REPRESENTASI MAKNA TEKAD DALAM FILM ( Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

NINA PRASETYANINGSIH

NIM. 6662120845

KONSENTRASI HUMAS

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2016 PERI\TYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Nina Prasetyaningsih

NIM 6662120845

Tempat Tanggal Lahir Sragen, 08 November 1993

Program Studi Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul .'Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes)" adalah hasil

karya saya sendiri, dan dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang ditujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung

unsur plagiat" maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

Nina Prasetyaningsih LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Nina Prasetyaningsih

NIM :6662120845

Judul Skripsi : Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes)

Serang, September 2016

Draft skripsi ini telah disetujui untuk diujikan

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Neka Fifiivarr. S.#s.. rvr.SI. Husnal N6riuman, S.Ae., M.Si

NIP. I 977081 1 2005012003 NIP. 1 978082520101 21 003 PROGRAM STUDI ILMU KOMTINIKASI FAK{JLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNTVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PENGSATIAN SKRIPSI

NAMA : NINA PRASETYANINGStrI I\'IM :6662124845 Judul : REPRESENTASI MAKNA TEKAD DALAM FILM KAHAANI (SEBUAII ANALISIS SEMIOTIKA MODEL ROLAND BARTHES)

Telah diuji di Hadapan dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 28 bulan

September tahun 2016 dan dinyatakan LULUS.

Serang, 28 September 2A16

Ketua Penguji :

Yearrv Panii Setianto. S.Sos.., M.Si. 4hD NrP. 19821231200801 1018 ?' Anggota : /N Da_rwis Sagita. S.LKom." M.I.Kom :ffi_ NrP. 198305132008121002

Anggota: Ilusnan Nuriumap" S.As.. M.Si NrP. 1978082s2010121003

Mengetahui,

, -i)" -".q Ks Fr"odi Ilmu I(omunikasr ./',.i .'..r..l,-,: :."a'*i(t t;' ,-a'^.. ,**j a'.rf .frfi: i'- . , , tc4 ,'; r'l' " fji.,*,' t , rr'[ 1 1002 ' 1bi 196810192005012001 ti:-* ABSTRAK

Nina Prasetyaningsih. NIM 666212A845nW6. Skripsi. Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes). Pembimbing I: Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si; Pembimbing II: Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si. Penelitian ini berfokus padarealitas kehidupan manusi4 yakni sikap tekad. Tekad merupakan sikap yang harus dimiliki setiap manusia untuk mencapai tujuan hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses bertekad seseorang dan memahami makna tekad dalam film Kahaani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Unit analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Kahaani dengan mengobservasi gambar dan suara atau dialog yang didalamnya terdapat unsur tanda yang menggambarkan makna tekad. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis semotika model Roland Barthes, yffig menganalisis secara dua tahap, yaitu tahap denotasi dan tahap konotasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Kahaani secara denotasi, makna tekad terepresentasi melalui dialog antar pemain, adanya niat keyakinan, pengambilan keputusan dan tindakan merupakan landasan dari tekad untuk mencapai tujuan. Secara konotasi, makna tekad terepresentasi melalui mimik wajah, kefokusan tatapanmata dan intonasi suara pemeran utama.

Kata kunci : Representasi Film, Tekad, Semiotikn ABSTRACT

Nina Prasety aningsilt NIM 6662 1 2 084 5/20 1 6. Thesis. Representrtion Meaning al determination in the ftlm Kahaani (A Semiotics Analysis Model Roland Barthes). aniversity-level instructor I: Neha Fitriyah, M.Si; University- ^S. ^Sos., level instructor II: Husnan Nurjumnn, S.Ag.,M.Si

Focus of this thesis is the reality of human life, namely determination attitude. Determination is an attitude that sltauld be owned by everyone to achieve the life goals. The purpose of this research is to identify futermination attitude process and to understand the meaning of determination attitude in the Kahoani Film. The method used in this research is semiatic analysis with a qualitative approach and descriptive with the object af observation are scenes on Kahasni movie duration 182 minutes. The unit of analysis in this research is a Kahaani movie with observing the images and sounds or dialogue that sign can describe determination attitude. Then analysis used semiotic analysis Roland Barthes models, that analyzed in two stages, stage denotation and connotation stage. Detntation meaning understood as literal meanings, then connotations is the hidden meaning or implicitly contained in tlp film. Ihis research concluded that the Kahaani fiIm con represented of determination meaning to the onlooker. In denotation, meaning a determination is represented through a dialogue between players, their intentions, beliefs, decisions and actions are the cornerstones of the determination to achieve the goal. In connotations, meaning s determination is represenled through face expressions, eye gaze and tone afvoice the main character.

Kqwords: freprtsentation Film" Determination Attitude, Semiotics

vt KATA PENGANTAR

Bismillahiryahmaanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..

Alhamdulillahirabbil'alamin, segalapuji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah Yang Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta, dan sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zantan nanti. Alhamdulilah wasyukurilah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes).

Penyrsunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana strata satu (Sl) pada konsentrasi Hubungan Masyarakat, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana makna dan proses bertekad pada seseorang yang terepresentasi melalui film Kahaani. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan didalam penyusunan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diperlukan sebagai motivasi penulis kedepannyaagar lebih baik lagi.

September,2016

Penulis

vil

UCAPAN TERIMA KASIH

Hadirnya skripsi ini tak lepas dari banyak pihak yang telah mendukung penulis. Alhamdulillah, dengan rahmat serta kemurahan Tuhan Yang Maha Esa yang tiada hentinya serta semangat dari ketauladanan Rasulullah SAW pada penulis, pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Darwis Sagita, M.Ikom, selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Neka Fitriyah, S.Sos,. M.Si, selaku pembimbing I skripsi yang sangat banyak membantu memberikan pemahaman dalam penyusunan skripsi ini, serta dorongan semangat yang diberikan kepada penulis. 5. Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si, selaku pembimbing II skripsi yang telah banyak memberikan semangat dan membantu serta memberikan pemahaman dalam penyusunan skripsi ini. 6. Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.I.Kom, selaku pembimbing mata kuliah seminar proposal tahap dua, terimakasih bu atas dorongan motivasi, kritik dan sarannya. 7. Seluruh Bapak Ibu Dosen yang telah membekali penulis dengan pengetahuan yang sangat berharga serta tak ternilai. 8. Seluruh Staff Program Studi Ilmu Komunikasi yang selalu membantu dan mengarahkan penulis.

viii

9. Roby Martin, ST., CHCHt., CRM., trainer motivator dan hipnoterapi, narasumber penulis, abang kece yang super duper baik, yang selalu siap melayani penulis, baik ketemu laugsung atau via chatting. 10. Ibu Bapak, Ana, Nisa, serta seluruh keluarga besar Mbah Karso Wiyono yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

11. Arinditha, Devi, Emma, Ebot, Ayu dan Rima, sahabat seperjuangan sejak SMP yang telah banyak menginspirasi dan selalu siap menampung ke-galau-an

penulis ketika penulis merasa tak berguna, ehehehehe..

12. Asri, Jannah dan Eko, pecahan sahabat perbojakan yang selalu kompak buat

magang, nyusun skripsi bareng, s{Lmpe nangis bareng masalah diduain. Oh my

best deh ya! 13. SahabatPerbojakan. Dian Silitong4 Yohana, Rahel Mutia, Ardi, makasihuntuk semangatnya yang terus membara di grup chatting, meskipun kita jarang kumpul lengkap, kita tetap satu. (katanya sih grtu).

14. Ri?fty Agung Alharis, aaaaaakmakasih banyak Gung atas semua bantuannya,

dilematik pencarian motivator terpecahkan olehmu, atrahahaha..

15. Erdana Nur Prasetyo, yang kembali.. cieee, makasih yaa, selalu siap diganggu

dan srap nemenin kemanapun, thankyou!

16. UKM PSM Gita Tirtayasa Untirta yang telah memberikan pengalaman

berorganisasi dan saya bangga pernah menjadi anggota PSM Gita Tirtayasa. 17. Seluruh teman seperjuangan angkatan 2012Yrogam Studi Ilmu Komunikasi Untirta yang selama ini telah banyak memberikan pelajaran dalam hidup di dunia perkuliahan.

tx ilikc komu berPikir dikclohkcn, moko kamu dikalchkon. illkc komu

berPikin kamu tidok tokut, mckc kcmu tidok tckut. ilikc komu ingin

mencng, tetcpi kcmu ben$ikin tidck dcpct mencng, hompin posti

kamu tidak akan mencng.

(Dcuid il. Schwontz)

Terkadang mencintai proses itu melelahkan dan sering kali diportenglahan proses itu menyedihkan, namun percayalah pnoses tidak pernah menghianati hasil. -Ninspras

Skripsi ini ku persembahkan untuk lbu dan Bapakku, kedua adikku serta almamater kampusku tersayang.

-

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERNYATAT\N OzuSINALITAS 1t

LEMBAR PERSETUJUAN ul

LEMBAR PENGESAHAN 1V

ABSTRAK

ABSTRACT V1

KATA PENCANTAR vll

UCAPAN TERIMAKASIH vlll

MOTTO

DAFTAR ISI xl

DAFTAR TABEL xlv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvr

BAB I PENDAHULUAN

l.l Latar Belakang I

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Identifikasi Masalah 6

1.3.1 Batasan Masalah 6

1.4 Tujuan Penelitian 7

1.5 Manfaat Penelitian.... 7

xl 1.5.1 Manfaat Teoritis 7 1.5.2 Manfaat Praktis 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Film I

2.2 Representasi ...... 11 2.3 Teori Representasi...... t3 2.4 Tekad t6 2.5 Semiotika Film...... 2l

2.6 Semiotika Roland Bamhes 25 2.7 Kerangka Berfi kir... 28

2. 8 Penelitian Terdahulu...... 31

BAB tII METODE PENELITIAN 36

3.i Metode Penelitian 36

3.2 Fokus Penelitian 37 3.3 Teknik Pengumpulan Data 5l

3.4 Unit Analisis Data 38 3.5 Teknik Analisis Data 4l 3.6 Jadwal Penelitian. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN 43

4. I Deskripsi Subjek Penelitian 43 4.1.1 Profil Pembuat Film 43

4. 1 .2 Penokohan dalam Film Kahaani...... 44 4. 1.3 Sinopsis Film...... 47

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 49 4.2.1 Analisis Tanda Representasi Makan Tekad dalam Film

Kahaani 49

4.2.2Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani 65 4.3 Pembahasan 7l 4.3.1 Fihn sebagai Sarana Persuasi dalam Membangun Tekad... 7t

xII 4.3.2Tekad sebagai Komponen Penting dalam Meraih Tujuan

Hidup 73

BAB V PENUTUP 76

5. 1 Simpulan...... 76 5.2 Saran... 77

DAFTAR PUSTAKA 78

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP 84

xl1r DAtr'TAR TABEL

Tabel2.1 Rumusan Konsep Pemaknaan Berger 23 Tabel2.2 Penelitian Terdahu1u...... 34 Tabe13.1 Tabel S Bahan Scene Analisis....- 39 Tabel 3.ZTabe,l Jadwal Penelitian.. 44 Tabel 4.L Scene Bandara...... 51 Tabel 4.2 Scene Kantor Polisi Kalight...... 53

Tabel 4.3 Scew Vidya berda di Penginapan 55 Tabel 4.4 Scene Vidya berada di Halaman Kantor NDC ...... 57 Tabel 4.5 Scerp Vidya berada di Kantor Polisi ...... 59 Tabel 4.6 Scene Vidya berada di Penginapan...... 6l Tabel 4.7 Scene VidyaberadadiTringularPark...... 64 Tabel 4.8 Scene Hubungan Kekuatan Tekad dalam Mencapai Tujuan...... 66

XIV DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes ...... 25 Gambar 2.2 Gambar Kerangka Berfikir ...... 30 Gambar 3.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes ...... 42 Gambar 4.1 Poster Film Kahaani ...... 43

xv

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya film merupakan media hiburan dalam masyarakat. Perkembangan seni film selalu mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat dan mampu menunjukkan keberhasilannya untuk menampilkan kelayakan alur cerita, keindahan seni pengambilan latar dan sudut kamera, hingga keelokkan budaya disuatu tempat. Di tengah perkembangan perfilman yang pesat ini, tentu banyak para sineas perfilman baik dalam negeri maupun luar negeri yang mewarnai dunia ini, salah satunya yang terkenal adalah film Bollywood. Film Bollywood merupakan film yang cukup diminati di masyarakat karena penyajian pesan dari sang pembuat film diselipkan melalui keunikannya berupa kebudayaan anggukan kepala, logat bahasa yang digunakan, dan yang melekat sekali ialah gerakan tari- tarian hingga nyanyian lagu-lagu menawan yang diselipkan didalamnya. Namun dengan beberapa keunikan tersebut, tak sedikit masyarakat menilai film Bollywood terlalu tertele-tele dan membosankan dengan adegan tari-tarian dan nyanyian lagu- lagunya. Untuk itu, masyarakat memerlukan gebrakan terbaru agar masyarakat kembali tertarik dengan film Bollywood, tentunya dengan tidak menghilangkan sekali keunikan dan ciri khasnya. Film Kahaani merupakan salah satu film Bollywood yang mencoba sedikit keluar dari jalur unik Bollywood. Dalam film ini, tidak terdapat ciri khas nyanyian, lagu serta gerakan tari, namun didalam film ini tetap menampilkan ciri khas logat dan tak lupa memperkenalkan budaya India berupa acara hari besar Puja Durga.

Film juga berkembang menjadi media komunikasi yang ampuh. Berbagai macam pesan dapat tersaji dengan baik di dalam sebuah film. Film dapat membawa dampak bagi penikmatnya, dampak tersebut dapat bersifat positif maupun negatif,

1 2

tergantung bagaimana cara penonton menyerap dan menonton sebuah film. Selain dianggap sebagai refleksi dari kehidupan, film juga dianggap sebagai media yang baik untuk merepresentasikan realitas kehidupan masyarakat. Realitas kehidupan masyarakat sangatlah banyak dan beragam. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kali kita menemukan dan melihat orang-orang dengan segala keterbatasan, baik secara ekonomi hingga keterbatasan kita sebagai manusia dalam memerankan peran kita sebagai manusia di muka bumi. Kita seringkali menganggap diri kita tidak bisa melakukan satu hal sebelum kita mencobanya. Setiap keterbatasan yang dimiliki oleh manusia hendaknya tidak dijadikan penghalang dalam menjalani kehidupan.

Seringkali keterbatasan yang dimiliki menjadikan banyak manusia patah semangat dan tidak bergairah serta pasrah dalam menghadapi kehidupannya, padahal disetiap kehidupan manusia, sudah semestinya manusia memiliki tujuan hidup untuk lebih mewarnai hidupnya. Semua orang pasti memiliki cita-cita, memiliki harapan dan tujuan hidup. Namun untuk mencapai itu semuanya membutuhkan proses. Dari mulai proses yang sederhana hingga proses yang rumit. Contoh tujuan hidup manusia adalah mencari kebahagiaan. Untuk menggapainya, manusia haruslah memiliki semangat dan tekad yang kuat demi mendapatkan kebahagiaan tersebut. Semua manusia memiliki kekuatan yang luar biasa, seperti raksasa dalam dirinya. Kekuatan itu biasa disebut dengan inner power. Kekuatan itu bisa muncul ketika kita hendak menggunakannya, walaupun belum tentu kita merasa mampu melakukannya.1

Tujuan hidup yang tertanam dalam diri manusia akan membuat seorang manusia terus bertahan dalam menghadapi apapun cobaan yang terjadi dihidupnya. Hidup tanpa tujuan sama dengan hidup tanpa perjuangan dan tentunya kebahagiaan yang diidamkan, tidak akan tercapai. Dalam berbagai ajaran agama, sebagai manusia tidaklah diperbolehkan memiliki sikap patah semangat dan justru harus memiliki tekad kuat dalam menjalankan kehidupan dan juga demi mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Sikap tekad merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki

1 Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Leutika. hlm. 6 3

setiap manusia. Sikap tekad dapat memotivasi seseorang agar dapat menggapai tujuan yang diinginkan. Tekad merupakan kesungguhan hati untuk keluar dari sesuatu yang negatif yang ada dihidup kita. Tekad mampu membangkitkan manusia dari kegagalan, rasa tidak puas dan semangat menggapai tujuan didalam hidup. Tekad bukan sebuah talenta dasar yang dimiliki oleh manusia, tekad merupakan sikap yang sudah semestinya harus dimiliki oleh manusia. Dengan tekad yang teguh, kuat, dan ditambah sifat tidak patah semangat, seorang manusia pasti mampu menjalani segala cobaan yang berat sekalipun.

Film Kahaani ini bukannya film pertama yang menyisipkan konsep kekuatan tekad dalam dan menggapai tujuan hidup. Di Indonesia, pada tahun 2014 film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar merepresentasikan kekuatan tekad seorang wanita dalam menggapai kebahagiaan hidupnya. Pada film ini diceritakan Merry Riana sang pemeran utama mengalami kebangkrutan pada masa kerusuhan tahun 1998 yang akhirnya sang ayah mengirimkan Merry sampai di Singapura untuk melanjutkan hidup disana. Dengan kekuatan tekad dan semangat yang tiada henti, Merry akhirnya berhasil menggapai kebahagiaannya. Sedangkan di Barat, pada tahun 2008, film Challangeing yang dibintangi oleh Angelina Jolie juga tak kalah menggugah semangat kita dalam bertekad. Kehilangan anak yang dicintainya membuat Mrs. Collins terus berusaha mencari Walter, anaknya yang hilang. Dengan sikap tekad kuat yang ditampilkan sosok Mrs. Collins akhirnya Mrs.Collins dapat menemukan anaknya meskipun banyak sekali hambatannya dalam proses pencariannya. Yang membedakan film Kahaani dengan dan Merry Riana adalah alirannya. Film Kahaani dan Film Challangeing memiliki aliran yang sama berjenis thiller, sedangkan film Merry Riana beraliran drama. Yang menjadi kesamaan dalam ketiga film tersebut adalah sama-sama menyimpan pesan secara tersirat, yakni sama-sama ingin membangun pentingnya sikap bertekad dalam diri seseorang. Meskipun sama-sama mengangkat kekuatan tekad, film Kahaani yang beraliran thiller ini memiliki adegan yang lebih menegangkan dan rumit karena yang membuat berbeda adalah budaya India yang terdapat didalamnya. 4

Kurangnya film bergenre motivasi di Indonesia serta banyaknya film bergenre horror berbalut sex, membuat pecinta film Indonesia banyak tertarik pada film-film luar negeri yang bergenre motivasi, salah satunya adalah film Bollywood. Sebanyak 10 juta orang Indonesia menyukai film India karena memiliki banyak kesamaan dalam hal budaya, nilai-nilai dan selera.2 Film Bollywood tak kalah bergengsinya dengan Hollywood. Bagi pecinta Bollywood tentunya sudah tidak asing lagi dengan film motivasi India berjudul Taare Zameen Par yang rilis di tahun 2007, yang merupakan peringkat kedua film India terbaik dengan rating 8.5 dari skala 10, berhasil merepresentasikan motivasi belajar.3 Ditahun 2012, muncul dua film motivasi berjudul English Venglish dan Kahaani. Dari kedua film tersebut, penulis tertarik pada film Kahaani karena dalam penyajiannya berbeda dengan film English Venglish, film Kahaani dengan peringkat kesepuluh film India terbaik dengan rating 8.2 dari skala 10 tidak menyelipkan keunikan film Bollywood pada umumnya dan jalan ceritanya juga jauh lebih menarik dan terlihat berbeda jika dibandingkan dengan film India biasanya.4 Film dengan genre motivasi diharapkan mampu menyulut semangat penontonnya untuk selalu positif dan selalu menumbuhkan semangat bertekad khususnya, agar segala tujuan dalam hidupnya dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pesan-pesan dan simbol yang digambarkan baik secara tersurat maupun tersirat dalam suatu film dapat menggambarkan atau menceritakan suatu kisah dan makna yang terkandung didalamnya.

Film Kahaani ini merupakan film motivasi dengan membawa nilai-nilai yang berdampak positif bagi yang menonton. Nilai-nilai memotivasi seperti sikap tekad yang ditunjukkan dalam film tentunya dapat memberikan insprasi kepada yang menontonnya. Film-film motivasi memberikan semangat untuk menjalani hidup yang penuh dengan semangat dan penuh dengan kegigihan dalam

2 Ria Pratiwi. 2014. Channel Khusus Film Bollywood Rambah Televisi Berbayar Indonesia. Business Portal. via swa.co.id/swa/capital-market/corporate-action/channel-khusus-film- bollywood-rambah-televisi-berbayar-indonesia diakses pada 16 Oktober 2016 03:17 p.m 3 Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.com/list/ls053237568 diakses pada 16 Oktober 2016 3:23 p.m 4 Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.com/list/ls053237568 diakses pada 16 Oktober 2016 3:23 p.m 5

menjalankan kehidupan yang cerah. Apalagi ketika film tersebut mampu memberikan sebuah solusi untuk sebuah masalah dan hambatan dalam menjalani setiap kahidupan ini. Namun, sebaik apapun film yang ditonton, motivasi yang anda perlukan biasanya hanya terdapat dalam diri sendiri.5 Berlatar belakang pada acara hari besar Puja Durga di India, film Kahaani mengisahkan tentang seorang wanita yang berusaha dan bertekad menemukan kebenaran yang terjadi pada suaminya yang hilang. Kesabaran dan kekuatan tekadnya untuk membuka misteri kehilangan suaminya membuahkan hasil. Film Kahaani mengajarkan penonton film bagaimana cara menyikapi permasalahan dalam kehidupan. Banyak pelajaran yang dapat diperoleh dari film Kahaani ini, dan dalam penelitian ini akan lebih membahas sikap tekad dalam diri seseorang. Alasan pemilihan tema tekad karena peneliti merasa tema tersebut sesuai dengan pesan-pesan yang ditampilkan dalam film tersebut. Kesamaan budaya seperti budaya biasanya orang Asia menjadikan film ini dapat dijadikan bahan referensi mengenai tekad. Ketetapan universal mimik wajah dan intonasi yang ada juga mendukung referensi mengenai makna tekad itu sendiri. Tekad merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu, namun tetap kembali lagi kepada niat dari individu itu sendiri.

Latar belakang itulah yang membuat menarik peneliti untuk mengkaji tentang bagaimana representasi makna tekad dalam film Kahaani. Banyaknya tanda yang mempunyai pesan tersirat yang merepresentasikan tekad seseorang dalam film Kahaani. Adegan-adengan yang tersaji menampilkan tanda yang memiliki makna. Untuk mengkaji tanda penyusun film tersebut diperlukan analisis secara semiotika. Analisa semiotika dipilih karena pada dasarnya manusia hidup berdampingan dengan tanda. Tanda tersebut diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai efek yang diharapkan dari komunikator kepada komunikan. Dengan demikian semiotika digunakan untuk mempelajari hakikat keberadaan suatu tanda.6 Analisa ini digunakan agar dapat melihat bagaimana sebenarnya proses gejala penandaan yang

5 Setia Furqon. 2015. Film Motivasi Islam. Setiafurqon.com/film-motivasi-islami.html diakses pada 16 Oktober 2016 pada 3:34 p.m 6Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya. hlm. 87 6

ada pada film tersebut. Alur film yang dibuat agak berliku, dan tanda atau adegan yang tersaji sangat menarik, menjadikan film Kahaani pantas dijadikan sebagai objek penelitian yang mampu menjadi inspirasi dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata, khususnya dalam merepresentasikan kekuatan tekad dalam menggapai tujuan hidup dan kebagahiaan yang diidamkan. Dari pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani (Analisis Semiotika Model Roland Barthes)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang yang telah dijabarkan, penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimanakah Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani?”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana makna denotasi tentang tekad yang terdapat dalam film Kahaani? 2. Bagaimana makna konotasi tentang tekad yang terdapat dalam film Kahaani?

1.3.1 Batasan Masalah

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memiliki kemungkinan bias data yang cukup besar, karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti, maka melakukan pembatasan masalah untuk mempertegas masalah yang diteliti. Batasan masalahnya adalah penelitian ini berfokus memaparkan makna denotasi dan makna konotasi yang terdapat pada film Kahaani dengan memperhatikan tanda, baik berupa bahasa verbal yang berupa tulisan maupun bahasa non verbal yang berupa gambar yang teridentifikasi makna dan proses bertekad pada diri seseorang. Selain itu, penelitian ini berfokus pada sikap tekadnya saja, serta proses bertekad yang terdapat dalam diri seseorang yang terepresentasi dalam film Kahaani. 7

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses bertekad seseorang dan memahami makna tekad dalam film Kahaani.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi pengembangan kajian penelitian komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, khususnya bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi mengenai penggunaan analisis semiotika dalam pemaknaan simbol pada sebuah film. Disamping itu penulis juga ingin menyumbangkan bahan perpustakaan dengan harapan dapat menjadi tambahan referensi tulisan yang bermanfaat.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa dalam memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi kemajuan ilmu komunikasi dan selanjutnya masyarakat diharapkan dapat memahami bagaimana film Kahaani adalah salah satu media komunikasi massa untuk merepresentasikan kekuatan tekad untuk mencapai tujuan.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Film

Kata film dalam kamus lengkap bahasa Indonesia berarti gambar hidup.7 Definisi film menurut UU 8/1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asa sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan system proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya.8

Oey Hong Lee menyebutkan :

“Film sebagai alat komunikasi masa yang kedua muncul didunia, mempunya masa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar, dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari perm ulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalai unsure-unsur teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan mencapai puncaknya diantara perang dunia 1 dan perang dunia 2, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945, seiring dengan munculnya medium televisi.”9 Secara harfiah, film (sinema) adalah cinematographie yang berasal dari kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau graph (tulisan, gambar, citra). Jadi, dalam pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya, harus

7 Ali, Muhammad. 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani, hlm. 97 8 Undang-undang Perfilman No.8 Tahun 1992 Pasal 1 Bab 1 9 Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm. 126

8 9

menggunakan alat khusus, yang biasa disebut dengan kamera. Itulah mengapa seperti yang telah diutarakan tadi bahwa film tidak akan jauh dari kata ‘kamera’ dengan menggunakan konsep sinematografi dalam pembuatannya baik dengan atau tanpa suara. Dalam Tjasmadi terdapat tiga fungsi film, yaitu10 :

1. Film sebagai medium ekspresi seni peran yang berkaitan erat hubungannya dengan seni. 2. Film sebagai tontonan yang bersifat dengar-pandang (audio-visual) atau bisa dibilang sebagai hiburan. 3. Film sebagai piranti penyampaian pesan apa saja yang bersifat dengar pandang, oleh karenanya film berkaitan erat dengan informasi. Film secara struktur terbentuk dari sekian banyak shot, scene dan sequence. Tiap shot membutuhkan penempatan kamera pada posisi yang paling baik bagi pandangan mata penonton dan bagi setting secara action pada saat tertentu dalam perjalanan cerita, itulah sebabnya seringkali film disebut gabungan dari gambar- gambar yang dirangkai menjadi satu kesatuan utuh yang bercerita kepada penontonnya. Sebagai alat komunikasi massa untuk bercerita film memiliki beberapa struktur, yaitu11 :

a) Shot selama produksi film memiliki arti proses perekaman gambar sejak kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off) atau juga sering diistilahkan satu kali take (pengambilan gambar). Sementara shot setelah film telah jadi (pasca produksi) memiliki arti satu rangkaian gambar untuh yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar (editing). b) Adegan (scene), adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan. c) Sekuen (sequence), salah satu adegan besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Dalam sinematografi, unsur visual merupakan “alat” utama dalam berkomunikasi. Maka secara konkrit bahasa yang digunakan dalam sinematografi adalah suatu rangkaian beruntun dari gambar bergerak yang dalam pembuatannya

10 Tjasmadi, Johan HM. 2008. 100 Tahun Sejarah Bioskop di Indonesia, Bandung: PT. Megindo Tunggal Sejahtera. hlm. 44 11 Prastista, Himawan. 2008 Memahami Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka. hlm. 29 10

memperhatikan ketajaman gambar, corak penggambarannya, memeprhatikan seberapa lama gambar itu ditampilkan, iramanya dan sebagainya yang kesemuanya merupakan alat komunikasi non verbal. Setiap pembuatan program pada gambar yang bergerak, pada hakekatnya adalah ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain/pemirsa; itu berarti pembuat program ingin berkomunikasi dengan menggunakan audio visual kepada orang lain.12

Film adalah salah satu media komunikasi massa, film merepresentasikan realitas dari kehidupan masyarakat. Film dapat menggambarkan sebagai dimensi kehidupan dimasyarakat termasuk representasi seorang tokoh Vidya dalam Film Kahaani, sebagai seseorang yang memiliki tekad kuat untuk mencapai seseuatu. Menurut Bittner, dalam Psikologi Komunikasi Jalaludin Rakhmat, komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang.13 Sebagaimana media massa umumnya film merupakan cermin atau jendela masyarakat dimana media massa itu berada. Nilai, norma, dan gaya hidup yang berlaku pada masyarakat akan disajikan dalam film yang diproduksi. Film juga berkuasa menetapkan nilai-nilai budaya yang “penting” dan “perlu” dianut oleh masyarakat, bahkan nilai-nilai yang merusak sekalipun.14 Menurut Cultural Norm Theory, media tidak berpengaruh langsung terhadap individu-individu melainkan juga mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan nilai-nilai suatu masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide, evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya sendiri.15 Film juga sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari cerita yang ditayangkan. Unsur intrinsik dan ekstrinsik dari filmlah yang mampu menarik perhatian khalayak untuk menonton film terutama adalah untuk memperoleh fungsi informatif maupun edukatif, bukan persuasif. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain media hiburan, film nasional

12 Setyawati, Irma Fitri. 2012. Moral Anak dalam Film Hafalan Sholat Delisa. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. hlm. 1 13 Rakhmat. Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. hlm. 155 14 Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa Kontroversi, Teori, dan Aplikasi. Bandung: Widya Padjajaran. hlm. 89 15 Sihabudin. Ahmad. 2011. Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: PT. Bumi Aksara. hlm. 135 11

digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building.16

Sesuatu yang diceritakan, tentu saja perihal kehidupan. Disinilah lantas menyebut film sebagai konstruksi dunia nyata, dunia yang kita tinggali. Dibanding media lain, film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan sedekat mungkin dengan kenyataan sehari-hari. Tentu yang dimaksud disini adalah film live in action (film yang dimainkan tokoh nyata bukan film animasi) sekaligus film yang bercerita (film naratif, bukan fil eksperimental yang tak mengandung narasi atau cerita.17

2.2 Representasi

Istilah representasi merupakan penggambaran (perwakilan) kelompok- kelompok dan institusi sosial. Penggambaran itu tidak hanya berkenaan dengan tampilan fisik (appearance) dan deskripsi, melainkan juga terkait dengan makna (atau nilai) dibalik tampilan fisik. Tampilan fisik representasi adalah suatu jubah yang menyembunyikan betuk makna sesungguhnya yang ada di baliknya.18 Representasi secara definisi lain adalah segala aktifitas yang membentuk ilmu pengetahuan yang dimungkinkan kapasitas otak untuk dilakukan oleh semua manusia.19 Representasi dapat didefinisikan lebih jelasnya sebagai penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, atau mereproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.20 Danesi mencontohkan representasi dengan sebuah konstruksi X yang dapat mewakilkan atau memberikan suatu bentuk kepada suatu materil atau konsep tentang Y. Sebagai contoh misalnya konsep sex diwakili

16 Ardianto, Elvaro & Lukiati Komala. 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hlm.134 17 Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritikus Film, Yogyakarta: Humorian Pustaka. hlm. 17 18 Burton, Graeme 2007. Membincangkan Televisi, Yogyakarta & Bandung: JalaSutra. hlm.41-42 19 Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 24 20Ibid. hlm.208 12

atau ditandai melalui gambar sepasang sejoli yang sedang berciuman secara romantis.21

Representasi berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan sesuatu secara bermakna, atau merepresentasikan pada orang lain. Representasi dapat berupa kata, gambar, sekuen, cerita dan sebagainya yang ‘mewakili’ ide, emosi, fakta dan sebagainya. Representasi bergantung pada tand dan citra yang sudah ada dan dipahami secara kultural, dalam pembelajaran bahasa dan penandaan yang bermacam-macam atau sistem tekstual secara timbal balik. Hal ini melalui fungsi tanda ‘mewakili’ yang kita tahu dan mempelajari realitas.22

Menurut Stuart Hall seperti yang dikutip Nuraini Juliastuti, ada 2 proses representasi: pertama, representasi mental, yaitu tentang seseuatu yang ada di kepala kita masing-masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa”, yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dan symbol-simbol tertentu.23 Representasi bekerja pada hubungan tanda dan makna. Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru. Menurut Nuraini Julianti representasi berubah-ubah akibat makna yang juga berubah-ubah. Setiap waktu terjadi proses negosiasi dalam pemaknaan.24

Jadi representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi merupakan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan kemampuan intelktual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Representasi merupakan suatu bentuk usaha konstruksi, karena pandangan

21 Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi, Aplikasi Praktis Penelitian dan Skripsi Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media. hlm. 148 22 Hartley, John. 2010. Communication, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci. Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 265 23 Juliastuti, Nuraini. Maret 2000. Representasi, Newsletter KUNCI No.4 (online) (http://ia700106.us.archive.org/15/items/NewsletterKunci4BudayaMateri/Newsletter_KUNCI_4_ Budaya_Materi.pdf, diakses pada 17 Agustus 2016) 24 Wibowo, Indiawan Seto Wahyu.Op.Cit. hlm. 150 13

baru yang menghasilkan pemaknaan baru juga merupakan hasil pertumbuhan konstruksi pemikiran manusia. Juliastuti mengatakan bahwa melalui representasi makna diproduksi dan dikonstruksi. Ini terjadi melalui proses penandaan, praktik yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu.25

2.3 Teori Representasi

Dalam bab 3 buku Studying Culture: A Practical Introduction dalam Nurzakiyah26, terdapat tiga definisi dari kata ‘to represent’, yakni :

1. To stand in for (untuk menandakan). Hal ini dapat dicontohkan dalam peristiwa bendera suatu negara, yang jika dikibarkan dalam suatu event olahraga, maka bendera tersebut menandakan keberadaan negara yang bersangkutan dalam event tersebut. 2. To speak or act on behalf of (untuk berbicara atau bertindak atas nama sesuatu). Contohnya adalah Paus menjadi orang yang berbicara dan bertindak atas nama umat Katolik. 3. To re-present (untuk mewakili). Dalam arti ini, misalnya tulisan sejarah atau biografi yang dapat menghadirkan kembali kejadian-kejadian di masa lalu. Dalam praktiknya, ketiga makna dari representasi ini bisa menjadi saling tumpang tindih. Oleh karena itu, untuk mendapat pemahaman lebih lanjut mengenai apa makna dari representasi dan bagaimana caranya beroperasi dalam masyarakat budaya, teori Hall akan sangat membantu. Menurut Hall sendiri dalam bukunya Representation: Cultural Representation and Signifying Practices, “Representation connects meaning and language to culture. . . Representation is an essential part of the process by which meaning is produced and exchanged between members of culture.” (Representasi: Representasi Budaya dan Praktek Penandaan, “Representasi menghubungkan makna dan bahasa dengan budaya. . . Representasi merupakan bagian penting dari proses dimana makna diproduksi dan dipertukarkan antara anggota budaya.”). 27

Melalui representasi, suatu makna diproduksi dan dipertukarkan antar anggota masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa, representasi secara singkat adalah

25 Ibid,. hlm. 150 26 Ahmad, Nurzakiyah. 2009. Representasi Maskulinitas Baru Pada Iklan Produk Kosmetik Pria dalam Majalah Berbahasa Jerman Brigitte dan Stern. Depok: FIB UI hlm. 12 27 Ibid,. 14

salah satu cara untuk memproduksi makna. Representasi bekerja melalui sistem representasi yang terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep dalam pikiran dan bahasa. Kedua komponen ini saling berkorelasi. Konsep dari sesuatu hal yang dimiliki dan ada dalam pikiran, membuat manusia atau seseorang mengetahui makna dari sesuatu hal tersebut. Namun, makna tidak akan dapat dikomunikasikan tanpa bahasa, sebagai contoh sederhana, konsep ‘gelas’ dan mengetahui maknanya. Maka seseorang tidak akan dapat mengkomunikasikan makna dari ‘gelas’ (benda yang digunakan orang untuk tempat minum) jika seseorang tidak dapat mengungkapkannya dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain. Oleh karena itu, yang terpenting dalam sistem representasi adalah bahwa kelompok yang dapat berproduksi dan bertukar makna dengan baik adalah kelompok tertentu yang memiliki suatu latar belakang pengetahuan yang sama sehingga dapat menciptakan suatu pemahaman yang (hampir) sama. Menurut Stuart Hall, dalam Nurzakiyah, Member of the same culture must share concepts, images, and ideas which enable them to think and feel about the world in roughly similar ways. They must be share, broadly speaking, the same ‘cultural codes’. In this sense, thinking and feeling are themselves ‘sistem of representations’. (Anggota dari budaya yang sama harus berbagi konsep, gambar, dan ide-ide yang memungkinkan mereka untuk berpikir dan merasa tentang dunia dengan cara yang kurang lebih sama. Mereka harus berbagi, umumnya, sama dengan 'kode budaya' tersebut. Dalam hal ini, pikiran dan perasaan mereka adalah 'sistem representasi’.). 28

Berfikir dan merasa menurut Hall juga merupakan sistem representasi. Sebagai sistem representasi berati berfikir dan merasa juga berfungsi untuk memaknai sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan hal tersebut, diperlukan latar belakang pemahaman yang sama terhadap konsep, gambar, dan ide (cultural codes). Pemaknaan terhadap sesuatu bisa sangat berbeda dalam budaya atau kelompok masyarakat yang berlainan, karena pada masing-masing budaya, kelompok, dan masyarakat tersebut tentunya ada cara-cara tersendiri dalam memaknai sesuatu. Kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang

28 Ibid,. 15

pemahaman yang tidak sama terhadap kode-kode budaya tertentu tidak akan bisa memahami makna yang diproduksi oleh kelompok masyarakat lain. Makna tidak lain adalah suatu konstruksi. Manusia mengkonstruksi makna dengan sangat tegas sehingga suatu makna terlihat seolah-olah alamiah dan tidak dapat diubah. Makna dikonstruksi melalui sistem representasi dan difiksasi melalui kode. Kode inilah yang membuat masyarakat yang berbeda dalam suatu kelompok budaya yang sama mengerti dan menggunakan nama yang sama, yang telah melewati proses konvensi secara sosial. Misalnya, ketika kita memikirkan ‘rumah’ atau dalam bahasa Inggris ‘home’ yang bereati rumah, maka kita menggunakan kata RUMAH atau HOME untuk mengkomunikasikan apa yang ingin kita ungkapkan kepada orang lain. Hal ini karena kata RUMAH atau HOME adalah kode yang telah disepakati dalam masyarakat untuk memaknai suatu konsep mengenai ‘rumah’ yang ada di pikiran kita (tempat berlindung atau berkumpul dengan keluarga). Kode, dengan demikian, membangun korelasi antara sistem konseptual yang ada dalam pikiran kita dengan sistem bahsa yang kita gunakan dan kita mengerti. Teori representasi seperti ini memaknai pendekatan konstruksionis, yang berargumen bahwa makna dikonstruksi melalui bahasa. Menurut artikel Stuart Hall dalam Nurazakiyah, “things don’t mean: we construct meaning, using representational systems- concepts and signs.”(Sesuatu tidak berarti: kita membangun makna, menggunakan sistem-konsep representasi dan tanda-tanda.). 29

Oleh karena itu, konsep (dalam pikiran) dan tanda (bahasa) menjadi bagian yang penting yang digunakan dalam proses konstruksi atau produksi makna. Jadi dapat disimpulkan bahwa representasi adalah suatu proses untuk memproduksi makna dari konsep yang ada dipikiran kita melalui bahasa. Proses produksi makna tersebut dimungkinkan dengan hadirnya sistem representasi. Namun, proses pemaknaan tersebut tergantung pada latar pengetahuan dan pemahaman suatu kelompok harus memiliki pengalaman yang sama untuk dapat memaknai sesuatu dengan cara yang nyaris sama. Penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana proses representasi ini bekerja

29 Ibid., hlm. 25 16

pada film Kahaani dengan membedahnya melalui tanda yang tersaji dengan memaknai tanda kedalam makna denotasi, makna konotasi dan mitos yakni bagaimana makna denotasi (gambaran sebuah pertanda) yang bersifat langsung yang dilanjutkan dengan makna konotasi yang bersifat subjektif yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan yang kemudian dikaitkan dengan mitos yakni bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. 2.4 Tekad

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tekad diartikan sebagai kemauan (kehendak) yang pasti; kebulatan hati; iktikad.30

Determination is simply not giving up. No matter how hard things get, or how badly you want to just give up, you keep on going. (Sederhananya, tekad adalah tidak menyerah. Tidak peduli bagaimana sulitnya mendapatkan atau bagaimana buruknya seseorang untuk menyerah, namun tetap menjalankannya.). 31

Tekad adalah keteguhan seseorang dalam memegang prinsip untuk mencapai maksud dan tujuan yang sudah ditetapkannya. Tekad adalah kekuatan niat. Tekad adalah bersegera dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, bersegera dalam melaksanakan niat, dan tidak berlambat-lambat dalam mengejar sesuatu yang dikhawatirkan dapat terlewatkan.32 Dalam sebuah struktur, awal mula tindakan seseorang bertekad selalu diawali dari perkataan dari dalam dirinya sendiri atau seringkali disebut dialog internal diri sendiri. Ketika dialog internal terkumpul dan membulat menjadi sesuatu keinginan kuat, maka setelah itu seseorang akan mengumpulkan dalil, alasan serta motivasi-motovasi sehingga setelah itu seseorang menjadi semakin yakin akan niatnya. Niat terbagi atas dua tingkatan, pertama niat dengan kesungguhan dan kedua adalah niat yang terbentuk biasa saja tidak terlalu

30 Kbbi.web.id/tekad 31 Abdumac. 2006. Top Definition; Determination. http://www.urbandictionary.com/define.php?term=determination diakses pada 16 Oktober 2016 3:40 p.m. 32 Ust. Novel Alaydrus. 2010. Kalam Habib Muhammad Bin Abdullah Alaydrus: Kekuatan Niat. Ar-Raudah Majelis Ilmu dan Dzikir Pelabuhan Hati Penuntut Ilmu. (online, ar-raudah.info/niat/ diakses pada Kamis, 06 Oktober 2016 01:01 a.m) 17

menggebu. Kekuatan niat seseorang ini dapat dilihat dari gerakan, suara hingga tindakan yang sedang dilakukannya untuk menggapai niat tersebut. Tekad menjadi penting didalam kehidupan manusia karena dengan adanya tekad, dapat menjadi energi positif bagi manusia untuk mencapai sebuah tujuan.

Tekad tidak muncul begitu saja, tekad muncul dari kekuatan karakater yang sengaja dibangun oleh manusia itu sendiri agar manusia itu dapat menggapai tujuan hidupnya dengan cara yang diinginkannya. Semua manusia memiliki kekuatan yang luar biasa, seperti raksasa dalam dirinya. Kekuatan itu biasa disebut dengan inner power. Kekuatan itu bisa muncul ketika kita hendak menggunakannya, walaupun belum tentu kita merasa mampu melakukannya.33

Life is made out of our determinations. (Hidup kita terbuat dari tekad.). 34

Semua orang pasti memiliki cita-cita, memiliki harapan dan tujuan hidup. Namun untuk mencapai itu semuanya membutuhkan proses. Dari mulai proses yang sederhana hingga proses yang rumit35. Terlepas dari kenyataan bahwa pencapaian tujuan kita adalah penting untuk dicapai, tidak jarang bagi banyak orang gagal dalam memenuhi target mereka. Dalam penerapannya, tekad berawal dari sebuah niat, keyakinan dalam diri, lalu pengambilan keputusan dan berakhir tindakan. Keempat penerapan tekad diatas merupakan konsep dari bertekad. Berikut pemaparannya :

a. Pertama, niat. Niat merupakan sesuatu yang dilakukan dengan cara menyengaja atau menyadari dengan total atas keinginan tertentu. b. Kedua, yakin. Dalam proses yakin, setiap manusia mulai memvisualisasikan dan mengembangkan secara kinestiknya mengenai niat yang ingin digapainya didalam pikirannya Pikiran kita adalah

33 Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Leutika. hlm. 6 34 Sarah. 2016. https://www.linkedin.com/pulse/determination-your-life-rui-enes- alves?articleId=7441129728695531620 35 Muhammad, Rifqi.. 2015. Ketika Hidup Tak Seperti Jalan Tol. Cetakan I, Fikri Press, Ciputat- Tangerang Selatan. hlm. 23 18

kekuatan besar yang mampu memberikan semua yang kamu inginkan, ia dipengaruhi oleh semua yang kita masukkan ke dalam pikiran. Apa yang dipikirkan, maka itulah yang terjadi.36. Keyakinan dalam diri menjadi penting, karena jika seseorang tidak memiliki keyakinan penuh untuk menggapai niatnya, maka yang terjadi visualisasi serta kinestiknya akan sering berubah-ubah dan mendatangkan dua kemungkinan motivasi kepada dirinya, yakni motivasi baik dan motivasi buruk. Jika motivasi baik yang hadir, maka seseorang yang bertekad akan mendekati bayangan yang baik-baik dan semakin semangat untuk mewujudkan niatnya. Sedangkan jika motivasi buruk yang hadir, maka seseorang yang bertekad akan menjauhi bayangan yang buruk-buruk dan semakin menjauh serta mengurungkan niatnya untuk diwujudkan. Keyakinan akan kemampuan diri sendiri harus diimbangi dengan semangat untuk meraihnya. Karena semangat dan keyakinan akan mengalahkan segalanya. Keyakinan akan melahirkan kekuatan akan kemampuan diri sendiri. kemudian semangat akan membakar keyakinan itu untuk menuntaskan segala rintangan, tantangan dan hambatan yang ada didepan sana.37 c. Ketiga adalah keputusan. Setelah melalui niat dan keyakinan yang kuat sehingga motivasi baik hadir, maka seseorang akan membuat keputusan- keputusan yang akan dijalani untuk membuat niat menjadi kenyataan. Peluang selalu menggoda siapa saja yang ada didekatnya38. Keputusan yang dibuat ini juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi dalam penggapaian tujuan yang ingin digapai. Semua yang telah sedang dan akan terjadi dalam hidup, kuncinya terdapat dalam diri kita masing- masing yang memutuskan. Karena apapun alasannya, kitalah yang menjalani hidup ini.39

36 Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Leutika. hlm. 57 37 Ibid,. hlm. 127 38 Ibid,. hlm. 39 39 Ibid,. hlm.18 19

d. Keempat adalah tindakan. Tindakan ini adalah hasil akhir dari proses bertekad. Tindakan yang dilakukan ini akan membuktikan berhasil atau tidaknya atas niat yang diinginkan. Meskipun gagal, seseorang yang memiliki tekad kuat akan melakukan tindakan apa saja untuk menggapai keinginan dan tujuan hidupnya.

Tekad adalah awal mula dari sebuah tindakan. Tidak ada tindakan jika tidak ada tekad dalam diri. Tindakan yang dilakukan bukan tindakan omong kosong, tetapi merupakan tindakan yang benar-benar komitmen dan totalitas dari apa yang dia miliki untuk menggapai tujuan hidupnya dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Tekad yang kuat juga merupakan kunci dari keberhasilan dalam kehidupan, tak tergoyahkan oleh berbagai kesulitan dan masalah yang ada. Ilmuwan sendiri tak bisa memberi ciri-ciri pada hal ini namun dalam beberapa kasus, jelas sekali tekad itu sikap penting yang dapat memberi seseorang kekuatan di luar batas manusia normal. Berikut ada tiga ciri seseorang yang memiliki tekad kuat menurut beberapa surat dalam kitab Al-Qur’an, diantaranya :

a. Pertama, orang yang memiliki tekad tidak akan mudah tergoda, sebesar apapun godaan yang datang kepadanya. b. Kedua, tekad yang kuat tidak cukup mengantarkan seseorang pada tujuannya, jika tidak dibarengi dengan amal sholeh. c. Ketiga, tawakal. Sebab tawakal akan menjadikan seseorang bersyukur jika sukses mencapai tujuan dan menjadikan seseorang tetap berbaik sangka kepada Tuhan.

Orang yang bertekad yang kuat juga terlihat dari cara dirinya berbicara, dari intonasi dan dari kata-kata yang digunakan melambangkan keyakinan. Selain itu seseorang yang memiliki tekad yang kuat juga dapat terlihat dari mimik wajahnya, bisa dari tatapan mata yang melambangkan ke fokusan seseorang terhadap sesuatu. Banyak sekali alasan seseorang untuk terus bertekad didalam hidupnya, misalnya sebagai motor penggerak keputusan manusia dalam menjalani kehidupan, maka 20

dibutuhkan tekad. Karena tekad merupakan ruh atau landasan dari seseorang untuk mencapai dan meraih impian.

Determination is closely associated with resilience: the ability to bounce back from setbacks, rather than giving up. When the going gets tough, the tough get going! Perseverance and persistence are also highly related. (Tekad erat kaitannya dengan ketahanan: kemampuan untuk bangkit kembali dari kemunduran, daripada menyerah. Ketika akan menjadi sulit, yang sulit pergi! Kekuatan hati dan ketekunan juga sangat terkait.). 40

Tekad yang terbentuk didalam diri manusia tentunya memiliki fungsi bagi manusia itu sendiri, diantaranya dengan adanya tekad, seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya dan apa yang ingin di tujunya. Tekad juga sebagai landasan awal agar manusia mau melakukan dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sehingga menciptakan keyakinan yang total yang akhirnya menghasilkan sebuah perbuatan atau tindakan. Dalam hal menggapai tujuan hidup, manusia sering kali melawan rintangan dan banyak kesulitan yang menghadang. Namun rintangan dan kesulitan tersebut akan dapat terlewati dengan mudah jika setiap manusia memiliki semangat serta tekad yang kuat untuk menghadapinya demi menggapai tujuan hidup tersebut. Kemauan, optimis, antusias dan keyakinan untuk mau bertindak nyata adalah bagian yang harus dipersiapkan untuk merevolusi diri.41 Tekad pantang menyerahlah yang akan mengantarkan kamu menuju tangga-tangga impian yang selama ini diidamkan.42

2.5 Semiotika Film

Sebagai sebuah ilmu (pengetahuan), semiotika memiliki makna atau arti yang beragam. Semiotic adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus kita beri makna.43 Pada umumnya, semiotika dipahami

40 Josey Wales. 2015. Determination. https://www.kent.ac.uk/careers/sk/determination.htm diakses pada 16 Oktober 2016 41 Purnadina. 2010. Op.Cit. hlm. 110 42 Ibid,. hlm. 107 43 Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. hlm. 3 21

sebagai ilmu yang mempelajari tentang tanda atau signifikansi. Sedangkan signifikansi itu sendiri, menurut A. J. Greimas dan J. Courte, adalah pengetahuan yang hanya menekankan aspek tertentu dari jangkauan pengetahuan tanda.44 Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.

Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis structural atau semiotika. Seperti yang dikemukakan oleh van Zoest, film dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangakaian gambar dalam film menciptakan imaji dan sitem penandaan. Pada fil digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Ciri gambar-gambar film adalah persamaannya dengan realitas yang ditunjuknya. Gambar yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang didenitasikannya.45 Film menuturkan ceritanya dengan cara khususnya sendiri. kekhususan film adalah mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera dan pertunjukkannya dengan proyektor dan layar. Ada hal-hal yang dapat dilakukan film yang tidak dapat dilakukan cerita tertulis dan sebaliknya.46

Film dan televisi memiliki bahasa sendiri dengan sintakis dan tata bahasa yang berbeda. Tata bahasa itu terdiri atas semacam unsur yang akrab, seperti pemotongan (cut), pemotreran jarak dekat (close-up), pemotretan dua (two shot), pemotretan jarak jauh (long shot), pembesaran gambar (zoom-in), pengecilan gambar (zoom-out), memudar (fade), pelarutan (dissolve), gerakan lambar (slow motion), gerakan yang dipercepat (speeded-up), efek khusus (special effect).47

44 Baidhowi,2009. Antropologi Al-Quran. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta. hlm. 24 45 Sobur, Alex. 2009. Op.Cit. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hlm.128 46 Ibid,. hlm. 130 47 Ibid,. hlm. 130-131 22

Semiotika sebagai suatu cara untuk mengkaji tentang film. Semiotika beroperasi dalam wilayah tanda. Film dikaji melalui sistem tanda, yang terdiri dari lambang baik verbal maupun berupa ikon-ikon atau gambar. Dalam membaca tanda-tanda yang terdpat dalam representasi, maka dibutuhkan alat untuk membacanya, yaitu melalui studi semiotika. Menurut Umberto Eco, teori semiotika mampu menjelaskan ranah fenomena tanda secara lebih luas. Semiotika lebih memperhatikan makna pesan dan cara pesan disampaikan melalui tanda-tanda. Tanda adalah segala sesuatu yang berdasarkan konvensi sosial yang telah ada sebelumnya, dapat diperlakukan sebagai sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.48

Dari berbagai tanda dalam semiotika film, dikenal pula istilah mise en scene yang terkait dengan penepatan posisi dan pergerakan actor pada set (blocking), serta sengaja dipersiapkan untuk menciptakan sebuah adegan (scene) dan sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera. Mise en scene berarti menempatkan sesuatu pada satu layar, unsur-unsurnya antara lain actor’s performance yang terdiri dari script adalah sebuah naskah yang berisi semua kalimat yang diucapkan oleh pemain film, dan movement yaitu semua hal dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh pemain film.49

Selain itu mise en scene juga terdiri dari unsur suara (sound). Sound yaitu latar belakang suara pemain, lagu, sound effect, atau nat sound (suara disekeliling pemain film). Suara yang dapat didengar mendampingi visualisasi gambar pada layar.50 Adapun kategori suara antara lain: spoken word berupa perkataan, komentar, dialog, maupun monolog dari seorang pemain film. Natural sound berupa semua suara selain ucapan pemain film dan musik yang berfungsi sebagai ilusi realitas dan simbolisasi keadaan. Serta, music berupa instrument atau nyanyian yang berfungsi untuk membantu transisi antar sequence, membentuk suasana latar

48 Umberto, Eco. 2009. Teori Semiotika Signifikasi Komunikasi. Jakarta: Kreasi Wacana. hlm. 22 49 Widhiastuti, Chistina Ineke. 2012. Representasi Nasionalisme dalam Film Merah Putih. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. hlm. 22-23 50 Loc.Cit 23

tempat, membentuk kesan emosi pemain lebih hidup, untuk membentuk atmosfer, menambah kesan dramatis ataupun sekedar menyampaikan pesan non verbal.51

Unsur selanjutnya dalam mise en scene yaitu production design. Production design yang terdiri dari setting berupa lokasi pengambilan gambar, property berupa segala peralatan atau barang yang mendukung pelaksanaan produksi film, dan costum berupa segala pakaian yang dipakai oleh pemain film.52 Penerapan metode semiotika dalam film berkaitan erat pula dengan media televisi. Karena televise merupakan medium yang kompleks yang menggunkan bahasa verbal, gambar dan suara untuk menghasilkan impresi dan ide-ide para orang. Aspek-aspek yang diperhatikan dari medium yang berfungsi sebagai tanda, untuk membedakan sebagai pembawa tanda. Apa yang menarik dari TV adalah pengambilan gambar dari kamera yang dilakukan.53 Tabel 2.1 Rumusan Konsep Pemaknaan Berger

Penanda Definisi Petanda (makna) (pengambilan gambar) Close up Hanya wajah Keintiman Medium shot Hampir seluruh tubuh Hubungan personal Long shot Setting dan karakter Konteks, skope, jarak publik Full shot Seluruh tubuh Hubungan sosial

Penanda Definisi Petanda (makna) (pergerakan kamera) Pan down Kamera mengarah ke Kekuasaan, kewenangan bawah Pan up Kamera mengarah ke Kelemahan, pengecilan atas Dolly in Kamera bergerak ke Observasi, fokus dalam

51 Loc.Cit 52 Loc.Cit 53 Loc.Cit 24

Penanda Definisi Petanda (makna) (teknik penyutingan) Fade in Gambar kelihatan pada Permulaan layar kosong Fade out Gambar di layar menjadi Penutupan hilang Cut Pindah dari gambar satu Kebersambungan, ke yang lain manarik Wipe Gambar terhapus dari “penentuan” kesimpulan layar

Sumber : Artur Asa Berger. 2000. Media Analysis Techniques, hal. 33-3454

Hal diatas menunjukkan semacam “tata bahasa” televisi seperti pengambilan gambar, kerja kamera, dan teknik penyutingan. Hal tersebut membantu kita untuk memahami apa yang terjadi pada sebuah program, begitu pula dalam sebuah film. Terdapat pula hal lain yang mungkin juga menarik, seperti teknik pencahayaan, penggunaan warna, efek suara dan musik. Semua penanda tersebut menolong kita untuk menerjemahkan apa yang kita lihat dan yang kita dengar dari televisi dan sebuah film.

“Tanda” dan “makna” merupakan kata kunci yang menghubungkan antara semiotika dan komunikasi. Didalam komunikasi terdapat unsur pesan yang berbentuk tanda-tanda. Dan tanda-tanda ini mempunyai struktur tertentu yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosiologi ataupun budaya ditempat komunikasi itu hidup sehingga untuk mempelajari bagaimana struktur pesan atau konteks di balik pesan-pesan komunikasi diperlukan studi semiotika terlebih dalam lapangan komunikasi massa.55

2.6 Semiotika Roland Barthes

Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.56 Semiotik

54 Loc.Cit 55 Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Op.Cit. hlm. 162 56 Sobur, Alex. Op.Cit, hlm. 15 25

berasal dari kata Yunani yaitu semeion, yang berarti tanda.57 Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika.”Tanda” pada masa itu masih bermakna suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.58

Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna (meaning) ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan simbol, bahasa, wacana, dan bentuk-bentuk nonverbal, teori-teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana tanda disusun. Secara umum, studi tentang tanda merujuk kepada semiotika.59

Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang rajin mempraktikan model linguistik dan semiologi Saussurean. Ia juga intelektualdan kritikus sastra Prancis yang ternama; eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.60 Untuk itulah, Barthes meneruskan pemikiran Saussure dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Two Order of Signification” (Signifikansi Dua Tahap). Dalam hal ini denotasi justru lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna dan dengan demikian, sensor atau represi politis. Sedangkan konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.61

57 Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 11 58 Ibid., hlm 16-17 59 Ibid., hlm 16 60 Ibid., hlm 63 61 Ibid., hlm 70-71 26

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes

Sumber : John Fiske dalam Sobur, Analisis Teks Media, 2004, hlm. 127

Melalui gambar di atas, Barthes, seperti dikutip Fiske, menjelaskan signifikansi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk signifikansi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya.62 a. Makna Denotasi: Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan sebagainya.Makna ini tidak dibisa dipastikan dengan tepat, karena makna denotasi merupakan generalisasi. Dalam terminologi Barthes, denotasi adalah sistem signifikansi tahap pertama. Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal, dan dalam semiotika Barthes, ia menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda. Maka dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Dalam hal ini, denotasi diasosiasikan

62 Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm. 127 27

dengan ketertutupan makna.63 Denotasi dimaknai secara nyata. Nyata diartikan sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya atau terkadang dirancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi denotasi biasanya mengacu pada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang terucap. Misalnya ketika seseorang mengucapkan kata “monyet” maka yang dimaksudkan dari pengucapan kata “monyet” tersebut adalah konsep tentang monyet, seperti berkaki dua, mamalia, bewarna gelap seperti coklat, hitam serta berekor. Dalam semiologi Roland Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, yang kemudian dilanjutkan oleh sistem signifikasi konotasi yang berada di tingkat kedua.

b. Makna Konotasi: Konotasi digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif, dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara penggambarkan. Makna konotatif adalah gabungan antara makna denotatif dengan segala gambar, ingatan dan perasaan yang muncul ketika indera kita bersinggungan dengan petanda. Sehingga akan terjadi interaksi saat petanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai- nilai dari kebudayaannya. Contohnya ketika kita menyebutkan kata “vespa”, makna denotasi “vespa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah skuter, kendaraan bermotor beroda dua yang rodanya lebih kecil daripada sepeda motor. Namun secara konotatif kata “vespa” akan dimaknai sebagai sesuatu yang membuat bahagia, mengingatkan akan perjalanan ke suatu tempat dan identik dengan seseorang yang terlibat dalam ingatan akan kata “vespa” tersebut. Jika ditelaah melalui

63 Sobur, Alex. 2009. Op.Cit. Jakarta: Remaja Rosdakarya. hlm 70 28

kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang disebut sebagai mitos serta berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Konotasi mengacu pada makna yang menempel pada suatu kata karena sejarah pemakainya, oleh karena itu dapat dimaknai secara berbeda oleh setiap individu. Jika denotasi sebuah kata dianggap sebagai objektif kata tersebut, maka konotasi sebuah kata dianggap sebagai makna subjektif atau emosionalnya. Arthur Asa Berger menyatakan bahwa konotasi melibatkan simbol-simbol, historis dan hal-hal yang berhubungan dengan emosional. Makna konotatif bersifat subjektif dalam pengertian bahwa terdapat pergeseran dari makna umum (denotatif) karena sudah ada penambahan rasa dan nilai tertentu.64 Kalau makna denotatif hampir bisa dimengerti banyak orang, maka makna konotatif hanya bisa dicerna oleh mereka yang jumlahnya lebih kecil. 2.7 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan upaya suatu alur penelitian yang jelas dan diterima secara akal. Kerangka berfikir penelitian ini menjabarkan realitas kekuatan tekad dalam mencapai tujuan sebagai dasar dari penelitian. Bagaimana kekuatan tekad dalam mencapai tujuan hidup menjadi sangat penting dan harus menjadi sifat yang dimiliki oleh setiap manusia.

Realitas yang ada disekitar kita kini tidak hanya dapat dilihat secara real, tetapi realitas yang ada juga dapat diangkat kedalam media masa seperti film. Film merupakan salah satu media komunikasi yang tepat dalam penyampaian pesan melalui audio-visualnya. Kita dapat menyaksikkan representasi dari sebuah realitas yang terjadi dimasyarakat dalam bentuk karya yang disebut film. Disetiap karya film, terkandung pesan-pesan yang sengaja ingin disampaikan oleh sang pembuatnya.

64 Ibid,. hlm. 70 29

Dibawah ini merupakan kerangka berfikir peneliti dalam melaksanakan penelitian yang berjudul Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani. Dalam film Kahaani ditemukan adegan-adengan yang mempunyai makna tertentu. Berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes ditemukan sejumlah penanda (signifier) dan petanda (signified) berupa setting lokasi, properti, aktor dan kostum (mise en scene) dan penempatan kamera (sinematografi) dengan didukung dari audio, visual dan sejumlah tanda lainnya yang menunjukkan representasi kekuatan tekad dalam film tersebut.

Selanjutnya film yang telah di pilih peneliti sebagai objek penelitian, akan di analisis dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes dengan fokus perhatian tertuju pada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of signification). Signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara penanda dan petanda dalam sebuah realitas. Barthes menyebutnya sabagai makna denotasi yaitu makna yang nyata dari sebuah tanda. Peneliti melihat visual dan audio-visual berupa perkataan dari tokoh. Selanjutnya makna konotasi adalah istilah Barthes untuk menyebut signifikasi tahap kedua yang menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari penonton serta nilai- nilai kebudayaan yang dianut, peneliti akan melihat keterkaitan antara tanda yang terdapat dalam film dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, yaitu sikap tekad. Kemudian hasil analisis di singkronisasikan dengan teori komunikasi. Peneliti menggunakan teori representasi untuk melihat singkronisasi apakah film Kahaani mampu merepresentasikan makna tekad yang ada didalamnya.

30

2.2 Gambar Kerangka Berfikir

Realitas pentingnya sikap tekad yang harus dimiliki oleh seseorang

Sikap tekad tergambarkan dalam film Kahaani melalui tanda visual (gambar, bahasa non verbal/gesture/mimik wajah, serta latar) dan tanda audio (suara, bahasa verbal, dialog tokoh, musik dan sound efek) dan audio

Makna Tekad Konsep bertekad

Analisis Semiotika Roland Barthes

Denotasi Konotasi

Teori Representasi

Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani

31

2.8 Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, maka peneliti mengadakan peninjauan terhadap penelitian yang telah ada sebelumnya, sebagai berikut :

1. Skripsi berjudul “Representasi Iklas dalam Film “Emak Ingin Naik Haji” (Analisis Semiotik terhadap Tokoh Emak)” yang disusun oleh Rosyid Rochman Nur Hakim jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Film Emak Ingin Naik Haji merupakan film yang menceritakan ketulusan niat naik haji seorang tokoh Emak. Penelitian ini mengangkat bagaimana representasi iklas melalui tokoh emak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik dengan menggunakan model semiotika Roland Barthes.

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah iklas direpresentasikan dalam film Emak Ingin Naik Haji melalui tokok Emak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iklas direpresentasikan oleh tokoh emak dalam film emak Ingin Naik Haji. Objek penelitian yang digunakan adalah scene-scene iklas dalam film Emak Ingin Naik Haji melalui tokoh emak. Penelitian ini menggunakan peta signifikasi tanda Roland Bartes. Dari adengan atau tanda yang teridentifikasi sikap iklas, akhirnya ditemukannya tanda iklas dari tokoh emak dengan 8 ciri sifat iklasnya, yaitu pantang menyerah dengan makna denotatifnya adalah tentang himbauan bagamana dalam hidup kita sebagai seorang muslim harus mempunyai sifat pantang menyerah terhadap sesuatu hal yang menjadi keinginannya sedangkan konotatifnya menjelaskan bahwa pantang menyerah harus diimbangi dengan suatu usaha yang sungguh-sungguh serta sabar karena hal itulah yang mempengaruhi iklas atau tidaknya seseorang dalam menjalani hidup. Selanjutnya temuan yang kedua, orang yang iklas hatinya lembut, ketiga istiqomah, keempat berusaha membantu orang yang lebih membutuhkan, kelima selalu memaafkan kesalahan orang lain, 32

keenam tidak membeda-bedakan dalam pergaulan, ketujuh tawakal dan kedelapan bersyukur.

2. Skripsi berjudul “Representasi Semangat Hidup dalam Film Surat Kecil Untuk Tuhan (Analisis Semiotika Roland Barthes)” yang disusun oleh Muhammad Zakariya, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013. Fokus masalah yang diteliti pada skripsi ini yaitu bagaimana representasi semangat hidup dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan. Untuk mengungkapkan masalah tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode paradigm kritis dengan pendekatan analisa semiology komunikasi, yang berguna untuk memberikan fakta dan data kemudian data tersebut dianalisis secara kritis dengan dasar pemikiran Roland Barthes. Penelitian ini mengacu pada teori Roland Barthes yang menganalisis secara signifikasi dua tahap, yaitu tahap denotasi dan tahap konotasi. Makna denotasi dimengerti sebagai makan harfiah atau makna sesungguhnya sedangkan makna konotasi adalah makna yang tersembunyi yang terdapat dalam film tersebut sehingga diperoleh makna yang mendalam tentang semangat hidup yang direpresentasikan dalam film surat kecil untuk tuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana semangat hidup melalui berbagai simbol-simbol direpresentasikan dalam film surat kecil untuk tuhan. Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu film Surat Kecil untuk Tuhan yang digunakan secara keseluruhan sebagai objek penelitian yang akan diteliti yang terkait dengan segala sesuatu yang tampil dikamera, baik penampilan pemain film, suara, dan desain produksi (lokasi, properti dan kostum), serta sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera dalam film ini. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa hampir keseluruhan scena dalam film surat kecil untuk Tuhan, menggambarkan nilai-nilai positif yang patut dicontoh dalam kehidupan nyata berupa semangat hidup dan bahwa cobaan dalam hidup bukanlah sebuah halangan untuk tetap menjadi pribadi berprestasi dan bermanfaat 33

bagi orang lain. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan ilmiah untuk pengembangan studi ilmu komunikasi. 3. Skripsi berjudul “Pesan Moral dalam Film To Kill A Mockingbird (Analisis Semiotika pada Film To Kill A Mockingbird)” yang disusun oleh Jaquiline Melisa Renysef Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hassanudin, 2014. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk pesan moral dan memahami makna pesan moral dalam film To Kill A Mockingbird. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui pengamatan secara menyeluruh terhadap objek penelitian yaitu film To Kill a Mockingbird. Data yang digunakan adalah film To Kill a Mockingbird dengan mengobservasi gambar (visual image) dan suara atau dialog (audio) yang didalamnya terdapat unsur tanda yang menggambarkan pesan-pesan moral. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan model Roland Barthes dan menggunakan tahapan signifikasi dua tahapnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film To Kill a Mockingbird menyampaikan pesan moral yang kuat kepada penontonnya dengan menggunakan sejarah, instruksi moral, perkembangan karakter dalam film secara moral. Film ini mengikat penggambaran burung mockingbird dengan representasi karakter untuk memberikan pesan walaupun terdapat perbedaan, orang semestinya dapat hidup harmonis. Dengan menggunakan setting era the great depression, dalam film ini digambarkan bagi penonton jika film ini digarap di era kesulitan finansial dan rasis dimana pada saat itu orang berkulit putih merupakan petani miskin. Karakter dalam film ini menunjukkan pesan moral bagaimana orang tua memberikan instruksi dan saran moral terhadap anak-anaknya dan film ini berusaha mendidik penontonnya untuk bertanggung jawab dan bagaimana cara memperlakukan orang lain. Film ini juga ingin menghilangkan struktur hirarkis dengan menunjukkan karakter yang tidak membeda-bedakan antara kaya dan miskin atau orang berkulit hitam dan putih. Film ini menggambarkan bahwa 34

semua orang walaupun berbeda ras, status sosial dan ekonomi perlu diperlakukan dengan hormat dan tidak dihakimi. Makna pesan moral yang terdapat dalam film ini terdiri dari moral sopan santun, bersyukur, menghormati, kejujuran, pendidikan dan keberanian. Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Item Rosyid Rochman Muhammad Jaquiline Melisa Nur Hakim Zakariya Renysef

1 Judul Representasi Iklas Representasi Pesan Moral dalam dalam Film “Emak Semangat Hidup Film To Kill A Ingin Naik Haji” dalam Film “Surat Mockingbird (Analisis Semiotik Kecil Untuk (Analisis Semiotika terhadap Tokoh Tuhan” (Analisis pada Film To Kill A Emak) Semiotika Roland Mockingbird) Barthes)

2 Tahun 2012 2013 2014

3 Tujuan Untuk mengetahui Mengetahui Untuk mengetahui Penelitian bagaimana iklas bagaimana pesan moral dan direpresentasikan semangat hidup memahami makna tokoh emak dalam melalui berbagai pesan moral dalam film simbol-simbol film direpresentasikan dalam film surat kecil untuk tuhan.

4 Teori Analisis Semiotika Semiotika Roland Analisis Semiotika (Metodelogi Roland Barthes Barthes Roland Barthes Analisis) (Deskriptif- (Deskriptif- Kualitatif). Kualitatif).

5 Hasil Ditemukannya Hasil penelitian ini Penyamaian pesan Penelitian tanda iklas dari menggambarkan moral yang kuat tokoh emak nilai-nilai positif kepada penontonnya dengan 8 ciri sifat yang patut dicontoh dengan menggunakan iklasnya, yaitu dalam kehidupan sejarah, instruksi pantang menyerah, nyata berupa moral, perkembangan orang yang iklas semangat hidup dan karakter dalam film hatinya lembut, bahwa cobaan secara moral. Film ini 35

istiqomah, dalam hidup mengikat berusaha bukanlah sebuah penggambaran membantu orang halangan untuk burung mockingbird yang lebih tetap menjadi dengan representasi membutuhkan, pribadi berprestasi karakter untuk selalu memaafkan dan bermanfaat memberikan pesan kesalahan orang bagi orang lain. walaupun terdapat lain, tidak perbedaan, orang membeda-bedakan semestinya dapat dalam pergaulan, hidup harmonis. tawakal dan bersyukur

6 Persamaan Sama-sama Sama-sama Sama-sama menggunakan menggunakan menggunakan metode metode analisis metode analisis analisis semiotika semiotika model semiotika model model Roland Roland Barthes Roland Barthes Barthes

7 Perbedaan Pada teknik Pada teknik Pada teknik analisis analisis data analisisnya, temuan data dibuat langsung temuannya dijelaskan melalui 6 berupa paragraf, tidak dianalisis peta tanda barthes. menggunakan kolom menggunakan 6 pembagian makna tanda peta barthes. ataupun peta tanda

8 Kritik Metode Dalam Pemaparan penelitiannya dan pembahasannya semiotikanya kurang pembahasannya kurang jelas dan jelas kurang jelas dipaparkan dipaparkan.

9 Sumber Ringkasan skripsi Jurusan Ilmu Jurusan Ilmu UIN Sunan Komunikasi, Komunikasi Fakultas Kalijaga Fakultas Dakwah Ilmu Sosial dan Ilmu Yogyakarta IAIN Sunan Ampel Politik Universitas Surabaya Hassanudin

36

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik. Analisis semiotik disebut juga sebagai ilmu tentang pemaknaan tanda. Semiotika digunakan untuk menafsirkan makna dari suatu pesan komunikasi baik yang tersirat (tertulis) maupun yang tersurat (tidak tertulis/terucap) dari komunikator kepada komunikan. Semiotika sebagai model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan tanda, maka dari itu, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda.65

Dalam metode ini nantinya akan diketahui bagaimana komunikator dapat mengkonstruksi atau membangun pesan kepada komunikannya, baik melalui naskah novel, iklan, film dan media penyalur pesan lainnya. Dipilihnya penelitian kualitatif karena kualitatif memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Metode ini bersifat subjektif dalam arti mengeksplorasi objek penelitian sehingga kelak akan didapatkan pesan dan maksud pada setiap bagian dari objek yang diteliti. Berdasarkan pendekatan kualitatif, maka penelitian ini menggunakan jenis riset deskriptif kualitatif. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi melainkan bertujuan membuat deskripsi yang secara sistematis, faktual dan akurat.66

Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif dan sifat penelitian yang diambil adalah jenis deskriptif, yaitu peneliti

65 Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Op.Cit. hlm.9 66 Krisyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. hlm. 69 36 37

berusaha untuk menganalisa dan menerangkannya dalam rangkaian kata terkait scene-scene yang mewakili makna tekad dalam film Kahaani.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah bagaimana makna dan proses tekad di representasikan dalam film Kahaani dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes. Fokus penelitian ini adalah tanda (adegan) yang terkandung makna dan proses kekuatan tekad dalam film Kahaani.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data. Dengan menggunakan beberapa cara itu diharapkan dapat diperoleh data yang representatif. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi:

1. Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan data yang diperoleh orang lain melalui penelitian sebelumnya, atau yang diperoleh dari sumber tertulis yang terdapat dalam berbagai referensi buku, surat kabar dan lain sebagainya. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Data primer, merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya yaitu berupa film India yang berjudul Kahaani. b. Data sekunder, merupakan informasi yang telah dikumpulkan orang lain, disini peneliti menggunakan beberapa artikel yang diambil baik dari situs internet maupun arsip serta dokumen dan buku yang terkait dengan penelitian ini. 2. Dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan mendokumentasikan scene atau adegan tanda yang terdapat dalam Film Kahaani yang merepresentasikan kekuatan tekad yang terdapat dalam film tersebut. 3. Observasi. Peneliti melakukan kegiatan pengamatan melalui panca indera pada Film Kahaani. 38

4. Wawancara. Peneliti melakukan wawancara dan diskusi bersama seorang informan demi memperoleh informasi berupa data primer maupun data sekunder atau data tambahan terkait dengan judul penelitian representasi makna tekad dalam Film Kahaani. Narasumber yang diwawancarai peneliti yakni Roby Martin ST., CHCHt., CRM, selaku trainer motivator dan hypnotherapy dan pengamat gerak-gerik wajah dengan ilmu fisognami.

3.4 Unit Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis tiap scene yang telah dipilih dengan menggunakan tabel analisis sebagai berikut :

Tabel 3.1 Bahan Scene Analisis

No. Visual Scene Time

1. Bandara 00:07:54 – 00:07:59

2. Kantor Polisi 00:14:05 – Kalighat 00:14:40

3. Penginapan 00:18:28 – Monalisa 00:18:42

Dan

00:19:11 – 00:19:49 39

4. -Halaman 00:47:09 – Kantor NDC 00:49:35

5. Kantor Polisi 00:54:19 – 00:55:22

6. Penginapan 00:59:14 – 01:00:00

7. Trigular park 01:46:49 – 01:49:45

40

8. Rumah 01:54:01 – Kolonel 01:55:40 Pratap Bajpayee

41

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan semiotika dengan model Roland Barthes. Dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan tatanan signifikasi dua tahap milik Roland Barthes.

Gambar 3.1 Signifikansi Dua Tahap Roland Barthes

Sumber : John Fiske dalam Sobur, Analisis Teks Media, 2004, hlm. 127

Dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah hanya sampai pada tahap konotasi. Penelitian ini berfokus pada makna yang merepresentasikan sikap tekadnya, serta proses bertekad yang terdapat dalam diri seseorang saja. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik Roland Barthes, yang menggunakan sistem pemaknaan tingkat pertama atau yang biasa disebut dengan denotasi, selanjutnya ke sistem pemaknaan tingkat kedua yang disebut konotasi. Dengan tahapan dalam proses analisisnya adalah sebagai berikut: 42

1. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data sebanyak- banyaknya baik dari dokumentasi maupun studi kepustakaan. 2. Menganalisis objek dalam film melalui tanda audio (berupa suara, bahasa verbal dan dialog antar tokoh) dan tanda visual (berupa gambar, bahasa non verbal, gesture, mimik wajah serta latar adegan). Lalu memasukkan kategori antara penanda dengan petanda. 3. Objek film tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dan mengidentifikasi tanda melalui signifikasi tahap pertama yakni, makna denotasi (makna sebenarnya, apa yang dilihat dalam adegan) dan kemudian dilanjutkan ke signifikasi tahap kedua, yakni makna konotasi (dimana tanda yang terdapat dalam adegan mulai dikaitkan dengan perasaan atau emosi dari penonton serta dikaitkan dengan nilai-nilai dari kebudayaannya). 4. Menjelaskan pemaknaan berkenaan dengan adegan yang merepresentasikan kekuatan tekad dan proses bertekad dalam film Kahaani. 5. Menarik kesimpulan.

3.6 Jadwal Penelitian

3.2 Tabel Jadwal Penelitian

Agenda Bulan Januari Februari Maret April - Juli - September Juni Agustus Pra Riset objek dan materi Penyusunan Bab 1 beserta observasi objek penelitian Penyusunan Bab 2 Penyusunan Bab 3 Sidang Outline Penyusunan Bab 4-5 Sidang Skripsi

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

4.1.1 Profil Film

Gambar 4.1 Poster Film Kahaani

KAHAANI – A MOTHER OF A STORY Produksi : BOUNDSCRIPT MOTION PICTURES PRODUCTION 2012

TIM KRU :

Sutradara : / Produser : Sujoy Ghosh – Kushal Kantilal Gada / Penulis : Sujoy Ghosh – Sutapa Sikdar / Skenario : Sujoy Ghosh – Suresh Nair – Nikhil Vyas / Cerita : Sujoy Ghosh – Advaita Kala / Sinamatografi : Setu / Penyunting : Namrata Rao / Editing : Dattatraya P. Ghodke, Nitesh Bhatia.

43 44

ORIGINAL SOUNTRACK :

Kahaani (male), penyanyi KK, lirik : Vishal Dadlani / Aami Shotti Bolchi, penyanyi Usha Uthup dan Vishwesh Krishnaml, lirik : Vishal Dadlani / Tore Bina, penyanyi Sukhwinder Singh, lirik : Anvita Dutt / Piya Tu Kaahe Rootha Re, penyanyi Javed Bashir, lirik : Sandeep Shrivastava / Kahaani (female), penyanyi Shreya Ghoshal, lirik : Vishal Dadlani / Ekla Cholo Re, penyanyi : Amitabh Bachchan, lirik : Clinton Cerejo.

PRESTASI FILM :

1. Penghargaan Apsara Film Producers Guild Awards 2013, Sujoy Ghosh (Best Screenplay) dan (Best Actrees). 2. Awards of the International Indian Film Academy 2013, Vidya Balan (Best Actress in a Leading Role). 3. Filmfare Awards 2013, Vidya Balan (Best actrees), Sujoy Ghosh (Best Screenplay), Namrata Rao (Best Editor), Setu (Best Cinematography). 4. National Film Awards, India 2013 Sujoy Ghosh (Best Screenplay), Namrata Rao (Best Editor), Nawazuddin Siddiqui (Special Jury Awards). 5. Screen weekly Awards 2013 Vidya Balan (Best Actress). 6. Stardust Awards, India 2013 Nawazuddin Siddiqui (Best Supporting Actor).

4.1.2 Penokohan dalam Film Kahaani

Tokoh-tokoh yang berperan sebagai anggota film Kahaani, yaitu :

1. Vidya Balan sebagai Vidya Bagchi : tokoh ini merupakan tokoh utama dalam film. Tokoh ini memiliki background pekerjaan sebagai teknisi computer. Ia memiliki suami bernama Arnab Bagchi. Suaminya ini diduga mirip dengan buronan teroris yang sudah lama dicari oleh agen FBI India. Vidya seorang pemeluk agama Hindu yang masih percaya dengan adat Puja Durga. Di tengah perjalanan hidupnya ia kehilangan suaminya kemudian pergi mencari kebenaran dan kepastian akan keberadaan suaminya. Diceritakan Vidya memiliki sikap pantang penyerah, semangat, serta 45

kekuatan tekad yang tinggi, karena itu diakhir cerita Vidya akhirnya menemukan kebenaran akan keberadaan suaminya. 2. sebagai Satyoki “Rana” Sinha : tokoh ini memiliki background pekerjaan sebagai seorang polisi. Ia membantu Vidya sejak awal Vidya datang dan melaporkan keberadaan suaminya yang hilang. Selain sebagai polisi, Rana juga setia sebagai seorang kawan. Di tengah pencarian Arnab, ia mendapatkan tawaran dari seorang agen FBI India untuk memanfaatkan situasi pencarian Arnab. Selain tegas, Rana juga digambarkan sisi manisnya, ia bersedia menolong dan menjaga Vidya kapanpun. Hingga akhirnya Vidya mengetahui jika Rana terlibat ‘memanfaatkan’ dirinya. Diakhir cerita Vidya dan Rana perang dingin dan tidak saling bicara. 3. Nawazuddin Siddiqui sebagai A. Khan : adalah seorang wakil komandan intelijen New Delhi, sekelas FBI India. Sosok yang tegas, keras dan egois. Ia merupakan ketua penyelesaian dari sebuah kasus teroris yang tersangkanya diduga mirip dengan Arnab. Setelah mengetahui ada seorang wanita hamil sedang mencari keberadaan suami yang hilang dan berwajah mirip dengan tersangka kasus teroris, A.Khan langsung berfikir untuk memanfaatkan Vidya agar kasusnya bisa dibuka dan ditemukan kebenarannya. 4. Indraneil Sengupta sebagai Milan Damji : adalah seorang tentara yang dibekali ilmu tertentu oleh satuannya. Milan juga berkawan dengan Arnab sewaktu masih satu markas tentara dan pelatihan bersama. Namun dalam cerita Milan adalah seorang penghianat dan ia menjadi soerang teroris dengan membius warga India didalam sebuah gerbong kereta. Milan diduga memiliki wajah yang sama dengan Arnab, suami Vidya. 5. Dhritiman Chatterjee sebagai Bhaskaran K : adalah seorang kepala komandan intelijen New Delhi yang juga merupakan atasan dari Milan dan Arnab sewaktu di ketentaraan. 46

6. Saswata Chatterjee sebagai Bob Biswas : adalah seorang pembunuh bayaran yang di sewa R. Shidhar untuk membunuh siapa saja yang mencoba mencari Milan Damji. 7. Darshan Jariwala sebagai Kapten Pratap Bajpayee : adalah seorang pensiunan dinas intelijen New Delhi yang dahulu adalah atasan dari Milan dan Arnab, ia juga yang menyusun rencana bersama Vidya untuk membuka kebenaran atas Milan dan Arnab. 8. Abir Chatterjee sebagai Arup Basu : adalah seorang tentara yang dilatih khusus dan ia sebenarnya adalah suami dari Vidya yang ikut meninggal dalam terror garbing kereta api. Arup di samarkan wajahnya menjadi mirip dengan Milan dan namanya diganti menjadi Arnab agar pencarian kebenaran Vidya aman. 9. Shantilal Mukherjee sebagai R. Shridhar : adalah kepala bidang IT di NDC yang dianggap saksi dan kunci utama yang mengetahui keberadaan Milan dan ia mencoba melindungi Milan Damji namun akhirnya tewas tertembak oleh Vidya. 10. Kharaj Mukherjee sebagai Inspektur Chatterjee, seorang inspektur bersahabat di Stasiun Polisi Kalighat. 11. Colleen Blanche sebagai Agnes D'Mello manajer yang tewas tertembak pembunuh bayaran karena mencoba membantu Vidya dalam pencarian Milan dan Arnab. 12. Nitya Ganguli sebagai Mr. Das adalah pemilik rumah tamu atau penginapan yang diduga tempat menginap dari Arnab 13. Ritabrata Mukherjee sebagai Bishnu adalah seorang anak, pekerja di rumah tamu yang baik dan ramah. 14. Pamela Bhuttoria sebagai Sapna adalah seorang karyawan di NDC yang membantu Vidya dan Rana menyelinap ke dalam kantor R.Shidhar untuk meretas CPU komputernya. 15. Kalyan Chatterjee sebagai Paresh Pal, seorang seniman tanah liat dan pemberi informasi kepada Rana dan Vidya. 47

16. Riddhi Sen sebagai Poltu, seorang pekerja di tea-stall dan informan Rana dan Vidya. 17. Massod Akhtar sebagai Rasik Tyagi, supervisor sistem di NDC dan informan bagi R.Shidhar

4.1.3 Sinopsis Film

Kisah bermula dari seorang ilmuan yang membuat eksperimen cairan kimia. Hingga suatu hari disebuah kota bernama Kolkata di India, bertempat di kereta bawah tanah, terjadi dugaan pembunuhan masal didalam sebuah monorail. Cairan kimia mematikan tersebut ada didalam tas seorang wanita yang sedang membawa anaknya, dan nampak seorang laki-laki dewasa sedang mencari tas yang berisikan cairan kimia mematikan tersebut. Akhirnya cairan kimia itu jatuh dan seluruh penumpang dalam sebuah gerbong monorail meninggal dunia karena menghirup gas beracun dari cairan kimia tersebut. Dugaan pembunuhan masal yang dilakukan oleh komplotan teroris ini, membuat masyarakat Kota Kolkata khawatir akan ada pembantaian susulan didalam monorail.

Dua tahun kemudian, seorang perempuan yang sedang hamil, Vidya Bagchi datang dari London ke Kota Kolkata India untuk mencari suaminya, Arnab Bagchi yang sudah selama dua tahun tak pulang. Vidya mencari jejak suaminya dibekas hotel yang ditinggali oleh suaminya, dibantu dengan pihak kepolisian Kalighat. Pihak kepolisisan mengutus Rana untuk menemani Vidya dalam mencari suaminya. Vidya dan suaminya merupakan teknisi komputer.

Pencarian terus berlanjut, Vidya mencari suaminya di kantor NDC (National Data Center) yang merupakan perusahaan tempat Arnab bekerja. Di kantor NDC, Vidya bertemu dengan pimpinan NDC, Agnes D'Mello. Disana Vidya memperlihatkan wajah dari Arnab. Keanehan muncul ketika Agnes D'Mello mulai mengingat karyawannya yang mirip dengan Arnab, yaitu Milan Damji. Ketika Agnes D'Mello mencoba mencari tahu Milan Damji. Demi membantu Vidya, Agnes D'Mello mencari tahu akan keberadaan dari Milan Damji namun data karyawan atas nama Milan Damji di blokir. Setelah peristiwa itu, pimpinan NDC, 48

Agnes D'Mello meninggal karena ditembak oleh pembunuh bayaran, Bob Biswas. Perjuangan Vidya tak berakhir, Vidya tetap melakukan pencarian atas suaminya dan Milan Damji yang dianggap mirip dengan suaminya bersama Rana. Hingga dalam pencarian yang panjang ini, Vidya bertemu dengan A. Khan, wakil komandan intelijen New Delhi.

Pencarian berkas Milan Damji yang dilakukan oleh Vidya, mengundang A. Khan untuk menemuinya. Ini mengindikasikan jika ada sebuah rahasia besar yang disimpan A. Khan mengenai Milan Damji yang akhirnya wakil komandan intelijen New Delhi tersebut meminta Vidya untuk berehenti mencari Milan Damji dan menyuruhnya kembali pulang ke London. Namun Vidya tetap bersikukuh untuk melakukan pencarian Milan Damji, Vidya beranggapan jika Vidya bertemu dengan Milan Damji, maka Vidya akan menemukan suaminya, karena di kota Kolkata, setiap orang memiliki dua nama yang berbeda, nama panjang dan nama samaran atau nama panggilan.

Hingga akhirnya A. Khan memanfaatkan Vidya untuk sama-sama bekerja sama mencari Milan Damji tanpa sepengetahuan Vidya. Petualangan dimulai dari usaha Vidya dan Rana membobol kantor NDC lama demi mendapatkan data Milan Damji. Nyawa Vidya juga menjadi taruhannya, pembunuh bayaran, Bob Biswas mengintai namun Vidya lolos dan Bob akhirnya meninggal karena kecelakaan saat melarikan diri dari kejaran Rana. Di akhir cerita, Vidya kecewa karena mengetahui dirinya dimanfaatkan oleh Khan melalui Rana. Vidya tak tinggal diam. Vidya melanjutkan perintah Khan dan balik memanfaatkan Khan dan Rana. Cerita ini berlatar belakang acara puja durga, dimana jika di India merupakan acara simbol kekuatan Dewi Durga, yakni dewi yang mewakili kekuatan wanita. Diakhir cerita Vidya akhirnya bertemu dengan Milan Damji, buronan konspirasi besar Khan, ketika sudah bertemu, Vidya menjebaknya menembaknya lalu kabur meninggalkan flasdisk berisikan data yang dibutuhkan Khan. Kelegaan langsung terlihat jelas pada wajah Vidya ketika dirinya berhasil menyelesaikan misi, menemukan kebenaran atas kehilangan suami, lalu bertemu dan membunuh Milan Damji. 49

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Tanda Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian signifikasi dua tahap Roland Barthes, peneliti akan mengamati makna tanda yang digunakan dalam film Kahaani yang meliputi elemen visual dan audio sebagai berikut :

Tabel 4.1 Scene Bandara

Tanda Visual Tanda Audio

Backsound dengan musik cepat.

Scene : Bandara – Medium shot

Time : 00:07:54 – 00:07:59

Denotasi Vidya sampai di India untuk mulai mencari keberadaan suaminya.

Konotasi Tekad yang kuat seseorang juga dimiliki oleh siapapun tak terkecuali wanita hamil yang identik dengan kelemahan.

Pengambilan scene dengan teknik medium shoot selama 5 detik ini berlatar di sebuah bandara di India. Dalam adegan ini terdapat latar lagu dengan tone cepat. Penanda dalam adegan tersebut adalah seorang wanita hamil yang baru saja tiba di bandara dengan membawa koper. Petandanya adalah seorang wanita hamil yang terlihat kuat dan percaya diri melakukan perjalanan jauh sendiri, sejauh London- India.

Makna denotasi dari adegan yang disajikan ini adalah realitas yang terjadi antara tanda adegan dengan kehidupan sehari-hari sama, yakni seseorang akan mencari seseorang yang sangat berpengaruh dihidupnya. Seperti yang dilakukan 50

oleh Vidya yang berangkat dari niat untuk mencari keberadaan suaminya. Sedangkan makna konotasi yang didapat adalah seorang wanita yang sedang hamil dengan kekuatan tekadnya yang dimiliki berusaha untuk mencari suaminya yang hilang. Berdasarkan scene ini seolah segala sesuatunya tergantung dari kemauan dan kemampuan serta keyakinan yang dimiliki oleh orang itu sendiri. Saat seseorang sudah memiliki niat yang kuat dan kekuatan tekad mulai merasuk kedalam diri seseorang, maka apapun dapat terwujud.

Tokoh Vidya digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki tekad kuat dalam dirinya. Kekuatan tekad yang ditunjukkan dalam scene ini adalah mimik wajah Vidya yang terlihat percaya diri. Tekad terdapat dalam diri masing-masing orang, tergantung bagaimana orang tersebut mewujudkannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, penentuan tujuan merupakan langkah pertama sebelum niat dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Setelah niat dan penentuan tujuan mulai ada, maka timbul keyakinan dalam diri Vidya untuk menemukan suaminya.

Tabel 4.2 Scene Kantor Polisi Kalight

Visual Audio

Pembicaraan antara Vidya dengan Polisi Vidya : Arnab harusnya kembali ke London setelah penugasannya, tapi tidak dia tiba-tiba lenyap. Polisi : lenyap? Scene : Kantor Polisi Kalighat – Close Vidya : ya maksudku ada pesan atau up telepon dan Arnab bukan orang seperti itu. Time : 00:14:05 – 00:14:40 Polisi : disini dia tinggal dimana? Vidya : Monalisa, 172A, Sarat Boje 51

Polisi : Nama tempat dia bekerja? Vidya : NDC, tapi mereka bilang Arnab tak pernah disana untuk tugas apapun. Dia disana aku tahu, kami bicara tiap hari. Dia akan menelfonku seribu kali sehari dan aku memarahinya supaya gajinya tidak habis untuk membayar tagihan telefon. Tapi aku tak paham kenapa mereka berbohong.

Denotasi Vidya melakukan pelaporan kelihangan suaminya di kantor polisi.

Konotasi Keyakinan yang diungkap dengan kefokusan dianggap mewakili makna tekad seseorang.

Pengambilan scene dengan teknik close up yang diambil selama 35 detik ini berlatar di kantor kepolisian Kalighat di India. Dalam adegan ini terdengar percakapan serius antara Vidya yang melaporkan kejadian kehilangan suami kepada kepala kepolisian daerah kalighat. Scene ini menunjukkan komunikasi antar personal yang seringkali dilakukan setiap orang dikesehariannya. Dari scene atau adegan yang tersaji dapat dilihat penanda dalam adegan tersebut adalah percakapan antara Vidya dengan kepala kepolisian. Sedangkan petandanya adalah seorang istri yang datang ke kantor polisi dan duduk bersama kemudian melakukan pelaporan mengenai suaminya yang hilang.

Dari adegan tersebut, secara denotasi maknanya adalah Vidya sebagai seorang wanita yang tengah hamil dan sudah menikah ingin menemukan suaminya yang hilang dengan cara mencari ke negara tempat suaminya hilang dan melaporkan kepada pihak yang berwajib disana. Tujuan utamanya adalah agar suaminya dapat ditemukan kembali. Dari adegan percakapan menampilkan Vidya sedang menjelaskan dimana suaminya pernah tinggal, dibarengi dengan pernyataan “Monalisa, 172A, Sarat Boje” dan “Nama tempat dia bekerja? NDC, tapi mereka bilang Arnab tak pernah disana untuk tugas apapun. Dia disana aku tahu, kami bicara tiap hari. Dia akan menelfonku seribu kali sehari dan aku memarahinya 52

supaya gajinya tidak habis untuk membayar tagihan telefon. Tapi aku tak paham kenapa mereka berbohong.” Dan semua percakapan yang terjadi dilakukan secara fokus dan terarah oleh Vidya.

Sedangkan makna konotasinya scene atau adegan ini menggambarkan sebuah keyakinan dan kekuatan tekad seorang istri yang ingin menemukan suaminya. Terlihat dari mimik wajah Vidya menggambarkan kecemasan yang dialami seorang istri yang kehilangan suaminya. Menurut hasil wawancara dengan narasumber, keteguhan dan keyakinan hati dari seseorang akan terus membawanya kedalam sebuah kefokusan. Keteguhan seseorang dalam bertekad dapat diamati dari mimik wajah, intonasi serta tatapan mata dari seseorang yang sedang yakin akan sesuatu. Dalam scene ini terlihat keinginan Vidya untuk menemukan Arnab sangat kuat, terlihat dari cara bicara dan penjelasan mengenai keberadaan Arnab. Dengan mimik wajah serius dan tatapan mata yang fokus kepada lawan bicara (kepala kepolisian Kalight) penjelasan yang rinci membuat dirinya semakin yakin jika apa yang Vidya ingat dan rasakan itu benar adanya. Keyakinan tersebut merupakan konsep tebentuknya tekad. Dengan demikian dapat dijelaskan apa yang dilakukan oleh Vidya menunjukkan kekuatan tekad dalam mencapai tujuan hidupnya untuk menemukan suaminya.

Tabel 4.3 Scene Vidya berada di Penginapan

Visual Audio

Manajer Hotel : nyonya Vidya, saat kau menelfon dari London, aku bilang jika suamimu tak tinggal disini dan sekarang pun sama.

53

Vidya : katanya kau tak yakin, makanya aku kemari. Suamiku memberitahu ku tempat ini lewat telepon, makanya aku tahu. Arnab tinggal disini dan aku bisa membuktikannya jika kau berjalan menuju lift ada patung merak disana. Arnab sering bilang jika merak dari tamil madu juga mengikutinya. Scene : Penginapan Monalisa (Tempat dugaan Arnab pernah menginap) – Rana : mana jalan menuju lift? Medium shot dan close up Manajer Hotel : sebelah sana Time : 00:18:28 – 00:18:42 dan 00:19:11 – 00:19:49 Vidya : ada tidak? Manajer Hotel : memang ada Vidya : ada seekor merak tapi suamimu tidak disini maksudku, dia tidak pernah kemari. Vidya : kau pikir ini lelucon? Rana : ada merak disana, tapi bagaimana kau tahu? Vidya : tepat. Jika Arnab tidak memberitahuku, darimana aku bisa tahu. Aku tak tau kenapa semua orang berbohong. Kenapa bingung? Bicaralah. Arnab tinggal disini kan? Tapi aku akan tinggal disini. Aku akan tinggal dikamar no.15

Denotasi Dengan keyakinan yang dimiliki Vidya, membawa Vidya dan Rana menanyakan keberadaan Arnab kepada manajer hotel.

Konotasi Keyakinan yang besar jika Arnab pernah tinggal di penginapan tersebut dianggap simbol dari proses tekad yang kuat yang dimiliki seseorang. 54

Adegan yang berlatar dipenginapan Monalisa, diambil dengan teknik medium shot. Pada gambar pertama, dimenit ke 18 lewat 28 detik diperlihatkan penanda berupa percakapan Vidya kepada Manajer Hotel, “Katanya kau tak yakin, makanya aku kemari. Suamiku memberitahu ku tempat ini lewat telepon, makanya aku tahu.”. Kemudian petanda dalam gambar pertama tersebut adalah rasa penasaran seseorang, sehingga membuat orang tersebut datang untuk membuktikan rasa penasarannya. Sedangkan pada gambar nomer dua, ditemukan penanda berupa percakapan antara Vidya dengan Manajer Hotel dan petanda dalam gambar nomer dua yakni berupa keyakinan dari seseorang.

Pengambilan scene pada menit ke 18 lebih 28 detik hingga menit ke 18 lebih 42 detik diambil dengan dua macam teknik pengambilan gambar, yakni medium shot dan close up. Sedangkan pengambilan gambar kedua pada menit ke 19 lebih 11 detik hingga menit ke 19 lebih 49 detik diambil dengan teknik close up. Kedua gambar tersebut masih berhubungan, dan scene tersebut diceritakan dalam sebuah ruangan, diiringi dengan suara percakapan, khususnya suara agak tinggi dari Vidya yang menambah kesan kekuatan tekad yang tercipta dari keingintahuan dan keyakinan.

Dari adegan tersebut, secara denotasi menjelaskan keyakinan dari seorang istri yang mengetahui betul keberadaan suaminya sebelum menghilang. Dia berinisiatif untuk datang dan membuktikan langsung. Sedangkan makna konotasi yang didapat melalui mimik wajah serius Vidya adalah seorang istri yang memiliki keyakinan akan keberadaan Arnab disana. Keyakinan akan sesuatu yang dimiliki seseorang cenderung membuat dirinya merasa benar dan semakin percaya diri jika apa yang diyakini memang benar adanya. Berdasarkan wawancara dengan narasumber, keyakinan seseorang biasanya tumbuh dan berasal dari pengalaman- pengalaman yang dirasakan oleh seseorang. Keyakinan ini semakin kuat jika ditambah dengan rasa percaya diri. Dari mimik wajahnya terlihat serius dengan sorot tatapan matanya yang tajam, menurut fisiognami, Vidya sedang berusaha untuk meyakinkan seseorang. Keyakinan yang dimiliki seseorang dapat menjadi 55

sugesti tersendiri dan dengan adanya keyakinan tersebut akan meningkatkan tekad seseorang untuk menggapai sebuah tujuan.

Tabel 4.4 Scene Vidya berada di Halaman NDC

Visual Audio

Vidya : Arnab takkan mudah ditemukan. Aku harus terus mencarinya. Rana : itulah masalahnya nonya Bagchi, bagaimana kita akan mencarinya. Milan Damji tak pernah ada. Dia Cuma kisah yang kau yakini Scene : Halaman Kantor NDC – close benar. up Vidya : Rana, Agnes pernah bilang Time : 00:47:09 – 00:49:35 mungkin berkas karyawan masih ada di kantor lama dan mungkin juga fotonya.

Denotasi Vidya dan Rana tetap bertekad untuk menemukan Arnab dan mendatangi kantor NDC lama.

Konotasi Semangat dan positif dalam berfikir dapat mewakili karakter sikap tekad seseorang.

Pengambilan scene pada menit ke 47 lewat 09 detik, ini berlatar di halaman kantor NDC. Scene ini menggunakan teknik close up antara Rana dengan Vidya. Penanda dari adegan ini adalah audio, yakni percakapan antara Rana dengan Vidya, yaitu “Arnab takkan mudah ditemukan. Aku harus terus mencarinya.” dan “Rana, Agnes pernah bilang mungkin berkas karyawan masih ada di kantor lama dan mungkin juga fotonya.”. Sedangkan petandanya adalah obrolan serius yang dilakukan antara Rana dan Vidya yang ingin tetap mencari Arnab.

Secara denotasi, scene tersebut menjelaskan bahwa Vidya mempunyai keinginan untuk menemukan Arnab, meskipun Rana sudah mengajak Vidya untuk berhenti mencari karena mustahil untuk menemukannya. Namun Vidya tetap 56

semangat untuk terus mencari dan yakin akan menemukannya vidya sampai mendatangi kantor lama NDC untuk menemukan bukti-bukti mengenai Arnab. Sedangkan makna konotasi yang didapat adalah seorang istri juga hanyalah seorang wanita yang memiliki stereotip lemah didirinya. Menurut hasil wawancara dengan narasumber, terkadang, kelemahan dan rasa lelah yang timbul didalam diri akan menurunkan kadar tekad dalam diri seseorang itu sendiri. Namun ada baiknya kelemahan yang muncul janganlah menjadi penghalang, tetapi semakin dijadikan semangat untuk menggapai tujuan dalam hidup. Terlihat dari mimik wajah dan tatapan Vidya yang fokus dalam berkata dan meyakinkan Rana, hingga akhirnya membuat Rana optimis dan keduanya sepakat untuk melakukan pencarian kembali.

Tabel 4.5 Scene Vidya berada di Kantor Polisi Kolkata

Visual Audio

Vidya : Milan Damji itu ada. siapa Milan Damji? A.Khan : dari mana kau bisa dapat berkas ini? Vidya : apa itu perlu? Siapa Milan Damji? Scene : Kantor Polisi Kalighat – close A.Khan : apa dia suamimu? up Perhatikan baik-baik apa dia suamimu? Perhatikan Time : 00:54:19 – 00:55:22 Vidya : bukan A.Khan : dia bukan suamimu, lalu apa perlunya kau tahu siapa dia. Lupakan Milan Damji dan aku akan melupakan dimana kau dapatkan berkas ini akhir permasalahan. Vidya : Milan Damji bukan Arnab. Tapi dia tampak seperti Arnab. Aku takut terjadi apa-apa pada suamiku, karena itu, sangat penting bagiku untuk mengetahui siapa Milan Damji. Entah kau akan memberitahuku atau 57

tidak, aku akan temukan jawabannya dan kembali menemuimu. A.Khan : bagaimana kau akan mencari tahu? Vidya : aku akan keluar dan bertanya pada setiap orang tak perduli itu orang biasa dijalanan ataupun seorang polisi atau media. Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.

Denotasi Vidya bertekad untuk menemukan kebenaran akan keberadaan dan keterkaitan antara Milan dan Arnab.

Konotasi Mimik wajah serius dengan tatapan mata yang fokus dan nada bicara yang meninggi merupakan simbol yang mewakili karakter seseorang yang bertekad untuk menemukan sesuatu dan membuka rahasia apa dibalik kemiripan wajah antara Arnab dengan Milan.

Pengambilan scene pada menit ke 54 lewat 19 detik, ini berlatar di kantor polisi Kolkata. Scene ini menggunakan teknik close up dan medium shot. Dalam adegan ini terlihat mimik wajah Vidya cenderung serius sambil menahan marah kepada A.Khan dan mimik wajah A.Khan yang cenderung serius dan agak menyepelekan Vidya. Penanda dalam adegan ini adalah mimik wajah dan percakapan yang dilakukan oleh Vidya dan Khan. “Milan Damji bukan Arnab. Tapi dia tampak seperti Arnab. Aku takut terjadi apa-apa pada suamiku, karena itu, sangat penting bagiku untuk mengetahui siapa Milan Damji. Entah kau akan memberitahuku atau tidak, aku akan temukan jawabannya dan kembali menemuimu.” Dan dialog Vidya berupa “aku akan keluar dan bertanya pada setiap orang tak perduli itu orang biasa dijalanan ataupun seorang polisi atau media. Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.” sedangkan petandanya adalah rasa penasaran yang dimikili seseorang. 58

Secara denotasi dari adegan tersebut menggambarkan dialog antara Vidya dan Khan seorang badan inteligen yang menyepelekan dan memanfaatkan Vidya untuk ikut terlibat dalam kasus yang sedang ditanganinya. Bukti-bukti yang ditemukan Vidya mengenai Milan, membuat Vidya banyak bertanya kepada Khan. Tetapi semua pertanyaan yang diajukan oleh Vidya banyak yang diabaikan oleh Khan, membuat Vidya geram dan bertekad untuk menemukan semua yang dipertanyakannya kepada Khan. Sedangkan makna konotasi dari adengan tersebut adalah keyakinan Vidya jika Milan Damji tidak ada hubungannya dengan Arnab. Teka-teki yang dibuat oleh Khan membuat Vidya semakin yakin dan mengambil tindakan untuk terus mencari kebenarannya. Didukung dengan kalimat yang diutarakan oleh Vidya kepada Khan, “aku akan keluar dan bertanya pada setiap orang tak perduli itu orang biasa dijalanan ataupun seorang polisi atau media. Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.” Dari kalimat tersebut seolah Vidya dibuat penasaran hingga membuat Vidya mengambil keputusan untuk menyelesaikan urusannya dengan Milan dan Khan. Terlihat dari tatapan mata dan intonasi suaranya yang agak meninggi dan lantang, membuat Vidya semakin bertekad untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Setiap manusia memiliki rasa penasaran. Semakin penasaran akan sesuatu, maka manusia akan semakin bertekad untuk mencari tahu dan menyelesaikan rasa penasaran tersebut. Seperti yang dialami Vidya yang ingin mencari tahu sendiri semua pertanyaan yang ada didirinya mengenai kemiripan Milan dan Arnab. Karakter keras dan tegas yang dipresentasikan Vidya menjadi bagian yang penting seseorang dalam bertekad.

Tabel 4.6 Scene Vidya berada di Penginapan

Visual Audio

Vidya : Rana, ada 3 hal yang mungkin terjadi. Pertama, Arnab telah meninggalkanku dan pergi. Kedua, Arnab dan Milan Damji adalah orang yang sama dan ketiga Arnab tampak seperti milan Damji dan karenanya Arnab kena masalah. 59

Scene : Penginapan Monalisa (Tempat Rana : Mungkin begitu kau bilang dugaan Arnab pernah menginap) Arnab mirip dia.

Time : 00:59:14 – 01:00:00 Vidya : aku yakin. Kita harus menemukan Milan untuk menemukan Arnab. Saat kita temukan Milan, kita juga akan menemukan Arnab. Rana : nyonya Bangci. Bagaimana mungkin? Bagaimana kita memulainya jika kita tidak punya informasi apapun? Vidya : dirumahnya Rana : maksudnya? Vidya : dalam berkas milik Agnes tercantum alamat Milan Damji.

Denotasi Vidya dengan kekuatan tekadnya menemukan suaminya, mengemukakan kemungkinan yang terjadi mengenai Arnab dan Milan.

Konotasi Mengemukakan kemungkinan yang akan terjadi merupakan bagian bentuk dari proses seseorang bertekad.

Pengambilan scene pada menit ke 59 lebih 14 detik, ini berlatar di penginapan tempat Vidya menginap. Scene ini menggunakan teknik close up. Dalam adegan ini terlihat mimik wajah Vidya yang serius dalam memberikan argumen dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi antara Arnab dan Milan. Penanda dalam adegan tersebut adalah Vidya yang sedang mengutarakan kemungkinan yang terjadi antara Arnab dan Milan. Sedangkan petanda dalam adegan ini adalah mimik wajah serius dan terlihat sedan berfikir keras dalam mengutarakan kemungkinan.

Secara denotasi, dalam adegan tersebut menampilkan Vidya dengan argumennya dibarengi dengan keyakinan “aku yakin. Kita harus menemukan Milan untuk menemukan Arnab. Saat kita temukan Milan, kita juga akan menemukan Arnab.”. Menunjukkan kekuatan tekad dan keoptimisan Vidya yang tak gentar dan 60

terus semangat untuk menemukan Arnab. Sedangkan secara konotasi, perkataan Vidya dapat menjadi sebuah sugesti bagi dirinya sendiri bahwa suatu hari nanti akan menemukan Arnab. Hal ini mengindikasikan dorongan tekad Vidya meningkat demi mencapai tujuan hidupnya saat ini, menemukan suaminya Arnab.

Proses pengaturan dan pencapaian tujuan hidup ini mencangkup beberapa aspek yang harus dimiliki oleh setiap manusia, diantaranya adalah keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, mengidentifikasi sasaran dan penetapan tujuan yang tepat, visualisasi keberhasilan, rencana tindakan yang teridentifikasi dengan baik, control dan mengevaluasi kemajuannya. Visualisasi kemungkinan yang akan terjadi menjadi penting karena disinilah tergambar kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Setelah visualisasi maka tekad semakin bulat untuk menyelesaikan masalah dan tentunya akan tergambar cara serta strategi apa saja yang akan dilakukan agar sebuah tujuan dapat tercapai.

Dalam adegan ini digambarkan segala sesuatunya tergantung pada individu. Bagaimana niat hingga kekuatan tekad dibangun dan menetapkan cara atau tindakan yang akan dilakukan untuk menggapai tujuan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang-orang yang memiliki tujuan hidup, memiliki niat dan tekad untuk mewujudkannya, namun sedikit menyiapkan rencana tindakan, sehingga banyak orang yang gagal untuk mencapai tujuan hidupnya. Sugesti perkataan serta prasangka baik juga mempengaruhi keinginan seseorang untuk terus berusaha menggapai tujuan hidup. Dalam scene ini tergambar bagaimana proses bertekad seseorang. Berawal dari niat Vidya untuk menemukan kebenaran atas suaminya. Kemudian didalam scene ini juga terdapat gambaran keyakinan Vidya dan beberapa kemungkinan untuk dijadikan bahan untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya Vidya melakukan tindakan untuk menyelesaikannya.

61

Tabel 4.7 Scene Vidya berada di Trigular Park

Visual Audio

Backsound lagunya tegang Milan : nyonya Bagchi mana berkasnya? Vidya : siapa kau? Milan : apa bedanya? Berkas Vidya : Milan Damji yang ceritanya Milan : aku tak punya banyak waktu nyonya Bagchi, jika kau ingin suamimu, serahkan berkasnya. Vidya : jika berkas ini ku serahkan

apa kau akan kembalikan suamiku? Milan : ya, berkas Vidya : bisakah kau mengembalikannya? Pikirkan lagi. Lalu mereka terlibat pertengkaran yang berakhir Vidya menembak mati Milan. Scene : Trigular Park – medium shot dan full shot dengan pergerakan kamera pan down

Time : 01:46:49 – 01:53:47

Denotasi Berkat tekadnya yang kuat, Vidya bertemu dengan sosok Milan.

Konotasi Dengan tekad yang kuat yang dimiliki seseorang, dapat menepis sterotipe bahwa wanita lemah.

Pengambilan scene pada 01 jam 46 menit lebih 49 detik ini berlatar di taman triangular. Teknik yang digunakan adalah medium shot dan long shot. Scene ini ingin menunjukkan pertemuan antara Vidya dan Milan Damji. Disana Vidya bertemu dengan Milan. Penanda dalam adegan tersebut adalah pertemuan Vidya 62

dengan Milan yang kemudian mereka terlibat percakapan dan berkelahian. Sedangkan petandanya adalah seseorang yang akhirnya menemukan hasil dari kegelisahan dan sesuatu yang telah menjadi tujuan hidupnya yang harus diselesaikan.

Secara denotasi, scene tersebut memiliki makna Vidya sebagai seorang istri yang sedang mencari suaminya dan akhirnya menemukan titik terang dan bertemu dengan Milan. Sedangkan makna konotasinya adalah scene ini menggambarkan keberhasilan seseorang yang memiliki kekuatan tekad dan keyakinan dalam hidupnya. Dalam agama pun diajarkan setiap manusia harus memiliki tujuan dalam hidupnya, berikut dengan cara-cara menggapai dan menghadapi rintangan untuk menggapai tujuan hidup. Dalam adegan ini digambarkan Vidya sudah melakukan usaha dan tekad yang besar dalam hidupnya untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi bisa disimpulkan alasan Vidya dapat menggapai tujuan hidupnya adalah karena dia memiliki keyakinan dan tekad yang ada dalam diri yang terus dibangun. Proses penggapaian sebuah tujuan haruslah didasari dengan tekad, dan keyakinan. Sikap tekad merupakan sikap yang haruslah dimiliki. Dalam scene tersebut mimik wajah Vidya terlihat puas dan bangga karena dengan tekadnya, Vidya akhirnya mampu bertemu dan melawan Milan.

Tabel 4.8 Scene hubungan kekuatan tekad dalam mencapai tujuan

Visual Audio

Backsound lagu terdengar melankolis sambil beberapa adegan diputarnya masa lalu Vidya dengan Arnab, dari masa bahagia hingga Arnab tewas dalam insiden racun pada gerbong. Backsound lagu mulai agak cepat

menggebu di menit ke 01:55:20 secara 63

visual digambarkan cara-cara Vidya mengelabui banyak orang mengenai Arnab untuk menemukan Milan. Kolonel : Arup pasti sangat bahagia hari ini, Vidya. Dia pasti bangga padamu. Sebab hari ini kau sudah

melaksanakan tugas yang kami semua tidak sanggup melakukannya.

Scene : Rumah Kolonel Pratap Bajpayee – close up dan medium shot

Time : 01:54:01 – 01:55:40

Denotasi Kekuatan dan kebulatan tekad yang dimiliki Vidya akhirnya membuahkan hasil.

Konotasi Kekuatan tekad yang akhirnya membuahkan hasil. Kekuatan tekad dapat dijadikan sifat utama dalam menggapai tujuan hidup. Terlihat dari mimik wajah lega.

Pengambilan scene pada 01 jam 54 menit lebih 01 detik ini berlatar rumah Kolonel Pratap Bajpayee. Teknik yang digunakan adalah close up dan medium shot. Scene ini ingin menunjukkan adegan keberhasilan Vidya menggapai tujuan hidup utamanya, yakni menemukan bukti-bukti pembunuhan atas suaminya. Penanda dalam adegan ini adalah mimik wajah lega dan monolog percakapan kolonel kepada 64

Vidya berupa “Arup pasti sangat bahagia hari ini, Vidya. Dia pasti bangga padamu. Sebab hari ini kau sudah melaksanakan tugas yang kami semua tidak sanggup melakukannya.” Sedangkan petandanya adalah rasa bangga dari sang Kolonel terhadap utusannya setelah dapat menjalankan tugas yang sekaligus tujuan hidup dari Vidya.

Secara denotasi, scene tersebut terlihat percakapan antara seorang kolonel dengan Vidya sambil saling memandang foto seorang pasukan khusus, Arnab. Kehilangan suaminya secara tiba-tiba dan kehilangan anak saat dia mengalami depresi kehilangan suami, bukan halangan bagi Vidya untuk melaksanakan tugasnya sebagai hacker dan istri yang mencoba mencari tahu keberadaan suaminya. Tugasnya ini juga dijadikan tujuan hidupnya. Sedangkan secara konotasi, scene tersebut menggambarkan kekuatan tekad yang akhirnya membuahkan hasil. “Arup pasti sangat bahagia hari ini, Vidya. Dia pasti bangga padamu. Sebab hari ini kau sudah melaksanakan tugas yang kami semua tidak sanggup melakukannya.” Kutipan yang dikatakan kolenel selanjutnya memperlihatkan wajah Vidya yang tersenyum, nampak kepuasan dan kelegaan yang dirasakan Vidya dari wajahnya. Ungkapan kata-kata kolonel tersebut merupakan rasa bangga atas apa yang telah dilakukan oleh Vidya. Kekuatan tekad yang dimiliki Vidya untuk terus jalan dan menyelesaikan tugas yang sekaligus dijadikan tujuan hidup ini ternyata juga mempunyai arti untuk orang lain.

Kekuatan tekad dapat dijadikan sifat utama dalam menggapai tujuan hidup. Kekuatan tekad mampu membuat seseorang terus bertahan dan selalu saja memperoleh cara untuk mengatasi segala kesulitan dalam menggapai tujuan hidupnya. Tekad merupakan kunci keberhasilan dalam setiap apapun yang kita lakukan. Bila tekad dalam diri seseorang sudah terbentuk, maka rasa takut tidak akan ada lagi, yang ada hanya rasa percaya diri untuk terus melangkah menggapai tujuan hidup.

65

4.2.2 Representasi Makna Tekad dalam Film Kahaani

Representasi merupakan bagian yang penting karena representasi merupakan cara memproduksi makna. Dalam kehidupannya manusia selalu melakukan proses representasi untuk memberi makna pada semua hal yang berada disekelilingnya. Representasi bekerja melalui sistem representasi yang terdiri dari dua komponen penting, yakni melalui konsep pikiran dan bahasa. Dalam film terjadi pembentukan makna, baik melalui konsep dalam pikiran yang menonton dan bisa juga lewat bahasa. Berfikir dan merasa serta pemahaman yang sama terhadap konsep, gambar dan ide (cultural codes) juga merupakan bagian dari teori representasi. Dalam film ini, makna tersampaikan melalui medium pemeranan tokoh (gambar), pemahaman konsep bertekad seseorang yang sekaligus menjadi cultural codes yang merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh semua orang, serta bahasa (dialog-dialog) yang digunakan dalam film. Produksi makna dari produsen (pembuat film) dapat dipertukarkan dengan baik dengan penonton jika yang bersangkutan memiliki latar belakang yang pengetahuan bahkan budaya yang sama.

Jika dikaitkan antara teori representasi diatas dengan film ini, maka keterkaitannya dengan makna bertekad seseorang sudah tergambarkan dengan baik. Latar belakang pengetahuan yang dimiliki peneliti dari hasil wawancara dan diskusi dengan narasumber yang merupakan seorang motivator, rangkaian adegan yang terdapat dalam film ini, disimpulkan jika film ini sesuai dengan teori representasi. Dalam rangkaian adengan, sang tokoh utama digambarkan memiliki sikap bertekad yang cukup kuat. Ditandai dengan kekuatan niat Vidya (tokoh utama) dalam mencari suaminya hingga mendatangkan dirinya ke India, keyakinan yang dimiliki sang tokoh yang digambarkan melalui mimik wajah dan didukung dengan bahasa (dialog-dialog) yang mengindikasikan keyakinan seseorang. Tingkah laku yang dihadirkan Vidya (tokoh utama) juga memperlihatkan atau merepresentasikan seseorang bertekad, terlihat dari proses-proses Vidya sebelum melalukan bertindak melakukan sesuatu, Vidya kerap kali melakukan analisis kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi. Selain tingkah laku, makna bertekad seseorang ini 66

tereperentasi dari mimik wajah yang diperlihatkan. Budaya seseorang bertekad ini merupakan budaya yang sudah seharusnya dimiliki oleh semua manusia, meskipun berbeda suku, bahasa, gender bahkan ras. Secara pakem proses bertekad, film Kahaani ini cukup merepresentasikan seseorang yang memiliki sikap bertekad yang kuat.

Penelitian ini membahas mengenai representasi makna tekad dalam Film Kahaani, dalam proses analisis yang menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, maka dari 8 bahan unit analisis yang dipilih, semuanya dapat merepresentasikan makna tekad baik secara ciri-ciri seseorang bertekad hingga konsep atau proses seseorang dalam bertekad. Dalam kajian pustaka telah dijelaskan mengenai tekad. Tekad merupakan kekuatan niat yang terdapat didalam diri manusia. Tekad juga memiliki struktur. Berawal dari perkataan dalam dirinya sendiri yang kemudian menjadi sesuatu keinginan yang kuat, lalu seseorang yang berniat kuat akan mencari motivasi-motivasi bagi dirinya sendiri sehingga seseorang tadi manjadi yakin akan niatnya dan akhirnya melakukan tindakan agar keinginannya dapat terwujud. Dalam penerapannya, tekad berawal dari sebuah niat, keyakinan dalam diri, lalu pengambilan keputusan dan berakhir tindakan. Berikut berawal dari ciri-ciri seseorang bertekad :

a) Makna tekad tidak mudah tergoda selalu berkelakuan baik serta tawakal.

Tidak mudah tergoda, selalu berkelakuan baik dan tawakal merupakn ciri- ciri seseorang bertekad. Film kahaani berusaha memperlihatkan kepada penonton tentang keteguhan hati yang tidak mudah tergoda dengan keadaan apapun dan halangan apapun. Hal ini di perlihatkan pada scene pertama hingga scene terakhir yang diambil sebagai unit analisis. Dalam scene tersebut tekad Vidya terlihat dari kekuatan niat Vidya yang digambarkan berangkat dari London ke India demi mencari suaminya, setelah itu Vidya melaporkan kehilangan suaminya kepada kepolisian. 67

Niat yang kuat serta kefokusan yang ditampilkan Vidya dalam memaparkan keberadaan suaminya mengindikasikan jika Vidya bukanlah orang yang mudah tergoda. Cara penyampaian informasi yang tegas dan lugas serta sopan menandakan Vidya merupakan seorang wanita yang berkelakuan baik. Selain itu dari rangkaian scene pertama hingga scene ketiga digambarkan Vidya adalah orang yang selalu tawakal dan berusaha mencari apapun yang ingin diketahui. Tawakal atau usaha yang dijalankan Vidya diantaranya adalah melaporkan kehilangan suami kepada pihak kepolisian dan mendatangi penginapan yang menjadi kemungkinan tempat suaminya pernah tinggal hingga berfikir mengenai beberapa kemungkinan yang terjadi antara suaminya dengan seseorang yang dianggap mirip dengan suaminya.

Dalam film ini mengajarkan penonton untuk memiliki niat yang kuat serta kefokusan agar tidak mudah tergoda. Dari awal film, sikap tidak mudah tergoda dan tawakal ini sudah ditunjukkan. Kefokusan agar tidak mudah tergoda ini menjadi komponen penting dalam bertekad. Patah semangat didalam sela-sela tawakal merupakan salah satu dari sekian banyak godaan yang menghadang. Pada scene ke empat dikisahkan semangat Rana, teman dari Vidya yang mulai goyah. Maka disinilaih, awal mula niat yang kuat menjadi penting, karena jika seseorang sudah memiliki niat yang kuat, maka kemungkinan tergodanya akan sedikit. Seseorang yang memiliki niat yang kuat akan terus bertekad dan bertawakal untuk menyelesaikan dan menggapai tujuan hidupnya itu. Pada scene kelima ketika Vidya sedang berusaha mencari tahu Milan, namun Khan tidak bersedia memberi tahu. Kemudian Vidya berusaha mencari sendiri kebenaran tentang Milan. Meskipun Khan bersikap kurang baik terhadap Vidya, namun Vidya masih menghormatinya dan tetap berkelakuan baik kepada Khan.

Selain sikap baik yang ditunjukkan Vidya, Vidya juga menunjukkan sikap tawakalnya. Usaha Vidya dalam mencari tahu kebenaran cukup keras hingga akhirnya pada scene ke tujuh, usaha Vidya tidak sia-sia. Akhirnya Vidya bertemu dengan Milan. Disana mereka saling mencari tahu satu sama lain hingga akhirnya mereka terlibat perkelahian yang dimenangkan oleh Vidya. 68

Wajah lega dan bangga akhirnya terpancar dari wajah Vidya. Segala bentuk usaha dan sikapnya yang tak mudah tergoda serta tetap berkelakukan baik kepada yang memanfaatkannya ternyata membuahkan hasil yang baik.

Selanjutnya adalah makna proses seseorang bertekad mampu terreprentasi dengan baik, dengan proses bertekad sebagai berikut :

a. Kekuatan Niat

Selanjutnya, makna tekad lainnya yang tersaji dalam film Kahaani melalui tokoh Vidya ini adalah sikap kekuatan niat yang dimilikinya. Vidya sangat niat sekali menemukan suaminya yang hilang. Kedatangan Vidya di India ini mengajarkan kepada kita akan pentingnya sebuah kekuatan niat. Niat merupakan sesuatu yang dilakukan dengan cara menyengaja atau menyadari dengan total atas keinginan tertentu. Niat sangat penting didalam kehidupan, karena semua keinginan berawal dari niat. Melalui karakter Vidya, film Kahaani ingin memberitahukan kepada penonton bahwa kekuatan niat merupakan sesuatu yang penting dan sangatlah berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan niat yang dimiliki oleh setiap manusia tidak tergantung pada gender. Penonton dapat dengan mudah melihat kekuatan niat dari seorang Vidya melalui scene Vidya yang tiba di India untuk mencari suaminya.

b. Keyakinan

Dihari kedatangannya di India, Vidya langsung menuju ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan suaminya. Keyakinan akan informasi yang dimiliki mengantarkan Vidya datang ke kantor polisi dan ke penginapan yang diduga tempat tinggal suaminya sebelum menghilang. Dalam proses yakin, setiap manusia mulai memvisualisasikan dan mengembangkan secara kinestiknya mengenai niat yang ingin digapainya. Keyakinan dalam diri menjadi penting, karena jika seseorang tidak memiliki keyakinan penuh untuk menggapai niatnya, maka yang terjadi visualisasi serta kinestiknya akan sering berubah-ubah dan mendatangkan dua kemungkinan motivasi kepada dirinya, yakni motivasi baik dan motivasi buruk. 69

Kaitannya dengan scene yang terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene kedua, ketiga dan keempat. Pada scene kedua diceritakan Vidya melaporkan kasus kehilangan suaminya kapada pihak kepolisisan, disana Vidya terlihat sangat yakin ketika menjelaskan duduk permasalahan. Keyakinan Vidya terlihat dari intonasi dan tatapan mata yang fokus kepada kepala kepolisian. Pada scene ketiga juga diceritakan Vidya memiliki keyakinan sendiri akan keberadaan suaminya. Dengan sorotan mata yang fokus ketika menjelaskan kepada manajer hotel didukung dengan intonasi serta nada bicara yang agak meninggi, sehingga mengidentifikasikan bahwa dirinya yakin bahkan karena keyakinannya Vidya berusaha meyakinkan manajer hotel dan polisi Rana agar keduanya percaya akan keyakinan Vidya bahwa suaminya pernah menginap dihotel tersebut. Terakhir, yang mengidentifikasikan keyakinan seseorang terdapat pada scene keempat. Di scene ini dikisahkan Rana merasa putus asa dan mustahil untuk menemukan Arnab, suami Vidya. Namun dengan keyakinan yang dimiliki, Vidya berusaha meyakinkan Rana kembali, sehingga Rana tersulut semangat lagi untuk tetap menemani Vidya. Keyakinan seseorang terhadap sesuatu juga dapat mempengaruhi keyakinan orang lain.

c. Keputusan

Setelah melalui niat dan keyakinan yang kuat, maka seseorang akan membuat keputusan-keputusan yang akan dijalani untuk membuat niat menjadi kenyataan. Keputusan yang dibuat ini juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi dalam penggapaian tujuan yang ingin digapai. Kaitannya dengan scene yang terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene kelima dan keenam. Pada scene kelima diceritakan Vidya banyak mengalami kejanggalan akan keberadaan suaminya, sehingga mempertemukannya dengan Khan, agen FBI India yang memanfaatkan Vidya untuk menemukan Milan yang merupakan teroris dengan wajah yang mirip dengan Arnab. Vidya mengambil keputusan untuk terus menemukan bukti mengenai Arnab. Keputusan yang diambil Vidya untuk menemukan bukti kebenaran didukung dengan dialog Vidya kepada Khan, “aku akan keluar dan bertanya pada setiap orang tak perduli itu orang biasa dijalanan 70

ataupun seorang polisi atau media. Pasti ada yang punya jawaban atas pertanyaan ini.” Keputusan Vidya untuk menemukan jawaban atas keingintahuannya akhirnya menunjukan semakin kuatnya tekad yang dimiliki oleh Vidya, tokoh utama dalam film tersebut. Selain itum proses pengambilan keputusan yang dilakukan Vidya juga terdapat dalam scene kelima. Dalam scene kelima diperlihatkan bagaimana Vidya mengambil keputusan untuk menemukan bukti kebenaran. Didukung dengan dialog antara Vidya dan Rana, “Rana, ada 3 hal yang mungkin terjadi. Pertama, Arnab telah meninggalkanku dan pergi. Kedua, Arnab dan Milan Damji adalah orang yang sama dan ketiga Arnab tampak seperti milan Damji dan karenanya Arnab kena masalah.” Dari beberapa kemungkinan yang dibuat oleh Vidya, ini menunjukkan proses terjadinya tekad pada diri seseorang, yakni sebelum memutuskan suatu keputusan, maka seseorang yang bertekad akan membuat dan juga memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi dalam penggapaian tujuan yang ingin digapai.

d. Tindakan

Tindakan ini adalah hasil akhir dari proses bertekad. Tindakan yang dilakukan ini akan membuktikan berhasil atau tidaknya niat yang diinginkan. Kaitannya dengan scene yang terdapat dalam Film Kahaani terlihat pada scene ketujuh. Dalam scene ini diperlihatkan Vidya akhirnya melakukan tindakan terbesar dalam hidupnya, yakni melakukan pertemuan Milan Damji yang selama ini menjadi teka- tekinya. Selain itu Vidya juga membunuh Milan. Tindakan yang dilakukan oleh Vidya ini merupakan hasil akhir dari proses seseorang bertekad. Pada akhirnya diketahui jika selain mencari tahu kematian suaminya, ternyata Vidya juga merupakan orang suruhan agen FBI untuk menemukan dan memusnahkan Milan. Pada scene ketujuh ini digambarkan tekad Vidya untuk menemukan keberanan akan kematian suaminya tercapai, untuk mencapainya Vidya melalui banyak rintangan dan usaha. Tekad yang kuat pada diri seseorang akan menghasilkan tindakan yang berani serta diluar pikiran dari manusia itu sendiri, demi menggapai keinginan dan tujuan hidupnya. 71

Pada scene terakhir, scene ke delapan menunjukkan hasil dari bertekad seseorang. Tekad yang kuat akan menghasilkan sesuatu yang diinginkannya. Tindakan yang dilakukan seseorang yang bertekad akan selalu mengandung unsur totalitas dan komitmen yang tinggi untuk menggapai keinginan tersebut. Terlihat jelas dalam scene tersebut dari mimik wajah Vidya. Terlihat dari mimik wajah Vidya yang mengekspresikan kelegaan luar biasa. Kekuatan tekad yang dimiliki Vidya akhirnya tidak sia-sia.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Film sebagai Sarana Persuasi dalam Membangun Tekad

Komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media masa kepada khalayak publik. Dalam penyampaiannya komunikasi massa terdapat media massa. Media massa merupakan penyalur pesan yang tepat bagi komunikator untuk menjangkau isi pesan sampai kepada khalayak banyak. Media massa memiliki banyak peran dalam perkembangannya. Media massa meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi, hingga film yang menyajikan realitas kehidupan sekitar. Komunikasi massa memiliki fungsi, fungsi komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Film merupakan salah satu media massa yang selama ini dianggap hanya sebagai media hiburan. Pada nyatanya film tidak hanya memiliki fungsi sebagai media hiburan, film juga dapat sebagai media persuasi yang baik. Film dapat dengan mudah mempengaruhi pikiran komunikan atau penonton yang melihatnya. Didalam film, terdapat kekuatan bujukan atau persuasi yang kuat. Selain itu film dapat lebih menjangkau khalayak dengan cepat ketimbang media masa lainnya, karena tampilannya berupa audio dan visual yang tentunya lebih menarik untuk dilihat. Selain itu pula, film merupakan piranti penyampaian pesan yang berkaitan dengan audio-visual yang baik dalam penyampaian informasi.

Dalam film Kahaani ini digunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang juga dapat mempengaruhi cara pandang penonton. Diantaranya dalam beberapa 72

adegan yang diambil sebagai adegan yang merepresentasikan makna tekad, kerap ditemui cara pengambilan gambar denga cara close up dan medium shot. Close up bermakna keintiman dari seseorang, baik saat sang tokoh sedang berdialog dengan lawan main ataupun saat sang tokoh utama sedang merenung. Sedangkan medium shot bermakna hubungan personal yang coba diperlihatkan didalam film. Selain itu dalam adegan inti, ketika Vidya bertemu dengan Milan, pengambilan gambar berubah menjadi full shot dengan pergerakan kamera secara pan down. Pengambilan gambar full shot bermakna hubungan sosial yang terjalin dan pergerakan kamera secara pan down bermakna kekuasaan atau kewenangan. Dalam adegan tersebut terlihat sekali Vidya memang memegang kekuasaan dan akhirnya mampu menghabisi Milan. Teknik-teknik pengambilan gambar dan pergerakan kamera ini mempengaruhi cara pandang dan pemaknaan tersendiri bagi para penonton. Selain itu, film juga berfungsi sebagai medium ekspresi seni pemeran dan ide dari sang pembuat film.

Film dapat digunakan sebagai media masa yang menyajikan konstruksi realitas kehidupan manusia. Film Kahaani yang diangkat menjadi objek penelitian mewakili semua fungsi komunikasi massa. Sebagai media informasi, film menjadi media yang menarik, tepat, cepat dan banyak dipilih oleh masyarakat. Penyampaian informasi dalam film dapat ditangkap dengan baik oleh masyarakat, pasalnya film di zaman sekarang banyak yang diangkat berdasarkan kisah nyata, meskipun terkadang masih banyak yang fiksi. Dari film pula, penonton dapat menangkap dan meniru segala sesuatu yang ditampilkannya. Film dapat dijadikan media yang baik sebagai sarana persuasi.

Film dapat mempengaruhi khayalak. Diantaranya film mampu memotivasi seseorang. Setelah menonton film Kahaani, diharapkan penonton dapat menangkap pesan bertekad yang diselipkan didalamnya. Tekad merupakan sebuah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang. Tekad merupakan awal mula dari sebuah tindakan. Film tersebut mampu memotivasi dan mempengaruhi atau mempersuasi manusia untuk bertekad. Dari keempat fungsi komunikasi, film Kahaani memiliki daya mempengaruhi (influence) dan mendidik (educate) yang kuat. 73

Jika dilihat dari fungsi mempengaruhi, film Kahaani menyajikan cerita seorang wanita yang bertekat kuat menemukan kebenaran atas kasus kematian suaminya. Dalam film ini tokoh wanita tersebut digambarkan seorang wanita yang kuat dan pantang menyerah serta bekerja keras dalam menyelesaikan misi pencarian kebenaran tersebut. Sikap yang disajikan oleh tokoh pemeran utama tersebut diharapkan dapat mempersuasi penonton untuk termotivasi menjadi seseorang yang bertekad kuat.

Dari sisi peneliti, film Kahaani mampu mempersuasi penonton untuk memiliki sikap bertekad dalam hidupnya. Ditandai dengan beberapa adegan yang menampilkan dan sesuai dengan proses bertekad. Adegan yang ditampilkan mampu membuat penonton merasakan tekad pemeran utama cukup kuat sehingga pesan yang ingin diberikan terserap dengan baik. Dalam film Kahaani ini pun terdapat fungsi dari media masa lainnya, yaitu fungsi mendidik (educate) mengajarkan bahwa sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan tekad yang kuat akan sebanding dengan hasil yang diterima. Adegan dalam film Kahaani ini secara tidak langsung mendidik dan mempengaruhi kita untuk menjadi seseorang yang tangguh dan memiliki tekad, semangat dan kerja keras yang tinggi agar dapat mewujudkan suatu tujuan hidup. Artinya, film Kahaani adalah media persuasi yang baik untuk menyemangati penonton akan pentingnya membangun sikap tekad di dalam diri.

4.3.2 Tekad sebagai Komponen Penting dalam Meraih Tujuan Hidup

Tekad merupakan sikap yang harus dimiliki setiap manusia. Tekad merupakan kekuatan niat seseorang untuk meraih impian dan tujuan hidupnya. Tekad yang dibangun dalam diri seseorang dapat menjadikan seseorang kuat. Tekad menjadi komponen penting dalam kehidupan manusia. Tekad merupakan kunci menuju kesuksesan. Sebagian besar kegagalan dalam hidup dapat disebabkan oleh tekad yang lemah.

Tekad haruslah dimiliki oleh setiap manusia tak memandang gender, suku, ras bahkan budaya. Dalam konteks budaya, di India sendiri, sikap tekad merupakan sikap yang penting yang harus dimiliki oleh setiap orang disana. Tekad masyarakat 74

India cukup kuat. Tekad yang terbentuk di masyarakat India kebanyakan adalah terutama untuk meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri. Sebagai salah satu contoh sikap bertekad merupakan sikap yang harus ada dan dimiliki oleh masyarakat India. Tekad sendiri merupakan sikap yang sudah tertanam sejak ribuan tahun lalu dan tercermin melalui pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi yang merupakan seorang pemimpin rohani di India. Pengaruh Gandhi ini sangat besar, dan banyak memberi pelajaran jika ingin menggapai sesuatu haruslah didasari dengan semangat dan tekad yang kuat. Selain itu budaya bertekad di India juga diajarkan oleh Chanakya, seorang turunan Brahmana (golongan cendekiawan yang mampu menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan) yang menghalangi ekspansi Iskandar, namun dihina oleh Raja Dhana Nanda.

Dari penghinaan itu Chanakya bertekad melawan dengan kepercayaan diri dan tekad yang kuat, Chanakya yang tidak memiliki senjata apa-apa berani mati. Hingga akhirnya Chanakya membuktikan dan berhasil menumbangkan kerajaan Nanda dan membentuk kerajaan terbesar di India, bernama Maurya. Dari Chanakya kita dapat belajar jika sikap tekad dapat membawa kita pada keberhasilan, meskipun diawalnya banyak orang yang menyepelekan hingga menghina. Intinya, sikap tekad ini merupakan sikap yang harus dimiliki oleh siapapun tanpa terkecuali. Sikap tekad akan membawa dampak positif bagi yang memilikinya. Tekad, keinginan dan kemauan sekeras batja ialah kunci utama untuk maju dan meraih tujuan hidup.

Tekad merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dan dimiliki. Dari Gandhi dan Chanakya, masyarakat India akhirnya memperoleh pelajaran jika bertekad itu penting. Budaya bertekad ini, kini dapat kita lihat dari banyaknya masyarakat India yang merantau ke negeri orang. Sebagai contoh, banyak sekali masyarakat India yang sukses berniaga di negeri orang berkat keuletan serta tekadnya untuk mengubah perekonomian mereka, dimana mengubah perekonomian merupakan salah satu tujuan hidup mereka. Sikap tekad merupakan sikap positif. Pada akhirnya sikap tekad menjadi budaya yang harus terus ditularkan agar semua manusia memiliki sikap tekad ini untuk menggapai tujuan hidupnya. 75

Menurut peneliti, film Kahaani mampu merepresentasikan makna tekad. Tokoh utama dalam film mampu merepresentasikan kekuatan tekad dalam diri manusia. Dalam ceritanya digambarkan seorang wanita yang bertekad untuk menggapai segala tujuan hidupnya. Didalam film digambarkan banyaknya hambatan dalam menggapai tujuan hidupnya, namun dengan adanya sikap tekad yang tertanam dalam diri, nantinya akan membantu manusia itu untuk terus fokus menggapai tujuan hidup. Semakin kuat niat seseorang maka tekad seseorang akan semakin kuat. Film ini dapat mempengaruhi penontonya untuk terus bertekad dan terus menjaga komitmen untuk menggapain segala keinginan yang berasal dari niat dan keyakinan yang dimilikinya. Dalam film ini juga tersaji proses bertekad didalamnya. Proses bertekad yang berawal dari kekuatan niat, keyakinan yang kuat lalu pengambilan keputusan dan berakhir pada tindakan. Tindakan-tindakan yang dilakukan berdasarkan tekad biasanya jauh lebih terencana. Tekad merupakan sikap penting yang harus dimiliki seseorang untuk meraih tujuan hidup. Tekad dapat menjadi motivasi dan penggerak keputusan kita unruk bertindak.

76

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan film Kahaani dapat merepresentasikan makna tekad dan proses seseorang bertekad melalui tokoh utamanya. Setelah dilakukan kajian pustaka dan analisis data tentang film Kahaani, dalam film ini ditemukan tanda yang dapat merepresentasikan kekuatan tekad dalam mecapai tujuan.

1. Secara denotasi, makna tekad terepresentasi melalui dialog antar pemain, terutama dialog tokoh Vidya yang selalu bertekad dapat menemukan suaminya. Melalui tokoh Vidya, makna sesungguhnya mengenai kekuatan tekad secara keseluruhan mampu ditampilkan. Adanya niat, keyakinan, pengambilan keputusan dan juga tindakan yang tepat merupakan landasan dari kekuatan tekad untuk mencapai sebuah tujuan. 2. Secara konotasi, makna tekad terepresentasi melalui mimik wajah, kefokusan tatapan mata, dan dialog antar pemain, hingga intonasi suara yang dikeluarkan oleh pemeran utama yang teridentifikasi secara tersirat.

5.2 Saran

Setelah menonton dan membuat penelitian film Kahaani, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran Teoritis

Kepada akademisi yang berminat melakukan penelitian pada topik kajian objek film Kahaani, maka penulis menyarankan untuk menganalisis dengan menambahkan unsur mitos yang terdapat dalam analisis semiotika model Roland Barthes, karena dalam penelitian ini penulis tidak membahasnya ditataran mitos. Karena pada tataran ini, peneliti tidak membahasnya. Menjadi sebuah kolaborasi yang sangat baik jika tataran mitos ini diteliti,

76 77

bagaimana makna denotasi dan konotasi berpadu didalam sebuah kebudayaan yang dianut masyarakat.

2. Saran Praktis

Disarankan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA selanjutnya yang memiliki pengetahuan analisis semiotika yang lemah agar hendaknya mereka dapat diberikan mata kuliah yang berkaitan dengan analisis semiotika. Sehingga diharapkan kedepannya mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA memiliki pengetahuan analisis semiotika yang baik, menganut satu frame mengenai analisis semiotika dan dapat diaplikasikan dengan baik dalam tugas-tugas semasa kuliah maupun dalam tugas akhir seperti skripsi.

3. Saran Sosial

Sebagai masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dan selektif terhadap berbagai tayangan hiburan, serta mampu memahami pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga dapat memilah dan menilai film yang layak ditonton dan yang tidak. Positif dan tidaknya sebuah film tidak hanya dinilai dari siapa tokoh yang bermain dalam film itu, tetapi juga semua aspek dari alur cerita, penokohan dan sikap hingga budaya yang mempengaruhi film terhadap realitas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus untuk memilih tontonan yang berkualitas dan tentunya bermanfaat positif bagi masing-masing individu. 78

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali, Muhammad. 2010 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern- Jakarta : Pustaka Amani Ardianto, Elvaro & Lukiati Komala. 2407. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media Artur Asa Berger. 2000. Media Analysis Techniques

Baidhowi, 2009. Antropologi Al-Quran. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta Burton, Graeme. 2007. MembincangkanTelevisi. Yogyakarta& Bandung: JalaSutra

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Cetakan Ketig4 PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003. Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tsnda dan Mabta: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunilmsi Yogyakarta: Jalasuta Hartley, John. 2010. Communicatian, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci. Yogyakarta: Jalasu&a Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamilm Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya (FIB) Universitas Indonesia

Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritihts Film, Yogyakarta: Humorian Pustaka Krisyantono, Rahmat. 2006. Telmik Prahis Riset Komuniknsi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Muhammad, Rifqi.. 2015. Ketika Hidup Tak Seperti Jalan Tol. Cetakanl, Fikri Press,

Ciputat-Tangerang S elatan

Mulyana, Dedy. 2008. Komunilcasi Massa Kontroversi, Teori, dan Aplikasr. Bandung: Widya Padjajaran

Purnadina. 2010. Remaja Revo Tekad Pantang Menyerah. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Leutika 79

Prastista, Himawan. 2008. Memaharni Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Rakhmat, Jalaludin. 20A9. Psikologi Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Sihabudin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antar Budaya, Jakarta: PT. Bumi Aksara Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiatik dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya .2009. Semiotikn Komunikasf. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotilca Komunilmsi Visual. Yogyakarta: Jalasutra Tjasmadi, Johan HM. 2008. 100 Tahun Sejarah Bioskap dt Indonesla, Bandung: PT.

Megindo Tunggal Sej ahtera Umberto, Eco.2009. Teori Semiotika Signifrkasi Komunikasi. Jakarta: Kreasi Wacana Wibowo, Indiwan Seto Wahyu.2A13. Semiotika Komunikasi Aplikasi PraWis Bagi

Penelitian Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Jurnal:

Ni Wayan Sartini, Tinjauan Teoritik tentang Semiotik, diakses dari http://wwwjournal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauano/o}}Teontrko/AOtentang%20S

emiotik.pdf diakses padaT Maret 2016 pukul 15.21 Juliastuti, Nuraini. Representasl, Newsletter KTINCI No.4, Maret 2000 (online) (hW:/lia700l06.us.archive.org/15/itemsArlewsletterKunci4BudayaMateriA',lewsl

etter_KUNCl*4_Budaya_Materi.pdl diakses pa&a 17 Agustus z0rc)

Skripsi: Ahmad, Nurzakiah. 2009. Representast Mashtlinitas Baru pada lklan Produk Kosmetik Pria dalam Majalah Berbahasa Jerman Brigitte dan Stern. Skripsi. Depok: Jurusan Studi Jerman. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. 80

Hakim, Rosyid Rochman Nur. 2012. Representasi lklas dalam Film "Emak Ingin Naih

Haii" (Analisis Semiotik terhadap Takah Emak). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah. UIN sunan Kalijaga. Renysef, Jaquiline Melisa. 2Aru. Pesan Moral dalam Film To Kill A Mockingbird (Analisis Semiotika pada Film To Kill A Mochingbird). Skripsi. Makassar: Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hassanudin.

Setyawati, Irma Fitri. 2012. Moral Anak dalam Film Hafalan Sholat Delisa. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Dakwah. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Widhiastuti, Christina Ineke. 2012. Representasi Nasionalisme dalam Film Merah Putih (Analisis Semiotika Roland Barthes). Skripsi. Serang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Zakuiya, Muhammad.2013. Representasi Semangat Hidup dalam Film Surat Kecil

Untuk Tuhan (Analisis Semiotika Roland Barthes). Skripsi. Surabaya: Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah IAIN Sunau Ampel.

Internet:

Kbbi.web.id/tekad

Ust. Novel Alaydrus. 2010. Kalam Habib Muharnmad Bin Abdullah Alaydrus: Kelatatan Niat. Ar-Raudah Majelis llmu dan Dzikir Pelabuhan Hati Penuntut

Ilmu. online, ar-raudah.infolntatl diakses pada Kamis, 06 Oktober 2016 0l:01 a.m Ria Pratiwi. 2014. Channel Khusus Film Bollywood Rambah Televisi Berbayar Indonesia. Business Portal. via swa.co.id./swa/capital-market/corporate- action/channel-khusus-film-bollywood-rarnbah-televisi-berbayar-indonesia

diakses pada16 Oktober 2016 03:17 p.m 81

Jaafar3m. 2013. Top Rated Indian Movies. www.imdb.con/list/1s053237568 diakses pada 16 Oklober 2016 3:23 p.m Setia Furqon.2Al5. Film Motivasi Islam. Setia"frrqon.com/film-motivasi-islami.html diakses pada 16 Oktober 2016 pada3:34 p.m

Abdumac. 2006. Top Definition; Determination.

http://www.urbandictionary.com/define.php?term=determination diakses pada

16 Oktober 2016 3:40 p.m.

Sarah. 201 6. https://www.linkedin.com/pulse/determination-your-1ife-rui-enes*

alves ?articleld=1 44 1 | 29 7 28 69 5 5 3 I 620 Josey Wales. 2015. Determination. https://www.kent.ac.uk/careers/sk/determination.htm diakses pada 16 Oktober 2016

LAMPIRAN

xvi

Traskip Wawancara Narasumber

Perihal : Pengertian Tekad Narasumber : Roby Martin ST., CHCHt., CRM

Menurut Bapak, apakah tekad itu?

Tekad itu lebih kepada niat. Kalo saya ngeliatnya tekad itu kekuatan niat. Kan dalam sebuah struktur tindakan ya yang saya pelajari awal mula itu seseorang itu selalu mengawali dari kata-kata dalam dirinya jadi dialog internal dulu. Jadi pergumulan dari sebuah tekad, rangkum sendiri yah, jadi tekad itu berasal dari dialog internal dengan diri sendiri. jadi ketika dialog itu membulat dalam artinya dia itu sudah yakin, jadi konsepnya itu niat, kemudian yakin, yakin kepada niatnya itu, misalnya si agung nih mau nikah, kan dia niat nih, lalu dia akan mencari dalil alasan dan motivasi-motivasi, kan jadi yakin nih, nanti kalo udah yakin dia akan memvisualisasikan keindahan nikah, dia akan membayangkan indahnya bersama. Lalu secara kinestiknya dia akan merasakan kebahagiaan jika mereka bersama. Nah jadi itulah mode pola pikir menangkap itu membayangkan dan merasakan. Nah kalo udah jelas visualisasinya dan kinestiknya lalu dia mengambil keputusan lalu lahirlah tindakan. Niat terbagi atas dua tingkatan, pertama niat dengan kesungguhan dan kedua adalah niat yang terbentuk biasa saja tidak terlalu menggebu. Tekad menjadi penting didalam kehidupan manusia karena dengan adanya tekad, dapat menjadi energi positif bagi manusia untuk mencapai sebuah tujuan. Makanya saya bilangnya tekad itu adalah awal mula dari adanya sebuah tindakan, tidak ada tindakan kalo tidak ada tekad jadi tindakannya itu bukan tindakan omong kosong dia bener-bener komitmen dan totalitas berawal dari tekad itu, jadi saya juga bilangnya tekad itu kekuatan niat, jadi semakin kuat niatnya semakin kuat tekad nya, semakin kuat tekadnya maka semakin kuat tindakannya. Ketika kekuatan tekad mulai merasuk kedalam diri seseorang, maka apapun dapat terwujud. Tekad itu sikap dari seseorang ya, bukan sifat. Kalo sifat itu bawaan dari lahir yang masih bisa berubah kapanpun sedangkan sikap itu bentuk berlakuan, misalnya bagaimana cara kita berinteraksi, nanti terlihat dari tingkah laku, cara bicara, cara menatap dan masih banyak lagi.

Apa sajakah komponen seseorang bertekad?

Nah komponen dan konsep ini tadi sudah kita bahas, komponen dan konsep tekad hampir sama yah, pertama niat, kedua keyakinan seseorang itu tadi lalu keputusan dan yang terakhir tindakan. Tetapi dalam penerapannya ada orang yang tidak seperti itu penerapan tekadnya, bisa saja dibalik-balik, bisa dari gambaran dulu, lalu niat, keputusan dan tindakan, gak baku. Tetapi biasanya sih konsepnya ya dari niat lalu keyakinan, itu penting karena proses visualisasi yang terjadi nantinya bisa berubah-ubah, jadi membingungkan nanti malah dia ga punya tekad untuk hidup kan. Jadi kita itu kalo udah membayangkan punya dua motivasi, pertama motivasi menuju yang lebih baik yang nantinya akan membayangkan yang baik-baik sedangkan motivasi buruk nantinya kita mikir yang jelek-jeleknya aja jadi kita malah gak mau bikin keputusan apalagi tindakan. Ada tuh dalam teori NELP itu motivasi itu ada motivasi menjauh atau mendekati yah kalo mendekati itu selalu mikir yang baik- baiknya dan sebaliknya, makanya kalo kita mau motivasi orang kita harus liat dia tipe menjauh atau mendekat. Kalo menjauh kita kasih yang jelek-jeleknya duluan dan sebaliknya kalo yang mendekat kita kasih kebaikan-kebaikannya. Nanti film kamu bisa dikorelasikan bagian niatnya itu dimana yakin dimana sampai tindakan. Sugesti perkataan serta prasangka baik juga tentunya akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk terus berusaha menggapai tujuan hidup yang diinginkannya.

Bagaimanakah ciri-ciri seseorang bertekad?

Niat itu artinya mnyegaja artinya menyadari. Jadi ketika dia menyegaja dengan niat yang total maka dia akan benar-benar yakin. Kokoh, dihatinya penuh dan fokus. Jadi Ciri-ciri orang bertekad agak susah sih dilihatnya, tapi kita bisa lihat di mimik muka, intonasi. Kalo menurut ilmu fisiognami sih kita bisa lebih mendalam lagi. Keteguhan seseorang dalam bertekad dalat diamati dari mimik wajah, intonasi serta tatapan mata. Tapi kalo liat scene-scene ini sih kita bisa liat dari gerakan wajahnya, mimiknya, ini sih dia memang benar-benar fokus ya, dan dia intonasinya agak merendah walaupun terkadang buat lebih meyakinkan dia oranglain, intonasinya agak lebih tinggi. Kalau engga bisa sih secara tersurat biasanya orang yang bertekad ga mudah tergoda apapun godaannya, terus biasanya orang yang bertekad selalu dibarengi dengan amal sholeh, terus lebih tawakal lagi orang yang bertekad dan dia percaya tekad yang dia bangun itu akan menjauhkannya dari kesengsaraan. Setiap manusia memiliki rasa penasaran. Semakin penasaran akan sesuatu, maka manusia akan semakin bertekad untuk mencari tahu dan menyelesaikan rasa penasaran itu.

Mengapa seseorang bertekad?

Biasanya nih ya seseorang itu bertekad itu untuk meraih impian trus bisa untuk penggerak keputusan dia. Untuk memotivasi orang itu sendiri buat jadi manusia yang gak lemah, terkadang, kelemahan dan rasa lelah yang timbul didalam diri akan menurunkan kadar tekad dalam diri seseorang. Tekad juga sebagai landasan atau pondasi seseorang untuk mencapai tujuan. Cara-cara atau strategi yang kurang baik dan kurang terencana akan dengan mudah menghancurkan keyakinan yang sudah dibangun untuk menggapai tujuan. Cara dan strategi yang salah bisa bikin seseorang merasa lelah dan enggan untuk melanjutkan suatu tujuan. Kekuatan tekad dapat dijadikan sikap utama dalam menggapai tujuan hidup. Kekuatan tekad yang dimiliki mampu membuat seseorang terus bertahan dan selalu saja memperoleh cara untuk mengatasi segala kesulitan dalam menggapai tujuan hidupnya. Tekad merupakan kunci keberhasilan dalam setiap apapun yang kita lakukan. Bila tekad dalam diri seseorang sudah terbentuk, maka rasa takut tidak akan ada lagi, yang ada hanya rasa percaya diri untuk terus melangkah menggapai tujuan hidup. Pokoknya semua orang punya tekad yang tinggi atau rendah tergantung kekuatan tekadnya masing-masinglah ya, memang agak susah deh ya tekad ini. Tekad itu awal mula dari sebuah impian. Kalo ga ada tekad yah ga jalan sih sebenernya. Motivasi seseorang kan disebut dorongan, nah dorongannya itulah tekad, jadi tekad itu dasarnya sebenernya.

Bagaimanakah proses seseorang bertekad?

Proses bertekad bisa diliat dari komponennya, kamu tinggal elaborasi saja. Biasanya nih keyakinan yang tumbuh juga bisa berasal dari pengalaman-pengalaman yang dirasakan oleh seseorang. Makanya itu kan saya bilang tadi bentuknya tidak baku proses bertekad itu tergantung masing-masing orang. Tapi penentuan tujuan merupakan langkah pertama sebelum niat dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Kan dalam di agama kita juga dikatakan, haram bagi manusia jika mereka memelihara sifat putus asa, maka setiap manusia harus memiliki sifat-sifat yang positif untuk terus melanjutkan hidupnya seperti berniat baik, bertekad kuat, semangat, optimis, pokoknya semuanya kegiatan yang positif. Dalam agama apapun diajarkan setiap manusia harus memiliki tujuan dalam hidupnya, berikut dengan cara-cara menggapai dan menghadapi rintangan untuk menggapai tujuan hidup. Pokoknya fikiran sama tubuh saling berhubungan nanti dari tujuan, terus niat, yakin, keputusan dan tindakan, proses bertekadnya.

Apakah fungsi seseorang bertekad?

Banyak sih fungsi tekad mah, saya kasih tiga ajalah ya, yang pertama biar seseorang dapat mencapai keinginan dan tujuan hidupnya terus juga sebagai landasan awal agar orang mau berbuat sesuatulah ya nah yang terakhir menciptakan keyakinan yang total yang menghasilkan perbuatan ataupun tindakan. 84

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Nina Prasetyaningsih Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Hubungan Masyarakat Universitas : Sultan Ageng Tirtayasa Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Link. Tegal Tong RT.003/005 No.111 Desa Kebonsari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Email : [email protected]

PENGALAMAN ORGANISASI

Perkumpulan Muda-Mudi Tegal Tong RW.005 2008-sekarang UKM Paduan Suara Gita Tirtayasa 2012-2014

PENDIDIKAN

2000-2006 : SDN 2 Cilegon 2006-2009 : SMPN 1 Cilegon 2009-2012 : SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon 2012-2016 : Konsentrasi Hubungan Masyarakat, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa