ANALISIS PERDAGANGAN PASCA ERUPSI MERAPI DI PASAR KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN TAHUN 2010

NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi

Diajukan Oleh :

SINA ALFA RYSY NIRM : E100090048

Kepada FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 2013

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 1

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 2

GEOGRAPHY FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA 2013

Trade Analysis of Post-Merapi Eruption at Muntilan Market in Muntilan District of Magelang in 2010 Sina Al Farysy, Priyono, dan Umrotun Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102 E-mail : [email protected]

ABSTRACT The research entitled "Trade Analysis of Post-Merapi Eruption at Muntilan Market in Muntilan District of Magelang Regency in 2010" aims to determine the characteristics of sellers and buyers, the origin of the merchandise after the eruption of Merapi Mountain, merchants’ income before and after the eruption of Merapi Mountain in the research area. This research uses a survey method. Determination of location for taking data and soil sample was decided by selection of research areas with a purposive sampling method which is to select the area by using certain considerations. The reason why this market was chosen is because Muntilan market is a strategic location between and Magelang. Besides, Muntilan market is located in the danger zone of Merapi Eruption radius of 20 km from the Merapi mountain summit. This research uses primary data from questionnaires for traders and buyers at the Muntilan market with the amount of each sample as many as 78 samples. Secondary data is obtained from the literature, the data of traders number, and the data from relevant agencies needed in research. Respondents were taken in this study are sellers and buyers in the Muntilan market. Taken samples in this study use proportional random sampling and accidental sampling. Analysis of the data used in this study is the use of frequency tables, geography, and cross-table analysis.

The result shows the characteristics of traders at Muntilan market, such as most of traders are from Muntilan district, the age of Muntilan Market traders is in the classification of productive age from 30 until 39 years with average age of 41 years, most of the female traders have a high school graduation, work time of Muntilan market traders is average 9 hours 30 minutes with the initial capital less than 2 million rupiahs, average traders sold back at the market after 10 days off from the eruption of Merapi mountain. Most of buyers at Muntilan market are from Muntilan, mostly women in productive age from 15 until 64 years with an average age of 35 years, and as housewifes. After the eruption of Merapi Mountain, most of the buyers did not buy at Muntilan Market, they purchased again until the market reopened. The origins of the merchandise after the eruption of were mostly from Magelang regency, but the vegetables sold are from and Klaten. After the eruption of Merapi mountain, there was a reduction of income. It shows that before the eruption of per month amounted Rp 3.570.000,00 after the eruption the income decreased to Rp 2.750.000,00.

Keywords: trading, market, Merapi eruption

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 1

ABSTRAK Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui karakteristik pedagang dan pembeli, asal barang dagangan pasca terjadinya erupsi Gunung merapi, pendapatan pedagang sebelum dan sesudah terjadinya erupsi Gunung Merapi di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Penetapan lokasi untuk pengambilan data maupun sampel tanah ditentukan dengan cara Pemilihan daerah penelitian dengan menggunakan metode purposive sumpling, yaitu pemilihan daerah dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu, adapun pertimbangan dipilihnya pasar ini yaitu karena Pasar Muntilan merupakan pasar yang berada dijalur strategis berada di antara Kota Yogyakarta dan Kota Magelang, selain itu Pasar Muntilan juga berada di daerah zona bahaya Erupsi Merapi radius 20 km dari puncak Gunung Merapi. Data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dari kuesioner pedagang dan pembeli di Pasar Muntilan dengan jumlah masing-masing sample sebanyak 78 sample. Data sekunder data yang didapat dari studi pustaka, data jumlah pedagang dan data-data dari instansi terkait yang diperlukan dalam penelitian. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah penjual atau pedagang dan pembeli di Pasar Muntilan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Proportional Random Sampling dan Accidental sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tabel frekuensi, analisis geografi dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pedagang di Pasar Muntilan yaitu sebagian besar pedagang berasal dari Kecamatan Muntilan, umur pedagang di Pasar Muntilan dalam klasifikasi usia produktif 30-39 tahun dengan rata-rata umur 41 tahun, sebagian besar pedagang berjenis kelamin wanita dengan tingkat pendidikan tamat SMA, jam kerja pedagang pasar muntilan rata-rata selama 9 jam 30 menit dengan modal awal sebagian besar< Rp. 2 juta, rata-rata pedagang berjualan kembali pasca erupsi Gunung Merapi setelah libur 10 hari. Karakteristik pembeli di Pasar Muntilan sebagian besar dari kecamatan Muntilan, pembeli di Pasar Muntilan sebagian besar adalah perempuan dalam usia produktif antara 15- 64 tahun dengan rata-rata umur 35 tahun, sebagian besar pembeli di Pasar Muntilan adalah ibu rumah tangga, pasca terjadi erupsi Gunung Merapi sebagian besar pembeli tidak berbelanja di Pasar Muntilan dengan alasan tidak adanya pedagang mereka kembali berbelanja setelah pasar buka kembali. Asal barang dagangan pasca terjadinya erupsi Gunung Merapi sebagian besar berasal dari Kabupaten Magelang namun untuk barang dagangan sayuran dipasok dari Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Klaten. Pasca terjadinya Erupsi Gunung Merapi terjadi penurunan pendapatan, sebelum terjadinya erupsi untuk per bulannya adalah sebesar Rp.3.570.000,- setelah terjadi erupsi mengalami penurunan yaitu menjadi Rp.2.750.000,-. Kata Kunci : perdagangan, pasar, erupsi merapi

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 2

PENDAHULUAN ketersediaan lahan beserta produktifitasnya semakin menurun Manusia hidup saling atau stagnan, akibatnya terjadi membutuhkan dan berinteraksi, tidak “pemaksaan” terhadap sumberdaya mungkin hidup tanpa berhubungan alam sehingga mengakibatkan dengan lingkungan sekitarnya karena bencana alam. kelangsungan hidup manusia Pasar merupakan salah satu memerlukan usaha untuk memenuhi tempat yang sangat membantu dalam kebutuhannya, diantaranya adalah proses pencarian penghidupan untuk interaksi manusia dengan alam. kebutuhan sehari-hari, jadi sangatlah Manusia mempergunakan hasil alam penting keberadaan pasar disuatu untuk berusaha memenuhi kebutuhan daerah. Sistem ekonomi menganggap hidupnya yaitu kebutuhan sandang, bahwa pasar sebagai tempat pangan dan papan. Ketika alam penyediaan barang (termasuk jasa) terjadi bencana maka akan dengan harga yang diperoleh dari berdampak pada tidak dapat hasil tawar menawar antara penjual terpenuhinya kebutuhan manusia dan pembeli untuk memenuhi selain itu akan terjadi kerusakan fisik permintaan. Ketika pasar terkena maupun non fisik dan kerugian dampak dari bencana alam maka akan ekonomi yang dialami oleh penduduk berpengaruh terhadap harga dan sehingga akan menimbulkan bencana ketersediaan barang. sosial di masyarakat (Lutfi Muta’ali, Pasar Muntilan merupakan 2012). Dalam kaitannya dengan salah satu pasar yang berada di kebencanaan Lutfi Muta’ali (2012) daerah zona bahaya erupsi Gunung berkata, kejadian bencana alam Merapi yang sirklus letusannya maupun bencana sosial memiliki dua berulang tiap dua-tujuh tahun sekali arah hubungan, yaitu : (Badan Geologi dan ESDM, 2012), pasar tersebut tepatnya barada dalam 1. Kejadian bencana alam dan radius 20 km dari puncak Gunung bencana sosial mengakibatkan Merapi. Erupsi Gunung Merapi yang penurunan daya dukung wilayah, terjadi bulan Oktober-November dikarenakan banyak elemen tahun 2010 yang lalu mempunyai sumber daya (supply) yang rusak dampak langsung maupun tidak akibat bencana. Disamping itu langsung terhadap aktivitas dalam aspek permintaan dari perekonomian di Kabupaten penduduk juga mengalami Magelang khususnya di Pasar penurunan diakibatkan kerusakan Muntilan. Sektor yang mengalami dan kerugian yang dialami oleh dampak langsung salah satunya penduduk, sehingga daya dukung adalah sektor perdagangan, walaupun wilayah menurun. tidak ada kerusakan beberapa 2. Daya dukung wilayah yang prasarana dan prasarana sektor ini menurun merupakan penyebab menjadi tidak berfungsi selama terjadinya bencana alam dan terjadinya erupsi karena tertutupi abu bencana sosial. Hal ini berawal erupsi Gunung Merapi. Pelaku usaha dari naiknya permintaan penduduk yang bergerak di pasar tradisional terhadap sumberdaya alam, mengalami banyak kerugian sementara di pihak lain dikarenakan barang dagangannya

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 3

tidak dapat terjual dikarenakan tidak berpengaruh terhadap pendapatan adanya pembeli, omset pendapatan retribusi pasar yang merupakan salah tiap harinya berkurang drastis satu sektor pendapatan daerah. sehingga pedagang memilih untuk Penurunan pendapatan tersebut dapat tidak berdagang. Hal tersebut juga dilihat di tabel 1.2. sebagai berikut :

Tabel 1 Data Penerimaan dari Penjualan Karcis Pasar Muntilan Tahun 2009-2011 2009 2010 2011 No. Bulan % % % (Rp) (Rp) (Rp) 1 Januari 60.094.716 7,7 91.306.416 11,4 62.475.324 8 2 Februari 52.203.057 6,7 60.234.203 7,5 59.166.704 7,6 3 Maret 66.762.295 8,5 71.935.132 9 63.039.758 8 4 April 57.625.482 7,4 74.759.184 9,3 58.748.599 7,5 5 Mei 65.852.215 8,4 69.995.696 8,7 64.918.945 8,3 6 Juni 58.575.434 7,5 62.197.785 7,8 72.817.205 9,3 7 Juli 56.810.094 7,3 74.584.871 9,3 65.712.370 8,4 8 Agustus 61.125.092 7,8 63.392.919 7,9 58.071.218 7,4 9 September 61.506.932 7,9 62.793.230 7,8 86.502.035 11 10 Oktober 75.889.632 9,7 58.905.503 7,4 78.222.601 10 11 November 72.960.101 9,3 48.135.842 6 56.607.130 7,2 12 Desember 93.322.093 11,9 63.644.552 7,9 54.581.296 7 Jumlah 782.727.143 100 801.188.533 100 780.863.185 100 Rata-rata 65.227.262 66.785.711 65.071.932 Sumber : Kantor Dinas Pasar Muntilan Tahun 2012 selain itu pembeli juga mengungsi Dari Tabel Data Penerimaan ketempat yang lebih aman dan tidak dan Penjualan Karcis di atas dapat adanya barang dagangan utamanya diketahui bahwa pendapatan rata-rata hasil dari pertanian yang diperjual tahun 2010 merupakan yang tertinggi belikan. Setelah situasi mulai dalam kurun waktu tiga tahun membaik perdagangan di Pasar terakhir, hal ini karena dibulan Muntilan mulai mengalami Januari-April belum terjadi erupsi peningkatan, hal tersebut dapat dilihat merapi daerah sekitar Gunung Merapi melalui tabel pendapatan retribusi masih dapat menghasilkan hasil dibulan Desember meningkat menjadi pertanian supplay barang kepasar Rp 63.644.552, berdasarkan masalah Muntilan bagus sehingga transaksi tersebut tujuan dari penelitian ini perdagangan berjalan baik. Namun yaitu : bulan September – Oktober tahun 1. Mengetahui karakteristik pedagang 2010 mengalami penurunan dan pembeli di Pasar Muntilan penerimaan retribusi, bulan Kecamatan Muntilan. November tahun 2010 menunjukan 2. Mengetahui asal barang dagangan pendapatan yang paling rendah yaitu yang dijual di Pasar Muntilan Rp 48.135.842, hal tersebut Kecamatan Muntilan pasca dikarenakan bulan Oktober – terjadinya erupsi Gunung Merapi. November terjadi erupsi Gunung 3. Mengetahui perubahan pendapatan Merapi yang menyebabkan Pasar pedagang di Pasar Muntilan Muntilan tidak dapat beroperasi

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 4

Kecamatan Muntilan sebelum dan k. Waktu yang dibutuhkan untuk sesudah erupsi Gunung Merapi. berjualan kembali pasca erupsi merapi METODE PENELITIAN 4. Pengumpulan data a. Data Primer Metode yang digunakan dalam Data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode survei. kuesioner pedagang dan pembeli di Dalam metode ini informasi yang Pasar Muntilan, antara lain : dikumpulkan dari sebagian responden Pedagang : populasi pedagang dengan a) Nama dan alamat menggunakan daftar pertanyaan b) Jenis kelamin (kuisioner). Adapun langkah-langkah c) Umur penelitian sebagai berikut : d) Pendidikan 1. Pemilihan daerah penelitian e) Modal pertama berdagang Pemilihan daerah penelitian f) Rata-rata pendapatan perbulan dengan menggunakan metode g) Jenis barang dagangan purposive sumpling, yaitu pemilihan h) Asal barang dagangan daerah dengan menggunakan i) Alasan memilih berjualan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dipasar Muntilan adapun pertimbangan dipilihnya j) Kerugian akibat dari erupsi pasar ini yaitu karena Pasar Muntilan merapi merupakan pasar yang berada dijalur k) Waktu yang dibutuhkan untuk setrategis berada diantara Kota berjualan kembali Yogyakarta dan Kota Magelang, selain itu pasar Muntilan juga berada Pembeli : didaerah zona bahaya radius 20 km a) Nama dan alamat dari puncak Gunung Merapi. b) Jenis kelamin 2. Penentuan responden c) Umur Responden yang diambil d) Pendidikan dalam penelitian ini adalah penjual e) Jenis barang yang dibeli atau pedagang dan pembeli di f) Alasan membeli di pasar Pasar Muntilan. Muntilan 3. Variabel penelitian b. Data sekuder a. Nama dan alamat Data sekunder adalah data b. Jenis kelamin yang didapat dari studi pustaka, c. Umur data jumlah pedagang dan data- d. Pendidikan data dari instansi terkait yang e. Modal pertama berdagang diperlukan dalam penelitian. f. Rata-rata pendapatan perbulan 5. Pengambilan Sample g. Jenis barang dagangan Pengambilan sampel dalam h. Asal barang dagangan penelitian ini menggunakan metode i. Alasan memilih berjualan proportional Random Sampling dan dipasar Muntilan Accidental sampling. Metode j. Kerugian akibat dampak Proportional Random Sampling erupsi merapi digunakan untuk pengambilan sample pedagang. Jumlah sampel yang

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 5

diambil sebanyak 5 % dari jumlah pengertian arial differentiantion pedagang di los dan kios pasar atau ketiga – tiganya dengan fokus Muntilan. Metode Accidental pada jarak, distribusi dan volume. sampling digunakan untuk Dalam penelitian ini pendekatan pengambilan sampel pembeli, yaitu ekologi dan komplek wilayah pembeli yang saat dilakukan digunakan untuk menganalisis asal penelitian berada di Pasar Muntilan. barang dagangan, asal pedagang (Masri Singarimbun dan Sofian dan asal pembeli dengan cara Affendi, 1985) metode diskriptif. c. Analisa tabel silang Tabel 2 Jumlah Pedagang dan Kelompok Jenis Tabel silang memiliki daya Dagangan di Pasar Muntilan penerang yang cukup kuat untuk menjelaskan hubungan dua Kelompok Jenis Jumlah Sampel No. Dagangan Pedagang (5 %) variabel yaitu variabel 1 Buah-buahan 75 4 berpengaruh biasanya disusun 2 Sayuran/hasil bumi 455 23 sebagai barisan vertiakal dan 3 Daging 102 5 4 Ikan 30 2 variabel terpengaruh sebagai 5 Jamu dan Empon – empon 36 2 sumbu horizontal. Dalam hal ini 6 Kelontong 85 4 untuk mengetahui hubungan erupsi 7 Klitikan dan alat tani 43 2 Jumlah Sampel (5 merapi terhadap perdagangan di No. Kelompok Jenis Dagangan Pedagang %) Pasar Muntilan. 8 Makanan dan Minuman 256 13 9 Pakaian dan Aksesoris 288 14 10 Peralatan RT 61 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 11 Sembako 56 3 12 Bumbu Dapur 63 3 Jumlah Total 1550 78 1. Karakteristik Pedagang di Pasar Sumber : Kantor Dinas Pasar Muntilan Tahun 2012 Muntilan

6. Analisis data Analisa data yang digunakan 1.1 Umur dalam penelitian ini adalah Umur seorang dapat diketahui menggunakan tabel frekuensi, berdasarkan tanggal, bulan dan tahun analisis geografi dan tabel silang. kelahiran. Perhitungan umur dapat a. Tabel frekuensi digunakan untuk dibulatkan ke bawah ataupun umur mengetahui jumlah data menurut hari ulang tahun terakhir pervariabel yang berhubungan (Mantra, 1981). Umur pedagang di dengan penelitian ini, digunakan Pasar Muntilan berdasarkan hasil untuk mengetahui karakteristik survey dapat diklasifikasikan menjadi pedagang, pembeli dan barang seperti dalam tabel 3 sebagai berikut : dagangan. (Hadi, Sutrisno.1988) b. Analisis Geografi Tabel 3 Umur Pedagang Pasar Muntilan Frekwensi Analisis geografi dalam No Umur (Tahun) % (Jiwa) penelitian ini menggunakan 1. < 29 7 9 pedekatan yang ada digeografi 2. 30-39 32 41 yaitu pendekatan keruangan, 3. 40-49 24 30,8 4. >50 15 19,2 ekologi serta kompleks wilayah Jumlah 78 100 rata-rata umur dimana wilayah-wilayah tertentu tahun pedagang didekati dan dihampiri dengan Sumber : Data Primer, diolah

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 6

Dari tabel diatas pedagang yang 1.3 Tingkat Pendidikan berumur 30-39 tahun berjumlah 32 responden (41%), hal tersebut Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan bahwa sebagian dilihat dari tingkat pendidikan besar pedagang di Pasar Muntilan terakhir dengan mendapatkan ijazah berusia produktif. Usia produktif atau tanda tamat belajar baik sekolah dimulai ketika berada di kelompok di negeri maupun di swasta. Tingkat umur dewasa (13-25 tahun) karena pendidikan yang dicapai pedagang pada masa pendidikan menengah akan mempengaruhi pola berfikir dan keatas sudah mulai masa pencarian cara dia bekerja. Pedagang yang kerja, usia 50 tahun keatas pendidikannya lebih tinggi cara pengalaman memang sudah banyak berfikirnya akan lebih bijak dalam namun pada umur tersebut ingatan menghadapi persaingan perdagangan sudah mulai berkurang sehingga dan cara bekerjanya juga lebih bagus management atau pencatatan dikarenakan memiliki wawasan yang pengeluaran dan pendapatan mulai lebih luas. sering diabaikan. Dapat diketahui Tabel 4 Tingkat Pendidikan Terakhir Pedagang bahwa rata-rata umur pedagang di Pasar Muntilan Pasar Muntilan adalah 41 tahun, ini No. Tingkat Pendidikan Frekuensi % 1. Tidak Sekolah 2 2,6 mengindikasikan profesi berdagang 2. Tidak Tamat SD 5 6,4 muncul pada usia 30 tahun keatas. 3. Tamat SD 24 30,8 4. Tamat SMP 12 15,4 5. Tamat SMA 28 35,9 5. Tidak Tamat AK/PT 3 3,8 1.2 Jenis Kelamin 6. Tamat AK/PT 4 5,1 Jumlah 78 100

Dominasi wanita dalam bidang Sumber : Data Primer, diolah perdagangan ini merupakan gejala umum yang dapat ditemukan Pedagang di Pasar Muntilan tingkat dibeberapa pasar di Jawa maupun di pendidikannya bisa dikatakan Luar Jawa (Charter, 1985; Gerz, sedang,aksesabilitas yang mudah dan 1963; Alexander 1978 dan pelus 1984 sarana transportasi yang bagus dalam Edy Priyanto, 2005). Dalam memudahkan dalam kegiatan proses perdagangan di pasar, pendidikan sehingga hampir 60 % kepandaian dan kecakapan dalam pedagang di Pasar Muntilan dapat menawarkan barang dagangan kepada menyelesaikan wajib belajar 9 tahun. konsumen menjadi salah satu faktor Namun dari hasil penelitian ini penentu banyak sedikitnya menunjukan bahwa lulusan perguruan keuntungan yang bisa didapat.Sifat tinggi yang mau menekuni usaha tersebut nampaknya lebih sesuai perdagangan di pasar Muntilan sengan sifat yang dimiliki wanita, sangatlah minim yaitu hanya sebesar dari 78 responden di Pasar Muntilan 5,1 % dari keseluruhan responden. sebesar 69 responden (88,5 %) adalah Sebagian besar pedagang memiliki wanita dan pedagang laki-laki pendidikan sampai dengan Tamat terdapat 9 responden (11,5 %) hal SMA 35,9 %, Tamat SMP 15,4% dan tersebut sesuai teori diatas yang selebihnya tidak mampu menyebutkan wanita mendominasi menyelesaikan wajib belajar 9 tahun dalam bidang perdagangan. sebesar 39,8 %.

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 7

1.4 Jam Kerja Berdasarkan dari hasil wawancara terhadap78 responden, Jam kerja yang dimaksud dalam sebagian besar jawaban dari penelitian ini adalah waktu yang pedagang sumber permodalan utama digunakan pedagang untuk menggelar sebagian besar mengaku modal barang dagangannya dan untuk berdagang merupakan modal turun memperoleh pendapatan. Dari 78 temurun dari orang tua mereka dulu responden pedagang Pasar Muntilan dan pedagang yang sekarang hanya sebagai sampel,rata-rata para tinggal meneruskan usaha orang tua pedagang menggelar barang mereka.Pedagang yang sekarang dagangannya mulai dari jam 07.00- tinggal menambahkan modal berjalan 17.00 WIB. berupa menambah nilai aset atau

Tabel 5 Jam Kerja Pedagang Pasar Muntilan jumlah barang dagangan. Berdasarkan dari hasil No. Jam Kerja/Hari Frekuensi % wawancara, rata – rata modal awal 1. 7 5 6,4 pedagang di Pasar Muntilan yaitu 2. 8-10 66 84,6 sebesar Rp.2,5 juta dan dapat dilihat

3. >10 7 9 modal berdagang yang rendah dan banyak frekuensinya yaitu < Rp. 2 Jumlah 78 100 Rata-rata jam kerja juta, hal tersebut terjadi karena pedagang 9 jam 30 menit beberapa pedagang sudah mulai Sumber: Data Primer, diolah berdagang selama puluhan tahun Berdasarkan tabel di atas rata- yang lalu dan ada pula pedagang yang rata jam kerja pedagang di Pasar hanya tinggal meneruskan usaha Muntilan selama 9 jam 30 orang tua mereka sehingga modal menit.Sebanyak 8-10 jam per hari awal memang masih kecil.Disusul dengan prosentase paling besar yaitu dengan modal tertinggi yaitu < 4 juta 66 orang (84,6 %) dikarenakan Pasar sejumlah 23 orang (29,5 %),sebagian Muntilan buka dari pagi sampai sore besar pedagang yang bermodalkan dan pembeli sampai sore masih banyak mereka memulai usahanya lumayan ramai dipasar sehingga kurang dari 10 tahunan dikarenakan banyak pedagang yang berjualan sudah terjadi krisis moneter.Untuk sampai sore untuk mendapatkan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel keuntungan yang lebih banyak. Tabel 6 dibawah ini.

Ramainya Pasar Muntilan salah Tabel 6 Modal Berdagang di Pasar Muntilan satunya dikarenakan Pasar muntilan No Modal Berdagang Frekuensi % dekat dengan beberapa sekolahan 1. < Rp. 2 juta 43 55,1 yang kadang siswa/siswinya pulang 2. Rp. 2 juta - Rp.4 juta 12 15,4 sampai sore, karena mereka pulang 3. > Rp. 4 juta 23 29,5 Jumlah 100 melewati Pasar Muntilan utamanya 78 Rata-rata Rp. 2.500.000 yang menggunakan angkutan umum Sumber: Data Primer, diolah karena akses jalan menuju terminal Muntilan melalui Pasar Muntilan. 1.6 Jeda Waktu Pedagang Berjualan Kembali Pasca 1.5 Modal Berdagang Erupsi Merapi

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 8

Erupsi Gunung Merapi tahun 2. Karakteristik Pembeli di Pasar 2010 sangat berpengaruh terhadap Muntilan berjalannya roda perekonomian di 2.1. Jenis Kelamin Pasar Muntilan. Pasar Muntilan Setelah dilakukan survai sempat tutup selama tiga hari dengan mewawancara 78 dikarenakan pasar yang masih responden kepada pembeli di Pasar tetutupi abu vulkanik, barang Muntilan dapat diketahui bahwa dagangan sulit didapatkan utamanya sebagian besar pembelinya sayuran yang sebagian besar berasal berjenis kelamin perempuan dari daerah lereng merapi dan namun ada juga pembeli yang penduduk juga banyak yang berjenis kelamin laki-laki dengan mengungsi ketempat yang lebih jumlah yang lebih sedikit. Dari aman. Untuk lebih jelasnya jeda hasil penelitian terhadap waktu tidak berjualan pedagang di responden pembeli Pasar Pasar Muntilan dapat dilihat pada Muntilan, sebagian besar adalah tabel 3.12 berikut : perempuan dengan hasil survai sebanyak 64 responden (82 %) dan Tabel 7 Jeda Waktu Berjualan Kembali Pasca Erupsi Merapi Pedagang Pasar Muntilan sebanyak 18 responden (18 %) No. Hari Frekuensi % berjenis kelamin laki-laki. Persentase pembeli yang berjenis 1. < 10 27 34,6 kelamin perempuan jumlahnya 2. 10-30 40 51,3 lebih banyak dibandingkan dengan 3. >30 11 14,1 pembeli laki-laki sudah menjadi Jumlah 78 100 hal biasa di pasar-pasar tradisional Rata-rata jeda waktu berjualan kembali 10 hari di . Laki-laki sebagai Sumber: Data Primer, diolah kepala keluarga bertugas bekerja

Berdasarkan tabel 3.12. rata-rata atau mencari nafkah sedangkan pedagang berjualan kembali pasca perempuan bertugas erupsi Gunung Merapi setelah libur membelanjakan uang hasil bekerja 10 hari. Jeda waktu yang paling untuk memenuhi kebutuhan hidup banyak tutupnya yaitu 10 – 30 hari sehari-hari. yaitu 40 orang (51,3 %) dikarenakan 2.2. Menurut Umur rumahnya dekat dengan Pasar Umur pembeli di Pasar Muntilan. Dan yang paling sedikit Muntilan dapat diketahui yaitusetelah tutup lebih dari 30 hari berdasarkan klasifikasi seperti sebanyak 11 orang (14,1 %) yaitu dibawah ini : mereka yang rumahnya jauh dari Tabel 8.Menurut Umur Pembeli di Pasar Muntilan Pasar Muntilan. Ketika pedagang No. Kelas Umur Frekuensi % tidak libur mereka akan mengalami 1. <19 20 25,6 kerugian, karena mengeluarkan biaya 2. 20-29 17 21,8 transportasi sedangkan pembeli 3. 30-39 12 15,4 sangatlah minim karena sebagian 4. 40-49 8 10,3 besar masih mengungsi dan barang 5. >50 21 26,9 dagangan juga sulit didapat. Jumlah 78 100 Rata-rata umur pembeli 35 tahun Sumber: Data Primer, diolah

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 9

Berdasarkan dari data tabel di atas pekerjaan pembeli dapat dilihat pada dapat diketahui bahwa pembeli di tabel berikut ini : Pasar Muntilan sebagian besar dalam Tabel 9 Jenis Pekerjaan Pembeli di Pasar Muntilan usia produktif baik dari kalangan anak muda sampai yang berusia tua No. Jenis Pekerjaan Pembeli Frekuensi % dengan rata-rata umur 35 tahun. 1. Ibu rumah tangga 25 32,1 Untuk yang >50 tahun, yaitu 2. Buruh 5 6,4 sebanyak 21 responden (93,6%) 3. Karyawan 9 11,5 dikarenakan pada umur tersebut 4. Bakul/Pedagang (dijual kembali) 13 16,7 mayoritas mempunyai 5. Petani/Buruh tani 1 1,3 tanggungankeluarga untuk berbelanja 6. Guru 4 5,1 memenuhi kebutuhan sehari-hari 7. Pelajar/Mahasiswa 15 19,2 8. Jasa 4 5,1 disusul pembeli dengan usia pelajar 7. Tidak bekerja 2 2,6 yaitu 20 responden (6,4 %), secara Jumlah 78 100 geografis pasar muntilan berada Sumber: Data Primer, diolah didekat SMP N 1 Muntilan, SMP dan SMA Marsudirini, SMA N 1 2.4. Alasan Pembeli Berbelanja Di Muntilan menyebabkan usia remaja Pasar Muntilan juga mendominasi pembeli di Pasar Alasan pembeli untuk berbelanja di Muntilan. Pasar Muntilan berbeda-beda, untuk 2.3. Jenis Pekerjaan Pembeli mengetahui alasan pembeli Secara tidak langsung pekerjaan berbelanja di Pasar Muntilan dapat pembeli juga mempengaruhi proses dilihat di tabel 3.18 sebagai berikut : jual beli di Pasar Muntilan utamaya Tabel 10 Alasan Pembeli Berbelanja Di pasar dalam hal tawar menawar. Dari 78 Muntilan responden yang diwawancara adalah perempuan maka sebagian besar No. Alasan Pembeli Frekuensi % adalah ibu rumah tangga. Hasil 1. Dekat 10 12,8 responden yakni sebanyak 25 2. Dekat dan Murah 25 32 responden (32,1%), dikarenakan 3. Lengkap 14 18 semua kebutuhan rumah tangga bisa 4. Murah 2 2,6 ditemukan di Pasar Muntilan. Pasar 5. Murah dan Lengkap 21 26,9 Muntilan juga dekat dengan beberapa 6. Strategis 6 7,7 Jumlah 78 100 sekolahan seperti SMP Negeri 1 Sumber: Data Primer, diolah Muntilan, SMA Negeri 1Muntilan dan SMP/SMA Marsudirini maka Dalam tabel alasan pembeli diatas, jumlah pembelidisusul dari kalangan frekuensi yang paling banyak adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 15 dekat dan murah, dapat disimpulkan responden (19,2 %) pada usia pelajar hal tersebut sesuai dengan naluri yang masih suka jalan-jalan dan manusia yang sifatnya ingin selalu berbelanja merupakan target pasar diuntungkan. Begitu juga dalam yang potensial bagi pedagang di proses perdagangan dengan harga Pasar Muntilan utamanya anak barang yang masih terjangkau, perempuan. Selain itu ada beberapa pembeli akan diuntungkan dengan profesi pembeli di Pasar Muntilan harga murah dan dekat dengan tempat untuk lebih jelasnya mengenai jenis tinggal. Pedagang juga diuntungkan

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 10

dengan ramainya pembeli sehingga yang tidak menentu kadang masih sama-sama menguntungkan. sering terjadi hujan abu menyebabkan pembeli enggan berbelanja dan menurut data diatas sebanyak 16 2.5. Aktifitas Pembeli Pasca Erupsi responden (20,5 %) beralasan tidak Gunung Merapi ada penjual. Sedangkan sebanyak 25 responden (32,1 %) pembeli tetap Lokasi Pasar Muntilan yang berada di berbelanja di Pasar Muntilan. daerah zona bahaya erupsi Gunung Kebanyakan pembeli yang masih Merapi, menyebabkan Pasar Muntilan berbelanja di Pasar Muntilan tidak dapat beroperasi selama tiga merupakan masyarakat yang tinggal hari ketika terjadi erupsiGunung di Kecamatan Muntilan. Mereka Merapi tahun 2010.Banyak pedagang mengetahui persis kondisi sebenarnya yang memilih tidak berjualan karena di Pasar Muntilan yang hanya tutup tidak adanya barang dagangan tiga hari dan selalu berbelanja di utamanya hasil dari pertanian dan Pasar Muntilan untuk memenuhi kondisi pasar yang masih tertutupi kebutuhan keluarga sehingga memilih abu.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tetap berbelanja dengan alasan dekat pada tabel 3.20 berikut ini : dan sudah buka. Tabel 11 Aktifitas Pembeli di Pasar Muntilan Pasca Erupsi 2.6. Asal Barang Dagangan

No. Aktifitas dan Alasan Pembeli Frekuensi % Tidak Berbelanja 53 67,9 Barang –barang dagangan di 1. Mendapat Bantuan 9 11,5 PasarMuntilan tidak hanya berasal 2. Di luar kota 5 6,4 dari satu daerah saja melainkan 3. Jadi Relawan 2 2,6 berasal dari berbagi daerah. Asal 4. Jauh Dari Rumah 2 2,6 barang dagangan yang didapat oleh 5. Mengungsi 4 5,1 pedagang yang ada di Pasar Muntilan 6. Pasar Muntilan Tutup 12 15,4 dapat dilihat pada tabel berikut : 7. Tidak Ada Penjual 16 20,5 Tidak Ada Penjual dan harga Tabel 3.22. Asal Barang Dagangan Pasar Muntilan 8. mahal 3 3,8 Sebelum Sesudah Berbelanja 25 32,1 Asal Pasokan Barang No. Erupsi % Erupsi % dagangan 1. Dekat 1 1,3 Frekuensi Frekuensi Propinsi DIY 2. Dekat dan Sudah Buka 11 14,1 1. Kabupaten Sleman 1 1,3 0 0 2. Kota Yogyakarta 9 11,5 9 11,5 3. Jadi Relawan 1 1,3 3. Kabupaten Kulon Progo 1 1,3 4 5,1 4. Kabupaten Gunung Kidul 1 1,3 1 1,3 4. Berbelanja Makanan 1 1,3 Propinsi Jawa Tengah 1. Kabupaten Klaten 0 0 7 9 5. Sudah Buka 11 14,1 2. Kota Surakarta 5 6,4 7 9 2. Kabupaten Boyolali 8 10,2 1 1,3 Jumlah 78 100 3. Kabupaten Wonosobo 1 1,3 11 14,1 Sumber : Data Primer, diolah 4. Kabupaten Magelang 43 55,1 24 30,8 5. Kabupaten 2 2,6 2 2,6 6. Kota 2 2,6 7 8,9 Berdasarkan dari hasil wawancara Propinsi Jawa Barat 1. Kota Bandung 1 1,3 1 1,3 yang dilakukan terhadap 78 Propinsi Jawa Timur 1 1,3 1 1,3 Propinsi DKI Jakarta 3 3,8 3 3,8 responden di Pasar Muntilan dalam Jumlah 78 100 78 100 tabel diatas, didapat 53 responden Sumber : Data Primer, diolah (67,9 %) pembeli memilih untuk Pasca terjadinya Erupsi Merapi tidak berbelanja di Pasar Muntilan barang banyak barang dagangan yang kemungkinan besar karena kondisi disuplay dari luar daerah, namun

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 11

berdasarkan tabel 3.22 pasca diklasifikasikan seperti tabel di terjadinya erupsi Gunung Merapi bawah ini : proporsi asal barang dagangan paling besar tetap dari Kabupaten Magelang, Tabel 4.3. Pendapatan Pedagang Di namun walaupun demikian terjadi Pasar Muntilan Sebelum dan Sesudah penurunan yang sangat banyak dari Erupsi Merapi Tahun 2010 jumlah awal sebelum terjadinya Frekuensi erupsi merapi ke sesudah terjadinya Pendapatan No Pedagang/Bulan Sesudah erupsi Gunung Merapi yang awalnya (Rp) Erupsi 43 responden (55,1%) menjadi 24 Sebelum Erupsi % % responden (30,8 %). Penurunan 1. < Rp.2 juta 41 53,3 51 66,2 jumlah asal barang dagangan tersebut 2. Rp. 2 juta - Rp.4 juta 19 24,7 13 16,9 3. > Rp.4 juta 17 22 13 16,9 kebanyakan adalah suplay barang Pendapatan Rata-rata Rp.2.631.000,- Rp.2.435.000,- dagangan sayuran, dikarenakan Jumlah 77 100 77 100

Responden Khusus Rp. 80.000.000 Rp. 30.000.000 tanaman sayuran di lereng Gunung Sumber: Data Primer, diolah Merapi rusak total sehingga tidak dapat memasok barang dagangan ke Berdasarkan dari tabel diatas dilihat Pasar Muntilan. Kebutuhan sayuran rata-rata pendapatan pedagang di pasca terjadinya Erupsi Gunung Pasar Muntilan sebelum terjadinya Merapi di Pasar Muntilan dipasok erupsi untuk per bulannya adalah dari Kabupaten Wonosobo dan sebesar Rp.2.631.000,-Pasca terjadinya Kabupaten Klaten, dikarenakan di erupsi Gunung Merapi terjadi kabupaten tersebut tidak begitu parah penurunan pendapatan menjadi terkena dampak erupsi Gunung Rp.2.435.000,-terjadi penurunan Merapi sehingga masih dapat pendapatan rata-rata pedagang yaitu menghasilkan sayuran dan hasil bumi sebesar Rp.196.000,-, pada tabel lainnya. diatas ditulis juga penurunan yang sangat drastis dari pendapatan 2.7. Analisa Pendapatan Pedagang responden khusus sebesar 50 jt, dari Sebelum dan Sesudah Erupsi data tersebut menerangkan bahwa Gunung Merapi di Pasar erupsi Gunung Merapi sangatlah Muntilan Tahun 2010. berpengaruh terhadap proses perdagangan di Pasar Muntilan. Situasi dan kondisi ternyata berpengaruh besar terhadap KESIMPULAN perdagangan di Pasar Muntilan. Kebanyakan dari pedagang enggan Berdasarkan hasil penelitian dapat untuk memberikan jawaban, namun disimpulkan sebagai berikut : setelah sedikit didesak dan dijelaskan 1. Karakteristik pedagang di Pasar untuk data penelitian pedagang baru Muntilan adalah sebagai berikut : bisa memberikan jawaban . Pedagang di Pasar Muntilan penghasilan rata-rata bulanan mereka 41% dalam klasifikasi umur berdagang. Dari hasil wawancara terhadap 78 responden pedagang di produktif 30 – 39 tahun. Pasar Muntilan penghasilan dari penjualan barang dagangan oleh pedagang di pasar Muntilan dapat

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 12

. Sebagian besar pedagang di yang menyelesaikan SMA yaitu Pasar Muntilan adalah wanita sebanyak 41%. (88,5 %). . Pembeli di pasar Muntilan . Tingkat pendidikan pedagang kebanyakan adalah ibu rumah Pasar Muntilan sampai dengan tangga yakni sebanyak 32,1%. Tamat SMA yaitu sebanyak 35,9 . Pembeli di Pasar Muntilan %. sebagian besar dari kecamatan . Daerah asal pedagang yang Muntilan sendiri, yaitu sebanyak paling besar berasal dari 48,7 %. Kecamatan Muntilan yaitu . Alasan yang paling banyak sebanyak 61,2%. pembeli berbelanja adalah dekat . Sebagian besar modal berdagang dan murah sebanyak 32 %. pedagang di Pasar Muntilan . Sebanyak 67,9 % pembeli sebanyak < Rp. 2 juta (55,1%). memilih untuk tidak berbelanja . Sebelum terjadinya Erupsi di Pasar Muntilan, dengan alasan Merapi sebagian besar pedagang terbanyak tidak adanya pedagang di Pasar Muntilan mempunyai yang berjualan yaitu sebanyak pendapatan per bulan < 20,5 %. Rp.2.000.000,-, (55,1) . Sebagian besar pedagang 3. Karakteristik barang dagangan di mengalami penurunan Pasar Muntilan adalah sebagai pendapatan sehingga, 65,4 % berikut : pedagang di Pasar Muntilan yang . Sebagian besar barang dagangan mempunyai pendapatan per di Pasar Muntilan adalah barang bulan < Rp.2.000.000,-, primer. bertambah menjadi sebanyak . Asal pasokan barang dagangan 66.2%. paling besar sebelum terjadinya . Sebagian besar jam kerja Erupsi Gunung Merapi yaitu pedagang pasar muntilan rata- berasal dari Kabupaten Magelang rata selama 9 jam 30 menit. sebanyak 55,1%. . Rata-rata pedagang berjualan . Kebutuhan sayuran pasca kembali pasca erupsi Gunung terjadinya Erupsi Gunung Merapi Merapi setelah libur 10 hari. di Pasar Muntilan sebagian besar 2. Karakteristik pembeli di Pasar dipasok dari Kabupaten Muntilan adalah sebagai berikut : Wonosobo 43,4 % dan . Pembeli di Pasar Muntilan Kabupaten Klaten 30,4 %. sebagian besar adalah perempuan dengan hasil survai sebanyak 82 SARAN %. Berdasarkan hasil penelitian yang . Sebagian besar pembeli di Pasar disusun oleh penulis dalam bentuk Muntilan adalah berusia kesimpulan diatas maka penulis dapat produktif antara 15-64 tahun memberikan saran sebagai berikut : sebanyak 93,6% dengan rata-rata 1. Pembangunan di Pasar Muntilan umur 35 tahun. hendaknya dibangun dengan . Pembeli di Pasar Muntilan bangunan berbasis bencana sebagian besar adalah mereka sehingga bisa meminimalisir

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 13

kerusakan bangunan ketika terjadi mendata asal barang dagang yang bencana Erupsi Gunung Merapi. dijual oleh pedagang sehingga 2. Dinas Pengelola Pasar Muntilan ketika terjadi kelangkaan barang diharapkan mendata kembali dagangan karena adanya bencana pedagang yang ada di Pasar Erupsi Gunung Merapi dapat Muntilan untuk melengkapi data dimimalisasi dengan memberikan base pedagang yang masih belum informasi kepada pasar lain yang lengkap sehingga ketika ada bisa memasok barang dagangan bantuan dari pemerintah maupun yang dibutuhkan ke Pasar dari pihak swasta yang masuk Muntilan, sehingga tidak terjadi dapat memudahkan dalam lonjakan harga karena kelangkaan penyalurannya. barang. 3. Dinas Pengelola Pasar Muntilan diharapkan bisa memetakan dan

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 14

DAFTAR PUSTAKA

Badan pusat Statistik, Kecamatan Muntilan Dalam Angka 2012, Muntilan. 2012

BAPEDA Kabupaten Magelang, Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstuksi Wilayah Pasca Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, tahun 2011-2013. Magelang 2012

Edi Priyanto, 2005. Analisis Pedagang dan Perdagangan Pakaian di Pasar Klewer Kecamatan Pasar Kliwon. Skripsi S-1. Surakarta : Fakultas Geografi UMS.

Eni Rosawati, 2007. Analisis Perdagangan di Pasar Kadipiro Kecamatan Lawean Kotamadya Surakarta. Skripsi S-1. Surakarta : Fakultas Geografi UMS.

Gilarso, 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Pabundu Tika, Moh, 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Lutfi Muta’ali, 2012.Daya dukung lingkungan untuk perencanaan pengembangan wilayah. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Masri Singarimbun dan sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta

Sugiarto, 2005. Teknik Sampling. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Sasongko Triyoga, Lucas, 1991. Manusia Jawa dan Gunung Merapi Persepsi dan Sistem Kepercayaannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Tri Yulianto, 2006. Analisis Keruangan Pasar Burung Ngasem Kota Yogyakarta. Skripsi S-1.Surakarta : Fakultas Geografi UMS

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 15

Lampiran 1

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 16

Lampiran 2

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 17

Lampiran 3

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 18

Lampiran 4

Analisis Perdagangan...... (Sina Al Farysy) Page 19