ISBN: 978-602-72245-5-1 Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 Gowa, 19 September 2020 http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/ Keanekaragaman Mangrove Sejati di Pulau dan Rote Nusa Tenggara Timur

JAMALUDIN1, ANDI ERNAWATI2, IRWAN3, SYAHRIBULAN4 1Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Dr. Soparno Komplek GOR Soesilo Soedarman Purwokerto, . 53122. Email: [email protected] 2Program Studi Analis Kesehatan, STIKES YAPIKA Makassar Jl. Sultan Alauddin No.98 Makassar, Indonesia. 92111 Email: [email protected] 3Batalyon Infanteri 744/SYB Atambua, Nusa Tenggara Timur 4Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan No.10 Makassar, Indonesia. 90245 Email: [email protected]

ABSTRACT Mangrove ecosystem is one of the coastal ecosystems that has a vital role both ecologically and economically. The inventory of true mangrove species was carried out in four locations, namely in the coastal areas of Kakuluk Mesak and Teluk Gurita, Belu , the coastal area of Insana Utara District, TTU Regency and the coastal area of Ba'adale Village, Rote Ndao Regency. The inventory was carried out using the exploratory method (cruising method), the samples were preserved using the semi-wet dry method. Photo documentation was taken close-up of the parts of the plant which were the key to identification. The results of the inventory obtained 24 types of true mangroves from the four research locations.

Keywords: Rote Ndao regency; Timor island; true mangrove

INTISARI Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki peran vital baik secara ekologis maupun ekonomis. Inventarisasi jenis mangrove sejati dilakukan di empat lokasi yaitu di kawasan pesisir Kakuluk Mesak dan Teluk Gurita Kabupaten Belu, kawasan pesisir Kecamatan Insana Utara Kabupaten TTU serta kawasan pesisir Desa Ba’adale Kabupaten Rote Ndao. Inventarisasi dilakukan dengan metode eksploratif (jelajah). Pengawetan sampel dilakukan dengan metode kering semi-basah. Dokumentsi foto diambil secara close up pada bagian tanaman yang menjadi kunci identifikasi. Hasil inventarisasi diperoleh 24 jenis mangrove sejati dari empat lokasi penelitian.

Kata kunci: Kabupaten Rote Ndao; mangrove sejati; pulau Timor

PENDAHULUAN biota. Ekosistem mangrove merupakan Sorianegara (1987) memberi definisi ekosistem yang penting dan unik, dikenal hutan mangrove sebagai hutan yang pada sebagai pemerangkap lumpur dan berbagai umumnya tumbuh pada lumpur aluvial di hanyutan yang dibawa arus laut, termasuk daerah pantai dan muara sungai, yang sampah-sampah organik dan sampah lain dari eksistensinya selalu dipengaruhi oleh air daratan. Substrat mangrove dikenal dengan pasang-surut, dan terdiri dari jenis Avicennia, kesuburannya, sehingga berfungsi sebagai Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, habitat berbagai jenis biota (Winata & Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Rusdiyanto, 2015). Bagi wilayah pesisir, Scyphyphora dan Nypa. Tomililnson (1986) ekosistem ini terutama sebagai jalur hijau di mendefinisikan mangrove baik sebagai sepanjang pantai/muara sungai, sangatlah tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang-surut penting untuk nener/ikan dan udang serta maupun sebagai komunitas. mempertahankan kualitas ekosistem perikanan Ekosistem mangrove merupakan salah dan pertanian (Indrayanti et al., 2015). satu ekosistem penting di wilayah pesisir dan Mangrove menjadi habitat berbagai spesies laut, berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hewan daratan dan laut, menjadi sumber

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 110 ISBN: 978-602-72245-5-1 Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 Gowa, 19 September 2020 http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/ makanan, tempat berteduh dan tempat Barat, bagian dari provinsi Nusa Tenggara pemijahan berbagai fauna air. Hal ini juga Timur di Indonesia. Luas Pulau Timor sekitar penting bagi umat manusia, tidak hanya 30.777 km². Kepulauan Rote juga disebut sebagai sumber makanan, tetapi juga Pulau Roti, adalah sebuah pulau di Provinsi berkontribusi besar dalam menjaga rantai Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Rote makanan dan sumber mata pencaharian merupakan wilayah paling selatan Indonesia. (Singh, 2020). Luas Pulau Rote sekitar 1.200 km² (Wetland Fungsi ekologis lain dari ekosistem dalam Noor et al., 2006). mangrove adalah sebagai pelindung kawasan Di Indonesia sendiri, terdapat perbedaan sekitarnya agar tidak hancur diterjang ombak. dalam hal keragaman jenis mangrove antara Mangrove dapat mengurangi dampak satu pulau dengan pulau lainnya. Dari 202 gelombang badai dan melindungi area pantai jenis mangrove yang telah diketahui, 166 jenis dari dampak badai, bahkan dapat melemahkan terdapat di Jawa, 157 jenis di Sumatera, 150 gelombang tsunami di India pada tahun 2004 jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian Jaya, (Das, 2013). Mangrove membantu dalam 135 jenis di Sulawesi, 133 jenis di Maluku dan memelihara struktur dan fungsi ekosistem laut 120 jenis di Kepulauan Sunda Kecil (Wetland melalui hubungan trofik. Distribusi dan dalam Noor et al., 2006). Jenis mangrove di kelimpahan mangrove di daerah intertidal Pulau Timor dan Rote sendiri belum banyak dapat dianggap sebagai indikator langsung dari dieksplorasi sehingga penelitian ini menjadi kesehatan habitat ekosistem pesisir dan sangat sangat penting untuk dilakukan dalam rangka sensitif terhadap perubahan lingkungan menjadi sumber informasi dan bahan acuan (Singh, 2020). untuk penelitian-penelitian selanjutnya terkait Total tutupan mangrove diperkirakan mangrove yang terdapat di Pulau Timor dan sekitar 15,6 juta hektar secara global (FAO, Rote. 2010). Di Indonesia, hutan mangrove tumbuh dan tersebar di seluruh Nusantara, mulai dari METODE PENELITIAN Pulau Sumatera sampai dengan Pulau Irian. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Menurut Darsidi (1982) luas hutan mangrove bulan Februari hingga Mei 2015 dengan diperkirakan sekitar 4,25 juta hektar, menggunakan metode eksploratif (jelajah), sedangkan menurut Giesen (1993) luas hutan yaitu pencarian koleksi mangrove di lokasi mangrove pada tahun 1993 diperkirakan yang diketahui memiliki potensi berdasarkan sekitar 2,49 juta hektar. Dari seluruh hutan informasi yang dikumpulkan dari sumber- mangrove yang ada di Indonesia tersebut, sumber yang dapat dipercaya, seperti ditemukan sekitar 202 jenis tumbuhan yang penduduk lokal, lembaga pemerintah yang hidup pada hutan mangrove, yakni meliputi 89 terkait dengan sumber daya alam seperti jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis pemanjat, BKSDA dan DKP. Informasi dikumpulkan 44 jenis terna, 44 jenis epifit, 1 jenis paku- dari berbagai pihak mencakup lokasi pakuan (Noor et al., 1999). Dari sejumlah jenis ekosistem mangrove yang masih asri dan tersebut, sebanyak 43 merupakan jenis diperkirakan mewakili keanekaragaman tumbuhan mangrove sejati, sementara jenis mangrove yang ada. Peralatan untuk lainnya merupakan jenis tumbuhan yang pengoleksian dan pengumpulan data disiapkan biasanya berasosiasi dengan hutan mangrove meliputi lembaran data, buku, alat tulis, jenis. Dari 43 jenis mangrove tersebut, 33 jenis kamera, alkohol, koran, kantong plastik, label, termasuk klasifikasi pohon dan sisanya gunting dahan, dan sekop. termasuk jenis perdu. Sementara menurut Sampel mangrove yang diambil berupa Sukardjo (1996), jenis tumbuhan mangrove di bagian tanaman yang menjadi kunci Indonesia tercatat sebanyak 75 jenis. identifikasi seperti daun, bunga, dan buah Pulau Timor adalah sebuah pulau di (hipokotil) sedangkan bagian tanaman yang bagian selatan Nusantara, terbagi antara negara tidak dapat diambil dicatat karakteristiknya merdeka Timor Leste dan kawasan Timor dan didokumentasikan menggunakan kamera

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 111 ISBN: 978-602-72245-5-1 Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 Gowa, 19 September 2020 http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/ seperti bentuk akar, warna batang, dan lain- terjaga dengan baik. Sehingga sangat baik jika lain. Sampel yang didapat diawetkan (dibuat dilakukan konservasi. Secara umum ekosistem herbarium) dengan metode pengawetan kering mangrove di Pulau Timor dan Rote untuk semi-basah. Sampel yang telah dibuat wilayah yang berbatasan dengan ekosistem herbarium kemudian dikirim pada tim ahli darat didominasi oleh Spesies Lumnitzera untuk diverifikasi kebenaran hasil racemosa sedangkan wilayah terluar mangrove identifikasinya. Data yang diperoleh diolah (berbatasan dengan laut) umumnya didominasi dan dilaporkan kepada Pasiops dan tim ahli oleh spesies Sonneratia alba. Tim telah sesuai dengan format yang telah ditetapkan. mengidentifikasi sebanyak 25 spesies mangrove sejati (belum diverifikasi tim ahli) HASIL DAN PEMBAHASAN dari total 43 spesies mangrove sejati yang ada Ekosistem mangrove di Pulau Timor di Indonesia (Wetland dalam Rusila et al, umumnya berada dalam kondisi kurang baik. 2006). Sebagian besar temuan tersebut Pada beberapa lokasi bahkan terlihat kritis ditemukan di Kabupaten Rote Ndao. Tiga akibat penebangan liar baik untuk keperluan spesies mangrove di antaranya Ceriops pemanfaatan kayunya maupun dalam rangka candra, Phempis acidula dan Osbornia pembukaan lahan tambak. Beda halnya dengan octodonta memiliki tren populasi yang terus kondisi mangrove di Pulau Timor, kondisi menurun, seperti dilansir dalam laman web mangrove di Pulau Rote Sebagian besar masih IUCN(www.iucnredlist.org).

Tabel 1. Jenis mangrove sejati yang teridentifikasi di lokasi penelitian Lokasi Jenis Mangrove Teluk Gurita Kakuluk Mesak Insana Utara Ba’adale Acanthus ebracteatus - - - + Acanthus ilicifolius - + - + Acrostichum aureum - - - + Acrostichum speciosum - - - + Aegiceras corniculatum + - + - Aegiceras floridum + - - - Avicennia marina + + - - Bruguiera cylindrical - + + + Bruguiera gymnorrhiza + + - - Bruguiera parviflora + - - - Bruguiera sexangula - + + - Ceriops decandra - + - - Ceriops tagal - + - - Excoecaria agallocha - + + - Lumnitzera racemosa + + + + Osbornia octodonta + - - - Phemphis acidula - - - + Rhizophora apiculata + + + + Rhizophora mucronata - + + + Rhizophora stylosa - - + - Sonneratia alba + + + + Xylocarpus granatum - - - + Xylocarpus moluccensis - - - + Xylocarpus rumphii - - - + Keterangan: (+) Ada; - (Tidak ada)

KESIMPULAN selanjutnya terutama untuk wilayah Nusa Ekosistem mangrove Pulau Timor dan Tenggara Timur. Rote Nusa Tenggara Timur terdiri atas 24 spesies yang tersebar di empat lokasi yang berbeda. Data ini merupakan data awal untuk penelitian-penelitian terkait mangrove sejati

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 112 ISBN: 978-602-72245-5-1 Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 Gowa, 19 September 2020 http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/ UCAPAN TERIMA KASIH Bogor: Wetlands International Indonesia Terima kasih kepada Tim Ekspedisi Programme. Redlist Guidelines.www.iucnredlist.org. NKRI 2015 sebagai pelaksana kegiatan. Soerianegara I.1987. Masalah Penentuan Jalur Hijau Hutan Mangrove. Pros. Sem. III Ekos. DAFTAR PUSTAKA Mangrove. MAB-LIPI: 3947. Darsidi, A. 1984. Pengelolaan Hutan Mangrove di Sukardjo S. 1996. Gambaran Umum Ekologi Mangrove Indonesia. Pros. Sem. II Ekos. Hut. Mangrove: di Indonesia Lokakarya Strategi Nasional 19-28. Pengelolaan Hutan Mangrove di Indonesia. Das S and Crepin AS. 2013. Mangroves can provide Jakarta: Direktorat Jenderal Reboisasi dan protection against wind damage during storms. Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan. Estuarine, Coastal and Shelf Science 134 (2013): Tomilinson PB. 1986. The Botany of Man-Grove. New 98-107. doi: York: Cambridge University Press. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2013.09.021 Winata A dan Rusdiyanto E. 2015. Keanekaragaman Indrayanti MD, Fahrudin A, dan Setiobudiandi I. 2015. Vegetasi Mangrove dan Pengaruh Substrat Penilaian jasa ekosistem mangrove di Teluk terhadap Permudaan Alaminya di Area Tracking Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Mangrove Pulau Kemujan, Taman Nasional Pertanian Indonesia. vol 20(2): 91-96. doi: Karimunjawa. [Laporan Penelitian]. Tangerang https://doi.org/10.18343/jipi.20.2.91. Selatan: Universitas Terbuka. Giesen, W. 1993. Indonesian Mangrove: An update on FAO. 2010. Global Forest Resources Assessment 2010: remaining area and main management issues. Main Report. FAO Forestry Paper 163. Rome: Presented at International Seminar on "Coastal Food and Agriculture Organization of the United Zone Management of Small Island Ecosystems ". Nations. Ambon: 7-10 April 1993. Singh JK. 2020. Structural characteristics of mangrove Noor YR, Khazali M, dan Suryadiputra INN. 1999. forest in different coastal habitats of Gulf of Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Khambhat arid region of Gujarat, west coast of Bogor: Wetlands International Indonesia India. Heliyon. vol 6(8): 1-7. doi: Programme. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e04685. Noor, YR, Khazali M, dan Suryadiputra INN. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia.

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 113