Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ANDRAGOGI PADA PELATIHAN PEMBUATAN TAHU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA DI PKBM AL-ISHLAH PABUARAN RANGKASBITUNG

Indri Yusnia Nisa, Sudadio, Herlina Siregar Pendidikan Non Formal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Model Pembelajaran Andragogi Pada Pelatihan Pembuatan Tahu Untuk meningkatkan kemampuan Berwirausaha Di PKBM AL- Ishlah Pabuaran Rangkasbitung. Dilatar belakangi oleh faktor pendidikan yang rendah, minimnya modal untuk pengembangan. Fokus penelitian ini yaitu 1) Bagaimana implementas model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu untuk meningkatkan kemampuan berwira usaha di PKBM AL-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung? 2) Bagaimana hasil implementas model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu untuk meningkatkan kemampuan berwira usaha?. 3) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat implementas model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu untuk meningkatkan kemampuan berwira usaha di PKBM AI-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, lebih tergambar jelas dalam penulisan hasil dari penelitian tersebut. Dan untuk mengetahui hasil dari penelitian, peneliti menggunakan kisi-kisi instrumen, pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah dari hasil wawancara dengan 2 orang tutor 7 orang peserta pemberdayaan. Hasil penelitian yang dapat penulis simpulkan yaitu. 1) implementasi model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha di PKBM Al-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung. adanya penyampaian materi dari tutor/instruktur pelatihan sesuai materi yang sudah disepakati bersama, dan pelaksanaan pelatihan dilakukan di pabrik tahu karena untuk pelatihan pembuatan tahu kerja sama dangan pihak pabrik tahu, kemudian adanya tanya jawab atau diskusi guna memberikan pemahaman penuh terhadap peserta dalam materi yang sudah dibahas.2)Hasil implementasi model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu dalam meningkatkan kemampuan berwirausaha (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung.dapat di simpulkan peserta pelatihan mengetahui dan memahami materi tentang pembuatan tahu dari mulai menyiapkan bahan, membuat tahu dan sampai memasarkan produk tahu. Kemampuan peserta pelatihan dalam mengaplikasikan materi yang sudah diajarkan, dapat dilihat dari cara peserta mengaplikasikan tata cara pembuatan tahu dengan baik dan benar serta mampu berwirausaha dengan baik..3 Faktor Pendukung dan faktor penghambat implementasi model pembelajaran andragogi pada pelatihan pembuatan tahu dalam meningkatkan kemampuan berwirausaha (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung. faktor pendukung dalam pelatihan ini keinginan peserta untuk memiliki kemampuan membuat tahu dan kemampuan untuk berwirausaha mandiri, tutor yang berkompeten, alat dan bahan yang lengkap.

Kata kunci: Implementasi Model Pembelajaran, Pelatihan Pembuatan Tahu, Usaha Mandiri.

153

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462

IMPLEMENTATION OF ANDRAGOGY LEARNING MODEL IN THE TRAINING OF MAKING TO IMPROVE ENTREPRENEURIAL SKILLS IN PKBM AL-ISHLAH PABUARAN RANGKASBITUNG

Indri yusnia nisa, Sudadio, Herlina Siregar Non Formal Education Faculty Of Teacher Training And Education Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the implementation of the Andragogy Learning Model in Tofu Making Training to improve entrepreneurial skills in PKBM AL-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung. Against a background of low educational factors, the lack of capital for development. The focus of this research is 1) How is the implementation of the learning model of andragogy in tofu making training to improve entrepreneurial skills in PKBM AL- Ishlah Pabuaran Rangkasbitung? 2) How are the results of the implementation of the andragogy learning model in tofu making training to improve entrepreneurial skills ?. 3) What are the supporting and inhibiting factors of the implementation of the andragogy learning model in tofu making training to improve entrepreneurial skills in PKBM AI- Ishlah Pabuaran Rangkasbitung ?. The method used in this research is descriptive qualitative, so that it is more clearly illustrated in writing the results of the study. And to find out the results of the study, researchers used an instrument grid, observation guidelines, interview guidelines and documentation. The data source in this study was the results of interviews with 2 tutors and 7 participants of empowerment. The results of research that the authors can conclude namely. 1) implementation of andragogy learning model in tofu making training to improve entrepreneurial skills in PKBM Al-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung. the delivery of material from the tutor / instructor is in accordance with material that has been mutually agreed upon, and the implementation of the training is carried out in the tofu factory because for the training of tofu making cooperation with the factory know, then there are questions and answers or discussion to provide a full understanding of the participants in the material that has been discussed.2) The results of the implementation of the andragogy learning model in the tofu-making training in enhancing Al-Ishlah Rangkasbitung's entrepreneurship ability (PKBM). It can be concluded that the training participants know and understand the material about making tofu from starting to prepare materials, making tofu and to marketing tofu products. The ability of trainees to apply the material that has been taught, can be seen from the way participants apply the procedures for making tofu well and correctly and be able to entrepreneurship well.3 Supporting factors and inhibiting factors in the implementation of andragogical learning models in tofu making training in improving entrepreneurial skills ( PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung. Supporting factors in this training are the desire of participants to have the ability to make tofu and the ability to be independent entrepreneurs, competent tutors, complete tools and materials.

Keywords: Implementation Of Learning Model, Tofu Making Training, Self-Effort

154

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462

PENDAHULUAN baik kualitas sumber daya manusia yang ada Pendidikan merupakan salah satu sektor yang maka produktivitas akan meningkat. perlu mendapat perhatian khusus karena sektor ini Kewirausahaan adalah sikap, jiwa kemampuan merupakan salah satu prioritas dalam untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat pembangunan fisik maupun mental untuk bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. membangun kualitas sumber daya manusia yang Usaha mandiri selalu diidentikan dengan bisnis, berkualitas. Dengan demikian cita-cita bangsa ekonomi, atau hal yang berakhir dengan hasil untuk mewujudkan pembangunan nasional dapat berupa nominal. Kegiatan pelatihan tercapai dalam segala aspek kehidupan walaupun kewirausahaan yang di lakukan Di PKBM Al- dalam situasi pengaruh global. Ishla belum berjalan sesuai dengan harapan dalam Dalam mewujudkan tujuan nasional tersebut, penyelenggaraanya mengalami hambatan yaitu maka peranan pendidikan sangat penting untuk pertama, kurangnya pemahaman tutor di PKBM diberikan kepada seluruh masyarakat , Al-Ishlah mengenai model pembelajaran baik melalui pendidikan sekolah, maupun andragogi yang masih menggunakan metode pendidikan luar sekolah, tercantum dalam konvensional yang berupa ceramah, diskusi dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 praktek. Kedua, Kurang maksimalnya tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pemahaman warga belajar terhadap materi yaitu: pembelajaran tentang kewirausahaan. Ketiga, Tujuan pendidikan nasional yaitu bahwa Peserta pelatihan kewirausahaan merupakan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan orang dewasa yang mana mempunyai tingkat kemampuan dan membentuk watak serta kecerdasan, kepercayaan diri, dan perasaaan.dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka keempat Peserta pelatihan adalah pengangguran mencerdaskan kehidupan bangsa dan tujuan yang rata-rata pendidikannya adalah SMP, SD, untuk berkembangnnya potensi peserta didik agar dan tidak sekolah. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Jadi karakteristik peserta pelatihan kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak kewirausahaan adalah orang yang tidak mulia, sehat, berilmu cakap dan kreatif mandiri mempunyai pekerjaan (pengangguran) dengan serta menjadi warga negara yang demokratif dan latar belakang pendidikannya SMP, SD, dan bertanggung jawab. banyak yang tidak sekolah, sehingga dengan PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan adanya pelatihan kewirausahaan dapat membantu yang dikembangkan dan dikelola dalam perekonomian masyarakat yang ada di masyarakat serta diselenggarakan diluar sistem lingkungan PKBM AL-Ishlah Pabuaran pendidikan formal baik di perkotaan maupun di Rangkasbitug. pedesaan dengan tujuan untuk memberikan Dengan terlaksananya pelatihan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat kewirausahaan di PKBM tersebut maka penulis agar mereka mampu membangun dirinya secara tertarik untuk membuat kedalam skripsi yang mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas berjudul “Implementsi model pembelajaran kehidupannya. PKBM Al-Islah adalah salah satu andragogi pada pelatihan pembuatan tahu untuk PKBM yang ada di Rangkasbitung. Masyarakat meningkatkan kemampuan berwirausaha Di di lingkungan PKBM AL-Ishlah msasih belum PKBM Al-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung Lebak bisa memanfaatkan potensi yang ada Provinsi Banten ” dilingkungannya, banyak potensi yang tersedia tetapi tidak mengetahui bagaimana memanfaatkan KAJIAN LITERATUR potensi yang ada. Kesadaran pentingnnya Pengertian Implementasi pendidikan tidak diperhatikan oleh masyarakat Implementasi Menurut Mulyasa (2009 : 178) setempat sehingga, kurangnnya pengetahuan ilmu adalah “Suatu proses penerapan ide, konsep, pendidikan dan life skil (kecakapan hidup) kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan berdampak terjadinya penganguran yang ada praktis sehingga memberikan dampak, baik dimasyarakat. Namun pengelolaan sumber daya berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, alam mempersyaratkan ketersediaan sumber daya nilai, dan sikap.” manusia yang kompeten. Sumber daya manusia Sedangkan Implementasi menurut kamus yang kompeten akan memberikan nilai tambah oxford advanced learns dictionary dalam Mulyasa sebagi tolak ukur keberhasilan usaha. Karena (2009 : 178) adalah “put something into efect” sumber daya manusia yang akan menjadikan (penerapan sesuatu yangmemberikan efek atau sumber daya-sumber daya lainnya menjadi dampak). bernilai, bahkan memiliki nilai jual. Jadi semakin Proses Implementasi

155

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 Implementasi merupakan salah satu tahap hidup peserta didik. Tema masalah dituangkan dalam proses kebijakan public. Biasannya dalam gambar/foto kemudian masalah implementasi dilaksanakan setelah sebuah didiskusikan. Dalam hal ini pengajar berfungsi kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas. untuk memberikan pemecahan masalah yang Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas mungkin dapat digunakan. Hal ini juga memacu dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada peserta didik untuk berpikir sendiri. masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat Sebuah pembelajaran andragogi, membawa hasil sebagai mana yang diharapkan tutorberperan sebagai pembimbing dan fasilitator. (Wahab,2004 : 295) Peran tutor sebagai pembimbingharus berusaha Rangkaian tersebut mencangkup persiapan menghidupkan dan memberikan motiasi agar seperangkat peraturan lanjutan yang merupakan terjadi proses interaksi yang kondusi. Peran tutor interpretasi dan kebijakan tersebut misalnya dari sebagai fasilitator harusberusaha memberikan sebuah undang-undang muncul sejumlah fasilitas yangbaik melalui pendekatan-pendekatan peraturan pemerintah, keputusan presiden, yang dilakukan. Dari uraian di atas, maka dapat maupun peraturan daerah, menyiapkan disimpulkanbahwa pendekatan andragogi ada sumberdaya guna menggerakan implementasi empat yakni: (1) pendekatan yang berpusat pada termasuk didalamnya sarana dan prasarana, masalah, (2) pendekatan proyeksi, (3) pendekatan sumberdaya keuanga, dan tentu siapa saja yang aktualisasi diri, dan (4) pendekatan appersepsi- bertanggung jawab melaksanakan kebijakan interaksi. tersebut dan bagaimana mengantarkan kebijakan Asumsi-asumsi andragogi secara kongkrit kepada masyarakat. Menurut Zainudin Arif (1990: 2), orang dewasa Pengertian Andragogi telah memiliki konsep diri. Maksudnya orang Teori adalah hubungan antara dua fakta atau dewasa mampu untuk berdiri sendiri. Orang lebih atau pengaturan fakta menurut cara-cara dewasa memandang dirinya sudah mampu tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang sepenuhnya untuk mengatur dirinya sendiri. dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji Orang dewasa akan menolak suatu situasi belajar secara empiris.Arti teori dalam bentuk sederhana yang kondisinya bertentangan dengan konsep diri adalah hubungan antara dua variabel atau lebih, mereka sebagai pribadi yang mandiri. Knowles yang telah diuji kebenarannya(Soerjono dalam Sudarwan (2010: 124) juga berpendapat Soekanto, 2012: 22). orang dewasa mempunyai konsep diri (self- Pengertian andragogi secara epistimologi concept). Orangdewasa dipandang telah berasal dari bahasa Yunani yakni androsatau memilikikematangan dalam menjalani hidup. aneryang berarti orang dewasa, kemudian Konsep diri pada orang dewasa bergerak dari agogosyang berarti memimpin atau membimbing. yang semula kepribadian lebih bannyak Secara harfiah, andragogi dapat diartikan sebagai dipengaruhi oleh orang lain, menuju kesosook ilmu dan seni mengajar orang dewasa. Jadi, manusia yang sesungguhnya. andragogi adalah ilmu untuk memimpin atau Zainudin Arif (1990: 7) berpendapat, bahwa membimbing orang dewasa dengan tujuan untuk orang dewasa smasih dapat belajar. mencapai perubahan pada pengetahuan, sikap, Seharusnyamemang belajar merupakan proses nilai, dan keterampilan. yang akan selalu dialami manusia semasa Sudjana (2004: 50) berpendapat bahwa hidupnya. Saat menusia menginjak usia dewasa, andragogi adalah pendidikan yang disediakan beberapa kemampuan fisik dan otak menurun untuk membelajarkan orang dewasa. Pendidikan dibanding pada masa anak-anak dan remaja. Hal sejatinya diperlukan oleh manusia disepanjang tersebut hanya berpengaruh padamenurunnya hayatnya, sedangkan manusia selalu berkembang kecepatan belajar dan bukan dalam kekuatan sesuai dengan tahap perkembangannya. Manusia intelektualnya. berkembang dari anak-anak sampai dewasa. Oleh Kebutuhan Belajar Andragogi karena itu,teknik khusus dalam pembelajaran Pendidikan orang dewasa dapat diartikan manusia pada tiap tahap perkembangannya juga sebagai keseluruhan proses pendidikan yang berbeda, dalam hal ini orang dewasa memerlukan diorganisasikan, mengenai apapun bentuk isi, penyediaan pelayanan pendidikan yang khusus tingkatan status dan metoda apa yang digunakan membelajarkan orang dewasa. dalam proses pendidikan tersebut, baik formal Pendekatan Andragogi maupun non-formal, baik dalam rangka Membelajarkan orang dewasa tidaklah kelanjutan pendidikan di sekolah maupun sebagai mudah. Pemilihan pendekatan belajar orang pengganti pendidikan di sekolah, di tempat dewasa haruslah tepat. Menurut Srinivasan dalam kursus, pelatihan kerja maupun di perguruan Kusnadi (2005: 115-117) Yusnadi (2002: 34) tinggi, yang membuat orang dewasa mampu menambahkan satu pendekatan andragogi yakni mengembangkan kemampuan, keterampilan, pendekatan appersepsi-interaksi,Pendekatan ini memperkaya khasanah pengetahuan, mulai dengan mengidentifikasi tema masalah meningkatkan kualifikasi keteknisannya atau

156

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 keprofesionalannya dalam upaya mewujudkan lebih baik apabila pendapat pribadinya dihormati, kemampuan ganda yakni di suatu sisi mampu dan akan lebih senang kalau ia boleh sumbang mengembangankan pribadi secara utuh dan dapat saran pemikiran dan mengemukakan ide mewujudkan keikutsertaannya dalam pikirannya, daripada pembimbing melulu perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan menjejalkan teori dan gagasannya sendiri kepada teknologi secara bebas, seimbang, dan mereka. berkesinambungan. Oleh karena sifat belajar bagi orang dewasa Dengan demikian hal itu dapat berdampak adalah bersifat subjektif dan unik, maka terlepas positif terhadap keberhasilan pembelajaran orang dari benar atau salahnya, segala pendapat, dewasa yang tampak pada adanya perubahan perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem nilainya perilaku ke arah pemenuhan pencapaian perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan kemampuan/keterampilan yang memadai. Di sini, dan menyampingkan) harga diri mereka, hanya setiap individu yang berhadapan dengan individu akan mematikan gairah belajar orang dewasa. lain akan dapat belajar bersama dengan penuh Namun demikian, pembelajaran orang dewasa keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal perlu pula mendapatkan kepercayaan dari kerjasama dalam berbagai kegiatan, merupakan pembimbingnya, dan pada akhirnya mereka harus hasil dari adanya perubahan setelah adanya proses mempunyai kepercayaan pada dirinya sendiri. belajar, yakni proses perubahan sikap yang Tanpa kepercayaandiri tersebut, maka suasana tadinya tidak percaya diri menjadi perubahan belajar yang kondusif tak akan pernah terwujud. kepercayaan diri secara penuh dengan menambah Pengertian Pelatihan pengetahuan atau keterampilannya. Perubahan Menurut Flipo dalam Mustofa (2010:3) perilaku terjadi karena adanya perubahan pelatihan adalah tindakan meningkatkan (penambahan) pengetahuan atau keterampilan pengetahuan dan keterampilan seseorang pegawai serta adanya perubahan sikap mental yang sangat untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Dalam jelas, dalam hal pendidikan orang dewasa tidak Mangku Prawira (2003:135) pelatihan adalah cukup hanya dengan memberi tambahan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan pengetahuan, tetapi harus dibekali juga dengan keahlian tertentu serta sikap agar semakin rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. terampil dan mampu dalam melaksanakan Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan tanggung jawabnnya dengan semakin baik sesuai diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan dengan standar. perubahan ke arah positif berupa adanya Istilah pelatihan bisa dihubungkan dengan pembaharuan baik fisik maupun mental secara pendidikan ini terutama karna secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan. konsepsional pelatihan tidak dapat dipisahakan Kondisi Pembelajaran Andragogi dari pendidikan. Dalam Undang-Undang Pembelajaran yang diberikan kepada orang pendidikan nasional No 20 tahun 2005, dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) belajar dan proses pembelajaran agar peserta tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, didik secara aktif mengembangkan potensi mengurangi banyak bicara, namun dirinya untuk memiliki kekuatan spritual mengupayakan agar individu orang dewasa itu keagamaan, pengendalian diri, kepribadi mampu menemukan alternatif-alternatif untuk kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan mengembangkan kepribadian mereka. Seorang yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan pembimbing yang baik harus berupaya untuk negara. banyak mendengarkan dan menerima gagasan Tujuan pelatihan seseorang, kemudian menilai dan menjawab Adapun tujuan pelatihan ada beberapa yang pertanyaan yang diajukan mereka. Orang dewasa harus kita ketahui salah satunya menurut pada hakekatnya adalah makhluk yang kreatif Mangkunegara (2005:226) tujuan umum bilamana seseorang mampu pelatihan sebagai berikut. menggerakkan/menggali potensi yang ada dalam Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga diri mereka. Dalam upaya ini, diperlukan pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. keterampilan dan kiat khusus yang dapat Untuk mengembangkan sikap, sehingga digunakan dalam pembelajaran tersebut. Di menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman- samping itu, orang dewasa dapat dibelajarkan teman pegawai dan dengan manajemen lebih aktif apabila mereka merasa ikut dilibatkan (pimpinan) dalam aktivitas pembelajaran, terutama apabila Untuk mengembangkan keahlian, sehingga mereka dilibatkan memberi sumbangan pikiran pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan gagasan yang membuat mereka merasa dan lebih efektif. berharga dan memiliki harga diri di depan sesama Pembuatan Tahu temannya. Artinya, orang dewasa akan belajar

157

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 Tahu adalah makanan yang dibuat dari digoreng, bagian luar kering renyah, namun tetap endapan perasan biji kedelai yang mengalami lembut di bagian dalamnya. Tahu kuning Kediri koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti berbenttuk kotak segi empat dan agak pipih. halnya kecap, , bakpau, dan . Nama Warna kuningnya menggunakan pewarna alami "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian yang berasal dari kunyit. Prosenya, tahu dibentuk (tauhu) (Hanzi: hanyu pinyin: doufu), yang secara dahulu baru kemudian direbus dalam larutan harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah kunyit dan garam. Sehingga tapa diolah pun tahu dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sudah bisa dimakan, karena perebusan membuat sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu tahu matang. Selain itu larutan kunyit dan garam An (Hanzi) yang merupakan seorang bangsawan, membuat rasanya gurih dan tidak masam. cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang Tahu Pong mendirikan dinasti Han Teksturnya padat dengan pori-pori besar. Ciri Tahu telah mengalami indigenisasi di khasnya ketika digoreng kering, maka bagian Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu dalamnya akan membentuk rongga, kulitnya akan serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu kecokelatan dan renyah. Tahu pong lebih umum ada yang berwarna putih maupun kuning. Karena disajikan untuk camilan dan campuran masakan populernya, tahu menjadi bagian tak terpisahkan berkuah tempat makan berbagai tingkat sosial di Tahu Susu Indonesia, bersama-sama dengan tempe. Di Tahu susu diperoleh dari proses curding Kediri tahu kuning menjadi makanan khas. Tahu (menggumpalkan) susu dengan rennet atau asam, ini dikenal sebagai tahu takua. Tempat lain yang seperti lemon juice atau cuka, kemudian juga terasosiasi dengan tahu adalah Sumedang menghilangkan bagian cairnya. Nah, bagian susu (). Tahu masih terkait dengan yang telah menggumpal tersebut kemudian kembang tahu dan tauhue (juga disebut sebagai dipadatkan hingga membentuk batangan tahu. "kembang tahu") menurut cara pembuatannya. Tampilan tahu susu mirip dengan tahu air, tetapi Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain lebih padat dan gurih rasanya. Pembuatan tahu tahu bacem, tahu bakso, tahu campur, tahu susu adalah salah satu upaya memanfaatkan susu guling, tahu isi (tahu bunting), tahu, dan yang kualitasnya rendah. Tahu susu cocok untuk kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi. Tahu olahan panggang seperti steak, digoreng, untuk goreng biasanya dihidangkan untuk menemani campuran isi topping pizza. makanan berkuah cair, seperti mi bakso dan ; Tahu Sutera (Tofu) atau . , salah satu bentuk dimsum, Disebut tahu sutera karena teksturnya sangat juga menggunakan tahu kukus sebagai halus. Pada umumnya tofu berwarna putih. Di komponennya. pasaran dijual dalam keadaan segar dan dikemas Macam-macam Tahu dengan plastik kedap udara. Tofu ada yang Tahu Putih berbentuk silinder dan segi empat. Tofu yang Tahu jenis ini teksturnya padat dengan pori- ditambah dengan telur dikenal dengan nama egg pori agak besar. Di pasaran dapat dijumpai dalam tofu, warnanya lebih kuning. Sedangkan tofu beragam bentuk dan ukuran. Tahu putih cocok dengan tambahan udang namanya shrimp tofu. diolah untuk lauk, hidangan berkuah (sup, sayur Memilih tofu lebih mudah karena dalam kuah), aneka tumis, adonan isian dan goring. kemasannya telah tercantum tanggal Selain itu juga cocok dijadikan campuran kud pan kadaluarsanya. Tekstur tofu yang sangat lembut seperti kroket, perkedel, nugget dan lain-lain.Tapi dan rapuh membutuhkan trik khusus saat ingat karena tahu putih mudah hancur, sebaiknya mengolahnya. Jika anda ingin menggoreng, tambahkan sedikit tepung teigu atau telur saat potonglah dengan pisau tajam sesuai ukuran yang mengolahnya. Dengan begitu teksturnya akan dikehendaki. Lalu lumuri dengan tepung maizena tetap kokoh. Jangan menyimpan tahu putih terlalu dan goring dalam minyak hingga tofu terendam. lama. Tahu putih hanya bisa bertahan selama 2 Gunakan api sedang saat menggoreng, dan jangan hari. Lebih dari itu akan terjadi perubahan aroma sering membolak-balik agar tidak hancur. dan tekstur. Pengukusan dan penyimpanan dalam Tahu Air almari pendingin hanya mengawetkan 1 hari. Warnanya putih seperti tahu putih, tetapi Tahu Kuning teksturnya lebih lembut dan lunak karena terbuat Tahu ini dikenal dengan nama tahu takwa dari gumpalan susu kedelai yang dipadatkan. atau tahu Kediri, karena sentra pembuatan tahu Tahu air cocok diolah untuk sapo, mapo dan ini banyak dijumpai di Kediri. Teksturnya sangat beragam sajian berbumbu sechuan. padat, kenyal, berpori halus dan lembut. Karena Tahu Kulit lebih padat daripada tahu putih, tahu ini tidak Jenis tahu kulit paling popular adalah tahu mudah hancur. Anda pun lebih mudah Sumedang. Kulitnya berwarna kecokelatan mengolahnya. Tahu kuning bisa dimanfaatkan dengan rongga bagian dalam yang akan tampak untuk tumisan, isi sup atau digoreng. Kalau

158

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 jika tahu digoreng. Tahu Sumedang termasuk mereka yang berusaha menekuni kegiatan bisnis tahu siap santap, jadi tak perlu mengolahnya lagi. dalam kehidupan sehari-hari. Imigrasi wirausaha Pengertian Usaha Mandiri/Kewirausahaan adalah kaum pendatang yang memasuki daerah Kewirausahaan adalah sikap, jiwa an untuk memeperoleh pekerjaan sehingga mereka kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang lebih leluasa memilih pekerjaan yang berisfat baru yang sangat bernilai dan berguna bagi informal mulai dari pada gang kecil sampai dirinya dan orang lain. Usaha mandiri selalu pedagang tingkat menengah. diidentikan dengan bisnis, ekonomi, atau hal yang berakhir dengan hasil berupa nominal. Sampai METODE PENELITIAN sekarang belum ada terminologi yang persis sama Jenis metode yang digunakan dalam penelitian tentang kewirausahaan (enterpreneurship). Akan ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang dengan maksud untuk dapat mengumpulkan, hampir sama, seperti yang di kemukakan oleh menyusun serta menganalisis hasil penelitian Mustofa Kamil (2012:118) bahwa : yang dibahas. Selanjutnya penelitian kualitatif “Kewirausahaan akan tampak menjadi sifat, menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang bermaksud untuk memahami fenomena yang mempuanyai kemauan keras nyata dan dapat tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian mengembangkannya.” misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, Pengertian usaha memang bermacam-macam dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara karena bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, Usaha bisa di hubungkan dengan bidang pada suatu konteks khusus yang alamiah dan ekonomi, bisnis, psikologi, dan bidang-bidang dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. lainnya. Meski begitu, istilah usaha bukanlah Pendekatan ini menggunakan pendekatan sebuah istilah yang awam di telinga kita. Dalam kualitatif karena permasalahan yang dibahas kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa dalam penelitian ini tidak berkenan dengan menggunakan kata ini dengan pemahaman yang angka-angka, tetapi mendeskripsikan, lebih mendalam, kita bisa lebih hati-hati dalam menguraikan, dan menggambarkan tentang menggunakan kata usaha ini dalam pembicaraan implementasi model pembelajaran andragogy sehari-hari. pada pelatihan pembuatan tahu untuk Tujuan Kewirausahaan meningkatkan kemampuan berwirausaha di Menurut Mustofa Kamil (2012:120) dari PKBM AL-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung beberapa pengertian tentang kewirusahaan, maka secara apa adanya dapat diperoleh gambaran dari tujuan kewirausahaan dimulai dari tujuan yang HASIL PENILITAN DAN PEMBAHASAN sederhana sampai pada tujuan yang lebih lengkap. Pelaksanaan implementasi model Manfaat Kewirausahaan pembelajaran andragogy pada pelatihan Thomas W Zimmer (2005) dalam PO Abasan pembuatan tahu untuk meningkatkan Sunarya (2011:37) menerukan manfaat kemampuan berwirausaha kewirausahaan sebagai berikut: pelaksanaan pembelajaran andragogi dalam Memberi peluang dan kebebasan untuk pelatihan pembuatan tahu diantaranya adalah mengendalikan nasib sendiri. Dengan meiliki adanya penyampaian materi dari tutor/instruktur usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan pelatihan sesuai materi yang sudah disepakati peluang bagi pembisnis untuk mencapai tujuan bersama, dan pelaksanaan pelatihan dilakukan di hidupunnya. Pebisnis akan berusaha pabrik tahu karena untuk pelatihan pembuatan menenangkan hidup mereka dan memungkinkan tahu kerja sama dangan pihak pabrik tahu, mereka untuk memanfaatkan bisnis guna kemudian adanya tanya jawab atau diskusi guna mewujudkan cita-cita mereka. memberikan pemahaman penuh terhadap peserta Sasaran atau Pelaku Kewirausahaan dalam materi yang sudah dibahas. Dan juga Atas dasar tujuan dan pengertian diadakannya evaluasi setiap selesai pemberian kewirausahaan yang terperinci dan luas, akan materi, tutor langsung mengajak kepada peserta mengarahkan sasaran kewirausahaan yang luas untuk evaluasi terkait materi yang sudah dibahas pula yang meliputi orang, kelompok orang dan agar peserta langsung bisa mengaplikasikan hasil kelompok usaha. Secara lengkap sasaran dari materi-materi yang sudah diberikan. kewirausaan seperti dikemukakan oleh Buchari Adanya penyampaian materi dari Alma (2011:37-38) adalah: tutor/instruktur pelatihan dengan menggunakan Wanita pengusaha adalah mereka yang menekuni metode ceramah,diskusi dan praktek. pesertapun bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor di berikan banyak pengetahuan terkait cara keampuan berperstasi, membantu ekonomi rumah pembuatan tahu yang benar, bahan bahan tangga, dan frustasi terhadap pekerjaan pembuatan tahu dan tentang kewirausahaan sebelumnnya. Minoritas perusahaan adalah setelah proses penyamapian materi tersebut maka

159

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 diadakannya dengan berdiskusi supaya peroses ampas tahu, cara mencampurkan 100 ml cuka, pembelajaran atau materi yang telah di sampai cara memotong tahu sesuai selera. sampaikan peserta dapat memahaminya. Dan Kemandirian selanjutnya setelah proses pembelajaran tersebut Adanya peningkatan dari kemandirian selesai pesertapun langsung memperaktekan nya menyatakan bahwa peserta pelatihan tingkat agar peserta bisa cepat mengerti dan bisa kemandiriannya sangat meningkat dalam bagaimana cara pembuatan tahu yang baik dan berwirausah,Dari 20 orang peserta didik yang benar. Metode yang digunakan yaitu mengikuti pelatihan pembuatan tahu, di antaranya menggunakan hal yang penting untuk di gunakan ada sekitar 14 orang yang menjadi pekerja di oleh tutor agar mempermudah proses pabrik tahu untuk menambah penghasilan. pembelajaran pelatihan pembuatan tahu maka Usaha Mandiri PKBM Al-Ishlah berkerja sama dengan pabrik Adanya peninkatan dari sisi usaha mandiri tahu hal ini di sebabkan agar proses pembelajar bahwa peserta pelatihan pembuatan tahu di berjalan dengan lancar dan pesertapun bisa (PKBM) Al-Ishlah, menyatakan bahwa 6 dari 20 mudah mengerti dengan apa yang di sampaikan. orang peserta sudah membentuk kelompok usaha Hasil Pembelajaran Andragogi Dalam mandiri di rumah mereka masing masing, hal ini Pelatihan Pembuatan Tahu dalam terjadi karena mereka membaca bahwa memang meningkatkan kemampuan berwirausaha di daerah mereka masih banyak orang yang pengetahuan mengkonsumsi tahu, sedangkan orang yang setelah mengikuti pelatihan pembuatan tahu memproduksi tahu sedikit maka dari itu mereka di PKBM Al-Ishlah mengatakan bahwa mereka berinisiatif membuat kelompok usaha di daerah setelah mengiuti pelaksanaan pembelajaran dari meraka masing masing. segikemampuan mereka meningkat mereka Meningkatkan Perekonomian Keluarga bahkan sudah mampu mengetahui tentang Dari segi peningkatan perekonomian keluarga macam-macam tahu dan peserta sudah bisa bahwasannya peserta pelatihan pembuatan tahu di membedakan beberapa macam tahu (PKBM) Al-Ishlah, menyatakan bahwa ada 6 sikap orang dari semua peserta sudah membuka usaha Secara sikap bahwa peserta pelatihan sangat seecara mandiri dan 14 orang yang bekerja di cukup baik secara sikap, prilaku dan keaktipan pabrik tahu, hal ini mereka lakukan untuk sehingga antusias dalam belajar sangatlah baik, mengaplikasikan apa yang sudah mereka dapat hal ini bisa dilihat ketika pada pelaksanaan dari pelatihan agar bisa terlepas dalam peserta banyak yang bertanya di dalam kemiskinan dan bisa meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran ataupun di dalam hidup. pratik pembuatan tahu. Rasa ingin tahu yang Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat begitu besar dari para peserta pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Andragogi membuatnya peserta semakin senang dalam Pada Pelatihan Pembuatan Tahu Untuk mengikuti pelatihan pembuatan tahu. Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha Ketekunan peserta pelatihan pembuatan tahu Faktor pendukung Berdasarkan hasil wawancara pada tutor pelatihan Peserta pembuatan tahu di PKBM Al-Ishlah, menyatakan Adanya keinginan peserta untuk memiliki bahwa peserta pelatihan sangat tekun dalam kemampuan keterampilan membuat tahu, karena mempraktekkan membuat tahu, ketekunan itu ada 20 peserta pelatihan pembuatan tahu sadar bisa di lihat ketika di dalam praktik pembuatan bahwa pentingnya pengetahuan dan kemampuan tahu mereka sangat teliti dalam mencampurkan tentang bagaimana tata cara membuat tahu untuk bahan-bahan karena mereka sangat mengikuti apa meningkatkan keterampilan dan usaha mandiri, yang sudah mereka pelajari. Hal ini membuat karena itu hasrat yang dimiliki peserta pelatihan semua tutor yang memberi arahan sedikit lebih untuk mengikuti pelatihan sangat positif. mudah. Adanya keinginan peserta untuk berwirausaha Keterampilan mandiri dalam bidang pembuatan tahu, kesadaran Adanya peningatan pada sisi keterampilan peserta hal ini sangat penting, mengingat semakin pada peserta pelatihan bahwa peserta sudah meningkatnya angka pengangguran dikarenakan sangat terampil dan memahami akan cara sumber daya manusia di Indonesia terus berada di membuat tahu dengan baik dan benar. Hal ini bawah standar, maka untuk itu dengan adanya dilihat dari praktek yang peserta lakukan saat implementasi model pembelajaran andragogi membuat tahu dari cara masukkan kacang pada pelatihan pembuatan tahu ini peserta kedelai, cara memecahkan dan meremas-remas diharapkan memiliki ilmu pengetahuan tentang kacang sampai pecah, cara memblender kacang pembuatan tahu dan kewirausahaan mandiri. yang sudah diremas, cara menambahkan air Tutor/instruktur secukupnya, cara merebus kedelai cair di panic, Ada 2 orang tutor/instuktur dan 2 orang asisten cara mendingin rebusan kedelai, cara mensaring yang berpengalaman di bidang pembuatan tahu

160

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 berdampak positif terhadap kegiatan pelatihan, pelatihan sesuai materi yang sudah disepakati tutor mampu membimbing peserta dengan baik, bersama, dan pelaksanaan pelatihan dilakukan di dan mengajarkan materi sesuai dengan yang di pabrik tahu karena untuk pelatihan pembuatan harapkan dengan metode pembelajaran tahu kerja sama dangan pihak pabrik tahu, pendidikan andragogi maka tutor engan mudah kemudian adanya tanya jawab atau diskusi guna menyampaikan materi dengan baik sehingga memberikan pemahaman penuh terhadap peserta peserta merasa senang dan nyaman, tidak dalam materi yang sudah dibahas. Mulyasa memberikan penekanan, keaktifan tutor yang (2006:96) Mengemukakan bahwa materi yang penuh dan aktif dalam proses pelatihan. Secara diajarkan merupakan salah satu bagian dari bahan menyeluruh pada peserta pelatihan serta sering ajar yang dapat diartikan sesuatu yang berkomunikasi dengan peserta pelatihan baik di mengandung pesan pembelajaran, baik yang dalam jam pelatiahan maupun di luara jam bersifat khusus maupun yang bersifat umum yang pelatihan. dapat di manfaatkan untuk kepentingan Alat dan bahan pembelajaran. Alat dan bahan pelatihan pembuatan tahu di Hasil Implementasi Model Pembelajaran PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung telah disediakan Andragogi Pada Pelatihan Pembuatan Tahu oleh pihak penyelenggara diantaranya antara untuk meningkatkan kemampuan lain,mesin pembuatan tahu, kacang kedelai, cuka berwirausaha di PKBM Al-Ishlah Pabuaran makan, air, blender, saringan, serbet, dan panci Rangkasbitung berukuran besar. Dan lokasi pelatihan yang di Hasil pelatihan pembuatan tahu dalam sediakan oleh PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung meningkatkan kemampuan berwirausaha di mudah dijangkau oleh peserta pelatihan, karena PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung. dapat dilihat sebagian besar peserta pelatihan berdomisili di dari sisi pemahaman, sikap dan keterampilan lingkungan PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung. peserta. Biaya Pada pelatihan ini peserta mengalami Biaya penyelenggaraan pelatihan pembuatan peningkatan dari sisi kemampuan akademik tahu di (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembuatan seluruhnya dibantu dari Anggaran Pendapatan tahu. Nana Sudjana dan Ibrahim (2009:3) Biaya Daerah (APBD) Dinas Pendidikan Provinsi mengatakan bahwa hasil belajar pada hakikatnya Banten Bidang PNFI. adalah perubahan tingkah laku seseorang yang Faktor penghambat mencakup kemampuan kognitif, afektif dan kehadiran psikomotor setelah mengikuti suatu proses belajar tingkat kehadiran warga belajar kurang mengajar tertentu, peserta pelatihan pembuatan maksimal , dikarenakan warga belajar memiliki tahu di PKBM Al-Ishlah mengalami banyak aktifitas lain yang jadwalnya bersamaan dengan peningkatan kognitif, hal ini dapat dilihat dari jadwal pelaksanaan program pembelajaran, hal ini adanya peningkatan pemahaman peserta tentang mengakibatkan tingkat pengetahuan warga belajar macam-macam tahu, bahan-bahan tahu, tata cara tidak merata. membuat tahu, cara memproduksi tahu dan Tutor/instruktur berwira usaha yang baik, bukan hanya Kurang nya tenaga tutor yang hanya peningkatan di bagian kemampuan akademik saja berjumlah 2 orang sedangkan peserta berjumlah akan tetapi di bagian kemampuan berwirausaha 20 orang juga bisa dilihat dari kemandirian peserta, usaha Biaya mandiri yang mereka bentuk dan cara mereka Biaya penyelenggaraan pelatihan pembuatsan meningkatkan perekonomian. tahu di (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil seluruhnya dibantu dari Anggaran Pendapatan apabila perubahan-perubahan yang tampak pada Biaya Daerah (APBD) Dinas Pendidikan Provinsi siswa merupakan akibat dari pada proses belajar Banten Bidang PNFI. Akan tetapi ini menjadi mengajar yang dialaminya yaitu proses yang hambatan sangat serius dari pihak penyelenggara ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang di karenakan keterlambatan turun anggaran dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam dariAnggaran Pendapatan Biaya Daerah (APBD). proses pengajarannya. Menurut Hamalik (2007:30) hasil belajar PEMBAHASAN adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku Implementasi Model Pembelajaran Andragogi pada diri seseorang yang dapat diamati dan Pada Pelatihan Pembuatan Tahu untuk diukur bentuk pengetahuan, sikap dan meningkatkan kemampuan berwirausaha di keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan PKBM Al-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung sebagai terjadinya peningkatan dan proses pelaksanaan pembelajaran andragogi pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dalam pelatihan diantaranya adalah adanya dari yang tidak tahu menjadi tahu. penyampaian materi dari tutor/instruktur Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

161

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 Implementasi Model Pembelajaran Andragogi Implementasi model pembelajaran andragogi Pada Pelatihan Pembuatan Tahu Untuk pada pelatihan pembuatan tahu untuk Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha meningkatkan kemampuan berwirausaha di Faktor pendukung PKBM Al-Ishlah Pabuaran Rangkasbitung Dalam sebuah pelaksanaan implementasi Implementasi pelatihan diantaranya adalah model pembelajaran andragogi pada pelatihan adanya penyampaian materi dari tutor/instruktur pembuatan tahu dalam meningkatkan kemampuan pelatihan sesuai materi yang sudah disepakati berwirausaha yang dilaksanakan oleh PKBM Al- bersama, dan pelaksanaan pelatihan dilakukan di Ishlah Pabuaran Rangkasbitung terkadang pabrik tahu karena untuk pelatihan pembuatan berjalan dengan baik dan juga kadang berjalan tahu kerja sama dangan pihak pabrik tahu, tidak baik. Pelatihan tersebut biasanya kemudian adanya tanya jawab atau diskusi guna dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor memberikan pemahaman penuh terhadap peserta pendukung dan faktor penghambat suatu pelatiha. dalam materi yang sudah dibahas. Dan juga Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan diadakannya evaluasi setiap selesai pemberian implementasi model pembelajaran andragogi materi, tutor langsung mengajak kepada peserta pada pelatihan pembuatan tahu dalam untuk evaluasi terkait materi yang sudah dibahas meningkatkan kemampuan berwirausaha adalah agar peserta langsung bisa mengaplikasikan hasil material yang baik dilakukan oleh panitia dari materi-materi yang sudah diberikan. Serta pelaksana dalam menejemen kegiatan adanya metode pembelajaran agar warga belajar pembelajaran melalui pelatihan. mudah mampu memahami terhadap materi yang Dengan melaksanakan manajemen yang baik diberikan. dalam mengelola kegiatan pelatihan yang Hasil implementasi model pembelajaran dilakukan oleh panitia pelaksana, maka kegiatan andragogi pada pelatihan pembuatan tahu pelatihan yang dilaksanakan dapat berjalan dalam meningkatkan kemampuan dengan baik pula dan hasil mendapat yang sesuai berwirausaha (PKBM) Al-Ishlah dengan tujuan yang diharapkan ini sejalan dengan Rangkasbitung. (2006: 95) beliau mengemukakan bahwa dalam Hasil pelatihan mengetahui dan memahami pelaksanaan program ada aspek-aspek yang materi tentang pembuatan tahu dari mulai mendukung agar dapat berjalan dengan baik. menyiapkan bahan, membuat tahu dan sampai Faktor Penghambat memasarkan produk tahu. Kemampuan peserta Beberapa faktor penghambat dalam pelatihan dalam mengaplikasikan materi yang implementasi model pembelajaran andragogi sudah diajarkan, dapat dilihat dari cara peserta pada pelatihan pembuatan tahu diantaranya yaitu : mengaplikasikan tata cara pembuatan tahu kehadiran,tutor/instruktur, dan biaya tingkat dengan baik dan benar serta mampu berwirausaha kehadiran warga belajar kurang maksimal , dengan baik. dikarenakan warga belajar memiliki aktifitas lain Faktor Pendukung dan faktor penghambat yang jadwalnya bersamaan dengan jadwal implementasi model pembelajaran andragogi pelaksanaan program pembelajaran, hal ini pada pelatihan pembuatan tahu dalam mengakibatkan tingkat pengetahuan warga belajar meningkatkan kemampuan berwirausaha tidak merata. kurang tenaga tutor/instruktur yang (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung. berjumlah 2 orang dengan di bantu tim asisten 2 Faktor pendukung implementasi model orang mengakibatkan pelaksanaan kurang efektif pembelajaran andragogi pada pelatihan karena banyaknya warga belajar yang mengikuti pembuatan tahu untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran masyarakat melalui pelatihan yaitu berwirausaha diantaranya adalah peserta/warga berjumlah 20 orang. Biaya di bebankan kepada belajar yang antusias mengikuti peatihan Anggaran Pendapatan Biaya Daerah (APBD) pembuatan tau, tutor/instuktur yang Dinas Pendidikan Provinsi BantenBidang PNFI berpengalaman di bidang pembuatan tahu untuk pembelajaran masyarakat melalui pelatihan berdampak positif terhadap kegiatan pelatihan, pembuatan tahu di (PKBM) Al-Ishlah tutor mampu membimbing peserta dengan baik, Rangkasbitung tapi biaya tidak rutin turun setiap dan mengajarkan materi sesuai dengan yang di tahun nya, terkadang biaya lambat turun tidak harapkan, alat dan bahan telah disediakan oleh sesuai dengan target yang telah di tentukan. Hal pihak penyelenggara diantaranya antara ini menjadi hambatan yang paling besar bagi lain,mesin pembuatan tahu, kacang kedelai, cuka pihak penyelenggara, karena berjalannya suatu makan, air, blender, saringan, serbet, dan panci kegiatan tergantung biaya itu sendiri yang telah berukuran besar. Dan lokasi pelatihan yang di ditentukan. Karena biaya adalah modal awal dari sediakan oleh PKBM Al-Ishlah Rangkasbitung suatu kegiatan mudah dijangkau oleh peserta pelatihan,dan Biaya penyelenggaraan pelatihan pembuatan tahu SIMPULAN DAN SARAN di (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung seluruhnya Simpulan dibantu dari Anggaran Pendapatan Biaya Daerah

162

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462 (APBD) Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan kuantitas peserta pemberdayaan masyarakat Bidang PNFI, sedangkan faktor pengahmabt melalui pelatihan, serta mendapatkan diantaranya adalah kurangnya sarana dan tutor/instruktur yang lebih berkompeten dan prasarana yang dimiliki oleh tutor seperti layar profesional. proyektor infokus, kurangnya disiplin waktu atau jadwal pertemuan pelatihan diakibatkan karena Daftar Pustaka peserta pelatihan memiliki aktivitas lain dan Abdul Wahab, Solichin.2004 Analisi kurangnya kehadiran peserta yang menyebabkan Kebijaksanaan dari Formulasi ke kurangnya materi yang di sampaikan dalam implementasi kebijaksanaan pelatihan pembuatan tahu tidak merata. negara.Jakarta: Bumi Aksara Saran Anisah BaslemandanSyamsu Mappa. (2011). Implementasi model pembelajaran andragogi Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung : pada pelatihan pembuatan tahu untuk PT Remaja Rosdakarya. meningkatkan kemampuan berwirausaha Abas, Sunarya, PO. Dkk,2011, Kewirausahaan. Pelaksanaan pembelajaran andragogi pada Yogyakarta: CV ANDI Alma, buchari, pelatihan pembuatan tahu untuk meningkatkan 2011, Kewirausahaan. Bandung: kemampuan berwirausaha di PKBM Al-Ishlah Alfabeta Rangkasbitung, khususnya untuk peserta Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis pelatihan diharapkan mampu menguasi beberapa Kebijaksanaan dari Formulasi ke materi yang diajarkan atau yang di sampaikan Implementasi Kebijaksanaan Negara. -- oleh tutor/instuktur agar mempermudah proses Jakarta: Bumi Aksara. pembelajaran atau pelatihan pembuatan tahu Alma, Buchari, 2011, Manajemen Pemasaran dalam bidang teori. dan Pemasaran Jasa, Alfabeta: Untuk tindak lanjut tutor harus bisa Bandung. memaksimalkan rencana dan pembelajaran Arif, Zainuddin (1994) Andragogi.Bandung: pelaksaan pelatihan agar hasil yang didapat Angkasa. maksimal dan tutor pun harus bisa lebih banyak Bungin, Burhan, 2008, Data Penelitian Kualitatif. mengidentifikasi kembali dari mulai penyesuaian Jakarta: PT. Raja Grafindo waktu pelaksanaan agar kedepan nya pelaksaan Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan pelatihan bisa sesuai dengan apa yang di harap Etika Profesi Guru, Bandung:Alfabeta kan agar pengetahuan peserta pelatihan semuanya E. Mulyasa. 2009.Praktik Penelitian Tindakan sama. Kelas.Bandung : Rosdakarya Hasil implementasi model pembelajaran Kamil Mustofa. 2011. Pendidikan Nonformal andragogi pada pelatihan pembuatan tahu Pengembangan Melalui Pusat Pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan Mengajar (PKBM) di Indonesia (sebuah berwirausaha (PKBM) Al-Ishlah pembelajaran komika di jepang) Bandung: Rangkasbitung. Alfabeta. Hasil implementasi model pembelajaran Lunadi, A, G, (1987). Pendidikan Orang Dewas. andragogi pada pelatihan pembuatan tahu dalam Jakarta: Gramedia meningkatkan kemampuan berwirausaha sudah Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato. 2013. berjalan cukup baik, semua warga belajar yang Pemberdayaan Masyarakat mengikuti pelatiha pembuatan tahu tersebut dalam Perspektif Kebijakan Publik. mampu meningkatkan kemampuan Bandung : Penerbit Alfabeta. berwirausahanya sendiri. Namun terkait dengan Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal. itu penulis memberikan saran alangkah baiknya Bandung : Falah tutor selalu mensampingi atau memantau Production.DwiSiswoyo, dkk. (2008). perkembangan terhadap peserta pelatihannya. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Faktor Pendukung dan faktor penghambat Press implementasi model pembelajaran andragogi Hamalik, Oemar, 2007. Manajemen pada pelatihan pembuatan tahu dalam Pengembangan Kurikulum, Bandung: meningkatkan kemampuan berwirausaha PT.Remaja Rosda Karya (PKBM) Al-Ishlah Rangkasbitung. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Al-Ishlah Rangkasbitung harus bisa Jakarta: Rajawali Pers, 2012. menambah jumlah tutorUntuk faktor pendukung Jana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar di harapkan untuk terus dipertahan kan dan Mengajar. Bandung :Sinar Baru peserta yang belum mengikuti supaya di Algensido Offset. sosialisasikan kembali biar peserta lebih banyak Mustofa Kamil (2012). Model Pendidikan dan yang mengikutinya, untuk faktor penghambat, Pelatuhan. Bandung. Alfabeta diharapkan Ketua (PKBM) Al-Ishlah dan staff (PKBM/instruktur guna bertambahnya kualitas

163

Vol. 4 No 2 Hlm. 153 - 163. Agustus 2019 P-ISSN 2549-1717 e-ISSN 2541-1462

164