KEPENTINGAN ELIT DALAM PT TAHUN 2002-2013

SHARIYANI Email: [email protected] Pembimbing: Hasanuddin . Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau Kampus Binawidya, Jl. H. R. Soebrantas Km 12,5 Simpang Baru Panam 28293 Telp/Fax. 0761-63277

Abstract: The interests of elite on PT Riau Airlines Year 2002-2013. PT Riau Airlines (PT RAL) is one of the loss-making enterprises Riau province reached 99%. This number is the highest number compared to 6 other enterprises in the province of Riau. The failed of PT RAL, because there is any the bankruptcy proceeding by one of the vendors. The lawsuit is done because of the amount of debt piling up and is due payment. The influence of the power elite in the form of interests has a very big influence on this situation. This paper aims to describe the forms of these interests. These interests include, rational elite interests and subjective elite interests. The method used is the qualitative method. The results showed that of the overall shape of the interest on the formation and development of PT RAL, there are 10 elite interests subjective and 5 rational elite interests. The dominance of elite interests since the beginning of the establishment of the basis of losses to the failed of PT RAL.

Keywords: Interest, rational, subjective

PENDAHULUAN membentuk suatu BUMD ialah Inisiasi pembentukan PT RAL dipertegas dalam Pasal 84 UU No. 22 berangkat dari telah disahkannya UU Tahun 1999. Dalam pasal tersebut No. 22 Tahun 1999 Tentang disampaikan bahwa Daerah dapat Pemerintahan Daerah. Konsekuensi memiliki Badan Usaha Milik Daerah dari lahirnya UU ini ialah setiap daerah sesuai dengan peraturan perundang- di berhak menjalankan undangan dan pembentukannya diatur urusan rumah tangganya sendiri- dengan Peraturan Daerah. sendiri. Termasuk meningktakan kas Atas dasar itu sampai tahun daerah dengan membuka peluang 2013 Provinsi Riau telah memiliki usaha. Pada pasal 79 UU No. 22 Tahun BUMD sebanyak 7 buah BUMD. 1999, disebutkan bahwa pendapatan Namun cukup disayangkan daerah dapat berasal dari Pendapatan keseluruhan BUMD yang ada di Asli Daerah (PAD). Lebih lanjut Provinsi Riau mengalami kerugian d/ikatakan bahwa PAD dapat pula mencapai 80-99%. Berikut BUMD berasal dari Badan Usaha Milk Daerah Riau beserta Laba/Ruginya: (BUMD). Legalitas bagi daerah untuk

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 1

beserta jumlah saham yang ditanamkan Tabel 1. Laba/Rugi BUMD Riau sampai tahun 2013: Sampai 2013 N Nama Perusahaan laba/ Tabel 2. Jumlah Saham Dari o rugi Pemegang Saham PT RAL 1 PT. Bank Riau Kepri 100% No Pemegang Jumlah Saham 2 PT. Riau Petroleum* - Saham (Rp.) 3 PT. SPR -79% 1 Riau 149.700.000.000 4 PT. PIR -95% 2 100.000.000 5 PT. Jamkrida Riau -95% 3 Kampar 5.000.000.000 6 PT. Permodalan -83% 4 Bengkalis 8.000.000.000 Ekonomi Rakyat 5 Inhil 1.500.000.000 7 PT. Riau Airlines -99% 6 Rohil 1000.000.000 Sumber: Diolah Dari Laporan Bagian 7 Pelalawan 2.450.000.000 BUMD Propinsi Riau 8 Bintan 22.752.587.400 Ket: 9 Natuna 9.500.000.000 * Data belum diolah 10 Kuansing 3.250.000.000 (-) Kerugian 11 Bangka 1.000.000.000 12 Rohul 2.900.000.000 Dari data tersebut terlihat jelas 13 Inhu 100.000.000 bahwa kerugian terbesar di alami oleh 14 Lingga 3.000.000.000 PT RAL yakni kerugian mencapai 15 Nias 6.000.000.000 99%. Hasil penghitungan ini berangkat 16 Kerinci, 6.000.000.000 dari perbandingan Modal Pemprov Jambi bagi setiap BUMD dengan jumlah 17 Pekanbaru 2.700.000.000 deviden dari setiap BUMD yang 18 TPI 2.000.000.000 diberikan kepada Provinsi Riau. 19 2.000.000.000 Khusus PT RAL, penyertaan modal 20 Dumai 6.227.023.920 dari Pemerintah Provinsi Riau Jumlah 240.843.640.760 mencapai Rp. 149,7 miliar. Pernyetaan Sumber: Laporan BUMD Propinsi modal tersebut hampir setiap tahun Riau Tahun 2013 mulai dari tahun 2002-2012. Sesuatu yang terjadi di PT RAL Sedangkan deviden yang baru dengan sumber keuangan maksimal diberikan oleh PT RAL kepada Riau tapi tetap menyumbangkan kerugian sebesar Rp. 655 juta. ialah terjadi karena adanya campur Kerugian terus dialami PT tangan elit dalam manajemen PT RAL RAL dalam perkembangannya. Data yang pada akhirnya PT RAL menjadi dari Harian Media Riau Tanggal 28 collapse. Campur tangan elit tersebut Januari 2015 menyatakan bahwa didominasi oleh Gubernur Provinsi sampai tahun 2013 utang PT RAL Riau beserta dewan komisaris yang mencapai Rp. 305 miliar, dengan juga merupakan orang kepercayaan rincian Rp. 90 miliar kepada Bank Gubernur Riau. Riau dalam perjalanan Mu’amalat, Rp. 130 miliar kepada usaha PT RAL adalah pemegang vendor, Rp. 70 miliar utang pajak. saham mayoritas dengan jumlah akhir Disisi lain sumber keuangan PT RAL sebesar 62,16%. sebenarnya juga sangat maksimal Ivan Yustivandana menyatakan didapatkan dari para pemegang saham. perusahaan tidak akan mampu berjalan Berikut pemegang saham PT RAL

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 2 dengan baik apabila terdapat TEORI intervensi, sekalipun dari pemegang 1. Elit Politik saham mayoritas. Kemandirian Banyak para tokoh sosiologi perusahaan menjadi modal awal untuk yang berbicara tentang elit. Mulai dari mengembangkan usaha. Fungsi dari Pareto, Mosca, Lasswell, Mills, dll. pemegang saham hanyalah mengontrol Dalam penelitian ini mengenai elit apakah nantinya direksi selaku lebih ditekankan kepada apa yang penjalan usaha bekerja untuk disampaiakan oleh Pareto. Pareto kepentingan rakyat atau tidak. menyampaikan bahwa elit sebagai (Yustivandana, 2008:6-7) suatu posisi di dalam masyarakat Atas dasar ini Peneliti ingin tepatnya berada di puncak struktur- mengetahui lebih dalam kepentingan struktur sosial yang penting, yaitu apa yang sebenarnya terjadi didalam posisi tinggi dibidang ekonomi, tubuh PT RAL oleh para elit dalam hal Pemerintahan, militer, politik, agama, ini Gubernur Riau bersama dewan pengajaran dan pekerjaan-pekerjaan komisaris yang merupakan orang bebas. (Haryanto, 2005: 68) kepercayaan Gubernur Riau. Maka dari Kemudian Pareto membagi elit itu peneliti tertarik mengangkat judul menjadi dua, yakni Governing elite, penelitian ini dengan rumusan Non Governing elite, dan Non elite masalah: Bagaimanakah kepentingan .Perbedaan keduanya terletak dari elit dalam PT Riau Airlines Tahun pengaruh yang bisa dihasilkan. Dan 2002-2013? pengaruh yang paling besar ialah dimiliki oleh governing elit.Para elit TUJUAN DAN MANFAAT yang tergabung ddalam kategori ini Secara umum Hasil penelitian lebih secara leluasa meletakkan ini bertujuan untuk memberikan kepentingannya. Berbeda dengan elit gambaran tentang kepentingan apa yang masuk kedalam kategori non yang terjadi dalam PT RAL. governing elite, elit dalam bagian ini Sedangkan manfaat yang dihasilkan tidak memiliki wewenang penuh dari penelitian ini dilihat dari tiga seperti yang dimiliki oleh elit aspek, meliputi: sebelumnya. Jumlah elit dalam non a. Pemerintah; sebagai bahan masukan governing elit pun sedikit. Berikut untuk memahami kondisi PT RAL gambar mengenai piramida elit Pareto: serta dalam upaya pengembangan BUMD selanjutnya khususnya PT Gambar 1. Piramida Elite Pareto RAL. b. Peneliti; memantapkan kemampuan analisa atas ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan Governing untuk diterapkan secara konkrit Elite Elite terhadap suatu masalah yang ada di Pemerintahan. c. Umum; sebagai bahan masukan Non Governing Elite untuk menambah wawasan terhadap

adanya proses politik yang cukup Non Elite penting dalam perkembangan BUMD kususnya PT RAL. Sumber: Haryanto ( 2005: 75 )

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 3

2. Kekuasaan realisasinya dapat berbagai macam. Sama hal dengan elit, (Sunarto, 2004: 65) kekuasaan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari elit politik juga METODE Metode penelitian yang peneliti banyak yang menyumbang berbagai pakai dalam penelitin ini adalah definisi. Salah satu diantaranya adalah dengan pendekatan deskriptif analisis Ilmuan politik asal Indonesia Profesor dan dengan jenis penelitian kualitatif. Miriam Budiardjo. Menurut Miriam Artinya data yang dikumpulkan Budiardjo bahwa kekuasaan adalah nantinya bukan berupa angka-angka, kemampuan seseorang atau suatu melainkan data tersebut berasal dari kelompok untuk mempengaruhi wawancara, dokumen , catatan memo, dan lainnya. Lebih lanjut Bogdan dan tingkah laku orang atau kelompok lain Taylor menyatakan bahwa metode sesuai dengan keinginan dari pelaku. kualitatif sudah melekat pada analisis (Budiardjo, 2012: 15) diskriptif. Lebih jelasnya Penelitian kualitatifkan diartikan sebagai jenis 3. Tindakan Sosial penelitian yang menghasilkan temuan- Salah satu ilmuan yang temuan yang tidak diperoleh oleh alat- enyatakan tentang tndakan sosial alat prosedur statistik (Ahmadi, 2014: adalah Talcott Parsons. Pandangannya 14) tentang tindakan manusia bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan HASIL DAN PEMBAHASAN itu didasarkan pada dorongan Kepentingan Elit Rasional dan kemauan, dengan mengindahkan nilai, Kepentingan Elit Subjektif ide dan norma yang disepakati. Tindakan sosial menurut Parsons Hasil penelitian ini secara terbagi menjadi dua yakni tindakan umum menggambarkan adanya rasional dan tindakan dengan orientasi kepentingan elit secara mendalam subjektif. Tindakan rasional diartikn dalam manajemen PT RAL. sebagai tindakan individu manusia Kepentingan tersebut dimasuki oleh memiliki kebebasan untuk memilih Gubernur Provinsi Riau dan dewan sarana (alat) dan tujuan yang akan komisaris yang juga merupakan orang dicapai itu dipengaruhi oleh kepercayaan Gubernur Riau. lingkungan atau kondisi-kondisi, dan Kepentingan tersebut terjadi dalam dua apa yang dipilih tersebut dikendalikan masa, yaitu dalam pembentukan PT oleh nilai dan norma.(Wagiyo, 2007: RAL dan dinamika perkembangan PT 27) RAL. Kepentingan yang ada juga Selain aktor baik secara terbagi menjadi dua, yakni kepentingan indvidu maupun kelompok yang coba elit rasonal dan kepentingan elit bertindak secara rasional menurut subjektif. Parsons, Perlu diketahui bahwa selain Kepentingan elit rasional hal-hal tersebut di atas, tindakan menggambarkan bahwa elit yang individu manusia juga ditentukan oleh terlibat dalam manajemen PT RAL orientasi subjektifnya, yaitu berupa secara langsung maupun tidak secara orientasi motivasional dan orientasi langsung menempatkan kepentingan nilai. Tindakan individu tersebut dalam yang benar-benar sesuai dengan nilai yang berlaku, sedangkan kepentingan

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 4 elit subjektif ditandai dengan adanya Menjalankan Pemecatan Captain kepentingan bagi diri pribadi atau tugas Yunus Bachri tidak untuk sekelompok lainnya yang legislasi dengan aturan yang memiliki hubungan baik dengan elit benar yang bersangkutan. Pemecatan Pengalihan Laba Hasil penelitian ini menemukan Captain 50% kepada para bahwa mulai dari masa pembentukan Yunus Bachri pemegang saham PT RAL sampai dinamika atas dugaan perkembangan PT RAL jumlah kasus korupsi kepentingan elit subjektif lebih besar Membentuk Pemberhentian daripada jumlah kepentingan elit Tim Heru tidak dengan rasional Terdapat 10 kepentingan Penyelamatan aturan yang benar subjektif dan 5 kepentingan rasional. PT RAL Hasil penelitian ini dapat digambarkan Membentuk Mengganti rute dalam gambar grafik berikut: Tim penerbangan Percepatan Gambar 2. Akumulasi Kepentingan Penyelamatan Elit Dalam PT RAL PT RAL Kepentingan Elit Komposisi Tim di 5 dominasi Pejabat 4 Pemprov Rasional (hampir 50%) 3 subejektif Menunjuk PT PIR 2 sebagai investor 1 baru PT RAL Menambahkan 4 0 unit turbin eks PT 2002 2003 2007 2008 2012 2013 CPI ke PT PIR Sumber: Analisa Selaku pemegang Data tersebut menggambarkan saham PT PIR, banyaknya kepentingan subjektif yang hendak mengambil terjadi di PT RAL yang pada akhirnya saham penuh PT menyebabkan PT RAL collapse. RAL (67%:33%) Bagaimana bentuk kepentingan- Komposisi Tim di kepentingan tersebut yang terbagi dominasi Pejabat menjadi dua yakni kepentingan Pemprov rasional dan kepentingan subjektif, (50%) telah peneliti himpun dalam tabel berikut: Kepentingan Elit Dalam Masa Tabel 3. Hasil Penelitian Pembentukan PT RAL Dalam pembentukan PT RAL Kepentingan Elit kepentingan yang ada ialah Rasional Subjektif kepentingan yang berbentuk rasional Pembentukan Menempatkan dan juga subjektif. Kepentingan PT RAL atas Karyawan, direksi, rasional ditandai dengan inisiasi dari dasar sampai komisaris Gubernur Riau Saleh Djasit dalam kemajuan atas dasar pembentukan PT RAL dengan maksud Provinsi Riau rekomendasi hendak memajukan ekonomi

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 5 kerakyatan bagi masyarakat Provinsi 2003 sebagai tahun awal proses PT Riau. Saleh Djasit beranggapan bahwa RAL, direktur utama yang dipilih atas dengan adanya transportasi udara dasar rekomendasi atau hubungan baik jarak-jarak jauh antar daerah di Riau dan tidak dengan fit and propertest, bisa terhubung secara maksimal dan tersangkut kasus korupsi sebesar Rp. 1 akhirnya juga mampu menjalankan miliar. Inilah dampak dari kepentingan roda ekonomi secara maksimal. elit subjektif dari Gubernur Riau saat Analisa Saleh Djasit memang masa ini. Menempatkan orang-orang sesuai dengan situasi dan kondisi Riau kepercayaan tanpa studi kelayakan saat itu. Luas wilayah Riau pada tahun yang jelas maka wajar saja calon yang 2000 ialah 329.867,61 km2 dengan dipilih tanpa melalui mekanisme yang jumlah 12 Kabupaten/Kota. Jarak benar tidak akan bekerja maksimal. tempuh yang akan dilalui ketika Atas pertimbangan bahwa Dirut PT melalui jalur darat ialah mencapai 5-8 RAL Captain Yunus Bachri melalukan jam. Jadi alasan demikian ialah cukup tindakan korupsi dan akan berdampak rasional. Ditambah lagi dalam panjang atas manajemen PT RAL pembahasan bersama DPRD Riau maka Yunus Bachri diberhentikan dari mengenai pembentukan PT RAL, RAL jabatannya. dituntut berdiri mandiri dengan Pemecatan Yunus Bachri menjadikannya sebagai Perseroan ternyata tidak sesuai dengan Terbatas (PT) agar mampu maksimal mekanisme yang jelas. Dalam Pasal 91 mencapai apa yang Saleh Djasit UU No. 1 Tahun 1995 Tentang inginkan atas pembentukan PT RAL. Perseroan Terbatas, bahwa anggota Namun dalam perkembangannya, dewan direksi akan diberhentikan kepentingan tersebut berubah menjadi berdasarkan RUPS, keputusan ini pun kepentingan dengan orientasi subjektif. hanya dapat diambil jika yang Kepentingan elit subjektif bersangkutan diberi kesempatan untuk dalam masa ini ditandai dengan membela diri dalam RUPS. Pada penempatan dewan komisaris, direksi, kenyataannya Yunus Bachri hanya dan para karyawan dengan cara dilayangkan surat dari dewan rekomendasi dan menempatkan komisaris atas pemberhentiannya langsung orang-orang dekat Gubernur sebagai direktur utama. Kejadian ini Riau saat itu. Berdasarkan hasil jelas menggambarkan bahwa kebijakan wawancara yang peneliti lakukan dewan komisaris yang demikian adalah dengan Saleh Djasit, bahwa alasan upaya menempakkan kepentingan agar mengapa pada masa pembentukan PT Yunus Bachri segera dipecat dan RAL Pemprov menempatkan dewan langsung dapat digantikan dengan komisaris berasal dari orang-orang yang lain. terdekat adalah agar mempermudah Kepentingan subjektif terjadi koordinasi. lagi setelah ini, Direktur utama akhirnya terpilih dan kembali lagi tidak Kepentingan Elit Dalam Dinamika melalui mekanisme yang benar seperti Perkembangan PT RAL apa yang sudah diatur dalam perda pembentukan PT RAL, bahwa direksi Peroses yang panjang cukup harus diangkat dengan melaui RUPS mewarnai masa ini. Masa dinamika dan dengan uji kelayakan yang harus perkembangan PT RAL diawali dari dilakukan dengan pihak lainnya tidak tahun 2003 sampai 2013. Pada tahun hanya dari dewan direksi. Pihak pihak

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 6 yang seharusnya terlibat dalam tahap Heru Nuhayadi lalu digantikan penentuan calon direksi adalah: oleh Samudra Sukardi yang benar- 1. Pemegang saham sesuai urutan benar dipilih melalui fit and propertest. besarnya penyertaan saham yang Pada masa kepemimpinan PT RAL memiliki saham sekurang- oleh Samudra Sukardi, Dewan direksi kurangnya 5 % dari modal dasar. kembali menempatkan kepentingan 2. DPRD Provinsi Riau. subjektifnya. Dewan direksi meminta 3. Direktorat Sertifikat dan Kelaikan untuk mengubah jalur penerbangan Udara (DSKU) Direktorat Jenderal sampai ke yang merupakan perhubungan Udara. jalur padat. Kebijakan ini benar-benar Pada masa selanjutnya PT RAL sangat berani. Pada akhirnya terjawab mampu memberikan keuntungan dari data yang didapatkan dari laporan dengan laba sebsar Rp. 9.082.069.492. keuangan PT RAL. Tumpukan utang Namun lagi-lagi dewan direksi PT RAL menumpuk sebab kebijakan kembali masuk keranah yang cukup tersebut. Berikut data yang dapat penting. Keuntungan yang dihasilkan menggambarkan kerugian PT RAL: oleh PT RAL diusulkan untuk dibagi- bagi kepada para pemegang saham. Gambar 3 Kerugian Rute Jumlah pembagian laba tersebut PKU-JKT-PKU meliputi: Jumlah Kerugian Rute Pku-jkt-pku 1. 50% dari laba perseroan 0 diperuntukkan kepada para 2.000.000.000 pemegang saham secara PKU-JKT proporsional sebagai deviden JKT-PKU 2. 20% dari laba perseroan 4.000.000.000 diperuntukkan kepada pengurus dan karyawan sebagai pembayaran bonus atau jasa produksi. Sumber: Laporan Keuangan PT RAL 3. 30% dari laba perseroan Tahun 2009 diperuntukkan sebagai laba ditahan Peningkatan kerugian PT RAL untuk kepentingan operasi juga tampak meningkat sekali pasca perusahaan. kebijakan ini. Dapat dilihat pada grafik Namun tidak berlangsung lama utang usaha PT RAL sebagai berikut: pada tahun 2007 Heru nurhayadi direktur utama yang terpilih setelah Gambar 4 Peningkatan Utang diberhentikannya Captain Yunus Tahun 2009 Bachri juga diberhentikan karena ada kesenjangan antara Heru dengan para Utang Vendor Dan Utang Modal Kerja karyawan. Heru banyak menghasilkan 100 aturan-aturan tegas yang tidak disukai 05-Nop-08 oleh para karyawan. Akhirnya 50 31-Des karyawan bergejolak, dan Heru yang 09-Okt-09 akhirnya dipilih untuk diberhentikan. 0 Sejatinya ini adalah dampak dari para karyawan yang didominasi oleh orang- orang titipan pemerintah. Sumber: Laporan Keuangan PT RAL Tahun 2009

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 7

Atas dasar semakin PIR). PT PIR berasal dari data menumpuknya utang yang ada didalam keuangan BUMD Riau termasuk salah PT RAL, Gubernur Riau langsung satu BUMD yang juga merugi. ( Lihat berperan dengan membentuk Tim Tabel 1) Penyelematan PT RAL. Hal yang Posisi Pemerintah Provinsi cukup disayangkan adalah dalam Riau didalam PT PIR adalah sebagai kondisi ingin memporoleh solusi jitu pemegang saham mayoritas mencapai untuk mengubah posisi PT RAL dari 90% atas nama Gubernur Rusli Zainal. keadaan krisis menjadi lebih baik, Sisa 10% adalah milik saham Gubernur Riau tetap saja Kabupaten Rokan Hilir atas nama menempatkan kepentingan Anas Maamun. Ketika di runut lagi subjektifnya. Berdasarkan SK yang bahwa terlibatnya PT PIR menjadi dikeluarkannya dengan nomor investor baru PT RAL sejatinya Kpts.276/III/2012 tepatnya pada hanyalah bentuk penempatan tanggal 27 Maret 2012, komposisi Tim kepentingan dengan orientasi subjektif. Penyelamatan lebih didominasi oleh Hal ini dapat dilihat dari apa yang pejabat dilingkungan Pemerintah menjadi alasan PT PIR membantu PT Provinsi Riau. Keseluruhan Tim juga RAL. mendapatkan honorarium dari Dalam surat rencana PT PIR anggaran APBD. Dominasi tersebut membantu PT RAL yang dituju kepada dapat dilihat dalam tabel berikut: Gubernur Riau, dikatakan bahwa PT PIR akan mendapatkan 4 unit turbin Tabel 4 Komposisi Tim eks PT CPI sebagai aset untuk PT PIR. Penyelamatan PT RAL Tidak hanya itu atas bantuan ini pula N Instansi Jmlh PT PIR mendapatkan dana APBD dua o (org) kali dalam satu tahun, yakni tahun 1 Sekda Riau 8 2012 sebesar Rp. 70 miliar. Tidak 2 PT RAL 3 3 Profesional 2 hanya itu dalam surat tersebut 4 DPRD Riau 2 dinyatakan bahwa PT PIR akan 5 Dinas Perhubungan 1 mengambil saham PT RAL mencapai Riau 66,66%, sisanya yakni 33,33% ialah 6 BPMPD Riau 1 saham milik Provinsi Riau. Jadi semua 7 Akademisi 1 saham dari pemegang saham non- Total 18 pempron akan di takeover dan hanya Sumber:SK Gubri Nomor: terdapat 2 pemegang saham. Yakni PT Kpts.276/III/2012 Kerugian demi kerugian terus PIR dan Pemerintah Provinsi Riau. terjadi. Sampai pada akhirnya Kebijakan ini jika ditelaah Gubernur Riau kembali berperan lebih dalam terlihat adanya upaya dengan menunjuk investor baru yang pemilikan secara penuh akan usaha PT berasal dari BUMD Provinsi Riau. RAL. Sebelumnya PT RAL mampu BUMD tersebut adalah PT memeberikan untung yang baik. Atas Pengembangan Investasi Riau (PT dasar ini Gubernur Riau masih sangat

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 8 meyakini bahwa PT RAL kedepannya dinyatakan pailit. Keputusan tersebut akan mampu menghasilkan. Sehingga dinyatakan dalam surat putusan No. nantinya jika benar berjalan dengan 622 K/Pdt. Sus/2012. Walau demikian lancar Gubernur Riau akan Pemprov dan PT RAL terus berupaya. mendapatkan hasil yang sangat Disisi lain, atas nama maksimal. Sebab, saham terbesar PT mengupayakan secara maksimal PIR sejatinya milik Pemerintah Riau dicabutnya PT RAL dari pailit. atas nama Gubernur sebesar 90%, dan Gubernur Riau Rusli Zainal kembali Saham PT RAL sisa dari kepemilikan membentuk Tim Penyelamatan dengan PT PIR juga milik Provinsi Riau. nama Tim Percepatan Penyelamatan Artinya atas usaha PT RAL, 100% PT RAL yang kembali didominasi oleh Provinsi Riau atas nama Gubernur Sekretaris Daerah Provinsi Riau. Riau sebagai pemilik sahamnya. Jadi Dominasi pejabat Pemerintah Provinsi jika ada keuntungan lebih atas usaha Riau mencapai 50% dari Tim PT RAL, Riau satu-satunya yang akan sebelumnya. Berikut komposisi Tim mendapatkan keuntungan. yang didominasi oleh pejabat-pejabat PT PIR terus menjalankan Pemprov : tugasnya untuk memperbaiki keadaan Tabel 5 Komposisi Tim Percepatan yang ada di PT RAL. Namun tepat Penyelamatan PT RAL pada tanggal 12 Juli 2012 Bank Mu’amalat Indonesia (BMI) selaku No. Instansi Jmlh kreditur utama PT RAL dalam hal (org) 1 Sekda Riau 11 penyewaan pesawat, menggugat PT 2 PT RAL 2 RAL di Pengadilan Niaga 3 PT PIR 4 karena sampai tahun 2012 tidak 4 DPRD Riau 2 menepati janji untuk membayar utang 5 Dinas Perhubungan 2 yang telah disepakati pembayarannya Riau jatuh tempo pada tahun tersebut. PT 6 BPMPD Riau 1 PR akhirnya melayayangkan surat 7 Akuntan Publik 1 kepada BMI tentang proposal Total 22 Sumber: SK Gubri No. penyelamatan PT RAL. Surat tersebut Kpts.695/ IX/ bernomor 216A/PIR/VII/2012. Isi 2013 surat tersebut secara umum meminta Sejatinya pembentukan Tim BMI mencabut pailit yang dijatuhkan kepada PT RAL. Percepatan Penyelamatan PT RAL Keputusan tentang pailit PT adalah bentuk tindakan yang rasional. RAL telah sampai kepada Mahkamah Sebab perlu adanya orang-orang yang bisa bekerja sangat maksimal dan Agung (MA). MA pun akhirnya fokus dalam upaya penyelamatan PT menyatakan bahwa PT RAL benar RAL. Mengingat Tim sebelumnya juga dalam keadaan pailit. PT RAL tidak berjalan maksimal, namun yang mencoba meminta kasasi kepada MA disayangkan adalah dibalik namun ditolak dan PT RAL tetap

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 9 kepentingan rasional tersebut, merugi pada kisaran 80%-100%. Gubernur Riau dalam hal ini sebagai Hanya satu BUMD yang bisa surplus inisiator pembentukan Tim yakni Bank Riau Kepri. Bank Riau Kepri mampu menghasilkan deviden enyelamatan dan percepatan yang baik sebab seluruh pegawai penyelamatan PT RAL menempatkan dilingkungan Pemerintahan Provinsi kepentingan subjektifnya. Menempatan Riau Sampai Pemerintahan orang-orang pejabat Pemprov lebih Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dominan sebesar 50% daripada orang- diarahkan untuk menjadi nasabah di orang profesional yang semestinya Bank Riau Kepri. Belum lagi dengan jauh lebih banyak. para investor dan pihak-pihak lainnya yang tertarik dengan sendirinya Akhirnya tim bergerak menjadi nasabah di Bank Riau Kepri. bersama dan upaya dalam pencabutan Jadi, mundurnya kemampuan BUMD pailit terus berlanjut. Sebelumnya pada di Provinsi Riau untuk maju dan tanggal 08 Maret 2013 PN Niaga berkembang ialah dikarenakan Elit-Elit Medan selaku pengadilan tingkat di Provinsi Riau terus saja pertama pada kasus ini akhirnya menempatkan kepentingannya. mengabulkan pencabutan pailit dengan DAFTAR PUSTAKA surat keputusan Nomor

01/PK/PM.Pailit /2013/ PN-Niaga Haryanto. 2005. Kekuasaan Elit. Medan. Surat ini menjadi kartu hijau Yogyakarta: Program Pasca untuk PT RAL mencabut putusan MA Sarjana PLOD UGM atas putusan pailitnya PT RAL. Dan Sauqi, Yandri Rahman. 2013. Analisis akhirnya MA sepakat mencabut status Politik Terhadap Badan Usaha Milik Daerah Propinsi Riau ( pailit PT RAL, Dalam putusan tersebut Studi Kasus: PT RiauAir Lines. tepatnya pada tanggal 31 Desember Tesis . Program Pasca Sarjana. 2013 Mahkamah Agung memutuskan Universitas Riau mengabulkan permohonan Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar pemeriksaan peninjauan kembali dari Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: PT Riau Airlines dan membatalkan Lembaga Penerbit Fakultas putusan MA No. 622 K/Pdt. Sus/2012 Ekonomi Universitas Indonesia Surya, Indra dan Yustiavandana. tentang penolakan kasasi PT RAL. 2008. Penerapan Good Putusan ini memberi gambar bahwa PT Corporate Governance. Jakarta: RAL lepas dari status pailit. Kencana Wagiyo. 2007. Teori Sosiologi SIMPULAN Modern. Jakarta: Universitas Secara umum dari keadaan Terbuka yang digambarkan oleh PT RAL, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan BUMD di Provinsi Riau juga mengalamai hal yang sama. Dari data yang peneliti dapatkan tepatnya pada tabel 1.4 menggambarkan bahwa keseluruhan BUMD Provinsi Riau

Jom FISIP volume 2 No. 2-Oktober 2015 Page 10