PEMIKIRAN DAKWAH HABIB MUHAMMAD RIZIEQ HUSEIN SYIHAB, MA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
FARWAH QURAISYIAH NIM : 109051000069
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
{
PEI{IKIRAN DAI(WAH IIABIB MUIIAMMAD RIZIEQ HUSEIN SYIHAB, MA, DPMSS
Skripsi Diajukan KepadaFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sa{ anaKomunikasilslam (S.Kom. I)
Oleh:
FARWAH OURAISYIAH NIM: 109051000069
101993031004
JURUSAN KOMTINIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMTINIKASI INIVERSITAS ISLAM NBGARI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H12014 M 1i'r! I
PENGESAT{ANPANITIA UJIAN
: Skripsiini berjudulPemikiran Dakwah Habib MuhammadRizieq Husein Syihab, MA telah diujikan dalam sidangmunaqasah Fakultas Ilmu Dakwahdan Ilmu KomunikasiUIN Syarif HidayatullahJakarta pada tanggal 23 Januari 2014. Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat memperolehgelar Sarjana KomunikasiIslam (S.Kom.t)pada program studi Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta,23Januafi20l4
SidangMunaqasah
Ketua Merangkap Anggota SekretarisMerangkap Anggota \i ,rt/V //,/*' Drs.Jumroni.i-.si
NIP 196305ls 199203l 006 19710816
Anggota,
PengujiII
NrP 109700903199603 1001 NIP 197108
NrP l 9660110199303 1004 f.' t
LEMBAR PENYATAAN
{...;l ' Denganini saya menyatakanbahwa ;
1. Skripsi ini hasil karyaasli sayayang diajukan untukmemenuhi salahsatu persyaratan
untukmemperoleh gelar strata I uIN Syarif HidayatullahJakarta.
2. Semuasumber yangsaya gunakandalam penulisanini saya telah cantumkansesuai
ketentuanyang berlakudi UIN Syarif HidayatullahJakarta.
3. Jikadi kemudianhari terbukti bahwakarya ini bukan hasil asli karyatulis sayaatau
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka sayabersedia dikenakansanksi yang
berlakudi UIN SvarifHidavatullah Jakarta.
Jakarta,l5 Januari2014
FarwahQuraisyiah ABSTRAK
Farwah Quraisyiah 109051000069 Pemikiran Dakwah Habib Muhamad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS
Skripsi ini dibuat dengan mengambil judul tentang Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS, karena penulis ingin mengetahui bagaimana pemikiran dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS. Yang dimaksud dengan pemikiran dakwah ialah proses, cara atau perbuatan memikir seseorang dengan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu problem yang memerlukan pemecahan untuk memanggil atau mengajak umat manusia menuju tatanan masyarakat yang harmonis, yang menjujung tinggi nilai kemuliaan, dan menghindarkan diri dari prilaku keji. Habib Rizieq adalah seorang mubaligh yang ahli ibadah, beliau juga sangat memuliakan ilmu, dengan sifat kesederhanaan dan ketegasannya dalam mensyiarkan agama, beliau banyak dikenal masyarakat. Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS? Habib Rizieq di kenal masyarakat terutama di lingkungan sekitar kediamannya Jalan Petamburan 3 sebagai seorang mubaligh yang tegas dan pemikiran beliau itu sama seperti seorang intelektual muslim. Selain itu, beliau juga suka berdakwah dan materi yang sering beliau bahas dalam berdakwah tidak lepas dari pembahasan fiqh, ibadah, syariah dan muamalah. Dakwah beliau selalu didasarkan pada Qur’an dan Sunnah dan menjadikan Al-Qur’an sebagai referensi utamanya pada konsep-konsep pendakwah dalam melaksanakan dakwah ke masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah penerapan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori dakwah, dengan membahas pemikiran dakwah dan unsur-unsur dakwah. Unsur-unsur dakwah tersebut terdiri dari: Subjek Dakwah (Da’i), Objek Dakwah (Mad’u), Materi Dakwah, Metode Dakwah, Media Dakwah, Tujuan Dakwah. Sehingga seseorang dapat mengetahui dan mengerti apa itu pemikiran dakwah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran dakwah Habib Rizieq meliputi amar ma’ruf nahi munkar yang ditegakkan secara tegas dan keras. Cara ini digunakan karena sudah ketentuan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah agar masyarakat mempunyai rasa kewajiban dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan bagian dari tegaknya syari’at Islam.
i
KATA PENGANTAR
. .
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidayahNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari tanpa bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penelitian skripsi ini tidak akan selesai, untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan. M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta
sebagai pembimbing penulis. Tiada kata yang pantas terucap selain terimakasih yang
sebesar-besanya karena kesediannya untuk meluangkan waktu di tengah-tengah
kesibukannya, guna memberikan arahan, masukan, diskusi, dan membimbing kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Wakil Dekan Bidang Akademik, Suparto Sunoko, M.Ed, Phd. Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama, Drs. Wahidin Saputra, MA.
ii
4. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Rachmat Baihaqy, MA. Sekretaris Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, Hj. Umi Musyarofah, MA.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan
ilmu yang tak ternilai, sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Segenap staf akademik dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, selaku narasumber utama. Terimakasih
atas kesediaan waktunya untuk wawancara dan foto bareng bersama penulis dalam
rangka pengumpulan data-data penulis.
8. Habib Muhsin Ahmad Al-Attas, Syarifah Fadhlun Bin Yahya, Syarifah Rufaidah Syihab,
Intan Azizah Bin Yahya, terima kasih atas waktu dan bantuannya untuk melengkapi
skripsi penulis.
9. Kedua Orang Tuaku tercinta, Abah Sayyid Abdul Muthalib Alaydrus dan Umi Syarifah
Munirah Syihab yang memiliki peran yang sangat penting dan tak terkira, yang telah
memberikan do’a tulus ikhlas, motivasi, dan kasih sayang serta dukungan moril dan
materil kepada peneliti untuk tetap semangat. Serta terima kasih pula kepada kakakku
Muhammad Syafiq Ridho Alaydrus dan adik-adikku Ahmad Jawad Murtadho Alaydrus,
Adibah Hanuna Alaydrus, Abdullah Qaswar Alaydrus dan Zahira Haliya Alaydrus yang
selalu membantu dan mensupport agar semangat dalam menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman KPI B angkatan 2009 yang telah bersama-sama berjuang dan menimba
ilmu di kampus kita tercinta ini, terutama untuk Siti Muslipah yang sudah mau menjadi
teman terbaik disaat suka maupun duka.
iii
11. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada sahabat dunia maya Annisa Mahirah, terima
kasih atas motivasi, do’a, bantuan dan semangat yang kamu berikan untuk penulis.
12. Berbagai Pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
kelancaran penulis skrisi ini, jazakallah atas dukungannya.
Terima kasih atas semua yang telah meluangkan waktunya untuk sharing dan berbagi info serta memberikan inspirasi dalam penyusunan skripsi sehingga skripsi ini selesai tepat pada waktunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua Amin….
Dan Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak Amin...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 15 Januari 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ...... i
KATA PENGANTAR ...... ii
DAFTAR ISI ...... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...... 5
C. Tujuan Penelitian ...... 5
D. Manfaat Penelitian ...... 6
E. Metodologi Penelitian ...... 6
F. Tinjauan Pustaka ...... 9
G. Sistematika Penulisan ...... 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PEMIKIRAN DAKWAH
A. Dakwah ...... 12
1. Pengertian Dakwah ...... 13
2. Unsur-Unsur Dakwah...... 18
a. Subjek Dakwah (Da’i)...... 18
b. Objek Dakwah (Mad’u) ...... 18
c. Metode Dakwah ...... 19
v
d. Materi Dakwah ...... 20
e. Media Dakwah ...... 21
f. Tujuan Dakwah ...... 23
BAB III BIOGRAFI HABIB RIZIEQ
A. Riwayat Hidup dan Pendidikan Habib Rizieq ...... 26
1. Riwayat Hidup Habib Rizieq ...... 26
2. Riwayat Pendidikan Habib Rizieq ...... 29
B. Karya-karya Habib Rizieq...... 32
C. Kiprah Dakwah Habib Rizieq ...... 33
D. Pengalaman Karir Habib Rizieq...... 36
BAB IV PEMIKIRAN HABIB RIZIEQ
Konsep Dakwah Habib Rizieq ...... 39
1. Pengertian Dakwah Menurut Habib Rizieq ...... 39
2. Unsur-unsur Dakwah Menurut Habib Rizieq ...... 40
4. Pemikiran Habib Rizieq Dengan Kekerasan ...... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...... 65
B. Saran-Saran ...... 66
DAFTAR PUSTAKA ...... 67
LAMPIRAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap umat Islam, baik bagi sekelompok orang maupun bagi setiap individu yang mengerti dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dakwah juga merupakan pekerjaan mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia yang harus dipahami secara tepat dan benar, yang sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.
Dakwah tidak dapat dipisahkan dari Islam yang merupakan agama
Rahmatan lil Alamin yang menanamkan kasih sayang terhadap sesama mahluk hidup, tidak saling menyakiti tapi saling menjaga dan memelihara. Islam merupakan agama dinamis yang menganjurkan umat untuk terus bergerak, menjalankan silaturahmi, dan saling tolong menolong dalam menyampaikan setiap kebaikan dan mencegah keburukan. Seperti firman Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 110 :
Artinya : “ Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.1
1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: SYGMA PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009), h. 64.
1
2
Dalam melaksanakan tugas dakwah, seorang da’i dihadapkan pada
kenyataan bahwa individu-individu yang akan didakwahi memiliki
keberagaman dalam berbagai hal, seperti pemikiran-pemikiran (ide-ide),
pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.2
Seorang da’i wajib mengenal objek dakwah yang meliputi pemikiran
persepsi, pemikiran orientasi, dan kesulitan-kesulitan objek dakwah. Dengan
demikian ia dapat memberikan solusi dan terapi yang tepat bagi persoalan
yang dihadapi oleh objek dakwah. Oleh karenanya ajaran dan bimbingan yang
mereka sampaikan kepada umat manusia akan memiliki pengaruh yang
efektif.
Aktivitas berpikir berlangsung terus menerus selama manusia masih
mencari dan mengembangkan pemikirannya, sehingga melahirkan hal-hal yang
bermanfaat, bukan saja bagi dirinya sendiri melainkan bagi masyarakat, bangsa
dan negara. Objek berpikir yang dimiliki manusia sangatlah luas. Maka dari
itu, akal manusia perlu arah dalam berpikir untuk mengarahkan dan
membimbing manusia dalam kebaikan, begitu juga seorang Habib Muhammad
Rizieq Husein Syihab yang lebih lanjutnya penulis mencantumkan nama beliau
Habib Rizieq.
Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, yang popular dikenal
sebagai Habib Rizieq menjadi sosok yang dikenal sebagai penegak amar
ma’ruf nahi munkar sejak mendeklarasikan dan memimpin Front Pembela
2Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h. 36. 3
Islam tahun 1998 hingga kini. Tujuan berdirinya FPI adalah untuk melakukan
amar ma’ruf nahi munkar3.
Dalam mencapai amar ma’ruf, FPI mengutamakan dengan metode
bijaksana dan lemah lembut melalui langkah-langkah mengajak dengan hikmah
(kebijaksanaan, lemah lembut) memberi mau’idzah hasanah (nasihat yang
baik), dan berdiskusi dengan cara yang terbaik. Sedangkan dalam melakukan
nahi munkar, FPI mengutamakan sikap yang tegas melalui langkah-langkah
menggunakan kekuatan/kekuasaan bila mampu dilakukan maka nahi munkar
dilakukan dengan menggunakan hati, yang tertuang dalam ketegasan sikap
untuk tidak menyetujui segala bentuk kemungkaran.
Tujuan lain terbentuknya FPI adalah untuk membantu pemerintah
dalam menumpas problem sosial kemasyarakatan seperti prostitusi, perjudian
serta transaksi miras dan narkoba.
Jika mendengar nama Habib Rizeq dengan ormasnya maka terbesit
dibenak adalah sosok yang keras, radikal, anarkis, dan pengusung Islam
fundamentalis serta oleh Syafi’i Ma’arif4 FPI dikatakan sebagai segerombolan
“preman berjubah5”. Hal ini didukung dari liputan-liputan media massa yang
menonjolkan berita-berita tentang aksi anarkis yang kerap dilakukan oleh FPI
dan dan amar ma’ruf nahi munkar yang selalu diteriakan oleh Habib Rizieq.
3Habib Rizieq Syihab, Dialog FPI: Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2008), h. 127 4Syafi’i Ma’arif adalah salah satu tokoh senior dalam bidang pemikiran Islam di Indonesia. Beliau orang yang pertama kali menjuluki FPI sebagai preman berjubah karena baginya FPI adalah kelompok radikal yang kerap melakukan kekerasan atas nama agama. 5Voaislam.com, “Syafi’i Ma’arif : Kalau Beragama Secara Hitam Putih, Mungkin Lebih Baik Jadi Atheis”, diakses pada 5 Januari 2014 dari http://m.voa- islam.com//news/liberalism/2009/10/23/1479/syafii-maarif-kalau-beragams-secara-hitam-putih- mungkin-lebih-baik-jadi-atheis/ 4
Sisi negative yang diciptakan media massa terhadap Habib Rizeq dan FPI membentuk opini buruk masyarakat terhadap sosok Habib Rizieq dan FPI.
Peran Habib Rizieq dalam tubuh FPI sangatlah penting. Segala ide dan perintah dikomandokan oleh beliau. FPI merupakan transformasi dari
Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa FPI adalah Habib Rizieq dan Habib Rizieq adalah FPI. Relasi dalam FPI tertuju pada satu pusat Tokoh, yaitu Habib
Rizieq, jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut membicarakan
Habib Rizieq.
Sosok Habib Rizieq jarang ditemukan, adanya sosok ulama yang mampu mengkombinasikan kemampuan berbicara/berceramah dengan kemahiran menulis. Sosok ulama intelektual, pendakwah dan selalu ada dibarisan terdepan dalam membasmi maksiat. Bahkan belaiu, di samping seorang pembicara ulung dan seorang penulis mahir juga sebagai organisator yang terus memimpin dan membesarkan gerakan dakwah FPI ke berbagai pelosok Nusantara hingga mancanegara.
Karakter beliau dalam berdakwah sudah diberi “cap” sebagai habib yang keras, yang selalu bertindak anarki dalam melakukan pembersihan tempat-tempat maksiat yang lebih sering disebut “sweeping”. Apa yang dilakukan beliau dengan FPI dalam hal “menyeweeping” tempat-tempat maksiat menjadi berita hangat dan sepertinya wajib untuk disorot secara langsung oleh media massa. Perusakan dan penghancuran tempat-tempat maksiat yang menurut sebagian masyarakat adalah tindakan anarkis dijadikan sajian utama oleh media massa.
Dilihat dari segala tindakan yang dilakukan beliau apakah sebenarnya kerangka dakwah yang beliau gunakan? apakah ada hubungan dakwah beliau 5
dengan tindakannya? ataukah pola pikir beliau tentang dakwah memengaruhi
tndakan kekerasan yang selama ini beliau lakukan? haruskah dakwah yang
beliau syiarkan dibarengi dengan kekerasan? Apa sebenarnya definisi amar
ma’ruf nahi munkar yang selama ini menjadi tujuan beliau dalam berdakwah?
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang mungkin banyak
terbesit dari masyarakat yang mengetahui sosok beliau, karena melihat kiprah
beliau didunia dakwah sudah meluas maka tidak dapat dipungkiri masyarakat
pun mengenal beliau secara luas. Maka dari itu penulis tertarik untuk
membahas penelitian ini dengan tema “Pemikiran Dakwah Habib
Muhammad Rizieq Husein Syihab”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada skripsi ini dibatasi pada pemikiran
dakwah Habib Rizieq.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah utama
yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pemikiran dakwah Habib Rizieq?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk : mengetahui pemikiran Habib Rizieq, mengetahui apa yang dimaksud
dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar serta hubungan antara kekerasan dengan
amar ma’ruf nahi munkar. 6
D. Manfaat Penelitian
1. Akademis
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan ilmu dakwah,
sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
jelas mengenai hal-hal apa saja yang memberikan pengaruh terhadap
seorang da’i. Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
referensi dan perbandingan bagi studi-studi selanjutnya, dengan demikian
akan menambah wawasan tentang kajian pemikiran dakwah yang sesuai
dengan syariat Islam.
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan dan wawasan bagi
para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya yang didapatkan dari
pemikiran dakwah Habib Rizieq dan sebagai pijakan para pengembang
dakwah yang mempunyai kewajiban menyampikan dakwah Islam kepada
masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan
dan masukan bagi pelaku komunikasi khususnya bagi Habib Rizieq.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang 7
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah
penerapan.
Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor,
sifat serta hubungan antara fenomena yang di teliti. Adapun secara deskriptif
adalah bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Hal ini disebabkan oleh penerapan metode kualitatif. 6
Metode penelitian deskriptif bertujuan mengumpulkan informasi
aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah
atau memberikan kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat
perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam
menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan kepusan pada waktu yang akan datang.7
Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang
menjadi bahasan utama. Gagasan primer diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan narasumber. Langkah selanjutnya adalah membahas
gagasan primer tersebut yang pada hakikatnya adalah memberikan penafsiran
penulis terhadap gagasan yang telah dideskripsikan.
6Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), h. 9-10. 7Jalaluddin Rakhmat,Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 25. 8
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Habib Rizieq selaku tokoh yang akan diteliti oleh peneliti, dan objek pada penelitian ini adalah pemikiran dakwah dari Habib Rizieq.
3. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukanoleh kedua belah pihak, penulis sebagai pewawancara dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada individu yang bersangkutan.8
Dalam hal ini, wawancara di lakukan dengan Habib Rizieq, keluarga
(Syarifah Fadhlun (istri Habib Rizieq), Rufaidah Syihab (anak
pertamaHabib Rizieq), sahabat (Habib Muhsin Al-Attas), dan mad’u yang
sekaligus orang terdekat keluarga Habib Rizieq (Intan Azizah Bin Yahya).
Peneliti mewawancarai mereka karena mereka sangat dekat dengan Habib
Rizieqdan mereka tahu baik dan buruknya beliau. Karena itu, peneliti akan
menjadi sampel untuk memperoleh informasi mengenai “Pemikiran
Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab”.
2. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen-
dokumen untuk memperkuat informasi. Dokumentasi dapat dilakukan
untuk mencari data mengenai permasalahan yang diteliti dari berbagai
8Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186. 9
macam dokumen seperti arsip, artikel dan buku-buku yang berkaitan
dengan permasalahan yang penulis teliti.
3. Tempat dan waktu
Penelitian ini di laksanakan di kediaman Habib Rizieq, Petamburan
3 no 83 Jakarta Pusat pada tanggal 7 September 2013 dan 16 Desember
2013 dengan Habib Rizieq, tanggal 21 November 2013 dengan Rufaidah
Syihab, tanggal 28November 2013 dengan Syarifah Fadhlun, tanggal 6
Desember 2013 dengan Habib Muhsin Al-Attas di kediaman Habib
Muhsin Al-Attas Depok 1 Perumnas Jl. Mangga Raya no. 78 dan Intan
Azizah Bin Yahya di kediaman Intan Azizah Bin Yahya Jalan Palmerah
Barat 6 no. 85 Rt 003 Rw 010 Jakarta Barat.
F. Tinjauan Pustaka
Setelah diadakan penelitian dengan baik di Perpustakaan Umum UIN
(Universitas Islam Negeri Jakarta) dan juga di Perpustakaan FDK (Fakultas
Dakwah dan Komunikasi) UIN Jakarta ternyata tidak terdapat skripsi atau
tulisan lain tentang Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein
Syihab Dengan demikian ada judul skripsi yang hampir sama dengan
penelitian terdahulu seperti :
1. Metode Dakwah Habib Rizieq Husein Syihab pada Majelis Ta’lim Jami’
Al-Ishlah Jakarta Pusat. skripsi ini disusun oleh Siti Masyitoh ( NIM
107053002485), Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidyatullah. Penelitian ini dibatasi bagaimana
metode dakwah Habib Rizieq dalam Pengajian Al-Ishlah. 10
2. Strategi Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Dalam Menanggulangi
Dampak Negatif Globalisasi. Skripsi ini disusun oleh Dodiana Kusuma
(103051028452), Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah.
Penelitian ini dibatasi bagaimana strategi dakwah FPI dalam
menanggulangi dampak negative globalisasi.
Dari kedua penelitian diatas yang penulis jadikan sebagai tinjauan
kepustakaan, penulis tidak menemukan penelitian yang berjudul pemikiran
dakwah Habib Rizieq. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya, karena pada penelitian ini penulis membahas seorang tokoh
yang memiliki peranan penting dalam penyebaran dakwah yang
mempunyai ciri khas ketegasan konsisten dalam berdakwah. Selain itu
tokoh yang diteliti adalah sosok seorang ulama yang memprioritaskan nahi
munkar dalam berdakwah yang mana jarang dilakukan oleh para ulama
lain yang mendahulukan amar ma’ruf.
Organisasi islam yang dimiliki beliau juga sangat dikenal luas
sebagai organisasi yang paling lantang memberantas kemaksiatan.
Dakwah beliau tidak hanya bil-Lisan atau bil- Hal saja, namun lebih dari
itu banyak sekali pemikirannya yang tertuang didalam bentuk buku,
makalah dan lainnya sebagai referensi bagi da’I atau masyarakat umum
yang ingin mengetahui syiar dakwah.
11
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi penulis dapat dirinci sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan: Pada bab pertama ini penulis menyampaikan latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Teoritis : Pada bab kedua ini penulis membahas teoritis tentang pengertian pemikiran, dakwah dan unsur-unsur dakwah.
BAB III
Biografi Habib Rizieq: Latar Belakang dan Masa Kecilnya, Pendidikan dan Perkembangan Pemikiran, Kegiatan dan Karier, Karya- karya Habib Rizieq.
BAB IV
Hasil Penelitian: Pengertian Dakwah menurut Habib Rizieq, Unsur-unsur
Dakwah menurut Habib Rizieq serta Pemikiran Dakwah dan Kekerasan Habib
Rizieq.
BAB V
Penutup: Kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG
PEMIKIRAN DAN DAKWAH
A. Pengertian Pemikiran Dakwah
1. Pengertian Pemikiran
Pemikiran adalah proses, cara, atau perbuatan memikir. Pemikiran
berasal dari kata pikir yang artinya akal budi, ingatan, angan-angan, ahli,
sedangkan berpikir yaitu menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu problem yang memerlukan
pemecahan sedangkan pemikir adalah orang yang cerdik dan pandai yang
hasil pemikirannya dapat dimanfaatkan orang banyak, seperti filosof. 1
Secara terminologi, ada beberapa perbedaan pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli tentang pemikiran, di antaranya ialah :
1. Nur Cholis Majid (Cak Nur) dalam bukunya khazanah intelektual Islam yaitu : “Dari kegiatan berpikir, tumbuh ilmu pengetahuan dan industri. Akal kecendrungan untuk memperoleh penemuan yang tak dipunyai sebelumnya. Karena itu ia pun mempelajari kembali orang terdahulu dalam hal ilmu pengetahuan atau menambahnya dengan pengetahuan atau penemuan. Pikiran dan pemikiran seseorang dapat diarahkan kepada kenyataan secara satu persatu dan dikaji sifat-sifat aslinya sedikit demi sedikit. Lalu dikaitkan pada kenyataan yang pada akhirnya timbul pengetahuan dan pengajaran bagi kehidupan manusia”.2
1Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),h. 872-873. 2Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 307-308 .
12
13
2. Samsul Nizar berpendapat bahwa pemikiran adalah upaya cerdas (ijtihady) dari proses kerja dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana.3 3. Thoha Jabir Alwani berpendapat bahwa pemikiran atau berpikir adalah kata benda dari aktivitas akal yang ada di dalam diri manusia, baik kekuatan akal berupa kalbu, ruh, atau dengan pengamatan atau pendalaman untuk menemukan makna yang tersembunyi dari persoalan yang dapat diketahui untuk sampai pada hukum atau hubungan atar sesuatu.4
Dari beberapa makna dan pengertian tersebut, dapat diketehui bahwa
pemikiran adalah sebuah pendayagunaan otak untuk memecahkan persoalan,
mengambil keputusan dan melahirkan sesuatu yang baru.
2. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang
mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata
bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang berasal dari
.artinya : menyeru, memanggil, mengajak دعا, يدعى, دعىة : kata kerja
Dalam pengertian yang integralistik dakwah merupakan suatu proses
yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara
bertahap menuju perikehidupan yang Islami.
Secara terminologi, ada beberapa perbedaan pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli tentang dakwah, di antaranya ialah :
3Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), h. 6. 4Thoha Jabir Alwani, Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya, (Jakarta: LKPSI, 1989), h. 67.
14
1) M. Quraish Shihab mengatakan bahwa dakwah adalah seruan atau ajakan
kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih
dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. 5
2) Hamka berpendapat bahwa seruan dan panggilan untuk menganut suatu
pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif, terletak pada aktivitas
yang memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar.6
3) Dalam buku Retorika Dakwah dan Publisistik dalam kepemimpinan,
definisi dakwah terbagi menjadi dua segi :
a. Pengertian dakwah secara umum adalah suatu ilmu pengetahuan yang
berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu
ideologi, pendapat pekerjaan tertentu.
b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam ialah mengajak manusia
dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah
Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereke di dunia dan di
akhirat.7
Dari beberapa definisi di atas paling tidak dapat diambil
kesimpulan tentang dakwah:
1. Dakwah itu adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan
terencana.
5M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyaraka,(Bandung: Mizan, 1999), Cet. Ke-XIX, h. 194. 6Hamka, Pelajaran Agama Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1956), h. 233.
7A H. Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 34.
15
2. Usaha dakwah itu adalah untuk memperbaiki situasi yang lebih baik
dengan mengajak manusia untuk selalu ke jalan Allah SWT.
3. Proses penyelengaraan itu adalah untuk mencapai tujuan yang bahagia
dan sejahtera, baik di dunia maupun akhirat.
Dalam kaitannya dengan makna dakwah, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan secara seksama, agar dakwah dapat dilaksanakan
dengan baik.
Pertama, dakwah sering disalah artikan sebagai pesan yang datang dari
luar. Pemahaman ini akan membawa konsekuensi kesalahlangkahan
dakwah, baik dalam formulasi pendekatan atau metodologis, maupun
formulasi pesan dakwahnya. Karena dakwah dianggap dari luar, maka
langkah pendekatan lebih diwarnai dengan pendekatan interventif, dan
para dai lebih mendudukkan diri sebagai orang asing, tidak terkait dengan
apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Kedua, dakwah sering diartikan menjadi sekadar ceramah dalam arti
sempit. Kesalahan ini sebenarnya sudah sering diungkapkan, akan tetapi
dalam pelaksanaannya tetap saja terjadi penciutan makna, sehingga
orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani saja. Istilah
“dakwah pembangunan” adalah contoh yang menggambarkan seolah-olah
ada dakwah yang tidak membangun atau dalam makna lain, dakwah yang
pesan-pesannya penuh dengan tipuan sponsor.
Ketiga, masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah sering dianggap
masyarakat yang vacum ataupun steril, padahal dakwah sekarang ini
16
berhadapan dengan satu setting masyarakat dengan beragam corak dan
keadaannya, dengan berbagai persoalannya, masyarakat yang serba nilai
dan majemuk dalam tata kehidupannya, masyarakat yang berubah dengan
cepatnya, yang mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat
teknologis, masyarakat saintifik dan masyarakat terbuka.
Keempat, Sudah menjadi tugas manusia untuk menyampaikan saja,
sedangkan masalah hasil akhir dari kegiatan dakwah diserahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT. Ia sajalah yang mampu memberikan
hidayah dan taufik-Nya kepada manusia, Rasulullah SAW sendiripun tidak
mampu memberikan hidayahnya kepada orang yang dicintainya. Akan
tetapi, sikap ini tidaklah berarti menafikan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dari kegiatan dakwah yang dilakukan. Dakwah, jika ingin berhasil
dengan baik, haruslah memenuhi prinsip-prinsip manajerial yang terarah
dan terpadu, dan inilah mungkin salah satu maksud hadis Nabi,
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika salah seorang di antara kamu
beramal, amalnya itu dituntaskan.” (HR Thabrani). Karena itu, sudah tidak
pada tempatnya lagi kalau kita tetap mempertahankan kegiatan dakwah
yang asal-asalan.
Kelima, secara konseptual Allah SWT akan menjamin kemenangan hak
para pendakwah, karena yang hak jelas akan mengalahkan yang bathil.
Akan tetapi, sering dilupakan bahwa untuk berlakunya sunatullah yang
lain, yaitu kesungguhan. Hal ini berkaitan dengan erat dengan cara
17
bagaimana dakwah tersebut dilakukan, yaitu dengan al-Hikmah, mau’idzatil hasanan, dan mujadalah billatii hiya ahsan.
Berbicara tentang dakwah adalah berbicara tentang komunikasi, karena komunikasi adalah kegiatan informatif, yakni agar orang lain mengerti, mengetahui dan kegiatan persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu faham atau keyakinan, melakukan suatu kegiatan atau perbuatan dan lain-lain.
Keduanya (dakwah dan komunikasi) merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan.
Dakwah adalah komunikasi, akan tetapi komunikasi belum tentu dakwah, adapun yang membedakannya adalah terletak pada isi dan orientasi pada kegiatan dakwah dan kegiatan komunikasi. Pada komunikasi isi pesannya umum bisa juga berupa ajaran agama, sementara orientasi pesannya adalah pada pencapaian tujuan dari komunikasi itu sendiri, yaitu munculnya efek dan hasil yang berupa perubahan pada sasaran. Sedangkan pada dakwah isi pesannya jelas berupa ajaran Islam dan orientasinya adalah penggunaan metode yang benar menurut ukuran
Islam. Dakwah merupakan komunikasi ajaran-ajaran Islam dari seorang da’i kepada ummat manusia dikarenakan didalamnya terjadi proses komunikasi.
18
B. Unsur-unsur Dakwah
1. Subyek Dakwah
Subyek dakwah di sini adalah da’i yaitu seseorang sebagai pelaku
dakwah atau komunikator. Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah
baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan, individu, kelompok,
organisasi atau lembaga. Da’i sering disebut “muballigh” (orang yang
menyampakan ajaran Islam). Seorang da’i selaku subyek dakwah adalah
unsur terpenting yang menduduki peranan strategis.
2. Obyek Dakwah
Obyek dakwah ialah sasaran, penerima, khalayak, jama’ah,
pembaca, pendengar, pemirsa, audience, komunikan yang menerima
dakwah Islam. Obyek dakwah adalah amat luas, ia adalah masyarakat yang
beraneka ragam latar belakang dan kedudukannya.
Dengan mengetahui klasifikasi obyek dakwah, memudahkan bagi
da’i melakukan penyesuaian dalam penyampaian isi pesan dakwahnya,
tergantung permasalahan kehidupan yang dihadapi masyarakat, sehingga
dakwah dapat menyentuh langsung di hati obyek (sasaran) dakwah. Seperti
misal, Jika yang menjadi obyek dakwah adalah kebanyakan golongan
petani, makai diberikan penjelasan bagaimana cara bertani yang baik
sehingga hasil pertaniannya meningkat dan bagaimana peningkatan
tersebut sekaligus merupakan bagian dari ibadahnya kepada Allah.
Demikian pula bagi buruh, sehingga peningkatan mutu kerjanya sama
dengan mutu ibadahnya.
19
Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih memahami bagaimana
beribadah dengan baik akan membantu mereka untuk memperoleh
pendapatan yang lebih baik. Sudah barang tentu da’i yang bertugas di
kalangan buruh atau petani atau lainnya haruslah mereka yang memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai dunia buruh dan tani. Dalam hal ini,
khutbah atau tabligh perlu disesuaikan degan persoalan buruh dan petani.
Di samping itu perlu dilakukan kegiatan yang lebih konkret seperti latihan
keterampilan kerja, pemilihan bibit dan pupuk, sehingga mereka merasa
diperhatikan. Tak lupa juga masalah bagaimana memasarkan hasil tani.
Lapangan kerja apa saja yang sedang dibutuhkan dan dagang apa saja yang
sedang laku dan seterusnya.
3. Metode Dakwah
Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan suatu kegiatan
dakwah adalah karena menggunakan metode yang efektif ditentukan.
Metode ini adalah satu skema, satu rancangan bekerja untuk menyusun
satu macam masalah menjadi satu sistem pengetahuan. Secara etimologi,
istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata ”metodos” yang
berarti cara atau jalan. Dengan demikian, metode berarti ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang di tempuh untuk
mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Tidak semua
metode cocok untuk setiap sasaran dakwah untuk setiap sasaran yang akan
dipengaruhi. Begitu pula dalam hal dakwah. Dalam hal ini Allah
memberikan pedoman pokok dalam surat surat an-nahl ayat 125:
20
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَّبِكَّبِالْحِكْمَتِ وَالْمَىْعِظَتِ الْحَسَنَتِ ۖ وَجَ ادِلْهُمّْبِالَتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِّنَ رَّبَكَ
هُىَ أَعْلَمُ ّبِمَنْ ضَلَعَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُىَ أَعْلَمُّبِالْمُهْتَدِينَ
Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
4. Materi Dakwah
Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus
disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, keseluruhan ajaran Islam,
yang ada di dalam Kitabullah maupun sunnah Rasul-Nya, yang pada
pokoknya mengandung tiga prinsip, yaitu: Aqidah, yang menyangkut
sistem keimanan/kepercayaan terhadap Allah swt. dan ini menjadi
landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktifitas seorang muslim,
baik yang menyangkut sikap mental maupun sikap lakunya dan sifat-sifat
yang dimiliki. Hal ini merupakan manifestasi masalah-masalah yang
berkitan dengan keyakinan (keimanan) yang meliputi: Iman kepada Allah,
iman kepada Malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
Rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, iman kepada Qadla dan qadar.
Syari’at, yaitu rangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas
manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, mana yang halal dan
haram, mana yang mubah dan sebagainya, dan ini juga menyangkut
hubungan manusia dengan sesamanya (hablun minallah dan hablun
minannas). Pembahasan yang termasuk dalam syari’ah meliputi : (a)
21
ibadah, (dalam arti khusus) yaitu: thaharah, sholat, zakat, puasa, haji. (b)
Mu’amalah, (dalam arti luas): a.). al-qanunul khas (hukum perdata): yaitu
munakahah (hukum nikah), waratsah (hukum waris). b). al-qanunul ’am
(hukum publik) yaitu: jinayah (hukum pidana), khalifah, hukum niaga,
Jihad (hukum perang dan damai).
Akhlaq, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara
vertikal dengan Allah. maupun secara horizontal dengan sesama manusia
dan seluruh makhluk-makhluk Allah. Ada pun pembagian akhlak adalah:
(a). akhlak terhadap khaliq (b). akhlaq terhadap mahluk, meliputi: akhlak
terhadap manusia; (diri sendiri, tetangga, masyarakat). ahlak tehadap
bukan manusia (flora, fauna, dan lain-lain). Keseluruhan ajaran Islam
menjadi materi dakwah, tidak ada lain adalah bersumber dari al-Qur’an
dan al-Hadits. Oleh karena itu pengkajian, pendalaman, pengamalan
materi dakwah menjadi sangat dominan bagi pelaksana dakwah (da’i).
5. Media Dakwah
Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang
berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.8 Dengan
demikian dapat di rumuskan bahwa dakwah media dakwah ialah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah
ditentukan.
8Ali Yafie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan, (Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997), h. 91-92.
22
Seorang da’i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam
kepada umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian
untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur
keberhasilan dakwah. Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan
zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang
ditandai dengan kemajuan kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat
Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu
penyebab ketidak berhasilan dakwah.9
Menurut Hamzah Ya’qub media dakwah di klasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu : a. Lisan, adalah media yang paling mudah dengan mempergunakan lidah dan suara. b. Tulisan, media ini berfungsi menggantikan keberadaan da’i dalam proses dakwah. Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’i dan mad’u. c. Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik mad’u. d. Audio visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran mad’u. e. Akhlak, cara yang langsung di manifestasikan dalam tindakan dan tingkah laku da’i.10
Sementara ini, dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat
digolongkan menjadi dua kategori : media dakwah tradisional berupa
berbagai macam seni dan media dakwah modern. Media dakwah
tradisional berupa berbagai macam seni dan peretunjuan tradisional,
dipentaskan secara umum terutama hiburan yang bersifat komunikatif.
Sedangkan media dakwah yang modern diistilahnya pula dengan media
9Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 157. 10Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Dakwah dan Ledership,(Bandung: CV Diponegora, 1982), h. 13
23
elektronik yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti ; televisi,
radio, pers, internet dan sebagainya.11
6. Tujuan Dakwah
Sebagai bagian dari kegiatan dakwah Islam tentunya mempunyai
tujuan. Secara hakiki dakwah mempunyai tujuan menyampaikan
kebenaran ajaran yang ada dalam al-Qur’an-al-Hadits dan mengajak
manusia untuk mengamalkanya.
Tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah sama
pentingnya dengan unsur-unsur dakwah lainnya, seperti subyek dan obyek
dakwah, metode dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah
sangat berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah,
sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau
dipengaruhi olehnya (tujuan dakwah). Ini disebabkan karena tujuan
merupakan arah gerak yang hendak dituju oleh aktivitas dakwah.
a. Tujuan Umum Dakwah
Tujuan umum dakwah merupakan suatu yang hendak dicapai
dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang masih
bersifat umum dan utama, di mana seluruh langkahnya proses dakwah
harus diarahkan kepada manusia.
11Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Mediacita, 2009), h. 115.
24
b. Tujuan Khusus Dakwah
Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh
aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya ataupun jenis
kegiatan apa yang hendak dikerjakan, sehingga tidak terjadi
overlapping antara juru dakwah yang satu dengan lainnya yang hanya
disebabkan karena masih umumnya tujuan yang hendak dicapai.
Manusia memiliki akal dan nafsu, akal senantiasa mengajak ke
arah jalan kebahagiaan dan sebaliknya nafsu selalu mengajak ke arah
yang menyesatkan. Di sinilah dakwah berfungsi memberikan
peringatan kepadanya, melalui amar ma’ruf nahi munkar kebahagiaan
hidup di dunia maupun di akhirat tercapai. Itulah tujuan dan cita-cita
sesungguhnya dari dakwah Islam.
Tujuan khusus dakwah ini secara operasional dapat dibagi lagi
ke dalam beberapa tujuan, yakni : a. Menganjurkan dan menunjukkan perintah-perintah Allah. b. Menunjukkan larangan-larangan yang bersifat perbuatan dan pekataan. c. Menunjukkan keuntungan-keuntungan bagi kaum yang bertaqwa
kepada Allah SWT. d. Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepada Allah.12
Dengan demikian tujuan dakwah Islam adalah memberi pengertian kepada umat Islam agar melaksanakan segala ajaran Allah SWT yang
12Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.51-53.
25
terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai pedoman jalan
hidupnya.
Tujuan dakwah ini dapat dibagi menjadi, tujuan yang berkaitan
dengan materi dan objek dakwah. Dilihat dari aspek tujuan objek dakwah
ada empat tujuan yang meliputi: tujuan perorangan, tujuan untuk keluarga,
tujuan untuk masyarakat, dan tujuan manusia sedunia.
Sedangkan tujuan dakwah dilihat dari aspek materi, menurut
Masyhur Amin ada tiga tujuan yang meliputi :
Pertama, tujuan akidah, yaitu tertanamnya akidah yang mantap bagi tiap- tiap manusia. Kedua, tujuan hukum, aktivitas dakwah bertujuan terbentuknya umat manusia yang mematuhi hukum-hukum yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Ketiga, tujuan akhlak, yaitu terwujudnya pribadi muslim yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah.
Dari keseluruhan tujuan dakwah dilihat dari aspek maupun materi dakwah, maka dapat dirumuskan tujuan dakwah adalah untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
BAB III
BIOGRAFI HABIB RIZIEQ
A. Riwayat Hidup dan Pendidikan Habib Rizeq
1. Riwayat Hidup Habib Rizieq
Habib Rizieq lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965M/27 Rabiuts
Tsani 1385 H dari pasangan Habib Husein Syihab dan Sidah Al-Attas.
Rumahnya terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang, Jakarta
Pusat. Beliau tidak dilahirkan dalam lingkungan pesantren. Meski
demikian, semenjak usia dini, usaha belajar ilmu agamanya sangat besar.
Menginjak usia empat tahun, ia rajin mengaji di masjid-masjid
Habib Rizieq lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya (Alm)
Habib Husein Syihab adalah pejuang kemerdekaan1. Sang ayah yang lahir
tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada
seorang anggota keluarganya, ”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau
sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik
agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.” Saat
Habib Rizieq berusia 11 bulan dalam kandungan Ayahnya meninggal lalu
Ibunya berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai
perias pengantin dan penjahit pakaian. Ibunya meninggal pada 19
Muharram 1343 H/3 Desember 20122.
1 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq, Jakarta, 16 Desember 2013 2 Yudi Ma’ruf, “Macam-macam Habib di Indonesia,” artikel diakses pada 10 April 2013 dari http://habibindonesia.blogspot.com/2013/03/habib-muhammad-rizieq- bin-husein bin.html?m=1
26
27
Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun dan dikaruniai 7 orang putri yaitu, Rufaidah Syihab, Humaira Syihab,
Zulfa Syihab, Najwa Syihab, Mumtaz Syihab, Fairuz Mumtaz dan Zahra
Syihab. Beliau menikah dengan Syarifah Fadhlun pada tahun 1987 namun istrinya langsung ditinggalkan karena beliau harus melanjutkan studinya ke Riyadh dan pulang ke Indonesia setiap setahun sekali3. Setiap beliau pulang ke Indonesia kesempatan itu digunakan dengan sebaik-baiknya, beliau pasti menyempatkan mengajak jalan istrinya kadangkala jalan bareng dengan sahabatnya Habib Muhsin dengan membawa istri mereka.
Setelah lulus beliau pulang ke Indonesia lalu dikaruniai putri pertama yang diberi nama Rufaidah Syihab. Beliau mendapatkan beasiswa kembali namun ditolak dengan alasan ingin berdakwah dulu di Indonesia dan masih ingin bersama keluarganya4.
Setelah menikah, Habib Rizieq bersama istri dan anaknya tinggal dirumah sederhana yang berlokasi di jalan Petamburan 3, diujung jalan rumahnya beliau membuka toko yang menjual minyak wangi dan perlengkapan shalat. Dirumahnya pun dibuka pengajian setiap malam
Jumat dengan membawa Wirdul-Lathif dan Ratib Haddad. Alhamdulillah jamaah pengajian semakin banyak dan menjadi pengikut setia hingga kini.
Dengan banyaknya pengikut maka beliau berdakwah semakin gigih dan berawal itu pula beliau dikenal seperti sekarang ini.
3 Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadhlun, Jakarta, 28 November 2013. 4 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
28
Walaupun kini beliau sudah menjadi orang yang dikenal diseluruh
Indonesia namun beliau tetap menjalani hidup yang sederhana. Padahal sangat mungkin beliau untuk hidup kaya dan mewah mengingat posisi dan jaringan sosial yang beliau punya. Pilihan hidup apa adanya ini yang menjaga Habib Rizieq berada dalam akar budaya dan sosial para pengikutnya.
Habib Rizieq dimata istri dan anak-anaknya itu seorang yang tegas, tegas membela mana yang hak dan membasmi mana yang bathil. Di dalam keluarga Habib adalah sosok suami dan ayah yang baik. Habib juga adil tidak membeda-bedakan anak5. Tegas dalam membuat peraturan baik peraturan rumah maupun peraturan yang sudah ada hukumnya, seperti
Habib tidak mengiiznkan anaknya mengendarai motor jika belum punya
SIM. Mungkin orang-orang berpikir Habib itu kasar seperti yang selalu media beritakan. Itu adalah berita yang “sok tau”. Habib selalau menerapkan Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan keluarga karena itu adalah sumber perintah Allah. Habib juga sebagai sosok yang ramah, murah senyum dan humoris namun beliau bisa menempatkan saat-saat serius dengan becanda6.
Habib Rizieq adalah seorang Ayah yang sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya terutama pendidikan agama tapi tidak mengesampingkan pendidikan umum. Dalam hal pelaksanaan ibadah juga beliau sangat tegas. Akhlaqul Karimah juga tak lupa beliau tanamkan
5 Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadlun 6 Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadhlun
29
dalam keseharian anak-anaknya. Habib Rizieq adalah seorang yang tegas
dalam mendidik anak-anaknya, tapi juga seorang yang humoris dan santai
saat bercengkrama dengan anak-anaknya. Karena itu, ia menjadi sosok
yang disegani tapi juga disayangi.7
2. Riwayat Pendidikan Habib Rizieq
Jejang pendidikan beliau dimulai di SDN 1 Petamburan (Jakarta)
pada tahun 1975 beliau lulus. Setelah lulus beliau ingin lanjutkan
bersekolah di SMP 40 Pejompongan (Jakarta) namun karena letak sekolah
yang cukup jauh dari rumahnya maka beliau pindah ke SMP Kristen
Bethel Petamburan yang jaraknya tak jauh dari rumahnya dan lulus pada
tahun 1979.
Walaupun bersekolah di sekolah Kristen namun beliau tidak
mendapatkan perlakuan diskriminatif dari pihak sekolah terutama guru.
Memang ada beberapa oknum yang melakukan aksi misionarisnya kepada
beliau namun beliau dapat menolaknya tanpa harus berselisih paham yang
berkelanjutan. Hingga kini beliau tetap menjalin hubungan yang baik
dengan pendeta dan masyarakat Kristen yang ada disekitar lingkungan
rumahnya. Toleransi tetap beliau pegang, selama saling menghargai tidak
ada alasan untuk saling membenci. Biarkan mereka beragama sesuai
dengan keyakinan yang mereka anut8.
Lalu beliau melanjutkan pendidikan di SMA Islamic Village,
Tangerang. Kemudian beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
7 Wawancara pribadi dengan Rufaidah Syihab, Jakarta, 21 November 2013 8 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq
30
studinya ke King Saud University, Riyadh – Arab Saudi, mengambil jurusan Fiqh dan Ushul yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude.Disana beliau tidak langsung menjalani aktifitas kuliah tapi mengambil kelas materikulasi terlebih dahulu. Selama menjadi mahasiswa beliau dikenal sebagai mahasiswa yang tekun, cerdas dan disiplin. Pada saat ujian tiba seminggu sebelumnya beliau pasti mengurung diri dikamar agar lebih konsentrasi dalam belajar. Jika sudah seperti ini semua temannya tidak akan berani mengganggu karena beliau mempunyai waktu dimana harus belajar dengan serius dan waktu becanda dengan teman9.
Beliau juga dikenal sebagai kutu buku, beliau bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca buku maka tidak heran jika wawasan yang beliau punya sangat luas dan mempunyai ide-ide yang selalu cemerlang. Beliau tidak memilih-memilih buku dalam membaca tidak selalu buku Islam tapi semua buku dari agama mana pun. Beliau mengatakan jangan hanya karena seorang Muslim maka buku yang dibaca cuma buku Islam saja, kita perlu tau semua agama untuk memperkaya ilmu kita.
Buku itu jendela dunia, siapa yang banyak membukanya maka banyak pula pengalaman yang didapat. Tidak hanya soal agama saja yang beliau kuasai akan tetapi hal-hal yang menyangkut Ekonomi, Sosial,
Politik, Hukum, Kenegaraan dan dunia Internasional pun beliau
9 Wawancara pribadi dengan Habib Muhsin, Depok, 6 Desember 2013
31
menguasainya. Kedisiplinan dalam menimba ilmu beliau itu yang banyak
diacungi jempol oleh apara rekannya termasuk sahabatnya yaitu Habib
Muhsin.
Kemudian beliau meneruskan studi mengambil S2 di University
Antar Bangsa Malaya–Kuala Lumpur, Malaysia jurusan Studi Islam dan
bergelar Master. Kini Kandidat Doktor di USIM (Universitas Sians Islam
Malaysia).
Selain mengenyam pendidikan formal beliau juga menjalani
pendidikan non formal dengan mengikuti majelis-majelis taklim
diantaranya10 : a. Majelis Habib Abdullah Al-Faqih Al-Attas. b. Majelis Habib Muhsin bin Ahmad Al-Attas. c. Majelis Habib Syeikh Al-Jufri. d. Majelis Habib Alwi bin Ahmad Jamalulail. e. Majelis Habib Ali bin Ahmad Assegaf. f. Majelis Habib Abdurrahman Assegaf. g. Majelis KH. Abdullah Syafi’i Al-Batawi. h. Majelis KH. Syukron Ma’mun. i. Majelis KH. Aminullah Al-Batawi.
10 “Biografi Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab”, Suara Islam, 5 Oktober 2012, h. 15
32
Dan pendidikan non-formal di luar Negeri yaitu :
a. Majelis Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki (Mekkah).
b. Majelis Habib Muhammad Al-Haddar (Madinah).
c. Majelis Habib Zein bin Ibrahim bin Smith (Madinah).
d. Majelis Habib Salim Asy-Syathri (Madinah).
e. Majelis Habib Abdul Qadir Assegaf (Jeddah).
B. Karya-karya Habib Rizieq
1. Koleksi MP3 ceramah. CD ini berisi kumpulan dakwah ceramah Habib
Rizieq Syihab dimulai pada tahun 2000 hingga kini. Kumpulan-
kumpulan ceramah tersebut antara lain:
a. Kajian Ilmiah Kritik Tafsir Liberal.
b. Hikmah Haji dan Umroh.
c. Kemaksiatan Terorganisir.
d. Ketika Amar Makruf Nahi Mungkar Ditinggalkan.
e. Membongkar Kebohongan Ahmadiyah.
f. Membedakan Bom Syahid dengan Bom Bunuh Diri.
g. Hikayat Sang Anak Yatim.
h. Islam vs Demokrasi.
i. Mewaspadai Gerakan Sepilis dan Kesesatan Ahmadiyah.
j. Nabipun Memperingati Maulidnya.
k. Perang Melawan Ahmadiyah.
l. Strategi Kaum Kafir Merusak Kaum Muslim.
m. Tata Tertib Aksi FPI 2.
33
2. Kumpulan–kumpulan shalawat yang disusun oleh Habib Rizieq Bin
Husein Syihab, salah satunya iaa\lah sholawat Kisah sang Rasul.
3. Karangan buku Habib Rizieq Bin Husein Syihab dengan judul “Amar
Ma’ruf Nahi Munkar” cetakan pertama dan ke dua, tentang perjuangan
Front Pembela Islam (FPI), profil dan Tanya jawab tentang berbagai
tuduhan terhadap gerakan nasional anti ma’siat di Indonesia. Buku ini
adalah hasil karyanya yang dirampungkan dalam sel penjara yang
sempit dan pengap di rumah tahanan Salemba – Jakarta Pusat pada
tahun 2003.
4. Karangan buku Habib Rizieq Syihab dengan judul “ Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah” berisi kupas tuntas dengan
ilmiah dan factual berbagai persoalan kebangsaan.
5. Karangan buku Habib Rizieq Syihab dengan judul “Hancurkan
Liberalisme Tegakkan Syariat Islam” berisi kritik tajam dan tepat
sasaran terhadap kaum Liberalis yang ingin menyerang ajaran Islam
dengan ideologi bebas mereka.
6. Karangan buku “Markaz Syariah” berisi Materi Ta’lim Bulanan
7. Penulis di berbagai Tabloid Islam
C. Kiprah Dakwah Habib Rizieq
Perjuangan dakwah beliau dimulai sejak mendeklarasikan dan
memimpin Front Pembela Islam tahun 1998. FPI didirikan pada 17
Agustus 1998/ 25 Rabiuts Tsani 1419 H. FPI dideklarasikan sebagai
wadah kerjasama Ulama-Umat dalam menegakkanamar ma’ruf nahi
34
munkar di seluruh sector kehidupan. Kernanya, FPI harus peduli terhadap persoalan dakwah, aqidah dan syari’at, akhlaq dan moral, sosial dan kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi dan industry, politik dan keamanan, pengetahuan dan teknologi serta sektor-sektor kehidupan umat manusia lainnya. Dan dari sini FPI sudah memposisikan diri sebagai organisasi amar ma’ruf nahi munkar.
Latar belakang didirikannya FPI adalah merajalelanya kezholiman dan maraknya kema’siatan di tengah masyarakat. Yang oleh karenanya telah terjadi kerusakan dimana-mana, bahkan telah mengundang berbagai musibah di seantero negeri. Sehingga tidak bisa tidak harus ada dari bagian umat ini yang sudi tampil ke depan untuk melawan kezholiman dan memerangi segala kemungkaran, dengan segala resiko perjuangannya, agar terhindar dari segala malapetaka yang bisa menghancurkan negeri dengan segala isinya. Utuk itulah Front Pembela Islam lahir.11
Eksistensi FPI yang sampai kini masih bertahan banyak memunculkan pro dan kontra, umat yang pro dengan kehadiran FPI adalah umat yang rindu akan tegaknya syariat Islam di Indonesia sedangkan yang kontra adalah mereka yang merasa hidupnya terusik karena sudah terbiasa dengan kemaksiatan dan FPI muncul untuk membasminya. Hambatan dan rintangan muncul dan coba menghantam FPI beserta para aktivisnya.
Dimulai dari persitiwa Ketapang hingga dibunuhnya dua orang yakni penasihat dan deklataror FPI. Hingga kini beliau senantiasa menjadi
11 Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Ibnu Sidah, 2008, cet . ke 2), h 217
35
sasaran tembak, kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, hinaan, fitnah dan
caci maki, bahkan teror, ancaman dan intimidasi serta target
pembunuhan12. Di tahun 2002, beliau dijebloskan dalam sel tahanan
Salemba, di tahun 2008 kembali dikurung dalam sel tahanan Polda Metro
Jaya. Sebabnya sederhana yaitu dakwah beliau dianggap provokasi dan
gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkarnya di anggap radikal dan anarkis,
sedangkan kritik dan protes beliau dianggap penghinaan dan penistaan
terhadap penguasa13.
Menurut pernyataan beliau media massa terlalu menyudutkan
pemberitaan tentang FPI. Padahal FPI tidak melulu berkegiatan dalam hal
“sweeping” tempat-tempat maksiat dan bertindak anarkis. Di akhir tahun
2004 pasca Tsunami, FPI dan Habib Rizieq memimpin langsung seribu
relawan FPI ke aceh untuk mengevakuasi, mengurus dan memakamkan
tidak kurang dari 70.000 mayat, selama empat bulan. Beliau hanya
memakai kaos dengan celana santai panjang mengangkat mayat yang
sudah membusuk menimbulkan bau menyengat. Beliau juga tidur ditenda
bersamaan dengan aktivis lainnya. Tidak diistimewakan. Pada saat gempa
Yogyakarta, tsunami Pangandaran, Ciamis, banjir di Poso dan Kalimantan,
hampir rata-rata musibah Nasional FPI turut berpartisipasi14.
Peran Habib Rizieq dalam tubuh FPI sangat penting selain sebagai
pusat komando beliau juga merupakan pusat wacana. Ide dan gagasan
12 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq. 13 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq 14 KabarNet.com artikel diakses pada 3 November 2013 dari http://kabarnet.wordpress.com/2013/10/28/inilah-kegiatan-sosial-fpi-yang-tak-dimuat- media/
36
yang berkembang di FPI berasal dari Habib Rizieq.tujuan FPI
memperjuangkan masyarakat yang religious. Kalau FPI dikatakan ingin
mendirikan Negara Islam itu lebih menjurus kea rah politik sedangkan FPI
bukan organisasi politik dan bukan untuk tujuan politik.15
Selain membawahi sebuah organisasi Islam beliau juga aktif
berceramah di seluruh Indonesia dan mengisi pengajian-pengajian.Dulu
beliau bisa dikatakan tidak pernah dirumah karena padatnya jadwal
ceramah namun karena sekarang usia beliau sudah bertambah dan
kesehatan menurun maka kegiatannya ceramahnya dibatasi untuk menjaga
kondisi beliau mengingat beliau sudah beberapa kali masuk RS karena
over schedule dan kelelahan.
D. Pengalaman Karir Habib Rizieq
Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Jami’at Khair16 sampai tahun 1996. Walaupun sudah
tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di
sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh dan ilmu waris
(faraidh). Selama menjadi Kepala Sekolah dan kini guru agama sikap tegas
beliau selalu diperlihatkan. Disiplin dan wibawa menjadi suatu daya tarik
15 Habib Rizieq, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, (Jakarta: Suara Islam Press, 2012), h. 261 16 Jamiat Kheir adalah lembaga swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berpusat di jalan KH. Mas Mansyur no 17 Tanah Abang Jakarta Pusat. Jamiat Kheir pada awalnya adalah suatu perkumpulan sosial dan menampung aspirasi dari Alawiyyin (keturunan Nabi Muhammad yang biasanya dipangil Habib/Sayyid) , Al-Masyaikh dan Al-Ajami. Disini pula Habib Rizieq menyekolahkan putri-putrinya hingga tingkat akhir/Aliyah.
37
tersendiri bagi murid-murid yang diajarinya. Materi yang disampaikan menjadi lebih cepat dipahami.
Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-
Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek, beliau juga mempunyai majeslis ta’lim yang bernama Al-Ishlah. Majelis ta’lim ini pada awal didirikan hanya dapat menampung beberapa jamaah saja namun kini sudah berubah semakin luas dan dapat menampung ratusan jamaah.
Materi yang sering dibawa pada majelis ta’lim ini adalah yang berkaitan dengan fiqh, ibadah, syariah dan mu’amalah namun tidak mungkin pula kajian tentang Negara dan sector-sektor kehidupan lain dibahas disini.
Lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai Munas tahun lalu beliau menjabat sebagai Ketua Umum FPI dan kini beliau sudah menjadi
Imam Besar FPI semenjak diselenggarakannya Munas FPI tahun lalu.
Beliau juga dijadikan sebagai Dewan Pembina Forum Umat Islam
(FUI), Dewan Pembina Dewan Imamah Nasional (DIN), Dewan Pembina
Komite Pembebasan Aqsha (KPA), Dewan Pembina Hilal Merah
Indonesia (HILMI), Dewan Penasihat Rabithah Al-Alawiyah dan Dewan
Pembina Laskar Anti Korupsi Pejuang 45.
Beliau dinobatkan sebagai Mufti Besar Kesultanan Sulu Malaysia pada 19 Maret 2009 / 23 Rabi’ul Awwal 1430 H dengan gelar Datuk
Paduka Maulana Syar’i Sulu17. Gelar itu beliau dapatkan ketika beliau
17 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq
38
berada dalam penjara terkaita insiden monas 2008. Dirinya juga sempat ditawarkan menjadi dosen di Universitas di Malaysia tempat beliau menamatkan studi S2nya.
Beberapa jabatan karir beliau :
a. The Top Leader of Islamic Defender Front/Imam Besar FPI.
b. The Grand Mufti of Sultanate of Sulu Darul Islam/Mufti besar
Kesultanan Sulu.
c. The President Director of The Shariah Centre/Presiden
Direktur Syariah Center.
d. Guru Ilmu Fiqh dan Ilmu Waris (Faraidh) di Jamiat Kheir.
e. Penulis buku.
f. Penulis artikel di berbagai Tabloid dan majalah Islam.
Beliau kini juga sedang mendirikan pesantren agrokultural yang berstandar Internasional. Pesantren tersebut berlokasi di Bogor. Beliau berharap dengan dibangunnya pesantren ini agar dapat melahirkan generasi penerus bangsa, Negara dan agama. Serta menjadi mujahid yang selalu menegakkan syariat Islam terutama dalam hal amar ma’ruf nahi munkar. Allahumma Aamiin.
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN
Pemikiran Dakwah Habib Rizieq
1. Definisi Dakwah menurut Habib Rizieq
Dakwah ialah memanggil, menyeru dan menghimpun manusia
untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk mengamalkannya.
Amar ma‟ruf nahi munkar adalah bagian dari dakwah. Dimana amar
ma‟ruf bertujuan untuk mengajak kepada kebaikan dan nahi munkar
bertujuan untuk mencegah kemungkaran. Amar ma‟ruf nahi munkar
merupakan salah satu pilar dasar agama Islam. Kewajiban menegakkan
kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa
ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
melakukannya.
Amar ma‟ruf nahi munkar berasa dari kata bahasa Arab (amr /
ma‟ruf) merupakan mashdar atau kata dasar dari fi‟il atau kata kerja (amr)
yang artinya memerintah atau menyuruh. Jadi, Al-Amru artinya perintah,
sedangkan nahyi yaitu perkara yang keji. Yang dimaksud amar ma‟ruf
ialah ketika engkau memerintahkan orang lain untuk bertauhid kepada
Allah, menaati-Nya, bertaqarrub kepada-Nya, berbuat baik kepada sesama
manusia, sesuai dengan jalan fitrah dan kemaslahatan. Serta nahi munkar
adalah mencegah atau menentang perbuatan yang keji.
39
40
Secara umum berdakwah dengan amar ma‟ruf nahi munkar harus
dilaksanakan secara bersamaan, karena keduanya merupakan kesatuan
yang tak terpisahkan. Kurang tepat jika ada orang yang mengatakan
mendahulukan amar ma‟ruf lebih utama ketimbang nahi munkar. Dan
tidak benar orang yang hanya menjalankan amar ma‟ruf tanpa
menegakkan nahi munkar. Karena dalam keduanya harus ada
keseimbangan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang pada
akhirnya mengantarkan kepada hasil kerja yang maksimal sesuai dengan
tuntutan Syari‟at Islam1.
Dakwah mempunyai medan yang terbagi menjadi 3 yaitu, dakwah,
hisbah dan jihad.
1) medan dakwah, berdakwah dengan nasihat yang baik dan
berdakwah dengan dialog serta diskusi.
2) medan hisbah2, dakwah disini lebih tegas dan keras dari medan
dakwah yang pertama. Hisbah lebih mengorbankan waktu dan tenaga.
3) medan jihad, ini adalah medan dakwah paling akhir dan paling
banyak mengorbankan waktu, tenaga, harta bahkan nyawa3. Medan
dakwah yang pertama sudah banyak dilakukan oleh para kiyai, ulama dan
ustadz-ustadz yang ada di Indonesia bahakan seluruh pelosok dunia.
2. Unsur-unsur Dakwah Menurut Habib Rizieq
1Habib Rizieq, Dialog FPI: Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2008), h. 58 P 3Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq, Jakarta, 16 Desember, 2013
41
1. Tentang Da‟i
Habib Rizieq menegaskan bahwa dakwah itu lahan juang bukan
lahan bisnis, dakwah itu tuntunan bukan tontonan. Jadi sudah seharusnya
seorang da‟i dapat menempatkan dakwah sesuai fungsinya dan da‟i yang
seperti itu bisa dikatakan seorang da‟i yang professional.
Menurut Habib Rizieq da‟i dan aktivits dakwah yang ada pada saat
ini lebih disibukkan dengan amar ma‟ruf hingga melupakan nahi munkar.
bahkan ada sebagian dari mereka yang menolak penerapan Syari‟at Islam
di Indonesia dengan alih-alih bahwa nahi munkar itu adalah dakwah secara
radikal dan anarkis.
Menurut Habib Rizieq penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar
bersifat wajib bagi kaum muslimin terutama mereka yang lebih
mengetahui dan mempunyai ilmu pengetahuan agama yang lebih
mendalam dan luas yakni para da‟i dan aktivis dakwah. Karena jika
mereka menyeru kepada amar ma‟ruf nahi munkar tapi mereka sendiri
tidak melaksanakannya maka dapat disebut sebagai munafik dan orang-
orang seperti ini akan diazab oleh Allah karena Allah akan lebih murka
terhadap orang-orang yang menipu ajaran Allah dengan dusta.
Maka dari itu hisbah dilakukan oleh Habib Rizieq karena hanya
sedikit yang berhisbah dalam menegakkan syariat Islam dan karena
sedikitnya ulama, ustad dan kiyai yang melakukannya maka kemaksiatan
menjadi semakin bersarang bahkan berakar dan melahirkan kemunkaran.
Jika 2 medan dakwah diatas sudah tidak bisa lagi dilakukan demi tegaknya
42
syari‟at Islam maka jihad adalah opsi terakhir untuk menegakkan syari‟at
Islam sampai titik perjuangan terakhir.
Setiap perjuangan memiliki resiko dan hambatan. Kadar dari resiko dan hambatannya pun beragam dari yang kecil hingga yang besar, dari mulai dicibir, dicemooh, tidak direspon, diabaikan, habisnya waktu dan tenaga bahkan korban nyawa. Itu semua adalah hal yang harus diterima dari sebuah perjuangan.
Habib Rizieq memandang hambatan yang menghampiri sepak terjang dakwahnya adalah ujian yang diberikan Allah agar beliau semakin tegar dan gigih dalam menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar di Indonesia.
Rasulullah pun bisa dilihat perjuangannya dalam menyebarkan Islam mendapatkan ujian yang datang bertubi-tubi.
Hambatan dakwah yang datang dari Habib Rizieq sebenarnya itu hanya karena pembelokan informasi yang dilakukan media massa. Media massa yang secara gencar terus menerus memunculkan sisi negative dari
Habib Rizieq dan FPI membuat masyarakat menjadi antipati terhadap
Habib Rizieq, FPI dan dakwahnya. Media seharusnya meliput berita bukan membuat berita. Itu sangat disayangkan oleh Habib Rizeq.
Namun masyarakat kini sudah bisa memilah-milah dan memfilter mana berita yang baik dan buruk, mana fakta dan settingan. Hal itu dapat dilihat semakin dicaci dan dipaksa bubarnya FPI semakin banyak simpatisan dan masyarakat yang ikut bergabung didalamnya, semakin banyak jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang tadi berjumlah 131
43
DPC menjadi 276 DPC di akhir tahun 2013 dan semakin banyak juga orang-orang yang mengenal sosok Habib Rizieq4.
2. Tentang Mad‟u
Mad‟u adalah seseorang yang dijadikan sarana untuk menerima dakwah bagi seorang da‟i. Menurut Habib Rizieq, ada beberapa golongan manusia yang menjadi mad‟u dan arakteristiknya pun bermacam-macam ada yang dari kalangan pejabat pemenerintah, alat Negara, pengusaha, ulama, santri, bahkan awan, rakyat biasa dan kaum abangan5. Karena berbeda-beda karakteristik maka dari itu cara berdakwah Habib Rizeq kepada mereka pun berbeda-beda sesuai kadar pemahaman mereka.
3. Tentang Materi Dakwah
Habib Rizieq dalam berdakwah ada pun materi yang dibawakannya harus komprehensif, baik yang terkait Aqidah dan Syariah mau pun
Akhlaq. Dan itu mencakup aneka disiplin ilmu agama, mulai dari Tafsir,
Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh, dan lain sebagainya6. Habib Rizieq pun juga membawa materi-materi yang sedang ada hubungannya dengan berita-berita terhangat yang sedang diperbincangkan agar tidak out of date atau kadaluarsa sehingga masyarakat pun menjadi tertarik untuk mendengarkan dakwah Habib Rizieq.
4 Suara-Islam.com, “Habib Rizieq: FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh Kezhaliman”, artikel diakses pada 28 Agustus 2013 dari http://suara- islam.com/mobile/detail/8150 5 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq. 6 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
44
4. Tentang Metode Dakwah
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan metode dakwah ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟unya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang Habib Rizieq lakukan tetap mengutamakan ketiga metode yaitu:
1. Al-Hikmah
Al-Hikmah memiliki arti adil dan bijaksana, lafadz hikmah
juga dapat di artikan sebagai mencegah dari kedzaliman.
2. Al Maudidzatul Al-Hasanah
Metode Mau‟idzah Al-hasanah mengandung arti cara
pengajaran yang baik. Sedangkan menurut beberapa komentar ahli
bahasa dan pakar tafsir, ada beberapa deskripsi dari pengertian Al-
Mau‟izah Al-Hasanah adalah sebagai berikut :
a) Pelajaran dan nasehat yang baik, berpaling dari hal perbuatan
jelek maupun dorongan dan motivasi.
b) Suatu ungkapan dengan penuh kasih sayang yang dapat
terpatri dalam kalbu, penuh kelembutan sehingga terkesan
dalam jiwa, tidak melalui cara-cara pelarangan dan
pencegahan, mengejek, melecehkan, menyudutkan atau
menyalahkan, dan dapat melembutkan hati yang keras.
c) Dengan tutur kata yang lemah lembut, pelan-pelan, bertahap
dan sikap kasih sayang dalam konteks dakwah, dapat membuat
45
seseorang merasa dihargai rasa kemanusiaannya sehingga akan
mendapat respon positif dari mad‟u.
3. Al-Mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan
Metode ini mengandung arti pembicaraan yang dialogis.
Mujadalah bukanlah pembicaraan monolog atau monoton,
melainkan pembicaraan atau diskusi yang dilandasi para argumen
yang berbeda dengan penggunaan dalil yang ada.
Namun Habib Rizieq tetap memegang teguh prinsip
dakwahnya yang lain yaitu menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar
sehingga penyampain dakwah kepada masyarakat dirasa lebih
komplit dan penerapan Syari‟at Islam akan lebih tegak.
Dalam melakukan metode dakwah amar ma‟ruf nahi
munkar Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada beberapa syarat
untuk menjadi seorang penegak amar ma‟ruf nahi munkar karena
ini bukan hal yang dapat dilakukan dengan sembarang.
Muhtasib adalah orang yang melakukan amar ma‟ruf nahi
munkar7. Dan baginya ada empat syarat. Syarat-syarat seorang
muhtasib yaitu:
a. Islam: seorang muhtasib harus beragam Islam bukan kafir
b. Aqal : seorang muhtasib harus berakal, tidak gila atau idiot
c. Baligh : seorang muhtasib harus dewasa bukan anak-anak
7Ibid, h. 119
46
d. Mampu : seorang muhtasib memiliki kemampuan mengingkari
kemunkaran baik melalui tangan, lisan dan hati.
Adapun adab yang harus dimiliki oleh seorang muhtasib ialah 1) ilmu, yakni seoarng muhtasib harus memahami hisbah dengan baik hal ini mencakup pengertian, rukun, syarat, batasan, larangan dan tata cara pelaksanaannya serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum tentang amar ma‟ruf nahi munkar. 2) wara‟, yakni seorang muhtasib seyogyanya memiliki tingkat kehati- hatian yang tinggi, tidak ceroboh dalam menentukan sikap dan langkah dalam beramar ma‟ruf nahi munkar, sehingga terhindar dari kesewenang-wenangan dan segala tindak tidak terpuji dalam hisbahnya. 3) husnul khuluq, seorang muhtasib seyogyanya berakhlaq mulia, seperti penyabar, lembut, santun, ramah, arif, bijak, jujur, amanat dan lain sebagainya dari akhlaq yang terpuji.
Muhtasab Alaihi adalah orang yang melakukan kemunkaran dan perlu dilakukan tindakan hisbah terhadapnya.
Bagi muhtasab alaihi tidak ada syarat khusus kecuali wujudnya harus sebagai insan (manusia). Artinya siapapun ia, muslim atau kafir, dewasa atau anak-anak, gila atau waras, pria atau wanita, kaya atau miskin, ulama atau awam, pejabat atau rakyat, selama ia manusia dan melakukan kemunkaran maka telah wajib dilakukan tindakan hisbah terhadapnya8.
8Ibid, h. 121
47
Muhtasab fihi adalah kemunkaran yang dilakukan9. Dan ia memiliki syarat, yaitu:
1. Berbentuk munkar walaupun bukan maksiat
Munkar memiliki definisi lebih umum dari maksiat,
setiap maksiat adalah munkar namun tidak semua munkar
adalah maksiat contoh anak kecil yang meminum khamr
itu disebut suatu kemunkaran walaupun bukan maksiat
bagi si anak tersebut.
2. Kemunkarannya sedang berlangsung
Kemunkaran yang sedang berlaku, tidak lagi
ditegakkan hisbah terhadapnya, melainkan cukup nasihat
agar tidak terulang lagi atau ditegakkan sanksi hukuman
bagi kemunkaran yang ada sanksinya seperti tindak
pidana.
Kemunkaran yang akan datang, seperti orang yang
berniat dan ber‟azam untuk berbuat munkar, maka selama
belum diwujudkan dalam bentuk perbuatan, tiada hisbah
terhadapnya, kecuali menasehatinya agar mengurungkan
niat dan „azamnya.
3. Kemunkarannya dilakukan secara terang-terangan
Kemunkaran yang dilakukan dirumah pribadi
dengan pintu dan jendela tertutup tanpa ada suara maupun
9Ibid, h. 122
48
bau kemunkaran dari dalamnaya (seperti alat judi atau bau
khamr, dsb) maka tidak boleh dilakukan hisbah hanya
berdasarkan data intelijen karena itu meruapak bagian
dari tajassus yang dilarang agama. Kecuali setelah ada
laporan yang dua orang adil (berakhlaq mulia) yang bukan
bagian dari upaya tajassus si pelaku hisbah (muhtasib).
4. Kemunkarannya disepakati
Kemunkaran yang masih dikhilafiahkan tidak
boleh dilakukan tindakah hisbah terhadapnya. Andaikata
terjadi perselisihan antara dua golongan atau lebih tentang
penegakan hisbah terhadap suatu masalah khilafiah maka
Negara lah yang berhak mengambil keputusan.
Ihtisab adalah upaya penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar.
Penegakan hisbah harus dilakukan dan melwati delapan tahap yaitu; pembuktian adanya kemunkaran, pemberitahuan tentang terjadinya kemunkaran kepada si pelaku kemunkaran tersebut, pencegah kemunkaran dengan nasihat dan wejangan, pencegah kemunkaran dengan protes, kecaman dan peringatan, pencegah kemunkaran dengan ancaman dan peringatan keras, pencegahan kemunkaran dengan tangan, pencegah kemunkaran dengan tangan, kaki dan kekuatan tenaga, bahkan senjata bila perlu, dan pencegahan kemunkaran dengan kekuatan pasukan bersenjata10.
10Ibib, h. 124
49
5. Tentang Media Dakwah
Media adalah perantara. Media dakwah adalah perantara atau
alat yang digunakan seorang pendakwah untuk menyebarkan syi‟ar
dakwahnya kepada masyarakat agar mencakup ruang lingkup yang
lebih luas..
Media yang digunakan Habib Rizeq pun sama halnya seperti
para mubaligh yang lain, yaitu media cetak dan elektronik. Di media
cetak Habib Rizieq menyalurkan dakwahnya melalui tulisan-tulisan
dan ide-ide pemikirannya dituangkan dalam bentuk artikel atau kolom
tanya jawab. Media cetak atau elektronik itu sama saja tergantung
bagaimana memanfaatkannya dan tahu kapan itu dimanfaatkan11.
6. Tentang Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah
yang sama pentingnya dengan unsur-unsur dakwah. Ini di sebabkan
karena tujuan dakwah merupakan arah gerak yang hendak dituju oleh
aktivitas dakwah. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Muslim dari Umar bin khattab Rasulullah saw. bersabda :
ا ًَََب أَ عًَْبلُ ثِب انَُِٛب دِ , َٔ اًَََِب نِكُمِ ايْشِ اٍ يَب َََٕ ٖ فًٍََْ كَب ََذْ ِْجْشَ رُُّ اِنَٗ اهللِ َٔ سَسُْٕ نِِّ كَب ََذْ ِْجْشِ رُُّ اِنَٗ اهللِ َٔ سَسُْٕ نِِّ َٔ يٍَْ كَب ََذْ ِْجْشَ رُُّ اِنَٗ انذُ ََْٛب َٚصُُِْٛجَُٓب أَِ ايْشَ اَحٍ َُْٚكِحَُٓب فَِٓجْشَ رُُّ اِنَٗ يَب َْب جَشَ اِنَِّْٛ )سٔاِ انجخبس٘ ٔ يسهى عٍ عًش اثٍ انخطبة( Artinya : “Sesungguhnya segala pekerjaan bergantung dengan niat, dan bahwasanya bagi setiap urusan (perkara) tergantung dengan apa yang
11 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
50
diniatkannya. Maka barang siapa yang berhijrah menuju keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya, an barang siapa yang hijrah karena dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya itu kearah yang ditujuinya.“ (HR.Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khatab). Tujuan dakwah Habib Rizieq adalah mengembalikan
manusia pada ajaran kebaikan dan mengajak mereka untuk
mencegah kemunkaran. Sama seperti para da‟i lainnya, mereka
berdakwah untuk mensyiarkan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-
Qur‟an dan As-Sunnah. Penegakan Syariat Islam di Indonesia
adalah tujuan dakwah Habib Rizieq, karena segala macam
kemaksiatan yang ada di Indonesia saat ini sudah tidak bisa
ditolerir. Pembiaran sebuah kemaksiatan dalam hal apapun akan
membawa dampak dan akibat yang sangat fatal baik bagi
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Adapun akibat-akibat yang ditimbulkan dari dibiarkannya
sebuah maksiat yaitu:
1. Hilangnya rasa aman, baik di tingkat pribadi maupun masyarakat12.
Allah subhanahu wata‟ala berfirman: “Turunlah kamu berdua
dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebahagian yang
lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa
mengikuti petunjukKu, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka. Dan
12 Al-Hafizh Ibnul Qayyim Al Jauziyah, Akibat Berbuat Maksiat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h.31
51
barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 123-124).
2. Tersebarnya kerusakan di dalam kehidupan bermasyarakat13.
Kerusakan ini ditimbulkan apabila generasi ini tumbuh tanpa ada
perbaikan (amar ma‟ruf nahi mungkar). Nabi shallallahu „alaihi wasallam
memberikan perumpamaan tentang hal ini dalam haditsnya, beliau
shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
يَثَمُ انقَبئِىِ فٙ حُذُٔدِ اهللِ َٔانَٕاقعِ فَِٛٓب، كًََثَمِ قَٕوٍ اسْزًََُٕٓا عَهَٗ سَفَُِٛخٍ فَصَبسَ ثَعْضُُٓىْ أعْالْب َٔثَعْضُُٓىْ أَسْفَهََٓب، َٔكَبٌَ انَّزٍَِٚ فٙ أَسْفَهَِٓب إِرَا اسْزَقَٕا يٍَِ انًَبءِ يَشُّٔا عَهَٗ يٍَْ فَْٕقُٓىْ، فَقَبنُٕا: نَْٕ أََّب خَشَقَُْب فٙ ََصِٛجَُِب خَشْقبً َٔنَىْ َُؤرِ يٍَْ فَٕقََُب، فَئٌِْ رَشَكُُْٕىْ َٔيَب أسَادُٔا َْهَكُٕا جًَٛعبً، َٔإٌْ أخَزُٔا عَهَٗ أٚذِِٚٓىْ ََجَٕا َََٔجَْٕا جًَٛعبً Artinya: “Perempumaan orang yang menegakkan hudud (hukum) Allah dan orang yang melanggarnya adalah seperti suatu kaum yang melakukan undian di atas kapal, maka sebagian mereka mendapatkan bagian di lantai atas dan yang lain di lantai bawah. Maka apabila yang berada di lantai bawah hendak mengambil air, mereka melewati orang-orang yang berada di lantai atas. Maka mereka pun berkata-kata seandainya kami melubangi yang menjadi bagian kami (bagian bawah kapal), tentu kami tidak mengganggu orang-orang yang di atas kami (karena tidak melewati mereka ketika mengambil air). Maka apabila mereka dibiarkan melakukan apa yang mereka inginkan, maka binasalah semuanya, dan apabila mereka dicegah (dari niatnya), maka selamatlah mereka dan selamatlah seluruh penghuni kapal.” (HR. Al-Bukhari).
Demikianlah menegakkan hudud Allah akan mewujudkan
keselamatan bagi yang menyuruh dan orang yang disuruh apabila
tidak maka binasalah pelaku kemaksiatan karena maksiatnya dan
orang yang diam (tidak mencegahnya) karena ridhanya mereka. Al-
Hafidz ibnu Hajar berkata: “Di dalam hadits ini ada penjelasan
13Ibid, h. 38
52
bahwa penyebab turunnya adzab karena ditinggalkannya amar
ma‟ruf nahi munkar.”
3. Paceklik, kekeringan yang panjang dan hilangnya keberkahan
pada rizki-rizki mereka14.
Hal ini dikarenakan banyaknya kamaksiatan yang
dilakukan dan tidak ada yang menasehati dan mendakwahi mereka
untuk meninggalkan kemaksiatan mereka, sebagaimana firman
Allah subhanahu wata‟ala,
َٔنَْٕ أٌََّ أَْْمَ انْقُشَٖ آيَُُٕاْ َٔارَّقَٕاْ نَفَزَحَُْب عَهَِْٛٓى ثَشَكَبدٍ يٍَِّ انسًََّبءِ َٔاألَسْضِ َٔنَـكٍِ كَزَّثُٕاْ فَؤَخَزََْبُْى ثًَِب كَبَُٕاْ َٚكْسِجٌَُٕ Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A‟raf: 96).
4. Tidak diijabahnya do’a15.
Ini adalah perkara yang mengerikan karena seseorang
hamba sangat fakir kepada Allah, maka apabila dia berdo‟a
kemudian tidak dikabulkan oleh Allah, maka dia termasuk orang
yang celaka. Tidak terkabulnya do‟a karena ditinggalkannya amar
ma‟ruf nahi mungkar. Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi,
َٔانَّزِٖ ََفْسِٗ ثَِٛذِِِ نَزَؤْيُشٌَُّ ثِبنًَْعْشُٔفِ َٔنَزٌَََُُّْٕٓ عٍَِ انًُُْْكَشِ أَْٔ نَُٕٛشِكٍََّ انهَُّّ أٌَْ َٚجْعََثَ عَهَْٛكُىْ
عِقَبثبً يٍِْ عُِْذِِِ ثُىَّ نَزَذْعَُُُّّ فَالَ َٚسْزَجِٛتُ نَكُىْ
Artinya: “Demi yang jiwaku di tanganNya hendaklah kalian beramar ma‟ruf dan nahi munkar, atau (kalau tidak)
14Ibid, h. 42 15Ibid, h. 30
53
hampir-hampir Allah akan menurunkan adzab kepada kalian kemudian kalian kemudian kalian berdo‟a dan tidak dikabulkan.”
5. Turunnya berbagai macam musibah, baik yang nampak maupun
yang tersembunyi16.
Apabila dalam suatu negeri tidak ditegakkan amar ma‟ruf
dan tidak ada pengingkaran terhadap kemungkaran dan
kemaksiatannya. Dan kemaksiatan apabila tersembunyi, maka
dampaknya hanyalah untuk pelakunya saja. Adapun apabila
dilakukan dengan terang-terangan dan tidak ada yang
mengingkarinya, maka dampaknya akan menimpa seluruh
manusia, ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal: 25.
َٔارَّقُٕاْ فِزَُْخً الَّ رُصِٛجٍََّ انَّزٍَِٚ ظَهًَُٕاْ يُِكُىْ خَآصَّخً َٔاعْهًَُٕاْ أٌََّ انهَّّ شَذِٚذُ انْعِقَبةِ
Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya.” (QS. Al- Anfal: 25)
Turunnya laknat yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, karena
laknat itu tidak terjadi melainkan karena seseorang melakukan dosa
besar. Dan Allah telah mengabarkan bahwasanya Dia telah
melaknat orang-orang sebelum kita yaitu Bani Isra`il karena
mereka meninggalkan amar ma‟ruf nahi munkar. Allah subhanahu
wata‟ala berfirman,
نُعٍَِ انَّزٍَِٚ كَفَشُٔاْ يٍِ ثَُِٙ إِسْشَائِٛمَ عَهَٗ نِسَبٌِ دَأُٔدَ َٔعِٛسَٗ اثٍِْ يَشَْٚىَ رَنِكَ ثًَِب عَصَٕا
َّٔكَبَُٕاْ َٚعْزَذٌَُٔ كَبَُٕاْ الَ َٚزََُبٌََْْٕ عٍَ يُُّكَشٍ فَعَهُُِٕ نَجِئْسَ يَب كَبَُٕاْ َٚفْعَهٌَُٕ
16Ibid, h. 42
54
Artinya: “Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan „Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS. Al-Ma`idah: 78-79).
6. Punahnya hukum dan syiar Islam17.
Ini adalah bahaya yang paling besar dari sekian bahaya
ditinggalkannya amar ma‟ruf nahi munkar. Karena tidaklah hukum-
hukum Islam dan syiar-syiarnya menjadi asing melainkan karena mereka
tidak mengenal Islam. Hal itu disebabkan karena tidak adanya para
penyeru kepada yang ma‟ruf dan penentang kemungkaran. Maka kita
dapati saat ini orang-orang Islam yang justru mempermainkan dan
memperolok-olok hukum dan syiar Islam. Padahal memperolok-olok dan
mempermainkan syariat Islam adalah salah satu perbuatan yang bisa
mengeluarkan seseorang dari Islam, maka hendaklah kita berhati-hati
dari hal yang demikian.
7. Orang-orang fasik, orang-orang yang berdosa dan orang-orang
kafir berkuasa18.
Kemaksiatan-kemaksiatan dikemas indah, dan kemungkaran kemungkaran tersebar luas serta terus menerus terpampang nyata.
8. Munculnya kebodohan, lenyapnya ilmu, terpuruknya umat dalam
kesewenang- wenangan dan tenggelam tidak berakhir19.
17Ibid, h. 41 18Ibid, h. 36 19Ibid, h. 37
55
Cukuplah menjadi sebab turunnya adzab Allah Azza wa Jalla kepada orang yang meninggalkan perkara amar ma‟ruf dan nahi munkar.
Penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar di suatu masyarakat akan mengantarkan kepada penciptaan kondisi yang mendorong manusia untuk berlomba dalam berbuat baik, dan saling menjaga serta melindungi dari segala bentuk kerusakan. Penegakan amar ma‟ruf nahi munkar adalah benteng yang kokoh untuk menjaga, melindungi, memelihara, bahkan meningkatkan iman dan taqwa umat. Pada saat iman dan taqwa umat itu baik, maka segala pintu keberkahan terbuka baginya pintu yang dimaksud adalah kebahagiaan hidup yang mencakup berbagai sektor kehidupan yakni ibadah, muamalah, politik, ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, ilmu pengetahuan, teknologi, industry dan sektor kehidupan lainnya20.
Karena pada dasarnya agama dan Negara itu suatu kesatuan.
Dimana Negara berperan sangat penting dalam pencehag, melarang dan menghilangkan kemunkaran. Seperti contoh diberlakukannya perda anti
Miras untuk wilayah kabupaten di Provinsi se-Indonesia adalah suatu bentuk berperannya Negara terhadap tegaknya amar ma‟ruf nahi munkar.
Bgeitupula Polri seharusnya menjadi polisi amar ma‟ruf nahi munkar.
Namun menurut Nurcholis Madjid Negara dan agama adalah sesuatu yang harus dipisahkan fungsi dan posisinya. Bahwa agama harus disisihkan dari peranan Negara yang mencakup berbagai sektor kehidupan.
20 Habib Rizieq, Mrkaz Syariah: 25 Materi Ta‟lim Bulanan Petamburan, (Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2010), h.9-24.
56
Tegasnya, nilai-nilai agama jangan dibawa-bawa untuk menyelesaikan
masalah Megara. Karena kesuksesan duniawi tidak tergantung dengan
ketekunan beribadat atau rajinnya melakukan kegiatan religious semuanya
bisa dicapai dengan mengarahkan kemampuan intelektual.21
3. Pemikiran Dakwah Habib Rizieq dan Kekerasan
Tidak ada seorangpun yang memungkiri bahawa sikap lembut dan
bijak adalh sikap yang terpuji, bahkan harus dikedepankan di berbagai
situasi dan kondis apalagi dalm beramar ma‟ruf nahi munkar.
Kekerasan adalah cerminan dari dua sikap yaitu pertama cerminan
dari kekasaran sikap dan kebengisan hati lalu yang kedua ketegasan
sikap dan ketegaran prinsip22.
Untuk yang pertama jelas dilarang karena bertolak belakang
dengan prinsip kelembutan yang diajarkan Islam. Sedang untuk yang
kedua, sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kelembutan, karena
ia hanya merupakan tindak lanjut dari suuatu proses amar ma‟ruf nahi
munkar dengan kelembutan yang tak terselesaikan.
Amar ma‟ruf nahi munkar adalah kewajiabn dan jika ia tidak bisa
ditegakkan dengan sempurna kecuali dengan sikap tegas dan keras, maka
sikap tersebut menjadi wajib demi tegak dan sempurnanya kewajiban amar
ma‟ruf nahi munkar.
21 Didin Saefudin, Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi Intelektual 17 Tokoh, (Jakarta: PT Grasindo, 2003), h. 223 22 Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
57
Sikap tegas dan keras pada kondisi seperti ini bukan kekerasan yang tercela, karena ini menjadi perantara perjuangan yang lazim demi sempurnanya amar ma‟ruf nahi munkar yang diperjuangkan. Kekerasan seperti ini dibolehkan didalam Al-Qur‟an (Q.S Al-Fath: 29, At-Taubah: 73
& 123 dan At-Tahrim: 9) dan As-Sunnah.
Sikap tegas dan keras dalam perjuangan ini sering disalah artikan sebagai tindakan anarkis, brutal, main hakim sendiri dan tidak adanya toleransi. Habib Rizieq sering difitnah sebagai ulama fundamental yang sering mendahulukan kekerasan ketimbang berbincang-bincang dengan musyawarah.
FPI pun disebut-sebut sebagai perantara Habib Rizieq dalam menyalurkan ide fundamentalnya sehingga nama “ormas anarkis” atau
“sekelompok preman berjubah” pun melekat dalam diri FPI. Munculnya aksi kekerasan dan nalar pemurnian yang mengharamkan keragaman dan hak-hak sipil-politik serta budaya. Menurut Zuhairi Misrawi fundamentalisme berbasis agama merupakan ancaman serius dalam konteks berbangsa dan bernegara karena ada pemaksaan pemahaman agama yang dangkal.23
Habib Rizieq menyesalkan terlalau cepatnya menyematkan sebagai gerakan radikal dan fundamentalis pada dirinya dan FPI. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia keluaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terbitan Balai Pustaka bahwa disebutkan fundamentalis ialah penganut
23 Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), h.48
58
gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner yang selalu merasa perlu kembali ke ajaran agama yang asli seperti tersurat dalam kitab suci. Dimana maksud kolot disini ialah tidak modern, kuno tua.
Reaksioner ialah bersifat menentang kemajuan dan pembaruan.
Dan menurut kamus yang sama ekstrem ialah sangat keras dan teguh, fanatic. Serta radikal ialah amat keras menuntut perubahan.
Bilamana stempel-tempel diatas dimaksudkan sebagai golongan yang memegang tehuh ajaran agama, patuh kepada Allah dan Rasul-Nya
Habib Rizieq menerimanya dan semoga termasuk kaum didalamnya.
Membela dan mempertahankan agama adalah melakukan upaya untuk menjaga keberlangsungan pengamalan ajaran agama secara aman dan tenang dengan menjauhkan segala bentuk kekerasan yang membahayakan kemurnian agama24. Pengertian tersebut mencakup upaya melawan penindasan terhadap agama, memerangi kezhaliman dan menentang kemunkaran. Hal inilah yang menjadi substansi peperangan
Rasulullah SAW. Dan hal ini pula yang menjadi substansi penghancuran sarang kemaksiatan. Jadi keduanya mempunyai kesamaan substansial.
Ada sebuah kisah bahwa suatu hari kaum munafik ada yang mendirikan masjid untuk niat kemudharatan namun mereka menyampaikan alasan sambil bersumpah kepada Rasulullah bahwa masjid itu dibangun untuk kebajikan, melindungi kaum lemah serta kemudahan beribadah. Seusai masjid itu dibangun mereka mengundang Rasulullah
24Habib Rizieq, Dialog FPIAmar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta, Pustaka Ibnu Sidah, 2008), h. 77
59
untuk mengikuti shalat didalamnya. Karena pada saat itu Rasulullah akan berangkat ke Tabuk maka Rasulullah hanya berucap Insyallah. Sepulang beliau dari Tabuk malaikat Jibril membawa wahyu Allah yang memberitahukan permasalahan masjid tersebut. Lalu Rasulullah pun mengutus para sahabat untuk menghancurkan masjid tersebut tanpa ada sedikitpun keraguan.
Dari kisah diatas dapat diambil pelajaran penting mengenai penghancuran sebuah tempat maksiat yaitu :
1. Tempat maksiat sebagai tempat kemunkaran layak dihancurkan
apapun nama yang diberikan dengan maksud menyembunyikan niat
tempat tersebut dibangun apalagi nama yang jelas-jelas
berkonotasikan kemaksiatan
2. Bila “masjid” saja dihancurkan karena dibangun tidak sesuai dengan
fungsinya malah dijadikan tempat maksiat bagaimana dengan tempat-
tempat hiburan, ajang prostitusi, praktek dukun, pabrik miras, lokasi
judi, media porno dan sebagainya.
Kisah Fath Makkah pun merupakan bagian dari pengancuran
kemunkaran yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Sedemikian rupa
yang dilakukan oleh para Nabi namun Allah SWT tidak pernah
mengecamnya apalagi meyebut tindakan tersebut sebagai tindakan
“anarkis”. Inilah yang dijadikan pedoman Habib Rizieq bahwa tempat
maskiat dan kemunkaran harus diberantas dengan cara dihancurkan
karena aksi ini menjadi pilihan terakhir yang harus dilaksanakan.
60
Dalam penghancuran atau pembakaran tempat maksiat yang
menjadi system dari penegakan amar ma‟ruf nahi munkar maka
terdapat 5 hukum didalamnya yaitu :
1. Wajib : jika kemunkarannya tidak bisa dihilangkan kecuali
dengan dihancurkan dan dibakar.
2. Mandub : jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh
lebih besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan
tersebut mudah dihindarkan.
3. Mubah :jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh lebih
besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan tersebut
sulit dihindarkan.
4. Makruh : jika manfaat dan mudharatnya seimbang.
5. Haram : jika mengantarkan kepada mudharat yang lebih
besar.
Jadi untuk menetukan hukumnya harus dilakukan pengkajian yang mendalam dengan ijtihad yang ekstra hati-hati dan harus dilakukan oleh ahlinya.
Selain penetapan hukum dalam pengahncuran tempat maksiat
Habib Rizieq juga mempunyai mekanisme perjuangan amar ma‟ruf nahi munkar yang diletakkan organisasinya (FPI) dalam melakukan
“sweeping´dan memberangus tempat maksiat25. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
25Ibid, h. 242
61
1. Pengambilan keputusan berdasarkan syari‟at Islam
Untuk mengambil suatu keputusan, apalgi yang berkaitan dengan
gerakan fisik amar ma‟ruf nahi munkar, seperti melakukan tindakan
tegas terhadap sarang ma‟siat, maka Habib Rizieq beserta FPI harus
mengkajinya terlebih dahulu. Bahan keputusan dikaji secara ilmiah oleh
para ahli sesuai Qur‟an, Hadist dan ijtihad lainnya.
2. Pelaksanaan keputusan dengan menempuh prosedur hukum formal
Negara terlebih dahulu.
Ini dalam rangka menghindari jebakan melawan hukum Negara
untuk memelihara kesinambungan perjuangan organisasi, khususnya
menyangkut gerakan fisik dalam melawan kemunkaran. Prosedur
hukum formal ini meliputi: menghimpun dakta dan data sebagai bukti
hukum adanya kemunkaran yang melanggar hukum agama dan Negara,
menghimpun dukungan konkrit masyarakat sekitar yang telah diganggu
dan dirugikan oleh kemunkaran tersebut, membuat laporan dan tuntutan
ke seluruh instansi Negara yang berwenang baik eksekutif, legislative
dan yudikatif sesuai dengan tingkat wilayah permasalahan.
62
3. Penggunaan dan pemanfaatn kekuatan umat saat prosedur menemui
jalan buntu.
Jika pada saat prosedur hukum formal Negara menemui jalan
buntu, dan penegakan amar ma‟ruf nahi munkar sudah tidak bisa bisa
segera dilaksanakan, berbagai pertimbangan telah dilakukan dengan
cermat sesuai syariat maka Habib Rizieq dan organisasinya akan
mengambil tindakan tegas dengan melibatkan segenap komponen umat.
Jadi menurut Habib Rizieq terserah jika media ataupun siapa saja
yang menyebut bahwa tindakan penegakan amar ma‟ruf nahi munkar
yang dilakukan olehnya beserta ormasnya itu adalah tindakan yang
tergesa dan mendahulukan aksi anarkis, radikal sampai-sampai
membuat julukan sebagai “preman berjubah”. Karena “keras” atau
“tidak keras”, “ekstrim” atau “tidak ekstrim” itu adalah persepsi orang.
Bahkan FPI pun masuk dalam kategori organisasi fundamentalis
radikal, hal ini karenakan FPI bukan hanya ingin mempertahankan
Islam dari ancaman para sekularis tetapi karena mereka juga
mempunyai agenda politik untuk menegakkan norma-norma Islam
dalam kehidupan masyarakat Indonesia26. Menurut Muhammad
Shahrur27, amar ma'ruf nahi munkar adalah salah dari empat doktrin
yang ditengarai menjadi pemicu lahirnya tindak terorisme di dunia
26 Afadlal dkk, Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005), h. 122 27Alumnus Magister Fakultas Dakwah Universitas Islam As-Syafi'iyyah, Jatiwaringin Jakarta; Aktifis di Ikatan Da'i Muda Progressif (IDMASSIF) dan menjadi anggota di Jaringan Islam Liberal (JIL)
63
Islam28. Itulah sebabnya Habib Rizieq dan FPI disebut sebagai teroris
dan preman berjubah.
Sebenarnya eksistensi FPI itu tidak selalu berkaitan dengan
kekerasan, anarkis, radikal dan semacamnya. Karena banyak pula aksi
sosial yang dilakukan FPI, misalnya FPI membantu mengevakuasi
korban longsor, banjir, Tsunami, gempa bumi dan lainnya. Label
kekerasan yang melekat pada sososk Habib Rizieq san FPI itu tidak
memungkinkan karena adanya settingan dari media massa. Menurut
Jalaludin Rakhmat teknologi komunikasi yang ada saat ini bukan hanya
menyajikan realitas atau berita fakta. Namun media massa saat ini dapat
membuat realitas buatan dengan teknik-teknik presentasi (menonjolkan
objek dengan special effects).29
Bila kita menerima realitas itu tanpa berpikir kritis, kita akan
membentuk gambaran dunia yang keliru. Informasi yang kita terima
tidak netral. Bila kita tidak menyadari hal itu kita dapat terjebak pada
pandangan-pandangan yang salah yang akhirnya berpengaruh pada
tindakan kita yang salah.
Gerakan amar ma‟ruf nahi munkar ini dimaksudkan untuk
membendung sekaligus melawan arus syetan yang sedang menggiring
umat menuju kehancuran. Karena gerakan amar ma‟ruf nahi munkar yang
28Prio Pratama, “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai Kebebasan”, diakses pada 2 Januari 2014 dari http://islamlib.com/?site=1&aid=1694&cat=content&title=suara-mahasiswa
29Jalaludin Rakhmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan Pustaka, 1991), h. 74
64
dilakukan saat ini hanyalah tindak lanjut dari perjuangan yang jauh sejak lama sudah dilakukan oleh para ulama pembawa Islam di Indonesia. Habib
Rizieq mengatakan bahwa“Kita bukan perintis perjuangan kita hanya penerus perjuangan para pendahulu”. Allahumma aamiin.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah peneliti mengkaji Pemikiran Dakwah Habib Rizieq, peneliti mengambil kesimpulan bahwa:
1. Dari segi efek kognitif (pengetahuan), keluarga, kerabat dan mad’u Habib
Rizieq berpendapat bahwa pemikiran dakwahnya melalui hisbah yang
beliau lakukan, keras dan tegas namun berprinsip serta pengajaran ilmu
fiqih serta karya tulisnya adalah pendidikan sosial yang diajarkan secara
praktis dan dipraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
beliau juga tetap melaksanakan dakwah dengan ketiga metode dakwah
yang utama yaitu bil hikmah, ma’uizatil hasanah dan mujadalah serta
beliau juga mengembangkan dakwahnya dengan membangun pesantren
yang nantinya bertujuan melahirkan generasi penerus perjuangan dakwah.
2. Dari segi efek efektif (perasaan), keluarga, sahabat dan mad’u beliau
sangat mengenal Habib Rizieq, mereka menilai beliau sebagai seorang
yang ahli ibadah, menjalankan risalah Rasulullah. Beliau memiliki sifat
tegas dalam mengambil keputusan, keras dalam berprinsip dan juga sangat
disiplin dalam semua hal. Sosoknya yang berwibawa dan berkharismatik
dapat membuat mad’u dan para jamaah menjadi simpatik
3. Dari segi konotatif (tindakan), seorang mad’u merasakan puas ketika
Habib Rizieq menjelaskan materi yang sedang di bahas pemikiran beliau,
cukup bagus, sesuai dengan apa yang di sampaikannya dan dapat
65
66
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tentang amar ma’ruf nahi
munkarnya yang menjadi ciri khas beliau dalam berdakwah. Beliau juga
sangat rinci dalam menjelaskan sebuah materi, jika ada mad’u yang
bertanya satu pertanyaan maka beliau dapat menjelaskannya hingga ke
akar-akarnnya dan hal itu membuat mad’u merasa sangat puas atas
penjelasan beliau.
Saran-saran
1. Saran untuk Habib Rizieq, lanjutkan perjuangan menegakkan syariat Islam
terutama amar ma’ruf nahi munkar karena masyarakat perlu pemahaman
luas dan pengertian yang mendalam tentang amar ma’ruf nahi munkar.
2. Saran peneliti untuk Habib Rizieq, pertahankan ketegasan sikap dan
ketegaran prinsip yang dimiliki Habib Rizieq karena masyarakat Indonesia
butuh sosok yang bisa dijadikan panutan untuk membawa Indonesia lebih
baik dan menjadi NKRI Bersyariah.
3. Saran untuk masyarakat, lebih cerdas dalam memilah berita mana yang
fakta dan mana yang buatan. Serta dapat memahami dan mengkaji ulang
apa itu amar ma’ruf nahi munkar.
63
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Afadlal dkk. Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.
Alwani, Thoha Jabir. Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya. Jakarta: LKPSI, 1989.
Amin, Samsul Munir. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: AMZAH, 2008.
Badruttamam, Nurul. Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: SYGMA PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009. Faizah dan Effendi, Lalu Muchsin. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006. Hamka. Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1956.
H. Hasanuddin, A. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan. Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Al-Jauziyah, Al-Hafizh Ibnul Qayyim. Akibat Berbuat Maksiat. Jakarta: Gema Insani Press, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Madjid, Nurcholis. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1985. Misrawi, Zuhairi. Pandangan Muslim Moderat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010.
Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya, 2007.
Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001.
Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
______Islam Aktual. Bandung: Mizan Pustaka, 1991.
Saefudin, Didin. Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi Intelektual 17 Tokoh. Jakarta: PT Grasindo, 2003.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyaraka. Bandung: Mizan, 1999.
64
Rizieq, Habib. Dialog FPI: Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2008 ______Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah. Jakarta: Suara Islam Press, 2012. ______Markaz Syariah: 25 Materi Ta’lim Bulanan Petamburan. Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2010. Yafie, Ali. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan. Yogyakarta: LKPSM, 1997.
Yaqub, Hamzah.Publisistik Islam Dakwah dan Ledership. Bandung: CV Diponegora, 1982.
Majalah :
“Biografi Habib Muhammad Rizieq Syihab”, Suara Islam, 5 Oktober 2012.
Website :
KabarNet.com. Artikel diakses pada 3 November 2013 dari http://kabarnet.wordpress.com/2013/10/28/inilah-kegiatan-sosial-fpi-yang-tak-dimuat- media/ Ma’ruf , Yudi. “Macam-macam Habib di Indonesia.” Artikel diakses pada 10 April 2013 dari http://habibindonesia.blogspot.com/2013/03/habib-muhammad-rizieq-bin- husein bin.html?m=1 Pratama, Prio. “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai Kebebasan”. Artikel diakses pada 2 Januari 2014 dari http://islamlib.com/?site=1&aid=1694&cat=content&title=suara- mahasiswa Suara-Islam.com. “Habib Rizieq: FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh Kezhaliman”. Artikel diakses pada 28 Agustus 2013 dari http://suara- islam.com/mobile/detail/8150
Voaislam.com. “Syafi’I ma’arif : Kalau Beragama Secara Hitam Putih, Mungkin Lebih Baik Jadi Atheis”.Artikel diakses pada 5 Januari 2014 dari http://m.voa-islam.com//news/liberalism/2009/10/23/1479/syafii-maarif- kalau-beragams-secara-hitam-putih-mungkin-lebih-baik-jadi-atheis/
65
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS DENGAN HABIB MUHAMMAD RIZIEQ
HUSEIN SYIHAB, MA, DPMSS
Nama : Habib Muhammad Rizieq Husein Syiha, MA, DPMSS
Jabatan : Imam Besar FPI
Waktu wawancara : Sabtu, 7 September 2013 pukul 16:00 wib
Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq
1. Siapa nama lengkap Habib ?
Jawab: Muhammad Rizieq Husein Syihab
2. Tempat dan tanggal lahir Habib. ?
Jawab: Jakarta 24 Agustus 1965
3. Siapa nama orang tua Habib ?
Jawab: Sayyid Husein Syihab dan Syarifah Sidah Al-Attas
4. Habib anak keberapa dari berapa saudara dan siapa nama saudara-saudara Habib ?
Jawab: Saya mempunyai 6 orang saudara.
5. Siapa nama istri dan anak-anak Habib ?
Jawab: Syarifah Fadlun Yahya (Istri), Syarifah Rufaidah Syihab, Syarifah Humaira Syihab,
Syarifah Zulfa Syihab, Syarifah Najwa Syihab, Syarifah Mumtaz Syihab, Syarifah Fairuz
Syihab dan Syarifah Zahra Syihab.
6. Bisakah Habib menceritakan latar belakang keluarga Habib ?
Jawab: Saya lahir dilingkungan keluarga sederhana. Ayah saya Habib Husein Syihab,
adalah seorang pejuang kemerdekaan. Tokoh yang dekat dengan ulama Betawi terkemuka seperti Habib Ali Kwitang, Jakart Pusat, ini menjadi pemimpin Pandu Arab Indonesia.
Ayah saya bekerja pada Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) dibagian Logistik dan
secara diam-diam memberikan makanan kepada gerilyawan dan para pejuang kemerdekaan
RI namun akhirnya ketahuan dan ayah saya ditangkap namun berhasil lolos walaupun
harus tertembak pangkal pahanya. Ayah saya meninggal disaat saya berusia 11 bulan. Ibu
saya bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, profesi itulah yang menjadi
pekerjaan utama ibu saya untuk menghidupi saya beserta 6 orang saudara saya. Ibu saya
wafat pada 19 Muharram 1343 H/3 Desember 2012.
7. Riwayat Pendidikan Habib ?
Jawab: Jejang pendidikan saya dimulai di SDN 1 Petamburan (Jakarta). Saya ingin
bersekolah di SMP 40 Pejompongan (Jakarta) namun pindah ke SMP Kristen Bethel
Petamburan karena jaraknya yang lebih dekat dengan rumah. Lalu saya melanjutkan
pendidikan di SMA Islamic Village, Tangerang. Kemudian melanjutkan studi ke King
Saud University, Riyadh – Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun
dengan predikat cum-laude. Kemudian saya meneruskan studi mengambil S2 di University
Malaya – Kuala Lumpur, Malaysia. Kini Kandidat Doktor di USIM (Universitas Sians
Islam Malaysia).
8. Apakah keluarga Habib sebelumnya pernah mengira Habib akan menjadi seorang yang
sukses seperti sekarang sampai dunia barat pun mengenal habib ?
Jawab: Saya dan Keluarga tidak pernah menganggap bahwa saat ini saya atau kami sudah
sukses, karena kesuksesan hidup yang hakiki adalah manakala seseorang sudah mampu
ISTIQOMAH di jalan Allah SWT. Sedang kami masih jauh dari keistqomahan, dan masih
terus berharap agar bisa menjadi orang yang Istiqomah.
9. Bisakah Habib menjelaskan sekilas perjalanan karir Habib Dalam berdakwah ?
Jawab: Perjuangan dakwah saya dimulai sejak mendeklarasikan dan memimpin Front
Pembela Islam tahun 1998 hingga kini saya senantiasa menjadi sasaran tembak, kritik,
kecaman, tuduhan, tudingan, hinaan, fitnah dan caci maki, bahkan teror, ancaman dan
intimidasi serta target pembunuhan. Di tahun 2002, saya dijebloskan dalam sel tahanan
salemba, di tahun 2008 kembali dikurung dalam sel tahanan polda meto jaya. Sebabnya
sederhana yaitu dakwah saya dianggap provokasi dan hasutan Amar Ma’ruf Nahi
Munkarnya di anggap radikal dan anarkis, sedangkan kritik dan protes saya dianggap
penghinaan dan penistaan terhadap penguasa.
10. Apa definisi dakwah menurut Habib dan bagaimana tujuan dasar dalam dakwah tersebut?
Jawab: dakwah itu terbagi menjadi 3 medan,dakwah yang dilakukan secara lembut dan
santun, hisbah atau namar ma’ruf nahi munkar dilakukan secara tegas dan keras serta jihad
ini dilakukan lebih keras dari hisbah bahkan harus berkorban nyawa. Masyarakat yang
seperti apakah, yang menjadi mad’u Habib ?
Jawab: Majemuk sekali, dari mulai yang santri sampai yang abangan, dari mulai yang
pejabat sampai rakyat jelata.
11. Menurut Habib Seorang Da’i yang profesional itu seperti apa ?
Jawab: Da'wah itu bukan tontonan, tapi tuntunan. Da'wah itu bukan profesi, tapi
kewajiban. Da'wah itu bukan lahan bisnis perdagangan, tapi lahan juang yang penuh
pengorbanan. Nah, Da'i Sejati itu yang telah menempatkan Da'wah pada fungsi yang
sebenarnya tersebut. 12. Metode, Media dan materi apa saja yang Habib. Gunakan dalam berdakwah ?
Jawab: Metode Da'wah yang utama itu ada tiga : Pertama, Bil Hikmah yaitu dengan ilmu
yang manfaat sehingga terwujud dalam bentuk kesuri-tauladanan. Kedua, Bil Mau'izhoh
Hasanah yaitu Nasihat dan Pelajaran yang baik baik secara lisan mau pun tulisan. Ketiga,
Bil Mujadalah yaitu Dialog dengan cara yang terbaik. Nah, ketiga metode tersebut wajib
saya gunakan. Ada pun materi, ya harus komprehensif, baik yang terkait Aqidah dan
Syariah mau pun Akhlaq. Dan itu mencakup aneka disiplinnilmu
agama, mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh, dan lain sebagainya. Sedang
Media Da'wah, ya apa saja yang manfaat dan kita mampu menggunakannya, baik dalam
bentuk media cetak mau pun elektronik.
13. Banyak yang bilang bahwa Habib selalu menggunakan kekerasan dalam berdakwahnya di
organisasi yang habib pimpin. Apakah ada kaitannya ideology yang habib punya dengan
kekerasan yang kata orang2 sering habib lakukan?
Jawab: "Keras" atau "Tidak Keras", dan "Ekstrim" atau "Tidak Ekstrim", itu kan
tergantung persepsi yang menilainya. Dulu, Diponegoro dan Imam Bonjol itu disebut
"Ekstrimis" oleh Belanda, tapi kita menyebutnya "Pahlawan". Soal saya, silakan anda nilai
sendiri.
14. Hambatan dan tantangan apa saja yang Habib Alami dalam berdakwah selama ini ?
Jawab: Da'wah yang lembut saja pasti ada tantangan, apalagi Hisbah yang tegas, terlebih
Jihad yang keras, niacaya tantangannya akan semakin hebat lagi. Belajarlah dari tantangan
perjuangan Nabi SAW yang diinfokan Allah SWT dalam Surat Al-Anfaal ayat 30, bahwa
beliau mengjadapi tantangan Makar Penjara / Pembungkman, dan Makar Pembunuhan,
serta Makar Pengusiran. 15. Apa saja masalah dan problematika umat Islam menurut Habib, sehingga umat Islam perlu
adanya dakwah?
Jawab: Semakin maraknya kemaksiatan (sindikat pemurtadan, perdukunan, miras,
narkotikan, pelacuran, pemerkosaan, pornoaksi/pornografi, premanisme hingga bebasnya
tempat prostitusi) yang dilakukan sehingga sudah menjadi hal lumrah jika berbuat maksiat
dan terkesan adanya pembiaran dari pemerintah.
16. Apa harapan Habib bagi Indonesia khususnya dalam menyikapi syiarnya dakwah Islam di
Indonesia?
Jawab: Tekad kami menuju NKRI BERSYARIAH, yaitu NKRI yang menerapkan Syariat
Islam secara Kaaffah.
Jakarta, 7 September 2013
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS’
Nama : Syarifah Rufaidah Syihab
Status dalam keluarga : anak pertama
Jabatan : Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Mesir
Waktu wawancara : Kamis, 21 November 2013 pukul 17:00 wib
Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq
1. Apa yang saudari ketahui tentang sosok Ayahanda (Habib Rizieq) terutama di dalam
keluarga?
Jawab : Habib Rizieq adalah seorang Ayah yang sangat memperhatikan pendidikan
anak-anaknya terutama pendidikan agama tapi tidak mengesampingkan pendidikan
umum. Dalam hal pelaksanaan ibadah juga beliau sangat tegas. Akhlaqul Karimah juga
tak lupa beliau tanamkan dalam keseharian anak-anaknya. Habib Rizieq adalah seorang
yang tegas dalam mendidik anak-anaknya, tapi juga seorang yang humoris dan santai saat
bercengkrama dengan anak-anakny. Karena itu, ia menjadi sosok yang disegani tapi juga
disayangi.
2. Apakah di dalam keluarga Habib Rizieq menerapkan kepada anak-anaknya cara hidup
beliau?
Jawab : Hidup beliau dipenuhi dengan kedisiplinan, ketekunan, keuletan,
kedermawanana, keadilan dalam berbagai hal, semangat yang tinggi, rasa percaya diri
dan rasa kasih sayang. Cara hidup tersebut beliau terapkan dalam proses pendidikan
anak-anaknya agar mereka dapat lebih cepat dan lebih baik dalam menyerap hal-hal tersebut. Beliau ingin agar anak-anaknya dapat menjalani hidup dengan berpedoman Al-
Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber pembelajaran bagi manusia.
3. Apakah di dalam pembahasan berdakwah Habib Rizieq juga diterapkan kepada
keluarganya?
Jawab : selama 20 tahun Habib berdakwah, beliau telah banyak membahas berbagai
masalah terutama yang sedang berkembang di masyarakat luas. Dan seringkali beliau
mengajak anak-anak dan istrinya berkumpul untuk membahas apa yang sedang beliau
gaungkan dimasyarakat agar kami lebih mengerti dan memahami secara mendalam.
Dengan begitu kami dapat dengan mudah melaksanakan ajakan/dakwah ayah kami yaitu
Habib Rizieq.
4. Apa yang saudari ketahui tentang pemikiran beliau?
Jawab : dasar segala sesuatu yang beliau lakukan adalah Qur’an dan Sunnah. Oleh karena
itu, apa yang diperintahkan/diajarkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah sanagat beliau
perjuangkan penerapannya dalam ruang lingkup keluarga maupun ruang lingkup yang
lebih besar yaitu berbangsa dan bernegara. Begitu juga sebalikanya, apa yang dilarang di
dalam Al-Qur’an dan Sunnah sangat beliau perjuangkan peniadaannya. Perjuangan beliau
dalam menerapkan sesuatu (yang baik) dan menghilangkan sesuatu (yang buruk), atau
yang lebih dikenal dengan istilah amar ma’ruf nahi munkar, sangat menjunjung tinggi
hokum yang berlaku. Beliau bersama dengan organisasinya selalu mengikuti prosedur
standar (pelaporan ke pihak yang berwenang) dalam berbagai aksinya. Beliau mebagi
medan perjuangan menjadi 3 :
1. Dakwah : harus dengan santun.
2. Hisbah : amar ma;ruf nahi mungkar harus jelas, tegas dan instruktif. 3. Jihad : perang dijalan Allah pasti keras, karena ada harta benda yang musnah, badan
yang terluka, darah yang tertumpah dan nyawa yang melayang.
5. Apa harapan saudari untuk Ayahanda dan dakwahnya di Indonesia?
Jawab : saya sebagai anak ingin Ayah kami selalu diberi kesehatan oleh Allah, agar
beliau dapat terus berjuang untuk agama dan Negara. Dan juga saya berdoa agar beliau
diberi keistiqamahan dalam menegakkan yang hak. Selain itu saya berharap, selain beliau
membawahi sebuah ormas, beliau dapat mempimpin sebuah lembaga pendidikan formal
agar beliau dapat mencetak pejuang-pejuang muda dengan berbekal ilmu yang cukup
untuk terus berusaha mencari keridhoan Allah SWT.
Jakarta, 21 November 2013
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS’
Nama : Syarifah Fadhlun Yahnya
Status dalam keluarga : Istri
Jabatan : Ibu Rumah Tangga
Waktu wawancara : Kamis, 28 November 2013 pukul 10:30 wib
Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq
1. Siapa nama lengkap umi?
Jawab : Syarifah Fadhlun Yahya
2. Sudah berapa umi berkeluarga dengan Habib Rizieq?
Jawab : saya menikah dengan Habib dari tahun 1987. Pada saat itu kami menikah namun
saya sudah ditinggal habib yang ingin melanjutkan studinya ke Luar Negeri. Habib pulang ke
Indonesia hanya setahun sekali. Habib menyelesaikan studinya selama 4 tahun dan ditahun
kelima Alhamdulillah saya dikaruniai putrid pertama. Hasil pernikahan saya dengan Habib
dikaruniai 7 orang putri.
3. Apa saja yang umi ketahui dari sosok Habib Rizieq terutama di dalam keluarga?
Jawab : Habib itu seorang yang tegas, tegas membela mana yang hak dan membasmi mana
yang bathil. Di dalam keluarga Habib adalah sosok suami dan ayah yang baik. Habib juga
adil tiak membeda-bedakan anak. Tegas dalam membuat peraturan baik peraturan rumah
maupun peraturan yang sudah ada hukumnya, seperti Habib tidak mengiiznkan anaknya
mengendarai motor jika belum punya SIM. Mungkin orang-orang berpikir Habib itu kasar
seperti yang selalu media beritakan. Itu adalah berita yang “sok tau”. Habib selalau
menerapkan Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan keluarga karena itu adalah sumber
perintah Allah. Habib juga sebagai sosok yang ramah, murah senyum dan humoris namun beliau bisa menempatkan saat-saat serius dengan becanda. Habib biasanya jika sudah tidak
ada kegiatan beliau hobi menghabiskan waktu dirumah dengan membaca buku, Habib
seorang kutu buku. Beliau dimata kami, istri, anak-anak dan keluarga adalah sosok yang
benar-benar bertanggung jawab walaupun Habib itu kegiatannya banyak namun Habib tidak
melupakan tugasnya sebagai ayah dan suami.
4. Habib mempunyai pengajian bulanan yang diberinama Al-Ishlah. Apa materi yang sering
dibahas oleh Habib dan apakah umi selalu mengikuti pengajian dan dakwah yang Habib
lakukan?
Jawab : iya benar setiap awal bulan selalu diadakan pengajian yang Alhamdulillah dihadiri
oleh para jamaah dan jumlahnya terus meningkat. Habib dalam setiap dakwahnya selalu
memberikan materi yang pastinya berkaitan dengan amar ma’ruf nahi munkar namun akhir-
akhir ini Habib lebih sering menegaskan materi soal PERSATUAN. Alasan Habib selalu
membawa materi ini kepada para jamaah adalah Habib sedih melihat perpecahan dalam
Islam. Banyak kelompok-kelompok yang sebenarna tujuannya adalah sama menjunjung
syariat Islam di Indonesia namun malah berperang dengan saudarnya sendiri. Habib ingin
semuanya ini bersatu menjadi kesatuan yang kuat dengan begitu kita semua akan dengan
mudah melawan musuh-musuh yang suka mengobok-obok Islam contohnya JIL. Kelompok
A dan B sama-sama ingin memberantas nahi munkar namun Cuma karena masalah beda
ushul/beda furu’nya lalu saling berantem dan saling mengkafirkan. Sesama saudara seIslam
pun seperti itu bagaiman kita mau membasmi penyakit-penyakit yang dibawa oleh musuh-
musuh Islam nanti. Seharusnya untuk melawan asebuah penyakit kita harus menyusun
antibody yang kuat maka penyakitpun tidak cepat menyerang apalagi menjalar. Itu yang
Habib sering tegaskan kepada para jamaahnya.
5. Selama umi mendampingi Habib apa suka dan duka yang umi rasakan?
Jawab : dalam dakwah itu pasti ada hambatan, rintangan dan resiko. Sebagai istri dari seorang
pejuang Islam dan pendakwah seperti Habib, itu udah resiko saya jika dibenci atau saya dicerca sama masyarakat. Lagipula saya tidak menyalahkan masyarakat seutuhnya kalau
mereka benci dengan Hbib dan organisasinya karena berita yang mereka dapat itu adalah
sepenuhnya tanggung jawab media yang selalu tidak berimbang dalam memberitakan Habib
dan organisasinya. Media hobi memberitakan sisi negative Habib dan FPI yang terlalu dibuat-
buat, tidak sesuai fakta dan lapangan. Karena berita negative melulu yang ditayangkan ditv
maka masyarakat pun akhirnya terdoktrin dengan berita tersebut lalu membenci Habib.
Seharusnya media itu meliput berita bukan membuat berita. Mereka tidak sadar sudah
membuat fitnah yang besar. Kami keluarga besar Habib dan FPI paling hanya tersenyum dan
sabar jika melihat tayangan di televise yang menjelek-jelekan Habib dan FPI. Sekarang kami
berpikir kebenaran mau disembunyikan sedemikian rupa pasti akan terkuak kami
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT dan bagi masyarakat yang memang ingin tau
Habib sosoknya sebagai apa jadilah masyarakat yang cerdas bisa memfilter mana berita yang
masuk akal bisa dipercaya kebenarannya dan mana berita yang dimanipulasi hanya untuk
sekedar menaikkan rating semata. Karena pada dasarnya mereka bersikap begitu karena
mereka belum mengenal Habib secara langsung. Kan ada pepatah “tak kenal maka tak
saying” maka berkenalan dengan Habib lalu bisa tahu dengan pasti bagaimana sosok beliau.
Banyak yang tadinya membenci Habib dengan membabi buta setelah ketemu dengan beliau
dan berbincang-bincang mereka bilang Habib ini tidak seburuk yang media beritakan.
6. Apa harapan umi untuk Habib beserta dakwahnya di Indonesia?
Jawab : sebagai istri saya berharap agar Habib selalu diberikan kesehatan oleh Allah agar
dakwahnya bisa berlangsung sampai seterusnya, Habib diberikan kesabaran atas hambatan
dan rintangan yang dihadapi dalam berdakwah karena itu merupakan resiko seorang pejuang
dan yang terakhir saya berharap serta meminta doa kepada para masyarakat Islam seluruhnya
agar cita-cita Habib untuk mendirikan pondok pesantren segera terwujud. Insyallah ponpes
ini berstandar internasional, berbasis pendidikan formal dari MI, Mts sampai Aliyah. Habib
mempunyai cita-cita mulia yaitu mendirikan pondok pesantren agar lahir generasi penerus yang akan memperjuangkan Islam dan dengan istiqamah berjihad dijalan Allah. Habib merasa sudah tidak muda lagi jadi Habib ingin ada yang menggantikan perjuangannya nanti.
Untuk lahan ponpes ini sudah ada dipuncak dan sudah “:didesign” bangunannya doakan semoga cepat penyelesaian pembangunannya.
Jakarta, 28 November 2013 LEMBAR WAWANCARA TERTULIS
Nama : Habib Muhsin Al-Attas, Lc Jabatan : Ketua Umum Dewan Tanfidzi DPP-FPI WaktuWawancara : Jum’at, 6 Desember 2013 pukul 08.00 WIB TempatWawancara : Kediaman Habib Muhsin Al-Attas. Depok 1 Perumnas Jl. Mangga Raya no 78
1. Siapakah nama lengkap Habib ?
Muhsin Ahmad Al-Attas
2. Sejak kapan Habib mengenal Habib Rizieq?
Saya mengenal Habib Rizieq tahun 1980an akhir sejak saya mendapat kesempatan
melanjutkan studi ke Riyadh Universitas King Saud kebetulan beliau sudah duluan disana,
saya mendapat referensi dari Habib Muhammad Al-Attas untuk belajar disana. Saya dengan
Habib sama-sama difakultas Pendidikan.
3. Apa saja yang Habib ketahui tentang Habib Rizieq dan Bagaimana sosok Habib Rizieq
dimata Habib?
Habib Rizieq adalah seorang tekun, ulet dalam menuntut ilmu, teguh dalam berprinsip, kuat
dalam menghadapi masalah. Dia akan lantang menyuarakan mana yang hak dan yang bathil.
Dia mempunyai kecerdasan yang luar biasa, bisa dibilang itu kutu buku. Selama kami
belajar disana saat musim ujian tiba beliau pasti selalu mengurung diri dikamar hanya untuk
lebih konsentrasi belajar. Jika beliau sudah begitu kami sebagai teman-temannya tidak
berani mengganggu namun jika masa ujian sudah lewat malah beliau yang datang ke kamar
kami lalu mengajak kami becanda atau bertukar pikiran. Karena tekun dan kutu buku itulah
yang membuat beliau berwawasan luas, cerdas. Beliau bukan nhanya seorang mubaligh tapi juga ilmuwan yang melahirkan pemikiran-pemikiran. Habib Rizieq itu tegas dan keras.
Karena dalam berdakwah kita mempunyai 3 medan, pertama itu dakwah ini dilakukan
dengan lemah lembut dan santun, yang kedua itu hisbah yaitu dengan tegas dan terakhir itu
jihad ini harus mengorbankan harta dan jiwa, resikonya lebih besar. Habib Rizieq sudah
mempunyai 2 medan itu yaitu dakwah dan hisbah hanya jihad saja yang belum beliau
lakukan namun memang diperlukan pasti beliau akan lakukan. Jadi kalau ada yang bilang
Habib Rizieq itu dalam berdakwah keras apakah sesuai dengan pemikirannya bisa dibilang
iya karena kerasnya beliau itu memang menyesuaikan apa yang diwajibkan dalam
berdakwah. Keras itu kan tergantung orang mengartikannya. Habib pernah bilang keras itu
ada 2, yaitu : ketegasan sikap atau kebengisan hati.
4. Apa yang Habib ketahui tentang pemikiran dakwah Habib Rizieq?
Saya kira Habib Rizieq bisa memilah-milah mana orang awam mana orang yang intelek atau
wawasannya sudah luas, maka Habib dapat menyesuaikan penyampaian dakwahnya kepada
mereka sesuai taraf ilmu yang mereka punya juga. Kalau dikalangan pejabat maka beliau
akan menyampaikan dakwahnya menggunakan bahasa intelektual. Habib itu banyak
menguasai hal-hal mengenai hukuj, social, ekonomi dan politik. Ditambah dengan
pengalaman beliau pernah dipenjara maka pengetahuan beliau tentang pasal-pasal atau
hukum dan sejenisnya sudah bisa beliau kuasai. Maka dari itu jika beliau berhadapan dengan
kalangan seperti itu beliau dapat menyesuaikan ilmunya.
5. Sebagai sahabat dan teman seperjuangan dengan Habib Rizieq, bentuk dukungan seperti apa
yang Habib berikan untuk beliau?
Kita memberikan masukan-masukan karena Habib dengan kecerdasan dan keluasan ilmunya
Habib tentu saja membutuhkan sarn-saran dari sahabt-sahabatnya terutama oranh-orang terdekatnya harus lebih yerbuka. Sebagus apapun sebuah pemikiran untuk mengukuhkannya
dan menjadikan itu baik butuh saran dari teman atau bisa dibilang “sparring partner” jadi
adu argumentasi dengan begitu ada kematangan dalam pola pikir. Pemikiran yang matang
adalah pemikiran yang keluar dari seseorang yang lalu kemudian dibicarakan dengan orang
lain unutk mendapatkan pengakuan atas kekurangan atau memperkuat sehingga orang0orang
yakin dengan pemikirannya. Kita selalu mendukung atas pemikiran-pemikiran yang keluar
Habib.
6. Apa harapan Habib untuk Habib Rizieq dan syiar dakwahnya bagi Umat Islam Indonesia?
Sudah 15 tahun FPI berdiri dan sudah banyak pula memberikan sumbangsih dakwah yang
luar biasa. Walaupun banyak halangan dan rintangan Alhamdulillah Habib Rizieq dapat
membawahinya dengan baik maka sekarang waktunya beliau jadi Bapak bangsa. Untuk
organisasi biarkan kami sebagai teman-teman dan partnernya yang mengurusinya,
mengelolanya dan melanjutkan visi dan misi organisasi. Habib sudah saatnya menangani
masalah bangsa, Negara bahkan dunia internasional. Habib sudah saatnya turun langsung
untuk menangani masalah-masalah pelik tersebut, insyallah Habib bisa memegang
semuanya dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut sehingga Negara dapat menjadi
lebih baik bahkan bisa jadi Negara kita dijadikan contoh bagi Negara lain. Menjadi seorang
pemimpin itu kan tidak harus sebagai Presiden jabatannya malah ada seorang Presiden yang
perintah-perintahnya dan omongannya tidak didengar. Jadi cukup menjadi orang yang
berpengaruh yang omongannya didengar, intruksinya dipatuhi maka itu sudah dapat disebut
sebagai pemimpin dan sosok seperti itu sudah terlihat dalam diri Habib Rizieq.
Jakarta, 6 Desember 2013
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS
Nama : Intan Azizah Bin Yahya
Jabatan : Ibu Rumah Tangga, Jamaah pengajian Habib Rizieq
WaktuWawancara : Jum’at, 6 Desember 2013 pukul 16.00 WIB
TempatWawancara : Kediaman Intan Azizah. Palmerah Barat 6 rt 03 rw 010 no 85
Jakarta Barat
1. Siapa nama ibu?
Intan Azizah Bin Yahya
2. Dimanakah rumah ibu?
Palmerah Barat
3. Sejak kapan ibu mengenal Habib Rizieq?
Saya mengenal Habib sejak tahun 1985 karena saya berteman dengan Habib dan saudar-
saudaranya. Saat itu Habib belum menikah.
4. Menurut ibu bagaimana pemikiran dakwah Habib Rizieq ?
Habib itu orangnya tegas. Dalam pemikiran dakwahnya beliau menyesuaikan dengan level
mad’u dalam artian jika mad’unya itu orang awam maka beliau dakwah dengan kalimat-
kalimat ringan dalam penyampaian begitu pun jika mad’unya kalangan intelektual sudah
pasti menggunakan bahasa intelektual. Habib juga membagi dakwahnya ada tiga, ada
dakwah, ada hisbah dan jihad. Karena habib menjunjung tinggi amar ma’ruf nahi munkar
dan itu bagian dari hisbah maka dari itu beliau sangat tegas dan keras dalam
mengamalkannya. Kalo dakwah kan lemah lembut banyak ustadz yang bisa melakukannya. 5. Menurut ibu apakah dakwah Habib Rizieq dapat memberikan daya tarik terhadap para
Jama’ah dalam setiap ceramahnya ?
Sangat menarik sekali, karena cara penyampaian beliau itu sangat mudah diterima, pahami
dan ditelaah. Cepat diresapi makna dan pesan dari materi yang disampaikannya. Sosok
beliau yang kharismatik juga menjadi salah satu daya tarik jamaah setiap mendengarkan
ceramahnya.
6. Menurut ibu apakah aktivitas dakwah yang Habib Rizieq lakukan di luar rumah dan di
rumah sudah efektif ?
Saya termasuk jamaah yang selalu hadir dalam setiap pengajian atau jika ada kajian
dakwah dimana beliau yang menjadi penceramahnya. Saya rasa aktivitas dakwah yang
beliau lakukan sudah cukup efektif, dirumah beliau membuka pengajian rutin setiap kamis
pagi untuk ibu-ibu dan pengajian tiap awal bulan untuk seluruh kalangan. Belum lagi
beliau punya organisasi FPI dimana didalamnya juga ada FMI (Front Mahasiswa Islam)
ada laskar untuk perempuan dan lainnya. Beliau juga berdakwah keluar kota maupun ke
luar Negeri. Di dalam rumah beliau juga tetap mencontohkan ajaran Islam kepada
keluarganya.
7. Apa saja materi dakwah yang sering di sampaikan oleh Habib Rizeq ?
Habib seperti mubaligh-mubaligh lainnya berdakwah membawa materi yang berkaitan
dengan fiqh, syariah dan muamalah. Namun sekarang ini beliau sering membawakan
materi tentang ukuwah islamiyyah. Beliau ingin sekali umat Islam jangan terpecah belah,
mempunyai golongan-golongan sendiri, mengkotak-kotakkan kelompok. Islam itu harus
bersatu, jika bersatu maka akan jadi kuat dan itu akan mempermudah terlaksananya amar
ma’ruf nahi munkar. 8. Adakah hambatan dalam mengikuti aktivitas dakwah Habib Rizieq ?
Hambatan yang sangat mencolok sebenarnya tidak ada namun sekarang jamaah dan
simpatisan beliau semakin lama semakin banyak jadi agak susah jika ingin bertemu dan
sekedar bertanya ilmu kepada beliau ditambah semakin sempitnya tempat karena penuhnya
jamaah yang datang.
9. Manfaat apa saja yang sudah di peroleh setelah mengikuti syiar dakwah dalam kehidupan
sehari-hari ?
Alhamdulillah banyak sekali manfaat yag bisa saya petik selama saya rajin mengikuti syiar
dakwah beliau. Saya semakin tau apa itu Islam yang sebenarnya, bagaimana
mengamalkannya, apa saja hokum-hukumnya. Pengetahuan agama saya semakin luas dan
mendalam sehingga bisa saya realisasikan dalam kehidupan sehari-hari saya.
Jakarta, 6 Desember 2013
Peneliti beserta Habib Rizieq dan Istri (Syarifah Fadlun)
Putri sulung Habib Rizieq (Rufaidah Syihab) Salah satu Mad’u (Intan Azizah bin Yahya)
Sahabat Habib Rizieq (Habib Muhsin Al-Attas)
Karya Tulis dan Koleksi Ceramah Habib Rizieq