JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MAKAN BUAH DAN SAYUR PADA ANAK PRA SEKOLAH PAUD TK SAPTA PRASETYA KOTA SEMARANG

Diah Kartika Nurmahmudah*), Ronny Aruben** ), Suyatno** ) *)Mahasiswa Peminatan Gizi FKM UNDIP ** )Dosen Bagian Gizi FKM UNDIP Email : [email protected]

ABSTRACT Fruits and are the common of foodstuffs wich are easily found. They are such kind of necessity wich significant for all family members. Based from WHO advisory, there are found 31% for heart disease and 11% for stroke disease in the world because of less consumption of fruits and vegetables inside the body. The objective of this study is to know what factors which are affecting the behavior of fruits and vegetables sonsumption for the children. The variables of the study are Predisposing Factor, which contains of children nutrion education and behaviour. Second is Enabling Factors, wich contains of nutrion education in school and avaibility of fruits and vegetables and last Reinforcing Factors, wich contains of mass media and family. By using the qualitative study/more showing about the perspective subject, the data collection was done by using questionaire, interviewing to the informant directly, and the sample is 8 childrens and triangulation informant contains of parent informant and the learner. The results from correlation of Predisposing factor showed that the necessity of fruits and vegetables consumption was still under WHO recommendation 66,6-166,6 g/days to 200-300 g/days. In Reinforcing factor, there was not a correlation between mother education with fruits and vegetables consumption. Lastly, the result of Enabling factors was the availability about nutrient education at school, the availability of fruits and vegetables in daily consumption and the earnings wich is affecting fruits and vegetables availability. For each family members are suggested to consume fruits and vegetables everyday in order to fulfill the nutrient in family.

Keywords : Fruits and Vegetables consumption, Pre-school Children

PENDAHULUAN mineral, serat dan tidak Buah dan sayur dengan seimbangnya asam basa tubuh, beraneka jenis dan warna dapat sehingga dapat mengakibatkan saling melengkapi kebutuhan zat gizi timbulnya berbagai penyakit. (2) yang diperlukan oleh tubuh kita. Apabila tubuh kekurangan Disamping itu, salah satu bahan asupan buah dan sayur tubuh akan pangan yang banyak mengandung mengalami berbagai macam serat terdapat pada buah dan sayur. dampak yaitu menurunnya imunitas/ (1) Salah satu masalah yang berkaitan kekebalan tubuh seperti mudah dengan perilaku makan adalah terserangnya penyakit. Dampak lain kurangnya komsumsi buah dan disebutkan dalam laporan WHO sayur. Apabila terjadi kekurangan ditemukan bahwa sebanyak 31% dalam mengonsumsi buah dan sayur penyakit jantung dan 11% penyakit akan menyebabkan tubuh stroke di seluruh dunia disebabkan kekurangan nutrisi seperti vitamin,

244

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

oleh kurangnya asupan buah dan Berdasarkan hasil Survei sayur di dalam tubuh. (3),(4) Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Rekomendasi kecukupan tahun 2004 bahwa rata-rata 83,6% konsumsi buah dan sayur menurut anak di kurang WHO yaitu sebanyak 400 gram per mengkonsumsi buah dan sayur, hari atau sebanyak 3-5 porsi sehari. hanya 16,4% yang mengkonsumsi Selain itu, Piramida buah dan sayur sesuai standar WHO Makananmerekomendasikan untuk yaitu 5 porsi buah dan sayur menyajikan buah sebanyak 2-4 kali sehari. (9) dan sayuran sebanyak 3-5 kali Kemudian berdasarkan hasil dalam sehari. (5) Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Usia anak pra sekolah Departemen Kesehatan RI tahun berkisar antara 3-6 tahun. Pada usia 2013 ditemukan rata-rata 93,5% dari ini dengan anak bergerak aktif penduduk Indonesia kurang bermain bersama teman-temannya, mengkonsumsi buah dan sayur. tertarik mempelajari hal baru, terus Konsumsi buah dan sayur paling menerus mempraktekkan hal yang rendah terdapat di provinsi Sumatra baru didapat, diperlukan perhatian Barat dengan (97,8%) dan Riau lebih kesehatan anak tetap (97,7%). Sedangkan di Provinsi optimal salah satunya dengan Gorontalo proporsi kurang konsumsi memperhatikan pola makan anak. (6) sayur dan buah semakin meningkat Anak-anak biasanya kurang dari 83,5% menjadi 92,5%. Di menyukai buah dan sayuran, hal ini Sulawesi Utara dan Sulawesi dapat disebabkan oleh orang tua Tengah 95% penduduk yang mungkin kurang terampil dalam mengkonsumsi buah dan sayur penyajian menu makanan, menu dibawah rata-rata angka nasional. yang disajikan juga kurang Dalam Riskesdas, penduduk yang bervariatif.Demi kepraktisan, diketegorikan kurang buah dan makanan yang tersaji cenderung itu- sayur jika dalam sehari konsumsi itu saja, rasa makanan yang kurang buah dan sayur kurang dari 5 enak atau bisa juga dikarenakan porsi/hari. (10) perilaku makan orang tua yang ternyata salah. (7) METODE PENELITIAN Dalam kenyataannya, Penelitian ini dilakukan pada beberapa masalah pola makan dan anak PAUD rentang usia 3-4 tahun gizi yang kerap terjadi di rentang 3-5 yang bersekolah di PAUD TK Sapta tahun antara lain adalah tidak suka Prasetya Kota Semarang pada bulan sayuran buah, dan pilh-pilih Agustus. Jenis dan rancangan makanan. Penelitian yang dilakukan penelitian ini adalah penelitian oleh Departemen Pertanian Amerika kualitatif dan kuantitatif. Jumlah menyimpulkan bahwa sayuran informan utama dalam penelitian ini adalah jenis makanan yang adalah 8 orang, yang dipilih melalui cenderung kurang disukai oleh anak kuesioner penyaringan. dan mereka lebih menyukai Pengumpulan sumber data hamburger, pizza, fried chicken, ice primer dalam wawancara ini berupa cream dan sphagetti yang wawancara mendalam pada subjek mengandung lemak tinggi dan peneliti yakni informan anak, kurang mengandung serat. (8) triangulasi ibu serta triangulasi pengajar. Data sekunder yang

245

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

digunakan berupa data monografi, selanjutnya. Tahap ketiga, anak jurnal-jurnal kesehatan, dan buku- didik dipersilakan untuk berbaris, buku yang mendukung untuk dan peneliti mulai menyakan satu penelitian. Teknik pengumpulan data per satu anak yang selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini mereka akan memilih mana yaitu dengan cara melakukan kesukaan mereka, buah atau wawancara mendalam terhadap sayur. informan dan triangulasi secara Sebanyak 46 anak didik, 18 langsung. Alat bantu penelitian anak menyukai buah, 27 anak berpa pedoman wawancara serta menyukai sayur dan 1 anak tidak alat perekam. Analisis data menyukai keduanya. Dari 18 anak dilakukan dengan tahap transkip, yang menyukai buah, 6 anak reduksi data, penyajian data, diambil atas rekomendasi pengembilan keputusan atau pengajar untuk bisa dimintai verifikasi. informasi lebih mendalam serta dari 27 anak didapat 8 anak yang HASIL PENELITIAN menyukai sayur. Selanjutnya A. Gambaran Lokasi peneliti mulai melakukan PAUD TK Sapta Prasetya quisioner penyaringan yang berlokasi di Jalan Sapta Prasetya bertujuan untuk mendapatkan Utara II di Perumahan Korpri typhologi yang sesuai dengan Pedurungan Kidul Semarang. apa yang sudah dipilih informan. Tenaga pengajar di PAUDTK Typhologi yang didapat yaitu Sapta Prasetyaterdiri dari 4 orang suka sayur dan tidak suka buah 3 pengajar, dengan 1 guru pengajar informan, suka buah dan tidak PAUD, dan 3 guru pengajar TK, suka sayur 1 informan suka sayur dengan 2 orang tenaga tetap dan suka buah 3 informan, tidak (PNS) dan 2 lainnya tenaga suka sayur dan tidak suka buah 1 honorer. informan. Total anak yang B. Kuesioner Penyaringan dapatdijadikan informan untuk Sebelum penelitimelakukan dilakukanpenelitianlebih pendalaman penelitian, dilakukan mendalamsebanyak 8 anak. kuesioner penyaringan.Hal ini C. Gambaran Informan bertujuan untuk mengetahui No. Nama Status Umur(th) Sex Kelas berapa banyak anak yang akan menjadi responden dalam 1 A1 Anak 3 P TK A penelitian selanjutnya. 2 A2 Anak 4 P TK B Tata cara pelaksanaan 3 A3 Anak 3 P TK A kuesioner ini adalah pertama, 4 A4 Anak 4 L TK B penilitimelakukanpenyaringanden 5 A5 Anak 3 P TK A gancaradiadakannyalombamewar 6 A6 Anak 4 P TK B naiantarsiswa. Tujuan peneliti 7 A7 Anak 4 P TK B melaksanakan lomba mewarnai 8 A8 Anak 3 L TK A ini, untuk mengetahui dari 46 Tabel 1.1 menjelaskan anak didik ini siapa saja yang bahwa informanberumur antara 3- menyukai buah dan siapa yang 4 tahun, informan paling banyak menyukai sayur, serta untuk lebih berjenis kelamin perempuan. menarik minat anak untuk bisa No. Nama Umur Pend Peng terlaksana pada tahap Terakhir hasila

246

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

n Kel. - Benar pada sayur, jika informan mampu menjawab/ 1 I1 44 Rendah Krg menyebutkan : sayur itu 2 I2 45 Tinggi Ckp berwarna hijau, berupa 3 I3 33 Rendah Krg dedaunan dan macam – macam sayur. 4 I4 27 Sedang Krg - Benar pada buah, jika informan 5 I5 30 Sedang Krg mampu menjawab/ 6 I6 27 Sedang Krg menyebutkan : buah itu ada 7 I7 33 Tinggi Krg rasanya, lebih berwarna dan 8 I8 40 Tinggi Ckp macam – macam buah. Tabel2.1menjelaskan Tabel 1.2 menjelaskan bahwa informan sudah banyak umur ibu 27-45 tahun, 2 ibu mengetahui apa itu sayur dan dengan pendidikan terakhir dari buah. ibu yang tergolong rendah (tidak 2. Kesukaan Anak tamat SD-SMP), 3 ibu yang berpendidikan sedang (tingkat Informan Jenis SMA-D1), dan 2 ibu yang Sayur Buah berpendidikan tinggi (tingkat D3- 1 √ - S1). Sedangkan untuk 2 √ √ pendapatan yang tergolong cukup 3 √ - (≥Rp 2.500.000,-) hanya 2 4 - √ keluarga saja dan 6 lainnya 5 √ - tergolong keluarga dengan 6 √ √ ≤ pendapatan kurang ( Rp 7 √ √ 2.500.000,-). 8 - - No Nama Umur Pendidikan Tabel 2.2 menjelaskan . Terakhir hampir semua informan menyukai 1 P1 53 S1 sayur, dan hanya satu informan 2 P2 45 S1 yang tidak menyukai sayur. Tabel 1.3 menjelaskan 3. Macam Kesukaan Anak informan triangulasi pengajar, Informan Sgt Suka Tdk masing-masing berumur 53 tahun Suka Suka dan 45 tahun, pendidikan terakhir √ sarjana. 1 - - √ D. Informan Anak 2 - - √ 1. Pengetahuan Anak 3 - - √ Jenis 4 - - Informan 5 - √ - Sayur Buah 6 √ - - 1 Benar Benar 7 √ - - 2 Benar Benar 8 - - √ 3 Benar Benar Keterangan : Jika anak menyebutkan >5 macam buah 4 Benar Benar dan sayur: sangat suka 5 Benar Salah Jika anak menyebutkan 3-4 macam buah dan sayur: suka 6 Benar Benar Jika anak menyebutkan 0-2 macam buah dan sayur:tidak suka 7 Benar Benar Tabel 2.3 menjelaskan 8 Benar Salah bahwa yang sangat menyukai Keterangan : ada 4 informan, suka ada 3

247

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

informan dan kolom tidak suka ada 1 orang.

248

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

4. Alasan kesukaan 7 Alasan - responden Informan Alasan mengapa Suka Tidak menyukai Suka keduanya 1 Sayur karena Buah karena karena buah bisa membuat ibu jarang dan sayur badan sehat, menyediakan membuat tidak mudah buah. badan sehat, terserang tidak mudah penyakit. terserang 2 Sayur karena - penyakit, enak dan pintar. kenyang. 8 - Tidak Buah karena menyukai manis dan kedua segar. karena 3 Sayur karena Buah informan rasanya enak, karena tidak diberi membuat buah pengenalan badan sehat. rasanya secara hambar. bertahap 4 Buah karerna Sayur yang warna-warni karena mengakibat dan lebih sayur pahit. kan manis, bisa informan membuat tidak badan sehat. menyukai 5 Sayur karena Buah keduanya rasanya enak, karena Tabel 2.4 bahwa rata-rata bisa membuat buah informan sudah banyak yang badan sehat rasanya mengetahui fungsi tujuan dan kuat tidak asam mengapa harus banyak mudah mengkonsumsi buah maupun terserang sayur. penyakit E. Informan Orang Tua (Ibu) 6 Menyukai - 1. Persediaan Sayur dan buah dan Buah di Rumah sayur karena Informan Sgt Sering Jarang membuat Sering badan sehat, 1 √ x tidak mudah 2 √ x terserang 3 √ x penyakit, 4 √ x pintar. 5 √ x 6 √ x 7 √ x 8 √ x Keterangan : √ (sayur) x (buah)

249

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

- Sangat sering, apabila orang tua langsung disantap ada juga yang setiap hari selalu menyediakan sayur disajikan dengan cara diblender dan buah setiap jam makan tiba baik pagi, siang maupun malam hari. dijadikan minuman buah yang - Sering, apabila orang tua segar. menyediakan sayur hanya setiap jam 4. Pengeluaran Uang Belanja makan baik pagi dan siang aja, siang rata-rata orang tua informan dan malam saja, tetapi untuk buah tidak merasa pengeluaran uang hanya pada salah satu jam makan saja. belanja sehari-hari bertambah. - Jarang apabila orang tua hanya Namun ada juga yang merasa menyediakan sayur pada saat jam pengeluaran bertambah apalagi makan pagi atau siang atau malam dengan menambah menu buah saja dan persediaan buah hanya satu minggu sekali. dalam daftar belanja sehari-hari. Tabel 3.1 bahwa ibuyang Penambahan uang belanja menyediakan sayur dan buah sehari-hari rata-rata sekitar Rp secara bersama dan dalam 3.000; - Rp 5.000;. kapasitas sangat sering ada 3 F. Informan Pengajar informan. Informan yang Hasil wawancara dari menyediakan sayur saja dengan triangulasi pengajar mengenai kapasitas sangat sering ada cara penyampaian informasi 3.Kapasitas sering dengan makan yang bergizi di sekolah penyediaan buah dan sayur ada 2 dilakukan dengancara informan, penyediaan buah saja mempresentasikan dan dengan kapasitas sering ada 1 menjelaskan macam-macam informan. Informan dengan makanan yang bergizi dan kapasitas jarang menyediakan seimbang, begitu pula dengan buah ada 2. manfaat yang didapat, 2. Macam Sayur dan Buah yang disesuaikan dengan tema yang Disediakan. ada. Rata-rata ibu mengkonsumsi Program sekolah mengenai sayur-sayuran berupa wortel, gizi dan kesehatan, PAUD TK kubis, kentang, dan bayam. Sapta Prasetya bekerjasama Sayur-sayuran tersebut yang dengan puskesmas tedekat untuk selanjutnya bisa dimasak menjadi pemeriksaan status gizi anak dan . didik yang dilakukan setiap 3 Untuk buah rata-rata ibu bulan sekali. mengkonsumsi buah semangka, Program makanan melon dan pisang. Karena hanya tambahan biasanya diberikan buah itu yang mudah terbeli pada anak didik setiap akhir dipasar. minggu pada minggu kedua di 3. Cara Penyajian Sayur dan bulan tersebut. Sedangkan Buah penyediaan makanan yang Rata-rata ibu informan mengandung sayur dan buah di memasak sayur-sayuran dengan kantin sekolah belum tersedia. cara direbus, ditumis dan Pihak sekolah juga disajikan sayuran untuk santap melakukan program kerja bakti makan. Buah yang dikonsumsi sekolah penanaman buah dan disajikan dengan cara buah sayur di pekarangan dan dipotong-potong kecil dan diadakan sesuai dengan tema

250

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

atau pelajaran yang sedang tumis kacang panjang, dan terong diajarkan. goreng. Dengan berbagai macam Frekuensi sayur sop yang program yang dilaksanakan oleh mengkonsumsi 6-7x/minggu ada pihak sekolah, diharapkan dapat 2 informan dan masih ada 4 mencukupi informasi untuk anak informan yang jarang didik agar mau mengkonsumsi mengkonsumsi sayur sop, begitu buah dan sayur secara rutin pula dengan sayur bayam yang setiap harinya. juga masih ada 4 informan yang jarang mengkonsumsinya. Jenis Slalu Kdg- Jarang Tdk G. Hasil Recall buah (6-7 kdg (2-3 pernah Informan Rata-rata hari) (4-5 hari) (0-1 Konsumsi (g/hr) hari) hari) Sayur Buah Semang √√ 1 83,3 - ka 2 125 166,6 Pepaya √ √√√√ √√ 3 166,6 - Melon √ √ 4 41,6 133,3 Anggur Mangga √√ 5 125 - Jeruk √√ √ 6 66,6 66,6 Apel √√ 7 133,3 133,3 Sirsak √ 8 - - Kelengke √ Tabel 4.1 menjelaskan ng bahwa rata-rata konsumsi sayur Jambu √ dan buah dari semua informan air masih sangat jauh kurang dari Pisang √ rata-rata. Kebutuhan buah Tabel 4.3 menjelaskan berkisar antara 66,6–166,6 bahwa terdapat 11 macam buah- gram/hari dan kebutuhan sayur buahan. Buah yang paling banyak 1,6–166,6 gram/hari. dikonsumsi oleh informan yaitu Kebutuhan yang dianjurkan buah pepaya, 4 informan yang oleh WHO, sebesar 200–300 mengkonsumsi buah pepaya gram setara 2–3 potong buah dan dengan frekuensi sedang yaitu kebutuhan sayur masih dibawah hanya 2-3 hari per minggu. yang dianjurkan 150 –200 gram setara 1–2 mangkuk sehari. (11) PEMBAHASAN H. Hasil FFQ A. Hubungan Faktor Dari hasil FFQ konsumsi Predisposing dengan sayur, menjelaskan bahwa Konsumsi Sayur dan Buah terdapat 9 jenis sayuran,yaitu Hasil survey yang telah sayur yang paling sering dilakukan terhadap informan anak dikonsumsi oleh 8 informan yaitu didik PAUD/TK Sapta Prasetya sayur sop, yang kedua yaitu berkaitan dengan kecukupan sayur bayam, yang ketiga ca pada kebutuhan buah dan sayur sawi, yang keempat sayur asem, terlihat bahwa secara rata–rata dan diikuti dengan tumis untuk kebutuhan buah masih kangkung, , capjay, dibawah yang dianjurkan yaitu

251

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kebutuhan buah berkisar antara B. Hubungan Faktor 66,6–166,6 gram/hari sedangkan Reinforcing dengan Konsumsi kebutuhan sayur berkisar antara Buah dan Sayur 41,6–166,6 gram/hari. Kebutuhan Konsumsi buah dan sayur yang dianjurkan oleh WHO, pada anak pra sekolah sebesar 200–300 gram setara 2– dipengaruhi beberapa faktor, 3 potong buah dan kebutuhan salah satunya faktor keluarga. sayur masih dibawah yang Faktor keluarga yang berkaitan dianjurkan 150 –200 gram setara dengan pengetahuan seorang ibu 1–2 mangkuk sehari. (11) tentang perlunya makan dengan Rendahnya konsumsi sayur sayur dan buah–buahan. dan buah pada anak prasekolah Dukungan keluarga juga juga sesuai dengan penelitian dipengaruhi dengan tingkat yang menunjukkan bahwa rata- pendidikan ibu, dimana tingkat rata konsumsi sayur pada anak pendidikan yang lebih tinggi prasekolah masih kurang yaitu diharapkan memudahkan 73,5 gram/hari. Dan rata-rata seseorang atau masyarakat untuk konsumsi buah yaitu 58,6 menyerap informasi dan gram/hari. (12) mengimplementasikannya dalam Pada hasil penelitian perilaku dan gaya hidup sehari- lainnya juga menunjukkan rata– hari, khususnya pendidikan rata konsumsi sayur pada anak seorang ibu. (15) adalah 70,4 gram/hari dengan Pada penelitian yang rentang antara 15,0 –148 gram / dilakukan pada anak pra sekolah hari. (13) Pada konsumsi buah dan menyebutkan bahwa tidak sayur anak pra sekolah di terdapat hubungan yang Kabupaten Toraja Utara adalah bermakna antara pendidikan ibu 59,58 gram/hari dengan rentang dengan konsumsi sayur dan antara 12,38 – 348,83 buah. Hal ini sejalan dengan gram/hari. (14) Terlihat adanya penelitian yang menyebutkan kesamaan pola makan buah dan bahwa tidak adanya hubungan sayur pada anak pra sekolah yang bermakna antara konsumsi yang masih jauh dibawah yang sayur dengan pendidikan ibu. (16) dianjurkan. C. Hubungan Faktor Enabling Dari 8 informan didapat dengan Konsumsi Sayur dan hasil pengetahuan tentang sayur Buah dan buah, 1 informan yang hanya Pendidikan gizi di mengerti sayur saja dan hanya 1 lingkungan sekolah sebaiknya informan saja tidak mengerti diberikan sejak dini, saat proses keduanya. Sehingga dapat dilihat anak masih dalam proses bahwa lebih banyak informan pembentukan kepribadian (pra yang memiliki pengetahuan sekolah). Dalam penelitian ini mengenai sayur dan buah menunjukkan bahwa sudah dengan baik. Hal tersebut juga adanya pendidikan gizi sejak dini sejalan dengan hasil penelitian dari sekolah baik tentang sayur yang menyatakan sebagian besar dan buah, dimana informan rata- responden mempunyai rata sudah mengetahui apa pengetahuan dalam kategori manfaat dari mengkonsumsi cukup (59,6%). (14) sayur dan buah, tetapi masih ada

252

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

juga yang kurang mengerti apa itu dini, untuk sehari-hari sudah sayur dan buah. tersedianya sayur dan buah Jika dilihat dari faktor untuk dikonsumsi, namun pola ketersediaan sayur dan buah pemberian sayur dan buahnya dalam keluarga tidak nampak masih belum teratur. Media perbedaan yang begitu besar, massa sudah tersedia seluruh semua ibu dari informan sudah keluarga baik itu koran, majalah, memberikan atau menyediakan dan internet. sayur dan buah setiap hari, hanya 3. Faktor Reinforcing yang terdiri saja perbedaan dalam porsi dan dari dukungan keluarga yang jenis yang diberikan. juga dipengaruhi dengan tingkat Hal tersebut sangat pendidikan dari ibu, dimana ibu dipengaruhi oleh pendapatan dari berperan penting dalam hal ini. keluarga informan, sebagian Tingkat pendidikan ibu yang besar keluarga informan rata-rata tergolong tingkatan berpendapatan minim yaitu cukup, ternyata kemampuan <2.000.000/bulan. Hal ini untuk menyusun dan mengelola diperkuat oleh pernyataan peneliti makanan dirumah masih lain yang mengatakan bahwa kurang. Terlihat dari pola pekerjaan orangtua merupakan komsumsi sayur dan buah pada sumber penghasilan bagi informan masih tergolong keluarga yang dapat memenuhi rendah. kebutuhan fisik dan psikologis 4. Pendapatan keluarga sangat dan ada hubungan yang mempengaruhi ketersediaan signifikan antara pendapatan buah dan sayur. apabila dengan penyediaan sayur dan pendapatan keluarga termasuk buah dalam menu keluarga. (17) rendah maka ketersediaan untuk buah dan sayur akan KESIMPULAN DAN SARAN berkurang, sebaliknya apabila A. Kesimpulan pendapatan keluarga tinggi 1. Faktor Predisposing yang terdiri maka ketersediaan buah dan dari pengetahuan anak didik sayur di keluarga akan didapat hasil bahwa anak didik tercukupi. rata-rata sudah mengetahui B. Saran tentang sayur dan buah, 1. Bagi Peneliti Lain sedangkan sikap dalam Sebagai refrensi atau keluarga sudah mendukung gambaran tentang penelitian untuk bisa mengkonsumsi sayur dengan judul Faktor-Faktor dan buah. Hanya pola makan yang Mempengaruhi Konsumsi konsumsi buah dan sayur untuk Makan Buah dan Sayur pada anak prasekolah yang masih Anak Pra Sekolah Studi PAUD jauh dibawah yang dianjurkan TK Sapta Prasetya Kota oleh WHO. Semarang 2. Faktor Enabling terdiri dari 2. Bagi Instansi Pendidikan pendidikan gizi sejak dini, a. Sebagai upaya untuk ketersediaan sayur dan buah, meningkatkan dan dan media massa. Pihak mengembangkan program sekolah sudah memberikan sekolah mengenai gizi dan pendidikan tentang gizi sejak kesehatan.

253

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

b. Sebagai bahan pertimbangan 6. Patmonodewo, Soemiarti. 2000. dalam menentukan program- Pendidikan Anak Pra Sekolah. program kesehatan anak usia : Rineka Cipta dan Pusat dini agar anak didik juga Perbukuan Departemen mengerti tentang kesehatan. Pendidikan dan Kebudayaan 3. Bagi Orang tua 7. Gusti, S. 2004. Gambaran a. Ibu sebagai peran utama Konsumsi Sayuran Pada dalam hal ini sebaiknya bisa Penghuni Asrama Mahasiswa lebih berkreasi membuat Universitas Indonesia Depok makanan yang lebih bervariasi Tahun 2004. Skripsi Sarjana yang mengandung buah dan Fakultas Kesehatan sayur. Masyarakat, Universitas b. Ibu sebaiknya selalu bisa Indonesia. Jakarta. menyediakan sayur dan buah 8. Gunanti, I. 2000. Faktor-Faktor setiap hari, apalagi untuk anak Yang Mempengaruhi usia dini yang harus di Konsumsi Sayuran Pada Anak perkenalkan tentang makanan Pra-Sekolah. Skripsi Sarjana yang sehat dan bergizi agar Jurusan Gizi, Universitas anak bisa lebih tumbuh Airlangga. Surabaya. kembang dengan sehat. 9. WHO/FAO, 2003. Expert Report on Diet, Nutrition and DAFTAR PUSTAKA The Prevention of Chronic 1. Khumaidi, M. 1994. Gizi Disease. United Nations: Masyarakat. Jakarta. BPK Technical Report Series 916. Gunung Mulia. 10. Departemen Kesehatan RI. 2. Santoso, 2004. Kesehatan dan 2012. Laporan Hasil Riset Gizi. Cetakan II. Jakarta. Rineka Kesehatan Dasar (Riskesdas) Cipta. Indonesia Tahun 2013. 3. Nadesul, H. 2006. Memenuhi Jakarts: Badan Penelitian dan Kecukupan Sayur dan Buah. Pengembangan Kesehatan 4. WHO, 2003. Fruit and Depkes RI. Intake in a Sample 11. Almatsier, S. 2001. Prinsip of 11-yer-old Children in 9 Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Europian Countries: The Pro Gramedi Pustaka Utama. Children Cross-Sectional 12. Putriana ME. Konsumsi Sayur Survey. Ann Nutr Metab. Jul- dan Buah Pada Anak Aug:49: 236-245. Epub 2005 Jul Prasekolah Terkait dengan 28. Gizi dan Sikap Ibu . Jurnal 5. Rahmawati, 2000. Perilaku penelitian Program Studi Ilmu Makan Sayur Berdasarkan Gizi UNDIP. 2010; 9:11 Faktor Sosiodemografi, Self 13. Rosidi Ali, Enik Sulistyowati. Efficacy, Sikap, Niat, Peran Pendidikan dan Preferensi, dan Ketersedian Pekerjaan Ibu dalam Sayur pada Murid Kelas VI SD konsumsi Sayur Anak Muhammadiyah 12 Pemalang Prasekolah. Jurnal Program Barat, Pamulang, Tangerang Studi S1 Gizi Universitas tahun 2000. Skripsi. Depok: Muhamadiyah Semarang. 2012; Fakultas Kesehatan Masyarakat 2:6 Universitas Indonesia.

254

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

14. Miniarti Etti, dkk. Gambaran Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, dan Pola konsumsi Sayur dan Buah pada Anak Prasekolah di Kabupaten Toraja Utara . Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanuddin Program Studi Ilmu Gizi. 2014. 15. Soekirman. 1994. Menghadapi Masalah Gizi Ganda dalam Pembangunan Jangka Panjang Kedua: Agenda Repelita VI, dalam Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi V. LIPI.Jakarta. 16. Rejeki, A.S. 2000. Kebiasaan Makan Sayur Pada Remaja Putri di Perkotaan (Kasus di SMU Suluh dan SMU Al Azhar Jakarta). Skripsi Sarjana Jurusan GMSK, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 17. Nurhayati Fifi. KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SDN SOMPOK 01 SEMARANG . Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. 1998

255