PEMAKNAAN JIHAD BAGI ANGGOTA FPI RIAU DALAM AKSI SUPER DAMAI 212 DI JAKARTA

By : Dewi Masithoh Counsellor : Dr. Muhammad Firdaus, M.Si Email : [email protected] Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Kampus Bina Widya, Jl. H. R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Islamic Defense Action volume III (Aksi Super Damai 212) on December 2, 2016 in Monas Jakarta followed by Muslims from all over became a historic event for the nation. Action backdrop of religion by the Governor of DKI Jakarta. The action led by GNPF- MUI with the theme "Tabligh Akbar dan Jihad Kebangsaan, Merajut Ukhuwah Islamiyah Menuju Indonesia Damai dan Berkeadilan" colored with various stories of struggle as a Muslim jihad to maintain the honor of . This study aims to find out how the motives, meaning jihad and communication experience of FPI Riau members in Aksi Super Damai 212 in Jakarta. This research uses qualitative research method with phenomenology approach. The subjects consisted of five members of DPD FPI Riau Province selected by using purposive sampling technique. Data collection is done through in-depth interviews, observation and documentation. To perform the validity of data, the authors use extension opt-in techniques, observational persistence and triangulation. The result of the research shows that the motive of FPI members to follow the Aksi Super Damai in Jakarta consists of because motive which includes ghirah and persistence, obedient ulama, love of Al-Qur'an, jihad and family support and in order to motive include self introspection, law enforcement and ukhuwah Islamiyah. While the meaning of FPI members to jihad in action is divided into several categories of meaning that are (1) spiritual jihad, (2) jihad treasure, (3) jihad of soul and (4) jihad constitution which entirely boils down to jihad fi sabilillah. The communication experience of FPI members in action generates a pleasant communication experience based on their interaction with Allah (habluminallah) and interaction with fellow human beings (habluminannas) covering the interaction of fellow Muslims, non-Muslims, the security forces and the government.

Keywords: defining, jihad, action 212, FPI

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 1

PENDAHULUAN Allah, lebih khusus lagi pemberlakuan Sejumlah umat Islam Indonesia syariat Islam dan penolakan mereka memadati wilayah tugu monumen nasional terhadap barat. Organisasi ini dengan cepat (Monas) dan sekitarnya. Mereka datang dikenal masyarakat sejak beberapa tahun dari berbagai daerah di Indonesia pada hari belakangan. Hal ini berhubungan erat Jumat, 2 Desember 2016. Umat Islam dengan aksi nyata mereka dalam merazia menggelar aksi dengan judul Aksi Bela tempat-tempat hiburan yang mereka Islam Jilid III Super Damai (Aksi 212). percaya sebagai sarang maksiat seperti klub Sebelumnya telah ada aksi bela Islam jilid I malam, diskotik, kafe dan kasino sebagai amar pada tanggal 14 Oktober 2016 disebut praktik hisbah untuk menegakan ma‘ruf nahi munkar dengan Parade Tauhid dan aksi bela Islam . (Jamhari dalam Putra, jilid II pada tanggal 4 November 2016 2015 : 67) (Aksi 411). Kedatangan mereka tidak lepas Aksi super damai 212 menjadi dari imbas pernyataan gubernur nonaktif tranding topik di media massa. Setiap DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau media memuat berita dari sudut pandang Ahok tentang surat Al-Maidah dalam yang berbeda. Tuduhan media dan kunjungan kerjanya ke Pulau Pramuka segelintir orang yang memprediksi aksi ini Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. dengan berbagai sentimen negatif Ahok dianggap telah keluar pagar dan mewarnai pemberitaan yang beredar di melakukan penistaan agama karena berbagai media. Tidak hanya menjadi berkomentar dengan menggunakan ayat Al- sorotan di Indonesia, sejumlah media asing Qur‘an. Pada gilirannya menciptakan turut memberitakan aksi terkait proses protes dari sebagian ulama dan tokoh hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. politik. Protes tersebut kian menguat seiring arus informasi yang cepat dan Para peneliti dari Australia yang menulis Media Framing of the Muslim World dinamis melalui media televisi dan internet. buku , Hingga kemudian mendatangkan lautan yaitu Halim Rane, Jacqui Ewart dan John massa di jantung ibukota Indonesia. Martinkus, menyatakan mayoritas media framing (Rosidi, 2016 : 188) barat melakukan terhadap dunia Aksi ini dikoordinasi oleh Front Islam dengan narasi kekerasan, fanatisme, Pembela Islam (FPI) dengan nama Gerakan ekstrimisme dan memusuhi peradaban Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama barat. Indonesia (GNPF-MUI). Front Pembela (http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme- Islam (FPI) merupakan salah satu warga/wacana/16/1204/ohmw6b408- organisasi Islam yang cukup penting pasca framing-media-barat-terhadap-aksi-damai- reformasi Indonesia. Azaz FPI adalah Islam 212 diakses pada 02/02/2017 : 14.00 wib). ala Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). FPI Ustadz Ade Hasibuan menjelaskan sangat tegas dalam uapaya menegakan walaupun aksi berada dibawah komando Amar Ma‘ruf Nahi Munkar melalui medan FPI, namun beliau yakin bahwa para juang Islam yang terdiri atas Dakwah, peserta hadir dalam aksi super damai 212 di Hisbah dan Jihad. Gerakannya yang kerap Monas murni dari hati nurani karena ingin diwujudkan dalam tindakan-tindakan dan membela agama Islam. Dari sekian jumlah aksi-aksi sebagai realisasi dari medan juang peserta aksi tidak semuanya berkoordinasi hisbah seringkali dicitrakan sebagai aksi langsung dengan pihak panitia. Banyak dari radikal yang telah menimbulkan ketakutan para peserta yang langsung menuju lokasi dan bahkan menjadi momok bagi sebagian aksi karena niat dari diri untuk membela anggota masyarakat. FPI termasuk salah agama Islam, baik secara individu maupun satu kelompok Islam fundamentalis. kelompok masyarakat. Jargon-jargon yang mereka pakai memang tidak jauh dari doktrin pembelaan kalimat

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 2

Bahkan jumlah umat muslim yang Schutz mengungkapkan untuk hadir dalam aksi masif di ibukota Jakarta itu menggambarkan keseluruhan tindakan menjadi perdebatan. Terjadi saling klaim seseorang diperlukan dua fase, yaitu jumlah, mulai dari ratusan ribu, dua juta tindakan in-order-motive yang merujuk orang, tiga juta orang bahkan ada yang pada masa yang akan datang dan tindakan menyebut tujuh juta orang berkumpul saat because-motive yang merujuk pada masa itu. Raden Ridwan Hasan Saputra, pendiri lalu (Kuswarno, 2009: 111). Untuk klinik pendidikan Matematika dan Ilmu menggali pemaknaan yang lebih dalam, Pengetahuan Alam (MIPA)/pelatih peneliti menggunakan motif berupa motif olimpiade matematika menyatakan bahwa karena yang melatar belakangi menghitung jumlah peserta aksi 212 secara keikutsertaan peserta. Motif untuk atau akurat sangat sulit, bahkan bisa jadi tidak harapan yang menjadi motifasi untuk mungkin. Berbagai teknik perhitungan memperbaiki tatanan serta menegakkan dilakukan menghasilkan angka yang keadilan. Dari latar belakang tersebut, berbeda.(http://m.republika.co.id/berita/nas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ional/politik/16/12/05/ohouz7415- dengan judul —Pemaknaan Jihad bagi menghitung-jumlah-peserta-aksi-212 Anggota FPI Riau dalam Aksi Super Damai diakses pada 02/02/2017 : 14.15 wib). 212 di Jakarta.“ Para peserta hadir atas kesadaran dari diri masing-masing untuk membela TINJAUAN PUSTAKA agama Islam dan kesucian Kitabullah Teori Fenomenologi Alfred Schutz sebagai bentuk jihad di jalan Allah. Yusuf Tradisi fenomenologi Qardhawi dalam bukunya Fiqih Jihad memfokuskan perhatiannya terhadap menyebutkan pengertian jihad pada pengalaman sadar seorang individu. Teori dasarnya adalah pengerahan maksimal komunikasi yang masuk dalam tradisi seluruh daya upaya seseorang secara fenomenologi berpandangan bahwa bersungguh-sungguh untuk manusia secara aktif menginterpretasikan menghancurkan dan mencegah timbulnya pengalaman mereka, sehingga mereka segala bentuk kesesatan, kemungkaran, dapat memahami lingkungannya melalui ataupun kezaliman yang dibuat oleh pengalaman personal dan langsung dengan musuh-musuh yang berwujud manusia- lingkungan. Tradisi fenomenologi manusia ingkar, setan yang menyesatkan memberikan penekanan sangat kuat pada dan hawa nafsu. Keterangan tentang jihad persepsi dan interpretasi dari pengalaman di dalam Al-Qur‘an berarti mencurahkan subjektif manusia. kemampuan untuk menyebarkan dan Menurut Schutz dalam Kuswarno membela dakwah Islam. (Qardhawi, 2010 : (2009), manusia berusaha mengkrontruksi 3). makna di luar arus utama pengalaman Menurut Schutz, manusia berusaha melalui proses —tipikasi“. Hubungan antar mengkontruksi makna di luar arus utama makna ini kemudian diorganisasi menjadi pengalaman melalui proses tipikasi. sebuah proses yang disebut stock of Hubungan antar makna ini kemudian knowledge. Inti pemikiran Schutz terletak diorganisasi menjadi sebuah proses yang pada bagaimana memahami tindakan sosial disebut stock of knowledge. Inti pemikiran melalui penafsiran. Digunakan untuk Schutz terletak pada bagaimana memahami memperjelas atau memeriksa makna yang tindakan sosial melalui penafsiran. sesungguhnya. Hakikat manusia menurut Digunakan untuk memperjelas atau Schutz adalah pengalaman subjektif yang memeriksa makna yang sesungguhnya. mengambil sikap dan tindakan dalam (Kuswarno, 2009 : 18) kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari- hari merupakan sebuah kesadaran sosial sebagai bukti bahwa manusia adalah

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 3 makhluk sosial. Dunia individu adalah Self and Society (1934) tepatnya setelah dunia intersubjektif yang memiliki makna kematian Mead. Salah satu mahasiswa beragam dan perasaan sebagai bagian dari Mead yang menebarkan dan kelompok sehingga ada penerimaan timbal mengembangkan teori Mead adalah balik, pemahaman atas dasar pengalaman Herbert Blumer yang secara langsung bersama dan tipikasi atas dunia bersama. menciptakan istilah —interaksi simbolik“ Dalam kehidupan totalitas masyarakat, pada tahun 1937 dan mempopulerkannya di setiap individu menggunakan simbol- dunia akademik (Mulyana, 2008 : 68). simbol yang telah diwariskan untuk Perspektif interaksi simbolik memberi makna pada tingkah laku individu menurut Kuswarno mengandung pemikiran tersebut (Kuswarno, 2009 : 18). yang sama dengan teori tindakan sosial Pernyataan Schutz diatas tentang —makna subjektif“ (subjective merupakan pernyataan setuju terhadap meaning) dari perilaku manusia, proses pemikiran Weber tentang pengalaman dan sosial dan pragmatismenya (Kuswarno, perilaku manusia (human being) dalam 2009 : 113). Esensi interaksi simbolik dunia sosial keseharian sebagai realitas adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri yang bermakna secara sosial (social khas manusia, yakni komunikasi atau meaningful reality). Manusia yang pertukaran simbol yang diberi makna. berperilaku ini menurut Schutz disebut Interaksi simbolik berusaha memahami sebagai —aktor“. Ketika aktor melakukan perilaku manusia dari sudut pandang sebuah tindakan, maka orang disekitarnya subjek. Perilaku manusia dilihat sebagai akan mencoba untuk memahami makna proses yang memungkinkan manusia dari tindakan tersebut. hal ini dalam dunia membentuk dan mengatur perilaku mereka sosial dikenal dengan istilah —realitas dengan mempertimbangkan ekspektasi interpretif“ (interpretive reality). orang lain yang menjadi mitra interaksi Pemahaman Fenomenologi Schutz mereka (Mulyana, 2008 : 68-70). sesungguhnya memiliki tugas utama untuk Menurut Blumer dalam Mulyana merekonstruksi dunia kehidupan manusia (2008), dalam proses sosial makna —sebenarnya“ dalam bentuk makna yang dikonstruksikan dalam proses interaksi. mereka pahami dan alami sendiri. Realitas Rose juga mempertegas bahwa simbol- makna di dunia tersebut bersifat simbol yang meliputi makna dan nilainya, intersubjektif dimana anggota masyarakat tidaklah berlangsung dalam satuan kecil berbagi persepsi dasar mengenai dunia terisolasi, melainkan dalam satuan besar yang mereka internalisasikan melalui dan kompleks. Pada dasarnya menurut teori sosialisasi dan memungkinkan mereka interaksi simbolik, kehidupan sosial adalah melakukan interaksi atau komunikasi —interaksi manusia dengan menggunakan (Kuswarno, 2009 : 110). simbol-simbol“. Teori Interaksi Simbolik George Konsep Makna Herbert Mead Makna adalah hubungan antara Peletak dasar yang paling populer subjek dengan lambangnya. Makna pada dalam teori interaksi simbolik adalah dasarnya terbentuk berdasarkan hubungan George Herbert Mead yang dikembangkan antara lambang komunikasi (simbol), akal pada tahun 1920-an dan 1930-an di budi manusia penggunanya (objek). Makna Universitas Chicago. Gagasan Mead yang berkaitan dengan komunikasi pada tentang teori interaksi simbolik hakikatnya merupakan fenomena sosial. berkembang pesat setelah mahasiswanya Makna sebagai konsep komunikasi, menerbitkan cacatan-cacatan kuliah mencakup lebih dari sekedar penafsiran mereka melalui buku yang menjadi rujukan atau pemahaman seorang individu saja. utama teori interaksi simbolik, yaitu Mind, Makna selalu mencakup banyak

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 4 pemahaman, aspek-aspek pemahaman yang people is retrieving a memory of a prior secara bersama dimiliki para komunikator. experience of phenomena (Radford dalam Beberapa pakar komunikasi sering Wirman, 2012 : 53). menyebut kata makna ketika mereka Pengalaman atas fenomena yang merumuskan definisi komunikasi. Stewart dimaksud dalam penelitian ini adalah L. Tubbs dan Sylvia Moss, (2006:6) pengalaman atas fenomena komunikasi. mengatakan bahwa komunikasi adalah Komunikasi dapat didefinisikan sebagai “a proses pembentukan makna diantara dua systemic process in which individual orang atau lebih. Sedangkan menurut interact with and throughsymbols to create Spradley (1997), —makna adalah and interpret meaning“ (Wood dalam menyampaikan pengalaman sebagian besar Wirman, 2012 : 53). Artinya komunikasi umat manusia di semua masyarakat“ merujuk pada suatu proses yang bersifat (Sobur, 2009 : 255). sistemik diantara individu yang berinteraksi Makna akan ada jika terjadi sebuah melalui simbol tertentu untuk interaksi dan akan diinterpretasi oleh setiap menghasilkan dan menginterpretasikan individu yang memaknai sebuah pesan makna. dengan terjadinya modifikasi dalam Pengalaman komunikasi yang pemaknaan tersebut. Disini jelas kita dimaksud dalam penelitian ini adalah ketahui bahwa makna adalah sebuah sesuatu yang dialami individu dan berkaitan —produk sosial“ yang terjadi karena adanya dengan aspek komunitas, meliputi proses, interaksi antar manusia. simbol maupun makna yang dihasilkan, Konstruksi makna dapat digunakan serta dorongannya pada tindakan. untuk memahami sudut pandang Selanjutnya pengalaman akan pemaknaan komunikasi antar manusia. dikategorisasikan oleh individu melalui Secara individual pembentukan makna karakteristik pengalaman tersebut dilakukan untuk pembentukan persepsi berdasarkan pemaknaan yang seseorang. Sedangkan, makna senantiasa diperolehnya, hal ini merujuk pada every berkembang seiring waktu dan lingkungan. experiencing has its reference of direction Pembentukan makna adalah berfikir dan toward what is experienced, every setiap individu memiliki kemampuan experienced phenomena refers to or refectd berfikir sesuai dengan kemampuan kognitif a mode of experiencing to which it is atau informasi yang dimilikinya. Manusia present (Moustakas dalam Wirman, 2012 : mempelajari makna dalam interaksi sosial 54). dimana mereka menanggapi simbol dengan Artinya pengalaman merujuk pada cara berpikir, simbol manusia secara aktif sesuatu yang dialami dan fenomena yang mencipta ulang dunia tempat mereka dialami akan diklasifikasikan menjadi berperan. (Firdaus, 2017 :49). pengalaman tetentu. Pernyataan tersebut memberi gambaran bahwa setiap Pengalaman Komunikasi pengalaman memiliki karakteristik yang Suatu peristiwa yang mengandung berbeda, meliputi tekstur dan struktur yang unsur komunikasi akan menjadi ada dalam tiap-tiap pengalaman. pengalaman komunikasi tersendiri bagi Pengalaman komunikasi yang dimiliki individu dan pengalaman komunikasi yang peserta aksi super damai 212 di Jakarta dianggap penting akan menjadi dikategorisasi menjadi jenis-jenis pengalaman yang paling diingat dan pengalaman tertentu yang meliputi memiliki dampak khusus bagi individu pengalaman positif (menyenangkan) dan tersebut (Hafiar dalam Wirman, 2012 : 53). pengalaman negatif (tidak menyenangkan). Pengalaman yang dijadikan landasan bagi Penjelasan mengenai pengalaman individu untuk melakukan tindakan adalah komunikasi yang menyenangkan dan tidak pengalaman yang melekat pada suatu menyenangkan dapat diawali dengan

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 5 pernyataan, komunikasi memiliki dimensi kebaikan dan keadilan bagi seluruh isi dan dimensi hubungan (Mulyana dalam makhluk di atas bumi, terhindar dari Wirman, 2012 : 55). Hal ini berarti kehendak untuk mendapatkan segala pengalaman komunikasi yang bentuk materi keduniaan, baik berupa menyenangkan (positif) dapat ditinjau, imbalan, jabatan ataupun pujian antara lain melalui suatu hubungan yang kehormatan. menunjukan adanya kehangatan sikap, Fi sabilillah adalah syarat mutlak penerimaan dan perhatian satu sama lain. yang ada pada jihad Islam. Dengan Sedangkan pengalaman komunikasi yang demikian, jihad fi sabilillah bermakna tidak menyenangkan (negatif) berarti perjuangan dan pengorbanan sungguh- sebaliknya. sungguh yang berorientasi hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah, tanpa diikuti Konsep Jihad dalam Islam keinginan untuk mendapatkan materi Jihad berasal dari akar kata jahada keduniaan (Almascaty, 2001 : 37) œ yajhadu œjahdan/juhdan, yang diartikan sebagai ath-thaqah, almashaqqah, dan Pembagian Jihad mubalaqah “kesungguhan“, —kekuatan“ 1. Jihad Harta (Jihad Amwal) dan —kelapangan“. Adapun jihad Harta adalah segala sesuatu yang berkedudukan sebagai masdar —kata benda“ dimiliki seseorang, berwujud nyata dan daripada jahada, yaitu bab faa‘ala daripada dapat dimanfaatkan, baik berupa benda jahada di atas dan diartikan sebagai : maupun jasa. Segala bentuk harta yang berusaha menghabiskan segala daya dapat digunakan untuk menegakkan kekuatan, baik berupa perkataan maupun Islam, dapat dikeluarkan dan perbuatan. (Manzhur dalam Almascaty, dipergunakan dalam jihad fi sabilillah. 2001 : 4) Sedangkan menurut istilah, jihad Berdasarkan hal itu, jihad fi sabilillah adalah menggunakan segala kekuatan dan dengan harta mengandung pengertian sarana yang mungkin digunakan, untuk mengeluarkan segala sesuatu yang menciptakan perubahan umum dan dimiliki dan mendatangkan manfaat, menyeluruh yang dapat meninggikan berupa benda ataupun jasa-jasa dalam kalimat Allah. Yusuf Qardhawi rangka jihad menegakkan kalimat Allah. menjelaskan bahwa keterangan tentang 2. Jihad Jiwa (Jihad Anfus) jihad di dalam Al-Quran berarti Pengertian jiwa (anfus/nafs) mencurahkan kemampuan untuk tidaklah identik dengan angkatan perang menyebarkan dan membela dakwah Islam saja, namun mengandung pengertian (Qardhawi, 2010 : 3). luas yang meliputi seluruh gerakan Untuk dapat memahami pengertian manusia dengan kemampuan fisiknya. jihad dalam Islam secara utuh dan Itulah sebabnya, Allah dalam Al-Quran sempurna, ada beberapa aspek yang mencukupkan menyebut jihad hanya berkaitan dengannya yang perlu dipahami. dengan harta dan jiwa. Dengan Diantaranya adalah pengertian fi sabilillah, demikian, jihad dengan jiwa ini meliputi yang secara harfiah diartikan sebagai —di beberapa bentuk, antara lain jihad jiwa jalan Allah“ karena jihad yang diajarkan dengan tangan (yad), jihad jiwa dengan Islam berkaitan erat dengan fi sabilillah ini. lisan dan jihad jiwa dengan hati. Fi sabilillah mengandung pengertian yang 3. Jihad Pendidikan (Jihad Ta‘limi) dalam dan luas. Secara umum dapat Jihad pendidikan dan pengajaran disimpulkan sebagai setiap usaha sungguh- yang dimaksud disini adalah proses sungguh untuk menegakkan kalimat Allah perjuangan menegakkan kalimat Allah (Islam) dengan cara-cara yang telah dengan menggunakan sarana pendidikan digariskan Allah dan bertujuan hanya untuk dan segala perlengkapannya. Dalam hal mencapai keridhaan Allah. Menciptakan ini, pendidikan diartikan sebagai proses

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 6

transformasi pengetahuan secara mengandalkan senjata saja, tetapi lebih sempurna dan menyeluruh, termasuk mengandalkan pengetahuan dan teladan moral sang pendidik. Pendidikan teknologi. Mereka yang menguasai adalah salah satu sarana terpenting yang pengetahuan dan teknologi akan menjadi akan mengantarkan kemajuan suatu penentu dunia, walaupun jumlahnya umat disegala bidang kehidupan. Ajaran kecil. Salah satu bentuk jihad yang Islam sejak dini sudah sangat penting artinya dalam penegakan merealisasikannya. Wahyu yang kalimat Allah di muka bumi adalah jihad pertama kali turun kepada Rasulullah pengetahuan. Apalagi kaum muslimin Saw adalah Iqra, yang berarti bacalah kini berada di tengah-tengah lingkungan (surah Al-”Alaq) yaitu salah satu proses yang dikelilingi dengan segala bentuk terpenting dalam sistem pendidikan. peradaban dunia modern dengan produk Karena pentingnya menuntut ilmu ini, pengetahuan dan teknolginya yang Rasulullah memasukkannya pada mengagumkan. Bahkan tidak diragukan kelompok perjuangan di jalan Allah lagi bahwa manusia saat ini tidak dapat yang akan mendapatkan surga. melepaskan diri dari ketergantungannya 4. Jihad Politik (Jihad Siyasi) kepada pengetahuan dan teknologi. Jihad fi sabilillah dengan politik pada pembahasan ini adalah perjuangan METODE PENELITIAN di jalan Allah untuk menegakkan tatanan Metode yang digunakan dalam pemerintahan Islam yang diridhai Allah. penelitian ini adalah metode penelitian jihad meluruskan penguasa yang kualitatif dengan pendekatan menyeleweng disebut sebagai jihad fenomenologi. Riset kualitatif digunakan paling utama (Afdhalul Jihad). Hal ini untuk menjelaskan fenomena dengan disebabkan jihad meluruskan sedalam-dalamnya (Kryantono, 2009 : 56). penyelewengan para penguasa biasanya Riset kualitatif berangkat dari sebuah sangat berat dan penuh resiko karena fenomena dan bukan dari teori. Inti dari penguasa yang ditopang dengan segala penelitian fenomenologi adalah ide atau fasilitas, seperti pasukan militer, gagasan mengenai dunia kehidupan persenjataan dan pengikut setianya akan (lifeworld), sebuah pemahaman bahwa bertindak sewenang-wenang terhadap realitas setiap individu itu berbeda dan orang yang ingin meluruskan bahwa tindakan setiap individu hanya bisa penyelewengannya, terutama penguasa dipahami melalui pemahaman terhadap diktator yang ingin tetap dunia kehidupan individu, sekaligus lewat mempertahankan kekuasaannnya. Sebab sudut pandang mereka masing-masing selanjutnya yaitu kekuasaan atau (Sobur, 2014 : 427). Peneliti dalam pemerintahan dalam kehidupan pandangan fenomenologis berusaha bermasyarakat memegang peranan yang memahami arti peristiwa dan kaitan- sangat penting dan strategis. Jika kaitannya terhadap orang-orang biasa kekuasaan berada ditangan penguasa dalam situasi-situasi tertentu (Moleong, yang adil, segala kebaikan dapat 1989 : 10) ditegakkan. Sebaliknya jika kekuasaan berada di tangan penguasa-penguasa Penelitian ini menggunakan diktator yang menyeleweng, rakyat akan pendekatan fenomenologi untuk menjawab dipaksa dengan berbagai cara untuk pertanyaan atas fenomena yang terjadi mengikuti penyelewengannya. dengan memperhatikan persepsi dan makna 5. Jihad Pengetahuan (Jihad Ma‘rifah) seseorang dalam memahami pengalaman Jihad pengetahuan sama pentingnya yang mereka rasakan untuk kemudian dapat dengan jihad bersenjata pada masa lalu. ditafsirkan. Sedangkan tipe riset yang Peperangan modern tidak hanya digunakan adalah tipe deskriptif dimana

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 7 data yang didapatkan akan dianalisis pada instansi terkait dan pustaka yang dengan tujuan untuk membuat deskripsi relevan dengan topik penelitian. secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat subjek HASIL DAN PEMBAHASAN (Kryantono, 2009 : 67). Aksi Bela Islam jilid III Super Teknik pengumpulan data dalam Damai (Aksi 212) pada tanggal 2 Desember penelitian ini menggunakan teknik 2016 di Monas Jakarta diikuti umat Islam wawancara (interview), observasi dan dari seluruh wilayah Indonesia menjadi dokumentasi. peristiwa bersejarah bagi bangsa. Aksi 1. Wawancara dilatarbelakangi penistaan agama yang Dalam penelitian ini penulis dilakukan Gubernur Nonaktif DKI Jakarta. menggunakan metode wawancara tidak Aksi yang dimotori oleh GNPF-MUI berstruktur dari jenis yang berfokus dengan tema —Tabligh Akbar dan Jihad (semi-terstruktur). Sebagaimana Kebangsaan, Merajut Ukhuwah Islamiyah dijelaskan oleh Sobur (2014) bahwa Menuju Indonesia Damai dan Berkeadilan“ wawancara yang digunakan untuk diwarnai dengan berbagai kisah perjuangan penelitian fenomenologi adalah dari sebagai jihad seorang muslim untuk bentuk wawancara tidak berstruktur dan menjaga kehormatan agama Islam. dari jenis yang berfokus (semi- GNPF-MUI sebagai koordinator terstruktur). Wawancara semi- utama dalam gerakan aksi 212 terstruktur memfasilitasi terbentuknya beranggotakan para pimpinan FPI. Front hubungan atau empati, memungkinkan Pembela Islam (FPI) merupakan salah satu keluwesan yang lebih besar dalam organisasi Islam yang cukup penting pasca peliputan dan memungkinkan reformasi Indonesia. FPI sangat tegas wawancara untuk memasuki daerah- dalam upaya menegakan Amar Ma‘ruf Nahi daerah baru dan cenderung Munkar melalui medan juang Islam yang menghasilkan data yang lebih lengkap terdiri atas dakwah, hizbah dan jihad. (Sobur, 2014 : 433-436). Jargon-jargon yang mereka pakai memang 2. Observasi tidak jauh dari doktrin pembelaan kalimat Dalam mengumpulkan data, Allah. peneliti akan menerapkan observasi Namun sebagai muslim yang taat tidak berstruktur agar peneliti lebih terhadap agama, para anggota FPI tidak bebas dan fleksibel dalam mengamati menjadikan intruksi dari pimpinan sebagai peristiwa atau subjek penelitian alasan utama mereka mengikuti aksi. Dari (Bulaeng, 2004 : 850). Observasi pada hasil wawancara dengan anggota FPI Riau penelitian ini digunakan sebagai teknik sebagai informan dalam penelitian ini, pengumpulan data pendukung. Hal ini penulis menemukan beberapa alasan dan dikarenakan pemaknaan adalah hal yang tujuan yang menjadi motivasi keikutsertaan bersifat abstrak tidak bisa dilihat dalam mereka dalam aksi super damai 212 di diri seseorang. Sehingga hanya dapat Jakarta.

digali melalui wawancara mendalam. 1. Motif Anggota FPI Riau pada Aksi 3. Dokumentasi Super Damai 212 di Jakarta Teknik dokumentasi yakni Menurut perspektif fenomenologi penelusuran dan perolehan data yang Alfred Schutz, tindakan keseluruhan yang diperlukan melalui data yang telah dilakukan seseorang dibagi menjadi dua tersedia. Peneliti mengumpulkan fase yaitu, tindakan motif karena (because- informasi atau dokumen yang telah motive) yang merujuk pada masa lalu yang tersedia melalui literatur-literatur melatarbelakangi seseorang mengambil maupun data-data yang telah tersedia tindakan tersebut. Serta tindakan motif

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 8 tujuan/harapan (in-order-to motive), yang melakukan jihad dengan menyampaikan merujuk pada masa yang akan datang yang aspirasi kepada pemerintah terkait dapat berupa tujuan atau harapan. penegakan hukum terhadap pelaku Berdasarkan penelitian yang penistaan agama. (5) dukungan keluarga, dilakukan, penulis menemukan dua bagi setiap individu terlebih bagi seorang kategori motif yang melandasi anggota FPI muslim keluarga adalah salah satu aset Riau untuk ikut serta dalam aksi super dalam hidup. Dukungan keluarga sangat damai 212 di Jakarta. Meliputi motif karena dibutuhkan dalam setiap aktivitas anggota (because motive) yang melatar belakangi keluarga. Terlebih kedua orang tua, karena untuk bertindak dan motif tujuan atau ridha Allah terletak pada ridha kedua orang harapan (in order to motive) yang merujuk tua. Hal ini menjadi bagian dari because pada masa yang akan datang. motive anggota FPI dalam mengikuti aksi super damai 212. Motif Karena (because motive) Motif Tujuan atau Harapan (in order to Motif karena memiliki artian bahwa motive) tindakan yang dilakukan seseorang pasti Motif tujuan atau harapan memiliki alasan yang mendorongnya untuk memberikan asumsi bahwa pada setiap melakukan hal tersebut. Terdapat beberapa perilaku manusia memiliki tujuan atau motif yang melatarbelakangi anggota FPI harapan yang ingin dipenuhi. Harapan Riau dalam mengikuti aksi super damai 212 tersebut yang selanjutnya akan menjadi yaitu (1) ghirah dan persistensi, merupakan pendorong manusia untuk melakukan motif yang lahir dari hati masing-masing sesuatu. Begitu pula dengan para individu berupa kesungguhan untuk anggota FPI, mereka memiliki motif menjaga kehormatan agama Islam karena harapan yang menjadi tujuan mereka merasa tersinggung atas penistaan agama turut serta hadir pada aksi super damai yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI 212 di Jakarta. Jakarta. (2) taat ulama, ulama merupakan Ada beberapa motif tujuan (in order pewaris nabi yang mengurus umat tanpa to motive) yaitu (1) introspeksi diri, ada kepentingan untuk diri, keluarga atau anggota FPI berharap aksi super damai kelompoknya. Maka taat terhadap ulama 212 yang diikuti dapat menjadi jalan menjadi bagian dari motif keikutsertaan mereka untuk mengintrospeksi diri. anggota FPI dalam aksi. (3) cinta Al- Dengan melakukan introspeksi diri Qur‘an, Al-Qur‘an merupakan cahaya yang mereka dapat bercermin tentang diri dan akan menerangi perjalanan hidup seorang kehidupannya selama ini. Hal apa yang muslim. Umat Islam yang mencintai Al- telah dilakukan selama ini yang ternyata Qur‘an, tidak akan terima ketika Al-Qur‘an mampu membawa ke arah yang lebih yang sudah terlanjur dicintainya dinistakan baik. Juga hal-hal yang secara langsung oleh orang lain. Begitu juga yang dirasakan atau tidak telah membawa ke arah oleh anggota FPI, sehingga lahir semangat sebaliknya. (2) mendapat hidayah, Allah untuk membela kesucian Al-Qur‘an. (4) akan memberikan hidayah kepada siapa Jihad, jihad merupakan jalan juang yang saja yang dikehendaki karena hidayah diajarkan oleh Islam untuk menegakan hanya milik Allah. Anggota FPI Amar Ma‘ruf Nahi Munkar. Jihad yang berharap mendapat hidayah dari diperintahkan dalam Islam bukanlah keikutsertaan mereka dalam aksi bela tentang membunuh atau dibunuh tetapi Islam. (3) penegakan hukum, dalam UU tentang bagaimana berjuang keras disebutkan bahwa Indonesia adalah memperoleh keridhaan Allah baik negara hukum, begitu juga dengan dilakukan secara individu maupun kolektif. hukum terhadap pelaku penistaan agama Dalam aksi super damai 212, anggota FPI telah tercantum dalam UU. Angota FPI

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 9

berharap setelah aspirasi disampaikan ini disebabkan jika hukum tidak ditegakan maka hukum yang berkeadilan dapat kemudian menimbulkan kerugian bagi ditegakan. (4) Ukhuwah Islamiyah, masyarakat khususnya umat Islam maka itu anggota FPI berharap aksi bela Islam merupakan bagian dari kemungkaran. yang dilaksanakan dapat memperkuat Maka perlu adanya perjuangan agar persatuan dan kesatuan umat Islam peraturan hukum yang berlaku untuk sesuai dengan tema aksi yaitu —Tabligh penista agama dapat ditegakan dengan Akbar dan Jihad Kebangsaan, Merajut berlandaskan prinsip keadilan. Ukhuwah Islamiyah Menuju Indonesia

Damai dan Berkeadilan“. 3. Pengalaman Komunikasi Anggota FPI Riau dalam Aksi Super Damai 212 di 2. Pemaknaan Jihad Anggota FPI Riau Jakarta dalam Aksi Super Damai 212 di Jakarta Makna jihad sangat luas, seluas Peristiwa komunikasi yang dialami ajaran Islam yang menyentuh seluruh aspek seseorang akan menjadi pengalaman bagi kehidupan manusia, dari masalah pribadi individu. Pengalaman tersebut dapat berupa sampai masyarakat dan negara. Terdapat pengalaman positif (menyenangkan) atau empat jenis pemaknaan jihad yang pengalaman negatif (tidak menyenangkan). diberikan oleh anggota FPI dalam aksi Dalam penelitian ini penulis menemukan super damai 212 di Jakarta yang bahwa anggota FPI mendapat pengalaman keseluruhannya bermuara pada jihad fi yang menyenangkan dalam aksi super sabilillah, yaitu (1) jihad spiritual, anggota damai 212 di Jakarta. Pengalaman yang FPI memaknai jihad dalam aksi super menyenangkan ini dihasilkan dari interaksi damai 212 di Jakarta sebagai jihad spiritual anggota FPI dengan beberapa pihak dalam yaitu kesungguhan dari dalam hati seorang aksi yaitu sesama muslim, peserta muslim dengan menggunakan segala nonmuslim, pihak keamanan dan pihak kekuatan dan sarana yang mungkin pemerintah sebagai hubungan sesama digunakan untuk menjaga kehormatan manusia (habluminannas). Pengalaman agama Islam dengan mengharap ridha komunikasi menyenangkan dengan sesama Allah. (2) jihad harta, Jihad dengan harta muslim ditandai dengan adanya Ukhuwah mengandung pengertian mengeluarkan Islamiyah yang terjalin semakin erat. segala sesuatu yang dimiliki dan Pengalaman komunikasi menyenangkan mendatangkan manfaat berupa benda dengan nonmuslim ditandai dengan tidak ataupun jasa-jasa dalam rangka menegakan ada perselisihan dengan mereka seperti kalimat Allah Swt. Harta yang dimaksud yang dikhawatirkan sebelumnya karena tidak harus berupa uang atau aset yang memang aksi yang dilakukan tidak nyata saja namun juga dapat berupa jasa. mengandung unsur SARA. Dengan pihak (3) jihad jiwa, dalam konteks ini masing- keamanan ditandai dengan adanya masing informan telah siap dengan segala perlindungan dari mereka yang sebelumnya resiko yang mungkin terjadi termasuk jika sempat beredar berita bahwa pihak harus kehilangan nyawa. Bagi para anggota keamanan melarang serta menghalangi FPI, jihad jiwa merupakan jihad massa yang akan ikut aksi. Dengan pihak sesungguhnya karena mencegah pemerintah ditandai dengan adanya kemungkaran dengan tangan itulah apresiasi yang diberikan kepada umat Islam sebenar-benar keimanan seorang muslim. sebagai peserta aksi karena dapat (4) jihad konstitusi, menurut FPI melaksanakan aksi damai dengan jumlah menyampaikan aspirasi sebagai upaya peserta yang sekian banyak. Sebelumnya meminta penegakan hukum terhadap media dihebohkan dengan pemberitaan pelaku penistaan agama adalah bagian dari agenda makar oleh umat Islam dalam aksi semangat Amar Ma‘ruf Nahi Munkar. Hal super damai 212 di Monas. Pengalaman

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 10 komunikasi yang menyenangkan juga perjuangan dan pengorbanan sungguh- dihasilkan dari interaksi anggota FPI sungguh yang berorientasi untuk dengan Allah (habluminallah) melalui doa- menjaga kehormatan agama Islam doa yang dipanjatkan selama aksi dengan hanya mengharap ridha Allah berlangsung. Pengalaman komunikasi yang Swt tanpa diikuti keinginan untuk menyenangkan ini ditandai dengan mendapatkan materi keduniaan. Begitu berbagai fenomena yang terjadi diluar akal juga dengan jihad konstitusi yang manusia yang menurut mereka itu didasarkan pada tujuan penegakan merupakan tanda bahwa Allah ridha hukum terhadap pelaku penistaan terhadap aksi yang dilakukan umat Islam. agama berdasarkan peraturan undang- Sementara pengalaman komunikasi yang undang demi menjaga keutuhan tidak menyenangkan tidak penulis Negara Kesatuan Republik Indonesia. temukan. 3. Pengalaman komunikasi yang dialami anggota FPI Riau dalam aksi super PENUTUP damai 212 di Jakarta masuk pada Simpulan kategori pengalaman komunikasi yang Berdasarkan pembahasan dari data positif (menyenangkan). Pengalaman penelitian yang penulis peroleh, maka dapat komunikasi yang menyenangkan disimpulkan sebagai berikut : timbul dari interaksi antara anggota FPI Riau dengan sesama manusia 1. Motif anggota FPI Riau mengikuti aksi (habluminannas) yaitu meliputi super damai 212 di Jakarta dipengaruhi interaksi dengan peserta aksi lain oleh motif karena (because motive) dan sesama muslim, nonmuslim, pihak motif harapan atau tujuan (in order to keamanan dan pihak pemerintah. motive). Motif karena (because motive) Pengalaman komunikasi yang yang menjadi latar belakang menyenangkan juga dirasakan oleh keikutsertaan informan meliputi motif informan dari hubungan mereka ghirah dan persistensi dalam diri, motif dengan Allah Swt (habluminallah). cinta terhadap Al-Qur‘an, motif jihad, Sementara pengalaman komunikasi motif taat kepada ulama, dan dukungan yang tidak menyenangkan tidak dari keluarga. Motif tujuan atau ditemukan oleh anggota FPI Riau harapan (in order to motive) yang dalam aksi super damai 212 di Jakarta. menjadi tujuan keikutsertaan informan dalam aksi yaitu terdiri atas harapan Saran untuk dapat mengintrospeksi diri, harapan mendapat hidayah, persatuan Adapun saran yang dapat penulis umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) dan sampaikan adalah sebagai berikut. harapan penegakan hukum yang 1. Jihad merupakan elemen penting berkeadilan terhadap Gubernur dalam jalan juang Islam, maka sebelum nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahja merealisasikan jihad ini, mencermati Purnama atau ahok yang telah because motive dan in order to motive melakukan penistaan agama. pada diri sangatlah dianjurkan karena

2. Terdapat beberapa makna jihad yang jihad diharapkan hanya dilakukan di diberikan oleh anggota FPI dalam aksi jalan Allah (fi sabilillah) demi super damai 212 di Jakarta yaitu tegaknya Amar Ma‘ruf Nahi Munkar. meliputi jihad spiritual, jihad harta, 2. Makna jihad sangat luas, seluas ajaran jihad jiwa dan jihad konstitusi. Seluruh Islam yang menyentuh seluruh aspek makna jihad tersebut bermuara atas kehidupan manusia. Maka dasar jihad di jalan Allah (jihad fi memperhatikan pemaknaan terhadap sabilillah). Jihad fi sabilillah bermakna

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 11

jihad yang dilakukan sangat penting Kryantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis agar mencapai tujuan yang diinginkan. Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana 3. Setiap individu memiliki pengalaman yang menyenangkan dan tidak Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi menyenangkan yang dihasilkan dari Penelitian Komunikasi, interaksinya dengan individu lain. Fenomenologi : Konsepsi, Pedoman Maka seharusnya kita bersyukur atas dan Contoh Penelitiannya. Bandung : pengalaman yang didapatkan sebagai Widya Padjajaran pelajaran agar kedepannya menjadi Moleong, Lexy J. 2005. Metoddologi individu yang lebih baik. Penelitian Kualitatif. Bandung : DAFTAR PUSTAKA Remaja Rosdakarya Al-Khotib, Muhammad Abdullah & M. Morissan. 2013. Teori Komunikasi Abdul Halim Hamid. 2001. Konsep Individu hingga Massa. Jakarta : Pemikiran dan Gerakan Ikhwan. Kencana Prenadamedia Bandung : Asy-Syamil Press Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Almascaty, Hilmi Bakar. 2001. Panduan Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Jihad untuk Aktivis Gerakan Islam. Rosdakarya Jakarta : Gema Insani Press Qardhawi, Yusuf. 2010. Fiqih Jihad. Al-Wasyli, Abdullah bin Qasim. 2011. Bandung : Mizan Syarah Ushul ”Isyrin. Solo : Quthb, Sayyid. 1974. As-Salam Al-”Alami Intermedia Wa Al-Islam. Kairo : Dar Asy-Syuruq Al-Wa‘iy, Taufik Yusuf. 2003. Pemikiran Slamet, Yulius. 2011. Metode Penelitian Politik Kontemporer Ikhwanul Sosial. Surakarta : Lembaga Muslimin Studi Analitis. Observatif Pengembangan Pendidikan (LPP) dam Dokumentatif. Solo : Era UNS dan UPT Penerbitan dan Intermedia Pencetakan UNS (UNS Press) Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Sobur, Alex. 2014. Filsafat Ilmu Komunikasi Kontemporer. Komunikasi Tradisi dan Metode Yogyakarta : Andi Fenomenologi. Bandung : Remaja Effendy, Onong Uchjana. 1985. Ilmu Rosdakarya Komunikasi Teori dan Praktek. ------. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remadja Karya Bandung : Remaja Rosdakarya Hikmat, Mahi. M. 2011. Metode Penelitian Suyanto & Sutinah. 2005. Metode dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Penelitian Sosial : Berbagai dan Sastra. Yogyakarta : Graha Ilmu Alternatif Pendekatan. Jakarta : Idrus, Muhammad. 2009. Metode Kencana Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Dua. Penelitian Kualitatif: Paradigma Jakarta : Erlangga Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Jamhari, Jajang Jahroni. 2004. Gerakan Sosial Lainnya. Bandung : Rosda Salafi Radikal di Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 12

West, Richard dan Lynn H. Turner. 2009. Website Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika http://m.republika.co.id/berita/nasional/pol itik/16/12/05/ohouz7415-menghitung- Wirman, Welly. 2016. Citra dan Presentasi jumlah-peserta-aksi-212 diakses pada Tubuh. Pekanbaru : Alaf Riau 02/02/2017 : 14.15 wib Yasir. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme- Pekanbaru : Pusat Pengembangan warga/wacana/16/1204/ohmw6b408- Pendidikan framing-media-barat-terhadap-aksi-damai- 212 diakses pada 02/02/2017 : 14.00 wib Jurnal http://news.okezone.com/read/2016/11/29/ Firdaus, Muhammad. 2017. Kontruksi 337/1554370/fokus-keteguhan-ribuan- Makna Ideologi Hizbut Tahrir (Studi -ciamis-long-march-300-km-ke- Fenomenologi Tentang Makna jakarta diakses pada 02/02/2017 : 07.44 wib Ideologi Khilafah dan Politik Aktivis Hizbut Tahrir di Pekanbaru). Juni, 1 (XVIII) hal. 47-62

Rosidi, Imron. 2016. Muslim Saleh atau Radikal : Prospek Toleransi di Indonesia Pasca 2-12. Desember, 1(XIII) hal. 188-203

Mustaqim, Abdul. 2011. Bela Negara

dalam Perspektif Al-Qur‘an (Sebuah Transformasi Makna Jihad). Juni, 1 (XI) hal. 109-130

Skripsi Mardiyanti, Rina. 2016. Pemaknaan Tauhid dan Sholat bagi Mualaf Tionghoa di Kota Pekanbaru. Skripsi, Universitas Riau Rahmawati, Erlita. 2016. Pemaknaan Jihad dalam Program Jazirah Islam (Analisis Semiotik Terhadap Program Jazirah Islam Episode Cahaya Islam Pasca Tragedi 9-11). Skripsi, Universitas Islam Negeri Yogyakarta Tesis Putra, Dian Dwi Ok. 2015. Praktik Hisbah Front Pembela Islam Ditinjau dari Fiqih Amar Ma‘ruf Nahi Munkar. Tesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

JOM FISIP Vol. 5 NO. 1  April 2018 Page 13