TOPIK

READING NEW PHENOMENONS SALAFI MOVEMENTS ON SOLO

A B D U L J A M I L W A H A B*)

ABSTRACT Salafi can be seen as a thought and a movement that is connected to the dynamics of religious movements in the Middle East. Using qualitative method, this paper describes the existence of three types of Salafis that is taking ground in Solo. First, Puritanist Salafis based in Ma’had Imam Bukhari. Second, Haraki Salafis based in Al-Mukmin Ngeruki Islamic Boarding School and Ma’had ‘Isy Karima. Third, Jihadists Salafis, namely Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) and several radical networks in Solo. The results show that exclusive preaching developed by puritanist Salafi groups, has stimulated horizontal conflicts social unrest. Haraki and jihadists Salafis whose ideas are mainly on the establishment of an Islamic state and the formalization of Islamic law has created a vertical conflict with the government. This study interestingly found a new variant of salafis, that is puritanist salafis whose teachings continue to develop in several places. This shows that puritanist salafis can coexist with other religious thoughts in society besides they can interact with several government programs. The existence of haraki and jihadists salafis maintain the inharmonious relation with the government.

KEY WORDS: Puritanist Salafi, jihadis salafis, Solo, transnational, Daulah Islamiyah.

MEMBACA FENOMENA BARU GERAKAN SALAFI DI SOLO

ABSTRAK Salafi merupakan paham dan gerakan yang bersifat transnasional, yaitu terkoneksi dengan dinamika paham keagamaan di Timur Tengah. Melalui penelitian dengan pendekatan kualitatif, artikel ini mendeskripsikan eksistensi kelompok tiga jenis Salafi yang berkembang di Solo yaitu, pertama, Salafi Puritanis yaitu Ma’had Imam Bukhari. Kedua, Salafi Haraki yaitu Al-Mukmin Ngeruki dan Ma’had ‘Isy Karima. Ketiga, Salafi Jihadis yaitu Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) dan beberapa jaringan radikal di Solo. Dakwah eksklusif yang dikembangkan kelompok Salafi Puritanis, menimbulkan konflik horizontal karena meresahkan masyarakat. Sementara Salafi Haraki dan Jihadis yang mengusung gagasan pendirian negara dan penerapat syariat Islam secara formal, menimbulkan konflik vertikal dengan penguasa. Kajian ini berhasil menemukan fenomena baru, bahwa dakwah Salafi Puritanis dapat terus berkembang di beberapa tempat, ini menunjukkan Salafi Puritanis dapat berkoeksistensi dengan paham keagamaan lainnya di masyarakat. Selain itu, Salafi Puritanis juga ternyata mulai membuka diri terhadap beberapa program pemerintah. Sedangkan Salafi Haraki dan Jihadis masih menunjukkan sikap penolakannya terhadap dasar negara dan konstitusi, sehingga terus berhadapan dengan penegak hukum atau pemerintah.

KATA KUNCI: Salafi Puritanis, salafi jihadis, Solo, transnasional, Daulah Islamiyah

*) Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Email: [email protected] ** Naskah diterima September 2019, direvisi Oktober 2019 dan disetujui untuk diterbitkan November 2019

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 221 A.PENDAHULUAN Karanganyar, ‘Isy Karima Karanganyar, Ma’had Salafisme muncul sebagai bentuk reformasi Ibnu Abbas as-Salafi, Masjid Ibnu Taimiyah, dan keagamaan, yang bertujuan untuk menggantikan Pesantren Jamilulrahman as-Salafy. Sementara warisan keilmuan Islam tradisional. Gerakan dalam bentuk organisasi gerakan antara lain, Salafi menjadi kajian yang menarik sekaligus Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) dan Jamaah bombastis terutama setelah peristiwa runtuhnya Anshoru Syariah (JAS). World Trade Centre (WTC), 11 September 2001.1 Untuk itu menarik dan penting dilakukan Roel Meijer, dalam Global Salafism; Islam’s New kajian terhadap perkembangan dan eksistensi Religious Movement, mengungkap adanya faktual gerakan Salafi dan bagaimana pola fenomena Salafisme global.2 Sementara Quintan relasinya dengan pemerintah. Melalui kajian ini Wictorowicz, dalam “The New Global Threat; diharapkan dapat diketahui secara utuh Transnasional Salafis and Jihad” mengungkap perkembangan dan eksistensi faktual varian- varian dan perkembangan (dinamika) Salafi.3 varian gerakan Salafi yang ada di Solo dan pola Keduanya memberikan catatan yang kurang lebih relasinya dengan pemerintah. sama, bahwa Salafisme menempatkan dirinya Kajian tentang gerakan Salafi di tanah air melawan semua arus agama lain di dalam dan di sudah beberapa kali dilakukan, antara lain, luar Islam, melawan arus politik dan intelektual, pertama, Jamhari dan Jajang Jahroni (ed) (2004), bersaing dengan liberalisme dan sekularisme, dalam buku dengan judul Gerakan Salafi Radikal bahkan berseberangan dengan fondasi di Indonesia. Dalam buku tersebut, dideskripsikan epistemologi yang mendasari modernitas. antara lain karakteristik, latar belakang Gerakan Salafi turut meramaikan aktivisme kehadirannya, serta 4 eksemplar profil Salafi keislaman di Indonesia mulai pertengahan 1980- radikal yaitu MMI, Lasykar Jihad, FPI, dan HTI. an. Ketika itu ruang publik Indonesia Kedua, Din Wahid (2015), makalah dengan judul menyaksikan kemunculan pemuda-pemuda Kondisi Faktual Kelompok Keagamaan Radikal di berjenggot (lihyah) dengan jubah (jalabiyyah), Indonesia: Kasus Gerakan Salafi. Din Wahid serban (imamah), dan celana tanggung di atas mata menyebutkan sejarah kemunculan Salafi, tokoh- kaki (isbal), maupun perempuan-perempuan tokoh Salafi kontemporer, pembagian tiga tipologi dengan baju lebar hitam dan penutup muka Salafi, serta model gerakan masing-masing. Ketiga, (niqab). Secara eksplisit, mereka menyebut diri Quintan Wiktorowicz (2006), kajiannya ditulis sebagai “Salafi.” Pada aspek paham keagamaan, dalam judul buku Anatomy of the Salafi Movement, mereka memperkenalkan sebuah varian Islam in Studies in Conflic and Terrorism. Dalam yang sangat rigid, yang terfokus pada upaya tulisannya Wiktorowicz menyebut tentang teologi pemurnian tauhid dan praktik keagamaan dan karakteristik Salafi, metode penyebaran, serta (ibadah dan akhlak) eksklusif yang diklaim pembagian tipologi Salafi. Keempat, Solahudin sebagai jalan untuk mengikuti jejak keteladanan (2011), dalam bukunya Dari NII ke JI, selain Salaf al-Salih, generasi awal muslim. mendeskripsikan perkembangan NII, Solahudin Salah satu daerah yang memiliki juga mendeskripsikan sejarah muncul dan perkembangan cukup pesat bagi gerakan Salafi perkembangan Jamaah Islamiyah (JI). Dalam adalah wilayah Solo. Ada beberapa pusat dakwah buku tersebut Solahudin juga mendeskripsikan dan pendidikan gerakan Salafi di Solo antara lain, paham dan aktifitas JI sebagai organisasi bawah Pesantren al-Mukmin Sukoharjo, Imam Bukhori tanah yang memiliki paham Salafi Jihadi. Kajian-kajian tersebut secara umum berhasil mengeksplorasi dan melihat Salafi dari perspektif 1 Pemaparan deskripsi kritis tentang peristiwa 9/11dikemukaan sejarah berdirinya, paham ajaran, oleh Ibrahim M. Abu Rabi’, “A post-September 11 Critical perkembangnnya sejak pertama tumbuh hingga Assessment of Modern Islamic History” dalam Markham, Ian dan Rabi’, Ibrahim, M. Abu (Eds.), 11 September: Religious Perspective sampai di Indonesia, genealogi dan jejaring on the Causes and Consequences (Oxford: Oneworld Publications, mereka di tanah air, namun pembahasan masing- 2002). masing masih parsial (salah satu atau dua varian 2 Roel Meijer (ed), Global Salafism; Islam’s New Religious Movement (London: C. Hurst Company, 2009): 1. Salafi saja) dan tidak mendeskripsikan secara utuh 3 Quintan Wictorowicz. “The New Global Threat; aktivitas dari seluruh varian-varian Salafi yang Transnasional Salafis and Jihad.” Middle East Policy, vol. VIII, no. ada. Kajian kali ini, meski pada dasarnya 4, Desember (2001).

222 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... mengonfirmasi kajian-kajian sebelumnya, namun Kajian ini dilakukan dengan metode memiliki beberapa perbedaan yaitu, pertama, kualitatif. Data diperoleh dengan melakukan pembahasan fokus pada eksitensi dan wawancara, observasi, dan kajian pustaka. Kajian perkembangan Salafi pada lokus penelitian yaitu lapangan dilakukan selama dua minggu pada di Solo. Kedua, membahas perkembangan varian- Oktober 2019 dengan melibatkan 20 informan. varian Salafi yang ada di Solo secara komprehensif Wawancara dilakukan dengan sejumlah pihak (berdasarkan tiga tipologi Salafi Puritanis, Haraki, yang memahami gerakan Salafi; tokoh dan dan Jihadi). Ketiga, mendeskripsikan kondisi pimpinan ormas keagamaan seperti NU dan teraktual pola relasi kelompok Salafi dan , akademisi dari IAIN Surakarta pemerintah. dan UMS, pejabat Kementerian Agama Kota Ada dua teori yang dipakai dalam melihat Surakarta, pengurus MUI, kepala KUA, penyuluh fenomena gerakan Salafi ini. Pertama, gerakan agama, aktivis Salafi, dan tokoh agama dan Salafi di Solo tumbuh dan berkembang masyarakat yang memahami permasalahan berdampingan dengan paham dan gerakan gerakan Salafi. Observasi dilakukan di lokasi- organisasi keagamaan lainnya. Gerakan Salafi lokasi yang menjadi pusat dakwah dan mirip dengan konsep masyarakat sipil (civil pendidikan Salafi di wilayah Solo dan sekitarnya. society) yang pada dasarnya dapat dipahami Sedangkan kajian pustaka dilakukan dengan sebagai antitesa dari “masyarakat politik” atau mengumpulkan informasi dan data dari berbagai negara. Pemikiran itu dapat dilacak dari buku, jurnal, hasil riset, dan dokumen lainnya pendapatnya Hobbes, Locke, Montesquieu, Hegel, yang berhubungan dengan topik penelitian. Marx, Gramsci, dan lain-lain.4 Pemikiran Setelah pengumpulan data, proses selanjutnya mengenai masyarakat sipil tumbuh dan adalah analisis data. Analisis dilakukan melalui berkembang sebagai bentuk koreksi radikal reduksi data, yaitu menyeleksi data yang relevan terhadap eksistensi negara karena peranannya dengan subyek penelitian dan menangguhkan yang cenderung menjadi alat kapitalisme. Kedua, data-data yang tidak relevan. Selanjutnya, data dalam konteks masyarakat Barat, terdapat teori yang telah diredusir itu dikategorisasi berdasarkan “sekte-gereja” (sect-chuch theory) untuk membaca item-item dalam penelitian. Proses selanjutnya fenomena kemunculan aliran-aliran keagamaan adalah menyusun data dan mengolah data sebagaimana diformulasikan oleh Weber dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif- Troeltsch. Teori tersebut mengalami analitis. penyempurnaan di tangan Richard Niebuhr yang menyebutkan bahwa sekte-sekte baru menarik B.TEMUAN DAN PEMBAHASAN anggotanya terutama dari mereka yang secara 1. Terminologi dan Tipologi Salafi ekonomis dirugikan (deprived) atau dalam istilah Kata ‘Salafi’ adalah bentuk nisbat terhadap Niebuhr disebut “Disinherited Classes of Society”. kata salaf yang secara epistemologis bermakna Jadi, kehadiran mereka itu bukan hanya orang-orang yang hidup sebelum zaman kita. disebabkan oleh penyempalan keagamaan, Adapun secara terminologis, as-salaf adalah melainkan juga kekacauan sosial, sehingga dapat generasi tiga abad pertama sepeninggal Rasulallah dikatakan bahwa penyempalan teologis mereka SAW. Definisi ini mengacu pada sebuah hadis menutupi dan menyembunyikan protes sosial. yang berbunyi: “Sebaik-baik manusia adalah Melalui sekte, para anggotanya mentradisikan (yang hidup) di masaku, kemudian yang rasa rugi dan kehilangan mereka dengan cara mengikuti mereka (tabi’in), kemudian yang menggantinya dengan keunggulan agama.5 mengikuti mereka (tabi’ tabi’in).” (HR Bukhari, No. Kedua teori tersebut, akan dipakai dalam 3651-Muslim, No. 2533). membaca fenomena gerakan Salafi di tanah air Dari definisi di atas nampaknya tidak ada dan di Solo khususnya. yang salah dengan klaim Salafi. Sebab setiap muslim pasti mengakui legalitas kedudukan para pengikut Nabi saw. ini, baik sahabat, tabi’in, 4 Lihat George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi maupun tabi’ tabi’in sebagai generasi terbaik Modern (Jakarta: Kencana, Edisi ke Enam 2010). 5 Abdul Aziz, Varian-Varian Fundamentalisme Islam di Indonesia setelah Nabi saw. Saat ini lahir kelompok yang (Jakarta: Diva Pustaka. 2004): 2-3. dinilai menyebut dirinya dengan Salafi, namun

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 223 bersifat eksklusif. Kelompok ini menyatakan satu- (Salafi Yamani) berusaha keras untuk mengkritisi satunya kelompok salaf, sedangkan kelompok di dan membersihkan ragam bidah yang selama ini luar dirinya dituding tidak salaf. Penamaan ulang diyakini dan diamalkan oleh berbagai lapisan Salafi dipopulerkan oleh Muhammad masyarakat Islam. Kelompok ini akan Nashiruddin al-Bani (1914-1999) yang pada tahun mengeluarkan tahdzir (warning) terhadap orang 1960-an di Madinah, melalui jamaahnya yang yang melakukan hal yang dianggap bidah. dikenal dengan sebutan Jamaah al-Salafiyah al- Berbeda dengan Salafi Haraki, mereka cenderung Muhtasibah.6 melihat mekanisme hajr al-mubtadi’ ini sebagai Munculnya global-Salafisme sebenarnya sesuatu yang tidak mutlak dilakukan, sebab dimulai dari keinginan kembali kepada masa lalu, semuanya tergantung pada maslahat dan yaitu masa as-salaf ash-sâlih. Pada perkembangan mafsadatnya. Kedua, menolak keterlibatan dalam berikutnya, ia mengalami pergeseran, dari ide politik (parlemen dan pemilu), mereka (Salafi pemikiran yang bersifat teologis menjadi gerakan Yamani) memandang keterlibatan dalam semua politis (Jihad-Salafisme). Salafisme telah proses politik praktis seperti pemilihan umum mengalami diaspora, berubah warna sesuai (pemilu) sebagai sebuah bidah dan dengan tempat di mana Salafisme berkembang penyimpangan. Mereka menganggap pemilu dan dikembangkan (mimikri), dan pada saat yang sebuah upaya menyekutukan Allah (syirik), tepat berubah bentuk, terkondisi oleh tempat dan karena menetapkan aturan berdasarkan suara pimpinan Salafi. Di seluruh dunia, Salafi terbanyak (rakyat), padahal yang berhak untuk itu mempunyai agenda politik yang berbeda. Dengan hanya Allah. Sikap tersebut, berbeda dengan Salafi demikian, terdapat arah yang berbeda pula.7 Haraki yang cenderung menganggap masalah Din Wahid mengklasifikasikan gerakan Salafi pemilu sebagai persoalan ijtihadiah belaka, hal itu di Indonesia menjadi tiga kategori: “purist”, tidak lebih dari sebuah bagian administratif yang “haraki” (pergerakan), dan “jihadi”. Ketiganya memungkinkan kita untuk mengadopsinya dari mempunyai kesamaan pandangan tentang tiga manapun selama mendatangkan maslahat. Ketiga, ajaran dasar Salafisme, yakni tauhid, mengikuti baik Salafi Yamani maupun Haraki, sikap sunah dan menolak bidah, dan al-wala wa al-bara. keduanya terhadap gerakan Islam lain sangat Tentang tauhid, semua kelompok Salafi sepakat dipengaruhi oleh pandangan mereka dalam atas tiga dimensi dari tauhid (rububiyyah, penerapan hajr al-mubtadi’. Salafi Yamani dikenal uluhiyyah, dan al-asma wa al-sifat). Adapun sangat ekstrim bahkan seringkali tanpa kompromi perbedaannya, kelompok Salafi “purist” sama sekali. Sementara Salafi Haraki cenderung menekankan loyalitas tanpa syarat kepada ‘moderat’ dalam menyikapi gerakan lain. Keempat, pemerintah, sementara kelompok Salafi “haraki” secara umum, Salafi meyakini ketidakbolehan dan “jihadi” menolak loyalitas absolut kepada khuruj atau melakukan gerakan separatisme penguasa.8 dalam sebuah pemerintahan Islam yang sah. Muhammad Ikhsan dengan mengutip Sebagai konsekwensi dari prinsip ini, maka pendapat Abu ‘Abdirrahman al-Thalibi membagi muncul kesan bahwa kaum Salafi Yamani salafi dalam dua kategori yaitu Salafi Yamani dan cenderung ‘enggan’ melontarkan kritik terhadap Salafi Haraki. Ada beberapa ide penting dan khas pemerintah. Namun demikian, manhaj al-Salafi gerakan Salafi, yaitu: pertama, hajr mubtadi’ memberikan peluang untuk itu, meskipun (pengisoliran terhadap pelaku bidah), mereka dibatasi secara “empat mata” dengan sang penguasa. Sementara Salafi Haraki menganggap khuruj terhadap pemerintah merupakan 6 As’ad Said Ali, Ideologi Gerakan Pasca-Reformasi: Gerakan- keharusan jika melihat ada kemungkaran yang Gerakan Sosial-Politik dalam Tinjauan Ideologis (Jakarta: LP3ES, 2012), 9 106. dilakukan pemerintah. 7 Rofhani. “Melacak Gerakan Radikal Islam dari Wahabisme Sementara itu, Noorhaidi Hasan membagi ke Global Salafisme.” Religió: Jurnal Studi Agama-agama, Volume pendukung gerakan Salafi menjadi Yamani dan 5, no. 1, Maret (2015): 89. 8 Din Wahid. “Kondisi Faktual Kelompok Keagamaan Radikal Haraki atau Sururi. Kelompok Yamani adalah di Indonesia: Kasus Gerakan Salafi.” Makalah disampaikan dalam Seminar “Merajut Ukhuwah dalam Memperkuat Nilai-Nilai NKRI” dilaksanakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 9 Ikhsan. http://wahdah.or.id/gerakan-Salafi-modern-di- (2015): 12 indonesia (diakses 5/11/2018).

224 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... para pengikut Syekh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, untuk melaksanakan program-programnya.13 pendiri Darul Hadits, sebuah lembaga kajian Lewat ormas yang didirikannya (DDII) inilah, Salafisme di Dammaj Yaman. Sedangkan Muhammad Natsir mengirimkan pelajar ke Saudi kelompok Salafi Haraki adalah para pengikut Arabia yang kemudian mengembangkan paham Syekh Muhammad Surur bin Nayef Zainal Abidin. Salafi di Indonesia; yaitu Abu Nida’ Chomsaha Ia banyak berseberangan dengan para ulama Sofwan (yang kemudian mendirikan Yayasan At- Saudi Arabia, khususnya para ulama yang Turots Al-Islamiy dan Islamic Center Bin Baz di melegitimasi keputusan penguasa Saudi yang bantul Yogyakarta), Ahmaz Faiz Asifuddin (yang mengundang tentara Amerika guna menjaga kemudian mendirikan Ponpes Imam Bukhari di negerinya dari ancaman Saddam Husain.10 Solo), dan Ainur Rafiq Ghufron (yang kemudian Adapun Quintan Wiktorowicz, membagi gerakan mendirikan Ponpes Al-Furqon di Gresik). Mereka Salafi menjadi tiga yaitu Purist (murni inilah generasi awal yang pulang ke Indonesia berdakwah), Politics (mereka bersinggungan sekitar awal tahun 1980-an. Bersamaan dengan dengan politik), dan Jihadist (menebar ajaran Islam pulangnya mereka ke Indonesia, didirikanlah dengan kekerasan).11 Adapun Abu Mujahid Lembaga Pendidikan Bahasa Arab (LPBA) di membagi Salafi dalam tiga kategori yaitu, Salafi Jakarta yang sekarang berubah nama menjadi Jihadi, Salafi Haraki, dan Salafi Yamani.12 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Dari pembagian Salafi yang dilakukan Din Arab (LIPIA). Sebuah lembaga pendidikan formal Wahid, M. Ikhsan, Noorhaidi Hasan, Quintan cabang dari Universitas Al-Imam Muhammad bin Wiktorowicz, dan Abu Mujahid di atas, penulis Saud Al-Islamiyyah di Riyadh, Saudi Arabia.14 memilih menggunakan kategori yang dibuat oleh Melalui para alumni Timur Tengah inilah Din Wahid karena dinilai paling pas dalam Salafisme disebarkan, khususnya mereka yang menggambarkan dinamika Salafi yang ada di menyelesaikan pendidikannya di perguruan Indonesia. Kategori yang dibuat Noorhaidi, Abu tinggi di Saudi Arabia dan Yaman pada tahun Mujahid, dan M. Ikhsan yang menyebut adanya 1980-an sebagaimana telah disebutkan di atas. tipologi Yamani dinilai kurang pas, sebab Setelah menyelesaikan kuliah di kedua negara ini, kelompok ini, tidak semata-mata pengikut Syekh para alumni bertekad untuk menyebarkan Muqbil al Wadi’i dari Yaman, tetapi juga mereka pikiran-pikiran Salafi di tanah air mereka secara mengikuti Syekh Rabi bin Hadi al-Madkhali dari sistematis. Sekembalinya ke Indonesia, mereka Saudi. Sementara kategori Wiktorowicz, sedikit melihat umat Islam Indonesia sangat memerlukan mendekati, perbedaannya pada adanya soal “pemahaman yang benar” tentang Islam dan penggunaan kata “Politics” menggantikan kata menuduh organisasi-organisasi Islam yang ada “Haraki”. telah kehilangan semangat “Islam sejati” seperti 2. Sejarah Kemunculan Salafi di Indonesia yang dilakukan oleh nabi dan para sahabat, Sejarah kemunculan Salafi tidak bisa memiliki kecenderungan ke arah rasionalisasi dan dilepaskan dari peran Dewan Dakwah Islamiyyah mengabaikan kepentingan umat Islam.15 Indonesia (DDII) yang berdiri pada tahun 1967. Para alumni Timur Tengah ini memulai Tujuan pendirian DDII sebagaimana diutarakan kegiatan kalangan mahasiswa. Abu Nida yang oleh ketuanya yaitu Muhammad Natsir adalah: berinisiatif memperkenalkan Salafi di kampus “kalau sebelumnya kami berdakwah lewat politik. perguruan tinggi umum. Dengan dukungan dari Tetapi kami sekarang berpolitik melalui dakwah.” Saefullah Mahyudin, ketua DDII (Dewan Dakwah DDII membuat jarngan internasional ke negara- Islam Indonesia) cabang Yogyakarta, Abu Nida negara Timur Tengah, DDII mendapat dana memberikan ceramah di Jama’ah Shalahudin, bantuan dari Arab Saudi, Kuwait, dan Pakistan sebuah komunitas mahasiswa Muslim di

13 Abu Mujahid, Sejarah Salafi di Indonesia (Bandung: Tokobagus 10 Noorhaidi Hasan, : Islam, Militancy, and the Quest Publishing, 2012): 135-137. for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell 14 Maaher At-Thuwailibi. https://www.eramuslim.com/berita/ Southeast Asia Program, 2005): 80-83. tahukah-anda/sejarahkelompokSalafidiindonesiadanasalmula- 11 Wiktorowicz, Anatomy of the Salafi Movement, in Studies in perpecahannya (diakses 6/11/2018). Conflic and Terrorism (2006): 217. 15 Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest 12 Abu Mujahid, Sejarah Salafi di Indonesia (Bandung: Tokobagus for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell Publishing, 2012): 146-147. Southeast Asia Program, 2005): 45.

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 225 Universitas Gadjah Mada, dan mengorganisir Yayasan Al-Sofwah dan Lajnah al-Khayriyyah al- halaqah dan dawrah di masjid-masjid yang ada Musyarakah. Di Jawa Barat, mereka mendirikan di beberapa perguruan tinggi dan Sekolah Yayasan As-Sunnah (Cirebon) dengan dukungan Menengah Atas di Yogyakarta. Pada awal 1990- dana dari Yayasan Al-Sofwah Jakarta, Al-Huda an, kedatangan alumni Timur Tengah lainnya (Bogor), dan Nidaus Sunnah (Karawang). Di memperkuat kegiatan dakwah kampus ini. Sulawesi, M. Zaitun Rusmin, lulusan Universitas Mereka adalah, di antaranya, Ja’far Umar Thalib, Islam Madinah, mendirikan organisasi Wahdah Yazid Abdul Qadir Jawwas, dan Yusuf Usman Islamiyyah.19 Baisa yang ditugaskan oleh LIPIA (Lembaga Ilmu Selain yayasan, kelompok Salafi ini juga Pendidikan Islam dan Arab) untuk mengajar di mendirikan pesantren-pesantren antara lain: Ihya Pesantren al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah. Para al-Sunnah di Yogyakarta (1994), al-Turats al-Islami alumni mengorganisir kegiatan-kegiatan dakwah Yogyakarta (1995), Madinah dan Imam Bukhori di Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas di Solo, Minhaj as-Sunnah di Magelang, Lu’lu wal Maret, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Marjan di Semarang, Ibn Taimiyah di Banyumas, dan Universitas Gajah Mada.16 Upaya-upaya yang al-Furqan dan al-Manshurah di Kroya, Assunnah dilakukan oleh para alumni Timur Tengah ini di Cirebon, at-Thariyah di Temanggung, Ittiba’ as- ternyata membuahkan hasil. Komunitas- Sunnah di Sukoharjo, as-Salafy di Jember, Ta’zim komunitas Salafi yang mana mahasiswa menjadi al-Sunnah di Ngawi, al-Bayyinah di Gresik, al- anggota intinya, mulai bermunculan di Furqan di Cilacap, al-Furqan di Pekanbaru, Ibnu Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ketika lulusan Qayyim di Balikpapan, Bin Baz, Al-Anshar, dan perguruan tinggi Saudi Arabia lainnya kembali ke Difa’ u as-Sunnah di Yogyakarta, dan Ibnu Indonesia, kegiatan Salafi menyebar pula ke kota- Taimiyah di Solo.20 kota lainnya seperti Semarang, Cirebon, Bandung, Selain melalui yayasan dan pesantren, dan Makassar. Hasilnya sejumlah komunitas kelompok Salafi juga mendirikan dan Salafi tumbuh secara signifikan di kota-kota ini mengembangkan media sarana dakwah seperti dimana mereka menyebarkan paham Salafi stasiun TV (Dakwah TV, Insan TV, Ahsan TV, dengan cara-cara yang sistematis.17 Rodja TV, Dewan Dakwah TV), stasiun radio Untuk meningkatkan penyebaran Salafisme (Radio Rodja, Radio Kita, Radio Bass, Radio as- dan memperkuat eksistensi komunitas Salafi, Sunnah, Radio Hang, Radio Idzaatul Khoir, Radio alumni Saudi Arabia mendirikan yayasan-yayasan Muslim, Radio Kajian Online, Radio Suara Quran, Salafi. Melalui dukungan finansial dari sebuah Radio Nurussunnah, Radio al-Hikmah, Radio yayasan amal dari Saudi Arabia, al-Mu’assasat al- Hidayat, Radio Kajian Barando, Radio an-Nas, dan Haramayn al-Khayriyya, dan sebuah yayasan dari Radio Muadz). Kelompok Salafi mengembangkan Kuwait, al-Jam’iyya Ihya al-Turats al-Islami, dakwahnya melalui penerbitan buku-buku mereka membentuk Yayasan As-Sunnah, Majlis al- (Pustaka Sahifa, Media Hidayat, Pustaka as- Turats al-Islami, dan Islamic Centre Bin Baz di Sunnah, Griya Ilmu, Pustaka Azzam, Maktabah Yogyakarta. Salah satu yayasan yang didirikan Salafi Press, Pustaka al-Kautsar, Pustaka Salafiah, oleh gerakan ini adalah Yayasan As-Sunnah pada dan Pustaka al-Qawam), majalah (as-Sunnah, al- tahun 1992. Yayasan yang didirikan oleh Abu Nida Furqan, as-Syari’ah, an-Nasihah, Fatawa, Qiblati, ini bertujuan untuk menyebarkan pemahaman ar-Risalah, Elfata, ad-Dzakirah al-Islamiyah, salafi dengan menggelar daurah (pengajian) majalah Nikah, al-Mawaddah, dll), kaset, untuk para mahasiswa di wilayah Jawa Tengah.18 ceramah-ceramah, dan debat-debat dalam VCD/ Di Jakarta para pendukung mendirikan DVD. Kelompok Salafi juga membuat website, situs, dan blog pribadi, bahkan jejaring sosial 16 Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the seperti facebook, twitter, WhatsApp, dan mailing list Quest for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell Southeast Asia Program, 2005): 47 17 Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest 19 Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell Southeast Asia Program, 2005): 50. Southeast Asia Program, 2005): 50-52. 18 Dady Hidayat. “Gerakan Dakwah Salafi di Indonesia pada 20 Noorhaidi Hasan, Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest Era Reformasi.” Jurnal Sosiologi Masyarakat, Vol 17, no 2 (2012): for ldentity in Post-New Order lndonesia (New York: Cornell 127. Southeast Asia Program, 2005): 254.

226 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... untuk menyebarkan dakwahnya.21 Program Ibtidaiyah, MTW, dan Tsanawiyah Salah satu situs milik komunitas Salafi yang telah memiliki ijazah negara (Diknas) serta ijazah cukup dikenal adalah www.salafy.co.id. Situs ini pesantren. Informasi resmi tentang pesantren ini dioperasikan oleh para pengikutnya dengan dapat dilihat di website resminya yaitu http:// pengawasan dari pemimpin atau senior mereka. bukhari.or.id/. datang dari berbagai daerah Ini tampak dalam susunan supervisor dan di Indonesia, bahkan ada yang datang dari kontributor situs ini yang berasal dari aktivis Salafi Singapura dan Malaysia. apolitis Indonesia seperti Muhammad Umar As- Para alumni Ma’had Imam Bukhori biasanya Sewed dan Lukman Baabduh. Situs ini juga secara melanjutkan ke universitas yang berafiliasi dengan ekstensif memuat tulisan tokoh-tokoh seperti Ibn Kementerian Pendidikan Saudi Arabia seperti Baz dan Rabi al-Madkhali dari Saudi, dan para LIPIA Jakarta dan Jamiah Islamiyyah di Madinah. kontributor lokal.22 Atau ke Al Azhar Mesir. Ada juga sebagian kecil 3. Perkembangan Paham Salafi di Solo yang melanjutkan ke PTN dalam negeri. Pada Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tahun pelajaran 2015/2016, santri yang Din Wahid mengklasifikasikan gerakan Salafi di melanjutkan pendidikan ke Universitas Madinah Indonesia menjadi tiga varian: “Purist”, “Haraki” KSA sebanyak 29 alumni., (pergerakan), dan “Jihadi”. Pembahasan berikut Pengajar di Imam Bukhori umumnya alumni ini, akan mendeskripsikan eksistensi dan dari berbagai perguruan tinggi di Timor Tengah perkembangan varian-varian Salafi di Solo dan dalam negeri yaitu para alumi dari Jamiatul berdasarkan kategori atau tipologi tersebut dan Imam Muhammad Bin Su’ud di Riyadh Saudi hubungan interaksi sosialnya dengan pemerintah. Arabia, Jamiah Islamiyyah Madinah Saudi Arabia, a. Salafi Purist Alumni LIPIA Jakarta, dan STDI Imam Syafi’i Kehadiran kelompok Salafi Purist (apolitis) Jember. atau biasa juga disebut Salafi dakwah di Solo Menurut Abdul Aziz, Kepala KUA sejalan dengan kehadiran para mahasiswa yang Tasikmadu Karanganyar, dahulunya para pulang dari belajar di Saudi Arabia. Beberapa di pengurus dan ustaz yang mengajar di Imam antara mereka berhasil mendirikan lembaga Bukhari terlihat eksklusif, jika menikah, mereka pendidikan (ma’had) atau biasa disebut pesantren. tidak mau ke KUA untuk mencatatkan Di antara Ma’had Salafi yang terkenal di Solo perkawinan, saat ini keluarga pengurus dan sebagai pusat Salafi adalah Imam Bukhori. keluarga pimpinan Imam Bukhari jika menikah, Ma’had Imam Bukhori dicatat termasuk jika pernikahnnya matsna (istri Salah satu tokoh yang mengembangkan Salafi kedua). Selama bertugas, ia sudah mengurus adalah Ahmas Faiz Asifuddin. Ia berhasil pencatatan pernikahan dari keluarga Ma’had mendirikan Pesantren Imam Bukhari di daerah Imam Bukhari sekitar 10 kali. 23 perbatasan Karanganyar-Solo. Pondok Pesantren Masih menurut Abdul Aziz, Pesantren Imam Imam Bukhari beralamat di Jl. Raya Solo- Bukhori dulunya terkesan mengambil jarak Purwodadi KM.8 Desa Selokaton, Kelurahan dengan pemerintah, tapi dengan adanya Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar - Solo. pendekatan yang dilakukan oleh pihak Adapun jenjang pendidikan (putra-putri) yang Kementerian Agama, pihak Imam Bukhori ada di Pesantren Imam Bukhari adalah sebagai semakin bersikap akomodatif. Pada tahun 2014, berikut: pengurus pesantren mendaftarkan tanah 1. Ibtidaiyah (setingkat SD) wakafnya, saat ini baru ada 6 sertifikat. 2. Madrasah Mutawasithoh (MTW) setingkat SMP Sebelumnya mereka enggan mengurus karena ada 3. I’dad Lughowy (IL) persiapan masuk kekhawatiran, jika Imam Bukhari karena sesuatu Tsanawiyyah (setingkat SMA) hal bubar, negara bisa mengooptasi aset milik 4. Ma’had Aly (Setingkat S1 Khusus Putri) Imam Bukhari. Masjid di lingkungan Pesantren Imam Bukhari memiliki IMB, ini satu-satunya 21 Muhammad Ali. “Strategi Dakwah Salafi di Indonesia.” Jurnal masjid yang ada IMB-nya. Abdul Aziz Dakwah, Vol. XIV, no. 1 (2013): 19-21. 22 Asep Muhamad Iqbal.”Agama dan Adopsi Media Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Salafisme di Indonesia.” Jurnal 23 Wawancara dengan Abdul Aziz di Kantor KUA Tasik Madu, Komunikasi Indonesia, Volume II, no. 2 (2013): 78. Kab. Karanganyar, Propinsi Jateng, tanggal 15 Oktober 2018.

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 227 mengatakan, pelajar Imam Bukhari saat ini ikut Ukhuwah dan Pesantren Ibnu Abbas As-Salafi, terlibat dalam momen MTQ, bahkan pelajar Imam Yayasan al-Madinah, Pesantren Ibnu Taymiyah, Bukhori ada yang juara qiroatul kutub tingkat MA. Pesantren Darussalaf, dan Pesantren Ittiba’us Para tokoh Pesantren Imam Bukhori, sejak Sunnah. 2015, sedikit demi sedikit mulai mengikuti b. Salafi Haraki kegiatan yang diprogramkan pemerintah Salafi Haraki berpendapat bahwa Islam (Kementerian Agama). Madrasah kini sudah adalah agama sempurna yang ajarannya diakui dan terdaftar di Kemenag, dahulunya mencakup semua aspek kehidupan: ibadah, sosial, masih belum terdaftar, sehingga untuk ekonomi, dan politik. Sebagai konsekuensinya, mendapatkan ijazah formal para pelajar harus penguasa diharuskan untuk menerapkan ajaran mengikuti program Kejar Paket. Imam Bukhari Islam tersebut. Kegagalan dalam menerapkan juga mengirimkan perwakilannya masuk dalam hukum Allah di atas, akan mendapatkan kritik kepengurusan MUI. tajam dari kelompok Salafi Haraki.25 Ada beberapa Di antara faktor cairnya hubungan Imam lembaga atau organisasi yang bisa dikategorikan Bukhori dengan pemerintah, salah seorang aktifis sebagai Salafi Haraki di Solo. Dalam pembahasan Salafi di Solo yaitu AM (40 th),24 menyatakan: ini ada beberapa yang cukup berpengaruh di Solo “Satu faktor yang mendukung pola relasi sehingga layak untuk dideskripsikan yaitu, Imam Bukhori dengan masyarakat maupun Pesantren Al-Mukmin Ngeruki, Ma’had ‘Isy pemerintah adalah kepemimpinan Ustaz Ahmas Karima, dan Jamaah Anshoru Syariah (JAS). Faiz Asifuddin, sikap beliau yang dikenal lembut 1) Pesantren Al-Mukmin Ngeruki dalam berdakwah dan pandai dalam berinteraksi Abu Bakar Ba’asyir bersama Abdullah sosial, menjadikan beliau banyak didekati Sungkar mendirikan Pesantren Al-Mukmin masyarakat. Ayah Ustaz Ahmas adalah tokoh NU Ngeruki pada tahun 1972. Selain kedua tokoh dan punya pesantren NU, hal tersebut menjadikan tersebut, pendiri lainnya adalah Abdullah Baraja, beliau, bisa bersikap akomodatif dan lembut Yoyo Rosywandi, Abdul Qohar H. Daeng Matese, dalam berkomunikasi dengan masyarakat dari dan Hasan Basri. Gagasan pendirian pesantren semua kalangan.” diawali keprihatinan M. Natsir selaku ketua DDII Sikap “lunak” Imam Bukhori tersebut yang melihat Surakarta sebagai basis Komunis. merupakan sebuah kemajuan (progress), sebab Selain itu, Surakarta juga menjadi basis selama ini mereka (Salafi Puritanis) dikenal Kristenisasi. Ketika itu DDII mensponsori memiliki sifat “mengambil jarak” meski tidak berdirinya rumah sakit Islam dan Pesantren secara frontal melawan pemerintah. Sikap non- Ngeruki.26 kooperatif Salafi ini, banyak dikaitkan dengan Pendirian Pondok Pesantren Islam al- prinsip-prinsip yang mereka yakini, dimana Mukmin Ngeruki (PPIM) juga didasari oleh secara umum mereka berpegang pada doktrin kebutuhan kader mubalig/dai dalam rangka yang kaku (rigid) tanpa memberikan ruang pemurnian ajaran Islam dari pengaruh budaya interpretasi bagi akal. Dalam perkembangan lokal yang dianggap menyimpang (tahayul, bidah, berikutnya, mereka mempertegas identitas dirinya dan khurafat), serta membendung Kristenisasi dan melawan musuh internal maupun asing, yang ditujukan kepada masyarakat Jawa yakni Barat dan pihak-pihak yang dianggap . Doktrin keagamaan komunitas PPIM akomodatif terhadap Barat atau menerapkan didasarkan pada Aqidah al-Islamiyah as-Shohihah konsep-konsep Barat. Untuk itu tidak heran jika sesuai paham Salafi yaitu: pertama, Tauhid Salafi umumnya mengambil jarak dengan Rububiyah (Allah Maha Pencipta, Penguasa, pemerintah, karena dianggap sebagai institusi yang menerapkan konsep-konsep Barat. Selain Ma’had Imam Bukhori, terdapat 25 Din Wahid. “Kondisi Faktual Kelompok Keagamaan Radikal di lembaga-lembaga lainnya di Solo yang bisa masuk Indonesia: Kasus Gerakan Salafi.” Makalah disampaikan dalam Seminar “Merajut Ukhuwah dalam Memperkuat Nilai-Nilai kategori Salafi Puritanis yaitu: Pesantren al- NKRI” dilaksanakan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan, (2015): 13. 26 Fuadudin, dkk., Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngeruki Solo 24 Wawancara dengan AM (40 th) di Imam Bukhori, (Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Karanganyar, Jateng, tanggal 13 Oktober 2018. Diklat Kementerian Agama, 2004): 19-25.

228 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... Pengatur, Pemelihara, dan Pendidik semua simbol-simbol yang biasa menjadi identias makhluk), Kedua, Asma wa al-sifat (Nama dan sifat kelompok berpaham Salafi. Allah berbeda dengan makhluk), dan Ketiga, Pondok Ngeruki menganjurkan para santri Tauhid Uluhiyah (semua ibadah dan amal makhluk membaca buku-buku terjemahan dari karya hanya ditujukan sebagai ibadah kepada-Nya.27 sarjana Muslim Timur Tengah, khususnya mereka Din Wahid menyebut salah satu contoh Salafi yang berasal dari tokoh pergerakan Ikhwanul Haraki adalah Pondok Pesantren Islam al- Muslimin di Mesir. Salah satu di antaranya adalah Mukmin Ngruki (PPIM). Pondok ini sering buku karya Syekh Sa’id Hawa, Jundullah mengkritik pemerintah jika pemerintah dianggap Membasmi Penyakit Umat (1986), karya Salim al- menyimpang dari ajaran Islam. Sekilas Qathani, al-Wala wa al-Bara, dan karya Abdullah keberadaan Pesantren al-Mukmin Ngeruki tidak Azam, Tarbiyah Jihadiyah. Dari ketiga buku memperlihatkan satu ciri khas yang menonjol tersebut, memberi bukti kuat bahwa Pondok yang membedakannya dengan lembaga Ngeruki sejak awal dirancang menjadi basis pendidikan Islam sejenis yang ada di Indonesia. utama bagi penyebaran pemikiran keagamaan Jenjang pendidikan di pondok ini, misalnya, juga khas Salafi Haraki yang menekankan tidak saja dirancang sebagaimana halnya yang berlaku pelaksanaan syariat Islam secara utuh, tapi juga secara umum di Indonesia. Unit pendidikan yang pembentukan sistem sosial-politik dan terselenggara hingga saat ini adalah: Madrasah kenegaraan yang memberi ruang bebas bagi Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), berlakunya syariat Islam.29 Kulliyatul Mu’alimin al-Islamiyah (KMI), Kulliyat Para guru atau santri alumni dari Pesantren Mu’allimat al-Islamiyah (KMA), Ma’had Shighar Ngeruki, beberapa mendirikan pesantren baru (MS), dan Ma’had ‘Aly (MA). Di samping itu, seperti: Pesantren al-Islam di Lamongan, ‘Isy pondok ini juga masih menggunakan sistem Kariman di Karanganyar, al- Muttaqin di Jepara, pendidikan tradisional sorogan dan bandongan, Darus Syahadah di Boyolali, Husnayain khususnya untuk mengkaji kitab-kitab di luar Jatibarang, dan al-Islah di Solo, Salman al-Farisi bahan-bahan pelajaran yang diberikan di unit-unit di Karanganyar, Darul Wahyain di Magetan. pendidikan yang telah disebutkan di atas. 2) Ma’had ‘Isy Karima Namun tidak demikian dengan substansi Sejarah Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam pelajaran yang diberikan di Ngeruki. Sikap dan Isy Karima (YSPII) dapat dilihat dalam situs resmi pandangan keagamaan yang menekankan YSPII yaitu https://isykarima.com/profil/. YSPII pemberlakuan syariat Islam menjadi satu isu telah terbentuk sejak tahun 1994. Yayasan saat itu utama dari materi pelajaran yang diberikan. merencanakan pendirian Pondok Pesantren Untuk mata pelajaran akidah, misalnya, tekanan Taman Pendidikan Al-Qur’an setingkat SMA di diberikan tidak hanya pada keesaan Tuhan bawah bimbingan Ya’qub Basya dan Suwardi (tauhid), dan penjelasan tentang rukun iman yang Efendi. Kiprah YSPII pun terus berlanjut dengan lain, tapi yang terpenting adalah penolakan atas membuat program baru, yaitu Taman Pendidikan berbagai pandangan dan institusi kenegaraan Al-Qur’an (TPA) untuk anak-anak pada tahun yang dinilai tidak berdasarkan ajaran Islam.28 1996. Program ini dibuat sebagai upaya Sejak awal masuk pondok, setiap santri laki- memakmurkan Masjid Bilal Bin Rabah, sebuah laki diwajibkan meninggikan celana di atas mata masjid yang dibangun di atas tanah wakaf dari kaki untuk menghindari laranga isbal, model baju kaum muslimin melalui DDII. koko, baju pakistan, dan gamis. Sementara santri Selanjutnya, sejumlah penasihat dari YSPII perempuan diwajibkan memakai jilbab, berkaos yang terdiri atas Ahmad Husnan, Muzayyin kaki, dan sebagian ada yang menggunakan cadar, Abdul Wahab, Suwardi Efendi, dan Ustaz hanya dua matanya yang terlihat. Nampaknya, Muhammad Ilyas, serta dari DDII perwakilan sejak awal santri mengalami proses internalisasi Jawa Tengah memutuskan untuk mendirikan sebuah program pendidikan berupa Ma’had 27 Fuadudin, dkk, Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngeruki Solo Tahfizhul Qur’an. Sejak itu, dibentuklah sebuah (Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2004): 236. 28 Jamhari, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakarta: PT Raja 29 Jamhari, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004): 60-61. Grafindo Persada, 2004): 64-65.

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 229 tim kerja guna menindaklanjuti program tersebut Dalam pengajian itu ‘Isy Karima juga memberikan yang dibidani dan diketuai oleh K.H. Wahyuddin bantuan bagi jamaah yang kurang mampu. dan dibantu oleh para pengurus DDII serta Harapannya adalah agar masyarakat lebih kuat sebagian santri Diniyyah putra YSPII angkatan I. keislamannya. Pada tahun 1998 secara resmi berdirilah Pada awalnya Ma’had ‘Isy Karima dianggap Ma’had ‘Aly Tahfizhul Qur’an Isy Karima yang asing oleh masyarakat, bahkan awal-awal sangat merupakan program pendidikan setingkat dicurigai, terutama oleh pemerintah. Tokoh Diploma II dengan masa pendidikan selama 2 penting ‘Isy karima, ada Ustaz Badru dan Ustaz tahun dengan fasilitas beasiswa penuh. Jumlah Syihab. Karakter keduanya juga berbeda, Ustaz mahasantri angkatan pertama sebanyak 16 orang Badru keras dalam paham keagamaan. Hal ini berasal dari berbagai daerah. Selama 2 tahun berbeda dengan Ustaz Syihab yang lebih mereka diwajibkan mengkhatamkan Alquran akomodatif. Ustaz Syihab memiliki basic NU. sebanyak 30 Juz. dan barulah pada tahun 2000, Ustaz-ustaz Salafi banyak dekat dengan Ustaz Ma’had Tahfizhul Qur’an Isy Karima berhasil Syihab. Pengajar di ‘Isy Karima rata-rata bergelar mewisuda angkatan pertamanya. LC. Kelebihan Ustaz Syihab selain berasal dari Upaya pengurus Ma’had Tahfizhul Qur’an kultur NU, beliau adalah menantu DR. Tanjung dalam meningkatkan kualitas pendidikan pendiri DDII. Ustaz Syihab sering silaturahmi ke masyarakat Indonesia tidak berhenti sampai di Mbah Maymun (tokoh NU), sehingga Keluarga situ. Pada tahun 1999 merekapun mendirikan Mbah Maymun juga sering berkunjung balik, Madrasah Aliyah Tahfizhul Qur’an (MATIQ) masa seperti Gus Wafi, Gus Qoyim.30 pendidikan 4 tahun dipimpin oleh Ustaz Eman Kepala KUA Tasikmadu Abdul Aziz yang juga Badru Tamam, Lc, jumlah siswa angkatan Sekretaris MUI Karanganyar menceritakan, pertamanya sebanyak 7 orang. Tidak hanya itu, dakwah NU dan Muhammadiyah baru merekapun menyelenggarakan program menggeliat sekitar tahun 2005. Pada tahun 1996, bimbingan dai di tahun yang sama. Program ini Gus Dur datang, jamaah NU hanya sekitar 150 ditujukan bagi para dai yang berasal dari tiga orang. Tahun 1995 ia masuk jadi staf di KUA. kecamatan di sekitar lingkungan Ma’had, yaitu Menurutnya, kehadiran kelompok Salafi perlu Karangpandan, Ngargoyoso, dan Tawangmangu. disyukuri sebab membangunkan NU dan Pada setiap sore harinya para dai secara antusias Muhammadiyah. Bagi NU, terlihat ada beberapa mengikuti program bimbingan. perubahan yaitu: (a) kini pengurus bekerja keras Sekitar tahun 2008 sejumlah ustaz Isy Karima mengorganisir masyarakat, (b) organisasi- berkesempatan menunaikan ibadah haji. Saat organisasi kini mulai tertata dari tingkat PC, itulah Isy Karima mulai menjalin hubungan yang MWC, dan ranting, (c) kini banyak dibangun serius dengan para Syekh Timur Tengah. Kala itu, gedung-gedung MWC.31 Isy Karima juga berkesempatan menjadi anggota Masih menurut Abdul Aziz, Karanganyar dari lembaga tahfidz internasional yang berpusat dulu ‘merah’ atau abangan. Masyarakat di Jeddah. Organisasi itu beranggotakan 60 sebenarnya membutuhkan sentuhan rohani, negara. Isy Karima mendapat banyak akses untuk namun kondisi saat itu, baik NU maupun mengenal pesantren-pesantren tahfidz dari Muhammadiyah dalam keadaan ‘tidur.’ Dulu di seluruh dunia. Hubungan itu membuka masyarakat ada semacam NU phobia, kesempatan bagi santri Isy Karima untuk sepeninggal Mbah Khusnan (tokoh NU), tidak ada mendapat beasiswa ke Timur Tengah. Tak hanya lagi tokoh NU di Karanganyar yang berpengaruh. itu, Sihabudin dan rekannya juga bisa Jika dulu ada 5 kursi perwakilan NU di DPRD, membangun relasi dengan para syekh yang pada giliran berikutnya kemudian hilang. Namun berpengaruh. kini, 5 kursi itu kembali lagi. Berbeda dengan Perkembangan ‘Isy Karima yang begitu pesat Muhammadiyah yang sudah maju dari dulu. Ada tak hanya menguntungkan bagi lembaga tapi juga masyarakat sekitar pondok. Tiap hari Minggu, ‘Isy Karima mengadakan pengajian bertajuk Ahad 30 Wawancara dengan AS (50 th) Pengurus MUI Kab. Karanganyar, Jateng di Masjid Agung Karanganyar. Pagi. Jamaah yang hadir ratusan dari sekitar 31 Wawancara dengan Abdul Aziz di Kantor KUA Tasik Madu, Surakarta tak terkecuali warga Karangpandan. Kab. Karanganyar, Propinsi Jateng, tanggal 15 Oktober 2018.

230 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... beberapa keunggulan Muhammadiyah yaitu di Pada tahun 1999, Abdullah Sungkar wafat, bidang pendidikan dan amal usaha. Namun kepemimpinan JI, dilanjutkan oleh Abu Bakar demikian, dalam bidang dakwah seperti Ba’asyir.34 kehilangan identitas, sehingga sebagian umatnya Pada tahun 2008, Abu Bakar Ba’asyir aktif di MTA. membidani kelahiran Jama’ah Anshorut Tauhid Sejak 2016, orang-orang dari Ma’had ‘Isy (JAT) yang didirikan pada tanggal 27 Juli 2008 di Karima banyak duduk menjadi pengurus Masjid Surakarta, kemudian dideklarasikan secara resmi Agung Karanganyar. Awalnya kepengurusan pada 17 September 2008 di Asrama Haji Bekasi, terdiri dari tokoh-tokoh agama dari unsur NU dan Jawa Barat. JAT memiliki kepengurusan harian, Muhamadiyah. Setelah masuk nama-nama sebagai pengelola organisasi yang dilaksanakan pengurus dari ‘Isy Karima, kegiatan masjid oleh seorang Sekretaris Jenderal, yaitu Ustaz semakin semarak. Jamaah menjadi bertambah Sonhaji, dibantu oleh Sekretaris JAT Ustaz banyak. Namun demikian, perlu disayangkan, Afifudin. JAT juga mendirikan sekretariat di Jl. masjid kemudian seolah “diokupasi” oleh orang- Semenromo No.58, 04/XV Ngruki, Cemani, orang ‘Isy Karima, sehingga kini, kepengurusan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.Telp. 0271- masjid menghadapi persoalan, satu sisi masjid 2167285/081 393 919 555, dengan email: perlu diramaikan, namun di sisi lain, masjid seolah [email protected]. dikuasai kelompok tertentu.32 Abu Bakar Ba’asyir mendirikan Jama’ah Selain Al-Mukmin Ngeruki dan ‘Isy Karima, Anshorut Tauhid (JAT) setelah sebelumnya juga ada beberapa lembaga lain di Solo yang masuk pernah menjadi pimpinan MMI. Organisasi JAT dalam kategori Salafi Haraki yaitu Pesantren sebenarnya tidak jauh berbeda dengan MMI. Salman al-Farisi, Ibnu Abbas Klaten, Forum Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) dari segi bahasa Komunikasi Aktifis Masjid (FKAM), Laskar mempunyai makna jamaah pembela atau Hisbullah, dan Dewan Syariah Kota Surakarta penolong tauhid. JAT ini didirikan untuk (DSKS). merevitalisasi gerakan Islam, menguatkan c. Salafi Jihadis kembali semangat perjuangan umat Islam dalam 1) Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) upaya penegakan syari’at Islam secara kaffah di Eksistensi Salafi Jihadis di Solo, tidak bisa Indonesia. Komitmen yang besar terhadap dilepaskan dengan sosok Abdullah Sungkar yaitu kebutuhan diterapkannya syari’at Islam sebagai salah satu tokoh yang namanya banyak dikaitkan solusi keterpurukan umat Islam inilah yang dengan Jamaah Islamiyah (JI), beliau adalah Amir menjadi alasan kuat didirikannya JAT yang (pimpinan tertinggi) JI. Selain pendiri Pesantren berpusat di Surakarta, Jawa Tengah. Al-Mukmin Ngeruki, Abdullah Sungkar adalah Pada tahun 2010, Abu Bakar Baasyir kembali salah satu pimpinan di struktur NII, namun ditangkap polisi dengan tuduhan terlibat dalam setelah terjadi infishol (konflik dan perpecahan) pendanaan bagi pelatihan jaringan Al-Qaeda di dengan pimpinan NII yaitu Ajengan Masduki. . Pada 16 Juni 2011, Abu Bakar Ba’asyir Setelah lepas dari kepemimpinan dalam struktur divonis penjara selama 15 tahun oleh Pengadilan NII, Abdullah Sungkar kemudian mendirikan JI. Negeri Jakarta Selatan dengan tuduhan terlibat Dalam catatan Solahudin, paham dan gerakan JI dalam kasus pelatihan teroris di Aceh dan dikategorikan dalam kelompok Salafi Jihadi.33 dukungan terhadap gerakan terorisme di tanah Para anggota JI sendiri pada umumnya adalah air. Dengan adanya keterlibatan beberapa kader anggota NII, beberapa di antara mereka adalah JAT dalam terorisme maka pemerintah Amerika mantan (alumni) yang pernah berangkat ke telah secara resmi menyebut JAT sebagai Pakistan untuk pendidikan di Akademi Militer organisasi teroris, namun pemerintah Indonesia Mujahidin Afghanistan pada tahun 1986-1992, masih belum memasukkannya sebagai organisasi beberapa di antaranya terlibat dalam pertempuran teroris. pembebasan Afganistan dari penjajahan Soviet. Pada tahun 2011, JAT membentuk cabang di Poso dengan Ustaz Yasin sebagai Amir dan 32 Wawancara dengan Abdul Aziz di Kantor KUA Tasik Madu, Kab. Karanganyar, Propinsi Jateng, tanggal 15 Oktober 2018. 33 Solahudin, NII sampai JI, Salafi Jihadisme di Indonesia (Jakarta: 34 Nasir Abas, Membongkar Jama’ah Islamiyah (Jakarta: Grafindo. Komunitas Bambu, 2011). 2009): 47-92.

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 231 Santoso sebagai ketua divisi kelaskaran. Di Poso tidak sejalan dengan apa yang ada selama ini, inilah, mereka berencana mendirikan bahwa empat pilar tersebut tidak bisa menjamin pemerintahan Islam. Untuk mendukung rencana tegaknya syari’at Islam, maka dapat dikatan tersebut, salah satu program utama JAT adalah sebagai thaghut karena tidak berpegang dengan melakukan rekrutmen anggota dan pelatihan prinsip jama’ah dan imamah sebagaimana yang militer yang langsung berada di bawah tanggung telah diajarkan oleh Islam.36 jawab Santoso. 2) Jaringan Baru Radikal Solo Meskipun Amir JAT, Abu Bakar Ba’asyir Banyak peristiwa teror bom terjadi di tanah dipenjara, akan tetapi gerakan ini terus eksis di air, dari laporan intelejen dan beberapa hasil riset, bawah pimpinan Sonhaji dan Affifudin. JAT tetap jaringan JI ada di balik peristiwa teror tersebut. konsisten menyerukan pemberlakuan syari’at Satu demi satu para pelaku, jaringan, dan otak di Islam di Indonesia dan menolak segala produk balik teror tersebut berhasil ditangkap atau undang-undang yang dinilai sebagai undang- ditembak aparat keamanan, antara lain: Ali Imron, undang yang berasal dari masyarakat Barat yang Dulmatin, Nurdin M Top, Azhari, Hambali, Umar kafir. Tujuan yang hendak dicapai oleh gerakan Patek, Nasir Abas, Fathurrahman Al Ghozi, Ali ini adalah penegakan syari’at Islam di Indonesia Fauzi. Meski para pimpinan JI banyak tertangkap dengan jalan mendirikan Daulah/Khilafah atau tertembak, namun ideologi dan cita Islamiyyah. perjuangan kelompok ini tidak mati, regenerasi Menurut Abdurrahim Ba’asyir, fokus dan rekrutmen terus berjalan. perjuangan kami (Abu Bakar Ba’asyir dan JAT) Fajar Purwawidada dalam bukunya Jaringan adalah memperjuangkan tegaknya syari’at Islam Baru Teroris Solo (2014), menyebut adanya (tatbiqust asy-syari’ah) di Indonesia. Kalau umat beberapa kelompok baru yang berasal dari Solo agama yang lainnya bisa menjalankan syari’at atau berasal dari luar Solo, namun masih memiliki agamanya dengan bebas, dan dilindungi oleh jaringan dengan kelompok teroris Solo, yaitu: negara, maka umat Islampun harus diberi a) Kelompok Sigit Qardawi, Sigit Qardhawi kebebasan yang sepadan. Oleh sebab itu, alias Herman Wijanto merupakan pemimpin kewajiban umat Islam adalah berpegang teguh Laskar Hisbah atau Tim Hisbah Solo. Sigit pada agama yang benar yaitu Islam. Dalam menggunakan Masjid al-Anshor, Semanggi, Solo, konteks ini, JAT berupaya menjadi wadah sebagai markas. Selain melakukan aksi sweeping berkumpulnya jamaah dan wadah bagi umat minuman keras, kelompok ini juga melakukan Islam yang memiliki komitmen perjuangan penyerangan terhadap aparat polisi. Kelompok ini menegakkan Din al Islam, menuju tegaknya pernah mencoba mengebom kantor pos polisi di kesatuan umat Islam di bawah kepemimpinan Delanggu dan Ketanda, namun gagal meledak. M. yang satu, yaitu Khilafah Islamiyyah.35 Syarif yang melakukan bom bunuh diri di masjid Ideologi Islam yang dipahami dan Polresta Cirebon saat salat Jumat (15 April 2011) dikembangkan oleh JAT adalah menolak berbagai dan Ahmad Yosepha Hayat yang melakukan bom bentuk ideologi yang diciptakan oleh manusia, bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, seperti demokrasi, liberalisme, kapitalisme, Kepunton, Solo (25 September 2011) adalah sosialisme dan lainnya, karena tidak sejalan anggota jaringan ini. Sigit Qardhawi ditembak dengan Alquran dan prinsip sunah Rasulullah mati oleh polisi dalam sebuah penyergapan pada saw. sehingga hanya akan membawa kesesatan 15 Mei 2011. dan kekafiran semata. Maka agenda besar dari b) Kelompok Farhan, kelompok ini gerakan ini adalah mengganti ideologi yang ada menamakan dirinya Abu Mus’ab al-Zarqawi Al- (Pancasila) dengan ideologi Islam, karena dengan Indonisy, diambil dari nama pemimpin al-Qaeda. inilah syari’at Islam akan bisa tegak selama ada Farhan pemimpin kelompok ini adalah anak tiri Khilafah Islamiyyah (negara Islam). Berkaitan dari Abu Umar (Pimpinan NII non teritorial). dengan empat pilar kebangsaan, kalangan JAT Enam dari anggota jaringan ini, termasuk Farhan

35 Muchit, A Karim dalam Asnawati dan Achmad Rosidi (ed.), 36 Muchit, A Karim dalam Asnawati dan Achmad Rosidi (ed.), Mereka Membicarakan Wawasan Kebangsaan (Puslitbang Kehidupan Mereka Membicarakan Wawasan Kebangsaan (Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2015), Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2015), 315. 348-349

232 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... adalah alumni Pondok Ngeruki. Farhan pernah kelompok ini adalah membantu kelompok mengikuti latihan militer di Moro Filipina. Farhan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan dan kelompoknya melakukan teror terhadap Santoso. Kelompok MIB banyak melakukan polisi dan perampokan toko emas Mahkota di perampokan di Jawa dan Sumatera. Bank-bank Pasar Klewer Solo, namun berhasil digagalkan milik pemerintah menjadi sasaran. Abu Roban polisi. Aksi Farhan terhenti setelah Densus 88 tertembak mati saat penyergapan tanggal 8 Mei berhasil menyergap dan menembak mati Farhan 2013. dan Muchin pada tanggal 31 Agustus 2012. f) Kelompok Dayat, kelompok ini c) Kelompok Badri Hartono, Badri Hartono melakukan aksinya di wilayah Tangerang Selatan. alias Toni adalah warga Griyan Pajang, Solo. Kelompok ini pernah melakukan teror bom Kelompok itu tidak melakukan aksinya di Solo, sebuah Vihara di Jakarta Barat. Selain itu, tapi di Jakarta. Jaringan ini terbongkar karena kelompok ini juga melakukan perampokan kasus kecelakaan bom yang meledak di Rt 02/04 sejumlah toko emas, bank, dan penembakan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat (5 polisi. Kelompok Dayat banyak ditangkap setelah September 2012) dan kecelakaan Bom rakitan di tertangkapnya salah satu anggotanya yaitu Anton Beji Depok (8 September 2012). Muhammad yang baru saja melakukan perampokan bank di Thoriq kemudian menyerahkan diri. Thoriq dan jalan Korelet, Panongan, Kab. Tangerang. kawan-kawan merencanakan pengeboman di Berdasarkan keterangan Anton kelompok Dayat Markas Brimob Jalan kwitang Jakarta, pos polisi yang sedang berkumpul di sebuah rumah jalan Salemba, dan markas Densus 88 di Trunojoyo kontrakan Rt 04/07 Kel Kampung Sawah, Ciputat, Jakarta. Berdasarkan pengembangan penyelidikan Tangsel kemudian banyak tertangkap. polisi ternyata Thoriq adalah jaringan Badri Selain kelompok-kelompok tersebut, terdapat Hartono yang juga memiliki nama al-Qaeda tokoh-tokoh penting dalam jaringan terorisme. Indonesia. Obsatar Sinaga dkk dalam Bukunya Terorisme d) Kelompok Abu Hanifah, kelompok ini Kanan Indonesia (2018) menyebut sejumlah nama berasal dari berbagai gerakan (tanzim). Pimpinan yang berasal dari Solo yang memiliki peran kelompok ini adalah Abu Hanifah alias Mustofa penting yaitu: Bilal sudah masuk DPO Densus 88 sejak a) Bahrun Naim, memiliki nama lengkap melakukan pelatihan bersama Abu Tholut di Poso Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias pada tahun 2010. Kelompok Abu Hanifah Abu Rayan. Bahrun Naim adalah perantara antara merencanakan pengeboman di empat lokasi yaitu ISIS dengan gerakan teroris di Indonesia. Konsul Jenderal Amerika di Jalan Citaraya Namanya mencuat setelah dikatakan sebagai otak Surabaya, Kedubes Amerika di Jakarta, Plaza 89 serangan Bom Sarinah pada tahun 2016. Bahrun depan Kedubes Australia, dan kantor Freeport di Naim sendiri bermukim di Suriah sejak Januari Kuningan Jakarta. Aksi tersebut gagal karena 2015. Bahrun pernah ditangkap oleh Densus 88 keburu terbongkar oleh polisi dan terjadi pada bulan Nopember 2010 di rumah penangkapan secara maraton terhadap kontrakannya di daerah Pasar Kliwon Solo dalam anggotanya. kasus kepemilikan senjata api. Kini Bahrun Naim e) Kelompok Abu Roban, Abu Roban alias aktif mengajak anggota JI untuk bergabung Amat Untung Hidayat adalah pimpinan dengan ISIS. Bahrun mendapat perintah langsung Mujahidin Indonesia bagian Barat (MIB). Ia adalah dari pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi terkait warga desa Timbang, Kec. Banyuputih, Kab. aksi apapun di Indonesia. Batang. Jaringan ini adalah penerus kelompok b) Abu Walid, sosok Abu Walid dikenal Abu Umar aktivis NII yang tertangkap di Bogor publik setelah ISIS merilis video berbahasa melayu (4 Juli 2011) dalam kasus penyerangan terhadap pada tanggal 21 Juni 2016. Dalam video itu, Abu Matori Abdul Jalil Menteri Pertahanan pada era Walid terlihat berdiri sambil menenteng AK-47. Gusdur. Pembentukan MIB adalah hasil dari Pada bagian akhir rekaman, Abu Walid berdiri di pelatihan paramiliter teroris kelompok Dulmatin hadapannya duduk bersimpuh tiga tahanan di kawasan pegunungan Jalin Junto Aceh Besar. (sandera) memakai baju oranye, dengan keji dan Deklarasi MIB sendiri dilakukan di gunung brutal Abu Walid menyembelih hidup-hidup tiga Kamojang Garut Jawa Barat. Misi perjuangan sandera tersebut. Setelah digorok, kepala sandera

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 233 dipotong sampai putus. Di Indonesia Abu Walid secara formal. Dalam konteks Indonesia yang lebih dikenal sebagai Muhammad Yusuf Karim mengusung demokrasi, semua gagasan dan Faiz. Dia berasal dari Klaten Jawa Tengah. Di pemikiran perlu mendapatkan apresiasi, selagi kampungnya dikenal sebagai Saefudin. Abu Walid tidak memaksakan kehendak dan menggunakan adalah alumni Pesantren Ngruki, dia belajar kekerasan. Untuk itu, upaya-upaya persuasif, selama 4 tahun. Setelah ikut berjihad di Ambon, mediasi, dan dialog perlu terus dilakukan ia melanjutkan sekolahnya di Arab Saudi. Pada pemerintah, sehingga dapat tumbuh sikap saling tahun 2000-an itu bergabung dengan JI. Pada menghargai. Salah satu upaya yang perlu tahun 2004 ia ditangkap pemerintah Filipina, dilakukan adalah pengembangan paham dan kemudian dibebaskan pada 10 Desember 2013. sikap moderat dalam beragama. Setelah bebas, ia hilang tanpa kabar, tapi Adapun kelompok Salafi Jihadis yang kemudian tiba-tiba muncul dalam video yang melegalkan penggunaan cara-cara kekerasan dirilis ISIS tersebut. dalam memperjuangkan cita-citanya, maka selain Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan hukum harus juga dibarengi gerakan Salafi di Solo tidak monolitik, namun dengan pendekatan yang bersifat humanis. Selain memiliki berbagai variannya sebagaimana dapat itu, upaya-upaya kontra naratif radikalisme dilihat dalam tabel berikut. kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan perlu terus ditingkatkan. Adanya regenerasi di kalangan Salafi Jihadis sebagaimana disebutkan di atas, menunjukkan program yang dilakukan pemerintah kurang efektif, sehingga membutuhkan evaluasi serius. Membaca fenomena perkembangan gerakan Salafi tersebut, selain karena adanya faktor internal, seperti adanya kekhasan ajaran Islam yang memungkinkan interpretasi beragam terhadap ajarannya, terdapat pula faktor eksternal yaitu deprivasi atau rasa rugi dan tidak beruntung yang dirasakan seseorang, baik secara sosial- ekonomi maupun politik. Kemunculan Salafi di C.PENUTUP akhir kekuasaan Orde Baru sangat relevan, Saat ini, umat Islam Indonesia telah dimana saat itu kebijakan Orde Baru sangat menyaksikan kehadiran gerakan keagamaan yang represif, hal tersebut telah mengakibatkan dikenal sebagai gerakan Salafi. Paham dan masyarakat muslim Indonesia terpinggirkan gerakan Salafi tersebut, terus berkembang di tanah untuk mendapatkan akses dalam sosial, ekonomi, air, termasuk di Solo. Salafi dapat dikategorikan dan politik. menjadi tiga varian: “Puris”, “Haraki” Menyikapi paham dan gerakan Salafi di Solo, (pergerakan) dan “Jihadi”. harus diletakkan dalam konteks masyarakat sipil Kajian ini mendeskripsikan, bahwa Salafi (civil society) yang pada dasarnya dapat dipahami Puris di beberapa tempat terus berkembang, ini sebagai antitesa dari hegemoni negara menunjukkan mereka dapat berkoeksistensi sebagaimana dalam pandangan pengusung teori- dengan paham keagamaan lainnya di masyarakat. teori sosiologi kritis seperti Gramsci, sehingga Selain itu, dengan sikap akomodatif yang sikap pemerintah dalam menyikapi fenomena dilakukan pemerintah setempat, Salafi Puritanis gerakan Salafi adalah mengedepankan dialog dan juga bisa membuka diri terhadap beberapa mendudukkan gerakan Salafi sebagai mitra program pemerintah. Perkembangan ini perlu pemerintah dalam membangun kehidupan mendapat perhatian, sehingga pola serupa, bisa keagamaan masyarakat. Selain itu, dengan dilakukan pemerintah di wilayah lain. mengadopsi teori “sekte-gereja” (sect-chuch theory) Sementara itu, Salafi Haraki yang masih sebagaimana diformulasikan oleh Weber dan mengusung narasi keharusan pembentukan Troeltsch, dimana kemunculan aliran-aliran negara Islam dan pemberlakuan syari’t Islam (sekte) keagamaan, bukan hanya disebabkan oleh

234 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ... penyempalan keagamaan, melainkan juga kekacauan sosial, sehingga menanganinya harus paralel dengan upaya distribusi kesejahteraan pada masyarakat secara adil dan merata.[]

Dialog Vol. 42, No.2, Des 2019 235 DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nasir. Membongkar Jama’ah Islamiyah. Meijer, Roel (edt.). Global Salafism: Islam’s New Jakarta: Grafindo, 2009. Religious Movement. London: Hurst & Ali, As’ad Said,. Ideologi Gerakan Pasca-Reformasi: Company, 2009. Gerakan-Gerakan Sosial-Politik daalam Mujahid, Abu. Sejarah Salafi di Indonesia. Bandung: Tinjauan Ideologis. Jakarta: LP3ES, 2012. Tokobagus Publishing, 2012. Asnawati dan Achmad Rosidi (ed.). Mereka Noer, Deliar. The Modernist Muslim Movement in Membicarakan Wawasan Kebangsaan. Indonesia 1900-1942. Kuala Lumpur: Oxford Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan University Press, 1973. Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Purwawidada, Fajar. Jaringan Baru Teroris Solo. 2015. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia Aziz, Abdul. Varian-Varian Fundamentalisme Islam (KPG), 2014. di Indonesia. Jakarta: Diva Pustaka, 2004. Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. Teori Chozin, Muhammad Ali. “Strategi Dakwah Salafi Sosiologi Modern.. Jakarta: Kencana, Edisi ke di Indonesia”. Jurnal Dakwah, Vol. XIV, no. Enam, 2010. 1 (2013). Rofhani. “Melacak Gerakan Radikal Islam dari Fuadudin, dkk. Pondok Pesantren Al-Mukmin Wahabisme ke Global Salafisme.” Religió: Ngeruki Solo. Puslitbang Pendidikan Agama Jurnal Studi Agama-agama, Volume 5, no. 1 dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat (2015). Kementerian Agama. 2004. Sinaga, Obsatar dkk. Terorisme Kanan Indonesia. Gufron, Ali. Risalah Iman dari Balik Terali, Khalifah Jakarta: Gramedia, 2018. Syuhada, tanpa kota, 2009. Solahudin. NII sampai JI, Salafi Jihadisme di Hasan, Noorhaidi. Laskar Jihad: Islam, Militancy, Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu, 2011. and the Quest for ldentity in Post-New Order Wahid, Din. Kondisi Faktual Kelompok Keagamaan lndonesia. New York: Cornell Southeast Asia Radikal di Indonesia: Kasus Gerakan Salafi. Program, 2006. Makalah disampaikan dalam Seminar Hidayat, Dady. “Gerakan Dakwah Salafi di “Merajut Ukhuwah dalam Memperkuat Indonesia pada Era Reformasi” Jurnal Nilai-Nilai NKRI” dilaksanakan oleh Sosiologi Masyarakat, Vol 17, no 2 (2012). Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2015. Ikhsan, Muhammad. Gerakan Salafi Modern di Wictorowicz, Quintan. “The New Global Threat; Indonesia, Sebuah Upaya Membedah Akar Transnasional Salafis and Jihad.” Middle Pertumbuhan dan Ide-Ide Substansialnya. East Policy, vol. VIII, no. 4 (2001). http://wahdah.or.id/gerakan-Salafi- Wiktorowicz, Quintan. Anatomy of the Salafi modern-di-indonesia (diakes 5/11/2018). Movement, in Studies in Conflic and Terrorism, Iqbal, Asep Muhamad. “Agama dan Adopsi Media 2006. Baru: Penggunaan Internet oleh Gerakan Salafisme di Indonesia.” Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume II, no. 2 (2013). Jamhari dan Jajang Jahroni (edt.). Gerakan Salafi Radikal di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Jawas, Yazid Abdul Qadir. Mulia dengan Manhaj Salaf. Bogor: Pustaka at-Takwa. 2008.

236 Membaca Fenomena Baru Gerakan Salafi ...