KREDIBILITAS PERAWI WANITA (Kajian Terhadap Para Perawi Wanita dalam Kitab al-Muʻjâm al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (MA) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Disusun Oleh :

Muhammad Iskandar NIM. 209410396

KONSTENTRASI ULUMUL QURʻAN DAN ULUMUL HADIS PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM PASCASARJANA INSTITUT ILMU AL-QURʻAN (IIQ) 1436 H / 2015 M

i

KREDIBILITAS PERAWI WANITA (Kajian Terhadap Para Perawi Wanita dalam Kitab al-Muʻjâm al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî)

Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (MA) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Disusun Oleh : Muhammad Iskandar NIM. 209410396

Pembimbing : Prof. DR. Hj. Khuzaemah T. Yanggo, MA. Prof. DR. H. Hamdani Anwar, MA.

KONSTENTRASI ULUMUL QURʻAN DAN ULUMUL HADIS PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM PASCASARJANA INSTITUT ILMU AL-QURʻAN (IIQ) JAKARTA 1436 H / 2015 M

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Kredibilitas Perawi Wanita : Kajian Terhadap Para Perawi Hadis Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr Karangan Imam at- Thabarânî” yang disusun oleh Muhammad Iskandar dengan Nomor Induk Mahasiswa 209410396 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di sidang munaqasyah.

Pembimbing I

Prof. DR. Hj. Khuzaemah T. Yanggo, MA. Tanggal : 31 Maret 2015

Pembimbing II

Prof. DR. H. Hamdani Anwar, MA. Tanggal : 1 Aprill 2015

iii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “Kredibilitas Perawi Wanita : Kajian Terhadap Para Perawi Hadis Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr Karangan Imam at- Thabarânî” yang disusun oleh Muhammad Iskandar dengan Nomor Induk Mahasiswa 209410396 telah diujikan di sidang munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qurʻan (IIQ) Jakarta pada Tanggal 29 Juli 2015. Tesis tersebut telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Agama (MA) dalam bidang Ilmu Agama Islam. Direktur Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qurʻan (IIQ) Jakarta

Dr.KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA.

Sidang Munaqasyah: tanda tangan tanggal

Dr.KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. ______Ketua Sidang

Dr.KH. Ahmad Fudhaili, MA. ______Sekretaris Sidang

Prof. Dr. KH. Said Agil Husein al-Munawwar, MA. ______Penguji I

Dr.KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. ______Penguji II

Prof. DR. Hj. Khuzaemah T. Yanggo, MA. ______Pembimbing I

Prof. DR. H. Hamdani Anwar, MA. ______Pembimbing II

iv

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Iskandar NIM : 209410396 TTL : Aceh, 11 Agustus 1983

Menyatakan bahwa Tesis dengan judul “Kredibilitas Perawi Wanita : Kajian Terhadap Para Perawi Hadis Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Maret 2015

Muhammad Iskandar

v

بِ ْس ِمِِ َّللاِِال َر ْح َم ِنِِال َر ِحي ِمِ

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan tesis ini dapan penulis selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kitan Nabi Muhammad SAW; juga kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia. Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam dalam penyusunan tesis ini, baik dari segi metodologi maupun materi penelitian. Betatapun hasil penelitian ini sangat jauh dari sempurna, akan tetapi merupakan hasil yang maksimal yang dapat penulis lakukan. Disamping itu, penulis juga menyadari dalam penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingi menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Prof. DR. Hj. Khuzaimah T. Yanggo, MA., selaku Rektor Institut Ilmu al-Qurʻan Jakarta yang sekaligus sebagai pembimbing I dalam menyusun penelitian ini. 2. Bapak DR. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. Selaku Direktur Program Pascasarjana Institut Ilmu al-Qurʻan Jakarta. 3. Bapak Prof. DR. H. Hamdani Anwar, MA., selaku pembimbing II dalam penelitian ini. 4. Dosen-dosen penulis selama mengikuti Program Pascasarjana IIQ yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi penulis dan kelak manjadi modal yang sangat penting bagi penulis untuk mengabdi di masyarakat atau dalam mengembangkan karir . 5. Segenap civitas akademik Program Pascasarja Institut Ilmu al-Qurʻan Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan informasi-informasi berharga kepada penulis selama masa studi di IIQ. 6. Teman-teman angkatan 2009 yang banyak memberikan dukungan dan motivasi serta sumbangsih pikirannya dalam menyusun tesis ini. 7. Keluarga tercinta: ibunda dan ayahanda yang penulis hormati atas doanya yang tidak pernah putus mengiringi perjalanan penulis; istri penulis Nur Hidayah, S.Th.I, al-Hafidzah., yang dengan penuh kesabaran mendampingi penulis dan memberi motivasi penulis untuk menyelesaikan S2 ini; ananda Mua’adz Mushaffa dan Jaza`al Aufa yang selalu menjadi inspirasi dan penyejuk hati, insyâ’allâh. Juga kepada adinda Jufri dan adinda Mauli yang banyak membantu penulis.

vi

Semoga penelitian ini memberikan manfaat, terutama bagi penulis sendiri, kemudian bagi lembaga, pembaca dan semoga memberikan kontribusi dalam khazanah kajian keislaman khusunya dalam bidang hadis. Dan yang terakhir, penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pihak manapun untuk kesempurnaan penelitian ini. Semoga Allah Swt senantiasa membimbing kita untuk senantiasa berkarya dalam rangka meninggikan Kalimat-Nya. Jakarta, Jumadil Akhir 1436 Maret 2015

Penulis

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Fonem konsonan Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam translitarasi ini sebagaian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagaian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dalam huruf latin : Arab Latin Arab Latin Dh ض A أ Th ط B ب Zh ظ T ت ʻ ع Ts ث Gh غ J ج F ف H ح Q ق Kh خ K ك D د L ل Dz ذ M م R ر N ن Z ز W و S س H هـ Sy ش Y ي Sh ص

al-Kitâb = الكتاب â = a panjang contoh al-Hadîts = الحديث î = i panjang contoh al-ʻUlûm = العلوم û = u panjang contoh

viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………… ii LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….... iii PERNYATAAN PENULIS ………………………….………………………. iv KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. v PEDOMAN TRANSLITERASI …………………………………………….. viii DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xi ABSTRAK …………………………………………………………………. xii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………..……… 1 B. Permasalahan ……………………………………………..……… 6 1. Identifikasi Masalah ………………………………………… 6 2. Pembatasan Masalah ………………………………………… 6 3. Perumusan Masalah ………………………………………… 6 C. Manfaat Dan Kegunaan Penelitian ……………………………… 6 D. Metode Penelitian ………………………………………………… 7 E. Kajian Pustaka yang Relevan …………………………………… 9 F. Sistematika penulisan . ………………………………………….. 10 BAB II BIOGRAFI IMAM AT-THABARÂNÎ ……………………………….. 11 A. Kelahiran dan Wafatnya dan Perjalanan Intelaktualnya ………… 12 B. Karya-Karyanya ………………………………………………… 13 C. Kitab Muʻjam Tsalâtsah ………………………………………… 15 D. Mengenal Kitab al-Muʻjam al-Kabîr …………………………..… 16 E. Metode Penyusunan Kitab Muʻjam al-Kabîr ……………………. 16 G. Perhatian terhadap Kitab al-Muʻjam al- Kabîr …………… 17 H. Kelebihan dan Kekurangan kitab al-Muʻjam al- Kabîr …………… 18 BAB III PERAWI WANITA DALAM AL-MUʻJAM AL-KABÎR …….... 19 A. Jumlah Perawi Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al- Kabîr ……… 19 B. Perawi dari Kalangan Shahâbiyyât ………………………………. 19 C. Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât …………………………………. 153 D. Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât Tâbiʻîn dan setelahnya ……...... 169 BAB IV STATUS PERAWI WANITA AL-MUʻJAM AL-KABÎR …….... 173 A. Kuantitas Perawi Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr ...... 174 1. Perawi Kalangan Shahâbiyyât ………………………………. 176 2. Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât ……………………………. 192 3. Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât Tâbiʻîn dan setelahnya …….. 195 B. Kualitas Perawi Wanita dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr ...... 195 1. Shahâbiyyât …………………………………………………. 196 2. Tâbi‘iyyât ……………………………………………………. 201 3. Tâbi‘iyyât Tâbi‘în dan Setelahnya ………………………….. 204 C. Pasang Surut Peran Wanita dalam Periwayatan Hadis ……..….. 205

ix

1. Faktor Jarak …………………………………………………. 206 2. Faktor Sosial Politik ……………………....………………… 207 BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 208 A. Kesimpulan …………………………………………..…………. 208 B. Saran-Saran ……………………………………………………… 208 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 209

LAMPIRAN I : Daftar Perawi dari kalangan Shahâbiyyât ……………………………………. 212 LAMPIRAN II : Daftar Perawi dari kalangan Tâbiʻiyyât ……………………………………. 226 LAMPIRAN III: Daftar Perawi dari kalangan Tâbiʻiyyât Tâbiʻîn dan Setelahnya ……………. 230 LAMPIRAN IV : Daftar Perawi Yang Tidak Dibahas dalam Penelitian ini …………………….. 231

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Periwayatan para istri Rasulullah di dalam al-Muʻjam al-Kabîr ………………………………………………………… 180 Tabel 2 : Periwayatan Shahâbiyyât yang memiliki kedekatan khusus dengan Rasulullah SAW (Nasab, Persusuan, Perkawinan, Muamalat) ………………………………………………………. 185 Tabel 3 : Nama-nama perawi kalangan Shahâbiyyât yang tidak memiliki kekerabatan dengan Rasulullah beserta jumlah periwayatannya …………………………………………………. 188 Tabel 4 : Nama-nama perawi kalangan Tâbiʻiyyât beserta jumlah Periwayatannya ………………………………………………... 193 Tabel 5 : Nama-nama perawi kalangan Tâbiʻiyyât Tâbiʻîn dan setelahnya beserta jumlah periwayatannya ……………………………….. 195 Tabel 6 : Kualitas perawi kalangan Tâbiʻiyyât di dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr ………………………………………………………… 202 Tabel 7 : Kualitas perawi kalangan Tâbiʻiyyât tâbiʻîn dalam Kitab al-Muʻjam al-Kabîr ……………………………………………. 204

xi

KREDIBILITAS PERAWI WANITA (Kajian Terhadap Para Perawi Hadis Wanita dalam Kitab al-Muʻjâm al-Kabîr Karangan Imam at-Thabarânî)

Abstrak

Kiprah wanita dalam periwayatan hadis merupakan hal yang menarik untuk diketahui. Penelitian tentang keterlibatan wanita dalam periwayatan hadis pembahasan yang sangat luas dan memeras banyak energi. Mulai dari kehidupan sosial perawi hadis wanita, metode mereke dalam menerima dan meriwayatkan hadis, kredibilitas individu mereka sampai peran ulama wanita masa kini dalam perkembangan hadis dan lain-lain

Penelitan ini dikhsususkan pada jumlah dan kredibilitas para perawi wanita dalam terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam Thabarânî (360 H). Para perawi wanita yang akan diteliti juga dibatasi hanya mereka yang ditemukan biografinya di dalam kitab-kitab tertentu, yaitu : al- Ishâbah fî Tamyîzi ash-Shahâbah, Tahdzîbu at-Tahdzîb dan Taqrîbu at- Tahdzîb ketiganya karya Ibn Hajar (w. 852 H), Tahdzîbu al-Kamâl fî Asmâ’ ar-Rijâl karya al-Mizzy (w.742 H), ats-Tsiqât karya Ibn Hibban (w. 354 H), Siyar Aʻlâm an-Nubalâ` karya adz-Dzahabî (w. 748 H), Usudu al-Ghâbah fî Maʻrifati ash-Shahâbah karya Ibnu `Atsîr (w. 630 H).

Generasi setelah Nabi SAW, yaitu generasi shahâbiyyât merupakan mata rantai yang menghubungkan dari generasi ke generasi selanjutnya. Setelah generasi shahâbiyyât usai, masa tâbi‘în hingga atbâʻ tâbi‘în menjadi penerus bagi penyebaran hadis dari zaman ke zaman. Hanya saja peran wanita dalam periwayatan hadis dari masa ke masa cenderung menurun. Secara umum kaum wanita diterima dengan cukup baik dan objektif dalam bidang hadis oleh ahl hadis. Hal ini terbukti tidak didapatkan satu penolakanpun terhadap wanita dikarenakan oleh karena ia wanita, namun para ahl hadis tetap berpedoman pada kaidah-kaidah jarh dan taʻdîl yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan bersifat deskriptif analitis. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab al- Muʻjam al-Kabîr selaku objek kajian dan 6 kitab tarajum untuk menelusuri biografi perawi, yaitu: al-Ishâbah fî Tamyîzi ash-Shahâbah, Tahdzîbu at- Tahdzîb, Taqribu at-Tahdzîb, Tahdzibu al-Kamâl, ats-Tsiqât, Siyar Aʻlam an- Nubala`, Usudu al-Ghâbah fi Maʻrifati ash-Shahâbah. Adapun sumber sekuder adalah literatur-litatur lainnya yang berupa kitab, buku, jurnal,

xii majalah atau bentuk kepustkaan lainnya yang memuat tentang hadis dan ilmu hadis, sejarah dan biografi perawi. Keikutsertaan para wanita dalam periwayatan hadis terekem dengan jelas dalam karya-karya ulama hadis, termasuk dalam kitab al-Muʻjam al- Kabîr. Namun, jumlah mereka dari masa ke semakin menurun dan menurun. Hal ini bisa dikarenakan faktor sosial politik yang berubah dan juga faktor jarak.

Jumlah Perawi Wanita yang terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr sebanyak 279 perawi. namun yang dibahas dalam tesis ini hanya 236 perawi: 165 sahabiyyât (ʻudul); 62 tâbiʻiyyât (32 tsiqah, 10 maqbûlah, 20 majhûlah); 8 perawi dari kalangan tâbiʻiyyât tâbiʻîn (4 tsiqah, 4 majhûlah); dan 1 perawi yang meriwayatkan dari tâbiʻ tabiʻîn (tsiqah).

xiii

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kiprah wanita dalam periwayatan hadis merupakan hal yang menarik untuk diketahui. Dalam sejarah periwayatan hadis peran para wanita sangatlah besar, baik para istri Rasulullah SAW maupun sahabat-sahabat wanita lainnya. Para istri Rasulullah SAW berperan besar dalam menyampaikan agama dan menyebarkan Sunnah di antara wanita-wanita muslimah lainnya. Sebagian wanita muslimah merasa malu menanyakan persoalannya kepada Rasulullah SAW sehingga mereka kemudian mengadu kepada istri-istri beliau untuk melegakan apa yang mengganjal di dalam hati mereka. Karena istri-istri beliau itu selalu bertemu langsung dengan beliau untuk mempelajari berbagai hukum dan meriwayatkan segala sesuatu yang tidak mungkin diriwayatkan oleh orang lain. Umm al-Muʻminin ʻÂisyah ra dikenal kecerdasan dan semangatnya memahami berbagai hukum. Dari Ibn abi Mulaikah diriwayatkan bahwa ʻÂisyah istri Nabi SAW tidak mendengar sesuatu yang tidak beliau pahami, kecuali pasti menanyakan kembali, sampai benar-benar mengerti maksudnya. َحدَّ ثَنَاَّ َس ِعيدَّ َّ ْب نََّّأَبِيَّ َم ْريَ َم،َّ َقا َلَّ:َّأَ ْخبَ َرنَاَّنَافِ عََّّ ْب نََّّ ع َم َر،َّ َقا َلَّ:َّ َحد ثَنِيَّ ا ْب نََّّأَبِيَّ م َل ْي َكةَ،َّأَ نََّّ َعائِ َشةَ،َّ َز ْو َجََّّالن بِ َّيَِّ َصل ىَّللاَّ َّ َع َل ْي ِهََّّ َو َسل َمَّ:َّ َكانَ ْتََّّلَََّّ تَ ْس َم عََّّ َش ْيئًاَّلَََّّتَ ْع ِرف ه ،َّإِ لََّّ َرا َجعَ ْتََّّفِي ِهََّّ َحَّت ىَّتَ ْع ِر َفه ،َّ َوأَ نََّّالن بِ يََّّ َصل ىَّ للاَّ َّ َع َل ْي ِهََّّ َو َسل َمََّّ َقا َلَّ:َّ» َم ْنََّّ حو ِس َبََّّ ع ِذ َبَّ«َّ َقا َل ْتََّّ َعائِ َشةَّ :َّ َفق ْل تََّّأَ َو َل ْي َسََّّ يَق و لَّ َّ َّّللا َّتَعَا َلى: َّ}فَ َس ْو َفَّ َّي َحا َس بَّ َّ ِح َسابًا َّيَ ِسي ًرا{َّ]النشقاق:8َّ[َّ َقا َل ْتَّ:َّ َف َقا َلَّ:"َّإِن َماَّذَ ِل ِكََّّالعَ ْرَّ ض،َّ َو َل ِك ْنََّّ:ََّّ َم ْنََّّ َّن وقِ َشَََّّّال ِح َسا َبََّّيَ ْه ِل ْكَّ"َّ)َّرواهَّالبخاري(1 “Diriwayatkan dari Abu Ibn Mulaikah bahwa Aisyah istri Rasulullah tidak mendengar sesuatu yang tidak beliau pahami, kecuali pasti menanyakan kembali, sampai benar-benar mengerti maksudnya. Ketika Rasulullah bersabda : Siapa yang dihisab, pasti disiksa. Sayyidah ʻAisyah bertakata: lalu aku bertanya: bukannkah Allah swt berfirman : “Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Rasulullah bersabda : Itu hanya hisab sepintas. Tetapi yang dihisab secara detail pasti akan hancur”. (HR. al-Bukhâri).

1 Abû Abdillâh Muhammad bin Ismâʽîl al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî, (Damaskus : Dar Thauq an-Najâh, 1422 H), Kitâb al-̒Ilm bâb man samiʻa syi’an falam yafhamhu farâjaʻa fîhi hattâ yaʻrifaû, Jilid. 1, h. 32. 1 2 2

Di samping para isteri Rasulullah, para wanita shahâbiyyât juga memiliki peran yang tidak sedikit dalam pemeliharaan dan penyampaian hadis yang tidak kurang dari pada peran para sahabat laki-laki. Kita bisa menyaksikan antusias mereka menghadiri majlis-majlis Rasulullah SAW. Sampai-sampai tatkala mereka merasa terkalahkah oleh kaum laki-laki, mereka meminta Rasulullah SAW memberikan majelis-majelis khusus agar mereka bisa menanyakan kepada beliau segala persoalan mereka dan belajar tentang hukum-hukum Islam. Di samping itu, mereka juga menghadiri momen-momen tertentu seperti shalat ʻîd untuk mendengarkan hadis-hadis dari Rasulullah SAW. Wanita-wanita shahâbiyyât itu memiliki peran yang besar dalam membawa meriwayatkan hadis-hadis hukum yang berkaitan dengan wanita dan kehidupan suami-istri. Sehingga imam al-Bukhârî membuat sebuah bab dalam Shahîhnya bâb hal yajʻalu li an-Nisâ’ yauman ʻalâ hiddat al-ʻIlm.2 Peran wanita dalam periwayatan hadis tidak hanya terhenti pada masa Rasulullah dan sahabat, tapi terus berlanjut pada masa-masa sesudahnya. Hal ini terbukti dengan munculnya kitab-kitab biografi perawi wanita dalam setiap tingkatan. Sebagai contoh, Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) memiliki guru hadis perempuan yang bernama Umm Umar Binti Hassan bin Zaid ats-Tsaqafi. Abu Yaʻla al-Farraʻ (w. 458 H) meriwayatkan hadis dari Ummah as-Salam binti Abu Bakar Ahmad. Al-Hâfidz Ibn ʻAsâkir (w. 571 H) memiliki 80-an guru hadis yang perempuan. Al-Hafidz Abu Thahir as-Salafi (w. 572 H) mengambil hadis dari puluhan perawi wanita. Imam adz-Dzahabi (w. 748 H) juga meriwayatkan dari perawi wanita Ummu Muhammad Sayyidah binti Musa bin Ustsman. Ibn Hajar al-ʻAsqalâni (w. 852 H) memiliki 51 guru wanita.3. Di dalam al-Kutub as-Sittah juga tidak sepi dari perawi wanita. Kitab Shahîlh al-Bukhârî terdapat 41 orang perawi wanita atau 13 % dari dari keseluruhan perawi dalam kitab tersebut. Mereka meriwayatkan 1219 hadis dari 9086 hadis yang di kitab tersebut.4 Di dalam kitab Shahîh Muslim terdapat 40 perawi perempuan yang meriwayatkan 922 hadis dari 5362 hadis atau setara 17%.5 Di dalam kitab Sunan Abû Dâud yang berisi 4800 hadis, 723 hadis di antaranya atau setara dengan 15 % diriwayatkan oleh 111 perawi wanita.6 Adapun di dalam kitab Sunan at-Tirmidzî yang memuat 3891 hadis terdapat 82 perawi wanita yang meriwayatkan 502 di antaranya atau setara

2 Imam al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâri, Jilid. 1, h. 32. 3 Abu Ubaidah Masyhur, Inayatu an-Nisaʻ bi al-Hadis an-Nabawi, (Saudi Arabia : Dar ibn Affan, 1994), h. 22. 4 Sandi Santoso, “Kredibilitas dan Kontribusi Wanita dalam Periwayatan Hadis” Tesis, Jakarta, Universitas , 2003, h. 64. Tidak Diterbitkan (t.d) 5 Sandi Santoso, Kredibilitas dan Kontribusi Wanita, h. 69. 6 Sandi Santoso, Kredibilitas dan Kontribusi Wanita, h. 74. 3 dengan 13%.7 Di dalam kitab Sunan an-Nasâ’î yang memuat 5662 hadis, 956 hadis di antaranya diriwayatkan oleh 70 perawi wanita atau setara dengan 17%.8 Terakhir kitab Sunan Ibn Majah yang memuat 4332 hadis, 678 di antaranya diriwayatkan oleh 99 perawi wanita atau setara dengan 16%.9 Data-data di atas meyakinkan kita bahwa wanita telah berperan besar dalam periwayatan hadis dan tidak ada yang mempermasalahkan keterlibatan mereka dalam periwayatan hadis. Mereka tetap diposisikan pada derajat yang sama dengan perawi-perawi yang laki-laki. Dalam hal ini Imam asy-Syaukânî menyebutkan bahwa tidak ada satupun ulama yang berpendapat ditolaknya periwayatan wanita dikarenakan dia wanita. Umat telah menerima banyak periwayatkan yang diriwayatkan oleh seorang wanita dari kalangan shahâbiyyât. Dan tidak ada orang-orang kemudian yang membantahnya”. 10 Secara umum wanita pada masa awal Islam memiliki peran yang lebih besar dalam periwatan hadis dibanding dengan masa sesudahnya. Para wanita shahâbiyyât dikenal sebagai generasi awal Islam dalam transmisi hadis dari generasi awal ke generasi selanjutnya. Jika para wanita dari generasi pertama menyampaikan informasi yang mereka riwayatkan, semata-mata karena mereka dekat dengan sumbernya, maka wanita-wanita dari generasi kemudian yang luas pengetahuannya adalah ulama dan guru. Mereka tidak saja memiliki prestise sosial, tetapi juga memiliki sumber-sumber ekonomi agar bisa mengabdikan ilmu demi ilmu itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri, untuk mendapatkan keahlian dalam hadis dan ilmu hadis, diperlukan perjalanan panjang dan mahal ke berbagai pusat ilmu Islam. Berguru kepada sejumlah ulama hadis, memerlukan tingkat financial yang tinggi. Meskipun beberapa ahli hadis wanita adalah hamba sahaya dan sebagian lagi merupakan wanita dari elite penguasa, namun kebanyakan dari mereka berasal dari kelas menengah berpendidikan. Berdasarkan pemaparan di atas, kiranya sangatlah tepat dan sangat menarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai mengenai hal ihwal perawi hadis wanita. Penelitian tentang wanita dalam hadis berarti penelitian terhadap wanita dalam kapasitasnya sebagai perawi, yakni sebagai seorang 4yang meriwayatkan hadis. Pembahasan wanita sebagai perawi hadis termasuk dalam kategori penelitian sanad, sedangkan pembahasan wanita sebagai bahan cerita dalam hadis, termasuk dalam kategori matan. Salah satu kitab hadis yang terenal adalah kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam at-Thabarânî (360 H). Kitab ini merupakan kitab hadis terbesar

7 Sandi Santoso, Kredibilitas dan Kontribusi Wanita, h. 83. 8 Sandi Santoso, Kredibilitas dan Kontribusi Wanita, h. 91. 9 Sandi Santoso, Kredibilitas dan Kontribusi Wanita, h. 96. 10 Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah asy-Syukani, Nailu al-Authâr , (Mesir : Dar al-Hadîs, 1993), jilid 6, h. 359. 4 dalam Islam, karena dalam ini memuat sampai 60.000 hadis.11 Walaupun belum melakukan penelitian secara khusus, penulis berasusmsi di dalam kitab ini juga memuat banyak perawi wanita. Bahkan bisa lebih banyak dari pada kitab-kitab hadis yang lain dikarenakan banyaknya hadis yang terdapat dalam kitab ini. Di antara indikasinya adalah bahwa di dalam kitab al-Muʻjam yang penyusunannya berdasarkan urutan huruf hijaiyah, membuat bab khusus yang ” مسندَّالنساءَّبابَّألف “ untuk perawi wanita shahâbiyyât. Misalnya di dalamnya memuat perawi wanita sesuai urutan hijaiyah, yaitu Asmâʻ binti Abî Bakr, Asmâʻ binti Umais al-Khatsʻamiyyah, Asmâʻ binti Yazîd, Âminah binti Raqaiqah, Âminah binti Raqaiqah binti Shaifî, Âminah maulah Rasulullah, Anisah binti Khabib. Jika dilihat sekilas dari sub-sub bab dalam kitab al-Muʻjam, langsung terlihat 227 perawi shahâbiyyât belum termasuk para istri dan putri Rasulullah. Karena nama-nama mereka menjadi judul dari bab. Jumlah ini belum termasuk para perawi wanita dari kalangan tabiʻiyyât, tabiʻiyyât tabiʻîn atau sesudahnya, karena para perawi tersebut baru diketahui setelah membaca seluruh hadis dalam kitab al-Muʻjam, terutama sanadnya. Contoh hadis yang di dalam sanadnya terdapat perawi wanita shahâbiyyât adalah: َحد ثَنَاَّ م َح مدَّ َّ ْب نََّّا ْلعَب ا ِسََّّا ْل مَّ َؤ ِد ب،َّثناَّ َعف ا نََّّ ْب نََّّ م ْس ِل ٍم،َّثناَّ و َه ْي بََّّ ْب نََّّ َخا ِل ٍد، َّ َع ِنَّ َّالنُّ ْع َما ِنَّ َّ ْب ِنَّ َّ َرا ِش ٍد، َّ َع ْنَّ َّ َع ْب ِدَّ َّللاَِّ َّ ْب ِنَّ َّ م ْس ِل ٍم، َّ َع ْنَّ َّ َم ْولًى،َّ ِِلَ ْس َما َءََّّبِ ْن ِتََّّأَبِيَّبَ ْك ٍر،َّ َقا َل ْتَّ:َّ َقا َلََّّ َر سو لََّّللاََِّّ َصل ىَّللاَّ َّ َع َل ْي ِهََّّ َو َسل َمَّ:َّ ْ »يَاَّ َم ْع َش َرََّّالنَِّ َسا ِء،َّ َم ْنََّّ َكا َنََّّ ِم ْن ك نََّّت ْؤ ِم نََّّبِاللََِّّ َواليَ ْو ِمََّّا ْْل ِخ ِرََّّ َف َلََّّتَ ْر َفعََِّّ ا ْم َرأَةَّ َّ َرأْ َس َهاَّ َحت ىَّيَ ْر َف َعَََّّّال ِ ر َجا لَََّّّ ر ءو َس ه ْمَّ«ََّّ َوذَ ِل َكَََّّّأَ نََّّأ ز َر ه ْمََّّ َكانَ ْتََّّ َق ِصي َرةًََّّ َم َخا َفةَََّّأَ ْنََّّتَ ْن َك ِش َفََّّ َع ْو َرات ه ْمََّّ)رواهَّالطبراني(12 “Dari Asmaʻ binti Abu Bakar berkata: Bersabda Rasulullah saw: “Wahai para wanita, barang siapa di antara kalian beriman kepada kepada Allah dan hari akhir maka janganlah mengangkat kepalanya (dalam shalat jamaʻah) sebelum (jamaʻah) laki-laki mengangkat kepala mereka. Hal ini dikarenakan kain sarung mereka pendek, sehingga ditakutkan akan tersingkap aurat mereka”. (HR. at- Thabarânî)

11 Mahmûd Thahhan, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij, ter. Said Agil Husein al-Munawwar dan Masykur Hakim, (Semarang: Dina Utama, 1995), h. 44. 12 Imam at-Thabarânî , al-Muʻjam al-Kabîr, (Kairo: Maktaban Ibnu Taimiah, 1994), jilid 24, h. 97 5

Hadis lain yang diriwayatkan oleh perawi wanita dari kalangan tâbiʻyyât Hafshah binti Sîrîn sebagai berikut َحد ثَنَاَّ معَاذَّ َّ ْب نََّّا ْل مثَن ى،َّثناَّ م َسد د ،َّثناَّيَ ْحيَى،َّ َع ْنََّّ ِه َشا ِمََّّ ْبَّ ِنََّّ َح سا َن،َّ َع ْنََّّ َح ْف َصةَََّّبِ ْن ِتََّّ ِسي ِري َن،َّ َع ْنََّّ َس ْل َما َنََّّ ْب ِنََّّ َعا ِم ٍرََّّال ضبِ َّيَِّ َقا َلَّ:َّ َس ِم ْع تََّّ َر سو َلََّّ للاََِّّ َصل ىَّللاَّ َّ َعلَ ْي ِهََّّ َو َسل َمََّّيَق و لَّ:َّ"َّ َصدَقَت َكََّّ َع َلىَّا ْل م ْس ِل ِمََّّ َصدَ َقة ،َّ َو َع َلىَّ ِذيَّال ر ِح ِمََّّثِ ْنتَا ِنَّ:َّ َصدَقَةَّ َّ َو ِص َلةَّ َّ")رواهَّالطببرانى(13 “Dari Hafshah binti Sîrîn dari Salman bin Amir berkata: aku mendengar RAsulullah saw bersabda: sedekahmu kepada seorang muslim bernilai (satu pahala) sedekah dan sedekah kepada muslim yang masih adalah hubungan darah bernilai dua (pahala), yaitu pahalan sedekah dan pahala silaturahmi”. (HR. at-Thabarânî)

Berikut ini adalah contoh hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi wanita dari generasi tâbiʻyyât tâbiʻîn, yaitu Hubâbah binti ʻAjlân : َحد ثَنَاَّا ْلعَب ا سََّّ ْب نََّّا ْلفَ ْض ِل،َّ َحد ثَنَاَّ مو َسىَّ ْب نََّّإِ ْس َما ِعي َل،َّ َحد ثَتْنَاَّ حبَابَةَّ َّ بِ ْن تََّّ َع ْج َل َنََّّا ْل خ َزا ِعي ة ،َّ َقا َل ْتَّ:َّ َحد ثَتْنِيَّأ ِ ميَّ َح ْف َصة ،َّ َع ْنََّّ َص ِفي ةَََّّبِ ْن ِتََّّ ْ َج ِري ٍر،َّ َع ْنََّّأ ِ َّمَّ َح ِكي ٍمََّّبِ ْن ِتََّّ َودَاعٍََّّال خ َزا ِعي ِة،َّ َقا َل ْتَّ:َّ َس ِم ْع تََّّالن بِ يََّّ َصلىَّ للاَّ َّ َع َل ْي ِهََّّ َو َسل َم،َّيَق و لَّ:َّ»تَ َهادَ ْواَّ َفإِ نَّ ْ ْ 14 َّال َه ِدي ةَََّّت ْض ِع فََّّال حَّ بََّّ َوتَ ْذ َه بََّّبِ َغ َوائِ ِلََّّال ص ْد ِرَّ«َّ)رواهَّالطبرانى( “Dari Hubâbah binti ʻAjlân al-Khazaʻiyah berkata: menceritakan kepadaku ibuku Hafsah dari Shafiyah binti Jarir dari Umm Hamik binti Wadaʻ al-Khazaʻiyah berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda : Salinglah memberi hadiah di antara kalian, karena hal itu akan menambah kecintaan antara kalian dan menghilangkah kedengkian di dalam hati”. (HR. at-Thabarânî).

Dari pemaparan di atas menunjukkan adanya peran wanita dalam 6periwatan hadis, termasuk dalam hadis-hadis yang terdapat dalam kitab al - Muʻjam al-Kabîr yang disusun imam at-Thabarânî. Kenyataan ini patut menjadi perhatian peneliti untuk mengetahui seberapa banyak para perawi wanita yang terdapat dalam kitab tersebut. Terlebih lagi, kitab tersebut disusun pada abad ke-4 H, sehingga ada kemungkitan para perawi wanita akan lebih banyak dibanding dengan jumlah mereka yang terdapat dalam kitab-kitab hadis yang muncul pada abad ke-3 H, seperti al-Kutub as-Sittah.

13 Imam at-Thabarânî , al-Muʻjam al-Kabîr, jilid 6, h. 275. 14 Imam at-Thabarânî , al-Muʻjam al-Kabîr, jilid 25, h. 162. 6

B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Penelitian tentang keterlibatan wanita dalam periwayatan hadis pembahasan yang sangat luas dan memeras banyak energi. Dari tema tersebut kita dapat mengindetifikasi banyak permasalahan, misalnya mengenai penelusuran biografi para perawi wanita yang tidak semudah menelusuri biografi para perawi laki-laki; penelitian terhadap thabaqat wanita perawi hadis; kehidupan sosial perawi hadis wanita; metode para perawi wanita dalam menerima dan meriwayatkan hadis; apakah-apakah ada sekolah- sekolah atau majlis-majli khusus untuk wanita pada masa periwatan hadis; peran ulama wanita masa kini dalam perkembangan hadis, dan lain-lain. 2. Pembatasan Masalah Disebabkan banyaknya permasalahan tentang wanita dalam bidang kajian keagamaan khususnya hadis, maka diperlukan batasan-batasan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis membuat batasan masalah sebagai berikut : a. Penulis hanya meneliti jumlah dan kredibilitas para perawi wanita dalam terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam Thabarânî (360 H). b. Para perawi wanita yang akan penulis teliti juga dibatasi hanya mereka yang ditemukan biografinya di dalam kitab-kitab yang penulis jadikan sumber primer, yaitu : al-Ishâbah fî Tamyîzi ash-Shahâbah, Tahdzîbu at-Tahdzîb dan Taqrîbu at-Tahdzîb ketiganya karya Ibn Hajar (w. 852 H), Tahdzîbu al-Kamâl fî Asmâ’ ar-Rijâl karya al- Mizzî (w.742 H), ats-Tsiqât karya Ibn Hibbân (w. 354 H), Siyar Aʻlâm an-Nubalâ` karya adz-Dzahabî (w. 748 H), Usudu al-Ghâbah fî Maʻrifati ash-Shahâbah karya Ibnu `Atsîr (w. 630 H). 3. Perumusan Masalah Dari pemaparan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Berapa jumlah perawi wanita yang terdapat dalam kitab al-Muʻjam al- Kabîr karya Imam Thabarânî (360 H)? b. Bagaimanakah kredibilitas perawi wanita dalam kitab al-Muʻjam al- Kabîr?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Penelitian dan pengkajian yang penulis lakukan bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui jumlah dan kredibilitas para perawi wanita yang terdapat di dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam Thabarânî. 7

2. Untuk mengetahui seberapa besar peran wanita dalam penyebaran hadis. 3. Untuk mengetahui pasang surut perawi wanita dalam periwayatan hadis. 4. Sebagai keikutsertaan penulis dalam mengembangkan khazanah keilmuan Islam. 5. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister (MA) dalam bidang Pendidikan Islam konsentrasi Ulumul Qurʻan/Hadis di Institut Ilmu al-Qurʻan Jakarta. Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat : 1. Memperkaya khazanah kajian keislaman, terutama dalam bidang kajian hadis. 2. Mendorong pada peneliti atau mahasiswa lain untuk menaruh perhatian dalam kajian hadis.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitiam Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang disandarkan pada bukti-bukti ilmiah terteulis dalam berbagai buku-buku dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan objek kajian, baik yang berkaitan secara langsung atau tidak langsug dengan kajian yang penulis lakukan.15 Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitis melalui pengumpulan beberapa pendapat ulama dan pakar untuk kemudian ditelaah dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kitab al-Muʻjam al- Kabîr selaku kitab yang menjadi objek kajian penulis. Sumber data primer lainnya adalah kitab-kitab yang penulis acuan dalam penelusuran biografi perawi, yaitu sebanyak 6 kitab tarajum : al-Ishâbah fî Tamyîzi ash-Shahâbah, Tahdzîbu at-Tahdzîb dan Taqrîbu at-Tahdzîb ketiganya karya Ibn Hajar (w. 852 H), Tahdzîbu al-Kamâl fî Asmâ’ ar-Rijâl karya al-Mizzî (w.742 H), ats- Tsiqât karya Ibn Hibban (w. 354 H), Siyar Aʻlâm an-Nubalâ` karya adz- 8 Dzahabî (w. 748 H), Usudu al-Ghâbah fî Maʻrifati ash-Shahâbah karya Ibnu `Atsîr (w. 630 H). Adapun sumber sekunder adalah kitab-kitab lain yang membahas târîkh ar-ruwwâh dan Jarh wa Taʻdîl, seperti at-Thabaqâtu al-Kubrâ karya Ibn Saʻad (w. 230 H), al-Ishâbah fî Maʻrifati ash-Shahâbah karya Ibn Abi al- Barr (w. 463 H), al-Jarh wa at-Taʻdîl karya Abdurrahaman bin Hatim ar-Râzî (w. 227 H), adh-Dhuʻafâ` wa al-Matrûkîn karya imam ad-Dâruquthnî (w. 385

15 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, DIA FISIP UI, 2006, h. 58. 8

H) dan semua literatur-litatur lainnya yang memuat tentang kajian hadis baik ilmu hadis, sejarah perkembangan hadis, kitab matan hadis, buku, jurnal, majalah, serta bentuk kepustkaan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. 2. Langkah-Langkah Penelitian a. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran dan pencarian data- data dari sumber-sumber primer maupun sekunder. Setelah itu dilakukakan pengelompokan perawi wanita berdasarkan thabaqat perawi. Kemudian melakukan penelusuran terhadap kualitas (kredibilitas) perawi dalam kitab- kitab Rijal Hadis. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode induktif, yaitu proses berfikir yang bertolak dari satu atau sejumlah data secara khusus untuk kemudian mengambil kesimpulan dengan cara generalisasi atau analogi yang mengacu pada kritik perawi yang disandarkan pada kitab-kitab rijal yang telah penulis sebutkan di atas. b. Analisa Data Analisa data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.16 Metode analisa yang penulis lakukan adalah deskriptif analisis, yaitu mengumpulkan data dan beberapa pendapat ulama dan pakar untuk kemudian ditelaah dan dianalisis sehingga menjadi sebuah kesimpulan.17 Dalam langkah ini, penulis mereduksi data-data yang sudah diperoleh dari sumber-sumber primer dan sekunder. Kemudian data-data dikategorikan dalam beberapa kategori yang dalam hal ini sesuai dengan kelompok tabaqat (tingkatan) perawi. Lalu fakta-fakta tersebut akan dianalisa sehingga yang akhirnya akan menghasilkan kesimpulan yang bersifat deskriptif analisis.18 proses analisa dalam penelitian ini akan dilakukan secara bersamaan dalam proses pengumpulan data atau menganlisa analisis mengalir. Reduksi data dilakukan sejak pengumpulan data belum berlangsung, diteruskan pada saat pengumpulan data dan bersamaan dengan itu dilkukan sajian serta pemilihan data. Tiga komponen ini mengalir dan tetap saling menjalin pada waktu kegiatan pengumpulan data berakhir sampai proses selesai. Dan dapat dijelaskan bahwa setelah prses penulis menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, maka langkah berikutnya adalah mereduksi dan data dan dilanjutkan dengan penyanjian data. Setelah data disajikan yang

16 Lexy J Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, h. 280. 17 Suharsini Arakunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, h. 310. 18 Suharsini Arakunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, h. 310. 9 berupa deskripsi dengan berbagai pendukungnya, maka penulis menyusun kesimpulan sementara. Karena kesimpulan sementara, maka begitu mendapat data baru dengan pemahaman baru, perubahan kesimpulan sementara akan cepat dilakukan. Demikian seterusnya perjalanan pengumpulan data dan anaslisis berjalan bersama sampai seluruh data selesai dikumpulkan. Setelah selesai maka mulaikah tahap penafsiran data atau interpretasi untuk menghasilkan kesimpulan baru. Kesimpulan penelitian melalui beberapa rumusan pernyataan dari data-data tersebut diataslah yang akan menghasilkan jawaban atas masalah yang diajukan dalam tesis ini. Di dalam penelitian ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu al- Qur’an (IIQ) tahun 2011.

E. Kajian Pustaka yang Relevan Kajian tentang perawi wanita bukanlah kajian yang baru dalam keilmuan Islam, para ahli hadis sudah banyak melakukan kajian khusus terhadap perawi wanita. Kitab kitab biografi perawi yang sudah penulis cantumkan di atas, semuanya memuat pembahasan tentang perawi wanita. Di antara kajian tentang perawi wanita adalah yang dilakukan oleh Agung Danarta dalam bukunya yang berjudul Perempuan Periwayat Hadis yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta (2013). Awalnya tulisan ini adalah Desertasi doktoralnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Agung Danarta memaparkan biografi singkat para perawi wanita sahabiyat saja yang terdapat di dalam al-Kutub at-Tisʻah yang semuanya berjumlah 132 orang sahabiyat. Kajian yang tidak kalah menarik tentang perawi wanita adalah sebuah Tesis Magister yang ditulis oleh Sandi Santoso, mahasiswa Universitas Indonesia Program Studi Timur Tengah dan Islam yang berjudul Kredibilitas dan Kontribusi Wanita dalam Periwayatan Hadis dengan mengambil al- Kutub as-Sittah sebagai objek penelitiannya. Dalam tesis tersebut Sandi Santoso memaparkan perbandingan kuantitas perawi perempuan dan perawi laki-laki dalam kitab-kitab tersebut dan menemukan 201 orang perawi wanita. Afaf Abdul Ghafur Hamid, dosen Fakultas al-Qurʻan dan Sunnah Universitas Islam Internasional menulis sebuah kajian yang dimuat di Majalah Universitas Umm al-Qura edisi Ramadhan 1428 H dengan judul “Juhûd al-Marʻah fi Nasyr al-Hadîs an-Nabawî wa ‘Ulûmih”. Di dalamnya beliau memaparkan anjuran dan keterlibatan wanita dalam proses belajar pada masa Rasulullah saw kemudian beliau juga menyebutkan tokoh-tokoh perawi hadis mulai pada masa sahabat, tabiʻin, tabiʻtabiʻin sampai abad ke 9 Hijriah. 10

10

Sementara Abi ʻUbaidah Masyhur bin Hasan as-Salmani dalam kitabnya Inâyat an-Nisâʻ bi al-Hadîs an-Nabawî mengkaji biografi para tokoh wanita sampai abad ke 13 Hijriah. Buku ini terbitkan oleh dâr al- ʻAffan, Saudi Arabia tahun 1994. Karya-karya yang penulis sebutkan di atas, memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu sama-sama meneliti para perawi hadis wanita. Perbedaannya terletak pada objek penelitian saja, dimana penulis menjadikan kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam Thabarânî sebagai objek kajian.

F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam mempelajari sebuah penelitian, diperlukan sistematikan penulisan. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I merupakan Pendahuluan yang memuat Latar Belakang Masalah, Indentifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Manfaat dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, Kajian Pustaka dan Sistematika Penulisan. Bab II membahas Biografi Imam ath-Thabarânî yang meliputi kelahiran dan wafatnya, perjalanan menuntu ilmu, mengenal kitab al-Muʻjam at-Tsalâtsah, menganal al-Muʻjam al-Kabîr dan perhatian ulama terhadap kitab al-Muʻjam al-Kabîr. Bab III merupakana inti penelitian yaitu, membahas biografi singkat para perawi wanita yang terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr karya Imam Thabrani, mulai dari Perawi Kalangan Shahâbiyyât, Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât sampai Perawi dari Kalangan Tâbiʻiyyât Tâbiʻîn dan setelahnya Bab IV merupakan Analisa dari bab-bab sebelumnya yaitu Status Perawi Wanita yang mencakup analisa tentang kuantitas dan kualitas perawi wanita serta pasang surut peran wanita dalam periwayatan hadis dan sebab- sebabnya. Bab V berisi Penutup yang mencakup Kesimpulan dan Saran-saran.

206

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah penulis paparkan mulai bab I sampai bab IV, bisa diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawi Wanita yang orang terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr sebanyak 279 perawi wanita dari berbagai tabaqat. Akan tetapi tidak semua perawi wanita penulis melakukan penelitian terhadapnya. 2. Jumlah perawi wanita yang penulis bahas dalam tesis ini adalah sebanyak 235 perawi, yaitu 164 perawi dari kalangan shahâbiyyât, 62 dari kalangan tâbiʻiyyât, 8 perawi dari kalangan tâbiʻiyyât tâbiʻîn dan 1 perawi yang meriwayatkan dari tâbiʻ tabiʻîn. 3. Adapun kualitas 235 perawi wanita yang terdapat dalam kitab al- Muʻjam al-Kabîr adalah sebagai berikut : a. Seluruh perawi dari kalangan shahâbiyyât adalah ʻudul. b. Perawi tâbiʻiyyât : 62 perawi dinyatkan tsiqah 32 periwayat, maqbûlah 10 periwayat; 20 perawi dinyatkan majhûlah. c. Perawi dari kalangan tâbiʻiyyât tâbiʻîn : 4 perawi dinyatakan tsiqah dan 4 perawi dinyatakan majhûulah. d. Satu orang perawi yang meriwayatkan dari atbaʻ tabiʻîn dinyatkan tsiqah.

B. Saran-Saran 1. Penelitian yang penulis lakukan baru sebagian kecil dari yang semestinya, yaitu hanya mengkaji kualitas dari sebagian perawi wanita yang terdapat dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr. Harapan penulis, pada suatu saat bisa melanjutkan penelitian ini untuk mengkaji perawi wanita yang tidak dibahas dalam tesis ini. 2. Di samping kajian terhadap para perawi wanita, para perawi laki- lakipun perlu diteliti untuk mengetahui kualitas-kualitas hadis dalam kitab al-Muʻjam al-Kabîr. karena sesungguhnya tujuan dari penelitian sanad adalah untuk mengetahui kulitas suatu hadis.

208 209

DAFTAR PUSTAKA

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007. Abu Daud, Sulaiman bin Atʻats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amru al-Azdi as-Sijistani, Sunan Abi Daud, (Beirut : Maktabah ‘Ashriyah, t.th) Abu Zahu, Muhammad, al-Hadis wal Muhaddisun, Kairo: Syirkah Musahamah Misriyah, 1378 H. A.Y. Wensikh, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadis an-Nabawi, Leiden : Maktabah Bril, 1936. Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2003. ______, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2007. Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah, Shahih al-Bukhari, Damaskus : Dar Thauq an-Najah, 1420 H. Danarta, Agung, Perempuan Periwayat Hadis, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013 Daru Quthni, abu Hasan Ali bin Umar bin Ahmad, Sunan ad-Daru Quthni, Beirut : Mausu’ah Risalah, 2004. Aʻdhami, Mustafa Muhammad, Hadis Nabi dan Sejarah Kodifikasinya, terj. Ali Mustafa Yaqub, Jakarta : Pustaka al-Firdaus, 1980. Dzahabî, Syamsuddin Abu Abdullah, Muhammad bin Ustman, Siar A’lam an-Nubala’, Beirut : ar-Risalah, 1985. ______, Mizanul I’tidal, Mizanul I’tidal fi Naqd ar-Rijal, Beirut : Dar Ma’rifah, 1963. Faisal, Sanapiah, Penelitian Kuaitatif, Dasar dan Aplikasi, Malang : YA3, 1990. Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, al-Mustashfâ, Beirut : Dar Kutub Ilmiah, 1993. Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach, Yogyakarta: UGM, 1986. Haitsamy, Ali bin Abu Bakar bin Sulaiman, Majma’ az-Zawaid wa Manba’ al-Fawaid, Kairo: Maktabah al-Qudsy, 1994. Hakim an-Naisaburi, Abu Abdullah al-Hakim Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Hamduwiyah bin Nu’aim bin Hakim, Ma’rifah Ulum al-Hadis, Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiah , 1977. Hazimy, Abu Bakar Muhammad bin Musa bin Ustsman, Zainuddin, al- I’tibar fi an-Nasikh wa al-Mansukh min al-Atsar, Hidar Abad: t.p, 1359 H. Hindy, Ali bin Hisamuddin, Kanzul ‘Ummal fi Sunanil Aqwal wal Af’al, Riyadh: Ar- Risalah, 1981.

209 210

Ibn Hanbal, Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad, al-Musnad, Beirut : ar- Risalah, 2001. Ibn Hajar al-Asqalany, al-Hafidz Syihabuddin Ahmad bin Ali, Tahdzib at- Tahdzib, India: Matdbaʻah Dâ’irah al-Maʻârif, 1326 H. ______, Taqribu at-Tahdzib, Syiria : Dar Rasyid, 1986. ______, al-Ishabah fi Tamyizi ash-Shahabah, Beirut : Dar Ilmiah, 1415 H. Ibnu Atsîr, Abu Hasan Ali bin Abi Karam Izzuddin, Asadul Ghabah fi Ma’rifatir Rijal, Beirut : Dar Kutub Ilmiah, 1994. Ibnu Hibban, Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban, ats-Tsiqat, Abad, Dar Ma’arif, 1973. Binti al-Husain, Amal Qirdasy, Daurul Mar’ah fi Khitamatil Hadits minal Qurunits Tsalatsatil Ula, Qatar: Kementrian Wakaf dan Urusan Agama, 199. Irawan, Prasetya, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta : DIA FISIP UI, 2006. ‘Itr, Nurrudin Muhammad, Minhaj an-Naqd fi Ulum al-Hadis, Damaskus, Dar Fikr, 1997. Khaeruman , Bandri, Otentisitas Hadis, Bandung: Rosda, 2004. Ibn Katsîr, Abu Fada` Imail bin Umar, al-Bâ’its al-Hatsîts ilâ Ikhtishâri ‘Ulûmu al-Hadîts, Beirut : Dar Kutub Ilmiah, t.th. ______, Jami’ul Masanid was Sunan al-Hady li Aqwa Sanan, Libanon: Dar al- Khadr, 1998. Khathîb al-Baghdâdi, al-Kifâyah fî ‘Ilm ar-Riwâyah, Madinah: Maktabah Ilmiah, t.th. Khalifah, Mahmud Rusyad, Nasikh al-Hadis wa Mansukhuhu di dalam Mausu’ah Ulum al-Hadis asy-Syarif, Kairo : Kementerian Wakaf Mesir, 2003. Masyhur , Abu Ubaidah, Inayatu an-Nisaʻ bi al-Hadis an-Nabawi, Saudi Arabia : Dar ibn Affan, 1994. Mizzy, Yusuf bin Abdurrahman, bin Yusuf, Abu al-Hajjaj Jamaluddin bin Zaki, Tahdzibul Kamal fi Asma’ ar-Rijal, Mausuah Risalah, Beirut, 1980. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandug : Remaja Rosdakarya, 2006. Muslim, Ibn al-Hajjaj Abu Hasan Qusyairy an-Naisabury, Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya Turats, t.th. Qirdasy, Amal binti al-Husain, Daurul Mar’ah fi Khitamatil Hadits minal Qurunits Tsalatsatil Ula, Jurnal dwi bulanan Kitab al-Ummah, Qatar : Kementrian Wakaf dan Urusan Agama, 1999. Ramahurmuzy,Abu Muhammad Hasan bin Abdurrahman bin Khalad, al- Muhaddits al-Fashil baina ar-Rawi wa al-Wa’i, Beirut : Dar al-Fikr, 1404 H. 211

Ibnu Shalah, Ustman bin Abdurrahmah Abu Amru, Taqiyuddun, Ma’rifatu Anwa’i ‘Ulum al-Hadits al-Ma’ruf bi Muqaddiman Ibn Shalah, Beirut : Dar Fikri, 1986. Siba’i, Musthafa, as-Sunnah wa Makânatuhû fi at-Tasyrî’, Beirut: al-Maktab al-Islami, 2000. Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2009. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2009. Suyûthi, Abdurrahman bin Abu Bakar, Tadrib ar-Rawi fi Syarh Taqrib an- Nawawi, Beirut : Dar Kutub Ilmiah, 1996. Thohhan, Mahmud, Mahmud Taisir Mushthalah al-Hadis, Kuwait : Maktabah Ma’arif, 2004. ______, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij, ter. Said Agil Husein al-Munawwar dan Masykur Hakim, Semarang: Dina Utama, 1995. Tim Penyusun, Maushu’ah Ulum al-Hadis asy-Syarif, Mesir : Kementerian Waqaf, 2003. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, IIQ: Jakarta, 2009. Wahid , Abdul, Khazanah Kitab Hadits: Metode, Sejarah dan Karya-Karyanya, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2008. 212

LAMPIRAN I DAFTAR PERAWI KALANGAN SHAHÂBIYYÂT DALAM KITAB AL-MUʻJAM AL-KABîR 1

No Nama Perawi Guru Murid 1. Khadîjah (w. 3 SH) Rasulullah Abdullah bin al-harits ʻÂisyah binti Abû Rasulullah, Usaid bin Urwah, Anas bin Malik, Bakr (w. 58 H) Hudhair, Hasan bin Ali, ‘Aisyah binti Thalhah, Hamzah bin ‘Amru, Kakek dari Muhammad bin (keponakannya) ‘auf bin ‘Amru, Abi Salamah Bin 2. al-harits, Al-harits bin Abdurrahmah, Dzuaib al- Hisyam, Ummu Salamah, ‘Anbary, Yahya bin Urwah, Sahlah binti suhail Abdurrahman bin al-Hatib, bin Amr, Fathimah Asma’ bin Yazid bin as- Sakan dan lain-lain. Hafshah binti Rasulullah Ibnu Umar bin Khattab, Al- ʻUmar (w. 41 H) Muthalib bin Abi Wada’ah As-Sahmy, Abdullah bin 3. Sofwan bin Umayyah al- Jumahy, Jariyah bin Wahb al-Khuza’i, Syutair bin Syakal dan lain-lain. Juwairiyah binti al- Rasulullah Mujahid, Ibnu Abbas, 4. Hârits (w. 50 H) Ubaidillah bin Sabbaq, (ponakannya) At-Thufail Maimûnah (w. 51 Rasulullah (ponakannya) Ibnu Abbas, H) Ubaidillah bin Abdillah bin ‘Utbah, Ali bin Hasan, (ponakannya) Yazid bin al- Asham, (saudara sesusuan) 5. Abdullah bin Salith, (ponakannya) Abdurrahman bin Saib, Atha’ bin Yasar, Sulaiman bin Yasar dan lain- lain. Saudah binti Rasulullah Abu Hurairah, Muhammad Zam'ah (w. akhir bin Abdurrahman bin 6. masa pemerintahan Tsauban, ‘Atha` bin Yasar, ʻUmar bin Khattâb) Yahya bin Abdullah bin

1 Diolah dari kitab al-Muʻjam al-Kabîr karangan imam ath-Thabarânî

212 213

Abdurrahman, Urwah, Ibnu Abbas, Ikrimah, Abdullah bin Zubair Shafiyyah binti Rasulullah Ali bin Husein, Abdullah Huyai (w. 50 H) bin Sofyan bin Umayyah, 7. Kinanah budak Sofiyah, Muslim bin Sofyan, Shuhairah binti Jaifar. Ummu Habîbah Rasulullah ‘Urwah, (saudaranya) (w. 44 H) Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Anas bin Malik, (ponakannya) Abdullah bin 8. ‘Utbah bin Abi Sufyan, ‘Anbasah bin Abi Sufyan, Sofiyah binti Syaibah dan lain-lain. Ummu Salamah Rasulullah, Ja’far bin Abi Anas bin Malik, Abu bakar (w. 61 H) Thalib, Zainab binti bin Abdurrahman bin al- Rasulullah, Fatimah Harits, Abi sa’id al-Khudry, Wahb bin Abdullah bin Za’ah, Syahr bin Hausyab, 9. Abi ‘Athiyah, ‘Atha`, Shafiyah binti Abi Ubaid, Ummu dari anaknya Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, ‘Amrah binti Abdurrahman, Hukaimah, Rumaitsah, dll. Zainab binti Jahsy Rasulullah Madzkur budak Zainab binti (w. 20 H) Jahsy, Ummu Habibah, Muhammad bin Abdullah Bin Jahsy, Zainab binti Abi 10. Salamah, Hadmar (Abu Qasim) budak Zainab, Ummu Qais binti Mihshan, Kultsum, Al-Qasim. ʻAmîrah binti Rasulullah (cucunya) Ja’far bin 11. Mas’ûd (w. ?) Mahmud ʻAmîrah binti Sahl Rasulullah (anaknya) Binti ‘Adiy 12. (w. ?) ʻAmrah bin Hazm Rasulullah Jabir 13. (w. ?) 214

ʻAmrah binti al- Rasulullah (ponakannya) Muhammad 14. H ârist bin Abi bin Abdurrahman bin Harits Dhirar (w. ?) ‘Amrah binti Rasulullah Nu’man bin Basyir 15. Rawâhah (w. ?) ʻAqîlah binti Ubaid Rasulullah (anaknya) Hajjah binti 16. bin Al-Hârits (w. ?) Quraidl Asmâ’ binti Yazîd Rasulullah ‘Ishaq bin Rasyid, Syahr bin bin as-Sakan (w. 30 Husyab, Abdullah bin 17. H) Abdurrahman bin Tsabit bin Shamit, Mujahid, dll Asmâ’ binti ‘Umais Rasulullah Hurrah 18. (w. ?) Asmâ’ binti Abû Rasulullah (cucunya) Fathimah binti al- 19. Bakr (w. 37) Munzir ʻÂtikah binti Rasulullah Hisyam Khalîd, Ummu 20. Ma’bad al- Khuza’iyah (w. ?) ‘Azzah binti Khâbil Rasulullah (ponakknya) Mas’ud al- 21. al -Khuzâ’iyah (w. Ka’by ?) Barîrah (w. pada Rasulullah Urwah masa pemerintahan 22. Yazîd bin Mu’âwiyyah) Al-‘Ajmâ’ al- Rasulullah (ponakannya) Abi Umamah 23. Anshâriyah (w. ?) Bin Sahl Bin Hunaif Buqairah istri Rasulullah Muhammad bin Ibrahim, 24. Qa ’qa’ bin Abi ‘Atha` Hadrad (w. ?) Busrah binti Rasulullah Abu Syu’aib, Marwan, 25. Shafwân (w. ?) Urwah bin zubair Dhubâ’ah binti az- Rasulullah, (suaminya) al- Karimah binti al-Miqdad, Zubair (w. ?) Miqdad bin al-Aswad Ibnu Abbas, Ummu ‘Athiyah, (saudarinya) Ummu Hakim, Zainab binti 26. Nubaitd, Budak milik Dhuba’ah, Urwah, Abdurrahman al-A’raj, Seorang perempuan dari ibn 215

Qais Durrah binti Abi Rasulullah Ibn abi Husein, Abdullah bin 27. Lahab bin Abdul ‘Amirah, Abu Hurairah. Muthalib (w. ?) Fâkhitah, Ummu Rasulullah Abi Shalih, Ibn Abbas, Hani’ Binti Abi (cucunya) Harun, (cucunya) Thalib (w. ?) ‘Amru bin Ja’dah bin 28. Hubairah, Sa’id bin ‘Amru bin Ja’dah, Yahya bin Ja’dah bin Hubairah¸ Durrah binti muadz, dll. Fâthimah binti Rasulullah Ibnu Mas’ud, Husein bin Ali, 29. Rasulullah (w. 11 Ibn Abbas, Anas bin Malik, H) Aisyah istri Rasul. Fâthimah al- Rasulullah Az-zuhry 30. Khuz’iyah (w. ?) Fâthimah binti Abi Rasulullah Aisyah istri Rasul 31. Hubaisy Bin Muthalib (w. ?) Fâthimah binti Rasulullah (saudara seibu) Abullah bin Hamzah bin Abdul Syaddad 32. Muthallib, Ummu Fadhl (w. ?) Fâthimah binti Rasulullah (anaknya) Muhammad Bin 33. Mujallil bin Hathib Abdullah (w. ?) Fâthimah binti Qais Rasulullah Ibnu Abbas, Urwah bin Al-Fihriyah (w. ?) Zubair, Abu Salamah Bin Abdurrahman Bin Auf, 34. Ubaidillah Bin Abdillah Bin Utbah, Qabishah bin Dzuaib, Abdurrahman Bin Ashim Bin Tsabit, dll. Fâthimah binti Rasulullah ‘Ajlan 35. Utbah bin Rabi’ah (w. ?) Fâthimah binti Rasulullah Abu Bakar bin Harits 36. Walîd (w. ?) Furai’ah binti Rasulullah Zainab bin Ka’ab bin Malik 37. M âlik bin Sinân (w. ?) 216

Ghumaisha’, Rasulullah Anas bin Malik, Hisyam, Ummu Anas (w. Abdullah bin Abbas, Amru 38. pada masa bin Ashim dan Abu Salamah pemerintahan bin Abdurrahman bin Auf ʻUtsmân) Habîbah binti Ummu Habibah Zainab binti abi salamah 39. Ummu Habîbah (w. ?) Habîbah binti Abû Rasulullah Muhammad bin Sirrin, Yazid 40. Sufyân bin Abu Bakr Habîbah binti Abi Rasulullah Sofiyah binti Abi Syaibah 41. Tajrah Al- ‘Abdariyah (w. ?) Habîbah binti Sahl, Rasulullah ‘Amrah binti Abdurrahman, 42. istri Tsabit Bin Sahl bin Abi Hatsman Qais (w. ?) Halîmah binti Abû Rasulullah Abdullah bin Ja’far bin Abi 43. Dzuaib (w. ?) Thalib Hamnah binti Jahsy Rasulullah (anaknya) Imran Bin Thalhah 44. istri Abdurrahman bin Auf (w. ?) Al-Haula’ binti Rasulullah Aisyah 45. Tuwaid (w. ?) Hawwa' al- Rasulullah (cucunya) Ibn Bujaid, Ashâriyyah binti (cucunya) Amru bin Muadz 46. Zaid bin Sakan (w. ?) Khairah binti Abi Rasulullah Muadz bin Anas al-Juhany 47. Hadrad, Ummu Darda’ (w. ?) Khaulah binti Rasulullah Anak perempuannya 48. ‘Âshim (w. ?) Jamîlah binti Abû Rasulullah Abdullah bin ‘Amirah 49. Jahl bin Hisyâm (w. ?) Jamîlah binti Ubay Rasulullah Ibn Abbas bin Salul (w. masa 50. pemerintahan ʻUmar bin Khattab) Jamrah binti Rasulullah Syabib bin Gharqadah 51. Quhafah (w. ?) 217

Jamrah binti Rasulullah ‘Athwan bin Musykan 52. Abdullah al- Yarbu’iyyah (w. ?) Judâmah binti Rasulullah Aisyah 53. Wahb (w. ?) Kabîrah binti Rasulullah Yahya bin Abi Waraqah bin 54. Sufyan (w. ?) Sa’id Khairah istri Ka’ab Rasulullah Kakeknya Abdullah bin 55. bin Malik (w. ?) Yahya

Khalîdah binti Rasulullah Abu bakar bin Muhammad 56. Anas Al- Anshâriyyah (w. ?) Khansâ’ binti Rasulullah Ibn Yazid bin Jariyah, Khidâm bin Mâlik Abdullah Yazid bin 57. (w. ?) Wadi’ah, (cucunya) Saib, Abu Hurairah, Abu Imran. Khaulah binti Rasulullah Sa’id bin al-Musayyib, Hakîm Al- ‘Urwah, Sa’ad bin Abi 58. Anshâriyyah (w. ?) Waqqaas, Sa’d bin Malik, Rabi’ bin Malik, Umar bin Abdul Aziz Khaulah binti Rasulullah Yusuf bin Abdullah bin 59. Malik bin sallam Tsa’labah (w.?) Khaulah binti Qais Rasulullah ‘Ubaid bin Sanuth, Mu’adz bin Quhaid bin bin Rafi’ bin Rifaah, 60. Qais bin Tsa’labah Muhammad bin Yahya bin (w.?) Habban, Muawiyah bin Ishaq, Musa bin Thalhah. Khaulah binti Qais, Rasulullah Salim Bin Sarj, Salim Bin 61. Ummu Shubayyah Nu’man (w.?) Khaulah binti Rasulullah istri Rib’i bin Hirasy, 62. Yaman al-‘Absiyah (ponakannya) Abi Ubaidah (w.?) bin Hudzaifah Khulaidah binti Rasulullah (ponakannya) Taghlib binti 63. Qa’nab (w.?) Khuar Kubaisyah (w.?) Rasulullah Abdurrahman bin Abi 64. ‘Amrah 65. Lail â binti Qanif Rasulullah Daud 218

Ats-Tsaqafiyah (w. ?) Libaisah binti Rasulullah Laila, 66. Ka ’ab, Ummu ‘Umarah (w.?) Lubâbah binti al- Rasulullah Anas bin Malik, Abdullah Hârist, Ummu bin Harits bin Naufal, Kuraib Fadhl, istri Abbas budak Ibn Abbas, ‘Umair 67. bin Abdul budak Umm Fadhl, Qabus Muthallib (w. masa bin al-Mukhariq, Syaddad kekhalifahan Abu Ammar, Hindun binti Ustman bin Affan) Harits, (anaknya) Ibn abbas. Maimûnah binti Rasulullalh, (ayahnya) Sarah binti Miqsam Yazid 68. Kardam (w. ?) Kardam bin Miqsam, Abdullah bin Abdurrahman ath-Thaify Maimûnah binti Rasulullalh Ziyad bin abi Saudah, Abi Sa’d, pembantu Yazid, Aminah binti Umar 69. Rasulullah (w. ?) bin Abdul Aziz, Ayyub bin Khalid Mâriyah, neneknya Rasulullalh (cucunya) Mutsanna bin Mutsanna bin Shalih 70. Shalih, pembantu Rasulullah (W. ?) Mulaikah binti Rasululullah Seorang perempuan dari 71. Amrû (w. ?) keluarga zuhair Nasîkah, Ummu Rasulullah Habibah binti sam’an 72. Amru bin Julas (w. ?) Nusaibah Ummu Rasulullah Anas bin Malik, (cucunya) ‘Athiyah (w. ?) Ismail bin Abdurrahman, Muhammad bin Sirrin, 73. Hafsah binti Sirrin, Ummu Syarahil, Ummu Habibah budak Ummu Athiyah. Nuwailah binti Rasulullah Ja’far 74. Muslim (w. ?) Qailah binti Rasulullah (cucunya) Abdullah bin Makhramah Al- Hassan al-‘Anbary, Shofiyah 75. ‘Anbariyah (w. ?) binti ‘Ulaibah, Duhaibah binti ‘Ulaibah. Qailah Ummu Bani Rasulullah Abdullah bin A’yan bin 76. Anmar (w.?) Khutsaim 219

Qutailah binti Rasulullah Abdullah bin Yasar 77. shaify al- Juhaniyyah (w.?) Rabi’ binti Rasulullah Abu Salamah, Muhammad Mu’awwidz bin bin Abdurrahman bin ‘Afra (w.?) Tsauban, Ubadah bin Walid bin Ubadah bin Shamit, Abdullah bin Muhammad bin 78. ‘Aqil, Abu Ja’far al- Khathmy, Abu ‘Ubaidillah bin Muhammad bin Ammar bin Yasir, Khalid bin Dzakwan Abu Husein al- Basry. Raithah binti Rasulullah Ubaidillah bin Abdullah bin Abdullah ats- Utbah 79. Tsaqafiyah, istri Ibn Mas’ud (w.?) Raudhah (w.?) Rasulullah (cucunya) Syaibah binti 80. Aswad Rumaistah al- Rasulullah (cucunya) Ashim bin Umar 81. Anshâriyyah (w. ?) bin Qatadah

Ruqaiqah ats- Rasulullah anaknya Umaimah Binti 82. Tsaqâfiyyah (w. ?) Ruqaiqah Ruzainah budak Rasulullah Umainah 83. Sh afiyyah istri Rasulullah (w. ?) Sahlah binti Suhail Rasulullah Aisyah, Qasim bin 84. bin Amrû (w. ?) Muhammamd, Abdullah bin Hubairah Sallamah binti Al- Rasulullah Aqilah, Ummu Daud al- 85. Hu rr Al-Ja’fiyyah Wabisyiah (w.?) Sallamah Binti Rasulullah (anaknya) khattab bin shalih 86. Ma’qil Al- Khuza’iyah (w.?) Salmâ,ummu rafi’ Abi Rafi’ Qa’qa’ bin Hakim, (cucunya) 87. (w. ?) ‘Ubaidilallah bin Ali bin Rafi’ 220

Salmâ binti Qais, Rasulullah (anaknya) hakam bin sulaim, 88. Ummu Mundzir Ya’qub bin abi ya’qub (w. ?) Sarrâ’ binti Nabhân Rasulullah Rabi’ah bin Abdurrahman 89. (w. ?) bin Hishn, Syakiyah binti Ja’ad Saudâ’ binti Rasulullah Ummu ‘Ashim 90. ʻÂshim (w. ?) Saudah binti Rasulullah Urwah bin Fairuz, Musrih (w. ?) Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban, 91. ‘Atha` bin Yasar, Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman, Urwah, Ibnu Abbas, Ikrimah, Abdullah bin Zubair. Shafiyyah binti Rasulullah Ishaq al-Hasyimy, (anaknya) Abdul Muthallib Ja’far bin Zubair 92. (w. pada masa Khalifah ʻUmar bin Khattâb) Shafiyyah binti Rasulullah Ubaidillah bin Abdillah bin Syaibah, Ummu Abi Tsaur, (anaknya) Mansur 93. Mansur bin bin Shofiyah, Mughirah bin Abdurrahman (w. Hakim, Maimun bin Mihran. ?) Ash-Shammâ` (w. Rasulullah (saudaranya) Abdillah bin 94. ?) yasr Shumaitah al- Rasulullah Ubaidillah bin abdillah bin 95. Laitsiyyah (w. ?) Utbah Sîrîn, saudara Rasulullah (anaknya) Abdurrahman bin 96. M âriyah (w. ?) Hassan bin Tsabit Suʻdâ al-Murayyah, Thalhah Yahya bin Thalhah 97. istri Thalhah bin Ubaidillah (w. ?) Subaiʻah binti al- Rasulullah Masruq, ‘Amru bin ‘Utbah, Hârits al- Abi Salamah bin 98. Aslamiyah (w. ?) Abdurrahman, Abdullah bin Umar, Abdullah bin ‘Utbah. Sudaisah al- Rasulullah Auza’i 99. Anshâriyyah (w. ?) 100. Syam ûs binti Rasulullah ‘Utbah bin Rabi’ah, Abi 221

Nu’mân bin ‘Âmir Suwaid bin Amir (w. ?) Syifâ’ binti Rasulullah Abi Salamah, Hafshah, Abdullah bin (cucunya) Abu Bakar bin 101. Hasyim bin Khalaf, Sulaiaman bin Abi Hatsmah, Ummu Sulaiman (anaknya) Sulaiman bin Abi (w. ?) Hatsmah 102. Tamlika (w. ?) Rasulullah Sofiyah binti Syaibah Umaimah binti Rasulullah Jubair bin Nufair Ruqaiqah binti 103. Shaify bin Hasyim bin Abdul Manaf (w.?) Umaimah Ruzainah Budak Shofiyah (anaknya) ‘Alilah binti 104. pembantu (budak) Istri Rasulullah Kumait al-’Atkiyah Rasulullah (w. ?) Unaisah binti ‘Adi Rasululllah (cucunya) Sa’id bin Utsman 105. (w.?) al-Balawy Unaisah binti Rasulullah (ponakannya) Khubaib bin 106. Khubaib (w. ?) Abdurrahman 107. Yas îrah (w. ?) Rasulullah (cucnya) Humaidhah Zainab al-Asadiyah Rasulillah Mujahid 108. (w. ?) Zainab binti Abi Fatimah Hasan bin Ali 109. Rafi’ (w. ?) Zainab binti Abi Rasulullah, Ummu Muhmmad bin Amru bin Salamah bin Asad Habibah, Zainab binti ‘Atha`, ‘irak bin Malik, 110. (w. 73 H) Jahsy, Habibab binti Humaid bin Nafi’, Urwah, Ummu Habibah Humaid bin Nafi’ Zainab Binti al- Rasulullah Abdurrahman bin Zaid al- 111. Khabbâb (w. ?) Faisyi Zainab binti Rasulullah Muhammad bin ‘Umarah 112. Nubaith (w. ?) ‘Imra’ah (Seorang Rasulullah Musa bin Abdullah bin perempuan) dari Yazid 113. Bani Abdul Asyhal (w. ?) ‘Imra’ah (Seorang Rasulullah Huraits bin abah as-Salihy 114. perempuan ) dari Bani Asad (w. ?) 115. ‘Ammatu (Bibinya) Rasulullah Hushain bin Mihshan 222

Hushain bin Mihshan (w. ?) Umm Bisyr binti Rasulullah Abdurrahman bin Ka’ab bin 116. Barrâ’ (w.?) Malik Umm Maʻqil al- Rasulullah Utusan Marwan, Ma’qil al- Asadiyyah (w. ?) Asadiyah, (cucunya) Yusuf 117. bin Abdullah bin Salam, Abu Bakar bin Abdurrahman bin Haris bin Hisyam, Ja’far. Ummu ‘Afîf an- Rasulullah Abi utsman 118. Nahdiyyah (w. ?) Ummu ‘Alâ`, istri Rasulullah Kharijah bin Zaid bin Tsabit 119. Zaid bin Tsabit (w. ?) Ummu ‘Athâ` (w. Rasulullah Abdullah bin ‘Atha` bin 120. ?) Ibrahim Ummu ‘Ayyâsy, Rasulullah Wahid bin Sofwan, ‘Anbasah 121. pembantu bin Sa’id Rasulullah (w. ?) Ummu Abdullah, Rasulullah Dhamrah bin saudarinya 122. Syaddad Bin Aus (w. ?) Ummu Aimân, Rasulullah Thariq bin Syihab, Hifsyi bin Ummu Usamah bin Abdullah, Abi Yazid al- 123. Zaid (w. pada masa Madiny, Ali bin Husein bin Khalifah ʻUtsmân Ali, Nubaih al-‘Anazy, Sa’id bin ʻAffân) bin Musayyab. Ummu al-Azhar Rasulullah Zainab binti Zabriqan 124. (w. ?) Ummu Anas Al- Rasulullah Ummu sa’ad istri Zaid bin 125. Anshâriyyah (w. ?) Tsabit, (cucunya) Yunus bin Imran bin Abi Anas Ummu Aus Al- Rasulullah Aus bin Khalid 126. Bahziyah (w. ?) Ummu Ayyûb Rasulullah Abu Yazid 127. Binti Qais bin Amrû Ummu Farwah Rasulullah Qasim bin Ghannam 128. binti Abi Quhafah 223

(w. ?)

Ummu Habîb, Rasulullah Abdul Malik bin Abu 129. budak Ummu Sulaiman ‘Athiyah (w. ?) Ummu Hakîm binti Rasulullah Sofiyah binti Jarir, Abu 130. Wad âʻ Al- Umamah, Durrah binti Khuza’iyah (w. ?) Muadz. Ummu Harâm binti Rasulullah Amru, Abi Tsabit Ya’la bin 131. Milh ân (w. 27 H) Syaddad, ‘Atha` bin Yasar, Anas bin Malik Ummu Al-Hârits Budail bin Warqa’ Muhammad bin Yahya bin binti ‘Ayyâsy (w. Hassan 132. masa kekhalifahan Utsmân bin Affan) Ummu Hisyâm Rasulullah Muhammad bin binti al-Hâritsah Abdurrahman, Yahya, 133. bin Nuʻmân (w. ?) Abdurrahman bin Sa’ad bi Zurarah Ummu Hufaid, Rasulullah (ponakannya) Ibn Abbas 134. Ummu Haqiq binti Al-Hârits (w. ?) Ummu Humaid Al- Rasulullah Mundzir as-Saidy 135. Anshâriyyah (w. ?) Ummu Hushain Al- Rasulullah (cucunya) Yahya bin 136. Ahmasiah (w. ?) Hushain, ‘Aizar bin Huraits, Abi Ishaq Ummu Ishâq Al- Rasulullah Ummu Hakim binti Dinar 137. Ghan âwiyyah (w. ?) Ummu Jundub Al- Rasulullah anaknya Sulaiman bin Amru Azdiyyah (w. ?) bin Ahwash, Abdullah bin 138. Syaddad bin Had dan Abu Yazid budak Abdullah bin Al-Hârits Ummu Khalîd binti Rasulullah Ibrahim bin Uqbah, Sa’id bin 139. Khal îd bin Sa’id Amru, Musa bin Uqbah. Bin Ash (w. ?) Ummu Kultsûm Ummu Salamah (anaknya) Musa bin ‘Uqbah 140. binti Ummu Salamah (w. ?) 224

Ummu Kultsûm Rasulullah (anaknya) Humaid bin binti Uqbah, istri Abdurrahman bin Auf 141. Abdurrahman bin Auf (w. ?) Ummu Kurz Al- Rasulullah Ibn Abbas, ‘Ubaid bin Khuza’iyah (w. ?) Umair, Habibah binti 142. Maisarah bin Abi Hutsaim, Siba’ bin Tsabit Ummu Lailâ (w. ?) Rasulullah Aminah binti Abdurrahman 143. Ummu Maʻbad bin Rasulullah (anaknya) Ma’bad bin Ka’ab 144. Ka ʻab (w. ?) Ummu Mughits (w. Rasulullah Yusuf 145. ?) Ummu Muslim Al- Rasulullah Seseorang laki-laki 146. Asyja ʻiyah (w. ?) Ummu Nashr Al- Rasulullah Ashim bin umar bin Qatadah 147. Muharibiyah (w. ?) Ummu Qais binti Rasulullah, Zainab binti ‘Adiy bin Dinar, Ubaidillah Mihshân al- Jahsy bin abdillah, Naïf’ maula 148. Asadiyah (w. ?) Hamnah binti Syuja’, ‘Ady bin Dinar, Washibah bin Ma’bad. Ummu Rûmân (w. Rasulullah, Aisyah Masruq, Qasim bin 149. ?) Muhammad Ummu Saʻad Al- Rasulullah Muhammad bin Zadzan 150. Anshâriyyah (w. ?) Ummu Saʻad binti Murrah Al-Fihry Unaisah 151. Murrah Al-Fihry (w. ?) Ummu Sinân Al- Rasulullah (anaknya) Sakinah binti 152. Aslamiyah (w. ?) Hadlalah Ummu Sufyân (w. Rasulullah Musa bin Abdurrahman 153. ?) Ummu Sunbulah Rasulullah Ibn madini 154. Al -Aslamiyah (w. ?) Ummu Syarîk Al- Rasulullah Jabir bin Abdillah, Said bin 155. Qurasyiah Al- Musayyab. 225

‘Amiriyah (w. ?)

Ummu Syihâb Al- Rasulullah Nadiyah binti majidah 156. Ghanawiyya h(w. ?) Ummu Thariq, Rasulullah Ja’far bin Abdurrahman, 157. budak Sa’d Bin Ja’far bin Yazid Ubadah (w. ?) Ummu Thufail (w. Rasulullah ‘Umarah bin ‘Amir bin 158. ?) Hazm Ummu Usaid, Rasulullah Thaus 159. Ummu Malik (w.?) Ummu Ustman Rasulullah, Ibnu Abbas, Sofiyah binti Syaibah, 160. binti Sufyan (w. ?) Ummu Salamah Ummu Mansur bin Abdurrahman Ummu Utsmân bin Rasulullah Utsman bin Abi Ash 161. Abi Ash (w. ?) Ummu Walid binti Rasulullah Salim bin Abdullah bin 162. ʻ Umar bin Khattab Umar (w. ?) Ummu Waraqah Rasulullah Abdurrahman bin Khallad 163. binti Abdullah bin Al-Hârits (w. ?) Ummu Ziyad Al- Rasulullah Hasyraj bin Nubatah 164. Asyja ’iyah (w. ?)

226

LAMPIRAN II

DAFTAR PERAWI KALANGAN TÂBIʻIYYÂT DALAM KITAB AL- MUʻJAM AL-KABîR 2

No. Nama Perawi Guru Murid Aisyah binti Sa’d Sa’ad bin Abi Waqash ‘Abidah binti Nabil 1 (117 H) Aisyah binti Thalhah Fathimah binti Husein, ‘Utsman bin Abdurrahman 2 (110 H) Aisyah istri Rasul al-Qurasyi, Minhal bin ‘Amru Al-‘Aliyah binti Maimunah (anaknya) Abdullah bin 3 Subayyi’ (w.?) Malik bin Hudzafah Aminah binti Ummu Laila (ponakannya) Hamadah 4 Abdurrahman (w.?) binti Muhammad Amrah binti Habibah binti Sahl istri Yahya bin Sa’id, Urwah 5 Abdurrahman (106 Tsabit bin Qais, Aisyah, bin Zubair, Zuhry. H) Ummu Salamah. Dhuba’ah binti al- (ayahnya) al-Miqdad bin Al-Mulahhab bin Hujr an- 6 Miqdad (w.?) al-Aswad Nahrany Duhaibah binti Qailah binti Makhramah (cucunya) Abdullah bin 7 ‘Ulaibah (w.?) al-‘Anbariyah Hasan al-Anbary

Fathimah binti al- (neneknya) Asma' binti Hisyam bin ‘Urwah, 8 Mundzir (w.?) Abu Bakar Muhammad bin Ishaq, Abu Aswad Fathimah binti Aisyah istri Rasul, Husein (anaknya) Muhammad bin Husain (w. 100 H) bin Ali Abdullah bin ‘Amru bin Utsman, Ya’la bin Abi Yahya, (anaknya) Hisyam 9 Abu al-Miqdam, ‘Aisyah binti Thalhah, Husein bin Ali, ‘Umarah bin Ghaziyah. Habibah binti Ummu Kurz al- ‘Atha` 10 Maisarah bin Abi Khuza’iyah Hutsaim (w.?) Hafsah binti Sirrin Anas bin Malik, Nusaibah Hisyam bin Hassan, 11 (101 H) Ummu ‘Athiyah, Ummu Muhammad bin Sirrin, Sulaim binti Milhan, Ashim al-Ahwal, Ayyub

2 Dioah dari kitab al-Muʻjam al-Kabîr karangan imam ath-Thabarânî 227

Syifa’ bin Abdullah bin as-Sakhtiyani, Yahya al- Hasyim, Ar-Rabab, Himmany, Abu Muawiyah, Salman bin ‘Amir, Ummu Khalid al-Hazza’, Qatadah, ar-Raih binti Sulai’, Hafsah binti Amru budak Anas bin Sirrin, Habbah binti Habib al-‘Adawiyah, Abdul Malik bin Abi Basyir Hindun binti Sa’id Furai’ah binti Malik bin Amru bin Muhammad bin 12 bin Abi Sa’id (w.?) Sinan Amru Hindun binti al- Ummu al-fadhl dan Ibnu Yazid bin Abdullah bin al- 13 Harits (istri Abdullah Abbas, Ummu Salamah Had, Yazid bin Had, bin Syaddad) (w.?) Zuhry. Hakimah istri Ya’la Umar bin Abdullah bin 14 (w.?) Ya’la bin Murrah Ya’la Hukaimah bin Ummu Salamah (cucunya) yahya bin abi 15 Umaimah (w.?) sufyan Humaidhah binti Abi Ibunya, Saudara Muhammad bin abi 16 Katsir (w.?) perempuaannya humaid Humaidhah binti (neneknya) yasirah (anaknya) hany bin utsman 17 Yasir (w.?) Khushailah binti (ayahnya) watsilah bin al- Shadaqah bin yazid, 18 Watsilah bin al- asqa’ Mahmud bin Khalid, Asqa’ (w.?) Muhammad bin al-asyqar 19 Jasrah (w.?) Ummu salamah Mahduj az-zuhly Kabsyah binti Abi Ummu salamah Raithah binti Huraits 20 Maryam (w.?) Karimah binti Al- (ibunya) Dhuba’ah binti (suaminya) Abdullah bin Miqdad (w.?) az-zubair Wahb bin Zam’ah, (anak 21 perempuannya) Quraibah binti Abdullah bin Wahb bin Zam’ah 22 Laila (w.?) Libaisah Habib al-anshary Mu’adzah (w.?) Hisyam bin amir al- Yazid ar-rasyk 23 anshary 24 Mussah (w.?) Ummu salamah Abi sahl Nudbah budak Maimunah Az-zuhry, Habib budaknya 25 Maimunah (w.?) urwah Quraibah binti (ibunya) Karimah binti al- (ponakannya) Musa bin 26 Abdullah bin Wahb miqdad ya’qub az-zam’i (w.?) 228

Raithah binti Huraits Kabsyah binti abi maryam Tsabit 27 (w.?) Raithah binti Muslim Muslim abu raithah (anaknya) Abdullah bin 28 (w.?) harits bin abza 29 Rumaitsah (w.?) Ummu salamah Auf bin harist Salam (Bibi) dari Abi Rafi’ Abdurrahman bin Abi 30 Abdurrahman bin Rafi’ Abi Rafi’ (w.?) Salma al-Bakriyyah Ummu salamah razii 31 (w.?) Sarah binti Miqsam Maimunah binti kardam (ponakannya) Abdullah bin 32 yazid bin dhabbah Shafiyah binti Abi Ummu salamah Nafi’ 33 Ubaid(w.?) Shofiyah binti Qailah binti makhramah (cucunya) Abdullah bin 34 ‘Ulaibah (w.?) al-‘anbariyah hasan al-anbary Sofiyah binti Jarir Ummu hakim binti wada’ Hafsah 35 (w.?) al-khuza’iyah Sukainah binti Husein bin Ali Fayid maula ubaidillah bin 36 Husein (117 H) abi rafi’ Suwaidah binti Jabir (ibunya) ‘uqailah binti Ummu janub binti 37 (w.?) asmar syumailah Udaisah binti Uhban Ali bin abi thalib Abdullah bin ‘ubaid bin Shaify (w.?) (muadzin masjid Jordan), 38 Abu ‘amru al-qaslany, Abdullah bin ‘ubaid, Abdul kabir al-ghifary Umm Bakr binti al- al-miswar Abdullah bin ja’far al- 39 Miswar (w.?) mukharramy Ummu ‘Alqamah Ummu habibah istri nabi (anaknya) alqamah 40 (w.?) Ummu Abdul Malik Abu mahdzurah utsman 41 bin Abi Mahdzurah (w.?) Ummu ar-Raih binti Salman bin ‘amir Hafshah binti sirin 42 Sulai’ (w.?) 43 Ummu Ashim (w.?) Sauda’ nailah Ummu Darda’ Ka’ab bin ‘ashim Shafwan bin abdullah 44 Shughra, Hujaimah (w. setelah 81 H) 229

Ummu dari anaknya Ummu salamah Muhammad bin Ibrahim Ibrahim bin at-tamimy 45 Abdurrahman bin Auf (w.?) 46 Ummu Ghurab (w.?) ‘aqilah Waki’ Ummu Habibah binti (ayahnya) ‘irbath bin Wahb bin abi khalid 47 ‘Irbath bin Sariyah sariyah (w.?) 48 Ummu Hasan (w.?) Ummu salamah (anaknya) hasan Ummu Isa (w.?) Ummu ja’far bin Abdullah bin abi bakar 49 Muhammad bin ja’far bin abi thalib Ummu Ja’far bin Asma’ binti ‘umais Ummu isa, (Anaknya) ‘aun Muhammad bin bin muhammad 50 Ja’far bin Abi Thalib (w.?) Ummu Manbudz al- Maimunah Manbudz 51 Makkiyyah (w.?) Ummu Muhammad Aisyah istri Rasul Ali bin zaid bin jad’an 52 (w.?) Ummu Musa (w.?) Ali, Ummu salamah Mughirah 53 Ummu Musawir al- Ummu salamah (anaknya) Abdullah bin 54 Himyary (w.?) abdurrahman 55 Ummu Syarahil(w.?) Nusaibah ummu ‘athiyah Jabir bin shubh 56 Unaisah (w.?) Ummu sa’d binti murrah Shofwan bin sulaim Unaisah binti Zaid (ayahnya) zaid bin arqam (keponakannya) tsabit bin bin Arqam (w.?) zaid bin tsabit bin zaid bin 57 arqam, Hamadah, Habib bin zaid bin khallad Uqailah binti Asmar (ayahnya) Asmar bin (anaknya) Suwaidah binti 58 (w.?) mudharras Jabir Zainab bin Ka’ab bin Furai’ah binti malik bin (ponakannya) sa’ad bin 59 Malik (w.?) sinan ishak Amrah binti Af’a Ummu salamah ‘ammar ad-duhny 60 (w.?) Aqilah, budak Sallamah binti al-hur Ummu ghurab 61 Ummu Banin (w.?) Azzah binti ‘Iyadh (kakeknya) Abi Qirshafah Ziyad bin Sayyar 62 bin Abi Qirshafah 230

LAMPIRAN III

DAFTAR PERAWI KALANGAN TÂBIʻIYYÂT TÂBIʻÎN

DAN SETELAHNYA DALAM KITAB AL-MUʻJAM AL-KABîR 3

No. Nama Perawi Guru Murid Aisyah binti al- Mu’awiyah bin Abdullah 1 Hisyam bin ‘Urwah Mundzir (w.?) az-zubairy Abidah binti Nabil Ishaq bin Muhammad al- 2 Aisyah binti sa’d (w.?) Farwiy Hubabah binti ‘Ajlan 3 (ibunya) Hafsah Musa bin ismail (w.?) Ummu hakim Binti Al-mughirah bin adh- 4 Ibunya Usaid (w.?) dhahak Ummu Janub binti (ibunya) suwaidah binti Abdul hamid bin abdul 5 Syumailah (w.?) jabir wahid 6 Ummu Shalih (w.?) Sofiyah binti syaibah Sa’id bin Hassan (ponakannya) Muhammad Hamadah binti Aminah binti 7 bin abi imran, (anaknya) Muhammad (w.?) abdurrahman hazim bin Muhammad 8 Ummu Hafsh (w.?) Shafiyah binti Jarir Hubabah binti Ajlan (ponakannya) Muhammad Hamadah binti Aminah binti 9 bin abi imran, (anaknya) Muhammad (w.?) Abdurrahman hazim bin Muhammad

3 Dioah dari kitab al-Muʻjam al-Kabîr karangan imam ath-Thabarânî 231

LAMPIRAN IV

DAFTAR PERAWI WANITA DALAM KITAB AL-MUʻJAM AL- KABîR YANG TIDAK DIBAHAS DALAM PENELITIAN INI4 A. Perawi yang Meriwayatkan dari Shahabat/ Shahâbiyyât

Guru (Shahabat/ No. Nama Perawi Murid Shahâbiyyât) Alilah binti Kumait (ibunya) umainah Ubaidullah bin umar al- 1 al-’Atkiyah qawarir Aminah binti Abi asy- Abu sufyan madluk Mathar bin ‘Ala’ 2 Sya’tsa’ memiliki 1 periwayatan. Aminah binti umar Maimunah binti sa’d, Abdul hamid bin yazid 3 bin abdul aziz pembantu Rasulullah Asma’ binti Watsilah Watsilah bin Asqa’ Muhammad bin 4 Andurrahman Binti Tsabit bin qais Tsabit bin qais bin ‘Atha’ al-Khurasany 5 bin syammas syammas binti madz’ur Ibunya Quraisy bin hayya al- 6 bakhaly Binti Muhayyishah Muhayyishah binti Budak Zaid bin Tsabit 7 Mas’ud Durrah binti muadz Fakhitah, ummu hani’ Abu aswad, Muhammad 8 binti abi thalib bin Abdurrahman Habibah binti sam’an Nasikah, ummu amru bin Ibrahim bin ismail 9 julas hajjah binti quraidl (ibunya) ‘aqilah binti (anaknya) zaid 10 ubaid bin harits Ibunya Ummu hakim Seorang budak Ummu hakim binti usaid 11 binti usaid Ibunya ummu Mariyah (anaknya) ummu sulaiman 12 sulaiman Istrinya Hunaidah bin Ummu Salamah Hunaidah bin Khalid 13 Khalid Istri rib’I bin hirasy Khaulah binti yaman al- Suaminya rib’I bin hirasy 14 ‘absiyah

4 Dioah dari kitab al-Muʻjam al-Kabîr karangan imam ath-Thabarânî 232

Munayyah Maimunah binti ‘asib Rabi’ah binti Yazid 15 Nadiyah binti majidah Ummu syihab al- Abdullah bin ahmad 16 ghanawiyyah sakinah binti hadlalah (ibunya) Ummu sinan al- Abu sinan yazid bin 17 aslamiyah huraits Shafiyyah binti Samrah bin Mughirah Ayyub bin Tsabit 18 majza`ah Seorang perempuan Mulaikah binti amru Zuhair 19 dari keluarga zuhair 20 Shuhairah binti jaifar Sofiyah binti huyai Ya’la bin hakim Su’da binti Tsabit (ayahnya) Tsabit bin Muhammad bin thalhah at- 21 usaid bin dzuhair tamimi 22 Syaibah binti aswad (neneknya) raudhah Abdul jalil bin harits Syakiyah binti ja’ad Sarra’ binti nabhan Ahmad bin haris al- 23 ghassany Syamsiah Binti Muslim bin ‘Abbad bin Katsir 24 Nabhan Abdurrahman taghlib binti khuar Khulaidah binti qa’nab Humaid bin hammad bin 25 abu khuwar Ummu Abdullah bin Ummu salamah (anaknya) Abdullah bin 26 buraidah buraidah Ummu Abdullah binti Milqam bin talib Ghalib bin hujrah 27 Milqam Ummu Hakim binti Ummu Salamah Yahya bin Abi Sufyan 28 Abi Umayyah Ummu al-faidh Ibnu mas’ud ‘azrah abu ‘ashim 29 maulah abdul malik bin marwan Ummu daud al- Sallamah binti al-hur al- (anaknya) daud al- 30 wabisyiah ja’fiyah wabisyiah Ummu unais binti Hasan bin ali Al-hakam bin Abdullah 31 hasan bin ali bin abi bin khattaf thalib Ummu yahya binti (ayahnya) abdul jabbar (ponakannya) Maimunah 32 abdul jabbar bin wail bin wail binti hujr bin abdul bin hujr jabbarbin wail bin hujr 33 Zainab binti zibriqan Ummu al-azhar (cucunya) binti munqidz

233

B. Perawi yang Meriwayatkan dari Tâbiʻîn/ Tâbiʻîyyât

Guru (Tâbiʻîn/ No. Nama Perawi Murid Tâbiʻîyyât) 1 An-nawwar binti umar Fathimah binti muslim Abu Ma’syar al-Bara’ Hafsah binti amru, Hafsah binti sirrin Abdurrahman bin amru 2 budak anas bin sirrin bin jabalah 3 Fathimah binti muslim Khalifah bin Basyr An-nawwar binti umar Ibunya sulaiman bin Khairah binti abi hadrad, (anaknya) sulaiman bin 4 bilal ummu Darda’ bilal 5 Nailah Ummu ‘ashim Abdul aziz bin khattab 6 Rabi’ah binti yazid Munayyah Muntaji’ bin mush’ab Ummu abdillah binti Ayahnya Ismail bin ‘ayyas 7 Khalid bin ma’dan Ummu urwah binti (ayahya) ja’far bin zubair Ishaq bin muhammad 8 ja’far bin zubair Ummu Utsman binti (ayahnya) sa’id bin (cucunya) Muhammad bin 9 sa’id Muhammad bin Jubair Umar bin Ismail