STRATEGI PERANG JEPANG DALAM PERANG RUSIA DAN JEPANG DALAM SPESIAL DRAMA SAKA NO UE NO KUMO KARYA SUTRADARA TAKESHI SHIBATA, MIKIO SATO, DAN TAKU KATO

SKRIPSI

OLEH : ROSYIDA WAHYU INDARTI 135110207111005

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

65

Lampiran 1

CURRICULUM VITAE

Nama : Rosyida Wahyu Indarti NIM : 135110207111005 Program Studi : Sastra Jepang Jenis Kelamin : Perempuan Tempat dan tanggal lahir : Mojokerto, 24 Juni 1995 Agama : Islam Alamat asal : Jln. Palon No. 01 RT 04 RW 01 Trawas, Mojokerto Nomer Ponsel : 081235464367 Alamat email : [email protected] Pendidikan : 2000-2001 : TK Dharma Wanita Trawas 2001-2007 : SD Negeri 1 Trawas 2007-2010 : SMP Negeri 1 Trawas 2010-2013 : SMA Negeri 1 Pandaan 2013-sekarang : Universitas Brawijaya

Pengalaman Organisasi : 2014-2015 : Staf Divisi Apresiasi dan Produksi UKM Nol Derajat Film UB 2015-2016 : Sekretaris 1 Nol Derajat Film UB

Pengalaman Kepanitiaan : 2015 : Staf Divisi Acara Peksima UB 2015 2015 : Koordinator DDD Ulang Tahun Bersama UKM SENI UB 2015 2015 : Ketua Pelaksana SIMAMI Nol Derajat Film 2015 2015 : Bendahara Pelaksana Open Recruitment Nol Derajat Film 2015 2016 : Panitia Lomba Foto Perguruan Tinggi se-Jatim Kerjasama Pusat Teritorial Angkatan Darat dengan Universitas Brawijaya 66

Pengalaman Kerja : 2016 : Pengajar ekstrakulikuler Movie di Gracia School Malang

JLPT : 1. Telah Lulus Ujian Nouryokushiken (JLPT) N5 2014 2. Telah Lulus Ujian Nouryokushiken (JLPT) N4 2015 3. Telah Lulus Ujian Nouryokushiken (JLPT) N3 2016

Keterangan Lainnya : 1. Telah Lulus Sertifikasi TI 2017 2. Telah Lulus TOEFL ITP 2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Perang Jepang dalam Perang Rusia dan Jepang dalam Spesial Drama Saka no Ue no Kumo Karya Sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato dan Taku Kato”. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasihat, masukan serta dukungan kepada penulis. Ibu Winda Ika Tyaningrum, M.A. yang telah berkenan untuk menjadi dosen penguji serta memberikan kritik dan saran untuk skripsi ini. Untuk keluarga tercinta, yaitu Ibu, Lilik Indarti, Bapak, Abdul Rosyid dan Kakak, Moch. Bachrur Rosyadi A. yang telah memberikan dukungan dan doa tiada henti serta motivasi dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Fida, Kekes, Dhina, Adit, Anggi, Yati, Mirza, dan Daniya atas semangat, dorongan, motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta semua pihak lain yang membantu. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Malang, 14 Desember 2017

Penulis

v

ABSTRAK

Indarti, Rosyida Wahyu. 2017. Strategi Perang Jepang dalam Perang Rusia dan Jepang dalam Spesial Drama Saka no Ue no Kumo Karya Sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato dan Taku Kato. Program Studi Sastra Jepang. Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.

Pembimbing : Nadya Inda Syartanti

Kata Kunci : Fakta Sejarah, Perang Rusia-Jepang, Saka no Ue no Kumo, Sejarah, Strategi Perang, Zaman Meiji.

Perang Rusia-Jepang adalah pertikaian militer antara Rusia dan Jepang dalam memperebutkan wilayah Manchuria dan Korea yang terjadi pada tahun 1904-1905. Pada penelitian ini terdapat rumusan masalah, yaitu : apa saja fakta sejarah strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji yang tergambarkan dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, mise en-scene dan sinematografi, serta metode penelitian deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan adalah spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato. Hasil penelitian berdasarkan analisis dari spesial drama tersebut, ditemukan bahwa terdapat lima strategi perang yang digunakan Jepang, yakni Jepang mencoba bersekutu dengan Amerika untuk melawan Rusia, Jepang meminjam uang pada bank Inggris sebagai modal perang , Jepang berusaha memecah-belah Rusia dari dalam dengan cara mengirim mata-mata, Usaha pengepungan pelabuhan Arthur yang merupakan markas utama Rusia di Manchuria, dan Penghadangan Armada Baltic yang berusaha masuk pelabuhan Arthur.

vii

要旨

インダルティ・ロシダ・ワーユ。2017。 柴田健や佐藤幹雄や加藤卓監督 によるスペシャルドラマ「坂の上の雲」にある日露戦争における日本戦争 戦。ブラウィジャヤ大学、人文学部、日本語学科。

指導教授 : ナディア・インダ・シャルタンティ

キーワード : 史実、日露戦争、坂の上の雲史実、歴史、戦争戦略、明治 時代。

日露戦争は、 1904-1905 には満州と韓国の争われた地域で、ロシアと 日本の間の軍事紛争が起こった。本研究では、以下に示すの問題を明らか にしようとするものであり、柴田健や佐藤幹雄や加藤卓監督によるスペシ ャルドラマ「坂の上の雲」にある何でも史実の日露戦争における日本戦争 戦あるか。 本研究で、歴史的アプローチ、舞台芸術と映画撮影、 分析記述質方法 を用いた。参考データとして柴田健や佐藤幹雄や加藤卓監督によるスペシ ャルドラマ「坂の上の雲」を使用した。 スペシャルドラマを分析したところ、日本は戦争戦略が5つあり、 日本はロシアと戦うためにアメリカと同盟しようとして、日本は英国の銀 行から戦争資金を借りて、日本はスパイを送ってロシアを内から分離しよ うとして、ロシアの満州本部であるアーサー港の包囲戦、アーサーの港に 入ることを試みるバルト艦隊の除去。

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i PERNYATAAN KEASLIAN ...... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...... iii HALAMAN PENGESAHAN ...... iv KATA PENGANTAR ...... v ABSTRAK BAHASA JEPANG ...... vi ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...... vii DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR TRANSLITERASI ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xii DAFTAR LAMPIRAN ...... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 2 1.2 Rumusan Masalah ...... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...... 4 1.4 Manfaat Penelitian ...... 5 1.5 Definisi Istilah Kunci ...... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 7 2.1 Pendekatan Historis ...... 7 2.2 Perang Rusia-Jepang ...... 9 2.3 Teori Mise-en-scene ...... 20 2.4 Sinematografi ...... 23 2.5 Penelitian Terdahulu ...... 24

BAB III METODE PENELITIAN ...... 26 3.1 Jenis Penelitian ...... 26 3.2 Sumber Data ...... 26 3.3 Teknik Pengumpulan Data ...... 28 3.4 Teknik Analisis Data ...... 29

BAB IV PEMBAHASAN ...... 30 4.1 Sinopsis Spesial Drama Saka no Ue no Kumo ...... 30 4.2 Tokoh dan Penokohan ...... 32 4.3 Strategi Jepang dalam Perang Rusia-Jepang ...... 44

viii

BAB V PENUTUP ...... 60 5.1 Simpulan ...... 60 5.2 Saran ...... 61

DAFTAR PUSTAKA ...... 62

LAMPIRAN ...... 65

ix

DAFTAR TRANSLITERASI

あ(ア)a い(イ)i う(ウ)u え(エ)e お(オ)o か(カ)ka き(キ)ki く(ク)ku け(ケ)ke こ(コ)ko さ(サ)sa し(シ)shi す(ス)su せ(セ)se そ(ソ)so た(タ)ta ち(チ)chi つ(ツ)tsu て(テ)te と(ト)to な(ナ)na に(二)ni ぬ(ヌ)nu ね(ネ)ne の(ノ)no は(ハ)ha ひ(ヒ)hi ふ(フ)fu へ(ヘ)he ほ(ホ)ho ま(マ)ma み(三)mi む(ム)mu め(メ)me も(モ)mo や(ヤ)ya ゆ(ユ)yu よ(ヨ)yo ら(ラ)ra り(リ)ri る(ル)ru れ(レ)re ろ(ロ)ro わ(ワ)wa を(ヲ)wo が(ガ)ga ぎ(ギ)gi ぐ(グ)gu げ(ゲ)ge ご(ゴ)go ざ(ザ)za じ(ジ)ji ず(ズ)zu ぜ(ゼ)ze ぞ(ゾ)zo だ(ダ)da ち(チ)ji つ(ツ)zu で(デ)de ど(ド)do ば(バ)ba び(ビ)bi ぶ(ブ)bu べ(ベ)be ぼ(ボ)bo ぱ(パ)pa ぴ(ピ)pi ぷ(プ)pu ぺ(ペ)pe ぽ(ポ)po

ん(ン)n/m/ng

き ゃ ( キ ャ )kya きゅ(キュ)kyu き ょ ( キ し ゃ ( シ ャ ) sha しゅ(シュ)shu ョ ) kyo ち ゃ ( チ ャ ) cha ちゅ(チュ)chu し ょ ( シ に ゃ ( ニ ャ )nya にゅ(ニュ)nyu ョ ) sho ひ ゃ ( ヒ ャ )hya ひゅ(ヒュ)hyu ち ょ ( チ みゃ(ミャ)mya みゅ(ミュ)myu ョ ) cho り ゃ ( リ ャ ) rya り ゅ ( リ ュ)ryu に ょ ( ニ ぎ ゃ ( ギ ャ )gya ぎゅ(ギュ)gyu ョ ) nyo じゃ(ジャ)ja じゅ(ジュ)ju ひ ょ ( ヒ

x

ぢゃ(チャ)ja ぢゅ(チュ)ju ぢょ(チョ)jo びゃ(ビャ)bya びゅ(ビュ)byu びょ(ビョ)byo ぴゃ(ピャ)pya ぴゅ(ピュ)pyu ぴょ(ピョ)pyo

っ(ッ)menggandakan konsonan berikutnya, seperti pp/dd/kk/ss. Contoh : ベッド (beddo) あ(ア)a penanda bunyi panjang. Contoh : じゃあ (jaa) い(イ)i penanda bunyi panjang. Contoh : おにいちゃん (oniichan) う(ウ)u penanda bunyi panjang. Contoh : おとうと (otouto) え(エ)e penanda bunyi panjang. Contoh : おねえさん (oneesan) お(オ)o penanda bunyi panjang untuk beberapa kata tertentu. Contoh : とおい (tooi), こおり (koori) ― penanda bunyi panjang pada penulisan bahasa asing (selain bahasa Jepang) dengan huruf katakana. Contoh : ラーメン (raamen)

Partikel : は(わ)dibaca wa を(お)dibaca wo/o へ(え)dibaca e

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Akiyama Saneyuki ...... 32 4.2 Saneyuki membela Shiki yang diejek teman-temannya ...... 33 4.3 Saneyuki membela kakaknya yang diejek anak-anak desa ...... 33 4.4 Akiyama Yoshifuru ...... 34 4.5 Yoshifuru memohon kepada ayahnya untuk tidak menyerahkan Saneyuki ke kuil ...... 35 4.6 Saneyuki dan Yoshifuru secara bergantian makan malam ...... 37 4.7 Yoshifuru mengajarkan Saneyuki untuk hidup sederhana ...... 37 4.8 Masaoka Shiki ...... 38 4.9 Ibu Shiki memberi hormat kepada Shiki ...... 39 4.10 Kakek Shiki menghormati kehormatan samurai ...... 39 4.11 Jiwa Shiki penuh dengan antusiasme ...... 40 4.12 Hidup Shiki penuh dengan optimsme ...... 40 4.13 Masaoka Ritsu ...... 42 4.14 Ritsu bergegas pulang ke rumah setelah mendengar Shiki sakit ...... 43 4.15 Ritsu merawat Shiki setiap hari ...... 43 4.16 Percakapan Hirobumi Ito dan Kentaro Kaneko ...... 46 4.17 Jepang meminjam modal perang ke Inggris...... 47 4.18 Jepang meminjam modal perang ke Inggris ...... 47 4.19 Misi Motojiro Akashi ...... 49 4.20 Misi Motojiro Akashi ...... 49 4.21 Pertempuran Chemulpo ...... 50 4.22 Pertempuran Chemulpo ...... 50 4.23 Kapal perang Jepang ...... 52 4.24 Operasi Blokade ...... 52 4.25 Oprasi Blokade Kedua ...... 52 4.26 Penaklukan Nanshan, Liaoyang, dan Mukden ...... 55 4.27 Tentara Jepang terus menekan pelabuhan Arthur ...... 57 4.28 Tentara Jepang terus menekan pelabuhan Arthur ...... 57 4.29 Pertempuran Tsushima ...... 58 4.30 Pertempuran Tsushima ...... 58

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Curriculum Vitae ...... 65 Lampiran 2 : Gambar Cover Drama Saka no Ue no Kumo ...... 67 Lampiran 3 : Berita Acara Bimbingan Skripsi ...... 68

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal perkembangan teknologi dan industrialisasi di negara Jepang dimulai sejak adanya Restorasi Meiji pada era 1868-1912. Era Meiji juga dikenal sebagai awal modernisasi Jepang. Era ini menjadi tonggak transformasi Jepang dari negara feudal menuju negara industri.

Pada pertengahan masa Edo, pada masa politik penutupan negara, pemerintah

Jepang melarang adanya hal-hal baru sehingga masyarakat pada waktu itu tidak berkembang, masyarakatnya juga dilarang berinteraksi dengan negara-negara luar.

Namun pada tahun 1853, tentara Amerika menuntut Jepang membuka diri dan Jepang gagal mengusir tentara Amerika dari Jepang. Oleh sebab itu, Tenno yang ada di

Kyoto memulai masa pemerintahan baru dan terjadilah restorasi Meiji serta mulailah zaman yang baru (Haryati, 2013:30).

Selama tahun 1890-an, pemimpin Jepang menerapkan pemerintahan demokrasi yang disebut Konstitusi Meiji serta terus mempromosikan pembangunan industri dan mengatur hubungan luar negeri yang dapat diterima masyarakat (Totman, 2000: 315).

Pada masa pemerintahan Meiji, para pemimpin Jepang berpendapat bahwa industri dan perekonomian Jepang dapat maju melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi Barat. Setelah industri dan perekonomian maju maka kekuatan militer dapat

1

2

dibangun guna mengusir bangsa asing dari negara Jepang. Dengan kekuatan militer yang semakin kuat, Jepang menunjukkan sifat imperialismenya dengan cara menduduki semua wilayah yang didiami oleh orang Jepang, atau wilayah yang sewajarnya termasuk ke dalam gugusan kepulauan Jepang. Hal ini memicu peperangan Jepang dengan Cina (1894-1895) dan dengan Rusia (1904-1905) yang sama-sama ingin menguasai Korea dan Manchuria.

Pemerintah Jepang ingin menjadikan dirinya negara industri yang maju, oleh karena itu Jepang bertekad merebut Korea dari Cina. Korea merupakan negara yang strategis dan kaya akan sumber daya alam. Pada tahun 1984, terjadi perang antara negara Jepang dan Cina yang berakhir dengan kemenangan Jepang. Perang ini mengakibatkan Cina kehilangan Korea, pulau Formosa dan juga Port Arthur di

Manchuria (Suryohariprojo dalam Astuti, 2014:3).

Kemenangan Jepang atas Cina membuat Jepang lebih bertekad menyebarkan pengaruh dan kekuasaannya di wilayah timur. Pada saat itu pula Rusia juga ingin menguasai wilayah timur tersebut, keinginan Jepang menguasai Manchuria dan

Korea mengakibatkan terjadinya perselisihan antara Jepang dan Rusia. Perselisihan di antara kedua negara tersebut mengakibatkan perang pada tahun 1904-1905. Ambisi imperialis Rusia dan Jepang bertabrakan dan pada akhirnya akan menghasilkan perang. Ekspansi Rusia ke Cina menjadi konflik langsung dengan Jepang (Berry,

2008:2).

Peristiwa pendudukan Jepang ke wilayah Cina dan Korea ini, terangkum dalam drama spesial yang berjudul Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, 3

Mikio Sato, dan Taku Kato. Drama ini merupakan kisah nyata yang menceritakan tentang kisah hidup tiga tokoh utama, yakni Saneyuki Akiyama, Yoshifuru Akiyama, dan Masaoka Shiki dengan berlatarkan Jepang pada era Meiji dimana pada saat itu pemerintahan kepemimpinan Shogun runtuh dan kembali ke tangan kaisar, peristiwa ini yang disebut Restorasi Meiji dan merupakan awal dari negara Jepang menjadi negara industri yang kaya yang kemudian membuat Jepang menjadi negara imperialis dimana Jepang berusaha untuk menjajah Korea yang akhirnya pecah menjadi perang

Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905.

Spesial drama Saka no Ue no Kumo merupakan drama adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ryoutaro Shiba yang diterbitkan pada tahun 1968 sampai tahun 1972. Drama yang disutradari oleh Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan

Taku Kato ini sendiri mulai ditayangkan pada November 2009 sampai Desember

2011. Drama ini masuk dalam nominasi “Best Drama” dalam International Emmy

Awards ke-38 dan ke-39. Drama ini terdiri dari tiga season dengan setiap season terdiri dari empat sampai lima episode. Season pertama yang terdiri dari lima episode menggambarkan Jepang pada masa restorasi yakni pada tahun 1868 hingga 1900, kemudian pada season kedua yang terdiri dari empat episode menggambarkan asal mula konflik antara Jepang dan Rusia pada tahun 1900-1904 serta pada season ke tiga yang terdiri dari empat episode menggambarkan terjadinya perang Jepang dan Rusia yang terjadi di Manchuria hingga akhir perang.

Berdasar pada drama bergenre sejarah ini yang menceritakan tentang peristiwa berserjarah di Jepang yakni perang Rusia dan Jepang serta fakta-fakta penting tentang 4

Jepang di era Meiji, maka penelitian ini akan membahas tentang fakta sejarah tentang strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada Zaman Meiji dalam Spesial Drama Saka no Ue no

Kumo Karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja fakta sejarah strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji yang tergambarkan dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja fakta sejarah strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji yang tergambarkan dalam spesial drama

Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis sebagai berikut: 5

1. Manfaat Teoritis:

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada pembaca mengenai perang Rusia dan Jepang dan strategi-strategi

perangnya pada zaman Meiji.

2. Manfaat Praktis:

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber

bagi penelitian selanjutnya yang memiliki tema yang serupa, seperti fakta sejarah

khususnya sejarah Jepang.

1.5 Definisi Istilah Kunci

Untuk menghindari kesalahpahaman arti dari kata – kata maupun istilah yang dipakai dalam penelitian ini, maka istilah-istilah kunci yangdalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut :

1. Sejarah : Asal-usul (keturunan) silsilah; kejadian dan peritiwa

yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat;tambo.

2. Fakta Sejarah : Fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan

peristiwa sejarah yang diteliti. F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai

hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter.

3. Zaman Meiji : Masa Meiji (1867-1912) merupakan salah satu

periode yang paling istimewa dalam sejarah Jepang. Jepang mencapai

pembentukan suatu bangsa modern yang memiliki perindustrian modern dan

lembaga-lembaga politik modern. 6

4. Restorasi Meiji : Runtuhnya pemerintahan Shogun dan Jepang kembali

dipimpin oleh kaisar. Kaisar Tenno melakukan pembaharuan yang disebut

Restorasi Meiji. Restorasi ini dilakukan meliputi segala bidang, yakni politik,

ekonomi, pendidikan dan militer

5. Imperialisme : Sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat

memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa

dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-

negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah tertentu.

6. Strategi : Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya

bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu, memimpin tentara

untuk menghadapi musuh, siasat, rencana dalam perang.

7. Perang Rusia-Jepang : (10 Februari 1904 – 5 September 1905) Adalah

konflik yang sangat berdarah yang tumbuh dari persaingan antara ambisi

imperialis Rusia dan Jepang di Manchuria dan Korea. Peperangan ini utamanya

terjadi karena perebutan kota Port Arthur dan Jazirah Liaodong, ditambah dengan

jalur rel dari pelabuhan tersebut ke Harbin.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab kajian pustaka ini, akan dijabarkan teori-teori dan data penunjang yang akan digunakan untuk menganalisa data, antara lain penjelasan tenang pendekatan historis, sejarah tentang latar belakang restorasi meiji dan modernisasi

Jepang pada masa itu, kemudian disusul dengan penjelasan tentang mise en-scene dan sinematografi, serta penelitian terdahulu. Pendekatan historis dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa data berupa fakta strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji yang terdapat dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo yang berlatarkan sejarah Jepang pada tahun 1869-1905. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori mise en-scene dan sinematografi sebagai penguat analisa data berupa drama.

2.1 Pendekatan Historis

Telah banyak bukti menunjukkan bahwa teks-teks sastra, teks-teks literer dapat dipakai sebagai pelengkap studi sejarah (Sugihastuti, 2002:164). Menurut

Teeuw (dalam Sugihastuti, 2002:168), dalam sastra, mimesis (peniruan pada realitas) dan kreasi (penciptaan sejarah sejalan dengan kepentingan naratifnya) berada

7

8

bersama-sama. Jadi, antara seni sastra dan sejarah terdapat interaksi yang ditentukan oleh tiga macam aspek, yaitu konveksi bahasa, sastra, dan budaya.

Menurut Kartodirjo (dalam Sugihastuti, 2002:171), sastra dapat digunakan sebagai bahan dokumenter dalam merekonstruksi keadaan serta kehidupan sosial dari masa tertentu, hal ini karena banyak diantara kreasi sastra yang memuat komponen- komponen rekonstruktif dari lingkungan sosialnya. Sekalipun sastra imajinatif, secara tidak sadar pengarang mengungkapkan data yang menyangkut keadaan sosial dari periode waktu cerita itu terjadi. Dari pernyataan Kartodirjo tersebut, sastra dapat digunakan sebagai bukti dan dokumentasi sejarah.

Pendekatan historis mengandung asumsi dasar bahwa karya sastra merupakan fakta sejarah karena merupakan salah satu hasil ciptaan manusia pada suatu zaman yang membawa semangat zamannya (Semi, 1993:81). Masa lampau, masa sekarang, dan masa datang merupakan rangkaian kesinambungan yang tidak pernah terputus.

Konsepsi dan kriteria pendekatan historis meliputi karya sastra dianggap sebagai perekam napas zaman yang memiliki unsur yang dapat dipandang sebagai salah satu bahan kajian sejarah, melakukan seleksi untuk mengambil unsur yang memiliki nilai sejarah, mencari dan menemukan nilai-nilai yang tersembunyi di balik teks yang mengandung nilai sejarah, mencari hubungan antara karya sastra dengan aspek sosiokultural, ideologi, falsafah bangsa, ilmu dan teknologi yang berkembang di suatu waktu, memperlihatkan kondisi manusia yang digambarkan dalam karya sastra, memberikan perlakuan istimewa terhadap pengaruh zaman terhadap karya sastra, dan melakukan penelitian tentang penerimaan karya sastra suatu zaman (Semi,

9

1993:82). Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan historis dapat digunakan untuk mengkaji penelitian yang bertemakan sejarah.

Penelitian historis merupakan kegiatan penelitian untuk memecahkan masalah, dimana peneliti menggali data yang telah terjadi pada masa lampau. Tujuannya ialah untuk mendeskripsikan fakta-fakta pada masa lampau (Jabrohim, 2014:6). Penelitian yang menggunakan pendekatan historis bertujuan untuk mencari nilai-nilai sejarah yang tersurat (tertulis), tersarat (terlihat), dan tersirat (tersimbolkan) yang dirasakan kehadirannya dalam suatu karya sastra. Untuk memahami nilai-nilai sejarah tersebut, pendekatan historis pada karya sastra sejarah melibatkan ilmu pengetahuan lain untuk memperkuat argumen kesejarahannya seperti buku sejarah, dokumen sejarah, dan sebagainya.

Banyak sejarah-sejarah yang diangkat menjadi sebuah cerita karya sastra termasuk dalam drama atau film. Penelitian ini difokuskan pada peristiwa perang

Rusia dan Jepang pada tahun 1904-1905 yang digambarkan dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato. Drama bergenre sejarah yang menceritakan tentang peristiwa perang Rusia dan Jepang, drama ini masuk nominasi “Best Drama” dalam International Emmy awards ke-38 dan ke-39.

2.2 Perang Rusia-Jepang

Setelah sakoku jidai atau masa pemerintahan penutupan negara berakhir dan

Jepang mengubah pemerintahannya dalam Restorasi Meiji, Jepang mengalami

10

kemajuan segala bidang termasuk dalam bidang kemiliteran, kemudian juga mempelajari pengetahuan “agresi militer” dan imperialisme dari bangsa Barat. Jepang ingin mencari daerah jajahan untuk kemajuan bangsanya sendiri (Tootman,2000:319).

Jepang kemudian berencana untuk memperluas wilayahnya dengan menjajah wilayah-wilayah disekitarnya seperti Cina dan Korea yang kemudian menimbulkan perang Jepang dan Cina pada tahun 1894-1895 disusul dengan perang Rusia Jepang yang memperebutkan Korea pada tahun 1904-1905.

Perang Rusia dan Jepang adalah perang besar di Manchuria dan daerah sekitarnya untuk mendominasi Asia Timur. Kemenangan Jepang atas Rusia ini menandai kekalahan kekuatan Eropa oleh non-Eropa di era modern (Van Der Oye,

2011:2). Perang ini merupakan titik awal pertikaian berkepanjangan antara dua kekuatan. Peperangan yang memperebutkan Korea dan Manchuria ini merupakan konfrontasi pertama dan paling berkesan diantara kedua negara tersebut (Kowner,

2006:1).

2.2.1 Awal Mula Perang Rusia-Jepang

Rusia telah memulai ekspedisi untuk menjajah daerah Asia pada abad ke-16, pada saat itu Rusia telah menduduki Pegunungan Ural dan terus melakukan ekspedisi hingga kepulauan Kuril, sebelah timur laut Ezo (sekarang Hokkaido), namun tidak diizinkan masuk. Pada tahun 1804, armada Rusia tiba di Nagasaki, karena tidak diizinkan memasuki pelabuhan, kapal-kapal itu menembaki desa-desa di daerah tersebut dan menyerang pemukiman Jepang di Kepulauan Kuril dan Sakhalin. Akibat peristiwa ini, ketegangan antara kedua negara ini muncul untuk pertama kalinya.

11

Konflik antara Rusia dan Jepang muncul kembali pada tahun 1891, ketika putra

Mahkota Rusia, Nicholas, yang kemudian menjadi Tsar Nicholas II, berkunjung ke

Jepang dalam perjalanannya ke Asia Timur diserang oleh polisi fanatik (insiden Otsu)

(Kowner, 2006:2).

Ekspansi Rusia ke Asia Timur merupakan ancaman serius bagi Jepang karena dalam segi geostrategis wilayah Jepang hanya berbatasan dengan Semenanjung Korea.

Penguasaan semenanjung Korea merupakan titik penting untuk menghentikan ekspansi Rusia ke tanah Jepang. Alasan ini juga yang menyebabkan serangan mendadak Jepang di Qing China, yang memuncak pada perang Sino-Jepang pada tahun 1894 yang berakhir dengan kekalahan Cina dan Jepang berhasil menguasai

Semenanjung Korea pada tahun 1895. Namun, tiga negara Eropa (Rusia, Jerman dan

Perancis) mengintervensi kemenangan tersebut dengan memakasa Jepang untuk menandatangani perjanjian Shimonoseki yang menyatakan bahwa Jepang menyerahkan kembali kekuasannya terhadap Korea ke Cina (Minohara, 2016:46).

Setelah berakhirnya perang Sino-Jepang, Korea menganggap Rusia sebagai penyelamat negara oleh karenanya keterlibatan Rusia di Korea semakin besar, Jepang mau tidak mau harus menerima keberadaan Rusia agar tidak memicu konlik lain.

Pada bulan Mei 1896, perwakilan Jepang dan Rusia menandatangani perjanjian

Yamagata-Lobanov yang menyatakan kedua negara setuju untuk menempatkan pasukan dengan jumlah yang sama di Korea. Setelah Rusia menempati Pelabuhan

Arthur, Jepang menganggap hal itu merupakan ancaman, kemudian menawarkan

12

Rusia kebebasan di Korea sebagai ganti dari kebebasan Jepang di Manchuria yang menghasilkan perjanjian Nishi-Rosen (Kowner, 2006:6).

Rusia mulai menunjukkan minat ke Korea pada tahun 1899, namun

Pemberontakan Boxer yang menyebar di seluruh wilayah Cina pada tahun 1900 menahan persaingan Jepang dan Rusia. Rusia terpaksa meninggalkan Korea. Baik

Jepang dan Rusia mengirim pasukan untuk membantu menekan pemberontakan di

Cina. Rusia memanfaatkan kesempatan ini untuk menduduki Manchuria dengan kekuatan militer. Khawartir Rusia akan kembali ke Korea, Katsura Taro menekan

Rusia untuk meninggalkan Manchuria, namun usaha ini sia-sia. Pada tanggal 30

Januari 1902, Jepang dan Inggris menandatangani perjanjian Anglo-Jepang, menyatakan Inggris dan Jepang bersekutu untuk melawan ekspansi Rusia di Asia

(Kowner, 2006:8).

Selama tahun 1903, Jepang dan Rusia berunding mengenai posisinya di Korea.

Rusia yang telah menduduki Manchuria mendesak untuk menguasai Korea juga.

Rusia menawarkan untuk mengubah bagian utara Korea menjadi zona netral sebagai imbalan untuk menyingkirkan Manchuria dari lingkup kepentingan Jepang. Jepang menawarkan untuk Rusia memindahkan perbatasan Barat Rusia ke wilayah

Manchuria dan menuntut pengakuan hak komersial Jepang di Manchuria. Selama perundingan ini pula Jepang dan Rusia sama-sama melakukan persiapan perang.

Hubungan diplomatis Jepang dan Rusia putus ketika Rusia tidak menanggapi ultimatum Jepang yang menyatakan kesiapan Jepang untuk menerima proposal Rusia mengenai Manchuria jika Rusia menyetujui persyaratan serupa mengenai Korea.

13

Jepang menuduh Rusia menunda tanggapannya dengan alasan yang tidak jelas dan sulit untuk berunding mengenai perdamaian dengan tindakan militer Rusia (Kowner,

2006:10).

2.2.2 Pertempuran-pertempuran dalam Perang Rusia-Jepang

Dalam perang Rusia dan Jepang terjadi banyak pertempuran-pertempuran yang terjadi di sekitar daerah China dan Manchuria, diantaranya adalah:

1. Pertempuran Chemulpo

Di hari yang sama ketika hubungan diplomatik Jepang dan Rusia putus, armada gabungan Jepang di bawah komando Jendral Togo Heihachiro berlayar menuju pantai Korea, seberang pelabuhan Chemulpo. Di Pelabuhan Arthur, 10 kapal perang Jepang menyerang kapal perang Rusia di pelabuhan dengan torpedo, yang dikenal dengan pertempuran Chemulpo. Namun serangan ini tidak menimbulkan banyak kerusakan. Pada tanggal 10 Februari 1904, Jepang mengumumkan perang dengan Rusia (Kowner, 2006:12).

2. Pertempuran Sungai Yalu

Pada dua bulan pertama perang, Jepang berhasil menduduki seluruh

semenanjung Korea tanpa perlawanan Rusia. Jepang betekad menyebrangi sungai

Yalu dan menyerang Manchuria. Peperangan di sepanjang sungai ini berlangsung

selama 5 hari, dari tanggal 1 Mei 1904 hingga 5 Mei 1904 menghasilkan kekalahan

besar pertama tentara Rusia. Ini adalah pertama kalinya di era modern kekuatan Asia

berhasil mengalahkan kekuatan Eropa (Jacob, 2015:8).

14

3. Pertempuran Nanshan

Dalam waktu satu bulan setelah menyebrangi sungai Yalu, pasukan utama angkatan darat Jepang mendarat disepanjang pantai selatan semenanjung Liaotung.

Panglima Oyama Iwao merencanakan agar pasukannya berkumpul di Liaoyang.

Dengan mengalahkan pasukan Rusia disekitar kota, Jepang berharap dapat mengendalikan semenanjung Liaotung dan mengalahkan pertahanan pelabuhan

Arthur. Langkah awal dalam mencapai tujuan ini adalah Jepang berhasil menghancurkan barak pasukan Rusia di Pelabuhan Arthur kemudian menghubungkan semenanjung Kwantung ke semenanjung Liaotung melalui perbukitan Nanshan.

Pertempuran Nanshan berlangsung pada 26 Mei 1904, memaksa pasukan Rusia meninggalkan pelabuhan Dalny (Kowner: 2006:12).

4. Pertempuran Telissu dan Hsimucheng

Sementara pasukan Jepang dibawah komando Jendral Nogi Maresuke mengepung pelabuhan Arthur, pasukan utama Jepang berpaling ke utara, dalam perjalanan ke Liaoyang, pasukan Jepang bertempur dengan pasukan Rusia di Telissu pada tanggal 14-15 Juni 1904. Kekalahan Rusia dalam pertempuran Telissu mengakhiri usaha Rusia untuk bergerak ke selatan, mengakibatkan komandan Rusia,

Jendral Aleksei Kuropatkin menggunakan strategi defensive. Pada 24-25 Juli 1904, pasukan Jepang dan Rusia terlibat dalam pertempuran Tashihchiao, seminggu kemudian pada tanggal 30-31 Juli, di bagian utara, pertempuran Hsimucheng menghasilkan kekalahan Rusia lainnya (Kowner: 2006:13).

15

5. Pertempuran Liaoyang

Akhirnya, pada tanggal 25 Agustus 1904, terjadi pertempuran Liaoyang, sejauh ini pertempuran ini merupakan pertempuran terbersar antara Jepang dan Rusia.

Pada tanggal 3 September pertempuran berakhir dengan pasukan Rusia mundur ke

Mukden. Sebulan kemudian, terjadi pertempuran besar lainnya di dekat sungai Sha

(Sha-ho) pada tanggal 10-17 Oktober 1904. Pertempuran ini juga berakhir dengan kekalahan Rusia, namun secara taktis, hasil pertempuran tidak dapat ditentukan karena pasukan Rusia kembali terbentuk di sebelah selatan Mukden di Sungai Sha

(Kowner: 2006:13).

6. Pengepungan Pelabuhan Arthur

Sejak awal perang, pelabuhan Arthur tidak hanya memiliki kepentingan strategis namun juga merupakan simbolis kekuatan Rusia di Asia Timur. Meskipun pelabuhan Arthur terpisah dengan pasukan Rusia di Manchuria, armada lautnya tetap menjadi ancaman konstan bagi angkatan laut Jepang. Pada bulan-bulan pertama perang, Jepang berusaha memblokade belabuhan ini menggunakan 21 kapal perang dan melaukan operasi penambangan pelabuhan yang menyebabkan tenggelamnya armada laut unggulan Rusia, Petropavlovsk, yang dipimpin oleh Laksamana Stepan

Makarov. Pada tanggal 10 Agustus 1904, armada Jepang dan Rusia terlibat dalam pertempuran terpenting mereka selama perang, yang dikenal sebagai pertempuran

Laut Kuning. Pertempuran ini merupakan hasil dari usaha keras Jepang mengepung pelabuhan Arthur dan tekanan untuk pasukan Rusia mundur ke Vladivostok. Setelah

16

kematian Laksamana Vilgelm Vitgeft, kapal perang Rusia kembali ke pelabuhan

(Kowner: 2006:14).

Tekad Jepang untuk menduduki pangkalan angkatan laut dan benteng ini merupakan pengepungan terbesar dalam sejarah yang berlangsung selama tujuh bulan dengan kedua belak pihak kehilangan lebih dari seratus ribu korban jiwa.

Pengepungan ini dimulai ketika tentara Jepang menguasai Manchuria selatan menyusul perusakan Nanshan. Benteng tersebut menyerah pada tanggal 2 Januari

1905. Dengan pengambilalihan benteng tersebut, angkatan darat Jepang menuju ke utara dan bergambung dengan kapal induk pasukan Jepang untuk melawan tentara

Rusia di sekitar Mukden (Kowner: 2006:14).

7. Pertempuran Akhir : Mukden dan Tsushima

Pertempuran darat terbesar dalam perang Rusia-Jepang terjadi di sekitar kota

Mukden. Dua kekuatan ini bertempur selama beberapa bulan. Pada tanggal 25-29

Januari 1905, terjadi pertempuran singkat yang dikenal dengan pertempuran Sandepu, yang berakhir dengan kerugian besar namun tanpa perubahan yang signifikan. Kedua kekuatan tersebut kemudian bertempur pada pertempuran Mukden yang terjadi antara

23 Februari hingga 10 Maret 1905. Pertempuran tersebut berakhir dengan mundurnya pasukan Rusia. Kedua belah pihak kehilangan banyak pasukan. Setelah pertempuran tersebut, pemerintah mencoba mengakhiri konflik melalui negoisasi (Kowner:

2006:15).

Meskipun demikian, perang masih jauh dari selesai, karena angkatan laut

Rusia dikirim ke pantai Jepang mendekati selat Tsushima dibawah komando Wakil

17

Laksamana Zinovii Rozhestvenskii. Pasukan Rusia dihadang oleh armada Jepang dibawah komando Jendral Togo Heihachiro, kedua armada ini bertempur pada tanggal 27-28 Mei 1905. Hasil pertempuran Tsushima sangat menentukan akhir perang. Bukan hanya kekalahan besar yang diderita pasukan Rusia sepanjang sejarahnya, tetapi juga satu-satunya pertempuran yang menentukan antara dua armada kapal perang di zaman modern. Semua kapal perang Rusia hilang dan hanya tiga kapal yang berhasil lolos kembali ke Vladivostok. Setelah pertempuran tersebut, harapan pemerintah Rusia untuk menguasai Asia Timur hancur. Kemudian dipaksa untuk melakukan negoisasi damai yang berujung dengan perjanjian Portsmouth tiga bulan kemudan (Kowner: 2006:15).

2.2.3 Akhir Perang Rusia-Jepang

Opini publik di Jepang dan Rusia tentang perang berbeda secara substansial yang berpengaruh besar dalam pelaksanaan perang kedua belah pihak. Di Jepang, perang dianggap penting untuk melestarikan kedaulatan nasional dan mobilisasi patriotic. Masyarakat mendukung perang dengan sepenuh hati dan siap mengorbankan jiwa dan ekonomi. Hanya minoritas kecil orang Jepang yang menentang perang karena alasan humanistik dan sosialis (Kowner: 2006:16).

Di Rusia, perang mendapat dukungan politik yang lemah dan segera berkurang setelah masyarakat menyadari bahawa konflik tidak relevan dengan masalah mereka sendiri. Peristiwa internal yang paling signifikan di Rusia selama perang adalah revolusi 1905, yang secara negatif mempengaruhi kemampuan militer

Rusia dan mendorong Rusia untuk menerima perjanjian perdamaian Portsmouth.

18

Pada tanggal 22 Januari 1905, tiga minggu setelah penyerahan benteng pelabuhan

Arthur, tentara kaisar Rusia melepaskan tembakan ke demonstrasi di St. Petersburg yang mengakibatkan pembantaian yang dikenal sebagai Bloody Sunday (Kowner:

2006:16).

Janji kaisar Rusia untuk membentuk majelis konsulatif tidak cukup untuk menenangkan agritasi yang meningkat. Dan sepanjang musim semi dan awal musim panas pada tahun 1905 terjadi pemogokan, gangguan sipil yang parah sepeti pemberontakan Lodz, dan pembunuhan tokoh politik. Di angkatan darat dan laut terjadi banyak pemberontakan. Kegiatan revolusi ini berlanjut setelah perjanjian

Portsmouth. Kerusuhan dan pemberontakan terus berlanjut sampai awal 1906

(Kowner: 2006:16).

Inisiatif perdamaian yang membawa kedua pihak ke meja perundingan adalah gagasan dari Presiden A.S., Theodore Roosevelt, yang pada bulan Februari 1905 mengirimkan pesan ke kedua negara itu yang memberitahukan kesiapannya untuk menjadi mediator. Setelah pertempuran Mukden, Jepang bersedia untuk mengakhiri permusuhan dengan alasan tidak dapat mencapai kemenangan yang menentukan atas tanah dan perang yang telah menghabiskan ekonomi dan sumber daya manusia

Jepang. Namun Kaisar Rusia bersikeras untuk melanjutkan perang dengan asumsi bahwa waktu akan menguntungkan mereka. Karena sikap keras kepala Kaisar Rusia tersebut, mengikuti saran Roosevelt, Jepang menyerang Sakhalin pada bulan Juli

1905, setelah penaklukan Sakhalin, pasukan Jepang dikerahkan untuk menduduki

Vladivostok (Kowner: 2006:18).

19

Kedua negara yang berperang itu akhirnya bertemu di Portsmouth, New

Hampshire dan perjanjian akhirnya ditandatangani pada tanggal 5 September 1905 dengan pernyataan bahwa Korea menjadi protektorat Jepang, Jepang juga memenangkan kontrol atas semenanjung Kwantung dan bagian selatan Sakhalin, sementara Rusia memindahkan semua angkatan bersenjata dari Manchuria. Ketika berita tentang kesepakatan damai tersebut sampai di Tokyo, tiga puluh ribu demonstran berkumpul dan Kerusuhan Hibiya pecah, menyebabkan deklarasi darurat militer sementara di ibukota (Kowner: 2006:18).

Perang Rusia-Jepang memiliki semua unsur yang dilihat sejarawan di Perang

Dunia I. Asal-usulnya terkait dengan perluasan imperial kekuatan-kekuatan Eropa, peperangannya dilengkapi dengan senjata dan amunisi revolusi industri, dan juga tidak hanya warga sipil namun juga pemimpin-pemimpin militer dipersiapkan untuk pertempuran di Manchuria. Ketika permusuhan berhenti, kedua negara menghadapi konsekuensi keuangan dan politik yang mengerikan, lembaga-lembaga non- pemerintah dibutuhkan untuk membantu korban dan mengembalikan stabilitas wilayah tempat konflik terjadi. Selain itu, proses perundingan perjanjian Portsmouth, menyebabkan banyak masalah yang menanam benih konflik dimasa depan seperti peristiwa di Versailles pada tahun 1919. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa perang Rusia-Jepang sebagai World War Zero. Bagaimanapun, perang Rusia-Jepang merupakan konflik pada abad ke-20. Yang mengungkap banyak bukti dimana kebijakan negara adidaya, baik internal maupun eksternal, mempengaruhi seluruh dunia. Sayangnya kebijakan-kebijakan ini mempengaruhi perkembangan dan

20

kemajuan peradaban modern, yang kemudian merupakan pengantar abad konflik besar, yakni abad ke-20 (Steinberg, 2008: 24).

2.3 Mise-en-scene

Mise-en-scene berasal dari bahasa perancis yang memiliki arti “staging action” atau menggunakan aksi. Mise-en-scene adalah segala hal yang terletak di depan kamera yang diambil gambarnya dalam sebuah produksi film. Mise-en-scene merupakan aspek-aspek utama selain actor yang muncul dalam sebuah frame untuk menciptakan suasana yang diinginkan (Pratitsa, 2008:61). Hal-hal yang dibahas dalam teori mise-en-scene antara lain lighting (tata cahaya), costumes and make up

(kostum dan make up), sets (perlengkapan dan setting), the quality of the acting

(kualitas acting dan pergerakan pemain) dan other shapes and character (penokohan dan lain-lain) pada adegan (Corrigan 2004:46).

Adapun 4 aspek utama yang terdapat dalam mise-en-scene, adalah:

1. Lighting (tata cahaya)

a. Kualitas pencahayaan

Merujuk pada penggunaan besar kecilnya intensitas pencahayaan. Cahaya

terang cenderung menghasilkan benuk serta bayangan yang jelas. Cahaya

lembut cenderung menyebarkan cahaya sehingga menghasilkan bayangan

yang tipis.

b. Arah pencahayaan

Arah pencahayaan dibagi menjadi:

21

a) Frontal Lighting : cenderung menghapus bayingan dan menegaskan

bentuk sebuah objek

b) Side Lighting : cenderung menampilkan bayangan ke arah samping tubuh

karakter atau bayangan pada wajah.

c) Back Lighting : mampu menampilkan bentuk siluet sebuah objek atau

karakter jika dikombinaskan dengan cahaya lain.

d) Under Lighting : Biasanya ditempatkan di bagian depan bawah karakter

dan biasanya pada wajah

e) Top Lighting : pada umumnya digunakan untuk mempertegas sebuah

benda atau karakter. c. Sumber pencahayaan

Sumber pencahayaan merujuk pada karakter, sumber pencahayaan buatan dan

natural seperti apa adanya dari lokasi setting. d. Warna pencahayaan

Warna cahaya merujuk pada penggunaan warna dari sumber cahaya.

Umumnya warna cahaya natural hanya terbatas pada putih dan kuning muda.

Tetapi dengan filter, kita dapat menghasilkan warna tertentu sesuai keinginan. e. Rancangan tata lampu

a) High key lighting adalah suatu teknik tata cahaya yang menciptakan batas

yang tipis antara gelap dan terang.

b) Low key lighting adalah suatu teknik tata cahaya yang menciptakan

batasan yang tegas antara gelap dan terang.

22

2. Costumes (Kostum dan Make-up)

a. Kostum

Menurut Pratista (dikutip dari skripsi Heliana Wisnu Wardhani. 2014),

kostum adalah segala sesuatu yang dikenakan pemain bersama seluruh

aksesorisnya. Beberapa fungsi kostum:

a) Penunjuk ruang dan waktu : kostum adalah aspek paling mudah untuk

menentukan periode, wilayah serta ruang.

b) Penunjuk status sosial : kostum dapat menentukan kelas dan status sosial

para pelaku cerita.

c) Penunjuk kepribadian pelaku cerita : berfungsi untuk memberikan

gambaran umum tentang karakter atau kepribadian dari pelaku cerita.

d) Image atau citra : kostum dijadikan image pelaku cerita

b. Make-up

Make-up digunakan karena wajah pemain kadang kala tidak seperti yang

diharapkan dalam cerita fiksinya.

3. Sets (perlengkapan dan setting)

Setting adalah seluruh latar beserta segala propertinya. Setting dalam film

umumnya dibuat senyata mungkin dengan konteks ceritanya. Fungsi utama

setting adalam penunjuk ruang dan waktu untuk memberikan informasi yang kuat

dalam mendukung cerita film dan juga mampu untuk membangun mood sesuai

tujuan cerita.

4. The Quality of the Acting (kualitas acting dan pergerakan pemain)

23

Unsur terpenting dari aspek mise-en scene adalah mengontrol pemain dan

pergerakannya dimana karakter merupakan pelaku cerita yang memotivasi narasi

dan selalu bergerak dalam melakukan aksi.

2.4 Sinematografi

Bidang pandang atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu objek utama dan objek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang. Berikut merupakan macam dari bidang pandang pada saat pengambilan gambar : a. Extreme Long Shot

Shot yang sangat jauh. menyajikan bidang pandang yang sangat luas, kamera

mengambil keseluruhan pandangan. b. Long Shot

Shot jauh, menyajikan bidang pandang lebih dekat dibandingkan dengan extreme

long shot. c. Medium Long Shot

Shot yang menyajikan bidang pandangang yang lebih dekat dari pada long shot,

obyek manusia biasanya ditampilkan dari lutut sampai atas kepala. d. Medium Shot

obyek lebih besar dan dominan. obyek manusia biasaya ditampilkan dari atas

pinggang sampai atas kepala. e. Medium Close Up

24

Shot dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. Medium

Close Up sering dipakai dalam televisi f. Close Up

Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama dalam frame. untuk obyek

manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai atas kepala. g. Extreme Close Up

Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Biasanya digunakan

sebagai penegasan ekspresi tokoh.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang Strategi Penaklukan Kyoto oleh Oda Nobunaga dalam novel Oda Nobunaga karya Sohachi Yamaoka oleh Dwi Putri Ayu Risky

Anggun Lestari. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian milik Dwi Putri Ayu

Risky Anggun Lestari adalah kedua penelitian membahas tentang strategi perang yang terjadi di Jepang, dalam hal ini penelitian Dwi Putri Ayu Risky Anggun Lestari membahas tentang strategi perang yang dicetuskan Oda Nobunaga untuk menaklukkan Kyoto sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang strategi perang Jepang dalam memenangkan perang Rusia-Jepang. Perbedaan kedua penelitian ini adalah penelitian Dwi Putri Ayu Risky Anggun Lestari menggunakan teori sosiologi sastra sebagai landasan teori dan menggunakan novel Oda Nobunaga sebagai objek penelitian sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan historis

25

sebagai teori utama dan spesial drama Saka no Ue no Kumo sebagai objek penelitian yang digambarkan dalam drama Saka no Ue No Kumo.

Penelitian terdahulu selanjutnya adalah Sengketa Pulau Kuril antara Rusia dan

Jepang Ditinjau dari Hukum Internasional karya Donny Tanaka Silalahi. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian milik Donny Tanaka Silalahi adalah kedua penelitian sama-sama meneliti sama-sama meneliti perang Rusia-Jepang pada tahun

1904-1905, perbedaannya adalah penelitian milik Donny Tanaka Silalahi mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam hukum internasional yang berkaitan dengan sengketa pulau Kuril antara Rusia dan Jepang, sedangkan penelitian penulis menggunakan teori pendekatan historis untuk meneliti fakta-fakta sejarah strategi perang Jepang dalam perang Rusia-Jepang yang ada dalam objek penelitian.

Yang ketiga adalah penelitian dengan judul Analisis Peranan Angkatan Laut

Jepang dalam Perang Jepang-Rusia 1904-1905 dan Relevansinya dalam Pembelajaran

Sejarah SMA kelas XI milik Janah Puji Astuti. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian milik Janah Puji Astuti adalah sama-sama meneliti perang Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905. Perbedaannya adalah penelitian milik Janah Puji Astuti meneliti tentang perkembangan angkatan laut Jepang dalam perang Rusia dan Jepang dan relevansinya dengan pembelajaran sejarah SMA kelas XI, sedangkan penelitian penulis meneliti tentang fakta-fakta sejarah perang Rusia-Jepang fakta-fakta sejarah strategi perang Jepang dalam perang Rusia-Jepang yang ada dalam objek penelitian yang digambarkan dalam drama Saka no Ue No Kumo.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu penetian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah berdasarkan data-data yang kemudian disajikan, dianalisis dan diinterpretasikan (Narbuko dan Achmadi,

2007:44). Deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripstikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004:58).

Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penelitian ini mencari dan mendeskripsikan peristiwa bersejarah yang ada dalam drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato, setelah itu menganalisis peristiwa tersebut dengan fakta-fakta yang ada dengan tujuan untuk memperkuat bukti bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi, dalam penelitian ini difokuskan pada keperistiwa perang Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905.

3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

26

27

1. Sumber data Primer

Data primer untuk menelitian ini adalah drama Saka no Ue no Kumo yang berhubungan dengan peristiwa perang Rusia dan Jepang. Drama Saka no Ue no

Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato dirilis pada

November 2009 dan berakhir pada Desember 2011 sebanyak 3 season yang terdiri dari empat hingga lima episode, drama ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama yakni Saka no Ue no Kumo karya Shiba Ryoutaro yang menceritakan tentang kisah hidup tiga tokoh utama, yakni Saneyuki Akiyama,

Yoshifuru Akiyama, dan Masaoka Shiki dengan berlatarkan Jepang pada era Meiji dimana terjadi peristiwa perang Rusia dan Jepang pada tahun 1904-1905. Penelitian ini memfokuskan pada season ketiga dimana pada season ini menceritakan tentang peristiwa perang Rusia dan Jepang dan pertempuran-pertempuran yang terjadi didalamnya.

2. Sumber data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berhubungan dengan peneitian ini berupa teori tentang pendekatan historis menurut Semi, kemudian sebagai pedoman sejarah perang Rusia dan Jepang, buku berjudul Historical Dictionary of the Russo-Japanese

War karya Rotem Kowner dan beberapa Artikel dan buku yang terkait dengan perang

Rusia dan Jepang.

Data sekunder selanjutnya adalah penelitian terdahulu berupa skripsi yang ditulis oleh Dwi Putri Ayu Risky Anggun Lestari dengan judul Strategi Penaklukan

Kyoto oleh Oda Nobunaga dalam novel Oda Nobunaga karya Sohachi Yamaoka,

28

Sengketa Pulau Kuril antara Rusia dan Jepang Ditinjau dari Hukum Internasional karya Donny Tanaka Silalahi, dan Analisis Peranan Angkatam Laut Jepang dalam

Perang Jepang-Rusia 1904-1905 dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sejarah SMA kelas XI milik Janah Puji Astuti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni:

1. Observasi

Dilakukan dengan cara menonton dan memahami spesial drama Saka no Ue

no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato.

2. Identifikasi

Mengidentifikasi adegan adegan yang ada dalam spesial drama Saka no Ue no

Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato yang

menggambarkan perang Rusia dan Jepang pada tahun 1904-1905.

3. Klasifikasi

Mengklasifikasikan data tentang perang Rusia dan Jepang dalam spesial

drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan

Taku Kato yang didalamnya terdapat pertempuran-pertempuran yang terjadi

dalam perang Rusia dan Jepang pada tahun 1904-1905.

29

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk memberikan pemecahan dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Tahap-tahap analisis tersebut yakni:

1. Memanfaatkan teori Mise en Scene untuk menganalisis adegan, peristiwa dan

dialog yang terdapat dalam drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi

Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato yang menggambarkan peristiwa perang

Rusia-Jepang.

2. Melakukan analisis dengan menggunakan pendekatan historis tentang sejarah

yang digambarkan dalam drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi

Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato dengan yang terjadi di Jepang pada masa itu

dengan cara dibandingkan dengan bukti sejarah yang ada.

3. Menyimpulkan dan membuat laporan hasil analisis fakta sejarah yang ada dalam

drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan

Taku Kato.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang temuan-temuan strategi perang Jepang dalam perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji dalam tinjauan fakta sejarah yang terdapat dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata,

Mikio Sato, dan Taku Kato. Sebelum itu, berikut akan dijelaskan bagaimana sinopsis spesial drama Saka no Ue no Kumo karya sutradara Takeshi Shibata, Mikio Sato, dan

Taku Kato. Kemudian akan dijelaskan analisa fakta sejarah strategi perang Jepang yang membawa Jepang pada kemenangan dalam peristiwa perang Rusia dan Jepang pada zaman Meiji yang digambaran dalam drama tersebut dengan menggunakan teori-teori yang dijelaskan dalam bab sebelumnya berdasarkan pada adegan-adegan dan dialog-dialog yang kemudian dikaitkan dengan fakta yang sebenarnya terjadi.

4.1 Sinopsis Drama Saka no Ue no Kumo

Spesial drama Saka no Ue no Kumo adalah drama karya sutradara Takeshi

Shibata, Mikio Sato, dan Taku Kato yang ditayangkan mulai November 2009 hingga

Desember 2011. Drama ini dibagi menjadi tiga babak dimana satu babak berisi empat hingga lima episode. Drama ini masuk dalam nominasi “Best Drama” dalam

International Emmy Awards ke-38 dan ke-39. Cerita dalam drama Saka no Ue no

30

31

Kumo berdasar pada novel dengan judul yang sama karya Ryoutaro Shiba yang dipublikasikan pada tahun 1968 hingga 1972.

Drama Saka no Ue no Kumo menceritakan tentang kehidupan tiga tokoh utama yang bernama Saneyuki Akiyama, Yoshifuru Akiyama, dan Masaoka Shiki yang lahir dan dibesarkan di kota . Saneyuki dan Yoshifuru merupakan kakak beradik dan Masaoka adalah sahabat Saneyuki. Berlatarkan Jepang pada masa

Restorasi Meiji, setelah jatuhnya sistem shogun, banyak perubahan yang terjadi di

Jepang seperti, dihapusnya kelas-kelas dalam masyarakat Jepang, mulai masuknya budaya-budaya asing, meningkatnya industri dan kemiliteran Jepang, dan lain sebagainya. Banyak keluarga samurai yang jatuh miskin karena harus membayar ganti rugi ke pemerintah, termasuk keluarga Akiyama yang merupakan keluarga kelas samurai rendah. Saneyuki Akiyama nantinya akan memimpin armada laut Jepang dalam perang Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905, kemudian kakaknya yang bernama Yoshifuru Akiyama nantnya akan menjadi panglima pasukan darat angkatan

Jepang. dan Masaoka Shiki menjadi sastrawan terkenal yang menemukan bentuk sastra terbaru yakni haiku dan tanka.

Diceritakan pula perjuangan Saneyuki, Yoshifuru dan Masaoka untuk bersekolah ke Tokyo. Kemudian Saneyuki dan Yoshifuru bergabung ke militer untuk menjadi tentara. Disana, Saneyuki dikirim ke Jerman untuk belajar metode perang angkatan laut dan Yoshifuru dikirim ke Perancis untuk mempelajari teknik perang pasukan darat dan pasukan berkuda, sedangkan Masaoka berhenti dari universitas dan bergabung ke perusahaan koran “Nippon” untuk menulis haiku. 32

Masaoka Shiki menemukan ketertarikannya dalam dunia haiku dan mulai menulis dan mempelajari haiku. Ia menjadi kritikus haiku dan menemukan bentuk haiku baru, yakni dengan gambar. Masaoka kemudian didiagnosa menderita tuberkulosis, namun sakitnya tidak menghentikan dia untuk berhenti menulis haiku.

Ia menciptakan sebagian besar karyanya dalam masa sakitnya. Masaoka meninggal pada 16 September 1902.

Sementara itu, Jepang sedang bersiap untuk berperang dengan Rusia untuk memperebutkan Manchuria dan Korea. Akiyama Saneyuki dan Akiyama Yoshifuru berperan penting dalam peristiwa perang tersebut dan membawa Jepang pada kemenangan atas Rusia. Perang berakhir pada tahun 1905.

4.2 Tokoh dan Penokohan dalam drama Saka no Ue no Kumo

Tokoh Akiyama Saneyuki dalam drama Saka no Ue no Kumo ini merupakan fokus utama dalam penelitian ini, ditambah dengan tokoh-tokoh lain yang berhubungan dengan tokoh Akiyama Saneyuki.

1. Akiyama Saneyuki

Gambar 4.1 Akiyama Saneyuki (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00.03.01) 33

Tokoh Akiyama Saneyuki adalah adik dari Akiyama Yoshifuru dan merupakan salah satu tokoh utama dalam drama ini. Ia merupakan panglima

Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang merupakan perencana perang dalam peristiwa perang Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905.

Gambar 4.2 Saneyuki membela Shiki Gambar 4.3 Saneyuki membela yang diejek teman-temannya kakaknya yang diejek anak-anak desa (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit (Saka no Ue no Kumo episode 7 menit ke 1:13:50) ke 1:10:10)

Saneyuki sejak kecil merupakan anak yang pemberani, ia tidak segan untuk mebela kakak dan temannya ketika mereka diejek dan dibully oleh anak-anak di desa.

Digambarkan dalam adegan pada gambar 4.2, Saneyuki mengejar anak-anak yang mengejek Shiki karena Shiki masih mempertahankan tatanan rambut top knot yang merupakan ciri khas samurai ketika semua orang sudah mengganti gaya rambutnya menjadi lebih modern. Digunakan pengambilan gambar long shot untuk menggambarkan cerita ketika anak-anak itu berlarian kejar-kejaran di pinggir sungai dengan Saneyuki membawa sebuah pedang kayu. Diperlihatkan gaya rambut anak- anak tersebut sudah dipotong pendek sedangkan gaya rambut Shiki masih merupakan gaya rambut samurai, yakni top knot. Karena gaya potongan rambutnya inilah Shiki sering diejek oleh teman-temannya. Ketika mendengar Shiki, sahabat Saneyuki sedang diejek dan dibully oleh anak-anak lain, Saneyuki bergegas untuk pergi 34

mencari mereka dan mengejar para pembully Shiki untuk membalas perbuatan mereka.

Kemudian pada gambar 4.3 digunakan pengambilan gambar medium shot untuk menggambarkan ekspresi Saneyuki yang dengan berani menghadang anak- anak desa dengan sebuah pedang kayu yang sedang mengejek kakaknya karena bekerja di sebuah rumah pemandian. Keluarga Saneyuki merupakan sebuah keluarga dengan kasta samurai, namun setelah era Meiji, dengan harus membayar pajak ke pemerintah yang tinggi, keluarga Saneyuki jatuh miskin. Untuk membantu menghidupi keluarganya, Yoshifuru bekerja sebagai pelayan di sebuah pemandian air panas. Kadang kala, Yoshifuru akan diejek oleh anak-anak desa karena menurut mereka, anak seorang samurai yang bekerja di sebuah pemandian merupakan hal yang buruk dan memalukan.

Dalam kedua adegan ini dapat disimpulkan bahwa karakter tokoh Saneyuki adalah berani dan cinta pada keluarganya. Ia berani melawan anak-anak yang mengejek sahabat dan kakaknya meskipun anak-anak yang mengejek itu badannya lebih besar dan lebih tua dari Saneyuki.

2. Akiyama Yoshifuru

Gambar 4.4 Akiyama Yoshifuru (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00.00.45) 35

Akiyama Yoshifuru adalah salah satu tokoh utama dalam drama Saka no Ue no Kumo, merupakan Jendral Tentara Kekaisaran Jepang dan merupakan bapak kavaleri Jepang modern, ia melatih pasukan berkuda Jepang dan menjadikan Jepang sebagai pasukan berkuda terkuat di dunia.

Gambar 4.5 Yosifuru memohon kepada ayahnya untuk tidak menyerahkan Saneyuki ke kuil (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00:05:39)

Keluarga Akiyama merupakan keluarga samurai kelas rendah, dan ketika restorasi terjadi, karena harus membayar ganti rugi ke pemerintah, keluarga Akiyama jatuh miskin. Ketika Saneyuki lahir, keluarga itu diliputi perasaan senang dan sedih karena merasa tidak yakin dapat menghidupi keluarganya dengan adanya tambahan satu anak lagi. Ayah Saneyuki berpikir untuk menyerahkan Saneyuki ke kuil untuk diadopsi. Namun Yoshifuru, yang merupakan kakak Saneyuki meyakinkan ayahnya untuk tidak menyerah dan ia akan membantu keluarganya untuk menghasilkan uang demi menghidupi keluarga. Sejak saat itu, Yoshifuru membiayai sekolah Saneyuki sampai Saneyuki dapat bersekolah di universitas.

ヨシフル :たち。 ヨシフルの父 :ボーズ ヨシフル :いけ。それいけじゃな。 36

ヨシフルの父 :五人もどうやって層だっているんじゃ。 寺でやるしないだ ヨシフル :それいけじゃない。赤が寺にやるのはい けじゃな。王付けうちが勉強してな。も豆 腐のなお金こせいがあげるけ。 Yoshifuru : tachi Ayah Yoshifuru : bouzu Yoshifuru : ike, sore ike janai Ayah Yoshifuru : tede yarushikanai da Yoshifuru : sore ike janai. aka ha tera ni yaru no ha iyajanai. Outsuke uchi ga benkyou shite na, mo toufu no na okane kosei ga ageru ke. Yoshifuru : yang mana? Ayah Yoshifuru : laki-laki Yoshifuru : itu tidak baik Ayah Yoshifuru : mari kita serahkan ke kuil saja Yoshifuru : tidak. itu tidak boleh. tidak baik jika bayi diberikan ke kuil. biar aku belajar dengat giat dan menghasilkan uang sebanyak tahu.

Adegan ini menggunakan medium shot untuk menggambarkan ekspresi ayah

Saneyuki yang bingung dan sedih ketika Saneyuki lahir, dan juga ekspresi keteguhan

Yoshifuru yang meyakinkan ayahnya ia akan membantu menghidupi keluarganya.

Dibelakangnya diperlihatkan ibu Saneyuki yang terbaring bersama Saneyuki.

Yoshifuru yang pada saat itu masih berusia 12 tahun, sudah paham dengan keadaan keluarganya yang tidak mampu, maka ia berjanji pada ayahnya agar membantu bekerja menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya asalkan ayahnya tidak menyerahkan adiknya ke kuil. Melihat keteguhan anaknya, ayah

Yoshifuru luluh dan mengiyakan permintaan Yoshifuru.

37

Gambar 4.6 Saneyuki dan Yoshifuru Gambar 4.7 Yoshifuru mengajarkan secara bergantian makan malam Saneyuki untuk hidup sederhana (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 01:04:46) ke 01:28:58) Gambar 4.6 menggambarkan Saneyuki dan Yoshifuru, kakaknya secara bergantian untuk makan malam karena mereka hanya memiliki satu mangkuk dan satu alat makan. Digambarkan pula keadaan ruangan yang mereka tinggali yang merupakan sebuah ruangan kecil yang sederhana dan mereka hanya diterangi sebuah lilin kecil. Ditambah dengan adegan pada gambar 4.7 ketika Yoshifuru mengajarkan

Saneyuki untuk hidup sederhana dan menghargai segala sesuatu yang mereka terima.

ヨシフル : 脱げ。 サネユキ : は。 ヨシフル : 絶対おごるじゃ、控えめな生活をしなければな らない。 サネユキ : はい。 Yoshifuru : nuge. Saneyuki : ha? Yoshifuru : zettai ogoruja, hikaimena seikatsu wo shinakereba naranai Saneyuki : hai. Yoshifuru : lepaskan kaos kakinya Saneyuki : ha? Yoshifuru : benda itu terlalu mewah. kamu harus hidup sederhana. Saneyuki : baik.

38

Dialog adegan gambar 4.7 menggambarkan Saneyuki sedang membantu kakaknya untuk memotong kayu bakar dengan menggunakan kaos kaki yang diberikan ibu mereka. Namun Yoshifuru memerintahkan Saneyuki untuk melepasnya karena ia menganggap kaos kaki terlalu mewah karena ia percaya bahwa mereka harus hidup sederhana.

3. Masaoka Shiki

Gambar 4.8 Masaoka Shiki (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00.03.24)

Masaoka Shiki mendedikasikan hidupnya untuk haiku, ia telah menciptakan lebih dari 1000 puisi haiku dengan pola baru yang diusungnya. selain minatnya terhadap haiku, ia juga menjadi penemu dan penggemar baseball di Jepang.

Masaoka Shiki sudah diberi tanggung jawab besar sejak kecil, ia sudah menjadi kepala keluarga setelah ayahnya meninggal saat ia berumur enam tahun.

Shiki menjunjung tinggi kehormatan keluarganya sebagai keluarga samurai dengan masih mempertahankan gaya rambut top knot dan selalu membawa pedang kecil kemana saja dia pergi.

39

Gambar 4.9 Ibu Shiki memberi Gambar 4.10 Kakek Shiki hormat kepada Shiki menghormati kehormatan samurai (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00:14:19) ke 00:14:57)

Adegan pada gambar 4.8 menggambarkan ibu Shiki memberi hormat kepada

Shiki ketika Shiki pulang ke rumah sebagai tanda hormat kepada kepala keluarga.

Aspek mise en-scene yang digambarkan dalam adegan ini adalah teknik penggambilan gambarnya yang menggunakan medium shot dan over shoulder shot untuk menunjukkan ibu Shiki yang sedang memberi hormat di depan Shiki di depan pintu masuk rumah mereka. Digambarkan Shiki masih mempertahankan potongan rambut top knot dan membawa sebilah pedang kecil yang kemudian diserahkan ke ibunya. Hal itu menunjukkan Shiki masih menghormati budaya samurai meskipun masyarakat di sekitarnya sudah tidak lagi melakukan kebiasaan itu lagi.

Didukung dengan adengan pada gambar 4.9 dimana dalam adegan tersebut digambarkan kakek Shiki yang sedang duduk tegap di depan kelas dengan gaya rambut top knot. Shiki sangat menghormati kakeknya. Ia menjalani perintah kakeknya untuk tidak memotong rambutnya. Pengambilan gambar pada adegan ini menggunakan medium shot kemudian dilanjutkan dengan close up untuk menegaskan ekspresi tokoh. 40

かんざは自分も丁髷まま生姜へ投資, 初孫のしきも髷をきらさつ がいつにはわきざしっぽんを荻させた. Kanza ha jibun mo chonmage mama shouga he toushi, hatsumago no shiki mo mage wo kirasatsu gaitsu ni ha wakizashi ippon wo ogisaseta. Kanza tetap mempertahankan potongan rambut top knotnya, dan ia berharap cucunya, Shiki juga melakukan hal yang sama. Ia juga menyuruh Shiki untuk membawa sebuah pedang kecil kemanapun ia pergi.

Dalam narasi tersebut, dijelaskan kakek Shiki masih mempertahankan potongan rambut khas samurai dan ia berharap Shiki melakukan hal yang sama. Shiki pun menuruti perintah kakeknya karena Shiki sangat menghormati kakeknya. Kakek

Shiki merupakan panutan Shiki karena ayah Shiki telah meninggal sejak Shiki masih kecil.

Gambar 4.11 Jiwa Shiki penuh dengan Gambar 4.12 Hidup Shiki penuh antusiasme dengan optimisme (Saka no Ue no Kumo episode 2 menit (Saka no Ue no Kumo episode 7 menit ke 00:37:14) ke 1:14:13) Dalam adegan pada gambar 4.10, Shiki dan Saneyuki sedang bercakap-cakap bagaimana Shiki sangat menggemari sebuah novel karya Tsubouchi, menurut Shiki, karya Tsubouchi merupakan karya sastra masa depan yang sangat menyentuh hati dan sangat hidup. Shiki kemudian memutuskan untuk memulai untuk menulis. Shiki memiliki banyak impian yang ingin dicapainya, termasuk menjadi penulis novel.

Adegan ini menggunakan pengambilan gambar medium shot untuk memperlihatkan ekspresi tokoh, yakni Masaoka Shiki yang sangat gembira dan 41

bersemangat tentang literatur. adegan ini bertempat pada kamar Shiki dan Saneyuki. kamar tersebut penuh dengan buku-buku dan karya sastra yang menggambarkan

Shiki sangat bersemangat dan ulet untuk mendalami sastra.

しきの精神は可膨であった。しきは一夜売りもバイノス測度で 成長していた。それだけに変わりかたも早しかた。そこで行く とあまり変わりバイノスさねゆきから見ればどうも軽率なよう な感じ申しだし同時に一戸のかさひな交代ような見えて利用が 周りさも感じだ。 Shiki no sheishin wa kabou de atta. Shiki wa hitoyori mo bainosu sokude seicho shite ita. soredake ni kawari kata mo hayashi kata. soko e iku to amari kawari bainosu Saneyuki kara mireba doumo keisotsu na youna na kanji moushidashi doujini ikkono kasahina koutai youna miete riyou ga mawari sa mo kanji da. Jiwa Shiki penuh dengan kegembiraan. Ia telah mengalami banyak transformasi dalam hidupnya yang membuat ia menjadi dewasa lebih cepat. bagi Saneyuki yang tidak memiliki banyak kegembiraan dalam hidupnya, Shiki terlihat ceroboh namun Saneyuki juga mengagumi hidup Shiki yang penuh warna.

Dalam narasi tersebut, dijelaskan tentang pendapat Saneyuki tentang Shiki yang merupakan orang yang selalu gembira dan penuh warna. Saneyuki mengagumi karakter Shiki tersebut yang ditegaskan dengan ekspresi Saneyuki yang terkagum oleh Shiki ketika Shiki sangat bersemangat saat menceritakan tentang ketertarikannya terhadap sastra.

Pada gambar 4.11, digambarkan pemakaman Shiki yang dihadiri banyak orang. Orang-orang tersebut adalah penggemar dan sahabat-sahabat Shiki. Meskipun

Shiki menderita karena sakitnya, hidup shiki penuh dengan optimisme yang mengubah penderitaan menjadi hal yang positif yakni dengan menghasilkan karya puisi haikunya. Dijelaskan dalam narasi berikut. 42

これほど不幸な材料を多く背負いこんだ男も尐なかったろうが しかしこの男の楽店主儀は自分を不幸であるとはどうしても思 えないようであった。 korehodo fukouna zairyou wo ooku seoikonda otoko mo sukunakattarouga shikashi kono otoko no rakutenshugi ha jibun wo fukou de aru to ha doushitemo omoenaiyou de atta. Semasa hidupnya, Shiki menghadapi penderitaan lebih banyak dari pada orang lain. namun sifat optimisnya menghalanginya menjadi orang yang tidak beruntung.

Penggunaan long shot dalam adegan ini menggambarkan suasana pemakaman

Shiki dan kesedihan teman-teman dan keluarga Shiki. Kostum yang digunakan adalah kimono berwarna hitam dan untuk keluarga Shiki menggunakan kimono putih untuk menunjukkan suasana berkabung.

4. Masaoka Ritsu

Gambar 4.13 Masaoka Ritsu (Saka no Ue no Kumo episode 1 menit ke 00.47.25)

Tokoh Masaoka Ritsu adalah adik dari Masaoka Shiki, ia yang merawat dan menjaga Shiki ketika Shiki sakit tuberkulosis. Ia juga berteman dengan Akiyama

Saneyuki.

43

Gambar 4.14 Ritsu bergegas pulang ke Gambar 4.15 Ritsu merawat Shiki rumah setelah mendengar Shiki sakit setiap hari (Saka no Ue no Kumo episode 3 menit (Saka no Ue no Kumo episode 3 menit ke 00:06:25) ke 00:04:18)

Sejak kecil Ristu merawat Shiki, kakaknya. Setiap kali Shiki diejek oleh anak- anak desa, Ritsu akan berlari menghapiri mereka dengan membawa pedang kayu dan membela kakaknya. Ketika Ritsu mendengar kabar bahwa Shiki sakit tuberkulosis,

Ritsu yang saat itu sudah menikah langsung pulang ke rumah dengan membawa seekor kura-kura untuk Shiki. Darah kura-kura dipercaya memiliki banyak nutrisi.

Dijelaskan dalam percakapan berikut.

リツ : 兄さんの看病はウチがするけん シキ : 嫁いだお前に. そんあことはさせられん リツ : ええの シキ : なにじゃ。そりゃ リツ : この血は滋養があって体にええんです。スッポン屋で 料理んのしかたおしえてもらたけん Ritsu : Anisan no kanbyou ha uchi ga suruken Shiki : yomuida omaeni. sonna koto ha saseraren Ritsu : ee no Shiki : Nani ja. sorya Ritsu : kono chi ha jiyou ga ate karada ni eendesu. suppon ya de ryouri no shikata oshiete morataken Ristu : Aku yang akan mengurus penyakit kakak Shiki : tidak bisa begitu, kamu kan sudah menikah Ritsu : ini Shiki : apa itu? 44

Ritsu : darah kura-kura penuh dengan nutrisis dan bagus untuk tubuh. aku mempelajari cara memasaknya dari restoran

Pengambilan gambar dalam adegan pada gambar 4.13 menggunakan medium shot yang memperlihatkan Ritsu lari masuk ke rumah sambil membawa sebuah keranjang berisikan kura-kira. Ia sangat bersemangat untuk memberikan dan memasak kura-kura itu kepada kakaknya, ia percaya kura-kura itu bisa menyembuhkan kakaknya.

Dalam adegan pada gambar 4.14, Ritsu dengan rajin merawat kakaknya, ia mencucikan baju Shiki dan memasakkan makanan untuk Shiki. Setiap hari Ritsu pulang ke rumah dan merawat kakaknya. Adegan ini menggunakan pengambilan gambar long shot untuk memperlihatkan apa yang dilakukan Ritsu, yakni mencuci dan menjemur baju Shiki.

4.3 Strategi Jepang dalam Perang Rusia-Jepang

Jepang berencana untuk memperluas wilayahya dengan menjajah wilayah- wilayah disekitarnya seperti Cina dan Korea menimbulkan banyak konflik militer

Jepang dengan beberapa negara lain, seperti Cina dan Rusia yang berujung dengan perang Rusia-Jepang pada tahun 1904-1905 ketika Rusia dan Jepang memperebutkan kekuasaan atas Manchuria dan Korea.

Akiyama Saneyuki yang pada saat itu menjadi laksamana madya angkatan laut kekaisaran Jepang dan Akiyama Yoshifuru yang menjadi jendral tentara angkatan darat kekaisaran Jepang menjadi salah satu tokoh yang berkontribusi dalam 45

penyususan strategi-strategi perang Jepang dalam peristiwa perang Rusia-Jepang yang berhasil membawa Jepang pada kemenangan. Berikut strategi-strategi perang tersebut.

1. Jepang mencoba bersekutu dengan Amerika

Hirobumi Ito adalah perdana menteri Jepang pada masa itu. Setelah pertemuannya dengan Kaisar Jepang dan telah diputuskan untuk berperang melawan

Rusia, Ito memanggil Kentari Kaneko, seorang diplomat dan negarawan jepang untuk pergi ke Amerika dan membujuk Amerika untuk berpihak pada Jepang, serta meminta presiden Amerika, Theodore Roosevelt Jr. untuk menjadi penengah kedua negara agar bisa berdamai. Berikut dialog dalam adengan tersebut.

ケンタロカネコ : すぐ来いとの電話ばいただきましたもん でまかり出ましたばってんどけらんことで。 ヒロブミイト : 開戦に決まった。 ケンタロカネコ : えっ。 ヒロブミイト : お主にはアメリカへ行ってもらいたい。 ケンタロカネコ : アメリカ。 ヒロブミイト : おぬしはルーズベルト大統領とハーバー ドで同窓生だろうじゃな。 ケンタロカネコ : はあ。 ヒロブミイト : 特使としてアメリカへ赴きアメリカの世 論を有利な方向に導くそしてほどよきとこ とで大統領に仲介を頼み講和に持ち込む

Kentaro Kaneko : sugu koito no denwaba itadakimashita mondemakari demashita batten dokerankotode. Hirobumi Ito : kaisen ni kimatta. Kentaro Kaneko : ee. Hirobumi Ito : onushi ha amerika he ittemoraitai Kentaro Kaneko : amerika. Hirobumi Ito : onushi ha Roosevelt daitouryou to haabaado de dousouseidarojana. 46

Kentaro Kaneko : haa Hirobumi Ito : tokushi toshite amerika e omomuki amerika no yoron wo yuurinahoukou ni michibiku shoshite hodoyokitokotode daitouryou ni chuukai wo tanomi kouwa ni mochikomu.

Kentaro Kaneko : Setelah anda telfon, saya bergegas kesini. Ada yang bisa saya bantu? Hirobumi Ito : kita akan berperang Kentaro Kaneko : apa? Hirobumi Ito : pergilah ke Amerika Kentaro Kaneko : amerika? Hirobumi Ito : bukankah kamu berteman dengan presiden Roosevelt? Kentaro Kaneko : iya. Hirobumi Ito : pergilah ke Amerika sebagai duta besar dan bujuklah Amerika untuk menjadi sekutu, kemudian minta presiden Roosevelt untuk menjadi penengah agar kita bisa berdamai.

Gambar 4.16 Percakapan Hirobumi Ito dan Kentaro Kaneko (Saka no Ue no Kumo episode 8 menit ke 01:20:28)

Pengambilan gambar dalam adegan 4.23 menggunakan medium shot untuk menjelaskan ekspresi tokoh yakni Hirobumi Ito dan Kentaro Kaneko yang dengan serius membahas perang antara Jepang dan Rusia yang akan terjadi. Digambarkan keyakinan tokoh atas usulnya yakni meminta Amerika sebagai penengah adalah solusi yang dapat mengakhiri perang tanpa konflik militer. Sebagaimana dijelaskan dalam kutipan berikut.

48

Pelayan Takahashi : Takahasi san, telepon dari Mr. Shand dari Bank Perth. Ia bersedia meminjamkan 50 milyar yen.

Pengambilan gambar dalam adegan tersebut menggunakan long shot untuk menggambarkan cerita, yakni Takahashi Korekiyo yang keluar masuk bank dan pemodal untuk mengajukan pinjaman namun tidak ada yang berhasil. Kemudian berganti ke kediaman Takahashi dimana Takahashi sedang beristirahat mendapat telepon mengenai bank Perth yang bersedia menyediakan pinjaman. Ekspresi tokoh terlihat kaget dan antusias karena akhirnya Jepang mendapat pinjaman modal perang.

Pada adegan gambar 4.23, Bank Jepang mengutus Takahashi Korekiyo untuk meminjam uang ke bank dan pemodal di London, namun ia tidak begitu berhasil.

Banyak yang simpatik terhadap situasi perang Jepang namun tidak ada yang mau meminjamkan uang untuk Jepang. Namun akhirnya Bank Perth bersedia untuk meminjamkan 50 milyar yen untuk modal perang Jepang.

During the Russo-Japanese War, he was sent to Europe to obtain loans to help Japan in its war efforts and cover its immense war expenditures (Kowner, 2006: 368).

Dalam kutipan tersebut, Semua pinjaman luar negeri pada saat perang Rusia-

Jepang diatur oleh Takahashi Korekiyo yang merupakan wakil direktur Bank Jepang.

Takahashi Korekiyo juga berhasil mendapatkan pinjaman modal dari Amerika melalui seorang banker bernama Jacob Schiff sebanyak $ 200-350 milyar.

3. Jepang berusaha meemecah belah Rusia dari dalam

Selain dengan menggunakan taktik militer dan meningkatkan kekuatan militernya, Jepang mengirimkan mata-matanya untuk mencari informasi mengenai

51

dalam kapal perang Jepang ketika para komandan dan letnan kapal berkumpul untuk mendiskusikan strategi perang. Dalam ruangan tersebut terlihat Saneyuki sedang berdiri dengan sebuah map didepannya, ia sedang menjelaskan rencana perangnya.

Setelah penjelasan Saneyuki selesai, adegan berganti dengan ilustrasi rencana perang

Saneyuki.

Adegan pada gambar 4.26 menggunakan pengambilan gambar menggunakan long shot untuk menggambarkan cerita yakni pertempuran antara kapal perang Rusia dan kapal perang Jepang. Suasana yang dibambarkan adalah tegang dan intens ketika kedua armada tersebut saling meluncurkan torpedo dan peluru.

サネユキ :まず駆逐隊によるりょじゅんごうへの夜襲によって うまくいけば4-5隻尐なくとも2-3隻は遊撃して 我が方有利の態勢を取るのがじょうさんです。そのう えで翌朝主力をもって敵艦隊との結成をきとします。

Saneyuki : mazu kuchikutai ni yoru dojungo he yashuu niyotte umaku ikeba 4-5 seki sukunakutomo 2-3 seki wa yugekishite wagahou yuri no taisei wo toru noga juusandesu. sonouede yokuasa shuryoku wo motte tekikantaito no kessei wo kitoshimasu. Saneyuki : saya menyarankan untuk menyerang pelabuhan Arthur dengan menggunakan kapal torpedo pada malam hari untuk menghancurkan 4-5 kapal musuh, minimal 2-3 kapal agar kita dapat mendapat lebih keuntungan dalam perang ini. Pada besok paginya, kita menggunakan kekuatan penuh pada pertempuran utama dengan musuh. Pertempuran pertama antara Rusia dan Jepang adalah di pantai korea, seberang pelabuhan Chemulpo yang dikenal dengan pertempuran Chemulpo. Karena tidak mungkin kapal perang Jepang untuk masuk kedalam pelabuhan Arthur, maka rencana utama Jepang adalah untuk memancing kapal perang Rusia keluar pelabuhan

53

Dalam adegan pada gambar 4.29, digambarkan Jendral Angkatan Laut, Togo

Heihachiro bersama beberapa petugas kapal lain, termasuk Saneyuki sedang berdiskusi tentang kekuatan bantuan Rusia, yakni armada Baltic. Jika armada Rusia yang berada di pelabuhan Arthur bersatu dengan armada Baltic, maka Jepang akan kalah karena kurangnya kekuatan armada, maka mereka menyusun strategi untuk menggagalkan rencana Rusia tersebut. Pada saat itu, Laksamana Arima Ryoukitsu memiliki strategi untuk memblokade armada Rusia agar tidak bisa keluar dari pelabuhan.

アリマ : かくなるうえは閉塞作戦しかないと考えます。敵艦がりょ じゅんこうに閉じこもって出てこやんのやったら逆に 我が方で港の入り口をふさぎ奴ら出撃できないようにしてや りましょう。海上に出てこられへんのやったら旅順艦隊など 巨大な鉄のざんだいしかない。旅順港口は幅273mですが 両側は浅いで戦艦が出入りできるのは真ん中の91m幅 しかありませんここに汽船を5隻か6隻横に並べて爆薬で沈 めてしまうたら旅順港口は完全に封鎖できます。

Arima : kakunaru ue ha heisoku sakusen shikanai to kangaemasu. tekikanga ryoujunkou ni tojikomette dete koyan no yattara gyakku ni waga hou de minato no iriguchi wo fusagi yatsura shutsugeki dekinai youni shite yarimshou. Kaijou ni dete korarehen no yattara ryoujunkantai nado kyodaina tetsu no zandai shikanai. Ryoujunkoukou ha haba 273 m desuga ryousoku ha asaide senkan ga deiri dekiru noha man’naka no 91 m haba shika arimasen koko ni kisen wo 5 seki ka 6 seki yoko ni nabete bakuyaku de shizumete shimau tara ryoujunkoukou ha kanzen ni fuusa dekimasu.

Arima : Saya percaya bahwa operasi blokade adalah satu-satunya pilihan kita. kita bisa memblokir teluk dan membuat musuh tidak bisa keluar dari pelabuhan. Jika kapal-kapal tersebut 54

tidak bisa keluar, maka pelabuhan Arthur hanya sebuah pulau baja saja. lebar mulut teluk adalah 273 meter, namun dangkal pada kedua bagian sampingnya, maka kapal perang hanya bisa menggunakan 91 meter di bagian tengah. Jika kita menghancurkan kapal uap disitu maka teluk akan tertutup sepenuhnya.

Adegan ini menggunakan penggambilan gambar yang menggunakan medium shot untuk menjelaskan keadaan serta menegaskan ekspresi tokoh yakni para petugas kapal dan jendral sedang serius menyusun strategi perang. Dengan background laut lepas dibalik jendela dalam adegan tersebut menjelaskan bahwa para tokoh sedang berada dalam kapal perang di tengah laut, serta kostum yang digunakan adalah seragam angkatan laut sesuai dengan karakter yang para tokoh.

Japanese attempts to block the harbor of Port Arthur during the early stages of the Russo–Japanese War. The plans to block the entrance of the harbor were formulated initially in October 1903, four month before the outbreak of the war. The chief planner was Commander Arima Ryôkitsu, who had personal knowledge of the place and was aware that it had one narrow and shallow entrance channel (Kowner, 2006: 293).

Operasi pertama dalam misi blockade tersebut dilaksanakan pada 23 Februari

1904 dibawah pimpinan komandan Arima. rencana operasi ini adalah untuk menenggelamkan kapal di mulut pelabuhan agar kapal-kapal Rusia tidak bisa keluar dari pelabuhan, namun operasi ini tidak menimbulkan banyak perubahan.

Operasi blokade pertama gagal dan tidak membawa dampak yang signifikan. kemudian dikirim kembali empat kapal perang untuk operasi blokade kedua. Operasi kedua ini juga tidak menimbulkan dampak yang berarti. Pada gambar 4.30,

56

いく。つまり、小指の間接の当たりをおいとでしまることによってけ っことめりょうじゅんを腐らせる。そいうさくせんであくまでもりく ぶんさくせんの思考は満州へであり。地名でいえばリオーヨー精し法 典精することであった。 manshuu no tairiku go te ne hirato sureba koyubippon tsugirete iruno ga lioutou hantou de aru. ryoujuninyosai ha lioutouhantou no saki no hou no kishuuhantou no mada sentan ni aru. rikun ha sono sentan ni ha sawarazu ryoujunhoppo no nanzan fukin wo senryoushi sono nanzan fukin ni kyouryouna bouryousen wo tsukutte ryoujun wo fujikometesimatte kara shiryoku ha manshuu he hokujou shite iku. tsumari, koyubi no kansetsu no atari oitode shimaru koto ni yotte kekko tome ryoujun wo kusaraseru. souiu sakusen de akumademo rikubun sakusen no shikou ha manshuu hea de ari. chimedeieba lioyou seishi houten wo seisurukotodeatta.

Jika Manchuria adalah sebuah tangan, maka semenanjung Liaodong adalah jari manisnya. Benteng pelabuhan Arthur berada di ujung semenanjung Jinzhou. Tentara Jepang terfokus pada usaha mereka menaklukkan bagian utara pelabuhan Arthur dengan maksud membangun pertahanan di sekitar Nanshan untuk menghadang jalan masuk ke pelabuhan Arthur. Kekuatan tentara Jepang diarahkan ke utara Manchuria. Tujuan utamanya adalah menaklukkan Liaoyang dan Mukden.

Pertempuran Nanshan, yang terjadi di sekitar bukit Nanshan adalah pertempuran darat pertama antara Rusia dan Jepang, pertempuran ini berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari Manchuria Utara ke pelabuhan Arthur.

Liaoyang was also the point at which the Japanese commander, Field Marshal Ôyama Iwao, planned to have his three armies converge. Defeating the Russians around the city, he assumed, would enable him to overpower the defenses of Port Arthur (Kowner, 2006: 206)

Kutipan diatas menjelaskan bahwa dalam pertempuran Liaoyang, Jepang dapat menaklukkan pelabuhan Arthur dengan cara menaklukkan daerah-daerah disekitarnya, termasuk kota Liaoyang. Pertempuran ini terjadi pada 25 Agustus

59

pengambilan gambar extreme long shot untuk menggambarkan pertempuran. Kapal- kapal saling menembaki satu sama lain. Suasana yang digambarkan dalam adegan tersebut adalah menegangkan, ketika kapal perang Rusia satu persatu tenggelam.

As the voyage of the Baltic Fleet, comprising the combined Second and Third Pacific Squadrons, was reaching its final stages, Russian leaders pinned their hopes on the ability of this large armada to fight its way through to Vladivostok, thereby reestablishing a Russian naval presence in the Pacific Ocean. The engagement of the Japanese and Russian fleets, both sides believed, would determine the final course of the war. (Kowner, 2006: 392)

Dalam kutipan diatas, armada Baltic adalah armada bantuan Rusia, jika armada tersebut bergabung dengan armada Rusia di pelabuhan Arthur, maka Jepang otomatis kalah dalam perang ini. Oleh karena itu, Jepang berusaha menghadang armada Baltic sebelum dapat masuk ke pelabuhan. Armada kapal perang Jepang yang dipimpin oleh Togo Heihachiro telah menunggu kedatangan armada Baltic di

Tsushima. Pertempuran ini kemudian dikenal sebagai pertempuran Tsushima. Akhir pertempuran dimenangkan oleh Jepang dengan Jepang berhasil menenggelamkan hampir semua kapal armada Baltic.

Hasil pertempuran Tsushima sangat menentukan akhir perang. Bukan hanya kekalahan besar yang diderita pasukan Rusia sepanjang sejarahnya, tapi juga satu- satunya pertempuran yang menentukan antara dua armada kapal perang di zaman modern. Semua kapal perang Rusia hilang dan hanya tiga kapal yang berhasil lolos kembali ke Vladivostok. Setelah pertempuran tersebut, harapan pemerintah Rusia untuk menguasai Asia Timur hancur. Kemudian dipaksa untuk melakukan negoisasi damai yang berujung dengan perjanjian Portsmouth tiga bulan kemudian. BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah Jepang menggunakan lima strategi dalam perebutan kekuasaan Korea dan Manchuria oleh Jepang dan Rusia yang digambarkan dalam spesial drama Saka no Ue no Kumo yang berhasil membawa

Jepang pada kemenangan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Jepang mencoba bersekutu dengan Amerika

Jepang meminta Amerika untuk menjadi penengah perselisihan antara

Jepang dan Rusia, sebagai hasil diskusi ini, Presiden Roosevelt menjadi pemimpin dan penengah dalam Perjanjian Porstmouth yang ditandatangi pada 5 September

1905 untuk mengakhiri konflik antara Jepang dan Rusia.

2. Jepang meminjam uang pada bank Inggris untuk menjadi modal perang

Jepang tidak memiliki banyak uang untuk modal perang pada masa itu.

Untuk itu Jepang mencari pinjaman uang sebagai modal perang, salah satunya ke

Inggris.

3. Jepang berusaha memecah-belah Rusia dari dalam

Jepang mengirimkan mata-mata ke Rusia untuk mencari informasi mengenai keadaan militer Rusia dan menjadi pemodal untuk revolusioner dan anti-tsaris Rusia dengan tujuan memecah-belah Rusia.

60

61

4. Usaha pengepungan pelabuhan Arthur

Pelabuhan Arthur adalah markas utama tentara Rusia, perbukitan, seluruh pulau dan pelabuhannya dipersenjatai dengan kuat. Misi utama tentara Jepang baik darat maupun laut adalah untuk menaklukkan pelabuhan ini. Dalam usaha ini terjadi banyak pertempuran diantaranya adalah pertempuran Nansha, Liaoyang dan Mukden.

5. Penghadangan Armada Baltic

Armada Baltic adalah armada bantuan Rusia, jika armada tersebut bergabung dengan armada Rusia di pelabuhan Arthur, maka Jepang otomatis kalah dalam perang ini. Oleh karena itu, Jepang berusaha menghadang armada

Baltic sebelum dapat masuk ke pelabuhan.

5.2 Saran

Adapun saran bagi penelitian selanjutnya adalah untuk membahas tentang sifat imperialisme Jepang dimana pada zaman ini adalah awal dari Jepang menjadi negara penjajah, kemudian penelitian selanjutnya dapat pula menggunakan pendeketan sosiologi sastra untuk membahas tentang latar zaman pada spesial drama ini yakni zaman Meiji dimana pada zaman ini terjadi banyak peristiwa penting bagi Jepang, salah satunya Restorasi Meiji.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Janah Puji. 2014. Analisis peranan angkatan laut Jepang dalam perang Jepang-Rusia 1904-1905 dan relevansinya dalam pembelajaran sejarah di SMA (Skripsi). Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Berry, Michael. 2008. The Russo-Japanese War: How Russia Created the Instrument of Their Defeat (Thesis). Virginia: Marine Corps University Corrigan, Tomothy. 2004. A Short Guide to Writing About Film. Pearson: Longman Goldwag, Nathan Edward Lile. 2016. When the West Looked East: British Observations on the Russo-Japanese War (Senior Thesis). Brandeis University, Massachusetts. Haryanti, Putri. 2013. All About Japan: Panduan Lengkap dan Informatif tentang Jepang untuk Belajar, Bekerja, dan Berpariwisata, Yogyakarta: Penerbit Andi. H.N, Setiyo. 2016. Perkembangan Teknologi dan Industrialisasi di Jepang. online. diakses dari http://www.ajarekonomi.com/2016/09/perkembangan-teknologi- dan.html. pada tanggal 19 April 2017. Huffman, James. 2003. Meiji Restoration Era 1868-1889. online. diakses dari http://aboutjapan.japansociety.org/content.cfm/the_meiji_restoration_era_186 8-1889. pada tanggal 19 April 2017 Jabrohim. 2012. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jacob, Frank. 2015. The Russo-Japanese War and the Decline of the Russian Image. CUNY Queensborough Community College Jones, William. 12 Juni 2015. The First Sino-Japanese War, 1894-95 & the Russo- Japanese War, 1904-05. 100 Years of Stupidity, 38-40 KBBI. 2015. online. diakes dari https://kbbi.kemdikbud.go.id. pada tanggal 12 November 2017 Kowner, Rotem. 2006. Historical Dictionary of the Russo-Japanese War. Maryland: Scarecrow Press, Inc. Lestari, Dwi Putri Ayu Rizky Anggun. 2015. Strategi Penaklukan Kyoto oleh Oda Nobunaga dalam Novel Oda Nobunaga Karya Sohachi Yamaoka (Skripsi). Universitas Brawijaya, Malang.

62

63

Lipman, Jonathan N. 2003. Imperial Japan:1894-1945. online. diakses dari http://aboutjapan.japansociety.org/imperial_japan_1894-1945_1. pada tanggal 25 April 2017 Lone, Stewart dan Philip Towle. 1998. Aspects of the Russo-Japanese War. London: London School of Economics and Political Science Minohara, Tosh. 2016. The Russo-Japanese War and the Transformation of US- Japan Relations: Examining the Geopolitical Ramifications. The Japanese Journal of American Studies, No. 27, 45-68 Narbuko, Choolid dan Abu Achmadi, 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Peeling, Siobhan. 2014. Russian-Japanese War. online. diakses dari http://encyclopedia.1914-1918-online.net/article/russian-japanese-war. pada tanggal 25 April 2017 Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ryan, Michael. 2007. Teori Sastra Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta: Jalasutra Semi, M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: CV Angkasa Silalahi, Donny Tanaka. 2014. Sengketa Pulau Kuril Antara Rusia dan Jepang ditinjau dari Hukum Internasional (Jurnal). Universitas Sumatra Utara, Medan. Steinberg, John W. 2008. The Russo-Japanese War and World History. Education about Asia Volume 13, No. 2, 19-24 Sugihastuti. 2002. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Surajaya, I Ketut. 1996. Pengantar Sejarah Jepang 1. Depok: Universitas Indonesia Suherman, Eman. 2004. Dinamika Masyarakat Jepang dari Masa Edo Hingga Pascaperang Dunia II. Humaniora Volume 16, No. 2, 201-210 S, Marwan. 2013. Fakta Sejarah. online. diakses dari http://www.ssbelajar.net/2013/10/fakta-sejarah.html. pada tanggal 19 April 2017 Totman, Conrad. 2000. A History of Japan. Massauchusetts: Blackwell Publishers Inc. 64

Van Der Oye, David S. 2011. The Encyclopedia of War. Martel, Gordon (Ed). New Jersey: Blackwell Publishing Ltd.