diwadahi, dan komunikatif sebagai salah satu upaya

menarik pengunjung.

3. Perencanaan akan di tekankan pada Ruang Konser, Studio Musik dan

Kursus, Memorabilia Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko

CD & Kaset, Toko Alat Musik, Toko Merchandise dan Café.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3

C. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan masalah yang

akan penulis kaji adalah :

1. Bagaimana menentukan program ruang, organisasi ruang, pola dan

hubungan ruang serta sirkulasi ruang dalam perencanaan dan perancangan

interior House Of Rock yang dinamis dan atraktif sebagai wadah sarana

hiburan dan pusat informasi.

2. Bagaimana menciptakan fasilitas dan sarana yang komunikatif, sekaligus

dapat mengarahkan pengunjung yang beraktivitas sesuai dengan tujuan.

3. Bagaimana penyelesaian elemen interior yang dapat mendukung

karakteristik dari musik Rock yang diaplikasikan terhadap gaya perancangan

dan persyaratan fungsional ruang.

D. TUJUAN

1. Tujuan Umum :

Menggali, mengupas, merumuskan, dan memecahkan masalah dari

perancangan interior “House Of Rock” untuk mengakomodir kebutuhan dari

penggemar music Rock maupun masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Menciptakan konsep perencanaan dan perancangan “House Of Rock”

sebagai pusat hiburan, penjualan, informasi maupun edukasi mengenai

musik Rock yang tepat dengan berbagai sarana maupun fasilitas yang

dapat mendukung segala aktivitas didalamnya dengan baik.

b. Aspek kenyamanan dan keamanan pengunjung yang dikedepankan

dalam perancangan interior “House Of Rock” ditunjang oleh sirkulasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4

pengunjung yang diarahkan dan berbagai fasilitas yang sesuai dengan

standarisasi aspek keamanan.

c. Menghadirkan suasana interior yang sesuai pada “House Of Rock”

dengan mengambil karakteristik musik Rock yang cadas dan keras,

namun diluar itu perancangan tetap mempertimbangkan faktor kesehatan,

keamanan dan kenyamanan serta nilai estetik sebagai ciri khas utamanya.

d. Menciptakan fasilitas yang tepat untuk mewadahai segala aktivitas

penggemar musik Rock, sehingga akan terwujud sebuah bangunan yang

memiiki fasilitas yang lengkap bagi penggemar musik Rock.

e. Menyediakan sebuah wadah bagi para penggemar, komunitas sekaligus

pelaku musik Rock yang mampu untuk memenuhi segala kebutuhan

maupun aktivitas mereka dalam kecintaannya terhadap genre musik Rock

ini. Sehingga dapat terjadi pula feedback yang positif baik bagi

pengunjung maupun pengelola House Of Rock ini.

E. SASARAN

1. Sasaran Pengunjung

a. Kalangan penggemar maupun pelaku musik Rock.

b. Masyarakat umum kota Jakarta dan sekitarnya.

2. Sasaran Desain

a. Merancang interior dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas

secara fungsional pada “House Of Rock”

b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor kesehatan,

keamanan dan kenyamanan serta nilai etestik sebagai ciri khas utama pada

“House Of Rock” commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5

c. Merancang interior dengan mempertimbangkan karakteristik musik Rock,

dan perkembangan gaya tren masa kini pada “House Of Rock”

F. MANFAAT

1. Bagi Penulis/ Desainer

a. Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan

merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan penggemar

dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam “House Of Rock”.

b. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada

di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior “House Of Rock”

dengan menerapkan ide, gagasan serta analisa yang ada.

2. Bagi Dunia Akademik

a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “House Of Rock”.

b. Mengenalkan salah satu perkembangan interior baru dalam dunia akademik.

3. Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “House Of Rock”.

b. Menjadi sebuah sarana hiburan yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk

berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan

pengalaman di kalangan penggemar musik Rock.

G. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah

yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,

mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan commit to user kegiatan ilmiah yang tujuannya adalah menemukan, mengembangkan atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6

menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah.

Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan

untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,

menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,

mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode

penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu

dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan

metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :

1. Metode Pengumpulan Data

Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang

diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan

menunjang untuk perencanaan dan perancangan “ House Of Rock”,

adapun jenis data yaitu :

a. Data Primer

Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari

lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara

langsung.

b. Data Sekunder

Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari

lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka,

majalah, internet.

Adapun metode pengumpulan data antara lain: commit to user 1) Observasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7

Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke

lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi

berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai

pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang

dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa

diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data.

2) Studi Literatur

Mencari informasi yang berkaitan dengan toko

merchandise, toko kaset, cd & dvd, toko alat musik, music hall,

memorabilia room, music studio.

2. Populasi

Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi

hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap

mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis

dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang

apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan

observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).

3. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah

metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok

yang digunakan oleh peneliti, yaitu :

a. Data Reduksi commit to user Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8

b. Data Display

Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun

sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

c. Concludeing Drawing

Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai

melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan,

arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988,

23-24)

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. BAB I. Pendahuluan

Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penelitian,

sistematika pembahasan dan skema pola pikir.

2. BAB II. Kajian Teori

Uraian tentang landasan teori yang dijadikan analisis untuk mencapai

tujuan perancangan.

3. BAB III. Studi Lapangan

Merupakan uraian tentang data-data hasil survey lapangan yang

berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.

4. BAB IV. Pembahasan

Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar

belakangi terciptanya karya desain interior.

5. BAB V. Penutup commit to user Terdiri dari kesimpulan dan saran. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9

I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN

Bagan 1.1 Skema Pola Pikir Perancangan

(Sumber : Aris Sulistyono. 2006)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN JUDUL

1. Nama Proyek

“Desain Interior House Of Rock Di Jakarta”

2. Definisi Proyek

Pengertian judul ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah

sebagai berikut :

a. Desain

Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian

kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa

digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai

kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan

menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan

untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu

berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

(www.wikipedia.org)

Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat

dari suatu strtuktur fisik.

(Alexander, 1963)

Desain adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi

ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan.

(Asimow, 1962) commit to user

10 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

b. Interior

Sela-sela antara dua atau empat deret tiang dibawah kolom rumah

atau bangunan dari suatu tempat yang dibatasi oleh plafon,

dinding dan lantai yang kemudian di isi dengan elemen-elemen

ruang.

Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan.

(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)

Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah

gedung.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman 331)

c. House

Berarti rumah, sebuah tempat untuk tinggal maupun beraktivitas

manusia didalamnya. (Munir, Mahmud, 1991)

d. Rock

Salah satu musik yang aliran lagunya berirama keras.

(blogspot.com/feri xxx)

e. Jakarta

Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan

satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat

provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu

pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),

Jayakarta (1527-1619), Batavia, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta commit to user (1942-1972). perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²),

dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah

metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 23 juta

jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan

keenam dunia.

(http://www.wikipedia.org)

B. TINJAUAN KOTA JAKARTA

1. Sejarah Kota Jakarta

Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu

kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau

Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa

selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa

merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain

pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk.

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke

Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis

yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai

perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan

diri dari Kerajaan Sunda

Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota

Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan

Sunda Kalapa oleh Fatahillahcommit pada to tahun user 1527. Fatahillah mengganti nama

kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di

Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi

sultan di Kesultanan Banten.

Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa

Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari

sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu

(Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah

dr. Sumarno sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur

DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961,

status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus

Ibukota (DKI)

2. Keadaan Geografis Kota Jakarta

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung,

Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8

meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan

Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta

dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai

yang terpenting ialah Ci Liwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah

timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di

sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.

Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di

Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km sebelah utara kota.

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim commit to user tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350

milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan

awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap

tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata

curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari

yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C .[5]. Suhu rata-

rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).[6]

Gambar 2.1

Peta Kota Jakarta

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas:

a. sebelah utara dengan Laut Jawa;

b. sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat;

c. sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan

d. sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.

Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam Kota Administrasi dan Kabupaten

Administrasi. Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibagi dalam

kecamatan. Wilayah kecamatan dibagi dalam kelurahan.

DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:

1. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

2. Kota Administrasi Jakarta Barat

3. Kota Administrasi Jakarta Pusat

4. Kota Administrasi Jakarta Selatan

5. Kota Administrasi Jakarta Timur

6. Kota Administrasi Jakarta Utara

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

Gambar 2.2

Pembagian Wilayah Kota Jakarta

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)

c. Keadaan Demografi Kota Jakarta

Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk

diatas 10 juta, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan.

Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan

persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta.

Kemacetan lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup

individualistik juga menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak

partisipatif dan tidak humanis menyisakan ruang-ruang sisa yang

mengundang tindak laku kriminal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

C. TINJAUAN MUSIK ROCK

1. Pengertian Musik Rock

Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins

Cobuild English Dictionary, musik Rock adalah musik yang memiliki beat yang cepat

nada sederhana dan, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan

gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah oleh banyak orang.

Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang

menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar

mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan

pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si

pembuat musik, atau lirik yang terkandung.

Gambar 2.3 Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Musik Rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan

bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam

merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami

penyesuaian dengan beragam musik lain.

Musik rock juga sangat bergantung pada kepiawaian dalam meracik sound commit to user di studio. Musik rock sangat berkaitan dengan transimisi sound, termasuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan

kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat

disahkannya pendayagunaan teknologi.

Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama

anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock

menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat

pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari

penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola.

(Tim Redaktur Artikel Bengkel Musik, 2007)

Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop

yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar musik

Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana berevolusi

dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat.

(http://wordpress.com/pengertian musik rock)

2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia

Sangat luas sekali untuk menjabarkan sejarah maupun perkembangan musik

Rock di dunia, karena musik Rock sendiri berkembang sangat pesat melebihi sebuah

endemik penyakit. Musik Rock juga mampu menyesuaikan jaman dan teknologi

yang berkembang, sehingga musik ini bahkan semakin pesat berkembang. Berikut

penulis mencoba menjabarkan sejarah dan perkembangan musik Rock berdasarkan

tahun periodesasinya.

a. Periode Awal (1940-an s/d 1950-an)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

Musik Rock memiliki akar musik dari Rock and roll dan Rockabilly yang

berkembang mulai tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana telah berevolusi dari

musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat pada saat itu.

Rock and roll (sering ditulis sebagai rock „n‟ roll) adalah genre musik yang

berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak

kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar

ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara

keseluruhan dikenal sebagai musik Rock.

Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu

dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme

musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir

selalu diisi pukulan snare drum.

Gambar 2.4 Tielman Brothes

(Sumber : http://www.google.com/tielman brothers)

Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik,

gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik commit to user tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme

dan harmoni disebut gitar ritme. Formasi seperti inilah yang kelak juga akan

menjadi formasi inti dari sebuah band Rock.

Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata

menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja

mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan

bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll

juga sukses di dunia film dan televisi.

Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai

bintang film dan televisi. Istilah slang “rock and roll” sering dipakai orang berkulit

hitam untuk menyebut “hubungan seks”. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali

menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu “My Baby Rocks Me With One

Steady Roll” yang diedarkan tahun 1922.

Gambar 2.5 Elvis Presley

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Di periode tahun ini masih banyak sekali musisi-musisi yang bisa dianggap

sebagai pionir maupun memiliki commit pengaruh to user terhadap perkembangan musik Rock, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

mereka diantaranya adalah : Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard,

Jerry Lee Lewis, Gene Vincent, dan masih banyak lagi.

Gambar 2.6

Chuck Berry, Jerry Lee Lewis

(Sumber : http://www.wikipedia.org) Dan di tahun 1950-an ini mulai berkembang juga teknologi di bidang musik

seperti pemakaian Gitar elektrik, perangkat rekaman multi-track dan berbagai

inovasi dibidang sound lainnya yang kelak akan menjadi pengaruh besar terhadap

perkembangan musik Rock selanjutnya.

Gambar 2.7

Gitar Elektrik Klasik

(Sumber : http://www.rocknrollvintage.com) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

b. Periode Tahun 1960-an (Amerika)

Di periode tahun ini, musik Rock berkembang semakin massive, namun

perkembangan musik ini juga beriringan dengan meningkatnya pemakaian obat-

obatan terlarang, banyak musisi Rock di era ini yang terlibat dengan pemakaian

obat-obatan ini, namun justru di era inilah muncul sebuah genre baru dari musik

Rock yang kemudian disebut dengan Psychedelic Rock.

Gambar 2.8 Jimi Hendrix

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Jimi Hendrix, seorang Afro-Amerika dari Seattle, memunculkan musik Rock

sebagai satu kategori yang jauh lebih spesifik. Dengan melakukan improvisasi gitar

yang inovatif, ia memperkenalkan bahwa amplifier pun merupakan satu instrumen

penting yang tidak boleh disia-siakan. Tidak bisa dipungkiri, improvisasi Hendrix

akan instrumen gitarnya merupakan inspirasi besar bagi eksplorasi-eksplorasi dalam

musik rock selanjutnya. Hendrix juga dianggap sebagai musisi Psychedelic Rock

paling berpengaruh selain musisi lainnya seperti The Doors, Jefferson Airplane, Janis

Joplin dan lainnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

Gambar 2.9 Janis Joplin, The Doors

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

Situasi Amerika yang terus-menerus mengobarkan perang dengan berbagai

Negara lainnya saat itu memicu sebuah gerakan protes dari hampir seluruh remaja

di Amerika. Berbagai protes tersebut banyak diantaranya dilontarkan dengan media

musik Rock. Sebuah konser akbar mengangkat tema perdamaian diadakan selama 3

hari berturut-turut di tahun 1969 dengan nama Woodstock Festival, inilah konser

akbar pertama musik Rock, yang kemudian menjadi sebuah moment legendaries

bagi pecinta musik Rock.

c. Periode Tahun 1960-an (Inggris)

Perkembangan musik Rock dibelahan bumi Amerika ternyata juga telah

berdampak pada iklim musik di negara Inggris, dan kemudian negara ini tidak

dapat dipandang sebelah mata dalam pengaruhnya terhadap musik di dunia

(bahkan pada saat itu timbul asumsi, bahwa band Amerika belumlah besar jika

belum menggelar konser di Inggris!)

Diperiode tahun ini, ternyatacommit Inggris to user telah sangat berkembang dalam hal musik Rock, dua superband dari Inggris yaitu The Beatles dan Rolling Stones merilis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

album mereka yaitu The Beatles – Revolver (1966), Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club

Band (1967) dan Rolling Stones merilis Their Satanic Majesties Request.

Gambar 2.10

The Beatles

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

d. Periode Tahun 1970-an

Gelombang pergerakan musik Rock di tahun-tahun ini semakin pesat dan

cepat. Genre musik di era ini ditandai dengan agresivitas, gitar elekrik dengan sound

overdrive dan beat drum 4/4 yang konstan. Band-band yang stand-out diantaranya

adalah AC/DC, Grand Funk Railroad, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep

Purple, Alice Cooper, Judas Priest, Aerosmith, Black Sabbath, dll.

Gambar 2.11

The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC

commit to user

(Sumber : http://www.google.com) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

Sound dari gitar elektrik memang menjadi nyawa dari musik Rock, dan

evolusi sound selalu saja dihadirkan oleh tiap gitaris dari band Rock. Sebuah evolusi

baru dari sound gitar dihadirkan oleh gitaris Eddie Van Halen dari band Van Halen.

Ia memainkan gitar dengan menyempurnakan teknik-teknik gitar sebelumnya

dengan lebih cepat dan presisi dan didukung dengan olah sound overdrive yang

tebal dan lebih gahar. Moment ini terekam dalam album pertama Van Halen yang

rilis di tahun 1979.

Gambar 2.12 Van Halen

(Sumber : http://www.google.com)

e. Periode Tahun 1980-an

Di periode tahun 1980-an ini bisa dibilang band-band di Inggris merajai

musik Rock. New Wave of British Heavy Metal menjadi sebuah genre baru dari

musik Rock yang berasal dari Inggris, band-band seperti Iron Maiden dan Def

Leppard mencapai puncak popularitasnya setelah sebelumnya senior mereka seperti

Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath dan Judas Priest telah mencapai

kesuksesan terlebih dahulu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

Di era ini, musik Rock sendiri telah berkembang dan melahirkan beragam

sub-genre dari musik Rock dengan banyak musisi fenomenal dari masing-masing

sub-genre tersebut. Beberapa sub-genre dari musik Rock tersebut diantaranya

adalah:

- Hard Rock, memiliki tipikal sound gitar overdrive (menaikkan level Gain

pada amplifier hampir ke level maksimal, sehingga sinyal suara yang

dihasilkan terdistorsi dan menghasilkan suara seperti sound yang rusak)

dimainkan secara konstan, diiringi beat drum yang menghentak. Band yang

termasuk dalam genre ini adalah AC/DC, Deep Purple, dsb.

- Heavy Metal, masih setipikal dengan hardrock, namun dengan

karakteristiknya yaitu sound gitar dengan frekuensi rendah (mid-low) dan

tempo yang cenderung pelan (mid-tempo), band pionir dari genre ini adalah

Black Sabbath, Venom, ataupun Judas Priest.

- Glam Rock/ Glam Metal, secara musikal, masih termasuk dalam Hard rock,

maupun Heavy metal, namun hal yang sangat nampak dari genre ini adalah

visual atau dandanan dari para musisinya yang berpenampilan dengan

sangat glamor, dengan memakai pakaian yang mencolok, tatanan rambut

panjang diwarna sampai dengan pemakaian make up pada wajah mereka.

Band yang termasuk didalamnya adalah Bon Jovi, Mötley Crüe, Poison,

Aerosmith, dsb.

- Punk Rock, merupakan sub-genre dari musik Rock yang sebenarnya telah

berkembang di tahun 1970-an. Memiliki tipikal musik yang cepat, lagu yang

pendek dan biasanya berisi tentang protes, anti-kemapanan, sampai dengan

isu politik. Musik Punk commit memiliki to gerakanuser DIY (Do It Yourself) dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

realisasinya berupa band-band yang memproduksi sekaligus mengedarkan

album mereka sendiri. Band dengan genre musik ini adalah Ramones, Sex

Pistols, The Clash, dsb.

Gambar 2.13

Ramones, The Clash

(Sumber : http://www.google.com)

f. Periode Tahun 1990-an

Di era ini, musik Rock tidak berbicara banyak, karena tergerus dengan laju

popularitas dari musik Pop, namun pada awal 1990, di Washington DC, tepatnya di

Seattle, muncul bentuk baru dari musik Rock, yang mengkontraskan musik Rock

yang berkembang saat itu pada umumnya. Sub-genre ini kemudian disebut dengan

“Grunge” yang memiliki kerakteristik sound yang kotor atau berisik. Elemen dari

musik Grunge adalah kombinasi dari dan heavy metal kedalam satu

sound sekaligus, dan dengan penggunaan distorsi, fuzz, maupun feedback yang

berlebihan. Di bagian lirik berisi tentang hal-hal apatis, pengkucilan dalam sosial,

sampai dengan keputus-asaan. Band-band yang termasuk didalamnya adalah

Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dsb.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Gambar 2.14 Nirvana, Kurt Cobain

(Sumber : http://www.google.com)

g. Periode Tahun 2000-an

Musik Rock telah berkembang dan beranak pinak menghasilkan beragam

sub-genre, dan masing-masing dari sub-genre tersebut juga berkembang seiring

dengan perkambangan jaman. Di awal tahun 2000, muncul sub-genre yang dinamai

hip-metal atau rap-rock, yang memiliki karakteristik perpaduan vocal dengan teknik

rap dan diiringi musik Rock/Metal. Namun, sub-genre ini cepat tergantikan dengan

yang baru yaitu Emo, berasal dari kata emotional, memiliki karakteristik musik yang

berisi perpaduan Hardcore s/d Punk-melodic dengan vokalis yang bernyanyi

dengan sangat emosional dan menghayati lagunya.

Namun sub-genre tersebut juga cepat tergantikan dengan bermunculannya

musik Rock/Metal yang mengusung bentuk asli dari musik Rock atau Metal, tanpa

adanya perpaduan dari unsur-unsur musik lainnya, atau secara garis besarnya di era

sekarang, musik Rock kembali ke bentuk dasar musik Rock di era awal dengan

karakteristik yang keras dan agresif.commit to Hal user ini terbukti dengan tidak hanya

bermunculannya band-band yang mengusung musik Rock/Metal yang pure, namun perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

band-band senior pun juga kembali mengeluarkan album dan memulai Tour atau

Konser dengan skala besar. Band-band senior yang kembali diantaranya adalah

Metallica, , , Motorhead, Iron Maiden, Testament, dan masih banyak

lagi.

Gambar 2.15 Iron Maiden, Metallica

(Sumber : http://www.google.com) Perkembangan musik Rock saat ini sangat pesat dan juga variatif, sesuai

dengan kemajuan dan perkembangan jaman, dengan segala teknologinya yang juga

semakin memudahkan seseorang untuk menekuni musik Rock, sehingga dalam

perjalanannya, musik Rock menjadi semakin besar dan termasuk beragam aspek

didalamnya.

3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock di Indonesia

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit

dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. God

Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (), Terncem

(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoelcommit (Malang) to user hingga Rawe Rontek dari Banten menjadi generasi pertama rocker Indonesia. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

Akhir era 80-an, di seluruh dunia mengalami demam musik thrash metal.

Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan

heavy metal. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,

Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, komunitas musik Rock/Metal pertama

kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal

pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.

Roxx adalah salah satu band yang beruntung dapat rekaman untuk single

pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis

Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan

musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK.

Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio

Mustang. Mereka punya program bernama Rock N‟ Rhythm yang mengudara setiap

Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Selain medium radio, media massa yang

kerap mengulas berita seputar musik Rock/Metal pada waktu itu hanya Majalah

HAI, Tabloid Citra Musik dan MajalahVista.

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia,

(1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan

band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses

“membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-

titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu

album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh

Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut

di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang

pertama di Indonesia, Behind The commit8th Ball to(AIRO). user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Gambar 2.16 Roxx, Cover álbum Rotor

(Sumber : http://www.google.com) Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,

mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk

komunitas-komunitas musik Rock/Metal dalam arti sebenarnya di Indonesia. Kota-

kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, hingga

Bali mulai memiliki komunitas musik Rock/Metal yang terus eksis. Walaupun tidak

dapat dipungkiri, bahwa kota Bandung merupakan barometer dari perkembangan

musik Rock/Metal di Indonesia.

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi

cikal bakal scene rock underground di sana. Studio Reverse yang terletak di daerah

Sukasenang, digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika

semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka

distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta

berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk

label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi

CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.”commit to user Band-band indie yang ikut serta di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full

of Hate dan juga Waiting Room, sebagai satu-satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain

PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band

Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka

yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang

cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara

independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio

GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-

demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman

Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna,

diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di

kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah

satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis

tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000).

Gambar 2.17

Puppen, Burgerkill

(Sumber : http://www.google.com) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Sampai dengan saat ini, perkembangan musik Rock/Metal di Indonesia terus

bergulir semakin besar. Berbagai achievement dari band-band Rock/Metal dari

Indonesia juga semakin nyata, salah satunya adalah band Rock/Metal terbesar

Indonesia saat ini yaitu Burger Kill yang belum lama ini pulang dari Australia,

setelah sebelumnya bermain di Soundwave Festival, di Australia, dengan porsi

sebagai Headliner Utama, dan berbagi Stage dengan band Rock/Metal kenamaan

dunia, seperti Lamb Of God, dll.

Sebuah achievement yang sekaligus menjadi bukti bahwa musik Rock/Metal

di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, karena musik ini juga memiliki

banyak potensi lainnya.

D. TINJAUAN TENTANG CD dan KASET

1. Pengertian CD

Compact Disc (biasa disebut CD) adalah optical disc yang dipakai untuk

menyimpan data dalam format digital, dan ertama kali dipakai memang untuk

menyimpan data audio. CD dipasarkan sejak Oktober 1982, dan dipakai sebagai

media standar untuk penjualan rekaman audio sampai saat ini.

Standard CD memiliki diameter sebesar 120 mm dan dapat menampung 80 menit

durasi dari audio (700 MB berupa data).

2. Pengertian Kaset

Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah

media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis,

yakni cassette yang berarti "kotak kecil". Kaset berupa pita magnetik yang mampu

merekam data dengan format suaracommit. Darito user tahun 1970 sampai 1990-an, kaset perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri

musik.

Kaset mengalami masa-masa akhir kejayaannya di ahkir 90-an, dengan

terciptanya CD yang lebih canggih. Meskipun begitu kaset tetap diminati karena

harganya yang lebih murah dibandingkan CD.

Gambar 2.18 Kaset dan Compact Disc

(Sumber : http://www.wikipedia.org) CD dan Kaset memiliki peranan yang sangat penting bagi musik Rock. Pada

dasarnya CD dan Kaset merupakan sebuah media. Sebuah media untuk

mendokumentasikan, mendistribusikan dan menyebarkan karya atau lagu dari

musisi atau sebuah band Rock.

Menciptakan lagu, merekamnya di studio, mengumpulkannya dalam sebuah

album, lalu merilis atau mengedarkannya ke masyarakat merupakan sebuah hal

yang bisa dibilang wajib atau keharusan bagi sebuah band, karena dengan adanya

album atau rilisan karya mereka, maka karya mereka akan menjadi abadi dan secara

tidak langsung didokumentasikan kedalam album tersebut.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

E. TINJAUAN TENTANG MERCHANDISE

Sebuah merchandise tidak hanya menjadi sebuah barang atau benda kenang-

kenangan dari band kepada penggemarnya, namun juga menjadi semacam konektor

atau penghubung yang lebih erat antara band dan penggemarnya. Merchandise dari

band Rock/Metal biasanya berupa Tshirt, Jacket, Topi, dll. Selain menjadi

pendapatan kedua bagi sebuah band, merchandise juga sekaligus menjadi sebuah

media promosi bagi band tersebut, dan di lain sisi, para penggemar juga merasa

bangga memiliki merchandise dari band favorit mereka.

Gambar 2.19 Tshirt Band, Jaket dan Topi

(Sumber : http://www.google.com)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

F. TINJAUAN RUANG HOUSE OF ROCK Di JAKARTA

Desain Interior House Of Rock di Jakarta ini akan di titik beratkan pada

beberapa ruangan utama yaitu Music Hall, Studio Musik dan Kursus, Memorabilia

Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko CD & Kaset, Toko Alat Musik,

Toko Merchandise dan Café. Berikut adalah pengertian tiap ruang.

1. Music Hall

a. Pengertian

Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari

Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki

pengertian sebagai berikut :

- Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik

yang popular, komedi dan atraksi khusus

- Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah

pertunjukan

- Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular

(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)

b. Sejarah dan Perkembangannya

Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak

di 143 Westminster Bridge Road, Lambeth, dibangun oleh Charles Morton,

yang segera disebut sebagai "the Father of the Halls". The Canterbury buka

pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser

pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam

theater, dan akhirnya hancurcommit oleh bomto user pada tahun 1942.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

Gambar 2.20

The Canterbury

(Sumber : http://www.wikipedia.org/music hall) Music Hall lainnya adalah The Middlesex, terletak di Drury Lane,

Inggris, dibangun pada tahun 1851 dan terkenal dengan sebutan ‘Old Mo’.

Bangunan ini dihancurkan pada tahun 1965, dan sekarang New London

Theater berdiri di atasnya.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)

c. Tujuan

Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai

tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk

menghibur penontonnya.

d. Kegiatan

Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya

ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan

dalam kegiatannya muncul sebuah bentuk interaksi antara 2 hal tersebut.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

2. Music Studio

a. Pengertian

Pengertian studio musik dapat ditinjau secara umum dan secara

khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut :

- Secara umum : Studio musik dapat berarti sebuah ruangan untuk

menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut, seseorang tidak perlu

khawatir akan mengganggu orang diluar ruangan tersebut dan

sebaliknya. (www.silcom.com)

- Secara Khusus : Studio musik adalah sebuah tempat untuk merekam

suara, dan terdiri dari 3 ruangan, yaitu : studio itu sendiri tempat dimana

suara yang akan direkam itu dibuat, ruang control, ruang untuk merekam

atau memanipulasi dan mengkontrol proses rekaman, lalu ruang mesin,

ruang untuk menyimpak mesin atau benda yang dapat mengganggu

jalannya proses rekaman.

(http://en.wikipedia.org)

Gambar 2.21

Studio Musik

(Sumber : http://www.wikipedia.org) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

b. Kegiatan

Kegiatan yang ada dalam Studio musik adalah antara lain :

- Latihan, sebuah band biasanya melakukan sesi latihan atau jamm-session

untuk melatih skill ataupun membuat sebuah lagu

- Rekaman, sesi rekaman dilakukan untuk mendokumentasikan karya

mereka. Rekaman ini sendiri meliputi beberapa macam, antara lain : Live

Recording, Semi-Live Recording dan Multi-Track Recording

- Mengolah hasil rekaman, biasanya disebut mixing dan mastering, proses

ini merupakan sentuhan akhir dari lagu yang direkam untuk diolah

soundnya agar dihasilkan sound yang baik.

3. Music Memorabilia

a. Pengertian

Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir,

sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki

nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan.

Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun biasanya

berupa poster, foto dan lainnya.

(http://en.wikipedia.org/wiki/memorabilia)

b. Tujuan

Menghadirkan kenangan atau memori mengenai musisi yang

memiliki barang yang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun

dapat ikut merasakan dan mengenang sosok idola mereka melalui barang

peninggalannya. Selain itucommit penggemar to user maupun orang yang melihat benda perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

tersebut dapat lebih mengerti mengenai perlengkapan atau alat musik yang

dipakai oleh idola mereka.

c. Kegiatan

Melihat dan mengamati benda-benda yang dipajang seperti alat

musik yang dipakai, kostum, poster atau benda-benda lainnya yang jarang di

ekspos. Dengan kegiatan ini, pengunjung dapat lebih mengerti mnegenai hal-

hal yang sebelumnya mereka kurang memahami.

Gambar 2.22 Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster

(Sumber : http://www.google.com)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

G. TINJAUAN PERANCANGAN HOUSE OF ROCK Di JAKARTA

1. Organisasi Ruang

a. Terpusat

Sebuah ruang besar dan dominan sebagai pusat

ruang di sekitarnya.

Ruang sekitar mempuntai bentuk, ukuran dan

fungsi sama dengan ruang lain.

Ruang sekitar berbeda satu dengan yang lain, baik

bentuk, ukuran maupun fungsi.

b. Linier

Merupakan deretan ruang-ruang.

Masing-masing dihubungkan dengan ruang lain

yang sifatnya memanjang.

Masing-masing ruang berhubungan secara langsung.

Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang

berbeda, tetapi yang berfungsi penting diletakan

pada deretan ruang.

c. Radial

Merupakan kombinasi dari organisasi yang terpusat

dan linier.

Organisasi terpusat mengarah ke dalam sedangkan

organisasi radial mengarah keluar.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

Lengan radial dapat berbeda satu sama lain,

tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.

d. Mengelompok

Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk

fungsi yang sama, tetapi komposisinya dari ruang-

ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.

Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi.

e. Grid

Organisasi yang terdiri dari beberapa ruang yang

posisi ruangnya tersusun dengan pola grid (3

dimensi).

Organisasi ruang membentuk hubungan antar ruang

dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi.

(J. Pamudji Suptandar. 1999. hal 112)

2. Hubungan Antar Ruang

a. Ruang di dalam ruang

Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan

memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di

dalamnya.

b. Ruang-ruang yang saling berkaitan

Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan

terdiri commitdari 2 buah to user ruang yang kawasannya membentuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

volume berkaitan seperti, masing-masing ruang

mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai

ruang.

c. Ruang-ruang yang bersebelahan

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang

paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan

respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap

fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masing-

masing simbolisnya.

d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama

Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat

dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang

ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua

ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.

3. Sistem Sirkulasi

a. Unsur-unsur Sistem Sirkulasi

Pencapaian bangunan dapat dibagi menjadi:

1) Pencapaian langsung

Yaitu pencapaian yang langsung mengarah ke suatu tempat melalui

sebuah jalan segaris dengan sumbu bangunan. Secara visual mempunyai

tujuan pengakhiran yang jelas.

2) Pencapaian tersamar

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Yaitu pencapaian yang secara samar-samar mempertinggi perspektif dan

bentuk suatu bangunan. Jalur dapat berubah-ubah sesuai urutan

pencapaian.

3) Pencapaian berputar

Yaitu berupa sebuah jalan berputar dan memperpanjang pencapaian,

mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan ketika bergerak

mengelilinginya.

(Aris Sulistiyo, 2006)

b. Konfigurasi Alur Gerak / Pola Sirkulasi

1) Sirkulasi Linear

Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang

berkesinambungan pada satu arah atau lebih.

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat

melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,

memotong jalan lain, bercabang atau membentuk

kisaran (loop)

2) Sirkulasi Grid

Mempunyai karakteristik yang dapat

memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah

yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar

yang berpotongan

3) Sirkulasi Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu

titikcommit pusat to user yang fungsional dan memudahkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang

merupakan tujuan bagi pengunjung.

4) Sirkulasi Organik

Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,

kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau

logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang

mudah terhadapnya user.

5) Sirkulasi Network

Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa

jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam

ruangan.

(Aris Sulistiyo, 2006)

c. Jenis Sirkulasi

1) Sirkulasi Horisontal

Alur sirkulasi yang diartikan sebagai tali yang mengikat suatu ruang

tertentu dengan ruang luar menjadi saling berhubungan

2) Sirkulasi Vertikal

Merupakan pengikat kagiatan antar lantai bangunan atau antar ruang

dalam bangunan

d. Bentuk Ruang Sirkulasi

1) Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang

dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.

2) Terbuka pada salah satu sisi, untuk memberikan kontinuitas visual/

ruang dengan ruang-ruangcommit yang to userdihubungkan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

3) Terbuka pada kedua sisinya, menjadi perluasan fisik dari ruang yang

ditembusnya.

4. Unsur Pembentuk Ruang

Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian

tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.

”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf

dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain

maupun elemen alam”

( Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34 )

Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:

a. Lantai

Lantai merupakan bagian bangunan yang penting, yang

berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban

hidup atau bergerak.. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang

datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan

sebagainya. Contoh bahan lantai: kayu, batu alam atau buatan, logam,

beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pada House Of

Rock di Surakarta perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas

manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari

suatu ruang. commit to user

2) Sifat Lantai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dimana lantai dapat membentuk sifat/ daerah dalam ruang, yaitu

dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai

dapat bersifat permanen maupun semi permanen.

3) Karakter Lantai

Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan

bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau

sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter

lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan

sebagainya.

4) Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang.

Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak

menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang

berlebihan,dan sebagainya.

5) Macam Letak Lantai

Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka

digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan

lebih sedikit dari pada atas.

Ground Floor

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai

akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di

bawah lantai diberikan pengerasan.

Upper Floor

Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di

atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban lantai

disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada struktur

bahannya.

Lantai dalam ruang selain berfungsi menahan beban, secara

khusus lantai mempunyai fungsi akustik di dalam ruang.

Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :

a) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian

karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sebagai

berikut:

Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan

bunyi.

Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles)

memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan

tumpukan lembaran (loop piles).

Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam

tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.

Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan

bunyi.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

b) Lantai semi keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan

cor atau beton.

c) Lantai keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai

sebagai bahan lantai.

d) Lantai kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai

yang terbuat dari kayu.

b. Dinding

Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-

ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding

dapat bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai

penghubung yang mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga

membentuk sebuah ruang.

Sebagai pembatas ruang, dinding dilihat dari segi fisika bangunan

memiliki beberapa fungsi atau kombinasi sebagai berikut:

1) Sebagai pemikul beban di atasnya.

2) Sebagai penutup atau pembatas ruangan baik visual maupun akustik.

3) Menghadapi alam luar dan ruangan dalam :

Radiasi cahaya dan sinar kalor dari matahari.

Radiasi sumber-sumber kalor dari dalam.

Isolasi atau penghalang kalor yang datang dari luar

Pemeliharaan suhu yang diminta dalam ruangan

Perlindungan terhadap hempasan hujan dan kelembapan dari luar.

Pengatur ventilasi di dalam ruangan.

(YB. Mangunwijaya, commit1988, hal. to 339)user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

Dari keterangan diatas bahwa dinding sebagai pembatas ruang, baik visual

maupun akustik amat berhubungan dengan pemilihan bahan. Sedangkan dinding

sebagai pemikul beban dari atas berhubungan dengan konstruksi/ teknik. Dan

sebagai pelindung menghadapi alam luar, hal ini sangat penting bagi kebutuhan

keamanan kesehatan dalam ruang.

Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula

hanya sebagai pembatas, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam

perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan beberapa hal

yaitu :

Struktur dinding dapat dibedakan menjadi :

Dinding struktur (bearing wal )

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di

atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau sebagai

penumpu lantai (pada bangunan bertingkat).

Dinding non struktur/ partisi (non bearing wall)

Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan

peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur menurut

kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada kolom-kolom

pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari, pasangan batu bata,

pasangan batako, multipleks, asbes, plat alumunium, dan lain sebagainya.

Beberapa dinding jenis ini, diantaranya :

- Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang

bersandar pada masing-masing bangunan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

- Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung dari

pancaran kobaran api.

- Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.

- Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah

dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar,

dibedakan menjadi :

o Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk

membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak

membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya

sendiri.

o Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik yang

mudah dibongkar sesuai lay out.

o Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal

dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk

mendapatkan bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.

(Aris Sulistyo, 2006)

Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup dinding adalah sebagai

berikut:

a) Batu : asbes, coraltex, marmer

b) Kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard

c) Metal : alumunium, tembaga, kuningan

d) Gelas : kaca,commit cermin to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

e) Plastik : fiberglass, folding door, dsb

f) Cat : bermacam – macam cat tembok

g) Kain : batik, sastra, dan sebagainya.

c. Langit-llangit (ceiling)

Langit-langit merupakan penutup bagian atas, disamping sebagai pembentuk

ruang, juga mempunyai karakter tersendiri yang membeikan kesan ruang, dan

mempengaruhi psikis pengguna ruang.

Ditinjau dari fungsinya, langit-langit atau ceiling memiliki berbagai fungsi

yang tidak kalah pentingnya dengan unsur pembentuk ruang lainnya seperti lantai

dan dinding.

Menurut pengertian Pamudji Suptandar, fungsi dari ceiling disebutkan

sebagai berikut.

1) Ceilling berfungsi sebagai peredam suara/akustik, dengan ditunjang

oleh lantai dan dinding. Misalnya pada teather, dengan pemasangan

bidang-bidang gema dapat meningkatkan pemantulan yang secara

langsung.

2) Ceiling merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagi

instalasi, ducting AC, kabel listrik, gantungan armature, loundspeaker,

dan lain-lain.

(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 59)

Dalam merencanakan langit-langit atau ceiling perlu diperhatikan beberapa

hal antara lain yaitu:

1) Penentuan Ketinggiancommit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi

langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan

pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi).

Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit (drop ceiling),

canopy, pergola.

2) Bentuk Penyelesaian

Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya, jika

sebagai ventilasi udara panas, maka bentuk lubang atau penurunan

langit-langit dapat dibentuk sesuai sebagaimana langit-langit itu

diselesaikan seperti bentuk-bentuk polos, rata, grid/ berkotak-kotak,

garis geometrik/ lurus, berpola, sruktural.

3) Konstuksi Pemasangan

Konstruksi langit-langit perlu diperhatikan bagaimana pemasangannya

atau bagaimana menempel pada dinding, misal dengan rangka kayu,

besi, digantungkan, atau disangga. Perlu diperhatikan juga konstruksi

pemasangan bidang penutup langit -langit.

5. Elemen Pengisi Ruang

Pengunaan perabot selalu menunjuk pada kegiatan pemakainya. Dan

kegiatan disini merupakan titik awal perencanaan interior, hal ini menunjukkan

bahwa pengisi ruang yang utama adalah perabot/ furniture, sedang pelengkap

lainnya hanya sebagai tambahan pengisi ruang.

Pengertian perabot

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Kata perabot berasal dari bahasa jawa yang berarti alat atau

perkakas, bila dihibungkan dengan rumah maka perabot adalah meja,

kursi, almari, dan lain sebagainya.

( W.J.S Poerwodarminto, !976/1990 , hal.34 )

Semua perabot harus fungsional, nyaman dipakai memiliki

ketahanan yang baik, memiliki sifat dan skala yang tetap sesuai dengan

keadaan tertentu, tetapi situasi-situasi tertentu mempunyai perbedaan

yang lain, sehingga pemilihan objek yang terbaik untuk situasi tertentu

menjadi hal yang harus dicari jalan keluarnya.

6. Lay-out Furniture

Perencanaan ,café ditentukan oleh lay out atau tata letak furniture, dalam hal

ini penataan meja kursi makan. Dalam pengaturannya berhubungan dengan

sirkulasi kegiaan dalam ruang, dan tergantung pada sifat pelayanannya. Hal ini

ditegaskan oleh Pamudji Suptandar bahwa:

Desain yang baik tergantung pada perancanaan sistim pengaturan

perlengkapan yang secara seksama, proses dapat dijalankan tanpa sedikit gangguan,

mengurangi sirkulasi silang, layanan terpendek dan perpaduan kegiatan se-erat

mungkin, dan penyusunan furniture dalam suatu ruang akan menimbulkan

berbagai aspek yang berhubungan dengan aktifitas, fungsi maupun segi-segi visual.

Semua ini harus diperhatikan dalam kaitannya antara aspek yang satu dengan aspek

yang lain yang semuanya ditujukan untuk kebutuhan dan kenyamanan ruang gerak

manusia.

(J. Pamuji Suptandar. 1982, hal. 53, 88)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

7. Sistem Interior

Untuk menciptakan ruang yang diinginkan, maka diperlukan unsur-unsur

sistem. Sebuah teori mengatakan bahwa interior sistem adalah “tata cahaya, tata

hawa, dan tata suara yang masing-masing bertujauan untuk mencapai kenikmatan

bagi para pemakai ruang

( Arnold Freidman, Forest Wilson dan Jhon F pile, 1977, hal. 230 )

a. Pencahayaan

Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena menjadi syarat

dalam penglihatan manusia. Meski demikian, cahaya berlebihan akan

memberi dampak kesilauan, sehingga untuk mencapai kesesuaian harus

berdasarkan kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan

efisien tinggi.

Sebagai tujuan adanya sumber cahaya didalam ruang, dijelaskan

sebagai berikut.

1) Cahaya memungkinkan penghuni bergerak dan berjalan secara mudah

dan aman.

2) Cahaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni

melihat detail-detail dari tugas dan kegiatan visual secara mudah dan

tepat .

3) Cahaya menciptakan lingkungan visual yang nyaman dan berpengaruh

baik terhadap prestasi.

(Kusudiajo Hadinoto , 1978, hal. 37)

Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan buatan.

Untuk pencahayaan alami,commit diperoleh to user langsung dari sinar matahari dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

memberi lubang cahaya atau dengan cara dipantulkan pada bidang

sekitarnya. Untuk pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan dengan

memanfaatkan energi listrik melalui media lampu sebagai sumber

penerangan (Prasasto Satwiko, 2004, hal.93).

Berdasarkan sumbernya, adapun jenis pencahayaan yaitu:

1) Pencahayaan Alam (Natural lighting)

Yang dimaksud penerangan alami disini adalah pencahayaan

yang berasal dari alam seperti, sinar matahari, sinar bulan, sinar api

dan sumber lain dari alam (fosfor, dan sebagainya). Namun pada

umumnya sumber cahaya alami yang biasa digunakan dalam

pencahayaan ruang adalah sinar matahari.

Cahaya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Pencahayaan langsung

Pencahayaan langsung yaitu pencahayaan yang berasal dari sinar

matahari secara langsung melalui atap, jendela, genting kaca dan

lain-lain.

Pencahayaan tidak langsung

Pencahayaan tidak langsung adalah cahaya yang diperoleh dari

sinar matahari secara tidak langsung, sistem pencahayaan tersebut

di biaskan melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain-lain.

(J. Pamuji Suptandar. 1999, hal. 219)

2) Pencahayaan buatan (Artificial lighting)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

Yang dimaksud dengan pencahayaan buatan ialah penerangan

yang berasal dari cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu

(J.Pamudji Suptandar , 1999, hal. 225).

Pada umumnya sumber cahaya buatan yang kita gunakan dalam

perencanaan interior adalah pencahayaan lampu listrik. Seperti

dijelaskan dalam Human Faktor Design Hand book bahwa, “Cahaya

buatan dipakai apabila tidak cukup cahaya alami untuk dapat

digunakan melihat pekerjaan yang diinginkan dan atau apabila untuk

mengendalikan warna cahaya pada suatu ruangan tertentu”. (Wesly E

woodson, !981, hal. 149) .

Pencahayaan lampu tersebut dapat digunakan sebagai sumber

cahaya bagi kegiatan sehari-hari dan menciptakan unsur keindahan

dalam desain suatu ruangan. Kita banyak menggunakan cahaya buatan

pada perancangan interior suatu bangunan untuk menciptakan suatu

kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan fungci ruangan

tersebut, agar menimbulkan kenyamanan bagi penghuninya.

Contoh sumber cahaya buatan antara lain adalah:

Lampu Pijar (incandescent)

Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen

(benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks cahaya)

yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung

pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga, suhu

filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih

pendek dan lebih banyakcommit cahayato user tampak lebih putih. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya

dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifusikan cahaya.

Lampu Fluorescent

Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun

bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik

yang berisi gas air raksa bertekanan rendah. Lampu fluorescent

generasi terbaru penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai 80

lumen per watt) dan distribusi speltralnya mendekati grafik

kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.

Gambar 2.25

Lampu Fluorescent

(Sumber : Prasato Satwiko, 2004 : 71)

Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)

Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.

Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam

tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi.

Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8

menit (untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan cahaya

maksimal. Karena itu disebut lampu metal-halida.

commitGambar to user 2.26

Lampu HID (High-Intensity Discharge) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

(Sumber : Prasato Satwiko, 2004 : 71)

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pencahayaan, dipakai

beberapa type lampu antara lain yaitu:

Flood Light, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan sebesar

100o – 180o

Sot Light, lampu dengan hasil cahaya yang menyebar, sehingga tidak

banyak menimbulkan bayangan.

Special Flood Light, lampu dengan sudut kasus kurang dari 100o

Reflector Spotlight, merupakan reflektor yang sederhana dan mudah

menyesuaikan dengan sudut pencahayaan dan pengoperasian.

Sealed Beam Lamp, lampu dengan reflektor bervariasi

Lens Spotlight, terdiri dari lensa sederhana dengan atau tanpa

reflector.

Profile Spotlight, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan yang

kuat dan dapat disesuaikan silhuette yang dikehendaki

Effects Spotlight, untuk menghasilkan proyeksi yang sama dengan

obyeknya

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

Bifocal Spotlight, efek spotlight yang dilengkapi dengan dua saklar

atau lebih, sehingga dapat digunakan sebagai lampu dengan sudut

pencahayaan yang kuat dan lemah serta kombinasinya.

Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat 5 sistem penerangan (iluminasi)

yang masing-masing berbeda sifat, karakter dan pengaruh distribusi cahayanya.

Lima sistem tersebut meliputi :

Sistem pencahayaan langsung ( direct lighting )

Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya mengarah langsung

ke obyek yang diterangi. Oleh karena itu sistem ini mengakibatkan ;

penyinaran efektif, menimbulkan kontras dan bayangan, terjadi

silau, baik langsung dari sumber cahaya maupun akibat cahaya

pantulan.

Sistem pencahayaan setengah langsung ( semi direct lighting )

Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya mengarah pada

obyek yang diterangi dan cahaya selebihnya menerangi langit-langit

dan dinding yang juga memantulkan cahaya karena obyek tersebut.

Sistem iluminasi difus ( general diffuse lighting )

Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya diarahkan pada

obyek dan sisanya menyinari langit-langit dan dinding, yang juga

memantulkan cahaya kearah obyek tersebut.

Sistem pencahyaan setengah tak langsung ( semi indirect lighting )

Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem

setengah langsung. Sistem setengah tak langsung 60% hingga 90%

cahaya diarahkan commitpada langit-langit to user dan dinding, sisanya diarahkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya mengenai bidang

kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan dinding. Maka dapat

dikatakan cahaya yang datang berasal dari segala arah, sehingga

bayangan relatif tidak tampak dan silau dapat diperkecil.

Sistem iluminasi tidak langsung ( indirect lighting )

Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke langit-langit

dan dinding. Oleh karena keseluruhan cahaya yang menyinari obyek

pada bidang kerja merupakan cahaya pantulan segala arah dari

langit-langit dan dinding, maka mengakibatkan: penyinaran tidak

efektif, tidak ada kontras dan relatif tidak menimbulkan bayangan,

tidak menyilaukan.

Ditinjau dari sistem perletakannya, perletakan sumber cahaya dapat

dilakukan dengan beberapa metode, antara lain :

Cornice, adalah suatu sistem pencahayaan umum, yang

pemasangannya pada dinding bagian atas atau pertemuan antara

ceiling dan dinding. Sumber cahaya dihasilkan dari flourescent tube

(sebagai sumber cahaya pantul).

Recessed in ceiling, adalah suatu sumber pencahayaan yang

difungsikan sebagai penerangan pada panel, built in dan sebagainya,

yang pemasangannya pada ceiling. Sumber cahaya dihasilkan dari

incandescen lamp.

Attached to ceiling, adalah penempatan lampu pada permukaan

ceiling sebagai penerangan umum.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

Hanging lighting adalah penempatan lampu dengan cara digantung

berfungsi sbagai penerangan umum.

Luminous ceiling adalah penempatan lampu yang ditutup dengan

screeb jernih dan sumber cahaya dari flourescent lamp.

Soffit adalah suatu pencahayaan yang dipakai sebagai penerangan

pada lekukan dinding yang penerangannya dari flourescent lamp.

Cove lighting merupakan suatu pencahayaan yang dipakai sebagai

efek, sumber cahaya dipasang pada dinding yang diarahkan ke

permukaan ceiling.

Valance lighting adalah suatu pencahayaan yang pemasangannya

pada dinding yang penyinarannya diarahkan ke permukaan ceiling

secara langsung. Sumber cahaya jenis flourescent lamp yang

disembunyikan dibalik frame.

Wall bracket lighting adalah suatu pencahayaan yang dipasang pada

dinding dengan memakai lampu cahaya atau dekorasi.

b. Penghawaan

Penghawaan mempunyai peranan penting pada kebutuhan udara

yang optimal dalam ruangan termasuk kelembaban udara dalam ruang.

Seperti dijelaskan bahwa “Penanganan sistem ventilasi harus

memperhatikan faktor-faktor kelambapan agar memenuhi unsur

kenyamanan dalam ruang “. ( Pamudji Suptandar , 1982, hal. 62 ).

a) Penghawaan alami dengan ventilasi

Yang dimaksud dengan ventilasi adalah suatu usaha

pembaharuan udara commit dalam suatuto user bangunan atau ruang dengan jalan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

memasukkan sejumlah udara segar/ bersih dari luar untuk

menggantikan udara yang kotor di dalam ruangan dengan

menggantikan faktor-faktor kelembapan agar dapat memenuhi unsur

kenyamanan bagi si pemakai. (Pamudji Suptandar,1982, hal. 62).

Sedang pengaruh ventilasi terhadap interior antara lain:

Peletakan ventilasi akan mempengaruhi bentuk interior, misalnya

letak jendela.

Letak ventilasi yang mempengaruhi udara langsung pada susunan

interior yaitu ketinggian, lebar, dan, posisi.

Ventilasi mempengaruhi suasana, pencahayaan dan akustik di

dalam termasuk hubungan ruang dengan alam sekitarnya.

Sistim ventilasi harus mempehatikan fungsi ruang.

Jenis ventilasi mempengaruhi akan ketinggian tiap ruangan.

( Pamudji Suptandar,1982, hal. 63 )

Gambar 2.23 Arus udara ventilasi

ANGIN MATI

DAERAH UDARA MATI

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

(Sumber : Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Utilitas, Djambatan,1986 : 41)

b) Penghawaan buatan atau ventilasi buatan

Pengertian dari ventilasi buatan yaitu “penghawaan yang

diperoleh secara buatan atau mengalami proses mekanisme” (Pamudji

Suptandar, 1982, hal. 83)

Ventilasi buatan ini terdiri dari dua macam, sepeti dijelaskan

Pamudji Suptandar di bawah ini .

Exhoust yaitu mekanisme dari kipas angin dengan sisitim

menggerakkan udara denagan tidak mengurangi kelembapan udara

alam.

A.C. yaitu sisitim mekanisme memasukkan udara segar dengan

termperatur maupun kelembapan tertentu. A.C. dipakai apabila

ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan; polusi udara, polus

suara, dan apabila ingin mendapatkan kelembapan udara yang

konstan.

Selanjutnya dijelaskan pengertian jenis A.C tersebut oleh Pamudji

Suptandar dalam bukunya interior desain yang menyebutkan .

 Window unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan pada ruang-

ruang kecil dimana sistim mekaniknya terdapat pada satu unit

yang kompak. Pemasangan unit tersebut bisa pada jendela

bagian atas maupun bawah pada dinding sebagai ornamen

hiasan.

 Split unit, yaitucommit jenis to ACuser yang dipergunakan untuk satu atau

beberapa ruang, sedangkan perlengkapan untuk evaporator perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

terpisah pada tiap ruang. Unit ini berdiri sendiri pada lantai

dengan bentuknya yang indah sepadan dengan furniture lain

yang merupakan ornamen.

 Package Unit yaitu Jenis AC yang dipergunakan dalam satu

ruang yang cukup luas seperti restoran, super market dan

sebagainya. Perlengkapan evaporator dan condensor terpisah

dan tersendiri. Unit ini bisa berdiri sendiri atau built-in,

sehingga dapat menambah keserasian dalam ruangan.

 Central Unit yaitu, jenis yang dipergunakan untuk ruang

yang luas sekali seperti restoran pekantoran, gedung teater,

shopping center. Perlengkapan keseluruhan terletak di luar

ruangan kemudian didistribusikan ke masing-masing ruang

melalui ducting dan berahkir dengan diffuser.

(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 83)

c. Akustik

Sistem akustik ruang yang baik adalah ruang yang mampu

menjawab kebutuhan dari salah satu faktornya yaitu mengenai gangguan

seperti bising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang

terjadi dalam ruang menjadikan perlunya kualitas akustik yang sebaik-

baiknya. Akustik dapat mengatasi masalah teknis yang berhubungan

langsung dengan tata suara pada bangunan interior, antara lain tingkat

bunyi yang berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan

pencakupan dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang

sesuai dengan situasi tertentu.commit (John to user F. Pile, 1980, hal. 421) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi

yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata suara

agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta

menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang

khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik.

Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang

terdapat 3 faktor, yaitu:

a) Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang

berjalan langsung mencapai pendengaran.

b) Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam

pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai bidang

pantul.

c) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material

absorbsi.

(Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)

d. Warna

Intensitas cahaya yang terpantul akan melengkapi dasar penglihatan

serta mempengaruhi kesan tentang gelap terang, sehingga kita dapat

membedakan objek penglihatan dan merasakan pengaruh warna.

Penggunaan warna dalam interior dapat membedakan bagian objek,

memperkuat perhatian atau mengurangi kelelahan mata. Sehingga dapat

dikatakan bahwa paduan dan pemilihan warna tergantung pada fungsi

ruang, misalnya untuk rumah sakit, restoran, hotel dan lain sebagainya.

Warna sebenarnya merupakancommit seberkasto user cahaya yang dipantulkan sebuah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

benda ke mata kita, warna apabila digabungkan dengan penerangan akan

merupakan persekutuan yang kuat dalam pendekorasian. ( Meiril Isa, 1973,

hal. 210 )

a) Pengertian warna

Warna biasanya dikaitkan dengan kenikmatan mata, pada

kenyataannya kebutuhan manusia akan manfaat warna sangatlah

besar. Ini dikarenakan masing-masing warna mempunyai karakter

tersendiri yang sanggup mempengaruhi rasa atau selera, kesan,

ingatan, dan keinginan-keinginan. Dalam desain elementer disebutkan

bahwa warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh

cahaya pada mata manusia (Fajar Sidik, 1981/1992).

b) Fungsi warna

Fungsi warna mengandung sesuatu yang sifatnya mengarahkan,

memberikan perintah, peringatan dengan tanda-tanda warna tertentu.

Fungsi warna disebutkan dalam “Desain Warna Susunan Dan

Fungsi” adalah, warna dengan fungsi praktis yaitu instruksi terarah

dan pelayanan pada umumnya. Warna sebagai fungsi artistik yaitu

ungkapan pribadi seniman. Warna sebagai fungsi simbolik yaitu alam

magis, adat, agama, dan metafisis. (Yusuf Efendi, 1978, hal. 64)

c) Sifat khusus warna

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

Dari masing-masing warna, masing-masing mempunyai sifat

seperti yang dijelaskan oleh Goadhear Willcox dalam Painting and

Decorations adalah sebagai berikut:

warna panas; yaitu kuning, kuning orange, orange merah, merah

violet.

warna dingin; yaitu violet, violet biru, biru, hijau, hijau kuning.

warna ringan; yaitu putih, merah, merah orange, orange kuning,

kuning hijau.

warna ringan ; yaitu hitam, merah violet, violet,violet biru, hijau.

warna jauh ; yaitu violet, violet biru, hijau, putih. (Goadhear

Willcox,1954/1992 , hal. 67)

d) Pengaruh psikologis warna

Secara psikologis warna memiliki pengaruh terhadap perasaan

manusia. Seperti dijelaskan dalam The Use Colour In Interior adalah:

Warna biru

Pada umumnya dinamakan warna menjauh sebab mereka terlihat

seakan menjauh dari pengamat, dapat mengurangi sifat, dapat

dirangsang. Dan oleh sebab itu membantu seseorang berkonsentrasi.

Warna biru bersifat baik, dingin dan tenang, akan tetapi tidak dapat

dipandang secara pandang lalu, karena terlalu banyak warna biru

akan mengakibatkan sifat melankolis.

Hijau warna

Memberikan pengaruh menyejukkan serta dapat mengurangi

ketegangan hidup.commit Apabila to user dikombinasikan dengan warna dingin perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

menimbulkan kesegaran, dan apabila dikombinasikan dengan warna

panas akan lebih menarik.

Warna kuning

Adalah warna yang merangsang dan menarik perhatian, kunig

adalah warna yang paling bercahaya. Hari-hari akan membosankan

apabila tanpa kehadiran warna kuning dari sinar matahari.

Warna merah

Menyenangkan dan merangsang otak. Warna merah ini sering

dinamakan warna mendekat, karena mereka sepetinya mendekati Si

pengamat. Selain itu warna merah menimbulkan sifat agresif dan

memberikan kesan kemewahan dan keebahagiaan.

Warna abu-abu

Dapat memberikan efek dingin seperti warna coklat. Apabila

digunakan sendiri akan menimbulkan depresi. Dalam penggunaan

sebaiknya dikombinasikan dengan warna hidup.

Warna orange

Memiliki efek merangsang dan bisanya digunakan dalam jumlah

yang sedikit. Dapat menimbulkan rasa sakit dan kejenuhan.

Warna coklat

Warna ini akan memberikan pengaruh segar, tenang dan hangat.

Tetapi dalam pemakaian harus dikombinasikan dengan warna

orange, kuning atau warna emas.

Warna putih commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

Warna ini dapat mematikan semangat jika tidak dikombinasikan

dengan warna-warna emas.

Warna hitam

Cenderung memberi pengaruh seperti menekan. Apabila digunakan

dengan warna lain akan berfungsi menunjang intensitas warna

tersebut.(Albert O Halse, 1978/1992, hal. 46)

e. Sistem Keamanan

Keamanan yang dimaksud adalah keamanan fisik manusia, fisik

bangunan, serta lingkungan, untuk sistem ini diperlukan :

a) Satuan pengamanan atau biasa disebut Satpam

b) Keamanan terhadap bahaya kebakaran

c) Tanda petunjuk arah (exis signs)

d) Alat pengunci (hardware locking)

e) Tanda bahaya (alarm)

Adapun bentuk-bentuk penganmanan antara lain :

a) Pengamanan umum

Pengamanan ini dilakukan melalui tata kerja dan tata ruang.

Untuk menjamin seluruh keamanan di dalam ruang khususnya

dampak kejahatan, maka perlu adanya pembagian tugas dan kewajiban

yang tegas diantara para petugas. Adapun tugas tersebut yaitu :

pemerikasaan ruang-ruang secara rutin dan berkala.

membuat peraturan yang diperlukan.

menyelenggarakan pengamanan umum bagi seluruh fasilitas ruang

yang ada. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

71

b) Pengamanan terhadap tangan-tangan jahil, yaitu dengan :

Sistem perlindungan sekitar (perimeter protection system)

Bertujuan untuk melindungi bangunan terhadap bahaya dari luar.

Penekanan pengamanan terutama ditujukan pada jendela, pintu,

atap, lubang ventilasi, dan dinding yang mudah tembus.

Sistem perlindungan dalam (interior protection system)

Sistem ini sangat bermanfaat dalm pengaman gedung, apabila

perimeter gagal berfungsi, misalnya pencuri berhasil menyelinap

masuk dan bersembunyi di dalam gedung sebelum saatnya pintu-

pintu ditutup.

Kedua system di atas ada yang bekerja secara mekanis ataupun

elektris,yaitu:

- saklar magnetic (magnetic control switch)

- pita kertas logam (metal foil tape)

- sensor pemberitahuan atau pencegah bila kaca pecah (glass

breaking sensor)

- kamera pemantau (photoelectronic eyes)

- pendeteksi getaran (vibration detector)

- pemberitahuan/perimgatan getaran (internal vibration sensor)

- alat pemasuk data (acces control by remote door control)

- pengubahan sinar infra merah (passive infra - red)

c) Pengaman terhadap kebakaran

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

72

Beberapa syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada

bangunan, yaitu :

mempunyai bahan stuktur utama dan finishing yang tahan api.

mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di sebelahnya

atau terhadap lingkungan.

melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan

persyaratan-persyaratannya

mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal

mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir

mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian

udara

mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem

automatic smoke, dan head ventilating

mempunyai alat kontrol terhadap lift

Untuk mendeteksi dan mengatasi adanya kebakaran diperlukan

alat seperti :

Fire damper

Alat ini untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara

supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja

secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-

pipa tersebut.

Smoke dan head ventilating

Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan commit to user udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

73

mengalir ke luar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan

terhindar dari asap-asap tersebut.

Vent dan exhaust

Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi

mengisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka

pintunya. Atau dapat juga dipasang di dalam tangga, secara

otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan

pada udara di dalam ruang tangga.

Hidran kebakaran

Hidran kebakaran adalah alat untuk memadamkan kebakaran

yang sudah terjadi dengan memakai alat bantu air.

Sprinkler

Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan

standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler

dapat melayani luas area 10-20 m2 dengan ketinggian ruang 3 m.

Ada beberapa cara pemasangan kepala sprinkler, seperti dipasang di

bawah plafon/langit-langit.

Halon

Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya

tidak diperbolehkan menggunakan air, seperti pada ruang yang

penuh peralatan-peralatan elektronik atau ruang arsip, ruang

tersebut harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran halon.

(Dwi Tangoro.2000: 31-40)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

74

H. TINJAUAN TEMA HOUSE OF ROCK

Dalam suatu perancangan interior, tema memegang peranan yang penting,

karena tema dapat memberikan sebuah suasana dan membentuk karakter ruangan

tertentu. Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi

permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi

tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.

Dalam perancangan House Of Rock di Jakarta ini, tema atau konsep yang

dikedepankan berasal dari karakteristik musik Rock itu sendiri yang diaplikasikan

kedalam desain dan kemudian dikemas oleh gaya Interior Modern. Sehingga akan

dihasilkan sebuah bangunan dengan desain interior yang merefleksikan dari

karakteristik musik Rock.

1. Tinjauan Gaya Interior Modern :

a. Pengertian

Arsitektur modern, merupakan perkembangan dari arsitektur klasik

barat, berubah secara revolusioner sejalan dengan Revolusi Industri mulai

awal abad XIX dengan terjadinya perubahan besar-besaran dalam pola hidup

dan pola pikir.(Yulianto Sumalyo, 1997, hal.4)

b. Perkembangan Arsitektur Modern

Perkembangan arsitektur modern di barat dipengaruhi terbentuknya

pola pikir rasionalistis masyarakat barat yang kemudian mempengaruhi

seluruh peradaban barat, termasuk iptek, arsitektur bahkan nilai-nilai

estetika, hingga kahirnya terjadilah Revolusi Industri di Inggris abad 18 dan

19 yang kemudian mempengaruhi terjadinya revolusi besar-besaran di setiap

aspek kehidupan manusia termasukcommit to dalamuser seni bangunan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

75

Dalam perkembangannya, arsitektur modern (dimulai saat masa

peralihan dari klasik ke modern hingga masa Late Modern) muncul berbagai

aliran gaya arsitektur, diantaranya :

1) Arsitektur Eklektisme

Arsitektur Eklektik adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau

gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitektur Eklektik sebenarnya telah

berkembang sejak abad XVI. Eklektisme di Abad XIX merupakan peralihan

gaya klasik akhir menuju awal arsitektur modern.

2) Art Nouveau

Berawal tahun 1890-1905, di Eropa, cenderung bersifat rasional dan

mengikuti bakuan industri. Art Nouveau lebih dilibatkan kepada

semangat menyanjung keemasan Baroque dan Rococo. Pada akhir abad

20 merupakan akhir gaya Art Nouveau menuju ke Arsitektur modern yang

disebut juga zaman Proto Modernism. (Spark, 1986)

3) Modern International Style

Berkembang pada akhir abad XIX dan awal abad XX, yang sebenarnya

merupakan gerakan penentangan terhadap gaya arsitektur Modern

Eklektik dengan menyaratkan faham fungsionalisme, meninggalkan

hiasan atau ornamentik bentuk lama dengan menonjolkan kenyataan

kemajuan teknologi, konstruksi dan struktur bangunan. Ciri umum dari

gaya ini adalah asimetris, kubis dan semua sisi (depan, samping,

belakang) dalam komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan

jendela, dinding, atap dan yang lain menyatu dalam komposisi bangunan,

terdapat sedikit atau bahkancommit tanpa to user ornamen. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

76

Gambar 2.24

The Glass Place, Villa Savoye

(Sumber : http://wikipedia.org)

4) Kubisme

Awalnya gerakan Kubisme berkembang dalam aliran seni rupa yang

menjadi gerakan revolusioner pada tahun 1907 di Prancis. Pengaruh

aliran Kubisme pada bidang arsitektur mulai berlangsung antara tahun

1917 hingga 1920-an. Dalam aliran ini terdapat 3 elemen utama dalam

arsitektur, yaitu material atau bahan, ruang dan pencahayaan.

Pada aliran ini mengajarkan kesederhanaan, bentuk-bentuk geometris

yang relevan dengan dunia mesin dan mekanis. Menurut aliran ini,

arsitektur adalah permainan dari unsur-unsur panjang, lebar dan tinggi

(volume) dibawakan bersama cahaya (Curtis, 1986, hal. 108)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

5) Futuristik

Pertama kali dikumandangkan oleh Marinetti pada tahun 1909, dalam

manifesnya ia menyatakan bahwa bangsa Itali telah memasuki babak

modern laksana “mobil berkecepatan tinggi”. Futuristik dalam arsitektur

menggambarkan dinamika kecepatan, gerakan dan sekaligus kehidupan

modern.

6) Neo Brutalis

Aliran arsitektur yang memiliki ciri bentuk khusus yang aneh

menyimpang dari kaidah-kaidah ataupun bentuk-bentuk biasa yang

sudah ada masa sebelumnya, bentuk-bentuk scuptural/abstrak total

dengan sistem konstruksi baja ekspose.

7) Monumental

Arsitektur dengan bentuk yang otentik, megah dan sculptural, seolah-

olah seperti suatu bentuk seni cetak. Bentuk tidak hanya ditentukan oleh

fungsi, tetapi smeua aspek arsitektur tata letak, lingkungan, teknologi,

bahan elemen-elemen lainnya yang tidak selalu fungsional.

8) Strukturalisme

Rancangan tidak lain adalah kecuali pencarian kreativitas untuk pola

dasar penyelesaian, serta penentangan terhadap kenetralan dari gerakan

modern sebelumnya, bentuk-bentuk murni dan bebas.

9) Techno Arthistik

Merupakan arsitektur dengan rancangan teknologi fabrikasi lebih besar

dan lebih maju dengan konstruksi utama metal atau logam. Bahan-bahan

fabrikasi terutama dari commitmetal, bajato user tahan karat dan kabel baja ditonjolkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

78

baik pada ruang maupun di luar, sehingga bahan, struktur, sistem dan

sub sistem struktur, konstruksi dan dekorasi secara integral menampilkan

bentuk yang indah dan karakternya khusus.

10) Neo Vernakuler

Adalah bentuk yang mengacu pada “bahasa setempat” dengan

mengambil elemen-elemen yang ada ke dalam bentuk modern. Arsitektur

neo vernakuler kadang-kadnag tidak hanya elemen fisik yang diterapkan

dalam bentuk modern tetapi juga elemen non fisik, budaya, pola pikir,

kepercayaan/pandangan terhadap ruang, tata letak, mengacu pada

makro cosmos, religi atau kepercayaan yang mengikat dan lain-lain

menjadi konsep dan citra perancangan.

11) Post Modern

Merupakan istilah untuk menyebut suatu masa atau zaman dipakai

berbagai disiplin ilmu untuk menguraikan bentuk budaya dari suatu titik

pandang berlawanan atau pengganti istilah modern. Dalam arsitektur,

titik pandang ini mulai digunakan untuk menyebut gaya eklektik,

memilih unsur lama dari berbagai periode, terutama unsur klasik bahkan

dikombinasikan dengan bentuk yang kelihatan aneh.

2. Tinjauan Karakteristik Musik Rock :

Dalam perwujudannya, musik Rock memiliki beberapa karakteristik yang

menjadi ciri atau identitas dari musik Rock itu sendiri, diantaranya adalah :

a. Keras : Padat kuat dan tidak mudah berubah bentuknya atau tidak mudah

pecah (Kamus Besar Bahasa Indonesia)commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

79

Karakteristik ini muncul akibat dari musik Rock/Metal terasa keras di telinga

saat didengarkan. Hal ini dihasilkan oleh Sound dari perangkat musik Rock,

terutama gitar elektrik yang di set untuk menghasilkan suara overdrive/distorsi

yang memekakkan telinga.

b. Cadas : Lapisan tanah yg keras; batu yg terjadi dr padatan pasir atau tanah

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

c. Cepat : dl waktu singkat dapat menempuh jarak cukup jauh (perjalanan,

gerakan, kejadian, dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Karakteristik dari musik Rock ini terdapat pada tempo atau irama musik

yang cepat dan terasa menghentak, yang berbeda dengan jenis musik lainnya

yang biasanya bertempo sedang atau bahkan pelan (slow).

d. Panas : 1. hangat sekali, lawan dingin, 2.terasa spt terbakar atau terasa dekat

dng api (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Adrenalin yang dirasakan saat mendengarkan musik Rock akan terasa naik,

dan membuat kita menggerakkan tubuh untuk mengikuti irama musik Rock

tersebut, sehingga hawa yang dihasilkan akan terasa panas.

Perancangan House Of Rock di Surakarta ini, menerapkan tema bangunan

dengan gaya Modern Internasional Style, sebuah gaya modern yang lebih

mementingkan fungsi dan meminimalkan hal-hal yang berbau hiasan. Kemudian

karakteristik dari Musik Rock akan ditampilkan melalui bahan material yang dipakai

dalam elemen-elemen bangunan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

KAJIAN LAPANGAN

A. Classic Rock Café

1. Latar Belakang

Classic Rock Cafe berdiri pertama kali pada bulan April 2003 dan

berlokasi di jalan Trunojoyo Bandung. Selama 3 tahun berdiri, Classic Rock

Café telah mendapat sambutan yang sangat antusias dari para penggemar

musik Rock, baik dari kalangan tua maupun muda.

Atmosfir yang dikemas adalah memang untuk para penggemar

musik Classic Rock, namun kalangan awam-pun dapat menikmati nuansa

dan interior Classic Rock era tahun ’60 an sampai ’80 an.

Gambar 3.1 Fasade Classic Rock Cafe

(Sumber : http://classicrockcafe.co.id) 2. Lokasi

Classic Rock Cafe pertama berdiri berlokasi di jalan Trunojoyo,

Bandung, kemudian pada bulan November 2006 pindah ditempat yang baru

yaitu di jalan Lembong No.1, Bandung.

commit to user

80 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

81

3. Kapasitas dan Luasan

2 Luas bangunan total kurang lebih 150 m , dapat menampung sekitar

120 orang.

4. Operasional

- Jam operasional: jam 19.00 - 24.00 WIB, untuk weekend jam 19.00 -

01.00 WIB

- Target market : dewasa

Sistem pelayanan di kafe ini adalah waiter to table (pramusaji melayani

pengunjung mulai dari pencatatan menu hingga mengantarkan bon

pembayaran kepada pengunjung)

5. Elemen Pembentuk Ruang

a. Dinding

Pada dasarnya dinding keseluruhan dicat warna coklat muda. Namun

segala macam ornament seperti poster, dan hiasan piringan hitam

ditempel di hamper seluruh dinding ruangan. Di ruang mini cinema

dicat warna merah maroon dengan walltreatment panel motif kayu.

b. Lantai

Lantai menggunakan keramik ukuran 50x50cm warna krem. Ada

kenaikan lantai pada area stage.

c. Ceiling

Menggunakan plafon gypsum dicat putih. Di beberapa titik terdapat

downceilling dengan indirect light warna merah.

d. Pencahayaan

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

82

Pada Classic Rock café ini digunakan pencahayaan buatan dengan

berbagai lampu seperti downlight fluorescent, spotlight pada display

atau poster, dan lampu sorot untuk area stage.

e. Penghawaan

Menggunakan penghawaan buatan berupa AC Sentral.

f. Furniture

1) meja kasir (kayu finishing duco doff warna coklat tua)

2) meja bar (persegi kayu finishing HPL motif kayu)

3) meja makan (bundar, kayu finishing melaminclear)

4) coffetable (persegi, kayu finishing melamin)

5) kursi makan (aluminium fin. Cat abu-abu)

6) kursi bar (stainlesssteel, dudukan upholstery orcar hitam)

7) puff bench (kayu, upholstery orscar hitam)

8) sofa (upholstery Oscar krem)

g. Akustik

Dinding di area café menggunakan panel gypsum akustik yang di

finishing dengan cat warna coklat muda.

h. Sistem Keamanan

Keamanan kriminal : jika malam hari ada pintu besi

Keamanan kebakaran : menggunakan pemadam api semprot

Pada Classic Rock Café ini terdapat berbagai fasilitas yang dapat

memanjakan sekaligus menambah wawasan para pengunjungnya mengenai

musik Classic Rock. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain:

- Ruang Café yang dilengkapicommit Stage to user mini dan area Balkon.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

83

Gambar 3.2 Interior Classicrockcafe

(Sumber : http://classicrockcafe.co.id)

- Mini Music Library yang berupa sudut ruangan yang digunakan untuk

menyimpan buku-buku mengenai musik Classic Rock

- Collector’s Corner, berupa ruangan berisi koleksi kaset, CD dari band-

band classic rock

- Mini Cinema, ruangan untuk menonton film mengenai musik classic rock

Gambar 3.3

Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe

(Sumber : http://classicrockcafe.co.id)

commit to user i. Tema dan Gaya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

84

Classic Rock Café memiliki slogan “FOR THOSE ABOUT TO ROCK“,

yang dimana slogan ini tidak hanya menjadi kata-kata namun benar-benar

terwujud dalam gaya maupun tema pada bangunan. Hampir diseluruh

dinding maupun sudut ruangan, penuh dengan benda-benda memorabilia

musik Rock. Pemakaian warna yang soft dan ornament yang berani, sesuai

dengan karakter musik Classic Rock.

B. Hot Rod Resto and Coffe Shop

1. Latar Belakang

Hot rod adalah istilah yang tidak baku, namun sudah umum digunakan

sebagai istilah untuk mobil keluaran Amerika Serikat dengan mesin besar yang

sudah dimodifikasi sehingga menjadi lebih cepat. Era hot rod sebenarnya

dimulai pada tahun 1930an. Demi mudahnya, bisa saja penggemar hot rod

adalah penggemar mobil-mobil kuno. Istilah itu kemudian dipakai oleh Ermin

S. Nasution, seorang penggemar Chevrolet untuk tempat bisnisnya ini.

Gambar 3.4

Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop

(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com) Hot Rod Resto & Caffee Shop adalah cafe dengan konsep otomotif commit to user dan offshore, accesories, die cast sangat homely apalagi untuk para Hobbyers dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

85

pecinta mobil-mobil hot rod. Hot Rod Resto & Caffee Shop ini baru mulai

beroperasi pada bulan maret 2007 lalu. Bangunan dua lantai ini berbentuk (L)

di lantai dasar dan berbentuk (U) untuk lantai duanya. Bangunan ini berada

diatas tanah seluas satu hektar dengan lahan parkir cukup luas, dirancang

oleh seorang arsitek bernama Dipo Ario.

2. Lokasi

Lokasi Hot Rod Resto & Caffee Shop ini terletak di Jl. Raya Pangeran

Antasari 32 Cilandak Barat, Jakarta Selatan, 12430, DKI Jakarta-Indonesia.

Telp. 021-75907160 fax. 021-75907149 .

3. Operasional

Hot Rod Resto & Caffee Shop ini buka setiap hari yaitu:

Weekday : 10:00 - 24:00 WIB

Weekend : 10:00 - 02:00 WIB

4. Fasilitas

Pada Hot Rod Resto & Caffee Shop ini terdapat berbagai fasilitas yang

berada di lantai satu dan dua, Café ini mampu menampung hingga 85 orang

(sitting) dan 120 orang (standing). Lantai bawah bangunan ini terdiri dari

courtyard yang dijadikan tempat makan siap saji, Hot Rod Cafe menggunakan

istilah Waroeng Hot Rod. Ruangan dibagian bawah courtyard digunakan

sebagai coffee shop. Ruangan besar dibagian samping untuk toko aksesori dan

spare part kendaraan, sedangkan lantai atas untuk lounge, restoran dan bar.

Hot Rod Cafe ini bisa disebut tempat bersantai multifungsi, pada

Waroeng Hot Rod menyediakan makanan ala warung yang cepat saji dan commit to user berharga murah. Pada coffee shop lebih bersifat santai untuk yang senang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

86

makan snack dan minuman kopi. Sedangkan lounge, resto dan bar untuk makan

malam dengan menu andalan hamburger, ribs burger dan steak, serta kegiatan

entertainment seperti menikmati live music atau aksi DJ.

Makanan yang tersaji di Hot Rod Café ini, hampir 90 persen adalah

western food (American Style). Disamping menu khas amrik, Warung Hot Rod

menyajikan pula menu-menu lokal seperti sop buntut, nasi goreng kambing,

nasi goreng special, roti bakar, bubur spesial, dan pisang bakar.

5. Tema dan Gaya

Di lantai satu, terdapat coffee shop. Out door dari coffee shop mengusung

tema retro minimalis. Ruangan ini cocok untuk kalangan anak muda usia 20-

an. Sebab warna interiornya sesuai dengan jiwa anak muda, warna-warna

cerah terang seperti merah dan kuning.

Gambar 3.5 Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop

(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com)

Di ruangan ini atau depan Warung Hot Rod, terdapat spyker benz keluaran

tahun 1902. Spyker benz dibawa oleh pemerintahan Hindia Belanda (VOC) dan commit to user digunakan dalam lingkungan kesultanan Cirebon. Disampingnya ada workshop dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

87

menjual aneka aksesoris dan spare-part dari mesin yang berhubungan dengan

Chevrolet.

Bergeser ke lantai dua, suasana lebih hangat terdapat di bar, resto dan wine

lounge. Konsepnya yang diusung adalah classic minimalis dengan warna wood lebih

dominant. Nuansa Amerika tahun 50an sangat menonjol, ditandai terpampangnya

sejumlah foto-foto artis Amerika era tahun 50-60an seperti Elvis Presley, Marilyn

Monroe, Bob Dylan, Buddy Holly, dan Chuck Berry. Di Wine & Bar, pengunjung

bisa bersantai sambil menikmati sebatang cigarette.

Gambar 3.6 Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop

(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com)

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

ANALISIS DESAIN

A. ANALISA JUDUL

1) Pengertian

Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif

lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai

kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti

"proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,

"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif,

baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

(Sumber: http://www.wikipedia.org)

Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat dari suatu

strtuktur fisik (Sumber: Alexander, 1963). Desain adalah pengembalian

keputusan, dalam menghadapi ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat

bagi kesalahan (Asimow, 1962).

Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan (Sumber: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai

Pustaka, 1996, p.741). Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam

dari sebuah gedung (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990,

halaman 331).

Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop

yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar

musik Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang commit to user

88 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

89

mana berevolusi dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik

rakyat. (http://wordpress.com/pengertian musik rock)

Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-

satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta

memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²), dengan penduduk

berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek)

yang berpenduduk sekitar 23 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di

Indonesia atau urutan keenam dunia.

(http://www.wikipedia.org)

Arsitektur modern, merupakan perkembangan dari arsitektur klasik barat,

berubah secara revolusioner sejalan dengan Revolusi Industri mulai awal

abad XIX dengan terjadinya perubahan besar-besaran dalam pola hidup dan

pola pikir.

(Yulianto Sumalyo, 1997, hal.4)

Karakteristik musik Rock, yaitu Keras, Cadas, dan Panas, Cepat

“Desain Interior House Of Rock Centre di Surakarta” adalah sebuah

proses, merancang dan merencanakan desain ruang dalam suatu bangunan

atau wadah yang dapat memenuhi segala kebutuhan dan akivitas dari

komunitas penggemar musik Rock/Metal yang memiliki minat serta tujuan

yang sama dibidang musik Rock/Metal.

2) Tujuan dan Manfaat

House Of Rock di Surakarta ini bertujuan sebagai tempat penjualan

dari CD & Kaset, Merchandise dari band-band Rock/Metal, Alat-alat musik,

maupun tempat makan, minum,commit sampai to user dengan konser musik Rock/Metal, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

90

ataupun sekedar kumpul, serta berbagi informasi dan komunikasi khususnya

bagi kalangan penggemar musik Rock/Metal, tidak terkecuali masyarakat

umum kota Solo.

Adapun manfaatnya dari keberadaan House Of Rock di Surakarta ini

adalah sebagai wadah atau sarana yang tepat bagi para penggemar maupun

pelaku musik Rock/Metal, maupun masyarakat di kota Solo untuk saling

berkomunikasi dan menjalin relasi sehinggga tercipta suatu hubungan yang

erat & bermanfaat antara sesama penggemar dan pelaku musik Rock/Metal.

B. ASUMSI PENEMPATAN LOKASI PERANCANGAN

Dalam menentukan pemilihan lokasi perancangan yang tepat perlu

adanya berbagai pertimbangan baik secara fisik maupun secara ekologis, yang

tentunya ini sangat berpengaruh terhadap minat pengunjung. Adapun

pertimbangan-pertimbangan tersebut, antara lain:

1) Berlokasi dijalan atau wilayah yang memiliki arus lalulintas yang tidak

terlalu padat, sehingga pada saat diadakan sebuah event, tidak terjadi

kemacetan dijalan sekitar.

2) Berlokasi di wilayah yang sering menjadi pusat dari kegiatan musik

3) Lokasi tersebut mempunyai akses yang baik terhadap fasilitas umum dan

kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan.

4) Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana penunjang

operasional.

5) Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga

mudah untuk dijangkau. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

91

Pada perancangan ini dipilih lokasi yang terletak pada salah satu pusat

keramaian di Jakarta Selatan, yaitu daerah Kemang. Hal tersebut dikarenakan

lokasi yang dinilai cukup strategis serta mudah dijangkau yang dinilai sangat

sesuai dengan proyek ini. Selain itu, pemilihan daerah Kemang sebagai lokasi

House Of Rock dirasa sangat cocok karena Kemang merupakan salah satu

daerah yang banyak dikunjungi orang untuk refreshing. Dengan demikian

setiap orang dapat dengan mudah datang untuk mengunjungi House Of Rock

Gambar 4.1 Site plan “House Of Rock di Jakarta”

(Sumber : Analisa Penulis, 2010)

C. PROGRAMMING

1. Status Kelembagaan

Status kelembagaan dari House Of Rock Music di Kota Jakarta ini

merupakan bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri

sebagai suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa hiburan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

92

bagi masyarakat dan bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik

pengunjung sebanyak-banyaknya.

2. Struktur Organisasi

Bagan 4.1 Struktur Organisasi

(Sumber : Analisa Penulis, 2010)

3. Sistem Operasional

House Of Rock Music ini menggunakan sistem operasional general yaitu

pengujung dari mulai penggemar Musik Rock hingga pengunjung yang awam, commit to user hanya ingin menikmati suasana tempat ini dapat masuk. Adapun fasilitas yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

93

ada adalah Rock Venue, Rock Memorabilia, Rock Shop, Rock Cafe, Rock Studio &

Lesson.

House Of Rock Music ini buka setiap hari. Untuk hari Senin sampai

dengan hari Jum’at buka dari pukul 10.00 WIB – 22.00 WIB. Sedangkan pada

hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 10.00 WIB – 00.00 WIB.

4. Program Kegiatan

a. Kegiatan Obyek TA

Lingkup kegiatan pada House Of Rock Music di Jakarta ini terbagi

menjadi beberapa ruangan sesuai dengan aspek atau sifat kegiatan

didalamnya.

1) Kegiatan Utama

a) Aspek Hiburan

Sebagai sarana yang mewadahi aktivitas musik Rock,

khususnya dalam bidang pertunjukan sebagai bentuk hiburan

bagi penggemar music Rock khususnya dan masyarakat

penikmat music pada umunya. Ruang yang termasuk

didalamnya adalah :

 Rock Venue, yaitu tempat pertunjukan musik Rock

dalam ruang (indoor) dengan kapasitas 500 orang.

 Rock Café, ruangan untuk kegiatan makan dan gathering

antar penggemar musik Rock dengan diiringi

pertunjukan music Rock secara langsung.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

94

b) Aspek Penjualan

House Of Rock Music pada dasarnya adalah bangunan yang

bersifat komersil, sehingga dalam bangunan ini tersedia ruang

untuk melayani penjualan berbagai produk dari musik Rock.

 Rock Shop, ruang penjualan berbagai produk dari music

Rock, diantaranya:

- Rilisan (Kaset, CD, DVD)

- Merchandise (TShirt, Accessories, dll)

- Musik Equipment (Electric Guitar & Bass,

Drum, dll)

c) Aspek Informasi

Berita atau informasi seputar music Rock merupakan satu hal

yang sangat penting bagi penggemar, maka dari itu pada House

Of Rock Music ini memiliki fasilitas untuk mengakomodir

kebutuhan penggemar akan informasi mengenai music Rock.

 Rock Memorabilia, ruang pajang benda-benda yang

memiliki nilai historis dari music Rock.

b. Kegiatan Pendukung

1. Kegiatan merchandise shop

2. Kegiatan music equipment shop

3. Kegiatan café

4. Kegiatan music studio & lesson

c. Kegiatan Pengelola

1. Kegiatan pengelolaancommit to user administrasi umum perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

95

2. Kegiatan pengelolaan operasional & marketing

b) Kegiatan Manusia

1) Pengelola

Bagan 4.2 Pola Kegiatan Pengelola

(Sumber : analisa penulis, 2010)

2) Pengunjung

Bagan 4.3

Pola Kegiatan Rock Venue

(Sumber : analisa penulis, 2010)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

96

Bagan 4.4 Pola Kegiatan Rock Shop

(Sumber : analisa penulis, 2010)

Bagan 4.5 Pola Kegiatan Rock Memorabilia

(Sumber : analisa penulis, 2010)

Bagan 4.6

Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson

commit to user

(Sumber : analisa penulis, 2010) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

97

Bagan 4.7 Pola Kegiatan Rock Cafe

(Sumber : analisa penulis, 2010)

5. Sistem Organisasi Ruang

Organisasi ruang adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang

suatu bangunan sehingga terorganisisr menjadi pola-pola bentuk ruang yang

koheren. (Francis DK Ching, 1996, hal. 194)

Pada perancangan Desain Interior House of Rock di Jakarta ini mengambil

sistem organigasi ruang adalah mengelompok (cluster), Dasar pertimbangan yang

digunakan antara lain berdasar pada sistem pelayanan, aktivitas pengunjung, dan

pencapaian tujuan atau tema yang diangkat, maka dipilihlah bentuk mengelompok

(cluster) karena massa bangunan disusun berkelompok sehingga seluruh bagian

dapat digunakan sesuai dengan fungsi pada masing-masing ruangnya.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

98

6. Fasilitas Ruang

a) Fasilitas Penerimaan

1) Lobby

2) Recepsionis Area

b) Fasilitas Pelayanan dan Penjualan

1) Rock Venue

- Stage

- Crowd area

- Tribune

- Lavatory

2) Rock Memorabilia

- Display Area

- Storage

- Lavatory

3) Rock Studio & Lesson

- Studio Room

- Counter Cashier

- Storage

- Lavatory

4) Rock Shop

- Area Display

- Ruang Ganti

- Counter Cashier

- Storage commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

99

5) Rock Cafe

- Dining Area

- Stage

- Kitchen

- Cashier

c) Fasilitas Pengelolaan

1) Office

- Manager room

- Staf Area

- Meeting Room

- Lounge

- Lavatory

7. Sistem Sirkulasi

Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem

pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema

yang diangkat, maka secara analisis sistem sirkulasi yang tepat adalah:

a. Sirkulasi Pengunjung

Menggunakan system sirkulasi radial (radiating sirkulation) yaitu

sirkulasi alternative dengan arah keluar acces point sehingga

pengunjung lebih leluasa memilih fasilitas yang mereka inginkan

b. Sirkulasi Pengelola

Menggunakan system sirkulasi linier yaitu sirkulasi dengan system

langsung dari accesscommit point menujuto user ke akhir sirkulasi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

100

8. Jenis dan Fasilitas Ruang

a. Lobby

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas

Ruang

Pengunjung Mencari informasi - Main enterance Meja counter

Duduk-duduk - Side enterance Stool

Telepon Pengelola Melayani pengunjung - R.Receptionis Sofa lounge yang mencari Meja informasi - R.tunggu Rak multifungsi

b. Rock Venue

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas

Ruang

Pengunjung Membeli Tiket Loket Loket counter

Menunggu Konser Area Tunggu Bangku

Menonton Konser Hall

Pengelola Melayani&mengawasi Area Security Meja&Kursi

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

101

c. Rock Café

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas

Pengunjung Pesan makanan&minum Dining Area Meja & kursi

Makan&minum makan

Nikmati hiburan Aksesoris ruang

Membayar Dapur Booths&benches

Ke toilet Kitchen Set

Pengelola Melayani pemesanan Cashier counter Perlengkapan

Memasak masak&peralatan

Melayani pembayaran Meja&Kursi

Counter

Storage Mesin

penghitung uang

Lavatory Almari

penyimpanan

Rak

Clost, wastafel

Cermin

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

102

d. Rock Shop

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas

Ruang

Pengunjung Melihat barang Area Display Display

Mencoba barang Fitting Room Cermin

Membeli barang Kasir Meja&Kursi

Counter Pengelola Melayani&mengawasi

Menerima Cashier Meja&Kursi pembayaran Counter

Mesin

penghitung

uang

e. Pengelola

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas

Ruang

Pengelola Manager: Manager Meja&kursi Kerja, rak,

Memimpin, room, almari, laptop

meneliti laporan, Meja&kursi Kerja, rak,

mengadakan Staff area komputer, partisi

rapat meja&kursi, amari, slide

commitMeeting to room user proyektor perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

103

Staff: closet, wastafel, urinoir,

Bekerja sesuai Lavatory cermin

bidang

f. Mechanical & Electrical Room

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas

Ruang

Pengelola Mengawasi alat, Mechanical & Mesin pemompa air, filter,

merawat alat electrical area generator, genset, peralatan

mechanical &elektrical

9. Besaran Ruang

Penentuan Besaran Ruang mengacu pada standar yang didapatkan dari:

a. Architect’s Data, Ernst Neufret (NAD)

b. Time Sever Standart for Building Type, Joshep De Chiara (TSS)

c. Data Lapangan /asumsi (ASM)

1) Kegiatan Penerimaan

Tabel 4.1 Kegiatan Penerimaan

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

Ruang 8 2/unit 2,5 m2/orang NAD 40m2

duduk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

104

R. Informasi 1 2 4.725 m2 NAD 10m2

Area 1 2 4,48m2/orang NAD 10m2

Recepsionist

Sirkulasi 60% Total 60m2

2) Kelompok Kegiatan Utama

Tabel 4.2 Kegiatan Rock Venue Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

Stage 1 20 40 m2/ruang ASM 40m2

Crowd Area 1 300 0,36 m2/orang ASM 108m2

Tribune 1 100 0,6 m2/orang ASM 60m2

Backstage 1 60 0,6 m2/orang ASM 36m2

Sirkulasi 60% Total 244m2

Tabel 4.3

Kegiatan Rock Shop

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

2 2 R. Display 1 50 200 m /ruang ASM 200m

R. Cashier 1 4 1,2 m2/orang ASM 4,8m2

Gudang 1 4 40% R. pamer ASM 80m2

Storage 1 - 12 m2/ruang TSS 12m2

296,8m2 Sirkulasi 60% commitTotal to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

105

Tabel 4.4 Kegiatan Rock Café

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

Dining Area 1 60 2,5 m2/orang NAD 150m2

Dapur 1 4 40%dining area NAD 60m2

2 Gudang 1 4 10%dining area ASM 15m

Stage 1 6 20%dinning area ASM 30m2

Storage 1 - 6 m2/ruang TSS 6m2

Rest Room 1 10 2,5m2/orang ASM 25m2

Lavatory 2 Pria : 2 WC 2,7 m2/WC NAD 14m2

2 wastafel 0,7 m2/wastafel

Wanita: 2

WC

2 wastafel

Cashier 1 2 4 m2/orang ASM 8m2

2 Sirkulasi 60% Total 308m

Tabel 4.5

Kegiatan Rock Memorabilia

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

2 200m2 R. Display 1 50 200m /ruang ASM

Storage 1 - 20m2/ruang ASM 20m2

Rest Room 1 5 2,5m2/orang ASM 12,5 m2

Sirkulasi 60% Total 232,5m2

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

106

3) Kelompok Kegiatan Pengelola

Tabel 4.6

Office

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

2 R. Direksi 1 6 20 m2/ruang ASM 20m

2 4m2 R. sekretaris 1 1 4 m /orang ASM

R. Staff 1 6 4m2/orang ASM 24m2

R. Rapat 1 20 2,5 m2/orang NAD 50m2

R. 1 3 15m2/ruang NAD 15m2

Pengawasan

Lavatory 1 Pria : 1WC 2,7 m2/WC NAD 9m2

1 urinoir 0,7 m2/urinoir

1 wastafel 0,7 m2/wastafel

Wanita :

1WC, 2

wastafel

2 Sirkulasi 30% Total 122m

Tabel 4.7

Mechanical & Electrical Room

Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi

R. genset 1 1 30m2/orang ASM 30m2

R. trafo 1 1 25m2/orang ASM 25m2

R. panel 1 1 12m2/orang ASM 12m2

listrik commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

107

Sirkulasi 10% Total 67m2

10. Sistem Sirkulasi

Tabel 4.8 Sistem Sirkulasi Sistem Sirkulasi Keuntungan Kerugian

Linier Jalan yang lurus dapat Pengunjung harus me-

menjadi unsur ngerti arah fungsi ruang

pengorganisir utama yang akan dituju

Memiliki beberapa al-

ternatif pilihan jalan:

melengkung, memo- tong

, jalan bercabang, dan

loop

Radial Pengunjung dapat me- Sirkulasi monoton,

milih alternative ruang karena setiap ruang

yang dituju kembali ke titik yang

Arah sirkulasi jelas sama.

Pengunjung harus me-

ngerti arah fungsi ruang

yang dituju

Spiral Pengunjung dihadap- kan Sirkulasi dapat melelah

pada banyaknya alternatif kan pengunjung commit to user ruang Kurang efektif karena perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

108

Pola sirkulasi jelas pengunjung harus mele-

wati fungsi ruang lain.

(Sumber : analisa penulis, 2009)

Dasar pertimbangan pemilihan sirkulasi :

a. Aktivitas pengguna utama yaitu khususnya anak muda

b. Kemudahan untuk mencapai dari ruang yang satu ke ruang lainnya.

c. Mengarahkan penggunaan dengan alur sirkulasi yang jelas dengan

pengaturan peletakan pintu, permainan pola lantai, permainan dinding

dan ceiling, lighting, gambar dan lainnya.

Oleh karena itu system sirkulasi yang dipilih adalah pola sirkulasi

radial. Pengunjung bebas memilih alternatif ruang yang akan di tuju.

Dengan penggunan pola sirkulasi ini diharapkan dapat menunjang konsep

pendidikan yang diajarkan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

109

11. Hubungan Antar Ruang

Gambar 4.2

Hubungan Antar Ruang

(Sumber : analisa penulis, 2010)

12. Zoning dan Grouping

Bangunan House Of Rock di Jakarta ini dapat dibagi menjadi beberapa

group pengguna yang berhubungan dengan sifat ruang, kegiatan pengguna

dan penggunaannya yaitu :

1) Publik, merupakan ruang yang langsung berhubungan dengan khalayak

ramai atau pengunjung umum tanpa dibatasi secara protokoler atau

administrasi

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

110

2) Semi Publik, merupakan ruang yang bersifat resmi baik dari segi pengguna

maupun kegiatan penggunaannya.

3) Privat, merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya

berhubungan dengan kegunaan dan pengguna ruang.

4) Service, merupakan area dimana pengunjung dapat memanfaatkan ruangan

tersebut, seperti toilet maupun lavatory.

Dari pembagian beberapa jenis ruang diatas, maka dapat dijadikan

faktor pertimbangan dalam menentukan zoning dan grouping. Zoning dan

Grouping merupakan salah satu metode yang dirasa tepat untuk melihat

maupun memperoleh gambaran mengenai tata letak perencanaan ruang-

ruang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya.

Pengelompokan area ruang seperti ini juga dapat dijadikan sebagai

petunjuk dalam menyelesaikan permasalahan tata letak ruang yang

direncanakan. Zoning dan Grouping dari perencanaan bangunan ini dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.3 Zoning

(Sumber : analisa penulis, 2010) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

111

Gambar 4.4 Grouping

(Sumber : analisa penulis, 2010)

D. KONSEP DESAIN

1. Ide Gagasan

Perencanaan dan Perancangan Interior House Of Rock di Jakarta ini

berawal oleh munculnya fenomena dari penggemar musik Rock yang loyal

maupun total dalam menggeluti musik Rock. Sikap, perilaku sampai dengan

gaya hidup penggemar musik Rock tersebut merupakan cerminan nyata dari

apa yang mereka rasakan terhadap musik Rock/Metal.

Segala fenomena itu dirasa akan lebih menarik dan pas jika dapat

terwujud dalam satu wadah yang tepat, dan perencanaan dan perancangan

House Of Rock di Surakarta ini dirasa menjadi sebuah jawaban yang tepat

akan fenomena tersebut.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

112

2. Tema

Tema yang diterapkan dalam perencanaan dan perancangan interior

House Of Rock Di Jakarta ini mengambil karakteristik dari musik Rock yang

kemudian diaplikasikan pada interior gaya Modern International Style.

a. Modern International Style

Gaya Modern International Style merupakan gaya arsitektur yang

berkembang pada akhir abad XIX dan awal abad XX, yang sebenarnya

merupakan gerakan penentangan terhadap gaya arsitektur Modern Eklektik

dengan menyaratkan faham fungsionalisme, meninggalkan hiasan atau

ornamentik bentuk lama dengan menonjolkan kenyataan kemajuan

teknologi, konstruksi dan struktur bangunan.

Ciri umum dari gaya ini adalah asimetris, kubis dan semua sisi

(depan, samping, belakang) dalam komposisi dan kesatuan bentuk, elemen

bangunan jendela, dinding, atap dan yang lain menyatu dalam komposisi

bangunan, terdapat sedikit atau bahkan tanpa ornamen.

Gaya Modern International Style dinilai merupakan salah satu gaya

desain arsitektur yang mampu mengakomodir kebutuhan desain interior

dalam perancangan House Of Rock Music Centre di Surakarta, mengingat

desain interior bangunan ini nantinya direncanakan akan dapat bertahan

dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak cepat menumbulkan rasa

bosan. Contoh bangunan dengan gaya Modern International Style :

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

113

Gambar 4.5 Bangunan Modern Internasional Style

(Sumber : http://www.wikipedia.org)

b. Karakteristik Musik Rock

Musik Rock merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk musik yang

memiliki karakter yang paling kuat. Bahkan orang yang awam akan musik pun akan

mampu untuk mengutarakan karakter dari musik rock pada umumnya.

Oleh karena itu, karakteristik dari musik Rock yang sangat kuat ini akan

dijadikan sebagai salah satu poin penting dalam perancangan House Of Rock,

dimana karakteristik musik Rock ini akan diaplikasikan dengan elemen desain

interior, sehingga bangunan tersebut dapat menampilkan nuansa, merefleksikan dan

memiliki karakteristik dari musik Rock dengan baik.

Karakteristik dari musik Rock ini sendiri nantinya akan dimunculkan dalam

bentuk material dan bahan yang digunakan dalam perancangan interior House Of

Rock, karakteristik tersebut diantaranya adalah :

1) Keras / Cadas

Karakter ini muncul akibat dari musik Rock/Metal terasa keras di telinga

saat didengarkan. Hal ini dihasilkancommit to useroleh Sound dari perangkat musik Rock, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

114

terutama gitar elektrik yang di set untuk menghasilkan suara

overdrive/distorsi. Selain itu karakter vokal sang vokalis biasanya memakai

teknik seperti scream, growl atau screeching.

2) Cepat

Tempo atau irama musik Rock yang cepat dan terasa menghentak tentu saja

menjadi satu karakter yang kuat dari musik Rock/Metal, yang berbeda

dengan jenis musik lainnya yang biasanya bertempo sedang atau bahkan

bertempo pelan (slow)

3) Panas

Adrenalin yang dirasakan saat mendengarkan musik Rock akan terasa naik,

dan membuat kita menggerakkan tubuh untuk mengikuti irama musik Rock

tersebut, sehingga hawa yang dihasilkan akan terasa panas dan memaksa

kita untuk mengikuti iramanya.

Berikut adalah gambar beberapa material yang dirasa dapat

merepresentasikan karakteristik dari music Rock.

Gambar 4.6

Material yang mewakili karakter musik Rock

(Sumber : maps/3dsmax) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

115

Tema yang diangkat dalam perancangan House Of Rock di Jakarta ini

diambil dari sifat atau karakteristik musik Rock/Metal yang keras, cepat, cadas dan

panas. Karakteristik ini akan diaplikasikan pada elemen-elemen interior pada

bangunan House Of Rock dan diwujudkan melalui bahan dan material yang dipakai,

yang dianggap mewakili masing-masing karakteristik tersebut.

Kemudian gaya desain Modern Internasional Style yang bersifat

mengedepankan fungsional dipilih untuk mengakomodir tema desain tersebut

menjadi sebuah bangunan dengan desain yang tepat sebagai pusat aktivitas musik

Rock.

3. Aspek Suasana

Tema yang diangkat dalam perancangan ini memiliki tujuan untuk

membangun suasana ruang yang enerjik dan cenderung membuat bersemangat,

karena karakter musik Rock/Metal pada dasarnya juga sebagai musik yang

mengangkat semangat dan dapat menaikkan adrenalin.

Penataan ruang mendapat perhatian yang lebih, demi tercapainya aspek

suasana yang diinginkan. Dan juga aspek suasana ini tentu saja dapat terwujud dari

pemakaian bahan material yang tepat yang dipakai dalam perancangan ini.

4. Aspek Pembentuk Ruang

a. Lantai (flooring)

Tabel 4.9

Penggunaan material Lantai (flooring)

Ruang Kriteria Analisa Bahan

Rock Shop - Tahan lama - Parquet

- Tahancommit gesekan to user - Bordes perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

116

- Tidak mudah kotor - Keramik

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Rock Cafe - Tahan lama - Cor semen

- Tahan gesekan (lapisan plester)

- Tidak licin

- Tahan Air

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Rock Venue - Tahan lama - Cor semen

- Tahan gesekan (lapisan plester)

- Tidak licin - Keramik

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

- Mendukung akustik

Rock Memorabilia - Tahan lama - Parquet

- Tahan gesekan

- Tidak licin

- Tidak mudah kotor

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Lavatory - Tahan lama - Keramik

- Tidak licin Bertekstur

- Mudahcommit perawatannya to user - Koral sikat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

117

(Sumber : analisa penulis 2010)

b. Dinding

Tabel 4.10

Penggunaan material Dinding Ruang Kriteria Analisa Bahan

Rock Shop - Tahan lama - Finishing Cat

- Tahan gesekan - Wallpaper

- Tidak mudah kotor - Art work

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Rock Cafe - Tahan lama - Lapisan plester

- Tahan gesekan - Lapisan Gypsum

- Tahan Air - Wall paper

- Mudah perawatannya - Artwork

- Mendukung tampilan Tema

Rock Venue - Tahan lama - Lapisan plester

- Tahan gesekan - Lapisan Gypsum

- Mudah perawatannya - Wall paper

- Mendukung tampilan Tema - Artwork

- Mendukung akustik

Rock Memorabilia - Tahan lama - Finishing Cat

- Tahan gesekan - Artwork

- Tidak mudah kotor

- Mudah perawatannya

- Mendukungcommit to tampilan user Tema perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

118

Lavatory - Tahan lama - Keramik

- Mudah perawatannya Bertekstur

(Sumber : analisa penulis 2010)

c. Ceilling (langit-langit)

Tabel 4.11 Penggunaan material Ceilling Ruang Kriteria Analisa Bahan

Rock Shop - Tahan lama - Gypsum board

- Tahan gesekan - Down ceiling

- Tidak mudah kotor Blockboard,

- Mudah perawatannya fin. bordes

- Mendukung tampilan Tema

Rock Cafe - Tahan lama - Gypsum board

- Tahan gesekan

- Tahan Api

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Rock Venue - Tahan lama - Cor semen

- Tahan gesekan /lapisan plester

- Tidak licin (unfinished)

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

- Mendukung akustik commit to user Rock Memorabilia - Tahan lama - Gypsum board perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

119

- Tahan gesekan

- Tidak licin

- Tidak mudah kotor

- Mudah perawatannya

- Mendukung tampilan Tema

Lavatory - Tahan lama - Gypsum board

- Tidak licin

- Mudah perawatannya

(Sumber : analisa penulis 2010)

5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan

Ini merupakan salah satu aspek terpenting dalam perancangan sebuah

Interior untuk mendukung tema maupun konsep desain.

a. Warna

Sebagai komponen seni ,warna memegang peranan yang kuat dan

mutlak selalu berhadapan dengan indera penglihatan manusia yang selalu

mempunyai penilaian hal tentang warna diungkap oleh Neufert Ernst :

warna pada bangunan sangat membantu penampilan bangunan, terutama

bagi para arsitek, warna adalah alat bantu untuk dapat merancang suatu

keindahan dan kenyamanan, juga dapat menjadi alat pemacu penampilan

suatu rancangan.

Dalam perancangan pemilihan warna digunakan warna merah yang

memberikan efek psykologis bersemangat, warna kuning yang memotivasi,

warna orange yang menggambarkancommit to user keceriaan, warna hijau yang

memberikan kesejukan dan warna biru memberikan kesegaran. Warna- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

120

warna tersebut dipadukan dalam warna kontras dari bahan material

semacam besi atau stainless steell yang dapat menimbulkan efek gagah, atau

cadas.

b. Bentuk

Bentuk-bentuk geometris yang sederhana masih menjadi pilihan

dalam perancangan ini. Karena dari bentuk-bentuk sederhana tersebut, akan

didapatkan nuansa yang lebih focus terhadap material yang digunakan.

Bentuk geometris sederhana seperti persegi maupun balok menjadi

salah satu bentuk yang utama.

c. Bahan

Guna menunjang tema maupun konsep desain, bahan dan material

pada furniture maupun unsur pembentuk ruang lainnya, menggunakan

berbagai bahan dari besi dengan ekspos pada tekstur maupun lapisan yang

telah berkarat.

Namun selain besi, bahan lainnya seperti kayu dan Stainless Steel

juga tetap digunakan untuk memenuhi kebutuhan furniture atau elemen

ruang lainnya.

6. Aspek Interior Sistem

a. Pencahayaan

Perancangan pencahayaan pada House Of Rock di Jakarta ini dibuat

berdasarkan pertimbangan :

1) aktivitas kegiatan

2) sirkulasicommit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

121

3) kenyamanan

Jenis Pencahayaan yang digunakan yaitu :

1) Pencahayaan Alami

(Berasal dari sinar matahari) yang pencahayaannya pada siang hari

yang masuk melalui dinding kaca serta jendela kaca yang terdapat

pada dinding ruang.

Pencahayan memang memerlukan suatu pemecahan yang perlu

penanganan secara serius, mengingat cahaya bak yang ditimbulkan

dari alam ataupun buatan menimbulkan refleksi yang perlu diolah

sebelum mengenai mata. Faktor pencahayaan pada siang hari :

- Cahaya langsung (dalam dan luar)

- Cahaya pantulan (dalam dan luar)

- Refleksi pada bahan : kaca bening, kaca rayband, warna putih,

aluminium foil, dll.

Berdasar kesepakatan Komisi Internasional kuat pencahayaan pada

siang hari adalah : 3000-5000 lux.

Sehingga kesetandaran pencahayaan pada ruang di siang hari minimal

berkisar 200 lux, dan perhitungannya adalah :

• 250/3000 = 0,05

0,08 x 100 x 1% = 8%

• 250/5000 = 0,05

0,05 x 100 x 1% = 5%

Sehingga pencahayaan pada siang hari minimal berkisar 5%-8%

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

122

2) Pencahayaan Buatan

Berupa lampu Flourescent untuk cahaya umum, sedang untuk

kegiatan pelayanan diperlukan pencahayaan khusus antara lain

down light, spot light dan wall lamp.

Pencahayaan buatan merupakan efek dari hasil rendemen

penerangan dimana factor perhitungan arus cahaya (lumen),

kekuatan cahaya (candela), kekuatan penerangan (lux) yang

kesemuanya tergantung dari system penerangan baik langsung, tak

langsung, ataupun semi langsung.

Dalam perhitungan jumlah pencahayaan pada ruangan dapat melalui

perhitungan :

Kuat penerangan (dalam lux) = arus dalam lumen / jumlah m2

Q = luas ruang

1/tinggi ruang x kuat cahaya

= 150

1/3 x 80

= 5,6

= 5 – 6 pencahayaan

b. Penghawaan

Secara umum, perbedaan tekanan udara yang tinggi ditempatkan

pada daerah sirkulasi dan pelayanan pengunjung, dengan prinsip bahwa

udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

123

Penghawaan yang digunakan yaitu penghawaan alami dan buatan.

Penghawaan alami melalui ventilasi dinding, sedangkan penghawaan buatan

menggunakan Air Conditioner pada seluruh ruangan.

Penghawaan untuk interior House Of Rock Centre menggunakan

penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami yaitu dari jendela,

sedangkan buatan menggunakan air conditioner (AC) central dengan sistem

ducting dan exhaust fan. Penggunaan AC central ini digunakan agar

memudahkan untuk dinyalakan dan lebih menghemat energi. Mengingat

bahwa kondisi setiap ruangan membutuhkan suhu ruangan tertentu.

Penghawaan untuk area cafe sebaiknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Pemakaian AC unit sangat efisien pada suatu kafe untuk menciptakan

udara yang berkualitas.

2) Untuk pemakaian heating dan cooling, disesuaikan dengan iklim.

Untuk daerah tropis menggunakan cooling.

3) Exhaustfan dan AC digunakan di dapur untuk sirkulasi udara di daerah

dapur.

4) Smoke control diletakkan pada ruangan yang banyak asap rokok untuk

mencegah asap rokok menyebar ke ruang lain.

c. Sistem Akustik

Kebisingan tidak dapat dihindari karena aktivitas pengunjung yang

bermacam-macam. Agar mengurangi bising unsur pembentuk ruang

menggunakan bahan yang dapat mereduksi bising.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

124

Akustik terpenuhi dengan penggunaan material dan penerapan

dinding akustik sistem double wall berbahan gypsum, serta penggunaan

panel-panel akustik.

Khususnya pada Ruang seperti Rock Venue, Rock Studio & Lesson

dibutuhkan treatment yang tepat mengenai akustik ruangan, karena selain

mengurangi kebisingan, treatment ini juga dapat meningkatkan kualitas

bebunyian dalam ruangan tersebut.

Untuk mendapatkan suatu sistem akustik yang baik, maka

hendaknya perlu diketahui mengenai batasan pendengaran dari telinga

manusia. Kepekaan telinga tiap manusia tidak sama, untuk mengukurnya

digunakan satuan tingkat keras bunyi yaitu deciBell (dB). Rentang batasan

pendengaran telinga manusia yaitu 0 dB – 140 dB sebagai batas tertinggi.

Tabel 4.12 Tingkat keras bunyi dalam Pa dan dB

Sound Pressure Sound Level Contoh Keadaan

(Pa) (dB)

200 140 Ambang batas atas pendengaran

130 Pesawat terbang tinggal landas

20 120 Diskotik yang gaduh

100 Pabrik yang gaduh

2 90 Kereta api berjalan

70 Mesin penyedot debu

0,02 60 Percakapan dengan berteriak

0,002 30-50 Percakapan normal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

125

0,0002 20 Desa yang tenang

0,00002 0-10 Ambang batas bawah pendengaran

(Sumber : Material Akustik, 2009-07)

Pengukuran tingkat kekuatan dari sumber bunyi, menggunakan

sebuah alat yaitu Sound Level Meter (SLM). Alat ini terdiri dari mikrofon,

amplifier, weighting network dan layar penyaji dalam satuan dB.

Gambar 4.7 Sound Level Meter

(Sumber : http://www.wikipedia.org/sound_level_meter)

Treatment yang tepat untuk mengatasi permasalahan akustik ruang

salah satunya adalah dengan pemakaian selimut akustik pada elemen ruang

seperti dinding, ceiling, maupun flooring. Lapisan yang dipakai berupa

rockwool maupun glasswool, yang kemudian ditutup dengan panel akustik

seperti gypsum, maupun kayu MDF.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

126

7. Aspek Keamanan

a. Sistem Pencegahan Kebakaran

1) Sistem Sprinkler

Hampir semua public space memiliki perlindungan terhadap

kebakaran yang berupa sprinkler. Beberapa mall menyediakan sistem

yang lengkap meliputi jaringan dari sprinkler. Kepala sprinkler akan

menyemprotkan air dan memadamkan api jika terjadi kebbakaran.

Desain sprinkler umumnya ditentukan oleh standar dari National Fire

Protection Association. Sistem sprinkler pada sebuah gedung biasanya

didesain oleh kontraktor gedung.

2) Lampu darurat

Kekhasan perlengkapan tetap yang digunakan untuk penerangan

darurat adalah baterai yang ada didalamnya dengan dua lampu

halogen yang dibuat pas dengan desain toko. Kabel lampu harus

dipasang secara benar. Perlengkapan tetap harus diletakkan kira–kira

10 feet dari pintu keluar, dengan satu lampu di kaki pintu dan satu

lagi di gang keluar di arah yang berlawanan. Perlengkapan tetap yang

lain harus diletakkan sepanjang jalan keluar gang untuk menyediakan

pencahayaan yang diperlukan.

3) Pemadam kebakaran

Komunitas departemen kebakaran mungkin membutuhkan penyewa

untuk memasang alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran

harus diletakkan di toko atau area yang tidak untuk umum .

4) Sistem alaram commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

127

Tambahan untuk sistem sprinkler adalah alaram kebakaran.

b. Sistem Pencegahan Kriminalitas

Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh sebuah kafe dan toko agar

terhindar dari pencuri. Menurut buku Time Saver Standarts For Interior

Design And Space Planning terdapat beberapa sistem keamanan , yaitu :

1) Gates

Menggunakan teralis pada jendela. Teralis harus dicantelkan pada

frame jendela dengan mesin atau baut sehingga tidak dapat dilepas

dari luar. Pintu gerbang dorong merupakan proteksi yang sangat

bagus. Pintu gerbang digunakan agar tidak dapat dibongkar dari luar.

Pintu gerbang direkomendasikan untuk tempat–tempat komersial,

seperti kafe dan toko.

2) Selecting alaram system

Sistem ini dapat disembunyikan dan dapat juga diperlihatkan

keberadaannya. Diperlihatkan dengan tujuan dapat menghalangi

usaha pencurian, sedangkan jika tidak diperlihatkan dengan tujuan

menjebak pencuri. Sistem ini untuk menyeleksi agar jika ada pencuri

yang membawa barang keluar dari wilayah akan ketahuan.

3) CCTV (Closed Circuit Television)

Ini adalah sistem menggunakan kamera yang merekam gambar

kegiatan di area yang diberi CCTV (Closed Circuit Television),

gambarnya dikirim dan diamati melalui monitor yang telah dipasang

di sebuah ruangan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adalah sebuah bangunan, dalam pengertian harafiahnya, namun House of

Rock memiliki arti yang lebih dalam, sebuah wadah, pusat, ataupun sanctuary bagi

mereka yang memuja, mengagamis dan maupun juga bagi mereka yang telah

menyuntikkan musik rock kedalam setiap arteri darah mereka. Musik Rock memang

telah masuk kesegala sendi kehidupan penggemarnya, konsekuensi menjadi industri

juga tidak dapat dihindarkan, dan alangkah baiknya jika musik Rock bersama

industri dibelakangnya ini ternyata menimbulkan feedback yang positif, tidak hanya

bagi penggemarnya, juga bagi masyarakat yang lebih luas.

Menjawab fenomena perkembangan musik Rock yang sampai saat ini telah

menjadi sebuah Industri yang potensial, maka perencanaan dan perancangan House

of Rock di Jakarta ini dirasa sebuah langkah yang tepat. Karena dengan adanya

bangunan ini, keuntungan akan didapat oleh kedua belah pihak, para penggemar

musik Rock akan dapat terpuaskan dahaga mereka akan hal-hal yang bersinggungan

dengan musik Rock, dan pihak owner tentu saja akan mendapatan profit dari

penjualan produknya.

Disamping itu, tema maupun konsep desain pada bangunan ini telah

disesuaikan dengan karakteristik musik Rock, sehingga akan membuat suasana

semakin dinamis dan nyaman bagi para pecinta musik Rock.

commit to user

128 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

129

B. SARAN

Perencanaan dan perancangan interior House of Rock di Jakarta ini

diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta

dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam

meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior. Walaupun masih terdapat

kekurangan-kekurangan dalam penyusunan karya ini, namun diharapkan tulisan ini

minimal telah dapat membuka pandangan baru akan dunia musik Rock, beserta

isinya.

House of Rock di Jakarta dapat dikatakan berhasil dari segi desain dapat ditinjau

dari :

1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya

2. Penggunaan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan

3. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis

Untuk itu perlu partisipasi dari masyarakat semua untuk dapat menciptakan

Keberhasilan Desain sesuai yang diharapkan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Bennet, Joe. 2000. It’s Easy To Bluff…Metal Guitar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.

Echols, John M dan Hasan Shadily. 1992. Kamus Indonesia – Inggris (edisi 3). Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama.

Chiara, Joseph de and Crosbia, Michael J. 2001. Time Sever Standards for Interior

Design and Place Planning. New York.

Neufert, Ernst. 1987. Data Arsitek (edisi terjemahan Sunarto Tjahjadi). Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi Manusia & Ruang Interior (edisi

terjemahan D. Kurniawan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret

UIniversity Press.

Mediastika, Christina E. 2009. Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi Pada

Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

commit to user

130