METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH DI LEMBAGA STUDI ISLAM ASSALAAM MANADO (SIAM) PROVINSI SULAWESI UTARA

Salma Institut Agama Islam Negeri Manado, [email protected]

Abstrak: Lembaga-lembaga Islam memerlukan metode untuk melaksanakan perannya dalam pembinaan umat. Dakwah yang dilakukan baik melalui perbuatan maupun melalui lisan harus didukung oleh gerakan dakwah sesuai dengan konsep Islam, terencana, dan selaras dengan perubahan zaman. Pola metode dakwah seperti inilah yang diaplikasikan oleh Lembaga Studi Islam Assalam Manado (SIAM) dalam pembinaan umat. Salah satu kegiatan dakwah yang dilakukannya adalah pembinaan majelis taklim. Lembaga ini, sejak awal berdirinya pada tanggal 9 April 1994 hingga saat ini, masih terus bergerak secara inovatif dan dinamis dalam mengembangkan majelis-majelis taklim binaannya. Perjalanan panjang telah dilaluinya dalam mengembangkan majelis-majelis taklim binaannya, yang bermula dibentuknya 4 majelis taklim. Kini majelis taklim binaannya sudah berkembang pesat, dan telah berjumlam 39 majelis taklim yang dibagi dalam 7 rayon. Strategi kegiatan dakwah dalam pembinaan majelis taklim di lembaga ini, terdiri atas (1) Penguatan tenaga pengajar Lembaga SIAM, dan (2) dinamisasi teknis kegiatan pembinaan majelis taklim Lembaga SIAM yang dilakukan dengan tiga model, yakni: (a) pengajian mingguan, (b) pengajian bulanan, dan (c) dan pengajian tahunan. Kata Kunci: Dakwah Islam, Metode dan Aplikasi, Lembaga Studi Islam Assalaam Manado (SIAM), Provinsi Sulawesi Utara Abstract. An Islamic institution needs a method to perform their role in coaching the ummah (Islamic da’wah). A da’wah through deeds and speaking should be supported by an Islamic concept of da’wah, well-planned, and aligned with the changing era. This method of da’wah is applied by the Assalaam Islamic Studies institution of Manado (SIAM). One of the programs is majlis taklim. Since it was established on 9 April 1994, this institution has been continuously innovative and dinamic in developing majlis taklim under its supervision. Its long journey has started out with four majlis taklim. Today, its majlis taklim has rapidly grown in numbers. There are 39 majlis which are devided into 7 districts. The strategies of majlis coaching are 1) empowerment of teachers in the institution and 2) the dinamic of

73 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

majlis activities which are conducted in three models. They are a) weekly recitation, b) monthly one, and c) yearly one. Key Words: Islamic Da’wah, Methods and Application, the Assalaam Islamic Studies of Manado (SIAM) North Sulawesi

A. Pendahuluan Islam memandang manusia sebagai satu kesatuan yang utuh. Islam tidak pernah mengo- Islam adalah ajaran yang lengkap, menye- tak-ngotakkan sisi-sisi manusia dalam hal luruh dan sempurna dalam mengatur tata cara apapun dan siapa pun ia. Dari sisi positif, Islam kehidupan seorang muslim baik ketika ia ber- memberikan dorongan dalam bentuk berbagai ibadah maupun berinteraksi dengan lingku- anjuran dan dorongan. Sebaliknya dari sisi ngannya. Semua ajaran itu terangkum dalam negatif, Islam mendekati dan membimbing al-Quran dan al-Sunnah yang berbentuk kon- manusia dengan cara memberikan berbagai sep-konsep baik yang global maupun yang bentuk larangan dan ancaman. Oleh karena bersifat teknis. itulah, dalam Islam terdapat paham al-khauf Manusia telah dipersiapkan oleh Allah Swt. (rasa takut akan ancaman) dan al-raja’ (ber- untuk menjadi manusia yang harus hidup ber- harap mendapat semua kebaikan). Di samping masyarakat. Beberapa ayat dalam al-Quran itu, dikenal adanya konsep surga (sebagai telah menjelaskan tentang anugerah-anugerah balas an jika manusia mau melakukan setiap yang Allah Swt. telah berikan kepada manusia anjuran/perintah dalam ajaran Islam), dan ke arah hidup bersama atau hidup berkelompok. konsep neraka (sebagai balasan jika manusia Anugerah-anugerah dimaksud adalah: Anuge- terjerumus ke dalam setiap larangan yang oleh rah pertama berupa kemampuan untuk mem- Islam melarang untuk melakukannya). pelajari, memahami, dan mengetahui nama- Hadis Nabi Muhammad saw. menjelaskan nama benda alam yang ada di sekitarnya (QS. bahwa Islam ditegakkan di atas lima dasar, yaitu al-Baqarah/2: 31). Anugerah kedua adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan memberikan kemampuan dan mengajarkannya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan berbicara (QS. al-Rahman/55: 4). Anugerah salat, menunaikan zakat, puasa Ramadan, dan ketiga adalah pengenalan dan kemampuan berhaji ke baitullah bagi yang mampu meme- untuk menulis dan membaca (QS. al-‘Alaq/ nuhinya. Selain keempat kewajiban tersebut, 96:4-5 dan QS. al-Qalam/68:1). masih ditambah dua kewajiban asasi yang Di dalam kehidupan ini, terkadang ada sangat ditekankan oleh Islam dan dijelaskan manusia yang terjatuh dan terperosok sampai kedudukannya di sisi Allah Swt. Kedua kewajib- pada tingkatan yang paling rendah. Salah satu an itu dimasukkan dalam pilar-pilar Islam, yaitu faktor yang menjadi penyebabnya adalah ke ti- amar makruf nahi mungkar dan jihad fi dak mauan dan ketidakmampuannya mengopti- sabilillah.1 malkan segala potensi yang telah dianugerahkan Al-Quran telah menjadikan amar makruf Allah Swt. kepadanya. Sebaliknya, ketika potensi nahi mungkar sebagai karakter pertama yang yang dimiliki itu mampu dioptimalkan, maka dimiliki oleh umat Islam, karena mampu manusia mampu mencapai kedudukan yang 1 tinggi, bahkan melebihi derajat para malaikat. Yusuf Qardawi, Masyarakat Berbasis Hukum Islam (Akidah, Ibadah, Akhlak) terj. Abdus Salam Masykur (Cet. I; Surakarta: Era Intermedia, 2003), h. 78.

74 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma mengungguli umat-umat lain. Hal ini secara Sebelum ayat di atas disebutkan, dalam be- tegas dijelaskan oleh Allah Swt. dalam QS. Ali ‘Imran/3: 110. Amar makruf nahi mungkar dalam QS. Ali ‘Imran/3: 104, sebagai berikut. berapa ayat sebelumnya Allah Swt. berfirman tidak dapat dipisahkan dari dakwah. Keduanya Terjemahannya: saling berhubungan erat dan tak dapat dipisah- Dan hendaklah di antara kamu ada sego- kan antara satu dengan lainnya. Hal ini disebab- longan orang yang menyeru kepada ke- kan karena amar makruf nahi mungkar hanya ba jikan, menyuruh (berbuat) yang mak- dapat dilakukan dengan cara dakwah. ruf dan mencegah dari yang mungkar. Al-Quran telah menjadikan amar makruf Dan mereka itulah orang-orang yang nahi mungkar sebagai karakter pertama yang beruntung.3 dimiliki oleh umat Islam, karena mampu meng- ungguli umat-umat lain. Hal ini dinyatakan oleh Pemahaman yang dapat ditarik dari ayat di atas, adalah perintah bagi seluruh umat Islam 110, sebagai berikut. untuk menjadi penyeru kebajikan, meme rin- Allah Swt. dalam firman-Nya QS. Ali ‘Imran/3: Terjemahannya: tahkan yang makruf, dan mencegah kemung- Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik kar an, masing-masing sesuai dengan keduduk- yang dilahirkan untuk manusia, (karena an dan kemampuannya, sehingga termasuk kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, golongan yang berhak memperoleh keber- dan mencegah dari yang mungkar, dan untungan. beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Rasulullah saw. bersabda dalam hadisnya, Kitab beriman, tentulah itu lebih baik sebagai berikut: bagi mereka. Di antara mereka ada yang َحَّدَثـنَا ُقـَتـيْبَُة َحَّدَثـنَا َعبُْد الَْعِز ِيز بْ ُن مََُّمٍد َع ْن beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.2 َعْمِرو بِْن أَِب َعْمٍرو َعْن َعبِْد اللَّ ِهاألَنَْص ِارِّى َع ْن ُحَذْيـَفَة بْ ِن الْيََم ِان َع ِن النَِِّّب َصلى َّاهللُ َعلَيِْه -Dalam ayat di atas, penyebutan amar mak َّ َِّ ِ ِ ْ َّ ruf nahi mungkar lebih didahulukan dari pada َوَسلم قَ َال َوالذى َنـْفسى بِيَدِه لَتَأُمُرن بِالَْمْعُر ِوف penyebutan iman, padahal iman merupakan َولََتـْنـَهْوَن َع ِن الُْمنْ َكِر أَْو لَُيـْوِش ُك َّن اللَُّه أَْن َيـْبـَع َث asas atau pondasi dalam ajaran Islam. Hal ini َّ dikarenakan iman kepada Allah itu merupakan َعلَيْ ُك ْم ِعَقابًا ِمنُْه ُث تَ ْد ُعونَُه فَ َال يُ ْستَ َج ُاب لَ ُك ْم ketentuan yang bersifat umum di kalangan )رواه ِّالتـرِم ِيذى(umat-umat ahli kitab, sedangkan amar makruf 4 ََ ُ ْ nahi mungkar merupakan kemuliaan umat Artinya: Islam. Dengan kata lain bahwa umat Islam Qutaibah memberitakan kepada kami, mempunyai kewajiban dan tugas untuk menye- ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad telah men- barkan yang makruf dan memperkuatnya, dan ceritakan kepada kami, dari ‘Amru bin mencegah kemungkaran serta menghancur- Abi ‘Amr, dari ‘Abdullah al-Ansari, dari kannya. Jadi, umat Islam adalah umat dakwah Huzaifah bin al-Yaman, dari Nabi saw., dan risalah.

3 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h. 79. 2 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang: 4 Muhammad bin ‘Isa al-Turmuzi, Sunan al-Turmuzi (Cet. I; Riyad: PT. Karya Toha Putra, 2002), h. 80. Maktabah al-Ma‘arif, t. th.), h. 490.

75 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

bersabda: Demi dzat yang menguasai an itu, maka Allah Swt. akan memberikan diriku, haruslah kamu mengajak mereka siksa kepada kelompok tertentu dan ma- untuk melakukan kebajikan dan men- sya rakat umum tersebut (HR. Ahmad). cegah yang mungkar, atau Allah akan menurunkan siksa kepadamu kemudian Dari beberapa ayat dan hadis di atas, di- kamu berdoa kepada-Nya dan Allah tidak jelas kan bahwa melakukan amar makruf dan mengabulkan doamu. (HR. Turmuzi) nahi mungkar merupakan tanggung jawab se- Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. ber- orang muslim sesuai dengan kemampuan yang sabda sebagai berikut. dimilikinya. Sebagai muslim, tidak ada pilihan lain kecuali melaksanakan amar makruf dan -nahi mungkar tersebut. Sepatutnya harus me َح َّدَثـنَا َعبْ ُد اهللِ َح َّدثَِن أَِب َثـنَا إِبْ ُن نَُْيِ َثـنَا َسيْ ٌف rasa takut akan ancaman Allah Swt. jika hal ini .tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya قَ َال َِسْع ُت َع ِد ْي بْن َع ِد ْي الْ ِكنْ ِدي يَُ ِّد ُث َع ْن Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap مَُ ِاهٍد قاََل َحَّدثَِن َموَل لَنَا أَنَُّه َِسَع َعْديًا َيـُقوُل muslim. Hukum berdakwah pada dasarnya ْ ْ َّ َّ adalah fardu ‘ain, yang berarti berlaku bagi َِسْع ُت َرُس ْوَل اهللِ َصلي اهللُ َعلَيِْه َوَسل َم َيـُق ْوُل إَِّن ,setiap individu muslim. Namun demikian اهللَ ع َّز وج َّل الَ يـع ِّذب الْع َّامة بِعمل َْال َّاصِة حَّت dalam konteks dakwah profesional seharusnya َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ِ َ dapat dipahami secara luas. Dakwah bukan َيـَراْو املُنْ َكَر َبـَْي َظْهَرانِيِْهْم َوُهْم قَ ِادُر َون َعلَي أَْن hanya sekadar ceramah agama saja, dengan َّ ُ memakai simbol seperti biasanya dipakai oleh ُيـنِْكُرْوُه فَ َال ُيـنِْكُرْوُه فَإَِذا َفـَعلُْوا َذالِ َك َعذ َ باهلل 5 para penceramah antara lain: dan َال ّاصُة َو َالع َّامَة َ)رَوُاه أََْحد( surban dikalungkan kemudian berpidato di atas Artinya: mimbar, akan tetapi yang dituntut di sini adalah ‘Abdullah menceritakan kepada kami, para pelaku dakwah dapat memberikan contoh ayahku mengabarkan kepadaku, Ibnu keteladanan sehingga objek dakwah dapat Numair menceritakan kepada kami, Saif mengalami perubahan. mengabarkan kepada kami dan berkata: Sasaran utama dakwah seyogianya sejalan Saya mendengar ‘Adi bin ‘Adi al-Kindi dan seirama dengan tujuan hukum Islam itu mengabarkan dari Mujahid. Mujahid ber- sendiri, yaitu hukum Islam datang untuk men- kata: Maulah kami mengabarkan bahwa jadi rahmat bagi manusia, bahkan bagi segenap sesungguhnya dia mendengar ‘Adi ber- alam. Nas-nas al-Quran menandaskan bahwa kata: Sesungguhnya Rasulullah saw. ber- tujuan (gayah) dari hukum Islam, baik secara sabda: Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla global ataupun secara terperinci adalah untuk tidak akan menyiksa kelompok tertentu mencegah kerusakan dari dunia manusia dan karena dosa masyarakat umum hingga mendatangkan kemaslahatan kepada mereka, kemungkaran tampak di hadapan mere- mengendalikan dunia dengan kebenaran dan ka. Mereka sebenarnya mampu untuk keadilan dan kebajikan serta menerangkan mencegahnya, tapi mereka tidak melaku- tanda-tanda jalan yang harus dilalui di hadapan kannya. Jika mereka berbuat yang demiki- akal manusia.6

5 Imam Ahmad, Musnad Al-Imam Ahmad bin Hanbal, Juz IV (t.t.: Dar 6 M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam (Cet. V; Jakarta: al-Fikr, t.th.), h. 192. Bulan Bintang, 1975), h. 177.

76 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

Metode dakwah dan sasaran utama yang dengan uraian tersebut di atas, maka salah satu akan diwujudkan melalui dakwah ini, betul- upaya untuk dapat melaksanakan amar makruf betul harus sesuai dan sejalan dengan konsep dan nahi mungkar adalah melalui kegiatan Islam. Dakwah sangat terkait dengan perubahan dakwah. sosial. Upaya dakwah seharusnya diartikan sebagai suatu aktivitas yang membawa konse- B. Pembahasan kuensi perubahan sosial yang terencana, bukan- 1. Definisi Dakwah nya perubahan sosial yang terjadi begitu saja. Al-Quran sebagai kalamullah sejak pertama Oleh karena itu, seorang dai haruslah menge- kali diturunkan menjadi sumber inspirasi tahui sebab-sebab terjadinya perubahan sosial tentang kegiatan dakwah, baik dalam bentuk dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. perbuatan (dakwah bi al-hal) maupun dakwah Secara psikologis amar makruf nahi mung- yang menggunakan bahasa (dakwah bi al-lisan). Kedua kegiatan tersebut telah terbukti berhasil tabiat manusia yaitu senang berkumpul dan kar merupakan bagian dari fitrah manusia dan dalam sejarah penyebaran Islam di seluruh bersatu. Pada diri manusia terdapat dua nafsu dunia, karena didukung oleh gerak dakwah dan mempunyai dua dimensi, yaitu memerintah yang berkesinambungan sepanjang zaman. dan melarang. Kedua dimensi tersebut diarah- Gerak dakwah tersebut dibangun dengan rasa kan kepada apa yang diperintahkan, dan men- keikhlasan para pejuang dakwah. Sebagai jauhi apa yang dilarang sesuai dengan syari. Dalam diri manusia terdapat daya dorong untuk berdakwah dalam al-Quran menggunakan kali- melakukan sesuatu yang baik dan buruk yang landas an filosofisnya adalah bahwa perintah mat perintah (fi‘il ‘amr) dan penggunaan fi‘il disebut kehendak, yang menjadi sumber segala mengandung arti aktivitas, yaitu kegiatannya 7 kebaikan dan keburukan. Sebelum terjadi harus dilaksanakan. perbuatan maka terdapat pada ruang hampa, Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, kata selanjutnya melahirkan goresan hati dan di- dasarnya adalah da‘awa, yang apabila ditasrif- tindak lanjuti oleh suatu keinginan yang kuat -da‘a-yad‘u-da‘wa) َد َعا- َي ْد ُع ْو- َد ْع َو ًة :kan menjadi yang disebut ‘azam (niat) kemudian lahirlah tan). Secara etimologis berarti memanggil, perbuatan apakah negatif atau positif, dengan mengundang, mengajak, minta tolong, memo- demikian secara etika manusia itu melahirkan hon, mendoakan, dan mendorong.9 Secara perbuatan baik dan buruk. Perintah dituntut memiliki َد َعا- َي ْد ُع ْو- َد ْع َو ًة lugawi (etimologi), kata untuk dikerjakan, sedang larangan dituntut ( ِّالن َد ُاء) kesamaan makna dengan kata al-nida 8 untuk ditinggalkan. Setiap manusia ingin yang berarti menyeru atau memanggil. Kata ini meme nuhi kebutuhan hidupnya, karena itu dan derivasinya menurut informasi yang diper- secara sosial dan moral berusaha memenuhi oleh dari peneliti al-Quran Muhammad Fu‘ad keinginannya. Ada beberapa hal yang men- ‘Abd. Al-Baqi terulang sebanyak 215 kali.10 jadikan amar makruf dan nahi mungkar menjadi Dakwah mempunyai tiga huruf asal, yaitu: dal, penting dalam kehidupan manusia. Berkaitan ‘ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini,

7 Sampo Seha, Dakwah dalam Al-Quran: Aplikasinya dalam Amar 9 Ibnu Manzhur, Lisan al-Arab, Jilid III (Cairo: Dar al-Hadis, 2003 M), Makruf Nahi Mungkar (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press, h. 366-380. 2012), h. 196. 10 A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa 8 Sampo Seha, Dakwah dalam Al-Quran: Aplikasinya dalam Amar Membangun Agama dan Peradaban Islam, Edisi pertama (Cet. I; Makruf Nahi Mungkar, h. 196. Jakarta: Kencana, 2011), h. 27.

77 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. ajak atau menyeru untuk melakukan ke ba- Makna-makna tersebut adalah: memanggil, jikan dan mencegah kemungkaran, meng- mengundang, minta tolong, meminta, memo- ubah umat dari satu situasi kepada situasi hon, menamakan, menyuruh datang, mendo- lain yang lebih baik dalam segala bidang, rong, menyebabkkan, mendatangkan, men- merealisasi ajaran Islam dalam kehidupan doakan, menangisi, dan meratapi.11 sehari-hari bagi seorang pribadi, keluarga, Kata dakwah dalam berbagai kosa katanya kelompok atau massa, serta bagi kehidupan yang diungkap dalam al-Quran sebanyak 212 masyarakat sebagai keseluruhan tata hidup kali dalam berbagai bentuknya. Dalam bentuk bersama dalam rangka pem bangunan fi‘il madi ma‘lum 25 kali, dan majhul 5 kali. bangsa dan umat manusia”. Dalam bentuk fi‘il mudari‘ ma‘lum 100 kali, dan majhul 11 kali. Dalam bentuk fi‘il ‘amr digunakan dakwah adalah “proses penyelenggaraan 2. Abdul Rosyad Soleh mendefinisikan bahwa sebanyak 32 kali, sedang dalam bentuk isim fa‘il suatu usaha mengajak orang untuk beriman sebanyak 7 kali, dalam bentuk masdar sebanyak dan menaati Allah, amar makruf, perbaikan 32 kali, dalam bentuk du‘a 20 kali, dalam bentuk dan pembangunan masyarakat, dan nahi kata da‘wah sebanyak 10 kali, sedang dalam mungkar yang dilakukan dengan sengaja bentuk ad‘iyah sebanyak 2 kali.12 dan sadar untuk mencapai tujuan tertentu, Adapun dari tinjauan aspek terminologis, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz mengartikan yang diridai Allah”. dakwah sebagai berikut. 3. Muhammad Abu al-Fath al-Bayanuni me- rumuskan bahwa dakwah adalah: َح ُّث النَّ ِاس َعلَي َْالْيِ َواْهلَْد ِي َواْالَْمُر بِاملَْعُرْو ِف َتـبْلِيُْغ اْالِ ْس َالِم لِلنَّ ِاس َو َتـْعلِيُْمُهْم إِيَُّاهْم َو َوالنَِّه ِي َع ِن اْملُنْ َكِر لَِيـُفْوُزْوا بِ َسَع َادِة الَْع ِاج ِل َو ِاآلج ِل تَ ْطبِْيـُقُه ِف َواقِِع اْ َحليَ ِاة :Artinya Mengajak manusia kepada kebaikan dan Artinya: petunjuk Allah Swt., menyeru mereka “Menyampaikan dan mengajarkan agama kepada kebiasaan yang baik dan melarang Islam kepada seluruh manusia dan mem- mereka dari kebiasaan buruk supaya praktikkannya dalam kehidupan nyata”. mendapatkan keberuntungan di dunia dan di akhirat. dakwah adalah “panggilan Ilahi dan Rasul 4. Abul A‘la al-Maududi mendefinisikan bahwa untuk menghidupkan manusia yang ber- dikutip dari beberapa keseimbangan: seimbang ilmu dan imannya, pendapat para ahli antara lain, diuraikan se- seimbang amal dan ibadahnya, serta se- Definisi dakwah13 yang bagai berikut: imbang ikhtiar dan doanya”. 1. Musyawarah Kerja Nasional-I PTDI di Ja- karta merumuskan dakwah adalah “meng- dakwah adalah “suatu sistem kegiatan dari 5. Jamaluddin Kafi mendefinisikan bahwa seorang, kelompok, atau golongan umat 11 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 406. Islam sebagai aktualisasi imaniyah yang 12 Sampo Seha, Dakwah dalam Al-Quran: Aplikasinya dalam Amar dimanifestasikan dalam bentuk seruan, Makruf Nahi Mungkar, h. 59. 13 Moh. ‘Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Prenada ajakan, panggilan, undangan, doa yang di- Media Group, 2004), h. 12-20.

78 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

sam paikan dengan ikhlas dengan meng- memandang dakwah secara holistik, yaitu se- gunakan metode, sistem dan bentuk ter- buah usaha untuk mewujudkan sistem Islam tentu, agar mampu menyentuh kalbu dan dalam kehidupan nyata dari tataran yang paling kecil, seperti keluarga, hingga yang paling besar, massa dan masyarakat manusia, supaya seperti negara atau ummah dengan tujuan fitrah seseorang, sekeluarga, sekelompok, dapat memengaruhi tingkah laku untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.14 mencapai suatu tujuan tertentu”. Untuk mewujudkan sistem tersebut, menurut M. Quraish Shihab diperlukan keinsafan atau paparkan di atas, pada dasarnya dakwah ber- kesadaran masyarakat untuk melakukan per- Dari beberapa definisi dakwah yang di- intikan: ajakan, anjuran, seruan dan panggilan ubahan dari keadaan yang tidak atau kurang kepada manusia untuk melakukan kebajikan baik menjadi baik.15 (amar makruf) dan mencegah kemungkaran Dakwah juga dapat diartikan sebagai suatu (nahi mungkar), demi terwujudnya kebahagiaan kegiatan untuk memotivasi orang dengan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di basyirah, supaya menempuh jalan Allah Swt. akhirat. dan meninggikan agamanya. Dakwah Islam Jadi, dakwah adalah serangkaian upaya adalah dakwah basyirah, maknanya berarti guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dakwah yang disebarluaskan dengan cara da- baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dakwah mai dan bukan dengan kekerasan, serta meng- seharusnya dipahami sebagai suatu aktivitas utamakan aspek kognitif (kesadaran intelek- yang melibatkan proses transformasi dan per- tual), dan afektif (kesadaran emosional). Dak- ubahan. Sasaran utama dakwah adalah tercipta- wah demikian ini, lebih lanjut disebut sebagai nya suatu tatanan sosial yang di dalamnya dakwah persuasif (membujuk).16 hidup sekelompok manusia dengan penuh Dakwah sangat terkait dengan perubahan kedamaian, keadilan keharmonisan, di antara sosial. Upaya dakwah seharusnya diartikan keragaman yang ada, yang mencerminkan sisi sebagai suatu aktivitas yang membawa konse- Islam sebagai rahmatan li al-‘alamin. Hal ini kuensi perubahan sosial yang terencana, dan sangat terkait dengan maksud Syari‘ meletakkan bukan sebaliknya perubahan sosial yang terjadi syariat untuk para hamba-Nya, bahwa di antara begitu saja. sekian sifat Allah Swt. adalah al-Rahman dan al-Rahim, yang berarti Maha Pengasih dan Maha 2. Dasar Perintah dan Hukum Berdakwah Penyayang. Salah satu manifestasi dari sifat Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat mau- kasih sayang Tuhan ialah memberi petunjuk pun teks hadis Nabi Muhammmad saw. yang kepada hamba-Nya tentang cara berkehidupan menguraikan tentang dakwah Islam. Di antara di dunia dan cara mengabdi kepada-Nya. ayat-ayat al-Quran yang menyatakan kewajiban Pengertian dakwah yang dimaksud, me- untuk berdakwah secara tegas, antara lain nurut ‘Ali Mahfuz lebih dari sekadar ceramah terdapat dalam QS. al-Nahl/16: 125, QS. Ali dan pidato, walupun memang secara lisan ‘Imran/3: 104, dan QS. al-Maidah/5: 78-79. dakwah dapat diidentikkan dengan keduanya. 14 Sayyid Qutub, Tafsir fi Zilal Al-Quran, Juz I (Beirut: Dar al-Syuruq, Lebih dari itu, dakwah juga meliputi tulisan (bi 1982), h. 187. 15 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Bandung: Mizan, 1992), al-qalam) dan perbuatan sekaligus keteladanan h. 194. (bi al-hal wa al-qudwah). Sayyid Qutub, lebih 16 A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, h. 29-30.

79 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 a) Firman Allah Swt. dalam QS. al-Nahl/16: jelas, yakni “berdakwahlah”, sedangkan pesan 125, sebagai berikut. dari perintah kedua hanya “hendaklah ada Terjemahannya: sekelompok orang yang berdakwah”. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu Dalam QS. al-Maidah/5: 78-79 tersebut dengan hikmah dan pengajaran yang Allah Swt. mengecam dengan keras Bani Israil baik, dan berdebatlah dengan mereka yang meninggalkan dakwah. Mereka tidak me- dengan cara yang baik yang baik. Sesung- miliki kepedulian sama sekali kepada aktivitas guhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih dakwah. Mereka “tidak melarang kemungkaran”. mengetahui siapa yang sesat dari jalan- Perintah ini juga tidak lebih tegas dibanding Nya dan Dialah yang lebih mengetahui kedua ayat tersebut. Surat al-Maidah ayat 78-79 siapa yang mendapat petunjuk. tersebut hanya menampilkan contoh nyata dari b) Firman Allah Swt. dalam QS. Ali ‘Imran/3: umat terdahulu yang disiksa karena meng- 104, yang telah disebutkan di atas. abaikan perintah mencegah kemungkaran. c) Firman Allah Swt. dalam QS. al-Maidah/5: Meskipun kecaman tidak ditujukan kepada 78-79, sebagai berikut: umat Nabi Muhammad saw. tetapi ia berlaku Terjemahannya: kepada umat Nabi Muhammad saw. karena hukum umat terdahulu masih berlaku selama dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud belum diganti. Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dan ‘Isa Putera Maryam. Yang demikian Dari beberapa ayat di atas dapat dipahami itu karena mereka durhaka dan selalu dan ditarik suatu kesimpulan bahwa dakwah melampaui batas. Mereka tidak saling dalam Islam hukumnya wajib bagi umat Islam. mencegah perbuatan mungkar yang se- lalu mereka perbuat. Sungguh, sangat dasarnya, asal sesuatu dari adanya perintah Dalam kaidah usul fikih disebutkan bahwa pada Perintah .(اَ َال ْص ُل ِف َاال ْم ِر لِْل ُو ُج ْو ِب) buruk apa yang mereka perbuat. adalah kewajiban dakwah ini berlaku bagi seluruh umat Islam Ayat-ayat di atas secara tegas memerin- untuk menjadi penyeru kebajikan, meme rin- tahkan kepada seluruh manusia (umat Islam) tah kan yang makruf, dan mencegah kemung- untuk melaksanakan dakwah Islam. Perintah karan, masing-masing sesuai dengan kedudukan tersebut ditunjukkan dalam bentuk kata pe- dan kemampuannya, sehingga termasuk golo- rintah dan kecaman bagi yang meninggalkan ngan yang berhak memperoleh keber untung an dakwah tersebut. Kata perintah (fi‘il ‘amr) sesuai dengan kehendak nas al-Quran dalam disebut dalam surat al-Nahl/16: 125 dengan surat Ali ‘Imran/3: 104. Bukan sebaliknya, sedangkan dalam surat Ali menyeru kepada kemungkaran dan mencegah ( ُا ْد ُع) ”kata “Serulah ‘Imran/3: 104 kata perintahnya berupa “Dan kepada yang makruf (kebaikan). hendaklah ada di antara kamu sekelompok Baik QS. al-Nahl/16: 125 maupun QS. Ali -Perintah yang ‘Imran/3: 104, kedua ayat ini secara jelas me .( َو ْل َت ُك ْن) ”… orang yang menyeru pertama lebih tegas dari pada perintah yang nya takan bahwa perintah dakwah adalah wajib. kedua. Perintah pertama menghadapi subjek Demikian pula, ancaman laknat Allah menun- hukum yang hadir, sedangkan subjek hukum dalam perintah kedua tidak hadir (in absentia). yang terkait dengan kaidah di atas, adalah jukkan larangan keras. Kaidah usul fikih lain yang berarti bahwa pada ,( َاال ْص ُل ِف َّالن ْه ِي لِ َّلت ْح ِرْي ِم) Selain itu, pesan dari perintah pertama lebih

80 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma dasarnya, larangan itu menunjukkan hukum Sungguh, Allah Maha perkasa, Maha haram. Dalam kaidah yang lain juga dinyatakan bijaksana. bahwa melarang sesuatu berarti memerintah- Ayat- Kedua ayat al-Quran di atas menunjukkan .( َّالن ْه ُي َع ِن َّ ْالش ِء اَ ْمٌر ِب ِض ِّد ِه) kan kebalikannya ayat di atas adalah perintah yang lebih dituju- perbedaan karakteristik yang sangat menonjol kan kepada umat Islam secara keseluruhan dan bersifat umum. antara kaum munafik dengan kaum mukmin. Di samping ayat-ayat tersebut di atas, masih yang mungkar dan mencegah kepada yang Di satu pihak, kaum munafik menyeru kepada ba nyak ayat lain dalam al-Quran yang membahas makruf, sedangkan kaum mukmin berbuat tentang perintah beramar makruf nahi mungkar. sebaliknya, yaitu menyeru kepada yang makruf Fenomena yang berbeda, terdapat penjelasan dan mencegah kepada yang mungkar. dalam ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang karakteristik umat selain umat Islam, 3. Istilah-Istilah Semakna dengan Dakwah Dari beberapa makna dakwah yang dikemu- Firman Allah Swt. dalam QS. al-Taubah/9: 67, kakan oleh para ahli di atas, maka dakwah yaitu karakteristik masyarakat kaum munafik. sebagai berikut. memiliki padanan dengan istilah-istilah yang Terjemahannya: lain yaitu: tablig, khotbah, nasihah, tabsyir wa tanzir, wasiyyah, amar makruf nahi mungkar, rem puan, satu dengan yang lain adalah tarbiyah wa ta‘lim.17 Orang-orang munafik laki-laki dan pe- ( َت ْب ِل ْيغ) sama), mereka menyuruh (berbuat) a. Tablig) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) Dalam berbagai pembentukan katanya, kata yang makruf dan mereka menggeng gam- ini dikemukakan al-Quran sebanyak 77 kali. kan tangannya (kikir). Mereka telah me- Arti asal tablig adalah menyampaikan. Da- lupa kan kepada Allah, maka Allah me- lam aktivitas dakwah tablig berarti me- lupakan mereka (pula). Sesungguhnya nyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Tablig lebih bersifat pengenalan dasar yang fasik. tentang Islam. Pelakunya disebut muballig, orang-orang munafik itulah orang-orang Karakteristik masyarakat seperti penjelasan yaitu orang yang melakukan tablig. Muham- ayat di atas, sangat bertolak belakang dengan mad Abu al-Fath al-Bayanuni meletakkan karakteristik umat Islam (kaum mukmin), tablig pada tahapan awal dakwah. Tahapan berikutnya adalah pengajaran dan pen- Taubah/9: 71, sebagai berikut. dalaman ajaran Islam. Setelah itu, penerap- sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. al- Terjemahannya: an ajaran Islam dalam kehidupan. Sebagai Dan orang-orang yang beriman, laki-laki tahapan awal, tablig sangat strategis. dan perempuan, sebagian mereka men- Keberhasilan tablig adalah keberhasilan jadi penolong bagi sebagian yang lain. dakwah, kegagalan tablig juga kegagalan Mereka menyuruh (berbuat) yang mak- dakwah. Perbedaan antara dakwah dan ruf, dan mencegah dari yang mungkar, tablig dijelaskan Amrullah Ahmad sebagai melaksanakan salat, menunaikan zakat, berikut: “Tablig adalah bagian dari sistem dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. dakwah Islam. Kegiatan dakwah adalah Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. 17 Moh. ‘Ali ‘Aziz, Ilmu Dakwah, h. 20.

81 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

usaha bersama orang yang beriman dalam Kedua kata ini saling terkait dan keduanya merealisasikan ajaran Islam ke dalam se- mempunyai makna yang hampir sama de- luruh aspek kehidupan yang dilakukan ngan dakwah. Tabsyir adalah memberikan melalui lembaga-lembaga atau organisasi- uraian keagamaan kepada orang lain yang organisasi. Sedangkan tablig adalah usaha isinya berupa berita-berita yang menggem- menyampaikan dan menyiarkan pesan birakan orang yang menerimanya, seperti Islam yang dilakukan oleh individu maupun berita tentang janji Allah Swt. berupa paha- kelompok baik secara lisan maupun tulisan”. la dan surga bagi orang yang selalu beriman -dan beramal saleh. Istilah ini sepa dan de ( َن ِص ْي َحة) b. Nasihat yaitu menerangkan ,(تَرْغِيْب) Nasihat hampir sama maknanya dengan ngan targib dakwah. Kata nasihat terdiri atas tiga huruf ajaran agama yang dapat menye nangkan asal, yaitu nun, sad, dan ha. Dari ketiga hati dan dapat memberikan gairah orang huruf ini, terbentuk tiga arti: memberi nasi- lain yang melakukannya. Orang yang mem- ( ُم َب ِّش) hat, menjahit, dan membersihkan. Syekh berikan tabsyir disebut mubasysyir .( َب ِش ْي) Ahmad bin Syekh Hijazi al-Fasyani memberi atau basyir komentar atas arti tersebut, yaitu: “pemberi Kebalikan dari tabsyir adalah tanzir nasihat diserupakan dengan penjahit pakai- yaitu menyampaikan uraian keagamaan an. Ia berusaha menjaga kualitas dan kepada orang lain yang isinya peringatan memperbaiki barang yang diterimanya. Ia atau ancaman bagi orang-orang yang me- menjahit baju yang sobek. Pemberi nasihat langgar syariat Allah Swt. Tanzir diberikan juga berupaya meluruskan dan mem per- dengan harapan orang yang menerimanya baiki keagamaan seseorang, seperti mem- tidak melakukan atau menghentikan per- bersihkan madu dari lumuran lilin”. Muham- buatan dosa. Orang yang memberikan .( َن ِذ ْير) atau nazir ( ُم ْن ِذر) mad bin ‘Allan al-Siddiqi mem beri kan tanzir disebut munzir pengertian bahwa, nasihat adalah me nyam- Terdapat sejumlah ayat al-Qur’an yang paikan suatu ucapan kepada orang lain menyebut tabsyir dan tanzir. Di antaranya untuk memperbaiki kekurangan atau keke- adalah QS, al-Isra’/17: 105 dan QS. al- li ruan tingkah lakunya. Muhammad bin Baqarah/2: 119. Dalam al-Quran, tabsyir ‘Abd. al-‘Aziz al-Khauli mengatakan nasihat dan tanzir selalu disebut beriringan dalam juga dapat diartikan sebagai menghendaki bentuk kata sifat (isim fa‘il), yakni basyir kebaikan seseorang. Nasihat lebih banyak dan nazir. Jika keduanya disebut, kata bersifat kuratif dan korektif terhadap kon- basyir selalu didahulukan dari kata nazir. disi keagamaan sesorang atau masya rakat Ini dapat diartikan bahwa tabsyir harus yang kurang baik. Nasihat juga bisa dilaku- diutamakan dari tanzir. ( ُخ ْط َبة) kan melalui lisan dan tulisan. Dalam al- d. Khotbah Quran, kata nasihat dan pemben tukan ka- Kata khotbah berasal dari susunan tiga ta nya disebutkan sebanyak 13 kali, 12 ayat huruf, yaitu: kha’, ta’, dan ba’, yang dapat di antaranya mengandung arti memberi berarti pidato atau meminang. Arti asal adalah bercakap-cakap ( ُخ ْط َبة) nasihat. khotbah tentang masalah yang penting. Berdasar ( َت ْن ِذ ْير) dan Tanzir ( َت ْب ِش ْي) c. Tabsyir pengertian ini, maka khotbah adalah pidato

82 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

yang disampaikan untuk menunjukkan oleh penerima wasiat. Dalam sejumlah kepada pendengar mengenai pentingnya hadis Nabi saw. kadang kala memberi suatu pembahasan. Pidato diistilahkan de- wasiat tanpa diminta oleh seseorang dan Pidato Nabi Muham- kadang kala diberikan setelah ada orang .( ِخ َط َابة) ngan khitabah mad saw. yang disampaikan pada haji yang yang memintanya. Pesan moral wasiat me- terakhir sebelum wafat beliau disebut oleh rupa kan pesan yang sangat penting di- para ahli sejarah dengan khotbah wada’ banding pesan yang lain. Pesan ini tidak (pidato perpisahan). Orang yang berkhut- disampaikan dengan cara lain kecuali bah disebut khatib. dengan wasiat. Ia bukan hanya sebagai pe- Makna khotbah sudah tergeser dari rintah, namun juga tuntutan yang harus pidato secara umum menjadi pidato atau dilaksanakan. Pengabaian terhadap pelak- ceramah agama dalam ritual keagamaan. sanaan wasiat dapat dijatuhi sanksi moral yang berat. Pesan moral wasiat ini ditujukan sebagai dakwah atau tablig yang diucapkan kepada orang tertentu, meskipun setiap Aboe bakar Atjeh mendefinisikan khutbah dengan lisan pada upacara-upacara agama, orang dapat menjalankannya. seperti khotbah Jumat, khotbah hari raya, Dalam al-Quran disebutkan adanya khotbah nikah, dan lain-lain yang mem- wasiat keagamaan para nabi kepada anak punyai corak, rukun, dan syarat tertentu. cucu serta umatnya dan wasiat Allah Swt. Dengan pengertian khotbah yang sudah kepada para nabi-Nya, antara lain: QS. al- bergeser dari pidato atau ceramah menjadi Baqarah/2: 131-132, QS. Maryam/19: 30- pidato yang khusus pada acara ritual ke- 31, QS. al-Syura/42: 13, QS. al-‘Ankabut/29: agamaan di atas, maka yang membedakan 8, QS. al-Zariyat/51: 52-53, dan QS. al- khotbah dengan pidato pada umumnya ‘Asr/103: 1-3. terletak pada adanya aturan yang ketat Dari beberapa ayat di atas, dapat di je- tentang waktu, isi, dan cara penyampaian las kan bahwa wasiat dapat berarti perintah pada khotbah. Khotbah Jumat, misalnya bila bersumber dari Allah Swt. (QS. hanya bisa disampaikan pada salat Jumat Maryam/19: 30-31, QS. al-Syura/42: 13, QS. dan tidak dibenarkan disampaikan dengan al-‘Ankabut/29: 8). Perintah Allah mutlak humor atau tanya jawab sebagaimana harus dipatuhi, sementara perintah selain ceramah pada umumnya. Allah harus dilihat terlebih dahulu kesesuai- annya dengan perintah Allah Swt. Karena ( َت ْو ِص َية) atau Tausiyah ( َو ِص َية) e. Wasiyah Istilah ini juga hampir sama dengan dakwah. itu, meskipun Allah Swt. meme rintahkan Wasiyah berarti pesan atau perintah ten- untuk berbakti kepada kedua orang tua, tang sesuatu. Kegiatan menyampaikan namun bakti tersebut harus tidak untuk wasi yah disebut tausiyah. Kata ini dalam menentang perintah Allah Swt. (QS. al- bahasa Indonesia ditulis dengan wasiat. ‘Ankabut/29: 8). Sebagai orang tua, para Pengertian ini dipahami dari kata wasiyah nabi senantiasa melakukan wasiat kepada dan kata pengembangannya dalam al- para anak cucunya agar senantiasa ber- Quran dan hadis. pegang pada agama tauhid (QS. al- Dalam konteks dakwah, wasiat adalah Baqarah/2: 131-132). Tradisi wasiat ini berupa pesan moral yang harus dijalankan ter nyata juga dipertahankan oleh orang-

83 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

dalam kamus juga berarti ( َت ْع ِل ْيم) orang yang beriman. Sebaliknya, orang- Ta‘lim orang yang tidak beriman juga melestarikan pengajaran, pendidikan, dan pemberian tradisi wasiat kepada anak cucunya agar tanda.19 Pada umumnya, ta‘lim diartikan menentang agama tauhid (QS. al-Zariyat/51: dengan pengajaran tentang suatu ilmu. Hal 52-53). Dengan demikian, wasiat menjadi ini tidak salah, karena ta‘lim berasal dari -dibaca ‘alima yang berarti menge) َع ِلم cara yang efektif dalam melestarikan kata dibaca ‘ilmun yang berarti) ِع ْل ٌم tradisi. tahui) atau ilmu atau pengetahuan). Ilmu disam paikan ( َت ْع ِل ْيم) dan Ta‘lim ( َت ْر ِب َية) f. Tarbiyah Kedua istilah ini memiliki arti yang tidak dengan cara ta‘lim. Oleh karena itu, ta‘lim jauh berbeda dengan dakwah. Keduanya hanya memenuhi kebutuh an ro ha ni manu- umumnya diartikan dengan pendidikan dan sia, bukan jasmaninya. Ini yang mem beda- pengajaran. Pendidikan merupakan trans- kan ta‘lim dengan tarbiyah. Orang tua telah formasi nilai-nilai, ilmu pengetahuan, mau- melakukan tarbiyah, sementara guru mem- pun keterampilan yang membentuk wa- beri kan ta‘lim. Tarbiyah dapat melangsung- wasan, sikap, dan tingkah laku individu kan kehidupan manusia, sedang kan ta‘lim atau masyarakat. Proses pendidikan adalah meningkatkan kualitasnya. proses perubahan sosial yang berangkat Di sisi lain, ada yang menjelaskan ta‘lim dari ide, gagasan, pendapat, dan pemikiran. sebagai proses pengajaran yang hanya pada Dakwah juga demikian. Kata tarbiyah dalam tingkat pemahaman, sedangkan tarbiyah kamus dapat berarti mengasuh, mendidik, adalah upaya mendoropng untuk melak- memelihara, tumbuh, tambah besar, dan sana kannya. ‘Abd al-Karim Zaidan menulis: membuat.18 Dalam al-Quran, kata tarbiyah “pendakwah muslim tidak sekadar melak- dan kata yang bersumber darinya banyak sanakan pengajaran makna-makna Islam digunakan untuk masalah riba yang berarti kepada mitra dakwah, namun ia harus tambah. Hanya ada dua ayat yang diartikan men dorong untuk mengamalkannya dan mengasuh, yaitu dalam QS. al-Isra’/17: 24 membentuk perjalanannya sesuai dengan tentang kepengasuhan orang tua, dan QS. kewajiban dan tuntutan Islam. Ini yang al-Syu‘ara/26: 18 tentang kepengasuhan dimaksudkan dengan tarbiyah dan ilmu”. اَ َال ْم ُر ِبالَ َم ْع ُر ْو ِف) Nabi Musa as. oleh Firaun. Kepengasuhan g. Amar Makruf Nahi Mungkar ( َو َّالن ْه ُي َع ِن اْ ْل ُم ْن َك ِر tidak hanya memelihara anak dari segi Amar makruf (memerintahkan kebaikan) dengan nilai-nilai yang ditanam melalui tidak dapat dipisahkan dari nahi mungkar fisiknya, tetapi juga memengaruhinya pergaulan. Nilai yang dibangun dalam (mencegah kemungkaran atau perbuatan keluarga sangat dominan dalam memben- terlarang). Dalam al-Quran istilah ini di- tuk kepribadian anak. Dengan demikian, ulang sampai sembilan kali dalam lima tarbiyah tidak sekadar pendidikan, me- surat, yaitu: QS. al-A’raf/7: 157, QS. lainkan pula menyangkut kepengasuhan. Luqman/31: 17, QS. Ali ‘Imran/3: 104, 110, Dalam tarbiyah, anak diberi makan, dan 114, QS. al-Hajj/22: 1, dan QS. al- pakaian, tempat tinggal, pelajaran, nasihat, Taubah/9: 67, 71, 112 keterampilan, dan keteladanan. 18 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, 19 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, h. 469. h. 965.

84 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

Syekh Nasr bin Muhammad bin Ibrahim Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Swt. al-Samarqandi mengartikan makruf dengan dalam QS. al-Taubah/9: 67 dan 71. apa yang sesuai dengan al-Quran dan akal. Pemaparan dan pemahaman beberapa Makruf adalah lawan dari mungkar (sesuatu istilah yang sepadan maknanya dengan dakwah yang bertentangan dengan al-Quran dan di atas, Moh. ‘Ali ‘Aziz merangkum dan meng- akal). Secara bahasa, makruf berasal dari hubungkan di antara semua istilah itu dengan berarti mengetahui, me- menggunakan QS al-Jumu‘ah/62: 2 sebagai ,( َع َر َف) kata ‘arafa ngenal. Makruf adalah sesuatu yang dikenal, pijakannya, yaitu sebagai berikut. dimengerti, dipahami, diterima, dan pantas. Terjemahannya: Sebaliknya, mungkar adalah sesuatu yang …yang membacakan kepada mereka dibenci, ditolak, dan tidak pantas. ayat-ayat-Nya menyucikan (jiwa) mereka Dengan demikian, makruf dan mungkar dan mengajarkan kepada mereka Kitab lebih mengarah pada norma dan tradisi dan Hikmah (al-sunnah)20

Ayat ini menjelaskan tentang tiga langkah .( َالع َاد ُة ُم َح َّك َم ٌة) ”tradisi dapat dijadikan hukum“ masyarakat. Dalam kaidah fikih disebutkan Apa yang dianggap makruf oleh suatu ma- dakwah Nabi Muhammad saw. yaitu: pertama, sya rakat belum tentu makruf bagi ma sya- yatlu ‘alaihim ayatih (membacakan ayat-ayat rakat lainnya. Namun demikian, ukuran Allah Swt.), kedua, yuzakkihim (menyucikan masyarakat), dan ketiga, yu‘allimuhum al-kitaba َالع َاد ُة) utama penilaian tradisi adalah syariat -Firman Allah Swt. dalam QS. al- wa al-hikmah (mengajarkan al-Quran dan al .( َّالص ِح ْي َح ُة Nisa’/4: 5, 6 dan 19 dan di beberapa ayat sunnah). Untuk membacakan ayat-ayat Allah lainnya Allah Swt. berkali-kali meme rintah- Swt. Nabi diberi tugas tablig dengan target kan manusia melakukan sesuatu dengan pemahaman yang benar tentang Islam yang makruf. Dalam urusan maskawin dalam pada gilirannya bersimpati dan menjadi pernikahan, memper lakukan isteri, melaku- muslim. Dalam tablig digunakan cara tabsyir kan proses cerai, Allah Swt. memerintah- terlebih dahulu kemudian tanzir. Setelah mene- kannya dengan makruf, yang sesuai dengan rima Islam, Nabi Muhammad saw. membersih- hukum Islam dan memperhatikan tradisi kannya dari kemusyrikan, tradisi jahiliyah masyarakat setempat. (tidak mengenal ajaran Islam), dan kepercayaan Amar makruf nahi mungkar merupakan nenek moyang yang salah. Pembersihan dan kewajiban bagi setiap muslim sekaligus penyuciannya dengan amar makruf nahi mung- sebagai identitas orang mukmin. Pelak sa- kar. Dalam hal yang merusak akidah, jiwa, naannya diutamakan kepada orang-orang keturunan, akal, dan harta, Nabi saw. secara yang terdekat sesuai dengan ke mampu- tegas memeranginya (al-hisbah) dan mengganti- annya. Al-Gazali mengatakan bahwa orang kan tradisi yang lebih baik. Hubungan laki-laki yang meninggalkan perintah ini dipandang dan perempuan tanpa pernikahan (zina) diberi berdosa bahkan diancam dengan laknat sanksi seberat-beratnya dan diganti dengan dan siksa di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, pernikahan. Pelanggaran di luar kelima prinsip identitas orang non mukmin adalah amar tersebut ditegakkan dengan tatawwu’. mungkar nahi makruf (memerintahkan kemungkaran dan mencegah kebajikan). 20 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 808.

85 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

ditegakkan dengan tatawwu’. ِ َﺗـ ْﺒ ﺸ ْ ﻴـ ٌﺮ ِ ِِ ِ ﻳـَْﺘـﻠُْﻮا َﻋﻠَْﻴﻬﻢ اﻳَﺘﻪ َﺗـْﺒﻠ ٌﻴﻎ ِ َﺗـْﻨﺬْﻳـٌﺮ

وﻳـَﺰﱢﻛﻴِﻬﻢ اﻻَﻣﺮ ﺑِﺎﳌﻌﺮ ِوف ْاﳊﺴﺒَﺔ َُ ْ ْ ُْ َُْ

وا ﻟ ﻨﱠ ِﻬﻲ َﻋ ِﻦ اﳌْﻨ َﻜِﺮ َ ُ اﻟﺘﱠﻄَﱡﻮع

ُﺧﻄْﺒَﺔ ﱠاﻟﺘـﺮ ﺑِﻴﺔ و ﱠاﻟﺘـﻌﻠِﻴﻢ وﻳـﻌﻠﱢﻤﻬﻢ ِاﻟﻜﺘﺐ واﳊِ ْﻜﻤﺔ ْ َُ َ ْ ُ ِ ََُ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ ﻧَﺼْﻴ َﺤﺔ

و ِﺻﻴﺔ َ ﱠٌ

Gambar di atas menjelaskan tentang proses dipenuhi, sedangkan tatawwu‘ pada hal-hal dan metode dakwah Nabi saw. Di kalangan para yang bersifat anjuran semata. Pelaksana al- hisbah berhak menjatuhkan sanksi hukum atas dikenal dengan nama al-hisbah. Menurut Zai- orang yang berbuat mungkar, sedangkan pelak- ahli fikih, istilah amar makruf nahi mungkar dan, al-hisbah adalah memerintahkan kebaik an sana tatawwu‘ tidak memiliki kewenangan pada saat ada yang meninggalkannya dengan tersebut. Perbedaan tatawwu‘ dan dakwah terang-terangan dan melarang kemungkaran terletak pada wilayahnya. Tatawwu‘ pada ketika tampak ada yang melakukannya. Dapat wilayah kemasyarakatan, sedangkan dakwah dipahami bahwa al-hisbah merupakan cara adalah kemasyarakatan dan keagamaan. yang lebih tegas dari hanya sekadar dakwah Jadi, ketika membahas tentang dakwah, dengan amar makruf nahi mungkar. Dengan maka istilah-istilah seperti: tablig, nasihat, kata lain, amar makruf nahi mungkar dapat tabsyir dan tanzir, khotbah, wasiyyah atau dilaksanakan dengan dua bentuk. Bentuk per- tausiyah, tarbiyah dan ta‘lim, dan amar makruf tama adalah dakwah dengan cara yang halus, nahi mungkar, tidak dapat dipisahkan dengan lunak, tidak memaksa, dan tanpa kekerasan. dakwah, karena kesemua (istilah) ini merupa- Bentuk ini sering diistilahkan dengan dakwah kan sarana untuk menyampaikan dakwah yang kultural. Bentuk kedua adalah al-hisbah yang dimaksud. Hanya istilah yang dipakai saja yang menekankan pendekatan kekuasaan. Al-hisbah berbeda, namun inti daripada semua istilah dapat berjalan bila kekuasaan negara berada tersebut adalah menyeru kepada kebaikan dan dalam tangan umat Islam dan melaksanakan mencegah kemungkaran dengan menggunakan hukum Islam secara legal formal.21 metode tertentu sesuai dengan ketentuan yang 20 Sedangkan tatawwu‘ adalah menganjurkan telah digariskan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. orang lain untuk berbuat kebaikan dan meng- anjurkan untuk meninggalkan kemungkaran. Lapangan al-hisbah adalah kewajiban- kewajiban atau hak-hak orang lain yang harus

21 Moh. ‘Ali ‘Aziz, Ilmu Dakwah, h. 42.

86 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

4. Profil, Metode dan Aplikasi Dakwah di nambah wawasan dan pemahaman di bi- Lembaga Studi Islam Assalaam Manado dang keagamaan yang dilaksanakan secara (SIAM) periodik. Keluarga Besar Ibu-ibu Direktorat Jenderal b. Kursus keterampilan ibu-ibu yang ber lang- Pajak (selanjutnya disingkat KBI DJP), sebuah sung di kompleks perumahan pajak yang organisasi yang menghimpun isteri para pega- diikuti oleh anggota KBI DJP, organisasi wai Direktorat Jenderal Pajak mendirikan wanita Islam lainnya dan guru-guru dalam lembaga SIAM yang memfasilitasi pembinaan rangka menjalin silaturahmi dan membina umat melalui kegiatan majelis taklim khususnya kerjasama serta saling tukar-menukar ibu-ibu yang kebanyakan berstatus muallafah pengetahuan dan keterampilan. dan berasal dari keluarga prasejahtera yang c. Taman Pengajian al-Quran, hal ini dilakukan berada di desa terpencil di Kota Manado, untuk menanamkan akidah dan membe- Minahasa dan sekitarnya yang jauh dari pene- rantas buta huruf al-Quran sedini mungkin. rangan agama. d. kilat tingkat SD, SMP, dan SMA Anggota KBI DJP memahami majelis taklim yang telah diadakan sebanyak 4 kali pada sebagai suatu kelompok masyarakat berdasar- saat liburan sekolah dengan tujuan agar kan kepentingan agama, menyelenggarakan para siswa mengisi waktu liburan dengan pendidikan agama yang berbasis masyarakat. kegiatan positif dan dapat memanfaatkan Keberadaannya telah lama dirasakan dan di- pelajaran agama sehingga menjadi generasi butuh kan oleh masyarakat yang ingin meleng- yang selalu berpikir dan bertindak secara kapi pendidikan Islam. Meskipun keberadaan Islami. Kegiatan ini bekerja sama dengan majelis taklim sebagai institusi pendidikan Departemen Agama (sekarang Kementerian belum mempunyai arah perkembangan dalam Agama), Pesantren, serta guru-guru agama rangka peningkatan kualitas pendidikan, baik dari berbagai sekolah yang mengambil perangkat aturan seperti hukum, kelembagaan, lokasi di Pesantren Putri Assalaam Manado proses pembelajaran maupun manajemennya. atau di masjid-masjid di desa binaan. Lembaga SIAM yang diprakarsai oleh F. e. Pembinaan tajwid khusus bagi anggota KBI Baharuddin sebagai ketua dan Khadijah Munir DJP, dipandu qari dan qariah Manado sebagai sekretaris didirikan pada tanggal 9 dengan tujuan agar dapat membaca al- April 1994 dan diresmikan pada tanggal 23 Quran dengan baik dan benar. April 1994, berada di bawah naungan Badan Pada tahap selanjutnya, lembaga SIAM Takmir Masjid (BTM) Assalaam Manado.22 Pada mengembangkan kegiatannya melalui jalinan awalnya kegiatan lembaga SIAM lebih difokus- kerja sama dengan IAIN Alauddin di Manado kan pada kegiatan rutin pengajian KBI DJP yang sekarang telah berubah status menjadi dengan berbagai bentuk pembinaan meliputi: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) a. Kursus keagamaan untuk karyawan/wati Manado, membentuk majelis taklim ibu-ibu di DJP, anggota KBI DJP, dan kaum muslimin desa terpencil di Kota Manado, Minahasa dan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan sekitarnya, dengan adanya nota kesepahaman kualitas iman dan takwa serta untuk me- Memorandum of Understanding (MOU) dengan

22 Geliat Dakwah di Bumi Nyiur mekanisme pihak lembaga SIAM menyediakan Melambai: Kajian Sosiologis dan Kiat-kiat Manajemen Pembinaan Rosita Taufieq dan Rukmina Gonibala, Majelis Taklim (Depok: Berkah, 2006), h. 59.

87 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 transportasi guru sedangkan STAIN menyedia- itulah sebagai wujud dan bukti kepedulian kan tenaga guru.23 lembaga SIAM. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat Pada mulanya dibentuk 4 (empat) majelis dipahami bahwa anggota (ibu-ibu) KBI DJP taklim yaitu: Majelis Taklim Nurut Taqwa Sea, merupakan sumber pertama yang meng aspira- Majelis Taklim Kartini Teling, Majelis Taklim sikan terbentuknya lembaga SIAM. Mereka Asmaul Husna Malalayang, dan Majelis Taklim mengadakan beberapa kegiatan yang sudah di Desa Tateli.24 Pada tahun 2004 pembentukan barang tentu terlibat langsung dan berhadapan majelis taklim lebih berkembang lagi, yaitu dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Jika sebanyak 32 majelis taklim dan dibagi ke dalam ditelusuri cikal bakal berdirinya lembaga SIAM, 5 (lima) rayon. Perkembangan selanjutnya, secara sederhana dapat dikatakan bahwa yaitu tahun 2014 jumlah majelis taklim yang maksud dan tujuan didirikannya adalah untuk berada di bawah naungan lembaga SIAM memfasilitasi pembinaan umat melalui kegiatan sebanyak 39 (tiga puluh Sembilan) majelis majelis taklim khususnya ibu-ibu yang berstatus taklim dan dibagi ke dalam 7 (tujuh) rayon. mullafah dan berasal dari keluarga prasejahtera Rayon I, II, V, dan VII adalah rayon yang berada yang berada di desa terpencil di Kota Manado, di luar Kota Manado, sedangkan rayon III, IV, Minahasa dan sekitarnya yang jauh dari jan- dan VI termasuk rayon yang berada di dalam gkau an penerangan agama. Kota Manado. Dari gambaran beberapa kegiatan lembaga Kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh di atas, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan- lembaga SIAM di majelis-majelis taklim binaan- kegiatan tersebut sejalan dengan prinsip Islam nya bertujuan mengajak atau menyeru melaku- yaitu amar makruf nahi mungkar. Lembaga kan kebajikan dan mencegah kemungkaran, SIAM menyadari sepenuhnya bahwa dengan mengubah umat dari satu situasi kepada situasi segala kesanggupan dan keterbatasan yang lain yang lebih baik dalam segala bidang. Selain mereka miliki telah berbuat untuk umat Islam itu, bertujuan pula merealisasikan ajaran Islam di Manado. dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang pri- Di samping mereka menyadari bahwa amar badi, keluarga, kelompok atau massa, serta bagi makruf dan nahi mungkar tidak akan pernah kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan terwujud jika hal ini tidak didukung oleh masya- tata hidup bersama dalam rangka pembangunan rakat muslim yang ada di Manado pada khusus- bangsa dan umat manusia. nya. Secara ringkas bahwa lembaga SIAM mem- Dalam hal mengelola suatu organisasi atau punyai kepedulian yang sangat besar dan mulia lembaga, maka lembaga SIAM memiliki visi dan di samping tanggung jawab dengan segala misi dalam upaya mencapai tujuan organisasi/ pengorbanan dan konsekuensinya untuk satu lembaga yang didirikannya. Adapun visi SIAM: tujuan mulia yaitu demi kemaslahatan dan ”Menjadi wadah pembinaan bagi umat yang kepentingan umat Islam di Manado, terutama dapat berperan sebagai rahmatan lil alamin”. memperkokoh ukhuwah Islamiyah dan mem- Sedangkan misi SIAM adalah ”Meningkatkan per satukan kekuatan yang dimiliki oleh umat dan mensejahterakan anggota melalui bidang Islam. Majelis-majelis taklim yang terbentuk pendidikan, ekonomi dan sosial budaya”. Secara

23 Ibid., h. 61. 24 Ibid.

88 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma rinci misi lembaga SIAM dapat diuraikan seba- 2) Teknis Kegiatan Pembinaan Majelis gai berikut. Taklim lembaga SIAM 1. Bidang pendidikan: Meningkatkan ketakwa- Kegiatan Pembinaan majelis taklim an anggota melalui peningkatan dan pe- lembaga SIAM terdiri dari tiga model ngem bangan wawasan berpikir anggota. operasional yaitu: Pengajian mingguan, 2. Bidang ekonomi: Mensejahterakan anggota pengajian bulanan (pengajian rayon), melalui kewiraswastaan dan kemandirian. dan pengajian tahunan (pengajian 3. Bidang Sosial budaya: Memupuk rasa ukhu- akbar). wah Islamiyah yang didasari semangat (a) Pengajian Mingguan saling asah, saling asuh dan saling asih. Pada pengajian mingguan, guru Seiring dengan berjalannya waktu dan mendatangi lokasi binaan seminggu bertambahnya jumlah majelis taklim binaan sekali sesuai jadwal. Umumnya SIAM di luar Kota Manado, maka pada tanggal kegiatan dilakukan pada sore hari 8 – 10 Sepetember 2011 melalui Musyawarah selama 2 (dua) jam dan pada Besar SIAM, nama SIAM Manado berubah umumnya di lakukan pada sore hari menjadi SIAM Sulawesi Utara. Selanjutnya akan dari pukul 15.30 s.d. 17.30 wita. diuraikan beberapa upaya lembaga Studi Islam Setiap waktu pertemuan, disaji- Assalaam Manado dalam merealisasikan dan kan 2 (dua) materi, di mana setiap mengemban dakwah di Kota Manado pada materi diberikan waktu 1 (satu) khususnya dan di Sulawesi Utara pada umum- jam. Jam pertama adalah belajar nya, yakni sebagai berikut. baca al-Quran, dan jam kedua di- a. Strategi Kegiatan Dakwah dalam Pembinaan sajikan materi tafsir al-Quran atau Majelis Taklim di Lembaga SIAM disajikan materi umum yakni ma- 1) Tenaga Pengajar Lembaga SIAM teri tauhid, akidah, akhlak, ibadah, Dalam pembinaan ibu-ibu majelis taklim, muamalat, sejarah Islam dan lain- lembaga SIAM bekerja sama dengan lain yang sesuai dengan kurikulum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri lembaga SIAM berdasarkan buku (STAIN) Manado dalam hal penyediaan Pembelajaran Majelis Taklim Bina- tenaga guru yang pada umumnya telah an lembaga SIAM yang disusun oleh berstatus Sarjana Agama dan Sarjana guru-guru lembaga SIAM. Hukum Islam (S1) dan (S2) laki-laki Materi umum disajikan secara maupun perempuan (ustaz/ ustazah). bergantian (selang-seling) pada Para guru ada yang berstatus se ba- setiap kali pertemuan, sedangkan gai dosen STAIN Manado yang sekarang belajar baca al-Quran dilakukan ini sudah beralih status menjadi Institut setiap kali pertemuan dengan mak- Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, sud upaya pemberantasan buta Pegawai Kementerian Agama, dan akti- huruf al-Quran. Di bawah ini dapat vis organisasi Islam lainnya. Alhamdu- digambarkan jadwal rutin kegiatan lillah kerja sama tersebut tetap terjalin majelis taklim. sampai saat ini dengan berpegang pada Jadwal Rutin Kegiatan Majelis semangat profesionalisme. Taklim

89 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

SUB Ketua lembaga SIAM akan kinerja WAKTU MATERI METODOLOGI MATERI setiap guru di rayonnya masing- MINGGU I Belajar baca Iqra dan Guru mendampingi 15.30-16.30 al-Quran Ta da rus proses pembelajaran masing. 16.30-17.30 Materi Tafsir al-Quran Ceramah dan tanya Pada pertemuan rayon ter se- al-Quran Surah/ Ayat jawab MINGGU II Belajar baca Iqra dan but, diharapkan masing-masing 15.30-16.30 al-Quran Tadarus Guru mendampingi ang gota majelis taklim dapat lebih 16.30-17.30 Materi Tafsir al-Quran proses pembelajaran al-Quran Surah/Ayat Ceramah dan tanya me rasakan semangat ukhuwah jawab Isla mi yah, saling berkomunikasi MINGGU III Belajar baca Iqra dan Guru mendampingi 15.30-16.30 al-Quran Tadarus proses pembelajaran dan saling menukar informasi guna 16.30-17.30 Materi al-Quran Ceramah dan tanya Umum Rukun Iman jawab pengembangan dan kemajuan ma- (Tauhid) jelis taklim di desanya masing- MINGGU IV Belajar baca Iqra dan Guru mendampingi masing. 15.30-16.30 al-Quran Tadarus proses pembelajaran 16.30-17.30 Materi al-Quran Ceramah dan tanya (c) Pertemuan Tahunan ( Pengajian Umum Kewajiban jawab (Akhlak) Istri Akbar) Sumber Data: Buku SOP Lembaga Studi Islam Assalaam Manado Pertemuan tahunan dilakukan se- (SIAM) banyak 2 (dua) kali, yaitu: (b) Pengajian Bulanan (Rayon) 1. Pertemuan pertama ini akrab Dalam rangka meningkatkan ukhu- disebut “Silaturahmi Akbar” wah dan silaturrahmi di antara dengan sajian dzikir bersama. anggota majelis taklim binaan, Kegiatan ini dilakukan guna guru-guru, pengurus lembaga SIAM, dan juga sebagai syiar Islam, seluruh kegiatan pembinaan di maka diadakan pengajian atau per- meng akhiri dan menonaktifkan seluruh majelis taklim binaan temuan rayon sebulan sekali secara lembaga SIAM selama satu bergilir di seluruh lokasi binaan. bulan penuh guna memberikan Namun pada perkembangan se lan- kesempatan kepada seluruh jut nya, pertemuan rayon ini dilak- komponen lembaga SIAM agar sanakan setiap 2 (dua) bulan sekali. lebih memfokuskan diri untuk Dengan bertambahnya majelis beribadah di bulan Ramadan, taklim binaan, lembaga SIAM saat dengan harapan seluruh kom- ini membagi binaannya menjadi 7 ponen lembaga SIAM dapat (tujuh) rayon. Hal ini dilakukan menikmati seluruh waktu pada sebagai upaya untuk melakukan bulan Ramadan bersama-sama pengawasan agar proses belajar dengan keluarga mereka mengajar di majelis taklim dapat masing-masing. berjalan sesuai denngan tujuan. Di 2. Pertemuan kedua disebut “Ha- samping itu pula, agar lebih terko- lal bi Halal”. Kegiatan ini dilaku- ordinir dengan baik maka lembaga SIAM menugaskan 7 orang koordi- bali pertemuan majelis taklim. na tor rayon, di mana setiap koor- kan untuk mengaktifkan kem- Menurut kebiasaan, pada setiap dinator rayon berkewajiban dan pertemuan ini digelar beberapa bertugas untuk melaporkan kepada

90 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

kegiatan, seperti: evaluasi pem- ialah cara kerja yang bersistem untuk me- belajaran, pelatihan pember- mu dahkan pelaksanaan suatu kegiatan dayaan ekonomi umat, pelatih- guna mencapai tujuan yang ditentukan.27 an manajemen, pelatihan admi- Adapun metode dakwah yang dimaksudkan nis trasi organisasi, dan bebe- di sini adalah cara-cara tertentu yang di- rapa kegiatan sosial (donor lakukan oleh seorang dai atau komunikator darah, sunatan masal), juga kepada mad‘u atau khalayak untuk men- dilaksanakan lomba antar capai tujuan atas dasar hikmah dan kasih maje lis taklim, seperti cerdas sayang. cermat, hafalan surah, ceramah d. Media Dakwah agama, dan sebagainya. Unsur dakwah yang keempat adalah media Jadi, dalam mengimplementasikan kegiatan dakwah. Media dapat diartikan sebagai alat dakwahnya di Kota Manado, Lembaga SIAM dan sarana komunikasi untuk menyam- melibatkan unsur-unsur dakwah, yang dapat paikan pesan kepada mad‘u (khalayak/ disebutkan sebagai berikut: Pendakwah (dai), jamaah). Media berasal dari bahasa Latin materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, medius mad‘u (objek dakwah), dan efek dakwah. tara, tengah atau pengantar. Dalam bahasa yang secara harfiah berarti peran- a. Dai (Pendakwah) Inggris media merupakan bentuk jamak Kata dai berasal dari kata Bahasa Arab. dari medium yang berarti tengah, antara, Pendakwah adalah orang yang melakukan rata-rata. Dari pengertian ini, ahli komuni- Dai kasi mengartikan media sebagai alat yang .( َّالد ِاع ْي) dakwah. Ia disebut juga dai adalah seseorang yang melaksanakan suatu menghubungkan pesan komunikasi yang pekerjaan secara professional. Da‘ mempu- disampaikan oleh komunikator kepada nyai banyak sebutan di tengah-tengah komunikan (penerima pesan). Dalam masyarakat, antara lain: muballig, ustadz, bahasa Arab media sama dengan wasilah َو َسا) atau dalam bentuk jamak wasail ( َو ِس ْي َل ٌة) atau gelar lainnya, tergantung pemberian yang berarti alat atau perantara.28 ( ِئلٌ nama dari masyarakat setempat karena memiliki status sosial yang tinggi.25 e. Mad‘u (Mitra Dakwah) b. Materi Dakwah Mad‘u merupakan unsur dakwah yang Unsur dakwah yang kedua adalah materi kelima. Firman Allah Swt. dalam QS. Ali dakwah. Materi dakwah yang dimaksud ‘Imran/110 :3, sebagai berikut. adalah seluruh ajaran Islam yang meliputi Terjemahannya: akidah, ibadah, syariah, muamalah dalam Kamu adalah umat yang terbaik yang arti luas, dan akhlak.26 dilahirkan untuk manusia, menyuruh c. Metode Dakwah kepada yang makruf, dan mencegah dari Metode berarti cara teratur yang digunakan yang mungkar, dan beriman kepada untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar Allah...29 tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pengertian lain disebutkan bahwa metode 27 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV (Cet. II; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 25 Sampo Seha, Dakwah dalam Al-Quran: Aplikasinya dalam Amar 2011), h. 910. Makruf Nahi Mungkar, h. 75. 28 Moh. ‘Ali ‘Aziz, Ilmu Dakwah, h. 403. 26 Moh. ‘Ali‘ Aziz, Ilmu Dakwah, h. 94-95. 29 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 80.

91 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

Dalam beberapa penjelasan dikemukakan Efek afektif timbul bila ada perubahan pada bahwa salah satu sasaran utama yang apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci hendak dicapai melalui dakwah adalah khalayak, yang meliputi segala yang ber- pemberdayaan masyarakat menuju lahirnya hubungan dengan dengan emosi, sikap, suatu komunitas atau masyarakat yang serta nilai. Efek behavioral, yaitu yang disebut oleh al-Quran dengan predikat merujuk pada perilaku nyata yang dapat “khaira ummah” yaitu sebaik-baik umat, diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, bukan hanya dari aspek keimanan dan kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.31 ibadah semata, melainkan juga dari aspek- Jadi, perubahan yang akan dihasilkan aspek sosial, seperti ekonomi, pendidikan, dakwah ialah apabila dilakukan dengan hukum, iptek, dan sosial-budaya. Oleh terencana dan mempunyai tujuan. Karena karena itu, maka kepentingan dakwah itu dakwah merupakan salah satu ajaran yang harus berpusat kepada apa yang dibutuhkan baik dan benar dalam Islam, maka harus oleh komunitas atau masyarakat (mad‘u), disebarkan dengan cara yang baik pula. dan bukan kepada apa yang dikehendaki Tidak sedikit ajaran yang sesat tetapi mem- oleh pelaku dakwah (dai). Secara tegas peroleh respons yang luar biasa karena dapat dikatakan bahwa dakwah harus disampaikan dengan kemasan yang me- berorientasi kepada kepentingan mad‘u, narik dan dengan cara yang menyenangkan. dan tidak kepada kepentingan dai. Oleh karena itu, metode lebih penting daripada pesannya. Sebagaimana pepatah f. Efek Dakwah. Arab mengatakan: َّ Efek atau asar artinya bekas, jejak, pengaruh اَلطِرْيـَقُة أََهُّم ِم َن اْملَ َّادِة atau kesan.30 yaitu ada bekas yang dapat dilihat sebagai hasil dari kegiatan dakwah. Artinya: Asar kadang juga disebut dengan feedback Teknik lebih penting daripada materinya.32 atau umpan balik dari proses dakwah yang dijalankan. Dalam banyak literatur, para ahli men je- Dakwah selalu diarahkan untuk meme- laskan bahwa tema sentral dakwah adalah ngaruhi tiga aspek perubahan pada diri Islam. Arti dari pernyataan ini adalah mitra dakwah, yaitu aspek pengetahuannya bahwa dakwah sebagai implementasi dari (knowledge), aspek sikapnya (attitude), dan publikasi ajaran agama, menjadikan Islam aspek perilakunya (behavioral). Hampir sebagai wawasan dan basis ruang geraknya sama dengan hal tersebut, Jalaluddin sekaligus. Demikian dekat jarak antara Rahmat seperti yang dikutip oleh Moh. ‘Ali keduanya, sehingga Islam dan dakwah tidak ‘Aziz menyatakan ketiga proses perubahan memiliki celah kecuali hanya terpaut dalam perilaku, yaitu efek kognitif berkaitan posisi ideologi dan aplikasi, atau ajaran dan dengan perubahan pada apa yang diketahui, pengamalan. Islam sebagai format dasar dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek tentang konsep pedoman tingkah laku ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, manusia tentang apa semestinya dan tidak keterampilan, kepercayaan, atau informasi. 30 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir 31 Moh. ‘Ali ‘Aziz, Ilmu Dakwah, h. 455. (Cet. XIV; Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 7. 32 Moh. ‘Ali ‘Aziz, Ilmu Dakwah, h. 345.

92 METODE DAN PENGAPLIKASIAN DAKWAH ISLAM ... -- Salma

semestinya, maka dakwah adalah sebuah hingga di tengah-tengah masyarakat itu di- proses realisasi konsep ini secara imple- laksanakan dakwah Islam dan amar makruf dan men tatif. Sebagai implementasi dari sebuah nahi mungkar. Bukan hanya itu saja, jika di konsep, seluruh kebijakan dakwah dan tengah-tengah masyarakat sudah tidak ada lagi langkahnya tidak terlepas dari apa yang dakwah, niscaya akan muncul kerusakan telah digariskan dalam konsep dasar ter- (fasad) yang akan menjadi sebab datangnya sebut. Maka dapat dipahami, bahwa dakwah azab dari Allah Swt. tidaklah memiliki wujud yang berdiri Dengan demikian, maka dakwah tidak sendiri, lebih dari itu, secara hakiki, dakwah boleh ditinggalkan dan diabaikan. Meninggalkan dan mengabaikan aktivitas dakwah, maka sama Islam yang mengarahkan setiap kebijakan artinya dengan meninggalkan kewajiban atau adalah bentuk fisik-empiris dari ajaran dan langkahnya. perintah Allah Swt. dan pelakunya akan men- Dengan demikian, maka tujuan dakwah dapatkan siksa kelak di hari akhir. sebenarnya tidak lain dari tujuan Islam itu Inilah beberapa alasan yang mendasari sendiri yakni transformasi sikap kemanu- lembaga SIAM mewujudkan dan menjalankan sia an (attitude of humanity transformation) dakwahnya di Kota Manado melalui pembinaan atau yang dalam terminologi al-Qur’an majelis taklim yang terdapat di beberapa disebutkan al-ikhraj min al-zulumat ila al- wilayah baik di dalam Kota Manado maupun di nur.33 luar Kota Manado. Tujuan utamanya adalah membina dan memantapkan gerak langkah C. Penutup atau etika para ibu majelis taklim dalam bidang Urgensitas dakwah bagi kehidupan manusia akidah, ibadah dan muamalah. Di dalam menja- sesungguhnya adalah untuk kebaikan bagi lan kan dakwahnya, lembaga SIAM melibatkan seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Dakwah beberapa unsur dakwah yang kesemuanya adalah aktivitas yang sangat urgen untuk turut memegang peranan penting di dalam menyelamatkan kehidupan umat manusia dari mewujudkan cita-cita sesuai dengan visi dan kehancuran dan kenistaan. Lebih dari itu, misi lembaga SIAM. dakwah tidak hanya menyelamatkan orang- orang yang melakukan maksiat saja, akan tetapi DAFTAR PUSTAKA juga akan menghindarkan seluruh ummat Ahmad, Imam. Musnad Al-Imam Ahmad bin manusia dari dampak buruk akibat kemaksiatan Hanbal, Juz IV, Dar al-Fikr, t.th. dan kedzaliman. al-Turmuzi, Muhammad bin ‘Isa. Sunan al- Sebaliknya, jika di tengah-tengah masya- Turmuzi (Cet. I) Riyad: Maktabah al-Ma‘arif, rakat sudah tidak ada lagi orang yang mau t. th. berdakwah, niscaya kemaksiatan akan meraja- Ash-Shiddieqy, M. Hasbi. Falsafah Hukum Islam lela, para pendzalim akan merajalela, dan Allah (Cet. V), Jakarta: Bulan Bintang, 1975. Swt. akan meratakan azab kepada siapa saja Aziz, Moh. ‘Ali. Ilmu Dakwah, Edisi Revisi (Cet. yang ada dalam masyarakat tersebut. Lebih dari II), Jakarta: Prenada Media Group, 2004. itu, Allah tidak akan menerima doa seseorang Basyir, Ahmad Azhar. Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UII press, 1999 33 A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, h. 58.

93 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemah- annya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV (Cet. II, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011. Ismail, A. Ilyas dan Prio Hotman. Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, Edisi pertama (Cet. I), Jakarta: Kencana, 2011. Manzhur, Ibnu. Lisan al-Arab, Jilid III, Cairo: Dar al-Hadis, 2003. Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif, 1997. Qardawi, Yusuf. Masyarakat Berbasis Hukum Islam (Akidah, Ibadah, Akhlak) terj. Abdus Salam Masykur (Cet. I), Surakarta: Era Intermedia, 2003. Qutub, Sayyid. Tafsir fi Zilal Al-Quran, Juz I, Beirut: Dar al-Syuruq, 1982. Seha, Sampo. Dakwah dalam Al-Quran: Aplikasi- nya dalam Amar Makruf Nahi Mungkar (Cet. I), Makassar: Alauddin University Press, 2012. Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1992. Geliat Dakwah di Bumi Nyiur Melambai: Kajian Taufieq, Rosita dan Rukmina Gonibala. Sosiologis dan Kiat-kiat Manajemen Pem- binaan Majelis Taklim, Depok: Berkah, 2006.

94