LAPORAN UTAMA LAGI-LAGI, OPINI WDP KERUGIAN NEGARA UNTUK LKPP TAHUN 2012 TERJADI JIKAREKOMENDASI BPK TIDAK DIJALANKAN

TERUSLAH BERKARYA PAK RUKI ..!!

Edisi 6 - Vol. III Juni 2013 KODE ETIK PEMERIKSA

BAB I a. menunjukkan keberpihakan dan dukungan kepada kegiatan-kegiatan KETENTUAN UMUM politik praktis; b. memaksakan kehendak pribadi kepada orang lain dan/atau masyarakat; Pasal 1 c. melakukan kegiatan baik secara sendiri-sendiri maupun dengan orang lain yang secara Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara; dan 1. Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah lembaga negara yang d. melakukan kegiatan yang dapat menguntungkan kelompoknya dengan memanfaatkan bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana status dan kedudukannya baik langsung maupun tidak langsung. dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945. 2. Anggota BPK adalah Pejabat Negara pada BPK yang dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Bagian Kedua dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya Presiden. Selaku Warga Negara 3. Pemeriksa adalah orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama BPK. Pasal 7 4. Pelaksana BPK Lainnya adalah pejabat struktural pada Unit Pelaksana Tugas Pemeriksaan (1) Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya wajib: dan BPK Perwakilan Provinsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta Pejabat dan/ a. mempertahankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 atau pegawai lainnya sesuai surat tugas yang sah untuk melakukan pemeriksaan keuangan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; negara. b. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 5. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara c. menjaga nama baik, citra, dan kehormatan bangsa dan negara. independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai (2) Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya dilarang: kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan a. menjadi anggota organisasi yang dinyatakan dilarang secara sah di wilayah Republik tanggung jawab keuangan negara. Indonesia dan organisasi lain yang menimbulkan keresahan masyarakat; dan 6. Hasil Pemeriksaan adalah hasil akhir dari proses penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, b. menjadi perantara dalam pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan pemerintah. kredibilitas, dan keandalan data/informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan berdasarkan standar pemeriksaan yang dituangkan dalam Bagian Ketiga Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai Keputusan BPK. Anggota BPK selaku Pejabat Negara 7. Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan apabila tidak dilakukan akan dikenakan hukuman. Pasal 8 8. Larangan adalah segala sesuatu yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan dan apabila (1) Anggota BPK selaku Pejabat Negara wajib: dilanggar akan dikenakan hukuman. a. melaksanakan sumpah atau janji yang diucapkan ketika mulai memangku jabatannya; 9. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, b. menjaga rahasia negara atau rahasia jabatan; dimilikinya sifat jujur, kerasnya upaya, serta kompetensi yang memadai. c. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau 10. Independensi adalah suatu sikap dan tindakan dalam melaksanakan pemeriksaan untuk tidak golongan; memihak kepada siapapun dan tidak dipengaruhi oleh siapapun. d. menghindari terjadinya benturan kepentingan; 11. Profesionalisme adalah kemampuan, keahlian, dan komitmen profesi dalam menjalankan e. menunjukkan sikap kemandirian dalam pengambilan keputusan; tugas. f. bertanggung jawab, konsisten, dan bijak; dan 12. Kode Etik BPK, yang selanjutnya disebut Kode Etik, adalah norma-norma yang harus dipatuhi g. menerapkan secara maksimal prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. oleh setiap Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK lainnya selama menjalankan (2) Anggota BPK selaku Pejabat Negara dilarang: tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BPK. a. memanfaatkan status, kedudukan, dan peranannya selaku pejabat negara untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; BAB II b. memanfaatkan hasil pemeriksaan untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau TUJUAN DAN RUANG LINGKUP golongan; c. memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; Pasal 2 d. menjalankan pekerjaan dan profesi lain yang dapat mengganggu independensi, integritas, Kode Etik bertujuan untuk memberikan pedoman yang wajib ditaati oleh Anggota BPK, dan profesionalismenya selaku Anggota BPK; Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya untuk mewujudkan BPK yang berintegritas, independen, e. mengungkapkan temuan pemeriksaan yang masih dalam proses penyelesaian kepada dan profesional demi kepentingan negara. pihak lain di luar BPK; f. mempublikasikan hasil pemeriksaan sebelum diserahkan kepada lembaga perwakilan; Pasal 3 g. memberikan asistensi dan jasa konsultasi terhadap kegiatan entitas yang menjadi obyek Kode Etik ini berlaku bagi Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya. pemeriksaan; dan h. memerintahkan dan/atau mempengaruhi dan/atau mengubah temuan pemeriksaan, BAB III opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan KODE ETIK fakta dan/atau bukti-bukti yang diperoleh pada saat pemeriksaan, sehingga temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan menjadi tidak Pasal 4 obyektif. (1) Nilai Dasar merupakan kristalisasi moral yang Primus Inter Pares dan melekat pada diri manusia serta menjadi patokan dan ideal (cita-cita) dalam kehidupan sehari-hari. Bagian Keempat (2) Nilai Dasar Kode Etik BPK terdiri dari Integritas, Independensi, dan Profesionalisme. Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur Negara

Pasal 5 Pasal 9 Kode Etik harus diwujudkan dalam sikap, ucapan, dan perbuatan Anggota BPK, Pemeriksa, dan (1) Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur Negara wajib: Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur Negara/Pejabat Negara dalam melaksanakan pemeriksaan a. bersikap jujur, tegas, bertanggung jawab, obyektif, dan konsisten dalam mengemukakan dan dalam kehidupan sehari-hari, baik selaku Individu dan Anggota Masyarakat, maupun selaku pendapat berdasarkan fakta pemeriksaan; Warga Negara. b. menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan kepada pihak yang tidak berkepentingan; c. mampu mengendalikan diri dan bertingkah laku sopan, serta saling mempercayai untuk BAB IV mewujudkan kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas; IMPLEMENTASI KODE ETIK d. menunjukkan sikap kemandirian dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, menghindari Bagian Kesatu terjadinya benturan kepentingan; Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya e. menyampaikan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur pidana sesuai dengan Selaku Individu dan Anggota Masyarakat prosedur kepada Pimpinan BPK; f. melaksanakan tugas pemeriksaan secara cermat, teliti, dan akurat sesuai dengan standar Pasal 6 dan pedoman yang telah ditetapkan; (1) Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya wajib: g. memberikan kesempatan kepada pihak yang diperiksa untuk menanggapi temuan dan a. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia; kesimpulan pemeriksaan serta mencantumkannya dalam laporan hasil pemeriksaan; b. menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan hidup bermasyarakat; h. meningkatkan pengetahuan dan keahliannya; dan c. bersikap jujur dan bertingkah laku sopan; dan i. melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar dan pedoman pemeriksaan. d. menjunjung tinggi nilai moral yang berlaku dalam masyarakat. (2) Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur Negara dilarang: (2) Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya dilarang: a. meminta dan/atau menerima uang, barang, dan/atau fasilitas lainnya baik langsung

2 Warta BPK JUNI 2013 maupun tidak langsung dari pihak yang terkait dengan pemeriksaan; larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 9 yang berdampak negatif b. menyalahgunakan dan melampaui wewenangnya baik sengaja atau karena kelalaiannya; pada organisasi BPK, maka dijatuhi hukuman sedang. c. menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan untuk kepentingan pribadi, seseorang, (3) Jika Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan dan/atau golongan; larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 9 yang berdampak negatif d. memanfaatkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan atau jabatannya untuk pada pemerintah dan/atau negara, maka dijatuhi hukuman berat. kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; e. memaksakan kehendak pribadi kepada pihak yang diperiksa; Pasal 13 f. menjadi anggota/pengurus partai politik; Hukuman atas pelanggaran Kode Etik bagi Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya tidak g. menjadi pengurus yayasan, dan/atau badan-badan usaha yang kegiatan nya dibiayai membebaskan dari tuntutan atas pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil. anggaran negara; h. memberikan asistensi atau jasa konsultasi atau menjadi narasumber dalam bidang Pasal 14 pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; Untuk menegakkan Kode Etik, BPK membentuk Majelis Kehormatan Kode Etik yang pengaturan i. mendiskusikan pekerjaannya dengan pihak yang diperiksa di luar kantor BPK atau di luar dan penetapannya sebagai berikut: kantor atau area kegiatan obyek yang diperiksa; a. Peraturan BPK tentang Majelis Kehormatan Kode Etik yang mengatur mengenai j. melaksanakan pemeriksaan terhadap pejabat pengelola keuangan negara yang memiliki keanggotaan, tugas, wewenang, dan tata cara persidangan/ pemeriksaan sebagaimana hubungan pertalian darah dan semenda sampai derajat ketiga; diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan k. melaksanakan pemeriksaan pada obyek dimana Pemeriksa pernah bekerja selama 2 (dua) Pemeriksa Keuangan; dan tahun terakhir; b. Keputusan BPK tentang Majelis Kehormatan Kode Etik yang merupakan penetapan Anggota l. merubah tujuan dan lingkup pemeriksaan yang telah ditetapkan dalam Majelis Kehormatan Kode Etik. program pemeriksaan tanpa persetujuan Penanggung Jawab Pemeriksaan; m. mengungkapkan laporan hasil pemeriksaan atau substansi hasil pemeriksaan kepada BAB VI media massa dan/atau pihak lain, tanpa ijin atau perintah dari Anggota BPK; KETENTUAN PERALIHAN n. mengubah temuan atau memerintahkan untuk mengubah temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau Pasal 15 bukti bukti yang diperoleh pada saat pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi (1) Pengaduan indikasi pelanggaran Kode Etik yang diterima sebelum Peraturan ini ditetapkan hasil pemeriksaan menjadi tidak obyektif; dan dan belum diproses, penyelesaiannya berdasarkan peraturan ini. o. mengubah dan/atau menghilangkan bukti hasil pemeriksaan. (2) Pengaduan indikasi pelanggaran Kode Etik yang terjadi sebelum Peraturan ini ditetapkan dan sedang dalam proses oleh Majelis Kehormatan Kode Etik, penyelesaiannya berdasarkan BAB V Peraturan BPK No. 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan Republik HUKUMAN KODE ETIK Indonesia. Bagian Kesatu Tingkat dan Jenis Hukuman BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Jenis hukuman bagi Anggota BPK berupa: Pasal 16 a. peringatan tertulis; atau Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan BPK No. 2 Tahun 2007 tentang b. pemberhentian dari keanggotaan BPK. Kode Etik Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak (2) Hukuman tersebut pada ayat (1) ditetapkan oleh Majelis Kehormatan Kode Etik yang berlaku. disahkan melalui Sidang Pleno BPK. (3) Tingkat dan jenis hukuman bagi Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya berupa: Pasal 17 a. hukuman ringan berupa teguran tertulis dan dicatat dalam Daftar Induk Pegawai (DIP); Peraturan BPK ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. b. hukuman sedang yang terdiri dari: 1. penangguhan kenaikan peran Pemeriksa dan tidak melaksanakan pemeriksaan paling Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan ini dengan singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun; penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. 2. penurunan peran Pemeriksa dan tidak melaksanakan pemeriksaan paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun; atau 3. diberhentikan sementara sebagai peran Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun; c. hukuman berat yang terdiri dari: 1. diberhentikan sementara sebagai Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun, paling lama 5 (lima) tahun; atau 2. diberhentikan sebagai Pemeriksa. (4) Hukuman tambahan berupa pengembalian uang dan/atau barang dan fasilitas lainnya yang telah diperoleh secara tidak sah dan/atau pengurangan penghasilan yang diterima. (5) Data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jenis hukuman.

Bagian Kedua Jenis Pelanggaran dan Jenis Hukuman Bagi Anggota BPK

Pasal 11 (1) Jika Anggota BPK melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 yang berdampak negatif terhadap organisasi BPK, maka dijatuhi hukuman peringatan tertulis. (2) Jika Anggota BPK melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 yang berdampak negatif pada pemerintah dan/ atau negara, maka dijatuhi hukuman pemberhentian dari keanggotaan BPK.

Bagian Ketiga Jenis Pelanggaran dan Jenis Hukuman Bagi Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 98

Pasal 12 (1) Jika Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 9 yang berdampak negatif pada unit kerja, maka dijatuhi hukuman ringan berupa teguran tertulis. (2) Jika Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan

JUNI 2013 Warta BPK 3 DARI KAMI

INDEPENDENSI - INTEGRITAS - PROFESIONALISME

YANG KLASIK PENGARAH : Hendar Ristriawan DI WARTA BPK Nizam Burhanuddin IDANG pembaca Warta bahan sedini mungkin. Sebagai PENANGGUNG JAWAB : BPK yang mulia, redaksi contoh, untuk edisi Juli 2013, kami Bahtiar Arif memohon maaf atas telah mengantongi sedikitnya 7 SUPERVISI PENERBITAN : S keterlambatan terbit naskah. Jumlah itu tentu akan terus Gunarwanto majalah tercinta kita untuk edisi Juni bertambah. Dengan demikian kami Juska Meidy Enyke Sjam 2013. Problem klasik adalah, terdapat berharap, kalau toh terdapat sebuah satu event penting yang kami event yang harus kami tunggu KETUA DEWAN REDAKSI : alokasikan untuk laporan utama. hingga last minutes, setidaknya tidak Wahyu Priyono Event itu, relatif mepet dengan akan mengganggu kinerja persiapan REDAKSI : tenggat waktu jadwal cetak. penerbitan secara keseluruhan. Parwito Hal lain yang telah kami Roso Daras koordinasikan adalah “kerja Andy Akbar Krisnandy keroyokan” untuk kasus-kasus Bambang Dwi insidentil seperti yang terjadi Bambang Widodo baru-baru ini. Hasil evaluasi Dian Rustri kami menyimpulkan, bahwa Teguh Siswanto (Desain Grafis) sistem penanggung-jawab KEPALA SEKRETARIAT : rubrik/liputan harus dikombinasi Sri Haryati dengan sistem “keroyokan” alias kerja gotong-royong untuk STAF SEKRETARIAT : kasus-kasus liputan tertentu Sumunar Mahanani yang sifatnya urgent dan Sutriono Meski begitu, yakinlah, bagi berburu dengan waktu. Indah Lestari Enda Nurhenti kami, itu tetap saja sebuah hal yang Semoga, upaya tadi lebih Werdiningsih harus segera kami koreksi. Untuk menjamin ketepatan kami bekerja itu, percayalah, kami pun segera sesuai deadline (yang sudah kami ALAMAT REDAKSI: menggelar rapat redaksi untuk tetapkan sendiri). Alhasil, kalau toh Gedung BPK-RI mengatasi persoalan-persoalan, yang (kami harap tidak terjadi) majalah Jalan Gatot Subroto No. 31 sesungguhnya merupakan persoalan terlambat tiba di tangan pembaca, Telepon : rutin. Bahwa kerja media, selalu faktor penyebabnya bukan dari 021-25549000 berburu dengan waktu. Itu artinya, keterlambatan kerja redaksi. Sebab, Pesawat 1188/1187 kami harus lebih canggih dalam mata rantai penerbitan semua Faksimili : menyiasati problem-problem serupa, majalah memang tidak bisa dibilang 021-57854096 yang sangat mungkin akan terjadi pendek. E-mail : [email protected] dan terjadi lagi di waktu-waktu yang Akhirnya, kami mengucapkan [email protected] akan datang. selamat menikmati sajian Warta BPK Beberapa upaya untuk menyiasati edisi Juni 2013. problem klasik tadi adalah dengan DITERBITKAN OLEH: SEKRETARIAT JENDERAL memulai aktivitas collecting BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Redaksi menerima kiriman artikel, naskah, foto dan materi lain dalam bentuk softcopy atau via email sesuai dengan misi Warta BPK. Naskah diketik satu Majalah Warta BPK tidak setengah spasi, huruf times new roman, 11 font maksimal 3 halaman kuarto. pernah meminta sumbangan/ Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah isi naskah. sponsor dalam bentuk apapun ISI MAJALAH INI TIDAK BERARTI SAMA DENGAN PENDIRIAN ATAU PANDANGAN yang mengatasnamakan Warta BPK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

4 Warta BPK JUNI 2013 DAFTAR ISI

6 - 10 LAPORAN UTAMA 11 - 15 LAPORAN KHUSUS KEMBALI DIPERTANYAKAN, LAGI-LAGI, OPINI WDP PENUNTASAN ASET EKS BPPN UNTUK LKPP TAHUN SENILAI Rp1,87 TRILIUN

49 - KOLOM 16 - 30 AGENDA LINGKUNGAN PEKERJAAN PROVINSI SIAP E-AUDIT 50 - 51 JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA 31 - 37 BPK DAERAH UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI DARI GEDUNG BARU MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN EFISIEN 52 - 53 SATKER MENYIAPKAN LAPORAN PEMERIKSAAN 38 - 39 ROAD TO WTP YANG BERMUTU DELAPAN TAHUN KOTA MENUNGGU OPINI WTP 54 - 59 INTERNASIONAL BPK RI DAN JAN GELAR PERTEMUAN 40 - 43 ANTAR LEMBAGA TEKNIS DAN BILATERAL SEPAKAT “BERSIH-BERSIH” DI LEMBAGA PERADILAN 60 - 61 PANTAU 44 - 45 AKSENTUASI BPK RI TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN BPK BERPERAN TEMUKAN INDIKASI KORUPSI KEMENTERIAN PU

46 - 48 REFOMASI BIROKRASI 62 - LINTAS PERISTIWA MANAJEMEN PROSES BISNIS DI BPK JERO: UTANG PLN RP 210 TRILIUN KONSEP, FRAMEWORK IMPLEMENTASI, DAN TANTANGANNYA

Warta BPK JUNI 2013 5 LAPORAN UTAMA

Ketua BPK Hadi Poernomo saat menyampaikan LHP LKPP Tahun 2012 di Sidang Paripurna DPR, pada 11 Juni 2013. LAGI-LAGI, OPINI WDP UNTUK LKPP TAHUN 2012

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) MENEMUKAN SEJUMLAH paripurna DPR, yang digelar pada PERSOALAN DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN 11 Juni lalu. Sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie itu PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2012, KARENA ITU BPK juga dihadiri sejumlah anggota BPK. MEMBERIKAN OPINI WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (WDP) Setelah menyampaikan TERHADAP LKPP TAHUN 2012. MESKI BEGITU BPK MENCATATKAN laporannya, Ketua BPK menyerahkan ADA PENINGKATAN JUMLAH KEMENTERIAN DAN LEMBAGA (K/L) LHP LKPP tahun 2012 kepada Ketua YANG MEMPEROLEH OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP). DPR Marzuki Alie. Ada enam buku LHP LKPP 2012 yang diserahkan BPK. Terdiri dari ringkasan eksekutif, ADAN Pemeriksa Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2012 laporan hasil pemeriksaan atas (BPK) menyerahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat laporan keuangan yang memuat opini Laporan Hasil Pemeriksaan (DPR) RI. Laporan disampaikan Ketua BPK, LHP Sistem Pengendalian Intern, B (LHP) Laporan Keuangan BPK Hadi Poernomo dalam sidang LHP Kepatuhan terhadap undang-

6 Warta BPK JUNI 2013 LAPORAN UTAMA

undang, Laporan pemantauan belanja barang dan belanja modal di menegaskan empat permasalahan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan akhir tahun Rp1,31 triliun tidak sesuai tersebut harus menjadi perhatian LKPP tahun 2007-2011 dan laporan realisasi fisik. Selain itu, terdapat pemerintah untuk mengambil langkah- tambahan berupa hasil review atas belanja bantuan sosial sebesar langkah perbaikan agar ke depan pelaksanaan Transparansi Fiskal Rp1,91 triliun masih mengendap permasalahan yang mempengaruhi Pemerintah Pusat. Sedangkan LKPP di rekening pihak ketiga dan/atau kewajaran laporan keuangan menjadi 2012 yang diperiksa BPK meliputi rekening penampung kementerian semakin berkurang dan tidak menjadi laporan realisasi anggaran, neraca, negara/lembaga dan tidak disetor ke temuan yang berulang yang dapat laporan arus kas dan catatan atas kas negara dan penggunaan belanja mengganggu transparansi dan laporan keuangan. bantuan sosial sebesar Rp269,98 miliar akuntabilitas pengelolaan keuangan Sebelumnya pemerintah telah tidak sesuai dengan sasaran. negara. menyampaikan LKPP tahun 2012 Ketiga, pemerintah belum Meski opini LKPP 2012 belum kepada BPK pada 27 Maret 2013. menelusuri keberadaan sebagian aset ‘naik kelas’, BPK mencatatkan adanya Sesuai ketentuan undang-undang eks-Badan Penyehatan Perbankan peningkatan jumlah kementerian dan BPK memeriksa LKPP tersebut. Nasional (BPPN) sebesar Rp8,79 triliun lembaga (K/L) yang memperoleh opini Hasilnya, atas LKPP tahun 2012, BPK belum ditelusuri keberadaannya dan wajar tanpa pengecualian (WTP). BPK memberikan opini Wajar Dengan aset properti kelolaan PT PPA sebesar mencatat jumlah KL yang memperoleh Pengecualian (WDP). “Opini tersebut Rp1,12 triliun belum diselesaikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sama dengan opini yang diberikan BPK penilaiannya. meningkat dari 67 KL pada tahun atas LKPP tahun 2011,” tandas Hadi Keempat, Saldo Anggaran Lebih 2011 menjadi 69 KL pada tahun 2012. Poernomo. (SAL) akhir 2012 yang dilaporkan Sedangkan KL yang memperoleh opini Ada sejumlah permasalahan yang berbeda dengan keberadaan fisik Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ditemukan BPK dalam pemeriksaan SAL sebesar Rp 8,15 miliar. Kemudian dan Tidak Memberikan Pendapat LKPP tahun 2012 yang menjadi penambahan fisik SAL sebesar (TMP) pada tahun 2012 masing-masing pengecualian atas kewajaran LKPP. Rp33,49 miliar tidak dapat dijelaskan sebanyak 22 dan 2 KL. Pertama, pemerintah telah mencatat serta koreksi Sisa Lebih Pembiayaan Selain itu menurut Hadi Poernomo, realiasasi PNPB lainnya dan belanja Anggaran (SiLPA) sebesar Rp30,89 pemerintah juga telah melakukan lainnya dari untung atau rugi selisih miliar tidak didukung dokumen perbaikan dengan melakukan kurs dalam LRA tahun 2012 masing- sumber yang memadai. peningkatan ketertiban dalam masing sebesar Rp 2,09 trilin dan Karena itu Hadi Poernomo inventarisasi, penilaian dan pencatatan Rp282,39 triliun. Namun pemerintah belum menghitung penerimaan atau belanja karena untung atau rugi selisih kurs dari seluruh transaksi mata uang asing sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. Kedua, terkait belanja modal dan belanja bantuan sosial, BPK menemukan sejumlah permasalahan. Diantaranya yakni pengendalian atas revisi dokumen pelaksanaan anggaran lemah. Akibatnya terjadi pelampauan atas pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp11,37 triliun untuk selain belanja pegawai. Selain itu BPK juga menemukan penggunaan belanja barang dan belanja modal yang melanggar ketentuan perundang-undangan dan berindikasi merugikan negara sebesar Rp546,01 miliar. Termasuk yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp 240,16 miliar dan pembayaran Ketua BPK Hadi Poernomo menyerahkan buku LHP LKPP Tahun 2012 kepada Ketua DPR Marzuki Alie.

JUNI 2013 Warta BPK 7 LAPORAN UTAMA

aset tetap dan lainnya. Pemerintah juga telah menyelesaikan sebagian besar inventarisasi dan penilaian atas aset tetap, menetapkan peraturan pelaksanaan penyusutan barang milik negara dan memperbaiki sebagian pencatatan aset eks BPPN. “BPK memberikan penghargaan kepada pemerintah yang telah telah menindaklanjuti rekomendasi BPK,” kata Hadi Poernomo. Sedangkan terkait pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, BPK menemukan sejumlah permasalahan. Di antaranya pengelolaan PPh migas tidak optimal. Akibatnya hak pemerintah Ketua BPK Hadi Poernomo didampingi Wakil Ketua BPK Hasan Bisri serta Anggota BPK, Ali Masykur Musa, Agung sebesar Rp1,38 triliun belum Firman Sampurna dan Sapto Amal Damandari saat menggelar jumpa pers di gedung DPR. dapat direalisasikan. Selain itu penggunaan tarif pajak dalam inventarisasi dan Penilaian (IP) dan kondesat kepada PT TPPI,” jelas Hadi perhitungan PPh dan bagi hasil migas tidak diketahui keberadaannya sebesar Poernomo. tidak konsisten sehingga pemerintah Rp371,34 miliar di 14 Kementerian. Temuan lainnya, persetujuan kehilangan penerimaan negara sebesar Selain itu Aset Tetap berupa tanah pembayaran kenaikan kuota ke 14 Rp1,30 triliun. Bahkan pemerintah belum didukung dengan dokumen atas keanggotaan Indonesia pada IMF juga belum menetapkan kebijakan dan kepemilikan sebesar Rp37,33 triliun sebesar Rp38,18 trilun belum jelas kriteria yang jelas untuk memastikan pada 17 KL dan adanya aset tetap sumber pendanaannya dan belum ketepatan sasaran realisasi belanja dikuasai pihak lain tidak sesuai dimintakan persetujaun DPR. BPK subsidi energi tahun 2012. ketentuan sebesar Rp904,29 miliar di juga menemukan, pemerintah belum Temuan BPK lainnya, yakni 14 Kementerian dan Lembaga. menetapkan status pengelolaan penarikan pinjaman luar negeri belum Sementara terkait ketidakpatuhan keuangan SKK migas dan pembayaran didukung dengan dokumen alokasi terhadap ketentuan peraturan untuk biaya operasional selama tahun anggaran sehingga penambahan perundang-undangan, BPK juga 2012 sebesar Rp1,60 triliun tidak utang di neraca LKPP per 31 Desember menemukan sejumlah permasalahan. melalui mekanisme APBN. 2012 sebesar Rp.2,23 triliun belum Di antaranya yakni, penjualan kondesat bisa dicatat sebagai belanja dan bagian negara oleh PT TPPI tidak sesuai Penerimaan Pajak Tidak pembiayaan di laporan realisasi kontrak sehingga terdapat piutang Mencapai Target anggaran tahun 2012. “ Kementerian yang berpotensi tidak tertagih sebesar Sedangkan terkait pengelolaan keuangan belum optimal melakukan Rp1,35triliun. penerimaan dan belanja negara, BPK monitoring atas rekening yang dikelola Permasalahan tersebut terjadi menemukan bahwa selama periode kementerian dan lembaga,” kata Hadi karena BP Migas tidak mematuhi 2008 hingga 2012 realisasi penerimaan Poernomo. prosedur penunjukan langsung pajak tidak mencapai target dan Sekalipun pencatatan dan penjualan kondesat bagi negara. “BP hanya berkisar 94,31 % - 97,26% dari penatausahaan aset tetap sudah Migas tidak mengelola penjualan target APBN-P. Hanya penerimaan mengalami perbaikan, namun BPK kondesat dan penagihannya sesuai pajak tahun 2008 yang melebihi target menemukan masih ada Aset Tetap kontrak dan Kementerian Keuangan mencapai 106,84 % dari target APBN-P. senilai Rp 2,57 triliun yang berasal tidak optimal dalam mengupayakan Sedang empat tahun berikutnya selalu dari 3 kementerian belum dilakukan penyelesaian piutang penjualan di bawah target. Realisasi penerimaan

8 Warta BPK JUNI 2013 LAPORAN UTAMA

pajak yang dikelola Direktorat Jenderal permasalahan berulang pada mekanisme APBN. Pajak pada tahun 2012 sebesar peneriman PPh Migas. Ini terjadi Hadi Poernomo mengungkapkan Rp835,83 triliun, kurang Rp49,20 triliun karena sampai saat ini pemerintah sejak BP Migas dibentuk pada tahun dari target APBN-P sebesar Rp885,03 belum melaksanakan amandeman 2002 hingga tahun 2012 pemerintah triliun. “Secara akumulatif dari tahun production sharing contract (PSC) membiayai BP Migas dari penggunaan 2009-2012 realisasi penerimaan pajak terhadap KKS yang menggunakan tax langsung penerimaan migas tidak mencapai target APBN-P sebesar treaty dalam perhitungan PPh Migas tanpa melalui mekanisme APBN. Rp136,24 triliun atau dari APBN sebesar yang dibayarkan kepada negara. “BPK “Penggunaan langsung pendapatan Rp233,44 triliun,” jelas Hadi Poernomo. mengharapkan pemerintah segera negara untuk membiayai kegiatan Tidak tercapainya target melakukan amandemen PSC untuk tanpa melalui mekanisme APBN, penerimaan pajak tersebut, menurut mencegah berkurangnya penerimaan bertentangan dengan undang-undang Hadi Poernomo, karena pemerintah negara dari bagi hasil migas dan PPh keuangan negara,” tandas Hadi belum mengimplementasikan Pasal migas,” jelas Hadi Poernomo. Poernomo. 35A Undang-undang Nomor 28 tahun Selain itu BPK juga mengharapkan Dalam LKPP tahun 2012 ini BPK 2007, tentang Ketentuan Umum dan pemerintah segera mengusulkan juga masih menemukan penumpukan Tata Cara Perpajakan (KUP) walau telah undang-undang yang mengatur belanja pada akhir tahun 2012. berlaku sejak 1 Januari 2008. “Padahal tentang fungsi dan tugas satuan kerja Realisasi belanja barang dan belanja implementasi ketentuan 35A UU KUP khusus (SKK) Migas sebagaimana modal yang dilakukan di akhir tahun tersebut dapat mewujudkan pusat diamanatkan dalam putusan sebesar Rp1,31triliun tidak sesuai data pajak untuk mengoptimalkan Mahkamah Konstitusi. Selain itu ketentuan dan tidak dapat diyakini peningkatan penerimaan pajak,” pemerintah juga perlu memperbaiki kebenaran penyelesaian fisiknya. Salah tambah Hadi Poernomo. mekanisme pendanaan SKK Migas satunya BPK menemukan pembayaran BPK juga masih menemukan yang selama ini dilakukan tanpa 100% atas pekerjaan yang belum

Suasana sidang Paripurna DPR.

JUNI 2013 Warta BPK 9 LAPORAN UTAMA

selesai dan tidak didukung dengan tegas tentang kriteria penggunaan dan pertanggungjawaban potongan bank garansi dengan berita acara belanja bantuan sosial, mekanisme gaji PNS untuk iuran dana pensiun. fiktif. “Pelaksanaan belanja akhir tahun pertanggungjawaban dan perlakuan Karena itu dalam rangka pengelolaan yang tidak sesuai dengan ketentuan sisa dana Bansos pada akhir tahun. “Hal risiko fiskal perlu ada kejelasan status tersebut dapat merugikan negara,” kata itu perlu dilakukan untuk memastikan pengelolaan atas akumulasi potongan Hadi Poernomo. belanja bantuan sosial memang efektif dana pensiun yang mencapai Terhadap permasalah tersebut untuk menanggulangi risiko sosial,” Rp56,25triliun. “BPK mendorong menurut Hadi Poernomo, BPK tambah Hadi Poernomo. pemerintah agar segera menetapkan merekomendasikan pemerintah untuk Sedangkan terhadap bantuan peraturan terkait penyelenggaraan memperbaiki sistem penganggaran sosial untuk pengadaan sarana dan program pensiun PNS,” kata Hadi kembali atas belanja akhir tahun yang prasarana pendidikan dan biaya Poernomo. dilanjutkan pada tahun berikutnya, operasional Satker pemerintah daerah, Selain itu dalam pemeriksaan LKPP khususnya memperbaiki penyusunan pemerintah perlu memperbaiki tahun 2012 ini BPK melakukan review dokumen pelaksanaan anggaran klasifikasi anggaran belanja bantuan atas pelaksanaan transparansi fiskal. belanja modal. sosial. Selain itu pemerintah juga perlu Hasil review menunjukan pemerintah mengkaji penyaluran biaya investasi belum sepenuhnya memenuhi 45 Temuan Berulang Belanja Sosial dan operasional pendidikan. kriteria dari empat unsur transparansi Terkait dengan belanja bantuan fiskal. Satu kriteria transparansi fiskal sosial, BPK selalu menjumpai temuan yang tidak terpenuhi yaitu penyajian berulang. Berdasarkan laporan secara periodik kepada lembaga realisasi anggaran jumlah anggaran BPK legislatif atas pencapaian tujuan bantuan sosial selama lima tahun program dalam anggaran. terakhir yakni 2008 hingga 2012 terus menemukan Karena itu untuk meningkatkan meningkat. Pada tahun 2008 realisasi bahwa selama pengelolaan keuangan negara belanja bantuan sosial sebesar Rp57,74 yang transparan BPK mendorong triliun, sedangkan pada tahun 2012 periode pemerintah menyusun secara berkala realisasi belanja bantuan sosial menjadi laporan mengenai rancangan dan Rp75,62triliun. 2008 hingga pencapaian kriteria transparansi Sekalipun pemerintah telah fiskal. Pemerintah juga diharapkan memperbaiki mekanisme penyaluran 2012 realisasi mengintegrasikan pelaporan kinerja bantuan sosial, namun dalam pencapaian program dengan pemeriksaan tahun 2012, BPK penerimaan laporan keuangan sebagai bentuk masih menemukan permasalahan pertanggungjawaban pengelolaan penganggaran, pelaksanaan dan pajak tidak keuangan negara. “Sampai tahun 2012 pertanggungjawaban belanja bantuan laporan kinerja pemerintah pusat sosial sebesar Rp31,66 triliun. Bahkan mencapai belum terintegrasikan dengan laporan BPK juga menemukan adanya belanja keuangan pemerintah pusat,” kata Hadi bantuan sosial yang digunakan untuk target. Poernomo. pengadaan sarana dan prasarana dan Hadi Poernomo berharap Laporan belanja operasional Satker pemerintah Hasil Pemeriksaan atas LKPP tahun pusat dan daerah. “Hal tersebut tentu Dalam LHP LKKP tahun 2012 2012 ini dapat membantu DPR tidak sesuai dengan hakikat belanja ini BPK memberikan penekanan dalam melakukan pembahasan bantuan sosial yaitu untuk membantu terhadap berlarutnya tindak lanjut pertanggungjawaban pelaksanaan masyarakat agar tidak timbul masalah terhadap rekomendasi BPK terkait APBN tahun 2012 yang akan diajukan sosial,” jelas Hadi Poernomo. penyelenggaraan Dana Pensiun PNS. pemerintah. Selain itu BPK juga Dengan adanya temuan tersebut, Dalam pemeriksan LKPP tahun 2007 berharap DPR dapat membantu BPK menyarankan pemerintah untuk dan 2010, BPK telah memberikan tindak lanjut rekomendasi yang menetapkan klasifikasi anggaran rekomendasi kepada pemerintah BPK sampaikan kepada pemerintah. dalam DIPA sesuai dengan ketentuan agar menyempurnakan regulasi “Dengan begitu tidak ada temuan dan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolaan dana pensiun PNS. berulang pada tahun berikutnya pelanggaran penggunaan bantuan BPK juga merekomendasikan untuk dan kualitas pertanggungjawaban sosial. Selain itu pemerintah juga menyusun aturan teknis mengenai pelaksanaan APBN semakin baik,” kata perlu membuat aturan yang lebih tata cara pengelolaan, penggunaan Hadi Poernomo. bw/dr

10 Warta BPK JUNI 2013 LAPORAN KHUSUS

KEMBALI DIPERTANYAKAN, PENUNTASAN ASET EKS BPPN SENILAI Rp1,87 TRILIUN

BERTAHUN-TAHUN MASALAH ASET EKS-BPPN (BADAN PENYEHATAN Dengan Pengecualian’ (WDP). Opini PERBANKAN NASIONAL) DIPERSOALKAN BADAN PEMERIKSAAN ini sama dengan LKPP 2011. Dalam LKPP 2011 juga diungkap tentang KEUANGAN (BPK) KEPADA PEMERINTAH, NAMUN HINGGA KINI temuan ‘Pelaksanaan inventarisasi MASALAH TERSEBUT BELUM JUGA TUNTAS. BPK SEBENARNYA TELAH dan perhitungan aset Eks BPPN MEMBERIKAN SEJUMLAH REKOMENDASI BERKAITAN HAL TERSEBUT, tidak berdasarkan dokumen yang NAMUN BELUM SELURUHNYA DITINDAKLANJUTI PEMERINTAH. HAL valid, sehingga aset Eks BPPN senilai INI TERUNGKAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Rp38,12 triliun tidak dapat diyakini (LKPP) 2012. kewajarannya. Atas temuan tersebut, BPK merekomendaasikan agar pemerintah memperbaiki inventarisasi dan perhitungan aset eks BPPN dengan memastikan keberadaan aset ATK (dibuktikan dengan cessie), menyepakati nilai PKPS dengan pemegang saham, menilai seluruh aset properti dan menyajikan nilai wajar aset eks BPPN. Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti pemerintah, yakni dengan menelusuri dokumen cessie, melakukan verifikasi dokumen cessie dan data SAPB atas 1.120 debitur sebesar Rp18.964.498.439.754,90, dari total 1.319 debitur sebesar Rp26.081.854.585.065,4. Pemerintah juga telah menyelesaikan IP atas istimewa aset properti (917 aset eks Tim Ilustrasi pendataan aset kredit eks BPPN. Pemberesan), serta, membentuk penyisihan guna menyajikan nilai ALAM pemeriksaan properti eks kelola PT PPA (Perusahaan wajar aset eks BPPN. atas LKPP 2012, BPK Pengelolaan Aset Persero-red) sebesar “Penyelesaian IP Aset Tetap, menemukan bahwa Rp1,12 triliun belum diselesaikan aset KKKS dan aset BPPN beserta D pemerintah belum penilaiannya,” ucap Ketua BPK Hadi penyempurnaan pembukuannya, menelusuri keberadaan aset Eks Poernomo dalam jumpa pers seusai masih dalam proses tindak lanjut,” BPPN senilai Rp8,79 triliun dan belum penyerahan LKPP kepada DPR, Selasa kata Hadi. melakukan penilaian atas aset eks (11/6). BPPN senilai Rp1,2 triliun. “Aset eks Hal itu juga—di antaranya— Piutang Bukan Pajak dan Aset BPPN sebesar Rp8,79 triliun belum yang menyebabkan kenapa opini Lainnya ditelusuri keberadaannya, dan, aset LKPP 2012 tidak beranjak dari ‘Wajar Sebagaimana diungkap dalam

JUNI 2013 Warta BPK 11 LAPORAN KHUSUS

Catatan Piutang Bukan Pajak dan Aset seluruh Aset Eks BPPN. Data yang laporan keuangan Tahun 2012 yakni, Lainnya atas LKPP, Piutang Bukan tersedia tidak memungkinkan BPK memasukkan tagihan PKPS menjadi Pajak per 31 Desember 2012 dan untuk memperoleh keyakinan yang bagian yang tidak terpisahkan dari aset 31 Desember 2011 masing-masing memadai atas kewajaran saldo Aset kredit eks BPPN. sebesar Rp 120,93 triliun dan Rp19,89 Eks BPPN. Sebagai tindak lanjut atas Laporan triliun serta Aset Lainnya per 31 Ada perubahan kebijakan akuntansi Hasil pemeriksaan BPK 2011, pada 2012 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 dalam LKPP 2012. Kalau sebelumnya dilakukan verifikasi ulang atas hasil IP masing-masing Rp378,99 triliun dan dalam LKPP 2011, Piutang yang berasal tahun 2011 sebanyak 1.319 berkas dan Rp454,62 triliun. dari Aset Eks BPPN yang berupa aset menunjukkan keberadaan piutang Piutang Bukan Pajak tahun 2012 kredit dan tagihan, disajikan pada tersebut dengan dokumen pendukung tersebut, di antaranya, sebesar berupa dokumen pengalihan Rp63,72 triliun merupakan aset piutang dari bank asal kepada BPPN kredit eks-BPPN. Rinciannya; (cessie). piutang aset kredit eks BPPN Aset eks BPPN sebesar Aset yang dikelola eks kelolaan sebesar Rp57,875.238.023.263 Rp57.875 triliun merupakan PT PPA sebesar Rp5.846 triliun dan eks kelola PT PPA sebesar aset pemerintah hasil merupakan hak tagih atau piutang Rp5.846.878.558.811. Sementara eks BPPN yang semula diserahkan aset kredit eks BPPN dan eks kelola penyitaan karena para pengelolaannya kepada PT PPA PT PPA yang dapat direalisasikan kreditor tidak mampu kemudian dikembalikan ke Menteri adalah Rp5.097.769.326.566, melunasi utangnya kepada Keuangan sesuai berita acara serah yaitu berasal dari nilai bruto pemerintah atas fasilitas terima tanggal 27 Februari 2009. sebesar Rp63.722.116.582.074 Pengelolaan atas aset kelolaan PT lukuidasi yang dikucurkan PPA ini, oleh Kementerian Keuangan dikurangi penyisihan sebesar pada saat krisis ekonomi Rp58.624.347.255.508. Sedang aset dilakukan melalui mekanisme lainnya tahun 2012, di antaranya, tahun 1997-1998 penyerahan kepada PUPN. Namun sebesar Rp3,97 triliun merupakan sebagian aset kredit masih dalam aset properti eks-BPPN. pengelolaan Kantor Pusat DJKN. Pada LKPP tahun 2011, lanjut “Aset eks BPPN sebesar Hadi, aset kredit eks BPPN dan Rp57.875 triliun merupakan aset kelompok Aset Lainnya dan belum tagihan PKPS dicatat sebagai Aset pemerintah hasil penyitaan karena diterapkan penyisihan piutang, maka Lainnya Eks BPPN. “Piutang Lain- para kreditor tidak mampu melunasi pada LKPP 2012, disajikan dalam lain berupa Piutang Aset Kredit utangnya kepada pemerintah atas kelompok Aset Lancar – Piutang yang diserahkelolakan kepada PT fasilitas lukuidasi yang dikucurkan dan lain-lain. Juga, telah diterapkan PPA sebesar Rp2.334.964.266.710, pada saat krisis ekonomi tahun 1997- penyisihan piutang yaitu sebesar 100% merupakan aset kredit yang 1998,” jelas Ketua BPK. dikurangi persentase rata-rata nilai sebelumnya berasal dari BPPN, namun Aset-aset tersebut, tuturnya, pada penerimaan pembiayaan. tidak terkait dengan perkara. Ini awalnya dikelola BPPN sebagai pihak Lebih jauh dijelaskan, aset kredit dikelola berdasarkan perjanjian serah- yang bertanggung jawab terhadap Eks BPPN per 31 Desember 2012 kelola aset antara Menteri Keuangan pemberian dana talangan kepada adalah sebesar Rp57.875 triliun dan dan PT PPA pada 7 Maret 2012,” perbankan yang CAR (Capital Adequate per 31 Desember 2011 adalah sebesar ungkapnya. Ratio) di bawah batas minimal Rp65.071 triliun. Perubahan jumlah Rinciannya adalah; PT Jaya Perkasa yang ditetapkan Bank Indonesia. ini disebabkan adanya pembayaran Engineering dengan nilai asset Setelah BPPN dibubarkan, kemudian dan/atau pelunasan oleh debitur, Rp151.367 miliar dan US$ 38.822.432, sebagian pengelolaannya beralih koreksi jumlah utang, pengembalian PT Polysindo Eka Perkasa 459,555 juta pada Tim Pemberesan BPPN yang pengurusan piutang negara oleh dan US$ 960.092, PT Texmaco Jaya diketuai Menteri Keuangan. “Aset- PUPN kepada Penyerahan Piutang Rp365.572 juta dan US$ 2.435, PT aset yang dikelola Tim Pemberesan (dalam hal ini Kantor Pusat DJKN), Wastro Indah 10.493 juta, PT Bina Prima BPPN ini adalah aset-aset yang masih dan adanya revaluasi pada tahun Perdana Rp470.399 miliar dan US$ berperkara,” tambahnya. 2012 atas hasil inventarisasi dan 25,540,008, PT Tuban Petrochemical Nilai Aset Eks BPPN yang dicatat penilaian (IPO) sisa aset Eks BPPN Rp1.083 triliun. Jumlah total; 1.706 dalam LKPP dapat berbeda secara tahun 2011. Selain itu, perubahan juga triliun dan US$ 65.324.967 atau setelah signifikan jika pemerintah selesai disebabkan adanya perubahan struktur dikonversi menjadi Rp 2.334 triliun. menelusuri keberadaan dan menilai penyajian aset kredit Eks BPPN pada dr

12 Warta BPK JUNI 2013 LAPORAN KHUSUS

ENURUT Wakil Ketua HASAN BISRI, WAKIL KETUA BPK BPK Hasan Bisri, hal tersebut terjadi hampir M di semua kementerian/ lembaga. Variasinya, jelas Hasan KERUGIAN NEGARA Bisri, pada Belanja Modal umumnya terjadi saat proses pelelangan yang tidak mengikuti ketentuan atau TERJADI JIKA fisik yang lebih kecil daripada yang dijanjikan dalam kontrak. “Karena itu kita katakan ada sebagian yang REKOMENDASI BPK berindikasi kerugian negara,” jelas Hasan Bisri. Hal lainnya adalah, pada saat TIDAK DIJALANKAN akhir tahun banyak kementerian yang sudah menandatangani berita acara penyerahan fisik barang karena BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) MENEMUKAN PENGANGGARAN mengejar akhir tahun. Padahal BELANJA BARANG DAN BELANJA MODAL DI 41 KEMENTERIAN/ sesungguhnya fisiknya belum selesai. LEMBAGA SEBESAR Rp624,93 MILIAR TIDAK SESUAI KETENTUAN. “Maksudnya agar anggaran dicairkan SELAIN ITU, TERDAPAT PENGGUNAAN BELANJA PADA 72 di akhir tahun. Jadi biasanya itu akan diselesaikan di tahun berikutnya. KEMENTERIAN/LEMBAGA YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN DAN Tetapi cara ini secara peraturan BERINDIKASI MERUGIKAN NEGARA SEBESAR Rp546,01 MILIAR, tidak diperbolehkan dan berisiko TERMASUK YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN SEBESAR menjadi kerugian negara. Jadi kalau Rp240,16 MILIAR, SERTA PEMBAYARAN BELANJA BARANG DAN pemerintah tidak melakukan sesuatu sesuai dengan rekomendasi BPK, itu BELANJA MODAL DI AKHIR TAHUN SEBESAR Rp1,31 TRILIUN TIDAK bisa menjadi kerugian,” tegas Hasan SESUAI REALISASI FISIK. Bisri dalam jumpa pers seusai acara penyerahan LKPP 2012 kepada DPR RI. Dalam LKPP 2012 disebutkan, realisasi belanja Pemerintah Pusat tahun 2012 sebesar Rp1.010,558 triliun, di antaranya berupa; Belanja Barang sebesar Rp140,884 triliun, Belanja Modal Rp145,104 triliun. “Hasil pemeriksaan secara uji petik pada Kementerian/Lembaga (K/L) atas penganggaran dan bukti pertanggungjawaban keuangan atas Belanja Barang dan Belanja Modal, menunjukkan terdapat penganggaran dan pertanggungjawaban Belanja Barang dan Belanja Modal di 72 KL sebesar Rp1,423 triliun yang tidak sesuai ketentuan,” papar Ketua BPK Hadi Poernomo. Rinciannya; terdapat ketidaksesuaian antara klasifikasi anggaran Belanja Barang dan Belanja Modal dengan realisasi Rp624,928 miliar pada 41 K/L. Yakni, pada 39 K/L foto: rianto prawoto ditemukan Anggaran Belanja Barang Wakil Ketua BPK, Hasan Bisri

JUNI 2013 Warta BPK 13 LAPORAN KHUSUS

direalisasikan untuk Belanja Modal. “Antara lain pada BPOM, Kemendagri, Kemendikbud, Kementerian Perhubungan, BPN, Kemenparekraf, Kemenlu,” ujarnya. Juga, pada 24 K/L ditemukan Anggaran Belanja Modal direalisasikan untuk Belanja Barang, antara lain pada Kementerian Riset dan Teknologi, Kemenhub, Kemenkes, Mahkamah Agung, Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama. Hal lain yang tidak sesuai dengan ketentuan yakni masalah kelebihan pembayaran sebesar Rp273,4 miliar, antara kain karena; kekurangan volume pekerjaan yang ditemukan di 48 K/L, barang/jasa tidak sesuai spesifikasi yang disyaratkan dalam kontrak menyebabkan adanya indikasi melawan hukum dan merugikan ditemukan pada 12 K/L, kelebihan kerugian Negara senilai Rp240,126 negara. pembayaran atas pekerjaan konsultan miliar, USD 2,260,90 (ekuivalen ditemukan di 13 K/L, dan, sebab-sebab dengan Rp21,862 juta) dan EUR 824,78 Penyerapan Anggaran Kurang lainnya ditemukan pada 33 K/L. (ekuivalen dengan Rp10,565 juta); Optimal Di samping itu, kemahalan harga Risiko tidak tercatatnya aset tetap Di bagian lain disebutkan, belanja pekerjaan sebesar Rp234,691 miliar yang diperoleh dari belanja barang; pemerintah pusat dalam periode 2008- yang terjadi pada 18 K/L, realiasasi dan, Kekurangan penerimaan negara 2012, secara nominal menunjukkan belanja tidak didukung keberadaan senilai Rp75,894 miliar dan potensi peningkatan rata-rata 15,98% per kegiatan (indikasi fiktif) sebesar Rp7,55 penyalahgunaan dana sebesar tahun, yaitu, Rp693,35 triliun pada 5 miliar pada 13 K/L, denda sebesar Rp176,853 miliar. 2008 menjadi Rp1.010,56 triliun dalam Rp75,894 miliar belum dipungut atas “Permasalahan di atas disebabkan, 2012. Sejak 2008, realisasi anggaran keterlambatan penyelesaian pekerjaan Kementerian Keuangan tidak optimal belanja Pemerintah Pusat didominasi dan penyimpangan pelaksanaan dalam memverifikasi kesesuaian oleh belanja operasional, yakni, Belanja pekerjaan pada 44 K/L serta anggaran dan kegiatan yang Pegawai, Belanja Barang, subsidi, dan penyimpangan dalam penggunaan dianggarkan, serta pimpinan K/L pembayaran bunga, rata-rata mencapai Belanja Perjalanan Dinas sebesar lalai dalam mengawasi penggunaan 75,63% dari total belanja Pemerintah Rp30,359 miliar yang terjadi pada 36 anggaran belanja di lingkungan Pusat. K/L. kerjanya sesuai dengan ketentuan Kecenderungan peningkatan Penyimpangan tersebut, papar yang berlaku,” kata Hadi. belanja pemerintah dari tahun ke Hadi Poernomo, antara lain berupa BPK merekomendasikan kepada tahun, memiliki implikasi terhadap ketidaksesuaian nama dan nomor tiket pemerintah agar; a) mengoptimalkan makro ekonomi, yakni pada sektor riil dengan manifest, perjalanan dinas verifikasi dalam penyusunan anggaran yang berpengaruh pada konsumsi, fiktif, perjalanan dinas rangkap, dan K/L dan menetapkan jenis belanja investasi dan pada gilirannya tidak ada bukti pertanggungjawaban. sesuai dengan jenis kegiatan yang berdampak pada pertumbuhan “Ini terjadi antara lain di Kemendikbud, akan dibiayai, b) menginstruksikan ekonomi nasional dan kesejahteraan Kemenakertrans, Kemenkeu, pimpinan K/L untuk menginventarisasi rakyat. Kemenparekraf, Kemenpora, Kemenag, dan mencatat seluruh aset tetap yang Menurut Ketua BPK Hadi Poernomo, Polri, BPN dan Kemendagri,” jelasnya. diperoleh dari belanja selain belaja hal tersebut seharusnya dibarengi Selain masalah-masalah di modal, c) menginstruksikan pimpinan dengan pola penyerapan dana yang atas, juga ditemukan terdapat K/L untuk melakukan penagihan responsif terkait peran APBN sebagai realisasi Belanja Barang yang bukti denda dan kerugian negara kepada stimulus pertumbuhan ekonomi. pertanggungjawabannya tidak ada/ pihak yang bertanggung jawab, d) Fenomena kecenderungan penyerapan tidak lengkap/tidak akuntabel sebesar menginstruksikan pimpinan K/L untuk anggaran tereskalasi pada akhir tahun Rp176,853 miliar. memberikan sanksi dan melakukan menunjukkan kurang optimalnya Berbagai permasalahan di atas, upaya hukum terkait indikasi tindakan pelaksanaan anggaran.

14 Warta BPK JUNI 2013 LAPORAN KHUSUS

Salah satu kendala yang ditengarai menjadi penyebab kurang optimalnya penyerapan anggaran belanja negara adalah kesiapan kementerian negara/ lembaga dalam melaksanakan prosedur pengadaan barang dan jasa serta kesiapan dalam menyediakan berbagai dokumen pencairan, serta tingginya kehati-hatian pejabat pengadaan dalam mengambil keputusan. Lebih rinci disebutkan, belanja pegawai tahun 2012 terealisasi sebesar Rp197,86 triliun (92,91%) dari pagu APBN-P Rp212,97 triliun. Secara nominal meningkat sebesar Rp22,1 triliun (12,59%) bila dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp175,74 triliun. Belanja Barang tahun 2012 sebesar Rp160,03 triliun atau meningkat Rp17,66 triliun (12,41 %) dibanding tahun 2011 sebesar Rp142,34 triliun. Belanja Barang terealisasi sebesar Rp140,88 triliun atau 88,04% dari pagu, yang berarti mengalami foto: rianto prawoto kenaikan dibandingkan tahun 2011 Ketua BPK, Hadi Poernomo yang terealisasi sebesar Rp124,64 triliun. “Tren belanja barang pada 2012 Rp145,10 triliun atau 79,46% dari pagu, masyarakat terhadap pelayanan dasar, tidak banyak berbeda dengan lebih rendah dari penyerapan tahun mendorong pertumbuhan ekonomi, tahun sebelumnya. Terutama terjadi sebelumnya, 81,52%. Secara umum, menekan inflasi serta mendorong peningkatan yang cukup signifikan tren realisasi Belanja Modal tidak distribusi barang,” kata Hadi. pada akhir tahun anggaran,” ujar Hadi jauh berbeda dengan tren realiasi Sebetulnya, papar Hasan Bisri, Poernomo. Secara nominal, realisasi Belanja Barang yakni sepanjang tahun seluruh proses APBN telah selesai terendah terjadi pada awal tahun mengalami fluktuasi dan meningkat pada 31 Oktober. Artinya, dalam anggaran (Januari) sebesar Rp1,02 secara signifikan pada Desember. tahun anggaran berjalan atau tahun triliun. Sedang realisasi tertinggi Realiasi terendah terjadi pada berikutnya, seluruh kementerian dan terjadi pada Desember Rp40,36 Januari sebesar Rp2,82 triliun dan lembaga serta pengguna anggaran triliun. “Rendahnya tingkat serapan tertinggi Desember Rp49,61 triliun. sudah bisa mempersiapkan karena Belanja Barang ditengarai masih Rata-rata realisasi bulan di tahun DIPA untuk menyelenggarakan tender terkait dengan kesiapan kementerian 2012 sebesar Rp11,97 triliun. Hal dan lain sebagainya, sudah ada. “Jadi negara/lembaga dalam melaksanakan tersebut jauh lebih besar dibanding yang kita sarankan, agar mekanisme prosedur pengadaan barang dan jasa kemampuan rata-rata penyerapan pelaksanaan APBN sudah dimulai serta tingginya tingkat kehati-hatian tahun sebelumnya sebesar Rp9,96 akhir tahun. Tapi kalau kita lihat, justru pejabat pengadaan dalam mengambil triliun. “Kenaikan realisasi anggaran banyak yang masih menyelenggarakan keputusan,” tambahnya. Belanja Modal tersebut sejalan tender-tender di atas bulan Agustus,” Di bagian lain, alokasi anggara dengan kebijakan pemerintah untuk tuturnya. Belanja Modal 2012 juga mengalami meningkatkan pengeluaran investasi Jadi, kata Hasan Bisri lagi, kenaikan yakni sebesar Rp182,62 triliun, dalam ranga mendorong pertumbuhan masalahnya adalah pada manajemen berarti naik Rp38,05 triliun atau 26,3% ekonomi juga cermin dari besarnya keuangan dan penganggaran dari dibanding pagu tahun 2011 sebesar perhatian pemerintah terhadap pemerintah. “Kami menyarankan agar Rp144,6 triliun. Adapun realisasi pembangunan infrastruktur. Hal ini lebih tertib sehingga tidak menumpuk Belanja Modal tahun 2012 sebesar diharapkan dapat meningkatkan akses di akhir tahun,” tandasnya. dr

JUNI 2013 Warta BPK 15 AGENDA

Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Banten, I Nyoman Wara dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah dalam acara Penandatanganan Keputusan Bersama Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel,” ujar I PROVINSI BANTEN Nyoman Wara. Selain Pemda Provinsi Banten, BPK Perwakilan Banten juga SIAP E-AUDIT melakukan penandatanganan tentang Petunjuk Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi untuk EMERINTAH Provinsi Keputusan Bersama antara BPK RI Akses Data, dengan para pemimpin (Pemprov) Banten diminta Perwakilan Provinsi Banten dengan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi siap dengan penerapan audit Gubernur Banten-Hj. Ratu Atut Banten. Acara ini juga disaksikan Ketua P secara elektronik (e-audit). Chosiyah mengenai Petunjuk Teknis BPK, Hadi Poernomo, pimpinan DPRD Walaupun belum ada petunjuk teknis Pengembangan dan Pengelolaan se-Prov Banten, pimpinan instansi Prov pelaksanaan e-audit di Provinsi Banten Sistem Informasi Keuangan berbasis Banten dan para pejabat di lingkungan namun beberapa entitas sudah ada dan Teknologi Informasi atau e-audit di BPK. telah berjalan. Dari 9 entitas di Provinsi lingkungan Pemprov Banten. Penandatangan petunjuk teknis Banten, 6 di antaranya telah online, “Hal ini menunjukkan bahwa ini, merupakan tindak lanjut dari Nota sedangkan 3 entitas sedang dalam Provinsi Banten telah siap mendukung Kesepahaman tentang Pengembangan proses dan online bulan Juli tahun 2013. pemeriksaan pengelolaan dan dan Pengelolaan Sistem Informasi Demikian disampaikan Kepala tanggung jawab keuangan negara untuk Akses Data Dalam Rangka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang berbasis teknologi informasi Pemeriksaan Pengelolaan dan Perwakilan Provinsi Banten, I Nyoman atau e-audit. Dengan penerapan Tanggung Jawab Keuangan Negara Wara di Auditorium BPK RI Perwakilan e-audit maka pelaksanaan audit dapat antara BPK RI dengan Pemerintah Provinsi Banten, Kec. Curug, Kota berjalan lebih efisien dan lebih efektif Daerah se-Provinsi Banten yang telah Serang, seusai acara penandatanganan yang dapat mendorong terwujudnya ditandatangani pada 24 Februari 2011

16 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

lalu. pengelolaan keuangan negara yang dengan memanfaatkan kemajuan Kepala Perwakilan BPK Banten, I tepat, melainkan juga sistem dan teknologi informasi, BPK akan Nyoman Wara, mengatakan, tujuan teknologi pemeriksaannya oleh BPK RI. menggunakan pusat data tersebut dari petunjuk teknis ini adalah untuk Dalam melaksanakan tugasnya, BPK dalam melakukan tugas pemeriksaan. memberikan informasi yang jelas mendapat kewenangan sebagaimana Dengan cara tersebut, pemeriksaan mengenai prosedur, langkah-langkah diatur Pasal 10 UU No 15/2004 dapat berjalan dengan lebih cepat, pengelolaan sistem informasi dan tentang pemeriksaan Pengelolaan dan cakupan pemeriksaan lebih luas, dan menentukan batasan serta tanggung Tanggung Jawab Keuangan Negara penyelesaian laporan pemeriksaan jawab para pihak yang berperan dan Pasal 9 UU No 15/2006 tentang lebih cepat. dalam pengelolaan sistem informasi BPK, yang antara lain memberikan BPK berharap, melalui SNSI akses data dalam rangka pemeriksaan hak kepada BPK RI untuk meminta dapat memberikan manfaat berupa; dan pengelolaan tanggung jawab data/dokumen kepada pihak yang mengurangi KKN secara sistemik, keuangan negara di lingkungan diperiksa (auditee) dan/atau pihak lain mendukung optimalisasi penerimaan Pemprov Banten. yang terkait. Untuk mempermudah negara, dan mendukung efisiensi dan Sesuai konstitusi, BPK dibentuk perolehan data/dokumen tersebut, BPK efektivitas pengeluaran negara. Dengan untuk melakukan pemeriksaan memprakarsai pembentukan sinergi demikian, melalui SNSI optimalisasi pengelolaan dan tanggung data dengan auditee melalui strategi pengelolaan dan tanggung jawab jawab keuangan negara. Pada link and match. keuangan negara akan lebih cepat perkembangannya, jumlah entitas Dalam sinergi data tersebut, BPK terwujud, termasuk di Pemerintah pengelola keuangan negara dan akan menjalin kerjasama pembentukan Daerah se-Provinsi Banten. jumlah keuangan negara dari tahun pusat data BPK secara elektronik ke tahun semakin bertambah. Kondisi dengan auditee yang selanjutnya “PR” Gubernur Banten yang demikian, tidak saja menuntut disebut dengan nama Sinergi Nasional Pada kesempatan itu Gubernur penggunaan sistem dan teknologi Sistem Informasi (SNSI). Selanjutnya, Banten, Ratu Atut Chosiyah menyampaikan harapannya agar segenap aparatur di Pemerintah Provinsi Banten meningkatkan optimalisasi pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawaban. Ia juga berharap agar Pemerintah Provinsi Banten terus mendapat pembinaan dari BPK agar laporan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Banten mendapat opini wajar tanpa pengecualian. “Saya selaku Gubernur masih punya ‘PR’ untuk berupaya mendapat laporan hasil pemeriksaan keuangan oleh BPK berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian,” tegas Atut. Menurutnya, persoalan aset menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Pemerintah Provinsi Banten tidak dapat mencapai opini WTP. “Sebagai daerah otonom, ada beberapa aset yang terus dibenahi. Aset masih harus terus didata dan dikelola dengan lebih baik” ucapnya. Pemerintah Provinsi Banten akan terus meningkatkan kualitas kemampuan terkait dengan peraturan perundang- Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. undangan untuk mendorong

JUNI 2013 Warta BPK 17 AGENDA

Foto bersama Ketua BPK RI Hadi Poernomo, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Banten I Nyoman Wara, Sekjen BPK RI Hendar Ristriawan dan Auditor Utama KN V Heru Kreshna Reza. tata kelola keuangan daerah yang I/2012. dengan opini ‘Wajar Dengan transparan dan tepat sasaran. Sementara Pemda Kabupaten Pengecualian’. Kabupaten Pandeglang Tangerang, sempat mendapat opini yang dua tahun berturut-turut (2007 Perkembangan Opini ‘WDP’ pada 2007, setelah itu berturut- dan 2008) mendapat WDP, sempat Berdasarkan data perkembangan turut dari 2008 hingga Semester I/2012, mendapat TMP pada 2009 dan 2010, opini atas laporan keuangan sembilan meraih WTP. Hal yang sama juga terjadi kemudian meningkat lagi menjadi WDP entitas yang berada di Provinsi Banten pada Kota Tangerang Selatan. Kota dari 2011 hingga Semester I/2012. sejak 2007 hingga Semester I/2012, termuda --diresmikan 29 Oktober 2008- Sementara Kabupaten Serang yang terlihat tidak banyak mengalami - di Provinsi Banten yang merupakan pada 2007 mendapat TMP, kemudian perubahan. Dalam Ikhtisar Hasil hasil pemekaran Kabupaten Tangerang, meningkat menjadi WDP pada 2008 Pemeriksaan Semester (IHPS) I/2012, ini, mendapat opini WDP pada 2009, hingga 2010, dan pada 2011 dan terdapat tiga entitas mendapat opini selanjutnya sejak 2010 hingga Semester Semester I/2012 mendapat WTP-DPP WTP (Wajar Dengan Pengecualian), I/2012, berhasil mempertahankan Wajar Tanpa Penecualian Dengan yakni, Pemda Kota Tangerang, opini WTP. Di luar ketiga entitas itu, Paragraf Penjelas). Kabupaten Cilegon Kabupaten Tangerang dan Pemda Kota penilaian BPK atau opini yang diberikan dari 2007 hingga Semester I/2012, Tangerang Selatan. Dari ketiganya, atas enam entitas yang ada di Provinsi sempat sekali mendapat TMP yakni hanya Pemda Kota Tangerang Banten, tidak banyak berubah sejak pada 2010, selebihnya WDP. Opini yang tidak pernah mendapat opini 2007 hingga Semester I/2012. atas kewajaran informasi keuangan ‘WDP’(Wajar Dengan Pengecualian) Provinsi Banten dan Kabupaten Kota Serang pun tidak berubah sejak apalagi TMP (Tidak Memberikan Lebak, misalnya, yang sejak 2007 pertama kali diberikan 2008 hingga kini Pendapat) sejak 2007 hingga Semester hingga Semester I/2012, ‘bertahan’ tetap WDP. rd

18 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

Ketua BPK Hadi Poernomo, saat memberikan paparannya dihadapan civitas akademika, Universitas Sumatera Utara, pada 21 Mei 2013 di Medan. DIALOG TERBUKA KETUA BPK

UNTUK MENDAPAT MASUKAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN diselenggarakannya kegiatan ini DAN PARA CIVITAS AKADEMIKA TERKAIT PENGELOLAAN KEUANGAN tak lain untuk mendapat masukan dari para pemangku kepentingan NEGARA, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) MENGGELAR DIALOG dan para civitas akademika terkait TERBUKA BERSAMA KETUA BPK DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. pengelolaan keuangan negara. UPAYA MEWUJUDKAN TATA KELOLA KEUANGAN NEGARA YANG Selain itu melalui dialog terbuka ini TRANSPARAN DAN AKUNTABEL. juga untuk mensosialisasikan tugas BPK untuk mewujudkan tata kelola keuangan negara yang transparan dan ADAN Pemeriksa Keuangan “Peran BPK dalam Mewujudkan akuntabel. “Kami datang ke Universitas (BPK) menggelar dialog Transparansi dan Akuntabilitas Sumatera Utara ini karena kami sadar terbuka bersama ketua Keuangan Negara Melalui Sistem bahwa lingkungan universitas ini B BPK pada 21 Mei 2013 lalu. Informasi” ini juga dihadiri Ketua BPK adalah pusat ilmu dan pengetahuan. Kegiatan yang diselenggarakan di Hadi Poernomo, Sekretaris Jenderal Kami ingin memperoleh masukan, Universitas Sumatera Utara (USU), BPK, Hendar Ristriawan, Rektor USU kritik dan saran bagi perkembangan Medan ini diikuti 200 peserta. Mereka Prof DR Dr Syahril Pasaribu DTH BPK ke depan,” kata Hendar. berasal dari para civitas akademika Sp.A(K), Plt. Walikota Medan Dzulmi Mengawali paparannya, Ketua di lingkungan USU, para mahasiswa Eldin, Kepala Perwakilan BPK Provinsi BPK Hadi Poernomo mengungkapkan dari berbagai universitas swasta di Sumatera Utara, Muktini, dan Auditor melalui kegiatan dialog terbuka ini BPK Sumatera Utara dan kalangan media Utama KN V BPK, Heru Kreshna Reza. hanya ingin mendapat kritikan dan masa. Sekretaris Jenderal BPK, Hendar masukan dari para civitas akademika. Dialog yang mengusung tema Ristriawan mengungkapkan, tujuan Saran dan kritikan akan menjadi

JUNI 2013 Warta BPK 19 AGENDA

masukan yang berharga bagi BPK. Karena itu jenis pemeriksaan yang transparansi dan akuntabilitas melalui “Sebab kami ingin menjadi pemeriksa dilakukan BPK itu meliputi pemeriksaan sistem monitoring. Sebab dengan yang kredibel, dan ingin berperan keuangan, pemeriksaan kinerja, tidak adanya monitoring dapat aktif untuk mewujudkan tata kelola pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu menumbuhkan praktik korupsi, kolusi keuangan negara yang transparan dan dan Pemeriksaan investigasi. dan nepotisme (KKN). Sedangkan akuntabel,” kata Hadi Poernomo. Untuk melaksanakan tugas munculnya praktik KKN akibat Terkait dengan tugas BPK, Hadi pemeriksaan tersebut tambah Hadi adanya niat dan kesempatan. “Karena Poernomo menjelaskan bahwa BPK Poernomo, BPK mempunyai 6.000 monitoring kita lemah, maka dapat merupakan lembaga pemeriksa pegawai yang terbagi auditor sebanyak terjadilah KKN,” kata Hadi Poernomo. keuangan negara. Untuk itu dalam 2.975 orang, struktural sebanyak 538 Untuk itu agar monitor kuat, menjalankan tugasnya, BPK memiliki orang dan non auditor sebanyak 2694 menurut Hadi Poernomo, harus dasar hukum. Yakni pasal 23 UUD orang. “Dengan kondisi itu mampukah ada dasar hukum, sinergi, dan 45, Undang-undang No17 tentang BPK mewujudkan suatu pemerintahan konsisten. Pasal 10 UU No. 15 Keuangan Negara, Undang-undang No yang transparan dan akuntabel,” kata Tahun 2004 tentang pemeriksaan 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Hadi Poernomo. pengelolaan dan tanggung jawab Negara, Undang-undang No 15 Untuk itu lanjut Hadi Poernomo, keuangan negara, menjadi dasar tahun 2004 tentang Pemeriksaan kini tengah membangun sistem untuk hukum atas berlangsungnya dan Pengelolaan Tanggung jawab mendorong terwujudnya transparansi monitoring. Dalam pasal tersebut Keuangan Negara dan Undang- dan akuntabilitas. “Jangan bicara dinyatakan bahwa BPK berwenang undang No 15 tahun 2006 tentang kasus. Membicarakan kasus itu tidak meminta data/dokumen kepada Badan Pemeriksa Keuangan. “Dalam menyelesaikan masalah. Mari kita pengelola dan penanggung jawab menjalankan tugasnya, kami independen, bebas dan mandiri serta profesional,” tandas Hadi Poernomo. Lebih lanjut Hadi Poernomo mengungkapkan BPK merupakan satu-satunya lembaga pemeriksa untuk pengelolan dan tanggung jawab keuangan negara. Sedangkan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara itu dimulai sejak perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pengawasan serta pertanggungjawaban. Karena itu laporan pemeriksaan yang dilakukan BPK wajib di tindaklanjuti oleh entitas. Selain itu tambah Hadi Poernomo, BPK juga satu-satunya lembaga yang berwenang menghitung kerugian negara. BPK juga dapat memberikan pendapat kepada stakeholder, di bidang pendapatan negara, Rektor USU Syahril Pasaribu, saat memberikan sambutan. pengeluaran, pinjaman, revitalisasi, likuidasi, merger, penyertaan modal dan penjaminan pemerintah. “Jadi pentingkan sistem. Sistem ini menguji keuangan negara. selain memeriksa, BPK juga mempunyai kepatuhan peraturan perundang- Meskipun BPK memiliki tugas tambahan memberikan undangan, sedangkan kasus menguji kewenangan untuk menarik data, pendapat,” kata Hadi Poernomo. pelaksanaan peraturan perundang- tambah Hadi Poernomo, BPK telah Dalam melakukan pemeriksaan, undangan, yang ditimbulkan hanya melakukan penandatanganan lanjut Hadi Poernomo, BPK mempunyai single effect,” jelas Hadi Poernomo. kesepakatan kerjasama dengan para kode etik, melaksanaan sistem Terkait dengan pentingnya stakeholder. Sebelumnya BPK juga pengendalian mutu dan sesuai standar sistem, lanjut Hadi Poernomo, BPK meminta dukungan pimpinan lembaga pemeriksaan keuangan negara. juga mendorong peningkatan negara. Dalam pertemuan tersebut BPK

20 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

meminta dukungan. mengungkapkan dengan Dengan kekuatan inilah adanya dialog terbuka ini tambah Hadi Poernomo, BPK para civitas akademika membuat sinergi data. Data menjadi tahu peran di masing-masing entitas baik dan kewenangan BPK. itu di Kementerian, Lembaga, Karena itu ia mendukung Pemerintah Daerah, BUMN, BPK untuk membentuk BUMN akan disatukan di pusat sitem dalam upaya data Indonesia, yang disebut pengelolaan keuangan Sinergi Nasional Sistem Informasi, negara yang transparan “Kita ingin menyatukan dan akuntabel. “Program Indonesia dalam sistem,” kata e-audit yang dicanangkan Hadi Poernomo. BPK luar biasa. Dengan Kini tambah Hadi Poernomo, e-audit semuanya dari 524 Pemerintah Daerah, menajadi transparan sedikitnya ada 350 pemda dan orang akan takut yang sudah terhubung berbuat korupsi karena datanya ke Pusat data BPK Rektor USU, memberikan cinderamata kepada Ketua BPK Hadi Poernomo. monitoringnya kuat,” jelas dengan menggunakan Agen Syahril Konsolidator. Hadi Poernomo Syahril Pasaribu yakin bila program ini berjalan BPK tidak perlu lagi mendatangi para juga berharap sebagai baik, maka akan terwujud transparansi entitasnya. Cukup dengan men- lembaga pemeriksa keuangan negara, dan akuntabilitas. “Orang akan download dari komputer masing- BPK dapat melakukan monitoring terpaksa untuk patuh. Kalau sudah masing. Jika ada kejanggalan yang dan pengawasan dalam pengelolaan transparan dan akuntabel, akan ada ditemukan, maka BPK dapat langsung keuangan negara. Selain itu ia juga kepastian hukum, lalu KKN akan hilang mempertanyakannya kepada entitas mengharapkan kegiatan dialog secara sistemik,” kata Hadi Poernomo. yang bersangkutan. Kemudian terbuka ini ke depannya bisa menjadi Pelaksana Tugas (Plt) entitas tersebut mengklarifikasi tradisi BPK untuk meningkatkan kinerja Walikota Medan, H. Dzulmi Eldin terkait kejanggalan yang ditemukan. dan peran BPK. “Kami berharap melalui menyambut baik dengan digelarnya “Dengan sistem ini kita harapkan dapat dialog ini sehingga tata pengelolaan dialog terbuka dengan Ketua BPK terwujudnya tata kelola keuangan keuangan negara dapat berjalan tersebut. Ia mengharapkan pemaparan yang transparan dan akuntabel,” harap dengan baik sesuai dengan ketentuan yang disampaikan Ketua BPK Hadi Eldin. peraturan yang berlaku,” jelas Syahril. Poernomo dapat menambah Sedangkan Rektor USU, Syahril bw pengetahuan dan wawasan bagi para Pasaribu ketika di temui WARTA BPK peserta. “Saya menilai program ini sangat baik,” kata Eldin. Ke depan Eldin juga mengharapkan semua pihak dapat mengetahui apa yang menjadi program BPK, terutama terkait dengan IT yang saat ini dikembangkan dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui sistem monitoring yang kuat. “Saya yakin dengan perkembangan sistem IT di kalangan pemerintah, tentunya sangat memudahkan bagi BPK dalam melakukan pemeriksaan,” kata Eldin. Dengan sistem IT yang telah dibangun, tambah Eldin, maka Ketua BPK Hadi Poernomo serta sejumlah pejabat BPK berfoto bersama dengan Rektor USU dan para Civitas Akademika.

JUNI 2013 Warta BPK 21 AGENDA

KETUA BPK RESMIKAN GEDUNG BARU

PADA KAMIS, 16 MEI 2013 LALU, KETUA BPK HADI POERNOMO MERESMIKAN GEDUNG BARU BPK. GEDUNG BARU BPK TERLETAK DI SEBELAH GEDUNG UMAR WIRAHADIKUSUMAH. PALING TINGGI DI ANTARA GEDUNG KANTOR DI KOMPLEKS KANTOR PUSAT BPK LAINNYA.

ADIR dalam peresmian gedung kantor BPK baru, Wakil Ketua BPK H Hasan Bisri, dan para Anggota BPK. Pejabat eselon I, II, dan III di lingkungan kerja Kantor Pusat maupun BPK Perwakilan juga turut hadir. Selain itu, hadir pula Pimpinan PT Waskita Karya, Pimpinan PT Pembangunan Perumahan, PT Uni Tri Cipta, PT Arkitek Team Empat, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Ketua BPK Hadi Poernomo menyatakan bahwa peresmian gedung baru ini, sedianya akan dilaksanakan bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) BPK pada awal tahun 2013. Tapi, karena kesibukan BPK pada waktu itu, maka peresmiannya baru bisa dilaksanakan pada 16 Mei 2013. Menurut Hadi Poernomo, perbaikan sarana dan prasarana kerja sangat diperlukan untuk memenuhi harapan yang sedemikian besar terhadap BPK. Tidak mungkin upaya BPK memenuhi harapan besar masyarakat tersebut jika sarana dan prasarana pendukungnya terbatas. Diinformasikan Hadi, sejak tahun 2008 sampai saat ini, BPK melakukan pembangunan gedung, baik di kantor pusat maupun kantor- Ketua BPK RI Hadi Poernomo, menyampaikan sambutan peresmian gedung baru BPK RI. kantor perwakilan. Dan, sejak tahun 2009, di bawah kepemimpinan Kepemimpinan BPK periode 2009- kepada pemerintah dan DPR, untuk BPK periode 2009-2014, BPK juga 2014, lanjut Hadi, terus mengupayakan dapat membangun gedung, ruangan telah membangun gedung kantor perbaikan kondisi dalam hal sarana kerja baru, serta sarana prasarana perwakilan baru di setiap provinsi dan prasarana kerja BPK. Termasuk, lainnya. beserta perlengkapan sarana kerjanya. mengusahakan penyediaan anggaran Di sisi lain, pembangunan gedung

22 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

tersebut, kita harus menyadari bahwa pembangunan gedung ini menggunakan uang rakyat, dan oleh karena itu, pemanfaatan gedung ini juga harus dapat dirasakan oleh rakyat semuanya. Demikian pula marilah kita rawat dan jaga gedung ini dengan baik karena gedung ini merupakan titipan rakyat untuk dipergunakan oleh BPK,” pesan Hadi. Mengenai pembagian ruangan untuk pemeriksa, Hadi menyerahkan sepenuhnya kepada Sekjen BPK Hendar Ristriawan. Sedangkan, pembagian ruangan bagi para Anggota BPK, akan dibicarakan pembagiannya di antara para Anggota BPK.

Gedung Baru dan Pemenuhan Ketua BPK RI Hadi Poernomo tengah menandatangani prasasti peresmian gedung baru BPK RI. Fasilitas Kerja BPK Gedung baru BPK yang diresmikan pada 16 Mei 2013 tersebut mulai dibangun sejak 27 September 2011. Selesai pembangunannya pada 19 Desember 2012. Memiliki 19 lantai dengan satu lantai atap, satu lantai basement, dan satu lantai semi basement. Luas bangunan secara keseluruhan mencapai 23.570 meter persegi. Dari sisi pengadaan anggaran pembangunannya, dari awal telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Keuangan serta DPR. Selain itu, dari sisi tata letak, fisik bangunan, dan juga amdal, telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Ny. Hadi Poernomo menggunting pita pada peresmian gedung baru BPK RI. Sementara dari pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung baru di kompleks kantor pusat pelaksana BPK, dapat bekerja dengan reformasi birokrasi di BPK, telah BPK juga merupakan bagian dari lebih baik, dan semakin meningkatkan mendapatkan izin dari Kementerian pelaksanaan reformasi birokrasi di BPK. kinerjanya. Pendayagunaan Aparatur Negara Pembangunan gedung baru bertujuan “Mulai saat ini, tidak ada lagi dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan meningkatkan pelayanan BPK kepada area kerja yang saling berhimpitan dan RB). Lalu, dari sisi penggunaan masyarakat dalam bentuk perbaikan satu dengan yang lain; tidak ada anggarannya, telah mendapat izin dari hasil pemeriksaan atas pengelolaan lagi staf yang tidak memiliki ruang Badan Pengawasan Keuangan dan dan tanggung jawab keuangan atau meja kerja; dan, tidak ada lagi Pembangunan (BPKP). negara. Dengan menempati gedung penyimpanan arsip di koridor, ruang Dalam hal izin pendirian bangunan baru ini, Hadi berharap, baik Pimpinan rapat dan bahkan di kolong-kolong di lokasi domisili, gedung baru ini juga maupun Anggota BPK, serta segenap meja kerja. Atas berbagai kenyamanan sudah mendapatkan izin mendirikan

JUNI 2013 Warta BPK 23 AGENDA

bangunan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Izinnya berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta No. 3511/IMB/2013 tentang izin mendirikan bangunan. Gedung kantor baru di kompleks Kantor Pusat BPK itu dibangun dengan konsep green building. Dimana, interior gedung menggunakan pendingin ruangan yang dapat menyesuaikan energi sesuai dengan kebutuhan. Dindingnya menggunakan kaca rangkap untuk mengurangi panas sinar matahari dan kebisingan yang masuk ke dalam gedung, serta menggunakan alumunium komposit panel tipe panel resin yang ramah lingkungan. Dengan adanya gedung baru tersebut menambah jumlah gedung Suasana peresmian pembukaan gedung baru BPK RI. yang ada sebelumnya di kompleks Kantor Pusat BPK. Dibangun berdampingan dengan gedung- gedung lain seperti Gedung Umar Wirahadikusumah, dibangun tahun 1979; Gedung Arsip yang sekarang juga sudah difungsikan bagi kantor pegawai BPK, dibangun pada tahun 1985; dan Gedung ‘Menara Tujuh’ yang berada tepat di belakang Gedung Arsip, yang dibangun pada tahun 2008. “Bangunan baru ini diharapkan dapat menambah pemenuhan sarana dan prasarana BPK untuk dapat bekerja dengan lebih baik, lebih semangat dan mampu menghasilkan karya terbaik untuk bangsa dan negara ini. Diharapkan dengan berbagai keistimewaan Ketua BPK RI Hadi Poernomo, Wakil Ketua BPK RI Hasan Bisri, para Anggota BPK RI, dan Sekjen BPK RI Hendar Ristriawan gedung ini dapat meningkatkan tengah melihat maket komplek kantor pusat BPK RI. kenyamanan dalam bekerja,” papar Sekjen BPK Hendar Ristriawan yang memiliki 985 orang pegawai dan pada menjadi 3400 orang. menyampaikan laporannya. tahun 2012, telah meningkat menjadi Menurut Hendar, kebutuhan Lebih lanjut dikatakan Hendar, 2540 pegawai. Peningkatan jumlah ruang kerja ideal yang sesuai dengan tujuan didirikannya gedung ini pegawai itu perlu diimbangi dengan perkembangan jumlah pegawai BPK adalah untuk memenuhi kebutuhan penambahan sarana dan prasarana untuk tahun 2015 adalah 44.398 meter ruang kerja bagi para pegawai BPK penunjang untuk mengoptimalkan persegi. Sementara, saat ini kondisi di kantor pusat, yang dari tahun ke kinerja salah satunya adalah dengan ruang kerja hanya seluas 26.338 meter tahun mengalami peningkatan jumlah memperluas pembangunan gedung persegi. “Dalam hal ini BPK masih pegawai secara signifikan. Sebagai kantor BPK karena diperkirakan pada memerlukan ruang kerja seluas 18.060 gambaran, pada tahun 1978, BPK tahun 2015, jumlah pegawai BPK akan meter persegi,” ucapnya. and

24 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

SELALU TEGAS DAN BERBICARA DENGAN FAKTA

PADA SENIN, 20 MEI 2013, BPK MENYELENGGARAKAN ACARA PERPISAHAN TAUFIEQURACHMAN RUKI YANG TELAH HABIS MASA JABATANNYA SEBAGAI ANGGOTA BPK. ACARA PERPISAHANNYA DISELENGGARAKAN DI AUDITORIUM KANTOR PUSAT BPK. Taufiequrachman Ruki

CARA perpisahan ini dihadiri Ketua BPK dan Ny. mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama Hadi Poernomo; Wakil Ketua BPK dan Ny. Hasan dan dukungan dari seluruh pimpinan dan pelaksana BPK Bisri, serta para Anggota BPK beserta istri. Selain selama menjalankan tugasnya di BPK RI. Pria kelahiran A itu, Pejabat eselon I, II, dan III di lingkungan Rangkasbitung 18 Mei 1946 itu juga memohon maaf kerja Kantor Pusat BPK juga turut hadir. Khususnya, pejabat apabila ada salah dan khilaf serta sifat yang tidak berkenan struktural dan fungsional, beserta auditor pada Auditorat selama menjalankan tugas di BPK. Keuangan Negara (AKN) II BPK, dimana Taufiequrachman Dalam laporannya, Sekjen BPK Hendar Ristriawan Ruki yang selama ini menjadi pembinanya. mengatakan bahwa acara perpisahan ini merupakan bentuk Ketua BPK RI Hadi Poernomo merasakan kehilangan cinta, rasa hormat dan terima kasih dari seluruh jajaran BPK, sosok yang tegas dan selalu berkata dengan fakta. Mewakili khususnya bagi pelaksana BPK kepada Taufiequrachman segenap unsur di BPK, Hadi menyampaikan permohonan Ruki selama bertugas di BPK. Walau begitu, Hendar maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan maupun mengungkapkan bahwa perpisahan ini bukan berarti tindak-tanduk serta ucapan yang kurang berkenan di hati tidak bisa bertemu lagi secara fisik setiap harinya, tetapi Taufiequrachman Ruki. ‘pertemuan’ bisa dilakukan melalui media-media teknologi Sementara itu, Wakil Ketua BPK Hasan Bisri merasa informasi semacam handphone. beruntung karena BPK pernah memiliki seorang Plt. Auditor Utama AKN II BPK, I Gede Kastawa yang Taufiequrachman Ruki yang punya pengalaman segudang menyampaikan kesan-kesan terhadap Taufiequrachman sebagai aparat penegak hukum, baik di kepolisian maupun Ruki, menyatakan bahwa mantan pimpinannya itu KPK. Pengalaman beliau sangat berguna bagi BPK dalam merupakan sosok yang ‘angker’, sangat tegas, ‘sedikit memperkuat kapasitas BPK melakukan pemeriksaan emosional’, punya jiwa kebapakan, bekerja secara investigatif. profesional, dan punya jiwa kenegarawanan. Menurut I Taufiequrachman Ruki dalam sambutannya, Gede Kastawa, cerminan sosok Taufiequrachman Ruki

JUNI 2013 Warta BPK 25 AGENDA

Taufiequrachman Ruki menerima kenang-kenangan dari Ketua BPK RI Hadi Poernomo. Taufiequrachman Ruki berfoto bersama dengan jajaran Auditorat Keuangan Negara II.

Taufiequrachman Ruki berfoto dengan para Anggota BPK dan Istri. Taufiequrachman Ruki bercengkerama dengan para Anggota BPK RI.

26 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

tersebut berdasarkan polling yang dilakukan kepada profil perjalanan karier Taufiequrachman Ruki. Selain seluruh pegawai pada AKN II. Tak lupa I Gede Kastawa itu, ditayangkan juga video mengenai kesan-kesan dari mengucapkan rasa terima kasih atas bimbingan dan para pegawai BPK di lingkungan AKN II BPK terhadap arahan selama membina AKN II dan meminta maaf jika ada Tuafiequrachman Ruki selama memimpin dan membina kesalahan yang dilakukan para pegawai di AKN II selama mereka. beliau bertugas. Taufiequrachman Ruki terpilih sebagai Anggota BPK Kaditama Binbangkum Nizam Burhanuddin merasakan periode 2009-2014. Namun, masa jabatannya berakhir bagaimana Taufiequrachman Ruki selalu ingin memperjelas sebelum habis periode kepemimpinan BPK pada tahun permasalahan terutama dalam persoalan hukum. Dimana, 2014 nanti. Hal ini dikarenakan pada 18 Mei 2013 lalu, Ruki ketika ingin berdiskusi, meminta arahan dan bimbingan -begitu panggilannya- tepat berusia 67 tahun. Dalam UU kepadanya, harus jelas dulu apa permasalahan yang akan No.15 Tahun 2006 tentang BPK, diatur bahwa Ketua, Wakil didiskusikan. Ketua, dan Anggota BPK diberhentikan dengan hormat, Pada acara tersebut juga ditayangkan video mengenai salah satunya, jika usia telah genap 67 tahun. and

JUNI 2013 Warta BPK 27 AGENDA

Gaya Ketua BPK RI ketika menjelaskan peran BPK kepada peserta dialog terbuka.

perwakilan sepuluh perguruan tinggi Dialog Terbuka Ketua BPK di Sulteng ikut aktif dalam acara di Universitas Tadulako tersebut. Kegiatan yang merupakan bagian dari program “BPK Mendengar” itu MENGUPAS PERAN BPK digelar di Ruang Konferensi Gedung IT Center Kompleks Media Center Untad, Jumat (24/5) dengan tajuk: “Peran HINGGA “BIDIK MISI” BPK dalam Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara DIALOG TERBUKA KETUA BPK RI DI UNIVERSITAS TADULAKO Melalui Sistem Informasi”. (UNTAD) PALU, TENGAH, DINILAI TELAH MEMBERI Dialog dimoderatori Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPK RI, Hendar PENGAYAAN SEKALIGUS MEMBUKA WAWASAN SELURUH CIVITAS Ristriawan. Sebagai pembicara, Ketua AKADEMIKA UNTAD PERIHAL TATA KELOLA KEUANGAN NEGARA BPK RI, Hadi Poernomo didampingi YANG BAIK. PULUHAN MAHASISWA CURHAT SOAL PENYALURAN sejumlah pejabat BPK lain diantarnya, BEASISWA. UNTAD AKAN UNDANG HADI POERNOMO SECARA Ketua BPK Perwakilan Sulteng KHUSUS UNTUK CERAMAH. Sumardi, Tortama VI, Sjafrudin Mosii, Kepala Biro Humas dan Luar Negeri, Bahtiar Arif dan Kabiro Setpim IALOG terbuka Ketua sambutan hangat. Tak kurang Rektor Gunarwanto. Badan Pemeriksa Keuangan Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Ketua BPK RI, mengawali dialog (BPK) RI, Hadi Poernomo, Muh. Basir Cyio S.E, MS, para dekan, terbuka dengan memaparkan D di Untad mendapat dan ratusan mahasiswa, termasuk peran BPK RI dalam mewujudkan

28 Warta BPK JUNI 2013 AGENDA

transparansi dan akuntabilitas itu terjadi karena pengawasan atau dapat dijelaskan, BPK baru akan keuangan negara melalui sistem monitoring lemah. Karena itu, melalui lakukan field audit. Hal ini mengurangi informasi. Guna memahami tugas audit, sistem pengawasan dapat persinggungan auditor dan auditee. BPK RI, Hadi Poernomo kembali diperketat, sehingga anggaran negara Dengan sistem monitoring memaparkan legalitas yang melandasi yang tercecer dapat diselamatkan,” ujar diharapkan dapat tercipta suatu adanya BPK RI yang mencakup: Dasar Hadi Poernomo. kepastian hukum, mengurangi korupsi hukum, keberadaan BPK dalam Dengan keterbatasan sumber daya secara sistemik dan meningkatkan ketatanegaraan, nilai-nilai BPK, dan hak dan banyaknya tugas pemeriksaan penerimaan, meningkatkan efisiensi, dan kewajiban BPK. yang besar, BPK telah melakukan efektivitas belanja dan mendukung go Tentang dasar hukum, Undang- terobosan dengan mendorong green. Undang Dasar (UUD) 1945 mengamati peningkatan transparansi dan Selain itu satu hal yang juga BPK melalui undang-undang (UU) akuntabilitas melalui monitoring yang patut digarisbawahi, tambah dia, keuangan negara, UU perbendaharaan kuat. Sistem monitoring tersebut BPK RI merupakan lembaga yang negara, UU pemeriksaan dan menurut Ketua BPK akan “memaksa” independen dan profesional. Hal itu pengelolaan keuangan negara, dan semua pengelola patuh sehingga bisa sejalan dengan amanat UUD 1945 UU mengenai BPK. Dengan adanya mengurangi KKN yang timbul dari Pasal 23E Ayat 1, bahwa BPK secara berbagai landasan hukum tersebut, adanya niat dan kesempatan. konstitusional bebas dan mandiri. BPK memiliki keleluasaan melakukan Namun sistem monitoring pun, Sehingga nilai dasar yang diemban BPK pemeriksaan serta mengaudit kata Hadi, harus didukung dasar RI selalu mengedepankan integritas, anggaran negara. hukum sinergi dan konsistensi. Sistem independen, dan profesional. Dalam sistem ketatanegaraan, Hadi monitoring tersebut bisa di back-up Integritas berarti BPK merupakan Peornomo menegaskan BPK memiliki dengan memanfaatkan teknologi lembaga yang menjunjung tinggi kedudukan yang setingkat dengan informasi yang telah dibangun. Hasil nilai kejujuran dalam pemeriksaan presiden dan lembaga tinggi negara sistem informasi tersebut kemudian keuangan negara. Independen karena lain seperti: Majelis Permusyawaratan diintegrasikan menjadi pusat data BPK selalu menjaga marwahnya Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan informasi. Data-data tersebut akan untuk tidak dipengaruhi maupun Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan dilakukan “link – match” secara terpengaruh dengan hal-hal lain. Daerah (DPD), Mahkamah Agung (MA), otomatis. Profesional karena BPK bekerja sesuai Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Apabila ada data yang tidak hak dan kewajiban yang dimiliki. Yudisial (KY). matched, BPK akan lakukan Menyinggung manfaat audit Dalam melaksanakan tugasnya korespondensi dengan auditee yang yang banyak dipertanyakan para BPK telah memiliki kurang lebih memiliki data dan jika masih belum mahasiswa yang hadir, Hadi Poernomo 2.800 pegawai. Setiap tahunnya, BPK selalu melaksanakan audit Laporan Hasil Pemeriksaan terhadap 1.235 unit kerja di seluruh Indonesia. Unit kerja yang dimaksud sudah termasuk seluruh kabupaten dan kota, provinsi, lembaga-lembaga, hingga kementerian. Audit dilakukan untuk melihat hasil pengelolaan anggaran di setiap unit. BPK RI harus menyelesaikan pemeriksaan dalam waktu 2 bulan sejak diterimanya laporan keuangan dari pemerintah. Dari audit itu dapat diukur hasil kinerja masing-masing entitas. Hadi menegaskan, audit secara berkala dapat meminimalkan tindak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). “KKN dapat terjadi karena adanya dua hal: Kesempatan dan niat. Dua peluang Ketua BPK RI, Hadi Poernomo di tengah-tengah peserta dialog terbuka.

JUNI 2013 Warta BPK 29 AGENDA

Ketua BPK RI Hadi Poernomo foto bersama dengan para mahasiswa Tadulako. Ketua BPK RI, Hadi Poernomo menerima cinderamata dari Rektor Untad, Muhammad Basir. menegaskan, melalui audit sistem Poernomo. dibangun. pengawasan dapat diperketat Menjawab pertanyaan soal audit Menanggapi paparan Ketua sehingga banyak anggaran negara online, Hadi Poernomo menuturkan BPK RI tersebut, Rektor Untad, Prof. yang bisa diselamatkan. Sebagai bahwa sejak tahun 2010, BPK RI Muhammad Basir, menyatakan bahwa contoh Hadi menunjuk kasus Century telah merintis sistem audit elektronik kehadiran Hadi Poernomo di Untad dan Hambalang yang merupakan hasil (e-audit) yang dilandasi link and match. merupakan anugerah sekaligus dari audit BPK. Dijelaskan oleh Hadi Poernomo, kehormatan yang luar biasa bagi Namun demikian Hadi Poernomo kurang dari tiga bulan setelah dilantik Universitas Tadulako. perlu memberikan pemahaman pada 26 Oktober 2009, ia bersama “Ini bukan lagi dialog terbuka, tapi bahwa BPK RI tidak serta-merta jajarannya langsung menggagas semacam kuliah kilat yang memberi membuka hasil pemeriksaan itu penerapan e-audit. E-audit ini pengayaan yang sangat berharga bagi kepada publik. Bila ada temuan, maka menjadikan BPK dapat melaporkan seluruh peserta yang ikut dalam dialog hasil temuan itu akan diserahkan atau melakukan pemeriksaan tanpa terbuka ini,” ujar Basir. kepada penegak hukum. Dalam hal ini, harus bertemu dengan pihak yang Lebih lanjut dia juga menegaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diperiksa. bahwa selama ini Hadi Poernomo Kepolisian, dan Kejaksaan. Sehingga, selain efektivitas, juga dikenal sebagai salah satu “orang tua” “Mereka yang berwenang dapat mengurangi dampak negatif bagi sekitar 60 Perguruan Tinggi di menyelidiki hasil audit itu,” ujar Hadi lainnya, seperti kongkalingkong dan hal Indonesia. “Kepada beliaulah kami Poernomo. lain yang dapat mempengaruhi hasil semua sering curhat dan mengadu soal Terhadap hasil pemeriksaan, pemeriksaan. Juga, dapat menyatukan permasalahan yang kita hadapi,” ujar BPK RI akan memberikan opini. Unit Indonesia dalam satu sistem. Dan itu Rektor Universitas Tadulako tersebut. yang hasil pemeriksaannya sangat merupakan tujuan utama dari e-audit baik, diberikan opini wajar tanpa ini. Karena itu, lanjutnya, segenap pengecualian (WTP). Untuk unit yang “Program itu kami paparkan di civitas akademika Untad mengapresiasi masih diberikan beberapa koreksi hadapan Presiden saat rapat dengan kehadiran BPK di Kampus Untad. akan diberikan opini wajar dengan pemimpin lembaga negara. Presiden “Ketua BPK merupakan pejabat dengan pengecualian (WDP). Dan jika semua memberikan apresiasinya atau inisiatif tingkat kepadatan aktivitas yang laporan tidak sesuai, maka BPK tidak itu,” ujar Hadi Poernomo. tinggi. Namun, dengan kerendahan segan memberikan opini tidak wajar. Soal keamanan sistem ini, hati, masih menyempatkan datang “Ada juga, jika unit tertentu Hadi Poernomo menegaskan untuk melakukan dialog di Untad. terkesan tertutup dalam pemeriksaan, bahwa sistem ini sudah di-protect Karena itu kami berniat akan karena itu BPK RI berhak untuk tidak sedemikian rupa sehingga keamanan kembali mengundang Ketua BPK RI memeriksa sehingga kami akan dan kerahasiaannya akan terjamin secara khusus agar kami mendapat memberikan opini disclaimer (tidak sehingga hacker pun dipastikan tak pengayaan yang lebih banyak lagi,” memberikan pendapat),” ujar Hadi bisa mengacak-acak sistem yang telah katanya. bd

30 Warta BPK JUNI 2013 BPK DAERAH

DARI GEDUNG BARU MENUJU TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN EFISIEN

KETUA BPK RI, HADI POERNOMO, BERHARAP GEDUNG BARU BPK prasasti, menekan tombol peresmian RI PERWAKILAN SULAWESI TENGAH MAMPU MEMACU KINERJA serta menggunting pita yang membentang di pintu utama gedung SELURUH JAJARANNYA, SERTA BERMANFAAT BAGI LINGKUNGAN baru. PEMPROV SULAWESI TENGAH DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA Selain hadir Ibu Hadi Pernomo, KEUANGAN YANG BAIK DAN EFISIEN. peresmian gedung baru ini juga disaksikan beberapa pejabat teras BPK antara lain: Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan, Auditor Utama Keuangan Negara VI, Sjafrudin Mosii, Kepala Biro Humas dan Luar Negeri, Bahtiar Arif dan Kabiro Setpim Gunarwanto. Selain itu juga hadir Kalan BPK Sulawesi Barat, Walikota Palu, pimpinan DPRD Sulbar dan DPRD Palu, Camat Palu Selatan, serta para karyawan BPK RI setempat. Dalam laporannya Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Tengah, Sumardi, menyampaikan sejak resmi berdiri 16 November 2007, BPK perwakilan Sulawesi Tengah awalnya menempati gedung eks kantor-kantor bagian proyek RADP Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian di lahan yang sama. Saat proses pembangunan gedung baru, papar Kalan, jajarannya harus menempati gedung lainnya. Saat itu seluruh pelaksanaan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Tengah Sumardi. fungsi dan tugas pokok BPK RI Sulawesi Tengah dilakukan di ETELAH enam tahun akuntabel, dan transparan. gedung kantor pelayanan PBB Palu didirikan, Badan Pemeriksa Gedung berlantai tiga yang yang merupakan pinjaman dari Keuangan (BPK RI) bertengger di jantung kota Palu ini kementerian keuangan. Dengan S perwakilan Sulawesi diresmikan langsung oleh Ketua BPK berdirinya gedung baru maka pada Tengah kini telah memiliki gedung Hadi Poernomo pada 24 Mei 2013. tanggal 30 Mei 2012 kantor itu telah baru. Di gedung yang megah inilah Didampingi Gubernur Sulawesi dikembalikan dalam kondisi baik. kelak masyarakat berharap adanya Tengah, H , Ketua Pembangunan gedung kantor peningkatan kesejahteraan melalui BPK RI memimpin jalannya prosesi BPK RI perwakilan Sulawesi Tengah tata kelola keuangan Pemprov peresmian yang berlangsung dimulai sejak 6 Desember 2010, yang Sulawesi Tengah yang baik, efisien, sederhana dengan menandatangani dibiayai DIPA BPK RI Pusat tahun

JUNI 2013 Warta BPK 31 BPK DAERAH

anggaran 2010/2011, dan telah selesai pembangunannya 30 Desember 2011. Kurang lebih satu setengah tahun menempati kantor pelayanan PBB Palu, maka terhitung sejak 7 Mei 2012 operasionalisasi BPK RI Sulawesi Tengah dilaksanakan di kantor baru. Pengadaan bangunan gedung dilaksanakan melalui pelelangan umum untuk pelaksanaan konstruksi dan seleksi umum untuk konsultan perencanaan konsultan manajemen kontruksi. “Sebagai konsultan perencana dilaksanakan oleh PT Mitra Plan Consultant Jakarta, sebagai pelaksana konstruksi dilakukan PT Adhi Karya Makasar. Dan sebagai konsultan manajemen konstruksi dilaksanakan PT Farida Consultant Suaranaya,” tandas Kepala Perwakilan (Kalan). Pembangunan kantor baru tersebut, tambah Kalan, dimaksudkan untuk mewujudkan fasilitas kantor yang dapat menunjang tugas operasional dengan memberikan kenyamanan dan bisa memotivasi serta mengakomodasi peningkatan Ketua BPK RI Hadi Poernomo menekan tombol sebagai tanda peresmian Kantor Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Tengah. kinerja ke depan atas tugas pokok dan fungsi BPK. Rapat, dan Auditorium. unit pelaksana tugas pokok atau Bangunan gedung terdiri atas Bangunan gedung kantor pemeriksa, dan 61 orang unit banggunan utama tiga lantai seluas dilengkapi sarana dan prasarana penunjang/pendukung. 3.275 m2 dan bangunan penunjang yang sangat memadai sebagai Dari 40 orang pemeriksa atau di atas tanah seluas 8.904 m2. penunjang operasional kerja untuk pelaksana tugas pokok tersebut Gedung utama yakni lantai 1 dan 2 meningkatkan peran BPK RI dalam menangani 12 entitas pemerintah dimanfaatkan untuk unsur pelaksana mendorong terciptanya tata kelola daerah di Sulteng, termasuk BUMD, penunjang dan pendukung. Lantai 1 keuangan negara atau daerah baik di BUMN, yang berada di masing-masing meliputi: ruang Sub Bagian Umum, lingkungan auditee yang transparan daerah Pemda Sulteng. “Dan mulai ruang Sub Bagian Hukum dan Humas, dan akuntabel. tahun depan jumlah entitas menjadi ruang perpustakaan, ruang Pusat “Dalam melaksanakan tugasnya, 14 sehubungan dengan pemekaran Informasi dan Komunikasi, ruang pers, BPK RI Perwakilan Sulteng tentu dua kabupaten di Provinsi Sulteng poliklinik dan ruang arsip. memerlukan dukungan sumber daya tahun 2013,” ucapnya. Selanjutnya lantai dua meliputi manusia (SDM) yang memadai baik ruang: Sub Bagian Keuangan, Sub secara jumlah maupun kualitas,” ujar Mampu Meningkatkan Kinerja Bagian SDM, Sub Bag Sekretariat Sumardi. Sementara itu dalam sambutannya Kepala Perwakilan, ruang Kepala Saat ini menurut dia SDM yang Ketua BPK Hadi Poernomo Perwakilan, ruang Server, ruang dimiliki BPK RI Sulteng 101 orang. menyampaikan rasa gembiranya atas Command Center dan ruang rapat Rinciannya, jumlah PNS sebanyak selesainya pembangunan kantor Kalan. Sementara itu khusus lantai 78 orang, CPNS 3 orang dan tenaga BPK RI Perwakilan Sulawesi Tengah. tiga digunakan untuk tugas pokok kontrak 20 orang. Terdiri dari 15 Menurutnya saat ini BPK telah atau para pemeriksa yang meliputi wanita dan 86 pria. Penempatan memiliki 33 kantor perwakilan di ruang Pejabat Fungsional Pemeriksa, pegawai terbagi: 40 orang pada semua Provinsi di Indonesia. ruang kepala Sub Auditorial, ruang

32 Warta BPK JUNI 2013 BPK DAERAH

65 persen. Sementara itu daerah biasanya masih sekitar 40 persen, dari 12 pemerintah daerah, delapan yang meraih WTP,” ucap Hadi Poernomo. Menurutnya, perkembangan kualitas tersebut sangat menggembirakan dan harus diapresiasi sebab harus diakui bukan hal mudah untuk mendapatkan WTP, mengingat perkembangan peraturan terkait pengelolaan keuangan daerah sangat dinamis, dan pemerintah daerah harus mampu mengikuti perkembangannya di tengah keterbatasan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah yang ada, jelas Hadi. Dia optimistis, dengan kerja Suasana acara peresmian gedung baru BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah. keras setiap Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, jumlah LKPD yang memperoleh opini “Mudah-mudahan gedung baru ketentuan yang berlaku. Namun WTP akan terus meningkat. Karena itu ini mampu memberi inspirasi bagi demikian Hadi pun mengingatkan, BPK Perwakilan Sulawesi Tengah pun, seluruh jajaran BPK RI Perwakilan atas kerjasama itu Kepala BPK akan terus pula meningkatkan kualitas Sulawesi Tengah untuk meningkatkan menggaris-bawahi bagaimana kerja pemeriksaannya guna mendorong kinerjanya, terutama dalam sama dan sinergi yang terjalin itu tidak peningkatan kualitas pengelolaan mendukung dan menunjang tugas- melupakan nilai dasar yang dianut keuangan daerah. tugas BPK RI, serta bermanfaat bagi BPK yakni independensi, integritas, Terkait opini WTP atas LKPD, Ketua lingkungan Pemprov Sulawesi Tengah dan profesionalisme. BPK RI ini merasa perlu memberi dalam melakukan sinergi guna Selain itu Hadi Poernomo juga pemahaman kepada semua. mewujudkan tata kelola keuangan mengaku bangga dengan apa yang Dikatakannya, opini tersebut terkait yang baik dan efisien,” ujar Hadi telah dicapai Provinsi Sulawesi dengan kewajaran penyajian laporan Poernomo sesaat setelah menekan Tengah saat ini. Menurutnya dalam keuangan dilihat dari kesesuaiannya tombol peresmian. hal perkembangan pengelolaan dengan standar akuntansi Selanjutnya kepada kepala keuangan negara khususnya, hasil pemerintahan dan prinsip akuntansi perwakilan dan jajaran BPK Provinsi yang ditunjukkan Provinsi Sulteng yang diterima umum di Indonesia. Sulawesi Tengah, Hadi berpesan dalam beberapa tahun terakhir “Bagi Pemda yang memperoleh agar mereka dapat memelihara terbilang positif. opini WTP bukan jaminan bahwa gedung yang dibangun dengan uang Berdasarkan laporan hasil di Pemda tersebut tidak terjadi rakyat itu sebaik-baiknya. “Mudah- pemeriksaan atas Laporan Keuangan ketidakekonomisan, ketidakefisienan, mudahan kantor ini memberikan Pemerintah Daerah (LKPD) 12 entitas dan ketidakefektifan dalam kenyamanan penghuninya, serta pemerintah daerah di Sulteng, pengelolaan keuangannya. Bahkan dapat dimanfaatkan dengan baik,” perolehan opini Wajar Tanpa tidak ada jaminan dengan opini WTP tambahnya pula. Pengecualian (WTP) menunjukkan tersebut berarti tidak ada korupsi,” Pemanfaat itu, menurut Hadi peningkatan. Dari LKPD tahun 2010 tegasnya. Poernomo, termasuk dalam yang tak satu pun entitas berhasil Ditegaskan, opini WTP merupakan meningkatkan kerjasama dan sinergi memperoleh WTP, meningkat di hasil pemeriksaan keuangan. untuk memenuhi amanat dan tugas tahun 2011 dengan 3 Kabupaten dan Sedangkan untuk melihat kinerja bersama antara semua pihak dalam semakin dalam hasil pemeriksaan dari pengeloaan keuangan dilakukan hal keperluan konsultatif antara BPK LKPD tahun 2012 menjadi 8 melalui pemeriksaan mekanisme Perwakilan Sulteng dengan legislatif kabupaten/kota peraih WTP. kinerja. Sementara untuk menemukan atau Pemerintah Daerah sesuai “Di Sulteng capaiannya sudah

JUNI 2013 Warta BPK 33 BPK DAERAH

adanya korupsi, apabila dari telah ditetapkan sesuai visi dan misi pengelolaan keuangan. pemeriksaan keuangan dan atau BPK RI. “Dengan meningkatnya pemeriksaan kinerja belum cukup Karena hasil pemeriksaan kinerja kesempatan untuk konsultasi dan bukti, maka dilakukan melalui pada dasarnya dapat memberikan koordinasi yang lebih intensif, kiranya pemeriksaan investigatif. rekomendasi terhadap perbaikan- akan diikuti pula dengan percepatan Sehingga, pesannya, upaya perbaikan atas kelemahan-kelemahan upaya-upaya perbaikan kinerja yang memperoleh WTP hendaknya seiring yang ada dalam pengelolaan lebih merata dalam hal pengelolaan dengan upaya mencapai kinerja yang keuangan ngara dan daerah, maka keuangan pemerintah daerah yang baik dalam pengelolaan keuangan. dengan adanya fasilitas itu dia akan ada di wilayah Provinsi Sulawesi Dimana setiap program dan kegiatan meminta seluruh jajaran aparatur Tengah,” tegasnya. dilakukan secara ekonomis, efisien, pemerintah daerah, baik di tingkat Upaya perbaikan pengelolaan efektif, serta tidak terjadi korupsi. provinsi maupun kabupaten dan keuangan daerah merupakan Dengan kata lain, tandasnya kota se-Provinsi Sulawesi Tengah, kewajiban pemerintah daerah, yang lagi, Pemda harus mengupayakan dapat memanfaatkan momentum di dalamnya disertakan dengan upaya pengelolaan keuangan daerah ini sebagai upaya meningkatkan peningkatan kapasitas maupun dapat dilaporkan dengan baik kualitas dan kompetensi dalam kapabilitas sumber daya manusia yaitu memperoleh WTP dan dapat hal pengelolaan keuangan daerah dalam bidang keuangan. dimanfaatkan sesuai peruntukannya mulai dari tahap perencanaan, Hal ini menurut dia dapat untuk mensejahterakan masyarakat. penganggaran, sampai pertanggung- terwujud bila seluruh pihak dapat “Dengan demikian, idealnya upaya jawaban. saling bersinergi. Hubungan harmonis meraih WTP juga dibarengi dengan upaya mencapai kinerja terbaik dan tidak korupsi,” tukas Hadi.

Sarana Meningkatkan Kualitas Sedangkan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola memuji pembangunan gedung BPK RI Perwakilan Sulawesi Tengah yang tertata baik dan dilengkapi fasilitas yang sangat memadai. “Terus terang saya sangat iri dengan fasilitas kantor dan pengaturan ruangan yang sistematis, apik, dingin dan dilengkapi lift pula,” selorohnya. Menurut Gubernur, adanya Kantor BPK RI Perwakilan Sulawesi Tengah yang representatif ini tentunya tidak semata-mata untuk memangkas jarak antara Palu dan Jakarta. Lebih dari itu, semakin dekatnya obyek pemeriksaan Ketua BPK RI Hadi Poernomo berfoto bersama dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola didampingi pejabat BPK RI dan Pemda Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan Palu. serta cakupan pemeriksaan yang lebih luas dari BPK RI terhadap pengelolaan keuangan negara di Dia yakin dengan adanya kantor dan interaktif yang telah dilakukan wilayah Sulawesi Tengah, tentunya baru BPK RI Perwakilan Provinsi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi akan diikuti pula oleh peningkatan Sulawesi Tengah di Palu, tentunya Tengah dan Pemerintah Kabupaten/ fokus pemeriksaan pada pemeriksaan akan memudahkan proses konsultasi Kota dengan BPK RI selama ini kinerja yang bermuara pada dan koordinasi atas permasalahan- semoga dapat dipertahankan dan tercapainya sasaran-sasaran yang permasalahan yang timbul dalam hal terus ditingkatkan. bd

34 Warta BPK JUNI 2013 BPK DAERAH

KEPALA PERWAKILAN BPK SUMATERA UTARA, MUKTINI: E-AUDIT JADI PROGRAM PRIORITAS SEJAK DIPERCAYA MENJADI KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) SUMATERA UTARA, MUKTINI BERTEKAD MEWUJUDKAN PROGRAM E-AUDIT DI SUMATERA UTARA. KARENA ITU E-AUDIT MENJADI PROGRAM UNGGULANNYA. Kepala BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Muktini

AGI Muktini, dipercaya menjadi Kepala setiap kali penyampaian laporan keuangan ia juga selalu Perwakilan BPK Sumatera Utara sepertinya menghimbau agar para entitas meningkatkan laporan memiliki tantangan tersendiri. Maklum, keuangannya. Setidaknya bila entitas dapat memperbaiki B pengelolaan dan pertanggungjawaban laporan keuangannya dapat meningkatkan perolehan keuangan daerah di wilayah Provinsi Sumatera opininya. Utara masih membutuhkan peningkatan. Buktinya Selain itu tak kalah pentingnya, Muktini juga selalu dari 34 entitas di Sumatera Utara, hanya 3 entitas menghimbau kepada entitas untuk menindaklanjuti yang memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). temuan BPK yang dapat mempengaruhi perolehan “Sedangkan yang memperoleh disclaimer sebanyak 10 opininya. Sebab selama ini dalam pandangan Muktini, entitas. Selebihnya memperoleh opini Wajar Dengan tindak lanjut terhadap temuan BPK masih kurang. Pengecualian (WDP),” kata Muktini Akibatnya BPK selalu menemukan kasus serupa di laporan Masih minimnya entitas yang memperoleh opini keuangan tahun berikutnya. Salah satunya yang seringkali WTP menurut Muktini karena masih terkendala Sumber menjadi temuan berulang yakni mengenai pengelolaan Daya Manusia (SDM). Sudah begitu, pemahaman kepada aset. “Temuan lagi yang sering terjadi yakni kas tekor,” kata daerah untuk mencapai opini WTP juga masih kurang. Muktini. Untuk itu sejak dipercaya menjadi Kepala BPK Perwakilan Sekalipun begitu, lanjut Muktini, tidak sedikit pula Sumatera Utara pada November 2011, Muktini senantiasa kepala daerah yang memiliki komitmen memperbaiki memberikan pencerahan mengenai pengelolaan dan opini. Salah satunya seperti Pemerintah Kota Medan. pertanggungjawaban keuangan yang baik. Selain itu Sebelumnya Pemkot Medan sempat memperoleh

JUNI 2013 Warta BPK 35 BPK DAERAH

disclaimer. Namun tahun berikutnya akan melakukan pemeriksaan ia Untuk itu lanjut Muktini, dalam opini meningkat menjadi Wajar senantiasa mengingatkan agar para melaksanakan program e-audit, Dengan Pengecualian (WDP). auditor tidak melakukan tindakan pihaknya berupaya memberikan Bahkan kini Pemkot Medan sudah yang tidak diperkenankan. Selain itu perhatian khusus. Sebab bila tidak, memperoleh opini Wajar Tanpa mereka juga harus menandatangani seringkali pelaksanaan program ini Pengecualian (WTP). “Jadi, komitmen fakta integritas. “Saya kira mereka kurang mendapat perhatian dari para kepala daerah itu penting untuk mempunyai komitmen yang bagus,” entitas. Ia mencontohkan, misalnya mengajak aparaturnya mengelola kata Muktini. ia sempat beberapa kali melakukan keuangannya dengan baik,” tutur Dengan begitu ke depan, Muktini pemasangan agen konsolidator di Muktini. berharap, para auditor di BPK beberapa pemda karena komputernya Menyinggung hubungan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara hilang atau rusak. “Jadi butuh dengan entitas, Muktini juga selalu akan memiliki reputasi yang baik perhatian khusus dan harus kami berusaha menjaga jarak dengan dalam menjalankan tugas utama kawal,” kata Muktini. entitas. Pasalnya tidak jarang setiap melakukan pemeriksaan. Sebab dalam Karena itu dalam menerapkan kali ada temuan ada kepala daerah pandangannya, untuk menjadikan program e-audit, lanjut Muktini, yang berusaha menemuinya. BPK Perwakilan Provinsi Sumatera pihaknya juga telah membuat proyek Namun ia selalu menolak bertemu. Utara menjadi institusi yang disegani percontohan di beberapa Pemerintah Sebaliknya ia meminta kepala daerah dibutuhkan auditor yang memiliki Daerah. Ada lima pemda yang menyampaikan bantahan dengan integritas. dijadikan pilot project. Salah satunya disertai datanya. “Saya jelaskan Pemda Dairi dan Langkat. Daerah cara penyelesaiannya dengan menindaklanjuti rekomendasinya,” kata Muktini. Selain itu bagi BPK Perwakilan Tahun 2004 Sumatera Utara sejumlah kendala diharapkan semua entitas juga masih dihadapi. Salah satunya mengenai keterbatasan jumlah sudah menerapkan e-audit pemeriksa di kantornya. Bayangkan dengan jumlah entitas sebanyak 34, ia hanya memiliki pemeriksa 28 orang. Akibatnya saat melakukan Memprioritaskan Program tersebut selain telah memiliki SDM pemeriksaan selalu kekurangan e-Audit mumpuni juga memiliki infrastruktur pemeriksa. “Kami berusaha menyiasati Salah satu program yang kini IT yang memadai. Harapannya dengan jadwal pemeriksaan agar tidak sedang digalakkan menurut Muktini adanya pilot project itu dapat menjadi bersamaan,” kata Muktini. yakni implementasi program e-audit. percontohan bagi daerah lain. Selain itu dengan kurangnya SDM, Sebab dalam pandangannya, Sekalipun begitu Muktini merasa juga berdampak pada peningkatan pelaksanaan e-audit di Pemerintah bersyukur, program e-audit ini kapasitas pemeriksa. Hal ini Daerah Sumatera Utara memang ternyata mendapat respon yang disebabkan karena para auditor tidak masih tertinggal jika dibandingkan baik dari para kepala daerah. Bahkan bisa mengikuti diklat peningkatan daerah seperti di pulau Jawa. sebagian besar kepala daerah kapasitas karena banyaknya tugas Banyak faktor yang menjadi mendukung program tersebut. Hanya pemeriksaan. Sementara di sisi lain, kendala. Salah satunya menurut saja masalahnya menurut Muktini, auditor juga perlu mengikuti diklat Muktini yakni masih minimnya modal komitmen kepada daerah saja untuk meningkatkan kompetensinya. infrastruktur dan Sumber Daya belum cukup untuk menerapkan “Untuk itu kami mengharapkan ada Manusia yang memahami Informasi program e-audit. Dibutuhkan penambahan jumlah SDM,” kata Teknologi (IT) di setiap Pemda. dukungan dan kemampuan SDM yang Muktini. Selain itu kendala lain yakni dengan memadai. Sebab dalam pandangan Sekalipun begitu Muktini juga jaringan internet yang belum merata Muktini , tidak semua Pemda memiliki ingin memberikan warna yang baik ke beberapa daerah yang terpencil. SDM yang khusus menangani bagi kantor BPK Perwakilan Provinsi “Program e-audit menjadi prioritas e-audit. Seringkali yang menangani Sumatera Utara. Salah satunya kami,” kata Muktini ketika ditemui program ini staf pemda yang juga dengan berupaya menjaga integritas WARTA BPK di ruang kerjanya, akhir memiliki tugas lain. Akibatnya ketika para auditornya. Karena itu setiap Mei lalu. waktunya mengirim data seringkali

36 Warta BPK JUNI 2013 BPK DAERAH

lupa. “Sehingga kita harus sering mengingatkan mereka,“ kata Muktini. Selain itu yang tidak kalah penting dalam menerapkan e-audit yakni dukungan infrastruktur. Menurut Muktini sebagian besar infrastruktur yang dimiliki sejumlah pemda juga masih minim. Belum lagi ditambah dengan fasilitas jaringan internet yang tidak memadai. Akibatnya dari 34 entitas di Sumatera Utara, baru lima entitas yang sudah terhubung secara online ke pusat data BPK. “Kalau di daerah yang jauh, mengeluhkan jaringan internet yang tidak stabil,” kata Muktini. Sejumlah daerah menurut Muktini juga kerap mempertanyakan keamanan data. Mereka khawatir datanya dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu pihaknya juga selalu menyakinkan entitas bahwa data yang dikirim aman karena BPK telah bekerjasama dengan Sandi Negara. Sekalipun begitu sejumlah kendala juga masih dihadapi BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Salah satunya belum adanya tenaga IT yang andal. Karena itu pengembangan program ini belum maksimal. Namun pihaknya juga selalu meningkatkan kemampuan tenaga IT dengan menyelenggarakan workshop dengan mendatangkan tenaga dari biro TI. Diakui Muktini, dengan adanya program e-audit ini sangat membantu para auditor dalam melakukan tugasnya melakukan pemeriksaan. Sebab dengan Gedung Perwakilan BPK Provinsi Sumatera Utara adanya program e-audit ini dapat membantu pekerjaan para pemeriksa. Muktini mengharapkan di tahun e-audit,” kata Muktini. Diantaranya program e-audit ini 2014 program e-audit sudah dapat Bekal pengalaman menjadi kepala dapat membantu pekerjaan auditor diterapkan di semua entitas. Untuk itu perwakilan BPK RI Provinsi baik saat perencanan pemeriksaan di tahun ini ia berencana melakukan Selatan dan sepertinya maupun pada tahap pelaksanaan pelatihan implementasi e-audit. menjadi bekal bagi Muktini untuk pemeriksaan. Buktinya hingga saat Untuk itu ia mengharapkan biro TI mengembangkan kantor perwakilan ini program e-audit sudah dapat memberikan pelatihan kepada para Sumatera Utara yang dipimpinnya diterapkan di pemeriksaan perjalanan auditor. “Dengan adanya pelatihan sejak November 2011. Salah satu dinas dan perpajakan. “Ke depan para auditor dapat mengatasi ukuran keberhasilannya yakni dalam kita sedang mengembangkan untuk persoalan yang selama ini dialami mengimplementasikan program pemeriksaan lainnya,” kata Muktini. dalam mengimplementasikan e-audit di Sumatera Utara. bw

JUNI 2013 Warta BPK 37 ROAD TO WTP

DELAPAN TAHUN KOTA PALU MENUNGGU OPINI WTP

BPK RI PERWAKILAN SULAWESI TENGAH AKHIRNYA MEMBERIKAN memperoleh Opini WTP menambah OPINI WTP TERHADAP LKPD 2012 KOTA PALU. MESKI MASIH ADA jumlah entitas di Provinsi Sulawesi Tengah yang meraih opini tertinggi BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERBAIKI, NAMUN PERJUANGAN dalam hal Laporan Keuangan PEMERINTAH KOTA PALU PANTAS MENDAPAT APRESIASI. Pemerintah Daerah manjadi 8. Sebelumnya, BPK RI juga telah memberikan opini yang sama kepada Pemda Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Poso. Rusdy Mastura yang terpilih menjadi Walikota Palu untuk kedua kalinya memaparkan, sejak berdirinya BPK RI Perwakilan Sulawesi Tengah pada 2007, hasil LKPD Pemkot Palu memang sempat mengalami pasang surut. Bahkan pada tahun 2008 dan 2009 BPK RI sempat tidak memberikan opini terhadap LKPD Pemkot Palu. Penyebabnya, menurut Rusdy Mastura, ada beberapa hal. Antara lain keterbatasan Sumber Daya Manusia Rusdy Mastura, Walikota Palu yang belum sepenuhnya menguasai standar pelaporan keuangan yang AHUN 2012 tampaknya seluruh pejabat Pemkot Palu, terutama baik. Selain itu ada pula masalah aset menjadi tahun kemenangan para pengelola keuangan sepertinya Pemkot yang data-datanya belum bagi Pemerintah Kota Palu mendapat suntikan semangat baru tertata secara baik dan sistematis. T dalam bidang tata kelola untuk mempertahankan predikat Namun setelah dilakukan keuangan daerah. Bayangkan setelah ini,” ujar Walikota Palu, Rusdy Mastura pembenahan di sana sini dan terus delapan tahun, dimana setiap tahun ketika diwawancarai Warta BPK dan melalukan tertib administrasi, harus begulat dengan berbagai di Bandara Mutiara Palu yang kini sejak tahun 2010, LKPD Pemkot Palu permasalahan yang selalu muncul menjadi Bandara Said Idrus bin Salim mulai membaik. Meski di sana-sini dalam Laporan Keuangan Pemerintah Aljufri. masih ada kekurangan atau catatan, Daerah-LKPD, di tahun 2012, LKPD Seperti diketahui, Rabu (22/5) lalu namun hasil audit yang dilakukan BPK Pemkot Palu berhasil mendapat opini BPK RI perwakilan Sulawesi Tengah RI perwakilan Sulawesi Tengah mulai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari telah memberikan opini Wajar Tanpa memberikan opini Wajar Dengan Badan Pemeriksa Keuangan RI. Pengecualian (WTP) atas Laporan Pengecualian (WDP). Akhirnya di “Delapan tahun bukanlah Keuangan Pemerintah Daerah-LKPD tahun 2012 kita mulai merasakan waktu yang pendek untuk menanti tahun 2012. Ini adalah untuk kali manisnya hasil kerja keras itu ketika datangnya opini WTP dari BPK RI. Saya pertama Pemkot Palu mendapatkan BPK RI memberikan opini WTP di sekarang benar-benar merasa “plong”. opini paling bergengsi dari BPK RI. tahun 2012. Lega sekali. Terus terang kami beserta Keberhasilan Pemkot Palu “Harus diakui, keberhasilan ini tak

38 Warta BPK JUNI 2013 ROAD TO WTP

Walikota Palu Rusdy Mastura memberikan ucapan selamat kepada Ketua BPK RI Hadi Poernomo, saat menghadiri peresemian gedung BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah. lepas dari pembinaan yang selama ini gampang. Jadi kita sudah tahu pertanggungjawaban penggunaan diberikan BPK RI perwakilan Sulawesi di mana kelemahan-kelemahan keuangan Pemkot Palu kepada Tengah. Kuncinya selain kita selalu sebelumnya,” ujarnya. masyarakat, sehingga nantinya aktif melakukan konsultasi, kita juga Sementara itu menanggapi masyarakat bisa tahu dan semakin selalu melaksanakan catatan dan pernyataan Ketua BPK RI, Hadi menaruh kepercayaan kepada kita,” petunjuk yang dianjurkan BPK RI. Poernomo yang menegaskan bahwa ujar Rusdy bersemangat. Sinergi seperti itulah yang akhirnya opini WTP bukan berarti bebas Di bagian lain, Wakil Ketua berhasil mengantarkan kami pada korupsi, sehingga seyogianya opini DPRD Kota Palu Yos Sudarso juga pelaporan tata kelola keuangan yang WTP harus diikuti dengan keefektifan mengharapkan apa yang telah baik,” katanya lagi. dan keefisienan, Rusdy menyatakan dicapai saat ini dapat dipertahankan, Lebih lanjut Rusdy menambahkan sangat sependapat. Karena dengan karena opini tersebut sebagai bukti apa yang telah dicapai saat ini ke adanya opini WTP tersebut dia selalu bahwa kinerja pemerintah sudah depan akan dijadikan tolak ukur mengingatkan jajarannya agar lebih berjalan dengan baik. Yos Sudarso untuk pembuatan pelaporan di tahun hati-hati, lebih profesional dan tak juga menegaskan pihaknya juga akan berikutnya. Bahkan dia bertekad segan-segan melakukan konsultasi tetap memantau proses perbaikan di masa mendatang dia akan dengan BPK RI perwakilan Sulteng yang dilakukan pemerintah Kota Palu menyempurnakan lagi. Apalagi ke sehingga setiap penyimpangan bisa ke depan. “Atas laporan keuangan depan cakupan kualitas penilaian yang terdeteksi sejak dini. Pemerintah Kota Palu tahun anggaran akan dilakukan BPK RI semakin tajam “Opini WTP ini tentu sangat 2012, sehingga hasil pemeriksaan dan dalam. berarti bagi kami. Ini bukan sekadar yang diberikan kepada kami hari ini “Karena sudah ada contoh. Jadi rapor tentang pertanggungjawaban diterima dengan sepenuh hati dan kalau ibarat kita jalan sudah ada pengelolaan kekuangan Kota Palu siap untuk ditindak lanjuti,” kata Yos jalannya. Artinya jalannya kita ke kepada pemerintah pusat. Tapi lebih ketika menerima LHP LKPD Kota Palu. depan harus lebih baik dan lebih dari itu hasil ini merupakan bentuk bd

JUNI 2013 Warta BPK 39 ANTAR LEMBAGA

SEPAKAT “BERSIH-BERSIH” DI LEMBAGA PERADILAN KOMISI YUDISIAL (KY) BERSAMA LEMBAGA PERLINDUNGAN untuk meningkatkan sumber daya SAKSI DAN KORBAN (LPSK) SERTA LEMBAGA NEGARA PENGAWAS masing-masing lembaga, sosialisasi kelembagaan tentang tugas, fungsi, PELAYANAN PUBLIK ATAU OMBUDSMAN MENANDATANGANI kewenangan, dan kesepahaman NOTA KESEPAHAMAN MENGENAI PERADILAN BERSIH. UPAYA ini sebagai upaya meningkatkan MEWUJUDKAN KERJA SAMA DI BIDANG PENGAWASAN HAKIM, pengetahuan dan pemahaman PELAYANAN PUBLIK, SERTA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. masing-masing lembaga kepada masyarakat. “Nota kesepahaman berlangsung selama lima tahun dan dapat diperpanjang,” kata Eman. Selain itu lanjut Eman, kerjasama ini juga sejalan dengan tugas dan wewenang komisi yudisial, yakni menjaga kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim yang sasarannya adalah terwujudnya peradilan bersih. Hanya saja peradilan bersih salah satunya bisa dilihat dari pelayanan yang baik kepada para pencari keadilan, termasuk perlindungan terhadap saksi dan korban. Sedangkan Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana berharap Eman Suparman dengan adanya kerjasama akan dapat mendorong terwujudnya peradilan bersih, transparan, dan AJAH peradilan negeri dalam rangka menegakkan akuntabel. Selain itu juga diharapkan ini memang sudah kehormatan, keluhuran, martabat, dapat memberi kemudahan bagi terlanjur coreng- dan perilaku hakim demi terwujudnya masyarakat untuk mendapatkan W moreng. Praktik peradilan bersih. pelayanan administrasi yang korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Selain itu, kata Eman, MoU ini juga lebih transparan dan efisien serta marak terjadi di lembaga peradilan. bertujuan meningkatkan pelayanan pemenuhan hak-hak terhadap Untuk itulah akhir Mei lalu pimpinan publik yang prima secara efektif, perlindungan bagi pelapor, saksi, dan tiga lembaga negara, yakni Komisi efisien, serta perlindungan kepada korban. Yudisial, Ombudsman Republik pelapor, saksi dan korban sesuai Selama ini menurut Danang, Indonesia (ORI), dan Lembaga kewenangan masing-masing lembaga lembaga peradilan menempati Perlindungan Saksi dan Korban sebagaimana ditentukan dalam posisi nomor tiga dalam pengaduan (LPSK) meneken nota kesepahaman peraturan perundang-undangan. masyarakat. Posisi pertama mengenai peradilan bersih. Adapun ruang lingkup kerja ditempati pemerintah daerah, Menurut Ketua Komisi Yudisial, sama ini menurut Eman meliputi diikuti kepolisian, dan pengaduan Eman Suparman, penandatanganan pertukaran informasi dan data terhadap DPR. “ Dengan adanya ini dimaksud untuk memperluas dan penanganan kasus yang mendukung nota kesepahaman ini kami dengan mengembangkan kerja sama antara kewenangan masing-masing mudah meneruskan kepada KY Komisi Yudisial, Perlindungan Saksi lembaga, pendidikan dan pelatihan terkait aduan lembaga peradilan dan Korban (LPSK) dan Ombudsman secara bersama-sama. Tujuannya untuk ditindaklanjuti,” kata Danang.

40 Warta BPK JUNI 2013 ANTAR LEMBAGA

sudah pernah meneken kerjasama dengan Kejaksaan Agung. Nota kesepahaman yang ditandatangi 17 April 2013 lalu itu tak lain untuk menjaga harkat dan martabat para hakim dan jaksa. Sedangkan ruang lingkup kerja sama ini meliputi permintaan informasi data, pendidikan dan atau pelatihan sosialisasi kajian dan penelitian dan narasumber atau tenaga ahli. Nota kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu tiga istimewa tahun. prioritasnews.com Abdul Haris SemendawaiEman mengungkapkan kerja Danang Girindrawardana sama dengan Kejagung penting dilakukan karena jaksa dan hakim Sementara Ketua LPSK Abdul Karena itu, Danang kerap berinteraksi dalam persidangan. Haris Semendawai menyambut Girindrawardana dan Abdul Haris Dengan adanya MoU ini, KY dapat baik ditandatanganinya nota Semendawai berharap kesepahaman meminta bantuan jaksa dalam kesepahaman dengan KY. Sebab ini tak hanya di atas kertas. Diperlukan menelusuri kasus dugaan hakim nakal. menurut Haris, keterkaitan tugas tindak lanjut agar bisa dilaksanakan. “Kejagung sangat membantu karena dan fungsi lembaganya dengan KY Apalagi ketiga pihak masih harus para jaksa dan hakim senantiasa sangat erat. Hal ini ditandai dengan menerjemahkan makna peradilan penanganan sejumlah permohonan bersih ke dalam poin-poin yang lebih yang masuk pada LPSK selama ini teknis. “Masih harus ditindaklanjuti yang diduga terkait mafia peradilan. Selama ini sesuai kewenangan masing-masing “Beberapa kasus tersebut selama ini lembaga supaya implementatif,” tegas Danang. telah kami koordinasikan dengan Untuk itu menurut Abdul KY. Diharapkan dengan adanya peradilan Haris ketiga lembaga tersebut MoU penanganan kasus tersebut menempati harus duduk bersama untuk lebih efektif dan koordinasi semakin posisi nomor membahas rencana tindak lanjut. intensif,” kata Haris. Salah satu yang patut mendapat Karena itu lanjut Abdul Haris, tiga dalam perhatian, kata Semendawai, pihaknya merespon dengan sejumlah pengaduan adalah justice collaborator. Selama penguatan peran antara LPSK dan KY. masyarakat. ini menurutnya peradilan belum Hal ini terkait aduan dugaan korupsi sepenuhnya menerapkan prinsip- oknum hakim. Dengan adanya nota prinsip perlindungan terhadap kesepahaman akan menguatkan justice collaborator. Bahkan aparat berinteraksi saat menyidangkan penindakan tiga lembaga yang peradilan juga belum sepenuhnya perkara khususnya pidana,” kata Eman. menerima aduan terhadap mafia memahami konsep perlindungan Lebih jauh Eman mengungkapkan peradilan. “Dengan demikian, saksi dan korban. Akibatnya meskipun Komisi Yudisial bukan kita sampaikan laporan itu ke KY dalam pemeriksaan permintaan lembaga penegak hukum namun, dan dengan laporan tersebut kita teleconference dan pendampingan dalam Undang Undang (UU) KY harapkan pihak hakim tidak hanya tak dijalankan sepenuhnya. Padahal terdapat ketentuan bagi KY untuk mendapatkan sanksi secara hukum, dalam sistem peradilan, keterangan bekerjasama dengan lembaga tetapi sanksi karir secara administrasi,” saksi merupakan salah satu alat penegak hukum dalam rangka kata Abdul Haris. bukti. Praktiknya, saksi masih menertibkan hakim nakal. “MoU ini sering menghadapi masalah ketika adalah sesuatu yang tidak boleh Menjaga Wibawa Hakim berhadapan dengan proses hukum. diabaikan karena ukuran suksesnya Sejatinya memang bukan kali ini Bahkan dalam kasus mafia peradilan kami menjalankan amanat konstitusi saja Komisi Yudisial menandatangani saksi kerap Abdul Haris Semendawai tidak bisa dilepaskan dari stakeholder memorandum of understanding (MoU). menuai ancaman dan intimidasi. penegak hukum di negara ini,” jelas Sebelumnya, Komisi Yudisial juga bw Eman.

JUNI 2013 Warta BPK 41 ANTAR LEMBAGA

Sidauruk, Alwis, Jinarman Girsang, Habsul Nurhadi, Zindar Kar Marbun, FIT AND PROPER TEST Endang Sukendar, Rustam Effendy, Jupri Bandang, dan Sumurung CALON ANGGOTA BPK Halomoan Nami Naibaho. Lebih lanjut Zulbahri mengungkapkan dasar hukum DPD KOMITE IV DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) MELAKUKAN menggelar fit and proper test terhadap FIT AND PROPER TEST TERHADAP PARA CALON ANGGOTA BADAN para calon anggota BPK ini yakni Pasal 23F ayat (1) Undang-Undang Dasar PEMERIKSA KEUANGAN (BPK). ADA 22 CALON ANGGOTA BPK 1945 (UUD 1945). Di sana disebutkan YANG MENGIKUTI UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN. KRITERIA anggota BPK dipilih DPR dengan PENILAIANNYA ADALAH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN memperhatikan pertimbangan DPD. INTEGRITAS SERTA KEPEMIMPINAN. KEDEPAN PERLU ADA Selanjutnya, Pasal 14 ayat (1) dan PERUBAHAN SISTEM SELEKSI BPK? ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan DPR memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD. Terhadap para calon tersebut menurut Zulbahri, komite IV melakukan pemetaan kompetensi serta kecocokan terhadap para calon anggota BPK antar waktu itu. Untuk pemetaan kompetensi penilaiannya berupa pendidikan dan pengalaman. Sementara kecocokan meliputi penilaian integritas dan kepemimpinan. Masing penilaian juga memiliki pembobotan yang berbeda- beda. Unutk pendidikan mendapat bobot 20, pengalaman 25, integritas 25 dan kepemimpinan 30. Suasana fit and proper test terhadap para calon anggota BPK RI. Sementara mengenai waktunya, lanjut Zulbahri, masing-masing calon anggota BPK mendapat alokasi ERHELATAN penting di gelar Menurut Ketua Komite IV DPD, waktu 40 menit. Rinciannya, yakni anggota Komite IV Dewan Zulbahri , dalam seleksi calon anggota 5 menit untuk persiapan, 10 menit Perwakilan Daerah (DPD) pada BPK ini, DPR menerima 22 orang calon untuk pemaparan visi dan misi calon P 13 Mei lalu. Yakni menggelar anggota BPK yang akan menjalani anggota BPK, 10 menit pertanyaan fit and proper test terhadap para proses fit and proper test di DPD. Dia anggota Komite IV DPD, 10 menit calon anggota BPK. Uji kepatutan mengatakan, 22 calon anggota BPK ini jawaban calon anggota BPK, dan 2 dan kelayakan yang digelar selama sudah diverifikasi secara administrasi menit closing statement (pernyataan dua hari ini akan memilih anggota dan kelengkapannya. penutup). “Karena itu presentasi dan BPK yang akan menggantikan Adapun 22 calon anggota BPK jawaban setiap calon anggota BPK Taufiqurachman Ruki yang sudah yang mengikuti fit and proper test harus singkat, padat, dan jelas,”tandas berakhir masa jabatannya. “Mengingat di Komite IV adalah Baharuddin Zulbahri. satu orang anggota BPK, yaitu Aritonang, Sutrisno, Parwito, Dharma Sedangkan untuk menentukan Taufiequrachman Ruki, berakhir masa Bhakti, Mukhamad Misbakhun, peringkat, tambah Zulbahri, Komite jabatannya maka diadakan pemilihan Dodi Hidayat, Hekinus Manao, Eddy IV melakukan penelaahan berkas anggota BPK Pengganti Antar Waktu Rasyidin, Rini Purwandari, Soemardjijo, administrasi, uji publik, pemaparan, (PAW).” kata Ketua Komite IV DPD, Muchayat, John Reinhard Sihombing, visi dan misi, serta pertanyaan dan Zulbahri ketika di temui WARTA BPK. Agus Joko Pramono, Gunawan jawaban. Bahkan dalam uji publik,

42 Warta BPK JUNI 2013 ANTAR LEMBAGA

Komite IV juga mengumumkan (BAKN) DPR Sumarjati Arjoso karena DPR ini memang lembaga para calon anggota BPK kepada menilai perlu ada perubahan sistem politik,”ujar Sumarjati. publik untuk memperoleh masukan seleksi anggota Badan Pemeriksa Solusinya, kata Sumarjati Arjoso masyarakat. “ Kami mendapatkan Keuangan (BPK) dengan melakukan perlunya perubahan UU BPK. tanggapan beragam, baik yang positif perubahan UU Nomor 15 Tahun 2006 Supaya lembaga BPK yang diberi maupun negatif,” kata Zulbahri. tentang BPK. Tujuannya agar dalam mandat konstitusi untuk memeriksa Setelah menjalani proses fit proses pemilihan anggota lebih keuangan negara, diisi oleh orang- and proper test nantinya DPD akan memperhatikan kompetensi calon dan orang yang sudah matang, bebas menggelar pleno untuk memutuskan tidak murni pertimbangan politik. dari keterikatan politik, kredibel, siapa-siapa saja yang layak untuk Saat ini lanjut Sumarjati, UU BPK kompeten, mempunyai integritas, menjalani proses selanjutnya yakni fit terlalu longgar mengatur persyaratan tinggi, pengalaman, dan proporsional. and proper test lagi di DPR. “Hasilnya calon anggota BPK. Persyaratan calon “Bisa dibayangkan, betapa kacaunya akan kami paripurnakan untuk hasilnya anggota BPK saat ini hanya mengatur kalau lembaga profesional seperti BPK serahkan ke DPR “kata Zulbahri. ketentuan normatif seperti Warga yang mempunyai standar pemeriksaan Saat digelar fit and proper test di Negara Indonesia, berpendidikan bertaraf internasional, dipilih oleh DPD, para calon anggota BPK juga minimal sarjana, usia lebih dari 35 orang-orang yang kurang memahami mengusung gagasan pembenahan tahun dan tidak pernah dijatuhi tentang audit,” tambah Sumarjati BPK. Calon anggota BPK, Hekinus Arjoso. Manao saat mengikuti fit and proper Lebih lanjut Sumarjati Arjoso test di DPD misalnya mengungkapkan mengungkapkan di beberapa negara gagasan untuk memperkuat peran BPK Yang kami nilai, maju, Public Accounts Committee sebagai pemeriksa keuangan negara (PAC) yang di Indonesia adalah BAKN, melalui penerapan pemeriksaan kompetensi ikut menentukan dalam penentuan kinerja atas program lintas sektoral. dan kecocokan anggota BPK/National Audit, termasuk Sebab selama ini dalam pandangan penilaian dalam hal kompetensi dan Hekinus, audit kinerja BPK dilakukan yang tinggi. integritas. “Sehingga, ke depan hal ini hanya kepada program di instansi perlu menjadi perhatian kita bersama, tertentu saja. Padahal suatu program khususnya dalam memperbaiki sistem umumnya lintas instansi. Karena itu seleksi BPK yang lebih baik,”tanda menurut Hekinus, kedepan BPK harus pidana penjara berdasarkan putusan Sumarjati Arjoso. fokus pada kinerja program yang lintas pengadilan yang berkekuatan hukum Sumarjati menambahkan, BPK sektoral. tetap selama lebih dari 5 tahun. adalah satu lembaga tinggi negara Sedangkan calon Anggota BPK, “Sementara persyaratan kompetensi dalam sistem ketatanegaraan Eddy Rasyidin menyoroti mengenai dan pengalaman tidak ada,”kata Indonesia yang memiliki wewenang banyak temuan BPK yang lambat Sumarjati. memeriksa pengelolaan dan tanggung ditindaklanjuti penegak hukum. Tak hanya persyaratan calon jawab keuangan negara. Hal ini karena anggota BPK saat ini anggota, mekanisme pemilihan Karena itu Sumarjati mengusulkan tidak ada yang ahli hukum. Padahal anggota BPK menurut Sumarjati mengadopsi model pemilihan temuan pemeriksaan dengan tujuan juga mengandung kelemahan. pimpinan KPK yang memiliki panitia tertentu seyogianya bermuara ke Selama ini anggota BPK dipilih seleksi (pansel) independen yang pidana. Dengan adanya ahli hukum di oleh DPR dengan memperhatikan terdiri dari tokoh-tokoh yang kredibel. pimpinan BPK, maka temuan tersebut pertimbangan DPD, kemudian Barulah hasilnya diteruskan kepada akan dirumuskan secara tegas. “Saya ditetapkan presiden. Faktanya, sistem DPR untuk dipilih. “Ini bisa menjadi mengharapkan BPK tegas mengatakan rangking yang ditetapkan oleh alternatif cara yang baik untuk memilih ada kerugian negara,” kata Eddy yang DPD ketika usai melakukan seleksi anggota BPK,”pungkas Sumarjati. Siapa juga staf ahli di Badan Akuntabilitas kompetensi terhadap para calon yang bakal terpilih menjadi anggota Keuangan Negara (BAKN) DPR. anggota BPK kerap diabaikan oleh BPK antar waktu menggantikan DPR. Akibatnya ketika hasil fit and Taufiequrachman Ruki memang masih Perubahan Sistem Seleksi proper test DPD dilimpahkan Komisi XI dikantong para anggota DPR komisi Anggota BPK DPR, pertimbangan proporsi kekuatan XI DPR. Rencananya komisi keuangan Menanggapi proses seleksi partai politik di parlemen jauh lebih akan menggelar uji kelayakan dan anggota BPK , Ketua Badan besar. “Pertimbangan kepentingan kepatutan pada 18 hingga 19 Juni. Akuntabilitas Keuangan Negara politik jauh lebih besar berperan bw

JUNI 2013 Warta BPK 43 AKSENTUASI

BPK BERPERAN TEMUKAN INDIKASI KORUPSI BPK PUNYA PERAN PENTING DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. SEBAB, BPK PUNYA KAPASITAS ITU MELALUI TUGAS PEMERIKSAANNYA. BISA JADI TEMUAN PEMERIKSAAN HANYA MASALAH ADMINISTRASI KEMUDIAN BERKEMBANG MENJADI INDIKASI KORUPSI.

Pidana Korupsi dalam Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara”. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat BPK, Jakarta, pada 15 Mei 2013. Dalam paparan yang berjudul: “Implementasi Penerapan Unsur- Unsur Tindak Pidana Korupsi dalam Penanganan Perkara Korupsi”, Chairul Huda menyatakan bahwa BPK bukan berwenang mengalihkan dari ranah administrasi ke ranah hukum pidana. Tapi, dalam peralihan itu, BPK punya peranan. Chairul mengingatkan bahwa yang namanya korupsi itu bukan masalah hukum pidana murni. Tindak pidana korupsi itu sebagian

pengolahannya ada di sebagian pengelolaan administrasi. PK bukan hanya berfungsi sebagai lembaga pengawasan Dalam konteks ini, korupsi itu ada eksternal. Tapi, BPK juga merupakan pengambil keputusan yang harus diselesaikan dari sisi ranah yang menentukan peralihan masalah penyimpangan administrasi, ada yang diselesaikan dari B administrasi pengelolaan keuangan negara menjadi ranah hukum pidana. Pertalian antara masalah hukum pidana, khususnya korupsi. Demikian masalah ranah administrasi dengan disampaikan pakar hukum pidana Chairul Huda dalam acara yang tindak pidana ini ada peran BPK dalam diselenggarakan Ditama Binbangkum BPK. menentukan ada kerugian negara atau Acara yang diselenggarakan Ditama Binbangkum BPK ini tidak. berupa workshop dengan tema: ”Pemahaman Unsur-Unsur Tindak “Jadi, penilaian kerugian keuangan

44 Warta BPK JUNI 2013 AKSENTUASI

negara dari BPK sesuai dengan kewenangannya, maka pada dasarnya tidak selalu persoalan itu menjadi persoalan hukum administrasi,” jelas Chairil. Di sisi lain, kerugian keuangan negara yang dialami di dalam pengelolaan keuangan negara itu, tidak selalu merupakan kerugian negara dalam ranah hukum administrasi. Sebab, kerugian keuangan negara itu bisa timbul karena kelalaian dan bencana alam yang tidak bisa dicegah Chairul Huda oleh manusia. Tapi, kembali kerugian negara juga timbul karena perbuatan melawan hukum. negara. Oleh karena itu, Chairul Dengan uraian di atas, maka hukum Jika menemukan mengatakan bahwa pemeriksa BPK pidana, khususnya yang berkenaan jika menemukan kerugian negara dengan tindak pidana korupsi tidak kerugian negara karena kelalaian, diselesaikan secara dapat dipandang sebagai bidang karena kelalaian, administrasi. Tapi, kemudian kerugian hukum yang berdiri sendiri. Dengan tersebut diduga karena perbuatan kata lain, masalah tindak pidana diselesaikan melawan hukum harus diteruskan korupsi bukan suatu masalah yang secara penyelesaiannya dari sisi hukum murni hukum pidana. Tapi, mesti pidana. diletakkan dalam sistem pengelolaan administrasi. “Ini yang saya maksud peran BPK keuangan negara, yang berada dan Tapi, kemudian untuk mengalihkan persoalan dari terkait dengan hukum administrasi segi administrasi lalu beralih menjadi atau hukum keuangan negara. Menurut kerugian suatu persoalan hukum pidana. Saya Chairil, sangat tidak mungkin apabila tersebut termasuk orang yang berkeyakinan penanganan tindak pidana korupsi bahwa di luar persoalan penyuapan, terkait dengan pengelolaan keuangan diduga karena gratifikasi, dan sebagainya, persoalan negara ‘meloncat’ masuk begitu saja perbuatan korupsi itu berawal dari persoalan- dalam domain hukum pidana, tanpa persoalan administrasi,” paparnya. terlebih dahulu dijalankan mekanisme melawan hukum Selain itu, lanjut Chairil, harus dalam domain hukum administrasi. harus diteruskan dilihat dulu, penyimpangan itu dimana. Jadi, antara hukum administrasi Ia mencontohkan penyimpangan dengan hukum pidana dalam konteks penyelesaiannya terjadi pada pengadaan barang dan pengelolaan keuangan negara sangat dari sisi hukum jasa. Dalam contoh itu, tidak hanya erat. Keterkaitan antara hukum permasalahan administrasi yang administrasi dan hukum pidana, pidana. berperan di situ, tetapi juga indikasi khususnya berkenaan dengan tindak korupsi. pidana korupsi, di antaranya ditandai Hal yang penting menurut Chairil dengan berbagai pengambil alihan adalah memilah-milah mana yang nomenklatuur dan konsep-konsep hanya berdampak pada permasalahan pengertian dalam hukum administrasi administrasi dan mana yang kemudian menjadi bagian istilah dan pengertian ada indikasi hukum tindak pidana. hukum pidana. Chairil mencontohkan Inilah salah satu tugas dan fungsi BPK. istilah ‘kewenangan’, ‘penyalahgunaan Dalam konteks ini, BPK sebagai auditor kewenangan’, ‘jabatan’, ‘penyalahgunaan negara harus menilai, menetapkan jabatan’, ‘kewajiban’, ‘keuangan dan menentukan indikasi adanya negara’, ‘keuangan negara yang tidak tindak pidana korupsi terhadap suatu dipisahkan dan dipisahkan’, ‘kerugian penyimpangan pengelolaan keuangan keuangan negara’, dan lain-lain. and

JUNI 2013 Warta BPK 45 REFORMASI BIROKRASI

MANAJEMEN PROSES BISNIS DI BPK Konsep, Framework Implementasi, dan Tantangannya

oleh: Subdit. Litbang Kelembagaan Seksi Sistem dan Prosedur

I. Pendahuluan BPM merupakan pendekatan manajemen yang Sebagai salah satu instansi pioneer pelaksana Agenda masih relatif baru dalam organisasi sektor publik Reformasi Birokrasi Nasional, BPK terus-menerus melakukan sehingga memerlukan pemahaman yang mendalam perbaikan di bidang pemeriksaan dan non pemeriksaan agar perbaikan proses bisnis dapat dilakukan secara dalam rangka meningkatkan kinerja BPK. Pada tahun 2011, berkesinambungan. Terbatasnya pemahaman tentang berdasarkan hasil evaluasi independen atas pelaksanaan BPM di BPK mengakibatkan pengelolaan proses bisnis Reformasi Birokrasi di BPK oleh Tim Independen dari menjadi terhambat dan perbaikan proses bisnis masih Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan dilakukan secara sporadis dan tidak sistematis. Selain itu, Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), BPK memperoleh implementasi manajemen proses bisnis sangat bergantung penilaian yang baik. Hal ini menunjukkan keberhasilan BPK pada pemahaman masing-masing individu dalam organisasi, dalam melaksanakan agenda reformasi birokrasi tersebut. bukan pada sistem. Ketergantungan terhadap individu Namun demikian, reformasi birokrasi di BPK belum berakhir. menjadikan organisasi rentan terhadap permasalahan yang Salah satu agenda reformasi birokrasi yang tengah muncul apabila ada penggantian personil. dilaksanakan oleh BPK adalah penataan tata laksana (proses Permasalahan lainnya, inisiatif perbaikan proses bisnis bisnis). Program ini diwujudkan dalam Renstra BPK Tahun masih bersifat parsial dan belum terintegrasi antara 2011-2015 dengan menetapkan Sasaran Strategis (SS 7) perbaikan proses bisnis yang dilakukan oleh Dit. Litbang “Meningkatkan Mutu Kelembagaan dan Ketatalaksanaan”. dengan otomatisasi proses bisnis yang dilakukan oleh Biro SS 7 tersebut kemudian diimplementasikan dalam Rencana TI. Belum terintegrasinya inisiatif perbaikan proses tersebut Implementasi Renstra (RIR) Tahun 2011-2015 dalam bentuk menyebabkan proses bisnis baik manual maupun yang Inisiatif Strategis (IS) 7.1 “Perwujudan Organisasi dan Tata terotomatisasi menjadi belum optimal, efektif, dan efisien. Laksana BPK yang Berkualitas”. Untuk melaksanakan IS 7.1 Bagaimana kondisi BPM di BPK? tersebut, Direktorat Litbang sebagai satuan kerja koordinator bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatannya, antara lain melakukan penyempurnaan proses bisnis BPK. Penyempurnaan proses bisnis diharapkan mampu mewujudkan BPK sebagai organisasi yang fast response operations, yaitu organisasi yang agile, memiliki keselarasan (alignment), dan dapat beradaptasi dengan perubahan baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, proses bisnis di BPK dan penyempurnaannya perlu dikelola dengan baik melalui suatu kerangka manajemen proses bisnis atau Business Process Management (BPM). Gambar 2. Realisasi Kegiatan Pengembangan Proses Bisnis di BPK

46 Warta BPK JUNI 2013 REFORMASI BIROKRASI

II. Kondisi Manajemen Proses Bisnis di BPK 2006) yang melihat BPM sebagai pendekatan holistic dalam Pengembangan proses bisnis BPK telah dilakukan sejak mengelola organisasi. Armistead dan Machin (1997 dalam semester II tahun 2008. Kegiatan dan waktu pelaksanaan Jeston & Nelis, 2006) menyatakan bahwa BPM menekankan pengembangan proses bisnis yang relatif lama utamanya pada pentingnya mengelola proses secara terus-menerus, disebabkan terbatasnya pemahaman mengenai manajemen dan bukan pada hanya satu kali melakukan perubahan yang proses bisnis. Selain itu, tahapan pendokumentasian proses bersifat radikal. bisnis memerlukan kegiatan yang cukup banyak, seperti Selain itu, menurut BPM Common Body of Knowledge kajian awal, pemetaan, survey, dan wawancara ke seluruh (CBOK) yang disusun oleh Association of Business Process satker, validasi dan revalidasi hasil pemetaan, serta finalisasi Management Professionals (ABPMP): dokumentasi proses bisnis. “BPM is a disciplined approach to identify, design, execute, Dokumentasi proses bisnis yang dihasilkan merupakan document, measure, monitor, and control both automated potret proses yang dilaksanakan oleh setiap satuan kerja and non-automated business process to achieve consistent, di BPK saat ini (Proses Bisnis as is). Dokumentasi tersebut targeted results aligned with an organization’s strategic goals.” berupa 18 dokumen Peta Proses, yang terdiri atas 1 (ABPMP, 2009: 23). dokumen Peta Proses Level 0, 1 dokumen Peta Proses Utama, Definisi lain dikemukakan oleh Jeston dan Nelis 2 dokumen Peta Proses Penunjang, dan 14 dokumen Peta (2006: 11), yaitu: Proses Manajemen, yang kemudian disepakati oleh para Pejabat Eselon I dan II pada acara Forum Eselon I tanggal 26 “BPM is the achievement of an organization’s objectives April 2012. through the improvement, management and control of Kesepakatan tersebut merupakan momentum penting essential business processes”. bagi BPK dalam menyempurnakan proses bisnisnya Dari penjelasan dan pengertian tersebut, dapat sehingga lebih efektif dan efisien. Selain itu, Dokumen Peta disimpulkan bahwa BPM merupakan suatu pendekatan Proses Bisnis yang telah disepakati tersebut juga bermanfaat manajemen organisasi melalui pengelolaan, perbaikan, untuk memperoleh kejelasan pemilik proses (process pengendalian proses bisnis secara terus-menerus untuk ownership) yang ada dan meningkatkan sinergi antar satuan mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, BPM kerja yang terlibat dalam suatu proses bisnis. merupakan praktik manajemen organisasi holistic yang Adanya dokumentasi proses bisnis tersebut bukan berarti memerlukan pemahaman dan keterlibatan top management. pengembangan proses bisnis telah berakhir. Dokumentasi Selain itu, BPM berbasis pada arsitektur proses yang tersebut justru menjadi dasar bagi BPK untuk secara terus- menangkap hubungan timbal balik antara proses bisnis menerus memperbaiki proses bisnisnya. Namun demikian, utama dan proses bisnis pendukungnya serta keselarasannya untuk menjamin bahwa perbaikan proses bisnis dilakukan dengan strategi, tujuan, dan kebijakan organisasi. secara berkelanjutan, maka diperlukan suatu kerangka Pendekatan BPM tersebut mensyaratkan komitmen pelaksanaan perbaikan proses bisnis dan pengelolaan organisasi yang permanen dan terus-menerus dalam proses bisnis secara keseluruhan. Salah satu pendekatan mengelola proses organisasi. Komitmen permanen manajemen organisasi yang digunakan adalah pendekatan tersebutlah yang menjadi pembeda pendekatan BPM manajemen proses bisnis atau Business Process Management dengan pendekatan lain seperti process improvement (PI) (BPM). yang hanya berfokus pada proyek perbaikan atau desain ulang satu atau beberapa proses dalam batas waktu III. Pengertian BPM tertentu. Jika PI memiliki akhir, maka BPM merupakan upaya Apa yang dimaksud dengan BPM? Definisi manajemen yang terus-menerus dengan mekanisme feedback loop yang proses bisnis bervariasi dari hanya manajemen yang tak pernah berakhir. berfokus pada teknologi informasi (TI) sampai praktik Singkatnya, dapat dikatakan bahwa BPM = PI + Perbaikan manajemen holistic. Definisi BPM yang berfokus pada TI Komponen Proses Bisnis. Komponen proses bisnis oleh Tonia dilihat dari perspektif otomatisasi proses (Harmon, 2003 de Bruin (2006) disebut dengan capability atau element. dalam Jeston & Nelis, 2006). Selain berfokus pada TI, Sedangkan oleh BPM CBOK (2006), perbaikan komponen seringkali fokus BPM terletak pada analisis dan perbaikan proses bisnis disebut dengan critical succes factors, atau oleh proses (Zairi, 1997 dalam Jeston & Nelis, 2006), (Elzinga et Hammer (2007) disebut dengan enterprise capabilities, dan al., 1995 dalam Jeston & Nelis, 2006). DeToro dan McCabe disebut sebagai domain BPM oleh Oracle (2010) dan Open (1997 dalam Jeston & Nelis, 2006) memandang BPM sebagai Management Group (2008). cara baru dalam mengelola organisasi yang berbeda dengan Dengan mempertimbangkan konsep sustainabilty dalam pengelolaan organisasi secara fungsional atau hierarkis. pendekatan BPM tersebut pendekatan BPM menjadi salah Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan satu alternatif untuk mengelola proses bisnis BPK. oleh Pritchard dan Armistead (1999, dalam Jeston & Nelis,

JUNI 2013 Warta BPK 47 REFORMASI BIROKRASI

VI. Kerangka Implementasi BPM ‰ Semakin tinggi tingkat kematangan domain organisasi, Untuk melaksanakan BPM di BPK, Dit. Litbang semakin efektif dan efisien proses dilaksanakan. mengembangkan suatu kerangka (framework) implementasi ‰ Tingginya tingkat kematangan tersebut juga yang akan memberikan panduan langkah-langkah yang mencerminkan tingkat keberhasilan inisiatif BPM. diperlukan dalam melaksanakan proyek BPM secara ‰ Perbaikan dilakukan secara paralel baik perbaikan berkelanjutan di BPK. Kerangka ini dimuat dalam dokumen proses mikro dan makro, serta perbaikan domain. Roadmap Penyempurnaan Proses Bisnis BPK yang akan menjadi pedoman pelaksanaan program perbaikan. V. Tantangan Kerangka implementasi BPM di BPK dapat digambarkan Pendekatan BPM merupakan suatu pendekatan yang sebagai berikut. masih baru pada organisasi pemerintah, dan mungkin BPK menjadi instansi pioneer yang akan mengimplementasikan pengelolaan proses berbasis BPM. Namun demikian, BPM sebagai pendekatan manajemen organisasi holistic memerlukan pemahaman dan keterlibatan top management yang dapat menjamin keberkelanjutannya penyempurnaan proses bisnis dan keberhasilan implementasinya di BPK dan memastikan proses bisnis secara terus menerus mampu mencapai tujuan organisasi.

Referensi

Rosemann, M & vom Brocke, J 2010, “The Six Core Elements of Business Process Management”, Handbook of Business Process Management 1.

Harmon, P 2005, “Best Practices in the Governance of Business Process Management”, BPTrends.

Zairi, M 1997, “Business process management: a boudaryless approach to modern competitiveness”, Business Process Management Journal, Vol. 3 No. 1, 1997, pp. Gambar 1. Framework Implementasi BPM di BPK 64-80.

Dari gambar di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai Oracle Practitioner Guide 2010, “Creating a BPM Roadmap berikut. Release 3.0”. ‰ Tahapan implementasi BPM merupakan panduan kegiatan dalam mengelola BPM secara berkelanjutan Hammer, M 2007, “The Process Audit”, Harvard Business (siklus), yang terdiri atas tahap Planning & Strategy, Review. tahap Analisis, tahap Desain, tahap Pemodelan (Modelling), tahap Pengukuran dan Pemantauan, dan Association of Business Process Management Professionals, Transformation/Refinement. 2009, “Business Process Management Common Body of ‰ Tahap “Planning & Strategy” akan menghasilkan Knowledge (BPM CBOK)”. output berupa roadmap perbaikan BPM yang meliputi perbaikan domain, perbaikan proses makro (arsitektur Jeston J, & Nelis J, 2006, “Business Process Management proses), dan perbaikan proses mikro. Practical Guideline to Successful Implementation”, ‰ Perbaikan proses yang dilakukan secara terus menerus Butterworth-Heinemann, Burlington. merupakan energi yang menjaga dan meningkatkan kematangan proses menuju level berikutnya.

48 Warta BPK JUNI 2013 L I N G K U N G A N P E K E R J A A N

kondusif. Karena motivasi kerja dan tempat lain walaupun masih dalam kinerja pegawai dipengaruhi juga oleh satu kantor atau perusahaan. Misalnya baik buruknya kondisi lingkungan seseorang sudah merasa nyaman di pekerjaan. kantor perwakilan x, dia merasa enggan Lingkungan pekerjaan yang buruk dan berusaha menolak dipindah ke atau tidak kondusif, seperti kebijakan kantor perwakilan y meskipun naik pimpinan yang tidak populis, suasana jabatan dan penghasilan. kerja yang tidak kondusif, hubungan Meskipun alasan keengganan sesama pegawai, pegawai dengan seorang pegawai dimutasi ke kantor atasan dan hubungan sesama atasan perwakilan lain bukan semata-mata yang tidak harmonis, sarana dan karena faktor ketidaknyamanan prasarana kerja yang kurang nyaman lingkungan pekerjaan di kantor dan kurang memadai, dan keamanan perwakilan yang baru, namun suasana Oleh : Wahyu Priyono kerja yang tidak kondusif akan kerja kondusif yang hampir seragam Kepala Bagian Publikasi dan Layanan Informasi menyebabkan banyak pegawai yang di setiap kantor perwakilan menjadi merasa tidak nyaman dan tidak betah faktor yang sangat penting untuk dalam bekerja, sehingga motivasi kerja mengurangi keengganan tersebut. semakin menurun bahkan hilang sama Makanya sangat penting bagi pimpinan ALAH satu hal yang perlu sekali. Jika hal demikian dibiarkan, maka suatu perusahaan atau instansi untuk mendapat perhatian dari yang terjadi adalah kesemrawutan yang menciptakan kenyamanan lingkungan pimpinan suatu organisasi mengakibatkan kinerja pegawai dan kerja agar seluruh karyawan merasa S untuk menciptakan sistem kinerja organisasi akan menurun nyaman, betah dan bersemangat dalam pengendalian internal yang baik dan Sebaliknya, lingkungan pekerjaan bekerja. Jika memiliki kantor perwakilan memelihara motivasi bekerja para yang baik, seperti kebijakan pimpinan yang tersebar di banyak wilayah, harus karyawan/pegawai adalah lingkungan yang adil dan populis, suasana kerja diusahakan tidak ada perbedaan yang pekerjaan. Yang dimaksud dengan yang kondusif, hubungan sesama signifikan antara kantor perwakilan lingkungan pekerjaan adalah segala pegawai, pegawai dengan atasan satu dengan yang lainnya, sehingga sesuatu/kondisi yang berada di dalam dan hubungan sesama atasan yang bisa meminimalkan keengganan para suatu organisasi yang berpengaruh harmonis, sarana dan prasarana kerja pegawainya untuk dimutasi/promosi. langsung terhadap kondisi fisik dan yang nyaman dan memadai, keamanan Adalah sesuatu yang sangat kejiwaan setiap karyawan/pegawai yang kerja yang kondusif, menjadi salah naif, jika kewajiban menciptakan yang bekerja di organisasi tersebut. satu faktor yang menyebabkan seorang lingkungan pekerjaan yang kondusif Kebijakan pimpinan organisasi, sarana karyawan/pegawai merasa betah dan hanya dibebankan kepada pimpinan dan prasarana kerja, sistem/prosedur nyaman dalam bekerja. Dan dampak organisasi saja. Menjadi kewajiban kerja, suasana kerja, hubungan personal positifnya motivasi kerja dan kinerja seluruh komponen yang ada di komponen organisasi, dan keamanan/ pegawai juga akan terus meningkat. organisasi untuk menciptakan suasana kenyamanan tempat kerja adalah Meskipun penghasilan yang kerja yang kondusif, hubungan bagian dari unsur-unsur lingkungan diperoleh tidak sebesar dengan bekerja kerja yang harmonis, keamanan dan pekerjaan tersebut. di tempat lain, meskipun remunerasi kenyamanan tempat kerja serta sarana Semakin besar suatu organisasi, belum seratus persen, seorang pegawai prasarana kerja yang memadai seperti BPK, tentu akan semakin akan tetap loyal jika suasana kerja terasa Dengan semangat kebersamaan kompleks lingkungan pekerjaannya dan nyaman dan menyenangkan. Suasana dan saling menghargai, marilah kita semakin banyak permasalahan yang kerja yang demikian secara tidak ciptakan lingkungan pekerjaan yang muncul dan menuntut penyelesaian. langsung akan meningkatkan kerja baik di unit kerja kita masing-masing, Jumlah kantor perwakilan dan sama yang harmonis dan meningkatkan sehingga ketenangan, kenyamanan jumlah pegawai yang semakin produktivitas kerja. Inilah yang mungkin dan produktifitas kerja kita terus dapat banyak menuntut adanya lingkungan menjadi salah satu alasan seseorang dipelihara dan ditingkatkan. Terus pekerjaan yang semakin baik dan enggan untuk di mutasi/promosi ke Semangat!

JUNI 2013 Warta BPK 49 JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI

melalui penugasan pemeriksaan dalam bentuk tim mandiri. Pembimbingan dilakukan melalui kegiatan mentoring yang terkait dengan pembinaan karir pemeriksa. Sedangkan pengembangan diri melalui kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pekerjaan melalui keterampilan tertentu, yaitu pelatihan/diklat teknis dan pengembangan pegawai untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dalam sistem angka kredit JFP, pengembangan diri pemeriksa dijembatani melalui sub unsur pengembangan profesi. Berdasarkan Keputusan Sekjen Nomor 292/K/X-XII.2/6/2011 Tentang Petunjuk Teknis JFP, kegiatan yang merupakan unsur pengembangan profesi terdiri dari: NTUK mendorong terwujudnya BPK sebagai 1. Pembuatan Karya Tulis/Karya lembaga pemeriksa keuangan negara yang Ilmiah di Bidang Pemeriksaan; kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai 2. Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-bahan U dasar untuk berperan aktif dalam mendorong lainnya di Bidang Pemeriksaan; terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel 3. Bimbingan bagi Pemeriksa di Bawah Jenjang dan transparan, maka dibangun sistem yang secara jabatannya/Tutorial profesi; komprehensif saling terintegrasi guna mendukung visi 4. Kegiatan Pengembangan Kompetensi di Bidang tersebut. Salah satu sistem yang memfokuskan pada Pemeriksaan yang dapat diikuti oleh Pemeriksa; dan pengelolaan dan pengembangan SDM adalah Jabatan 5. Partisipasi dalam pengembangan pedoman, Fungsional Pemeriksa (JFP). Dengan JFP, diharapkan dapat petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis menciptakan Pemeriksa yang kompeten dan profesional pemeriksaan. dalam menjalankan tugas pokoknya, yaitu memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Penjelasan lebih rinci mengenai jenis kegiatan, JFP merupakan salah satu jabatan fungsional yang kriteria, bukti fisik dan pemberian angka kredit unsur mengusung pada keahlian pemangku jabatan. Kualifikasi pengembangan profesi, dapat diperoleh dalam juknis dasar untuk menduduki JFP ini adalah dengan memiliki ataupun buku saku JFP. pendidikan minimal setara dengan Sarjana Strata 1 (S1). Hal yang juga penting untuk mendapat perhatian Hal ini dikarenakan sifat pekerjaan dari tugas pemeriksaan dalam Juknis JFP adalah hal-hal yang terkait dengan memerlukan analisis terhadap informasi pengelolaan kenaikan pangkat/jabatan seorang pemeriksa. Dalam keuangan entitas, dimana sifat tersebut merupakan hubungannya dengan unsur pengembangan profesi, untuk pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemangku jabatan dapat naik pangkat/jabatan, seorang pemeriksa diwajibkan fungsional dengan jenjang ahli. Sebagaimana peraturan untuk memenuhi jumlah dan prosentase tertentu dalam kepegawaian mengenai jabatan fungsional, ditetapkan komposisi angka kreditnya yang berasal dari unsur bahwa pejabat fungsional yang menduduki jenjang ahli, pengembangan profesi. Pemeriksa juga diharuskan untuk harus memiliki pendidikan minimal S1. memenuhi kewajiban pendidikan profesi berkelanjutan Keahlian yang menjadi syarat utama menduduki JFP, paling rendah 80 jam setiap 2 tahun. Namun demikian, harus dipupuk melalui pengalaman, pembimbingan, dan pemeriksa juga berhak untuk menabung kelebihan angka pengembangan diri pemeriksa. Pengalaman diperoleh kredit yang dimilikinya untuk dapat diakumulasikan untuk

50 Warta BPK JUNI 2013 JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

kenaikan pangkat/jabatan berikutnya. dipertimbangkan adalah sebagai lunak yang berlaku dalam Setelah memasuki tahun berikut: jangka waktu yang cukup ketiga sejak diterapkannya JFP, 1. Pemenuhan formasi lama dan disusun dengan terdapat beberapa kendala dalam pemeriksa. asumsi kondisi ideal. Karena implementasinya. Terkait sub unsur hal ini, maka pada umumnya, pengembangan profesi, berdasarkan Dengan memenuhi juknis tidak memuat solusi pemantauan yang dilakukan, kendala kebutuhan pemeriksa terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pemeriksa adalah di setiap jenjang peran yang sifatnya sementara sebagai berikut: pemeriksa, maka beban atau terdapat kondisi khusus 1. Frekuensi tugas pemeriksaan kerja setiap pemeriksa di satuan kerja tertentu. yang cukup tinggi menjadi lebih seimbang Terhadap permasalahan ini, Seiring dengan antara pelaksanaan tugas Biro SDM telah melaksanakan bertambahnya cakupan pemeriksaan dengan rapat Tim Penilai Angka pemeriksaan sesuai amanat kegiatan lainnya. Pemeriksa Kredit Pusat secara UU, Pemeriksa memiliki dapat memiliki waktu untuk berkala dan menuangkan beban kerja yang cukup mengembangkan dirinya hasilnya kedalam risalah tinggi dalam menjalankan melalui pelaksanaan diklat yang digunakan sebagai tugas pemeriksaan. Hampir ataupun kegiatan lain dalam solusi atas permasalahan sepanjang tahun, waktu sub unsur pengembangan dimaksud. Penyelenggaraan dihabiskan untuk kegiatan profesi. yang dilakukan pada setiap pemeriksaan. Hal ini periode kenaikan pangkat, mengakibatkan pemeriksa 2. Penyempurnaan terhadap sangat membantu Tim tidak dapat melakukan Juknis JFP. Penilai Pemeriksa dan butir-butir kegiatan yang pemeriksa dalam menghitung terdapat dalam sub unsur Juknis JFP merupakan dan menilai angka kredit pengembangan profesi. salah satu sumber acuan dan meminimalisasi Kendala ini terjadi karena yang menjadi dasar dalam penyimpangan dalam belum terpenuhinya formasi implementasi JFP. Substansi penafsiran Juknis. pemeriksa di setiap jenjang juknis yang lengkap dan peran. informatif sangat diharapkan Oleh karena unsur 2. Belum ada penjelasan oleh user, baik pemeriksa pengembangan profesi atas butir-butir kegiatan maupun Tim Penilai Angka sangat mendukung pengembangan profesi yang Kredit, untuk melaksanakan pengembangan tercantum dalam Juknis JFP ketentuan dalam JFP kompetensi pemeriksa secara penuh, terutama BPK dalam menjalankan Seringkali terdapat kegiatan terkait penghitungan, tugas pemeriksaan, maka yang dilakukan oleh pemeriksa pengajuan, penilaian, dan diperlukan penyempurnaan yang menimbulkan keraguan penetapan angka kredit. sistem dan dukungan dalam menyusun DUPAK, baik dari Untuk permasalahan yang infrastruktur yang lebih pengelompokkannya ataupun terdapat hampir di setiap memadai sehingga tidak cara perhitungan angka kreditnya. satuan kerja, sebaiknya menghambat pemeriksa Tim Penilai Angka Kredit pun juga diakomodir solusinya dalam dalam mengumpulkan mengalami hal yang sama. Hal ini penyempurnaan juknis. angka kredit dari unsur disebabkan oleh kurangnya atau tersebut. Dengan demikian, bahkan tidak adanya penjelasan yang 3. Penyelenggaraan Rapat Tim unsur pengembangan menyertai kegiatan dalam sub unsur Penilai Angka Kredit secara profesi tidak akan menjadi pengembangan profesi. berkala. faktor penghambat Terhadap kendala tersebut di terimpelentasinya JFP secara atas, beberapa solusi yang dapat Juknis merupakan perangkat komprehensif.

JUNI 2013 Warta BPK 51 SATKER

MENYIAPKAN LAPORAN PEMERIKSAAN YANG BERMUTU

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA (AKN I) MENGGELAR KEGIATAN KONSINYERING UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KEMENTERIAN DAN LEMBAGA. SELAIN UNTUK MENYERAGAMKAN FORMAT PENULISAN LAPORAN DAN REKOMENDASI, KEGIATAN INI UNTUK MEREVIU TEMUAN TIM PEMERIKSA. UPAYA MENGHASILKAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN YANG BERKUALITAS.

Kepala Auditorat IC AKN I, Abdul Rifa`i Sholeh

ENGHASILKAN laporan hasil proses penyelesaian laporan. Dengan melakukan pemeriksaan yang bermutu konsinyering ini, antara reviewer dan penyusun tentu bukan pekerjaan mudah. laporan dapat langsung melakukan diskusi. M Dibutuhkan kelengkapan “Dengan begitu penyelesaian laporan akan lebih informasi dan kejelian tim pemeriksa dalam melihat cepat selesai,” kata Abdul Rifa`i ketika ditemui hasil temuan. Karena itu pada 30 April, Auditorat Warta BPK. Keuangan Negara (AKN) I menyelenggarakan Menurut Rifa`i konsinyering yang dilakukan konsinyering untuk menyelesaikan laporan hasil AKN I merupakan konsinyering yang kedua kalinya. pemeriksaan kementerian dan lembaga. Kegiatan Sebelumnnya konsinyering percepatan juga yang diselenggarakan di Hotel Santika, Jakarta ini dilakukan di auditorat IA dan IB. “Sekarang ini kami diikuti para tim pemeriksa dari auditorat IA, IB dan konsinyering kedua untuk auditoriat IC. Peserta IC. konsinyering kali ini ada 5 tim. Konsinyering ini juga Kepala Auditorat IC AKN I, Abdul Rifa`i Sholeh, diikuti oleh tim dari IA dan IB,” jelas Rifa`i. mengungkapkan tujuan diselenggarakan Lebih lanjut Rifa`i juga mengungkapkan konsinyering ini yakni untuk mempercepat konsinyering kali ini dilaksanakan dalam

52 Warta BPK JUNI 2013 SATKER

rangka penyelesaian konsep hasil memformulasikan menjadi konsep konsinyering ini juga didiskusikan pemeriksaan laporan keuangan hasil pemeriksaan terlebih dahulu mengenai rekomendasi BPK atas kementerian dan lembaga. Yakni dilakukan diskusi terhadap temuan temuan tersebut. “ Hal ini perlu Kementerian Luar Negeri, BMKG, pemeriksaan masing-masing tim. dibicarakan bersama, sehingga setiap Basarnas, KPU, dan Bawaslu. Nah, dari konsinyering inilah tim kasus yang sama rekomendasinya Sedangkan untuk auditorat IA dan akan mereviu temuan pemeriksa akan sama,” kata Rifa`i. IC adalah Wantanas dan Komnas apakah sudah sesuai dengan alur Lebih penting lagi lanjut Rifa`i, HAM. “Kegiatan ini bisanya kami berpikir atau belum. Lebih penting melalui konsinyering ini diantara tim selenggarakan setelah selesainya kegiatan konsinyering ini juga juga dapat saling tukar informasi pemeriksaan, karena konsinyering ini untuk menyeragamkan format dan untuk melengkapi laporan hasil bagian yang tidak terpisahkan dalam penulisan laporan. “Dengan begitu pemeriksaan. Dengan begitu laporan penyusunan laporan,” jelas Rifa`i. format penulisan laporan akan yang dihasilkan akan memiliki standar. Menurut Rifa`i kegiatan menjadi seragam,” kata Rifa`i. Rifa`i berharap dengan adanya konsinyering ini merupakan bagian Selain itu lanjut Rifa`i, melalui konsinyering ini akan menghasilkan penting dari penyusunan laporan konsinyering ini temuan tersebut produk laporan pemeriksaan hasil pemeriksaan. Konsinyering juga dianalisis apakah hubungan yang berkualitas. Sebab temuan dilakukan untuk menyusun hasil antara kondisi dan sebab akibat sudah pemeriksaan dikaji dan didiskusikan pemeriksaan. Sebab sebelum benar atau belum. Selain itu melalui bersama-sama. bw

Suasana Konsinyering

JUNI 2013 Warta BPK 53 INTERNASIONAL

Pemeriksaan Paralel atas IUU Fishing, ditandatangani pula kesepakatan BPK RI DAN JAN teknis. Dalam kesepakatan teknis tersebut, kedua belah pihak setuju melakukan kerja sama lebih GELAR PERTEMUAN lanjut dalam bidang pemeriksaan paralel atas minyak dan gas bumi, TEKNIS DAN BILATERAL pemeriksaan paralel manajemen padi, pemeriksaan paralel manajemen haji, dan pemeriksaan paralel atas kesinambungan hutan terkait perubahan iklim. Kesepakatan teknis dituangkan dalam naskah technical agreement yang ditandatangani Tortama KN IV BPK RI Saiful Anwar Nasution dan Zulkipli bin Abdullah dari JAN Malaysia serta disaksikan oleh Anggota BPK RI Ali Masykur Musa dan Deputi Ketua Audit Negara JAN Malaysia Dato’ Hj. Anwari Bin Suri. Selain pertemuan teknis tersebut, juga dilakukan pertemuan bilateral antara Ketua BPK RI Hadi Poernomo dengan Ketua Audit Negara JAN Malaysia Tan Sri Dato’ Setia Ambrin Bin Buang. Pertemuan bilateral ini membahas evaluasi dan tindak lanjut kerja sama BPK RI dan JAN Malaysia serta isu-isu lain terkait organisasi Ketua BPK RI Hadi Poernomo menerima cinderamata dari Ketua Audit Negara JAN Malaysia Tan Sri Dato’ Setia Ambrin ASEANSAI. Bin Buang. Pertemuan bilateral menghasilkan beberapa kesepakatan, pertama, BPK ADA 9-11 Mei 2013, BPK RI langsung Ketua BPK RI Hadi Poernomo, RI akan melakukan peer review atas dan Jabatan Audit Negara didampingi Anggota BPK RI Ali pemeriksaan keuangan yang dilakukan (JAN) Malaysia mengadakan Masykur Musa, Sekjen BPK RI Hendar JAN Malaysia. Kedua, adanya kegiatan P pertemuan teknis di Johor Ristriawan, Auditor Utama Keuangan social interaction programs antara Bahru, Malaysia. Pertemuan teknis ke- Negara IV (Tortama KN IV) Saiful Anwar pemeriksa di kantor BPK RI Perwakilan 11 diantara kedua lembaga pemeriksa Nasution, dan anggota delegasi dari dan JAN Malaysia. Terkait dengan tersebut membahas lima topik bidang Auditorat Keuangan Negara (AKN) IV ASEANSAI, BPK RI dan JAN Malaysia pemeriksaan paralel sektor pubik. Lima dan AKN VII BPK RI. sepakat untuk membentuk pusat data topik tersebut, yaitu: Pemeriksaan atas Pertemuan teknis bilateral yang ASEAN, dimulai dengan data tentang Penangkapan Ikan secara Ilegal atau dilaksanakan dua kali dalam setahun profil Supreme Audit Institution (SAI) Illegal, Unreported and Unregulated ini menghasilkan penandatanganan dan data ekonomi negara. Fishing (IUU Fishing); Pemeriksaan atas Laporan Pemeriksaan Paralel atas IUU Manajemen Padi (Paddy Management); Fishing oleh Ketua BPK RI dan Ketua Pemeriksaan Paralel IUU Fishing Pemeriksaan atas Manajemen Sumber Audit Negara JAN Malaysia Tan Sri Dengan ditandatanganinya Daya Air (Water Resource Management); Dato’ Setia Ambrin Bin Buang. Laporan laporan Pemeriksaan Paralel atas IUU Pemeriksaan atas Perubahan Iklim Pemeriksaan Paralel atas IUU Fishing Fishing, maka pemeriksaan paralel (Climate Change); serta Pemeriksaan sendiri merupakan kesepakatan atas IUU Fishing telah dirampungkan. atas Minyak dan Gas Bumi (Oil and pertemuan sebelumnya di Mataram, Pemeriksaan Paralel atas IUU Fishing ini Gas). Nusa Tenggara Barat, Indonesia, tahun sangat penting bagi Indonesia sendiri, Delegasi BPK RI yang melakukan lalu. maupun Malaysia. Hal ini didasarkan pertemuan teknis ini dipimpin Selain penandatanganan Laporan pada adanya potensi kerugian negara

54 Warta BPK JUNI 2013 INTERNASIONAL

yang mencapai sekitar Rp30 triliun akibat penjarahan ikan yang marak di perairan Indonesia. Indonesia yang memiliki luas perairan 5.887.879 kilometer mendapatkan nilai ekspor sub sektor perikanan hanya Rp3,34 miliar per tahun. Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan pendapatan Vietnam yang bisa mencapai Rp25 miliar dengan perairan yang jauh lebih kecil daripada Indonesia. Rendahnya nilai ekspor ditengarai akibat banyaknya nelayan asing yang menjarah ikan di perairan yang berbatasan dengan Malaysia. Ketua BPK RI Hadi Poernomo tengah menyampaikan paparannya. Di antaranya Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Sulawesi, Aru dan Laut Arafuru. Dampaknya, negara mengalami kerugian ekonomi, ancaman kelestarian lingkungan, dan iklim usaha yang tidak baik. Lebih buruk lagi, nelayan Indonesia masih terus bergulat dengan kemiskinan. Terkait dengan IUU Fishing ini, sebelum pertemuan teknis dilaksanakan, BPK RI mengusulkan agar pemerintah kedua negara melakukan patroli bersama agar penjarahan di perbatasan tidak terjadi. Begitu juga masing- masing merevisi National Planning Action (NPOA), yang bertujuan menyelamatkan potensi Suasana pertemuan teknis di Malaysia. penerimaan negara dari sektor kelautan. Selain itu khusus untuk pemerintah Republik Indonesia, BPK RI mengusulkan agar aparat keamanan menindak tegas pelaku illegal fishing untuk membuat efek jera. Menurut Anggota BPK RI Ali Masykur Musa, tanpa penegakan hukum, pelaku illegal fishing akan mengulangi lagi perbuatannya, dan ini jelas merugikan negara dan menyengsarakan nelayan tradisional Indonesia khususnya. and/humas

Anggota BPK RI Ali Masykur Musa tengah menyampaikan paparannya.

JUNI 2013 Warta BPK 55 INTERNASIONAL

Wakil Ketua BPK RI Hasan Bisri tengah melakukan pertemuan dengan delegasi NAA Kamboja.

Direktorat Litbang mengusulkan area kerja sama di bidang Scoping Mission pengembangan metodologi pemeriksaan kinerja. AKN IV memaparkan usulan area kerja sama di bidang pemeriksaan lingkungan NAA ke BPK RI berupa mitigasi perubahan lingkungan pada sektor kehutanan, SELAMA 20-24 MEI 2013, NATIONAL AUDIT serta pemeriksaan lingkungan pada AUTHORITY OF THE KINGDOM OF CAMBODIA (NAA program pemberian peringkat untuk menilai kinerja perusahaan dalam KAMBOJA) MELAKUKAN KUNJUNGAN KE BPK RI. pengelolaan lingkungan (PROPER) KUNJUNGAN NAA KAMBOJA INI DALAM RANGKA dan pemeriksaan pada pengelolaan SCOPING MISSION UNTUK MENENTUKAN AREA sumber daya perairan pada Sungai IMPLEMENTASI KERJA SAMA BILATERAL ANTARA Citarum. BPK RI DAN NAA KAMBOJA DI TAHUN 2013 – 2014. Sementara, Biro Humas dan Luar Negeri memberikan pemaparan mengenai pengalaman BPK RI dalam melakukan manajemen Sekretariat ELEGASI Scoping Mission Kegiatan Scoping Mission diawali ASEANSAI. Paparan ini dimaksudkan NAA Kamboja dipimpin courtesy call antara delegasi NAA untuk mempersiapkan peralihan Deputy of Secretary Kamboja dengan Wakil Ketua BPK kesekretariatan organisasi ASEANSAI D General Long Atichbora. RI, Hasan Bisri. Selain itu, dilakukan ke Kamboja di akhir 2015. Ia didampingi dua anggota delegasi pemaparan usulan area kerja sama dari Pada akhir kunjungan, dilakukan lainnya: Director of Department III Hauv para counterpart BPK RI dari Direktorat penandatanganan Minutes of Meeting Dara dan Deputy Director of Technical Litbang, AKN IV serta Biro Humas dan yang dilakukan antara Long Atichbora Department Chea Sophat. Luar Negeri. dan Kabiro Humas dan Luar Negeri

56 Warta BPK JUNI 2013 INTERNASIONAL

Bahtiar Arif. Penandatanganan Minutes yang diterima Sekjen BPK RI Hendar melakukan kunjungan ke BPK RI. of Meeting ini sebagai pernyataan Ristriawan di Kantor Pusat BPK RI, Kunjungannya dalam rangka study tour kesepakatan area dan aktivitas Jakarta pada 14 Juni 2011. dan program secondment di bidang implementasi kerja sama untuk 2013- Selain menyusun action plan audit pinjaman dan hibah luar negeri 2014. Kedua pihak menyepakati area sebagai implementasi MoU, dalam sebagai implementasi kerja sama kerja sama di bidang pemeriksaan kunjungannya itu, NAA Kamboja bilateral kedua lembaga pemeriksa kinerja dan pemeriksaan dalam juga mempelajari mengenai audit tersebut. perspektif lingkungan. investigatif, contract management dan Tahun lalu, pada 18-21 Maret 2012, Adapun implementasi kerja sama bagaimana hubungan antara BPK RI BPK RI juga melakukan scoping mission bilateral ini berupa reciprocal visit, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. ke NAA Kamboja. Scoping mission seminar, workshop dan asistensi Pertemuan NAA Kamboja dan BPK tersebut dalam rangka merumuskan teknis. Selain itu, NAA Kamboja juga RI waktu itu menghasilkan beberapa implementasi kerja sama bilateral akan berbagi pengetahuan dan kesepakatan, antara lain, kedua belah antara BPK RI dan NAA Kamboja pengalaman dengan BPK RI mengenai pihak sepakat melakukan kerjasama untuk tahun 2012. Dalam kunjungan pemeriksaan yang telah mereka bidang audit investigatif dan audit tersebut dihasilkan beberapa butir lakukan di bidang pertanian. Aktivitas terhadap proyek yang didanai lembaga kesepakatan, di antaranya: BPK RI akan implementasi kerja sama bilateral BPK donor. Terkait audit terhadap proyek mengirimkan narasumber ke NAA RI dan NAA Kamboja mendatang akan yang didanai lembaga donor, NAA Kamboja untuk melakukan workshop dilaksanakan pada akhir Oktober atau Kamboja akan mengirimkan dua bidang performance audit; BPK RI siap awal November 2013 bertempat di auditor ke BPK RI untuk mempelajari membantu NAA Kamboja memfasilitasi kantor NAA Kamboja. proses audit tersebut. Selain itu, BPK pembentukan training management; juga akan mengirimkan instruktur dan kedua belah pihak sepakat Kerja sama Bilateral audit investigatif untuk memberikan melanjutkan implementasi kerja sama Seperti halnya dengan SAV workshop kepada para senior auditor di yang telah berlangsung sebelumnya, Vietnam, kerja sama bilateral BPK RI NAA Kamboja. yaitu bidang audit investigatif dan dan NAA Kamboja sudah dilakukan Selain itu, pada 28 November-23 audit proyek bantuan luar negeri. sebelumnya. Kerja sama bilateral Desember 2011, NAA Kamboja juga and mulai dilakukan, setidaknya sejak tahun 2010 sudah dilakukan penjajakan. Scoping mission NAA Kamboja ke BPK RI sendiri sebelumnya pernah dilakukan. Pada 11- 16 Juni 2011, NAA Kamboja pertama kali melakukannya terkait dengan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang audit sektor publik. Delegasi NAA Kamboja waktu itu juga dipimpin Deputy Secretary General Long Atichbora Wakil Ketua BPK RI Hasan Bisri didampingi Kaditama Binbangkum Nizam Burhanudin, dan pejabat eselon III dan IV Biro Humas dan Luar Negeri bersama delegasi NAA Kamboja.

JUNI 2013 Warta BPK 57 INTERNASIONAL

ADA 13-15 Mei 2013, BPK RI menghadiri Pertemuan BPK RI HADIRI Ke-7 INTOSAI Working Group P on Accountability for and Audit of Disaster-related Aid (INTOSAI PERTEMUAN KE-7 WG AADA). Pertemuan yang ini diselenggarakan di Valparaiso, Chili. Sebanyak 33 delegasi dari anggota INTOSAI WGAADA INTOSAI WG AADA hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu: Supreme INDONESIA MERUPAKAN SALAH SATU NEGARA YANG RAWAN Audit Institution (SAI) Amerika Serikat, BENCANA ALAM. INI SALAH SATU DASAR BPK RI AMBIL BAGIAN Belanda, Chili, China, Filipina, India, Indonesia (BPK RI), Jepang, Kenya, DALAM INTOSAI WG AADA. Korea Selatan, Norwegia, Peru, Rusia, Turki, Ukraina, dan Uni Eropa. Selain anggota INTOSAI WG AADA, hadir juga Duta Besar Belanda untuk Chili serta pembicara dari Non Government Organization (NGO) Desafio Levantemos Chile, NGO TECHO Chile, Inter-American Development Bank (IADB), United Nations Office of Internal Oversight Services (UN OIOS), dan International Aid Transparency Initiative (IATI). BPK RI yang merupakan Wakil Ketua INTOSAI WG AADA periode 2011-2013, mengirimkan delegasi yang dipimpin Anggota BPK RI Agung Firman Sampurna. Ia didampingi Auditor Utama Keuangan Negara III (Tortama KN III) Widodo Mumpuni, Kepala Perwakilan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, B. Dwita Pradana, Ketua Tim Senior (KTS) pada AKN III.B.1 Fitriyah, dan staf Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (Dit.Litbang PDTT) Chandra Puspita K. Ada tiga hal yang menjadi tujuan diselenggarakannya pertemuan ketujuh INTOSAI WG AADA. Pertama, menyepakati konsep final seri International Standard Supreme Audit Institutions (ISSAI) 5500. Draf ISSAI 5500 ini terdiri dari: Introduction to the 5500 series of ISSAIs and INTOSAI GOV 9250; The Audit of Disaster Risk Reduction (ISSAI 5510); Audit of Disaster-related Aid (ISSAI 5520); Adapting Audit Procedures to Take Para delegasi pertemuan ke-7 Intosai WG AADA. Account of the Increased Risk of Fraud

58 Warta BPK JUNI 2013 INTERNASIONAL

and Corruption the Emergency Phase Following a Disaster (ISSAI 5530); dan Use of Geospatial Information in Auditing Disaster Management and Disaster-related Aid (ISSAI 5540). Konsep final seri ISSAI 5500 tersebut sudah harus disepakati bersama sebelum diserahkan kepada INTOSAI Professional Standards Committee dan diterjemahkan dalam bahasa resmi INTOSAI untuk ditetapkan sebagai dokumen ISSAI. Penetapannya direncanakan pada pelaksanaan kongres INTOSAI atau International Congress Supreme Audit Institutions (INCOSAI) ke-21 di China masih dalam tahun 2013 ini juga. Kedua, menyepakati konsep INTOSAI GOV 9250. Ketiga, melaporkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemenuhan program kerja (working program) INTOSAI WGAADA 2011- 2013. Untuk menindaklanjuti hasil dari pertemuan INTOSAI WG AADA ini, BPK RI akan melakukan beberapa upaya tindaklanjut. Pertama, melanjutkan penyelesaian parallel audit of disaster-related aid Anggota BPK RI Agung Firman Sampurna bersama delegasi BPK RI. sampai tahun 2014. Dalam waktu dekat ini, pada Agustus 2013, BPK RI akan melakukan pertemuan ketiga parallel audit on rehabilitation and reconstruction di Indonesia untuk menyusun konsep joint report dan lesson learned. Kedua, berperan serta dalam mendorong diseminasi SEKILAS INTOSAI WGAADA dan penerapan seri ISSAI 5500 bagi pemeriksa BPK RI. Ketiga, Pada Pertemuan INTOSAI Governing Board ke-54 di Wina, Austria, pada 10-11 mendorong pemerintah sebagai November 2005, INTOSAI membentuk INTOSAI Task Force on the Accountability pengelola dan pelaksana bantuan for and Audit of Disaster-related Aid. Selanjutnya gugus tugas INTOSAI tersebut bencana di Indonesia untuk dilembagakan menjadi INTOSAI Working Group on Accountability for and Audit of menerapkan INTOSAI GOV 9250 Disaster-related Aid atau disingkat INTOSAI WGAADA. Integrated Financial Accountability Tujuan dibentuknya INTOSAI WG AADA ini untuk meningkatkan transparansi Framework (IFAF). IFAF ini sendiri dan akuntabilitas pengelolaan dana bantuan bencana melalui perencanaan, merupakan kerangka laporan pengawasan, dan pemeriksaan dana bantuan yang efektif dan efisien. Oleh keuangan untuk mencatat alur karena itu, fokus kegiatannya, tidak hanya pada pengembangan kapasitas bantuan kemanusiaan yang telah lembaga pemeriksa anggota INTOSAI, tetapi juga pemerintah maupun organisasi diaudit dan tersedia di internet. pelaksana penanggulangan bencana dan pengelolaan bantuan bencana and and

JUNI 2013 Warta BPK 59 PANTAU

Ketua BPK RI Hadi Poernomo memberikan keterangan pers kepada para wartawan di kantor pusat BPK RI.

Poernomo. Dalam konferensi pers tersebut, Hadi Poernomo didampingi BPK RI TUNGGU Sekjen BPK, Hendar Ristriawan, Kaditama Binbangkum, Nizam Burhanuddin, Kabiro Humas dan HASIL PEMERIKSAAN Luar Negeri, Bahtiar Arif, dan Kabiro Sekretariat Pimpinan (Setpim), Gunarwanto. KEMENTERIAN PU Dalam penjelasannya, Hadi mengatakan bahwa saat ini BPK tengah melakukan pemeriksaan ELUM ada lagi tersangka penghitungan akhir kerugian negara investigatif tahap kedua terkait yang ditahan dalam kasus pada proyek bernilai Rp2,5 triliun itu. kasus Hambalang dengan dua fokus Hambalang diklaim KPK “Yang jelas kalau hasil pemeriksaan. Pertama, pemeriksaan B karena masih menunggu perhitungan jumlah kerugian negara investigatif yang berfokus pada aliran perhitungan kerugian negaranya. Hal sudah kita dapatkan dari BPK, maka dana anggaran untuk pengadaan ini disampaikan Ketua KPK Abraham kita akan melakukan langkah-langkah sport center di Hambalang. Kedua, Samad pada Senin (27/5/2013), di lebih kongkrit. Langkah kongkrit terkait perhitungan kerugian Kantor KPK. apa yg dimaksud yaitu, penahanan,” negara dari kasus Hambalang ini. Menurut Abraham Samad, KPK ungkapnya. Perhitungan kerugian negara ini mengalami kendala untuk menahan Terkait hal ini, pada Selasa (28/5) memang khusus dilakukan BPK atas tersangka kasus dugaan korupsi lalu, BPK menggelar konferensi permintaan KPK. Hambalang. Kendalanya, karena pers yang bahasannya langsung Mengenai pemeriksaan BPK belum merampungkan hasil disampaikan Ketua BPK Hadi investigatif tahap kedua, yang terkait

60 Warta BPK JUNI 2013 PANTAU

syarat tertentu. Data tersebut merupakan hasil temuan tim perwakilan Kementerian PU yang ikut dalam tim audit BPK. Menurut Djoko, tugas tim PU hanya melihat kondisi bangunan di sana dan menyusun matriks mengenai kelayakan bangunan-bangunan tersebut. “Kami ini sifatnya hanya memberikan technical advice,” Djoko menjelaskan di kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Jumat ( 31/5) lalu. Lebih lanjut diinformasikan Djoko, Abraham Samad Djoko Kirmanto tim dari Puslitbang PU sendiri harus meneliti 20 gedung yang sudah berdiri dari kontrak 22 gedung yang dengan aliran dana, sampai saat ini penghitungan konstruksi penilaian harusnya dibangun. “Dari 20 gedung masih belum selesai. “Sampai saat bangunan. Namun, sampai saat ini tersebut, nanti akan disusun matriks ini, BPK telah memeriksa sekitar 82 belum selesai. Diharapkan dapat apakah gedung ini sudah bagus atau orang untuk dimintakan keterangan selesai secepatnya. tidak,” kata dia. “Kalau tidak, apa yang yang terdiri dari eksekutif, legislatif, Permintaan BPK untuk harus dilakukan. Atau misalnya dari pengusaha, dan lain-lain. Sampai perhitungan kerugiaan negara atas sisi tanah, apakah tanahnya stabil atau sekarang belum selesai dan mudah- Hambalang kepada Kementerian PU tidak.” mudahan dapat diselesaikan ini dikarenakan berhubungan dengan Menurut Djoko, saat ini ada tergantung pihak-pihak yang diminta perhitungan dari sisi konstruksi dua gedung dan satu jalan yang hadir untuk memberi keterangan,” proyek sport center Hambalang. Dan, sudah rusak, tapi belum diketahui papar Hadi. perhitungan konstruksi ini merupakan penyebabnya. Djoko mengatakan BPK Sementara itu, terkait perhitungan domain dari Kementerian PU. mengharapkan temuan dari tim PU kerugian negara, menurut Hadi, “Dari hasil perhitungan bisa digunakan untuk menghitung perhitungan kerugian negara ada Kementerian PU itu, kemudian indikasi kerugian negara dalam standard operation procedure- digandengkan dengan hasil pembangunan di Hambalang. Namun, nya. Bagi aparat penegak hukum pemeriksaan BPK, baru kita Djoko menekankan kemampuan PU yang menginginkan perhitungan simpulkan,” ucap Hadi. hanya memberikan data-data teknis. kerugian negara wajib mengirim Terkait penahanan seorang “Kami tidak bisa disuruh menghitung surat permintaan ke BPK. Setelah tersangka tidak harus menunggu kerugian,” ujarnya. itu, BPK meminta aparat penegak perhitungan negara selesai. Sebab, BPK sendiri sebelumnya hukum memaparkan kasusnya. pada dasarnya penahanan seseorang membentuk tim yang ditugaskan Dalam paparan tersebut apabila merupakan kewenangan penyidik. untuk meninjau Hambalang yang BPK menerima bahwa ada dugaan “Jadi tidak ada kaitannya perhitungan di dalamnya terdapat tim dari PU. perbuatan melawan hukum, maka kerugian negara dengan penahanan Tim PU dibentuk berdasarkan BPK bisa menerima kasus tersebut tersangka tindak pidana,” tegas Hadi. keputusan Kepala Badan Litbang untuk dihitung kerugian negaranya. Sementara itu, pihak Kementerian PU Nomor 06/KPTS/KL/2012 Setelah itu BPK akan meminta data PU sendiri mengatakan bahwa tim tentang Tim Pemeriksa, Peneliti, dan dan dokumen untuk kelengkapan, dari PU telah bersinergi dengan tim Pengkaji Kondisi Geoteknik Tanah dan baru BPK menghitung kerugian pemeriksa BPK. Menteri Pekerjaan di Lokasi Pembangunan Lanjutan negara. Umum Djoko Kirmanto menyatakan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pada pemeriksaan Hambalang lokasi pembangunan Stadion Sekolah Olah Raga Nasional di Bukit ini, dalam hal perhitungan kerugian Hambalang merupakan lahan Hambalang Bogor. Tim itu terdiri negara, BPK telah proaktif mendatangi Budidaya 3, yang artinya tidak boleh atas lima orang dari Puslitbang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) digunakan untuk kegiatan masif. Permukiman, Puslitbang Jalan dan untuk meminta bantuan perhitungan Walau begitu, tanah tersebut masih Jembatan, dan Puslitbang Sumber kerugian negara dalam hal bisa digunakan tetapi dengan syarat- Daya Air. and

JUNI 2013 Warta BPK 61 LINTAS PERISTIWA

JERO: UTANG PLN Rp210 TRILIUN

JAKARTA - Hingga 2013, PT PLN (Persero) memiliki utang Rp 210 triliun. Dengan angka utang sebesar itu, pemerintah meminta margin keuntungan sebesar 7 persen. “Utang PLN Rp 210 triliun, akan goncang negara kalau margin angka 7 persen tidak disetujui,” ujar Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR sebagaimana dilansir tribunnews.com Jero Wacik pun meminta DPR menyetujui margin keuntungan sebesar 7 persen diberikan kepada PLN. Margin tersebut adalah angka minimal untuk kelistrikan di APBN-Perubahan 2013. Jero menjelaskan, jika margin keuntungan PLN di bawah 7 persen, akan ada konsekuensi besar bagi PLN menyangkut depth service coverage ratio (distribusi kelistrikan). Selain itu, jika margin tidak menyampai 7 persen, maka utang PLN dimasukkan ke skema APBN-Perubahan 2013, pemerintah. Utang masih cukup besar, kami coba berapa sehingga pemerintah yang harus membayar utang. margin yang dibolehkan minimum,” tutur Jero Wacik. “Kalau default, semua utang harus dibayar oleh ***/dr

MENDAGRI: KEUANGAN PARPOL HARUS DIAUDIT BPK

JAKARTA - Disebutkan, laporan Selain mempertegas soal audit realisasi penerimaan dan pengeluaraan oleh BPK, Mendagri juga menegaskan, bantuan keuangan Parpol yang paling sedikit sekitar 60 persen dana bersumber dari APBN tahun anggaran bantuan keuangan yang diterima Parpol sebelumnya yang telah diperiksa BPK, nantinya haruslah dialokasikan untuk merupakan salah satu persyaratan pendidikan politik. Penggunaan 60 administrasi yang harus dipenuhi persen dana bantuan keuangan Parpol parpol bila hendak mengajukan surat untuk pendidikan politik itu harus permohonan pencairan bantuan tertuang dalam sebuah dokumen rencana keuangan Parpol kepada pemerintah, baik penggunaan anggaran yang disusun oleh dari APBN maupun APBD. Parpol terkait. “Surat permohonan bantuan Menanggapi pengaturan audit dana keuangan Parpol harus ditandatangani Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri bantuan keuangan parpol oleh BPK oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, ini, Koordinator Divisi Korupsi Politik atau sebutan lainnya yang terdaftar di Indonesia Corruption Watch (ICW), Kementerian Hukum dan HAM, dengan Abdullah Dahlan, mengapresiasi positif menggunakan kop surat dan cap stempel Parpol, serta terobosan Mendagri tersebut. Namun, dia memandang melampirkan kelengkapan administrasi. Salah satunya perlu juga ada aturan yang mengatur soal audit dana laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran bantuan Parpol non-APBN atau APBD yang dilakukan oleh auditor keuangan yang bersumber dari APBN atau APBD tahun independen. sebelumnya yang telah diperiksa oleh BPK,” kata Mendagri “Yang baiknya memang soal auditor dana Parpol seperti tertuang dalam Permendagri yang dikeluarkan dilakukan oleh auditor independen, bukan auditor yang Senin 3 Apil. Demikian dilansir website Kementerian ditunjuk oleh Parpol sendiri. Termasuk mengapresiasi jika Dalam Negeri. dana partai diaudit oleh BPK,” ujarnya. ***/dr

62 Warta BPK MEI 2013 UMUM

18.275 anggota DPRD se-Indonesia, “ bebernya. KORUPSI KEPALA “Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya politik pilkada langsung sangat mahal. Makanya berbagai DAERAH MARAK cara dilakukan kepala daerah untuk memenuhi kebutuhan biaya politik, “jelasnya. Biaya politik, TERKAIT PILKADA tambahnya lagi, tak hanya besar saat pencalonan dan kampanye. Setelah calon kepala daerah berhasil LANGSUNG mendapatkan jabatan, mereka juga harus mengeluarkan biaya besar untuk memelihara konstituen dan UMLAH kepala membayar duit balas jasa terhadap daerah tersandung partai politik (parpol) pengusung. korupsi terus “Penyalahgunaan wewenang J meningkat. Data banyak terjadi proyek pelaksanaan sementara yang bersumber barang dan jasa. Program dari Kementerian Dalam pelaksanaan barang dan jasa hasilnya Negeri menyebut sebanyak sering digunakan membiayai 290 orang kepala daerah konstituen dan parpol pendukung, tersangkut kasus korupsi. serta mengembalikan modal politik. Jumlah ini diperkirakan akan Ini hasil hipotesa kami, “ ujarnya. terus meningkat bahkan bisa Tindak pidana korupsi dari menembus 300 orang. hasil penelitian tak ada kaitannya Kajian dan penelitian dengan genetik, karakter dan yang dilakukan Kementerian pengawasan serta pembinaan Dalam Negeri menunjukkan dilakukan pemerintah. Jika ada besarnya jumlah kepala anggapan praktik korupsi tadi terjadi daerah tersangkut tindak karena lemahnya pengawasan pidana korupsi ada korelasi atau pembinaan oleh Kemendagri, dengan sistem pemilihan ujarnya, itu tidak benar karena langsung. Pemilihan Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri. sudah berbagai upaya dilakukan langsung membuat kepala supaya kepala daerah dan aparatur daerah membutuhkan biaya 185 orang yang statusnya tersangka, pemerintahan tak terjebak kasus cukup besar sehingga ketika berkuasa 112 terdakwa, 877 terpidana, dan pidana korupsi. terjebak atau tersesat dengan saksi 44 orang. “Pembinaan sudah habis-habisan tindakan yang bertentangan aturan Menurut Direktur Jenderal dilakukan, maka dilakukan riset untuk hukum. Otonomi Daerah Djohermansyah melihat korelasi antara pemilihan Berdasarkan data sepanjang Djohan, dari jumlah tersebut, tercatat langsung dengan kasus pidana sembilan tahun atau selama 2004- 12 kasus kepala daerah di Sumatera korupsi yang melibatkan kepala 2013, tercatat 291 kepala daerah Barat atau sekitar 5%. “Jumlah kepala daerah,” ujarnya. baik gubernur, bupati serta walikota daerah tersandung korupsi bisa Oleh karena itu, pihaknya mencari terjerat kasus korupsi. Sedang untuk tembus 300 orang. Kita tentu tidak alternatif solusi dan formulasi yang aparatur negara tercatat 1.221 orang. menghendaki hal demikian,” tegasnya. pas dalam perubahan Undang- Dari 291 kepala daerah tersebut, Selain kepala daerah, korupsi di Undang tentang Pemilihan Kepala terdiri dari; gubernur 21 orang, wakil daerah juga menjerat anggota dewan. Daerah yang nantinya akan gubernur 7 orang, bupati 156 orang, Dia mengungkapkan, anggota dipresentasikan di DPR RI dalam wakil bupati 46 orang, walikota 41 legislatif yang terjerat korupsi di DPRD waktu dekat. orang, dan wakil walikota 20 orang. kabupaten/kota tercatat sebanyak Hal senada juga disampaikan Sedang untuk 1.221 orang aparatur 431 orang dan DPRD Provinsi 2.545. Siti Zuhro, pengamat politik dari negara yang terkait korupsi terdiri dari “Jumlah itu 6,1 persen dari total Lembaga Ilmu Pengetahuan

JUNI 2013 Warta BPK 63 UMUM

Indonesia (LIPI). Menurutnya, sistem multi partai dan pilkada langsung adalah pemicu utama kepala daerah melakukan korupsi. “Pemilihan langsung membuat cost politik besar. Selain memikirkan rakyat, kepala daerah juga harus amankan partai, konstituen dan tim sukses ,” ucapnya. Sistem pemilihan langsung yang ada saat ini, katanya, sudah berada di luar koridor. Sistem yang awalnya bertujuan menciptakan pemimpin yang amanah, justru sebaliknya. Untuk menekan praktik korupsi di daerah hanya bisa dilakukan dengan reformasi di birokrasi dan partai. Untuk reformasi birokrasi, kata dia, kepala daerah harus melakukan penataan perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Ke depan, rekrutmen PNS Pembatasan Belanja Kampanye matang. Kalau itu menjadi opsi harus dilakukan lebih transparan, “ Menteri Dalam Negeri, Gamawan terakhir, tentu itu ada pada tingkat katanya. Fauzi setuju guna mengurangi pemilihan gubernur,” jelasnya. Sedangkan untuk reformasi praktik korupsi yang dilakukan Sementara itu, Ketua Perkumpulan di parpol, kata Siti, parpol dalam kepala daerah, dilakukan pembatas untuk Pemilu dan Demokrasi mengusung kepala daerah tidak belanja kampanye pasangan calon (Perludem) Didik Supriyanto boleh lagi menjadikan uang dan kepala daerah. “Pada prinsipnya saya mengatakan bahwa peraturan materi sebagai instrumen utama setuju. Peraturan pembatasan dana tentang pembatasan belanja mendukung calon kepala daerah. kampanye itu untuk (pemilihan) kampanye calon kepala daerah dapat “Parpol harus mulai menetapkan calon gubernur,” ucap Gamawan di menyeimbangkan prinsip kebebasan kepala daerah dengan profesional. kantornya. dan kesetaraan dalam pemilu. Berdasarkan kompetensi dan Dalam pembahasan Rancangan “Kalau pembatasan belanja kemampuan leadership. Bukan banyak Undang-Undang (RUU) Pilkada di DPR, kampanye dianggap melanggar atau sedikitnya uang yang disetor Kemdagri mengusulkan pelaksanaan prinsip kebebasan bagi peserta sebagai mahar,” pungkasnya. Pilkada di tingkat kabupaten/kota pemilu, pada saat bersamaan itu Menurut Wakil Menteri Hukum dan dilakukan secara tidak langsung atau melanggar prinsip kesetaraan Hak Asasi Manusia,Denny Indrayana, dipilih oleh anggota DPRD. Dengan antarpeserta itu sendiri,” kata Didik. perlu dilakukan pembenahan serius demikian, lanjut dia, calon bupati dan Pasangan calon kepala daerah jika tidak ingin Pilkada melahirkan calon walikota tidak perlu melakukan dan wakil kepala daerah yang pemimpin-pemimpin korup.Tren kampanye demi meraup suara dari memiliki dana terbatas tetap dapat korupsi saat ini harus diimbangi masyarakat setempat. “Kalau bupati menjalankan kampanye jika dalam dengan alat pemberantasan korupsi dan walikota tidak dipilih langsung, undang-undang diatur mengenai yang juga cukup baik, seperti tidak diperlukan biaya kampanye,” pembatasan belanja kampanye. Selain kehadiran KPK. “Dulu koruptor itu tambahnya. itu, akibat tidak ada pengaturan banyak sekali, tapi KPK belum berdiri. Namun, pembahasan terkait pembatasan belanja kampanye, Ibarat nelayan mau tangkap ikan dengan pengaturan dana kampanye kepala daerah pemenang pilkada alatnya masih lemah sehingga saat seolah menguap di rapat paripurna adalah elite politik yang memiliki menjaring hanya sedikit,” terangnya. DPR. Terkait akan hal itu, Mendagri uang banyak untuk meraup perolehan Denny yang berbicara dalam forum mengatakan klausul pembatasan suara. Media Gathering KPU Kota Bandung, belanja kampanye masih memerlukan Pada saat menjabat, kepala baru-baru ini, mengatakan, tren kajian teknis mengenai besaran daerah terdorong melakukan korupsi saat ini harus diimbangi alat nominalnya. “Untuk penerapannya tindak pidana korupsi guna pemberantasan korupsi yang juga kita harus betul-betul menghitung membayar pengeluarannya selama cukup baik. dan mendiskusikannya secara berkampanye. ***/dr

64 Warta BPK JUNI 2013 HERY SUBOWO: DI LITBANG, DARI TIADA MENJADI ADA SOSOK PEKERJAAN DI LITBANG BPK SARAT DENGAN KEGIATAN Pengembangan (Ditlitbang) pada BERPIKIR SEPERTI PENCARIAN IDE, PENGKAJIAN Direktorat Utama Perencanaan, LITERATURE Evaluasi, Pengembangan, Pendidikan , DAN PERUMUSAN KONSEP. KEGIATANNYA dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan MEMANG TAK KENTARA TETAPI HASILNYA SANGAT Negara (Ditama Revbangdiklat PKN). PENTING DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN TUGAS Ditlitbang BPK ini bertanggung PEMERIKSAAN. DARI TIDAK ADA MENJADI ADA, DARI jawab merumuskan bahan TIDAK JELAS MENJADI JELAS. pertimbangan BPK atas rancangan Standar Akuntansi Pemerintahan dan rancangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pusat dan Daerah serta melaksanakan penelitian dan pengembangan metodologi pemeriksaan dan non pemeriksaan. Dengan tugas seperti itu, jelas bahwa pekerjaan di satuan kerja ini banyak berkutat kepada hasil pemikiran, ide segar, diskusi, dan kajian literatur. Bahasanya tidak jauh-jauh dari standar, metodologi, pedoman, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis), dan SOP. Pola kerja yang diterapkan juga tidak lepas dari pendekatan ilmiah. Mulai dari identifikasi masalah, pengembangan pola pikir, perumusan kerangka teori, pengembangan konsep hingga finalisasi output akhir berupa pedoman/kajian. Tak heran jika staf Ditlitbang harus memadukan pengetahuan yang luas dan jam terbang yang tinggi. Mereka dituntut “banyak tahu” dan berpengalaman dalam bidang pemeriksaan dan kelembagaan. Sebab, tanpa pengetahuan dan ESUAI mandat konstitusi, Utama Keuangan Negara (AKN) dan pengalaman tersebut, penerapan BPK bertugas melakukan Perwakilan BPK di daerah. Untuk hasil kerja mereka akan sulit pemeriksaan atas menunjang tugas berat tersebut, diaplikasikan bagi tugas pemeriksaan S pengelolaan dan tanggung AKN dan Perwakilan dibantu satuan dan tata laksana organisasi BPK. jawab keuangan negara. Dalam kerja penunjang dan kesetjenan. Kepala Ditlitbang BPK prakteknya, corebusiness BPK Salah satu satuan kerja tersebut Hery Subowo, merasakan tersebut dilaksanakan oleh Auditorat adalah Direktorat Penelitian dan perbedaan signifikan antara

JUNI 2013 Warta BPK 65 pemeriksaan dengan penelitian tugasnya secara baik,” papar Hery. Perjalanan Karier dan pengembangan. Pemeriksa, Pada awal bertugas di Ditlitbang, Hery memulai karier di BPK sejak menurutnya, membandingkan Hery mengakui harus beradaptasi tahun 1992, selepas lulus dari Sekolah sesuatu yang sudah ada yaitu mengubah mindset dari pemeriksa Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ia antara yang seharusnya dengan menjadi researcher tersebut. Namun ia masuk BPK sebagai pilihan pertamanya yang senyatanya. Dalam konteks merasa karakteristik pekerjaan Litbang dalam penempatan instansi. Asisten ini, pekerjaan pemeriksa ini ‘cocok’ baginya yang menyukai dosennya di Tingkat I yang juga bekerja sejatinya memotret realitas dan tugas yang bersifat merumuskan di BPK-lah yang menginspirasinya membandingkannya dengan norma konsep,menganalisis suatu hal, atau memilih BPK. peraturan yang sudah ada. Pemeriksa mengembangkan cara kerja baru. “Saya memilih BPK, awalnya karena mengungkapkan temuannya jika Perhatiannya pada bidang kajian, akses untuk mendapatkan pendidikan apa yang dijumpai dalam realitas penelitian dan pengembangan sudah yang lebih tinggi lebih terbuka di sini. ternyata tidak sinkron dengan norma terbangun ketika masih bertugas Itu motivasi saya kenapa BPK sebagai yang ada di peraturan. Baik peraturan di satuan kerja pemeriksaan. Saat pilihan pertama,” ujar Hery. maupun realitas keduanya sudah ada, bertugas sebagai pemeriksa, ia kerap Pilihannya ke BPK nampaknya dimana peraturan dapat dipelajari dan dipercaya atasannya untuk melakukan tepat. Pada tahun kedua bekerja di realitas dapat dipotret secara jelas. kajian, menyusun makalah dan BPK, ia dapat langsung melanjutkan Berbeda dengan pekerjaan pemeriksa, menyiapkan naskah pidato untuk S1-nya di Program Ekstensi Jurusan pegawai Ditlitbang harus memikirkan pimpinan. Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas sesuatu dari yang Indonesia tahun 1993- tidak ada menjadi 1996. Tiga tahun kemudian, ada dan dari yang tahun 1999, ia mendapat tidak jelas menjadi kesempatan beasiswa dari jelas. Proyek Modernisasi Audit “Misalnya belum dari Bank Dunia untuk tersedia juklak dan melanjutkan Program juknis, ya kami Pascasarjana di luar negeri. harus buat. Untuk Setelah melalui proses membuat juklak seleksi yang cukup ketat, dan juknis kami akhirnya Hery diterima mengikuti due di Heinz School of Public process. Ada Juklak Policy and Management, Penyusunan dan Carnegie Mellon University, Penyempurnaan Pittsburgh, Pennsylvania, Pedoman Amerika Serikat untuk Pemeriksaan dan bidang public finance. Non-Pemeriksaan. Menurut Hery, Juklak ini mengatur Rapat Koordinasi E-Audit. keluarga dan karier antara lain analisa bukan merupakan pilihan kebutuhan, dikotomis, tetapi justru penyusunan konsep, penetapan “Pada waktu di AKN I saya dapat saling mendukung. Selama output hingga sosialisasi dan sering mendapat perintah untuk mengabdi di BPK, ayah dari 6 anak pemantauan pedoman. Demikian menyiapkan bahan makalah untuk ini merasakan dukungan yang luar juga halnya dengan kajian. Kami pimpinan dalam pertemuan dengan biasa dari keluarganya tercinta. Hery harus membuat suatu permasalahan auditee. Lama-kelamaan, saya bahkan mengakui bahwa perjalananan dari tidak jelas menjadi jelas. Oleh kemudian diminta menggantikan rumah tangganya seolah “mengiringi” karena itu meskipun litbang itu atasan memberikan pembekalan di kariernya di BPK. Ia menikahi Diena tidak menonjol dari sisi output, tidak forum yang diselenggarakan auditee. Andiani pada 1996 saat masih menjadi dalam bentuk hasil pemeriksaan yang Dari sisi substansi, sejak awal saya Penilik.Kemudian mereka dikaruniai “menghebohkan” secara nasional, memang suka dengan aktivitas anak pertama tahun 1997 pada saat tetapi kami menyiapkan perangkat konsep-mengonsep dan belajar- ia menjadi Pemeriksa Muda selepas atau sarana yang digunakan para mengajar,” ungkap Hery lagi. menyelesaikan S1-nya di UI. Putri pemeriksa untuk dapat menjalankan keduanya lahir tahun 1999 saat ia

66 Warta BPK JUNI 2013 Hery Subowo bersama Keluarga. Saat Pemeriksaan di TNI AD. menjadi Auditor Ahli Pratama pada Selain itu, ia berupaya memperkuat Manusia. Menurutnya, program awal berlakunya Jabatan Fungsional kompetensi pemeriksanya dengan studi itu akan membantunya dalam Auditor (JFA) kala itu. sertifikasi internasional yaituCertified menjalankan tugasnya di Ditlitbang Kemudian putri ketiga lahir Internal Auditor (CIA) tahun 2004 dan terkait perumusan kebijakan jabatan tahun 2001 pada saat ia berstatus Certified Fraud Examiner (CFE) tahun fungsional. Di samping itu ia ingin sebagai karyasiswa di luar negeri. 2008. memberikan contoh kepada anak- Berkat dukungan keluarga yang Sertifikasi itu, menurutnya sangat anaknya dalam hal pendidikan. “Saya diboyongnya ke sana pula, Hery dapat mendukung tugas pemeriksaannya, ingin memotivasi anak-anak saya untuk menyelesaikan studi tepat waktu baik pemeriksaan keuangan (akuntan), tidak pernah berhenti belajar dan tahun 2001 dengan predikat summa pemeriksaan kinerja (CIA) dan belajar,” pungkasnya cum laude (IPK 4.0) dan mendapat pemeriksaan dengan tujuan tertentu Highest Distinction Recognition dari (PDTT), khususnya pemeriksaan Aktif Kegiatan Sosial almamaternya. Kemudian, anak investigatif (CFE). Itu terbukti ketika Di samping kegiatan kantor dan keempatnya lahir 2005 saat ia ia dipercaya menjadi penanggung profesi yang padat dan menyita waktu, dipercaya BPK menjadi Kepala Seksi jawab pemeriksaan untuk tiga jenis Hery tetap menyisakan waktunya Mabes TNI AD (2002-2007). Anak pemeriksaan tersebut. untuk kegiatan sosial. Ia termasuk kelima lahir 2009 pada saat diberikan Bekal CFE dirasakannya juga sangat pengurus DKM Masjid Baitul Hasib amanah menjadi Kepala Sub Auditorat membantu ketika dirinya melakukan Kantor BPK Pusat. Di lingkungan POLRI dan BNN (2007-2010). Akhirnya perhitungan kerugian negara dan tempat tinggal, ia diminta membantu anak keenam lahir 2010 pada saat ia memberikan keterangan ahli dalam teman-temannya di beberapa yayasan mulai menjadi Kaditlitbang melalui kasus pengadaan Helikopter Mi-17 TNI yang bergerak di bidang sosial, jalur kenaikan pangkat istimewa AD pada 2008 dan hibah pengamanan pendidikan dan pembinaan pemuda (KPLB). dana Pemilihan Gubernur (pilgub) sebagai Dewan Pembina dan Dewan Dalam hal pengembangan Jawa Barat pada 2010. Pengetahuan Pengawas. profesi, Hery merupakan salah satu tentang kecurangan (fraud) juga “Saya membantu mereka untuk pengurus Ikatan Akuntan Indonesia sangat membantu tugas dan fungsinya perbaikan tata kelola keuangan Kompartemen Akuntan Sektor Publik di Litbang ketika merumuskan sistem yayasan sesuai bidang keahlian (IAI-KASP) sebagai Ketua Bidang Kajian kendali kecurangan (sikencur) serta akuntansi dan audit yang saya miliki” Sektor Publik (2011-Sekarang) dan merancang usulan proses bisnis jelasnya. Ketua Bidang Perguruan Tinggi (2005- dan struktur organisasi AKN Bidang Ketertarikannya pada 2007). Ia aktif juga sebagai Anggota Investigatif. permasalahan sosial dan lingkungan Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP) Setelah bertahun-tahun tidak itulah yang membuat ia juga dari unsur BPK. melanjutkan ke jenjang pendidikan tidak kuasa menolak permintaan Totalitasnya pada dunia profesi yang lebih tinggi, Hery kini sedang warga untuk menjadi pengurus juga ditandai dengan sertifikasi profesi mengikuti program S3 di Universitas lingkungan di kompleknya.“Hidup yang dimilikinya. Sertifikasi akuntan Negeri Jakarta untuk program itu harus bermanfaat bagi orang lain,” diperoleh sejak lulus FEUI tahun 1996. studi Manajemen Sumber Daya ungkapnya. and

JUNI 2013 Warta BPK 67 SERBA-SERBI

PULUHAN KARYAWAN BPK BELAJAR TAKLUKKAN API

Pelatih pemadam kebakaran sedang memperagakan pemadaman api.

ASTI Anda sudah sering melihat tabung kecil namun baru digelar rutin dalam beberapa tahun berwarna merah yang menempel di tembok. belakangan ini,” ungkap panitia penyelenggara Diklat Semua tahu, itu adalah tabung pemadam Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, P kebakaran, tapi tahukah Anda bagaimana cara Bambang Eri Priambodo. menggunakannya? Pasti tidak semua orang tahu karena Acara diklat yang dibuka pada 20 Mei lalu, berlangsung ternyata ada hal-hal khusus yang penting diketahui untuk enam hari diikuti sekitar 65 karyawan di lingkungan bisa menggunakan alat tersebut secara benar. Biro Umum. Dibagi dalam tiga gelombang, masing- Nah, baru-baru ini Biro Umum BPK RI masing mengikuti Diklat selama dua hari yakni sehari menyelenggarakan pelatihan dasar pemadam kebakaran teori dan sehari praktek. Sejumlah materi yang diajarkan bagi karyawan di lingkungan BPK Pusat. Mereka bukan para instruktur dari Dinas Kabakaran DKI Jakarta di hanya belajar memadamkan api dengan menggunakan antaranya; teori api Apar, proteksi kebakaran, manajemen Apar (alat pemadam kebakaran ringan) tapi juga cara keselamatan kebakaran, medical first responder dan praktek menggunakan selang hidran, dll. Apar serta hidran. “Ini adalah agenda runtin kantor untuk membekali “Salah satu materi yang disampaikan adalah karyawan tentang penanggulangan bahaya kebakaran. pengenalan api dan bagaimana mengatasinya, serta Program ini sebenarnya sejak dulu telah dilaksanakan, proteksinya untuk kita dan orang lain. Lalu bagaimana

68 Warta BPK JUNI 2013 SERBA-SERBI

cara menggunakan alat-alat pemadam kebakaran. Ini penting karena tidak semua orang tahu bagaimana menggunakannya,” ujar Eri yang juga Staf Divisi Proteksi Kebakaran, Biro Umum. Banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di tempat kerja menunjukkan betapa seriusnya masalah kebakaran khususnya bagi seluruh staf dan karyawan di lingkungan kantor. Saat ini, BPK RI sudah memiliki Standar Prosedur Teknis Tindakan Penanganan Darurat Kebakaran pada baguanan gedung Kantor Pusat BPK. Hal tersebut penting guna mencegah jatuhnya korban apabila terjadi bencana kebakaran di kantor pusat. Mungkin kita masih ingat kasus kebakaran yang terjadi di gedung Mahkamah Agung dan kebakaran di gedung Sekretariat Negara, beberapa waktu lalu. Kasus serupa juga pernah dialami BPK Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang dan Gedung Umar Wirahadikusumah BPK Pusat pada lantai dua, tahun 2011. Dengan berbagai kejadian ini, maka kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran pelu ditingkatkan agar peristiwa serupa tidak terulang. “Kebakaran dapat membawa bencana yang besar dengan akibat yang luas, baik terhadap keselamatan jiwa maupun harta benda. Berkaitan dengan itu, untuk memberi perlindungan atas jiwa dan harta benda, maka perlu diadakan kegiatan dalam bentuk pelatihan dasar- dasar pencegahan dan penanggulan bahaya kebakaran bagi para pegawai di lingkungan Kantor Pusat BPK agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan individu dalam mengantisipasi bahaya kebakaran,” kata Kepala Biro Umum BPK RI, dalam sambutannya pada pembukaan Diklat Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran kerja sama BPK RI dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta. Tidak seperti tahun 2012, di mana Diklat dilakukan selama lima hari. Tahun ini, selain dibagi dalam beberapa gelombang, lamanya belajar hanya dua hari per-gelombang. Salah satu tujuan digelarnya Diklat ini, selain memang dibutuhkan oleh seluruh karyawan untuk mengetahui penanggulangan bencana kebakaran, juga adanya rencana membentuk organisasi pemadam kebakaran di lingkungan BPK Pusat. “Organisasi ini memang harus dimiliki oleh setiap gedung. Dalam rangka itu maka para karyawan diberi pembengkalan. Nantinya, anggota organisasi adalah seluruh karyawan yang sudah mendapat pembekalan. Setelah organisasi dibentuk, ke depan, direncanakan akan dilakukan pelatihan evakuasi. Jadi misalnya, jika bel berdering, karyawan tahu itu tanda apa, dan apa yang harus dilakukan. Jalan evakuasi lewat mana. Nah itu semua harus dipersiapkan. Sebagai latihan misalnya, Para peserta pemadam kebakaran sedang memperagakan alat pemadam kebakaran sekaligus satu atau dua kali sebelum bel berdering, kami memberi mempraktekkan tata cara memadamkan api.

JUNI 2013 Warta BPK 69 SERBA-SERBI

Pelatih pemadam kebakaran sedang menyampaikan materi pengenalan api dan bagaimana mengatasinya. pengumuman bahwa akan ada pelatihan evakuasi pusat api. Api membesar karena adanya udara. Maka kebakaran. Dengan harapan dengan dua kali latihan jika ingin mematikan, caranya dengan menyemprot itu, para karyawan sudah memahami, maka pada kali yang menutup udara agar tidak masuk. “Tidak bisa ketiga, misalnya, bel berdering tanpa ada peringatan/ menyemprot begitu saja. Itulah yang tidak semua orang pemberitahuan lagi,” jelasnya panjang lebar. awam mengerti,” tambahnya. Para peserta pelatihan tidak hanya diajarkan Tidak Asal Nyemprot berbagai teori tapi juga berpraktek yang dilakukan Jangankan evakuasi yang memang perlu pelatihan, di halaman parkir kantor BPK. Sebelum sampai pada menggunakan tabung pemadam kebakaran ringan tahap mempraktekkan pemadaman api menggunakan yang biasa menempel di dinding saja, belum tentu beberapa jenis alat pemadam, para peserta semua orang tahu. Kalaupun tahu, belum tentu dikenalkan dengan alat-alat pemadam kebakaran, mereka mengerti bagaimana menggunakannya secara cara memakainya, lalu menggunaan hidran, cara benar dan efektif. Orang awam ketika melihat ada api, menggulung pipa air, P3K, dll. Juga diajarkan bagaimana kemudian memadamkannya, spontan menyemprot. masuk ke pusat api untuk menolong orang lain. Padahal menyemprot untuk memadamkan api ada Menurut Eri, banyak pengalaman menarik dalam tekniknya. Jika salah, maka satu tabung Apar, tidak Diklat tersebut, khususnya saat praktek. Meskipun hanya cukup untuk memadamkan api yang sebenarnya hanya diklat, dan simulasi kebakaran, lanjutnya, tak urung kecil saja. ada juga peserta yang panik dan terlihat cemas ketika “Orang awam yang tak mengerti cara berhadapan dengan api. Mereka gugup menggunakan menggunakannya, asal menyemprot. Walhasil, bisa Apar. Saking gugupnya, ketika mempraktekkan cara tiga-empat tabung habis untuk memadamkan api memadamkan api, habis tiga-empat tabung Apar hanya yang sebenarnya hanya kecil. Padahal kalau orang untuk memadamkan api yang berkobar dalam tong. mengerti dengan baik menggunakan Apar, cukup satu “Banyak yang gagal ketika pakai Apar. Mungkin tabung untuk memadamkan api kecil. Ya bisa jadi juga mereka gugup atau panik, sampai-sampai satu Apar tak orang karena panik melihat api, langsung nyemprot cukup untuk mematikan api. Ini karena api dalam tong tanpa teknik yang benar, akibatnya api tidak mati-mati. disemprot begitu saja. Padahal busa atau powder yang Bertabung-tabung digunakan, api tetap berkobar,” disemprotkan harusnya menutupi tong sehingga udara jelasnya. tidak masuk, dan api bisa mati. Jadi hal ini memang Untuk memadamkan api, harus menyemprot di titik penting sekali dipelajari oleh semua,” tutur Eri. dr

70 Warta BPK JUNI 2013 Opini

CEGAH KORUPSI, LIBATKAN BPK Oleh : Edwardi

ADA IRONI DI INDONESIA. MAKIN BANYAK PEJABAT ATAU APARATUR YANG DITANGKAP, KORUPSI TAK KUNJUNG BERKURANG. INDONESIA HEBAT DALAM PENINDAKAN, NAMUN LEMAH DALAM PENCEGAHAN KORUPSI.

EREKA yang korupsi, seolah tak peduli pada semester pertama 2012, BPK menemukan 455 kasus dengan kehidupan sebagian besar di pemerintah daerah yang berpotensi menimbulkan masyarakat Indonesia yang mengalami kerugian negara. M kekurangan. Masih banyak masyarakat Menurut Menteri Dalam Negeri, Gemawan Fauzi, lebih yang susah menyekolahkan anak lantaran miskin, kurang seribu PNS di Indonesia tersangkut kasus hukum. sulit mendapatkan akses layanan kesehatan karena “Sebagian besar terlibat korupsi,” kata dia yang diwartakan keterbatasan kemampuan keuangan. detikcom, Selasa (20/11). Mereka yang korupsi, lupa kalau tindakannya bisa Selain itu, sejak 2004, ada 524 kepala daerah (gubernur, menimbulkan kesengsaraan bahkan menghancurkan bupati, dan walikota) terjerat kasus hukum. Mereka yang bangsa. Lebih menyebalkan lagi, mereka yang korupsi berurusan dengan penegak hukum, mulai dari saksi, masih berdalih tak merugikan keuangan negara. Bahkan, tersangka, terdakwa hingga terpidana. Menurut Gemawan ada pula pejabat mengaku tak tahu makna korupsi yang yang dilansir detikcom, Selasa 14 Juni 2012, dalam sesungguhnya. tahun ini tercatat 160 kepala daerah yang jadi tersangka, Menurut Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komjen terdakwa, dan terhukum. Sutarman, sepanjang 2012, Polri menyelesaikan lebih Risau hati melihat korupsi di Indonesia pascareformasi. dari 460 kasus korupsi di seluruh Indonesia. “Kalau dari Walau banyak lembaga pengawasan serta ada lembaga aspek penegakan hukum, kita luar biasa hebat. Tetapi kita penindakan yang superbody, seperti KPK, korupsi justru gagal dalam pencegahan, karena korupsi masih ada,” kata makin menggurita, di pusat pemerintahan hingga daerah. Sutarman, Minggu (9/12) yang dikutip kompascybermedia. Korupsi bukan saja di eksekutif, pada lembaga legislatif Fakta lain, seperti diwartakan vivanews, Senin (10/12), pun tak kalah merisaukan. Bahkan, ada pula pejabat yang

JUNI 2013 Warta BPK 71 tak mengerti korupsi serta tak paham yang mencurigakan dan tak wajar menggunakan angkutan udara tentang anggaran. bisa diminimalisir. Jadi, pembahasan mungkin sulit dikorupsi karena anggaran tak saja dilakukan tim BPK memeriksa manifes pesawat. Cegah Bersama BPK anggaran pemerintah dan lembaga Namun perjalanan dalam daerah Kini, memang saatnya melakukan legislatif, tapi BPK turut dilibatkan. rentan dimanipulasi, karena pencegahan korupsi. Paling tidak, Dengan demikian, peluang korupsi pertanggungjawaban hanya berupa keadaan jangan sampai bertambah dihilangkan sejak awal. Ibaratnya, stempel surat jalan. parah. Masyarakat Indonesia telah virus dihabisi lebih dulu, sebelum dia Terkait perjalanan dinas, pada lelah dengan berbagai kegaduhan mendatangkan penyakit. semester satu 2012, Badan Pemeriksa politik yang timbul akibat Harus diakui, korupsi modusnya Keuangan menemukan 259 kasus pengungkapan kasus korupsi. Energi kian canggih. Praktik culas itu yang muncul akibat perjalanan dinas bangsa seolah habis mengurusi memakai filosofi “melukai tapi tak di pemerintah pusat dan daerah yang hiruk-pikuk korupsi dan penegakan berdarah”. Artinya, korupsi dilakukan berpotensi merugikan keuangan hukum. Padahal, masih banyak tugas secara halus dan tak berbekas. negara hingga Rp 77 miliar. mendasar yang harus dilakukan untuk Contoh, korupsi bisa dilakukan Diwartakan vivanews, Sabtu 15 meningkatkan taraf kehidupan Desember 2012, potensi masyarakat. kerugian negara itu Salah satu cara mencegah terungkap dari 14 objek korupsi itu, libatkan Badan pemeriksaan kinerja. Pemeriksa Keuangan (BPK) Ketua BPK, Hadi Poernomo sejak dari penyusunan menyebutkan, dari total anggaran. Selama ini, BPK kerugian dari perjalanan hanya melakukan pengawasan dinas tersebut, sebanyak 173 ketika anggaran berjalan, kasus dengan nilai Rp36,87 maupun audit akhir tahun. BPK miliar merupakan perjalanan belum ditempatkan sebagai dinas ganda atau melebihi lembaga untuk deteksi dini standar yang ditetapkan. kemungkinan terjadinya BPK juga menemukan biro korupsi. di lembaga pemerintah yang BPK jangan lagi menyediakan tiket, boarding ditempatkan sebagai pass hingga tagihan hotel lembaga yang melakukan palsu. pemeriksaan rutin maupun khusus melalui bantuan sosial atau hibah. Dalam konteks inilah, perlu dari pelaksanaan anggaran, maupun Secara administrasi bisa tak terlihat BPK dilibatkan dalam penyusunan ditugasi menghitung kerugian unsur korupsinya, karena lengkap anggaran, sehingga hal-hal yang negara setelah kasus korupsi didalami proposal dari pihak yang mengajukan terindikasi ketidakwajaran dan penegak hukum. Harus diberikan pula dan rapi pula kuitansinya. Namun, berpotensi dicurangi bisa dihilangkan ruang untuk melakukan deteksi dan dana tersebut diberikan kepada kroni sejak awal. Melibatkan BPK sejak pencegahan. atau kelompok tertentu. penyusunan anggaran, idealnya Bila BPK dilibatkan sejak awal Modus lain, melalui perjalanan memang dituangkan dalam dalam penyusunan APBN dan APBD dinas. Sejak penyusunan anggaran, aturan, sehingga ada kewajiban provinsi serta kabupaten/kota, nilainya digelembungkan semaksimal melakukannya, baik di pusat maupun maka anggaran yang berpotensi mungkin. Praktik korupsinya, di daerah. dikorupsi bisa dihilangkan. Sebab, perjalanan dinas diperbanyak, tapi Khusus di daerah, dalam era korupsi memang dirancang sistematis kegiatan tersebut tak dilakukan. otonomi sekarang, walau belum sejak dari penyusunan anggaran. Bahkan, dicatut nama pegawai yang diatur hal itu bisa saja dilakukan. Bentuknya, mulai dari mark-up, seolah-olah melaksanakan tugas Rasanya memang tak mungkin kepala penggelembungan biaya perjalanan keluar atau dalam daerah, sementara daerah membaca dan meneliti semua dinas hingga bantuan sosial. uangnya dinikmati segelintir orang item dalam RAPBD. Biasanya, setelah Idealnya, begitu draf RAPBN atau saja. Anekdotnya, surat saja yang disetujui tim anggaran, kepala daerah RAPBD rampung, diaudit dulu oleh berjalan, sementara orangnya tidak langsung tanda tangan, selanjutnya BPK sebelum ditetapkan menjadi kemana-mana. dibahas bersama DPRD. Idealnya, APBN dan APBD. Mata anggaran Perjalanan luar daerah dengan rancangan anggaran tersebut

72 Warta BPK JUNI 2013 diberikan kepada BPK, sehingga celah satu objek menjalani pemeriksaan alokasi dana yang diberikan. untuk korupsi bisa ditekan. Hal yang berulang. Lembaga pengawasan Mencegah korupsi memang harus sama dapat dilakukan para menteri seperti Inspektorat Daerah maupun lewat reward and punishment. Jangan dan pimpinan lembaga negara. Inspektorat Jenderal di kementerian ada lagi anggapan, buruk atau bagus Perwakilan BPK ada di seluruh dan lembaga, berpotensi melahirkan tata kelola keuangan, anggaran tak provinsi, sehingga dapat diminta kolusi agar kerugian tidak menjadi akan berkurang. Mencegah korupsi bantuannya. Lagipula, tak ada temuan. Bisa muncul penyelesaian mesti menanamkan rasa bersalah dan aturan yang dilanggar jika kepala temuan “secara adat” dengan alasan memberikan penghargaan kepada daerah minta audit pendahuluan solidaritas. mereka yang beritikad baik. karena memang tujuannya baik; Guna mendorong kementerian, Terkait opini hasil pemeriksaan mencegah korupsi. Melibatkan lembaga dan daerah mau melibatkan yang diberikan, BPK juga perlu BPK bisa mengatasi kemungkinan BPK dalam penyusunan anggaran, mengedukasi masyarakat. Di daerah, kepala daerah “diakali” anak buahnya BPK dapat memberikan saran dan predikat WTP kerap dijadikan yang memang sejak awal ingin rekomendasi pada Kementerian komoditas politik dalam pemilihan memperoleh keuntungan dari Keuangan untuk menambah gubernur, bupati dan walikota. anggaran pembangunan. anggaran bagi kementerian dan Menurut Hadi Poernomo, WTP belum Memang dalam tim anggaran lembaga, sementara bagi daerah tentu bebas korupsi. Namun, oleh ada unsur pengawasan (Inspektorat), diusulkan penambahan dana alokasi calon incumbent, predikat terbaik itu namun lembaga itu tidak memiliki umum maupun dana alokasi khusus. dijadikan bukti keberhasilan yang kekuatan membatalkan kegiatan Usulan itu sebagai apresiasi pada dicapai selama dia berkuasa. atau mata anggaran di APBN atau kementerian, lembaga, dan daerah Sebaliknya, opini wajar dengan APBD yang mencurigakan. Lembaga yang berniat mencegah korupsi dan pengecualian maupun disclamer pengawasan internal bersifat melekat, menuju tata kelola pemerintahan dijadikan amunisi oleh lawan-lawan sehingga tunduk pada pimpinan atau yang baik. Menjadi kelaziman di politik terhadap calon incumbent. kepala daerah. Indonesia, jika ada penghargaan Padahal, belum tentu semua temuan Melibatkan BPK dalam yang didapat, masing-masing BPK berindikasi korupsi. Sebab, penyusunan anggaran, pada dasarnya pihak berlomba menjadi yang bisa saja salah dalam penempatan sejalan dengan tagline Komisi terbaik. Dalam mengejar opini wajar administrasi dan tiap kerugian Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tanpa pengecualian (WTP) saja, masih dibuka peluang untuk mencegah penggerogotan keuangan lembaga pemerintah telah berpacu mengembalikannya ke kas negara. negara: Berani, Jujur, Hebat! mendapatkannya, apalagi kalau ada Artinya, opini BPK jangan sampai Dalam mencegah korupsi, award yang lebih bergengsi dan dimanipulasi untuk mengelabui patut dipikirkan para pengambil menguntungkan. masyarakat. Dalam konteks ini, perlu kebijakan di Indonesia, untuk Sebaliknya, BPK juga perlu edukasi pada masyarakat tentang menjadikan BPK sebagai satu- memberikan usulan pengurangan hakikat opini yang sesungguhnya. satunya lembaga pengawasan anggaran, DAK maupun DAU pada Opini BPK bukanlah dagangan politik dan pemeriksa keuangan. Sebab, lembaga yang banyak ditemukan untuk pencitraan atau dijadikan di lembaga pemerintahan, terlalu potensi korupsi. Tujuannya, senjata mematikan. banyak lembaga pengawasan internal, memberikan efek jera, sehingga Gurita korupsi di Indonesia sementara objek pemeriksaan sama. kementerian, lembaga dan daerah tak memang harus segera dihentikan. Cukup BPK yang diberikan otoritas lagi serampangan dalam mengelola Triliunan rupiah uang rakyat hilang mengawasi mulai dari pusat sampai keuangan di masa mendatang. tiap tahun. Padahal dana itu sangat daerah. Selama ini, tiap temuan yang berarti bagi kemakmuran warga Lembaga pengawasan pemerintah berindikasi korupsi diserahkan BPK ke negara. Korupsi memang harus mulai dari Badan Pemeriksa Keuangan penegak hukum untuk ditindaklanjuti dicegah, salah satu jalan, jadikan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan unsur pidananya. Langkah tersebut BPK sebagai bagian dari sistem dan Pembangunan (BPKP), hingga belum cukup dalam mencegah penyusunan anggaran. * Inspektorat Jenderal di kementerian korupsi. Lebih ideal lagi jika opini dan lembaga serta Inspektorat yang diberikan BPK pada lembaga Penulis adalah wartawan Harian Daerah. negara dan pemerintah daerah, Singgalang, Banyaknya lembaga pengawasan dijadikan salah satu tolok ukur dalam Pemenang kedua, Lomba Karya Tulis justru melahirkan peran yang pemberian anggaran. Semakin jelek HUT BPK ke-66 tahun 2012, Kategori tumpang-tindih dan mengakibatkan tata kelola keuangan, makin ditekan Opini.

JUNI 2013 Warta BPK 73 TiPS

M K R T Oleh : Wahyu Priyono

AYAKNYA sebuah institusi (perusahaan atau kantor pemerintah), rumah L tangga hanya bisa beroperasi jika ditopang dengan keuangan. Walaupun bukan segala- galanya, keuangan bisa menentukan segala-galanya, artinya keuangan memegang peranan yang sangat penting bagi hidup matinya biduk rumah tangga. Oleh karena itu, pengetahuan dan kemampuan mengelola keuangan rumah tangga dengan baik, sangat dibutuhkan oleh setiap orang yang akan atau yang sudah berumah tangga. Mengelola (Manajemen) Keuangan Rumah Tangga (MKRT) berarti merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan pendapatan dan pengeluaran keuangan dalam rangka melangsungkan kehidupan rumah tangga. MKRT menjadi tanggung jawab bersama pasangan suami-isteri, dan harus dilakukan secara ta’awun (bekerja sama). Dari ketiga komponen MKRT tersebut, perencanaan memiliki peran kunci dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Selain berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan uang, perencanaan juga berfungsi sebagai pengendalian agar pengeluaran/pembelanjaan tetap terarah, ekonomis, efisien, efektif dan sesuai dengan kebutuhan. Bentuk perencanaan yang umum digunakan baik pada kantor pemerintah maupun perusahaan adalah Anggaran. Dalam institusi rumah tangga bisa dinamakan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Tangga (APB-RT). Pada dasarnya APB-RT terdiri atas rencana pendapatan dan rencana penggunaan

74 Warta BPK JUNI 2013 pendapatan tersebut untuk belanja kebutuhan rumah terbayar, apalagi utang kita bertumpuk-tumpuk kepada tangga dalam satu bulan. banyak orang. Maka waspadalah, jangan bermain-main Penganggaran belanja seperti tersebut di atas mestinya dengan utang! didasarkan pada skala prioritas sebagai keluarga muslim Prioritas ketiga adalah menabung/investasi. Manabung yang tidak hanya berdimensi dunia tetapi juga berdimensi sangat diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan di akhirat. masa mendatang yang tidak terduga sebelumnya, atau Prioritas pertama adalah mengeluarkan sebagian menabung untuk penyediaan dana bagi pendidikan kecil dari pendapatan yang kita terima sebagai pembersih anak-anak, membangun rumah, membeli kendaraan, dan harta dan jiwa kita, berupa zakat atau infak yang besarnya asuransi kesehatan. Sebaiknya menabung diawal waktu 2,5% dari total penghasilan kita. Ini adalah belanja yang setelah kita menerima gaji/pendapatan. Jangan menunggu berdimensi akhirat yang akan membawa keberkahan hidup di akhir bulan jika ada sisa belanja, karena pada prakteknya di dunia, sehingga harus diutamakan oleh setiap muslim. sangat sulit untuk tidak menghabiskan uang ketika uang itu Prioritas kedua adalah membayar cicilan utang. Jangan ada di tangan kita. menunda-nunda memenuhi kewajiban kita kepada orang Sedangkan investasi adalah menyisihkan kelebihan dana lain yang berkaitan dengan utang. Karena semakin ditunda (idle fund) yang kita miliki untuk membeli sesuatu yang akan semakin berat kita membayarnya, dan menggelisahkan memberi keuntungan di waktu yang akan datang. Banyak hati. Jika kita segera membayarnya menyebabkan hati kita bentuk investasi yang bisa dilakukan, seperti membeli menjadi tentram. Ingat, Rasulullah SAW pernah tidak mau saham perusahaan, deposito syariah, perhiasan emas, mensholatkan jenazah lantaran ia masih mempunyai utang tanah, kemitraan, dan lain-lainnya. Tetapi harus tetap hati- kepada orang lain. hati dengan tawaran investasi dengan keuntungan yang Hati-hati dengan utang, karena utang bisa menjadi menggiurkan sampai-sampai tidak masuk akal. penghalang seseorang masuk ke surga. Jika utang tidak Prioritas keempat adalah memenuhi kebutuhan segera dibayar, bisa berdampak buruk bagi kehidupan operasional harian rumah tangga kita. Baik untuk keperluan rumah tangga yang bersangkutan. Bukan saja di pangan, sandang dan papan. Yang perlu diperhatikan, akhirat kelak, di dunia pun banyak sekali mudharatnya. jangan melakukan pengeluaran yang tidak perlu dan di luar Pertengkaran, kebencian, dan permusuhan bisa timbul kemampuan kita. lantaran utang. Stress, kelainan jiwa, dan hilang akal Insya Allah, jika kita mampu mengelola keuangan rumah bisa terjadi lantaran utang. Kemiskinan, kebodohan dan tangga kita dengan baik dan terkendali, keberkahan hidup kebangkrutan bisa terjadi lantaran utang. Dan masih banyak baik di dunia maupun di kahirat akan kita peroleh. Wallahu mudharat lain lagi yang ditimbulkan dari utang yang tidak a’lam bishshowab.

JUNI 2013 Warta BPK 75 GALLERY FOTO foto-foto: rianto prawoto / dody

Pertemuan antara BPK RI dan beberapa kementerian yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa terkait tanggapan pemerintah atas konsep LHP LKKP tahun 2012. Pertemuan diselenggarakan di Kantor Pusat BPK RI, pada 14 Mei 2013.

76 Warta BPK JUNI 2013 Anggota BPK RI Bahrullah Akbar menghadiri acara Diskusi Terbatas dengan tema “Dampak Keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Hapus Tagih Piutang Bank Pemerintah. Diskusi Terbatas ini diselenggrakan di Kuta, , pada 2 Mei 2013.

Sekjen BPK RI Hendar Ristriawan melantik Pejabat Eselon III yang baru. Pelantikan dilakukan di Ruang Pola, Gedung Arsip, Kantor Pusat BPK RI, pada 17 Mei 2013.

JUNI 2013 Warta BPK 77 Wakil Ketua BPK RI, Hasan Bisri melakukan kunjungan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), pada 6 Mei 2013.

Forum Diskusi dan Koordinasi Antar Perpustakaan Kementerian dan Lembaga di Jakarta, pada 1 Mei 2013. BPK RI juga turut hadir dalam forum tersebut.

78 Warta BPK JUNI 2013 Inna Lillahi wa innaa ilaihi raaji uun Turut Berduka Cita atas wafatnya

%DSDN'U +& +07DX¿T.LHPDV .HWXD0DMHOLV3HUPXV\DZDUDWDQ5DN\DW 6XDPLGDUL,EX'\DK3HUPDWD0HJDZDWL6HW\DZDWL6RHNDUQRSXWUL GDQ$\DKDQGDGDUL3XDQ0DKDUDQL 3DGD+DUL6DEWXWDQJJDO-XQL

6HPRJD$PDOLEDGDKDOPDUKXP GLWHULPDGLVLVL$OODK6:7GDQNHOXDUJD\DQJGLWLQJJDONDQ GLEHULNDQNHNXDWDQGDQNHWDEDKDQ$PLQ

%$'$13(0(5,.6$.(8$1*$1 5(38%/,.,1'21(6,$ TEKNOLOGI MODERN UNTUK SEMUA LAPISAN MASYARAKAT Penggunaan Anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang Amanah Turut Menjamin Masyarakat Memperoleh Pelayanan Kesehatan yang Layak

BPK - RI Memastikan Anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Digunakan Secara Benar untuk Pemerataan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Independensi Integritas Profesionalisme www.bpk.go.id