KIPRAH • Volume 38 1 2 Volume 38 • KIPRAH NUANSA Dua Dimensi KIPRAH Penanganan Beranda Depan HUNIAN, INFRASTRUKTUR, KOTA DAN LINGKUNGAN alam lima tahun terakhir ini, fokus pemerintah untuk menggarap dengan lebih serius kawasan perbatasan mulai dirasakan. Hal ini terlihat dengan gerak langkah pembangunan dan upaya pengaturan di 5 (lima) kabupaten • Setia Budhy Algamar D • Ruchyat Deni Jakapermana di Kalimantan Barat dan 3 (tiga) kabupaten di Kalimantan Timur sebagai kabupaten • Waskito Pandu • Supardi • Mohammad Irian yang daratannya berbatasan langsung dengan , serta 5 (lima) kabupaten/kota di • Antonius Budiono • Sjukrul Amien yang berbatasan dengan Papua Nugini dan 3 (tiga) kabupaten di NTT yang • Dadan Krisnandar berbatasan dengan Leste. Disamping itu, terdapat pula beberapa pulau terluar yang digunakan sebagai pedoman batas negara, seperti P. Rondo di Prov. NAD, P. Berhala

Amwazi Idrus di Prov. Sumut, P. Nipa dan P. Sekatung di Prov. Kep. Riau, P. Miangas dan P. Marore di Prov. Sulut, P. Batek di Prov. NTT, dan P. Fani serta P. Fanildo di Prov. Papua. Pentingnya menangani kawasan perbatasan ini pada awalnya bertujuan untuk menjaga Dedy Permadi keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik (NKRI) sebagai bentuk kedaulatan NKRI melalui batas wilayah yang jelas dan dijamin oleh hukum internasional. Selain upaya Etty Winarni diplomasi internasional di dalam negeri, di kawasan perbatasan kemudian lebih banyak dilakukan upaya di bidang pertahanan dan keamanan, antara lain penjagaan dan patroli perbatasan serta pembuatan batas fisik dalam bentuk pagar dan pintu pelintas batas. Yunaldi • Djuwanto Mengingat luasnya wilayah nusantara, berbagai upaya untuk mengamankan wilayah perbatasan oleh TNI/Polri menjadi sulit. Upaya ini akan lebih efektif bila masyarakat Lisniari Munthe • Warjono • Srijanto setempat dilibatkan, tidak dalam tugas pengamanan fisik tentu saja, tetapi eksistensi • Ade Syaiful • Krisno Yuwono • Wayan Yoke masyarakat di kawasan-kawasan tersebut sudah cukup untuk menegaskan batas-batas wilayah nusantara.

• Endah Prihatiningtyas Akan tetapi, memukimkan penduduk atau mendorong masyarakat untuk tinggal di kawasan perbatasan dengan kondisi prasarana dan fasilitas yang sangat minim tentu saja bukan langkah bijaksana. Ketimpangan kondisi prasarana antara wilayah di Kalimantan • Agus Iwan Setiawan • Dian Irawati Barat dan Timur dengan Malaysia tentu saja justru akan menimbulkan ketimpangan ekonomi dan kecemburuan sosial yang mungkin saja bisa melunturkan nasionalisme dan Tim Dok. Puskom wawasan kebangsaaannya. Ketertinggalan secara ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat perbatasan Kalimantan antara lain dipicu oleh minimnya infrastruktur dan aksesibilitas yang tidak memadai, seperti jaringan jalan dan angkutan perhubungan darat maupun Widowati • Litha sungai yang masih sangat terbatas, prasarana dan sarana komunikasi, seperti pemancar atau transmisi radio dan televisi serta sarana telepon yang relatif minim, maupun Anas S • Yusron • Nadi Tarmadi ketersediaan sarana dasar sosial dan ekonomi, seperti pusat kesehatan masyarakat, sekolah, • Sutikno • Budi dan pasar yang juga sangat terbatas. Kondisi keterbatasan tersebut akan semakin nyata dirasakan oleh masyarakat perbatasan ketika mereka membandingkan keadaan daerahnya dengan kondisi pembangunan di negara tetangga Malaysia. Kementerian Pekerjaan Umum Jadi, mendorong masyarakat untuk tinggal di berbagai kawasan perbatasan sebagai bagian dari upaya menegakkan eksistensi NKRI haruslah diikuti dengan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dan, infrastruktur PU, seperti jalan dan air minum, merupakan

Puskom PU, Gedung Bina Marga Lt.1 salah satu aspek penting untuk membuka keterisolasian dan aksesibilitas penduduk sebagai Jl Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 prasyarat terjadinya pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan. Lantas, apakah yang Telp./Fax: 021-725 1538, 021-722 1679 sebetulnya paling dibutuhkan oleh masyarakat setempat? Hal tersebut sangat tergantung e-mail:[email protected] pada kondisi lokal, dan oleh karenanyalah diperlukan perencanaan matang yang dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan fisik dan non fisik, yang alokasi anggarannya bisa

menerima kiriman artikel, atau tulisan lain saja bersumber dari APBN, APBD, maupun masyarakat. Perencanaan yang matang dan yang (1) bersifat populer dan (2) sesuai dengan isi Majalah KIPRAH. (3) Panjang tulisan minimal 400 kata, maksimal 1600 kata. (4) Pengiriman komprehensif juga diperlukan untuk mengantisipasi peran berbagai instansi pusat dan naskah dapat dilakukan melalui email ke [email protected], disertai dengan data diri berupa biografi singkat dan alamat, nomor telepon, daerah yang ‘concern’ terhadap masalah ini, namun seringkali tidak terkoordinasi dan fax atau E-mail (bila ada). (5) Naskah yang tidak dimuat biasanya tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. (6) Redaksi berhak terintegrasi dalam bingkai perencanaan yang matang. (Redaksi) melakukan perubahan naskah tanpa mengubah isi dari tulisan. KIPRAH • Volume 38 3 DAFTARISI

NUANSA Editorial Redaktur...... 333

LINTAS INFO Alokasi Turun, Pantai Kian Rusak...... 666 Situ Gintung Desember Selesai...... 6..6..6 Ground Breaking Terowongan Pengelak Pembangunan Waduk Jati Barang...... 777 Wacana Memindahkan Ibukota Keliru...... 777

LAPORAN UTAMA Pentingnya Pencitraan Bangsa di Kawasan Perbatasan...... 888 Pelayanan Infrastruktur di Kawasan Perbatasan…..…...... 101010 Potret Beranda Depan Indonesia...... 121212 Pulau Nipa Tenggelam, Kedaulatan NKRI terancam...... 141414 Makna Strategis Pulau Nipa...... 161616 Apa Kata Mereka...... 171717 Tantangan Pembangunan di Tapal Batas...... 181818 Entikong dan Aruk: Tantangan Pembangunan Infra- struktur Perbatasan di Kalimantan...... 222222 Upaya Menjaga Pulau Terluar...... 262626 Permasalahan Adalah Koordinasi...... 272727 Paradigma Pembangunan Sudah Berubah...... 282828 Memberdayakan Pulau-pulau Kecil...... 313131 Arti Penting Pulau Talaud...... 313131 Dukungan Kementerian Pekerjaan Umum Dalam Pengelolaan Terpadu Wilayah Perbatasan...... 323232 Yang Terpenting Daerah Punya Perencanaan Pembangunan...... 363636 14 28

50 54 62

4 Volume 38 • KIPRAH DAFTARISI

Penanganan Infrastruktur Kalbar Bak Cinta Tak Terbalas...... 37 Membenahi Infrastruktur Pulau Karimata...... 545454 Lasarus, Anggota Komisi V DPR-RI Pembangunan Jalan Lintas Perbatasan: Jangan Hanya Sekedar Janji-janji...... 383838 LAPORAN KHUSUS Konsep Ada, Implementasi Kurang...... 393939 Preservasi dan Pembangunan Jalan Fokus Utama Sulawesi...... ……...... 565656 SELINGAN Penghasil Aspal, Tetapi Miskin Jalan beraspal...... 606060 Penggunaan Atap Sirap Semakin Lenyap...... 404040 Jalan Lintas Timur Sulawesi Memprihantinkan...... 626262 GALERI FOTO GALERI FOTO WACANA Secercah Harapan dari Perbatasan...... 424242 Penyikapan Hidrologis dengan Pendekatan Ekohi- drologis: Konservasi SDA dan Pengendalian Banjir SELINGAN Kawasan Demak-Juwana...... 666666 Situ Babakan: Satu dari Benteng Terakhir Pelestarian Jembatan Impian Bintan...... 696969 an Budaya Betawi...... 444444 Konsep Hijau Pada Kawasan Berdensitas Tinggi ….....707070 Permukiman Padat Tidak Selalu Kumuh...... 737373 INFO TEKNOLOGI Busway, Primadona yang Mulai Memudar...... 767676 Bangunan ABSAH (Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan)...... 464646 HUMANIKA Asa Penghuni Rusun Urip Sumoharjo...... …...... 797979 TAHUKAH ANDA Glossary...... 484848 JENDELA Yang Unik...... 494949 Oki Setiana Dewi: Infrastruktur Kurang Merata...... 808080 Salah Kaprah...... 474747 INFO BUKU JELAJAH Daerah Perbatasan, Keterbatasan, Pembatasan…….…...... 818181 Penataan Kota solo: Bermula dari Loji Gandrung...... 505050 Jembatan Bentang Panjang: Dari Penguasaan Teknologi KARIKATUR Hingga Kompetensi SDM...... 535353 Illegal Logging & Gusur Patok di Perbatasan...... 82..82..82 32 40 44

65 70 76

KIPRAH • Volume 38 5 LINTASINFO

Alokasi Turun, Pantai Kian Rusak

alah satu faktor yang menyebabkan SDA PU, mengakui bahwa alokasi APBN kondisi pantai semakin rusak adalah untuk pantai makin berkurang. “Rencana Salokasi anggaran untuk infrastruk- alokasi anggaran tahun 2011 misalnya, tur pengamanan pantai yang semakin hanya Rp240 miliar. Dana sebesar itu berkurang. Padahal, panjang pantai yang hanya sanggup untuk menangani 30 km harus diamankan dari abrasi terus ber- garis pantai, sedangkan ada 20 persen dari tambah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi 95.000 km panjang garis pantai di Indo- anggaran untuk infrastruktur pantai tahun lalu nesia yang rusak.” sebesar Rp400 miliar sehingga hanya dapat menangani sekitar 40 km garis pantai. Dari pengamatan Kiprah, kerusakan terjadi di hampir seluruh pesisir pantai di “Bila yang ditangani tak sampai 50 km garis setiap pulau, terutama di utara Pulau pantai per tahun, sampai kapan abrasi Jawa, pesisir selatan Kalimantan, pesisir terselesaikan? Padahal, ancaman per- barat Sumatera, dan pesisir pulau-pulau Abrasi mengancam jalan nasional, permukim- ubahan iklim dengan naiknya permukaan kecil lainnya, seperti , NTB, dan NTT. an, dan persawahan di Bengkulu. (Foto:Joe) air laut makin nyata,” tegas Direktur Rawa Di Sumatera misalnya, persisnya di pesisir dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), barat Bengkulu, abrasi hampir memu- Menurut Djaja, penanganan pantai butuh Kementerian Pekerjaan Umum, Djaja tuskan ruas jalan nasional antara Bantal- kebijakan yang menyeluruh, tidak hanya Murni Warga Dalam. Mokomuko. Demikian pula di Kalimantan, sekedar membangun tembok laut pena- abrasi juga hampir memutuskan jalan han gelombang, tetapi harus ada cetak Sementara Suprapto, Kasubdit Penga- Lintas Selatan Kalimantan, yakni ruas biru penanganan pantai secara menye- manan Pantai, Rawa, dan Pantai Ditjen Batulicin-Pelaihari. luruh. (Joe) Situ Gintung Desember Selesai

ingkungan Situ Gintung yang asri, yang dilakukan adalah membuat tanggul aman, nyaman, dan penuh pesona setinggi 15 m dengan lebar 5 m, spillway Lbakal tercipta lagi setelah Balai sepanjang 800 m dan lebar 8 - 30 m, serta Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cilliwung- normalisasi sungai Pesanggrahan dan Cisadane membangun kembali kawasan penataan lingkungan. yang rusak akibat jebolnya tanggul Situ Gintung setahun silam. Saat ini pihak balai Dana APBN murni sebesar Rp93 miliar sedang merampungkan pekerjaan utama telah dialokasikan untuk penyelesaian berupa bendungan, tanggul, dan spill way proyek tersebut yang dikerjakan selama (bangunan pelimpah bebas) berikut 52 minggu kalender oleh PT Bumi Karsa pelengkapnya. Lokasinya sendiri tak jauh dan PT Nindya Karya. “Hambatan utama dari ibu kota, tepatnya berada di Keca- dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah matan Ciputat Timur, Kota Tangerang cuaca yang sering kurang bersahabat,” Konstruksi bangunan Spillway. (Foto: Wy) Selatan, Provinsi . ujar Anwar Gandi, Deputi Proyek Manajer PT. Bumi Karsa. Akan tetapi, ia optimis Pitoyo berpendapat bahwa becermin dari “Saat ini kemajuan pembangunan fi- bahwa pekerjaan yang ditanganinya akan kejadian jebolnya bendungan Situ Gin- siknya telah mencapai 47 persen dan selesai sesuai jadwal. tung, maka di samping tetap melakukan diharapkan selesai pada akhir Desember pemantauan, penting pula memper- 2010,” demikian ditegaskan Kepala BBWS Penyelesaian pembangunan kawasan Situ hatikan penertiban dan pemeliharaan Ciliwung-Cisadane, Pitoyo Subandrio, saat Gintung akan dimanfaatkan sebagai ratusan situ yang berada di wilayahnya, meninjau lokasi proyek pada awal Juli lalu. cadangan sumber air baku dengan jumlah yang sekarang mulai terancam kerusakan Ia mengatakan bahwa pekerjaan utama volume sekitar 1 juta m3. dan penciutan. (Joe)

6 V olume 38 • KIPRAH LINTASINFO Ground Breaking Terowongan Pengelak Waduk Jatibarang

enteri Pekerjaan Umum, Djoko Pembangunan Waduk Jatibarang dimulai Kirmanto, didampingi Guber- dari tahap studi pengembangan wilayah Mnur Provinsi Jawa Tengah, Bibit sungai Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Waluyo, dan Kepala Balai Besar Wilayah Juwana (Jratunseluna) pada tahun 1969 Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Hartanto, oleh JICA dan PT. Indah Karya. Hasil studi melakukan ground breaking (peman- tersebut menunjukkan perlunya waduk cangan tiang) pengeboran pertama serbaguna yang harus dibangun untuk terowongan pengelak pada proyek pem- mendukung pengembangan wilayah dan bangunan Waduk Jatibarang, (30/6) di mengurangi banjir di Semarang dan Semarang, Jawa Tengah. sekitarnya. Pengeboran pertama terowongan pengelak Kegunaan terowongan pengelak adalah “Proses pembangunan Waduk Jatibarang proyek pembangunan Waduk Jatibarang. (Foto:Indah) untuk mengelakkan aliran sungai di diharapkan segera selesai sehingga dapat sekitar/yang melintasi lokasi bendungan mengurangi potensi banjir dan menye- pemerintah pusat sebesar 50% (Rp103 selama masa pembangunan bendungan. diakan air baku untuk air minum,” ujar miliar) dan pemerintah daerah, baik Bangunan pengelak terdiri dari cofferdam Djoko. Pembangunan Waduk Jatibarang provinsi maupun kabupaten, masing- (bendungan pengelak) utama, portal in- telah dimulai sejak 2008 dan diharapkan masing sebesar 25% (Rp51,5 miliar).” let dan outlet, serta terowongan pengelak dapat selesai tahun 2014. Pembangunan sepanjang 441 m. Terowongan tersebut waduk dan pendukungnya ini membu- Hingga saat ini, lahan yang telah di- didesain untuk mengatasi banjir selama tuhkan dana sekitar Rp560 miliar. bebaskan mencapai 85%. Terowongan 25 tahun dengan besaran 280m3/detik pengelak diharapkan segera selesai serta elevasi pundak bendungan setinggi Hartanto mengatakan, “Luas lahan yang dibangun sehingga pekerjaan pem- 50 m. Pengelakan sungai ini diharapkan dibebaskan sekitar 210 ha. Estimasi biaya bangunan Waduk Jatibarang dapat telah selesai dibangun pada akhir Juni 2011. sebesar Rp206 miliar dengan sharing dari terlaksana sesuai dengan rencana. (Ind)

Wacana Memindahkan Ibu Kota Keliru

mindahkan ibu kota. Itu keliru. Yang Penataan Ruang”, Dr. Ir. Darrundono, MSi benar adalah fungsi-fungsi yang tidak dengan makalah “Peran Modal Sosial sesuai dengan ibu kota itu yang dipin- Dalam Pembangunan Kota”, Dr. Ir. Endrawati dahkan,” demikian disampaikan Prof. DR. Fatimah dengan makalah “Pengembangan Emil Salim dalam makalahnya yang Model Daya Dukung Lingkungan Untuk berjudul “Prinsip-Prinsip Pembangunan Keberlanjutan Kota”, Dr. Iwan Kustiwan Berkelanjutan Dalam Pembangunan dengan makalah “Penetapan Compact City Kota”, selaku keynote speech (ceramah Untuk Pembangunan Kota Yang Ber- utama) dalam acara “Seminar Nasional kelanjutan”, dan Ir. Setia Damayanti, MSi eban Kota Jakarta sebagai ibu kota Lingkungan Penataan Ruang dan Keber- dengan makalah “Rusunawa Sebagai Salah negara kian bertambah, meski lanjutan Kota”. Acara ini bertempat di Satu Solusi Dalam Penataan Ruang Kota”. Bdaya dukungnya justru menurun. Ruang Serbaguna Program Pascasarjana Hal ini mencuatkan kembali wacana Gedung IASTH lantai 3 Universitas Indo- Acara yang diselenggarakan pada hari pemindahan ibu kota pemerintahan ke nesia, Salemba, Jakarta Pusat. Rabu, tanggal 14 Juli 2010, pukul 08.00 daerah lain. WIB hingga pukul 14.00 WIB ini dihadiri Turut hadir sebagai pembicara di acara pula oleh akademisi, perwakilan instansi “Tidak bisa dipungkiri bahwa Jakarta tersebut Prof. Ir. Budhy Tjahjati, MCP, terkait dari pemerintah dan swasta, adalah ibu kota negara. Oleh karena itu, Phd, dengan makalah “Kebijakan Pem- individu-individu, serta para wartawan tidak boleh ada cara berpikir untuk me- bangunan dan Dimensi Lingkungan Dalam dari media cetak dan elektronik. (Wy)

KIPRAH • Volume 38 7 LAPORANUTAMA Pentingnya Pencitraan Bangsa di Kawasan Perbatasan

8 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

merawat, ataupun mempercantik teras Sadar akan permasalahan yang ada di depan, halaman depan, dan pagar rumah- perbatasan, saat ini pemerintah telah Mungkin banyak orang tidak nya, misalnya teras depannya dibuat dari mengubah paradigma pembangunan mengetahui apa yang ada di bermacam keramik yang menawan serta perbatasan yang selama ini lebih meng- kawasan perbatasan, yang juga dilengkapi dengan sofa yang menarik utamakan pendekatan keamanan dari- biasa disebut perbatasan saja, untuk dapat menerima kunjungan tamu pada pendekatan kesejahteraan, sehingga atau dengan ekstrim bisa dengan nyaman dan santai. Di halaman dinamika pembangunan dan pember- disebut “tidak peduli” dengan depan tertata taman yang asri, penuh dayaan masyarakat di beberapa kawasan apa yang ada di sana. dengan rerumputan. Pagar rumah tidak perbatasan belum tersentuh. Percepatan hanya berfungsi untuk keamanan, tetapi pembangunan kawasan perbatasan ter- juga sebagai penarik perhatian yang sebut, terutama infrastruktur, mau tidak didesain sedemikian rupa sehingga mau harus segera dilakukan oleh peme- memiliki nilai artistik. Penghuni rumah rintah dengan melibatkan seluruh instansi ila dilihat, memang banyak pasti sadar betul bahwa citra rumahnya terkait. Terbitnya Peraturan Presiden RI kawasan perbatasan yang menunjukkan citra dirinya sendiri seka- Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan B terbengkalai, minim infrastruk- ligus penarik tamu, bahwa citra awal dari Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) tur, dan sangat tertinggal. Kepedulian rumahnya ditunjukkan dari teras depan, menjadi bukti keseriusan pemerintah akan pentingnya kawasan tersebut halaman depan, dan pagar rumahnya. dalam meningkatkan pembangunan di mungkin mulai timbul setelah kita Bagaimana dengan teras depan, halaman kawasan perbatasan tersebut. mengalami “kekalahan” dalam memper- depan, dan pagar negara kita? Apakah tahankan kepemilikan Pulau Sipadan dan dapat menjadi penarik tamu? Ataukah Badan yang dikepalai oleh Menteri Dalam Pulau Ligitan. Hanya satu kata yang penghuninya yang malah berpindah Negeri ini mempunyai tugas menetapkan menjadi “kunci kemenangan” dari nega- karena melihat teras dan halaman depan kebijakan program pembangunan perba- ra tetangga kita itu, yakni “kepedulian”. negara tetangga tetangga lebih indah dan tasan, menetapkan rencana kebutuhan Ya, kepedulian mereka terhadap kondisi menarik. anggaran, mengkoordinasikan pelaksa- kedua pulau tersebutlah yang “tidak naan, dan melaksanakan evaluasi dan mampu” diberikan oleh negara kita saat Dilihat dari kondisinya saat ini, hanya pengawasan terhadap pengelolaan ka- itu. Berbeda dengan kita, mereka sangat beberapa perbatasan yang memiliki wasan perbatasan. Pembangunan ka- perhatian pada daerah yang “abu-abu”. infrastruktur memadai, sedangkan se- wasan perbatasan yang akan dikoordinir Hanya dengan berbekal memberikan bagian besar masih minim infrastruktur, oleh BNPP harus menggunakan pende- stimulus ekonomi ke daerah tersebut, khususnya di pulau-pulau terluar atau katan kesejahteraan (prosperity ap- ternyata dampaknya cukup besar karena yang saat ini disebut sebagai pulau-pulau proach), pendekatan keamanan (security membuat mayoritas penduduk di sana terdepan. Kurangnya prasarana jalan, approach) dan pendekatan keberlanjutan merasa bahwa mereka adalah bagian dari permukiman, dan sumber air bersih (sustainability approach) dengan mem- negara yang memberikan perhatian menjadi trademark kawasan perbatasan. perhatikan kualitas lingkungan hidup, tersebut. Mungkin setelah kejadian Keterbelakangan yang ada di sana se- meningkatkan kerja sama ekonomi dan tersebut, kawasan perbatasan mulai makin diperparah lagi dengan belum perdagangan di lokasi perbatasan, me- dilirik dan diperhatikan oleh negara kita adanya fasilitas listrik maupun tele- ningkatkan kinerja prasarana dan sarana ini. Tentunya kita tidak mau kembali komunikasi di hampir sebagian besar sosial, pendidikan, permukiman, ekonomi, terjeblos ke dalam lubang yang sama kawasan perbatasan. Tingkat pereko- transportasi, pertahanan dan keamanan, untuk kedua kalinya. Keledai saja tidak nomian masyarakat yang rendah dan serta meningkatkan pelayanan lintas pernah kejeblos dua kali ke dalam lubang kemiskinan menjadi ciri utama kawasan batas, baik barang maupun orang. yang sama. Yah…memang sarkastik, perbatasan, sehingga untuk memenuhi tetapi semoga kritik ini menjadi pemicu kebutuhan hidupnya, penduduk se- Conductor pembangunan sudah terben- kita untuk tidak mengulang-ulang ke- tempat lebih berorientasi pada negara tuk, tinggal menunggu kiprah yang opti- salahan yang sama. tetangga. Ungkapan “Merah Putih Ben- mal dalam sinergi dari setiap instansi. deraku, Ringgit Uangku” benar adanya, Semoga harapan semakin baiknya kondisi Bila diibaratkan sebuah rumah, maka dan dengan semakin banyaknya warga masyarakat di kawasan perbatasan dapat kawasan perbatasan merupakan sebuah kita yang mencari uang di negara te- terwujud sehingga penghuni perbatasan teras depan, halaman depan, maupun tangga, lambat laun dikhawatirkan akan akan dengan bangga dan lantang menye- pagar dari sebuah rumah. Penghuni dapat menipiskan rasa kebangsaannya. butkan “Merah Putih Benderaku, Indo- rumah biasanya akan berupaya seoptimal Hal ini dapat menjadi titik lemah ke- nesia Tumpah Darahku, Rupiah Uangku.” mungkin untuk memelihara, menjaga, amanan negara kita. (Nld)

KIPRAH • Volume 38 9 LAPORANUTAMA Pelayanan Infrastruktur di Kawasan Perbatasan

Kesenjangan pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan menimbulkan tantangan serius di bidang ekonomi dan sosial, pariwisata, serta pertahanan dan keamanan negara Indonesia.

engacu pada Perpres No.12 Tahun 2010 tentang Badan MNasional Pengelola Perba- tasan, pada pasal 1 (satu) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Kawasan Perbatasan adalah bagian dari wilayah negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain. Dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan per- batasan berada di kecamatan. Adapun Batas Wilayah Negara adalah garis batas yang merupakan pemisah kedaulatan suatu negara yang didasarkan atas hukum internasional. Sementara itu, pada pasal 5 (lima) juga dijelaskan bahwa Wilayah Negara meliputi wilayah darat, wilayah perairan, dasar laut, dan tanah di bawah- nya serta ruang udara di atasnya, ter- masuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. Infrastruktur Jalan Lintas Selatan Kaltim yang masih berupa jalan tanah dan kerikil. Indonesia merupakan salah satu negara (Foto: Gazhali) kepulauan terbesar di dunia yang me- dengan Malaysia; b)Nusa Tenggara Timur adalah Nunukan, Kutai Barat, dan Malinau. miliki 17.504 pulau. Dari 17 ribu lebih pulau yang berbatasan dengan negara muda Hingga tahun ini, hanya gerbang per- tersebut, terdapat 92 pulau-pulau kecil Timor Leste; serta c)Papua, provinsi pa- batasan Entikong dan Nunukan yang yang dijadikan sebagai titik dasar dan ling timur Indonesia, yang langsung sudah dibuka. Meskipun demikian, pe- referensi untuk menarik garis pangkal berbatasan dengan Papua Nugini. merintah dalam waktu dekat juga akan kepulauan yang berbatasan langsung membuka 2 (dua) gerbang perbatasan dengan 10 negara tetangga, yaitu Malay- Di pulau terbesar di Indonesia sekaligus lagi, yaitu di Aruk (Sambas) dan Nanga sia, Singapura, Thailand, Papua Nugini, terbesar ketiga di dunia, Kalimantan, Badau (Kapuas Hulu). Adapun kabupaten Filipina, Timor Leste, Palau, India, Viet- terdapat 8 (delapan) wilayah perbatasan yang menjadi wilayah tapal batas antara nam, dan Australia. di tingkat kabupaten, terdiri atas 5 (lima) Papua dengan Papua Nugini adalah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Keerom, Kabupaten Pe- Pada pasal 6 ayat (1) butir (a) disebutkan dan 3 (tiga) kabupaten di Provinsi Kali- gunungan Bintang, Kabupaten Merauke, bahwa Batas Wilayah Negara Indonesia mantan Timur. Kelima kabupaten di Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten di darat berbatasan dengan Negara Ma- Kalimantan Barat yang berbatasan lang- dengan 1 (satu) pintu gerbang laysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. sung dengan Malaysia adalah Sanggau, perbatasan, yaitu di Skow Wutung Pulau-pulau besar yang daratannya Kapuas Hulu, Sambas, Sintang, dan (Keerom). Sementara itu, daerah per- berbatasan langsung dengan ketiga Bengkayang. Sementara itu, 3 (tiga) batasan di Nusa Tenggara Timur dengan negara tetangga tersebut adalah: kabupaten di Kalimantan Timur yang Timor Leste meliputi 3 (tiga) kabupaten, a)Kalimantan yang berbatasan langsung berbatasan langsung dengan Malaysia yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara,

10 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

Kabupaten , dan Kabupaten Belu masyarakat Indonesia dari negaranya rendahnya kesadaran politik dan hukum dengan 1 (satu) pintu gerbang perbatasan sendiri, namun akses telekomunikasi dan serta disiplin masyarakat dan aparat yang sudah dibuka terletak di Kota informasi dari Malaysia justru dengan keamanan di wilayah perbatasan juga Atambua (Belu). mudah dapat mereka akses. Tidak me- semakin meruwetkan masalah. Tingkat ratanya pembangunan ekonomi dan kesadaran politik, hukum, dan disiplin Tantangan di Kawasan Perbatasan Darat infrastruktur tentunya menimbulkan yang rendah mengakibatkan kurangnya kecemburuan ekonomi, terutama bagi rasa kepemilikan (sense of belonging) Kondisi masyarakat di daerah-daerah masyarakat yang tinggal tak jauh dari warga atas infrastruktur di perbatasan perbatasan darat tentunya berbeda daerah-daerah di negara tetangga yang sehingga infrastruktur yang telah ter- dengan kondisi masyarakat yang berada lebih makmur dan sejahtera. Tak heran sedia tidak terjaga dan terawat dengan di daerah kawasan perbatasan laut apabila warga negara Indonesia yang baik. Sebagai contoh, banyak patok-patok maupun pulau. Masyarakat di perbatasan tinggal di kawasan perbatasan banyak ataupun rambu lalu lintas di kawasan laut maupun pulau-pulau terluar seringkali yang lebih memilih melakukan kegiatan perbatasan yang hilang akibat dipindah- terisolir dari negara tetangga, bahkan dari ekonomi, sosial, pendidikan, dan ke- kan oleh masyarakat, bahkan dicuri untuk negaranya sendiri, akibat kondisi alamnya sehatan di negara tetangga yang mereka dijual, padahal patok-patok tersebut yang memang berada di tempat terisolir anggap lebih terjangkau (baik jarak merupakan tanda batas wilayah negara. maupun terpencil. Sementara masyarakat maupun harganya) dan berkualitas. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu yang berada di perbatasan darat tidaklah persengketaan tapal batas negara, selain memiliki kesulitan dalam berkomunikasi memang masih banyak daerah-daerah di serta mengunjungi secara langsung perbatasan yang belum jelas statusnya negara tetangganya, baik secara legal Salah satu kunci solusi secara hukum internasional. Kondisi jalan maupun ilegal, namun banyak yang masih dari tantangan di yang masih rusak dan tidak terhubung terisolir dari negaranya sendiri akibat kawasan perbatasan menjadi faktor yang membuat lokasi dan kesenjangan pembangunan, terutama medan menjadi lebih sulit untuk diawasi. pembangunan infrastruktur, di daerah- darat Indonesia adalah Situasi ini mengakibatkan sebagian dari nya. pembangunan dan sekian banyak pos penjagaan lintas batas yang ada itu tidak dijaga dengan ketat. Beberapa hal yang masih menjadi tan- penyediaan sarana dan Rendahnya kesadaran politik dan hukum tangan bagi pengamanan maupun pe- prasarana yang serta ketersediaan infrastruktur dasar ngembangan kawasan perbatasan darat memadai, terutama yang tidak memadai juga turut menyu- di Indonesia dapat dikategorikan menjadi burkan berbagai tindakan ilegal, ter- 3 (tiga) bidang, yaitu: infrastruktur dasar. utama penyelundupan kayu dan narkoba, maupun meningkatnya tenaga kerja dan 1. Bidang ekonomi dan sosial pendatang gelap serta human trafficking 2. Bidang pariwisata Kondisi daerah-daerah perbatasan Indo- (perdagangan orang), terutama perem- puan dan anak-anak. nesia sebagian besar sama, yakni tidak Kesenjangan dan keterbatasan pem- meratanya penyebaran penduduk serta bangunan infrastruktur dasar dan eko- Salah satu kunci solusi dari tantangan di pembangunan infrastruktur dasar mau- nomi di kawasan perbatasan juga ber- kawasan perbatasan darat Indonesia pun terbatasnya pembangunan sarana pengaruh pada bidang pariwisata. Apabila adalah pembangunan dan penyediaan dan prasarana transportasi, kesehatan, jalan saja masih banyak yang berlubang- sarana dan prasarana yang memadai, pendidikan, dan lain-lain. Ketidakme- lubang dan jembatan belum terbangun, terutama infrastruktur dasar, seperti rataan tersebut mengakibatkan adanya tentunya susah untuk dapat mengakses jalan, jembatan, dan perumahan. Kondisi kesenjangan pembangunan ekonomi kawasan wisata. Apalagi jika pasar dan di daerah-daerah perbatasan darat Indo- penduduk dan infrastruktur dasar yang pusat-pusat ekonomi belum terbangun, nesia merupakan potret beranda depan dapat dilihat dari masih adanya daerah maka pastilah potensi-potensi pariwisata negara Indonesia. Apabila tidak segera yang terisolir dan tingginya tingkat di daerah-daerah perbatasan juga susah dibenahi, maka beranda depan negara kemiskinan penduduk yang tinggal di untuk berkembang. kita akan rusak sehingga tidak akan layak kawasan perbatasan. Di kawasan tertentu, menerima “tamu” yang hendak ber- seperti perbatasan Kalimantan misalnya, 3. Bidang pertahanan dan keamanan kunjung, apalagi sebagai benteng per- masih terdapat keterbatasan akses tele- tahanan dari para “tamu tak diundang”. komunikasi (telepon) dan informasi Di samping segala kesenjangan dan (Endah) (televisi, radio, dan sebagainya) bagi keterbatasan yang disebutkan di atas,

KIPRAH • Volume 38 11 LAPORANUTAMA Potret Beranda Depan Indonesia

Daerah-daerah di kawasan perbatasan bak beranda depan negara karena disitulah pintu gerbang bagi wisatawan dari negara tetangga dan dunia untuk memasuki negara kita, demikian pula sebaliknya. Semakin bagus dan menarik penataan beranda depan kita, semakin banyak orang tertarik masuk ke dalam “rumahnya”. Akan tetapi, apabila jalan masuknya saja rusak atau bahkan tidak ada, belum lagi suasana di beranda itu terlihat tak terurus, menyeramkan, dan rawan, siapa yang bersedia berkunjung?

aerah-daerah perbatasan darat merupakan wilayah yang Dstrategis sekaligus dilematis. Di satu sisi, daerah-daerah tersebut memiliki potensi ancaman bagi pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik In- donesia (NKRI). Di sisi lain, daerah-daerah perbatasan memiliki potensi pengem- bangan kerja sama dengan negara-negara tetangga, khususnya di bidang ekonomi dan pariwisata. Tak salah apabila daerah- daerah di kawasan perbatasan dianggap sebagai beranda depan negara. Istilah beranda depan bagi daerah-daerah perbatasan, yang kini tengah dipo- pulerkan oleh pemerintah, berarti bahwa daerah-daerah tersebut merupakan kawasan yang secara geografis berba- tasan dengan negara lain dan menunjuk- kan gambaran tentang kondisi wilayah serta jati diri bangsa Indonesia. Dengan demikian, kondisi daerah-daerah di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong, Kalbar. (Foto: Lis) wilayah perbatasan, khususnya perba- berkawat duri, maupun tak tertata rapi, negara tetangga maupun negara lainnya tasan darat, dapat menjadi tolok ukur sang tamu jadi enggan, bahkan takut untuk mau berkunjung ke negara kita. kondisi suatu bangsa, layaknya kondisi untuk melintas, apalagi masuk ke dalam Pembangunan dan ketersediaan pra- beranda depan yang mencerminkan rumah tersebut. Pemilik rumahnya juga sarana dan sarana, khususnya infra- kondisi suatu rumah. akan dianggap sebagai orang yang tidak struktur jalan, perumahan, air bersih, dan ramah dan tidak menyenangkan. Oleh sanitasi, menjadi faktor penentu bagi Tamu asing yang mendatangi sebuah karena itulah, penanganan dan pengem- pengembangan daerah-daerah di ka- rumah pasti dapat menarik kesimpulan bangan kawasan perbatasan, terutama wasan perbatasan. Tetapi fakta di la- bagaimana kondisi di dalam rumah perbatasan darat, hendaklah meng- pangan masih menunjukkan kalau pem- maupun karakter sang pemilik rumah gunakan pendekatan strategis dengan bangunan sarana dan prasarana dasar, dengan hanya melihat beranda rumah- mempertimbangkan secara sungguh- terutama pembangunan infrastruktur nya. Apabila beranda rumahnya terlihat sungguh potensi ancaman maupun jalan dan jembatan, di daerah-daerah berpagar rapi, bersih, dan asri, tamu potensi pengembangan kerja sama perbatasan darat Indonesia masih belum tersebut akan senang berkunjung karena dengan negara tetangga. memadai, terutama perbatasan darat dapat menyimpulkan bahwa kondisi di Indonesia dengan Malaysia di Pulau dalam rumah pastilah semenarik dan Di samping tetap menjaga fungsi keta- Kalimantan. senyaman berandanya. Pemilik rumah hanan dan keamanan, pemerintah juga pun pastilah orang yang baik serta perlu mengembangkan fungsi ekonomi Perbedaan yang sangat mencolok dapat menyenangkan. Akan tetapi, apabila dan pariwisata di daerah-daerah perba- dilihat dan dirasakan apabila kita berken- beranda rumahnya kotor, dipenuhi pagar tasan darat sehingga menarik warga dara menggunakan jalur jalan nasional

12 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA dari Pontianak ke Entikong menuju deretan rumah penduduk. rumah sakit, kantor polisi, dan lain se- Kuching dan kembali dari Kuching menuju bagainya yang tidak merata, warga kita Entikong. Meskipun jalan Trans Kali- Arkan Yamri, Pejabat Pembuat Komit- yang bersekolah maupun berobat ke Ma- mantan dari Pontianak ke Entikong saat men (PPK) Pengembangan Kawasan laysia pun menjadi suatu pemandangan ini jauh lebih baik dan sebagian besar telah Perbatasan Dinas Pekerjaan Umum biasa di sana. Oleh karena itu, peredaran beraspal, namun di sana-sini terdapat jalan Provinsi Kalimantan Barat, menjelaskan uang ringgit di Entikong jauh lebih besar yang ditambal sulam dan berlubang- kepada KIPRAH bahwa pembangunan dibandingkan rupiah karena mereka lubang. Belum lagi masih ada ruas jalan, yang paling diperlukan saat ini di kawasan membeli barang-barang kebutuhan da- sekitar 32 km lebih, yang dalam tahap perbatasan Kalimantan Barat adalah sarnya ke yang lebih murah dan infrastruktur jalan. Meskipun jalan nasio- aksesnya mudah. nal (Trans Kalimantan) dan jalan poros sudah banyak dibangun, namun jalan yang Kenyataan bahwa pembangunan infra- menghubungkan kota-kota di Kalimantan struktur di daerah-daerah yang menjadi tidak semuanya dalam kondisi baik. Arkan pintu gerbang Indonesia di perbatasan juga menyebutkan bahwa jarak dari jalan- Kalimantan masih belum dilengkapi jalan penghubung yang ada masih relatif dengan sarana dan prasarana dasar yang jauh dan memutar. Ditambah lagi dengan memadai merupakan potret beranda sarana transportasi yang belum memadai. depan negara kita. Pembukaan daerah perbatasan diharapkan dapat mendorong Kondisi tersebut berbanding terbalik pertumbuhan ekonomi sehingga pen- dengan di Malaysia. Perjalanan kami dari duduk lokal dapat lebih sejahtera. Entikong ke Kuching juga melewati jalan- jalan nasional beraspal yang tambal Keberadaan daerah perbatasan darat sulam, namun tanpa ada satupun lubang. merupakan beranda depan negara kita Jalan-jalannya mulus, lebar, memiliki bahu yang seharusnya dapat menarik turis, jalan, serta dilengkapi dengan rambu- khususnya turis mancanegara dari te- rambu lalu lintas, penanda arah, dan tangga sebelah, untuk datang berwisata lampu jalan yang terang benderang. sehingga meningkatkan devisa negara. Jalan-jalan poros yang menghubungkan Akan tetapi, apabila ketimpangan infra- jalan utama dengan perumahan pendu- struktur dan sarana serta prasarana di duk sebagian besar juga sudah beraspal. daerah-daerah yang sudah disentuh pembangunan saja masih terjadi, lalu KIPRAH juga melihat bagaimana ber- bagaimana nasib daerah-daerah di ka- bagai infrastruktur di perbatasan Malay- wasan perbatasan yang jalannya terputus pengerasan, sehingga pengemudi yang sia telah terbangun dengan baik. Pusat- dan wilayahnya masih terisolir? melewatinya harus terlonjak-lonjak di pusat perdagangan serta tempat-tempat dalam mobilnya. Sesampainya di Enti- pariwisata di sana juga ditata dengan apik Hal ini patut mendapat perhatian dari kong, kita pun dapat menemukan banyak dan menarik. Berbeda dengan sebagian semua instansi pemerintah, terutama jalan-jalan poros yang masih berupa jalan besar kecamatan yang berada di perba- terkait dengan rencana pembukaan PPLB tanah, kerikil, dan batu. Selain itu, tasan Indonesia, semua distrik di Malay- Aruk dan Nanga Badau. Apakah dengan terdapat ±50 jalan setapak dan berpuluh- sia telah memiliki pasokan listrik dan air hanya membuka PPLB Aruk dan PPLB puluh jalan tikus yang menghubungkan bersih sendiri. Dengan sendirinya, sarana Nangau Badau dalam waktu dekat ini 55 desa di Kalimantan Barat dengan 32 komunikasi dan informasi seperti siaran sudah dapat dikatakan sebagai upaya yang kampung di Sarawak. Apabila malam televisi, radio, telepon, internet, maupun memadai sehingga benar-benar dapat menjelang, Trans Kalimantan terselimuti koran dapat terdistribusi dengan baik menyejahterakan penduduk Indonesia pekatnya kegelapan malam karena fasi- hingga ke desa-desa. yang berada di kawasan perbatasan litas lampu jalan masih belum ada. Hanya ataukah perekonomian warga Malaysia lampu-lampu mobil dan sesekali sepeda Seringnya terjadi kelangkaan persediaan yang justru akan meningkat karena warga motor yang jadi penerang para pengen- gas elpiji dan sembako membuat hampir negara kitalah yang berbondong- dara yang melintas. Padahal, jalan-jalan di semua kebutuhan pokok warga Indone- bondong berwisata ke Malaysia yang Kalimantan tidak memiliki bahu jalan sia yang ada di perbatasan dipasok dari memiliki sarana dan prasarana lebih karena biasanya langsung berada di tepi Malaysia. Bahkan akibat pembangunan lengkap dan infrastruktur yang lebih baik? tebing, jurang, ataupun sungai kecil, dan sarana dan prasarana, seperti sekolah, (Endah)

KIPRAH • Volume 38 13 LAPORANUTAMA

Tembok laut dengan konstruksi batu. (Foto: Dok.) Pulau Nipa Tenggelam, Kedaulatan NKRI Terancam

Oleh : **Ade Syaiful R

Keberadaan pulau-pulau terluar di kawasan perbatasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memegang peranan penting untuk menjaga kedaulatan bangsa. Tak pelak, menjaga keberadaan pulau-pulau yang menjadi garda depan negara kita mutlak adanya.

ulau Nipa secara geografis berada satu dari 20 (dua puluh) pulau kecil terluar hampir tenggelam. Apalagi dengan pada koordinat 103° 39’ 11" BT dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indo- maraknya kegiatan eksploitasi pasir (laut P1° 09’ 13" LU, sedangkan secara ad- nesia (NKRI). dan darat) maupun bahan granit yang ministratif pulau ini terletak di Desa diselundupkan ke Singapura. Padahal jika Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Luas wilayahnya yang hanya sebesar 63 dilihat dari berbagai sisi kepentingan Kota , Provinsi Kepulauan Riau. ha pada saat permukaan air laut terendah, negara, keberadaan pulau ini sangat Pulau yang dilintasi sekitar 50.000 kapal 58 ha pada saat permukaan air laut rata- strategis sehingga harus segera dilakukan laut per tahun tersebut terletak di Selat rata, dan 28 ha pada saat permukaan air upaya-upaya penyelamatan. Ancaman Philip, diapit oleh negara Singapura dan laut tertinggi, menjadikan pulau yang tenggelamnya Pulau Nipa, yang merupa- Pulau Batam. Pulau ini merupakan salah nyaris hilang dari peta Indonesia ini kan pulau terluar dari wilayah Indonesia

14 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA yang berbatasan langsung dengan Singa- (lapisan pelindung) tanggul batu ter- 2004 ini telah selesai dilaksanakan. Pulau pura, akan menjadi ancaman pula bagi ke- hadap hantaman gelombang. Disamping Nipa sebagai pulau terluar NKRI sekarang daulatan Republik Indonesia. itu, dilakukan pula pengisian pasir laut di juga memiliki potensi menjadi objek zona utara dan zona selatan hingga wisata bahari yang menarik wisatawan. Upaya Penyelamatan meningkatkan elevasi ± 4,6 m, pengisian Selain lokasinya yang eksotis dengan pasir laut di zona hutan bakau hingga pemandangan di bawah laut yang sangat Sebelum dilaksanakannya pekerjaan kon- mencapai elevasi ±1,8 m, dan pengisian indah, fasilitas di sana juga sudah men- servasi, kondisi Pulau Nipa sangat kritis tanah timbunan di zona utara dan selatan dukung. Semua jalan menuju pos TNI AL akibat pengaruh abrasi, baik yang di- setebal 0,6 m hingga mencapai elevasi dipasangi paving blok di sekeliling pos. Di sebabkan oleh gelombang laut musiman ±5,2 m. samping itu, fasilitas penerangan juga maupun oleh gelombang yang ditimbul- telah tersedia sehingga kondisi pulau kan dari lalu lintas kapal. Kondisi ini Selain pemasangan tetrapod serta tersebut pada malam hari sudah terang semakin diperparah akibat adanya ak- penimbunan tanah dan pasir, dilakukan benderang. Yang tak kalah pentingnya, tivitas pengambilan pasir laut yang tidak pula pembangunan dermaga TNI AL, di pulau terluar ini juga telah berdiri guest terkendali di sekitar Pulau Nipa. pembangunan jalan penghubung antara house berupa rumah adat Minahasa zona utara dengan zona selatan, dan berlantai dua yang siap digunakan untuk Pada tanggal 20 Februari 2004, Presiden pembangunan sarana penunjang lainnya, menerima kunjungan tamu. Sudah dila- RI Megawati Soekarnoputri berkunjung diantaranya jalan lingkungan, lahan kukan pula penanaman pohon kelapa dan ke Pulau Nipa dan mencanangkan di- parkir, serta fasilitas mesin dan listrik. cemara laut yang kian mempercantik mulainya kegiatan konservasi Pulau Nipa Selain terdapat bangunan Monumen Pulau Nipa. Oleh karena itulah, setelah dengan pertimbangan bahwa: Pencanangan Konservasi Pulau Nipa di segala usaha ekstra yang dilakukan oleh zona selatan dan bangunan Plaza Monu- berbagai pihak untuk keberhasilan upaya 1. Pulau Nipa adalah salah satu pulau men Peresmian Konservasi Pulau Nipa konservasi ini, cita-cita untuk mewu- terluar yang berbatasan langsung di zona utara, Kementerian PU yang judkan Pulau Nipa sebagai objek wisata dengan negara Singapura; berkoordinasi dengan TNI AL juga bahari tinggal selangkah lagi. Sekarang membangun guest house dan pos Satuan tinggal bagaimana hasil konservasi Pulau 2. Terdapat benchmark (titik dasar) di Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Nipa tersebut dapat dimanfaatkan se- Pulau Nipa dengan kode TD 190 dan Terluar Korps Marinir yang berlokasi di besar-besarnya untuk menjaga tegaknya TD 190A yang berfungsi sebagi acuan zona utara dengan konstruksi atap beton kedaulatan NKRI secara utuh sekaligus pengukuran dan penetapan median yang dilengkapi dengan menara pe- untuk meningkatkan kesejahteraan line pada perjanjian perbatasan Indo- ngawas, bungker pertahanan, tandon air, masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau. nesia–Singapura pada tahun 1973; dan ruang genset, gudang BBM, menara ** Kepala Sub Bidang Penyiapan 3. Luasan (ukuran) pulau ini yang relatif setinggi 30 meter untuk memonitor Pelaporan Puskom PU kecil menjadikannya sangat sensitif situasi di perbatasan, serta jajaran barak- terhadap perubahan alam atau ak- barak para anggota TNI-AL yang di- tivitas manusia. lengkapi dengan instalasi sarana pe- Pulau karang seluas 63 ha ini terbagi nunjang lainnya, menjadi empat zona, yaitu zona utara seperti pembang- (seluas 15,00 ha), zona hutan bakau kit listrik tenaga (seluas 12,28 ha), zona selatan (seluas sel surya, mesin 16,19 ha), serta zona laguna pasir (seluas penyuling air laut, 6,91 ha). Untuk menjaga Pulau Nipa dari dan lain sebagai- ancaman abrasi, maka Kementerian PU nya. melakukan pembangunan untuk pe- ngamanan pantai melalui pembuatan Kondisi Kini Sete- tembok laut dengan konstruksi batu di lah Konservasi sekeliling Pulau Nipa sepanjang 4,3 km Kini, kegiatan kon- hingga mencapai elevasi ± 5,2 m. Setelah servasi yang pen- itu, dilanjutkan dengan pemasangan te- canangannya di- trapod (salah satu jenis konstruksi pe- mulai sejak tahun mecah gelombang) sebagai armour Pulau Nipah. (Foto: Dok.)

KIPRAH • Volume 38 15 LAPORANUTAMA Makna Strategis Pulau Nipa

Fasilitas Pos TNI AL di Pulau Nipa. (Foto: Dok.)

embangunan Pulau Nipa di Provinsi sepanjang 155,20 m dengan panjang pasir laut dari negara tetangga Singa- Kepulauan Riau yang terletak di trestle (struktur jembatan) 45 m yang pura. PSelat Philip telah selesai diker- terletak di sisi barat. jakan. Kini proses alih status pulau terluar Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal yang berbatasan langsung dengan Aset lain yang juga diserahkan adalah area Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Singapura itu sedang dilakukan antara penghijauan kawasan pantai untuk pe- Umum ditunjuk sebagai pelaksana pem- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) nanaman pohon bakau seluas 23,8 ha, bangunan penyelamatan Pulau Nipa, dengan Kementerian Kelautan dan jalan lingkungan (2,9 km), jalan peng- antara lain melalui reklamasi dan pem- Perikanan (KKP). hubung seluas 4.408,50 m2, serta lahan bangunan infrastruktur multifungsi. parkir seluas 2.400 m2, saluran drainase Menurut Sekretaris Jenderal Kemen- sepanjang 569,00 m, 2 unit bangunan Menurut Suprapto, selain untuk me- terian PU, Agoes Widjanarko, alih status bungker dengan luas 61,40 m2, 3 unit nyelamatkan pulau tersebut dari ke- Pulau Nipa dimaksudkan untuk mengop- genset masing-masing berkekuatan 65 mungkinan tenggelam, langkah tersebut timalkan pemanfaatan aset, tertib pe- kva dan 250 kva lengkap dengan juga untuk mengamankan titik pangkal natausahaan aset, dan menghindari bangunan rumah genset serta gudang batas RI-Singapura dan RI-Malaysia agar kerusakan sarana dan prasarana yang maupun tangki BBM. tidak hilang. Bila hilang, maka dampaknya telah dibangun. Untuk itu, pemeliharaan adalah bergesernya median line sehingga dan pengamanan menjadi penting. Kementerian PU juga menyerahkan satu akan mempenga- unit masing-masing helipad, instalansi ruhi batas wilayah Sementara itu, Suprapto, Kasubdit hidran, plaza monumen, menara pe- NKRI. Secara spe- Pengamanan Pantai, Dit Rawa dan Pantai, ngawas, dan satu jaringan mekanisasi sifik lagi, ber- Ditjen SDA, menjelaskan bahwa aset elektrikal. Bangunan Pos Terpadu TNI- pengaruh terha- negara yang diserahkan berupa tembok Polri, bangunan Penelitian Biota Laut dan dap Zone Eko- pantai sepanjang 3.740 m di sekeliling Mangrove, serta shelter nelayan ikut pula nomi Eksklusif pulau dengan total luas 60 ha, tetrapod diserahkan. (ZEE) Indonesia. (1,2 ton) sepanjang 2.945 m untuk peng- Satu hal yang pasti, amanan pantai, reklamasi penimbunan Awal dibangunnya Pulau Nipa ini dilatar Pulau Nipa harus 2 belakangi kekhawatiran terhadap an- pasir laut pada areal seluas 992,000 m dijaga dan diper- Suprapto, Kasubdit dengan total volume 1.584.184,65 m3, dan caman hilangnya pulau karang ini dari tahankan kebera- Pengamanan Pantai, tanggul keliling sepanjang 4.983 m. peta wilayah Indonesia yang dulu Dit. Rawa dan Pantai, daannya agar te- Ditjen SDA PU. (Foto: Disamping itu, diserahkan pula dermaga nyaris tenggelam akibat pengerukan tap lestari. (Joe) Joe)

16 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA Apa Kata Mereka... nfrastruktur dasar di daerah melalui jalan darat. Masyarakat masih harus menggunakan jalur perbatasan sangat tertinggal sungai. Demikian pula dengan pelayanan listrik, ibarat minum Ijauh dibanding daerah lain, ter- obat, sehari nyala dua hari padam, padahal tagihan rekening utama prasarana perhubungan se- listrik terus berjalan. perti jalan dan jembatan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan, “Bagaimana mau bela negara kalau warga perbatasan miskin dan kesehatan. “Semuanya serba dan sakit-sakitan, “ keluh Erna. Keluhan serupa juga diungkapkan kekurangan,” kata Erna (20) gadis kawan-kawan Erna yang sekarang sedang menempuh pendidikan Dayak yang tinggal di Jalan Sudirman di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalbar. No. 70, Sanggau, Kalbar. Menurut Erna, sudah waktunya pemerintah memperhatikan Erna Prasarana jalan dan jembatan misal- daerah perbatasan yang selama ini tertinggal. Alasannya, setelah nya, belum semua daerah kabupa- 64 tahun Indonesia merdeka, kemerdekaan itu belum banyak ten/kota dan kecamatan dapat di lalui dinikmati oleh sebagian besar warga perbatasan. (Joe)

usanto, petugas penjaga di adalah penduduk Kalbar dan Sarawak. Turis asing yang PPLB Entikong, mengatakan diharapkan datang lebih banyak, jumlahnya masih jauh dari yang Sbahwa setiap harinya sekitar diharapkan. Sampah yang masih tampak di beberapa sudut di 800 orang keluar-masuk melalui pos pos penjagaan itu turut memperburuk wajah pos penjagaan di tersebut. Terlebih dalam musim Entikong. Berkaitan dengan hal ini, Susanto berharap liburan kali ini, jumlah tersebut penambahan tempat sampah di pos itu dan denda bagi yang meningkat. Pos penjagaan yang membuang sampah. “Di Kuching jauh lebih bersih daripada di dibuka sejak jam 8 pagi hingga 5 sore sini, makanya orang lebih senang ke sana,” ujarnya. Petugas itu juga melayani visa on arrival bagi kebersihan memang sudah dikerahkan di pos penjagaan itu, turis asing. Susanto mengatakan tetapi jika tiap saat sampah selalu ada akibat tidak disiplinnya bahwa kebanyakan orang yang warga, maka hal itu akan memperberat tugas petugas Susanto keluar-masuk di pos perbatasan itu kebersihan sekaligus memperburuk citra bangsa Indonesia. (Lis)

ugeng Permana (50) barang seperti karet, kopra, kelapa sawit, dan hasil hutan lainnya pengusaha Samarinda, sangat dibutuhkan oleh masyarakat seberang. Kondisi ini perlu S Kaltim. Belum lengkapnya diperhatikan oleh pemerintah agar komoditas ekspor kita pergudangan dan sistem penga- meningkat. Persoalan lainnya adalah menyangkut pelayanan turan ekspor-impor di Nunukan infrastruktur yang perlu ditingkatkan, khususnya infrastruktur menyebabkan barang-barang komo- perhubungan menuju kawasan perbatasan. Demikian pula ditas ekspor dari Kaltim dan Sulawesi dengan penyediaan fasilitas listrik, pendidikan, dan kesehatan. kurang maksimal dikirim ke negara Nyatanya, daerah perbatasan memang masih sangat tertinggal jiran Serawak. Padahal, barang- jika dibandingkan dengan daerah lainnya. (Joe) Sugeng Permana

enurut Andreas Araujo, tertinggal, terdepan, dan terluar akibat dari minimnya warga Kabupaten Belu infrastruktur prasarana jalan, irigasi, air bersih, permukiman, Myang berbatasan langsung serta lisrik sehingga menimbulkan dampak sosial ekonomi yang dengan negara Republik Demokratik cukup parah. Hingga kini, rakyat Belu masih harus berkelit Timor Leste (RDTL), daerahnya dengan nasib dan terus berkutat dengan berbagai persoalan mendapat tekanan masalah paling demi mencukupi kebutuhan dasarnya. Kondisi itu diperparah depan dan berat dibandingkan dae- dengan masalah para pengungsi eks Timor Leste menyangkut rah lain, padahal kemampuan Belu pendataan, penyediaan prasarana permukiman, dan lapangan masih sangat terbatas. Isu strategis kerja yang hingga kini belum tuntas. Kiranya Belu perlu kebijakan Andreas Araujo dari daerah ini adalah identitas khusus untuk meningkatkan kesejahteraaan rakyatnya. (Joe)

KIPRAH • Volume 38 17 LAPORANUTAMA Tantangan Pembangunan di Tapal Batas

Telah banyak kita dengar dan lihat masalah perbatasan menjadi semakin rumit dan kompleks. Kompas (3/6) menyebutkan sejak tahun 1977 terdapat 2.000 warga Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Bengkayang, yang tinggal di daerah perbatasan Kalimantan Barat-Serawak, memilih berganti kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia. Angka ini kemungkinan masih akan terus bertambah akibat adanya kesenjangan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut.

Wilayah perbatasan kini semakin diperhatikan dengan membangun berbagai prasarana infrastruktur, seperti peningkatan struktur dan kapasitas jalan di Tanjung Harapan - PLB Aruk Kab. Sambas, Kalbar. (Foto: Heroe)

erkait dengan ramainya berita Indonesia memiliki luas hampir 2 juta Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional mengenai kawasan perbatasan, km2, dikelilingi oleh 10 negara tetangga (RTRWN) terdapat 10 kawasan per- T KIPRAH pun mencoba menelusuri (Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei batasan negara, terdiri dari 3 kawasan permasalahan perbatasan dari sisi ga- Darussalam, Papua Nugini, Palau, Timor perbatasan negara matra darat dan 7 rapan pekerjaan umum (PU). Berikut Leste, Australia, Vietnam, dan Filipina). kawasan perbatasan negara matra laut. laporannya. Berdasarkan PP No 26 tahun 2008 tentang Dari 10 kawasan perbatasan negara

18 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA tersebut, 9 (sembilan) di antaranya fasilitas umum di desa-desa itu masih peralihan kewarganegaraan, sudah merupakan kawasan yang berhadapan sangat minim. Fasilitas kesehatan seperti saatnya paradigma pembangunan kewi- dengan wilayah darat/laut negara puskesmas dan sekolah juga mempri- layahan diubah dari inward looking tetangga dan 1 (satu) kawasan berha- hatinkan, apalagi air bersih, listrik, dan menjadi outward looking. Kawasan dapan dengan laut lepas. telekomunikasi. perbatasan harus diperhatikan dengan melengkapi sarana dan prasarana infra- Kawasan perbatasan matra darat me- Contoh kongkrit tentang apa yang terjadi struktur dan fasilitas umum,” tegas ngacu pada peraturan internasional dan di wilayah perbatasan Kalbar-Serawak Numsuan Madsun, Kepala Bagian Humas kesepakatan bilateral yang ditandai oleh dapat dilihat dari fasilitas umum dan Provinsi Kalimantan Barat. titik koordinat berupa patok-patok batas infrastruktur yang hampir semuanya antarnegara. Adapun perbatasan matra tersedia dengan baik di Serawak (Malay- Persoalan laut mengacu pada hukum laut inter- sia), sementara di Kalbar (Indonesia) nasional berupa titik koordinat batas masih jauh tertinggal. Permintaan Dari berbagai seminar maupun laporan negara, baik batas laut teritorial dan zona Pemprov. Kalbar ke pusat untuk mem- resmi tentang perbatasan, ada indikasi ekonomi eksklusif (ZEE), maupun batas bangun jalan pararel di wilayah perba- paling kurang 8 (delapan) persoalan landas kontinen. tasan sepanjang sekitar 800 kilometer yang belakangan ini merasuk ke Indone- sampai sekarang juga belum terealisasi. sia melalui wilayah atau kawasan per- Jika dilihat dari kekayaan sumber daya batasan. Persoalan pertama meliputi ke- alam dan kondisi sosial ekonomi masyara- Melihat kondisi seperti itu, penduduk rentanan kawasan perbatasan terhadap katnya, hal ini sungguh sangat paradoks. perbatasan pun akhirnya cenderung intervensi asing, terutama pulau-pulau Di satu sisi sumber daya alamnya melim- memilih pindah wilayah. Apalagi daerah terluar, seperti Sangir dan Talaud yang pah (darat dan laut), tetapi di sisi lain yang disasar tidak terlalu jauh dari berbatasan langsung dengan Kepulauan kondisi masyarakatnya tertinggal, miskin, kampung mereka dan masih terjalin Mindanao, Filipina. dan terisolir. Kekayaan yang ada justru hubungan kekarabatan keluarga, sebagai- dieksploitasi dan dibawa keluar oleh mana yang terjadi di Desa Suruh Temba- Kemudian, kawasan perbatasan rentan negara lain dengan menyisakan kemis- wang, Kecamatan Entikong, Kabupaten terhadap perdagangan dan penyelun- kinan di dalam negeri. Setidaknya, Sanggau, maupun di beberapa desa di dupan senjata, seperti penyelundupan gambaran itu terekam pada saat KIPRAH Kabupaten Bengkayang. senjata dari Kepulauan Mindanao ke melakukan perjalanan jurnalistik ke daerah rawan konflik di Ambon dan Poso. daerah perbatasan Nunukan di Kaltim, “Untuk mencegah agar tidak terjadi Kawasan perbatasan juga dilaporkan Pulau Nipa di Kepulauan Riau, serta Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Enti- kong dan Aruk di Kalbar beberapa waktu lalu.

Sumber Ditjen Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan bahwa permasalahan utama dari ketertinggalan pembangunan di wilayah perbatasan adalah arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang selama ini cenderung berorientasi “inward looking”, yaitu melihat kawasan perbatasan sebagai halaman belakang, bukan halaman depan atau bukan wilayah prioritas, sehingga belum banyak tersentuh oleh pelayanan dasar, apalagi untuk wilayah pulau-pulau kecil yang letaknya terisolir.

Banyak kampung di kawasan perbatasan yang saat ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan alat transportasi sungai atau berjalan kaki akibat infrastruktur dan Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk di Sambas, Kalbar yang akan diresmikan dalam waktu dekat. (Foto: Heroe)

KIPRAH • Volume 38 19 LAPORANUTAMA menjadi kawasan transit bagi alur lalu Selama ini posisi geografis tersebut pasar bebas kedua negara. Pemandangan lintas teroris internasional. Hal itu dikenal hanya dimanfaatkan untuk lalu “truk adu pantat” untuk mengalihkan terungkap dalam berbagai laporan resmi lintas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang barang dagangan dari Malaysia ke Indo- dan sidang beberapa kasus teror. akan menyeberang ke Kota Tawau di nesia dan sebaliknya menjadi peman- Sabah, Malaysia. Di Nunukan, setiap dangan sehari-hari. Nurdin (40), warga Tak hanya itu, kawasan perbatasan juga harinya ribuan orang bercampur-baur, Sanggau yang ditemui Kiprah seusai menjadi ajang perdagangan dan penye- dari para pekerja, pedagang harian, belanja di Kuching, mengatakan bahwa lundupan barang-barang elektronik, hingga TKI, menyeberang dari Pelabuhan kebutuhan sehari-hari seperti gula pasir, narkoba, serta minuman berakohol dan Tunon Taka menuju Tawau. minuman, dan barang-barang elektronik, non-alkohol. Demikian pula dengan lebih mudah dan murah didatangkan dari maraknya peredaran dolar palsu, per- Perdagangan tradisional pun berlangsung Serawak dibandingkan dari Pontianak, dagangan manusia, pencurian hasil hutan di jalur ini. Rokok Indonesia membanjiri padahal warga Entikong membeli dalam (kayu, rotan, damar dll), seperti yang Malaysia dan Filipina, sebaliknya barang- ringgit Malaysia yang nilai tukarnya terjadi di PPLB Entikong, Jagoi Babang, barang kebutuhan sehari-hari, seperti terhadap rupiah lebih tinggi. Ungkapan Aruk, dan Nanga Badau di Kalbar ataupun minuman, susu, mi instan, dan beras “Merah Putih Benderaku, Ringgit daerah perairan Nunukan di Kaltim. hingga tabung gas Shell buatan Malaysia Uangku” agaknya benar adanya. Demi- membanjiri Nunukan karena selain lebih kianlah sepenggal potret Nunukan dan Nunukan misalnya, sebagai pintu gerbang lengkap dan mudah diperoleh, harganya Entikong dengan arus TKI dan per- wilayah utara Indonesia bagian tengah, pun lebih murah dibanding buatan Jawa. dagangan lintas batas tradisional yang kabupaten ini berbatasan langsung berlangsung hingga kini. dengan Malaysia dan Filipina serta Kondisi yang hampir sama juga terjadi di menjadi alur lalu lintas kapal dari Austra- Aruk di Kabupaten Sambas dan Entikong Miskin lia-Oceania ke Asia Timur. Meski daerah di Kabupaten Sanggau, Kalbar. Bedanya, ini memiliki sumber kekayaan alam dan perbatasan di Kalbar dibatasai oleh matra Kawasan perbatasan sering pula dila- hasil bumi yang melimpah, di sepanjang darat sehingga dapat ditempuh dengan porkan sebagai daerah miskin dan rawan pesisir timur Kalimantan, namun belum menggunakan transportasi umum, se- bencana alam, gizi buruk, anak putus memiliki pelabuhan dan bounded zone perti truk, bus antarnegara (Pontianak- sekolah, kriminalitas, serta terisolasi yang menyebabkan hasil komoditas Kuching), ataupun kendaraan dinas akibat masih terbatasnya prasarana dan Kaltim, Kalteng, Sulteng, bahkan Sulsel maupun pribadi. Di sini, kegiatan transaksi sarana infrastruktur di sana. Gambaran ini dan Gorontalo belum bisa tertampung dagang dilakukan secara langsung di terlihat jelas di Kabupaten Belu, Nusa sepenuhnya di Nunukan. Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Di wilayah ini, banyak desa yang belum memiliki sarana air bersih, jalan raya, listrik, maupun permukiman sehat akibat bu-ruknya sanitasi lingkungan. Selain itu, tapal batas Belu ini juga menyimpan banyak masalah, seperti pengungsi (eks Timor Timur), praktik penyelundupan hasil pangan, produk tanaman perda- gangan hasil hutan (kayu), maupun pencurian ternak rakyat. Masalah perba- tasan pun semakin meruncing manakala oknum aparat keamanan tidak berlaku adil dan menegakkan hukum sebagaimana mestinya.

Rawan Bobol

Kurangnya perhatian dari pemerintah membuat kawasan perbatasan menjadi Rumah tinggal suku Dayak yang tinggal di wilayah perbatasan Sanjingan, Kalbar. (Foto: Heroe) rawan dibobol oleh negara lain. Hal ini

20 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA menjadi persoalan penting bagi Indone- sia, karena apabila wilayah perbatasan bobol, yang bobol bukan daerah itu saja tetapi juga mengganggu kepentingan nasional dan ikut memperlemah posisi Indonesia di mata internasional.

Seperti halnya kemiskinan, keterbe- lakangan yang terjadi di daerah-daerah perbatasan juga membuat Indonesia ikut sakit. Demi keamanan perbatasan tidak bisa serta merta menempatkan tentara dalam jumlah besar untuk menjaga seluruh kawasan perbatasan karena selain mahal, juga tidak akan meme- cahkan persoalan. Artinya, kemiskinan dan beragam keterbatasan yang ada di daerah perbatasan menjadi amat strategis untuk segera ditanggulangi karena fungsi Peningkatan jalan dengan betonisasi pada ruas jalan nasional Sambas - Tanjung Harapan penduduk di sana sekaligus menjaga sepanjang 70 km. (Foto: Heroe) kedaulatan Ibu Pertiwi. Sebaliknya, mana mungkin warga perbatasan dapat menjadi Hal yang sama juga dilakukan pada ruas ekonomi rakyat yang terhenti akibat penjaga perbatasan yang andal dan gagah Bontang ke arah utara menuju Tarakan terhadang masalah transportasi. berani apabila ekonominya buruk, miskin, hingga Nunukan batas Serawak di Kaltim. kesehatannya kurang menunjang, dan Terkait dengan penyediaan anggaran. Perekonomian rakyat di perbatasan juga pendidikannya serba pas-pasan. Yang untuk jalan pararel perbatasan, kini harus didorong sehingga mereka mampu terjadi justru tenaga Indonesia direkrut sedang dalam pembahasan antara masing- memenuhi seluruh keperluan hidupnya. dan dibayar negara tetangga untuk masing pemda dengan BBPJN VII. Jangan sampai terjadi lagi situasi untuk menjaga tapal batas mereka. Sungguh perawatan dan pelayanan kesehatannya, ironis. Peran Manusia rakyat perbatasan harus pergi ke ibu kota kabupaten atau provinsi yang jaraknya Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Sebetulnya jawaban atas persoalan yang cukup jauh. Pendidikan rakyat pun harus Nasional (BBPJN) VII, Subagio, yang ada di kawasan perbatasan sudah diajukan ditingkatkan. Tentu tidak boleh terjadi menangani jalan perbatasan di Pulau Presiden Megawati saat meresmikan jikalau minimnya fasilitas pendidikan yang Kalimantan mengakui bahwa kondisi seminar nasional tentang Satal (Maret ada membuat warga yang ingin melan- prasarana jalan mereka (Malaysia) jauh 2003). Presiden ketika itu mengatakan jutkan pendidikan lebih tinggi beramai- lebih bagus dan lengkap dibanding kita, bahwa faktor paling penting untuk me- ramai meninggalkan daerahnya, sehingga namun jenjang perbedaan itu secara mecahkan persoalan tersebut adalah saat mereka selesai, mereka pun enggan bertahap akan dikurangi. meningkatkan peran manusia selaku kembali ke kampung halaman akibat tidak pelaku utama di lapangan. Tentu terje- adanya lapangan pekerjaan. Subagio menjelaskan bahwa langkah mahannya adalah memberdayakan rakyat kongkrit yang dilakukan antara lain dari sisi ekonomi dan sosial budaya, antara Persoalan lain yang mesti menjadi per- pembangunan dan preservasi jalan, yaitu lain dengan meningkatkan pelayanan hatian pemerintah adalah rusaknya sistem meningkatkan kapasitas dan struktur infrastruktur dasar, seperti jalan, air lingkungan hidup (ekosistem), menyusul serta pemeliharaan jalan menuju kawasan bersih, permukiman, listrik, prasarana penggundulan hutan semena-mena di perbatasan, dari lebar semula rata-rata pendidikan, pelayanan kesehatan dan kawasan perbatasan Kalimantan yang 4,5 m menjadi 6 m dengan tekanan gandar telekomunikasi di wilayah perbatasan. berdampak sangat parah terhadap ke- maksimum 10 ton. Hal ini telah di- hidupan masyarakat setempat. Oleh laksanakan pada ruas Pontianak- Masalah transportasi perhubungan men- karena itu, sudah saatnya memandang Singkawang-Sambas menuju Aruk se- jadi penting karena keberadaannya dapat perbatasan sebagai pintu gerbang akti- panjang 380 km, maupun ruas Pontianak- memperlancar aksesibilitas rakyat untuk vitas ekonomi dan perdagangan dengan Sosok-Tanjung-Sanggau hingga pos lintas membuat perekonomiannya menjadi negara tetangga. (Joe) batas Entikong. semakin terbuka. Harus bisa dihindarkan

KIPRAH • Volume 38 21 LAPORANUTAMA

Entikong dan Aruk: Tantangan Pembangunan Infrastruktur Perbatasan di Kalimantan

Pembangunan jalan nasional dari Pontianak menuju Entikong yang masih dalam tahap penyelesaian. (Foto: Lis)

Sebagai salah satu beranda negara yang akhir-akhir ini mendapatkan banyak sorotan, kawasan perbatasan di Kalimantan ternyata masih menyisakan berbagai persoalan yang mesti ditangani secara lebih serius. Kondisi kawasan perbatasan di pulau yang masih indah dan alami ini nyatanya menghadapi berbagai keterbatasan, baik akses maupun fasilitas.

emajuan suatu daerah dapat daerah perbatasan yang perlu mendapat serta di bagian timur berbatasan dengan diukur salah satunya dari prioritas perhatian dan penanganan Kabupaten Sintang dan Kabupaten K keberhasilannya membangun serius dari segala bidang, khususnya dalam Sekadau. Entikong menjadi pintu gerbang jalan. Sebagaimana dipahami bersama, hal pembangunan infrastruktur serta perbatasan darat resmi yang paling infrastruktur jalan merupakan prasarana sarana dan prasarana yang memadai. banyak digunakan oleh pelintas batas dari vital yang harus tersedia guna membuka Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya. akses dari dan ke daerah perbatasan. Entikong adalah sebuah kecamatan di Entikong menjadi penghubung jalur Trans Masih minimnya pembangunan infra- Kabupaten Sanggau, Kalbar dengan luas Borneo yang melintas dari Sandakan struktur jalan dan jembatan menjadikan wilayah sekitar 506,89km² dan dihuni oleh (Sabah), Bandar Seri Begawan (Brunei daerah-daerah yang ada di garis perba- ±13.346 jiwa penduduk. Sebagai salah satu Darussalam), Kuching (Sarawak), dan tasan di Kalimantan, khususnya di Kali- kecamatan yang di Kabupaten Sanggau, Pontianak (Kalimantan Barat). Jalur darat mantan Barat (Kalbar), masuk ke dalam wilayah utara Entikong berbatasan lang- Entikong yang berbatasan langsung kategori kawasan tertinggal dan terisolir. sung dengan di Sarawak, Malay- dengan negara Malaysia terkenal sebagai Kawasan perbatasan Entikong (Kabu- sia. Sementara itu, wilayah selatannya jalur sutera bagi para pedagang dan paten Sanggau) dan Aruk (Kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, tenaga kerja Indonesia, terutama yang Sambas) dapat menjadi salah satu contoh bagian barat dengan Kabupaten Landak, berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

22 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

Dari hasil perjalanan tim KIPRAH ke Menjelang peresmian PPLB Aruk yang Akses yang kurang memadai dari Entikong kawasan perbatasan Entikong bulan Juli direncanakan akan dibuka tahun 2011, langsung menuju Aruk menyebabkan lalu, ternyata masih banyak masalah yang akses transportasi ke Aruk hingga kini banyak pengemudi yang menempuh cara harus segera diselesaikan untuk menja- masih belum memadai. Perjalanan darat kedua, yakni melewati Sarawak terlebih dikan kawasan perbatasan ini benar-benar ke Aruk dapat ditempuh dengan 2 (dua) dahulu atau memilih menggunakan jalur layak disebut sebagai beranda depan cara. Pertama, dari Pontianak ke Aruk transportasi udara melalui Kuching. Jika wilayah Negara RI. melalui Sambas. Kedua, melalui negeri menempuh cara kedua, maka perjalanan jiran, Sarawak, dengan jalur Pontianak- dari Kuching ke Aruk hanya membu- Salah satu masalah utamanya adalah Entikong-Kuching-Aruk. tuhkan waktu sekitar 1,5 jam karena jalan- kondisi akses jalan dari Pontianak (ibu kota jalan di sepanjang perbatasan yang ada di Provinsi Kalbar) ke perbatasan Entikong Jika menempuh cara pertama, maka jarak negeri jiran mulus beraspal dan ber- yang masih belum mulus. Perjalanan darat tempuh lebih lama dibandingkan cara kualitas internasional. Diukur dari segi dari kota Pontianak menuju ke Entikong kedua karena untuk mencapai Aruk, dari jarak, melewati daerah Aruk melalui harus ditempuh dengan dalam waktu Pontianak kita harus melintasi Mem- Kuching memang lebih dekat daripada yang cukup lama, yakni 8 jam, terutama pawang, Pemangkat, Singkawang, dan harus ke Entikong terlebih dahulu, namun karena adanya pengerjaan pembangunan Sambas. Oleh karena Aruk masih belum itu artinya kita pergi ke wilayah di negara jalan sepanjang 100 km di sekitar keca- resmi sebagai PPLB dan ruas Aruk-Sambas sendiri dengan melintasi jalan negara matan Tayan. Dalam perjalanan itu, juga masih belum bisa dilalui kendaraan tetangga, bukan melewati jalan yang beberapa truk tampak melambatkan laju berat, maka satu-satunya jalan dari dibangun oleh negara sendiri. Oleh jalannya karena takut as mobil menjadi Pontianak menuju Aruk haruslah mele- karena itulah, pembangunan jalan patah. Belum lagi jika malam hari, di wati Entikong dengan jarak tempuh yang nasional ruas Aruk-Sambas maupun ruas sepanjang jalan itu para supir truk harus lebih panjang. Nanga Badau-Kapuas Hulu perlu menjadi konvoi karena medan yang cukup prioritas sebelum PPLB di sana berbahaya apabila mereka melintas Dalam perjalanan menuju Aruk, kita akan diresmikan. sendirian. Lampu penerangan yang masih menemui kondisi jalan yang masih belum kurang dan jalan yang masih belum beraspal, sekitar 30 kilometer dari total Apabila infrastruktur sekaligus sarana dan beraspal, menghambat perjalanan truk- jalur sejauh 100 kilometer dari kota prasarana dasar yang lengkap telah truk yang mengangkut barang berat Sambas ke arah PLB Aruk. Lebih dari 80 selesai dibangun, maka akan banyak tersebut menuju ke arah kawasan per- persen jalur ini adalah jalan tanah yang keuntungan yang bisa diperoleh karena batasan. Jalan yang tidak mulus itu masih dalam tahap pengerasan, akan membuka akses wilayah-wilayah tentunya sedikit-banyak ikut mening- sedangkan sisanya berupa jalan aspal terisolasi di sekitar PPLB. Selain itu, Aruk katkan biaya operasional kendaraan. dengan kondisi rusak. Kemudian, selepas juga akan menjadi salah satu gerbang Kabupaten Sambas, akses jalan tanah darat yang langsung menghubungkan Demikian pula dengan kondisi di kawasan berpasir batu masih terbentang. Kuching dengan Singkawang yang selama perbatasan Aruk, sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar. Aruk masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sambas yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan memiliki akses langsung dengan daerah dan Kuching di Sarawak, Malaysia. Secara ad- ministratif, sebelah utara daerah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia Timur, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Paloh (Kabupaten Sambas), sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teluk Keramat/Sejangkung (Kabupaten Sambas). Kondisi jalan nasional di Kuching, Malaysia. (Foto: Lis)

KIPRAH • Volume 38 23 LAPORANUTAMA

ini terkenal sebagai kota wisata di membangun jalan. Belum lagi kebera- komunikasi selular produk Malaysia perbatasan Malaysia. daan jalan-jalan tikus yang tersebar di karena dekatnya posisi daerah-daerah ini sepanjang kawasan perbatasan, akibat dari perbatasan Malaysia dibandingkan ibu Dampak Minimnya Pembangunan belum adanya akses yang baik menuju kota kabupatennya, apalagi ibu kota Infrastruktur kawasan perbatasan, membuka peluang provinsi. “Daerah serupa kecamatan di bagi para penyelundup tenaga kerja wilayah perbatasan di Malaysia tidak saja Pembangunan infrastruktur, terutama maupun barang untuk beraksi. memiliki jalan-jalan yang mulus dan jalan dan jembatan penghubung, yang berstandar internasional, tetapi juga masih minim menimbulkan berbagai “Selama ini keterbatasan pembangunan dilengkapi dengan sarana sekolah serta dampak, baik yang terlihat dan terasa infrastruktur jalan menjadi kendala utama perguruan tinggi maupun rumah sakit secara langsung maupun tidak langsung pembangunan wilayah perbatasan RI- dan apotik yang lengkap dan berkualitas. oleh masyarakat di kawasan perbatasan. Malaysia di Kalbar. Pembangunan jalan Pelayanan di sana juga jauh lebih baik Salah satu dampak yang dilihat dan dan jembatan penghubung di Provinsi dibandingkan sekolah ataupun rumah dirasakan secara langsung dari minimnya Kalbar masih banyak dibutuhkan, ter- sakit di kita. Untuk mendapatkan gas elpiji, pembangunan infrastruktur di kawasan utama penghubung antarkabupaten dan sembako, sekolah, kesehatan, hingga perbatasan Kalimantan ialah tersendat- antarprovinsi. Hanya tinggal di Kalbar saja siaran berita dari Malaysia jauh lebih nya pembangunan sarana dan prasarana yang jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan mudah dan terjangkau oleh masyarakat dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat porosnya masih banyak yang belum kita yang ada di daerah perbatasan,” setempat. tembus (masih terputus-red.),” tukas tambah Arkan. Arkan Yamri, Pejabat Pembuat Komit- Tidak hanya jalan menuju perbatasan saja men (PPK) Pengembangan Kawasan Permasalahan lain yang cukup krusial yang belum dapat dijangkau dengan Perbatasan Dinas Pekerjaan Umum adalah kondisi penyediaan listrik di transportasi darat, jalan-jalan poros di Provinsi Kalimantan Barat. daerah-daerah di kawasan perbatasan daerah-daerah yang ada di dekat perba- Kalimantan yang masih menyedihkan. Di tasan Entikong dan Aruk juga demikian. Fasilitas umum yang tersedia di Aruk juga Entikong misalnya, demi memenuhi Wilayah perbatasan Kalbar memiliki jauh tertinggal dibanding Biawak, Sera- kebutuhan akan listrik maka pemerintah panjang lebih dari 400 km, melingkupi 5 wak. Fasilitas yang tersedia di Serawak, daerahnya membeli listrik dengan kapa- kabupaten, 15 kecamatan, dan 116 desa, seperti bus untuk bepergian ke berbagai sitas yang besar diambil dari Malaysia, memang merupakan tempat yang sa- daerah, fasilitas telepon, air bersih, dan tepatnya Tebedu, meskipun listrik ter- ngat luas untuk membangun infras- listrik, sangat memadai. Dari segi tele- sebut terkadang hanya dinikmati selama truktur jalan. Topografi medan yang sulit, komunikasi, masyarakat di Aruk dan beberapa jam saja. Itupun, di beberapa berbukit-bukit dan bergunung-gunung, sekitarnya, juga lebih familiar dengan tempat masih terdapat pemadaman merupakan kendala tersendiri dalam Hotlink yang merupakan jaringan tele- listrik pada waktu tertentu. Sama seperti Entikong, kawasan perbatasan Aruk juga mendapat pasokan listrik yang dibeli dari Biawak, Serawak. Kondisi ini tentunya memerlukan biaya yang cukup tinggi. “Tetapi yang lebih penting, kondisi ini juga menyangkut harga diri bangsa, bukan masalah mahal atau murah,” ujar Manto Saidi, Kabag Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama (BPKPK) Provinsi Kalbar.

Keterbatasan infrastruktur jalan dan jembatan penghubung juga mengaki- batkan masih adanya desa/kecamatan di Kalbar yang masih terisolir. Pembangunan infrastruktur yang masih kurang memadai serta keterbatasan akses di kawasan perbatasan Kalimantan secara tidak Terminal barang di PPLB Entikong, Kalbar. (Foto: Lis) langsung juga berdampak pada pengem-

24 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA bangan potensi pariwisata maupun produk-produk dari Indonesia terasa lebih kehidupan sosial-ekonomi masyarakat murah untuk mereka borong. Kondisi ini lokal di Kalimantan yang terkenal sebagai mengakibatkan aksesibilitas di kawasan daerah tujuan belanja para warga negeri perbatasan Kalimantan jauh lebih tinggi jiran. Saat ini upaya untuk menjual potensi terhadap wilayah perbatasan di kota-kota Kalimantan secara optimal masih ter- perbatasan Malaysia, yang pada akhirnya kendala banyak hal seperti infrastruktur mengakibatkan rendahnya kesejahteraan yang kurang baik. Lokasi wisata alam yang warga di perbatasan. Menurut informasi, masih alami yang pada umumnya terletak saat ini pendapatan per kapita masyarakat di daerah hulu, perbatasan, atau kepu- Entikong masih jauh di bawah pendapatan lauan masih terkendala tingginya biaya per kapita masyarakat perbatasan Malay- transportasi serta terbatasnya infra- sia yang konon telah mencapai US $ struktur menuju objek wisata unggulan. 11.000. Manto Saidi, Kabag. Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Sebagai contoh, untuk dapat menuju ke Oleh karena itulah, di samping dampak (BPKPK) Kalbar. (Foto: Lis) Taman Nasional Danau Sentarum atau dari rendahnya kesejahteraan warga Betung Kerihun di Kabupaten Kapuas setempat, maraknya berbagai penyelun- prasarana di PPLB juga menimbulkan Hulu yang merupakan habitat asli orang- dupan yang banyak terjadi di kawasan dampak krusial lain di bidang pertahanan utan (pongo pygmeius) Borneo, pengun- perbatasan Kalimantan merupakan dam- dan keamanan di kawasan perbatasan, jung harus menempuh waktu sehari- pak lain dari minimnya pembangunan seperti hilangnya patok batas antar semalam menggunakan bis umum, lalu sarana dan prasarana di PPLB. Bahkan, negara. melanjutkan perjalanan menggunakan infrastruktur di PPLB Entikong yang sudah speed boat. Kondisi yang sangat berbeda hampir 9 tahun berdiri saja masih kurang “Terdapat 349 patok negara yang hilang,” dapat terlihat ketika masyarakat Kali- bisa menunjukkan bahwa Entikong adalah jelas Manto. “Diperkirakan masih banyak mantan di perbatasan kita masih berkutat pintu gerbang yang “kokoh” untuk lagi patok tapal batas negara yang hilang, dengan minimnya infrastruktur maupun membantu keamanan negara di perba- namun tidak teridentifikasi mengingat sarana dan prasarana dasar serta ke- tasan Kalimantan Barat. Hingga saat ini, panjang-nya garis perbatasan darat antara tiadaan layanan publik yang memadai, di PPLB yang seharusnya sudah memadai Indonesia-Malaysia di Kalimantan menca- sisi bukit yang lain di wilayah Sarawak, dan berstandar internasional tersebut pai 2.004 kilometer, terdiri dari 857 km di terdapat lapangan golf kualitas inter- nyatanya masih belum dilengkapi dengan Kalbar dan 1.147 km di Kaltim. Salah satu nasional “18 hole” dan di Batang Ai` yang gudang sita berat maupun terminal penyebab hilangnya puluhan patok-patok berbatasan dengan Kabupaten Kapuas barang dan penumpang sehingga sering tapal batas pada areal sepanjang dua kilo- Hulu, telah pula dibangun sebuah resor “kecolongan” saat melakukan peme- meter di Kabupaten Kapuas Hulu terse- berskala internasional yang tidak pernah riksaan. but disinyalir dilakukan oleh perusahaan sepi pengunjung. Pengunjung di sana kelapa sawit milik negara tetangga yang disuguhi keindahan alami hutan setelah Masalah lainnya di PPLB Entikong adalah membangun jalan untuk mengangkut memanjat menara kayu setinggi belasan masih kurangnya perhatian terhadap hasil kebunnya.” meter. Ironisnya, yang dijual adalah penanganan sampah. Di samping tempat pemandangan hutan di perbatasan Kalbar sampah yang tersedia juga masih kurang Melihat berbagai permasalahan yang ada yang masih asri. memadai, puntung rokok, plastik bekas di Entikong maupun di Aruk kiranya dapat makanan, maupun sampah kertas meng- menyadarkan kita semua bahwa tan- Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka hiasi sudut-sudut pos pemeriksaan ter- tangan-tantangan di kawasan perbatasan potensi pariwisata daerah-daerah di sebut. Kondisi PPLB Entikong yang kotor Kalimantan tidak hanya perlu menda- perbatasan kita tidak akan dapat berkem- dan kurang terpelihara tentu menjadi patkan perhatian, melainkan keseriusan bang, justru malah terus-menerus di- preseden buruk bagi wajah Indonesia. penanganan secara nyata, baik dari eksploitasi oleh negara tetangga. Padahal Terlebih karena sejak tahun 2008 PPLB pemerintah pusat maupun pemerintah menurut warga setempat, orang-orang Entikong menyediakan fasilitas Visa on daerah. Hal ini sangatlah penting untuk Sarawak dan Brunei Darussalam banyak Arrival (VoA) yang melayani permintaan segera ditindaklanjuti sebelum permasa- yang masuk ke Kalbar dan Kaltim untuk visa di lokasi kedatangan sehingga pintu lahan-permasalahan yang ada di kawasan berbelanja. Kurs rupiah yang lebih rendah gerbang inilah yang pertama dilihat oleh perbatasan Kalimantan kian bertambah dibanding ringgit Malaysia atau dolar pendatang/wisatawan dari luar yang akan banyak sehingga dapat mengancam Brunei Darussalam membuat harga masuk ke wilayah RI. Masih minimnya kedaulatan negara kita.(Lis)

KIPRAH • Volume 38 25 LAPORANUTAMA

Upaya Menjaga Pulau Terluar

Senja di Karimata (Foto: Arkan)

engamanan wilayah perbatasan api dari luar yang masuk melalui kawasan yang berbatasan langsung dengan negara laut pulau terluar di Indonesia perbatasan tersebut. Kawasan perba- tetangga, seperti Pulau Rondo (NAD- Pmasih minim. Akibatnya, praktik tasan dilaporkan menjadi kawasan tran- Sabang), Berhala di (Sumut), Nipa, penyelundupan barang dan manusia sit bagi alur lalu lintas teroris interna- Sekatung (Riau Kepulauan), Rote, Dana serta pencurian ikan oleh nelayan asing sional. Hal itu terungkap dalam berbagai (NTT), Miangas, Marore, Marapai, Fani, hingga kini masih terus berlangsung. laporan resmi dan sidang pengadilan Fanildo, Bras, (Papua) dan Pulau Batek Demikian disampaikan Sugiono, mantan beberapa kasus terorisme. yang berbatasan dengan Timor Leste. Kasubdit Akselerasi dan Akses Investasi “Keseluruhan pulau tersebut perlu dijaga Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan Kawasan perbatasan juga menjadi ajang pertahanan dan keamanannya, sekaligus dan Perikanan, kepada KIPRAH pada perdagangan dan penyelundupan barang ditingkatkan kesejahteraan masyara- suatu kesempatan. barang elektronik, narkoba, minuman katnya,” tegasnya. berakohol dan non-alkohol yang di- “Pencurian minyak maupun pencurian kapalkan di tengah laut. Begitu pula dila- Oleh karena itu, langkah kongkrit lain yang ikan oleh kapal dan nelayan asing serta porkan bahwa kawasan perbatasan dilakukan adalah menambah jumlah masuknya imigran gelap masih sering sebagai daerah miskin dan rawan personil TNI dan kapal patroli serta terjadi di perbatasan pulau terluar, bencana alam, termasuk sering terisolasi mengoperasikan pelabuhan dan pang- seperti di Morotai, Provinsi Maluku Utara akibat ganasnya gelombang laut pada kalan, seperti pengoperasian Pangkalan serta di Sangir-Talaud, Provinsi Sulawesi musim tertentu. Udara Pitu di Morotai yang merupakan Utara. Keduanya berbatasan langsung peninggalan Amerika Serikat semasa dengan negara tetangga Filipina. Wilayah Hal ini menjadi persolan amat penting Perang Dunia II. Pangkalan yang memiliki per-batasan laut di sini masih menjadi bagi Indonesia karena apabila wilayah landasan pacu 3.000 meter ini ditar- pintu keluar yang paling bebas. Nelayan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepu- getkan bisa didarati pada malam hari Filipina, Cina, dan Vietnam, hampir setiap lauan Talaud, dan Halmahera Utara bobol, sebelum 17 Agustus 2010. bulan tertangkap mencuri ikan di wilayah akibatnya akan memperlemah posisi In- itu,” kata Sugiono. donesia. Selama ini pengawasan wilayah perba- tasan laut dilakukan Kapal Perang Re- Menurut Sugiono, bahkan pada masa Bayangkan, sebagai negara kepulauan, publik Indonesia yang berpatroli secara konflik sosial di Poso, Sulawesi Tengah, kita memiliki 92 pulau perbatasan dan 12 periodik di seluruh wilayah perairan Maluku Utara, dan Ambon banyak senjata diantaranya merupakan pulau terluar nusantara. (Joe)

26 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA Permasalahannya adalah Koordinasi

icara tentang pengembangan kawasan perbatasan tidak dapat B dipisahkan dari penataan ruang. Direktur Penataan Ruang Nasional, Iman Soedrajat, mengidentifikan bahwa dalam pengembangan kawasan perbatasan, permasalahan yang terjadi di lapangan adalah kurangnya koordinasi.

“Permasalahannya adalah pengimple- mentasian program di lapangan belum terkoordinasi dengan baik,” tuturnya saat diwawancara oleh KIPRAH di ruang ker- janya, Jumat (2/07). “Misalkan saja pembangunan rusunawa di Entikong. Pemda meminta pembangunan rusuna- wa ke PU dan Menpera, namun ternyata (setelah dibangun) tidak disupport dengan listrik dan air.”

Belum lagi permasalahan lintas sektoral yang terjadi karena pihak-pihak yang terlibat bersikukuh pada portofolionya masing-masing. Sebagai contoh, di Kalimantan Tengah banyak lahan hutan yang dialihfungsikan menjadi kawasan Rusunawa di Entikong yang telah selesai dibangun namun tidak diminati karena tidak adanya fasilitas listrik dan air bersih. (Foto: Endah) kegiatan ekonomi, seperti pertanian, tambang, industri, dan lain-lain. Karena melihat kawasan tersebut sudah terlanjur yakni anggaran yang ada tetapi tidak Agar pengembangan kawasan perbatasan dikonversi, pemda kemudian meng- sesuai dengan kebutuhan pengem- tidak terkendala persoalan ini, solusinya inginkan rencana tata ruang yang sesuai bangan kawasan perbatasan. mengacu pada rencana tata ruang yang dengan keadaan sebenarnya. lebih tinggi. “Seumpamanya rencana tata Dari segi penataan ruang, diakui karena ruang kabupaten tidak ada, maka Pihak kehutanan tentu tidak bisa serta belum semua provinsi memiliki Rencana mengacu pada provinsi. Jika di tingkat merta meluluskan permintaan tersebut Tata Ruang Wilayah, hanya 9 dari 33 provinsi juga tidak ada, bisa melihat ke karena ada aturan dan persyaratan yang provinsi yang sudah ada rencana tata rencana tata ruang wilayah nasional,” harus dipenuhi, seperti tingkat kemi- ruang. Akibatnya, di tingkat pemerintah demikian saran Iman. ringan, daerah resapan air, dan lain kabupaten/kotamadya tingkat II juga tidak sebagainya. Kemudian dilakukanlah memiliki rencana tata ruang karena Pembentukan BNPP (Badan Nasional penelitian oleh tim terpadu yang inde- mereka menunggu rencana tata ruang Pengelola Perbatasan) yang baru-baru ini penden, yang hasilnya dibawa ke DPRD. dari provinsi selesai. disahkan dengan Perpres No.12 Tahun Akan tetapi, karena ternyata lahan yang 2010 diharapkan bisa menjembatani bisa dikonversi hanya sedikit dibanding “Padahal undang-undang tidak mensya- kepentingan lintas sektoral dengan kenyataan di lapangan, permintaan ratkan demikian,” tutur Iman. Untuk pembuatan master plan pengembangan pemda tersebut tetap ditolak. Hal ini juga tahun 2010 ini, Ditjen Penataan Ruang kawasan perbatasan yang tentunya harus banyak terjadi di daerah-daerah lain. menargetkan ada 17 provinsi yang sudah mengacu pada rencana tata ruang yang Demikian pula dengan masalah klasik, memiliki rencana tata ruang. ada. (Wy)

KIPRAH • Volume 38 27 LAPORANLAPORANUTAMAUTAMA

Paradigma Pembangunan Sudah Berubah

Bicara tentang kawasan diper- perbatasan, tentu tak lepas dari sepsikan permasalahan pertahanan dan tidak keamanan. Berangkat dari hal hanya tersebut Kiprah mencoba pembangun- menggali lebih dalam lagi an masalah- mengenai pertahanan dan masalah ke- keamanan di kawasan amanan, namun perbatasan, tentunya yang terkait juga kesejahteraan. Purnomo Yusgiantoro, Menhan RI. (Foto: Wy) dengan bahasan infrastruktur. Sekarang ini kebanyak- an yang menjaga perba- IPRAH mendapat kehormatan tasan adalah pasukan-pasukan kita, tingkat untuk bisa mewawancarai namun karena persepsinya sekarang kehidupan sosial ekonomi K langsung Purnomo Yusgiantoro, berbeda, maka unsur-unsur ekonomi mereka, negara tetangga, lebih tinggi dari Menteri Pertahanan RI yang juga mantan harus masuk, terutama infrastruktur, pada kita, sehingga memang perlu Menteri ESDM, sebagai orang nomor satu sektor riil. Hal tersebut, pembangunan perhatian terhadap kondisi yang ada. dari institusi yang paling berkepentingan infrastruktur dan sektor riil, juga akan terhadap masalah pertahanan di negeri memudahkan mendukung pengamanan Pembangunan infrastruktur kita ada ini. dari sisi keamanan. berbagai macam dari jalan, air minum, hingga pengembangan sumber daya air. Ditemui pada Jumat siang (16/7) di ruang Ketiga, pemerintah sudah melakukan Diantara semua itu mana yang menurut tamu Kementerian Pertahanan, berikut langkah-langkah dalam penanganan Bapak yang paling perlu kita kembangkan petikan wawancara dengan Beliau. kawasan perbatasan ini, diantaranya di kawasan perbatasan ini? membentuk Badan Nasional Pengelola Bagaimana Bapak melihat permasalahan di Perbatasan (BNPP). Artinya, di situ tidak Saya kira semua itu perlu karena seperti perbatasan dari berbagai sudut pandang, hanya masalah unsur keamanan, tapi yang saya katakan, kalau ingin pagar dari secara umum sampai kaitannya unsur kesejahteraan juga ada. pekarangan rumah yang kuat, maka dengan infrastruktur? pekarangan terdepan kita harus kokoh. Karena apa, sekarang yang rawan itu Nah, untuk mendapatkan pekarangan Yang pertama, perbatasan ini adalah garis adanya tingkat kehidupan sosial ekonomi yang kokoh itu memang ada pemikiran, terdepan dari rumah kita. Seperti rumah, antara kita dengan negara tetangga. bahwa infrastruktur itu harus dikem- dengan perkarangannya, maka kawasan Memang berbeda antara perbatasan kita bangkan. Kedua, kita perlu kembangkan perbatasan ini adalah pagar kita. Jadi pagar di Kalimantan-Malaysia, dengan perba- kawasan perbatasan kita menjadi sema- ini harus kuat, untuk menjaga banyak hal, tasan kita di Papua-PNG (Papua New cam kawasan ekonomi khusus. Pemikiran bukan hanya dari sisi keamanannya tetapi Guinea) dan NTT-RDTL (Republik Demo- tersebut saya sampaikan di rapat koor- juga sisi kesejahteraan sehingga ke- kratik Timor Leste). Kalau kita lihat yang dinasi di menko perekonomian waktu itu. tahanan nasionalnya kuat. Jadi prinsip di Papua dan Timor Leste, tingkat Kita katakan kawasan perbatasan bisa pertama, kawasan perbatasan ini adalah kehidupan sosial ekonomi kita lebih dijadikan kawasan ekonomi khusus. pekarangan terdepan kita. tinggi sehingga yang diperlukan adalah penguatan, baik dari sisi ekonomi maupun Bagaimana dengan kemungkinan adanya Kedua, pada prinsipnya harus diper- keamanan. pulau-pulau terluar yang tenggelam? hatikan tidak hanya masalah keamanan tapi juga masalah kesejahteraan. Untuk Tapi kalau kita lihat di Entikong atau Sejauh ini sudah kita perbaiki. Contohnya itu pembangunan kawasan perbatasan perbatasan Kalimantan secara umum, Pulau Nipa di tahun 2000-an sudah hampir

28 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA tenggelam, kemudian direklamasi. Mu- perbatasan darat. Memang masih banyak banyak teman kita dari berbagai ke- lanya sedikit, namun sekarang sudah lagi wilayah yang tidak terjaga secara fisik menterian yang berada di daerah per- mencapai 50 hektar. Lalu ada juga rencana dan harus diakui ini merupakan kendala. batasan. Tadi Bapak sudah menyebut resort itu akan terus berkembang. Pulau Namun kita tetap mengupayakan adanya BNPP (Badan Nasional Pengelola Perba- Nipa tersebut yang mereklamasi adalah patroli pasukan secara rutin dan suatu tasan), lalu bagaimana koordinasinya? (Kementerian) PU, dari Pak Djoko sistem yang memanfaatkan sarana tekno- Kirmanto, dengan budget PU, kemudian logi pemindaian (pesawat terbang tanpa BNPP ini dibentuk untuk mengurangi kini sesuai dengan Peraturan Presiden awak, sekarang tengah dalam taraf uji miskoordinasi tadi, walaupun budgetnya bahwa yang mengelola adalah KKP, coba). sendiri-sendiri. Koordinasinya di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan, pusat ada Badan Nasional Pengelola maka diserahkan ke mereka dan sebagian Terkait pemindahan patok/tugu batas, Perbatasan, di daerah pun ada semacam ke kita, hanya sebagian kecil saja, untuk dari sisi kedaulatan sebetulnya tidak badan pengelola perbatasan tingkat pengamanan. menjadi permasalahan karena tugu batas provinsi. Sebagai komandannya adalah itu sudah ada koordinatnya dan dise- Menteri Dalam Negeri, karena dia juga Bagaimana dengan penanganan terhadap pakati oleh kedua negara. Jadi, bisa ada hubungan dengan Gubernur, Bupati masalah pencurian sumber daya alam kita dikembalikan pada posisi yang sebenar- dan lain sebagainya sehingga ke bawah dan pemindahan patok-patok perbatasan nya. Terkait pencurian sumber daya alam itu dia yang akan menjadi focal point. Kita oleh warga negara tetangga yang “jahil”? dan tindak kriminal lintas batas Pe- berharap BNPP ini akan mengurangi merintah Indonesia dengan negara miskoordinasi dan inefisiensi. Semangat NKRI dengan negara tetang- tetangga seperti Malaysia, Thailand, ganya adalah semangat ASEAN, sehingga Singapura, Filipina dan negara lain telah Bagaimana dengan perencanaannya, perbatasan bukanlah pemisah, tetapi membentuk Joint Border Committee apakah ditentukan oleh BNPP? sebaliknya diupayakan untuk dikerja- (JBC) untuk memecahkan masalah- samakan. Untuk penanganan masalah masalah yang terjadi di perbatasan. Dalam perencanaan masing-masing in- tersebut, Kementerian Pertahanan, stansi kalau bisa berkoordinasi dengan dalam hal ini TNI, telah menempatkan Suatu hal yang mungkin sering meng- BNPP, demikian juga di daerah, sehingga pos-pos pengamanan di seluruh wilayah hambat kita adalah koordinasi, karena ada operasional daerah juga bisa bergerak

TNI tengah melakukan patroli rutin di salah satu pulau terdepan, yaitu P. Batek di Kabupaten Kupang, NTT. (Foto: Dok.)

KIPRAH • Volume 38 29 LAPORANUTAMA secara komprehensif, secara bersama- tentara Amerika. Top Gun itu di situ, di militer, namun juga pengembangan sama. Nellis Air Force Base. Bayangkan berapa pariwisata, untuk kegiatan ekonomi, pilot di situ, akhirnya penerbangan maka ketahanan nasional akan kuat. Berarti ada pergeseran nilai dalam pe- datang, semua datang, akhirnya terus nanganan kawasan perbatasan ini? berkembang. Contoh lagi Nipa. Nipa itu ada 50 hektar, sebagian besar mau dikembangkan Betul, kalau dulu perbatasan itu urusan- Guam, contohnya lagi, itu dulu tidak ada sebagai resort wisata, silahkan. Padahal nya Kementerian Pertahanan dan TNI, yang mau tinggal di situ. Pulau kecil di dulu tidak ada yang tertarik, hanya sekarang paradigma tersebut tidak bisa tengah Pasifik, tidak ada kegiatan. Lalu di pasukan marinir kita di situ. Tapi sekarang dipakai. Paradigmanya sekarang seperti Guam dibangun pangkalan laut Amerika, ada yang tertarik, silahkan masuk ke situ, satu koin. Satu koin itu ada dua sisi mata pangkalan AU, ditumpahkan pasukan AU, hanya kita minta sebagian wilayah untuk uang. Kamu tidak bisa mengurusi ke- AL, AD nya di situ. Apa yang terjadi? Ada pengamanan. amanannya saja, tapi juga harus mengu- multiplier effectnya. Sekarang apa yang rusi kesejahteraannya. Paradigmanya terjadi? Kini Guam menjadi hub pener- My point is, kita jangan lihat ini daerah berubah sekarang, apalagi sejak ada BNPP bangan dari arah Korea, , Jepang perbatasan lalu susah dibangun, tapi ini. menuju Australia, New Zealand, juga harus ada intervensi dari pemerintah, Filipina karena letaknya di tengah. pemerintah harus berani membangun Di PU sendiri, kita perlu memberikan kawasan perbatasan ini. Nantinya ke perhatian. Namun karena begitu luas Sama seperti daerah perbatasan kita. Kita depan pasti akan ada multiplier effectnya. wilayah perbatasan ini, dan juga ada kemarin dari Morotai, di sana prospeknya hitung-hitungan jumlah orang yang akan bagus sekali. Morotai itu pulau luar namun Dengan demikian, kita sebagai birokrat mendapat manfaatnya, sedangkan di sana bukan terluar. Akan tetapi, di sana kita harus melihat jauh ke depan, apakah tidak terlalu banyak penduduknya sehing- sudah survei dan ada prospek. Di sana ada misalnya kita taruh investasi infrastruktur ga walaupun akhirnya tetap dibangun, landasan bukan hanya ratusan meter, di sini ke depan selain return terhadap tapi tidak terlalu banyak fokusnya. namun 3000 meter, jadi bisa untuk investasi, bagaimana prospeknya ke Bagaimana pendapat Bapak? mendarat pesawat-pesawat besar, juga depan. Nah, paradigma berpikir seperti potensi pariwisatanya bagus. Ada lan- ini yang terus terang saja, yang susah Ini kan ujung-ujungnya anggaran. Demi- dasan, lautnya bersih dan indah. Kita didapat dari sebagian dari kita. Tetapi kian juga di PU. Kuenya terbatas, namun undang Kementerian Pariwisata, undang tidak bisa kita semuanya terus bergantung pembagiannya yang perlu banyak. Untuk PU, undang yang lainnya untuk bangun kepada pemerintah. Jadi, pemerintah itu pendidikan, perumahan rakyat, dan infrastrukturnya di sana. Ini juga salah satu hanya intervensi di awal, selanjutnya dia macam-macam lagi. langkah, bagaimana pulau-pulau terluar itu akan berkembang sendiri. (Wy) kita kembangkan tidak hanya dari segi Satu lagi Pak, kalau PU membangun infrastruktur di wilayah padat penduduk, katakanlah di Jawa, maka dampak eko- nominya tinggi, sedang jika membangun di kawasan perbatasan dampak ekono- minya agak rendah. Lalu, bagaimana justifikasi untuk pembangunan infra- struktur di kawasan perbatasan ini?

Jadi begini, saya mau kasih contoh. Las Vegas, Reno Nevada itu, zaman dulu tidak ada orang yang mau tinggal di situ. Reno Nevada itu gurun. Lalu apa yang Amerika kerjakan? Mereka bangun infrastruktur, pemerintahnya yang membangun. Mereka bangun tempat judi. Jangan dilihat judinya, tapi lihat dibangun infrastrukturnya, entertain- mentnya. Di sana juga ada lapangan terbang untuk latihan perang-perangan Kapal TNI AL sedang mengawasi perairan Kepulauan Riau. (Foto: Lis)

30 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

Memberdayakan Pulau-pulau Kecil

eristiwa persengketaan atas hak Perikanan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pihak swasta hanya diberikan hak untuk milik Pulau Sipadan dan Ligitan Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil merupakan mengusahakan, yang disebut dengan Hak Pmasih membekas di ingatan kita. institusi yang diserahi tanggung jawab Pengusahaan Perairan Pesisir (HP3), Perjuangan panjang melalui jalan diplo- mengelola pulau-pulau kecil ini, yang salah sebagaimana tertera dalam UU No.27 masi ternyata tidak membuahkan hasil satu misinya adalah mendorong investasi tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah sebagaimana yang diharapkan. Kejadian pulau-pulau kecil yang berkelanjutan dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang akan tersebut menunjukkan bahwa kepemi- berbasis masyarakat. Program investasi berlaku pada tahun 2011. likan pulau-pulau kecil di perbatasan yang diupayakan oleh Kementerian ternyata harus diikuti pula dengan Kelautan dan Perikanan harus dilakukan Bisa dibilang penerbitan HP3 merupakan berbagai kebijakan dan program yang karena pengembangan pulau-pulau kecil salah satu terobosan dalam menstimulasi mendorong pembangunan di kawasan tersebut membutuhkan biaya besar dan pengembangan kawasan perbatasan. tersebut sekaligus peningkatan kese- tidak bisa hanya bergantung pada pe- khususnya di pulau-pulau kecil. Hal ter- jahteraan masyarakat sekitarnya, bukan merintah saja, melainkan perlu juga sebut juga berdampak pada peningkatan hanya sekedar mengandalkan pada bukti dukungan sektor swasta. Sayangnya, pro- kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau sejarah dan hukum saja. gram ini sering disalahartikan sebagai kecil kita, yang pada akhirnya dapat turut upaya terselubung untuk menjual kepe- menjaga keutuhan NKRI. Kini tinggal Belajar dari pengalaman pahit lepasnya milikan pulau-pulau tersebut. kemauan investor lokal, apakah mereka Pulau Sipadan dan Ligitan tersebut, bersedia mengembangkannya (dengan keberadaan pulau-pulau kecil di daerah Padahal, seperti dikutip dari Sugiono, konsekuensi harus memperhatikan perbatasan kini semakin menjadi per- mantan Kasubdit Akselerasi dan Akses keberlanjutan ekologi dan pengembalian hatian pemerintah, terutama dari segi Investasi Departemen Kelautan dan investasi yang lama) atau harus bersaing pemberdayaan ekonomi. Dalam struktur Perikanan sebelum berubah menjadi dengan investor asing yang mau ber- organisasi Kementerian Kelautan dan Kementerian, yang terjadi tidak demikian. investasi terlebih dahulu? (Wy)

Arti Penting Pulau Talaud

kunjungannya Ka. Balai didampingi oleh penanganan jembatan bentang pendek. Kasatker Pembangunan, Kasatker Preser- vasi Satal, dan Kasatker P2JJ Sulut. Banyak jembatan yang mengalami perge- Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk seran pada abutment (struktur tumpuan memantau kondisi dan pelaksanaan jembatan) akibat bencana gempa yang penanganan jalan nasional di pulau-pulau intensitasnya cukup tinggi di Pulau terluar. Talaud. Ka. Balai juga melakukan inspeksi peralatan UPR (Unit Pemeliharaan Rutin) Selama di Pulau Talaud, Ka. Balai menin- yang dimiliki oleh Satker Preservasi jau kondisi jalan dan jembatan dengan Sahinge-Talaud. Dari data yang didapat, melakukan perjalanan darat + 150 km. kondisi alat UPR secara umum rusak. Ka. Balai Ka. Balai melihat secara langsung kondisi mengharapkan adanya perhatian serius Nurdin Samaila (kedua dari kanan) bersama Kasie Perencanaan, Nur Zaitun, melakukan jalan nasional yang masih memerlukan untuk perbaikan peralatan yang rusak kunjungan ke Pulau Talaud, Prov. Sulut. penanganan intensif. Hal ini diperlukan sehingga kegiatan pemeliharaan rutin jalan (Foto: Dok.) karena kondisi jalan mantap baru 40% dan jembatan dapat terus berjalan. Di masa atau 60 km dan masih memerlukan mendatang diharapkan seluruh jaringan epala Balai BPJN VI Makassar, penanganan berkala sepanjang 80 km jalan di Talaud dan Sahinge dapat ber- Nurdin Samaila, bersama Kasie untuk memenuhi kondisi jalan mantap fungsi secara maksimal, khususnya guna K Perencanaan, Nur Zaitun, belum seratus persen. Selain penanganan mendukung pengembangan wilayah, lama ini melakukan kunjungan ke Pulau fungsional, diperlukan juga peningkatan serta sebagai benteng terdepan dalam Talaud, Prov. Sulawesi Utara. Dalam struktur dan kapasitas jalan, termasuk menjaga kedaulatan RI. (Joe)

KIPRAH • Volume 38 31 LAPORANUTAMA Dukungan Kementerian Pekerjaan Umum Dalam Pengelolaan Terpadu Wilayah Perbatasan

Oleh: **Setia Budhy Algamar

engelolaan wilayah perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil P terluar, selama ini belum ter- integrasi dengan baik, dimana tiap kementerian cenderung berjalan ber- dasarkan kepentingannya masing-masing dan sering kali mengabaikan keterpaduan. Untuk percepatan pembangunan wilayah perbatasan guna meningkatkan ke- sejahteraan masayarakat dan ketahanan nasional, dibutuhkan pengelolaan yang lebih terpadu dan bersinergi satu sama lainnya, dan Kementerian Pekerjaan Umum melalui kebijakan dan pem- bangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukimannya dapat berperan aktif dan signifikan untuk mendukungnya.

Dari 17.504 pulau di Indonesia, terdapat 92 pulau-pulau kecil yang dijadikan sebagai titik dasar dan referensi untuk menarik garis pangkal kepulauan yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga di wilayah laut yang tersebar di 10 provinsi. Dan dari data Strategi Nasional (Stranas) Implementasi pelaksanaan layanan infrastruktur PU di kawasan perbatasan. (Foto: Dok.) Pembangunan Daerah Tertinggal ter- dapat 26 kabupaten yang berbatasan donesia dalam mengelola kawasan Isu Dan Permasalahan Wilayah Per- langsung dengan negara tetangga, baik perbatasan sering menimbulkan ke- batasan batas laut maupun darat. rugian dalam penyelesaian sengketa; Berdasarkan Kajian PUSTRA Kemen- Ancaman • Klaim Malaysia atas blok Ambalat yang terian PU Tahun 2006 dan dari berbagai belum terselesaikan hingga kini me- sumber, dapat diidentifikasi berbagai isu • Kesenjangan sosial ekonomi antara nimbulkan ketegangan, baik politik dan permasalahan pengelolaan kawasan wilayah perbatasan Indonesia dengan maupun hankam; dan perbatasan yang mencakup aspek-aspek wilayah perbatasan negara lain seperti sebagai berikut: Malaysia berpotensi menimbulkan hal- • Kerusakan lingkungan baik oleh alam hal, seperti blank post area, illegal log- maupun sebagai akibat ulah manusia • Kebijakan Pembangunan: (i) Kebijak- ging dan illegal entry; berdampak terhadap berubahnya an yang ada belum berpihak kepada batas negara di laut yang berpotensi kawasan perbatasan dan daerah • Kurangnya perhatian Pemerintah In- mengurangi luas wilayah. terisolir; dan (ii) Belum adanya ke-

32 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

bijakan dan strategi nasional pe- prasarana; (iii) Terjadinya kegiatan- ngembangan kawasan perbatasan; kegiatan ilegal dan pelanggaran hukum; dan (iv) Terbatasnya jumlah • Ekonomi dan Sosial Budaya: (i) Masih sarana dan prasarana perbatasan (PLB, adanya paradigma ‘kawasan per- PPLB, dan fasilitas Custom, Immigra- batasan sebagai halaman belakang’; (ii) tion, Quarantine, and Security/CIQS); Terjadinya kesenjangan pembangunan dengan negara tetangga; (iii) Sarana • Pengelolaan Sumber Daya Alam: (i) dan prasarana masih minim; (iv) Ting- Pemanfaatan potensi Sumber Daya ginya angka kemiskinan dan jumlah Alam belum optimal; dan (ii) Terjadinya keluarga pra-sejahtera; (v) Teriso- eksploitasi pemanfaatan Sumber Daya Alam yang tidak terkendali dan ber- Setia Budhy Algamar, Staf Ahli Menteri PU kelanjutan; Bidang Ekonomi dan Investasi. (Foto: Dok.) • Kelembagaan dan Kewenangan Pe- • Pembangunan wilayah perbatasan ngelolaan: (i) Belum adanya lembaga harus direncanakan secara terintegrasi yang efektif yang mengelola kawasan antar berbagai bidang secara kom- perbatasan secara terpadu dan ber- prehensif dalam suatu master plan kelanjutan; dan ii) Belum jelasnya masing-masing wilayah perbatasan; kewenangan dalam pengelolaan kawasan perbatasan; • Khusus wilayah perbatasan darat, diutamakan pembangunan infra- • Kerja sama antarnegara: (i) Belum struktur sarana jalan horizontal dan optimalnya keterkaitan pengelolaan diikuti pembangunan sarana dan perbatasan dengan kerjasama sub re- prasarana lainya, yang akan me- gional, maupun regional; (ii) Belum ningkatkan kesejahteraan masyarakat optimalnya kerja sama antarnegara karena lancarnya perputaran roda dalam penanggulangan pelanggaran ekonomi masyarakat; hukum di perbatasan; dan • Mewujudkan wilayah perbatasan • Kendala lain adalah: Sumber Daya menjadi sabuk pengaman yang me- Manusia, Sumber Daya Buatan, pe- miliki daya tangkal tinggi terhadap nataan ruang dan pemanfaatan setiap bentuk ancaman di bidang sumber daya alam, penegasan status pertahanan dengan memadukan per- daerah perbatasan, keterbatasan tahanan nir-militer dan satuan TNI sumber pendanaan, dan terbatasnya sebagai komponen utama pertahanan kelembagaan dan aparat. di wilayah perbatasan; dan

Dari berbagai kondisi dan masukan yang • Meningkatkan semangat kebangsaan lasinya kawasan perbatasan akibat ada, dapat disimpulkan hal-hal sebagai masyarakat wilayah perbatasan dan rendahnya aksesibilitas menuju berikut: pulau-pulau kecil terluar, dengan kawasan perbatasan; (vi) Rendahnya • memberdayakan mereka, karena kualitas SDM; (vii) Adanya aktivitas Dibutuhkan kemauan politik (political mereka merasakan hidup lebih baik, pelintas batas tradisional; dan (viii) will) dan keberpihakan yang sangat merasakan kehadiran pemerintah Adanya tanah adat/ulayat masyarakat; kuat dari pemerintah terhadap pem- lebih dekat dan merasa bangga sebagai bangunan dan pengelolaan wilayah bangsa Indonesia. • Pertahanan dan Keamanan: (i) Belum perbatasan; disepakatinya garis-garis batas dengan • Visi yang diinginkan dalam membangun negara tetangga secara menyeluruh Wilayah perbatasan harus dikelola wilayah perbatasan Negara adalah: (Batas Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE, secara terpadu oleh satu badan yang “Menjadikan Wilayah Perbatasan Negara Batas Laut Teritorial/BLT, dan Batas memiliki otoritas khusus yang di- sebagai Halaman Depan NKRI yang Aman, Landas Kontinen/ BLK); (ii) Terbatas- tetapkan dengan Peraturan Pe- Tertib, Maju, dan Sejahtera yang Ber- nya jumlah aparat serta sarana dan merintah/Undang-undang; kelanjutan serta Antisipatif terhadap

KIPRAH • Volume 38 33 LAPORANUTAMA

Perkembangan Dunia Guna Mening- Kebijakan pembangunan daerah per- kawasan perbatasan sebaiknya di- katkan Ketahanan Nasional.” batasan ke depan hendaknya mencakup tekankan pada penyempurnaan UU 3 (tiga) aspek pembangunan, yaitu dan aturan turunannya yang bersifat Misi yang diemban untuk mewujudkan visi kesejahteraan (prosperity) dan keamanan strategis, review perhitungan alokasi tersebut adalah: (i) memperjelas dan (security), serta aspek kelestarian DAK, dan koordinasi dengan pemda mempertegas garis batas negara secara lingkungan (environment) yang ketiga- untuk meningkatkan partisipasi BUMD yuridis dan fisik; (ii) mengembangkan dan tiganya haruslah mendapatkan porsi yang dan BUMN dalam penyelenggaraan memberdayakan SDM setempat sebagai seimbang. layanan infrastruktur PU dan per- modal utama pendorong pembangunan mukiman. wilayah perbatasan; (iii) menjadikan Diperlukan kebijakan yang lebih berpihak, wilayah perbatasan sebagai pusat per- konkrit, dan terukur dalam hal waktu dan • Untuk jangka menengah, rencana tumbuhan ekonomi, sinergis dengan dana. Kebijakan umum dan strategi yang implementasi dapat ditekankan pada perekonomian wilayah tetangga; (iv) dapat dilakukan oleh pemerintah adalah: tersedianya layanan infrastruktur membuka isolasi dan keterbelakangan dasar yang memenuhi SPM berkoor- melalui pembangunan sarana dan pra- • Peningkatan peran sektor pekerjaan dinasi dengan instansi terkait lain sarana; (v) memfasilitasi arus lintas barang umum dalam mendukung terciptanya seperti Bappenas, Kementerian PDT, dan manusia; dan (vi) meningkatkan ketahanan nasional di wilayah per- Kantor Menko Perekonomian, dan kapasitas pertahanan dan keamanan. batasan, dengan kebijakan-kebijakan Kementerian Keuangan. khusus penyelenggaraan infrastruktur Dukungan yang Dapat Diberikan dasar di wilayah perbatasan dan di- • Walaupun Kementerian PU telah Kementerian Pekerjaan Umum dukung oleh penyediaan dana pem- memasukkan program pengem- bangunan yang memadai; bangan wilayah perbatasan di dalam Pemerintah pusat mempunyai komitmen Rencana Strategis (Renstra) Ke- yang kuat untuk memperhatikan dan • Pemenuhan kewajiban pemerintah menterian PU 2010-2014, namun membangun daerah perbatasan. Masa- dalam pembinaan kawasan per- masih perlu terus dilakukan koordinasi lahnya adalah bagaimana meneruskan batasan, dengan kebijakan khusus, dan keterpaduan yang lebih intensif kemauan politik tersebut menjadi ke- antara lain melalui penguatan ke- lagi dengan daerah dan sektor terkait bijakan yang implementatif. Bappenas lembagaan nasional dan integrasi lainnya. dan Kementerian Pembangunan Daerah antarsektor. Tertinggal (Kementerian PDT) meru- Kementerian PU perlu terus mendukung pakan agen utama koordinasi dan sti- • Untuk jangka pendek, rencana im- sepenuhnya upaya Bappenas dan Ke- mulan untuk pembangunan daerah per- plementasi pelaksanaan layanan menterian PDT dalam menyusun rencana batasan. infrastruktur PU dan permukiman di dan sasaran-sasaran jangka panjang dan menengah yang memiliki kebijakan yang berorientasikan pembangunan berbasis wilayah dan pemberdayaan masyarakat setempat. Hal ini penting mengingat selama ini masing-masing sektor men- jalankan kebijakan pembangunan ka- wasan perbatasan tanpa koordinasi yang optimal.

Dukungan kebijakan dan langkah-langkah yang kiranya dapat dilakukan (dan di- dukung sepenuhnya) oleh Kementerian Pekerjaan Umum adalah:

• Menetapkan pembangunan dan pengelolaan wilayah perbatasan secara terpadu dalam satu atap, dikoor- dinasikan oleh Menko yang ditetapkan dengan Perpres (catatan: walaupun 12 Pulau-pulau terluar yang menjadi prioritas pembangunan. (Foto: Sugiono) telah dibentuk Badan Nasional Penge-

34 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

lola Perbatasan melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010, akan tetapi badan ini sama sekali belum efektif karena tidak terlalu tegasnya tugas dan fungsinya, serta belum didukung oleh penyediaan anggaran yang memadai);

• Sehubungan dengan telah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Kementerian PU perlu sesegera mungkin menjabarkan RTRWN ter- sebut ke dalam kebijakan dan sasaran sektor-sektor di internal Kementerian PU khususnya dalam upaya pengem- bangan wilayah perbatasan.

• Menyusun rencana aksi terpadu per wilayah perbatasan lintas instansi Pembangunan perkerasan jalan dan drainase di salah satu desa di perbatasan NTT. (Foto: Dok.) pusat dan daerah; • • Memantapkan Rencana Tata Ruang keberpihakan pemerintah dalam Memprioritaskan dan mengalokasikan (RTR) 10 Kawasan Perbatasan lainnya pembiayaan pembangunan; anggaran yang memadai untuk pem- (di luar RTR Kawasan Perbatasan bangunan infrastruktur PU dan per- • Mengembangkan wilayah perbatasan Kasaba yang telah ditetapkan Perpres- mukiman di 12 pulau-pulau kecil terluar dan pulau-pulau kecil terluar sebagai nya) dan segera menetapkannya yang berbatasan langsung dengan pusat pertumbuhan berbasis sumber melalui Peraturan Presiden, yang negara tetangga. daya alam lokal melalui pengem- dilanjutkan dengan Rencana Detail bangan sektor unggulan serta kerja- Tata Ruang (RDTR) wilayah per- **Staf Ahli Menteri PU Bidang Ekonomi dan sama ekonomi antarnegara; dan batasan; Investasi

• Mengembangkan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar yang Referensi: memiliki potensi ekonomi yang tinggi seperti pengembangan wisata bahari, 1. Bahan-bahan/informasi dari beberapa studi/kajian Direktorat Jenderal Penataan ekowisata, serta industri kelautan Ruang, 2009, Kementerian Pekerjaan Umum; yang terintegrasi dengan pengem- bangan sistem kota-kota (bersama 2. Departemen Pertahanan, 2008, “Kajian Kebijakan Pengelolaan Terpadu Wilayah dengan kementerian-kementerian Perbatasan”; terkait); 3. Pusat Kajian Strategis Kementerian PU, 2006, “Penyusunan Kebijakan dan Strategi • Memprioritaskan, membangun dan PSPU dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Perbatasan dan Pulau-pulau meningkatkan infrastruktur dasar dan Terpencil serta Terisolir Wilayah Barat Indonesia”; penunjang di wilayah perbatasan; 4. Pusat Kajian Strategis, 2006, “Penyusunan Kebijakan dan Strategi PSPU dalam • Memberdayakan masyarakat per- Mendukung Pengembangan Kawasan Perbatasan dan Pulau-pulau Terpencil serta batasan dengan meningkatkan kondisi Terisolir Wilayah Timur Indonesia”; dan sosial ekonominya melalui pem- bangunan sarana-prasarana dasar, 5. Makalah Utama Seminar Nasional: “Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan Guna peningkatan kapasitas SDM, pem- Meningkatkan Ketahanan Nasional Dalam Rangka Tetap Tegaknya NKRI”, Ikatan berdayaan aparat, dan peningkatan Alumni Lemhannas (IKAL) Angkatan 37, 30 Juni 2010.

KIPRAH • Volume 38 35 LAPORANUTAMA

Yang Terpenting Daerah Punya Perencanaan Pembangunan

azhab pembangunan ekonomi struktur kemudian mengharapkan lokasikan anggaran sesuai dengan ke- kita sekarang sudah berubah. ekonomi akan tumbuh dengan sendirinya, butuhannya.” MDulu yang dipakai adalah maka hanya akan menghasilkan per- pembangunan pada puncak-puncak tumbuhan ekonomi yang absurd dan Pada tataran kebijakan, kita sudah punya pertumbuhan yang diharapkan akan tidak terkendali. affirmative policy (kebijakan afirmatif) menetes ke bawah atau yang sering yang harus diterjemahkan ke dalam affir- disebut sebagai trickle down effect, Hal tersebut tentu tidak bisa diterima mative budget allocation dan akhirnya namun sekarang sudah berbeda. Kini, karena harus ada skenario interaksi dari menjadi affirmative action dan affirmative kekuatan ekonomi pusat tergantung berbagai aspek. “Kalau jalannya dibuat, program. “Demikian juga dalam meka- pada bagaimana daerah membangun maka nanti perkembangan daerahnya nisme anggaran. Seharusnya kita punya kekuatan ekonominya. akan seperti apa, di mana (letak) kawasan instrumen dan evaluasi alokasi anggaran yang parameter benefit cost ratio(rasio Persoalannya pengembangan kawasan di biaya manfaat)-nya lain untuk daerah daerah seperti di perbatasan agak perbatasan, yang tujuan dan karak- terhambat, karena beberapa faktor, teristiknya berbeda dengan daerah yang diantaranya persoalan bagaimana lain. Ini yang sampai sekarang belum mempertemukan kepentingan antara isu dibuat.” keamanan dengan isu pembangunan daerah juga dengan isu konservasi alam/ Dalam proses perencanaan juga patut hutan. dimaklumi apabila kapasitas dalam pembuatan perencanaan di daerah- “Karena itu saya mengharapkan agar daerah belum memadai. Kebanyakan teman-teman di (Kementerian) Kehu- perencanaan dibuat untuk jangka pendek, tanan bisa memahami realita bahwa ada belum berorientasi ke depan atau dalam kepentingan besar dalam penanganan jangka panjang. Menurut Danang, se- jalan di perbatasan, bukan hanya dari sisi harusnya kepala daerah memper- konservasi hutan, tetapi juga bagaimana timbangkan akan jadi apa daerahnya pada keselamatan dan kesejahteraan masya- 10 tahun lagi atau 30 tahun lagi, serta mau rakat yang ada di daerah perbatasan,” dibawa kemana,” kata Danang. Hal ini tutur Danang Parikesit, Staf khusus terjadi akibat kurangnya komunikasi dan Menteri PU saat dimintai komentarnya. sosialisasi antara pusat dan daerah. Hal Danang Parikesit, Staf khusus Menteri PU. tersebut tentunya menjadi pekerjaan Menurut Danang, persoalannya pem- (Foto: Wy) rumah tersendiri bagi pemerintah pusat bangunan di kawasan perbatasan agak untuk melakukan proses pembinaan dan terhambat karena proses perencanaan pertanian, kawasan permukiman, dan fasilitasi ke daerah. penataan ruangnya belum terimple- lainnya. Jadi, yang terpenting daerah mentasikan dengan baik. Argumen dari harus punya perencanaan pembangunan, Dengan demikian, peran pemerintah pemerintah daerah umunya adalah karena yang paling mengerti akan ke- daerah sangat menentukan sekali bagi menunggu infrastruktur jalan dibuat butuhan daerahnya adalah daerah itu pengembangan wilayahnya karena terlebih dahulu, baru kemudian menyusul sendiri,” jelas Danang lagi. “Kalau daerah besaran kucuran dana ke daerah ter- perencanaan pengembangannya. Pada- sudah memiliki konsep perencanaan gantung pada inisiatif dan kapasitas para hal, kalau pendekatan tersebut yang pembangunan yang jelas, (pemerintah) pemangku kebijakan di daerah itu sendiri. dipakai, dimana kita membangun infra- pusat pun akan lebih mudah menga- (Wy)

36 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

Penanganan Infrastruktur Kalbar Bak Cinta Tak Berbalas

embangunan infrastruktur di Kalbar dalam 1 tahunnya hanya dapat Kalimantan masih belum merata, mengerjakan kurang-lebih 5 km saja. Dinas P khususnya di daerah-daerah per PU Kalbar saat ini hanya mampu me- batasan di Kalimantan Barat (Kalbar). lakukan tambal sulam untuk mengatasi Arkan Yamri, PPK Pengembangan Kawasan Perbatasan, Dinas Pekerjaan Umum Prov. Padahal, pembangunan infrastruktur di jalan yang berlubang-lubang. Kalbar. (Foto: Lis) kawasan ini sangatlah memegang pe- ranan penting. Tidak saja bagi pertahanan Adanya perbedaan pendekatan yang menuju ke tempat-tempat wisata (misal- dan keamanan negara, melainkan juga digunakan dalam memandang pem- nya ke Danau Sintarum), maka tidak akan kesejahteraan masyarakat di daerah bangunan daerah di perbatasan antara ada turis yang mau datang. Dengan perbatasan. Masih minimnya infrastruktur pemerintah Malaysia dan Indonesia kini demikian, tujuan penyejahteraan masya- di daerah-daerah perbatasan Kalbar menimbulkan masalah yang sangat gen- rakat di kawasan perbatasan pun tidak menjadi perhatian khusus bagi Dinas ting. Pemerintah Malaysia lebih menitik- akan tercapai. Namun jika jalan sudah PekerjaanIndonesia Umum Kalimantan Barat. beratkan pada kesejahteraan masyarakat tersedia dan dalam kondisi bagus, lengkap di perbatasan (prosperity) dimana dengan ketersediaan listrik dan air bersih, Daerah-daerah di perbatasan Kalbar konsekuensinya adalah dengan mem- maka sektor ekonomi dan pariwisata akan masih termasuk daerah tertinggal karena prioritaskan perekonomian masyarakat- dapat berkembang dengan sendirinya. hingga saat ini masih banyak yang terisolir. nya di perbatasan. Sementara peme- Disitulah masyarakat bisa disejahterakan Bagaimana tidak, jalan-jalan yang sudah rintah Indonesia, karena yang diutamakan karena banyak lapangan kerja akan dibuat oleh Dinas PU Kalimantan, adalah security (keamanan), maka pem- tersedia. khususnya Kalbar (dalam hal ini Bina bangunan infrastruktur dan sarana serta Marga), masih ada yang belum bisa prasarana yan dilakukan di daerah-daerah Ingat, suatu saat masyarakat di per- menghubungkan satu desa ke desa lain. perbatasannya seolah-olah sedapat batasan bisa lepas ke Malaysia, bukan Jalan penghubung antara Kalbar dan mungkin terisolir karena memang tidak karena perang, melainkan dengan me- Kalteng juga masih belum tembus ada jalan penghubung di sana, hanya jalan- rebut hati mereka. Ibarat orang yang (terhubung) dan sekitar 72 km lebih jalan setapak yang banyak dibuat oleh para merasakan cinta tetapi bertepuk sebelah masih berupa jalan tanah. penduduk setempat. Hal ini menyebabkan tangan. Jangankan ada suatu perhatian ketergantungan mereka (masyarakat In- tercurahkan, hanya janji-janji semu yang Jembatan satu-satunya yang bisa meng- donesia di perbatasan) ke Malaysia (yang selalu didapat. Rasa cinta tersebut bisa hubungkan jalan Trans Kalimantan dari menyediakan kebutuhan hidup lebih baik saja luntur, cinta bisa pula berpindah ke Kalbar haruslah melalui sungai di Tayan. dan banyak). lain hati, bahkan bisa berubah dari Akan tetapi, jembatan tersebut masih kekecewaan menjadi dendam. Oleh belum jadi karena saat ini masih dalam Tujuan dibukanya PPLB di perbatasan karena itulah, penanganan pembangunan tahap pembebasan lahan. Entah kapan Aruk-Biawak dan Nanga Badau-Lubok di daerah-daerah perbatasan yang ter- diluncurkan dana sehingga jembatan Antu adalah agar masyarakat di sana tidak tinggal haruslah segera dilakukan. yang rencananya sepanjang 2 km itu bisa lagi terisolir dan sejahtera. Menurut data Janganlah sampai terjadi cinta para warga terbangun. dari bea & cukai, turis (dari berbagai di sana bertepuk sebelah tangan dan negara) yang datang ke Kuching Malaysia berakhir dengan kekecewaan. Sudah Wacana mengenai hal ini sudah lama diperkirakan sekitar 1 juta orang per tahun. banyak para pejabat yang datang untuk dilakukan. Pemerintah Provinsi Kalbar Target pemerintah Kalbar adalah menarik berkunjung, bahkan sampai Presiden dan sendiri, dengan luasnya wilayah, merasa 30% dari jumlah tersebut. Akan tetapi, Menteri yang berjanji untuk memprio- kewalahan untuk menangani jalan peng- meskipun nantinya pintu perbatasan Aruk ritaskan pembangunan di daerah-daerah hubung antarprovinsi dan antarkabu- dan Nanga Badau telah dibuka, apabila pedalaman dan perbatasan. Namun paten, sehingga memerlukan bantuan jalan-jalannya saja rusak dan tidak ter- hingga kini, janji-janji tersebut tinggallah dari pusat. Berdasarkan dana, Dinas PU hubung dengan wilayah lain, apalagi yang janji. (Endah)

KIPRAH • Volume 38 37 LAPORANUTAMA Lasarus, Anggota Komisi V DPR-RI Pembangunan Jalan Lintas Perbatasan: Jangan hanya sekedar janji-janji

enanganan pembangunan infra- Penanganan belum optimal struktur di beberapa kawasan P perbatasan sampai saat ini masih Lasarus berpendapat bahwa pola pe- minim, belum menunjukkan tanda-tanda nanganan kawasan perbatasan yang yang menggembirakan, padahal kawasan diperlukan sekarang adalah pola yang perbatasan merupakan simbol batas berkesinambungan. Sebagai garis per- negara. Hal ini dapat dilihat dari alokasi batasan, jalan-jalan yang dibangun di anggaran tahunan yang dikucurkan di kawasan perbatasan seharusnya me- kawasan tersebut masih relatif kecil. rupakan salah satu jalan negara dengan kualitas jalan negara sebab banyak aspek Lasarus, anggota Komisi V DPR- RI dari Fraksi PDIP. (Foto: Jon’s) Lasarus, anggota Komisi V DPR-RI dari yang dipertaruhkan di sana, termasuk Fraksi PDIP, berpendapat bahwa yang juga persoalan pertahanan keamanan. Dampak dari Ketidaktersediaan Infra- barangkali masih kurang adalah political struktur will untuk menganggarkan dana yang Pola penanganan yang sekarang ini sifat memadai. Padahal, penganggaran yang penanganannya hanya sementara saja Di sepanjang garis perbatasan antara In- memadai penting agar bisa membangun dan tidak berkesinambungan. Dengan donesia dengan Malaysia, jalan-jalan di infrastruktur jalan sebagai infrastruktur demikian, sudah waktunya kita memulai Malaysia sudah tertata dengan rapi, utama yang masih dibutuhkan di per- menggunakan pola berkesinambungan, bahkan sudah melingkar sampai ke garis batasan. Kondisi ini yang membuat seperti pembuatan Trans Kalimantan pantai, bahkan sudah seperti jalan tol. segalanya menjadi serba sulit di sana, Selatan. Kalau tidak salah, Kementerian Jalan-jalan arteri maupun yang menuju ke yaitu karena tidak tersedianya jalan untuk Pekerjaan Umum juga sudah mendesain desa-desa atau kampung juga sudah di mobilitas orang maupun barang. Dalam jalan di pulau Kalimantan akan menjadi bikin jalan aspal. hal ini, pemerintah harus lebih serius tiga poros, yaitu poros selatan, poros untuk menangani kawasan perbatasan, tengah, dan poros utara. Dampak dari kondisi ketersediaan infra- tidak lagi hanya sekedar janji-janji. struktur itulah yang menyebabkan warga Poros utara inilah yang memanjang di Malaysia menjadi dominan secara per- “Saya yang merasakan langsung setiap sepanjang garis perbatasan. Lasarus ekonomian daripada masyarakat Indone- rapat dengar pendapat dengan PU selalu menambahkan, “Penyelesaian di bagian sia yang berada di kawasan perbatasan. mengutarakan supaya kita mulai dari selatan sudah mencapai 70-80%. Oleh Semua berawal dari kondisi jalan. Sudah sekarang lebih serius lagi dalam me- karena hanya tinggal 20-30% lagi yang akan banyak isu-isu tidak baik mengenai adanya nangani infrastruktur jalan di sepanjang kita kerjakan, maka saya pikir sudah sebagian warga kita yang berpindah perbatasan itu. Kita lihat sendiri infra- waktunya untuk kita mulai membangun kewarganegaraan ataupun menjadi ten- struktur di Malaysia yang rapi dan sudah poros utara. Ini kalau kita kepingin lebih tara di Malaysia. “Ini adalah sebuah fakta begitu tertata dengan baik. Ini yang cepat (selesai).” dan realita yang ada di lapangan,” tegas menimbulkan rasa kita sebagai bangsa Lasarus. “Dan kita tidak bisa menyalahkan kadang-kadang terusik,” ujar politikus Dengan adanya jalan ini, diharapkan bisa siapapun, menurut saya. Kondisi ini tidak bisa asal Kalimantan Barat ini. “Kenapa ya mempermudah arus orang dan arus kita biarkan, ini sudah menyangkut harkat, negara saya tidak bisa seperti itu, barang serta bisa memperingan beban martabat, dan harga diri bangsa, yang sehingga masyarakat saya, saudara- hidup masyarakat dalam roda pereko- sebetulnya tidak bisa diukur dengan nilai uang. saudara saya, yang hidup di sepanjang nomian mereka di sepanjang garis Kalau kita berpikir demikian, barulah kita bisa garis perbatasan bisa hidup lebih perbatasan itu. membangun kawasan perbatasannya dengan mudah.” lebih serius.” (Jons)

38 V olume 38 • KIPRAH LAPORANUTAMA

Konsep Ada, Implementasi Kurang Beni Sukadis. (Foto: Wy)

da perubahan paradigma dalam kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan sangat dibutuhkan di sana adalah jalan, penanganan kawasan perbatasan oleh pemerintah, seperti yang terbaru permukiman, dan utilitas (listrik, air, Aoleh pemerintah. Demikian di- berupa pembentukan Badan Nasional jaringan TV, dan sebagainya), sementara kemukakan oleh peneliti dari Lembaga Pengelola Perbatasan, buku putih per- di daerah perbatasan dengan Filipina Studi Pertahanan dan Studi Strategis tahanan Indonesia, dan lain-lainnya. (utara Sulawesi dan Talaud) yang dibu- (Lesperssi), Beni Sukadis, kepada KIPRAH tuhkan adalah pembangunan industri (Jakarta, 8/7). Perubahan paradigma ini Menurut Beni, kurang terlihatnya hasil perikanan, pelabuhan, sentra-sentra dimulai sejak era pemerintahan Mega- implementasi pembangunan yang bisa ekonomi, dan pasar, khususnya floating wati. Banyak hal yang melatar-belakangi dirasakan secara langsung oleh masya- market (pasar terapung). hal tersebut, seperti otonomi daerah, rakat di kawasan perbatasan disinyalir perubahan konstelasi geoekonomi dan akibat dari kurangnya kordinasi antar- Tentunya pembangunan infrastruktur di politik dunia, serta lain sebagainya. instansi. Sebetulnya di level pimpinan kawasan perbatasan harus melihat pada sudah disepakati, namun masalahnya beberapa hal, salah satunya jumlah pen- Bagaimana dengan kasus Sipadan dan terletak pada pelaksanaan di lapangan. duduk. Tidaklah perlu membangun infra- Ligitan? “Itu juga, sebagai salah satu struktur di kawasan yang tidak ada penyebab,” papar Beni, yang juga se-or- Sekedar ilustrasi, di negara kita banyak penduduknya, misalkan di pulau-pulau ang pengamat bidang pertahanan dan sekali instansi yang menangani masalah kecil yang tidak berpenghuni. keamanan. Beni menjelaskan bahwa perbatasan. Ada TNI, kemudian Imigrasi Keputusan Mahkamah Internasional dan Bea Cukai, lalu Kementerian PU Meskipun demikian, dengan memandang mengenai jatuhnya kedua pulau tersebut maupun Kementerian Kehutanan, Polisi, sisi stra-tegis bagi kedaulatan negara, ke tangan Malaysia disebabkan karena dan lain sebagainya. Beda dengan di tetap ada pembangunan untuk menun- Malaysia telah menunjukkan eksis- negara-negara Eropa yang penjagaan jukkan bahwa pulau-pulau itu milik RI. tensinya melalui aktivitas ekonomi di perbatasannya hanya ditangani oleh polisi Contohnya, di Pulau Nipa dan Pulau pulau-pulau tersebut berupa investasi di penjaga perbatasan yang berfungsi Berhala (Sumatera Utara) yang walaupun bidang pariwisata, sedangkan Indonesia ganda, dari tugas menjaga, mengurusi hal- tidak berpenghuni, namun kedua pulau tidak melakukan apa-apa. hal berkaitan dengan keimigrasian, tersebut menjadi titik penetapan garis sampai memeriksa bea cukai. perbatasan negara kita, sehingga tidak Preseden tersebut tentunya sedikit heran tetap dibangun infrastrukturnya, banyak turut berpengaruh pada peng- Masalah berikutnya adalah anggaran yang terutama untuk kepentingan militer. ambilan kebijakan di daerah perbatasan. terbilang minim, apalagi jika dibanding- Jika Orde Baru lebih mengedepankan se- kan dengan panjang kawasan perbatasan Perlu diingat bahwa pendekatan ke- curity approach (pendekatan keamanan), yang harus dikelola. Beni juga mengakui sejahteraan ini tidak serta merta me- maka kini mulai bergeser menjadi pros- masalah “kenakalan” oknum aparat di ngecilkan keberadaan pendekatan ke- perity approach (pendekatan kesejah- daerah perbatasan sedikit banyak ter- amanan. Hal tersebut mutlak tetap di- teraan). imbas masalah anggaran yang minim ini. perlukan karena menyangkut kedaulatan negara, juga berkaitan dengan penang- “Setidaknya hal tersebut terlihat pada Dalam hal pembangunan infrastruktur, gulangan masalah-masalah seperti ke- tataran konsep dan kebijakan, sedangkan kebutuhan tiap-tiap daerah perbatasan jahatan trans nasional, penyelundupan, implementasinya mungkin belum begitu tentunya berbeda dengan yang lainnya. terorisme dan pencurian kekayaan sum- terlihat,” demikian argumentasi dari Daerah perbatasan di Kalimantan mi- ber daya alam kita oleh pihak asing. (Wy) Beni. Hal ini terlihat dari berbagai salnya, pembangunan infrastruktur yang

KIPRAH • Volume 38 39 SELINGAN

Sungguh disesalkan penggunaan atap sirap Penggunaan Atap Sirap perlahan-lahan kini mulai ditinggalkan. Bukan cuma di Semakin Lenyap Jakarta dan kota-kota di Pulau Jawa, tetapi di daerah penghasil sirap, seperti Pulau Kalimantan, atap sirap pun mulai lenyap. Bukan berarti tidak suka menggunakan atap sirap, tetapi bahan bakunya memang sudah sulit diperoleh, karena hutannya habis dibabat.

ayu ulin (Eusideroxylon zwageri) atau sebagian orang menye- Kbutnya kayu besi dan sebagian orang lagi menyebutnya kayu belian merupakan bahan utama pembuatan sirap. Kayu jenis ini kini semakin sulit diperoleh, karena penebangan hutan Kalimantan yang tidak terkendali. Kalau pun masih tersisa di hutan, hanya kayu ulin berusia muda. Sedangkan budidaya kayu ulin hampir tak pernah dilakukan karena masa panen yang terlalu lama, di atas 60 tahun. Jenisnya berbeda dengan kayu ulin lainnya yang biasa digunakan untuk fondasi atau rangka rumah.

Ulin sirap secara alamiah berupa pohon yang batangnya seperti berlapis-lapis, sehingga begitu dibelah langsung rata, menyerupai triplek atau papan tipis, Kantor Dinas PU Prov. Kalteng yang masih menggunakan sirap sebagai atap bangunan. beratnya pun relatif ringan. Langkah Langkanya kayu ulin sebagai bahan baku menyebabkan sirap semakin ditinggalkan. (Foto: Joe) selanjutnya tinggal memotong-motong ulin sirap sesuai ukuran yang dikehendaki Secara tradisional pemasangan atap sirap cara seperti itu. Oleh karena itu, di biasanya (10 x 50 cm) dan ujungnya dilakukan dengan diikat satu persatu perkotaan biasanya atap sirap dipasang dibuat sedikit runcing. Selanjutnya siap menggunakan rotan pada kasau rumah. dengan menggunakan paku khusus digunakan untuk atap rumah dengan Langkah ini masih digunakan pada atap supaya sirap tidak patah,” kata Arkan, susunan berlapis. Penyusunan seperti itu lamin atau rumah panjang khas suku pejabat Dinas Cipta Karya, Provinsi Kalbar dimaksudkan agar air hujan tidak me- Dayak. “Namun sangat sedikikit tukang kepada KIPRAH. rembes ke bagian dalam rumah. kayu yang bisa memasang sirap dengan

40 V olume 38 • KIPRAH SELINGAN

Ia mengatakan bahwa di kota-kota besar sejuk, karena kayu sangat lambat me- berwibawa. Apalagi jika rumah tersebut di Kalimantan , seperti Samarinda, Banjar- nyerap panas sinar matahari. hasil rancangan tempo dulu yang ter- masin, Palangkaraya, dan Pontianak, sirap golong modern pada zamannya. Tatapan biasanya dijual per ikat terdiri atas 100 Pemasangan kayu yang harus disusun mata pun seakan tak akan pernah puas lembar, bisa untuk membuat atap seluas secara berlapis-lapis, menyebabkan untuk menikmati keindahan rumah satu meter persegi. “wuwungan” rumah juga harus dibuat beratap sirap. Sayang keindahan semacam tinggi, sehingga sirkulasi udara di bagian ini sekarang sudah mulai sulit dinikmati. atap berlangsung baik dan kesejukan udara pun terasa hingga bagian dalam Di Jakarta misalnya rumah-rumah pe- rumah. Tanpa mengunakan pendingin ninggalan kolonial yang mentereng di udara (AC) pun, bagian dalam rumah sekitar kawasan Menteng atau Kebayoran terasa sejuk, apalagi jika jendela rumah Baru yang dulunya beratap sirap sekarang dibuat lebar-lebar, dan di sekeliling rumah sudah banyak diubah menjadi rumah ditanami pepohonan atau rumput hijau megah, ruko, dan bangunan perkantoran, yang terhampar luas. tetapi kaku. Atap pun bukan lagi sirap, tetapi diganti genting, bahkan beton yang Ringannya bahan kayu menyebabkan kokoh. Rumah beratap sirap pun hilang kuda-kuda serta fondasi rumah tidak satu persatu. Hal yang sama juga terjadi mendapat beban seberat bahan atap di Kalimantan, daerah penghasil atap lainnya, seperti genting dan beton, sirap, bangunan yang menggunakan sirap walaupun berat jenis kayu ulin l,04 yang pun perlahan-lahan mulai lenyap. artinya bakal tenggelam jika diletakkan di air. Selain itu karena atap terbuat dari Begitulah perubahan. Nasib sirap yang kayu, maka tidak akan berisik, meski hujan pernah “bergengsi” pada zamannya, lebat mengguyur rumah. sekarang tergantikan dengan bahan lain yang dirasa lebih maju dan modern. Di balik Kekuatannya pun tak diragukan lagi, itu, kerakusan mengekploitasi hutan meski sudah berumur puluhan tahun, menyebabkan keindahan atap sirap tak lebih panjang daripada umur manusia, bisa dinikmati seperti dulu lagi. (Joe) sehingga tak bisa dipungkiri kayu jenis ini bisa diwariskan ke anak cucu dan biasa dipakai untuk bantalan kereta api.

Kesan pertama begitu melihat rumah beratap sirap adalah sejuk, indah dan

SD Sirap. Kesan indah dan nyaman langsung terasa begitu memasuki sekolah dasar di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), yang atapnya terbuat dari sirap. Sejak dibangun pada tahun 1918, seangkatan dengan Gedung Kantor Pos Pontianak, kondisinya masih kuat. Namun mulai langkanya pohon ulin sebagai bahan utama pembuatan sirap, mengancam Keunggulan keberadaan sekolah dasar yang atapnya terbuat dari sirap. Sementara itu, di Kalbar dan Sejatinya menggunakan atap sirap untuk Kaltim pun rumah panjang atau rumah memiliki beberapa keunggulan lamin juga kesulitan mendapatkan atap sirap yang dibandingkan dengan bahan lainnya. terbuat dari kayu ulin akibat Keunggulan yang paling utama adalah penebangan hutan yang tak membuat bagian dalam rumah terasa terkendali. (Foto Heroe)

KIPRAH • Volume 38 41 GALERIFOTO

2 Foto: Arkan 3 Foto: Lis

awasan perbatasan sering diasosiasikan sebagai 1 Foto: Istimewa daerah yang tertinggal dan terpencil. KMeskipun demikian, terdapat secercah harapan di kawasan perbatasan karena daerah-daerah tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang tak hanya indah, tetapi juga berlimpah.

Oleh karena itulah, walaupun masih terbatas, pembangunan infrastruktur yang ada di daerah perbatasan dan pulau terdepan dan terpencil terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, diantaranya melalui pembangunan Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB), Pos Lintas Batas (PLB), jalan, dermaga, pasar, menara mercusuar, dan jembatan. 10 Foto: Ind

9 Foto: Joe 8 Foto: Otorita Batam

42 V olume 38 • KIPRAH GALERIFOTO

4 Foto: Dok.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum di kawasan perbatasan tidak hanya bertujuan supaya wilayah perbatasan kian kokoh menjaga kedaulatan negara, namun juga menyejahterakan masyarakat setempat dan menarik hati warga dunia untuk datang berkunjung. (Endah)

Keterangan foto dari kiri ke kanan searah jarum jam:

1. Menara mercusuar di P. Berhala, Sumut; 2. Dermaga di salah satu pulau terpencil, P. Lemukutan, Kalbar; 3. Pasar di PPLB Entikong, Kalbar; 4. PPLB Nanga Badau, Kalbar; 5 Foto: Lis 5. PPLB Aruk, Kalbar; 6. Rusun Nunukan, Kaltim; 7. Suasana Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau; 8. Jembatan Barelang di P. Batam, Kepulauan Riau; 9. Pos Lintas Batas di Atambua, NTT; 10.PPLB di Keerom, Papua.

7 Foto: Otorita Batam 6 Foto: Lis

KIPRAH • VolumeV olume 38 43 SELINGAN

Situ Babakan: Satu dari Benteng Terakhir Pelestarian Budaya Betawi

Danau Situ Babakan yang banyak dikunjungai wisatawan. (Foto: Wy)

ulan Juni lalu, tepatnya tanggal 22, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta tempat ini, dari Blok M anda bisa naik bus ibu kota negeri tercinta ini Selatan. 616 jurusan Blok M–Pasar Bmerayakan hari jadinya yang ke Minggu–Cipedak. Bilang saja mau ke Situ 483. Lumayan tua juga. Mengingat hal Di sini kita bisa menikmati suasana kehi- Babakan, maka Anda akan diturunkan tersebut, KIPRAH kali ini mencoba dupan perkampungan Betawi asli dimana tepat di Gerbang Bang Pitung, gerbang mengangkat sebuah daerah yang bisa arsitektur rumah tradisional, makanan utama menuju ke Situ Babakan. Dari dibilang menjadi salah satu benteng khas, hingga kesenian Betawi tersaji Gerbang Bang Pitung masih ada sekitar terakhir pelestarian budaya Betawi. lengkap. Ongkos masuknya? Gratis! Hanya 300 meter lagi sebelum sampai di Danau saja bagi pengendara sepeda motor Situ Babakan. Tempat itu bukan daerah Condet di dikenakan biaya parkir seribu rupiah dan Jakarta Timur atau daerah Kota Tua yang bagi mobil dua ribu rupiah, sekedar untuk Dari jalan masuk, yang bisa ditemui tahun ini dijadikan pusat peringatan Hari ketertiban dan keamanan kendaraan plus pertama adalah danau itu sendiri yang Ulang Tahun (HUT) Jakarta. Bukan pula insentif bagi warga yang lahannya di- cukup luas. Pepohonan dimana-mana, ke Pekan Raya Jakarta di Kemayoran, jadikan areal parkir. membuat udara tidak terasa panas. tempat acara tahunan Jakarta Fair digelar. Apalagi danaunya cukup bersih dan enak Situ Babakan sendiri merupakan daerah untuk dipandang sehingga suasana terasa Apabila anda bosan dengan acara Jakarta cagar budaya seluas 165 hektar, terdiri dari nyaman, bisa dibilang romantis. Tidak Fair yang hanya itu-itu saja, kali ini KIPRAH kebun rakyat, perkampungan masyarakat heran KIPRAH banyak menemukan mengajak Anda menyusuri daerah selatan Betawi, serta 2 (dua) danau yang me- pasangan-pasangan yang tengah duduk Jakarta, tepatnya di Situ Babakan, ngapit perkampungan ini. Untuk mencapai santai menikmati keindahan danau.

44 V olume 38 • KIPRAH SELINGAN

Suasana di sini cukup tenang, meski tentang bir pletok, meskipun namanya sebagai pengunjung bisa ikut bersahutan terkadang terdengar lagu-lagu Betawi, bir pletok, tetapi bir yang satu ini tidak bicara dengan para pemainnya. seperti “Kompor Mledug” dari pengeras mengandung alkohol karena bahan dasar suara tukang kaset dan CD di pinggir minuman ini dari jahe, serai, dan daun Oh ya, bila ingin menikmati situ dari tengah danau. Sesekali celoteh riang anak-anak pandan wangi yang cocok untuk meng- situnya bisa menggunakan sepeda air yang yang sedang bermain bola atau bermain hangatkan badan. berbentuk bebek-bebekan atau kuda laut. bebek air turut menimpali. Di sepanjang Walaupun demikian, area berkeliling sisi danau juga terdapat jalan untuk mobil Di sekeliling perkampungan, terutama dengan bebek-bebekan ini dibatasi. Anda lengkap dengan orang-orang yang ber- halaman rumah bisa kita temukan ber- tidak bisa berkeliling ke seluruh area situ jualan makanan dan minuman. bagai pepohonan khas Jakarta yang karena di bagian lain area situ diper- mungkin sudah jarang dijumpai, seperti gunakan juga untuk kegiatan memancing Anda dapat berjalan sembari melihat-lihat rambutan rafia, gohok, jamblang, buni, serta (kadang-kadang) latihan kayak di deretan rumah yang sebagian besar kecapi, menteng, jengkol, gandaria dan sekitar situ. berarsitektur Betawi di sekitar tepian masih banyak yang lainnya. danau. Memang, ada semacam himbauan Saat pulang, sempatkan diri Anda ber- kepada warga di sini untuk membangun Bila Anda berjalan lebih jauh lagi ke dalam, belanja cinderamata khas Betawi di sini, rumahnya dengan arsitektur Betawi, Anda bisa menjumpai perkampungan seperti baju, celana, aksesoris, mainan, terutama bagi warga yang mampu. Selain budaya. Dari pintu masuk ke perkam- sampai CD/DVD. Jangan heran bila rata- itu, ada pula beberapa rumah bercorak pungan budaya ini, langsung terpampang rata souvenir yang dijual memasang Betawi modern terletak di perkam- sebuah panggung terbuka tempat pe- gambar Benyamin Sueb. Artis kawakan pungan budaya ini. Gaya betawi tersebut mentasan budaya betawi yang biasa Betawi ini memang sudah menjadi ikon terlihat pada pola-pola ornamen dan diadakan tiap akhir pekan. Menurut kebanggaan masyarakat Jakarta. Beberapa hiasan yang dipengaruhi beragam budaya, beberapa warga yang kami temui, per- pemuda berpakaian hitam-hitam plus peci dari Cina, Arab, Portugis, hingga Belanda. tunjukan seni tanjidor, gambang kro- dengan berkalung kain sarung di leher ala Sifat terbuka dan keramahan khas budaya mong, tari cokek, tari topeng, lenong, si Pitung kadang-kadang melintas, mem- Betawi bisa pula kita saksikan dari eks- maupun ondel-ondel sering dipentaskan buat kita seakan terdampar ke sisi Jakarta terior beranda/ruang tamu di rumah- di sini. Kadangkala artis-artis lenong yang yang lebih “asli”. Sungguh tak terbayang- rumah tersebut. Tak jauh beda dengan kondang, seperti Bang Bolot, Mandra, kan bahwa kawasan ini hanyalah beranda rumah khas Betawi yang ada di Mpok Nori, atau Ida Royani turut berga- “beberapa langkah” dari riuh rendahnya acara-acara lenong di televisi, selain bung meramaikan pertunjukan di sini. kemacetan lalu lintas kota Jakarta. seperangkat meja kursi dan lampu antik Tentu saja seperti umumnya lenong, kita Bagaimana? Anda tertarik? (Wy) di beranda-beranda tersebut juga ter- dapat semacam amben atau tempat tidur bambu yang disebut “lincak”.

Kami pun sempat duduk selonjoran sejenak di atas lincak ini. Kami jadi teringat bagaimana almarhum Benyamin Sueb dulu juga sering bersantai di lincak di sinetron “Si Doel Anak Sekolah” yang pernah populer di tahun 90- an. Sempat terpikir, jika saja ditemani sepiring ketan cocol abon plus segelas besar kopi pahit, wah……

Anda lapar? Tidak perlu jauh-jauh mencari makanan. Hampir di sepanjang jalan Anda bisa menemukan penjaja makanan khas Betawi. Mau apa? Tinggal pilih. Ada kerak telur, toge goreng, siomay, soto betawi, kue ape, ketoprak, bakso, gulali, mie ayam, ketupat sayur, nasi uduk, laksa, rujak bebeg, otak-otak, bir pletok, dan masih Para pengunjung sedang menanti pementasan budaya khas Betawi . (Foto: Wy) banyak lagi yang lain. Ngomong-ngomong

KIPRAH • Volume 38 45 INFOTEKNOLOGI Bangunan ABSAH (Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan)

Oleh : **Bambang Soenarto

Bangunan ABSAH. (Foto: Dok. Balitbang)

anyak daerah mengalami Ialah ABSAH, teknologi bangunan penye- luwes dan dapat disesuaikan dengan kesulitan penyediaan air baku diaan air baku mandiri yang bersifat ketersediaan lahan. ABSAH dapat di- B yang tidak lagi bisa diatasi dengan berkesinambungan, efisien, efektif, bangun di bawah bangunan tempat penggunaan sumber air permukaan dan ramah lingkungan dengan biaya operasi tinggal atau dibuat terpisah. Air sebagai air tanah yang ada, terutama untuk dan pemeliharaan yang rendah. Bangun- hasil dari olahan ABSAH dapat diper- daerah terpencil yang minim daerah an ini merupakan bangunan peman- gunakan sebagai air baku rumah tangga, resapan air. Banyak cara ditempuh untuk faatan air sekaligus berfungsi sebagai air irigasi pertanian skala kecil (peka- mengatasi persoalan ini, antara lain sarana konservasi air. ABSAH bisa dibuat rangan, hidroponik, aeroponik, irigasi pengiriman air menggunakan truk tangki di mana saja selama terdapat curah hujan tetes untuk berbagai macam tanaman), air. Selain memerlukan biaya transportasi yang memadai dan luas atap bangunan perikanan darat berskala hemat air (lele, yang mahal, kadang-kadang pemba- yang cukup. belut dan lain sebagainya), dan keperluan giannya tidak adil dan sering tidak tepat lainnya. Untuk luas atap bangunan 100 m2 waktu dan sasaran. Oleh karena itu, perlu ABSAH merupakan bangunan penyediaan di perkotaan dengan pasok air harian terobosan teknologi pemanenan air air baku mandiri di tingkat rumah tangga untuk tahun rata-rata sebesar 492,3 liter/ hujan (rain water harvesting technique). sampai komunal. Penerapannya bersifat hari, maka ABSAH cukup untuk me-

46 V olume 38 • KIPRAH INFOTEKNOLOGI menuhi kebutuhan domestik dari satu sekurang-kurangnya sama dengan 0,12 x meliharaan bangunan yang rendah, maka rumah yang beranggotakan 4 jiwa. Jika 2 x 100/4 m3 atau 6 m3. Jika kedalaman ABSAH cocok untuk diterapkan di pe- luas atap lebih dari 100 m2, maka lebih bangunan ABSAH 2,5 m dan lebar bak desaan. banyak lagi volume air yang bisa di- pemasukan air 1,25 m, maka panjang bak manfaatkan. Ini merupakan sistem penye- pemasukan air ini adalah 6/(2,5 x 1,25) m Prototip bangunan ABSAH dengan bak diaan air baku air minum individual yang atau 2 m. Adapun di atas bak pemanfaatan akuifer buatan tipe kiri-kanan telah bisa dibuat tidak hanya di perkotaan air, yaitu pada bagian sumur, bisa dipasang dibangun di Ekas, Kabupaten Lombok namun juga di perdesaan. Di daerah pompa tangan biasa. Timur. Selain itu, dibangun pula di perdesaan yang mengalami kelangkaan Kabupaten Jepara, Pacitan, Gunung Kidul air tawar (misalnya di daerah rawa, berair Pembersihan pada atap bangunan di- dan Lampung Timur. Badan Pember- gambut, daerah intrusi air laut dan di kerjakan dengan cara membuang mate- dayaan Masyarakat Propinsi NTB telah pulau-pulau kecil), jika kebutuhan hanya rial halus dan kasar sebelum musim hujan membangun dua bangunan tipe kiri- untuk memenuhi kebutuhan air minum tiba. Hujan yang pertama turun sebaiknya kanan di Lombok dan Pulau Sumbawa. dan memasak dengan kriteria 20 liter/ tidak langsung dimasukkan ke dalam Musium Volkanologi di Penelokan, kapita/hari, maka kebutuhan sehari-hari bangunan, tetapi disimpan dan dipakai Kintamani, memanfaatkan tipe atas- untuk sebanyak 24 orang atau 6 rumah untuk pembersihan atap bangunan. bawah untuk penyediaan air baku air tangga bisa dipenuhi, yaitu dengan Kemudian dilakukan pembersihan ter- bersih bagi pengunjung museum. ABSAH asumsi bahwa air untuk keperluan lainnya hadap kasa filter atau anyaman ijuk yang merupakan solusi jitu untuk kesulitan cukup tersedia. Ini bisa digolongkan ada di dalam bak pemasukan air. Pem- perolehan air di daerah kering dan sebagai tipe penyediaan air baku komunal bersihan selanjutnya dikerjakan secara gersang seperti di daerah Nusa Tenggara tingkat pedusunan. Kualitas air sebagai berkala, misal 1 bulan sekali atau menurut Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku hasil dari ABSAH ini tergolong dalam kelas keperluan. Pembersihan bak akuifer Tenggara. Selain itu, pulau-pulau terluar I berdasarkan PP No 82/ 2001. buatan dan bak pemanfaatan air dilakukan yang terpencil seperti Pulau Nipah juga setidaknya 5 - 10 tahun sekali atau sesuai merupakan daerah potensial pengguna ABSAH dapat dibangun dengan ukuran keperluan. Talang dan pipa penghantar ABSAH. panjang 13 m atau lebih, lebar 5 m, dan harus sering diperiksa dan dibersihkan. kedalaman 2,5 m di mana antar bak Mengingat biaya operasi dan pe- ** Peneliti Pusat Litbang Sumber Daya Air berturutan diberi panel berlubang-lubang (rooster) dan ijuk untuk penghantaran aliran air. Bangunan ini dipersyaratkan tidak boleh bocor jika terisi air dan harus dalam keadaan tertutup rapat, kecuali di bagian tertentu yang bisa dibuka se- waktu-waktu untuk pemeriksaan. Secara proporsional, letak bangunan ini sebagian berada di atas dan sebagian lagi di bawah permukaan tanah (semi underground structures). Material bangunan antara lain batu bata dan beton bertulang untuk dasar dan dinding-dinding luarnya, se- dangkan dinding dan sekat bagian dalam disarankan konstruksi batu bata. Pemi- lihan konstruksi beton bertulang bisa menjamin kekedapan terhadap air di- bandingkan bahan yang lain. Agar air tidak tumpah dari bak pemasukan air, maka volume desain bak ini sekurang-kurang- nya harus mampu menampung ¼ volu- me panenan air hujan tertinggi pada atap bangunan yang pernah terjadi (misalnya untuk Indonesia boleh diambil angka 120 mm/jam dengan durasi 2 jam). Untuk luas Sketsa bangunan ABDULAH (Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan). atap bangunan 100 m2, desain volume

KIPRAH • Volume 38 47 TAHUKAHANDA

menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) Glossary yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah Abrasi : Hempasan atau penggerusan oleh gerakan air dan Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda butiran kasar yang terkandung di dalamnya. selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Dinamakan Djuanda karena dicetuskan pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) : Alur laut yang ditetapkan tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan saat itu, Djuanda Kartawidjaja. berdasarkan hukum internasional. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal Hari Nusantara : 13 Desember, hari peringatan dikeluarkannya atau pesawat udara asing di atas laut tersebut. Penetapan ALKI Deklarasi Djuanda. dimaksudkan agar internasional dapat terselenggara secara terus menerus, cepat, dan tidak terhalang oleh perairan dan HPH : Hak Pengusahaan Hutan ruang udara teritorial Indonesia. ALKI ditetapkan untuk menghubungkan dua perairan bebas, yaitu antara Samudera Jalan Poros : Jalan yang menghubungkan setiap satuan Hindia dan Samudera Pasifik, meliputi : permukiman atau lingkungan perumahan. - ALKI I melintasi Laut Cina Selatan – Selat Karimata – Laut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)/Special Economic Zone (SEZ): Jawa – Selat Sunda. Wilayah geografis yang memiliki peraturan ekonomi khusus - ALKI II melintasi Laut Sulawesi – Selat Makasar – Laut Flores yang lebih liberal dari peraturan ekonomi yang berlaku di suatu – Selat Lombok. negara. KEK memiliki jenis wilayah yang lebih khusus mencakup - ALKI III melintasi Samudera Pasifik – Selat Maluku – Laut Daerah Perdagangan Bebas (Free Trade Zones/FTZ), Daerah Seram – Laut Banda. Penanganan Ekspor (Export Processing Zones/EPZ), Daerah Bebas Alur Migrasi : Alur perpindahan orang atau hewan dari suatu (Free zones/Fz), Kawasan Industri (Industrial Estates/IE), tempat ke tempat yang lain. Pelabuhan Bebas (Free Ports) dan sebagainya.

Batas Teritorial : Batas kedaulatan suatu negara yang dimuat Kawasan Pertahanan Negara : Wilayah yang ditetapkan secara dalam rencana tata ruang nasional yang ditetapkan dengan nasional yang digunakan untuk kepentingan pertahanan. undang-undang. Kawasan Strategis Nasional : Wilayah yang penataan ruangnya Batas Wilayah Negara : Garis batas pemisah kedaulatan suatu diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting negara berdasarkan hukum internasional. secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan BIMP – EAGA : Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, termasuk wilayah yang terlah ditetapkan sebagai warisan dunia. Philipines-East ASEAN Growth Area, merupakan inisiatif kerja sama di antara keempat negara untuk meningkatkan perdagangan, Negara Kepulauan : Suatu negara yang seluruhnya terdiri dari pariwisata, dan investasi dengan dan di luar sub regional Asia satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain. Tenggara. Kepulauan berarti suatu gugusan pulau termasuk bagian pulau, perairan diantaranya, dan lain-lain wujud ilmiah yang BNPP : Badan Nasional Pengelola Perbatasan. hubungannya satu sama lain sedemikian erat, sehingga pulau- pulau, perairan, dan wujud alamiah lainnya itu merupakan satu Data Literal/Non Spasial/Numerik : Data berbentuk grafik dan kesatuan geografi, ekonomi, dan politik yang hakiki atau yang teks atau numerik, berwujud nomor (angka), bersifat angka/ secara historis dianggap demikian. sistem angka. PLB : Pos Lintas Batas. Data Spasial : Berkenaan dengan ruang dan tempat, dikenal sebagai geospasial atau informasi geografi, terdiri dari lokasi PPLB : Pos Pemeriksaan Lintas Batas. eksplisit suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat. Pulau : Daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh Deklarasi Djuanda : Deklarasi yang menyatakan kepada dunia air, selalu di atas muka air pada saat pasang tertinggi. bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Pulau Kecil : Pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan NKRI. Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia 2000 km2 beserta kesatuan ekosistemnya.

4848 VV olume olume 3838 •• KIPRAHKIPRAH TAHUKAHANDA

Pulau Kecil Terluar : Pulau dengan luas lebih kecil atau sama membuang kelebihan air dari suatu tampungan air yang bisa dengan 2000 km2 yang berbatasan langsung dengan Negara berupa waduk, bendungan, atau situ. tetangga dan atau laut lepas. Tetrapod : Salah satu jenis konstruksi pemecah gelombang Sijori : Singapura – Johor – Riau Kepulauan. (break water).

Situ : Suatu wadah genangan air di atas permukaan tanah yang TKI : Tenaga Kerja Indonesia. terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya berasal dari TPI : Tempat Pemeriksaan Imigrasi. anah atau air permukaan sebagai suatu siklus hidrologis yang merupakan salah satu bentuk kawasan lindung. UNCLOS : United Nations Convention on the Law of the Sea.

Spillway/Jalur Limpasan : Sebuah jalur atau jalan air untuk ZEE : Zona Ekonomi Eksklusif. Yang Unik

udah selayaknya perhatian terhadap pulau-pulau kecil di perbatasan menjadi kepedulian semua pihak. Salah satu Sbentuk nyata dari perhatian ditunjukkan oleh PT. Pos In- donesia melalui penerbitan prangko dan mini set seri Pulau- pulau Kecil Terluar pada peringatan Hari Nusantara tanggal 13 Desember tahun 2008 lalu.

Pulau-pulau kecil terluar yang ditampilkan masing-masing adalah prangko Pulau Damar (berbatasan dengan Malaysia), prangko Pulau Sebatik (berbatasan dengan Malaysia), prangko Pulau Batubawaikang (berbatasan dengan Filipina), dan prangko Pulau Bras (berbatasan dengan Republik Palau).

Harga nominal prangko yang tertera untuk 1 (satu) set prangko yang terdiri dari 4 keping prangko seharga @ Rp 1.500,- adalah Rp 6.000,-., sedangkan untuk 1 (satu) fullsheet prangko bernilai Rp 30.000,-, dan 1 (satu) minisheet prangko ialah Rp 24.000,-

Penerbitan prangko seri ini cukup unik karena biasanya tema prangko merujuk pada gambar tokoh atau peristiwa tertentu. Jadi, jika anda gemar mengumpulkan prangko alias hobi filateli, jangan sampai terlewatkan untuk mendapatkan seri Pulau-pulau Kecil Terluar ini. (Wy) Salah Kaprah

tatus Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di walaupun bukan berstatus negara kepulauan tetapi memiliki dunia sering disalahartikan sebagai negara dengan pulau 50 ribu lebih pulau. Sterbanyak. Terbesar memang benar, dilihat dari luas wilayahnya, namun bukan pulau terbanyak. Lalu, negara mana yang memiliki pulau terbanyak? Sebagaimana tercantum dalam situs wikipedia.org, negara dengan pulau Indonesia hanya punya sekitar 17.504 pulau. Jumlah itu masih terbanyak di dunia adalah Finlandia yang memiliki 179.584 pulau. kalah dengan jumlah pulau-pulau yang terdapat di Kanada, yang (Wy)

KIPRAHKIPRAH • • VolumeVolume 3838 4949 JELAJAH

Penataan Kota Solo: Bermula dari Loji Gandrung

Kota Solo sebagai kota dagang, kota budaya, dan kota pendidikan, seperti tetangganya Yogyakarta yang setiap hari ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kota ini tak pelak mengundang para pendatang untuk datang mengadu nasib dengan segala konsekuensinya.

Loji Gandrung, Surakarta. (Foto: Joe)

eiring dengan pertambahan Inisiatif pertama yang dia lakukan adalah yang semula “keukeuh” menempati penduduk kota dan semakin mengundang komunitas Masyarakat kawasan kumuh Banjarsari bersedia S sempitnya lahan bagi area pe- Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dipindahkan ke tempat yang baru di Pasar rumahan serta harga tanah yang kian tinggal di kawasan kumuh tersebut ke Klitikan, Pasar Kliwon. mahal, banyak masyarakat tak mampu gedung Loji Gandrung di Jalan Slamet memenuhi kebutuhan mereka akan Riyadi dengan tujuan mengajak mereka Keberhasilan Joko Widodo tidak saja tempat tinggal. Maka, kekumuhan pun berbincang-bincang dan membahas dalam hal menata PKL, tetapi juga dalam tak bisa dihindarkan. Wali Kota Sura- tentang keindahan kota. Berkat ke- menata permukiman kumuh perkotaan. karta, Joko Widodo, pun dibuat gerah tekunan dan kesabarannya (lebih dari 50 Kawasan permukiman liar di pinggir Kali karenanya. kali pertemuan) akhirnya ratusan PKL Pepe, Tirtonadi, Kampung Kestalan,

50 V olume 38 • KIPRAH JELAJAH

Joyontakan, Demangan, Laweyan, Kraton- kurang dari satu meter. Itupun selalu an, Serengan, dan Semanggi, serta becek, terlebih saat musim penghujan. pinggiran Bengawan Solo ia tata bersama Belum lagi fasilitas untuk mandi, cuci, aparaturnya sekaligus diurus legalitas dan kakus (MCK) yang sangat minim. surat-suratnya melalui program pe- mutihan. Mereka (para PKL) bahkan Suparno bersama 41 KK lainnya me- diberi subsidi sebesar Rp 2 juta untuk me- nempati kawasan itu sejak 30 tahun silam rehabilitasi rumahnya. Masyarakat pun dengan segala keterbatasannya. Be- dengan suka hati memperbaiki hunian runtung sejak 2007 Pemerintah Kota Solo mereka sendiri beserta lingkungannya. memulai program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Rumah warga yang Program lain yang berhasil ia lakukan dulunya hanya berdinding gedeg (anyam- Joko Widodo, Walikota adalah relokasi hunian warga sebanyak 571 an bambu) atau tripleks, diganti dengan Surakarta. (Foto: Joe) KK ke tempat lain yang lebih manusiawi. dinding tembok yang kokoh. Begitu pula Prosesnya memang tidak mudah, butuh fasilitas MCK sudah diganti dengan dua kawasan kumuh dengan wujud yang waktu, dan berlangsung selama beberapa kamar mandi umum berukuran besar, berbeda-beda. Misalnya saja pembangun- tahun. Semua slum area di kota budaya dengan fasilitas air bersih. Keuntungan an rumah susun sewa bagi masyarakat ini rencananya akan ditata ulang dengan lain yang cukup membuat lega warga berpenghasilan rendah sebanyak 2 (dua) melibatkan masyarakat secara aktif adalah tidak adanya kekhawatiran digusur unit di Kecamatan Laweyan, serta di Ke- melalui kelompok-kelompok binaan. karena mereka sudah mengantongi camatan Jebres dan Semanggi masing- Sampai saat ini, tidak kurang dari 4.225 sertifikat. masing 1 (satu) unit. rumah telah diperbaiki sehingga layak huni, bersih, dan rapi. Program tersebut tidak semata-mata Kepala Bappeda Pemkot Surakarta, terfokus pada bangunan rumah, tetapi Anung Indro Susanto, didampingi Ruhban Dulu, sebagaimana dikisahkan oleh juga penataan lingkungan permukiman Ruzzyanto, Kasi O&P pada Balai Besar Suparno (50), warga Kampung Totogan, serta kelengkapan prasarana dasar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, pemandangan seperti itu sulit ditemukan. sanitasi (persampahan, drainase, limbah), menjelaskan bahwa pembangunan rusu- Maklum, rumahnya terletak persis di air minum, penyediaan ruang terbuka nawa merupakan program pemerintah pinggiran Kali Pepe yang tergolong hijau (RTH), dan seterusnya. yang secara substansi berupaya me- permukiman kumuh. Rumah-rumah ngatasi permasalahan penataan kawasan dengan kondisi serba memprihatinkan Perbaikan lingkungan permukiman itu permukiman kumuh dengan konsep berimpit tidak beraturan. Satu-satunya hanyalah salah satu dari sekian upaya penyediaan hunian vertikal yang dapat jalan keluar-masuk warga hanya tersisa Pemerintah Kota Solo dalam menata dijangkau oleh MBR.

Pembangunan rumah vertikal dipilih untuk mengatasi masalah khas per- kotaan. “Rusunawa bisa menjadi solusi untuk mengatasi permukiman kumuh dan kebutuhan permukiman. Jadi, me- lalui pembangunan rusunawa, dua ma- salah kota bisa mendapatkan solusi sekaligus dalam mewujudkan impian warga kota yang ingin menikmati ke- nyamanan tinggal di apartemen seder- hana,” kata Anung.

Selain rusunawa, pemkot juga mem- bangun fasilitas sanitasi lingkungan berbasis masyarakat, antara lain di Kelurahan Kadipiro, Sangkrah, Sewu, Purwodiningratan, Serengan, Kratonan, dan Danukusuman. Pemkot juga me- Dialog Menteri PU dengan delegasi dari Iran membahas masalah permukiman dan sanitasi lakukan penataan kawasan di area pedes- perkotaan. (Foto: Arief) KIPRAH • Volume 38 51 JELAJAH trian (pejalan kaki) dengan konsep city masyarakat (public area), seperti untuk Atas dasar itulah, kota Solo akhirnya walk. kegiatan olah raga, jogging track, ber- dipercaya sebagai tuan rumah Konfe- kemah, dll. rensi Menteri se-Asia Pasifik tentang Urban Forest Pengembangan Perumahan dan Pem- Penghargaan bangunan Perkotaan (Asia Pacific Ide cerdas lain dari pemkot berupa Ministerial Conference on Housing and rencana program urban forest, khususnya Usaha yang serius memang selalu mem- Urban Development, APMCHUD), pada penataan kawasan bantaran kali dan buahkan hasil. Bahkan, prestasi pemkot tanggal 22-24 Juni 2010 lalu. Belasan tanggul Bengawan Solo yang terletak di dalam menangani PKL ini menjadi refe- menteri yang membidangi pemba- sekeliling kota Solo. Tanggul dan bantaran rensi bagi banyak pemda. Atas prestasinya ngunan perumahan, permukiman, kali tersebut selanjutnya akan difungsikan itu pulalah Kota Bengawan Solo ini dan perkotaan serta pejabat senior sebagai akses jalan inspeksi dan ring road meraih penghargaan PU Tahun 2008 Sub- dan delegasi dari berbagai negara kota sekaligus sarana pelayanan publik. bidang Penanganan Permukiman Kumuh hadir dalam kegiatan tersebut. Bak gayung bersambut, gagasan ce- Perkotaan pada kategori kota besar. merlang ini disambut baik oleh BBWS Konferensi ini juga dimanfaatkan sebagai Bengawan Solo. Kisah sukses ini tak lepas dari tangan ajang tukar-menukar pengalaman antar- dingin Wali Kota Joko Widodo atau yang negara peserta dalam mengatasi masalah Ruhban mengatakan bahwa sebagai sering disapa Jokowi dalam mengatasi permukiman perkotaan. Oleh karena itu, tahap pertama pihaknya akan meninggi- problem perkotaan, yakni dengan pe- dalam pertemuan APMCHUD ketiga ini, kan dan melebarkan badan tanggul kiri nerapan pendekatan manusiawi. Tidak para peserta dijadwalkan melakukan Bengawan Solo sekitar 1 meter dari 4 semata melalui program penertiban, kunjungan lapangan ke sejumlah meter sebelumnya dan sepanjang 10 km, tetapi melalui konsep pelibatan masya- tempat dimana program penataan yaitu mulai dari Semanggi (Jembatan rakat yang terangkum dalam kebijakan kawasan kumuh telah berhasil Mojo) hingga Kebun Binatang Jurug. pemkot. Penanganannya dilakukan se- dilakukan Pemkot Solo. Mereka ingin Sementara itu, daerah bantarannya akan cara crash program dan diintegrasikan melihat dari dekat bukti efektivitas jurus ditata ulang dan dimanfaatkan untuk dengan program berskala besar dari bersolek yang ramah ala kota budaya itu. berbagai pelayanan fasum dan fasos pemerintah pusat. (Joe)

Peserta AMPCHUD saat berkunjung ke obyek perbaikan kampung dan pelayanan SANIMAS di Kampung Serengan, Solo. (Foto: Arief)

52 V olume 38 • KIPRAH JELAJAH Jembatan Bentang Panjang: Dari Penguasaan Teknologi Hingga Kompetensi SDM Penguasaan teknologi pembangunan jembatan bentang panjang, baik dari aspek peralatan, material, maupun perencanaannya mutlak dibutuhkan. Kompetensi SDM juga menjadi faktor penting dalam penguasaan pembangunan bentang panjang di masa mendatang.

ebagai salah satu negara tropis dengan kondisi geografis yang S banyak memiliki sungai, teluk, mapun lembah pegunungan, Indonesia banyak membutuhkan infrastruktur jembatan bentang panjang untuk meng- hubungkan wilayah-wilayah strategis. Tujuannya untuk mendorong pengem- bangan wilayah dan pertumbuhan eko- nomi daerah menuju kesejahteraan rakyat yang dicita-citakan.

Dengan latar belakang itulah, maka Pemkab dan Pemprov Kalbar, Kalsel dan Kaltim dalam waktu dekat berencana membangun tiga buah jembatan bentang Jembatan Rumpiang, Kalimantan Tengah. (Foto: Dok.) panjang di wilayahnya. Ketiga jembatan dimaksud adalah Jembatan Tayan di peran penting dan strategis dalam sistem terjadinya flutter (getaran). Demikian pula Kalbar, Jembatan Kota Baru di Kabupaten pengembangan jaringan jalan nasional, final desainnya perlu diuji di laboratorium. Tanah Bumbu, Kalsel, dan Jembatan Pulau karena merupakan bagian dari mata Balang di Penajam, Kabupaten Paser rantai Lintas Selatan Kalimantan (3.500 “Ibarat beli mobil kita mau Mercy atau Utara, Kaltim. km) yang juga termasuk sistem jaringan Honda, kedua-duanya layak fungsi sebagai jalan ASEAN Highway atau Borneo High- alat transportasi, tetapi harganya ber- Belajar way. beda,” ujarnya.

Terkait dengan rencana besar itu Kepala Oleh karenanya kendala dana jangan Singkatnya, kata Subagio yang pernah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sampai dijadikan penghambat atau alasan menangani jembatan Suramadu, pe- (BBPJN) VII, Kalimantan, Subagio me- untuk tidak melayani masyarakat. Besar nguasaan teknologi pembangunan ngatakan, kita perlu belajar banyak kecilnya dana sangat tergantung dari jembatan bentang panjang baik dari tentang teknik jembatan dari negara- perencanaan desainnya. Ia mencontoh- aspek peralatan, material, maupun pe- negara maju, agar ke depan aparat kita kan, penetapan tinggi dan lebar jembatan rencanaannya mutlak diperlukan. Dan, mampu membangun jembatan bentang akan sangat berpengaruh terhadap yang paling utama adalah faktor panjang dengan kemampuan sendiri. panjang bentang dan dana yang di- kompetensi SDM-nya. Demikian pula sarana dan prasarana butuhkan, apakah memilih model desain pendukungnya, seperti ketersediaan diamond pylon seperti Jembatan-Batam- Apalagi kita memiliki banyak sungai material dan peralatannya, perlu Bintan, ataukah Suramadu yang berben- lebar, teluk maupun lembah pegu- dipersiapkan dengan baik. tuk H dimana atas dan bawah vertikal. nungan, jelas butuh infrastruktur Selain itu, perilaku dinamik jembatan jembatan bentang panjang, guna men- Subagio menilai ketiga jembatan kons- terhadap pengaruh angin, perlu penin- dorong pengembangan wilayah dan truksi cable stayed tersebut mempunyai jauan secara khusus untuk menghindari pertumbuhan ekonomi masyarakat. (Joe)

KIPRAH • Volume 38 53 JELAJAH Membenahi Infrastruktur Pulau Karimata

karang dan biota laut lainnya yang dapat dilihat secara kasat mata. Belum lagi jernihnya warna air nan biru semakin memesona orang yang melihatnya.

Untuk menuju pulau tersebut dapat menggunakan perahu yang ditempuh selama sekitar delapan jam dari Sukadana atau Ketapang. Selain perahu, kita dapat juga menggunakan jasa kapal feri untuk menyeberang dengan tarif Rp35.000,- untuk mobil, Rp2.000,- untuk motor, dan Rp4.000,- untuk orang. Untuk menye- berang ke pulau terdekat lainnya, masya- rakat di pulau itu terbiasa menggunakan speed boat dengan bayaran Rp1.000,- sekali jalan. Akan tetapi, kendala alam seringkali menghambat akses menuju pulau itu. Ketika musim angin selatan tiba, masyarakat di gugusan Kepulauan Karimata terisolasi dari Sukadana dan Ketapang. Saat musim angin selatan, tak ada perahu yang berani melintasi Selat Karimata karena tinggi gelombang lebih dari 3 meter. Masyarakat yang mata pencahariannya sebagai nelayan pun tidak bisa mencari ikan karena tingginya gelombang. Tak hanya kendala di luar Jalan poros yang dibangun oleh Dinas PU Cipta Karya Kalbar . (Foto: Arkan) pulau, di dalam pulau juga mengalami hal yang sama. Jalan tanah masih meng- hampar di pulau itu sehingga sangat sulit ak banyak orang mengenal dekat kan, seperti mangrove (bakau) dan hutan untuk dilintasi kendaraan bermotor. Pulau Karimata, suatu pulau besar tropis. Oleh karena itu, Pulau Karimata Tdi antara gugusan kepulauan Kari- ditetapkan sebagai kawasan lindung oleh Menyadari keterbatasan akses di pulau mata yang terdiri dari 53 pulau besar pemerintah Indonesia. Di pulau itu juga tersebut, maka Dinas PU Cipta Karya (diantaranya Pulau Serutu, Bulu, dan terdapat banyak populasi burung walet Kalbar memulai programnya sejak tahun Surunggading) dan pulau-pulau kecil. sehingga menjadikan pulau ini sebagai 2006 melalui dana APBN untuk mem- Akses menuju pulau yang berada di salah satu sumber pencarian sarang bangun prasarana jalan poros desa di pesisir Kalimantan Barat ini masih burung walet. Menurut Kasatker Pe- pulau itu. Dengan adanya jalan itu, terbatas dan promosi tentang Pulau ngembangan Kawasan Perbatasan Dinas diharapkan akan semakin memudahkan Karimata terbilang belum banyak. Hal ini Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan akses masyarakat dan selanjutnya dapat mungkin menjadi penyebab kurang Barat, Arkan Yamri, Pulau Karimata meningkatkan ekonomi di pulau itu. dikenalnya pulau itu. Padahal, pulau nan menyimpan potensi laut yang sangat Arkan menceritakan bahwa pada saat indah itu memiliki ekosistem menakjub- menawan, misalnya keindahan terumbu membangun jalan poros di pulau itu, ada

54 V olume 38 • KIPRAH JELAJAH

60 kubik batu yang digunakan. Pembangunan jalan dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Selain agar nantinya mereka mengerti cara membangun jalan, juga menumbuhkan rasa memiliki untuk memelihara jalan tersebut. Saat membangun jalan poros itu, masyarakat di Karimata mengangkut dan memilah bebatuan yang digunakan untuk membangun jalan tersebut. Jenis jalan yang dibangun adalah rabat beton dengan perbandingan adukan 1:3:5 dan tidak memakai tulangan. Ketika jalan poros selesai dibangun, Arkan meng- gambarkan begitu suka citanya masya- rakat menyambutnya. Kini sudah banyak dari mereka yang memiliki kendaraan roda dua sebagai sarana transportasi di pulau itu.

Selain jalan, Dinas PU Kalbar juga mem- bangun prasarana air minum bronkap- Salah satu dermaga kampung nelayan di Pulau Karimata. (Foto: Arkan) tering, yakni bangunan penangkap air dari mata air. Sumber air diambil dari air terjun yakni Padang, Dusun Besar, dan Petok. yang harus dilakukan. Sebelum ber- di pulau itu. Prasarana air minum itu kembang menjadi kawasan wisata, maka sangat penting, mengingat jumlah pen- Potensi alam laut nan indah itu dan prasarana dan sarana dalam pulau itu duduk Karimata kini semakin berkem- kekayaan alam Pulau Karimata jika ke sendiri perlu dibenahi untuk mening- bang. Pulau Karimata berpenduduk hampir depan ingin dikembangkan sebagai katkan perekonomian masyarakat. 2000 KK yang tersebar di 3 (tiga) desa, kawasan wisata, maka masih banyak hal Masyarakat Pulau Karimata yang sebagian besar adalah nelayan sangat mendamba- Peta Kepulauan Karimata Kab. Kayong Utara kan adanya listrik yang selalu mengalir terus-menerus selama 24 jam. Selain itu, warga Pulau Karimata yang menggan- tungkan hidupnya dari hasil laut nelayan berharap pemerintah menyediakan pabrik es untuk menyimpan ikan se- hingga ikan dapat diolah lebih lanjut. Selama ini, karena tidak ada pabrik es, maka nelayan tidak dapat menangkap ikan dalam skala besar karena ikan harus langsung dijual. Tempat penampungan ikan sebagai wadah hasil tangkapan mereka, juga sangat diharapkan warga. Termasuk di dalamnya dermaga dengan fasilitasnya. Program yang ada untuk Pulau Karimata ini perlu didukung oleh pemerintah untuk membuka keter- isoliran dan memajukan masyarakat di pulau-pulau kecil. Kiranya alasan dana yang terbatas mestinya tidak jadi peng- halang apabila kita memang ingin me- majukan pulau-pulau itu, sebelum pihak Peta lokasi P. Karimata. (Foto: Dok.)

KIPRAH • Volume 38 55 LAPORAN KHUSUS

Gorontalo Jalan Lintas Barat Sulawesi Panjang : 2.107 km Rencana 2010 : Rp943,98 Miliar Palu

Jalan Lintas Tengah Sulawesi Panjang : 2.346 km Mamuju Rencana 2010 : Rp495,03 Miliar

Kendari Jalan Lintas Timur Sulawesi Panjang : 1.498 km Rencana 2009 : Rp228,93Miliar Makassar

Peta Trans Sulawesi. (Foto: Wy) Preservasi dan Pembangunan Jalan Fokus Utama Sulawesi

Infrastruktur jalan dan jembatan yang kurang memadai tetap menjadi fokus perhatian Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar dengan prioritas utama preservasi dan pembangunan jalan dan jembatan. Wilayah kerjanya meliputi Lintas Barat, Lintas Tengah, Lintas Timur, dan Lintas Penghubung, dengan total panjang jalan nasional 7,1 km yang mencakup 6 daerah provinsi (Sulsel, Sulbar, Sultra, Sulteng, Gorontalo, dan Sulut).

ulawesi sesungguhnya punya infrastruktur, khususnya jalan dan yang melimpah tersebut juga belum potensi sumber daya alam dan jembatan. Padahal, apabila digarap banyak pengaruhnya terhadap pe- S hasil tambang luar biasa berupa dengan baik, hasilnya cukup berperan ningkatan kesejahteraan masyarakat bijih nikel, emas, cokelat, kopra, karet, dan dalam perolehan devisa yang memberi setempat. Lagi-lagi penyebabnya adalah kelapa sawit. Sayangnya, semua sumber kontribusi besar terhadap penerimaan kondisi prasarana dan sarana infrastruktur daya tersebut belum digarap secara negara. Selain itu, hasil eksplorasi dan dasar, utamanya pelayanan jalan dan maksimal karena keterbatasan prasarana pemanfaatan potensi sumber daya alam jembatan, yang serba minim itulah

56 V olume 38 • KIPRAH LAPORANKHUSUS makanya kemajuan ekonomi masyarakat km masih banyak yang terputus di Sulawesi kurang berkembang, bahkan beberapa titik karena terkendala banyak- tertinggal dari daerah lain. “Padahal, nya lahan yang belum dibebaskan. Pihak kelengkapan prasarana infrastruktur pemprov dan pemkab dalam waktu menjadi salah satu prasyarat bagi inves- singkat akan merumuskan solusi sebagai tor untuk berinvestasi,” tegas Nurdin pemecahan masalah yang terjadi, se- Samaila, Kepala Balai Besar Pelaksanaan bagaimana yang dijanjikan Sjahrul Yasin Jalan Nasional (BBPJN) VI Makassar Limpo, Gubernur Sulsel, pada suatu kepada KIPRAH di kantornya awal Juni kesempatan. lalu. Faktor kecelakaan dan rusaknya jalan di Nurdin memberikan contoh kondisi jalan jalur lintas Barat Sulawesi selain di- Trans Sulawesi yang secara umum masih tengarai akibat ketidakdisiplinan para Nurdin Samaila, Kepala Balai substandar, hanya sebatas kelas III B pengguna jalan, juga disebabkan oleh Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Makassar. (Foto: Joe) dengan lebar 4,5 m dan batas tonase faktor alam, seperti banjir, longsor, dan kendaraan 8 ton dengan toleransi sekitar abrasi pantai. Umumnya banjir terjadi 10 persen. Padahal, jumlah dan volume karena fungsi drainase tak berjalan pernah mencukupi standar kebutuhan kendaraan yang lewat semakin ber- maksimal ataupun adanya kendala mem- minimal. tambah dengan muatan berlebih. Kondisi buang air ke sungai terdekat. Peristiwa tersebut mengakibatkan jalan menjadi seperti itu sering terjadi di sejumlah ruas Prinsip pengembangan jaringan jalan di cepat rusak. “Dampak kerusakan jalan jalan nasional di Sulawesi, baik di Lintas Sulawesi saat ini sudah berkembang sangat mengganggu distribusi barang, Barat, Tengah, maupun Timur, termasuk seperti di Pulau Jawa dan Sumatera, orang, dan jasa yang berimbas pada Lintas Penghubung antarwilayah provinsi, diantaranya dengan pembangunan jalan terpuruknya ekonomi masyarakat,” ujar kabupaten, dan kota. lingkar, fly over, under pass, jalan arteri Nurdin. primer, akses ke pelabuhan laut dan Permasalahan lain yang berkaitan dengan bandara, serta jalan baru atau jalan tol. Menurut pengamatan KIPRAH, belum lemahnya daya dukung jalan adalah akibat Penegasan itu disampaikan Nur Zaitun, selesainya proyek pembangunan Trans kelebihan beban lalu lintas dan ter- Kasie Perencanaan Teknik BBPJN VI Sulawesi yang telah dikerjakan sejak batasnya kapasitas jalan sehingga menye- Makassar. Ia mencontohkan pembangun- tahun 2008 itu umumnya terkendala babkan jalan lebih cepat rusak dari umur an fly over Urip Sumohardjo yang me- masalah pembebasan lahan yang belum rencana. Selain itu, tingginya traffic den- rupakan langkah awal pengembangan juga tuntas. Sebagai contoh, pembetonan sity (kepadatan lalu lintas) pada suatu jalan di Sulawesi. Begitu pula dengan pada jalan poros Makassar-Maros- segmen jalan juga turut andil dalam pembangunan jalan tol menuju Bandara Pangkep-Barru-Parepare sepanjang 120 memperparah kerusakan jalan. Terus Sultan Hassanudin Makassar ataupun terang Nurdin meng- rencana pembangunan jalan tol ruas akui bahwa ribuan ki- -Manado lometer panjang ja- lan nasional di wila- Adapun kondisi jembatan di Sulawesi yahnya butuh peme- secara keseluruhan masih relatif baik liharaan berkala untuk bisa dilewati,walaupun di beberapa dengan biaya tidak tempat masih terdapat jembatan semi kecil, tidak sekedar permanen yang perlu diduplikasi atau pemeliharaan rutin direhabilitasi dan diganti dengan yang yang sifatnya tambal baru. Ditinjau dari segi umur, sebagian sulam yang selama ini jembatan di sana sudah tua dan ke- dilakukan. Akan te- mampuan strukturnya kurang memadai. tapi, di sisi lain ia pun Masih bisa didapati pula jembatan rangka menyadari bahwa baja tipe CH (Callender Hamilton), keterbatasan dana jembatan Bailey, maupun kayu yang yang dianggarkan, berfungsi baik. Terkait dengan pe- baik dalam APBN, manfaatan teknologi, Nurdin selalu APBD, maupun sum- mendorong dilakukannya inovasi tekno- Hasil peningkatan jalan nasional Lintas Timur Sulawesi telah dimanfaatkan masyarakat. (Foto: Joe) ber dana lain tidak logi disain, yang selain memperhatikan

KIPRAH • Volume 38 57 LAPORAN KHUSUS

Lubang Panjang Jalan 1.498 km jalan berdiameter Kondisi baik 30% (449.4 km) antara 50 cm dan 100 Faktor penyebab kerusakan cm dengan kedalaman - Kelebihan beban (rata-rata kemampuan hingga 30 cm beban jalan adalah 10 ton, tetapi sehari-hari beban yang ada bisa Jalanan tidak dilengkapi lampu mencapai 18-20 ton) sebesar 90%. hingga menambah tingkat kerawanan - Faktor lain (longsor, banjir, pekerja- celaka di malam hari. an yang tidak sempurna) sebesar 10%. Sepanjang Jalan Raya Lintas Timur Sulawesi ,hanya Tindakan pemerintah berupa Kendari - Kolaka dan Poso - Palu yang mantap, selebihnya masih preservasi (perbaikan) dan memerlukan perbaikan rutin/berkala bahkan rekonstruksi. pembangunan jalan dan jembatan. Sebagian besar 30% kondisinya mantap, sisanya rusak berat, sedang,dan ringan, bahkan sebagian berupa jalan kerikil dan tanah.

Sumber : Himpunan Pengembanagn Jalan Indonesia (HPJI)/Tim Kiprah kekuatan struktur, juga keindahan. infrastruktur jalan dan jembatan, antara lintasnya sangat tinggi dan menjadi jalur lain dengan meningkatkan kapasitas dan perlintasan kendaraan dari arah wilayah Program Kegiatan struktur jalan dengan pelebaran dari rata- utara Sulsel ke Makassar dan/atau rata 4,5 m menjadi 6 m. “Setidaknya dari sebaliknya. Pihak Balai berketetapan Terkait pengembangan jalan di Sulawesi, segi fungsinya, pada tahun 2014 seluruh meningkatkan ruas ini menjadi dua jalur langkah pertama yang dilakukan oleh Lintas Barat Sulawesi, yaitu mulai dari empat lajur dengan pembetonan selebar pemerintah daerah adalah meng- Makassar hingga Manado, sepanjang 14 m, belum termasuk bahu dan median utamakan penanganan preservasi untuk 2.000 km dalam kondisi mantap mulus jalan yang masing-masing selebar 1,5 m. mempertahankan kinerja jalan dan beraspal,” tuturnya meyakinkan. Tahun “Ruas ini nantinya akan menjadi jalan kondisi jalan yang ada agar tetap ini saja hampir 50 persen telah selesai empat lajur terpanjang di luar Pulau berfungsi. Kedua, melakukan pem- dikerjakan sehingga masyarakat sudah Jawa,” tegas Nurdin. Diakuinya bahwa bangunan jalan melalui peningkatan, bisa merasakan jalan yang sudah mulus untuk mewujudkan tekad tersebut pelebaran, perkuatan struktur dan dan beraspal lebar. Seperti halnya ruas bukanlah perkara gampang. Banyak pembangunan jalan baru dengan tujuan Mamuju-Palu yang sebelumnya harus kendala yang harus dihadapi, terutama untuk memenuhi kebutuhan peningkatan ditempuh selama 12 jam, kini perjalanan masalah pembebasan lahan. kapasitas yang diakibatkan perkem- dengan mobil hanya butuh waktu 6–7 jam. bangan lalu lintas, perkembangan Jalan poros ini sebelumnya dikenal Di samping terbatasnya dana, peralatan, wilayah, dan menambah tingkat pela- sebagai jalur maut karena seringnya SDM, dan kelembagaan juga masih perlu yanan aksesibilitas jaringan jalan. banjir dan longsor serta tidak aman. ditingkatkan. Sementara itu, peningkatan kualitas struktur dan kapasitas jalan di Nurdin tetap bertekad untuk dapat Demikian pula dengan jalan poros empat tingkat pelaksana perlu dilakukan sesuai mendekatkan pelayanan publik ke lajur Makassar-Parepare memiliki nilai dengan Standar Pelayanan Minimum masyarakat, khususnya dalam penyediaan strategis karena tingkat kepadatan lalu (SPM) yang menitikberatkan pada

58 V olume 38 • KIPRAH LAPORANKHUSUS penanganan kerusakan sejak dini, selain sehingga menyulitkan perolehan bahan jalan dan jembatan di koridor Molibagu- membatasi beban muatan kendaraan galian batu. Pada ruas ini ada 21 jembatan Taludaa di Provinsi Sulut yang mencakup sesuai daya dukung jalan. Upaya lain yang yang ditingkatkan kapasitasnya dengan pengadaan material 5 buah jembatan dilakukan adalah meningkatkan ke- konstruksi box culvert dan 5 buah rangka baja dengan total panjang 480 m mampuan SDM pengujian mutu dan jembatan yang perlu direhabilitasi. Nilai dan peningkatan jalan sepanjang 2 km pengawas lapangan serta meningkatkan kontraknya mencapai Rp115,73 miliar. dengan alokasi dana sebesar Rp42,66 tertib administrasi. Di pihak lain, ke- Bersamaan dengan itu, dikerjakan pula milyar. Di wilayah ini sering terjadi banjir mampuan teknis para kontraktor dan ruas jalan Bambae-Simpang Kasipute dan tanah longsor yang menyebabkan konsultan juga perlu ditingkatkan melalui sepanjang 23,93 km dengan dana EINRIP kerusakan infrastruktur jalan dan akreditasi dan sertifikasi keahlian. sebesar Rp96,60 miliar. Sementara itu, jembatan. program EINRIP di Sulsel menangani Untuk program kegiatan tahun 2010, peningkatan jalan sepanjang 26,88 km, Ada pun 4 paket pekerjaan yang masih BBPJN VI Makassar mendapat kucuran yaitu antara Bantaeng-Bulukumba, dalam persiapan tender di wilayah BBPJN dana APBN sebesar Rp 1,9 trilliun, di- berikut 5 buah jembatan baru dengan to- VI, masing-masing adalah ruas Lakuan- samping bantuan dana pinjaman EINRIP tal bentang 89 m dan rehabilitasi dua Buol di Sulteng sepanjang 16,24 km (Eastern Indonesia National Road Improve- buah jembatan lama. Nilai paketnya dengan 2 buah jembatan. Adapun untuk ment Project) dari Australia, ADB, dan mencapai Rp124,60 miliar. pembangunan ruas jalan Jeneponto- bantuan luar negeri lainnya. Agenda Banteang (25,83 km), ruas Ende-Aegela utamanya adalah meneruskan beberapa Program EINRIP masih menangani (15,60 km) dan ruas Bulukumba-Tundong program dan kegiatan dari periode sejumlah paket peningkatan jalan dan (65,24 km), ketiganya di Provinsi Sulsel, sebelumnya yang masih belum selesai. jembatan di Pulau Sulawesi, yakni ruas merupakan pekerjaan lanjutan. Selain Sengkang-Impaimpa sepanjang 24,18 km itu, masih banyak jalan dan jembatan lain Program EINRIP yang dikerjakan saat ini dengan meningkatkan struktur dan yang dibangun melalui dana APBN murni adalah peningkatan jalan dan jembatan kapasitas jalan melalui pelebran dari 4,5 yang letaknya tersebar. Tinangea-Kasaipute di Provinsi Sultra m menjadi 6 m, berikut 6 buah bangunan sepanjang 33,77 km, tepatnya km 118,85 jembatan dengan panjang total 211 m. Menurut Nurdin, pengelolaan infra- sampai ke km 152,62 melewati Taman Total nilai kontraknya mencapai Rp100,65 struktur jalan sangat multidimensi dan Nasional Rawa Aopa Watumohai (RAW) miliar. Paket lainnya adalah peningkatan banyak melibatkan stakeholder di bidang lain, seperti tata ruang, manajemen transportasi, dinas-dinas terkait, pe- merintah daerah, maupun masyarakat, bahkan diperlukan juga rujukan antar- kementerian. Banyak hal yang harus menjadi urusan bersama dalam menjaga komitmen, misalnya berkaitan dengan dengan regulasi bobot maksimal ken- daraan. Pihak-pihak terkait mestinya menyiapkan berbagai regulasi dan lang- kah nyata agar usia jalan dan jembatan sesuai dengan berat muatan yang di- anjurkan. Begitu juga ketika peningkatan struktur dan kapasitas jalan dilakukan, tetapi tidak disertai dengan komitmen para pengguna jalan dalam mematuhi perundang-undangan. Hal ini juga akan mengulang pengalaman buruk selama bertahun-tahun, yakni jalan sering di- bangun atau diperbaiki tetapi juga sering rusak. Diharapkan dengan penanganan yang menyeluruh dan komprehensif dapat disediakan infrastruktur jalan dan Peningkatan struktur dan kapasitas infrastruktur jalan di Sulawesi. (Foto: Joe) jembatan yang handal, bermanfaat, dan berkelanjutan. (Joe)

KIPRAH • Volume 38 59 LAPORAN KHUSUS

Arus lalu lintas barang dan jasa menjadi terganggu akibat buruknya jalan. (Foto: Joe) Penghasil Aspal, Tetapi Miskin Jalan Beraspal

Siapa yang tidak kenal Buton? Sebagai pulau penghasil aspal, tidak serta merta membuat daerah ini memiliki jalan yang mulus. Bahkan sebaliknya, meski aspal identik dengan jalan yang mulus, namun tidak demikian kondisi jalan di daerah-daerah di Sulawesi, terutama di Buton. Tidak sulit bagi warga untuk menemukan jalan rusak karena memang hampir seluruh bagian aspal jalan nasional selebar 4,5 meter itu sudah terkelupas dan terlihat lapisan tanah di bawahnya.

ebulan lalu (Juni) selama satu Lintas Timur Sulawesi kondisinya mantap, Buton yang merupakan daerah utama pekan KIPRAH melakukan 70 persen sisanya rusak ringan, rusak penghasil aspal, yaitu antara Kota Bau- S perjalanan ke wilayah Sulawesi berat, bahkan sulit dilewati di kala musim Bau dan Buton, tepatnya di Kelurahan bagian timur. Kami menyusuri jalan lintas hujan karena masih berupa jalan ma- Gonda Baru, Kecamatan Sorawolio. timur mulai dari Makassar-Sinjai-Bajoe- kadam (pengerasan jalan dengan cara Demikian pula ruas jalan nasional yang Kolaka-Kasipute-Kendari-Buton-Bungku- memberi dua macam lapisan batu-batuan, menghubungkan Kota Kolaka dengan Beteleme-Poso-Parigi hingga ke kota kasar dan halus, pada lapisan dasar batu batas Sulsel; ataupun Kolaka dengan Palu, ibu kota Sulteng. Menurut peng- sungai), kerikil, dan sebagian tanah. Kendari (ibu kota Sultra) lewat jalan poros amatan KIPRAH, tidak seperti di Lintas selatan Kasipute, dan Kendari batas Barat, hampir 30 persen jalan nasional di Kerusakan terparah justru terjadi di Sulteng. Kami menyaksikan banyak badan

60 V olume 38 • KIPRAH LAPORANKHUSUS jalan yang hancur membentuk lubang- hendak mengganggu pengguna jalan lain, an aspal ini cepat rusak alias tidak tahan lubang cukup besar sedalam lebih dari 10 tetapi tindakan ini merupakan simbol lama karena daya rekatnya kurang, baik sentimeter. protes warga atas buruknya pelayanan untuk aspal curah maupun aspal butir pemerintah. Apapun statusnya, warga yang memerlukan pengolahan khusus. Pada musim hujan, lubang-lubang itu hanya menginginkan jalan tersebut Meski pemerintah berupaya meng- menyerupai kolam berair keruh, sehingga segera diperbaiki. “Kami disuruh bayar galakkan pemakaian asbuton, tetapi pengendara harus ekstra hati-hati dan pajak tepat waktu, tapi kapan pemerintah konsumen kurang berminat. Selain mengurangi laju kecepatannya hingga 20 bisa membangun tepat waktu?” tuntut masalah teknologi, modal dan pengadaan km per jam. Sebagai contoh, jarak Pasar- Facrul. juga menjadi kendala. Pasokannya sering wajo, ibu kota Kabupaten Buton, dengan terlambat, sementara investor yang Kota Bau-Bau sepanjang 48 km yang Menurut Nasrun Nasiot, Kepala Satker diharapkan terjun ke industri ini juga semula dalam kondisi baik sehingga dulu Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi belum maksimal memainkan perannya. dapat ditempuh selama satu jam, namun Sultra, ada tujuh tambang aspal di Buton, Adapun perusahaan pemegang hak kini harus ditempuh selama dua jam. yaitu Kabungka, Winto, Winil, Siantopina, eksplorasi dan pengolahan hingga saat ini Ulale, Ereke, dan Lawele. Total deposit adalah PT Sarana Karya yang merupakan Pelabuhan Bau-Bau merupakan andalan aspalnya mencapai 660 juta ton, ter- Badan Usaha Milik Negara. Sultra. Kapal-kapal yang bersandar di simpan di areal 70.000 hektar. Dengan pelabuhan ini merupakan kapal nasional, jumlah itu diperhitungkan bisa diproduksi Sebagian besar usia jalan nasional di Bau- kapal rakyat, kapal perintis, hingga kapal- 2 juta ton per tahun, namun produksi per Bau khususnya dan Sultra umumnya telah kapal pelayaran luar negeri. Bau-Bau, yang tahunnya masih terbatas hanya 200.000 lebih dari 10 tahun dan hingga kini belum sejak abad ke-16 berfungsi sebagai kota ton dengan kualitas terbatas karena tersentuh penanganan berkala. Nasrun pelabuhan bagi Kasultanan Buton, di- teknologi pengolahannya masih tradi- berharap dana pemeliharaan dapat resmikan sebagai kota otonom pada sional. ditambah, sehingga jalan yang rusak Oktober 2001. Kota berpenduduk 150.000 cepat dapat ditangani secara berkala, jiwa tersebut kini mulai menata diri. Produk akhirnya adalah aspal padat yang bukan hanya penanganan rutin yang masih kasar. Jenis ini bermutu rendah sifatnya tambal sulam semata. (Joe) Data dari Dinas Pekerjaan Umum Kota karena jalan yang dihasilkan dari campur- Bau-Bau menunjukkan bahwa panjang jalan nasional di wilayah Kota Bau-Bau pada tahun 2009 adalah 62,076 km. Jalan sepanjang 8,04 km diantaranya dalam keadaan rusak berat. Tidak banyak terjadi perubahan karena jalan nasional yang rusak berat pada tahun 2008 tercatat sepanjang 8,35 km.

Warga sekitar jalan itu tentu sangat kecewa karena jalan tak kunjung diperbaiki. Beragam kecelakaan terjadi di sepanjang jalan rusak itu, terutama dialami oleh pengendara sepeda motor. Banyak pula mobil yang mogok karena sumbu dan per roda patah. Akibatnya, aktivitas perekonomian warga tersendat. Sebagaimana yang diungkapkan Facrul (34), sopir angkot jurusan Bau-Bau- Pasarwajo yang harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp500.000,- per bulan untuk perawatan angkotnya.

Rasa kecewa itupun diekspresikan warga dengan menanam sejumlah pohon Hampir seluruh bagian aspal jalan nasional selebar 4,5 meter itu sudah terkelupas dan terlihat pisang dan nanas di badan jalan. Bukan lapisan tanah dibawahnya. (Foto: Joe)

KIPRAH • Volume 38 61 LAPORAN KHUSUS Jalan Lintas Timur Sulawesi Memprihatinkan Kondisi jalan raya Pantura di Pulau Jawa yang rusak di beberapa bagian tidak jarang menjadi berita besar di berbagai media. Akan tetapi, kondisi jalan yang buruk di jalur itu masih jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi jalan yang memprihatinkan di Trans Sulawesi pada umumnya, terlebih di ruas Lintas Timur Sulawesi.

Ruas jalan Raya Nasional Bungku - Bahodopi, Sulteng setelah ditingkatkan. (Foto: Joe)

i sepanjang jalan raya Lintas Timur begitu, suatu perjalanan akan terasa tersebut terdapat lubang-lubang selebar Sulawesi mungkin hanya jalan di nyaman dan menyenangkan apabila 20-50 cm dengan kedalaman 5-10 cm. DProvinsi Sulawesi Tenggara (Sul- kondisi jalan yang dilalui cukup baik. Perjalanan pun menjadi terasa me- tra) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) Apalagi ditambah dengan pemandangan lelahkan. bagian timur yang sangat rusak serta alam yang indah di perjalanan. Namun sedikit kerusakan di jalan ruas Kolaka- kenyataannya, jarak sejauh itu kini harus Dari Kolaka memasuki wilayah Kabupaten Kendari (ibukota Sultra) dan Poso batas ditempuh selama 4 jam melalui jalan yang Lasusua, ibukota Kolaka Utara, Provinsi Palu (ibu kota Sulteng). Jalan dari Kolaka rusak, berkelok-kelok dan sempit, dengan Sultra, transportasinya sangat sulit. ke Lasusua misalnya, jaraknya memang kondisi aspal tidak mulus. Jika pun jalan Lubang-lubang menganga di tengah jalan cukup jauh, sekitar 150 km. Meskipun sudah beraspal, di beberapa bagian jalan seakan menjadi jebakan maut. “Daerah

62 V olume 38 • KIPRAH LAPORANKHUSUS ini juga dikenal sebagai daerah rawan bencana alam, khususnya banjir dan longsor. Padahal, jalur Kolaka-Lasusua merupakan jalur Trans Sulawesi atau Lintas Timur Sulawesi yang meng- hubungkan dua provinsi, yakni Sulsel dan Sultra,” ujar Amral, Kepala PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Ruas Kolaka Utara, kepada KIPRAH. Wilayah ini juga kaya akan sumber daya alam berupa kakao, kelapa dan cengkeh, serta ikan yang dipasarkan melalui pelabuhan Lasusua. Pelabuhan ini sekaligus menjadi peng- hubung antara Kolaka Utara dengan Siwa, Kabupaten Wajo di Provinsi Sulsel. Jika saja kondisi jalan nasional ini bisa di- perbaiki dan akses jalan menuju pela- buhan bisa ditingkatkan, maka daerah ini akan semakin berkembang maju sekaligus dapat menjawab masalah keterisolasian wilayah yang sampai saat ini masih dirasakan. Kondisi jalan Kendari batas Sulteng 30 persen beraspal, sisanya jalan kerikil dan tanah yang sulit dilalui pada saat musim hujan. (Foto: Joe) Ketidak nyamanan juga dirasakan KIPRAH ketika memasuki ruas selatan antara batas Bambae. Menurut Kepala Satker Kerja Non Vertikal Tertentu) mau mem- Kolaka menuju Kendari lewat Simpang Pembangunan Jalan Nasional Provinsi bangun atau meningkatkan struktur dan Kasipute dimana hampir seluruh badan Sultra, Syaiful Rizal, pekerjaannya terbagi kapasitas jaringan jalan yang ada. Bantuan jalan tidak beraspal. Tak jarang terlihat dalam 2 paket, yakni paket jalur Tinang- Gubernur Sultra juga sangat diharapkan aspal yang mengelupas dipenuhi batu- gea-Simpang Kasipute dan jalur Simpang untuk memperlancar pekerjaan proyek. batu sebesar bola tenis. Jarak sekitar 400 Kasipute-Bambae. km harus ditempuh selama satu hari Paket kedua adalah Bambae-Simpang penuh! Konstruksi ruas jalan Tinaggea-Simpang Kasipute sepanjang 23,93 km, dengan to- Kasipute sepanjang 33,77 km dikerjakan tal dana sebesar Rp95,60 miliar. Kedua Sejak dari Pomalaa-Boepinang-Bambae- sejak setahun lalu, namun kemajuannya paket bantuan EINRIP tersebut di- Simpang Kasipute hingga Tinanggea, ibu tergolong lambat karena terkendala harapkan dapat dirampungkan akhir kota Kabupaten Tinanggea Selatan, kami penyediaan bahan material batu. Proyek tahun 201l. Syaiful berharap selesainya menempuh jalan negara yang ber- ini mendapat bantuan EINRIP dari Aus- proyek ini tentu akan memperlancar gelombang penuh lubang menganga dan tralia sebesar Rp115,73 miliar untuk hubungan transportasi darat antara kubangan lumpur dengan diameter 50 – peningkatan jalan dan 21 jembatan Bambae-Simpang Kasipute-Tinanggea- 100 cm berkedalaman lebih dari 30 cm. bentang pendek dengan konstruksi box Kendari, yang selama ini terhambat akibat Akibatnya, kendaraan tidak bisa dipacu culvert serta 5 buah jembatan existing banyaknya jalan yang rusak. penuh, hanya dengan kecepatan 20 dengan rehabilitasi. hingga 30 km/jam. Pada saat musim hujan, “Setidaknya dapat memfungsikan jalan jalan ini kian sulit dilalui dan banyak Hampir sebagian besar jalan ini melewati nasional serta menghilangkan segmen kendaraan terjebak kemacetan. kawasan Taman Nasional Rawa Aopa yang rusak berat sehingga bisa menjadi Batumohai (RAW). Karena wilayah di urat nadi perekonomian dan mendorong Bantuan EINRIP sepanjang 20 km tidak boleh diganggu, pengembangan wilayah Sultra bagian maka material batunya terpaksa harus selatan,” ujar Syaiful. Untuk mendekatkan pelayanan prasarana didatangkan dari luar daerah. Syaiful juga jalan dengan masyarakat, saat ini pihak mengatakan bahwa untuk melakukan hal Kendari - Batas Sulteng balai sedang menangani peningkatan tersebut pun perlu rujukan dan izin jalan dan jembatan di wilayah Tinanggea antarkementerian, khususnya Kemen- Kondisi yang hampir sama juga ditemui Selatan ke arah Simpang Kasipute hingga terian Kehutanan, apabila SNVT (Satuan KIPRAH pada saat melewati ruas jalan

KIPRAH • Volume 38 63 LAPORAN KHUSUS nasional antara Kendari hingga batas Sulteng. Dalam pantauan KIPRAH (11/6), untuk ruas ini, kerusakan jalan mulai terlihat saat keluar Kota Asera, ibu kota Kabupaten Tinanggea Utara menuju Landawe hingga batas Sulteng. Men- jelang masuk ke daerah perbatasan, kerusakan jalan makin parah karena kondisi jalannya masih berupa kerikil dan tanah serta licin tatkala disiram hujan. Lubang-lubang besar makin sering di- jumpai. Pengendara mobil harus meliuk ke kanan dan ke kiri untuk menghindari lubang. Lintasan ini lebih dikenal dengan sebutan “jalur maut” karena seringnya terjadi kecelakaan. Banyak kendaraan terjebak kemacetan akibat buruknya jalan, terlebih jika musim hujan hanya kendaraan dobel gardan yang bisa lewat. Padahal lintasan yang menghubungkan Jembatan konstruksi baja masih fungsional menghubungkan Kendari - Bungku, Sultra. Kabupaten Morowali dan Kendari ini (Foto: Joe) mulai ramai dilalui kendaraan bus dan antara batas Sultra-Buleleng-Bahodopi- ngusaha nikel setempat yang membawa angkutan umum. Bungku ibu kota Kabupaten Morowali, material dan BBM dari Kolonedale Provinsi Sulteng. Kondisi jalannya banyak menuju pelabuhan Bahodopi sejauh 160 Seperti yang dialami Sofyan (35), kendara- yang bopeng-bopeng, bahkan sebagian km. Kondisi seperti ini menurut pe- an truk yang dikemudikannya terbalik masih berupa jalan kerikil dan tanah yang ngawas lapangan, Somad (37), me- akibat terperosok ke dalam kubangan di sulit dilalui di kala musim hujan. nyebabkan ruas dan titik tertentu ter- tengah jalan. Ratusan bal karung barang kadang butuh penanganan khusus karena sembako seberat 2 ton yang dibawanya Berdasarkan pantauan KIPRAH di lokasi kondisi tanahnya bersifat spesifik, seperti dari Kendari berserakan di jalan raya itu. ini, masih banyak didapati kondisi jalan tanah ekspansif, lapisan tanah mudah Untung saja nyawa Sofyan tidak melayang. yang menanjak cukup terjal, tikungan bergerak, atau melewati tanah genangan Truk Fuso itu terbalik di tikungan tajam tajam, dan lebar jalan yang kurang yang rawan longsor, dan lain sebagainya. pada pukul 02.00 WITA dini hari, sehingga memadai, serta kiri-kanan tebing/jurang tak ada seorang pun yang menolong. yang memiliki andil besar atas terjadinya Padahal menurut Sompi, Kasatker Preser- Apalagi pada malam hari karena jalan itu kemacetan dan kecelakaan. Kondisi vasi Jalan Nasional Provinsi Sulteng, tak dilengkapi dengan lampu penerang. tersebut diperparah lagi dengan sering kelebihan beban muatan sampai 2 kali terjadinya bencana alam, seperti banjir, lipat dapat mengakibatkan kerusakan Kendati masih banyak jalan yang rusak, tanah longsor dan abrasi pantai. Tebing jalan 16 kali lipat. Artinya, kapasitas daerah ini kian berkembang karena jalan yang longsor, disamping menutupi pelayanan jalan dalam kurun waktu potensi sumber daya alamya cukup besar. badan jalan, acap kali juga merusak tertentu akan sangat cepat memerlukan Selain hasil tambang nikel, perikanan, strukturnya. Akibatnya, lalu lintas ken- perbaikan. Sementara itu, untuk mem- kopra, cengkeh dan coklat, perkebunan daraan menjadi macet dan harus antri perbaiki jalan di lokasi-lokasi tersebut juga kelapa sawit pun kini mulai dibuka, berjam-jam lamanya menunggu mobilitas tidaklah mudah dan murah. “Apalagi namun sayang prasarana jalannya masih alat berat dan dilakukan pembersihan. dengan keterbatasan dana,” tegas Sompi. kurang mendukung. Sementara bila Perhitungan waktu untuk melintas men- menggunakan transpotasi laut sering jadi sangat penting karena sarana hu- Prasarana jalan di Kota Bungku sebagai terkendala cuaca, sehingga waktu tem- bungan komunikasi sangat terbatas ibu kota Kabupten Morowali (hasil puhnya tak pasti, meski fasilitas sarana sementara di sana sering tidak ada sinyal. pemekaran dari Kabupaten Poso) juga pelabuhan di Laweroro kini mulai di- banyak yang buruk, masih ditambah bangun. Terbatasnya infrastruktur dasar Di tingkat pengguna jalan, masih banyak dengan minimnya daya listrik dan sarana seperti pelayanan listrik, pendidikan, air dijumpai kendaraan yang melebihi batas komunikasi. Kapasitas listrik sangat bersih, kesehatan dan komunikasi juga muatan, seperti mobil pengangkut kelapa terbatas, hanya mampu berfungsi selama masih menjadi persoalan. Demikian pula sawit dan kendaraan berat milik pe- 12 jam–saat magrib hingga matahari

64 V olume 38 • KIPRAH LAPORANKHUSUS terbit. Hingga muncul kelakar masyarakat sepanjang 9 km melalui dana stimulus. Hal siang-malam, menghadapi cuaca yang tentang pelayanan listrik yang kurang ini diungkapkan oleh Kepala Dinas PU kurang bersahabat karena curah hujannya memadai bahwa kalau (jadwal) listrik di Kabupaten Morowali, Nyoman, kepada relatif tinggi,” ujar Budi Hari Jaya, sana bagaikan minum obat resep doker, KIPRAH. “Parahnya perhubungan darat karyawan dari perusahaan kontraktor sehari nyala, tiga hari padam. Sementara membuat Pemkab Morowali lebih yang mengerjakan proyek tersebut. Ia itu, kebutuhan listrik untuk siang hari di banyak mengalokasikan dana belanja harus mengupas, memotong, dan me- perkantoran disuplai dari mesin genera- pembangunan untuk sektor transportasi nurunkan bukit berbatu hingga 85.000 tor disel milik sendiri. dibandingkan dengan 20 sektor lainnya,” meter kubik selama hampir 1,5 bulan. ujarnya. Permukaan kerikil hampir mendominasi Apabila di Bungku-Tentena sebagian besar seluruh jalan nasional Bungku-Poso Idris, Kepala Satker Pembangunan Jalan jalannya rusak, lain halnya dengan kondisi sepanjang 220 km. Ruas Bungku- dan Jembatan Provinsi Sulteng, yang jalan raya antara Poso-Palu (220 km) yang Beteleme misalnya, dari 120 km panjang diwawancarai KIPRAH di tempat berbeda umumnya sudah mantap sehingga ken- jalan yang ada, 50 persen diantaranya mengatakan bahwa sebetulnya sejak dua daraan dapat dipacu dengan kecepatan dalam kondisi sedang, sisanya rusak tahun terakhir pihaknya telah melakukan penuh rata-rata 70-80 km/jam. ringan dan berat. Demikian pula dengan peningkatan jalan pada ruas Bungku- ruas jalan Beteleme hingga Tentena Bahodopi menuju batas Sultera se- Idris berpendapat sudah seharusnya Danau Poso yang memerlukan waktu panjang 60 km, terbagi dalam 2 paket jalan Lintas Sulawesi di daerah Sultra tempuh hingga 6 jam perjalanan. pekerjaan. Menurut laporan, dari ke- dan Sulteng direhabilitasi, jangan seluruhan panjang jalan nasional tersebut sampai istilah “jika masuk Lintas Timur Faktor lain yang menyebabkan jalan cepat (130 km), 40 persen diantaranya efektif Sulawesi tandanya jalan pasti rusak” rusak adalah kondisi topografi daerah dalam kondisi mantap, sisanya masih jadi melekat di benak masyarakat. pegunungan serta perbukitan berbatu, dalam tahap penyelesaian, termasuk Meski jalan Lintas Timur Sulawesi terutama di wilayah jazirah Sulawesi, yang penggantian 2 jembatan, masing-masing belum menjadi prioritas, seperti di sangat rawan terhadap bencana longsor Jembatan Lapeu Cs dan Jembatan Tabaa Lintas Barat, tetapi dengan dukungan sehingga diperlukan penataan geometrik Cs, berikut 5 buah box culvert. dana APBN, APBD, dan bantuan luar jalan, selain perlu pula peningkatan negeri yang kian meningkat, BBPJN profesionalisme penyedia jasa konstruksi “Untuk penyelesaian proyek ini, kami VI Makassar berharap pelayanannya dan konsultan. Meskipun begitu, ia juga harus berpacu dengan waktu, bekerja akan semakin meningkat. (Joe) mengakui bahwa untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai pihaknya terkendala dengan terbatasnya alokasi dana yang tidak sebanding dengan panjang jalan yang harus ditangani.

Penanganan

Sompi mengatakan bahwa pada umum- nya ruas jalan yang ia tangani umurnya sudah cukup tua sebab dibangun sejak 10 tahun silam sehingga perlu pemeliharaan berkala, bukan penanganan rutin yang sifatnya tambal sulam. Bahkan, di be- berapa ruas menurutnya perlu dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Pihak balai Sulteng tahun ini menangani peningkatan struktur dan kapasitas jalan ruas Bungku-Beteleme sepanjang 30 km, termasuk penggantian sejumlah jem- batan. Pihak Dinas PU Bina Marga Ka- bupaten juga mengerjakan jalan nasional Buruknya kondisi jalan di Sultra membuat tergulingnya exavator sehingga mengganggu arus dari pusat kota menuju batas kota lalu lintas perjalanan darat antara Kendari dan Batas Sulteng . (Foto: Joe)

KIPRAH • Volume 38 65 WACANA

Penyikapan Hidrologis dengan Pendekatan Ekohidrologis Konservasi SDA dan Pengendalian Banjir Kawasan Demak-Juwana

Oleh:** Budi Priyanto dan S. Budhi Raharjo

Wacana ini bisa menjadi jurus jitu bagi kepentingan konservasi SDA dan pemaksimalan pemanfaatan air sekaligus mengatasi persoalan banjir kawasan Demak-Juwana.

Aktivitas warga di kala banjir melanda. (Foto: Dok.)

ilayah di sebelah timur Hal itu niscaya akibat hal mendasar terkait pendayagunaan maupun pengendalian Semarang yang meliputi dengan karakter pengaliran air pada daya rusak air, dengan tidak cukup W Demak hingga Juwana selama wilayah tersebut yang belum didekati memerhatikan sejarah budaya kawasan ini menghadapi persoalan banjir dan dengan tepat, guna menyikapi aspek setempat yang erat kaitannya dengan kekurangan air secara silih berganti se- hidrologi yang bermasalah. riwayat pengaliran air permukaan dan panjang waktu seiring masa musim karena itu perlu diantisipasi guna kepen- penghujan dan musim kemarau. Berbagai Selama ini tampaknya kita menyikapi tingan yang lebih luas. upaya telah dilakukan, namun belum penanganan hidrologis kawasan Demak- membuahkan hasil selayak diharapkan. Juwana, baik dalam aspek konservasi dan Suatu ketika terjadi peristiwa pelum-

66 V olume 38 • KIPRAH WACANA puran (sedimentasi) sangat dahsyat antara Semarang-Rembang. Fakta di masa lalu (yang relatif belum lama) bahwa Demak adalah pelabuhan dan dataran antara Demak hingga Juwana adalah laut, jelas harus menjadi dasar pertimbangan utama dalam pengelolaan hidrologi pada ka-wasan tersebut.

Sejak zaman dulu kala, kawasan Demak- Juwana merupakan ruang akhir bagi bertumpahnya air permukaan di musim penghujan, baik dari Gunung Muria maupun Pegunungan Kendeng, di- tambah lagi dari Gunung Merbabu yang berhubungan dengan hulu Sungai Serang. Dahulu (yang relatif belum lama) daerah tersebut merupakan laut, sedangkan sekarang berupa daratan akibat sedi-mentasi, itulah persoalannya. Jeritan hati para korban banjir. (Foto: Dok.) Strategi konservasi SDA dan pengendali- an banjir kawasan Demak-Juwana Karena kejadian banjir senantiasa me- yang sangat besar. Belum lagi kerusakan landa kawasan ini. Bahkan banjir besar, jalan yang terjadi akibat tergenang dan Penyikapan terhadap pengelolaan hidro- seperti “Banjir Juwana” yang sangat dilalui kendaraan-kendaraan berat logi kawasan Demak-Juwana pun se- parah pada 2007 dan sempat menga- dengan laju merayap-rayap atau bahkan baiknya dilakukan dengan pendekatan caukan sistem distribusi barang gara-gara diam total, diperlukan biaya perbaikan yang berbeda apabila dibandingkan ruas jalan Pantura tergenang hingga 21 yang sangat besar pula. Dengan adanya dengan strategi pengantisipasian kon- hari, bisa langsung diatasi. Persoalannya, infrastruktur konservasi dan pengen- servasi SDA dan pengendalian daya rusak mungkin belum-belum sudah terba-yang dalian banjir langsung pada kawasan air pada umumnya. Diperlukan pengin- kalau jangan-jangan perlu biaya yang Demak-Juwana, kerugian-kerugian yang tegrasian upaya pada daerah hulu dan besar karena pembangunan infrastruktur besar tersebut dapat terhindarkan. daerah hilir, dengan kekhasan tersendiri. di dataran rendah tanpa adanya cekungan Demikian pula penderitaan penduduk harus dilakukan penggalian dan pe- akibat banjir, bisa dikurangi sebanyak Penanganan secara langsung daerah hilir, nanggulan. mungkin. yaitu kawasan Demak-Juwana, sangat penting, selain perlunya dibangun se- Namun sesungguhnya, bila dikaitkan Pemanfaatan Sungai Kritis jumlah waduk di daerah hulu bagian dengan terbebasnya ruas jalan Pantura selatan maupun sebuah waduk di utara dari banjir yang selalu mengancam, maka Kondisi sungai-sungai Serang dan Juwana pada kawasan Gunung Muria. Keseluruhan dapat diperhitungkan berapa besar bukan lagi kritis, melainkan boleh dibilang infrastruktur tersebut dapat dipandang pengembalian biaya pembangunan itu sudah sungguh sangat kritis. Sungai sebagai satu paket penanganan. Per- dari kemanfaatan dan juga ditambah disebut kritis apabila Qmax/Qmin di atas hitungan kelayakannya bisa disikapi dengan pemanfaatannya pada kegiatan 50, sementara Qmax Sungai Serang 100 sebagai satu kesatuan pula. Maka, pem- lain, misalnya kegiatan sektor air minum. dan Qmin-nya 0,1. Itu berarti, Qmax/Qmin bangunan infrasturuktur yang dimaksud Apalagi pembangunan infrastruktur di Sungai Serang adalah 1.000. Sedangkan pada bagian hilir (kawasan Demak- kawasan Demak-Juwana itu pun di- Sungai Juwana lebih tinggi lagi, yaitu 110 Juwana) pun sebaiknya dipandang se- pandang sebagai satu paket penanganan dan 0,1 atau Qmax/Qmin Sungai Juwana bagai prioritas yang didahulukan dari satu dengan sejumlah infrastruktur SDA pada = 1.100. kesatuan paket penanganan tersebut. bagian hulu. Kondisi kesulitan air bagi warga di Demak Mengapa demikian? Karena dampak Distribusi barang yang terhambat akibat dan sekitarnya sudah berlangsung lama. kemanfaatannya niscaya bisa langsung jalan arteri tergenang banjir, jelas Sungai yang melewatinya di musim terjadi dengan bobot yang sangat berarti. menimbulkan kerugian rangkai-berangkai penghujan hanya bisa memberikan banjir,

KIPRAH • Volume 38 67 WACANA dan di musim kemarau tak memberikan atas daerah Welahan. Dalam hal ini kita Longstorage Pencegah Banjir Juwana apa-apa. Banjir dan kekeringan bagi warga wacanakan, infrastruktur tersebut berupa di daerah Welahan dan sekitarnya misal- waduk buatan, dengan penggalian (pal- Infrastruktur kedua adalah longstorage nya, niscaya sangat tak enak dirasakannya ing tidak sedalam dasar sungai) dan penampung guyuran air yang dahsyat dari silih berganti bertahun-tahun. Ketinggian penanggulan tentunya, yang menerus Gunung Muria yang dulu nyemplung ke dataran di Welahan hampir 0 m dpl. pada bagian tertentu Sungai Serang yang laut di lokasi yang (kini) akan jadi tempat Sungai Serang, yang juga disebut Sungai difungsikan juga sebagai longstorage. longstorage itu berada. Dengan demikian, Welahan pada bagian hilirnya, yang Sungai Juwana terbebas dari “serbuan melewati daerah tersebut, ya itu tadi, Dengan demikian, air Sungai Serang dari utara” yang sangat menekan daya cuma bisa menimbulkan kesengsaraan tidak sia-sia dan tidak menyia-nyiakan tampungnya. Meski begitu, ada baiknya baik di musim penghujan maupun di kehidupan. Dengan demikian pula, Sungai Juwana pun dikoneksikan dengan musim kemarau. kejadian banjir yang biasa berlangsung longstorage tersebut pada bagian hilirnya. Sebuah longstorage dengan penggalian paling tidak sedalam dasar Kali Juwana disertai penanggulan pula, dan lebar 200- 300 meter dengan pelimpasan ke laut di daerah Juwana.

Jelas sekali bahwa untuk menghindarkan jalan dari bahaya banjir Juwana yang pal- ing baik adalah tidak hanya dengan memindahkan lokasi banjir dengan me- ninggikannya sampai “enggak kira-kira” tingginya, karena pasti menimbulkan masalah baru yang belum tentu tak lebih besar dampak kerugiannya; melainkan dengan mengenali lingkungan secara baik. Dengan longstorage itulah diantara solusinya.

Sama juga dengan waduk hilir di daerah Demak, longstorage Kudus-Juwana pun dengan sistem pengoperasian air “habis” di akhir musim kemarau dan terisi kembali mulai awal musim penghujan.

Runtuhnya rumah warga akibat terjangan banjir. (Foto: Dok.) Nilai “balik modal” dari pembangunan infrastruktur SDA yang ini pun dalam Air Sungai Serang di musim penghujan hingga tujuh hari umpamanya, berkat bentuk investasi sikap dan penyikapan sebaiknya diberi ruang untuk singgah waduk hilir tersebut bisa menjadi terhadap permasalahan secara kom- pada bagian dataran yang dahulu me- hanya dua hari saja, atau bahkan sama prehensif-integralistik, yang niscaya jauh rupakan laut, namun pada bagian daratan sekali tidak terjadi banjir kalau tingkat lebih tinggi nilainya dibanding “nilai kini yang secara geografis memung- curah hujan tak terlalu tinggi. Peman- politis” apa pun. kinkan dibangun infrastruktur dengan faatan air bisa dilakukan di kala musim Semoga wacana ini juga bisa menjadi penanggulan yang tak perlu “tinggi- kemarau dengan, tentu saja, makin inspirasi baru bagi banyak kepentingan, tinggi amat” tetapi yang juga secara mengalami penyusutan. Justru peng- serta upaya mewujudkannya dapat di- grafitatif dapat menimbulkan dampak operasiannya memang dirancangkan perjuangkan bersama-sama sebagai penabungan air bawah permukaan pada akhir musim kemarau air “habis” prioritas nasional. melalui peresapan terus-menerus dalam untuk kemudian terisi kembali sejak mulai radius yang relatif luas sehingga sumur- awal musim penghujan. Pemeliharaan ** PK SDA Pemali Juwana dan Pemerhati sumur penduduk di musim kemarau bisa bagi waduk ini pasti relatif murah, sebab Infrastruktur SDA. masih ada airnya. Posisi infrastruktur pengerukan sedimen dilakukan di saat tak yang kita maksudkan itu pastilah di tergenang air.

68 V olume 38 • KIPRAH WACANA

Jembatan Impian Bintan

Pelabuhan Tanjung Pinang di P. Bintan . (Foto: Dok.)

Pembangunan jembatan antarpulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) adalah impian lama di awal tahun 90-an, yakni dibangunnya jembatan dari P. Bintan ke Dumai dan terus menyambung sampai ke NTT.

ulau Bintan adalah salah satu pulau dengan total panjang bentang jembatan sudah termasuk jalan tambahan untuk dari sekitar 1.400 pulau kecil yang 6,97 km dan jalan akses dan jalan utama mengakomodir kendaraan roda dua. Pada di Provinsi Kepri. Pulau ini sepanjang 6,23 km. berbatasan langsung dengan Singapura Pembangunan jembatan antarpulau ini dan P. Batam sehingga tak heran bila Sementara itu, jalan akses dan jalan merupakan impian lama, bagian dari menjadi salah satu pulau di Kepulauan utama yang hendak dibangun terdiri atas upaya Pemprov. Kepri mewujudkan Trans Riau yang menjadi tujuan wisata 4 (empat) paket di 4 (empat) lokasi, yakni Asia Highway. Wacana ini pernah muncul internasional. jalan di P. Bintan, P. Bau, P.Tanjung Sauh, di dekade awal tahun 90-an, kemudian dan di P. Batam sendiri. Berdasarkan memudar seiring dengan perjalanan Oleh karena itulah, Pemprov. Kepri saat perhitungan tahun 2005, biaya waktu dan perkembangan sosial politik di ini tengah mengusulkan pembangunan investasinya sekitar Rp 3,17 trilyun yang negeri ini.(Ew) jembatan antarpulau yang menghu- bungkan P. Batam dengan P. Bintan dalam upaya pengembangan wilayah Free Trade Zone (FTZ) di kawasan ini. Keinginan Pemprov. Kepri untuk membangun jembatan antarpulau tersebut membu- tuhkan biaya lebih dari Rp3 trilyun.

Rencana pembangunan untuk jem- batannya sendiri terdiri dari 3 (tiga) paket di 3 (tiga) lokasi, yakni P. Batam–P. Tanjung Sauh; P. Tanjung Sauh–P. Bau; dan P. Bau– P. Bintan. Apabila impian jembatan antarpulau tersebut terwujud, P. Bintan akan memiliki jembatan sepanjang 13,2 km Jembatan Kangboi, salah satu dari 6 (enam) jembatan yang sedang dibangun di P. Bintan. (Foto: Ind.)

KIPRAH • Volume 38 69 WACANA

Konsep Hijau Pada Kawasan Berdensitas Tinggi Oleh: **Mochamad Yarkasih

U RI No. 26 Tahun 2007 tentang Semakin banyak penduduk akan mening- perubahan penutup permukaan tanah alami. Penataan Ruang, salah satunya katkan kebutuhan akan berbagai macam Hal tersebut berpengaruh kepada potensi Umenyebutkan persentase luas fasilitas dan sarana pelayanan, yang pada munculnya radiasi panas dan peningkatan minimum Ruang Terbuka Hijau (RTH) akhirnya meningkatkan kebutuhan lahan. pemakaian energi untuk transportasi (akibat sebesar 30% dari luas wilayah kota, terdiri kegiatan komuter) sehingga menimbulkan dari 20% di ruang publik dan 10% di ruang Harga lahan yang tinggi menjadikan emisi bahan bakar fosil yang menghasilkan gas privat. Ketentuan ini mempunyai impli- fungsi RTH menjadi tidak ekonomis dan CO2. kasi yang tidak mudah untuk diterapkan menimbulkan pilihan pengembangan fisik di kota-kota besar di Indonesia (khususnya kota ke daerah periferi (pinggiran kota), Salah satu solusi untuk mengurangi dampak di pulau Jawa). dimana harga lahan lebih rendah. Pe- ekologis dan juga perluasan wilayah atau ngembangan wilayah ke periferi ternyata pembukaan wilayah baru tersebut adalah Sebagian besar kota-kota sudah meng- tidak menurunkan populasi di pusat kota, dengan intensifikasi lahan di perkotaan. alami kekurangan luas RTH. Salah satu bahkan spekulasi harga lahan terjadi pada Pengembangan ini merupakan respons dari penyebabnya adalah urbanisasi. Urbani- lahan-lahan yang ditinggalkan. terus mening-katnya jumlah penduduk dan sasi dalam sisi perkembangan fisik kota keter-batasan lahan, di samping juga untuk dipengaruhi oleh pertambahan pen- Dampak lebih serius dari pengembangan kota mengurangi perubahan guna lahan di daerah duduk alami dan migrasi desa-kota. ke periferi adalah masalah ekologis, yaitu periferi.

70 V olume 38 • KIPRAH WACANA

Kembali pada UU RI No.26 Tahun 2007, penentuan proporsi luas minimal RTH sebesar 30% persen terkait dengan luas wilayah, bukan dengan jumlah penduduk. Adapun yang menjadi isu utama urba- nisasi adalah pertambahan penduduk. Penentuan luas RTH yang lebih rinci seharusnya berdasarkan kepada ke- mampuan dan peran RTH untuk me- nunjang kegiatan penduduk. Bila diumpa- makan, lahan tidak akan bertambah, tetapi jumlah penduduk terus ber- tambah, maka angka 30% menjadi kurang relevan.

Pembentukan RTH pada lahan yang terbatas perlu dilakukan untuk me- ngendalikan keberadaan luas RTH yang memadai sebagai faktor penentu kualitas Ruang terbuka hijau di kawasan kota. (Foto: M. Yarkasih) lingkungan kota, sehingga bertambahnya jumlah penduduk masih dapat diimbangi dekatan sebagai solusi dari masalah ini memiliki nilai indeks 0, untuk permukaan oleh kualitas lingkungan hidup yang baik adalah Green Space Factor (Faktor Ruang tertutup dengan perkerasan berlubang walaupun pada lahan yang terbatas. Hijau/FRH). adalah 0,5, dan untuk permukaan tanah alami dengan pohon diatasnya adalah Green Space Factor sebagai sebuah Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah sebesar 1. Pendekatan RTH pada Lahan Terbatas membuat pembobotan untuk setiap jenis kondisi penutup permukaan dan pe- Penerapan pendekatan ini dilakukan pada Ketentuan dan pedoman tentang RTH di nanaman vegetasi pada kondisi-kondisi tahap perencanaan kawasan. Nilai indeks Indonesia hampir sebagian besar me- tertentu, seperti pada tanah dasar, menjadi salah satu pengendali pem- rupakan penerapan RTH pada permukaan bidang dingin, bidang atap, dll. Pem- bangunan, sama halnya dengan nilai tanah dasar. Hanya satu bentuk RTH yang bobotan dilakukan dengan sistem indeks Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan tidak berada pada permukaan tanah sehingga ruang hijau tetap dapat dibuat Koefisien Lantai Bangunan (KLB). dasar, yaitu RTH Roof Garden atau taman lebih besar pada lahan yang terbatas atap. Kebutuhan luas RTH di kawasan per- karena memanfaatkan seluruh potensi Contoh sederhana adalah sebuah tapak kotaan memerlukan penanganan dan bidang-bidang penutup permukaan tanah memiliki target dari nilai indeks hijau 2 ketentuan khusus, tidak hanya pada dan bangunan. sebesar 0,4. Pada tapak seluas 135 m permukaan tanah dasar saja (terkait terdapat bangunan seluas 72 m2, per- dengan kendala keterbatasan lahan dan Sebagai contoh, untuk permukaan ter- kerasan beton 27 m2, dan RTH 36 m2. Pada nilai ekonomis lahan). Salah satu pen- tutup dengan perkerasan beton 100% kondisi ini, tapak hanya menghasilkan nilai indeks 0,27 (perhitungan 36/135). Pen- dekatan Faktor Ruang Hijau memung- kinkan untuk melakukan variasi per- hitungan yang menghasilkan nilai indeks 0,4. Salah satu caranya adalah dengan mengganti penutup perkerasan beton menjadi perkerasan yang memiliki rongga (faktor 0,5 x 27 m2) dan membuat atap hijau seluas 10% dari bangunan (faktor 0,7 x 10% x 72 m2). Nilai indeks hijau dijumlah- kan menjadi 0,4 sehingga luas bangunan tidak berkurang, tetapi ketentuan nilai indeks hijau dapat tercapai. Diagram Konsep Faktor Ruang Hijau

KIPRAH • Volume 38 71 WACANA

Pengendalian Ruang Hijau pada Beberapa Kota di Dunia.

Pendekatan FRH mulai dilakukan pada tahun 1994 di kota Berlin dengan istilah Biotope Area Factor (BAF). BAF kemudian diadopsi oleh beberapa kota di dunia, diantaranya adalah kota Malmo’s di Swedia dengan nama Malmo’s Green Space Factor System (GSF) pada tahun 2004 dan kota Seattle di Amerika dengan nama Se- attle Green Factor (SGF) di tahun 2007.

Tujuan BAF adalah untuk melindungi ekosistem, biotope, dan spesies. Latar belakang pendekatan ini lahir karena adanya dampak dari pengembangan pusat Nilai Indeks Hijau sebelum dan setelah perubahan jenis permukaan kota dengan densitas tinggi. Lahan menjadi terbatas dan kehilangan fungsi manajemen yang mendukung tercapai- jemen air untuk mencapai fungsi ekologis alaminya, seperti daya serap, kelembaban, nya tingkat keanekaragaman hayati. pada lanskap kota seperti kondisi sebelum dan sebagai media hidup tanaman dan adanya pembangunan. binatang. SGF memiliki tujuan yang berbeda, yaitu menciptakan cara baru dalam strategi Aplikasi pendekatan FRH pada kota Ber- GSF memiliki tujuan yang hampir sama lanskap yang dibutuhkan untuk pem- lin mencakup keseluruhan bagian pusat dengan BAF, yaitu menjaga nilai minimum bangunan baru pada distrik bisnis. SGF kota untuk penambahan/ perubahan/ dari kualitas biotope. Hal ini dikarenakan dibuat untuk pengembangan baru perbaikan/pembangunan baru pada Swedia memiliki sejarah yang panjang dengan tingkat fleksibilitas tinggi se- fungsi residensial, komersial, dan infra- untuk melindungi alam dan struktur alam hingga fungsi ekologis dan kualitas estetis struktural. Aplikasi di kota Malmo mulai pada kawasan kota, sehingga dalam lanskap dapat ditingkatkan. Strategi diterapkan pada pembangunan kembali pengembangan baru akan dipastikan terpilih adalah mendorong lapisan vege- distrik Vastra Hamnen dengan fungsi bahwa pengembang mencapai standar tasi dan meningkatkan infiltrasi mana- dominan adalah residensial dan GSF dalam kaitannya dengan solusi desain dan dintegrasikan dengan konsep sistem stormwater. Aplikasi di kota Seattle lebih spesifik, yaitu pada distrik bisnis dengan ketentuan yaitu pembangunan baru lebih dari 4 hunian, atau 4.000 kaki persegi atau 20 unit ruang parkir. Fungsi yang ter- masuk di dalamnya adalah komersial dan residensial untuk multikeluarga.

Semua ruang yang berpotensi menjadi ruang hijau dapat digunakan dalam penerapan pendekatan ini, mencakup ruang publik dan privat. Ruang-ruang tersebut diantaranya adalah courtyard, bidang atap bangunan, bidang dinding bangunan, permukaan bervegetasi, permukaan air, fasilitas bioretensi, dan bidang-bidang infrastruktur dengan nilai indeks yang berbeda-beda.

Ruang terbuka hijau pada bidang dinding. (Foto: M. Yarkasih) ** Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Arsitektur ITB, Bandung.

72 V olume 38 • KIPRAH WACANA Permukiman Padat Tidak Selalu Kumuh

Oleh : **Ade Syaiful. R.

Suasana permukiman padat di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta, yang kini berubah menjadi bersih dan hijau. (Foto: Dok.)

adat, kumuh, dan miskin menjadi dengar adanya penggusuran permu- permukiman yang baru menimbulkan jamak jika kita melihat potret kiman kumuh untuk diganti menjadi kesulitan beradaptasi bagi masyarakat Plingkungan permukiman perkam- prasarana-sarana perkotaan yang lebih yang tergusur, terutama akses terhadap pungan di perkotaan. Lingkungan kumuh menguntungkan. Cara ini sepintas ter- lapangan pekerjaan. senantiasa dipenuhi permasalahan kualitas kesan dapat menghilangkan permukiman lingkungan yang rendah, kesehatan yang kumuh, akan tetapi hal ini bukanlah upaya Perlu dilakukan terobosan dan upaya- buruk, hingga minimnya tingkat kese- berkelanjutan yang dapat menghilangkan upaya alternatif yang lebih “mema- jahteraan masyarakatnya (kemiskinan). kemiskinan dan kekumuhan seutuhnya nusiakan” penghuni permukiman padat Hal ini menjadi masalah sosial di Indone- dari perkotaan. Kemiskinan dan kualitas dan miskin yang identik dengan kumuh, sia yang tidak mudah untuk diatasi. Meski lingkungan yang rendah adalah hal yang kotor, tidak sehat, gersang, dan be- berbagai program sudah dilakukan, tetapi mesti dihilangkan tetapi tidak (mesti) rantakan menjadi lingkungan yang bersih, tetap saja permukiman kumuh miskin digusur, karena penggusuran kerap hanya sehat, dan asri, sehingga mereka dapat masih saja kita jumpai hampir di setiap memindahkan kemiskinan dari lokasi lama secara sadar berperan aktif dalam mem- sudut kota. Akhir-akhir ini sering pula kita ke lokasi baru dan tak jarang lokasi benahi lingkungan permukimannya

KIPRAH • Volume 38 73 WACANA sekaligus dapat memperbaiki kehidupan Mampang Prapatan, Kecamatan dari PKK, Aparat Kelurahan Mampang ekonomi mereka. Tulisan ini mencoba Mampang Prapatan, Jakarta Selatan Prapatan, serta Aparat Kecamatan Mam- untuk memberikan gambaran upaya merupakan salah satu potret lompleks pang Prapatan, yang didukung pula oleh memperbaiki dan meningkatkan kualitas perumahan TNI di wilayah Jakarta. PT. Unilever (sejalan dengan Penca- lingkungan permukiman miskin dan padat Permukiman dengan penduduk sekitar nangan Program Jakarta Green and Clean penduduk. 500 jiwa atau ± 100 KK itu tampak kurang oleh PT. Unilever). Pembelajaran ini mulai tertata rapi, kotor, gersang, dan kurang dirintis sejak awal tahun 2006 dengan Mengubah Kumuh Menjadi Hijau dan Asri hijau. Sampah pun tidak tertangani prioritas pengelolaan sampah rumah dengan baik. tangga yang dilakukan melalui proses Terinspirasi oleh keberhasilan warga pemberdayaan masyarakat. Jakarta di Kampung Banjar Sari, Cilandak, Warga komplek tersebut pada umumnya dan Kampung Rawajati, Kalibata, yang masih belum mau tahu mengenai pengu- Kebutuhan untuk meningkatkan kesa- berhasil memperbaiki lingkungan rangan volume sampah, pemilahan, serta daran masyarakat untuk peduli terhadap

PEMILAHAN SEDERHANA DAN PENGOMPOSAN DENGAN KOMPOSTER SKALA RUMAH TANGGA

permukimannya yang semula kumuh pengolahan sampah rumah tangga. lingkungan, terutama dalam hal me- menjadi apik, para warga RT.04/RW.03 di Akibatnya, pembuangan sampah warga nangani sampah rumah tangga, menye- Kompleks Zeni TNI-AD, Kelurahan masih sangat mengandalkan truk sampah babkan warga perlu diajari bagaimana Mampang Prapatan, Kecamatan dari Dinas Kebersihan dan sebagian masih menjadikan sampah rumah tangga ber- Mampang Prapatan, Kodya Jakarta membuang sampah secara semba- nilai dan tidak mencemari lingkungan. Selatan, juga tertarik untuk ikut rangan. Mereka juga tidak pernah memi- Upaya itu dilakukan melalui pendekatan mengembangkan replikasi pola edukasi kirkan bagaimana dan kemana sampah- satu persatu orang di kampung tersebut pengelolaan sampah terpadu yang sampah itu akan diangkut dan dibuang. serta melalui kegiatan arisan dan PKK. meliputi pemilahan sampah, pembuatan Kondisi tersebut diperburuk dengan Upaya ini ditujukan untuk menyadarkan kompos, pembuatan produk daur ulang, belum adanya pemilahan dan pemisahan masyarakat agar peduli terhadap keber- mengembangkan tanaman obat keluarga antara sampah organik dan non organik. sihan lingkungannya serta menciptakan (TOGA), dan sebagainya dengan tujuan Warga belum menyadari bahwa sampah- kampung yang bersih dan asri. Sebagai mewujudkan lingkungan permukiman sampah yang tak terurai dapat akan langkah awal, warga secara swadaya yang hijau dan lestari. Hal ini sejalan mengotori lingkungan dan bila terbuang menyediakan tong sampah terpisah dengan program perwujudan Kota di badan air akan mengakibatkan banjir untuk pemilahan 2 jenis sampah (basah Jakarta sebagai Kota Hijau dan Bersih dan pencemaran lingkungan. dan kering) serta pengolahan sampah (Jakarta Green and Clean). basah menjadi kompos yang dapat di- Belajar Mengelola Sampah gunakan untuk kegiatan penghijauan. Kondisi Awal Untuk sampah yang masih dapat diman- Upaya awal yang dilakukan oleh warga faatkan kembali, oleh warga digunakan Kondisi di RT.04/RW.03 yang terletak di setempat berupa proses pembelajaran, sebagai wadah tanaman hias dan tanaman Kompleks Zeni TNI-AD, Kelurahan bimbingan, pengarahan, dan dukungan obat keluarga (TOGA) yang bernilai 74 V olume 38 • KIPRAH WACANA ekonomis, sedangkan sampah yang dapat Recycle), kawasan ini juga mampu telah ditetapkan sebagai Kampung Hijau didaur ulang mereka manfaatkan untuk mengurangi volume sampah yang dan menjadi daerah percontohan bagi kerajinan suvenir yang juga bernilai harus dibuang ke TPA sampai 50%. Hal warga lain yang ingin lingkungan per- ekonomis. ini tentu saja dapat membantu me- mukimannya bersih, sehat, hijau dan asri. ringankan beban pemerintah DKI Hingga saat ini kawasan permukiman Hasil yang didapat dari kegiatan penya- Jakarta dalam pengangkutan dan tersebut menjadi kawasan percontohan daran masyarakat melalui proses edukasi pembuangan sampah yang saat ini di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan kerap pengelolaan sampah terpadu ini antara terkendala oleh keterbatasan lahan dikunjungi oleh banyak masyarakat yang lain: TPA. ingin menerapkan pola edukasi per- baikan lingkungan permukiman melalui a. Terciptanya peran aktif masyarakat d. Adanya peluang bagi masyarakat un- pengelolaan sampah terpadu 3R dan yang didasari kesadaran tinggi untuk tuk meningkatkan penghasilan dari penghijauan ini di lingkungannya masing- meningkatkan kualitas lingkungan hasil penjualan kompos, tanaman hias, masing. Keberhasilan kegiatan yang permukimannya, dari yang semula tanaman obat, dan produk kreatif mengedepankan pemanfaatan sampah kotor dan kurang tertata rapi menjadi kertas daur ulang dari plastik, kertas, sebagai sumber daya sekaligus mengu- lingkungan yang cukup asri dan hijau. dan bahan daur ulang lainnya. rangi volume sampah sejak dari sumber- nya ini merupakan langkah penting dalam b. Pada tahun 2006 sampai tahun 2008, e. Teknologi yang diterapkan cukup rangka meningkatkan efisiensi penge- RW.03 Kelurahan Mampang Prapatan sederhana sehingga mudah dilakukan lolaan sampah secara keseluruhan. Untuk berhasil meraih predikat Kampung oleh masyarakat. Pilihan teknologi itu, diperlukan replikasi pengelolaan Idola dan beberapa kali menjadi pembuatan kompos yang sederhana serupa yang berbasis masyarakat di nominasi juara dalam Lomba peng- ini sesuai dengan komposisi dan wilayah lain dengan fasilitasi atau pen- hijauan dan kebersihan tingkat RT di karakteristik sampah di Indonesia dampingan dari pemerintah DKI Jakarta Jakarta Selatan. Bahkan, pada tahun yang memiliki kandungan organik mencakup upaya penyiapan masyarakat, 2009 wialyah ini berhasil masuk tinggi (70–80%), kadar air tinggi dukungan stimulan dana investasi, dan nominasi sebagai Kampung Kalpataru (60%), dan nilai kalori rendah (< 1300 sosialisasi, serta dukungan kebijakan dan kawasan ini pun tercatat sebagai k.cal/kg). dalam menerapkan program 3R secara kawasan hijau dalam Peta Hijau utuh dan menyeluruh. Provinsi DKI Jakarta. Kondisi Saat Ini c. Dengan terciptanya pola pengelolaan Kini lingkungan RT.04/RW.03 Kompleks ** Kepala Sub Bidang Penyiapan sampah terpadu yang mengede- Zeni TNI-AD, Kelurahan Mampang Pra- Pelaporan Puskom PU pankan program 3 R (Reduce, Reuse & patan telah menjadi daerah hijau dan

UPAYA REUSE DAN RECYCLE SAMPAH PLASTIK UNTUK PENGHIJAUAN

KIPRAH • Volume 38 75 WACANA Busway, Primadona yang Mulai Memudar Busway. Kata ini kian akrab terdengar dan terlontar dari mulut masyarakat Indonesia, terutama warga DKI Jakarta. Ya, bus Transjakarta atau yang lebih terkenal dengan sebutan busway ini, merupakan salah satu transportasi umum andalan pemerintah DKI yang mulai menjadi primadona.

Bus Trans jakarta. (Foto: Endah)

usway merupakan sebuah sistem Bogor (Trans Pakuan), Pekanbaru (Trans Busway tidak sekedar menjadi sarana Bus Rapid Transit (BRT) atau Metro Pekanbaru), Palembang (Trans transportasi angkutan massal semata, Bsistem transportasi bus cepat yang Musi), dan Manado (Trans Kawanua). tetapi juga berfungsi sebagai bus pari- mulai resmi dioperasikan oleh peme- wisata kota karena melewati berbagai rintah DKI Jakarta pada tanggal 15 Januari Selama 6 tahun ini, busway di DKI Jakarta fasilitas pemerintah pusat, seperti Jalan 2004. Busway adalah sebuah solusi telah melayani 8 koridor dengan armada M.H. Thamrin, Monumen Nasional (Mo- alternatif angkutan umum massal yang bus sebanyak 426 unit yang melewati to- nas), kantor pemerintah DKI Jakarta, ditawarkan oleh pemerintah di kota-kota tal panjang lintasan 123,35 km (lintasan Gedung Kesenian Jakarta, Stasiun Gambir, besar agar warganya dapat menikmati terpanjang di dunia dalam sistem BRT) dan lain sebagainya. Maka tak heran, jasa angkutan umum yang cepat, nyaman, dan memiliki 141 halte. Meskipun sempat berdasarkan data dari situs resmi dan aman. Selain di Jakarta, busway juga menimbulkan pro dan kontra, nyatanya Transjakarta (www..co.id), telah diterapkan di kota-kota besar lain- busway mulai jadi primadona dilihat dari busway di Jakarta hingga bulan April 2010 nya di Indonesia, yaitu Yogyakarta (Trans jumlah penumpangnya yang kian hari kian telah mengangkut penumpang rata-rata Jogja), Bandung (Trans Metro Bandung), meningkat. 250.000 orang per hari. Pengoperasian

76 V olume 38 • KIPRAH WACANA busway juga menjadi strategi pemerintah Kurang optimalnya pelayanan juga dirasa- namun kondisinya sudah rusak dan tak daerah untuk mengurangi kemacetan di kan cukup mengganggu bagi para pe- layak pakai. Belum lagi sekarang semakin jalan-jalan utama di kota-kota besar, numpang busway. Oknum sopir yang banyak para pedagang kaki lima yang terutama ibu kota. Oleh karena itulah, terkadang suka ugal-ugalan atau yang menggelar dagangannya di atas jembatan busway dilengkapi dengan sarana dan tidak menyalakan pemberitahuan tujuan busway. Suasana halte yang panas, prasarana khusus, diantaranya shelter halte sehingga penjaga pintulah yang pengap, terkadang tidak terawat dan (halte khusus untuk busway), sistem tiket meneriakkan tujuan halte membuat kumuh juga membuat penumpang kian elektronik, bahkan sengaja diberi jalur penumpang busway merasa layaknya naik tidak nyaman. Belum lagi halte-halte dan khusus yang (sebenarnya) tidak boleh . Apalagi tidak adanya gambar jembatan yang terlantar karena masih dilewati oleh kendaraan lainnya. peta di dalam bus membuat penumpang belum terpakai meski sudah lama di- yang tidak familiar dengan rute-rute bangun, sebagaimana yang terjadi pada Ada 4 alasan utama kenapa warga DKI busway, terutama wisatawan asing, infrastruktur di sepanjang Prumpung ke memang lebih memilih menggunakan menjadi kebingungan. Adapun peta yang arah Tanjung Priok maupun dari Cawang busway dibandingkan kendaraan umum dipajang di halte-halte busway tidak ke arah Grogol. lainnya, yakni tarif murah, dapat meng- jarang huruf dan gambarnya terlalu kecil hubungkan berbagai tempat di Jakarta atau letaknya terlalu tinggi, sehingga Berkaitan dengan keamanan, sampai saat dengan cepat, lebih nyaman dibanding- penumpang tetap harus bertanya kepada ini kasus tindak kriminal di dalam busway kan dengan angkutan umum lainnya, dan petugas penjaga pintu. bisa dibilang masih jarang terjadi, juga keamanan yang lebih terjamin. sedangkan kasus kecelakaanlah yang Penumpang busway juga mengeluhkan justru kerap terjadi. Kasus kecelakaan Tarif bus ber-AC (Air Conditioning) semakin buruknya fasilitas, sarana, dan yang paling banyak terjadi terutama sebesar Rp3.500,- per perjalanan ini prasarana yang ada. Terkadang para diakibatkan karena masih kurangnya dianggap warga cukup terjangkau, penumpang harus menghindari tetesan- disiplin masyarakat, dalam hal ini para terutama untuk tujuan jarak jauh karena tetesan air yang jatuh dari atap halte yang pengguna jalan dalam berlalu lintas, penumpang yang pindah jalur maupun bocor saat hujan atau dari atap bus gara- misalnya aksi serobot kendaraan lain transit di halte busway manapun tidak gara AC yang rusak. Jembatan penye- maupun orang-orang yang sembarangan perlu membayar lagi, asalkan tidak keluar berangan yang terlalu panjang, jauh, dan menyeberang. Kebanyakan dari mereka dari halte. Sayangnya, selama 6 tahun ini tinggi, bahkan kadang-kadang bolong, masih sering mengabaikan peraturan pengembangan dan pengelolaan busway sangatlah tidak ramah terhadap anak- yang berlaku dengan menyerobot jalur tidak sesuai dengan harapan para peng- anak, perempuan hamil, orang lanjut usia khusus bus Transjakarta. Tindakan gunanya. (lansia), apalagi bagi penyandang cacat. penyerobotan jalur ini tidak hanya Meski di beberapa jembatan terdapat lift, berpotensi menyebabkan kecelakaan, Keluhan yang paling sering diutarakan para penumpang setia busway saat ini adalah lama dan panjangnya antrian di halte maupun shelter, terutama pada jam- jam padat (khususnya jam masuk dan keluar kantor). Penumpang juga harus rela berdesak-desakan di dalam bus. Penyebab utamanya adalah jumlah ar- mada busway dan kapasitas angkut yang tidak dapat mengimbangi jumlah pe- numpangnya sehingga terjadi penumpuk- an penumpang.

Kondisi ini diperparah dengan penye- robotan pengguna jalan lainnya yang masuk ke jalur busway sehingga semakin menghambat laju busway untuk bisa tepat waktu sampai ke halte. Akibatnya, antrian panjang dan aksi berebut masuk dengan saling dorong begitu bus berhenti di halte pun tak terelakkan. Lift menuju jembatan penyeberangan Busway yang tidak berfungsi dan tak terawat. (Foto: Endah) KIPRAH • Volume 38 77 WACANA WACANA tetapi juga membuat kemacetan. usaha untuk memberikan pelayanan yang sadaran untuk memberikan pelayanan Sementara itu, kasus busway yang ter- lebih baik, khususnya untuk mengurangi publik sebaik-baiknya kepada masyarakat, bakar dan meledak adalah akibat adanya penumpukan dan antrian penumpang. terutama pelatihan bagi para supir. gangguan elektrik pada kabel dinamo Misalnya, adanya penambahan unit ar- Dengan demikian, dapat dihasilkan supir amper AC. Kadang-kadang ada juga sopir mada Transjakarta, feeder bus (bus yang patuh pada peraturan lalu lintas dan busway yang memarkirkan busnya di pintu pengumpan yang menghubungkan be- mementingkan keselamatan serta ke- halte dengan jarak yang cukup lebar, berapa daerah ke halte-halte busway nyamanan penumpang. Di sisi lain, pe- sehingga apabila halte penuh dan penum- terdekat), maupun pembangunan shelter merintah daerah selaku pembuat se- pang saling dorong, resiko jatuh dari bibir dan stasiun pengisian bahan bakar gas kaligus pelaksana kebijakan juga harus pintu yang tinggi sangat besar. Sebagai (SPBBG) yang dilakukan secara bertahap. memiliki kepekaan untuk mengakomodir sebuah solusi, keberadaan busway, Selain itu, di beberapa wilayah dibangun kebutuhan warganya, terutama bagi yang khususnya di DKI Jakarta, kini malah pula portal elektronik dan manual untuk memiliki kebutuhan khusus, ke dalam dianggap menjadi penyebab kemacetan mengantisipasi penyerobotan jalur bus- rancangan maupun pembangunan sarana dan kecelakaan. way. Fasilitas jembatan, shelter, maupun dan prasarana transportasi, khususnya bus yang rusak juga berusaha diperbaiki. busway. Pemerintah juga harus mampu Memang, operator busway dan pe- Akan tetapi, akar dari semua permasalah- bertindak tegas terhadap pelanggaran- merintah daerah telah dan sedang ber- an di atas sebenarnya bukan semata pelanggaran yang dilakukan para peng- karena kurang ma- guna jalan, misalnya yang menyerobot tangnya konsep pe- jalur busway maupun yang menyeberang rencanaan, pem- jalan sembarangan. bangunan, serta pe- ngelolaan infrastruk- Solusi lain untuk mengurangi kemacetan tur, fasilitas, sarana, dan antrian panjang di halte-halte busway dan prasarana bus- saat jam sibuk ialah peningkatan kemam- way, melainkan pem- puan pemerintah dalam mengatur dan bangunan tanpa meningkatkan kualitas sarana trans- sumber daya manu- portasi umum lainnya, seperti metromini, sia berkualitas se- bajaj, mikrolet, dan lain sebagainya. hingga pengem- Peningkatan kesadaran masyarakat untuk bangan dan penge- tertib berlalu lintas mutlak diperlukan. lolaannya menjadi Selain itu, kepedulian masyarakat untuk amburadul. Oleh ikut terlibat dalam menjaga kebersihan karena itulah, sangat dan memelihara fasilitas, sarana, maupun penting dilakukan prasana angkutan umum, juga tak kalah kegiatan pening- pentingnya. katan sumber daya manusia serta adanya Dengan masih banyaknya keluhan-keluhan kerja sama antara dari penggunannya, tampaknya kebera- pemerintah, opera- daan busway saat ini belum berhasil tor dan pekerja bus- mewujudkan visinya, yakni menjadikan way, serta masya- busway sebagai angkutan umum yang rakat sebagai peng- mampu memberikan pelayanan publik guna busway. yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya, dan bertaraf inter- Salah satu kegiatan nasional. Busway hanya satu dari sekian peningkatan sumber banyak contoh sebuah solusi yang malah daya manusia yang dianggap sebagai masalah baru. Oleh bisa dilakukan adalah karena itu, kita semua masih perlu banyak diadakannya pela- berbenah agar busway tidak menjadi tihan-pelatihan bagi contoh dari primadona yang begitu cepat para operator dan memudar pamornya akibat kurangnya kesadaran dan kualitas sumber daya Atap tangga terminal busway yang kurang pemeliharaan supir busway se- (Foto: Endah) hingga memiliki ke- manusia bangsa kita. (Endah)

78 V olume 38 • KIPRAH HUMANIKA HUMANIKA

Asa Penghuni Rusun Urip Sumoharjo

Rusun Urip Sumoharjo, Surabaya. (Foto: Nld)

“Ora opo-opo yo ndek kene (tidak apa-apa Lha wong untuk makan saja kami kem- ya di sini-red.),” ucapnya. Memang, selain bang-kempis,” ujarnya. Tetapi asa mereka sebagai tempat tinggal, rumah susun tak pernah redup. Walau kerja serabutan, tersebut juga dijadikan tempat usaha uang sewa dan iuran kebersihan tetap menjahit oleh Masduki. “Beginilah usaha mereka penuhi. Semboyan mereka, yang saya, demi dapur tetap ngebul dan anak penting halal. tetap sekolah,” selorohnya. Meski didera himpitan ekonomi, hu- Pembicaraan kami berawal dari sejarah bungan kekeluargaan para penghuni dibangunnya rusun tersebut, yang beliau rusun sangat erat terlihat. Mungkin Masduki, Ketua RW Rusun Urip ceritakan dengan penuh semangat. karena dulunya mereka tinggal di satu Sumoharjo, Surabaya. (Foto: Nld) Maklum, Masduki termasuk penghuni kampung. Anak-anak bermain di ruang awal dan dianggap sesepuh warga. kumpul warga, ibu-ibu bersenda gurau di ehangatan matahari di Kota Masduki juga menjelaskan bahwa peker- salah satu pojok blok, bapak-bapak Pahlawan tak sehangat sambutan jaan para penghuni rusun ini beragam. berkumpul di salah satu warung sambil K dari Masduki, Ketua RW Rumah Ada yang menjadi tukang becak, tukang berkelakar dan menyeruput secangkir Susun (Rusun) Urip Sumoharjo kepada sayur, buruh bangunan, dan lain-lain, kopi. Rusun ini didesain saling berhadapan tim Kiprah yang berkunjung ke rumahnya. tetapi mayoritas adalah pekerja non for- antara blok satu dengan yang lainnya dan di mal yang berpenghasilan rendah. tengahnya terdapat lapangan serta tempat “Ono opo tho’ rek (ada apa ini-red.)?” sapa parkir motor untuk penghuni, yang juga dapat Masduki. Ucapan bersahabat khas Saat ditanya berapa uang sewa per bulan, dimanfaatkan oleh warga untuk bersosialisasi. Surabaya tersebut mencairkan kecang- raut muka Masduki berubah. Dengan lirih Menurut Masduki, rusunnya tidak pernah gungan di antara kami. Dengan meng- beliau mengatakan bahwa uang sewa tidur karena setiap malam ada saja penghuni gunakan kaus singlet warna putih dan sebesar 104.000 rupiah per bulan masih yang berkumpul, ngobrol ngalor-ngidul celana pendek, beliau mempersilahkan terasa berat bagi mereka dan berharap sampai pagi. “Di sini aman. Lha wong kami masuk kedalam rumah susunnya yang uang sewa rusun tidak naik tiap tahunnya. satpamnya banyak dan melek terus,” kelakar terkesan sempit. “Terus terang kami sulit memenuhinya. Masduki mengakhiri pembicaraan kami. (Nld)

KIPRAH • Volume 38 79 JENDELA JENDELA

juga sebagai salah satu pintu gerbang ke luar (negeri), hanya 45 menit dari Singapura, (maka) perkembangan infrastruktur (di sana) cepat sekali, sehingga kalau saya pulang, sudah pasti banyak perubahan, namun di pulau-pulau kecil lainnya di sekitar Kepulauan Riau (pembangunannya) agak kurang.”

Demikian jelasnya ketika ditemui oleh Kiprah di sela-sela acara Malam Penghargaan Dompet Dhuafa di Bentara Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Jumat malam (2/7).

Lebih jauh lagi, Oki yang baru-baru ini menyabet gelar sebagai Artis Pendatang Baru Wanita Terfavorit pilihan masyarakat di ajang Indonesian Movie Awards (IMA) 2010, membandingkan infrastruktur di Indonesia dengan keadaan di luar negeri.

“Saya sangat terkagum-kagum dengan infrastruktur di Hongkong, misalnya transportasinya. Transportasi umum di Hongkong, Singapura, Malaysia sangat tertib, makanya mereka lebih memilih transportasi umum dibanding (milik) pribadi, karena aman, mudah, nyaman, dan bersih,” paparnya.

Artis yang namanya berkibar lewat peran sebagai Anna di film dan sinetron “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) ini menambahkan bahwa jalan yang ia lewati ketika berada di Malaysia, Hongkong, maupun Singapura selalu mulus. “Sementara kalau di sini, jalan- jalan kecilnya sudah mulai banyak yang berlubang.”

Dara yang juga terpilih sebagai Artis Pendatang Baru Wanita Terbaik pilihan juri di IMA 2010 ini merasa prihatin pula dengan keadaan bangunan dan gedung bersejarah yang ada. Ia melihat

Oki Setiana Dewi : Infrastruktur Kurang Merata

agi gadis manis berjilbab ini, pembangunan infrastruktur bahwa bangunan bersejarah di Mesir terawat dengan sangat di Indonesia dirasakan kurang merata. Pembangunan di baik, sedangkan di sini entah diganti mall atau tidak terawat Bdaerah-daerah terpencil, rawan bencana, dan yang sama sekali, jadi terkesan kumuh dan kotor. berbatasan dengan negara lain kurang diperhatikan. Apa yang dikemukakan oleh dara kelahiran 13 Januari 1989 ini bukannya Sebagai masyarakat awam, Oki mengharapkan di masa tidak beralasan. mendatang diadakan pendataan daerah-daerah terpencil di perbatasan sehingga sasaran pembangunan lebih merata. Oki “Kebetulan saya juga anak daerah, jadi saya tahu betul juga berharap infrastruktur-infrastruktur yang ada juga terus bagaimana kondisi daerah. Seperti daerah saya (Batam). Di dievaluasi, dipantau, dan dipelihara agar senantiasa terjaga sana mungkin karena berdekatan dengan negara tetangga dan kualitasnya. (Wy)

80 V olume 38 • KIPRAH INFOBUKU INFOBUKU Daerah Perbatasan, Keterbatasan, Pembatasan

Judul : Daerah Perbatasan, Keterbatasan, Pembatasan: Kawasan Sangihe–Talaud–Sitaro

Pengarang : Winsulangi Salindeho & Pitres Sombowadile Impressum : Jogja: FuSpAD, 2008 Kolasi : 272 hlm.; 27, 5 cm

ulau-pulau di kawasan perbatasan mungkin jarang berupa ancaman gempa tektonik dan gunung berapi. Pada bab mendapat perhatian kita atau bahkan mungkin selanjutnya, yang dapat disebut sebagi inti dari buku ini, penulis P terlupakan. Akan tetapi, sejak terjadinya “tragedi menjelaskan mengenai ihwal masalah persengketaan per- Sipadan–Ligitan” serta kehebohan kasus Ambalat, sontak batasan antara Indonesia-Filipina, diikuti sedikit gambaran banyak perhatian tertuju ke pulau-pulau terdepan di perbatasan singkat mengenai pasang-surut hubungan kedua negara, kita, termasuk kawasan Sangihe, Talaud, dan Sitaro (SaTaS). terutama situasi masyarakat di daerah tersebut. Sebagaimana Pulau Sabang yang sering dikira sebagai batas wilayah paling barat negeri ini, demikian juga dengan Pulau Buku Daerah Perbatasan, Keterbatasan, Pembatasan: Kawasan Talaud sering pula disalahpahami sebagai batas wilayah Negara Sangihe–Talaud–Sitaro membahas juga mengenai situasi dan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) paling utara. Padahal, batas kondisi terkini yang tengah berlangsung di kawasan perbatasan paling barat yang benar adalah Pulau Rondo, sedang batas pa- tersebut, khususnya menyangkut pergerakan orang dan barang, ling utara adalah di Pulau Miangas. Untuk kasus Miangas, baik yang legal maupun ilegal. Dari segi keamanan, buku ini anggapan ini tidak terlalu salah karena pulau ini memang berada membahas masalah kejahatan transnasional, seperti pe- di Kabupaten Talaud. Sempat muncul kekhawatiran kalau nyelundupan senjata, perdagangan obat-obatan terlarang, tragedi Sipadan– Ligitan akan terulang kembali. Walaupun peredaran uang (dolar Amerika) palsu, trafficking (perdagangan Filipina pada tahun 2003 sudah mengakui kedaulatan Indonesia manusia), pembajakan kapal, dan terorisme. Masih menyangkut atas Pulau Miangas, namun akibat masih tumpang-tindihnya keamanan dan pertahanan, tentu tak bisa dilepaskan dari isu klaim atas wilayah di kawasan ini, kekhawatiran tersebut separatisme Bangsa Moro yang menuntut kemerdekaan di bukanlah tidak beralasan. selatan Filipina serta kondisi orang Sangil yang tersebar di daerah tersebut, baik di Filipina maupun Indonesia. Penulis tak lupa Buku Daerah Perbatasan, Keterbatasan, Pembatasan: Kawasan pula mengangkat isu kemiskinan yang dialami penduduk di Sangihe–Talaud–Sitaro ini ditulis oleh dua orang dengan latar sekitar kawasan perbatasan. belakang berbeda yang diharapkan bisa memperkaya sudut pandang penulisan buku ini. Winsulangi Salindeho adalah Bagi yang tertarik pada studi mengenai kawasan perbatasan, seorang bupati sebuah daerah di kawasan perbatasan utara In- buku ini bisa sebagai bahan rujukan karena isinya cukup donesia, sedangkan Pitres Sombowadile adalah seorang aktivis komprehensif dan menggambarkan keadaan nyata di lapangan. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta seorang wartawan. Suatu nilai lebih karena penulisnya merupakan orang yang kesehariannya menggeluti langsung permasalahan di sana. Pembahasan buku ini dimulai dengan pemaparan kondisi Beberapa data pendukung seperti tabel dan gambar turut geografis dan sejarah kawasan SaTaS dari masa Majapahit, masa tersedia, meski sayangnya tidak semua gambar berwarna. penjajahan kolonial, hingga masa pergerakan kemerdekaan. Buku ini juga membahas mengenai flora dan fauna yang Semoga saja buku ini, sebagaimana harapan penulisnya, bisa menghuni kawasan tersebut. Kemudian, penulis menguraikan menjadi masukan berharga dalam usaha mengangkat dan segala macam potensi dan keterbatasan kawasan SaTaS, seperti memperbaiki kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan, potensi perikanan, budaya bahari, sampai bahaya laten geologis terutama di SaTaS. (Wy)

KIPRAH • Volume 38 81 KARIKATUR KARIKATUR

82 V olume 38 • KIPRAH KIPRAH • Volume 38 83 84 V olume 38 • KIPRAH