perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR
HOUSE OF ROCK
DI JAKARTA
(DENGAN PENDEKATAN MODERN ROCK)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir
Disusun Oleh :
Arya Pradana Sularto
C0802007
JURUSAN DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA commit to user 2010 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Desain Interior House Of Rock Di Jakarta
(Dengan Pendekatan Modern Rock)
Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Anung B Studyanto, S.Sn, MT Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT NIP. 19710816 200501 1001 NIP. 19621125 199303 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1001 commit to user
ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada Sidang Tugas Akhir
Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2010
Pada hari Jumat, 29 Oktober 2010 Penguji : 1. Ketua Sidang Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn NIP. 19621221 199201 1001 ( ...... ) 2. Sekretaris Sidang Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds NIP. 19771027 200112 2002 ( ...... ) 3. Pembimbing I Anung B Studyanto, S.Sn, MT NIP. 19710816 200501 1001 ( ...... )
4. Pembimbing II
Drs. IF. B Sulistyono, Sk., MT
NIP. 19621125 199303 1 001 ( ...... )
Mengetahui,
Ketua Jurusan Desain Interior Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, M.A NIP. 19621221 199201 1001 NIP. 19530314 198506 1001 commit to user
iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Arya Pradana Sularto
NIM : C0802007
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul “Desain Interior House Of Rock Di Jakarta (Dengan Pendekatan Modern Rock) adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akrir dan gelar yang diperoleh.
Surakarta, 1 November 2010
Yang membuat pernyataan,
Arya Pradana Sularto
NIM. C 0802007
commit to user
iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Nothing of me is original.
I am the combined effort of everybody I’ve ever known.”
(Chuck Palahniuk, Invisible Monsters, 1999)
commit to user
v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya Tugas Akhir ini tidak lain penulis persembahkan untuk
Allah SWT penguasa alam semesta,
Keluarga tercinta untuk semua doa dan harapan,
Pada Dosen, Staff jurusan Desain Interior, dan para sahabat yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan karya Tugas Akhir ini.
Terima Kasih.
commit to user
vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat serta anugerah-NYA, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : . Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
. Bapak Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn , selaku Ketua Jurusan Desain
Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
. Bapak Anung B Studyanto, S.Sn, MT, selaku Pembimbing I pada
Tugas Akhir ini yang tidak hanya memberikan bimbingan, namun
dukungan dan arahan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
. Bapak Drs. IF B Sulistyono, Sk, M.T.Arch, selaku Pembimbing II pada
Tugas Akhir ini yang telah memberikan koreksi, sehingga dalam
penyusunannya dapat lebih baik lagi.
. Ibu Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Koordinator Tugas Akhir
yang juga telah menjadi seorang mentor bagi penulis.
. Keluarga tercinta, orang tua saya Bp.Totok Sularto dan Ibu Djuliati,
adikku Dimas Rezki dan Anisa Meitasari (kalian adalah segalaku).
commit to user
vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
. Keluarga Suyamto Dandun dan Gemaniar G, untuk segala dukungan
dan energi yang telah dicurahkan.
. Rekan-rekan Desain Interior UNS, baik satu angkatan maupun
lainnya : Darsono, Adita, Bangun, Yogi, Dafi, Mamad, Joko,
. Semua teman dan sahabat yang selalu mensupport, dan semua pihak
terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.
Surakarta, 1 November 2010
Penulis
commit to user
viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...... i
HALAMAN PENGESAHAN ...... iii
KATA PENGANTAR ...... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...... 1
B. Batasan Masalah ...... 2
C. Rumusan Masalah ...... 3
D. Tujuan ...... 3
1. Tujuan Umum ...... 3
2. Tujuan Khusus ...... 3
E. Sasaran ...... 4
F. Manfaat ...... 5
G. Metodologi Penelitian ...... 5
H. Sistematika Pembahasan ...... 8
I. Skema Pola Pikir Perancangan ...... 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Judulcommit ...... to user 10
ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Tinjauan Kota Jakarta ...... 12
C. Tinjauan Musik Rock ...... 17
1. Pengertian Musik Rock ...... 17
2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia ...... 18
3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Indonesia ...... 29
D. Tinjauan Tentang CD dan Kaset ...... 33
E. Tinjauan Tentang Merchandise ...... 35
F. Tinjauan Ruang House Of Rock Di Jakarta ...... 36
1. Music Hall ...... 36
2. Music Studio ...... 38
3. Music Memorabilia ...... 39
G. Tinjauan Perancangan House Of Rock di Jakarta ...... 41
1. Organisasi Ruang ...... 41
2. Hubungan Antar Ruang ...... 42
3. Sistem Sirkulasi ...... 43
4. Unsur Pembentuk Ruang ...... 46
5. Elemen Pengisi Ruang ...... 53
6. Layout Furniture ...... 54
7. Interior Sistem ...... 55
H. Tinjauan Tema House Of Rock Di Surakarta ...... 74
1. Tinjauan Gaya Interior Modern ...... 74
2. Tinjauan Karakteristik Musik Rock ...... 78
commit to user
x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III KAJIAN LAPANGAN
A. Classis Rock Cafe
1. Latar Belakang ...... 80
2. Lokasi ...... 80
3. Kapasitas dan Luasan ...... 81
4. Operasional ...... 81
5. Elemen Pembentuk Ruang ...... 81
B. Hot Rod Resto and Coffee Shop
1. Latar Belakang ...... 84
2. Lokasi ...... 88
3. Operasional ...... 85
4. Fasilitas ...... 85
5. Tema dan Gaya ...... 86
BAB IV ANALISIS DESAIN
A. Analisa Judul
1. Pengertian ...... 88
2. Tujuan dan Manfaat...... 89
B. Asumsi Penempatan Lokasi Perancangan ...... 90
C. Programing
1. Status Kelembagaan ...... 91
2. Struktur Organisasi ...... 92
3. Sistem Operasional ...... 92 commit to user 4. Program Kegiatan ...... 93 xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Sistem Organisasi Ruang ...... 97
6. Fasilitas Ruang ...... 98
7. Sistem Sirkulasi ...... 99
8. Jenis dan Fasilitas Ruang ...... 100
9. Besaran Ruang ...... 103
10. Sistem Sirkulasi ...... 107
11. Hubungan Antar Ruang ...... 109
12. Zoning ...... 110
13. Grouping ...... 111
D. Konsep Desain
1. Ide Gagasan...... 111
2. Tema ...... 112
3. Aspek Suasana ...... 115
4. Aspek Pembentuk Ruang ...... 115
5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan ...... 119
6. Aspek Interior Sistem ...... 120
7. Aspek Keamanan ...... 126
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ...... 128
B. SARAN ...... 129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar Kerja ...... 140
1. Pola Pikir Perancangan ...... 140
2. Ide Gagasan ...... 141
3. Denah Asli...... 142
4. Denah Perubahan...... 143
5. Denah Interior ...... 144
6. Layout ...... 145 7. Floor ...... 146 8. Ceilling ...... 147 9. Potongan A-A’ ...... 148 10. Potongan C ...... 149 11. Potongan D-E-F ...... 150 12. Potongan G ...... 151 13. Axonometri ...... 152 14. Detail Konstruksi ...... 153 15. Detail Furniture ...... 155 16. Daftar Furniture ...... 157 17. Perspektif ...... 158 18. Foto Maket ...... 160
19. Skema Bahan ...... 161
20. Skema Warna ...... 162
21. Skema Furniture ...... 163
commit to user
xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 – Peta Kota Jakarta ...... 14
Gambar 2.2 – Pembagian Wilayah Kota Jakarta ...... 16
Gambar 2.3 – Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica ...... 17
Gambar 2.4 – Tielman Brothes ...... 19
Gambar 2.5 – Elvis Presle ...... 20
Gambar 2.6 – Chuck Berry, Jerry Lee Lewis ...... 21
Gambar 2.7 – Gitar Elektrik Klasik ...... 21
Gambar 2.8 – Jimi Hendrix ...... 22
Gambar 2.9 – Janis Joplin, The Doors ...... 23
Gambar 2.10 – The Beatles ...... 24
Gambar 2.11 – The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC ...... 24
Gambar 2.12 – Van Halen ...... 25
Gambar 2.13 – Ramones, The Clash ...... 27
Gambar 2.14 – Nirvana, Kurt Cobain ...... 28
Gambar 2.15 – Iron Maiden, Metallica ...... 29
Gambar 2.16 – Roxx, Cover álbum Rotor ...... 31
Gambar 2.17 – Puppen, Burgerkill ...... 32
Gambar 2.18 – Kaset dan Compact Disc ...... 34
Gambar 2.19 – Tshirt Band, Jaket dan Topi ...... 35
Gambar 2.20 – The Canterbury ...... 37
Gambar 2.21 – Studio Musik ...... 38 commit to user
xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.22 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ...... 40
Gambar 2.23 – Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster ...... 63
Gambar 2.24 – The Glass Place, Villa Savoye ...... 76
Gambar 3.1 – Fasade Classic Rock Cafe ...... 80
Gambar 3.2 – Interior Classicrockcafe ...... 83
Gambar 3.3 – Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe ...... 83
Gambar 3.4 – Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 84
Gambar 3.5 – Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 86
Gambar 3.6 – Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop ...... 87
Gambar 4.1 – Site plan “House Of Rock di Jakarta” ...... 91
Gambar 4.2 – Hubungan Antar Ruang ...... 109
Gambar 4.3 – Zoning ...... 110
Gambar 4.4 – Grouping ...... 111
Gambar 4.5 – Bangunan Modern Internasional Style ...... 113
Gambar 4.6 – Material yang mewakili karakter musik Rock ...... 114
Gambar 4.7 – Sound Level Meter ...... 125
commit to user
xv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 – Pola Pikir Perancangan ...... 9
Bagan 4.1 – Struktur Organisasi ...... 93
Bagan 4.2 – Pola Kegiatan Pengelola ...... 95
Bagan 4.3 – Pola Kegiatan Rock Venue ...... 95
Bagan 4.4 – Pola Kegiatan Rock Shop ...... 96
Bagan 4.5 – Pola Kegiatan Rock Memorabilia ...... 96
Bagan 4.6 – Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson ...... 96
Bagan 4.7 – Pola Kegiatan Rock Cafe ...... 97
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 – Kegiatan Penerimaan ...... 103
Tabel 4.2 – Kegiatan Rock Venue ...... 104
Tabel 4.3 – Kegiatan Rock Shop ...... 104
Tabel 4.4 – Kegiatan Rock Café ...... 105
Tabel 4.5 – Kegiatan Penerimaan ...... 103
Tabel 4.6 – Kegiatan Office ...... 106
Tabel 4.7 – Mechanical & Electrical Room ...... 106
Tabel 4.8 – Sistem Sirkulasi...... 107
commit to user
xvi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semenjak era awal kemunculannya di tahun 1960-an, musik Rock telah
menjadi sebuah panutan bahkan kepercayaan bagi para penggemarnya, khususnya
kaum remaja, berbagai ulah dari para musisi rock menjadi sebuah attitude, sebuah
sikap ataupun sebuah ritual baru yang merefleksikan beragam ekspresi yang muncul
dari passion saat memainkan musik Rock.
Dalam perkembangannya didunia, musik Rock telah menjadi industri yang
sangat besar. Tak terkecuali di Indonesia, musik ini telah menginspirasi benyak
kaum remaja pada tiap era. Bahkan sub-sub industri dari musik ini telah bercabang
ke berbagai hal. Para penggemar musik Rock tidak hanya mencari rilisan seperti CD
atau Kaset dari musisi idolanya, tetapi juga merambah ke berbagai hal seperti
merchandise dari band, yaitu kaos, badge, pin atau aksesoris lainnya, juga ke
pembelian alat musik yang sama dengan apa yang dimainkan oleh idola mereka.
Lebih luas lagi, apa yang dihasilkan atau dijual oleh band-band yang berpengaruh
akan dicari dan dibeli oleh penggemarnya. Loyalitas dari fans musik Rock inilah
yang tidak ditemui pada fans musik jenis lainnya.
Berdasarkan fenomena musik Rock inilah, Perencanaan dan Perancangan
House Of Rock di Jakarta ini dikerjakan. Dengan latar belakang industri musik Rock
yang semakin meluas keberbagai bidang lainnya, maka dirasa perancangan proyek
ini akan menjadi sebuah proyek yang tepat dalam menjawab fenomena musik Rock
di Indonesia, khususnya di Jakarta. commit to user
1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Dengan tema maupun konsep bangunan yang diambil dari karakter musik
Rock seperti keras, cepat, cadas maupun panas, bangunan ini mengedepankan
sebuah desain interior yang sesuai dengan karakter-karekter tersebut, sehingga
diharapkan akan mampu memuaskan hasrat pengemar musik Rock akan sebuah
bangunan maupun desain interior yang merepresentasikan musik yang mereka
cintai, terlebih dapat mewadai seluruh bidang pada musik Rock dengan berbagai
fasilitas yang ada didalamnya.
B. BATASAN MASALAH
Karena pada dasarnya House Of Rock ini memiliki tujuan komersial,
maupun aspek dibidang lainnya seperti promosi, distribusi maupun informasi
mengenai musik Rock, maka diperlukan adanya suatu tempat yang tepat untuk
mewadahinya segala kebutuhan tersebut.
Adapun batasan-batasan yang ada pada Perencanaan dan Perancangan Interior
House Of Rock di Jakarta adalah :
1. Keluasan bangunan lebih dari 1200 m²
2. Perencanaan ditekankan pada masalah interior dalam House Of Rock dengan
mempertimbangkan tuntutan dan persyaratan aktivitas dan pelaku
aktivitasnya dapat diwadahi, dan komunikatif sebagai salah satu upaya
menarik pengunjung.
3. Perencanaan akan di tekankan pada Ruang Konser, Studio Musik dan
Kursus, Memorabilia Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko
CD & Kaset, Toko Alat Musik, Toko Merchandise dan Café.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
C. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan masalah yang
akan penulis kaji adalah :
1. Bagaimana menentukan program ruang, organisasi ruang, pola dan
hubungan ruang serta sirkulasi ruang dalam perencanaan dan perancangan
interior House Of Rock yang dinamis dan atraktif sebagai wadah sarana
hiburan dan pusat informasi.
2. Bagaimana menciptakan fasilitas dan sarana yang komunikatif, sekaligus
dapat mengarahkan pengunjung yang beraktivitas sesuai dengan tujuan.
3. Bagaimana penyelesaian elemen interior yang dapat mendukung
karakteristik dari musik Rock yang diaplikasikan terhadap gaya perancangan
dan persyaratan fungsional ruang.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menggali, mengupas, merumuskan, dan memecahkan masalah dari
perancangan interior “House Of Rock” untuk mengakomodir kebutuhan dari
penggemar music Rock maupun masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
a. Menciptakan konsep perencanaan dan perancangan “House Of Rock”
sebagai pusat hiburan, penjualan, informasi maupun edukasi mengenai
musik Rock yang tepat dengan berbagai sarana maupun fasilitas yang
dapat mendukung segala aktivitas didalamnya dengan baik.
b. Aspek kenyamanan dan keamanan pengunjung yang dikedepankan
dalam perancangan interior “House Of Rock” ditunjang oleh sirkulasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
pengunjung yang diarahkan dan berbagai fasilitas yang sesuai dengan
standarisasi aspek keamanan.
c. Menghadirkan suasana interior yang sesuai pada “House Of Rock”
dengan mengambil karakteristik musik Rock yang cadas dan keras,
namun diluar itu perancangan tetap mempertimbangkan faktor kesehatan,
keamanan dan kenyamanan serta nilai estetik sebagai ciri khas utamanya.
d. Menciptakan fasilitas yang tepat untuk mewadahai segala aktivitas
penggemar musik Rock, sehingga akan terwujud sebuah bangunan yang
memiiki fasilitas yang lengkap bagi penggemar musik Rock.
e. Menyediakan sebuah wadah bagi para penggemar, komunitas sekaligus
pelaku musik Rock yang mampu untuk memenuhi segala kebutuhan
maupun aktivitas mereka dalam kecintaannya terhadap genre musik Rock
ini. Sehingga dapat terjadi pula feedback yang positif baik bagi
pengunjung maupun pengelola House Of Rock ini.
E. SASARAN
1. Sasaran Pengunjung
a. Kalangan penggemar maupun pelaku musik Rock.
b. Masyarakat umum kota Jakarta dan sekitarnya.
2. Sasaran Desain
a. Merancang interior dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas
secara fungsional pada “House Of Rock”
b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor kesehatan,
keamanan dan kenyamanan serta nilai etestik sebagai ciri khas utama pada
“House Of Rock” commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
c. Merancang interior dengan mempertimbangkan karakteristik musik Rock,
dan perkembangan gaya tren masa kini pada “House Of Rock”
F. MANFAAT
1. Bagi Penulis/ Desainer
a. Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan
merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan penggemar
dan fungsi dari ruang-ruang yang ada di dalam “House Of Rock”.
b. Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada
di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior “House Of Rock”
dengan menerapkan ide, gagasan serta analisa yang ada.
2. Bagi Dunia Akademik
a. Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “House Of Rock”.
b. Mengenalkan salah satu perkembangan interior baru dalam dunia akademik.
3. Bagi Masyarakat
a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “House Of Rock”.
b. Menjadi sebuah sarana hiburan yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk
berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan
pengalaman di kalangan penggemar musik Rock.
G. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah
yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,
mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan commit to user kegiatan ilmiah yang tujuannya adalah menemukan, mengembangkan atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis
dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah.
Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan
untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,
menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode
penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu
dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan
metode secara tepat. (HB. Sutopo, 2002).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang
diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan
menunjang untuk perencanaan dan perancangan “ House Of Rock”,
adapun jenis data yaitu :
a. Data Primer
Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari
lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara
langsung.
b. Data Sekunder
Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari
lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka,
majalah, internet.
Adapun metode pengumpulan data antara lain: commit to user 1) Observasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke
lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi
berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai
pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang
dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan
observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa
diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data.
2) Studi Literatur
Mencari informasi yang berkaitan dengan toko
merchandise, toko kaset, cd & dvd, toko alat musik, music hall,
memorabilia room, music studio.
2. Populasi
Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat generalisasi
hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang dianggap
mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini penulis
dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki pemikiran tentang
apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan melakukan
observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo, 2002).
3. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah
metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap pokok
yang digunakan oleh peneliti, yaitu :
a. Data Reduksi commit to user Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
b. Data Display
Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun
sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
c. Concludeing Drawing
Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai
melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan,
arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988,
23-24)
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1. BAB I. Pendahuluan
Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penelitian,
sistematika pembahasan dan skema pola pikir.
2. BAB II. Kajian Teori
Uraian tentang landasan teori yang dijadikan analisis untuk mencapai
tujuan perancangan.
3. BAB III. Studi Lapangan
Merupakan uraian tentang data-data hasil survey lapangan yang
berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.
4. BAB IV. Pembahasan
Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar
belakangi terciptanya karya desain interior.
5. BAB V. Penutup commit to user Terdiri dari kesimpulan dan saran. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN
Bagan 1.1 Skema Pola Pikir Perancangan
(Sumber : Aris Sulistyono. 2006)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN JUDUL
1. Nama Proyek
“Desain Interior House Of Rock Di Jakarta”
2. Definisi Proyek
Pengertian judul ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah
sebagai berikut :
a. Desain
Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai
kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan
untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
(www.wikipedia.org)
Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat
dari suatu strtuktur fisik.
(Alexander, 1963)
Desain adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi
ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan.
(Asimow, 1962) commit to user
10 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
b. Interior
Sela-sela antara dua atau empat deret tiang dibawah kolom rumah
atau bangunan dari suatu tempat yang dibatasi oleh plafon,
dinding dan lantai yang kemudian di isi dengan elemen-elemen
ruang.
Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan.
(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741)
Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah
gedung.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman 331)
c. House
Berarti rumah, sebuah tempat untuk tinggal maupun beraktivitas
manusia didalamnya. (Munir, Mahmud, 1991)
d. Rock
Salah satu musik yang aliran lagunya berirama keras.
(blogspot.com/feri xxx)
e. Jakarta
Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan
satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat
provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu
pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527),
Jayakarta (1527-1619), Batavia, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta commit to user (1942-1972). perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²),
dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 23 juta
jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan
keenam dunia.
(http://www.wikipedia.org)
B. TINJAUAN KOTA JAKARTA
1. Sejarah Kota Jakarta
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan
Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu
kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau
Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa
selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa
merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain
pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk.
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke
Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis
yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai
perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan
diri dari Kerajaan Sunda
Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota
Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan
Sunda Kalapa oleh Fatahillahcommit pada to tahun user 1527. Fatahillah mengganti nama
kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di
Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi
sultan di Kesultanan Banten.
Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa
Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari
sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu
(Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah
dr. Sumarno sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur
DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961,
status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus
Ibukota (DKI)
2. Keadaan Geografis Kota Jakarta
Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung,
Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8
meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan
Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta
dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai
yang terpenting ialah Ci Liwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah
timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di
sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di
Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km sebelah utara kota.
Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim commit to user tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350
milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan
awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap
tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata
curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari
yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C .[5]. Suhu rata-
rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).[6]
Gambar 2.1
Peta Kota Jakarta
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Provinsi DKI Ibukota Jakarta memiliki batas-batas:
a. sebelah utara dengan Laut Jawa;
b. sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat;
c. sebelah selatan dengan Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan
d. sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam Kota Administrasi dan Kabupaten
Administrasi. Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi dibagi dalam
kecamatan. Wilayah kecamatan dibagi dalam kelurahan.
DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
2. Kota Administrasi Jakarta Barat
3. Kota Administrasi Jakarta Pusat
4. Kota Administrasi Jakarta Selatan
5. Kota Administrasi Jakarta Timur
6. Kota Administrasi Jakarta Utara
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Gambar 2.2
Pembagian Wilayah Kota Jakarta
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta#Geografi.)
c. Keadaan Demografi Kota Jakarta
Sebagaimana umumnya kota megapolitan, kota yang berpenduduk
diatas 10 juta, Jakarta memiliki masalah stress, kriminalitas, dan kemiskinan.
Penyimpangan peruntukan lahan dan privatisasi lahan telah menghabiskan
persediaan taman kota sehingga menambah tingkat stress warga Jakarta.
Kemacetan lalu lintas, menurunnya interaksi sosial karena gaya hidup
individualistik juga menjadi penyebab stress. Tata ruang kota yang tidak
partisipatif dan tidak humanis menyisakan ruang-ruang sisa yang
mengundang tindak laku kriminal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
C. TINJAUAN MUSIK ROCK
1. Pengertian Musik Rock
Definisi musik rock secara literal sangatlah problematik. Menurut Collins
Cobuild English Dictionary, musik Rock adalah musik yang memiliki beat yang cepat
nada sederhana dan, dimainkan dan dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan
gitar listrik dan drum. Tentu saja definisi ini dibantah oleh banyak orang.
Ada banyak lagi pengertian lain tentang istilah ini. Ada yang
menandakannya berdasar karakteristik sound, ada pula yang sekedar
mengkontraskannya dengan musik pop, bahkan ada yang lebih menekankan
pendefinisian musik rock berdasar proses pembuatan musiknya, semangat si
pembuat musik, atau lirik yang terkandung.
Gambar 2.3 Jimi Hendrix, Janis Joplin, Metallica
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Musik Rock merupakan satu genre besar yang terdiri dari penggabungan
bermacam unsur. Jika kita runut lagi secara seksama, ternyata musik kulit hitam
merupakan pusat dari perpaduan ini, yang kemudian bertemu dan mengalami
penyesuaian dengan beragam musik lain.
Musik rock juga sangat bergantung pada kepiawaian dalam meracik sound commit to user di studio. Musik rock sangat berkaitan dengan transimisi sound, termasuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
pemunculan noise dan proses eksperimental lain yang bisa memperluas batasan
kategorisnya. Jika ditilik lagi, alangkah pesatnya perkembangan musik rock berkat
disahkannya pendayagunaan teknologi.
Musik rock juga sering dihubungkan dengan karakteristik sosial, terutama
anak muda. Di tahun 50-60an, inilah penyebab utama yang menjadikan musik rock
menjadi ikonik dan ideologis. Musik jenis ini melambangkan semangat
pemberontakan dan penolakan terhadap hegemoni yang konvensional, mulai dari
penulisan lirik yang frontal hingga penampilan rebelius yang tercitra dari sang idola.
(Tim Redaktur Artikel Bengkel Musik, 2007)
Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop
yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar musik
Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana berevolusi
dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat.
(http://wordpress.com/pengertian musik rock)
2. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock Dunia
Sangat luas sekali untuk menjabarkan sejarah maupun perkembangan musik
Rock di dunia, karena musik Rock sendiri berkembang sangat pesat melebihi sebuah
endemik penyakit. Musik Rock juga mampu menyesuaikan jaman dan teknologi
yang berkembang, sehingga musik ini bahkan semakin pesat berkembang. Berikut
penulis mencoba menjabarkan sejarah dan perkembangan musik Rock berdasarkan
tahun periodesasinya.
a. Periode Awal (1940-an s/d 1950-an)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Musik Rock memiliki akar musik dari Rock and roll dan Rockabilly yang
berkembang mulai tahun 1940-an dan 1950-an, yang mana telah berevolusi dari
musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik rakyat pada saat itu.
Rock and roll (sering ditulis sebagai rock „n‟ roll) adalah genre musik yang
berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak
kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar
ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara
keseluruhan dikenal sebagai musik Rock.
Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu
dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme
musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir
selalu diisi pukulan snare drum.
Gambar 2.4 Tielman Brothes
(Sumber : http://www.google.com/tielman brothers)
Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik,
gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik commit to user tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme
dan harmoni disebut gitar ritme. Formasi seperti inilah yang kelak juga akan
menjadi formasi inti dari sebuah band Rock.
Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata
menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja
mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan
bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll
juga sukses di dunia film dan televisi.
Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai
bintang film dan televisi. Istilah slang “rock and roll” sering dipakai orang berkulit
hitam untuk menyebut “hubungan seks”. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali
menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu “My Baby Rocks Me With One
Steady Roll” yang diedarkan tahun 1922.
Gambar 2.5 Elvis Presley
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Di periode tahun ini masih banyak sekali musisi-musisi yang bisa dianggap
sebagai pionir maupun memiliki commit pengaruh to user terhadap perkembangan musik Rock, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
mereka diantaranya adalah : Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard,
Jerry Lee Lewis, Gene Vincent, dan masih banyak lagi.
Gambar 2.6
Chuck Berry, Jerry Lee Lewis
(Sumber : http://www.wikipedia.org) Dan di tahun 1950-an ini mulai berkembang juga teknologi di bidang musik
seperti pemakaian Gitar elektrik, perangkat rekaman multi-track dan berbagai
inovasi dibidang sound lainnya yang kelak akan menjadi pengaruh besar terhadap
perkembangan musik Rock selanjutnya.
Gambar 2.7
Gitar Elektrik Klasik
(Sumber : http://www.rocknrollvintage.com) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
b. Periode Tahun 1960-an (Amerika)
Di periode tahun ini, musik Rock berkembang semakin massive, namun
perkembangan musik ini juga beriringan dengan meningkatnya pemakaian obat-
obatan terlarang, banyak musisi Rock di era ini yang terlibat dengan pemakaian
obat-obatan ini, namun justru di era inilah muncul sebuah genre baru dari musik
Rock yang kemudian disebut dengan Psychedelic Rock.
Gambar 2.8 Jimi Hendrix
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Jimi Hendrix, seorang Afro-Amerika dari Seattle, memunculkan musik Rock
sebagai satu kategori yang jauh lebih spesifik. Dengan melakukan improvisasi gitar
yang inovatif, ia memperkenalkan bahwa amplifier pun merupakan satu instrumen
penting yang tidak boleh disia-siakan. Tidak bisa dipungkiri, improvisasi Hendrix
akan instrumen gitarnya merupakan inspirasi besar bagi eksplorasi-eksplorasi dalam
musik rock selanjutnya. Hendrix juga dianggap sebagai musisi Psychedelic Rock
paling berpengaruh selain musisi lainnya seperti The Doors, Jefferson Airplane, Janis
Joplin dan lainnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Gambar 2.9 Janis Joplin, The Doors
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
Situasi Amerika yang terus-menerus mengobarkan perang dengan berbagai
Negara lainnya saat itu memicu sebuah gerakan protes dari hampir seluruh remaja
di Amerika. Berbagai protes tersebut banyak diantaranya dilontarkan dengan media
musik Rock. Sebuah konser akbar mengangkat tema perdamaian diadakan selama 3
hari berturut-turut di tahun 1969 dengan nama Woodstock Festival, inilah konser
akbar pertama musik Rock, yang kemudian menjadi sebuah moment legendaries
bagi pecinta musik Rock.
c. Periode Tahun 1960-an (Inggris)
Perkembangan musik Rock dibelahan bumi Amerika ternyata juga telah
berdampak pada iklim musik di negara Inggris, dan kemudian negara ini tidak
dapat dipandang sebelah mata dalam pengaruhnya terhadap musik di dunia
(bahkan pada saat itu timbul asumsi, bahwa band Amerika belumlah besar jika
belum menggelar konser di Inggris!)
Diperiode tahun ini, ternyatacommit Inggris to user telah sangat berkembang dalam hal musik Rock, dua superband dari Inggris yaitu The Beatles dan Rolling Stones merilis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
album mereka yaitu The Beatles – Revolver (1966), Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club
Band (1967) dan Rolling Stones merilis Their Satanic Majesties Request.
Gambar 2.10
The Beatles
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
d. Periode Tahun 1970-an
Gelombang pergerakan musik Rock di tahun-tahun ini semakin pesat dan
cepat. Genre musik di era ini ditandai dengan agresivitas, gitar elekrik dengan sound
overdrive dan beat drum 4/4 yang konstan. Band-band yang stand-out diantaranya
adalah AC/DC, Grand Funk Railroad, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep
Purple, Alice Cooper, Judas Priest, Aerosmith, Black Sabbath, dll.
Gambar 2.11
The Rolling Stones, Blasck Sabbath, AC/DC
commit to user
(Sumber : http://www.google.com) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Sound dari gitar elektrik memang menjadi nyawa dari musik Rock, dan
evolusi sound selalu saja dihadirkan oleh tiap gitaris dari band Rock. Sebuah evolusi
baru dari sound gitar dihadirkan oleh gitaris Eddie Van Halen dari band Van Halen.
Ia memainkan gitar dengan menyempurnakan teknik-teknik gitar sebelumnya
dengan lebih cepat dan presisi dan didukung dengan olah sound overdrive yang
tebal dan lebih gahar. Moment ini terekam dalam album pertama Van Halen yang
rilis di tahun 1979.
Gambar 2.12 Van Halen
(Sumber : http://www.google.com)
e. Periode Tahun 1980-an
Di periode tahun 1980-an ini bisa dibilang band-band di Inggris merajai
musik Rock. New Wave of British Heavy Metal menjadi sebuah genre baru dari
musik Rock yang berasal dari Inggris, band-band seperti Iron Maiden dan Def
Leppard mencapai puncak popularitasnya setelah sebelumnya senior mereka seperti
Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath dan Judas Priest telah mencapai
kesuksesan terlebih dahulu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Di era ini, musik Rock sendiri telah berkembang dan melahirkan beragam
sub-genre dari musik Rock dengan banyak musisi fenomenal dari masing-masing
sub-genre tersebut. Beberapa sub-genre dari musik Rock tersebut diantaranya
adalah:
- Hard Rock, memiliki tipikal sound gitar overdrive (menaikkan level Gain
pada amplifier hampir ke level maksimal, sehingga sinyal suara yang
dihasilkan terdistorsi dan menghasilkan suara seperti sound yang rusak)
dimainkan secara konstan, diiringi beat drum yang menghentak. Band yang
termasuk dalam genre ini adalah AC/DC, Deep Purple, dsb.
- Heavy Metal, masih setipikal dengan hardrock, namun dengan
karakteristiknya yaitu sound gitar dengan frekuensi rendah (mid-low) dan
tempo yang cenderung pelan (mid-tempo), band pionir dari genre ini adalah
Black Sabbath, Venom, ataupun Judas Priest.
- Glam Rock/ Glam Metal, secara musikal, masih termasuk dalam Hard rock,
maupun Heavy metal, namun hal yang sangat nampak dari genre ini adalah
visual atau dandanan dari para musisinya yang berpenampilan dengan
sangat glamor, dengan memakai pakaian yang mencolok, tatanan rambut
panjang diwarna sampai dengan pemakaian make up pada wajah mereka.
Band yang termasuk didalamnya adalah Bon Jovi, Mötley Crüe, Poison,
Aerosmith, dsb.
- Punk Rock, merupakan sub-genre dari musik Rock yang sebenarnya telah
berkembang di tahun 1970-an. Memiliki tipikal musik yang cepat, lagu yang
pendek dan biasanya berisi tentang protes, anti-kemapanan, sampai dengan
isu politik. Musik Punk commit memiliki to gerakanuser DIY (Do It Yourself) dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
realisasinya berupa band-band yang memproduksi sekaligus mengedarkan
album mereka sendiri. Band dengan genre musik ini adalah Ramones, Sex
Pistols, The Clash, dsb.
Gambar 2.13
Ramones, The Clash
(Sumber : http://www.google.com)
f. Periode Tahun 1990-an
Di era ini, musik Rock tidak berbicara banyak, karena tergerus dengan laju
popularitas dari musik Pop, namun pada awal 1990, di Washington DC, tepatnya di
Seattle, muncul bentuk baru dari musik Rock, yang mengkontraskan musik Rock
yang berkembang saat itu pada umumnya. Sub-genre ini kemudian disebut dengan
“Grunge” yang memiliki kerakteristik sound yang kotor atau berisik. Elemen dari
musik Grunge adalah kombinasi dari hardcore punk dan heavy metal kedalam satu
sound sekaligus, dan dengan penggunaan distorsi, fuzz, maupun feedback yang
berlebihan. Di bagian lirik berisi tentang hal-hal apatis, pengkucilan dalam sosial,
sampai dengan keputus-asaan. Band-band yang termasuk didalamnya adalah
Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dsb.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Gambar 2.14 Nirvana, Kurt Cobain
(Sumber : http://www.google.com)
g. Periode Tahun 2000-an
Musik Rock telah berkembang dan beranak pinak menghasilkan beragam
sub-genre, dan masing-masing dari sub-genre tersebut juga berkembang seiring
dengan perkambangan jaman. Di awal tahun 2000, muncul sub-genre yang dinamai
hip-metal atau rap-rock, yang memiliki karakteristik perpaduan vocal dengan teknik
rap dan diiringi musik Rock/Metal. Namun, sub-genre ini cepat tergantikan dengan
yang baru yaitu Emo, berasal dari kata emotional, memiliki karakteristik musik yang
berisi perpaduan Hardcore s/d Punk-melodic dengan vokalis yang bernyanyi
dengan sangat emosional dan menghayati lagunya.
Namun sub-genre tersebut juga cepat tergantikan dengan bermunculannya
musik Rock/Metal yang mengusung bentuk asli dari musik Rock atau Metal, tanpa
adanya perpaduan dari unsur-unsur musik lainnya, atau secara garis besarnya di era
sekarang, musik Rock kembali ke bentuk dasar musik Rock di era awal dengan
karakteristik yang keras dan agresif.commit to Hal user ini terbukti dengan tidak hanya
bermunculannya band-band yang mengusung musik Rock/Metal yang pure, namun perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
band-band senior pun juga kembali mengeluarkan album dan memulai Tour atau
Konser dengan skala besar. Band-band senior yang kembali diantaranya adalah
Metallica, Megadeth, Slayer, Motorhead, Iron Maiden, Testament, dan masih banyak
lagi.
Gambar 2.15 Iron Maiden, Metallica
(Sumber : http://www.google.com) Perkembangan musik Rock saat ini sangat pesat dan juga variatif, sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan jaman, dengan segala teknologinya yang juga
semakin memudahkan seseorang untuk menekuni musik Rock, sehingga dalam
perjalanannya, musik Rock menjadi semakin besar dan termasuk beragam aspek
didalamnya.
3. Sejarah dan Perkembangan Musik Rock di Indonesia
Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit
dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. God
Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem
(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoelcommit (Malang) to user hingga Rawe Rontek dari Banten menjadi generasi pertama rocker Indonesia. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Akhir era 80-an, di seluruh dunia mengalami demam musik thrash metal.
Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan
heavy metal. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, komunitas musik Rock/Metal pertama
kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal
pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988.
Roxx adalah salah satu band yang beruntung dapat rekaman untuk single
pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis
Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan
musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK.
Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio
Mustang. Mereka punya program bernama Rock N‟ Rhythm yang mengudara setiap
Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Selain medium radio, media massa yang
kerap mengulas berita seputar musik Rock/Metal pada waktu itu hanya Majalah
HAI, Tabloid Citra Musik dan MajalahVista.
Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura
(1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan
band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses
“membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-
titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu
album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh
Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut
di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang
pertama di Indonesia, Behind The commit8th Ball to(AIRO). user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Gambar 2.16 Roxx, Cover álbum Rotor
(Sumber : http://www.google.com) Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,
mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk
komunitas-komunitas musik Rock/Metal dalam arti sebenarnya di Indonesia. Kota-
kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Jogja, hingga
Bali mulai memiliki komunitas musik Rock/Metal yang terus eksis. Walaupun tidak
dapat dipungkiri, bahwa kota Bandung merupakan barometer dari perkembangan
musik Rock/Metal di Indonesia.
Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi
cikal bakal scene rock underground di sana. Studio Reverse yang terletak di daerah
Sukasenang, digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika
semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka
distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta
berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk
label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi
CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.”commit to user Band-band indie yang ikut serta di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full
of Hate dan juga Waiting Room, sebagai satu-satunya band asal Jakarta.
Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain
PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band
Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka
yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang
cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara
independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio
GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-
demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.
Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman
Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna,
diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di
kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah
satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis
tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000).
Gambar 2.17
Puppen, Burgerkill
(Sumber : http://www.google.com) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Sampai dengan saat ini, perkembangan musik Rock/Metal di Indonesia terus
bergulir semakin besar. Berbagai achievement dari band-band Rock/Metal dari
Indonesia juga semakin nyata, salah satunya adalah band Rock/Metal terbesar
Indonesia saat ini yaitu Burger Kill yang belum lama ini pulang dari Australia,
setelah sebelumnya bermain di Soundwave Festival, di Australia, dengan porsi
sebagai Headliner Utama, dan berbagi Stage dengan band Rock/Metal kenamaan
dunia, seperti Lamb Of God, Killswitch Engage dll.
Sebuah achievement yang sekaligus menjadi bukti bahwa musik Rock/Metal
di Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata, karena musik ini juga memiliki
banyak potensi lainnya.
D. TINJAUAN TENTANG CD dan KASET
1. Pengertian CD
Compact Disc (biasa disebut CD) adalah optical disc yang dipakai untuk
menyimpan data dalam format digital, dan ertama kali dipakai memang untuk
menyimpan data audio. CD dipasarkan sejak Oktober 1982, dan dipakai sebagai
media standar untuk penjualan rekaman audio sampai saat ini.
Standard CD memiliki diameter sebesar 120 mm dan dapat menampung 80 menit
durasi dari audio (700 MB berupa data).
2. Pengertian Kaset
Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah
media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis,
yakni cassette yang berarti "kotak kecil". Kaset berupa pita magnetik yang mampu
merekam data dengan format suaracommit. Darito user tahun 1970 sampai 1990-an, kaset perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri
musik.
Kaset mengalami masa-masa akhir kejayaannya di ahkir 90-an, dengan
terciptanya CD yang lebih canggih. Meskipun begitu kaset tetap diminati karena
harganya yang lebih murah dibandingkan CD.
Gambar 2.18 Kaset dan Compact Disc
(Sumber : http://www.wikipedia.org) CD dan Kaset memiliki peranan yang sangat penting bagi musik Rock. Pada
dasarnya CD dan Kaset merupakan sebuah media. Sebuah media untuk
mendokumentasikan, mendistribusikan dan menyebarkan karya atau lagu dari
musisi atau sebuah band Rock.
Menciptakan lagu, merekamnya di studio, mengumpulkannya dalam sebuah
album, lalu merilis atau mengedarkannya ke masyarakat merupakan sebuah hal
yang bisa dibilang wajib atau keharusan bagi sebuah band, karena dengan adanya
album atau rilisan karya mereka, maka karya mereka akan menjadi abadi dan secara
tidak langsung didokumentasikan kedalam album tersebut.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
E. TINJAUAN TENTANG MERCHANDISE
Sebuah merchandise tidak hanya menjadi sebuah barang atau benda kenang-
kenangan dari band kepada penggemarnya, namun juga menjadi semacam konektor
atau penghubung yang lebih erat antara band dan penggemarnya. Merchandise dari
band Rock/Metal biasanya berupa Tshirt, Jacket, Topi, dll. Selain menjadi
pendapatan kedua bagi sebuah band, merchandise juga sekaligus menjadi sebuah
media promosi bagi band tersebut, dan di lain sisi, para penggemar juga merasa
bangga memiliki merchandise dari band favorit mereka.
Gambar 2.19 Tshirt Band, Jaket dan Topi
(Sumber : http://www.google.com)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
F. TINJAUAN RUANG HOUSE OF ROCK Di JAKARTA
Desain Interior House Of Rock di Jakarta ini akan di titik beratkan pada
beberapa ruangan utama yaitu Music Hall, Studio Musik dan Kursus, Memorabilia
Room, dan beberapa sarana pendukung seperti Toko CD & Kaset, Toko Alat Musik,
Toko Merchandise dan Café. Berikut adalah pengertian tiap ruang.
1. Music Hall
a. Pengertian
Music Hall adalah jenis hiburan yang bersifat teaterikal, berasal dari
Inggris, dan popular sekitar tahun 1850 s/d 1960. Music Hall juga memiliki
pengertian sebagai berikut :
- Sebuah bentuk hiburan yang isinya beragam, termasuk perpaduan musik
yang popular, komedi dan atraksi khusus
- Sebuah teater, atau panggung tempat diselenggarakannya sebuah
pertunjukan
- Lokasi dimana biasanya diadakan pertunjukan musik popular
(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)
b. Sejarah dan Perkembangannya
Music Hall pertama yang telah diakui adalah The Canterbury, terletak
di 143 Westminster Bridge Road, Lambeth, dibangun oleh Charles Morton,
yang segera disebut sebagai "the Father of the Halls". The Canterbury buka
pada tanggal 17 Mei 1852, bentuk ruangannya persis seperti ruang konser
pada umumnya, dan direnovasi pada tahun 1859, dibangun sebagai beragam
theater, dan akhirnya hancurcommit oleh bomto user pada tahun 1942.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Gambar 2.20
The Canterbury
(Sumber : http://www.wikipedia.org/music hall) Music Hall lainnya adalah The Middlesex, terletak di Drury Lane,
Inggris, dibangun pada tahun 1851 dan terkenal dengan sebutan ‘Old Mo’.
Bangunan ini dihancurkan pada tahun 1965, dan sekarang New London
Theater berdiri di atasnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Music_hall)
c. Tujuan
Dapat disimpulkan, sebuah Music Hall memiliki tujuan sebagai
tempat pertunjukan beragam bentuk kesenian, yang bertujuan untuk
menghibur penontonnya.
d. Kegiatan
Bentuk kegiatan yang ada didalam sebuah music Hall pada dasarnya
ada 2 macam, yaitu menonton (penonton) dan ditonton (performer), dan
dalam kegiatannya muncul sebuah bentuk interaksi antara 2 hal tersebut.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
2. Music Studio
a. Pengertian
Pengertian studio musik dapat ditinjau secara umum dan secara
khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut :
- Secara umum : Studio musik dapat berarti sebuah ruangan untuk
menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut, seseorang tidak perlu
khawatir akan mengganggu orang diluar ruangan tersebut dan
sebaliknya. (www.silcom.com)
- Secara Khusus : Studio musik adalah sebuah tempat untuk merekam
suara, dan terdiri dari 3 ruangan, yaitu : studio itu sendiri tempat dimana
suara yang akan direkam itu dibuat, ruang control, ruang untuk merekam
atau memanipulasi dan mengkontrol proses rekaman, lalu ruang mesin,
ruang untuk menyimpak mesin atau benda yang dapat mengganggu
jalannya proses rekaman.
(http://en.wikipedia.org)
Gambar 2.21
Studio Musik
(Sumber : http://www.wikipedia.org) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
b. Kegiatan
Kegiatan yang ada dalam Studio musik adalah antara lain :
- Latihan, sebuah band biasanya melakukan sesi latihan atau jamm-session
untuk melatih skill ataupun membuat sebuah lagu
- Rekaman, sesi rekaman dilakukan untuk mendokumentasikan karya
mereka. Rekaman ini sendiri meliputi beberapa macam, antara lain : Live
Recording, Semi-Live Recording dan Multi-Track Recording
- Mengolah hasil rekaman, biasanya disebut mixing dan mastering, proses
ini merupakan sentuhan akhir dari lagu yang direkam untuk diolah
soundnya agar dihasilkan sound yang baik.
3. Music Memorabilia
a. Pengertian
Memorabilia memiliki pengertian dasar sama dengan souvenir,
sebuah benda yang mengandung unsur kenangan, memorabilia memiliki
nilai lebih karena berhubungan dengan sejarah, budaya maupun hiburan.
Benda-benda memorabilia dapat berbentuk apa saja, namun biasanya
berupa poster, foto dan lainnya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/memorabilia)
b. Tujuan
Menghadirkan kenangan atau memori mengenai musisi yang
memiliki barang yang tersebut. Agar penggemarnya atau orang awampun
dapat ikut merasakan dan mengenang sosok idola mereka melalui barang
peninggalannya. Selain itucommit penggemar to user maupun orang yang melihat benda perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
tersebut dapat lebih mengerti mengenai perlengkapan atau alat musik yang
dipakai oleh idola mereka.
c. Kegiatan
Melihat dan mengamati benda-benda yang dipajang seperti alat
musik yang dipakai, kostum, poster atau benda-benda lainnya yang jarang di
ekspos. Dengan kegiatan ini, pengunjung dapat lebih mengerti mnegenai hal-
hal yang sebelumnya mereka kurang memahami.
Gambar 2.22 Gitar Elektrik Fender Stratocaster, Pick, Poster
(Sumber : http://www.google.com)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
G. TINJAUAN PERANCANGAN HOUSE OF ROCK Di JAKARTA
1. Organisasi Ruang
a. Terpusat
Sebuah ruang besar dan dominan sebagai pusat
ruang di sekitarnya.
Ruang sekitar mempuntai bentuk, ukuran dan
fungsi sama dengan ruang lain.
Ruang sekitar berbeda satu dengan yang lain, baik
bentuk, ukuran maupun fungsi.
b. Linier
Merupakan deretan ruang-ruang.
Masing-masing dihubungkan dengan ruang lain
yang sifatnya memanjang.
Masing-masing ruang berhubungan secara langsung.
Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda, tetapi yang berfungsi penting diletakan
pada deretan ruang.
c. Radial
Merupakan kombinasi dari organisasi yang terpusat
dan linier.
Organisasi terpusat mengarah ke dalam sedangkan
organisasi radial mengarah keluar.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Lengan radial dapat berbeda satu sama lain,
tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.
d. Mengelompok
Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk
fungsi yang sama, tetapi komposisinya dari ruang-
ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.
Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi.
e. Grid
Organisasi yang terdiri dari beberapa ruang yang
posisi ruangnya tersusun dengan pola grid (3
dimensi).
Organisasi ruang membentuk hubungan antar ruang
dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi.
(J. Pamudji Suptandar. 1999. hal 112)
2. Hubungan Antar Ruang
a. Ruang di dalam ruang
Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan
memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di
dalamnya.
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan
Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan
terdiri commitdari 2 buah to user ruang yang kawasannya membentuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
volume berkaitan seperti, masing-masing ruang
mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai
ruang.
c. Ruang-ruang yang bersebelahan
Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang
paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan
respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap
fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masing-
masing simbolisnya.
d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama
Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat
dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang
ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua
ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.
3. Sistem Sirkulasi
a. Unsur-unsur Sistem Sirkulasi
Pencapaian bangunan dapat dibagi menjadi:
1) Pencapaian langsung
Yaitu pencapaian yang langsung mengarah ke suatu tempat melalui
sebuah jalan segaris dengan sumbu bangunan. Secara visual mempunyai
tujuan pengakhiran yang jelas.
2) Pencapaian tersamar
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Yaitu pencapaian yang secara samar-samar mempertinggi perspektif dan
bentuk suatu bangunan. Jalur dapat berubah-ubah sesuai urutan
pencapaian.
3) Pencapaian berputar
Yaitu berupa sebuah jalan berputar dan memperpanjang pencapaian,
mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan ketika bergerak
mengelilinginya.
(Aris Sulistiyo, 2006)
b. Konfigurasi Alur Gerak / Pola Sirkulasi
1) Sirkulasi Linear
Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang
berkesinambungan pada satu arah atau lebih.
Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat
melengkung atau terdiri dari segmen-segmen,
memotong jalan lain, bercabang atau membentuk
kisaran (loop)
2) Sirkulasi Grid
Mempunyai karakteristik yang dapat
memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah
yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar
yang berpotongan
3) Sirkulasi Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu
titikcommit pusat to user yang fungsional dan memudahkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang
merupakan tujuan bagi pengunjung.
4) Sirkulasi Organik
Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,
kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau
logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang
mudah terhadapnya user.
5) Sirkulasi Network
Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa
jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam
ruangan.
(Aris Sulistiyo, 2006)
c. Jenis Sirkulasi
1) Sirkulasi Horisontal
Alur sirkulasi yang diartikan sebagai tali yang mengikat suatu ruang
tertentu dengan ruang luar menjadi saling berhubungan
2) Sirkulasi Vertikal
Merupakan pengikat kagiatan antar lantai bangunan atau antar ruang
dalam bangunan
d. Bentuk Ruang Sirkulasi
1) Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang
dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang dinding.
2) Terbuka pada salah satu sisi, untuk memberikan kontinuitas visual/
ruang dengan ruang-ruangcommit yang to userdihubungkan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
3) Terbuka pada kedua sisinya, menjadi perluasan fisik dari ruang yang
ditembusnya.
4. Unsur Pembentuk Ruang
Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian
tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah.
”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf
dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain
maupun elemen alam”
( Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34 )
Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah:
a. Lantai
Lantai merupakan bagian bangunan yang penting, yang
berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban
hidup atau bergerak.. Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang
datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan
sebagainya. Contoh bahan lantai: kayu, batu alam atau buatan, logam,
beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pada House Of
Rock di Surakarta perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
1) Fungsi Lantai
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas
manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari
suatu ruang. commit to user
2) Sifat Lantai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Dimana lantai dapat membentuk sifat/ daerah dalam ruang, yaitu
dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai
dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
3) Karakter Lantai
Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan menggunakan
bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau
sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter
lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan
sebagainya.
4) Konstruksi Lantai
Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang.
Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak
menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang
berlebihan,dan sebagainya.
5) Macam Letak Lantai
Basement
Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka
digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan
lebih sedikit dari pada atas.
Ground Floor
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai
akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di
bawah lantai diberikan pengerasan.
Upper Floor
Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di
atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban lantai
disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada struktur
bahannya.
Lantai dalam ruang selain berfungsi menahan beban, secara
khusus lantai mempunyai fungsi akustik di dalam ruang.
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :
a) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian
karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sebagai
berikut:
Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan
bunyi.
Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles)
memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan
tumpukan lembaran (loop piles).
Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam
tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.
Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan
bunyi.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
b) Lantai semi keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan
cor atau beton.
c) Lantai keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai
sebagai bahan lantai.
d) Lantai kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai
yang terbuat dari kayu.
b. Dinding
Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang-
ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding
dapat bersatu dengan lantai dan langit-langit. Jadi dinding sebagai
penghubung yang mempersatukan langit-langit dan lantai sehingga
membentuk sebuah ruang.
Sebagai pembatas ruang, dinding dilihat dari segi fisika bangunan
memiliki beberapa fungsi atau kombinasi sebagai berikut:
1) Sebagai pemikul beban di atasnya.
2) Sebagai penutup atau pembatas ruangan baik visual maupun akustik.
3) Menghadapi alam luar dan ruangan dalam :
Radiasi cahaya dan sinar kalor dari matahari.
Radiasi sumber-sumber kalor dari dalam.
Isolasi atau penghalang kalor yang datang dari luar
Pemeliharaan suhu yang diminta dalam ruangan
Perlindungan terhadap hempasan hujan dan kelembapan dari luar.
Pengatur ventilasi di dalam ruangan.
(YB. Mangunwijaya, commit1988, hal. to 339)user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Dari keterangan diatas bahwa dinding sebagai pembatas ruang, baik visual
maupun akustik amat berhubungan dengan pemilihan bahan. Sedangkan dinding
sebagai pemikul beban dari atas berhubungan dengan konstruksi/ teknik. Dan
sebagai pelindung menghadapi alam luar, hal ini sangat penting bagi kebutuhan
keamanan kesehatan dalam ruang.
Dinding pada suatu bangunan dapat sebagai dinding struktur dapat pula
hanya sebagai pembatas, hal ini tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam
perencanaannya. Dalam merencanakan dinding perlu diperhatikan beberapa hal
yaitu :
Struktur dinding dapat dibedakan menjadi :
Dinding struktur (bearing wal )
Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung sruktur di
atasnya, misalnya sebagai pendukung atau tumpuan atap atau sebagai
penumpu lantai (pada bangunan bertingkat).
Dinding non struktur/ partisi (non bearing wall)
Pada bangunan yang menggunakan sistem non struktur kebebasan
peletakan dinding dan permukaan pada dinding dapat diatur menurut
kehendak perencana, karena tumpuan atap terletak pada kolom-kolom
pendukung. Dinding non bearing wall terdiri dari, pasangan batu bata,
pasangan batako, multipleks, asbes, plat alumunium, dan lain sebagainya.
Beberapa dinding jenis ini, diantaranya :
- Party walls, adalah dinding pemisah antara dua bangunan yang
bersandar pada masing-masing bangunan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
- Fire walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pelindung dari
pancaran kobaran api.
- Certain or Panels walls, adalah dinding yang digunakan sebagai
pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton.
- Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai pemisah
dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar,
dibedakan menjadi :
o Partisi permanen, yaitu sistem partisi yang dibuat untuk
membagi ruang seperti halnya dinding struktural, tetapi tidak
membutuhkan pondasi karena hanya menahan beratnya
sendiri.
o Partisi semi permanen, yaitu sistem partisi buatan pabrik yang
mudah dibongkar sesuai lay out.
o Partisi moveable, yaitu partisi yang dipakai pada hal-hal
dimana suatu ruang seringkali perlu di buka untuk
mendapatkan bentuk ruang satu lantai yang lebih luas.
(Aris Sulistyo, 2006)
Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai penutup dinding adalah sebagai
berikut:
a) Batu : asbes, coraltex, marmer
b) Kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard
c) Metal : alumunium, tembaga, kuningan
d) Gelas : kaca,commit cermin to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
e) Plastik : fiberglass, folding door, dsb
f) Cat : bermacam – macam cat tembok
g) Kain : batik, sastra, dan sebagainya.
c. Langit-llangit (ceiling)
Langit-langit merupakan penutup bagian atas, disamping sebagai pembentuk
ruang, juga mempunyai karakter tersendiri yang membeikan kesan ruang, dan
mempengaruhi psikis pengguna ruang.
Ditinjau dari fungsinya, langit-langit atau ceiling memiliki berbagai fungsi
yang tidak kalah pentingnya dengan unsur pembentuk ruang lainnya seperti lantai
dan dinding.
Menurut pengertian Pamudji Suptandar, fungsi dari ceiling disebutkan
sebagai berikut.
1) Ceilling berfungsi sebagai peredam suara/akustik, dengan ditunjang
oleh lantai dan dinding. Misalnya pada teather, dengan pemasangan
bidang-bidang gema dapat meningkatkan pemantulan yang secara
langsung.
2) Ceiling merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagi
instalasi, ducting AC, kabel listrik, gantungan armature, loundspeaker,
dan lain-lain.
(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 59)
Dalam merencanakan langit-langit atau ceiling perlu diperhatikan beberapa
hal antara lain yaitu:
1) Penentuan Ketinggiancommit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Penentuan ketinggian langit-langit disamping pertimbangan fungsi
langit-langit itu sendiri, dapat juga dilakukan berdasarkan
pertimbangan proporsi dari ukuran ruang (panjang, besar, tinggi).
Terlebih lagi jika ingin dibuat permainan langit-langit (drop ceiling),
canopy, pergola.
2) Bentuk Penyelesaian
Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya, jika
sebagai ventilasi udara panas, maka bentuk lubang atau penurunan
langit-langit dapat dibentuk sesuai sebagaimana langit-langit itu
diselesaikan seperti bentuk-bentuk polos, rata, grid/ berkotak-kotak,
garis geometrik/ lurus, berpola, sruktural.
3) Konstuksi Pemasangan
Konstruksi langit-langit perlu diperhatikan bagaimana pemasangannya
atau bagaimana menempel pada dinding, misal dengan rangka kayu,
besi, digantungkan, atau disangga. Perlu diperhatikan juga konstruksi
pemasangan bidang penutup langit -langit.
5. Elemen Pengisi Ruang
Pengunaan perabot selalu menunjuk pada kegiatan pemakainya. Dan
kegiatan disini merupakan titik awal perencanaan interior, hal ini menunjukkan
bahwa pengisi ruang yang utama adalah perabot/ furniture, sedang pelengkap
lainnya hanya sebagai tambahan pengisi ruang.
Pengertian perabot
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Kata perabot berasal dari bahasa jawa yang berarti alat atau
perkakas, bila dihibungkan dengan rumah maka perabot adalah meja,
kursi, almari, dan lain sebagainya.
( W.J.S Poerwodarminto, !976/1990 , hal.34 )
Semua perabot harus fungsional, nyaman dipakai memiliki
ketahanan yang baik, memiliki sifat dan skala yang tetap sesuai dengan
keadaan tertentu, tetapi situasi-situasi tertentu mempunyai perbedaan
yang lain, sehingga pemilihan objek yang terbaik untuk situasi tertentu
menjadi hal yang harus dicari jalan keluarnya.
6. Lay-out Furniture
Perencanaan ,café ditentukan oleh lay out atau tata letak furniture, dalam hal
ini penataan meja kursi makan. Dalam pengaturannya berhubungan dengan
sirkulasi kegiaan dalam ruang, dan tergantung pada sifat pelayanannya. Hal ini
ditegaskan oleh Pamudji Suptandar bahwa:
Desain yang baik tergantung pada perancanaan sistim pengaturan
perlengkapan yang secara seksama, proses dapat dijalankan tanpa sedikit gangguan,
mengurangi sirkulasi silang, layanan terpendek dan perpaduan kegiatan se-erat
mungkin, dan penyusunan furniture dalam suatu ruang akan menimbulkan
berbagai aspek yang berhubungan dengan aktifitas, fungsi maupun segi-segi visual.
Semua ini harus diperhatikan dalam kaitannya antara aspek yang satu dengan aspek
yang lain yang semuanya ditujukan untuk kebutuhan dan kenyamanan ruang gerak
manusia.
(J. Pamuji Suptandar. 1982, hal. 53, 88)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
7. Sistem Interior
Untuk menciptakan ruang yang diinginkan, maka diperlukan unsur-unsur
sistem. Sebuah teori mengatakan bahwa interior sistem adalah “tata cahaya, tata
hawa, dan tata suara yang masing-masing bertujauan untuk mencapai kenikmatan
bagi para pemakai ruang
( Arnold Freidman, Forest Wilson dan Jhon F pile, 1977, hal. 230 )
a. Pencahayaan
Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena menjadi syarat
dalam penglihatan manusia. Meski demikian, cahaya berlebihan akan
memberi dampak kesilauan, sehingga untuk mencapai kesesuaian harus
berdasarkan kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan
efisien tinggi.
Sebagai tujuan adanya sumber cahaya didalam ruang, dijelaskan
sebagai berikut.
1) Cahaya memungkinkan penghuni bergerak dan berjalan secara mudah
dan aman.
2) Cahaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni
melihat detail-detail dari tugas dan kegiatan visual secara mudah dan
tepat .
3) Cahaya menciptakan lingkungan visual yang nyaman dan berpengaruh
baik terhadap prestasi.
(Kusudiajo Hadinoto , 1978, hal. 37)
Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan buatan.
Untuk pencahayaan alami,commit diperoleh to user langsung dari sinar matahari dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
memberi lubang cahaya atau dengan cara dipantulkan pada bidang
sekitarnya. Untuk pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan dengan
memanfaatkan energi listrik melalui media lampu sebagai sumber
penerangan (Prasasto Satwiko, 2004, hal.93).
Berdasarkan sumbernya, adapun jenis pencahayaan yaitu:
1) Pencahayaan Alam (Natural lighting)
Yang dimaksud penerangan alami disini adalah pencahayaan
yang berasal dari alam seperti, sinar matahari, sinar bulan, sinar api
dan sumber lain dari alam (fosfor, dan sebagainya). Namun pada
umumnya sumber cahaya alami yang biasa digunakan dalam
pencahayaan ruang adalah sinar matahari.
Cahaya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Pencahayaan langsung
Pencahayaan langsung yaitu pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari secara langsung melalui atap, jendela, genting kaca dan
lain-lain.
Pencahayaan tidak langsung
Pencahayaan tidak langsung adalah cahaya yang diperoleh dari
sinar matahari secara tidak langsung, sistem pencahayaan tersebut
di biaskan melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain-lain.
(J. Pamuji Suptandar. 1999, hal. 219)
2) Pencahayaan buatan (Artificial lighting)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Yang dimaksud dengan pencahayaan buatan ialah penerangan
yang berasal dari cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu
(J.Pamudji Suptandar , 1999, hal. 225).
Pada umumnya sumber cahaya buatan yang kita gunakan dalam
perencanaan interior adalah pencahayaan lampu listrik. Seperti
dijelaskan dalam Human Faktor Design Hand book bahwa, “Cahaya
buatan dipakai apabila tidak cukup cahaya alami untuk dapat
digunakan melihat pekerjaan yang diinginkan dan atau apabila untuk
mengendalikan warna cahaya pada suatu ruangan tertentu”. (Wesly E
woodson, !981, hal. 149) .
Pencahayaan lampu tersebut dapat digunakan sebagai sumber
cahaya bagi kegiatan sehari-hari dan menciptakan unsur keindahan
dalam desain suatu ruangan. Kita banyak menggunakan cahaya buatan
pada perancangan interior suatu bangunan untuk menciptakan suatu
kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan fungci ruangan
tersebut, agar menimbulkan kenyamanan bagi penghuninya.
Contoh sumber cahaya buatan antara lain adalah:
Lampu Pijar (incandescent)
Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen
(benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks cahaya)
yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung
pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga, suhu
filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih
pendek dan lebih banyakcommit cahayato user tampak lebih putih. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya
dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifusikan cahaya.
Lampu Fluorescent
Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun
bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik
yang berisi gas air raksa bertekanan rendah. Lampu fluorescent
generasi terbaru penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai 80
lumen per watt) dan distribusi speltralnya mendekati grafik
kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.
Gambar 2.25
Lampu Fluorescent
(Sumber : Prasato Satwiko, 2004 : 71)
Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)
Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.
Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam
tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi.
Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8
menit (untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan cahaya
maksimal. Karena itu disebut lampu metal-halida.
commitGambar to user 2.26
Lampu HID (High-Intensity Discharge) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
(Sumber : Prasato Satwiko, 2004 : 71)
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pencahayaan, dipakai
beberapa type lampu antara lain yaitu:
Flood Light, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan sebesar
100o – 180o
Sot Light, lampu dengan hasil cahaya yang menyebar, sehingga tidak
banyak menimbulkan bayangan.
Special Flood Light, lampu dengan sudut kasus kurang dari 100o
Reflector Spotlight, merupakan reflektor yang sederhana dan mudah
menyesuaikan dengan sudut pencahayaan dan pengoperasian.
Sealed Beam Lamp, lampu dengan reflektor bervariasi
Lens Spotlight, terdiri dari lensa sederhana dengan atau tanpa
reflector.
Profile Spotlight, lampu yang menghasilkan sudut pencahayaan yang
kuat dan dapat disesuaikan silhuette yang dikehendaki
Effects Spotlight, untuk menghasilkan proyeksi yang sama dengan
obyeknya
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Bifocal Spotlight, efek spotlight yang dilengkapi dengan dua saklar
atau lebih, sehingga dapat digunakan sebagai lampu dengan sudut
pencahayaan yang kuat dan lemah serta kombinasinya.
Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat 5 sistem penerangan (iluminasi)
yang masing-masing berbeda sifat, karakter dan pengaruh distribusi cahayanya.
Lima sistem tersebut meliputi :
Sistem pencahayaan langsung ( direct lighting )
Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya mengarah langsung
ke obyek yang diterangi. Oleh karena itu sistem ini mengakibatkan ;
penyinaran efektif, menimbulkan kontras dan bayangan, terjadi
silau, baik langsung dari sumber cahaya maupun akibat cahaya
pantulan.
Sistem pencahayaan setengah langsung ( semi direct lighting )
Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya mengarah pada
obyek yang diterangi dan cahaya selebihnya menerangi langit-langit
dan dinding yang juga memantulkan cahaya karena obyek tersebut.
Sistem iluminasi difus ( general diffuse lighting )
Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya diarahkan pada
obyek dan sisanya menyinari langit-langit dan dinding, yang juga
memantulkan cahaya kearah obyek tersebut.
Sistem pencahyaan setengah tak langsung ( semi indirect lighting )
Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem
setengah langsung. Sistem setengah tak langsung 60% hingga 90%
cahaya diarahkan commitpada langit-langit to user dan dinding, sisanya diarahkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya mengenai bidang
kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan dinding. Maka dapat
dikatakan cahaya yang datang berasal dari segala arah, sehingga
bayangan relatif tidak tampak dan silau dapat diperkecil.
Sistem iluminasi tidak langsung ( indirect lighting )
Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke langit-langit
dan dinding. Oleh karena keseluruhan cahaya yang menyinari obyek
pada bidang kerja merupakan cahaya pantulan segala arah dari
langit-langit dan dinding, maka mengakibatkan: penyinaran tidak
efektif, tidak ada kontras dan relatif tidak menimbulkan bayangan,
tidak menyilaukan.
Ditinjau dari sistem perletakannya, perletakan sumber cahaya dapat
dilakukan dengan beberapa metode, antara lain :
Cornice, adalah suatu sistem pencahayaan umum, yang
pemasangannya pada dinding bagian atas atau pertemuan antara
ceiling dan dinding. Sumber cahaya dihasilkan dari flourescent tube
(sebagai sumber cahaya pantul).
Recessed in ceiling, adalah suatu sumber pencahayaan yang
difungsikan sebagai penerangan pada panel, built in dan sebagainya,
yang pemasangannya pada ceiling. Sumber cahaya dihasilkan dari
incandescen lamp.
Attached to ceiling, adalah penempatan lampu pada permukaan
ceiling sebagai penerangan umum.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Hanging lighting adalah penempatan lampu dengan cara digantung
berfungsi sbagai penerangan umum.
Luminous ceiling adalah penempatan lampu yang ditutup dengan
screeb jernih dan sumber cahaya dari flourescent lamp.
Soffit adalah suatu pencahayaan yang dipakai sebagai penerangan
pada lekukan dinding yang penerangannya dari flourescent lamp.
Cove lighting merupakan suatu pencahayaan yang dipakai sebagai
efek, sumber cahaya dipasang pada dinding yang diarahkan ke
permukaan ceiling.
Valance lighting adalah suatu pencahayaan yang pemasangannya
pada dinding yang penyinarannya diarahkan ke permukaan ceiling
secara langsung. Sumber cahaya jenis flourescent lamp yang
disembunyikan dibalik frame.
Wall bracket lighting adalah suatu pencahayaan yang dipasang pada
dinding dengan memakai lampu cahaya atau dekorasi.
b. Penghawaan
Penghawaan mempunyai peranan penting pada kebutuhan udara
yang optimal dalam ruangan termasuk kelembaban udara dalam ruang.
Seperti dijelaskan bahwa “Penanganan sistem ventilasi harus
memperhatikan faktor-faktor kelambapan agar memenuhi unsur
kenyamanan dalam ruang “. ( Pamudji Suptandar , 1982, hal. 62 ).
a) Penghawaan alami dengan ventilasi
Yang dimaksud dengan ventilasi adalah suatu usaha
pembaharuan udara commit dalam suatuto user bangunan atau ruang dengan jalan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
memasukkan sejumlah udara segar/ bersih dari luar untuk
menggantikan udara yang kotor di dalam ruangan dengan
menggantikan faktor-faktor kelembapan agar dapat memenuhi unsur
kenyamanan bagi si pemakai. (Pamudji Suptandar,1982, hal. 62).
Sedang pengaruh ventilasi terhadap interior antara lain:
Peletakan ventilasi akan mempengaruhi bentuk interior, misalnya
letak jendela.
Letak ventilasi yang mempengaruhi udara langsung pada susunan
interior yaitu ketinggian, lebar, dan, posisi.
Ventilasi mempengaruhi suasana, pencahayaan dan akustik di
dalam termasuk hubungan ruang dengan alam sekitarnya.
Sistim ventilasi harus mempehatikan fungsi ruang.
Jenis ventilasi mempengaruhi akan ketinggian tiap ruangan.
( Pamudji Suptandar,1982, hal. 63 )
Gambar 2.23 Arus udara ventilasi
ANGIN MATI
DAERAH UDARA MATI
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
(Sumber : Ir. Setyo Soetiadji S, Anatomi Utilitas, Djambatan,1986 : 41)
b) Penghawaan buatan atau ventilasi buatan
Pengertian dari ventilasi buatan yaitu “penghawaan yang
diperoleh secara buatan atau mengalami proses mekanisme” (Pamudji
Suptandar, 1982, hal. 83)
Ventilasi buatan ini terdiri dari dua macam, sepeti dijelaskan
Pamudji Suptandar di bawah ini .
Exhoust yaitu mekanisme dari kipas angin dengan sisitim
menggerakkan udara denagan tidak mengurangi kelembapan udara
alam.
A.C. yaitu sisitim mekanisme memasukkan udara segar dengan
termperatur maupun kelembapan tertentu. A.C. dipakai apabila
ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan; polusi udara, polus
suara, dan apabila ingin mendapatkan kelembapan udara yang
konstan.
Selanjutnya dijelaskan pengertian jenis A.C tersebut oleh Pamudji
Suptandar dalam bukunya interior desain yang menyebutkan .
Window unit, yaitu jenis AC yang dipergunakan pada ruang-
ruang kecil dimana sistim mekaniknya terdapat pada satu unit
yang kompak. Pemasangan unit tersebut bisa pada jendela
bagian atas maupun bawah pada dinding sebagai ornamen
hiasan.
Split unit, yaitucommit jenis to ACuser yang dipergunakan untuk satu atau
beberapa ruang, sedangkan perlengkapan untuk evaporator perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
terpisah pada tiap ruang. Unit ini berdiri sendiri pada lantai
dengan bentuknya yang indah sepadan dengan furniture lain
yang merupakan ornamen.
Package Unit yaitu Jenis AC yang dipergunakan dalam satu
ruang yang cukup luas seperti restoran, super market dan
sebagainya. Perlengkapan evaporator dan condensor terpisah
dan tersendiri. Unit ini bisa berdiri sendiri atau built-in,
sehingga dapat menambah keserasian dalam ruangan.
Central Unit yaitu, jenis yang dipergunakan untuk ruang
yang luas sekali seperti restoran pekantoran, gedung teater,
shopping center. Perlengkapan keseluruhan terletak di luar
ruangan kemudian didistribusikan ke masing-masing ruang
melalui ducting dan berahkir dengan diffuser.
(Pamudji Suptandar, 1982, hal. 83)
c. Akustik
Sistem akustik ruang yang baik adalah ruang yang mampu
menjawab kebutuhan dari salah satu faktornya yaitu mengenai gangguan
seperti bising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang
terjadi dalam ruang menjadikan perlunya kualitas akustik yang sebaik-
baiknya. Akustik dapat mengatasi masalah teknis yang berhubungan
langsung dengan tata suara pada bangunan interior, antara lain tingkat
bunyi yang berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan
pencakupan dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang
sesuai dengan situasi tertentu.commit (John to user F. Pile, 1980, hal. 421) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi
yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata suara
agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta
menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang
khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik.
Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang
terdapat 3 faktor, yaitu:
a) Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang
berjalan langsung mencapai pendengaran.
b) Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam
pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai bidang
pantul.
c) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material
absorbsi.
(Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)
d. Warna
Intensitas cahaya yang terpantul akan melengkapi dasar penglihatan
serta mempengaruhi kesan tentang gelap terang, sehingga kita dapat
membedakan objek penglihatan dan merasakan pengaruh warna.
Penggunaan warna dalam interior dapat membedakan bagian objek,
memperkuat perhatian atau mengurangi kelelahan mata. Sehingga dapat
dikatakan bahwa paduan dan pemilihan warna tergantung pada fungsi
ruang, misalnya untuk rumah sakit, restoran, hotel dan lain sebagainya.
Warna sebenarnya merupakancommit seberkasto user cahaya yang dipantulkan sebuah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
benda ke mata kita, warna apabila digabungkan dengan penerangan akan
merupakan persekutuan yang kuat dalam pendekorasian. ( Meiril Isa, 1973,
hal. 210 )
a) Pengertian warna
Warna biasanya dikaitkan dengan kenikmatan mata, pada
kenyataannya kebutuhan manusia akan manfaat warna sangatlah
besar. Ini dikarenakan masing-masing warna mempunyai karakter
tersendiri yang sanggup mempengaruhi rasa atau selera, kesan,
ingatan, dan keinginan-keinginan. Dalam desain elementer disebutkan
bahwa warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang ditimbulkan oleh
cahaya pada mata manusia (Fajar Sidik, 1981/1992).
b) Fungsi warna
Fungsi warna mengandung sesuatu yang sifatnya mengarahkan,
memberikan perintah, peringatan dengan tanda-tanda warna tertentu.
Fungsi warna disebutkan dalam “Desain Warna Susunan Dan
Fungsi” adalah, warna dengan fungsi praktis yaitu instruksi terarah
dan pelayanan pada umumnya. Warna sebagai fungsi artistik yaitu
ungkapan pribadi seniman. Warna sebagai fungsi simbolik yaitu alam
magis, adat, agama, dan metafisis. (Yusuf Efendi, 1978, hal. 64)
c) Sifat khusus warna
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Dari masing-masing warna, masing-masing mempunyai sifat
seperti yang dijelaskan oleh Goadhear Willcox dalam Painting and
Decorations adalah sebagai berikut:
warna panas; yaitu kuning, kuning orange, orange merah, merah
violet.
warna dingin; yaitu violet, violet biru, biru, hijau, hijau kuning.
warna ringan; yaitu putih, merah, merah orange, orange kuning,
kuning hijau.
warna ringan ; yaitu hitam, merah violet, violet,violet biru, hijau.
warna jauh ; yaitu violet, violet biru, hijau, putih. (Goadhear
Willcox,1954/1992 , hal. 67)
d) Pengaruh psikologis warna
Secara psikologis warna memiliki pengaruh terhadap perasaan
manusia. Seperti dijelaskan dalam The Use Colour In Interior adalah:
Warna biru
Pada umumnya dinamakan warna menjauh sebab mereka terlihat
seakan menjauh dari pengamat, dapat mengurangi sifat, dapat
dirangsang. Dan oleh sebab itu membantu seseorang berkonsentrasi.
Warna biru bersifat baik, dingin dan tenang, akan tetapi tidak dapat
dipandang secara pandang lalu, karena terlalu banyak warna biru
akan mengakibatkan sifat melankolis.
Hijau warna
Memberikan pengaruh menyejukkan serta dapat mengurangi
ketegangan hidup.commit Apabila to user dikombinasikan dengan warna dingin perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
menimbulkan kesegaran, dan apabila dikombinasikan dengan warna
panas akan lebih menarik.
Warna kuning
Adalah warna yang merangsang dan menarik perhatian, kunig
adalah warna yang paling bercahaya. Hari-hari akan membosankan
apabila tanpa kehadiran warna kuning dari sinar matahari.
Warna merah
Menyenangkan dan merangsang otak. Warna merah ini sering
dinamakan warna mendekat, karena mereka sepetinya mendekati Si
pengamat. Selain itu warna merah menimbulkan sifat agresif dan
memberikan kesan kemewahan dan keebahagiaan.
Warna abu-abu
Dapat memberikan efek dingin seperti warna coklat. Apabila
digunakan sendiri akan menimbulkan depresi. Dalam penggunaan
sebaiknya dikombinasikan dengan warna hidup.
Warna orange
Memiliki efek merangsang dan bisanya digunakan dalam jumlah
yang sedikit. Dapat menimbulkan rasa sakit dan kejenuhan.
Warna coklat
Warna ini akan memberikan pengaruh segar, tenang dan hangat.
Tetapi dalam pemakaian harus dikombinasikan dengan warna
orange, kuning atau warna emas.
Warna putih commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
Warna ini dapat mematikan semangat jika tidak dikombinasikan
dengan warna-warna emas.
Warna hitam
Cenderung memberi pengaruh seperti menekan. Apabila digunakan
dengan warna lain akan berfungsi menunjang intensitas warna
tersebut.(Albert O Halse, 1978/1992, hal. 46)
e. Sistem Keamanan
Keamanan yang dimaksud adalah keamanan fisik manusia, fisik
bangunan, serta lingkungan, untuk sistem ini diperlukan :
a) Satuan pengamanan atau biasa disebut Satpam
b) Keamanan terhadap bahaya kebakaran
c) Tanda petunjuk arah (exis signs)
d) Alat pengunci (hardware locking)
e) Tanda bahaya (alarm)
Adapun bentuk-bentuk penganmanan antara lain :
a) Pengamanan umum
Pengamanan ini dilakukan melalui tata kerja dan tata ruang.
Untuk menjamin seluruh keamanan di dalam ruang khususnya
dampak kejahatan, maka perlu adanya pembagian tugas dan kewajiban
yang tegas diantara para petugas. Adapun tugas tersebut yaitu :
pemerikasaan ruang-ruang secara rutin dan berkala.
membuat peraturan yang diperlukan.
menyelenggarakan pengamanan umum bagi seluruh fasilitas ruang
yang ada. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
b) Pengamanan terhadap tangan-tangan jahil, yaitu dengan :
Sistem perlindungan sekitar (perimeter protection system)
Bertujuan untuk melindungi bangunan terhadap bahaya dari luar.
Penekanan pengamanan terutama ditujukan pada jendela, pintu,
atap, lubang ventilasi, dan dinding yang mudah tembus.
Sistem perlindungan dalam (interior protection system)
Sistem ini sangat bermanfaat dalm pengaman gedung, apabila
perimeter gagal berfungsi, misalnya pencuri berhasil menyelinap
masuk dan bersembunyi di dalam gedung sebelum saatnya pintu-
pintu ditutup.
Kedua system di atas ada yang bekerja secara mekanis ataupun
elektris,yaitu:
- saklar magnetic (magnetic control switch)
- pita kertas logam (metal foil tape)
- sensor pemberitahuan atau pencegah bila kaca pecah (glass
breaking sensor)
- kamera pemantau (photoelectronic eyes)
- pendeteksi getaran (vibration detector)
- pemberitahuan/perimgatan getaran (internal vibration sensor)
- alat pemasuk data (acces control by remote door control)
- pengubahan sinar infra merah (passive infra - red)
c) Pengaman terhadap kebakaran
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
Beberapa syarat untuk mencegah bahaya kebakaran pada
bangunan, yaitu :
mempunyai bahan stuktur utama dan finishing yang tahan api.
mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di sebelahnya
atau terhadap lingkungan.
melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan
persyaratan-persyaratannya
mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal
mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir
mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian
udara
mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem
automatic smoke, dan head ventilating
mempunyai alat kontrol terhadap lift
Untuk mendeteksi dan mengatasi adanya kebakaran diperlukan
alat seperti :
Fire damper
Alat ini untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara
supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja
secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-
pipa tersebut.
Smoke dan head ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan commit to user udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
mengalir ke luar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan
terhindar dari asap-asap tersebut.
Vent dan exhaust
Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi
mengisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka
pintunya. Atau dapat juga dipasang di dalam tangga, secara
otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan
pada udara di dalam ruang tangga.
Hidran kebakaran
Hidran kebakaran adalah alat untuk memadamkan kebakaran
yang sudah terjadi dengan memakai alat bantu air.
Sprinkler
Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan
standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler
dapat melayani luas area 10-20 m2 dengan ketinggian ruang 3 m.
Ada beberapa cara pemasangan kepala sprinkler, seperti dipasang di
bawah plafon/langit-langit.
Halon
Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya
tidak diperbolehkan menggunakan air, seperti pada ruang yang
penuh peralatan-peralatan elektronik atau ruang arsip, ruang
tersebut harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran halon.
(Dwi Tangoro.2000: 31-40)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
H. TINJAUAN TEMA HOUSE OF ROCK
Dalam suatu perancangan interior, tema memegang peranan yang penting,
karena tema dapat memberikan sebuah suasana dan membentuk karakter ruangan
tertentu. Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi
permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi
tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.
Dalam perancangan House Of Rock di Jakarta ini, tema atau konsep yang
dikedepankan berasal dari karakteristik musik Rock itu sendiri yang diaplikasikan
kedalam desain dan kemudian dikemas oleh gaya Interior Modern. Sehingga akan
dihasilkan sebuah bangunan dengan desain interior yang merefleksikan dari
karakteristik musik Rock.
1. Tinjauan Gaya Interior Modern :
a. Pengertian
Arsitektur modern, merupakan perkembangan dari arsitektur klasik
barat, berubah secara revolusioner sejalan dengan Revolusi Industri mulai
awal abad XIX dengan terjadinya perubahan besar-besaran dalam pola hidup
dan pola pikir.(Yulianto Sumalyo, 1997, hal.4)
b. Perkembangan Arsitektur Modern
Perkembangan arsitektur modern di barat dipengaruhi terbentuknya
pola pikir rasionalistis masyarakat barat yang kemudian mempengaruhi
seluruh peradaban barat, termasuk iptek, arsitektur bahkan nilai-nilai
estetika, hingga kahirnya terjadilah Revolusi Industri di Inggris abad 18 dan
19 yang kemudian mempengaruhi terjadinya revolusi besar-besaran di setiap
aspek kehidupan manusia termasukcommit to dalamuser seni bangunan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
Dalam perkembangannya, arsitektur modern (dimulai saat masa
peralihan dari klasik ke modern hingga masa Late Modern) muncul berbagai
aliran gaya arsitektur, diantaranya :
1) Arsitektur Eklektisme
Arsitektur Eklektik adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau
gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitektur Eklektik sebenarnya telah
berkembang sejak abad XVI. Eklektisme di Abad XIX merupakan peralihan
gaya klasik akhir menuju awal arsitektur modern.
2) Art Nouveau
Berawal tahun 1890-1905, di Eropa, cenderung bersifat rasional dan
mengikuti bakuan industri. Art Nouveau lebih dilibatkan kepada
semangat menyanjung keemasan Baroque dan Rococo. Pada akhir abad
20 merupakan akhir gaya Art Nouveau menuju ke Arsitektur modern yang
disebut juga zaman Proto Modernism. (Spark, 1986)
3) Modern International Style
Berkembang pada akhir abad XIX dan awal abad XX, yang sebenarnya
merupakan gerakan penentangan terhadap gaya arsitektur Modern
Eklektik dengan menyaratkan faham fungsionalisme, meninggalkan
hiasan atau ornamentik bentuk lama dengan menonjolkan kenyataan
kemajuan teknologi, konstruksi dan struktur bangunan. Ciri umum dari
gaya ini adalah asimetris, kubis dan semua sisi (depan, samping,
belakang) dalam komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan
jendela, dinding, atap dan yang lain menyatu dalam komposisi bangunan,
terdapat sedikit atau bahkancommit tanpa to user ornamen. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Gambar 2.24
The Glass Place, Villa Savoye
(Sumber : http://wikipedia.org)
4) Kubisme
Awalnya gerakan Kubisme berkembang dalam aliran seni rupa yang
menjadi gerakan revolusioner pada tahun 1907 di Prancis. Pengaruh
aliran Kubisme pada bidang arsitektur mulai berlangsung antara tahun
1917 hingga 1920-an. Dalam aliran ini terdapat 3 elemen utama dalam
arsitektur, yaitu material atau bahan, ruang dan pencahayaan.
Pada aliran ini mengajarkan kesederhanaan, bentuk-bentuk geometris
yang relevan dengan dunia mesin dan mekanis. Menurut aliran ini,
arsitektur adalah permainan dari unsur-unsur panjang, lebar dan tinggi
(volume) dibawakan bersama cahaya (Curtis, 1986, hal. 108)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
5) Futuristik
Pertama kali dikumandangkan oleh Marinetti pada tahun 1909, dalam
manifesnya ia menyatakan bahwa bangsa Itali telah memasuki babak
modern laksana “mobil berkecepatan tinggi”. Futuristik dalam arsitektur
menggambarkan dinamika kecepatan, gerakan dan sekaligus kehidupan
modern.
6) Neo Brutalis
Aliran arsitektur yang memiliki ciri bentuk khusus yang aneh
menyimpang dari kaidah-kaidah ataupun bentuk-bentuk biasa yang
sudah ada masa sebelumnya, bentuk-bentuk scuptural/abstrak total
dengan sistem konstruksi baja ekspose.
7) Monumental
Arsitektur dengan bentuk yang otentik, megah dan sculptural, seolah-
olah seperti suatu bentuk seni cetak. Bentuk tidak hanya ditentukan oleh
fungsi, tetapi smeua aspek arsitektur tata letak, lingkungan, teknologi,
bahan elemen-elemen lainnya yang tidak selalu fungsional.
8) Strukturalisme
Rancangan tidak lain adalah kecuali pencarian kreativitas untuk pola
dasar penyelesaian, serta penentangan terhadap kenetralan dari gerakan
modern sebelumnya, bentuk-bentuk murni dan bebas.
9) Techno Arthistik
Merupakan arsitektur dengan rancangan teknologi fabrikasi lebih besar
dan lebih maju dengan konstruksi utama metal atau logam. Bahan-bahan
fabrikasi terutama dari commitmetal, bajato user tahan karat dan kabel baja ditonjolkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
baik pada ruang maupun di luar, sehingga bahan, struktur, sistem dan
sub sistem struktur, konstruksi dan dekorasi secara integral menampilkan
bentuk yang indah dan karakternya khusus.
10) Neo Vernakuler
Adalah bentuk yang mengacu pada “bahasa setempat” dengan
mengambil elemen-elemen yang ada ke dalam bentuk modern. Arsitektur
neo vernakuler kadang-kadnag tidak hanya elemen fisik yang diterapkan
dalam bentuk modern tetapi juga elemen non fisik, budaya, pola pikir,
kepercayaan/pandangan terhadap ruang, tata letak, mengacu pada
makro cosmos, religi atau kepercayaan yang mengikat dan lain-lain
menjadi konsep dan citra perancangan.
11) Post Modern
Merupakan istilah untuk menyebut suatu masa atau zaman dipakai
berbagai disiplin ilmu untuk menguraikan bentuk budaya dari suatu titik
pandang berlawanan atau pengganti istilah modern. Dalam arsitektur,
titik pandang ini mulai digunakan untuk menyebut gaya eklektik,
memilih unsur lama dari berbagai periode, terutama unsur klasik bahkan
dikombinasikan dengan bentuk yang kelihatan aneh.
2. Tinjauan Karakteristik Musik Rock :
Dalam perwujudannya, musik Rock memiliki beberapa karakteristik yang
menjadi ciri atau identitas dari musik Rock itu sendiri, diantaranya adalah :
a. Keras : Padat kuat dan tidak mudah berubah bentuknya atau tidak mudah
pecah (Kamus Besar Bahasa Indonesia)commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
Karakteristik ini muncul akibat dari musik Rock/Metal terasa keras di telinga
saat didengarkan. Hal ini dihasilkan oleh Sound dari perangkat musik Rock,
terutama gitar elektrik yang di set untuk menghasilkan suara overdrive/distorsi
yang memekakkan telinga.
b. Cadas : Lapisan tanah yg keras; batu yg terjadi dr padatan pasir atau tanah
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c. Cepat : dl waktu singkat dapat menempuh jarak cukup jauh (perjalanan,
gerakan, kejadian, dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Karakteristik dari musik Rock ini terdapat pada tempo atau irama musik
yang cepat dan terasa menghentak, yang berbeda dengan jenis musik lainnya
yang biasanya bertempo sedang atau bahkan pelan (slow).
d. Panas : 1. hangat sekali, lawan dingin, 2.terasa spt terbakar atau terasa dekat
dng api (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Adrenalin yang dirasakan saat mendengarkan musik Rock akan terasa naik,
dan membuat kita menggerakkan tubuh untuk mengikuti irama musik Rock
tersebut, sehingga hawa yang dihasilkan akan terasa panas.
Perancangan House Of Rock di Surakarta ini, menerapkan tema bangunan
dengan gaya Modern Internasional Style, sebuah gaya modern yang lebih
mementingkan fungsi dan meminimalkan hal-hal yang berbau hiasan. Kemudian
karakteristik dari Musik Rock akan ditampilkan melalui bahan material yang dipakai
dalam elemen-elemen bangunan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. Classic Rock Café
1. Latar Belakang
Classic Rock Cafe berdiri pertama kali pada bulan April 2003 dan
berlokasi di jalan Trunojoyo Bandung. Selama 3 tahun berdiri, Classic Rock
Café telah mendapat sambutan yang sangat antusias dari para penggemar
musik Rock, baik dari kalangan tua maupun muda.
Atmosfir yang dikemas adalah memang untuk para penggemar
musik Classic Rock, namun kalangan awam-pun dapat menikmati nuansa
dan interior Classic Rock era tahun ’60 an sampai ’80 an.
Gambar 3.1 Fasade Classic Rock Cafe
(Sumber : http://classicrockcafe.co.id) 2. Lokasi
Classic Rock Cafe pertama berdiri berlokasi di jalan Trunojoyo,
Bandung, kemudian pada bulan November 2006 pindah ditempat yang baru
yaitu di jalan Lembong No.1, Bandung.
commit to user
80 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
3. Kapasitas dan Luasan
2 Luas bangunan total kurang lebih 150 m , dapat menampung sekitar
120 orang.
4. Operasional
- Jam operasional: jam 19.00 - 24.00 WIB, untuk weekend jam 19.00 -
01.00 WIB
- Target market : dewasa
Sistem pelayanan di kafe ini adalah waiter to table (pramusaji melayani
pengunjung mulai dari pencatatan menu hingga mengantarkan bon
pembayaran kepada pengunjung)
5. Elemen Pembentuk Ruang
a. Dinding
Pada dasarnya dinding keseluruhan dicat warna coklat muda. Namun
segala macam ornament seperti poster, dan hiasan piringan hitam
ditempel di hamper seluruh dinding ruangan. Di ruang mini cinema
dicat warna merah maroon dengan walltreatment panel motif kayu.
b. Lantai
Lantai menggunakan keramik ukuran 50x50cm warna krem. Ada
kenaikan lantai pada area stage.
c. Ceiling
Menggunakan plafon gypsum dicat putih. Di beberapa titik terdapat
downceilling dengan indirect light warna merah.
d. Pencahayaan
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
Pada Classic Rock café ini digunakan pencahayaan buatan dengan
berbagai lampu seperti downlight fluorescent, spotlight pada display
atau poster, dan lampu sorot untuk area stage.
e. Penghawaan
Menggunakan penghawaan buatan berupa AC Sentral.
f. Furniture
1) meja kasir (kayu finishing duco doff warna coklat tua)
2) meja bar (persegi kayu finishing HPL motif kayu)
3) meja makan (bundar, kayu finishing melaminclear)
4) coffetable (persegi, kayu finishing melamin)
5) kursi makan (aluminium fin. Cat abu-abu)
6) kursi bar (stainlesssteel, dudukan upholstery orcar hitam)
7) puff bench (kayu, upholstery orscar hitam)
8) sofa (upholstery Oscar krem)
g. Akustik
Dinding di area café menggunakan panel gypsum akustik yang di
finishing dengan cat warna coklat muda.
h. Sistem Keamanan
Keamanan kriminal : jika malam hari ada pintu besi
Keamanan kebakaran : menggunakan pemadam api semprot
Pada Classic Rock Café ini terdapat berbagai fasilitas yang dapat
memanjakan sekaligus menambah wawasan para pengunjungnya mengenai
musik Classic Rock. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain:
- Ruang Café yang dilengkapicommit Stage to user mini dan area Balkon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
Gambar 3.2 Interior Classicrockcafe
(Sumber : http://classicrockcafe.co.id)
- Mini Music Library yang berupa sudut ruangan yang digunakan untuk
menyimpan buku-buku mengenai musik Classic Rock
- Collector’s Corner, berupa ruangan berisi koleksi kaset, CD dari band-
band classic rock
- Mini Cinema, ruangan untuk menonton film mengenai musik classic rock
Gambar 3.3
Interior Mini cinema dan Balkon area Classic Rock Cafe
(Sumber : http://classicrockcafe.co.id)
commit to user i. Tema dan Gaya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
Classic Rock Café memiliki slogan “FOR THOSE ABOUT TO ROCK“,
yang dimana slogan ini tidak hanya menjadi kata-kata namun benar-benar
terwujud dalam gaya maupun tema pada bangunan. Hampir diseluruh
dinding maupun sudut ruangan, penuh dengan benda-benda memorabilia
musik Rock. Pemakaian warna yang soft dan ornament yang berani, sesuai
dengan karakter musik Classic Rock.
B. Hot Rod Resto and Coffe Shop
1. Latar Belakang
Hot rod adalah istilah yang tidak baku, namun sudah umum digunakan
sebagai istilah untuk mobil keluaran Amerika Serikat dengan mesin besar yang
sudah dimodifikasi sehingga menjadi lebih cepat. Era hot rod sebenarnya
dimulai pada tahun 1930an. Demi mudahnya, bisa saja penggemar hot rod
adalah penggemar mobil-mobil kuno. Istilah itu kemudian dipakai oleh Ermin
S. Nasution, seorang penggemar Chevrolet untuk tempat bisnisnya ini.
Gambar 3.4
Fasade Hot Rod Resto & Coffee Shop
(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com) Hot Rod Resto & Caffee Shop adalah cafe dengan konsep otomotif commit to user dan offshore, accesories, die cast sangat homely apalagi untuk para Hobbyers dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
pecinta mobil-mobil hot rod. Hot Rod Resto & Caffee Shop ini baru mulai
beroperasi pada bulan maret 2007 lalu. Bangunan dua lantai ini berbentuk (L)
di lantai dasar dan berbentuk (U) untuk lantai duanya. Bangunan ini berada
diatas tanah seluas satu hektar dengan lahan parkir cukup luas, dirancang
oleh seorang arsitek bernama Dipo Ario.
2. Lokasi
Lokasi Hot Rod Resto & Caffee Shop ini terletak di Jl. Raya Pangeran
Antasari 32 Cilandak Barat, Jakarta Selatan, 12430, DKI Jakarta-Indonesia.
Telp. 021-75907160 fax. 021-75907149 .
3. Operasional
Hot Rod Resto & Caffee Shop ini buka setiap hari yaitu:
Weekday : 10:00 - 24:00 WIB
Weekend : 10:00 - 02:00 WIB
4. Fasilitas
Pada Hot Rod Resto & Caffee Shop ini terdapat berbagai fasilitas yang
berada di lantai satu dan dua, Café ini mampu menampung hingga 85 orang
(sitting) dan 120 orang (standing). Lantai bawah bangunan ini terdiri dari
courtyard yang dijadikan tempat makan siap saji, Hot Rod Cafe menggunakan
istilah Waroeng Hot Rod. Ruangan dibagian bawah courtyard digunakan
sebagai coffee shop. Ruangan besar dibagian samping untuk toko aksesori dan
spare part kendaraan, sedangkan lantai atas untuk lounge, restoran dan bar.
Hot Rod Cafe ini bisa disebut tempat bersantai multifungsi, pada
Waroeng Hot Rod menyediakan makanan ala warung yang cepat saji dan commit to user berharga murah. Pada coffee shop lebih bersifat santai untuk yang senang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
makan snack dan minuman kopi. Sedangkan lounge, resto dan bar untuk makan
malam dengan menu andalan hamburger, ribs burger dan steak, serta kegiatan
entertainment seperti menikmati live music atau aksi DJ.
Makanan yang tersaji di Hot Rod Café ini, hampir 90 persen adalah
western food (American Style). Disamping menu khas amrik, Warung Hot Rod
menyajikan pula menu-menu lokal seperti sop buntut, nasi goreng kambing,
nasi goreng special, roti bakar, bubur spesial, dan pisang bakar.
5. Tema dan Gaya
Di lantai satu, terdapat coffee shop. Out door dari coffee shop mengusung
tema retro minimalis. Ruangan ini cocok untuk kalangan anak muda usia 20-
an. Sebab warna interiornya sesuai dengan jiwa anak muda, warna-warna
cerah terang seperti merah dan kuning.
Gambar 3.5 Interior Hot Rod Resto & Coffee Shop
(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com)
Di ruangan ini atau depan Warung Hot Rod, terdapat spyker benz keluaran
tahun 1902. Spyker benz dibawa oleh pemerintahan Hindia Belanda (VOC) dan commit to user digunakan dalam lingkungan kesultanan Cirebon. Disampingnya ada workshop dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
menjual aneka aksesoris dan spare-part dari mesin yang berhubungan dengan
Chevrolet.
Bergeser ke lantai dua, suasana lebih hangat terdapat di bar, resto dan wine
lounge. Konsepnya yang diusung adalah classic minimalis dengan warna wood lebih
dominant. Nuansa Amerika tahun 50an sangat menonjol, ditandai terpampangnya
sejumlah foto-foto artis Amerika era tahun 50-60an seperti Elvis Presley, Marilyn
Monroe, Bob Dylan, Buddy Holly, dan Chuck Berry. Di Wine & Bar, pengunjung
bisa bersantai sambil menikmati sebatang cigarette.
Gambar 3.6 Interior Lt.2 Hot Rod Resto & Coffee Shop
(Sumber : http://www.hot-rod-cafe-and –classic-emporium.com)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DESAIN
A. ANALISA JUDUL
1) Pengertian
Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai
kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti
"proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,
"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif,
baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
(Sumber: http://www.wikipedia.org)
Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat dari suatu
strtuktur fisik (Sumber: Alexander, 1963). Desain adalah pengembalian
keputusan, dalam menghadapi ketidaktentuan, dengan ganjaran yang berat
bagi kesalahan (Asimow, 1962).
Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan (Sumber: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai
Pustaka, 1996, p.741). Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam
dari sebuah gedung (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990,
halaman 331).
Rock adalah musik keras pada jamannya, didefinisikan dari genre musik pop
yang berkembang selama dan setelah tahun 60-an. Musik ini memiliki akar
musik Rock and roll dan Rockabilly dari tahun 1940-an dan 1950-an, yang commit to user
88 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
mana berevolusi dari musik blues, country, jazz, musik klasik dan musik
rakyat. (http://wordpress.com/pengertian musik rock)
Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-
satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta
memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan : 6.977,5 km²), dengan penduduk
berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek)
yang berpenduduk sekitar 23 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di
Indonesia atau urutan keenam dunia.
(http://www.wikipedia.org)
Arsitektur modern, merupakan perkembangan dari arsitektur klasik barat,
berubah secara revolusioner sejalan dengan Revolusi Industri mulai awal
abad XIX dengan terjadinya perubahan besar-besaran dalam pola hidup dan
pola pikir.
(Yulianto Sumalyo, 1997, hal.4)
Karakteristik musik Rock, yaitu Keras, Cadas, dan Panas, Cepat
“Desain Interior House Of Rock Centre di Surakarta” adalah sebuah
proses, merancang dan merencanakan desain ruang dalam suatu bangunan
atau wadah yang dapat memenuhi segala kebutuhan dan akivitas dari
komunitas penggemar musik Rock/Metal yang memiliki minat serta tujuan
yang sama dibidang musik Rock/Metal.
2) Tujuan dan Manfaat
House Of Rock di Surakarta ini bertujuan sebagai tempat penjualan
dari CD & Kaset, Merchandise dari band-band Rock/Metal, Alat-alat musik,
maupun tempat makan, minum,commit sampai to user dengan konser musik Rock/Metal, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
ataupun sekedar kumpul, serta berbagi informasi dan komunikasi khususnya
bagi kalangan penggemar musik Rock/Metal, tidak terkecuali masyarakat
umum kota Solo.
Adapun manfaatnya dari keberadaan House Of Rock di Surakarta ini
adalah sebagai wadah atau sarana yang tepat bagi para penggemar maupun
pelaku musik Rock/Metal, maupun masyarakat di kota Solo untuk saling
berkomunikasi dan menjalin relasi sehinggga tercipta suatu hubungan yang
erat & bermanfaat antara sesama penggemar dan pelaku musik Rock/Metal.
B. ASUMSI PENEMPATAN LOKASI PERANCANGAN
Dalam menentukan pemilihan lokasi perancangan yang tepat perlu
adanya berbagai pertimbangan baik secara fisik maupun secara ekologis, yang
tentunya ini sangat berpengaruh terhadap minat pengunjung. Adapun
pertimbangan-pertimbangan tersebut, antara lain:
1) Berlokasi dijalan atau wilayah yang memiliki arus lalulintas yang tidak
terlalu padat, sehingga pada saat diadakan sebuah event, tidak terjadi
kemacetan dijalan sekitar.
2) Berlokasi di wilayah yang sering menjadi pusat dari kegiatan musik
3) Lokasi tersebut mempunyai akses yang baik terhadap fasilitas umum dan
kepariwisataan, seperti hotel, mall dan tempat perdagangan.
4) Lokasi tersebut mempunyai akses terhadap fasilitas dan sarana penunjang
operasional.
5) Lokasi tersebut merupakan salah satu tempat konsentrasi publik sehingga
mudah untuk dijangkau. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
Pada perancangan ini dipilih lokasi yang terletak pada salah satu pusat
keramaian di Jakarta Selatan, yaitu daerah Kemang. Hal tersebut dikarenakan
lokasi yang dinilai cukup strategis serta mudah dijangkau yang dinilai sangat
sesuai dengan proyek ini. Selain itu, pemilihan daerah Kemang sebagai lokasi
House Of Rock dirasa sangat cocok karena Kemang merupakan salah satu
daerah yang banyak dikunjungi orang untuk refreshing. Dengan demikian
setiap orang dapat dengan mudah datang untuk mengunjungi House Of Rock
Gambar 4.1 Site plan “House Of Rock di Jakarta”
(Sumber : Analisa Penulis, 2010)
C. PROGRAMMING
1. Status Kelembagaan
Status kelembagaan dari House Of Rock Music di Kota Jakarta ini
merupakan bangunan milik swasta/pribadi, dengan manajemen mandiri
sebagai suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan jasa hiburan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
bagi masyarakat dan bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik
pengunjung sebanyak-banyaknya.
2. Struktur Organisasi
Bagan 4.1 Struktur Organisasi
(Sumber : Analisa Penulis, 2010)
3. Sistem Operasional
House Of Rock Music ini menggunakan sistem operasional general yaitu
pengujung dari mulai penggemar Musik Rock hingga pengunjung yang awam, commit to user hanya ingin menikmati suasana tempat ini dapat masuk. Adapun fasilitas yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
ada adalah Rock Venue, Rock Memorabilia, Rock Shop, Rock Cafe, Rock Studio &
Lesson.
House Of Rock Music ini buka setiap hari. Untuk hari Senin sampai
dengan hari Jum’at buka dari pukul 10.00 WIB – 22.00 WIB. Sedangkan pada
hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 10.00 WIB – 00.00 WIB.
4. Program Kegiatan
a. Kegiatan Obyek TA
Lingkup kegiatan pada House Of Rock Music di Jakarta ini terbagi
menjadi beberapa ruangan sesuai dengan aspek atau sifat kegiatan
didalamnya.
1) Kegiatan Utama
a) Aspek Hiburan
Sebagai sarana yang mewadahi aktivitas musik Rock,
khususnya dalam bidang pertunjukan sebagai bentuk hiburan
bagi penggemar music Rock khususnya dan masyarakat
penikmat music pada umunya. Ruang yang termasuk
didalamnya adalah :
Rock Venue, yaitu tempat pertunjukan musik Rock
dalam ruang (indoor) dengan kapasitas 500 orang.
Rock Café, ruangan untuk kegiatan makan dan gathering
antar penggemar musik Rock dengan diiringi
pertunjukan music Rock secara langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
b) Aspek Penjualan
House Of Rock Music pada dasarnya adalah bangunan yang
bersifat komersil, sehingga dalam bangunan ini tersedia ruang
untuk melayani penjualan berbagai produk dari musik Rock.
Rock Shop, ruang penjualan berbagai produk dari music
Rock, diantaranya:
- Rilisan (Kaset, CD, DVD)
- Merchandise (TShirt, Accessories, dll)
- Musik Equipment (Electric Guitar & Bass,
Drum, dll)
c) Aspek Informasi
Berita atau informasi seputar music Rock merupakan satu hal
yang sangat penting bagi penggemar, maka dari itu pada House
Of Rock Music ini memiliki fasilitas untuk mengakomodir
kebutuhan penggemar akan informasi mengenai music Rock.
Rock Memorabilia, ruang pajang benda-benda yang
memiliki nilai historis dari music Rock.
b. Kegiatan Pendukung
1. Kegiatan merchandise shop
2. Kegiatan music equipment shop
3. Kegiatan café
4. Kegiatan music studio & lesson
c. Kegiatan Pengelola
1. Kegiatan pengelolaancommit to user administrasi umum perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
2. Kegiatan pengelolaan operasional & marketing
b) Kegiatan Manusia
1) Pengelola
Bagan 4.2 Pola Kegiatan Pengelola
(Sumber : analisa penulis, 2010)
2) Pengunjung
Bagan 4.3
Pola Kegiatan Rock Venue
(Sumber : analisa penulis, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96
Bagan 4.4 Pola Kegiatan Rock Shop
(Sumber : analisa penulis, 2010)
Bagan 4.5 Pola Kegiatan Rock Memorabilia
(Sumber : analisa penulis, 2010)
Bagan 4.6
Pola Kegiatan Rock Studio & Lesson
commit to user
(Sumber : analisa penulis, 2010) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
Bagan 4.7 Pola Kegiatan Rock Cafe
(Sumber : analisa penulis, 2010)
5. Sistem Organisasi Ruang
Organisasi ruang adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang
suatu bangunan sehingga terorganisisr menjadi pola-pola bentuk ruang yang
koheren. (Francis DK Ching, 1996, hal. 194)
Pada perancangan Desain Interior House of Rock di Jakarta ini mengambil
sistem organigasi ruang adalah mengelompok (cluster), Dasar pertimbangan yang
digunakan antara lain berdasar pada sistem pelayanan, aktivitas pengunjung, dan
pencapaian tujuan atau tema yang diangkat, maka dipilihlah bentuk mengelompok
(cluster) karena massa bangunan disusun berkelompok sehingga seluruh bagian
dapat digunakan sesuai dengan fungsi pada masing-masing ruangnya.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
6. Fasilitas Ruang
a) Fasilitas Penerimaan
1) Lobby
2) Recepsionis Area
b) Fasilitas Pelayanan dan Penjualan
1) Rock Venue
- Stage
- Crowd area
- Tribune
- Lavatory
2) Rock Memorabilia
- Display Area
- Storage
- Lavatory
3) Rock Studio & Lesson
- Studio Room
- Counter Cashier
- Storage
- Lavatory
4) Rock Shop
- Area Display
- Ruang Ganti
- Counter Cashier
- Storage commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
5) Rock Cafe
- Dining Area
- Stage
- Kitchen
- Cashier
c) Fasilitas Pengelolaan
1) Office
- Manager room
- Staf Area
- Meeting Room
- Lounge
- Lavatory
7. Sistem Sirkulasi
Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem
pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema
yang diangkat, maka secara analisis sistem sirkulasi yang tepat adalah:
a. Sirkulasi Pengunjung
Menggunakan system sirkulasi radial (radiating sirkulation) yaitu
sirkulasi alternative dengan arah keluar acces point sehingga
pengunjung lebih leluasa memilih fasilitas yang mereka inginkan
b. Sirkulasi Pengelola
Menggunakan system sirkulasi linier yaitu sirkulasi dengan system
langsung dari accesscommit point menujuto user ke akhir sirkulasi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
8. Jenis dan Fasilitas Ruang
a. Lobby
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas
Ruang
Pengunjung Mencari informasi - Main enterance Meja counter
Duduk-duduk - Side enterance Stool
Telepon Pengelola Melayani pengunjung - R.Receptionis Sofa lounge yang mencari Meja informasi - R.tunggu Rak multifungsi
b. Rock Venue
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas
Ruang
Pengunjung Membeli Tiket Loket Loket counter
Menunggu Konser Area Tunggu Bangku
Menonton Konser Hall
Pengelola Melayani&mengawasi Area Security Meja&Kursi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
c. Rock Café
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas
Pengunjung Pesan makanan&minum Dining Area Meja & kursi
Makan&minum makan
Nikmati hiburan Aksesoris ruang
Membayar Dapur Booths&benches
Ke toilet Kitchen Set
Pengelola Melayani pemesanan Cashier counter Perlengkapan
Memasak masak&peralatan
Melayani pembayaran Meja&Kursi
Counter
Storage Mesin
penghitung uang
Lavatory Almari
penyimpanan
Rak
Clost, wastafel
Cermin
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
d. Rock Shop
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas
Ruang
Pengunjung Melihat barang Area Display Display
Mencoba barang Fitting Room Cermin
Membeli barang Kasir Meja&Kursi
Counter Pengelola Melayani&mengawasi
Menerima Cashier Meja&Kursi pembayaran Counter
Mesin
penghitung
uang
e. Pengelola
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas
Ruang
Pengelola Manager: Manager Meja&kursi Kerja, rak,
Memimpin, room, almari, laptop
meneliti laporan, Meja&kursi Kerja, rak,
mengadakan Staff area komputer, partisi
rapat meja&kursi, amari, slide
commitMeeting to room user proyektor perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
Staff: closet, wastafel, urinoir,
Bekerja sesuai Lavatory cermin
bidang
f. Mechanical & Electrical Room
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Fasilitas
Ruang
Pengelola Mengawasi alat, Mechanical & Mesin pemompa air, filter,
merawat alat electrical area generator, genset, peralatan
mechanical &elektrical
9. Besaran Ruang
Penentuan Besaran Ruang mengacu pada standar yang didapatkan dari:
a. Architect’s Data, Ernst Neufret (NAD)
b. Time Sever Standart for Building Type, Joshep De Chiara (TSS)
c. Data Lapangan /asumsi (ASM)
1) Kegiatan Penerimaan
Tabel 4.1 Kegiatan Penerimaan
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
Ruang 8 2/unit 2,5 m2/orang NAD 40m2
duduk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
R. Informasi 1 2 4.725 m2 NAD 10m2
Area 1 2 4,48m2/orang NAD 10m2
Recepsionist
Sirkulasi 60% Total 60m2
2) Kelompok Kegiatan Utama
Tabel 4.2 Kegiatan Rock Venue Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
Stage 1 20 40 m2/ruang ASM 40m2
Crowd Area 1 300 0,36 m2/orang ASM 108m2
Tribune 1 100 0,6 m2/orang ASM 60m2
Backstage 1 60 0,6 m2/orang ASM 36m2
Sirkulasi 60% Total 244m2
Tabel 4.3
Kegiatan Rock Shop
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
2 2 R. Display 1 50 200 m /ruang ASM 200m
R. Cashier 1 4 1,2 m2/orang ASM 4,8m2
Gudang 1 4 40% R. pamer ASM 80m2
Storage 1 - 12 m2/ruang TSS 12m2
296,8m2 Sirkulasi 60% commitTotal to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
Tabel 4.4 Kegiatan Rock Café
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
Dining Area 1 60 2,5 m2/orang NAD 150m2
Dapur 1 4 40%dining area NAD 60m2
2 Gudang 1 4 10%dining area ASM 15m
Stage 1 6 20%dinning area ASM 30m2
Storage 1 - 6 m2/ruang TSS 6m2
Rest Room 1 10 2,5m2/orang ASM 25m2
Lavatory 2 Pria : 2 WC 2,7 m2/WC NAD 14m2
2 wastafel 0,7 m2/wastafel
Wanita: 2
WC
2 wastafel
Cashier 1 2 4 m2/orang ASM 8m2
2 Sirkulasi 60% Total 308m
Tabel 4.5
Kegiatan Rock Memorabilia
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
2 200m2 R. Display 1 50 200m /ruang ASM
Storage 1 - 20m2/ruang ASM 20m2
Rest Room 1 5 2,5m2/orang ASM 12,5 m2
Sirkulasi 60% Total 232,5m2
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
3) Kelompok Kegiatan Pengelola
Tabel 4.6
Office
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
2 R. Direksi 1 6 20 m2/ruang ASM 20m
2 4m2 R. sekretaris 1 1 4 m /orang ASM
R. Staff 1 6 4m2/orang ASM 24m2
R. Rapat 1 20 2,5 m2/orang NAD 50m2
R. 1 3 15m2/ruang NAD 15m2
Pengawasan
Lavatory 1 Pria : 1WC 2,7 m2/WC NAD 9m2
1 urinoir 0,7 m2/urinoir
1 wastafel 0,7 m2/wastafel
Wanita :
1WC, 2
wastafel
2 Sirkulasi 30% Total 122m
Tabel 4.7
Mechanical & Electrical Room
Ruang Unit Kapasitas Standar Sumber Asumsi
R. genset 1 1 30m2/orang ASM 30m2
R. trafo 1 1 25m2/orang ASM 25m2
R. panel 1 1 12m2/orang ASM 12m2
listrik commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
Sirkulasi 10% Total 67m2
10. Sistem Sirkulasi
Tabel 4.8 Sistem Sirkulasi Sistem Sirkulasi Keuntungan Kerugian
Linier Jalan yang lurus dapat Pengunjung harus me-
menjadi unsur ngerti arah fungsi ruang
pengorganisir utama yang akan dituju
Memiliki beberapa al-
ternatif pilihan jalan:
melengkung, memo- tong
, jalan bercabang, dan
loop
Radial Pengunjung dapat me- Sirkulasi monoton,
milih alternative ruang karena setiap ruang
yang dituju kembali ke titik yang
Arah sirkulasi jelas sama.
Pengunjung harus me-
ngerti arah fungsi ruang
yang dituju
Spiral Pengunjung dihadap- kan Sirkulasi dapat melelah
pada banyaknya alternatif kan pengunjung commit to user ruang Kurang efektif karena perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108
Pola sirkulasi jelas pengunjung harus mele-
wati fungsi ruang lain.
(Sumber : analisa penulis, 2009)
Dasar pertimbangan pemilihan sirkulasi :
a. Aktivitas pengguna utama yaitu khususnya anak muda
b. Kemudahan untuk mencapai dari ruang yang satu ke ruang lainnya.
c. Mengarahkan penggunaan dengan alur sirkulasi yang jelas dengan
pengaturan peletakan pintu, permainan pola lantai, permainan dinding
dan ceiling, lighting, gambar dan lainnya.
Oleh karena itu system sirkulasi yang dipilih adalah pola sirkulasi
radial. Pengunjung bebas memilih alternatif ruang yang akan di tuju.
Dengan penggunan pola sirkulasi ini diharapkan dapat menunjang konsep
pendidikan yang diajarkan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109
11. Hubungan Antar Ruang
Gambar 4.2
Hubungan Antar Ruang
(Sumber : analisa penulis, 2010)
12. Zoning dan Grouping
Bangunan House Of Rock di Jakarta ini dapat dibagi menjadi beberapa
group pengguna yang berhubungan dengan sifat ruang, kegiatan pengguna
dan penggunaannya yaitu :
1) Publik, merupakan ruang yang langsung berhubungan dengan khalayak
ramai atau pengunjung umum tanpa dibatasi secara protokoler atau
administrasi
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
2) Semi Publik, merupakan ruang yang bersifat resmi baik dari segi pengguna
maupun kegiatan penggunaannya.
3) Privat, merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya
berhubungan dengan kegunaan dan pengguna ruang.
4) Service, merupakan area dimana pengunjung dapat memanfaatkan ruangan
tersebut, seperti toilet maupun lavatory.
Dari pembagian beberapa jenis ruang diatas, maka dapat dijadikan
faktor pertimbangan dalam menentukan zoning dan grouping. Zoning dan
Grouping merupakan salah satu metode yang dirasa tepat untuk melihat
maupun memperoleh gambaran mengenai tata letak perencanaan ruang-
ruang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya.
Pengelompokan area ruang seperti ini juga dapat dijadikan sebagai
petunjuk dalam menyelesaikan permasalahan tata letak ruang yang
direncanakan. Zoning dan Grouping dari perencanaan bangunan ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.3 Zoning
(Sumber : analisa penulis, 2010) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
Gambar 4.4 Grouping
(Sumber : analisa penulis, 2010)
D. KONSEP DESAIN
1. Ide Gagasan
Perencanaan dan Perancangan Interior House Of Rock di Jakarta ini
berawal oleh munculnya fenomena dari penggemar musik Rock yang loyal
maupun total dalam menggeluti musik Rock. Sikap, perilaku sampai dengan
gaya hidup penggemar musik Rock tersebut merupakan cerminan nyata dari
apa yang mereka rasakan terhadap musik Rock/Metal.
Segala fenomena itu dirasa akan lebih menarik dan pas jika dapat
terwujud dalam satu wadah yang tepat, dan perencanaan dan perancangan
House Of Rock di Surakarta ini dirasa menjadi sebuah jawaban yang tepat
akan fenomena tersebut.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112
2. Tema
Tema yang diterapkan dalam perencanaan dan perancangan interior
House Of Rock Di Jakarta ini mengambil karakteristik dari musik Rock yang
kemudian diaplikasikan pada interior gaya Modern International Style.
a. Modern International Style
Gaya Modern International Style merupakan gaya arsitektur yang
berkembang pada akhir abad XIX dan awal abad XX, yang sebenarnya
merupakan gerakan penentangan terhadap gaya arsitektur Modern Eklektik
dengan menyaratkan faham fungsionalisme, meninggalkan hiasan atau
ornamentik bentuk lama dengan menonjolkan kenyataan kemajuan
teknologi, konstruksi dan struktur bangunan.
Ciri umum dari gaya ini adalah asimetris, kubis dan semua sisi
(depan, samping, belakang) dalam komposisi dan kesatuan bentuk, elemen
bangunan jendela, dinding, atap dan yang lain menyatu dalam komposisi
bangunan, terdapat sedikit atau bahkan tanpa ornamen.
Gaya Modern International Style dinilai merupakan salah satu gaya
desain arsitektur yang mampu mengakomodir kebutuhan desain interior
dalam perancangan House Of Rock Music Centre di Surakarta, mengingat
desain interior bangunan ini nantinya direncanakan akan dapat bertahan
dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak cepat menumbulkan rasa
bosan. Contoh bangunan dengan gaya Modern International Style :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
Gambar 4.5 Bangunan Modern Internasional Style
(Sumber : http://www.wikipedia.org)
b. Karakteristik Musik Rock
Musik Rock merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk musik yang
memiliki karakter yang paling kuat. Bahkan orang yang awam akan musik pun akan
mampu untuk mengutarakan karakter dari musik rock pada umumnya.
Oleh karena itu, karakteristik dari musik Rock yang sangat kuat ini akan
dijadikan sebagai salah satu poin penting dalam perancangan House Of Rock,
dimana karakteristik musik Rock ini akan diaplikasikan dengan elemen desain
interior, sehingga bangunan tersebut dapat menampilkan nuansa, merefleksikan dan
memiliki karakteristik dari musik Rock dengan baik.
Karakteristik dari musik Rock ini sendiri nantinya akan dimunculkan dalam
bentuk material dan bahan yang digunakan dalam perancangan interior House Of
Rock, karakteristik tersebut diantaranya adalah :
1) Keras / Cadas
Karakter ini muncul akibat dari musik Rock/Metal terasa keras di telinga
saat didengarkan. Hal ini dihasilkancommit to useroleh Sound dari perangkat musik Rock, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
terutama gitar elektrik yang di set untuk menghasilkan suara
overdrive/distorsi. Selain itu karakter vokal sang vokalis biasanya memakai
teknik seperti scream, growl atau screeching.
2) Cepat
Tempo atau irama musik Rock yang cepat dan terasa menghentak tentu saja
menjadi satu karakter yang kuat dari musik Rock/Metal, yang berbeda
dengan jenis musik lainnya yang biasanya bertempo sedang atau bahkan
bertempo pelan (slow)
3) Panas
Adrenalin yang dirasakan saat mendengarkan musik Rock akan terasa naik,
dan membuat kita menggerakkan tubuh untuk mengikuti irama musik Rock
tersebut, sehingga hawa yang dihasilkan akan terasa panas dan memaksa
kita untuk mengikuti iramanya.
Berikut adalah gambar beberapa material yang dirasa dapat
merepresentasikan karakteristik dari music Rock.
Gambar 4.6
Material yang mewakili karakter musik Rock
(Sumber : maps/3dsmax) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115
Tema yang diangkat dalam perancangan House Of Rock di Jakarta ini
diambil dari sifat atau karakteristik musik Rock/Metal yang keras, cepat, cadas dan
panas. Karakteristik ini akan diaplikasikan pada elemen-elemen interior pada
bangunan House Of Rock dan diwujudkan melalui bahan dan material yang dipakai,
yang dianggap mewakili masing-masing karakteristik tersebut.
Kemudian gaya desain Modern Internasional Style yang bersifat
mengedepankan fungsional dipilih untuk mengakomodir tema desain tersebut
menjadi sebuah bangunan dengan desain yang tepat sebagai pusat aktivitas musik
Rock.
3. Aspek Suasana
Tema yang diangkat dalam perancangan ini memiliki tujuan untuk
membangun suasana ruang yang enerjik dan cenderung membuat bersemangat,
karena karakter musik Rock/Metal pada dasarnya juga sebagai musik yang
mengangkat semangat dan dapat menaikkan adrenalin.
Penataan ruang mendapat perhatian yang lebih, demi tercapainya aspek
suasana yang diinginkan. Dan juga aspek suasana ini tentu saja dapat terwujud dari
pemakaian bahan material yang tepat yang dipakai dalam perancangan ini.
4. Aspek Pembentuk Ruang
a. Lantai (flooring)
Tabel 4.9
Penggunaan material Lantai (flooring)
Ruang Kriteria Analisa Bahan
Rock Shop - Tahan lama - Parquet
- Tahancommit gesekan to user - Bordes perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
- Tidak mudah kotor - Keramik
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Rock Cafe - Tahan lama - Cor semen
- Tahan gesekan (lapisan plester)
- Tidak licin
- Tahan Air
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Rock Venue - Tahan lama - Cor semen
- Tahan gesekan (lapisan plester)
- Tidak licin - Keramik
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
- Mendukung akustik
Rock Memorabilia - Tahan lama - Parquet
- Tahan gesekan
- Tidak licin
- Tidak mudah kotor
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Lavatory - Tahan lama - Keramik
- Tidak licin Bertekstur
- Mudahcommit perawatannya to user - Koral sikat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117
(Sumber : analisa penulis 2010)
b. Dinding
Tabel 4.10
Penggunaan material Dinding Ruang Kriteria Analisa Bahan
Rock Shop - Tahan lama - Finishing Cat
- Tahan gesekan - Wallpaper
- Tidak mudah kotor - Art work
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Rock Cafe - Tahan lama - Lapisan plester
- Tahan gesekan - Lapisan Gypsum
- Tahan Air - Wall paper
- Mudah perawatannya - Artwork
- Mendukung tampilan Tema
Rock Venue - Tahan lama - Lapisan plester
- Tahan gesekan - Lapisan Gypsum
- Mudah perawatannya - Wall paper
- Mendukung tampilan Tema - Artwork
- Mendukung akustik
Rock Memorabilia - Tahan lama - Finishing Cat
- Tahan gesekan - Artwork
- Tidak mudah kotor
- Mudah perawatannya
- Mendukungcommit to tampilan user Tema perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118
Lavatory - Tahan lama - Keramik
- Mudah perawatannya Bertekstur
(Sumber : analisa penulis 2010)
c. Ceilling (langit-langit)
Tabel 4.11 Penggunaan material Ceilling Ruang Kriteria Analisa Bahan
Rock Shop - Tahan lama - Gypsum board
- Tahan gesekan - Down ceiling
- Tidak mudah kotor Blockboard,
- Mudah perawatannya fin. bordes
- Mendukung tampilan Tema
Rock Cafe - Tahan lama - Gypsum board
- Tahan gesekan
- Tahan Api
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Rock Venue - Tahan lama - Cor semen
- Tahan gesekan /lapisan plester
- Tidak licin (unfinished)
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
- Mendukung akustik commit to user Rock Memorabilia - Tahan lama - Gypsum board perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
- Tahan gesekan
- Tidak licin
- Tidak mudah kotor
- Mudah perawatannya
- Mendukung tampilan Tema
Lavatory - Tahan lama - Gypsum board
- Tidak licin
- Mudah perawatannya
(Sumber : analisa penulis 2010)
5. Aspek Bentuk, Warna, Bahan
Ini merupakan salah satu aspek terpenting dalam perancangan sebuah
Interior untuk mendukung tema maupun konsep desain.
a. Warna
Sebagai komponen seni ,warna memegang peranan yang kuat dan
mutlak selalu berhadapan dengan indera penglihatan manusia yang selalu
mempunyai penilaian hal tentang warna diungkap oleh Neufert Ernst :
warna pada bangunan sangat membantu penampilan bangunan, terutama
bagi para arsitek, warna adalah alat bantu untuk dapat merancang suatu
keindahan dan kenyamanan, juga dapat menjadi alat pemacu penampilan
suatu rancangan.
Dalam perancangan pemilihan warna digunakan warna merah yang
memberikan efek psykologis bersemangat, warna kuning yang memotivasi,
warna orange yang menggambarkancommit to user keceriaan, warna hijau yang
memberikan kesejukan dan warna biru memberikan kesegaran. Warna- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120
warna tersebut dipadukan dalam warna kontras dari bahan material
semacam besi atau stainless steell yang dapat menimbulkan efek gagah, atau
cadas.
b. Bentuk
Bentuk-bentuk geometris yang sederhana masih menjadi pilihan
dalam perancangan ini. Karena dari bentuk-bentuk sederhana tersebut, akan
didapatkan nuansa yang lebih focus terhadap material yang digunakan.
Bentuk geometris sederhana seperti persegi maupun balok menjadi
salah satu bentuk yang utama.
c. Bahan
Guna menunjang tema maupun konsep desain, bahan dan material
pada furniture maupun unsur pembentuk ruang lainnya, menggunakan
berbagai bahan dari besi dengan ekspos pada tekstur maupun lapisan yang
telah berkarat.
Namun selain besi, bahan lainnya seperti kayu dan Stainless Steel
juga tetap digunakan untuk memenuhi kebutuhan furniture atau elemen
ruang lainnya.
6. Aspek Interior Sistem
a. Pencahayaan
Perancangan pencahayaan pada House Of Rock di Jakarta ini dibuat
berdasarkan pertimbangan :
1) aktivitas kegiatan
2) sirkulasicommit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121
3) kenyamanan
Jenis Pencahayaan yang digunakan yaitu :
1) Pencahayaan Alami
(Berasal dari sinar matahari) yang pencahayaannya pada siang hari
yang masuk melalui dinding kaca serta jendela kaca yang terdapat
pada dinding ruang.
Pencahayan memang memerlukan suatu pemecahan yang perlu
penanganan secara serius, mengingat cahaya bak yang ditimbulkan
dari alam ataupun buatan menimbulkan refleksi yang perlu diolah
sebelum mengenai mata. Faktor pencahayaan pada siang hari :
- Cahaya langsung (dalam dan luar)
- Cahaya pantulan (dalam dan luar)
- Refleksi pada bahan : kaca bening, kaca rayband, warna putih,
aluminium foil, dll.
Berdasar kesepakatan Komisi Internasional kuat pencahayaan pada
siang hari adalah : 3000-5000 lux.
Sehingga kesetandaran pencahayaan pada ruang di siang hari minimal
berkisar 200 lux, dan perhitungannya adalah :
• 250/3000 = 0,05
0,08 x 100 x 1% = 8%
• 250/5000 = 0,05
0,05 x 100 x 1% = 5%
Sehingga pencahayaan pada siang hari minimal berkisar 5%-8%
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
2) Pencahayaan Buatan
Berupa lampu Flourescent untuk cahaya umum, sedang untuk
kegiatan pelayanan diperlukan pencahayaan khusus antara lain
down light, spot light dan wall lamp.
Pencahayaan buatan merupakan efek dari hasil rendemen
penerangan dimana factor perhitungan arus cahaya (lumen),
kekuatan cahaya (candela), kekuatan penerangan (lux) yang
kesemuanya tergantung dari system penerangan baik langsung, tak
langsung, ataupun semi langsung.
Dalam perhitungan jumlah pencahayaan pada ruangan dapat melalui
perhitungan :
Kuat penerangan (dalam lux) = arus dalam lumen / jumlah m2
Q = luas ruang
1/tinggi ruang x kuat cahaya
= 150
1/3 x 80
= 5,6
= 5 – 6 pencahayaan
b. Penghawaan
Secara umum, perbedaan tekanan udara yang tinggi ditempatkan
pada daerah sirkulasi dan pelayanan pengunjung, dengan prinsip bahwa
udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
Penghawaan yang digunakan yaitu penghawaan alami dan buatan.
Penghawaan alami melalui ventilasi dinding, sedangkan penghawaan buatan
menggunakan Air Conditioner pada seluruh ruangan.
Penghawaan untuk interior House Of Rock Centre menggunakan
penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami yaitu dari jendela,
sedangkan buatan menggunakan air conditioner (AC) central dengan sistem
ducting dan exhaust fan. Penggunaan AC central ini digunakan agar
memudahkan untuk dinyalakan dan lebih menghemat energi. Mengingat
bahwa kondisi setiap ruangan membutuhkan suhu ruangan tertentu.
Penghawaan untuk area cafe sebaiknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Pemakaian AC unit sangat efisien pada suatu kafe untuk menciptakan
udara yang berkualitas.
2) Untuk pemakaian heating dan cooling, disesuaikan dengan iklim.
Untuk daerah tropis menggunakan cooling.
3) Exhaustfan dan AC digunakan di dapur untuk sirkulasi udara di daerah
dapur.
4) Smoke control diletakkan pada ruangan yang banyak asap rokok untuk
mencegah asap rokok menyebar ke ruang lain.
c. Sistem Akustik
Kebisingan tidak dapat dihindari karena aktivitas pengunjung yang
bermacam-macam. Agar mengurangi bising unsur pembentuk ruang
menggunakan bahan yang dapat mereduksi bising.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124
Akustik terpenuhi dengan penggunaan material dan penerapan
dinding akustik sistem double wall berbahan gypsum, serta penggunaan
panel-panel akustik.
Khususnya pada Ruang seperti Rock Venue, Rock Studio & Lesson
dibutuhkan treatment yang tepat mengenai akustik ruangan, karena selain
mengurangi kebisingan, treatment ini juga dapat meningkatkan kualitas
bebunyian dalam ruangan tersebut.
Untuk mendapatkan suatu sistem akustik yang baik, maka
hendaknya perlu diketahui mengenai batasan pendengaran dari telinga
manusia. Kepekaan telinga tiap manusia tidak sama, untuk mengukurnya
digunakan satuan tingkat keras bunyi yaitu deciBell (dB). Rentang batasan
pendengaran telinga manusia yaitu 0 dB – 140 dB sebagai batas tertinggi.
Tabel 4.12 Tingkat keras bunyi dalam Pa dan dB
Sound Pressure Sound Level Contoh Keadaan
(Pa) (dB)
200 140 Ambang batas atas pendengaran
130 Pesawat terbang tinggal landas
20 120 Diskotik yang gaduh
100 Pabrik yang gaduh
2 90 Kereta api berjalan
70 Mesin penyedot debu
0,02 60 Percakapan dengan berteriak
0,002 30-50 Percakapan normal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125
0,0002 20 Desa yang tenang
0,00002 0-10 Ambang batas bawah pendengaran
(Sumber : Material Akustik, 2009-07)
Pengukuran tingkat kekuatan dari sumber bunyi, menggunakan
sebuah alat yaitu Sound Level Meter (SLM). Alat ini terdiri dari mikrofon,
amplifier, weighting network dan layar penyaji dalam satuan dB.
Gambar 4.7 Sound Level Meter
(Sumber : http://www.wikipedia.org/sound_level_meter)
Treatment yang tepat untuk mengatasi permasalahan akustik ruang
salah satunya adalah dengan pemakaian selimut akustik pada elemen ruang
seperti dinding, ceiling, maupun flooring. Lapisan yang dipakai berupa
rockwool maupun glasswool, yang kemudian ditutup dengan panel akustik
seperti gypsum, maupun kayu MDF.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
7. Aspek Keamanan
a. Sistem Pencegahan Kebakaran
1) Sistem Sprinkler
Hampir semua public space memiliki perlindungan terhadap
kebakaran yang berupa sprinkler. Beberapa mall menyediakan sistem
yang lengkap meliputi jaringan dari sprinkler. Kepala sprinkler akan
menyemprotkan air dan memadamkan api jika terjadi kebbakaran.
Desain sprinkler umumnya ditentukan oleh standar dari National Fire
Protection Association. Sistem sprinkler pada sebuah gedung biasanya
didesain oleh kontraktor gedung.
2) Lampu darurat
Kekhasan perlengkapan tetap yang digunakan untuk penerangan
darurat adalah baterai yang ada didalamnya dengan dua lampu
halogen yang dibuat pas dengan desain toko. Kabel lampu harus
dipasang secara benar. Perlengkapan tetap harus diletakkan kira–kira
10 feet dari pintu keluar, dengan satu lampu di kaki pintu dan satu
lagi di gang keluar di arah yang berlawanan. Perlengkapan tetap yang
lain harus diletakkan sepanjang jalan keluar gang untuk menyediakan
pencahayaan yang diperlukan.
3) Pemadam kebakaran
Komunitas departemen kebakaran mungkin membutuhkan penyewa
untuk memasang alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran
harus diletakkan di toko atau area yang tidak untuk umum .
4) Sistem alaram commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127
Tambahan untuk sistem sprinkler adalah alaram kebakaran.
b. Sistem Pencegahan Kriminalitas
Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh sebuah kafe dan toko agar
terhindar dari pencuri. Menurut buku Time Saver Standarts For Interior
Design And Space Planning terdapat beberapa sistem keamanan , yaitu :
1) Gates
Menggunakan teralis pada jendela. Teralis harus dicantelkan pada
frame jendela dengan mesin atau baut sehingga tidak dapat dilepas
dari luar. Pintu gerbang dorong merupakan proteksi yang sangat
bagus. Pintu gerbang digunakan agar tidak dapat dibongkar dari luar.
Pintu gerbang direkomendasikan untuk tempat–tempat komersial,
seperti kafe dan toko.
2) Selecting alaram system
Sistem ini dapat disembunyikan dan dapat juga diperlihatkan
keberadaannya. Diperlihatkan dengan tujuan dapat menghalangi
usaha pencurian, sedangkan jika tidak diperlihatkan dengan tujuan
menjebak pencuri. Sistem ini untuk menyeleksi agar jika ada pencuri
yang membawa barang keluar dari wilayah akan ketahuan.
3) CCTV (Closed Circuit Television)
Ini adalah sistem menggunakan kamera yang merekam gambar
kegiatan di area yang diberi CCTV (Closed Circuit Television),
gambarnya dikirim dan diamati melalui monitor yang telah dipasang
di sebuah ruangan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adalah sebuah bangunan, dalam pengertian harafiahnya, namun House of
Rock memiliki arti yang lebih dalam, sebuah wadah, pusat, ataupun sanctuary bagi
mereka yang memuja, mengagamis dan maupun juga bagi mereka yang telah
menyuntikkan musik rock kedalam setiap arteri darah mereka. Musik Rock memang
telah masuk kesegala sendi kehidupan penggemarnya, konsekuensi menjadi industri
juga tidak dapat dihindarkan, dan alangkah baiknya jika musik Rock bersama
industri dibelakangnya ini ternyata menimbulkan feedback yang positif, tidak hanya
bagi penggemarnya, juga bagi masyarakat yang lebih luas.
Menjawab fenomena perkembangan musik Rock yang sampai saat ini telah
menjadi sebuah Industri yang potensial, maka perencanaan dan perancangan House
of Rock di Jakarta ini dirasa sebuah langkah yang tepat. Karena dengan adanya
bangunan ini, keuntungan akan didapat oleh kedua belah pihak, para penggemar
musik Rock akan dapat terpuaskan dahaga mereka akan hal-hal yang bersinggungan
dengan musik Rock, dan pihak owner tentu saja akan mendapatan profit dari
penjualan produknya.
Disamping itu, tema maupun konsep desain pada bangunan ini telah
disesuaikan dengan karakteristik musik Rock, sehingga akan membuat suasana
semakin dinamis dan nyaman bagi para pecinta musik Rock.
commit to user
128 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
B. SARAN
Perencanaan dan perancangan interior House of Rock di Jakarta ini
diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta
dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam
meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior. Walaupun masih terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penyusunan karya ini, namun diharapkan tulisan ini
minimal telah dapat membuka pandangan baru akan dunia musik Rock, beserta
isinya.
House of Rock di Jakarta dapat dikatakan berhasil dari segi desain dapat ditinjau
dari :
1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya
2. Penggunaan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan
3. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis
Untuk itu perlu partisipasi dari masyarakat semua untuk dapat menciptakan
Keberhasilan Desain sesuai yang diharapkan.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, Joe. 2000. It’s Easy To Bluff…Metal Guitar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.
Echols, John M dan Hasan Shadily. 1992. Kamus Indonesia – Inggris (edisi 3). Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Chiara, Joseph de and Crosbia, Michael J. 2001. Time Sever Standards for Interior
Design and Place Planning. New York.
Neufert, Ernst. 1987. Data Arsitek (edisi terjemahan Sunarto Tjahjadi). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi Manusia & Ruang Interior (edisi
terjemahan D. Kurniawan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret
UIniversity Press.
Mediastika, Christina E. 2009. Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi Pada
Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi.
commit to user
130