Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Dikumpulkan : 28 Februari 2017 Direvisi : 14 Maret 2017 Diterima : 25 Maret 2017

Pemetaan Wisata Kuliner Khas Kota Surakarta

AMAD SAEROJI, DERIA ADI WIJAYA Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret [email protected]; [email protected]

Abstract This article discusses the mapping of specific cuisines as culinary tourism potential in Surakarta. The general objective is to present a culinary-mapping of specific culinary products where the information can be used by stakeholders such as goverment, culinary business, travel industries, including tourists. The implementation of the study has specific objectives: (1) identify the specific culinary potentials in Surakarta, (2) create a culinary tourism map in Surakarta City. This research applies descriptive- qualitative research methods in the effort of apprising the information of unique/specific culinary tourism in Surakarta. Data collection techniques wae conducted through participatory observation, in- depth interviews and literature studies. The data collection through observation and interviews were conducted in government agencies, travel industries and culinary tourism businesses around Surakarta. The literature study included all concepts and theories related to culinary tourism especially culinary references in Surakarta. The results obtained from this study indicate that the potential of culinary tourism in Surakarta is very diverse with each peculiar identity. In connection with a variety of culinary potential is then presented on the Surakarta culinary map which helps stakeholders in developing Surakarta’s culinary tourism.

Keywords: Tourism Maps, Culinary Tourism, Typical Cuisine, Surakarta

13 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Pendahuluan merupakan sebuah modal besar yang Kota Surakarta sebagai bekas harus dimanfaatkan dalam rangka ibukota kerajaan, sangat kaya akan pengembangan daerah dari sisi peninggalan-peninggalan yang dapat kepariwisataan. dijadikan sasaran kunjungan wisata. Kota Perkembangan tren pariwisata Surakarta sebagai bekas kota kerajaan dewasa ini yaitu wisata kuliner. Wolf dalam Jawa mempunyai peninggalan- Suriani (2009:12) menjelaskan bahwa peninggalan fisik dan perangkat pranata “culinary tourism is not prentious for sosial budaya. Peninggalan-peninggalan exclusive. Its includes any unique and tersebut dapat dijadikan sebagai objek memorable gastronomic experience, not wisata (Sutirto, 1995:2). Kota Surakarta just restaurant rate four star or better and atau sering dijuluki Kota Solo adalah kota include both food and all type of tujuan wisata budaya di Jawa Tengah beverages”. Pernyataan tersebut dapat kental dengan nuansa budaya Jawa yang dimaknai bahwa wisata kuliner bukan hal masih terjaga hingga saat ini. Surakarta yang mewah dan esklusif, dan wisata sebagai kota peninggalan Kerajaan kuliner menekankan pada pengalaman Mataram, menyimpan kekayaan potensi bukan pada kemewahan dari restoran alam dan budaya baik fisik maupun non- maupun kelengkapan jenis makanan atau fisik yang mampu mengangkat citra kota minuman yang tersedia. khususnya pada bidang pariwisata. Fenomena yang dikaji digunakan Sutirto lebih lanjut mendeskripsikan gagasan atau pemikiran ahli yang relevan di bahwa peninggalan-peninggalan ini tidak antaranya Suwantoro (2004:48). saja berwujud peninggalan fisik, seperti Suwantoro berpendapat bahwa salah satu gedung-gedung, benda-benda pusaka, ciri produk wisata adalah tidak dapat senjata dan busana, melainkan juga dipindahkan, tetapi wisatawan yang harus peninggalan non-fisik yang berupa adat- datang jika ingin menikmati produk wisata istiadat, tradisi, kesenian, hingga upacara yang diproduksi, yang kemudian tepat religi. Peninggalan-peninggalan ini apabila untuk dijadikan dasar pengembangan dikaitkan dengan masalah kepariwisataan, wisata kuliner. Gagasan tersebut patut maka secara garis besar dapat dibedakan diterapkan, mengingat bahwa dalam menjadi dua, yaitu objek wisata dan atraksi pengembangan wisata kuliner dengan wisata (Sutirto, 1995:26-27). memanfaatkan bahan baku lokal, manfaat Kekayaan budaya Kota Surakarta ekonomis harus dinikmati secara langung yang memiliki potensi besar untuk oleh masyarakat setempat. Dengan dikembangkan dalam kerangka demikian, tentu tidak hanya produk wisata kepariwisataan adalah kuliner. Kuliner kota kulinernya saja yang diproduksi, namun yang beragam sejatinya belum sepenuhnya masyarakatnya juga harus diberikan dikemas menjadi salah satu atraksi wisata pembinaan dan pelatihan sehingga mampu andalan kota. Padahal jika dilihat dari sisi menjadi pengolah, penyaji sekaligus potensi kuliner yang beragam, Surakarta sebagai penjual produk wisata kuliner menyimpan referensi kuliner yang lezat tersebut. John M. Echols (1993) yang tersebar di berbagai titik di seluruh menjelaskan bahwa culinary dapat penjuru kota dengan masing-masing diartikan sebagai sesuatu yang kuliner khasnya. Kekayaan kuliner tersebut berhubungan dengan dapur atau masakan.

14 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Wisata kuliner saat ini menjadi sebuah jenis wisata yang sangat banyak dampaknya Metode bagi perkembangan sebuah daerah (Stowe Lokasi Penelitian and Johnston, 2008). Penelitian ini berlokasi di Kota Terdapat beberapa hal yang layak Surakarta Provinsi Jawa Tengah , dijadikan pertimbangan dalam dengan area penelitian pada lima menetapkan berbagai macam potensi kecamatan yakni Kecamatan Banjarsari, kuliner khas pada suatu daerah, salah Kecamatan Jebres, Kecamatan Serengan, satunya diutarakan oleh Wolf dalam Suriani Kecamatan Pasar Kliwon dan Kecamatan (2009:13) bahwa beberapa hal yang Laweyan. Sebab dipilihnya kelima area menjadi pertimbangan atau penilaian tersebut dikarenakan masing-masing wisatawan untuk mengkonsumsi masakan kecamatan memiliki kuliner yang khas dan lokal yaitu: a) Harga yang terjangkau; b) beragam sehingga berpotensi untuk Citarasa yang khas; c) Merek (trademark); menjadikan Kota Surakarta sebagai kota d) Kemasan lokal; e) Kualitas makanan; f) kaya kuliner yang mampu menjadi daya Porsi yang sesuai harga; g) Lokasi yang tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal, autentik; h) Fasilitas fisik bangunan yang nasional maupun internasional. Berangkat khas. Selanjutnya Turgarini dalam Suriani dari faktor tersebut Kota Surakarta sangat (2009) menambahkan beberapa langkah mendukung untuk dijadikan destinasi yang harus dilakukan untuk wisata kuliner dengan pemetaan dari mengembangkan wisata kuliner lokal, berbagai sajian khas daerah. yaitu: a) Inovasi dalam mengembangkan produk berdasarkan sumber daya alam dan Pendekatan sumber daya manusia lokal; b) Ramah Penelitian ini berupaya untuk lingkungan (sosial dan alam); c) Style atau mengidentifikasi potensi-potensi kuliner gaya lokal; d) Keramahtamahan; e) Tetap untuk selanjutnya akan dilakukan bertahan pada nilai kelokalan; f) Memiliki penyusunan sebuah peta wisata kuliner keautentikan atau keaslian dari produk khas Kota Surakarta. Mengingat wisata kuliner yang tidak terdapat di beragamnya kuliner yang tersebar di tempat lain; g) Tetap menjaga berbagai tempat maka pendekatan yang kesederhanaan produk kulinernya. tepat adalah pendekatan deskriptif- Hadirnya kekayaan kuliner yang kualitatif dengan mengumpulkan informasi terdapat pada suatu kota memiliki daya kuliner untuk kemudian diciptakan sebuah tarik tersendiri bagi sejumlah wisatawan. paket wisata kuliner. Cita rasa yang lezat serta penyajian yang menarik membuat kekhasan pada suatu Teknik Pengumpulan Data tempat dimana kuliner tersebut berasal. a. Observasi Partisipasi Pemetaan kuliner tersebut merujuk pada Observasi yang dilakukan dalam kondisi beragamnya kuliner yang memiliki penelitian ini yakni dengan berpartisipasi kekhasan. Surakarta menyimpan kekhasan langsung di lapangan secara informal tersebut yang dapat dijadikan sebagai dengan mengunjungi beberapa tempat- kekuatan dalam membangun tempat kuliner Solo sekaligus melakukan kepariwisataan daerah khususnya pada kegiatan wisata kuliner. Mencicipi jenis wisata kuliner. makanan maupun minuman secara

15 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya langsung di lokasi merupakan kegiatan kuliner yang ada beserta yang perlu dilakukan guna menikmati perkembangannya. kelezatan, keautentikan rasa serta penyajian kuliner yang disuguhkan pada Validitas Data pusat-pusat kuliner yang tersebar di Validasi data menggunakan seputaran Kota Surakarta. selain itu “trianggulasi multi side”. Berbagai data dengan kegiatan observasi langsung dan yang diperoleh selalu dibandingkan dan partisipatif ini sekaligus dapat memperkuat diuji dengan data yang lain, sehingga data analisis dalam mendeskripsikan beragam tersebut dapat saling melengkapi. Validitas potensi kuliner khas Kota Surakarta. semacam ini disebut validitas internal b. Wawancara Mendalam untuk memperoleh “the truth value”. Wawancara yang dilakukan dalam Penggunaan validasi semacam ini hasil penelitian ini menggunakan teknik in-depth penelitian dapat dipercaya atau interview. Wawancara dilakukan secara mempunyai kredibilitas (S. Nasution, 1996: langsung terhadap informan seperti 10; HB. Sutopo, 1992: 9-10). pemilik warung, karyawan, maupun pembeli atas pertimbangan bahwa Teknik Analisis informan tersebut berkompeten untuk Penelitian ini digunakan teknik menjawab permasalahan bidang analisis model interaktif melalui komponen penelitian. Wawancara dilakukan sesaat pengumpulan data, reduksi data, sajian setelah maupun ketika observasi lapangan data, dan (penarikan kesimpulan atau secara informal dan tidak ada terencana. verifiksi). Komponen-komponen tersebut Wawancara memberi kesempatan terlibat dalam proses dan saling berkaitan pewawancara untuk mengetahui segala serta menentukan hasil akhir analisis. sesuatu di balik tingkah laku seseorang. Sebagai penjelasan mekanisme analisis Dengan wawancara motif, respon yang mencerminkan keterkaitan antar emosional, dan proses-proses sosial pada tahapan dikenal sebagai Skema Model pengalaman manusia dan keadaan sosial Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, yang terdapat di sekitarnya dapat diketahui 1992). (H.B. Sutopo, 1992: 2; Koentjoroningrat dan Donal K. Emmorson, 1982: 227). Hasil dan Pembahasan c. Studi Pustaka Gambaran Umum Kota Surakarta Studi pustaka yang dilakukan Surakarta merupakan kota berupa mengumpulkan referensi-referensi metropolitan yang didukung oleh 6 (enam) terkait yang bersumber dari buku, jurnal, wilayah hinterland yang dikenal dengan maupun karya tulis lainnya yang terdapat nama “Soloraya” atau Kawasan pada perpustakaan Laboratorium Tour “SUBOSUKAWONOSRATEN” (Surakarta, Fakultas Ilmu Budaya maupun Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, perpusatakaan pusat Universitas Sebelas Wonogiri, Sragen, dan Klaten). Dalam area Maret Surakarta. Selain itu sumber-sumber kerjasama antar tujuh wilayah ini, Kota dokumen pemerintah seperti dokumen Surakarta menjadi hub bagi daerah Dinas Pariwisata Kota Surakarta hinterland-nya. Kota Surakarta merupakan dibutuhkan untuk memetakan wisata pusat pertumbuhan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, yang memiliki

16 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya potensi ekonomi yang sangat tinggi, kulinernya. Potensi tersebut apabila khususnya di bidang industri, dikembangkan secara maksimal maka perdagangan, dan pariwisata. dapat menjadi magnet penarik wisatawan Kota Surakarta secara administratif untuk berkunjung ke Kota Surakarta. Kota terbagi dalam lima kecamatan yakni Surakarta juga terkenal dengan julukan Kecamatan Laweyan terdiri dari 11 Kota Keplek Ilat, artinya kota ini terkenal kelurahan, Kecamatan Serengan terdiri dengan berbagai jenis masakan kuliner dari 7 kelurahan, Kecamatan Pasar Kliwon khas yang dapat memanjakan lidah para terdiri dari 9 kelurahan, Kecamatan Jebres penggemar makanan. terdiri dari 11 kelurahan dan Kecamatan Berdasarkan preferensi para Banjarsari terdiri dari 13 kelurahan. peneliti ditambah beberapa masukan dari Keberadaan posisi Kota Surakarta Focus Group Discussion (FGD) yang digelar sangat strategis, yaitu pada pertemuan dengan melibatkan unsur pemerintah, jalur Pantura (Semarang) dan jalur pesisir akademisi, budayawan, pelaku usaha dan selatan Jawa (Yogyakarta), memungkinkan pemerhati wisata kuliner Kota Surakarta, kota ini menjadi tempat transit serta maka muncul beberapa ikon kuliner yang tempat kunjungan wisatawan dari luar dirasa dapat dikembangkan menjadi obyek Kota Surakarta. Selain itu Kota Surakarta daya tarik wisata kuliner di Surakarta. juga ditunjang oleh keberagaman potensi Beberapa kuliner tersebut ialah: wisata yang cukup menarik, antara lain: wisata heritage (cagar budaya dan nilai-nilai a. Ceker tradisional), wisata sejarah, wisata belanja, Seperti pada umumnya masakan serta wisata kuliner. gudeg terbuat dari nangka muda, namun Secara umum kawasan peruntukan yang berbeda ialah gudeg ini dihidangkan pariwisata di Kota Surakarta tersebar bersama dengan masakan pendamping diantara lima kecamatan, yaitu: (1) yaitu ceker (kaki ayam). Ceker ayam Kawasan wisata cagar budaya, sejarah, dan tersebut dimasak dengan cara direbus nilai-nilai tradisional terletak di Kecamatan dengan santan, sehingga terasa lunak dan Laweyan, Kecamatan Banjarsari, dan gurih. Perpaduan antara gudeg dan ceker Kecamatan Pasar Kliwon; (2) Kawasan tersebut terasa nikmat dengan wisata belanja meliputi wisata belanja batik ditambahkan goreng krecek yang dan wisata belanja barang antik. Kawasan terbuat dari kerupuk kulit sapi. Gudeg wisata belanja batik berada di Kecamatan ceker dimakan dengan nasi atau bubur Pasar Kliwon dan Kecamatan Laweyan; dan kemudian disajikan dengan kuah areh wisata barang antik berada di Kecamatan (semacam bubur gurih dari kelapa) ayam Banjarsari dan Kecamatan Pasar Kliwon; kampung, telur, atau tahu. Gudeg ceker ini (4) sedangkan kawasan wisata kuliner dapat ditemukan di Warung Gudeg Ceker lokasinya tersebar di seluruh wilayah kota. Bu Kasno yang beralamatkan di Jalan Wolter Monginsidi, Margoyudan, Identifikasi Potensi Wisata Kuliner Kota Banjarsari, Surakarta. Warung ini biasanya Surakarta buka dari jam 02.00 dini hari hingga jam Kota Surakarta memiliki berbagai 07.00 WIB, dengan harga 20.000 rupiah per macam potensi wisata, mulai dari budaya, porsi. sejarah, wisata belanja, serta wisata

17 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Selain itu kuliner tersebut juga kunyit, bawang merah, bawang putih, daun tersedia di Restoran “Adem Ayem” yang salam, dan ketumbar. beralamatkan di Jalan Brigjen Slamet Makanan ini biasanya dapat Riyadi No.271, Penumping Laweyan ditemukan di warung Bu Jito Dlidir dengan Surakarta, serta dapat pula dijumpai di alamat Jalan Kolonel Sugiono No. 67, Rumah Makan “Gudeg Ayu” di Jalan Gajah Banjarsari, Surakarta. Warung ini biasa Mada No. 152 Ketelan Banjarsari Surakarta, melayani pembeli pada jam 09.00-21.00 dan di Jalan Dr. Moewardi No.33 Purwosari dengan harga 20.000 rupiah per porsi. Laweyan Surakarta. Selain itu masakan ini dapat pula ditemukan di Komplek Pasar Buah Pasar b. Tengkleng Kambing Gedhe, lantai 2, Jebres, Surakarta. Selain itu Tengkleng kambing merupakan Tengkleng Kambing khas Kota Surakarta ini salah satu kuliner khas Kota Surakarta, juga terdapat pada Warung Tengkleng Bu karena tidak ditemukan di daerah lain. Edi yang dahulu berada di bawah Gapura Sejarah terciptanya masakan ini dimulai Pasar Klewer, namun semenjak terjadi ketika jaman pendudukan Belanda di Kota kebakaran di Pasar Klewer di tahun 2014, Surakarta. Mahalnya daging kambing di lokasi Warung Tengkleng Bu Edi berada di masa itu, maka hanya para pembesar sebelah selatan lahan parkir Masjid Agung Belanda dan orang-orang Eropa yang dapat Kota Surakarta. menikmati daging kambing sedangkan tulang-tulangnya dibuang. Bagi para c. pribumi yang tidak mampu membeli daging Nasi Liwet merupakan salah satu kambing, mereka mencoba memanfaatkan kuliner khas Kota Surakarta yang terkenal. sisa-sisa tulang kambing untuk dimasak Nasi Liwet adalah (dimasak dengan -bumbu sederhana lalu dengan kelapa) mirip , yang tercipta masakan tengkleng ini. Meskipun disajikan dengan sayur labu siam, hanya tulang, biasanya masih ada sedikit suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil- daging yang menempel pada sisi tulang- kecil) dan areh. Cara penyajian dari Nasi tulang tersebut. Tengkleng Sampai Liwet ini cukup unik dengan menggunakan sekarang pun yang dijual kebanyakan pincuk (daun pisang) sebagai tempat hanya menyuguhkan tulang dan jerohan makannya. Nasi Liwet ini tersedia di rumah kambing dengan sedikit daging, namun makan Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, yang biasanya sudah ditambah dengan jeroan berlokasi di Jalan Teuku Umar, Keprabon, dari kambing. Banjarsari, Surakarta. Jam buka mulai pukul Tengkleng adalah masakan sejenis 16.00 sampai 01.00 WIB, dengan harga sup dengan bahan utama kepala, kaki, dan 15.000 rupiah per porsi. tulang kambing. Bentuk fisik dari dari Tengkleng berbeda dengan kambing, d. Timlo Solo terutama pada kuahnya, bila gulai kental Timlo Solo adalah masakan berkuah maka tengkleng kuahnya encer. Rasa kuah bening yang terdiri, sosis Solo yang tengkleng kambing ini gurih, asam, manis, dipotong-potong, telur ayam , dan asin karena berasal dari campuran berbagai irisan ati ampela ayam. Masakan ini bumbu seperti lengkuas, serai, kemiri, biasanya disantap dengan nasi putih yang ditaburi . Rasa masakan ini

18 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya hampir mirip dengan , perbedaannya membeli dengan harga 1.000 rupiah per Timlo tidak menggunakan sayuran, dan tusuk, dan untuk jerohan kita perlu bahan yang hanya bisa ditemui didalam membayar 1.500 rupiah per tusuk. Timlo adalah potongan dari Sosis Solo (sejenis dengan isi daging ayam f. Sate Buntel cincang). Sate Buntel adalah jenis masakan Masakan ini dapat ditemukan di sate yang terbuat dari daging kambing. Restoran Timlo Solo yang beralamatkan Keunikan dari jenis masakan sate ini ialah Jalan Urip Sumoharjo timur Pasar Gedhe terbuat dari daging kambing yang Surakarta, dengan jam operasional dari dicincang halus, dibumbui dengan bawang 09.00-21.00 WIB, dengan harga 18.000 dan merica kemudian dibungkus (dibuntel) rupiah per-porsi. Timlo Solo juga tersedia di dengan lemak kambing. Biasanya masakan Warung Timlo Sastro, Keprabon, ini disantap bersama dengan kecap, irisan Banjarsari, Surakarta. Selain itu salah satu cabe rawit, bawang merah, irisan kol dan kuliner khas Kota Surakarta ini juga dapat tomat. Sate Buntel ini tersedia di Warung dinikmati di Warung Timlo Sastro yang Sate Pak Narto, Jalan Kyai Mojo, Baturono, berada di Jalan Pasar Gedhe Timur No. 1-2 Pasar Kliwon atau di Warung Sate Haji Bejo, Sudiroprajan, Jebres Surakarta tepatnya di Jalan Sebakung No. 10, Loji Wetan, Pasar timur Pasar Gedhe Harjonagoro, serta di Kliwon Surakarta. Namun ada satu penjual Warung Timlo Maestro yang berlokasi di Sate Buntel yang paling terkenal yaitu di Jalan Ahmad Dahlan No. 60 Keprabon Warung Sate Tambak Segaran yang Banjarsari, Surakarta. berlokasi di jalan Tambaksegaran (Sutan Syahrir) No. 39, Banjarsari, Surakarta. e.Sate Kere Warung tersebut buka dari jam 06.00 Sate Kere adalah salah satu ikon hingga pukul 16.00 WIB. Satu porsi Sate kuliner dari Solo. Sate ‘kere’ (miskin) Buntel kambing ditawarkan dengan harga disebut-sebut lahir karena dulunya sate 35.000 rupiah. Selain itu, penjual Sate daging dianggap makanan mewah yang Buntel yang cukup terkenal lainnya ialah hanya disantap kalangan menengah ke Warung Sate Mbok Galak yang berada di Jl. atas. Akhirnya masyarakat miskin atau Mangun Sarkoro No. 122 Banyuanyar 'kere' membuat sate versi lain dengan Banjarsari Surakarta. Selain terkenal menggunakan tempe ‘gembus’ (ampas memiliki citarasanya yang khas, saat ini tahu) atau jeroan sapi. Jerohan sapi yang warung sate ini menjadi semakin terkenal digunakan adalah kikil, limpa, hati, dan lain- karena merupakan salah satu tempat lain. Sedangkan yang paling terkenal dari makan favorit dari Presiden Joko Widodo di Sate Kere adalah tempe gembus. Kita bisa Kota Surakarta. membeli dan bebas memilih sate apapun, g. Ndeso kemudian dibakar dan disajikan dengan Pecel Ndeso adalah masakan yang . Penjual Sate Kere terkenal di mirip pada umumnya, letak Surakarta adalah Sate Kere Yu Rebi, yang perbedaannya adalah pada sambal pecel beralamatkan di Jalan Kebangkitan yang menggunakan campuran bahan Nasional No. 1-2, Laweyan, Surakarta. Jam cabuk, yaitu ampas dari proses pembuatan buka Sate Kere Yu Rebi buka dari jam 10.00- minyak wijen. Campuran dari bahan cabuk 21.00 WIB. Sate Gembus kita dapat inilah yang memberikan warna hitam pada

19 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya sajian sambal Pecel Ndeso ini. Pecel Ndeso selain itu penjual Pecel Ndeso ini dapat pula ini biasanya disajikan di atas pincuk yang dijumpai di Shelter sebelah utara Stadion terbuat dari daun pisang yang menambah Manahan Surakarta. kesan tradisional. Sajian Pecel Ndeso terdiri dari seporsi nasi merah yang disajikan h. Bestik Solo dengan sayuran yang direbus seperti daun Bestik merupakan makanan khas bayam, daun singkong, daun pepaya, Solo yang memiliki cita rasa nikmat. Bestik kacang panjang, kembang turi, kecipir, bisa diidentikan mengacu pada , kecambah, petai Cina (melanding) namun dalam penyajiannya disesuaikan kemudian disiram dengan sambal pecel dengan selera dan bahan-bahan lokal bertekstur kental dan berwarna hitam. sehingga menjadi sebuah makanan khas Untuk menambah aroma ditambahkan yang mengadopsi budaya non-lokal daun kemangi segar dan juga potongan dengan budaya lokal. Bahan utama yang mentimun yang menambah kesegaran. digunakan berupa daging/lidah sapi dan Tidak lupa ditambah dengan karak (olahan dicampur dengan tomat, wortel, kentang, kerupuk dari bahan beras) yang sawi, bawang bombay, selada dengan kuah menambah rasa gurih dan renyah. Sebagai manis yang berwarna kecoklatan. tambahan lauk-pauknya, disajikan bongko Kenikmatan tidak hanya pada dagingnya, dan gembrot. Bongko merupakan sejenis melainkan pada kuahnya yang segar dan kacang tholo (merah) yang gurih. dicampur dengan parutan kelapa. Warung Bestik yang cukup populer Sedangkan gembrot sejenis pepes yang di Solo adalah Warung Harjo Bestik yang terbuat dari daun sembukan yang beralamatkan di Jalan Dr. Radjiman timur dicampur dengan parutan kelapa. Kedua perempatan Pasar Kembang Kemlayan sajian masakan ini memiliki cita rasa manis Serengan, Surakarta, atau dapat pula dibeli dan gurih, sangat pas disajikan bersama di Warung Bestik Pak Darmo yang berada dengan Pecel Ndeso. di Jalan Honggowongso No. 94 Panularan Untuk dapat menikmati kuliner Laweyan Surakarta. Selain itu, penjual Pecel Ndeso bisa dijumpai di Rumah Makan Bestik Solo yang tidak kalah terkenal ialah Pecel Solo yang beralamatkan di Jalan Dr. Bestik Pak Mangun, yang berlokasi di Jalan Supomo No. 55 Turisari Banjarsari Perintis Kemerdekaan No. 77, Kabangan Surakarta. Namun jika ingin menikmati Kecamatan Laweyan. Jam buka Warung dengan suasana yang ‘merakyat’ maka Bestik Pak Mangun mulai pukul 16.00 penjual kuliner ini biasa berjualan di area sampai 22.00. Walaupun hanya berupa Pasar Gedhe Harjonagoro Jebres warung kaki lima dan tidak cukup luas Surakarta, tepatnya disebelah kiri pintu namun Warung Bestik Pak Mangun selalu masuk utama pasar Walaupun gelaran ramai penikmat kuliner Bestik baik dari lapaknya nampak sederhana dan terlihat kalangan menengah maupun dari kalangan apa adanya, namun jangan ragukan cita menengah atas. Harga untuk satu porsi rasanya sajiannya. Harga dari Pecel Ndeso kurang lebih 20.000 rupiah (Wawancara ini sangat terjangkau, untuk satu pincuk dengan Bu Sri, penjual Bestik Pak Mangun termasuk lauknya hanya 10.000 rupiah, tanggal 22 April 2016). penjual Pecel Ndeso ini mulai melayani pembeli dari jam 06.00 hingga 10.00 WIB. i. Selat Solo

20 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Selat Solo adalah makanan khas dinikmati di Restoran Kusuma Sari dengan Kota Surakarta yang merupakan warisan alamat Jl. Yos Sudarso No. 81 Kemlayan, dari jaman pendudukan bangsa Belanda. Serengan Surakarta. Kata ‘selat’ diadopsi dari bahasa Belanda ‘slachtje’ yang artinya hasil penyembelihan j. Soto Gading daging yang dijadikan kecil-kecil. Namun Soto Gading adalah kuliner yang kala itu lidah orang pribumi susah cukup populer di Kota Surakarta yang menyebut kata slachtje lantas mereka berlokasi di daerah Gading kecamatan sering mengucapkannya dengan kata Pasar Kliwon. Pada dasarnya Soto Gading ‘selat’. Awal mula lahirnya masakan ini merupakan , sedangkan Gading berawal sejak benteng Vastenburg adalah nama daerah dimana soto tersebut dibangun, tepat di depan gapura keraton berasal. Jika dilihat dari namanya sudah Surakarta, sering terjadi pertemuan dan cukup legendaris, namun dari sisi rapat antara pihak keraton dan pihak kekhasannya Soto Gading memiliki kuah Belanda. Setiap pertemuan itu pasti bening yang ringan karena rempahnya disediakan makanan namun tidak sesuai tidak begitu kuat. Kaldunya yang sangat dengan selera masyarakat Belanda yang terasa dengan isi berupa soon serta menginginkan makanan berbahan utama suwiran daging ayam dapat memanjakan daging, sedangkan sang raja terbiasa lidah penikmatnya. Aneka panganan dengan sajian sayur. Maka keluhan dari pendamping disajikan secara terpisah kedua pihak tersebut di tindaklanjuti seperti tahu, tempe, sate usus, sate daging dengan menciptakan menu baru dengan sapi, empal atau juga turut mengkombinasikan bahan-bahan seperti menambah cita rasa tersendiri. Selain itu aardappel (kentang), wortelen (wortel), dapat lebih nikmat lagi jika disajikan boon (buncis), komkommer (ketimun), sla dengan minuman wedang/es beras kencur. (slada), ei (telur), dan sojasous (kuah Warung Soto Gading beralamatkan kecap), serta saus mayones. Kemudian dari di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75 Gading, pertemuan dua kebudayaan tersebut Pasar Kliwon dan dibuka dari pagi jam 6.00 melahirkan satu kuliner khas dari Kota WIB sampai sore hari. Harga untuk satu Surakarta. porsi Soto relatif murah yakni 7.000 rupiah, Penjual masakan Selat Solo yang di luar harga aneka penganan pendamping. paling terkenal ialah Warung Selat Mbak Warung soto tersebut tidak hanya Lies. Meskipun berada di tengah dikunjungi masyarakat kalangan bawah perkampungan warga, warung selat yang saja melainkan para pejabat negara pun beralamatkan di Kampung Serengan 2 No. pernah mencicipi soto tersebut 42, RT03/RW02 ini tidak pernah sepi dari (wawancara dengan Ani, pelayan warung pengunjung. Warung Selat Mbak Lies ini tanggal 26 April 2015). buka dari jam 08.00 hingga 17.00 WIB, dengan kisaran harga 15.000 rupiah per k. Mandarijn porsi. Selain itu jenis kuliner khas Kota Salah satu kuliner khas yang Surakarta ini juga dapat ditemukan di menjadi ikon kuliner di Kota Surakarta ialah Rumah Makan Selat Vien’s Solo yang kue Mandarijn yang dijual di Toko berada di jalan Hasanuddin No. 99, Orion. Toko Roti Orion telah ada sejak 23 Banjarsari Surakarta, atau dapat pula Maret 1932, yang didirikan oleh Njoo Hong

21 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Yauw dan istrinya Tjan Giok Nio di masa Surakarta, kerak nasi alias Intip ini diolah pemerintahan Hindia-Belanda. Sedangkan menjadi makanan cemilan khas yang nama kue “Mandarijn” sebagai kue renyah dan gurih. Intip merupakan hasil andalan toko roti ini diambil dari bahasa dari kerak endapan Nasi Liwet dari dasar Belanda yang artinya ‘Priyayi Cina’. periuk yang di masak dengan kayu bakar. Kue Mandarijn merupakan kue Salah satu ciri khasnya yakni taburan kinco basah dengan dua sisi roti warna coklat dan atau gula Jawa (gula merah) cair di atas warna kuning yang bertumpuk dengan gorengan atau taburan garam halus jika dilapisi selai nanas. Harum aromanya yang ingin rasanya asin. Intip Solo terbagi atas khas, legit, serta teksturnya yang lembut dua jenis yaitu intip asli dan Intip buatan. menjadi identitas dari kue Mandarijn Intip buatan sering ditemui di toko buatan Toko Orion, dimana hal tersebut oleh-oleh Intip Pringgading Jalan menjadi perbedaan dengan khas Kusumayudan, Banjarsari Surakarta atau di Surabaya yang mungkin sekilas akan sekitar Pasar Jongke Pajang, Laweyan terlihat sama. Kue Mandarijn tersedia di Surakarta, toko oleh-oleh Pasar Singosaren Toko Roti Orion ini memiliki tiga macam Jalan Kalilarangan No.71 Kemlayan varian, yaitu Mandarijn biasa, Mandarijn Serengan Surakarta serta terdapat pula di spesial, dan Mandarijn kismis. Perbedaan depan toko roti Orion Jalan Urip antara kue Mandarijn biasa dan spesial Sumoharjo No.80 Jebres, Surakarta. Harga terletak pada penggunaan mentega. Intip buatan ini Rp 7.500/buah dengan Mandarijn biasa hanya memakai mentega, kemasan 300 gram dengan pilihan rasa asin sedangkan Mandarijn spesial dan manis, sedangkan Intip yang asli menggunakan roombutter yang wanginya seharga Rp 10.000. cukup kuat. Sementara kue Mandarijn kismis adalah kue Mandarijn biasa yang m. Kue Solo ditaburi kismis sampai ke bagian dalam Kue Serabi Solo sebenarnya adalah kue. semacam pancake yang berbentuk bulat Semua kue Mandarijn ini dikemas seperti piring dengan sedikit kerak di dalam box dengan dua ukuran, yaitu sekelilingnya. Teksturnya kenyal namun ukuran kecil (16 x 18 cm) dan ukuran besar tetap lembut, dan rasanya sangat legit. (28 x 30 cm) dengan harga berkisar mulai Berbeda dengan Kue Surabi Bandung yang Rp. 52.500,- hingga Rp.115.000,-. Lokasi menggunakan bahan dasar tepung terigu Toko Roti Orion hanya berada di Jalan Urip dan disiram dengan kuah gula kelapa cair, Sumoharjo No. 80 yaitu tepatnya di sedangkan Serabi Solo ini dihidangkan sebelah utara Pasar Gedhe Harjonagoro tanpa kuah manis. Cara pembuatannya dan tidak membuka cabang di daerah atau masih tradisional dengan memasak adonan kota lain. Sampai saat ini, roti Mandarijn Serabi yang terdiri dari tepung beras, buatan Toko Roti Orion selalu menjadi santan, gula, garam, dan daun pandan oleh-oleh wajib bagi para pelancong yang sebagai pewangi, kemudian adonan berkunjung di Kota Surakarta. dimasak menggunakan wajan waja kecil yang dipanaskan dengan tungku arang l. Intip Solo selama kurang lebih tiga menit. Setelah Dalam istilah bahasa Jawa, intip matang Serabi digulung dengan daun adalah sebutan untuk kerak nasi. Di Kota pisang mudah ketika dimakan. Serabi

22 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Solo tersedia dalam beberapa varian rasa, penghangat badan. Selain sebagai seperti rasa original, coklat dan nangka. penghangat badan, ternyata Tahok Penjual kue Serabi Solo yang paling mempunyai segudang manfaat lainnya, terkenal ialah Serabi Notosuman. Serabi misalnya saja sebagai sumber kalsium Notosuman tersebut didirikan pertama kali sehingga dapat memperkuat tulang dan pada tahun 1923 oleh pasangan suami istri mencegah osteoporosis; karena Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan. Awalnya kandungan senyawa yang menyerupai mereka sering mendapat pesanan estrogen Tahok juga dapat menunda membuat kue apem yang telah datangnya menopouse dan mencegah dimodifikasi bahan-bahan serta proses kanker prostat bagi kaum laki-laki. Jika pembuatannya, lama-kelamaan banyak dikonsumsi setiap pagi secara rutin, Tahok yang tertarik untuk memesan kue tersebut, juga dapat menurunkan kadar kolesterol yang kemudian berkembang usaha dalam darah. Menu ini juga cocok sebagai pembuatan kue Serabi Solo ini. menu untuk diet karena dapat Penjual Serabi yang terkenal di menurunkan berat badan dan mengurangi daerah Notosuman ini ialah Serabi Nyonya obesitas. Lidia yang beralamatkan di Jalan Moh. Makanan ini dapat dijumpai di Yamin No.28 dan Serabi Nyonya Handayani sebelah utara Kretek Gantung, Loji Wetan dengan alamat Jalan Moh. Yamin No. 49 dan di Pasar Gedhe. Namun dari beberapa Serengan Surakarta. Adapun harga tiap penjual tahok, yang paling terkenal ialah kotak berisi sepuluh Serabi seharga 20.000 Tahok Pak Citro yang ada di sebelah selatan rupiah. Pasar Gedhe Jebres Surakarta. Selain itu terdapat pula penjual Tahok yang cukup n.Tahok terkenal yaitu Tahok pak Slamet yang Kuliner yang satu ini merupakan berada di Jalan Kapten Mulyadi No.76 kuliner tradisional Cina yang dibawa oleh Ketandan Jebres Surakarta, tepatnya di pendatang dari Tionghoa yang tinggal di sebelah barat Loji Wetan. Penjual Tahok ini Pasar Gedhe dan kemudian diturunkan dari biasanya mulai buka dari pukul 06.00-16.00 generasi ke generasi hingga saat ini. Tahok WIB, dengan harga 4.000 rupiah per berasal dari dua kata, yaitu tao atau teu mangkok. yang berarti kacang kedelai, dan hoa atau hu yang berarti lumat. Berdasarkan o. Es Dawet Ayu Telasih etimologinya, bisa ditangkap bahwa Tahok Es Dawet Ayu Telasih ini berbeda adalah makanan dari kedelai yang dengan Es Dawet lainnya. Es Dawet ini dilumatkan. Sebenarnya makanan ini tidak terdiri dari onggok (semacam bubur dari jauh berbeda dengan tahu, namun tepung beras), ketan hitam, dan biji Telasih. teksturnya lebih lembut dengan warna Perbedaan antara Es Dawet Ayu Telasih putih bersih. Tekstur Tahok sangat lembut dan Es Dawet dari Banjarnegara terletak seperti adonan puding. Tahok dalam pada sirup pemanisnya, jika dawet penghidangannya disiram dengan kuah Banjarnegara menggunakan gula merah dengan bahan dasar gula merah, daun cair, sedangkan Es Dawet Telasih sereh, daun pandan, dan jahe. menggunakan sirup dari gula kelapa yang Tahok dengan bahan kuah seperti berwarna bening. Penjual Es Dawet Ayu itu terasa sangat cocok sebagai menu Telasih yang paling terkenal ialah Es Dawet

23 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Bu Dermi yang berada di dalam Pasar Solo Vien’s, Wedang Dongo Keprabon, dan Gedhe Solo, tepatnya di sekitar pintu Intip Solo di Pusat Oleh-oleh Intip masuk pasar sebelah utara. Satu mangkok Pringgading Solo. Es Dawet dengan komposisi komplit Selanjutnya Kecamatan Serengan seharga 5.000 rupiah. memiliki tujuh tempat destinasi wisata kuliner, antara lain: Bestik Harjo, Tengkleng p. Wedang Dongo Kambing Bu Edi Pasar Klewer, Selat Solo Wedang Dongo ialah salah satu Mbak Lies, Selat Solo Restoran Kusuma minuman khas Kota Surakarta. Wedang Sari, Serabi Notosuman Nyonya Lidia dan Dongo sebenarnya tidak jauh berbeda Nyonya Handayani, dan Pusat Oleh-oleh dengan Wedang Ronde. Wedang Dongo Intip Singosaren. dalam satu porsi dapat ditemukan racikan Berikutnya Kecamatan Jebres kacang, kolang-kaling, dan ronde (bulatan memiliki tujuh tempat tujuan wisata kuliner ketan berisi kacang halus yang ditumbuk). seperti: Tengkleng Kambing Pasar Gedhe, Namun bedanya, kuah Wedang Dongo Restoran Timlo Solo, Warung Timlo Sastro, berwarna lebih coklat dengan rasa jahe Pusat Oleh-oleh Intip di Roti Orion, Pecel yang lebih kuat daripada Wedang Ronde. Ndeso Pasar Gedhe, Tahok dan Es Dawet Wedang Dongo dapat ditemukan di Jalan Ayu Telasih Pasar Gedhe. Teuku Umar, Keprabon, Banjarsari. Kecamatan Laweyan memiliki enam Tepatnya di sebelah tenggara Puri tempat tujuan wisata kuliner yaitu Gudeg Mangkunegaran. Tempat ini buka dari jam Ceker Restoran Adem Ayem, Gudeg Ceker 17.00 hingga pukul 23.00 WIB, dengan Rumah Makan Gudeg Ayu Kota Barat, harga satu porsi 7.000 rupiah. Bestik Pak Darmo, Intip Solo Pasar Jongke, Sate Kere Yu Rebi dan Bestik Pak Mangun. Pemetaan Potensi Wisata Kuliner Kota Sementara itu, Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta memiliki tiga tempat wisata kuliner yaitu: Berdasarkan hasil pengamatan Sate Buntel Haji Bejo, Sate Buntel Pak serta pengumpulan data, maka dapat Narto dan Soto Gading. digambarkan sebaran tempat-tempat Berdasarkan data mengenai tujuan wisata kuliner berdasarkan lima sebaran wisata kuliner pada tiap-tiap kecamatan di Kota Surakarta. Lebih kecamatan di Kota Surakarta, maka dibuat jelasnya digambarkan dalam tabel 1 peta wisata kuliner di Kota Surakarta (terlampir). sebagaimana terlampir. Seperti yang tertera dalam daftar Tabel 1 sebaran wisata kuliner di Kota Surakarta, bahwa kecamatan Banjarsari memiliki dua belas tempat wisata kuliner khas Kota Surakarta, yaitu: Gudeg Ceker Bu Kasno, Gudeg Ayu Gadjah Mada, Tengkleng Kambing Bu Joko Dlidir, Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, Timlo Maestro, Sate Buntel Tambak Segaran, Sate Buntel Mbok Galak, Pecel Ndeso Restoran Pecel Solo, Pecel Ndeso Shleter Manahan, Selat

24 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Sedangkan Kecamatan Pasar Kliwon memiliki tiga tempat wisata kuliner yaitu: Sate Buntel Haji Bejo, Sate Buntel Pak Narto dan Soto Gading. Melihat beragamnya potensi yang dimiliki oleh Kota Surakarta berpeluang besar untuk Gambar 1. Peta Wisata Kuliner Kota Surakarta dikembangkan sebagai kota destinasi Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2017 wisata kuliner sehingga mampu menarik minat wisatawan berkunjung di Kota Kesimpulan Surakarta. Potensi kuliner khas Kota Surakarta yang tersebar di seputaran kota sungguh Daftar Pustaka beragam dan menarik seperti misalnya di Bappeda Kota Surakarta. 2015. Profil Kecamatan Banjarsari memiliki dua belas Daerah Kota Surakarta. Surakarta. tempat wisata kuliner khas Kota Surakarta, Baskoro, Ardi. 2012. Kuliner di Keraton yaitu: Gudeg Ceker Bu Kasno, Gudeg Ayu Surakarta (Kesinambungan dan Gadjah Mada, Tengkleng Kambing Bu Joko perubahannya). (Tesis). Program Dlidir, Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, Timlo Studi Kajian Budaya, Program Pasca Maestro, Sate Buntel Tambak Segaran, Sarjana Universitas Sebelas Maret Sate Buntel Mbok Galak, Pecel Ndeso Surakarta. Restoran Pecel Solo, Pecel Ndeso Shelter BPS Kota Surakarta. 2016. Data Surakarta Manahan, Selat Solo Vien’s, Wedang Dalam Angka tahun 2015. Surakarta. Dongo Keprabon, dan Intip Solo di Pusat Data Research Group Pariwisata dan Oleh-oleh Intip Pringgading Solo. Budaya DIII Usaha Perjalanan Selanjutnya Kecamatan Serengan memiliki Wisata FIB UNS tentang peta lokasi tujuh tempat destinasi wisata kuliner, kuliner di Surakarta. antara lain: Bestik Harjo, Tengkleng Echols, John M. dan Shadily, Hasan. 1993. Kambing Bu Edi Pasar Klewer, Selat Solo Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Mbak Lies, Selat Solo Restoran Kusuma PT. Gramedia Pustaka Utama. Sari, Serabi Notosuman Nyonya Lidia dan Kesrul, M. 2003. Penyelenggaraan Operasi Nyonya Handayani, dan Pusat Oleh-oleh Perjalanan Wisata. Jakarta. PT. Intip Singosaren. Berikutnya Kecamatan Grasindo. Jebres memiliki tujuh tempat tujuan wisata Miles dan Huberman.1992. Analisis Data kuliner seperti: Tengkleng Kambing Pasar Kualitatif. (penerjemah: Tjetjep Gedhe, Restoran Timlo Solo, Warung Timlo Rohendi Rohidi). Jakarta: UI press. Sastro, Pusat Oleh-oleh Intip di Roti Orion, Munasef, 1996. Manajemen Usaha Pecel Ndeso Pasar Gedhe, Tahok dan Es Pariwisata di Indonesia. Jakarta. PT Dawet Ayu Telasih Pasar Gedhe. Toko Gunung Agung. Kecamatan Laweyan memiliki enam Nasution, S. 1996. Berbagai Pendekatan tempat tujuan wisata kuliner yaitu Gudeg Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Ceker Restoran Adem Ayem, Gudeg Ceker Jakarta: Bumi Aksara. Rumah Makan Gudeg Ayu Kota Barat, Rahman, Fadly. 2011. Budaya Bestik Pak Darmo, Intip Solo Pasar Jongke, Kuliner Di Indonesia Masa Kolonial Sate Kere Yu Rebi dan Bestik Pak Mangun.

25 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Tahun 1870-1942. Jakarta: PT Sutopo, H.B.. 1982. Pengumpulan Data dan Gramedia Pustaka Utama. Analisis Penelitian Kualitatif. Stowe and Johnston. 2008. The Food Surakarta: Lembaga Penelitian Culture Roadtrip: Experiental UNS. Learning in Spain. New Orlean: Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar University of Calgary. Pariwisata. Yogyakarta: PT Suratman, Darsiti. 2001. Kehidupan Dunia Gramedia. Keraton Surakarta. Yogyakarta: YUI Yuliati, Umi dan Hastuti, Tiwuk Kusuma. Suriani, Ni Made. 2009. Seni Kuliner Bali 2007. Strategi Pengembangan sebagai Salah Satu Daya Tarik Pariwisata di Surakarta Pada Awal Wisata Studi Kasus di Warung Babi abad XX. Laporan Penelitian Dipa Guling Ibu Oka di Kelurahan Ubud, LPPM UNS 2007. Program Studi Gianyar, Bali. Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Magister S2 Kajian Pariwisata. Universitas Sebelas Maret (Tesis). Denpasar: Universitas Surakarta. Udayana. Sutirto, Tundjung Wahadi, dkk. 1995. Analisis Potensi Pariwisata di Kotamadya Surakarta. Surakarta: Lembaga Penelitian UNS.

26 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017 Amad Saeroji & Deria Adi Wijaya

Lampiran

Tabel 4. Daftar menu As Per Chef

Tabel 1 Sebaran Potensi Obyek Wisata Kuliner Kota Surakarta Kecamatan No Nama Kuliner Banjarsari Laweyan Serengan Ps. Kliwon Jebres 1 Gudeg Ceker √ √ 2 Tengkleng Kambing √ √ √ 3 Nasi Liwet √ 4 Timlo √ √ 5 Sate Kere √ 6 Sate Buntel √ √ 7 Pecel Ndeso √ √ 8 Bestik Solo √ √ 9 Selat Solo √ √ 10 Soto Gading √ 11 Kue Mandarijn √ 12 Intip √ √ √ √ 13 Serabi Notosuman √ 14 Tahok √ 15 Dawet Ayu Telasih √ 16 Wedang Dongo √

27 Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, 2017