Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

IbM KAMPUNG BUDAYA DI DESA SUKAMAJU

Erik Candra Pertala1, R. Deni M. Danial2, Iwan Rizal Setiawan3

1,2 Fakultas Ilmu Administrasi dan Humiora, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) 3 Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)

ABSTRAK

IbM Kampung Budaya berlokasi di Kampung Lembur Tengah, Dusun Sukamaju dan Lebaksiuh, Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah lemahnya kemampuan berbahasa Inggris, tidak memiliki kemampuan pengelolaan pariwisata dan tidak memiliki pengetahuan pemanfaatan Website untuk promosi. Metode pemecahan masalah yang dihadapi oleh mitra ini adalah dengan memberikan pelatihan Bahasa Inggris, pelatihan manajemen pariwisata dan pelatihan dan workshop pembuatan website. Hasil dari kegiatan IbM adalah masyarakat pengelola kampung budaya terampil berbahasa Inggris, tersusunnya paket-paket wisata, dan terbentuknnya website untuk promosi Kampung Budaya dengan alamat www.kampungbudayasukabumi.com.

Kata Kunci: Kampung Budaya, Pelatihan, Bahasa Inggris, Pariwisata, dan Website

LATAR BELAKANG Kecamatan Kadudampit memiliki 137 ha 1. Analisis Situasi daerah wisata yang terdiri dari Danau Situ Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Gunung, Curug Sawer, Taman Strawbery, berupa pendidikan dan pelatihan Bahasa Tubing, Green Leaves, Padepokan Bumi Inggris, Pengelolaan Pariwisata dan pembuatan Mandiri dan Kampung Budaya. Jumlah Website dilaksanakan di Kampung Budaya tempat wisata tersebut berpotensi untuk Dusun Sukamaju dan Lebaksiuh, Desa mendatangkan wisatawan baik lokal maupun Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, mancanegara yang dapat dimanfaatkan Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan dari data masyarakat untuk mencari penghasilan. BPS Kabupaten Sukabumi 2012 Kecamatan Kampung Budaya tepatnya berlokasi di Kadudampit memiliki total 9 desa diantaranya Kampung Lembur Tengah Dusun Sukamaju Undrusbinagun, Cipetir, Kadudampit, dan Lebaksiuh, Desa Sukamaju. Kampung ini Sukamaju, Gede Pangrango, Suka Manis, dibentuk pada tahun 2007 dengan tujuan untuk Muara Dua, Citamiang dan Cikahuripan. melestarikan Budaya Sunda diantaranya Kecamatan Kadudampit memiliki luas kesenian dan permainan anak tradisional, serta wilayah 33.940 Ha terdiri dari 12.360 ha luas adat kesundaaan lain yang hampir punah sawas dan 8.880 ha luas darat. Kecamatan karena ditingggalkan oleh masyarakat. tersebut tersebut memiliki jumlah penduduk Pengelola Kampung Budaya berupaya sebesar  50.731 jiwa terbesar ke-7 dari total menginventarisir budaya-budaya sunda yang kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi ada sejauh kemampuan mereka dan sehingga menjadi peluang dalam melestariknnya di kampung ini. Selain mengembangkan potensi yang dimiliki karena ditujukan untuk melestarikan budaya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia. kampung budaya juga dikembangkan untuk Aspek ekonomi terkait dengan mata menjadi tujuan wisata alternatif (wisata pencahariaan bahwa sebagian besar budaya). masyarakat di Kecamtan Kadudampit bergerak Selama ini upaya-upaya yang dilakukan di bidang pertanian dalam arti luas baik oleh masyarakat kampung budaya untuk pertanian itu sendiri, perikanan, perkebunan melestarikan budaya Sunda diantaranya adalah kehutanan, dan wisata. Di Bidang Wisata dengan membentuk sanggar kesenian yang 7

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015 bertujuan untuk melestarikan kesenian budaya apa saja yang dilestarikan di kampung tradisional seperti tari-tarian dan seni ini. pertunjukan, untuk permainan anak kegiatan Kondisi lain yang ada adalah masyarakat pelestarian dilakukan dengan cara yang bertanggungjawab mengelola kampung membudayakan kembali anak-anak di budaya ini belum paham apa yang harus kampung budaya untuk melakukan permainan- disiapkan untuk memberikan kepuasan kepada permainan tradisional. Sedangkan untuk para pengunjung ketika menerima kunjungan melestarikan budaya yang sifatnya karena mereka belum mengelola kampung kemasyarakatan seperti budaya gotong royong mereka dengan baik untuk menjadi kampung mereka melakukan kegiatan-kegiatan pada budaya sekaligus kampung tujuan wisata waktu tertentu yang melibatkan seluruh warga. alternatif. Bahkan mereka sangat kesulitan Kegiatan lain yang dilaksanakan dalam ketika ada kunjungan dari wisatawan asing ke rangka pelestarian budaya dan kampung mereka. memperkenalkan keberadaan kampung budaya Masyarakat di kampung budaya menyadari ini adalah dengan cara menyelenggarakan adanya potensi wisata yang dapat dijual tetapi festival budaya. Kegiatan ini dilaksanakan satu mereka belum paham bagaimana mengemas tahun sekali. Kegiatan tahunan ini dirasakan dan mengelola potensi yang ada menjadi masih kurang sehingga masyarakat dikampung sebuah produk wisata yang memiliki nilai jual budaya menganggap perlu adanya dan memberikan nilai ekonomi. Mereka belum keberlanjutan upaya memperkenalkan budaya- memahami dengan baik apa saja yang harus budaya yang ada. Kegiatan-kegiatan yang disiapkan dalam mengelola kampung mereka inten dalam upaya pelestarian buadaya dapat untuk menjadi kampung tujuan wisata. Selain terwujud dengan baik apabila budaya yang itu keterbasan mereka dalam membiayai dilestarikan di kampung ini dapat promosi keberadaan dan kegiatan-kegitan dipertunjukan seiring dengan kunjungan budaya yang dilaksanakan dikampung budaya wisatawan. Upaya ini akan mendorong pada membutuhkan sarana promosi yang murah terciptanya pelestarian budaya yang lebih baik namun memiliki jangkauan yang luas seperti dan sekaligus memberikan nilai manfaat lebih. memanfaatkan sarana internet untuk Sehingga tujuan kampung budaya sebagai melakukan promosi. kampung pelestari budaya sekaligus menjadi Kampung Budaya dapat berkembang tujuan wisata alternatif dapat tercapai. dan menjadi tujuan wisata alternatif maka perlu adanya perhatian seperti dari pemerintah 2. Kondisi Eksisiting Mitra daerah, perguruan tinggi dan pihak swasta Selama ini jumlah kunjungan wisatwan ke untuk membantu mengembangkan potensinya. kampung budaya belum signifikan. Hal ini Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan berkaitan erat dengan kurangnya informasi dan guna meningkatkan kemampuan SDM yang promosi mengenai keberadaan kampung. ada dalam mengelola dan menciptkan nilai jual Bentuk kunjungan yang telah terselenggara kampung budaya, memberikan pelayanan yang kekampung budaya diantaranya adalah baik dan mempromosikan keberadaan kunjungan home stay dari beberapa sekolah kampung budaya secara luas. Sehingga dan kunjungan perorangan. Mereka mendapat diharapkan budaya Sunda dapat dilestarikan informasi mengenai kampung budaya dari sekaligus dapat memberikan nilai ekonomis sosial media seperti facebook dari akun pribadi yang pada akhirnya bisa meningkatkan warga kampung budaya dan informasi yang pendapatan masyarakat. diperoleh masih terbatas. Tujuan kunjungan para wisatawan ini adalah untuk mempelajari

8

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

3. Permasalahan Mitra (2) Tercipta paket-paket wisata. Masyarakat Kampung Budaya Dusun (3) Tersusun program kerja pengembangan Sukamaju dan Lebaksiuh menyadari bahwa Kampung Budaya. dari upaya pelestarian budaya yang mereka (4) Masyarakat kampung budaya dapat lakukan dapat dikembangkan menjadi potensi mengelola website untuk kegiatan wisata. Namun seperti yang diuraikan promosi. sebelumnya terdapat permasalahan- (5) Terbentuk website Kampung Budaya. permasalahan yang mereka hadapi dalam upaya mengembangkan Kampung Budaya 2. Luaran menjadi tujuan wisata. Permasalahan utama Luaran yang diinginkan dari kegiatan yang dihadapi oleh masyarakat Kampung pengabdian ini adalah; Budaya dusun Sukamaju dan Lebaksiuh dan (1) Meningkatnya promosi Kampung Budaya diperlukan jalan keluarnya adalah; melalui website. (1) Lemahnya kemampuan masyarakat (2) Meningkatnya jumlah Kunjungan pengelola berkomunikasi dalam bahasa wisatawan ke Kampung Budaya. asing ( Bahasa Inggris) (3) Meningkatnya pelayanan kepada (2) Tidak dimilikinya kemampuan dan wisatawan yang berkunjung ke Kampung pengetahuan pengelolaan usaha Budaya. kepariwisataan. (3) Belum adanya perencanaan METODE PELAKSANAAN pengembangan kepariwisataan yang jelas Pendekatan yang dilaksanakan untuk (4) Lemahnya pengetahuan dan pemahaman membantu mitra dalam mengatasi manfaat blog dan website untuk promosi permasalahannya dilakukan dalam beberapa wisata. tahap. Tahap I. Sosialisasi Kegiatan 4. Solusi yang ditawarkan Pada tahap ini mitra diberikan gambaran Solusi yang ditawarkan terhadap mengenai program yang dilaksanakan dan permasalahan tersebut diatas adalah dengan manfaat yang dapat mereka peroleh dari memberikan pelatihan dan workshop kepada kegiatan ini. Mereka diberikan pemahaman apa masyarakat pengelola kampung budaya. yang harus dilakukan dalam kegiatan yang Dalam pelaksanaan kegiatan ini masyarakat akan dilaksanakan dan bagaimana peran pengelola bertindak sebagai objek/peserta mereka dalam kegiatan ini dalam pelatihan yang diselenggarakan. Selain Tahap II. Pemilihan Peserta itu, mereka akan menjadi penerus Pemilihan peserta bedasarkan peran dan keberlanjutan program pengembangan tingkat pendidikan masyarakat dalam kegiatan kampung budaya untuk menjadi kampung pengelolaan Kampung Budaya. Berdasarkan wisata perannya dan tingkat pendidikannya ini peserta dibatasi hanya 20 orang. Dari dua puluh TARGET DAN LUARAN peserta ini diharapkan nantinya mereka dapat 1. Target membagi informasi kepada yang lain untuk Target yang ingin dicapai dari Pelaksanaan mengembangkan kampung budaya. program ini bagi masyarakat pengelola Tahap III. Pelatihan kampung budaya adalah: Materi pelatihan dan workshop dibagi kedalam (1) Masyarakat pengelola kampung budaya tiga jenis kegiatan; pelatihan Bahasa Inggris, terampil berkomunikasi dan menulis pelatihan dan workshop pembuatan Website bahasa Inggris tingkat dasar sampai serta pelatihan Manajemen Kepariwisataan. menengah awal Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan 9

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015 bertujuan untuk membangun skill sesuai dengn Tahap V Penyusunan Laporan jenis pelatihannya. Penyusunan Laporan dilaksanakan dalam (1) Pelatihan Bahasa Inggris bertujuan untuk dua bentuk, yaitu laporan kemajuan dan menciptakan masyarakat pengelola laporan akhir. Penyusunan laporan akhir kampung budaya terampil berkomunikasi kegiatan untuk melaporkan rangkaian kegiatan dan menulis bahasa Inggris dan secara institusi kepada sumber dana program dibuktikan dengan sertifikat kemapuan ini. bahasa Inggris. (2) Pelatihan dan workshop pembuatan HASIL DAN PEMBAHASAN Website bertujuan untuk menciptakan 1. Survey Lokasi dan Sosialisasi masyarakat pengelola kampung budaya Pelaksanaan kegiatan IbM dalam upaya terampil dalam Website dibuktikan memberikan solusi terhadap permasalahan dengan website kampung budaya untuk yang disebutkan sebelumnya adalah dengan promosi melalui pendekatan terhadap tokoh masyarakat (3) Pelatihan Manajemen Pariwisata dan pengelola kampung budaya. Para bertujuan untuk menciptakan masyarakat pengelola kampung budaya diberikan pengelola kampung budaya terampil pemahaman bahwa potensi yang ada diwilayah menyusun paket wisata dan program kerja mereka dapat dikembangkan dengan lebih baik pengembangan kepariwisataan serta agar budaya lokal dapat terus dipertahankan. terciptanya paket-paket wisata yang Selain itu, mereka juga dapat memperoleh nilai bernilai jual. lebih dari upaya pelestarian budaya yang Tahap IV Monitoring dan Evaluasi sedang mereka lakukan bersama. Monitoring dan evaluasi merupakan Pada saat dilakukan kunjungan ke lokasi kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan mitra dan Tim melakukan diskusi mengenai dan keberlanjutan kegiatan pengabdian ini. permasalahan dan upaya pengembangan Tahapan evaluasi yang dilaksanakan antara Kampung Budaya menjadi daerah tujuan lain: wisata alternatif yang memiliki ciri khas. Mitra a. Monitoring dan mengevaluasi persiapan diajak berdiskusi mengenai upaya yang telah kegiatan sosialisasi dan pelatihan, yaitu dilakukan dan rencana pengembangan meliputi pengecekan tempat pelatihan, kampung budaya kedepan. Dalam diskusi ini kelengkapan alat dan bahan pada saat diindentifikasi bahwa mereka butuh motivator kegiatan, dan penyediaan makalah/bahan dari luar dan pengingkatan pengetahuan dalam pelatihan yang akan disampaikan pengelolaan kampung budaya menjadi daerah b. Monitoring dan mengevaluasi pada saat tujuan wisata. Selain itu, mitra pelatihan berlangsung, yaitu meliputi mengungkapkan permasalahan lain yang pengecekan kehadiran peserta dan menjadi hammbatan mereka mengembangkan memberi motivasi agar kegiatan ini dapat Kampung Budaya. diikuti dengan baik. Permasalahan-permasalahan yang mereka c. Monitoring dan mengevaluasi pelatihan, ungkapkan pada saat berdiskusi yaitu; yaitu meliputi kegiatan wawancara guna kurangnya pengetahuan mereka dalam mengetahui peningkatan keterampilan mengelola kepariwisataan didaerahnya peserta pelatihan. meskipun mereka menyadari adanya potensi d. Monitoring dan mengevaluasi hasil pasca yang bisa dikembangkan, kurangnya pelatihan, yaitu menilai peningkatan pengetahuan bahasa asing khususnya bahasa kemampuan dan hasil dari ketiga Inggris dan kesulitan mempromosikan pelatihan yang berupa komentar keberadaan dan potensi yang dimiliki oleh membangun. Kampung Budaya. 10

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

Sebagai tindak lanjut hasil diskusi dan Pelatihan Bahasa Inggris berdasarkan kebutuhan mitra Tim menyusun Pelatihan Bahasa Inggris dilaksanakan program pelatihan dan jenis pelatihan yang dalam 24 kali pertemuan. Jadwal kegiatan akan diberikan. Tim menyusun program pelatihan ini dilaksanakan pada sore atau pelatihan berupa; pelatiahn bahasa Inggris, malam hari. Kegiatan pelatihan sore untuk manajemen kepariwisataan dan website. remaja SMP dan SMA sedangkan kegiatan Selanjutnya, program ini disosialisasikan pelatihan malam hari untuk para pengelola. kepada mitra. Pada awalnya peserta pelatihan bahasa Inggris Mitra diberikan penjelasan mengenai kegiatan diutamakan untuk para pengelola kampung yang akan dilaksanakan di Kampung Budaya. budaya. Namun, setelah beberapa kali kegiatan Mereka juga diminta berperan aktif dalam pelatihan dilaksanakan muncul permintaan dari kegiatan pelatihan. Dalam kegiatan ini pengelola kampung budaya untuk memberikan disepakati: pelatihan bahasa Inggris kepada para remaja (1) Mitra SMP dan SMA karena mereka juga berperan Mitra yang bergabung kegiatan ini dalam kegiatan di Kampung Budaya. berjumlah 20 orang dari dua dusun. Materi yang diberikan dalam pelatihan Mereka diharapkan dapat berbagi bahasa Inggris diarahkan pada latihan pengetahuan dengan warga lain dan percakapan sederhana. Pada saat pelatihan menjadi motivator pengembangan peserta antusias dan bersemangat mengikuti kampung budaya. Tetapi pada saat kegiatan. Keinginan peserta untuk dapat pelaksanaan kegiatan pelatihan banyak menguasai bahasa Inggris memberikan warga Kampung Budaya yang berminat dorongan untuk aktif mengikuti kegiatan. dan bergabung mengikuti kegiatan. Namun, rasa percaya diri yang kurang dan (2) Tempat pelaksanaan kegiatan malu-malu kadang menjadi kendala. Selain itu, Tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan latar belakang pengetahuan Bahasa Inggris disepakati menggunakan fasiliatas yang yang beragam menyebabkan proses ada di Kampung Budaya. Tempat-tempat penyerapan materi juga beragam sehingga yang dapat digunakan adalah; mesjid, instruktur harus memberikan materi dengan sanggar dan Madrasah. perlahan supaya peserta dapat memahami (3) Waktu Kegiatan materi dan berlatih menggunakannya. Pada saat sosialisasi kegiatan pelatihan dibagi kedalam tiga tahap. Tahap pertama pelatihan Bahasa Inggris, tahap kedua pelatihan Manajemen Pariwisata dan terakhir pelatihan website. Waktu kegiatan dilaksanakan pada hari Jum‟at dan Sabtu malam tetapi jadwal tetapi jadwal bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu peserta.

2. Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan pelatihan di Kampung Budaya dilaksanakan dalam tiga kegiatan yaitu pelatihan Bahasa Inggris, Manajemen Gambar 1. Pelatihan Bahasa Inggris dengan Pariwisata, dan Website. peserta (Mitra) Siwa SMP dan SMA (Sumber : Dokumentasi, 2013) 11

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

Gambar 2. Pelatihan Bahasa Inggris dengan peserta (Mitra) Pengelola Kampung Budaya (Sumber : Dokumentasi, 2013)

Pelatihan Manajemen Pariwisata Sama seperti kegiatan pelatihan bahasa Inggris pelatihan manajemen pariwisata dilaksanakan pada sore atau malam hari. Pelatihan ini dilaksanakan dalam 24 kali pertemuan. Fokus pelatihan manajemen pariwisata adalah memberikan pemahaman mengenai Gambar 3. Pelatihan Manajemen Pariwisata pariwisata dan bagaimana mengelola dengan peserta (Mitra) Pengelola Kampung pariwisata seperti membuat paket wisata dan (Sumber : Dokumentasi, 2013) pendukungnya. Metode pelatihan manajemen pariwisata lebih ke sharing dan diskusi Selain diskusi dan pelatihan, adapula sehingga banyak ide-ide yang muncul dari kegiatan pelatihan pengolahan makanan pengelola Kampung Budaya mengenai tradisional seperti ; papais, obi, getuk, perkembangan Kampung Budaya ke depan. bakecrot, karoket, dll sebagai penambah daya Kegiatan pelatihan pariwisata memberikan tarik wisata bidang kuliner khas Kampung gambaran dan membuka wawasan para mitra Budaya. untuk menghasilkan produk-produk paket wisata. Mereka mengungkapkan ide-ide dan potensi yang ada di Kampung Budaya yang sebetulnya sudah lama ada dibenak mereka. Dalam diskusi-diskusi yang dilaksanakan ide- ide mereka dikumpulkan lalu disusunkan menjadi paket wisata yang bisa dijual. Mitra telah mampu menyusun paket wisata dan menyusun rencana program pengembangan Kampung Budaya. Terbukanya wawasan mitra mengenai peluang menjual paket wisata yang mereka susun menambah semangat kepada mereka untuk mengelola dengan baik potensi yang Gambar 4. Makanan tradisional hasil olahan dimiliki. peserta pelatihan (Sumber : Dokumentasi, 2013) 12

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

Setelah inventrisir semua potensi yang akan Sisintiran, Perepet menjadi sajian pariwisiata kampung budaya Jengkol, maka dilakukan olahan paket wisata yang . Oleh-oleh: Pangsi dan dapat ditawarkan seperti pada tabel 1. Iket Mahasiswa One Day Min. 25 peserta

dan Umum Rp. 150.000 Tabel 1. Gambaran Rencana Paket Wisata Kegiatan: Kampung Budaya . Upacara Adat Paket untuk One Day Penyambutan dan usia 5-12 Rp. 110.000/orang Penyematan iket tahun Min. 30 Peserta . Wisata Budaya/outbound Kegiatan: Tradisional . Upacara Adat . Memberi pakan ulat sutra Penyambutan . Nutu Pare (numbuk padi) . Kunjungan ke Peternakan . Napikeun Pare Ulat Sutra (membersihkan padi) . Bercocok Tanam . Marak lauk (ngambil . Istirahat ikan) . Belajar Kesenian . Panen (ngundeur) Tradisional . Ngarit . Kaulinan Lembur ( Kolong . Memberi pakan domba batok, Perepet jengkol, dan . Minuman dan makanan: bakiak) . . Upacara Perpisahan . Getuk . Makanan yang disajikan: . Seupan Cau (pisang , Wedang kukus) jahe/Bajigur, Combro, . Kulub Boled (rebus ubi) Opak/Enye, . Liwet khas Sunda . Oleh-oleh : Iket SMP-SMA 3 hari 2 malam Pelatihan Website Rp. 475.000/orang Peserta pelatihan website adalah mitra yang Min. 50 Peserta Kegiatan: dapat mengoperasikan komputer dan mengerti . Upacara Adat internet. Peserta inti untuk pelatihan ini hanya Penyambutan beberapa orang. Mitra yang telah mendapatkan . Perkenalan pengetahuan pemanfaatan internet untuk . Bercocok tanam pengembangan kampung Budaya diharapkan . Kunjungan ke Peternakan dapat berbagi pengetahuan dengan mitra yang ulat Sutra lain dan dapat diandalkan untuk mengelola . Silat . Belajar Kesenian website Kampung Budaya. Tradisional Pelaksanaan kegiatan pelatihan website . Belajar kerajinan dilaksanakan pada malam hari, keberagaman . Marak Lauk latar belakang pendidikan peserta menjadi . Outbound Tradisional kendala dalam pelatihan website. Untuk . Makanan yang disajikan: mengatasi masalah ini pelatihan harus Gegetuk, Katimus, Wajit, saptu, Nasi Liwet, diberikan secara perlahan agar materi yang Makanan Khas Sunda diajarkan dapat diterima dengan baik oeh lainnya, Enye/opak peserta. . Minuman:, Materi Pelatihan website difokuskan pada Bajigur, Kelapa Muda, pembuatan web dari template, memperbaharui, Lahang, Permainan: Enggrang, Jalan Batok, 13

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015 mengupdate dan mengupload informasi 2. Monitoring dan Evaluasi mengenai Kampung Budaya. Monitoring dan evaluasi merupakan Hasil kegiatan pelatihan website adalah kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan website kampung budaya dengan alamat dan keberlanjutan kegiatan pengabdian ini. www.kampungbudayasukabumi.com. Website Tahapan evaluasi ini meliputi: kampung budaya ini terus diupdate untuk (1) Monitoring dan mengevaluasi peserta menyempurnakan tampilan dan informasi. pelatihan yaitu dengan melakukan Informasi-informasi yang ditampilkan di web wawancara guna mengetahui motivasi dan kampung budaya menajdai sarana efektif dan tekad dalam mengembangkan kampung murah untuk promosi Kampung Budaya. budaya. (2) Monitoring dan mengevaluasi kegiatan dan pelatihan yang meliputi pengecekan tempat pelatihan, persiapan perlengkapan pelatihan dan penyediaan bahan pelatihan yang akan disampaikan. (3) Monitoring dan mengevaluasi keberhasilan pelatihan Secara prinsip pengetahuan dan keterampilan mitra setelah mengikuti kegiatan pelatihan meningkat. Mitra yang aktif mengikuti pelatihan mampu mengungkapkan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris secara sederhana dengan lebih percaya diri. Hasil dari pelatihan manajemen pariwisata mitra pengelola Kampung Budaya memiliki keinginan mengembangkan kampung budaya dengan lebih terprogram. Mitra dapat menyusun rencana program kegiatan di Kampung Budaya dan merencanakan paket- paket wisata yang akan ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung dengan bertemakan budaya lokal. Sedangkan hasil pelatihan website adalah terbentuknya website kampung budaya sebagai sarana promosi keberadaan kampung budaya. Sampai saat ini pendampingan dan perbaikan website Kampung Budaya masih terus dilakukan. Waktu efektif kegiatan pengabdian mayarakat di Kampung Budaya adalah sebagai berikut: (1) Februari-Maret : Survey Lokasi dan

Sosialisasi. Gambar 6. Pelatihan Website dengan peserta (2) Maret-Mei : Pelatihan Bahasa Inggris (Mitra) Pengelola Kampung Budaya serta (3) Mei-Juli : Pelatihan Manajemen penyerahan bantuan perangkat komputer Pariwisata (Sumber : Dokumentasi, 2013) (4) Juli-September : Pelatihan Website

14

Jurnal Surya : Seri Pengabdian kepada Masyarakat-ISSN2460-576x Volume 1 Edisi 1 Nopember 2015

(5) September-Oktober : Pendampingan Saran pengelolaan Website Berdasarkan hasil evaluasi ada beberapa (6) Oktober-November : Monitoring dan usulan untuk melanjutkan kegiatan; evaluasi, Penyusunan Laporan Pelatihan Bahasa Inggris tingkat lanjut dan pemandu wisata. Mitra merasa bahwa mereka 3. Potret Permasalahan Lain yang Terekam harus terus melatih dan meningkatkan Permasalahan yang muncul dan berkaitan kemapuan bahasa Inggirsnya dan kemampuan langsung dengan kegiatan pelatihan adalah serta pengetahuan menjadi Pemandu Wisata. tingkat pemahaman dan penyerapan materi Pelatihan strategi promosi dan dari setiap peserta yang berbeda-beda sehingga Pelatihan/workshop pembuatan cinderamata. dibutuhkan kesabaran dalam menyampaikan Sarana yang tersedia berupa website untuk materi. Sedangkan masalah yang berasal dari promosi harus diisi dan dibuat menarik untuk lingkungan Kampung Budaya adalah; (1) promosi. Oleh karena itu perlu adanya masih ada masyarakat kampung budaya peningkatan kemapuan promosi melalui media memiliki rasa pesimis terhadap perkembangan web dan online. Kampung Budaya, (2) dukungan dari Inventarisasi budaya-budaya yang hampir pemerintah daerah dalam hal pendanaan untuk punah. Budaya-budaya Sunda yang hampir kegiatan budaya (festival rakyat) menyebabkan punah perlu didokumentasikan dengan baik sikap gotong royong disebagian masyarakat sehingga dapat dilestarikan. sedikit mengendur, (3) kecemburuan ekonomi terkadang muncul bagi mereka yang tidak UCAPAN TERIMA KASIH secara langsung mendapat keuntungan Ucapan terimakasih disampaikan kepada ekonomi dari kegiatan wisata di Kampung DIKTI yang telah membiayai kegiatan ini

Budaya. melalui skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) tahun 2013 serta masyarakat Kampung Budaya KESIMPULAN DAN SARAN Desa Sukamaju yang telah terlibat selama Kesimpulan kegiatan ini berlangsung. Kegiatan IbM di Kampung Budaya Kampung Lembur Tengah Dusun Sukamaju DAFTAR PUSTAKA dan Lebak Siuh, Desa Sukamaju Kecamatan DP2M Dikti (2013). Pedoman Pengabdian Kadudampit di ikuti oleh 39 peserta aktif. kepada Masyarakat Edisi IX 2013. Pelatihan yang diberikan kepada Mitra dalam Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas. program ini adalah pelatihan Bahasa Inggris, LPPM UMMI (2012). Pedoman Penelitian dan Manajemen Pariwisata dan Website. Pengabdian Pada Masyarakat UMMI. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya 2012. Sukabumi: UMMI pengetahuan dan keterampilan peserta. Peserta Selfiatri, Phia. (2012). Laporan KKN Tematik pelatihan dapat bercakap-cakap sederhana Posdaya Kecamatan Kadudampit. dalam Bahasa Inggris, terbentuknya paket Laporan KKN Tidak Diterbitkan UMMI wisata dan adanya website Kampung Budaya. Sukabumi Adanya hasil nyata kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan telah berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat di Kampung Budaya .dan masyarakat Kampung Budaya mengharapkan adanya eberlanjutan dari pelatihan yang telah dilaksanakan.

15