AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

PERKEMBANGAN MUSLIMAT NU CABANG LAMONGAN BIDANG EKONOMI DAN KOPERASI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 1994-2015

HIKMAH NUR HIDAYAH Jurusan Pendidikan Sejarah Fakutas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Email: [email protected]

Agus Trilaksana Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Muslimat NU merupakan salah satu organisasi perempuan yang lahir karena adanya cita-cita R.A yang menginginkan kaum perempuan untuk dapat berkarya dan setara dengan kaum laki-laki. Dahulu sekolah-sekolah hanya menerima kaum laki-laki sebagai murid, tetapi sekarang kaum perempuan juga diperbolehkan untuk bersekolah bersama kaum laki-laki. Perkembangan tersebut terus berjalan hingga banyak pula organisasi-organisasi perempuan yang lahir, termasuk Muslimat NU. Muslimat NU sangat besar peranan dan perkembangannya, begitu juga dengan Muslimat NU Cabang Lamongan yang merupakan salah satu organisasi perempuan NU yang besar di Jawa Timur. Perkembangan Muslimat NU Cabang Lamongan sangat memperlihatkan peranannya pada tahun 1994 dengan bidang-bidang yang dilaksanakan, terutama bidang ekonomi dan Koperasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang terus berkembang dan meningkat. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, antara lain : (1) mengenai Keagamaan dan perekonomian yang ada di Kabupaten Lamongan ; (2) dan Muslimat NU Cabang Lamongan ; dan (3) Perkembangan Muslimat NU Cabang Lamongan Bidang Ekonomi dan Koperasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tahun 1994-2015. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan empat tahap, yaitu : heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan Muslimat NU Cabang Lamongan dari Tahun 1994-2015 selalu mengalami peningkatan dalam berbagai bidang yang dilaksanakan terutama bidang Ekonomi dan Koperasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), karena bidang ini dapat mencakup ke wilayah Anak Cabang dan Ranting hampir diseluruh Kabupaten Lamongan.

Kata Kunci: Agama dan Ekonomi, Muslimat NU Cabang Lamongan, Kelompok Usaha Bersama.

Abstract Moslem woman of NU is one of woman organization which born caused by of R.A Kartini who whised the women are able to work and equivalent with menfolk. Formerly, the schools only accepted menfolk as their students, but now women are also enabled to go to school with menfolk. That growth continued till many woman organization born, including moslem woman of NU. It has very big function and its growth, the same with moslem woman of NU branch Lamongan which is one of woman biggest organization of NU in . Growth of moslem woman of NU branch of Lamongan was showing its role in the year 1994 with executed sectors, especially economic sectors, and cooperation “ Kelompok Usaha Bersama” (KUBE) which continued to expand and mount. The problems which is formulated in this research, for example : (1) Hitting religious and economics exist in sub-province of Lamongan, (2) Nahdlatul Ulama and moslem woman of NU branch of Lamongan and (3) growth of moslem woman of NU branch of Lamongan in economic sector and cooperation “ Kelompok Usaha Bersama” (KUBE) in year 1994-2015. As the Methode which is used in this research is history method with four phase, those are : Heuristik, Criticiam Interpretation and Historiography.

581

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

The result of thid growth of moslem woman of NU branch of Lamongan since year 1994-2015 always experience of upgrading in so many sectors that is done especially in economic sector and cooperation “Kelompok Usaha Bersama” (KUBE), because this sector can include to subdivision region and stick almost in all sub-province of Lamongan.

Keyword : Economic and Religion, Moslem Woman of NU Branch of Lamongan, Group of Gather Business.

PENDAHULUAN Kemerdekaan membawa perempuan sebagai murid.3 Di Sumatera hampir di perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, seluruh pelosok lahir sekolah Thawalib dan termasuk wacana tentang peningkatan peran Diniyah yang menerima murid laki-laki dan perempuan, bahkan isu tentang menyetarakan perempuan. Di Jawa -pesantren yang antara peran perempuan dan laki-laki sudah ada tadinya hanya untuk anak laki-laki kini dibuka pula sejak awal abad ke-20. Raden Ajeng Kartini oleh untuk anak perempuan. Kemudian lahir madrasah- kaum perempuan Indonesia dianggap sebagai madrasah untuk anak-anak perempuan seperti pelopor kemajuan perempuan. Meskipun tidak madrasah Banaat di Malang, Surabaya, Solo dan banyak perbuatan nyata yang dilalukan, tetapi cita- tempat-tempat lain di seluruh pulau Jawa. Gerakan citanya memiliki pengaruh besar dalam Aisyiah di Jogyakarta mendirikan bermacam- menggerakkan kaum perempuan di Indonesia. macam sekolah umum dan kejuruan, kebidanan dan Dimuat dalam buku kumpulan surat-suratnya : sekolah guru untuk perempuan (Muslimat) di “Habis gelap terbitlah terang” yang berisi wacana- seluruh Indonesia.4 wacana serta keinginannya sebagai perempuan Adanya pergerakan-pergerakan itu yang bebas berkarya dan setara dengan kaum laki- memunculkan pula pergerakan-pergerakan dan laki terutama dalam hal pendidikan.1 perserikatan-perserikatan yang diorganisir oleh Bersamaan dengan itu diseluruh Indonesia perempuan-perempuan Muslimat. Lahir Aisyiah di sedang berkobar semangat pembaruan dalam samping Muhammadiyah tanggal 22 April 1917 pelaksanaan dan pengajaran agama yang dibawah pimpinan perintisnya Nyai Achmad dipelopori oleh para ulama dengan mendirikan Dahlan (1872-1946), lahir perempuan Syarikat madrasah-madrasah dan pengajian-pengajian yang Islam di samping SI, wanita Perti di samping membawa aliran baru.2 Sarikat Islam dan Jamiat organisasi Perti tahun 1928, lahir pula Muslimat Chair yang berdiri tahun 1905 keduanya adalah NU di samping NU dan banyak lagi organisasi gerakan pembaharuan dalam Islam. Di Jombang perempuan muslimat yang bermunculan diberbagai Jawa Timur lahir pula pergerakan Nahdlotul Ulama daerah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan (NU) tahun 1926 dipelopori oleh Hadratus Syekh daerah-daerah lain di Indonesia.5 K.H Hasyim Asyari (1871-1947) dan masih banyak Organisasi NU misalnya berkembang dan lagi gerakan pembaruan dalam agama Islam yang membentuk organisasi khusus untuk memajukan lahir hampir di seluruh Indonesia baik secara kaum muslimat dengan nama Nahdlatul Oelama perorangan dengan kelompok kecil maupun Muslimat (NOM) pada tahun 1940. Muktamar NU bersama-sama dalam bentuk organisasi. ke-16 di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal Awal berdiri sekolah-sekolah agama atau 26-29 Maret 1946, NOM disahkan menjadi madrasa, para pengajar tidak menerima anak organisasi yang berdiri sendiri atau badan otonom perempuan sebagai murid, tetapi seiring NU, sehingga namanya pun dirubah menjadi berjalannya waktu sesuai dengan ajaran agama Muslimat NU pada tanggal 26 Robi’ul Awal 1365 Islam bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya bagi H, bertepatan dengan 29 Maret 1946.6 setiap muslimin dan muslimat, maka sekolah- Muslimat NU, setelah disahkan menjadi sekolah agama mulai menerima anak-anak badan otonom menjadi lebih bebas bergerak dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan cita-cita

1Nani Soewondo, Kedudukan Wanita Indonesia 3Ibid, hal. 36-37. dalam Hukum dan Masyarakat, (: Ghalia Indonesia, 4 Ibid, hal. 38. 1984), hal. 193. 5 Ibid, hal. 39. 2Aisyah Dahlan, dkk. Ibu Kartini Seratus Tahun, 6PP Muslimat NU, “ADART Muslimat NU, (Jakarta: PP Muslimat NU, 1979), hal. 35. (Jakarta : PP Muslimat NU, 2000), hal. 3.

582

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 nasional.7 Kegiatan yang dilakukan dengan perempuan terutama perekonomian di Kabupaten mengadakan kerja sama dengan organisasi Lamongan. Penulis bermaksud untuk perempuan lainnya, seperti : Aisyiyah (perempuan mengidentifikasi bagaimana keagamaan dan Muhammadiyah ), Persistri (perempuan Persis), perekonomian yang ada di Kabupaten Lamongan, Perempuan Partai Serikat Islam (perempuan PSI). latar belakang berdirinya Muslimat NU di Bahkan Muslimat ikut bergabung dalam Kowani Lamongan serta perkembangannya dibidang (Kongres Wanita Indonesia) pada tahun 1960.8 Ekonomi dan Koperasi Kelompok Usaha Bersama Dalam keanggotaannya di Kowani, Muslimat NU (KUBE) pada tahun tahun 1994-2015. bersama organisasi-organisasi perempuan lainnya . berusaha memperbaiki kedudukan perempuan METODE dalam berbagai bidang seperti menuntut Metode yang digunakan penulis dalam melakukan pemerintah untuk mengeluarkan undang-undang penelitian terhadap Muslimat NU Cabang pernikahan dan hak perempuan dalam politik dan Lamongan pada Tahun 1994-2015 yaitu lain-lain.9 Muslimat NU juga ikut serta dalam menggunakan metode sejarah antara lain : memperjuangkan Keutuhan Negara Kesatuan Heuristik, Kritik Sumber (Verifikasi), Interpretasi ( 11 Republik Indonesia, ada yang menjadi kurir, Penafsiran ) dan Historiografi. menyamar sebagai pedagang, menyiapkan dapur Pertama, pada tahap heuristik peneliti umum, mengumpulkan bahan makanan, pakaian, mengumpulkan sumber-sumber baik berupa primer bergabung dalam keanggotaan di Masyumi dan maupun sekunder yang berkaitan dengan Muslimat sebagainya.10Selain melaksanakan kegiatan NU Cabang Lamongan pada Tahun 1994-2015. bersama dengan organisasi-organisasi perempuan Kedua, tahap kritik atau verifikasi yang lain, Muslimat NU juga melaksanakan program- merupakan pengujian terhadap sumber-sumber programnya sendiri dari yang sederhana hingga yang telah ditemukan, bertujuan untuk menyeleksi kegiatan yang berhubungan langsung dengan sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk masyarakat. menghasilkan fakta-fakta. Penulis memilah-milah Berdirinya Muslimat NU di Lamongan data yang sesuai dengan ruang lingkup sesuai secara umum, yaitu berawal dari perjuangan bangsa dengan rumusan masalah yang dibahas pada Indonesia untuk mempertahankan Negara Kesatuan skripsi ini, dilakukan dengan membandingkan Republik Indonesia, termasuk mempererat tali antara fakta-fakta dan data-data. Semua data-data silaturrahmi antar anggota agar terhindar dari yang diperoleh harus diselidiki atau diverifikasi pengaruh PKI. Kemudian meningkat menjadi untuk memperoleh fakta-fakta yang valid sesuai usaha agar perempuan di Kabupaten Lamongan dengan pokok pembahasan kemudian dianalisis. dapat mengasah potensinya dalam wadah Ketiga tahap interpretasi atau penafsiran. organisasi yaitu Muslimat NU terutama dalam Penulis melakukan analisis terhadap fakta-fakta bidang Ekonomi dan Koperasi yaitu Kelompok yang telah ditemukan diberbagai sumber mengenai Usaha Bersama (KUBE) atau bisa disebut usaha Muslimat NU di Lamongan baik sumber primer kecil yang dilaksanakan baik di tingkat Anak maupun sekunder. Penulis mencari keterkaitan Cabang maupun Ranting karena di Kabupaten antar fakta yang ada pada pokok permasalahan Lamongan terdiri dari berbagai macam kegiatan yang ditulis kemudian ditafsirkan. Penafsiran ekonomi dan berbagai jenis sumber daya yang dilakukan ketika penulis telah membaca, dapat dimanfaatkan. memahami dan menganalisis data-data serta fakta- Berdasarkan latar belakang tersebut, fakta yang telah dikumpulkan. Kemudian penulis penulis tertarik melakukan penelitian tentang baru melakukan analisis dari penafsirannya perkembangan Muslimat NU Cabang Lamongan berdasarkan pokok-pokok pembahasan. terutama dibidang ekonomi dan koperasi Keempat tahap historiografi, merupakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sebagian hasil laporan penelitian yang dilakukan dalam besar telah dilaksanakan ditiap-tiap Anak Cabang bentuk tulisan. Peneliti menghubungkan aspek dan Ranting yang bertujuan meningkatkan peran kronologis dan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, sumber yang satu dengan sumber yang lain, sehingga menjadikan rangkaian 7PP Muslimat NU, 50 Tahun Muslimat NU, hal. 85. 8 Ibid, hal. 24-25. 9 Ibid, hal. 24. 10Saifuddin Zuhri, dkk, Sejarah Muslimat 11Aminuddin Kasdi, Memahami Sejarah, Nahdlatul Ulama, Op.Cit, hal. 63. (Surabaya : Unesa Press, 2005), hal. 7.

583

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 fakta sejarah menjadi tulisan yang utuh. Tersususn Masyarakat Lamongan dikenal sebagai dalam sistematika berikut ini : orang yang pethel dalam bekerja. Jika menjadi Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang petani merupakan petani yang rajin dalam bekerja, masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan jika bekerja mereka dikenal sebagai pekerja yang penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, setia. Disamping itu, mereka juga sering metode penelitian, dan sistematika penulisan. memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan Bab II membahas tentang keagamaan dan sampingan yang menghasilkan seperti membuat perekonomian di Lamongan yang meliputi : Mata barang kerajinan dari tanah, bambu, pandan, karpet Pencaharian, Pendidikan, Agama dan Ekonomi dan sebagainya. Untuk memanfaatkan waktu yang ada di Kabupaten Lamongan. senggang menunggu panen, mereka bekerja Bab III membahas tentang Sejarah Berdirinya NU, sampingan atau secara musiman dipabrik-pabrik, Badan-badan Otonom NU, Gerakan Wanita dan menjadi tukang cukur keliling maupun minyak gas Lahirnya Muslimat NU, Berdirinya Muslimat NU dan air baik di Lamongan sendiri maupun kota Cabang Lamongan, Struktur Organisasi Muslimat sekitarnya. 15 NU, Visi dan Misi Muslimat NU, Keanggotaan Masyarakat Lamongan juga dikenal Muslimat NU Cabang Lamongan dan Bidang- sebagai orang-orang yang suka merantau dengan bidang yang dilaksanakan oleh Muslimat NU berbagai pekerjaan di Surabaya, Malang, Jakarta, Cabang Lamongan tahun 1994-2015. Samarinda, Balikpapan, Bontang, Tenggarong, Bab IV membahas tentang Bidang Ekonomi dan Papua dan kota-kota lain di Indonesia. Pekerjaan- Koperasi Muslimat NU Cabang Lamongan dan pekerjaan tersebut antara lain : bekerja di Perkembangan dibidang Ekonomi dan Koperasi pelabuhan-pelabuhan, kuli bangunan, pekerja Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pada Tahun rumah tangga, karyawan perusahaan atau pabrik, 1994-2015. penjual makanan, penjual sayuran, pedagang kaki Bab V berisi hasil temuan dan pandangan penulis, lima, pegawai, ABRI, karyawan perusahaan, serta jawaban secara umum dan ringkasan dari penjual jasa, pengacara, Komisaris dan Direktur permasalahan yang dikaji. Selain memuat diperusahaan besar dan sebagainya.16 kesimpulan penulisan penelitian, bab ini juga B. Pendidikan memuat saran-saran yang diperlukan bagi pihak- Pendidikan Kabupaten Lamongan dari pihak terkait yaitu para sejarawan dan pembaca tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, mulai pada umumnya. dari bantuan pemerintah yang selalu bertambah hingga pertumbuhan lembaga pendidikan. Pada HASIL DAN PEMBAHASAN tahun 1987/1988 terdapat 675 TK, 733 SD, 135 KEAGAMAAN DAN PEREKONOMIAN DI SMP, 57 SMA dan 2 Perguruan Tinggi Umum. LAMONGAN Kemudian pada tahun 1991/1992 lembaga-lembaga A. Mata Pencaharian pendidikan meningkat menjadi 941 TK, 734 SD, Jumlah penduduk Lamongan 1.169.642 135 SMP, 83 SMA dan Perguruan Tinggi tetap 2 jiwa terdiri dari laki-laki 569.133 dan 600.509 buah. Angka partisipasi pendidikan menunjukkan perempuan.12 Sebagian besar penduduknya adalah tingkat yang berbeda dalam setiap jenjang masyarakat pribumi dan terdapat pula pendatang pendidikan. Pada anak usia sekolah, peserta didik diantaranya berasal dari Eropa, Cina dan Arab.13 yang masuk sekolah dasar pada tahun 1993/1994 Keadaan tataguna tanah sekitar 82.772 Ha rata-rata 99,62% setiap tahun, untuk SMP rata-rata digunakan sebagai area persawahan yang 54,34%, SMA rata-rata 36,39%.Sedangka untuk disekitarnya juga menyediakan waduk-waduk Perguruan Tinggi masih sangat rendah. untuk pengairan. Selain itu, ada pabrik-pabrik yang sebagian besar berada di Kabupaten Lamongan Pada tahun 1987/1988 jumlah murid TK sebelah Timur dan disebelah Barat ada pasar sebanyak 35.459, SD sebanyak 110.994 dan SMP 14 Babat. 37.549. Selanjutnya pada tahun 1991/1992 jumlahnya menurun yaitu 32.069 untuk TK, SD 12 Badan Pusat Statistik Lamongan, Lamongan Dalam Angka : Lamongan In Figure, ( Lamongan : Badan 15 Fathurrahim Syuhadi, Mengenang Perjuangan : Pusat Statistik,1994), hal. 11. 13 Sejarah Muhammadiyah Lamongan 1936-2005,( Surabaya : Tim Penyusun, Memayu Raharjaning Praja, Op. Java Pustaka Media Utama, 2006), hal. 8. Cit, hal. 12. 16 Tim Penyusun, Memayu Raharjaing Praja, 14 Ibid, hal. 10. Op.Cit, hal. 271-279.

584

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 menjadi 100.575 dan SMP menjadi 31.676. Tenggulun Paciran. Banyaknya makam Islam kuno Penurunan pada SMA sudah terasa sejak tersebut memberikan petunjuk bahwa penyebaran 1990/1991. Namun peningkatan terjadi pada agama Islam di Lamongan dilakukan secara sekolah agama, tahun 1987/1988 jumlah murid MI intensif meski tidak merata, tetapi secara tercatat 82.773, MTS 17.587 dan MA 4.601 yang keseluruhan penyebaran agama Islam dapat kemudian padatahun 1991/1992 meningkat, MI dikatakan berhasil dan tetap berlangsung sampai menjadi 84.620, MTS 19.825 dan MA 5.745. sekarang.18 Mayoritas penduduk Kabupaten Perkembangan lembaga-lembaga Lamongan beragama Islam, yakni pada tahun 1994 pendidikan tentunya merupakan tanggung jawab sekitar 99,65%, sedangkan sisanya yang 0,35% Pemerintah Departemen Pendidikan dan adalah pemeluk agama Kristen protestan, Katolik, Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hindu, Budha dan lainnya.19 Pada tahun 1999 Departemen Agama dan masyarakat. Kalangan presentasinya meningkat menjadi 99,70% dan masyarakat memiliki organisasi-organisasi dan sisanya 0,30%.20Kemudian pada tahun 2015 agama yayasan-yayasan yang peranannya tidak kecil Islam dominan sekitar 99,71%, sisanya agama dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Lamongan. Organisasi-organisasi itu antara lain kepercayaan lain sekitar 0,29%.21 Prosentase Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan tersebut menunjukkan bahwa agama Islam selalu organisasi-organisasi yang bernaung dibawahnya. dominan di Kabupaten Lamongan. Misalnya Muslimat NU Cabang Lamongan Pendirian orang Lamongan pada mengelola 240 TK/Raudlatul Athfal, NU Cabang umumnya taat beribadah dan sangat peduli Lamongan dengan Lembaga Pendidikan terhadap sosialisasi agama kepada anak-anaknya. Ma’arifnya,pada tahun 1993 selain mengelola Terutama lewat kebiasaan yang tertanam yaitu sekolah-sekolah agama juga mengelola 24 SMP, 15 dimana seorang ibu atau bapak wajib mengajar SMA dan 4 SMEA. Aisyiah Daerah Lamongan ngaji Al-Qur’an kepada anak-anaknya sejak dini. mengelola 95 TK/Bustanul Athfal, Muhammadiyah Jika orangtua tidak dapat mengajari, maka anaknya Daerah Lamongan dengan Majelis Dikdasmennya diperintahkan dan dititipkan untuk mengaji di mengelola 4 SD, 16 SMP dan 11 SMA. Selain masjid atau musholla kepada guru ngaji.22 organisasi tersebut masih ada organisasi-organisasi Masyarakat Lamongan dari segi agama lain yang juga mengelola sekolah-sekolah seperti dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu : GUPPI dan yayasan-yayasan lain yang tidak pertama, merupakan kelompok masyarakat yang bernaung diantara dua organisasi tersebut. 17 berada dibagian utara memiliki budaya Islam yang cukup tinggi.23Kedua, merupakan kelompok C. Agama masyarakat yang berada di wilayah tengah yaitu Lamongan merupakan salah satu wilayah wilayah sepanjang jalan raya Surabaya-Semarang di Jawa Timur dengan sebaran pesantren hingga dan jalan raya sepanjang aliran sungai Bengawan mencapai 251 pesantren, Berkembangnya agama Solo bagian utara memiliki budaya Islam dengan Islam di Lamongan dilakukan dengan sungguh- ikatan keagamaan yang cukup kuat. Ketiga, sungguh oleh para ulama dan pedagang. Para ulama kelompok masyarakat yang berada di wilayah biasa disebut oleh masyarakat sebagai Waliyullah bagian selatan. Memiliki budaya Islam dengan atau Wali, bukti dari adanya wali yang merupakan ikatan agama yang lebih longgar karena dulunya awal penyebaran agama Islam di Lamongan antara agama Hindu dan Budha banyak diwilayah ini, lain : Makam Sunan Drajat di Paciran, Makam sebagian besar pemimpin informasi adalah Mbah Deket di desa Deket, Makam Mbah Lamong pemerintah.24 di kota Lamongan atau oleh masyarakat diyakini sebagai makam Rangga Hadi, Makam Raden Nur 18 Ibid, hal. 24-25. Rahmat di Sendang Duwur, Makam Pangeran 19 Ibid, hal. 148. 20 Pemerintah Kabupaten Lamongan, 10 Tahun Sedamargi di Mantup, Makam Panembahan Agung Lamongan Membangun.( Pemerintah Kabupaten Singodipuro di Badu Wanar, Makam Mbah Barang Lamongan, 1999), Hal. 76. 21 di Karangbinangun dan Makam Santri di Badan Pusat Statistik Lamongan 2015, www.bps.go.id , diakses pada tanggal 14 Mei 2017. 22Fathurrahim Syuhadi, Mengenang Perjuangan, Op. Ci, hal. 8. 17 Tim Penyusun, Memayu Raharjaning Praja, 23 Loc.Cit. Op.Cit, hal. 155-158. 24 Ibid, hal. 9.

585

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Penduduk Kabupaten Lamongan yang bidang pertanian.27 Meskipun keadaan tanah di mayoritasnya Islam memberikan corak tersendiri Kabupaten Lamongan tidak termasuk subur tetapi dalam kehidupan sosial, agama dan budayanya. produksi berasnya terus meningkat karena Gambaran tersebut dapat dlihat dari : jamaah haji banyaknya areal persawahan yang memiliki saluran yang semakin meningkat, perkembangan lembaga irigasi dan usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi, pendidikan Islam yang dari tahun ke tahun diversifikasi dan rehabilitasi pertanian28 serta mengalami pertambahan di tingkat MI, MTS dan diarahkan pada Panca tujuan yaitu peningkatan MA, serta Perguruan Tinggi Agama Islam dan industri, memantapkan swasembada pangan, pesantren-pesantren. Semarak dakwah dan menigkatkan pendapatan petani, memperbaii gizi pengamalan ibadah, kemudian peranan Majelis masyarakat dan memperluas kesempatan kerja.29 Ulama dalam pembangunan. Peningkatan dana Selain pertanian ada pula perkebunan, kegiatan umat dengan membentuk Badan Amil Zakat Infaq perkebunan di Kabupaten Lamongan dilakukan dan Shadaqah (BAZIS) yang bertujuan secara terpadu dengan memanfaatkan lahan yang menyalurkan dana kepada fakir miskin, korban kurang optimal penggunaannya. Program yang bencana alam, usaha ekonomi produktif, panti dilakukan pemerintah Kabupaten Lamongan asuhan, pondok pesantren, para Muallaf, pelajar dilakukan secara intensifikasi untuk meningkatkan berprestasi, syiar Islam, perpustakaan, koperasi dan beberapa komoditi yang penting dan dapat pembangunan masjid serta pendidikan Islam. dikembangkan. Berbagai produksi dalam Peningkatan peran agama di Lamongan tidak hanya perkebunan di Kabupaten Lamongan antara lain : dilakukan oleh satu instansi atau organisasi tebu, kapas, serat karung, tembakau, buah-buahan melainkan berbagai pihak yang terkait dengan musiman dan sebagainya.30 Peternakan juga cukup bidang tersebut yaitu pemerintah Kabupaten banyak mendapatkan perhatian pemerintah lamongan, Departemen Agama, NU, Kabupaten Lamongan, jenis-jenis ternak yang Muhammadiyah, GUPPI, Majelis Dakwah banyak dijual adalah sapi, kerbau, kambing, domba Islamiyah, Al Hidayah, KORPRI, MDI, BAMAG dan ayam.31 dan organisasi serta instansi atau lembaga Selanjutnya yaitu perikanan, sumber daya lainnya.25Selain kemajuan dalam agama Islam, perikanan di Kabupaten Lamongan memiliki Kristen dan Hindu dalam persebarannya tetap aktif potensi yang cukup besar untuk dikembangkan tetapi tidak sesignifikan agama islam. Seperti secara optimal karena melihat perikanan yang ada adanya organisasi DUGK ( Dewan Ustasi Gereja bukan hanya berasal dari laut, tetapi juga dari rawa- Katholik), Konferensi Wali Gereja (KWG), Hindu rawa, tambak-tambak dan waduk-waduk. Dharma dan Pemuda Hindu Dharma.26 Kegiatan Pemanfaatannya dapat dilakukan seperti budidaya, yang dilakukan mencakup ibadah-ibadah sesuai pengolahan dan pemasaran serta usaha-usaha agama masing-masing. pemerintah yang mengembangkan fasilitas-fasilitas Dilihat dari uraian tersebut, agama Islam seperti adanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di merupakan yang paling dominan dibandingkan Brondong, Weru, Kranji dan Labuhan, Pelabuhan agama lainnya di Kabupaten Lamongan. Ikan Nusantara III Brondong, Pembenihan D. Ekonomi Bandeng Tanjung Kodok dan lain sebagainya.32 Perekonomian di Kabupaten Lamongan Industri di Kabupaten Lamongan dapat dilihat melalui berbagai hal misalnya meskipun perkembangannya dalam skala kecil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, tetapi tetap diharapkan dalam perekonomian. Jenis- industri dan dunia usaha lainnya dengan usaha- jenis industri yang ada di Lamongan antara lain : usaha yang dilakukan yaitu intensifikasi, tenun ikat, border, batik tulis, tenun bambu dan tas, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. anyaman bambu dan pandan, garam, kayu dan Pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan di Kabupaten Lamongan Karena 27 sebagian besar pencaharian penduduk terkait dalam Tim Penyusun, 10Tahun Lamongan Membangun, Op.Cit,.hal 41. 28 Tim Penyusun, Memayu Raharjaning Ptaja, Op.Cit, hal. 82. 29 Tim Penyusun, 10 Tahun Lamongan 25 Tim Penyusun Memayu Raharjaning Praja, Op, membangun, Op.Cit. Cit. hal. 134-140. 30 Tim Penyusun, Memayu Raharjaning Praja, 26 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lamongan, Op.Cit, hal. 84-85. Organisasi-organisasi keagamaan di Lamongan, (Lamongan : 31 Ibid. hal. 87. Bankesbangpol). 32 Ibid.hal. 88-91.

586

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 masih banyak lagi.33Banyaknya jenis industri yang sosial-keagamaan Islam tersebut menandakan ada di Kabupaten Lamongan dapat membantu tumbuhnya benih-benih nasionalisme dalam untuk memperluas lapangan kerja, kesempatan pengertian modern. Namun, meskipun kebanyakan lapangan kerja,kesempatan usaha, menumbuhkan dari masing-masing anggota saling bekerja sama kemampuan dan kemandirian berusaha untuk dalam organisasi masing-masing, tetapi tetap meningkatkan pendapatan pengusaha atau mengalami pertentangan. pengrajin, peningkatan peranan industri dalam menunjang eksport non migas dan meningkatkan Berkembangnya semangat nasionalisme peranan usaha swasta dan BUMD melalui sistim yang ada pada diri tokoh-tokoh muslim di Bapak Angkat dan Mitra Usaha.34 Selanjutnya yaitu Nusantara tidak terlepas dari pengaruh pergerakan dunia usaha, berbagai pekerjaan yang ada di modernisasi dan pergerakan pembaruan Islam yang Kabupaten Lamongan baik dagang maupun jasa bergerak meluas dari Timur Tengah hingga ke baik oleh individu maupun oleh perusahaan seperti Nusantara yaitu paham Wahabisme dan Pan- : perbankan, perusahaan umum, BUMN dan Islamisme. Pengaruh tersebut terlihat dengan sebagainya.35 Pemasaran-pemasaran barang dagang berdirinya sebuah organisasi sosial-keagamaan dan diatas dilakukan melalui berbagai cara seperti pendidikan Jamiyat Chair di Jakarta. Salah satu dijual dipasar-pasar tradisional, semi modern, tokohnya adalah yang mengikuti penjualan antar daerah maupun provinsi dan pembaruan pemikiran Muhammad bin Abdul sebagainya. Wahab atau paham Wahabisme, Jamaluddin Al- Afgani atau paham Pan Islamisme dan pemikiran NAHDLATUL ULAMA DAN MUSLIMAT NU Muhammad Abduh. Bersama dengan Ahmad CABANG LAMONGAN Dahlan, salah satu tokoh ulama yang bergabung 38 A. Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama selanjutnya adalah Ahmad Soorkati dari Sudan. Sejak abad ke-18, ulama-ulama Pembaruan pemikiran Islam tersebut memainkan peran yang sangat penting dalam usaha menimbulkan berbagai pertentangan antar tokoh merebut kemerdekaan dan melawan kolonial pemikir dan organisasi keagamaan. Pertentangan Belanda. Perlawanan-perlawanan yang dipimpin tersebut menyebabkan tokoh-tokoh terbagi menjadi dan dipelopori oleh ulama terjadi diberbagai dua kelompok yaitu kelompok yang menginginkan wilayah di Nusantara. Selanjutnya pada awal abad pembaruan dan pemurnian praktik ajaran Islam dari ke-19, nasionalisme telah mendapatkan perhatian khurafat dan tahayul dan kelompok yang penting dari tokoh-tokoh muslim sekaligus tokoh- menginginkan tradisi praktik keagamaan yang telah tokoh pergerakan rakyat. Organisasi Sarikat Islam ada sebelumnya tetap dipertahankan atau (SI) dengan tokohnya H. Oemar Said bermadzab bagi masyarakat. Ahmad Dahlan adalah Tjokroaminoto (1883-1934) sebagai manifestasi satu tokoh pada kelompok pertama, memiliki semangat nasionalisme. Selain itu, pada tahun tujuan purifikasi agama Islam atau mengembalikan 1916, KH. Abdul Wahab Hasbullah dan dan KH. Islam sebagai mestinya sesuai sumber-sumbernya, Mas Mansur mendirikan lembaga pendidikan maka ia mendirikan organisasi keagamaan dengan nasionalisme untuk pemuda bernama Nahdlatul nama Muhammadiyah yang didirikan pada tahun Wathan di Surabaya.36Kurun waktu antara tahun 1912.39 1900-1925 telah berdiri berbagai organisasi Islam seperti Sarikat Dagang Islam (SDI) di Bogor pada Perdebatan juga terjadi didalam pengurus tahun 1909, Muhammadiyah di Yogyakarta pada Syarikat Islam (SI), sehingga diadakanlah suatu tahun 1912 dan Persatuan Islam (PI) di Bandung kongres Al-Islam pada tahun 1921 yang bertujuan 37 pada tahun 1920-an. Keseluruhan organisasi untuk menemukan dan membangun persatuan dan keseragaman aliran dan paham tentang Islam. Tetapi hingga kongres ke-4 pada tahun 1925 masih 33 Ibid. hal.102. 34Tim Penyusun, 10 Tahun Lamongan tidak dapat menyamakan pendapat para tokoh, Membangun, Op.Cit, hal. 37-38. namun membentuk Komite Sentral Islam yang 35Tim Penyusun, Memayu Raharjaning Praja, Op.Cit, hal.127. 36Choirul Anam,Pertumbuhan dan Perkembangan 38Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan NU (Surabaya: PT. Duta Aksara Mulia, 2010), hal. 25. NU, Op.Cit, hal. 25. 37Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di 39Martin Van Bruinessen, NU Tradisi Relasi-relasi Indonesia,1900-1942 (Jakarta:LP3ES,1980), hal. 67. Kuasa Pencarian Wacana Baru (Yogyakarta: LKiS, 1994), hal. 26.

587

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 bertujuan menangani perbedaan dan pendapat Abdul Wahab Hasbullah dan KH. Hasyim dalam ajaran Islam. Kongres Al-Islam yang Asy’ari merupakan dua figur penting dalam diadakan di Bandung juga tidak membentuk pembentukan dan perkembangan NU. Abdul delegasi untuk memenuhi undangan Muktamar Wahab Hasbullah merupakan penggagas yang Islam di Mekkah seperti yang diusulkan oleh Abdul memberikan ide-ide organisasi Sedangkan KH. Wahab Hasbullah karena sebagian besar pengurus Hasyim Asy’ari menyediakan legitimasi dan daya Komite sentral adalah menganut paham tarik yang sangat tinggi bagi ulama-ulama Wahabisme.40Karena usulannya tidak ditanggapi, tradisional lainnya. Abdul Wahab Hasbullah tidak maka Abdul Wahab Hasbullah membentuk komite mungkin mendirikan NU tanpa persetujuan dan sendiri yang akan berangkat menghadiri Muktamar dukungan dari KH. Hasyim Asy’ari karena Islam di Mekkah dengan tujuan agar rasa Sa’ud kemungkinan besar ia belum mampu menarik memberi kebebasan bermadzab bagi masyarakat. ulama-ulama pesantren yang sependapat dengan Komite ini diberi nama Komite Hijaz.41 KH. Hasyim Asy’ari. Hubungan yang saling membutuhkan antar keduanya merupakan faktor Komite Hijaz inilah awal tonggak yang sangat penting dalam berdirinya NU.44 berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Tujuan Komite Hijaz adalah untuk mengirim delegasi menghadiri Sebagai organisasi, ditahap awal NU Muktamar Islam di Mekkah. Pembentukan komite merancang anggaran dasar dan membentuk dan delegasi tidak akan terbentuk jika tidak ada pengurus. Pada awal berdirinya, yakni pada 1926, organisasi atau lembaga yang membawahinya, kepengurusan Nahdlatul Ulama dibagi kepada dua sehingga dibentuklah organisasi baru dengan nama badan yaitu Badan Syuriah (semacam dewan Nahdlatul Ulama (NU).42 Penggagas berdirinya NU ulama) dan Badan Tanfidziyah (badan semacam adalah Abdul Wahab Hasbullah. Meskipun gagasan eksekutif). Badan Syuriah NU diketuai oleh KH. tersebut telah diutarakan kepada KH. Hasyim Hasyim Asy’ari, Abdul Wahab Hasbullah menjadi Asy’ari, akan tetapi karena pertimbangan sekretaris dan Badan eksekutif diketuai oleh H. menghindari perpecahan di kalangan umat Islam, Hasan Gipo. Sementara itu, KH. Ridwan Abdullah beliau menolak pembentukan organisasi diberi amanat untuk menentukan lambang keagamaan baru di samping Syarikat Islam dan organisasi hingga akhirnya ia mengajukan lambang Muhammadiyah. Akan tetapi dalam bola dunia dilingkari seutas tampar dan sembilan perkembangannya, kelompok pembaruan bintang.45 mendominasi konferensi Islam dan menolak usul Aktivitas paling awal NU setelah Abdul Wahab Hasbullah untuk membela terbentuknya pengurus pada 1926 adalah pencarian kepentingan mazhab dengan pembentukan delegasi dana untuk membiayai keberangkatan delegasi untuk menghadiri Muktamar Islam di Mekkah. Muktamar Islam di Mekkah. Hingga akhirnya Pergesekan paham antara kaum pembaruan dan terkumpul dana tetapi delegasi ini pada akhirnya kaum tradisional sangat berpengaruh bagi KH. gagal berangkat menghadiri Muktamar Islam di Hasyim Asy’ari hingga beliau menganggap bahwa Mekkah karena kendala transportasi. Meskipun membentuk dan mendirikan organisasi baru yang demikian, NU tetap berusaha untuk tetap mewakili pendapat kaum tradisional yang mengirimkan delegasi yang langsung bertemu umumnya ulama dari lingkungan pesantren sangat dengan Raja Sa’ud. Akhirnya, delegasi NU yang dibutuhkan. Bersamaan dengan persetujuan KH. dipimpin oleh Abdul Wahab Hasbullah berangkat Hasyim Asy’ari atas usul Abdul Wahab Hasbullah dan berhasil menemui raja Sa’ud pada 10 Mei untuk membentuk Komite Hijaz, juga dibentuklah 1928. Hasil dari pertemuan tersebut adalah Raja organisasi keagamaan baru yang diberi nama Sa’ud bersedia untuk menjamin kebebasan Nahdlatul Ulama (NU).43 bermazhab bagi masyarakat Hijaz. Aktivitas Nahdlatul Ulama selanjutnya dapat dilihat pada Muktamar pertama pada 21-23 40 Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan September 1926 di Surabaya. Hasil dari Muktamar NU, Op.Cit, hal. 50. 41 Ibid. hal. 56. ini adalah ketetapan bahwa NU akan menjadi 42 Ibid. hal 75-92. 43 Greg Fealy dan Greg Barton . Nahdlatul Ulama, Traditional Islam and Modernity in 44 Indonesia,Tradisionalisme Radikal Persinggungan Nahdlatul Ibid. 45 Choirul Anam, Pertumbuhan dan Ulama-Negara, (Yogyakarta : LKIS, 1997), hal. 9-13. Perkembangan NU, Op.Cit, hal. 92.

588

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 pembela paham Aswaja (Ahlussunnah wa al- perempuan memiliki andil dalam perjuangan Jama’ah). Muktamar NU pertama dihadiri 93 kemerdekaan Indonesia dengan melawan ulama dari berbagai daerahseperti Jawa, Madura, pemerintah kolonial Belanda yang menjajah Palembang, Kalimantan, Martapura. Pada Indonesia. Muktamar ini juga dilaporkan perkembangan madrasah NahdlatulWathan, pembukaan cabang Organisasi perempuan pertama yang lahir madrasah di beberapa daerah baru, pembentukan adalah Putri Mardika pada tahun 1912, Merupakan cabang madrasah bernama Jam’iyyatun Nasihin organisasi yang didukung oleh organisasi Budi sebagai lembaga pendidikan calon-calon da’i Oetomo.49 Organisasi Putri Mardika lahir dengan Islam.46 tujuan untuk memperjuangkan pendidikan kaum Perkembangan-perkembangan selanjutnya perempuan dan mendorong agar perempuan ikut dapat dilihat dari Muktamar-muktamar yang selalu maju ke sektor publik layaknya laki-laki, misalnya dilaksanakan dengan salah satu hasilnya adalah mendirikan surat kabar untuk menyuarakan semakin besar dan meluasnya NU dikalangan gagasan-gagasannya dengan semboyan : Surat masyarakat baik ditingkat Pusat, Provinsi, Cabang, kabar memperhatikan perempuan bumi putra Anak Cabang dan Ranting serta memiliki badan- Indonesia.50 Perkumpulan perempuan yang lahir badan otonom seperti Muslimat NU, GP Anshor, setelah itu adalah pengajian Sopo Tresno yang Fatayat, IPNU, IPPNU, PMII dan lainnya. didirikan oleh Nyai Dahlan, kemudian berubah B. Badan-badan Otonom Nahdlatul Ulama nama menjadi Aisyiyah dan diresmikan pada tahun Badan otonom NU adalah perangkat 1917.51 Merupakan bagian resmi dari organisasi organisasi NU yang berfungsi melaksanakan Muhammadiyah pada tahun 1923.52 kebijakan NU yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Tonggak besar dari pergerakan-pergarakan Berikut merupakan badan otonom NU : kaum perempuan Indonesia adalah diadakannya 1. Muslimat NU kongres perempuan Indonesia untuk pertama kali di 2. Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) Yogyakarta pada tahun 1928.53 Kongres tersebut 3. Fatayat NU berhasil mendirikan Perserikatan Perkoempoelan 4. Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) Perempoean Indonesia (PPPI), kemudian berubah 5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama nama menjadi Perserikatan Perkoempoelan Istri (IPPNU) Indonesia (PPII) dan terakhir berubah nama 47 6. Pergerakan Pemuda Islam Indonesia (PMII). menjadi KOWANI.54 Pada masa kemerdekaan C. Gerakan Wanita dan Berdirinya Muslimat NU Indonesia, semua organisasi perempuan juga ikut Buku-buku R.A Kartini yang terkumpul berperan dalam perjuangan, ada yang menjadi dalam judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang kurir, menyamar sebagai pedagang, menyiapkan isinya banyak menuntut kesetaraan perempuan dan dapur umum, mengumpulkan bahan makanan, laki-laki, memberikan kesadaran kaum perempuan pakaian, bergabung dalam keanggotaan di pada awal abad ke-20 untuk ikut dalam suatu Masyumi dan sebagainya juga diajarkan memanah, 55 organisasi.48 Sebagai perempuan mereka juga menggunakan senjata api dan lain-lain. Pergerakan terinspirasi oleh para tokoh pahlawan perempuan perempuan terus berkembang setelah didirikannya Indonesia seperti , Cut Nyak KOWANI, selain Putri Mardika yang merupakan Dien, Cut Meutia, , Dewi

Sartika, Nyai Achmad Dahlan dan masih banyak 49Cora Vreede-De Stuers, Sejarah Perempuan lagi. Selain itu berdirinya organisasi Budi Oetomo Indonesia : Gerakan dan Pencapaian, (Depok : Komunitas Bambu, 2008), hal. 35. tahun 1908 yang berjuang untuk pergerakan 50 Ibid, hal. 84. kebangsaan, membuat banyak pergerakan kaum 51Widi Astuti, Perempuan Pejuang: Jejak perempuan yang lahir dari berbagai latar belakang Perjuangan Perempuan Islam Nusantara dari Masa Ke Masa, (Bandung : Konstanta Publishing House, 2013), hal. 88. tradisi dan budaya serta dari organisasi-organisasi 52Ibid. 53 lain yang didominasi oleh kaum laki-laki. Kaum Susan Blackburn, Konggres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), hal. 22. 46 Ibid. 54Asmah Sjachruni, dkk, 50 Tahun Muslimat NU, 47Badan Otonom NU, www.nu.or.id, diakses pada Berkhidmat Untuk Agama, dan Bangsa, (Jakarta : 14 Mei 2017. LAKPESDAM, 1996), hal. 6. 48Nani Soewondo, Kedudukan Perempuan Dalam 55Syaifuddin Zuhri, Sejarah Muslimat NU, Op.Cit, Hukum dan Masyarakat, Op.Cit, hal. 193. hal. 63.

589

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 bagian dari Budi Oetomo dan Aisyiyah bagian dari dan beragama agar berguna bagi keluarga dan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama juga memiliki masyarakat.59 organisasi perempuan yaitu Nahdlatul Oelama Muslimat (NOM).56 Muktamar NU ke-15 pada tahun 1940 di Surabaya merupakan tonggak awal berdirinya Awal berdirinya NU, organisasi ini belum Muslimat NU. Perempuan-perempuan Muslimat memiliki organisasi perempuan. Lahirnya NOM yang dipimpin oleh Nyai R. Djunaisih kemudian atau yang sekarang disebut Muslimat NU tidak mengadakan rapat yang menghasilkan putusan berlangsung begitu cepat, Muslimat NU lahir yaitu : Pengesahan NOM oleh kongres NU, setelah 20 tahun pendirian NU. Sebenarnya sejak pengesahan AD/ART NOM oleh kongres NU, awal abad ke-20, perempuan-perempuan NU telah adanya pengurus besar NOM, menetapkan daftar berusaha menyuarakan gagasan-gagasannya ketika pelajaran tingkat Madrasah, rencana menerbitkan muktamar NU yang pertama pada tahun 1926 agar majalah NOM dan hal-hal terkait. Hasil rapat mereka diberi izin untuk berorganisasi.57 Gagasan- tersebut kemudian dibacakan kepada Hoofd gagasan tersebut merupakan keprihatinan terhadap Comites Congress (HCC) dan disetujui dengan sikap, pandangan yang dirasakan tidak adil nama Nahdlatul Oelama Muslimat (NOM) tetapi terhadap perempuan Muslimat yang pada saat itu belum mendapat pengakuan secara resmi.60 dilarang untuk aktif dalam berorganisasi. NU mengadakan kongres ke-16 pada Sebenarnya sejak muktamar NU pada tahun 1946 dengan dihadiri kaum muslimat. Para tahun 1926 sampai muktamar pada tahun 1938 utusan kongres NU telah menimbang dan sudah banyak perempuan yang ikut hadir. Mereka mengingat pentingnya suatu organisasi perempuan juga ikut tampil pada kongres NU ke 13 tahun 1938 didalam NU, maka kongres menyetujui dan di Menes, Pandeglang, seperti Siti Syarah sebagai memutuskan menjadikan Muslimat sebagai bagian pembicara mewakili jamaah perempuan, kemudian dari NU pada tanggal 29 Maret 1946 serta merubah Nyai Djuaisih yang mendapatkan kesempatan nama dari Nahdlatul Oelama Muslimat (NOM) untuk mengemukakan gagasannya sebagai menjadi Muslimat NU. Pada putusan tersebut perempuan yang perlu untuk berorganisasi. Salah ditetapkan ketua NOM yang pertama adalah Nyai satu kalimat yang disampaikannya adalah “ Chadijah Dahlan.61 Didalam agama bukan kaum laki-laki saja yang harus dididik tentang sesuatu yang berhubungan Muslimat NU ditingkat pusat kini telah dengan agama, tetapi kaum perempuan juga harus terbentuk, tentunya diperlukan usaha-usaha untuk dididik selaras dengan kehendak dan tuntutan mengembangkan dan memperluas peran Muslimat agama”.58. Selanjutnya pada kongres NU ke 14 NU. Kesempatan itu terjadi pada kongres NU ke-17 tahun 1939 di Magelang, banyak dihadiri oleh di Madiun, Muslimat NU berusaha kaum perempuan Muslimat yang ingin mengetahui menyempurnakan dirinya dengan mendirikan sampai dimana perkembangan Muslimat. Pengurus Wilayah di daerah-daerah tempat Perwakilan pembicara wanita oleh Nyai R. berdirinya NU, dimana ada NU disitu juga perlu Djuaisih dan sejumlah wakil-wakil daerah seperti disusun pengurus Muslimat NU. Sehingga Nyai Saodah dari Bandung, Nyai Gan Atang dari terbentuklah 9 Pimpinan Wilayah Muslimat NU : Bandung, Nyai Badriah dari Wonosobo, Nyai Madiun, Surabaya, Banyumas, Kedu, Cirebon, Sulimah dari banyumas, Nyai Istiqomah dari Priangan, Jember, Malang dan Tapanuli. Parakan dan Nyai Alfiah dari Kroya. Hal-hal pokok Terbentuknya Muslimat NU ditingkat wilayah lain yang disampaikan adalah pentingnya kaum ibu sebenarnya juga sama dengan Muslimat NU pusat, yang bekerja dan bergaul dengan masyarakat, merupakan rasa keprihatinan akan pentingnya peranan kaum ibu dalam pendidikan anak sehingga peran perempuan dalam bermasyarakat dan diperlukan perempuan yang berpengetahuan tinggi berorganisasi sehingga perlu juga perluasan diberbagai daerah. Semua pengurus wilayah tersebut ditugaskan untuk menggalang kaum

56Badan Otonom NU, www.nu.or.id, diakses pada tanggal 14 Mei 2017. 59 Ibid, hal. 43-44. 57 Syaifuddin Zuhri, Op.Cit, hal. 43. 60 Ibid, hal. 44-45. 58 Ibid, hal. 42. 61 Ibid, hal. 46.

590

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Muslimat atau mencari tenaga-tenaga baru yang diperintahkan oleh Pengurus Wilayah NU Surabaya nantinya akan diberi kursus tentang Kepemimpinan untuk membentuk Muslimat NU di Lamongan yang dan organisasi Muslimat NU.62 Sebenarnya karena bertujuan mempererat barisan masyarakat termasuk melihat perkembangan Muslimat NU pusat, maka perempuan-perempuan di Lamongan supaya diwilayah-wilayah para kaum Muslimat juga ingin terhindar dari pengaruh G 30 S PKI. Sehingga mendirikan Muslimat NU di wilayahnya agar kaum perempuan-perempuan Lamongan dan bapak H. Muslimat yang dirasa menyia-nyiakan waktu dapat Abdullah Iskandar mengusulkan ibu Hj. Mardziyah melakukan berbagai hal apabila berorganisasi juga sebagai ketua Muslimat NU Cabang Lamongan. agar para perempuan Muslimat yang belum Ibu Hj. Mardziyah merupakan tokoh yang ahli menjadi anggota atau karena letaknya jauh dari dalam bidang agama dan merupakan guru pusat dapat bergabung menjadi anggota Muslimat madrasah di Lamongan.66 Usulan tersebut NU di lokasi terdekat. dipertimbangkan dengan beberapa tokoh NU Lamongan, kemudian dimusyawarahkan lagi Kursus pertama yang dilaksanakan bersama dengan perempuan-perempuan Lamongan Muslimat NU dihadiri oleh utusan Cabang-cabang dan disetujui serta ditetapkan bahwa Ibu Hj. kurang lebih 80 orang. Tugas Muslimat NU Mardziyah menjadi ketua Muslimat NU Cabang Pimpinan Wilayah adalah mengkoordinir perintah Lamongan yang pertama. Tujuannya selain agar dan kegiatan-kegiatan dari pusat yang kemudian dapat mempertahankan Negara Kesatuan Republik disampaikan kepada Pengurus Cabang- pengurus Indonesia dan terhindar dari pengaruh PKI, juga cabang di wilayahnya.63 Termasuk perannya dalam agar Muslimat NU Lamongan dapat belajar mempertahankan kemerdekaan Indonesia. berorganisasi meskipun dalam skala kecil sebagai perempuan yang diperlukan dalam masyarakat, D. Berdirinya Muslimat NU Lamongan sehingga fokus kegiatan yang dilakukan adalah 1. Latar Belakang tentang keagamaan guna mempererat silaturrahmi Sejak tahun 1946 sampai tahun 1952, antar anggota yaitu melakukan Tahlilan, kongres NU ke 17 di Madiun dan ke 18 di Jakarta Sholawatan dan Dziba’an yang dilakukan secara ditandai dengan suasana mempertahakan Negara bergantian dirumah anggota Muslimat NU. Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah dan Kegiatan tersebut berjalan terus menerus dan selalu dari adanya pemberontakan Gerakan 30 September dilaksanakan serta disebarluaskan ke Kecamatan- PKI tahun 1948. Anggota NU termasuk Muslimat kecamatan sampai ke Desa-desa dan terbentuklah NU ikut serta dalam perjuangan. Ada yang menjadi Muslimat NU Lamongan di tingkat Kecamatan kurir, menyamar sebagai pedagang, menyiapkan (Anak Cabang) dan ditingkat Desa ( Ranting). dapur umum, mengumpulkan bahan makanan, pakaian, bergabung dalam keanggotaan di 2. Ketua-ketua Muslimat NU Cabang Lamongan Masyumi dan sebagainya.64Muslimat NU Selama masa berdirinya yaitu tahun 1950 Lamongan lahir sejak tahun 1950, sehingga tidak hingga tahun 2015 Muslimat NU Cabang menutup kemungkinan bahwa Muslimat NU Lamongan telah dipimpin oleh 5 perempuan Lamongan juga ikut berperan dalam perjuangan dengan karakter yang berbeda-beda tetapi memiliki mempertahankan Negara Kesatuan Republik tujuan yang sama. Perempuan-perempuan tersebut Indonesia dan dari pemberontakan G 30 S PKI antara lain : tahun 1948. 1. Hj. Mardziyah (1950-1960) Pembentukan Muslimat NU di 2. Hj. Salamah Soelarso (1960-1975) Lamongan diusulkan oleh bapak H. Abdullah 3. Hj. Masturoh (1975-1994) Iskandar bersama dengan perempuan-perempuan 4. Hj. Afiyah Lazim (1994-2005) Lamongan. Bapak H. Abdullah Iskandar salah satu 5. Kartika Hidayati (2005-2015) tokoh NU Lamongan dibidang Pendidikan.65 Pada Perjuangan kaum perempuan saat ini bisa masa setelah pemberontakan PKI 1948 karena kondisi sosial yang semakin maju. Zaman sekarang kaum perempuan sudah diperbolehkan 62 Ibid, hal. 56. menempati lapangan pendidikan maupun pekerjaan 63 Ibid. 64 Ibid, hal. 63. 65Wawancara ibu Zaenab kholiq, pada tanggal 28 66Wawancara ibu Hj. Abidah, pada tanggal 5 Februari 2017. Februari 2017.

591

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 yang lain. Tidak sedikit kaum perempuan yang b. Pimpinan Harian menduduki posisi-posisi penting, semua itu c. Bidang-bidang68 menunjukkan bahwa kondisi sosial sekarang sudah Struktur tersebut memiliki tugas dan berbeda dibandingkan dahulu dan semakin wewenangnya masing-masing didalam berkembang. Tuntutan mengenai persamaan hak keanggotaan Muslimat NU agar dalam antara perempuan dan laki-laki sudah tidak banyak pelaksanaannya dapat terorganisir dan teratur, lagi. Justru pernyataan yang sekarang muncul antara lain : adalah banyaknya sorotan bahwa kaum perempuan Tugas dan Wewenang Pimpinan Cabang Muslimat itu salah satu sumber daya manusia yang memiliki NU : potensi didalam pembangunan yang besar yang sama dengan sumbangan yang diberikan oleh kaum 67 Tugas dan Wewenang PC Muslimat NU laki-laki. Lamongan tidak berbeda jauh dengan Tugas dan Wewenang PP Muslimat NU dan PW Muslimat E. Struktur Organisasi Muslimat NU NU, perbedaannya terletak pada tingkatan Struktur organisasi Muslimat NU terbagi kedudukan dan kepengurusan. menjadi 5 teritorial : Pusat, Wilayah, Cabang, Anak Cabang dan Ranting. Berikut uraian Ketua Umum PC Muslimat NU : masing-masing struktur :

1. Pucuk Pimpinan (Ibu Kota) Tugas : Di Pucuk Pimpinan Muslimat NU struktur 1. Memimpin, mengatur dan organisasinya terdiri dari : mengoordinasikan kebijakan PC Muslimat a. Pimpinan lengkap NU, khususnya yang menyangkut tugas b. Pimpinan Harian Muslimat NU. c. Pimpinan Bidang-bidang 2. Mengatur dan mengkoordinasi pembagian d. Anggota Pleno. tugas diantara Pengurus Pimpinan Cabang 2. Pimpinan Wilayah (Provinsi) Muslimat NU. Struktur Pimpinan Wilayah terdiri dari : 3. Memimpin Rapat Pimpinan Cabang a. Pimpinan Lengkap Muslimat NU yang bersifat Cabang, Pleno b. Pimpinan Harian ataupun harian. c. Bidang-bidang. d. Anggota Pleno. Wewenang : 3. Pimpinan Cabang (Kabupaten) 1. Mewakili Pimpinan Cabang Muslimat NU Struktur di Pimpinan Cabang terdiri dari : yang menyangkut pelaksanaan kebijakan a. Pimpinan Lengkap organisasi baik dalam bentuk konsultasi, b. Pimpinan Harian koordinasi maupun informasi. c. Bidang-bidang 2. Mewakili Pimpinan Cabang Muslimat NU d. Anggota Pleno. didalam maupun luar Cabang tentang 4. Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan) segala hal dan segala kejadian, baik Struktur Organisasi di Anak Cabang mengenai pengurus maupun tindakan terdiri dari : pemilikkan seluruh perangkat Pimpinan a. Pimpinan Lengkap Cabang Muslimat NU. b. Pimpinan Harian 3. Bersama Sekretaris Umum c. Bidang-bidang menandatangani surat-surat dan d. Anggota Pleno. keputusan-keputusan Pimpinan Cabang

Muslimat NU dan surat-surat penting 5. Pimpinan Ranting (Desa) lainnya. Struktur organisasi di Pimpinan Ranting 4. Bersama Bendahara Umum menandatangi terdiri dari : cek yang akan dikeluarkan. a. Pimpinan Lengkap Ketua-ketua :

67 Mekar Sari, Kemajuan Wanita Indonesia dan 68 PP Muslimat NU, ADART Muslimat NU Tahun pergeseran Budaya, (Yogyakarta : Mekar Sari, 1993). 2000, (PP Muslimat NU, 2000), hal. 17-22.

592

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Tugas : 3. Merumuskan naskah rancangan peraturan, keputusan dan pelaksanaan program 1. Membantu tugas-tugas Ketua Umum Pimpinan Cabang Muslimat NU. 4. Bersama wakil-wakil Sekretaris, 2. Mewakili Ketua Umum apabila Bendahara dan Wakil-wakil Bendahara berhalangan menyusun dan merencanakan Anggaran 3. Membuat Laporan kepada rapat harian dan pendapatan dan belanja rutin. pleno 5. Bersama Ketua Umum menandatangani 4. Melaksanakan Bidang Khusus masing- surat-surat dan keputusan-keputusan masing : Pimpinan Cabang Muslimat NU. a. Ketua I mengkoodinir dan Wakil-wakil Sekretaris : memfasilitasi kegiatan Bidang Da’wah dan Ekonomi/Koperasi. Tugas : b. Ketua II mengkoordinir dan memfasilitas Bidang Pendidikan dan 1. Membantu tugas-tugas Kesekretariatan Tenaga Kerja. dan Sekretaris Umum c. Ketua III mengkoodinir dan 2. Menandatangani surat-surat biasa memfasilitas Bidang Organisasi dan 3. Mewakili Sekretaris Umum apabila Sosial Kesehatan dan Lingkungan berhalangan Hidup. 4. Melaksanakan tugas khusus yang Wewenang : menyangkut urusan pengembangan rintisan program, urusan rutin dan 1. Menjalankan wewenang Ketua Umum pemantapan organisasi. apabila berhalangan. Wewenang : 2. Merumuskan pelaksanaan Program Bidang masing-masing. 1. Melakukan wewenang Kesekretariat apabila Sekretaris Umum berhalangan. 3. Menandatanggani surat sesuai bidangnya. 2. Menangani pelaksanaan tugas khusus Sekretaris Umum : masing-masing.

Tugas : Bendahara Umum :

1. Membantu Ketua Umum dan Ketua-ketua Tugas : dalam menjalankan tugas dan wewenang masing-masing. 1. Mengatur dan mencatat penerima, 2. Memimpin dan mengkoordinasikan penyimpanan, mengeluaran uang dan cek kesekretariatan serta bertanggungjawab serta surat-surat/barang-barang berharga atas kelancaran administrasi umum. serta semua inventaris milik Pimpinan 3. Bersama Wakil-wakil Sekretaris, Cabang Muslimat NU. Bendahara dan Wakil Bendahara 2. Membuat petunjuk teknis tentang tata cara mengusahakan dan melengkapi perangkat permintaan, pembayaran dan pengeluaran pendukungan skcretariat (kantor). keuangan serta pendayagunaan semua 4. Mengatur dan mengkoordinasikan inventaris Pimpinan Cabang Muslimat pembagian tugas diantara Wakil-wakil NU. Sekretaris. 3. Membuat laporan tertulis situasi Wewenang : keuangan dan kekayaan Pimpinan Cabang Muslimat NU setiap triwulan dari tahunan 1. Mengkoordinir undangan atas penunjukan kepada rapat pengurus harian. Ketua Umum. 4. Mengatur dan mengkoordinasi kan 2. Memimpin Kegiatan sehari-hari pembagian tugas dengan wakil-wakil Sekretariat Bendahara.

593

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

5. Menghimpun dana dan kekayaan dari 2. Memberikan usulan program dan kinerja segala sumber yang halal dan tidak Bidang melalui Koordinator Bidang. mengikat. 3. Menyusun Program Kerja sesuai Wewenang : bidangnya masing-masing. 4. Menghadiri undangan atas petunjuk 1. Bersama wakil-wakil Bendahara, Ketua Umum/Ketua-Ketua/Sekretaris Sekretaris Umum menyusun dan Umum. merencanakan Anggaran pendapatan dan 5. Melaporkan kegiatan dalam Pleno. 69 belanja rutin serta nggaran program F. Visi dan Misi Muslimat NU Lamongan pembangunan/rintisan Pimpinan Cabang Muslimat NU memiliki Visi dan Misi Muslimat NU. sebagai pedoman agar tujuan yang diinginkan oleh 2. Menyusun Kebijakan Keuangan PC Muslimat NU dapat dilaksanakan dan terwujud. Muslimat NU Berikut adalah Visi dan Misi Muslimat NU :

Wakil-wakil Bendahara : Visi : Terwujudnya masyarakat sejahtera Tugas : yang dijiwai ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI) 1. Membantu tugas-tugas Bendahara Umum yang berkemakmuran dan berkeadilan yang dalam Pengelolaan keuangan organisasi, diridhoi Alloh SWT. khususnya kebutuhan rutin dan sekretariat. 2. Mewakili Bendahara Umum bila Misi : Mewujudkan masyarakat Indonesia, berhalangan Khususnya perempuan, yang sadar beragama, 3. Mengelola dan menginventarisasi asset bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. organisasi. Mewujudkan masyarakat Indonesia, Khususnya 4. Melaporkan pada Bendahara Umum untuk perempuan, yang berkualitas, mandiri dan bertaqwa diteruskan dalam rapat-rapat harian dam kepada Alloh SWT. Mewujudkan masyarakat pleno. Indonesia, Khususnya perempuan, yang sadar akan 5. Melaksanakan tugas khusus yang kewajiban dan haknya menurut ajaran Islam baik diberikan oleh Bendahara Umum. sebagai pribadi maupun sebagai anggota 6. Bersama Bendahara Umum menghimpun masyarakat. Melaksanakan tujuan Jam’iyyah dan mencari dana dan kekayaan dari Nahdlatul Ulama (NU) sehingga terwujudnya segala sumber yang halal dan tidak masyarakat adil dan makmur yang merata dan mengikat. diridhai Alloh SWT. 70 Wewenang : Sebagai upaya untuk melaksanakan 1. Melakukan wewenang Bendahara Umum program-program yang telah disepakati bersama, apabila berhalangan tentunya Muslimat NU Cabang Lamongan 2. Memonitor pelaksanaan tugas memiliki tujuan dasar yang tertuang dalam Visi dan kebendaharaan Misi Muslimat NU Cabang Lamongan : 3. Bersama Bendahara Umum, Sekretaris Umum dan Wakil-Wakil Sekretaris Visi : Menjadi Organisasi perempuan menyusun dan merencakan anggaran Lamongan yang mendorong terwujudnya tatanan pendapatan dan belanja rutin serta masyarakat sejahtera, dijiwai ajaran Islam program-program pembangunan/rintisan Ahlussunnah wal Jamaah dalam Negara Kesatuan PC Muslimat NU. Republik Indonesia yang berkemakmuran, Bidang-bidang : berkeadilan dan diridhoi Allah SWT. Tugas dan Wewenang : Misi : 1. Melaksanakan Keputusan Kongres dan

Kebijakan Pimpinan Cabang Muslimat 69 Mekanisme dan Tata Kerja, www.muslimat- NU. nu.com, diakses pada tanggal 22 Maret 2017. 70 Visi dan Misi Muslimat NU, www.muslimat- nu.com, diakses pada tanggal 6 Maret 2017.

594

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

1. Mewujudkan masyarakat perempuan dari desa. Kemudian secara garis besar, Lamongan yang taat beragama, keanggotaan Muslimat NU di Lamongan berasal bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dari keturunan orang tua. Anak akan secara 2. Mewujudkan masyarakat perempuan otomatis mengikuti golongan orang tuanya, Lamongan yang berkualitas, mandiri dan sehingga berkesinambungan dan sejak kecil sudah bertaqwa kepada Allah SWT. diarahkan mengikuti IPPNU, Fatayat NU kemudian 3. Mewujudkan masyarakat perempuan Muslimat NU.74 Selain itu, didalam bidang Lamongan yang sadar akan kewajiban dan organisasi memiliki program yaitu merekrut haknya menurut ajaran Islam, baik sebagai anggota Muslimat NU dengan mengajak sanak pribadi maupun sebagai anggota saudara, teman atau orang yang dikenal untuk ikut masyarakat. Muslimat NU dengan syarat dan ketentuan yang 4. Melaksanakan upaya untuk mencapai berlaku. 75 tujuan Jam’iyah Nahdlatul Ulama H. Bidang-bidang yang dilaksanakan Muslimat sehingga terwujudnya masyarakat adil dan NU Cabang Lamongan makmur yang merata dab diridhoi Allah Sejak tahun 1994 atau pada masa SWT. 71 kepemimpinan awal ibu Hj. Afiyah Lazim visi dan G. Syarat Sebagai Anggota Muslimat NU Cabang misi Muslimat NU Cabang Lamongan diterapkan Lamongan melalui bidang-bidang yang telah ditetapkan. Muslimat NU Cabang Lamongan Berikut uraiaun bidang-bidang yang dilaksanakan memiliki anggota yang cukup banyak karena oleh Muslimat NU Cabang Lamongan : menjadi anggota Muslimat NU sangatlah mudah. Sesuai Anggaran Dasar Muslimat NU pasal 7, 1. Bidang Organisasi bahwa anggota Muslimat NU adalah setiap wanita Pokok bidang organisasi adalah : Indonesia yang beragama Islam.72 Menurut tertib mengadakan konsolidasi dan pendataan anggota organisasi bahwa anggotanya adalah wanita-wanita Muslimat NU, mengembangkan lembaga Muslimat yang berusia 27 tahun keatas atau sudah menikah NU di Cabang-cabang, meningkatkan tertib dan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga organisasi dan administrasi serta frekuensi Muslimat NU yaitu bagi yang berminat menjadi pelaporan sesuai AD/ART Muslimat NU, anggota sebaiknya mengajukan permohonan meningkatkan komunikasi dan membangun sistem kepada pengurus ranting setempat, atau jika informasi yang efektif dilingkungan Muslimat NU, diranting tersebut belum didirikan maka menata dan mensinkronkan program antar bidang, permohonannya diajukan kepada ranting terdekat, mengembangkan kemampuan dan keterampilan jika permohonannya dikabulkan maka yang kepemimpinan Muslimat NU dan meningkatkan bersangkutan akan menerima Kartu Tanda Anggota kerjasama dengan organisasi-organisasi, lembaga- (KTA), dan jika permohonan itu ditolak, maka lembaga dan instansi-instansi pemerintah guna 76 pengurus harus memberikan alasan yang kuat dari meningkatkan kerja dan fungsi Muslimat NU. penolakan tersebut, biasanya alasan syar’i maupun Muslimat NU Cabang Lamongan pada organisasi.73 awal periode ibu Hj. Afiyah Lazim atau tahun 1994 Jika seorang wanita yang berasal dari sudah mulai melaksanakan bidang ini. Dimulai dari daerah lain ingin menjadi anggota Muslimat, maka melakukan kegiatan manajemen tingkat Cabang diharuskan menunjukkan surat keterangan atau sebagai administrasi tertinggi Lamongan, kemudian bukti bahwa dia merupakan anggota Muslimat di Turun kebawah (Turba) ke Anak Cabang guna daerah sebelumnya misalnya kartu anggota meningkatkan komunikasi antar anggota Muslimat Muslimat dirinya maupun suaminya sebagai NU seperti memimpin konferensi, melantik anggota NU, biasanya seorang wanita yang telah pengurus Anak Cabang dan Ranting serta menikah dia akan mengikuti suaminya. Jika tidak memberikan Surat Ketetapan. Kemudian memiliki maka harus membawa surat keterangan

71Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 74Wawancara Ibu Zaenab Kholiq. PC Muslimat NU Lamongan 2010 -2015, Op.Cit. Hal. 7. 75Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 72PP Muslimat NU, ADART Muslimat NU, Op.Cit, PC Muslimat NU Lamongan Masa Bakti 1999-2005,Op.Cit, hal. 8. hal. 92. 73Udji Asiyah, Hidmah Muslimat NU : Perempuan- 76Machsusoh Tosari Widjaja, Keputusan Kongres perempuan Agen Perubahan. (Surabaya : PW Muslimat NU, XIII Muslimat NU, (Jakarta : PP. Muslimat NU, 1995), hal. 2012), Hal. 17. 58-59.

595

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 mengadakan pelatihan administrasi, manajemen yatim/piatu dan korban bencana alam.81 organisasi dan kepemimpinan, mengaktifkan iuran Sebagai perwujudannya, maka dalam antar anggota dan mengupayakan adanya Kartu susunan bidang ini berusaha untuk : meningkatkan Tanda Muslimat (Kartamus).77 Kegiatan tersebut kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, dilanjutkan oleh ibu Hj. Kartika Hidayati dengan membudayakan pola hidup sederhana, bersih lahir melakukan pemerataan disetiap Anak Cabang dan batin dan disiplin, penyuluhan akan bahaya AIDS Ranting.78 dan NARKOBA, meningkatkan kerjasama dengan lembaga intern NU maupun diluar NU yang 2. Bidang Pendidikan berkaitan dengan sosial/kesehatan/lingkungan Setiap warga negara berhak mendapatkan hidup sehingga kualitas peningkatan dan layanan pendidikan sebagai upaya peningkatan pengembangan membaik, berupaya meningkatkan kecerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara. kualitas kesehatan melalui pembinaan dan Pendidikan berguna untuk memperluas wawasan, perawatan kesehatan keluarga dalam perbaikan meningkatkan rasa cinta tanah air, semangat mutu gizi, gerakan KB, meningkatkan pelayanan kebangsaan dan menumbuhkan kesadaran untuk kepada lansia dan dhu’afa, ikut aktif dalam berperan serta dimasa depan demi kelangsungan kegiatan kemanusiaan sebagai rasa kesetiakawanan 79 pembangunan. Menyadari akan pentingnya sosial, seperti donor darah, bantuan korban bencana pembangunan nasional dalam mencapai masyarakat alam dan sebagainya, menggalakkan tempat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD penitipan anak dan sebagainya.82 1945, serta dalam upaya pencapaian visi dan misi Muslimat NU Cabang Lamongan Muslimat NU, pendidikan sangat diperlukan. melaksanakan program dibidang ini cukup banyak Muslimat NU Cabang Lamongan sebelum seperti pada tahun 1990 periode keempat ibu Hj. tahun 1994 telah membuktikan keterlibatannya Masturoh didirikan Panti Asuhan “Khodijah” melalui pendidikan secara formal yaitu Taman berlokasi di Jalan Amin Gang Garuda, Kanak-kanak, Pendidikan Anak Usia dini dan Lamongan.83 Selain anak-anak, pengurus panti 80 Taman Pendidikan Al-Qur’an. Secara non-Formal asuhan juga memberikan santunan kepada kaum membantu Pemerintah melaksanakan program dhu’afa.84Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan Keaksaraan Fungsional (KF) pada tahun 2003. pada masa ibu Hj. Afiyah Lazim dan ibu Hj. yaitu suatu bentuk usaha pemerintah yang Kartika Hidayati. Pada masa ibu Hj. Kartika bertujuan untuk memberantas buta huruf dengan Hidayati Santunan kepada anak yatim/piatu pembelajaran membaca, menulis, berhitung dan dilakukan pula disetiap Kecamatan yang ada di berbagai macam ketrampilan dengan peraga yang Kabupaten Lamongan. Muslimat NU Cabang sangat mudah dipahami oleh masyarakat khususnya Lamongan juga membantu korban bencana alam mereka yang lanjut usia. Selain itu juga membuka baik di Kabupaten Lamongan maupun di wilayah Taman Baca Masyarakat (TBM) pada tahun 2008 lainnya, melakukan penyuluhan kesehatan Vit. A. guna meningkatkan minat baca masyarakat. dengan sasaran Balita, Seminar Kesehatan wanita, Bidang pendidikan dalam pelaksanaannya Seminar tentang kesehatan lansia dan Donor Darah, dibantu dan bekerjasama dengan : LP Ma’arif NU, mengadakan Lokakarya tentang perlindungan hak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten anak dimana anak tidak boleh dipekerjakan diusia Lamongan dan Provinsi, Jamqur, instansi-instansi dini.85 Kemudian mengadakan pelatihan membuat dan lembaga-lembaga terkait terkait. pupuk kompos. 86 Program-program ini berjalan lancar dan 3. Bidang Sosial Kesehatan dan Lingkungan dilaksanakan bekerja sama dengan dinas-dinas Hidup terkait seperti : Dinas Kesehatan, Pemerintah Tujuan dari bidang sosial adalah Daerah, RSI NU, PC NU, PMI, Departemen Sosial mengupayakan pelayanan sosial kepada masyarakat dan instansi-instansi terkait. yang kurang mampu, anak terlantar, anak 4. Bidang Ekonomi dan Koperasi

77Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 81 Nani Soewondo, Op.Cit hal. 147. Masa Bakti 1999-2005, Op,Cit. hal. 11-17. 82 Machsusoh Tosari Widjaja, Op.Cit . hal. 71-72. 78 Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 83 Wawancara ibu Aily Ni’mah. Periode 2010-2015,Op,Cit. hal. 13-15. 84 Wawancara ibu Aily Ni’mah. 79 Ibid, hal. 32-33. 85 Loc,Cit.hal 50. 80 Machsusoh Tosari Widjaja, Op.Cit, hal. 60. 86 Loc,Cit.

596

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Muslimat NU memandang perlunya untuk NU harus mampu memanfaatkan dan menumbuhkan dan mengembangkan potensi mendayagunakan peluang untuk meningkatkan ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan kualitas da’wah sebagai sarana menyebar dan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri melestarikan nilai positif dan menangkal nilai demokrasi, kebersamaan, kekeluargaan, dan negatif dari luar. keterbukaan seperti industri kecil, industri rumah Maka disusun program dakwah dan tangga, perdagangan skala kecil serta koperasi. penerangan sebagai berikut : meningkatkan kualitas Jutaan anggota Muslimat NU dapat menjadi ibadah kepada Alloh SWT secara terus menerus, konsumen untuk produk yang dihasilkan menyelenggarakan pelatihan guna meningkatkan kalangannya sendiri.87 Oleh sebab itu maka kualitas dan profesional para da’iyah sesuai disusunlah program Muslimat NU dalam bidang tantangan zaman, bekerjasama dengan lembaga ekonomi/koperasi antara lain : menumbuh- da’wah dan instansi terkait, meningkatkan kembangkan gerakan koperasi dan usaha ekonomi kemampuan para da’iyah dalam mengelola dan rakyat lainnya disemua tingkatan (Primer di mengembangkan media informasi, komunikasi dan Cabang, sekunder di wilayah, induk di Pusat) untuk edukasi, meningkatkan pembinaan dan bimbingan meningkatkan kesejahteraan bagi warga Muslimat haji dan umroh.90Kegiatan dibidang dakwah dan NU dan perempuan secara umum, penerangan meliputi dua program yaitu IHM NU ( menyelenggarakan pelatihan keterampilan Ikatan Hajjah Muslimat NU) dan Hidmat NU ( manajemen bagi pengelola koperasi, pelatihan Himpunan Da’i Muslimat NU). paket dasar untuk pengurus dan anggota, pelatihan IHM NU adalah wadah silaturrahmi keterampilan manajemen bagi pengusaha kecil, anggota jamaah haji Muslimat NU. IHM NU industri rumah tangga dan sebagainya, Lamongan telah dibentuk pada periode ibu mengusahakan pinjaman modal, mengadakan Masturoh atau ketua Muslimat NU Cabang kerjasama dengan lembaga-lembaga ekonomi dan Lamongan ketiga yaitu pada tahun 1990.91 lembaga terkait.88 Kegiatan IHM biasanya meliputi pelatihan tentang tatacara ibadah haji, bimbingan ibadah dan Pimpinan Cabang Muslimat NU umroh.92 Hidmat NU : bertujuan meningkatkan Lamongan dibidang ekonomi dan koperasi kualitas ibadah kepada Alloh SWT dan kualitas mendirikan Koperasi Primer An-nisa VIII pada peran para da’iyah. Kegiatan yang biasa tahun 1995 bertempat di jalan Merpati No.9 dilaksanakan adalah mengadakan pertemuan antar Lamongan.89Koperasi tersebut berjalan dengan baik da’iyah untuk berbagi ilmu dan hal-hal tentang dan terus berkembang sehingga pada tahun 2001 Islam yang kurang diketahui sebagai bekal untuk ditetapkan oleh Dewan Koperasi Indonesia menjadi berda’wah. Selain itu juga mngadakan pelatihan- anggota Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). pelatihan Modin, da’I dan kepemimpinan serta Selain itu juga mendirikan Kelompok Usaha perawatan jenazah.93 Bersama (KUBE), suatu usaha bersama sesuai Muslimat NU Cabang Lamongan dalam dengan potensi yang ada pada setiap Anak Cabang bidang dakwah/penerangan bekerja sama dengan dan Ranting. Departemen Agama Lamongan, PC NU, Modin, Kyai, Mubalihg dan Fatayat NU. Bidang ekonomi dan koperasi 6. Bidang Tenaga Kerja melalukukan kerjasama dengan Fatayat NU serta Kesempatan kerja merupakan masalah bekerja sama dengan instansi terkait yaitu PusKop yang mendasar, oleh sebab itu dalam setiap upaya An-Nisa, Dinas Sosial Kabupaten Lamongan dan pembangunan harus diarahkan pada penciptaan dan Dekopin. perluasan tenaga kerja, sehingga setiap warga negara mendapatkan kesempatan memperoleh 5. Bidang Penerangan dan Dakwah pekerjaan dan kehidupan yang layak. Tantangan globalisasi, informasi dan industrialisasi perlu dihadapi, sehingga Muslimat 90Ibid, hal. 65. 91 87 Wawancara ibu Zaenab Kholiq. Machsusoh Tosari Widjaja, Op.Cit, hal. 66. 92 88Ibid, hal. 67. Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 89 Tahun 1999-2005, Op.Cit, hal. 90. Eri Maftuhin, Permohonan Kredit Modal Kerja 93 UKMK Provinsi Jawa Timur 2005, Koperasi Primer An-Nisa Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban VIII,( Lamongan : PC Muslimat NU Lamongan, 2005). masa Periode 2010-2015, Op,Cit. hal. 45-46.

597

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Oleh karena itu, maka disusunlah program NU dan perempuan secara umum, tenaga kerja sebagai berikut : mengadakan menyelenggarakan pelatihan keterampilan pengkajian tentang peraturan dan perundang- manajemen bagi pengelola koperasi, pelatihan undangan yang melindungi tenaga kerja wanita, paket dasar untuk pengurus dan anggota, pelatihan mengupayakan perbaikan perlakuan tenaga kerja keterampilan manajemen bagi pengusaha kecil, wanita, mengupayakan perbaikan perlakuan industri rumah tangga dan sebagainya, terhadap pekerja anak ( anak yang terpaksa mengusahakan pinjaman modal, mengadakan bekerja), mengadakan pendekatan kepada kerjasama dengan lembaga-lembaga ekonomi dan pengusaha dan penyalur tenaga kerja tentang lembaga-lembaga terkait.97 pentingnya perlindungan kepada tenaga kerja Bidang Ekonomi dan Koperasi bertujuan wanita, mengadakan seminar, diklat, penyuluhan membina dan menyediakan barang-barang dengan tentang peningkatan produktifitas dan harga lebih murah dibandingkan dengan harga kewirausahaan tenaga kerja wanita, pasar.98 Terutama melayani sarana dan prasarana menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja trampil.94 Muslimat NU, TK, Fatayat, busana muslim, sembako, alat-alat dapur, pompa air, minuman Muslimat NU Cabang Lamongan tradisonal dan sebagainya. Selain tujuan tersebut melaksanakan kegiatan dibidang Tenaga Kerja juga berusaha menjadikan perempuan Muslimat antara lain : mengadakan pembinaan, pelatihan dan NU dapat mengasah kemampuannya dalam bidang keterampilan kerja, memberikan bekal keagamaan ekonomi dan koperasi. Dari uraian-uraian tersebut dan keterampilan, latihan keterampilan menjahit, maka Muslimat NU Cabang Lamongan membagi memasak, merias, membuat hantaran, membuat program menjadi 2 hal yaitu dalam bentuk koperasi 95 kue, membuat kerajinan dan sebagainya. dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). 1. Koperasi : Pimpinan Pusat Muslimat NU Kegiatan dibidang tenaga kerja Muslimat membentuk koperasi dengan nama koperasi NU tidak berjalan sendiri, tetapi juga bekerja sama “An-Nisa” kemudian menyampaikan kepada dengan instansi terkait seperti dinas Sosial Pengurus Wilayah dan Cabang agar juga Kabupaten Lamongan, Fatayat NU dan sebagainya. mendirikan koperasi sebagai upaya PERKEMBANGAN BIDANG EKONOMI DAN peningkatan sumber daya perempuan dalam KOPERASI KUBE MUSLIMAT NU CABANG bidang ekonomi dan koperasi. Oleh Karena LAMONGAN TAHUN 1994-2015 itu, sejak periode pertama ibu Hj. Afiyah Lazim Pengurus Cabang Muslimat NU A. Bidang Ekonomi dan Koperasi Muslimat NU Lamongan mendirikan Koperasi Primer An- Cabang Lamongan nisa VIII pada tahun 1995 bertempat di jalan Muslimat NU memandang perlunya untuk Merpati No.9 Lamongan, diketuai oleh ibu menumbuhkan dan mengembangkan potensi Rahayu Khunafa dengan jumlah pendiri 56 ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan orang.99Koperasi tersebut berjalan dengan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri baik dan terus berkembang hingga sekarang. demokrasi, kebersamaan, kekeluargaan, dan Pada tahun 2001 ditetapkan oleh Dewan keterbukaan seperti industri kecil, industri rumah Koperasi Indonesia menjadi anggota Dewan tangga, perdagangan skala kecil serta koperasi. Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Jutaan anggota Muslimat NU dapat menjadi 2. Kelompok Usaha Bersama (KUBE), konsumen untuk produk yang dihasilkan Muslimat NU Cabang Lamongan, setelah kalangannya sendiri.96 Oleh sebab itu maka dibentuk Koperasi An-Nisa Primer VIII juga disusunlah program Muslimat NU dalam bidang berusaha agar Anak Cabang dan Ranting ekonomi dan koperasi antara lain : menumbuh- dapat mengasah kemampuan dalam bidang kembangkan gerakan koperasi dan usaha ekonomi ekonomi dan koperasi, sehingga dibuat rakyat lainnya disemua tingkatan (Primer di program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Cabang, sekunder di wilayah, induk di Pusat) untuk suatu usaha bersama yang disesuaikan dengan meningkatkan kesejahteraan bagi warga Muslimat 97Ibid, hal. 67. 94Ibid, hal. 69. 98Nani Soewondo,Op.Cit, hal. 206. 95Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban 99Eri Maftuhin, Permohonan Kredit Modal Kerja Masa Bakti 1999-2005, Op.Cit.hal 57-60. UKMK Provinsi Jawa Timur 2005, Koperasi Primer An-Nisa 96Machsusoh Tosari Widjaja, Op.Cit, hal. 66. VIII,( Lamongan : PC Muslimat NU Lamongan, 2005).

598

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

potensi dan sumber daya yang ada di wilayah cabang104 yaitu di Anak Cabang Deket, Glagah dan Anak Cabang dan Ranting masing-masing.100 Sekaran beserta beberapa Ranting masing- B. KUBE Muslimat NU Cabang Lamongan masing.105 Ketentuan KUBE pun ditetapkan bahwa Tahun 1994-2015 anggotanya terdiri dari 10 orang dengan struktur kepengurusan yaitu ketua, sekretaris,bendahara, seksi pemasaran, seksi pengawasan, seksi 1. Upaya perencanaan dan sisanya adalah anggota.106 Usaha Pengembangan perekonomian dalam untuk melakukan kerja sama dengan instansi- usaha kecil merupakan hal yang penting bagi instansi atau lembaga-lembaga terkait telah masyarakat, karena selain membantu perekonomian dilakukan meskipun belum mendapatkan respon pemerintah juga dapat menjadikan kegiatan usaha karena program kerja KUBE belum begitu kecil tersebut menjadi besar serta membantu menampakkan hasilnya sebab masih dalam masa keuangan dalam keluarga dan organisasi. Hal perintisan dengan usaha-usaha yang sederhana. tersebut diuraikan dalam pokok-pokok program bidang Ekonomi dan Koperasi, antara lain : Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Mewujudkan dan mengembangkan sumber dana ibu Hj. Afiyah Lazim pada tahun 2005 dan pembiayaan organisasi dalam bentuk Badan Usaha dilanjutkan oleh ibu Hj. Kartika Hidayati, KUBE atau kegiatan usaha ekonomi, Meningkatkan dilakukan lebih merata ke Anak Cabang-anak kualitas pengetahuan, sikap mental dan ketrampilan cabang hingga ke Ranting-ranting. Kegiatan yang warga Muslimat NU dalam berwirausaha, dilakukan adalah mensurvei KUBE-KUBE yang Mengadakan pelatihan untuk mewujudkan tenaga telah ada sebelumnya dengan tujuan agar KUBE ahli pada bidang ekonomi sehingga badan-badan yang telah ada tetap berjalan dan semakin 107 usaha milik Muslimat NU dapat dikelola secara berkembang. Kemudian pemberian pelatihan profesional, Membentuk jaringan kerjasama misalnya Pelatihan Manajemen Usaha dan dengan pemerintah dan non pemerintah untuk Pemberdayaan UMKM dengan peserta yang mencari peluang-peluang kemudahan permodalan dihadiri oleh masing-masing perwakilan Anak 108 bagi kegiatan ekonomi Muslimat NU.101 Cabang maupun Ranting. Peserta-peserta tersebut diberikan leluasa atas potensi apa yang Setelah diangkatnya ibu Hj. Afiyah Lazim dimiliki dan yang diinginkan untuk dikembangkan sebagai ketua Muslimat NU Cabang Lamongan dimasing-masing lokasi. Sehingga dapat tahun 1994, maka dilakukanlah rapat kerja sesuai ditetapkan, didata dan diberikan pengetahuan dengan bidang-bidang yang telah disepakati secara khusus seperti apa rencana dan tindakan termasuk bidang ekonomi dan koperasi. Sebagai yang harus dilakukan.109 tahap awal dibidang ekonomi dan koperasi terutama KUBE, maka yang dilakukan adalah 2. Respon Pemerintah mengadakan pelatihan mengenai usaha kecil di dua Meratanya Usaha-usaha yang dilakukan Anak Cabang dan beberapa Ranting masing- oleh Muslimat NU Cabang Lamongan dalam masing yaitu Lamongan dan Mantup.102 Usaha atau bentuk KUBE menjadikan Muslimat NU ingin barang dagangan yang disarankan untuk dijual memperbesar usaha yang dilakukan misalnya kepada 2 Anak Cabang tersebut adalah makanan- menjual barang atau jasa tidak hanya pada jenis makanan ringan.103 yang sederhana melainkan yang lebih besar dan terlihat keuntungan dan manfaatnya. Maka Pada masa kepemimpinan kedua ibu Hj. Muslimat NU memanfaatkan program Dinas Sosial Afiyah Lazim yaitu tahun 1999, upaya yang Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 yaitu dilakukan tetap sama dengan struktur yang lebih Program Pemberdayaan Fakir Miskin. teratur dan lebih diperluas ke Anak Cabang-anak 104Wawancara ibu Zaenab Kholiq. 105Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban Muslimat NU Cabang Lamongan, Masa Bakti 1999-2005, 100Wawancara ibu Zaenab Kholiq. Op.Cit, hal. 111. 101PP Muslimat NU, Pokok-Pokok Program 2005- 106Wawancara ibu Hj. Kartika Hidayati. 2010. (PP Muslimat NU, 2005),Hal. 4. 107Wawancara ibu Hj. Kartika Hidayati. 102Nur Istiqomah, Formulir Isian Data dan 108Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban Rencana Kegiatan Calon peserta Usaha Mikro dan Kecil 1995, Periode 2010-2015. (PC Muslimat NU Lamongan, 2010). hal. (Lamongan, PC Muslimat NU Lamongan, 1995), hal 1. 45. 103Wawancara ibu Zaenab Kholiq. 109Wawancara ibu Hj. Kartika Hidayati.

599

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Program tersebut merupakan usaha KUBE-KUBE Muslimat NU Cabang Pemerintah untuk kesejahteraan sosial keluarga Lamongan yang telah lolos seleksi dari Dinas sosial miskin. Berdasarkan pertimbangan keunikan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : dinamika keluarga pada saat ini, perkembangan bentuk-bentuk keluarga dan sasaran kompleks keluarga Indonesia, kegiatan ini berfokus pada tiga komponen yang saling berkaitan yaitu peningkatan kemampuan, motivasi dan peran serta fungsi Tabel. 4.1 keluarga. Sebagai bagian kecil dari unit KUBE yang lolos seleksi Dinas Sosial Jawa masyarakat, keluarga mempunyai posisi yang dapat Timur menjadi sumber masalah terhadap keluarga itu No Kecam KUBE KUBE Jumlah sendiri baik sebagai sistim maupun terhadap atan sebelu sekarang bantua anggota-anggotanya. Kompleksnya masalah yang /Desa/n mnya n ama dihadapi keluarga jika tidak dapat ditangani dapat KUBE memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap 1. Brondo - -Produksi Rp. anggota keluarga, ketahanan keluarga serta ng/ Pembu krupuk 30.000. masyarakat.110 Sidomu atan -Produksi 000 kti- Krupu susu Soya Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan Gembya k Murni fakir miskin merupakan salah satu upaya ng/ -Konveksi pemberdayaan peran keluarga yang mempunyai Soya Pakaian posisi strategis dalam upaya penyelesaian masalah Ladzidz anak-anak ah dan keluarga, antara lain melalui bimbingan sosial, dewasa teknis dan bantuan stimulant bagi Usaha Ekonomi - Produktif (UEP) melalui KUBE fakir miskin. Pertokoha Sehingga Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur n baju mengadakan kegiatan Bimbingan Sosial KUBE di -Ternak berbagai daerah Provinsi Jawa Timur dan bekerja Kambing 2. Brondo - -Makanan Rp. sama dengan organisasi-organisasi masyarakat ng/ Makan hasil Laut 30.000. termasuk Muslimat NU di Kabupaten 111 Lohgun an 000 Lamongan. g/ Syafa’a Kegiatan tersebut tidak terjadi begitu saja, h perlu adanya usaha dari Muslimat NU Cabang 3. Brondo -Telor -Telor Rp. Lamongan agar daerahnya dapat diberi bimbingan ng/ Asin Asin 30.000. serta bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Sidomu -Ternak 000 Timur. Cara yang dilakukan Muslimat NU Cabang kti- Kambing Tegalag Lamongan adalah mendata semua KUBE yang ada ung/Tel di Kabupaten Lamongan dengan ketentuan- or Asin ketentuan yaitu nama Kecamatan, nama Desa, Open nama KUBE, identitas pengurus setiap KUBE 4. Brondo - -Kacang Rp. termasuk KK dan penghasilan suami, jenis KUBE ng/ Kacan Goreng 30.000. serta kondisi secara umum lokasi yang ditempati. Sidomu g - 000 Data tersebut kemudian diberikan kepada Dinas kti/ Jaya Goren Menanam Makmu g Kacang Sosial Jawa Timur, salah satu kriteria penyeleksian r -Makanan adalah daerah yang rawan masalah termasuk Ringan kemiskinan dan kerentaan tetapi penduduknya dan Kue 112 sadar untuk mengatasi masalah tersebut. Sumber Data : Muslimat NU Cabang Lamongan Tahun 2011

110 Suroidah, Laporan Pertanggungjawaban Berdasarkan tabel tersebut, KUBE-KUBE Program Pengembangan Fakir Miskin,( Lamongan : Syafaah, 2011). yang lolos seleksi merupakan KUBE yang 111 Loc. Cit. memiliki daerah yang subur serta memiliki banyak 112 Wawancara ibu Hj. Kartika Hidayati.

600

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017 potensi atau sumber yang dapat dimanfaatkan. Mantu 10. Mant Sakinah Makanan Usaha-usaha yang dilakukan setiap KUBE p up ringan sebelumnya tetap dilaksanakan dan ketika 11. Kedu Burdah - mendapatkan bantuan dari Dinas sosial Jawa Timur ngsok KUBE-KUBE tersebut memanfaatkan bantuan o tersebut dengan membeli kambing, diternakan dan 12. Sumb Khotimah - kemudian dijual untuk menambah pendapatan erben organisasi terkait. Respon Pemerintah bukan hanya do itu saja, Pemerintah juga melakukan pemberdayaan 13. Tugu Qomariya Makanan sosial atau bimbingan mengenai tata cara, manfaat h ringan dan hasil dari pemberdayaan di masing-masing Sumber Data : Kantor Muslimat NU Cabang KUBE tersebut. Sehingga dapat memberi Lamongan Tahun 1994-1999 pengetahuan dan manfaat kepada pengurus KUBE maupun anggota Muslimat NU lainnya.113 Pada periode pertama ibu Afiyah Lazim, KUBE baru dilaksanakan di Lamongan dengan 9 3. Hasil KUBE dan di Mantup 4 KUBE atau secara Program KUBE yang dilaksanakan oleh keseluruhan ada 13 KUBE. Struktur kepengurusan Muslimat NU Cabang Lamongan dari awal belum begitu terorganisir sehingga setiap KUBE perintisannya mulai tahun 1994 sampai tahun 2015 memiliki jumlah anggota yang berbeda-beda, selalu mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada jumlah anggota secara keseluruhan sekitar 57 tabel-tabel berikut : orang.114

Tabel 4. 2 Tabel 4.3 KUBE masa ibu Hj. Afiyah Lazim Tahun 1994- KUBE masa ibu Hj. Afiyah Lazim Tahun 1999- 1999 2005 Keca No Desa Nama Jenis Keca No Desa Nama Jenis matan KUBE Usaha matan KUBE Usaha Lamon 1. Made Tijaroh Makanan Sekara 1. Sekaran Barokah gan ringan n 2. Buluteng Moro Ternak 2. Sido Mahmuda Makanan ger Seneng Bebek mukti h ringan 3. Miru Krupuk Krupu 3. Ploso Mekar Produksi Bawang k wahy Jaya Tape 4. Sungege u neng 4. Sidoh Al- - 5. Jugo Mawar Jamu arjo Mubaroka Tradisi h onal 5. Kebet Lestari - 6. Manyar Al- Konve 6. Tume Otak-otak Otak-otak Kautsar ksi nggun Ikan /menja gan hit 7. Sidok Dapur - 7. Ngarum Melati Ternak umpu Kita ayam l 8. Kemban 8. Tlogo Nurul - gan Anyar Jannah 9. Latek 9. Sumb Sedap - Glagah 10. Glagah er Malam 11. Bangkok Al- Konve Muly Kautsar ksi/me o

114 Nur Istiqomah, Formulir Isian Data dan Rencana Kegiatan Calon Peserta Usaha Mikro dan Kecil, 113 Suroidah, Laporan Pertanggungjawaban 1995, ( Lamongan : PC Muslimat NU Lamongan, 1995), hal. Progam Pengembangan Fakir Miskin, Op.Cit. 1.

601

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

njahit 8 Mantup 25 12. Panggan Sakinah 9 Brondong 41 g 10 Ngimbang 31 Deket 13. Rejo Bina Insan Budida 11 Modo 21 12 Karanggeneng 53 Tengah ya 13 Karangbinangun 16 Lele 14 Paciran 30 14. Deket Flamboya Makan 15 Laren 24 Kulon n an 16 Kedungpring 37 ringan 17 Pucuk 22 15. Deket Mangga - 18 Babat 30 Wetan 19 Kali Tengah 17 16. Sido Tulip - 20 Sukorame 19 21 Solokuro 15 Mulyo 22 Glagah 7 17. Babat Kamboja Makan 23 Sukodadi 13 Agung an 24 Sekaran 5 ringan 25 Sambeng 8 18. Laladan Terajana - 26 Tikung 7 19. Plosobud Al-Adlu Makan 27 Maduran 10 en an Total 600 ringan Sumber Data : Kantor PC Muslimat NU Lamongan Sumber Data : Kantor Muslimat NU Cabang Tahun 2015 dan Kantor Dinas Sosial Kab. Lamongan tahun 1999-2005 Lamongan Kegiatan KUBE dilaksanakan sesuai Selanjutnya, KUBE masa kedua ibu Hj. sumber daya setiap lokasi, ada pula disatu Anak Afiyah Lazim diterapkan juga di Anak Cabang Cabang maupun Ranting dilaksanakan lebih dari Deket, Glagah dan Sekaran serta beberapa Ranting- satu KUBE karena lokasi tersebut selain jumlah rantingnya. Sehingga selama periode pertama ibu anggotanya banyak, juga memiliki potensi lebih. Hj. Afiyah Lazim tahun 1994 sampai 2005 jumlah Usaha yang biasanya dilaksanakan adalah ternak KUBE ada 32 buah atau 320 anggota.115 Jenis berupa sapi, kambing dan bebek, menjual pakaian, usaha mulai meningkat selain menjual makanan assesoris, makanan ringan seperti roti, krupuk ringan juga melayani jahit pakaian, konveksi, singkong, kripik singkong, obat tani, tempe, budidaya lele, ternak ayam dan sebagainya.116 songkok, kasur, anyaman, minuman seperti susu kedelai dan sari buah, batu bata, telur ayam dan Bidang ekonomi dan koperasi KUBE pada jamu, menyediakan pelayanan seperti jahit pakaian, periode ibu Hj. Kartika dilaksanakan secara konveksi, selep, catering, percetakan dan menyeluruh disetiap Anak Cabang maupun sebagainya.117 Sebagian besar kegiatan KUBE Ranting, pelaksanaannya berjalan dengan lancar tersebut masih terlaksana karena pada masa ibu sehingga KUBE semakin merata dan berkembang. Kartika selalu disurvei disetiap Anak Cabang Dapat dilihat dari tabel berikut : maupun Ranting setiap tahun, sehingga diketahui seperti apa potensi dan hasil dari usaha-usaha Tabel 4. 4 tersebut serta KUBE yang telah berdiri akan diolah KUBE tahun 1994-2015 Nomor Kecamatan Jumlah secara turun temurun kepada anggota Anak Cabang 118 KUBE maupun Ranting terkait. 1 Turi 22 2 Bluluk 30 Jumlah KUBE ada 600 usaha, dimana 3 Deket 17 setiap usaha dilaksanakan oleh maksimal 10 orang 4 Sarirejo 17 sehingga jumlah keseluruhan 6.000 orang. Jumlah 5 Sugio 20 tersebut membuktikan bahwa dalam 6 Lamongan 41 memberdayakan peran perempuan Muslimat NU 7 Kembangbahu 22

117 PC Muslimat NU Lamongan, Data KUBE se- 115 Zaenab Kholiq, Laporan Pertanggungjawaban Kabupaten Lamongan Tahun 2015, (Lamongan : PC Masa Bakti 1999-2005, Op,Cit. Hal. 111. Muslimat NU Lamongan, 2015). 116 Wawancara ibu Zaenab Kholiq. 118 Wawancara ibu Zaenab Kholiq.

602

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Cabang Lamongan dibidang ekonomi dan koperasi baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari KUBE cukup besar. Manfaat lain adalah dapat anggota masyarakat, Terlaksananya tujuan menambah pengalaman, penghasilan untuk Jamiyyah NU dikalangan kaum wanita, sehingga terwujud masyarakat adil dan makmur yang merata organisasi dan kreatifitas Muslimat NU Cabang dan diridhoi Alloh SWT. Lamongan dalam bidang ekonomi dan koperasi Muslimat NU Lamongan lahir sejak tahun serta dapat memberi motivasi untuk membuka 1950 yang diketuai oleh ibu Hj. Mardziyah Awal usaha sendiri dirumah dan meringankan beban pengangkatannya diusulkan oleh bapak H. keluarga. Selain itu, bantuan dari anggota Muslimat Abdullah Iskandar dan perempuan-perempuan NU pada KUBE-KUBE yang membutuhkan tenaga Lamongan lainnya. Tujuannya agar dapat lebih, membuat mereka berperan aktif dalam mempertahankan Indonesia terhindar dari pengaruh PKI dan mempererat silaturrahmi antar anggota. bidang ekonomi dan koperasi KUBE. Muslimat NU Cabang Lamongan telah diketuai oleh lima perempuan antara lain : ibu Hj. PENUTUP Mardziyah, ibu Hj. Salamah Soelarso, ibu Hj. SIMPULAN Masturoh, ibu Hj. Afiyah Lazim dan ibu Hj. Hasil pembahasan dan uraian yang telah di Kartika Hidayati. Muslimat NU Cabang Lamongan teliti oleh penulis, dapat ditarik beberapa memperlihatkan perkembangannya sejak tahun kesimpulan sesuai rumusan masalah yang diteliti, 1994 atau pada masa ibu Hj. Afiyah Lazim karena antara lain : menerapkan bidang-bidang sesuai visi dan misi Kabupaten Lamongan merupakan wilayah Muslimat NU. Bidang-bidang yang diterapkan dengan masyarakatnya memiliki mata pencaharian antara lain Bidang Organisasi, Pendidikan, Sosial yang sebagian besar adalah petani dan sebagian Kesehatan dan Lingkungan Hidup, Ekonomi dan lain adalah pedagang serta pekerjaan-pekerjaan lain Koperasi, Penerangan dan Dakwah dan Tenaga yang dilakukan diluar Lamongan. Pendidikan di Kerja. Lamongan dapat dikatakan telah mengalami Salah satu bidang yang berkembang dari banyak kemajuan karena terdapat jenjang-jenjang Muslimat NU Cabang Lamongan adalah bidang pendidikan mulai dari Pra sekolah hingga tingkat koperasi dan ekonomi Kelompok Usaha Bersama Perguruan Tinggi. Sebagian besar masyarakat (KUBE), hampir diseluruh Anak Cabang dan Lamongan Beragama Islam, lainnya beragama Ranting memiliki program tersebut karena melihat Kristen, Hindu dan Budha. Dominannya agama potensi dan sumber daya Kabupaten Lamongan Islam membuat kegiatan yang berazaskan Islam yang terdiri dari berbagai jenis yang dapat mudah tersebar di Kabupaten Lamongan. dimanfaatkan. KUBE dilakukan dari penjualan atau Kabupaten Lamongan memiliki perekonomian produksi yang sederhana hingga ke produk-produk yang cukup baik karena memiliki berbagai jenis atau jasa yang lebih modern dan yang dibutuhkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan. oleh banyak masyarakat. Pembaruan pengajaran agama Islam membuat banyak organisasi keagamaan yang SARAN bermunculan, termasuk NU yang lahir dengan latar Penelitian tentang Muslimat NU Cabang belakang mempertahankan tradisi yang telah ada Lamongan masih banyak membutuhkan data-data sebelumnya dan memberikan kebebasan bermadzab primer dari PC Muslimat NU Kabupaten bagi masyarakat. Organisasi NU dalam Lamongan, instansi-instansi dan lembaga-lembaga perkembangannya memiliki beberapa badan terkait sehingga perlu ketertiban dalam otonom antara lain Muslimat NU, GP Anshor, penyimpanan arsip-arsip dan sumber-sumber lain Fatayat, IPNU, IPPNU dan PMII. Muslimat NU yang diharapkan akan tertata, tersruktur dan merupakan salah satu badan otonom NU yang terorganisir menjadi lebih baik khususnya merupakan anggota perempuan NU. Lahir karena Muslimat NU Cabang Lamongan. pengaruh dari organisasi-organisasi perempuan yang ada di Indonesia sebagai bentuk keinginan Perkembangan dan peningkatan peran perempuan bahwa mereka dapat berorganisasi dan perempuan yang dilakukan oleh Muslimat NU mengasah potensinya setara dengan laki-laki. Pada Cabang Lamongan tidak hanya ada pada bidang Muktamar NU ke-15 di Surabaya pada tahun 1940 Ekonomi dan Koperasi Kelompok Usaha Bersama dan masih menjadi bagian dari NU, pada waktu itu (KUBE) tahun 1994-2015, masih banyak masih bernama Nahdlatul Oelama Muslimat perkembangan yang dilakukan dan belum (NOM). Kemudian pada tahun 1946 dirubah terungkap secara menyeluruh dari setiap bidangnya menjadi Muslimat NU. Tujuan Muslimat NU yang jika diteliti dan dikaji oleh peneliti lain maka adalah terwujudnya wanita Islam yang bertaqwa akan menambah wawasan bagi para pembaca pada kepada Alloh SWT, berilmu, beramal, cakap dan umumnya dan para sejarawan. bertanggungjawab serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa, Terwujudnya wanita Islam yang sadar akan kewajiban dan haknya menurut ajaran Islam,

603

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Kepada para generasi, terutama kaum Lamongan : AC Muslimat NU perempuan diharapkan dapat berusaha untuk selalu Brondong, Sidomukti. meningkatkan perannya sebagai perempuan sebagai Solihah. 2011. Laporan Pertanggungjawaban upaya melestarikan ajaran agama, bangsa dan Program Pengembangan Fakir negara serta pembangunan nasional dari berbagai Miskin. Lamongan : AC Muslimat bidang dengan cara yang positif dan dapat NU Brondong, Tegalagung. diteruskan oleh generasi selanjutnya. Suroidah. 2011. Laporan Pertanggungjawaban Program Pengembangan Fakir Miskin. Lamongan : AC Muslimat NU Brondong, Lohgung. DAFTAR PUSTAKA MAJALAH : DOKUMEN Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. 2015. Asiyah, Udji. 2012. Hidmah Muslimat NU : Organisasi-organisasi keagamaan di Perempuan-perempuan Agen Lamongan. Lamongan : Badan Perubahan. Surabaya: PW Kesatuan Bangsa dan Politik. Muslimat NU. Istiqomah, Nur. 1999. Laporan Pertanggungjawaban Koperasi Mekar Sari.1993. Kemajuan Wanita An’Nisa VIII Kabupaten Lamongan. Indonesia dan pergeseran Budaya. Lamongan : PC Muslimat NU. Yogyakarta : Mekar Sari. ______. 2000. Formulir Isian Data dan Rencana Kegiatan Calon Peserta Program Pengembagan Usaha Mikro dan Kecil. Lamongan : PC SKRIPSI Muslimat NU. Kusumastuti, Emmi. 2009. Gerakan Muslimat Jannah, Noor. 2012. Proposal Harlah Nahdlatul Ulama di Daerah Istimewa Muslimat NU ke-66. Lamongan : PC Yogyakarta pada tahun 1998–2002. Muslimat NU. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri ______. 2013. Proposal Harlah Sunan Kalijaga Yogyakarta. Muslimat NU ke-67. Lamongan : PC Lailatul Mufadah, Siti. 2016. Sholichah A. Wahid Muslimat NU. Kholiq, Zaenab. 2005. Laporan Hasyim dan Kiprahnya dalam Meningkatkan Pertanggungjawaban Pimpinan Peran Muslimat NU 1963 – 1994. Surabaya : Cabang Muslimat NU Lamongan Universitas Negeri Surabaya. Masa Bakti 1999-2005. Lamongan : PC Muslimat NU. Mahmudah, Khuluqul. 2015. Pengelolaan ______. 2015. Laporan Dakwah Muslimat NU Cabang Pertanggungjawaban Pengurus Bojonegoro dalam Upaya Peningkatan Cabang Muslimat NU Kab. Ukhuwah Islamiyah Semarang : Lamongan Periode 2010-2015. Universitas Islam Negeri Walisongo Lamongan : PC Muslimat NU. Semarang. Maftuhin, Eri Maftuhin, dkk. 2005. Permohonan Kredit Modal Kerja TESIS UMKM Provinsi Jawa Timur. Istiqomah, Imroatul. 2015. Pemikiran Lamongan : PC Muslimat NU. Keagamaan Aisiyah dan Muslimat NU Ma’rifah, Siti. 2011. Laporan Pertanggungjawaban Program dalam Bidang Dakwah, Politik dan Pengembangan Fakir Miskin. Gender. Surakarta : Universitas Lamongan : AC Muslimat NU Muhammadiyah Surakarta. Brondong, Sidomukti. PC Muslimat NU Lamongan. 2015. Data KUBE se-Kabupaten Lamongan.Lamongan : BUKU PC Muslimat NU. Astuti, Widi. 2013. Perempuan Pejuang: Jejak PP Muslimat NU. 2005. Pokok-pokok Perjuangan Perempuan Islam Nusantara Program 2005-2010. Jakarta : PP dari Masa Ke Masa. Bandung : Konstanta Muslimat NU. Publishing House. Rokayati, Etik. 2011. Laporan Badan Pusat Statistik Lamongan.1994. Lamongan Pertanggungjawaban Program Dalam Angka : Lamongan In Figure. Pengembangan Fakir Miskin. Lamongan : Badan Pusat Statistik.

604

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 3, Oktober 2017

Dahlan, Aisyah, dkk. 1979. Ibu Kartini Seratus 3. Zaenab Kholiq, Kranggan g. Ababil No. 34 Tahun. Jakarta: PP Muslimat NU. Lamongan. Wawancara tanggal 28 Februari De Stuers dan Cora Vreede. 2008. Sejarah 2017. Perempuan Indonesia : Gerakan dan 4. Aily Ni’mah Jl. Ahmad Dahlan No. 66, Pencapaian. Depok : Komunitas Bambu. Lamongan. Wawancara tanggal 28 Februari Greg Barton dan Greg Fealy. 1997. Nahdlatul 2017. Ulama Traditional Islam and Modernity in Indonesia : Traditionalisme Radikal INTERNET Persinggungan NU. Yogyakarta : www.muslimat-nu.com MNU Online, situs resmi LKIS. PP Muslimat NU, diakses pada tanggal 6 Maret Kasdi, Aminuddin. 2005. Memahami Sejarah. 2017. Surabaya: Unesa Press. Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia. www.nu.or.id NU Online Soeara Nahdlatoel Surabaya : PT. Duta Aksara Mulia. Oelama, diakses pada tanggal 14 Pemerintah Kabupaten Lamongan. 1994. Lamongan Memayu raharjaning Praja. Mei 2017 Lamongan : Pemerintah Kabupaten Lamongan www.bps.go.id Badan Pusat Statistik, diakses ______. 1999. 10 Tahun pada tanggal 14 Mei 2017. Lamongan Membangun. Lamongan : Pemerintah Kabupaten Lamongan. PP Muslimat NU. 2000. Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga Muslimat NU. Jakarta : PP Muslimat NU. Sjahcruni, Asmah, dkk. 1996. 50 Tahun Muslimat NU, Berkhidmat Untuk Agama, dan Bangsa. Jakarta: LAKPESDAM. Soewondo, Nani. 1984. Kedudukan Wanita Indonesia dalam Hukum dan Masyarakat. Jakarta : Ghalia Indonesia. Susan Blackburn, Susan. 2007. Konggres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Syuhadi, Faturrahim. 2005. Mengenang Perjuangan Sejarah Muhammadiyah Lamongan 1936- 2005. Surabaya : Java Pustaka Media Utama. Tosari, Widjaja Machsusoh. 1995. Keputusan Kongres XIII Muslimat NU. Jakarta : PP Muslimat NU. Van Brunessen, Martin. 1994. NU Tradisi Relasi- relasi Kuasa Pencarian Wacana Baru. Yogyakarta : LKiS. Zuhri, Saifuddin Zuhri, dkk. 1979. Sejarah Muslimat Nahdlotul Ulama. Jakarta : PP Muslimat NU.

WAWANCARA 1. Kartika Hidayati ( Ketua Muslimat NU Cabang Lamongan tahun 2005-2010 dan 2010- 2015), pada Jl. Soewoko No. 98, Lamongan. Wawancara tanggal 12 April 2017. 2. Abidah Ma’shum ( Bendahara Muslimat NU Cabang Lamongan tahun, Jln. Basuki Rachmad No. 95 Lamongan. Wawancara tanggal 5 Februari 2017.

605