Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah AgungPengadilan Negeri Republik Manokwari yang mengadili perkara pIndonesiaidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : 1. Nama lengkap : Threresia Apia Horota Alias Theresia; 2. Tempat lahir : Manokwari; 3. Umur/Tanggal lahir : 33 Tahun/21 April 1986; 4. Jenis kelamin : Perempuan; 5. Kebangsaan : Indonesia; 6. Tempat tinggal : Jalan Borasi Kabupaten Manokwari; 7. Agama : Kristen Protestan; 8. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (pada LAPAS Wanita Klas III Manokwari);

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik : Tidak Dilakukan Penahanan; 2. Penuntut Umum dengan Tahanan Kota sejak tanggal 10 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Februari 2020; 3. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 17 Februari 2020 sampai dengan tanggal 17 Maret 2020; 4. Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan tanggal 16 Mei 2020; Terdakwa didampingi Penasihat hukumnya Penina M Noriwari, S.H. dan Mahkamah MetuzalakAgung Awom, S.H., Advokad Republik dan Konsultan Hukum yang berkantor Indonesia pada Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Barat (YLBH-PB) beralamat di Jalan Palapa No 21 Reremi Manokwari, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 02 Maret 2020 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadian Negeri Manokwari Tanggal 04 Maret 2020 Nomor 39/Leg.SK/HK 01/2020/PN Mnk; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Manokwari Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk tanggal 17 Februari 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk tanggal 17 Februari 2020 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA ALIAS THERESIA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PENGANIAYAAN dalam Dakwaan Pasal 351 ayat (1) KUHP; Mahkamah2. MenjatuhkanAgung pidana terhadap Republik Terdakwa berupa pidana penjara Indonesia selama 5 (lima) bulan, dengan memperhitungkan dan mengurangi sepenuhnya masa

Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara; 3. Menetapkan Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.3.000,00 (tiga ribu rupiah); Mahkamah AgungSetelah mendengar Republik pembelaan Terdakwa dan/atau Indonesia Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut: menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Pengadilan untuk Putusan dan memohon keringanan hukuman serta Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Bahwa ia Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA alias THERESIA, pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 Wit atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Januari tahun 2019, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada tahun 2019 bertempat di di Jalan Samping Dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Manokwari yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap saksi (korban) dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES yang menimbulkan rasa sakit atau luka, yang terdakwa lakukan dengan cara yang pada pokoknya sebagai berikut: 1) Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, ketika saat itu korban bersama dengan Sdri. LENI, Sdri. APEN dan Sdri. MERY sedang hendak makan di Mahkamah Agungwarung makan MANADO Republikyang terletak di Jalan Manado samping Indonesia dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari kemudian saat korban hendak cuci tangan saya sempat melihat di warung MANADO tersebut seorang perempuan yang awamya korban sudah rapa karena sudah lama tidak bertemu namun perempuan tersebut bernama Sdri. THERESIA HOROTA kemudian setelah korban selesai mencuci tangan korban dan kemudian korban langsung mengambil makanan dan kemudian setelah itu korban langsung duduk sambil menyimpan makanan korban tersebut diatas meja; 2) Bahwa kemudian pada saat korban hendak makan, saat itu Sdri. THERESIA HOROTA langsung menghampiri meja makan korban tersebut dan kemudian Sdri. THERESIA HOROTA pada saat itu langsung berkata kepada korban dengan perkataan " KO KENAL SAYA, SAYA MASIH ADA URUSAN DENGAN KO, BERDIRI KITA BICARA DI SANA (dengan nada yang keras)" kemudian pada saat itu korban langsung berdiri dan mengikuti kemauan dari Sdri. THERESIA HOROTA berjalan menuju meja makan dimana Sdri. THERESIA HOROTA; 3) Bahwa setelah korban sampai di meja makan Sdri. THERESIA HOROTA tersebut kemudian korban duduk bersama Sdri. THERESIA HOROTA dan kemudian Sdri. THERESIA HOROTA berkata lagi kepada korban dengan perkataan " KAMU Mahkamah AgungBICARA JUJUR TAHUN 2016 Republik ITU ADA SUDARA LAKI-LAKI KAMU Indonesia DENGAN SEPUS TIPU SAYA, ITU KO PU LAKI-LAKI YANG MANA YANG MENGAKU-

Halaman 2 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

NGAKU KO ADA HAMIL DENGAN KO PU SUAMI " kemudian selanjutnya korban menanggapi perkataan dari Sdri. THERESIA HOROTA tersebut dengan berkata "ITU MASALAH SUDAH DISELESAIKAN, KENAPA KO TIDAK HADIR DI KANTOR Mahkamah AgungPOLISI ? " kemudian Republik Sdri. THERESIA HOROTA tersebut Indonesia menjawab dengan perkataan " AHHHH KAMU URUSAN DI POLISI ITU, KAMU YANG URUSAN, SAYA TIDAK MERASA ADA URUSAN DI KANTOR POLISI, KARENA SAYA SELESAIKAN DI LEMBAGA ADAT “, kemudian setelah itu korban menjawab Sdri. THERESIA HOROTA tersebut dengan perkataan " SAYA SUDAH TIDAK MAU BICARA APAPUN, KALAU MAU BICARA MARI DI KANTOR POLISI " kemudian Sdri. THERESIA HOROTA menjawab perkataan korban dengan perkataan " AHHH SAYA TIDAK ADA URUSAN DKANTOR POLISI SAYA BERSYUKUR SAYA TIDAK PERLU JALAN CARI KO, HARI INI SAYA KETEMU KO, SAYA MAU BUNUH KO, TIDAK MASALAH, NANTI SAYA JUGA MASUK LAPAS TIDAK ADA URUSAN DENGAN KO " kemudian setelah itu korban langsung berdiri dari tempat duduk di meja makan Sdri. THERESIA HOROTA tersebut; 4) Bahwa kemudian pada saat itu ada teman dari Sdri. THERESIA HOROTA tersebut yang mana korban sendri tidak mengetahui namanya tersebut akan tetapi dari suku papua yang langsung mendekati korban dan berkata " KO DUDUK TONG MAU PUKUL KO KAH, TONG MAUBUNUH KO KAH, KO TERIMA " kemudian setelah itu korban langsung duduk kembali dan Sdri. THERESIA HOROTA tersebut berdiri di Mahkamah Agungdepan korban dengan ekspresi Republik muka yang dalam keadaan marah Indonesiadan pada saat itu korban langsung berdri dari tempat duduk yang korban duduki tersebut dan kemudian korban langsung lari keluar warung makan MANADO tersebut dan kemudian saat itu juga Sdri. THERESIA HOROTA bersama temannya berlari langsung mengejar korban dari arah belakang dan kemudian saat itu korban langsung lari menuju arah mobil korban yang terparkir di depan rumah makan MANADO dan kemudian setelah korban sampai di mobil korban langsung masuk kedalam mobil dan hendak menyalakan mobil korban tiba-tiba Sdri. THERESIA HOROTA langsung berteriak dengan perkataan " KO KELUAR " kemudian saat itu Sdri. THERESIA HOROTA langsung membuka pintu mobil korban tersebut yang mana korban belum sempat mengunci pintu pada saat itu dan kemudian Sdri. THERESIA HOROTA tersebut membuka pintu mobil sebelah kanan dan langsung Sdri. THERESIA HOROTA langsung melakukan penganiayaan atau pemukulan kepada korban dengan tangan kanan Sdri. THERESIA HOROTA sebanyak 3 (tiga) kali, dan mengenai pipi sebelah kanan sehingga pipi korban menjadi bengkak dan memar, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 353/31/2019 yang ditandatangani pada tanggal 28 Maret 2019 oleh dr. SINTONG HALOMOAN SIANTURI sebagai Mahkamah AgungDokter Umum pada RSUD Manokwari Republik dengan hasil pemeriksaan sebagai Indonesia berikut : I. PEMERIKSAAN KORBAN :

Halaman 3 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Korban datang dalam keadaan : Sadar; II. HASIL PMRIKSAAN LUAR DITEMUKAN :  Tampak bengkak (+) di pipi kanan, ukuran P+5 cm; L+ 3,5 cm; dan D+ 0,5 cm; warna merah kehitaman (+); III. TERHADAP KORBAN DILAKUKAN : Mahkamah Agung Pemeriksaan luarRepublik dan pengobatan; Indonesia IV. KORBAN DIRAWAT / DIPULANGKAN :  Korban dipulangkan; V. KESIMPULAN : Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa korban mengalami keadaan tersebut diduga akibat Trauma Benda Tumpul; 5) Bahwa kemudian karena posisi korban pada saat itu sedang di aniaya atau di pukul, saat itu juga korban langsung menyalakan mobil korban tersebut dan langsung meninggalkan Sdri. THERESIA HOROTA ke arah Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Manokwari selanjutnya korban pergi ke keluarga korban di daerah Sanggeng Kabupaten Manokwari untuk melapokan kejadian yang korban alami terebut dan kemudian setelah itu korban langsung pergi melaporkannya di Kantor Polisi atau Pokes Manokwari guna di proses secara hukum; 6) Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dengan menggunakan tersebut, korban saudari dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES mendapatkan perawatan secara medis di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari dan dipulangkan; Mahkamah AgungPerbuatan Terdakwa Republik THRERESIA APIA HOROTA aliasIndonesia THERESIA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana; Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan/atau Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. Dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:  Bahwa pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 Wit, saat itu saksi korban bersama dengan Sdri. LENI, Sdri. APEN dan Sdri. MERY sedang hendak makan di warung makan MANADO yang terletak di Jalan Manado samping dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari kemudian saat saksi korban hendak cuci tangan saksi korban sempat melihat di warung makan MANADO tersebut seorang perempuan yang awalnya saksi korban sudah lupa karena sudah lama tidak bertemu namun perempuan tersebut bernama Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA kemudian setelah saksi korban selesai mencuci tangan saksi korban dan kemudian saksi korban langsung mengambil makanan dan kemudian setelah itu saksi korban Mahkamah Agunglangsung duduk sambil menyimpan Republik makanan saksi korban tersebut diatas Indonesia meja;

Halaman 4 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa kemudian pada saat saksi korban hendak makan, saat itu Terdakwa langsung menghampiri meja makan saksi korban tersebut dan kemudian terdakwa pada saat itu langsung berkata kepada saksi korban dengan perkataan " KO KENAL Mahkamah AgungSAYA, SAYA MASIH ADARepublik URUSAN DENGAN KO, BERDIRI Indonesia KITA BICARA DI SANA (dengan nada yang keras)" kemudian pada saat itu saksi korban langsung berdiri dan mengikuti kemauan dari terdakwa berjalan menuju meja makan dimana terdakwa, setelah korban sampai di meja makan terdakwa tersebut kemudian saksi korban duduk bersama terdakwa dan kemudian terdakwa berkata lagi kepada saksi korban dengan perkataan " KAMU BICARA JUJUR TAHUN 2016 ITU ADA SUARA LAKI-LAKI KAMU DENGAN SEPUS TIPU SAYA, ITU KO PU LAKI-LAKI YANG MANA YANG MENGAKU-NGAKU KO ADA HAMIL DENGAN KO PU SUAMI " kemudian selanjutnya saksi korban menanggapi perkataan dari terdakwa tersebut dengan berkata " ITU MASALAH SUDAH DISELESAIKAN, KENAPA KO TIDAK HADIR DI KANTOR POLISI ? " kemudian terdakwa tersebut menjawab dengan perkataan " AHHHH KAMU URUSAN DI POLISI ITU, KAMU YANG URUSAN, SAYA TIDAK MERASA ADA URUSAN DI KANTOR POLISI, KARENA SAYA SELESAIKAN DI LEMBAGA ADAT ”, kemudian setelah itu saksi korban menjawab terdakwa tersebut dengan perkataan " SAYA SUDAH TIDAK MAU BICARA APAPUN, KALAU MAU BICARA MARI DI KANTOR POLISI " kemudian terdakwa menjawab perkataan saksi korban dengan perkataan " AHHH SAYA TIDAK ADA Mahkamah AgungURUSAN DKANTOR POLISI Republik SAYA BERSYUKUR SAYA TIDAK Indonesia PERLU JALAN CARI KO, HARI INI SAYA KETEMU KO, SAYA MAU BUNUH KO, TIDAK MASALAH, NANTI SAYA JUGA MASUK LAPAS TIDAK ADA URUSAN DENGAN KO " kemudian setelah itu saksi korban langsung berdiri dari tempat duduk di meja makan terdakwa tersebut;  Bahwa pada saat itu ada teman dari terdakwa tersebut yang mana saksi korban sendri tidak mengetahui namanya tersebut akan tetapi dari suku papua yang langsung mendekati saksi korban dan berkata " KO DUDUK TONG MAU PUKUL KO KAH, TONG MAU BUNUH KO KAH, KO TERIMA " kemudian setelah itu saksi korban langsung duduk kembali dan terdakwa tersebut berdiri di depan saksi korban dengan ekspresi muka yang dalam keadaan marah dan pada saat itu saksi korban langsung berdri dari tempat duduk yang saksi korban duduki tersebut dan kemudian korban langsung lari keluar warung makan MANADO tersebut dan kemudian saat itu juga terdakwa bersama temannya berlari langsung mengejar saksi korban dari arah belakang dan kemudian saat itu korban langsung lari menuju arah mobil saksi korban yang terparkir di depan rumah makan MANADO dan kemudian setelah saksi korban Mahkamah Agungsampai di mobil saksi korban Republik langsung masuk kedalam mobil Indonesia dan hendak

Halaman 5 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menyalakan mobil korban tiba-tiba terdakwa langsung berteriak dengan perkataan " KO KELUAR";  Bahwa pada saat itu terdakwa langsung membuka pintu mobil saksi korban tersebut yang mana saksi korban belum sempat mengunci pintu pada saat itu dan kemudian Mahkamah Agungterdakwa langsung melakukanRepublik pemukulan kepada saksi korban Indonesia dengan tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali, dan mengenai pipi sebelah kanan sehingga pipi korban menjadi bengkak dan memar, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 353/31/2019 yang ditandatangani pada tanggal 28 Maret 2019 oleh dr. SINTONG HALOMOAN SIANTURI sebagai Dokter Umum pada RSUD Manokwari dengan hasil pemeriksaan sebagai dengan kesimpulan berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa korban mengalami keadaan tersebut diduga akibat Trauma Benda Tumpul;  Bahwa kemudian saksi korban langsung menyalakan mobil saksi korban tersebut dan langsung meninggalkan terdakwa ke arah Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Manokwari selanjutnya saksi korban pergi ke keluarga korban di daerah Sanggeng Kabupaten Manokwari untuk melapokan kejadian yang korban alami tersebut dan kemudian setelah itu korban langsung pergi melaporkannya di Kantor Polisi atau Polres Manokwari guna diproses secara hukum;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, saksi korban dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES mendapatkan perawatan secara medis di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari dan dipulangkan; Mahkamah AgungBahwa Saksi korban dipukul Republik sebanyak 3 (Tiga) kali, dimana 1 (Satu)Indonesia kali dengan mengunakan Dompet dan 2 (Dua) kali dengan mengunakan tangan ;  Bahwa Saksi korban merasa sakit dibagian pipi, Saksi korban sempat dirawat di Rumah Sakit namun Saksi korban langsung pulang; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkannya ; 2. KENISAL AWOM alias KENI dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:  Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan dengan perkara Penganiayaan yang terjadi pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 WIT di Jl. Manado samping dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari;  Bahwa yang menjadi pelaku adalah Terdakwa dan yang menjadi korban adalah Saksi dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES;  Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah rekan kerja Saksi, sedangkan dengan korban awalnya Saksi kenal dengan korban dari Terdakwa, korban adalah selingkuhan suami Terdakwa yang bernama SEPUS MATHEN FATEM;  Bahwa awalnya pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.15 WIT saat itu Saksi bersama-sama dengan Terdakwa berada di Hadi belanja, lalu kami pergi ke warung makan Manado di Jl. Manado samping dealer Kawasaki untuk Mahkamah Agungmakan siang dan sesampainya Republik di warung makan Manado kami berdua Indonesia langsung memesan makan dan membawanya ke meja di dekat kasir. Saat kami sedang

Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

makan, korban dan ketiga temannya datang dan memesan makanan. Setelah memesan makanan, mereka cuci tangan di tempat cuci tangan yang berada di sebelah kanan kami, saat itu korban melewati belakang kami untuk mencuci tangan. Mahkamah AgungSetelah itu korban dudukRepublik bersama-sama dengan ketiga temannyaIndonesia di ruangan sebelah lalu Terdakwa mengatakan “ KENI SA PU NAFSU MAKAN NI SU HILANG, SA SU TIDAK MAU MAKAN LAGI, SA MAU TANYA DIA (korban) DULU “ lalu Saksi menjawab “IYO CEPAT SUDAH JANGAN SAMPE DIA PERGI DULUAN LAGI “ lalu Saksi dan Terdakwa pergi menuju meja korban dan sesampainya di meja korban mengatakan “ PERMISI BU, SA ADA PERLU MAU BICARA DENGAN IBU “ lalu korban menjawab “ OH SAYA “ lalu Terdakwa mengatakan lagi “ IYA IBU, DENGAN IBU “ dengan suara keras dan tegas lalu korban ikut kami berdua ke meja kami. Sesampainya di meja kami, korban dan Terdakwa duduk saling berhadapan sedangkan Saksi berdiri di samping Terdakwa lalu Terdakwa mengatakan jika karena permasalahan korban dengan suami Terdakwa, Terdakwa hampir dipecat dari kerjaan Terdakwa lalu korban menjawab “OH SA TIDAK TAHU, KALAU MAU URUS, URUSAN DI KANTOR POLISI “ lalu Terdakwa menanyakan “ URUSAN DI POLISI KARENA ADA MASALAH APA? “ lalu Saksi mengatakan “ KENAPA WAKTU URUSAN DI DEWAN ADAT, KO TIDAK DATANG?” lalu korban menjawab “KO SIAPA? ADA URUSAN APA KO?” lalu Terdakwa mengatakan “KO KENAPA TEGUR DIA (Saksi) KO ADA URUSAN APA DENGAN DIA (Saksi) (Sambil menunjuk korban) Mahkamah AgungADA MASALAH BESAR APARepublik SAMPE HARUS KE POLISI, KO ITUIndonesia PEREM TIDAK TAHU DIRI, BIKIN RUSAK ORANG PU RUMAH TANGGA, SEKARANG MAU MEMBELA DIRI (memukul meja lalu menunjuk korban) KO INI KALAU SA BUNUH MATI KO DISINI SA MASUK LEMBAGA (Lapas) JUGA TIDAK PAPA” lalu korban mengatakan “KALIAN JANGAN MAIN KEROYOK” lalu Terdakwa mengatakan “SIAPA YANG MAIN KEROYOK, TIDAK TAHU DIRI, SA KALAU MAU PUKUL KO, SA SUDAH PUKUL KO DARI TADI, SA PANGGIL BAIK-BAIK UNTUK BICARA KO MALAH NANTANG” lalu korban mengatakan “OH TIDAK BISA BEGITU, KITA URUSANNYA DI POLISI SAJA”. Setelah mengatakan hal tersebut, korban langsung lari keluar lewat pintu ruangan tersebut, lalu Terdakwa jalan ke arah korban sambil teriak “DASAR PELAKOR TIDAK TAHU DIRI”, saat itu Saksi ikut jalan di belakang Terdakwa dan sekitar 2 meter dari mobil korban, Terdakwa melihat ada batu kapur seukuran kepal tangan namun agak tipis lalu Terdakwa mengambil batu tersebut dan melemparnya ke kaca mobil bagian depan mobil korban. Saat itu Saksi tidak mengetahui apakah kaca mobil korban ada retak atau lecet namun yang Saksi lihat batu yang Terdakwa lempar hancur terkena kaca mobil korban, lalu Terdakwa Mahkamah Agungmenghampiri mobil korban dan Republik membuka pintu kemudi mobil korban karenaIndonesia korban berada di situ lalu Terdakwa menarik lengan tangan kanan korban dengan

Halaman 7 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menggunakan tangan kanan Terdakwa untuk keluar sambil berkata ”MARI TURUN SINI, KITONG BICARA KENAPA MAU LARI” lalu korban menarik lengan tangan kanannya lalu Terdakwa mengayunkan dompet besar Terdakwa yang berwarna Mahkamah Agungcoklat dengan menggunakan Republik tangan kanan ke arah muka korban Indonesia sebanyak 1 (satu) kali lalu dompet Terdakwa terlepas ke jok sebelah korban karena Terdakwa saat mengayunkannya ke muka korban, Terdakwa hanya memegang tali dompet Terdakwa, lalu Terdakwa mengayunkan tangan kanan Terdakwa yang dikepalkan dari arah atas ke pipi dan kepala samping kanan korban sebanyak 2 (dua) kali. Saat Terdakwa baru memukul korban untuk pukulan kedua kalinya, korban langsung menghidupkan mesin mobil dan pergi tanpa menutup pintu mobilnya;  Bahwa Saksi korban dipukul Terdakwa sebanyak 3 kali, dimana 1 (Satu) kali dengan mengunakan dompet berwarna coklat dan 2 (Dua) kali dengan mengunakan tangan;  Bahwa Saksi mengetahui kalau Saksi korban pernah baku bawa dengan suami Terdakwa dan mendapatkan 1 (satu) anak dari hubungan tersebut ; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkannya ; Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:  Bahwa pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 WIT, saat itu Terdakwa berada di dalam warung makan Manado di Jl. Manado samping dealer Kawasaki, lalu Terdakwa melihat korban ada di ruangan sebelah bersama-sama Mahkamah Agungdengan ketiga teman perempuannya Republik yang Terdakwa tidak kenal, laluIndonesia Terdakwa dan teman Terdakwa yang bernama Saksi KENISAL AWOM alias KENI menghampiri meja korban lewat pintu tengah. Saat itu Terdakwa mengatakan jika Terdakwa mau membicarakan soal permasalahan korban yang ada baku bawa/selingkuh dengan suami Terdakwa lalu Terdakwa, korban dan Saksi KENISAL AWOM alias KENI pergi ke ruangan sebelah lewat pintu tengah, lalu Terdakwa dan korban duduk di salah satu meja di situ, saat itu posisi Terdakwa dan korban saling berhadapan, sedangkan Saksi KENISAL AWOM alias KENI berdiri di samping meja tersebut, lalu Terdakwa mengatakan jika karena permasalahan korban dengan suami Terdakwa, Terdakwa hampir dipecat dari kerjaan Terdakwa lalu korban mengatakan “OH SA TIDAK TAHU, KALAU MAU URUS, URUSAN DI KANTOR POLISI “ lalu Terdakwa menanyakan “ URUSAN DI POLISI KARENA ADA MASALAH APA? “ lalu Saksi KENISAL AWOM alias KENI mengatakan “ KENAPA WAKTU URUSAN DI DEWAN ADAT, KO TIDAK DATANG?” lalu korban menjawab “KO SIAPA? ADA URUSAN APA KO?” lalu Terdakwa mengatakan “KO KENAPA TEGUR DIA (Saksi KENISAL AWOM alias KENI) KO ADA URUSAN APA DENGAN DIA (Saksi KENISAL AWOM alias KENI) Mahkamah Agung(Sambil menunjuk korban) ADARepublik MASALAH BESAR APA SAMPE Indonesia HARUS KE POLISI, KO ITU PEREM TIDAK TAHU DIRI, BIKIN RUSAK ORANG PU RUMAH

Halaman 8 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

TANGGA, SEKARANG MAU MEMBELA DIRI (memukul meja lalu menunjuk korban) KO INI KALAU SA BUNUH MATI KO DISINI SA MASUK LEMBAGA (Lapas) JUGA TIDAK PAPA” lalu korban mengatakan “KALIAN JANGAN MAIN KEROYOK” Mahkamah Agunglalu Terdakwa mengatakan Republik “SIAPA YANG MAIN KEROYOK, TIDAKIndonesia TAHU DIRI, SA KALAU MAU PUKUL KO, SA SUDAH PUKUL KO DARI TADI, SA PANGGIL BAIK- BAIK UNTUK BICARA KO MALAH NANTANG” lalu korban mengatakan “OH TIDAK BISA BEGITU, KITA URUSANNYA DI POLISI SAJA”. Setelah mengatakan hal tersebut, korban langsung lari keluar lewat pintu ruangan tersebut, lalu Terdakwa jalan ke arah korban sambil teriak “DASAR PELAKOR TIDAK TAHU DIRI”, saat itu Saksi ikut jalan di belakang Terdakwa dan sekitar 2 meter dari mobil korban, Terdakwa melihat ada batu kapur seukuran kepal tangan namun agak tipis lalu Terdakwa mengambil batu tersebut dan melemparnya ke kaca mobil bagian depan mobil korban. Saat itu Saksi tidak mengetahui apakah kaca mobil korban ada retak atau lecet namun yang Saksi lihat batu yang Terdakwa lempar hancur terkena kaca mobil korban, lalu Terdakwa menghampiri mobil korban dan membuka pintu kemudi mobil korban karena korban berada di situ lalu Terdakwa menarik lengan tangan kanan korban dengan menggunakan tangan kanan Terdakwa untuk keluar sambil berkata ”MARI TURUN SINI, KITONG BICARA KENAPA MAU LARI” lalu korban menarik lengan tangan kanannya lalu Terdakwa mengayunkan dompet besar Terdakwa yang berwarna coklat dengan menggunakan tangan kanan ke arah muka korban Mahkamah Agungsebanyak 1 (satu) kali lalu Republikdompet Terdakwa terlepas ke jok sebelah Indonesia korban karena Terdakwa saat mengayunkannya ke muka korban, Terdakwa hanya memegang tali dompet Terdakwa, lalu Terdakwa mengayunkan tangan kanan Terdakwa yang dikepalkan dari arah atas ke pipi dan kepala samping kanan korban sebanyak 2 (dua) kali. Saat Terdakwa baru memukul korban untuk pukulan kedua kalinya, korban langsung menghidupkan mesin mobil dan pergi tanpa menutup pintu mobilnya;  Bahwa korban ada hubungan khusus dengan suami Terdakwa dan mendapatkan 1 (satu) anak dari hubungan tersebut ;  Bahwa Terdakwa mengetahui dari keluarga dimana keluarga mengatakan kalau SEPUS (suami Terdakwa) Tukang Tipu, suami Terdakwa sudah ada anak dengan korban;  Bahwa Terdakwa mengetahui bahwa korban mau menikah dengan suami Terdakwa (SEPUS);  Bahwa Terdakwa diberhentikan dari jabatan Pendeta;

Menimbang, bahwa di persidangan telah diajukan pula bukti surat Visum Et Repertum Nomor : 353/31/2019 tanggal 28 Maret 2019 yang dibuat Mahkamaholeh Agung Rumah Sakit Umum Daerah Republik Kabupaten Manokwari yang ditandatanganiIndonesia

Halaman 9 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

oleh dr. Sintong Halomoan Sianturi, atas nama AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA dengan hasil pemeriksaan : I. PEMERIKSAAN KORBAN : Mahkamah Agung Korban datang dalamRepublik keadaan : Sadar; Indonesia II. HASIL PEMERIKSAAN LUAR DITEMUKAN :  Tampak bengkak (+) di pipi kanan, ukuran P± 5 cm, L± 3,5 cm dan D± 0,5 cm, warna merah kehitaman; III. TERHADAP KORBAN DILAKUKAN :  Pemeriksaan luar dan pengobatan; IV. KORBAN DIRAWAT/DIPULANGKAN :  Korban dipulangkan; V. KESIMPULAN : Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa korban mengalami keadaan tersebut diduga akibat Trauma Tumpul;

Menimbang, bahwa di depan persidangan Terdakwa menyatakan tidak mengajukan saksi yang meringankan (saksi A De Charge);

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa 1 (satu) buah tas tangan wanita warna coklat; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan Mahkamah diperolehAgung fakta-fakta hukum sebagai Republik berikut: Indonesia  Bahwa kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 WIT di warung makan Manado Jl. Manado samping dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari;  Bahwa yang menjadi pelaku adalah Terdakwa dan yang menjadi korban adalah Saksi dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES;  Bahwa kejadian penganiayaan tersebut berawal pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 WIT, saat itu saksi korban bersama dengan Sdri. LENI, Sdri. APEN dan Sdri. MERY sedang hendak makan di warung makan MANADO yang terletak di Jalan Manado samping dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari kemudian saat saksi korban hendak cuci tangan saksi korban sempat melihat di warung makan MANADO tersebut seorang perempuan yang awalnya saksi korban sudah lupa karena sudah lama tidak bertemu namun perempuan tersebut bernama Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA kemudian setelah saksi korban selesai mencuci tangan saksi korban dan kemudian saksi korban langsung mengambil makanan dan kemudian setelah itu saksi korban langsung duduk sambil menyimpan makanan saksi korban tersebut diatas meja. Kemudian pada saat saksi Mahkamah Agungkorban hendak makan, saat ituRepublik Terdakwa langsung menghampiri meja Indonesia makan saksi korban tersebut dan kemudian terdakwa pada saat itu langsung berkata kepada

Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

saksi korban dengan perkataan " KO KENAL SAYA, SAYA MASIH ADA URUSAN DENGAN KO, BERDIRI KITA BICARA DI SANA (dengan nada yang keras)" kemudian pada saat itu saksi korban langsung berdiri dan mengikuti kemauan dari Mahkamah Agungterdakwa berjalan menuju Republik meja makan dimana terdakwa, setelahIndonesia saksi korban sampai di meja makan terdakwa tersebut kemudian saksi korban duduk bersama terdakwa dan kemudian terdakwa berkata lagi kepada saksi korban dengan perkataan " KAMU BICARA JUJUR TAHUN 2016 ITU ADA SUARA LAKI-LAKI KAMU DENGAN SEPUS TIPU SAYA, ITU KO PU LAKI-LAKI YANG MANA YANG MENGAKU-NGAKU KO ADA HAMIL DENGAN KO PU SUAMI " kemudian selanjutnya saksi korban menanggapi perkataan dari terdakwa tersebut dengan berkata " ITU MASALAH SUDAH DISELESAIKAN, KENAPA KO TIDAK HADIR DI KANTOR POLISI ? " kemudian terdakwa tersebut menjawab dengan perkataan " AHHHH KAMU URUSAN DI POLISI ITU, KAMU YANG URUSAN, SAYA TIDAK MERASA ADA URUSAN DI KANTOR POLISI, KARENA SAYA SELESAIKAN DI LEMBAGA ADAT ”, kemudian setelah itu saksi korban menjawab terdakwa tersebut dengan perkataan " SAYA SUDAH TIDAK MAU BICARA APAPUN, KALAU MAU BICARA MARI DI KANTOR POLISI " kemudian terdakwa menjawab perkataan saksi korban dengan perkataan " AHHH SAYA TIDAK ADA URUSAN DKANTOR POLISI SAYA BERSYUKUR SAYA TIDAK PERLU JALAN CARI KO, HARI INI SAYA KETEMU KO, SAYA MAU BUNUH KO, TIDAK MASALAH, NANTI SAYA JUGA Mahkamah AgungMASUK LAPAS TIDAK ADARepublik URUSAN DENGAN KO " kemudian Indonesia setelah itu saksi korban langsung berdiri dari tempat duduk di meja makan terdakwa tersebut. Pada saat itu ada teman dari terdakwa tersebut yang mana saksi korban sendiri tidak mengetahui namanya tersebut akan tetapi dari suku papua yang langsung mendekati saksi korban dan berkata " KO DUDUK TONG MAU PUKUL KO KAH, TONG MAU BUNUH KO KAH, KO TERIMA " kemudian setelah itu saksi korban langsung duduk kembali dan terdakwa tersebut berdiri di depan saksi korban dengan ekspresi muka yang dalam keadaan marah dan pada saat itu saksi korban langsung berdri dari tempat duduk yang saksi korban duduki tersebut dan kemudian korban langsung lari keluar warung makan MANADO tersebut dan kemudian saat itu juga terdakwa bersama temannya berlari langsung mengejar saksi korban dari arah belakang dan kemudian saat itu korban langsung lari menuju arah mobil saksi korban yang terparkir di depan rumah makan MANADO dan kemudian setelah saksi korban sampai di mobil saksi korban langsung masuk kedalam mobil dan hendak menyalakan mobil korban tiba-tiba terdakwa langsung berteriak dengan perkataan " KO KELUAR". Bahwa pada saat itu terdakwa langsung membuka pintu mobil saksi korban tersebut Mahkamah Agungyang mana saksi korban belum Republik sempat mengunci pintu pada saat itu danIndonesia kemudian terdakwa langsung melakukan pemukulan kepada saksi korban dengan tangan

Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kanan sebanyak 3 (tiga) kali, dan mengenai pipi sebelah kanan sehingga pipi korban menjadi bengkak dan memar;  Bahwa Terdakwa memukul Saksi korban dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES sebanyak 3 kali, dimana dengan mengunakan Mahkamah Agungdompet besar Terdakwa Republik yang berwarna coklat dengan menggunakan Indonesia tangan kanan ke arah muka korban sebanyak 1 (satu) kali dan mengayunkan tangan kanan Terdakwa yang dikepalkan dari arah atas ke pipi dan kepala samping kanan korban sebanyak 2 (dua) kali;  Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, Saksi korban dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES merasa sakit dibagian pipi dan mendapatkan perawatan secara medis di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari dan dipulangkan;  Bahwa berdasarkan bukti surat Visum Et Repertum Nomor : 353/31/2019 yang ditandatangani pada tanggal 28 Maret 2019 oleh dr. SINTONG HALOMOAN SIANTURI sebagai Dokter Umum pada RSUD Manokwari dengan hasil pemeriksaan sebagai dengan kesimpulan berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa korban mengalami keadaan tersebut diduga akibat Trauma Tumpul; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa TerdakwaRepublik telah didakwa oleh Penuntut Indonesia Umum dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat (1) KUHP, yang unsur- unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Unsur Barang siapa; 2. Unsur Penganiayaan ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan unsur-unsur tersebut diatas apakah telah terpenuhi atau belum terpenuhi maka majelis hakim akan menguraikan unsur-unsur tersebut diatas sebagai berikut: Ad.1 Unsur barang siapa: Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan Unsur Barangsiapa adalah adanya subyek hukum yang dalam hal ini orang sebagai pelaku tindak pidana, dan atas tindak pidana yang dilakukannya orang tersebut secara jasmani maupun rohaninya mampu untuk bertanggung jawab; Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA Alias THERESIA sebagai subyek hukum selaku Terdakwa mengingat peranannya dalam suatu peristiwa tindak pidana, dimana berdasarkan keterangan para saksi maupun keterangan Terdakwa sendiri Mahkamahternyata Agung selama dalam pemeriksaan Republik perkara ini, Terdakwa memiliki kemampuan Indonesia untuk

Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengikuti jalannya persidangan dengan baik, dan tidak pula ditemukan adanya perilaku jasmani maupun rohani dalam diri terdakwa yang berdasarkan alasan-alasan pembenar dan pemaaf dalam Hukum Pidana, dapat melepaskannya dari kemampuan untuk Mahkamah Agungbertanggung-jawab. Dengan Republik kata lain Terdakwa merupakan seorangIndonesia pribadi yang memiliki kemampuan untuk bertanggung-jawab atas perbuatannya baik secara jasmani maupun rohani.; Menimbang, bahwa atas uraian tersebut diatas maka oleh majelis hakim berpenilaian unsur barang siapa telah terpenuhi;

Ad.2 Unsur Penganiayaan; Menimbang, bahwa Undang-undang tidak memberikan ketentuan apa yang dimaksud dengan penganiayaan menurut yurisprudensi diartikan dengan Penganiayaan adalah sengaja menyebabkan perasaan tidak enak ( penderitaan ), rasa sakit atau luka; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dari Keterangan Saksi-saksi, Keterangan Terdakwa, dan bukti surat Visum et Repertum, bahwa benar pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 13.20 WIT di warung makan Manado Jl. Manado samping dealer Kawasaki Kabupaten Manokwari, telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES yaitu dengan cara Terdakwa memukul Saksi korban dr. AGNES JUNIAHARJANTI Mahkamah AROBAYAAgung, M.Kes Alias AGNES Republik sebanyak 3 kali, dimana dengan mengunakan Indonesia dompet besar Terdakwa yang berwarna coklat dengan menggunakan tangan kanan ke arah muka korban sebanyak 1 (satu) kali dan mengayunkan tangan kanan Terdakwa yang dikepalkan dari arah atas ke pipi dan kepala samping kanan korban sebanyak 2 (dua) kali; Menimbang, bahwa sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 353/31/2019 yang ditandatangani pada tanggal 28 Maret 2019 oleh dr. SINTONG HALOMOAN SIANTURI sebagai Dokter Umum pada RSUD Manokwari dengan hasil pemeriksaan sebagai dengan kesimpulan berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa korban mengalami keadaan tersebut diduga akibat Trauma Tumpul, sehingga majelis hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa memukul kepada Saksi korban dengan dompet besar berwarna coklat sebanyak 1 (satu) kali dan menggunakan tangan kanan sebanyak 2 (dua) kali dan mengenai pipi sebelah kanan sehingga pipi korban menjadi bengkak dan memar, merupakan bentuk perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dan pipi korban menjadi bengkak dan memar menggambarkan dan menjelaskan secara jelas perasaan tidak enak ( penderitaan ), rasa sakit atau luka yang di derita oleh saksi korban aibat dari perbuatan terdakwa ; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa atas Republik uraian tersebut diatas maka oleh Indonesiamajelis hakim berpenilaian unsur Penganiayaan telah terpenuhi;

Halaman 13 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 351 ayat (1) KUHP tidak terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik dalam perkara ini terhadap Terdakwa Indonesia telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa barang bukti berupa : 1 (satu) buah tas tangan Wanita warna coklat, yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat; - Perbuatan Terdakwa mengakibatkan Saksi dr. AGNES JUNIAHARJANTI Mahkamah AgungAROBAYA, M.Kes Alias Republik AGNES mengalami bengkak dan memarIndonesia pada pipi sebelah kanan atau menimbulkan rasa sakit pada diri Saksi dr. AGNES JUNIAHARJANTI AROBAYA, M.Kes Alias AGNES; Keadaan yang meringankan: - Terdakwa sopan, terus terang di depan persidangan; - Telah terjadi Perdamaian antara Terdakwa dan Saksi korban; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa THRERESIA APIA HOROTA Alias THERESIA tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PENGANIAYAAN sebagaimana dalam dakwaan tunggal Jaksa Penuntut Umum ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (Dua) bulan dan 15 (Limabelas) hari; Mahkamah3. AgungMenetapkan masa penangkapan Republik dan penahanan yang telah dijalani Indonesia Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Halaman 14 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah tas tangan Wanita warna coklat, dirampas untuk dimusnahkan; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Mahkamah AgungRp.5.000,00 (lima ribu Republikrupiah); Indonesia Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manokwari, pada hari JUMAT, tanggal 27 MARET 2020, oleh kami, Saptono, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Rodesman Aryanto, S.H. dan Bagus Sumanjaya, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Baharim Lumban Siantar, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Manokwari, serta dihadiri oleh Benony A. Kombado, S.H., M.H., Penuntut Umum dan Terdakwa menghadap didampingi Penasihat Hukumnya.;

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

- T T D - - T T D - Rodesman Aryanto, S.H. Saptono, S.H., M.H.

- T T D - Bagus Sumanjaya, S.H. Mahkamah Agung RepublikPanitera Pengganti, Indonesia - T T D - Baharim Lumban Siantar, S.H.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 15 Putusan Nomor 27/Pid.B/2020/PN Mnk

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia