Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

KEANEKARAGAMAN JENIS BUNGA DI BANTUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI BERBASIS

POTENSI LOKAL

Puspa Nurmalasari 1), Desi Andyhapsari1), Stela Putri Marizka1)

1)Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta 55281 email : [email protected]

ABSTRAK

Belajar biologi secara langsung di lingkungan memberikan pengalaman bagi siswa sehingga dapat mengembangkan ketertarikannya terhadap biologi. Potensi lokal dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi. Materi biologi belum banyak dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari dan terpaku pada buku. Beberapa guru biologi kurang peka terhadap potensi yang terdapat di lingkungan. Solusinya adalah memadukan materi biologi dengan potensi lokal. Tujuan artikel ini untuk mengidentifikasi potensi lokal di Romantic Garden sebagai sumber belajar biologi berbasis potensi lokal pada materi keanekaragaman hayati dan bentuk pengintegrasian potensi lokal ke dalam materi keanekaragaman hayati. Jenis penelitian menggunakan kualitatif. Penelitian tahap I dilakukan survei awal, penentuan lokasi sampling, dan inventarisasi tumbuhan lokal beserta ciri morfologinya dengan metode pengamatan dan wawancara. Jenis bunga ditulis klasifikasinya dan kunci determinasi. Tahap II adalah analisis potensi pemanfaatan tanaman bunga sebagai sumber belajar biologi melalui studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, potensi lokal tanaman bunga di Romantic Garden terdapat 7 jenis bunga dengan 17 macam warna yang dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi berbasis potensi lokal. Bentuk pengintegrasian potensi tanaman bunga pada materi keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis dapat disusun dalam modul.

Kata kunci: bunga, keanekaragaman hayati, potensi lokal, sumber belajar

ABSTRACT

Learning biology directly in the environment provides direct experience for students so they can develop their interest in biology. Local potential can be used as a source of learning biology. The problem was that material was not linked in everyday life and was fixed on books. Some biology teachers were less sensitive to the potential found in the environment. The solution was to combine biological material with local potential. The purpose of this study was to identified local potentials in the Romantic Garden as a source of learning biology based on local potentials on biodiversity material and forms of integrating local potential into biodiversity material. The type of research used is qualitative. The first phase was a preliminary survey, determination of the sampling location, and an inventory of local and their morphological characteristics by observation and interview methods. The type of interest was written in the classification and the key to determination. The second phase was an analysis of the potential use of flower plants as a source of learning biology through literature studies. Based on the results of the study, the local potential of flower plants in the Romantic Garden there was 7 types of flowers with 17 colors that can be used as a source of learning biology based on local potential. The form of integrating the potential of flower plants in genes and biodiversity material can be arranged in modules.

Keywords: flower, biodiversity, local potential, source of learning

PENDAHULUAN Biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dengan lingkungannya. Lingkungan di sekitar dapat digunakan sebagai sumber daya untuk pembelajaran biologi. Dengan begitu, siswa mendapat pengalaman langsung, sehingga dapat mengembangkan ketertarikannya terhadap biologi. Selain itu, siswa dapat mengetahui berbagai fenomena alam dan memudahkan untuk memahami konsep materi yang diajarkan. Pembelajaran biologi harus menekankan pada kebermanfaatan bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan sekitar (Widowati, et al., 2013). Indonesia memiliki keunggulan lokal atau kekhasan yang hampir dimiliki di setiap daerah. Keunggulan lokal adalah potensi suatu daerah yang dikembangkan sehingga menjadi produk atau jasa yang 56 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

bernilai dan bersifat unik. Potensi suatu daerah disebut dengan potensi lokal. Potensi lokal adalah peristiwa atau fenomena yang terjadi pada lingkungan daerah tersebut. Potensi lokal berupa potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, historis, dan budaya (Yokhebed, et al., 2016). Potensi-potensi tersebut dapat dikaitkan dalam pembelajaran, khususnya pelajaran Biologi. Kearifan lokal termasuk di dalamnya potensi lokal merupakan salah satu fenomena yang berkembang di lingkungan sekitar masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi (Alimah, 2019). Pembelajaran biologi yang berlangsung saat ini sudah berpusat pada siswa. Namun masih terpaku pada buku. Pembelajaran masih belum dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan antara konsep materi yang didapatkan dengan kehidupan sehari-hari untuk memecahkan masalah. Sumber belajar yang digunakan siswa dan guru di sekolah masih kaku dan belum berbasis potensi lokal. Seperti contoh keanekaragaman gen yang sering digunakan pada buku-buku adalah bunga mawar yang memiliki banyak variasi warna. Contoh keaneakragaman jenis yang sering digunakan adalah famili Felidae. Padahal masih banyak contoh lain yang dapat digunakan. Menurut Prabowo et al., (2016), beberapa hasil analisis bahan ajar atau modul yang telah digunakan di SMA diantaranya belum memanfaatkan potensi lokal secara optimal dan belum menempatkan beberapa hasil peneliitian dari fenomena lokal, serta belum menampilkan gambar potensi lokal sebagai pendukung pembelajaran kontekstual. Salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan ini adalah memulainya dengan materi pelajaran biologi yang dipadukan dengan potensi lokal. Pengintegrasian potensi lokal ke dalam pembelajaran biologi menjadikan siswa untuk lebih respek terhadap potensi dan budaya lokal. Secara tidak langsung, menumbuhkan sikap positif pada siswa, melatih siswa untuk peduli lingkungan sekitar (Jena, 2012), mengetahui keanekaragaman flora dan fauna, cara pelestarian sekaligus pemanfaatannya. Siswa perlu diberikan pengalaman secara langsung (kontekstual) dalam pembelajaran biologi berbasis potensi lokal, khususnya pada materi keanekaragaman hayati. Hasil penelitian Mumpuni, et al. (2014) menyatakan bahwa tumbuhan lokal seperti parijoto, jeruk pamelo, delima, dan pakis ditemukan di kawasan Pegunungan Muria yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi. Romantic Garden di Bantul adalah taman bunga yang memiliki keanekaragaman bunga dengan berbagai macam warna. Taman ini dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran biologi materi keanekaragaman hayati. Siswa dapat datang dan melihat langsung macam-macam bunga, mengetahui nama lokal beserta nama ilmiah. Berdasarkan paparan di atas, tujuan artikel ini adalah untuk mengidentifikasi potensi lokal yang terdapat di Romantic Garden, Bantul sebagai sumber belajar biologi berbasis potensi lokal pada materi keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis serta bentuk pengintegrasian potensi lokal dalam materi keanekaragaman hayati.

Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini mengacu pada Mumpuni, et al. (2014) dengan modifikasi pada tempat penelitian, yakni taman bunga Romantic Garden Bantul, inventarisasi tumbuhan lokal, penulisan klasifikasi, dan pembuatan kunci determinasi. Penelitian dilakukan melalui 2 tahap, yakni tahap I adalah dilakukan (1) survei awal, (2) penentuan lokasi sampling, (3) inventarisasi tumbuhan lokal beserta ciri morfologinya yang terdapat di sekitar kawasan Romantic Garden, Bantul dengan metode pengamatan dan wawancara. Masing-masing jenis bunga ditulis klasifikasinya yang mengacu pada Global Biodiversity Information Facility (GBIF) di www.gbif.org. Kemudian dibuat kunci determinasi. Tahap kedua adalah analisis potensi pemanfaatan tanaman bunga sebagai sumber belajar biologi melalui studi literatur. 57 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

HASIL DAN PEMBAHASAN Taman Bunga “Romantic Garden” terletak di Jl. Lintas Selatan, Wonoroto, Gadingsari Sanden, Bantul atau berada kawasan Pantai Selatan. Jarak yang ditempuh sekitar 25 km atau sekitar 44 menit dari pusat Yogyakarta. Sebelum menjadi taman bunga, kawasan ini merupakan lahan bawang merah dan cabai. Taman bunga “Romantic Garden” banyak ditemukan beragam jenis bunga. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat 7 jenis bunga yang ditemukan dengan 17 macam warna bunga dalam 1 hektar. Selain terdapat bunga yang bermekaran, disediakan juga benih bunga siap tanam yang dapat dibeli pengunjung. Pengelola taman bunga, Danang, mengemas sendiri benih-benih bunga tersebut yang telah dikeringkan ke dalam plastik klip berukuran 8×5 cm.

Tabel 1. Hasil Identifikasi Spesies Bunga yang Ditemukan di Romantic Garden, Bantul No. Nama Spesies Nama Lokal Famili Jumlah Warna 1. Celosia argentea L. Bunga bulu halus Amaranthaceae 2 warna 2. Gomphrena globosa Bunga kancing Amaranthaceae 2 warna 3. angustifolia Bunga zinnia lekuk 7 warna 4. Zinnia elegans Bunga kertas/ zinnia anggun Asteraceae 2 warna 5. Cosmos caudatus Bunga kenikir Asteraceae 2 warna 6. Helianthus annuus Bunga matahari Asteraceae 1 warna 7. Jacobaea vulgaris Bunga seribu bintang Asteraceae 1 warna

Keanekaragaman hayati tingkat gen di Taman Bunga Romantic Garden, Bantul dapat dipelajari berdasarkan variasi warna yang dihasilkan oleh satu jenis tumbuhan. Hal ini disebabkan karena adanya variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup. Setiap susunan gen akan memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila susunannya berbeda, maka penampakannya akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan. Keanekaragaman gen mudah dikenali dengan ciri-cirinya yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.Selain itu, keanekaragaman hayati tingkat jenis dapat ditentukan salah satunya dengan melihat familinya. Berikut ini merupakan famili dari tanaman bunga yang ditemukan di taman bunga “Romantic Garden” Bantul:

Famili Asteraceae Famili Asteraceae merupakan takson tumbuhan dengan keanekaragaman jenis yang cukup tinggi. Tumbuhan famili Asteraceae merupakan kelompok tumbuhan yang terdiri dari 1.911 genus yang meliputi 32.205 spesies yang hampir tersebar di seluruh dunia kecuali di Antartika. Famili Asteraceae memiliki anggota terbesar kedua dalam kingdom Plantae (Kumolo dan Utami, 2011). Ciri dari kelompok tumbuhan famili Asteraceae yaitu memiliki tipe bunga epigenous yang membentuk suatu susunan padat berbentuk seperti cakram yang biasa disebut bunga cawan (Tjitrosoepomo, 2010). Sebagian besar tumbuhan ini memiliki bunga yang menarik sehingga membuatnya memiliki nilai estetik dan berpotensi untuk dijadikan tanaman hias karena memiliki warna-warna tajuk yang kontras (Megawati, dkk., 2017). Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui potensi dari tumbuhan famili Asteraceae, salah satunya sebagai tumbuhan obat. Seperti Helianthus sp. atau bunga matahari yang bagian batangnya digunakan untuk mengobati gatal-gatal pada kulit. Sebagian besar anggota Asteraceae merupakan herba, tetapi banyak juga berupa semak belukar, tumbuhan merambat, atau pohon. Famili ini mempunyai penyebaran di seluruh dunia dan paling sering dijumpai di daerah kering dan semi-kering di subtropis.

58 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Secara morfologi anggota dari famili Asteraceae memiliki ciri daun tersebar atau berhadapan, tunggal. Bunga dalam satu bongkol yang sama terdapat dua macam bunga yaitu bunga cakram berbentuk tabung dan bunga tepi berbentuk pita, termasuk ke dalam gulma berdaun lebar. Daun pelindung dari bunga tersendiri kadang-kadang seperti sisik jerami. Mahkota berdaun lepas, benang sari dalam tabung mahkota, bakal buah dengan satu bakal biji, tangkai putik satu, kebanyakan dengan dua kepala putik. Buah keras berbiji satu, biji umumnya tumbuh bersatu dengan kulit buah (Tjitrosoepomo, 2010). Contoh spesies bunga di Romantic Garden pada famili Asteraceae adalah Cosmos caudatus (bunga kenikir), Jacobaea vulgaris (bunga seribu bintang), Helianthus annuus (bunga matahari), Zinnia angustifolia (bunga zinnia lekuk), dan Zinnia elegans (bunga zinnia anggun).

Famili Amaranthaceae Amaranthaceae merupakan jenis tumbuhan herba namun berumur pendek. Famili ini terdiri dari sekitar 65 marga dan 900 jenis yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Amaranthaceae memiliki ciri khusus yaitu berbatang hijau dan merah serta berair, batangnya keras dan berkayu dan ada juga yang berduri dengan pola percabangan monopodial. Pertumbuhannya terbatas, hanya berkisar 20-150 cm. Batang berbentuk tabung, berwarna hijau maupun merah dan berair. Ada yang berbulu dan ada pula yang licin. Ada yang berdaun lebar dan ada pula yang berdaun sempit. Berdaun tunggal, tersebar, berhadapan, tanpa stipula. Memiliki bunga pada kuncup aksial maupun terminal. Bunga berukuran kecil dan tunggal serta memiliki warna yang beragam seperti berwarna hijau, kuning, pink dan ungu. Kadang ada yang bersifat annual maupun perennial. Bunga dilindungi oleh braktea. Bunga terdiri atas sepal 3-5, bebas atau berlekatan. Jumlah stamen 5 dan berhadapan dengan sepal. Pistillum dengan 2-3 carpel. Dalam satu bunga hanya terdapat satu (uniseksual) atau dua (biseksual) jenis kelamin. Biji berbentuk bulat dengan endosperm. Amaranthaceae adalah jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai sayuran, akan tetapi banyak pula yang ditanam sebagai tanaman hias. Di dalam bunga juga terdapat biji berwarna hitam ketika bunga sudah mulai tua (Tjitrosoepomo,2010). Famili Amaranthaceae memiliki distribusi sebagian besar di seluruh dunia, beberapa di gurun, daerah tropis, dan beberapa daerah beriklim (Simpson, 2006). Contoh spesies bunga di Romantic Garden pada famili Amaranthaceae adalah Celosia argentea (bunga bulu halus), Gompherena globosa L. (bunga kancing).

Spesies Bunga di Romantic Garden, Bantul 1. Cosmos caudatus (Bunga Kenikir) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Famili : Asteraceae Genus : Cosmos Spesies : Cosmos caudatus Kunth (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang dan berwarna putih. Batang tegak, segi empat dan bercabang banyak. Daunnya majemuk dengan panjang 15-25 cm, bersilang berhadapan, pertulangan daun menyirip, ujung daun runcing, tepi daun rata, dan berwarna hijau. Mahkota bunga berwarna kuning dan jingga, terdiri dari 8 daun mahkota. Biji keras, kecil, dan berbentuk jarum. Alat reproduksinya berupa benang sari berbentuk tabung dan putik berambut.

59 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Gambar 1. Cosmos caudatus Kunth Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Jacobaea vulgaris (Bunga Seribu Bintang) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Jacobaea Spesies : Jacobaea vulgaris Gaertn (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang. Batang tegak, lurus, dan tidak memiliki rambut. Daunnya tertutup rapat dan ujung lobusnya tumpul. Mahkota bunga berwarna kuning yang terdiri dari ± 12 kelopak mahkota. Biji keras, kecil, dan berwarna coklat kehitaman. Alat reproduksinya berupa kepala bunga hemafrodit berdiameter 1,5- 2,5 cm.

Gambar 2. Jacobaea vulgaris Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Helianthus annus (Bunga Matahari) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Helianthus Species : Helianthus annuus L. (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang, halus, lebat, dan mendatar. Batang berbulu halus, berbentuk bulat bulat, dan tebal. Daunnya tunggal, lebar, dan bertangkai panjang. Mahkota bunga berwarna kuning, termasuk bunga majemuk terdiri dari ribuah kelopak bunga kecil dalam satu bonggol bunga. Biji keras, berbentuk

60 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

pipih, dan berwarna keabuan. Alat reproduksi terdiri dari 2 bunga yaitu bunga pita (bunga mandul, hanya memiliki putik sari) dan bunga tabung (bunga banci, memiliki benang sari dan putik).

Gambar 3. Helianthus annuus Sumber: Dokumentasi Pribadi

4. Celosia argentea L. (Bunga Bulu Halus) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales Famili : Amaranthaceae Genus : Celosia Spesies : Celosia argentea L. (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang. Batang berbentuk bulat, gundul, dan alur kasar memanjang. Daunnya tunggal, letak daun berseling, dan bertangkai pendek. Mahkota bunga berwarna merah dan ada yang berwarna kuning, termasuk bunga majemuk, mahkota berbentuk bulat dan silindris. Biji berbentuk seperti ginjal, kecil, dan berwarna hitam mengkilap. Alat reproduksinya beruap benang sari dan putik.

Gambar 4. Celosia argantea. L. Sumber: Dokumentasi Pribadi

5. Zinnia angustifolia (Zinia Lekuk) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Zinnia Spesies : Zinnia angustifolia (GBIF, 2019)

61 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Memiliki akar tunggang. Batang berbentuk bulat. Daunnya berlekuk. Mahkota bunga berwarna putih kekuningan, kuning, atau jingga, termasuk bunga majemuk dan mahkota bunga berbentuk bulat. Biji berbentuk seperti ginjal, kecil, dan hitam mengkilap. Alat reproduksi berupa benang sari dan putik. Zinnia angustifolia yang ditemukan berwarna kombinasi putih dan merah muda, merah bata, merah muda, putih, maroon, kuning dan jingga.

Gambar 5. Zinnia angustifolia Sumber: Dokumentasi Pribadi

6. Zinnia elegans (Zinia Anggun/ Kertas) Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Zinnia Spesies : Zinnia elegans L. (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang. Batang berbentuk bulat. Daunnya melebar, berbentuk bulat hingga memanjang. Mahkota bunga berwarna putih kekuningan, kuning, atau jingga, merah, dan lainnya, termasuk bunga majemuk dan bunga tidak lengkap. Biji berwarna hitam mengkilap, ada yang berbiji dua atau satu. Tangkai putik lebih pendek dan kepala putiknya miring. Zinnia elegans yang ditemukan berwarna merah muda dan putih.

Gambar 6. Zinnia elegans Sumber: Dokumentasi Pribadi

7. Gomphrena globosa (Bunga Kenop/ Kancing) Klasifikasi Kingdom : Plantae

62 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales Famili : Amaranthaceae Genus : Gomphrena Spesies : Gomphrena globosa L. (GBIF, 2019) Memiliki akar tunggang. Batang bercabang, tebal, dan lunak. Daunnya tunggal, tumbuh saling bertolak belakang. Mahkota bunga berwarna ungu dan putih, bunga tersusun atas capitulum/ bonggol bunga yang merapat. Biji berbentuk seperti ginjal berwarna cokelat. Memiliki benang sari dan putik yang berbulu.

Gambar 7. Gomphrena globosa Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kunci Determinasi Pada pembelajaran Biologi, proses pengelompokkan makhluk hidup perlu dilakukan sehingga dapat mempermudah mengenal dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup. Cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiiki disebut klasifikasi makhluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. Berikut ini merupakan kunci determinasi dari spesies bunga yang terdapat di Romantic Garden, Bantul. 1. a. Akar tunggang………………………………………………………………………………………………...5 b. Akar tunggang halus………………………………………………………………………………………....2 2. a. Batang tegak, lurus………………………………………………………………………..Jacobaea vulgaris b. Batang bundar………………………………………………………………………………………………...3 3. a. Batang bundar, tidak bercabang…………………………………………………...….Celosia argantea. L. b. Batang tegak, bercabang…………………………………………………………………………………....4 4. a. Daun majemuk………………………………………………………………………………………………..5 b. Daun tunggal………………………………………………………………………………………………….6 5. a. Daun majemuk, bersilang berhadapan………………………………………………….Cosmos caudatus b. Daun tunggal, tumbuh saling bertolak belakang……………………...... Gomphrena globosa 6. a. Daun tunggal, bertangkai panjang……………………………………………………...Helianthus annuus b. Daun tunggal, bertangkai pendek…………………………………………………………………………..7 7. a. Bunga majemuk, bulat, kuning………………………………………...... Zinnia angustifolia b. Bunga majemuk, tidak lengkap, merah……………………………………………………Zinnia elegans

63 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Potensi Lokal Tanaman Bunga sebagai Sumber Belajar Biologi Tanaman bunga di Romantic Garden, Bantul dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi berbasis potensi lokal. Potensi lokal dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi karena membawa fungsi konservasi nilai dan pelestarian sumber daya alam yang harus diketahui, dipahami, dan dilestarikan oleh generasi bangsa melalui pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah oleh guru (Alimah, 2019). Tanaman bunga Romantic Garden dapat diterapkan dalam materi biologi SMA kelas X khususnya materi keanekaragaman hayati dengan kompetensi dasar, yakni 3.2 menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya serta 4.2 menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya. Pengintegrasian konteks materi keanekaragaman hayati dengan potensi lokal bunga di Romantic Garden sebagai salah satu bentuk pendekatan kontekstual yang dapat melatih siswa menyelesaikan permasalahan lingkungan, membentuk karakter peduli lingkungan sekitar, sekaligus dapat mengembangkan potensi daerahnya. Kearifan lokal termasuk di dalamnya potensi lokal merupakan fenomena yang berkembang di lingkungan sekitar masyarakat setempat untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi, salah satunya adalah tumbuhan yang ada di daerah tersebut (Alimah, 2019). Salah satu bentuk pengintegrasian potensi tanaman bunga dalam materi keeanekaragaman hayati tingkat jenis adalah disusun dalam sebuah modul yang dapat digunakan siswa sebagai sumber belajar biologi. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk memberikan kemudahan belajar bagi siswa. Modul adalah salah satu bentuk sumber belajar yang disusun secara utuh dan sistematis. Modul sebagai sumber belajar dapat digunakan siswa secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing (Haryanto, 2018). Isi dari modul meliputi peta kedudukan modul, petunjuk penggunaan modul, kompetensi dasar yang dicapai, tujuan kegiatan pembelajaran, rencana belajar siswa yang disetujui oleh guru, materi keanekaragaman hayati beserta gambar, rangkuman materi, tugas mandiri, tes formatif, umpan balik, kunci jawaban, serta glosarium. Pembelajaran materi keanekaragaman hayati dapat menggunakan metode Guided Inquiry, di mana siswa membaca materi keanekaragaman dari berbagai literatur untuk mengetahui konsep dasar mengenai keanekaragaman, baik tingkat gen, jenis maupun ekosistemnya (Mumpuni, 2013). Kemudian, siswa diberikan modul hasil penelitian sebagai informasi pendukung sehingga siswa dapat mengelompokkan tanaman bunga lokal tersebut berdasarkan tingkat keanekaragamannya. Selain itu siswa dapat membandingkan jenis keragaman tanaman bunga lain pada daerah yang berbeda. Potensi lokal berperan dalam pembelajaran berbasis kontekstual sehingga terasa lebih bermakna. Diharapkan setelah ini, siswa megetahui keanekaragaman tingkat gen dan jenis tanaman bunga melalui modul.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa potensi lokal tanaman bunga yang ditemukan Romantic Garden, Bantul terdapat 7 jenis bunga, yakni Celosia argantea L., Zinnia angustifolia, Zinnia elegans, Gomphrena globosa, Cosmos caudatus, Helianthus annuus, dan Jacobaea vulgaris dengan total 17 macam warna bunga yang menunjukkan keaneakaragaman gen yang dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi berbasis potensi lokal pada materi keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis. Bentuk pengintegrasian potensi tanaman bunga dalam materi keanekaragaman hayati dapat disusun dalam sebuah modul.

64 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0

Kenakearagaman Jenis Bunga di Bantul Sebagai Sumber Belajar Biologi Berbasis Potensi Lokal

Referensi Alimah, Siti. 2019. Kearifan Lokal dalam Inovasi Pembelajaran Biologi: Strategi Membangun Anak Indonesia yang Literate dan Berkarakter untuk Konservasi Alam. Jurnal Pendidikan Hayati 5(1): 1-9. Global Biodiversity Information Facility (GBIF) Secretariat (2019). GBIF Backbone . www.gbif.org. Haryanto, Rudi. 2018. Analisis Pemanfaatan Modul Berbasis Potensi Lokal sebagai Alternatif Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan. Jurnal Indonesian Biology Teachers 1(2): 62-68. Jena, A.K. 2012. Awareness, Openness and Eco-friendly (AOE) Model Teaches PreService Teachers on How to Be Eco– Friendly. International Electronic Journal of Environmental Education 2(2): 103- 117. Kumolo, F.B. dan S. Utami. 2011. Jenis–jenis Tumbuhan Anggota Famili Asteraceae di Wana Wisata Nglimut Gonoharjo Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Jurnal Bioma 13(1): 13-16. Megawati, Samsurizal, dan Ramadhanil. 2017. Keanekaragaman Suku Asteraceae di Sekitar Danau Kalimpa’a Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Journal of Science and Technology 6(3): 239- 253. Mumpuni, K.E. 2013. Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Biologi 10(2): 1-7. Mumpuni, Kistantia Elok, Herawati Susilo, Fatchur Rohman. 2014. Potensi Tumbuhan Lokal Sebagai Sumber Belajar Biologi. Proceeding Biology Edcuation Conference 11(1): 825-829. Prabowo, Dytta Lyawati, Nurmiyati, dan Maridi. 2016. Pengembangan Modul Berbasis Potensi Lokal pada Materi Ekosistem sebagai Bahan Ajar di SMA N 1 Tanjungsari, Gunungkidul. Proceeding Biology Education Conference. Vol 13(1): 192-195. Simpson, G. Michael. 2006. Systematics. Canada: British Library. Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhann Obat-obatan. Yogyakarta: UGM Press. Widowati, Asri, Yuni Wibowo, dan Sukarni Hidayati. 2013. Pemanfaatan Potensi Lokal Sekolah dalam Pembelajaran Biologi SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 1(1): 74-82. Yokhebed, Titin, Eko S. Wahyuni. 2016. Peningkatan Life Skill Melalui Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal. Proceeding Biology Education Conference 13(1): 455-460.

65 | J u r n a l Bioeducation , V o l . 7 , N o 2 , J u n i 2 0 2 0