Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 16, No. 2, 2010: 95–101

URET PERUSAK AKAR PADA RUMPUT HALAMAN KAMPUS

WHITE GRUB PROBLEMS ON THE CAMPUS LAWN

Tri Harjaka*), Edhi Martono, dan Witjaksono Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta *)Penulis untuk korespondensi. E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The study aims to identify of white grub attacking lawn in the park of campus of University of Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Observations were conducted since July 2008 until January 2010. The results showed that Lepidiota stigma is a pest cause damage to the grass in the UGM park. The presence of occurred in October of the same beginning of the rainy season. Flight and lay eggs period lasted from October 2009 until January 2010. First instar larvae of L. stigma began there in November and the third instar in the month of January 2010. Factors supporting the attack of L. stigma in the college environment is the availability of grass throughout the year, as the lights and the presence of trees as shelter for adult beetles. Key word: campus lawn, white grub

INTISARI Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis uret perusak akar rumput halaman di lingkungan taman kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Pengamatan dilakukan di halaman Kantor Pusat Tata Usaha (KPTU) UGM sejak bulan Juli 2008 sampai Januari 2010. Hasil menunjukan bahwa Lepidiota stigma merupakan hama pe- nyebab kerusakan akar rumput di lingkungan taman kampus UGM. Kehadiran kumbang L. stigma di halaman taman terjadi pada bulan Oktober bersamaan awal musim hujan. Periode penerbangan dan peneluran berlangsung sejak bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Uret L. stigma instar pertama mulai ada bulan November dan berkembang sampai instar ketiga di bulan Januari 2010. Faktor pendukung serangan uret L. stigma di lingkungan kampus adalah ketersediaan rumput sepanjang tahun, lampu penerangan sebagai penarik kehadiran dan pepohonan sebagai tempat berlindung kumbang dewasa. Kata kunci: rumput halaman kampus, uret perusak akar

PENGANTAR negara subtropis, serangga tersebut dilaporkan se- bagai hama perusak akar di padang rumput (pas- Rumput merupakan jenis tumbuhan Famili Poa- ture), rumput halaman (lawn) dan padang golf (turf ceae yang menutup sebagian besar permukaan bumi grass) (East et al., 1981; Fenemore, 1966; pada berbagai tipe vegetasi dan dengan karakter Hatsukade, 1996; Hardy, 1976; King & Watson, morfologinya yang beragam menjadikan sebagian 1982; Poter & Braman, 1991; Reinert & Read, jenisnya dimanfaatkan untuk menghiasi lingkungan 2001; Lee et al., 2007). Beberapa spesies uret yang taman seperti di perumahan, kampus, tempat re- dilaporkan sebagai hama perusak akar rumput kreasi dan juga lapangan golf. Hamparan pertana- meliputi Aphodius pseudotasmaniae, A. tasmaniae, man rumput di lingkungan taman selain memiliki Adiophorus couloni, Costelytra zelandica, nilai keindahan, juga berperan dalam penurunan Hetronychus orator, Popilia japonica, Sericesthis pencemaran CO dan menyediakan habitat untuk 2 nigrolineata, S. nigra, dan Scitala siricans. Di kehidupan serangga, burung, dan herbivora lainnya Amerika Serikat disebutkan bahwa P. japonica (Gibson, 2009). Menurut Greiler & Tscharrntke merupakan hama perusak akar rumput di lapangan (1995), serangga yang berasosiasi dengan rumput golf, halaman, dan pembibitan (Potter & Held, terdiri atas Orthoptera (41%), Lepidoptera (6%), 2002). Hymenoptera (6%) dan Coleoptera (2%). Meskipun proporsinya relatif kecil, sebagian Coleoptera khu- Jenis-jenis uret perusak akar yang ada di Indo- susnya merupakan kelompok penting nesia jarang dilaporkan sebagai hama pada ham- pada rumput yang dibudidayakan. paran rumput penghias taman, tetapi lebih banyak disebut sebagai hama pada tanaman padi gogo, tebu, Uret (white grub) adalah larva Scarabaeidae jagung, dan perkebunan tahunan (Anonim, 1985; yang sebagian jenisnya berpotensi sebagai hama pe- Kalshoven, 1981; Suhartawan, 1995; Harjaka, rusak akar rumput di lingkungan taman. Di negara- 96 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No. 2

2006; Anonim, 2010). Serangan uret pada tanaman ember plastik berikut tanahnya, dan dibawa ke la- padi gogo dan tebu di Jawa disebutkan diawali boratorium untuk dipelihara sampai berhasil men- dengan masa penerbangan kumbang di awal musim capai dewasa. Pengambilan sampel uret juga dilaku- penghujan sekitar bulan Oktober dan gejala serang- kan di pertanaman tebu di Kecamatan Ketawang an muncul pada bulan Januari sampai bulan April (Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah) untuk me- tahun berikutnya. Pada bulan Juli 2008 diinformasi- ngetahui kemungkinan kesamaan jenis uret perusak kan bahwa pertanaman rumput di lingkungan akar rumput di UGM dengan uret perusak akar tebu kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) meng- pada umumnya. Pemeliharaan uret dilakukan meng- alami kerusakan akibat serangan uret (Anonim, gunakan stoples plastik bening (merk Alvana vo- 2008). Hama tersebut diinformasikan telah ada se- lume 500 ml) dengan media tanah setempat dan belum tahun 2008 dan selalu menimbulkan kerusak- diberi pakan wortel segar. Setiap stoples diisi an mulai bulan Januari sampai Mei tiap tahunnya. dengan satu ekor uret, 500 gram tanah dan 5,0 gram Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurun- wortel. Pemberian pakan dilakukan setiap satu kan serangan hama tersebut, tetapi masih belum ber- minggu dan untuk menjaga kelembapan tanah di- hasil. Sebelum tahun 2008 dilakukan pengendalian berikan air sampai kapasitas lapang. Morfologi menggunakan insektisida karbofuran pada awal larva, pupa, dan dewasa diamati sampai serangga musim hujan, kemudian dilanjutkan dengan peng- tersebut muncul kembali ke permukaan tanah. Ka- ambilan hama pada saat terjadi serangan. Pada rakter morfologi pupa diidentikasi berdasarkan ben- tahun 2009 juga pernah dilakukan pengendalian tuk dan ukuran (Kuniata & Young, 1992) dan dengan cara memasang pecahan genting pada ke- kumbang diklarifikasi dengan pembanding koleksi dalaman 30 cm di bawah permukaan tanah tanah, standar yang ada di Museum Entomologi Fakultas akan tetapi tetap belum bisa menghambat perkem- Pertanian UGM. bangan populasi hama. Faktor-faktor yang mendu- Tahap penelitian berikutnya adalah untuk me- kung perkembangan populasi hama tersebut juga ngetahui periode awal serangan uret perusak akar belum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan rumput di lingkungan kampus UGM. Pengamatan identifikasi terhadap uret sebagai hama perusak akar dilakukan tiap hari terhadap kumbang Scarabaeidae rumput halaman berikut faktor pendukung kehadir- yang hinggap pada pohon cemara (Casuarina annya di lingkungan kampus UGM di Yogyakarta. cunninghamiana) dan pohon beringin (Ficus benyamina) di halaman KPTU UGM pada bulan BAHAN DAN METODE Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Kum- bang ditangkap dan dibawa ke laboratorium untuk Penelitian diawali dengan pengamatan gejala se- dipelihara dalam kurungan kawat ukuran 100× rangan uret perusak akar rumput di halaman Kan- 100×60 cm dan di dalamnya disediakan media tor Pusat Tata Usaha (KPTU) Universitas Gadjah tanah setempat dalam pot plastik volume 3,0 liter 2 Mada (UGM) seluas 3200 m pada bulan Juli 2008. sebagai tempat peneluran. Untuk menjaga kelem- Pengamatan ditujukan untuk mengetahui kerusakan bapan, tanah disiram air sampai kapasitas lapang. akar rumput yang menunjukan gejala spot-spot ke- Pemeliharaan kumbang dilakukan sampai mengha- keringan. Pada bagian spot yang kering dibuka silkan telur dan mati. Masa penerbangan dan pene- untuk melihat keberadaan uret di daerah perakaran luran dicatat sebagai awal serangan uret. berikut gejala kerusakan akar akibat serangannya. Uret yang ditemukan diambil dan dibawa ke Labo- HASIL DAN PEMBAHASAN ratorium Pengendalian Hayati Fakultas Pertanian UGM untuk diidentifikasi. Karakter morfologi uret Serangan uret pada rumput di halaman taman diidentifikasi berdasarkan pola perambutan pada KPTU UGM menyebabkan kematian rumput dan ujung abdomen (Ritcher, 1966; Ananda et al. 1975; sebagian rumput yang masih hidup menguning. Kalshoven, 1981). Tanah di lokasi serangan diam- Hasil pengamatan pada bulan Juli 2008 bahwa ko- bil, dimasukkan kantong plastik volume 2000 gram, loni rumput yang menunjukkan gejala kekeringan dan dianalisis di Laboratorium Tanah Umum Fa- dan kekuningan disebabkan rusaknya perakaran aki- kultas Pertanian UGM untuk mengetahui sifat fisik bat serangan uret. Kerusakan akar rumput menye- tanah. babkan koloni rumput dapat diangkat dengan Tahap penelitian kedua dilakukan mulai bulan mudah dan digulung seperti karpet. Pada bulan Maret 2009 ketika serangan uret muncul kembali di Maret 2009 serangan uret terjadi lagi dan menye- halaman Kantor Pusat UGM. Uret penyebab keru- babkan kerusakan mencapai lebih dari 50% luas sakan akar rumput diambil, dimasukkan ke dalam taman (Gambar 1a). Populasi uret penyebab keru- Harjaka et al.: Uret Perusak Akar pada Rumput Halaman Kampus 97 sakan dapat diamati dengan mudah di bawah koloni bahwa ujung abdomen terdapat tanda pembeda an- rumput yang menunjukkan gejala kekuningan, te- tara jantan dan betina yang dimiliki oleh genus tapi pada koloni yang telah mati tidak mudah dite- Lepidiota (Kuniata & Young, 1992). Setelah pupa mukan karena sudah berpindah ke koloni yang berubah menjadi kumbang masih berada dalam sel perakarannya masih ada (Gambar 1b). kokon dalam tanah sampai kutikulanya mengeras. Uret yang ditemukan pada bulan Maret sudah Kumbang berukuran 3–5 cm, berwarna krem masuk instar ketiga, berukuran mencapai panjang dan abu-abu dan pada bagian ujung sayap depan 5–7 cm, warna putih kekuningan dan pada ujung ab- (elytra) terdapat noktah putih (Gambar 1d). Menu- domen terdapat pola perambutan sejajar (Gambar rut Kalshoven (1981) dan kumbang pembanding 1c). Berdasarkan morfologi kepala menunjukkan yang ada di Museum Entomologi di Fakultas Per- bahwa uret tersebut termasuk dalam subfamili tanian UGM bahwa karakter morfologi sayap depan Melollonthinae (Ritcher, 1966) dan berdasarkan tersebut adalah ciri yang dimiliki oleh kumbang pola perambutan pada ujung abdomen menunjuk- L. stigma. kan bahwa uret tersebut adalah Lepidiota stigma F. Kondisi tanah di lingkungan taman kampus (Ananda et al., 1975; Kalshoven, 1981). Selama pe- UGM sangat sesuai untuk kehidupan uret L. stigma. meliharaan di laboratorium, uret tidak lagi menga- Hasil analisis sifat fisik tanah menunjukkan bahwa lami pergantian instar dan mampu berpupa dalam kelas tanah di halaman KPTU UGM termasuk pasir tanah. Stadia pupa dapat ditemukan dalam pemeli- geluhan (pasir 78,26%, debu 14,76% dan lempung haraan sejak bulan Juli. Pupa berwarna kekuningan 6,97%). Kondisi demikian menurut Mahrub (1975) dengan panjang sekitar 50–60 mm, dan ketika sangat sesuai untuk kelangsungan hidup uret L. menjelang dewasa berubah menjadi kecoklatan. stigma karena hama tersebut lebih sesuai untuk Hasil pengamatan morfologi pupa menunjukkan tanah berpasir. Cherry & Allsopp (1991) juga

a b

c d

Gambar 1. Gejala serangan uret Lepidiota stigma perusak akar pada rumput di halaman Kantor Pusat Tata Usaha Universitas Gadjah Mada tahun 2009 (a); populasi uret L. stigma perusak akar di bawah koloni rumput yang bergejala mengering (b); pola perambutan pada ventral ruas terakhir abdomen uret L. stigma (c); tanda noktah berwarna putih pada bagian ujung sayap depan L. stigma (d) 98 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No. 2 melaporkan bahwa pada pertanaman tebu di Uret instar pertama yang baru menetas berku- Australia, uret Antrotrogus parvulus dan Lepidiota rang panjang berkisar 10–12 mm dan berat kurang negatoria juga lebih banyak ditemukan pada tanah dari 0,10 g (berkisar 0,07–0,09 g). Setelah masuk berpasir (kadar pasir 40%–60%). instar ketiga ukuran panjang bisa mencapai 96 mm Kumbang L. stigma.yang ditemukan pada masa dan berat 10,16 g. Uret instar pertama mulai me- penerbangan di awal musim hujan 2009 sama de- limpah di bulan November 2009 dan instar kedua ngan kumbang hasil pemeliharaan di laboratorium. di bulan Desember 2009. Hasil pemeliharaan uret Kumbang tersebut pada pertanaman tebu dilapor- instar pertama yang menetas di awal bulan Novem- kan penerbangannya di awal musim hujan (Kalsho- ber 2009 dapat mencapai instar ketiga di bulan ven, 1981; Suhartawan, 1995). Masa penerbangan Januari 2010 (Gambar 4). kumbang L. stigma di lingkungan taman kampus Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa L. UGM berlangsung lebih dari dua bulan. Kumbang stigma lebih banyak dilaporkan sebagai hama di aktif terbang pada malam hari, muncul dari permu- perkebunan tebu (Kalshoven, 1981; Anonim, 1985; kaan tanah sejak matahari terbenam dan tertarik ca- Suhartawan, 1995; Anonim, 2010). Hasil pemeli- haya lampu yang berwarna putih. Pada pagi sampai haraan menunjukkan bahwa uret yang menyerang sore hari kumbang hinggap pada tiang lampu pene- pertanaman tebu di Kabupaten Purworejo Jawa rangan, tembok yang berdekatan dengan lampu pe- Tengah juga L. stigma. Kehadiran hama tersebut nerangan, di pohon cemara, dan pohon beringin di sebagai hama pada rumput halaman tidak berbeda sekitar taman KPTU UGM. Puncak penerbangan dengan yang ada di pertanaman tebu, yaitu di awal terjadi selama bulan November dan pada bulan De- musim hujan. Uret L. stigma termasuk dalam sember 2009 cenderung menurun sampai akhir kelompok fitofagus murni dan tidak berperan seba- bulan Januari 2010 (Gambar 2). gai pemakan bahan organik, setelah telur menetas Kumbang yang tertangkap dan dipelihara di la- uret langsung makan akar (Ritcher, 1958). Selama boratorium mampu menghasilkan telur. Telur fase larva (uret) aktif makan akar rumput di musim diletakkan satu per satu dalam rongga dalam tanah hujan dan memasuki musim kemarau di bulan Juli yang lembap. Telur yang baru diletakkan berwarna berubah jadi pupa. Hal itu menunjukkan bahwa L. putih kekuningan, berlendir, berbentuk bulat me- stigma potensial sebagai hama perusak akar rumput manjang, berukuran 3,0–4,0 mm dan secara ber- halaman di kampus UGM. tahap membesar sampai 6,0–7,0 mm pada saat Siklus hidup L. stigma sebagai hama perusak menjelang menetas. Satu induk betina mampu akar rumput halaman di lingkungan kampus UGM bertelur berkisar 7–32 butir dalam satu periode termasuk dalam kelompok univoltine. Kehadiran peneluran. Selama masa penerbangan didapatkan kumbang L. stigma dan periode peneluran di telur dalam pemeliharaan dan periode peneluran lingkungan pertanaman tidak sembarang waktu, mencapai tiga bulan dari November 2009 sampai tetapi dipengaruhi oleh awal musim hujan. Kelem- dengan Januari 2010. Peneluran terbanyak terjadi di bapan tanah disebutkan berpengaruh terhadap ak- bulan November 2009 (Gambar 3). tivitas penerbangan, perilaku oviposisi, survival

50 45 40 35 30 25 20 Jumlah individu 15

(ekor/3200 meter persegi) 10 5 0

11/6/2009 12/4/2009 1/1/20101/8/20101/15/20101/22/2010 10/23/200910/30/2009 11/13/200911/20/200911/27/2009 12/11/200912/18/200912/25/2009 Tanggal pengamatan Gambar 2. Periode kemunculan kumbang Lepidiota stigma di lingkungan taman kampus UGM Harjaka et al.: Uret Perusak Akar pada Rumput Halaman Kampus 99

400

350 300

250

200

Jumlah telur 150

100 (butir/3200 meter persegi) 50

0

1/8/2010 11/6/2009 12/4/2009 1/1/2010 1/15/20101/22/2010 10/23/200910/30/2009 11/13/200911/20/200911/27/2009 12/11/200912/18/200912/25/2009 Tanggal pengamatan Gambar 3. Periode peneluran kumbang Lepidiota stigma di lingkungan taman kampus UGM

500 450 400 350 300 250 200 Jumlah individu 150

(ekor/3200 meter persegi) 100 50 0

11/6/2009 12/4/2009 1/1/20101/8/20101/15/20101/22/2010 10/23/200910/30/2009 11/13/200911/20/200911/27/2009 12/11/200912/18/200912/25/2009 Tanggal pengamatan Gambar 4. Periode uret Lepidiota stigma instar pertama, instar kedua dan instar ketiga di lingkungan taman kampus UGM telur, larva, dan kemunculan imago kumbang 2006). Penangkapan kumbang L. stigma umumnya Scarabaeidae. Pada kondisi kering telur Scarabaei- dilakukan pada saat penerbangan dengan lampu dae dapat mengalami mortalitas dan tidak menetas perangkap maupun secara manual di siang hari pada (Poter, 1983). Periode penerbangan kumbang L. tempat-tempat perlindungan (Suhartawan, 1995). stigma tidak terjadi di akhir musim kemarau (bulan Penangkapan secara manual terhadap uret instar Mei), sebaliknya fase pupa juga tidak ditemukan di kedua dan instar ketiga juga dapat dilakukan saat bulan Januari sampai dengan April. Periode kemun- hama tersebut aktif makan akar rumput, akan tetapi culan hama tersebut sejak masa penerbangan sam- cara tersebut berisiko karena harus membongkar pai dengan berpupa sangat penting untuk koloni rumput dan cenderung memperparah ke- menentukan strategi pengendalian yang tepat. rusakan. Pengendalian terhadap telur dan pupa L. Uret hama perusak akar relatif tidak mudah stigma juga tidak mudah dilakukan karena keber- dikendalikan karena berhabitat dalam tanah dan adaannya dalam tanah sulit diamati. Oleh karena itu ketika dewasa aktif malam hari (Jackson & Klein, perlu diupayakan strategi pengendalian secara ter- 100 Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol. 16 No. 2 padu melalui penerapan teknik penangkapan kum- Greiler, H.J & T. Tscharntke. 1995. Commu- bang di awal musim hujan sampai akhir periode nities, Grasses, and Grasslands. Annual Review of penerbangan, pemanfaatan patogen serangga yang Entomology 40: 535–538. efektif sebagai faktor penyebab mortalitas biotik, Hardy, R.J. 1976. The Biology and Behavior dan pemupukan tanaman sebagai upaya mening- of the Pasture Scitala sericans Erichson katkan toleransi rumput halaman di lingkungan (Scarabaeidae: ). Journal of Aus- taman kampus UGM terhadap serangan uret. tralian Entomology Society 15: 433–440. Harjaka, T. 2006. Isolasi Jamur Metarhizium KESIMPULAN anisopliae pada Hama Uret Perusak Akar Padi Gogo, p. 200–205. Prosiding Seminar Hasil Pene- 1. Kerusakan akar rumput halaman di lingkungan litian Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas taman kampus UGM disebabkan oleh serangan Gadjah Mada, Yogyakarta. uret L. stigma. 2. Kehadiran L. stigma sebagai hama pada rumput Hatsukade, M. 1996. Control of Turf Grass Insect halaman didukung oleh kesesuaian sifat fisik Pest with an Entomopathogenic Nematodes in tanah, keberadaan lampu penerangan sebagai pe- Japan, p. 78–85. In G. Grey (ed.), Proceeding of the International Symposium on “The Use of Biological narik dan pohon cemara dan beringin sebagai Control Agents under Integrated Pest Manage- tempat perlindungan serangga dewasa. ment”, Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region, Taipei. DAFTAR PUSTAKA Jackson, T.A. & M.G. Klein. 2006. Scarabs as Ananda, K., Rasdiman, S. & M. Rosyid. 1975. Iden- Pests: A Continuing Problem. The Coleopterists tifikasi Macam-Macam Uret dari Famili Rutelidae Bulletin 60: 102–119. dan Melollonthidae di Tanah Tegal Kalasan dan Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in In- Boyolali. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah donesia. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta. 701 p. Mada, Yogyakarta. 28 p. King, P.D. & R.N. Watson. 1981. Prediction and Anonim. 1985. Studi Pengendalian Terpadu Hama Monitoring of Black Beetle, Heteronycus arator Tebu di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Fakultas (Coleoptera: Scarabaeidae), Outbreak in New Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 32 Zealand. New Zealand Entomologist 7: 227–231. p. Kuniata, L.S. & G.R. Young. 1992. The Biology of Anonim. 2008. Berharap Solusi untuk Rumput Lepidiota reuleauxi Brenske (Coleoptera: Layu. http://www.ugm.ac.id/index.php, diakses Scarabaeidae), a Pest of Sugarcane in Papua New 10/6/08. Guinea. Journal of Australian Entomology Society Anonim. 2010. Kaji Terap Teknologi Terpadu 31: 339–343. Pengendalian Hama Lepidiota stigma pada Lee, D.W., Choo, H.Y., Smithly, D.R. & S.M. Lee. Tanaman Tebu. http://www.dirjenbun.deptan.go.id/ 2007. Distribution and Adults Activity of Popilia bpp2tpsur/index.php, diakses 9/4/10. quardriguttata (Coleoptera: Scarabaeidae) on Golf Cherry, R.H. & P.G. Allsopp. 1991. Soil Texture and Courses in Korea. Journal of Economic Entomo- the Distribution of Antrittrogus parvulus Briton, Le- logy 100: 103–109. pidiota crinita Brenske and L. negatoria Blackburn Mahrub, E., Rasdiman, S. & M. Prawirodisastro. (Coleoptera: Scarabaeidae) in South Queensland 1975. Penelitian Biologi Lepidiota stigma di Labo- Sugar Cane Fields. Journal of Australian Entomo- ratorium. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah logy Society 30: 89–92. Mada, Yogyakarta. 22 p. East, R., King, P.D., & R.N. Watson. 1981. Popu- Poter, D.A. 1983. Effect of Soil Moisture on Ovipo- lation Studies of Grass Grub (Costelytra sition, Water Absorption and Survival of Southern zealandica) and Black Beetle (Heteronycgus Masked Chafer (Coleoptera: Scarabaeidae) Eggs. orator) (Coleoptera: Scarabaeidae). New Zealand Journal of Environmental Entomology 12: 1223– Journal of Ecology 4: 56–64. 1227. Fenemore, P.G. 1966. Effect of Grass Grub Infesta- Poter, D.A. & S.K. Braman. 1991. Ecology and tions on Pasture. Proceeding of New Zealand Management of Turf Grass . Annual Review Ecology Society 13: 75–78. of Entomology 36: 383–406. Gibson, D.J. 2009. Grasses & Grassland Ecology. Poter, D.A. & D.W. Held. 2002. Biology and Oxford University Press Inc., New York. 308 p. Management of the Japanese Beetle. Annual Review of Entomology 47: 175–205. Harjaka et al.: Uret Perusak Akar pada Rumput Halaman Kampus 101

Reinert, J.A. & J.C. Read. 2001. Host Resistance to Ritcher, P.O. 1966. White Grubs and Their Allies. White Grubs (Phyllophaga spp.) among Genotypes Oregon State University Press. Corvallis, Oregon, of Poa arachnifera x.p. pratensis Hybrids. Inter- USA. 219 p. national Turfgrass Society Research Journal 9: Suhartawan. 1995. Upaya Pengendaliaan Hama 802–804. Uret Lepidiota stigma F. secara Mekanis di PG. Ritcher, P.O. 1958. Biology of Scarabaeidae. Madukismo. Majalah Penelitian Gula Indonesia Annual Review of Entomology 3: 311–334. 31: 45–53.