PERANCANGAN FILM DOKUMENTER BIOGRAFI YAP THIAM HIEN

Welli Wijaya1, Erandaru2, Ryan Pratama Sutanto3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121 œ 131, Surabaya, Email: [email protected]

Abstrak

Yap Thiam Hien adalah seorang advokat peranakan Tionghoa. Beliau dilahirkan di Banda pada tanggal 25 Mei 1913 dan meninggal pada tanggal 25 April 1989. Semasa hidupnya, Yap berjuang menegakkan HAM di . Yap sesungguhnya memiliki kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih mudah dan tenang dengan latar belakang pendidikan hukum Belanda yang ia miliki. Namun ia memilih untuk menempuh jalur berbeda, yaitu berjuang melawan kesewenang-wenangan. Perjuangan Yap masih terus berjalan bahkan hingga 25 tahun setelah ia meninggal. Saat ini nama Yap Thiam Hien diabadikan sebagai penghargaan yang diberikan kepada tokoh yang dianggap berjasa di Bidang HAM setiap tahunnya. Film Dokumenter ini dibuat untuk mengenal Yap Thiam Hien.

Kata kunci: Film, Film Dokumenter, Yap Thiam Hien, Tionghoa, Pengacara, Hukum

Abstract

Title: Yap Thiam Hien‘s Biography Documentary Film

Yap Thiam Hien was a Chinese Indonesian lawyer. He was born in Banda Aceh on the 25th of May 1913 and passed away on April 25th 1989. Yap fought for Human Rights all his life. As - Law Graduate,Yap did have an easier and happier option opened to him. But he chose otherwise, fought the oppression. He may have passed away, but his legacy carries on, even 25 years after his death. Yap Thiam Hien‘s name was immortalized as an award given to those who are meritorious to the Indonesian Human Rights. This documentary film was made to be acquainted with Yap Thiam Hien.

Keyword: Film, Documentary, Yap Thiam Hien, Chinese, Lawyer, Law

Pendahuluan Sebagai wakil golongan minoritas, Yap Thiam Yap Thiam Hien adalah seorang advokat Hien merupakan satu- satunya anggota Indonesia kelahiran Kuta Raja, Aceh, 25 Mei Konstituante yang menolak usul tersebut. Hal 1913 dan meninggal pada 25 April 1989. itu tentu saja sangat mencolok di kala itu, Hingga saat ini namanya diabadikan sebagai karena jangankan golongan minoritas, partai- penghargaan yang diberikan kepada orang- partai besar, kecuali Masjumi, pada mulanya orang yang berjasa besar bagi penegakan Hak tidak ada yang terang- terangan menolak (Lubis Asasi Manusia di Indonesia. & Aristides, 1990, hal. 49). Setelah itu, Yap Thiam Hien perlahan- lahan mundur dari dunia Pada tahun 1959, Yap Thiam Hien menyatakan politik, dan menekuni profesi advokat dan aktif keberatannya terhadap usul pemerintah untuk di lingkungan gereja. kembali ke UUD 1945. Beliau beranggapan bahwa UUDS 1950 memberikan perlindungan Tahun 1966, Yap Thiam Hien melakukan HAM yang lebih baik daripada UUD 1945. pembelaan terhadap Soebrandio, bekas Wakil Perdana Menteri Kabinet Dwikora I, Kepala Badan Pusat Intelijen, dan Menteri Luar Negeri Perjuangan Yap Thiam Hien dalam penegakan Kabinet Djuanda yang dituding terlibat HAM di Indonesia sangat panjang dan penculikan sejumlah jenderal pada 30 melelahkan. Semasa hidupnya Beliau tidak September 1965. Pada waktu itu, tidak ada banyak merasakan buah dari perjuangannya. satupun orang, termasuk advokat, yang mau Saat ini buah dari perjuangan Yap Thiam Hien berurusan dengan —orang kiri“. Namun Yap baru dapat dirasakan, seperti dengan adanya Thiam Hien menyanggupi pembelaan tersebut amandemen- amandemen UUD 1945. Oleh karena ia merasa itu adalah tugasnya sebagai karena itu, masyarakat Indonesia perlu seorang advokat, menyatakan kebenaran di mengetahui bahwa perlindungan HAM yang ruang persidangan, meskipun sejak awal ia telah saat ini mereka terima, bukanlah hal yang menyadari bahwa persidangan tersebut tidak terjadi dalam sehari, atau sebulan, ataupun lain adalah upaya Orde Baru untuk setahun, namun puluhan tahun. Dengan menyingkirkan pengikut œ pengikut setia harapan, setelah mereka mengetahui perjuangan Soekarno secara legal. Pada akhirnya, penegakan HAM di Indonesia oleh Yap Thiam Soebandrio tetap divonis hukuman mati. Karena Hien, mereka menjadi lebih menghargai HAM campur tangan Ratu Inggris, hukuman dan menerapkan penegakkan HAM di Soebandrio diturunkan menjadi hukuman Indonesia. seumur hidup. Masyarakat Indonesia yang dimaksud di sini Yap Thiam Hien terus berkontribusi untuk adalah masyarakat Indonesia secara umum penegakkan HAM di Indonesia. Kontribusi dengan rentang usia 21 œ 25 tahun. Dipilih Beliau yang dapat dilihat hingga hari ini adalah rentang usia ini, karena mereka adalah generasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Selain itu calon penerus bangsa, sekaligus menjadi Beliau juga merupakan salah satu pendiri generasi calon penerus penegakan HAM di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan pernah Indonesia. Untuk membagikan kisah perjuangan menjadi pengurus maupun dekan Fakultas tersebut kepada target penonton, diperlukan Hukum UKI. Hingga akhir hayatnya, Yap sebuah media yang dapat menjelaskan cerita Thiam Hien masih setia terhadap penegakkan secara jelas dengan singkat. HAM di Indonesia. Yap Thiam Hien meninggal di Brussel, Belgia ketika menghadiri INGI, Media audio visual dianggap pilihan media yaitu Inter NGO (Nongovernmental yang tepat, karena audio visual memenuhi Organization) Conference on Indonesia, yang kriteria tersebut, dapat menjelaskan cerita secara bertujuan mengembangkan partisipasi rakyat jelas dengan singkat. Film dokumenter serupa dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi sudah pernah diterbitkan oleh Yayasan Yap nonpemerintah dalam pembangunan masyarakat Thiam Hien sebagai film pembuka dari dan negara di Indonesia pada tahun 1989 (Lubis Penganugerahan Yap Thiam Hien Award, & Aristides, 1990, hal. 62). namun film dokumenter tersebut cenderung tidak cocok dengan target penonton dewasa Yap Thiam Hien tidak mengenal lelah muda. Mengingat peserta acara tersebut adalah memperjuangkan keadilan dan kebenaran dewasa dengan rentang usia 40 œ 60 tahun ke hingga hari tuanya. Keberaniannya tidak dapat atas. Film tersebut cenderung berisi kumpulan disangkal lagi, karena perjuangan Beliau harus wawancara dengan beberapa tokoh yang dekat melawan arus besar, yakni arus ketidakadilan dengan sosok Yap Thiam Hien, sehingga yang pada masa itu luar biasa kuatnya. Terlebih terkesan membosankan untuk target lagi Beliau merupakan golongan minoritas tiga perancangan. Dengan demikian, diperlukan lapis. Lapisan yang pertama adalah karena membuat sebuah perancangan Film Dokumenter Beliau etnis Tionghoa, lapisan kedua adalah Biografi Yap Thiam Hien. karena Beliau beragama Kristen, dan yang ketiga adalah karena Beliau bersikap jujur. Etnis Tionghoa banyak mendapat perlakuan Tujuan Perancangan diskriminasi yang mencolok dari pemerintahan pada masa pemerintahan Orde Baru, tak Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien terkecuali Yap Thiam Hien. Kesulitan demi bertujuan untuk memperkenalkan profil Yap kesulitan menjadi bagian dari hidupnya. Thiam Hien kepada sasaran penonton sebagai a. What : Apa yang Yap Thiam Hien seorang advokat yang berani dalam perjuangkan semasa hidupnya ? memperjuangkan penegakan HAM di Indonesia, b. Who : Siapa sosok Yap Thiam Hien dan sekarang namanya diabadikan sebagai sesungguhnya ? penghargaan HAM di Indonesia. c. Why : Mengapa Yap Thiam Hien memperjuangkannya ? d. Where : Di mana saja Yap Thiam Hien Metode Penelitian memperjuangkannya ? e. When : Kapan Yap Thiam Hien Perancangan Film Dokumenter Biografi Yap memperjuangkannya ? Thiam Hien menggunakan metode penelitian f. How : Bagaimana cara Yap Thiam Hien deskriptif kualitatif. Metode ini dapat dibagi memperjuangkannya ? menjadi beberapa tahap, di antaranya adalah:

Metode Pengumpulan Data Pembahasan Data yang digunakan untuk menyusun Perancangan Film Dokumenter Biografi Yap Film Dokumenter Thiam Hien dikumpulkan dari sumber data Sebuah film, pada dasarnya, merupakan primer dan sekunder. Sumber primer adalah kumpulan gambar yang bergerak, yang disusun sumber data dari pihak yang bersangkutan sedemikian rupa sehingga mampu bercerita. langsung, dalam hal ini pihak keluarga Yap Film memiliki beberapa keunggulan, antara lain Thiam Hien, atau wawancara dengan sejumlah adalah memiliki unsur —hidup“, memiliki unsur tokoh yang mengenal baik atau dekat dngan dimensi waktu, dan memiliki unsur suara. sosok Yap Thiam Hien. Sedangkan sumber Ketiga aspek tersebut yang membuat film sekunder adalah sumber data yang sudah memiliki kesan nyata bagi para penontonnya, dipublikasikan ke umum, seperti buku, koran, dan oleh sebab yang sama dapat majalah, dan artikel. Proses pengumpulan data membangkitkan kepercayaan lebih baik ini menggunakan beberapa metode, yaitu: daripada bentuk seni atau media lainnya. a. Wawancara Keunggulan film lainnya ialah dapat dinikmati Wawancara dilakukan bersama sejumlah oleh kalangan yang lebih umum daripada buku tokoh yang dekat ataupun yang mengenali seperti novel dan biografi ataupun pertunjukan sosok Yap Tiam Hien dengan baik. Selain itu seperti teater. wawancara juga dilakukan terhadap pengurus dari Yayasan Yap Thiam Hien Definisi film dokumenter secara umum adalah sendiri. film nonfiksi. Menurut Gerzon A. Ayawaila b. Kepustakaan (2008) terdapat empat kriteria yang menjelaskan Metode ini dilakukan dengan mencari bahwa film dokumenter adalah film nonfiksi. informasi tentang jasa dan pengabdian Yap Thiam Hien di masa lampau dan bagaimana —Pertama, setiap adegan dalam film dokumenter orang œ orang dekat beliau menanggapinya merupakan rekaman kejadian sebenarnya, tanpa melalui media buku. interpretasi imajinatif seperti halnya dalam film c. Internet fiksi. Kedua, yang dituturkan dalam film Melalui Internet dapat digunakan untuk dokumenter berdasarkan peristiwa nyata memperoleh data-data tentang sejarah orang (realita), sedangkan pada film fiksi berdasarkan Tionghoa Indonesia dan berbagai hal lain karangan (imajinatif). Ketiga, sebagai sebuah yang mampu mendukung pembuatan film nonfiksi, sutradara melakukan observasi perancangan ini. pada suatu peristiwa nyata, lalu melakukan d. Dokumentasi perekaman gambar sesuai apa adanya. Keempat, Dokumentasi dapat berupa foto atau video apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu kegiatan atau lokasi. pada alur cerita atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih kepada isi dan Metode Analisis Data pemaparan.“ (hal. 22). Data yang sudah didapat sebelumnya, dianalisa dengan menggunakan metode 5W1H: Namun seiring dengan perjalanan waktu, film dokumenter juga dapat diartikan sebagai film yang berpijak pada hal- hal senyata mungkin. sama. Di kemudian hari Yap berselisih paham Reduksi realita dilakukan demi tujuan œ tujuan dengan pimpinan BAPERKI lainnya, sehingga estetis, agar gambar dan cerita lebih menarik. memaksa Yap untuk mengundurkan diri dari Sekalipun demikian, realita tetap menjadi kepengurusan BAPERKI, bukan pakem pegangan (Heru Effendy, 2002, hal. 12). keanggotaannya.

Pada Tahun 1956, Yap Thiam Hien berhasil Biografi Singkat Yap Thiam Hien terpilih sebagai anggota Konstituante yang Yap Thiam Hien lahir di Banda Aceh pada mewakili golongan minoritas. Dari 550 anggota tanggal 25 Mei 1913. Ibu kandung Yap Konstituante saat itu, hanya Yap yang berani meninggal ketika Yap masih berusia 9 tahun. menentang anjuran Presiden untuk kembali ke Sehingga sejak saat itu Yap dan kedua adiknya UUD 1945. Pada tahun 1959, Presiden dibesarkan oleh Nenek Sato Nakasima, Soekarno, atas desakan Angkatan Darat, perempuan asal Jepang yang merupakan selir akhirnya membubarkan Konstituante itu sendiri. dari kakeknya. Setelah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA, Yap memutuskan Pada tahun 1964, Yap Thiam Hien ikut serta untuk menjadi guru karena ia harus membantu dalam mempelopori berdirinya Persatuan ayahnya membiayai adik- adiknya yang masih Advokat Indonesia. Setahun berikutnya, bersekolah.Yap menyelesaikan pendidikannya peristiwa Gerakan 30 September atau yang lebih dengan lulus dari Fakultas Hukum Universitas dikenal dengan nama G-30-S/PKI meletus. Yap Leiden, Belanda pada tahun 1947 dan kembali melakukan pembelaan terhadap Soebandrio, ke Indonesia setahun berikutnya. Kepala Badan Pusat Intelijen, dan Menteri Luar Negeri di Kabinet Djuanda, Dr. Soebandrio Pada tahun 1954, Yap Thiam Hien ikut ditangkap dan diadili dalam sidang Mahkamah mendirikan Badan Permusywaratan Militer Luar Biasa pada tahun 1966. Dr. Kewarganegaraan Indonesia (BAPERKI), Soebandrio dituding terlibat dalam penculikan sebuah arena yang disediakan untuk minoritas dan pembunuhan sejumlah jenderal ketika seperti Yap. Tugas Yap di BAPERKI adalah peristiwa G-30-S/PKI meletus. Pada akhirnya, menjelaskan masalah hukum kewarganegaraan Majelis memvonis mati Dr. Soebandrio meski kepada masyarakat peranakan, tidak hanya Yap berhasil membuktikan bahwa keterlibatan Tionghoa, dan meyakinkan mereka untuk Dr. Soebandrio dalam G-30-S/PKI tidak cukup memilih kewarganegaraan Indonesia. Dalam kuat. pengalaman Yap, kewarganegaraan terpaksa harus diperjuangkan. Perjuangan itu juga yang Pada tahun 1968, Yap ditangkap dengan alasan membantu Yap mengatasi kesadaran sempit pernah menjadi pendiri dan pimpinan tentang kepentingan minoritas dan menuju pada BAPERKI. Ia berhasil dibebaskan setelah prinsip lebih umum bahwa semua golongan mengajukan banding hingga ke Mahkamah membutuhkan jaminan dan perlindungan yang Agung. Di tahun yang sama, Yap terpilih sebagai anggota Komite Dewan Gereja Sedunia (WCC) dan Internasional Comission of Jurist Narapidana dan Tahanan setelah keluar dari (ICJ). Tahun 1970, Yap ikut mendirikan penjara. Di antara tahun 1975 œ 1978, Yap Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atau yang melakukan pembelaan terhadap sejumlah tokoh sekarang lebih dikenal dengan nama Yayasan yang tersangkut kasus politik seperti Asep Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Suryaman, Oei Tjoe Tat, Letnan Kolonel Abdul Latief, dan Sawito Kartowibowo. Setelah peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari), meletus di tahun 1974, Yap Thiam Yap meninggal di Brussel, Belgia saat Hien ditangkap dan langsung dipenjarakan menghadiri konferensi INGI (Inter- NGO selama satu tahun tanpa proses persidangan Conference on IGGI Matters) pada 25 April dengan tuduhan menjadi dalang dari kerusuhan 1989. Pada tahun 1992, nama Yap Thiam Hien mahasiswa yang terjadi saat itu. Selama diabadikan sebagai penghargaan yang diberikan menjalani masa tahanannya, Yap merasa kepada tokoh yang dianggap berjasa di bidang terpanggil untuk memperbaiki keadaan para HAM di Indonesia setiap tahunnya. narapidana, sehingga menyebabkan ia menjadi ketua Organisasi Persekutuan Pelayanan Judul Program Proses Kreatif YAP THIAM HIEN —The Great Small Man“ Proses kreatif dalam perancangan Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien dibagi Sasaran Program menjadi beberapa tahap sebagai berikut : Karakteristik sasaran perancangan Film a. Penulisan dan Pengembangan Skenario Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien : Langkah paling awal yang dilakukan adalah a. Demografis: Laki- laki dan perempuan usia membaca buku- buku mengenai sosok Yap 21 œ 25 tahun, golongan ekonomi A, B, dan C Thiam Hien dan berbagai sumber lainnya. b. Geografis, Primer: Masyarakat Indonesia; Buku- buku tersebut merupakan penilaian Sekunder: Masyarakat luar Indonesia dari kerabat- kerabat Yap Thiam Hien c. Psikografis: Menyukai hal- hal yang mengenai beliau dan juga terdapat beberapa berhubungan dengan sejarah, politik, hukum, karangan sebagai penghargaan terhadap dan HAM perjuangan Yap Thiam Hien. Dari sini d. Behavioristis: Gemar membaca koran, diperoleh nama- nama kerabat Yap Thiam membaca buku- buku/ wacana/ artikel Hien. Kerabat Yap Thiam Hien dan juga mengenai isu- isu HAM, dan menonton berita keluarganya adalah narasumber utama dalam film ini sehingga perlu dilakukan wawancara Strategi Kreatif dengan para narasumber tersebut. Data yang Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien terkumpul disaring, dan pembahasannya tergolong ke dalam dokumenter sejarah dan difokuskan kepada kisah hidup dan biografi, dengan menceritakan secara singkat perjuangan Yap Thiam Hien dalam membela asal usul Yap Thiam Hien berikut riwayat HAM melalui profesinya sebagai advokat. pendidikan beliau. Kemudian beralih ke karir Kemudian dilakukan penulisan storyline dan Yap semasa Orde Lama, dan Orde Baru disertai selanjutnya dikembangkan menjadi treatment dengan opini dari rekan- rekan seperjuangan dengan memperhatikan pemahaman sasaran beliau di masa lampau. Berikut ini adalah strategi penonton berkaitan dengan tema yang visualisasi Film Dokumenter Biografi Yap diangkat. Treatment ini yang kemudian Thiam Hien : dikembangkan menjadi skenario film. Setelah a. Menceritakan secara singkat asal usul Yap menyelesaikan skenario, yang perlu dilakukan Thiam Hien berikut riwayat pendidikannya. selanjutnya adalah membuat story board b. Menceritakan secara singkat karir beliau untuk pengisian grafis. semasa Orde Lama, yaitu ketika berada di b. Pra œ produksi BAPERKI dan Konstituante. Narasumber yang ada disaring lagi dan dipilih c. Menceritakan secara singkat karir advokasi beberapa saja untuk ditampilkan dalam Film beliau semasa Orde Baru, terutama ketika Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien. menjadi pembela Dr. Soebandrio Setelah menetukan narasumber mana saja, d. Menceritakan secara singkat kegiatan Beliau diadakan janji bertemu untuk melakukan berkaitan dengan penegakkan HAM di pengambilan gambar. Lokasi pengambilan Indonesia, selain kegiatan advokasi. gambar akan dilakukan di rumah atau tempat e. Memaparkan opini dari rekan- rekan kerja narasumber. Pada saat yang bersamaan seperjuangan Beliau guna memperkuat cerita juga menyiapkan tim produksi dan peralatan yang dituturkan oleh narator. yang diperlukan. Produksi Film Dokumenter Biografi Yap Thiam c. Produksi Hien menitikberatkan pada tahap pasca produksi, Melaksanakan pengambilan gambar dan suara terutama pada tahap pengisian grafis. Hal ini sesuai dengan skenario yang sudah dibuat disebabkan karena materi yang diperoleh dan sebelumnya. Selain itu juga mengumpulkan relevan, sebagian besar, berupa foto. Foto- foto foto- foto atau video- video yang ada akan memasuki tahap edit di Adobe Photoshop berkaitan dengan tema yang diangkat. CS 5 terlebih dahulu. Kemudian dianimasikan di d. Pasca Produksi Adobe After Effect CS 6. Proses ini bertujuan Produksi Film Dokumenter Biografi Yap untuk mengisi kekosongan visual ketika narasi Thiam Hien menitikberatkan pada tahap pasca berlangsung atau video wawancara dengan produksi, terutama pada tahap pengisian narasumber terasa membosankan. grafis. Proses ini bertujuan untuk mengisi kekosongan visual ketika narasi berlangsung atau video wawancara dengan narasumber terasa membosankan.Materi yang sudah ikut mendirikan Lembaga Bantuan Hukum diperoleh, disaring dengan disesuaikan (LBH). konsep dan tujuan awal. Setelah itu grafis disusun sesuai dengan storyboard. Setelah Narasi terakhir adalah ketika Yap kembali selesai dengan pengerjaan visual, maka dipenjarakan ketika peristiwa Malapetaka Lima langkah selanjutnya adalah memberikan Belas Januari (Malari) meletus dan Yap menjadi ilustrasi musik. pembela di beberapa kasus pada tahun tujuh Dalam film dokumenter ditambahkan subtitle puluhan yang menyangkut tokoh- tokoh Orde dalam bahasa inggris. Penggunaan subtitle ini Lama seperti Asep Suryaman, Letnan Kolonel A. dimaksudkan untuk menjangkau penonton Latief, dan Oei Tjoe Tat. dari luar Indonesia, mengingat kisah biografi Narasi akan diperkuat juga oleh pendapat dari Yap Thiam Hien diterbitkan oleh seorag beberapa tokoh kerabat Yap Thiam Hien seperti profesor asal Amerika Serikat. Frans Hendra Winarta dan Mas Achmad Santosa. e. Distribusi dan Penayangan Mas Achmad Santosa akan bercerita mengenai Distribusi Film Film Dokumenter Biografi meninggalnya Yap. Di bagian epilog terdapat Yap Thiam Hien dilakuakn merilis di pernyataan yang menyatakan nama Yap Thiam beberapa media sosial seperti Youtube.com Hien diabadikan sebagai penghargaan HAM. dan Vimeo.com. Selain itu film ini juga akan didistribusikan di beberapa organisasi seperti Konsep Visual INTI, komunitas marga Tionghoa Indonesia, Visualisasi dalam Film Dokumenter Biografi dan perpustakaan Universitas Kristen Petra. Yap Thiam Hien diciptakan dengan cara memadukan beberapa foto yang sudah melalui Konsep Kreatif proses editing terlebih dahulu. Visualisasi Film Dokumenter akan dibuka dengan pengantar bertujuan untuk menciptakan gambaran keadaan berupa penggalan pidato Yap Thiam Hien ketika Yap di masa lampau, sehingga hasil visualisasi menjadi satu- satunya anggota Konstituante yang tidak selalu menggambarkan keadaan Yap menolak anjuran Presiden Soekarno kembali ke sesungguhnya di masa itu. Contohnya dengan UUD 1945. Dilanjutkan dengan narasi yang memadukan antara foto Yap dengan background menyatakan alasan Yap mengajukan penolakan situasi ruang rapat Konstituante untuk tersebut. Kemudian masuk ke opening title. memberikan gambaran bahwa Yap merupakan anggota Konstiuante. Narasi berikutnya adalah mengenai asal usul Yap dan riwayat pendidikannya di Leiden, Belanda. Warna dalam Film Dokumenter Biografi Yap Dilanjutkan dengan narasi ketika ia berada di Thiam Hien dibuat menyerupai film tua yang Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan hitam putih dengan sedikit warna kuning. Hal ini Indonesia atau BAPERKI dan bagaimana dimaksudkan untuk mendapatkan kesan akhirnya ia menyatakan non aktif dari bersejarah. Ketika narator mulai bercerita kepengurusan BAPERKI. Berikutnya adalah mengenai kasus G-30-S/PKI, warna diubah ketika Yap berada di Konstituante mewakili menjadi merah, menandakan bagian terpenting BAPERKI, dan menentang anjuran Presiden dari film dokumenter. Ketika memasuki video Soekarno kembali ke UUD 1945, dengan alasan hasil wawancara dengan narasumber, dilakukan tidak cukup memberikan jaminan perlindungan transisi dari hitam putih menjadi berwarna. HAM. Karena Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Narasi selanjutnya adalah mengenai Yap Thiam Hien sifatnya adalah dokumenter sejarah, maka Hien menjadi salah satu pendiri Persatuan besar kemungkinan penonton tidak mengetahui Advokat Indonesia (Peradin). Kemudian apa itu Konstituante, BAPERKI, Peradin, dll. mengenai latar belakang persidangan Dr. Maka di setiap adegan diberikan tulisan penjelas, Soebandrio dan Yap menjadi pembela Dr. baik berisi kepanjangan dari singkatan atau Soebandrio. Setelah itu Yap dipenjarakan karena penegasan dari apa yang telah disampaikan oleh pernah menjadi pendiri dan pimpinan BAPERKI. narator. Selain itu, disertakan juga tahun œ tahun Kemudian Yap terpilih sebagai anggota terjadinya peristiwa di setiap adegan. International Commission of Jurist (ICJ) dan World Council of Churches (WCC), serta Yap

Karya Akhir

Gambar 7. Preview 7

Gambar 1. Preview 1

Gambar 8. Preview 8

Gambar 2. Preview 2

Gambar 9. Preview 9

Gambar 3. Preview 3

Gambar 10. Preview 10

Gambar 4. Preview 4

Gambar 11. Preview 11

Gambar 5. Preview 5

Gambar 12. Preview 12

Gambar 6. Preview 6

Gambar 13. Preview 13

Gambar 14. Preview 14

Gambar 15. Preview 15

Media Pendukung

Media utama Film Dokumenter Biografi Yap Thiam Hien adalah film. Media pendukungnya antara lain adalah Poster, X œ Banner, DVD, dan Katalog. Media pendukung ini bersifat promosi, mengarahkan penonton kepada media utama. Secara visual, media pendukung menyesuaikan dengan film. Antara media pendukung yang satu dan yang lain, menggunakan visual yang serupa.

Gambar 17. X œ Banner

Gambar 18. DVD Case

Gambar 16. Poster

Gambar 22. Katalog bagian luar 1

Gambar 19. DVD Sticker

Gambar 23. Katalog bagian luar 2

Kesimpulan Gambar 20. Katalog bagaian dalam 1

Yap Thiam Hien adalah seorang advokat peranakan Tionghoa kelahiran Banda Aceh, 25 Mei 1913 dan meninggal pada 25 April 1989. Semasa hidupnya, Yap berjuang menegakkan HAM di Indonesia. Yap sesungguhnya memiliki kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih mudah dengan latar belakang pendidikan hukum Belanda yang ia miliki. Namun ia memilih untuk menempuh jalur berbeda, yaitu berjuang melawan kesewenang-wenangan. Salah satunya ia tunjukkan dengan membela para —tokoh kiri“ ataupun —tokoh yang dianggap kiri“. Selain

melakukan pembelaan di ruang persidangan, Yap Gambar 21. Katalog bagian dalam 2 Thiam Hien juga berkontribusi untuk penegakkan HAM dengan berpartisipasi mendirikan LSM œ LSM. Kontribusi Beliau yang dapat dilihat hingga hari ini adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Perjuangan Yap Thiam Hien masih terus berjalan bahkan hingga 25 tahun setelah ia meninggal. Saat ini nama Yap Thiam Hien diabadikan sebagai penghargaan yang diberikan kepada tokoh yang dianggap 6. Keluarga Ibu Yap Hong Ay dan Keluarga berjasa di Bidang HAM setiap tahunnya. Bapak Yap Hong Gie yang telah membantu Kisah hidup Yap Thiam Hien dan Yap Thiam menyiapkan materi film dokumenter. Hien Award sayangnya masih sangat asing bagi 7. Ibu Maria Hartiningsih, Bapak T. Mulya masyarakat Indonesia, terutama kalangan Lubis, Bapak Josef P. Widyatmadja, Bapak mudanya (rentang usia 21 œ 25 tahun). Media Frans H. Winarta, Ibu Ida Basuki, Bapak film dokumenter dianggap sebagai solusi yang J.E. Sahetapy dan Bapak Mas Achmad tepat untuk memperkenalkan kisah Yap Thiam Santosa yang sudah bersedia menjadi Hien kepada target penonton. Selain itu, film narasumber. juga memiliki unsur dimensi waktu, di mana 8. Bapak Oei Hiem Hwie yang sudah perjalanan hidup Yap dapat ditunjukkan dengan membantu menyiapkan materi dari majalah- runtut. majalah Orde Lama. 9. Bapak Siauw Tiong Djin dan Ibu Maylie Pembuatan film dokumenter semacam ini Siauw yang sudah membantu menyiapkan memberikan pembelajaran yang sangat dalam materi berhubungan dengan BAPERKI. mengenai menghargai jasa œ jasa para tokoh 10. Dwi Anom Kusumo, Emka Satya Putra, dan Indonesia di masa lampau. Tidak hanya bagi para kawan- kawan lain yang tidak dapat target penonton, namun juga bagi pembuat film disebutkan satu persatu sebagai tempat dokumenter tersebut. Indonesia dapat menjadi bertukar pikiran. seperti sekarang, bukan hanya karena jasa Presiden Ir. Soekarano dan Wakil Presiden Moh. Hatta saja. Melainkan karena campur tangan dari Daftar Pustaka banyak tokoh lain, salah satunya adalah Yap Thiam Hien. Setiap tokoh Indonesia di masa Ayawaila, Gerzon R. (2008). Dokumenter Dari lampau memiliki kontribusinya masing- masing, Ide Sampai Produksi. : Fakultas Film dan dan tidak semua orang menyadari hal tersebut. Televisi œ Institute Kesenian Jakarta Press Oleh karena itu pembuatan film dokumenter serupa, di kemudian hari, sangat dibutuhkan. Djin, Siauw Tiong dan Oey Hay Djoen. (2000). Sumbangsih Siauw Giok Tjhan & BAPERKI Dalam Sejarah Indonesia. Jakarta : Hasta Mitra Ucapan Terima Kasih Effendy, Heru. (2002). Mari Membuat Film : Dalam menyelesaikan karya dan laporan tugas Panduan Untuk Menjadi Produser. Yogyakarta : akhir ini, penulis menyadari ada banyak pihak Panduan yang turut membantu dan berkontribusi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis George, Nicholas. (2010). Film Crew : mengucapkan terima kasih kepada: Fundamentals of Professional Film and Video 1. Tuhan Yang Maha Esa karena telah Production. Las Vegas : Platinum Eagle memberikan rahmat kepada penulis untuk Publishing menyelesaikan Tugas Akhir ini 2. Keluarga yang telah memberikan dukungan Tjhan, Siauw Giok. (1981). Lima Jaman : moral dan finansial dalam penyelesaian Perwujudan Integrasi Wajar. Yayasan Teratai tugas akhir. 3. Bapak Erandaru dan Bapak Ryan Pratama Lubis, T. Mulya dan Aristides Katoppo. (1990). selaku pembimbing tugas akhir yang telah Yap Thiam Hien Pejuang Hak Asasi Manusia. menuntun dan memberikan masukan Jakarta : Pustaka Sinar Harapan berharga dalam penyelesaian tugas akhir ini. 4. Bapak Bing Bedjo dan Bapak Daniel Metz, Christian. (1991). Film Language : A Kurniawan selaku penguji yang telah Semiotics of The Cinema. Chicago : The memberikan kritik dan saran yang sangat University of Chicago Press membangun. 5. Ibu Yulia Siswaningsih dan Bapak Mochtar, Zainal Arifin. 2013. ”Hidup- Mati- nya Suratman yang mempermudah proses Yap Thiam Hien‘. Tempo edisi 3 œ 9 Juni 2013 bertemu dengan narasumber dan membantu proses produksi. Reinaldo A, Kevin. (2011). Perancangan Film Dokumenter Rumah Abu Han. Skripsi No: 00021911/DKV/2011. Surabaya : Fakultas Seni dan Desain Jurusan Desain Komunikasi Visual UK Petra

Siswaningsih, Yulia. et al. (2012). 20 Tahun Wajah HAM Indonesia (1992 œ 2011). Jakarta : Yayasan Yap Thiam Hien

Suryadinata, Leo. (2010). Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia : Dari Tjoe Bou San Sampai Yap Thiam Hien. Jakarta : Komunitas Bambu

Tjoe Tat, Oei. (1995). Memoar Oei Tjoe Tat : Pembantu Presiden Soekarno. Jakarta : Hasta Mitra

Widyatmadja, Josef P. (2013). Yap Thiam Hien : Pejuang Lintas Batas. Jakarta : Libri