https://doi.org/10.26593/jihi.v16i1.3365.31-50

Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja Sama Sister City

Gilang Nur Alam1 dan Arfin Sudirman2

1Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, [email protected] 2Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, [email protected]

ABSTRAK Berbagai bentuk kerja sama internasional yang telah dilakukan oleh Kota Bandung di antaranya bertujuan untuk mendapatkan penerimaan dana hibah, investasi jangka panjang maupun pendek, bantuan infrastruktur, pertukaran pemuda, beasiswa, dan kerja sama kebudayaan. Kerja sama tersebut merupakan langkah-langkah paradiplomasi Kota Bandung yang dilakukan melalui skema sister city, pembentukan proyek bersama, dan berbagai bentuk pengiriman delegasi yang dilakukan antar aktor sub-nasional. Posisi artikel ini berupaya untuk mengkaji keterlibatan pemerintah kota khususnya kota Bandung dalam melaksanakan hubungan luar negerinya yang kemudian memfokuskan untuk memahami bagaimana konsep sister city yang sudah banyak dilakukan di berbagai negara dapat dilihat melalui pendekatan paradiplomasi di Indonesia. Paradiplomasi Kota Bandung dalam bentuk sister city dengan para mitra kotanya membuahkan beberapa keuntungan dan juga sekaligus peluang demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota sekaligus berpartisipasi di dalam pembangunan nasional khususnya dalam mengembangkan diplomasi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bersumber pada data yang diperoleh melalui studi lapangan, dan studi literatur.

Kata kunci: Paradiplomasi, sister city, kerja sama internasional, aktor sub-nasional

ABSTRACT Various forms of international cooperation that have been carried out by the City of Bandung are aimed at obtaining receipt of grant funds, long and short-term investments, infrastructure assistance, youth exchanges, scholarships, and cultural cooperation. The collaboration is a step in the paradiplomation of the City of Bandung, which is carried out through the sister city scheme, the formation of joint projects, and various forms of delegation sending between subnational actors. The position of this article seeks to examine the involvement of the city government, especially the city of Bandung in carrying out its foreign relations which then focuses on understanding how the sister city concept that has been widely practiced in various countries can be seen through paradiplomation approaches in Indonesia. Paradiplomacy of Bandung City in the form of sister city with its city partners produced several benefits and at the same time an opportunity to improve the welfare of urban communities while participating in national development, especially in developing Indonesian . This study uses qualitative methods based on data obtained through field studies and literature studies.

Keywords: Paradiplomacy, sister city, international cooperation, sub-national actor

Pendahuluan Afrika. Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung dikenal oleh dunia telah dilaksanakan sejak tahun 1955 dan sebagai suatu kota yang menjadi bagian hingga saat ini konferensi tersebut telah dari sejarah internasional. Berbagai diperingati sebanyak 60 kali dengan konferensi besar pernah diadakan di kota mengundang berbagai representasi negara ini. Salah satunya adalah Konferensi Asia lain di Asia dan Afrika, baik kepala negara 31

32 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City maupun kepala pemerintahan. Konferensi kemudian aktor-aktor sub-nasional mulai terakhir telah dilakukan di Kota Bandung mengambil alih dan turut serta di dalam pada 19-24 April 2016 yang diikuti oleh aktivitas hubungan internasional demi 77 negara1. kepentingan masing-masing entitas yang Berbagai bentuk kerja sama bersangkutan. Selain sebagai wujud internasional yang telah dilakukan oleh otonomi, hubungan internasional yang Kota Bandung di antaranya penerimaan dilakukan oleh aktor sub-nasional dana hibah, investasi jangka pendek, merupakan suatu cara yang lebih mudah bantuan infrastruktur, pertukaran pemuda, guna menyelesaikan berbagai kepentingan beasiswa, dan kerja sama kebudayaan. daerah alih-alih kepentingan nasional. Sedangkan, negara yang menjadi mitra Karena meski bagaimanapun, hanya aktor kerja sama Kota Bandung di antaranya sub-nasional itu sendiri yang lebih kebanyakan adalah negara yang berada di mengetahui mengenai daerahnya dan benua Asia, Amerika, maupun Eropa yang potensi yang dimiliki dibandingkan dengan meliputi Malaysia, Belanda, Amerika pemerintah pusat. Serikat, Australia, Norwegia, Swedia, Bentuk-bentuk paradiplomasi Korea Selatan, Jepang, Jerman, Thailand selain terdiri dari pencarian investasi juga dan Selandia Baru. terdiri dari sister city, pembentukan proyek Kerja sama yang dilakukan oleh bersama, dan berbagai bentuk pengiriman pemerintah Kota Bandung melalui Ridwan delegasi yang dilakukan antar aktor sub- Kamil merupakan kerja sama yang nasional3. Artikel ini akan lebih berfokus berkaitan dengan kepentingan kota kepada paradiplomasi dalam bentuk sister Bandung itu sendiri. Upaya-upaya yang city yang dilakukan oleh pemerintah Kota dilakukan oleh Pemkot Bandung melalui Bandung dengan mitra kotanya. Secara Ridwan Kamil juga merupakan upaya spesifik, artikel ini berfokus kepada yang menarik investasi dan juga paradiplomasi dalam bentuk sister city mengupayakan keuntungan seoptimal yang dilakukan antara Pemerintah Kota mungkin bagi Kota Bandung. Bandung dengan Kota Braunschweig di Paradiplomasi secara umum dapat Jerman dan Kota Suwon di Korea Selatan. diterjemahkan sebagai suatu aktivitas yang Posisi artikel ini berupaya untuk dilakukan oleh entitas sub-nasional atau mengkaji hubungan luar negeri daerah sub-state dalam melakukan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah kota diplomasi dengan mitra luar negerinya. Bandung yang kemudian memfokuskan Hal ini didasarkan pada pendapat Daniel untuk memahami bagaimana konsep sister Bell2 yang menyatakan bahwa negara city yang sudah banyak dilakukan di sudah terlalu besar dalam menyelesaikan berbagai negara dapat dilihat melalui permasalahan atau mengurusi hal-hal kecil pendekatan paradiplomasi di Indonesia. dan di saat yang sama negara terlalu kecil Hal ini dilakukan untuk mengisi untuk mengurusi hal-hal yang besar. Oleh kesenjangan yang ada dalam artikel-artikel karena itulah kemudian negara tidak lagi terdahulu mengenai sister city dengan menjadi aktor tunggal melainkan

1 The History of the Asian-African Conference,

[online]. Diakses melalui 3 Knowledge Regions and the Consolidation of 2 D. Bell, The third technological revolution “Soft Power” Vol 1. e-Journal of International and its possible socio economic relation e-ISSN 1647-7251 consequences. Dissent, 36 (2), p.167. Portugal: Universidade Autónoma de Lisboa,

33 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City memberikan penekanan-penekanan melalui sister city dapat menjadi modal sebagai berikut: utama dalam mencapai kepentingan negara a) Secara konseptual artikel ini akan secara umum dan kota khususnya. Artikel mengkaji konsep sister city dan peran ini diharapkan mampu untuk mengkritisi pemerintah kota Bandung dalam arena konsep dari paradiplomasi yang mungkin internasional yang dinaungi oleh UU dapat menguatkan, mengaplikasikan No. 32 tahun 2004 tentang ataupun menggugurkan teorisasi yang ada Pemerintahan Daerah, dan UU No.24 dalam paradiplomasi. tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional telah memberikan Kerangka Teoritis keleluasaan bagi pemerintah kota Untuk menjelaskan bagaimana untuk menjalin foreign relation atau kehadiran Sub-State Government atau hubungan luar negeri dengan mitra pemerintah kota yang hadir sebagai agen dari negara lain. internasional, maka diperlukan sebuah b) Artikel akan lebih memusatkan pada perspektif lain dalam Hubungan pemahaman mengenai konsep Internasional yang digunakan sebagai upaya paradiplomasi dapat dilakukan oleh dalam menjelaskan variable dari level of kota Bandung sebagai pemerintah kota analysis fenomena tersebut. Artikel ini dapat merepresentasikan negara di melihat melalui perspektif lain yang ada kancah internasional. dalam Hubungan Internasional yakni, c) Artikel ini juga akan mengkaji Paradiplomasi dan Sister city, serta kesesuaian konsep paradiplomasi interrelasi antar konsep kunci tersebut dengan kerangka kerja sama dengan melihat artikel-artikel yang pernah internasional yang dibentuk dalam dilakukan sebelumnya. jalinan sister city. Menurut Rosenau4, hubungan antar Berdasarkan paparan tersebut, maka pemerintah selain negara memiliki pola artikel ini berupaya untuk menjelaskan yang rumit daripada pola yang yang sudah bagaimana paradiplomasi kota Bandung tetap dan tidak lagi ekslusif dimiliki oleh dilakukan melalui skema sister city. Hal negara dan pemerintahan nasionalnya. ini akan memberikan pemahaman pada Melihat pendapat dari Rosenau tersebut, proses diplomasi yang dijalankan oleh maka pola yang ada dalam Hubungan pemerintah kota dapat mengambil peranan Internasional seperti konflik dan kerja sama dari sebuah negara dalam mencapai ini dapat melibatkan aktor-aktor lain seperti kepentingannya. Atas dasar pemikiran- Sub State Governments, Non-Governmental pemikiran di atas dan latar belakang, maka Organisations (NGOs), Multi National artikel ini memunculkan pertanyaan yang Corporates dan Rezim International. Dalam dihimpun ke dalam rumusan masalah artikel ini pola utama yang diamati adalah “Bagaimana Pemerintah Kota Bandung khusus mengenai keterlibatan aktor sub- Melakukan Paradiplomasinya untuk state government. memenuhi kebutuhan Politik, Ekonomi, Melalui perspektif neo-liberal ini, dan Budaya Melalui Sister city Kota fenomena Sub-State Government yang Bandung dengan Mitra Kotanya?”. Artikel ini memiliki tujuan untuk 4 J.N Rosenau (1997), Along the Domestic- memberikan informasi tambahan sekaligus Foreign Frontier: Exploring Governance in a menjelaskan bahwa dalam konteks Turbulant World; dalam Fritz Ikone Nganje; Paradiplomasi: A Comparative Analyuses of the hubungan internasional, pelaksanaan International Relation of South Africa Gauteng, diplomasi kota khususnya Kota Bandung North West and Western Cape , 2013

34 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City berkembang sebagai agen internasional Hubungan Internasional. Ketika studi merupakan sebuah manifestasi dari adanya Hubungan Internasional tidak perubahan struktur dalam sistem mempertimbangkan atau mengenal sub internasional. Paradiplomasi kemudian state actor sebagai subjek dari hubungan muncul sebagai konsep yang hadir dan internasional secara teoritik, sementara dapat dijelaskan sebagai respon oleh dalam konteks praktiknya sub state atau Pemerintah Kota dalam menyikapi entitas di bawah negara mengklaim bahwa globalisasi, serta ketidakmampuan negara kegiatan hubungan luar negeri merupakan untuk melindungi entitas di bawahnya hak, dan sub state memiliki kedaulatan dalam menghadapi proses globalisasi sendiri untuk terlibat di arena internasional. tersebut. Hal inilah yang mendorong Paradiplomasi dapat dikatakan sebagai hadirnya kegiatan-kegiatan diplomasi yang kemunculan dari kemampuan aktor selain dilakukan oleh Sub State Government negara dalam kapasitas mengeluarkan sejalan dengan kepentingannya dalam kebijakan luar negeri. Aktor selain negara kemajuan ekonomi kotanya. yang dimaksud adalah pemerintahan kota, Dalam kasus pemerintah Kota pemerintah provinsi, federasi dan satuan Bandung misalnya, teridentifikasi bahwa unit yang diberikan otonomi khusus oleh kemajuan ekonomi kota, maka pemerintah negara. kota terlibat dalam aktivitas Secara tradisional prinsip-prinsip internasionalnya di bidang ekonomi, hal ini dasar dari paradiplomasi ini tidak jauh bisa menghasilkan sebuah peraturan baru berbeda dengan definisi diplomasi sendiri dalam aktivitas ekonomi untuk wilayahnya5 yang berdasarkan pada tiga prinsip dasar. Konsep paradiplomasi yang saat ini Pertama, diselenggarakan dalam kerangka hadir dalam hubungan internasional sebagai menjalin hubungan perdamaian; kedua, perkembangan dari diplomasi modern juga saling mengakui terhadap kedaulatan memunculkan persoalan yang menarik negaranya masing-masing; ketiga, menjalin untuk diteliti. Mengacu pada pendapat Ivo hubungan persahabatan dalam jangka waktu Duchacek6 “…paradiplomacy refers to yang lama7. direct international [activities] by Sebelum membahas lebih lanjut subnational actors (federated units, tentang konsep dari paradiplomasi, adalah regions, urban communities, cities...)". sangat penting untuk menentukan definisi Secara konseptual dan kunci dari paradiplomasi itu sendiri. pelaksanaannya, konsep paradiplomasi ini Menurut Rosenau, dalam konteks hubungan memberikan tantangan bagi disiplin ilmu internasional telah terjadi “pengembangbiakan” dari aktor-aktor yang 5 Hendrini Renola Fitri dan Faisyal Rani, memainkan peranannya dalam panggung (2009); Implementasi Kerja sama Sister City: Studi Kasus Sister City Bandung- Braunsweigh internasional, dan penambahan aktor dalam (2000-2003); Jurnal Transnasional, Vol 5. No1. hubungan internasional ini lah yang Juli 2013. Diakses melalui melanggengkan kondisi politik dunia www.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTS/article/d (Rosenau,1997:67). ownload/1798/1769

6 I. Duchacek (1990), Perforated Sovereignties and International Relations: Trans-Sovereign 7 Rogier van der Pluijm, City Diplomacy: The Contacts of Subnational Governments (Eds). Expanding Role of Cities in International dalam Hans J. Michelmann, H.J. &Soldatos, Politics, Netherlands Institute of International P. “ and International Relations: Relations, 2007, Publisher: Netherlands The Role of Subnational Units”. Oxford: Institute of International Relations Clarendon Press. p.25 "Clingendael”

35 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City Perspektif Rosenau yang menjelaskan atau berdekatan secara geografis. Yang sekaligus mendukung terhadap dimaksud dalam hal ini adalah ketika kemunculan aktor non negara dalam pemerintahan lokal hendak menjalin melakukan kegiatan diplomasi tersebut juga hubungan luar negerinya dengan melukiskan kondisi politik dunia saat ini, pemerintahan di luar negeri maka harus sekaligus mempengaruhi para penstudi melewati batas (laut) negaranya atau batas yang mencurahkan perhatiannya pada isu wilayah internasional yang sudah paradiplomasi ini. ditentukan. Istilah yang tepat untuk Ivo Duchacek8 (1990:14) menggambarkan situasi ini adalah menegaskan bahwa: “…regions can hubungan luar negeri “leapfrog”, kegiatan establish permanent offices in foreign paradiplomasi ini dilakukan oleh capitals or centres of commerce and pemerintahan yang berada di wilayah laut industry abroad…”. Pernyataan tersebut Baltik. memiliki pengertian bahwa sebenarnya Tipologi terakhir yang dikemukakan dalam konsep paradiplomasi yang sedang oleh Duchacek ini, menurut penulis sangat ramai dilakukan oleh negara-negara di dibutuhkan untuk melihat bagaimana Eropa ini, pemerintahan kota atau provinsi kegiatan paradiplomasi kota Bandung dapat mendirikan kantor di pusat kota yang berkaitan dengan kondisi Indonesia yang dituju atau di pusat perdagangan dan sudah turut meratifikasi perjanjian industri di luar negeri. Hal ini untuk perdagangan bebas, seperti AFTA dan memudahkan pemerintah kota dalam ASEAN Community 2015. melakukan negosiasi atas kebijakan- Oleh karena itu dalam artikel ini juga kebijakan yang dikeluarkan oleh negara turut digolongkan atas tiga layer tersebut terkait dengan persoalan yang menyangkut dimana penulis membahas mengenai layer kepentingan kota tersebut. ekonomi, politik, dan kerja sama yang juga Menurut Duchacek, konsep turut meliputi budaya, teknologi, ilmu paradiplomasi memiliki tipologi yang pengetahuan, pendidikan dan lain terbagi ke dalam tiga tipologi dari sebagainya. paradiplomasi yang menjadi konsentrasi Sister Cities International10, sebuah dari paradiplomasi yang terbagi ke dalam lembaga yang memberikan perhatiannya tiga area geo-politik, yaitu Trans-border pada program kerja sama sister city, Paradiplomacy, Trans-regional menyebutkan bahwa kerja sama sister city Paradiplomasi dan Global Paradiplomacy9. sebenarnya memiliki misi yang sudah Paradiplomasi trans-regional seharusnya dipahami oleh setiap pemerintah dikemukakan oleh Duchacek untuk kota di manapun, misinya yaitu “promote menunjukan hubungan luar negeri yang peace through mutual respect, dilakukan oleh sub state actor ataupun sub- understanding and cooperation – one nasional dengan pemerintahan di luar individual, one community at a time”. negaranya yang tidak berbatasan langsung Kegiatan yang terdapat dalam institusi tersebut beberapa kali melibatkan people to 8 I. Duchacek (1990), Perforated Sovereignties people contact melalui program budaya, and International Relations: Trans-Sovereign pendidikan, proyek perdagangan dan Contacts of Subnational Governments (Eds). lainnya yang dapat memberikan kontribusi dalam Hans J. Michelmann, H.J. & P. terhadap perdamaian. Soldatos, “Federalism and International

Relations: The Role of Subnational Units,” Oxford, p,25 10 Sister Cities International, 2019, September, 9 Ibid. diakses melalui https://sistercities.org/

36 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City Sister city, atau yang juga dikenal budaya dan kepedulian terhadap isu-isu dengan sebutan kota kembar merupakan internasional secara menyeluruh. bentuk dari kerja sama yang disepakati Selanjutnya Reciproactive, secara resmi dan bersifat jangka panjang di mengembangkan sistem pertukaran di antara dua kota berbeda negara. Tetapi bidang pendidikan. Dan yang terakhir konsep modern tentang sister city menurut adalah Commercial, upaya mengambil dikembangkan dan mendapat dukungan keuntungan dari kedua proses (Associative presiden Amerika Serikat, Dwight D. dan Reciproactive) untuk kepentingan Eisenhower dalam sebuah konferensi peningkatan ekonomi lokal13. nasional yang menawarkan program Berdasarkan argumen yang “people to people” tahun 195611. Tujuan dikemukakan oleh tersebut, terlihat bahwa dari presiden Eisenhower adalah untuk tujuan akhir dari skema sister city ini adalah melibatkan individu dan organisasi bagaimana kemudian dua kota yang bekerja masyarakat dari berbagai kalangan dalam sama ini mampu mengambil keuntungan pelaksanaan diplomasi, dengan harapan ekonomi melalui kebudayaan dan bahwa hubungan antar individu, yang pendidikan. Jika merujuk pada argumen dibangun melalui sister city dapat tersebut maka pada prinsipnya Pemerintah mengurangi konflik antar negara dimasa Kota Bandung memiliki kepedulian untuk akan datang. meningkatkan jaringan internasionalnya Menurut Zelinsky (1990: 25) dengan membuka luas international keinginan untuk mengadakan hubungan friendship yang bertujuan untuk mengambil antar kota ini muncul dari masyarakat dan keuntungan ekonomi dari kegiatan sister pemerintah kota (sub state) dan tidak selalu city tersebut. mengandalkan dukungan dari pemerintah Walaupun demikian terdapat tiga hal pusat (state)12. Melihat keunikan yang yang menjadi kelemahan dari sister city ini. terdapat dalam kerja sama sister city, makna Pertama, terdapat ketidakpedulian atau pemahaman terhadap sister city harus masyarakat atau apatis terhadap hubungan dikarakterisasikan sebagai upaya timbal sister city. Kedua, proses pemilihan kota balik antar kota yang bekerja sama dan bisa yang akan dijadikan partner tidak mendapatkan keuntungan bersama tanpa melibatkan masyarakat dan cenderung harus mengeluarkan dan mengambil bersifat “strange choice”. Ketiga, skema keuntungan berlebihan di antara dua kota sister city ini sering dijadikan media bagi tersebut. para politisi untuk melakukan perjalanan ke Karakteristik dari sister city yang luar negeri untuk bersenang-senang, terbagi ke dalam tiga struktur sehingga dibiayai pemerintah lokal dengan dapat mengidentifikasikan sebuah sister menggunakan sumber dana dari uang pajak city. Yang pertama adalah Associative, yang dibayarkan oleh rakyat 14. mengarahkan pada gagasan dari

“international friendship”, pertukaran 13 Kevin O'Toole (2001), From Mates to 11 Hepler. H; “Sister Cities Program Link Markets: Australian Sister City Type Relationships, journal of Policy, Organisation Culture, Business.”American City and Country and Society, 19:1, 43-64, DOI: dalam Ann Dupuis & Anne De Bruin 10.1080/10349952.2000.11876718 Entrepreneurship: New Perspectives in a Global Age, Routledge Revival. 14A. Dupuis & A. de Bruin, International Sister- 12 W. Zelinsky, “Sister City Alliance,” Journal Cities: Bridging the Global-Local Divide of American Demographics 12(6) American Journal of Economics and Sociology 60(1):377-401 DOI: 10.1111/1536- 7150.00066

37 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City Konsep sister city adalah salah satu Metodologi cara yang sering dilakukan oleh pemerintah Riset ini berupaya untuk kota dalam kegiatan paradiplomasi. Maka, menemukan suatu pemahaman baru dalam pandangannya yang menjadi objek mengenai penelusuran fenomena yang dari sister city adalah pendidikan, serta dikaji, yakni tentang paradiplomasi di aspek politik dengan menekankan kepada Indonesia dengan studi kasus Pemerintah kepedulian budaya dan pertukaran budaya. Kota Bandung. Metode yang digunakan Hal tersebut mengandung makna bahwa dalam artikel ini yaitu metode kualitatif, sister city merupakan upaya pemerintah di karena peneliti tidak berupaya untuk tingkat sub state dalam melakukan mengukur kuat atau rendahnya hubungan hubungan luar negeri. dari suatu fenomena yang terjadi, tetapi Dalam artikel ini lingkup kerja sama didasarkan pada keinginan peneliti untuk sister city yang diteliti meliputi seluruh mendalami suatu permasalahan tentang bentuk kerja sama yang dilakukan oleh bagaimana skema sister city dilakukan Pemerintah Kota Bandung dengan sebagai ikhtiar paradiplomasi aktor sub- pemerintah kota di negara lain, termasuk nasional. dalam bidang hubungan/kerja sama yang memerlukan penanganan khusus terutama pada bidang hubungan/kerja sama yang Upaya Pemerintah Kota Bandung Dalam merupakan kewenangan Pemerintah Pusat Memenuhi Kebutuhan Politik, Ekonomi seperti Kerja sama Teknik Luar Negeri; dan Budaya Melalui Paradiplomasi Kerja sama Ekonomi Sub Regional Perkembangan interaksi antar (KESR); Kerja sama dengan Lembaga negara saat ini yang telah melibatkan Swadaya Masyarakat (LSM) Asing dan pemerintahan kota memunculkan sebagainya. konsekuensi logis dari yakni hadirnya Dalam bentuk praktik di lapangan, diplomasi multijalur yang pada kegiatan Pemerintah Kota bandung dalam praktiknya menggunakan seluruh konteks internasional dilakukan melalui komponen negara di dalam melakukan kerangka sister city. Pelaksanaan sister city hubungan kerja sama internasional. Pada ini memiliki tujuan menumbuhkan saling tingkat sub state, diplomasi multijalur pengertian (mutual understanding) melalui atau multitrack diplomacy ini pendekatan menyeluruh atau (integrated diimplementasikan melalui desentralisasi approach). Dalam hal tersebut, Kota yang diberikan kepada pemerintah kota Bandung menjalin hubungan sister city melalui kewenangan yang telah diberikan dengan beberapa kota di luar negeri. oleh pusat. Dengan adanya diplomasi Melalui paradiplomasi dalam bentuk multijalur ini akan dapat menguntungkan sister city ini, terdapat tiga hal yang diteliti, aktor sub negara maupun aktor non yakni kegiatan paradiplomasi kota bandung negara karena dapat melakukan hubungan dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan luar negeri yang saling menguntungkan politik dengan mitra kotanya yang dijadikan dengan langsung melalui kontak antar sebagai kota sahabat atau sister city-nya individu (people to people contact). Pada guna mencapai kepentingan dalam diplomasi dengan menggunakan skema meningkatkan kesejahteraan warga kotanya ini, isu yang banyak diangkat adalah isu- dimana dalam hal ini mitra kota yang isu terkait sosial budaya, ekonomi, menjadi objek adalah Kota Braunscweigh lingkungan hidup dan sedikit politik. di Jerman dan Kota Suwon di Korea Selatan.

38 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City Untuk kerja sama sister city yang akan menyebabkan ketertinggalan kota dari dilakukan Pemkot Bandung, selain daerah kota lain yang mampu persyaratan yang telah dikemukakan di memanfaatkan peluang paradiplomasi yang atas, terdapat beberapa persyaratan lain telah dikelola baik oleh pemerintah pusat. yang harus dipenuhi oleh Pemkot Bandung, Kesadaran akan kebutuhan yakni kesetaraan status administrasi; paradiplomasi yang dilakukan oleh kesamaan karakteristik; kesamaan pemerintah kota dalam upaya permasalahan; upaya saling melengkapi; meningkatkan kesejahteraan dan dan peningkatan hubungan antar pembangunan ekonomi, serta masyarakat. mempromosikan kebudayaan dan sosial Sementara untuk kerja sama yang untuk memberdayakan masyarakat di bersifat teknis, seperti bantuan perkotaan menjadikan paradiplomasi kemanusiaan, selain persyaratan umum sebagai peran yang strategis yang dapat seperti yang telah dikemukakan di atas, dilakukan oleh birokrasi kota. Oleh sebab maka Pemkot harus pula memperhatikan itu penguatan kemampuan, kapabilitas dan persyaratan-persyaratan, seperti kapasitas pelaku paradiplomasi di peningkatan kemampuan dan keterampilan perkotaan mutlak sangat diperlukan. Hanya sumber daya manusia dalam dengan sumberdaya manusia yang memiliki penyelenggaraan pemerintahan kota, kemampuan melaksanakan paradiplomasi kemampuan keuangan kota, prioritas dengan baik yang dapat menjamin produksi dalam negeri dan kemandirian tercapainya tujuan dan manfaat dari kota. pelaksanaan paradiplomasi oleh kota, Paradiplomasi yang dilakukan oleh sehingga tidak terjebak pada kegiatan pemerintah kota memiliki arti penting tidak seremonial belaka. saja bagi pemerintah kota itu sendiri untuk Salah satu bentuk dari pelaksanaan mengembangkan perekonomian dan hubungan luar negeri yang dilakukan oleh kesejahteraan masyarakat di daerahnya, Pemerintah Kota Bandung adalah melalui melainkan juga mendukung diplomasi total skema kerja sama sister city yang sesuai yang dilakukan oleh pemerintah pusat bagi dengan kajian dari permenlu No: pencapaian kepentingan nasional Indonesia. 09/A/KP/XII/2006/01 tentang Panduan Bila dikelola dengan baik, peran Umum Tata Cara Hubungan dan Kerja pemerintah kota dalam melakukan sama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah paradiplomasi akan sangat efektif turut dan juga dimasukkan ke dalam UU No. 37 meningkatkan kemampuan diplomasi tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri Indonesia dalam sistem internasional serta UU No. 32 tahun 2004. dimana kemudahan untuk melakukan Berdasarkan UU no 32 tahun 2004 hubungan luar negeri oleh aktor-aktor tentang pemerintah daerah yang didasarkan selain negara menjadi sebuah keniscayaan kepada semangat desentralisasi dan yang tidak dapat dielakkan dan melalui otonomi daerah, aktor sub state seperti kota pengelolaan yang baik terhadap dan atau kabupaten dapat berperan secara paradiplomasi antara lain melalui mandiri untuk melakukan kerja sama penerapan kebijakan yang tepat, akan internasional dengan pihak lain di luar menghindari terjadi kekhawatiran efek negeri selama tidak berseberangan dengan negatif paradiplomasi, seperti mencari kepentingan nasional Indonesia. Dalam hal dukungan separatis. Begitupun sebaliknya ini, peran kementerian luar negeri lebih ketika pemerintah Kota tidak mampu bersifat sebagai fasilitator dan leading memanfaatkan dengan baik hal ini maka

39 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City sector pada praktiknya. Dengan aktifnya oleh Pemerintah Kota Bandung tidak pemerintah kota sebagai aktor maka akan digunakan atau disalahgunakan sebagai dapat mempercepat terjadinya diplomasi akses atau kedok bagi kegiatan asing total dalam mencapai tujuan yang (spionase) yang dapat mengganggu atau diinginkan dengan mengoptimalkan seluruh mengancam stabilitas dan keamanan dalam jalur diplomasi yang ada. Terdapat negeri. Aspek Yuridis dimana dalam beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelaksanaan kerja sama internasional, pemerintah kota dalam upaya melakukan terdapat jaminan kepastian hukum yang kerja sama internasional. Syarat-syarat secara maksimal dapat menutup celah-celah tersebut di antaranya adalah: yang merugikan bagi pencapaian tujuan 1. Hanya dapat melakukan kerja sama kerja sama serta aspek teknis yang berarti dengan negara yang memiliki kerja sama tersebut tidak bertentangan hubungan diplomatik dengan Indonesia dengan kebijakan yang ditetapkan oleh dan dalam kerangka NKRI; departemen teknis yang terkait. 2. Sesuai dengan bidang kewenangan Terkait dengan multitrack Pemerintah daerah sebagaimana diatur diplomacy dan diplomasi total Indonesia, dalam peraturan perundang-undangan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota nasional Republik Indonesia; Bandung sebetulnya menunjang aktivitas 3. Mendapat persetujuan dari Dewan diplomasi luar negeri yang dilakukan oleh Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD); Kemenlu. Kerja sama lintas sektoral inilah 4. Tidak mengganggu stabilitas politik yang kemudian membuat diplomasi dan keamanan dalam negeri; multitrack atau diplomasi total Indonesia 5. Tidak mengarah pada campur tangan lebih membumi dengan adanya kontribusi urusan dalam negeri masing-masing Pemerintah Kota yang menyentuh negara; langsung kepentingan masyarakat di 6. Berdasarkan asas persamaan hak dan tingkat akar rumput. tidak saling memaksakan kehendak; Aktor-aktor ekonomi lokal yang 7. Memperhatikan prinsip persamaan sulit dijangkau oleh pemerintah pusat kedudukan, memberikan manfaat dan karena faktor geografis dan kendala saling menguntungkan bagi pemerintah teknologi informasi dengan mudahnya daerah dan masyarakat; dapat dijangkau oleh Pemerintah Kota. 8. Mendukung penyelenggaraan Tugas pemerintah daerah kemudian pemerintahan, pembangunan nasional mempromosikan potensi ekonomi dan daerah serta pemberdayaan lokalnya dengan melakukan kerja sama ke masyarakat. luar negeri sehingga dapat menambah Dalam aturan tersebut juga, PDRB setempat yang dapat digunakan terdapat syarat dimana pemerintah kota untuk kesejahteraan masyarakat dan Bandung harus melaksanakan kerja sama pembangunan daerah. internasional secara aman dari berbagai Jika kita memaknai peran aspek yaitu aspek politis dimana dalam Pemerintah Kota dalam melaksanakan kerja pelaksanaan hubungan luar negeri sama dengan luar negeri, maka dapat Pemerintah Kota Bandung tidak diketahui bahwa peran tersebut memang bertentangan dengan Politik Luar Negeri memiliki batas-batas yang tidak boleh dan kebijakan Hubungan Luar Negeri dilewati yang telah diatur oleh Kementerian Pemerintah Pusat pada umumnya. Luar Negeri. Namun demikian, selain Kemudian aspek keamanan dimana kerja pedoman umum kota dalam melakukan sama internasional yang dilakukan kerja sama luar negeri yang telah ditentukan

40 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City oleh Kementerian Luar Negeri, (ASEAN Security Community), Komunitas Kementerian Dalam Negeri pun memiliki Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic aturan terkait dengan aktivitas pemerintah Community), dan Komunitas Sosial Budaya kota jika ingin melakukan kerja sama luar ASEAN (ASEAN Socio-Cultural negeri. Aturan tersebut tertuang di dalam Community). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Terdapat tiga kepentingan khusus Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan dibalik kerja sama paradiplomasi yang Kerja sama Pemerintah Daerah dengan dilakukan oleh aktor non-negara, dalam hal Pihak Luar Negeri. ini Kota Bandung, yaitu kepentingan Dalam kerja sama antara Kota ekonomi, sosial budaya, dan juga politik Bandung dengan luar negeri, tampaknya yang kemudian dapat berkontribusi pada Pemerintah Kota Bandung masih terlalu pemenuhan kepentingan nasional. terfokus pada G to G cooperation dan tidak Kepentingan-kepentingan tersebut sejauh memanfaatkan peluang kerja sama dengan ini telah dapat terselenggara dengan baik organisasi internasional, regional, yang dibuktikan dalam program-program organisasi non pemerintah dan perusahaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah kota swasta. Hal ini tentu sangat disayangkan Bandung baik dengan pemerintah Kota mengingat ke seluruh aktor tersebut sangat Braunschweig maupun dengan Pemerintah tertarik untuk melakukan kerja sama kota Suwon. dengan Pemkot Bandung. Hal ini pun Peran komunitas menjadi hal yang menjadi ironis manakala Indonesia sudah penting dan utama di dalam pelaksanaan mencanangkan ASEAN sebagai lingkaran paradiplomasi yang terjadi antara Kota konsentris pertama dalam kebijakan luar Bandung dengan mitra kotanya. Hal ini negeri RI tetapi belum dimanfaatkan secara merupakan bukti perkembangan optimal oleh Pemerintah Kota Bandung. bahwasanya diplomasi dewasa ini tidak Selama ini, kerja sama yang dilakukan hanya dilakukan oleh aktor negara saja hanya melibatkan aktor negara saja dan namun juga mampu untuk dilakukan pada tidak melibatkan aktor-aktor yang lain. tingkat sub-nasional khususnya lagi dalam Padahal, peluangnya sangat besar jika tingkat antar kota. Isu yang dibicarakan dan dilakukan dengan negara-negara anggota kerja sama yang dilakukan pun tidak lagi ASEAN. bersifat high politic melainkan menjadi isu- Negara-negara ASEAN menyadari isu low politics yang dapat membantu perlunya meningkatkan solidaritas, pemerintah pusat menjadi alat lobby kohesivitas dan efektivitas kerja sama. kepentingan nasional yang tidak dapat Kerja sama antarnegara ASEAN ini pun diselesaikan melalui dialog pada tataran tidak hanya melibatkan pemerintah pusat pemerintah pusat. tetapi juga pemerintah Kota sebagai unit Paradiplomasi dalam bentuk sister politik yang paling dekat dengan city yang dilakukan oleh pemerintah Kota masyarakat di tingkat akar rumput. Bandung kemudian membentuk berbagai Kegiatan kerja sama dalam ASEAN tidak upaya-upaya pemenuhan kebutuhan kota lagi hanya terfokus pada kerja sama Bandung dalam berbagai sektor yakni ekonomi namun juga harus didukung oleh ekonomi, budaya dan politik. Dalam sektor kerja sama lainnya di bidang keamanan dan ekonomi kerja sama yang dilakukan oleh sosial budaya. Untuk menjaga pemerintah Kota Bandung dengan mitra keseimbangan itu, pembentukan Komunitas kotanya bertujuan untuk menarik minat ASEAN 2015 berlandaskan pada 3 (tiga) investor asing, mempercepat pembangunan pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN ekonomi di dalam kota, mengajak

41 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City perusahaan tersebut untuk melakukan mitra kotanya baik Braunschweig bisnis di kota mitranya, dan sebagai maupun Suwon, program ini dapat peluang baru pemasaran kebutuhan ekspor. dilihat pada pembangunan fasilitas- Mengingat tujuan-tujuan tersebut yang fasilitas dan kerja sama dalam bidang berusaha dicapai, maka mitra kota kerja bantuan misalnya dapat diamati pada sama sister city dengan Kota Bandung bantuan infrasruktur dan bakti sosial dapat dikatakan sangat bermanfaat secara yang dilakukan oleh delegasi Suwon. ekonomi bagi masyarakat maupun bagi 2. Education program, yaitu program kota itu sendiri. yang dilaksanakan secara komprehensif Pada sektor budaya, kerja sama ditujukan bagi warga kota yang ingin sister city yang dilakukan oleh Kota melakukan studi di kota yang menjadi Bandung membuat Kota Bandung dapat mitra kota. Program ini dapat dilihat tampil di dalam arena internasional. Hal ini dari kerja sama pendidikan yang terjadi akan mendorong terciptanya kesejahteraan antara universitas di Bandung dan melalui kerja sama budaya, pendidikan, universitas di Braunschweig maupun teknologi, dan sebagainya. Sebagai Suwon. Juga dapat dilihat melalui hasilnya, kerja sama ini menghasilkan pertukaran para peneliti, mahasiswa output berupa pertukaran ide, gagasan, serta kerja sama artikel antara dua kota. kemajuan teknologi, yang pada akhirnya 3. Junior Ranger program yaitu dapat digunakan untuk kepentingan industri merupakan program yang menyertakan dan ilmu pengetahuan. para pemuda dalam kegiatan Pada sektor politik, image building kepemudaan. Kegiatan pertukaran atau penguatan citra kota, Bandung dapat pemuda ini dapat dilihat dari semakin membangun komunikasi dan relasi pertukaran pemuda Bandung dan dengan mitra kota lainnya dan membuka Suwon dimana masing-masing pemuda kesempatan untuk datangnya kerja sama saling mempelajari kebudayaan di kota yang lebih intens, serta networking yang mitranya satu sama lain. lebih luas. Citra negara juga akan makin 4. Performing Arts program, merupakan dimunculkan pada tataran internasional program yang menawarkan kesempatan sehingga kontribusi negara di dunia bagi para pelajar untuk melakukan internasional akan semakin meluas. Hal ini eksplorasi budaya. Hal ini dapat juga akan membantu mengurangi konflik di diamati pada program Pameran masa depan baik antara kota mitra yang Kebudayaan seperti yang terjadi pada bekerja sama maupun antara negara yang Suwon Food Festival 2010 dan 2011 menaunginya karena melibatkan individu serta Hwaseong Cultural Festival 2013 dan komunitas masyarakat. dimana para juru masak Kota Bandung Dari berbagai paparan yang telah menunjukkan keahlian mereka di Kota dikemukakan, maka program-program Suwon. paradiplomasi melalui sister city yang 5. Special event yakni merupakan dilakukan oleh pemerintah kota Bandung kegiatan yang diselenggarakan untuk dapat dikategorikan ke dalam kategori- merayakan hari tertentu dengan kategori berikut. melibatkan masyarakat. Hal ini dapat 1. Community/outreach program, dilihat dari kegiatan yang diadakan program ini dibutuhkan untuk pada hari-hari tertentu misalnya mendirikan fasilitas yang dapat tampilnya komunitas Hansamo pada dirasakan manfaatnya bagi warga kota. peringatan KAA 2015 lalu. Dalam kerja sama antara Bandung dan

42 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City Kota Bandung bersama aktivitas kerja sama yang terjadi adalah Braunschweig dalam sektor pada aspek sosial budaya dan ekonomi. Hal perekonomiannya telah melakukan ini terjadi karena pada dasarnya kerja sama berbagai aktivitas, utamanya melalui jalur paradiplomasi dalam bentuk sister city perdagangan. Aktivitas-aktivitas tersebut di tidak melibatkan kegiatan politik. antaranya yang paling utama adalah Meskipun secara hard politic aspek politik pengiriman misi dagang oleh Kadin (Kamar tidak dapat ditemukan, namun dalam Dagang dan Industri) dari kedua kota. tataran soft politic kerja sama sister city Pengiriman misi dagang ini diadakan antara Bandung dan Brauncshweig ini bersamaan dengan diselenggarakannya memiliki beberapa manfaat bagi kedua kota pameran Harz Und Heide pada tahun 1974- baik bagi masing-masing kota maupun bagi 1997. kedua kota secara integratif. Bagi Kota Selain melakukan pengiriman misi Bandung, kerja sama kedua kota ini dapat dagang, kerja sama ekonomi yang membantu diplomasi Indonesia kepada dilakukan juga meliputi penyelenggaraan Jerman. Hal ini dapat dilihat dari bukti pasar usaha kecil. Pasar usaha kecil ini bahwa kerja sama yang dilakukan antara diadakan dengan melalui kerja sama antara aktor sub-nasional dapat lebih efektif dalam dua pihak dari kedua kota baik Bandung meredam konflik, dan memperbaiki maupun Braunschweig. Dari pihak Kota hubungan yang kurang baik antara kedua Bandung, kerja sama ini dilakukan melalui negara15. Dinas Koperasi Kota Bandung sedangkan Dalam aspek sosial budaya, bagi Kota Braunschweig dilakukan oleh paradiplomasi yang dilakukan mencakup Dinas Koperasi Kota Braunschweig. berbagai kegiatan dan berbagai sektor Kegiatan- kegiatan yang dilakukan di seperti sektor pendidikan, kesenian dan antaranya meliputi Pameran/Promosi kebudayaan, telekomunikasi dan Produk dari masing-masing kota, desain informatika, pariwisata, kesehatan, serta produk, pelatihan Pengusaha dan Pejabat pemuda dan olahraga. Kota Bandung, Kerja sama Simpan Pinjam Salah satu contoh kerja sama di keuangan, serta Pembentukan Lembaga bidang pendidikan antara Kota Bandung Bantuan Keuangan. dan Braunschweig adalah melalui kerja Hal tersebut membuktikan adanya sama perguruan tinggi yang terjalin antara suatu ketimpangan dari kerja sama sister Padagogische Hochschule yang berada di city yang terjadi dimana suatu kota yang Braunschweig dan Universitas Pendidikan maju secara ekonomi akan menjadi contoh Indonesia. Universitas lain yang melakukan (role model) bagi mitra kota kembarnya kerja sama di bidang ini antara lain adalah dan menjadi pelopor dalam membentuk Institut Teknologi Bandung (ITB) yakni mitra kotanya hingga menjadi relatif sama antara Program Studi Dosen dan dengan kota yang diteladani. Dalam kasus Mahasiswa Fakultas Seni Rupa ITB dengan ini kota Braunschweig menjadi model bagi HBK pada tahun 1975-2000. kota Bandung sehingga kemudian proporsi Dalam bidang kesenian dan Bandung untuk belajar dari kota kebudayaan, aktivitas yang dilakukan Braunschweig lebih besar ketimbang meliputi penampilan tim kesenian Kota sebaliknya. Bandung pada pameran Harz Und Heide

Berdasarkan hasil artikel yang telah 15Takdir Ali Mukti, Paradiplomasi kerja sama dilakukan, aspek politik yang terjadi antara Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia, The Bandung dengan Braunschweig tidak Phinisi Press. Yogyakarta, 2013. begitu kentara terjadi. Sebab mayoritas

43 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomacy Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City dari tahun 1974-1997 juga pada penampilan Untuk dapat menjalankan program- tim kesenian Kota Bandung pada Event program yang telah direncanakan tersebut Expo di Hannover dan Braunschweig pada dan menuju kepada kerja sama yang tahun 2000. Pada bidang telekomunikasi langsung dapat dilaksanakan oleh dan informatika, kerja sama yang terjadi masyarakat, maka diperlukan dukungan adalah melalui program pelatihan redaktur dari berbagai komponen masyarakat guna radio Lehrgang pada tahun 1972 dan juga mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pada program pelatihan percetakan/Grafika hal ini, Pemerintah Kota Bandung berperan tahun 1975 yang diberikan oleh sebagai koordinator sedangkan masyarakat Braunschweig kepada Pemerintah Kota sebagai pendukung dan turut berperan aktif Bandung. Selain itu masih banyak lagi dalam melaksanakan program yang lebih program yang merupakan hasil kolaborasi baik lagi. antara Pemerintah Kota Bandung dengan Pada satu sisi, Bandung Pemerintah Kota Braunschweig seperti: memperoleh banyak bantuan dan pelatihan- 1. Program peningkatan siaran radio dan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah tv. Kota Braunschweig, namun di sisi lain kota 2. Program pengembangan SDM. Braunschweig pun diuntungkan dengan 3. Program kesehatan masyarakat. adanya sister city ini sebab kota 4. Program pembinaan generasi muda. Braunschweig dapat mencoba untuk 5. Program pelatihan pegawai Pemerintah memperkenalkan kepada dunia Kota Bandung dalam bidang internasional mengenai apa yang mereka informatika. miliki, bagaimana cara mereka bekerja, dan 6. Program peningkatan kualitas taman bagaimana menjalin persahabatan yang kota. lebih luas lagi dengan berbagai kota mitra 7. Program peningkatan kualitas aparat yang lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan kepolisian, tentara, pengadilan, dan bahwa kerja sama sister city yang lebih kejaksaan. mendalam ini dapat menguntungkan kedua Program-program yang belah pihak, baik Bandung maupun dilaksanakan hingga saat ini merupakan Braunschweig meskipun kadar keuntungan hasil dari Komitmen antara Wali Kota yang diperoleh mungkin berbeda. Braunschweig dan Wali Kota Bandung Kegiatan sister city Bandung- untuk membantu perealisasian program- Braunschweig diketahui telah dimulai sejak program yang telah disepakati antara kedua 24 Mei 1960 dengan tahapan-tahapan kota secara berkelanjutan demi tercapainya kronologis sebagai berikut. Hal ini pembangunan khususnya di Kota Bandung diperoleh dari hasil wawancara dengan Ms. dalam bidang-bidang yang lebih luas lagi Gerlach Elke dari kota Braunschweig seperti bidang budaya, bidang pendidikan (2016) yang dilakukan melalui dan pelatihan, bidang pertukaran pemuda korespondensi surat elektronik (e-mail). dan olahraga, program ekonomi perdagangan, serta penataan kota.

Tabel 1. Kronologi Hubungan Kerja sama Bandung-Braunschweig Tahun Bulan Kegiatan yang dilakukan Penandatanganan kesepakatan (MoU) sister city antara 1960 Mei Bandung-Braunschweig, tepatnya pada 24 Mei 1960

44 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

Indonesian Cultural Week (Pekan Budaya Indonesia) (setiap 2- 1964 -1986 - 4 tahun sekali) Program Pertukaran Magang (1 tahun untuk setiap satu orang 1965 – 1985 - Pegawai Negeri Sipil Kota Bandung untuk mempelajari tata administrasi) 1985 - Pertukaran Pemuda mulai dilaksanakan pada tahun ini - Program Magang PNS Kota Bandung selama 3 bulan 1987 Agustus Pameran Indonesia di sebuah bank di Braunschweig Program Magang PNS Kota Bandung selama 3 bulan 1988 Mei Pekan Kebudayaan Jerman-Indonesia ke-12 di Braunschweig 1989 Juni/Juli Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung - Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung Kedatangan Delegasi Resmi Braunschweig di Bandung April 1990 (Perayaan 30 Tahun Kerja sama) Kelompok Senam asal Kota Bandung mengunjungi - Braunschweig Delegasi resmi dari Pemerintah Kota bandung mengunjungi September 1991 Braunschweig Juni Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung 1992 Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung Delegasi Resmi Kota Bandung mengunjungi April Braunschweig 1993 Kunjungan resmi Wali Kota Braunschweig ke Kota Bandung Kota Bandung ikut serta dalam pameran the Harz & Heide Fair Mei Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung - Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung 1994 Kunjungan resmi dari Universitas Padjadjaran ke Mei Braunschweig Kunjungan delegasi resmi dari Bandung ke Braunschweig Perayaan Hari Persahabatan Jerman-Indonesia di 1995 Mei Braunschweig Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung - Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung Kunjungan delegasi resmi dari Kota Braunschweig ke 1996 Maret/April Bandung Juli Kunjungan delegasi kota Bandung ke Braunschweig 1998 - Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung Delegasi Administrasi Kota Braunschweig berkunjung ke 1999 Maret Bandung dalam rangka program water project Perayaan hari jadi kemitraan Braunschweig-Bandung yang ke 2000 Juli/Agustus 40 dan pengiriman kelompok tari selama EXPO 2000 di Hannover September Kunjungan delegasi resmi Braunschweig ke Bandung 2001 - Program Magang selama 1 bulan untuk PNS Kota Bandung 2002 - Kelompok tari dari Bandung mengunjungi Braunschweig

45 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

Perwakilan representatif kota Bandung untuk sister city 2003 - mengunjungi kota Braunschweig untuk mendiskusikan cara- cara baru dalam berkomunikasi 2004 - Perayaan ke 40 tahun hari jadi Masyarakat Jerman-Indonesia Braunschweig memberikan bantuan dana kepada korban 2005 - bencana tsunami Bantuan donasi korban tsunami serta pengadaan proyek peduli - yatim di Sumatera Delegasi dari Bandung mengunjungi BRaunschweig untuk 2006 belajar tentang proses-proses administrasi dalam sektor Juni pembangunan, belajar tentang penanganan kebakaran, dan administrasi publik Kunjungan delegasi administrasi Kota Bandung ke 2007 September Braunschweig April Kunjungan delegasi Braunschweig ke Bandung Delegasi resmi dari Braunschweig mengunjungi Bandung September 2010 dalam rangka ulang tahun kota Perayaan 50 tahun kemitraan yang diwarnai kunjungan Juni delegasi Bandung ke Braunschweig Delegasi resmi Bandung mengunjungi Braunschweig untuk 2014 Mei menghadiri hari jadi ke 50 masyarakat Jerman-Indonesia 2016 Februari Delegasi resmi Braunschweig berkunjung ke Bandung

Kronologi tersebut menandakan bahwa Aktivitas Ekonomi yang kerja sama yang terjadi antara dilakukan antara Bandung dengan Suwon Pemerintah Kota Bandung dengan telah terjadi sejak produk hukum berupa pemerintah Kota Braunschweig sudah Memorandum of Understanding (MoU) terjalin sejak lama. Dimulai dari 1960- antara kedua kota ditandatangani pada an hingga saat ini. Selama periode tanggal 25 Agustus 1997. tersebut, kegiatan yang mendominasi Penandatanganan ini sekaligus menandai hubungan paradiplomasi dalam bentuk terjadinya berbagai kegiatan kerja sama sister city antara kedua kota adalah dalam berbagai bidang utamanya dalam kunjungan resmi antara kedua kota, bidang perdagangan, investasi, bisnis dan pertukaran budaya, dan pelatihan PNS industri. kota Bandung di Braunschweig. Hal ini Dalam bidang perdagangan, membuktikan bahwa Kota aktivitas yang telah dilakukan oleh kedua Braunschweig memiliki kelebihan kota ini di antaranya adalah terjadinya dalam bidang tata kelola administrasi pembicaraan antara Delegasi Bisnis Kota sehingga PNS Kota Bandung dapat Suwon dengan KADIN Kota Bandung belajar lebih lanjut tentang hal tersebut dimana kemudian menghasilkan di Kota Braunschweig, Hal ini penghimpunan informasi tentang kegiatan merupakan salah satu keuntungan dari bisnis dan ekonomi di Kota Bandung yang sister city yang dilakukan antara diberikan oleh para pengusaha yang ada di Pemkot Bandung dengan Pemkot Kota Bandung. Braunschweig.

46 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

Kota Bandung dan Kota Suwon di International Cooperation (SWCIC) dalam bidang politik telah melakukan menjadi salah satu organisasi yang beberapa kali kunjungan kerja. Kunjungan dibentuk dari prakarsa masyarakat Suwon kerja yang terjadi seperti pada kunjungan untuk menjadi pusat bagi hubungan Wali Kota Suwon ke Kota Bandung untuk kebudayaan antara Suwon dengan kota menghadiri perayaan hari jadi Kota lain dalam hal ini Bandung secara khusus. Bandung ke-200 pada tahun 2010. Selain SWCIC bukanlah merupakan organisasi pada tahun 2010, Pemerintah Kota Suwon bentukan pemerintah kota Suwon, namun juga kembali mengunjungi Bandung pada SWCIC mendapatkan kucuran dana dari tahun 2011. pemerintah kota Suwon. Dari hasil pengamatan yang Permasalahan utama yang terjadi dilakukan, dengan menimbang dari di dalam kerja sama sister city antara kota berbagai dokumen, literatur, sumber dan Bandung dan kota Suwon adalah adanya data yang tersedia, maka kunjungan kerja hambatan komunikasi, perbedaan waktu, di antara kedua kota kembar/mitra kota dan biaya komunikasi. Hal ini dapat dapat peneliti katakan sebagai suatu upaya dimungkinkan dari hambatan atas paradiplomasi dalam aspek politik. penggunaan bahasa yang digunakan dalam Tentunya mengingat terbatasnya proses kerja sama, kebutuhan akan wewenang dan ruang lingkup dari kerja penerjemah, dan perbedaan penafsiran sama yang dilakukan, maka kerja sama yang mungkin terjadi di antara para politik tingkat tinggi (high politic) tidak pengambil kebijakan di masing-masing dapat dilakukan. Namun sebaliknya, kerja kota. Secara umum pada saat ini, kerja sama yang bersifat low politic masih sama antara kedua kota difokuskan pada diperbolehkan selama tidak melanggar aspek kebudayaan dibandingkan aspek aturan yang ditentukan oleh Kementerian kerja sama ekonomi. Luar Negeri Republik Indonesia mengenai Proses pembentukan kerja sama kerja sama kota kembar. Kerja sama sister sister city di Indonesia dapat dilakukan city antara Kota Bandung dengan Suwon secara top down atau bottom up. Pola top dilakukan setelah MoU kerja sama sister down yang dimaksud adalah bahwa city ditandatangani. Hubungan kerja sama usulan kerja sama sister city tersebut telah terjadi dalam berbagai dikemukakan atau digagas oleh bidang, di antaranya: Pemerintah Daerah itu sendiri, 1. Perdagangan pemerintah kota dari negara lain (asing) 2. Pemuda dan Olahraga kepada Pemerintah Daerah (kota/ 3. Pariwisata kabupaten di Indonesia), atau 4. Pendidikan pemerintah kota dari negara lain (asing) 5. Kebudayaan langsung melalui Menteri Dalam Negeri yang kemudian permohonan tersebut Kegiatan sister city Bandung- disampaikan kepada Pemerintah Daerah. Suwon menghasilkan inti-inti pokok Untuk melaksanakan atau mengabulkan sebagai berikut. Yang pertama yakni permintaan tersebut maka Kepala Daerah bahwa masyarakat kota Suwon menyukai menyampaikan usulan kerja sama tarian tradisional dari Bandung yang tersebut kepada DPRD sekaligus ditampilkan pada kegiatan kebudayaan meminta persetujuan atas permintaan Suwon. Hal ini kemudian menjadi salah tersebut. satu penguat atas hubungan sister city Berdasarkan hasil wawancara yang yang dilakukan. Suwon Center for dilakukan terhadap Dian T Djani, Dirjen

47 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

Amerop Kemenlu, kerja sama yang pembangunan nasional khususnya dalam dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan diplomasi Indonesia. kerangka sister city ini pada dasar merupakan bagian dari diplomasi Meskipun demikian, Indonesia, dalam hal ini akan selalu permasalahan utama yang menjadi pokok membawa kepentingan nasional pembahasan adalah terkait dengan Indonesia sebagai acuan kerja sama yang komunikasi yang belum tersampaikan bertujuan untuk meningkatkan dengan baik kepada masyarakat melalui pembangunan dan kesejahteraan di sosialisasi. Beberapa program yang daerah khususnya dan secara nasional diadakan oleh pemerintah kota dalam umumnya. Pemerintah Republik hubungan sister city tersebut kebanyakan Indonesia memberikan keleluasaan belum banyak diketahui oleh masyarakat terhadap pemerintah kota untuk Kota Bandung terutama masyarakat yang membentuk sister city, dimana hal ini belum menjangkau sarana komunikasi dan tertuang ke dalam sebuah Peraturan informasi yang kekinian. Program- Menteri Dalam Negeri No. 03 tahun program yang bermanfaat bagi masyarakat 2008, khususnya pada pasal 5. Pasal kerap kali banyak masyarakat Kota tersebut menyebutkan lima hal yang Bandung yang belum mengetahuinya harus diperhatikan ketika pemerintah sehingga ketercapaian tujuan yang kota hendak mengadakan kerja sama diharapkan atas program-program yang sister city/province dengan daerah lain dilaksanakan menjadi belum optimal. baik internal maupun lintas Negara. Lima hal tersebut adalah: Hubungan kerja sama yang terjadi di antara Kota Bandung dengan 1. Kesetaraan Status Administrasi Braunsweigh dan Suwon melalui 2. Kesamaan Karakteristik paradiplomasi yang terjadi diejawantahkan 3. Kesamaan Permasalahan 4. Upaya Saling Melengkapi; dan ke dalam bentuk mekanisme sister city. Dari hasil kajian dan artikel yang 5. Peningkatan Hubungan Kerja sama dilakukan, terdapat hal-hal pokok yang Paradiplomasi Kota Bandung dalam menjadi temuan dalam artikel di antara bentuk sister city dengan Braunsweigh dan mekanisme sister city yang dilakukan Suwon membuahkan beberapa keuntungan antara Bandung-Braunschweig dengan dan juga sekaligus peluang demi Bandung-Suwon. Temuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dalam matriks sebagai berikut. kota sekaligus berpartisipasi di dalam

Tabel 2. Temuan Kerja sama Sister city Bandung-Braunschweig-Suwon (Sumber: Peneliti, 2016) Braunschweig Suwon Bandung Hubungan Kerja Hubungan Kerja sama sama didominasi antara Suwon-Bandung dan Braunschweig- Bandung Bandung-Suwon dilakukan dibandingkan Bandung- secara setara Braunschweig Bentuk kegiatan mayoritas Bentuk kegiatan mayoritas

48 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

berupa bantuan (aid), berupa pertukaran pemuda, pelatihan, dan kerja sama budaya, bantuan (aid), pertukaran lainnya yang pelatihan, dan kerja sama lazim dilakukan lainnya yang lazim dilakukan

Braunschweig memperoleh Suwon memperoleh benefit benefit berupa pengakuan berupa persahabatan tidak dan reputasi internasional hanya dengan pemerintah baik dalam kalangan negara- kota Bandung namun juga negara berkembang yang dengan masyarakat dan menjadi mitra kotanya komunitas secara langsung maupun dari negara lain. dan juga reputasi internasional dari negara lain. Hasil Wawancara dengan Dadang Hasil wawancara dengan Dr. Dadang Hermawan (2015) menjelaskan pula Hermawan dari Sub Bagian Kerja sama mengenai tahapan paradiplomasi yang Luar Negeri Kota Bandung menyatakan bahwa pola sister city Top-Down berarti terjadi antara kota Bandung dengan mitra merupakan pola sister city yang diinisiasi kotanya yang dapat dibagi menjadi tiga langsung oleh pemerintah sub-nasional tahapan utama, yakni pada proses atau sub state, dalam konteks ini adalah penyusunan kesepakatan MoU, tahap pemerintah Kota Bandung. Inisiasi implementasi, dan tahap monitoring dan tersebut muncul atas dasar berbagai evaluasi. Ketiga tahapan ini menjadi suatu pertimbangan langsung dari pemerintah penanda bahwa kegiatan paradiplomasi kota misalnya seperti kebutuhan kerja yang terjadi melalui sister city sama teknologi dengan kota yang telah berlangsung dengan baik dan memiliki maju teknologinya, kerja sama dengan dampak positif bagi kemajuan kota dan kota yang telah maju sistem administrasi masyarakat di dalamnya, dalam hal ini tata pemerintahannya sehingga pemerintah masyarakat kota Bandung secara khusus. kota yang bekerja sama dapat belajar dari Pada saat ini, model sister city pemerintah mitra kotanya, kerja sama yang diterapkan di Kota Bandung masih dengan kota yang telah mampu bersifat Top Down.16 Artinya adalah memanajemen lingkungan hidup dengan bahwa segala sesuatu yang terkait dengan baik sehingga pemerintah kota dapat sister city di kota Bandung masih belajar mengenai manajemen limbah dipelopori dan dimulai dari Pemkot (waste management) dan alasan lainnya (Pemerintah Koa) Bandung. Segala bentuk semisal kesamaan geografis, kultural, permintaan kerja sama sister city yang maupun ekonomi. Pada pola ini masuk dari pemerintah negara lain Pemerintah Kota menjadi sentral bagi menjadi dasar utama bagi pelaksanaan terjadinya aktivitas sister city sehingga paradiplomasi sister city oleh pemkot kebutuhan masyarakat umum dalam Bandung. Sedangkan dasar lainnya yaitu aktivitas sister city tersebut muncul setelah pemerintah melakukan inisiasi terhadap 16 wawancara dengan narasumber Dadang hal-hal tersebut. Hermawan, 2015 (kasubag kerja sama luar negeri Pemkot Bandung)

49 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City dari usulan pemkot Bandung itu sendiri pembangunan di berbagai aspek kepada kota lain di negara sahabat yang khususnya ekonomi, sosial budaya dan potensial untuk melaksanakan proses kerja politik yang dilakukan melalui kota- sama paradiplomasi dalam bentuk sister kota. city. 2. Hubungan sister city yang lebih tinggi Perbedaan antara model lama dimana satu pihak melakukan lebih yang selama ini diterapkan dengan model banyak peran terhadap mitra kotanya baru yang mungkin dapat menjadi seperti yang terjadi dan dilakukan oleh rekomendasi bagi pemerintah Kota Braunschweig terhadap Kota Bandung di dalam melakukan proses Bandung. Hanya saja jika kepentingan paradiplomasinya dalam bentuk sister city nasional Indonesia ingin terwujud, adalah pada letak mekanismenya. maka posisinya harus dibalik, dimana Mekanisme yang dapat dilakukan pada Kota Bandung harus lebih melakukan model baru sister city Kota Bandung banyak peran dibandingkan dengan adalah dengan mengkombinasikan dua mitra kotanya yang lain. Hal ini akan mekanisme berbeda yakni Top-Down dan mampu untuk menguatkan reputasi Bottom-Up pada satu kebijakan yang internasional baik reputasi yang sama. Hal ini memiliki arti bahwa di dimiiliki oleh kota Bandung maupun dalam model baru yang direkomendasikan oleh Indonesia secara keseluruhan. oleh peneliti, peran serta masyarakat Pola Bottom Up dan Top Down umum sebagai bagian dari proses serta gabungan di antara keduanya paradiplomasi yang dilakukan menjadi menjadi pola yang ideal di dalam sangat vital dan diperlukan di dalam mewujudkan proses sister city yang terjadi membangun proses sister city yang antara Kota Bandung dengan mitra dilakukan ke arah yang lebih baik. kotanya dimana komunitas masyarakat, masyarakat umum yang awam, serta pihak swasta menjadi elemen penting disamping Kesimpulan pemerintah Kota Bandung terlibat dalam Pelaksanaan Sister City dapat mengisi aktivitas sister city, karena pada membantu Indonesia di dalam dasarnya sister city yang dilakukan oleh mewujudkan kepentingan nasionalnya pemerintah Kota Bandung bukanlah hanya melalui diplomasi, khususnya dalam untuk kepentingan Kota Bandung itu paradiplomasi. Hal ini terwujud apabila sendiri melainkan untuk mewujudkan hubungan sister city yang dilakukan aspirasi dan kebutuhan dari masyarakat memenuhi kaidah berikut: yang tinggal dan hidup di dalamnya. 1. Hubungan sister city setara seperti yang terjadi pada Bandung-Suwon. Referensi Hubungan yang setara akan menyebabkan hubungan yang terjalin Buku akan harmonis sebab munculnya rasa Bell, D. (1989). The third saling menghargai dan menghormati technological revolution and its antara kota yang melakukan sister city possible socioeconomic consequences. Dissent, 36(2), dan mitra kotanya. Dengan hubungan 167. yang setara, tidak akan ada pihak yang Duchacek, I. 1990. Perforated merasa lebih diuntungkan daripada Sovereignties and International pihak lainnya. Hal ini dapat membantu Relations: Trans-Sovereign Indonesia dalam pemerataan Contacts Of Subnational

50 Gilang Nur Alam & Arfin Sudirman | Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung Melalui Kerja sama Sister City

Governments (Eds). dalam Hans J. No1. Juli 2013.Diakses melalu Michelmann, H.J. &Soldatos, P. iwww.ejournal.unri.ac.id/index.php/ “Federalism and International JTS/article/download/1798/1769, Relations: The Role of Subnational 21/05/2013, pukul 10.20 WIB. Units”. Oxford: Clarendon Press. MKAA. 2016. The History of the p.25 Asian-African Conference. Ivo D. Duchacek,’Perforated [online]. Diakses melalui Soveregnties: Towards a Typology Soldatos,’An Explanatory [10/11/16] Framewwork for Study of Federated MoU Sister city Kota Suwon dan Kota States as Foreign-Policy Actors’, Bandung Pasal 1. “Kunjungan keduanya dalam Noe Cornago,’On Delegasi Suwon” dalam the Normalization of Sub State , Takdir Ali Mukti. 2013. Paradiplomasi diakses pada 24 Maret 2016 kerja sama Luar Negeri Oleh Pemda The Jakarta Post. 2015. 77 countries, di Indonesia. The Phinisi Press. 34 leaders to attend Asia-Africa Yogyakarta conference commemoration. [online]. Diakses melalui Jurnal Diplomacy: The Expanding Role of [10/11/16] Cities in International Politics; Netherlands Institute of Sumber Lainnya International Relations. Hal. 11 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Neves, Miguel Santos. 2010. Pemerintahan Daerah Paradiplomacy, Knowledge UU No.24 tahun 2000 tentang Perjanjian Regions and the Consolidation of Internasional. “Soft Power” Vol 1. Portugal: Universidade Autónoma de Lisboa. MoU Sister city Kota Suwon dan Kota Rosenau, J.N (1997); Along the Bandung Domestic-Foreign Frontier: Peraturan Menteri Dalam Negeri Exploring Governance in a Nomor 3 Tahun 2008 tentang Turbulant World; dalam Fritz Ikone Pedoman Pelaksanaan Nganje; Paradiplomasi: A Kerja sama Pemerintah Daerah Comparative Analyuses of the dengan Pihak Luar Negeri. International Relation of South Africa Gauteng, North West and Western Cape Province. 2013. Zelinsky, W. (1990); “Sister city Alliance.” American Demographics 12(6)

Artikel dalam Website Hendrini Renola Fitri dan Faisyal Rani, (2009); Implementasi Kerja sama Sister city: Studi Kasus Sister city Bandung- Braunsweigh (2000- 2003); Jurnal Transnasional, Vol 5.