TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN AJIBATA,PRAPAT

(ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR)

SKRIPSI

OLEH

INDRA SIDDIK PRAMANA

120406132

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN AJIBATA,PRAPAT

(ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR)

Universitas Sumatera Utara SKRIPSI

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik

OLEH:

INDRA SIDDIK PRAMANA

120406132

DOSEN PEMBIMBING:

HAJAR SUWANTORO, ST., MT.

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN

TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN AJIBATA,PRAPAT

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 20 Juli 2017 Penulis,

Indra Siddik Pramana

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tanggal Lulus : 20 Juli 2017 Telah diuji pada Tanggal : 20 Juli 2017

Penguji Skripsi Ketua Penguji : Hajar Suwantoro ST., MT. Anggota Penguji : 1. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D. 2. Hilma Tamiami Fachruddin ST., M.Sc., Ph.D.

Universitas Sumatera Utara SURAT HASIL PENILAIAN SKRIPSI

Nama : Indra Siddik Pramana NIM : 120406132 Judul Skripsi : Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata, Prapat Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan: Waktu Paraf No Status Pengumpulan Paraf Koordinator Laporan Pembimbing Skripsi

1 Lulus Langsung

2 Lulus Melengkapi

3 Perbaikan Tanpa Sidang

4 Perbaikan Dengan Sidang

5 Tidak Lulus

Medan, 20 Juli 2017

Koordinator Skripsi, Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc.

NIP. 196201091987012001 NIP. 196305271993032005

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata, Prapat” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya terkhusus penulis sampaikan kepada ayahanda Agusmar Pili dan ibunda Alm. Rasmi atas segala kasih sayang, bimbingan, doa, dukungan baik moril maupun materil dan motivasi tiada hentinya kepada penulis selama menempuh pendidikan. Tak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih kepada saudara penulis Armika (abang) dan Yulia (kakak) atas dukungan yang diberikan. Dalam skripsi ini, penulis juga ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang di sekitar saya yang memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Hajar Suwantoro S.T, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengajari khusunya selama menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Ibu Ir. Nurlisa Ginting M.Sc., Ph.D. selaku ketua koordinator Perancangan Arsitektur 6, T.A 2016/2017 serta dosen penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritik. 3. Hilma Tamiami Fachruddin S.T, M.Sc., Ph.D. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritik. 4. Ibu Dr. Ir. Dwira N. Aulia, M.Sc selaku ketua Program Studi Departemen Arsitektur USU dan Ibu Beny O. Y. Marpaung, S.T, M.T, Ph.D. selaku sekertaris Program Studi Departemen Arsitektur USU. 5. Seluruh dosen di Departemen Arsitektur USU yang telah memberikan bekal ilmu selama proses perkuliahan dan seluruh staff yang turut membantu segala proses administrasi yang diperlukan. 6. Teman-teman seperjuangan “Macan Kumbang” Mukhlis, Rembrand, Yogi, Fitra, Ricky, Boden, Husni, Risqy dan Iwan

Universitas Sumatera Utara 7. Teman-teman satu kelompok bimbingan sidang Iwan, Adrian dan jessica. 8. Seluruh teman-teman se-angkatan, 2012. 9. Adik-adik angkatan 2013,2014 dan 2015.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak. Medan, juli 2017 Penulis,

Indra Siddik Pramana 120406132

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Danau Toba merupakan satu dari sepuluh tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di . Sedangkan untuk 2019, Presiden Joko Widodo membidik satu juta turis Danau Toba. Lokasi strategis daerah Toba, yang dikelilingi oleh Danau Toba, selanjutnya dengan beragam wisata alam dan budaya yang ada, membuat Danau Toba menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tapi, infrastruktur dan fasilitas di daerah ini cenderung tertinggal dengan apa yang menjadi target pemerintah. Meningkatnya arus penumpang menjadi salah satu faktor untuk mengembangkan Terminal Penumpang Ajibata di Prapat. Sebagai pintu gerbang ke Pulau Samosir, Danau Toba. Perkembangan bidang konstruksi transportasi ini menuntut sistem sarana transportasi dan dukungan infrastruktur, dituntut untuk dapat menciptakan sistem pelayaran yang nyaman. Penelitian ini mengusulkan pendekatan desain yang memulai arsitektur Neo-Vernacular.

Kata Kunci: Danau Toba, Pelabuhan, Arsitektur Neo-Vernacular

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

Lake Toba is one of the ten most visited developing tourism destination in Indonesia. As for 2019, President Joko Widodo is aiming for one million Lake Toba tourists. Toba region’s strategic location, which is surrounded by Lake Toba, furthermore with a wide variety of existing natural tourism and culture, made Lake Toba a distinctive attraction to tourists. But, the infrastructure and facilities in this area tend to fall behind with what was targeted by the government. The increasing flow of passengers became one of the factors for developing Ajibata Passenger Terminal in Prapat. As the gateway to the Island of Samosir, Lake Toba. The development of this field of transportation construction demands a system of transportation facilities and infrastructure support, are required to be able to create a comfortable cruise system. This research proposed a design approach which initiates Neo-Vernacular architecture.

Kata Kunci: Danau Toba, Pelabuhan, Arsitektur Neo-Vernacular

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..…….…… i

ABSTRAK …………………………………………………………………………………..………. iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..………. v

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………..…...…. x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………… xiii

DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………………………….…. xv

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...... 1

1.2. Masalah Perancangan ...... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan ...... 3

1.4. Sistematika Pembahasan ...... 4

1.5. Kerangka Berfikir ...... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terminologi Judul ...... 7

2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi ...... 9

2.2.1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota ...... 9

2.2.2. Pencapaian ...... 13

2.2.3. Area Pelayanan ...... 14

2.2.4. Status Kepemilikan ...... 14

2.2.5. Nilai Lahan ...... 15

2.2.6. Peraturan ...... 15

v

Universitas Sumatera Utara 2.3. Tinjauan Fungsi ...... 15

2.3.1. Klasifikasi Terminal Penumpang ………..……………………...... 15

2.3.2. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ...... 16

2.3.3. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang ...... 17

2.3.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ...... 19

2.3.5. Deskripsi Pendekatan Struktur dan Utilitas ...... 24

2.3.5.1. Struktur ...... 24

2.3.5.2. Utilitas ...... 25

2.3.6. Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis ...... 27

2.3.6.1. Terminal Batam Center ...... 27

2.3.6.2. Fery Terminal, Stocholm …………...... 31

2.4. Tinjauan Tema ...... 33

2.4.1. Pengertian ...... 33

2.4.2. Ciri-ciri Gaya Arsitektur Neo-Vernacular ...... 34

2.4.3. Prinsip Desain Arsitektur Neo-Vernacular ...... 35

2.4.4. Interpretasi Tema ...... 35

2.4.5. Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis ...... 36

2.4.5.1. Mesjid Kudus (Jawa Tengah) ...... 36

BAB III : METODOLOGI

3.1. Metoda Pemilihan Lokasi ...... 41

3.2. Metoda Penyelesaian Masalah Perancangan/Tahap Perancangan ...... 41

3.2.1. Data Primer ……………………………………………………………. 44

3.2.2. Data Sekunder ………………………………………………………... 44

vi

Universitas Sumatera Utara 3.2.3. Analisa …………………………………………………………………. 44

3.3. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 45

3.4. Kerangka Metode Penelitian …………………………………………….…... 45

BAB IV : DESKRIPSI PROYEK

4.1. Judul Proyek ...... 46

4.2. Luasan ...... 46

4.3. Batasan Kawasan ...... 47

4.4. Fungsi Sekitar/Eksisting ...... 47

BAB V : ANALISA PERANCANGAN

5.1. Analisa Sistem Kegiatan/Program Ruang ...... 48

5.1.1. Analisa Fungsional ...... 50

5.1.2. Analisa Kebutuhan Ruang, Program dan Besaran Ruang ...... 51

5.2. Analisa Perancangan Ruang Luar/Tapak ...... 55

5.2.1. Analisa Sirkulasi...... 55

5.2.2. Analisa Tapak dan Batas Tetorial ...... 56

5.2.3. Analisa View Dan Vegetasi ...... 57

5.2.3. Analisa Pencapaian ...... 58

5.3. Analisa Tata Ruang Dalam ...... 60.

5.3.1. Hirarki Ruang ...... 60

5.4. Analisa Bentuk dan Perwajahan ...... 65

5.4.1 Analisa Bentuk ………………………………………………………..

5.4.2 Analisa Perwajahan ……………………………………………….….

5.5. Analisa Sistem Struktur/Konstruksi ......

vii

Universitas Sumatera Utara 5.5.1 Analisa Struktur Pondasi …………………………………………. 66

5.5.2 Analisa Struktur Kolom Dan Dinding……………………… ………. 68

5.5.3 Analisa Struktur Atap Dan Penutup Atap……………………… …69.

5.6. Analisa Sistem Utilitas ...... 72

5.6.1. Plumbing ...... 72

5.6.2. Elektrikal ...... 74

5.6.3. Kebakaran ...... 75

5.6.4. Pengkondisian Udara ...... 76

BAB VI : KONSEP PERANCANGAN

6.1. Konsep Dasar ...... 78

6.2. Konsep Perancangan Ruang luar/ Tapak ...... 79

6.2.1. Tata Ruang Luar ………………………………………………….….. 79

6.2.2. Sirkulasi Tapak ……………………………………………………..... 80

6.3. Konsep Tata Ruang Dalam ...... 81

6.3.1. Konsep Zoning ...... 82

6.3.2. Konsep Ruang Dalam …………………………………………….…. 82

6.4. Konsep Masa dan Perwajahan ......

6.5. Konsep Perancangan Struktur Bangunan ...... 83

6.6. Konsep Sistem Utilitas ...... 86

6.6.1. Konsep Penyediaan Air Bersih ...... 86

6.6.2. Konsep Pembuangan Air Kotor ...... 86

viii

Universitas Sumatera Utara 6.6.3. Konsep Sistem Elektrikal ...... 87

6.6.4. Konsep Sistem Air Conditioning (AC) …………………….……….. 88

6.6.5. Konsep Pengolahan Sampah ...... 89

BAB VII : Hasil Perancagan

7.1. 3D Eksterior …………………………………………………………….…….. …

7.2. 3D Interior …………………………………………………………………….. …

7.3. Foto Maket …………………………………………………………………..… …

7.4. Gambar Kerja ………………………………………………………………… …

ix

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

BAB I : Pendahuluan BAB II : Tinjauan Pustaka Gambar 2.1. Pelabuhan Ajibata – Site .…………………………. 14 Gambar 2.2. Terminal Ferry Batam Center ...... 28 Gambar 2.3. SitePlan Terminal Ferry Batam Center ...... 28 Gambar 2.4 Alur Sirkulasi Penumpang Keberangkatan...... …… 29 Gambar 2.5. Alur Sirkulasi Penumpang Kedatangan...... 30 Gambar 2.6. Bangunan Terminal Stocholm...... 31 Gambar 2.7. Arus Sirkulasi ...... ………………………….. 32 Gambar 2.8. Sketsa Pembagian Zona Dan Sirkulasi...... 32 Gambar 2.9. Masjid Kudus ...... 37 Gambar 2.10. Penyanggah Kubah Masjid Kudus ...... ………. 38 BAB III : Metodologi BAB IV : Deskripsi Proyek Gambar 4.1. Kabupaten Toba Samosir ...... 45 Gambar 4.2. Pelabuhan Ajibata ...... 45

BAB V : Analisa Perancangan Gambar 5.1. Analisa Sirkulasi …………………………………… 53 Gambar 5.2. Analisa Batas Teritorial ……………………………. 54 Gambar 5.3. Analisa View Dan Vegetasi………………………... 55 Gambar 5.4. Analisa Pencapaian ……………………………….. 57 Gambar 5.5. Analisa Matahari …………………………………… 58 Gambar 5.6. Analisa Kebisingan ……………………………….. 59 Gambar 5.7 Pondasi Tiang Pancang ...... 67 Gambar 5.8.Pondasi Batu Kali ...... 67 Gambar 5.9. Pondasi Telapak …………………………………… 68 Gambar 5.10 Struktur Baja Ringan ....…………………………… 69 Gambar 5.11. Struktur Beton Bertulang ………………………… 70 Gambar 5.12. Struktur Curtain Wall ..………………………………70 Gambar 5.13. Struktur Dinding ……………………………………71 Gambar 5.14. Struktur Atap Space Frame ……………………… 71

Universitas Sumatera Utara Gambar 5.15 Atap Zincalume …………………………………… 72 Gambar 5.16. Atap Bitumen ....………………………...……………73 Gambar 5.17. Plumbing Menggunakan PDAM ...... 74 Gambar 5.18. Plumbing Menggunakan Sumur ...... 74 Gambar 5.19. Hydrant ...... ……………………… 76 Gambar 5.20. Sprinkler ...... …………………………………… 76 Gambar 5.21 Detail Atap Bitumen ……………………………… 78 Gambar 5.22. Dilatasi Bangunan ………………………………… 79

BAB VI : Konsep Perancangan

Gambar 6.1. Bentukan Atap Bangunan Terminal ...... 81 Gambar 6.2. Ukiran Pada Bangunan Terminal ...... 81 Gambar 6.3. Tata Ruang Luar ...... 82 Gambar 6.4. Sirkulasi Tapak ...... …………………………………83 Gambar 6.5. Zoning ...... …………………………………… 84 Gambar 6.6. Konsep Ruang Dalam ……………………..……… 85 Gambar 6.7. Konsep Perancangan Struktur Bangunan ...... 87 Gambar 6.8. Kolom Eksentris .. ……………………………………88 Gambar 6.9. Konsep Kolom Eksentris…………………………… 88

BAB VII : Hasil Perancangan

Gambar 7.1. Eksterior Bangunan Terminal ...... 93

Gambar 7.2. Interior Bangunan Terminal ...... 94

Gambar 7.3. Foto Maket ...... …………………………………… 95

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Tinjauan Pustaka

Tabel 2.2. Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2016-2036 ………………………………………... 9

Tabel 2.2. Area Pelayanan Kawasan Toba Samosir ……………... 14

Tabel 2.3. Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan …...... …… 17

Tabel 2.4. Tabel Kriteria Penumpang ...... ….. 22

BAB III : Metodologi

BAB IV : Deskripsi Proyek

BAB V : Analisa Perancangan

Tabel 5.1. Tabel Kebutuhan Terminal Keberangkatan...... 50

Tabel 5.2. Tabel Kebutuhan Terminal Kedatangan ...... 51

Tabel 5.3 Tabel Kebutuhan Ruang Pengelola ...... 52

Tabel 5.4. Tabel Kebutuhan Ruang Terminal …………………. 59

Tabel 5.5. Tabel Bentuk Dasar Massa Bangunan...... 64

BAB VI : Konsep Perancangan

BAB VII : Hasil Perancangan

xiii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR DIAGRAM

BAB I : Pendahuluan

Diagram 1.1. Kerangka Berfikir ……………………………………….. 6

BAB II : Tinjauan Pustaka

BAB III : Metodologi

Diagram 3.1. Kerangka Metode Penelitian …………………….…... 45

BAB IV : Deskripsi Proyek

BAB V : Analisa Perancangan

Diagram 5.1. Alur Kegiatan Keberangkatan Penumpang ...... 49

Diagram 5.2. Alur Kegiatan Kedatangan Penumpang ……....…...... 49

Diagram 5.3. Alur Kegiatan Pengunjung …...... ……..... 50

Diagram 5.4. Alur Kegiatan Pengelola ………...... 50

Diagram 5.5. Hubungan Antar Ruang Terminal Keberangkatan ..... 61

Diagram 5.6. Hubungan Antar Ruang Terminal Kedatangan...... 62

Diagram 5.7. Hubungan Antar Ruang Kantor Pengelola ...... 62

Diagram 5.8. Hubungan Antar Ruang Retail ...... 63

Diagram 5.9. Plumbing Sistem Campuran...... ………..... 73

Diagram 5.10.Plumbing Sistem Terpisah...... 73

Diagram 5.11.Sistem Elektrikal...... ………..... 74

xv

Universitas Sumatera Utara BAB VI : Konsep Perancangan

Diagram 6.1. Konsep Masa Bangunan Terminal ……………..….. 84

Diagram 6.2. Sistem Skematik Air Bersih …………...……………. 87

Diagram 6.3. Sistem Skematik Air Kotor ……………...…………... 88

Diagram 6.4. Sistem Skematik Elektrikal ……..……….………….. 85

Diagram 6.5. Sistem Skematik AC …………………………….…… 89

Diagram 6.6. Sistem Skematik Sampah …………………………... 90

BAB VII : Hasil Perancangan

xvi

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan akan sangat ditentukan oleh perkembangan aktivitas perdagangannya/wisata suatu daerah, semakin ramai aktivitas perdagangan/wisata di pelabuhan tersebut maka akan semakin besar pelabuhan tersebut. Perkembangan perdagangan juga mempengaruhi jenis kapal dan lalu lintas kapal yang melewati pelabuhan tersebut. Teknologi bongkar muat, meningkatnya perdagangan antar pulau dan luar negeri, hal ini menuntut pelabuhan dalam meningkatkan kualitas peran dan fungsinya sebagai terminal point bagi barang dan kapal. Oleh karena itu, setiap daerah berusaha membangun dan mengembangkan pelabuhannya sesuai dengan tingkat keramaian dan jenis perdagangan yang ditampung oleh pelabuhan tersebut. Dengan demikian, perkembangan pelabuhan akan selalu seiring dengan perkembangan pembangunan daerah.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang lebih dari 2/3 wilayahnya berupa perairan. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan. Sehingga sejak zaman nenek moyang dulu Indonesia dikenal dengan Negara maritim yang memiliki armada yang maju dan perkembangan transportasi laut semakin berkembang pesat. Seiring perkembangan zaman semakin banyak alat transportasi yang digunakan baik transportasi udara, darat dan laut. Walaupun semakin banyak alternatif transportasi lainnya, transportasi laut masih memegang peranan yang sangat penting bagi moda transportasi penumpang ataupun barang antar pulau.

Pulau Samosir merupakan sebuah pulau besar di Danau Toba dimana di Pulau Samosir sendiri terdiri dari enam kecamatan dari sembilan kecamatan yang terdapat di Kabupaten Samosir. Danau Toba sendiri memiliki panjang 100 km dengan lebar 30 km dan kedalaman bisa mencapai 505 m yang berada di ketinggian 900 meter. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan

Universitas Sumatera Utara danau vulkanologi terbesar di dunia. Pulau Samosir sendiri memiliki luas 640 km2 dan merupakan pulau tengah danau kelima terbesar di dunia.

Danau Toba dan Pulau Samosir terbentuk dari letusan gunung berapi maha dahsyat sekitar 69000 sampai 77000 tahun yang lalu dengan skala 8.0 Volcanic Explosivity Index (VEI) .Skala 8.0 VEI dideskripsikan sebagai letusan supervulkanologi sangat dahsyat yang memuntahkan >1000 km3 material letusan dengan ketinggian letusan mencapai 50km dan mempengaruhi suhu dan kondisi di lapisan toposphere dan stratosphere bumi.

Perkembangan pembangunan bidang transportasi yang semakin pesat ini menuntut adanya sistem penunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai, sehingga dapat mewujudkan system pelayaran yang aman dan layak. Cakupan bidang pelayaran meliputi angkutan penumpang dan barang, pelabuhan dan rute pelayaran. Salah satu pelabuhan yang cukup penting adalah Pelabuhan Ajibata, Prapat,letaknya yang berada di pusat Danau Toba menjadikan pelabuhan ini berpotensi untuk dikembangkan. Meningkatnya arus penumpang dan barang yang menggunakan kapal menjadi salah satu faktor untuk dikembangkannya Pelabuhan Ajibata di Prapat. Sebagai salah satu pintu gerbang menuju Pulau Samosir dari Danau Toba harus memiliki peningkatan dari segala aspek. Peningkatan tersebut menyebabkan kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai semakin meningkat. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri atas 25 kabupaten, satu diantaranya adalah Kabupaten Toba Samosir. Kabupaten ini sebenarnya merupakan salah satu kawasan wisata yang sudah cukup lama dikenal oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara karena memiliki keindahan alam yang memukau dari Danau Toba dan juga sejumlah situs budaya tradisional khas . Ditambah pula, sejalan dengan Nawicita Presiden Jokowi, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menetapkan Danau Toba sebagai satu diantara 10 destinasi prioritas untuk dikembangkan di Indonesia (Kemenpar, Agustus 2015). Lokasi Kabupaten Toba Samosir yang strategis, yg mengelilingi Danau Toba, ditambah lagi dengan banyaknya daya tarik wisata alam dan budaya yang terhampar di dalamnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan (Pardede et al., 2016).

Universitas Sumatera Utara Prasarana Terminal Penumpang Kapal yang akan di desain ini sendiri nantinya harus dapat mengakomodasi seluruh kegiatan perkapalan mulai dari menaikkan dan menurunkan penumpang hingga aktivitas bongkar muat barang. Adanya pergerakan dalam jangka waktu dan tahapan – tahapan tertentu yang harus dilalui penumpang dan barang membutuhkan suatu alur sirkulasi yang baik agar seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar melalui suatu pola penataan ruang yang komunikatif. Pembangunan pelabuhan ini sendiri dilakukan pada daerah yang mayoritas penduduknya menggunakan tipologi bangunan tradisional sehingga pada nantinya tampilan bangunan pelabuhan ini harus dapat mencirikan tipologi bangunan setempat.

Di dalam dunia arsitektur terdapat beberapa macam aliran arsitektur yang memasukkan unsur - unsur lokalitas dalam karyanya. Salah satunya dari beberapa aliran tersebut adalah Neo-Vernacular. Postmodern digunakan sebagai pendekatan dalam pengolahan fasad, tata ruang dalam dan sirkulasinya karena salah satu karakteristik aliran ini memiliki kesamaan dengan tuntutan bangunan yang ingin ditampilkan, yaitu mengusung unsur – unsur lokalitas dan dikombinasikan dengan kaidah – kaidah perancangan bangunan pelabuhan yang cenderung memakai teknologi modern dalam proses pelaksanaan aktivitas didalamnya.

1.2 Permasalahan Perancangan Masalah perancangan yang akan muncul dalam terminal penumpang Ajibata, yaitu : • Bagaimana agar dapat mengakomodasi pergerakan penumpang – pengantar penjemput serta barang melalui pengolahan sirkulasi, tata ruang dalam dan fasad bangunan. • Bagaimana merencanakan kembali pencapaian/aksesibilitas yang lebih mudah dan efisien (easy and efficient accessibility). • Bagaimana mewujudkan rancangan Terminal Penumpang Kapal di Ajibata, Prapat yang mampu mencitrakan langgam bangunan setempat. • Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai ` fungsi dengan kegiatan yang berbeda

Universitas Sumatera Utara 1.3 Maksud DanTujuan Perancangan

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai adalah : Menghasilkan rancangan pelabuhan yang mampu mencitrakan langgam bangunan setempat serta dapat mengakomodasi pergerakan penumpang - pengantar - penjemput serta barang melalui pengolahan fasad, tata ruang dalam dan sirkulasinya dengan pendekatan prinsip arsitektur Neo-Vernacular..

Sasaran Sasaran pembahasan ini adalah merancang terminal penumpang kapal yang mewadahi kelancaran pergerakkan arus manusia dan barang yang meliputi:

• Mengindentifikasi syarat – syarat fungsional pelabuhan dan program – program ruang, antara lain : susunan ruang, organisasi ruang, serta standar – standar baku pada pelabuhan.

• Kualitas ruang, massa, penampilan, tata ruang dalam dan tata ruang luar, serta hal – hal lain yang berhubungan dengan ekspresi dan estetika yang berkaitan dengan arsitektur setempat serta pola sirkulasi yang mampu mengarahkan penumpang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masing – masing. .

• Mengidentifikasi karakter Arsitektur Neo-Vernacular dan kaidah penerapannya pada bangunan.

• Menganalisis karakter Arsitektur Neo-Vernacular dan Transformasinya ke dalam fasad, tata ruang dalam dan sirkulasi.

• Menyusun hasil transformasi karakter Arsitektur Neo-Vernacular ke dalam perwujudan fasad, tata ruang dalam dan sirkulasi.

Universitas Sumatera Utara 1.4 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian latar belakang, manfaat dan tujuan, masalah perancangan, metodologi, kerangka berpikir dan sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang uraian tentang terminologi judul, tinjauan lokasi, tinjauan fungsi, teori-teori dan studi banding, yang didapat dari literatur dan referensi.

BAB III METODOLOGI Membahas mengenai uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis / analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain / perancangan bangunan.

BAB IV DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang tinjauan umum proyek, teminologi judul proyek, lokasi proyek, analisa pemilihan lokasi proyek, dan tinjauan fungsi proyek.

BAB V ANALISA PERANCANGAN Berisi analisa kondisi lingkungan, analisa tata bangunan dan analisa fungsional (pemakai, program kegiatan dan kebutuhan ruang).

BAB VI KONSEP PERANCANGAN Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan tema lingkungan kajian digunakan dalam perancangan proyek tugas akhir ini.

Universitas Sumatera Utara 1.5 Kerangka Berfikir

LATAR BELAKANG • Danau Toba sebagai salah satu diantara 10 destinasi prioritas untuk dikembangkan di Indonesia serta menargetkan 1 juta wisatawan berkunjung ke danau toba pada tahun 2019. • Perkembangan pembangunan bidang transportasi yang semakin pesat ini menuntut adanya sistem penunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai, sehingga dapat mewujudkan system pelayaran yang aman dan layak. • Pelabuhan Ajibata merupakan salah satu akses utama untuk menuju pulau Samosir.

PERMASALAHAN • Bagaimana merencanakan kembali pencapaian/aksesibilitas yang lebih mudah dan efisien (easy and efficient accessibility).

• Bagaimana merencanakan sebuah solusi untuk menata pelabuhan agar dapat lebih tertata dan rapi. • Bagaimana menerapkan dan mengimplementasikan Neo-Vernacular pada desain bangunan. • Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda

MAKSUD & TUJUAN • Meningkatkan fasilitas pelabuhan sesuai kebutuhan pengguna sehingga dapat menarik pengunjung dari segala golongan. • Mengidentifikasi karakter Arsitektur Neo-Vernacular dan kaidah penerapannya pada bangunan. • Menyusun hasil transformasi karakter Arsitektur Neo-Vernacular ke dala perwujudan fasad, tata ruang dalam dan sirkulasi.

PENGUMPULAN DATA

• Studi litertaur • Studi lapangan • Studi banding

ANALISA Analisa kondisi lingkungan dan analisa fungsional

KONSEP

DESAIN AKHIR

Diagram 1.1 Kerangka Berfikir

Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terminologi Judul Judul tugas akhir ini adalah ―TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN AJIBATA, PRAPAT”

Terminal: Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus angkutan penumpang dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus angkutan penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996). Terminal merupakan fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang. ( Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan.) Sesuai dengan fungsinya sebagai tempat pemberhentian sementara (transit) maka di dalam terminal akan terjadi perpindahan penumpang atau barang dari satu jenis angkutan ke jenis moda angkutan yang lainnya, sehingga tuntutan efisiensi dari suatu perjalanan bisa tercapai. Berdasarkan tuntutan tersebut maka suatu terminal harus mampu menampung, menata dan mengendalikan serta melayani semua kegiatan yang terjadi akibat adanya perpindahan kendaraan, penumpang maupun barang sehingga semua kegiatan yang ada pada terminal dapat berjalan lancar, tertib, teratur, aman dan nyaman.

Universitas Sumatera Utara

Penumpang: Pengertian penumpang adalah: ― Setiap orang yang diangkut ataupun yang harus diangkut di dalam pesawat udara ataupun alat pengangkutan lainnya, atas dasar persetujuan dari perusahaan ataupun badan yang menyelenggarakan angkutan tersebut ―. (Menurut Damadjati (1995)) Pengertian penumpang adalah Pembeli Produk dan jasa pada suatu perusahaan adalah pelanggan perusahaan barang dan jasa mereka dapat berupa seseorang (individu) dan dapat pula sebagai suatu perusahaan. (Menurut Yoeti (1999)) Pelabuhan : Pelabuhan tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas -batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra- dan antarmoda transportasi (Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan) Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelabuhan diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang mendukung kelancaran system transportasi laut memiliki fungsi yang erat kaitannya dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi sedangkan secara social, pelabuhan menjadi fasilitas publik dimana di

Universitas Sumatera Utara dalamnya berlangsung interaksi antar pengguna (masyarakat) termasuk interaksi yang terjadi karena aktivitas perekonomian. Secara lebih luas, pelabuhan merupakan titik simpul pusat hubungan (central) dari suatu daerah pendukung (hinterland) dan penghubung dengan daerah di luarnya. Secara umum pelabuhan memiliki fungsi sebagai link, interface, dan gateway.  Link (mata rantai) yaitu pelabuhan merupakan salah satu mata rantai proses transportasi dari tempat asal barang ke tempat tujuan.  Interface (titik temu) yaitu pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua mode transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat.  Gateway (pintu gerbang) yaitu pelabuhan sebagai pintu gerbang suatu negara, dimana setiap kapal yang berkunjung harus mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku di daerah dimana pelabuhan tersebut berada.

2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi NO KRITERIA LOKASI 1. Tinjauan Terhadap Tapak harus berada pada wilayah RUTRK Struktur Kota yang tata guna lahannya diperuntukkan daerah perdagangan dan jasa (RTRW Kabupaten Toba Samosir) 2. Pencapaian Lokasi terletak pada daerah yang mudah dicapai oleh kendaraan pribadi, kendaraan umum, ataupun pejalan kaki (NAD) 3. Area Pelayanan Area di sekitar site hendaknya merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan atau di sekitar sarana prasarana yang membutuhkan jasa atau pelayanan yang berhubungan dengan berbelanja, seperti permukiman penduduk,terminal dan pusat komersil lainnya (asumsi) 4. Status Kepemilikan Lokasi yang dipilih hendaknya memiliki status kepemilikan yang jelas seperti lokasi tersebut

Universitas Sumatera Utara merupakan milik pemerintah atau pribadi (asumsi) 5. Nilai Lahan Nilai lahan sebaiknya memiliki harga yang terjangkau agar dalam pembelian lahan tidak membutuhkan biaya yang segitu mahal. Sehingga biaya dapat di maksimalkan lebih banyak pada pembangunan proyek (asumsi) 6. Peraturan Daerah yang terpilih sebagai lokasi perancangan harus memiliki peraturan pendirian bangunan yang jelas, agar ada batasan—atasan perancangan sehingga pembangunan yang dilakukan sejalan dengan rencana pengembangan di daerah tersebut (asumsi) Sumber : Hasil Analisa Penulis 2017

2.2.1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Tabel 2.2 Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016-2036

NO HIRARKI KECAMATAN FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN 1. Pusat Kegiatan Balige -Pusat pemerintahan kabupaten Wilayah -Pusat perdagangan dan jasa (PKW) -Pendidikan -Pertanian -Industri -Perikanan -Pariwisata -Transportasi Danau -Permukiman 2. Pusat Kegiatan Porsea -Pusat pemerintahan kecamatan Lokal -Perdagangan dan Jasa

Universitas Sumatera Utara (PKL) -Perikanan -Pertanian -Peternakan -Permukiman -Transportasi Danau -Industri -Pariwisata 3. Pusat Laguboti -Pusat pemerintahan kecamatan Pelayanan -Pendidikan Kawasan -Pertanian (PPK) -Industri -Perikanan -Peternakan -Permukiman -Pariwisata Sigumpar -Pusat pemerintahan kecamatan -Pendidikan -Pertanian -Industri -Perikanan -Peternakan -Permukiman -Pariwisata Parmaksian -Pusat pemerintahan kecamatan -Industri -Pertanian -Permukiman Silaen -Pusat pemerintahan kecamatan -Industri -Pertanian -Peternakan -Permukiman Habinsaran -Pusat pemerintahan kecamatan

Universitas Sumatera Utara -Perdagangan dan jasa -Pertanian dan perkebunan -Industri -Peternakan -Permukiman Ajibata -Pusat pemerintahan kecamatan -Perdagangan dan Jasa -Pertanian -Perikanan -Pariwisata -Permukiman -Transportasi Udara dan Danau 4 Pusat Tampahan -Pusat pemerintahan kecamatan Pelayanan -Pertanian Lingkungan -Pariwisata (PPL) -Perkebunan -Industri kecil -Permukiman Uluan -Pusat pemerintahan kecamatan -Pertanian dan perkebunan -Perikanan -Industri kecil -Pariwisata -Permukiman Siantar -Pusat pemerintahan kecamatan Narumonda -Pendidikan kejuruan -Pertanian -Permukiman Lumban Julu -Pusat pemerintahan kecamatan -Pertanian & perkebunan -Perikanan -Peternakan -Pariwisata

Universitas Sumatera Utara -Permukiman Bona Tua -Pusat pemerintahan kecamatan Lonasi -Pertanian -Peternakan -Industri kecil -Permukiman Nassau -Pusat Pemerintahan kecamatan -Pertanian dan perkebunan -Peternakan -Permukiman Borbor -Pusat pemerintahan kecamatan -Pertanian dan perkebunan -Peternakan -Permukiman -Industri Pintu Pohan -Pusat pemerintahan kecamatan Meranti -Industri -Pariwisata -Perkebunan -Permukiman Sumber : RTRW Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016-2036

Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Pencapaian

Via Jl.Lintas Sumatera

Via Jl.Medan- Sidikalang

Gambar 2.1 Pelabuhan Ajibata-Site Sumber : https://maps.google.com/,2017

Dari Kota Medan pencapaian menuju lokasi dapat ditempuh melalui 2 rute yang berbeda dengan jarak tempuh dan waktu yang berbeda.

1.Via Jl.Lintas Sumatera Melalui rute ini jarak yang di tempuh mencapai 199 km dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 4 jam 50 menit dari pusat Kota Medan.

2.Via Jl.Medan-Sidikalang Melalui rute ini jarak yang di tempuh cenderung lebih dekat yaitu 190 km namun perkiraan waktu tempuh sedikit lebih lama di karenakan rute tersebut harus melalui jalur pegunungan.

2.2.3 Area Pelayanan Tabel 2.3 Area Pelayanan Kawasan Toba Samosir

Universitas Sumatera Utara No Instansi Klasifikasi Tahun Tahun pelayanan 2014/2015 2015/2016 1 Pendidikan PAUD 185 168 SD 227 231 SLTP 49 49 SMA 18 16 SMK 24 22 AKADEMI 7 7 2 Kesehatan Rumah Sakit 3 Puskesmas 19

Posyandu 275 Klinik 9 3 Agama Mesjid 37 Musholla 13 Gereja Protestan 315 Gereja Katolik 66 4 Pariwisata Hotel 8 10 Restauran 71 73 Kantor Pos 7 5 Perdagangan Pasar 13 13 Sumber : Kabupaten Toba Samosir Dalam Angka 2016

2.2.4 Status Kepemilikan, nilai lahan, Peraturan 2.2.4 Status Kepemilikan Status kepemilikan lahan pada kawasan Toba Samosir berupa milik pemerintahaan dan pribadi

2.2.5 Nilai lahan Nilai lahan sendiri masih rendah dari pada kawasan perkotaan namun nilai lahan masih bisa berubah-ubah Karena adanya perkembangan di kawasan tersebut. 2.2.6 Peraturan

Universitas Sumatera Utara Kabupaten Toba Samosir merupakan Kawasan Strategis Nasional (KSN) sudah di autr sehingga setiap adanya perkembagan di kawasan tersebut harus mengikuti peraturan yang ada. 2.3 Tinjauan Fungsi Fungsi dari bangunan yang akan dirancang adalah sebuah Terminal Penumpang. 2.3.1 Klarisifikasi Pelabuhan

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

 dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.

 crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.  gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara. (Triatmodjo, 2009)

2.3.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Berikut ini adalah aktivitas yang terjadi pada terminal penumpang kapal, meliputi : A. Aktivitas dermaga

Universitas Sumatera Utara Merupakan aktivitas yang dilakukan awak kapal di dermaga dan di dalam kapal yang sedang dilabuhkan seperti perbaikan kapal, perawatan kapal, pengisian ransum kapal. B. Aktivitas derbarkasi Merupakan kegiatan utama penumpang dari kapal sampai keluar terminal yang meliputi proses penanganan penumpang dan barang dan kegiatan menemui penjemput. C. Aktivitas embarkasi Merupakan kegiatan utama penumpang dari masuk ke terminal penumpang sampai naik kekapal, yang meliputi kegiatan pembelian tiket, chek in, dan pengurusan administrasi, pemerikasaan dan pengurusan barang, menunggu dan naik ke kapal. D. Aktivitas transit Merupakan kegiatann penumpang turun dari kapal, menunggu dan berangkat lagi. E. Aktivitas pengantar/penjemput Merupakan kegiatan para pengantar dan penjemput mulai dari memasuki area terminal, mencari informasi pelayaran, dan menunggu (untuk menjemput atau mengantar).

F. Aktivitas lembaga pelayanan dan pengelolaan penumpang Merupakan aktivitas pelayanan umum yang tujukan khususnya bagi para penumpang meliputi bidang, kepariwisatawan, kejaksaan, bea cukai, kesehatan, pos dan telekomunikasi, polisi dan kesatuannya pelabuhan laut.

G. Aktivitas pengusaha komersial dan jasa, meliputi restaurant, retail, penukaran uang.

H. Aktivitas transportasi darat meliputi kegiatan dari dan menuju ke pelabuhan.

2.3.3 Deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang

Tabel 2.4 Kebutuhan Ruang Fasilitas Terminal Penumpang

Universitas Sumatera Utara Kapasitas Standart Luas (m²) Sumber Kebutuhan Ruang Ruang 1 Ruang Genset 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS

Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas (m²) Sumber Ruang

1 Hall Keberangkatan 100 org 1.5 m²/org 150 m² NAD 2 Hall Kedatangan 100 org 1.5 m²/org 150 m² NAD 3 Selasar Kedatangan 100 org 1.5 m²/org 150 m² NAD 4 Selasar Keberangkatan 100 org 1.5 m²/org 150 m² NAD 5 R. Tiket dan bagasi 2 Unit 30 m²/unit 60 m² PS 6 R. Karantina 1 Unit 40 m²/unit 40 m² PS 7 Pusat Jajanan 2 unit 12.5 m²/unit 25 m² AS 8 Ruang Bagasi 2 Unit 12.5 m²/unit 25 m² AS Toilet 9 a. Toilet Pria 3 Unit 0.96 m²/unit 2.88 m² NAD 10 b. Tolet wanita 3 Unit 0.96 m²/unit 2.88 m² NAD 11 Urinoir 3 Unit 0.6 m²/unit 1.8 m² NAD 12 Westafel 6 Unit 0.6 m²/unit 3.6 m² NAD

Sub.Total 761.16 m² Sub.Total + Sirkulasi 40% 1100 m² Sumber : Hasil Analisa Penulis 2017

Universitas Sumatera Utara 2 Ruang Chiller 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS 3 Ruang AHU 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS 4 Ruang Pompa 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS 5 Ruang Panel 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS 6 Ruang STP 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS 7 Ruang Petugas 1 Unit 20 m²/unit 20 m² TSS Sub.Total 140 m² Sub.Total + Sirkulasi 40% 196 m² Sumber : Hasil Analisa Penulis 2017

Tabel 2.5 Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengelola

Kebutuhan Ruang Kapasitas Ruang Standart Luas (m²) Sumber

1 Ruang Kepala 1 org 25 m²/org 25 m² NAD 2 R. Staff 10 org 2.4 m²/org 24 m² NAD 3 R. Rapat 15 org 2.4 m²/org 36 m² NAD 4 R. Tunggu Tamu 8 org 1.5 m²/org 12 m² NAD 5 Ruang Sekretaris 1 org 4.5 m²/org 4.5 m² NAD Sub.Total 101.5 m² Sub.Total + Sirkulasi 40% 142.1 m²

Sumber : Hasil Analisa Penulis 2017

Tabel 2.6 Kebutuhan Ruang Fasilitas Parkiran Kebutuhan Ruang Kapasitas Standart Luas (m²) Sumber Ruang

1 Parkir Mobil 110 Unit 15 m²/unit 1650 m² AS

Universitas Sumatera Utara 2 Parkir Motor 115 Unit 2.25 m²/unit 258.75 m² AS Sub.Total 1908.8 Sub.Total + Sirkulasi 40% 2672.3 Sumber : Hasil Analisa Penulis 2017

2.3.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Pelabuhan tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas- batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra- dan antarmoda transportasi. Terminal fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang.( Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan) Berdasarkan SNI 10-4838-1998 mengenai Persyaratan Terminal Penumpang di Pelabuhan Laut, pelabuhan penumpang terdiri dari terminal penumpang domestik. Gedung terminal penumpang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Tata ruang yang menjamin kelancaran arus naik turun penumpang, 2. Sirkulasi udara dan cahaya yang cukup, 3. Kemudahan perpindahan penumpang antarmoda, 4. Dilengkapi dengan tanda-tanda petunjuk dan tanda-tanda grafis, 5. Perbandingan yang digunakan untuk luas gedung terminal ialah 1,2 m2/orang, 6. Secara umum dengan mempertimbangkan efisiensi perencanaan, pembangunan dan pengoperasiannya, ukuran luas terminal dibedakan menjadi: A.Terminal besar ukuran 2000 m2 dan 4000 m2 B.Terminal sedang ukuran 500 m2 dan 1000 m 2 C.Terminal kecil ukuran 300 m2 7. Luas gedung terminal dan luas lapangan parkir diatur dengan perbandingan 1:2 8. Kegiatan angkutan penumpang dengan kendaraan darat sedapat mungkin langsung ke jalan akses yang ada.

Universitas Sumatera Utara Area terminal penumpang ISPS Code mengatur bahwa pelabuhan harus menerapkan sistem restricted area (daerah terbatas) demi keselamatan dan keamanan pelayaran. Atas dasar ini area terminal dibagi dalam beberapa kelompok ruangan, yaitu: 1.Ruang umum 2.Ruang semi steril 3.Ruang steril 4.Koridor penumpang 5.Sirkulasi penumpang dan pengantar/penjemput (SNI 03-7046-2004, Terminal Penumpang) Ruang Umum:  Shelter

 Loket penjualan tiketPojok informasi

 Toilet pria dan wanita

 Telepon umum

 Bilik ATM/Bank

 Tempat makan/kafetaria

 Penukaran valuta (money changer)

Ruang Semi Steril:  Mesin Pemeriksa (x-Ray)

 Portal Pemindai

 Meja Lapor (Check In Counter)

 Sistem Penanganan Bagasi

 Fasilitas Fiskal

 Fasilitas Telepon Umum

 Ruang Administrasi

Universitas Sumatera Utara  Ruang Pengelola Terminal/Ruang Komunikasi

Ruang Steril:  Portal Pemindai Penumpang

 Ruang Tunggu

 Telepon Umum

 Area Majalah/Kios/Koran

 Tempat Makan /Kafetaria

Koridor Penumpang:  Jalur Pengambilan Bagasi

 Papan Info Kelompok Bagasi

 Kursi Tunggu

 Meja/Loket Pemesanan Hotel

 Meja/Loket Pemesanan Angkutan Umum/Taxi

 Fasilitas Pengawasan Kesehatan

 Fasilitas Penitipan Bagasi

 Fasilitas Keamanan/Bermasalah

Sikulasi Penumpang/Penjemput:  Lapangan Parkir

 Pedistrian

 Ruang Tunggu Keberangkatan/Kedatangan

 Pusat Informasi

 Papan Informasi/Papan Pengumuman Digital

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7 Tabel Kriteria Terminal Penumpang Ruang Kegiatan/Event Kelengkapan Ruang dan Fasilitas

Ruang Umum Penumpang/ pengantar/ Shelter (Public Hall) penjemput turun dari kendaraan

Pembelian tiket Loket penjualan tiket Persiapan keberangkatan Pojok informasi Toilet pria dan wanita Telepon umum Bilik ATM/Bank Tempat makan/kafetaria Penukaran valuta (money changer) Kios Koran/majalah Area komersial lain

Pengantar menunggu Anjungan pengantar/penjemput keberangkatan kapal Penjemput menunggu kedatangan kapal

Pengelolaan operasi terminal Ruang petugas keamanan terminal Pos kesehatan

Ruang lapor diri Pemeriksaan penumpang dan Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) (check- in) barang Portal pemindai penumpang

Lapor kehadiran penumpang Meja lapor (check-in counter) Pemeriksaan tiket Sistem penanganan bagasi Penyerahan bagasi Pengurusan syarat Fasilitas fiskal keberangkatan

Universitas Sumatera Utara Pengelolaan administrasi Fasilitas telepon umum terminal Ruang administrasi angkutan laut Ruang pengelola terminal dan ruang komunikasi

Koridor Pemeriksaan penumpang dan Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) keberangkatan barang Portal pemindai penumpang Penumpang menunggu Kursi tunggu keberangkatan Telepon umum Tempat makan/kafetaria Money changer Kios Koran/majalah Toilet pria dan wanita Audio/Video/Televisi dan Internet nirkabel Koridor Penumpang berjalan ke kapal / Pagar pengarah/pengaman Penumpang dari kapal Penutup koridor Papan petunjuk nomor tambatan, nama kapal dan tujuan

Ruang tunggu Pengambilan bagasi Jalur pengambilan bagasi kedatangan Papan info kelompok bagasi Kursi tunggu Audio/Video/Televisi Pemesanan hotel/angkutan Meja/loket pemesanan hotel umum Meja/loket angkutan umum

Pemeriksaan bagasi dan Fasilitas pengawasan kesehatan penumpang Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) Portal pemindai penumpang

Universitas Sumatera Utara Pengelolaan bagasi penumpang Fasilitas penitipan bagasi (locker) Fasilitas bagasi bermasalah/hilang

Sumber :(SNI 03-7046-2004, Terminal Penumpang)

2.3.5 Deskripsi Pendekatan Struktur dan Utilitas 2.3.5.1 Struktur Struktur yang akan dipakai untuk stasiun kereta api Medan Labuhan akan mempengaruhi ketahanan dan penampilan bangunan stasiun tersebut. Pendeka struktur yang akan di pakai terdiri dari : a. Substructure Karakter tanah dan karakter bangunan sangat menentukan pondasi yang akan di pakai. Pondasi yang akan di pakai untuk stasiun kereta api Medan Labuhan adalah pondasi telapak b. Upperstructure Adalah struktur kolom dan balok. Pada stasiun kereta api Medan Labuhan akan di pakai struktur rangka kaku (Rigid Frame). c. Dinding Dinding yang akan di pakai menggunakan beton dan bata, dan kaca. d. Plafon Plafon yang akan di gunakan adalah plafon berbahan gypsum, dengan rangka hollow, langit langit berwarna terang dan tinggi minimal 3 meter dari lantai. e. Lantai Finishing lantai menggunakan granite tile pada dalam bangunan, sedangkat di luar bangunan menggunakan paving, batu sikat dan batu tample.

2.3.5.2 Deskripsi Pendekatan Utilitas Sistem utilitas yang digunakan dalam bangunan, antara lain : a. Pencahayaan

Universitas Sumatera Utara Pencahayaan alami digunakan pada siang hari menghemat energi, pencahayaan buatan merata digunakan untuk bagian ruang dalam (indoor). b. Udara Untuk memperoleh suhu yang sesuai dengan standart kenyamanan dengan cara menerapkan, menghindari orientasi arah Barat – Timur, menggunakan AC Central dan memperbanyak bukaan. c. Kelistrikan Listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo. Dari trafo daya listrik dialirkan menuju Main Distribution Panel (MDP) lalu ke beberapa Sub Distribution Panel (SDP) untuk diteruskan ke semua perangkat listrik yang ada di bangunan. Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis, akan langsung menggantikan daya listrik dari PLN yang terputus. d. Air bersih Kebutuhan air bersih bersumber dari PDAM yang akan di tampung terlebih dahul di dalam tank dan kemudian di salurkan. e. Pembuangan air kotor Pembuangan air kotor terbagi tiga, yaitu :  Air hujan Air hujan yang turun dari atap akan di alirkan melalui pipa pipa dan kemudian di alirkan ke riol kota  Air kotor padat Air kotor padat di salurkan ke septictank  Air kotor cair Air kotor cair di salurkan langsung ke riol kota f. Sistem Pemadam Kebakaran

Universitas Sumatera Utara Sarana deteksi dan alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector. System pemadam api menggunakan :  Hydrant kebakaran  Sprinkler

2.3.6 Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis 2.3.6.1 Terminal Ferry Internasional Batam Center Lokasi : Pulau Batam, Indonesia Terminal ferry Batam Center merupakan terminal internasional yang melayani penyebrangan dari Pulau Batam ke Singapore dan Malaysia. Terminal ini memiliki luas bangunan 8.250 m² dan arus penumpang per tahun nya berjumlah 12 juta orang .

` Gambar 2.2. Terminal Ferry Batam Center Sumber :http://www.batam-center.web.id/2015

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Site Plan Terminal Ferry Batam Center Sumber :http://www.batam-center.web.id/2015

A.Lantai 1 terdiri dari hall, retail, money changer, loket taksi, loket travel dan area public lainnya. Selain area public, di lantai 1 juga terdapat check in bagasi , tempat pengambilan bagasi dan area kedatangan. Ruang tunggu keberangkatan juga berada di lantai satu tetapi berada di sisi lain dari area public.

B.Lantai 2 terdiri dari loket pembelian tiket, pintu masuk keberangkatan, bagian imigrasi penumpang.

C.Lantai 3 terdiri dari ruang pengelola terminal ferry dan juga ruang BP Pelabuhan Batam.

Arus sirkulasi penumpang pada terminal ferry Batam Center, yaitu:

Universitas Sumatera Utara 1. Keberangkatan

Gambar 2.4 Alur Sirkulasi Penumpang Keberangkatan Sumber :http://www.batam-center.web.id/2015

Universitas Sumatera Utara 2. Kedatangan

Gambar 2.5 Alur Sirkulasi Penumpang Kedatangan Sumber :http://www.batam-center.web.id/2015

Hal yang di jadikan sebagai pembanding adalah: 1. Pemisahan sirkulasi kedatangan dan keberangkatan penumpang 2. Arus sirkulasi kedatangan penumpang dan keberangkatan penumpang 3. Terdapat hall di lantai satu dan void di atas hall hingga lantai 3. Hal ini berguna sebagai sirkulasi udara dan efek visual 4. Bentuk bangunan yang yang memiliki 3 sisi yang menghadap ke berbagai arah (view) 5. Area parkir yang luas.

Universitas Sumatera Utara 2.3.6.2 Ferry Terminal, Stocholm Ferry Terminal yang berlokasi di Stocholm ini menghubungkan ke finlandia dan kawasan Baltik. Bentukan massa bangunan terinspirasi oleh arsitektur tradisional maritime. Pada bagian atapnya dimanfaatkan sebagai area terbuka untuk area umum dan juga memakai solar cell untuk mensuplai energy listrik.

Gambar 2.6. Bangunan Terminal Sumber :http://www.dezeen.com/ferry-terminal-by-cfm/2016

Untuk konsep sirulasi, C.F Moller, menerapkan system sirkulasi linier horizontal ataupun vertical. Untuk sirkulasi vertical digunakan untuk pengelola sedangkan horizontal digunakan oleh penumpang. Pembagian zona ruang juga terlihat jelas, pada lantai atas terdapat kantor pengelola, bagian bawah merupakan area penumpang dan juga bagian lantai dasar merupakan area servis, parker dan area perjalanan penumpang menuju kapal feri tersebut. Untuk sketsa sirkulasi dapat dilihat dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.7. Arus sirkulasi Sumber :http://www.dezeen.com/ferry-terminal-by-cfm/2016

Gambar 2.8 sketsa Pembagian Zona dan Sirkulasi Sumber :http://www.dezeen.com/ferry-terminal-by-cfm/2016

Universitas Sumatera Utara Hal yang di jadikan sebagai pembanding adalah:

1. Terdapat ruang terbuka pada lantai paling atas yang digunakan sebagai area umum. 2. Pembagian zona yang jelas antara masing – masing pengguna sehingga tidak terjadi sirkulasi silang, salah satu caranya yaitu menggunakan sirkulasi vertical. 3. Bentukan massa yang terinspirasi dari fungsi bangunan, yaitu bentukan kapal maritime tradisional.

2.4 Tinjauan Tema 2.4.1 Pengertian Pengertian Arsitektur Neo Vernacular

A.ARSITEKTUR NEO VERNACULAR Arsitektur Neo-Vernacular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post- Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Neo berasal dari bahasa yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru. Jadi neo-vernacular berarti bahasa setempat yang di ucapkan dengan cara baru, arsitektur neo-vernacular adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada, baik fisik (bentuk, konstruksi) maupun non fisik (konsep, filosopi, tata ruang) dengan tujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mangalami pembaruan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat. Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat. (Leon Krier). ―Pada intinya arsitektur Neo-Vernacular merupakan perpaduan antara bangunan modern dengan bangunan bata pada abad 19‖ Batu-bata dalam kutipan diatas ditujukan pada pengertian elemen-elemen arsitektur lokal, baik budaya masyarakat maupun bahan-bahan material lokal. Aliran Arsitektur Neo-Vernacular sangat mudah dikenal dan memiliki kelengkapan berikut ini : hampir selalu beratap bubungan, detrail terpotong, banyak keindahan dan bata-bata. Bata itu manusiawi, jadi slogannya begitu manusiawi. Arsitektur neo-vernakular, banyak ditemukan bentuk-bentuk yang sangat modern namun dalam penerapannya masih menggunakan konsep lama daerah setempat yang dikemas dalam bentuk yang modern. Arsitektur neo-vernakular ini menunjukkan suatu bentuk yang modern tapi masih memiliki image daerah setempat walaupun material yang digunakan adalah bahan modern seperti kaca dan logam. Dalam arsitektur neo-vernakular, ide bentuk-bentuk diambil dari vernacular aslinya yang dikembangkan dalam bentuk modern.

2.4.2 CIRI-CIRI GAYA ARSITEKTUR NEO VERNACULAR Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya ―language of Post-Modern Architecture‖ maka dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernacular sebagai berikut: Selalu menggunakan atap bumbungan. - Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan permusuhan. - Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal) - Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang merupakan budaya dari arsitektur barat.

Universitas Sumatera Utara - Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertical. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan. - Pemakaian atap miring,Batu bata sebagai elemen local,Susunan masa yang indah.

- Warna-warna yang kuat dan kontras. Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernacular tidak ditujukan pada arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lebih pada keduanya. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Neo-Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali.

2.4.3 PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR Adapun beberapa prinsip-prinsip desain arsitektur Neo-Vernakular secara terperinci, yaitu :

A. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang. B. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur. C. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim D. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep arsitektur E. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan datang.

2.4.4 Interpretasi Tema Tema Neo-Vernakular ditujukan agar dapat diterapkan unsur-unsur baru yang dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat. dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara A. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen). B. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu budaya , pola pikir, kepercayaan, t ata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan. C. Produk pada bangunan tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru (mangutamakan penampilan visualnya).

Keterkaitan Tema Dengan Judul Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebgai tempat perpindahan intra antar moda transportasi. Dengan penerapan Arsitektur Neo-Vernakular diharapkan tercipta suatu desain yang mengutamakan kenyamanan Pengguna tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain.

Prinsip arsitektur Neo-Vernakular yang dipakai dalam perancangan ini adalah prinsip desain hubungan langsung. Yaitu perancangan yang menggunakan prinsip desain yang mengadaptasi terhadap arsitektur setempat dan disesuaikan dengan nilai – nilai/fungsi dari bangunan adat /tradisional yang terdapat di Sumatera Utara. 2.4.5 Studi Banding Dengan Tema sejenis 2.4.5.1 Masjid Kudus (Jawa Tengah) Masjid Kudus dikenal oleh masyarakat karena arsitekturnya masjid yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Hindu. Masjid yang di bangun pada tahun 1549 oleh Jafar Sodiq memiliki pesona luar biasa. Menara yang terbuat dari bata merah yang aslinya adalah menara peninggalan Hindu yang di gunakan sebagai pembakaran mayat para raja dan kaum bangsawan, namun

Universitas Sumatera Utara sebagian lain mengangap bahwa menara tersebut adalah menara pengawas dari sebuah rumah ibadah agama Hindu sebelum di ubah menjadi masjid.

Gambar 2.9 Masjid Kudus (Jawa Tengah) Sumber :http://www.abouturban.com/2016/ Sejarah Singkat Masjid Kudus (Jawa Tengah)

Masjid ini didirikan pada tahun 956 H atau 1549 M. Hal ini dapat diketahui dari inskripsi (prasasti) pada batu yang lebarnya 30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada mihrab masjid yang ditulis dalam bahasa Arab.

Bagian-bagian Masjid Kudus

Masjid Menara Kudus ini memiliki 5 buah pintu sebelah kanan, dan 5 buah pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah. Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar dari semula karena pada tahun 1918-an telah direnovasi. Di dalamnya terdapat kolam masjid, kolam yang merupakan "padasan" tersebut merupakan peninggalan kuno dan dijadikan sebagai tempat wudhu. Di dalam masjid terdapat 2 buah bendera, yang terletak di kanan dan kiri tempatkhatib membaca khutbah. Di serambi depan masjid terdapat

Universitas Sumatera Utara sebuah pintu gapura, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai "Lawang Kembar".

Gambar 2.10 Penyanggah kubah Masjid Kudus Sumber : http://www.abouturban.com/2016/ Di komplek Masjid juga terdapat pancuran untuk wudhu yang berjumlah delapan buah. Di atas pancuran itu diletakkan arca. Jumlah delapan pancuran, konon mengadaptasi keyakinan Buddha, yakni ‗Delapan Jalan Kebenaran‘ atau Asta Sanghika Marga.

Masjid kudus (Jawa Tengah) ini memiliki menara yang merupakan bangunan kuno hasil dari akulturasi antara kebudayan islam dan hindu di jawa , menara ini memiliki ketinggian sekitar 18meter yang dihiasi denga piring-piring bergambar sebanyak 32 buah, yang dua puluh berwarna biru berlukisa masjid, manusia dengan unta dan pohon kurma dan yang 12 lainnya berwarna merah putih bergambar kembang, tidak hanya itu sobat bisa menyaksikan tangga yang dibuat dari kayu jati yang dibangun pada tahun 1895M, selain menara, Masjid Kudus ini terdapat makam yaitu makam sunan kudus dan para ahli warisnya dan tokoh islam lainnya.

Universitas Sumatera Utara Penyebaran Islam secara bertahap di kawasan Indonesia dari abad ke-12 dan seterusnya dengan memperkenalkan serangkaian penting pengaruh arsitektur. Namun, perubahan dari gaya lama ke baru yang lebih bersifat ideologis baru kemudian teknologi. Kedatangan Islam tidak mengarah pada pengenalan bangunan yang sama sekali baru, melainkan melihat dan menyesuaikan bentuk- bentuk arsitektur yang ada, yang diciptakan kembali atau ditafsirkan kembali sesuai persyaratan dalam Islam. Menara Kudus, di Jawa Tengah, adalah contoh dalam kasus ini. Bangunan ini sangat mirip dengan candi dari abad ke-14 di era kerajaan Majapahit, menara ini diadaptasi untuk kepentingan yang lebih baru dibangun masjid setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Demikian pula, masjid- masjid di awal perkembangan Islam di Indonesia murni terinspirasi dari tradisi bangunan local yang ada di Jawa, dan tempat lain di Nusantara, dengan empat kolom utama yang mendukung atap tengahnya. Dalam kedua budaya ini empat kolom utama atau mempunyai makna simbolis. Hal yang di jadikan sebagai pembanding adalah: 1. Menara Kudus yang berbentuk bangunan bangunan tradisional Hindu-Jawa 2. Bentuk bangunan dan gaya seni binanya adalah asli Hindu-Jawa. Berdasarkan penelitian Brumund dan Krom bangunan ini berasal dari abad ke-16.

Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi Masjid tersebut terdapat perbedaan dimana bentuk dasar Menara di masjid tersebut adalah punden berundak undak,yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.

Sedangkan fungsi bangunan masjid itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja- raja dan orang-orang terkemuka.

Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI 3.1 Metoda Pemilihan Lokasi Tahapan kajian dalam pemilihan lokasi dan gagasan ide pada proyek ―Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat‖ dapat diuraikan melalui beberapa tahap, yaitu : • Kawasan merupakan Kawasan Strategis Nasional pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba • Pemantapan gagasan perancangan dengan menelusuri informasi dan data yang mendukung baik secara arsitektural maupun non arsitektural melalui berbagai pustaka dan media sebagai bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah perancangan. • Pengembangan gagasan rancangan akan dituangkan ke dalam analisis dan Sintesis

3.2 Metoda Penyelesaian Masalah Perncangan/ Tahapan Perancangan

Metoda penyelesaian masalah perancangan / tahapan perancangan yang digunakan pada proyek ―Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat‖ dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah metoda deskriptif, yaitu memaparkan data-data, menguraikan, menjelaskan, baik data primer maupun data sekunder berdasarkan fakta yang ada, kemudian di analisa untuk menghasilkan suatu kesimpulan.

Pengolahan data yang dilkukan meliputi mereduksi data, menyajikan data, display data, serta menarik kesimpulan dan melaksanakan verifikasi. Pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan rangkuman yang inti, proses dengan pernyataan- pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu

Universitas Sumatera Utara dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan kegiatan merangkum catatan–catatan lapangan dengan memilah hal-hal yang pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan itu kemudian disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila sewaktu-waktu data diperlukan kembali. 2. Display Data Display data berguna untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian, baik yang berbentuk matrik atau pengolongan, dari hasil reduksi data dan display data itulah selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan data memverifikasikan sehingga menjadi kebermaknaan data. 3. Kesimpulan Dan Verifikasi Untuk menetapkan kesimpulan yang lebih beralasan dan tidak lagi berbentuk kesimpulan yang coba-coba, maka verifikasi dilakukan sepanjang penelitian berlangsung dan melaksanakan diskusi dengan subyek penelitian. Dapat juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dengan teman sejawat dan pihak-pihak lain yang dianggap memahami permasalahan penelitian.

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan catatan seorang etnografi, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Sumber data dan jenis data yang terdiri atas kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, foto. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa cara pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian.

Universitas Sumatera Utara A. Observasi Cartwright dan Cartwright mendefinisikan ―observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu‖. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Menurut Patton, tujuan ―observasi adalah mendeskripsikan setting yang di pelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dlam aktifitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi‖. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi aktif, dimana peneliti melibatkan diri secara penuh atau langsung terhadap kegiatan masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan mengamati kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. B. Wawancara Teknik pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian ini di maksudkan untuk memahami dan lebih mendalami suatu kejadian atau subjek penelitian. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (in- depth interview), di lakukan dengan cara menemui informan-informan yang dapat memberikan keterangan, atau sumber-sumber data yang akurat mengenai permasalahan yang di teliti. Wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan secara umum tidak terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para informan. Dengan jenis wawancara ini peneliti dapat menyatu dengan subjek maupun objek penelitian untuk memahami secara mendalam tentang penelitian itu sendiri. C. Catatan Etnografer Selama proses penelitian, peneliti dapat mengumpilkan dokumen-dokumen yang menjadi sumber data sekunder yang merupakan data tertulis dari objek yang di teliti. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik seperti koran, makalah maupun artikel atau dokumen pribadi seperti buku harian, maupun catatan sang peneliti mengenai penelitian tersebut. Sebagaimana yang di ungkapkan

Universitas Sumatera Utara oleh Charle O. Frake, bahwa suatu deskripsi kebudayaan dihasilkan oleh suatu catatan dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat pada suatu priode waktu tertentu, yang tentu saja meliputi berbagai tangapan informan terhadapap peneliti dengan berbagai pernyataan, tes dan perlengkapannya

3.2.1 Data Primer Merupakan data yang didapat secara langsung melalui survey lapangan atau observasi yang dilakukan dengan cara: 1. Melakukan pengamatan langsung mengenai objek yang akan dituju seperti lokasi tapak perancangan. 2. Melakukan dokumentasi yang bertujuan untuk memperjelas data-data yang akan digunakan dalam analisa. Data ini bersifat nyata dan sebagai bukti pendukung dalam metoda tersebut

3.2.2 Data Sekunder Merupakan data dari studi literatur yang berhubungan dengan proyek, baik secara arsitektural maupun non arsitektural yang didapat dari: 1. Studi Literatur yang diperoleh melalui buku-buku dan literatur pendukung lain yang berkaitan dengan proyek perancangan. 2. Referensi yang diperoleh melalui pengumpulan data, peta dan peraturan peraturan dari instansi terkait.

3.2.3 Analisa Selanjutnya analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu dengan menganalisa aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, penataan ruang dan sirkulasi, kemudian di analisa secara kuantitatif dengan menganalisa kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan mengenai lokasi dan tapak. Berikut analisis yang mempengaruhi proyek perancangan ini:

• Analisa Tapak • Analisa Fungsi • Analisa Aktivitas

Universitas Sumatera Utara • Analisa Ruang • Analisa Struktur

3.3 Kesimpulan Setelah melalui tahap metodologi ini, data yang dikumpulkan dan di observasi akan lengkap dan dapat sesuai keinginan. Dengan demikian penelitian akan menghasilkan data yang valid dan melalui cara metodologi ini pembahasan penelitian dapat tersusun dengan sistematis.

3.4 Kerangka Metode Penelitian

PENGUMPULAN Data Primer Data Skunder DATA • Survei Lapangan • Studi Literatur •Primer • Dokumentasi • Referensi •Sekunder

PENDEKATAN/ ANALISIS • Analisa Tapak

• Analisa Fungsi

• Analisa Aktivitas

• Analisa Ruang

• Analisa Struktur • Analisa Utilitas

KONSEP PERANCANGAN • Konsep Bangunan • Konsep Tapak • Konsep Utilitas

Diagram 3.1 Kerangka Metode Penelitian Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI PROYEK 4.1 Judul Proyek ―Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat‖ Lokasi site berada di daerah Ajibata, kec. Ajibata, Toba Samosir.

U

Kabupaten Toba samosir,Kecamatan Ajibata

Gambar 3.1 Kabupaten Toba Samosir Sumber : www.google.com/earth, 2017

U

Pelabuhan Ajibata,Prapat

Gambar 3.2 Pelabuhan Ajibata

Universitas Sumatera Utara Sumber : www.google.com/earth, 2017 4.2 Luasan Kondisi eksisting dari lokasi ini merupakan kawasan pelabuhan. Berdasarkan perhitungan melalui Google map, lokasi proyek ini memiliki luasan keseluruhan sekitar 3 Hektar .

4.3 Batas kawasan Secara administratif, Kecamatan Ajibata terdiri dari 9 Desa dan 1 B Bandara sibisa D A D Kelurahan, yaitu Desa Horsik, Desa Motung, Desa Pardamean Ajibata, Pardamean Sibisa, Pardomuan Ajibata, Pardomuan Sibisa, Desa Sigapiton, Desa Sirungkungon dan Kelurahan Pasaroan Ajibata. Kecamatan Ajibata berbatasan dengan : Batas-batas lokasi site - Batas Utara : Permukiman penduduk - Batas Timur : Permukiman penduduk - Batas Selatan : Danau Toba - Batas Barat : Perkebunan penduduk

4.4 Fungsi Sekitar/ Eksisting Fungsi sekitar pada Kawasan ini pada umumnya iyalah permukiman dan perkebunan.

Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISA 5.1. Analisa Sistem Kegiatan/ Program Ruang 5.1.1. Sistem Kegiatan Pengguna Tabel 5.1 Jumlah Kunjungan Menurut Dermaga

Jumlah Kunjungan Kapal, Penumpang Dan Barang Pada Angkutan Danau Menurut Dermaga di Kabupaten Toba Samosir

Dermaga/Pier Kapal/Ship Penumpang/Passengers Barang/Cargo (Buah/Unit) (Orang/Person) (Ton) (1) (2) (3) (4)

1.Balige 1.518 21.688 266.50

2.Porsera 104 3.675 96.50

3.Ajibata 3.950 186.540 3.999.05

Jumlah Total 2012 5572 211.903 4.362.05 2011 5578 193.237 4.130.3 2010 5839 198.396 4.595.2

Sumber: Dinas Perhubungan Toba Samosir (2012)

Tabel 5.2 Jumlah Kunjungan Menurut Bulan

Jumlah Kunjungan Kapal, Penumpang Dan Barang Pada Angkutan Danau Menurut Bulan di Kabupaten Toba Samosir

Bulan/Month Kapal/Ship Penumpang/Passengers Barang/Cargo (Buah/Unit) (Orang/Person) (Ton) (1) (2) (3) (4)

Universitas Sumatera Utara

1.Januari 390 15.970 230.51 2.Februari 315 13.970 266.50 3.Maret 330 14.971 96.50 4.April 325 14.875 266.50 5.Mei 332 16.971 266.50 6.Juni 331 15.980 266.50 7.Juli 333 16.970 266.50 8.Agustus 331 15.971 266.50 9.September 330 12.115 266.50 10.Oktober 331 14.985 266.50 11.November 331 15.981 266.50 12.Desember 331 17.781 266.50

Jumlah Total 2012 3950 186.540 3.999.05 2011 3944 167.650 3.762.0 2010 3944 167.650 3.756.3

Sumber: Dinas Perhubungan Toba Samosir(2012) Alur kegiatan pengguna pada Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah: Alur Kegiatan Penumpang Embarkasi,,Alur Kegiatan Penumpang Debarkasi, Alur Kegiatan Pengelola, Alur Kegiatan Pengunjung. Adapun alur Kegiatan penggunanya adalah sebagai berikut A. Alur Kegiatan Keberangkatan Penumpang

Diagram 5.1 Alur Kegiatan Keberangkatan Penumpang

Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017 B. Alur Kegiatan Kedatangan Penumpang

Diagram 5.2 Alur Kegiatan Kedatangan Penumpang Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017 C. Alur Kegiatan Pengunjung

Diagram 5.3 Alur Kegiatan Pengunjung Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017 D.Alur Kegiatan Pengelola

Diagram 5.4 Alur Kegiatan Pengelola Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017 5.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang, Program dan Besaran Ruang

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisa aktivitas, perhitungan yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik tentang jumlah pengunjung, maka diperoleh kebutuhan ruang dan besaran ruang sebagai berikut. Tabel 5.3 Program Dan Besaran Ruang Terminal Keberangkatan

Jumlah Standard Analisis Terminal Kebutuhan 2 Ruang/ M /Orang/ Luas Dimensi Luas Keberangkatan Ruang Sumber (M2) (M2) Kapasitas Unit (m x m) Pelataran Lobby 200 Orang 0.9 m2/org BPDS 180 12 x 15 180

2 Keberangkatan Hall umum 1300 orang 0.9 m /org BPDS 1170 30 x 39 1170 Loket Tiket 5 unit 5 m2/unit AS 25 3 x 9 27 Foyer 2 pengecekan 5 unit 3 m /unit AS 15 3 x 5 15 Tempat 2 Informasi 1 unit 8 m /unit AS 8 3 x 3 9 Chek-In 2 10 unit 1.5 m /unit AS 15 3 x 5 15 Tiket

R. Tunggu Ruang Keberangkatan 2 Duduk 1000 orang 0.9 m /org BPDS 900 24 x 38 912 Penumpang

10 unit/ 1 1.2 Toilet laki- NAD 12 3 x 4 12 m2/orang Toilet org 1 unit Tlakioilet 10 unit/ 1 1.2 2 NAD 12 3 x 4 12 Perempuan org 1 unit m /orang Sirkulasi 20% 436.8 Luas total + Sirkulasi 20% 2454 + 490.8 = 2944.8 Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Tabel 5.4 Program Dan Besaran Ruang Terminal Terminal Kedatangan Standard Analisis

Jumlah M2/Orang/ Luas Terminal Kebutuhan 2 Sumbe r (M2) Di Luas (M ) Kedatangan Ruang Ruang/ Unit Kapasitas me Pelataran Lobby 200 Orang 0.9 m2/org BPDS 180 n12si x 180 (1m5 x m)

Universitas Sumatera Utara 2 Kedatangan Hall umum 1300 orang 0.9 m /org BPDS 1170 30 x 1170 Tempat 39 2 1 unit 8 m /unit AS 8 3 x 9 Informasi Toilet 10 unit/ 1 1.2 3 laki-laki 2 NAD 12 3 x 12 org 1 unit m /orang Toilet 10 unit/ 1 1.2 4 Toilet Perempuan org 1 unit m2/orang NAD 12 3 x 12 4 Sirkulasi 20% 282 Luas total + Sirkulasi 20% 1410 + 282 = 1692 Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Tabel 5.5 Program Dan Besaran Ruang Pengelola

Standard Analisis

Dimen Jumlah Area Kebutuhan 2 si Ruang/Ka M /Orang Sumbe Luas Luas (m x 2 2 komersil Ruang pasitas (M ) (M ) /Unit r m) Hall 10 orang 0.9 m2/org BPDS 9 3 x 3 9 Ruang tamu 10 orang 2.3 m2/org NAD 23 6 x 4 24 R. informasi 1 unit 6 m2/unit AS 8 3 x 2 6 R. Dinas R. Kepala 2 Terminal Dinas 1 orang 30 m /org AS 30 6 x 5 30 R. Staff 20 orang 1.5 m2/org NAD 30 6 x 5 30 10 R. Arsip 1 ruang m2/ruang AS 10 3 x 4 12 R. Operasional 10 orang 1.5 m2/org NAD 15 3 x 5 15 R. Keuangan 5 orang 1.5 m2/org NAD 7.5 3 x 3 9 R. Komputer 20 orang 1.5 m2/org NAD 30 6 x 5 30 R. Dinas R. Kepala 2 1 orang 30 m /org AS 30 6 x 5 30 Armada Dinas R. Staff 20 orang 1.5 m2/org NAD 30 6 x 5 30 10 R. Arsip 1 ruang AS 10 3 x 4 12 m2/ruang

Universitas Sumatera Utara R. Dinas R. Kepala 2 Pemanduan Dinas 1 orang 30 m /org AS 30 6 x 5 30 R. Staff 20 orang 1.5 m2/org NAD 30 6 x 5 30 10 R. Arsip 1 ruang m2/ruang AS 10 3 x 4 12 Fasilitas R. Istirahat 50 orang 1 m2/org AS 50 6 x 9 54 R. Ganti 30 orang 2 AS 75 9 x 9 81 Karyawan 2.5 m /org R. Makan 50 orang 1.5 m2/org NAD 75 9 x 9 81 Dapur Bersih 1 unit 3 m2/unit AS 3 3 x 1 3 Ruang Rapat 30 orang 1.5 m2/org NAD 45 6 x 8 48 Gudang 1 unit 12 m2/unit AS 12 3 x 4 12 R. sholat laki- 2 Mushollah 30 orang 1.2 m /org NAD 36 6 x 6 36 laki R. sholat perempuan 20 orang 1.2 m2/org NAD 24 6 x 4 24 R. Wudlu laki- laki 5 orang 1.2 m2/org NAD 6 3 x 2 6 R. Wudlu

perempuan 5 orang 1.2 m2/org NAD 6 3 x 2 6

10 unit/ 1 org Toilet Toilet laki-laki 1 unit 1.2 m2/org NAD 12 3 x 4 12 Toilet 10 unit/ 1 perempuan org 1 unit 1.2 m2/org NAD 12 3 x 4 12 Sirkulasi 20% 136.8 Luas total + Sirkulasi 20% 684 + 136.8 = 820.8 Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Total Keseluruhan =2945 m²+ 1692 m² + 820 m² = 5457 m²

Universitas Sumatera Utara 5.2 Analisa Perancangan Ruang Luar/Tapak 5.2.1 Analisa Sirkulasi Lebar jalan utama 8 m, 2

arah dan tidak terdapat trotoar maupun 2 pedestrian.Jalan Utama Merupakan satu satu nya 4 akses menuju site. 1 4

4

U 1

1 v 1 v 2

4 v 3 v 4 Keterangan : 3 Sirkulasi 2 Arah

Gambar 5.1 Analisa Sirkulasi Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Kondisi Jalan Justin Sirait bersifat dua arah yang merupakan satu satu nya jalan akses menuju site. Lebar jalan justin sirait adalah 8 meter.Entrance dan keluar pelabuhan melalui Jalan Justin Sirait. Untuk sirkulasi ruang dalam, pelabuhan belum memiliki lahan parkir yang dapat menampung kendaraan. Untuk fasilitas dalam juga belum sesuai dengan standart pelabuhan pada umumnya. Masalah Masalah Kemacetan sering timbul terutama ketika musim libur tiba. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kenderaan yang mengakses pelabuhan dan fasilitas yang tersedia masi minim

Universitas Sumatera Utara Tanggapan Untuk mengatasi masalah kemacetan terutama di hari libur, maka akan di perluas lahan parkir pada pelabuan. Selain itu di perlukan nya pengaturan sirkulasi yang baik untuk meminimalisir kemacetan. 5.2.2 Analisa Batasan Tetorial

Berbatasan Dengan Berbatasan dengan Danau Toba Permukiman Penduduk U

Berbatasan Dengan Danau Toba Berbatasan dengan Jalan Justin Sirait

Gambar 5.2 Analisa Batasan Tetorial Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Pelabuhan Ajibata terletekan di jalan Justin Sirait, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Samosir Luas Site + 3000 m2 Lebar Jalan = 8 Meter GSB= 5 Meter KDB=70% RTH= 30 % Batas Batas Site -Sebelah Utara berbatasan dengan Danau Toba -Sebelah Selatan Berbatasan dengan permukiman penduduk -Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Justin Sirait -Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba Tanggapan Berdasarkan data-data site diatas, maka dapat di katakan bahwa site terletak di sekitar pemukiman penduduk, sehingga site ini sangan mendukkung persentase aktifitas pelabuhan, selain itu site berada di jalan lintas yang merupakan satu

Universitas Sumatera Utara satunya akses menuju pelabuhan. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya akses penyebrangan baik manusia,barang,maupun kenderaan menuju samosir.

5.2.3 Analisa View dan Vegetasi Analisa view menghadap ke Danau Toba

1 U 3 v 1 v 2 2 v 3 v 4 3

5 v 5

Gambar 5.3 Analisa View Dan Vegetasi Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Tanggapan View kearah barat dan utara menawarkan pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir, Namun hal ini belum di manfaatkan oleh pihak pelabuhan dari segi desain bangunan itu sendiri untuk menjadi daya tarik pengunjung. Analisa Vegetasi Kondisi

Universitas Sumatera Utara Site merupakan area yang di dominasi pemukiman penduduk, Hanya terdapat pohon pohon kecil di sekitar site. Tanggapan Diperlukan pohon-pohon yang tidak terlalu besar namun dapat menjadi penghambat bagi sinar matahari langsung bagi bangunan dan beberapa pohon yang dapat menjadi estetika pada bangunan 5.2.4 Analisa Pencapaian

2 v 1 v 2 U 4 3 1 v 3 v 4

Gambar 5.4 Analisa Pencapaian Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Kondisi Untuk kenderaan baik roda dua maupun empat dapat mencapai site melalui jalan utama yaitu Jalan Justin Sirait yang merupakan satu-satunya jalan menuju site. Selain itu kawasan ini juga banyak dilalui oleh pejalan kaki terutama di pagi dan sore hari.

Universitas Sumatera Utara Masalah Kemacetan sering timbul terutama ketika musim libur tiba. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kenderaan yang mengantri di jalan untuk dapat masuk maupun keluar untuk menunggu giliran menyebrang. Tanggapan Untuk mengatasi masalah kemacetan terutama di hari libur, maka akan di perluas lahan parker pada pelabuhan. Selain itu di tambah fasilitas pendukung seperti halte,zebra cross dan parker inap Site merupakan kawasan yang dapat dilalui oleh semua kenderaan baik kenderaan pribadi maupun kenderaan umum. Hal ini mempermudah masyarakat mencapai site di tambah dengan adanya terminal pada site 5.2.5 Analisa Matahari

U

Matahari Terbenam Matahari Terbit

5.5 Analisa Matahari Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Tanggapan : Pada bagian matahari terbit sebaiknya di butuhkannya pohon-pohon peneduh sebagai naungan dari cahaya matahari langsung dan juga berfungsi sebagai pembentukan lansekap. Sedangkan untuk bagian matahari terbenam dapat di

Universitas Sumatera Utara manfaatkan sebagai ruang tunggu keberangkatan, ruang tunggu kedatangan, dan restoran.

5.2.6 Analisa Kebisingan

U

Gambar 5.6 Analisa Kebisingan Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

pada area ini tingkat kebisingan tinggi karena pada area ini tingkat kebisingan sedang merupakan jalan utama dan terjadinya berasal dari permukiman penduduk aktifitas.

pada area ini tingkat kebisingan rendah berasal dari air danau

Keterangan :

= tingkat kebisingan tinggi = tingkat kebisingan sedang = tingkat kebisingan rendah

Universitas Sumatera Utara 5.3 Analisa Tata Ruang Dalam Kegiatan-kegiatan dalam Terminal Penumpang Ajibata, Toba Samosir diwadahi dalam ruang. Dasar perancangan dalam ruang meliputi beberapa hal, yaitu :

a. Kenyamanan (Comfortable) Kenyamanan dalam Terminal penumpang Ajibata, tercapai apabila kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat terlaksana dengan mudah, menyenangkan, dan tidak menimbulkankejenuhan. Aspek kenyamanan dibentuk dengan kelengkapan fasilitas yang tersedia, zoning ruang yang sesuai dengan kegiatan serta pembentukan pola sirkulasi yang jelas. b. Program kebutuhan ruang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan sesuai dengan fungsinya sebagai: • Fasilitas kegiatan utama. • Sirkulasi. • Fasilitas penunjang • Memenuhi tuntutan fisiologis ruang, yaitu dalam hal kenyamanan ruang yang meliputi penghawaan, pencahayaan dan keamanan.

c. Keamanan (Safety) Keamanan bagi pengunjung dalam melakukan aktifitasnya di dalam maupun di luar ruang merupakan suatu aspek yang perlu diperhatikan. Dengan keamanan yang terjamin maka pengunjung akan merasa betah dan tidak merasa ketakutan Keamanan dapat tercapai antara lain dengan sistem keamanan bangunan yang maksimal. 5.3.1 Hirarki Ruang Adapun klasifikasi penataan ruang dalam bangunan terminal penumpang berdasarkan kegiatannya, antara lain: Tabel 5.6 Tabel Kebutuhan Ruang Terminal

Ruang Kegiatan/Event Kelengkapan Ruang dan Fasilitas

Universitas Sumatera Utara Ruang Umum Penumpang/ pengantar/ Shelter (Public Hall) penjemput turun dari kendaraan

Pembelian tiket Loket penjualan tiket Persiapan keberangkatan Pojok informasi Toilet pria dan wanita Telepon umum Bilik ATM/Bank Tempat makan/kafetaria Penukaran valuta (money changer) Kios Koran/majalah Area komersial lain

Pengantar menunggu Anjungan pengantar/penjemput keberangkatan kapal Penjemput menunggu kedatangan kapal

Pengelolaan operasi terminal Ruang petugas keamanan terminal Pos kesehatan

Ruang lapor diri Pemeriksaan penumpang dan Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) (check- in) barang Portal pemindai penumpang

Lapor kehadiran penumpang Meja lapor (check-in counter) Pemeriksaan tiket Sistem penanganan bagasi Penyerahan bagasi Pengurusan syarat Fasilitas fiskal keberangkatan

Universitas Sumatera Utara Pengelolaan administrasi Fasilitas telepon umum terminal Ruang administrasi angkutan laut Ruang pengelola terminal dan ruang komunikasi

Koridor Pemeriksaan penumpang dan Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) keberangkatan barang Portal pemindai penumpang Penumpang menunggu Kursi tunggu keberangkatan Telepon umum Tempat makan/kafetaria Money changer Kios Koran/majalah Toilet pria dan wanita Audio/Video/Televisi dan Internet nirkabel Koridor Penumpang berjalan ke kapal / Pagar pengarah/pengaman Penumpang dari kapal Penutup koridor Papan petunjuk nomor tambatan, nama kapal dan tujuan

Ruang tunggu Pengambilan bagasi Jalur pengambilan bagasi kedatangan Papan info kelompok bagasi Kursi tunggu Audio/Video/Televisi Pemesanan hotel/angkutan Meja/loket pemesanan hotel umum Meja/loket angkutan umum

Pemeriksaan bagasi dan Fasilitas pengawasan kesehatan penumpang Mesin pemeriksa bagasi (x-ray) Portal pemindai penumpang Pengelolaan bagasi penumpang Fasilitas penitipan bagasi (locker) Fasilitas bagasi bermasalah/hilang

Sumber :SNI 03-7046-2004 (Terminal Penumpang)

Universitas Sumatera Utara

A.Hubungan Antar Ruang Terminal Keberangkatan

Diagram 5.5 Hubungan Antar Ruang Terminal Keberangkatan Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

B.Hubungan Antar Ruang Terminal Kedatangan

Diagram 5.6 .Hubungan Antar Ruang Terminal Kedatangan Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

Universitas Sumatera Utara C.Hubungan Antar Ruang Kantor Pengelola

Diagram 5.7 .Hubungan Antar Ruang Kantor Pengelola Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

D.Hubungan Antar Ruang Retail

Diagram 5.8 .Hubungan Antar Ruang Retail Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

5.4 Analisa Massa Dan Perwajahan Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor :

Universitas Sumatera Utara 5.4. Analisa Bentuk Dan Perwajahan Dalam seni dan perancangan, istilah bentuk seringkali dipergunakan untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata.bentuk dapat dihubungkan baik dengan garis internal maupun garis eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Bentuk beraturan Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada umumnya bentuk- bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.

2. Bentuk tak beraturan Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antara bagiannnya tidak konsisten. Pada ummunya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan. Bentuk mempunyai wujud-wujud dasar yang terdiri dari : lingkaran, segitiga dan bujur sangkar.

Tabel 5.7 Bentuk Dasar Masa Bangunan

BENTUK DASAR MASA BANGUNAN

Kriteria

Adalah sebuah bidang Sederetan titik-titik Sebuah bidang datar datar yang yang disusun dengan yang dibatasi oleh 3

Universitas Sumatera Utara mempunyai 4 buah jarak yang sama sisi dan mempunyai 3 sisi sama panjang dan dengan seimbang buah sudut 4 buah sudut 90⁰ terhadap suatu titik Kesesuaian Baik Baik Kurang baik bentuk site Orientasi Baik, Orientasi Baik, Orientasi Tidak jelas bangunan jelas ke segala arah Efisiensi struktur dan Lebih mudah Cukup sulit Mudah konstruksi bngunan

Efisiensi ruang Efisien Kurang efisien Tidak Efisien

Ekonomi Lebih hemat Hemat Tidak ekonomis bangunan Kesan yang Baik Baik Kurang baik ingin dicapai Sumber: Buku Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunanya, 2016

Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor :Kesesuain bentuk site 1. Orientasi bangunan 2. Konstruksi bangunan 3. Efisiensi ruang 4. Ekonomi bangunan 5. Kesan atau tampilan yang ingin dicapai

5.5. Analisa Struktur Dan Konstruksi 5.5.1.`Struktur Pondasi Analisis struktur bangunan di perlukan untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk dan penyusun bangunan yang sesuai dengan objek,tema dan konsep dengan pertimbangan adanya beban angin,panas,gempa pada bangunan. Pada penerapan tema Neo-Vernakuler material yang akan di pakai nanti diantara nya: 1.Tiang pancang

Universitas Sumatera Utara Struktur Pondasi Tiang Pancang merupakan kesatuan yang menyangga kolom dan meneruskan beban yang di terima dari atas ke bawah. Kelebihan dan Kekurangan (+)Cocok untuk tanah netral, seperti objek (+)Bahan mudah dicari dan banyak tenaga ahli Gambar 5.7 Pondasi Tiang Pancang Sumber : www.ilmusipil.com/2017

2.Pondasi Batu kali Pondasi batu kali adalah bagian terbawah suatu bangunan yang terdiri dari campuran semen, pasir dan pecahan batu kali yang disusun mengikuti bentuk denah bangunan dan dibentuk sesuai kebutuhan, pondasi ini berfungsi untuk menahan beban dari atap yang disalurkan kekolom, dan juga dinding batu bata, sehingga membuat bangunan menjadi kokoh dan bisa tegak berdiri.

Gambar 5.8 Pondasi Batu Kali Sumber: www.ilmusipil.com/2017

3.Pondasi Telapak Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom, khususnya untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada ukuran kolom di atasnya

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.9 Pondasi Telapak Sumber: www.ilmusipil.com/2017

(+)Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi lainnya

(+)Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam

(+)Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat lantai

(+)Proses pengerjaannya relatif sederhana

(+)Daya dukung yang dimilikinya sangat baik

(-)Waktu pengeringan betonnya cukup lama hingga mencapai 28 hari

(-)Dibutuhkan manajemen waktu yang tepat agar pengerjaanya efisien

5.5.2.`Struktur Kolom dan Dinding 1.Rangka Baja Ringan Penggunaan rigid frame dengan menggunakan elemen-elemen baja ringan yang di produksi secara massal dengan sambungan baut (+)Mudah untuk dibongkar pasang/renovasi (+)Tidak mudah Berkarat

Gambar 5.10 Struktur Baja ringan

Universitas Sumatera Utara Sumber : www.spacehistoriesl.com/2017

2.Beton Bertulang Bangunan direncanakan memiliki ketinggian dua lantai dan dapat dengan menggunakan struktur rangka beton dan sebagai kolom dan balok. Struktur rangka dengan system kolom balok dari beton bertulang. (+)Memaksimalkan ruang luas (+)Memperkokoh bangunan (-)TIdak mudah untuk dibongkar pasang/renovasi (-)Menambah beban bangunan

Gambar 5.11 Struktur Beton Bertulang Sumber: www.ilmusipil.com/2017 3. Curtain Wall Curtain wall merupakan material kaca yang dapat merespon sinar matahari, hujan, suara bising, panas, serta dapat memaksimalkan potensi view dan dinding partisi.

Gambar 5.12 Struktur Curtain Wall Sumber: www.ilmusipil.com/2017 4. Dinding

Universitas Sumatera Utara Struktur dinding bisa berupa dinding batu bata memiliki sifat permanen dan biasanya untuk ruang yang tidak memerlukan fleksibelitas dan dinding partisi berupa silikaboard dengan kerangka alumunium

Gambar 5.13 Struktur Dinding Sumber : www.ilmusipil.com/2017 5.5.3.`Struktur Atap dan Penutup Atap 1.Space Frame Pengolahan bentuk atap lengkung dengan space frame dapat menjadi solusi untuk menambah estetika bangunan untuk mengarah ke tema Neo-Vernakuler

Gambar 5.14 Struktur Atap Space Frame Sumber : www.ilmusipil.com/2017

(+)Bangunan terkesan megah dan dapat membuat ruang bebas kolom (+)Mudah di bentuk untuk meneruskan tema (-)Kurang tahan terhadap panas

2.Zincalume Atap zincalume merupakan campuran seng dan alumunium, sehingga mudah di bentuk dan berkekuatan tinggi, cocok untuk berbagai aplikasi keperluan

Universitas Sumatera Utara bangunan, dengan material zincalume dapat membentuk atap melengkung sesuai dengan bentuk struktur ata yang telah di sediakan.

Gambar 5.15 Atap Zincalume Sumber: steel.com.au/2017 3.Atap Bitumen Atap Bitumen adalah salah satu jenis atap yang bisa dijadikan pilihan sebagai penutup rumah adalah Atap Bitumen, yaitu atap yang memiliki banyak variasi warna seperti warna merah bata, hijau lumut, coklat, dan hitam. Pemasangannya pun mudah, hampir sama dengan atap seng. Keuntungan Atap Bitumen  Atap Bitumen lebih ringan dibanding jenis atap atau genteng lain.

 Tidak mudah pecah. Walau lebih ringan, Atap Bitumen ternyata lebih kokoh serta lebih tahan pecah.

 Mampu meredam suara. Hujan yang turun rintik-rintik ataupun deras tak akan mengganggu pendengaran penghuni rumah.

 Memiliki banyak variasi warna. Misalnya warna merah, cokelat, hijau, dan hitam.

 Lentur, mudah dibentuk serta disesuaikan dengan bentuk rumah..

 Sangat kuat. Atap Bitumen kuat dan tahan tekanan angin.

 Tahan lama.

 Lebih tahan air. Atap Bitumen punya struktur bergelombang yang sekaligus saluran udara sehingga mengurangi pengembunan. Struktur genteng tersebut juga tahan air.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.16 Atap Bitumen Sumber: www.cascti.com/2017 5.6. Analisa Utilitas Pada perancangan sebuah bangunan yang tidak boleh diabaikan adalah perencanaan dan perancangan sistem utilitas. Terkait objek merupakan sebuah fasilitas publik, utilitas bangunan sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rancangan sehingga akan menjadikan bangunan memiliki kenyamanan dan keamanan sebagai penyeda jasa transportasi danau. Sistem utilitas diantaranya sebagai berikut:

5.6.1. Sistem Plumbing Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB) Menyediakan dan menyalurkan air bersih ke tempat yang dituju, ditinjau berdasarkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tersebut dengan memenuhi syarat tertentu.

1.Penyediaan air bersih menggunakan dari PDAM

Universitas Sumatera Utara Pompa

Gambar 5.17 Plumbing Menggunakan PDAM Distribusi Sumber: www.kontraktorrumahtinggal.com/2017 2.Penyediaan air bersih menggunakan air dari sumur

Gambar 5.18 Plumbing Menggunakan Sumur Sumber: www.kontraktorrumahtinggal.com/2017 Sistem Penyediaan Air Kotor (SPAK) Membuang air kotor tanpa mencamari danau dan bagian penting lain nya, 1.Sistem campuran

Air Kotor

Bak Kontrol/Septic Tank Resapan Air Bekas Diagram 5.9 Plumbing Sistem campuran Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017.

Universitas Sumatera Utara

2.Sistem Terpisah

Air Kotor Septic Tank

Resapan

Air Bekas Bak Kontrol Diagram 5.10 Plumbing Sistem terpisah

Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

5.6.2. Sistem Listrik Sumber utama berasal dari PLN dengan adanya genset sebagai cadangan tenaga apabila terjadi pemadaman,

Gardu/ PLN M Jaringan Trafo Equipment

Sub- Penerangan Genset ATS Panel

Pompa

Panel Utama

Diagram 5.11 .Sistem Elektrikal Sumber : Hasil Analisa Pribadi, 2017

5.6.3. Sistem Pemadam Kebakaran 1. Hydrant Menggunakan sumber air yang berasal dari Ground Water Tank. (+)Dapat menangani kebarakan besar/sedang (-)Tidak dapat menyemburkan air secara otomatis

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.19 Hydrant Sumber: www.homedepot.com/2017 2.Sprinkler Penyembur busa pemadam api yang memiliki sumber penyediaan air otomatis (+)Sistem dapat menyemburkan air secara otomatis (-)Tidak disarankan untuk kebakaran besar

Gambar 5.20 Sprinkler Sumber: www.homedepot.com/2017 5.6.4 Sistem Pengkondisian Udara 1. Pengkondisian alami Berupa pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara aliran silang (cross ventilation). 2. Pengkondisian buatan Sistem pengudaraan buatan digunakan untuk ruang-ruang tertutup, yang menuntut kondisi udara yang stabil dan faktor kenyamanan.

a. Central Station System All air system - Condenser, evaporator dan AHU diletakkan pada suatu tempat

Universitas Sumatera Utara - Udara dingin di masukkan melalui ducting - Menggunakan sentral AHU yang dilengkapi Central Direct Examtion Coil atau Central Direct Draigne Coil

(+)Keuntungan Kerugian  Rangkaian lebih sederhana dan  Initial Cost tinggi (biaya pendek sirkulasinya ducting dan isolasi)  Mudah dirancang dan dipasang  Ketinggian shaft dan ducting rangkaiannya sama, jadi memerlukan  Pemeliharaannya pada sentral saja, ducting tinggi yang operation dan maintenance lebih mengurangi ketingian ruang mudah dalam b. Water System - AHU diletakkan pada setiap ruangan/lantai dengan kapasitas pelayanan tertentu (ruang pelayanan maksimal adalah 3000 m2) - Setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan sentral

(+)Keuntungan (-)Kerugian  Rangkaian lebih sederhana  Initial Cost tinggi (biaya dan pendek sirkulasinya ducting dan isolasi)  Mudah dirancang dan  Memerlukan air dalam dipasang rangkaiannya jumlah besar dan tempat  Pemeliharaannya pada sentral penampungannya saja, operation dan maintenance lebih mudah  Ukuran shaft lebih kecil  Sentral dapat terletak pada luar bangunan

Universitas Sumatera Utara

5.7 Analisa dan Penerapan Pada Bangunan

Terdapat bebrapa fitur yang menunjang bangunan agar sesuai dengan konsep, yakni arsitektur Neo Vernacular, antara lain sebagai berikut :

5.7.1. Atap bitumen

Gambar 5.21 Detail Atap Bitumen Sumber: www.cascti.com/2017

Salah satu material yang dapat mewujudkan atap melengkung itu adalah atap dari bitumen (aspal). Material atap berbahan dasar bitumen ini lentur, sehingga mudah dibentuk.

5.7.2. Dilatasi Bangunan

Dilatasi adalah sebuah sambungan/garis pada sebuah bangunan yang karena sesuatu hal memiliki sistim struktur berbeda. digunakan untuk menghindari kerusakan atau retak – terak pada bangunan yang ditimbulkan oleh gaya vertikal dan horizontal, seperti pergeseran tanah, gempa bumi, dan lain - lain. Dilatasi Bangunan, biasanya digunakan pada: Bangunan yang mempunyai tinggi berbeda – beda. ( pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang tinggi ). - Pemisah bangunan induk dengan bangunan sayap. - Bangunan yang memiliki kelemahan geometris. - Bangunan yang memiliki panjang >30m.

Universitas Sumatera Utara - Bangunan yang berdiri diatas tanah yang kurang rata. - Bangunan yang ada didaerah gempa. - Bangunan yang mempunyai bentuk denah bangunan L, T, Z, O, H, dan U.

Dilatasi dengan 2 kolom biasanya digunakan untuk bangunan yang bentuknya memanjang ( linier ). Dengan adanya dilatasi maka jarak kolom akan menjadi pendek.

Gambar 5.22 Dilatasi Bangunan Sumber: www.arsitekturstruktur.com/2014

Universitas Sumatera Utara BAB VI

KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah, serta membahas konsep dasar, perancangan tapak, struktur dan utilitas bangunan.

6.1 Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan ‖Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat ‗‘ ini menginterpretasikan penerapan Arsitektur Neo-Vernacular yang merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri..

Punggung kerbau adalah atap yang melengkung,. Pada umumnya dinding rumah merupakan center point, karena adanya ukir-ukiran yang berwarna merah, putih dan hitam yang merupakan warna tradisional Batak Toba.

Eksplorasi motif juga merupakan sebuah inovasi terhadap pembuatan motif Gorga karena motif Gorga akan diolah sedemikian rupa hingga mencapai nilai kebaruan tanpa mengurangi nilai-nilai filosofis dan makna pada motif Gorga secara signifikan. Pada proses akhir nanti perwujudan Gorga Batak akan di lakukan dengan beberapa teknik

 Penggunaan atap runcing pada bumbungan sesuai dengan tema Neo Vernacular yang merupakan ciri khas dari bangunan adat batak toba.  Adanya perpaduan seni pahat dan seni ukir pada bagian dinding maupun atap yang merupakan ciri khas Batak Toba.  Pemakaian motif gorga si meol meol yang merupakan salah satu ciri khas batak toba

Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.1 Bentukan Atap Bangunan Terminal. Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Gambar 6.2 Ukiran Pada Bangunan Terminal Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara 6.2 Konsep Perancangan Ruang Luar/ Tapak

6.2.1 Tata Ruang Luar

Gambar 6.3 Tata Ruang Luar Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara

6.2.2 Sirkulasi Tapak

Jalur masuk kendaraan pengunjung melalui pintu masuk utama dan keluar melalui pintu keluar di sebelah Selatan site.

Gambar 6.4.Sirkulasi Tapak Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara

6.3 Konsep Tata Ruang Dalam

6.3.1 Konsep Zoning

Zoning pada perancangan Terminal penumpang ini adalah sebagai berikut :

Gambar 6.5.Zoning Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Pada perancangan Zoning, dipisahkan menjadi 3 bagian yaitu;

 Public

Universitas Sumatera Utara  Private  Semi-Private  Service

6.3.2 Konsep Ruang Dalam

Pada perancangan ruang dalam di pisahkan antara keberangkatan,kedatangan dan zona umum

Gambar 6.6.Konsep Ruang Dalam Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Pada perancangan Ruang dalam, dipisahkan menjadi 3 bagian yaitu;

 Keberangkatan  Kedatangan

Universitas Sumatera Utara  Umum

6.4 Konsep Masa dan Perwajahan

Konsep dasar bangunan dari bentuk persegi dengan gabungan persegi panjang pada lantai tower bangunan dan terdapat potongan-potongan yang disesuaikan dengan konsep Arsitektur Neo-Vernacular

Diagram 6.1 Konsep Masa Bangunan Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara 6.5 Konsep Perancangan Struktur Bangunan

Pada bangunan terminal, struktur yang digunakan adalah struktur kombinasi tiang pancang dan telapak, yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya pada arah vertikal dan horizontal dengan stabil. Dengan struktur ini, maka dapat disusun layout ruang-ruang dalam yang lebih efisien

Gambar 6.7 Konsep Perancangan Struktur Bangunan Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Pada Upper Structure (Struktur bagian atas), menggunakan struktur rigid frame. Yang mana kolom sebagai unsur vertikal yang bertugas menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media pembagi beban dan gaya. Kolom yang digunakan adalah 80cm x80cm dan menggunakan grid sebagian besar berukuran 8m x 8m.

Universitas Sumatera Utara 6.5.1 Kolom Eksentris

Kolom eksentris adalah, beban yang bekerja di atas kolom tidak pada pusat gravitasi (cog) penampang kolom, kolom itu menerima beban eksentris. Beban eksentris adalah beban yang bekerja bukan pada titik pusat massa atau titik pusat gravitasi. Jarak antara titik tangkap beban yang bekerja terhadap titik pusat gravitasi penampang kolom disebut eksentrisitas, biasanya disimbolkan e.jika eksentrisitasnya ke arah x sumbu penampang, simbolknya ex, begitu juga dengan ey.

Gambar 6.8.Kolom Eksentris Sumber : duniatekniksipil.web.id

Di mekanika struktur / mekanika teknik / analisa struktur sudah sangat sering dibahas, kalo ada beban terpusat P bekerja secara eksentris, maka akan timbul momen lentur yang menyertai beban terpusat itu, yang besarnya M = P*e.

Gambar 6.9.Konsep Kolom Eksentris

Sumber : duniatekniksipil.web.id

Universitas Sumatera Utara (nb: centroid = garis titik berat atau sumbu utama penampang

6.6 Konsep Sistem Utilitas

6.6.1 Konsep Penyediaan Air Bersih

Sistem penyedian air bersih berasal dari PDAM, kemudian di tampung di bak penampungan (Ground water tank) yang berada pada site, kemudian di pompa dan di salurkan ke bangunan.

SUPPLY

RESTORAN

WC WC RESTORAN

Diagram 6.2 Sistem Skematik Air bersih Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

6.6.2 Konsep Pembuangan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor pada bangunan di tampung pada bak penampungan air kotor dan di buang ke riol kota.

Universitas Sumatera Utara RESTORAN

WC WC RESTORAN

BAK KONTROL

Diagram 6.3 Sistem Skematik Air Kotor Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

6.6.3 Konsep Sistem Elektrikal

Sistem listrik pada bangunan berasal dari PLN dan juga Generator Set (Genset). Pada site bangunan tersedia ruang panel yang berfungsi untuk mengatur aliran listrik pada bangunan.

Universitas Sumatera Utara SUPPLY

RUANG KONTROL

Diagram 6.5 Sistem Skematik Elektrikal Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

6.6.4 Konsep Sistem Air Conditioning (AC)

Sistem AC pada bangunan, air yang berasal dari bak penampungan (ground water tank) di pompa menuju ruang pendingin (Chiller) kemudian di salurkan ke ruang AHU (Air Handling Unit) dan selanjutnya di alirkan ke tiap-tiap lantai dan ruangan yang membutuhkan penghawaan buatan (AC)

RETURN SUPPLY

RUANG Diagram 6.5 Sistem Skematik AC AHU Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara 6.6.5 Konsep Pengolahan Sampah

Sistem pengolaan sampah pada bangunan, sampah yang dihasilkan pada bangunan di tampung pada bak-bak sampah yang terdapat pada bangunan dan kemudian sampah tersebut di jemput oleh mobil pembuangan sampah untuk dibawa ke TPS (tempat pembuangan sampah).

BAK PENAMPUNG SAMPAH

Diagram 6.6 Sistem Skematik Sampah Sumber : Hasil Olahan Primer, 2017

Universitas Sumatera Utara BAB VII HASIL PERANCANGAN Pada bab ini akan dilampirkan gambar-gambar hasil perancangan serta foto-foto gambar dan maket. 7.1 3D Eksterior

Gambar 7.1 Eksterior Bangunan Terminal 7.2 3D Interior

Gambar 7.2 Interior Bangunan Terminal

Universitas Sumatera Utara

7.3 Foto Maket

Gambar 7.4 Maket Terminal

7.4 Gambar Kerja Hasil perancangan pada proyek Terminal Penumpang Pelabuhan Ajibata,Prapat merupakan gambar kerja yang meliputi : 1. Site Plan 2. Ground Plan 3. Denah 4. Tampak 5. Potongan 6. Rencana Pondasi 7. Rencana Pembalokan 8. Rencana Elektrikal 9. Rencana Utilitas 10. Rencana Kebakaran 11. Rencana AC 12. Detail Struktural

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

D.K.Ching,Francis.1999.Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunanya. Cetakan ke-

7.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jimmy S. Juwana. 2004. Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Neufret, Ernest dan Sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek jilid 1. Edisi 33. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kabupaten Toba Samosir dalam Angka 2016”, BPS Kabupaten Toba Samosir.

Dinas Perhubungan Toba Samosir(2012) http://setkab.go.id/presiden-jokowi-teken-perpres-badan-otorita-pengelola-kawasan-

pariwisata-danau-toba/ http://www.kemenpar.go.id/userfiles/Paparan%20-%20Deputi%20BPDIP.pdf https://id.wikipedia.org/wiki/Pardamean_Sibisa,_Ajibata,_Toba_Samosir http:// www.arsitekturstruktur.com/2014 http:// www.spacehistoriesl.com/2017 http:// www.homedepot.com/2017 http://www.abouturban.com/2016/ http://www.dezeen.com/ferry-terminal-by-cfm/2016 http://www.batam-center.web.id/2015 https://maps.google.com/,2017 http:// www.ilmusipil.com/2017 http://www.abouturban.com/2016/ http://www.dezeen.com/ferry-terminal-by-cfm/2016 http://www.batam-center.web.id/2015 https://maps.google.com/,2017

Universitas Sumatera Utara