Balanophora Di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BALANOPHORA DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU BLOK BARAT, KABUPATEN TAPANULI UTARA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI BAGUS PRIO PRAKOSO 140805054 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BALANOPHORA DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU BLOK BARAT, KABUPATEN TAPANULI UTARA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains BAGUS PRIO PRAKOSO 140805054 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN ORISINALITAS BALANOPHORA DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU BLOK BARAT, KABUPATEN TAPANULI UTARA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Januari 2020 Bagus Prio Prakoso 140805054 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGESAHAN SKRIPSI Judul : Balanophora di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara Kategori : Skripsi Nama : Bagus Prio Prakoso Nomor Induk Mahasiswa : 140805054 Program Studi : Sarjana Sains Fakultas : MIPA- Universitas Sumatera Utara Disetujui di Medan, Januari 2020 Komisi Pembimbing Pembimbing 2 Pembimbing 1 Matthew G. Nowak, M. A. Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc. NIP. 196301231990032001 Ketua Program Studi, Dr. Saleha Hannum, M. Si NIP. 197108312000122001 i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BALANOPHORA DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU BLOK BARAT, KABUPATEN TAPANULI UTARA, PROVINSI SUMATERA UTARA ABSTRAK Hutan di Indonesia merupakan hutan hujan tropis yang di dalamnya tumbuh berbagai tumbuhan, salah satunya adalah parasit. Tumbuhan parasit digolongkan menjadi hemiparasit dan holoparasit. Salah satu kelompok tumbuhan holoparasit adalah suku Balanophoraceae, diantaranya adalah Balanophora. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis Balanophora, tumbuhan inang, asosiasi tumbuhan bawah dan faktor abiotik yang mempengaruhinya di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat dan telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2018. Balanophora dieksplorasi menggunakan metode eksplorasi di jalur trek yang ada. Tumbuhan inang diketahui dengan menelusuri jalinan akar yang diparasiti. Asosiasi tumbuhan bawah diketahui dengan mendata tumbuhan menggunakan metode petak bersarang. Ditemukan dua jenis Balanophora yaitu Balanophora papuana dan Balanophora elongata dengan 13 jenis tumbuhan inang yang semuanya adalah pohon kecuali satu jenis sebagai pencekik. Tidak ada persamaan jenis asosiasi tumbuhan bawah pada masing-masing jenis dimana Balanophora papuana berasosiasi sebanyak tujuh jenis dan Balanophora elongata sebanyak 14 jenis. Faktor abiotik yang mempengaruhi keberadaan Balanophora adalah pH tanah. Balanophora papuana dipengaruhi oleh suhu udara, sedangkan Balanophora elongata dipengaruhi oleh suhu tanah. Perbedaan faktor abiotik kedua jenis tersebut yaitu pada suhu udara dan tanah, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Kata Kunci: Asosiasi, Balanophora, Hutan Batang Toru, Sumatera Utara Tumbuhan Inang. ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BALANOPHORA IN THE WEST BLOCK BATANG TORU FOREST, NORTH TAPANULI, NORTH SUMATRA PROVINCE. ABSTRACT Indonesia’s forest are tropical forest that contains many kind of plants, including parasite. Parasitic plants were separated into hemiparasite and holoparasite. Balanophoraceae is a holoparasitic plant and Balanophora was one of it. The aim of this study was to inventory species of Balanophora, it’s host trees, association with ground cover and abiotic factors that affect Balanophora in The West Block Batang Toru Forest. This studies has been conducted from July until September 2018. The exploration method were used to inventory the Balanophora along the existing track path. The hosts were known by traced the roots that attached to the Balanophora. Ground cover association was known using nested plot method. There were only two Balanophora found, they are Balanophora papuana and Balanophora elongata. Thirdteen host plants were known and all of it was tree except one as a strangler fig. Neither the B. papuana and B. elongata shared same ground cover association. B. papuana associated with seven species while B. elongata associated with 14 species of ground cover. Soil acidity were known affected both Balanophora. Balanophora papuana affected by air temperature while B. elongata affected by soil temperature. There were soil and air temperature, air humidity and light intensity that differ between the Balanophora. Key Words: Associations, Balanophora, Batang Toru Forest, Host Plant, North Sumatra. iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGHARGAAN Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Balanophora Di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Terima kasih yang sebesar-besarnya Penulis sampaikan kepada Ibunda tercinta R.A. Sri Anom Wulan Widyo Widjinarti dan Ayahanda Legianto serta Adik Wahyu Windari dan Keluarga Besar R.A Irfan Ali dan Keluarga Besar M. Husin atas doa, cinta, kasih sayang dan dukungan baik semangat maupun materi serta perhatian setulus hati kepada Penulis untuk menyelesaikan naskah skripsi ini. Terima kasih Penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Nursahara Pasaribu, M. Sc dan Bapak Matthew G. Nowak, M. A selaku dosen pembimbing atas dukungan, arahan, waktu serta kesabaran yang luar biasa dalam membimbing Penulis saat memulai penulisan hinggah naskah skripsi ini selesai. Terima kasih juga Penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Etti Sartina Siregar, M. Si dan Ibu Dr. Erni Jumilawaty, M. Si selaku dosen penguji yang telah membantu dan memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan penulisan naskah skripsi ini. Semoga Allah SWA melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Bapak dan Ibu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Isnaini Nurwahyuni, M. Sc selaku dosen akademik yang juga telah banyak membantu dan menyemangati Penulis melewati permasalahan perkuliahan dan penelitian, Ibu Dr. Saleha Hannum, M. Si dan Bapak Riyanto Sinaga M. Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Biologi FMIPA USU serta Ibu dan Bapak dosen serta staff Program Studi Biologi FMIPA USU. Terima kasih penulis sampaikan kepada pihak Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) yang telah memberi izin dan membiayai penelitian Penulis di stasiun penelitian Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat. Ucapan terima kasih juga Penulis sampaikan kepada Ibu Gabriella Fredriksson, Bapak Mistar Kamsi, S. Si, Abangda Herman dan Iwan yang telah memfasilitasi dan membiayai Penulis untuk melakukan penelitian di Hutan Batang Toru serta meluangkan waktu memberikan arahan dan ide-ide sehingga penelitian terlaksana dengan baik. Terima kasih yang iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tak terhingga juga Penulis sampaikan kepada Kakak-Abang terhebat di stasiun penelitian Camp Mayang yaitu Kakanda Andayani Oerta Ginting S. Hut, Sheila Kharismadewi Silitonga S. Si sebagai koordinator camp yang telah banyak memberikan bantuan, waktu dan diskusi kepada Penulis. Terima kasih juga kepada Staff Lapangan Abangda Ulil Amri, Dosman Sitompul, Jevi Gultom, Nanda Simanungkalit atas kerjasamanya, sambutan hangat, canda tawa, ilmu dan bantuannya selama Penulis berada di Camp Mayang. Terima kasih juga kepada Pak Aan, Kak Rita, Kak Friska, Bang Andri, Tante, Bang Ozi, Bang John dan Pak Sity atas sambutan hangat, bimbingan dan canda tawa selama Penulis di Mess Yel. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman GENOM Stambuk 2014 khususnya teman seperjuangan Mutia Muharani, Siti Aisyah Harahap dan Rince Gustia Lisna yang telah berjuang bersama dalam suka dan duka saat penelitian sampai selesainya naskah skripsi ini Terima kasih kepada sahabat- sahabat penulis yaitu TRANSPARAN (Taufik, Aries, Agum dan Yogi) dan NOMADEN (Rizky, Fajar Angkat, Juflin, Farhan, Fajar Shiddiq, Almed, Jo, Aldi dan Febri) yang telah memberi dukungan, semangat, tempat pelarian dan mewarnai kehidupan Penulis selama perkuliahan. Terima kasih kepada Keluarga Besar Taksonomi dan Ekologi Tumbuhan (Kak Zia, Kak Khairani, Kak Fitri, Kak Fina, Kak Ivana, Kak Tia, Fuji, Yuli, Cindy, Gilang, Ilmal dan Pretty) dan Keluarga Besar Ekologi Umum (Bang Sandro, Bang Adet, Tria, Dina, Ardy, Mika, Bayti, Yuda, Melati dan Ulfa). Terima kasih kepada BIOPALAS yang selalu menjadi kebanggaan Penulis baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Sebagai manusia dengan kodratnya yang tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu Penuis mengharapkan kritik dan saran dalam melengkapi kekurangan penyusunan skripsi ini. Semoga kiranya skripsi ini akan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Medan, Januari 2020 Bagus Prio Prakoso v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAFTAR ISI Halaman PENGESAHAN SKRIPSI i ABSTRAK ii ABSTRACT iii PENGHARGAAN iv DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi BAB 1. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Tujuan Penelitian 2 1.4 Manfaat Penelitian 3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4 2.1 Hutan 4 2.2 Tumbuhan Parasit 4 2.3 Pengelompokan dan Jenis-jenis Tumbuhan Parasit 6 2.3.1. Hermiparasit 6 2.3.2. Holoparasit 6 2.4 Taksonomi Balanophoraceae 7 2.5 Morfologi Balanophora 7 2.6 Persebaran Balanophoraceae 8 2.7 Jenis-jenis Balanophoraceae di Malesia 9 2.8 Tumbuhan Inang Balanophora 9 BAB 3. METODE