Oseana, Volume XXXIX, Nomor 1, Tabun 2014: 1-9 ISSN 0216-)877

TIMUN LAUT DI PANTAl SANUR, BALI

Oleh

Ana Setyastuti"

ABSTRACT SYNAPTIDAE IN SANUR BEACH, BALI. Synaptidae ·wasone of holothuroideamember,unique because they has nopodia or tubefeet in their surface of body wall and has no respiratory trees in their internal organ. They has anchor shape spicules in their body wall that supporting locomotoryfunction. Synaptidae werefrequently found in the sea grass area, but nopublication was specifically observed their existence. This study proposed to observed the of synaptidae in Sanur Beach-Bali, included their length distribution and their vegetation preference to live with. The observation was conducted twice time using swept survey time based method (one hour) on low tide. Theresults shows46 individual of synaptldae consist of two species (Synaptamaculata and Opheodesomagrisea)found in the intertidal zone of Sanur Beach-Bali. In thefirst observation, most of synaptidae had shorter body length then in the second observation. Almost all of synaptidae observed wasassociated withEnhalus acoroides. Synaptidae in the study area adapt to a very extrem environment. Their adaptation were: 1) osmoregulation to the fluctuation of salinity; 2) wide tolerance of temperaturefluctuation; defense mechanism to the wave motion by 3) having sticky skin and 4) autotomy mechanism.

PENDAHULUAN kaki tabung di bagian ventral (Brusca & Brusca, 2003). Holotburoidea terbagi atas enam ordo Beberapa abli ekinodermata me• yakni , Elasipodida, Aspidochirotida, nyatakan babwa timun laut (holothuroidea) dan Molpadiida, Dendrochirotida, Dactylochirotida. bintang mengular (opbiuroidea) merupakan Synaptidae merupakan salah satu famili anggota biota laut yang menonjol di perairan tropis, ordo Apodida (Brusca & Brusca, 2003; sedangkan duri babi (ecbinoidea) dan bintang Setyastuti, 2012). laut (asteroidea) lebib cenderung bidup di Apodida (Gambar 1)memiliki arti tanpa perairan yang lebih dingin (temperate) (Bakus, podia (tonjolan seperti kaki tabung atau papila) 1973).Holotburoidea merupakan salah satu kelas (Hyman, 1955). Kulit tubuhnya tipis dan anggota filum ekinodermata karen a dianggap transparan, dengan permukaan tubuhnya kasat, memiliki kulit duri,meskipun duri yang terdapat lengket bahkan melekat jika disentub, bal ini pada tububnya merupakan duri lunak dan dikarenakan pada kulit tubuhnya tersimpan termodifikasi menjadi papila di bagian dorsal dan banyak kerangka kapur (spikula) berbentuk

I) UPT. Balai Konservasi Biota Laut-Ambon, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. jangkar (anchor) dan roda (whee!). Memiliki dicirikao oleh teotakelnya yang spesifik tentakel berjumlah 10 atau 20 bahkan lebih, berbentukpinnatedan umumnya memiliki tubuh dengan bentuk sederhana, menyerupai jari berbentuk seperti eacing tanpa kaki tabung. (digitate) atau menyirip (pinnate).Tidak memiliki Spikula yang dimiliki oleh famili ini baoya pohon pemafasan. Synaptidaemerupakan salah berbentuk anchor (Gambar 2). Dengao variasi satu dari tiga famili aoggota ordo apodida. bentuk anchor untuk tiap-tiap jenis aoggotaoya Synaptidae terdiri atas II genus yang terrnasuk (Setyastuti, 2012; Cannon & Silver,1986;Hyman, ke dalam dua subfamili (Clark, 1907).Synaptidae 1955; Clark, 1907).

Gambar 1.A:. eiri morfologi Ordo Apodida danFamili Synaptidae [modifikasi dari Cannon &Silver, 1986]. B: Anatomi tubuh Synaptidae; 1: tentakel, 2: esofagus, 3:stomaeh, 4: usus, 5: kloaka, 6: gonad, 7: poIian vesikel [modifikasi dariHyman, 1955].

2 vertex (puncak) a c _ ...... ' •• : arm (Iengan) ••_.

~

articular hole bridge (penghubung) (Iobang penghubung) --o-,t---....posterior hole (Iobang posterior) Gambar 2. Tipe spikulapada Synaptidae. a:jangkar (anchor); b: lempengjangkar (anchor-plate) dan c: butir (milliary granule) [sumber: Purwati &Wirawati, 2008].

Zona pasang surut (intertidal) adalah ini, akibatnya variasi faktor lingkungan sangat wilayah daratan yang bertemu dengan laut atau tinggi (suhu air, subu udara, salinitas, pH, merupakan daerab pantai yang selalu terkena oksigen,C02 dan ketersediaan nutrien). bempasan gelombang setiap saat karena terletak Tingginya tekanan lingkungan di zona pasang antara batas surut terendab dan pasang tertinggi surut ini, menyebabkan biota laut yang mampu (Anonimus, 2012). Zona pasang surut hidup di zona ini adalah jenis-jenis yang mampu merupakan wilayah yang relatif sempit dibanding bertahan terhadap kondisi fisik yang zona laut lainnya (subtidal, batial, abisal dan berfluktuasi atau tidak stabil (Anonimus, 2012; badal). Zona ini hanya dijumpai pada pulau atau Nybakken,I992). daratan yang luas dengan pantai yang landai. Beberapa publikasi nasional yang Semakin terjal kondisi pantai maka semakin terkait dengan studi ekologi melaporkan sempit zona pasang surutnya (Nybakken, 1992). keberadaan timun laut famili ini cuk:up sering Dinamika fisika seperti fluktuasi dijumpai di zona pasang surut, tepatnya di pasang surut sangat berpeogarub terbadap zona daerah lamun, akan tetapi belum ada pengamatan

3 yang lebih spesifik terbatas pada informasi surutnya. Secara geografis Pantai Sanur cukup keberadaannya. Oleh karenanya studi ini landai, hal ini menjadikan zona pasang surutnya bertujuan untuk mengamati keberadaan timun menjadi luas. Saat surut terendah daratan yang laut famili synaptidaedi zona pasang surutPantai terpapar bisa sekitar 500 meter dari tepi pantai Sanur-Bali, termasuk mengetahui sebaran hingga ke tubir. panjang tubuh dan jenis lamun yang Pengamatan dilakukan di zona pasang berasosiasi. smut Pantai Sanur,Bali (Gambar 3a dan 3b).Pada saat surut terendah menggunakan metode PENGAMATAN LAPANGAN penyisiran pantai dengan pembatasan waktu (swept survey time based) selama I jam. Waktu Pantai Sanur merupakan salah satu pengamatan dilakukan dua kali, yaitu lokasi pariwisata di Pulau Bali, Indonesia. pengamatan I (18 Juli 2012) saat surut terendah Posisinya yang berada di sebelah timur Pulau sore menjelang malam bari dan pengamatan II Bali dan berbatasan dengan kota Denpasar (22 Juli 2012) saat surut terendab pagi hari. menjadikan pantai inimemiliki daya tarik sebagai lndividu synaptidae yang dijumpai diukur pantai matahari terbit (sunrise beach) yang panjangnya menggunakan meteran tanpa cukup rarnai dikunjungi wisatawan domestik dan memindahkan dari tempat asalnya. Identifikasi mancanegara. Ombak di sepanjang pantai cukup berdasarkan morfologi menggunakan pustaka tenang dengan vegetasi lamun yang cukup Clark & Rowe (1971), Canon & Silver (1986), mudah dijumpai di sepanjang zona pasang Purwati &Wrrawati (2008) dan Setyastuti (2009).

Gambar 3a. Lokasi sampling eliPantai Sanur, Bali, Indonesia (sumber: googlemap.com).

4 Gambar 3b. Karakteristik habitat, a: Pantai sanur Bali, b: kondisi lamun E. acoroides saat pasang, c: kondisi pantai saat bergerak surut, d: kondisi lamun E. acoroides saat surut.

HASIL PENGAMATAN Enhalus acoroides. Selainjenis lamun tersebut juga didapatkan jenis yang lain yakni Dari basil pengamatan lapangan Cymodocea rotundata dan Thalassia didapatJean synaptidae 46 individu,Identifikasi hemprichii di daerah mendekati tubir, akan tetapi secara rnorfologi, diketabui ada dua jenis pada lokasi didapati kedua jenis lamun tersebut synaptidae yang terdapat di Pantai Sanur, Bali tidak dijumpai adanya Synaptidae. yaitu Synapta macu/ata dan Opheodesoma Pengukuran panjang tubuh synaptidae grisea (Gambar 4). Keduanya didapati yang diamati saat diJapangan dapat dilihat pada berasosiasi dengan vegetasi lamun jenis GambarS.

S t-9-~t·e·•• -· c·c..t-t·e··

Gambar 4. 1: foto Synapta maculata; 2: foto Opheodesoma grisea [sumber: foto pribadi], gambar spikula diambil dari Purwati & Wirawati (2008).

930-1500 I 720-900 530-700 ~ ~• i 320-500 (l..

ISO

00/0 10% 20% 30% 40% 500/0 60% 70%

Proseatase Jumlab lndlvido

E5J Pengamatan 1 D Pengamatan 2

Gambar 5. Persentase panjang synaptidae yang dijumpai pada pengamatan I dan pengamatan n.

6 Di zona pasang surut ini kondisi kemungkinan besar synaptidae lebih sering lingkungannya sangat fluktuatif akibat dari berkontraksi melakukan pergerakan untuk tingginya variasi perubaban lingkungan. mencari makan, karenamereka termasuk ke dalam Oengan demikian bisa dipastikan biota yang kelompok biota laut nokturnaJ (aktif di malam mampu bertahan bidup di zona ini adalah yang hari).Sedangkan pada pengamatan kedua, yang mampu beradaptasiterbadap perubahan kondisi dilakukan saat surut terendah di pagi hari, fisik yang ekstrim. Kondisi ekstrim disini adalab kemungkinan utama synaptidae dalam keadaan perubahan harian yang luar biasa besar Jebib riJeks sebiogga bisa meocapai panjaog terhadap kelembaban, subu, turbulensi dan tubub maksimum saat diamati (Bakus, 1973). salinitas. Berbeda dengan biota yang bidup di Synaptidae yang hidup di zona pasang wilayab terlindung atau yang kondisi surut di Pantai Sanur, Bali, lermasuk kelompok lingkungannya stabil, biasanya adalab jeais• biota yang mampu bertahan terhadap kondisi jenis yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang mengalami perubahan harian persaingan mendapatkan makanan (feeding yang cukup ekstrim. Saat surut akan terpapar competition) (Anonimus, 2012). sinar matahari cukup lama yang berakibat pada Sistematika Synaptidae di Pantai Sanur, kenaikan suhu di pantai dan udara menjadi lebib Bali: tinggi. Selain itujugakelembabandi pantai akan Filum : Echinodermata menjadi lebib rendab akibat adanya interaksi dari Kelas :Holotburoidea angin dan cabaya matahari, sehingga kondisi Ordo :Apodida pantai menjadi kekeringan. Kareoa t.erpapar sinar Famili : Synaptidae matahari cukup lama, mengakibatkan tetjadinya Genus: 1) Synapta peoguapan yang berlebib sehingga salinitas air 2) Opheodesoma surut di pantai menjadi lebih tioggi. Sebaliknya Jenis : 1) Synapta maculata (Chamisso & saat pasang, kondisi pantai akan menjadi lebih Eysenhardt, (821) dingin, suhu akan menurun dengan drastis, 2) Opheodesomagrisea (Semper, (868) kelembaban menjadi sangat tinggi, salioitas menjadi lebih rendab. Synaptidae yang dijumpai di zona pasang Tipe pasang surut di Indonesia umumnya surut Pantai Sanur, Bali memiliki sebaran paojang adalah campurao dominansi ganda (semi• tubuh yang bervariasi. Hasil dari pengukuran diurnal) (Surbakti, 2000). Tipe pasang surut panjang tubuh individu synaptidae pada ganda adalab yang mempunyai periode pasang pengamatan pertama menunjukkan sebaran surut seteogah harian, yakni dalam satu bari panjang tubuh yang lebib pendek dibanding terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut. pada individu pengamatan kedua, yakni 80% Kondisi lingkungan bar ian yang berfluktuasi jumlab individu berada pad a kisaran panjang dengan sangat cepat dan terjadi dua kali dalam tubuh 320-700mID. Sedangkan basil pengukuran sehari ternyata mampu dilalui oleh timun laut pada pengamatao kedua, hanya sekitar 46% synaptidae. Hal ini karena synaptidae individu berada kisaran panjang tubuh 320-700 mempunyai kemampuan untuk beradaptasi mID(Gamber 5). Hal ini kemungkinand.ikarenakan terhadap stress karena perubaban kondisi perbedaan waktu pengamatan, walaupun liogkungan yang ekstrim dengan cara: pengamatan dilakukan dengan metode yang 1) Osmoregulasi: yakni saat salinitas sama dan di lokasi yang sama. Tetapi pada lingkungan tiba-tiba menjadi tioggi atau pengamatan pertama dilakukan saat surut reodab rnaka synaptidae akan beradaptasi terendah sore menjelang malam hari, yaog mempertabankan cairan tubuhnya (ceolomic

7 fluid) dengan cara membuat mulut, anus dan Mengenai bagaimanakah sebenarnya dinding tubuhnya menjadi impermeable mekanisme pertahanan diri synaptidae yang (tertutup rapat sebingga tidak dapat bidup di zona pasang surut, masib perlu diteliti ditembus) (Balms, 1973); lebih lanjut. Bagaimana melakukan respirasi 2) Toleransi terbadap suhu: kenaikan dan (uptake02) saat kadar 02 menjadi lebib rendah peourunan suhu yang cukup ekstrim akibat pantai surut dan terpapar sinar matahari menjadikan synaptidae kelompok biota yang terlalu lama juga masih perlu dilakukan memiliki kisaran toleransi yang luas. penelitian, karen a bagaimanapun diketahui Meskipun belum ada penelitian yang bahwa synaptidae adalab kelompok timun laut melaporkan kisaran subu yang bisa yang tidak memi liki pobon pernafasan ditoleransi oleb synaptidae yang hidup di (respiratorytree). zona pasang surut, tetapi semestinya Di zona pasang surut di Pantai Sanur, Bali synaptidae memiliki kisaran toleransi subu yang lebib dekat dengan daratan didominasi yang barnpir sarna dengan Holothuria atra oleh vegetasi lamun jenis Enhalus acoroides yangjuga diketahui sebagai pengbuni zona dan di wilayah ini dijumpai lebih banyak pasang surut. Kisaran toleransi subu H atra synaptidae dibandingkan wilayah zona pasang adalab dari 31.1 - 39.4 C (Bakus, 1973); surut yang ke arab tubir. Apakab ini berarti 3) Mekanisme mempertahankan diri agar tidak synaptidae jenis Synapta maculata dan mudah terbempas dan terluka akibat gesekan Opheodesoma grisea lebib memilib untuk yang sering terjadi dengan substrat, berasosiasi dengan larnun jenis E. acoroides'l bebatuan atau vegetasi karena gelombang (karena pada zona pasang surut yang semakin pasang dan surut adalah dengan memiliki ke arab tubir,jenis lamun E. acoroidessemakin spikula berbentuk jangkar. Keberadaan jarang dijumpai dan lebih didominasi oleh larnun spikula ini menjadikan kuHttubuh synaptidae jenis Cymodocea rotundata dan Thalassia menjadi kasat dan sangat Iengket saat hemprichii dan tidak dijumpai synaptidae). Bisa disentuh, oleh karenaya synaptidae lebih jadi iya, karena jika dilihat dari ukuran dan mudah menempel pad a lamun dengan bentuk lamun jenis ini, sangat cocok untuk perlekatan yang sangat kuat. Kemampuan tempat berlindung dan melekatkan diri untuk: menempel yang kuat tersebut menjadikan mencari makan. Kareoa diketahui babwa synaptidae tidak mudah terbawa aTUSdan synaptidae adalah pemakan nutrien terlarut tidak mudah terluka saat terkena ombak. (suspensionJeeder)(Bakus, 1973). Akan tetapi Selain itu, fungsi dari spikula bentukjangkar sesungguhnya ini masib menjadi hipotesis yang tertanarn di dinding tubub synaptidae sementara dan masib diperlukao pcnelitian lebih adalab untuk lokomosi (pergerakan), lanjut. dikarenakan keJompokbiota initidakmemiliki podia atau kaki tabung, sehingga pergerakan PENUTUP mereka dengan cara merayap (Setyastuti, 2012; Hyman, 1955;Clark, 1907); Secara umum timun laut synaptidae yang 4) Mekanisme pertahanan diri yang lain dijumpai di zona pasang surutPantai Sanur, Bali terhadap gelombang pasang surut adalab memiliki kisaran panjang tubuh yang variatif melakukan autotomi (memutus tubuhnya Diketahui bahwa panjang tubuh individu menjadi beberapa bagian) dan masing• synaptidae pada pengamaan pertama lebih masing bagian tersebut akan marnpu untuk pendek dibanding pad a pengarnatan kedua. bidup dan membentuk: anggota tubub yang Selain itujuga diketahui babwa synaptidae lebih hilang(Bakus,I973). cenderung berasosiasi dengan vegetasi lamun

8 jenis Enhalus acoroides. Akan tetapi apakah Clark. AM& Rowe, F.W.E. 1971.Monograph of basil pengamatan ini banya bersifat insidental shallow water Indo-Pacific . ataukah memang benar synaptidae di zona Trust. Br. Mus. Nat. Hst. London. 238 pasang surut memang memiliki kecenderungan pp. tertentu untuk berasosiasi dengan jenis lamun Clark, H. L. 1907. The apoda bolothurians: A tertentu masib diperlukan penelitian lebih Ianjut monograph of tbe synaptidae and Terkait dengan mekanisme pertabanan diri molpadiidae. Smitbsonian Institution. synaptidae untuk beradaptasi dengan Smithsonian contributions to knowledge lingkungan fisik yang berfluktuatif dan sangat part of vol XXXV: 227 pp. ekstrim di zona pasang surut juga masib memerlukan penelitian lebib lanjut. Hyman, L. H. 1955. Tbe invertebrates: Echinodermata, the ceolomate bilateral UCAPAN TERIMAKASllI vol. 4. New York: Me Graw-Hill Book co.lnc. Penulis mengucapan terimakasih kepada beberapa rekan yang telah banyak membantu Nybakken, J. W. 1992. Biologi laut: suatu selama melakukan pengamatan di lapangan: peodekatan ekologis. PT. Gramedia Fadhilah Rahmawati (lPB), Juliana Leiwakabessy Pustaka Utama, Jakarta: 480 hal. (UNCEN),Susi Rahmawati (P20) dan Nur Ismu Purwati, P & Wirawati, I. 2008. Synaptidae Hidayat (CI). Dan juga kepada mRC (Indonesian (Echinodermata: Apodidae) dari daerah Biodiversity Research Center) yang secara tidak lamun EI Nusa, Pulau Timor, Nusa langsung telab memfasilitasi penelitian mi. Tenggara Timur. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia vol 34 (3): 371- DAFTAR PUSTAKA 384. Anonimus. 2012. Tbe Intertidal zones. Website: Setyastuti, A. 2009. Sea cucumber (: www.loma.kI2.ca.us. (diakses pada Holothurioidea: Sticbopodidae, bulan September 2012). Holothuriidae, Synaptidae) of West Bakus, GJ. 1973. The biology and ecology of Seram, Maluku, Indonesia, collected tropical bolothurians.ln: O.A Jones and during July 2007. Oseanologi dan R Endean (eds). Biology and Geology Limnologi di Indonesia, 35 (3): 369-396. of coral reefs.New York, Academic Press: Setyastuti, A. 2012.Fosil dan evolusi 325-367. holotburoidea (Echinodermata). Brusca, R.C & GJ. Brusca. 2003.lnverlebrates OSEANA Vol.xx:xvu No.2: 29-40 pp. 2med. Sinnauer associates Inc. publisher: Surbakti, R 2000. Pemetaan pasang surut serta 801-837. anal isis komponen pasaog surut di Cannon, L.R. G &H.Silver. 1986.Sea Cucumber selurub perairan Indonesia. Skripsi. of Northern Australia. QLD. Museum, Institut Pertanian Bogor: 136pp. Brisbane: 60 pp.

9