“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 8460:2017 SNI

Badan Standardisasi Nasional Persyaratan perancangan geoteknik Persyaratan perancangan

Standar Nasional Indonesia Nasional Indonesia Standar

ICS 91.010.01 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Jakarta i a dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau sebagian dan memperbanyak mengumumkan Dilarang undang-undang. dilindungi a umen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN dari tertulis izin tanpa tercetak maupun elektronik secara baik ini umen eluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan mendistribusikan dilarang serta apapun bentuk dalam dan cara dengan ini dokumen isi eluruh © BSN 2017 cipt Hak s Diterbitkan d dok BSN Email: [email protected] www.bsn.go.id “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

i 21 41 36 . 19 ...... xvi ...... xv ...... SNI 8460:2017 ...... 36 ...... 16 ...... 41 ...... 18 ...... 38 ...... 37 ...... 13 ...... 16 ...... 41 ...... 43 ...... SPT) ...... 43 ...... SPT) ...... 13 ...... , DMT) ...... 44 ...... , DMT) ...... 5 ......

i Daftar isi Daftar isi ...... 21 ...... Standard Penetration Test, ...... 20 ......

...... Flat Dilatometer Test Dilatometer Uji dilatometer datar (Flat Uji Pressuremeter (PMT) ...... (PMT)Uji Pressuremeter Uji sondir (CPT, CPTU, CPTM) ...... 43 ...... CPTU, CPTM) Uji sondir (CPT, Evaluasi hasil pengukuran muka air tanah ...... Evaluasi hasil pengukuran muka air tanah ...... Umum Uji penetrasi standar ( ...... 40 ...... Perancangan dan pelaksanaan pengukuran Penyelidikan awal ...... Penyelidikan awal Pengambilan contoh batuan ...... Pengambilan contoh batuan Penyelidikan tanah Pengambilan contoh tanah ...... Pengambilan contoh tanah Persyaratan umum data geometrik ...... Persyaratan umum data geometrik 19 ...... Informasi geoteknik ...... 36 ...... dengan galian atau batuan Pengambilan contoh tanah Persyaratan umum gaya-gaya yang bekerja ...... Persyaratan umum gaya-gaya yang bekerja 17 ...... Persyaratan umum sifat-sifat tanah Pemeriksaan kesesuaian hasil penyelidikan selama konstruksi ... konstruksi selama hasil penyelidikan Pemeriksaan kesesuaian ...... Umum ...... 36 ...... dengan pengeboran atau batuan Pengambilan contoh tanah Penyelidikan tahap perancangan Penyelidikan tahap perancangan Data geoteknik ...... Data geoteknik Ruang lingkup ...... 1 ...... Ruang lingkup 1 ...... Acuan normatif ...... Istilah dan definisi ...... Persyaratan umum Uji lapangan pada tanah dan batuan ...... dan batuan pada tanah Uji lapangan Persyaratan umum laporan perancangan geoteknik ...... 18 ...... geoteknik Persyaratan umum laporan perancangan 19 ...... Perancangan penyelidikan geoteknik Ruang lingkup data geoteknik ...... 19 ...... Ruang lingkup data geoteknik Persyaratan umum perancangan ...... perancanganPersyaratan umum ...... Persyaratan umum durabilitas material 16 ...... perancangan Persyaratan umum perhitungan dalam ...... 36 ...... air tanah batuan dan Pengambilan contoh tanah,

5.4.5 5.4.4 5.4.3 5.3.2 5.4 5.4.1 5.4.2 5.3.1 5.2.3 5.3.5 5.2.2 5.3.4 4.3.3 4.4 5 5.2 5.2.1 5.1 5.3.3 4.1 4.2 4.3 4.3.1 4.3.2 5.2.5 5.3 5.3.1 5.3.2 © BSN 2017 Daftar isi Daftar isi ...... Prakata Pendahuluan...... 1 2 3 4 5.2.4 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

4 62 64 44 ..... 57 ...... 69 ...... nah ...... 65 ...... nah ...... 48 ...... 74 ...... 67 ...... 71 ...... 64 ...... 71 ...... 51 ...... 62 ...... 70 ...... 54 ...... 50 ...... 45 ...... , FVT) ...... 44 ...... , FVT) ...... 64 ...... 53 ...... 62 ...... 54 ...... 55 ...... ii ...... 66 ...... material batuan ...... material batuan Field Vane shear Test Field Vane ...... 74 ...... jet grouting , DP) ...... 44 ...... DP) Test, Probing Dynamic , PLT) ...... 4 ...... Test, PLT) Plate Loading (swelling test) ...... 74 ......

mpaian informasi geoteknik ...... informasi geoteknik mpaian

Penya Metode jet grouting Umum ...... Umum Ruang lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan Pengujian kekuatan material batuan ...... 58 ...... Pengujian kekuatan material batuan Uji klasifikasi batuan ...... batuan Uji klasifikasi Uji pengembangan Pertimbangan lain dalam perancangan ...... perancangan Pertimbangan lain dalam Persiapan contoh uji batuan ...... Persiapan contoh uji batuan Uji permeabilitas tanah ...... Uji permeabilitas tanah Pengambilan contoh dan pengujian ...... pengujian Pengambilan contoh dan Uji pemadatan tanah ...... 53 ...... Uji pemadatan tanah Penyelidikan lapangan khusus untuk pekerjaan penyuntikan semen pekerjaan untuk khusus Penyelidikan lapangan ...... Persyaratan material dan produk Uji indeks kekuatan tanah ...... tanah kekuatan Uji indeks ...... tanah deformasi Uji kompresibilitas dan Persyaratan teknis ...... 67 ...... Persyaratan teknis Uji kimia dan kandungan organik tanah dan air tanah ...... dan air tanah organik tanah kandungan Uji kimia dan Ruang lingkup pekerjaan penyuntikan semen ...... penyuntikan semen Ruang lingkup pekerjaan ...... 46 ...... tanah dan deskripsi identifikasi Uji klasifikasi, Uji pendugaan dinamis ( Uji pendugaan ...... Umum ...... uji tanah Persiapan contoh Uji pembebanan pelat ( Uji pembebanan Penentuan nilai parameter ...... 64 ...... Penentuan nilai parameter Uji geser baling lapangan ( baling lapangan Uji geser Evaluasi informasi geoteknik ...... 63 ...... geoteknik Evaluasi informasi grouting

Perbaikan tanah ...... Perbaikan tanah Laporan penyelidikan tanah ...... Laporan penyelidikan tanah Jet Uji laboratorium pada batuan ...... pada batuan Uji laboratorium ...... 67 ...... Penyuntikan semen (grouting) Kriteria kebutuhan perancangan perbaikan tanah ...... tanah perancangan perbaikan Kriteria kebutuhan ta untuk pekerjaan perbaikan pendahuluan Penyelidikan geoteknik jenis perbaikan tanah Kriteria penentuan Ruang lingkup perbaikan tanah ...... tanah Ruang lingkup perbaikan Uji laboratorium pada tanah ...... 44 ...... pada tanah Uji laboratorium

5.7.2 6.6.2 5.7 5.7.1 6.6.1 5.6.4 6.6 5.6.2 5.6.3 6.5.6 5.6.1 5.5.8 5.6 6.5.5 5.5.7 6.5.3 6.5.4 5.5.5 5.5.6 6.5.2 5.5.4 6.5 6.5.1 6.2 6.3 6.4 6.1 6 5.5.3 5.4.8 5.5 5.5.1 5.5.2 5.4.7 5.7.4 © BSN 2017 5.4.6 SNI 8460:2017 5.7.3 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

...... 84 ...... SNI 8460:2017 erjaan ...... 95 ...... erjaan erjaan ...... 104 ...... erjaan (vacuum preloading) ...... 96 ...... 118 ...... 85 ...... 120 ...... 106 ...... 87 ...... 112 ...... 80 ...... 98 ...... 97 ...... 87 ...... 79 ...... 78 ...... 104 ...... 107 ...... 116 ...... jet grouting

iii ...... deep mixing ...... 76 ...... m perancangan ...... perancangan m ...... 77 ...... 118 ...... 112 ...... 95 ...... (deep compaction) jet grouting ...... 78 ...... jetgrouting ...... 84 ...... 116 ......

Persyaratan material dan produk ...... Persyaratan material dan produk Pertimbangan lain dala Informasi yang diperlukan untuk perancangan dan pelaksanaan pek pelaksanaan dan untuk perancangan Informasi yang diperlukan ...... pekerjaan pemadatan dalam untuk Penyelidikan geoteknik Penyelidikan geoteknik untuk pekerjaan PVD dengan vakum Penyelidikan geoteknik 121 ...... Persyaratan material dan pemasangan Persyaratan material dan produk ...... Persyaratan material dan produk ...... perancangan Pertimbangan lain dalam 95 ...... pemadatan dalam Ruang lingkup pekerjaan Informasi yang diperlukan untuk perancangan pekerjaan ...... pekerjaan untuk perancangan Informasi yang diperlukan 118 ...... Hasil perancangan Penyelidikan geoteknik ...... 86 ...... Penyelidikan geoteknik Proses pekerjaan ...... Proses pekerjaan Kriteria perancangan Informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ...... pekerjaan untuk pelaksanaan Informasi yang diperlukan Pertimbangan lain dalam perancangan ...... perancangan Pertimbangan lain dalam 116 ...... Material dan peralatan Pertimbangan lain dalam perancangan ...... perancangan dalam Pertimbangan lain Ruang lingkup pekerjaan Penyelidikan geoteknik untuk pekerjaan Penyelidikan geoteknik ...... dan produk Persyaratan material Kriteria perancangan Kriteria perancangan Ruang lingkup pekerjaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan metode hampa Aplikasi Perancangan Persyaratan material ...... Persyaratan material Data khusus ...... 77 ...... Data khusus Informasi yang diperlukan untuk perancangan dan pelaksanaan pek pelaksanaan dan untuk perancangan Informasi yang diperlukan ...... untuk pekerjaan PVD Penyelidikan geoteknik Parameter Parameter ...... 104 ...... (PVD) Drain Vertical Prefabricated Ruang lingkup pekerjaan Struktur hasil Struktur Prefabricated Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan metode hampa udara Pemadatan dalam Deep mixing Prefabricated Vertical Drain (PVD) ...... Vertical Drain (PVD) Prefabricated 6.8.4 6.8.5 6.8.2 6.8.3 6.10.8 6.10.9 6.7.4 6.7.5 6.8 6.8.1 6.10.6 6.10.7 6.7.3 6.10.4 6.10.5 6.7.2 6.9.6 6.10 6.10.3 6.6.9 6.7 6.7.1 6.6.7 6.6.8 6.9.5 115 6.10.1 udara 115 6.10.2 6.6.6 6.9.4 6.6.5 6.9.2 6.9.3 6.6.4 6.9 6.9.1 © BSN 2017 6.6.3 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

34 139 .... 126 ...... 126 ...... 139 ...... 141 ...... 129 ...... 136 ...... 125 ...... 136 ...... 138 ...... 128 ...... 138 ...... 126 ...... 139 ...... 137 ...... 127 ...... 126 ...... 141 ...... 135 ...... 142 ...... 134 ...... 132 ...... 136 ...... 136 ...... 133 ...... 1 ...... iv iv ...... (stress history)

...... 135 ...... dan unloading

Pertimbangan lain dalam perancangan ...... perancangan lain dalam Pertimbangan

Prosedur perancangan ...... Prosedur perancangan ...... Kondisi perancangan Kriteria faktor keamanan ...... keamanan Kriteria faktor Metode analitis/numerik Metode empirik dan grafis ...... Metode empirikgrafis dan Monitoring dan pelaporan (termasuk interpretasi, analisis, dan evaluasi) ...... 139 ...... evaluasi) analisis, dan (termasuk interpretasi, Monitoring dan pelaporan 141 ...... Persyaratan perancangan Kriteria deformasi ...... 133 ...... Kriteria deformasi Persyaratan minimum instrumentasi geoteknik untuk keamanan lereng ...... 139 ...... keamanan lereng Persyaratan minimum instrumentasigeoteknik untuk Kriteria umur rencana ...... 133 ...... Kriteria umur rencana Pemilihan jenis instrumentasi ...... Pemilihan jenis instrumentasi Kriteria loading Jenis-jenis instrumentasi monitoring lereng ...... instrumentasi monitoring lereng Jenis-jenis Kriteria pembebanan ...... 132 ...... Kriteria pembebanan Analisis stabilitas lereng batuan ...... batuan lereng stabilitas Analisis Data penyelidikan tanah dan batuan untuk stabilitas lereng .... lereng untuk stabilitas dan batuan Data penyelidikan tanah Penentuan parameter untuk analisis lereng batuan ...... 137 ...... Penentuan parameter untuk analisis lereng batuan Data geologi teknik ...... 128 ...... Data geologi teknik Analisis penurunan dan deformasi lereng timbunan ...... dan deformasi lereng timbunan Analisis penurunan Data topografi ...... 128 ...... Data topografi Analisis aliran debris ...... debris Analisis aliran Lereng buatan manusia ...... Lereng buatan manusia Analisis lereng yang berpotensi mengalami likuifaksi ...... yang berpotensi mengalami likuifaksi lereng Analisis Lereng alam ...... 126 ...... Lereng alam Terowongan ...... Terowongan Stabilitas lereng galian dan timbunan ...... timbunan lereng galian dan Stabilitas Analisis lereng tanah ...... tanah lereng Analisis Ruang lingkup pekerjaan terowongan Ruang lingkup pekerjaan ...... terowongan pegunungan/batuan Persyaratan perancangan Perancangan instrumentasi untuk keamanan lereng ...... lereng keamanan Perancangan instrumentasi untuk Kriteria perancangan lereng ...... Kriteria perancangan lereng Analisis stabilitas lereng batuan ...... batuan lereng stabilitas Analisis Ruang lingkup stabilitas lereng galian dan timbunan ...... dan timbunan lereng galian Ruang lingkup stabilitas ...... Deskripsi ...... lereng Data yang diperlukan perancangan untuk Aplikasi ...... Aplikasi

7.6 8 8.2.2 8.2.3 8.1 8.2 7.5.5 7.6.2 7.6.1 7.8.4 8.2.1 7.5.4 7.8.3 7.5.3 7.8.2 7.5.2 7.8 7.8.1 7.5 7.5.1 7.7.2 7.4.3 7.7 7.7.1 7.4.2 7.6.5 7.1 7.2 7.4 7.4.1 7.6.4 7 7.3 7.3.2 7.6.3 © BSN 2017 7.3.1 6.10.10 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

8 0 ... 175 ... SNI 8460:2017 n-tutup) ...... 161 ...... n-tutup) ...... 161 ...... 179 ...... 154 ...... 175 ...... 160 ...... 174 ...... 171 ...... 172 ...... 160 ...... 144 ...... 169 ...... 164 ...... 167 ...... 161 ...... 175 ...... 175 ...... 155 ...... 178 ...... 175 ...... ) dan drainase ...... 152 ...... drainase ) dan ...... 17 ......

...... v ...... 154 ...... 143 ...... m perancangan ...... perancangan m ...... 161 ......

Prosedur perancangan ...... Prosedur perancangan Dasar-dasar perancangan ...... Dasar-dasar perancangan Pengamatan, pengukuran, dan pencatatan pekerjaan ...... pekerjaan dan pencatatan Pengamatan, pengukuran, Penyelidikan Perlindungan lingkungan ...... lingkungan Perlindungan Ketahanan terhadap geser, pengangkatan, dan guling ...... Ketahanan terhadap geser, pengangkatan, dan guling Metode-metode tambahan lainnya ...... Metode-metode tambahan lainnya Beban pada fondasi ...... Beban pada fondasi 178 ...... dan kemampulayananKekuatan struktur Persyaratan perancangan Persyaratan perancangan ...... Kondisi perancangan ...... pada terowongan perisai tambahan Fasilitas Daya dukung izin ...... Daya dukung izin 177 ...... Penurunan Persyaratan sistem kedap air (water proofing kedap Persyaratan sistem ...... yang berdekatan struktur Pengaruh konstruksi Karakteristik tanah ...... 175 ...... Karakteristik tanah Persyaratan dinding terowongan ...... 152 ...... terowongan Persyaratan dinding Evaluasi hasil pemantauan dan pengukuran ...... dan pengukuran Evaluasi hasil pemantauan 175 ...... Persyaratan dasar Persyaratan perkuatan ...... 146 ...... Persyaratan perkuatan ...... 175 ...... pemantauan dan pengukuran Pelaksanaan Penyelidikan batuan Penyelidikan ...... dan portal portal Persyaratan area 145 ...... Persyaratan penggalian Frekuensi pemantauan dan pengukuran ...... dan pengukuran Frekuensi pemantauan Metode perancangan ...... 143 ...... perancangan Metode Perancangan pemantauan dan pengukuran Perancangan pemantauan dan pengukuran ...... dan pengukuran pemantauan Jenis-jenis ...... pengukuran Posisi pemantauan dan Fondasi ...... Fondasi Pertimbangan lain dala Persyaratan perancangan terowongan lintas bawah (metode gali-da lintas bawah terowongan Persyaratan perancangan Persyaratan struktur ...... 17 ...... Persyaratan struktur Persyaratan perancangan terowongan perisai ...... 154 ...... perisai terowongan Persyaratan perancangan Persyaratan perancangan fondasi ...... fondasi Persyaratan perancangan Ruang lingkup pekerjaan fondasi ...... fondasi Ruang lingkup pekerjaan

8.5 8.4.3 8.4.2 8.3.6 8.4 8.4.1 8.3.5 9.3.3 8.3.4 9.3.1 9.3.2 9.3 8.3 8.3.1 8.3.2 8.3.3 9.2.3 9.2.4 8.2.10 8.2.11 9 9.2.2 8.2.9 8.5.6 9.2 9.2.1 9.1 8.2.8 8.5.5 8.2.5 8.2.6 8.2.7 8.5.4 8.2.4 © BSN 2017 8.5.1 8.5.2 8.5.3 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

87 82 84 91 183 182 191 187 . 184 . .. 195 .. ra fondasi ...... 181 ...... ang ...... 191 ...... ang (contraction joint) ...... 191 ...... 189 ...... 191 ...... 188 ...... 189 ...... 180 ...... 180 ...... 180 ...... 181 ...... PIT) pada fondasi ti ...... 190 ...... 192 ...... 179 ...... 191 ...... , PDA) pada fondasi tiang ...... 190 ...... PDA) pada fondasi tiang , ...... 182 ...... 191 ...... 187 ...... 1 ...... 1 ...... 1 ...... vi dan sambungan kontraksi ...... Pile Integrity Test, ( ...... 179 ...... Pile Driving Analyzer buoyancy (expansion joint) (expansion ...... 197 ......

bedded walls Verifikasi perancangan melalui monitoring defleksi/pergerakan dinding...... 196 dinding...... melalui monitoring defleksi/pergerakan Verifikasi perancangan Sambungan lepas Tipe tiang ...... Tipe tiang Sistem drainase ...... 194 ...... Sistem drainase Umum ...... Umum ...... Penyelidikan tanah ...... Umum ...... Beban lateral Persyaratan teknis dinding penahan ...... 193 ...... penahan Persyaratan teknis dinding Ruang lingkup pekerjaan dinding penahan tanah ...... tanah dinding penahan Ruang lingkup pekerjaan 1 ...... Deskripsi Laporan perancangan sistem fondasi yang merupakan gabungan anta ...... lapangan Laporan penyelidikan 182 ...... Survei lapangan 186 ...... Daya dukung tiang tunggal ...... Aplikasi Laporan perancangan fondasi tiang ...... tiang fondasi Laporan perancangan ...... penahan tanah Tipe dinding Uji integritas tiang pada fondasi tiang ...... tiang Uji integritas tiang pada fondasi Uji integritas metode Sonic Echo Uji pembebanan horizontal/lateral pada fondasi tiang ...... tiang fondasi pada Uji pembebanan horizontal/lateral Uji pembebanan dinamik ( Laporan perancangan fondasi dangkal ...... dangkal fondasi Laporan perancangan ...... rakit fondasi Laporan perancangan Uji pembebanan aksial tarik pada fondasi tiang ...... tiang tarik pada fondasi Uji pembebanan aksial Laporan analisis perancangan fondasi ...... 179 ...... perancangan fondasi Laporan analisis Uji pembebanan aksial tekan pada fondasi tiang ...... tiang tekan pada fondasi Uji pembebanan aksial Ketahanan terhadap Ketahanan Em Dinding penahan tanah ...... tanah Dinding penahan Ruang lingkup pekerjaan struktur penahan tanah ...... tanah struktur penahan Ruang lingkup pekerjaan

Struktur penahan tanah ...... Struktur penahan tanah Fondasi dangkal ...... Fondasi dangkal integritas) Uji fondasi tiang (pembebanan dan Fondasi tiang...... Survei lapangan ...... Survei lapangan Kriteria laporan perancangan fondasi ...... fondasi perancangan Kriteria laporan 10.3 10.2.8 10.2.7 9.6 9.8 9.7 9.7.4 10.2.6 9.5 9.5.1 9.5.3 9.7.1 9.7.3 10.2.5 10.2 tiang-rakit ...... tiang-rakit 10.1 10.2.1 10.2.2 9.4.5 9.4.6 9.5.2 9.7.2 10.2.3 9.4.4 10.2.4 9.8.5 9.8.6 10 9.8.3 9.8.4 9.4.2 9.4.3 9.8.2 9.4.1 9.4 © BSN 2017 9.8.1 9.3.4 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

15 46 13 32 97 259 197 ...... 215 ...... 201 ...... SNI 8460:2017 sekitar galian, dan ...... 257 ...... 211 ...... 215 ...... 259 ...... 246 ...... 232 ...... 244 ...... 205 ...... 256 ...... 229 ...... 245 ...... 237 ...... 260 ...... 221 ......

vii ...... nailing soil ...... 246 ...... 217 ...... 249 ...... embedded walls embedded ...... 232 ...... ncangan Galian Dalam ...... 259 ...... ncangan Galian Dalam soil nailing embedded walls embedded (MSE walls) ...... 215 ......

...... 233 ...... 200 ......

Verifikasi perancangan ...... Verifikasi perancangan ...... produksi pada angkur dan uji penerimaan Uji kesesuaian Kriteria penerimaan ...... 254 ...... Kriteria penerimaan Analisis dan perancangan dinding perancangan Analisis dan ...... Verifikasi perancangan Perancangan angkur tanah Perancangan angkur tanah Deskripsi ...... 2 ...... Deskripsi Persyaratan teknis Pertimbangan lain dalam perancangan ...... perancangan Pertimbangan lain dalam Deskripsi ...... 2 ...... Deskripsi Persyaratan teknis ...... 247 ...... Persyaratan teknis Verifikasi perancangan ...... Verifikasi perancangan ...... angkur tanah Ruang lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan Kriteria penerimaan dinding MSE ...... dinding MSE Kriteria penerimaan Verifikasi perancangan: monitoring pergerakan dinding, tanah di Dasar perancangan ...... Dasar perancangan 244 ...... Sistem drainase Toleransi penurunan muka air tanah dan toleransi defleksi dinding ...... 213 ...... defleksi dinding dan toleransi muka air tanah Toleransi penurunan Persyaratan teknis ...... 233 ...... Persyaratan teknis Persyaratan teknis Persyaratan teknis ...... dinding keruntuhan/kegagalan Berbagai moda Deskripsi ...... 2 ...... Deskripsi Aplikasi Aplikasi Aplikasi Aplikasi ...... perancangan Dasar analisis dan Ruang lingkup pekerjaan dinding MSE ...... dinding MSE Ruang lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan pekerjaan Ruang lingkup 1 ...... Deskripsi Jenis embedded walls ...... 198 ...... walls Jenis embedded Persyaratan teknis pera Ruang lingkup pekerjaan Galian Dalam ...... Galian Dalam Ruang lingkup pekerjaan Dinding MSE Angkur tanah (ground anchors) Soil nailing Kontruksi galian terbuka ...... terbuka Kontruksi galian Galian Dalam ...... Galian Dalam 10.6.6 10.6.7 11 11.2 11.1 10.6.5 10.4.5 10.4.6 10.5 10.6.4 10.4.2 10.4.4 10.4.3 10.6.2 10.6.3 10.5.8 10.6 10.6.1 penurunan muka air tanah...... 2 ...... penurunan muka air tanah. 10.4.1 10.4 10.5.7 10.3.9 10.5.5 10.5.6 10.3.8 10.5.4 10.3.5 10.3.7 10.5.2 10.5.3 10.3.4 10.3.6 11.3 10.5.1 © BSN 2017 10.3.1 10.3.2 10.3.3 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

83 263 289 . 290 . .. 290 ...... 282 ...... (hydraulic (hydraulic eruntuhan ...... 290 ...... 289 ......

an an tanah dan ntang bendungan nggul ...... 285 ...... nggul ternal filter ...... 290 ...... ternal filter ik-situs ...... 273 ...... ik-situs ...... 279 ...... 285 ...... ) ...... 285 ...... 277 ...... 286 ...... 263 ...... 275 ...... 266 ...... (hydraulic fracturing) ...... 260 ...... akibat akibat retak hidraulik buried structure (dispersive ) (dispersive (rock fill) viii ...... boiling ...... 283 ...... 280 ...... akibat ) ...... 284 ...... )

suffosion

...... Persyaratan gempa untuk struktur tertanam ( tertanam Persyaratan gempa untuk struktur Persyaratan gempa untuk lereng ...... 278 ...... Persyaratan gempa untuk lereng Perancangan bendungan urugan batu bebas retak hidraulik (hydraulic fracturing) Perancangan bendungan urugan batu bebas retak in dan bentuk urugan tanah dan tanggul bendungan Batasan tinggi Persyaratan gempa untuk bendungan ...... 278 ...... Persyaratan gempa untuk bendungan Pemasangan filter dan drainase internal di dalam bendungan urug Persyaratan gempa untuk dinding penahan ...... penahan Persyaratan gempa untuk dinding Faktor yang memengaruhi terjadinya retak hidraulik Keruntuhan hidraulik pada bendungan beton ...... bendungan beton Keruntuhan hidraulik pada Persyaratan desain gempa pada fondasi ...... fondasi Persyaratan desain gempa pada Persyaratan spektrum respons desain berdasarkan evaluasi spesif evaluasi berdasarkan Persyaratan spektrum respons desain Keruntuhan hidraulik pada fondasi bendungan urugan tanah dan ta fondasi bendungan Keruntuhan hidraulik pada Persyaratan spektrum respons desain ...... Persyaratan spektrum respons desain Persyaratan ketahanan gempa ...... 263 ...... gempa Persyaratan ketahanan Keruntuhan hidraulik akibat tanah dispersif Keruntuhan hidraulik akibat Tekanan tanah kondisi dinamik ...... 262 ...... kondisi dinamik Tekanan tanah Sufosi ( (backward erosion) Erosi hilir (backward Tekanan tanah kondisi statik ...... 261 ...... kondisi statik tanah Tekanan Keruntuhan dasar galian Ruang lingkup keruntuhan hidraulik ...... 279 ...... hidraulik Ruang lingkup keruntuhan Keruntuhan akibat gaya uplift Desain bendungan urugan tanah dan tanggul untuk menghindarkan k Erosi pada antarmuka timbunan dengan saluran tertutup yang meli Keruntuhan bendungan urugan batu Keruntuhan hidraulik oleh erosi pada fondasi bangunan ...... fondasi bangunan erosi pada Keruntuhan hidraulik oleh Penurunan permukaan tanah di sekitar galian ...... 262 ...... tanah di sekitar galian Penurunan permukaan 263 ...... monitoring Instrumentasi dan Ruang lingkup kegempaan ...... 263 ...... Ruang lingkup kegempaan Persyaratan teknis perancangan kegempaan ...... kegempaan perancangan Persyaratan teknis Erosi tubuh ...... 2 ...... Erosi tubuh Kontruksi dinding penahan tanah ...... tanah dinding penahan Kontruksi

Keruntuhan hidraulik ...... 279 ...... Keruntuhan hidraulik Kegempaan ...... Kegempaan 13.1 13.2 13.3 13 12.2.8 12.2.7 13.8 13.7.2 13.8.2 12.2.6 hidraulik ...... hidraulik 13.8.1 ...... tanggul 13.6 288 13.7 12.2.5 fracturing) 13.7.1 13.5.2 12.2.4 12.2.3 13.5.1 13.5 12.2.2 11.5 11.6 12 12.1 12.2 12.2.1 13.4.3 13.4 © BSN 2017 11.4.2 11.4 SNI 8460:2017 13.4.2 13.4.1 11.4.1 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

24 25 30 33 34 35 46 52 54 66 66 78 93 94 98 94 147 123 129 130 130 133 134 134 110 122 122 140 146 109 (BS EN ...... 297 ...... SNI 8460:2017 ...... asi batuan RMR lintang bendungan deep mixing deep mixing ...... a uji oedometer dengan n kategori pengambilan an ...... an n ...... n ...... an tanah ...... an tanah ...... 237:2007) ...... g tanah ...... g tanah ...... g batuan . 01) dan beban di luar jalan ...... jet grouting ...... 2 ......

...... ix ......

Desain filter ...... Desain filter Penggunaan Penggunaan filter diafragma pada konstruksi saluran tertutup me

Tabel 21 – Uji lapangan untuk penyelidikan stabilitas lereng .. lereng stabilitas untuk penyelidikan Uji lapangan Tabel 21 – Tabel 22 – Uji laboratorium untuk penyelidikan stabilitas leren stabilitas untuk penyelidikan Uji laboratorium Tabel 22 – leren stabilitas untuk penyelidikan Uji laboratorium Tabel 23 – stabilitas (DPU, 20 Beban lalu lintas untuk analisis Tabel 24 – Tabel 26 – Rekomendasi nilai faktor keamanan untuk lereng batua untuk lereng keamanan Rekomendasi faktor nilai Tabel 26 – ...... (JSCE, 2007) Perbandingan tipe terowongan Tabel 27 – © BSN 2017 Tabel 25 - Nilai faktor keamanan untuk lereng tanah ...... faktor keamanan untuk lereng tanah Nilai Tabel 25 - Tabel 18 – Kelas geotekstil untuk separator (AASHTO M-228-96) . separator (AASHTO M-228-96)Kelas geotekstil untuk Tabel 18 – . separator (AASHTO M-228-96)Kelas geotekstil untuk Tabel 19 – ...... pengujian metode dan persyaratan sifat, Sifat Tabel 20 – ...... terowongan perkuatan Kriteria pemilihan jenis Tabel 28 – Tabel 29 – ...... 1989) (Bieniawski, Jenis pola perkuatan terowongan berdasarkan klasifik 13.8.4 293 ...... Bibliografi 13.8.3 Tabel 1 - Ringkasan untuk penerapan metode penyelidikan lapang metode penerapan untuk Tabel 1 - Ringkasan Tabel 2 – Jumlah minimum penyelidikan tanah Tabel 2 – Jumlah Tabel 3 – Kelas kualitas ...... contoh tanah contoh tanah untuk uji laboratorium da Tabel 4 – Persyaratan jumlah minimum benda uji yang disarankan ...... jumlah minimum benda Tabel 4 – Persyaratan yang disarankan uji ...... tanah Tabel 5 – Uji klasifikasi Tabel 6 – Uji laboratorium untuk penentuan parameter geoteknik Tabel 6 – Uji laboratorium Tabel 7 – Pengujian klasifikasi, rekomendasi jumlah minimum contoh yang akan diuji dalam tanah satu lapisan Tabel 8 – Jumlah minimum pengujian untuk satu lapisan tanah pad ...... penambahan beban ...... pada satu lapisan tanah permeabilitas minimum benda uji untuk uji Tabel 9 – Jumlah tanah untuk pekerjaan perbaikan pendahuluan Uji lapangan Tabel 10 – perbaik pekerjaan untuk pendahuluan Uji laboratorium Tabel 11 – perancangan Tabel 12 - Rekomendasi daftar aktivitas Tabel 13 – Bahan pengikat dan pengisi yang umum digunakan dalam Tabel 14 – Parameter konstruksi (BS EN 14679:2005) (BS Parameter konstruksi Tabel 14 – 14679:2005)...... 14679:2005)...... Tabel 15 - Gradasi bahan pengisi tipikal ...... tipikal pengisi Tabel 15 - Gradasi bahan Tabel 16 - Kapasitas aliran minimum (BS EN 15237:2007) ...... aliran minimum (BS EN 15237:2007)Kapasitas Tabel 16 - Tabel 17 – Frekuensi pengujian untuk kontrol kualitas (BS EN 15 EN (BS kualitas kontrol untuk Frekuensi pengujian Tabel 17 – “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

8 76 253 228 ...... 231 ...... 267 ...... ) (AASHTO, 2012)269 a mendapatkan parameter p muka ...... 245 ...... p muka 147 ... 2007) (JSCE, jalan ) (AASHTO, 2012) .... 269 .... ) (AASHTO, 2012) sambungan ...... 245 ...... sambungan v erowongan jalan ...... 148 ...... erowongan jalan dan F dan nvergensi ...... 173 ...... nvergensi waktu (BS 8081) ...... 256 ...... waktu (BS 8081) gunakan ...... 246 ...... gunakan (JSCE, 2007) ...... 147 ...... (JSCE, 2007) F pga F ...... 296 ...... tik ( ...... 262 ...... 230 ...... 267 ...... 168 ...... 169 ...... dial gauge 6 x ...... dan periode 0,2 detik ( creep dan packer

pada batuan dari nilai Lugeon ...... 288 ...... nilai Lugeon batuan dari (joint) pada PGA (Canadian Engineering Manual) ...... Manual) Engineering Foundation (Canadian s jet grouting (BS EN 12716:2001) jet grouting izin pada uji izin pada )i dan C sebagai fungsi kondisi tanah (FHWA-NHI-14-007)..... kondisi tanah dan C sebagai fungsi )i nail 

© BSN 2017 Tabel 31 – Tipikal perubahan perkuatan selama tahap konstruksi tahap konstruksi selama perkuatan perubahan Tipikal – Tabel 31 Tabel 30 – Persyaratan minimum pola perkuatan untuk terowongan minimum polaPersyaratan untuk terowongan – Tabel 30 perkuatan SNI 8460:2017 Tabel 49 – Rekomendasi faktor keamanan minimum (BS 8081) ...... 254 minimum ...... Rekomendasikeamanan (BS 8081)Tabel 49 – faktor beban residual vs untuk hubungan Kriteria penerimaan Tabel 50 – Tabel 56 - Besarnya nilai faktor amplifikasi untuk periode 1 de Tabel 56 - Besarnya nilai faktor amplifikasi untuk Tabel 60 – Kriteria filter dari USBR (2011) dan FEMA (2011) ...... 296 ...... dari USBR dan FEMA (2011)(2011) Kriteria filter Tabel 60 – filter mencegah segregasi untuk Batas gradasi filter Tabel 61 – metode perbaikan tanah Gambar 2 – Jenis-jenis Gambar 3 – penyuntikan semen Pipa 67 Gambar 1 – Petunjuk dalamnya penyelidikan tanah Gambar 1 – dalamnya penyelidikanPetunjuk tanah 27 Tabel 57 – Prediksi sistem retakan Prediksi sistem Tabel 57 – Tabel 33 – Klasifikasi tipikal kerusakan berdasarkan 159 kemiringan ...... dan PR30, 1996) maksimum (CIRIA penurunan bangunan 168 . beban desain (JSCE, 2008) ketika menggabungkan Konsep yang diterapkan Tabel 34 – ...... yangBeban Tabel 35 – harus dievaluasi ...... untuk material Standar Tabel 36 – Tabel 32 – Persyaratan kuat tekan minimum Persyaratan kuat tekan semprot untuk t beton Tabel 32 – Tabel 52 – Kriteria perancangan gempa berdasarkan peruntukan infrastuktur ...... 264 ...... infrastuktur berdasarkan peruntukan Kriteria perancangan gempa Tabel 52 – ...... (AASHTO, 2012) situs Tabel 53 - Klasifikasi Tabel 51 – Batas maksimum deformasi lateral dinding ...... dinding Batas maksimum deformasi lateral Tabel 51 – Gambar 4 - pengaliran Sistem Tabel 37 – Tipikal interval pengukuran penurunan mahkota dan ko pengukuran interval Tipikal Tabel 37 – Tabel 40 – Jadwal pembebananpembacaan dan Pergerakan Tabel 41 – Tabel 54 - Parameter dan metode pengujian yang digunakan untuk ...... kelas situs Tabel 38 – Pedoman untuk pengukuran pergerakan permukaan dan tanah/batuan ...... 174 ...... Pedoman untuk Tabel 38 – pengukuran pergerakan permukaan dan tanah/batuan Variabel ( Tabel 39 – Tabel 42 – Persyaratan terbenamnya penutup muka (FHWA, 2009) ...... 234 ...... terbenamnya penutup muka (FHWA, 2009) Persyaratan Tabel 42 – 237 ...... perkuatan zona dengan timbunan pada Persyaratan material Tabel 43 – Tabel 55 - Faktor amplifikasi untuk amplifikasi untuk Tabel 55 - Faktor Tabel 46 – Batas perbedaan penurunan untuk beberapa tipe penutu tipe beberapa Batas perbedaan penurunan untuk Tabel 46 – Tabel 44 – Rangkuman faktor keamanan minimum untuk empat potensi kegagalan eksternal 238 ...... NHI 00 043) FHWA (diekstrak dari celah lebar fungsi Batas perbedaan penurunan sebagai Tabel 45 – Tabel 47 – Parameter Parameter yang dapat di monitoring dan instrumentasi Tabel 47 – Tabel 48 – Koefisien angkur, K Koefisien angkur, Tabel 48 – “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

77 81 84 85 88 90 91 195 196 170 173 173 174 177 193 151 152 153 154 160 165 142 145 149 150 150 131 131 132 113 113 115

(BS ...... lepas (b) SNI 8460:2017 deep mixing nsi (untuk lebar (BS EN 14679- ...... titik-titik titik-titik pengukuran ...... wongan (FHWA-IF-05- isis stabilitas lereng 137 lereng stabilitas isis (dimodifikasi dari FHWA, ...... n (JSCE, 2007) ...... n (JSCE, 2007) ...... deep mixing untuh yang kecil ...... untuh yang kecil ...... (BS-EN 1479:2005): ...... (BS-EN 1479:2005): (BS EN 14679:2005) (BS EN 14679-2005) ...... (BS EN 14679-2005) ......

deep mixing xi (BS EN 12716:2001 dan lainnya) ...... lainnya) 12716:2001 dan (BS EN deep mixing deep mixing (BS EN 12716:2001) ...... 12716:2001)(BS EN ......

Gambar 37 – sambungan kontraksi Sambungan pada dinding penahan tanah: (a) sambungan Gambar 31 – Susunan ...... m) D sekitar 10 penggalian garis pengukuran penurunan mahkota/konverge Gambar 32 - Susunan berbagai instrumen (untuk lebar penggalian D = +10m) ...... D = +10m) penggalian (untuk lebar Gambar 32 - Susunan berbagai instrumen Gambar 33 – Pengukuran pergerakan permukaan dan contoh susunan tanah/batuan pergerakan ...... Gambar 34 - Kurva penurunan-pembebanan dangkal fondasi untuk ...... penahan tanah Gambar 35 – Dimensi tipikal dinding ...... tanah Gambar 36 dinding penahan – Sistem drainase pada Gambar 25 - Bentuk dinding terowongan (JSCE, 2007) ...... Gambar 25 terowongan (JSCE, 2007) - Bentuk dinding terowongan jala untuk Gambar 26 - Sistem kedap air dan drainase ...... jalan Gambar 27 - Sistem drainase terowongan Gambar 28 - Penampang melintang prediksi penurunan di atas tero 023)...... penampang dalam Gambar 29 – Dasar penentuan ukuran ...... Gambar 30 peran pemantauan dan pengukuran - Tujuan dan © BSN 2017 Gambar 24 - Variasi bentuk sistem penyangga baja (JSCE, 2007) . Gambar 24 sistem penyangga baja (JSCE, 2007) - Variasi bentuk jet grouting 5 – Gambar hasil jet grouting Struktur jet grouting 6 – Gambar jet grouting aplikasi Beberapa Gambar 7 – Pola dan konfigurasi kolom-kolom Gambar 7 – dan konfigurasi Pola umum Gambar 8 – metodeKlasifikasi Gambar 9 – aplikasi metode Beberapa Gambar 20 - Tipikal area portal terowongan (JSCE, 2007) ...... (JSCE, 2007) Gambar 20 portal terowongan - Tipikal area ...... , 2007) batuan (JSCE untuk baut sistem pengunci Gambar 21 – Klasifikasi ...... 2007) melintang (JSCE, pada profil baut batuan Gambar 22 – Distribusi ...... memanjang (JSCE,pada profil 2007) baut batuan Gambar 23 – Distribusi Gambar 16 - Potongan A-A pada Gambar 15 ...... Gambar 16 - Potongan A-A pada Gambar 15 ...... runtuh besar yang lebar daerah dengan bor untuk lereng Gambar 17 titik – Posisi anal batuan dalam kuat Gambar 18 dan penetapan keruntuhan –Pola Gambar 10 – Diagram alir proses perancangan dan pelaksanaan pekerjaan ...... EN 14679-2005) Gambar 11 – Diagram alir proses detail iteratif perancangan terowongan pegunungan/batuan Gambar 19 perancangan - Prosedur 2005)...... 2005)...... Gambar 12 – Skema perbaikan dengan PVD ...... Gambar 12 PVD perbaikan dengan – Skema ...... Gambar 13 – Diagram proses PVD pekerjaan perancangan Gambar 14 – Skematik instrumentasi untuk monitoring kinerja PVD 1986)...... r lebar daerah dengan bor untuk lereng Gambar 15 titik – Posisi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

223 219 222 229 230 226 218 217 236 231 232 249 250 ... 215 ...... 244 ...... 199 ...... dibungkus ...... 209 ...... (FHWA0-IF- ...... 207 ...... nail corrugated sheath nail bar ngkong, 2002) ngkong, 2002) 234 Ho drilled and grouted soil drilled and grouted ...... 197 ...... bawah permukaan (GEO HWA-NHI-14-007) 227 ( fixed earth support ...... 243 ...... ; b) Bidang gelincir potensial dan ...... 212 ...... 206 ...... soil nailing soil nail bar (FHWA0-IF-03-017) (FHWA-NHI-14-007) dan detail sekitar kepala (FHWA-NHI-14-007), b) xii (BS 8081) ...... (BS 8081) belum terpasang, dan ada rembesan (FHWA- nail bar ...... (BS 8081) ...... 255 ...... (BS 8081) tendon : a) pola segi empat, b) pola segitiga (FHWA-NHI- embedded walls embedded embedded walls embedded soil nailing centralizer nail bar seiring dengan tahapan penggalian; c) Kondisi kritis saat nail bar fixed length embedded walls embedded nail bar soil nailing permanen (FHWA0-IF-03-017), c) beam column model beam pada peralatan uji tarik pada up peralatan uji tarik

Gambar 51 – Pemeriksaaan pons pada dinding muka Gambar 51 dinding pons pada – Pemeriksaaan NHI-14-007) galian di tengah, beton semprot dan © BSN 2017 Gambar 40 – Berbagai tipe sistem penunjang ...... 200 ...... Gambar 40 tipe sistem penunjang – Berbagai Gambar 41 - Diagram alir perancangan Gambar 58 – Pergerakan dinding MSE akibat penurunan konsolidasi tanah Hongkong, 2002) fondasi (GEO Gambar 39 Gambar – Berbagai tipe Gambar 38 – Beberapa moda kegagalan dinding penahan tanah ..... 38 Gambar tanah penahan dinding moda kegagalan – Beberapa SNI 8460:2017 Gambar 52 – Sistem drainase dan detail saluran tepi pembuang (F detail saluran Gambar 52 drainase dan – Sistem corrugated sheath (BS 8006-2, 2011) perubahan gaya tarik pada Gambar 47 – Pola pemasangan Gambar 48 – Material pelengkap: a) 14-007) Gambar 42 support dan – Diagram tekanan free earth untuk Gambar 43 - Ilustrasi Gambar 44 moda kegagalan – Berbagai Gambar 45 – Potongan tipikal dinding nailing) (FHWA-NHI-14-007) 03-017) ...... 03-017) Gambar 46 – Tipikal tahapan pelaksanaan dinding 239 ...... Gambar 59 eksternal – Diagram alir stabilitas perhitungan Gambar 57 terbenamnya– Ilustrasi persyaratan penutup muka (GEO Gambar 53 dinding soil nailing – Ilustrasi deformasi Gambar 54 – Set Gambar 49 – a) Stabilitas internal, b) Stabilitas global (FHWA-NHI-14-007) Stabilitas global internal, b) Gambar 49 – a) Stabilitas Gambar 50 – a) Lokasi gaya tarik maksimum pada ...... 240 ...... eksternal stabilitas analisis untuk Gambar 60 – Tekanan tanah ...... Gambar 61 internal – Diagram alir stabilitas perhitungan Gambar 62 – Salah satu alternatif sistem drainase permukaan dan ...... Hongkong, 2002) 247 ...... angkur dan kepala Gambar 63 – Sistem pengangkuran dengan single corrugated permanen tanah sheet contoh angkur Gambar 64 - Salah satu Gambar 65 – Persyaratan posisi Gambar 66 – Diagram alir perancangan dan pelaksanaan angkur tanah ...... 251 ...... Gambar 66 tanah – Diagram alir dan pelaksanaan angkur perancangan Gambar 56 – Potongan tipikal dinding MSE (FHWAGambar 56 NHI-10-024) – Potongan tipikal dinding Gambar 55 instrumentasi minimum – Lokasi pemasangan Gambar 67 – Kriteria perpanjangan elastik Gambar 67 – Kriteria perpanjangan Gambar 68 – Prosedur pembebanan uji investigasi (BS 8081) ...... 257 ...... Gambar 68 (BS 8081) uji investigasi – Prosedur pembebanan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

289 291 292 287 288 287 282 284 284 285 286 286 294 295 271 271 277 281 281 292 293 294 258 258 SNI 8460:2017 nen (b) angkur nen (b) angkur ......

...... rainase vertikal dan e tiga titik (AASHTO, erosi ...... erosi rainase horizontal .... rainase horizontal toe drain ...... an yang dimulai dari tubuh 2001) ...... 2001) yang dispersif ...... yang dispersif nan dengan struktur saluran ntang bendungan ...... ntang bendungan ......

...... boiling

xiii yang perlu diperiksa ...... uplift yang perlu diperiksa blanket grouting dan blanket curtain grouting ...... – Potongan melintang tipikal bendungan tanah dengan d tanah – Potongan melintang tipikal bendungan

Gambar 86 – Potongan melintang tipikal bendungan tanah homogen ...... homogen Gambar 86 tanah – Potongan melintang tipikal bendungan dengan Gambar 87 tanah – Potongan melintang tipikal bendungan Gambar 88 Gambar 84 – Ilustrasi keruntuhan hidraulik pada interaksi timbu tertutup...... pada bendungan urugan batu hidraulik Gambar 85 retak – Sketsa Gambar 83 – Ilustrasi Gambar 77 – Ilustrasi keruntuhan hidraulik oleh erosi hilir ... Gambar 77 erosi hilir – Ilustrasi keruntuhan hidraulik oleh ...... Gambar 78 sufosi – Ilustrasi keruntuhan hidraulik oleh Gambar 79 bahan timbunan – Ilustrasi keruntuhan hidraulik oleh Gambar 80 – Ilustrasi ...... tanggul keruntuhan hidraulik pada fondasi bendungan Gambar 81 urugan – Ilustrasi keruntuhan hidraulik pada fondasi bendung batu dan ...... bendungan karena beton oleh Gambar 82 bandungan pada fondasi – Keruntuhan Gambar 92 – Zona filter bendungan urugan batu (Foster dan Fell, (Foster dan bendungan urugan batu Gambar 92 – Zona filter Gambar 72 - Spektrum respons desain, dibentuk menggunakan metod 2012)...... Gambar 73 gaya– Diagram metode 2012) Mononobe-Okabe (AASHTO, Gambar 74 bangunan dengan – Contoh ...... apung karena beton oleh gaya Gambar 75 bendungan fondasi – Keruntuhan pada Gambar 76 terjadinya kondisi kemungkinan – Contoh Gambar 89 – Potongan melintang tipikal ...... horizontal bendungan tanah dengan d Gambar 90 – Sketsa filter diafragma pada saluran tertutup melintang 2007)...... bendungan (Cooper, meli tertutup Gambar 91 – Dimensi filter diafragma pada saluran © BSN 2017 Gambar Gambar 69 – Prosedur (BS 8081) sementara pembebanan uji kesesuaian (a) angkur perma Gambar Gambar 70 – Prosedur sementara (BS 8081) pembebanan uji penerimaan (a) angkur Gambar 71 (SNI 1726:2012) – Spektrum respons desain perma “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 gsung gsung dengan alan, alan, jembatan, Himpunan Ahli an Pengembangan ksi Bangunan dan n Standar ini dapat an Jembatan melalui erupakan acuan untuk nik nik ini disusun melalui asi Nasional No. 4 tahun September 2017 sampai SNI.

xv xv Prakata Prakata

© BSN 2017 kerjasama penelitian dan pengembangan (Balitbang) antara Kementerian Badan Pekerjaan Penelitian Umum (HATTI). Indonesia Teknik Tanah d dan Perumahan Rakyat dan Standar ini perancangan geoteknik dan kegempaan suatu menetapkan konstruksi. SNI ini m para persyaratan-persyaratan praktisi dalam bangunan gedung. bangunan air dan yang perancangan geoteknik terkait dan lan kegempaan Standar untuk ini j dipersiapkan Rekayasa oleh Sipil Komite pada Subkomite Teknis Teknis 91-01-S2 Rekayasa Gugus 91-01 Jalan Kerja d Geoteknik Jalan Bahan Pusat Litbang Konstru Jalan dan Umum dan Perumahan Rakyat. Jembatan, Kementerian Pekerjaan Tata cara penulisan mengikuti Peraturan Kepala Badan Standardis 2016 dan dibahas dalam forum Desember rapat 2016 konsensus di yang Bandung diselenggarakan oleh terkait. pakar dan lembaga Subkomite pada Teknis, tanggal yang 6 melibatkan para narasumber, Standar ini telah melalui tahap jajak disetujui menjadi dengan 20 November 2017, hasil akhir , dengan pendapat pada tanggal 20 Untuk menghindari kesalahan dalam dokumen SNI yang dicetakmenggunakan tinta berwarna. dengan untuk pengguna standar penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur berupa dari dokume hak yang ada. seluruh hak paten satu atau pengidentifikasian salah paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) Persyaratan perancangan geotek “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ng geoteknik dan tanah tanah dan keruntuhan mbatan. n digunakan di Indonesia

xvi xvi Pendahuluan Pendahuluan

© BSN 2017 SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan dibutuhkan pada setiap Standar Nasional Indonesia pekerjaan (SNI) ini merupakan standar yang geoteknik aka dan kegempaan. untuk menetapkan persyaratan-persyaratan je dan serta jalan air bangunan bangunan gedung, kegempaan pada perancangan untuk bida Teknologi-teknologi yang diulas di dalam SNI ini adalah teknologi yang berkaitan dengan 9 bidang geoteknik dan kegempaan, yaitu stabilitas lereng dan timbunan, fondasi, terowongan, kegempaan, penyelidikan geoteknik, struktur hidraulik. penahan, perbaikan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017

ta geoteknik yang lingkup standar ini.

i yang berkaitan dengan an tanah, stabilitas lereng struktur penahan, galian Persyaratan perancangan .

1 dari 303 Persyaratan Perancangan Geoteknik Perancangan Persyaratan (ASTM D 2487-06, MOD). Standar Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Standar Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Cara Uji Triaksial untuk Tanah dalam Tidak Keadaan Terkonsolidasi dalam untuk Tanah Cara Uji Triaksial Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat pecah dalam dan butiran mudah lempung Metode uji gumpalan Tata Cara Pengklasifikasian Tanah untuk Keperluan Teknik dengan Sistem untuk Keperluan Teknik dengan Tanah Tata Cara Pengklasifikasian Cara Uji Tekan Triaksial Pada Batu di Laboratorium. Pada Batu Cara Uji Tekan Triaksial Cara Uji Triaksial untuk Tanah Kohesif dalam Keadaan Tidak Terkonsolidasi Keadaan Tidak Terkonsolidasi dalam Kohesif Tanah Cara Uji Triaksial untuk

© BSN 2017 Terdrainase (Consolidated Undrainated/CU) dan Terkonsolidasi Terdrainase (Consolidated Terdrainase dan Terkonsolidasi Undrainated/CU) (Consolidated Terdrainase Drainated/CD). SNI 4813:2015, , Cara Uji Pengukuran Potensi Keruntuhan Tanah di Laboratorium. Tanah di Laboratorium. SNI 8072:2016, Cara Uji Pengukuran Potensi Keruntuhan SNI 2455:2015, (UU). dan Tidak Terdrainase SNI 4141:2015, (ASTM C 142-04, IDT). SNI 6371: 2015, 2 Acuan normatif Dokumen referensi di bawah melaksanakan standar ini. ini harus digunakan dan Bendungan Tipe Urugan. Statik SNI 8064:2016. Metode Analisis Stabilitas tidak dapat ditinggalkan untuk Tanah Unifikasi Klasifikasi Beban Minimum untuk Bangunan Gedung dan Stuktur Lain. Perancangan SNI 1727:2013, Beban Minimum Bangunan Gedung dan Non Gendung. CBR Laboratorium. SNI 1744:2012, Panduan Pengujian 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan persyaratan geoteknik di Indonesia. perancangan yang dimaksud dalam standar ini disusun untuk pekerjaan geoteknik perbaik dan galian dan kegempaan timbunan, keruntuhan hidraulik, untuk terowongan, dalam fondasi, dan kegempaan. Standar dalam perancangan. digunakan di ini juga menetapkan persyaratan da Hal-hal yang terkait dengan Namun pelaksanaan demikian pertimbangan konstruksi, monitoring tidak dan supervis termasuk ke diatur di dalam standar ini. ditetapkan persyaratannya dan perlu perancangan dalam dalam S.I ini dinyatakan Satuan yang di dalam standar digunakan SNI 1726:2012, Air Tanah. SNI 2528:2012, Tata Cara Pengukuran Geolistrik Wenner untuk Eksplorasi SNI 3638:2012, Metode Uji Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif. dengan Hidrometer. Ganda SNI 6874:2012, Cara Uji Sifat Dispersif Tanah Lempung SNI 1971:2011, Cara Uji Kadar Air Total Agregat dengan Pengeringan. Tanah Satu Dimensi. SNI 2812:2011, Cara Uji Konsolidasi SNI 2815-2011, SNI 1742:2008, Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah. Kepadatan Berat untuk Tanah. SNI 1743:2008, Cara uji “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

2 dari 303

Tata Cara Klasifikasi Tanah dan Campuran Tanah Tanah Agregat untuk Tata Cara Klasifikasi Spesifikasi Tabung Dinding Tipis untuk Pengambilan Contoh Tanah Contoh Pengambilan Dinding Tipis untuk Tabung Spesifikasi Cara Uji Kelulusan Air di Laboratorium untuk Tanah Berbutir Halus Cara Uji Kelulusan Air di Laboratorium Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis dan Rasio Poisson Beton Statis dan Rasio Poisson Beton Metode Pengujian Modulus Elastisitas Tata Cara Penyelidikan dan Pengambilan Contoh Uji Tanah dan Batuan dan Contoh Uji Tanah Pengambilan Tata Cara Penyelidikan dan Cara Uji Kelulusan Air untuk Tanah Berbutir Kasar dengan Tinggi Tekan Cara Uji Kelulusan Air untuk Tanah Berbutir Kasar dengan Tinggi Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Abu, dan Bahan dari Organik Tanah Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton. dalam Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan Semen Portland Campur. Beton. Baja Tulangan Struktural. Baja Spesifikasi Metode Pengujian pH Tanah dengan Alat pH Meter. Semen Portland Putih. Semen Masonry. MetodeSifat Kekekalan Pengujian Agregat terhadap Larutan Bentuk Cara Uji Kuat Tekan Batu Uniaksial. Cara Uji Kuat Tekan Semen Portland. Standar Perancangan Jembatan Beban Gempa.Terhadap Standar Perancangan Jembatan Cara Uji Penentuan Batas Susut Tanah. Cara Uji Penentuan Batas Susut

© BSN 2017 dengan Kompresometer. Berkohesi Tidak Terganggu. Berkohesi Tidak Terganggu. SNI 03-4169-1996, SNI 03-4148-1996, dengan Tinggi Tekan Menurun. Tekan dengan Tinggi SNI 03-6871-2002, Tata Cara Pengambilan Contoh Tanah dengan Tabung Dinding Tipis. SNI 03-4148.1-2000, Tata Cara Pengambilan Konstruksi Jalan. SNI 03-6817-2002, SNI 03-6870-2002, Tetap. Gambut dan Gambut Tanah Organik Lainnya. SNI 03-6797-2002, SNI 03-6793-2002, Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan. dan Air untuk Tanah Penentuan Kadar Cara Uji SNI 1965:2008, Tanah. Plastisitas Plastis dan Indeks Penentuan Batas Cara Uji SNI 1966:2008, Batas Cair Tanah. Cara Uji Penentuan SNI 1967:2008, Air Agregat Halus. dan Penyerapan Cara Uji Berat Jenis SNI 1970:2008, Air Bertekanan di Lapangan. Cara Uji Kelulusan SNI 2411:2008, Angeles. Mesin Los Keausan Agregat dengan Metode Pengujian SNI 2417:2008, Inti. Pengeboran Hasil dan Identifikasi Tata Cara Pencatatan SNI 2436:2008, Terdrainase. dan Terkonsolidasi Langsung Tanah Cara Uji Kuat Geser SNI 2813:2008, SNI 2825-2008, SNI 8460:2017 Sulfat. Sulfat Natrium dan Magnesium SNI 3422-2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir. dengan Alat Sondir. Lapangan Cara Uji Penetrasi SNI 2827:2008, SNI 2833:2008, SNI 2848:2008, Tata Cara Pembuatan Batuan. Mekanika Benda Uji di Laboratorium SNI 3407:2008, SNI 2049-2015, SNI 07-2052-2002, SNI 03-6802-2002, untuk Keperluan Teknik. SNI 07-6764-2002, SNI 03-6787-2002, SNI 15-3500-2004, Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah. SNI 3423:2008, Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah. dengan SPT. SNI 4153:2008, Standar Cara Uji Penetrasi Lapangan SNI 15-0129-2004, Portland Pozolan. SNI 0302:2014,Semen SNI 15-3758-2004, Portland Komposit. SNI 7064:2014,Semen “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017

3 dari 303 Standard Test Method for Field Vane Shear Test in Saturated Shear Test in Saturated Method for Field Vane Standard Test Standard Test Methods for Crosshole Seismic Testing Seismic Testing Standard Test Methods for Crosshole Standard Test Methods for Crosshole Seismic Testing. Shear Test Borehole Shear Test Eurocode 7: Geotechnical design Part 2 Ground Investigation and and 2 Ground Investigation Geotechnical design Part Eurocode 7: Standard Test Method for Determination of the Point Load Strength of the Point Method for Determination Test Standard Standard Test Methods for Moisture, Ash, and Organic Matter of Methods for Moisture, Ash, and Organic Matter Test Standard Standard Test Method for Slake Durability of Shales and Other Similar Other Similar and of Shales Slake Durability Method for Test Standard Standard Test Method for Performing Direct Shear StrengthLaboratory Method for Performing Standard Test Standard Test Method for Low Strain Impact Integrity Testing of Deep of Deep for Low Strain Impact Integrity Testing Method Test Standard Standar Cara Uji Kuat Geser Langsung Tidak Terkonsolidasi Tanpa Tanpa Terkonsolidasi Tidak Geser Langsung Cara Uji Kuat Standar Standard of Test Method for Rapid Determination Content ofCarbonate Eurocode 7: Geotechnical design Part 1 General Rules. General Rules. Part 1 Eurocode 7: Geotechnical design Code of Practice for Strengthened / Reinforced Soil, Part 2 : Soil Nail Soil Code of Practice for Strengthened / Reinforced Soil, Part 2 : Cara Uji Kuat Geser Baling pada Tanah Kohesif di Lapangan. Tanah Kohesif di Lapangan. pada Baling Cara Uji Kuat Geser Jalan Raya. Pembebanan Jembatan Tata Cara Perencanaan Metode Pengujian Indeks Kekuatan Batu dengan Beban Titik. Beban Titik. dengan Batu Kekuatan Pengujian Indeks Metode Geser Langsung Batu. Metode Pengujian untuk Beton. Tambahan Bahan Spesifikasi Kuat Tarik Baja Beton. Metode Pengujian Standard Test Methods for Compressive Strength and Elastic Moduli ofModuli Strength and Elastic Standard Test Methods for Compressive Standard Test Methods for Chloride Ion In Water. Ion In Standard Test Methods for Chloride Water. Standard Test Method for Sulfate Ion in Standard Test Method for Performing the Flat Plate Dilatometer. Standard Test Method for Performing Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk beton (ASTM agregatuntuk beton halus dalam organik Metode uji bahan Standard Guide for Using The Seismic Refraction Method for Subsurface Standard Guide for Using The Seismic Standard Test Methods for Downhole Seismic Testing. Standard Test Methods for Downhole Seismic Testing. Code of Practice for Ground Investigations Ground Investigations Code of Practice for 2nd Edition, 2012. 2012. Seismic 2nd Edition, Bridge Design, for LRFD Guide Specifications SNI 03-2487-1991, SNI 03-2487-1991, SNI 03-1725-1989, C40/C40M-11, IDT) C40/C40M-11, IDT) SNI 03-2824-1992, SNI 2816:2014, SNI 03-2495-1991, SNI 07-2529-1991, Terdrainase. Terdrainase. SNI 03-2814-1992, SNI 03-3420-1994, AASHTO ASTM D 4644 – 16, Foundations. ASTM D 6635-15, Weak Rocks. Weak Rocks. ASTM D5882 – 16, ASTM D 2573 / D2573M – 15, Fine-Grained Soils. ASTM D 2974 – 14, and Other Organic Soils. and Other Organic Soils. ASTM D 4428/D 4428M-14, Classifications. Strength Index of Rock and Application to Rock ASTM D 5607 – 08, ASTM D 4373 – 14, Soils. ASTM D7012 – 14, and Temperatures. Specimens under Varying States of Stress Core Intact Rock ASTM D 512 – 12, ASTM D 516 – 11, ASTM D 5731 – 08, Under Constant Normal Force. Specimens Tests of Rock ASTM A36 /Steel. Structural A36M, Standard Specification for Carbon ASTM D 5777, Investigation. ASTM D 4428/D4428M-14, ASTM STP740 (1981), BS EN 1997-2:2004 testing. ASTM D 7400, BS 5930:2015 BS 8006-2 : 2011, Design BS EN 1997-1:2004 © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

4 dari 303 Geotechnical Investigation and Testing -- Identification and and Geotechnical Investigation and -Related Products – Determination of Water – Determination Products Geotextile-Related and Geotextiles Geotechnical investigation and testing -- Sampling methods and -- Sampling methods and testing Geotechnical investigation Execution Of Special Geotechnical Work. Grouting. Grouting. Work. Of Special Geotechnical Execution Geotextiles and Geotextile-Related Products – Determination of The Determination – Geotextile-Related Products Geotextiles and Geotechnical Investigation and Testing — Identification and Classification and Classification Identification Testing — and Geotechnical Investigation and Classification Identification Testing — and Geotechnical Investigation and Classification Identification Testing — and Geotechnical Investigation Geotextiles and Geotextile-Related Products – Determination of Water – Determination Geotextile-Related Products Geotextiles and Geotechnical Investigation and Testing — Field Testing — Part 2: Testing — Field Testing Dynamic and Geotechnical Investigation – Sampling and (ISO Sampling Preparation of Test Specimens Geosynthetics – Geotextiles and Geotextile-Related Products – Characteristics Required for Products – Characteristics Geotextile-Related Geotextiles and Geotextiles and Geotextile-Related Products – Identification on Site (ISO on Geotextile-Related Products – Identification Geotextiles and Geotextiles – Tensile Test for Joints/Seams by Wide-Width Method (ISO Joints/Seams Test for – Tensile Geotextiles Geotechnical Investigation and Testing — Field Testing — Part 5: Flexible Flexible — Part 5: Field Testing — Testing and Geotechnical Investigation Geotextiles – Wide-Width Tensile Test (ISO 10319:1993). Tensile Test (ISO 10319:1993). Geotextiles – Wide-Width

Steel for Reinforcement of Concrete, Weldable Ribbed Reinforcing Steel B 500 B Ribbed Reinforcing Steel of Concrete, Weldable Steel for Reinforcement

Execution of Special Geotechnical Works — Jet grouting. — Jet Works Special Geotechnical Execution of , Eurocode 1: Actions on Structures. Structures. , on Eurocode 1: Actions Dilatometer Test. Test. Dilatometer — Part 6: Self Field Testing Testing — and EN ISO 22476-6, Geotechnical Investigation Test. Boring Pressuremeter — Part 8: Full Field Testing Testing — and EN ISO 22476-8, Geotechnical Investigation © BSN 2017 EN ISO 22476-5, 9862:2005). EN ISO 10319, Use in Drainage Systems. Use in Drainage ENV 10080, Fabric. and Welded Bars, Coils for Conditions — Technical Delivery ENV 1991 (ISO 14688-1:2002). Description Of Soil — Part 1: Identification and EN ISO 14688-2, 14688-2:2004). (ISO Classification of Soil — Part 2: Principles for a EN ISO 14689-1, (ISO 14689-1:2003). Description and of Rock — Part 1: Identification EN ISO 9862, EN ISO 10320, 11058:1999). (ISO The Plane, Without Load to Characteristics Normal Permeability EN ISO 12956, Eurocode: Basis of Structural Design. Design. of Structural EN 1990, Eurocode: Basis EN 12716, , 1989. Works, 1989. Practice, Excavation Code of British Standard BS 604, Anchorages. Ground for Code of Practice BS 8081 : 1989 Earth Retaining Structures. for Code of Practice BS 8002 : 1994 EN 13252:2000, EN ISO 14688-1, 10320:1999). EN ISO 10321, 10321:1992). EN ISO 11058, Size (ISO 12956:1999). Opening Characteristic EN ISO 12958:1999, Flow Capacity in Their Plane (ISO 12958:1999). EN ISO 14689-1:2003, Description. and Part 1: Identification of Rock -- Classification EN ISO 22475-1, BS EN 12715-2000 SNI 8460:2017 execution for -- Part 1: Technical principles groundwater measurements EN ISO 22476-2, Probing. EN ISO Part 4: and Testing -- Field Testing -- 22476-4:2012, Geotechnical Investigation Ménard Pressuremeter Test. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, SNI 8460:2017 rambat gelombang arta arta tentang Pedoman esuai esuai dengan jaraknya Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta. Khusus Ibukota

berikut ini digunakan. berikut ini digunakan.

5 dari 303 Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan. Perencanaan Jembatan. Umum Pedoman Persyaratan untuk menjangkarkan PVD di kedalaman rencana untuk menjangkarkan band drain Geotechnical Investigation and Testing — Field Testing — Part 13: Plate — Part 13: Plate — Field Testing Testing and Investigation Geotechnical SM for , Determining Absorption and , Density, ) ≥ 750 m/detik dan tidak ada lapisan batuan lain di bawahnya yang memiliki nilai s SM for Determining the Uniaxial Compressive Strength and Deformability of Rock and Deformability Strength Compressive the Uniaxial SM for Determining SM for Determining Tensile Strength of Rock Materials - 1978 [EUR 4] Part 2 - SM Rock Materials - 1978 [EUR Strength of SM Tensile for Determining Spesifikasi Umum Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010. Umum DepartemenBina Marga, Pekerjaan Spesifikasi Umum kecepatan rambat gelombang geser < 750 m/detik 750 < geser gelombang rambat kecepatan 3.4 bahan tambah (admixture) bahan pencampur material grout, (retarder), pemercepat pengerasan (accelerator) dapat berupa pengencer, memperlambat pengerasan Related Properties and Swelling and Slake-Durability Index Properties - 1977 [EUR 4] Part 2 1977 - Properties Index Slake-Durability and Swelling Properties and Related Loading Test. Loading ISRM1. Displacement Pressuremeter Test. Test. Pressuremeter Displacement 22476-13,EN ISO Swelling and Slake-Durability Rock Mechanics, SM for Determining Society for International Index Properties. ISRM2. Society for Rock the Brazil Test, International Indirect Tensile Strength by for Determining Mechanics. ISRM3. Compressive of the Uniaxial 1Materials - 1979 [EUR 4], Part - SM for Determination Strength of Rock Materials. JIS G 3101, Rolled Steels for General Structure. Structure. JIS G 3106, Rolled Steels for Welded Carbon Steel Tubes for General Structural Purposes. JIS G 3444, Carbon Steel Tubes for JIS G 5101, Carbon Steel Castings. Structure. for Welded JIS G 5102, Steel Castings Structure. Welded JIS G 5201, Centrifugally Cast Steel Pipes for Rancangan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jak Bangunan di Provinsi Daerah Perencanaan Geoteknik dan Struktur DPU, SE Menteri PUPR No.07/SE/M/2015 © BSN 2017 © BSN 2017 3 Istilah dan definisi dan definisi dalam standar ini, istilah penggunaan Untuk tujuan 3.1 angkur di ujung angkur dipasang yang disebabkan oleh penyebaran geometri dan penyerapan energi yang disebabkan oleh penyebaran 3.3 dasar batuan lapisan batuan di bawah permukaan geser (V tanah yang memiliki kecepatan 3.2 atenuasi penurunan amplitudo dan perubahan frekuensi gelombang seismik s “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

stone asukkan asukkan ke dalam an atau membeikan diri atas inti di bagian lam lam pemasangan rial berbutir kasar (pasir, rongga-rongga besar besar rongga-rongga bergelombang menyerupai ring dari bahan geotekstil dari bahan 6 dari 303 , yang bergetar secara horizontal dengan cara berat dengan memompakan bahan grout yang memiliki tingkat dikelilingi filter (sock) dikelilingi , prefabricated vertical drain, PVD) vibro compaction vibro

dari bahan polimer displacement grouting displacement dan dalam

kerikil) dengan permeabilitas tinggi permeabilitas tinggi dengan kerikil) 3.14 drain pasir drain dengan bentuk penampang lingkaran/bulat, dibuat dari mate © BSN 2017 3.8 compaction grouting metode kekentalan dan kuat geser yang mengakibatkan keretakan tanah cukup untuk mendesak dan memadatkan tanah tanpa 3.9 compaction probe batang penggetar yang dimasukkan ke dalam tanah pemadatan tanah tanah dengan tujuan getaran ke dalam untuk menyalurk 3.10 deep vibratory compaction teknik pemadatan tanah dengan menggunakan batang tanah getar yang dim 3.11 depth vibrator komponen dasar dari peralatan perbaikan tanah yang digunakan da columns tanah. dan menembus ke dalam di sekitar sumbu longitudinal, berputar eksentrik 3.12 drain vertikal pabrikan ( bahan drainase buatan, empat persegi panjang pipih, oleh geotekstil tengah yang diselubungi umumnya ter 3.13 drain pabrikan silindris drain yang terdiri atas inti terbuka berlubang kecil-kecil dan (annular) 3.5 beban tetap beban yang bekerja secara terus-menerus, dengan variasi yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan SNI 8460:2017 3.6 beton semprot material perkuatan berupa beton yang disemprotkan permukaan dinding terowongan untuk melekat pada dengan peralatan bertekanan tinggi 3.7 bulk filling untuk mengisi tinggi partikulat penyuntikan bahan grout dengan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) SNI 8460:2017 SNI strength demand isi lokasi di dekat ( beban luar. Dalam enggunakan batang tasi yang timbul dari mendatar atau miring h khusus (SF) dengan ng digrout. Kadang disebut stik stik akibat perilaku daktail perilaku akibat g tanah yang diolah g tanah yang diolah m) suatu gempabumi

7 dari 303 saat material pengisi disalurkan langsung ke saat material pengisi diisikan ke dalam tanah

) vibrated stone columns vibrated stone vibrated stone columns stone vibrated (binder factor) 3.19 evaluasi spesifik-situs penentuan spektrum respons desain patahan di aktif permukaan (kurang tanah dari untuk determini 10 seismik probabilistik dan menggunakan analisis bahaya kond km) dan kategori kelas situs tana 3.20 (R respons modifikasi faktor faktor yang digunakan untuk menghitung kekuatan yang dibutuhkan ujung vibrator melalui pipa penghantar yang melekat pipa penghantar ujung vibrator melalui pada vibrator 3.17 effective pressure di tanah yang sebenarnya bekerja tekanan grout 3.18 episentrum (hiposentru bumi tepat di atas titik fokus titik pada permukaan 3.15 process dry top-feed metode pemasangan langsung ke lubang yang terbentuk air tanpa menggunakan penghantar dan oleh batang penggetar tanpa m 3.16 process dry bottom-feed metode pemasangan selisih ketinggian muka cairan grouting dengan elevasi tanah ya grouting tremie juga sebagai © BSN 2017 3.24 gravity grouting grouting tanpa pemberian tekanan selain memanfaatkan gaya gravi atau kuat rencana elastis analisis berdasarkan struktur elemen 3.21 faktor pengikat kerin berat dengan pengikat kering ditetapkan rasio berat bahan 3.22 fissure grouting penyuntikan grout ke dalam celah-celah, sambungan, retakan dan patahan, umumnya pada batuan 3.23 gerakan tanah suatu proses perpindahan massa tanah/batuan dengan arah dari tegak, kedudukan semula, pengertian karena ini pengaruh tidak gravitasi, dan pengembangan konsolidasi termasuk arus erosi, air aliran dan lahar, amblasan, penurunan tanah karena “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

a

atau claquage yang dapat terjadi daya dukung tanah umumnya digunakan okasi yang ditentukan nya waktu dan tidak terkait banyak dan mengganti sebagian riteria riteria operasional terbagi tar), disuntikkan ke dalam ala kecil dan umumnya terjadi apangan hingga kedalaman 30 upa pilar dan menumpu pada fondasi ang ber jetting yaitu penyemprotan air, udara dan/atau 8 dari 303

hydrofracturing, hydrosplitting, hydrojacking hydrosplitting, hydrofracturing,

timbul karena proses/kejadian alamiah yang variasinya tidak bis

(slope failure) aleatory

ikuifaksi ikuifaksi © BSN 2017 bahan grout dengan tekanan sangat tinggi yang bersifat memotong dangkal dangkal atau fondasi tiang; jembatan konvensional berdasarkan k dan lainnya sangat penting, menjadi jembatan penting, 3.29 jet grouting proses grouting dengan menggunakan sistem atau seluruh tanah asli yang terpotong bahan grout. semen sebagai komponen utama dengan bahan grout. Pada 3.30 situs kelas situs Klasifikasi kondisi tanah yang berdasarkan di dilakukan l m 3.31 ketidakpastian ketidakpastian yang diprediksi 3.32 keruntuhan lereng tanah atau batuan, yang dapat mengeras dan kaku bersama berlalu dan kaku yang dapat mengeras tanah atau batuan, 3.26 grouting pressure tekanan yang diberikan selama proses bor) pompa atau leher lubang (biasanya pada grouting dan diukur pada l 3.27 grouting) (hydraulic fracture, claquage hydraulic fracturing penyuntikan bahan grout menimbulkan rekahan/retakan dengan dalam tanah tekanan juga sebagai Kadang disebut dan tinggi bahan grout melebihi mengisi rekahan kuat tersebut; geser tanah 3.28 hingga konvensional jembatan Jembatan dengan rangka, bangunan kemudian memiliki bangunan bawah y atas berupa sistem pelat, balok, gelagar boks, dan 3.25 grout material yang dapat dipompa (suspensi, larutan, emulsi atau mor SNI 8460:2017 suatu proses pergerakan dan perpindahan dengan massa variasi kecepatan dari tanah sangat lambat sampai atau sangat cepat batuan dengan kondisi geologi lokal. Keruntuhan bersifat lokal atau sk yang galian atau timbunan manusia dibuat pada lereng 3.33 l kondisi tanah yang kehilangan mendadak secara turun kuat geser akibat gempa sehingga “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

getar) SNI 8460:2017 SNI aran ini dihitung i gaya-gaya fisik Maximum Credible Credible Maximum

hammer ring dari kedudukan

uh gravitasi; dengan rsimpangan rsimpangan jalan tidak n ke posisi pemasangan kan) kan)

dan umumnya terjadi pada daerah yang 9 dari 303 (displacement) (man-made), ) ) underpass )

G

metode pemasangan drain dengan alat/bantuan tabung/batang (mandrel) baja ujung tertutup (mandrel) baja ujung tertutup dengan alat/bantuan tabung/batang metode pemasangan drain 3.42 metode pemasangan/instalasi jet (pancaran) pancaran dalam atau pancaran berputar dengan alat drain pasir metode pemasangan dari 3.43 metode pemasangan statik (didorong/dite dengan cara beban statik metode pemasangan drain 3.41 metode pemasangan pemindahan 3.40 metode pemasangan dinamik menggunakan gaya dinamik (tumbukan atau metode pemasangan drain nilai tengah geometrik gempa tertimbang maksimum (geometrix mean 3.34 ( lintas bawah jalan melintang di bawah jalan sebidang) lain pada level yang berbeda (pe 3.35 kelongsoran ( © BSN 2017 © BSN 2017 alamiah atau akibat ulah manusia berukuran skala besar cukup luas, 3.36 longsor suatu proses perpindahan massa tanah atau batuan semula, dengan sehingga arah terpisah mi dari massa dan translasi rotasi berbentuk jenis gerakan yang mantap, karena pengar 3.37 landasan kerja landasan yang dibuat untuk jalan masuk dari mesin pemasang drai drain vertikal 3.38 magnitudo besaran gempa yang tidak berdasarkan bergantung hasil pengukuran pada pada posisi skala logaritma pada suatu desimal yang didasarkan ordinat dan seismograf pengamatan. dan Bes dinyatakan dalam bentuk bilangan 3.39 MCE suatu proses perpindahan atau pergerakan butiran massa batu), batuan, dan debris tanah (campuran ke tanah kondisi arah dan lereng geologi bawah. Perpindahan yang ini dapat kurang disebabkan menguntungkan, oleh fenomena geomorfolog “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

), site an rata-rata struktur struktur dengan lian lian terowongan engan peledakan, lateral spreading alian dan stabilitas memasang sistem sudah berulangkali an untuk risiko yang eistosen Akhir (antara s muka bidang galian tor) di atas tabung/batang ui mempunyai gempa historis ), ), mesin ataupun tenaga manusia ) header road 10 dari 303 yang telah disesuaikan terhadap pengaruh situs ( G breaker, ), kontrol air masuk atau kontrol penurunan permukaan, driving method ) -and-cover method ) G

) digunakan untuk evaluasi likuifaksi, serakan lateral ( M

, PGA ) 3.48 metode tambahan metode yang digunakan untuk mengamankan bagian muka kerja pengg dengan pertimbangan utama efisiensi kerja kerja dengan pertimbangan utama efisiensi 3.47 metode penggalian suatu metode yang digunakan untuk pada membagi saat segmen penggalian muka dengan bidang pertimbangan ga utama (face adalah stabilita bagian atap terowongan (crown umumnya pada ditambahkan pada metode penerowongan 3.49 monitor alat yang dipasang pada tanah cairan ke dalam belakang senar jet grouting, untuk memungkinkan pengaliran 3.50 muka bidang galian bagian permukaan media yang akan digali 3.51 patahan aktif suatu patahan, yang telah teridentifikasi dengan jelas, diketah atau menunjukan bukti pergerakan yang terjadi pada yang jaman lampau), Holosen patahan-patahan besar (yakni yang 11.000 bergerak tahun pada jaman Pl 11.000 hingga 35.000 tahun yang lampau) tahun yang lampau) jaman Kuartier (1,8 juta bergerak pada dan patahan utama yang 3.52 percepatan tanah puncak (PGA) gempa maksimum geometrik (MCE yang dipertimbangk © BSN 2017 suatu metode yang digunakan untuk menggali terowongan seperti d metode pembangunan lintas bawah yang digunakan untuk membangun berlubang atau dengan penggetar dalam dengan penggetar berlubang atau 3.45 ( metode gali-dan-tutup penggalian dari permukaan ditutup dan selanjutnya penahan tanah hingga lokasi yang ditentukan sambil 3.46 metode penerowongan ( peralatan mekanis (ekskavator, 3.44 (vibro) pemasangan getar metode metode pemasangan dari drain pasir dengan alat penggetar (vibra SNI 8460:2017 ditargetkan. Percepatan puncak MCE nilai percepatan tanah puncak (PGA), didapatkan tanpa penyesuai effect penurunan seismik, dan masalah geoteknik lainnya masalah geoteknik lainnya penurunan seismik, dan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

slurry kan dengan an an memiliki elah elah kegiatan SNI 8460:2017 un menimbulkan rmeabilitas dan/atau rowongan rowongan dan untuk si yang menghasilkan an an dengan risiko yang ruang pori pada tanah, yang terdiri atas tudung ). Disebut juga mesin gali u infrastruktur akan didirikan, dan campuran tambahan. n tinggi lainnya abu terbanng dan lainnya) dan lainnya) abu terbanng

shield tail shield 11 dari 303 blast furnace slag, blast ring girder), dan ekor perisai ( ) ) R

shield) (filler) ), gelagar cincin ( 3.53 percepatan respons gerak tanah gempa (MCE risiko tertarget maksimum yang dipertimbang © BSN 2017 © BSN 2017 yang terdiri atas air, pengikat dengan atau tanpa bahan pengisi atau tanpa dengan yang terdiri atas air, pengikat 3.61 perkuatan (penulangan) jet grouting atau material berkekuata oleh baja kolom jet grouting diperkuat 3.62 potensi longsor suatu kondisi lereng yang mengindikasikan kemungkinan minimal angka keamanan suatu dnegan yang dipresentasikan gelincirnya, terjadinya longsor pada bidang bahan non reaktif (pasir, bubuk kapur, dan lainnya) kapur, bubuk bahan non reaktif (pasir, 3.59 perbaikan tanah proses perbaikan karakteristik kompresibilitas, daya dukung, pe 3.58 pengisi ketahanan likuifaksi tanah insitu ditempat fondasi bangunan ata sehingga karakteristik kompresibilitas, daya dukung, permeabilitas, tanah dan/atau ketahanan likuifaksi dan mencapai tingkat aman. yang tersebut memadai berubah secara 3.60 permanen pencampuran basah d proses terdiri atas pemilahan mekanik tanah di lapangan dan dicampurkan dengan gempa terparah dalam standar ini, ditetapkan dalam arah/orienta respons gerak tanah horizontal maksimum terbesar, ditargetkan dan disesuaik 3.54 grouting penetration grouting/permeation penyuntikan grout pada sambungan atau patahan pada batuan, atau tanpa menyebabkan penurunan muka tanah dan rekahan/retakan dalam tanpa tanah. Terminologi ini mendesak melingkupi permeation ataup (impregnation), fissure grouting dan contac 3.55 perisai ( peralatan untuk menggali sebuah terowongan terutama pada tanah, (hood machine perisai (shield 3.56 perkuatan suatu cara yang penggalian, memasang untuk suatu menjaga mencegah terjadinya deformasi struktur stabilitas baik batuan/tanah sebelum di maupun sekitar set 3.57 te pengikat (binder) gipsum, semen, bahan kimia reaktif (kapur, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

air ngkaran, ngkaran, banyak dalam dan keluar, t-kebebasan-tunggal t-kebebasan-tunggal mesin perisai. Juga t dari beton bertulang ggalian ggalian terowongan pada ng anulus dari lubang bor i kontak baik dengan drain at pengikat kering at pengikat kering kan yang timbul dari proses Pre-cutting Pre-cutting atau 12 dari 303

Pre-Washing dari elemen difasilitasi oleh fase pemilahan awal, dengan jet vertical shaft) dikenal sebagai sebagai dikenal jet grouting

Prejetting

© BSN 2017 – CATATAN 3.64 proses pencampuran tanah dalam dan pengisi dispersi pengikat tanah, pemilahan mekanik struktur melibatkan 3.65 (water/binder ratio)rasio air/pengikat ber dengan kering dibagi kedalam pengikat berat air ditambahkan 3.66 selimut drainase lapisan drainase permeabilitas tinggi bagian atas yang mempunya dalam drain balik dan mencegah terjadinya tekanan 3.67 spektrum respons nilai yang menggambarkan respons maksimum dari tanah yang mengalami redaman akibat suatualami pada berbagai periode goyangan sistem berderaja 3.68 spoil return campuran surplus dari partikel tanah dan cairan yang diperkenal jet grouting, biasanya mengalir ke permukaan tanah melalui luba jet. 3.69 segmen material dinding untuk terowongan perisai. Segmen umumnya dibua atau dari baja. lainnya bentuk-bentuk lingkaran, atau Beberapa potong semen dipasang untuj membuat 3.70 li survei penghambat survei yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dampak pen bangunan-bangunan di dekat terowongan perisai dan untuk keamanan kostruksi terowongan perisai 3.71 terowongan jalan lintas lalu terowongan yang dibuat untuk kepentingan 3.72 terowongan perisai menggunakan metode terowongansuatu terowongan yang dibangun dengan perisai 3.73 terowongan vertikal ( berbalik/berputar, pemasangan dan pembongkaran/pencabutan suatu 3.63 prejetting metode dimana SNI 8460:2017 suatu lubang kerja yang Terowongan vertical vertikal sebagai bagian ini dari adalah pelaksanaan terowongan suatu perisai. fasilitas untuk membawa ke dan/atau cairan lainnya dan/atau cairan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

deep SNI 8460:2017 n dan kekakuan uk material, pintu yang tetap berada di kemampulayanannya entilasi dan lain-lain. ini adalah berdasarkan keberangkatan, keberangkatan, antara, yang diberikan di dalam compaction probe compaction atau ng relevan, oleh personel i oleh Ahli Geoteknik yang top vibrator

oscillating weight oscillating 13 dari 303 dimana pembilasan air material menghilangkan merupakan jenis perbaikan tanah dengan digunakan untuk membentuk kolom batu secara menerus vibro stone columns, vibro stone columns, vibrated stone columns stone vibrated depth vibrator mengandung depth vibrator tempatnya dipadatkan depth vibrator tempatnya dipadatkan dimana pengumpulan data, perencanaan dan konstruksi; dan pengumpulan data, perencanaan berpengalaman; berpengalaman; disertifikasi oleh lembaga yang diakui. disertifikasi yang memiliki yang dan pengalaman kemampuan sesuai; lain yang relevan; SNI ini atau spesifikasi selama umur rencana; vibration digunakan digunakan untuk membawa keluar tanah keluar-masuk galian, membawa pekerja, keluar mas sarana Terowongan-terowongan tenaga vertikal listrik dibagi atas dan putar dan kedatangan terowongan penyedia vertikal air, v 3.74 columns vibrated stone dikenal juga sebagai © BSN 2017 © BSN 2017 d) memadai diperlukandalam pekerjaan; yang di dan kontrol kualitas Supervisi e) Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan standar dan spesifikasi ya 4 umum Persyaratan 4.1 Persyaratan umum perancangan Persyaratan yang berlaku umum untuk seluruh pasal di dalam SNI c) Kontinuitas dan komunikasi yang efektif antara personel yang terlibat dalam asumsi-asumsi berikut: berikut: asumsi-asumsi a) Data yang dibutuhkan dikumpulkan, dicatat, dan diinterpretas b) Struktur direncanakan oleh personel dengan tingkat kualifikasi yang sesuai dan f) Material konstruksi dan produk digunakan sesuai persyaratan g) Struktur akan cukup dipelihara untuk memastikan keamanan dan dari kedalaman maksimum penetrasi sampai ke membentuk permukaan tanah, struktur dan karenanya untuk kolom yang tidak diperbaiki dengan tanah meningkat dibandingkan batu/tanah yang harus memiliki 3.75 kekuata vibrating tool peralatan yang dimasukkan ke dalam tanah untuk menghasilkan getaran tertentu; pada kedalaman umumnya yang dimasukkan ke dalam tanah dengan menggunakan permukaan tanah 3.76 wet process metode pemasangan yang lunak, menstabilkan mencapai ujung lubang dan memungkinkan material berbutir tertentu 3.77 untuk tektonik wilayah suatu wilayah geologis yang dicirikan gempa oleh kesamaan struktur geologis dan karakteristik “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

idikan geoteknik ik kualitatif dan as yang tepat untuk knik, pengecekan g kecil, sehingga f sederhana, yang da risiko yang dapat r-faktor berikut harus ngan ngan geoteknik harus n dan pekerjaan tanah, gan Kategori Geoteknik diabaikan. diabaikan. , subsidence perubahan

dan risiko rendah, seperti dapi. Secara khusus perlu pat digunakan. pat digunakan. ng berdekatan, lalu-lintas, transmisi cairan atau gas ke

ap pengalaman lain yang sebanding. lain yang sebanding. pengalaman ap

14 dari 303

Pada prakteknya, pengalaman akan memperlihatan jenis kondis bat

musim dari temperatur dan kelembapan). musim dari temperatur dan kelembapan). risiko besar, kondisi tanah yang sulit dan pembebanan). tanah kondisi risiko besar, Struktur atau bagian dari struktur konvensional yang sesuai den persyaratan minimum dapat diabaikan, risiko yang dapat pengalaman, dengan berdasarkan dipenuhi melalui penyelidikan geotekn memungkinkan persyaratan mendasar dapat dipenuhi dapat dengan risiko yang berdasarkan pengalaman, dan kualitatif melalui penyel Prosedur pada Kategori Geoteknik 1 harus digunakan hanya jika a global stabilitas dengan diabaikan berkaitan 2, adalah: fondasi telapak, fondasi rakit, tanah atau air, penggalian, fondasi pilar dan abutmen tiang, jembatan, timbuna dinding dan struktur tie-back, terowongan. dan sistem angkur tanah penahan utilitas, vegetasi, zat kimia berbahaya). berbahaya). kimia zat utilitas, vegetasi, umur rencana.

b) geoteknik lainnya. Struktur Untuk struktur dan pekerjaan tanah dengan tingkat kompleksitas da yang sederhana prosedur perancangan yang dijelaskan di atas, Untuk memenuhi persyaratan perancangan sebagai berikut. dan 3, yang dijelaskan Kategori Geoteknik 1, 2 geoteknik, dapat digunakan pengelompokan a) Kategori Geoteknik 1 berlaku untuk struktur kecil dan relati b) Kategori Geoteknik 2 berlaku untuk semua tipe struktur dan fondasi konvensional (tanpa d) tanah. Kondisi e) muka air tanah. Kondisi f) Kegempaan regional. g) Pengaruh lingkungan (hidrologi, air permukaan, penurunan/ © BSN 2017 perancangan serta keterbatasan kondisi batas yang lain. batas yang kondisi keterbatasan serta perancangan Bangunan umumnya harus dilindungi dari masuknya dalamnya. air tanah atau terhad diperiksa harus perancangan hasil diterapkan, Jika dapat perhitungan dan kontrol diidentifikasi dengan mempertimbangkan konstruksi, risiko yang mungkin diha kompleksitas setiap antara: dibedakan, peranca a) Struktur yang ringan dan sederhana serta pekerjaan tanah yan Untuk memperoleh persyaratan minimum lingkup penyelidikan geote CATATAN CATATAN – c) Kondisi yang berkaitan dengan sekitar (misalnya: struktur ya Saat menentukan kondisi perancangan dan dipertimbangkan: kondisi batasnya, fakto a) dan tanah. pergerakan yang mempertimbangkan lapangan Kondisi global stabilitas b) Sifat dan ukuran struktur serta elemen-elemennya, termasuk persyaratan khusus seperti h) perancangannya. tujuan dengan sesuai digunakan akan Struktur SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

l lunak dan , berkenaan ahan geometri SNI 8460:2017 SNI , kemungkinan ewan. an sifat material perancangan perancangan dan dan elemen-elemen uhi. uhi. nya, 2. 2. husus. husus. ipertimbangkan; ipertimbangkan; dewatering struktur yang tidak dapat

15 dari 303 , terjadinya banjir, kerusakan sistem drainase, dan eksploitasi air, drainase, dan sistem terjadinya banjir, kerusakan h oleh aktivitas lainnya, misalnya efek lubang yang diakibatkan proses tersebut berkelanjutan, berkelanjutan, proses tersebut permukaan tanah, i. dan lunak, tanah keras lapisan antara berada di i. efek gerusan, erosi dan penggalian, yang mengakibatkan perub ii. ii. dan rekahan, sesar, kekar ii. ii. kimiawi, efek korosi v. variasi tinggi muka air, termasuk misalnya efek iii. iii. blok-blok batuan yang mungkin terjadi, ketidakstabilan iii. iii. efek pelapukan, vi. dalam tanah, munculnya gas dari iv. terdapatnya rongga, lubang atau rekahan yang terisi materia iv. efek musim kering yang berkepanjangan, vii. efek-efek waktu dan lingkungan lainnya terhadap kekuatan d dengan stabilitas global dan pergerakan tanah, tanah, dan pergerakan global dengan stabilitas model perhitungan, konstruksi, yang digunakan dalam planes dipping bedding 1) serta kondisi pembebanannya, kombinasinya gaya-gaya yang bekerja, 2) kesesuaian tanah secara umum untuk penempatan suatu struktur 3) pengaturan dan pengklasifikasian berbagai zona tanah, batuan 4) 6) batuan: dengan atau berdekatan struktur yang berada di atas kondisi 5) tanah lain struktur bawah penggalian atau tambang, pekerjaan 8) gempa, 7) struktur berada, termasuk lingkungan tempat Perancangan Perancangan struktur di Kategori Geoteknik 2 harus melibatkan data geoteknik kuantitatif untuk memastikan terpen dasarnya persyaratan dan analisis bahwa Prosedur rutin untuk pengujian Kategori Geoteknik untuk perancangan digunakan konstruksi dapat laboratorium dan lapangan untuk mencakup hal-hal di bawah ini. mencakup hal-hal di bawah dipenuhi dengan Kategori Geoteknik 1 dan 2. Geoteknik 1 dan 2. Kategori dipenuhi dengan Kategori Geoteknik 3 berlaku untuk: struktur yang tidak biasa atau struktur sangat besar, struktur yang memiliki risiko tidak umum, berada pada tanah yang dan sulit, kondisi struktur pembebanan yang berada di zona gempa tinggi, serta struktur dan penanganan k penyelidikan yang memerlukan area tidak stabil yang berada pada © BSN 2017 © BSN 2017 c) Kategori Geoteknik 3 berlaku untuk struktur atau bagian dari berikut: sebagai Kondisi umum perancangan dijelaskan a) d panjang harus dan jangka pendek jangka kondisi perancangan b) pada perancangan geoteknik, spesifikasi rinci dari suatu kondisi perancangan harus “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

nah dan i dalam tanah yang a standar tata cara bercelah. bercelah. bebas, bebas, terutama pada al-hal berikut: al-hal berikut: ahan (pergerakan) yang regangan atau interaksi an lingkungan sekitar. sekitar. an lingkungan ultraviolet atau degradasi tanah, faktor-faktor berikut kasi dapat dilakukan untuk model semi-empiris, model lam pemodelan. subsidence karena penggalian 16 dari 303

atau aktivitas lainnya, lainnya, atau aktivitas zona ketinggian air rata-rata, air rata-rata, zona ketinggian cukup permeabel untuk oksigen, memungkinkan terjadinya perembesan air ta 10) deformasi, struktur terhadap sensitivitas 11) d pelayanan eksisting, baru terhadap struktur efek struktur 9) pergerakan tanah yang diakibatkan oleh penurunan/ bekerja, misalnya dari pergerakan tanah, bekerja, misalnya dari pergerakan tanah, numerik. 3) poros pada baja yang tertanam di dalam beton korosi sumuran ozon, ataupun kombinasi degradasi kimiawi. efek temperatur dan tegangan, dan efek lainnya akibat 2) korosi pada permukaan dinding sheet pile yang terekspos air 1) pengaruh bahan kimia terhadap elemen fondasi yang tertanam d timbunan, seperti asam atau garam sulfat, asam atau garam sulfat, timbunan, seperti Di dalam perancangan geoteknik, faktor-faktor berikut gaya. ini harus dipertimbangkan sebagai 4.3.1 Persyaratan umum gaya-gaya yang bekerja b) material lainnya, batuan dan sifat tanah, c) data geometrik, d) dan lainnya, lebar retakan, getaran, besar deformasi, e) model perhitungan, dapat dilakukan dengan: model analitikal, Model perhitungan dapat disederhanakan. Jika diperlukan, modifi memastikan bahwa perhitungan tersebut akurat atau keliru dipandang struktur yang dihitung. dari sisi keamanan Jika menggunakan model numerik, maka model ini akan sesuai jika dipertimbangkan da batas pada kondisi antara tanah dan struktur c) aerob, bakteri untuk kayu: fungi dan d) untuk material sintetik: efek penuaan akibat terpapar sinar Persyaratan durabilitas material yang berlaku. material pengujian durabilitas selengkapnya harus merujuk pad 4.3 Persyaratan umum perhitungan dalam perancangan h Persyaratan umum untuk termasuk dalam perancangan perhitungan a) gaya-gaya, yang dapat berupa beban yang bekerja atau perpind b) untuk baja: harus dipertimbangkan. harus dipertimbangkan. a) untuk beton: bahan aktif di dalam air tanah maupun di dalam tanah atau material 4.2 Persyaratan umum durabilitas material Dalam perancangan durabilitas material yang digunakan di dalam © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

rainase dan SNI 8460:2017 uncul bersamaan ivitas pembuatan dan tanah harus an dengan merujuk nah dan parameter yang bervariasi dan kekuatan tanah. kekuatan gan misalnya pergerakan askan sebagai berikut: sebagai berikut: askan n sendiri dan penurunan. n sendiri ssa tanah. tau secara empirik, dan dari

strut. 17 dari 303 . . timbangkan adalah gaya-gaya yang m (surcharge load) (surcharge

secara khusus, terkait dengan deformasi, rekahan, permeabilitas diidentifikasi serta dipertimbangkan secara khusus. diidentifikasi serta dipertimbangkan secara khusus. erosi. diidentifikasi serta dipertimbangkan secara khusus, terkait den terowongan. maupun tersendiri. Durasi gaya yang bekerja pada harus dipertimbangk efek halus. tanah berbutir kompresibilitas waktu terhadap sifat material tanah, terutama dan perubahan kekakuan yang bersifat menerus, likuifaksi tanah, sifat d Downdrag. d) Gaya-gaya yang didominasi oleh air dan tanah harus diidentifikasi dan dipertimbangkan 4.3.2 Persyaratan umum sifat-sifat tanah Sifat massa tanah dan batuan, yang diperhitungkan sebagai parameter perancangan, harus diperoleh dari hasil pengujian maupun melalui korelasi, teori a data relevan lainnya. Hal yang perlu geoteknik dipertimbangkan yang adalah diperoleh dari perbedaan hasil berikut: terjadi akibat faktor-faktor Perbedaan tersebut dapat antara pengujian, serta sifat yang menentukan ta perilaku struktur. j) penggalian tanah. beban atau Pengangkatan k) kendaraan. Beban l) Pergerakan akibat penambangan atau penggalian m) perubahan kelembapan. akibat vegetasi, iklim, atau Pengembangan dan penyusutan lain, atau akt n) turunnya ma akibat rangkak atau gelincir, ataupun Pergerakan o) pemadata dekomposisi, dispersi, akibat degradasi, Pergerakan p) getaran, bumi, dan beban dinamik. peledakan, akibat gempa dan percepatan Pergerakan q) temperatur. Efek r) tanah atau di dalam angkur Prategang yang bekerja b) Gaya-gaya yang digunakan berulang kali, dan gaya dengan intensitas berbeda harus c) Gaya-gaya yang menghasilkan respon dinamik terhadap struktur i) tambatan Gaya forces) (mooring a) air. dan tanah, batuan Berat b) tanah. di dalam Tegangan c) Tekanan tanah. d) gelombang. termasuk tekanan bebas, air Tekanan e) tanah. air Tekanan f) rembesan. Gaya g) struktur. dari load) (imposed bekerja mati dan beban Beban h) tambahan Beban s) a) Gaya-gaya yang harus diper Persyaratan-persyaratan umum untukPersyaratan-persyaratan umum bekerja dijel gaya-gaya yang © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(single data yang telah ng singkat ktor berikut harus umum. ikasi keamanan dan ng kepada besaranya kut kut ini, dan direferensi rlakukan rlakukan sebagai data i. i.

iran besar) yang memiliki fikasi, jika sesuai, sesuai, jika fikasi, nggian nggian antarmuka lapisan, r rencana struktur. r rencana struktur. 18 dari 303 skala besar serta hasil pengukuran dari konstruksi harus dimasukkan ke dalam Laporan Perancangan (field trials) (field trials) rembesan air terhadap kekuatan tanah atau batuan. atau batuan. kekuatan tanah air terhadap (softening) rembesan (serviceability)

masing-masing pengujian dan pada kondisi tanah yang sesuai. kondisi tanah dan pada masing-masing pengujian regangan dan bentuk deformasi. dan bentuk deformasi. regangan dalam struktur geoteknik. pengujian serta peran berbeda dalam lokal maupun pengalaman secara serta pengalaman dipublikasikan yang berdekatan. b) Nilai masing-masing parameter geoteknik dibandingkan dengan b) Struktur air dan tanah (misalnya rekahan, laminasi, atau but c) waktu. Pengaruh d) pelunakan Pengaruh e) dinamik. pelunakan gaya-gaya Pengaruh f) batuan yang diuji. tanah dan atau daktilitas Kerapuhan g) geoteknik. instalasi struktur-struktur Metode h) tanah yang diperbaik pekerjaan terhadap pelaksanaan Pengaruh i) sifat tanah. terhadap aktivitas konstruksi Pengaruh Pada saat dipertimbangkan. menentukan nilai-nilai parameter a) Standar geoteknik, tata cara faktor-fa pengujian yang berlaku umum dan relevan penggunaannya untuk © BSN 2017 Ketinggian dan kemiringan permukaan tanah, ketinggian air, keti 4.3.3 Persyaratan umum data geometrik c) dengan perancangan. geoteknik yang relevan parameter Variasi d) Hasil percobaan lapangan e) jenis pengujian. beberapa hasil uji dari Korelasi f) tanah selama umu material (deteriorasi) sifat mutu Penurunan ketinggian penggalian dan dimensi geometrik. struktur geoteknik harus dipe 4.4 Persyaratan perancangan geoteknik umum laporan Asumsi yang digunakan, data, kemampulayanan metode perhitungan dan Geoteknik. hasil verif Tingkat kerincian perancangan. laporan Untuk perancangan tersebut yang sheet). sederhana, dapat cukup laporan sangat ya bervariasi, Laporan Perancangan Geoteknik tergantung umumnya terdiri atas pada lainnya. Penyelidikan Geoteknik serta dokumen-dokumen Laporan hal-hal silang dengan beri tipe a) dan sekitarnya, deskripsi lapangan b) tanah, deskripsi kondisi c) bekerja, termasuk gaya-gaya yang direncanakan, yang deskripsi konstruksi d) termasuk hasil justi tanah dan batuan, parameter perancangan a) Banyak parameter geoteknik yang tidak konstan namun tergantu SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 dung, jembatan, Geoteknik harus dan pengamatan, angan yang umum us dicatat di dalam ikan kepada pemilik si yang direncanakan dan dan monitoring, sesuai han pemeliharaan atau ifikasi. ifikasi. Saat pemeriksaan n penyelidikan lain untuk ngan: ngan: .

19 dari 303 pasal-pasal lainnya terkait de interpretasi hasil dan memelihara instrumentasi. instrumentasi. hasil dan memelihara interpretasi monitoring. serta besaran risiko yang dapat diterima, dapat diterima, risiko yang serta besaran digunakan; digunakan; terowongan, tanggul dan lereng; lereng; terowongan, tanggul dan Kutipan dari Laporan Perancangan Geoteknik yang berisi persyaratan supervisi, monitoring dan pemeliharaan untuk pekerjaan. struktur yang telah selesai, harus diber Laporan Perancangan Geoteknik harus meliputi rencana supervisi kebutuhan. Hal-hal yang membutuhkan pemeliharaan setelah konstruksi harus jelas membutuhkan diident pemeriksaan yang dibutuhkan selama sudah konstruksi, dilakukan adendum laporan. selama atau konstruksi, yang hasilnya har Berkaitan dengan supervisi menyatakan dan monitoring, Laporan a) Perancangan pengamatan dan pengukuran, tujuan setiap b) atan, pengam serta lokasi struktur yang harus dipantau bagian dari c) cara evaluasi hasil yang diperoleh, d) diharapkan, hasil yang nilai rentang e) selesai, periode waktu monitoring setelah konstruksi f) pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam melakukan pengukuran g) rencana, dan gambar perancangan perhitungan h) fondasi, perancangan rekomendasi i) hal-hal yang perlu diperiksa selama konstruksi maupun kebutu c) dan penggunaan hasil pengujian; Evaluasi d) geoteknik dan koefisien yang parameter diperoleh Nilai-nilai 5.2 Perancangan penyelidikan geoteknik 5.2.1 Informasi geoteknik Penyelidikan geoteknik harus terdiri atas seperti: lokasi pembangunan penyelidikan tanah da a) penilaian dari pembangunan yang sudah ada, seperti gedung-ge e) yangpedoman dan standar pernyataan digunakan, f) pernyataan kesesuain lokasi dengan mempertimbangkan konstruk © BSN 2017 © BSN 2017 5 geoteknik Data 5.1 Ruang lingkup data geoteknik Pasal ini dimaksudkan memberikan aturan tambahan untuk untuk digunakan bersama dengan pasal-pasal lainnya dan a) penyelidikan tanah; dan pelaporan Perencanaan b) Persyaratan umum untuk jumlah pengujian laboratorium dan lap “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ang ang tersedia ilaian parameter atan atan penghalang- g relevan dengan silkan silkan dari pekerjaan menggali, kemampuan jenis dan perancangan an sekitarnya; perbaiki kontaminasi. perbaiki kontaminasi. aspek-aspek berikut: aspek-aspek tur penahan tanah, lokasi ebelumnya; ebelumnya; kasi pembangunan; 20 dari 303

enggambarkan penggunaan lokasi s lokasi penggunaan enggambarkan ; dan di sekitarnya tersebut kasi

Sebelum merancang program penyelidikan, informasi dan dokumen y

dan batas sebaran yang tergantung dari perancangan dan pembangunan; dan pembangunan; dari perancangan dan batas sebaran yang tergantung yang dapat diterima; tekuknyapancang); tiang batuan, dan tanah dengan pergeseran massa tanah, terangkat, pembangunan, distribusi spasial dan perilaku terhadap waktu; perilaku terhadap dan spasial pembangunan, distribusi penggalian, penggalian, pemasangan angkur, penyelimutan tiang bor, pengangk drainase); penetrasi pemancangan, dalam tanah); penghalang c) dan deskripsinya; geologi Peta d) teknik; geologi Peta e) deskripsinya; dan hidrogeologi Peta f) geoteknik; Peta g) foto sebelumnya; interpretasi dan Foto udara h) geofisika; Penyelidikan i) di lo sebelumnya Penyelidikan j) yang dikaji; dari lokasi sebelumnya Pengalaman k) setempat. iklim Kondisi © BSN 2017 e) metode fondasi (misalnya perbaikan tanah, kemungkinan untuk b) deformasi tanah yang disebabkan oleh bangunan atau yang diha d) beban yang tersalur dari tanah ke struktur (misalnya tekanan lateral pada tiang pancang) pekerjaan yang akan relevan untuk semua tahap konstruksi. geoteknik yang dilaksanakan dan menetapkan dasar untuk terhadap harus memungkinkan penilaian Informasi yang diperoleh pen a) kesesuaian lokasi sehubungan dengan pembangunan yang diusulkan dan tingkat risiko c) keamanan sehubungan dengan Kondisi Batas (misalnya penurunan, penggelembungan Penyelidikan tanah harus memberikan deskripsi kondisi tanah yan 5.2.2 Penyelidikan tanah CATATAN CATATAN – meja yaitu: tahap studi dalam dievaluasi a) topografi; Peta b) m kota yang perencanaan Peta f) fondasi; urutan pekerjaan g) terhadap lingkung serta penggunaannya pengaruh dari bangunan h) langkah-langkah struktural tambahan yang diperlukan (misalnya penyangga i) dari sekitar; pengaruh-pengaruh pembangunan terhadap lingkungan j) lo pada, dan di sekitar, kontaminasi tanah jenis dan tingkat k) diambil untuk membendungmem efektivitas kebijakan yang atau Komposisi dan lingkup penyelidikan tanah harus didasarkan konstruksi, pada misalnya jenis fondasi, metode perbaikan konstruksi; atau dan kedalaman struk b) sejarah lokasi. pada dan sekitar pembangunan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 hensif sepanjang s dipertimbangkan ata yang diperoleh terhadap lingkungan, garuh garuh yang signifikan nah; nah; h harus dilakukan secara harus terdiri atas: harus terdiri atas:

bila relevan, mengenai: bila relevan, lukan untuk menilai aspek alternatif lainnya; lainnya; alternatif pada tahap perancangan. perancangan. pada tahap an ketika memilih metode dan rus rus dapat mencerminkan variasi

21 dari 303 termasuk identifikasi zona tanah yang mungkin dapat memberi pen daya tahan bahan konstruksi. seperti bangunan tetangga, struktur dan lokasi bangunan; dan lokasi bangunan; struktur tetangga, seperti bangunan terhadap perilaku struktur. 5.2.4 Penyelidikan tahap perancangan 5.2.4.1 Penyelidikan lapangan 5.2.4.1.1 Umum Apabila penyelidikan awal tidak memberikan informasi yang diper Hasil studi literatur dan inspeksi lapangan harus dipertimbangk penentuan titik-titik penyelidikan. Titik-titik penyelidikan ha dan air tanah. tanah, batuan pada kondisi Apabila tersedia waktu dan budget yang cukup, penyelidikan tana bertahap seperti dibawah proyek: pembangunan perancangan, dan awal, perancangan untuk memperoleh informasi yang a) kompre awal bangunan dari perancangan dan penentuan posisi awal untuk penyelidikan b) anaan perancangan tahap perenc penyelidikan c) konstruksi selama penyelidikan hasil kesesuaian Pemeriksaan Dalam kasus dimana semua penyelidikan awal dilakukan pada dan saat dan yang sama, penyelidikan secara bersamaan. penyelidikan tahap perancangan serta tambahan haru 5.2.3 Penyelidikan awal Penyelidikan awal harus direncanakan bawah ini: relevan di memadai untuk yang hal-hal sedemikian rupa sehingga d a) umum lapangan; kesesuaian dan stabilitas global Menilai b) lokasi dengan dibandingkan lokasi proyek kesesuaian Menilai c) posisi bangunan; kesesuaian Menilai d) Mengevaluasi efek yang mungkin ditimbulkan dari pembangunan e) sumber material konstruksi; daerah Mengidentifikasi f) ta Mempertimbangkanperbaikan dan kemungkinan metode fondasi g) Merencanakan penyelidikan utama tahap perancangan dan penyelidikan tambahan, tanah, Penyelidikan tanah awal harus menyediakan perkiraan data a) dan stratifikasinya; atau batuan jenis tanah b) pori; air tanah atau profil tekanan air muka c) tanah dan sifat deformasi batuan; informasi awal tentang kekuatan dan d) potensi terjadinya kontaminasi pada tanah atau air tanah yang mungkin dapat merusak tambahan harus dilakukan penyelidikan yang disebutkan di 5.2.3, dalam tahap perancangan penyelidikan lapangan Apabila relevan, a) contoh tanah; untuk pengambilan dan/atau galian Pengeboran © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kontraktor dengan dikan tanah, harus nah, informasi harus , uji pressuremeter, uji an kondisi geologi dari ehingga ehingga stratifikasi tanah atkan pada titik-titik kritis idikan awal, bila dilakukan, termasuk spesifikasi untuk n; , WST diperhatikan: diperhatikan: 22 dari 303 .

tergantung dari bentuk, (misalnya pada sudut-sudut area fondasi); perilaku struktural dan distribusi beban yang diharapkan metode grouting

jumlah dan kedalaman pada lokasi contoh tanah harus diambil; harus diambil; contoh tanah jumlah dan kedalaman pada lokasi dapat diperoleh; pembangunan yang melintasi lokasi struktur tertentu, misalnya angkur. misalnya struktur tertentu, pengukuran kecepatan rambat gelombang pada tanah); kecepatan rambat pengukuran fluktuasinya; dilatometer, uji pembebanan pelat, uji geser baling lapangan, dan lapangan, uji permeabilitas); pelat, uji geser baling dilatometer, uji pembebanan 5.2.4.1.3 lapangan dan kedalaman titik penyelidikan Lokasi Lokasi dan kedalaman titik penyelidikan harus dipilih berdasark 5.2.4.1.2 Program penyelidikan lapangan Program penyelidikan harus meliputi: lapangan a) penyelidika jenis termasuk lokasi titik penyelidikan Rencana © BSN 2017 dikumpulkan dikumpulkan dari sumber-sumber yang relevan. Informasi merencanakan. ini harus diperhitungkan ketika Jika kontaminasi tanah dan pihak yang berwenang. dilaporkan kepada klien atau gas terdeteksi dalam rangka penyeli b) penyelidikan; Kedalaman c) Jenis contoh tanah (kategori, dan lainnya) yang akan diambil d) air tanah; pengukuran Spesifikasi e) yang akan digunakan; Jenis peralatan f) yang Standar akan diterapkan. informasi yang terhimpun pada studi meja atau dari hasil penyel akan dihadapi. masalah teknis yang dan serta dimensi struktur harus penyelidikan, hal-hal berikut Ketika memilih titik lokasi a) titik penyelidikan harus diatur dalam pola sedemikian rupa s b) titik penyelidikan untuk bangunan atau struktur harus ditemp Untuk mengembangkan strategi rencana penyelidikan lapangan, Tabel 1 penerapan penyelidikan lapangan. sebagai panduan dapat digunakan Apabila terdapat indikasi potensi kontaminasi tanah atau gas ta e) uji skala besar, seperti menentukan daya dukung atau perilaku langsung pada elemen d) penyelidikan geofisika (seperti uji seismik, uji radar, pengukuran tahanan tanah, dan b) uji serta deskripsi untuk laboratorium; dan batuan contoh tanah pengambilan c) pengukuran air tanah untuk menentukan muka air tanah atau profil tekanan air pori serta Berbagai jenis penyelidikan lapangan di antaranya: lapangan penyelidikan Berbagai jenis a) uji lapangan (misalkan CPT, SPT, uji penetrasi dinamis b) air tanah; muka Pengukuran c) lapangan; Uji d) Penutupan kembali lubang bor diwajibkan untuk dilakukan oleh SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kedalaman , kedalaman SNI 8460:2017 Jika pengeboran erti erti tapak timbunan m dari lubang bor. n sampai pada jarak Lereng dan medan n memengaruhi proyek ehingga ehingga stabilitas lereng dewatering) ga (termasuk galian), titik galian di bawah muka air i berdasarkan pengalaman jarak yang cukup terhadap okasi okasi tertentu (misalnya CPT

23 dari 303 mpai kedalaman di bawah bidang gelincir yang potensial. mpai kedalaman di bawah bidang gelincir yang potensial. CPTs harus dilakukan sebelum pengeboran. cukup Jarak jauh sehingga dari lubang CPT bor dan tidak akan pengeboran memotong harus lubang CPT. setempat. dan pengambilan contoh dengan tabung piston), jarak titik penyelidikan cukup jauh. tersebut harus jarak minimal 2 pada CPT, CPT harus dilakukan sebelum dilakukan cukup, jarak titik penyelidikan yang lebih jauh atau jumlah sedikit dapat titik diterapkan. Keputusan penyelidikan tersebut perlu yang dijustifikas lebih struktur, pekerjaan konstruksi, atau lingkungan (misalnya sebagai akibat dari perubahan dan air tanah); kondisi tanah dipertimbangkan. konstruksi perlu sampai pasca masa selama penyelidikan tanah sumbu bangunan, tergantung pada lebar keseluruhan struktur, atau galian; sep penyelidikan juga harus dirancang sampai di luar area proyek, s atau galian dapat dievaluasi. Apabila dipasang transfer beban; pada zona yang akan terjadi juga pada tegangan angkur, pertimbangan harus diberikan yang berdekatan. bahaya pada struktur pengaruh dimana tidak ada b) Apabila lebih dari satu jenis penyelidikan direncanakan di l c) Apabila penyelidikan tanah kombinasi dilakukan, misalnya, CPTs dan pengeboran, maka f) area penyelidikan tanah harus meliputi daerah yang berdekata dalam menentukan jarak diperhatikan titik penyelidikan. berikut harus Faktor-faktor a) Apabila kondisi tanah relatif seragam atau tanah memiliki kekuatan dan kekakuan yang d) untuk struktur pada atau dekat lereng dan pada medan bertang e) titik penyelidikan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi g) untuk titik pengukuran air tanah, penggunaan alat yang dapat memantau secara kontinu Kedalaman penyelidikan harus meliputi ke semua lapisan yang aka atau terpengaruhi oleh konstruksi. Untuk bendungan, tanggul dan tanah, dan terdapat penyelidikan pekerjaan harus penurunan ditentukan bertangga harus dieksplorasi sa muka berdasarkan air kondisi tanah hidrogeologi. Jumlah ( penyelidikan tanah mengacu pada Gambar 1. penyelidikan tanah harus mengacu pada Tabel 2, sedangkan c) untuk struktur linear, titik penyelidikan harus diatur pada © BSN 2017 © BSN 2017

24 dari 303 dari 24

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”2017 BSN ©

rbeda dari tabel ini. ini. tabel dari rbeda be / menyimpang dan berbeda t dapa penyelidikan tode pemilihan me pemilihan

: Tergantung kondisi tanah (seperti jenis tanah, ko tanah, jenis (seperti tanah kondisi Tergantung : Catatan sain yang direncanakan, direncanakan, yang sain de dan tanah) air muka ndisi

a "butiran kasar" dan "butiran halus" sesuai dengan ISO 14688-1 14688-1 ISO dengan sesuai halus" "butiran dan kasar" "butiran a utam tanah k Kelompo *)

Hanya batuan lunak lunak batuan Hanya

e)

tertahan sampel Diasumsikan Tidak berlaku berlaku Tidak -

d)

Tergantung jenis pressuremeter pressuremeter jenis Tergantung alus alus H berbutir tanah untuk baik Kurang H3 alus H berbutir tanah untuk baik Agak H2 *) alus H berbutir h tana untuk baik Sangat H1

c)

asar K3 Kurang baik untuk tanah berbutir berbutir tanah untuk baik Kurang K3 asar K berbutir tanah untuk baik Agak K2 *) asar K berbutir tanah untuk baik Sangat K1 kal i vert dan horizontal arah Dalam asar asar K

b)

atuan atuan B untuk baik Kurang B3 atuan B untuk baik Agak B2 atuan B untuk baik Sangat B1 stilah i untuk 5.4 dan 5.3 Bab Lihat

a)

Catatan: Catatan: Kesesuaian Penerapannya: Penerapannya: Kesesuaian

- K2 H2 ------H2 K2 - - - - B1 B1 - H1 K1 H1 K1 Kimiawi Test - - - -

B1 - - K3 H2 H2 K3 - - B1 - - H1 K2 Permeabilitas H2 K2 H3 K2 ------H3

H1 K2 H2 K2 H2 - K2 H1 H1 K2 - H2 K2 H2 K2 H1 H1 K1 2 H K1 - - B1 - - H1 K2 Pemampatan - - - H1 K1

B1 - - K2 H1 K1 H1 H1 K1 H1 K2 - - B1 - - H1 K2 Geser Kekuatan K 3 2H H K2 H1 H3 K2 H3 K2 - - - - H1 K1 B2 H1

B1 B1 - K2 H2 H2 K2 - B1 B1 - H3 K3 H1 K2 Kepadatan K 2 2 K 2 - - H2 K2 - K2 H2 K2 - - -

H2 ------H2 ------H1 H1 Atterberg Batas - - - -

K1 H1 K2 H1 K3 H1 B1 B1 - - B1 B1 H1 K3 H1 K2 H1 K1 Air Kadar - K2 H2 ------H2 K2 ------

B1 B1 B2 - - B2 B1 B1 - H1 K1 H1 K1 Butir Besaran - K2 H1 ------H1 K2 ------

Sifat Geoteknik Geoteknik Sifat

H2 H2

- - - K2 H2 H2 K2 ------Pori Air Tekanan ------H3 B1 K1 H1 H1 K1 B1

B2 K1 K1 B2

H2 H2

Tinggi Muka Air Tanah Tanah Air Muka Tinggi - - - K2 K2 ------B1 K1 H1 H1 K1 B1

B2 K1 K1 B2

Penyebaran Lapisan Lapisan Penyebaran K1 H1 K1 H1 K3 H3 B1 B1 B2 K1 H K1 B2 B1 B1 H3 K3 H1 K1 H1 K1 1 B3 K3 H3 K3 H3 K2 H2 K1 H2 - - H2 K1 H2 K2 H3 K3 H3 K3 B3 1 K2 H1 - - - - H1 K2 - -

b)

Jenis Batu Batu Jenis B1 B1 B2 B3 e) e) B3 B2 B1 B1 - - - B3 B3 ------

Jenis Tanah Tanah Jenis 1H - - 2H K H2 K2 - - - H2 K1 H1 K1 H1 K1 3 H3 K3 H3 K2 H1 K3 K3 H1 K2 H3 K3 H3 3 H3 - K3 H2 - - - - H2 K3 - H3 - - Informasi Dasar Dasar Informasi Pressuremeter Sistem Tertutup Sistem Terbuka

CPT& CPTU

Dilatometer dicari Kategori C Kategori C KategoriB KategoriA KategoriB KategoriA SPT akan yang

DMT

FVT PLT

DP Geoteknik Geoteknik

d) Sifat

Informasi dan dan Informasi

c)

Tanah Tanah Batuan Tanah Tanah

Pengujian Lapangan Lapangan Pengujian

Pengukuran Muka Air Air Muka Pengukuran lan Contoh Contoh lan Pengambi

Lapangan Lapangan

a)

Penyelidikan Penyelidikan

Kesesuaian Penerapannya dan Kemungkinan Hasil yang Dapat Dipero Dapat yang Hasil Kemungkinan dan Penerapannya Kesesuaian leh leh

Metode Metode

Tabel 1 - Ringkasan untuk penerapan metode penyelidikan lapang penyelidikan metode penerapan untuk Ringkasan - 1 Tabel an an SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

titik laut: imum 1

ndungan ndungan kesatuan kesatuan an an kondisi sampai sampai ntasi. kesatuan i awal. i awal. aksimum pisan tanah tanah pisan tanah. pisan pisan tanah tanah pisan njukkan njukkan njukkan njukkan SNI 8460:2017 elidikan elidikan tahap perencanaan. Min

la hasil investigasi awal menu awal hasil investigasi la la hasil investigasi awal menu awal hasil investigasi la 75m pada daerah pemukiman dan 20 dan 20 pemukiman 75m pada daerah dalam pola grid dengan jarak 50 m sampai 100 m. 50 m sampai jarak dengan dalam pola grid dalam pola grid dengan jarak 10 m sampai 30 m dalam pola grid dengan jarak 15 m sampai 40 m dalam pola grid dengan jarak 25 m sampai 50 m 2 2 2 2 25 dari 303 Jumlah minimum penyelidikan tanah tanah penyelidikan Jumlah minimum tapak konstruksi, dengan minimum 1 titik. dengan konstruksi, tapak 2 dengan minimum 3 titik per blok menara. menara. 3 titik per blok minimum dengan 2 titik per gedung. minimum dengan 1 titik per gedung. minimum dengan sama. yang kaidah dan digunakan dan digunakan kaidah yang sama. sama. yang kaidah dan digunakan pada tiap abutmen dan pilar per 2 lajur lalu lintas lintas lalu per 2 lajur dan pilar pada tiap abutmen geoteknik ahli tenaga ditentukan oleh hulu dan hilir di dan 2 titik, masing-masing geologi yang ditemukan pada peny - Dalam hal beberapa menara terletak berdekatan, dijadikan satu - satu dijadikan berdekatan, terletak gedung beberapa Dalam hal - sama. yang kaidah dan digunakan - la anomali menunjukkan hasil investigasi titik apabila Tambah - Dalam hal beberapa gedung terletak berdekatan, dijadikan satu - la anomali menunjukkan hasil investigasi titik apabila Tambah - la anomali menunjukkan hasil investigasi apabila titik Tambah - detail. lebih perlu diinvestigasi yang tanah adanya variasi - Pada tahap perencanaan awal, minimum 5 titik, 3 pada sumbu be - Pada tahap perencanaan detail, penambahan titik bor disesuaik - Untuk jembatan konvensional dengan bentang < 50 m: minimum 1 - Untuk jembatan khusus dengan bentang ≥ 50 m atau jembatan di - jarak m Satu titik runway/taxiway kecuali per 50 sampai 200m, - investigas dipakai pada besar dapat yang Jarak 100m. dibatasi - apabi titik di antaranya Tambah - setiap 10 sampai Satu titik - Satu titik setiap 600m - Satu titik setiap 300m - Satu titik setiap 400m - orie pada tanah potongan menhasilkan titik untuk dapat Tambah - Satu titiksetiap 2500m - pada dipakai dapat besar yang Jarak terbuka. daerah 200m pada - investigasi awal. - apabi titik di antaranya Tambah - detail. lebih perlu diinvestigasi tanah yang adanya variasi - 1 titik. minimum portal Pada setiap 1 titik setiap 10 sampai 30m 1 titik setiap 15 sampai 40m 1 per 300m Tabel 2 – Jumlah minimum penyelidikan minimum tanah – Jumlah Tabel 2

© BSN 2017 © BSN 2017

Jenis struktur Jenis struktur 2 Bendungan besar besar Bendungan Konstruksi Khusus tangki) berat, fondasi mesin (menara, Jembatan Jembatan - Tinggi < 6m - Tinggi ≥ 6m Besmen Besmen penahan tanah dan/atau dinding Terowongan transportasi transportasi Terowongan Struktur Struktur memanjang (jalan raya, rel kereta, dan taxiway) runway kanal, tanggul, Bangunan Bangunan kurang dari 4 dengan lantai tapak sangat 25,000m luas > Gedung Gedung kurang dari atau bangunan 4 pabrik lantai (di tinggal) rumah luar Gedung Gedung dengan 7 lantai dengan 4 sampai Gedung tinggi 8 lantai ke atas ke atas 8 lantai tinggi Gedung “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

isi atas , outlet, uk dilakukan bilitas. spillway min jumlah ancangan. ancangan. 26 dari 303 dll. luas timbunan luas timbunan 2 tanah yang digunakan dalam per dalam yang digunakan tanah analisis. Jumlah potongan kritis tergantung tingkat masalah sta tingkat masalah kritis tergantung potongan Jumlah analisis. titik setiap 50 m sepanjang sumbu dam dam sumbu sepanjang m 50 titik setiap power house lereng yang longsor. yang longsor. lereng - 3 – 5 titik pada potongan kritis untuk menghasilkan model unt - Tambahkan titik pada pintu air, terowongan pengelak, - Untuk kelongsoran yang masih aktif, minimum satu titik pada s 1 per 1000 m 1 per 1000

Jenis struktur Jenis struktur tanah minimum penyelidikan Jumlah © BSN 2017 CATATAN – Untuk data dan keakuratan ketercukupan jumlah titik bor: Konsultan Perencana diwajibkan menja SNI 8460:2017 Reklamasi Reklamasi Sabilitas lereng, galian dalam, dan timbunan ketinggian tinggi > 6m dengan normal untuk dan > tanah 3m lunak pada tanah “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017

27 dari 303 Gambar 1 – penyelidikan tanah Petunjuk dalamnya © BSN 2017 © BSN 2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

28 dari 303

Gambar 1 (lanjutan) penyelidikan tanah – Petunjuk dalamnya

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(test pit) SNI 8460:2017 uji laboratorium untuk menentukan pat, pat, dan parameter at yang diantisipasi terdapat pengalaman ang akan diambil harus asi tanah dan memberi uk contoh tanah, inspeksi dalam Tabel 3. dalam Tabel 3. ua lapisan. ua lapisan.

29 dari 303 harus diinspeksi secara visual dan dibandingkan (test pit)

dengan data bor sehingga profil tanah awal dapat diperoleh. Unt didasarkan pada: pada: didasarkan a) tanah; tujuan penyelidikan b) geologi lapangan; c) geoteknik. struktur kompleksitas Untuk identifikasi dan klasifikasi tanah, setidaknya satu lubang bor atau galian uji dengan pengambilan contoh tanah harus tersedia. struktur. yang dapat memengaruhi perilaku tanah setiap lapisan Contoh tanah harus diperoleh dari Pengambilan contoh tanah dapat diganti dengan uji lapangan jika setempat yang cukup tidak ambigu terhadap hasilnya. yang memastikan interpretasi tentang korelasi uji lapangan dengan kondisi tanah untuk 5.2.4.3 Pengujian laboratorium 5.2.4.3.1 Umum Sebelum menyiapkan program uji harus laboratorium, stratigrafi ditetapkan setemp dan lapisan spesifikasi dari pada jenis dan jumlah uji pada di yang setiap lapisan. Identifikasi lapisan harus relevan untuk berdasarkan pada desain masalah geoteknik, dipilih kompleksitas, geologi yang diperlukan untuk perencanaan. setem 5.2.4.3.2 dan profil tanah awal Inspeksi visual Contoh tanah dan galian uji visual harus didukung oleh uji manual sederhana untuk dan sifat mekanik. informasi awal tentang konsistensi identifik Jika terdapat perbedaan yang jelas dan signifikan pada sifat antara bagian yang berbeda menjadi d awal harus dibagi lagi profil tanah dari satu strata, Bila memungkinkan, kualitas didefinisikan contoh tanah kualitas Kelas tentang dilaksanakan. contoh tanah harus dinilai sebelum 5.2.4.2 contoh tanah Pengambilan Kategori pengambilan contoh (lihat Tabel 1) dan jumlah contoh y © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

* rdekatan rdekatan perlu n kategori n kategori tuk memastikan k mengakomodir geoteknik. geoteknik. an serta kualitas nah, nah, kualitas dan lapisan tanah. Uji embuat program uji

asil uji kekuatan dan * oteknik yang diperlukan ntukan ntukan rentang variasi sifat i untuk menentukan representasi

A B C * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * 1 2 3 4 5 30 dari 303 pengambilan contoh tanah pengambilan

Kompresibilitas, kuat geser Kompresibilitas, Kadar air Kadar air kepadatan, indeks Kepadatan, permeabilitas kuat geser Kompresibilitas, lapisan Urutan tanah – yang Batasan lapisan kasar tanah – yang Batasan lapisan halus butir, kepadatan Batas Atterberg, organik kandungan air Kandungan kepadatan, indeks Kepadatan, porositas, permeabilitas Ukuran butiran butiran Ukuran Pengujian Pengujian ini dapat dilakukan dengan melakukan uji klasifikasi dan indeks kekuatan

Kategori pengambilan contoh tanah tanah contoh Kategori pengambilan Sifat tanah yang dapat ditentukan ditentukan Sifat tanah yang dapat Sifat Tanah / Kelas Kualitas / Kelas Kualitas Sifat Tanah berubah yang tidak dapat Sifat tanah Tabel 3 – Kelas kualitas contoh tanah untuk uji laboratorium da untuk uji laboratorium contoh tanah – Kelas kualitas Tabel 3

tanah bermasalah, benda uji yang rusak dan faktor-faktor lain. lain. uji yang rusak dan faktor-faktor tanah bermasalah, benda jumlah pengalaman pada tanah tersebut dan kategori permasalahan jumlah pengalaman pada tanah tersebut dan kategori b) Benda uji tambahan harus disediakan, bila memungkinkan, untu pada contoh tanah sebanyak mungkin pada langkah awal untuk mene CATATAN CATATAN – indeks dari sebuah kompresibilitas contoh tanah yang didapat dengan rentang varias lapisan. Pada tertentu.) lapisan tanah tahap berikutnya, bandingkan h © BSN 2017 untuk perhitungan perancangan harus dipertimbangkan pada saat m laboratorium. Program uji laboratorium tergantung pengalaman pada yang ada lalu. tidaknya Pengamatan dan dipertimbangkan. lapangan cakup pada struktur yang be Pengujian harus dilakukan terhadap benda klasifikasi uji pada yang mewakili contoh tiap keterwakilannya. tanah atau benda uji harus dilakukan un 5.2.4.3.3 Program pengujian laboratorium Tipe konstruksi, jenis tanah dan stratigrafi serta parameter ge SNI 8460:2017 Perlu dipertimbangkan melakukan uji yang lebih mutakhir lapangan tergantung atau dari tambahan aspek penyelidikan geoteknik suatu proyek, jenis model perhitungan. tanah, variasi tanah dan 5.2.4.3.4 Jumlah pengujian laboratorium persyaratan berikut: harus mengikuti Jumlah pengujian laboratorium a) Jumlah benda uji harus ditetapkan berdasarkan homogenitas ta “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(core us dapat if, atau jika SNI 8460:2017 (RQD), derajat ehingga dapat n material asli di mana kecukupan dua. dua. ripsi material batuan ngan geoteknik tidak n geoteknik diberikan klasifikasi klasifikasi harus dipilih nis ujinya seperti yang gi, perolehan inti (fissuring). Selain uji rutin yang );  Rock Quality Designation Designation Rock Quality . Benda uji yang dibentuk harus memiliki ). 50 , s 31 dari 303 31 dari 303 ); c , , pelapukan dan pencelahan (reconstituted specimens)

fracture log fracture

dalam Tabel 6. lapangan. lapangan. komposisi, kepadatan dan kadar air yang kurang lebih sama denga direkomendasikan pada Tabel 4. Tabel 4. pada direkomendasikan butuh optimisasi dan menggunakan setempat yang cukup. atau informasi sudah memiliki pengalaman parameter tanah yang konservat sifat indeks dari setiap lapisan tanah. Contoh tanah untuk uji disajikan pada Tabel 5. Pengujian 5.2.5). tanah (lihat penyelidikan rutin umumnya dilakukan dalam semua tahap dibentuk ulang sedemikian rupa sehingga terdistribusi merata di seluruh area dan semua kedalaman lapisan yang yang terkait. tanah dari lapisan-lapisan menggambarkan sifat indeks rentang relevan dengan desainnya. Hasil yang ke penyelidikan tahap atau menentukan perlunya penyelidikannya, diperoleh har relevan. lapisan yang setiap indeks mencakup rentang sifat 5.2.4.3.7 Uji pada contoh batuan Uji laboratorium rutin contoh batuan berikut: adalah sebagai yang diperlukan untuk desk a) geologi; klasifikasi b) berat volume (ρ); kepadatan atau c) kadar air (w); d) porositas (n); e) kuat uniaksial (σ kompresi recovery), Penetapan Kualitas Batuan atau indurasi, disebutkan di atas, untuk batuan, pengujian lainnya dapat dipilih untuk tujuan yang f) ( young (e) dan rasio poisson elastisitas modulus g) pembebanan titik (i uj indeks kekuatan © BSN 2017 © BSN 2017 c) Uji laboratorium untuk menentukan parameter untuk perhitunga d) Jumlah minimum uji laboratorium dapat dikurangi jika peranca c) Jumlah minimum benda uji harus diselidiki tergantung pada je Klasifikasi Klasifikasi contoh batuan biasanya terdiri atas deskripsi geolo 5.2.4.3.5 klasifikasi Pengujian persyaratan berikut: mengikuti harus Pengujian klasifikasi a) Uji klasifikasi tanah dan batuan harus dilakukan untuk menentukan komposisi dan b) Hasil uji klasifikasi harus digunakan untuk memeriksa c) sejauh Uji klasifikasi rutin yang cocok untuk contoh tanah dengan berbagai tingkat gangguan b) Untuk timbunan atau lapisan pasir atau kerikil, dapat menggunakan benda uji yang 5.2.4.3.6 Uji pada contoh tanah berikut: sebagai tanah adalah Persyaratan uji pada contoh a) Contoh tanah untuk pengujian harus dipilih sedemikian rupa s “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, Brazilian ng, uji , uji pengembangan u diskontinuitas dapat laboratorium laboratorium skala besar slake durabilty slake dapat dilakukan. dapat dilakukan. 32 dari 303 block sample)

© BSN 2017 penentuan penentuan kuat geser batuan dan retakan-retakan, uji SNI 8460:2017 berbeda, misalnya menentukan kepadatan butir, kecepatan gelomba dan uji abrasi. dan uji abrasi. atau swelling, Sifat-sifat massa batuan termasuk lapisannya dan pencelahan ata diselidiki secara tidak langsung dengan kompresi dan uji kuat geser sepanjang retakan- retakan. Pada batuan lemah, uji pelengkap di lapangan atau uji ( batuan bongkah pada contoh

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 2 1 1 1

2 2 2 2 1 3 2 1 1 2-4 1-3 3 2 2 1

2 1 2 1

3 3 2 3 2 2 1 4 3

2 1

2-4 1-3 3-5 2-4 tanah 1 s.d 3 kualitas kelas Pengalaman Sejenis Tidak Ada Ada Sangat Banyak 2 2

2 2 Secukupnya Secukupnya Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Secukupnya oleh Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Ahli oleh Ahli Secukupnya Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Secukupnya oleh Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Ahli oleh Ahli Secukupnya Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Secukupnya oleh Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan Ahli oleh Ahli Semua contoh Secukupnya Geoteknik yang bertanggungjawab) (ditentukan oleh Ahli 4 3 2 6 4 3 4 3 2 3 4 5 2 3 3 3

4 4 3-5

4 3 5

3

3-5 4-6 Satuan 33 dari 303 33 dari 303 tes tes tes tes tes tes tes set (3 benda uji pada tekanan berbeda) set (3 benda uji pada tekanan berbeda) set (3 benda uji pada tekanan berbeda) tes tes Semua contoh tanah 1 kualitas kelas tes

tes tes

tes tes

tes

tes

tes ) oed < ≈50% tes oed ≥ 50% < ≈20% oed oed (engineering properties) Deskripsi Tabel 4 – Persyaratan jumlah minimum benda uji yang disarankan disarankan benda uji jumlah minimum – Persyaratan Tabel 4 yang Untuk variasi Modulus Oedometer (E Untuk variasi kuat samateganagan konsolidasi yang geser tak alir pada Untuk variasi amplop kekuatan koefisien regresi "r" dengan Untuk variasi amplop kekuatan koefisien regresi "r" dengan pada rentang tekanan relevanyang 2 Uji kembang tanah tes

4 E Kandungan Klorit Lain-lain 1 tanah Dispersibilitas D Sifat Kimia 1 Kandungan Karbonat 2 Kandungan Sulfat 3 pH C Sifat Hidrolis - Rentang nilai E 1 Uji Permeabilitas (k) koefisien permeabilitas Untuk variasi - / min > 100 Rasio nilai maks - - maks / min ≤ 100 10 < Rasio nilai / min ≤ 10 Rasio nilai maks tes - 4 r ≥ 0.98 Uji Konsolidasi - nilai E Rentang - ≈20% < Rentang nilai E - 3 / min ≤ 1.25 Rasio nilai maks Uji Geser langsung - r ≤ 0.95 - 0.95 < r < 0.98 - 2 r ≥ 0.98 kuat geser tak alir Uji Triaksial untuk - / min > 2 Rasio nilai maks - maks / min ≤ 2 1.25 < Rasio nilai B Sifat Mekanikal 1 kuat geser effektif untuk Uji Triaksial - r ≤ 0.95 - 0.95 < r < 0.98 5 Kandungan Organik 6 Berat Volume - kN/m3 untuk nilai ≥ 20 7 - Index kepadatan untuk nilai ≤ 20 kN/m3 (kepadatan relatif) 8 Berat jenis A Sifat Indeks atau Klasifikasi 1 butir Distribusi ukuran 2 Kadar air 3 Indeks kekuatan 4 Batas Atterberg © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

- - - - - Kembali Dibentuk Berkerikil - - - - Tanah Pasiran, Jenis benda uji Ter- ganggu - - - - Kembali Dibentuk Ter- ganggu Tanah Lanau Jenis benda uji ertimbangkan, misalnya penentuan kadar organik, Jenis Tanah - - - ganggu Tak Ter- 34 dari 303 - - X (X) (X) (X) (X) - - (X) - - - Kembali Dibentuk Ter- Tabel 5 – Uji klasifikasi tanah – Uji klasifikasi Tabel 5 ganggu Jenis benda uji Tanah Lempung - - - (X) (X) (X) X X X - X (X) (X) X (X) (X) (X) (X) X X X X X X - X - X X X X (X) X - X X X (X) - X X - - X - ganggu Tak Ter- an, tidak selalu mewakili an, tidak selalu mewakili

(bulk

– Untuk beberapa jenis tanah, pengujian lebih lanjut perlu dip Parameter

© BSN 2017 kepadatan partikel, dan keaktifan. - = tidak tersedia CATATAN X = normal untuk ditentukan (X) = mungkin untuk ditentuk Permeabilitas Permeabilitas Sensitifitas Kuat geser tak alir Batas Atterberg Distribusi ukuran partikel X X X X X X X X Berat Berat isi curah Kepadatan minimum dan maksimum Kadar air density) Deskripsi geologi tanah klasifikasi dan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

TX TX RS RS (TX) (SB) (SB) BDD (PTF) TXCH (OED) (OED) gambut gambut organik (SB) SIT TX DSS Lempung Lempung SNI 8460:2017 SNI TX TX RS RS (TX) (SB) (SB) BDD (PTF) (PTF) TXCH TXCH (OED) (OED) (OED) (SB) SIT berlebih berlebih TX DSS TX DSS (OC ) Lempung Lempung terkonsolidasi terkonsolidasi RS RS (TX) (SB) (PTF) (PTF) TXCH TXCH (OED) (OED) normal OED TXOED TX OED TX OED (SB) SIT TX DSS TX DSS (NC clay) Lempung Lempung Jenis Tanah ahuluan terkonsolidasi terkonsolidasi as TX (SB) (SB) TX TX TX TX TX TX TX RS SIT (TX) (SB) (SB) PTC DSS OED (PTF) (PTF) TXCH (OED) 35 dari 303 35 dari 303

TX TX RS (TX) PSA (SB) (SB) TXCH (OED) - - () TX TX TX TX TX TX TX TX RS (TX) PSA (SB) (SB) BDD BDD BDD BDD TXCH (OED) Kerikil Kerikil Pasir Lanau ; untuk lihat 5.6. detail, bulk (ring shear) ) u Tabel 6 – Uji laboratorium untuk penentuan parameter geoteknik parameter untuk penentuan – Uji laboratorium Tabel 6 ) )  R ), (ø ) R v Parameter Geoteknik

PTC Pengujian permeabilitas untuk the Parameter Tekanan tetap RS Cincin Geser SB Pengujian kotak geser translasional dilakukan pada fase pendSIT Pengujian indeks kekuatan(biasanya partikel ukuran PSA Analisis TX Pengujian triaksial Singkatan pengujian laboratorium: BDD Penentuan kepadatan curah DSS Pengujian geser langsung sederhana OED Pengujian oedometer PTF Pengujian permeabilitas untuk the Parameter Tekanan dari at Permeabilitas(k) - = Tidak Tersedia ( ) = Hanya tersedia sebagian Kepadatan curah, Koefisien (c konsolidasi Kuat geser terdrainase (ø) (effective) (c'), Kuat geser (c' residual Kuat terdrainase (c geser tak density Modulus Young’s (E); modulus Geser (G) Modulus (Eoed); Oedometer kompresi [kompresibilitas dimensi] satu indeks (Cc); © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

nstruksi untuk , persyaratan SNI ang telah disusun shaft erubahan erubahan perancangan ang didefinisikan dalam kan; kan; n. n. atau ai dengan yang diantisipasi mbangunan; headings 36 dari 303

5.3.4.1 dan 5.3.5.1; 5.3.4.1 dan 03-6802-2002 harus diikuti. © BSN 2017 Jika contoh tanah atau batuan diperoleh dari sumur uji, 5.3.3 Pengambilan contoh tanah atau batuan dengan galian b) yang diperlu batuan atau dan diameter contoh tanah Kedalaman Persyaratan SNI 03-6802-2002 harus diikuti. Alat pengeboran harus dipilih berdasarkan: dipilih berdasarkan: Alat pengeboran harus a) Kategori contoh tanah atau batuan yang diperlukan, seperti y 5.3.2 tanah atau batuan dengan pengeboran Pengambilan contoh Pengambilan contoh tanah dan batuan dengan pengeboran dan galian serta pengukuran air tanah harus dilakukan secara komprehensif sehingga data desain geoteknik yang diperlukan tanah. Pengambilan contoh dapat diperoleh 5.3.1 Umum Sejumlah Sejumlah pemeriksaan dan memeriksa apakah kondisi tanah sesuai dengan hasil penyelidikan tahap perancangan, dan uji tambahan sifat-sifat material konstruksi perlu serta pekerjaan dilakukan sebelumnya. hasil penyelidikan berdasarkan konstruksi sesu selama ko Pemeriksaan kesusuaian hasil penyelidikan sebelumnya dapat dilakukan ini: langkah di bawah melalui langkah- a) saat menggali; profil tanah pada Periksa b) Inspeksi dasar galian. c) air pori dan fluktuasinya; tekanan air tanah atau tinggi muka Pengukuran d) sekitar pe sipil fasilitas atau perilaku bangunan Pengukuran e) yang sedang dilakuka konstruksi perilaku kegiatan Pengukuran Hasil pemeriksaan diatas berdasarkan harus penyelidikan sebelumnya. diperiksa Bila diperlukan, terhadap atas. temuan-temuan dari pemeriksaan di berdasarkan lakukan perancangan p y 5.3 contoh tanah, batuan dan air tanah Pengambilan 5.2.5 hasil penyelidikan kesesuaian Pemeriksaan selama konstruksi SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

contoh contoh tanah contoh contoh tanah contoh contoh tanah contoh contoh tanah. SNI 8460:2017 geoteknik dan ualitas ualitas dan kategori as kualitas berkaitan rti dibawah tergantung alami. Susunan umum an an tanah yang diambil. ah selama pengambilan keseluruhan. Gambaran (handling) as 5. as 5. t t gangguan struktur tanah ) khusus. ) khusus. ampai 5; ampai 5; sampler 37 dari 303 37 dari 303

lubang bor dengan menggunakan alat pengambil ( menggunakan alat lubang bor dengan Pengeboran yang bertujuan memperoleh contoh tanah secara lengkap sampai dasar © BSN 2017 © BSN 2017 penyelidikan penyelidikan tanah, geologi setempat, dan kompleksitas struktur pengeboran.  konstruksi yang akan dirancang. konstruksi yang akan dirancang. Metode pengambilan Kategori A harus digunakan untuk memperoleh Contoh tersebut tidak boleh terkontaminasi oleh material dari pengambilan contoh prosedur tanah. digunakan dalam tambah (aditif) yang lapisan lain atau dari bahan Metode pengambilan contoh tanah dibagi dalam tiga contoh tanah): untuk kualitas Tabel 3 (lihat diinginkan kualitas yang dari kelas kategori sepe a) s 1 A: untuk memperoleh kelas tanah kualitas Kategori contoh b) s 3 B: untuk memperoleh kelas tanah kualitas Kategori contoh c) kel C: hanya untuk memperolehkualitas Kategori contoh tanah berkualitas kelas 1 atau 2, di mana tidak ada dalam atau hanya prosedur sediki pengambilan contoh Kadar atau air dan angka dalam pori tanah penanganan masih sesuai dengan dari tanah. kimia material atau komposisi perubahan dalam konstituen yang ada di lapangan. Tidak terjadi Metode pengambilan Kategori berkualitas kelas 3 sampai 5, yang masih mengandung semua konstituen material dari tanah B boleh di lapangan digunakan dalam proporsi asli dan untuk masih mengandung atau komponen dari lapisan tanah yang berbeda masih dapat diidentifikasi walaupun struktur kadar memperoleh air tanah telah terganggu. Metode pengambilan Kategori berkualitas kelas C 5, dimana hanya struktur tanah umum telah digunakan berubah atau secara untuk komponen telah memperoleh diidentifikasi secara akurat. Kadar air sudah tidak mewakili kadar air alami dari lapisan tanah beubah sehingga lapisan yang diambil contohnya. tanah di lapangan tidak Contoh dapat tanah untuk pengujian dengan laboratorium sifat-sifat tanah dibagi yang dalam diasumsikan tetap contoh, lima dan transportasi kel tidak dan berub penyimpanan. Tabel metode pengambilan contoh tanah yang digunakan. 3 merangkum Kelas k 5.3.4.2 Identifikasi tanah tanah harus mengikuti SNI 03-6797-2002. pemeriksaan contoh pada Identifikasi 5.3.4.3 tanah Perencanaan pengambilan contoh harus mengikuti persyaratan-persyaratan berikut: Perencanaan pengambilan contoh tanah a) Kelas kualitas dan jumlah contoh tanah yang akan diambil harus didasarkan pada tujuan b) Dua strategi yang berbeda dapat diikuti untuk pengambilan contoh tanah pada 5.3.4 contoh tanah Pengambilan 5.3.4.1 tanah kelas pengambilan contoh Kategori Contoh tanah harus mencakup seluruh kandungan materi dari lapis “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

at deformasi, pada pada beberapa dilakukan atau gambilan contoh eh contoh batuan, seperti di bawah

adi dalam prosedur gangan gangan kecil harus keseluruhan. Oleh dekat. sarkan kelas kualitas uji san batuan yang diambil. an berikut: an berikut: ode yang khusus mungkin diharapkan, diharapkan, dan kondisi air yang terdapat di massa batuan seringkali 38 dari 303 (infilling)

saat tidak ada atau hanya sedikit gangguan struktur batuan pengambilan terj atau penanganan contoh batuan. Kekuatan batuan, sif kedalaman kedalaman yang telah ditentukan, misalnya diseling dengan melakukan uji penetrasi secara bergantian. Pengeboran yang dirancang untuk memperoleh contoh tanah hanya karena itu, informasi tersebut harus didefinisikan secara rinci selama pengambilannya. didefinisikan karena itu, informasi tersebut harus yang diinginkan: tergantung dari kualitas 1) A; Kategori 2) B; Kategori 3) C. Kategori d) Metode pengambilan Kategori A harus digunakan untuk memperol mengontrol karakteristik kekuatan dan deformasi material secara dari 3 m. Pada tanah yang tidak homogen, atau jika data yang sangat tanah rinci dari kondisi diperlukan, pengambilan contoh tanah secara menerus harus penggalian dan peralatan yang memadai untuk kategori metode pen 5.5). (lihat jumlah uji yang akan dilakukan laboratorium yang diinginkan (lihat Tabel 3), jenis tanah yang tanah. tanah yang ditetapkan. diperlukan dalam kategori metode pengambilan contoh tanah yang didefinisikan 5.3.4.1. dalam Misalnya, apabila modulus deformasi tidak terganggu. contoh tanah ditentukan pada (kekakuan) pada re dengan interval yang tanah pengambilan contoh sangat melakukan Contoh tersebut tidak boleh terkontaminasi oleh material dari lapisan lain atau dari bahan batuan. tambah yang contoh dalam prosedur pengambilan digunakan  c) Metode pengambilan contoh batuan dibagi dalam tiga kategori g) Contoh tanah harus diambil pada setiap perubahan lapisan dan pada interval tidak lebih Penanganan, transportasi dan penyimpanan contoh harus dilakukan sesuai dengan SNI 03- 4148.1-2000. d) Persyaratan SNI 03-4148.1-2000 harus diikuti, untuk pemilihan metode pengeboran atau e) Untuk proyek tertentu, alat pengambilan contoh tanah dan met f) Ukuran contoh tanah yang diperoleh harus sesuai dengan jenis tanah serta jenis dan 5.3.4.4 contoh dan penyimpanan Penanganan, pengiriman tanah b) Diskontinuitas dan material pengisi c) Kategori metode pengambilan contoh tanah harus dipilih berda © BSN 2017 Pengambilan contoh batuan harus mengikuti persyaratan-persyarat Pengambilan contoh batuan 5.3.5.1 batuan Kategori kelas pengambilan contoh 5.3.5 Pengambilan contoh batuan a) Contoh batuan harus mencakup seluruh unsur mineral dari lapi SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, - SCR), SCR), - lapangan lapangan tan, sifat (fissures) i kimia dari sisi kimia dari SNI 8460:2017 ri diskontinuitas toh toh batuan yang n diskontinuitas. an permeabilitas eh contoh batuan, ntoh batuan harus 5.3.5.2, serta kondisi tur dan struktur masih didasarkan didasarkan pada tujuan , (joint) rekahan harus harus sesuai dengan SNI

, perolehan inti batuan keseluruhan harus dikuantifikasi terhadap pola, jarak dan 39 dari 303 39 dari 303 (bedding planes), (bedding retakan (faults) , dan perolehan inti batuan yang utuh (solid core recovery (Rock Quality Designation - RQD) Designation Quality (Rock - TCR) - antara antara batuan segar dan batuan yang telah lapuk dan terurai menjadi tanah. masih mengandung semua kandungan dalam material dari proporsi massa asli, batuan deformasi, kadar di air, yaitu kepadatan, dan porositas. batuannya Susunan umum pada da massa masih batuan mempertahankan masih kekuatan dapat kekua dan diidentifikasi. sifat Struktur deformasi, massa terganggu. telah sendiri itu untuk massa batuan kadar batuan air, dan kepadatan, juga porositas d saat struktur dari massa batuan dan kontinuitas telah berubah secara Material keseluruhan. batuan telah hancur. material batuan dapat Perubahan terjadi. Jenis batuan serta kandungan matriks, teks atau dapat diidentifikasi. komposis massa batuan. massa batuan. kadar air, kepadatan, porositas dan permeabilitas masih sesuai dengan yang asli di lapangan. Tidak terjadi perubahan kandungan material atau kompo (cleavages) dan patahan/sesar

© BSN 2017 © BSN 2017 f) Metode pengambilan Kategori C hanya digunakan untuk memperol e) Metode pengambilan Kategori B digunakan untuk memperoleh con harus ditentukan sesuai SNI 2436:2008 (EN ISO 22475-1). sesuai harus ditentukan 5.3.5.3 batuan Perencanaan pengambilan contoh Karakteristik dan jumlah contoh batuan yang penyelidikan akan diambil harus lapangan, konstruksi yang akan dirancang. geologi setempat, dan Kategori kompleksitas metode struktur pengambilan contoh batuan geoteknik batuan yang harus harus dan dipertahankan, dipilih air tanah yang diharapkan. batuan dan seperti sesuai yang dengan dijelaskan karakteristik dalam Pemilihan metode pengeboran atau mengikuti SNI 03-6802-2002. galian dan alat pengambilan co Untuk proyek tertentu, alat diperlukan sesuai pengambilan kategori contoh metode pengambilan batuan 5.3.5.1. contoh dan batuan yang metode didefinisikan tertentu dalam mungkin (total core recovery 2436:2008 (EN ISO 14689-1). Tingkat kualitas batuan kemiringan menggunakan istilah yang tidak ambigu. Kuantifikasi 5.3.5.2 batuan Identifikasi Identifikasi batuan secara visual harus didasarkan contoh pada pemeriksaan batuan massa termasuk batuan dan semua pengamatan terhadap dekomposisi da Identifikasi harus sesuai dengan EN ISO 14689-1. sesuai harus Identifikasi Klasifikasi pelapukan harus dikaitkan dengan proses geologi dan harus mencakup peringkat () 2436:2008 (EN ISO 14689-1).dengan SNI sesuai harus Klasifikasi Diskontinuitas seperti bidang pelapisan celah “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, k aquicludes) tem tertutup, yang terhubung pada titik yang da waktu dalam pengamatan yang s dilakukan sesuai engan engan mengunakan . Sistem tertutup juga engukuran air tanah, angi jeda waktu. angi jeda waktu. (filter) (filter) diukur diukur dengan sumur perubahan yang akan kan untuk memastikan ah harus dipilih sesuai berdasarkan tujuan dari permeabilitas tanah atau harus dilakukan, di luar n peralatan dan tanah. dan tanah. n peralatan g didefinisikan dalam SNI buka dan sistem tertutup. sis juga harus dicatat. dicatat. harus sis juga (low fissured rock) (piezometric head) (piezometric (data logger) (data untuk berbagai jenis tanah dan 40 dari 303 (sealed) secara memadai terhadap lapisan atau akuifer . . Sistem terbuka dapat memberikan interpretasi yang keliru untu

(pressure transducer) (pressure

dimaksudkan dimaksudkan di dalam lapisan tanah atau batuan, perlu diperhati bahwa titik pengukuran tertutup lainnya. terowongan, lokasi pemantauan harus dipilih terhadap ekspektasi pengukuran, pengukuran, topografi, stratigrafi dan kondisi tanah, terutama akuifer yang diidentifikasi. dimonitor. pekerjaan yang sebenarnya. daerah yang terkena dampak Dalam sistem terbuka, tekanan air tanah dengan jenis dan permeabilitas waktu respo dan yang diharapkan air tanah diperlukan, fluktuasi tanah, tujuan pengukuran, waktu ketinggian ketinggian air terbuka tersebut harus dipertimbangkan dalam interpretasi pengukuran air sumur, munculnya air di mata air dan air arte tanah. Ketinggian misalnya lempung atau batuan bercelah rendah digunakan pada tanah dan batuan dengan permeabilitas sangat dah ren ( dengan pipa berdiameter kecil dalam sistem terbuka dapat mengur sistem terbuka dapat berdiameter kecil dalam dengan pipa tanah dan batuan dengan mengisi permeabilitas dan mengosongkan pipa rendah terbuka. Penggunaan saringan disebabkan oleh je relatif tinggi (akuifer dan akuitar), rock) (highly fissured misalnya pasir, kerikil atau batuan bercelah tinggi pengamatan, biasanya menggunakan dengan tekanan air tanah pipa pada titik terbuka. yang dipilih Dalam diukur tekanan secara langsung sis dengan alat pembaca berfluktuasi cepat, rekam data secara menerus harus dilakukan d harus digunakan ketika berhadapan dengan artesis bertekanan air tinggi. dengan artesis bertekanan berhadapan ketika harus digunakan pembaca tekanan dan alat pencatat data batuan. h) Untuk pemantauan pada proyek, misalkan menurunkan air tanah, galian, timbunan dan i) Untuk referensi, pengukuran fluktuasi alamiah pada air tanah j) Untuk mendapatkan pengukuran yang mencerminkan tekanan pori © BSN 2017 Pengukuran muka air tanah dan pengambilan contoh air tanah haru 5.3.1 pengukuran Perancangan dan pelaksanaan Untuk proyek tertentu, alat diperlukan sesuai kategori metode pengambilan contoh batuan yan pengambilan contoh batuan ISO 03-6802-2002 (EN 22475-1). dan metode tertentu mungkin (EN ISO dengan SNI 03-6802-2002 22475-1). berikut: persyaratan-persyaratan mengikuti air tanah harus muka Perancangan pengukuran a) Jenis peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran air tan b) Terdapat dua sistem pengukuran tekanan air tanah: sistem ter 5.3.5.4 contoh penyimpanan pengiriman dan Penanganan, batuan SNI 8460:2017 g) Jumlah, lokasi dan kedalaman titik pengukuran harus dipilih d) Sistem tertutup boleh digunakan pada semua jenis tanah atau batuan. Sistem ini harus c) Sistem terbuka hanya boleh digunakan untuk tanah dan batuan dengan permeabilitas e) Apabila akan memantau air pori yang bervariasi dengan durasi sangat pendek atau f) Apabila terdapat air terbuka pada atau dekat dengan daerah p “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

k mencapai SNI 8460:2017 (sudden inflow) (sudden inflow) kan kehati-hatian dituangkan dalam n maksimum dan indikasi yang baik ngukuran, ngukuran, fluktuasi m pengukuran dan kan kan atau bagian dari royek tertentu harus ya kontaminasi yang rforasi terbuka yang ka air yang diperoleh gkungan gkungan yang relevan ir tanah, namun harus endadak an. Kurangnya data yang langsung untuk metode iode pengukurannya. iode pengukurannya. tuk memperoleh informasi 41 dari 303 41 dari 303 selama (loss of water) pengeboran harus dicatat, karena dapat © BSN 2017 © BSN 2017 minimumper serta muka air yang diamati, atau tekanan air pori, terukur, dengan menambah atau mengurangi fluktuasi yang diharap tambahan harus dipertimbangkan selama penyelidikan lapangan dan tekanan air pori terhadap iklim selama dan sebelum periode tersebut. kondisi waktu, durasi periode observasi, musi fluktuasi, terhadap kondisi ekstrim atau normal yang bersangkut dapat dipercaya untuk selang waktu setelah dalam pengukuran mengharus penggunaan data terbatas. pengukuran yang diperoleh dari informasi tersedia yang tanah. laporan penyelidikan memberikan yang informasi tambahan berguna. dari kondisi air tanah dan harus dicatat. Setiap rembesan air m atau kehilangan air dilindungi dengan filter pada beberapa lubang bor. Pembacaan mu pada hari-hari berikutnya dapat memberi indikasi awal kondisi memperhatikan a batasan pada persyaratan di butir c. Masalah baha terkait dengan terhubungnya akuifer yang lain dan harus diperhitungkan. peraturan lin awal hari berikutnya (sebelum pengeboran dilanjutkan) merupakan data harus dilakukan pada interval yang lebih kecil dari pada fluktuasi alami yang cukup panjang. jangka waktu dicari dalam yang akan variasi yang terpantau dari bacaan yang diamati. dari bacaan variasi yang terpantau direncanakan direncanakan berdasarkan kestabilan. tujuan dari pengukuran dan durasi untu tanah; geologi/stratifikasi b) Hasil evaluasi pengukuran air tanah harus c) mencakup Batas atas dan ketinggia bawah dari kondisi ekstrim dan normal harus diperoleh dari data yang d) Kebutuhan untuk membuat pengukuran lebih lanjut atau memasang stasiun pengukuran 5.4 Uji lapangan pada tanah dan batuan 5.4.1 Umum Uji lapangan harus dikaitkan dengan pengambilan contoh tanah un tentang stratifikasi tanah dan parameter geoteknik atau 5.3.3). (lihat perancangan masukan mempertimbangkanumum berikut: dengan faktor-faktor harus dirancang Uji lapangan  o) Pada fase pertama penyelidikan tanah, dapat dipasang pipa pe 5.3.2 pengukuran muka air tanah Evaluasi hasil Evaluasi hasil pengukuran berikut ini: air tanah harus memperhitungkan a) aratan-persyaratan persy Kondisi geologi dan geoteknik lapangan, keakuratan setiap pe n) Selama proses pengeboran, pengamatan muka air yang dilakukan pada akhir hari dan m) Jika tujuannya pengukuran dimaksudkan untuk mencari fluktuasi air tanah, pembacaan l) Kriteria yang dipakai harus diatur kembali setelah pengukuran awal, sesuai dengan k) Jumlah dan frekuensi pembacaan dan durasi pengukuran untuk p “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

arkan parameter tambahan harus .1.2, informasi berikut ntuk ntuk tujuan yang ingin ap parameter geoteknik an dan galian sesuai 5.3 kkan sifat kkan anisotropi, perlu an informasi awal tentang lapangan dan peralatan uji s dipertimbangkan. au kombinasi yang tertera juga harus segera diberitahu. diberitahu. harus segera eofisika, dapat digunakan. digunakan. dapat eofisika, ; 42 dari 303 FDT

(weight sounding test) (weight sounding

uji VST; atau baling lapangan pengujian geser pengujian dilatometer datar atau uji pengujian tambahan; perubahan metode pengujian. pelat atau uji PLT. pengujian pembebanan atau uji CPT; pengujian sondir dan (PMT) (DMT);dilatometer pengujian pressuremeter atau uji SPT; standar pengujian penetrasi uji DP atau penduga dinamis berat pendugaan pengujian yang diantisipasi selama konstruksi; dan pekerjaan yang mungkin fondasi jenis struktur, yang diperlukan; jenis geoteknik parameter perancangan yang diadopsi. metode © BSN 2017 Selain rekomendasi dan syarat yang diberikan pada 5.2.4 dan 5.4 Jika hasil yang diperoleh selama penyelidikan tidak sesuai deng 5.4.1.1 Perencanaan program uji lapangan 5.4.1.2 Pelaksanaan uji lapangan Dalam evaluasi hasil uji lapangan, terutama dalam konteks mejab   terlebih dahulu: harus ditentukan a) yang diperkirakan; tanah Profil b) diinginkan; yang penyelidikan Kedalaman c) air tanah jika ada. dan kedalaman permukaan tanah Elevasi Saat merancang program penyelidikan tanah, pemilihan jenis uji harus bertujuan memperoleh solusi teknis dan Tabel 1). dicapai (lihat ekonomis terbaik u lokasi penelitian dipertimbangkan seperti: dan/atau tujuan  penyelidikan, langkah-langkah  klien tidak tercapai, yang diinginkan Jika penyelidikan detail 5.4.1.3 Evaluasi hasil uji lapangan haru tanah tambahan tentang kondisi informasi setiap geoteknik, Hasil pengambilan contoh tanah atau batuan dengan cara pengebor dalam evaluasi hasil uji. harus digunakan Dalam evaluasi hasil uji, kemungkinan pengaruh peralatan harus dipertimbangkan. Ketika formasi tanah atau batuan menunju terhad memperhatikan sumbu beban terhadap sifat anisotropi.  misalkan uji g a internasional, yang diakui secar lain Uji jenis      pada Tabel 1 untuk bermacam kondisi tanah: kondisi tanah: 1 untuk bermacam pada Tabel    Uji lapangan dipilih dari jenis di bawah baik secara tunggal at SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ntuk uji al di ujung SNI 8460:2017 fikasi, khususnya split barrel sampler barrel split ketepatannya ketepatannya harus ai untuk jenis tanah rus dipastikan bahwa ratan-persyaratan yang eformasi eformasi tanah berbutir

indeks konsistensi dan dari tujuan identifikasi tanah. tujuan ujuan ujuan untuk menentukan ir harus dilakukan dengan ggunaan ggunaan korelasi tersebut. gan jenis instalasi dan sistem bawah, bawah, sehingga membuat lubang pancang pancang ke dalam tanah. Penduga am lubang uji dibuat khusus u , sesuai den 43 dari 303 43 dari 303 yang akan digunakan harus ditentukan. Ada empat yang diberikan di dalam SNI 2827-2008 untuk CPT (FDP), mengacu pada EN ISO 22476-8. membuang material sehingga membuat lubang uji sendiri. FDP tas beberapa bentuk Standard Penetration Test, SPT) Standard Penetration (PBP), misalnya tes dilatometer fleksibel (FDT), mengacu pada (probe) pressuremeter PBP dan MPM yang dimasukkan ke dal . SBP dibor ke dalam tanah dengan menggunakan pemotongan integr

© BSN 2017

Pre-bored pressuremeter EN ISO 22476-5; Ménard pressuremeter (MPM), bentuk spesifik dari PBP, mengacu pada ISO EN 22476- 4; (SBP), mengacu pada EN ISO 22476-6;Self-boring pressuremeter pressuremeter Full-displacement

bawahnya sehingga penduga uji sendiri. MPM mungkin dalam beberapa kondisi ditekan atau di PBP, SBP dan FDP dapat terdiri a biasanya ditekan ke dalam tanah dengan konus integral di ujung pressuremeter pengukurannya. a) b) c) d) CATATAN CATATAN – jenis alat umumnya tersedia, dengan mengacu pada EN-ISO 22476: mengacu pada EN-ISO umumnya tersedia, dengan jenis alat 5.4.4 Uji Pressuremeter (PMT) Uji Pressuremeter (PMT) harus dilakukan dengan mengikuti persya diberikan di dalam EN-ISO 22476 suatu . pekerjaan, Ketika jenis merancang sebuah program pengujian untuk 5.4.3 Uji sondir (CPT, CPTU, CPTM) Uji penetrasi konus (CPT) atau umumnya dikenal sebagai uji sond dipertimbangkan terhadap jenis pekerjaan. jenis pekerjaan. terhadap dipertimbangkan Jika menggunakan korelasi-korelasi hasil kondisi pengujian tanah lapangan, di ha lapangan (jenis lainnya.) sesuai dengan kondisi tanah, batas yang dibutuhkan untuk pen koefisien keseragaman, ada, harus dipertimbangkan. bila Pengalaman lokal, 5.4.2 Uji penetrasi standar ( Uji penetrasi standar, selanjutnya disebut tahanan tanah sebagai pada dasar uji lubang bor SPT terhadap penetrasi bert dinamis padat) dan memperoleh terganggu untuk contoh tanah (atau konus Uji SPT digunakan terutama untuk penentuan kekuatan dan sifat kasar. d Uji SPT juga lainnya. dapat digunakan memperoleh informasi bernil Uji SPT penyimpangan harus dari dilakukan persyaratan harus dikomentari. pengaruhnya terhadap hasil pengujian dan dalam SNI dilaporkan 4153-2008 sesuai harus dengan dijusti SNI 4153-2008. Setiap mengikuti persyaratan-persyaratan CPTU, atau dan ISO 22476-12 EN elektrikal CPTM. untuk Jika korelasi digunakan untuk menjabarkan parameter geoteknik, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

gujian ini harus lian atau sebagai ng stratigrafi tanah, gujian gujian lapangan dan an korelasinya dengan s tanah berbutir kasar san tanah yang sangat 3/D2573M-15). vertikal ke dalam tanah. bersama-sama dengan adap rotasi lapangan dari yaratan yang diberikan di lakukan lakukan dengan mengikuti EN ISO 22476-13. dapat pula digunakan untuk , FVT) , DP) , DMT) , PLT) 44 dari 303 Field Vane shear Test Dynamic Probing Test Plate Loading Test Flat Dilatometer Test Flat Dilatometer

Program pengujian laboratorium harus disusun dengan memperhatik 5.5.1 Umum Uji pendugaan dinamis dilakukan untuk menentukan lapangan tahanan akibat penetrasi tanah dinamis konus. dan Pengujian batuan ini harus lunak di persyaratan yang diberikan di dalam EN ISO 22476-2. di Hasil uji harus digunakan terutama hasil untuk penentuan dari profil pengambilan tanah contoh menggunakan perbandingan relatif pengujian pengeboran lapangan lainnya. Hasil dan uji juga pengga penentuan kekuatan dan deformasi sifat tanah, sesuai. yang berbutir halus, melalui korelasi mungkin di tanah tetapi juga umumnya dari jeni Selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan kedalaman ujung tiang. padat yang menunjukkan, misalnya panjang tahanan lapi 5.5 tanah Uji laboratorium pada program penyelidikan lainnya. contoh uji. memilih untuk pendugaan harus digunakan Informasi yang diperoleh dari Persyaratan yang pen diberikan dalam subpasal ini harus dipertimbangkan sebagai persyaratan minimum. 5.4.8 dinamis ( Uji pendugaan 5.4.7 pelat ( Uji pembebanan Uji pembebanan pelat dilakukan untuk menentukan suatu deformasi massa tanah kal verti dan dan batuan kekuatan lapangan melalui dari pelat pencatatan beban kaku dan penurunan saat yang yang diberikan di dalam mengikuti persyaratan dengan dilakukan dimodelkan sebagai fondasi membebani tanah. Pen © BSN 2017 Uji geser baling lapangan dilakukan untuk mengukur tahanan terh baling-baling yang dipasang di tanah lunak berbutir halus untuk menentukan kuat geser tak terdrainase dan sensitivitas. Pengujian ini harus dilakukan dengan SNI 03-2487-1991 (ASTM D257 persyaratan yang diberikan di dalam mengikuti persyaratan- Uji dilatometer datar (Uji DMT) dilakukan untuk menentukan tanah kekuatan lapangan dengan memperluas dan membran baja deformasi tipis melingkar sifat dipasang penyemprot di salah satu wajah penduga baja pisau berbentuk dimasukkan secara Pengujian ini harus dilakukan dengan mengikuti persyaratan-pers dalam ASTM D6635-15. Hasil uji DMT dapat dan kekuatan geser. sifat deformasi lapangan, keadaan tegangan digunakan untuk mendapatkan informasi tenta Uji DMT harus terutama digunakan dalam tanah lempung, lanau dan pasir di mana butiran- membran. dengan ukuran butiran kecil dibandingkan 5.4.6 lapangan ( Uji geser baling 5.4.5 datar ( Uji dilatometer SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 dilaporkan dilaporkan dan bandingkan hasil dak dak terganggu, c) digunakan memadai, hasil klasifikasi. klasifikasi. hasil k kebutuhan persiapan, memperoleh benda uji ersyaratan ersyaratan di dalam SNI ama-sama dengan hasil anyak jumlahnya dengan eh dari literatur, korelasi rasi. n kemungkinan juga akan uitas). tan berikut: tan berikut: sedia. sedia. um harus disampaikan bersama- (remoulded) dan d) dibentuk ulang 45 dari 303 45 dari 303 , d) remasan an penyajian tambahan atau pretasi inter tambahan yang (recompacted) . dan fabrikasi (misalnya diskontin fitur alami seperti struktur dalam jumlah yang ada signifikan; butiran ukuran terbesar

© BSN 2017 © BSN 2017 harus ditunjukkan pada plot yang sama.plot yang harus ditunjukkan pada sama dengan profil tanah di ringkasan deskripsi tanah dan semua deskripsi di ringkasan sama dengan profil tanah sesuai untuk tujuannya dan dikalibrasi sesuai persyaratan kalib persyaratan sesuai tujuannya dan dikalibrasi sesuai untuk nasional (SNI, ASTM, EN ISO uji dan prosedur alternatif. metode dapat dipilih terpenuhi, standar ini telah atau lainnya). Dengan anggapan bahwa persyaratan pengujian dengan data dari jenis tanah atau batuan yang sebanding. yang sebanding. atau batuan jenis tanah dari data pengujian dengan pengujian. Setiap penyimpangan dijustifikasi. dari prosedur uji standar harus yang paling mewakili tanah tempat contoh tersebut diambil. Untu dapat dibedakan lima dipadatkan tipe kembali benda uji, yaitu: a) terganggu, b) ti (reconstituted) 03-4148.1-2000 (EN-ISO 22475-1).  mempertimbangkan berikut: hal-hal  f) lainnya (seperti laboratorium dan triaksial) uji oedometer lokasi pengujian Jika diperlukan, b) Perlu dilakukan pengecekan bahwa peralatan laboratorium yang sesuai untuk kondisi tanah, atau aspek geoteknik yang diinginka dibutuhkan. Rincian pengujian yang ditentukan. diperlukan untuk menentukan parameter perancangan 5.5.1.1 harus alat Prosedur, hasil dan penyampaian Prosedur, alat dan penyampaian hasil pengujian laboratorium harus memenuhi persyaratan- persyaratan berikut: a) Pengujian harus dilakukan dan dilaporkan sesuai dengan standar yang berlaku secara c) Kehandalan peralatan dan prosedur harus diperiksa dengan d) mem Metode uji dan prosedur yang digunakan harus dilaporkan bers e) hasil pengujian klasifikasi tanah di laboratori Jika sesuai, Spesifikasi Spesifikasi tambahan, persyarat 5.5.1.2 Evaluasi hasil uji laboratorium Hasil pengujian tersendiri data yang ter antara di kontradiksi memeriksa tidak terdapatnya harus dibandingkan dengan hasil pengujian lainnya untuk Hasil pengujian harus diperiksa pengalaman yang sebanding. indeks dan dengan sifat dengan nilai-nilai yang diperol 5.5.2 Persiapan contoh uji tanah harus mengikuti persyaratan-persyara Persiapan contoh uji tanah a) Persiapan tanah untuk pengujian laboratorium dilakukan untuk b) Benda uji tanah yang digunakan untuk pengujian harus cukup b c) Penanganan dan pengolahan contoh uji tanah harus mengikuti p “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

usus usus ketika memilih uji pada satu lapisan uk mengukur kadar air nggi nggi dapat memiliki efek Ya ah. Kadar air didefinisikan i yang mewakili jenis tanah Jika contoh terdiri atas lebih anah anah dan jumlah pengalaman esuai dengan SNI 03-6797-2002

Tidak Tidak Pengalaman pembanding pembanding Pengalaman Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan 4-6 4-6 3 1- kelas kualitas Semua contoh 1 kelas kualitas Semua contoh 3-5 2-4 3-5 pengujian Disesuaikan 1-3 2 1-3 1 46 dari 303 dalam satu lapisan tanah (Loss on

Pengujian Klasifikasi Pengujian Klasifikasi Kadar karbonat karbonat Kadar sulfat Kadar pH Kadar Klorida Soil dispersibility Distribusi ukuran butiran butiran ukuran Distribusi Kadar air Pengujian kekuatan BatasAtterberg Hilar indeks pijar curah Kepadatan Indeks kepadatan butiran Kepadatan Tiap elemen Ignition)

Tabel 7 – Pengujian klasifikasi, rekomendasi jumlah minimum contoh yang akan diuji yang jumlah minimum contoh klasifikasi, rekomendasi Tabel 7 – Pengujian © BSN 2017 SNI 8460:2017 Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kadar air material tan 5.5.3.3 Pengujian kadar air temperatur oven untuk pengeringan, karena temperatur yang tidak baik pada nilai yang diperoleh. terlalu ti sebagai perbandingan massa air bebas dengan kadar massa air tanah harus mengacu kering.Tata pada SNI cara 1965:2008. pengujian Benda uji tanah harus setidaknya berasal dari unt Kualitas Kelas 3, menurut Tabel 3 dari satu jenis tanah, kadar air harus ditentukan yang berbeda. dari benda uj Untuk semua pengujian klasifikasi, harus diberikan perhatian kh 5.5.3.2 Persyaratan untuk semua pengujian klasifikasi Klasifikasi, identifikasi Klasifikasi, identifikasi dan deskripsi tanah harus dilakukan s 5.5.3.1 Umum 5.5.3 dan deskripsi tanah Uji klasifikasi, identifikasi 14688-2). (EN ISO 14688-1 dan EN ISO dan SNI 6371: 2015 Jumlah benda uji yang akan diuji tergantung pada variabilitas t dengan tanah tersebut. Tabel 7 memberikan jumlah minimum contoh tanah. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 epadatan tanah at volume harus g akan digunakan ristik tanah lainnya. rkiraan. rkiraan. in yang diperoleh dari in yang diperoleh husus, uji laboratorium minimum berasal dari anallisis anallisis ukuran butiran ut 5.3.4.1, jika hasil uji ir, batas plastis dan batas ah; atan butiran tidak berada dalam , maka mineralogi tanah, bahan 3 (bulk density) (bulk density) 47 dari 303 47 dari 303 Penentuan berat volume atau berat isi atau berat isi berat volume Penentuan

© BSN 2017 © BSN 2017 Misalnya, dalam hubungannya dengan kadar kering. air, dan perhitungan k tanah dan hasil pengolahan dari uji laboratorium lainnya. dari uji laboratorium lainnya. pengolahan tanah dan hasil untuk berat volume tanah umumnyavolume berbutir kasar hanya berupa pe untuk berat d) Berat volume juga dapat digunakan untuk mengevaluasi karakte 5.5.3.5 kepadatan butiran Penentuan Pengujian ini dilakukan menggunakan metode untuk konvensional. Pemilihan menentukan metode pengujian kepadatan yan butiran tanah padat dengan harus mempertimbangkan jenis di dalam SNI 1976:2008. mengikuti persyaratan tanah. Tata cara pengujian Jika untuk lapisan tertentu, nilai-nilai kepadatan yang diukur dari kepad butiran harus kisaran normal yaitu pada rentang (2500-2800) kg/m c) desa gaya-gaya menentukan volume dapat digunakan dalam Berat Penentuan Penentuan berat volume dilakukan untuk termasuk kandungan menentukan cairan atau berat gas di volume dalamnya. Benda total Kualitas uji harus massa tanah, Kelas 2, mempertimbangkan berikut: hal-hal menurut Tabel 3. a) Evaluasi tanah kemungkinan contoh adanya gangguan hasil penentuan b) kecuali ber dalam kasus pengambilan contoh tanah dengan metode k 5.5.3.4 organik dan geologi asalnya harus diperiksa. harus diperiksa. geologi asalnya organik dan 5.5.3.6 Analisis ukuran butiran Analisis ukuran butiran dilakukan butiran untuk yang menentukan terpisah persentase yang ditemukan massa di harus mengacu pada SNI 3423:2008. rentang dalam tanah. ukuran Tata cara 5.5.3.7 Penentuan batas konsistensi (batas Atterberg) Batas-batas konsistensi (batas Atterberg) terdiri cara pengujiannya harus mengacu pada: atas susut. Tata batas ca a) cair; 1967:2008 untuk batas SNI b) tan indeks plastisitas plastis dan 1966:2008 untuk batas SNI c) susut. 3422:2008 untuk batas SNI Batas-batas konsistensi digunakan untuk mengkarakterisasi lanau perilaku ketika kadar tanah air berubah. lempung Klasifikasi lempung dan dan lanau terutama batas konsistensi. berdasarkan pada Benda uji setidaknya harus berasal tanah di lapangan. dapat mengkarakterisasi diharapkan dari Kualitas Kelas 4, menur “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

free free ng diperoleh di g tinggi. g tinggi. da kadar organik harus harus mengacu pada hasil analisis ukuran Selain itu diketahui pula rbutir halus (butiran lolos amun ukuran butiran dan disi pemadatan dari referensi referensi yang ditentukan an persentase fraksi ukuran . penyimpangan sehubungan kasi kasi tanah dan untuk menilai n tertahan saringan 2 mm).2 saringan n tertahan

(dispersibility) 48 dari 303 , kadar organik total, bahan organik), kadar karbonat, dan struktur geoteknik lainnya yang kontak air. lainnya dengan struktur geoteknik dan loss of ignition . Tata cara penentuan indeks kepadatan tanah berbutir harus ujuk mer mineral sealings mineral

kompresibilitas tanah berbutir kasar. kasar. tanah berbutir kompresibilitas laboratorium tidak selamanya mewakili kepadatan yang dibatasi. yan keberagaman kepadatan dengan bahwa pengujian ini memberikan

b) indeks kepadatan dapat digunakan untuk mengkarakterisasi kekuatan geser dan © BSN 2017 (kehilangan pemijaran/ dan kadar klorida. atau alkalinitas) nilai pH (keasaman kadar sulfat, Pengujian kimia yang dijelaskan di sini bertujuan untuk klasifi efek merugikan tanah dan air tanah terhadap beton, baja dimaksudkan untuk tujuan yang terkait lingkungan tersebut tidak dan tanah itu sendiri. Pengujian Contoh tanah terganggu dapat digunakan untuk pengujian kimia, n (Kelas Kualitas 1-3). lapangan mewakili kondisi kadar air harus Pengujian kimia rutin di laboratorium tanah umumnya terbatas pa 5.5.4.1 Umum 5.5.4 air tanah Uji kimia dan kandungan organik tanah dan Penentuan penghancuran tanah dilakukan tanah lempung. untuk Pengujian standar mengidentifikasi untuk mengklasifikasikan karakteristik dispersif tanah. karakteristik tidak mengidentifikasi tanah dispersif guna tujuan rekayasa Pengujian penghancuran tanah dilakukan dengan timbunan, pada tanah lempung, terutama Penentuan penghancuran tanah yang dengan pengujian hidrometer ganda terkait SNI 6874:2012. Hasil pengujian dispersibilitas harus terkait tanah. contoh konsistensi dan batas-batas dengan distribusi ukuran butir 5.5.3.9 penghancuran tanah Penentuan Indeks kepadatan berkaitan angka pori contoh tanah untuk oleh nilai prosedur laboratorium standar. Ini memberikan soil draining granular indikasi kon atau diperiksa: ditentukan berikut harus pada SNI 1976-2008.Kondisi-kondisi a) contoh; kualitas kuantitas dan b) yang akan diterapkan; pengujian jenis prosedur c) benda uji. persiapan masing-masing metode Tanah yang diuji harus mengandung kurang dari 10% dari tanah be (butira kerikil daripada mm) dan 10% saringan 0,063 lebih kecil Hasil uji indeks kepadatan harus dilaporkan butiran yang bersama-sama tersedia, kandungan air alami, dengan kepadatan butiran d berlebih (pilih yang disebutkan terakhir, apabila dilaporkan. tanah harus dengan persentase butiran bisa). Setiap Evaluasi dan penggunaan hasil penentuan indeks kepadatan tanah berbutir harus mengikuti persyaratan-persyaratan berikut: a) harus diperhitungkan bahwa kepadatan maksimum dan minimum ya 5.5.3.8 tanah berbutir kepadatan Penentuan indeks SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ntuan ntuan alam gram per SNI 8460:2017 ah diakui untuk kripsi geologi dan kasikan kandungan er liter atau sebagai enunjuk enunjuk adanya efek k menunjukkan tingkat a tanah dengan butiran yang yang sesuai juga dapat ian yang digunakan harus g diperoleh menunjukkan rganik seringkali ditentukan rganik seringkali ditentukan ditentukan. ditentukan. ilai kemungkinan keasaman dan tanah. Penentuan kadar 49 dari 303 49 dari 303 ), yang memberikan pengukuran organik yang lebih spesifik. Pene 2 O 2 sulfat harus dilaporkan sebagai persentase bahan kering atau d -

© BSN 2017 © BSN 2017

kadar organik mengacu pada SNI 03-6793-2002. kadar organik mengacu pada SNI 5.5.4.3 Penentuan kadar karbonat Uji kadar karbonat karbonat digunakan alami dari tanah sebagai dan batuan penunjuk sementasi. atau Penentuan sebagai kadar untuk penunjuk karbonat mengacu untu pada mengklasifi ASTM D4373 – dari material kering asli. persentase sebagai harus dilaporkan 14. Kadar karbonat 5.5.4.4 Penentuan kadar sulfat Pengujian ini digunakan untuk menentukan merugikan tanah yang mungkin terjadi terhadap baja dan beton. Semua sulfat alami, dengan kadar sulfat sebagai p yang larut di dalam air. dan ada pula asam klorida, larut di dalam sedikit pengecualian, Penentuan kadar sulfat mengacu pada ASTM D516 – 11. Di dalam evaluasi hasil pengujian, kandungan lingkungan yang berlaku. yang berlaku. lingkungan Apabila sesuai, yang diukur. menentukan parameter maka perlu memperhitungkan klasifikasi yang sud 5.5.4.2 kadar organik Penentuan Uji kadar organik digunakan untuk mengklasifikasikan lempung dan kandungan karbonat sedikit atau tidak tanah. ada, kadar o Pad dari kehilangan pemijaran pada suhu digunakan. Misalnya, kadar terkontrol. organik dari hilangnya Pengujian massa pada perlakuan dengan lain hidrogen peroksida (H Evaluasi Evaluasi hasil pengujian harus ditinjau bersama-sama dengan des liter, yang berkaitan dengan asam- atau sulfat yang larut dalam air. air. asam- atau sulfat yang larut dalam liter, yang berkaitan dengan 5.5.4.5 alkalinitas) Penentuan nilai pH (keasaman dan Nilai pH tanah atau larutan tanah dalam air digunakan untuk men berlebihan atau alkalinitas. Penentuan nilai pH mengacu pada SNI 03-6787-2002. Evaluasi hasil penentuan nilai pH harus mempertimbangkan bahwa, dalam beberapa tanah, nilai yang oleh oksidasi. dipengaruhi terukur dapat 5.5.4.6 Penentuan kadar klorida Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kadar sehingga klorida yang salinitas larut air dalam air pori atau kemungkinan efek atau air asam tanah terhadap beton, baja, material tanah lain dapat dinilai. klorida mengacu Hasil pada ASTM D512 yan – 12. Kadar klorida persentase massa dalam kering tanah harus dilaporkan. Prosedur gram penguj p yang larut dalam air atau asam telah menyatakan apakah klorida “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(fully erapa erapa pengujian sepenuhnya nah nah organik, harus dar yang disetujui. dar yang disetujui. posisi, posisi, kepadatan dan ali atau dilarutkan. Perlu kekuatan tanah: kekuatan tanah: ); dan uji kotak geser torsional (cincin 50 dari 303 (translational shear box test) (translational

(shear box test). (shear harus berhenti); harus berhenti); stan yang disebutkan dalam prosedur lain yang digunakan selain hasil pengujian; format penyampaian akurasi pengukuran; sebaran); (misalnya kejenuhan, kriteria penerimaan kriteria untuk mengakhiri pengujian (misalnya, pada regangan b kriteria keruntuhan; kecepatan geser; ada); konsolidasi (jika peningkatan waktu ada); (jika tekanan konsolidasi yang perlu dilakukan; pengujian klasifikasi jenis pengujian; benda uji; orientasi (arah) uji; persiapan benda metode yang diperlukan; contoh kualitas uji dipulihkan. pada benda contoh pemilihan lokasi jumlah pengujian yang diperlukan;                 kadar air benda uji yang relevan dengan kondisi lapangan serta metode persiapan benda uji harus ditentukan. hati-Metode persiapan perlu dipilih dengan cermat perancangannya. yang sedekat mungkin dengan kepadatan tanah untuk menghasilkan struktur dan digunakan contoh terganggu (Kualitas Kelas remasan. benda uji dilarutkan atau pada dapat dilakukan pengujian tujuan tertentu, 1). Untuk beberapa jenis tanah dengan geser) bebas; uji kuat tekan (triaksial UU tak terdrainase terkonsolidasi uji triaksial tak terkonsolidasi; uji triaksial uji kotak geser translasi d) uji kekuatan: berikut harus dievaluasi untuk Hal-hal c) Untuk benda uji yang dipadatkan kembali atau dilarutkan, kom b) Untuk lanau kasar dan pasir, benda uji dapat dipadatkan kemb atau kering yang dibahas. kering yang dibahas. saturated) atau uji indeks untuk diikuti harus Persyaratan-persyaratan berikut a) Untuk penentuan kuat geser dari tanah lempung, lumpur dan ta Uji kotak translasi geser dan kotak geser cincin harus digunakan untuk pengujian pada tanah kondisi terdrainase. Pada subpasal ini, hanya pengujian kekuatan di tanah yang jenuh © BSN 2017   Uji indeks kekuatan tanah bertujuan untuk menentukan dan/atau tak terdrainase. parameter kuat geser terdrainase berikut: sebagai adalah dilakukan yang Uji kekuatan 5.5.5.1 Umum   5.5.5 kekuatan tanah Uji indeks SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 dalam kondisi (Unconsolidated- ). ). Nilai-nilai tersebut u gguan contoh harus karakteristik deformasi er terdrainase atau tak 2015. 2015. Pengujian harus (c al-hal berikut: berikut: al-hal terdrainase. sudut sudut geser dalam efektif engan permeabilitas yang UCS Test) ser dalam efektif dan kohesi

sis stabilitas. sis stabilitas. (Consolidated Direct Shear Box Test) 51 dari 303 51 dari 303 Unconfined Compression Test, Unconfined Compression Uji triaksial tak terkonsolidasi-tak terdrainase, Triaksial UU Test) Undrained Triaxial Compression Uji geser langsung terkonsolidasi

') dan kohesi efektif (c'), atau kekuatan geser tak terdrainase 

© BSN 2017 © BSN 2017 terdrainase tidak mewakili kekuatan tanah tak terdrainase di lapangan. di tak terdrainase tanah mewakili kekuatan terdrainase tidak regangan dipengaruhi oleh gangguan contoh tanah yang lebih besar daripada parameter kekuatan terdrainase. dipertimbangkan dalam interpretasi hasil. hasil. interpretasi dalam dipertimbangkan terdrainase dari tanah. Dengan demikian, nilai-nilainya adalah ( dapat digunakan pada analisis stabilitas terdrainase maupun tak stabilitas terdrainase pada analisis dapat digunakan

5.5.5.2 ( Uji kuat tekan bebas 5.5.5.4 Uji triaksial terkonsolidasi Pengujian triaksial terkonsolidasi harus merujuk pada SNI 2455: b) Tergantung pada jenis pengujiannya, dapat diperoleh kuat ges f) Harus dipertimbangkan bahwa uji kuat tekan bebas tak terkonsolidasi, uji tekan tak Uji kuat tekan bebas harus dilakukan terhadap benda uji tanah d cukup rendah untuk mempertahankan kondisi tak terdrainase selama pengujian. Pengujian pada SNI 3638:2012. mengacu harus kuat tekan bebas 5.5.5.3 harus merujuk pada SNI 4813:2015. UU Pengujian Triaksial 1. dari kelas Kualitas terganggu uji benda pada dilakukan harus memperhitungkanpengujian Evaluasi dan penggunaan hasil h a) Kuat geser tak terdrainase, parameter tekanan air pori dan hubungan tegangan- 5.5.5.5 e) Jika contoh tanah dari Kualitas Kelas 2 diuji, efek dari gan 5.5.6 Uji kompresibilitas dan deformasi tanah 5.5.6.1 Umum Pada subpasal ini dibahas mengenai persyaratan untuk pengukuran alat triaksial dan oedometer. tanah dengan Pengujian geser langsung terkonsolidasi harus 1. dari Kelas Kualitas uji terganggu pada benda harus dilakukan merujuk pada SNI 2813:2008. Pengujian Hasil uji terdrainase. geser Nilai yang diperoleh dari hasil langsung pengujian sudut ge dalam anali di tersebut dapat digunakan efektif dan nilai-nilai dapat merepresentasikan kekuatan tanah “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(loading i kukan kukan untuk

a untuhnya struktur a uji oedometer nan vertikal yang ameter kekakuan). lapisan tanah dapat mempertimbangkan tuk tuk jenis tanah yang t butir j). n benda uji pada saat dikorelasikan dengan memberikan kontribusi ). ngan yang berbeda. pembebanannya benda uji yang diuji harus uhan tanah di laboratorium Cukup Cukup Banyak 3 2 2 4 2 3 2 2 1 ada ada Pengalaman sebanding sebanding Pengalaman Tidak constant rate of strain of rate constant (dalam (dalam 52 dari 303 terdrainase atau tak terdrainase. tak terdrainase. terdrainase atau u oed <≈50% <≈50% oed dengan penambahan beban ≥ 50% <≈20% oed oed (collapse potential). Selain itu dapat dilakukan pula pengujian dengan kisaran tegangan yang relevan) relevan) yang kisaran tegangan

Satu pengujian dan klasifikasi tes oedometer untuk memverifikas Variasi modulus oedometer E Variasi modulus oedometer

≈20%

Tabel 8 – Jumlah minimum pengujian untuk satu lapisan tanah pad minimum pengujian untuk satu Tabel 8 – Jumlah Karena non-linearitas dari perilaku rega atau tingkat tegangan pada dapat ditentukan modulus sekan, tanah, berbagai modulus, misalnya tangen dan/atau © BSN 2017 Pengujian ini pengembangan dilakukan untuk tanah, menetapkan menentukan parameter sedangkan kompresibilitas tanah kompresi, dalam penambahan pengujian keadaan tekanan konsolidasi jenuh, selama serta potensi dan mengevaluasi penggenangan tanah. (pemberian keruntuhan karakteristik air) akibat dila r merujuk pada SNI 2812:2011. harus (uji konsolidasi) oedometer Pengujian kompresibilitas Untuk penentuan kompresibilitas lapisan tanah lempung, lanau (Kelas Kualitas 1). terganggu tanah digunakan pengujian atau tanah organik, harus Saat menguji potensi informasi keruntuhan, perilaku tanah ketika benda mengalami penggenangan. uji Teganga dilakukan harus penggenangan dipilih harus dengan mungkin terjadi di dikorelasikan lapangan. Cara uji pengukuran potensi dengan kerunt berbagai mengacu pada SNI 8072:2016. teka Jumlah minimum contoh tanah dan pengujian oedometer dilihat untuk pada satu Tabel 8 Tabel signifikan ini terhadap berlaku penurunan untuk struktur. lapisan Jumlah keragaman tanah jenis minimum yang tanah pegujian dan pengalaman sebanding sama. yang dimiliki un Pada struktur yang sangat sensitif terhadap permukiman, jumlah diperbanyak. Tabel 8, memberikan informasi satu yang dimiliki. pengujian Jika saja harus dijalankan. pengujian tambahan hasil dan pengujian merupakan baru verifikasi tidak dari sesuai dengan data yang ada, pembebanan kontinu (laju regangan konstan, regangan (laju pembebanan kontinu Pengujian Pengujian ini mencakup uji oedometer (uji konsolidasi) dan potensi pengembangan keruntuhan serta evaluasi 5.5.6.2 (uji konsolidasi) oedometer Uji kompresibilitas SNI 8460:2017 Berbagai variasi kekakuan dapat diukur tergantung dari lintasan path), demikian halnya modulus E 'atau E Pengujian ini dilakukan untuk menentukan modulus deformasi (par 5.5.6.3 deformasi triaksial Uji sifat “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

baik erkonsolidasi erkonsolidasi SNI 8460:2017 egangan) egangan) sangat ilai ilai konvensional, hal berikut harus pada kondisi 50% 50 diberikan serta harus kan hubungan antara 42:2008 untuk cara uji ambilan ambilan contoh blok atau h yang dipadatkan atau tan berat tanah. tan berat as harus merujuk pada SNI 03- eformasi triaksial: triaksial: eformasi ), atau oleh E 0 53 dari 303 53 dari 303 atau metode lain yang diketahui dapat memberikan hasil yang ter misalnya, modulus elastisitas Young awal (E tegangan geser maksimum.tegangan geser dari uji kekuatantriaksial standar. normal mungkin kasus ditentukan beberapa pada Modulus Young dan kurva tegangan-regangan tanah lunak, tanah t Kekakuan dapat diperoleh dari kurva lengkap, atau dari nilai-n benda uji. arah (orientasi) uji; persiapan benda sementasi tanah; dan keadaan konsolidasi kejenuhan, sensitivitas, contoh; kualitas © BSN 2017 © BSN 2017 untuk tanah yang akan diuji. diuji. yang akan untuk tanah sensitif sensitif terhadap semua gangguan selama pengambilan contoh tanah. contoh Peralatan tanah pengambilan dan metode tertentu dapat piston sampling stationary digunakan, misalnya peng CATATAN – Modulus regangan tanah yang kecil (misalnya kurang dari 1% r

 hal-hal berikut ini: hal-hal berikut ini:     dipertimbangkan: dipertimbangkan:  harus digunakan. harus digunakan. b) Evaluasi dan penggunaan hasil pengujian sifat deformasi triaksial harus memperhatikan a) Ketika menentukan karakteristik kekakuan lapisan tanah, hal- a) Untuk penentuan kekakuan lapisan tanah, contoh tidak terganggu (Kelas Kualitas 1) Persyaratan-persyaratan berikut harus diikuti untuk uji sifat d uji untuk diikuti berikut harus Persyaratan-persyaratan 5.5.7 tanah Uji pemadatan Subpasal ini membahas pengujian pemadatan (tes Proctor) dan 5.5.7.2 Uji California Ratio (CBR) Bearing Pengujian ini dilakukan untuk menentukan nilai CBR) contoh tana (CBR). 5.5.7.1 Uji pemadatan tanah (uji Proctor) Pengujian pemadatan tanah (uji Proctor) digunakan kepadatan untuk kering menentu dan kadar air ketika memenuhi sejumlah persyaratan-persyaratan yang upaya diberikan di pemadatan dalam SNI 17 cara uji kepada dan SNI 1743:2008 untuk kepadatan ringan tanah CBR harus pada SNI 1744:2012.merujuk terganggu. Pengujian contoh tanah 5.5.8 Uji permeabilitas tanah Pengujian ini dilakukan untuk menetapkan koefisien permeabilitas (konduktivitas untuk aliran air melalui tanah jenuh air. hidraulik) Pengujian permeabilit 6870-2002 dan SNI 03-6871-2002. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

gan gan gka pendek

a suaian san, kerataan dan an spesifikasi dan cara an, jika berkaitan. an, jika berkaitan. TM D2113 – 08). ubahan kadar air alami, h organik, hanya benda uji atan berikut: atan berikut: Cukup Cukup Banyak 5 3 2 3 2 1 5 4 3 ada ada Pengalaman sebanding sebanding Pengalaman Tidak 54 dari 303 <100 <100 <10 <10 min > 100 > 100 min min / k / k / k / adanya setiap perubahan pada kadar air harus dilaporkan. dilaporkan. air harus pada kadar adanya setiap perubahan max

max max max K K permeabilitas (k) permeabilitas (k) 10

Variasi dalam pengukuran koefisien koefisien pengukuran Variasi dalam pengujian tunggal dan uji klasifikasi untuk memverifikasi kese

a dengan informasi yang sudah dimiliki. dimiliki. sudah yang informasi dengan dan/atau jangka panjang); panjang); dan/atau jangka

dimensi dan bentuk. penentuan toleransi Metode uji batuan; inti benda persiapan Metode pengujian; saat benda uji pada kelembapan Kondisi Kondisi penyimpanan untuk contoh batuan (penyimpanan dalam jan

pengaruhnya harus diatasi sebagai bagian dari persiapan penguji bagian dari sebagai pengaruhnya harus diatasi     tegak lurus dari ujung permukaan harus dikontrol dalam waktudari ujung permukaan harus dikontrol tertentutegak lurus dengan sekurang- kurangnya memenuhi persyaratan uji batuan. paling mewakili dari formasi batuannya. formasi paling mewakili dari dipenuhi, persiapan benda uji harus dibuat sedekat mungkin deng persiapannya harus dilaporkan. persiapannya harus dilaporkan. Tabel 9 – Jumlah minimum benda uji untuk uji permeabilitas pada satu lapisan tanah pada uji untuk uji permeabilitas minimum benda Tabel 9 – Jumlah f) Setiap perubahan kadar air harus dihindari. Jika terjadi per g) dan Penyebab pengaruh e) ditentukan: harus berikut Kondisi-kondisi © BSN 2017 tanah dengan Kelas Kualitas 1 atau 2 yang sebaiknya digunakan. digunakan. 2 yang sebaiknya 1 atau Kelas Kualitas tanah dengan Untuk material pasir dan kerikil, benda uji dengan Kelas Kualitas 3 dan remasan atau contoh digunakan. kembali dapat tanah dipadatkan Tabel 9 mempertimbangkan variasi jenis tanah dan memberikan jenis tanah tersebut. pengalaman sebanding yang dimiliki dengan jumlah minimum pengujian yang diperlukan den Untuk pengujian permeabilitas di tanah lempung, lanau atau tana SNI 8460:2017 Persiapan contoh uji batuan harus mengikuti persyaratan-persyar Persiapan contoh uji batuan 5.6.1 uji batuan Persiapan contoh b) merujuk kepada SNI 2848-2008 (AS contoh uji batuan Persiapan 5.6 Uji laboratorium pada batuan a) Persiapan benda uji untuk pengujian batu dilakukan untuk memperoleh benda uji yang c) Perlu ditentukan bagaimana benda uji batuan disiapkan. Jika spesifikasi ini tidak dapat d) Semua instrumen dan komponen untuk menentukan tingkat keluru “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

rsiapan, dan an dari bentuk SNI 8460:2017 n persyaratan; n persyaratan; anan anan atau vakum an tahanan ujung ktural ktural dan setiap dalam ruang; ruang; dalam masi latar belakang ogen monoton; ngan data dan hasil rtentu rtentu yang ditetapkan batu pasir, batu kapur, yang sebanding. rikut: engan komponen mineralogi, ke dimensi tertentu harus dilakukan dengan 55 dari 303 55 dari 303 (re-coring) (re-coring) benda uji. benda uji. (re-saturation)

dan tegak lurus terhadap ujung permukaan dengan memperhatikan , kepadatan batu, kadar air, porositas dan kekuatan batuan. kekuatan batuan. dan kadar air, porositas batu, , kepadatan parsial). parsial). silinder yang benar pada benda uji, dari (end bearing) kerataan akhir permuka sumbu inti benda uji. sumbu inti benda penjenuhan); penjenuhan); granit, dll), lokasi dan inklusi atau non-homgenitas; diskontinuitas, dan orientasi fitur batu yang melekat stru kondisi untuk pengeringan (pengeringan udara atau oven, bertek denga termasuk kesesuaian semua dimensi pengukuran, dan bentuk keterwakilan benda uji; catatan pada dan orientasi sumber uji, termasuk kedalaman/ketinggian benda uji dan pengujian; tanggal persiapan benda kadar air contoh/benda uji (kadar air saat diterima, selama pe deskripsi fisik dari benda uji termasuk jenis batuan (seperti data untuk mendukung pemeriksaan toleransi terhadap penyimpang batuan hom jenis untuk berwarna selain atau foto contoh sketsa batuan (RQD); kualitas dan penetapan perolehan inti © BSN 2017 © BSN 2017

   pengujian tertentu: pengujian tertentu:    mengacu mengacu pada metode pengintian laboratorium, penggunaan pendingin dan kebutuhan ulang untuk penjenuhan pengeboran, log geofisika yang sesuai, foto inti dan pengalaman pengeboran, log geofisika yang sesuai, foto inti dan     dan massa batuan. geologi yang tersedia untuk memberikan model geologi rekayasa. memberikan model geologi rekayasa. geologi yang tersedia untuk porositas. kepadatan dan kadar air; batuan; deskripsi dan identifikasi i) Hal-hal berikut ini harus dicatat dan dilaporkan bersama de h) Kebutuhan pengintian ulang untuk tujuan teknik sipil tertentu. struktur, induration Klasifikasi ini berkaitan d be sebagai adalah klasifikasi Persyaratan untuk semua pengujian a) Hasil pengujian klasifikasi harus dikaji bersama-sama, dibandingkan dengan catatan Klasifikasi Klasifikasi berkaitan dengan pembagian batuan ke dalam jenis te   j) hasil uji: kebutuhan interpretasi diberikan untuk uji berikut harus Informasi contoh 5.6.2 batuan Uji klasifikasi 5.6.2.1 Umum batuan adalah:uji klasifikasi Pengujian yang termasuk ke dalam  b) Tanah dan klasifikasi batuan harus dibandingkan dengan c) infor Apabila tersedia, peta geologi harus digunakan sebagai panduan untuk klasifikasi batuan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

di dalam inti ngujian ngujian lain dari dan kemungkinan lama pengambilan ebagian ebagian penetapan n. n. an berikut: an berikut: tan berikut ini: tan berikut ini: an atas dasar komposisi arus mengacu pada ISO rikut: semua contoh yang diterima 56 dari 303

(cavities).

menggunakan teknik saturasi vakum; saturasi menggunakan teknik formasi yang sama; kualitas massa batuan berhubungan dengan patahan yang ditemukan dan kualitasnya. perolehan inti tertinggi untuk mengidentifikasi diskontinuitas adanya rongga jumlah pengujian yang akan dijalankan secara paralel dengan pe jumlah pengujian per lapisan; yang akan dijalankan. jumlah pemeriksaan akurasi kemungkinan saturasi kembali dari contoh yang telah dikeringkan dengan sebelum pengujian; penyimpanan di laboratorium batuan; pemilihan contoh klasifikasi massa batuan menggunakan inti harus didasarkan pada kemungkinan gangguan inti dari proses pengeboran harus dievaluasi karena s

      contoh dan penyimpanan, jika relevan. penyimpanan, jika relevan. contoh dan di laboratorium, terlepas dari evaluasi. semua pengujian dan merupakan kerangka untuk homogenitas batuan, karena identifikasi dan deskripsi   oleh oven pengeringan pada (105 ± 5) ºC. oleh oven pengeringan ditentukan pada saat identifikasi. saat identifikasi. ditentukan pada 2012. 14689-1:2003 batuan mungkin diperlukan untuk mencapai gambaran yang konsiste gambaran untuk mencapai diperlukan batuan mungkin mineralogi, ukuran butir dominan, kelompok genetik, struktur, pelapukan dan komponen lainnya. Deskripsi dapat dilakukan pada inti dan contoh lain dari batuan alam dan massa batuan lapangan. e) harus memenuhi persyaratan-persyara pengujian hasil Evaluasi d) di bawah ini harus ditentukan: Persyaratan-persyaratan © BSN 2017 e) be harus memenuhi dua persyaratan hasil identifiksi Evaluasi c) Langkah-langkah harus ditentukan untuk mempertahankan air se Penentuan kadar air batuan harus memenuhi persyaratan-persyarat harus memenuhi Penentuan kadar air batuan d) Identifikasi dan deskripsi batuan juga harus dilakukan pada 5.6.2.3 Penentuan kadar air batuan b) Dengan pengecualian batuan yang disebutkan dalam e)(2), kadar air batuan ditentukan c) Sistem klasifikasi batuan dan kebutuhan untuk analisis geologi tingkat lanjut harus a) Prosedur penentuan kadar air batuan di laboratorium harus mengacu pada SNI 7750- d) Evaluasi rencana cadangan dan penggunaan contoh yang khas dengan perbandingan SNI 8460:2017 b) Prosedur identifikasi dan deskripsi batuan di laboratorium h Identifikasi dan deskripsi batuan harus memenuhi deskripsi persyaratan-persyaratan berikut: dan Identifikasi a) Identifikasi dan deskripsi material dan massa batuan dilakuk 5.6.2.2 batuan Identifikasi dan deskripsi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(aqueous (aqueous arakteristik arakteristik (zero volume (zero volume SNI 8460:2017 tau tau jenis batuan temperatur 50°C, berair ersedia ersedia dari harus jenuh sepenuhnya ume kali ukuran butiran tur105 °C. tinggi, rentan terhadap pada SNI 03-2437- dengan beban aksial deskripsi batuan dan ekang. ekang. k serbuk. k serbuk. tuan volume pori total aluasi. yang berbeda. kepadatan kering untuk pengeringan atau pelepasan i untuk memperkirakan sifat n biasanya dilakukan pada bahan igunakan igunakan untuk karakterisasi batuan material batuan 57 dari 303 57 dari 303 (swelling test) dengan mempertimbangkan tiga hal berikut: dengan mempertimbangkan berikut: tiga hal dilakukan. dilakukan. deformasi jenis batuan di lubang bor dan di lokasi uji. uji. dan di lokasi lubang bor di deformasi jenis batuan dengan pori-pori tertutup, kadar air yang dilaporkan harus diev dilaporkan yang kadar air tertutup, dengan pori-pori dimana air pengikatnya telah sebagian terdehidrasi pada tempera pada telah sebagian terdehidrasi dimana air pengikatnya sebagai fungsi dari kepadatan (atau porositas) contoh batuan. Hasil ulangan. pengujian dengan diselidiki anomali harus Perbandingan dengan korelasi kadar air dan jenis batuan yang t Kadar air harus digunakan untuk mengkorelasikan kekuatan dan k Untuk jenis batuan dimana air pori mengandung garam terlarut a Jenis batuan dengan jumlah gipsum signifikan harus diuji pada Hasil penentuan kadar air harus dibandingkan dengan kadar air

© BSN 2017 © BSN 2017 tambahan; change); deformasi batuan juga untuk membuat jenis batuan deformasi batuan juga untuk korelasi untuk kekuatan serta karakteristik deformasi jenis batuan di lubang bor juga di lokasi uji. bor juga di lokasi uji. di lubang jenis batuan karakteristik deformasi kekuatan serta harus didasarkan pada kepadatan solid dari contoh yang berbentu solid dari contoh kepadatan harus didasarkan pada      tak terk batuan pada contoh pengembangan yang terjadi regangan indeks pengembangan regangan untuk benda uji radial-terkekang indeks tekanan mengembang pada kondisi tidak ada perubahan vol   environment)  b) Kepadatan dan porositas harus digunakan untuk membandingkan kekuatan dan sifat c) Adanya pori-pori tertutup dapat memengaruhi porositas. Penen Pengujian ini pembasahan dilakukan dan pengeringan untuk atau pelepasan menentukan beban pada pengembangan lingkungan potensial yang terkena 5.6.3 Uji pengembangan 5.6.2.4 kepadatan dan porositas batuan Penentuan Prosedur penentuan kepadatan dan porositas batuan harus mengacu 1991. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan berat volume dan mendapatkan porositas dan sifat terkait dari contoh contoh batuan tersedia. yang berdasarkan analisis berat volume kering diperoleh batuan. Berat volume dan kepadatan Contoh batuan dengan berat minimum 50 gr dan dimensi maksimum harus diuji. komponen mineral adalah contoh yang minimum 10 berikut: harus memperhatikan hal-hal Evaluasi hasil pengujian a) Kepadatan dan porositas harus dimasukkan ke dalam pelaporan pengembangan, pengembangan, melemahnya dan disintegrasi akibat pembasahan dan beban di lingkungan pengembangan pada berair. kondisi yang terkendali dengan baik. Pengujia Pengujian indeks batuan lunak memberikan seperti batu lempung dan serpih. Pengujian dapat d indikas pelapukan. mengalami keras yang – CATATAN Beberapa material batuan, lempung terutama kandungan dengan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(cored)

(zero volume (zero kekang dengan gan pengalaman kinkan kinkan persiapan (foliation). atu tak terkekang g terjadi ketika benda rkekang secara radial t 2. nder nder yang sesuai atau sama dalam hal cuaca, laboratorium dan harus setidaknya dari metode foliasi foliasi ikasikan ikasikan menggunakan uji an: an: dan batas plastis, distribusi subpasal 5.5.3.7). 5.5.3.7). subpasal lasifikasi harus ditentukan. ditentukan. harus lasifikasi dan berkurangnya daya tahan harus diuji 58 dari 303 (slaking)

change) beban tambahan aksial Indeks tekanan pengembangan pada perubahan volume nol

© BSN 2017 klasifikasi klasifikasi tanah yang relevan seperti batas (lihat mineral lempung susut, serta kandungan dan jenis ukuran butiran batas cair ISRM Par batuan harus mengikuti pengembangan Prosedur pengujian Benda uji harus sesuai dengan prisma yang direkomendasikan, empat yaitu persegi sili panjang. contoh dengan Ukuran pengintian ulang dan/atau mesin contoh di mesin bubut, batuan dengan sumbu untuk satu harus atau pelapisan ke tegak lurus pengembangan arah dari pengukuran memung Batuan yang hancur selama pengujian harus lebih lanjut diklasif SNI 8460:2017 Persyaratan berikut harus dipenuhi untuk semua pengujian kekuat untuk dipenuhi Persyaratan berikut harus 5.6.4.1 Umum 5.6.4 Pengujian kekuatan material batuan selama uji pengembangan. selama uji pengembangan. dengan menggunakan uji pengembangan terkekang. Laporan harus secara jelas menunjukkan bahwa benda uji tidak te 5.6.3.2 Indeks regangan pengembangan untuk benda uji radial-ter Hasil pengujian harus dikaji terkait deskripsi, dan parameter k dan deskripsi, harus dikaji terkait Hasil pengujian Nilai yang digunakan dalam perancangan diperoleh dari pengujian dengan dibandingkan pengalaman lapangan untuk jenis yang batuan pembebanan dan kondisi pembasahan. 5.6.3.1 yang sama yang didokumentasikan untuk lapisan batuan. Benda uji harus diintikan Kategori A. contoh dengan menggunakan metode pengambilan Pengujian ini dilakukan untuk mengukur regangan pengmbangan yan direndam dalam air. terganggu terkekang-tak uji batuan tak Pengujian hanya dapat diterapkan untuk benda uji yang disiapkan selama B dimana geometri tidak berubah pengujian. pengambilan contoh Kategori Batuan yang mengalami penyerpihan Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tekanan yang diperlukan untuk menekan benda uji batuan terganggu pada volume konstan digunakan ketika untuk direndam memperkirakan di tekanan pengembangan dalam lapangan air. den Pengujian dapat Pengujian dimaksudkan ini untuk regangan pengembangan mengukur aksial beban terhadap aksial tambahan konstan, saat terkekang secara radial, benda uji batuan tak terganggu yang direndam di dalam air. metode pengambilan dengan menggunakan contoh Kategori A. diintikan Benda uji harus 5.6.3.3 terjadi di dalam benda uji b Regangan pengembangan yang “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(intact (intact SNI 8460:2017 , yaitu sudut geser ji yang terdiri atas de statistik apabila mempertimbangkan tuk klasifikasi material is data untuk membantu ada SNI 03-2814-1992. ada triaksial triaksial kompresi dalam a batuan. ngan ngan untuk rentang alami klasifikasi batuan dan pola dan klasifikasi pola batuan al-hal berikut: berikut: al-hal kekuatan kekuatan dan sifat deformasi i A. Part 1. 3 yang diambil di sumur uji dapat digunakan

59 dari 303 59 dari 303 sebagai uji indeks kekuatan un elemen batuan dan properti mass elemen ) dapat digunakan sebagai parameter klasifikasi untuk kualitas c  yang digambarkan oleh sketsa benda uji batuan yang diuji. yang diuji. benda uji batuan (rupture pattern) yang digambarkan oleh sketsa Uji pembebanan titik (point load test) . Prosedur pengujian harus mengacu pada ISRM pengujian . Prosedur

© BSN 2017 © BSN 2017

lainnya harus didasarkan pada pendekatan statistik. Dari data u setidaknya 10 uji tunggal, dua nilai tertinggi dan dua nilai terendah akan dihapus sebelum sebelum akan dihapus dua nilai terendah tertinggi dan dua nilai setidaknya 10 uji tunggal, menghitung rata-rata dari sisanya. ) dan kohesi (c). ) dan kohesi (c). pengujian. metode yang parameter tambahan diperlukan; jumlah pengujian per formasi; uji; benda persiapan contoh diuji; yang akan  Evaluasi hasil pengujian harus mencakup perbandingan dengan bas menyaring data untuk hasil anomali, pada saat melakukan perhitu kekuatan tekan dan deformasi klasifikasi. parameter batuan, dan korelasi dengan hasil Semua hasil pengujian pengujian harus dikelompokkan deskripsi dan geologi dianalisis dengan dan diperlukan. sifat klasifikasi dengan menggunakan Nilai-nilai hasil pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi meto mengklasifikasikan lapangan dan rock)  5.6.4.2 Uji sifat deformasi dan kompresi uniaksial batuan Uji kompresi uniaksial dilakukan untuk mengukur kuat tekan, modulus elastisitas Young dan rasio Poisson contoh silinder batu juga untuk klasifikasi dan karakterisasi batuan intak     Kekuatan tekan bebas ( Benda uji harus disiapkan dari inti dengan Kategori A. dari inti dengan disiapkan Benda uji harus Hasil pengujian harus dievaluasi dengan mempertimbangkan sifat keruntuhan Prosedur pengujian pembebanan titik pada batuan harus mengacu p harus mengacu Prosedur pengujian pembebanan titik pada batuan 5.6.4.3 batu utuh dan dapat digunakan dalam kombinasi dengan hasil uji diagram Mohr untuk menentukan parameter keruntuhan Mohr-Coulomb ( Uji pembebanan titik dimaksudkan batuan. Hasil pengujian juga dapat yang sama. kisaran kompetensi batuan dari digunakan untuk memperkirakan kekuatan kelompok diambil dengan Kategor inti yang dari disiapkan Benda uji harus Benda uji blok dan bongkahan tak dengan beraturan catatan bahwa benda B. menggunakan metode pengambilan contoh Kategori uji ini sesuai dan memperhatikan h pembebanan titik harus Evaluasi hasil pengujian contoh batuan juga diambil dengan a) Karena sangat bervariasi, evaluasi karakterisasi batuan dan prediksi parameter kekuatan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Part 2 2 Part 2 lapisan lapisan dan bagai alternatif, de ISRM pengujian dengan a yang diambil dari tuan tuan untuk kondisi dengan pengujian a a SNI 03-2824-1992/ gsung residual sebagai contoh Kategori B. persyaratan di dalam lurus bidang keruntuhan l kekuatan geser ditentukan, . dilakukan untuk mengukur secara ) dan kohesi (c) dapat diperoleh dengan Brazil test 60 dari 303 (Brazil (Brazil test). Brazilian

, pembelahan benda uji batuan, sifat antarmuka antara batuan dan beton, atau

tidak dapat digunakan tanpa korelasi geologi dan klasifikasi ba menggunakan sejumlah pengujian geser pada benda uji yang berbed lapisan batuan menggunakan kriteria parameter residual keruntuhan dapat diketahui Mohr-Coulomb. dengan menggunakan Se beberapa keruntuhan. berbagai tekanan normal pada bidang lapangan. Kekuatan indeks anisotropi, yang merupakan rasio kekuatan pembebanan titik pada arah sedikit. dan paling yang memberikan paling besar nilai-nilai Indeks Kekuatan pembebanan titik, jumlah minimum pengujian yang diharuskan adalah lima buah. harus mencakup pengkajian schistosity bidang geser untuk apa yang diujikan. memperhitungkan pe sebagai contoh untuk Uji batu silinder benda uji tarik uniaksial kekuatan tidak langsung © BSN 2017 c) Pengujian ini dimaksudkan untuk klasifikasi kekuatan dan karakterisasi batuan intak dan c) Pengujian pengukuran Indeks Kekuatan pembebanan titik benda uji batuan, dan b) Dalam rangka mengklasifikasikan contoh atau lapisan menggunakan nilai rata-rata SNI 8460:2017 Prosedur pengujian geser langsung pada batuan mengacu pada meto 5.6.4.5 Brazil test ASTM D5731 – 08. Pengujian geser langsung mengukur puncak dan kekuatan geser lan fungsi dari tegangan laboratorium normal untuk penentuan parameter kekuatan geser dasar dan karakteristik permukaan terhadap bidang yang mengontrol kekuatan geser. dari diskontinuitas geser dan berkaitan Jika karakteristik permukaan dari diskontinuitas yang mengontro harus dibuat deskripsi akurat, termasuk jenis dan kekasaran dari sendi, jenis dan ketebalan air di sambungan. keberadaan material timbunan, dan Persyaratan-persyaratan berikut ini harus 5.6.4.1: ditentukan di samping a) uji; dan dimensi benda arah (orientasi) b) mesin pengujian; spesifikasi c) geser selama pengujian; kecepatan perpindahan d) tunggal. tegangan normal selama pengujian geser pemilihan Benda uji untuk pengujian harus disiapkan dari inti sesuai dengan kategori A atau dari blok menggunakanyang diambil pengambilan dalam sumur uji setidaknya berikut: harus memperhatikan hal-hal Evaluasi hasil pengujian a) Hasil pengujian kekuatan geser terhadap tegangan yang tegak b) Parameter kekuatan geser dari sudut geser ( Prosedur pengujian geser langsung pada batuan harus mengacu pad 5.6.4.4 batuan Uji geser langsung “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dari bersama 1 σ upscaling bidang lemah SNI 8460:2017 harus harus dievaluasi ) dan kohesi (c) elubung ini, sudut  ngan. ngan.

si triaksial batuan harus as batu intak. Selain itu ngukuran ngukuran tekanan air pori. l, yaitu untuk menentukan ontoh Kategori A. ontoh Kategori si benda uji, mencerminkan pori pori dan kapur) dan dalam kondisi pori dan regangan volumetrik. volumetrik. regangan pori dan batuan tersebut, diperlukan sistem uji ) tidak langsung pada bidang keruntuhannya t  61 dari 303 61 dari 303 dapat ditentukan. dapat ditentukan. intercept intercept nkan untuk mengukur tekanan air air tekanan untuk mengukur nkan ) dan kohesi (c) Mohr-Coulomb.) dan kohesi (c) memengaruhi hasil. Untuk jenis  lapangan hanya dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan berdasarkan deskripsi geologi dan parameter klasifikasi batuan. klasifikasi dan parameter deskripsi geologi berdasarkan utuh terhadap sifat massa batuan di lapa batuan pengujian unsur Mohr-Coulomb. Parameter kekuatan yang ditentukan berhubungan dengan batuan utuh. Sifat di Homogenitas serangkaian contoh untuk menetapkan parameter uji Parameter yang dihasilkan dari pengujian adalah sudut geser ( © BSN 2017 © BSN 2017

   hasil pengujian tidak boleh digunakan tanpa korelasi geologi dan klasifikasi batuan untuk lapangan. kondisi dengan lingkaran Mohr dari uji kompresi uniaksial atau triaksia geser ( parameter sudut juga dapat digunakan dalam diagram Mohr pada tegangan maksimum yang dapat digunakan sebagai parameter klasifikasi untuk kualit Kategori A. tersembunyi pada benda uji dapat memengaruhi hasil uji sehingga dievaluasi. setelah diuji dan bidang keruntuhan perlu dibuat sketsa metode pengujian harus ditetapkan. silinder silinder dalam kompresi triaksial. Pengujian ini memberikan nilai yang diperlukan menentukan untuk selubung kekuatan dalam diagram Mohr-Coulomb. Dari s tahanan geser dan kohesi tahanan geser dan kohesi

c) Pengujian ini dimaksudkan untuk klasifikasi kekuatan dan karakterisasi batuan intak dan b) Selain persyaratan dalam 5.6.4.1, arah (orientasi) dan dimen d) batuan harus memperhatikan hasil uji kompresi triaksial hal-hal berikut: Evaluasi b) Pengujian memberikan nilai kuat tarik ( CATATAN – Tidak ada persyaratan untuk drainase air pori, juga untuk pe Dalam jenis batuan tertentu (misalnya serpih dan batu kapur ber tertentu, tekanan air pori dapat c) Benda uji uji harus disiapkan dari inti yang diambil dengan metode pengambilan contoh Evaluasi hasil pengujian harus memperhatikan hal-hal berikut: berikut: hal-hal harus memperhatikan hasil pengujian Evaluasi a) Evaluasi kekuatan tarik harus mempertimbangkan bahwa adanya Benda uji harus disiapkan dari inti dengan metode pengambilan c metode pengambilan dari inti dengan disiapkan harus Benda uji 5.6.4.6 Uji kompresi triaksial batuan Prosedur pada pengujian harus mengacu SNI 2815-2011. Uji kompre memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: a) Uji kompresi triaksial batuan dilakukan untuk mengukur kekuatan benda uji batuan triaksial canggih yang memungki yang triaksial canggih “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

isertai penjelasan akan akan dan tahapan arameter-parameter yampaian deskripsi njelasan secara rinci han timbunan; gan gan dan laboratorium i dengan pelaksanaan yelidikan yelidikan Tanah yang a terutama yang terkait ian ian apa laporan yang terpisah. yang terpisah. apa laporan 62 dari 303

lokasi semua titik penyelidikan; semua titik penyelidikan; lokasi survei data dengan peta-peta yang memperlihatkan denah struktur bangunan dan termasuk patahan; pekerjaan, geologi di lokasi dari lokasi pekerjaan; mengenai riwayat penjelasan ba galian kuari atau daerah di lokasi penampakan kondisi tanah penggalian; kendala yang ditemukan pada kegiatan sekitar; bangunan perilaku struktur sekitar; di lingkungan lokasi dan di aktivitas penambangan bukti adanya air tanah; daerah-daerah yang tidak stabil;

       dengan:   asumsi-asumsi yang digunakan di dalam interpretasi hasil penguj hasil dalam interpretasi di yang digunakan asumsi-asumsi relevan kondisi lapangan dan topografi, faktual tersebut dari laporan perencanaan struktur bangunan yang direncan pekerjaan laboratorium Evaluasi geoteknik terhadap informasi yang disampaikan termasuk penjelasan mengenai Penyampaian semua informasi geoteknik terkait termasuk fitur geologi dan data yang © BSN 2017  Hasil penyelidikan geoteknik harus disusun di dalam Laporan Pen  5.7.1 Umum Perancangan Geoteknik Laporan dari merupakan bagian atas: terdiri Tanah Laporan Penyelidikan b) kategori geoteknik ke dalam struktur Klasifikasi c) dan sub kontraktor semua Nama konsultan d) Tanggal yang menunjukkan dimulainya penyelidikan tanah sampa e) Hasil pengamatan lapangan lokasi proyek dan daerah sekitarny 5.7 tanah Laporan penyelidikan SNI 8460:2017 Penyampaian informasi geoteknik harus mencakup hasil faktual penyelidikan lapangan dan laboratorium yang berikut: relevan seperti harus mencakup informasi Laporan faktual a) Tujuan dan ruang lingkup penyelidikan geoteknik termasuk pen Informasi yang dapat disajikan di dalam satu laporan atau beber dalam Informasi yang dapat disajikan di Laporan Penyelidikan Tanah dapat data hasil pengujian. tanah yang diturunkan dari juga menyampaikan nilai dari p Laporan Penyelidikan Tanah harus menyatakan keterbatasan dari hasil-hasil yang diperoleh dari pengujian. Laporan Penyelidikan Tanah harus mengusulkan penyelidikan lapan lanjutan atau tambahan mengenai kebutuhan yang dari diperlukan. pekerjaan tersebut. akan dilakukan lanjutan yang mengenai program penyelidikan lanjutan Usulan tersebut termasuk tersebut pe harus d 5.7.2 Penyampaian informasi geoteknik “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 a dan inspeksi n n dan pengujian ga dan zona-zona iriman, penanganan nah sesuai dengan lapisan-lapisan lapisan-lapisan yang tandar-standar tandar-standar lainnya ditemukan. r-parameter geoteknik. r-parameter geoteknik. dan dilaporkan sesuai arus arus mencakup hal-hal gan dan pengukuran air semua informasi lain yang uasi sesuai dengan 5.4, 5.5 63 dari 303 63 dari 303 uji uji laboratorium yang dieval penyelidikan di lokasi informasi tentang kegempaan penyelidikan lokasi lokal di pengalaman udara informasi hasil foto dari

© BSN 2017 © BSN 2017 ditemukannya material tidak menerus (terputus). yang jenis tanah, metode pengeboran, metode pengambilan contoh, peng dan persiapan benda uji; dan persiapan yang hasil-hasil kembali berdasarkan disesuaikan lapangan sudah laboratorium pada potongan melintang tanah yang memperlihatkan relevan beserta batas-batasnya termasuk lokasi permukaan persyaratan proyek air ta deformasi serta kekuatan, berdasarkan hasil penyelidikan; berdasarkan hasil penyelidikan; deformasi serta kekuatan, tercantum di dalam 5.4, 5.5 dan 5.6; 5.6; tercantum di dalam 5.4, 5.5 dan   tanah;  dan 5.6; interpretasi sudah dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh level muka air tanah, untuk paramete yang diturunkan mengenai nilai-nilai Pembahasan Pembagian lapisan yang diasumsikan berdasarkan hasil studi mej Tabulasi dan presentasi grafis dari hasil penyelidikan lapanga setiap lapisan; geoteknik untuk parameter Nilai-nilai Hal-hal berikut harus didokumentasikan, jika sesuai, bahwa: bahwa: Hal-hal berikut harus didokumentasikan, jika sesuai,    Pembuatan dokumentasi dari hasil evaluasi kebutuhan: berikut sesuai informasi geoteknik h   e) Ulasan mengenai kondisi yang tidak lazim seperti adanya rong c) lapisan-lapisan tanah/batuan; geometri Deskripsi d) Deskripsi yang detail dari semua lapisan termasuk sifat-sifat fisik dan karakteristik Isi dari presentasi informasi geoteknik mencakup dokumentasi metode, prosedur dan laporan yang relevan dari hasil: termasuk semua hasil a) meja; Studi b) Penyelidikan lapangan, seperti pengambilan sample, uji lapan c) laboratorium. Pengujian Hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium dengan harus persyaratan yang disampaikan ditetapkan dalam standar SNI yang digunakan dalam penyelidikan. dan/atau s 5.7.3 geoteknik Evaluasi informasi Hasil evaluasi dari informasi kebutuhan: dengan berikut sesuai geoteknik harus didokumentasikan dan mencakup a) hal-hal Hasil penyelidikan lapangan dan b) Review hasil hasil pengujian laboratorium dan lapangan serta “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. . nya harus asal ini meliputi er atau koefisien ngan, pertimbangan il-hasil yang spesifik, pertimbangan khusus u u keseluruhan lapisan dibalik pemilihan cara dianggap dianggap sebagai satu radaan radaan zona lemah dan sisi permukaan air tanah h h parameter tanah yang aman yang diharapkan. aman yang diharapkan. setempat tersebut berubah dingkan dingkan dengan hasil yang entifikasi. entifikasi. Variasi-variasi dari (vacuum preloading) (vacuum penyelidikan dengan syarat jarak pemadatan dalam, teknik prakompresi dengan 64 dari 303 lapisan tertentu jika diban (grouting), deep (grouting), deep mixing,

Tujuan utama perbaikan tanah adalah untuk meningkatkan dan/atau ketahanan kepadatan, likuifaksi; kuat serta geser untuk tanah, mengurangi: bilitas, kompresi penurunan tanah. permeabilitas, dan 6.2 Kriteria kebutuhan perancangan perbaikan tanah Perbaikan tanah dilakukan sedemikian hingga karakteristik tanah secara permanen dan memiliki karakteristik memadai dan mencapai tingkat yang likuifaksi dan/atau ketahanan kompresibilitas, daya dukung, permeabilitas, berikut: tanah diperlukan, apabila ditemui kondisi-kondisi Perancangan perbaikan Prefabricated Vertical Drain PVD), dan metode hampa udara Vertical Drain PVD), dan Prefabricated © BSN 2017 6 Perbaikan tanah 6.1 Ruang lingkup perbaikan tanah Pasal ini membahas mengenai persyaratan umum dan teknis peranca lain dalam perancangan serta persyaratan supervisi dan monitoring sistem perbaikan tanah. Di dalam pasal ini juga dibahas mengenai penyelidikan geoteknik khusus yang dalam dibutuhkan perancangan. Sistem penyuntukan semen perbaikan tanah yang tercakup dalam p Jika korelasi-korelasi telah digunakan untuk menentukan paramet harus digunakan secara hati-hati. Zona lemah penting untuk diid parameter dan koefisien geoteknik dapat menunjukkan variasi yang signifikan dalam kondisi lapangannya. Dokumentasi harus mencakup perbandingan-perbandingan antara has dari setiap parameter geoteknik, dengan pengalaman, untuk memberikan hasil-hasil yang anomali dari diperoleh dengan cara pengujian mampu geoteknik yang sama. mengukur parameter laboratorium dan lapangan yang berbeda Dokumentasi evaluasi harus berisi juga yang mengenai hal berikut: lapisan-lapisan yang juga memiliki parameter tanah dengan nilai-nilai lapisan. hanya berbeda sedikit dapat Beberapa lapisan berbutir halus yang beurutan dengan sangat komposisi dan/atau berbeda sifat dapat mekanik dianggap tersebut sebagai saling satu berhubungan, lapisan dan jika perilakunya tersebut. lapisan-lapisan dipilih untuk dapat perilak diwakili ole Menentukan batas-batas antara lapisan tanah yang berbeda dan po dapat dibuat dengan cara interpolasi linier antara titik-titik antara titik-titik penyelidikan Penggunaan cukup cara rapat seperti serta interpolasi di dalam laporan. dijelaskan tersebut harus kondisi linear geologi tersebut yang dan cukup alasan homogen. 5.7.4 Penentuan nilai parameter geoteknik, metode didokumentasikan. korelasi-korelasi tersebut dan cara penerapan Melakukan Melakukan perhitungan nilai rata-rata dapat menyembunyikan kebe SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

beban beban masih SNI 8460:2017 untuk diterapkan di inimum diberikan di Kedalaman uji harus yang membahayakan tan struktur dan fasilitas a struktur yang berdiri di uji SPT dan satu titik uji apat diatasi dengan sistem yang meliputi penyelidikan

i. (lateral spreading) (lateral spreading) 65 dari 303 65 dari 303 © BSN 2017 © BSN 2017 sondir, diikuti dengan pengambilan contoh tanah mencapai tak terganggu. kedalaman dimana dipandang cukup menentukan. tingkat tegangan yang bekerja akibat atas pondasi dalam dan tanah di sekitar lokasi pekerjaan; dan tanah di sekitar lokasi pekerjaan; atas pondasi dalam di sekitar lokasi pekerjaan; lokasi pekerjaan; di sekitar pekerjaan; sekitar lokasi di fasilitas struktur dan keselamatan setiap area seluas 100 m x 100 m, minimal dilakukan satu titik Konsultan perencana memiliki penambahan jumlah titik-titik wewenang penyelidikan tanah penuh bawah ini. tercakup di daripada yang untuk diatur di atas meminta atau yang pengurangan atau Jenis uji lapangan pendahuluanuntuk dalam pekerjaan Tabel 10, sedangkan perbaikan jenis uji tanah laboratorium pendahuluan untuk m Tabel 11. tanah diberikan di dalam pekerjaan perbaikan d) ditolerans tidak dapat total yang penurunan potensi terdapat Perbaikan tanah tidak diperlukan apabila keselamatan struktur d struktur lain. 6.3 tanah Penyelidikan perbaikan geoteknik pendahuluan untuk pekerjaan Sebelum memutuskan jenis dan sistem perbaikan suatu lokasi perlu tanah dilakukan penyelidikan geoteknik pendahuluan yang cocok di laboratorium. pemeriksaan tanah lapangan dan Jumlah titik penyelidikan tanah yang direkomendasikan berikut: adalah sebagai untuk pekerjaan perbaikan tanah  b) tanah berpotensi mengalami penyebaran lateral c) terdapat potensi perbedaan penurunan yang sangat besar antar a) tanah berpotensi likuifaksi yang dapat membahayakan keselama “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

anah an tanah astruktur yang akan Keterangan Keterangan n pada 6.3, secara garis lempung lunak yang luas lempung lunak lempung lunak yang luas Untuk tanah pasiran Untuk tanah pasiran - Untuk tanah lempung lunak Setelah selesai pengeboran lubang ditutup/diisi kembali dengan mortar semen) bor m harus Uji tambahan untuk lempung lunak tanah Uji tambahan untuk areal - 66 dari 303 Standar uji Standar uji Standar SNI 1967:2008 SNI 1976:2008 SNI 3422: 2008 SNI 3423:2008 SNI 4813:2015 SNI 2455:2015 SNI 2827-2008 SNI 03-2487-1991(ASTM D2573/D2573M-15) - SNI 2827-2008 EN ISO 22476 Uji tambahan untuk tanah Uji ASTM D4428 / tambahan D4428M- untuk 14 tanah ASTM D 7400 SNI 2528:2012 Uji tambahan untuk areal SNI 03-4148-1996 ISO 22475-1) (EN SNI 4153-2008 Dilakukan setiap interval 2 SNI 2812:2012

, , SPT) (DMT) ASTM D 6635-15 Uji tambahan untuk tanah (logging) jenis

Tabel 10 – Uji lapangan pendahuluan untuk pekerjaan perbaikan t perbaikan untuk pekerjaan pendahuluan Uji lapangan – Tabel 10 triaksial triaksial CU CD triaksial dan/atau CPT) pengukuran tegangan air pori (CPTu) Test Pressuremeter (PMT) Test Dilatometer Refraction Test Seismic (Cone PenetrationTest Shear Test atau VST) pencatatan tanah SPT Penetration Test (Standard Tabel 11 – Uji laboratorium pendahuluan untuk pekerjaan perbaik Uji Tabel 11 –

3. langsung Geser 4. Konsolidasi 2813:2008 SNI 1. tanah indeks Sifat SNI 1966:2008 2. Triaksial UU dan/atau 9. Geolistrik 7. 8. 5. Sondir elektrik dengan 6. 3. Sondir atau uji 4. CPT Geser baling (Vane 1. Pengeboran 2. dan Penetrasi standar atau uji No. Jenis uji No. Jenis uji © BSN 2017 SNI 8460:2017 besar jenis perbaikan tanah Gambar 2. berdasarkan ditentukan didirikan dapat yang tepat untuk bangunan atau infr 6.4 Kriteria penentuan jenis perbaikan tanah Berdasarkan hasil penyelidikan tanah pendahuluan yang dijelaska “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

yang

fissure fissure ) untuk i metode , dan SNI 8460:2017 SNI n, n, hukum, atau sistem pelaksanaan sebelum pekerjaan enyuntikan semen aan aan ini dapat ditiadakan nya. hydro-fracturing 67 dari 303 67 dari 303

(grouting) Gambar 2 – Jenis-jenis metode perbaikan tanah dimulai. dimulai. grouting, compaction permeation grouting,

© BSN 2017 © BSN 2017 perundang-undangan. bawah tanah dan fondasi layanan publik, struktur atau fasilitas keselamatan di lingkungan pekerjaan. atau pelaksanaan meliputi pekerjaan grouting. 6.5.2 Persyaratan teknis Persyaratan-persyaratan teknis penyuntikan semen berikut harus tersedia a) di akses. misalnya: luasan, kemiringan, dan keterbatasannya, lokasi Kondisi lokasi b) Batasan pekerjaan, termasuk semua batasan mengenai lingkunga c) Keberadaan, lokasi, dan kondisi dari struktur terdekat, misalnya: bangunan, jalan, 6.5.1 semen penyuntikan Ruang lingkup pekerjaan Subpasal ini menetapkan prinsip-prinsip perancangan pekerjaan p d) Semua pencemar bawah tanah atau bahaya yang dapat memengaruh Setelah jenis perbaikan tanah dipilih, maka perlu dilakukan area percobaan (trial area melakukan uji coba sistem perbaikan tanah tersebut. Area percob bilamana konsultan perencana sudah yakin bahwa perancangan sudah tepat. yang dipilihnya dan 6.5 Penyuntikan semen “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

struktur struktur yang pembangunan , atau pengujian

ngan ngan dan metodologi yang akan dikerjakan yang packer dan

68 dari 303 Gambar 3 – Pipa penyuntikan semen

terhadap pekerjaan tersebut. terhadap pekerjaan pelaksanaan, interpretasi hasil, dan persetujuan pekerjaan. pekerjaan. persetujuan hasil, dan interpretasi pelaksanaan, penyuntikan semen. berdekatan, berdekatan, jalan, fasilitas layanan publik, dan lainnya, selama, maupun pekerjaan. yang setelah akan dilakukan sebelum, dapat memengaruhi pekerjaan dalam). terowongan, galian (misal: pengisian ulang air tanah, (Gambarpenyuntikan semen 3).

pelaksanaan pekerjaan. sebelum secara tertulis disiapkan harus berikut Aspek-aspek a) Kebutuhan dan penugasan untuk semua survei terhadap kondisi c) Pemisahan yang jelas terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan perancangan, b) Prosedur spesifik dan kriteria untuk verifikasi, pengawasan, dan persetujuan pekerjaan © BSN 2017 g) Semua informasi yang terkait dengan pembuatan gambar peranca h) Semua informasi yang diperlukan untuk pengawasan, pengamatan e) muka air tanah. dan geologi, geoteknik, Kondisi f) Antisipasi semua aktivitas lain yang sedang berlangsung atau SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 s model harus semen en; ng (dapat) mengalami il dari pengeboran dan h yang tinggi. nah atau tanah tersebut, perkembangannya harus ut harus direkam. direkam. ut harus t bila penyuntikan semen rhadap sebuah datum. rhadap sebuah mposisi dan asal dari semua akan dibangun. akan dibangun. (bila ada). sample core . grout 69 dari 303 69 dari 303 (kasar, halus atau mulus, atau terperosok). mulus, atau terperosok). halus atau drill rig (kasar, khusus.

© BSN 2017 © BSN 2017 pekerjaan penyuntikan semen. pekerjaan penyuntikan semen peralatan penyuntikan menjadi tidak stabil, larut, runtuh atau mengembang sebagai has material pengisinya. penyuntikan semen. menyebabkan akan masalah. bila diperkirakan dan penambahan air, warna dan perubahan warna air. kehilangan Untuk pelaksanaan pekerjaan penyuntikan semen, memuat informasi spesifik berikut. laporan penyelidikan lapangan harus a) kimiawi tanah yang relevan. dan fisik Karakteristik b) te relatif elevasi permukaan tanah saat pengujian Lokasi dan e) Orientasi, frekuensi, dan lebar dari rekahan batuan serta ko 6.5.3.1 Umum penyuntikan semen, penyelidikan pekerjaan harus: lapangan perancangan Untuk tujuan - yang komprehensif; geoteknik menyediakan laporan kondisi - penyuntikan sem kerentanan tanah terhadap jika ada menunjukkan - menyediakan tipe informasi untuk pemilihan c) yang struktur dari dan kondisi ketinggian, Lokasi, penetapan d) Kondisi anisotropi maupun batas-batas permeabilitas tanah yang dapat memengaruhi f) di dalam tanah. lokasi rongga dan Keberadaan g) Keberadaan halangan yang membutuhkan pengeboran h) khusus Keberadaan dan dan karakteristik metode tanah yang atau memiliki kemungkinan lepas, melunak atau i) waktu. dan variasinya seiring air tanah, kemiringan, Muka j) air tana kecepatan rembesan permeabilitas dan Lapisan dengan k) Suhu, komposisi kimia, kandungan organik, dan bakteri air ta d) atau alat pengeboran Pergerakan e) Laju kemajuan pengeboran. Perlu diberikan perhatian khusus untuk penyelidikan lebih lanju dilakukan pada daerah bertekanan tinggi dan tanah yang tercemar oleh kontaminan. dan tanah tinggi daerah bertekanan pada dilakukan 6.5.3 Penyelidikan penyuntikan untuk pekerjaan lapangan khusus Model geologi dan geometri, dan struktur pori serta antisipasi dijelaskan dalam diperhatikan. laporan penyelidikan. berik pengeboran spesifik mengenai Bila memungkinkan,informasi Ketepatan dan batas-bata a) atau contoh inti penyebab dari kehilangan Lokasi dan b) yang diterapkan. Zona tidak stabil dan usaha stabilisasi c) Muka air pada awal dan akhir pemeriksaan tanah, zona-zona ya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

lasi lakukan terhadap gan menggunakan anakan anakan saat tahap an distribusi ukuran penyuntikan semen, ntuk mengidentifikasi . Uji coba ini dilakukan lapangan dan pengujian

di atas, harus dilakukan lakukan. lakukan. ngan penyuntikan semen lapangan lapangan harus diselidiki yang direncanakan, harus secara teliti. s dicatat istem penyuntikan semen. istem penyuntikan

men jaan penyuntikan semen. jaan penyuntikan semen. pumping test); pumping , harus dilakukan uji lapangan sebelum grout. harus dievaluasi. Selain itu, harus dilakukan grouting grout, kecepatan dan tekanan pemompaan serta 70 dari 303 lapangan lapangan dan pengujian penyuntikan semen

grout dilakukan. dilakukan.

grout harus sesuai dengan spesifikasi pekerjaan serta SNI ) pada batuan. pada batuan. ) lugeon test ( setelah pengeboran selesai. Harus ada antisipasi untuk mengiso

lugeon untuk verifikasi perancangan butiran tanah, dan/atau kepadatannya; kepadatannya; dan/atau butiran tanah,

dan sesudah penyuntikan semen penyuntikan dan sesudah keberadaan keberadaan zona terbuka di dalam lubang ketinggian muka tersebut. air Pengamatan saat di pengeboran dilakukan packer test dan dilakukan den pengeboran dilakukan. artesis sebelum tekanan air keberadaan dilakukan uji coba lapangan. penyelesaian perancangan final, atau Uji pada tahap awal konstruksi coba tersebut untuk sebaiknya mendapatkan umpan balik tentang dilaks jarak lubang bor, tekanan bahan volume bahan efektivitas grout, dan kaji ulang dan penentuan kriteria bahan tanah. ke dalam volume perlu diinjeksikan yang pengaruh bakteri terhadap air tanah dan tanah tersebut harus di tersebut dan tanah air tanah terhadap pengaruh bakteri sebelum merancang pekerjaan penyuntikan semen. merancangsebelum semen. pekerjaan penyuntikan - uji berikut: berikut: - pemompaan berupa uji ( uji permeabilitas lapangan - uji laboratorium untuk contoh tanah tak terganggu; dan perkira c) lapangan haru uji coba langkah dan detail pelaksanaan Setiap b) Setiap lubang bor penyelidikan tanah di batuan harus diuji u 6.5.3.3 Uji coba penyuntikan semen penyuntikan semen. a) Untuk memverifikasi keandalan teknik penyuntikan semen d) s perencana konsultan keterlibatan dengan coba dilakukan Uji e) Berdasarkan informasi yang didapatkan dari uji coba lapangan Persyaratan berikut harus diikuti dalam uji coba penyuntikan se b) Sesuai dengan tujuan dan target proses yang berlaku. Kecocokan semua unsur Semua komponen dan bahan 6.5.4 Persyaratan material dan produk b) Untuk injeksi gel organik pada tanah yang tercemar oleh kontaminan, penyelidikan © BSN 2017 Persyaratan berikut harus diikuti untuk uji permeabilitas peker uji permeabilitas untuk diikuti Persyaratan berikut harus 6.5.3.2 Uji permeabilitas Lubang bor bekas penyelidikan lapangan harus ditutup kembali de lagi. tidak dipergunakan baik apabila a) Harus dilakukan uji permeabilitas atau konduktivitas hidraulik tanah dengan metode a) Untuk injeksi pada tanah bertekanan tinggi, kondisi tekanan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 grout yang siap an. Material yang ondisi ondisi laboratorium tau untuk stabilisasi sibel mungkin agar dan SNI 0302-2014 ai berikut: berikut: ai g dengan struktur; g dengan struktur; temperatur di lapangan. temperatur di lapangan. ) ) harus dilakukan untuk rifikasi kecocokan dengan ri lokasi pekerjaan. pekerjaan. ri lokasi h dan pengujian. h dan pengujian. nik dengan mengacu pada nik dengan dan bahan grout dan semen, yang mengacu pada persyaratan yang diberikan mengacu pada dengan gradasi dan spesifikasi yang mengacu spesifikasi yang dan gradasi dengan 71 dari 303 71 dari 303 (admixture), (hydraulic binders) binders) (hydraulic grout dengan tanah. Setelah dipastikan, sumber dan komposisi yang disyaratkan adalah sebagai berikut: berikut: adalah sebagai grout yang disyaratkan grout tidak boleh diubah tanpa didahului oleh uji verifikasi kecocok © BSN 2017 © BSN 2017 (terutama temperatur), pengujian harus sesuai dilakukan dengan diperhatikan. pengujian harus Perkembangan temperatur selama di dalam SNI 03-2495-1991. diinjeksikan ke dalam tanah harus diuji secara untuk berkala ve persyaratan pada saat perancangan. pemasok yang berbeda. yang disediakan oleh sifat produk menunjukkan perbandingan jalan. dan perkerasan pelat beton, telapak, dan pengangkatan fondasi persyaratan di dalam SNI 03-6817-2002; persyaratan di dalam SNI 03-6817-2002; pada SNI 2816:2014, SNI 2417:2008, SNI 3407:2008; pada SNI 2816:2014, SNI 2417:2008, SNI 03-6820-2002, SNI 4141:2015, SNI 03-4142-1996; 03-4142-1996; SNI SNI 4141:2015, SNI 03-6820-2002, (Semen Portland Pozzolan); (Semen Portland persyaratan di dalam SNI 15-7064-2004 (Semen Portland Komposit) 6.5.6 perancangan Pertimbangan lain dalam 6.5.6.1 Umum Perancangan dan penerapan penyuntikan semen setempat yang tidak teridentifikasi sebelumnya. kondisi tanah dapat disesuaikan dengan harus dibuat seflek Tujuan utama dari teknik penyuntikan semen adalah: - tanah; hidraulik/hidrogeologi karakteristik modifikasi - sifat-sifat mekanik tanah; modifikasi - rongga yang terhubun pekerjaan tambang, celah alami, pengisian 6.5.5 Pengambilan contoh dan pengujian conto untuk pengambilan digunakan Prinsip-prinsip berikut harus a) Tiap-tiap komponen penyusun campuran material b) Metode pengujian standar (peralatan, kondisi batas, analisis c) Apabila kondisi lapangan berbeda secara substansial dengan k - mendorong pergerakan tanah untuk kompensasi kehilangan tanah a memerlukan semen Perancangan teknik penyuntikan informasi sebag - perancangan; dan kriteria semen tujuan penyuntikan - tambah produk kimia dan bahan - material orga sulfat, dan air, umumnya klorida, diuji terhadap - pengisi (fillers), dan bahan pasir, kerikil, tidak memenuhi standar kualitas harus secepatnya dipindahkan da secepatnya harus kualitas tidak memenuhi standar Material dasar bahan - bahan pengikat hidraulik - persyaratan bentonit dengan yang mengacu pada atau lempung, lempung asli material kajian interaksi antara bahan material material “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

grout k, dan data n berdasarkan ; si akhir setelah adap struktur yang emengaruhi pemilihan ikasi ikasi desain. Supervisi area yang sama atau grouting

untikan semen. enyuntikan enyuntikan semen, aspek- grout. 72 dari 303 yang dapat mengganggu lingkungan. grout yang dapat mengganggu lingkungan. k-titik penyuntikan semen. ir) yang relevan dengan pekerjaan relevan dengan ir) yang

pada kondisi yang sama. pada kondisi yang dan sesudah penyuntikan semen. dan sesudah penyuntikan semen, kondisi air tanah yang ada, dan target kondi yang akan diinjeksikan per titik injeksi. titik injeksi. yang akan diinjeksikan per penyuntikan semen. terhubung (gedung dan fondasi) atau parameter lain yang dapat m campuran grout dan teknik pelaksanaan; hidrogeologi (termasuk kimia a (termasuk kimia hidrogeologi 6.5.6.2.1 Umum Supervisi proses penyuntikan semen harus didasarkan pada spesif 6.5.6.2 Supervisi dan monitoring Berdasarkan Berdasarkan data penyelidikan tanah, perancangan dan uji coba p di dalam dokumen dan disebutkan pekerjaan. dipertimbangkan aspek berikut harus a) volume tanah dan yang akan diperbaiki. Bentuk b) diukur. dan dapat Target yang akan dicapai c) titi dan pola pengeboran Metode d) yang akan diterapkan. semen penyuntikan pelaksanaan Jenis teknik dan e) injeksi. jarak antartitik dan Titik-titik f) . waktu dan komposisi bahan grout titik injeksi terhadap Urutan g) Batasan tekanan injeksi, debit injeksi per satuan waktu, dan total volume bahan h) dan lingkungan. keselamatan kriteria Batasan harus mendokumentasikan semua pekerjaan dan kejadian di lapanga f) pekerjaan dimana bahan grout disimpan, dicampur, dan diinjeksikan. Lingkungan g) bahan dan kesesuaian persediaan Ketersediaan j) data. dan pencatatan yang diperlukan untuk pengawasan Instrumentasi geoteknik pekerjaan peny dipertimbangkan selama berikut harus Aspek-aspek h) campuran bahan grout. Komposisi i) Pengujian yang diperlukan dan kontrol lapangan yang harus dilakukan sebelum, selama, a) yang tersedia. dan kelengkapan data tanah Keterkaitan b) grout yang diperlukan. bahan Kinerja c) penyuntikan semen. areal proyek struktur yang ada di sekitar Letak dan kondisi dari d) Perubahan tegangan tanah dan tegangan air pori tanah yang diakibatkan oleh pekerjaan e) dari bahan tidaknya kadar racun Ada - referensi dari proyek penyuntikan semen lain yang dilakukan di © BSN 2017 - batasan akibat pertimbangan lingkungan, pengaruh dari dan terh - informasi tanah yang memadai, terutama aspek geologi, geotekni SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

), ), misalnya an parameter SNI 8460:2017 embacaan saat n ketelitian yang an an atau terdapat rbeda cukup besar harus dibandingkan . an membatasi aliran memilki pengalaman encana/pengawas encana/pengawas ahli si ini harus digunakan (heave) atau naiknya n dan disertakan dalam adapi. adapi. onel yang berpengalaman m pekerjaan dimulai untuk yang dipasang tertanam dari hal-hal di atas ada) (bila background influences background deep settlement probe deep settlement di tanah lempung, harus dipasang beberapa beam sensor beam pada bangunan tersebut. Selain itu 73 dari 303 73 dari 303 surface settlement plate surface settlement dapat dikompensasikan terhadap p dan/atau untuk memonitor tegangan air pori berlebih yang timbul dan tilt meter tilt compaction grouting grouting compaction sebelumnya. © BSN 2017 © BSN 2017 bahan grout. bangunan/fasilitas bangunan/fasilitas yang diperkirakan dapat terganggu oleh proses penyuntikan semen, maka perlu dipasang juga harus dipasang inklinometer pada tanah yang berada di dekat pergerakan tanah lateral. besar yang berfungsi untuk mengukur bangunan tersebut permukaan tanah, perlu dipasang paling tidak 80 cm ke dalam tanah; bilamana perlu konsultan per atau dapat meminta ekstensometer dipasang dipasang beberapa sumur yang dicapai. pemompaan dan melihat tingkat kekedapan pengamat secara terencana untuk dilakukan pengujian untuk mengukur disipasi tegangan air pori. untuk mengukur disipasi vibrating wire vibrating wire sebagai dasar setiap modifikasi dari spesifikasi desain. spesifikasi desain. dari dasar setiap modifikasi sebagai Selama masa konstruksi, asumsi desain harus diverifikasi berdasarkan data yang diperoleh dan bila perlu, dimodifikasi. 6.5.6.2.2 Supervisi Seluruh pekerjaan penyuntikan semen harus disupervisi oleh pers cukup dari semua pihak terkait. grouting Semua personel inti harus sudah Supervisi harus berlangsung terus menerus dan dengan semua parameter pengamatan dan asumsi perancangan. Bilamana pengamatan be dengan perancangan, dih baru yang kondisi berdasarkan harus disesuaikan pelaksanaan harus dicari penyebab Para perencana harus diinformasikan bilamana perbedaan terjadi penyimpana pelaksanaan. juga perancangan proses penyesuaian spesifikasi tersebut, d 6.5.6.3 Monitoring pergerakan Instrumentasi yang tepat harus dipasang agar pergerakan tanah dan/atau berada bangunan yang dalam zona dampak penyuntikan memadai. Hal semen ini harus dilakukan dapat untuk memastikan bahwa dipantau pergerakan yang denga terjadi masih yang ditetapkan. batas-batas toleransi berada dalam Instrumentasi untuk monitoring pergerakan harus dipasang sebelu mengidentifikasi apakah ada pengaruh latar belakang ( observasi observasi terperinci atas setiap tahapan pelaksanaan. Dokumenta

variasi suhu variasi dan suhu fluktuasi air tanah. Dengan demikian pengaruh dapat diketahui sebelumnya dan pekerjaan penyuntikan semen berlangsung. semen berlangsung. pekerjaan penyuntikan Pemasangan instrumentasi yang diperlukan sebagai berikut. mempertimbangkan kondisi-kondisi dalam pekerjaan penyuntikan semen harus a) Apabila penyuntikan semen dilakukan untuk stabilisasi bangun b) Untuk memonitor terjadinya proses pengangkatan tanah e) Harus dipasang beberapa pipa-pipa monitor untuk mendeteksi d d) Apabila penyuntikan semen digunakan untuk membuat lapisan kedap air, maka perlu c) Di dalam proses “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

jet jet (jet

grout. tunggal. jetting jet grouting jet (nozzle) cm untuk tanah rbeda rbeda pada saat ipompakan sambil ikuti dengan injeksi l, yaitu bahan menghasilkan kolom i tersebut bercampur bentuk anulus (ruang ah-semen yang relatif grout saja; . grouting jet Proses n konsultan perencana erial berbeda pada saat em pengaliran apat keluar ke permukaan. apat keluar ke permukaan. a semprot dengan dengan kecepatan semprot grout yang disemprotkan akan grout diinjeksikan dengan tekanan

). Pelaksanaannya dilakukan dengan lainnya yang tercantum lainnya dalam 6.5. 74 dari 303 grouting grout sehingga terbentuklah kolom-kolom tanah-semen jet grouting grouting saat bahan deep mixing method deep mixing biasa berukuran lebih besar daripada batang tempat mata

jet grouting

merupakan metode dapat pula dikategorikan sebagai salah satu bentuk perbaikan tanah dengan

jet grouting grouting

harus dibedakan dari proses dari proses dibedakan harus berukuran hingga 50 cm untuk tanah lempung dan hingga 75 Jet

bersamaan; dan bersamaan. yang relatif seragam juga berkekuatan tinggi. tinggi. yang relatif seragam juga berkekuatan Jet grouting sistem pencampuran dalam ( melakukan pengeboran hingga mencapai kedalaman grout rencana, (terkadang lalu dicampur di dengan cairan lain, memutar dan/atau setang udara) bor yang dengan d kecepatan 10--20 ditarik rpm, secara dan perlahan-lahan secara bersamaaan ke setang atas bor seragam. untuk membentuk kolom tan Mata bor pasiran. pasiran. © BSN 2017 dan/atau pengawas ahli. ahli. pengawas dan/atau 6.6 6.6.1 Ruang lingkup pekerjaan Subpasal ini menetapkan prinsip-prinsip perancangan grouting pekerjaan tinggi (300--600 bar atau 30.000--60.000 kPa) melalui mata jet yang tinggi (180--300 m/detik). Dengan memotong dan demikian mengerosi bahan tanah asli, dan/atau lalu tergantikan dengan bahan mengakibatkan tanah asl nozzle) terletak. Batang alat jet dipasang di atas mata bor. setang Mata bor bor juga yang lebih digunakan besar dari sehingga di tempat kotoran bor tanah d bor dengan setang bor) antara lubang dalam lubang bor akan ter berupa: Setang bor jet grouting dapat - memompakan pipa tunggal untuk mengalirkan atau air dan bahan - pipa ganda konsentrik, dapat mengalirkan - dua jenis pipa rangkap material tiga konsentrik, be dapat mengalirkan tiga jenis mat Sesuai dengan setang dan mata jet yang digunakan, ada tiga sist Semua letak titik-titik instrumentasi harus mendapat persetujua SNI 8460:2017 6.6.2 Metode Jet grouting Pengaliran dilakukan hanya dengan memompakan satu jenis Tergantung materia jenis dan keteguhan semen tanah yang diperbaiki, biasanya yang dapat digunakan, yang dijelaskan sebagai berikut. yang yang dapat digunakan, Mata jet dipasang di atas mata bor (Gambar 4a) dan memiliki pip 6.6.2.1 Sistem jet tunggal “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 yang terdalam g berdiameter lebih pipa semprot keliling elilingi oleh lubang pipa h besar lagi. 75 dari 303 75 dari 303 grout, dan dua yang mengelilingi mata jet terdalam menyemprotkan © BSN 2017 © BSN 2017 air dan udara. Sistem ini menghasilkan diameter kolom yang lebi diameter kolom yang Sistem ini menghasilkan air dan udara. semprot lain. Pipa semprot terdalam memompakan semen cair, memompakan dan udara. Sistem ini menghasilkan kolom tanah semen yan besar. 6.6.2.3 jet rangkap tiga Sistem Mata jet menyemprotkan bahan rangkap tiga (Gambar 4c), memiliki tiga pipa semprot, 6.6.2.2 Sistem jet ganda Mata jet ganda (Gambar 4b), memiliki satu pipa semprot yang dik “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

hingga membentuk (overlapped) (BS EN 12716:2001) ganda , , akan dapat dihasilkan struktur kolom-kolom jet grouting 76 dari 303 (b) Sistem jet (a) jet tunggal Sistem jet grouting (c) Sistem jet rangkap tiga

en yang saling bertampalan jet grouting

Gambar 4 - Sistem pengaliran

dinding sebidang (Gambar 5b dan c). (Gambar 5b dan c). dinding sebidang 6.6.3 Struktur hasil

Tergantung pada cara pelaksanaan semen sebagai berikut (Gambar 5). semen sebagai berikut (Gambar a) semen Kolom tunggal (Gambar 5a). b) Barisan kolom-kolom sem © BSN 2017 SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

jet SNI 8460:2017 horizontal atau

uktur uktur blok tiga dimensi r 5e). elaksanaan elaksanaan pekerjaan jet grouting teknik teknik tanah asli tempat akan jet grouting. jet (BS EN 12716:2001) ; jet grouting ;

jet grouting grouting 77 dari 303 77 dari 303 jet grouting; , yaitu struktur yang dibentuk oleh yang perlu dinyatakan di dalam perancangan dan pelaksanaan grout; jet grouting Gambar 5 – Struktur hasil jet grouting jet grouting : © BSN 2017 © BSN 2017 subhorizontal dengan sudut ± 20° dari bidang horizontal. (Gamba horizontal. dengan sudut ± 20° dari bidang subhorizontal (Gambar 5d).(Gambar dilakukan perbaikan tanah; tanah; perbaikan dilakukan d) Kanopi c) Blok kolom-kolom semen yang saling bertampalan membentuk str

adalah sebagai berikut. berikut. adalah sebagai - pipa atau setang bor grout di dalam cairan tekanan - penarikan setang bor kecepatan dan kecepatan penetrasi Parameter 6.6.4 Parameter - setang bor jet dalam laju aliran fluida - kondisi geologi; - tanah; kondisi air - komposisi bahan - bor setang kecepatan rotasi 6.6.5 Data khusus Data berikut harus diselidiki dan diketahui sebelum merancang p grouting - penyelidikan tanah: perincian profil tanah dan sifat-sifat geo “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ena jet grouting rikan rikan perhatian isi struktur yang pak arus secara jelas el 12 (tidak perlu pembuangan material . Semua penyelidikan jet grouting kerja; kerja; n tanah dalam Pasal 5. dalam Pasal 5. n tanah engan cara interpolasi dari dan spesifikasi yang akan

jet grouting jet grouting jet Kegiatan 78 dari 303

terhadap struktur yang berdekatan. yang berdekatan. struktur jet grouting terhadap jet grouting jet dan penentuan target geoteknik yang jet grouting jet grouting

jet grouting. jet grouting yang memerlukan spesialisasi, maka perancangan jet grouting. sangat tergantung dari keakuratan data penyelidikan tanah, kar dan pembuatan prosedur kerja. jet grouting dan pembuatan prosedur kerja. harus dilakukan oleh konsultan dan/atau kontraktor spesialis yang

jet grouting

Tabel 12 - Rekomendasi daftar aktivitas perancangan Tabel 12 - Rekomendasi daftar jet grouting pada struktur yang berdekatan (jenis, akurasi, dan frekuensi pengukuran). frekuensi pengukuran). yang berdekatan (jenis, akurasi, dan pada struktur khusus. khusus. pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan akan dicapai. akan dicapai. dicapai. dicapai. berdekatan. berdekatan. berdekatan, berdekatan, struktur dan rintangan jalan yang ada, juga rintangan-rintangan kemungkinan fasilitas yang tertanam dalam tanah, grout yang berlebih; tiang listrik, dan 7 8 uji coba lapangan. Melakukan 9 Evaluasi sistem yang dilakukan. dan pengujian uji coba awal Evaluasi hasil 3 Perancangan menyeluruh struktur 4 5 perancangan. Evaluasi kelayakan konstruksi dari 6 Pemilihan sistem . jet grouting elemen orientasi Penentuan dimensi, lokasi, dan 1 Penyediaan data penyelidikan tanah, kondisi lapangan dan 2 kondisi sekitar, untuk Dasar keputusan untuk menggunakan 12 Interpretasi instrumentasi yang dipasang. 13 dampak Penentuan batas toleransi 14 yang dirasa perlu mendapatkan pertimbangan. Hal-hal lain 10 Penentuan kriteria perancangan dan pengujian 11 yang harus dibe Spesifikasi instrumentasi yang diperlukan untuk memantau dam No. Karena sifat pekerjaan 6.6.6 Perancangan pekerjaan - persyaratan lingkungan, khususnya dampak lingkungan, misalnya - deformasi yang dapat diterima dari struktur yang akan disangga atau struktur yang © BSN 2017 Kesuksesan Kesuksesan itu sangat penting dilakukan persyaratan penyelidika sesuai dengan dilakukan geoteknik harus penyelidikan geoteknik yang akurat Apabila memungkinkan, penyelidikan geoteknik harus menjangkau batas-batas daerah yang akan diperbaiki sehingga profil tanah dapat ekstrapolasi. diinterpretasikan bukan berdasarkan dan yang diselidiki titik-titik d pekerjaan untuk Penyelidikan geoteknik 6.6.7 Penyelidikan geoteknik untuk pekerjaan berpengalaman berpengalaman dalam pengawasan pekerjaan serta tanggung tersebut. jawab kontrak. dalam dokumen ditentukan di Alokasi dari semua perancangan, pihak yang pelaksanaan, Perancangan terkait harus dan h mencakup hal-hal berurutan). yang ditabulasikan dalam Tab - kondisi lingkungan sekitar, di antaranya: keberadaaan dan kond SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

jet jet juga dapat SNI 8460:2017 bentonit harus puran bahan , (plasticizer), anti ilakukan. ilakukan. aan kondisi-kondisi ung dari kuat tekan (fly-ash), al dan produk untuk pelunak s tinggi. s tinggi. i variasi tingkat kepadatan tanah lempung. tanah lempung. memenuhi SNI untuk material as-batas Atterberg. Atterberg. as-batas ). confined aquifer ). 79 dari 303 79 dari 303 dapat ditambahkan ke dalam campurandapat ditambahkan ke dalam air/semen. merupakan campuran semen dengan air, namun dapat pula antiwashing jet grouting . . (waterproofing) atau © BSN 2017 © BSN 2017 5.7. tanah. Rasio perbandinganselain semen. pengikat hidraulik berat air terhadap digunakan bahan berat semen yang digunakan berkisar antara 0,5 yang ingin dicapai. dan 1,5, tergant air ditambahkan ke dalam campuran. pencampurand dengan semen sebelum terlebih dahulu dipersiapkan grouting h) hidraulik. Gradien i) dan air. kimia tanah Sifat j) lapisan berbutir. Kepadatan k) batu bongkah. kerakal dan Keberadaan l) yang memiliki rongga atau tanah/area permeabilita Keberadaan 6.6.8 Persyaratan material dan produk yang bahan sifat-sifat digunakan lain, Kecuali harus ditentukan geoteknik berikut. berikut. geoteknik a) lensa atau kaku atau keberadaan lunak kohesif tanah Lapisan b) organik. Kandungan c) kembang susut tanah. Potensi d) sensitif. Lempung e) layers (cemented tersementasi Lapisan lensa f) air tanah. muka Posisi g) terkekang ( akuifer kondisi atau artesis Tekanan m) Limbah kimiawi. Parameter-parameter berikut juga harus diteliti, baik melalui uji laboratorium dan/atau dari uji lapangan. a) air, bat tanah), kadar butiran tanah (gradasi butiran Ukuran b) langsung. atau tidak dengan pengukuran langsung Kepadatan, c) geser. Kuat d) Uji lapangan (CPT, SPT, atau lainnya) untuk mengindentifikas e) Standar tata cara pengujian lapangan dan laboratorium seperti ditentukan dalam 5.6 dan konstruksi. Berikut adalah grouting persyaratan-persyaratan untuk materi a) Bahan dasar b) Bahan tambah untuk pengurang air, penstabil, pemlastis atau Penyelidikan Penyelidikan secara khusus harus dapat mengidentifikasi keberad c) Bahan lain, seperti bentonit, bahan pengisi, abu terbang d) Ketika bentonit yang digunakan dalam e) campuran, Semua air campuran tawar yang air dapat diminum dapat digunakan untuk cam “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ataupun . ja harus memenuhi SNI , pengerasan, dan daya uji material semen untuk esar yang masuk ke dalam setting jet grouting (Gambar 6b),(Gambar (underpinning) 80 dari 303 , setting pengerasan, kekuatan, dan daya tahan yang

dapat diterapkan baik dalam konstruksi yang bersifat sementara

material konstruksi. material konstruksi. memastikan bahwa waktu terpenuhi. perancangan dalam spesifikasi disyaratkan semprot pipa yang dapat memblokir material jet grouting bahwa air tersebut tidak memiliki efek negatif pada waktu ada). (bila tulangan pada korosi akan mengakibatkan Juga tidak tahan campuran. (Gambar 6c), rendah berpermeabilitas membangun penghalang (Gambar 6d), tanah dinding penahan (Gambar 6e), dan pelindung erosi memperkuat massa tanah (Gambar 6f). yang akan dibangun (Gambar 6a), struktur untuk fondasi penyokong fondasi eksisting atau penopang     Jet grouting 6.6.9.1 Aplikasi   6.6.9 perancangan lain dalam Pertimbangan di antaranya: bersifat permanen, h) Harus dipastikan bahwa tidak ada butiran berukuran relatif b i) Bilamana digunakan baja sebagai penulangan, maka material ba © BSN 2017 g) Jika semen yang digunakan tidak sesuai SNI, harus dilakukan f) air minum untuk memastikandianalisis yang pemasok dari sumber selain Air diakui harus SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

harus grout dengan SNI 8460:2017 atau selubung ak terjadi efek jet grouting ahan ahan n pekerjaan. pekerjaan. n nya nya didahului dengan beragam, maka perlu an air. Bilamana mulut kan dalam perancangan an. . jet grouting (BS EN 12716:2001 dan lainnya) (BS EN 12716:2001 dan lainnya) harus ditentukan dalam perancangan. Perincian 81 dari 303 81 dari 303 harus secara jelas dinyatakan dalam perancangan. ) akibat tekanan air artesis. artesis. tekanan air ) akibat jet grouting piping perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan berikut. perlu memperhatikan berikut. jet grouting persyaratan-persyaratan jet grouting jet grouting akan mengalami kondisi berat, seperti tekanan tinggi atau jet grouting yang direncanakan harus sesuai dengan tujuan yang akan dalam kondisi tanah yang serupa, perancangan pekerjaan dan bibir penutup berada di atas permukaan air. Bilamana ada tekanan air Gambar 6 – Beberapa aplikasi jet grouting © BSN 2017 © BSN 2017 urutan pelaksanaan sebaiknya ditampilkan pada gambar pelaksanaa ditampilkan urutan pelaksanaan sebaiknya jet grouting Formasi titik-titik dicapai. ditentukan melalui uji coba pekerjaan secara langsung di lapang secara langsung melalui uji coba pekerjaan ditentukan lubang bor di bawah permukaan (casing) air, maka harus digunakan penutup artesis, maka harus ( tererosinya tanah dasar diambil langkah-langkah pencegahan agar tid harus dilakukan dan diuji dengan baik. Dalam kondisi tanah yang pelaksanaan titik percobaan beberapa dilakukan ketahanan terhadap lingkungan agresif, uji coba lapangan sebaik pengujian laboratorium pada contoh campuran tanah asli dengan b d) dan/atau kurang memadai, ada pengalaman pekerjaan tanah tidak Jika data penyelidikan c) Urutan pengerjaan titik-titik b) Tujuan pekerjaan e) Untuk memastikan hasil yang konsisten, prosedur yang ditetap Perancangan pekerjaan a) Mulut (ujung atas) lubang bor harus terletak di atas permuka f) Dalam hal bahan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

as tanah. as tanah. . rena ketiadaan dan komposisi yang dihasilkan, (heave), distorsi unan, atau daya iuji, serta kriteria emen yang dapat anaan anaan yang akan ulit diperkirakan di . ngkan ngkan akurasi metode jet grouting yang akan meter maksimum kolom jet grout jet harus lebih kecil dari 2% ginkan. jet grouting rsebut harus ditandai dalam perancangan. perancangan. bekas struktur atau lainnya) di jet grout yang didapatkan dari uji jet grouting terpilih, tetapi juga tergantung dari jenis dan , , setting waktu pengerasan, dan diameter kolom 82 dari 303 merupakan faktor penting dalam perancangan, maka tergantung pada sistem belum mengeras.jet grouting yang dihasilkan tidak hanya tergantung pada sistem (kecuali disebutkan lain, harus kurang dari 50 mm). 50 mm). kurang dari lain, harus (kecuali disebutkan jet grouting perlu diperhitungkan deformasi dan stabilitas struktur yang jet grout yang sudah jadi, waktu dan posisi pengambilan contoh waktu dan posisi pengambilan jet grout yang sudah jadi, , jet grouting jet grouting jet grout dan kriteria kualitas yang dapat diterima harus ditentukan yang tidak dapat diterima. tidak dapat (uplift) yang

mungkin terjadi dan yang dapat mengurangi efektivitas dan yang dapat mengurangi efektivitas mungkin terjadi pengujian yang diusulkan. pengujian yang kolom semen bor inti dari dalam perancangan. inti harus ditentukan harus dipertimbangkan untuk menghindari angkat ke atas kelongsoran, atau penur jet grouting oleh pekerjaan terpengaruh cenderung utilitas yang struktur, dan yang berbeda yang mungkin ditemui. lapisan tanah dicapai dalam untuk kedalaman hingga 20 m). dihadapi. dihadapi. dalam perancangan. perbagai perbagai komposisi campuran untuk mengantisipasi kondisi pelaks i) Bila kriteria penerimaan didasarkan atas contoh bahan j) Parameter perancangan sebaiknya mempertimbangkan kesulitan konstruksi yang heterogenitas tanah. tanah. heterogenitas pada gambar ditampilkan dengan jelas Hal-hal berikut ini harus k) Urutan, kecepatan pelaksanaan, waktu l) Rancangan harus menentukan batasan penurunan, pengangkatan a) Dimensi minimum penampang elemen (satu semen kolom) b) posisi jet grouting Toleransi titik c) Toleransi kemiringan sumbu elemen (kecuali disebutkan lain, Terkait dengan jarak antar-kolom-semen yang akan terbentuk, dia pengaliran pada pompa semprot Diameter kolom semen 6.6.9.2 Geometri g) Kriteria uji contoh h) Toleransi parameter kinerja yang ditetapkan harus memperhitu © BSN 2017 semen yang dapat terbentuk juga harus dipertimbangkan. dipertimbangkan. semen yang juga harus dapat terbentuk Jika di area tertentu teridentifikasi akan ada gangguan (batu, Kekuatan kolom semen bawah tanah yang tidak dapat atau tidak boleh diangkat, area te yang tidak diin menghindari kerusakan gambar perancangan, untuk 6.6.9.3 Kekuatan dan karakteristik deformasi nilai maksimum dan minimum penerimaan dari pengujian yang dilakukan. yang diizinkan dari parameter Dengan yang mempertimbangkan variasi d tanah, kekuatan diterima minimum kolom harus s ditentukan pengalaman, kekuatan minimum dalam kolom semen yang tahap lapangan. di pengujian dilakukan awal, perlu akan dihasilkan perancangan. s Dalam hal ka yang digunakan, dan juga tergantung pada jenis dan heterogenit juga tergantung campuran grout yang digunakan, dan Saat memasang penyangga pada saat kolom semenakan dipikul Bila deformasi kolom semen SNI 8460:2017 perlu dinyatakan metode pengujian kekuatan dan kekakukan perlu kolom kekuatan metode dinyatakan kekakukan dan pengujian “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

jet jet

jet grouting jet grouting SNI 8460:2017 jet grouting dan dilakukan, sebelum an an uji coba awal di yang sama akan ksanaan parameter secara diperiksa visual. hwa hwa kualitas kolom yang as as parameter yang diukur terbaik. da skala penuh. da skala penuh. kurangi. kurangi. tidak terlihat secara visual, rus diamati: jet grouting yang dipilih dapat memberikan jet grouting jet grouting jet grouting yang paling efektif; yang paling efektif; jet grouting jet grout yang dihasilkan, atau dilakukan dapat diberikan penulangan berupa besi jet grouting harus dievaluasi dengan mempertimbangkan 83 dari 303 83 dari 303 terdiri atas pelaporan parameter jet grouting ). jet grouting yang direncanakan dan permeabilitas material bahan at dan ampas bor yang sama.at (preliminary tests) (preliminary digunakan untuk mengontrol air tanah, maka akurasi geometri , setelah beberapa kolom terbentuk, sangat dianjurkan untuk jet grouting (spoil return jet grouting untuk mendapatkan contoh jet grouting jet grouting coring merupakan hal penting yang harus mendapat perhatian utama. mendapat perhatian utama. penting yang harus merupakan hal © BSN 2017 © BSN 2017 hasil yang sesuai dengan persyaratan perancangan. persyaratan perancangan. hasil yang sesuai dengan jet grouting. bahan kepadatan kekuatan, permeabilitas atau kemampuan berdeformasi, geometri,

dan batas-batas nilai yang dapat diterima. dapat diterima. nilai yang dan batas-batas Bilamana diperlukan, kolom semen Setiap pengujian yang disyaratkan harus mencantumkan secara jel yang sama dan pada tanah yang relatif seragam, juga didapati ba dapat di dihasilkan memenuhi syarat, maka pengujian selanjutnya 6.6.9.5.2 Uji coba tahap awal Apabila pengalaman yang sebanding tidak dirancang sedemikian sehingga: harus lapangan. Uji coba awal ada, maka perlu dilakuk - parameter sistem dan memungkinkan pemilihan Jika hal ini tidak mungkin dilakukan dalam arti kolom perlu dilakukan uji beban. misalnya uji tak langsung, - memverifikasi bahwa sistem dan parameter Kontrol kualitas minimum Dalam kondisi menghasilkan elemen dimensi, sif tanah yang relatif Dalam sama, pekerjaan parameter Dalam pengujian awal ini, sedapat mungkin kolom-kolom beton, pipa atau baja profil yang dimasukkan sesaat setelah dan, bila diperlukan lakukan uji: uji: lakukan dan, bila diperlukan  grouting Syarat batas nilai juga harus dinyatakan. yang dapat diterima pengukuran permeabilitas harus dinyatakan Permeabilitas keseluruhan struktur dalam perancangan dan metode 6.6.9.5 pengujian dan monitoring Supervisi, 6.6.9.5.1 Umum berikut ini ha yang dihasilkan,Untuk menjamin kualitas hal-hal  efek deformasi akibat penggalian dan/atau kondisi pembebanan pa kondisi dan/atau penggalian efek deformasi akibat mengevaluasi hasil kolom-kolom yang terbentuk dan membandingkan yang prosedur ditentukan demikian dapat yang digunakan, dengan Bilamana telah terdapat pengalaman yang cukup pada kondisi pela kolom semen yang dihasilkan sempat mengeras. sempat mengeras. dihasilkan kolom semen yang 6.6.9.4 Permeabilitas Apabila pekerjaan rencana posisi titik-titik pengamatan ampas bor “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

grid, blok,

yang dilakukan dry method dan

(i) (e) al, panel, grid) (h) pola blok (i) (BS-EN 1479:2005): deep mixing

deep mixing (h) (d)

. 84 dari 303 pola area

(b) Grup deep mixing wet method (c (g) yang tercakup dalam subpasal ini dibatasi pada: pada: ini dibatasi dalam subpasal yang tercakup

(f) (a) Gambar 7 – Pola dan konfigurasi kolom-kolom di sekeliling titik pencampuran tidak dibuang (Gambar 8); dibuang (Gambar 8); tidak pencampuran titik di sekeliling dinding, atau kombinasi lebih dari satu kolom, baik dengan (Gambar 7); penampalan ataupun tidak (a) garis (strip) (b) grup bujur sangkar (e) blok (c) pola segitiga sama sisi (d) pola dengan kolom-kolom bertampalan (f) pola dinding (g) pola kisi ( dengan kolom-kolom bertampalan (f) pola dinding (g) pola kisi

deep mixing Metode deep mixing - teknik pencampuran dengan putaran alat pencampur mekanis di dalam tanah dan tanah - minimal 3 m; dengan kedalaman aplikasi pencampuran - berbagai bentuk dan konfigurasi yang terdiri atas: kolom tungg - penampungan limbah dan alami, tanah timbunan, lumpur, dan lain lain. perbaikan tanah © BSN 2017 dengan dua metode berbeda, basah atau metode pencampuran yaitu metode pencampuran kering atau 6.7.1 lingkup pekerjaan Ruang 6.7 Deep mixing mixing 6.7 Deep SNI 8460:2017 SNI Subpasal ini menetapkan prinsip-prinsip perancangan pekerjaan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 gujian. gujian. ataupun di masa depan, s tinggi ruang kerja, dan n; aran, polusi; aran, polusi; : : (BS EN 14679-2005) a gas, kabel), dan lain-lain yang , pembangunan terowongan, penggalian deep mixing 85 dari 303 85 dari 303 dewatering atau pekerjaan geoteknik khusus yang berdekatan dengan untuk penentuan titik-titik perbaikan tanah; perbaikan titik-titik untuk penentuan deep mixing (benchmark) Gambar 8 – Klasifikasi umum metode © BSN 2017 © BSN 2017 dalam. perancanga konfirmasi untuk hasil uji lapangan lokasi, termasuk arkeologi, dan lain-lain; lain-lain; arkeologi, dan lain-lain); lain-lain); misalnya pemompaan air tanah, berdekatan dengan lokasi pekerjaan; pekerjaan; dengan lokasi berdekatan Informasi khusus yang diperlukan adalah: yang diperlukan adalah: Informasi khusus - pengalaman - tingkat kebisingan, get di antaranya: lingkungan, keterbatasan - struktur bawah tanah yang ada, sarana utilitas, kontaminasi yang timbul, - kendala kegiatan di sekitar lokasi, baik saat pelaksanaan berlangsung 6.7.2 Informasi diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang berikut harus tersedia informasi Sebelum pelaksanaan pekerjaan, - batasan hukum; - tetap acuan - kondisi struktur, jalan, sarana utilitas (pipa air bersih, pip - sistem manajemen mutu, termasuk pengawasan, pemantauan dan pen harus meliputi: lapangan Informasi mengenai kondisi - geometri lapangan (batas lahan, topografi, akses, lereng, bata “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, . struksi yang deep mixing ik agar tidak de pelaksanaan, isi yang didapati ikan tanah yang apisan apisan permukaan, erjaan erjaan n n pemilihan metode ; dan lain-lain. dan lain-lain. deep mixing deep

termuat dalam dokumen

tekanan artesis. artesis. tekanan ntuk penyelidikan tanah. ntuk penyelidikan tanah. ). lah: lah: montmorillonite 86 dari 303 yang sebanding dengan kondisi dan lokasi serupa deep mixing deep mixing

disyaratkan dalam perancangan tidak dapat dipenuhi/dilaksanakan dapat dalam perancangan tidak disyaratkan

- tanah; klasifikasi - distribusi ukuran butiran; - mineralogi; - kadar air alami; - Atterberg; batas-batas - berat isi; - kadar organik; keberadaan dan kondisi akar-akar pohon, kondisi tanah timbunan, akar-akar pohon, dan kondisi keberadaan berbeda dengan yang diasumsikan dalam perancangan; dalam perancangan; yang diasumsikan berbeda dengan menyebabkan kesulitan pelaksanaan. menyebabkanpelaksanaan. kesulitan keselamatan kerja dan lokasi pembuangan material galian. material galian. pembuangan kerja dan lokasi keselamatan Laporan penyelidikan geoteknik dan data-data yang terkait denga Persyaratan tambahan atau penyimpangan dari syarat-syarat yang pekerjaan dimulai. sebelum dan disetujui ini harus dibuat 6.7.3 Penyelidikan geoteknik lengkap. tersedia yang akan dipilih harus perbaikan tanah Jumlah dan jenis penyelidikan tanah yang u memenuhi harus Penyelidikan tanah kriteria SNI keadaan tanah. dikerjakan harus memadai untuk menentukan Pengalaman pelaksanaan harus dipertimbangkan saat menentukan jumlah dan jenis penyelid diperlukan. diperlukan. Semua lubang bor pekerjaan pelaksanaan memengaruhi air tanah dan/atau pergerakan atau sumur uji harus ditutup kembali dengan ba Kecuali deskripsi geologi/geoteknik umum, harus memuat informasi berikut. tanah laporan penyelidikan untuk pelaksanaan pek a) Komposisi, sebaran arah lateral, ketebalan dan konsistensi l d) atau celah. lubang, rongga Keberadaan e) kemungkinan keberadaan dan Letak muka air tanah, variasinya, f) ini harus tersedia: tanah Parameter berikut - pengamatan; atas metode didasarkan perancangan pelaporan, jika prosedur - pemberitahuan keterbatasan yang - dijumpai, misalnya penerimaan. untuk kriteria bahan pengujian prosedur jadwal dan tahapan kon c) tanah lempung kembang-susut ( Keberadaan b) Ada tidaknya bongkahan batu, lapisan tanah tersementasi, atau batuan yang dapat kontraktor, ada kepada disediakan yang harus Instruksi tertulis - prosedur pelaporan untuk keadaan yang tidak terduga, atau kond © BSN 2017 - pencemaran bawah tanah atau risiko yang dapat memengaruhi meto SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ika SNI 8460:2017 ng disetujui oleh stikan spesifikasi untuk menentukan semen, kapur, serta ir. ir. Tujuan ini dicapai yang disetujui oleh spesifikasi spesifikasi perancangan H, jenis serta konsentrasi harus sesuai dengan SNI aka penggunaan material us dan dievaluasi. dievaluasi. us dan ti: diukur diukur dan dicatat berdasarkan deep mixing . 87 dari 303 87 dari 303 ) dan abu terbang. ) dan abu terbang. deep mixing ungan harus mendapat perhatian khus perhatian mendapat ungan harus gypsum terdiri atas penambahan suatu bahan pengikat ke dalam tanah. J adalah memperbaiki karakteristik tanah, yaitu: meningkatkan kuat geser, deep mixing deep deep mixing deep ion dan logam); © BSN 2017 © BSN 2017 - ada). kontaminasi (bila data uji tingkat - kualitas air tanah (kontaminasi, agresivitas, kimiawi, nilai p - tanah/konsolidasi; kekakukan parameter - tekan, tarik); (geser, kekuatan tanah - permeabilitas. air; sebagai berikut: ditambahkan komponen bahan diperlukan dapat - tambah; bahan - air; - bahan pengisi; - pembesian. Seluruh material dan produk yang digunakan di dalam Koordinat dan elevasi tanah di setiap titik penyelidikan harus diakui. tetap yang titik acuan atau satu datum nasional 6.7.4 Persyaratan material dan produk Konstruksi yang sudah baku. Apabila standar yang dirujuk tidak tersedia, dan m produk harus sesuai konsultan perencana. dengan standar dan/atau pedoman Seluruh material lain dan produk yang digunakan harus ya sesuai dengan lingkungan setempat. dan harus memenuhi peraturan Untuk material yang belum konsultan diatur perencana, di dalam harus terpenuhi. perancangan SNI dilakukan atau standar uji lain yang sesuai Sumber pasokan material untuk harus didokumentasikan mema dan dahulu. tanpa pemberitahuan terlebih tidak diperbolehkan untuk diubah Air dari sumber air dengan tujuan selain kococokan sumber air minum yang diakui harus diuji g) melipu biologi, dan karakteristik Faktor lingkungan, kimiawi Keberadaan zat kimia yang signifikan di dalam terjadinya kontaminasi lingk material dan produk yang memungkinkan menurunkan kompresibilitas, dan/atau membuat penghalang kedap a 6.7.5 perancangan Pertimbangan lain dalam 6.7.5.1 Umum Tujuan dengan mencampur tanah dengan bahan pengikat yang dapat berupa: gips ( bahan pengisi seperti “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ng ) kirakan ahap dengan tes tersebut umumnya lateral spreading lateral ( pencampuran, kondisi si. Perancangan harus asilkan dokumen teknis, (BS EN 14679:2005) deep mixing

88 dari 303 kontaminasi tanah/limbah; kontaminasi tanah/limbah; dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sifat-sifat tanah ya pada tahap perancangan. Oleh karena itu sangat penting untuk memerlukan beberapa tahapan perancangan geoteknik dan dapat , jenis dan jumlah bahan pengikat; akibatnya sulit untuk memper ini dapat diaplikasikan untuk memperkuat bangunan sementara atau deep mixing deep mixing

deep mixing (curing)

Gambar 9 – aplikasi metode Beberapa deep mixing deep saat gempa; © BSN 2017 bertujuan untuk: untuk: bertujuan - dan lereng; struktur, galian, kestabilan meningkatkan - tanah; dan mengurangi penurunan fondasi daya dukung meningkatkan - arah lateral terhadap penyebaran ke ketahan tanah meningkatkan akan diperbaiki, kondisi pencampuran, alat pencampur dan pemeraman proses kekuatan kolom memperkirakan dan memverifikasi kekuatan pencampuran kolom di dalam laboratorium, uji beberapa dipenuhi. tidak dapat kekuatan jika persyaratan dimodifikasi coba t lapangan dan uji verifika Pelaksanaan merupakan proses yang iteratif. Tujuan perancangan adalah mengh Teknik SNI 8460:2017 bangunan permanen seperti disajikan di dalam Gambar 9. Aplikasi - (confinement) pembatasan - vibrasi. dampak mengurangi Kekuatan kolom “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

deep deep deep nakan nakan harus SNI 8460:2017 an iteratif yang lkan dan bila milihan alat dan ). amanan, amanan, kemampuan an. an. Untuk kolom ebut telah diverifikasi . dilakukan dilakukan pengawasan, n laporan penyelidikan Pernyataan metode juga h peralatan dan metode gan mempertimbangkan etaran, polusi udara, dan haya yang terkait dengan alam perancangan. Perlu yang terlibat. yang terlibat. di daerah laut atau tanah n contoh yang dicampur di kolom diperlukan, kemungkinan pressuremeter atau bertampalan, jarak antarkolom

blok (grid), 89 dari 303 89 dari 303 yang menjelaskan secara detail prosedur pekerjaan (base resistance) (base resistance) . harus didasarkan atas kriteria stabilitas global dan deep mixing harus diperhitungkan. harus diperhitungkan. deep mixing

(method statement), (method harus dipersiapkan. Detail lokasi, tujuan pekerjaan, umur rencana, yang diatur dalam formasi rangka , sedangkan Gambar 11 menunjukkan diagram alir proses perancang © BSN 2017 © BSN 2017 Pernyataan metode deep mixing kemungkinan keterbatasan selama tahap konstruksi, dan setiap ba pekerjaan harus pelaksanaan dalam tercantum pernyataan metode. harus menekankan sejumlah persyaratan material deep mixing. yang dapat memengaruhi pe harus mendapat perhatian. lapangan juga Agar pelaksanaan dapat mencapai target perancangan, maka perlu pemantauan, pencatatan proses pekerjaan, dan pengujian di lapangan. Metode pengamatan dilakukan untuk sangat penting untuk menyempurnakan perancangan Kondisi pembebanan, efek iklim pengangkatan tanah, batas (bila distorsi struktur dan sarana ada), utilitas, yang mungkin air deep mixing oleh pekerjaan terpengaruh tanah, batas toleransi penurunan Kemungkinan gangguan terhadap lingkungan, seperti dan kebisingan, g air yang memungkinkan ditiadakan. harus berdampak pada struktur Pada yang kondisi dimana berdekatan tahanan terganggunya harus tanah ujung di ujung kolom harus diminima dihindari dengan memili pencampuran yang tepat. Toleransi posisi memperhitungkan keterbatasan peralatan pencampuran yang digunak dan kemiringan kolom atau dinding yang direnca Perancangan awal dapat didasarkan pada pengujian pencampuran contoh dan di laboratorium pengalaman karakteristik antara lain contoh yang dicampur di laboratorium denga yang dapat dibandingkan. Kemungkinan adanya perbedaan mixing kolom. perlu memperhitungkanpenyimpangan kelurusan posisi dan Ketidaksesuaian keadaaan tanah atau dan pihak-pihak perencana kepada segera dilaporkan tanah harus sifat-sifat air tanah denga Konsekuensi akibat efek kimia dan fisik harus dipertimbangkan d pertimbangan khusus terkait kestabilan jangka panjang, terutama yang terkontaminasi. Gambar 10 menunjukkan diagram alir proses pekerjaan dan pelaksanaan perancangan mixing pekerjaan diperlukan untuk

layanan, layanan, dan durabilitas yang diinginkan dan target juga umur ekonomis, rencana. den Semua pihak yang bertanggung jawab masa pelaksanaan. atas juga selama untuk dilibatkan perancangan dianjurkan Perancangan geoteknik uji atau uji sondir dengan sesuai (misalnya melalui uji yang yang memungkinkan pekerjaan perbaikan tanah mencapai tingkat ke penurunan tanah yang diperbaiki. yang diperbaiki. penurunan tanah Referensi dari pengalaman diperbolehkan apabila pengalaman ters “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

erjaan deep

90 dari 303 (BS EN 14679-2005) mixing

Gambar 10 perancangan dan pelaksanaan pek – Diagram alir proses © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(BS EN SNI 8460:2017 perbaikan tanah, pola deep mixing

91 dari 303 91 dari 303 14679-2005)

. © BSN 2017 © BSN 2017 deep mixing pekerjaan deep Spesifikasi Gambar 11 – Diagram alir proses detail iteratif perancangan c) yang bertampalan antarkolom. Lebar bagian d) kolom. kemiringan, dan posisi dalam hal panjang, diameter, Toleransi yang diizinkan 6.7.5.2 Dokumen perancangan Dokumen perancangan harus menyatakan target kinerja dan tujuan b) dan permeabilitas. deformasi, karakteristik Target kekuatan, geometri titik-titik perbaikan, spesifikasi perancangan, tahapan kerja, dan informasi yang lain relevan, dan juga harus mencantumkan material atau produk berikut. informasi sebagai yang diasumsikan dalam a) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ah an selama pressuremeter tuk kesuksesan nan adanya pra s material yang digunakan dalam lasi. lasi. dengan proses kering entuk serbuk). entuk serbuk). digunakan harus dikaji asar atau lapisan kedap yang berbeda dari yang bangkan dalam pemilihan i sondir, uji menunjukkan bahan-bahan s dinyatakan, juga langkah- posisi. posisi. dak tercapai. dak tercapai. deep mixing mixing deep 92 dari 303 . Kondisi lapangan, tanah dan lingkungan, serta sifat-sifat tan

deep mixing

diasumsikan diasumsikan dalam perancangan, atau memperbaiki perancangan. jika digunakan prosedur pengamatan untuk air. pembebanan, batasan tahap-tahap konstruksi yang disyaratkan. yang disyaratkan. konstruksi batasan tahap-tahap pembebanan, pekerjaan dan pelaksanaan. pengujian yang diperlukan serta prosedur insta pemasangan) dan jadwal pelaksanaan prosedur digunakan dan pemantau Pemilihan bahan pengikat merupakan aspek yang sangat penting un 6.7.5.3 dan bahan tambah Pemilihan bahan pengikat Bila penerimaan pekerjaan disyaratkan menunjukkan berdasarkan uji lokasi, contoh umur inti, pengambilan contoh inti. perancangan kolom harus saat pengujian Untuk dilakukan, uji kualitas lapangan peralatan berdasarkan uji lapangan dan harus ditetapkan. kriteria penerimaan dan kondisi pengujian dan lain-lain, seperti uj prosedur Batasan nilai-nilai kritis parameter perancangan geoteknik haru ti disyaratkan yang jika nilai-nilai langkah yang harus diambil Setiap persyaratan tambahan atau penyimpangan harus mendpat dilaksanakan. persetujuan pekerjaan berwenang sebelum pelaksanaan pihak yang pelaksanaan yang akan diperbaiki merupakan hal esensial yang harus dipertim bahan pengikat. Efisiensi bahan pengikat dan bahan tambah melalui pengujian yang di laboratorium dan/atau lapangan. Tabel 13 pengikat yang umum digunakan dalam proses pekerjaan (bahan pengikat pada umumnya dicampurkan ke dalam tanah dalam b (bahan pengikat pada umumnya j) Prosedur pelaporan untuk keadaan tidak terduga, atau kondisi g) Jadwal pengujian dan prosedur penerimaan untuk material yang h) Persyaratan kemungkinan pemasangan tulangan i) struktural (kela Persyaratan panjang penetrasi kolom ke dalam lapisan tanah d © BSN 2017 f) Program pelaksanaan, termasuk jadwal pembebanan dan kemungki e) gambar serta perbaikan, geometri titik-titik dan Batas-batas SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

n (BS deep mixing deep SNI 8460:2017 , semen an efek kondisi deep mixing deep mixing

di dalam spesifikasi an an syarat-syarat yang an sebagainya) an baikan tergantung pada visi harus dilakukan oleh visi oleh dilakukan harus gikat gikat dengan material di lapangan. Hal ini dapat / Kapur dan gypsum slag tukan. tukan. timbangkan efek semakin eraman. Saat mempelajari erkontrol. erkontrol. untuk verifikasi, kontrol, dan uji coba di lapangan. di lapangan. uji coba . . slag / campuran kapur dan semen / campuran kapur deep mixing

deep mixing deep (quick lime) (quick lime) 93 dari 303 93 dari 303 EN 14679:2005) EN 14679:2005) / kapur, gypsum / semen dan slag Semen Kapur dan semen / semen dan Kapur dan semen Kapur / campuran kapur dan semen kapur Kapur / campuran Kapur Kapur dan semen / semen digunakan untuk menghentikan kontaminan atau untuk menstabilka deep mixing deep Jenis Tanah Bahan Pengikat

© BSN 2017 © BSN 2017 Tabel 13 – Bahan pengikat dan pengisi yang umum digunakan dalam digunakan umum dan pengisi Bahan pengikat yang – Tabel 13 yang dilakukan. Supervisi dilakukan untuk memastikan kesesuaian ditetapkan perancangan dalam dan Super lainnya. kontrak dokumen konstruksi deng dalam pekerjaan berpengalaman teknisi yang Jika terjadi kondisi tak terduga atau diperoleh berbeda dengan yang diasumsikan dalam perancangan, kontraktor wajib segera melaporkan informasi baru tentang kondisi tanah yang yang diten dengan prosedur sesuai kepada perencana hal tersebut 6.7.5.4 pencampuran di laboratorium dan di lapangan Pengujian Ketika mengkaji perbaikan laboratorium biasanya tanah, lebih baik daripada perlu hasil yang diketahui dicapai di bahwa hasil uji pencampuran di terjadi karena kondisi pencampuran di laboratorium jauh lebih t kondisi pencampuran terjadi karena Ketika mengevaluasi perilaku tanah yang diperbaiki, membaiknya perlu tanah seiring dengan diper berlalunya waktu. Kecepatan per tipe dan jumlah bahan pengikat yang digunakan serta kondisi pem pengaruh waktu terhadap pemeraman (temperatur, pemeraman di dalam air, prapembebanan, d benda uji campuran, Pada saat perlu dipertimbangk deposit limbah, terdapat kemungkinan interaksi antara bahan pen hal ini mutlak diperlukan dalam lapangan yang sulit diprediksi, 6.7.5.5 Supervisi, pengujian, dan monitoring Jenis, jumlah, sistem pengujian perancangan. dan pemantauan harus diberikan Lingkup, jumlah dan prosedur pengujian kolom penerimaan harus ditentukan sebelum pekerjaan dimulai. pengujian harus Lingkup ditetapkan berdasarkan tujuan dan target fungsional pengujian pekerjaan dan metode Lanau proses dengan digunakanmixing pekerjaan deep dalam umumnya Bahan pengikat di atas bahanproses basah pada umumnya air/cairan). Untuk yangkering (tanpa menambahkan + air), terkadang ditambahkan abu terbang, (semen adukan semen adalah digunakan sering digunakan untuk juga bahan pengisi. Bentonit atau bahan lain sebagai gypsum campuran. memperbaiki kestabilan Lempung organik Lempung organik Gambut sulfat Tanah yang mengandung / sement dan Semen Lempung (quick sensitif Lempung sangat clay) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. deep mixing deep cara visual untuk hui perlu tidaknya rtimbangkan fungsi lebar bagian yang pompa/kompresor, ekerjaan diperoleh diperoleh melalui hasil gikat, rasio air/pengikat udah udah selesai dibangun. si, si, jenis pengujian yang n perlunya penambahan kasi dengan uji kekuatan, al panjang dan diameter, nterval kedalaman 0,5 m. l 14 harus dipantau secara terkait terkait (misalnya penentuan gan harus dilaporkan. dilaporkan. gan harus h, perlu dilakukan pemantauan Percampuran basah i konsolidasi atau oedometer, uji

yang sudah selesai dibangun. Tekanan campuran, tekanan udara (bila ada) tekanan udara (bila ada) Tekanan campuran, penarikan Kecepatan penetrasi dan Kecepatan putaran (putaran/menit balik) gaya penetrasi dan selama Banyaknya adukan per dan penarikan saat penetrasi meter kedalaman deep mixing 94 dari 303 adalah untuk pencegahan penyebaran kontaminasi deep mixing Tabel 14 – Parameter Tabel 14 – konstruksi (BS EN 14679:2005) yang stabil sebelum pekerjaan dimulai. yang stabil sebelum

Percampuran kering

© BSN 2017 deformasi deformasi dan homogenitas kolom, dan jika relevan, juga dalam h permeabilitas, inklinasi dan dimensi penampalan kolom-kolom. Semua harus pengujian tersebut dilakukan terhadap Tergantung dari kolom-kolom parameter geoteknik yang dapat dilakukan perlu antara lain: untuk uji tekan bebas, diverifika uji triaksial, uj uji beban. dan , geofisik, sondir, pressuremeter Jumlah dan frekuensi pengujian harus merata untuk Jumlah semua hasil kolom p yang diuji kolom. masing-masing harus cukup representatif, dengan mempe Apabila tujuan pekerjaan limbah/air atau lainnya, maka harus dilakukan uji kimiawi yang karbonat, kadar sulfat). kadar zat kimia aktif, nilai pH, kadar Bila penampalan merupakan bagian yang bertampalan penting dari antara perancangan, kolom diverifikasi dengan yang pengeboran inti berdekatan terhadap Kolom kolom-kolom harus yang yang s diperiksa. berfungsi yang tercapai. memastikan tingkat homogenitas Lebar sebagai dinding tampalan penahan dapat harus Parameter konstruksi dan diperiksa informasi yang disajikan di dalam Tabe se setiap i pada atau setidaknya terus menerus selama pelaksanaan, Pemenuhan kriteria perancangan dalam pelaksanaan harus diverifi SNI 8460:2017 pemantauan parameter operasi mesin (misalnya konsumsi tenaga alat pencampur) dan ampas pengeboran. dan tahanan penetrasi Sedapat mungkin proses pelaksanaan dimonitor teknologi secara komputer. otomatis dengan Dalam menggunakan kecepatan penyaluran sistem bahan pengikat, yang faktor pengikat, dapat kadar terkomputerisasi, pen tercatat tekanan secara lengkap, dilakukan penyesuaian hal ulang ini di setiap memudahkan ekstra. kolom titik untuk perbaikan tanah, mengeta da Pergerakan tanah, baik vertikal atau peralatan yang tepat. Untuk aplikasi terkait permeabilitas tana lateral, harus selalu dipantau pori. Deviasi (penyimpangan) perancan tekanan air dari kriteria dengan metode dan Instrumen untuk monitoring harus (reference values) dipasang cukup dini untuk mendapatkan nilai awal Pada beberapa aplikasi, terutama saat kontinuitas dinding sangat penting, kelurusan alat pencampur. pemantauan (monitoring) posisi dan perlu dilakukan Indikasi mengenai jenis tanah dan kondisi muka air tanah dapat kedalaman saat penetrasi dan penarikan dan penarikan kedalaman saat penetrasi penetrasi dan penarikan) penarikan) penetrasi dan Banyaknya bahan pengikat per meter Kecepatan penetrasi dan penarikan penarikan Kecepatan penetrasi dan Kecepatan putaran (putaran/menit selama Tekanan tangki udara udara Tekanan tangki “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

,

deep dewatering nakan nakan beban mencakup: anah, dengan SNI 8460:2017 situs situs (peningkatan beku; beku; nal nal dengan nama an horizontal, pada n, n, polusi dan efek engujian. engujian. ksanaan pemadatan g seperti ton. Teknik ini dikenal t tetap berada di atas emadatan dalam ( meliputi: meliputi: dan keterbatasan tinggi kup: kup: . vibrocompaction; taminan taminan yang sudah dikenal

95 dari 303 95 dari 303 ;

(deep compaction) (deep compaction) (dynamic compaction). (dynamic compaction ; ;

Jenis-jenis pemadatan dalam yang dibahas di dalam subpasal ini pemadatan dalam yang dibahas di dalam Jenis-jenis

© BSN 2017 © BSN 2017 kondisi vibrator tersebut masuk vibroflotation ke dalam tanah. Teknik ini dike vibrator yang bergetar dalam arah vertikal nama dikenal dengan permukaan tanah. Teknik ini umumnya dan vibrator tersebu (umumnya berupa blok susunan pelat-pelat besi) seberat 5 - 200 dinamik. dengan nama kompaksi variasi musiman dalam yang mempermukaan cuaca termasuk lapisan berdekatan dengan lokasi pekerjaan. pekerjaan. dengan lokasi berdekatan ruang kerja; ruang kerja; ada); arkeologi (bila dan kendala-kendala stone columns deep vibratory pembuatan terowongan, penggalian dalam dan peningkatan tingkat tersebut). status lokasi - metode pemadatan dengan memasukkan batang penggetar ke dalam t - aktivitas di masa yang akan datang atau yang sedang berlangsun Metode-metode pemadatan dalam yang dibahas di dalam standar ini Metode-metodedi dalam standar dalam yang dibahas pemadatan - metode pemadatan dengan menggunakan vibrator dengan arah getar - metode pemadatan dengan menumbuk permukaan tanah dengan menggu 6.8.2 pekerjaan Informasi diperlukan untuk perancangan dan pelaksanaan yang berikut harus tersedia informasi Sebelum pelaksanaan pekerjaan, d) manajemen Sistem mutu, termasuk pengawasan, pemantauan dan p a) hukum. Batasan b) tanah. perbaikan titik-titik penentuan untuk tetap Acuan c) Kondisi struktur, jalan, sarana utilitas (pipa air bersih, pipa gas, kabel), dan lain-lain yang harus menca lapangan di dengan kondisi Informasi yang berkaitan - geometri lokasi termasuk batas lahan, topografi, akses, lereng - struktur bawah tanah eksisting, (fasilitas) sarana publik, kon - pembatasan lingkungan termasuk kebisingan, getaran, perpindaha - 6.8.1 dalam Ruang lingkup pekerjaan pemadatan Subpasal ini menetapkan prinsip-prinsip perancangan pekerjaan compaction). p - - pemadatan dinamik Informasi khusus dalam kaitan dengan aspek dalam adalah sebagai berikut. perancangan dan pela a) dengan pemadatan dalam. tanah Tujuan perbaikan 6.8 Pemadatan dalam “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

struksi yang isi yang didapati apisan apisan permukaan, ai untuk menentukan us us memuat informasi ; dan lain-lain. dan lain-lain. asah saat pemasangan termuat dalam dokumen

meriksaan melalui sumur an tanah harus memenuhi an di Pasal 5. 5. Pasal an di lah: lah: 96 dari 303 .

disyaratkan dalam perancangan tidak dapat dipenuhi/dilaksanakan dapat dalam perancangan tidak disyaratkan

keberadaan dan kondisi akar-akar pohon, kondisi tanah timbunan, akar-akar pohon, dan kondisi keberadaan berbeda dengan yang diasumsikan dalam perancangan; dalam perancangan; yang diasumsikan berbeda dengan - tanah; klasifikasi - distribusi ukuran butiran; - kadar air alami; - Atterberg; batas-batas - berat isi; - kadar organik; - atau parameter konsolidasi; tanah parameter kekakuan - tekan, tarik); (geser, kekuatan tanah - permeabilitas. menyebabkan kesulitan pelaksanaan. menyebabkanpelaksanaan. kesulitan vibrated stone columns stone vibrated

Jumlah dan jenis penyelidikan tanah yang dikerjakan harus memad 6.8.3 Penyelidikan dalam geoteknik untuk pekerjaan pemadatan Persyaratan tambahan atau penyimpangan dari syarat-syarat yang pekerjaan dimulai. sebelum dan disetujui ini harus dibuat jenis dan karakteristik tanah setempat. Semua proses penyelidik dan mengacu pada penjelas kriteria SNI untuk penyelidikan tanah Bila ada tanah timbunan yang heterogen, maka perlu dilakukan pe uji. Kemungkinan terdapatnya tanah diselidiki. menghambat harus masuknya batang penggetar keras dan batu-batu Untuk pekerjaan pemadatan di dalam, laporan dalam berikut. penyelidikan tanah tanah har yang dapat a) Komposisi, sebaran arah lateral, ketebalan dan konsistensi l - pengamatan; atas metode didasarkan perancangan pelaporan, jika prosedur - pemberitahuan keterbatasan yang - dijumpai, misalnya penerimaan. untuk kriteria bahan pengujian prosedur jadwal dan tahapan kon c) kembang-susut (montmorillonite). tanah lempung Keberadaan d) artesis. tekanan keberadaan Letak muka air tanah, variasinya dan kemungkinan e) Parameter-parameter tanah sebagai berikut: b) Ada tidaknya bongkahan batu, lapisan tanah tersementasi, atau batuan yang dapat © BSN 2017 kontraktor, ada kepada disediakan yang harus Instruksi tertulis - prosedur pelaporan untuk keadaan yang tidak terduga, atau kond b) Persyaratan pasokan air dan pembuangan lumpur untuk proses b SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 an yang diberikan, di bat berat sendiri. sendiri. bat berat ang kedap air; ang kedap air; alam dapat berupa pasir roses pemadatan dalam sebagai berikut: sebagai hancuran hancuran batu bata atau se, dalam arti dapat relatif anjang anjang umur rencana pada pada Pasal 5. 5. pada Pasal n dapat dipadatkan dengan ); (top feed). ) dan kohesi. kohesi. ) dan suction stone columns, harus cocok dengan peralatan crushability of particles 97 dari 303 97 dari 303 diperlukan informasi tambahan sebagai berikut: diperlukan informasi tambahan (bottom feed) ataupun penghubung atas (bottom

. © BSN 2017 © BSN 2017

antaranya keberadaan tanah lempung, lanau dan lapisan-lapisan y lapisan-lapisan tanah lempung, lanau dan antaranya keberadaan - ( sementasi, hisapan butiran akibat ikatan antar vibrated stone columns stone vibrated Untuk pekerjaan Untuk pekerjaan pemadatan dalam, juga diperlukan beberapa data beberapa diperlukan pemadatan dalam, juga Untuk pekerjaan h) sekitar proyek. tanah di air tanah dan tidaknya kontaminasi Ada f) berpotensi likuifaksi. yang tanah Lapisan g) aki penurunan masih mengalami timbunan yang tanah Keberadaan - keberadaaan lapisan tanah yang dapat membatasi efisiensi getar - ( butiran tanah daya tahan hancurnya - kompresibilitas; - batas konsistensi; - terdrainase; kuat geser tak - sensitivitas Gradasi tanah pengisi tipikal yang umum digunakan pada proses-p Tabel 15. yang berbeda disajikan pada dapat dilihat selengkapnya dan lapangan Pengujian laboratorium yang digunakan dan dapat disalurkan ke dalam tanah dengan lancar, baik dengan penghubung bawah metode 6.8.4 Persyaratan material dan produk Material yang digunakan sebagai bahan pengisi untuk pemadatan d dan kerikil alam, batu pecah beton. atau Material material pengisi ini daur harus memiliki ulang, gradasi yang seperti baik efek da getaran atau tumbukan. Juga harus memenuhi kriteria draina cepat mengalirkan air. Material yang ditambahkan harus cukup keras dan tahan tetap stabil selama proses perbaikan terhadap tanah berlangsung, dan sep efek kimiawi sehingga dan muka air tanah yang sudah diantisipasi. kondisi tanah Material yang digunakan untuk membentuk “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

unan yang lkan dan bila ngi penurunan, sar. Jika dilakukan an tanah yang telah tanah yang diselidiki ah ah sesuai spesifikasi gkan gkan volume air yang itungkan. itungkan. etaran, etaran, polusi udara dan lam. proses perbaikan selesai perbaikan telah tercapai.

8 – 50 25 – 75 40 – 75 Gradasi (mm)Gradasi g direncanakan. g direncanakan. (bila ada) selama proses perbaikan (bila ada) selama proses perbaikan

material berbutir yang digunakan untuk 98 dari 303 butuhkan air dalam jumlah be (hardness) Proses dapat diperiksa dengan mengacu pada prosedur pengujian sifat Tabel 15 - Gradasi bahanTabel 15 tipikal pengisi (dry bottom-feed process) process) (dry bottom-feed (dry top-feed process) (dry top-feed

Proses kering (dengan) bawah penghubung Proses kering (dengan) atas penghubung (wet process) Proses basah

stone columns

(misalnya kuat geser, kekakuan, atau permeabilitas). permeabilitas). atau (misalnya kuat geser, kekakuan, menilai apakah target untuk perbaikan selesai) (setelah proses mengurangi potensi likuifaksi). mengurangi potensi likuifaksi). diperbaiki. diperbaiki. dipastikan parameter tanah juga akan harus bervariasi. dipertimbangkan Karena dengan itu jalan variasi memberikan parameter tertentu. suatu parameter dari diizinkan tanah batas atas dan batas bawah yang tanah harus harus diperh diperbolehkan terhadap bangunan sekitar (bila ada) diantisipasi. Dampak besaran pengangkatan dan penur © BSN 2017 Distribusi gradasi ukuran material pengisi harus diperiksa apak perencana. Jika diperlukan, kekerasan SNI 8460:2017 membuat c) yan jarak dan area titik-titik perbaikan kedalaman, Kriteria dapat diperbaiki dengan menggunakan metode pemadatan dalam. menggunakan dengan dapat diperbaiki dalam perancangan pemadatan da Hal-hal berikut harus ditentukan a) Tujuan perbaikan (misalnya meningkatkan daya b) dukung, Target mengura pencapaian parameter geoteknik yang diperlukan setelah perbaikan tanah d) Kriteria kinerja yang ditargetkan dan jenis pengukuran parameter tanah yang disyaratkan Data penyelidikan tanah harus digunakan untuk menentukan apakah 6.8.5.1 Umum mekanik dan fisik agregat yang diatur di dalam SNI terkait. yang diatur fisik agregat mekanik dan 6.8.5 perancangan lain dalam Pertimbangan e) Rencana pemadatan ulang (bila perlu), jika akan ada f) penggali Akibat sifat alami tanah yang tidak seragam, bahkan setelah g) penurunan Besarnya tanah dan pengangkatan tanah Beberapa proses pemadatan dalam mem pengambilan air tanah pada proses lingkungan yang mungkin terjadi. dampak diperlukan dan pelaksanaan, perlu diperhitun Kemungkinan gangguan terhadap lingkungan, seperti kebisingan, g air yang memungkinkan harus ditiadakan. berdampak pada struktur yang berdekatan harus diminima “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, gan (water (water vibroflot umumnya . Setelah optimalkan diturunkan

SNI 8460:2017 ngkat istem istem drainase protan air ntuk ntuk tanah yang yang umumnya (preliminary trials) trials) (preliminary an dalam metode vibroflot tabil. tabil. Alat pemadat top mounted vibrator top mounted ir halus mengurangi baik bila kandungan yang “terkunci” dengan coba coba dapat juga diaplikasikan harus digunakan untuk an untuk untuk meningkatkan daya ntu, lalu , hanya saja disini air yang depth vibrator stamper emperbaiki tanah lempung lunak menimbulkan resonansi getaran compaction vibratory deep tidak vibroflot stone column dry top-feed process: Pada tanah atau vibrofloat (deep vibratory compaction) bekerja sama dengan tanah di sekitarnya roller 99 dari 303 99 dari 303 Proses basah ini digunakan apabila lubang yang nya pemadatan tidak akan berhasil stone columns vibroflot untuk pemadatan dilakukan berulang-ulang hingga umumnya diaplikasikan untuk m

wet process: wet vibroflot. Proses pemadatan akan berlangsung lebih efisien bila

dibutuhkan untuk bekerja sebagai drainase, diperlukan perancangan vibroflot diangkat keluar lubang yang terbentuk, lubang segera diisi den Vibroflot dan batang penyambungnya dimasukkan ke dalam tanah melalui lubang, menurunkan stone columns © BSN 2017 © BSN 2017 terbentuk dengan proses kering (dengan) penghubung atas tidak yang s digunakan sama seperti sebelumnya, yaitu Proses basah atau dipompakan dan bukan udara. Lubang dibentuk dengan bantuan sem material terisi penuh di dalam lubang dan terbentuk berada di atas muka air tanah. Metode ini umumnya diaplikasikan dengan menggunakan vibroflot. getaran dan berat sendiri vibroflot yang yang dibantu dengan semprotan dipompakan udara bertekanan kedalaman ke rencana tercapai, vibroflot dipertahankan beberapa ujung lama untuk memastikan lubang. kestabilan vibroflot dengan menggunakan Selanjutnya kompresor berbutir kasar pada umumnya metode ini hanya dapat diterapkan u tanah di sekitarnya. material pengisi berbutir kasar (lihat Tabel 15) sejumlah terte mengisi kembali untuk memadatkan tanah berbutir tersebut. Proses menga diaplikasikan diaplikasikan pada tanah berbutir efisiensi pemadatan, pada kasar. umum Kandungan tanah berbut membentuk suatu struktur tanah komposit yang dapat difungsikan untuk membuktikan tersebut. tanah perbaikan perancangan kelayakan metode Pemadatan getar tersebut pada kedalaman dan/atau tertentu untuk meng tanah berbutir halus melebihi 10%. Tanah-tanah yang tersementasi yang atau tinggi memiliki tidak hisapan cocok untuk diperbaiki dengan sistem pemadatan tertentu. getar Proses pada perbaikan kedalaman ini dapat dilakukan dengan menggunak yang dipasangkan di ujung atas batang penggetar atau yang memiliki kuat geser tak terdrainase minimum 20 kPa, namun pada tanah pasir lepas. Formasi dukung, mempercepat disipasi meningkatkan stabilitas lereng. Stone columns ini tegangan dapat dibentuk melalui tiga cara air sebagai berikut. pori, mengurangi penurunan, a) Proses dan/atau kering (dengan) penghubung atas atau memadatkan lapisan tersebut. memadatkan tersebut. lapisan 6.8.5.2 perbaikan Pemilihan metode Metode yang dipilih untuk melaksanakan dalam perbaikan perancangan. tanah harus Bila memenuhi tidak perbaikan persyaratan tanah terdapat yang akan pengalaman diterapkan, maka harus yang dilakukan uji meyakink dikenal dengan nama getaran yang ditimbulkan batang penggetar atau pada tanah. Vibrated stone columns horizontal. horizontal. Jika pemadatan getar pada ditujukan untuk memadatkan kedalaman lapis permukaan, tertentu atau Jika drainase permukaan dengan jalan membuat selimut drainase atau s b) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

t kasar, kasar, : Proses an, dengan gga proses top mounted top r ke tempat stone column stone nik ini dapat kembali sambil . uk memadatkan menghilangkan ompakan, ompakan, hal ini di tarik secara yang dihasilkan) aat aat pipa didorong gi gi 2-3 m, saat ini erbentuk), material lunak dan terbentuk adi masalah. tekanan dipompakan tik-titik kan pada tanah kohesif Vibroflot adatan dalam dimulai. . Metode vertifikasi yang anah si melalui penyalir vertikal. vertikal. si melalui penyalir

stone column dry bottom-feed process dry bottom-feed . Sepanjang proses vibrator tetap vibroflot dapat didorong turun kembali untuk ) tamper seberat 10 – 200 ton dari ketinggian

stone column 100 dari 303 . vibroflot. Setelah mencapai kedalaman rencana, yang dihasilkan. Proses ini memerlukan aliran air yang selesai. Karena sepanjang proses batang penggetar ebih yang kemudian terdisipa . Bilamana perlu vibroflot akan memadatkan tanah berbutir yang diisikan dan

stone column stone stone column umumnya sangat efektif untuk diaplikasikan pada tanah berbutir stone column

. Ujung bawah pipa penggetar dilengkapi dengan sepatu yang dapa tetap menggantung dalam lubang dan aliran air tetap mengalir (aliran air dalam

kering (dengan) penghubung penggetar bawah yang dimasukkan ini ke dalam vibrator dilakukan tanah dengan dengan menggunakan menggunakan membuka secara otomatis saat pipa pipa ditarik ke atas dan menutup s ke bawah. Saat ujung pipa penggetar mencapai kedalaman rencana, material pengisi sejumlah volume tertentu (tidak sekaligus sebesar volume diisikan lubang ke dalam pipa penggetar, kemudian pipa diangkat material pengisi setingakan turun ke dalam lubang (saat ini udara ber ke ujung pipa penggetar melalui dampak vakum dan membantu material) proses turunnya pipa kecil yang terpasang untuk Selanjutnya pipa penggetar didorong ke bawah setinggi material 1-2 m pengisi unt dan membentuk Proses kering (dengan) penghubung bawah atau tetap bergetar dilakukan pembentukan berulang-ulang ke arah atas lubang hin bergetar. Proses pengisian pipa, mengangkat pipa dan mendorong selalu berada di dalam tanah, maka kestabilan lubang tidak menj tidak lubang di dalam tanah, maka kestabilan selalu berada penampung sementara. penampung sementara. jetting), getaran dan berat vibroflot dapat digerakkan sendiri naik turun beberapa kali sambil air tetap dip banyak, dan juga perlu disediakan parit untuk mengalirkan lumpu dimaksudkan dimaksudkan untuk mengeluarkan vibroflot lumpur dari dalam jumlah yang cukup lubang. dan kontinu menjamin Kemudi kestabilan lubang pengisi yang t diisikan dari atas perlahan-lahan, getaran melalui lubang yang membentuk terbentuk. lebih memadatkan c) perlu dilakukan harus ditentukan sebelum proses pelaksanaan pem proses pelaksanaan harus ditentukan sebelum perlu dilakukan Ketercapaian Ketercapaian sasaran atau target perancangan harus diverifikasi 6.8.5.3 Verifikasi perancangan © BSN 2017 pilar-pilar batu. pilar-pilar batu. SNI 8460:2017 Pola titik-titik pemadatan dengan pemadatan getar pada kedalaman tertentu pola dapat berupa segitiga sama sisi di atas fondasi yang akan ditempatkan dengan tipe disesuaikan atau pola segi empat, sedangkan pola ti 10 – 40 m dengan pola tumbukan teratur. Pada tanah kohesif, tek Kompaksi dinamik dan tidak efektif dilaksanakan dengan untuk menjatuhkan penumbuk ( diaplikasikan pada tanah kohesif tanpa dikombinasikan dengan modifikasi. Prefabricated Vertical Drain Teknik (PVD). Tumbu ini air pori berl menghasilkan tegangan Modifikasi lain adalah dengan menghamparkan material setebal berbutir 50 kasar (kerikil cm atau – sirtu) berulang-ulang 80 sehingga cm material kerikil/sirtu di masuk atas ke dalam lapisan t tanah lempung, lalu ditumbuk dengan tamper “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

atau yang

depth vibrator SNI 8460:2017 Pelaksanaan Pelaksanaan dan hingga kedalaman depth vibrator cil dan tidak lagi

perhitungkan perhitungkan dalam ya harus ditentukan lakukan lakukan bila dijumpai melalukan pengamatan tik-titik pemadatan yang maka aikan. ama sekali bila perbaikan berikut: berikut: h dapat diterima. rlukan supervisi, monitoring berdasarkan pertimbangan , (partial-depth)

harus masuk sampai kedalaman tanah keras 101 dari 303 101 dari 303 hanya masuk sampai kedalaman pada kondisi tegangan yang (compaction probe) (compaction

© BSN 2017 © BSN 2017 atau batang pemadat timbul akibat beban bangunan sudah relatif kecil dan dapat diab relatif kecil sudah bangunan beban timbul akibat penyimpangan dari perancangan; signifikan diidentifikasi melalui penyelidikan lapangan; batang pemadat 6.8.5.5 Urutan perbaikan Urutan pelaksanaan titik-titik pemadatan di lapangan ditentukan keefektifan proses pemadatan dan pengaruhnya terhadap struktur dan sarana sekitar. struktur pengaruhnya terhadap dan sarana sekitar. proses pemadatan dan keefektifan 6.8.5.6 Supervisi Sebelum pekerjaan pemadatan dalam dimulai, monitoring harus dan sudah tersedia pengujian prosedur yang supervisi, harus mencantumkan hal-hal sebagai dan tertulis tersedia secara perlu dilakukan untuk kontrol kualitas. - Prosedur harus batas yang perlu dicapai; dan nilai-nilai daftar parameter yang perlu dikontrol - kondisi lokasi dan kondisi tanah, serta prosedur yang harus di - bila hanya diperlukan perbaikan di sebagian kedalaman interpretasi interpretasi hasil pengujian berlaku. yang geoteknik SNI penyelidikan persyaratan geoteknik di laboratorium dan Meskipun lapangan dilakukan pengujian untuk kontrol harus kualitas, tetap dipe memenuhi di lapangan. dan pencatatan Pengamatan dan evaluasi terhadap perancangan awal dengan jalan dilakukan. harus selalu di lapangan 6.8.5.4 Area dan rencana titik-titik perbaikan Perancangan harus mencantumkan area yang akan diperbaiki dan ti akan dilakukan. Setiap titik pemadatan tetap. suatu titik acuan berdasarkan harus diberi nomor referensi Kemungkinan adanya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan dan harus di lokasin perancangan. masi mm dari titik 150 dengan rencana Deviasi horizontal sampai Area perbaikan harus mencakup area di luar tapak fondasi, terut ditujukan untuk meningkatkan ketahanan potensi likuifaksi. Sebagai patokan, lebar panjang dan area perbaikan ditambahkan sebesar yang akan dilakukan. minimal setengah dari kedalaman perbaikan Bila untuk perbaikan meningkatkan ditujukan dukung daya mengurangidan tanah penurunan maka kedalaman pemadatan tanah harus mencapai dimana tanah keras atau tegangan tanah menimbulkan perbedaan yang penurunan yang tidak timbul dapat diterima di kemudian akibat hari. kedalaman yang diperbaiki adalah: Ini berarti beban sudah relatif ke - bila diperlukan perbaikan pada seluruh kedalaman tanah lunak, Tipe dan frekuensi pengujian yang diperlukan harus ditentukan. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ratio tanah menghambat atau baikan tanah yang ntuk mengukur dan et et pemadatan harus ermukaan tanah yang rbaikan rbaikan tanah, variasi

i lapangan di bawah ini an yang dilakukan harus yelidikan tanah. yelidikan Bilamanatanah. an tanah terhadap waktu penggunaan penggunaan kerikil dalam ratio friction tanah, serta dan berpengalaman. dan berpengalaman. i, frekuensi uji dan kriteria (penetration resistance). resistance). (penetration ume, asal, jenis dan gradasi man pengaruh beban fondasi

. ). 102 dari 303 , harus dilakukan pencatatan volume material kerikil yang induced pore pressure induced pore stone columns stone

secara menerus di sepanjang kedalaman tanah. secara menerus di sepanjang pori tanah ( tegangan air diperbaiki perlu dimonitor dan dicatat. dimonitor dan dicatat. diperbaiki perlu Dynamic penetrasi probing (DP) untuk mendapatkan tahanan material perlu dicatat, material perlu dicatat, mencegah penetrasi tanah dengan alat penggetar dengan alat penetrasi tanah mencegah jika material pengisi merupakan material setempat, penurunan p jika material pengisi didatangkan dari luar lokasi proyek, vol b) Uji CPTu, untuk mendapatkan nilai perlawanan konus dan dihabiskan dihabiskan untuk membuat setiap kolom. Bila terdapat perbedaan Kinerja perbaikan tanah yang lapangan. dikerjakan Pilihan perlu metode dinilai pengujian dengan harus melakukan berdasarkan pengujian di tujuan per 6.8.5.7 Pengujian Untuk pembuatan volume yang besar untuk membuat satu kolom, maka perlu dilakukan evaluasi pengaruhnya terhadap target perancangan. direncanakan. Tipe pengujian tanah yang dilakukan harus sesuai dengan SNI pen tipe pengujian yang akan dilaksanakan belum diatur yang dalam SNI, maka dilakukan metode pengujian harus perencana. didasarkan atas standar Tipe uji pengujian, parameter-parameter yang internasional harus diuji, lokasi dimulai. pelaksanaan sebelum penerimaan harus ditentukan yang uj disetujui oleh Jumlah pengujian harus cukup representatif kondisi tanah, tipe fondasi struktur yang akan dengan: didukung, kedala luas area pe lainnya. terkait serta faktor-faktor Bila faktor waktu merupakan parameter yang berpengaruh terhadap kekuatan tanah (adanya faktor rheologi), maka tenggang waktu antara selesainya perbaik dimulai. pelaksanaan sebelum ditentukan pengujian harus Untuk pekerjaan pemadatan dalam, membuktikan perlu tingkat perbaikan dilakukan yang uji tercapai. Satu dapat dilakukan. lapangan atau u lebih uj a) Uji sondir (CPT) untuk mendapatkan nilai perlawanan konus dan c) tests (DMT) untuk mendapatkan modulus deformasi. Dilatometer d)  © BSN 2017 - prosedur penanganan bila dijumpai gangguan di dalam tanah yang SNI 8460:2017  Supervisi harus dilaksanakan oleh personel yang memenuhi yang oleh personel syarat harus dilaksanakan Supervisi Setiap perubahan kondisi tanah yang dievaluasi dan dapat dilakukan perubahan cara-cara berpengaruh perbaikan. Perubah pada targ perencana. mendapatkan persetujuan Pencatatan berkala dan sistematis harus proses pelaksanaan. selama dimonitor dan dicatat dilakukan. Parameter kontrol yang kritis harus pengisi, maka: menggunakan material pemadatan Bila proses “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dilakukan beban, beban, durasi SNI 8460:2017 an an struktur yang Pelat baja yang nya harus selalu yang akan diuji. . lamana pekerjaan rambat gelombang pori berlebih yang terdapat bangunan dan/atau tegangan an laboratorium serta um pekerjaan dimulai iksa daya dukung dan maka harus dipasang n konsultan perencana relasikan relasikan secara empiris ukan sebelum pengujian. ukan sebelum pengujian. stone column termasuk tanah di sekelilingnya. perbaikan yang luas, umumnya : uji beban dilakukan melalui pelat baja kaku stone column , bila stone column dipasang pada tanah berbutir 103 dari 303 103 dari 303 dilakukan dengan uji beban pelat ). stone column vibrated stone column stone vibrated : uji beban diakukan di atas area limit pressures limit © BSN 2017 © BSN 2017 yang dipasang di atas satu atau lebih yang dipasang di atas satu atau gedung/fasilitas sekitar yang peka terhadap getaran, maka sebel harus dilakukan percobaan pemadatan. Getaran yang timbul dipantau pada dengan menggunakan bangunan alat monitor tersebut getaran, dan pada tanah yang berbatasan Inklinometer. dipasang harus tersebut sekitar gedung/fasilitas bangunan dengan lokasi beberapa Vibrating Wire Piezometer untuk memonitor tegangan pori. air tegangan timbul dan untuk mengukur disipasi air batas ( keseragaman pemadatan yang dicapai dapat dinilai seismik yang melalui diukur di lapangan; cepat pengambilan contoh dan penguji lubang bor. pengujian permeabilitas dengan membangun konstruksi memberikan fondasi beban berupa tumpukan tanah dalam yang ekivalen dengan beb skala sesungguhnya. penuh, lalu dibebani dengan Zone tests digunakan harus ditempatkan secara Peningkatan konsentrik beban diatas yang dimonitor. diberikan dan penurunan yang diakibatkan 6.8.5.8 Monitoring Monitoring instrumentasi pada pekerjaan pemadatan dalam harus mempertimbangkan dua kondisi berikut. a) Apabila berdasarkan keputusan konsultan perencana dipandang b) Apabila proses perbaikan tanah dilakukan pada tanah lempung, ahli. dan/atau pengawas Semua letak titik-titik instrumentasi harus mendapat persetujua kasar, maka pengujian yang tercantum di atas bisa digunakan. Bi Parameter-parameter yang diperoleh dari uji lapangan dapat yangdengan parameter mengontrol perilaku massa tanah. diko Perbandingan antara uji lapangan yang dilaksanakan sebelum dan setelah perbaikan tanah tanah yang dicapai. perbaikan tingkat dapat menjadi indikator Bilamana diperlukan, dapat dilakukan uji pembebanan untuk memer yang tercapai. tingkat penurunan Untuk pekerjaan dilakukan pada tanah berbutir halus (tanah lempung dan lanau), kecuali pengujian berikut. sebagai perlu juga dilakukan uji beban di atas, a) Uji beban pelat besar (large plate load tests) Lokasi, parameter yang ditent harus beban pemberian/pengangkatan siklus pengujian, dan diukur, prosedur pembebanan, Uji beban penambahan pada satu f) penetrasi. SPT mendapatkan Uji tahanan g) Tipe pengujian lain yang dapat juga diterapkan adalah: uji geofisika dimana tingkat b) e) Pressuremeter tests (PMT) untuk memperoleh modulus deformasi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

deep , sumur- ) ) berupa ) dan anah anah lunak preloading u di laut untuk tujuan n drains san disipasi tegangan ) , yaitu: elektro osmosis, am tanah); harus tersedia. harus tersedia. royek. eluruhan. eluruhan. Beberapa contoh dynamic compaction dynamic 104 dari 303

), kompaksi dinamik ( , dan kolom-kolom pasir yang dibungkus dengan geotekstil. , dan kolom-kolom pasir yang dibungkus dengan geotekstil.

compacted sand piles compacted

stone columns

. Prefabricated Vertical Drain (PVD) Vertical Prefabricated air pori berlebih; air pori berlebih; Sebelum pelaksanaan pekerjaan, semua informasi yang diperlukan semua Sebelum pelaksanaan pekerjaan, 6.9.2 pekerjaan Informasi diperlukan untuk perancangan dan pelaksanaan yang mixing Subpasal ini tidak membahas mengenai dengan drainase menggunaka sumur, a) kondisi lapangan. Informasi yang terkait dengan b) titik. untuk penentuan Titik referensi c) PVD. dengan panjang Gambar posisi dan d) legal. Aspek e) pemasangan PVD. Metode f) akan digunakan. yang fisik PVD hidraulik dan Karakteristik g) akan digunakan. PVD dan material lain yang Spesifikasi h) p penerimaan material yang dipakai di pengujian dan Prosedur © BSN 2017 6.9.1 lingkup pekerjaan Prefabricated Ruang Drain (PVD Vertical Subpasal ini berpermeabilitas rendah, berkompresibilitas menetapkan tinggi Vertical Drain dengan (PVD) prinsip-prinsip yang menggunakan dikombinasikan Prefabricated dengan prapembebanan perancangan ( perbaikan t 6.9 SNI 8460:2017 tanah timbunan. tanah timbunan. PVD dapat digunakan pada pembangunan/pekerjaan di darat dan/ata sebagai berikut: - setelah pembangunan; besaran penurunan mengurangi - mempercepat proses konsolidasi dengan mengurangi panjang linta - efektif dal (dengan menaikkan tegangan stabilitas meningkatkan - efek likuifaksi. mengurangi/mitigasi Setiap tujuan di atas akan memperbaiki kondisi tanah secara kes ini adalah: aplikasi teknik - kereta api; timbunan jalan dan jalan - tanggul-tanggul; pembangunan dan perkuatan - pembuangan; area penimbunan/tempat untuk prepembebanan - dekat pantai; pantai dan konstruksi lepas - reklamasi; - terbang. lapangan pelabuhan dan PVD ini dapat dikombinasikan dengan metode perbaikan tanah lain kolom pasir ( “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ang dapat aterial galian SNI 8460:2017 SNI an memerlukan asi yang dapat an an permukaan, an an masuk, lereng, asikan. asikan. lain lain); lain lain); kasi proyek. proyek. kasi an pembangunan yang berikut. berikut. an polusi. penunjang dan lain-lain dekat ), dan lain-lain. ), dan lain-lain. 105 dari 303 105 dari 303 headroom menimbulkan kesulitan pemasangan penyalir vertikal atau alat pemasangan khusus. yang ak memengaruhi metode pelaksanaan, keselamatan kerja, pembuangan m didokument pipa gas) harus keberadaan gas / dari lokasi proyek, keras); keras); keberadaan akar-akar pohon, urugan, dan lain-lain; akar-akar pohon, keberadaan © BSN 2017 © BSN 2017 dan/atau kendala arkeologi. dan/atau kendala penggalian. dewatering, penerowongan dan lokasi pekerjaan/proyek. lokasi pekerjaan/proyek. perancangan. diperlukan dalam - SPT); hasil uji (berupa penetrasi tahanan - komposisi, luas/sebaran lateral, ketebalan dan kepadatan lapis - deskripsi tanah (jenis, lapisan, keberadaan lapisan pasir dan lanau, dan lapisan - iklim ekstrim; dengan kondisi di daerah informasi cuaca - dan gerakan pasang-surut, tinggi gelombang (arus, laut kondisi - keberadaan kerakal atau batu-batu besar atau lapisan tersement - risiko lingkungan (pencemaran air dan tanah bawah permukaan, y keterbatasan tinggi ruang kerja ( tinggi ruang keterbatasan e) getaran d termasuk efek kebisingan, lingkungan, Keterbatasan g) lo sebelumnya pekerjaan pemasangan drain di dekat Pengalaman diberikan. juga harus Instruksi berikut d) Keberadaan struktur bawah tanah, sarana bawah tanah, pencemaran yang diketahui f) Aktivitas pembangunan yang direncanakan dan/atau sedang h) hidraulik). dan fisik drainase (sifat dan selimut lantai kerja Karakteristik berjalan, seperti: i) Kondisi-kondisi bangunan/struktur, jalan, fasilitas layanan/ informasi sebagai tersedia Untuk pelaksanaan pembebanan, harus a) pelaksanaan Program pembebanan. b) Prapembebanan (beban permanen dan sementara). c) Jadwal pembebanan. d) pembebanan. pra untuk volume urugan yang digunakan Berat e) Pemberitahuan/peringatan tentang kendala-kendala dalam tahap f) pemantauan/monitoring. Program b) PVD: yang bisa memengaruhi tanah pelaksanaan Kondisi c) berikut: sebagai lingkungan dan Informasi cuaca i) monitoring. supervisi dan termasuk kualitas, kontrol sistem Uraian berikut. harus meliputi hal-hal lapangan Informasi kondisi a) Geometri lapangan, di antaranya: batas lahan, topografi, jal “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, dan h , indeks c , koefisien v ada tidaknya n-lain yang dapat perlu mendapatkan apisan apisan permukaan, matan. ai untuk menentukan n penyimpangan dari an dimulai. engukuran tegangan air lidasi horizontal, c berikut: berikut: formasi berikut. formasi berikut. an tanah harus memenuhi , index kompresi, c c 106 dari 303 el untuk pemasangan PVD. , , e, koefisien konsolidasi vertikal, c s ; h (swelling), c

re-kompresi konsolidasi horizontal, c horizontal, konsolidasi

- dan terdrainase); terdrainase (tak tanah kekuatan geser - permeabilitas. tampak berbeda dari yang diasumsikan dalam perancangan. dalam perancangan. diasumsikan berbeda dari yang tampak keberadaan keberadaan dan kondisi bongkahan akar-akar batu, lapisan pohon, tanah menghambat masuknya mandr kondisi tersementasi, atau tanah batuan dan timbunan, lai - tanah; klasifikasi - ukuran butiran; distribusi - kadar air alami; - Atterberg; batas-batas - berat isi; - kadar organik; - E; (modulus elastisitas), parameter kekakuan tanah - parameter konsolidasi, yaitu: tekanan pra-konsolidasi, p’ Selain hal-hal di atas, disyaratkan juga untuk melakukan beberapa uji dengan CPTu, uji yang disertai disipasi untuk mendapatkan parameter koefisien konso d) sendiri. mengalami penurunan akibat berat tanah timbunan yang masih Keberadaan e) sekitar proyek. air tanah di tidaknya kontaminasi tanah dan Ada permeabilitas pada tanah lempung lunak yang akan diperbaiki. lempung lunak yang akan diperbaiki. permeabilitas pada tanah Level pisometrik muka air mendapat perhatian. perlu pula hidrostatis, tanah kondisi tekanan dan variasinya serta kemungkina Uji kuat geser sebaiknya dilakukan dengan triaksial CU pori. dengan p © BSN 2017 Jumlah dan jenis penyelidikan tanah yang dikerjakan harus memad 6.9.3 Penyelidikan PVD geoteknik untuk pekerjaan b) menggunakan metode penga perancangan pelaporan bila Prosedur Setiap persyaratan tambahan atau sebelum pekerja pihak yang berwenang perencana atau persetujuan penyimpangan dari standar ini jenis dan karakteristik tanah setempat. Semua proses penyelidik kriteria SNI untuk penyelidikan tanah. harus memuat in tanah PVD, laporan penyelidikan Untuk pekerjaan a) Komposisi, sebaran arah lateral, ketebalan dan konsistensi l a) Prosedur pelaporan untuk keadaan yang tak terduga atau kondisi yang muncul yang SNI 8460:2017 b) artesis. tekanan keberadaan dan kemungkinan Letak muka air tanah, variasinya c) dan parameter-parameter tanah sebagai tanah lunak Ketebalan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 atau berbentuk hal-hal sebagai umumnya adalah gian inti biasanya ngka panjang bukan . yebabkan polusi tanah ngan nilai pH antara 4 dan u u titik referensi tetap yang band drain mengalirkan mengalirkan air, dan bagian mungkinkan kapasitas aliran (perforation), ) ) bisa digunakan jika memenuhi

m.  C, dengan kuat tarik jangka pendek yang /tahun.  3 biodegradable ), dalam 107 dari 303 107 dari 303 90 ), dalam m ), dalam ) dalam tahun. ) dalam ), dalam mm/detik. ) pada gaya tarik maksimum, dalam %.) pada gaya tarik maksimum, dalam h50 durability elongation strip drain adalah strip PVD yang berpenampang empat persegi panjang, atau

. © BSN 2017 © BSN 2017

Daya tahan (keawetan, biasanya terdiri atas bagian tengah (inti) yang berfungsi utuk persyaratan drainase selama umur efektif PVD. 6.9.4.2.1 Band drain Band drain luar yang membungkus inti yang berfungsi sebagai filter. Lebar 100 mm dengan ketebalan bervariasi antara merupakan 2 strip mm berprofil, hingga dengan atau 10 tanpa mm. lubang-lubang jaring-jaring. Ba Bagian inti ini harus mempunyai struktur yang me hidraulik. g) capacity alir (discharge Kapasitas cukup untuk menahan gaya-gaya tarik yang timbul saat pemasangan cukup untuk menahan gaya-gaya tarik Bahan mentah yang digunakan untuk tanah dan pembuatan air tanah. Penggunaan PVD material daur ulang untuk tidak membuat PVD hanya boleh diizinkan menyebabkan bila polusi dapat diverifikasi bahwa tanah. dan/atau air material ulang itu tidak akan PVD men yang dapat hancur secara biologis ( f) (O filter bukaan karakteristik Ukuran c) dalam kN/m. tarik filter, Kuat d) kN/m (bila ada sambungan). sambungan, dalam tarik dari Kuat e) filter (v kecepatan Indeks 6.9.4.2 mentah PVD Bahan PVD umumnya terbuat dari geotekstil atau turunan produk geotekstil. Material PVD tidak sendiri berfungsi untuk merupakan perkuatan parameter tanah, penting. digunakan Persyaratan tahan karena selama 5 tahun untuk aplikasi di dalam tanah de yang itu diperlukan kuat cukup 9 serta tarik bila pada temperatur ja material tanah kurang yang dari 25 h) a) kN. dalam tarik, Kuat b) ( Perpanjangan disepakati. disepakati. 6.9.4 Persyaratan material 6.9.4.1 Umum Spesifikasi material PVD yang berikut akan digunakan harus mencantumkan Khusus kuat geser tak terdrainase, perlu dilakukan juga uji lapangan, yaitu dengan uji geser baling. Elevasi muka tanah dan lokasi pada setiap titik penyelidikan atau pengujian harus ditetapkan relatif terhadap datum nasional yang dikenal atau terhadap suat “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, kan, kan, dan n dapat band drain sekurang- band drain an. Selama ila ada) tidak diberikan oleh sangan. Pengujian diuraikan sebagai ntukan ntukan perancangan. . ahari dan bahan kimia enyebabkan alur aliran dipasang untuk mitigasi dalam arah memanjang stik yang paling penting dari band drain band terhimpit ke arah . band drain , dengan akibat berkurangnya band drain band band drain harus dilakukan sesuai dengan standar band drain band drain band . Kuat tarik 108 dari 303 band drain dilindungi terhadap sinar mat sinar terhadap dilindungi band drain harus memenuhi persyaratan perpanjangan dan kuat tarik yang diperlukan sangat tergantung pada mesin dan teknik Band drain

band drain harus memenuhi persyaratan ketahanan/keawatean terhadap pelapu

luas penampang alir. luas penampang alir. parameter konsolidasi, jarak dan kedalaman parameter konsolidasi, jarak dan kedalaman Kapasitas aliran harus cukup tinggi untuk memenuhiKapasitas aliran harus cukup tinggi persyaratan 16 Tabel direkomendasikan disajikan aliran yang Nilai kapasitas tertekuk yang mengurangi luas penampang alirnya.tertekuk yang mengurangi luas penampang drain menjadi buntu. air di inti band mengakibatkan terjadinya rangkak pada boleh gagal selama pengujian; selama pengujian; boleh gagal kurangnya (minimum) 1 kN/m. aliran berkurang. luas penampang dengan akibat dua sisi dalam inti dari e) Kapasitas aliran yang diperlukan sangat tergantung dari peru c) Butiran halus tanah bisa menembus filter ke dalam inti dan m d) Temperatur tanah dapat memengaruhi ketahanan kompresi PVD da yang dapat merusaknya. Penyimpanan harus pabrik pembuat. memenuhi kriteria yang - elemen terlemah; kuat putus ≥ 2% pada perpanjangan - pada gaya tarik 0,5 kN; ≤ 10% perpanjangan - kuat tarik minimum > 1,5 kN pada elemen terlemah. sambungan (b - di atas dapat disesuaikan; yang digunakan nilai-nilai tergantung alat pasang - kuat tarik sambungan dalam rentang temperatur di proyek, harus b) Penurunan tanah selama proses konsolidasi dapat mengakibatkan Band drain umur layanan yang diperlukan sampai 5 tahun. Jika likuifaksi, ketahanan PVD haruspenyimpanan lapangan di material harus selama umur rencana bangun Kapasitas aliran dan karakteristik filtrasi merupakan karakteri PVD. Faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas berikut. aliran a) Tekanan efektif lateral selama proses konsolidasi, filter Kuat tarik minimum sebagai berikut: pemasangan serta kedalaman harus cukup tinggi untuk mencegah putus selama dan kuat setelah tarik dan perpanjangan (elongasi) pema yang berlaku.

B. Kuat tarik dan perpanjangan (elongasi) (elongasi) perpanjangan B. tarik dan Kuat © BSN 2017 A. Ketahanan/keawetan SNI 8460:2017 C. aliran Kapasitas “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

/tahun /tahun 995

9950 3 3 t = 10% m m  band band ri

terputus iran harus /tahun /tahun 442 4420 3 3 band drain m m SNI 8460:2017 SNI hingga kapasitas isesuaikan isesuaikan untuk harus tidak boleh dik dik selama proses = 5 (band drains) an yang lebih besar band drain w /tahun /tahun . Nilai rata-rata hasil 110 m atau pada kondisi 1105 . 3 3 . Pengujian kapasitas N/m. Pengujian harus t menyusup masuk ke jadi. jadi. Sambungan filter kan berdasarkan pada m m aliran yang cukup dan lateral yang diberikan. lateral dan/atau inti oleh butiran geotekstil disatukan secara D/d /tahun /tahun 453 4530 3 3 olidasi pada kedalaman z = l da m m (band drains) /tahun /tahun 201 2010 3 3 m m = 15 w 50 ini. ini. untuk pemakaian dari filter /tahun /tahun 505 3 3 109 dari 303 109 dari 303 m m

) harus lebih tinggi dari 1 mm/det. Jika pemasangan h50 D/d /tahun /tahun 569 5690 3 3 tahun untuk penundaan waktu kons waktu penundaan untuk tahun m m / 3 . (band drains) /tahun /tahun 253 2525 3 3 , dalam m C. Untuk pemakaian di lingkungan tropis, pengujian kapasitas al w  m m = 10 Tabel 16 - Kapasitas aliran minimum (BS EN minimum - Kapasitas aliran Tabel 16 15237:2007) w band drain band D/d 63 /tahun /tahun 630 3 3 l = 10 m l = 20 m l = 30 m l = 10 m l = 20 m l = 30 m l = 10 m l = 20 m l = 30 m m m © BSN 2017 © BSN 2017 dilakukan dilakukan pada temperatur sesuai temperatur tanah di tempat pemasangan Filter harus terbuat dari material nir-tenun dimana serat-serat dan laporan pengujian didasarkan pada temperatur tersebut. temperatur tersebut. pada pengujian didasarkan dan laporan Waktu pengujian harus cukup lama aliran memberikan tekanan volume aliran air yang konstan, pada (sekurang-kurangnya dua hari) membentuk mekanis, kimiawi atau pemanasan struktur yang teratur Kerut, sobek, berlubang atau cacat lain harus dibuat tidak sedemikian sehingga butiran diperbolehkan halus tanah ter tidak dapa dalam inti Pengujian kapasitas aliran harus mengikuti standar yang berlaku aliran harus dilakukan pada temperatur laboratorium dan dilapor temperatur 20 produksi. produksi. Pemeriksaan visual untuk kerusakan harus dilakukan secara perio

Kuat tarik filter (per satuan lebar) Kuat tarik filter (per satuan mencegah kehilangan kapasitas aliran akibat tersumbatnya filter tanah halus. Sambungan filter tidak boleh mempunyai ukuran geosintetik. bukaan filter dari ukuran buka Ukuran pori filter harus sedemikian sehingga menjamin kapasitas

drain untuk mengatasi masalah menjamin permeabilitas yang memadai likuifaksi, ukuran pori filter harus d Filter harus mempunyai kuat tarik yang cukup untuk mencegah Pengujian harus dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku selama dan setelah proses pemasangan. Kuat tarik arah memanjang lebih rendah dari 3 kN/m. Untuk pemasangan lebih dalam tanah dari yang 25 sulit, kuat tarik minimum yang yang berlaku. standar sesuai dengan dilaksanakan diperlukan adalah 6 k pengujian indek kecepatan (v = = = = h h F. Filter F. Filter

I. Ukuran pori filter I. Ukuran pori filter G. H. Indek kecepatan filter H. Indek kecepatan filter = k = k tanah 0,315 s s 0,0315 m/tahun m/tahun k k Nilai kapasitas aliran air, q Nilai kapasitas Permeabilitas “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

enilaian enilaian filter harus 19 90 237:2007) rhadap pelapukan, dris dipasang untuk EN 9864 9864 EN EN 9864 EN 9864 EN 13252 EN 13252 EN 9863-1 EN 9863-1 l 17 (bilamana belum Standar uji Standar EN 15237:2007 in yang disetujui oleh ntrol ntrol kualitas produksi. emeriksaan visual untuk tahun atau selama umur : alah 50 mm dan diameter ang dikeluarkan oleh pabrik 12956 EN 11058 EN 10319 EN 10319 EN

2 2 2 2 2 2

Anjuran 25.000 m 25.000 m 25.000 m 25.000 m EN 9863-1 25.000 m 25.000 m 100.000 m EN 10319 200.000 m 200.000 200.000 m 200.000 200.000 m 200.000 m kekerapan tes tes kekerapan 500.000 m 500.000

110 dari 303 yang diukur sesuai standar yang berlaku tidak boleh , dalam tanah-tanah lanau kasar dan sedang. lanau kasar dan sedang. , dalam tanah-tanah 90 50, tanah an filter 100.000 m EN 10321 uk 500.000 m BS m 500.000 BS EN 15237:2007 m.  Sifat hingga 2.8 d hingga 2.8 untuk tanah lanauan; tanah lanauan; untuk

50, tanah

85,tanah 85,tanah Tabel 17 – Frekuensi pengujian untuk kontrol kualitas (BS EN 15 Frekuensi Tabel 17 – PVD silindris harus memenuhi persyaratan ketahanan/keawatean te

dan umur layanan yang diperlukan sampai 5 tahun. mitigasi Jika likuifaksi, ketahanan material PVD harus selama silin minimal 50 - d < 1.5 Persyaratan Persyaratan ukuran pori filter harus dipertimbangkan di lapangan. kondisi pemasangan berdasarkan sifat-sifat tanah dan Nilai ukuran bukaan karakteristik O lebih tinggi dari 80 dari lebih tinggi Dalam tanah kelanauan dan lanau ukuran bukaan karakteristik O Band drain harus memenuhi semua persyaratan SNI dan kesesuaian prosedur p yang berlaku untuk itu sebagaimana yang tercantum di dalam Tabe ada SNI terkait maka dapat digunakan standar nasional negara perencana). la < d kriteria berikut berdasarkan tanah terhadap kondisi disesuaikan - < J. Kontrol kualitas A. Ketahanan/keawetan © BSN 2017 dalam 45 mm. Sobek dan/atau cacat lain tidak kerusakan dapat diizinkan. harus P dilakukan secara teratur Diameter dan sebagai tebal inti harus bagian harus sesuai dengan dari spesifikasi y ko pembuat dan dalam batas-batas toleransi yang diizinkan. 6.9.4.2.2 berpenampang PVD silinder (silindris) PVD silindris terdiri atas pipa fleksibel berbentuk bulat bergelombang dan berlubang-lubang yang diselubungi oleh selubung filter. Diameter luar tipikal ad Kapasitas aliran saat tertek Kapasitas aliran Kuat tarik dari pelepet/sambung Daya tahan/keawetan Kuat tarik arah memanjang (longitudinal) (longitudinal) Kuat tarik arah memanjang maksimum gaya tarik pada Perpanjangan/elongasi lurus saat aliran Kapasitas m 100.000 EN 103 Lebar dan ketebalan ketebalan dan Lebar panjang satuan Massa per Indeks kecepatan Indeks kecepatan (longitudinal) Kuat tarik arah memanjang Kuat tarik arah melintang PVD komposit: Ketebalan Ketebalan luas satuan Massa per pori Ukuran Filter: SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

selama dan SNI 8460:2017 . harus dilindungi . . ur ur selama proses bandingkan bandingkan dengan butiran halus tanah uifaksi uifaksi harus tahan Penyimpanan harus proses konsolidasi arus tidak diizinkan. PVD silindris dalam band drain. a band ini dapat turun jika inti tipe mesin pemasang, ilakukan ilakukan sesuai dengan tertutup akibat tekanan secara mekanis, kimiawi, band drain band drain 111 dari 303 111 dari 303 i tanah, namun kapasitas aliran © BSN 2017 © BSN 2017 Kuat tarik PVD silindris yang diperlukan sangat tergantung pada Kapasitas aliran PVD silindris pada umumnya jauh lebih besar di terhadap terhadap sinar matahari dan bahan kimia yang dapat merusak PVD. kriteriamemenuhi oleh pabrik pembuat. yang diberikan teknik pemasangan, dan kedalaman dari PVD silindris. arah Kuat tarik memanjang harus cukup sesudah pemasangan. tinggi untuk mencegah putusnya Pengujian dari drain kuat tarik dan perpanjangan yang terjadi harus d yang berlaku. standar uji tarik Kuat tarik sambungan dalam suatu rentang temperatur yang berlaku di lapangan harus 1 kN/m. sekurang-kurangan yang diperlukan untuk konsolidas rencana rencana bangunan). Selama penyimpanan di lapangan PVD silindris Selubung filter harus terbuat dari rangkaian serat yang diikat sama dengan persayaratan pada Persyaratan kuat tarik filter filter sama dengan persayaratan pad Persyaratan indek kecepatan silindris hancur akibat yang terjadi. penurunan dan/atau bila tertekuk akibat kenaikan tekanan efektif lateral Perforasi selama atau lubang-lubang dari pipa (inti) harus selubung filter. tidak boleh Pipa dan filter rencana bangunan/struktur. umur PVD selama terhadap kerusakan silindris yang digunakan untuk mitigasi lik atau pemanasan membentuk yang teratur. struktur Kejadian terlipat, sobek, berlubang, Sambungan dan/atau selubung filter harus cacat dibuat sedemikian rupa yang sehingga lain inti PVD silindris. masuk ke dalam menyusup tidak dapat h Pemeriksaan visual untuk kerusakan produksi pabrik. rencana kontrol dengan produksi sesuai harus dilakukan secara terat Persyaratan ukuran pori filter sama dengan persyaratan pada filter sama dengan Persyaratan ukuran pori B. perpanjangan dan tarik Kuat D. aliran Kapasitas E. Filter PVD silindris F. lebar per satuan tarik filter Kuat G. filter Indek kecepatan H. pori filter Ukuran “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

untuk untuk

proses proses k mencapai ai 90% derajat m SNI terkait (atau an penurunan yang bar 12 menunjukkan h kecil daripada 10% baga pengujian yang sesuai persyaratan yang SNI terkait). Karakteristik Karakteristik terkait). SNI 112 dari 303 effect) effect) yang diterima beban timbunan pada saat effect) yang diterima beban timbunan pada saat buoyancy buoyancy

bila efek gaya angkat ( proses prapembebanan berlangsung tidak diperhitungkan. tidak diperhitungkan. berlangsung proses prapembebanan diperhitungkan. berlangsung proses prapembebanan bila efek gaya angkat ( tegangan akibat beban. tegangan akibat beban. tidak dapat ditoleransi oleh struktur atau atau struktur ditoleransi oleh tidak dapat

perancangan. hal lain sesuai persyaratan Untuk minimum jalan biasa 1,30; Konstruksi jalan tol minimum 1,35; Konstruksi minimum landas pacu 1,5; Konstruksi minimum daya dukung tanah 1,5; Untuk tanah keras atau tanah lempung teguh yang tidak lagi menimbulk kedalaman tanah lunak dimana tegangan pada level tersebut lebi lebih besar atau sama dengan 1,2 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan lebih besar atau sama dengan 1,3 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan Perhitungan dilakukan pada kondisi jangka pendek (perhitungan tidak terdrainase  akhir konstruksi). saat kondisi persyaratan perancangan. atau sesuai konsolidasi harus memenuhiberikut. kondisi    diberikan oleh perencana. diberikan oleh perencana.      © BSN 2017

Pekerjaan Pekerjaan PVD dengan prapembebanan secara umum dimaksudkan untu 6.9.5 Kriteria perancangan Produk PVD harus memenuhi semua persyaratan yang tercantum dala menggunakan standar internasional yang diakui apabila belum ada PVD yang dipakai harus berada dalam terakreditasi. spesifikasi proyek atau lem sebagai berikut: tanah kriteria stabilisasi 6.9.4.3 Kontrol kualitas SNI 8460:2017 d) PVD dipasang hingga: Kedalaman skema perbaikan PVD. dengan tanah perbaikan perancangan tanah dengan PVD. Gambar 13 menunjukkan diagram Prosedur perancangan PVD dapat merujuk pada Pd T-13-2004-A. Gam 6.9.6.1 Perancangan 6.9.6 perancangan Pertimbangan lain dalam b) Batas-batas penurunan timbunan (konsolidasi): minimum c) Beban total mencap prapembebanan (berupa tanah timbunan) yang diaplikasikan ke tanah asli a) Faktor keamanan minimum sesuai persyaratan di bawah ini atau “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 SNI cobaan di lapangan

113 dari 303 113 dari 303 (field trials) Gambar 12 – Skema perbaikan dengan PVD Gambar 12 – Skema perbaikan Gambar 13 – Diagram proses perancangan pekerjaan PVD © BSN 2017 © BSN 2017 6.9.6.2 Percobaan lapangan Bilamana diperlukan perencana dapat meminta perancangandengan memvariasikan jarak PVD atau tipe PVD untuk penentuan akhir. untuk dilakukan per Perhitungan perancangan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Hansbo (1979) Hansbo (1979) persamaan menggunakan dengan dapat dilakukan Perhitungan perancangan yang disampaikan di dalam Pd T-13-2004-A. Faktor tahanan alir dan faktor gangguan tidak m. PVD tidak lebih dari 25 panjang perlu diperhitungkan apabila “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

deep settlement deep settlement akukan akukan dengan an sesuai dengan periksa dengan uji PVD. tuk monitoring kinerja ya di lokasi yang mirip engawas engawas harus segera pengukuran pengukuran penurunan aan. aan. a pengujian dapat diukur encana. encana. baru tentang kondisi tanah uensi pengujian, dan kriteria 114 dari 303

). Tegangan air pori diukur dengan memasang kedalaman. diukur dengan pisometer di berbagai pori ). Tegangan air © BSN 2017 Untuk pemeriksaan bahwa pelaksanaan sesuai dengan perancangan d per harus ditetapkan oleh Ruang lingkup dan prosedur monitoring 6.9.6.3 Supervisi 6.9.6.4 Monitoring dan pengukuran tegangan menggunakan pelat air penurunan (dan pada pori. probe tanah berlapis Penurunan gunakan juga penurunan harus Kenaikan dil kuat geser uji lapangan. laboratorium dan/atau tak terdrainase akibat Jika konsolidasi relevan, pergeseran horizontal dapat sepanjang batas inklinometer. dengan memasang di pinggir are Dalam kondisi dimana PVD dipasang tidak pada diperhitungkan. harus tetap tanah yang tidak diperbaiki dari lapisan maka proses konsolidasi seluruh kedalaman yang berkonsolidasi, dokumen kontrak, supervisi dalam pelaksanaan pengawasan dan berpengalaman geoteknik bidang harus dilakukan oleh personel yang Apabila dijumpai kondisi bersertifikat tak terduga atau keahlian didapatkan informasi yang berbeda dengan data yang dipergunakan dalam perancangan, p perencana. konsultan melaporkan kepada pihak Metode atau prosedur untuk verifikasi, kontrol, pengujian, frek pekerj dimulainya sebelum ditentukan penerimaan pekerjaan harus Sistem monitoring harus dipersiapkan berdasarkan pembebanan, cara dan/atau penurunan air tanah. pembebanan, Pengalaman sebelumn misalnya tahapan dengan lokasi yang dihadapi dapat dijadikan masukan untuk menentukan sistem monitoring yang akan diterapkan. Gambar 14 menunjukkan skematik instrumentasi yang diperlukan un PVD. Proses konsolidasi dalam area percobaan harus dimonitor dengan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(vacuum SNI 8460:2017 harus diatur untuk (dimodifikasi dari D) dengan metode Vertical Drain (PVD) anah dan toleransi n melakukan pengujian si dapat juga diverifikasi pengamatan yang tepat. . rus dikonfirmasi dengan nggunakan Prefabricated telitian telitian yang baik dari hasil di sepanjang batas-batas luar 115 dari 303 115 dari 303 FHWA, 1986) hampa udara Prefabricated Vertical Drain preloading) (PVD) dengan metode hampa udara © BSN 2017 © BSN 2017 Gambar 14 kinerja PVD – Skematik instrumentasi untuk monitoring Subpasal ini berpermeabilitas menetapkan rendah dan berkompresibilitas tinggi prinsip-prinsip dengan me perancangan perbaikan tanah lunak yang Subpasal ini menjelaskan perancangan menggunakan Prefabricated pemasangan harus dimonitor selama pelaksanaan berlangsung. pelaksanaan pemasangan harus dimonitor selama Proses konsolidasi harus dimonitor dengan sistem dan instrumen Akhir penurunan konsolidasi primer dapat diperkirakan dengan ke waktu (Metode Asaoka). penurunan terhadap pengukuran Kecuali berdasarkan pengamatan data penurunan, proses konsolida pori. melalui pengamatan tegangan air Bila relevan, pergerakan lateral tanah seiring berlalunya waktu dengan memasang inklinometer dimonitor area yang dibebani dapat Frekuensi/kekerapan pengamatan penurunan dan yang masuk akal. menghasilkan interpretasi tegangan air pori Instrumentasi untuk monitoring harus dipasang dimulainya proses pembebanan. sebelum referensi yang stabil sedini mungkin untuk mendapatkan nilai Bila relevan, kenaikan kuat geser bantuan tak uji laboratorium terdrainase pada dari benda tanah uji lapangan. ha yang diambil atau denga 6.10 6.8. dengan vakum. Persyaratan PVD dapatpada subpasal dilihat 6.10.1 Ruang lingkup pekerjaan Prefabricated Vertical Drain (PV Proses pelaksanaan harus dikontrol. Informasi terkait kondisi t “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) ) melalui ikan tanah untuk preloading diperlukan sistem kung tanah. or ataupun jalan kereta an. Hal ini dikerjakan agar berikut. berikut. di sekeliling daerah perbaikan bila (sealing wall) (sealing 116 dari 303 ).

terdapat lensa pasir yang dapat mengurangi efektifitas kerja pompakerja hampa udara. dapat mengurangi efektifitas pasir yang terdapat lensa pembuat dinding lumpur kedap udara

api. Lahan yang akan diperbaiki harus bersih benda lain yang dari menonjol ke permukaan batu, tanah, khususnya jika benda kayu, itu tajam dan akar bahan organik pohon atau serta material organik lainnya harus dikeluarkan benda- dari lah metode prabembebanan konvensional dengan tekanan atmosfir yang timbul dari proses prapembebanan hampa udara. perbaikan. tepi-tepi area Pekerjaan PVD dengan metode prabeban hampa udara meliputi: Pekerjaan PVD dengan metode prabeban hampa udara meliputi: a) lahan. Pembersihan 6.10.4 Proses pekerjaan c) pompa vakum. Sistem © BSN 2017 Material dan peralatan utama yang diperlukansebagai Material dan peralatan utama dijelaskan 6.10.3 Material dan peralatan b) Pembangunan perkuatan tanggul. dan c) timbunan. Prapembebanan pada daerah d) reklamasi. Prapembebanan tanah e) terbang. dan lapangan untuk pelabuhan tanah tanah Perbaikan f) dan lainnya. bangunan/tangki untuk fondasi tanah Perbaikan a) buangan. dan pipa PVD, drainase horizontal pengalir air berupa: Sistem b) Sistem penjamin kedap udara: geotekstil, geomembran dan bila Vertical Drain (PVD) yang dikombinasikan dengan prapembebanan ( SNI 8460:2017 vacuum preloading udara (vacuum hampa tekanan tujuan berikut. a) ) setelah pembangunan. (settlement besar penurunan Mengurangi b) du dan meningkatkan daya Mempercepat (konsolidasi) penurunan c) Mempercepat waktu penurunan (konsolidasi). d) Mensubstitusi sebagian atau seluruh material tanah timbunan yang digunakan dalam e) Meniadakan material timbunan untuk beban kontra (penstabil terhadap kelongsoran di f) timbunan. stabilitas Menaikkan Beberapa contoh aplikasi teknik ini adalah sebagai berikut. a) Prapembebanan untuk jalan, baik lalu lintas kendaraan bermot PVD dengan prapembebanan hampa udara dapat digunakan pada perba 6.10.2 Aplikasi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ah terjadinya SNI 8460:2017 SNI sak kekedapan an tanah, perlu at dilaksanakan ng daerah yang il separator dan dapat dilakukan , deep settlement otekstil separator. n eabilitas hamparan kondisi kondisi jenuh maka dap terhadap udara dan mengakibatkan kstil sebagai lapisan tor tor kestabilan sebab pengisi dan urugan memengaruhi memengaruhi proses dapat meningkatkan air dan udara yang rus tertanam di dalam ekstil sebagai lapisan asli, maka diperlukan izontal. izontal. ihampar ihampar secara merata. atau hingga kedalaman pasir dalam butir d). lainnya di antara lapisan bila dibutuhkan). bila dibutuhkan). sistem drainase horizontal ri luar. ri luar. ) yang memotong lensa pasir tidak sealing wall sealing aran geomembran. Di sekelili Dengan demikian seluruh area yang diperbaiki

117 dari 303 117 dari 303 inase horizontal yang harus d angkarkan angkarkan ke dalam tanah yang ke , pisometer, dan inklinometer (bila diperlukan). dan inklinometer (bila diperlukan). , pisometer, © BSN 2017 © BSN 2017 diperbaiki geomembran harus dij terhadap udara. sedalam 0,5 m atau lebih untuk menjamin kekedapan Bilamana terdapat lensa pasir, lanau atau material tidak kedap tanah lunak yang dapat mengurangi efektifitas pompa hampa udara tekanan vakum tidak optimal baik dipasang dinding di lumpur permukaan kedap udara maupun ( di kurang dari 1 m ke dalam lapisan tanah tidak kedap di bawahnya, kedalam dimana kondisi kedap dapat dicapai. Pemancangan PVD dapat dilaksanakan setelah hamparan selesai selimut drainase dilaksanakan. horizontal Pemasangan sesudah PVD selesai dilaksanakan. sistem Sistem drainase horizontal ha drainase lapisan pasir. Sistem drainase horizintal yang dimaksud adalah horizontal dap buatan dari bahan geosintetik mengganti lapisan untuk melengkapi atau dihitung dirancang atau atau yang sejenis.Kapasitas drainase horizontal harus Persyaratan butir d) dan e) ini juga berlaku untuk 6.9). (lihat konvensional PVD dengan sistem prapembebanan membantu ketahanan geomembran terhadap material yang geomembran), dapat meru diikuti dengan penggel Lapisan ini berfungsi sebagai sistem keluar drainase dari untuk PVD mengalirkan menuju area yang pasir diperbaiki. ini Ketebalan harus dan perm dihitung agar menuju area perbaikan. mencukupi untuk mengalirkan air yang keluar dari PVD Untuk area dengan elevasi final yang jauh penimbunan di atas tanah elevasi tanah yang signifikan. dengan Peninggian cara penimbunan elevasi tanah muka dengan Tinggi tanah material timbunan pengisi material di pengisi atas ini ge mengalami perkuatan. yang belum asli atas tanah di dilakukan perlu mempertimbangkan fak Hamparan pasir sebagai selimut dra pekerjaan, berupa: pengukur tekanan hampa udara, pelat penuruna probe menjadi suatu sistem yang tertutup dari aliran air dan udara da dari aliran menjadi suatu sistem yang tertutup material material yang akan digelar di atas lahan tidak merusak geotekst geomembran yang akan mengakibatkan kebocoran sewaktu proses vakum berlangsung serta tidak ada lapisan yang akan mengalami pelapukan sehingga perbaikan tanah. Pada area kerja yang mempunyai CBR ≤ 3 (tiga) persen dan dalam sebelum dilakukan penimbunan area tersebut perlu dipasang geote separator terlebih pencampuran antara tanah dasar dahulu. dengan material di atasnya serta Lapisan stabilitas lahan kerja ini untuk tahapan separator pekerjaan juga berfungsi dapat berikutnya. diterapkan Geot pada sebagai horizontal. drainase selimut perbatasan pasir sebagai antara material penceg f) Pemasangan sistem kedap udara berupa penggelaran geotekstil (dimaksudkan untuk e) hor sistem drainase PVD diikuti dengan pemasangan Pemasangan d) pasir Hamparan sebagai selimut drainase horizontal. g) Pemasangan monitoring instrumentasi lapangan untuk dan memantau menvalidasi kinerja b) dibutuhkan). (apabila separator lapisan sebagai Penghamparan geotekstil c) Penghamparan material pengisi (apa material timbunan sebagai “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ngkan. ngkan. pada kondisi pada kondisi ni ni atau sesuai gan gan tambahan ai 90% derajat , kuat geser tak mencapai mencapai kriteria berupa pemipaan esuai persyaratan sli harus memenuhi n tidak terdrainase 5 untuk persyaratan tersedia. tersedia. index properties index effect) yang diterima beban timbunan effect) yang diterima beban timbunan 118 dari 303 air air hasil pemompaan hampa udara

layan bila efek gaya angkat (buoyancy (bila ada) diperhitungkan. pada saat proses layan bila efek gaya angkat (buoyancy prapembebanan saat proses prapembebanan berlangsung diperhitu (bila ada) pada berlangsung tidak perancangan. hal lain sesuai persyaratan Untuk minimum jalan biasa 1,30; Konstruksi jalan tol minimum 1,35; Konstruksi minimum landas pacu 1,5; Konstruksi minimum daya dukung tanah 1,5; Untuk lebih besar atau sama dengan 1,3 kali beban yang direncanakan lebih besar atau sama dengan 1,2 kali beban yang direncanakan

       konsolidasi atau sesuai persyaratan perancangan. persyaratan perancangan. atau sesuai konsolidasi beban timbunan atau tidak) yang diaplikasikan selama ke tanah a kondisi berikut. persyaratan perencana. persyaratan perencana. untuk kondisi saat akhir konstruksi). konstruksi). untuk kondisi saat akhir

d) Beban total ekivalen dari sistem pembebanan hampa udara (den a) Faktor keamanan minimum sesuai dengan persyaratan di bawah i c) Batas-batas penurunan timbunan (konsolidasi): minimum mencap b) Perhitungan dilakukan pada kondisi jangka pendek (perhitunga hingga tempat pembuangan. pembuangan. hingga tempat perancangan. perancangan. terdrainase, terdrainase, uji konsolidasi, tanah). penyelidikan uji sondir, uji CPTu (lihat Pasal © BSN 2017 h) Pemasangan sistem pengaliran SNI 8460:2017 i) Setelah proses perbaikan selesai, dilakukan perataan lahan s stabilisasi tanah sebagai berikut: sebagai berikut: stabilisasi tanah Pekerjaan Pekerjaan PVD dengan hampa udara secara umum dimaksudkan untuk 6.10.5 perancangan Kriteria Perancangan harus memuat hal berikut. Perancangan harus memuat hal berikut. a) posisi Gambar PVD. dan panjang c) yang akan didirikan. konstruksi Data d) target yang akan dicapai. dan tanah Tujuan perbaikan 6.10.7 Hasil perancangan Sebelum pelaksanaan perancangan, semua informasi berikut harus semua informasi berikut Sebelum pelaksanaan perancangan, 6.10.6 Informasi diperlukan untuk perancangan pekerjaan yang a) kondisi lapangan. Informasi yang terkait dengan b) Data penyelidikan tanah yang cukup minimum berupa “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

alat salnya kondisi di dekat lokasi SNI 8460:2017 SNI asi yang dapat an an permukaan, lanau, dan lapisan etode hampa udara: masi sebagai berikut: masi sebagai berikut: g. g. ang direncanakan. ang direncanakan. royek. dan polusi; penunjang dan lain-lain yang 119 dari 303 119 dari 303 . monitoring , penerowongan dan penggalian; , penerowongan dan penggalian; menimbulkan kesulitan pemasangan pemasangan khusus. PVD atau yang akan memerlukan hampapompa udara. pembuangan air hasil keras); keras); urugan, dan lain-lain; akar-akar pohon, keberadaan hal lain yang dipandang dapat memengaruhi proses pekerjaan, mi komposisi, luas/sebaran lateral, ketebalan dan kepadatan lapis sondir); hasil (berupa tahanan penetrasi keberadaan kerakal atau batu-batu besar atau lapisan tersement deskripsi tanah (jenis, lapisan, keberadaan lapisan pasir dan      © BSN 2017 © BSN 2017 dewatering atau kendala arkeologi; atau kendala arkeologi; proyek; pekerjaan/proyek. dengan lokasi berdekatan

e) Pengalaman sebelumnya pekerjaan pemasangan PVD dengan vakum d) Aktivitas pembangunan yang direncanakan dan/atau sedang berjalan, seperti: c) getaran, termasuk efek kebisingan, lingkungan, Keterbatasan b) Keberadaan struktur bawah tanah, sarana bawah tanah, pencemaran yang diketahui/ f) hidraulik); fisik dan drainase (sifat dan selimut lantai kerja Karakteristik g) Kondisi-kondisi bangunan/struktur, jalan, fasilitas layanan/ a) PVD dengan yang bisa memengaruhi m tanah pelaksanaan Kondisi Harus pula diatur hal-hal sebagai berikut: sebagai berikut: diatur hal-hal Harus pula g) yang akan dipasan Jumlah dan sistem monitoring/instrumentasi h) supervisi dan monitoring. termasuk kontrol kualitas, sistem Uraian i) y target apakah perbaikan sudah mencapai penerimaan Kriteria infor Untuk pelaksanaan pembebanan dengan vakum, harus tersedia a) pelaksanaanProgram pembebanan. b) Prapembebanan. c) Jadwal pembebanan. d) Tekanan vakum yang akan digunakan untuk prapembebanan. e) pemantauan/Program b) pemipaan. dan horizontal posisi Gambar drainase c) yang akan dipasang. kedap udara sistem Gambar d) PVD. pemasangan Metode e) semua material Spesifikasi yang akan digunakan. f) p yangpenerimaan material dipakai di pengujian dan Prosedur Disamping itu perancangan juga harus mencakup: mencakup: juga harus Disamping itu perancangan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, , v c , dan h amatan ada tidaknya n-lain yang dapat perlu mendapatkan apisan apisan permukaan, ai untuk menentukan n penyimpangan dari ji CPTu, yang disertai , indeks kompresi, c an dimulai. engukuran tegangan air c lidasi horizontal, c berikut: berikut: tekanan artesis. artesis. tekanan an tanah harus memenuhi , , angka pori, e, koefisien konsolidasi vertikal, c s 120 dari 303 ; c h el untuk pemasangan PVD; (load-unload), ).

indeks re-kompresi koefisien konsolidasi horizontal, c horizontal, konsolidasi koefisien dan terdrainase); terdrainase geser tanah (tak Kekuatan Permeabilitas. tanah; Klasifikasi butiran; ukuran Distribusi air alami; Kadar Atterberg; Batas-batas isi; Berat organik; Kadar E; tanah, kekakuan (modulus elastisitas) Parameter Parameter konsolidasi, yaitu: tekanan pra-konsolidasi, P’ o o keberadaan keberadaan dan kondisi bongkahan akar-akar batu, lapisan pohon, tanah menghambat masuknya mandr kondisi tersementasi, atau tanah batuan dan timbunan, lai o o o o o o o o obeservational method (obeservational tampak berbeda dari yang diasumsikan dalam perancangan. dalam perancangan. diasumsikan berbeda dari yang tampak l) sendiri. akibat berat tanah timbunan yang masih mengalami penurunan Keberadaan m) sekitar proyek. air tanah di tidaknya kontaminasi tanah dan Ada Selain hal di atas, disyaratkan juga untuk melakukan beberapa u dengan uji disipasi untuk mendapatkan parameter koefisien konso permeabilitas pada tanah lempung lunak yang akan diperbaiki. lempung lunak yang akan diperbaiki. permeabilitas pada tanah Level pisometrik muka air mendapat perhatian. perlu pula hidrostatis, tanah kondisi tekanan dan variasinya serta kemungkina Uji kuat geser sebaiknya dilakukan dengan triaksial CU pori. dengan p Khusus kuat geser tak terdrainase, perlu dilakukan juga dilakukan uji lapangan, yaitu dengan uji geser baling. © BSN 2017 Setiap persyaratan tambahan atau penyimpangan dari standar ini Jumlah dan jenis penyelidikan tanah yang dikerjakan harus memad 6.10.8 Penyelidikan untuk pekerjaan PVD geoteknik dengan vakum b) Prosedur perlaporan bila perancangan menggunakan sebelum pekerja pihak yang berwenang perencana atau persetujuan metode peng jenis dan karakteristik tanah setempat. Semua proses penyelidik Pasal 5. kriteria pada memuat informasi berikut: harus Laporan penyelidikan tanah i) Komposisi, sebaran arah lateral, ketebalan dan konsistensi l a) Prosedur pelaporan untuk keadaan yang tak terduga atau kondisi yang muncul yang SNI 8460:2017 j) keberadaan Letak muka air tanah, variasinya dan kemungkinan k) dan parameter-parameter tanah sebagai tanah lunak Ketebalan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. SNI 8460:2017 rfungsi rfungsi sebagai needle punched needle at penutupnya (lapis pada Tabel 18 dan el 18 kecuali ukuran hal – hal berikut: hal – hal berikut: bb: Geotekstil separator yang u u titik referensi tetap yang gan proses terima. ) yang terdiri atas serabut dengan bahan , AOS) menunjukkan nilai gulungan rata-rata ), dalam μm. 121 dari 303 121 dari 303 nonwoven 90 akan digunakan harus mencantumkan akan digunakan ), dalam mm/ detik. ) pada gaya tarik maksimum, dalam %.) pada gaya tarik maksimum, dalam h50 / tahun. 3 Apparent Opening Size Opening Apparent elongation © BSN 2017 © BSN 2017 h) dalam tahun Durabilitas, spesifikasi pompa vakum s Disamping itu juga harus mencantumkan i) pompa Daya vakum j) Tekanan vakum atmosfer, dalam kPa 6.8.4.2. pada subpasal Bahan untuk PVD dapat juga dilihat Geotekstil untuk separator 6.10.9.1.1 Geotekstil digunakan pencegah sebagai terjadinya pencampuran antara lapis tanah dasar dengan fondasi separasi bawah, agreg lapis fondasi, timbunan yang pilihan dan sebagainya). digunakan adalah harus geotekstil nir-tenun ( dapat be polimer yang telah distabilkan terhadap sinar UV dan dibuat den a) kN. tarik, dalam Kuat b) ( Perpanjangan c) dalam kN/m. tarik filter, Kuat d) (bila ada sambungan). sambungan, dalam kN/m tarik dari Kuat e) filter (v kecepatan Indeks disepakati. disepakati. 6.10.9 Persyaratan material dan pemasangan PVD dengan yang digunakan dalam dijelaskan material vakum. akan Pada subpasal ini Umum 6.10.9.1 PVD yang material Spesifikasi Elevasi muka tanah dan lokasi pada setiap titik penyelidikan atau pengujian harus ditetapkan relatif terhadap datum nasional yang dikenal atau terhadap suat f) (O filter karakteristik bukaan Ukuran g) alir, dalam m Kapasitas Geotekstil yang terbuat dari material daur ulang tidak dapat di dari material daur ulang tidak Geotekstil yang terbuat Geotekstil yang digunakan harus memenuhi syarat Tabel yang 19 sesuai tercantum kondisi yang dibutuhkan. pori-pori geotekstil Seluruh ( nilai pada Tab minimum pada arah utama terlemah. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

³ * > 50% ³ * Kelas 3 Kelas 3 < 50% dan stabilitas

1 ³ * 0,60 0,60 0,02 500 jam 500 jam rata maks)rata Persyaratan Persyaratan mitivitas, ukuran pori pori ³ 50% > (nilai gulungan rata- gulungan (nilai * yang memenuhi syarat dari tanah (ψg> ψs) ψs) tanah (ψg> dari Kelas 2 Kelas 2 50%setelah terekpos Ultraviolet. sakan geotekstil lebih tinggi. ekstil ekstil yang dibutuhkan. Kelas I < 50% < untuk untuk geotekstil filamen tunggal Kelas Geotekstil Kelas Geotekstil

³ arah. arah. * -1 um Jalan Tol dan Tabel 18 sesuai dengan % Rata minimum dalam arah utama terlemah. mm (apparent opening Size, AOS),(apparent opening Satuan Satuan detik detik ³ 50% > * Kelas 1 Kelas 1 Nilai sifat minimum untuk per geotekstil 122 dari 303 Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi Elongasi < 50% < ) adalah 250 N. 250 adalah ) Kelas Geotekstil Geotekstil Kelas tas geotekstil harus lebih besar lebih tas geotekstil harus N 500 350 400³ 250 300 180 mm dan/atau dan/atau Metode uji Metode ASTM D4355 D4355 ASTM ASTM D4751 ASTM SNI 08-6511-2001 08-6511-2001 SNI SNI 08-4418-1997 08-4418-1997 SNI dan/atau ASTM D4491 dan/atau ASTM detik'

monofilamen geotextile monofilamen

Metode uji Metode Satuan SNI 08-4418- SNI 08-4644- ASTM D4751 ASTM D4533 ASTM D 4355 ASTM D 4355 % ASTM D 6241 N 1750 1925 2200 1375 1650 990 ASTM D 4632 N 1260 810 990 630 720 450 1997 dan/atau 1997 dan/atau 1998 dan/atau 1998 dan/atau ASTM D 4632 N 1400 900 1100 700 900 500 woven

(Apparent (Apparent

Nilai baku (default) permitivi Nilai baku (default)

Sifat Sifat Tabel 19 – Kelas geotekstil untuk separator (AASHTOTabel 19 – M-228-96) Tabel 18 – Kelas geotekstil untuk separator (AASHTO untuk separator Kelas geotekstil – Tabel 18 M-228-96) 1)

Permivitas

(permittivity)

(kekuatan sisa) sisa) (kekuatan (grab Ukuran pori- pori pori- Ukuran Stabilitas Ultraviolet Ultraviolet Stabilitas (Puncture (Puncture geotekstil Opening Size, AOS) Size, Opening

(sewn seam seam (sewn ifat penggunaannya. penggunaannya. Kondisi pemasangan umumnya menentukan kelas dikhususkan geot untuk Sedangkan kondisi Kelas 2 dan Kelas 3 yang adalah p tidak yang kondisi untuk parah dimana pol terjadinya ( teranyam/tenun keru strength) strength) Strength)

Size,AOS) 2. syarat kekuatan nilai menunjukkan Semua Nilai Gulungan Rata- 3. Nilai Gulungan Rata-Rata minimum kuat sobek yang dibutuhkan © BSN 2017 untuk dapat mengalirkan air. mengalirkan untuk dapat pasir Material sebagai selimut drainase horizontal 6.10.9.1.2 Hamparan pasir untuk drainase horizontal harus memiliki gradasi CATATAN 1. Kelas geotekstil yang dibutuhkan mengacu pada Spesifikasi Um CATATAN – CATATAN SNI 8460:2017 4. D4632. ASTM berdasarkan Ditentukan Kuat sobek Kuat sobek Permitivitas (permittivity) geotekstil (³´) geotekstil (tear strength) (tear strength)

(kekuatan sisa) Kuat grab Ukuran pori pori Kuat sambungan Kuat sambungan (Apparent Opening Opening (Apparent Stabilitas Ultraviolet Kuat tusuk keliman 4 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

atan atan r

SNI 8460:2017 an tidak boleh > 200 200 > 65% 60% >170 N N >170

1,60-1,85 1,60-1,85 oneksi tidak boleh > 7,00 k/N/M k/N/M 7,00 > > 5,00 k/N/M k/N/M 5,00 > aruh aruh kontak langsung e seluruh massa tanah ipa tersebut harus tahan ngkus untuk melindungi n n vakum dari pompa ke am tanah dan air limbah bil sehingga mempunyai an mengacu pada Tabel ai dengan petunjuk yang dan dilaksanakan setelah

ameter tertentu agar dapat menyalurkan air dan udara gambar rencana. gambar rencana. nasional yang kompeten. yang nasional

akan harus berdasarkan hasil % % r/M² Satuan Persya kN/M kN/M g

ian ian j u g

STM D 4833 4833 D STM N STM D 5261 5261 D STM 5199 D STM 4751 D STM mm µm

e l need Sifat pengujian metode dan persyaratan sifat, Sifat Tabel 20 –

) at break) (elongation strength) (tensile mass

( Arah panjang Arah panjang Arah melintang Arah melintang oduk : nir tenun nir tenun : oduk r Arah panjang Arah panjang Arah melintang   © BSN 2017 © BSN 2017   unched: Kuat Tarik Kuat Tarik Regang Putus Regang penetrasi Indeks ketahanan Gramatur Ketebalan (AOS) Pori Ukuran Jenis p Jenis p

menyebarkan tekanan vakum dari luasan tertentu secara merata. P merata dari arah luar minimumterhadap tekanan sebesar 80 kPa. Pipa drainase horizontal harus dipasang di dalam PVD lapisan pasir selesai dipasang. Bila dibutuhkan mm. 100 kurang dari penyambung maka panjang k Fungsi pipa drainase horizontal adalah untuk menyalurkan tekana seluruh selimut drainase horizontal yang kemudian menyebarkan k melalui PVD. Pipa drainase horizontal ini juga berfungsi untuk PVD ke pompa vakum.yang keluar dari Geotekstil untuk lapis proteksi geomembran 6.10.9.1.4 Geotekstil yang dipakai harus memiliki dengan efek mikrobiologis daya dan zat kimia yang tahan umumnya ada di dal terhadap peng Material yang dipakai harus mempunyai jaringan serabut yang sta daya tahan terhadap kerusakan. Nilai-nilai yang terdapat dalam spesifikasi material yang digun pengujian oleh laboratorium dikeluarkan tes yang dilakukan dan Geotekstil yang dikirim ke lapangan perlu material dilapisi dengan pembu terutama dari mengakibatkan kerusakan fisik. Geotekstil harus sinar dipasangan sesu matahari. pada ditandai lokasi yang pada pabrik dan dipasang dikeluarkan Penyimpanan dan portabel. pemasang mesin jahit dengan cara dijahit dengan Penyambungan geotekstil harus dilakukan Persyaratan minimum material geotekstil untuk proteksi geomembr 20. 6.10.9.1.3 Pipa drainase horizontal Pipa drainase 6.10.9.1.3 Pipa drainase horizontal harus direncanakan dengan jarak dan di “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

polyvinyl polyvinyl membran membran an antar atau atau bentonit-semen. yang sesuai dan jang dibandingkan ka penyambungan idasi berlangsung. ilitas tidak lebih dari ka tahap berikutnya rencana rencana ai minimum 0,5 m ke ke m 0,5 minimum ai dan mengakibatkan ngaruh ngaruh bahan- bahan geomembran. Tanah omembran omembran terpasang. m pada galian angkur dicampurkan ke dalam dasar dasar galian angkur lalu material perusak seperti a kondisi geologi cukup an tanah, perlu dipasang lainnya lainnya di antara lapisan ial campuran yang diaduk kum. Geomembran harus k kurang dari 1 m. Kadar leh ada benda berbentuk k dan dari pengaruh sinar ga dapat diletakkan secara ga secara diletakkan dapat polyethylene eomembran yang dikirim ke rus bebas dari sampah atau 124 dari 303 kepadatannya kepadatannya seragam. Penyambung ). Dinding kedap harus dibuat dan menembus tidak ) sealing wall sealing sealing wall

atau bahan lainnya yang menjamin kekedapan lapisan. Sistem geo cm/ detik. Bilamana diperlukan harus digunakan campuran lumpur -5 © BSN 2017 6.10.9.1.6 Penggalian untuk angkur geomembran 6.10.9.1.6 Penggalian untuk angkur geomembran bisa dilaksanakan setelah ge Dinding kedap ( 6.10.9.1.7 sebagai lapis kedap yang digunakan harus direncanakan dengan mempertimbangkan risiko kegagalan sistem vakum apabila terjadi kerusakan saat proses va tinggi. yang kekedapan sifat-sifat mempunyai dan karakteristik kualitas Geomembran yang digunakan harus memiliki daya tahan terhadap pe kimia dan mikrobiologis lainnya yang ada di lingkungan kerja. G lapangan harus disimpan dan dilindungi dari hal-hal yang merusa Pemasangan geomembran matahari langsung. harus mengikuti gambar Ukuran panjang atau lebar dari dengan geomembran panjang minimum dan 4 lebar dari m area lebih yang kompleks, maka lapis kedap harus lebih panjang dan sehing lebar pan akan diperbaiki. Apabil longgar. Permukaan tanah yang akan digelar geomembran harus bersih dari akar pohon dan bahan lain yang dapat menimbulkan kerusakan pada di bawah geomembran dianjurkan untuk geomembran dilakukan di pabrik untuk mengantisipasi potensi diusahakan kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan. Namun apabila geomembran diperlukan di ma lapangan dapat sambungan. terbukti menjamin kekedapan dilakukan dilakukan dengan metode Kondisi geomembran harus sesegera mungkin. dilakukan kerusakan maka perbaikan harus kebocoran atau Apabila ada selalu diperiksa selama periode konsol Sisi dalam dan luar galian untuk angkur harus tajam. Penggalian rata angkur untuk mengunci dan geomembran harus mencap tidak bo dalam lapisan tanah kedap di adalah menggelarkan geotekstil separator dan geomembran hingga bawahnya. Setelah angkur digali ditimbun lagi hingga elevasi awal. Tanah timbun yang dipakai ha ma material lain. Bila galian angkur terletak pada dua area yang besebelahan separator maka dan geotekstil geomembran dari kedua area tersebut yang sama. harus tertana Bilamana terdapat lensa pasir, lanau atau tanah material lunak tidak yang kedap dapat mengurangi efektifitas tekanan vakum tidak optimal baik di permukaan maupun di kedalam pompa hampa udara dinding lumpur kedap udara ( kurang dari 1 m ke dalam lapisan tidak kedap di bawahnya atau hingga kedalaman dimana dapat dicapai. kedap kondisi Dinding kedap terdiri atas campuran tanah setempat dengan mater chloride dengan tambahan air di dalam drum pengaduk lalu dimasukkan dan tanah pada posisi yang ditentukan dengan ketebalan dinding tida material harus mampu membuat campuran tersebut mencapai permeab 1 x 10 6.10.9.1.5 Geomembran Geomembran 6.10.9.1.5 Geomembran sebagai lapis kedap harus terbuat dari bahan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 merusak sistem an sesuai dengan atau berdasarkan 2 a yang telah dibuat yang memiliki skala anah dan toleransi menentukan sistem PVD dengan vakum. r pencampuran yang engawas engawas harus segera seluruh sistem dalam si dapat juga diverifikasi vakum dapat, dihampar pengamatan yang tepat. , berkadar air tinggi, tidak masangan pompa vakum an tanah yang memenuhi telitian telitian yang baik dari hasil encana. encana. baru tentang kondisi tanah uensi pengujian, dan kriteria vacuum gauge vacuum tiap 2500 – 4500 m dipasang pada pompa vakum pada titik – titik 125 dari 303 125 dari 303 vacuum gauge Vacuum gauge Vacuum © BSN 2017 © BSN 2017 sesuai. sesuai. Material beban tambahan 6.10.9.1.8 Bila diperlukan, timbunan tanah sebagai tambahan terhadap beban di atas sistem kekedapan vakum. udara yang dipasang dan harus terdiri Timbunan atas bahan gali tanah syarat. Tanah yang yang bersifat ekspansif, mengandung bahan organik digunakan tidak boleh digunakan. boleh vakum dan generator Pemasangan pompa 6.10.9.1.9 Jumlah dan lokasi penempatan pompa vakum harus mengikuti dan rencan disetujui oleh pengawas pekerjaan dan pemilik pekerjaan. Pe dilakukan setelah geomembran selesai dilaksanakan lahan serta terpasang. Pompa setelah vakum dan generator diletakkan pada posisi yang lebih tinggi dari air. lahan agar tidak tergenang 6.10.10 6.10.10.1 perancangan dalam Pertimbangan lain Supervisi Untuk pemeriksaan bahwa pelaksanaan sesuai dengan dokumen perancangan d kontrak, supervisi dalam pelaksanaan pengawasan dan berpengalaman geoteknik bidang harus dilakukan oleh personel yang Apabila dijumpai kondisi bersertifikat tak terduga atau keahlian didapatkan informasi yang berbeda dengan data yang dipergunakan dalam perancangan, p perencana. melaporkan kepada pihak Metode atau prosedur untuk verifikasi, kontrol, pengujian, frek pekerjaan. dimulainya sebelum ditentukan penerimaan pekerjaan harus 6.10.10.2 Monitoring per Ruang lingkup dan prosedur monitoring harus ditetapkan oleh Sistem monitoring harus dipersiapkan berdasarkan pembebanan, cara dan/ pembebanan, atau misalnya penurunan muka tahapan tanah. Pengalaman mirip sebelumnya dengan di lokasi lokasi yang yang monitoring yang akan diterapkan. dihadapi dapat dijadikan masukan untuk Proses pelaksanaan berlangsung. pemasangan harus dimonitor selama pelaksanaan harus dikontrol. Informasi Proses konsolidasi terkait harus dimonitor dengan sistem dan kondisi instrumen Akhir penurunan konsolidasi primer dapat diperkirakan dengan ke t penurunan terhadap waktu (Metode Asaoka). pengukuran Kecuali berdasarkan pengamatan data penurunan, proses konsolida melalui pengamatan tegangan air pori. Proses monitoring tekanan vakum diukur menggunakan Pengujian Pengujian laboratorium dapat dilaksanakan untuk memastikan kada perancangan. perancangan. Pemantauan 1 dilaksanakan hari sekali pada waktu yang sama sampai proses selesai. vakum sampai dengan -100 kPa. tertentu dalam area vakum yaitu 1 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

g telah longsor dan ambil atau dengan sulnya, topografi dan ncangan lereng yang eban lalu lintas. eban lalu lintas. . ir akibat beratnya sendiri rus dikonfirmasi dengan m perlu ditinjau apabila mengalami longsor akibat yang ada, erancangan erancangan lereng buatan dapat mengimbangi gaya- k terlepas dari pengetahuan g, dan kaki lereng. g, dan kaki lereng. di sepanjang batas-batas luar 126 dari 303 an-persyaratan umum dan teknis p

merencanakan langkah-langkah preventif jika diperlukan, diperlukan, merencanakan langkah-langkah preventif jika © BSN 2017 Lereng alam terbentuk akibat kegiatan Material yang membentuk lereng alam memiliki kecenderungan tergelinc (erosi, gerakan tektonik, dan sebagainya). 7.3.1 Lereng alam yang meliputi lereng galian tubuh leren di atas lereng, terdapat pembangunan yang didirikan dan timbunan. Stabilitas lereng ala Subpasal ini bertujuan untuk memberikan aman dan ekonomis. Metode analisis suatu untuk stabilitas lereng tida tinjauan dan pera mengenai mekanisme keruntuhan lereng, jenis material dan asal u c) yang telah terjadi, kelongsoran menganalisis d) memberikan kemungkinan perancangan ulang terhadap lereng yan e) gempa dan b pengaruh beban yang tak terduga seperti mengkaji 7.3 Aplikasi alam dan lereng buatan. lereng Subpasal ini ditujukan untuk dan gaya-gaya luar yang ditahan oleh kuat geser terhadap tanah kestabilan dari terjadi material bilamana tersebut. tahanan Gangguan geser tanah tidak gaya yang menyebabkan bidang longsor. gelincir pada Lereng alam yang telah stabil selama bertahun-tahun dapat saja hal-hal berikut: kondisi geologi setempat. Kondisi tersebut metode yang dipilih. menentukan batasan-batasan dari penerapan 7.2 Deskripsi digunakan untuk: ini di antaranya lereng stabilitas Analisis a) buatan, lereng memberikan kestabilan tinjauan b) dari lereng kelongsoran potensi memberikanevaluasi terhadap 7.1 stabilitas lereng galian dan timbunan Ruang lingkup Subpasal ini meliputi persyarat 7 lereng galian dan timbunan Stabilitas area yang dibebani dapat dimonitor dengan memasang inklinometer dimonitor dengan dibebani dapat area yang Frekuensi/ kekerapan pengamatan penurunan dan masuk akal. yang menghasilkan interpretasi tegangan air pori harus diatur untuk Instrumentasi untuk monitoring harus dipasang pembebanan. dimulainya proses sebelum referensi yang stabil sedini mungkin untuk mendapatkan nilai Bila relevan, kenaikan kuat geser bantuan tak terdrainase uji dari laboratorium tanah pengujian lapangan. melakukan ha pada benda uji tidak terganggu yang di Bila relevan, pergerakan lateral tanah seiring berlalunya waktu SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 sistem drainase, pa menyebabkan rena hujan yang jan, jan, rembesan, atau ahanan ahanan geser pada gan pada tanah asli. pelapukan, pelapukan, pencucian, Stabilitas pemotongan ancangan tiang. ancangan tiang. ngalami degradasi; bagian bagian atas lereng atau sepanjang bidang yang tu: nersia dalam arah getaran gem 127 dari 303 127 dari 303

© BSN 2017 © BSN 2017 berkurangnya kekuatan di bagian dasar lereng; lereng; di bagian dasar berkurangnya kekuatan tanah nonkohesif atau terjadinya pengembangan pada tanah kohesif. Tekanan air tanah dapat meningkat ketika tanah mengalami penjenuhan akibat air hu munculnya air permukaaan; perubahan mineralogi, dan adanya rekahan; berkepanjangan, berkepanjangan, pembangunan dan pengisian waduk, gangguan pada dan lain-lain; berpotensi longsor; stabil; lereng tidak b) peningkatan tekanan air tanah yang mengakibatkan penurunan t c) penurunan kuat geser tanah atau batuan yang disebabkan oleh d) pem oleh gempa bumi, peledakan, atau getaran yang disebabkan b) penurunan kuat geser tanah secara progresif akibat deformasi c) me mengalami dapat batuan pelapukan akibat proses pelapukan; d) gempa; efek gempa menyebabkan i e) baru. atau timbunan akibat pemotongan luar gangguan alam, yaitu: stabilitas lereng Aspek penting dari a) kondisi geologi; b) kondisi topografi; c) kemiringan lereng; d) tanah; jenis lapisan e) kuat geser; f) permukaan; aliran air bawah g) kecepatan pelapukan; h) lintas. lalu gangguan alam, yai lereng menyebabkan yang Faktor-faktor ketidakstabilan a) perubahan profil kemiringan lereng akibat beban tambahan di 7.3.2 Lereng buatan manusia 7.3.2.1 Lereng galian Lereng galian terbentuk akibat kegiatan penggalian atau pemoton Perancangan pemotongan lereng galian yang dimaksud adalah usaha untuk membuat suatu lereng dengan kemiringan tertentu yang cukup aman dan ekonomis. ditentukan oleh kondisi geologi, sifat teknis tanah, tekanan pemotongan. air akibat rembesan, dan cara galian, yaitu: Aspek penting dari stabilitas lereng a) galian; bagian kuat geser pada b) berat isi tanah; a) kenaikan tekanan air pori (akibat naiknya muka air tanah) ka “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

yang dapat ntuk panduan , dan gangguan an sungai tinggi tanah di daerah kereta api, dan lereng timbunan jenis tanah, cara aan stabilitas pada unan mendapatkan nan selesai), kondisi ologi permukaan dan perbedaan perbedaan ketinggian, edakan, pemancangan ta geologi skala kecil. h harus dilakukan pada gi yang berkaitan dengan mencakup proses geologi yaitu: metaan geologi permukaan idikan. idikan. at mengakibatkan keruntuhan n untuk mengetahui jenis dan (sudden draw-down) (sudden 128 dari 303 untuk badan jalan raya, jalan pada fondasi timbunan tanah kohesif setelah masa konstruksi. ()

overstressing

dan lainnya. dan lainnya. Lereng timbunan Lereng timbunan

tiang, menyebabkan ketidakstabilan. Penyebab adalah lain erosi dari bawah buluh); erosi pencegahan ketidakstabilan permukaan atau erosi buluh (lihat Pasal 13 u air cepat menyebabkan meningkatnya beban efektif timbunan tanah Biasanya pada lereng timbunan, stabilitas jangka pendek pada tanah kohesif lunak lebih penting daripada stabilitas jangka panjang, karena fondasi timb kekuatan yang merupakan hasil air pori; tekanan beberapa kondisi disipasi air pori. Perlu pemeriks c) gaya-gaya dinamis. Getaran dapat dipicu oleh gempa bumi, pel © BSN 2017 Peta topografi memberikan gambaran mengenai kemiringan lereng, Geologi teknik (skala dan kedalaman kajian geologi, pemetaan ge 7.4.1 Data topografi 7.4.2 Data geologi teknik 7.4 Data perancangan lereng diperlukan untuk yang kerapatan sungai, pola aliran, ketinggian, dan dapat ditafsirkan tingkat bentuk erosi suatu daerah. Hal-hal morfologi.yang dap Dari peta topografi lereng juga pada tebing jalan raya, jalan kereta api, tebing penggalian perlu batu, dan tebing didata saluran karena kemungkinan tidak Gabungan akan antara terlihat kerapatan di dalam memberikan sungai pe data dan yang kemiringan lebih lebihmempunyai besar. longsor kecenderungan lereng baik. pada Umumnya peta daerah topografi yang akan berkerapat struktur geologi, stratigrafi, dan satuan batuan); Pemetaan geologi teknik dibutuhkan untuk mengetahui jenis dan sebaran batuan dan struktur geologi, juga yang berkaitan dengan penyelidikan. keruntuhan lereng dan Pemetaan geologi teknik pe dan kedalaman kajian (skala geologi, prakiraan tata dan struktur geologi, air stratigrafi, dan satuan batuan) dibutuhka sebaran batuan dan struktur geologi, juga mencakup proses geolo daerah penyel air tanah di keruntuhan lereng dan prakiraan tata b) penurunan muka air cepat dan erosi buluh. Pada timbunan bendungan, penurunan muka 7.3.2.2 c) tinggi lereng; d) kemiringan lereng; e) pori. air tekanan SNI 8460:2017 Lereng timbunan umumnya digunakanbendungan tanah. Sifat penimbunan dan derajat teknis kepadatan tanah. Analisis lereng secara lereng terpisa timbunan, timbunan yaitu dipengaruhi pada jangka kondisi panjang, oleh kondisi jangka penurunan muka air pendek seketika (saat gempa. penimbu lereng timbunan, yang menyebabkan Faktor-faktor ketidakstabilan a) terjadinya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) ) seringkali joint SNI 8460:2017 pengambilan contoh tuan, tuan, sisipan lapisan g akhirnya menentukan ri atas salah satu atau g elincir, zona batuan yang g dapat dilakukan di dalam EN ISO 22476 SNI 4153-2008 SNI 2827-2008 SNI 03-2487-1991 (ASTM D2573/D2573M-15) ASTM STP740 (1981) ASTM D 4428 / D 4428M-14 ASTM D 7400 SNI 2528:2012

, 129 dari 303 129 dari 303 , SPT) (DMT) ASTM D 6635-15

. . Batuan yang maupun berlapis-lapis yang memiliki kekar ( (PMT) Shear Test atau VST) (BST) Test Pressuremeter Test Dilatometer Refraction Test Seismic SPT Penetration Test ( CPT) (Standard Tabel 21 – Uji lapangan untuk penyelidikan lapangan untuk penyelidikan Uji lereng stabilitas Tabel 21 – 3. Geser 4. baling Borehole (Vane Shear 5. Test 6. 7. 8. Geolistrik 1. Penetrasi standar atau uji 2. Sondir atau uji CPT No. Jenis uji Standar uji coring © BSN 2017 © BSN 2017 Sementara itu, uji lapangan untuk dengan cara lereng batuan, contoh batuan utuh sebaiknya diambil 7.4.3.1 Data uji lapangan Uji lapangan yang dilakukan untuk penyelidikan stabilitas leren lubang hasil pengeboran geoteknik maupun tidak, 21. pada Tabel pengujian jenis-jenis kombinasi dari dan dapat terdi 7.4.3 penyelidikan Data stabilitas leren untuk tanah dan batuan memiliki bidang-bidang atau zona lemah seperti lapisan bidang g hancur di tempat terjadinya lempung dan lain-lain yang menentukan kekuatan massa batuan pergeseran yan di antara keseluruhan. secara lereng kestabilan dua lapisan ba Pengambilan contoh batuan harus dilakukan secara seksama dan hati-hati supaya tipis lapisan yang merupakan bagian (ISO 22475-1 merujuk pada SNI 03-6802-2002 batuan dapat EN). yang lemah tidak terlewatkan. Cara 7.4.3.2 Data uji laboratorium Uji laboratorium yang dilakukan untuk penyelidikan stabilitas dalam Tabel 22. lereng tanah diperlihatkan di “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

g tanah g tanah g batuan akan dengan baik Keterangan tak terganggu diambil i kondisi tanah bawah Uji konsolidasi belum tentu - - dibutuhkan, dibutuhkan, permasalahannya tergantung - tu baris titik pengeboran yang an di dalam Tabel 23. Tabel 23. an di dalam ASTM D4644 - 16 ASTM D5607 – 08 SNI 03-2814-1992 D5731 – 08 D7012 – 14 130 dari 303 Standar uji Standar SNI 4813:2015 SNI 2455:2015 SNI 3638:2012 - SNI 1967:2008 SNI 1976:2008 SNI 3422: 2008 SNI 3423:2008 SNI 2812:2011 SNI 2813:2008 Slack durability bidang perlemahan Point load index Point load index 4. 5. geser batuan intak Kuat 6. SNI 03-2824-1992/ASTM Kuat geser batuan pada 1. fisik batuan Sifat 2. bebas batuan tekan Kuat SNI 3. 2815-2011/ ASTM No. Jenis uji Standar uji

Tabel 22 – Uji laboratorium untuk penyelidikanUji laboratorium stabilitas leren – Tabel 22 Tabel 23 – Uji laboratorium untuk penyelidikanUji stabilitas leren Tabel 23 – triaksial triaksial CU CD triaksial dan/atau test)

5. Konsolidasi 2. Triaksial UU dan/atau 3. Kuat tekan bebas (UCS 4. langsung Geser 1. tanah indeks Sifat SNI 1966:2008 No. Jenis uji © BSN 2017 SNI 8460:2017 Jika lebar di kaki lereng yang runtuh kurang dari 150 meter, sa 7.4.3.4 Persyaratan penyelidikan tanah dan batuan pada kedalaman tertentu agar mendapatkan informasi yang mewakil permukaan di lapangan. Pengamatan yang akurat. sehingga diperoleh profil muka air tanah muka air tanah perlu direncan terletak pada satu garis memotong Gambar 15 dan Gambar 16. bidang runtuh dapat ditentukan seperti terlihat pada Jumlah dan penentuan titik pengujian perlu direncanakan dengan saksama gambaran agar yang akurat mengenai diperoleh mekanisme kelongsoran yang mungkin atau sudah terjadi. Kedalaman pengujian harus lebih dari kedalaman perkiraan mungkin bidang mencapai gelincir lapisan dan tanah bilamana keras atau batuan. Contoh tanah 7.4.3.3 Kecukupan penyelidikan tanah dan batuan

Sementara itu, uji laboratorium untuk lereng batuan diperlihatk lereng batuan untuk Sementara itu, uji laboratorium “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 SNI ik-titik ik-titik pengeboran untuh yang kecil untuh yang osisi dan jumlah titik gambaran kondisi tanah bagai sumur pengamatan . iperlukan iperlukan pengamatan, satu sampai 100 meter. Tujuan dari 131 dari 303 131 dari 303 Gambar 16 - Potongan A-A pada Gambar 15

© BSN 2017 © BSN 2017 Gambar 15 – Posisi titik bor untuk lereng dengan lebar daerah r Gambar 15 – Posisi titik bor untuk

Biasanya satu titik pengeboran berada di bagian puncak lereng di luar berada bidang di runtuh, puncak lereng, satu dan satu berada di kaki lereng. Jika d lubang di bagian atas lereng di luar daerah runtuh dan digunakan se satu lagi di puncak lereng di inklinometer. daerah runtuh digunakan sebagai tempat pemasangan Jika panjang lereng yang runtuh lebih dan sumur pengamatan harus ditambah. inklinometer dari 150 meter, jumlah titik pengeboran termasuk Jika lebar bidang runtuh pengeboran di dapat kaki mengikuti lereng tambahan ini dapat diletakkan setiap jarak interval lebih sekitar seperti 50 dari terlihat 150 penempatan pada titik-titik meter, pengeboran Gambar ini p adalah untuk 17. stabilitas bawah permukaan yang akurat untuk keperluan analisis mendapatkan Tit “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) kecepatan dead load (surcharge bilan bilan karena air dari daerah knik, hidrologi, dan ambahan untuh yang besar untuh yang ga ga proses penentuan ai sekitar minimum tiga ga ga diperoleh profil muka strapolasi. strapolasi. n batuan disebabkan oleh ak) tinggi timbunan/galian nah. Adanya air di dalam live load), mati ( tukannya. fil asli permukaan air tanah, ras. 132 dari 303 harus diterapkan untuk memperhitungkan beban yang bekerja pada 2

10 kN/m

Gambar 17 – Posisi titik bor untuk lereng dengan lebar daerah r Gambar 17 – Posisi titik bor untuk permukaan atas lereng kecuali ada persyaratan lain sesuai perun sesuai persyaratan lain kecuali ada permukaan atas lereng © BSN 2017 dan gempa sesuai peruntukan lereng galian load) dan timbunan. Beban t Analisis stabilitas lereng harus mempertimbangkan beban hidup ( 7.5.1 Kriteria pembebanan Pengamatan muka air tanah perlu direncanakan dengan baik sehing air tanah yang akurat. Banyak kasus kelongsoran lereng tanah da faktor air, baik air di permukaan lereng maupun menyebabkan menurunnya aliran tegangan air efektif akibat di tekanan air dalam pori ta yang sehingga meningkat menyebabkan turunnya kekuatan geser tanah tanah atau massa dapat batuan. Adanya juga bertambahnya air berat tanah menambah atau massa gaya-gaya batuan di dalam lereng. oleh aliran air maupun timbulnya yang gaya yang diakibatkan menyebabkan ketidaksta Kondisi permukaan air tanah hidrogeologi termasuk kondisi permeabilitas sangat tanah, geologi, pro tergantung pada intensitas faktor geote dan evapotranspirasi, kecepatan durasi pembuangan sekitarnya. air hujan, limbah maupun kecepatan aliran masuknya air 7.5 permukaan, Kriteria perancangan lereng 7.4.3.5 Muka air pada tanah dan massa batuan Penempatan titik-titik pengeboran dibuat sedemikian rupa sehing lapisan tanah bawah permukaan ke arah memanjang ek akibat proses dan mengurangi kesalahan baik dengan dilakukan dan melintang bidang runtuh dapat Untuk lereng timbunan kedalaman pengeboran harus dilakukan samp kali (pada tanah sedang/keras) hingga lima kali (pada ke ditemukan lapisan tanah atau hingga lereng diukur dari dasar tanah lun SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

major pada saat SNI 8460:2017

(*) ikal sebagai ibangun. ibangun. Umumnya enjadikan kondisi ini akan model pseudo- bunan direncanakan gempa yang terdapat kepentingan strategis tahun tahun adalah 2% atau entuan entuan kelas situs dan koefisien koefisien seismik yang an dampaknya terhadap 01) dan beban di luar utusnya lajur transportasi mpaan serta kepentingan n n dan timbunan ditetapkan 10 10 10 n, beban gempa yang lebih (kPa) i deformasi vertikal, deformasi major principal stress major Beban di luar jalan Beban di luar , (loading) sedangkan pada lereng galian ah-rumah sekitar lereng jalan Pada kondisi jangka panjang sebagai respon 12 12 15

(stress history) 133 dari 303 133 dari 303 .

(kPa) unloading (unloading) Beban dari bangunan rum (*) dan

I II III loading Kelas Jalan Kelas Jalan Beban lalu lintas pada saat kondisi pemberian beban Keterangan: © BSN 2017 © BSN 2017 Tabel 24 – Beban lalu lintas untuk analisis stabilitas (DPU, 20 lalu lintas untuk analisis stabilitas Beban Tabel 24 – kondisi pelepasan beban harus memperhitungkan tegangan horizontal sebagai horizontal, penurunan jangka pendek, penurunan jangka panjang d bangunan sekitarnya. Kriteria deformasi yang diberikan di dalam subpasal ini meliput 7.5.2 Kriteria pengurangan tekanan pori dan menurunnya kekuatan geser tanah, dianalisis. kritis untuk m dan jangka panjang. pendek jangka meliputi kondisi peninjauan 7.5.4 Kriteria deformasi 7.5.3 Kriteria umur rencana Umur rencana lereng tergantung dari kepentingan struktur yang d Perancangan lereng timbunan harus memperhitungkan tegangan vert spesifik disarankan sesuai dengan kondisi geologi dan area kege lereng. 7.5.1.1 gempa Beban Pengaruh beban gempa diperhitungkan dibangun jika di dekat lereng area galian pemukiman yaitu atau atau dengan kondisi dibangun tidak tim boleh dengan mengalami keruntuhan kriteria atau terp setelah gempa terjadi rencana. Gempa untuk rencana lereng galia dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur rencana 50 setara dengan periode ulang 500 tahun dengan mengacu pada peta Umum No. Pekerjaan Menteri 12/SE/M/2010.pada surat edaran Faktor keamanan minimum yang disyaratkan untuk analisis menggun statik adalah lebih besar dari 1,1 (FK>1,1) didapatkan dari percepatan denganpuncak di permukaan (PGA) menggunakan dengan pen pada 12.3.2. mengacu faktor amplifikasi 7.5.1.2 lalu lintas Beban Beban lalu lintas ditambahkan pada seluruh lebar permukaan jalan dan besarnya ditentukan pada Tabel 24. yang diberikan jalan kelas berdasarkan principal stress Untuk analisis pseudo-statik dari lereng galian, maupun timbuna “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

m

b yang akan nya dengan anya anya hanya el 26 dengan an lereng tanah harus mendapatkan untuk meningkatkan dengan dengan bor horizontal lengkap dan logis Tinggi a n biaya dan konsekuensi muka air tanah tinggi dan kondisi analisis kondisi analisis is. Sedangkan untuk lereng ika kondisi geologi dapat 1,5 2,0 atau lebih ika kondisi geologi sangat k konsisten dan tidak dapat 1,25 1,5 Tingkat ketidakpastian Tingkat ketidakpastian 1,5 1,3 Rendah (clayshale) (clayshale) keamanan Rekomendasi nilai faktor Rekomendasi nilai faktor 134 dari 303 teori batas plastis, dan metode numerikal seperti penyelidikan tanah konsisten, analisis analisis dikategorikan tinggi, j analisis analisis dikategorikan rendah, j batuan (limit equilibrium), equilibrium), (limit Kondisi lereng Kondisi permanen Kondisi permanen Kondisi sementara Tabel 25 - Nilai faktor keamanan untuk lereng tanah Tabel 25 - Nilai faktor keamanan

Tabel 26 – Rekomendasi nilai faktor keamanan untuk lereng batuan keamanan untuk lereng batuan Rekomendasi nilai faktor Tabel 26 – (blasting), serta laju proses pelapukan baik oleh cuaca maupun air di dala Biaya dan konsekuensi dari kegagalan lereng lereng dari kegagalan Biaya dan konsekuensi Tingkat ketidakpastian kondisi Tingkat ketidakpastian kondisi dipahami, dipahami, kondisi tanah di lapangan. kondisi terhadap seragam, kompleks, kondisi tanah bervariasi, dan penyelidikan tanah tida diandalkan.

a b Biaya perbaikan sebanding dengan biaya tambahan yang lebih konservatif untuk merancang lereng Biaya perbaikan lebih besar dari yang lebih konservatif untuk merancang lereng biaya tambahan © BSN 2017 Faktor keamanan diperlihatkan pada lereng Tabel 25 dengan didasarkan pada pertimbanga yang kegagalan lereng disyaratkan terhadap tingkat ketidakpastian kondisi analis untuk batuan, analisis faktor kestabil mempertimbangkan keamanan kondisi yang direncanakan. permanen disyaratkan atau diperlihatkan Pada sementara pada lereng batuan, pengaruh air perlu lereng Tab diperhitungkan. Apabila diperlukan usaha batuan penurunan muka air tanah di dalam faktor keamanan, massa maka batuan dapat dilakukan penurunan muka air tanah yang berfungsi sebagai drainase untuk mengalirkan air keluar dari massa batuan. Tabel 26 batuan. keamanan untuk lereng memberikan faktor nilai rekomendasi 7.5.5 keamanan Kriteria faktor SNI 8460:2017 peledakan Pada lereng tambang, meskipun dapat dianggap sebagai lereng faktor yang bersifat sementara, lamanya proses penambangan, proses penambangan yang umum massa batuan, terutama pada di dalam perancangan. perhatian yang seksama batuan lempung serpih 7.6 Analisis lereng tanah Analisis stabilitas kesetimbangan lereng batas tanah metode pada umumnya elemen dimodelkan dilakukan hingga. pelapisan berdasarkan Pada tanah pendekatan yang pendekatan sederhana kesetimbangan dan tidak batas, dapat bias menampilkan tahapan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

serta dapat atau atau kondisi

de ini dapat arkan dengan SNI 8460:2017 geser, sedangkan is, sedangkan kondisi yang bekerja pada v 68), 68), Morgenstern dan yang dibantu dengan ung pada pengalaman ancangan modifikasi (1955), Force ontal kh mengacu pada erubahan tegangan dan ilan ilan lereng untuk kondisi Duncan (1987). Duncan (1987). angan, yaitu: angan, dan dan F an pengaruh seismik dengan an cara keseimbangan batas h 135 dari 303 135 dari 303

steady state seepage; state steady sudden drawdown; sudden – Kondisi a) sampai dengan c) merupakan kondisi pembebanan stat

© BSN 2017 © BSN 2017 jangka pendek dan jangka panjang. Metode empiris dan sangat tergant keputusan dari perencana. Metode (1968) Hoek & Bray (1981), (1960), Janbu Morgenstern Bishop dan grafis dapat menggunakan grafik Taylor (1937), 7.6.2 analitis/numerik Metode 7.6.2.1 berdasarkan konsep keseimbangan batas Analisis Metode keseimbangan keseimbangan momen dengan batas berbagai asumsi yang harus dibuat seperti bentuk dan lokasi umumnya keruntuhan, arah memperhitungkan dan gaya antaririsan. Analisis stabilitas deng keseimbangan dapat dilakukan gaya dengan beberapa metode, antara dan lain: Bishop Equilibrium ter (Lowe dan Karafiat, 1960 dan Price (1965) dan Spencer (1967). USCE, 1970), Janbu (19 7.6.2.2 Analisis dengan Metode Elemen Hingga Metode elemen hingga digunakan untuk masalah stabilitas lereng yang lebih kompleks, yaitu dengan memodelkan kondisi statik, pseudo-statik dan total. dinamik Hasil pada analisis sistem dengan pembebanan cara elemen regangan hingga, untuk dapat berbagai berupa sifat p elatisitas material, geometri. heterogenitas massa tanah dan bentuk Pada analisis dengan percepatan horizontal dan atau vertikal. Analisis ini metode menunjukk pseudostatik, percepatan pseudostatik pengaruh yang menghasilkan gaya gempa inersia, F digamb 7.6.1 Metode empirik dan grafis Metode empiris dan grafis dapat dilakukan untuk analisis kestab CATATAN CATATAN menggunakan menggunakan program, menampilkan pemodelan tahapan dapat yang digunakan. perbedaan metode pendekatan memberikanberbeda karena hasil yang konstruksi. dilakukan Faktor secara keamanan kompleks Pada umumnya, metode elemen hingga menggunakan pengurangan kuat dari kedua metode kesetimbangan batas menggunakan perbandingan antara gaya-gaya yang menahan meto yang bekerja. gaya-gaya lereng terhadap Stabilitas lereng dapat dievaluasi di lap terjadi dapat yang dengan kondisi pembebanan disesuaikan dengan 4 (empat) kondisi per a) akhir konstruksi; pada dan saat konstruksi kondisi pada b) kondisi dinamik. pembebanan kondisi d) merupakan konstruksi, konstruksi, sedangkan pada metode numerik seperti elemen hingga pusat massa keruntuhan. Penentuan nilai koefisien pasal 12.3.7. seismik horiz c) kondisi d) (earthquake). kondisi gempa “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) ) di dalam nurunan nurunan statik input hingga besaran sis stabilitas lereng ter kuat geser pada an ( esifik esifik situs mengacu ) input di dalam analisis 8. Apabila bidang longsor (straining) reng, reng, terutama pada lereng k pada bidang perlemahan, ingkatan tegangan pori. tegangan pori. ingkatan rediksi pola keruntuhan yang ataupun pola longsor guling (circular sliding), 136 dari 303 ifaksi terjadi apabila tegangan geser inisial lebih .

analisis stabilitas lereng stabilitas analisis © BSN 2017 (toppling slide). Parameter kuat geser massa batuan dalam analisis stabilitas lereng batuan dapat ditetapkan dengan cara seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 akan melewati bidang perlemahan dalam massa batuan, maka parame bidang perlemahan tersebut yang akan stabilitas lereng menjadi batuan, sedangkan apabila nilai bidang longsor masukan tida ( maka parameter kuat geser massa batuan akan menjadi nilai masuk Potensi aliran debris perlu dipertimbangkan dalam kestabilan le 7.6.4 Analisis aliran debris yang disyaratkan. yang disyaratkan. pen lunak, serta lempung tanah yang tinggi dan terdapat lapisan mungkin terjadi pada massa batuan, yaitu longsor sepanjang pada bidang bidang perlemahan, berbentuk longsor baji, longsor busur sekunder. sekunder. 7.7 Analisis stabilitas lereng batuan Analisis stabilitas lereng batuan harus dilakukan berdasarkan p 7.6.5 Analisis penurunan dan deformasi lereng timbunan Penurunan dan deformasi seketika pada pada saat pembebanan, penurunan konsolidasi primer, dan timbunan penurunan konsolidasi dapat mempertimbangkan pe Lereng yang berpotensi mengalami liku 7.6.3 berpotensi Analisis lereng likuifaksi mengalami yang menggunakan menggunakan gerak tanah desain yang didasarkan pada prosedur sp 12.3.3. pada pasal besar dari kuat geser tanah residualnya dan terjadi peregangan Analisis menggunakan metode dinamik diterapkan dengan menganali SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

intak

batuan SNI 8460:2017 SNI

arameter yang paikan paikan grafik GSI tan massa batuan geser, baik dengan pa cara seperti pa cara dan c) adalah:  lereng 137 dari 303 137 dari 303 yang disampaikan oleh Hoek (1994), dan Hoek et al. ) dari batuan. ) dari batuan. b  ) batuan intak yang diperoleh dari hasil uji kuat tekan contoh ci  (Geological Index) Strengt konstanta konstanta Hoek-Brown untuk batuan intak yang dapat diperoleh dari tabel yang i © BSN 2017 © BSN 2017

(1995) adalah suatu cara untuk melakukan pada kondisi estimasi geologi yang reduksi berbeda. Marinos kekua & Hoek (2000) untuk bermacam jenis batuan; menyam disampaikan oleh Hoek-Brown (1995);disampaikan dari jenis batuan yang sama; dari jenis batuan Gambar 18 –Pola keruntuhan dan penetapan kuat batuan dalam analisis stabilitas dan penetapan kuat batuan dalam analisisGambar 18 –Pola keruntuhan stabilitas d) satuan batuan ( Berat c) GSI 7.7.1 untuk analisis lereng batuan Penentuan parameter Hoek & Brown (1997) menyampaikan cara memperoleh parameter kuat cara grafis maupun memperoleh batuan ( diperlukan untuk parameter kuat geser analitis. Hoek & Brown a) (1997) kuat tekan ( menyampaikan p b) m 7.7.2 Analisis stabilitas lereng batuan dengan bebera dilakukan batuan dapat lereng stabilitas Analisis a) analisis grafis (Hoek & Bray, 1981), b) analisis keseimbangan batas, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ga dimansi (3D), kaki lereng harus ecepatan ecepatan pergerakan isual, pengukuran di ahwa ahwa sifat tegangan- knya adalah model nir- gkinkan analisis dengan lai faktor keamanan yang lereng yang longsor harus engetahui prediksi besaran ri pola retakan. Tekanan air astis. astis. linier elastik. linier elastik. atuan biasa dilakukan atuan dengan biasa dilakukan ra lain elemen, elemen, men, sehingga dapat diketahui apakah .

138 dari 303 (upper bound), (upper bound), sliding), (planar “stress and deformation” (toppling sliding), (toppling (wedge sliding), sliding), (wedge dan batas atas

(lower bound) modus longsor baji modus longsor baji

3) 4) roboh longsor modus 2) sliding), (circular lingkaran longsor modus 1) longsor bidang modus bawah suatu lereng batuan akan aman, atau perlu dilakukan perkuatan tertentu. tertentu. perkuatan aman, atau perlu dilakukan batuan akan suatu lereng © BSN 2017 diperhatikan. diperhatikan. Arah pergerakan seringtanah dapat disimpulkan da pori di sekitar daerah bidang gelincir tegangan efektif. harus diukur untuk memun Kedalaman lereng yang curam, lebarnya retakan, dan tonjolan di Pengukuran yang diperlukan pada studi longsoran meliputi: meliputi: Pengukuran yang diperlukan pada studi longsoran a) daerah pergerakan tanah, b) pergerakan, besar dan arah c) kecepatan pergerakan, d) pergerakan, distribusi dari e) pori. tekanan air Bila kedalaman bidang gelincir sudah diketahui oleh observasi v 7.8.1 Jenis-jenis instrumentasi monitoring lereng 7.8 Perancangan instrumentasi untuk keamanan lereng permukaan mungkin sudah mencukupi untuk mendapatkan informasi k massa tanah. Pengukuran pergerakan vertikal dan horizontal dari diperoleh. SNI 8460:2017 c) analisis sensitivitas untuk mengetahui rentang faktor aman lereng batuan pada batas Meskipun hasil analisis stabilitas lereng batuan cukup, menunjukkan analisis deformasi ni lereng batuan perlu dilakukan untuk m deformasi lereng yang akan Analisis lereng terjadi. deformasi b metoda elemen hingga baik dengan menggunakan modul dalam domain 2 dimensi (2D) maupun Hal ti yang penting di dalam regangan melakukan batuan analisis adalah nir-linear, deformasi meskipun adalah terdapat getas mempunyai b kurva jenis tegangan-regangan yang bersifat linier elastis sampai tingkat batuan beban tertentu yang bersifat yang besar. Model batuan yang digunakan di dalam linear elastik. analisis Apabila tingkat beban sebai masih kecil dan dalam kurva tegangan-regangan masih dapat digunakan batuan maka model dalam tingkat linier elastik, lereng batuan anta deformasi Hasil yang diperoleh dari analisis a) suatu nodal pada dari suatu titik deformasi arah horizontal b) suatu ele nodal pada suatu titk dari deformasi arah vertikal c) pada titik nodal, dan besaran deformasi vektor d) titik nodal, tegangan pada e) el yaitu dalam keadaan plastis atau atau zona kondisi elemen “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 ri sebab-sebab la sesuai dengan as pergerakan dari erowongan, kedalaman , dan evaluasi) , dan evaluasi) t: t: an tanah di antaranya: an tanah gi lokal, peninjauan catatan , seperti berikut. berikut. , seperti erpretasi, analisis dan evaluasi

piezometer yang jenisnya dapat bervariasi, di 139 dari 303 139 dari 303 harus disesuaikan kebutuhannya disesuaikan harus

open-stand pipe open-stand pipe piezometer), .

vibrating wire (pengukuran kemiringan di permukaan), © BSN 2017 © BSN 2017 Inklinometer, Ekstensometer. pisometer pipa terbuka ( pisometer pipa terbuka pisometer pneumatik, pisometer posisi terowongan, kemiringan terowongan, pemilihan metode konstruksi, dinding 8 Terowongan 8.1 terowongan Ruang lingkup pekerjaan Pasal ini menetapkan persyaratan terowongan terowongan gali dan tutup,serta pegunungan/batuan, persyaratan pemantauan dan terowongan pengukuran untuk pekerjaan perisai, terowongan. Cakupan bahasan dalam pasal terdiri atas ini bentuk dan meliputi ukuran penampang persyaratan terowongan, alinemen perancangan t yang 7.8.2.2 Pengukuran gerakan tanah Pengukuran gerakan tanah dapat dilakukan memonitor gerak untuk sering digunakan Beberapa jenis alat yang di permukaan atau di dalam massa a) Tiltmeter tanah. b) c) 7.8.3 Persyaratan instrumentasi geoteknik untuk keamanan minimum lereng beriku instrumentasi sebagai merencanakan untuk Langkah-langkah a) parameter yang hendak diukur; menentukan b) diperlukan; yang jenis alat menentukan c) yang paling sesuai; jenis instrumen memilih d) instrumen; jumlah, lokasi, dan kedalaman menentukan e) teknik pencatatan. menggunakan Proses perancangan instrumentasi kelongsoran memerlukan dan batas pengembangan yang mungkin ide bidang gelincir, pengenalan kondisi lapangan, mempelajari dari geolo da kedalaman dan batas-bat dari topografi. hujan, dan observasi 7.8.4 Monitoring dan pelaporan (termasuk interpretasi, analisis Pelaporan hasil pemantauan kesepakatan yang disetujui. Laporan yang terdiri atas hasil int instrumentasi diberikan ulang dan disetujui. harus dikaji secara berka antaranya adalah: antaranya adalah: a) 7.8.2.1 tekanan air pori Pengukuran Untuk mengukur tekanan air pori diperlukan 7.8.2 jenis instrumentasi Pemilihan dipilih yang Jenis instrumentasi b) c) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) untuk , jacking grouting pressure minimal adalah dan face pressure Terowongan perisai perisai Terowongan tipe terowongan yang Jenis perisai tertutup biasanya Jenis perisai tertutup biasanya tidak memerlukan tindakan tambahan, kecuali untuk bagian permulaan dan kedatangan. Umumnya adalah berlaku untuk lapisan berumur Holosen, Pleistosen, dan lapisan Neosen fleksibilitas sangat lunak. Memiliki untuk mengakomodasi variasi kondisi tanah. Baru-baru ini ada beberapa kasus, metode ini dapat diaplikasikan pada batuan keras. Pada dasarnya bentuk bagian melingkar. Sebuah setengah lingkaran, lingkaran, oval, dll, juga dapat digali menggunakan mesin Mengubah bentukperisai khusus. sulit selama konstruksi. biasanya Sebuah perisai didorong dalam tanah untuk membuat terowongan. Lapisan luar dari perisai dan segmen mendukung dinding terowongan. Jenis perisai tertutup menstabilkan muka bidang galian menggunakan tanah atau bubur/slurry menahan tekanan tanah dan terbuka hidraulik. Jenis perisai dapathanya digunakan muka bidang galian tetap berdiri. Jika tidak, diperlukan tindakan pengendalian. Overburden setengah diameter perisai. Penentuan tekanan muka bidang galian ( pressure harus didasarkanpada kondisi tanah. Kedalaman maksimum ditentukanbiasanya oleh tekanan air. terhadap dan 2 , termasuk tanah 2 ” terbentuk dan Terowongan Terowongan pegunungan pegunungan 140 dari 303 ground arch modulus deformasi lebih besar dari 10 MN/m Ketika aliran air memengaruhi kemampuan bertahan muka bidang galian atau stabilitas batuan selama penggalian, maka diperlukan metode penyegelan air seperti sumur dalam, sumur titik, atau drainase terowongan. yang lebih lunak.Kekakuan penyangga baja, metode penggalian, dan tindakan pengendalian dapat berubah sesuai dengan variasi geologi. Pada dasarnya bagian dari penggalian memiliki bentuk melengkung di mahkota. Bentuk bagian dapat berubah selama konstruksi. muka bidang galian tetap berdiri tidak, Jika ketika digali. diperlukan tindakan pengendalian. Ketika rasio overburden Terowongan dibangun dengan mengoptimalkan fungsi kemampuan dukungan alami batuan sekitarnya. Batuan penggalian distabilkan selama dengan beton semprot, baut batuan, penyangga baja, dll. perluKondisi yang syarat sebagai “ Umumnya batuan dari keras hingga batuan lunak Tersier. Metode ini juga dapat diterapkan untuk lapisan diluvium tergantung pada kondisi. Bisa juga digunakan pada tanah tidak terkonsolidasi dengan kekuatan terkekang 0,1 MN/m diameter terowongan kurang dari 2 pada tanah tidak terkonsolidasi, diperlukan tindakan pengendalian untuk menahan penurunan mahkota. heaving. dalam tutup boiling dan overburden Terowongan gali-dan- Terowongan Tabel 27 – Perbandingan tipe terowongan (JSCE, 2007) terowonganPerbandingan tipe (JSCE, Tabel 27 –

Pada dasarnya bentuk bagian adalah persegi panjang. Bentuk yang lebih kompleks juga bisa dibuat. Biasanya tidak ada pembatasan Biasanya minimum konstruksi. Kedalaman maksimum terowongan adalahsebelumnya sekitar 40 meter. Langkah-langkah tambahan, seperti perlekatan dalam, pengeringan, dan perbaikan tanah, seringkali diperlukan untuk mencegah Pada dasarnya tidak ada kondisi tanah dimana metode ini tidak dapat digunakan. Sebuah sistem penahan tanah yang tepat atau metode tambahan dapat dipilih sesuai dengan kondisi tanah. menggunakan sistem penahan tanah untuk membangun terowongan di kedalaman yang diinginkan. Kemudian material kembali untuk galian dibawa mengembalikan permukaan.

Bentuk potongan melintang Kedalaman terowongan Pengukuran ulang air tanah Aplikasi Aplikasi geologi Ringkasan Tanah digali dari permukaan © BSN 2017 dibahas dalam pasal ini. dibahas dalam pasal terowongan, terowongan, beban terowongan rencana, vertikal, perlindungan fasilitas lingkungan, pengamatan, pekerjaan. pengukuran, tambahan, dan pencatatan metode-metode tambahan Secara lainnya, garis besar pada Tabel 27 ditunjukkan perbandingan tipe- SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dapat . Shaft SNI 8460:2017 dasarkan dasarkan kondisi shaft Terowongan perisai perisai Terowongan n, efisiensi ekonomi, gan gan ditunjukkan pada Ukuran terbesar dari penampang perisai.sekitar 14 m diameter Rasio minimum radius Rasio minimum radius kelengkungan untuk diameter perisai adalah 3-5. Dalam beberapa kasus, pelaksanaan berdekatan dengan struktur ada,yang langkah- langkah tambahan untuk memperkuat struktur yang berdekatan diperlukan. Ada dampak dengan tingkat yang terbatas pada lalu lintas permukaan. Kebisingan dan getaran terbatas pada daerah sekitar dilindungi oleh dinding kedap suara, housing atau metode lainnya. an kondisi lingkungan. yannya. . 2 , yang 2 Terowongan Terowongan pegunungan pegunungan . Kebisingan dan getaran terbesar adalah 200 m lebih Umumnya ukuran penampang adalah sebesar 150 m Hampir tidak ada batasan ketika menggunakan metode ini. Tindakan pengendalian diperlukan untuk konstruksi berdekatan. Ada dampak dengan terbatastingkat yang pada lalu pada lintas permukaan kecuali shaft terbatas pada daerah sekitar portal dan dapat ditangani dengan menggunakan dinding kedap suara atau perumahan kedap suara. 141 dari 303 141 dari 303 tutup Terowongan gali-dan- Terowongan Tidak ada batasan pada ukuran penampang ketika menggunakan metode ini. menggunakan metode ini. dengan Konstruksi berdekatan struktur adayang membutuhkan perkuatan tambahan sistem dinding penahan tanah dan/atau tindakan tambahan. Lalu lintas permukaan sangat terhambat karena daerah konstruksi harus masa konstruksi. diblokir selama Penanggulangan kebisingan dan getaran diperlukan pada semua tahap konstruksi.

© BSN 2017 © BSN 2017

Dampak terhadap lingkungan sekitar Ukuran potongan melintang Alinemen Tidak ada batasan ketika 8.2 Persyaratan perancangan terowongan pegunungan/batuan 8.2.1 Persyaratan perancangan Terowongan harus dirancang dengan mempertimbangkan yang berbagai diperlukan kondisi sesuai dengan dan fungsi hal-hal dari terowongan, lokasi, d Selain itu juga evaluasi pemeliharaan dalam masa la dan kemudahan konstruksi, ketahanan, menyeluruh terhadap kondisi keselamata 8.2.2 Prosedur perancangan Terowongan harus dirancang menggunakan desain prosedur yang yang telah sesuai ditentukan. Langkah-langkah ber Gambar 19 berikut ini. prosedur perancan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

serta pengaruh kuatan, kuatan, karakteristik getaran, getaran, gangguan lalu ), dan aliran air. ), 142 dari 303

Gambar 19 - Prosedur perancangan terowongan pegunungan/batuan

Metode Tambahan Metode

Investigasi Investigasi (face stability deformasi, stabilitas muka bidang terowongan lintas, penurunan muka air di sungai dan air tanah, perubahan dan polusi pada kualitas air, penurunan permukaan tanah, lainnya. pengaruh pada flora dan fauna,

Desain Perencanaan & & Perencanaan

b) Dampak pada lingkungan sekitarnya, seperti suara bising dan © BSN 2017 SNI 8460:2017 Kondisi-kondisi perancangan yang harus dipertimbangkan adalah: yang harus dipertimbangkan adalah: perancangan Kondisi-kondisi a) Sifat-sifat media yang dilewati terowongan, yang meliputi ke 8.2.3 Kondisi perancangan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

), topografi, SNI 8460:2017 penampang, dan rkuatan rkuatan dan dinding an akibat peledakan. akibat peledakan. an overburden perlukan dalam tahap tor lain. Hal-hal utama man konstruksi. Namun uan baik berdasarkan uji aan terowongan. aan terowongan. ifat ifat fisik dan mekanika dari ; nakan. nakan. 143 dari 303 143 dari 303 aranya tebal lapisan penutup ( desain. Perancangan terowongan umumnya menggunakan ); item-item perancangan yang diperlukan adalah: perancangan adalah: yang diperlukan

© BSN 2017 © BSN 2017 geologi, kondisi lokasi, lingkungan sekitar, dan tujuan penggun lingkungan dan tujuan sekitar, lokasi, geologi, kondisi tingkat dampak harus dikaji dan dipertimbangkan dalam desain terowongan. pe Semua dari getar dan dampak deformasi pada terowongan, dan pergerakan perubahan meliputi tekanan dan sifat-sifat yang perlu dipertimbangkan di ssa ma ant batuan,

l) dan kedap air; Drainase m) portal dan portal; Daerah n) tambahan; Metode o) Pengukuran. 8.2.4 Metode perancangan Metode perancangan harus dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan dan persyaratan kondisi desain juga j) terowongan; Dinding k) (invert Lantai kerja Selain itu item-item a) horizontal; Alinemen b) memanjang; Profil c) Penampang melintang; d) tambahan; Fasilitas e) batuan; massa Klasifikasi f) penampang Geometri penggalian; g) penggalian; Metode h) penerowongan; Metode i) penyangga baja, dll.) batuan, (beton semprot, baut Perkuatan d) Dampak dari gempa, tekanan tanah, tekanan air dan faktor-fak c) Efek akibat konstruksi struktur berdekatan setelah terowongan dibangun, area dan teknik spesifik yang berfokus pada desain dapat digu metode lain seperti metode empiris dan analitis juga terdahulu dan pengala 8.2.5 Penyelidikan batuan Untuk mendesain terowongan pada batuan, perlu diketahui sifat-s batuan itu sendiri. Oleh karena lapangan maupun uji laboratorium. Data-data yang itu diperoleh dari penyelidikan ini digunakan diperlukan penyelidikan bat untuk menganalisis Karakteristik dan lokasi dan memahami penyediaan sangat diperlukan. konstruksi terowongan desain dan perilaku parameter-parameter yang batuan di sebagai Penyelidikan basis batuan dalam harus metode konstruksi terowongan. mempertimbangkan desain. pemilihan alinemen, “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

r hal yang terdiri atas l konstruksi Rock Quality wah tanah, dan pak yang besar mengkaji informasi si, ketebalan, dan i adalah jarak pusat n. Oleh karena itu, lokasi adalah: adalah: lokasi aghi, aghi, RQD/ n pada 5.4. ambar 20. ), pengujian lapangan, penyelidikan (Barton, et al., 1993, dan Grimstad et al., 144 dari 303 System (Bieniawski, Z.T., 1989) (Bieniawski, atau Z.T., standar klasifikasi lain yang ) adalah 1 hingga 2 kali dari diameter penggalian dan efek busu ), pengambilan contoh (sampling boring Rock Mass Rating Rock Mass (ASTM D6032-02), Q

harus menyiapkan desain yang mengantisipasi perubahan dan hal-

Designation 2002), RMR/ baku digunakan.

gempa terhadap terowongan, skala dinamik. karakteristik gempa, durasi gempa, profil ba Kegiatan penyelidikan terowongan ekosistem, harus batuan/air memerhatikan yang dan kendala lingkungan. legal, aspek air tanah, panjang pada akan dampak dikontaminasi, terowongan tata pada guna lahan, pengaruh Aspek-aspek jangka yang harus ditinjau yang berkaitan dengan gempa bum geofisika, dan pengujian laboratorium, sesuai dengan persyarata sesuai dengan laboratorium, pengujian dan geofisika, Tahap Tahap awal dalam kegiatan penyelidikan adalah mengumpulkan dan yang telah tersedia. yang telah tersedia. Survei awal diperlukan dan penyelidikan pendahuluan survei kegiatan Adapun terowongan. untuk pengembangan konsep a) dan lokasi, pendahuluan Penyelidikan desain b) awa topografi, Pemetaan c) hidrografi, Pemetaan d) utilitas. Pemetaan Pemetaaan geologi dilakukan untuk orientasi) dan mendapatkan diskontinuitas batuan (tipe, litologi orientasi, material (deskrip pelapukan). pengisi, spasi, dan tingkat Kondisi geologi, geoteknik, terhadap dan perencanaan, perancangan, hidrologi dan konstruksi batuan terowongan. parameter Untuk memberikan mendapatkan tersebut dam pengeboran ( dilakukan penyelidikan bawah permukaan yang batuan tidak terbentuk dengan mudah, seperti ditunjukkan pada G pada mudah, seperti ditunjukkan batuan tidak terbentuk dengan Area portal adalah area pada penutupnya (overburden jalan masuk dan keluar terowongan, yang mana lapisan 8.2.6 Persyaratan area portal dan portal Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebagai komponen desain adalah: sebagai komponen Hal-hal yang harus dipertimbangkan 1) runtuhan tanah/batuan, Mekanisme 2) Klasifikasi massa batuan, dapat menggunakan klasifikasi Terz © BSN 2017 engineer peralatan). metode, dan sarana-prasarana, dibutuhkan (meliputi Analisis tanah/batuan harus mempertimbangkan adanya rentang karakter tanah/batuan yang memberikan perilaku berbeda bila dilakukan konstruksi terowonga 8.2.5.2 tanah/batuan Analisis 5. lingkungan Isu 6. bumi Gempa 1. awal Kajian 8.2.5.1 Jenis-jenis Penyelidikan SNI 8460:2017 2. lokasi pendahuluan dan penyelidikan Survei 3. geologi Pemetaan 4. bawah permukaan Penyelidikan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kan kan dengan SNI 8460:2017 SNI n dampak pada pak pada struktur enggalian mekanis isi meliputi penampang imbangkan faktor-faktor ya. ian terowongan, yaitu: da kondisi batuan dengan ainase, konvergensi setelah ainase, konvergensi setelah ), kondisi lokasi, dampak pada section size ), road header atau kombinasi dari kedua metode (TBM). Fokus dan pertimbangan utama dalam 145 dari 303 145 dari 303 ), dan metode konstruksi. ), dan metode konstruksi. appearance tunnel boring machine Gambar 20 - Tipikal area portal terowongan (JSCE, 2007) 2007) terowonganGambar 20 - Tipikal area portal (JSCE,

© BSN 2017 © BSN 2017 tersebut, serta tanah atau batuann pemilihan metode penerowongan adalah kondisi 8.2.7 Persyaratan penggalian ditentukan dalam desain penggal Terdapat 3 hal utama yang harus a) Penampang penggalian; b) penggalian; Metode c) penerowongan. Metode 8.2.7.1 penampang penggalian Penentuan Penampang penggalian harus ditentukan berdasarkan berbagai kond dalam galian yang diperlukan, perkuatan, dinding terowongan, dr penggalian, juga stabilitas terowongan dalam jangka panjang. Pa konvergensi yang mempertimbangkan izin. deformasi besar, maka penampang 8.2.7.2 penggalian Pemilihan metode penggalian harus ditentu Metode penggalian yang sesuai harus dipilih bentuk dengan mempertimbangkan dan kondisi batuan, ukuran penampang sekitar. lingkungan dan struktur berdekatan penggalian, metode penerowongan, da 8.2.7.3 Pemilihan metode penerowongan Pemilihan metode penerowongan harus berdasarkan panjang terowongan, kondisi batuan, penampang penggalian, metode penggalian, sekitar. serta lingkungan berdekatan kondisi lokasi dan dam Metode penerowongan meliputi metode pengeboran dan (dapat peledakan, menggunakan p ekskavator atau Area portal dan portal terowongan harus didesain dengan mempert seperti kondisi massa batuan, dimensi ( sekitar, bentuk lingkungan area ( “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

itas di dalam

kan karakteristik ) ) yang baik pada tur yang ada di Catatan tur yang stabil dan isi batuan yang keras ang ang digunakan. Jenis a kasus-kasus tertentu an untuk kondisi batuan dapat dipertimbangkan dan contoh tipikal pola base course base n. Sistem perkuatan yang lih. lih. perkuatan harus ditentukan Untuk memastikan kondisi lapisan lapisan kondisi memastikan Untuk pondasi ( masa layan, diperlukan lantai kerja beton jika jenis batuannya adalah batu lempung. Harus dipertimbangkan mengenai penempatan awal lantai kerja beton atau penutupan awal penampang melintang penggalian. Dinding dapat dianggap sebagai bagian penyangga. Harus dipertimbangkan mengenai penutupan awal penampang melintang penggalian dan besarnya deformasi yang diizinkan. Harus dipertimbangkan mengenai penutupan awal penampang melintang penggalian, fungsi penyanggaan dari dinding dan besarnya deformasi yang diizinkan. ⃝  Lantai Kerja Beton Kerja   ⃝⃝ Baja Penyangga 146 dari 303  Baut Batuan Jenis-jenis Perkuatan  ⃝⃝ ⃝⃝ ⃝⃝⃝⃝ ⃝ ⃝⃝⃝⃝ ⃝⃝⃝⃝ Beton Semprot Kecil) Besar) : pada prinsipnya tidak perlu

), dan penyangga baja (steel support). Untuk perancangan perkuatan Sedikit rekahan Banyak rekahan Faktor Kompetensi Tanah Besar (Kelas DI) Faktor Kompetensi Tanah Kecil (Kelas DII) (Overburden (Overburden : efektif,

 Tabel 28 – Kriteria pemilihanKriteria perkuatan terowongan Tabel 28 – jenis

Squeezing Kategori Tanah/Batuan

: sangat efektif, Media Tanah (Kelas E) Zona Zona Patahan ⃝ Batuan Lunak (Kelas D) Batuan Keras Batuan B, C) (Kelas Tanah/batuan

© BSN 2017 Sistem perkuatan terowongan harus dirancang untuk membuat struk 8.2.8 Persyaratan perkuatan Perancangan perkuatan terowongan dilakukan dengan mempertimbang 8.2.8.1 Konsep perancangan perkuatan terowongan hingga sedang. Adapun untuk metode mekanis biasanya diaplikasik lunak. hingga sedang menyatu dengan kondisi tanah/batuan setelah dilakukan penggalia tepat dan tidak menimbulkan tanah/batuan efek akan yang memengaruhi merugikan sekitarnya. permukaan harus tanah/batuan digunakan, atau karena struk perilaku Perkuatan terowongan dan efisien. harus aman terowongan dapat berjalan dengan dirancang untuk Secara menjamin umum, sistem perkuatan semua pada terowongan terdiri aktiv baut batuan atas (rock bolt beton semprot (shotcrete), yang efektif, karakteristik dari setiap perkuatan harus dianalisis, agar dapat ditentukan salah satu jenis perkuatan atau melakukan kombinasi yang di mana antaranya. kondisi Pad tanah/batuan sangat jelek, dinding terowongan perkuatan terowongan. dari sistem sebagai bagian setiap perkuatan, kondisi tanah/batuan, perkuatan dipilih berdasarkan dan pada klasifikasi batuan, dan metode pola konstruksi yang telah dipi jenis perkuatan dari dengan melakukan kombinasi y Kriteria pemilihan jenis perkuatan 29 danTabel 30. pada Tabel dilihat terowongan jalan dapat perkuatan untuk dapat dilihat pada Tabel 28 Metode pengeboran dan peledakan umumnya diaplikasikan pada kond SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Metode penggalian Metode penggalian Metode seluruh muka dengan bench tambahan, metode penggalian bench, metode diafragma tengah, metode penggalian tengah samping (cm) yang deformasi diizinkan Besarnya Besarnya jalan SNI 8460:2017 SNI ) (cm) kerja kerja invert (JSCE, 2007) Lantai ( asi batuan RMR asi batuan gan, ditunjukkan pada (cm) Ketebalan dinding dinding (arch), isi aktual lapangan, yang an. samping samping eologi eologi selama konstruksi Lengkung (side wall) struktur dinding beton 25 40 50 10 (cm) beton beton semprot semprot Ketebalan adakan lantai beton Tipikal Perubahan (m) Jarak kurang 1,0 atau (Terowongan berpenampang besar, lebar bagian dalam: sekitar 12,5 m hingga 14,0 m) 14,0 hingga m 12,5 sekitar dalam: bagian lebar besar, berpenampang (Terowongan Bench Penyangga baja --- 1540(45)0 atas

H-150 - 1,2 15 40 (45) 0 H-150 H-150H-200 1,0 H-200 20 40 50 0 Heading atas . - - 10 40 - 0 tipe pengikat, dll. 147 dari 303 147 dari 303  Perubahan panjang, jumlah, kekuatan, material pengikat, Area Area  Mengadopsi atau meni  Perubahan bentuk, pemasangan, material,waktu dll.  Perubahan siklus penggalian  Aplikasi metode tambahan  Melakukan evaluasi terhadap  Perubahan pada ketebalan, dll. material,  Mengadopsi atau meniadakan penyangga baja  Perubahan bentuk, spasi, material, dll. bench bench bench bench pemasangan Heading (JSCE, 2007) Heading atas,Heading Heading atas,Heading Heading atas,Heading Heading atas,Heading (Bieniawski, 1989) (m) Arah Arah kurang 1,0 atau memanjang Jarak Baut batuan ) (m) ) Arah melengkung

) ) 61,0 (m) Item Panjang steel support shotcrete (m) invert concrete rock bolt kurang standar 1,0 atau Panjang lengkung Pola Pola Tabel 30 – PersyaratanTabel 30 – untuk terowongan minimum pola perkuatan perkuatan Tabel 31 – Tipikal perubahan perkuatan selama tahap konstruksi Tabel 31 – © BSN 2017 © BSN 2017 Tabel 29 – Jenis pola perkuatan terowonganJenis pola klasifik berdasarkan – Tabel 29 Faktor lain Beton semprot ( Baut batuan ( ( baja Penyangga Lantai beton ( B B 2,0 4,0 1,5 2,0 C IC I C 1,5 4,0 1,2 1,5 D ID I D 1,0 6,0 1,0 1,0 C II C II 1,2 4,0 1,2 1,2 D II D II atuan Tanah/B Kategori

8.2.8.2 sistem perkuatan terowongan Perubahan Jika sistem perkuatan yang ditentukan tidak memadai dengan kond diketahui dari hasil pengamatan, pengukuran, dan penyelidikan g cepat dilakuk perkuatan harus terowongan, maka perubahan sistem Tipikal perubahan sistem perkuatan pada Tabel 31. saat konstruksi terowon “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

2 2 ya. Namun, jika gikuti standar pola rancangan rancangan khusus, 36 N/mm 18 N/mm k analitis. Perhatian (hari ke-28) ke-28) (hari tinggi sesaat setelah ot adalah: ot adalah: litas, dll.); dll.); litas, si batuan dasar, kendala wongan jalan ditunjukkan ujuan tersebut. tersebut. ujuan Tahap Jangka Panjang Panjang Jangka Tahap atan beton yang terjadi di engan engan mempertimbangkan terowongan, pergerakan yang

2 2 Kuat Tekan Uniaksial Uniaksial Tekan Kuat 148 dari 303 5 N/mm 10 N/mm (hari ke-1) ke-1) (hari , kekuatan awal, dan kekuatan jangka panjang); panjang); jangka , kekuatan awal, dan kekuatan ) Tahap Pertama/Initial Tahap Pertama/Initial shotcrete

2 lajur > 2 lajur Penampang Terowongan kimia, ketahanan terhadap proses karbonasi); terhadap proses karbonasi); kimia, ketahanan Tabel 32 – PersyaratanTabel 32 – minimum beton semprot untuk terowongan kuat tekan jalan © BSN 2017 8.2.8.3.3 semprot Perancangan ketebalan beton Ketebalan beton semprot harus konstruksi. penampang, dan kendala dasar, ukuran ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi Perancangan batuan ketebalan beton semprot dapat ditentukan dengan men e) pantulan; Rasio f) debu yang dihasilkan. Volume 8.2.8.3.4 Perkuatan pada beton semprot Jika perkuatan diperlukan pada beton semprot, material perkuatan, metode perkuatan untuk mencapai t kendala dalam konstruksi harus dipertimbangkan dan lapangan. lapangan. dalam campuran beton sempr Hal utama yang harus dipertimbangkan a) initial (kekuatan pertama/ Kekuatan b) Kelekatan; c) (kelembapan yang terserap, volume rongga, permeabi Kepadatan d) Daya tahan (ketahanan terhadap pembekuan/pencairan, ketahanan terhadap bahan perkuatan dari pengalaman standar penerapan pola pada proyek-proyek perkuatan perancangan sebelumn tidak ketebalan beton dapat semprot khusus harus diberikan pada diterapkan stabilitas batuan dasar dilakukan di sekitar berdasarkan karena tekni kondisi dan lain-lain. dari material perkuatan, tegangan kondisi diizinkan, pe 8.2.8.3.2 Campuran semprot beton Campuran dari beton semprot harus saat pelaksanaan. kendala diperlukan dan mempertimbangkan kualitas seperti kekuatan yang Kekuatan campuran beton semprot harus kekuatan ditentukan standar dengan dan kekuatan mempertimbangkan terkait, begitu desain juga variasi keku

8.2.8.3.1 Karakteristik mekanis dari beton semprot Karakteristik mekanis dari beton semprot harus diperhitungkan d Pertimbangan Pertimbangan terhadap karakteristik perkuatan terowongan, kondi dalam konstruksi, dan lain-lain harus efektif. dengan dapat berfungsi dilakukan dalam perancangan beton semprot agar dasar. kondisi batuan yang diharapkan, serta fungsi dan efek Umumnya, pada konstruksi terowongan dibutuhkan kuat tekan beton yang semprot diterapkan. Tipikal kuat tekan minimum untuk tero 32. pada Tabel 8.2.8.3 ( Beton semprot SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

elain elain ) yang

) at , 2007) SNI 8460:2017 p erpengaruh akibat gunci yang besar,

n relatif dalam arah sian (plugging an konstruksi. konstruksi. an unaan, unaan, kondisi batuan ci yang memadai. Baut dan batuan dasar pada ku sumbu. Oleh karena pergerakan relatif yang erasan ce erasan i batuan dasar, ukuran i sepanjang baut batuan, g ektif. ektif. Plugged Plugged en p

r morta Jenis Pra- Jenis ( Jenis Pasca-Injeksi (mortar pengerasan ultra-cepat) Jenis Material Jangkar 149 dari 303 149 dari 303 Jenis Friksi Jenis Material ), untuk meningkatkan kuat geser, kuat tarik dan kekuatannya, s Gambar 21 (JSCE – Klasifikasi sistem pengunci untuk baut batuan © BSN 2017 © BSN 2017 Sistem Jangkar Lengkap menambah menambah kekuatan kompaksinya. 8.2.8.4 Baut batuan Baut batuan harus dirancang agar dapat menjadi mempertimbangkan material kondisi batuan perkuatandasar, dan karakteristik yang sistem efektif perkuatan, dan dengan kendala- saat konstruksi. kendala pada Fungsi perkuatan dari baut batuan terutama adalah untuk menekan paralel terhadap atau tegak lurus bidang rekahan pada yang kondisi mempunyai batuan rekahan. sedang dan Selain keras itu juga radial terhadap untuk terowongan antara menekan permukaan dinding pergeraka terowongan batuan sedimen. lunak dan kondisi batuan 8.2.8.4.1 Sistem pengunci baut batuan Sistem pengunci baut batuan diplih dasar, kendala dalam konstruksi. Umumnya, berdasarkan terdapat dua tipe sistem pengunci berdasarkan tujuan dari peng pada metode dalam batuan, tipe mengunci yaitu baut material dan pengunci tipe kedua friksi. 21.Gambar pada tipe ini dijelaskan 8.2.8.4.2 Material pengunci baut batuan Material pengunci pada baut batuan harus memberikan gaya pengun batuan efektif untuk menahan gaya tekan dan geser pada sudut itu, si kekuatan antara material perkuatan yang ef agarmemadai diperoleh cukup sudah dipastikan baut batuan, material pengunci, dan batuan Material pengunci yang dipilih harus mempunyai kekuatan pengunc dasar harus dengan mempertimbangkan kondisi batuan dasar tahap dan kendala-kendala awal konstruksi. diperlukan Pada sedangkan kondisi untuk material jangka pengunci panjang bagus. dengan diperlukan gaya durabilitas pen dan pengi 8.2.8.4.3 Distribusi dan dimensi dari baut batuan Distribusi dari baut batuan penampang terowongan, bentuk, metode penggalian, dan pelaksanaa harus ditentukan berdasarkan kondis Pada prinsipnya, distribusi untuk memberikan yang efisien. perkuatan penggalian terowongan baut batuan adalah pada area yang t Karakteristik Karakteristik kekuatan material beton semprot dapat ditingkatkan dengan penggunaan jaring kawat atau serat (fiber “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SL

Baut Batu an threaded 2007) 2007) r dan pelaksanaan n mempertimbangkan ian ristik diperpanjang dan g da kondisi batuan dasar ng memperkuat. ng memperkuat. rgantung pada efek yang empertimbangkan interval ensi untuk deformasi saat Beton semprot batuan yang Buruk c. Baut ba omi, dan faktor lainnya. omi, B. Contoh penempatan posisi

SL 150 dari 303 Baut Batu an b. Sistem baut batuan yang baik Beton semprot a. Sistem baut

A. Contoh penempatan posisi

Gambar 22 melintang (JSCE, – Distribusi baut batuan pada profil Gambar 23 – Distribusi baut batuan pada profil memanjang (JSCE,

© BSN 2017 8.2.8.4.4 Material dan bentuk baut batuan Baut batuan harus memiliki kekuatan yang diperlukan dan karakte

Penyangga baja harus digunakan berdasarkan kondisi batuan denga 8.2.8.5 Penyangga baja bentuk yang sesuai, dengan mempertimbangkan konstruksi. kondisi Karakteristik diperpanjang batuan yang dasa dimaksud adalah pot menahan beban. Selain itu, pelat bantalan dan mur baut bentuk yang tepat. batuan harus memiliki kekuatan yang cukup dan Baut batuan dapat berbentuk batang torsi, batang bergelombang bar ), (deformed pipa baja ekspansi. bar, atau tipe deformed efisiensi ekon kerja, efisiensi yang diperkirakan, tujuan, efek posisi yang memungkinkan baut batuan yang berdekatan dapat sali dapat yang berdekatan memungkinkan baut batuan posisi yang Berbagai distribusi baut batuan dapat digunakan tergantung kepa dan ukuran penampang terowongan. Contoh Gambar 22 dan Gambar 23. pada ditunjukkan batuan dasarnya distribusi baut batuan berdasarkan kondisi Dimensi baut batuan, panjang baut batuan pada prinsipnya harus dapat memperkuat daerah yang terpengaruh oleh penggalian, namun hal ini bisa berubah te diperkirakan. Selanjutnya Selanjutnya penentuan distribusi baut batuan dilakukan dengan m SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kuran dari SNI 8460:2017 SNI berfungsi berfungsi untuk an berdasarkan unan izin pada owongan owongan sampai rtimbangkan tidak saat penggalian k mengakomodasi ditentukan dengan uka bidang galian dan besaran serta d. keliling(lingkaran) d. keliling(lingkaran) luruhan untuk desain kondisi tanah/batuan, eton eton semprot dan baut ya digunakan adalah H- yai sifat daktilitas tinggi, an beton semprot. an beton semprot. an atas, bagian atas dan on semprot. kuda terbalik) c. keliling(tapal

. 151 dari 303 151 dari 303 lattice girders lattice b. Kepala setengah kebawah (tapal kuda) , pipa bulat, dan Gambar 24 - Variasi bentuk sistem penyanggaGambar 24 - Variasi bentuk sistem 2007) baja (JSCE, lingkaran) , U-beams a. Kepala atas (setengah © BSN 2017 © BSN 2017

permukaan permukaan terowongan, untuk kekuatan menstabilkan beton muka semprot bidang deng kombinasi terowongan saat dilakukan memudahkan stabilisasi terbangun galian sempurna. ter Penyangga baja Perancangan juga penyangga penampang baja, melintang harus terowongan, terowongan, metode mempertimbangkan beban penggalian, stabilitas bentuk yang permukaan. Semua faktor tersebut harus dianalisis secara detail untuk menentukan dimensi, m bekerja dan di u material, sekitar bentuk, dan terowongan, spasi keaadaan stabil. Penyangga baja umumnya dikombinasikan dengan b dan penyangga baja penur agar batuan. Estimasi dapat kemampuan penyangga harus menjamin dihitung secara kese terowongan yang efektif. dalam 8.2.8.5.1 baja Bentuk penyangga Bentuk penyangga baja harus bentuk ditentukan penampang dengan melintang pertimbangan kondisi untu batuan, terowongan, beban aktif, dan kemampuan kondisi yang lain, juga untuk memastikan dapat efisien. Bentuk bekerja penyangga dengan baja diterapk seperti penyangga baja pada bagi Gambar 24. pada ditunjukkan bawah, dan secara keseluruhan, Penyangga baja berbentuk lengkungan berfungsi sebagai perkuatan 8.2.8.5.2 Penampang melintang dan material penyangga baja Bentuk dan dimensi penyangga baja harus ditentukan dengan mempe hanya beban aktif tetapi juga ketebalan dan metode aplikasi bet dan metode aplikasi hanya beban aktif tetapi juga ketebalan Material penyangga baja harus dipilih dari material yang dan dapat mempun diproses untuk tekuk dan pengelasan. Baja yang biasan beams 8.2.8.5.3 baja Jarak dari penyangga Jarak antara penyangga baja ditentukan dengan mempertimbangkan fungsi, stabilitas muka bidang galian terowongan, dimensi penampang terowongan, metode lain. metode penerowongan, dan faktor-faktor konstruksi, 8.2.8.5.4 Sambungan dan pelat dasar untuk penyangga baja Posisi dan struktur dari mempertimbangkan bentuk sambungan penampang melintang, desain metode penyangga konstruksi, yang dihasilkan. distribusi tegangan baja harus “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ondisi ondisi batuan, kekuatan kekuatan yang harus dipasang diperlukan untuk an retakan-retakan efisiensi kerja, serta serta kerja, efisiensi ilih ilih tergantung pada enjamin keselamatan egah kerusakan pada

gunaan terowongannya Pada Gambar 25 dapat eringkan eringkan agar tidak ada gat baik. memperhitungkan memperhitungkan kondisi Collar braces Collar untuk mengendalikan tekanan . nnya. ) dan drainase collar braces 152 dari 303 untuk penyangga baja untuk penyangga Gambar 25 2007) - Bentuk dinding terowongan (JSCE,

Collar braces ukuran penampang ukuran dan penampang bentuknya, beban aktif, material dinding, faktor lainnya. biasanya ditunjukkan oleh garis tebal desain. desain. garis tebal oleh biasanya ditunjukkan

gaya aksial ditransmisikan dengan baik, dan tekuk diminimalkan. dilihat beberapa bentuk dari dinding terowongan, batuannya. karakteristik kondisi dan yang dapat dip i) Fungsi dinding, metode konstruksi, dan faktor lain. Ketebalan dinding ii) terowongan Tujuan dari penggunaan terowongan dengan mempertimbangkan k diinginkan, daya tahan yang cukup, dan efisiensi kerja yang san kerja yang yang cukup, dan efisiensi daya tahan diinginkan, yang membahayakanbeton. pada dinding 8.2.8.5.5 8.2.8.5.5 Penyangga baja selanjutnya harus diikat dengan Dinding harus dirancang untuk memenuhi fungsi terowongan, dan m 8.2.9 Persyaratan dinding terowongan dengan baik pada penyangga baja yang baru terpasang untuk mencegah terjadi keruntuhan beton semprot. tetap oleh terpasang secara sampai penyangga dan daya tahan jangka panjang. Desain dinding terowongan harus dan kondisi lai penting, beban, fasilitas tanah/batuan, kondisi Dinding harus dirancang dari terowongan. yang diharapkan memenuhi tujuan dan penggunaan untuk mencapai fungsi dan dipertimbangkan dalam merancangBerikut adalah hal-hal yang harus dinding terowongan. kualitas yang a. Bentuk dinding harus ditentukan sehingga diperoleh penampang dalam yang sesuai, c. Campuran beton yang digunakan untuk dinding harus mempunyai b. berdasarkan: terowongan harus dirancang Tebal dinding d. Langkah penanggulangan harus direncanakan terhadap pembentuk Sistem kedap air dan drainase yang sesuai berdasarkan dari harus dirancang peng untuk mempertahankan fungsi terowongan dan menc lainnya. serta fasilitas dinding terowongan Selama penggalian, air tanah di sekitar sedikitpun terowongan air yang tertinggal di belakang dinding terowongan, biasanya dik 8.2.10 Persyaratan sistem kedap air (water proofing © BSN 2017 SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

), dan liran liran air yang SNI 8460:2017

yang lain dapat ir melalui dinding n (JSCE, 2007) dan mengalirkan air jalan (roadbed untuk aliran air dari diperoleh diperoleh tidak akan uksi. Terdapat 3 tipikal ghasilkan lapisanghasilkan kedap angkan penggunaannya, angan pusat dan saluran dap air harus tahan yang , bentuk struktural, bagian- ). ); 153 dari 303 153 dari 303 spraying waterproofing ), jalur struktur, dan faktor lain. lain. dan faktor jalur struktur, invert),

© BSN 2017 © BSN 2017 Membran kedap air; ( Penyemprotan kedap air air (waterproofing film kedap tipis selaput Pelapisan dengan Gambar 26 drainase untuk terowongan jala - Sistem kedap air dan 8.2.10.2 Sistem drainase 8.2.10.2 Sistem drainase yang sesuai harus dirancang agar dengan lancar. dapat Saat merancang membawa sistem drainase, posisi instalasi bagian, dan aspek-aspek lain harus ditentukan dengan mempertimb lokasi, jumlah aliran air, gradien memanjang dan kerja ( melintang terowongan, kebutuhan lantai Sistem drainase harus mempunyai gradien yang sama dengan dasar terowongan. terowongan. Sistem kedap air 8.2.10.1 Sistem kedap air yang tepat harus dirancang berdasarkan kondisi batuan dan penggunaan terowongan (Gambar 26). Material yang digunakan untuk sistem ke lama, mudah untuk dipasang, dan tidak mudah rusak selama konstr yaitu: dalam terowongan pegunungan/batuan, metode kedap air a) b) c) air dengan kualitas yang diaplikasikan sangat dengan lebih andal mudah, dan namun sama. konsisten seragam. ketebalan Kedua lapisan metode yang air tanah yang sangat tinggi atau mencegah kebocoran/rembesan a Metode membran kedap air sering akan lebih digunakan karena men mempunyai suatu struktur mengumpul yang di mampu bawah dasar menangkap jalan. pencucian, air dan pemadam Pada kebakaran, dan kontrol air ke pipa terowongan pembu mengalirkan jalan, a gradien samping harus termasuk di dalam desain, agar air tidak terkumpul dan menggenang. Pada untuk terowongan jalan. drainase sistem contoh dari Gambar 27 dapat dilihat “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. Selain n harus 2 lain, efek pada atan serta dinding t cara cara simultan atau Lantai kerja bt terowongan harus diluvial, dan tanah .

an harus tercermin di sain, perkuatan yang man untuk menjamin elah ada, maka pada Ked g qu antara 20.000 - Beton ara terus menerus. ara bawah elevasi muka air ng berdekatan tersebut. r hidrostatik, dan sistem ra 200 - 300 kN/m bt Dinding i Lantai kerja bt Saluran Pipa pembua ngan

) yang berarti pada tahapan perancangan 154 dari 303 li ) dikategorikan sebagai metode penerowongan muka Material pengum t Ked Lantai kerja bt Beton bt Dinding i shield tunneling Saluran Gambar 27 - Sistem drainase terowongan jalan

Pipa pembuangan melintang . Penentuan penggunaan terowongan perisai pada tahap perancanga 2

closed face tunneling method tunneling closed face

Pipa pembua ngan setelahnya, dampak pada terowongan eksisting harus diprediksi d masing-masing terowongan harus diprediksi sebelumnya, dan perku prediksi. berdasarkan hasil tepat harus dirancang dengan dalam desain. bertahap.

d) terowongan terhadap berdekatan pembangunan konstruksi Dampak e) Jika terdapat rencana pembangunan di dekat konstruksi terowongan, baik sebelum atau tertutup ( sec penyanggaan pada muka bidang galian dilakukan penggaliannya Terowongan perisai umumnya dapat sangat lunak digunakan hingga kuat tekan (qu) bebas mencapai rentang anta pada tanah alluvial, Terowongan perisai ( 8.3.1 Persyaratan perancangan 8.3 Persyaratan terowongan perancangan perisai dipertimbangkan dalam desain terowongan. Berdasarkan kondisi kajian terhadap: memadai, dan didesain setelah melakukan harus dinding de a) yang berdekatan. pada struktur pembangunan terowongan Dampak b) Dampak timbal balik pembangunan dua atau lebih terowongan se c) Ketika merancang terowongan yang saling berdekatan satu sama Dampak dari keterdapatan struktur di sekitar lokasi pembangunan 8.2.11 Pengaruh konstruksi struktur yang berdekatan itu, metode ini dapat pula 30.000 diterapkan kN/m pada batuan dengan rentan © BSN 2017 SNI 8460:2017 mempertimbangkan kondisi tanah kegagalan konstruksi. atau batuan yang akan Bila pekerjaan dilewati terowongan dekat agar dengan beberapa struktur/bangunan tidak kondisi yang dibutuhkan t terjadi perancangan struktur tidak tambahan/penga terjadi gangguan atau kerusakan pada struktur/bangunan Untuk ya kondisi tanah jenuh atau penggalian terowongan berada di tanah, maka penentuan tipe perisai, tahanan terhadap tekanan perancangan. pada diperhitungkan kedap air harus ai “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

p di atas ertimbangkan SNI 8460:2017 ilakukan, ilakukan, perlu i penghambat, anjang alinemen ngan ngan lingkungan, , rembesan udara an hasil samping ilakukan ilakukan pula untuk truktur, pengeringan, aan. igen igen rendah dan gas kan tanah, perubahan dan penetapan untuk mentara, enetapkan kesesuaian slurry tahap konstruksi. tahap konstruksi. kungan. kungan. tanah tanah dan perlapisan tanah, 155 dari 303 155 dari 303 , , tekanan tanah pada suatu terowongan, beban lapis tanah penutu slurry © BSN 2017 © BSN 2017 Survei dan penyelidikan ling survei perlindungan serta tanah dan topografi penyelidikan meliputi survei Survei dan penyelidikan kondisi hendaknya dilakukan lapangan, dan pemelihar pelaksanaan konstruksi, perancangan, perencanaan, untuk mendapatkan surve data dasar untuk Hasil survei dipakai untuk memilih jalur kelayakan terowongan, penggunaan alinemen, metode terowongan perisai, metode skala perlindu suatu proyek dan perinciannya, serta data untuk memelihara terowongan setelah tahap penyelesaiannya. Survei kondisi lapangan hendaknya terowongan meliputi yang berhubungan kondisi dengan hal-hal setempat yang kondisi sep dilakukan disebutkan terutama untuk memilih di jalur terowongan dan m atas. Hasil survei dan perinciannya. terowongan metode terowongan perisai, ukuran meliputi: Survei kondisi lapangan i) hak milik yang terkait, lahan dan Penggunaan ii) masa depan, Perencanaan iii) lintas, lalu raya dan kondisi jalan Klasifikasi iv) konstruksi, untuk pekerjaan lahan Kesulitan penggunaan v) laut, danau, sungai, Kondisi vi) limbah untuk air dan pembuangan Penyediaan tenaga listrik, penggunaan terowongan dan hendaknya ditentukan juga dengan memp terowongan, dan kondisi pembebanan lainnya. Survei penghambat d ini: berikut mengidentifikasi hal-hal 1) permukaan dan di bawah tanah, di atas Struktur 2) tanah, di bawah Utilitas 3) ditelantarkan, yang masih Sumur-sumur dan dipakai 4) se pekerjaan dan yang dapat dipindah Lapangan untuk struktur 5) Lain-lain. Penyelidikan lapangan, penyelidikan laboratorium dan penyelidikan oleh tenaga lainnya ahli dilakukan bersertifikat dan meliputi lokal, penyelidikan kondisi pengukuran hidrogeologi, penyelidikan kondisi topografi, penyelidikan geologi elevasi muka air tanah dan berbahaya, dll. keberadaan udara dengan kadar Selama oksigen konstruksi rendah, gas dan dilakukan survei setelah dan pengukuran kebisingan dan getaran, pergera pekerjaan konstruksi muka dan terowongan kondisi air tanah, d pengukuran kondisi udara (kadar oks berbahaya, seperti gas metana), konstruksi. pengaruh injeksi mortar kimia d kebutuhan konstruksi. Survei penghambat dilakukan sebagai dasar perkiraan deformasi s dan polusi suatu sumur, letupan udara tertekan dan semburan dan b. c. d. e. 8.3.2 perancangan Kondisi 8.3.2.1 penyelidikan Survei dan a. g. h. 8.3.2.2 dalam terowongan Bentuk dan ukuran penampang bagian a) Bentuk dan ukuran suatu penampang bagian dalam terowongan hendaknya cukup untuk f. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

n tujuan itimbulkankan itimbulkankan tuhkan suatu njaga beberapa nya kondisi yang truksi. truksi. digunakan dengan m dinding, dll. selain ikan ikan dengan fungsi ural untuk menahan uksi. uksi. persyaratan persyaratan konstruksi karan. Bentuk lain dapat atau suatu terowongan 156 dari 303

mempertimbangkan lokasi, halangan, kondisi tanah, dan berbagai lainnya. penggunaannya. penggunaannya. Jalur lurus atau belokan dengan peralihan dapat metode perisai harus juga mempertimbangkan cara menggali, siste juga dibuat dengan mesin-mesin khusus konstruksi. keamanan dengan mempertimbangkan kestabilan dan kons pekerjaan dan menyeluruhpengetahuan yang perancangan pada dibangun dekat dengan struktur/bangunan lain yang telah lebih dulu dibangun, alinemen harus direncanakan dengan memberi perhatian saling memengaruhi. khusus pada terjadi kondisi tanah, kondisi konstr terowongan, alinemen terowongan, dan periode pelaksanaan permukaan tanah, dimensi penampang melintang, panjang ekonomis dimana pada saat yang sama dapat menerima beban yang d oleh tanah di sekitarnya. sekitarnya. oleh tanah di tekanan tanah dan tekanan hidrostatik serta beban-beban lainnya dari tanah sekeliling, untuk menjaga perancangan bagian dalam terowongan, dan konstruksi. terowongan dan kondisi fungsi untuk kegunaan dari untuk me terowongan, metode pembangunannya, dan kondisi tanah.

© BSN 2017 b) Pemakaian pada kondisi berbelok dengan jari-jari kecil membu Kemiringan terowongan perisai ditentukan dengan mempertimbangka a) Alinemen sebuah terowongan ditentukan dengan mempertimbangkan tujuan dan kondisi 8.3.2.5 Kemiringan terowongan perisai a) Untuk membangun terowongan yang aman dan ekonomis, kondisi dasar pemilihan 8.3.2.3 terowongan Alinemen Kedalaman posisi terowongan permukaan dan bangunan perisai bawah tanah, kondisi ditentukan tanah yang metode pembangunannya. asli, volume dengan penggalian, dan mempertimbangkan kondisi 8.3.2.6 metode perisai Pemilihan 8.3.2.4 Kedalaman posisi terowongan perisai manajemen, dll. penggunaannya, pemeliharaan, b) Penampang galian terowongan perisai sebaiknya berbentuk ling SNI 8460:2017 a) Dinding terowongan perisai harus aman dan kuat secara strukt c) Bila dua atau lebih terowongan dibangun pada posisi paralel, b) Mesin perisai harus didesain untuk mengebor suatu terowongan dengan aman dan 8.3.2.7 Dinding terowongan perisai b) Pemilihan kekuatan, struktur, dan tipe dinding harus disesua “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 muka air tanah tekanan efektif), efektif), tekanan erowongan erowongan perisai pis tanah penutup, i tanah. i tanah. atap terowongan dan an bahwa desain selalu merata dan besarnya n yang bekerja seragam an merata dan besarnya gan. lakukan menurut satu dari 157 dari 303 157 dari 303 dilaksanakan, pemeriksaan kondisi geologi dan lokasi dewatering Tekanan air tanah bekerja terpisah dengan tekanan tanah (metode tekanan tanah bekerja terpisah dengan Tekanan air tekanan tanah (metode tekanan total). tanah termasuk di dalam Tekanan air © BSN 2017 © BSN 2017 i) ii) dua kondisi di bawah ini: di bawah ini: dua kondisi menekan sentroid dinding dari bagian atap sampai ke bawah. Besarnya harus dihitung lateral. tekanan tanah koefisien tanah vertikal dengan dengan mengalikan tekanan mencapai suatu keamanan walaupun dengan adanya perubahan tinggi konstruksi. selama dan setelah pelaksanaan adalah tekanan hidrostatis yang bekerja bawah terowon di bagian titik terendah pada tekanan hidrostatis pada titik tertinggi di hidrostatis. adalah sama dengan tekanan pekerjaan harus diperiksa dan karakteristik metode tersebut harus metode tersebut diperiksa. diperiksa dan karakteristik pekerjaan harus atap terowongan. Besarnya harus ditentukan berdasarkan tebal la penampang melintang, dan diameter luar terowongan, serta kondis penampang melintang, dan diameter

adalah sebagai berikut: berikut: adalah sebagai a) horizontal, vertikal dan tanah Tekanan b) air, Tekanan c) mati, Beban d) muatan tambahan, Pengaruh e) tanah, Reaksi f) dalam, Beban g) konstruksi, Beban-beban h) gempa, Pengaruh i) pembangunan dua atau lebih terowongan perisai, Pengaruh j) lingkungan sekitar, pekerjaan terhadap Pengaruh k) penurunan tanah, Pengaruh l) Lain-lain. 8.3.2.9 tanah vertikal dan horizontal Tekanan a. Tergantung pada kondisi tanah, tekanan air tanah dapat diber 8.3.2.8 Beban rencana Beban-beban yang harus dipertimbangkan saat merancang dinding t 8.3.2.10 Tekanan air a) Tinggi muka air tanah hendaknya ditentukan dengan memerhatik b) Tekanan air vertikal hendaknya didistribusikan sebagai beban c) Tekanan air horizontal hendaknya didistribusikan sebagai beb d) Sebelum metode b. Tekanan tanah vertikal harus bekerja sebagai tekanan seragam yang menekan bagian c. Tekanan tanah horizontal adalah kombinasi dari beberapa beba “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

an perpindahan uga berasal dari arah dalam dinding rowongan, arus ditentukan sesuai an mempertimbangkan enyelidikan enyelidikan harus dibuat n dinding adalah sebagai smik adalah: smik adalah: troid, bobot mati rata-rata eban seismik, pada daerah yang diselidiki, a yang dianggap perlu. 158 dari 303

Evaluasi stabilitas terowongan dan tanah di sekitarnya akibat b di sekitarnya dan tanah terowongan Evaluasi stabilitas Evaluasi deformasi dan gaya yang bekerjaarah melintang te pada sepanjang sentroid dinding. sepanjang sentroid dapat digunakan. dapat digunakan. perancangan. dinding primer, bobot mati dinding sekunder harus dihitung deng waktu pembuatannya

© BSN 2017 Yang dimaksud dengan beban dalam adalah beban yang bekerja dari Bila gempa diperkirakan akan berpengaruh terhadap terowongan, p 8.3.2.15 Beban dalam 8.3.2.16 Pengaruh gempa berikut: berikut: a) perisai, dorong Gaya dongkrak b) galian, hasil ruang Tekanan injeksi pengisi c) pemasang, operasional alat Beban d) Lain-lain. terowongan. fungsi sesuai dengan dan ditentukan terowongan setelah penyelesaian sesuai dengan kepentingan terowongan dan mempertimbangkan kondisi lokasi terowongan di tersebut, terowongan, sekeliling tanah kondisi gerakan gempa lainny dan kondisi-kondisi struktural, secara detail terowongan sei dengan perancangan Hal-hal yang perlu dievaluasi sehubungan a) b) Beban-beban konstruksi yang harus diperhatikan untuk perancanga 8.3.2.14 Beban konstruksi b) Jika distribusi bobot mati tidak seragam sepanjang garis sen Tingkat, bentuk memerhatikan yang digunakan. metode perhitungan distribusi, dan intensitas reaksi tanah harus ditentukan dengan Pengaruh muatan tambahan harus ditentukan dengan mempertimbangk 8.3.2.13 Reaksi tanah a) Bobot mati yang direncanakan berupa beban pada arah vertikal, yang terdistribusi c) Bobot mati beton yang digunakan untuk dinding cor setempat h d) Jika diasumsikan bahwa dinding sekunder membawa beban yang j 8.3.2.12 Muatan tambahan dalam tanah. tegangan di 8.3.2.11 8.3.2.11 mati Beban SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

selama selama terjadi terjadi pada rus dilakukan lainnya dan SNI 8460:2017 jaan konstruksi at membangun dikurangi dikurangi dengan iamati iamati dengan hati- dan penurunan engan engan yang lainnya, luasi. Selain itu harus n terowongan perisai, dengan terowongan, simum dan penurunan yang telah ada, kondisi terowongan. terowongan. Deskripsi Risiko

an persyaratan pengaruh Sedang: kerusakan dangkal dengan kerusakan struktural pada bangunan diperkirakan terjadi, kemungkinan kerusakan pipa relatifyang kaku Diabaikan: kerusakan dangkal tidak mungkin terjadi Kecil: kerusakan dangkal dapat terjadi namun bukan kerusakan struktural yang signifikan Tinggi: kerusakan stuktural bangunan dan pipa kaku atau pipa lainnya <10 > 75 50 hingga 75 10 hingga 50 Maksimum (mm) 159 dari 303 159 dari 303 Penurunan Bangunan Bangunan Penurunan bangunan maksimum (CIRIA PR30, 1996) > 1/50 < 1/500 Maksimum Kemiringan Bangunan Bangunan Kemiringan 3 4 1/200 hingga 1/50 1 2 1/500 hingga 1/200 Risiko © BSN 2017 © BSN 2017 Tabel 33 – Klasifikasi tipikal kerusakan berdasarkan kemiringan Klasifikasi Tabel 33 – Kategori Kategori struktur-struktur struktur-struktur yang telah ada, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan Bangunan-bangunan perlindungan. yang telah ada tersebut harus terus dipantau selama atau sesudah terhadap dampak yang mungkin terjadi. terowongan tersebut dibangun, penaksiran ha pembangunan terowongan, dan pengaruh yang terjadi harus terus d hati. bangunan mak yang terdiri atas kemiringan pada bangunan sekitar bangunan maksimum mengacu pada Tabel 33. Untuk kategori risiko 3 dan 4, maka perlu dilakukan metode tambahan untuk bangunan sekitar. mengurangi dampak yang mungkin kondisi geologi dan melaksanakan kondisi metode konstruksi. konstruksi yang Pergerakan sesuai dan yang sesuai dengan persyaratan yang berlaku. tanah pengawasan peker harus terowongan di tanah lunak. terowongan di tanah lunak. Evaluasi deformasi dan gaya yang bekerja deformasi dan Evaluasi arah longitudinal pada

b) Apabila penggalian terowongan perisai direncanakan di dekat bangunan-bangunan atau c) Penilaian risiko harus dilakukan pada tahap perancangan deng 8.3.2.19 Penurunan tanah a) Pengaruh akibat penurunan tanah harus dievaluasi terutama sa b) Pergerakan tanah dipengaruhi oleh perancangan dan perencanaa tanah di sekitarnya, posisi diameter terowongan luar terowongan, dan sehubungan metode pembangunannya harus dengan dieva satu d juga dipertimbangkan pembangunannya. terjadi saat tersebut pengaruh bagaimana saling bagaimana terowongan berpengaruh satu 8.3.2.18 daerah konstruksi Pengaruh sekitar sama a) Apabila diperkirakan bahwa bangunan lain akan dibangun dekat c) 8.3.2.17 atau lebih pembangunan terowongan Pengaruh dua Jika pembangunan sebuah terowongan pararel terhadap terowongan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

hitungkan hitungkan wongan dai dan sesuai r 28. gunakan material wal perlu dilakukan an, kerusakan atau

bekerja pada dinding kegiatan tesebut. tesebut. kegiatan i, pencegahan bencana, konstruksi dan kondisi- k memastikan kestabilan ) . uan penggunaan terowongan h Kurva Titik ( Maks. Lengkungan Titik Permukaan 160 dari 303 Ø (FHWA-IF-05-023) yang diakibatkan oleh proses penggalian terowongan harus diper

Gambar 28 - Penampang melintang prediksi penurunan di atas tero Gambar 28 - Penampang melintang

Ground loss Ground dengan memperkirakan Gamba konsep pada menggunakan sekitar pada bangunan pengaruhnya besarnya penurunan tanah di permukaan tanah dan deformasi pada struktur/bangunan mencegah hal-hal tersebut. untuk diperlukan usah-usaha lainnya di sekitar alinemen terowongan, maka menggunakan metode tegangan izin rencana pada kondisi dengan yang mema pekerjaan konstruksi yang layak dilaksanakan baik. berkualitas dengan meng kondisi kondisi lain harus diselidiki dan dievaluasi dengan tujuan untu permukaan-kerja galian dan dinding pada saat keberangkatan, kedatangan mesin, pada dan bagian tikungan tajam. Pertimbangan penggunaan perkuatan a pada tahapan masalah perkiraan adanya kestabilan bila terdapat

© BSN 2017 c) SNI 8460:2017 SNI c) Dinding didesain berdasarkan faktor keamanan, tujuan penggunaan terowongan, b) Bilamana konstruksi terowongan berdampak menimbulkan penurun Pengujian terhadap kemungkinan beban-beban lainnya yang mungkin 8.3.2.20 lain Beban-beban Terowongan perisai harus direncanakan dengan drainase, ventilas a) Kondisi tanah yang akan dilewati terowongan perisai, kondisi terowongan harus dilakukan di tahap awal. di tahap terowongan harus dilakukan 8.3.3 Fasilitas tambahan pada terowongan perisai dan berbagai fasilitas, lubang kontrol, dll., sesuai dan dengan tuj sesuai dengan kebutuhan dengan fungsinya sesuai sebaik mungkin didesain harus untuk fasilitas pemeliharaan dan pengaturan terowongan. Setiap 8.3.4 Metode-metode tambahan lainnya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

raturan untuk SNI 8460:2017 i-dan-tutup) penggalian yang atau diukur untuk . Penyelidikan harus ingkungan tersebut. tersebut. ingkungan elaksanaan konstruksi konstruksi berlangsung i. i. ergerakan tanah/batuan ikan peraturan-peraturan gan harus ditangani dan an konstruksi, konservasi rikutnya. di sekitarnya. Penyelidikan lebih lebih besar daripada beban- an karena pengaruh gaya-gaya 161 dari 303 161 dari 303 ikan yang lengkap dan menyeluruh © BSN 2017 © BSN 2017

kebutuhan identifikasi dan mitigasi dilakukan. terhadap faktor-faktor perusak lingkungan harus terowongan, maka dibutuhkan perlakuan khusus untuk melindungi l khusus dibutuhkan perlakuan terowongan, maka dan hukum-hukum terkait, serta mengambil terjad yang getaran untuk mengendalikan tindakan-tindakan kebisingan hasil survei relevan sesuai dengan harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturan-pe mencegah polusi terhadap sistem pengairan umum. pengairan sistem mencegah polusi terhadap berlaku. dibuang sesuai persyaratan yang

c) Untuk perlindungan terhadap kebisingan, perlu untuk memerhat b) Untuk pelestarian lingkungan di area pekerjaan terowongan, penyelidikan untuk 8.3.5 lingkungan Perlindungan a) Bilamana lingkungan sekitarnya akan terpengaruh oleh pekerjaan konstruksi d) Bila air terkontaminasi selama pekerjaan, usaha-usaha penanggulangan yang efektif e) Material hasil galian yang dihasilkan dari pembuatan terowon 8.3.6 pengukuran, dan pencatatan pekerjaan Pengamatan, Kondisi pekerjaan selama pergerakan mesin perisai harus diamati menjamin keselamatan be pekerjaan landasan untuk sebagai digunakan konstruksi. dihasilkan dapat Pencatatan berkala setiap laju Perancangan lintas bawah dengan metode gali-dan-tutup harus mempertimbangkan kondisi topografi, geologi, penampang dalam lintas geoteknik, bawah, sistem struktur, teknik pelaksana alinemen, lingkungan, gradien/kemiringan, dan fasilitas pengaturan mengenai kondisi pelengkap/tambahan. topografi dan lalu geologi Penyelidikan harus dilakukan keamanan dalam dan dan lintas, tercapainya fungsi lintas proses bawah selama pelaksanaan perancangan demi evaluasi menyeluruh dan setelah pekerjaan konstruksi selesai. Hal ini perlu dilakuk luar yang disebabkan oleh kondisi terhadap geografis tegangan, deformasi, dan dan stabilitas lintas bawah jauh geologi serta p beban yang bekerja. 8.4.1 Penyelidikan Penyelidikan harus dilakukan untuk memastikan perancangan dan p lintas bawah yang tepat dan pemeliharaan kelestarian lingkungan yang diperlukan adalah penyelid berikut. meliputi hal-hal a) kondisi lokasi proyek; Penyelidikan b) terhadap hambatan; Penyelidikan c) kondisi bawah permukaan; Kajian d) kajian; lokasi di sekitar lingkungan proteksi Kajian e) dan peraturan terkait. tentang hukum Penyelidikan 8.4 Persyaratan gal perancangan terowongan lintas bawah (metode “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ukan alinemen, enggalian. Untuk tambahan karena

u utilitas merupakan kemungkinan dapat dasi atau tiang-tiang kondisi di sekitar rute detail detail dilakukan pada , utilitas bawah tanah litas litas bahan dari kabel nan, nan, jembatan, fasilitas keadaan keadaan utilitas secara yang akan memengaruhi akukan pada setiap sisa-sisa ondasi, penggunaan fasilitas, irakan akan ditemukan. irakan akan 162 dari 303

© BSN 2017 Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja atau yang memengaruhi yang lintas bawah. Kajian dasar akan mengenai kendala-kendala ini dilakukan menjadi kendala pada tahap prakelayakan dan kelayakan. Penyelidikan yang lebih Penyelidikan harus dilakukan terkait sistem struktur, kondisi f Penyelidikan untuk mengetahui skala, posisi, kedalaman, dan kua Sebuah penyelidikan harus dilakukan, setelah diskusi tertutup dengan diperk terkubur, jika aset tersebut budaya aset belajar tentang pihak terkait, untuk 8.4.1.2 Penyelidikan terhadap hambatan 8.4.1.3 Penyelidikan bangunan di atas dan bawah permukaan 8.4.1.4 Penyelidikan utilitas bawah permukaan 8.4.1.5 Penyelidikan sisa-sisa bangunan dan pekerjaan sementara 8.4.1.6 Penyelidikan aset budaya Penyelidikan Penyelidikan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai lintas bawah. Data kedalaman, yang bentuk dan struktur dikumpulkan lintas bawah, akan konstruksi. dan memilih metode akan digunakan, menentukan apakah digunakan metode gali-dan-tutup dalam menent Hal-hal yang harus konstruksi. pelaksanaan dikaji mencakup: dan tahap perancangan a) permukaan, di atas dan bawah Bangunan b) permukaan, bawah Utilitas c) pekerjaan sementara, dan bangunan Sisa-sisa d) terkubur/tertimbun, budaya yang Aset e) lainnya. potensial Kendala-kendala dan sebagainya, berdasarkan perhitungan desain dan gambar bangu permukaan, dan bangunan permukaan lainnya serta ruang parkir bawah tanah, mal, kereta tanah lainnya. bawah bawah tanah, dan struktur bawah tanah, dan lainnya, dan umurnya skala perlu dilakukan. besar Terutama akan sangat lainnya memengaruhi perancangan dapat terowongan. menghalangi Utilitas mencegah bawah pekerjaan kecelakaan tanah dan seperti kejadian untuk tiang tak menghindari terduga, pancang penyelidikan pekerjaan ini aktual. dan konstruksi harus p dapat menjelaskan Pada tahap konstruksi, perlu untuk mengonfirmasikan secara pasti melalui atau uji pengujian lainnya di parit lokasi untuk mengetahui apakah ada hambatan dengan metode konstruksi yang dipilih. pekerjaan terowongan Keterdapatan sisa-sisa bangunan sementara yang di tidak lokasi terpakai bangunan ditemui. telah seperti Sisa-sisa dipindahkan pekerjaan fon atau sementara dihancurkan bangunan kendala potensial bawah lain. Oleh tanah karena itu, penyelidikan ata harus dil proyek. dekat lokasi dan penimbunan di atau 8.4.1.1 proyek Penyelidikan kondisi lokasi SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

disimpan, dan SNI 8460:2017 dan manajemen

emahami hal-hal nah/batuan nah/batuan hingga teknis. teknis. tus. lain-lain, lain-lain, at gas, dan lain-lain). dan lain-lain). at gas, ikan tambahan dapat pekerjaan terowongan dikan harus dilakukan k memperkirakan stratigrafi anah/batuan anah/batuan dapat berubah mana dan di mana digunakan, persyaratan teknis spesifik si persyaratan teknis spesifik 163 dari 303 163 dari 303 dibuang), dibuang), sumber dan penyebab kontaminasi, sumber dan penyebab kontaminasi, hasil penyelidikan terdahulu, survei lapangan, pengeboran, dan survei lapangan, pengeboran, terdahulu, hasil penyelidikan kajian perlu diperluas dengan melakukan penyelidikan kondisi ta dan struktur geologi), geologi), dan struktur kedalaman yang lebih berdasarkan © BSN 2017 © BSN 2017 v) tanah/batuan. Kontaminasi Kondisi lainnya. yang mengandung sif udara, gas beracun (komposisi Kondisi udara iv) Keberadaan bahan polutan (bagai Sifat geoteknik i) eksisting, tanah/batuan Kondisi ii) kekuatan. dan Stratifikasi Air tanah i) muka air tanah, tinggi Fluktuasi ii) tanah, permeabilitas Koefisien iii) Keberadaan air tanah yang terkontaminasi, kondisi kontaminasi, zat kontaminan, Lapisan geologi dan strukturnya dan strukturnya Lapisan geologi i) kondisi stratigrafi, dan ketebalan, sepanjang stratifikasi rute lintas bawah berdasarkan ii) data topografi, berdasarkan kondisi morfologi iii) kondisi topografi-mikro (pada dataran aluvial rendah, untu iv) topografi, lingkungan kondisi v) dan tata guna lahan, vi) apabila tanah/batuan kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh gempa, lingkup

d. Kajian harus dilakukan secara menyeluruh karena karakteristik t dari satu tempat ke tempat berikutnya. Secara tahap garis penyelidikan besar, kajian pendahuluan dapat dibagi dan ke tahap dalam dilakukan kajian untuk utama. memperoleh Penyelid data aktual persyaratan dengan menggunakan metode-metode yang sesuai dengan yang diperlukan. Penyeli 8.4.1.8 Penyelidikan untuk perlindungan lingkungan Faktor-faktor yang harus dikaji untuk di antaranya: sekitar, pada lingkungan meminimalkan dampak dari a) dan getaran; Kebisingan b) tanah; Deformasi c) tanah; kondisi air Perubahan d) konstruksi; Produk e) Lainnya (misalnya, survei volume lalu lintas). Kajian untuk perlindungan konstruksi. lingkungan harus Hasilnya dilakukan akan konstruksi. sebelum, digunakan selama, sebagai dan setelah bahan untuk desain b. c. berikut. berikut. a. 8.4.1.7 Penyelidikan bawah kondisi permukaan Kajian mengenai kondisi bawah permukaan harus dilakukan untuk m “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ruktur ruktur lintas irancang agar bawah adalah unakan apabila lam menanggapi us merujuk pada gkapan tambahan owongan konomis. Tata ruang al berikut. al berikut. harus diberikan pada an lahan permukaan, 5,1 (lima koma satu) an penampang dalam, lapan ) meter.lapan 0, yaitu bahwa: raan proyek, 164 dari 303 nentukan penampang melintang lintas en PU No. 19/PRT/M/2011 Pasal 2 enjadi dasar dalam penentuan ukur

metode penggalian, dan metode yang digunakan untuk membangun st dibandingkan dengan metode pembangunan lintas bawah lainnya, metode pembangunan lintas dengan dibandingkan kebakaran, seperti keadaan darurat, bawah, kenda dan lalu lintas getaran pengaturan jam kerja, kebisingan, lainnya, meter dari permukaan perkerasan jalan. jalan. meter dari permukaan perkerasan Tinggi ruang bebas vertikal di dalam terowongan paling rendah terowongan 8 (de badan jalan di dalam Lebar sekurang-kurangnya © BSN 2017 Pada perancangan terowongan gali-dan-tutup, pertimbangan penuh lingkungan sekitarnya dan proyek. tujuan dengan ekonomis sesuai upaya-upaya harus dilakukan mencakup hal-h awal dalam perancangan Pertimbangan-pertimbangan agar konstruksi aman a) penentuan dan bagian-bagian metode b) gali-dan-tutup bawah, dan struktur lintas kemiringan, kedalaman, bentuk, alinemen, yang c) dapat pertimbangan struktural dig yang berhubungan d) dengan kebutuhan metode da konstruksi, khususnya untuk metode perkuatan dengan e) dinding-penahan, tindakan proteksi lingkungan, khususnya bagaimana memanfaatk 8.4.2 Dasar-dasar perancangan SNI 8460:2017  konstruksi dan pemeliharaan dapat dengan mudah yang dilakukan, efisien dan untuk berbagai e aksesoris dan fasilitas yang diperlukan di keterbatasan terowongan konstruksi dengan juga m Gambar 29. pada seperti ditunjukkan Elemen-elemen utama dalam sebagai berikut. me a) konstruksi, peralatan penunjang b) jarak pandang, c) struktur perkerasan, d) pencahayaan, pencegahan bencana, ventilasi, e) pemeliharaan, drainase, perlen f) dan kaki, pejalan fasilitas g) sampit. Ukuran penampang bagian dalam terowongan gali dan tutup harus d 8.4.2.1 Persyaratan minimum dimensi bagian dalam dan bentuk ter f) konstruksi, saat pelaksanaan tindakan keamanan g) biaya kerja. jadwal dan Terkait dengan bagian persyaratan teknis di dalam Perm dalam terowongan, persyaratan minimum  har “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

engan ), ), kondisi nya dengan ungkin, dan rena adanya pertimbangkan SNI 8460:2017 a konstruksi dan an pemeliharaan si. Selain itu, jarak

, , tetapi juga pada perlukan kemiringan mendatang. Dalam ang memadai harus rkan rkan pada perubahan n di permukaan dan Pertimbangan dalam sekitarnya sekitarnya harus dikaji sebagai berikut. berikut. sebagai an an mempertimbangkan tutup, tutup, hal-hal berikut ini n tujuan terowongan dan ila beberapa bagian dari owongan owongan (ground 165 dari 303 165 dari 303 dak hanya pada fasilitas eksisting Gambar 29 dalam penentuan ukuran penampang – Dasar

© BSN 2017 © BSN 2017 deformasi, dan sebagainya, maka perubahan tersebut harus didasa sesuai dengan tujuannya. sesuai dengan harus semoderat mungkin. Apabila dibutuhkan adanya drainase, di gravitasi. untuk memungkinkan aliran yang sangat moderat (sekitar 0,2%) Perancangan, penyelidikan, dan kajian topografi serta geologi y rancangan rancangan fasilitas terowongan harus untuk dipertimbangkan bersama dengan metode konstruk masa ruang mendatang. dan metode Hubungan proteksi struktur terowongan bawah-tanah/utilitas/banguna timbal harus ditentukan balik dengan mempertimbangkan sebagainya. dan metode konstruksi, kondisi media terowongan, untuk menghindari masalah getaran dan polusi udara. kebisingan, seperti fluktuasi muka air tanah, penurunan dilakukan untuk tanah, memastikan keamanan dan fungsi terowongan selam setelah penyelesaian. permukaan digunakan untuk konstruksi dan pengaruhnya pada jadwal konstruksi harus diminimalisir. menyeluruh harus diberikan ti sungai, danau dan sebagainya, termasuk rancangan saat ini dan masa mendatang. mendatang. dan masa saat ini termasuk rancangan dan sebagainya, sungai, danau lengkungan harus memiliki radius sebesar mungkin. mungkin. sebesar radius harus memiliki lengkungan c) Apabila ada kemungkinan gradien berubah di masa mendatang ka c) Lingkungan: dampak pekerjaan terowongan terhadap lingkungan d) Kondisi media terowongan: terowongan sebaiknya dibangun di media yang stabil. e) Kondisi konstruksi: pengaruh lalu lintas dan tepi jalan apab f) Pemeliharaan dan manajemen: inspeksi kenyamanan terowongan d b) Hambatan (struktur bawah-tanah, utilitas, bangunan di permukaan, dll.). Pertimbangan konstruksi dan sebagainya, termasuk menentukan rancangan kedalaman dan saat lokasi horizontal ini terowongan gali-dan- dan masa yaitu: dengan kajian ekonomi, harus dipertimbangkan bersama a) Kondisi lokasi: tata guna lahan, kondisi jalan dan lalu lintas, tipe pembagian zona, Alinemen horizontal dan memanjang terowongan harus ditentukan d mempertimbangkan tujuan, kondisi lokasi, dan hambatan-hambatan. memanjangmenentukan alinemen horizontal dan adalah terowongan a) Alinemen horizontal dan b) memanjang Gradien alinemen horizontal terutama ditentukan terowongan sesuai denga harus selurus m Struktur dan bentuk dari terowongan harus ditentukan dengan mem tujuannya, topografi dan geologi, metode konstruksi, dan kondisi beban. beban. kondisi dan geologi, metode konstruksi, dan tujuannya, topografi 8.4.2.1.1 dan kelurusan terowongan Penempatan Posisi terowongan vertikal dan kondisi horizontal lokasi, hambatan, harus kondisi lingkungan, ditentukan kondisi media deng ter “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

belum gan yang angkan dan naan dinding- quicklime pile ), quicklime aan dari setiap ketelitian ketelitian dalam anah, bersamaan ngun lintas bawah ggalian keseluruhan m atau slab. p untuk meningkatkan dapat dikerjakan oleh tan dengan keamanan, ruktur eksisting. Metode dan dan sebagainya. Metode an untuk mengoptimalkan . ). ). Metode yang optimal harus , kolom tiang kapur ( dewatering 166 dari 303 ), pengisian dengan campuran kimia (chemical bottom-up dan top-down digunakan untuk pemasangan dinding samping dan ). cut

digunakan dengan cara membangun pelat atas sebagai perkuatan se . Metode ), dan pembekuan tanah/batuan (

yang telah diperkirakan dan terowongan. mengganggu fungsi akan tidak seperti itu pertimbangan diperlukan sehingga perubahan gradien Pemilihan sistem penahan tanah harus dilakukan dengan pertimban Secara garis besar, metode penggalian dapat dibagi ke dalam pen Struktur beton lintas bawah bottom-up biasanya dibangun dari bawah, menggunakan metode menyeluruh terhadap ukuran struktur. konstruksi serta stabilitas dan periode konstruksi, lokasi, biaya penggalian, geologi, utilitas bawah tanah, lingkungan dan penggalian parsial/sebagian. Terdapat dua jenis metode konstruksi yang digunakan dalam memba Metode tambahan sering digunakan dalam konstruksi gali-dan-tutu dilakukan penggalian. penggalian. dilakukan Apabila dinding diafragma difungsikan dengan sebagai kegunaan mereka dinding sebagai penahan konstruksi struktur t sementara, dan peningkatan keandalan dalam dinding metode ini sebagai kerja bagian permanen memungkinkan dari struktur utama. penggu Diperlukan pada dinding bagian dala ketika menyambungkan dinding diafragma perhatian khusus yaitu dengan metode gali-dan-tutup, keamanan dan efisiensi kerja. Metode ini terutama digunakan untuk memperbaiki kondisi (ground tanah/batuan Metode tambahan di antaranya adalah pencampuran dalam (deep mixing grouting digunakan dengan pemahaman menyeluruh mengenai fungsi dan kegun metode. dinding sekunder ketika dilakukan penggalian segera di bawah st top-down © BSN 2017 SNI 8460:2017 Elemen-elemen utama konstruksi gali-dan-tutup merupakan pekerjaan penahan sementara, penggalian, dan membangun struktur terowongan. Tiap elemen ini 8.4.2.2 konstruksi Pemilihan metode berbagai metode konstruksi. Metode gali-dan-tutup dapat digunak kombinasi dari berbagai metode kerja dengan kondisi bersama tanah, dengan lingkungan konstruksi, metode ukuran tambahan pekerjaan, kerja yang sesuai yang metode. membandingkan dari setiap fitur-fitur paling menguntungkan Penentuan harus sistem penahan tanah, dipilih metode bawah dilakukan berdasarkan pertimbangan penggalian menyeluruh yang berkai dan dengan pembangunan struktur lingkungan. ekonomi, dan proteksi mempertimb lintas a. Jenis sistem penahan tanah b. penggalian Metode c. pembangunan lintas bawah Jenis metode d. konstruksi lintas bawah Metodologi e. tambahan Jenis metode “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

serta teknik SNI 8460:2017 ja daya tahan pografi, geologi, mungkinan cukup jenis pekerjaan n batas ini, dapat m konstruksi lintas mempertimbangkan an layan agar lintas maupun global, untuk inerja lebar retakan untuk daya adalah 75 tahun. adalah truktur, truktur, teknik konstruksi, tas bawah dengan metode ) ) 167 dari 303 167 dari 303 strength limit state strength limit service limit state service limit ), dan efisiensi ekonomi yang diperlukan. ekonomi yang diperlukan. dan efisiensi ),

© BSN 2017 © BSN 2017

konstruksi kedap air pelaksanaan yang digunakan untuk yang mencegah kebocoran air ke dala digunakan bawah. dan material yang digunakan yang diperlukan, metode pemeliharaan, kondisi lingkungan, kiner berdasarkan evaluasi terhadap rasio air-semen, dan nilai batas (durability tahan/durabilitas, yang telah ditentukan secara struktur. dan kondisi tanah/batuan memadai dengan layan ( Kondisi batas Keadaan batas daya layan disyaratkan dalam desain pada tegangan, dengan deformasi, melakukan dan lebar pembatasan retak pada kondisi pembeban bawah mempunyai kinerja yang baik selama umur rencana. Keadaan batas kekuatan disyaratkan dalam kekuatan dan perancangan kestabilan yang untuk memadai, baik memastikan yang sifatnya lokal adanya memikul kombinasi pembebanan yang secara statistik mempunyai ke besar untuk terjadi selama masa layan terjadi kelebihan tegangan lintas ataupun kerusakan struktural, tetapi integritas bawah. struktur secara Pada keadaa masih terjaga. keseluruhan Keadaan batas ekstrem Keadaan batas ekstrem diperhitungkan untuk memastikan struktur bertahan akibat gempa rencana. lintas bawah dapat Kondisi batas kekuatan ( Kondisi batas 8.4.3.1.2 dipertimbangkan Kondisi batas dalam verifikasi k yang alinemen, kemiringan, pengaturan lokasi, bagian dalam, sistem s konservasi lingkungan, dan fasilitas-fasilitas tambahan. Pada prinsipnya perancangan harus batas. dengan metode perancangan kondisi dibuat sesuai 8.4.3.1.1 Umur rencana a) Umur rencana lintas bawah harus ditentukan dengan mempertimbangkan masa layan b) pedoman ini rencana bawah yang diatur pada Umur lintas untuk c) Apabila umur rencana yang berbeda akan ditetapkan, penetapan tersebut d) harus Ketika umur rencana ditetapkan, sangat perlu dipertimbangkan Kondisi batas yang dipertimbangkan dalam verifikasi kinerja lin berikut. adalah sebagai gali-dan-tutup a. 8.4.2.3 tanah Dinding penahan Jenis dan metode perancangan struktur penahan Penahan Tanah. tanah mengacu pada Bab 10 Struktur 8.4.3 Prosedur perancangan 8.4.3.1 Kriteria perancangan Perancangan terowongan gali-dan-tutup harus mempertimbangkan to c. b. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

anggul, anggul, dan beban tambahan sain (JSCE, 2008) sain (JSCE, 2008) (tipe dan klasifikasi n nilai karakteristik

rtikal (1)) rtikal ukkan pada 34 Tabel ukkan dan al. al. ) + beban variabel variabel ) + beban accidental dry shrinkage) r) air) tinggi muka perubahan ontoh: 168 dari 303 ) ) ) VP ) 2 HP ) VP (D HP ) 1 ) ) Q ) R Beban permanen + beban variabel utama + beban variabel variabel + beban variabel utama + beban Beban permanen tambahan variabel + beban Beban permanen variabel + beban Beban permanen tambahan tambahan Beban permanen + beban tambahan ( tambahan + beban Beban permanen H Impact (S Tabel 35 – Beban harus dievaluasi yang Tabel 35 – (I)

Beban lalu lintas (diberikan sebagai fluktuasi tekanan tanah ve tekanan fluktuasi sebagai (diberikan Beban lalu lintas (L) Beban kendaraan Impact Tekanan air lateral (W lateral air Tekanan perubahan tinggi muka air) tinggi perubahan Perubahan temperatur (T) Perubahan Dry shrinkage Pengaruh pada konstruksi yang berdekatan (contoh: penggalian, t Pengaruh perubahan lingkungan (c lingkungan perubahan Pengaruh Tekanan tanah lateral (E tanah Tekanan Beban mati tetap (D Beban mati tambahan ・・・・・・

Penentuan batas batas Penentuan ultimit batas Penentuan pelayanan batas Penentuan fatigue Penentuan batas Penentuan batas disarankan Kombinasi yang (7) (8) (9) bumi (E Efek gempa (E Beban konstruksi Beban lain (5) dan Beban hidup (6) ( kering susut dan temperatur perubahan Pengaruh (3) (4) (W pengangkatan Tekanan Beban mati (1) (1) (2) vertikal (E tanah Tekanan lateral Tekanan

Tabel 34 – Konsep yang diterapkan ketika menggabungkan beban de ketika menggabungkan Konsep diterapkan yang Tabel 34 – © BSN 2017

beban dengan faktor beban, dengan mempertimbangkan beban-beban beban). Untuk mengombinasikan beban (accidental), rencana, yang bekerja beban selama pelaksanaan tetap, konstruksi rencananya, yang konsep berdasarkan ditunj harus dikombinasikan berlangsung variabel dan selama dan umur yang relevan. batas kondisi sesuai dengan 8.4.3.1.3 8.4.3.1.3 Beban Beban rencana pada prinsipnya harus ditentukan dengan mengalika SNI 8460:2017 Beban yang ditunjukkan pada Tabel 35 gali-dan-tutup. harus dipertimbangkan Beban-beban untuk ini desain terowongan harus ditetapkan komponen struktur tegangan maksimum yang tiap-tiap terjadi pada dan dikombinasikan untuk mengetahui “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

WCA WCA 70-36 

Kategori Kategori SNI 8460:2017 sanakan sanakan untuk  gamatan harus

eninjau kesesuaian

konstruksi dengan ongan gali dan tutup . Pengamatan harus g diperoleh dengan sor, penurunan muka SS400 SS400 STK 490 SM490Y, SM520, SM570 BjTP 24, BjTP 30, BjTP 35, BjTP 40 SC480 SCW480 SCW-490-CF SM400, SM490, SM400, SM490, r r asumsi teoritis yang dengan membagi nilai li-dan-tutup li-dan-tutup harus sesuai a tahapan pekerjaan dan galian. galian. uan di sekitarnya dan efek knya diperhitungkan sesuai tik kekuatan material tidak a. ikasi material. ikasi material. sah dari nilai karakteristiknya, ASTM

Spesifikasi Spesifikasi 169 dari 303 169 dari 303 ASTM A216/A216M - 16 - 16 ASTM A216/A216M BS EN 10296-1:2003, BS EN BS EN 10296-1:2003, - 13(2016) ASTM A27/A27M    JIS G 5102 JIS G 5201 G 3101; JIS G 3101; SNI 07-0329-2005; A36/A36M - 14 A36/A36M - 14 JIS G 3444 EN BS BS EN 10305-5:2003, 10297-1:2003, EN BS BS EN 10305-2:2002, 10305-1:2002, EN BS BS EN 10305-4:2003, 10305-3:2002, 10296-2:2005 BS EN 10305-6:2005, JIS G 5101 JIS G 3106 JIS G 3106 SNI 15-2049-2004 SNI 15-2049-2004 SNI 15-7064-2004 SNI 15-0302-2004 SNI 15-0129-2004 SNI 15-3500-2004 SNI 15-3758-2004 Standar untuk material Tabel 36 – Baja struktur Pipa baja Pipa baja Baja tuang Semen Material Material Baja tulangan Baja tulangan SNI 07-2052-2002 © BSN 2017 © BSN 2017

Baja dengan persyaratan perancangan. persyaratan perancangan. dengan Berdasarkan asumsi bahwa nilai uji uji. di bawah nilai rata-rata boleh berada bervariasi, nilai karakteris Kekuatan rencana material harus merupakan nilai yang faktor material. kekuatan material dengan karakteristik ditentukan Apabila nilai tertentu kekuatan material telah ditentukan terpi nilai karakteristik kekuatan faktor modif material dengan kekuatan tertentu mengalikan nilai material harus merupakan Standar untuk material yang nilai umumnya digunakan untuk badan yan 36. pada Tabel ditunjukkan terow 8.4.3.1.4 8.4.3.1.4 Material Kualitas material yang akan digunakan untuk badan terowongan ga 8.5 perancangan Pertimbangan lain dalam Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dengan dari tujuan untuk desain, m dan memahami untuk kondisi-kondisi muka bidang galian, perilaku tanah/bat menjamin keselamatan dengan kemajuan peng yang akan bervariasi dari setiap perkuatan dan efisiensi biaya Pengamatan dan pengawasan pada memastikan stabilitas pembuatan struktur terowongan terowongan itu sendiri harus pada juga semu stabiltas dilak struktur yang berada pada perimeternya yang jara secara teoritis. Program pengukuran harus kondisi asliny terhadap dibandingkan dan diperiksa dibuat dapat dibuat sedemikian aga Pelaksanaan pembuatan terowongan perlu dilindungi terhadap tanah, long dan pergerakan mempertimbangkan hasil bangunan penyelidikan awal sekitar. dan perhitungan Perancangan desain program pen “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

bervariasi dengan pemantauan serta ntifikasi ntifikasi faktor-faktor yang tepat terhadap muka bidang galian tan maupun evaluasi a Gambar 30.Gambar a Penyelidikan kondisi dibelakang Tidak (dibandingkan dengan kriteria pengendalian) asi yang keliru terhadap perilaku Tergantung situasi Tidak Ya Ya Ya Aman? Konstruksi Ekonomis? (dibandingkan dengan kriteria pengendalian) Penyimpanan data Penyelesaian pekerjaan 170 dari 303 Pemantauan/pengukuran Apakah perubahan kriteria pemantauan & pengukuran pengendalian perlu diubah? Perencanaan pemantauan & pengukuran (pengaturan jenis dan kriteria pengendalian) agar tidak terjadi interpret Tidak Tidak Ya Perubahan

Gambar 30 - Tujuan dan peran pemantauan dan pengukuran Pekerjaan perkuatan kriteria pengendalian (perkuatan berkurang) (penambahan perkuatan) (penambahan perkuatan)

Perubahan metode konstruksi Perubahan metode konstruksi kemajuan penggalian (klarifikasi tujuan dari pemantauan dan pengukuran); dari pemantauan dan tujuan kemajuan penggalian (klarifikasi

Dasar pertimbangan: 1) Pemahaman terhadap permasalahan seperti perilaku tanah yang © BSN 2017 jika terjadi pergerakan sejak awal dilakukan dilakukan sedini mungkin agar memungkinkan dilakukannya pengama SNI 8460:2017 tujuan, ukuran terowongan, kondisi tanah/batuan, metodologi kondisi konstruksi, lokasi, serta metode desain dengan memanfaatkan terowongan temuan-temuan dan dalam desain dan konstruksi. Beberapa hal-hal yang harus diperhatikan adalah: pengukuran dalam menyusun rencana a. Pemantauan dan pengukuran harus ditetapkan dengan pertimbangan 8.5.1 Perancangan pemantauan dan pengukuran konstruksi. konstruksi. Pemantauan dan pengukuran juga bertujuan untuk membantu mengide yang tidak diperkirakan sehingga dapat minimal. dengan biaya pembangunan terowongan aktual area dilakukan modifikasi desain berdasarkan kondisi pad ditunjukkan dan pengukuran peran dari pemantauan Tujuan dan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

arus dilakukan SNI 8460:2017 kemungkinan nstruksi; nstruksi; terowongan selama n; tanah dan struktur- lam pemantauan dan rjadinya distorsi atau tanah/batuan sekitar unan, kemiringan, dan pasang, pasang, digunakan, dan mempunyai presisi yang uk mengamati pergerakan tasi yang yang digunakan, taupun proses pelaksanaan emantauan dan pengukuran, kan temuan dalam desain dan ko desain kan temuan dalam 171 dari 303 171 dari 303 uk hasil pemantauan dan pengukura uk hasil , posisi, dan frekuensi pemantauan dan pengukuran; dan pengukuran; frekuensi pemantauan , posisi, dan , item pengukuran); pengukuran); pengukuran). dan (evaluasi hasil pemantauan © BSN 2017 © BSN 2017

3) Menentukan kriteria manajemen dan tindakan pencegahan yang h 2) Menentukan hal-hal yang akan dipantau (klarifikasi objek pemantauan dan 7) format pencatatan; Menentukan 8) informasi. untuk pertukaran suatu Membuat organisasi Perancangan: 1) Memilih 2) yang dan instrumen peralatan akan digunakan; Memilih 3) pemantauan dan pengukuran; metode Menetapkan 4) manajemen; kriteria Menetapkan 5) evaluasi unt metode Memilih 6) memanfaat metode untuk Memilih Total station b. Instrumen-instrumen pengukuran yang dipilih harus berfungsi dan akurat untuk tujuan pemantauan/pengukuran, serta harus mudah di perawatannya mudah. 8.5.2 Jenis-jenis pemantauan dan pengukuran Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih jenis-jenis p meliputi: perkiraan perilaku tanah/batuan, fungsi-fungsi perkuatan, kondisi lokasi, dan peran dari setiap pengukuran. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan konstruksi, di dan dalam pengukuran dan di harus luar terowongan, dilakukan terhadap anggota-anggota terowongan, perkuatan serta struktur di perilaku sekitarnya. permukaan Secara umum pengamatan terhadap hal-hal berikut: terkait dengan pengukuran instrumen yang digunakan da a) tanah, Pergerakan b) sekitar, Struktur c) terowongan, dan Deformasi d) air tanah. Perilaku 8.5.2.1 Pergerakan tanah Pengamatan pergerakan pergerakan sejak dini yang dapat memengaruhi struktur tanah sekitar a bertujuan pekerjaan konstruksi. Beberapa instrumentasi yang untuk digunakan unt melihat 1988, 1993): ini antara lain (Dunnicliff, kemungkinan a) dalam, dangkal dan geser Patok b) Ekstensometer, c) Inklinometer. 8.5.2.2 Pergerakan struktur sekitar Pengamatan struktur sekitar bertujuan penurunan diferensial untuk yang dapat memastikan mengakibatkan kerusakan. Penur tidak keretakan pada te struktur adalah indikator awal yang sebelum sebaiknya terjadi kerusakan yang dapat lebih serius. Beberapa dideteksi instrumen sejak awal 1993): 1988, antara lain (Dunnicliff, a) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

erowongan pada erilaku erilaku tanah yang desain. Jika terjadi eselamatan eselamatan pekerjaan lian, daerah portal jika ingga ingga interelasi antara n efektif dan perubahan ); cut-and-cover 172 dari 303 punyai perilaku yang menyerupai (pada terowongan tipe perisai); tipe perisai); (pada terowongan pengukuran dapat dipahami. yang berbeda (pada terowongan tipe (pada terowongan cell item-item dan NATM dan load cell .

, ,

Tipikal interval pengukuran konvergensi dan penurunan mahkota t terowongan jalan dapat dilihat ditetapkan dengan pertimbangan pada terhadap metode penggalian Tabel dan p 37. pada Gambar contohnya dapat dilihat 31. diperkirakan, Tata letak garis pengukuran harus Pressure cell terdapat permasalahan kelongsoran atau lapisan penutup permukaan. dampak pada struktur di penggalian terowongan), kurang dari 2D (D = lebar Tiltmeter Tiltbeam Crack gages Strain gages ; Tape extensometer . Convergence meter . Piezometer © BSN 2017 d) b) terowongan. mahkota konvergensi dan penurunan Pengukuran Pengamatan deformasi terowongan (permanen maupun sementara) bertujuan mem untuk memastikan struktur terowongan d) 8.5.2.3 terowongan Pengamatan deformasi penyimpangan, kegagalan dapat dihindari. dapat melakukan Penguji interpretasi data spesialis pengamatan untuk dan memastikan k selama proses konstruksi hingga selesainya. berpengalaman Peralatan instrumentasi yang digunakan antara harus lain: a) station; dengan total kombinasi Titik monitoring, b) Inklinometer; c) b) SNI 8460:2017 c) Pengamatan perilaku air tanah bertujuan untuk memeriksa teganga Posisi pemantauan dan pengukuran harus dipilih dengan tepat seh e) f) 8.5.2.4 Pengamatan perilaku air tanah perilaku tanah akibat perubahan elevasi antara lain: muka air tanah. Instrumentasi yang digunakan a) pengamatan; Sumur b) 8.5.3 dan pengukuran Posisi pemantauan hasil pemantauan dan dan meliputi: pemilihan posisi pemantauan Beberapa hal yang penting dalam pengukuran, a) Pemantauan/penyelidikan, harus dilakukan pada muka bidang ga “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

yang harus 10 m

SNI 8460:2017 SNI (standar) kemajuan

D = +10m) nvergensi nvergensi nsi (untuk lebar setelah beberapa Langkah-langkah 30 m (dapat diperpanjang sampai sekitar 50 m, jika perilaku tanah/batuan stabil) 20 m (dapat diperpanjang sampai sekitar 30 m, jika perilaku tanah/batuan stabil) terowongan. Contoh nsi data bagi desain Item-item . tuan, tekanan pada baja

bench 10 m 20 m 20 m kemajuan konstruksi (fase sampai sekitar 200 m Pengukuran tekanan semprot/dinding pada beton terowongan beban yang bekerja dan penerowongan) penerowongan) Metode penggalian penggalian Metode Tahap permulaan permulaan Tahap (b) (b) 5 titik pengukuran Dengan (contoh untuk 2, 4 atau 6 garis pengukuran) pengukuran) 6 garis atau 2, 4 untuk (contoh

 173 dari 303 173 dari 303 10 m 10 m 10 m

Lapisan Lapisan (D=lebar penggalian penggalian terowongan) terowongan) penutup < 2D 2D < penutup penggalian D sekitar 10 m)

10 m 10 m 10 m dari dari (50 m Dekat portal portal portal) portal) tanah/batuan dan gaya baut batuan aksial

Metode penggalian seluruh muka muka seluruh penggalian Metode (contoh untuk 1 atau 3 garis pengukuran) pengukuran) garis 3 1 atau untuk (contoh (a) Dengan 3 titik pengukuran Kondisi Kondisi Pengukuran pergerakan E D B, C Tabel 37 – Tipikal interval pengukuran penurunan mahkota dan ko mahkota dan penurunan pengukuran Tipikal interval – Tabel 37 Gambar 32 - Susunan berbagai instrumen (untuk lebar penggalian © BSN 2017 © BSN 2017

dan konstruksi. Pengukuran-pengukuran konstruksi, pada kondisi tanah/batuan harus yang paling representatif dilakukan diukur adalah pergerakan tanah/batuan, gaya aksial dari baut ba pada tahap perkuatan, tekanan pada beton semprot dan tekanan pada permulaan dinding ditunjukkan padaGambar 32. instrumen-instrumen pengukuran utama susunan dari Tujuan utama dari pengukuran ini adalah untuk memberikan refere Kelas material Gambar 31 – Susunan garis pengukuran penurunan mahkota/konverge Gambar 31 – Susunan garis pengukuran c) terowongan. Pemantauan tambahan (pemantauan B) di dalam

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

g melintang. titik-titik kukan dengan mbar 33, yang n pada tebal lapisan waktu ke waktu dari Perlu Perlu yang telah ada. yang telah ada. Perlunya Perlunya itu, itu, perlu untuk mengukur pengukuran pengukuran n muka bidang galian, dan Sebaiknya diukur Sebaiknya diukur 174 dari 303 Penting Penting Sangat penting Sangat penting Tidak begitu penting penting Tidak begitu diperlukan jika Diukur pengukuran pergerakan tanah/batuan ) di dekat muka bidang galian saat setelah penggalian. penggalian. ) di dekat muka bidang galian saat setelah h < D

h > 2D D < h < 2D D < h < 2D

initial value initial Lapisan Penutup Lapisan Penutup pengukuran Pentingnya Keterangan: D: lebar penggalian terowongan, h: lapisan penutup

Gambar 33 – Pengukuran pergerakan permukaan dan contoh susunan Gambar 33 – Pengukuran pergerakan permukaan dan contoh Sebagai aturan umum, pengukuran pergerakan permukaan dapat dila mengacu panduan seperti diperlihatkan pada Tabel 38, berdasarka penutupnya. Interval untuk pengukuran penurunan permukaan direkomendasikan antara 5 m hingga 10 m pada penampang memanjang, dan 3 m hingga 5 m pada penampan Pengukuran muka air tanah Pengukuran muka air tanah dapat dilakukan dari sumur-sumur air Rentang pengukuran pada penampang melintang ditunjukkan pada oleh penggalian. rentang daerah yang dipengaruhi sesuai dengan Ga Tabel 38 – Pedoman untuk pengukuran pergerakan permukaan dan tanah/batuan dan tanah/batuan pengukuran pergerakan permukaan Pedoman untuk Tabel 38 – d) dari permukaan. dan tanah/batuan permukaan pergerakan Pengukuran Frekuensi pemantauan dan kemajuan penggalian pengukuran muka bidang harus galian sehingga ditentukan perubahan dari dengan tepat berdasarkan 8.5.4 Frekuensi pemantauan dan pengukuran dimonitor. dapat perilaku perkuatan dan kondisi tanah/batuan Frekuensi pengukuran harus lebih sering di belakang dan di depa berkurang saat muka bidang galian menjadi semakin jauh. Selain nilai awal ( a. © BSN 2017 SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ukur dengan bilan bilan ataupun SNI 8460:2017 angunan lain di aupun untuk lapisan portal atau bagian an, pengaruh pada pengukuran ini harus eknis lapisan tanah di elakukan pemantauan uasi secepatnya untuk gun agar aman dalam iberikan kriteria laporan rus: akibat akibat beban kerja harus persyaratan perancangan si serta perubahan kondisi ) tipis, perubahan yang ntuknya ntuknya tanah pada lokasi. ini.

terianya di dalam pasal ini. ; overburden . requirement) (serviceability 175 dari 303 175 dari 303 (strength requirement) (strength

© BSN 2017 © BSN 2017 Memenuhi persyaratan kekuatan, baik untuk struktur fondasinya m fondasi tersebut tanah pendukung Memenuhi peryaratan yang ditentukan penurunan fondasi dan persyaratan struktur fondasi. perancangan fondasi Pada serta kriteria pasal untuk melaksanakan ini survei lapangan. kri diulas juga tiang fondasi juga tiang serta pengujian dan fondasi Fondasi dangkal d 9.2 Persyaratan perancangan fondasi 9.2.1 Persyaratan dasar Fondasi dari suatu gedung/struktur harus direncanakan memikul dan diban beban-beban yang menyebabkan deformasi bekerja yang padanya lereng yang ada. besar sekitarnya, jalan, ataupun tanpa pada bangunan mengurangi tersebut, kesta atau ha maka perancangan fondasi tersebut, hal Untuk mengatasi kedua b a) 9.1 pekerjaan fondasi Ruang lingkup Pasal ini menetapkan persyaratan pekerjaan fondasi yang meiputi 9 Fondasi 9.2.3 dukung Daya izin Daya dukung izin tanah, dimana fondasi tersebut akan dibangun, cermat kondisi tanah/batuan pada muka bidang galian, juga kondi perkuatan dan dinding terowongan yang dipasang. Pemantauan dan dilakukan selama konstruksi terowongan terowongan berlangsung. Pada dengan daerah ketebalan disebabkan oleh penggalian terowongan lapisan harus dievaluasi dengan m penutup maupun baik dari dalam dari luar terowongan. ( 8.5.6 dan pengukuran Evaluasi hasil pemantauan Semua hasil pemantauan dan pengukuran harus diproses dan dieval menentukan kondisi terowongan saat ini, yaitu sebagai alat untuk mengkonfirmasi stabilitas tanah/batuan di sekitar lingkungan terowongan, sekitar juga validasi digali. terowongan berikut yang belum untuk perkuatan memilih terowong perkuatan yang akan diterapkan pada bagian 9.2.2 Karakteristik tanah Perancangan fondasi membutuhkan pengetahuan mengenai perilaku t bawahnya, kondisi air tanah, kondisi geologi, dan sejarah terbe SNI merujuk ke Pasal 5 dari Karakteristik tanah yang digunakan dari: diambil yang terkecil 8.5.5 dan pengukuran pemantauan Pelaksanaan Pemantauan dan pengukuran dilaksanakan dengan memantau dan meng b) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

erikan. erikan. Dengan (ultimate bearing bearing (ultimate perlu dilakukan pangan pangan maupun er sebagai akibat mberikan informasi ng cukup terhadap tri dari fondasi, tri dari fondasi, imit rhadap kemungkinan masi yang ditentukan. gkal atau minimum 2,5 n di sekitarnya. n hal ini harus dicek. Uji omatis menjamin bahwa ang bekerja masih dalam yang sebenarnya; dasi tersebut dibagi dengan Oleh karena itu, jika hasil uji (individual test plate) (individual test ataupun tiang fondasi fondasi yang sebenarnya atau kondisi daya 176 dari 303 terlihat bahwa kalau berdasarkan keruntuhan geser

()

tanah pada lokasi pengujian tersebut akibat beban uji yang dib

yang memperhitungkan kondisi lapisan tanah yang ada serta geome yang memperhitungkanlapisan yang ada serta tanah kondisi sebenarnya; batas-batas yang diizinkan oleh bangunan tersebut, atau banguna tersebut, diizinkan oleh bangunan yang batas-batas terjadinya keruntuhan, atau keruntuhan, atau terjadinya dukung di lapangan secara keseluruhan. secara keseluruhan. dukung di lapangan Penambahan penurunan ataupun kemungkinan terjadi keruntuhan ges demikian hasil yang karakteristik diperoleh daya dukung dari uji pembebanan ini belum tentu menggambarkan kombinasi pembebanan pada fondasi mungkin saja akan terjadi, da beban langsung pada pelat berukuran kecil umumnya tentang tanah sampai kedalaman 2 hanya kali lebar/diameter pelat uji. akan me beban akan digunakan fondasinya. sesuai ukuran konversi terlebih dahulu sebagai dasar perancangan fondasi dangkal, Metode rasional yang digunakan untuk menghitung kapasitas ultimit fondasi harus dilakukan berdasarkan data-data tanah yang diperoleh dari penyelidikan la 9.2.3.1 Metode rasional Daya dukung izin fondasi dapat juga diperoleh dari hasil uji pembebanan fondasi pada lokasi pekerjaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan sebagai berikut: metode ini adalah a) terhadap dimensi fondasi pembebanan dari uji efek penskalaan c) umur fondasi. dengan durasi pembebanan pada uji pembebanan dibandingkan Uji pembebanan yang dilaksanakan pada suatu pelat uji Metode untuk mendapatkan daya 9.2.3.2. dukung 9.2.3.1 dan izin lapisan tanah fondasi dapat dilihat pada 9.2.3.2 pengujian pembebanan Metode laboratorium pada lokasi pekerjaan menggunakan: laboratorium pada lokasi pekerjaan a) Metode analitik yang sudah baku (misalnya Terzaghi, Meyerhoff, Hansen, Vesic, Reese) b) empiris baku (terbukti). Metode yang sudah Daya dukung izin fondasi diperoleh dari daya dukung ultimit fon suatu faktor keamanan yang besarnya minimum 3 untuk fondasi dan dalam. untuk fondasi b) variasi lapisan tanah tempat dilakukannya uji pembebanan terhadap lokasi fondasi yang tunggal hanya akan memberikan gambaran mengenai daya dukung ult capacity) © BSN 2017 Harus diingat bahwa walaupun telah kemungkinan terjadinya digunakan keruntuhan geser, faktor namun keamanan hal ini ya penurunan tidak fondasi ot akan menjadi kecil atau (lihat memenuhi Gambar syarat 34). defor Pada Gambar 34 9.2.3.3 penurunan Kriteria b) suatu nilai yang memberikan deformasi fondasi akibat beban y a) kapasitas ultimit tanah dengan faktor keamanan yang cukup te SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 ngat besarnya , maka untuk kondisi kan hal yang penting

ilakukan berdasarkan all penurunan konsolidasi. lain: lain: ) dari struktur dan fondasi m dan muka air tanah yang Metode untuk menentukan (s). (s). Dengan kata lain daya dukung all mulai terjadi beberapa saat setelah . settlement record settlement 177 dari 303 177 dari 303 (long-term settlement) (long-term (immediated settlement) akan terjadi saat beban diberikan; dan Gambar 34 - Kurva penurunan-pembebanan untuk fondasi dangkal Perkiraan penurunan © BSN 2017 © BSN 2017

adanya galian atau pekerjaan konstruksi di sekitarnya. sekitarnya. di adanya galian atau pekerjaan konstruksi sejenis yang ada di lokasi sekitarnya; di lokasi ada sejenis yang data tanah yang dari diperoleh dan uji lapangan laboratoriu uji bekerja pada fondasi; yang ada dan beban 9.2.4 Penurunan Perkiraan besarnya penurunan total maupun beda penurunan merupa dalam perancangan fondasi untuk menjamin stabilitas dan kemampulayanan dari bangunan di atasnya. 9.2.4.1 Penurunan total Penurunan total terdiri atas Penurunan penurunan langsung langsung (seketika) dan pemberian beban. lain akibat: Penurunan terjadi antara a) fondasi; beban pada Pemberian b) Berubahnya elevasi muka air tanah; c) a; dan api, termasuk akibat gemp akibat beban mesin, kereta Getaran d) Perubahan tegangan yang bekerja pada lapisan tanah fondasi sebagai akbat antara lain penurunan jangka panjang ini daya dukung izin fondasi yang betul adalah sebesar q penurunan penurunan yang S’ terjadi lebih besar dari penurunan yang diizinkan, S maka daya dukung izin fondasi adalah sebesar qu/SF; namun mengi izin ditentukan berdasarkan kriteria penurunan yang diizinkan. pada 9.2.4 fondasi dapat dilihat besarnya penurunan a) Berdasarkan data pengukuran penurunan ( b) Berdasarkan metode analitis penurunan yang sudah baku yang d 9.2.4.2 antara fondasi dapat diperkirakan Besar dan kecepatan penurunan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

yang

di atasnya, dangkan dangkan untuk harus ditentukan kondisi tanah di a lain: penurunan ban yang bekerja an tinggi dan bisa t masih memenuhi ecara prinsip akan ditransfer ke tanah (service loads) (service tur tur lain, dan SNI 03- ntukan berdasarkan terial fondasi harus ahan dari ahan mati, beban ng disebabkan antara unan gedung tinggi di a SNI 1727:2013 yang di Indonesia. di Indonesia. an dari daya dukung ultimit n fungsi dari struktur di uhi adalah: uhi adalah: bouyancy

178 dari 303 yang diperkirakan akan terjadi harus ditentukan , pergerakan lateral, getaran, dan durabilitas. getaran, lateral, , pergerakan , tilt heave dan tekanan tanah. Beban yang bekerja dapat bersifat permanen (differential settlement) (differential buoyancy

Kekuatan struktur dan kemampulayanan Kekuatan struktur dan kemampulayanan

padanya. Fondasi yang dibebani melebihi katastropik. mengalami keruntuhan kapasitas strukturnya s fondasi juga harus dapat berfungsi dengan baik akibat beban lay Persyaratan kekuatan struktural: Fondasi harus kuat menerima be Persyaratan kemampulayanan: Di samping harus kuat memikul beban bekerja padanya. Persyaratan yang harus dipenuhi (total dan diferensial), mencakup antar Indonesia serta sesuai dengan kasus-kasus yang telah dilakukan telah dilakukan yang dengan kasus-kasus serta sesuai Indonesia © BSN 2017 b) a) c) Berdasarkan metode empiris yang sudah baku dan sesuai dengan SNI 8460:2017 Pada bagian sebelumnya telah disampaikan persyaratan fondasi dari antara segi lain geoteknik menyebutkan yang bahwa daya dukung izin fondasi diambil dibagi dengan faktor keamanan. Di memenuhi persyaratantersebut. kekuatan dari struktur fondasi samping persyaratan geoteknik, fondasi juga harus yang harus dipen fondasi Dua buah persyaratan kekuatan struktur Besarnya penurunan total dan beda penurunan yang diizinkan dite 9.2.4.3 Penurunan izin toleransi struktur atas dan bangunan sekitar yang harus u ditinja berdasarkan masing-masing kasus tersendiri dengan mengacu atasnya. pada integritas, stabilitas da Penurunan izin < 15 cm masih aman. atas struktur dibuktikan + b/600 (b dalam satuan cm) untuk bangun Beda penurunan secara saksama dan konservatif, serta pengaruhnya terhadap bang Beban maksimum yang bekerja pada fondasi akan merupakan penjuml 9.3.1 fondasi Beban pada atasnya harus dicek untuk menjamin 1/300. dan kemampulayanan sebesar kriteria kekuatan bahwa beda penurunan tersebu 9.3 Persyaratan struktur Perancangan kekuatan struktur mengacu pada dari SNI 1726:2012 untuk bangunan gedung dan SNI 2833:2008 fondasi untuk jembatan serta konvensional. persyaratan ma beban hidup, beban angin, dan beban gempa serta imposed load ya lain oleh gaya ataupun sementara. Seluruh beban yang disebutkan di atas harus melalui fondasi. melalui fondasi. Persyaratan mengenai masing-masing beban ini dapat dijumpai pad mengatur mengenai beban minimum untuk bangunan gedung dan struk 1725-1989 yang mengatur pembebanan untuk jembatan gempa jalan raya. pada Khusus bangunan untuk beban gedung jembatan dapat konvensional merujuk dapat pada merujuk SNI SNI 2833:2008. 1726:2012, Gaya se 9.3.2 berdasarkan berdasarkan 9.3.4, sementara tekanan tanah harus diperoleh dari sudah baku. metode geoteknik yang “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

yang stabilizing disebabkan gkuran yang SNI 8460:2017 cangan cangan fondasi diatur pada pasal untuk menentukan han dari beban mati buoyancy il sebesar beban mati uti antara lain: titik-titik berikut. berikut. mua mua kasus ekstrem yang han; g-kurangnya meliputi:

yang disebabkan oleh elevasi dimana ih tinggi dari permukaan tanah. permukaan ih tinggi dari dengan memenuhi persyaratan harus minimum 1,5 kali lebih besar floatation harus minimum 2 kali lebih besar dari floatation harus minimum 1,5 kali lebih besar (statik) buoyancy 179 dari 303 179 dari 303 (uplift resistance) base shear dan tahanan pasif. Namun, tahanan pasif anchoring resistance) permitted dengan mengacu pada a air tanah tertinggi dapat leb (sliding resistance) (overturning resistance) Momen guling besarnya sama dengan jumlah dari momen . Ketahanan terhadap geser, pengangkatan, dan guling pengangkatan, terhadap geser, Ketahanan

© BSN 2017 © BSN 2017

dari gaya angkat akibat beban. Ketahanan ini sedapat mati. mungkin dalam situasi diatasi khusus dengan dapat beban menggunakan sistem angkur yang 10; harus diabaikan dapat kecuali dipastikan bahwa tekanan pasif dapat dipastikan tetap ada selama umur rencana; momen guling dan 1,1 (seismik) akibat gaya geser geser yang yang diperhitungkan adalah disebabkan oleh beban rencana. Tahanan akibat beban mati minimum diizinkan. ditambah dengan akibat tahanan pengan oleh elevasi tertinggi dari muka air tanah, dan minimum saja. ketahanan diamb yang menggambarkan lokasi dari pekerjaan; lokasi dari pekerjaan; menggambarkan Block plan yang dinding pena lereng, dan eksisting, tanah, fondasi penyelidikan beban gempa; muka air tanah tertinggi. Besarnya ketahanan merupakan penjumla dan tahanan izin pengangkuran ( kriteria pada pasal 10; 10; pasal kriteria pada c) Ketahanan akibat guling b) Ketahanan terhadap pengangkatan 9.3.3 9.3.4 terhadap buoyancy Ketahanan Suatu struktur fondasi harus dapat menahan Perancangan suatu fondasi juga harus memenuhi persyaratan berikut juga harus ini. suatu fondasi Perancangan a) Ketahanan terhadap geser Elevasi muka air tertinggi harus ditentukan berdasarkan pada mungkin se terjadi seperti curah hujan yang besar, banjir dan lainnya. mengenai Apabila hal tidak ada ini, data maka muka air tanah tertinggi area reklamasi, muk tetapi, pada harus diambil di permukaan tanah. Akan 9.4 Kriteria laporan perancangan fondasi Perancangan fondasi menggambarkan konsep perancangan harus secara subpasal-subpasal harus mencakup hal-hal yang disampaikan pada menyeluruh. memberikan Suatu peran semua 9.4.1 informasi Laporan analisis perancangan fondasi yang sekuran fondasi yang harus dilakukan Hasil analisis perancangan cukup a) b) Detail yang menunjukkan kondisi lokasi pekerjaan, yang melip c) Penetapan parameter tanah untuk perancangan fondasi termasuk berikut ini. berikut ini. a) Faktor keamanan minimum 1,5 terhadap bahaya b) Faktor keamanan minimum 1,1 terhadap bahaya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ntak dasar fondasi dasi, detail struktur ngaruh ngaruh tekanan tanah ondasi dengan tanah di lisis sebagai berikut: lisis sebagai berikut: aya dukung fondasi harus nah lunak (Su < 25 kPa, PI dan pengaruh beda penurunan, dan dan pengaruh beda penurunan, 180 dari 303

sloof/tie beam) sloof/tie

, (uplift). (uplift).

negative skin friction negative skin

≥ 40%), tinggi; urugan tanah tanah ekpansif, n

>20, w dengan tanah di bawahnya akibat pengaruh kombinasi beban, bawahnya akibat pengaruh kombinasi beban, di dengan tanah fondasi dan spesifikasi material fondasi. material fondasi. spesifikasi fondasi dan bawahnya akibat beban, kombinasi pengaruh mempertimbangkan pengaruh likuifaksi; mempertimbangkan likuifaksi; pengaruh harus diperhitungkan. lateral tekanan lateral, maka analisis © BSN 2017 e) penurunan dan total dan beda Penurunan f) pengangkatan Perhitungan a) 9.4.1, Pasal b) dan kelompok tiang, tunggal dukung tiang fondasi Daya c) kelompok tiang fondasi, Efek d) Pengaruh e) tiang fondasi, pada masing-masing beban Distribusi f) tiang fondasi, pada kepala beban lateral Pengaruh Perancangan fondasi tiang sekurang-kurangnya harus meliputi ana sekurang-kurangnya Perancangan fondasi tiang 9.4.4 Laporan perancangan fondasi tiang Perancangan fondasi rakit sekurang-kurangnya harus meliputi ana sekurang-kurangnya Perancangan fondasi rakit a) 9.4.1, Pasal b) pemodelan struktur rakit, Kelayakan c) dukung fondasi, Daya d) Tegangan kerja (normal dan geser) yang timbul pada bidang ko 9.4.3 perancangan fondasi rakit Laporan d) Analisis untuk tanah yang mempunyai sifat khusus, seperti ta SNI 8460:2017 Perancangan fondasi dangkal (fondasi telapak) sekurang-kurangnya harus meliputi analisis sebagai berikut: a) 9.4.1, Pasal b) dukung fondasi, Daya c) Tegangan kerja (normal dan geser) pada bidang kontak dasar f 9.4.2 dangkal Laporan perancangan fondasi d) penurunan, total dan beda Penurunan e) ( balok penghubung Perhitungan f) pengangkatan Pengaruh f) Dalam hal fondasi direncanakan berada pada daerah yang terpe g) Pengaturan layout yang menunjukkan dimensi dan kedalaman fon e) Dalam hal tanah memiliki potensi likuifaksi, maka analisis d “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

tie beam tie n antara SNI 8460:2017 ulkan pengaruh olom satu tiang alui serangkaian poran penyelidikan fondasi rakit harus bangunan mampu ak dibutuhkan, tiang si tiang dan fondasi it tidak boleh lebih dari g g dan kombinasi 25% tikan tidak akan terjadi lingkungan sekitarnya. lingkungan sekitarnya. al, lateral, dan momen ondasi tiang permanen, i berikut: boratorium, boratorium, dan foto-foto

dan khususnya kekuatan (friction pile), 181 dari 303 181 dari 303 (sloof/tie beam) , (pile cap)

fondasi tiang-rakit © BSN 2017 © BSN 2017

dengan kombinasi statik dan dinamik, dan kombinasi statik dengan fondasi” dan “satu kolom dua tiang fondasi”. fondasi”. dua tiang kolom “satu fondasi” dan 15 cm, kecuali dapat mendukung dibuktikan penurunan maksimum atau yang terjadi ditunjukkan dan tidak bahwa akan menimb struktur pada lingkungan. Besaran ini bisa dilampaui apabila dapat dibuk terhadap maupun sendiri tersebut pada bangunan hal-hal negatif beban diterima fondasi rakit dan 25% diterima oleh fondasi tian beban diterima fondasi rakit dan 75% diterima oleh fondasi tiang, 75% beban diterima fondasi rakit dan yang rasional, metode numerik dengan dilakukan maka perencana harus bisa menunjukkan bahwa pada saat tiang tid dahulu, terlebih sudah gagal tersebut harus dan terhadap beda penurunan, terhadap beda penurunan, pengujian, h) penurunan, total dan beda Penurunan i) rencana, sistem fondasi aksial konstanta pegas Penetapan j) tiang kepala Analisis k) Perhitungan balok penghubung lapangan yang mencakup penyelidikan tanah, uji lapangan, uji 5. yang diambil merujuk ke Pasal dari contoh tanah la 9.4.6 lapangan Laporan penyelidikan Suatu perancangan fondasi harus dilengkapi juga dengan suatu la Perancangan sistem fondasi yang merupakan gabungan antara fonda rakit diperkenankan dengan memerhatikan beberapa kondisi sebaga kondisi beberapa memerhatikan dengan rakit diperkenankan a) tiang friksi bersifat yang digunakan Tiang fondasi b) Dalam mendesain penulangan fondasi tiang-rakit kondisi terkritis antara kombinasi 75% c) Distribusi gaya-gaya yang masuk ke sistem fondasi d) tiang Pada dan penggunaan tiang fondasi yang tidak berfungsi sebagai f e) Penurunan bangunan yang menggunakan sistem fondasi tiang-rak 9.4.5 Laporan perancangan sistem fondasi yang merupakan gabunga g) Analisis detail kelompok tiang terhadap kombinasi beban aksi p) Langkah-langkah pengaman tiang fondasi pada keadaaan “satu k l) gempa, atau gaya cabut hidrostatik oleh pengaruh tekanan oleh pengangkatan Pengaruh m) dilakukan, pembebanan yang akan uji Rencana n) Sambungan tiang fondasi kecuali dengan sistem o) yang Kapasitas fondasi yang harus dibuat lebih kuat dari kolom telah dasar dan atau dinding geser, mel “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. cukup untuk geologi di lokasi uk mendapatkan nstruksinya, harus us dilakukan terlebih penyelidikan tanah site formation works site formation nformasi yang cukup an tanah dan kondisi tuk perancangan dan urvei topografi, survei encanakan dan apabila dari fondasi tersebut dan apangan apangan yang berisi hasil eh pekerjaan fondasi yang

oratorium. u dan i pekerjaan. i pekerjaan. 182 dari 303 dipelajari, apakah pernah mengalami kelongsoran.

Survei lapangan Survei lapangan

© BSN 2017 Survei lapangan yang perlu dilakukan paling sedikit mencakup: s 9.5.2 Survei lapangan dahulu untuk mendapatkan informasi-informasi yang pembangunan fondasi. diperlukan un Untuk tujuan ini, harus disiapkan sebuah laporan survei penyelidikan l lapangan dan penyelidikan tanah pada lokasi. tanah bawah permukaan dan juga kondisi permuka bawah tanah. dan survei struktur struktur, geologi, survei Survei geologi harus termasuk mencakup di antaranya semua fitur-fitur geologi, informasi kelongsoran terdahul mengenai kondisi 9.5 Sebelum membangun suatu fondasi, maka suatu survei lapangan har SNI 8460:2017 9.5.1 Umum Sebelum dimulainya perancangan fondasi dan menentukan metode ko Penyelidikan tanah yang lab lapangan dan pengujian serta (terganggu dan tak terganggu), perlu dilakukan mencakup pengeboran, pengambilan contoh Struktur geologi dari lokasi dapat dipelajari pemakaian dari lokasi informasi yang sebelumnya sudah perlu ada. Demikian Pemahaman juga elevasi air penurunan perlu dipelajari. mengalami apakah pernah sekitarnya, tanah perlu dikumpulkan serta Stabilitas dari observasi bangunan di sekitarnya dari yang akan terpengaruh ol bangunan dilaporkan. baru harus di dua hal berikut: Survei struktur harus mengidentifikasi a) pekerjaan; lokasi sekitar eksisting di fondasi struktur dan Bangunan, b) jaan. di sekitar lokasi peker eksisting pada atau penahan Struktur 9.5.3 Penyelidikan tanah dilaksanakan terlebih karakteristik dari dahulu tanah fondasi yang akan penyelidikan memengaruhi tersebut. juga memengaruhi metode pelaksanaan fondasi pemilihan tipe dan kinerja tanah pada Penyelidikan lokasi tanah yang unt dilakukan lokas di sekitar dan lokasi tanah pada mengenai kondisi lapisan harus menjamin diperolehnya i 9.5.3.1 Jenis penyelidikan Pada daerah dimana sudah ada struktur yang sama dengan yang dir sudah ada perancangan, data maka penyelidikan tanah yang dari dilakukan terbatas untuk mengetahui apakah kondisinya penyelidikan sama tanah dengan merujuk keselengkapnya Pasal 5. sebelumnya kondisi dan tanah di dirasakan sekitarnya. Jenis-jenis “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 an penyelidikan berlebihan pada unsur yang dapat hnya dengan tanpa dilakukan terhadap yang sesungguhnya. nsur ini. Lebih lengkap iran dan lainnya agar ak di atas batuan atau istik lapisan tanah yang kelengkapan kelengkapan data yang ng bekerja padanya dan ). Dengan demikian hasil ngga diperoleh informasi da struktur yang memiliki sal 5. sal 5. apat diperoleh. Kedalaman . Pelaksanaan dewatering (equilibrium dewatering dapat diperkirakan. diperkirakan. dapat 183 dari 303 183 dari 303

dewatering untuk waktu yang cukup lama. yang cukup lama. untuk waktu © BSN 2017 © BSN 2017

antara lain mengenai Sementara jenis jumlah titik tanah bor dan dan kepada sumur tipe uji struktur ketebalannya, yang yang harus akan serta dilakukan dibangun, merujuk ke selengkapnya Pa penyelidikan Jumlah titik sudah ada. akan kondisi sifat-sifat lapangan, sangat dan tergantung tanah tersebut. 9.5.3.2 penyelidikan Jumlah titik Jarak antara titik bor dan sumur uji harus sedemikian rupa sehi Apabila air tanah ataupun lapisan tanah mengandung mineral atau pengeboran akan tergantung antara lain kepada tipe dari stuktur, ukuran dan bentuk daerah yang akan dibebani, merujuk keselengkapnya Pasal 5. dan kondisi lapisan tanah yang ada. Kedalam 9.5.3.4 Air tanah Informasi mengenai air tanah sangat penting suatu dalam perancangan fondasi, maupun terlebih pembangunan lagi apabila memerlukan informasi perlu yang cukup mengenai air dilakukan tanah dan karakter mencakup antara lain penurunan yang terjadi akibat permeabilitas, kompresibilitas, ukuran but yang diperoleh belum tentu menggambarkan elevasi muka air Pengukuran tanah elevasi muka air tanah seharusnya dilakukan standpipes menggunakan piezometer atau menyebabkan kerusakan pada fondasi, maka contoh analisis air kimiawi tanah harus dan terhadap tanah kerusakan yang tersebut. mungkin ditimbulkan Bila oleh mineral diperlukan, atau Pasal 5. muka air tanah dapat merujuk pada mengenai pengukuran u fondasi tersebut harus dilindungi 9.6 Fondasi dangkal Suatu fondasi dangkal harus cukup kuat memikul seluruh beban ya mampu mentransfer beban-beban tersebut ke menyebabkan penurunan yang berlebihan. lapisan tanah di bawa Fondasi dangkal umumnya terbuat dari beton lapisan tanah yang bertulang mempunyai daya dukung yang cukup pada kedalaman yang dangkal dari dan terlet permukaan tanah. Fondasi dangkal tidak boleh fondasi menyebabkan atau bangunan pertambahan di beban sekitarnya yang ada. pada lereng menyebabkan tersebut ataupun ketidakstabilan yang ataupun pada lapisan tanah pendukung bangunan Fondasi dangkal tanpa proteksi tidak diperbolehkan digunakan pa kemungkinan mengalami erosi. 9.5.3.3 Kedalaman penyelidikan Pengeboran harus dilakukan sampai dengan kedalaman dimana semua lapisan tanah yang akan dipengaruhi oleh beban struktur dan pada saat konstruksi d Mengingat beberapa jenis tanah permukaan air yang ada di dalam lubang mempunyai bor ataupun sumur uji akan memakan waktu koefisien yang permeabilitas cukup lama sebelum mencapai kondisi yang kesetimbangan kecil, maka “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

). i dangkal tahanan ujung engurangi fungsi as bangunan di pun untuk tanah an tanah, metode ut umumnya dominan tiang tiang tunggal dikalikan i di selimut tiang serta ung tiang kelompok dan dari beban ultimit dibagi kerja, kerja, ah lempung keras. ah lempung keras. k dengan persyaratan pada uatu analisis detail interaksi ang yang lainnya. Pengaruh Converse Labara , faktor efisiensi dari Converse group reduction factor group yang dihitung oleh 184 dari 303 ungkan dalam ungkan daya merencanakan duk

izin izin dari batuan atau lapisan tanah yang mendukung suatu fondas

pendukungnya, metode yang sudah baku (misalnya Block Failure jumlah tiang dan dikalikan dengan suatu © BSN 2017 Daya dukung SNI 8460:2017 b) beban akibat dari fondasi penurunan total dan beda Penurunan c) di sekitarnya. dari bangunan Keamanan dan stabilitas Dalam analisis rakit bertiang, dalam hal kepentingan fondasi tiang, pada rakit harus beban dihitung dengan yang saksama dan dipikulkan tidak boleh lebih besar dari 25% dari beban total yang ada, kecuali dapat didukung atau dibuktikan dengan s yang rasional. tanah-tiang-rakit ditentukan berdasarkan: tunggal harus bekerja pada tiang yang Besarnya beban ultimit a) dan yang teknik fondasi, Metode berlaku pada b) pembebanan. Uji Besarnya beban izin yang dapat dipikul dengan tiang satu tunggal angka diperoleh keamanan dengan deformasi yang diizinkan. tiang, dan kriteria kelompok instalasi, pengaruh memperhitungkan kondisi lapis Daya dukung tiang dihasilkan dari kombinasi tahanan gesekan ujungnya yang di ujung terjad bawah tiang. Tahanan gesek pada pada selim tiang yang tan padat serta umumnya dominan yang pasir/kerikil pada lapisan ditanam pada tanah lempung dan lanau, sementara kelompok tiang harus diperhit Kelompok tiang terjadi bila jarak antara tiang sedemikian rupa perilaku sehingga penurunan daya tiang tunggal dukung akan dipengaruhi dan oleh tiang-ti 9.7.1.1 Pengaruh kelompok tiang Fungsi utama dari fondasi tiang adalah untuk mentransfer beban ke lapisan tanah yang lebih dalam yang dapat memikul beban kerja terjadi dengan faktor keruntuhan keamanan yang dan cukup agar tanpa tidak menyebabkan penurunan yang dapat m 9.7.1 Umum harus ditentukan sesuai dengan 9.2.3. dengan 9.2.3. sesuai harus ditentukan Penurunan izin dari fondasi dangkal harus diperkirakan dan dice 9.2.4.3. 9.7 tiang Fondasi struktur yang sedemikian dipikulnya. rupa Pelaksanaan sehingga sekitarnya. pekerjaan Dengan demikian tidak perancangan fondasi tiang harus fondasi memenuhi mengganggu 3 kondisi berikut ini: keamanan tiang dan harus stabilit direncanakan a) Faktor keamanan terhadap keruntuhan, baik untuk tiangnya mau penurunan kelompok tiang sebagai berikut: berikut: sebagai penurunan kelompok tiang a) Daya dukung kelompok tiang diperoleh dari total daya dukung “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

” dan Kekuatan SNI 8460:2017 nya mempunyai da tiang, baik pada penurunan total yang rhadap sejumlah tiang kapasitas yang cukup san san tanah di bawahnya an gaya tarik ke bawah empunyai kekuatan yang alami konsolidasi setelah harus cukup tebal untuk lami kerusakan pada saat “negative skin friction ahaya gelincir, maka harus ang dari keliling tiang atau lilingnya. t buoyancy tis pada tiang pancang terutama pancang tiang pada tis

heave dan pemadatan yang akan (pre-stressed concrete). 185 dari 303 185 dari 303 , , maka harus dibuktikan bahwa tiang dan lapisan tanah pendukung © BSN 2017 © BSN 2017 umumnya tidak perlu diberlakukan apabila: factor umumnyaGroup reduction tidak apabila: diberlakukan perlu 1) atau kali diameter tiang, as lebih dari 8 ke Jarak as 2) tiang. tahanan ujung oleh tiang ditentukan dari Kapasitas suatu tiang harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak menga transportasi maupun pemancangan. Apapun tipe dari tiang harus m cukup pada saat dipancang untuk dapat mentransfer beban ke lapi terjadi keruntuhan. dengan tanpa 9.7.1.4 Kekuatan tiang terhadap geser Bila tiang didesain untuk memberikan tahanan lateral terhadap b dibuktikan bahwa tiang dan lapisan tanah pendukungnya mempunyai pada 9.3.3. seperti yang disyaratkan 9.7.1.5 guling dan Kekuatan tiang terhadap pengangkatan, Bila tiang didesain untuk memberikan buoyancy tahanan terhadap pengangkatan, guling yang disyaratkan pada 9.3.4. yang cukup seperti kapasitas dan/atau 9.7.1.6 Kepala tiang Kepala tiang umumnya terbuat dari beton bertulang. Kepala tiang menahan gaya-gaya geser. 9.7.1.7 Negative skin friction Bila suatu tiang dipasang melewati lapisan tanah yang akan meng tiang dipasang, penurunan dari lapisan tanah ini akan yang menyebabk bekerja pada selimut tiang. Gaya tarik ke bawah ini disebu tiang. oleh akan menyebabkan tambahan yang harus dipikul beban Penurunan kelompok tiang harus dihitung untuk atasnya. di beban yang bekerja terjadi akibat mengetahui besar 9.7.1.2 tiang Jarak antara Jarak antara tiang harus mempertimbangkan antara lain terjadi, dan harus cukup jauh untuk memungkinkan pemancangan te seke di bangunan ataupun tiang itu sendiri merusak dengan tidak tiang umumnya ditentukan oleh: Jarak antara a) pengeboran, melalui atau pemasangan; dipancang Metode b) tiang. dukung kelompok Daya Untuk fondasi tiang jarak antara as ke as dari 2,5 kali boleh kurang diameter tiang. berbentuk lingkaran tidak untuk tiang tiang tidak boleh kur 9.7.1.3 tiang Kekuatan Perancangan tiang harus memperhitungkan tegangan yang pada saat instalasi. maupun saat Hal ini transportasi lebih kri timbul pa yang terbuat dari beton bertulang atau beton prategang b) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(full (1) (coating) , tergantung q tau di lapangan. , sehingga harus tidak terjadi pada s lapisan luar harus ). f A ngan tiang. ngan tiang. selimut tiang ditambah anah, anah, beban tambahan dap kapasitas total tiang soil plug ng dengan Persamaan (1). Persamaan ng dengan tor keamanan. tor keamanan. i sepenuhnya. Pada beban rkirakan rkirakan dari formula yang ); ari pengujian skala penuh 186 dari 303 , dan kapasitas tahanan ujung ultimit, f

harus direduksi. direduksi. harus b A atau tiang berbentuk kotak dimana

akan disertai dengan deformasi tiang. Besaran deformasi yang q

dan f

: atau dapat diperkirakan dari pengujian tanah di laboratorium a

open ended driven tube ended driven open

end bearing resistance ultimit (ultimate tahanan ujung = kapasitas skin resistance tahanan friksi ultimit (ultimate = kapasitas tunggal; ultimit tiang = kapasitas diperlukan untuk memobilisasi tahan selimut ultimit ujung ultimit. untuk memobilisasi tahanan jauh lebih kecil dibandingkan dengan Negative skin friction akan memberikan nilai negatif pada komponen pada jenis tanah dan karakteristik tiang dan dapat ditentukan d scale tests) Mobilisasi dari saat pemancangan, maka nilai Kapasitas daya dukung ultimit tiang mengenai uji pembebanan dapat dilihat pada 9.7. Penjelasan sampai terjadi keruntuhan. dapat juga diperoleh dengan melakukan uji beban 9.7.2.2 Berdasarkan hasil uji pembebanan © BSN 2017 Kapasitas ultimit tiang diperoleh dari tahanan gesek sepanjang 9.7.2 dukung Daya tiang tunggal yang berupa bitumen atau aspal dilakukan secara hati-hati pada agar tidak permukaan rusak akibat pemancangan tiang. tiang. Bila Pemberian lapangan. di hal ini harus diuji memungkinkan dengan tahanan ujung tiang. Kontribusi dari masing-masing terha tergantung antara lain kepada kepadatan, Kapasitas ultimit kuat tiang dimana tahanan geser tanah sudah termobilisas tanah dan karakteristik han. akan terjadi keruntu ultimitnya yang lebih besar dari kapasitas dari tiang. Kapasitas ultimit tiang tunggal untuk beban penjelasan berikut ini. diberikan pada vertikal dapat dipe Kapasitas ultimit dari tiang tunggal akibat beban tia ujung tahanan ditambah dengan tiang selimut geser sepanjang vertikal diperoleh dari penjumlahan kuat 9.7.2.1 statik berdasarkan hasil penyelidikan Formula tanah misalnya timbunan, gangguan akibat getaran maupun akibat pemasa akibat getaran maupun akibat timbunan, gangguan misalnya skin friction Negative pada tiang dapat dikurangi dengan memberikan lapisan luar Penurunan Penurunan tanah tersebut dapat diakibatkan oleh berat sendiri t SNI 8460:2017 Nilai kapasitas tahanan friksi ultimit, Keterangan diperhitungkan sebagai desain beban dan tidak dibagi dengan fak dibagi dengan dan tidak beban desain diperhitungkan sebagai Untuk “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. ; namun jenis SNI 8460:2017 at dimobilisasi besmen ataupun a ahli geoteknik la dinamik sangat ng. Rumus-rumus timbangkan hal-hal ataupun bangunan dibedakan dibedakan atas tiang a dukung yang sangat ang umum digunakan, nan lateral dari fondasi cana dan 25 mm untuk jack-in pile unakan. Kecuali tersedia upun kelompok tiang. a tiang dapat ditentukan. ntara tiang bor berdiameter precast reinforced concrete precast reinforced rtentu, rtentu, maka formula dinamik ebagai berikut. ebagai berikut. atau cast-in-place concrete piles cast-in-place concrete

pushed-in driven , 187 dari 303 187 dari 303 memberikan rentang nilai day sebaiknya tidak digunakan bersamaan untuk memikul gaya-gaya lateral p-y curves dengan memerhatikan karakteristik tanah, karakteristik tiang tidak diizinkan. diizinkan. tidak

.

pile-cap precast prestressed spun concrete piles prestressed spun concrete , precast

© BSN 2017 © BSN 2017 Material tiang bor berupa beton bertulang dan dapat dibedakan a kecil dan tiang pengeboran bilas bor berdiameter besar. Pelaksanaan tiang bor dengan menggunakan 9.8 dan integritas) Uji fondasi tiang (pembebanan Hasil uji pembebanan tersertifikasi. harus dibuat dan s uji fondasi tiang adalah pada Hal-hal yang perlu diperhatikan ditandatangani oleh tenag 9.7.3.1 Kapasitas lateral izin tiang Estimasi kapasitas lateral tiang sesuai dengan Besar deformasi besar lateral deformasi izin tiang lateral adalah izin 12 mm kepala . dan free-head gempa kuat dalam kondisi tiang tunggal untuk tiang. gempa ren 9.7.4 Tipe tiang Berdasarkan metode pelaksanaannya, tiang yang ada panjang di dan tiang Indonesia bor. Saat ini mulai dikenal juga SNI ini. dibahas dalam tiang ini tidak Material tiang pancang dapat berupa tiang panjang piles baja atau tergantung dari formula serta data catatan pemancangan yang dig korelasi empiris yang memadai pada kondisi fisik dan geologi te tidak diperbolehkan digunakan dinamik dalam Hiley dan perancangan turunannya dapat daya dalam perancangan digunakan dukung tiang. diperbolehkan daya tidak bervariasi sehingga dukung tia 9.7.3 Beban lateral Perancangan tiang yang akan menerima beban berikut ini: lateral harus memper a) geser tanah; Kuat b) tiang; struktur Kapasitas c) dan yang diizinkan, Deformasi effect d) Group Kapasitas lateral tiang harus misalnya diperkirakan metode berdasarkan metode y Tiang dan 9.7.2.3 formula Formula statik berdasarkan dinamik Ketepatan menggunakan perhitungan daya dukung berdasarkan formu ma dengan tiang tanah interaksi tunggal maunpun kelompok tiang, Demikian juga tahanan gesek yang ada pada keliling dan dasar tiang, tiang substruktur lainnya jangan diperhitungkan dalam menentukan taha kecuali dapat dibuktikan bersamaan dengan tanpa menyebabkan kerusakan bahwa pada lapisan tanah komponen di sekitarnya. tersebut sesuai dan dap kecuali distribusi gaya-gaya tersebut di antara tiang dan kepal “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

proof n. Lokasinya an dilakukan encana pada ana untuk rancangan rancangan untuk uji pembebanan si terakhir. si terakhir. erancangan, maka iang reaksi, metode an yang relatif paling fondasi tiang pancang k dilapangan. k dilapangan. dengan menggunakan

pastikan pastikan beban bekerja pada juga alat ukur tekanan pada sebagai berikut: sebagai berikut: Jika pembebanan dilakukan di muka proof test ), minimum satu tiang percobaan untuk setiap cut-off-level (COL) dimana beban ujinya harus 188 dari 303 ), minimum satu tiang percobaan untuk setiap 75 dak memenuhi daya dukung dalam p (pressure gauge). (pressure driven pile driven bored pile = item c) + {0,4% * (6000 < N ≤ 8000)} = item a) + {0,8% * (1000 < N ≤ 3000)} = item b) + {0,5% * (3000 < N ≤ 6000 uji uji uji dan metode beban dengan cell 2 arah. dan metode beban dengan cell 2 arah. = 1,0% *N uji

system fondasi, struktur penahanan tanah dan bagian struktur bangunan terpenuhi. Lokasinya dipilih pada lokasi yang paling krusial dan pelaksana terburuk. mencurigakan/nilai pelaksanaan penentuan daya dukung fondasi yang dilakukan pada saat dilaksanakan sebelum atau perancangan sebagai konfirmasi kebenaran tanah yang relatif terburu rupa pada kondisi sedemikian dipilih dasar perancanga . 100 tiang yang ukuran penampangnya sama.100 tiang yang ukuran penampangnya Untuk fondasi tiang bor ( Untuk fondasi tiang pancang ( Untuk fondasi tiang bor yang jumlahnya kurang dari 75 dan atau tiang yang ukuran penampangnya sama.tiang yang ukuran penampangnya yang jumlahnya kurang dari yang sama. penampang setiap ukuran 100, maka minimum satu tiang percoba

perlu diadakan peninjauan kembali perancangan tersebut. berdasarkan hasil Besarnya beban pada uji pembebanan minimum 200% dari beban renc Apabila hasil uji pembebanan ti ASTM edi berdasarkan dilaksanakan Prosedur uji pembebanan harus Uji pembebanan yang perlu dilakukan: yang perlu dilakukan: Uji pembebanan 1) Tahap pendahuluan atau sebelum pelaksanaan, sebagai dasar pe 2) Tahap pelaksanaan, sebagai pembuktian besarnya daya dukung r 1) terhadap beban, tiang kapasitas Memastikan 2) memastikan dan yang digunakan, Menentukan desain parameter 3) tiang. integritas verifikasi Melakukan test adalah: Tambahan dari persyaratan tersebut a) ≤ 1000; N N c) 3000 < N ≤ 6000; N d) 6000 < N ≤ 8000; N c) b) a) b) 1000 < N ≤ 3000; N © BSN 2017 Uji pembebanan fondasi tiang dilaksanakan pada standar ASTM D1143. seluruh struktur Metode pembebanan dapat dilakukan dengan 3 beban mati (), cara yaitu: metode t terukur dengan alat pengukur beban terkalibrasi (load cell) dan sistem hidraulik yang terkalibrasi tanah eksisting, perlu dilakukan perlakuan khusus agar dapat di di atas COL. friksi terhadap koreksi tiang dan panjang efektif beban aksial tekan untuk percobaan Jumlah tiang 9.8.1 aksial tekan pada fondasi tiang Uji pembebanan Uji pembebanan dilakukan pada posisi d) e) c) b) a) berikut: persyaratan untuk memenuhi dilakukan pembebanan Uji SNI 8460:2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

” ). cut-off- SNI 8460:2017 i tiang, dimana ode pengujian eformasi elastik percobaan. Uji pengujian pengujian dapat gan persyaratan a tahap konstruksi minimum satu tiang engan engan FK yang tinggi i yang direncanakan an an dan pembebanan ). l yang digunakan tidak a dianggap perlu pada an masih dalam kondisi an aksial, dan 200% kali harus dilakukan dengan i dan akibat gempabeban

besar dengan panjang > 30 panjang besar dengan , dan beban mati (kentledge , dan beban rima dengan batas penurunan failure kentledge free-head pada elevasi pile-to-group , 12 mm). 189 dari 303 189 dari 303  pile-to-pile = tiang yang akan menjadi bagian dari fondasi bangunan) adalah 200% kali daya (COL) dengan menggunakan standar ASTM D3966 edisi terbaru. Met © BSN 2017 © BSN 2017 serta 60% dapat dilakukan sebelum tahap konstruksi. tahap konstruksi. sebelum dilakukan dapat serta 60% dengan N adalah jumlah tiang, dan minimal 40% uji dilakukan pad tiang-tiang fondasi digunakan untuk menahan gaya lateral. digunakan tiang-tiang fondasi Besar beban percobaan pada pelaksanaan uji pembebanan tiang yang bersifat “used pile (used pile dukung rencana untuk memikul daya beban gravitasi untuk uji beb daya dukung rencana untuk memikul beban lateral akibat gravitas rencana. pembebanan rencana: pada 200% Batasan deformasi a) 25 mm untukmaksimum diameter tiang dengan 80cm, b) > 80cm. untuk tiang 4 % diameter Deformasi permanen yang terjadi setelah dilakukan nilai ( boleh melewati suatu 200% tidak pelepasan beb bor diameter pada tiang misalnya Untuk kondisi-kondisi khusus, m, dimana penggunaan daya dukung ujung bawah tiang diterapkan d atau ada provisi penurunan tambahan, maka pelaksanaan uji pembebanan terinstrumentasi ini. kondisi sangat dianjurkan untuk Evaluasi hasil pelaksanaan uji pembebanan dalam kondisi minimum tiga cara yang rasional dan umum digunakan, dimana hasi boleh diambil dari hasil yang maksimum. Jika hasil uji elastik, pembeban tidak diperlukan interpretasi dan hasil uji dapat dite g. sesuai butir 9.8.2 aksial tarik pada fondasi tiang Uji pembebanan Uji pembebanan aksial tarik pada seluruh fondasi struktur tiang dengan dilaksanakan menggunakan jik standar beban mati ( yaitu tiang reaksi dan 2 cara, dengan dilakukan ASTM D3689. Metode 3 cara, yaitu: dengan dapat dilakukan Percobaan beban aksial tarik terhadap beban perlu tarik. Untuk dilakukan tiang tarik, untuk minimum satu tiang tiang tiang yang percobaan fondas untuk ukuran setiap penampangannya 100 sama pembebanan dengan tarik minimum ini satu merupakan tiang bagian persyaratan jumlah uji pembebanan aksial tiang. ditetapkan pada dari persyaratan jumlah uji pembebanan yang Batasan deformasi pada 200% pembebanan PL/EA + 4mm atau maksimum 25 mm. rencana adalah sebesar d 9.8.3 tiang Uji pembebanan horizontal/lateral pada fondasi Uji pembebanan arah horizontal dilakukan dalam kondisi level Uji pembebanan arah horizontal percobaan dilakukan untuk pada setiap tiang struktur sebagai berikut: yang fondasi ukuran penampangnya sama, a) den bangunan Semua yang tidak menggunakan besmen. b) Pada bangunan yang menggunakan besmen dan menggunakan fondas “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kondisi 0 tiang dengan ): percobaan beban agai pengirim dan zontal zontal rencana > v pada panjang efektif ondasi tiang. Pada 12). yaratan yaratan SNI-03-1726- rkan sebanyak 4x dari kepadatan beton dan n masih melebihi beban Dimana V,C,I,R adalah n dengan merujuk pada m pembebanan statik. statik. m pembebanan keras momen kapasitas ngan saksama dengan al untuk melihat korelasi ral. ri 6 tiang percobaan maka menunjukkan bahwa daya free-head ile slab, dengan catatan uji i dengan kondisi kepala tiang , PDA) pada fondasi tiang 190 dari 303 Pile Driving Analyzer ) sebenarnya. Analisis lateral tiang kelompok ini dilakukan fixity

lebih dominan, dengan catatan peninjauan ini tidak perlu terjadi dilakukan analisis plastifikasi memasukkan detail pada tiang pengaruh-pengaruh lateral f de pengekangan kondisi ( reduksi kelompok tiang dan menggunakan peranti lunak yang memperhitungkan sifat nonlinear sifat nonlinear yang memperhitungkan menggunakan peranti lunak tanah. maksimal 2 dari horizontal. jumlah tersebut dapat dipakai kembali untuk percobaan beban (=c*i/r) * beban aksial rencana pada fondasi yang bersangkutan. faktor koefisien penentuan besar gaya geser rencana sesuai pers terbaru). 2002 (atau yang dukung lateral keseluruhan sistem fondasi dibagi faktor keamana late uji pembebanan maka tidak diperlukan lateral yang bekerja, a) 10 mm pada beban 100% beban rencana, b) 25 mm pada beban 200% beban rencana, c) Pada tanah lunak, deformasi lebih menentukan dan pada tanah Batasan pergeseran di kepala tiang saat pelaksanaan uji (kondis saat pelaksanaan di kepala tiang Batasan pergeseran Uji integritas tiang dengan metode Crosshole Sonic Loggingg (CSL) adalah uji yang umum paling dilakukan pada tiang bor, dan barettes piles yang dilakuka 9.8.5 Uji integritas tiang pada fondasi tiang 9.8.4 Uji pembebanan dinamik ( Uji pembebanan dinamik dilakukan pada elevasi cut-off-level (COL) atau di atas muka tanah namun dengan perlakuan khusus yang memastikan gaya yang bekerja merujuk pada ASTM dengan D4945 (ASTMtiang dapat terukur D4945- Uji pembebanan dinamik hanya aksial digunakan tekan, dimana sebagai harus terdapat pembanding minimal 1 dari dikorelasikan. kemudian hasilnya dinamik untuk dan tiang tiang yang diuji statik yang sama untuk setiap penampang Jumlah uji pembebanan dinamik pada struktur gedung hanya dibena siste menggunakan tetap harus 40% dari yang disyaratkan dan 60% Jumlah uji pembebanan dinamik pada struktur jalan dan jembatan atau struktur memanjang lainnya dapat lebih banyak, yaitu pada setiap pilar, abutmen, pembebanan p statik tetap dilakukan pada area tertentu yang parameter yang digunakan dalam analisis. krusi Pada saat pengujian, hammer seberat 1% - 2% dari beban ultimit rencana yang diharapkan akan digunakan untuk dapat kapasitas memobilisasi ultimit tiang rata dan berupa material uji yang padat. ASTM D6760. Jumlah tiang percobaan penampang yang sama. adalah minimum satu tiang Uji CSL menggunakan untuk pipa akses setiap dan penerima dua sinyal 2 ultrasonik hydrophone yang berfungsi dapat seb digunakan mendeteksi kerusakan berupa segregasi, honeycomb, untuk necking namun tidak dapat digunakan memeriksa d) Bila terdapat besmen lebih dari 2 lapis, dan hasil analisis e) Dalam hal jumlah tiang percobaan beban aksial lebih besar da © BSN 2017 c) Pada bangunan dengan tiang fondasi yang mempunyai beban hori SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ding krib , dinding endiri endiri dinding SNI 8460:2017 g yang kemudian soil nailing erancangan erancangan dinding , tandar tandar ASTM D5882 mempunyai pantulan mendeteksi kerusakan ng penahan tanah tipe dan di belakang dinding nah asli bila dapat dibuat g dan kemudian direkam ang ang dalam kondisi berupa penahan penahan tanah dan sistem truktur truktur penahan tanah pada u. u. nding itu. nding itu. (uji PIT) adalah uji yang dapat (buttress) embedded wall Pile Integrity Test, PIT) pada fondasi tiang ( Pile Integrity Test namun tidak dapat digunakan untuk menentukan 191 dari 303 191 dari 303 an rencana dasar dinding, sebelum dinding tersebut necking ,

Sonic Echo Sonic Echo atau honeycomb ). (counterfort Juga termasuk disini dinding penahan tanah khusus, yaitu din Dinding penahan tanah dan angkur tanah. (MSE wall) dan angkur tanah.

© BSN 2017 © BSN 2017 Uji integritas metode dilakukan pada seluruh jenis fondasi dalam edisi terbaru. dengan menggunakan s Jumlah tiang percobaan adalah minimal 1 tiang yang sama, namun untuk struktur jalan, jembatan manjangdan me struktur lainnya sebaiknya untuk setiap 5 tiang dengan penampang slab. abutment dan pile setiap pier, pada dilakukan Uji PIT dilakukan mengirimkan dengan sinyal dari kepala memberikan tiang hingga ke gaya ujung bawah oleh tian kecil accelerometer. Uji pada ini dapat kepala memeriksa kepadatan berupa beton tian segregasi, dan penyebab kerusakannya. Pengujian wajib dilakukan pada kepala ti beton bersih dan bebas dari gangguan. awalnya. yang sama magnitudo ujung dengan dengan gelombang Data yang diperoleh harus pekerjaan galian maupun timbunan pada material tanah. Struktur penunjangnya yang dibahas meliputi dinding penahan, 10 penahan tanah Struktur 10.1 Ruang lingkup pekerjaan struktur penahan tanah Persyaratan perancangan pada pasal ini berlaku untuk struktur-s untuk menentukan penyebab kerusakannya. Uji ini juga beton buruk. pipa akses dan antara ikatan baik jika akan memberi data yang kurang 9.8.6 Uji integritas metode MSE 10.2 10.2.1 dinding penahan tanah Ruang lingkup pekerjaan Subpasal ini menyajikan penahan persyaratan-persyaratan tanah tipe dan gravitasi tata dengan pengak tanah tipe kantilever penahan kantilever, dinding dan cara semi gravitasi, p termasuk dindi 10.2.2 Deskripsi Dinding penahan tanah tipe gravitasi dan semi gravitasi adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari pasangan batu kali di bagian dari yang duduk di atas sendiri dan tanah dinding itu atau beton, dimana stabilitasnya tergantung pada berat kantilever,tanah penahan dinding Termasuk adalah ini subpasal dalam dan penahandinding tanah kantilever dengan pengaku di muka dinding vertikal vertikal (crib wall) dan beronjong, karena stabilitas keduanya mengandalkan tersebut. berat s 10.2.3 Aplikasi Dinding penahan tanah ini hanya bisa digunakan untuk menahan ta galian di mukanya sampai kedalam “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dan stem = 2 m dan b = , untuk menjaga kukan penggalian iang-tiang iang-tiang pendek, i daya dukungnya. tau tau material berbutir n tanah kantilever ini beton yang dipasang -nya, -nya, agar tiang tidak rtikal yang tipis, maka yang lebih kecil, dan (counterfort/buttress) Dinding penahan tanah i ak bisa digunakan untuk

base slab h semi gravitasi. anah yang jelek, karena itu arena itu dimensi atau beton tidak bertulang, rib-rib gi. base slab , sedangkan bila berada di muka . Dimensi beronjong kurang lebih sama counterfort (boulder) 192 dari 303 tersebut berada di belakang dinding (akan tertutup rib-rib . . onomis untuk menahan tanah yang ting onomis untuk menahan umumnya digunakan menahan tanah setinggi 2 m - 7 m. umumnya digunakan menahan tanah setinggi buttress

, terbuat dari susunan beton pracetak dengan dimensi tipikal a atau beronjong, terbuat dari dari tumpukan anyaman kawat berbentuk persegi

. Crib wall menjadi relatif tipis. Selain bobotnya sendiri, dinding penaha dinding penahan tanah kantilever perlu diperkuat dengan

Crib wall 1,5 m - 2 m. Ruang lainnya di tengah diisi dengan kerikil, batu pecah a panjang dan diisi dengan batu bongkah seperti dinding penahan tanah tipe gravitasi, 0,7H. dengan lebar dasar kurang lebih 0,5H - © BSN 2017 10.2.4.1 Dinding penahan tanah tipe gravitasi dan semi gravitas tanah tipe gravitasi dan Dinding penahan 10.2.4.1 10.2.4 tanah Tipe dinding penahan Dinding penahan tanah kantilever dibuat dari beton bertulang, k menahan menahan galian besmen, misalnya, sebelum karena dinding penahan tanah selesai tidak dibangun. Aplikasi lain memungkinkan dari dinding penahan tanah mela tanah timbunan. menahan ini adalah untuk Dinding penahan tanah gravitasi terbuat dari pasangan batu kali yang mengandalkan bobotnya sendiri untuk menjaga stabilitasnya. ek tidak tipe gravitasi ini Pada banyak kasus, sejumlah kecil pembesian diberikan untuk meminimalkan dinding ukuran penahan dari tanah ini. Dinding penahan tanah tana penahan disebut dinding dengan sedikit pembesian ini lazim dengan dimensi Dinding penahan tanah tipe kantilever 10.2.4.2 selesai dibangun. Dengan demikian dinding penahan tanah ini tid SNI 8460:2017 base slab mengandalkan pada bobot masa tanah yang berada di atas pada jarak-jarak tertentu. Bila tanah) maka pengaku tersebut dinding, dinamakan dinamakan 10.2.4.3 Dinding penahan tanah tipe kantilever dengan pengaku 10.2.4.3 stabilitasnya. stabilitasnya. Dinding penahan tanah ini cocok untuk menahan tanah yang tinggi, hingga m. 8 Seringkali kaki dinding penahan tanah ini masih duduk di atas t terkadang diperlukan perkuatan/perbaikan Perkuatan tanah tanah yang untuk sering digunakan memperbaik khususnya adalah di dengan bagian memancang mukanya, t tanpa disambung dengan mengalami kegagalan geser. Dinding penahan tanah khusus mempunyai mekanisme kerja seperti dinding penahan tanah tipe gravitasi dan semi gravitasi. sebagai berikut: diuraikan khusus penahan tanah Jenis dinding a) Untuk menahan tanah yang tinggi dengan tetap menjaga dinding stem ve Dinding penahan tanah khusus 10.2.4.4 b) “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

H SNI 8460:2017 h baik untuk tipe D = H/12 ~ H/10

:

H 6

yang optimal.

.

0

0.3 m min. m 0.3 ~

0.1 H

0.2 m min. 3

. 0 B = 0.4 ~ 0.7 H B = 0.4 ku, yang dinyatakan sebagai fungsi dari dari fungsi sebagai ku, yang dinyatakan B/3 (b) Dinding Kantilever Kemiringan min. Kemiringan 1 : 48 193 dari 303 193 dari 303 H

H

D = H/8 ~ H/6

7 .

0

~

4 .

0

0.3 m min.

= aupun tipe kantilever dengan penga dengan tipe kantilever aupun

B 0.3 m ~ H/12 (c) Dinding Counterfort Gambar 35 – Dimensi tipikal dinding penahan tanah penahan Gambar 35 – Dimensi tipikal dinding (a) Dinding Gravitasi B = 0.5 ~ 0.7 H 0.7 ~ 0.5 = B

Gambar Gambar 35 merangkum perkiraan awal dimensi dinding penahan tana H D/2 ~ D/2 ~ D Kemiringan min. min. Kemiringan 1 : 48 © BSN 2017 © BSN 2017

gravitasi, tipe kantilever, m kantilever, gravitasi, tipe CATATAN CATATAN – 10.2.5 Persyaratan penahan teknis dinding penahan tanah tipikal dinding Dimensi 10.2.5.1 Dimensi tipikal dinding penahan selanjutnya dilakukan analisis tanah stabilitas dinding penahan tanah, merupakan dan dilakukan penyesuaian langkah dimensi dinding tercapai dimana perlu, sehingga dimensi dinding awal perancangan, dimana 10.2.5.2 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan perlu diperhatikan dalam perancangan Faktor-faktor yang 10.2.5.2 aman terhadap harus dirancang untuk tetap tanah Dinding penahan tinggi tanah H. tinggi tanah “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

tikal dengan menggantikan geser lateral, , ); ing vertikal, untuk penurunan (jangka dapat angsung mendukung

, imum rsyaratan berikut. rsyaratan berikut. lirkan air, yang diletakkan adap guling global stability sebagai berikut. sebagai berikut. soil nailing 194 dari 303 luas dinding. Pipa drainase longitudinal terbuat dari PVC 2 seperti dipakai pada dinding per 3 m 3 per dan pipa drainase longitudinal. longitudinal. drainase dan pipa

. weep hole terbuat dari pipa PVC diameter 50 mm disebar pada dinding ver

wick drain

material yang mudah mengalirkan air. dibelakang dibelakang dinding untuk menangkap air tertangkap tanah oleh di material yang belakang mudah dinding. mengalirkan air Air melalui weep hole tersebut yang dibuang sudah keluar dinding Weep hole kerapatan 1 secara keseluruhan ikut mengalami gelincir rotasi/translasi ( mengalami gelincir rotasi/translasi ikut secara keseluruhan dinding penahan dinding tanah, penahan yang dapat menyebabkan dinding mengalami belakang. berputar ke mengakibatkan dinding panjang), dan berdiameter 150 mm yang diletakkan di ujung membuangnyamenangkap air tanah dan dinding. pada ujung-ujung bawah belakang dind Gambar 36 memperlihatkan sistem drainase pada dinding penahan tanah. tanah. dinding penahan Gambar 36 drainase pada memperlihatkan sistem Untuk meminimalkan tekanan air pada dinding penahan harus diberikan sistem drainase di drainase harus memenuhibelakang dinding. Sistem persyaratan-pe Faktor keamanan yang disyaratkan adalah sebagai berikut: berikut: sebagai adalah Faktor keamanan yang disyaratkan a) Faktor keamanan terhadap guling minimum 2; b) minimum 1,5; Faktor keamanan terhadap geser lateral c) dukung minimum Faktor keamanan terhadap daya 3; d) minimum 1,5;global Faktor keamanan terhadap stabilitas e) Faktor keamanan terhadap gempa minimum 1,1. 10.2.6 Sistem drainase a) Sistem drainase harus terdiri atas material yang mudah menga b) © BSN 2017 a) Kondisi tanah pada lokasi dinding, apakah ada potensi dimana dinding penahan tanah b) Apakah ada lapisan tanah lunak di bawah lapisan tanah yang l Pemeriksaan stabilitas dinding dan faktor keamanan min 10.2.5.3 Setiap dinding penahan tanah harus diperiksa stabilitasnya terh dan daya dukung a) guling, Stabilitas b) lateral, geser Stabilitas c) dukung tanah. Daya adalah di antaranya lain yang harus diperhatikan Faktor-faktor SNI 8460:2017 c) Geotekstil “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

nding nding

perubahan yang diberi (contraction SNI 8460:2017 Sekalipun bisa s, jika hanya untuk interval 16 m – 25 m. material yang

wa perilaku dinding akan itik itulah perlu diberikan Wick drain sebagai alternatif material yang mudah mengalirkan air Backfill dengan mudah mengalirkan air (dapat dihilangkan bila memakai wick drain) Material granular dengan diameter sedemikian sehingga tidak terjadi penyumbatan pada weep holes Pipa drainase diameter 6" dibungkus dengan material granular . dan sambungan kontraksi dindingcounterfort paling atau mengering. setting 195 dari 303 195 dari 303 flexible joint filler/asphaltic spacer/dowel flexible joint persyaratan sebagai berikut: persyaratan sebagai ) adalah sambungan di antara dinding-dinding yang (expansion joint) (expansion (expansion joint (expansion Jika weep holes digunakan pada tidak 1 weep holeharus berada diantara counterforts Gambar 36 – Sistem drainase pada dinding penahan tanah

Weep holes (grease) pada satu sisi. Sambungan ini untuk mengantisipasi ekspansi di PVC diameter 2" PVC diameter joint)

© BSN 2017 © BSN 2017 dalam 12 mm - 16 mm, dengan maksud agar retakan dinding akibat 10.2.7.1 Persyaratan perancangan sambungan lepas 10.2.7.1 Sambungan lepas pembesiannya. benar-benar terputus, termasuk Sambungan ini diberikan pada dinding yang sangat panjang dengan Celah antar sambungan diisi dengan 10.2.7 Sambungan lepas Sambungan ekspansi disarankan melewati digunakan daerah-daerah pada dengan dinding kondisi yang tanah sangat panjang dasar dan yang berbeda. 10.2.7.2 Persyaratan sambungan kontraksi perancangan 10.2.7.2 Sambungan memenuhi kontraksi harus gemuk temperatur yang signifikan. karena perubahan Praktik sekarang tidak menganjurkan digunakannya mengatasi perubahan temperatur/ beton sambungan lepa digunakan dimensi dinding yang sama tetapi dapat diprediksi bah berbeda antara sisi sebelah kiri dan sambungan lepas. sisi sebelah kanan. Pada t a) Dinding hanya diberi coakan pada bagian muka dinding selebar 6 mm - 8 mm, dengan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. lepas (b) bahas mengenai ikehendaki, karena n kontraksi. n kontraksi. inspeksi visual, untuk total station n total han han tanah yang umum tidak terputus. tidak terputus. ksi ksi secara visual. Oleh unakan untuk menahan mudah dideteksi secara rakan dinding sual ini bisa dilengkapi ebabkan turunnya tanah di tanah ini. . kan-retakan kecil, pada kan-retakan kecil, (d), putar; sedangkan pada (b), kang dinding menyebabkan didahului dengan deformasi . yang dapat dijadikan referensi total station

196 dari 303 , hanya terjadi sepanjang coakan yang telah

an dengan interval 8 m - 12 m interval 8 an dengan sambungan kontraksi setting (a) (b)

Gambar 37 pada dinding penahan tanah: (a) sambungan – Sambungan dipersiapkan itu. itu. dipersiapkan

temperatur temperatur dan/atau beton Gambar 37 sambungan lepas dan sambunga memperlihatkan ilustrasi Frekuensi inspeksi visual dan survei dengan alat 10.2.8 defleksi/perge Verifikasi perancangan melalui monitoring c) Sambungan ini diberik kontraksi Dinding penahan tanah tipe gravitasi, kelompok ini, umumnya dirancang secara semigravitasi konservatif. Umumnya dig dan tipe lain timbunan yang tanah untuk termasuk badan dalam jalan penahan atau tanah untuk ini kawasan relatif jarang perumahan. terjadi, Keruntuhan dan dinding dinding dan kalaupun tanah terjadi, di belakangnya, yang besar, yang mudah karena didete itu, standar dan pedoman penahan program monitoring dinding atau verifikasi perancangan yang ada pada umumnya tidak mem Gambar 38 mengilustrasikan beberapa tipe kegagalan dinding pena terjadi. Pada kasus (a), dinding penahan tanah seolah-olah ber terjadi pergeseran lateral dinding penahan tanah. Keduanya meny belakang dinding. Pada kasus (c) dan (d), tekanan tanah di bela deformasi dinding. Jika pada (c) dinding melengkung dengan reta patah. dinding mengalami retakan besar atau Kegagalan-kegagalan seperti pada Gambar 38 adalah sesuatu yang visual, oleh karena itu mengetahui monitoring ada yang dapat tidaknya konsekuensi dilakukan yang gejala-gejala adalah besar jika kegagalan terjadi penurunan tanah menggunaka dinding dan dengan survei pergerakan kegagalan, dinding. maka inspeksi Jika vi d b) baik beton maupun pembesiannya ini, sambungan kontraksi Pada adalah sebagai berikut: berikut: adalah sebagai a) kali per 2 minggu; ke-1 : 1 tahun Setengah b) kali per bulan; tahun ke-2 : 1 Setengah c) diperlukan masih bila dirasa bulan : 1 kali per 2 ke-3 Tahun © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

au au ik yang tidak SNI 8460:2017 ian, pasal ini berlaku yang disusun saling saling berpotongan. sheet hampir selalu dibuat vertikal, mana stabilitasnya sebagian at Embedded walls Embedded 197 dari 303 197 dari 303 embedded walls adalah berupa rangkaian panel/ sebagai struktur penahan tanah, baik yang bersifat sementara yang menahan tanah timbunan. yang menahan tanah adalah struktur penahan tanah di embedded walls ini bisa berbentuk barisan tiang pancang/tiang bor tunggal, ba embedded walls embedded Gambar 38 moda kegagalan dinding penahan tanah – Beberapa © BSN 2017 © BSN 2017

embedded walls juga untuk embedded 10.3.2 Deskripsi walls Embedded maupun permanen. Sekalipun pembahasan lebih banyak mengenai gal 10.3 Embedded walls 10.3 Embedded 10.3.1 Ruang lingkup pekerjaan Subpasal ini perancangan menyajikan persyaratan-persyaratan, nilai-nilai tipikal, dan tata cara saling bersinggungan, maupun yang saling bersinggungan, bahkan saling bersinggungan, maupun yang saling bersinggungan, Bentuk lain dari seluruhnya diperoleh dari walls Embedded tahanan pasif tanah yang terletak di bawah dasar galian. mengunci sehingga membentuk dinding. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dibuat enggalian tanah atif atif sistem penunjang embedded walls kedalaman galian. tanah ini, yaitu penghematan ini dapat berbentuk ini kantilever, berbentuk dapat atau ditunjang 198 dari 303

, dan flat,

, , embedded walls embedded yang dibahas pada subpasal ini adalah sebagai berikut: sebagai subpasal ini adalah yang dibahas pada

(horizontal strut) (horizontal

, strut

terpilih (selected),

diperlihatkan walls diperlihatkan embedded pada Gambar 39, sedangkan sistem

wall (inclined strut), to soldier pile soldier

sementara. Wall Rakers Angkur tanah (ground anchor) 1) 2) Berm © BSN 2017 embedded walls Beberapa tipe embedded 10.3.3 walls Jenis embedded ruang. karena itu adalah salah satu kelebihan sistem struktur penahan SNI 8460:2017 e) , secant pile Dinding d) pile bored contiguous Dinding a) baja, sheetpile Dinding b) corrugated beton, sheetpile Dinding c) Dinding f) diafragma. Dinding Tergantung kedalaman galian, adalah sebagai berikut: berikut: adalah sebagai a) oleh satu atau beberapa baris sistem penunjang. Beberapa altern b) Strutting baja: sebelum dilakukan penggalian. rencana mencapai penggalian sampai bergantian secara dilakukan Pemasangan sistem penunjang dan p penunjangnya penunjangnya diperlihatkan pada Gambar 40. Pada kasus galian, Berbagai tipe d) terbatas), miring dimana tiang menahan gaya aksial tekan (aplikasi Tiang pancang e) c) Lantai besmen “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 secant pile c) Flat concrete sheetpile

diafragma

f) Dinding 199 dari 303 199 dari 303 d) Soldier piles g) Dinding Corrugated concrete sheetpile Corrugated concrete Gambar 39 – Berbagai tipe embedded walls b) contiguous bored pile

e) Dinding

© BSN 2017 © BSN 2017 Steel sheetpile a)

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ini ini dengan (quay wall). sementara sheet pile baja c) Rakers ghemat ruang dan Berm f) Umumnya quay wall Umumnya embedded walls embedded ditentukan oleh kemampuan alat soldier pile biasa digunakan untuk atau tiang fondasi untuk menahan berada pada urutan paling rendah,

miring dead man embedded walls embedded 200 dari 303 e) Tiang pancang b) Wall to wall strut adalah untuk pembuatan dinding dermaga secant pile untuk 4 lapis besmen dan dinding diafragma pada urutan kedua, dan yang paling baik adalah dinding contiguous bored pile bored contiguous baja atau pipa baja dengan kupingan hingga saling mengait

contiguous bored pile hanya disarankan untuk digunakan pada 3 Gambar 40 – Berbagai tipe sistem penunjang sheet pile sheet secant pile secant embedded walls banyak digunakan untuk mengamankan penggalian besmen dalam, kadang-kadang digunakan untuk menahan timbunan badan jalan dengan dengan kekakuan yang tinggi. Untuk aplikasi ini karena dituntut dinding seringkali dipakai untuk menstabilkan tanah yang bergerak, misalnya pada terpilih

a) tanah Angkur d) Lantai besmen Umumnya digunakan antara satu pipa dengan lainnya membentuk dinding yang menerus. disusul oleh dinding diafragma. Jadi dinding ditunjang oleh 1 baris angkur yang diikat pada gaya lateral pada dinding. Aplikasi yang hampir sama adalah digunakannya sebagai dinding perimeter reklamasi. daerah yang akan walls Embedded direklamasi untuk menstabilkan prioritas tinggi tanah seperti jalan tol, menggunakan lereng. pada daerah yang sempit dimana walls tidak Embedded memungkinkan keperluan ini. lapis besmen atau kurang, dinding daerah yang berbukit. Satu atau beberapa baris dinding untuk 5 lapis besmen atau lebih. untuk 5 lapis besmen atau lebih. Aplikasi lainnya dari pembuat untuk menjaga vertikalitas dinding. pembuat untuk menjaga vertikalitas dinding. Berdasarkan kemampuannya menjaga vertikalitas, maka di antara walls Embedded khususnya pada daerah yang padat, karena kecocokannya kelebihannya dalam untuk men aplikasi walls embedded dengan kontrol deformasi yang yang relatif kedap air, maka pemilihan tipe ketat. Artinya diperlukan kekakuan yang tinggi, dinding 10.3.4 Aplikasi

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

i dan sheet sheet kantilever wall to wall groud/grout groud/grout . . SNI 8460:2017 tara tidak bisa bisa tidak tara ground loss ground s potongan rakers anah memberikan agian agian atau seluruh tendon, mempertimbangkan ertikal dinding hanya ikal dari gaya angkur tuk sementara agar dapat analisis dinding, kurang is pada prinsipnya harus yang telah baku seperti BS embedded walls embedded vertikal adalah 3 m - 5 m. berm terhadap terhadap bidang horizontal agar dan aplikasinya 0 lebih disukai dibandingkan dengan dibandingkan disukai lebih kantilever akan menyebabkan (support system) 201 dari 303 201 dari 303 rakers membutukan kemiringan ≤ 45 embedded walls embedded embedded walls embedded baja, strutting baja, kantilever dibatasi hanya untuk kedalaman galian ≤ 6 m, kecual rakers , dan lainnya dapat dilihat pada 10.6. dilihat pada lainnya dapat , dan perlu dicor terlebih dahulu untuk mendukung ujung bawah untuk mendukung ujung dahulu perlu dicor terlebih sheet pile sheet baja dengan sistem penunjang angkur tanah perlu memerhatikan

Strutting baja embedded walls © BSN 2017 © BSN 2017 , mengingat kelapangan ruang kerja yang dihasilkan, namun harus dilakukan dilakukan penggalian di tengah sampai rencana ground slab dasar galian. Seb digunakan, karena ke arah bawah yang akan menekan dinding ke bawah. Mengingat lua pile baja yang kecil, praktis tahanan ujung tidak ada dan tahanan v dinding. sisi-sisi friksi pada terbentuk dari defleksi yang berlebihan. terjadi tidak diberikan agar kesetimbangan kesetimbangan vertikal dari dinding karena adanya komponen vert Penentuan level angkur tanah dilakukan sedemikian sehingga tidak bertabrakan dengan level lantai besmen, dan gaya-gaya angkur yang dihasilkan dari lebih sama antara tiap-tiap baris angkur tanah. Artinya jarak bawah angkur semakin tanah semakin kecil, ke mengantisipasi tekanan yang besar di bawah. tanah yang mendekati bentuk segitiga efektif menahan gaya lateral tekanan tanah. efektif menahan gaya lateral tekanan b) Apabila galian cukup dalam maka ruang yang cukup besar semen strut berikut. alasan-alasan perancangan a) Pemasangan rakers harus didahului dengan penggunaan 10.3.5.2.2 Di antara dua pilihan tipe c) Gaya prategang sebesar 75 % - 100 % gaya angkur hasil analis Detail mengenai angkur tanah seperti faktor keamanan minimum un test interface, proof 10.3.5.2.1 Angkur tanah 10.3.5.2.1 Selama tidak terhambat oleh masalah izin dari struktur yang berdekatan, angkur tanah selalu merupakan pilihan pertama dibandingkan dengan sistem penunjang lainnya karena alasan biaya dan kelapangan kerja. Selama dilakukan mengikuti standar 8081, angkur tanah adalah sebagai berikut. persyaratan perancangan sistem penunjang yang andal. a) Angkur Tipikal t spasi horizontal adalah 2 m, sedangkan tipikal spasi b) Aplikasi juga dapat menyebabkan kebocoran dinding. dinding. menyebabkan kebocoran juga dapat Persyaratan sistem penunjang 10.3.5.2 dilakukan oleh seorang ahli geoteknik yang bekerja dengan penuh kehati-hatian dan penuh tanggung jawab, dimana hasil analisis aman.dalam batas yang yang dilakukannya menunjukkan defleksi dinding Defleksi yang besar dari penurunan tanah di belakang dinding. Defleksi yang besar dari 10.3.5 Persyaratan teknis tipe kantilever walls tipe kantilever embedded Batasan 10.3.5.1 Aplikasi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ai strut horizontal wall to wall wall to k ada yang atau atau besmen ri permukaan bisa berputar. strut selama proses njadi pendek dan ekan. Jika angkur terpilih yang tidak baja ganda yang . strut ertentu, ertentu, lat penggali, seperti an gaya tarik akibat strut rang disukai. rang disukai. tiang pancang miring ini . besmen takkan di muka dinding. takkan besmen ncangan, adalah: adalah: ncangan, . Persyaratan yang harus sementara untuk manuver truk embedded walls embedded tambahan, perubahan temperatur tack weld atau diikat dengan ramp strut bisa didukung dan dan > 20 ton harus diberikan pada strut di antara 2 lantai strut 202 dari 303 besmen baja yang dihubungkan dengan top-down construction method besmen terpilih yang berurutan adalah 2 lapis horizontal adalah kurang lebih sama dengan jarak kolom (1 kingpost yang dicor dilakukan sedemikian sehingga bidang momen strut yang tebal dapat mencapai sekitar 3 m, kadang-kadang perlu besmen memiliki bentang yang besar sehingga mengundang bahaya tekuk. rebar kecil, sehingga bobot sementara pada bagian bawah untuk memungkinkan penggalian samp terpilih yang terletak paling atas harus tidak terlalu jauh da besmen terpilih terpilih digunakan untuk menunjang

berm ground slab .

besmen Tiang pancang miring di muka dinding besmen ), sedangkan spasi vertikalnya antara 1- 1,5 kali jarak lantai lantai jarak 1- 1,5 kali spasi vertikalnya antara ), sedangkan muka dinding. Karena itu penggunaan tiang pancang miring ini ku muka dinding. Karena itu penggunaan tiang pancang tekanan tanah pada dinding, tiang pancang miring dile tiang pancang dinding, miring di belakang tanah diletakkan menahan gaya t angkur tanah. sama atau lebih besar dari strut ini didukung oleh kedalaman galian rencana, agar defleksi dinding pada level rencana galian tidak terlalu besar. sekitar 7 m. Berarti ada satu lantai dicor selama penggalian. Ini memberikan backhoe ruang kerja bagi alat-a tanah agar defleksi awal tidak terlalu besar, galian mudah dibuat. masuk atau keluar daerah dan diberikan untuk menjamin kontak yang baik antara dinding/waler beam dan antara dinding/waler baik yang untuk menjamin kontak Dengan demikian seperti perletakan sendi, maka signifikan. secara kecil lebih strut bisa menjadi digunakan sebagai profil baja yang panjang tekuk me bay Wall to wall strut wall Wall to Tekuk ke arah horizontal bisa disatukan dengan diatasi batang penghubung dengan diagonal. menggunakan Pada jarak-jarak profil t menggunakan sambungan menggunakan sederhana berupa maksimum atau minimum sepanjang dinding kurang lebih sama, tida mencolok besar. mencolok besar. dapat diperhitungkan. dapat diperhitungkan. b) Tiang pancang miring di muka dinding menyebabkan terbatasnya penggunaan area di c) Karena kekakuannya yang relatif besar, maka spasi horizontal Persyaratan perancangan berikut berlaku untuk tiang pancang miring di muka dinding. pancang untuk tiang berikut berlaku Persyaratan perancangan a) Prinsipnya sama dengan angkur tanah. Jika angkur tanah menah 10.3.5.2.4 dipenuhi adalah sebagai berikut. berikut. sebagai dipenuhi adalah a) Jarak vertikal antara 2 lantai d) Karena © BSN 2017 Persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi pada saat pera pada saat lain yang harus dipenuhi Persyaratan-persyaratan a) Spasi horizontal pada c) SNI 8460:2017 Lantai 10.3.5.2.3 Lantai Lantai 10.3.5.2.3 penggalian, dimana digunakan c) Lantai b) Pemilihan lantai c) Gaya prategang sebesar 10% - 25% gaya b) Jika dianggap perlu karena menimbulkan gaya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

kian kian tas dari eter galian itu, sesuai sementara sementara free cantilever

SNI 8460:2017 berm berm as pada lokasi proyek, g tiang pancang yang n dan konstruksi encana bah kedalaman galian di ngga ngga mencakup lapisan- n galian rencana, n galian rencana, terpengaruh oleh rencana nding harus diperhitungkan ebagai berikut: berikut: ebagai imeter galian.

. pada ketinggian tersebut. Lebar . . cantilever free Persyaratan untuk embedded walls 203 dari 303 203 dari 303 passive rupture line passive rupture sementara pada dinding tipe kantilever adalah untuk adalah sebagai berikut. berikut. sebagai adalah berm ditentukan sedemikian sehingga kemiringan lereng yang sementara yang lain seperti diuraikan pada 10.3.5.2.3, dimensi harus memperhitungkankan kedalaman galian di luar rencana, berm sementara ditentukan sedemikian sehingga panjang berm perlu dilindungi dari pengaruh cuaca dengan cara menutupinya berm sementara sementara bisa memberikan tahanan tanah pasif, artinya batas a berm . Untuk itu, posisi titik bor harus ditempatkan sepanjang perim sementara maksimum 6 m, sedangkan dimensinya ditentukan sedemi sementara ian dari kedalaman galian rencana (BS 8002). galian rencana ian dari kedalaman berm berm berm Berm embedded wall sementara berada di luar dari sementara sama seperti diuraikan di atas. ditentukan sementara adalah penahan dinding sementara terbuat dari tanah setempat, agar bisa © BSN 2017 © BSN 2017 rencana ≤ 0,5 m, sebagai bag tersedia, tersedia, sedangkan memancang miring. kemiringan tiang dibatasi oleh kemampuan alat pancang dirinya sendiri. untuk menjaga stabilitas cukup kuat di atas sehingga memakai beton semprot atau lembaran plastik. berm batas bawah dari menghubungkan batas atas dan batas bawah dapat menjaga stabilit berm dengan kuat geser tanah pada level tersebut. pada level tersebut. geser tanah dengan kuat c) Parit drainase atau parit untuk kegunaan lainnya di depan di 10.3.5.3.2 Kedalaman galian desain 10.3.5.3.2 Analisis sehingga analisis harus dilakukan untuk kedalaman rencana ditam s adalah rencana kedalaman galian di luar Adapun luar rencana. a) 10% H ≤ 0,5 m, dimana kantilever: H adalah kedalama Dinding b) Dinding dengan sistem penunjang: 10% jarak penunjang terbawah ke dasar galian

perancangan memperpendek bagian dinding yang merupakan 10.3.5.2.5 Berm menggali sampai kedalaman Maksud galian dari rencana, digunakannya tanpa defleksi dinding yang berlebihan. b) Level atas dari d) Pemakaian tiang pancang miring ini juga dibatasi oleh panjan 10.3.5.3.1 Profil tanah desain 10.3.5.3.1 Untuk menjamin analisis yang sepanjang perimeter galian, mencakup lapisan-lapisan tanah yang akurat, maka harus walls embedded diperoleh profil tanah dalam yang jumlah yang akurat cukup dengan memerhatikan variasi per yang akurat sepanjang profil tanah diperoleh sehingga dapat tanah tanah dalam perancanga perlu diperhatikan Faktor-faktor yang 10.3.5.3 Kedalaman titik-titik bor harus ditentukan rencana terpengaruh oleh yang lapisan tanah sedemikian rupa sehi a) Berm sementara hanya bisa digunakan kalau tanah pada level r d) Permukaan c) Untuk penggunaan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

quay sesuai capping ng dapat pada embedded walls embedded bollard belakang belakang dinding, k yang baik antara pada setiap angkur a pada bagian muka embedded wall ode Rankine/Coulomb, a dinding, pada daerah plikasi

lah-olah lah-olah air diam tidak rus diberikan pada setiap n sebelum diangkut, dan ng dinding dengan beban ah gaya inggi menuju muka air tanah pada sisi konservatif. harus dianggap bekerja di atas 2 . 204 dari 303 . . kecil untuk menambat kapal diletakkan di atas sehingga tekanan air lebih kecil dari tekanan air hidrostatik. log spiral method log spiral dengan struts embedded walls embedded yang bersifat permanen, perubahan lingkungan sekitar yang bisa bollard-bolard . . , atau penggalian maupun penimbunan di sekitar lokasi proyek ya

(steady state flow), (steady state waller beam

quay wall embedded walls dari karena biasanya , baik yang miring maupun yang horizontal, untuk menjamin konta berakibat pada rencana berakibat pada diketahui, diketahui, harus diperhitungkan, misalnya walls embedded kemungkinan adanya penggerusan di depan dengan spesifikasinya. Sebagai contoh gaya-gaya khusus ini adal wall, beam yang khusus. Gaya-gaya tersebut harus dimasukkan dalam analisis 10.3.5.4.5 Gaya-gaya Gaya-gaya khusus 10.3.5.4.5 Gaya khusus adalah gaya yang bekerja sebagai konsekuensi dari a dinding atau dinding atau 10.3.5.4.4 Gaya prategangGaya 10.3.5.4.4 Gaya prategang sebesar 75 % – 100 % gaya angkur harus diberikan Untuk galian yang dalam, sangat konservatif. tekanan air hidrostatik memberikan hasil perancangan yang tanah produksi. Gaya prategang sebesar 10 % – 25 % gaya strut dan > 20 ton ha strut 10.3.5.4.2 Tekanan tanah aktif/pasif 10.3.5.4.2 Tekanan tanah aktif bekerja pada dinding akibat tanah di belaka Tekanan air 10.3.5.4.3 Tekanan air setinggi muka air tanah desain bekerja pada bagian permukaan tanah, merepresentasikan beban alat gali, tanah galia lainnya. tambahan, sedangkan tahanan pasif tanah bekerja pada bagian muk galian. Tekanan tanah ini dapat dihitung dengan menggunakan met atau metode lainnya, seperti sedangkan tekanan air setinggi 1m dinding, di pada bawah daerah dasar galian. galian air ini berada tekanan dan mengalir (tekanan air hidrostatik), Tekanan bekerj air ini dapat dihitung seo Alternatifnya, air dianggap mengalir dari muka air tanah yang t yang rendah © BSN 2017 10.3.5.4.1 Beban tambahan Beban 10.3.5.4.1 Kecuali ditentukan lain, beban tambahan minimum 1 t/m 10.3.5.4 Gaya-gaya bekerjaGaya-gaya yang 10.3.5.4

10.3.5.3.3 Perubahan lingkungan sekitar sekitar Perubahan lingkungan 10.3.5.3.3 Untuk SNI 8460:2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 ensi dinding, sistem ing. ing. Proses ini terus sebagainya. Bila ada diperlihatkan pada Gambar 41. Prinsipnya 205 dari 303 205 dari 303 embedded walls embedded © BSN 2017 © BSN 2017 penunjang, parameter tanah dan muka air tanah, dan lainnya. Selanjutnya dilakukan analisis dan hasil analisis dibandingkan dengan kriteria-kriteria dasar seperti stabilitas galian, dinding, defleksi stabilitas maksimum, kecukupan kekurangan, dimensi dinding, lakukan dan perubahan dan terpenuhi. sehingga seluruh kriteria berlangsung lakukan kembali analisis dind 10.3.6 perancangan analisis dan Dasar alir perancangan Diagram 10.3.6.1 Diagram alir perancangan proses perancangan dimulai dengan menentukan prakiraan awal dim “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

akukan secara manualakukan embedded walls 206 dari 303 dapat dilakukan jika analisis dil dapat dilakukan jika Catatan: *) Langkah ini tidak Gambar 41 - Diagram alir perancangan

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

di di bawah SNI 8460:2017 embedded walls embedded omen pada level pivot point fixed earth support nalisis an batas ini hanya boleh ntuk edalaman edalaman penetrasi, dan dan adalah seperti Gambar 42. dengan satu baris sistem

, embedded walls . 207 dari 303 207 dari 303 . dengan lingkungan sekitar yang tidak padat dan/atau tidak

, berdasarkan asumsi bahwa tanah di bagian bawah dinding tidak , artinya tidak terbentuk tahanan pasif di belakang dinding. Ja embedded walls embedded free earth support Diagram tekanan untuk free earth dredged line © BSN 2017 © BSN 2017 baris penunjang. baris penunjang. Free earth support method method) beam (equivalent method support Fixed earth Rowe’s momentreduction method Rowe’s Gambar 42 – Memerhatikan keterbatasan tersebut, metode analisis kesetimbang dengan beberapa keterbatasan, yaitu: yaitu: keterbatasan, dengan beberapa a) mendapatkan defleksi dinding, Tidak bisa b) Hanya bisa digunakan untuk menganalisis dinding kantilever dan dinding dengan satu digunakan pada embedded walls defleksi embedded terhadap sensitif metode, beberapa adalah: di antaranya ini dikenal desain Di dalam kelompok analisis dan a) b) c) dasar galian/ tanah berbutir diagram tipikal untuk tekanan Bentuk penunjang. Dengan asumsi kesetimbangan gaya penunjang, horizontal dapat dihitung dan gaya lateral kesetimbangan pada sistem m penunjang, gaya-gaya dalam maksimum. k a. Free earth support method Free earth support method mampu untuk memproduksi tahanan pasif momen negatif. sebesar Dinding dianggap cukup kaku yang sehingga tidak terbe dibutuhkan untuk menimbulkan 10.3.6.2 Metode analisis kesetimbangan batas analisis kesetimbangan Metode 10.3.6.2 Metode analisis kesetimbangan batas dapat digunakan untuk menga metode ini digunakan untuk memodelkan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

si . H ibusi ), E adalah k mendapatkan defleksi . . foundation on elastic beam penetration depth penetration linear atau nonlinear terhadap yang lebih kecil. kecil. yang lebih free earth support method free earth granular disajikan pada Gambar granular hubungan antara derajat berkurang dengan berkurang bertambahnyadengan sheetpile (spring) tanah sheetpile . Tahanan pasif terbentuk di belakang sheetpile 208 dari 303

/ EI dengan rasio momen desain/ momen maksimum dredged line dredged 4 fixed earth support- pada prinsipnya adalah analisis dipakai untuk memodel dinding kantilever, dimana terbentuk ρ = (H + D) + (H = ρ beam column beam , S, dengan rasio momen desain / momen maksimum untuk mengorek

moment method reduction anchored wall . sheetpile. Rowe mengembangkan untuk tanah

Rowe’s © BSN 2017 pivot point di bawah dasar galian / b. method earth support Fixed support Fixed earth method SNI 8460:2017 dinding. Diagram tekanan untuk untuk mengoreksi momen maksimum yang dihasilkan dari 42b. c. adalah kedalaman galian, D adalah kedalaman penetrasi ( Steel sheetpile relatif fleksibel, hidrostatik. Telah ditemukan bahwa momen pada sehingga tekanan fleksibilitas tanah berbeda dengan distr fleksibilitas fleksibilitas dan I adalah momen dan I adalah inersia sheetpile modulus elastisitas defleksi dinding, dan pegas linear dari sistem penunjang. sistem penunjang. linear dari dan pegas dinding, defleksi Dengan menggunakan metode beda hingga, analisis dilakukan untu sistem penunjang (Gambar dan reaksi dinding, gaya-gaya dalam dinding, 43). 10.3.6.3 Metode analisis beam column 10.3.6.3 Dengan cara yang sama, Rowe number stability mengembangkan untuk tanah kohesif hubungan momen makasimum. support method yangdari free earth dihasilkan antara Dengan berkurangnya momen, profil maka diperoleh Metode analisis Dalam analisis ini dinding dianggap sebagai balok linear elastik dengan kekakuan EI yang menahan tekanan aktif tanah dan air. Balok tersebut didukung oleh tahanan bawah pasif dasar galian tanah yang di dimodelkan sebagai pegas “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. Jika (phreatic

SNI 8460:2017 SNI angan massa, continuum mass harus digunakan hanya memberikan tinggi pada tanah di agai

tanah tanah di bawah dasar n penggalian, muka air kan nilai defleksi dinding, g dari besar tegangan. Jadi dimodelkan sebagai pegas ebagai garis freatik steady state flow state steady hardening soil model with small strain with small soil model hardening beam column model

(support system) system) (support 209 dari 303 209 dari 303 Ilustrasi dimodelkan dengan memasukkan elemen pelat dengan . Untuk galian yang dalam, Gambar 43 - embedded wall embedded steady state flow steady state atau atau © BSN 2017 © BSN 2017 dengan parameter sedangkan tertentu. Penggalian dimodelkan sebagai pengur 10.3.6.4 Metode analisis elemen hingga analisis elemen Metode 10.3.6.4 Pada analisis dengan metode elemen hingga, tanah dimodelkan seb

parameter EI dan EA. Sistem penunjang dengan parameter E, A dan L yang diberi gaya prategang 75% – 100%dengan parameter E, A dan L yang diberi gaya prategang 75% – gaya angkur. Ketidaksetimbangan tanah akibat penggalian defleksi dinding, menyebabkan timbulnya gaya-gaya pergerakan dalam massa pada penunjang. Analisis dinding, dilakukan tanah, akibat dan penggalian untuk mendapat timbulnya reaksi sistem gaya-gaya dalam dan reaksi penunjang tersebut. Bersamaan denga tanah di dalam galian akan turun. Aliran air dapat dimodelkan s line) agar tidak terlalu konservatif. Telah tersedia beberapa model tanah Coulomb, sampai dengan yang dari kompleks, yaitu yang paling sederhana, menggunakan model yaitu Mohr-Coulomb model harus hati-hati Mohr- karena model nilai E yang tetap, sedangkan ini nilai E yang sebenarnya tergantun pada model Mohr-Coulomb tidak terjadi peningkatan nilai galian. E Beberapa pada ahli merekomendasikan penggunaan E yang lebih “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. . harus ggunya piping . Dalam tergantung dan 50 . ). Korelasi antara steady state flow steady state engan musim saat tanah berdasarkan uka air tanah tertinggi menghasilkan kondisi embedded walls an) = (2--10) E (2--10) = dinding. Aliran air tanah embedded wall bil sebagai muka air tanah ak ada data tersebut, perlu ur alami banjir, muka air tanah t, artinya analisis dilakukan siman, antara level tertinggi ek. Ini berlaku untuk daerah

steady state flow steady state ), selain kuat geser tanah, kondisi basal heave, blow in, basal heave, blow adalah E unloading-reloading 210 dari 303 harus dilakukan dengan menggunakan parameter ). Aliran air dimodelkan sebagai selebar 10 m diberikan di luar galian. galian. di luar selebar 10 m diberikan 2 drained, long term condition long term drained, embedded wall embedded overconsolidation ratio overconsolidation

(secant stiffness in standard triaxial test) in standard stiffness (secant

Basal heave 50

tanah yang menghasilkan kondisi yang paling mana, kritis. Jika apakah tidak kondisi diketahui tak pasti terdrainase kuat kritis, geser atau analisis terdrainase harus dilakukan yang untuk akan kedua kuat geser pendek. panjang maupun jangka jangka kondisi baik untuk tersebu Pada analisis jangka panjang ( pengaliran air tanah sangat berpengaruh terhadap yang hasil analisis dimodelkan sebagai garis freatik yang dimodel dengan aliran air tanah sebagai dibandingkan akan memberikan hasil analisis yang lebih kritis 10.3.6.7.1 Basal heave adalah mengalirnya tanah kesetimbangan ke daya dalam dukung galian tanah sebagai pada akibat level tergan ujung bawah memenuhi persyaratan stabilitas dasar galian dari bahaya memenuhi persyaratandasar galian dari stabilitas 10.3.6.6.2 Untuk dinding sementara / pada masa konstruksi 10.3.6.6.2 Jika pengamatan muka air tanah dilakukan pada musim yang sama d Pemeriksanaan stabilitas dasar galian (pada kasus gali 10.3.6.7 dengan level terendah di Jakarta Selatan mencapai sekitar 5 m. 5 Selatan mencapai sekitar dengan level terendah di Jakarta Idealnya untuk mendapatkan muka air tanah rencana harus dilakukan pengamatan muka air tanah selama satu siklus musim hujan dan musim kering. Jika tid dilakukan survei muka air tanah sumur-sumur sekitar lokasi proy yang tidak mengalami Jika kebanjiran. lokasi proyek sering meng permukaan jalan. dengan diambil rata rencana harus konstruksi, muka air tanah tertinggi saat pengamatan dapat diam desain. Jika pengamatan muka air musim saat konstruksi, tanah maka muka air dilakukan tanah desain sama pada dengan m musim selama yang pengamatan ditambah berbeda perkiraan dengan penambahan tinggi setempat.data-data sumur muka air Selain memenuhi persyaratan stabilitas dinding, perancangan 10.3.6.6.1 Untuk dinding permanen/pada umur layan 10.3.6.6.1 Muka air tanah berfluktuasi mengikuti musim, dan berbentuk kurva tertinggi dan sinus, ada titik terendah. Muka air tanah rencana adalah jadi muka air tanah tertinggi, oleh ada puncak karena itu perlu diperhatikan kapan penyelidikan tanah dilakukan, agar tidak data mendapatkan yang salah. Sebagai referensi, fluktuasi muka air tanah mu Pada prinsipnya analisis Penentuan muka air tanah desain 10.3.6.6 10.3.6.5 Kuat geser terdrainase dan tak terdrainase Kuat geser terdrainase 10.3.6.5

pada nilai OCR ( Beban tambahan 1 t/m sebesar © BSN 2017 Eur dan E bawah dasar galian, yaitu menggunakan nilai Eur (E SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

exit exit nding nding an air ke terjadi bila SNI 8460:2017 Piping

orong ke atas. orong ke atas. asir, kerikil) yang merupakan ≥ 1,25.

≥ 1,25. blow-in heave ) ≥ 1,5. bila FK . Keadaan ini menyebabkan rusaknya dasar bila FK piping basal heave perlu diperhitungkan adanya beban 211 dari 303 211 dari 303 tie rod. tie rod. bila FK , dan kegagalan-kegagalan yang bersifat struktural, baik piping critical hydraulic gradient harus dirancang sehingga tidak terjadi keruntuhan/kegagalan di Berat lapisan kedap air tersebut tidak dapat mengimbangi tekan deep seated failure deep seated ada bila jenis tanah pada dasar galian adalah pasir. toe kick-off pada dinding berangkur, kegagalan dinding akibat ketidakseimbangan Blow-in

melebihi piping © BSN 2017 © BSN 2017 gradient mendidih. galian seperti aman terhadap Dasar galian 10.3.6.7.3 Piping (quick condition, sand boiling 10.3.6.7.3 Potensi tambahan. tambahan. heave terhadap aman dinyatakan galian Dasar melakukan melakukan pemeriksaan tehadap bahaya pada dindingnya sendiri maupun pada sendiri maupun pada pada dindingnya gaya vertikal, seperti diilustrasikan pada Gambar 44, yaitu berupa defleksi berlebih pada puncak dinding kantilever, 10.3.7 Berbagai moda keruntuhan/kegagalan dinding walls Embedded Blow-in dapat terjadi bila tanah pada dasar galian merupakan lapisan yang lempung relatif (kedap tipis air) dan di bawahnya terdapat lapisan berbutir (p 10.3.6.7.2 confined aquifer. atas pada lapisan berbutir di bawahnya, sehingga pecah dan terd pecah dan di bawahnya, sehingga berbutir atas pada lapisan blow-in terhadap aman dinyatakan galian Dasar “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

embedded walls 212 dari 303 Gambar 44 – Berbagai moda kegagalan

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, agar matan SNI 8460:2017 ram monitoring. lebih lebih besar dari 2 m tidak menyebabkan kan dilakukannya cek ta Selatan, mencapai nis instrumentasi yang i dinding i dinding ng lebih ketat, defleksi ngunan eksisting. ngunan eksisting. mengganggu bangunan nklinometer nklinometer dipasang di el tertinggi dengan level runan muka air tanah di dinding. dinding. us us memenuhi persyaratan eransi penurunan muka air erakan juga menjadi dasar lian tidak akan berpengaruh early warning system ecara umum. ecara sepanjang kedalamannya. n dengan batas maksimum ikut. ikut. embedded wall embedded 213 dari 303 213 dari 303 ) fluktuasi musiman, artinya elevasi muka air tanah tidak range yang ditetapkan perencana berdasarkan hasil analisis dan penga dan penurunan muka air tanah. dan penurunan muka air tanah. © BSN 2017 © BSN 2017

hilangnya kesempatan mendapatkan data; instrumentasi instrumentasi dengan pembacaan lainnya. silang pembacaan suatu Inklinometer ini dipasang pada dinding tersebut. Paling ba dengan sisi yang dekat atau pada tengah-tengah sisi panjang, tidak i 10.3.9.1 Umum 10.3.9.1 Monitoring pergerakan dinding dan tanah di sekitar galian, penu 10.3.8.1 Toleransi penurunan muka air tanah muka air tanah penurunan Toleransi 10.3.8.1 Penurunan muka air tanah di sekitar lokasi proyek akibat pengga terhadap bangunan di sekitar proyek selama berada di fluktuasi dalam muka rentang air ( tanah akibat lebih dari rendah muka air tanah musiman terendah. Ini terjadi karena penurunan air tanah di penggalian menyebabkan penurunanmusiman tidak akan tanah. dalam rentang fluktuasi Sebagai informasi, fluktuasi muka air tanah terendah musiman, antara berdasarkan lev hasil monitoring sekitar 5 m. selama 1,5 tahun di Jakar Jika tidak ada data fluktuasi musiman, harus dianggap bahwa tol tanah adalah 2 m dari permukaan awal. akan Penurunan muka menyebabkan air tanah terjadinya penurunan penurunan tanah. tanah akibat Perencana penurunan muka harus air membuktikan tanah tersebut sekitar. bahwa tidak Toleransi defleksi dinding 10.3.8.2 Toleransi defleksi dinding sangat tergantung pada nilai defleksi maksimum yang berlaku suatu ada s demikian tidak kepadatan lingkungan sekitar. Dengan Jika lingkungan sekitar tidak mensyaratkan defleksi defleksi toleransi batas sebagai maksimum 0,5% H harus dianggap maksimum ya 10.3.9 Verifikasi perancangan: monitoring pergerakan dinding, tanah di sekitar galian, sekitar, pergerakan bangunan terdekat, dll. dilakukan sebagai tidak terjadi kegagalan tiba-tiba. Hasil monitoring (threshold limit) dibandingka kondisi sekitar. Selain nilai mutlak pergerakan, kecepatan penentu perg apakah perlu diambil tindakan dipakai atau tidak. Jumlah monitoring dan je Persyaratan sangat untuk menentukan jumlah dan jenis instrumentasi har menentukan berikut: sukses tidaknya suatu a) prog Jumlahnya ditentukan sedemikian sehingga kerusakan satu alat b) Jenis instrumentasi ditentukan sedemikian sehingga memungkin 10.3.8 defleks tanah dan toleransi muka air penurunan Toleransi 10.3.9.2 Tipikal instrumentasi 10.3.9.2 ber sebagai galian adalah untuk pekerjaan instrumentasi Tipikal a) Inklinometer untuk memonitor pergerakan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. da strut strut g g tidak deflection deflection a dua sisi terdiri atas angunan angunan terdekat . nggalian. nggalian. Frekuensi bangunan terdekat dasar galian. Tetapi akin longgar aktivitas lian intensif. Frekuensi t berat yang hilir mudik water standpipe pada kepala angkur/ ground loss ground water standpipe dipasang satu pada load cell , besmen pengukuran fluktuasi gaya . Ground ini dipasang pada daerah ini harus dilakukan pada 5% jumlah angkur/ 214 dari 303 strut settlement markers settlement . tilt meter yang dipasang pada satu garis yang tegak lurus sisi galian, pa deflection marker dipasang pada jarak-jarak tertentu sepanjang puncak ini dipasang untuk mengetahui garis freatik di luar galian, pad , untuk mengukur penurunan muka air tanah di luar galian. Palin . harus dilakukan dengan memasang

, dimana

strut

water standpipe Tentatif, Tentatif, inklinometer juga dipasang pada tanah di pergerakan tanah belakang di dinding belakang untuk dinding. memonitor yang berpotensi mengalami pergerakan/penurunan akibat akibat pergerakan/penurunan mengalami yang berpotensi Water standpipe galian yang saling tegak lurus. Karena itu dua seri tiga tiap-tiap sisi. Jika kondisi lapangan memungkinkan, satu seri water standpipe water standpipe capping beam menggunakan teodolit dan menggunakan teodolit dan jarak yang berbeda dari tepi galian. galian. tepi dari jarak yang berbeda markers sangat jarang monitoring berjalan baik karena gangguan alat-ala di area galian. dengan menggunakan angkur/ Pengukuran fluktuasi gaya angkur/ produksi. © BSN 2017 SNI 8460:2017 b) d) Pengukuran pergerakan tanah di sekitar galian dan di sekitar c) Pengukuran defleksi pada puncak dinding dengan menggunakan teodolit dan Frekuensi monitoring mengikuti penggalian, aktivitas semakin rapat penggalian, frekuensi artinya monitoring. Sebaliknya, semakin sem padat aktivitas 10.3.9.3 Frekuensi monitoring 10.3.9.3 monitoring. frekuensi semakin jarang penggalian, Frekuensi monitoring minimal 2 kali per minggu monitoring pada saat dapat pengga dikurangi monitoring tersebut berlaku untuk semua jenis instrumentasi. sesuai dengan kepadatan aktivitas pe e) Tentatif bisa juga ditambahkan pengukuran pergerakan kolom b g) Tentatif dapat dipasang ekstensometer untuk mengukur naiknya f) Untuk kedalaman galian lebih dari tiga lapis “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

soil soil nail

juga juga pa gaya dan detail soil nailing soil . Kepala . . SNI 8460:2017 SNI n pelaksanaan sifat sementara ya yang mudah soil nailing soil nailing sif, sif, dinding lian, lian, tetapi subpasal ini yang diletakkan di atas anjang nail anjang nail bar yang dipasang di ntrol deformasi yang ketat. n pihak, soil “driven/pushed ya. Aplikasi lainnya dari al, dan tata cara perancangan dan detail sekitar kepala nail

bearing plate

soil nailing 215 dari 303 215 dari 303 FHWA0-IF-03-017) ( ” dapat digunakan sebagai struktur sementara maupun juga biasa digunakan untuk stabilisasi lereng timbunan, baik . Soil nailing nail nail bar. Gambar 45 menyajikan potongan tipikal dinding adalah sistem perkuatan lereng yang bersifat pasif, artinya tan dapat digunakan untuk stabilisasi lereng galian, baik yang ber tersebut dipasang dengan sudut kemiringan mendekati horizontal soil nailing soil sebagai perkuatan lereng, baik yang bersifat sementara maupun hanya dapat digunakan sebagai struktur sementara karena sifatn adalah memperkuat dinding penahan tanah eksisting. eksisting. adalah memperkuatpenahan tanah dinding Gambar 45 – Potongan tipikal dinding Gambar 45 – Potongan tipikal dinding © BSN 2017 © BSN 2017 Subpasal ini menyajikan persyaratan material, nilai-nilai tipik sistem permanen. Sekalipun pembahasan lebih banyak mengenai lereng ga timbunan. untuk lereng berlaku juga 10.4.2 Deskripsi Soil nailing prategang. Sistem perkuatan ini utamanya terdiri atas sejumlah dalam tanah dengan cara dibor atau dinding muka. komponen dasar shotcrete) sebagai semprot yang diperkuat (reinforced dipancang/ditekan, dan dinding muka berupa beton Nail bar 10.4 Soil nailing nailing 10.4 Soil 10.4.1 soil nailing pekerjaan lingkup Ruang 10.4.3 perancangan lain dalam Pertimbangan Di samping kelebihannya dibandingkan dengan dalam sistem hal dinding biaya penahan tanah konstruksi lainnya, dan dinding kemudaha untuk badan jalan raya, jalan kereta api, maupun aplikasi lainn nailing soil nailing grouted “Drilled and struktur permanen, setelah dilengkapi dengan antikorosi. Di lai nailing” tersambung dengan dinding muka dengan perantara dinding muka dan diteruskan baut ke pengikat, sehingga kepala di sekitar tekanan tanah pada dinding muka dapat ini membutuhkan deformasi untuk memobilisasi tahanan tanah sep tanah tahanan ini membutuhkan deformasi untuk memobilisasi Soil nailing mempunyai kekurangn, yaitu cocok tidak aplikasi untuk dengan ko Karena sesuai dengan sifatnya yang merupakan perkuatan tanah pa maupun permanen. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

lebih drilled drilled nail bar

rendah, karena tahapan tahapan pelaksanaan “ “drilled and grouted soil nailing” and grouted soil “drilled 216 dari 303 tipe ini relatif pendek. Oleh karena itu,

soil nailing

© BSN 2017 pada kena korosi, dan hanya cocok untuk perkuatan lereng yang reatif SNI 8460:2017 SNI sering diaplikasikan di lapangan. Gambar 46 menyajikan tipikal nailing”. and grouted soil “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dan dan nail bar nail yang besar SNI 8460:2017 SNI emiringan tipikal di bawah bidang 0 nail bar. Kemiringan nail bar drilled and grouted soil (

terhadap bidang horizontal. horizontal. bidang terhadap 0 soil nailing sampai dengan 20 0 soil nailing harus dihindari karena akan menyebabkan 0 217 dari 303 217 dari 303 sampai dengan 90 sampai dengan 0 grout, yang akan mengurangi kapasitas tarik < 10 < nailing) (FHWA-NHI-14-007) berkisar antara 10 soil nailing nail bar ) di dalam terhadap bidang horizontal) mengurangi kebutuhan panjang nail 0 nail bar void tidak efektif menahan gaya lateral. tidak nail Persyaratan teknis © BSN 2017 © BSN 2017

Gambar 46 – Tipikal tahapan pelaksanaan dinding Gambar 46 – Tipikal tahapan pelaksanaan 10.4.4 10.4.4.1 Nilai-nilai tipikal komponen dinding Nilai-nilai 10.4.4.1 dinding Kemiringan 10.4.4.1.1 Kemiringan dinding akan (~80 sedikit vertikal memperpendek dari kebutuhan 10% panjang terbentuknya pori ( Kemiringan tipikal 10.4.4.1.2 Kemiringan Kemiringan 10.4.4.1.2 horizontal. Kemiringan menurunkan proteksi terhadap korosi. Sebaliknya, kemiringan menyebabkan 10% sampai dengan 15% nailing berkisar antara 80 dinding soil dibandingkan dengan dinding yang tegak. K

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

 perti tidak untuk site < 0,6H karena karena 0,6H < ” dan 1 m sampai coated nail bar awah awah puncak dinding, n n dan mengurangi efek n nail bar

. 400 MPa) dengan diameter . Sebaliknya, hasil analisis yang soil nailing sliding yield strength corrugated sheath corrugated : a) pola segi empat, b) pola segitiga (FHWA- . grid. Spasi horizontal dan vertikal biasanya sama. 218 dari 303 drilled and grouted soil nailing and grouted drilled . NHI-14-007) ”. BJTD 40 ( ”, tipikal diameter lubang bor bervariasi dari 100 mm nail bar

nail nail bar > 1,2H menunjukkan bahwa tanah pada lokasi berkisar antara 0,6H sampai dengan 1,2H, dimana H adalah deformed bar deformed “driven soil nailing “driven soil nail bar nail bar dapat dipasang mengikuti pola segi empat atau pola segitiga se adalah 1,5 m untuk “ untuk m 1,5 adalah nail bar

nail

Nail bar Panjang Panjang menggunakan baris pertama harus dipasang tidak lebih dalam dari 1,1 m di b biasanya dipasang mengikuti pola drilled and grout soil nailing and grout drilled

Gambar 47 – Pola pemasangan © BSN 2017 Panjang Panjang tipikal 10.4.4.1.3 10.4.4.1.3 SNI 8460:2017 SNI Nail bar memberikan hasil panjang nailing soil untuk lunak cocok atau terlalu (spasi) Jarak antar 10.4.4.1.4 Nail bar Tipikal spasi 10.4.4.2.1 Nail bar kedalaman kedalaman galian atau tinggi timbunan. Jarang dijumpai panjang 10.4.4.1.5 Diameter lubang bor 10.4.4.1.5 Untuk “ Persyaratan dinding material komponen 10.4.4.2 biasanya tidak memenuhi stabilitas terhadap m untuk dengan 1,2 Nail bar untuk mengurangi potensi longsor pada bagian awal tahapan galia dinding. kantilever pada sampai dengan 200 mm. 25 mm. Gambar 47. Sekalipun jarang digunakan di Indonesia, kadang-kadang digunaka memberikan proteksi tingkat rendah membungkus dengan adalah dengan nail bar terhadap korosi. Tingkat proteksi yang lebih tinggi

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

grout terpenuhi. ) 0,4 – 0,5. permanen, 2,5 m, dan dan m, 2,5 nail bar  ai dengan 250 SNI 8460:2017 ng di atas beton w/c ratio ndahan ndahan bagi tampak grout cover soil nailing , dan beton semprot yang dengan interval , terlebih dulu diisi dengan . . (FHWA-NHI-14-007), b) permanen (FHWA0-IF-03-017), c) nail bar nail bar cast in place in cast workability dan , untuk menjamin minimum soil nailing 219 dari 303 219 dari 303 nail bar dari material sintetik (HDPE atau PVC) yang menyelimuti 18 MPa. Beton semprot yang diperkuat ini merupakan dinding muka mempunyai tebal tipikal 75 mm – 100 mm,  wiremesh M6 (ukuran 6 mm). Beton semprot disyaratkan corrugated sheath corrugated corrugated sheath (BS 8006-2, 2011) . grout dalam 28 hari adalah 21 MPa. Bahan tambah umumnya tidak shotcrete untuk memperbaiki untuk plasticizer dimasukkan ke dalam lubang bor. dimasukkan ke dalam corrugated sheath pada soil nailing corrugated sheath terbuat dari pelat baja berukuran tipikal 200 mm x 200 mm samp grout dibuat dari semen tipe 1, dengan tipikal rasio air/semen ( . Anulus spasi antara Gambar 48 – Material pelengkap: a) centralizer © BSN 2017 © BSN 2017

Centralizer dibungkus dilengkapi dengan 1 lapis mempunyai kuat tekan fc’ semprot dinding muka Beton 10.4.4.2.4 Beton semprot atau 10.4.4.2.2 Bearing plate Bearing 10.4.4.2.2 plate Bearing mm mm. tebal 19 x 250 mm, dengan 10.4.4.2.3 Grout Material komponen dasar dinding muka. Komponen akhir dinding muka dipasa Persyaratan kuat tekan digunakan kecuali semprot, berupa panel beton pracetak, beton diperkuat. Komponen akhir dinding muka muka dinding ini memberikan aspek kei Material pelengkap 10.4.4.2.5 a) Centralizer dipasang secara beraturan sepanjang berjarak 0,5 m dari kedua ujung sebelum nail bar nail bar ditambahkan terbuat dari PVC atau material sintetik lainnya. lainnya. PVC atau material sintetik dari Centralizer terbuat b) korosi Proteksi Jika dibutuhkan proteksi korosi tingkat tinggi, misalnya pada “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

 m, dan engan vertical drain vertical ada dasar galian, , dengan N SPT . . . . Karena itu daerah dan penyemprotan nail

ekanan air tanah. Jika n dan konstruksi nails 5, umumnya memenuhi  soil nailing soil nailing soil ; (cobbles) medium dense medium yang digunakan adalah

atau sementasi natural. atau sementasi natural. adalah tanah-tanah dengan kondisi sebagai soil nailing 220 dari 303 apparent Vertical drain strip Vertical drain medium stiff, medium dengan NSPT soil nailing soil nailing sama dengan spasi horizontal dari samaspasi horizontal dengan strip harus dapat berdiri vertikal tanpa penyangga setinggi 1 m - 2

strip dengan lebar 300 mm - 400 mm dipasang di belakang dinding muka soil nailing

Tanah yang tidak cocok untuk Tanah yang

10.4.2.3.3; 10.4.2.3.3; © BSN 2017 SNI 8460:2017 Tanah kohesif dengan konsistensi 10.4.4.3.2 Persyaratan untuk tanah kohesif 10.4.4.3.2 dengan satu muka terbuka menempel dan pada muka tanah, yang sedangkan lain dari semprot. Spasi horizontal bagian tertutup yang plastik. tertutup Bagian plastik yang menempel terbuka pada beton selama 1 hari - 2 hari untuk memberikan kesempatan pemasangan beton semprot. c) drain strip Vertical Vertical drain menempel pada permukaan tanah. 10.4.4.3 Persyaratan tanah untuk 10.4.4.3 Vertical drain strip ini dipasang dari level muka maksud air menangkap tanah sampai air dasar tanah dinding, dinding. tidak menekan tanah praktis sehingga air dan d menyalurkannya ke saluran tepi p Tanah pasir yang cocok adalah pasir dengan kepadatan 10.4.4.3.3 Persyaratan untuk tanah pasir 10.4.4.3.3 10.4.4.3.1 Persyaratan umum 10.4.4.3.1 Tanah untuk 10.4.2.3.1. persyaratan yang disebutkan pada 10, yang menunjukkan kohesi adanya 10.4.4.3.4 Tanah yang tidak cocok untuk 10.4.4.3.5 Pengaruh tinggi muka air tanah Pengaruh 10.4.4.3.5 Semakin tinggi permukaan air tanah semakin sulit pengerjaan d) yang sangat korosif. Tanah dengan air tanah b) Tanah organik; c) bulat dan batu Tanah yang mengandung batu bongkah berikut: berikut: a) Tanah-tanah yang tidak memenuhi persyaratan yang disebutkan pada 10.4.2.3.2 dan 10.4.4.4 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancanga Faktor-faktor yang 10.4.4.4 dengan muka air tanah yang tinggi kurang cocok untuk dinding Selain itu, pada masa umur layan dinding muka karena tidak pada boleh umumnya menerima dinding ini tekanan tidak air dirancang tanah, untuk menahan sistem drainase yang komprehensif. harus disediakannya dipaksakan, t Kondisi geologi setempat 10.4.4.4.1 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

soil nail basal untuk secara nail bar (Gambar 49). nail bar adalah SNI 8460:2017 soil nailing kembang kembang susut yang sar galian saja, tetapi ian ian bawah, panjang s global dan deformasi 0,8H, dimana H adalah ebagai perancangan awal ka melakukan pengeboran al bertujuan mendapatkan perlu diperhatikan bila dinding dinding akan menurunkan tahanan dilakukan seperti umumnya . . Struktur geologi tanah setempat

karena perlu bekas diketahui bidang , dan hal-hal lain yang memengaruhi trial and error. Nilai-nilai tipikal seperti Water flush Water

site basal heave dikoreksi dan disesuaikan dengan hasil soil nailing rebar yang digunakan sebagai dan dinding muka. dinding muka. dan soil nailing soil nailing water flush. 221 dari 303 221 dari 303 soil nailing juga harus dicek terhadap stabilitas harus ditentukan sedemikian sehingga meminimalkan ditentukan secara seperti nail bar seperti nail bar , perlu diperhatikan. , perlu diperhatikan. soil nailing fissures, fractures, bedding plane bedding fissures, fractures, soil nailing, soil harus dicek terhadap stabilitas global dan stabilitas internal Riwayat kelongsoran Riwayat pada lokasi yang selanjutnya digunakan untuk memeriksa keamanan komponen- trial and error ini. Misalnya sebagai perancangan awal, panjang dan tanah. grout dan tanah. nail pada galian dalam, sedangkan pemeriksaan terhadap gelincir arah lateral soil nailing soil nailing. soil © BSN 2017 © BSN 2017 dapat diambil lebih pendek dari 0,8H. pendek dari dapat diambil lebih bar Sebagai catatan, panjang waste, dengan memerhatikan bahwa panjang setengah kedalaman galian bagian atas dapat diambil sama dengan kedalaman galian. Sedangkan untuk setengah kedalaman galian bag 12 m. Secara bertahap dimensi dinding Jika analisis stabilitas global bertujuan memeriksa stabilitas 10.4.5.1 Umum 10.4.5.1 Perancangan dinding diuraikan pada subpasal 10.4.4.1 dan 10.4.4.2 dapat digunakan s dalam proses keseluruhan terhadap bahaya longsor, analisis gaya-gaya stabilitas intern komponen dinding 10.4.4.4.3 Kembang susut tanah Kembang 10.4.4.4.3 Tanah lempung dengan plastisitas yang tinggi mempunyai potensi besar seiring dengan perubahan kadar air. Potensi deformasi ini pada daerah ini. digunakan nailing akan 10.4.5 Analisis dan perancangan dinding juga lapisan tanah di bawahnya yang dapat sistem memengaruhi stabilita gelincir dapat membahayakan stabilitas dinding analisis. Dinding Pemahaman mengenai kondisi tanah tidak hanya terbatas sampai da Jika kondisi tanah relatif lunak, dinding apakah mengandung soil nailing dinding stabilitas Teknik pengeboran 10.4.4.4.2 Agar tidak merusak dinding lubang bor dan memperlunak tanah, ji di tanah kohesif dilarang menggunakan friksi antara dilakukan seperti pada dinding gravitasi. pada dinding gravitasi. seperti dilakukan heave, dan stabilitas gelincir arah lateral karena kondisi kedua tanah hal tersebut yangterjadi. Pemeriksaaan terhadap lunak memungkinkan dilakukan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, an an bearing bearing nail bar lainnya. se secara soil nailing soil nail

lainnya, begitu nail minimum terhadap . . dengan kesetimbangan batas ke ke 1,1. njutan dari pemeriksaan 1,5 pada kondisi jangka  nail yang dilas pada  pons nail gs nail bar (lihat Gambar 49b). ara dua lapis dinding muka, muka, lapis dinding dua ara secara keseluruhan aman r keamanan minimum dan K (lihat Gambar 49.a). Ketika Ketika 49.a). Gambar (lihat nail bar nail terhadap stabilitas dinding nail bar soil nailing headed stud headed diperiksa terhadap bahaya cabut dan dan dinding muka. Terakhir karena dinding adalah analisis stabilitas terhadap sejumlah Nail bar adalah analisis stabilitas lereng yang dilakukan maka akan termobilisasi tahanan nail terhadap 222 dari 303 nail bar dalam tahanan terhadap longsor. Analisis stabilitas soil nailing nail bar, nail yang selanjutnya akan digunakan untuk evaluasi nail bar, ja pada dinding dan koneksi ant pada dinding ja soil nailing soil yang terletak di belakang bidang gelincir, sehingga . nailing soil nail bar nail permanen, dinding muka perlu diperiksa struktural lebih lanjut permanen, perlu juga dilakukan analisis stabilitas global deng . Dinding muka diperiksa terhadap terhadap muka diperiksa nail bar. Dinding yang umum digunakan untuk analisis stabilitas lereng. Dinding soil nailing

soil nailing soil pada bagian 1,3 pada kondisi jangka pendek, selama masa penggalian. selama masa penggalian. pendek, jangka 1,3 pada kondisi 

Gambar 49 global (FHWA-NHI-14-007)Stabilitas internal, b) Stabilitas – a) (pullout) global ini dilakukan untuk menjamin bahwa dinding Analisis stabilitas internal dinding 10.4.5.3 Analisis stabilitas internal stabilitas internal Analisis 10.4.5.3 © BSN 2017 SNI 8460:2017 SNI Berarti tidak ada kontribusi terhadap bahaya longsor. Analisis stabilitas global disarankan equilibrium) (limit untuk menggunakan program Untuk dinding F kondisi global dinyatakan stabil bila beban gempa dan dinding terhadap sejumlah bidang gelincir yang tidak memotong satupun Analisis stabilitas global dinding Subpasal berikut menguraikan mengenai hal-hal tersebut dan kela stabilitas global Analisis 10.4.5.2 stabilitas stabilitas internal berupa pemeriksaan soil nailing lemah terhadap air, maka khusus. akan diuraikan mengenai sistem draina suatu bidang gelincir memotong cabut bidang gelincir yang memotong beberapa atau seluruh dinyatakan aman terhadap stabilitas global, FKgs min, stabilitas yang dihasilkan dari analisis global ini global bila panjang dan faktor keamanan memberikan kontribusi terhadap stabilitas. stabilitas. memberikan terhadap kontribusi Sekalipun analisis stabilitas internal bidang menghasilkan gelincir kritis, nilai tetapi fakto tujuan utama gaya tarik maksimum pada analisis setiap stabilitas internal adalah menghasilkan komponen-komponen dinding kapasitas tarik material tarik kapasitas Untuk dinding seperti momen lentur yang beker yaitu komponen dasar dan komponen akhir melalui . Pengecekan struktural tidak dibahas di dalam subpasal ini. subpasal ini. dibahas di dalam tidak plate. Pengecekan struktural Gambar 50a menggambarkan kontribusi gaya tarik pada soil nailing. Besarnya gaya tarik maksimum berbeda dari satu juga lokasi dari gaya tarik maksimum berbeda-beda dari satu “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(Lp) dimana SNI 8460:2017 SNI

belum terpasang, nail bar ; b) Bidang gelincir nail bar membesar seiring soil nailing ini umumnya dan beton semprot belum pada bagian yang terbuka tahap penggalian di tengah nail bar rogram stabilitas lereng yang nail bar nail bar nail seiring dengan tahapan penggalian; , karena akan menghilangkan keruwetan- nail bar 223 dari 303 223 dari 303 soil nailing dan ada rembesan (FHWA-NHI-14-007) Bishop. simplified nail bar dengan bidang gelincir menentukan panjang method) (wedge sedangkan untuk bidang gelincir lingkaran dihitung Gambar 50 – a) Lokasi gaya tarik maksimum pada Gambar 50 – a) Lokasi gaya © BSN 2017 © BSN 2017

c) Kondisi kritis saat galian di tengah, beton semprot dan potensial dan perubahan gaya tarik pada potensial dan perubahan gaya tahanan cabut terbentuk. terbentuk. cabut tahanan Gambar 50b menggambarkan bahwa gaya tarik maksimum pada dengan tahapan galian, oleh karena itu penggalian. situasi Akan tetapi kritis kondisi biasanya kritis bisa dijumpai juga dijumpai pada pada tahap dimana akhir penggalian pada tahap tersebut selesai, tetapi Perpotongan Perpotongan terpasang. Kondisi menjadi lebih kritis ketika terjadi (lihat Gambar 50c). rembesan Analisis stabilitas internal ini disarankan untuk menggunakan p dibuat khusus untuk analisis dinding keruwetan. Program stabilitas menggunakan salah satu lereng dari 2 macam bidang untuk gelincir, yaitu bilinear dan bidang desain lingkaran. gelincir Untuk bilinear, faktor keamanan dinding terhadap gelincir biasanya dihitung menggunakan metode baji menggunakan metode “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

soil soil (3) (2) 2 untuk  1,5 pada

heave sliding dap gelincir dengan bila FK bila . Akan tetapi jika evaluasi , dimana faktor keamanan perti pada dinding penahan nail output program perancangan basal heave basal heave

–tanah; dilakukan seperti umumnya pada kasus ;

grout

(pullout) 224 dari 303 yang terletak di belakang bidang gelincir, Lp (lihat ; ’ basal heave basal nail bebas dari bahaya

2,5 untuk kondisi jangka panjang. panjang. jangka 2,5 untuk kondisi  soil nailing soil nailing tidak cocok dibangun pada tanah lempung lunak, maka dihitung dengan membandingkan tahanan terhadap cabut dengan (pada tanah pasir / non kohesif); pasir / non kohesif); (pada tanah di belakang bidang gelincir yang memberikan tahanan cabut. yang bidang gelincir di belakang a harus dievaluasi bila tanah kohesif lunak dijumpai di bawah dasar 1,1 pada kondisi gempa. 1,1 pada kondisi  po, dikatakan aman terhadap geser arah lateral jika FK  dinyatakan aman terhadap bahaya nail tak terdrainase; tak

maksimum dengan menggunakan Persamaan (3). maksimum dengan menggunakan tan Ks : : harus dilakukan, evaluasi v

’ / Tmax nail  po soil nailing soil basal heave soil nailing soil = sudut geser dalam efektif tanah; dalam efektif tanah; = sudut geser Ca D Lp = R terhadap cabut; = faktor keamanan

po = tahanan cabut; =  po pada level nail efektif = tekanan overburden = 0,8  = sudut geser tanah-grout v po po ’ ’ a basal heave Keterangan FK  Ks = 0,7; tekanan tanah = koefisien  D = diameter lubang bor; Lp = panjang Pemeriksaaan terhadap cabut dilakukan untuk setiap baris terhadap cabut, FK © BSN 2017 galian. Karena dinding pada umumnya dinding 10.4.5.4 Analisis stabilitas terhadap basal heave stabilitas terhadap Analisis 10.4.5.4 SNI 8460:2017 Potensi Dinding galian. galian. FK gaya tarik Cu = kohesi  kondisi normal dan kondisi normal 10.4.5.6 Pemeriksaan nail terhadap cabut 10.4.5.6 Tahanan cabut terbentuk pada bagian = = adalah 0,5 Cu (pada tanah kohesif); kohesif); 0,5 Cu (pada tanah = adalah Ca pada antarmuka (bond) = tahanan friksi

Keterangan R Dinding kondisi jangka pendek dan pendek dan jangka kondisi tanah gravitasi pada umumnya, dimana tambahan. dan beban tekanan tanah gaya dorong lateral akibat dibandingkan tahanan terha Evaluasi stabilitas terhadap gelincir arah lateral dilakukan se 10.4.5.5 Analisis stabilitas terhadap gelincir arah lateral Analisis stabilitas terhadap 10.4.5.5 R . Tahanan cabut dapat dihitung dengan Persamaan (2). dapat dihitung cabut nailing. Tahanan Gambar 50a). Panjang Lp dapat ditentukan dari grafik “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

.  nail nail max (4) Nail bar . 0,7 T 

0 nail SNI 8460:2017 ini berubah-ubah 1,5, agar dinding 

nail po disyaratkan memakai Nilai tipikal T Nilai

. pada 2,0. Pengecekan cabut pada yang memegang kepala 1,5 pada kondisi normal dan  

1,8.

p  po

permanen dengan beban gempa ; ts ts nail (fy). Material nail Material (fy).

dinyatakan aman terhadap bahaya kuat dihitung untuk setiap baris bila FK bearing plate nail nail soil nailing nail bar . Faktor keamanan terhadap kuat tarik material 2 dilakukan dengan membandingkan gaya tarik soil nailing dari 225 dari 303 225 dari 303 nail yang digunakan untuk memeriksa pons pada lapisan . ; nail pada dinding yaitu gaya tarik naik pada kepala nail yaitu gaya nail bar yield strength 0, nail bar nail bar maksimum; maksimum. dari 1,3, agar dinding  .

nail nail dinyatakan aman terhadap pons bila FK ts ts permanen dengan beban gempa mengharuskan FK , dan gaya tarik

: nail dinyatakan aman terhadap bahaya cabut. aman dinyatakan permanen. permanen. yield strength soil nailing dinyatakan aman terhadap bahaya cabut bila FK soil nailing

© BSN 2017 © BSN 2017 = material kuat tarik terhadap = faktor keamanan gaya tarik = t s t s t max nail dihitung dengan Persamaan (4): dengan nail dihitung FK An = luas penampang fy = Keterangan FK Nail bar Tmax tarik = gaya T maksimum, Tmax, dengan BJTD 40, berarti fy = 400 MPa = 4000 kg/cm soil nailing material Pemeriksaan kapasitas tarik 10.4.5.7 Pemeriksaan kapasitas tarik material Pemeriksaan kuat tarik mengharuskan FK Dinding beton semprot ini adalah T beton semprot ini adalah sepanjang duduk di atas lapisan beton semprot ini (Gambar 51). Gaya tarik tarik material nail bar Pemeriksaaan pons pada beton semprot dinding muka 10.4.5.8 Pemeriksaaan pons pada dinding muka dilakukan terhadap komponen dasar dinding muka berupa beton semprot yang diperkuat, karena 1,1 pada kondisi gempa, dengan catatan bahwa kondisi gempa soil nailing dicek hanya pada dinding dinding dinyatakan aman terhadap kuat tarik material nail dinyatakan aman terhadap kuat Faktor keamanan terhadap kuat tarik material “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. . soil nailing soil soil nailing soil bearing plate bearing han tekanan air,

nding rainase dan detail pada umumnya tidak am galian. galian. am ara lapisan beton semprot atas dinding uka, uka, perlu dilakukan. Koneksi

yang dilas pada yang dilas soil nailing soil headed stud headed ini harus langsung dapat disalurkan secara

adalah 1,50 m, jadi tipikal spasi horizontal dari 226 dari 303 nail selebar 300 mm – 400 mm, di belakang muka, dinding an berakibat pada longsornya di ), dari level permukaan air tanah tertinggi sampai dasar permanen, bahwa pemeriksaan lebih lanjut struktural dinding H (S vertical drain strip uka itu dilakukan melalui melalui uka itu dilakukan soil nailing nail bar vertical drain strip vertical Gambar 51 pons pada dinding muka – Pemeriksaaan adalah 1,50 m. adalah

menerus ke saluran memenuhi tepi persyaratan galian, tersebut ak dan selanjutnya dibuang keluar galian. Kegagalan Air tanah yang tertangkap oleh dinding muka. Tipikal spasi horizontal strip vertical drain Program komputer yang khusus memperhitungkan untuk adanya tekanan perancangan air Gambar 52.saluran pembuang diperlihatkan pada tanah pada dinding. Sistem d © BSN 2017 CATATAN – untuk dinding SNI 8460:2017 dengan tujuan memotong aliran permukaan agar tidak masuk ke dal agar tidak masuk memotongdengan tujuan aliran permukaan Dalam perancangan pada umumnya dinding muka karena dipasang itu dianggap tidak mena Sistem drainase pada prinsipnya terdiri atas saluran terbuka di 10.4.5.9 Perancangan sistem drainase 10.4.5.9 sejarak spasi horizontal muka seperti pengecekan momen tekuk sebagai dan komponen pemeriksaan dasar koneksi dinding muka ant dan m lapisan dinding kedua antara lapisan akhir dinding m “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, dan weep hole

SNI 8460:2017 SNI tanah di lapangan. tanah selama penggalian dan subhorizontal drain subhorizontal . Jika air tanah tinggi, dapat ngga meningkatkan gaya tarik slotted PVC pipe slotted diameter 2”, yang , umumnya tidak memerlukan analisis vertical drain strip, drain vertical soil nailing soil dan tanah yang ditahannya sampai

). H soil nailing 227 dari 303 227 dari 303 pada daerah bawah dinding muka. Tipikal terhadap bidang horizontal, dengan kerapatan 1 buah 0 yang terdiri atas - 10 - 0 weep hole terbentuk. Dinding nail (S horizontal nail bar subhorizontal drain subhorizontal bidang vertikal. Panjangnya tergantung kondisi tanah dan air kondisi tanah tergantung bidang vertikal. Panjangnya soil nailing soil adalah sistem perkuatan lereng pasif, artinya diperlukan deformasi 2 © BSN 2017 © BSN 2017

dan defleksi dinding setelah konstruksi selesai. setelah konstruksi dan defleksi dinding Gambar 52 drainase dan detail saluran tepi pembuang (FHWA-NHI-14-007) – Sistem 10.4.5.10 Deformasi dinding soil nailing Dinding tertentu agar tahanan suatu jarak tertentu ke belakang setelahnya. akan Pergerakan bergerak akan segera ke selesai arah bila tanah galian, didominasi sebaliknya akan tanah terjadi bila tanah didominasi berbutir. tanah kohesif, hi Kondisi nail per 10 m Pekerjaan perancangan rutin dinding Sistem drainase seperti diuraikan di atas adalah tipikal desain ditambahkan dipasang dengan kemiringan 5 rembesan. Untuk pekerjaan khusus, spasi lainnya disesuaikan dengan hasil analisis rembesan. hasil analisis dengan lainnya disesuaikan Opsional, untuk membantu ditambahkan 1 atau 2 baris melepaskan tekanan air tanah secepat mungkin, dapat menggunakan pipa PVC diameter 2” (50 mm), dengan jarak dengan 2 kali spasi horizontal kurang lebih sama “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(5) (6) 1,50 1/333 ; al lebih kecil dari , semakin tegaknya lateral semakin besar rikut: nail bar dengan rumus empiris pada ergerakan lateral. lateral. ergerakan 1,25 1/500 1,5; Tanah pasiran Tanah butir halus  228 dari 303 di belakang dinding yang dapat dihitung dengan diberikan pada Gambardiberikan 53. DEF 0,8 1/1000 tanah keras )i dan C sebagai fungsi kondisi tanah (FHWA-NHI-14-007) )i dan C sebagai fungsi kondisi soil nailing soil nailing  ) H 

i : : )

C 0,7 dimana L adalah panjang nail dan H adalah kedalaman galian nail dan H adalah 0,7 dimana L adalah panjang x H  i  ( ) Variabel lapuk dan Batuan (Tabel 39); kondisi tanah = rasio yang tergantung 

i = C(1 – tan

) Tabel 39 – Variabel ( Variabel Tabel 39 – = ( DEF kemiringan dinding; = h   dinding, dan semakin sama seperti p yang besarnya hal-hal dan dipengaruhi pergerakan lateral, beban tambahan. Pergerakan vertik Defleksi lateral maksimum pada puncak dapat dinding diprediksi Persamaan (5). a) L/H b) FKgs global stabilitas Faktor keamanan untuk H = kedalaman galian. be untuk kondisi di atas berlaku Dengan catatan bahwa persamaan © BSN 2017 ( dengan bertambah tingginya dinding, semakin besarnya spasi Defleksi Defleksi lateral maksimum terjadi pada puncak dinding. Defleksi SNI 8460:2017 D Persamaan (6). Deformasi tanah terjadi sejauh D Keterangan c) tambahan dapat diabaikan. Beban kecil dan C dinding Ilustrasi deformasi tanah (Tabel 39). yang tergantung kondisi = koefisien  Keterangan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) dapat

max SNI 8460:2017 SNI ) dapat ditahan soil nailing dan max

, dampak potensial dari a konstruksi. Deformasi n yang cukup. Gaya tarik maksimum (T segera setelah selesainya lebih lanjut dengan metode (FHWA-NHI-14-007) nail dan kegiatan monitoring serta maksimum (T nail soil nailing nail bar, dengan faktor keamanan nail nail bar dan kegiatan monitoring dan soil nailing 229 dari 303 229 dari 303 = 0,005H merepresentasikan batas atas dari kinerja dinding izin izin

untuk memverifikasi bahwa gaya h  nail bar nail dilakukan untuk verifikasi bahwa gaya nail Gambar 53 – Ilustrasi deformasi dinding

© BSN 2017 © BSN 2017 pergerakan dinding terhadap struktur tersebut harus dipelajari numerik seperti metode elemen hingga, atau dengan membandingkan dengan data proyek sama, atau keduanya. dinding yang sama pada tanah yang Defleksi horizontal izin Jika struktur yang kritis atau sensitif berada dekat dinding inspeksi visual untuk mendapatkan data mengenai kinerja dinding tanpa terjadi pergerakan yang berlebihan, dengan faktor keamana yang baik. Data monitoring setelah selesainya konstruksi menunjukkan bahwa terus pergerakan bertambah, kadang-kadang sampai 6 bulan setelah selesainy pascakonstruksi pascakonstruksi dapat bertambah hingga 15% dari nilai defleksi konstruksi. 10.4.6 perancangan Verifikasi Umum 10.4.6.1 Verifikasi perancangan terdiri atas pengujian pada komponen-komponennya. Pengujian pada ditahan tanpa terjadi pergerakan yang berlebihan pada yang cukup. Pemasangan instrumentasi dan kegiatan monitoring sedapat dimulainya penggalian, mungkin untuk mendapatkan datum dilakukan bagi embacaan pembacaan-p berikutnya, sebelum kecuali untuk pemasangan instrumentasi yang tidak bisa dilakukan sebelum selesai. Subpasal berikut dinding menguraikan mengenai uji pada muka inspeksi visual. tarik Uji 10.4.6.2 Uji tarik pada “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, nail

a 60 menit dengan dinyatakan lolos uji nail dial gauge . Setiap tahap pembebanan (menit) untuk mengukur gaya tarik (FHWA0-IF-03-017) . max 1,2,3,4,5,10 1,2,3,4,5,10 1,2,3,4,5,10 1,2,3,4,5,10 1,2,3,4,5,10 1,2,3,4,5,10 produksi. Beban uji diberikan nail nail Pembacaan dial gauge load cell nail bar 1,2,3,4,5,6, 10,20,30, 50, 60 1,2,3,4,5,6, creep, dimana seperti pada Tabel 40. Tabel 40. seperti pada . Gambar 54 menyajikan ilustrasi pemasangan 230 dari 303 dial gauge 10 10 10 60 10 10 dial gauge (menit) yang dilengkapi dengan up peralatan uji tarik pada Lama beban ditahan tersebut dirangkumkan pada Tabel 41. pada Tabel 41. dirangkumkan tersebut di antara interval waktu 1 menit – 10 menit tidak melebihi 1 mm. Bila ini harus dilakukan pada 5% dari ) nail w nail tidak boleh lebih dari 2 mm. hydraulic jack hydraulic

Tabel 40 – Jadwal pembebanan dan pembacaan dan pembacaan Jadwal pembebanan Tabel 40 – dan alat-alat pengukur gaya dan pergerakan gaya dan pergerakan dan alat-alat pengukur 25 50 75 100 125 150 nail

(% T (% Beban Gambar 54 – Set gauge pressure sebagai alat ukur gaya kedua. Untuk mengukur pergerakan

Uji tarik ini pada prinsipnya adalah uji rangkak atau

ditahan selama 10 menit, sedangkan beban maksimum jadwal pembebanan dan pembacaan ditahan selam © BSN 2017 hydraulic jack digunakan digunakan paling tidak 2 buah diberikan diberikan oleh SNI 8460:2017 SNI bila pergerakan kriteria ini tidak pergerakan terpenuhi maka diperiksa untuk interval waktu 6 menit – 60 menit, dengan Kriteria pergerakan nail Uji tarik pada bertahap hingga mencapai beban maksimum sebesar 150% T “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

pada 2 dari sistem pada kepala Tiltmeter juga SNI 8460:2017 . pada jarak-jarak ang paling tidak ini juga mewakili nail an an air tanah pada outflow load cell n Jika dikehendaki atau titik water standpipe gan inklinometer. Karena untuk menunjukkan lokasi n di atas. n di atas. l untuk mendeteksi adanya 1 2 creep strain gauges izin (mm) izin (mm) Pergerakan nail ) dan soil nailing 0 (T izin pada uji izin pada nail nail ; 231 dari 303 231 dari 303 untuk untuk memastikan tidak ada tekan 1 - 10 6 - 60 (menit) settlement marker settlement untuk mengetahui distribusi gaya tarik sepanjang Tabel 41 – Pergerakan – Tabel 41 nail pembacaan dial gauge Interval Gambar 55 – Lokasi pemasangan instrumentasi minimum © BSN 2017 © BSN 2017

dinding muka. tempat dalam satu sisi galian, jaraknya yang dekat dengan dinding muka, pembacaan dinding muka; pergerakan inklinometer dengan teodolit dan dengan teodolit untuk mengetahui gaya tarik pada kepala Gambar 55 menyajikan denah dan potongan dinding Monitoring seperti diuraikan di atas adalah monitoring minimum. karena proyek yang bersifat khusus, dapat ditambahkan pemasanga nail instrumentasi untuk program monitoringinstrumentasi untuk program diuraika minimum seperti Selain monitoring tersebut, harus juga dilakukan inspeksi visua retakan-retakan tanah, kerusakan dinding muka, drainase. kemacetan titik- c) Monitoring muka air tanah di belakang dinding muka dengan b) Monitoring pergerakan tanah 1 m di belakang dinding muka den mencakup hal-hal berikut: berikut: mencakup hal-hal a) Monitoring pergerakan puncak dinding muka dan tanah di belakang dinding muka 10.4.6.3 Monitoring dan inspeksi visual 10.4.6.3 Kegiatan monitoring baik untuk jangka pendek maupun jangka panj tertentu sepanjang dapat dipasang pada kolom bangunan terdekat dapat membahayakan dianggap galian bangunan tersebut. untuk mendeteksi kemiringan kolom, jika “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. Kombinasi

tidak dapat genai batasan muka air tanah ra berlapis di dalam engan melambatnya royek dengan proyek n baja atau geosintetik posit yang secara internal erancangan dinding MSE, verifikasi perancangan. verifikasi perancangan. (free draining material) draining (free 232 dari 303 ang ditentukan berdasarkan hasil analisis dan

threshold limit y threshold limit

Gambar 56 MSE (FHWA– Potongan tipikal dinding NHI-10-024)

© BSN 2017 perubahan perubahan data-data monitoring. dibandingkan dengan Hasil monitoring pergerakan dan Monitoring Monitoring dan inspeksi visual dilakukan dengan frekuensi 2 kali per minggu pada awal-awal monitoring, dan berangsur-angsur menjadi lebih jarang, sesuai d SNI 8460:2017 pertimbangan-pertimbangan pertimbangan-pertimbangan lain, dan dapat berbeda antara satu p Subpasal ini menyajikan persyaratan-persyaratan dan tata cara p lainnya. 10.5 walls) Dinding MSE (MSE 10.5.1 dinding MSE Ruang lingkup pekerjaan baik untuk perkuatan memanjang, yang termasuk dapat perancangan sebagai monitoring dan sistem penurunan dan pergerakan lateral, sistem memanjang drainase, maupun pembahasan perkuatan men yang yang diikatkan pada dinding muka/penutup muka dan timbunan dipasang tanah seca berbutir yang mudah mengalirkan air Dinding MSE terdiri atas dinding muka/penutup muka dan perkuata 10.5.2 Deskripsi perkuatan dan timbunan tanah berbutir menghasilkan struktur kom tipikal dinding MSE 56. Gambar stabil. Potongan adalah seperti “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

k memenuhi nahan nahan tanah SNI 8460:2017 Berapapun tinggi penahan tanah rena dinding MSE Struktur ini fleksibel, an, khususnya pada knya tanah fondasi. tanah fondasi. knya He adalah tinggi efektif yang mendekati vertikal, an sebagai berikut. berikut. an sebagai

(levelling pad). dan digunakan juga untuk menstabilkan 233 dari 303 233 dari 303 (wing wall), (lihat Gambar 57 untuk ilustrasi L dan He). ) (lihat Gambar L dan 57 untuk ilustrasi

persyaratan stabilitas global; global; persyaratan stabilitas SPT > 50.N dengan tanah keras batu atau duduk di lapisan © BSN 2017 © BSN 2017

dinding MSE dihitung dari permukaan atas alas perata He, L harus ≥ 2,5 m dilakukan antara lain untuk hal-hal berikut: hal-hal berikut: lain untuk antara dilakukan 1) penambahan panjang perkuatan baris bawah hingga > 0,7He untu 2) pengurangan panjang perkuatan baris bawah hingga < 0,7He ka 1) Sv: 0,2 m – 1,25 m; spasi vertikal, 2) m – 1,5 m. Sh: 0,8 spasi horizontal, lereng yang berpotensi longsor serta menahan tanah pada lereng hingga meminimalkan lebar Daerah Milik timbunan yang tinggi. Jalan (DMJ) timbunan jal Kelebihan utama konvensional dari adalah ekonomis, mudah, dinding dan cepat dapat pelaksanaannya. MSE menahan dibandingkan perbedaan konvensional. penurunan dengan yang dinding lebih besar pe dari dinding 10.5.3 Aplikasi Dinding MSE konvensional, seperti merupakan dinding penahan tanah banyak alternatif tipe digunakan gravitasi dan pada untuk dinding abutmen konstruksi jembatan kantilever, dan dinding jalan. yang menggantikan sayap Dinding MSE dinding di antaranya penahan digunakan pada tanah 10.5.4 Persyaratan teknis dinding MSE Tipikal dimensi 10.5.4.1 Panjang perkuatan dan jarak antar perkuatan 10.5.4.1.1 diberik antar-perkuatan dan jarak Persyaratan panjang perkuatan a) Panjang perkuatan yang disyaratkan adalah L ≥ 0,7 He, dengan b) Panjang perkuatan harus sama untuk keseluruhan tinggi dinding. Pengecualian dapat f) dengan kedalaman. seiring vertikal dapat berubah Spasi e) berikut: sebagai metalik, diberikan tipikal untuk pita Spasi c) luar. minimum perkuatanbekerjanya beban-beban Panjang bertambah dengan d) minimum perkuatan dengan semakin luna Panjang juga bertambah “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

aan

(lihat Gambar 57) 57) (lihat Gambar

He/7 > 0.7 m He/5 > 0.7 m He/10 > 0.7 m He/20 > 0.35 m erata penutup muka (Dm) ran, dengan ukuran tipikal Minimum terbenamnya skan sebagai berikut. berikut. skan sebagai tanah akibat penggerusan, jika ada

Aplikasi 234 dari 303 jembatan Horizontal Dinding menahan timbunan Horizontal Dinding menahan abutmen He/10 > 0.7 m dibawah permuk

dimuka dinding MSE He adalah tinggi efektif dinding dihitung dari permukaan alas p alas dari permukaan dihitung efektif dinding tinggi He adalah

Tabel 42 – Persyaratan penutupTabel 42 – terbenamnya (FHWA, 2009) muka

untuk untuk dinding MSE yang dibangun di atas batuan, terbenamnya penutup muka harus

34 Miring 3H :1V (s = 3) Dinding menahan timbunan5 Miring 2H :1V (s = 2) Dinding menahan timbunan Miring 1.5H :1V (s = 1.5) Dinding menahan timbunan 1 2 No Kemiringan lereng Gambar 57 – Ilustrasi persyaratan terbenamnya penutup muka (GEO Hongkong, penutup 2002) Gambar 57 terbenamnya muka (GEO persyaratan – Ilustrasi 10.5.4.2.1 Panel beton pracetak segmental 10.5.4.2.1 Panel beton pracetak segmental memiliki berbagai bentuk dan uku © BSN 2017 140 cm.tinggi 150 cm lebar 150 cm – 300 cm, serta ketebalan minimum Bentuk yang umum dijumpai adalah bujur enam, dan tanda tambah. sangkar, persegi empat, persegi lima, persegi Penutup muka dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu penutup muka kaku dan penutup muka utama dijela Berbagai tipe penutup muka fleksibel. CATATAN – CATATAN Penutup muka 10.5.4.2 SNI 8460:2017 10.5.4.1.2 Minimum terbenamnya penutup muka 10.5.4.1.2 Kecuali memenuhi persyaratan seperti yang dirangkumkan pada Tabel 42. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dan 0 ik 180 kan anyaman SNI 8460:2017 ipasangkan ipasangkan dengan truksi MSE wall harus sinar ultraviolet, dapat Ringan, Ringan, sehingga cocok

tebal 20 cm – 60 cm.tebal 20 pita geosintetik; pita geosintetik; lietilena. bahan geosintetik bahan lietilena. dengan berat per unit 15 kg – rangka baja yang dilas, geogrid, 235 dari 303 235 dari 303 (welded wire mesh),

© BSN 2017 © BSN 2017

geogrid) mengembalikannya ke pemasangan arah yang sama belakang juga kawat hingga digunakan yang untuk dilas, membentuk penutup geogrid, muka digunakan dan permukaan mengguna lainnya. beton Sebagai lereng. pelindung semprot, permanen Cara dari maka atau durabilitas atau ketahanan penanaman geotekstil diperhitungkan untuk vegetasi. kons Dalam hal digunakan secara Perkuatan 10.5.4.3 Geometri perkuatan 10.5.4.3.1 sebagai berikut: diberikan Persyaratan untuk geometri perkuatan a) pita baja polos maupun berulir, arah: contohnya Linear satu b) anyaman kawat; arah: contohnya satu Komposit c) Bidang datar dua arah: contohnya geosintetik lembaran menerus (geotekstil atau 50 kg. Tinggi per unit 10 cm – 20 cm, lebar 20 cm – 40 cm, dan 20 cm – 40 cm – 20 cm, lebar per unit 10 50 kg. Tinggi Unit dinding blok dihubungkan modular dengan paku dipasang geser. tanpa Penutup menggunakan geogrid. sebagian besar perkuatan geosintetik, muka mortar, tipe dimana ini biasanya unit-unit d yang berdekatan muka dari logam Penutup 10.5.4.2.3 Penutup muka ini terbuat dari pencapaiannya. yang sulit untuk daerah baja berbentuk setengah silider. Beronjong 10.5.4.2.4 Beronjong dapat digunakan sebagai penutup digunakan anyaman muka kawat yang dilas dimana sebagai perkuatan biasanya dan geotekstil. Penutup muka geosintetik 10.5.4.2.5 Penutup muka geosintetik dipasang dengan cara menekuk geosintet 10.5.4.2.2 Unit dinding blok modular cetak kering modular cetak Unit dinding blok 10.5.4.2.2 Unit dinding blok modular cetak kering berukuran relatif kecil 10.5.4.3.3 Kemampuan memanjang perkuatan Kemampuan memanjang perkuatan 10.5.4.3.3 Persyaratan untuk kemampuan memanjang perkuatan diberikan sebagai berikut. 10.5.4.3.2 Material perkuatan 10.5.4.3.2 sebagai berikut: diberikan Persyaratan untuk material perkuatan a) metalik: baja lunak yang digalvanis; Perkuatan b) atau po terdiri atas poliester nonmetalik: polimer Perkuatan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

fondasi fondasi dan potensi otekstil, otekstil, anyaman kawat li menyebabkan dinding perusak perusak lainnya. Material a baja. a baja. unak unak karena struktur yang aratan-persyaratan lainnya Deformasi perkuatan saat

): Deformasi perkuatan saat keruntuhan (inextensible): (inextensible): 236 dari 303 (extensible (GEO Hongkong, 2002)

keruntuhan jauh lebih kecil dari deformasi tanah. Contohnya pit tanah. Contohnya dari deformasi jauh lebih kecil keruntuhan sama atau lebih besar dari deformasi tanah. Contoh: geogrid, ge yang dilas. Gambar 58 – Pergerakan fondasi tanah dinding MSE akibat penurunan konsolidasi Material timbunan harus bebas dari bahan organik atau material 10.5.4.5 Material timbunan perkuatan Material pada zona dengan 10.5.4.5 timbunan tanah berbutir (granular) harus bergradasi baik. Persy pada kadar air optimum dirangkum dalam Tabel 43. Material timbunan ini harus dipadatkan 2%. © BSN 2017 b) Perkuatan yang dapat memanjang fleksibel dan toleransi Sekalipun demikian, yang tetap harus besar memerhatikan tanah timbunan. beban penurunan konsolidasi akibat daya terhadap dukung penurunan tanah atau perbedaan Penurunan akibat konsolidasi penurunan. tanah fondasi yang MSE secara keseluruhan berputar ke belakang sebagaimana diilustrasikan di dalam Gambar lunak seringka 58. a) Perkuatan yang tidak dapat memanjang Dinding MSE dapat dibangun di atas tanah fondasi yang relatif l SNI 8460:2017 SNI Tanah fondasi 10.5.4.4 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

atan SNI 8460:2017 digunakan digunakan sebagai rial timbunan yang i tidak ada Standar n guling); SE. Potensi kegagalan an an penutup di atas untuk . Karena itu pemadatan tanah tanah asli. Persyaratan rsebut. rsebut. m dari baris-baris perkuatan ) tepat di belakang zona perkuatan, (tension crack (tension 237 dari 303 237 dari 303 akaian tanah merah (kohesif) te (kohesif) tanah merah akaian Tanah merah (kohesif) dengan plastisitas rendah telah berhasil Tabel 43 – Persyaratan perku – Tabel 43 dengan pada zona material timbunan

© BSN 2017 © BSN 2017 material timbunan dengan sistem drainase yang memadai dan lapis CATATAN CATATAN – mencegah mencegah penjenuhan lapisan pem yang mendukung Internasional tanah timbunan tersebut. Akan tetap panjang 2 baris perkuatan teratas harus lebih panjang 1 m – 1,5 di bawahnya. Material timbunan dengan perkuatan di belakang zona 10.5.4.6 Material timbunan di belakang terletak zona di dengan antara timbunan perkuatan dengan adalah berikut. sebagai material timbunan ini adalah perkuatan mate dan lereng galian a) No. 200 (0,075 mm) Lolos saringan < 50%; b) < 40; cair, LL Batas c) PI < 20. Plastisitas, Indeks 10.5.5 Dasar perancangan Stabilitas eksternal 10.5.5.1 Seperti dinding penahan tanah kegagalan konvensional ekternal digunakan gravitasi untuk menentukan dimensi dan dinding M semigravitasi, berikut. sebagai empat tersebut adalah potensi a) dasar; lateral pada Pergerakan b) gaya-gaya (pembatasan mome resultan eksentrisitas Pembatasan c) dukung; Daya d) global. Stabilitas harus dilakukan dengan menggunakan alat pemadat yang lebih ringan, dan harus digunakan batu pecah. misalnya material timbunan yang lebih baik, Untuk mencegah terjadinya retak tarik Untuk daerah dengan jarak 1,5 m – 2,0 m dari penutup muka, pemadatan material timbunan dapat menimbulkan tekanan lateral yang tinggi pada penutup muka “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

m (overturning) terpenuhi terpenuhi jika FK tidak alam diagram alir pada Langkah perbaikan perbaikan Langkah atau perdalam D atau perdalam fondasi tanah perbaiki alan guling pembatasan eksentrisitas otensi kegagalan eksternal atau L Perpanjang - - fondasi tanah Perbaiki lain Persyaratan Persyaratan 238 dari 303 2,5 1,3 1,5 - L Perpanjang Faktor 2 (guling) 2 (guling) e ≤ L/6 L Perpanjang minimum Keamanan (FK) Keamanan eksternal (diekstrak dari FHWA eksternal (diekstrak 00 043) NHI

eksternal eksternal

dasar resultan gaya-gaya guling) (momen 4. global Stabilitas 1. pada Geser lateral 2. Eksentrisitas 3. Daya dukung No. No. Potensi kegagalan Keterangan: Keterangan: perkuatan panjang L adalah resultan gaya-gaya eksentrisitas e adalah Perhitungan stabilitas eksternal secara skematik disajikan di d Gambar 59. Tabel 44 – Rangkuman faktor keamanan minimum untuk empat potensi faktor keamanan minimum Rangkuman kegagalan Tabel 44 – tersebut tersebut umumnya lebih kecil daripada faktor keamanan pada dinding kantilever beton dan dinding tipe gravitasi. Karena struktur fleksibilitasnya dinding juga secara maka keseluruhan kegag membatasi untuk deformasi lateral. perlu dilakukan resultan gaya-gaya tidak akan terjadi, tetapi Karena fleksibilitas dinding MSE, faktor keamanan untuk empat p © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 SNI 239 dari 303 239 dari 303 Gambar 59 stabilitas eksternal – Diagram alir perhitungan © BSN 2017 © BSN 2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ntas an dengan menganggap

240 dari 303 . Tekanan tanah terjadi pada bidang vertikal di rigid body

(a) li beban lalu timbunan horizontal dengan pada tanah Tekanan Gambar 60 – Tekanan tanah untuk analisis stabilitas eksternal Gambar 60 – Tekanan tanah untuk analisis stabilitas

© BSN 2017 masa dinding MSE sebagai Gambar 60. pada seperti diilustrasikan perkuatan belakang zona Tekanan tanah untuk stabilitas eksternal eksternal tanah untuk stabilitas Tekanan Perhitungan stabilitas dinding MSE dengan muka vertikal dilakuk SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 eksternal

241 dari 303 241 dari 303 (b) pada timbunan miring Tekanan tanah (c) pada timbunan miring dua kali tanah Tekanan Gambar 83 tanah untuk analisis stabilitas (lanjutan) – Tekanan © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dinding MSE, hingga unan karena tingginya pilih, pilih, erlebihan erlebihan atau putusnya an internal tersebut adalah sebagai berikut: berikut: sebagai memanjang), a Gambar 61. 242 dari 303 ) untuk kegagalan tercabutnya perkuatan adalah 1,5; 1,5; perkuatan adalah ) untuk tercabutnya kegagalan min gaya tarik pada perkuatan; gaya tarik pada pada setiap level perkuatan, level perkuatan, pada setiap

perkuatan, karena tingginya perkuatan, karena adalah 0,55 dikalikan dengan tegangan leleh. leleh. tegangan dikalikan dengan adalah 0,55 gaya tarik pada perkuatan. perkuatan. gaya tarik pada © BSN 2017 Kegagalan Kegagalan internal dinding MSE dapat terjadi dalam tetapi dua keduanya moda menyebabkan kegagalan pergerakan yang yang berbeda, besar pada struktur terjadinya keruntuhan pada struktur dinding. Kedua moda kegagal sebagai berikut: a) kegagalan pada material perkuatan, yaitu perpanjangan yang b 10.5.5.2 Stabilitas internal Stabilitas 10.5.5.2 SNI 8460:2017 Langkah demi langkah proses desain internal dijelaskan sebagai sebagai berikut. internal dijelaskan proses desain langkah Langkah demi a) (yang dapat memanjang atau tidak dapat perkuatan tipe Pilih b) tegangan izin untuk mencegah perpanjangan yang berlebihan atau putusnya perkuatan b) kritis, gelincir bidang Tentukan lokasi c) muka ter yang sesuai dengan penutup perkuatan Tentukan spasi d) gaya tarik maksimum pada setiap Hitung level perkuatan, e) pullout kapasitas Hitung f) kapasitas cabut, gaya tarik maksimum dengan Bandingkan g) maksimum dengan tegangan izin. tegangan tarik Bandingkan Diagram alir analisis stabilitas internal adalah dijelaskan pad adalah dijelaskan internal stabilitas Diagram alir analisis b) kegagalan karena tercabutnya perkuatan dari massa tanah timb adalah internal keamanan minimum untuk stabilitas Adapun faktor a) faktor keamanan minimum (FK “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 SNI

243 dari 303 243 dari 303 Gambar 61 – Diagram alir perhitungan stabilitas internal © BSN 2017 © BSN 2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

itu kondisi tanah ada struktur dinding aik tidaknya sistem bawah permukaan an penutup muka. an formasi baik pada arah drainase harus diberikan n pembuangan. Gambar 62 n pembuangan. bawah permukaan. bawah permukaan. 244 dari 303 (GEO Hongkong, 2002) pada level perkuatan, sehingga mengurangi kapasitas cabut dan

overburden

Gambar 62 – Salah satu alternatif sistem drainase permukaan dan Gambar 62 – Salah satu alternatif sistem drainase permukaan 10.5.7.1.1 Perbedaan penurunan penutup muka penurunan penutup muka Perbedaan 10.5.7.1.1 Struktur dinding MSE mempunyai toleransi yang besar terhadap de 10.5.7.1 Batasan perbedaan penurunan Batasan 10.5.7.1 10.5.7 penerimaan Kriteria MSE dinding penutup muka maupun pada arah fondasi tegak yang lurus buruk penutup jarang muka. menyebabkan tetapi Karena tidak jika dapat perbedaan penurunan digunakannya yang dinding sambungan besar MSE. yang ( Akan > cukup 1/100) lebar diperkirakan perancang muka. Faktor perbedaan penurunan menentukan tipe dan perlu akan diberikan terjadi, untuk celah mencegah retaknya panel penutup © BSN 2017 tahanan terhadap geser lateral. lateral. geser tahanan terhadap Sistem drainase permukaan dan bawah permukaan harus diberikan p Stabilitas Stabilitas struktur timbunan drainase. dengan Kenaikan perkuatan tegangan pori tergantung tekanan pada pada timbunan b dengan perkuatan akan mengurangi MSE, sesuai dengan aliran air drainase di luar yang badan timbunan (di muka diperkirakan. penutup muka). Sistem Disarankan untuk dengan salura terhubung yang yang cukup, pembuangan titik-titik menempatkan pipa drainase permukaan dan sistem satu alternatif menyajikan salah 10.5.6 drainase Sistem SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. overstress a atau pada p muka SNI 8460:2017 sambungan gerakan horizontal yang sama. Batas celah sambungan an penurunan untuk akang lebih tinggi dari gerakan horizontal dari a perbedaan penurunan lisis penurunan fondasi. muka rtikal dan horizontal, satu untuk perkuatan kaku dan am monitoring pergerakan dengan survei dengan alat kan kan dalam arah longitudinal

1/50 1/50 7. 7. 2 1/200 1/200 1/500 1/500 1/300 1/300 1/100 1/100 1/200 Batas perbedaan penurunan penurunan Batas perbedaan Batas perbedaan penurunan penurunan Batas perbedaan

245 dari 303 245 dari 303 an luas permukaan < 4,5 m permukaan an luas diperlukan. diperlukan. 6 20 20 13 (mm) Panel penutup muka Panel penutup muka Panel setinggi dinding dinding Panel setinggi Lebar celah sambungan sambungan Lebar celah Anyaman kawat yang dilas yang dilas Anyaman kawat (TS) pada sejumlah target titik yang terletak pada penutup muk Keterangan: Untuk panel deng Untuk panel Keterangan: Unit dinding blok modular cetak kering cetak kering modular blok Unit dinding Tabel 46 – Batas perbedaanBatas Tabel 46 – penurunan untuk beberapa tipe penutu Tabel 45 – Batas perbedaanBatas fungsi lebar celah penurunan sebagai Tabel 45 –

© BSN 2017 © BSN 2017

dibandingkan dibandingkan dengan panel persegi panjang dengan perbedaan luas permukaan penurunan yang dirangkumkan pada dapat Tabel 45. Tabel 46 ditoleransi merangkumkan batas perbeda sebagai muka. penutup beberapa tipe fungsi lebar Panel penutup muka berbentuk bujur sangkar dapat lebih menerim perkerasan jalan atau pada tanah yang ditahan. Untuk kontrol ve atau beberapa titik ikat (benchmark) Maksimum pergerakan horizontal selama konstruksi sekitar H/250 H/75 untuk perkuatan fleksibel. Kemiringan bawah akibat perbedaan ke per atas kecil. sangat akan pascakonstruksi dinding diperkirakan < 4 mm/m Pergerakan tinggi vertikal pascakonstruksi dinding. dapat Per diperkirakan Pengukuran dari penurunan ana aktual fondasi Parameter monitoring dan instrumentasi yang dapat digunakan dal selama dan setelah konstruksi, muka diperlihatkan pada Tabel 4 horizontal penutup vertikal dan harus dilakukan. (tegak lurus penutup muka), koneksi perkuatan ke penutup muka akan menderita Jika bagian belakang timbunan dengan perkuatan akan turun lebih muka, besar daripada perkuatan bagian diletakkan pada posisi miring perbedaan penurunan. bagian muka untuk mengantisipasi dengan bagian bel 10.5.8 Verifikasi perancangan Monitoring pergerakan vertikal dan horizontal penutup 10.5.8.1 Pergerakan horizontal dan vertikal penutup muka dapat dimonitor total station 10.5.7.1.2 Perbedaan penurunan arah longitudinal Perbedaan penurunan arah longitudinal 10.5.7.1.2 Jika diperkirakan akan terjadi perbedaan penurunan yang signifi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

2 2  fixed

, persyaratan- gunakan gunakan ik-titik a terdiri atas tarik tarik yang bekerja ke grouting total station engan umur layan

n atau monitoring yang instrumen yang layak kal kal keseluruhan struktur MSE an sistem pengangkuran nding MSE l. l.

pembuangan pembuangan Standpipe piezometer Tiltmeter Observasi visual Survei menggunakan Observasi visual gauges Crack

246 dari 303 (anchor head). (anchor head). total station, total (ground anchors) , dan kepala angkur , dan kepala angkur muka muka elemen penutup

.

No. No. monitoring Parameter objek digunakan yang Instrumentasi 3. timbunan material drainase Kinerja tit visual pada Observasi 1. penutup horizontal Pergerakan 2. kerusakan atau lokal Pergerakan Tabel 47 – Parameter Parameter instrumentasi monitoring dan – Tabel 47 dapat di yang Angkur tanah

Tiltmeter © BSN 2017

SNI 8460:2017 Sistem pengangkuran ini dapat dibedakan atas angkur sementara d Sistem pengangkuran adalah suatu sistem untuk menyalurkan gaya persyaratan ini berlaku juga untuk sistem pengangkuran mekanika juga persyaratan ini berlaku 10.6.2 Deskripsi lapisan tanah/batuan pendukung. Sistem length, free length pengangkuran ini utamany pada tanah dan batuan, baik yang bersifat sementara maupun subpasal yang ini permanen. Sekalipun lebih menekankan pada sistem pengangkuran dengan Subpasal ini menyajikan persyaratan-persyaratan untuk perancang 10.5.8.2 Monitoring di pergerakan vertikal keseluruhan struktur 10.5.8.2 10.6.1 angkur tanah Ruang lingkup pekerjaan Parameter yang menjadi objek monitoring adalah pergerakan verti dinding MSE. Untuk objek monitoring tersebut, beberapa adalah: layak dilakukan instrume a) visual, Observasi b) menggunakan Survei Monitoring didukung struktur kinerja oleh dinding yang 10.5.8.3 Parameter yang menjadi objek monitoring adalah kinerja dari dinding struktur yang MSE. didukung oleh Tergantung detail dipasang. dari struktur, terdapat sejumlah 10.6 c) tahun dan angkur permanen dengan umur layan tahun dan angkur > 2 tahun. angkur. dan kepala Gambar 63 pengangkuran memperlihatkan sistem “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

atuan untuk untuk atau 2 0,45. t memberikan )  SNI 8460:2017 SNI low relaxation 7 7 low relaxation workability 30 N/mm 30 . strand. Di antara  20. dan air dengan rasio w/c ratio ikan masalah rangkak ( , dan an an dan tanah nonkohesif N SPT  atau penyusutan. atau penyusutan. 25, sedangkan jika terbenam (wire)  ; bleed 2 . . fixed length 2 grout mencapai nilai kuat tekan beton seperti 40 N/mm  (Ordinary Portland cement) (steel bar), (steel kawat grout yang disyaratkan adalah 33 N/mm , grout, misalnya meningkatkan 247 dari 303 247 dari 303  grout, mengurangi untuk contoh silinder. 2 strand paling banyak digunakan, khususnya “

,

grout tendon tendon 25 N/mm ) berkisar antara 0,35 – 0,60. Untuk sistem pengangkuran pada b Gambar 63 – Sistem pengangkuran dan kepala angkur Gambar 63 – Sistem pengangkuran 10 cm x 20 cm, kuat tekan harus terbenam di dalam lapisan tanah yang keras sehingga dapa w/c ratio  pada umur 28 hari, adalah: grout pada umur 28 hari, adalah: Persyaratan tanah tempat terbenamnya dapat dibuat dari baja batangan © BSN 2017 © BSN 2017

atau lempung dengan permebilitas rendah umumnya rasio air/semen rendah atau lempung dengan permebilitas Kuat tekan a) kubus 10 cm x 10 cm x 10 cm, kuat tekan Grout angkur dibuat dari campuran semen pada tanah kohesif, nilai disyaratkan tanah tersebut mempunyai pada tanah Khusus untuk angkur permanen pada tanah waktu. gaya prategang terhadap atau hilangnya kohesif, perlu diperhat Persyaratan 10.6.3.2 air/semen ( 10.6.3 Persyaratan teknis 10.6.3.1 Fixed length tahanan friksi yang besar. Jika terbenam pada lainnya, disyaratkan tanah tanah tersebut pasir/pasir mempunyai nilai N SPT b) silinder Uji angkur dapat dilakukan sebelum kuat tekan tersebut. Untuk keperluan uji kuat tekan contoh kubus, dan  contoh kubus, ketahanan, mempercepat pengerasan ketahanan, Persyaratan 10.6.3.3 Tendon ketiga jenis material 1,27 cm (0,5 inci). wire strand” dengan diameter Bahan tambah hanya boleh digunakan bila hasil uji menunjukkan bahwa penggunaan bahan tambah tersebut memperbaiki sifat “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. ngan ngan grout , atau yang outlet, , tanpa ersebut ersebut tendon

(locking). dan bearing plate tendon pada angkur inlet harus mampu

aterial tersebut, dan aluminium alloys aluminium akibat asam, dan tahan corrugated sheath corrugated fixed length dan penguncian , yang telah dilapisi dengan grout dengan penutup tendon dibaji dan Stressing head (stressing) free length multi strand anchor; strand multi dimana ini bebas untuk memanjang/memendek. pada pada 248 dari 303 , pengangkutan, dan instalasi angkur; angkur; dan instalasi , pengangkutan, dengan tujuan: tujuan: dengan fixed length harus memenuhi persyaratan memenuhi berikut: harus free length pada bagian

stressing head handling strand sehingga dapat dihindari terjadinya rongga dan tidak bocor. bocor. rongga dan tidak dihindari terjadinya dapat sehingga tendon ke struktur. individual strand individual

yang ditarik hingga 80% kuat tarik karakteristik yang berfungsi melindungi bagian pada bagian (grease), tendon berada di tengah-tengah kolom Corrugated sheath Corrugated tendon strand centralizer harus terbuat dari bahan yang tidak memberikan efek buruk bagi memberikan efek harus terbuat dari bahan yang tidak dipasang pada bagian pada bagian dipasang /

polypropylene

Spacer tendon tersebut, dan memungkinkan dilakukannya penambahan dan pengura tendon harus dibuat oleh pabrikan yang sudah biasa membuat material t Persyaratan angkur kepala centralizer centralizer HDPE tersebut harus memenuhi persyaratan seperti pada minimum 10 mm. Menjamin separasi antara Menjamin separasi antara 10.6.3.5.3 Pipa HDPE 10.6.3.5.3 Pipa HDPE melindungi tiap-tiap

Spacer/ a) gemuk, sehingga memegang/membaji b) Menjamin bahwa 10.6.3.5.1 Penutup kepala angkur 10.6.3.5.1 Penutup kepala angkur digunakan untuk melindingi kepala angkur (pada angkur permanen) dari karat, terbuat dari material polietilena atau polipropilena, atau 10.6.3.5 Persyaratan material pendukung 10.6.3.5 yang meneruskan gaya merusak penarikan. gaya tendon pada fase awal 10.6.3.5.2 © BSN 2017 baja. Penutup kepala angkur harus tahan pukulan/tumbukan, tahan karat sinar ultraviolet. Penutup kepala angkur ini untuk pengisian gemuk harus dibuat dengan lubang juga harus dilepas. kepala angkur ini dapat penutup Untuk perawatan kepala angkur, Spacer/ Kepala angkur umumnya terdiri atas 10.6.3.4 dengan sertifikat pabrik persyaratan-persyaratanmemenuhi dari SNI terkait. yang mencantumkan karakteristik dari m Material Material SNI 8460:2017 d) pemberian tegangan akibat pengujian, Tidak gagal a) bertahan Mampu sepanjang umur angkur; b) lingkungan; Tidak menimbulkan efek merugikan bagi c) menahan Dapat gaya selama Pipa 10.6.3.5.4 Corrugated sheath Terbuat dari dijelaskan berikut ini. ini. dijelaskan berikut permanen dari karat. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

diberikan diberikan di

SNI 8460:2017 SNI single corrugated eterlibatan eterlibatan perancang. pan-tahapan pekerjaan ruksi. ruksi. single corrugated sheet corrugated sheet single

sheet 249 dari 303 249 dari 303 © BSN 2017 © BSN 2017 Gambar 64 - Salah satu contoh angkur tanah permanen dengan Gambar 64 - Salah satu contoh angkur tanah permanen dengan 10.6.4 angkur tanah Perancangan alir perancangan dan pelaksanaan Diagram 10.6.4.1 Di dalam pekerjaan angkur tanah pelaksanaan sangat karena di sulit dalam fase dipisahkan pelaksanaan masih antara dibutuhkan k fase Diagram alir perancangan seperti disajikan pada dan Gambar 66 merangkumkan taha dan fase konst mulai dari fase perancangan, fase prakonstruksi, dalam Gambar 64. Salah satu contoh angkur tanah permanen dengan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

fixed as global, efek ilitas global; ilitas global; kut: kut: ikasi panjang 0,2 m agar efek grup iringan angkur terhadap harus berada di luar 

tkan pada Gambartkan 66. (BS 8081) apasitas apasitas tarik angkur pada ; length 0 gasi pada angkur tidak terpakai. terpakai. tidak angkur gasi pada - 45 Fixed 0 fixed length

250 dari 303 angkur tanah layout harus berada di luar area berarsir pada Gambar 65. berada di luar harus harus berada di luar bidang harus berada b) Gambar 65 – Persyaratan posisi harus terbenam minimum 5 m dari permukaan tanah; meninjau stab saat kritis di luar bidang gelincir harus berada

length

fixed length bidang gelincir kritis bidang gelincir kritis berarsir Fixed

Fixed length Fixed length tidak perlu diperhitungkan; tidak perlu diperhitungkan; umumnya gaya berkisar 30 arah bekerjanya antara a) Layout angkur tanah harus ditentukan dengan mempertimbangkan stabilit 10.6.4.2 Persyaratan 10.6.4.2

© BSN 2017 length yang ditentukan berdasarkan uji investi data dilakukan sehingga dapat sudah terpilih, kontraktor tanah pada fase perancangan. Pada Verifikasi fase perancangan ini pada fase konstruksi adalah verifikasi k penerimaan. dan uji kesesuaian melakukan dengan angkur produksi negatif pada lingkungan dan struktur sekitarnya, termasuk struktur dan utilitas bawah tanah. beri memenuhi persyaratan-persyaratan harus Layout angkur tanah juga a) b) c) Spasi horizontal minimum 1,5 m untuk angkur dengan diameter Pekerjaan Pekerjaan pada fase prakonstruksi pada pokoknya adalah memverif SNI 8460:2017 SNI d) Agar efektif dalam menahan gaya yang bekerja, maka sudut kem e) Posisi

Diagram alir perancangan dan pelaksanaan angkur tanah diperliha angkur dan pelaksanaan Diagram alir perancangan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

ah SNI 8460:2017 SNI

251 dari 303 251 dari 303 angkur tanah) pekerjaan praktik terkini berdasarkan disusun ini alir (Diagram Gambar 66 – Diagram alir perancangan dan pelaksanaan angkur tan Gambar 66 – Diagram alir perancangan dan pelaksanaan angkur © BSN 2017 © BSN 2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

fixed

(8) (7)

). panjang panjang strand tendon strand ; tikan dengan uji tarik nah. menggunakan data tanah menunjukkan menunjukkan bahwa beban adalah fixed length adalah 13 m. fixed length dan 4,5 m untuk residualnya (JGS 4101-2012). residualnya untuk menghilangkan penyusutan. menghilangkan untuk , deformasi yang di terjadi antara tanah dan grout bar tendon

bonding 252 dari 303 aktual ditentukan dengan mempertimbangkan fixed length dari permukaan tanah dan stabilitas keseluruhan sistem ; adalah 3 m. Panjang maksimum free length adalah 3 m untuk ; dan bahan tambah pada tambah pada dan bahan fixed length

grouting fixed length free length dan free length

u(ave) s

K S s s Pengalaman Pengalaman menunjukkan bahwa untuk tipikal angkur tanah, memper dimana kapasitas dapat termobilisasi lebih panjang. lebih panjang. termobilisasi dapat dimana kapasitas L terbenam pada tanah non kohesif ditentukan dengan Persamaan (8 dengan kohesif ditentukan terbenam pada tanah non terbenam pada tanah kohesif ditentukan dengan Persamaan (7). dengan terbenam pada tanah kohesif ditentukan L

s s ’ A A v = kapasitas batas angkur tanah; batas angkur = kapasitas sepanjang tanah rata-rata tak terdrainase = kuat geser tidak meningkatkan tahanan tarik secara signifikan. Observasi

= luas selimut fixed length = panjang fixed length ult s u (ave) s yang telah ditransfer pada jarak yang pada tertentu telah dari zona jarak ditransfer nilai sampai menurunkan sehingga signifikan menjadi muka tanah length Fixed length L A © BSN 2017 CATATAN – Faktor α pompa digunakannya ini pada umumnya lebih besar dari faktor α pada fondasi tiang karena CATATAN CATATAN – kedalaman minimum Gambar 65. pada diilustrasikan struktur seperti Panjang minimum Untuk panjang > 13 m dapat digunakan, (pullout test) dengan syarat dapat dibuk 10.6.4.3 Panjang Panjang 10.6.4.3 SNI 8460:2017 SNI (FHWA-IF-99-015). Panjang Rult =  Kapasitas tarik angkur pada fase perancangan ditentukan dengan 10.6.4.4 Penentuan kapasitas tarik angkur Penentuan 10.6.4.4 Manual): Engineering dan formula berikut (Canadian Foundation Fixed length

S Rult =  Keterangan: R α ta = faktor adhesi tergantung pada kuat geser tak terdrainase Panjang Panjang minimum “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

interface 3 1 1,5 SNI 8460:2017 tendon Padat (dense) ebenarnya, ebenarnya, dan perlu / grout kontraktor, peralatan , ; fase prakonstruksi. fase prakonstruksi. interface 2 0,6 0,4 workmanship fixed length Kompak (compact) grout / Kepadatan tanah ground 253 dari 303 253 dari 303 (Canadian Foundation Engineering Manual) (Canadian Foundation s tendon, 1 , , dan faktor beban minimum untuk uji-uji angkur tanah 0,5 1,2 2 0,2 0,1 ; ; Lepas (loose) interface

yang dipakai, dan lainnya, sehingga predikasi kapasitas angkur fixed length seperti ground/grout interface seperti pada 10.6.4.5 harus dipakai untuk grout fixed length : encapsulation Tipe tanah Tabel 48. Tabel 48. = kapasitas batas angkur tanah; tanah; angkur batas = kapasitas = tegangan vertikal efektif pada tengah-tengah efektif pada tengah-tengah = tegangan vertikal Tabel 48 – Koefisien angkur, K Koefisien angkur, Tabel 48 – grout/ © BSN 2017 © BSN 2017 Medium sand sand Medium kerikil Pasir kasar, Lanau nonplastis Pasir halus = koefisien angkur yang tergantung pada tipe dan kepadatan tanah seperti pada = luas selimut ’ panjang = ult s s v s seperti diuraikan pada Pasal 10.6.5.2, adalah seperti pada Tabel 49. 49. pada Tabel adalah seperti 10.6.5.2, pada Pasal seperti diuraikan K A

L R Keterangan Faktor keamanan izin angkur tanah. menghitung kapasitas Kapasitas angkur tanah sangat dipengaruhi oleh tanah berdasarkan data tanah dapat pada investigasi) (uji uji tarik dikonfirmasi dengan melakukan menyimpang jauh dari nilai s minimum Faktor keamanan 10.6.4.5 Faktor keamanan minimum untuk atau khususnya pompa  “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

seperti 1.50 untuk Faktor Faktor Beban Proof test tendon 3.0 * interface Grout/tendon atau grout/encapsulation i pada beban tersebut bila . . ; + dibagi dengan faktor keamanan untuk 3.0 interface ini dengan sendirinya terpenuhi selama: selama: terpenuhi sendirinya ini dengan Ground/grout free length free length

Faktor Keamanan Minimum tendon grout ini digunakan pada waktu menghitung kapasitas 1.40 2.01.60 2.0 2.5 *2.00 1.10 2.5 * 1.25 Tendon tendon 254 dari 303 dengan dengan () tendon diperlihatkan pada Gambar 67. diperlihatkan pada tendon memenuhi persyaratan faktor keamanan minimum antara hasil pembacaan berada dalam batasan berikut: berada dalam batasan berikut: hasil pembacaan ground/grout interface ground/grout tendon bond adalah kuat tarik karakteristik memenuhi persyaratan pada 10.6.2.2. pada 10.6.2.2. persyaratan memenuhi tendon dari grout tendon

strand Tabel 49 – Rekomendasi faktor keamanan minimum (BS 8081) minimum faktor keamanan Rekomendasi – Tabel 49 Katagori Angkur Tanah

. pada Tabel 49. 49. pada Tabel 1) tekan Kuat 2) Jumlah tendon izin angkur berdasarkan data-data tanah. FK mungkin perlu dinaikkan menjadi 4 untuk membatasi creep + * FK minimum 2.0 dapat digunakan bila tersedia test lapanagan skala penuh. Ankur sementara dengan umur layan tidak lebih dari 2 tahun , dimana walaupun konsekwensi keruntuhan cukup serius, tetapi tidak membahayakan keselamatan umum tanpa cukup peringatan. Misalnya angkur tanah pada dinding penahan tanah. Angkur permanen dan angkur sementara dimana resiko korosi tinggi dan/atau konsekwensi keruntuhan serius. Misalnya kabel utama pada jembatan gantung atau kabel sebagai reaksi untuk berat. struktur mengangkat Angkur sementara dengan umur layan kurang dari 6 bulan dan keruntuhan tidak mengakibatkan konsekwensi serius dan tidak membahayakan keselamatan umum. Misalnya test tiang memakai angkur tanah sebagai sistem reaksi. b) Faktor keamanan untuk c) persyaratan Umumnya Grafik kriteria perpanjangan elastik Grafik kriteria perpanjangan © BSN 2017 10.6.5.1 Kriteria perpanjangan elastik dari Kriteria perpanjangan 10.6.5.1 10.6.5 Kriteria penerimaan

Suatu angkur yang diuji pada beban tertentu dinyatakan lolos uj elastik perpanjangan a) dari perpanjangan elastik untuk 90% Lebih besar b) elastik untuk 110% perpanjangan Lebih kecil dari CATATAN CATATAN a) Kuat tarik izin SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

harus dengan strand strand SNI 8460:2017

Dial gauge . Selama waktu tersebut, . Untuk dinyatakan lolos uji ria pada Tabel 50. Tabel 50. ria pada dial gauge tendon (BS 8081) 255 dari 303 255 dari 303 harus dikalibrasi tidak lebih dari 6 bulan sebelum pengujian extension harus menggunakan / Dial gauge yang sesuai dengan perkiraan pertambahan panjang Gambar 67 – Kriteria perpanjangan elastik displacement travel

© BSN 2017 © BSN 2017 mempunyai dilakukan. dilakukan. Kriteria kehilangan gaya tarik maksimum 10.6.5.2 Untuk setiap uji angkur, beban puncak ditahan kehilangan selama gaya tarik dimonitor pada waktu 15 5 menit dan 15 menit menit. tarik harus memenuhi gaya krite tersebut, kehilangan pada beban ketelitian 0,1 mm. Pengukuran “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

fixed yang masih masih ground/grout ground/grout panjang fixed panjang fixed length fixed length pada uji angkur dengan mengikuti waktu (BS 8081) elastic tendon elastic

tendon, tetapi pada si pada n angkur miring sesuai 1 8 4 2 3 5 6 7 tendon ktisan ktisan dan bahwa hasil uji elapisan tanah dimana fixed length yang diizinkan diizinkan yang Kehilangan gaya gaya Kehilangan (% gaya residual)(% tendon pada saat pengujian strand dari 256 dari 303 load cell load dengan kapasitas 125% - 150% dikalikan 5 15 50 150 500* (menit) Periode obsevasi Periode 1500 (kira-kira 1 hari) 5000 (kira-kira 3 hari) 15000 (kira-kira 10 hari) hari) 10 15000 (kira-kira . * pembacaan 500 menit tidak dilakukan pada pekerjaan rutin pada pekerjaan rutin * pembacaan 500 menit tidak dilakukan

Tabel 50 – Kriteria penerimaan – Tabel 50 residual vs beban untuk hubungan © BSN 2017 SNI 8460:2017 ground/grout interface Uji investigasi harus dilakukan pada setiap perubahan kondisi p minimum dengan jumlah uji 2 buah. length terbenam Uji investigasi dapat dilakukan baik kemiringan pada angkur angkur produksi, vertikal maupu dengan terbenam pada persyaratan lapisan tanah bahwa yang sama angkur dengan vertikal atau angkur miring, produksi. ditentukan oleh Pemilihan pertimbangan apakah kepra terburuk. kondisi merepresentasikan uji Dari gaya maksimum yang dapat ditahan angkur dimana pepanjangan interface, dimana berdasarkan tahanan tersebut dapat ditentukan panjang pada 10.6.3.5. beban memperhitungkanseperti faktor setelah dengan akurat, dibutuhkan . ditentukan sedemikian sehingga kegagalan tidak terjadi pada length. Beban uji maksimum adalah 80% prosedur kuat uji tarik seperti karakteristik pada dari Gambar 68. Jumlah Maksud uji investigasi adalah verifikasi perancangan menggunakan tahanan data-data tanah. Tujuan akhirnya adalah verifikasi friksi desain yang ditentukan pada fase 10.6.6.1 Uji investigasi pada angkur tidak terpakai 10.6.6.1 dengan beban maksimum.dengan beban 10.6.6 Verifikasi perancangan Pengukuran beban harus menggunakan memenuhi persyaratan pada 10.6.4.1, dapat dihitung tahanan frik “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

load load load vs SNI 8460:2017 SNI r beban untuk tiap- pertama dipasang

aya Angkur mengikuti harus dilakukan pada i kesesuaian dilakukan li-anomali lainnya. pembajian. .5. , sedangkan uji penerimaan loading-unloading 257 dari 303 257 dari 303 acceptance harus diplot hingga mendapatkan kurva . seperti pada Gambar 69 atau Gambar 70. Bentuk kurva yang menyimpang dari gambar tersebut dapat ditolak oleh maupun loading-unloading Gambar 68 (BS 8081) – Prosedur uji investigasi pembebanan test suitability

© BSN 2017 © BSN 2017 vs displacement / extension vs displacement / extension displacement rangkak atau anoma perencana jika dikhawatirkan akan terjadinya dalam 2 siklus dalam 2 siklus Setiap hasil Lolos uji artinya angkur memenuhi kriteria penerimaan seperti setelah pada dibebani dengan beban 10.6.4.1 maksimum sebesar Faktor dan Beban x G 10.6.4.2 prosedur pembebanan seperti pada Gambar 69 dan Gambar 70. Fakto pada 10.6.3 Tabel 49, disajikan pada tiap kategori angkur tanah Uji kesesuaian harus dilakukan ditambah pada 1 3 uji buah pada angkur setiap seluruh tipe produksi angkur angkur yang produksi produksi. yang Uji sampai tidak penerimaan beban menjalani maksimum uji dalam kesesuaian. 3 Uj siklus 10.6.7 penerimaan pada angkur produksi kesesuaian dan uji Uji Verifikasi perancangan angkur tanah dilakukan angkur produksi dengan terpilih, sedangkan melakukan sisa angkur uji produksi harus kesesuaian Dengan menjalani uji pada penerimaan. demikian seluruh dilakukan sebelum dari uji tersebut penerimaan dan harus lolos angkur produksi harus menjalani uji kesesuaian atau uji “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

258 dari 303

sementara (BS 8081) sementara (BS 8081) (a) (b) (a) (b)

Gambar 69 – Prosedur (a) angkur permanen (b) angkur pembebanan uji kesesuaian Gambar 70 – Prosedur (b) angkur uji penerimaan (a) angkur permanen pembebanan © BSN 2017 SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

), underpass ) failure yang SNI 8460:2017 egatif egatif terhadap tarnya termasuk ) (Lihat Pasal 10); Pasal ) (Lihat atau batuan dengan yang bekerja dalam strut. ng dari tepi galian. tepi galian. ng dari ka pendek dan jangka untuhan ( tas tas terhadap stabilitas erikut: an vertikal efektif tanah (lihat Pasal 10); 10); Pasal (lihat ikut: ikut: truksi truksi pengaman seperti (lihat Pasal 12); 12); (lihat Pasal untuk peruntukan lainnya. untuk peruntukan tanah, beban tambahan, isting isting (tiang bor, pancang, tanah/batuan. Aplikasi dari erbuka dengan kemiringan bersamaan. atau strut

ri (lihat Pasal 10); ri (lihat Pasal serta implikasinya terhadap

) adalah desain dan proses konstruksi hydraulic failure dewatering besmen dan lintas bawah ( basal heave failure basal (dewatering); dengan/tanpa angker atau dengan/tanpa (ground movement); 259 dari 303 259 dari 303 , dan deformasi lateral yang bisa disebabkan oleh deep excavation embedded wall embedded raft), maka stabilitas fondasi tersebut harus ditinjau terhadap ground loss dan stabilitas dinding penahan itu sendiri. itu sendiri. dinding penahan dan stabilitas dewatering © BSN 2017 © BSN 2017 fondasi dangkal atau dan potensi pengurangan tekanan lateral tanah pada kondisi jang panjang. potensi beban tarik yang bisa terjadi akibat berkurangnya tekan beban yang berjarak minimal sama dengan kedalaman galian dihitu fondasi eksisting di dekatnya, perancangan Galian Dalam jika seperti tekanan ada. tanah, hidrostatik Karenanya, air dan gempa harus diperhitungkan. Selain itu, kinerja dari Galian Dalam harus diverifikasi semuaoleh gaya monitoring instrumentasi keselamatan guna pekerja memastikan dan/atau penurunan gangguan ), (settlement tidak terhadap terjadi bangunan di dampak seki n bersifat lokal dan global dampak serta gangguan tegangan lingkungan dan akibat deformasi pekerjaan yang diakibatkannya, termasuk Faktor terpenting dari Galian Dalam ( yang menjamin keselamatan pekerja dan menjamin keamanan terhadap dampak deformasi terhadap bangunan di sekitarnya. secara dan dipersiapkan Dalam harus dipenuhi konstruksi Galian Karenanya, kriteria kondisi ba Analisis Galian Dalam harus meninjau kemungkinan terjadinya ker pekerjaan Galian Dalam dapat diterapkan pada pekerjaan yang bersifat sementara dan/atau permanen dengan mempertimbangkan stabilitas yang dipengaruhi oleh sifat pekerjaan Galian Dalam terdiri atau galian tanah, galian tambang bangunan air, bangunan bawah atas bangunan 11.2 Persyaratan teknis perancangan Galian Dalam b mempertimbangkanPerancangan Galian Dalam harus faktor-faktor a) 10); Pasal (lihat dan global lokal stabilitas b) dan angkur penahan (konstruksi perkuatan struktur stabilitas Persyaratan perancangan Galian Dalam harus mencakup hal-hal ber Galian Dalam harus mencakup hal-hal Persyaratan perancangan c) sendi penahan dari konstruksi (tegangan) struktur stabilitas d) dasar/ pengangkatan tanah terhadap stabilitas e) air tanah/ perubahan tekanan terhadap stabilitas f) akibat galian gangguan gerakan tanah 11.1 Galian Dalam lingkup pekerjaan Ruang Pasal ini membahas Galian Dalam yang mencakup galian kedalaman 3 tanah meter atau lebih. dan/ Galian Dalam bisa berupa galian t lereng yang aman dan/atau galian yang harus diamankan oleh kons atau tanah dinding penahan g) muka air tanah gangguan akibat penurunan h) dan penahan lateral adalah pengaruhnya pada stabilitas galian beban yang harus ditinjau 11 Galian Dalam i) bila galian dilakukan pada lokasi yang sudah ada fondasi eks “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

iizinkan iizinkan ai dengan ) (merujuk ke Pasal 10. Jika untuhan untuhan secara i Perencana, maka terbatas, diperlukan galian yang sesuai ukaan dan di bawah kungan, seperti: kungan, seperti: gan total, c dan Ø) dan 5; 5; ka air tanah tinggi serta an lokal, serta pemetaan iputi: i likuifaksi saat terguncang mbangkan aspek subpasal em galian terbuka ini tidak

open-cut slope untuk menyokong Galian Dalam ) dengan syarat terjaminnya keamanan ” yang berpotensi menjadi bidang longsor atau alat berat yang lokasinya sangat dekat ');  embedded walls embedded 260 dari 303 h yang dapat membahayakan ling open cut slope stock piled stock dip/direction ) tanah (E); (merujuk ke Pasal 10). strut (merujuk ke Pasal 10). angkur atau dengan stiffness

terdrainase (tegangan efektif, c’ dan (tegangan efektif, c’ dan terdrainase dari tepi muka galian. dari tepi muka galian. embedded walls embedded Pasal 7); dan gempa atau sumber getaran lainnya; vibrasi dari 3) dan permeabilitas tanah (k); 4) air tanah; muka 2) kekakuan ( 1) kuat geser tanah pada kondisi tak terdrainase (Su atau tegan terkritis saat galian berlangsung; berlangsung; galian saat terkritis perilaku air tanah dan air permukaan yang bisa berdampak terhadap permukaan yang bisa berdampak lingkungan; dan air perilaku air tanah dengan kondisi lapangan; lapangan; dengan kondisi informasi informasi geologi berupa pemetaan topografi, geologi regional d geohidrologi guna mengetahui pola penyebaran aliran air di dilakukan; tanah perlu perm 11.3 galian terbuka Kontruksi Jika lahan mempertimbangkan galian terbuka ( bebas galian dan tidak ada potensi gangguan terhadap sekitarnya. yang Sist diperbolehkan bilamana di dalam radius tersedia 10 kali kedalaman galian padat diterapkan pemukiman di untuk daerah cukup, perkotaan dan daerah lain yang memiliki padat bangunan. Prosedur analisis galian terbuka harus memperti mu konstruksi terbuka. galian prosedur analisis stabilitas ke Pasal 7 termasuk merujuk 11.4 dan dapat Galian Dalam d 11.4 dinding penahan tanah Kontruksi Jika galian terbuka konstruksi dinding penahan tanah dan/atau tidak mungkin dikerjakan selama karena masa lahan konstruksi yang (penyokong sementara) dengan merujuk ke g) analisis daya dukung tanah termasuk tipe bangunan dinding penahan dan/atau e) adanya beban permukaan dari f) stabilitas lereng yang dapat disokong oleh galian terbuka ( d) kondisi tanah pasir lepas jenuh air yang berpotensi mengalam c) peledakan yang tidak terkontrol; dengan sistem galian batuan e) mel yang dapat merujuk ke Pasal 5, tanah penentuan parameter d) pengujian kekuatan dan sifat deformasi tanah/batuan serta pengamatan terhadap Diperlukan Diperlukan penerapan sistem monitoring instrumentasi yang memad © BSN 2017 memerhatikan kondisi mendadak maupun deformasi berlebi lingkungan guna menghindari terjadinya ker a) muka air yang tinggi; hidraulik akibat keruntuhan b) kondisi batuan dengan pola “ b) untuk perancangan bangunan yang besar/kompleks dan asing bag c) pengamatan kondisi lapangan dan pemilihan konstruksi penahan a) memadai ke Pasal dengan merujuk yang geoteknik penyelidikan SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) dalam ai asal yang dapat Untuk dinding spring SNI 8460:2017 cara konservatif harus berfungsi an batas. Sebagai ebelum bangunan sa kontruksi, harus lamana tidak dapat daan daan terburuk selama maka muka air tanah engan catatan bahwa erjelek erjelek dan pemodelan dewatering uti tanah kondisi statik luktuasi luktuasi musiman, serta eral statik dan seismik; seismik; dan eral statik dah direduksi oleh faktor oleh dah direduksi dari tepi muka galian. dari tepi muka galian. rjaan rjaan . jangkar tanah atau tiang tarik embedded walls ) dapat ditentukan berdasarkan 0 (K at rest harus didesain terhadap tekanan lateral dan (counterweight), modulus subgrade , besmen tekanan tanah harus memakai tekanan 261 dari 303 261 dari 303 besmen ) harus dihitung berdasarkan parameter tanah kondisi at-rest pada muka air desain dan banjir; banjir; air desain dan pada muka secara keseluruhan harus dievaluasi secara cermat, termasuk . dan/atau momen guling akibat gempa; uplift dan/atau momen 0 ; K (uplift) besmen akan digunakan sebagai dinding penahan permanen, analisisnya harus untuk tanah lempung jenuh, dimana nilai kohesi harus dipilih se © BSN 2017 © BSN 2017

masa layan bangunan penahan dan tanah terjepit kondisi lantai seperti jepitan dinding penahan tanah. tanah diam/at-rest atau sering diabaikan. diabaikan. atau sering dan dinamik. apakah diperlukan bobot pengimbang drained tekanan ke atas tekanan ke untuk mengimbangi membahayakan lingkungan, dinding penahan dan/atau sebagai cut-off-wall keamanan dalam perhitungan stabilitas memakai metode keseimbang alternatif, tahanan tanah boleh juga dimodelkan sebagai pegas ( rujukan literatur yang umum dipakai. yang umum rujukan literatur tinggi muka air maksimum yang mungkin terjadi selama masa layanan akan bangunan dibuat. Dalam yang menetapkan tinggi muka air maksimum untuk ma perhitungan stabilitias memakai metode stabilitias perhitungan penentuan perameter tanah harus dilakukan t kondisi berdasarkan rumusan yang sesuai. dipertimbangkan muka air tertinggi yang pernah terjadi akibat f pengaruh adanya air permukaan dari aliran air hujan, jenis bangunan lapisan serta pelaksanaan tanah bangunan. serta Untuk kondisi kondisi permanen, bi ditunjukkan dengan data yang akurat dan analisis yang lengkap, desain harus ditentukan pada elevasi banjir elevasi di tersebut lokasi tidak proyek, d boleh dibuat. lebih rendah dari pemukaan tanah s c) Besarnya koefisien tekanan tanah diam/ 11.4.1 tanah kondisi statik Tekanan a) Tekanan tanah pada dinding penahan harus memperhitungkan kea e) tekanan tanah yang bekerja pada dinding penahan tanah, melip d) jika ditemukan muka air tanah tinggi saat kontruksi dan peke c) kemantapan b) Tekanan tanah diam ( d) tambahan minimal Beban merata harus diambil 10 kPa, bekerja e) pasif yang su sebagai tahanan Tahanan tanah boleh dimodelkan b) sistem pemikul dinding dan lantai embedded wall embedded mencakup hal-hal sebagai berikut: berikut: hal-hal sebagai mencakup a) lat tekanan untuk menahan direncanakan harus dinding penahan g) Tekanan air pada dinding dan dasar dinding penahan harus ditetapkan berdasarkan f) Analisis stabilitas memakai metode elemen hingga boleh dipak “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) F hwa ) dan medium (medium B ditentukan besmen dan Tanah Tipe organic soils 0) untuk dinding usus dan analisis distribusi tekanan harus rasional dan 012. 012. Beban gempa Zona 3(x/H > 2) A g penahan kantilever dapat dipakai untuk arkan arkan rujukan literatur . Selain itu, rujukan dari anggulangannya. anggulangannya. Beban enjumlahan enjumlahan dari tekanan Tanah Tipe

embedded walls embedded tanah reklamasi tanah (pasir halus reklamasi ), tanah organik ( yang terjepit oleh lantai atau dung terdekat yang besarnya over-consolidated stiff clays dan ), ( besmen Zona 2 harus mencakup tekanan diam saat (1≤ x/H ≤ 2) soft clays, silts ). 0 . besmen Tekanan ini tidak melebihi tekanan besmen overconsolidated (K 262 dari 303 ). 0,5% 0,7% 0,7% 1,0% Lokasi gedung daninfrastruktur eksisting terdekat besmen perlu diterapkan untuk perhitungan struktur Zona 1 (x/H < 1) (x/H besmen besmen harus diperhitungkan dengan menggunakan ) ke level dinding ), dan tanah pasir dengan kepadatan sedang sampai dengan padat ini. Untuk dinding penahan kantilever, Sitar (2013) merujuk ba residual soils ). Tabel 51 – Batas maksimum deformasi lateral dinding Tabel 51 –

besmen

Tipe Tanah B meliputi: tanah lempung dan lanau lunak ( tanah timbunan tidak terpadatkan (loose fills Tanah Tipe A meliputi: tanah lempung dan lanau tanah residual ( to dense

tanah statik ditambah dengan tekanan tanah dinamik untuk dindin terjepit/ (Ka) atau dinding penahan melakukan analisis interaksi tanah-struktur untuk kondisi gempa Sitar (2013) atau rujukan lain . kantilever penahan tanah pada dinding dan besmen dinamik menghitung tekanan yang telah terbukti keandalannya pasif tanah pada kondisi gempa. Metode mempunyai analisis yang rujukan digunakan yang layak, seperti rumusan penahan kantilever dan Seed-Whitman Wood (1973) untuk dinding (197 menurun sebagai fungsi kedalaman dinding distribusi beban lateral gempa fungsi kedalaman. hidrostatik yang meningkat sebagai kondisi tanah aktif sama dengan menurut SNI 1726:2012 seperti tanah lempung organik dan lapisan yang tanah sangat berpotensi seperti likuifaksi lunak yang relatif tebal, tanah jenuh air), maka perencana harus menyampaikan potensi analisis likuifaksi serta tanah teknik kh perbaikan tanah atau lateral teknik gempa pen yang bekerja pada dinding tekanan tanah menurut beban gempa sesuai klasifikasi SNI yang 1726:2 digunakan adalah beban yang telah memperhitungkan adanya amplifikasi seismik dari batuan dasar ( yang rasional. pasir terlikuifaksi ditambah tekanan hidro-dinamik tanah berdas Batas izin maksimum deformasi (δw/H) Batas maksimum deformasi lateral pada dinding Keterangan: x = jarak dari batas galian, H = Kedalaman galian, = defleksi dindingδw b) Keterangan: Keterangan: a) 2) Distribusi beban lateral akibat gempa umumnya lebih besar pada level atas 3) Tekanan tanah total saat terjadi gempa yang bekerja adalah p © BSN 2017 1) Pengaruh gempa pada dinding 11.4.2 dinamik tanah kondisi Tekanan SNI 8460:2017 11.5 tanah di sekitar galian Penurunan permukaan Batasan deformasi lateral izin dinding penahan tanah dan/atau oleh kondisi tanah, kedalaman galian serta jarak dan kondisi ge dalam Tabel rumusan 51. ditentukan dalam seperti yang tercantum 4) Untuk struktur bangunan yang dibangun di atas tanah yang memiliki sifat khusus (S “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI SNI 03- ian; ian; SNI 8460:2017 12, perancangan I 2833:2008, serta alam 1726:2012; SNI erusakan erusakan konstruksi. nding nding penahan (SNI gempa untuk struktur asi dan kekuatan yang nah (SNI 3454-2008); nah (SNI 3454-2008); lateral dan vertikal yang kan kan dalam perancangan bangunan-bangunan bangunan-bangunan air, naan naan dan setelah selesai rikut: ku untuk ku untuk bangunan sebagai 263 dari 303 263 dari 303 ana yang tercantum dalam 2833:2008; SNI tetapkan tetapkan dalam pasal ini berla untuk memantau pergerakan vertikal tanah; marker untuk memantau vertikal tanah; pergerakan untuk mengetahui perubahan beban penahan selama konstruksi gal selama beban penahan mengetahui perubahan untuk untuk memonitor perubahan inklinasi vertikal bangunan penahan galian dalam. untuk penahan galian dalam. memonitor vertikal bangunan inklinasi perubahan cell

© BSN 2017 © BSN 2017 3404:2008); Piezometer untuk mengetahui kenaikan tekanan air pori 3453-1994; (SNI 8134:2015 dan Settlement Load Tiltmeter bangunan gedung dan non-gedung yang beban tercantum gempa dalam untuk SNI jembatan 1726:20 konvensional yang petunjuk tercantum umum untuk dalam pemilihan parameter SN evaluasi seismik untuk analisis likuifaksi. stabilitas lereng, dan tanah, analisis penahan terowongan, fondasi, dinding Syarat-syarat perancangan yang di 12 Kegempaan 12.1 kegempaan Ruang lingkup Pasal ini dimaksudkan sebagai pelengkap untuk perancangan beban Galian Dalam guna memantau kinerja stabilitas adalah sebagai be guna memantauGalian Dalam adalah sebagai kinerja stabilitas a) Inklinometer untuk memantau pergerakan lateral tanah atau b) di c) d) ta dan pengangkatan deformasi untuk mengetahui Ekstensometer e) berikut: a) sebagaimana yang tercantum d gedung dan non-gedung, bangunan b) sebagaim jembatan konvensional, c) pelengkapnya; seperti dam serta bangunan-bangunan bangunan-bangunan air, d) terowongan; e) tanah; dinding penahan f) lereng; stabilitas g) fondasi; h) likuifaksi. 12.2 Persyaratan teknis perancangan kegempaan 12.2.1 Persyaratan ketahanan gempa Kriteria perancangan gempa rencana untuk tiap-tiap infrastruktur diperlihatkan 52. Struktur dan pada komponennya harus memiliki sistem penahan gaya Tabel mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energi yang menahan beban gempa cukup rencana sesuai untuk dengan kriteria batas deform disyaratkan. 11.6 dan monitoring Instrumentasi Instrumentasi yang direkomendasikan untuk dipasang dan disyarat f) Monitoring dan supervisi konstruksi galian selama tahap pelaksa galian harus dilakukan agar bisa merujuk ke pasal 10. detail instrumentasi Penjelasan dapat diambil tindakan pencegahan k “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Referensi ICOLD No 148, 2016,

WSDOT, WSDOT, FHWA-NJ- 2005-002 AASHTO AASHTO (2012)

rum respons frastuktur frastuktur risiko-tertarget etapkan etapkan dengan amaan sesuai SNI (percepatan batuan 0,2 detik dan 1 detik s an an 1,0 detik mengacu S gai percepatan respons angunan 50 angunan tahun adalah 1 persen kemungkinan

tetap berfungsi di permukaan tanah ditentukan Kriteria keamanan R . Spillway setelah terjadi gempa rencana boleh melebihi 0,5 tebal filter dari tinggi jagaan tidak terkendali

pada filter Deformasi tidak tidak melebihi 0,5 Deformasi aliran air terjadi Tidak yang Kerusakan minor setelah terjadi gempa rencana    FK>1,1  FK>1,5 (terhadap geser saat mengalami beban statik) FK>2 (terhadap guling saat mengalami beban statik) FK>1,1 (terhadap beban pseudostatik)

264 dari 303 (tahun) (tahun) (percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) Evaluation 1 Operating Basis 1.000 tahun 10.000, Safety S Periode ulang Earthquake (SEE) Earthquake (OBE) 145

1 2 2.500 - SNI 1726:2012 50 (%) (%) terlampaui Probabilitas

50 2 2500 - 50 75 75 7 7 1.000 1.000 - SNI 2833:201x 100 100 Umur (tahun) (tahun) rencana

) untuk bangunan atas harus memenuhi kriteria sebagai berikut. kriteria berikut. memenuhi sebagai atas harus ) untuk bangunan R Tabel 52 – Kriteria perancangan gempa berdasarkan peruntukan in peruntukan berdasarkan gempa Kriteria perancangan – Tabel 52

spektral pada arah percepatan (redaman horizontal 5%) maksimum dengan tahun keruntuhan bangunan dalam kurun waktu 50 yang level kejadian diwakili gempa oleh spekt berdasarkan berdasarkan faktor amplifikasi seismik pada periode 0,2 6.2 SNI 1726:2012. pada pasal detik d dalam peta gerak tanah seismik dengan kemungkinan 2% terlampaui dan dalam dinyatakan 50 dalam tahun bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi 1726:2012. SNI pasal 6.1.1 mengacu pada harus ditetapkan masing-masing dari respons spektral percepatan dasar pada periode pendek) dan Peruntukan Terowongan 100 10 Bangunan pelengkap bendungan Bendungan Timbunan oprit Dinding penahan Abutmen Jembatan Bangunan gedung dan non-gedung Jembatan konvensional c) Percepatan respons spektral probabilistik harus diambil seba b) Penentuan respons spektal percepatan gempa MCE a) Parameter percepatan terpetakan yang terdiri atas parameter © BSN 2017 SNI 8460:2017 Gempa rencana untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung dit 12.2.1.1 Gempa rencana untuk bangunan gedung dan non-gedung 12.2.1.1 kemungkinan terlewati besarannya selama umur rencana struktur b sebesar 2%. Untuk berbagai kategori risiko pengaruh struktur bangunan gempa gedung rencana dan harus non-gedung, 1726:2012. dikalikan dengan suatu faktor keut Respons spektral percepatan (MCE gempa maksimum yang dipertimbangkan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) (R sesuai pasal M SNI 8460:2017 percentile dan percentile i, yaitu evaluasi an antarelemen kelas situs yang th gkinan kecil untuk didapatkan secara disi SEE dan tidak

ruh ruh pada situs yang yang teridentifikasi 84 pa karakteristik yang berdasarkan perkalian arah lateral. r modifikasi respons yang didapatkan secara dengan 2% kemungkinan agai percepatan respons a geometrik harus diambil pada setiap periode harus R ersen ersen nilai PGA , SEE) dan evaluasi keamanan , harus diambil sebagai nilai terkecil M , OBE). Pada kondisi SEE tidak ). R ) dan berat struktur ekuivalen yang kemudian sm 265 dari 303 265 dari 303 C percentile rata-rata geometrik percepatan tanah puncak ) yang sesuai harus digunakan di kedua arah sumbu th (R 84 Operating Basis Earthquake ) pada jembatan konvensional harus dikarakterisasi ) untuk bangunan bawah harus memenuhi kriteria sebagai berikut. sebagai memenuhi bawah harus ) untuk bangunan kriteria G © BSN 2017 © BSN 2017 keamanan gempa Safety ( Earthquake Evaluation pengoperasian ( diperbolehkan terjadinya pelepasan air secara tidak terkontrol dari waduk dan kerusakan yang terjadi masih dapat diterima akibat gempa rencana pada kon antara antara koefisien respons elastik ( modifikasi respons dengan faktor dimodifikasi ( spektral pada arah horizontal maksimum dengan persyaratan sesuai. sesuai. bawah. ortogonal bangunan diambil sebesar 1 untuk seluruh struktur. jenis bangunan bawah dan hubung menggunakan spektrum respons percepatan dan faktor situs untuk runtuh runtuh tetapi dapat mengalami pelayanan kerusakan akibat gempa yang dengan signifikan kemungkinan 1.000 tahun. periode ulang setara dengan terlampaui dan 7% gangguan dalam 75 terhadap tahun atau dari nilai yang deterministik. Nilai ini juga tidak didapatkan boleh lebih kecil dari 80 p secara probabilistik dan nilai yang dari perhitungan semua sumber gempa karakteristik yang berpenga SNI 1726:2012. pasal 6.10.5 ditinjau sesuai sebagai nilai terbesar dari sebagai nilai rata-rata geometrik dari percepatan tanah puncak SNI 1726:2012. pasal 6.10.5 tahun sesuai terlampaui dalam kurun waktu 50 diambil sebagai nilai terkecil dari percepatan respons spektral SNI 1726:2012. pasal 6.10.2 sesuai dan deterministik probabilistik redaman redaman 5 persen yang dihitung pada periode tersebut. Percepatan dengan nilai terbesar harus diambil dari perhitungan yang semua sumber-sumber gem berpengaruh pada situs yang ditinjau, yaitu dengan jelas. dari sumber patahan 6.10.5 SNI 1726:2012. 12.2.1.3 Gempa rencana untuk bendungan 12.2.1.3 a) Evaluasi gempa untuk bendungan harus memenuhi 2 (dua) kondis c) Gaya gempa harus untuk dapat diasumsikan bekerja dari semua d) Faktor modifikasi respons e) Apabila digunakan analisis dinamik riwayat waktu, maka fakto f) Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan b) Bahaya gempa ( c) Nilai percepatan tanah puncak spesifik-situs, PGA b) Percepatan tanah puncak rata-rata geometrik secara deterministik harus dihitung a) Percepatan tanah puncak secara probabilistik dengan rata-rat Percepatan tanah puncak gempa maksimum (MCE yang dipertimbangkan rata-rata geometrik d) Percepatan respons spektral deterministik harus dihitung seb e) Percepatan respons spektral spesifik-situs gempa MCE 12.2.1.2 Gempa rencana untuk jembatan 12.2.1.2 a) Jembatan konvensional harus direncanakan agar memiliki kemun “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, Periode rock cavern konsekuensi deterministik , MCE) untuk atau durasi dan an pelengkapnya probabilistik. probabilistik. tif), tif), gerakan tanah n tanah SEE harus bottom outlet, bottom pintu an an klasifikasi situs cil dari 1/3.000 jika ), intake

u untuk gedung dan itar 1/145. itar 1/145. auan tahunan (annual , RTE) dengan level ukan dengan pendekatan maka maka evaluasi kondisi gempa ) dan pada bendungan-bendungan baru 3 , bangunan masukan ( , , desainnya harus berdasarkan evaluasi Maximum Credible Earthquake Credible Maximum 266 dari 303 ditentukan menggunakan pendekatan powerhouse Reservoir-Triggered Earthquake Reservoir-Triggered power supply , , AEP) rata-rata lebih kecil dari 1/10.000 jika menggunakan , penstock dan

), atau kehadiran waduk harus dilakukan pada perancangan. perancangan. pada ), dilakukan atau kehadiran waduk harus unit control unit dan struktur penahan, perlu juga diperiksa keamanan gempanya. ,

kapasitasnya kapasitasnya lebih besar dari sekitar 500 m dihitung pada level 50 deterministik, hingga dan perlu 84 tidak persentil mempunyai probabilistik. dikembangkan dengan pendekatan jika AEP dikembangkan rata-rata dengan lebih ke pendekatan proyek dengan menggunakan kriteria pada Tabel 53. pada Tabel proyek dengan menggunakan kriteria tanah SEE harus diperkirakan pada level 84 persentil jika dilak probabilistik. pendekatan evaluasi keamanan gempa (SEE) untuk tiap-tiap patahan aktif dan skenario wilayah gempa tektonik yang yang pasti tifikasi. teriden (misalnya, Jika tidak menggunakan pendekatan bendungan ditentukan dengan pada lokasi ditemukan tidak patahan ada ak deterministik, dan perlu tidak mempunyai probabilitas probability exceedance keterlamp dan lain-lain) harus didesain sesuai dengan atau mengacu pada SNI 1726:2012. bangunan lainnya standar yang berlak spillway keamanan gempa (SEE). akibat gempa rencana pada kondisi OBE. kondisi rencana pada akibat gempa terjadi kerusakan signifikan pada bendungan dan bangunan-bangun ulang gempanya bergantung pada tipe bangunan, kerentanan durasi pemakaian seismik kegagalannya. bangunan selama tahap kritis konstruksi dan berukuran lebih kecil yang terletak di wilayah tektonik aktif, cofferdam akibat pembangunan waduk maksimum ( gerakan tanah (drawdown yang dapat dipicu oleh pengisian ), (filling penurunan e) tanah untuk OBE biasanya mempunyai Gerakan AEP rata-rata sek f) Untuk bendungan dengan tinggi lebih dari 100 meter atau tampungan besar (yang d) Untuk bendungan dengan konsekuensi moderat, parameter geraka c) Untuk bendungan dengan konsekuensi yang ekstrem atau tinggi, parameter gerakan i) Untuk bangunan yang kritis untuk keamanan bendungan, seperti a. Penentuan spektrum respons desain harus ditentukan berdasark 12.2.2.1 Klasifikasi situs 12.2.2.1 12.2.2 Persyaratan spektrum respons desain b) Gempa maksimum yang mungkin terjadi ( h) Bangunan pelengkap ( g) Untuk tahap konstruksi yang kritis dan bangunan-bangunan entara, sem seperti © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

rti rti eks emah (kPa) N/A N/A <50 ≥100 ≥100 u s ) didapatkan u SNI 8460:2017 s 50 sampai 100 Tabel 54. Tabel 54. non kohesif;

an tanah lunak (SE)

h c

kan pada SPT ), nilai kecepatan rambat f, tanah tersementasi l N

SPT N ASTM D 4428 atau ASTM D atau ASTM D 4428 N/A N/A >50 <15

au runtuh akibat beban gempa sepe atau Metode pengujian pengujian Metode SPT 15 sampai 50 < 25 kPa N u s PI > 20, , PI >

lapisan (kPa). empung sangat sensiti

) ) dan nilai kuat geser niralir (

s ASTM D 5777 atau ASTM D 5777 7400 7400 v < 50 kPa 267 dari 303 267 dari 303 u <175 s (m/detik) (m/detik) >1.500 s ) SNI 4153:2008 v Atau setiap profil tanah karateristik sebagai berikut: yang mengandung lebih dari 3 m dengan 350 sampai 750 1. Indeks Plastisitas 2. Kadar air, 40%, dan (w) ≥ 175 sampai 350 3. Kuat geser niralir, SPT 750 sampai 1.500 ) SNI 03-2487-1991 atau SNI 03-3420-1994 u mudah likuifaksi, l dengan Plasitisitas, PI > 75) s Setiap profil lapisan karakteristik seperti: tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari - Rawan dan berpotensi gagal at - Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan, H > 3 m) - Lempung berplastisitas tinggi (ketebalan, H > 7,5 m dengan Ind - Lapisan lempung lunak/setengah teguh dengan ketebalan H > 35 m mendapatkan parameter kelas situs Tabel 53 - Klasifikasi situs (AASHTO, 2012) (AASHTO, - Klasifikasi situs Tabel 53 ) s N/A = tidak dapat dipakai= dapat tidak N/A v nilai rata rata kecepatan gelombang geser (m/detik); gelombang geser (m/detik); kecepatan rata rata nilai = nilai rata rata tahanan penetrasi standar untuk lapisan tanah untuk standar penetrasi tahanan = nilai rata rata = nilai rata rata tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata; lapangan penetrasi standar tahanan = nilai rata rata kuat geser niralir = nilai rata rata

Klasifikasi SitusKlasifikasi Tabel 54 - Parameter dan metode pengujian digunakan untuk yang

ch gelombang regangan geser geser regangan gelombang ( kecil

padat, dan batuan lunak) SPT = SPT membutuhkan penyelidikan geoteknik spesifik dan analisis respons spesifik-situs) s u N N s SF (tanah khusus, yang SD (tanah sedang) SE (tanah lunak) SA (batuan keras) SB (batuan dasar) SC (tanah keras, sangat v 1 (N standar Nilai penetrasi 2 rambat Nilai kecepatan 3 Nilai kuat geser niralir ( Keterangan: © BSN 2017

Keterangan: gelombang regangan geser kecil ( berdasarkan tata cara pengujian yang berlaku seperti diperlihat yang berlaku seperti tata cara pengujian berdasarkan harus melalui penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan oleh

No. No. didapatkan Parameter yang b. Parameter kelas situs, yaitu nilai penetrasi standar ( c. Penetapan kelas situs tanah keras (SC), tanah sedang (SD), d “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

formasi profil trapolasi trapolasi untuk pai kedalaman n retakan yang mpai kedalaman titik 30 meter. titik 30 meter. ai tipe kelas situs profil batuan yang babkan kelas situs t t dengan minimal kasi antara lunak dan s dengan kondisi yang i pengukuran lapangan inimum pada 2 (dua) titik sampai kedalaman 30 m, yang berkompeten dalam tanah keras (SC). tanah keras dengan kondisi tanah pasir site 268 dari 303 dan periode 0,2 detik berdasarkan kelas situsnya ditentukan atau tes seismik sejenis ini harus dilakukan sampai kedalaman PGA . s v downhole

maksimum pengeboran maka perencana harus menunjukkan bahwa tidak lapisan ada tanah kondisi di kedalaman lebih dari 30 buruk. yang lebih memiliki kondisi meter yang dapat menye (SE). tanah lunak situs kelas mengikuti sedang, harus Tabel 55. berdasarkan pengujian yang berbeda, dengan kedalaman minimum masing-masingpengujian yang berbeda, dengan berlaku. yang sesuai SNI minimum 30 meter, dimulai asli. dari permukaan tanah kecepatan rambat gelombang geser (Vs). gelombang geser (Vs). kecepatan rambat minimal 30 meter dari permukaan tanah asli untuk mendapatkan in lepas jenuh yang berpotensi mengalami likuifaksi, tanah sangat lunak yang tebal, dsb.), sejenis. downhole atau tes seismik seismic tes maka harus dilakukan atau diestimasi oleh seorah atau ahli seismologi seorah ahli oleh atau diestimasi geoteknik bidangnya, untuk batuan dengan kondisi rekahan dan pelapukan sedang. Pengukuran kecepatan gelombang geser di lapangan harus dilakukan untuk batuan yang lebih lunak dengan tingkat rekahan situs kelas sebagai diklasifikasikan situs tersebut pengukuran, atau pelapukan yang lebih lanjut, diberlakukan. maka kondisi tersebut harus lebih buruk, jika tidak dilakukan kecepatan gelombang geser yang dilakukan di lapangan atau pada mengukur secara independen dua dari tiga parameter tanah. parameter tiga dua dari secara independen mengukur bertipe sama pada formasi yang sama setara atau lebih. Bila kondisi batuan keras dengan diketahui menerus derajat pelapukan da maka pengukuran kecepatan gelombang geser permukaan boleh dieks mendapatkan otoritas yang berwenang atau ahli desain geoteknik bersertifika a. Faktor amplifikasi m. Untuk suatu lokasi pekerjaan yang dipertimbangkan terklasifi Faktor amplifikasi 12.2.2.2 k. Perencana harus menyampaikan profil l. lapisan-lapisan tanah Apabila sa pengeboran yang dilakukan melebihi 30 meter atau sam j. Perencana harus menyampaikan perhitungan secara jelas mengen i. Tes seismik yang dimaksudkan pada butir b) harus dilakukan m h. Tes seismik f. Apabila salah satu dari dua parameter menunjukkan kelas situ g. Untuk setiap situs yang tergolong Jenis Tanah Khusus ( d. Penetapan kelas situs batuan keras (SA) harus didukung dengan pengukuran e. Penetapan kelas situs batuan dasar (SB) harus ditentukan dar © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) a F gempa 0,5 ≥ 0,5 ≥ ≥ 1,25 ≥ 1,25 1 SS 0,8 0,9 1,0 1,0 1,0 SS 2,4 0,8 0,8 1,3 1,3 1,0 1,0 1,5 (SB) pada S s dan dan S PGA SNI 8460:2017 pga F entukan entukan dengan dasar (SB) pada ) (AASHTO, 2012) v ) dan periode 1 detik F MS =0,4 =0,4 S

= 0,4 = 1,0 1,0 = tik ( 1 SS 2,4 0,8 0,8 1,4 1,4 1,0 1,0 1,6 S s S PGA dan (10). = 0,3 = 0,75 = 0,75 = 0,3 i linear

1 s SS 1,0 1,0 2,8 0,8 0,8 1,5 1,5 1,8 S S PGA PGA dan periode 0,2 detik ( = 0,2 = 0,5 0,5 = = 0,2

1 269 dari 303 269 dari 303 s SS 1,0 1,0 3,2 0,8 0,8 1,6 1,6 2,0 (AASHTO, (AASHTO, 2012) S S PGA 0,1 ≤ 0,1 tara dapat dilakukan interpolas ≤ 0,25 ≤ 0,25 ≤

1,0 1,0 1,0 1,0 s 1 1,0 1,0 S S PGA Error! ReferenceError! source not found. Untuk nilai-nilai antara dapat dilakukan interpolasi linear interpolasi dilakukan antara dapat Untuk nilai-nilai periode 1,0 detik dengan periode ulang rencana sesuai persyaratan infrastruktur yang digunakan; spesifik-situs. ang digunakan; persyaratan infrastruktur yang digunakan; sesuai dengan periode ulang rencana periode 0,2 detik dengan periode ulang rencana sesuai persyaratan infrastruktur yang digunakan; spesifik-situs. Kelas situs Kelas situs Kelas situs Tabel 55 - Faktor amplifikasi untuk - Faktor amplifikasi Tabel 55 adalah percepatan puncak batuan dasar (SB) mengacu pada peta

) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus dit adalah percepatan spektral respons horizontal di batuan M1

adalah percepatan spektral respons horizontal di batuan dasar 1 s Tanah keras (SC) Tanah keras Tanah(SD) sedang (SE) Tanah lunak Tanah (SF) khusus 1,7 2,4 3,5 SS Batuan keras (SA)Batuan keras Batuan (SB) 0,8 Tanah sedang (SD) sedang Tanah (SE) Tanah lunak (SF) khusus Tanah 1,6 2,5 SS 1,4 1,7 SS 1,2 1,2 SS 1,1 0,9 SS Batuan keras (SA) Batuan keras Batuan (SB) (SC) keras Tanah 0,8 1,2 0,8 1,2 0,8 1,1 0,8 1,0

© BSN 2017 © BSN 2017

(S Persamaan (9) - CATATAN Keterangan: Untuk nilai-nilai an nilai-nilai Untuk Keterangan: SF adalah lokasi yang memerlukan investigasi geoteknik dan analisis respons S PGA berdasarkan Tabel 56. 56. Tabel berdasarkan S SF adalah lokasi yang memerlukan investigasi geoteknik dan analisis respons Keterangan: Keterangan: Tabel 56 - Besarnya nilai faktor amplifikasi untuk periode 1 de 12.2.2.3 Penentuan spektrum respons desain 12.2.2.3 Gedung dan non-gedung 12.2.2.3.1 a. Parameter spektrum respons percepatan pada periode pendek ( b. Faktor amplifikasi seismik pada periode 1,0 detik berdasarkan kelas situsnya ditentukan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, , diambil ain ain harus tidak perlu . endek; endek; ratan di bawah detik; detik; 726:2012 Pasal 8, , dan pada periode 1 terpetakan untuk periode terpetakan untuk periode terpetakan untuk R R dan lebih kecil dari atau sama MCE MCE , sama dengan , spektrum respons percepatan desain, 270 dari 303 , spektrum respons percepatan desain, ...... (13) ......

0,4 0,6

, spektrum respons percepatan desain, respons percepatan , spektrum ...... (9) ...... ...... (10) (10) ...... (12) ...... (11) ...... S ...... (14) ......

0,2 1

S

S , harus ditentukan melalui Persamaan (11) dan (12). melalui Persamaan , harus ditentukan

1,0 detik (SNI 1726-2012). detik (SNI 1,0

harus ditentukan sesuai 8.8.1 pada SNI 1726:2012 dan nilai a

v 1 desain pada periode percepatan = parameter respons spektral p desain pada periode percepatan = parameter respons spektral = = fundamental struktur = periode getar = F = F harus diambil dari Persamaan (13). harus diambil dari Persamaan berdasarkan Persamaan (14) berdasarkan dengan Keterangan: gempa percepatan parameter spektral respons = gempa percepatan respons = parameter spektral 1 s MS M1 Keterangan: S pendek (SNI 1726-2012); pendek S S S 2) Untuk periode lebih besar dari atau sama dengan 3) Untuk periode lebih besar dari

dikembangkan dengan mengacu pada Gambar 71 dan mengikuti persya ini. 1) Untuk periode yang lebih kecil dari spesifik-situs spesifik-situs tidak digunakan, maka kurva spektrum respons des detik, Jika digunakan prosedur desain yang disederhanakan sesuai SNI 1 nilai ditentukan. ditentukan. b. Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek,

© BSN 2017 SNI 8460:2017 c. Bila spektrum respons desain diperlukan oleh standar ini dan prosedur gerak tanah dari “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

dan tidak

SNI 8460:2017 SNI ambar 72 dan

) di dekatnya. Penentuan ground motion 271 dari 303 271 dari 303 tiga titik (AASHTO, 2012)

s PGA S Gambar 71 – Spektrum respons desain (SNI 1726:2012) Gambar 71 – Spektrum respons a pga Gambar 72 - Spektrum respons desain, dibentuk menggunakan metode Gambar 72 - Spektrum respons desain, dibentuk menggunakan adalah F adalah F s DS

© BSN 2017 © BSN 2017

Dengan: A kurva spektrum respons desain di permukaan tanah berikut ini. mengikuti persyaratan-persyaratan mengacu pada G memasukkan penyesuaian goyangan tanah ( S 12.2.2.3.2 Jembatan dan bangunan pelengkapnya serta dan bangunan pelengkapnya Jembatan terowongan 12.2.2.3.2 a. Spektrum respons yang dibangun adalah untuk rasio redaman 5% “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

, s T

ditentukan ditentukan sm sm C ada periode 1,0 erti diperlihatkan pada periode 0,2 acu klasifikasi situs eperti diperlihatkan tik; tik; didefinisikan dengan , sm C

dan kurang dari atau sama dengan 0 T

, koefisien seismik elastik, 0 T 272 dari 303 , koefisien seismik elastik, s T ditentukan dengan Persamaan (18). dengan ditentukan

, sm ...... (15) ...... 0 m T T sDSssm

ASAC 

1 S v

 ...... (19) ...... (18) ...... (16) ...... s 1 ...... (17) ......

DS m D koefisien situs untuk percepatan spektral periode 0,2 detik sep T,T seperti diperlihatkan pada Tabel 55; Tabel 55; pada seperti diperlihatkan pada Tabel 55; pada Tabel detik. detik. detik; detik; pada Tabel 56; pada Tabel 1 T S 20 D DS = percepatan spektral respons horizontal di batuan dasar (SB) p = percepatan spektral respons horizontal di batuan dasar (SB) = koefisien situs untuk percepatan spektral periode 1,0 detik s = = S = S S

(SB); dasar batuan di puncak horizontal percepatan = adalah F de periode 0.2 rencana respons spektral percepatan koefisien = periode 1 detik; percepatan koefisien =

(detik); fundamental struktur = periode getar = koefisien situs untuk percepatan puncak di batuan dasar meng puncak gempa rencana; percepatan koefisien =  sm sm = (detik). spektral bentuk untuk menentukan yang digunakan periode referensi = s D1

DS D1 s

0 A

Keterangan: C C v a pga 1 s S koefisien seismik elastik, C seismik elastik, koefisien menggunakan Persamaan (15), (16) dan (17): menggunakan Persamaan (15), S

Keterangan: S

Persamaan (19). T

PGA F S F F S b. Untuk periode kurang atau sama dengan c. Untuk periode lebih besar atau sama dengan © BSN 2017 SNI 8460:2017 d. Untuk periode lebih besar dari “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

r diambil ). Setiap sis harus site-specific site-specific ). SNI 8460:2017 dan dan lisis i riwayat waktu ratan infrastruktur kan tanah dengan rus diperhitungkan etidakpastian etidakpastian sifat- permukaan harus atu atu sumber gempa harus didapatkan spesifik-situs spesifik-situs ekomendasikan tidak , maka respons profil h dan di batuan dasar itentukan. ke dalam profil tanah il dari 90% percepatan ter input motion k tanah desain, parameter asilkan spektrum respons , pada periode 1 detik atau ncanakan. ncanakan. Tanah Khusus sesuai SNI strike slips/shallow crustals strike slips/shallow downhole seismic atau tes seismik , yang diperoleh dari spektra spesifik- . dari , dan 273 dari 303 273 dari 303 5 (lima) rekaman atau simulas sumber gempa dan parameter ha dengan hasil berupa spektrum respons desain. respons desain. spektrum hasil berupa dengan . Nilai yang telah didapat, tidak boleh kurang dari 80% dan dan spesifik-situs spesifik-situs ) pada setiap periode yang lebih besar dari 0,2 detik. Paramete ) ataupun gempa dekat (near field harus diambil sebagai percepatan spektral, © BSN 2017 © BSN 2017 dalam analisis. dalam analisis. harus dihitung. Nilai spektrum respons gerak tanah MCE yang boleh dir lebih rendah dari spektrum respons rasio MCE batuan spektrum dasar dikali respons dengan spesifik-situs. analisis respons didapat dari permukaan-ke-dasar rata-rata (dihitung periode demi periode) yang situs pada periode 0,2 detik, dan tidak boleh diambil lebih kec spektral puncak ( 1,5 kali dari tiap-tiap harus diambil dari terbesar nilai antara percepatan spektral, gempa yang berlaku, maka harus analisis sejenis dan dilakukan tes percepatan gerak tanah horizontal yang dengan harus mempertimbangkan berbagai dipilih kemungkinan karakteristik gera dari beberapa kejadian kandungan frekuensi yang gempa berbeda-beda yang dapat datang dari su jauh (far field riwayat waktu yang dipilih tersebut secara harus rata-rata dekat diskalakan, dengan sehingga level spektrum spektrum respons gempa responsnya batuan dasar yang dire dari respons struktur rentang periode yang signifikan (SB) pada gaya-gaya akibat gempa. struktur bangunan analisis response untuk nilai yang ditentukan untuk untuk nilai yang ditentukan dua kali nilai percepatan spektral pada periode 2 detik. Parame nonlinear ke dalam suatu metode nonlinear atau linear ekuivalen menggunakan analisis perambatan gelombang dari batuan dasar ke total. probabilitas menggunakan metode permukaan tanah desain yang memperhitungkan periode ulang rencana sesuai pada yang digunakan nilai spektral persya rentang dalam periode yang d dasar. batuan referensi dari sebagai gerak tanah harus ditentukan dan respons dihitung. riwayat waktu gerak tanah di menggambarkan pertimbangan atas sensitivitas respons terhadap k masukan ( kedalaman model tanah dan gerak tanah sifat tanah, b) ahli gempa harus oleh tenaga yang terkait. analisis bahaya ditelaah Dokumen j) Jika prosedur spesifik-situs digunakan untuk menentukan gera 12.2.3.1 Identifikasi sumber gempa 12.2.3.1 a) Ketidakpastian dalam pemodelan a) Apabila lokasi bangunan yang termasuk pada klasifikasi Jenis 12.2.3 Persyaratan berdasarkan evaluasi desain spektrum respons h) Respons spektra desain harus direkomendasikan i) dari Rasio spektrum respons hasil (dengan redaman 5%) di permukaan tana ana b) Spektrum respons desain di permukaan tanah pada prosedur ini c) Analisis probabilitas gerak tanah spesifik-situs harus mengh d) Riwayat waktu gerak tanah batuan dasar harus menjadi masukan e) Dengan menggunakan teknik perhitungan yang memberlakukan sifat tanah secara f) Gerak dasar permukaan yang direkomendasikan dari hasil anali g) Sekurang-kurangnya disyaratkan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) dan (lokasi interface epistemic epistemic i dasar dalam baga nasional ernasional ernasional dan aleatory

. di batuan dasar nitudo maksimum, yang digunakan k di sekitar lokasi an an . tahan) dan i geologi dan tektonik adalah adalah gempa utama pa dan periode ulang regasi (deaggregation intraslab (benioff intraslab tir b). tir b). (NGA), yang dalam 1,0 detik, dan sumber dalam rumus atenuasi al ). . an dasar (SB) ublikasikan secara ilmiah, secara ilmiah, ublikasikan . ng mengontrol pada suatu pons desain di batuan dasar jarak, magnitudo, dan sumber logic-tree ) dan subduksi ground motion global (worldwide data) ) dengan keserupaan magnitudo, jarak,

spectral matching probability density 274 dari 303 Next Generation Attenuation shallow crustal fault shallow ground motion records ground motion ) dan variasi karakteristik dalam bentuk judgment expert activity rate activity

).

)), megathrust sesar dangkal ( dengan menggunakan dengan metode probabilistik harus mempertimbangkan ketidakpasti gempa, magnitudo, dan karakteristiknya serta proses pecahnya pa (lokasi dan batas/luasan sumber gempa, distribusi seismisitas gempa ( dan mag dari wilayah ketika disarankan fungsi untuk atenuasi menggunakan itu dibuat. Fungsi atenuasi Pemilihan fungsi atenuasi harus didasarkan pada kesamaan kondis proyek. Bila terdapat sumber gempaBila terdapat sumber proyek. telah aktif lainnya yang dip maka sumber digunakan. dapat gempa tersebut Identifikasi Identifikasi semua sumber gempa didasarkan pada kondisi tektoni gempa dan kombinasi sumber gempa untuk menggambarkan kumpulan bahaya gempa total probabilitas dengan menggunakan teori pada situs tertentu tidak terbatas pada katalog gempa yang disusun oleh lembaga-lem maupun internasional. Selanjutnya katalog gempa yang digunakan dengan menggunakan kriteria pemilahan secara ilmiah. terpublikasi yang digunakan secara int lokasi situs, catatan mengacu pada persyaratan bu dengan jumlah catatan karakteristik gerakan tanah yang digunakan harus memiliki keserupaan pembuatannya sudah menggunakan data gempa pembuatannya sudah menggunakan (SB) beserta spektrum respons target untuk tiap-tiap sumber gem spektral ( pencocokan kebutuhan desain untuk gempa yang ( ditinjau adalah keseluruhan sumber gempa (subduksi tiap-tiap sumber gempa secara terpisah berdasarkan mekanismenya berdasarkan gempatiap-tiap sumber secara terpisah gempa yang mengontrol suatu tanah. menentukan catatan gerakan lokasi proyek yang digunakan sebaga dan karakteristik sumber gempa yang didapatkan dari proses deag catatan gerakan tanah ( analysis

© BSN 2017 a) Kurva bahaya seismik curve) hazard (seismic bisa didapatkan berdasarkan sumber 12.2.3.3 Analisis probabilistik spektrum respons desain di batu 12.2.3.3 b) a) Penentuan besarnya percepatan maksimum dan spektrum respons d) Data-data kejadian gempa dikumpulkan dalam suatu katalog gempa yang meliputi dan atenuasi Pemilihan fungsi 12.2.3.2 c) SNI 8460:2017 b) Luaran dari hasil analisis probabilistik adalah spektrum res c) Hasil luaran proses deagregasi berupa d) Setelah diketahui tipe sumber gempa, jarak, dan magnitudo ya 12.2.3.4 Simulasi riwayat waktu tanah horizont percepatan gerak Simulasi riwayat 12.2.3.4 a) Riwayat percepatan gerak tanah horizontal, didapatkan dengan melakukan pemilihan b) Periode deagregasi yang ditinjau adalah PGA, 0,2 detik dan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

setiap gridded spectral spectral ro (1996) prestressed ntetis yang SNI 8460:2017 displacement berdasarkan berdasarkan tingkat asi kedalaman tiang lai rata-rata inya tegangan tekuk ) dapat dikategorikan kitar tiang; kitar tiang; i, i, patahan dan da kepala tiang; tiang; da kepala dan uan akibat berulang beban yang besar akibat respons ) tanpa terjadinya perpindahan . of pile shaft, pile of yang disertai dengan

liquifiable ), yaitu berupa pengurangan kekakuan tanah discontinuity earthquake-induced damage earthquake-induced 275 dari 303 275 dari 303 ): ): terjadi banyak retakan di seluruh tiang, terjadi spectral acceleration, velocity spectral acceleration, , yaitu berupa tegangan residual signifikan akibat perpindahan ): terjadi beberapa retak tekuk di dekat kepala tiang dan ): terjadi banyak retakan dan terjadi perpisahan beton di dekat light ), ground response yaitu berupa gerakan yang diterima oleh tiang

) dibandingkan dengan tiang baja. Berdasarkan Matsui dan Kazuhi lateral spreading lateral ) hingga menghasilkan ditambah 1 standar deviasi pada kurva tripartite deviasi 1 standar ditambah Deskripsi

© BSN 2017 © BSN 2017 permanen pada kepala tiang. tiang. permanen pada kepala perpisahan beton, tekuk pada tulangan, penurunan struktur atas; atau horizontal residual perpindahan kemungkinan pada lokasi lainnya; lainnya; kemungkinan pada lokasi kepala tiang dan terjadi beberapa retak tekuk pa oleh perpindahan horizontal residual lainnya yang disebabkan pada beberapa lok permanen arah lateral yang signifikan disertai dengan pengurangan kekuatan penahan lateral secara signifikan; akibat respons terhadap tanah sekitar yang mengakibatkan tiang; dan geser pada terjad se akibat tanah tambahan pada beban struktur atas sebagai beban pada lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi ( velocity velocity situs dan kedalaman batuan dasar (SB) di lokasi proyek berdasarkan pengujian lapangan lapangan proyek berdasarkan batuan dasar (SB) di lokasi situs dan kedalaman pengujian atau laboratorium. merepresentasikan tiap-tiap karakteristik sumber gempa (subduks seismicity permukaan. sumber gempa di Kasus-kasus Kasus-kasus kerusakan tiang, baik berupa akibat beban gempa terjadi akibat kehilangan kekuatan dan kekak tiang beton bertulang atau tiang loading (cyclic dan Okahara et sebagai berikut: kerusakan al. (1996), kerusakan tiang a) dapat dikategorikan Kerusakan sangat berat (severe b) Kerusakan berat (heavy 12.2.4 Persyaratan desain gempa pada fondasi 12.2.4.1 d) tekuk; terjadi retak sedikit kerusakan atau terjadi tidak Tidak terjadi kerusakan: Penyebab kerusakan tiang akibat gempa ( c) Kerusakan ringan ( b. Perambatan gelombang dilakukan untuk setiap gerakan tanah si d) Likuifaksi/ c. Spektrum respons desain di permukaan dibentuk berdasarkan ni sebagai berikut: sebagai berikut: a) Tanggapan tanah ( b) Gaya-gaya inersia, yaitu berupa beban aksial dan horizontal c) Likuifaksi/goyangan tanah (ground motion 12.2.3.5 Perambatan gelombang ke permukaan ke permukaan gelombang Perambatan 12.2.3.5 a. Spektrum respons desain di permukaan dilakukan dengan memperhitungkan klasifikasi “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

) untuk kan untuk earthquake- tiang. Jika kriteria yang liputi kombinasi an pada tanah la zona likuifaksi ng aksial ataupun daya dukung friksi nger (2004, 2010), ) ) dapat dilakukan aikan tanah untuk as sistem fondasi. as ahan energi seismik enggunaan enggunaan tiang baja engalaman di bidang ratorium. Uji penetrasi dalam; dalam; adi bersamaan dengan liquified p-y curve dengan sebagai berikut. berikut. sebagai , evaluasi foto udara, dan akibat gempa ( cyclic Cone Penetration Test, CPT . potential liquefaction-induced ground liquefaction-induced potential cohesionless soils cohesionless (PEER Report (PEER 2011/04) ) dan tiang beton prategang tidak ) dan i likuifaksi harus memenuhi ) (CRR 276 dari 303 battered piles terpretasi terpretasi kondisi geologi lokal , SCR) dan korelasi potensi likuifaksi berdasarkan hasil uji triggering of liquefaction triggering

; Cyclic Resistance Ratio, Resistance Cyclic

Standard Penertation Test, SPT ) meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut. sebagai berikut. ) meliputi tahapan-tahapan

menggunakan pendekatan Seed-Idriss (1971) atau Idriss and Boula yaitu melakukan prosedur pendugaan rasio tegangan dinyatakan pada ASTM D-6066 (ASTM 2008). Analisis potensi likuifaksi harus dilakukan oleh ahli bidang geoteknik tersebut. tersertifikasi yang telah memiliki p uplift. mengevaluasi kapasitas lateral fondasi menggunakan metode R Seed & L Harded (1990). kriteria mengacu pada mereduksi tahanan friksi hingga kurang dari 50% daya dukung ultimitnya, maka gunakan kondisi daya dukung sebaliknya, gunakan evaluasi daya dukung dengan memperhitungkan ujung pada tiang. evaluasi perhitungan daya dukung Penggunaan tiang miring ( Gunakan modifikasi PL/AE pada kurva T-Z dengan pertimbangan, bi Untuk fondasi tiang, tahanan friksi pada lapisan diabaikan tanah dengan atau potensi likuifaksi tidak harus diperhitungkan dalam perhitungan daya duku Penggunaan pengurangan kekuatan geser (kondisi residual) diguna direkomendasikan pada tanah dengan potensi likuifaksi tinggi. P Penggunaan fondasi dangkal/fondasi telapak tidak direkomendasik induced Cyclic Stress Ratio induced Cyclic Stress lapangan ( serta kekakuan fondasi aksial lateral dan Pengurangan kapasitas Lateral spreading efek downdrag Penurunan tanah dan kemungkinan dengan potensi likuifaksi menghilangkan kondisi likuifaksi tersebut. tinggi, kecuali dilakukan metode perb mempertimbangkan daktilt direkomendasikan dengan kelenturan dan Pemicu likuifaksi ( likuifaksi Pemicu Karakterisasi situs dan evaluasi potensi likuifaksi potensi evaluasi dan Karakterisasi situs Karakterisasi situs meliputi in catatan kejadian di masa antara lampau. uji Penyelidikan penetrasi standar, lapangan uji standar harus penetrasi me yang konus, dan digunakan uji labo untuk evaluas Potensi likuifaksi pada tanah tidak kohesif ( memperkirakan fondasi adalah perancangan pada Hal-hal yang perlu diperhatikan Untuk kebutuhan perancangan, likuifaksi diperkirakan untuk terj 12.2.4.3 Efek likuifaksi pada perancangan fondasi 12.2.4.3 beban puncak pada struktur pada fondasi meliputi: Efek likuifaksi tanah). dan pelunakan akibat likuifaksi (tidak dilakukan pengurangan perpind © BSN 2017 e) d) c) c) b) a) b) c) a) b. Evaluasi Evaluasi deformasi tanah akibat deformation potensi likuifaksi ( a. lateral spreading displacements lateral spreading Evaluasi 12.2.4.2 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

).  dan Okabe dge Design ndisi tekanan da metode ini SNI 8460:2017 SNI sis Mononobe- ikuifaksi ikuifaksi dapat hesi tanah hesi tanah

harus dilakukan ka tekanan tanah t geser dalam ( t geser dalam ang disyaratkan oleh

tersebut. down drag 277 dari 303 277 dari 303 ) = PGA yang telah disesuaikan dengan kondisi situs, yang telah dengan kondisi situs, disesuaikan ) = PGA h k harus dilakukan. Faktor keamanan (FK > 1,1) harus ) = 0, ) = 0, v k pada tiang, oleh karenanya maka penurunan fondasi harus down drag down drag Gambar 73 – Diagram gaya metodeGambar 73 – Diagram gaya Mononobe-Okabe (AASHTO, 2012) aktif. Bila abutmen kaku terkekang dan tidak dapat bergerak, ma yang diperoleh akan lebih besar dibandingkan Okabe. dengan hasil anali

© BSN 2017 © BSN 2017 Pendekatan ini menggunakan persamaan diasumsikan: Anderson et al. (2008). Pa 1) seismik vertikal ( Koefisien Pendekatan modifikasi Mononabe-Okabe dengan mempertimbangkanMononabe-Okabe ko Pendekatan modifikasi 3) likuifaksi. ada pengaruh tidak jenuh sehingga tidak Timbunan Pendekatan pseudostatik menggunakan pendekatan Mononobe (1929) (1926) dengan diagram gaya pada Gambar 73 dapat dilakukan dengan asumsi: dengan Gambar 73 dapat dilakukan (1926) dengan diagram gaya pada 1) Abutmen bebas berdeformasi sedemikian sehingga memberikan ko 2) dengan sudu bersifat nonkohesif di belakang abutmen Timbunan 2) ( horizontal seismik Koefisien b. a. mengakibatkan mengakibatkan dievaluasi dan analisis kondisi dukung tiang pada dipenuhi daya 12.2.5 Persyaratan dinding penahan gempa untuk Persyaratan gempa untuk Specification dinding (2012). penahan Evaluasi menggunakan mengacu pendekatan yang sesuai dengan gaya kondisi pada dan batasan y gempa AASHTO berikut: persamaan sebagai masing-masing Bri pada dinding penahan Penurunan Penurunan tanah akibat densifikasi tanah tanah yang mengalami l “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

hasil input motion input nan minimum elewati tubuh g besar. Oleh uk model yang seismic hazard seismic kasi bendungan terdapat struktur n atau tumpuan) ehingga memicu mik yang digunakan ground motion ground anah seperti periode aya inersia signifikan ketidakstabilan atau apat menjadi modus a saat desain kejadian bat gempa meliputi:bat namik dilakukan dengan dap beban seismik dapat ifaksi. ifaksi. ) menggunakan gaya seismik maka perlu dievaluasi interaksi = 1,0 atau faktor keamanan = 1,0. keamanan faktor = 1,0 atau juga menggunakan morning glory morning nonlinear dengan riwayat waktu dapat dilakukan . finite difference Beban gempa yang digunakan 278 dari 303 Method

Ground motion yang digunakan sebagai atau seismic hazard seismic (GLE)

yang digunakan harus berdasarkan hasil yang arah gempanya dibalik atau dengan cara mengalikan atau menara capacity-to-demand ratio capacity-to-demand motion intake analysis finite element finite Equilibrium

linear equivalent atau input Limit

pada pasal 12.3.3.

analysis selain menggunakan hasil yang jauh nilainya 2/3 dari gempa horizontal. dengan -1 (minus 1), signifikan. Untuk hal lokasi bendungan yang ini dekat dengan untuk sumber gempa vertikal nilai mendapatkan gempa sama dengan respons nilai dinamik gempa horizontal. yang Sedangkan paling untuk lo seimic hazard seimic karena itu, penting untuk memodelkan topografi ebatmen (sandara dan tapak fondasi secara akurat. Apabila dalam tubuh bendungan seperti menara antara struktur dengan tubuh timbunan. antara struktur pat diberlakukan. dapat diberlakukan. horizontal seismik dari koefisien maka reduksi 50% seismik, Metode kesetimbangan batas methods equilibrium (limit yang direpresentasikan dalam model pseudostatik. Koefisien seis adalah percepatan puncak di permukaan (PGA) dengan faktor keama

dalam analisis dinamik harus mempertimbangkan parameter gerak t natural struktur yang dianalisis. Pemodelan analisis respons di memenuhi persyaratan berikut. a) Topografi di sekitar bendungan dapat memberikan pengaruh yan b) Penentuan keruntuhan akibat gempa. keruntuhan dengan prosedur gelombang tinggi yang bendungan. dapat menyebabkan terjadinya pelimpahan m Metode GLE dengan menggunakan peranti lunak dapat digunakan unt disebabkan oleh peningkatan tegangan geser akibat beban gempa. beban geser akibat tegangan oleh peningkatan disebabkan kompleks dengan kriteria kompleks dengan a) Generalized 3) Bila deformasi tanah permanen sebesar 1-2 inci diizinkan pad Percepatan puncak di permukaan tanah dapat mengakibatkan gaya-g 12.2.7 Persyaratan gempa untuk lereng pada lereng atau timbunan dan gaya deformasi permanen. tersebut Analisis performa lereng dapat dan timbunan terha mengakibatkan 2 (dua) pendekatan: dilakukan menggunakan 5) Analisis dinamik 4) Kondisi lainnya yang spesifik dengan kondisi setempat yang d Persyaratan gempa untuk bendungan dapat dilhat di dalam SNI 8064:2016. di dalam SNI 8064:2016. dapat dilhat untuk bendungan Persyaratan gempa aki urugan yang harus diperiksa pada bendungan Modus keruntuhan 12.2.6 Persyaratan gempa untuk bendungan 3) Kelongsoran tebing waduk akibat gempa masuk ke dalam waduk s 1) terjadi liku memastikan tidak harus bendungan fondasi Desain 2) Penurunan berlebih akibat deformasi volumetrik plastik atau deformasi geser plastik yang © BSN 2017 c. c. SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017 struktur lainnya, ) deformasi. Perilaku g diberikan di dalam empa, gorong-gorong,

han tanah akibat tekanan n (aliran) air pori dan satu dan struktur saluran, saluran, dan struktur tu; tu; ang diakibatkan oleh aliran untuk untuk lima jenis keruntuhan ) menggunakan konsep blok buried structure

displacement-based 279 dari 303 279 dari 303 (hydraulic fracturing) sebagai berikut: hydraulic fracturing) fracturing) hydraulic (internal erosion), (internal ) atau metode pemodelan numerik. metode pemodelan block) atau sliding Newmark , keruntuhan Newmark ( Newmark keruntuhan terhadap terhadap gempa (FK > 1,0). Koefisien seismik horizontal, kh, ditentukan sebesar 0,5 dari percepatan puncak amplifikasi. horizontal dengan penentuan kelas situs dan faktor © BSN 2017 © BSN 2017 b) Analisis berbasis perpindahan ( Keruntuhan akibat retak hidraulik ( hidraulik Keruntuhan akibat retak

Ketika tanah yang stabil mengalami deformasi pipa, akibat atau gelombang terowongan g yang berada di bawah struktur tanah akan tertanam mengalami harus dievaluasi menjadi oval. bentuk dan perubahan deformasi berbentuk kurva terhadap kemungkinan mengalami deformasi aksial, Persyaratan gempa untuk lereng merujuk pula 7.5.1.1. pada penjelasan yan 12.2.8 Persyaratan struktur tertanam gempa untuk ( d) bendungan, fondasi pada tanah/batuan akibat erosi Keruntuhan e) antarmuka antara material bendungan akibat erosi Keruntuhan f) Persyaratan perancangan yang ditetapkan gedung dan di non-gedung sebagaimana dalam yang tercantum di pasal dalam SNI dan bendungan. keairan dengan struktur ini 1726-2012 ditambah berlaku untuk bangunan seperti gedung, fondasi, galian dalam, turap, bendungan beton, bendungan bendungan urugan batu, urugan dan tanggul, tanah, yang terkait dengan keruntu rembesan (aliran) air tanah. air pori dan/atau Penentuan gradien hidraulik, tekanan air pori, atau gaya-gaya y air harus mempertimbangkan hal-hal berikut: a) ruang dan waktu; permeabilitas tanah terhadap Perubahan b) muka air dan tekanan air pori terhadap wak elevasi Perubahan c) hilir). lingkungan sekitar (misalnya, penggalian di daerah Perubahan Jenis keruntuhan yang terjadi tergantung pada kondisi perlapisan tanah. Kondisi perlapisan tanah yang dapat lainnya. menyebabkankeruntuhan jenis menyebabkan suatu jenis keruntuhan tertentu belum tentu Persyaratan-persyaratan yang berlaku dapat di dalam pasal ini adalah tanah yang disebabkan oleh adanya tekanan air pori atau rembesa hidraulik retak akibat jenis keruntuhan a) akibat gaya uplift (heave), Keruntuhan b) akibat boiling Keruntuhan c) tubuh akibat erosi Keruntuhan 13 hidraulik Keruntuhan 13.1 Ruang lingkup keruntuhan hidraulik Pasal ini menetapkan persyaratan untuk perancangan bangunan dan “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

74 heaving pada saat . uplift

i bahan ringan

banjir ya

dilakukan untuk kondisi a gradien hidraulik sangat tas rendah terhadap gaya permukaan air

uplift

pada slab yang dibuat/dipasang di bawah dikenal juga dengan istilah

Uplift uplift (d) 1. Muka air tanah 2. Permukaan kedap air 5. Pasir 8. Pasir yang disuntik 11. Muka air tanah di dalam galian Keterangan: Keterangan: (b) Uplift pada tanggul dar

Keterangan: Keterangan: 1. Muka air tanah 2. Permukaan kedap air timbunan ringan 3. Bahan ringan timbunan 280 dari 303 blow in blow

uplift

berongga di dalam r di dasar galian

akibat air dan sumber lainnya. akibat air dan sumber

tanah

uplift

dan seringkali terkait dengan kestabilan dasar galian. Gambar

terjadi ketika tekanan air pori di bawah struktur atau di bawah lapisan tanah yang pada lapisan kedap ai (a) Uplift pada bangunan blow-in uplift harus diperiksa dengan membandingkan berat tetap yang melawan (misalnya, berat (c) Gaya tekan ke atas yang dapat menyebabkan menyebabkan dapat yang atas ke tekan (c) Gaya Gaya memiliki permeabilitas rendah meningkat sehingga lebih besar dari tekanan rata-rata lapisan tanah di atasnya. struktur dan/atau berat Pemeriksaan yang terkait dengan keruntuhan akibat gaya atau ga bangunan yang harus diperiksa terhadap memperlihatkan contoh sendiri dan hambatan samping seperti dengan gaya-gaya yang terjadi pada dinding struktur bawah tanah) dimana hanya tekanan air pori hidrostatik yang kecil. bekerja atau Kestabilan jik struktur atau lapisan tanah uplift dengan permeabili Keruntuhan lapisan kedap air di dasar galian akibat Keterangan: Keterangan: 4. Permukaan tanah sebelum digali 5. Pasir 6. Lempung 7. Kerikil 10. Muka air tanah sebelum penggalian 11. Muka air tanah di dalam galian 12. Level piezometric di dasar lapisan lempung © BSN 2017 13.2 Keruntuhan akibat gaya SNI 8460:2017 SNI Keterangan: Keterangan: 1. Muka air tanah 2. Permukaan kedap air

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

tersebut, SNI 8460:2017 SNI

jukkan jukkan ilustrasi gaya pada fondasi batuan uplift

uplift yang perlu diperiksa yang yang perlu diperiksa perlu diperiksa yang uplift uplift

awah tanah untuk melawan

uplift akan mendorong bendungan beton ke atas. 281 dari 303 281 dari 303 Keterangan: Muka air tanah 5. Pasir 9. Angkur (e) Angkur pada struktur b yang besar dan tidak merata di seluruh fondasi bendungan beton uplift

Gambar 74 – Contoh bangunan dengan dengan 74 – Contoh bangunan Gambar Gambar 74 (lanjutan) - Contoh bangunan dengan Gambar 74 (lanjutan) - Contoh © BSN 2017 © BSN 2017 Gambar 75 – Keruntuhan pada fondasi bendungan beton oleh karena gaya apungGambar 75 – Keruntuhan gaya beton oleh karena pada fondasi bendungan maka bendungan dapat mengalami ketidakstabilan. Gambar 75 menun beton. fondasi bendungan apung yang terjadi pada Akibat gaya dapat terjadi apabila batuan mempunyai kekar pada terbuka fondasi yang oleh rapat, karena sehingga adanya tekanan air bendungan di dalam waduk. tekanan air beton menjadi besar setara dengan tinggi Apabila tidak dilakukan perbaikan, gaya Keruntuhan hidraulik pada bendungan beton oleh karena gaya “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

diberikan diberikan

uplift, agar en en hidraulik

ya boiling drainase, ghi, Marsland, atau boiling kan beberapa metode . menghasilkan angka ian. ian. tiap-tiap metode terletak

jadi nol. Gradien hidraulik terjadinya dan gradien hidraulik exit. angkat dan terbawa oleh aliran

harus lebih besar atau sama dengan boiling

282 dari 303 pada fondasi bendungan, pada terjadi pada dasar galian yang terdiri atas lapisan tanah

Permukaan galian (kiri); permukaan air bebas (kanan) (kanan) air bebas permukaan (kiri); galian Permukaan Air Pasir boiling ...... (20) ...... terjadi jika gradien hidraulik exit lebih besar daripada gradi 1 Keterangan: Keterangan: 1. 2. 3. e  ) pada dasar galian tanah nonkohesif. Gradien hidraulik kritis adalah gradien compaction grouting compaction

 s Gambar 76 – Contoh kondisi kemungkinan terjadinya Gambar 76 – Contoh kondisi kemungkinan terjadinya 1 G kritis boiling

 > i >  w   exit dan 

menurunkan tekanan air di bawah bangunan dengan membuatdi bawah bangunan air menurunkan tekanan sistem melakukan kritis i hidraulik yang terjadi pada saat tegangan efektif berkurang men kritis ini dapat ditentukan menggunakan Persamaan (20). menggunakan Persamaan ditentukan ini dapat kritis Faktor keamanan terhadap keruntuhan akibat 1,5 yang merupakan perbandingan antara gradien hidraulik kritis hidraulik gradien antara 1,5 yang merupakan perbandingan Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung faktor keamanan ini di antaranya adalah metode yang direkomendasikan dengan cara oleh penggunaan teori Harza, aliran air satu Terza dimensi. Perbedaan pada asumsi penentuan gradien faktor hidaulik keamanan yang berbeda sehingga disarankan untuk eksit. mengguna Metode-metode ini dan dipilih yang paling konservatif. Contoh kondisi kemungkinan pada Gambar 76. © BSN 2017

13.3 Keruntuhangalian akibat boiling dasar Keruntuhan akibat nonkohesif ketika gaya ke tegangan efektif vertikal tanah. atas Selanjutnya, butiran tanah ter dari rembesan air aliran ke air atas mengakibatkan menyebabkan berkurangnya terjadinya dasar gal di permukaan timbulnya gelembung air yang bermunculan keruntuhan. Peristiwa ini biasanya ditandai dengan Piping kritis (i Tindakan-tindakan Tindakan-tindakan yang umumnya dapat dilakukan untuk melawan ga SNI 8460:2017 SNI bendungan dapat berfungsi dalam kondisi stabil, antara lain: antara lain: stabil, kondisi dalam dapat berfungsi bendungan a) bangunan, berat menambah b) c) d) di bawahnya fondasi bangunan ke lapisan pada angkur memasang “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

. Suatu di dasar uplift SNI 8460:2017 boiling an urugan tanah atau ; boiling;

tanggul tanggul biasanya terjadi di dalam besaran yang ugan tanah dapat dibagi urugan tanah atau tanggul gan vertikal, kv, sehingga keruntuhan yang mungkin adi karena terlalu besarnya nya erosi. nya erosi. arang arang bahwa lebih dari satu endungan urugan tanah dan menyebabkan butiran tanah a perlu. a perlu. gan mempertimbangkan paling n n kerikil atau filter geotekstil harus

283 dari 303 283 dari 303

boiling di dasar galian belum tentu stabil terhadap erosi ), (backward erosion) backward erosion backward

), dan ), dan suffosion © BSN 2017 © BSN 2017 b) galian; dasar atas Menambah di pasir atau kerikil c) dasar galian. yang ditemukan di lapisan pasir Menginjeksi perbandingan perbandingan antara koefisien permeabilitas horizontal, kh, garis den aliran air memotong permukaan lereng Gambar 77. pada seperti ditunjukkan hilir bendungan urugan tanah atau tanggul Erosi hilir adalah modus keruntuhan hidraulik yang umumnya terj 13.4.1 Erosi hilir bangunan bangunan yang stabil terhadap jik diperiksa juga harus erosi tubuh terhadap tubuh. Kestabilan Tindakan-tindakan yang umumnya dilakukan untuk melawan keruntuh 13.4 Erosi tubuh Erosi tubuh yang dibahas di dalam subpasal ini terkait dengan b terjadi dapat berubah dari tipe keruntuhan boiling menjadi tipe keruntuhan tanggul. Keruntuhan hidraulik pada bendungan urugan tanah atau oleh karena rembesan air di faktor, menyebabkan terjadi sebab karena berbagai tanggul, oleh fondasi dan/atau di dalam bendungan Erosi di dalam tubuh bendungan urugan tanah atau tanggul harus filter dengan ditanggulangi dan drainase internal. Konsep penggunaan filter pada bendungan adalah meloloskan air rembesan secara terkontrol tanah dan oleh menghambat aliran terbawanya air. partikel Dengan tanah atau tanggul. urugan dalam tubuh bendungan terjadi di erosi tidak terkontrol tetapi demikian rembesan air tetap terja Persyaratan material filter, baik filter berbutir dari pasir da direncanakan sesuai dengan kaidah-kaidah desain filter. Tidak j lapisan filter mungkin diperlukan untuk menjamin perlindungan yang erosi tubuh pada material menyeluruh yang harus dilindungi yang terdiri atas bermacam ukuran butir.Jika terhadap persyaratan lapisan filter tidak dipenuhi, yang harus terjadi dapat lebih dibuktikan kecil daripada bahwa gradien gradien mulai tergerus. hidraulik hidraulik kritis yang Gradien kritis hidraulik untuk erosi tubuh harus ditentukan den berikut: sedikit hal-hal a) arah aliran, b) bentuk butiran, distribusi ukuran butir dan c) tanah. pelapisan Jenis keruntuhan hidraulik akibat erosi tubuh pada bendungan dalam beberapa kategori seperti: ur a) ( erosi hilir Bila tanah memiliki tahanan geser kohesi yang cukup besar, tipe galian adalah: galian adalah: a) yang mengalami tanah di bawah lapisan air tekanan Menurunkan c) dispersif. tanah b) sufosi ( “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Pada saat

(gap-graded). dinya dinya sufosi pada bahan ki pori yang besar. Gambar ruk bendungan urugan tanah atau

284 dari 303 rgradasi buruk cenderung memili rgradasi ) (seepage) di dalam tubuh bendungan urugan tanah atau tanggul dapat Gambar 78 hidraulik oleh sufosi – Ilustrasi keruntuhan suffosion Gambar 77 erosi hilir keruntuhan hidraulik oleh – Ilustrasi

...... (21) ...... 5

 v h permeabilitas arah horizontal (cm/detik); = koefisien (cm/detik). permeabilitas arah vertikal = koefisien v h k k 78 menunjukkan ilustrasi keruntuhan hidraulik timbunan. oleh karena terja terjadi rembesan partikel berbutir halus dapat terbawa oleh aliran air dan tidak tertahan oleh karena material be matriks tanah k Keterangan: k © BSN 2017 13.4.2 ( Sufosi Rembesan aliran air Untuk mencegah terjadinya erosi hilir, maka rasio antara koefisien permeabilitas horizontal memenuhiharus (21). dan vertikal Persamaan membawa fraksi butiran halus tanah sehingga istilah sufosi. Sufosi ini biasanya terjadi pada bahan timbunan menyebabkan erosi yang dikenal dengan tanggul dari jenis material nonkohesif yang memiliki gradasi bu SNI 8460:2017 SNI “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

pabila syarat il. Kondisi ini SNI 8460:2017 SNI jadi pada fondasi blanket grouting.

rap air lebih banyak ugan tanah dan tanggul, di dalam air porinya, maka n perbaikan fondasi dengan ngga menyebabkan erosi di ak terjadi erosi pada fondasi ) maupun ngandung larutan sodium yang (dispersive soils) (dispersive dengan cara pelaksanaan seperti dalam curtain grouting 285 dari 303 285 dari 303 k menolak antarpartikel lempung dan mengurangi ikatan dengan cara pelaksanaan seperti dalam standar ASTM D 4647- dengan dengan cara pelaksanaan seperti dalam standar ASTM D 6572-00 (double test) hydrometer (double ), baik sementasi tirai ( grouting (chemical test) (chemical dengan cara pelaksanaan seperti dalam Handbook 60 dari suatu tanah dapat diketahui dengan 4 jenis uji yang telah mempunyai standar (crumb test) (crumb pinhole (pinhole test) test) pinhole (pinhole crumb dispersif © BSN 2017 © BSN 2017

Gambar 79 dispersif keruntuhan hidraulik oleh bahan timbunan – Ilustrasi yang atau USBR 5400-89; standar ASTM D 4221-99 atau USBR 5405-89; USDA (Richard, 1954). 93 atau USBR 5410-89; c) uji hidrometer ganda bendungan yang dapat kelulusan air fondasi bendungan tidak terpenuhi, mengakibatkan dapat dilakuka keruntuhan cara sementasi ( pada bendungan. A 13.5.1 dan tanggul Keruntuhan pada fondasi bendungan urugan tanah hidraulik Erosi pada fondasi bendungan bendungan urugan tanah urugan dan tanggul berupa tanah tanah yang dan nonkohesif atau batuan tanggul dengan dapat ter d) uji kimiawi 13.5 Keruntuhan hidraulik oleh erosi pada fondasi bangunan Selain harus memenuhi persyaratan daya dukung fondasi bendungan juga harus memenuhi persyaratan kelulusan air. Persyaratan ini bertujuan supaya tid Sifat pelaksanaan ujinya, yaitu: a) uji b) uji 13.4.3 Keruntuhan dispersif akibat tanah hidraulik antarpartikel sehingga apabila terendam air, partikel lempung tersebut akan mudah larut di dalam air. Pada saat terjadi rembesan air di dalam bendungan ur Keruntuhan Keruntuhan hidraulik pada bendungan urugan tanah dan tanggul yang mengandung dispersif dapat terjadi karena tanah yang bersifat tanah dispersif me tinggi di dalam air porinya. Dengan tingginya kandungan sodium mineral lempung di dalamnya akan memiliki kemampuan untuk menye daripada mineral lempung menyebabkan terjadinya gaya tola dengan kandungan sodium yang lebih kec maka partikel-partikel lempung tersebut terbawa aliran air sehi dalam bendungan urugan tanah dan tanggul. Gambar 79 menunjukkan ilustrasi keruntuhan timbunan yang bersifat dispersif. bahan hidraulik oleh “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

-5 agar agar

cm/detik -5 apuk akan mudah Jika fondasi tanah sehingga sehingga air mudah juga harus memiliki erosi pada fondasi an urugan batu dan gul, gul, jalur erosi dapat blanket grouting an yang dimulai dari an yang a koefisien permeabilitas ndasi mempunyai derajat mbus fondasi bendungan maupun maupun dari dalam badan kan air seperti lapisan pasir atau ermeabilitas 1 x 10 harus dilakukan pemotongan kan, erosi dalam jangka waktu dalam jangka kan, erosi atau lebih kecil. lebih kecil. atau

cm/detik curtain grouting -5 286 dari 303 tanggul tubuh bendungan , grouting baik

Gambar 80 keruntuhan hidraulik pada fondasi bendung – Ilustrasi Gambar 81 – Ilustrasi keruntuhan hidraulik pada fondasi bendung Gambar 81 – Ilustrasi keruntuhan © BSN 2017 Erosi pada fondasi, baik yang terjadi dari bagian hulu fondasi bendungan, dipicu oleh fondasi tanah yang relatif mudah melulus padat maupun batuan yang lapuk atau bersifat mempunyai mudah meluluskan air maka perlu dilakukan kekar penggalian untuk mendapatkan formasi yang rapat. tanah yang relatif kedap air, yaitu setidaknya mempunyai koefisien permeabilitas 1 x 10 dan muncul di hilir sebagai mata air seperti disampaikan dalam Gambar 80. Erosi dapat juga dimulai dari dalam tubuh bendungan urugan tanah, dan oleh karen fondasi lebih besar dari badan berbelok bendungan melalui fondasi. urugan Gambar 81 tanah menunjukkan atau ilustrasi erosi tang yang menenbus fondasinya. bendungan dan bermula dari tubuh kekar rapat. Erosi dapat terjadi dari bagian hulu langsung mene SNI 8460:2017 SNI Keruntuhan hidraulik pada bendungan beton yang diakibatkan oleh 13.5.2 Keruntuhan pada bendungan beton hidraulik batuan di bawah bendungan beton dapat terjadi apabila batuan fo pelapukan yang tinggi atau dilakukan perbai tidak Apabila mengalir melalui kekar tersebut. mempunyai kekar terbuka yang rapat, yang lama dapat mempercepat tererosi. laju Erosi pelapukan yang berkelanjutan batuan, dan/atau dan semakin batuan besar dapat l membuat rongga pada atau lebih kecil. Apabila nilai tersebut elevasi tidak dapat fondasi dipenuhi, sampai dengan perbaikan formasi fondasi dengan batuan cara yang relatif mencapai 1 x 10 fondasi permeabilitas koefisien kedap air, atau melakukan cm/detik atau lebih persyaratan kelulusan air kecil. yang sama, yaitu memiliki koefisien p Fondasi dengan formasi batuan lapuk “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

sedangkan sedangkan umumnya Gambar 83

SNI 8460:2017 SNI

ng dikenal dengan endungan. endungan. Pengujian u dilakukan perbaikan packer test packer bendungan beton. bendungan curtain grouting, blanket grouting

dan

Sementasi pada fondasi bendungan beton compaction grouting. compaction atau

287 dari 303 287 dari 303 curtain grouting (grouting). grouting harus didasarkan pada hasil uji permeabilitas pada harus direncanakan dengan mengacu pada kriteria desain blanket grouting blanket Curtain grouting (b) Blanket grouting (b) Curtain grouting Keruntuhan pada fondasi bandungan beton oleh karena erosi karena erosi oleh beton bandungan pada fondasi Keruntuhan dan blanket grouting. grouting curtain (a) (a) Gambar 83 – Ilustrasi curtain grouting curtain . Hasil pengukuran koefisien permeabilitas dengan Notasi di dalam gambar, disesuaikan dengan di SNI pembebanan Notasi di dalam gambar, disesuaikan Gambar 82 –

© BSN 2017 © BSN 2017 menunjukkan ilustrasi sementasi untuk permeabilitasnya meningkatkan daya adalah dukung fondasi sekaligus mengurangi tingkat dengan tujuan untuk memperpanjang garis aliran air adalah Untuk mengatasi keruntuhan hidraulik pada bendungan fondasi beton, perl dengan cara sementasi Kedalaman fondasi dan jika dibiarkan pada fondasi yang terjadi 82 Gambar ilustrasi erosi menunjukkan semakin besar dapat menyebabkan keruntuhan bendungan. permeabilitas pada fondasi batuan umumnya menggunakan metode packer test ya termasuk bahwa perancangan formasi batuan untuk mengetahui tingkat kelulusan air fondasi b “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

lapisan lapisan

melintang (joint) t permeabilitas ngan. Gambar 84 si, pipa gelombang n disyaratkan kurang oefisien permeabilitas m retakan terbuka terbuka l kuda, bujur sangkar atau Retakan tertutup tertutup Retakan Kondisi retakan Kondisi retakan Sebagian kecil retakan retakan kecil Sebagian Sebagian besar retakan retakan besar Sebagian

pada batuan dari nilai Lugeon pada batuan dari

288 dari 303 di sekitar bangunan saluran tersebut, maka sangat Tinggi Tinggi Rendah Rendah saluran tertutup Klasifikasi Klasifikasi Sedang – tinggi – tinggi Sedang Rendah – sedang sedang – Rendah terbuka kecil Retakan (arching effect) maupun beton, yang berfungsi sebagai saluran pengambilan, atau saluran < 1 < 1 > 50 > 50 1 – 5 5 – 50 5 – 50

Nilai Lugeon Nilai Lugeon cm/detik atau 1 Lugeon. Nilai Lugeon selain menunjukkan tingka

-5 Tabel 57 – Prediksi sistem retakan (joint) Prediksi Tabel 57 – cm/detik. Nilai koefisien permeabilitas fondasi bendungan beto bendungan -5

10 Gambar 84 – Ilustrasi keruntuhan hidraulik pada interaksi timbunan dengan struktur Gambar 84 – Ilustrasi keruntuhan hidraulik pada interaksi timbunan  dari 1 x 10 x 1 dari © BSN 2017 Saluran tertutup dengan berbagai bentuk seperti lingkaran, tapa segi empat, dengan berbagai (corrugated pipe) dimensi serta bahan pembuang seperti sering dibuat pipa melintang bendungan. Akibat be dari tidak dan sempurnanya terjadinya efek busur pemadatan rawan terjadi erosi. Beberapa bendungan telah mengalami keruntuhan akibat erosi yang terjadi pada antarmuka timbunan bendungan dengan saluran menunjukkan ilustrasi erosi tertutup yang terjadi pada yang antarmuka timbunan dengan saluran melintang tertutup yang melintang bendungan. bendu Cara mencegah terjadinya erosi pada antarmuka bahan timbunan bendungan urugan tanah atau tanggul dengan struktur saluran tertutup yang melintang bendungan adalah dengan 13.6 Erosi pada antarmuka timbunan dengan saluran tertutup yang 1 disampaikan disampaikan dalam satuan Lugeon dimana 1 Lugeon setara dengan k SNI 8460:2017 SNI lapisan fondasi, juga dapat digunakan untuk memperkirakan siste 57. dapat dilihat dalam Tabel batuan seperti “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(rock fill (hydraulic adalah suatu (rockfill); SNI 8460:2017 SNI san yang besar

k hidraulik pada dingan antara tinggi yang besar pula. Pola (piping) pada inti kedap Penggenangan waduk bih besar dari dua, H/W > (rock fill dam) imbunan batu onsep menangkap rembesan (hydraulic fracturing) yang menyebabkan tekanan total akibat retak hidraulik akibat tekanan hidraulik air waduk. dimana semakin curam lereng galian (arching effect) (core) bendungan urugan batu akan memberikan (rock fill) (arching effect) (arching

289 dari 303 289 dari 303 (arching effect) bendungan; (abutment) (abutment) (abutment) (upstream filter); (upstream , yang dapat berkembang menjadi erosi buluh

Gambar 85 – Sketsa retak hidraulik pada bendungan urugan batu Gambar 85 – Sketsa retak hidraulik fracturing) adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

© BSN 2017 © BSN 2017

e) inti kedap air. bahan timbunan d) dari t bagian sebagai bendungan zona transisi di bagian hulu Retak hidraulik dipicu oleh fenomena busur arah vertikal yang terjadi menyebabkan kurang naiknya dari tegangan beban air tegangan aktual pori efektif di di vertikal sampai atasnya. dalam pada inti air. meretakkan permukaan inti kedap suatu kondisi kedap dimana air tekanan sehingga hidraulik air mengurangi waduk Retaknya permukaan inti (excessive seepage) kedap air dapat memicu terjadinya rembe Retak hidraulik yang hanya terjadi pada bendungan urugan batu fenomena retaknya permukaan hulu inti kedap air 13.7.1 retak hidraulik memengaruhi terjadinya Faktor yang Faktor yang memengaruhi terjadinya retak hidraulik pada bendungan urugan batu dam) a) sandaran kemiringan galian bukit b) kedap air; bentuk inti konfigurasi c) hulu tebal dasar filter Kemiringan galian bukit sandaran pengaruh terjadinya fenomena busur air bendungan urugan bendungan urugan batu. batu. Gambar 85 menunjukkan ilustrasi reta dengan material filter yang tidak tanah urugan bendungan pada tubuh tanggul. atau terjadi erosi tidak sehingga meloloskan partikel tanah tetapi dapat meloloskan air, 13.7 Keruntuhan bendungan urugan batu membuat membuat filter diafragma. Filter diafragma dibuat berdasarkan k bukit sandaran akan memberikan fenomena busur galian bukit sandaran harus dipertimbangkan dengan saksama guna mengurangi pengaruh urugan batu. timbunan bendungan fenomena busur terhadap Fell dkk. (2004) menemukan bahwa bendungan yang memiliki bendungan urugan perban batu (H) dan lebar dasar inti bendungan (W) le “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(hydraulic (much more(much kan keruntuhan n analisis kopling an transisi harus . Untuk itu harus ntuk internal filter an urugan batu maka hidraulik hidraulik pat pat dilakukan dengan an tanah dan tanggul an tanah dan tanggul k perbandingan antara ternal ternal filter adalah cara am rangka mengurangi ng besarnya dipengaruhi

ara zona timbunan batuan . besar. besar. (more likely experiencing with hydraulic hydraulic with experiencing likely (more (bridging) untuk mengurangi perbedaan Keruntuhan yang disebabkan oleh retak sedangkan bendungan dengan perbandingan 290 dari 303 (hydraulic fracturing). (hydraulic fracturing).

tanggul fracturing) hidraulik

tinggi, H, dengan lebar dasar, W, inti kedap air, kedap air, W, inti lebar dasar, tinggi, H, dengan © BSN 2017 2, adalah bendungan yang sangat-sangat mungkin mengalami retak SNI 8460:2017 hidraulik pada inti kedap air adalah keruntuhan akibat timbulnya tegangan tarik maka harus air yang mempunyaikedap kuat tarik yang inti dipilih material 13.8.1 Pemasangan filter dan drainase internal di dalam bendungan urugan tanah dan Pemasangan filter dan drainase internal di dalam bendungan urug 13.7.2 Perancangan bendungan urugan batu bebas retak hidraulik 13.8.2 urugan tanah dan tanggul dan be Batasan tinggi bendungan likely experiencing with hydraulic fracturing), hydraulic with likely experiencing 1

SNI 8460:2017 kan terjadinya ir oleh runtuhnya enis tanah lainnya ng homogen tanpa unan batu atau dungan mutlak harus sama dengan varian ewati internal filter dan anggul homogen terbuat okasi dengan risiko akibat . . tidak memotong lereng hilir. . Bendungan jenis ini sesuai dan arah vertikal (kh/kv), arah vertikal (kh/kv), dan toe drain bih bih dari 5 meter di lokasi dimana . . Bendungan jenis ini disarankan toe drain toe

tidak akan efektif berfungsi sebab rembesan disampaikan pada Gambar 87. disampaikan 291 dari 303 291 dari 303 toe drain toe drain toe

rip-rap Keterangan 1. timbunan tanah homogen 4. Gambar 86 – Potongan melintang tipikal bendungan tanah homogen

© BSN 2017 © BSN 2017

yang dilengkapi dengan filter pada dasar lereng hilir bendungan apabila rasio antara kH/kV (permeabilitas arah horizontal/arah vertikal) antara 1 Apabila sampai rasio 5. tersebut lebih besar, bendungan tanah homogen, hanya dilengkapai dengan drainase timb dilaksanakan dengan tinggi tidak lebih dari 10,00 meter, runtuhnya bendungan jenis ini pada daerah pada hilir kecil. Potongan melintang tipikal bendungan l dengan urugan tanah dan tanggul akan keluar dari lereng hilir bendungan di atas Bendungan urugan tanah dan tanggul homogen dengan

Pada bendungan dengan risiko kerusakan yang besar di bagian hil drainase. drainase. Batasan tinggi bendungan urugan tanah dan drainase tanggul dengan jenis internal dan bentuk keruntuhan filter dimaksudkan hidraulik. dan Hal untuk yang adalah: internal drainase perlu meningkatkan diperhatikan di dan dalam pemilihan bentuk a) menghindar filter horizontal permeabilitas arah koefisien antara perbandingan dan b) runtuhnya bendungan. akibat dari di bagian hilir tingkat risiko bendungan, maka filter dan yang berlaku desain filter kaidah dengan mengikuti dilaksanakan drainase internal di dalam tubuh ben Bendungan urugan tanah dan tanggul penahan air yang paling sederhana. homogen Bendungan urugan tanah dan t tanpa internal filter dari merupakan struktur bahan tanah lempung, asalkan dari perancangan dan analisa rembesan, garis aliran air lanau, lempung pasiran Bendungan dan urugan beberapa tanah j tanah dan internal filter disyaratkan tanggul dengan dilaksanakan tinggi tidak le dari bahan timbunan ya risiko akibat runtuhnya bendungan urugan tanah pada daerah hilir kecil. Potongan melintang tipikal bendungan urugan tanah dan tanggul homogen tanpa internal filter disampaikan pada Gambar 86. tidak memotong lereng hilir bendungan urugan tanah dan tanggul, serta mengarahkan aliran air di dalam tubuh bendungan urugan tanah dan tanggul untuk mel “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

anggul anggul wajib homogen dan toe drain ugan tanah dapat rainase horizontal gan gan pada daerah hilir gkapi gkapi dengan filter dan an akan terpotong oleh ) antara 1 sampai 5. nis ini pada daerah hilir n jenis ini sesuai apabila ugan ugan tanah jenis ini tidak gan drainase vertikal dan ainase horizontal. Desain filter 292 dari 303

rip-rap rip-rap

Keterangan 1. timbunan tanah 2A. homogen filter halus 4. Keterangan 1. timbunan tanah 2A. homogen filter halus 2B. filter kasar 4.

Gambar 87 tipikal bendungan tanah dengan – Potongan melintang

Gambar 88 melintang tipikal bendungan tanah dengan d – Potongan © BSN 2017 Bendungan urugan tanah dengan menggunakan bahan timbunan tanah dilengkapi dengan mempertimbangkan rasio filter kH/kV dari timbunan karena aliran rembes tegak filter dan dan dialirkan keluar dari tubuh dan bendungan melalui dr drainase tegak horizontal dan dapat dilaksanakan drainase pada direncanakan lokasi horizontal dengan risiko tanpa besar, dan tidak pada akibat tergantung pada tinggi bendungan. keruntuhan Bendungan ur bendun bendungan ada urugan batasan tinggi, tanah asal dipenuhi. Potongan melintang tipikal bendungan dan urugan tanah seluruh den aspek t perancangan filter disampaikan pada Gambar 89. serta horizontal bendungan ur Bendungan urugan tanah homogen dengan drainase horizontal dilen drainase horizontal pada dasar bendungan bagian hilir. Bendunga rasio antara kH/kV Bendungan urugan jenis (permeabilitas ini disyaratkan dilaksanakan arah dengan tinggi meter, tidak horizontal/arah pada lebih lokasi dari dengan 20,00 vertikal risiko akibat keruntuhan bendungan kecil je sampai sedang. pada Gambar 88. filter disampaikan horizontal dan Potongan melintang tipikal bendungan tanah dengan drainase SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

iafragma SNI 8460:2017 utup melintang rainase vertikal aikan pada Gambar u tanggul yang tidak er adalah menghambat embesan yang terjadi di at mengalirkan air agar Gambar 91. erosi pada tanah di sekitar Desain filter diafragma (Cooper, . dapat terdisipasi. Dengan dimensi 293 dari 303 293 dari 303 dan horizontal (excess ) rip-rap seperti terlihat pada Gambar 90 dan persyaratan puncak filter d

Keterangan 1. timbunan tanah homogen bendungan 4. 4. 2A. halus filter 2B. kasar filter © BSN 2017 © BSN 2017

Gambar 89 melintang tipikal bendungan tanah dengan d – Potongan Filter diafragma digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan r luar saluran tertutup melintang bendungan urugan tanah 2007) dapat dilakukan dengan berpedoman pada sketsa yang dapat mengacu pada diafragma dari filter 90, sedangkan dimensi disamp Filter diafragma dapat berfungsi untuk menghindarkan terjadinya saluran tertutup yang dibangun melintang partikel bendungan. tanah Fungsi yang filt migrasi tegangan oleh air pori karenaberlebih erosi, tetapi tetap dap 13.8.3 Penggunaan filter diafragma pada konstruksi saluran tert filter diafragma seperti dalam Gambar 91, antara lain puncak filter muka diafragma air harus sama waduk dengan normal, elevasi dan jaraknya diafragma ke hanya dapat lereng digunakan hilir pada bendungan harus urugan lebih tanah ata dari tinggi. 50 cm, maka filter “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

15F 15F

tang bendungan

, terdapat 4 zona filter, yaitu 15F

dengan D 85B (diameter butiran tanah yang dilindungi yang 85B 294 dari 303 (Cooper, 2007)

Gambar 90 – Sketsa filter diafragma pada saluran tertutupGambar 90 – Sketsa filter diafragma melin Gambar 91 – Dimensi filter diafragma pada saluran tertutup melintang bendungan melintang Gambar 91 – Dimensi filter diafragma pada saluran tertutup Desain gradasi filter tergantung dari gradasi bahan tanah yang dilindungi. Secara tradisional fungsi tersebut adalah hubungan antara D 13.8.4 filter Desain zona tak erosi, zona erosi ringan, zona ditunjukkan alam Gambar 92. 2001), seperti erosi lanjut, dan erosi menerus (Foster dan Fell, © BSN 2017 (diameter butiran filter yang besarnya sama dengan ukuran saringan di mana material yang lolos sebesar 15%). Dari hubungan antara D SNI 8460:2017 SNI sama dengan ukuran saringan dimana material yang lolos sebesar 85%) dengan D “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

4 golongan 2001) SNI 8460:2017 multiple line of multiple no erosion filter erosion no

an, yaitu filter kasar e butiran yang lolos FEMA (2011), seperti se butiran yang lolos 2 fungsi utama, yaitu: onsep onsep ntase butiran yang lolos g tererosi dalam proses meter partikel<0,075mm), mengalir di dalamnya dengan Batas Tak Erosi Batas Erosi Lanjut Batas Erosi Menerus TAK EROSI TAK 295 dari 303 295 dari 303 85B EROSI RINGAN EROSI EROSI LANJUT EROSI D lebihan tegangan air pori dalam inti bendungan. tegangan lebihan EROSI MENERUS 15F D

Gambar 92 Fell, – Zona filter bendungan urugan batu (Foster dan

© BSN 2017 © BSN 2017 lancar dan tidak menimbulkan ke lebih besar dari 85%, dari 85%, lebih besar saringan No. 200 antara 40% sampai dengan 85%, 40% sampai dengan 85%, saringan No. 200 antara dan 15% sampai dengan 39%, saringan No. 200 antara dari 15%. saringan No. 200 kurang erosi buluh, b) Tanah lempung kepasiran dan lanau kepasiran dengan persentas (NEF) dan inti berdasarkan kedap persentase butiran yang lolos air saringan No. 200 (Sherard (dia berikut ini: seperti disampaikan dan Dunnigan, 1985) dibagi a) menjadi Tanah lempung atau lanau halus dengan persentase butiran yang lolos saringan No. 200 c) Tanah pasir kelempungan, dan pasir kelanauan dengan persenta d) Tanah kerikil kepasiran dan kerikil kelempungan dengan perse Secara umum, filter pada bendungan urugan tanah harus mempunyai a) filter harus dapat mencegah migrasi bahan inti kedap air yan b) filter harus bersifat lolos air, agar aliran rembesan dapat Desain filter bendungan Sherard dan Dunnigan urugan (1985) yang disempurnakan USBR (2011) dan tanah dan tanggul dilaksanakan berdasarkan kriteria disampaikan disampaikan dalam Tabel 58 dan Tabel 59. defence pada bendungan Dengan tipe urugan, mengacu filter dapat dibagi pada menjadi 2 bagi teori dan filter halus. kasar merupakan fungsi dari gradasi filter sedangkan gradasi filter halus. bendungan, Gradasi filter halus merupakan fungsi dari gradasi tanah timbunan Pada bendungan urugan tanah, desain filter dibuat berdasarkan k

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

(mm) 90F 85 xD mm mm 40,70,7 50 50 60 60 20 20 25 25 30 40  Kriteria filter  

B A 85  mm  DD A adalah persentase butiran lolos saringan .9 D 40 40 15 0, 7 4.        F F FB FB 15 15 15 85 15

D D D Keterangan: Keterangan: No. 200 296 dari 303 (mm) Diameter maksimum D 10F Deskripsi tanah Lanau halus dan lempung Lempung kepasiran, dan Lanau kepasiran Pasir kelempungan dan Pasir kelanauan Pasir dan Kerikil berlempung atau berlanau <0,5 <0,5 0,5--1,0 0,5--1,0 1,0--2,0 2,0--5,0 5,0--10,0 5,0--10,0 10,0--20,0 10,0--20,0 Jenistanah lolos No.200 saringan saringan Diameter minimum D Persentase Persentase

Tabel 58 – Kriteria filter dan FEMA (2011)dari USBR (2011) – Tabel 58 > 85% 40% - 85% 15% - 39% <15% Tabel 59 – Batas gradasiBatas Tabel 59 – filter untuk mencegah segregasi filter

Menurut Menurut USBR, USDA (1994) © BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

John John Federal SNI 8460:2017 . . Federal Highway July. US Department of gn and Construction Construction gn and

Washington DC. DC. Washington . Federal Highway Administration. US Federal Highway Administration. US , NAVFAC USA.DM, Canadian Foundation Engineering Manual 3rd Engineering Canadian Foundation Construction Induced Movements of In-situ Walls, In-situ Walls, Movements of Induced Construction Bibliografi Bibliografi 297 dari 303 297 dari 303 Badan Stardasisasi Nasional. 2016. Badan Stardasisasi Nasional. 2016.

“Stability of Strutted Excavations in Clay”, Geotechnique 6, Geotechnique 6, in Clay”, Strutted Excavations “Stability of Design Manual 7 An Engineering Manual for Slope Stability Studies. Department of Studies. Department An Engineering Manual for Slope Stability Design and Construction of Strutted and Anchored Sheet Pile Walls and Anchored Sheet Pile Walls of Strutted Design and Construction Identifying and Solving Problems with Embankment Dam Conduits: with Dam Embankment Solving Problems Identifying and Handbook of Tunnel Engineering II: Basics and Additional Services for Services for Additional and II: Basics Engineering Handbook of Tunnel Geotechnical Instrumentation for Monitoring Field Performance. Performance. for Monitoring Field Geotechnical Instrumentation Analisis Retak Hidrolis Inti Bendungan Urugan Batu pada Variasi Kadar Batu Urugan Bendungan Analisis Retak Hidrolis Inti American Association of State Highway and Transportation Officials, Highway and Transportation Association of State American Standard Specification for Geotextile Specification for Highway Application. for Highway Application. for Geotextile Specification Standard Specification Road Tunnel Design Guidelines. Technical Manual for Design and Construction of Road . Manual for Design and Construction of Road Technical Road Tunnel Design Guidelines. FHWA-IF-05-023, Prediction and effects of ground movements caused by tunnelling in soft in soft by tunnelling movements caused and effects of ground Prediction FHWA-NHI-14-007, 2003, Soil Nail Manual Walls-Reference FHWA0-IF-03-017, 2003, Soil Nail Walls. Soil Nail FHWA0-IF-03-017, 2003, Disertasi. Universitas Gadjah Mada.Universitas Disertasi. Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional No. 4 tahun 2016 tentan Pedoman 2016 tentan tahun 4 Nasional No. Peraturan Badan Standardisasi Kepala © BSN 2017 © BSN 2017 Djarwadi, D. 2010. Duncan, J.M., et.al. 1987. Research. Engineering, Center for Geotechnical Practice and Environmental Civil and Virginia Tech.Maret 1987. Dunnicliff, J. 1993. Butiran Halus. AASHTO Designation: M 288-96. AASHTO Designation: AASHTO. 2012. AASHTO Seismic Guide Specifications for LRFD Bridge Design, 2nd Edition AASHTO. 1996. B. Maidl, et.al. 2014. Benght B. Broms. 1994, Design and Construction. Wilhelm Ernst & Sohn, Germany Wilhelm Construction. Design and of Construction, The Institution onin Soft Clay, Seminar Substructure Deep Excavation and Engineers, Singapore. Bjerrum, L. and Eide, O. 1956. 32-47. BSN. Nasioal Indonesia. Penulisan Standar Canadian Geotechnical Society. 1992. ground beneath urban areas. Construction Industry Research and Information Association, Association, Research and Information ground beneath urban areas. Construction Industry Project Report 30. Clough, G.W. and O Rourke, T.D. 1990. Edition. CIRIA. 1996. New York, Proc., ASCE Conf. on Des. and Perf. of Earth Geotech. Retaining Struct., Spec. ASCE, 439-470.Publ. no. 25, Cooper, C. R., 2007. Best Practices. Water Operation and Maintenance Bulletin no. 219. 2007. pp 1-10. pp 1-10. 219. 2007. Maintenance Bulletin no. and Best Practices. Water Operation Department of the Navy. 1982. Wiley & Sons, New York, 577. Desi Best Practices for FEMA. 2011.Dams. Filter for Embankment FHWA. 2004. D.C. Transportation. Washington, FHWA. 2005. Department of Transportation. US Department of Transportation. Department US Department of Transportation. of Transportation. FHWA. 2009. gton DC.Washington US Department of Transportation. Highway Administration. FHWA. 2003. Department Washington DC. of Transportation. FHWA. 2003. DC. Administration, US Department Washington of Transportation. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

aret , SSP E. Tokyo: Japan

, Univ Report R-

Department of the Code of Practice of Code of Practice of nitoring. Lesson from ft Ground. 85841 395 7. Federal Highway Administration, US Federal Highway Administration, US External Forces Acting on Walls during Deep on Walls during Acting External Forces 298 dari 303 Methods for Estimating the Probability of Failure of Failure of the Probability of Methods for Estimating Design and Construction of Mechanically Stabilized Stabilized of Mechanically and Construction Design Mechanically Stabilized Earth Walls and Reinforced Reinforced Walls and Earth Stabilized Mechanically Selecting Seismic Parameters For Large Dams For Parameters Selecting Seismic Pedoman Analisis stabilitas bendungan tipe urugan tipe urugan Pedoman Analisis stabilitas bendungan , Pedoman perencanaan pembebanan gempa untuk gempa pembebanan Pedoman perencanaan Manual Perencanaan Pekerjaan Underpass. Pekerjaan Underpass. Manual Perencanaan Seismic Earth Pressures on Retaining Structures in in Structures on Retaining Earth Pressures Seismic Design and Construction Consideration for Deep Excavation for Deep Construction Consideration Design and R.J., Design of Retaining Walls Embedded in Stiff Clay. Walls Embedded in Stiff Clay. of Retaining R.J., Design Deep Excavations : A Pratical Manual, Thomas Telford Thomas : A Pratical Manual, Deep Excavations Guide To Reinforced Fill Structure and Slope Design. and Fill Structure Guide To Reinforced Report No. UCB GT 13-01. Universitas of California, Berkeley. M Database for and Ground Movements due to , Journal of Geotechnical and Geoenvironmental ASC Engineering, of Geotechnical and , Journal Foundations and Earth Structures, Design Manual 7.2, Earth Structures, Design and Foundations BMCOLPY/G Beam Analysis Column Support. with Non Linear

FHWA-NHI-10-024, 2009 FHWA-NHI-10-024, Standard Specifications for Tunneling-2006: Mountain Tunnels. Mountain Standard for Tunneling-2006: Specifications

. JGS 4101-2012, Ground Anchor Design and Construction Standard, and Explanation. and Explanation. JGS 4101-2012, Standard, and Construction Anchor Design Ground State of the Art Report, “Corrosion and Corrosion Protection of Prestressed Ground”. Ground”. Protection of Prestressed “Corrosion and Corrosion State of the Art Report, © BSN 2017 Gue S.S and Y.C. Tan: FHWA. 2001. FHWA-NHI-00-043, 2001, SNI 8460:2017 Soil Slopes, Design & Construction Guidelines Construction Design & Soil Slopes, I Reinforced Soil Slopes – Volume Earth Walls and Department Department DC. Washington of Transportation. Fell, R., Wan, C.F. and Foster, M. 2004, 428, May 2004, of New South University Australia, ISBN: Wales, FHWA. 2009. Department DC. Washington of Transportation. FIP. GEOGUIDE 6, 2002, Geosoft, 1988, 1998. Geotechnics Sdn Bhn Kualalumpur, ICOLD: Bulletin 72, Guidelines (B148) 2010 Revision, JSCE. 2007, Embankment Dams by Dams the Embankment Erosion and Piping through Internal Embankment Navy Naval Facilities Engineering Command. Engineering Navy Naval Facilities NSW. 2014. Government Western Excavation Australia, Safe Work Australia, Padfield, C.J and Mair, Pd- T-04-2004-B, Pedoman Perencanaan Pembebanan Gempa untuk Jembatan Japanese Geotechnical Society. Japanese Geotechnical Jooste, M. A., and Cawood, F. T,2004. Survey slope stability mo Society of Civil Engineers. JGS. Venetia Diamond Mine. Proc Intl Symposium on Slope Stability of Mining and Civil Engineering Rock Slope in Open Pit Umum.Kementerian Pekerjaan 2013. Kementerian Pekerjaan Umum. 2004. Pd gempa T-14-2004-A akibat beban Kementerian Pekerjaan Umum. 2004. (PDT-04-2004-B) Jembatan Katsura, Y., Kohsaka, N., Ishizuka, K. 1995., 2013. NAVFAC. 1982. Excavations - A Survey on Japanese Codes, Underground Construction in Soft Ground, in Soft Underground Construction Codes, Japanese on - A Survey Excavations Proc. Of the Inter. Symposium in So on Underground Construction DeepExcavations Long, M. 2001. Malcolm Puller. 1996. Mikola, R.G, Sitar, Cohesionless Soils. N. 2013. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Spon Stresses, Stresses, Wiley, New New Wiley, Edition. SNI 8460:2017 th CIRIA, report no. Ph.D. thesis, the em for Deep Besmen on on Excavations, 2003, on/2008_02.pdf on/2008_02.pdf Proc., 7th Int. Conf. Soil Y., pp. 103–147. Design of Earth Retaining Structures For For Structures Earth Retaining of Design 299 dari 303 299 dari 303 in Engineering Practice. Soil Mechanics in Engineering Temporary Temporary Propping of Deep Excavations-Guidance on . ), The Design and Construction of Sheet-Piled Cofferdams, of and Construction The Design ), Rock Slope Engineering Civil and Mining 4 Control of Groundwater for Temporary Works”, Control of Groundwater Works”, for Temporary Anchorages Earthquake-induced soil pressures on structures. structures. on soil pressures Earthquake-induced Construction Dewatering, New Methods and Applications. New Methods and Applications. Dewatering, Construction John Wiley & Deep Excavations and Tunneling in Soft Ground, Soft in and Tunneling Excavations Deep Panduan Geoteknik 3, Timbunan Jalan pada Tanah Lunak: Penyelidikan pada Tanah Jalan 3, Timbunan Panduan Geoteknik Panduan Proses pada Tanah Lunak: Jalan Geoteknik 1, Timbunan Panduan Geoteknik 2, Timbunan Jalan pada Tanah Lunak: Penyelidikan PanduanJalan pada Tanah Lunak: Penyelidikan 2, Timbunan Geoteknik Panduan Geoteknik 4, Timbunan Jalan pada Tanah Lunak: Perencanaan Jalan pada Panduan Geoteknik 4, Timbunan Manual -2D Anniversary Edition 0.1. 0.1. Edition PLAXIS-2D Manual Anniversary . In Proceedings of the ASCE Special Conference on Lateral , CIRIA, C517. © BSN 2017 © BSN 2017

Press Taylor and Francis Group. London. Terzaghi, K. and Peck, R.B. (1967), Mech. Found. Eng., 225-281. Eng., 225-281. Mech. Found. 2014. Plaxis bv Power, J.P. 1992, Ernst and Sohn. Pt T-8-2002-B, 113. Tan Y.C and CM Chhow: Design of Retaining Wall and Support Construction, Kualalumpur, www.gnpgeo.com.my/download/publicati Syst York, 2nd edn. Wiley and Sons. New York, John Mechanics, Soil 1943, Theoretical Terzaghi, K. Thomas Telford.1986. Twine, D. And Roscoe, H.Ç. 1999, Design Manual. Steel Sheet Piling Design United States Steel, 1984, USBR. 2011. Design Standard No. 13 Embankment Dams. Chapter 5: Protective Filters. D. (1993 and Waite, Williams, B.P CIRIA, special pub. no. 95 Wood, J.H. 1973. California. Technology, Pasadena, of California Institute Wyllie, D.C., Mah, C.W. 2004. Peck, R.B., 1969. Sons, Inc. The German Society for Geotechnics, Recommendations Lunak Dasar Tanah dan Sifat-Sifat Pembentukan Pt T-09-2002-B, dan Pekerjaan Lapangan Tanah Lunak, Perencanaan Pt M-01-2002-B, Tanah Lunak, Pengujian Laboratorium Laboratorium Tanah Lunak, Pengujian Pt T-10-2002-B, Loads Dynamic dan Konstruksi. dan Konstruksi. Jembatan. Jalan Pendekat Pt T-11-2003, Pedoman Perencanaan Timbunan Seed, H.B., and Whitman, R.V. 1970. Ground Displacement and Earth Retaining Structure, Ithaca, N. Retaining Structure, Ground Displacement and Earth Somerville, S.H. 1986. “ “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Pemadatan kedalaman tertentu Pemadat getar getar pada kedalaman tertentu Beda penurunan pada Uji Dilatometer Kapasitas alir Penghancuran tanah Selimut drainase Tiang pancang Pemukul/pemancang proses penghubung atas proses kering penghubung bawah kering (dengan) (dengan) Penutup/selubung busur Kelongsoran Celah Batu bulat Batang pemadat Perlawanan konus Kondisi akuifer terkekang Contoh inti Pengaku di vertikal belakang dinding Bobot pengimbang Dinding krib Kehancuran butiran tanah Pemeraman data Alat pencatat Pemadatan dalam Pencampuran kedalaman tertentu tanah di Pemercepat pengerasan Pemercepat pengerasan Bahan tambah Kepala angkur Tahanan ujung Batuan dasar Data dukung Bidang pelapisan tetap Acuan/titik referensi Peledakan Tiang bor Pengangkatan dari bawah Batu bongkah Batu bongkah Pemecah gelombang depan dinding vertikal Pengaku di Pipa paker ganda Pipa paker 300 dari 303 Daftar istilah Daftar istilah Inggris Indonesia

Double packer pipe Dry top-feed process Dry bottom-feed process Discharge capacity Dispersibility Drainage blanket Driven pile Driving hammer Deep vibratory compaction compaction Deep vibratory (vibroflot) Depth vibrator Differential settlement (DMT) Test Dilatometer Crushability of particles Crushability of particles Curing Data logger Deep compaction Deep mixing Confined aquifer Counterfort Counter-weight Crib wall Casing Circular sliding Cleavages Cobbles probe Compaction Cone resistance Bored pile heaveBottom Boulder Boulders Breakwater Buttress Base resistance Base resistance Base rock Bearing capacity Bedding planes Benchmark Blasting Accelerator Accelerator Admixtures Anchor head

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017

Indonesia Indonesia

Tahanan akibat guling Tahanan akibat guling Pencatatan pemijaran Kehilangan Batuan bercelah rendah Batas bawah Gempa tertimbang maksimum Nir-tenun Pipa semprot Galian terbuka Pisometer pipa terbuka Bertampalan Perpanjangan Timbunan Patahan/sesar Percobaan lapangan Bahan pengisi Rekahan Abu terbang Tiang friksi Jenuh sepenuhnya Berbutir Gemuk Rangka Angkur tanah Muka air tanah Penanganan Pengerasan Ruang kerja Pengangkatan Naiknya dasar galian Batuan bercelah tinggi Bahan pengikat hidraulik Material pengisi Batuan intak Antarmuka Jet graut Kekar/retakan besar Uji beban pelat lateral Gelincir arah Penyebaran lateral/serakan lateral Kapur ke Kesetimbangan batas kondisi batas Kriteria penerimaan arah Jangka panjang Alat pengeboran Daya tahan efektif Tekanan overburden 301 dari 303 301 dari 303

Inggris

Overturning resistance Overturning resistance Lost of ignition Lost of ignition rock Low fissured Lower bound Maximum Credible Earthquake (MCE) Non woven Nozzle Open-cut slope Open-stand pipe piezometer Earthquake Operating Basis (OBE) Overlapped Interface Interface Jet grouting Joint Large plate load test Lateral sliding Lateral spreading Lime equilibrium Limit criteria state acceptable Limit Logging Long term Grid Ground anchors Ground water level Handling Hardening Headroom Heave Heave rock Highly fissured Hydraulic binders Infilling Intact rock Elongation Elongation Embankment Faults Field trials Fillers Fissures Fly-ash Friction pile Fully saturated Granular Grease Drill rig Drill rig Durability overburden Effective pressure © BSN 2017 © BSN 2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

Indonesia Indonesia

Ketahanan terhadap geser graut Selongsong Pelunakan Ampas bor Uji Penetrasi Standar Hisapan Penurunan muka air seketika Sistem penunjang Beban tambahan Penumbuk Longsor guling Area percobaan Tahanan ultimit penetrasi ultimit Tahanan ujung bebas Uji kuat tekan Penduga Cabut Uji pemompaan Nilai awal Rembesan Uji Pembiasan Seismik Kemampulayanan Beban layan Poros Jangka pendek Beton semprot Benda uji Percepatan gempa puncak gempa puncak Percepatan Tahanan tusuk Tahanan izin pengangkuran Garis freatik tanah Tekanan air Kepala tiang Erosi buluh Longsor bidang Pemlastis/pelunak Pracetak Drainase vertikal buatan Awal Pra pembebanan sistem Menard Uji Tekanan Beton prategang Contoh Paker tunggal Pipa selongsong Tahanan friksi ultimit Tahanan friksi ultimit 302 dari 303 Inggris

Ultimate end bearing Ultimate resistance Compression Unconfined Test Tamper Tamper Toppling slide Trial area resistance Ultimate penetration skin resistance Ultimate Spoil return Standar Penetration Test Suction Sudden draw-down Support system Surcharge load Sliding resistance Sliding resistance Sleeve grout Softening Specimen Seismic Refraction Test Refraction Test Seismic Serviceability Service load Shaft Short term Shotcrete Probe Pullout test Pumping Reference values Sample Seepage Prefabricated Vertical Drain Vertical Prefabricated (PVD) Preliminary Preloading Test (PMT) Pressuremeter concrete Prestressed Piezometric head head Piezometric Pile cap Piping Planar sliding Plasticizer Precast Peak Ground Acceleration Acceleration Peak Ground (PGA) Penetration resistance anchoring Permitted resistance Phreatic line Single packer Sleeve pipe

© BSN 2017 SNI 8460:2017 “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 8460:2017

Indonesia Indonesia Kuat geser tak terdrainase Kuat geser tak terdrainase Pelepasan beban Daya angkat/gaya atas/pengangkatan tekan Ketahanan ke pengangkatan Batas atas Pra pembebanan dengan vakum Uji geser baling Drainase vertikal terhadap Rongga kosong Semprotan air Anti air Metode baji Longsoran baji Kawat yang dilas baik Bergradasi Proses basah Kapasitas daya dukung ultimit dukung ultimit daya Kapasitas Lintas bawah Penopang Tak terganggu Tak terganggu 303 dari 303 303 dari 303

Inggris Water jetting Water jetting Waterproofing Wedge method Wedge sliding Welded wire mesh -graded Wet pocess Undisturbed strength Undrained shear Unloading Uplift Uplift resistance Upper bound preloading Vacuum Vane shear test Vertical drain Void Ultimate bearing capacity Ultimate Underpass Underpinning © BSN 2017 © BSN 2017

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

n Perumahan anggota anggota tim yang ang Pembentukan aan Geoteknik dan Kedudukan Kedudukan dari Wakil Anggota Anggota Produsen Anggota Anggota Pemerintah Ketua Ketua Wakil Sekretaris Pemerintah Pakar Pemerintah Anggota Anggota Pakar Anggota Konsumen Konsumen Kedudukan Konseptor Kegempaan untuk Konseptor Bidang Terowongan untuk Bidang Konseptor Kegempaan untuk Bidang Konseptor Terowongan untuk Bidang Instansi Instansi Lembaga

Pusjatan Pusjatan Puskim Puskim Himpunan Pengembangan Pengembangan Himpunan Jembatan Jembatan Pusat Litbang Jalan dan Jalan dan Pusat Litbang Jembatan Tama Universitas Jagakarsa Jalan dan Pusat Litbang Jembatan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) (HPJI) Indonesia Jalan (HATTI) Tanah Indonesia PT. MBT Anggota Produsen Pusat Litbang Jalan dan PT. Belaputra Intinad Intinad PT. Belaputra Subkomite Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan Jembatan, Teknis Rekayasa Jalan Subkomite Informasi pendukung terkait perumus standar terkait perumus pendukung Informasi Nama Nama Nama Sub Komite 91-01-S2, Teknis Sjamsudin, M.Eng.Sc Sjamsudin, M.Sc Sjahdanulirwan, Anwar Yamin, MT, M.E

Rakyat dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI). Indonesia Rakyat dan Himpunan Ahli Teknik Tanah Ucapan terimakasih sebesar-besarnya disampaikan kepada seluruh tergabung di dalam SK Kepala Balitbang No. 07/KPTS/KL/2015 tent Tim Penyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) Kriteria Perencan Kegempaan (Amandemen). Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum da

[1] Komtek/SubKomtek perumus SNI

[3] Konseptor SNIrancangan [2] SNI Susunan keanggotaan Komtek perumus 4. Fahmi Aldiamar, MT. 3. Ir. Pintor Tua Simatupang, MT, Dr.Eng. HATTI 1. Masyhur Prof. Irsyam, M.SE., Ph.D. 2. Ir. Maryoko Hadi, MT. Dr. HATTI No. 8 9 Ir. GJW Fernandez Mulya, MM Dr. Ir. Hindra 7 Dr. Ir. Imam Aschuri, MT Himpunan Ahli Teknik 6 MT Haris, Dr.Ir. Samun 5 Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, MT 3 4 Prof. Dr. Ir. H. Raden Dr. Ir. Siegfried, M.Sc 2 Prof. Dr.Ir. M. 1 Permadi Dr. Deded No “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”

elitian dan ng Fondasi Fondasi ng Bidang Fondasi Bidang Konseptor untuk Bidang Stabilitas Timbunan Lereng Galian dan Konseptor untuk Dalam Bidang Galian Konseptor untuk Dalam Bidang Galian Konseptor Penyelidikan Geoteknik untuk Konseptor untuk Bidang Perbaikan Bidang Tanah Konseptor untuk Bidang Perbaikan Tanah Konseptor Keruntuhan Hidraulik untuk Konseptor Bidang Keruntuhan Hidraulik Konseptor untuk Kegempaan Konseptor untuk Bidang untuk Dalam Bidang Galian Bidang Konseptor Kegempaan untuk Bidang Konseptor untuk Bidang Penahan Tanah Struktur Konseptor Kegempaan Konseptor untuk Terowongan untuk Bidang Bidang Konseptor untuk Bidang Penahan Tanah Struktur Konseptor untuk Bidang Stabilitas Timbunan Lereng Galian dan Konseptor Penyelidikan Geoteknik untuk Bidang Konseptor Keruntuhan Hidraulik untuk Bidang Konseptor untuk Bidang Stabilitas Lereng Galian dan Timbunan

HATTI Fondasi untuk Bidang Konseptor Pusjatan Pusjatan Pusjatan Pusjatan Pusair Pusair Balitbang Balitbang HATTI Pusair Pusjatan Pusjatan Pusjatan HATTI HATTI HATTI HATTI HATTI [4] Sekretariat pengelola Komtek perumus SNI Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jalan dan Jembatan, Badan Pen

26. Kus Andiany, MT. Dinny 24. MT. Desyanti, 25. Kartikasari A., M.Sc. Susy 23 MT. Dr. Nurlia Sadikin, ST., 21. Ir. Endra Susila, MT., Ph.D. 22. Ir. Aksan Kawanda, MT. 20. Ir. M. Asrurifak, Dr. MT. 18. Asri Moelyani, M.Sc. Dian 19. Djarwadi, MT. Ir. Didiek Dr. 17. Rismantojo, MSCE, Ph.D. Ir. Erza HATTI 15. Ir. Gouw Tjie Liong, M.Eng. 16. Rakhman, Dip. E. Eng. Ir. Johnny Puskim 14. Ir. Sri Hetty M.Eng. Susantin, 12. Ir. M. Eddie Dr. Sunaryo, M.Sc. 13. Ir. YP Chandra, M.Eng. Pusjatan 11. Ir. Sindhu Rudianto, M.Sc. 9. Rahardjo, MSCE, Ph.D. Paulus P. Prof. HATTI10. Indrawan, ST., MT. Dery 8. Pertiwi, MT. Dea 6. Eng. Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl. E. 7. Ir. Irawan Firmansyah, MSCE. Puskim untuk Konseptor HATTI 5. Ir. Bigman M. Hutapea M.Sc. Ph.D. HATTI untuk Bida Konseptor No. Nama Lembaga Kedudukan