KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KECAMATAN SUSOH DALAM PEMANFAATAN TUMBUHAN PADA UPACARA ADAT DI KABUPATEN BARAT DAYA

Ria Andriani(1), Djufri (2), Hafnati Rahmatan (3), Wardiah(4), Supriatno(5) 12 345)Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam,

Email: [email protected]

ABSTRAK

Masyarakat Kecamatan Susoh memanfaatkan berbagai macam tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pangan, ramuan obat dan upacara adat, namun sampai saat ini belum diinventarisasikan tumbuhan apa saja yang digunakan dan cara pemanfaatan bagi masyarakat dalam upacara adat terkait dengan kearifan lokal masyarakat Kecamatan Susoh. Oleh karena itu, cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, orang yang digunakan, cara pemanfaatan dan nilai filosofi pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara struktural, observasi dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 64 responden yang diambil dari 16 desa di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya, sampel diambil secara total Sampling sebanyak 64 responden. Hasil pada penelitian ini diperoleh 26 jenis tumbuhan dari 21 familia yang digunakan pada upacara adat, organ tumbuhan yang digunakan untuk upacara adat adalah akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan umbi. cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan yaitu digiling, dirajang dan dipakai utuh. Nilai filosofi pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki makna berbeda setiap upacara adatnya dengan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki makna simbolis juga pada upacara adat yang dilakukan secara turun temurun contohnya Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) yang memiliki makna menyejukkan, diharapkan semua hal bisa baik, aman dan tentram. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Upacara Adat, Tumbuhan

1

ABSTRACT

The people of Susoh Subdistrict utilize various kinds of plants in their daily lives as food, medicinal herbs and traditional ceremonies, but until now there has not been any inventory of plants used and the method of utilization for the community in traditional ceremonies related to the local wisdom of the Susoh District community. Therefore, the way to overcome this problem is by conducting research that aims to find out the types of plants, people used, how to use and philosophical values at traditional ceremonies in the District of Susoh, Southwest Aceh District. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. The method used in this research is structural interview, observation and documentation. The population of this study was 64 respondents taken from 16 villages in the District of Susoh, Aceh Barat Daya District, samples were taken in total. Sampling was 64 respondents. The results of this study obtained 26 types of plants from 21 families used in traditional ceremonies, plant organs used for traditional ceremonies are roots, stems, leaves, flowers, fruits, seeds and tubers. how to use plants used are milled, chopped and used intact. The philosophical value of the traditional ceremonies of the Susoh District community in Southwest Aceh has a different meaning in each of the traditional ceremonies by utilizing plants that have symbolic meanings as well as in traditional ceremonies conducted for generations, for example Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) which has a soothing meaning, it is hoped that all things can be good, safe and peaceful. Keywords: Local Wisdom, Traditional Ceremony, Plants

2

PENDAHULUAN menganggapnya diwariskan secara genetis (Hasanuddin, 2015). Hakikatnya budaya Kearifan lokal adalah warisan dari masyarakat tradisional kaya akan kearifan nenek moyang dalam tata nilai kehidupan lokal, namun belum banyak yang yang menyatu dalam bentuk religi, budaya mengetahui bagaimana kearifan lokal itu dan adat-istiadat. Masyarakat dalam tumbuh dan terpelihara didalam kehidupan perkembangannya melakukan adaptasi masyarakat. Salah satu wilayah di terhadap lingkungannya dengan Kabupaten Aceh Barat Daya yang memiliki mengembangkan suatu kearifan yang tingkat kearifan lokal yang tinggi dalam terwujud dalam bentuk pengetahuan, ide, pemanfaatan tumbuhan terdapat di peralatan yang dipadu dengan norma adat, Kecamatan Susoh. nilai budaya, dan aktivitas dalam mengelola Kecamatan Susoh merupakan salah lingkungannya agar mencukupi kebutuhan satu kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hidupnya (Suhartini, 2009). Daya dengan luas 19,06 km². Susoh terletak Kearifan lokal memiliki hubungan di pesisir Pantai Barat Aceh dan tidak yang erat dengan kebudayaan tradisional memiliki wilayah pegunungan yang pada suatu tempat, dalam kearifan lokal berbatasan dengan Samudera Hindia tersebut banyak mengandung suatu disebelah selatan, Kecamatan pandangan maupun aturan agar masyarakat dan Kecamatan Jeumpa disebelah utara, lebih memiliki pijakan dalam menentukan sedangkan disebelah barat berbatasan suatu tindakkan seperti perilaku masyarakat dengan Kecamatan Kuala Batee dan sehari-hari (Salim, 2016). Upacara kearifan Kecamatan Blangpidie, dan Kecamatan lokal biasanya dilaksanakan oleh suatu Setia dan Kecamatan Blangpidie disebelah kelompok masyarakat yang memiliki timur. Kecamatan Susoh terdiri dari 5 pengetahuan terhadap pemanfaatan mukim 29 desa dengan penduduk tumbuhan. didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti Pengetahuan suatu kelompok oleh Suku Aneuk Jamee (12%), adapun masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan sisanya adalah pendatang dari berbagai suku yang didapat dan diketahui telah (8%). Jumlah penduduk Kecamatan Susoh dilaksanakan secara turun-temurun dikenal Tahun 2017 berjumlah sekitar 23.019 jiwa dengan etnobotani, secara khusus mengenai dengan rincian 11.415 jiwa laki-laki obat yang dikenal dengan etnofarmakologi. (49,59%) dan 11.604 jiwa perempuan Meskipun dalam perkembangan modern (50,41%) (BPS Aceh Barat Daya, 2017). saat ini tuntutan mengenai informasi Sejak dulu masyarakat Kecamatan kearifan lokal (Indigenous knowledge) Susoh sudah menggunakan berbagai macam mutlak diperlukan namun disisi lain ilmu ini tumbuhan untuk keberlangsungan hidup semakin terancam keberadaannya seiring mereka. Masyarakat Kecamatan Susoh semakin jauhnya masyarakat dengan alam memanfaatkan berbagai macam tumbuhan sekitarnya (Zumaidar, 2009). Kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan terbentuk dari banyak unsur yang rumit, pangan, ramuan obat dan upacara adat. termasuk sistem agama, politik, adat Masyarakat Kecamatan Susoh dikenal istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, karya memiliki berbagai budaya yang sangat erat seni, dan bahasa, sebagaimana juga budaya, hubungannya dengan pemanfaatan merupakan bagian tak terpisahkan dari diri tumbuhan namun kini telah banyak manusia sehingga banyak orang cenderung terjadidegradasi budaya pada masyarakat

3

Susoh yang saat ini telah banyak melupakan mengakibatkan masyarakat tradisional nilai-nilai yang terkandung dalam adat mulai perlahan-lahan meninggalkan istiadatnya. tradisinya (Anwar, 2013). Hasil studi Berdasarkan uji pendahuluan dengan pendahuluan yang dilakukan ditemukan metode wawancara dengan masyarakat masih banyak jenis tumbuhan yang Kecamatan Susoh, terdapat beberapa digunakan masyarakat sebagai bahan untuk tumbuhan yang masih dimanfaatkan dengan upacara adat. Sampai saat ini belum jelas baik pada upacara adat di kecamatan jenis-jenis tumbuhan apa saja yang Susoh. Adapun tumbuhan yang sering digunakan dan cara pemanfaatan bagi digunakan dalam upacara adat yaitu Pinang masyarakat dalam upacara adat terkait (Areca catechu L.) digunakan dalam dengan kearifan lokal masyarakat pernikahan dan kelahiran, daun Cocor kecamatan Susoh, maka perlu dilakukan Bebek (Kalanchoe pinnata L.) digunakan penelitian untuk menginventarisasi dan dalam acara pernikahan dan kelahiran, mengetahui cara pemanfaatan berbagai jenis Rumput Belulang (Eleusin indica L) tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat digunakan dalam acara pernikahan, Susoh untuk mempertahankan kearifan kelahiran dan khitanan, Kelapa (Cocos lokal masyarakat Susoh di kabupaten Aceh nucifera L.) digunakan dalam acara Barat Daya. pernikahan, kelahiran dan kematian, dan Padi (Oryza sativa L.) digunakan dalam METODE PENELITIAN acara pernikahan, kelahiran dan kematian. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut Ufie (2013) bahwa kearifan Pendekatan penelitian ini adalah lokal akan tetap bertahan apabila menggunakan pendekatan kualitatif dengan masyarakat tetap mempertahankan serta jenis penelitian deskriptif. Metode yang melaksanakan pandangan, aturan, nilai, dilakukan yaitu dengan wawancara norma yang ada. Perkembangan budaya structural, observasi, dan dokumentasi. ditengah perkembangan jaman kadang membuat kearifan lokal semakin dilupakan Lokasi dan Waktu Penelitian oleh masyarakat, kearifan lokal ada dengan Penelitian ini dilakukan di Kecamatan proses yang sangat panjang dan memiliki Susoh di Kabupaten Aceh Barat Daya yang nilai-nilai leluhur yang ada didalamnya akan dilaksanakan pada Bulan Mei-Juli dengan adanya kebudayaan sebagai bukti 2019. konkrit, namun semakin lama budaya hanya digunakan sebagai suatu benda Populasi dan Sampel ataupun simbol tanpa memiliki arti penting. Populasi dalam penelitian ini adalah Menurut Haryanto (2014) fakta 64 responden dari 16 desa yang diambil dari tersebut membuat nilai kearifan lokal yang 29 desa di Kecamatan Susoh Kabupaten terkandung dalam kebudayaan semakin Aceh Barat Daya. Sampel dalam penelitian terlupakan oleh generasi berikutnya yang ini ditetapkan secara total sampling hanya mementingkan suatu perkembangan sebanyak 64 responden yang masing masing tanpa melihat kebudayaan maupun kearifan desa terdiri dari 4 responden setiap desa lokal meliputi: 2 orang Tokoh Adat dan 2 orang Semakin berkembangnya ilmu masyarakat setempat (laki-laki/perempuan) pengetahuan dan berubahnya gaya hidup berumur ≥ 40 tahun yang mengetahui manusia karena perubahan global

4

informasi tumbuhan yang digunakan untuk digunakan serta perspektif kearifan local upacara adat. masyarakat untuk upacara adat. Hasil tabulasi dari data primer kemudian Teknik Pengumpulan Data dianalisis dengan cara deskriptif dan Teknik pengumpulan data dilakukan komparatif dengan wawancara struktural, observasi dan dokumentasi di lapangan untuk jenis HASIL DAN PEMBAHASAN tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Jenis Tumbuhan yang Digunakan untuk Kecamatan Susoh dalam untuk upacara adat Upacara Adat oleh Masyarakat dan perspektif kearifan lokal masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh untuk upacara adat. Pengamatan langsung Barat Daya dilakukan oleh peneliti dengan memberikan Hasil penelitian yang telah dilakukan pertanyaan yang berpedoman pada di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat kuisioner Daya sejak bulan Mei s.d Juli 2019 ditemukan 26 jenis tumbuhan dan 21 Teknik Analisis Data familia tumbuhan yang digunakan untuk Data meliputi data primer yang upacara adat. Semua yang biasa digunakan bersumber dari hasil wawancara dengan untuk upacara adat diolah sesuai kebutuhan masyarakat setempat tentang jenis pada upacara adat. Adapun jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam kearifan tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat local masyarakat pada upacara adat, cara di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat pemanfaatan dan organ tumbuhan yang Daya dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan pada Upacara Adat No Nama Spesies Nama Ilmiah Famili Organ yang Tata Cara digunakan Pemanfaatan

1 2 3 4 5 6 1 Rumput belulang Eleusine indica L. Poaceae Daun dan akar Dipakai utuh 2 Cocor bebek Kalanchoe pinnata L. Crassulaceae Daun Dipakai utuh 3 Puring Codiaeum variegatum L Euphorbiaceae Daun Dipakai utuh 4 Padi Oryza satiza L. Poaceae Biji Dipakai utuh 5 Kedondong Spondias dulcis Forst. F. Anacardiaceae Buah Dipakai utuh 6 Mangga Mangifera indica L. Anacardiaceae Buah Dipakai utuh 7 Jeruk bali Citrus maxima Burm. F Rutaceae Buah Dipakai utuh 8 Kacang tanah Arachis hypogea L Fabaceae Biji Digiling 9 Pepaya Carica papaya L Caricaceae Buah Dipakai utuh 10 Kelapa Cocos nucifera L Aracaceae Daun dan buah Dipakai utuh 11 Jeruk purut Citrus hystrix D.C. Rutaceae Buah Dirajang 12 Bunga kenanga Cananga Odorata Lam Annonaceae Bunga Dipakai utuh

13 Bunga cempaka Michelia champaka L Magnoliaceae Bunga Dipakai utuh 1 2 3 4 5 6

5

14 Bunga melati Jasminum sambac L. Oleaceae Bunga Dipakai utuh 15 Bunga Mawar Pogostemon cablin Benth Rosaceae Bunga Dipakai utuh 16 Nilam Musa paradisiaca L. Lamiaseae Daun Dipakai utuh 17 Pisang Lawsonia inermis L Musaceae Batang, daun Dipakai utuh dan buah 18 Pacar kuku Pandanus amaryllifolius Lythraceae Daun Digiling Roxb 19 Pandan wangi Bambusa vulgaris Schrad Pandanaceae Daun Dirajang 20 Bambu Ixora paludosa Kurz Poaceae Batang Dipakai utuh 21 Bunga asoka Areca catechu L. Rubiaceae Bunga Dipakai utuh 22 Pinang Piper betle L. Araceae Buah Dipakai utuh 23 Sirih Ricinus communis L Piperaceae Daun Dipakai utuh 24 Jarak Ipomea batatas. L Euphorbiaceae Semua bagian Dipakai utuh 25 Ubi Jalar Cordyline fruticosa L. Convolvulaceae Umbi Digiling

26 Hanjuang Eleusine indica L. Liliaceae Daun Dipakai utuh Berdasarkan Tabel 4.1 jenis-jenis diikuti familia Anacardinaceae, Rutaceae, tumbuhan yang paling banyak digunakan dan Euphorbiaceae masing-masing 2 jenis, adalah familia Poaceae yaitu 3 jenis sedangkan familia selebihnya hanya tumbuhan, diantaranya Rumput Belulang diwakili oleh 1 jenis saja. Dapat dilihat pada (E. indica L.), Padi (O. satiza L.), dan Gambar 4.1 Bambu (B. vulgaris Schrad), kemudian

4% 4% 12% 4% 4% 8% 4% 4% 8% 4% 4% 8% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4%

Poaceae Anacardinaceae Rutaceae Euphorbiaceae Crassulaceae Fabaceae Caricaceae Aracaceae Annonaceae Magnoliaceae Oleaceae Rosaceae Lamiaseae Musaceae Lythraceae Pandanaceae Rubiaceae Araceae Piperaceae Convolvulaceae Liliaceae Gambar 4.1 Jenis Tumbuhan (Familia) yang digunakan pada Upacara Adat oleh Masyarakat Kecamatan Susoh (Persen)

6

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No. 1 (2020)

Organ yang Digunakan dan Cara Berdasarkan hasil penelitian yang Pemanfaatan tumbuhan untuk Upacara telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan Adat Masyarakat Kecamatan Susoh bahwa tumbuhan yang digunakan oleh Kabupaten Aceh Barat Daya masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya untuk upacara adat Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat 26 jenis tumbuhan dari 21 familia. telah dilakukan di Kecamatan Susoh Familia yang paling banyak digunakan Kabupaten Aceh Barat Daya didapatkan tumbuhan dari Poaceae. Organ tumbuhan organ tumbuhan yang digunakan oleh yang digunakan untuk upacara adat adalah masyarakat Susoh di Kabupaten Aceh Barat akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan Daya adalah buah, biji, batang, bunga, daun umbi. Organ tumbuhan yang paling banyak dan umbi. Persentase bagian organ digunakan adalah daun. Cara pemanfatan tumbuhan yang digunakan untuk upacara tumbuhan untuk upacara adat berbeda-beda adat. sesuai dengan kebutuhan yaitu ada yang cara pemanfaatan tumbuhan ada 3 digunakan secara utuh, dirajang dan macam yaitu dirajang sebanyak 8%, digiling digiling. Cara pemanfaatan yang paling 11% dan di pakai utuh sebanyak 81% yang banyak digunakan yaitu dipakai utuh. Nilai digunakan untuk upacara adat. Jadi cara filosofi pada upacara adat masyarakat pemanfaatan yang paling banyak digunakan Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat yaitu dipakai secara utuh. Daya memiliki makna berbeda setiap upacara adatnya dengan memanfaatkan Nilai Filosofi Upacara adat Masyarakat tumbuhan yang memiliki makna simbolis Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat juga pada upacara adat yang dilakukan Daya secara turun temurun contohnya Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah memiliki makna menyejukkan, diharapkan dilakukan, masyarakat Kecamatan Susoh semua hal bisa baik, aman dan tentram. Kabupaten Aceh Barat Daya pada upacara adat yang dilaksanakan diketahui pada Saran upacara adat adanya berbagai ritual yang Diharapkan masyarakat harus lebih dilakukan dan setiap upacara adat memiliki sadar dan peka terhadap keberlangsungan nilai filosofi pada pemanfaatan tumbuhan kearifan lokal yang ada di Kecamatan Susoh yang diturunkan dari nenek moyangnya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya, secara turun-temurun dan sampai sekarang agama dan perilaku dalam masyarakat. ini. Berikut merupakan nilai filosofi pada Pemerintah harus memperhatikan upacara adat yang dilakukan oleh keberlangsungan kearifan lokal yang ada masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten agar tidak terkikis oleh globalisasi dan Aceh Barat Daya meliputi Keumaweuh, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi Turun Anak, Khitan, Lamaran, Pernikahan, pedoman dan dasar bagi peneliti selanjutnya Kematian, Keunduri Sawah, Keunduri guna memperkuat informasi yang ada. Kuburan, Tolak Bencana, Dan Meugang. Daftar Pustaka

Simpulan dan Saran Anwar. 2013. Etnobotani Upacara Adat Di Simpulan Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Upacara Adat Di Kabupaten

7

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No. 1 (2020)

Pidie Jaya Dalam Kabupaten Pidie MIPA. Yogyakarta: Jurusan Jaya. Banda Aceh: Universitas Syiah Pendidikan Biologi FMIPA Kuala. Universitas Negeri Yogyakarta

BPS. 2017. Kecamatan Susoh Dalam Angka Ufie, A. 2013. kearifan Lokal (Local 2017. Aceh Barat Daya: BPS Aceh Wisdom) Budaya Ain Ni Ain Barat Daya Masyarakat Kei Sebagai Sumber Haryanto, T.,J. 2014. Kearifan Lokal Belajar Sejarah Lokal. Tesis. Bandung Pendukung Kerukunan Beragama :UPI. Pada Komunitas Tengger Malang Jatim. Jurnal Analisa, Vol. 2(02), 201- Zumaidar. 2009. Kajian Cempaka Kuning 213. (Michelia champaca L.) Sebagai Tumbuhan Obat. Jurnal Floratek, Vol. Hasanuddin. 2015. Kearifan Lokal dalam 4:81-85. Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Kanak-kanak Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol.1 ( 2), 198-04.

Salim, M. 2016. Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Eksistensi Adat Ke Depan. Jurnal Al- Daulah, Vol.5(2): 244-255.

Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya AlamDan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan

8