e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721

MATA PENCARIAN PENDUDUK SUNGAI BATANGHARI SEMBILAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Boby Agus Yusmiono1, Januardi2 Universitas PGRI Palembang [email protected]) [email protected])

Abstract

The selection of Batanghari Sembilan River as a study because Batanghari Sembilan River is a tributary of the located in South Province. This river is the longest river on the island of Sumatra and the second longest river in . This research method is descriptive research that tends to qualitative. Researcher data collection techniques using interviews, observation, and documentation. From the results of the field research, the Batanghari Sembilan community's livelihoods are; 1) Stone or sand, 2) Farmers as irrigated rice fields 3) and green open spaces, 2). Keramba Jaring Apung (KJA) sand mine, 3). Transportation, 4), Fishermen, 5). Side residents looking for gold and Rawas river, 6) timber seekers, 7) plantations 8). Coral finders, 9) coal, 10) Labor and other

Keywords: Livelihood, Population, River, Batanghari Sembilan.

PENDAHULUAN sebagai sumber kehidupan warga dapat di Negeri Indonesia yang kaya akan jadikan objek-objek wisata yang sangat sumber alam dan keanekaragaman menarik dan indah. Masyarakat dapat sumberdaya manusia, menjadikan negeri menikmati dan berkunjung ke objek-objek ini kaya. Negeri ini memiliki banyak sungai wisata yang terkenal di Provinsi Sumatera terpanjang salah satunya adalah sungai Selatan, anak aliran sungai musi ini Batanghari Sembilan dengan panjang 800 dinamakan Batanghari Sembilan ada 9 anak Km merupakan sungai terpanjang di Pulau sungai yaitu: Sungai Komering, Ogan, Sumatera (NASA; 2016). Sungai memiliki Lematang, Leko, Rawas, Rupit, Bliti, peranan yang sangat penting bagi Lakitan, dan Kelingi. Selain tempat wisata kehidupan mahluk hidup tidak hanya yang indah sungai dapat dijadikan sumber manusia, hewan bahkan tumbuhan sangat mata pencarian masyarakat yang hidup di tergantung kehidupannya. Sungai saat ini sekitar bahkan masyarakat yang tinggal telah banyak diberdayagunakan masyarakat jauh dari aliran sungai batanghari sembilan. luas untuk berbagai keperluan yang dapat Unsur-unsur pokok kebudayaan memberikan manfaat. Sungai sebagai berdasarkan pendapat para ahli antropologi kekayaan alam telah difungsikan menjadi menjadi tujuh unsur, yaitu : 1. Bahasa, 2. pembangkit listrik, sarana transportasi, Sistem pengetahuan, 3. Organisasi social, 4. budidaya perikanan, pertanian dan mata System peralatan hidup dan teknologi, 5. pencarian lainnya. System mata pencarian, 6. System relegi, 7. Sungai batanghari sembilan dan Kesenian. (Sutardi, Tedi. 2007 : 34). menyimpan banyak kekayaan memiliki Mata pencarian merupakan tujuh unsur perbedaan tersendiri dengan sungai-sungai kebudayaan yang memiliki peran penting lain yang berada di Indonesia. Sungai selain untuk membentuk suatu budaya. Mata

JURNAL PROMOSI 116 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 pencarian bisa diartikan sebagai upaya menciptakan mata pencarian baru, misalnya masyarakat untuk mempertahankan hidup. dalam bidang pariwisata. Mata pencarian di dalam karakteristik budaya antara lain 1. Milik bersama, 2. TINJAUAN PUSTAKA Hasil belajar, 3. Didasarkan pada Lambang. Batanghari Sembilan Mata pencarian penduduk sulit untuk Sungai merupakan jalan air dimana air berubah. Peneliti pernah meneliti di sungai dapat mengalir. Sungai dapat menampung Ogan banyak penduduk kehilangan mata bukan hanya air hujan tetapi air dari resapan pencarian di sungai Ogan. Penduduk lain. Air hujan yang turun di daratan banyak melakukan urbanisasi atau yang kemunian akan tertampung pada gedangan sering dikenal perpindahan dari desa ke air atau mengalir kesungai lalu kelaut lepas. kota. Sehingga kota menjadi padat Tampungan air yang besar seperti danau. akibatnya potensi mata pencarian tidak Sungai terdiri dari beberapa bagian, tergali dengan maksimal. misalnya mata bermula dari mata air yang mengalir ke Salah satu faktor urbanisasi hilangnya Mata anak sungai. Begitu banyak anak sungai pencarian di daerah asal. Mata pencarian yang anatinya bergabung menjadi satu dan merupakan modal yang sangat penting akan terbentuk sebuah kubangan berupa untuk penduduk bertahan hidup. sungai utama. Aliran air akan berbatasan Mata pencarian merupakan unsur dengan saluran dasar dan tebing di sebelah kebudayaan memiliki karakter Milik kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana bersama, asil belajar dan didasarkan dengan sungai bertemu laut dikenal sebagai muara lambang. Hal tersebut membuat peneliti sungai. Manfaat air sungat sangat lah berargumen penting untuk peneliti banyak dan besar bagi kelangsungan melakukan penelitian tentang sungai batang mahluk hidup. hari sembilan ini dengan judul: “Mata Pemanfaatan air sungai bagi yaitu untuk Pencarian Penduduk Sungai Batanghari irigasi pertanian, bahan baku air minum, Sembilan di Provinsi Sumatera Selatan”. sebagai saluran pembuangan air hujan dan Agar penelitian ini dapat dilakukan air limbah, bahkan sebenarnya potensial lebih fokus , sempurna, dan mendalam untuk dijadikan objek wisata sungai (Ahira: maka peneliti memandang permasalahan 2011). penelitian yang diangkat perlu dibatasi. Jenis-jenis Sungai Sungai menurut Oleh sebab itu, peneliti membatasi jumlah airnya dibedakan menjadi : 1. penelitian hanya berkaitan dengan: Mata Sungai Permanen, yaitu sungai yang debit pencarian masyarakat yang tinggal di airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh Sungai Batanghari yaitu tentang pokok sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kebudayaan. Rumusan masalah pada Kahayan, Barito dan Mahakam di penelitian ini yaitu: ”Bagaimana Mata Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Pencarian Penduduk di Sungai Batanghari Indragiri di Sumatera. Sungai Periodik, Sembilan di Provinsi Sumatera Selatan ?” yaitu sungai yang pada waktu musim hujan Adapun tujuan dalam penelitian ini airnya banyak, sedangkan pada musim adalah untuk mengetahui bagaimana kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis Kehidupan dan Mata Pencarian Penduduk ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya di Sungai Batanghari Sembilan di Provinsi sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Sumatera Selatan. Kegunaan penelitian ini Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai yaitu: Memberikan pengetahuandan Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta informasi kepada masyarakat tentang sungai Brantas di Jawa Timur. 3. Sungai kegiatan dan mata pencarian penduduk di Intermittent atau Sungai Episodik, yaitu sungai batanghari sembilan, sehingga sungai yang pada musim kemarau airnya penduduk danat menjaga, melestarikan dan kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah

JURNAL PROMOSI 117 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 sungai Kalada di pulau Sumba. 4. Sungai 5. Sungai Rawas, adalah anak sungai musi Ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya dengan panjang sungai 2,485 km hanya pada saat musim hujan. Pada 6. Sungai Rupit, adalah anak dari sungai hakekatnya sungai jenis ini hampir sama Rawas dengan jenis episodik, hanya saja pada 7. Sungai Bliti, adalah Sungai Semangus musim hujan sungai jenis ini airnya belum anak dari sungai musi dengan panjang tentu banyak (Stanis: 2015). sungai 865 km. Semangus adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas 8. Sungai Lakitan, adalah Sungai Lakitan, adalah anak dari sungai musi dengan panjang sungai 1,113 km 9. Sungai Kelingi, adalah Sungai Kelingi, adalah anak dari sungai musi dengan panjang sungai 1,100 km (sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan) Mata Pencarian

Gambar 1. Peta Sungai Batanghari Menurut Mulyadi (2016) Mata Sembilan pencaharian adalah keseluruhan kegiatan (sumber: Departemen Perairan Sumatera Selatan. 2014) untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada Sungai menurut genetiknya dibedakan lingkungan fisik, sosial dan budaya yang menjadi : 1. Sungai Konsekuen, yaitu terwujud sebagai kegiatan produksi, sungai yang arah alirannya searah dengan distribusi dan konsumsi.Mata pencaharian kemiringan lereng. 2. Sungai Subsekuen, merupakan aktivitas manusia untuk yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus memperoleh taraf hidup yang layak dimana dengan sungai konsekuen. 3. Sungai antara daerah yang satu dengan daerah yang Obsekuen, yaitu anak sungai subsekwen lainya berbeda sesuai dengan taraf yang alirannya berlawanan arah dengan kemampuan penduduk dan keadaan sungai konsekuen. 4. Sungai Insekuen, demografinya (Daldjoeni, 2003), yaitu sungai yang alirannya tidak teratur sedangkan menurut Susanto (1993) Mata atau terikat oleh lereng daratan. 5. Sungai pencaharian dibedakan menjadi dua yaitu Resekuen, yaitu anak sungai subsekwen mata pencaharian pokok dan mata yang alirannya searah dengan sungai pencaharian sampingan. Mata pencaharian konsekuen (Stanis: 2015). pokok adalah keseluruhan kegiatan untuk Sungai Batanghari Sembilan yang memanfaatkan sumber- daya yang ada yang berarti sembilan sungai besar, yang terdari dilakukan seharihari dan merupakan mata dari sembilan anak Sungai Musi, adalah pencaharian utama untuk meme- nuhi Induk sungai musi dengan panjang sungai kebutuhan hidup. Sedangkan mata tersebut yaitu 8,887 km. Sedangkan anak pencaharian sampingan adalah mata sungai musi yaitu: pencaharian diluar mata pencaharian 1. Sungai Komering, adalah anak dari pokok. sungai musi dengan panjang sungai Banyak mata pencarian di sungai 6,260 km Ogan salah satunya Keramba Jaring Apung 2. Sungai Leko, adalah anak dari sungai (KJA) sangat menjanjikan tetapi tidak musi dengan panjang sungai 1,250 km dilakukan lagi akibat pencemaran sungai. 3. Sungai Lematang, adalah anak dari sungai Penduduk tidak bisa mengembalikan modal musi dengan panjang sungai 4,412 km usaha karena usahanya mengalami 4. Sungai Ogan, adalah anak sungai musi kemunduran yang tidak mendirikan koprasi dengan panjang sungai 5,445 km sebagai usaha simpan pinjam untuk

JURNAL PROMOSI 118 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 usahanya. Serta pencemaran sungai Ogan 1. Cerita rakyat memiliki arti yang berbeda- akibat banyaknya pabrik atau industri yang beda seperti sungai musi memiliki arti tidak mengolah limbahnya dengan baik. giatnya bekerja kaum wanita, sungai Berdasarkan Hasil Riset Peneliti Ogan memiliki arti adanya hewan naga terdahulu (Yusmiono 2018) dalam (bahasa daerah nago) banyak Prosiding Seminar Nasional Universitas masyarakat takut sehingga nama PGRI Palembang pada tanggal 05 mei 2018 tersebut dibalik menjadi Ogan, sungai dengan judul “Diversifikasi mata lematang memiliki arti 2 suku antara lain pencaraian pertani Keramba Jaring Apung ilim dan atung digabung menjadi (KJA) akibat pencemaran sungai Ogan lematang, sungai Leko memiliki arti (Studi Kasus Kecamatan Indralaya, sungai yang melengkung menjadi sungai Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Leko, sungai komering memiliki arti Selatan)” Program Studi Pendidikan dalam bahasa india adalah komering Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu artinya buah pinang (untuk) ngirih atau Pendidikan Universitas PGRI Palembang. rempah-rempah. Sungai Ogan mengalami pencemaran 2. Sistem kekerabatan dimana berbeda- ketika musim kemarau dan penghujan. beda daerah sungai Leko kekerabatanya Petani Keramba Jaring Apung (KJA) ini bilateral, daerah sungai lematang modalnya besar, dengan untung yang besar. kekerabatanya matrinial, daerah sungai Namun petani Keramba Jaring Apung Ogan, komering dan musi (KJA) mengalami kerugian juga sangat kekerabatanya patrinial. Ruang terbuka besar. Penelitian ini merupakan penelitian hijan terdapat di sungai Musi dan budaya, dilakukan dengan mengambil Lematang. Anak sungai yang belum objek pada petani Keramba Jaring Apung tersetuh ruang terbuka hijau sungai (KJA) desa muara penimbung ilir, komering, Leko dan Ogan. kecamatan Indralaya, kabupaten Ogan Ilir, 3. Peralatan hidup sungai yang masih kental Sumatera Selatan. adalah sungai Leko antara lain adanya Yusmiono 2018 dalam pukat, bubu, serkap. Perlatan hidup di International Journal of Scientific & sungai lematang dan Ogan kebanyak Technology Research (IJSR) dengan judul peralatan hidupnya jala karena sungai di “River Of Batanghari Sembilan As sungai tersebut dangkal. Sedangkan Learning Media Antopology Sociology at trasportasi sungai komering perahu PGRI University Of Palembang”. hasil karena sungai komering merupakan penelitian Berdasarkan hasil penelitian, sungai terpanjang dan bisa mengarah yang dilakukan peneliti selama kurang kelaut melalui sungsang. lebih 5 bulan meneliti lima sungai yaitu 4. Mata pencarian pertama, petani sungai musi, Leko,Ogan, komering dan menggunakan air pasang surut antara lematang, sungai batanghari sembilan lain sungai Leko, Ogan dan musi. sangat perlu untuk di ketahui dandipelajar Kedua, tambang pasir antara lain sungai oleh mahasiswa dan masyarakat lain Ogan dan lematang, tetapi di sungai umumnya. Sungai batang harisembilan lematang ada koral dan pasar. sebagai media pembelajaran sosiologi Sedangkan Ogan ada tambang pasir dan antropologi dimana memiliki nilai-nilai Keramba Jaring Apung (KJA) dan pembelajaran yang sangat penting dan terakhir mata pencarian sungai Ogan berarti untuk melestarikan serta wujud cinta adalah petani. Ketiga, Mata pencarian terhadap kekayaan alam di Sumatera Trasportasi antara lain sungai Leko, Selatan. Tujuh unsur yang terdapat dalam komering dan musi. materi pada mata pelajaran sosiologi 5. Ilmu Pengetahuan yang masih di antropologi yaitu; dipertahankan adalah sungai Leko misalnya dengan menakap ikan dengan

JURNAL PROMOSI 119 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 serkap sejenis (tanggoan) besar untuk yang terdapat atau terjadi di wilayah menangkap ikan dengan sebutan lelang tertentu. Data yang terkumpul sungai. Ilmu pengetahuan juga masih diklasifikasikan atau di kelompok- dipakai antara lain air pasang surut yang kelompokkan menurut jenis, sifat atau di manfaatkan oleh masyarakat sekitar kondisinya. untuk menanam. Ada juga sungai Penelitian kualitatif tidak dengan membuka kerang untuk bermaksud untuk menggambarkan pengairan dimana sungai tersebut karakteristik populasi atau menarik terdapat banyak mata air disekitarnya generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi sehingga terbentuk curup atau air terjun. suatu populasi, melainkan lebih terfokus Danau juga terbentuk dari antara lain kepada representasi terhadap fenomena pertama, dari air pasang surut. Kedua sosial. (Burhan Bungi, 2003 : 52) danau terbentuk dari mata air. Mata air Perencanan Penelitian/Pengajaran jika tidak dibuat menjadi danau akan a. Rencana I : diairi di sawah. Peneliti mengambil data sungai dan 6. Bahasa melayu di gunakan di sungai masyarakat dari Badan Pusat Statistik Leko, lematang, Ogan. Sungai musi (BPS) menenggunakan bahasa Palembang b. Rencana II : (sering disebut bahasa melayu tetapi Penelitian Sungai Batanghari Sembilan palembang). Sedang sungai Komering yaitu 9 anak sungai yaitu: Sungai menggunakan bahasa komering. Komering, Ogan, Lematang, Leko, 7. Kesenian yang terkenal dari suku Ogan Rawas, Rupit, Bliti, Lakitan, dan ini adalah terbangan, yang memadukan Kelingi. seni gerak dan vocal rudat, berbalas c. Rencana III : pantun dan bertutur. Sungai komering Evaluasi dan Pengumpulan Data adalah kesenian islam seperti serofal Penelitian. anam untuk acara pernikahan biasanya d. Rencana IV : digunakan untuk mengiringi prosesi Menyusun laporan Akhir penelitian dan arak-arakan dan rebana. Kesenian mengikuti Seminar hasil Penelitian sungai Leko Kesenian masyarakat Leko adalah gitar mengikuti tembang. HASIL PENELITIAN Tambang tersebut biasanya hanyalah Penelitian ini memiliki berbagai berupa pantun 4 kertat besajak a-b a-b , hambatan dan rintangan, karena objek bahasa yang di gunakaan adalah bahasa penelitian pada sembilan anak sungai musi melayu. Sungai lematang dan sungai yang memiliki tantangan tersendiri yaitu musi memiliki lagu dan tari. Jika sebagai berikut ; (1) Sungai Lematang kulinernya baru berbeda-beda hal ini di adalah tempatnya yang dataran tinggi karenakan struktur sungai gambut dan sehingga banyaknya menemui jurang- sungai tidak gambut sehingga memiliki jurang serta jalan litas sumatera berada di biotik berbeda-beda. jurang serta tanah dari jurang tersebut longsor terkadang tidak ada pilihan untuk METODE PENELITIAN membenari jalan tersebut dengan cara Metode Penelitian membuat rangkaian kawat diisi batu supaya Menurut Sugiyono (2012:2), jalannya terhindar longsor. (2) Sungai Ogan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk berada di jalan besar seperti jalan tol dan mendapatkan data dengan tujuan dan tempat industri sehingga sulit kegunaan tertentu. Metode yang digunakan menyelusurinya, setelah itu sungai ogan dalam penelitian ini adalah metode mengalami pencemaran yang merugikan deskriptif kualitatif, merupakan penelitian petani Keramba Jaring Apung (JKN). (3) yang benarbenar hanya memaparkan apa Sungai Leko berada di perdalaman atau

JURNAL PROMOSI 120 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 jahu dari jalan lintas sumatera, lokasinya berada di perdalam. (4) Sungai Komering adalah sungai terpanjang setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda tetapi memiliki mata pencarian biota yang sama misalnya ternak kerbau. (5) Sungai Rawas tempatnya banyak semak-semak di bataran sungai dan memiliki arus air sungai yang tenang terkadang air berubah menjadi deras karena air dari hilir mengalir ke hulu. (6) Sungai Rupit banyaknya penambang emas sehingga kandungan merkuri (logam) yang tingga di air sungai. (7) Sungai Lakitan memiliki bendungan sehingga permukaan air bisa diatur membutuhkan perahu menyelusurinya, Irigasi sungai tersebut sampai mengairi perkebunan. (8) Sungai Bliti hambatanya masih banyaknya semak- semak ketika berada dilapangan. (9) Sungai Kelingi sungainya banyaknya irigasi yang tertutup atau buntuh warga yang benar- Gambar 2. Penelitian di Sungai Lematang benar kompak membersikannya irigasi. Dan (10) Sungai Musi, yang merupakan Peneliti pun melakukan penelitian di induk sungai Batanghari Sembilan. Sungai lematang yang ada di Kabupaten Bbanyaknya perusahaan BUMN dan Lahat. Sungai Lematang ini sudah tersetuh Swasta berada dibataran sungai musi atau potensinya sudah di manfaati secara sehingga sulitnya menyelusuri baratan baik oleh masyarakat. Misalnya sebagai sungai musi. contoh jika tidak ada penambang pasir dan Dikarenakan tantangan di sembilan koral sungai Lematang akan mengalami anak sungai musi tersebutlah penelitian ini pendangkalan hal ini berbahaya jika air menjadi terhambat, namun peneliti dengan sungai pasang atau di kenal istilah banjir semangat mengunjungi langsung kelokasi rob. Peneliti meilhat pasir dan koral ini objek penelitian dan mewawancarai secara tidak pernah habis karena berasal dari langsung kepala desa atau warga di daerah gunung dempo. Karena ada gunung dempo tersebut. daerah pegunungan sehingga banyak air terjun atau curup ada di Pagar Alam . A. SUNGAI LEMATANG Curup yang tercatat menurut Peneliti melakukan penelitian di informan bapak billy ada sekitar 32 curup sungai Lematang di kota Pagar Alam , dari itu baru diketahui oleh pemeintah masih tanggal 10 April 2019 sampai tanggal 12 banyak lagi yang belum di ketahui April 2019 menginap di Wisma Dempo kebaradaaanya karena berada di hutan. berseri. Peneliti mendapatkan hasil dari Pemerintah pagar alam sekarang ingin penelitian mata pencarian masyarakat membangun bendungan sebagai ruang antara lain ; pencari batu dan pasir, melihat terbuka hijau untuk masyarakat pagar alam. masyarakat menanam padi di bataran Peneliti banyak mengambil pelajaran dari sungai sungai dan sungai lematang juga sungai lematang di mana potensi sungai di sebagai objek pariwisata atau ruang terbuka manfaati dan keindahan sungainya juga hijau, runga terbuka hijau seperti taman dijaga. Pemaparan di bawah ini merupakan bermain untuk anak-anak di bataran sungai. mata pencarian sungai lematang.

JURNAL PROMOSI 121 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Mata Pencaraian menanam padi mengikuti musim pasang Tambang Pasir dan Koral (Manual) surut air sungai lematang dengan hasil Mata Pencarian di sungai lematang panennya setahun kali. Jika mengandalkan yaitu tambang pasir dan koral. Hasil curup sebagai irigasi sawah hasil panennya wawancara menurut ibu-ibu yang ikut bisa dua atau tiga kali setahun. Curup ini tambang bernama lis usianya muda 27 akan mengalir ke sungai lematang, Sungai Tahun kelahiran dari magelang (jawa lematang sangat dangkal jadi banyak sawah tengah). satu orang biasanya 5 kubik. 1 di bataran sungai lematang. kubik harganya 30.000,- jadi sehari Pada tanggal 28 April 2019 peneliti penghasilnya 150.000/Hari,-. Harian juga melakukan observasi di bataran sungai 150.000,- dikali 30 hari hasilnya sangat lematang di kabupaten lahat hasilnya menjajikan tambang pasir terbut sekitar masyarakat masih menanam di bataran 4.500.000,-/Bulan. Jadi tambang pasir ini sungai lematang peneliti sewa perahu sangat menjajikan. Hasil wawancara Ibu lis melihat mayarakatnya masih mengunakan ini juga menurus kebunnya jika kebunnya perairan atau irigasi menggunakan air belum panen ibu lis akan ikut suaminya pasang surut, kesulitan untuk mengatur atau tambang pasir. mengirigasi sawahnya. Sungai lematang di Jika di telaan mendalam pasir dan kabaupaten muara enim peneliti observasi koral tidak pernah habis-habis di sungai sudah jarang melihat sawah karena lematang karena diproduksi oleh gunung kesulitan irigasi dan tidak ada curup sama merapi dan gunung dempo. Hasil dari sekali. wawancara rebu rista kelahiran dari Ruang Terbuka Hijau temagung (Jawa tengah) Jika pasir itu tidak Jembatan Lematang merupakan ruang diambil akan berakibat tidak baik untuk terbuka hijau, secara tidak langsung perkembangan sungai karena sungainya merupakan tempat berdagang. Berdasarkan akan mengalami pendakalan dan ketika observasi ruang terbuka hijau untuk sungai arus sungai deras airnya akan melebar dan lematang di kota pagar alam dan kabupaten bisa menghanyutkan batu sebesar rumah lahat sudah ada, dan layak untuk anak-anak, dan mobil. Ciri-ciri air lagi pasang antara orang dewasa, dan keluarga untuk lain pertama, suara air menjadi ketek-kretek menghabikan waktu petang atau liburan di ketika kepala di masukan ke air. Kedua, ada sungai lematang. Mata pencaraian adalah busah di air yang melingkar-lingkar (busah pedagang jadi andalan dengan jualan tersebut dari batu yang bergeser di dalam makanan khas daerahnya. Walaupun bayi air). dibawa umur lima tahun (Balita) ada ruang Batubara juga ada di kabupaten terbuka hijau dan jualan makanannya. muara enim tetapi penduduk jarang Ruang terbuka hijau di sungai lematang mengambil batubara atau penduduk jarang balita, tidak mandi disungai tetapi taman, menjual batubara. Walaupun dipakai bermainnya seperti taman kanak-kanak batubara sama seperti areng untuk sikat berada 9-10 meter dekat sungai lematang. gigi. Batubara di tepi sungai lematang terkadang terbakar sendiri ketika musim B. SUNGAI OGAN kemarau. Peneliti melakukan penelitian di Pemanfaatan Curup Sebagai Irigasi sungai Ogan pada tanggal 15 Mei 2019 Sawah sungai Ogan merupakan sungai terdekat di Menanam padi bataran sungai ibu kota sumatera selatan yaitu palembang lematang tidak mengikuti musim pasang sungai Ogan merupakan pertemuan antara surut air sungai lematang karena banyaknya sungai lematang dan komering. Sungai curup. Sungai lematang belum memiliki Ogan memiliki karakter masyarakat yang bendungan untuk mengatur air secara unik dengan budaya bersifat plural (atau maksimal untuk irigasi sawah. Jadi banyak budaya) karena pertemuan antara

JURNAL PROMOSI 122 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 sungai jadi miliki suku yang berbeda beda. tepatnya, di desa muara penimbung ilir. Nama Ogan berasal dari kata nago jadi Peneliti baru melihatnya hal yang berbeda banyak masyarakat yang takut kesungai di sungai Ogan. Cara mengambil pasirnya nago tersebut. Sehingga nama sungai nago memang berbeda dengan alat berat seperti di balik menjadi Ogan supaya masyarakat pengeruk, mobil trek, dan memiliki tidak takut lagi ke sungai. kariawan untuk menjaganya mesinnya. Peneliti juga melihat sungai Ogan ini sangat dekat dengan industri perusahaan sehingga rawan terjadi pecemaran, banyak perusahaan pindah mengikuti jalan tol yang baru dibangun oleh pemerintah. Sungai Ogan menurut informan kak lan “Dulu masyarakat sangat mengandalkan sungai untuk bertahan hidup.” Penambang pasirnya juga manual seperti di tanjung raja. Penambang pasirnya manual sehingga sangat bersahabat dengan alam. Jika kelelahan tangan atau kaki mengakut dan memikul pasir beristirahat di bawa pohon. Geramba Jaring Apung (KJA) Mata pencarian di sungai Ogan adalah Keramba Jaring Apung (KJA) membesar ikan di sungai. Ikan yang

Gambar 3. Penelitian di Sungai Ogan dibesarrkan adalah ikan patin, nila, gurame. Serta mayarakat sini juga terkenal dengan Sungai Ogan ini memiliki potensi kain tenunnya ini tgerlihat di pintu kerbang yang besar untuk kemajuan kabupaten muara penimbung. Mayarakat di sini sangat Ogan ilir khusunya sebagai irigasi sawah. menyukai Keramba Jaring Apung (KJA) Masyarakatnya yang patang menyerah dan karena penghasilanya besar 25 persen dari tawakallah yang membuatnya berhasil modal usaha. Serta Ogan juga terkenal dengan patang menyerah. Masyarakat dengan makan baik ikan dan udang. Yang banyak mengandalkan mata pencaraian di dibuat tambak atau dibudidayakan dengan sungai walaupun berada dekat dengan penduduk sekitar. Khusnya mata pencarian resiko gagal panen. Kegagalan panen ini di pertanian hasilnya hanya setahun sekali akibatkan pencemaran yang berada di karena hanya mengandalkan air pasang sungai Ogan. Sungai Ogan ini kadang surut dari sungai-sungai kecil. ditinggalkan mata pencarian kadang di lirik Sebeihnya masyarakat disini lagi mata pencariannya. Salah satuhnya mayoritas pedagang karena sambil adalah geramba jaring apung, petani dan menunggu usahanya seperti Keramba tambang pasir. Jaring Apung (KJA) ikannya besar sekitar Mata Pencarian 3-4 bulan. Didalam prosiding didalam Tambang Pasir (Mesin Sedot Pasir penelitian atau prosiding kearipan lokal Langsung ke Darat) keripan lokal ini terkendala dengan Tambang pasir ini berbeda dengan pencemaran sungai karena banyaknya tambang pasir lainya peneliti biasanya industri yang sudah berkembang disana melihat secara manual. Sekarang peneliti misalnya kematian ikan Keramba Jaring disuguhkan dengan pemandangan mata Apung (JKN) di musim kemarau dan pencarian tambang pasir di sedot ke darat musim penghujan. Sungai Ogan Sebagai Irigasi Sawah

JURNAL PROMOSI 123 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Informan riski mengatakan Ogan sungai Leko, sungai Leko juga masih di merupakan penghasil beras Ogan ini manfaatkan masyarakat untuk sarana terkenal dengan sebutan beras pegagan. trasportasi. Peneliti juga melihat rumah- Beras pegagan merupakan berasal dari Ogal rumah rakit sebagai penampungan atau Ilir. Akibat salah pembanguan irigasi gudang dari perkebunan. Adanya rumah menurut informan. Air sungai Ogan tidak rakit ini membuat sungai Leko sangat bisa diatur seperti kerang karena sungai dimanfaati oleh warga. Mata pencarian di Ogan karakter sungainya air pasang. Air sungai Leko antara lain ; transportasi, sungai Ogan juga sudah di pasang dengan sawah, menangkap ikan sungai secara irigasi tetapi air pasang surut sangat “Serkap”. mempengarui hasil panen petani. Mata Pencarian C. SUNGAI LEKO Transportasi Peneliti melakukan penelitian di Sungai Leko di jadikan gudang untuk sungai Leko pada tanggal 27 juni 2019 menampung hasil perkebunan jadi dapat di sungai Leko merupakan sungai terdekat jumpai sungai-sungai rakit berada di sungai dengan pangkalan balai. Sungai Leko ini Leko, serta sungai Leko ketika air pasang berada dekat dengan kecamatan lais surut tidak sampai menghanyutkan rumah kabupaten musi banyuasin.sungai Leko ini rakit. Sungai Leko juga merupakan sarana karena memiliki nama Leko karena transportasi warga untuk mencari uang, sungainya meLeko ke musi banyuasi. uang hasil perkebunan dan hasil Waktu peneliti observasi sungai Leko ini menangkap ikan sungai. Sungai Leko sangat di manfaati sebagai tanaman padi sangat di manfaati oleh warga sebagai sehingga peneliti melihat kekompakan para sarana transportasi karena 1. perkebunan warganya. warga menyeberangi sungai, 2. Menumpuk hasil perkebunannya di sungai dengan cara mendirikan rumah rakit, dan 3. Pondasi mata pencarian seperti nelayan dan perkebunan. Transportasi sungai Leko masih menjadi andalan karena kurangnya sarana jembatan walupun ada jembatan oleh warga dijadikan tempat berkumpul ketika menunggu hari petang dan hari weekend. Jembatan yang berahli fungsi menjadi tempat berkumpul. Masyarakat butuh tempat ruang terbuka hijau dibataran sungai Leko. Menanam Padi Ketika Air Surut Petani menanam di sungai Leko butuh Gambar 4. Penelitian di Sungai Lematang kekompakan karena lahannya sangat luas

atau bisa di katakan bukan aliran sungai Kekompakan ini dapat dilihar di kecamatan tetapi adalah rawa-rawa. Rawa-rawa bisa di lais dimana ada alun-alun yang dipakai jadikan sarang tikus atau serangga lainnya. secara bersama-sama ketika acara adat atau Menanam di rawa-rawa bukan merupakan hari kemerdekaan seperti 17 agustus. Alun- irigasi tetapi benar-benar mengandalkan air alun inilah menjadi tempat kumpul warga, pasang surut sungai Leko. Panen dari alun-alun ini juga dekat dengan sungai dan mengikuti alam ini hanya sekali atau satu jalan raya. Secara strategis letak posisi kali panen. Rawa-rawa merupakan dataran alun-alun ini sangat berdekatan dengan rendah walaupun jahu dari sungai Leko.

JURNAL PROMOSI 124 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Rawa-rawa akan mengandung air. D. SUNGAI KOMERING Menanam padi merupakan pilihan Sungai komering merupakan sungai masyarakat kecamatan lais kabupaten musi musi terpanjang menurut badan pusat banyuasin karena mudah untuk di jual. stasistik panjangnya 6260 km. Sehingga Biasanya bibit padi di tanam di dekat rumah sungai komering merupakan andalan dan dikasih jaring supaya unggas tidak masyarakat komering sebagai transportasi. menggung bibit padi. Masyarakt disini suka Walaupun panjang sungai komering belum memberi bibit kepada petani yang memiliki tersentuh rung terbuka hijau karena sungai sawah masyarakat butuh kekompakan komering alirannya tidak berada di tengah supaya hama tikus tidak menjadi sarang kota atau kabupaten. Komering berasal dari sawah yang tidak di tanam. kata rempah-rempah yaitu pinang, karena Hasil panen berupa gabah di sungai komering penghasil rempah-rempah kumpulkan kepada penggiling padi pinang (sirih mulut). biasanya penggiling padi mendapatkan secanting dari 1 karung gabah. Penggiling pada memiliki luas bangunan sekitar panjang 9 meter dan lebar 9 meter luas untuk menggiling gabah. Beras merupakan tanaman yang di sukai di bandingkan tanaman lain jika perairan atau irigasinya bagus. Walaupun rawa-rawa masyarakat kecamatan lais masih anttusias menanam padi. Mencari Ikan Sungai dengan Cara Serkap Mencari ikan sungai merupakan salah satu mata pencarian masyarakat sungai Leko, masyarakat menggunakan serkap atau tangguan besar untuk menangkap ikan di sungai Leko penduduk banyuasin ada istilah lelang sungai. Sungai di lelang akan serkap itu sejenis tanggoan seukuran sungai. Hasilanya wawancara menurut informan sofian “lelang sungai habis 50 Gambar 5. Penelitian di Sungai Komering juta keuntungannya juga 50 juta”. Serkap butuh sekelompok orang, jika sendirian Sungai komering alirannya sungainya serkap tidak bisa dilakukan. Bagusnya sangat panjang, aliran sungai komering serkap ini dilakuakn oleh keluarga untuk sampai ke kota palembang. Sungai menghemat biaya ongkos kariawan. komering memiliki suku bernama suku Masyarakat disini juga banyak komering, suku komering merupakan suku memanfaati ikan sungai di jadikan lauk- yang maju karena memiliki bahasa sendiri pauk makanan kemudian kelempang bahasa komering. Sungai komering panggang, kelempang goreng, calok. menjadi andalan masyarakat untuk mencari Kebanyakan ikan sungai banyak dijadikan nafkah, misalnya sebagai sarana kelempang karena semua ikan sungai transportasi, mencari pasir menggunakan dicampur menjadi satu dan digiling. Ada kapal, sebagai irigasi sawah, dan berternak juga dari daerah menjual kelempang yang kebo rawa. belum di panggang dengan harga 500,- Mata Pencarian kemudian dipanggang menjadi 1000,- Transportasi

JURNAL PROMOSI 125 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Sungai komering adalah sungai Informan benama dayat memiliki terpanjang jadi titdak heran transportasi pekerjaan penghisap pasir, informan ini perahu menjadi andalan penduduk masih memilih di bataran sungai komering komering, misalnya untuk mengantar sebagai tempat tinggalnya, informan kredit sekolah penduduk antri menunggu perahu pemilikian rumah (KPR) berdekatan sungai untuk berangkat sekolah. Keberadaan komering karena memiliki kapal tongkang sungai komering yang jahu dari ibu kota untuk mencari pasir. Informan ini masih provinsi membuat sungai komering mengandalkan mata pencarian mencari transporatsi perahu menjadi anadalan. Di pasir timbun kemudian pasir timbun ini sungai komering ini juga masyarakatnya dijual daerah gandus. Pasir timbun juga banyak mengandalkan sungai sehingga banyak yang mecari konsumennya banyak rumah penduduk mengikuti aliaran sungai yang mencari. Sumatera selatan ini banyak komering. menghasilkan batu dan pasir karena Perkembangan transpotasi perahu merupakan dekat dengan gunung atau maju karena adanya transmigrasi, sering disebut bukit barisan. transmigrasi secara tidak langsung Sungai Komering Sebagai Irigasi Sawah memajukan transportasi perahu hal ini di Sungai komering termasuk sungai ungkapkan informan Hardi Marta dari dinas yang tenang, bataran sungai untuk irigasi perhubungan “Majunya transportasi sawah menggunakan anak sungai sengaja sungai karena adanya transmigrasi di dibuat warga untuk irigasi sawah. Sungai presiden ke-2 indonesia. Soal biaya komering bukan sungai dangkal. Ada transportasi ini tergantung kesepakatan pribahasa “air tenang tandanya dalam” air antara pemilik perahu dan pelanggannya.” sungai komering yang dalam ini jarang Kemudian sebagai dinas pehubungan hanya masyarakat beraktivitas di bataran sungai menyediakan Unit Pelaksana Teknis komering seperti bercocok tanam. Bataran Daerah (UPTD) untuk menyediakan sungai komering kebanyakan semak- tempat pengakutan barang-barang semak. Sungai komering tidak meluap atau distribusi. Jadi kalau kebutuhan jasa pasang. transportasi ini pertemuan antara pelanggan Adanya irigasi yang dibuat petani dan konsumen bisa dimana saja. bisa panen 3 kali dalam setahun karena Mencari Pasir Timbun Menggunakan irigasi yang bagus untuk mengatur air Kapal Tongkang sungai komering. Daerah blitang merupakan salah satu penghasil beras, Kapal tongkang adalah kapal bak sungai komering memiliki suku bernama terbuka tanpa penutup dan memiliki muatan suku komering yang sudah jelas penghasil yang sangat besar. Alat penyedot pasir ada beras. Suku komering ini memiliki di dalam kapal tongkang, biasanya menurut kekerabatan yang kuat, kekerabatan ini informan Nasrullah dari dinas perhubungan membantu dalam bercocok tanam atau “Penyedotan pasir harus jahu dari kantor musim panen tiba. dan rumah penduduk karena dapat Peternakan Rawa Kebo mengambleskan rumah atau kantor yang Rawa kebo di sungai komering dekat dengan sungai”. Penyedotan pasir ini kabupaten banyuasin, kerbo rawa terkenal membutuhkan danah yang tidak begitu baik wisata lokal atau wisata internasional. besar karena hanya mengandalkan bahan Kabupaten Banyuasin ada Buffalo Center bakar, modal awalnya yang besar karena South Sumatera Kawasan Agroeduwisata membutuhkan kapal tongkang dengan berada di kecamatan rambutan. Buffalo biaya 150 juta, kapal tongkang merupakan Center South Sumatera membutuhkan dana kapal yang sangat besar sehingga yang besar karena agroeduwisata memiliki membutuhkan modal yang besar. arti sebagai wirausaha, pendidikan dan wisata untuk mengenal lebih dekat dengan

JURNAL PROMOSI 126 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 kebo rawa. Kebo rawa memiliki potensi karena tidak menggunakan zat kimia. dalam mengembangkan usaha untuk Penduduk melakukan tambang emas secara menghasilakn uang misalnya susu kebo manual. Butiran emas banyak terdapat di rawa, daging kebo rawa, tenaga kebo rawa perairan terang, pendapatan penduduk untuk pertanian. Usaha perternakan kerbo melakukan tambang emas 500 gram/hari. rawa bisa dikembangkan lagi menjadi oleh- 500 gram seharga Rp 350.000 per gram. oleh (souvenir) untuk wisata. Ada juga menggunakan alat modern Masyarakat di kecamatan rambutan seperti mesin pompa berkapasitas besar menggandalkan ternak kebo rawa dalam untuk menyedot dasar sungai Rawas. Saat meningkatkan ekonominya tertapi hanya terkumpulnya apa yang sudah tersedot ini, sebatas susu dan daging dalam warga takut menggunakan zat yang menghasikan pendapatan keluarga. Jual berbahaya saat mencari emas. Ada zat kebo rawa dengan cara kiloan seharga Rp untuk menjernikan air dengan cepat untuk 100.000,- / Kilo. Saat pembeli dan penjual mencari emas ketika air keru. Penjernian ini bertemu di perternakan cara membeli kebo sangat penting ketika air keluar dari mesin rawa / ekor. Jika uangnya sedikit akan pompa berkapasitas besar. Saat mendaparkan kebo rawa masih anakkan. menggunakan zat ini warga takut terganggu Peternakan kebo rawa di bebaskan dialam kesehatan saat menggunakan air sungai terbuka ketika menggiring kebo rawa Rawas. hasrus menggunakan perahu Sungai Rawas Sebagai Irigasi Sawah menggiringnya sampai ke kadang ketika Sungai Rawas termasuk sungai yang hari sudah sore. tenang, bataran sungai untuk irigasi sawah menggunakan anak sungai sengaja dibuat E. SUNGAI RAWAS warga untuk irigasi sawah. air sungai Sungai musi Rawas terletak di Rawas yang dalam ini jarang masyarakat kabupaten musi Rawas. Sungai Musi beraktivitas di bataran sungai Rawas seperti Rawas memiliki arus yang cukup tenang, bercocok tanam. Sungai Rawas tidak ketenangan air sungai Rawas di manfaatkan meluap atau pasang. Petani bisa panen 2 sebagai irigasi persawahan. Sungai Rawas kali dalam setahun karena irigasi yang penghasil emas, sungai Rawas merupakan bagus untuk mengatur air sungai Rawas. anak sungai musi. Adanya tambang emas Masyarakat Rawas memiliki kekerabatan yang dilakukan warga sudah menggunakan yang kuat, kekerabatan ini membantu alat modern. dalam bercocok tanam atau musim panen Mata Pencarian tiba. Penduduk Bataran Sungai Mencari Emas F. SUNGAI RUPIT Musi Rawas sudah ada sejak tahun Sungai rupit adalah sungai berada di 1943 (sebelum merdeka) dengan dasar Kabupaten Muara Utara (Muratara) ibu terbentuk kabupaten sejak tahun 1959, kota pemerintahan Rupit. Mata pencarian sejak tanggal 10 juli 2013 kabupaten musi tambang emas penduduk tidak berada di Rawas mengalami pertambahan kabupaten tepi sungai rupit. Dua suku besar di menjadi kabupaten musi Rawas utara muratara adalah suku Rawas dan suku jawa. (muratara). Kabupaten muratara Di sungai Rupit ada jembatan tua di mengizinkan investor masuk untuk banguan sejak zaman belanda yang tak menambang emas dan ada juga penduduk kujung ambruk. Kemudian pemerintah mencari emas dibataran sungai bisa mendirikan lagi jembatan baru sebagai menggunakan alat sederhana seperti kuali pengganti karena kawasan lintas sumatera ambil tanah sungai kemudian di cari tempat strategis tempat pertemua berbagai emasnya dengan kuali, mencari emas tujuan kendaraan dari medan, padang, seperti ini sangat menjaga lingkungan palembang, dan provinsi lainya. Sungai

JURNAL PROMOSI 127 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 rupit terdapat air pasang surut Jadi mata kekerabatan yang sangat kuat sehingga pencarian penduduk sungai rupit ada dua ketika air surut suku Rawas kompak antara lain ; 1. Ketika air pasang penduduk menanam, kekompakan ini sangat berkesempatan mencari kayu. 2. Ketika air dibutuhkan jika ada salah satu lahan yang surut penduduk penduduk bercocok taman. kosong tidak ditanam akan dihuni atau dihinggapi hama yang dapat mengakibatkan gagal panen. Kekompakan warga dibutuhkan ketika menaman dan panen untuk menghindari air pasang sungai rupit. Penduduk rupit menam padi karena sangat mudah untuk dijual karena pembeli

Gambar 6. Penelitian di Sungai Rupit beras banyak. Biasanya banyak perusahaan yang membeli hasil gabah sebelum menjadi Mata Pencarian padi. Menurut hasil wawancara informan Mencarin Kayu Ketika Air Pasang hadi dan paijo, biasanya sudah ada panjeran Mencari kayu adalah kebiasaan atau uang supaya hasil panenya di jual pesisir sungai rupit karena alamnya masih kepada mereka. Kemudian petani jika banyak pohon. Cara mendapatkan kayu sudah batas waktunya panen petani akan dengan cara kayu diikat di perahu menghubungi orang yang memberikan kemudian mengikuti aliran sungai rupit. panjeran tersebut. Biasanya mencari kayu ketika air pasang G SUNGAI LAKITAN sehingga biaya trasportasi pohon lebih Sungai Lakitan panjangnya 1,113 km hemat untuk diangkut. Biasanya pohon bisa dari dokumen Badan Pusat Statistik (BPS). dibuat 3 keping papan dengan harga Sungai Lakitan terdapat di kabupaten Musi 25.000/keping. Pohon lurus dengan Rawas tepatnya di kecamatan Lakitan. panjang 4 meter bisa di buat hek dengan Sungai Lakitan ada bendungan dibangun ukuran 3 cm x 3cm dengan harga sejak tahun 2015. Adanya bendungan 19.000/batang meranti, 4,5 cm x 6 cm sehingga air di sungai Lakitan bisa diatur. dengan harga 35.000/batang meranti atau bisa diaturnya air di sungai Lakitan 4,5 cm x 4,5 cm dengan harga mengakibatkan banyaknya mata pencarian 25.000/batang meranti. di sungai Lakitan antara lain ; petani, Ada juga kayu untuk membuat perkebungan, trasportasi, dan nelayan. kebutuhan keluarga seperti lemari, membuat lemari ini butuh keterampilan yang sengaja di kursuskan ke pulau jawa kemudian pengerajin ini pulang dan membuat lemari kayu. Membuat lemari butuh keterampilan khusus karena memakan waktu yang lama jika belum terbiasa. Setelah selesai pembuatan banyak yang membeli terutama dari asal daerah tersebut dan luar daerah. Pembuatan lemari juga salam jumlah banyak sebagai Gambar 7. Penelitian di Sungai Lakitan pesediaan untuk dijual jika bahannya ada. Mata Pencarian Menamam Padi Ketika Air Surut Irigasi Sawah dari Bendungan Suku Rawas adalah suku yang Petani dahulunya para petani ini memiliki bahasa sendir yairu bahasa rupit, mengandalkan sumur bor untuk mengairi rupit adalah suatu daerah dan dipakai juga sawahnyatetapi saat kemarau sumur bor nama sungai. Suku rawa sangat memiliki

JURNAL PROMOSI 128 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 juga mengalami kekeringan, ada air tapi Lakitan jika terkena banjir bisa tiga meter debitnya tidak banyak untuk mengairi lebih. Ada jembatan yang roboh sawahnya. Ada juga petani menanam menjadikan perahu menjadi andalan. sawah dengan tadah hujan Mata pencarian petani merupakan andalan masyarakat musi H. SUNGAI BLITI Rawas, berkat di bangunya bendungan Sungai bliti berada di muara bliti tahun 2015. Membangun irigasi baru untuk berada di kabupaten musi Rawas. Mata air mengatasi kekurangan air di sawah. Irigasi sungai bliti kabupaten musi Rawas sungai Lakitan mengandalkan bendungan, kebanyakan dari bukit barisan. Sungai bliti Panen dapat dilakukan dengan 2 kali masyarakatnya perkebunan sawit karena setahun karena pasokan air yang cukup. berdekatan dengan bendungan, tetapi Musi Rawas merupakan daerah memiliki aliran yang berbeda lebih tepatnya suasembada pangan dengan padi varietas daerah muara bliti terkena dampak irigasi hibrida.. dari bendungan sehingga mata pencarian Irigasi Perkebunan dari Bendungan perkebunan masih menjadi incaran Perkebunan ada surat keputusan (SK) masyarakat sungai bliti. Selain perkebunan bupati sejak tahun 2009 sehingga perairan masyarakat bermata pencarian sebagai perkebunan ada di bataran sungai Lakitan. pencari pasir dan koral. Kemudian Perkebunan mendapat irigasi dari masyarakat sungai bliti masih bercocok bendungan sungai Lakitan. perkebunan tanam. dinaungi oleh perusahaan swasta dengan prinsip perusahaan melibatkan kepada masyarakat untuk menanam tanaman Mata Pencarian perkebunan. Pada dasarnya petani Mencari Koral dan Pasir dari Hulu merupakan pondasi yang paling terdepan Para masyarakat penjadi batu dalam menentukan keberhasilan mempunyai cara yang berbeda dalam perusahaan perkebunan. mencari batu mereka dengan alat ban lalu Perusahaan perkebunan ini mencari pergi ke hulu sungai bliti lalu daerah yang subur dalam mengembang menghanyutkan diri bersama ban perusahaannya sampai membuat pabrik mengumpulkan batu di letakkan di ban untuk menelolah hasil perkebunan serta kemudian berhenti dimana mereka masyarakat ada seberapa juga bekerja di meletakan batu kumpulan mereka itu. Batu pabrik tersebut. Ada juga buruh kebun yang di ambil batu yang sudah siap pakai kepala sawit dan pabrik kelapa sawit di untuk pondasi banguan. Batu-batu itu sekitar sungai Kelingi. Buruh adalah terletak di bibir sungai bliti. seseorang yang tidak memiliki lahan Pasir letaknya berbeda dengan batu, sehingga menggarap perkebunan orang pasir berada di tengah sungai mereka akan lain. menjeburkan diri di tengah-tengah sungai Transportasi sambil mengunakan tembok berhahan dasar Sampan adalah perahu kecil yang di kain untuk mengambil pasir lalu di bawah gayang dengan tenaga manusia. Selain ketepi sungai kemudian siap untuk di jual sebagai irigasi sungai Lakitan juga di kepada toko bahan bangunan. Biasanya jadikan jalur transportasi. Bertemunya masyarakat penambang pasir ini semua sungai yang ada di musi Rawas mempunyai pekerjaan sampingan seperti sungai musi Rawas sungai Rawas, sungai bersawah ketika masa belum panen mereka kelingi dan sungai bliti. Banyaknya perahu mencari pekerjaan lain yang tidak terikat menjadi salah satu mata pencarian dengan waktu. penduduk sekitar untuk mengantar Sungai Bliti Sebagai Irigasi Sawah penumpang ke ke sawah atau ke kebun. Sungai bliti termasuk sungai yang Perahu juga dibutuhkan karena muara tenang, bataran sungai untuk irigasi sawah

JURNAL PROMOSI 129 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 menggunakan anak sungai sengaja dibuat warga untuk irigasi sawah. Sungai bliti bukan sungai dangkal. Ada pribahasa “air tenang tandanya dalam” air sungai bliti yang dalam ini jarang masyarakat beraktivitas di bataran sungai bliti seperti bercocok tanam. Bataran sungai bliti kebanyakan semak-semak. Irigasi sawah menggunakan sungai tenang dan dalam, petani bisa panen 3 kali dalam setahun karena irigasi yang bagus untuk mengatur air sungai bliti. Daerah musi Rawas merupakan salah satu swasembada beras. Suku Rawas ini memiliki kekerabatan yang kuat karena memiliki bahasa rupit, kekerabatan ini membantu dalam bercocok tanam atau musim panen tiba.

I SUNGAI KELINGI Gambar 8. Penelitian di Sungai Kelinggi Sungai kelingi menurut data badan Mata Pencarian pusat statistik memiliki panjang 1.100 km. Ruang Terbuka Hijau Sungai Kelingi mengalir dari hulu bukit Ruang terbuka hijau sangat di barisan provinsi bengkulu hilirnya kota pengaruhi oleh masyarakatnya harus lubuklinggau hilirnya lagi ke kabupaten memiliki adat yang sangat kuat. Misalnya musi Rawas sungai kelingi memiliki adat perkawinan, pakaian adat, dan pemandangan yang bagus karena di memiliki gunung atau bukit yang kabupaten musi Rawas ada bukit sulap. gunungnya tidak aktif lagi. Keberadaan sehingga sungai kelingi mimiliki ruang sungai kelingi di tepi bukit sulap menjadi terbuka hijau. Sungai kelingi juga karena letak Taman Nasional Kerinci Seblat. hulunya dari bukit barisan memiliki mata Adanya pedagang menjadi salah satu pencarian pasir dan koral. Keasrian yang ketertarikan peneliti untuk menanyakan masih di jaga sehingga biota seperti ikan pekerjaanya sebagai pedagang di ruang masih dapat hidup dengan baik. Sungai terbuka hijau. Salah satu informan vefi kelingi juga masih di manfaati sebagai pendapatan sehari hari bisa 15.000,- itu irigasi sawah. pendapatan kotor. Jika hari libur pedapatan Dari penjelasan diatas mata pencarian bisa mencapai 70.000,-. Jualan minuman sungai kelingi antra lain ; pedagang di merupakan dagangan yang paling ruang terbuka hjau, Mencari pasir dan digemarin wisatawan. koral, tambak atau mencari ikan, Kota Lubuklingau dan Kabupaten penambangan batu bara dan sungai kelingi Musi Rawas aliran sungai kelingi memiliki sebagai irigasi sawah. adat yang kental seperti ada pernikahan di kota lubuklinggau calon suami dan istri harus berendam di sungai. Kabupaten musi Rawas memiliki suku rejang Rawas pernikahan pengintegrasian manusia dangan tata alam, atau sering disebut masuk ke alam sakral . Setiap proses pernikahan ini membutukan dana yang besar supaya masyarakat mendukung proses pernikahan ini.

JURNAL PROMOSI 130 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 memiliki bahasa rejang. Suku rejang Rawas Tambak Pasir, Koral, Batubara ini memiliki sistem kekerabatan yang kuat, Penambangan ini dilakukan sekitar sistem kekerabatan ini membantu dalam 150 warga di sepanjang sungai. Salah bercocok tanam atau musim panen tiba. satunya di Dusun Ulak lebar. Para Alih Fungsi Sawah Menjadi Tambak penambang ini menggunakan ban karet Alih fungsi sawah menjadi tambak menyusuri Sungai Kelingi. Batu-batu koral karena penjualan gabah yang tidak stabil. yang diambil dari pinggiran sungai Keadaan ini terjadi di kota lubuklinggau, diletakan di tengah ban. Batu koral yang tambak ini sangat cocok di kota diambil dari ukuran kecil hingga besar. lubuklinggau karena 1.ketinggian kota Batu koral ini dijual kepada para pembeli lubuk linggai 129 dari permukaan laut. yang mendatangi lokasi penambangan. 2. Adanya suplay air dari bukit barisan ke Ukuran kecil dihargai Rp120 ribu per hilir yaitu sungai kelingi kemudian di kubik, ukuran sedang Rp210 ribu per kubik, perpanjang lagi dengan irigasi sawah. dan ukuran besar Rp225 ribu per kubik. 3.Tambak ini tidak boleh terkena luapan Pasir juga diambil dari sungai kelingi hilir ke hulu, hilir dari sungai musi maupun pasir ini di gunakan sebagai pasir timbun sungai kelingi. Luapan adalah air yang tiba- karena pasir bercampur dengan lumpur. tiba naik dari sungai tanpa terjadinya hujan. Terkadang para penambang ingin Mata pencarian membesarkan ikan mengambil pasir dekat dengan pinggiran air tawar di tambak dengan masa panen 3 sungai, pasir pinggiran sungai ini perlu bulan dalam satu tahun selali panen 1,7 diayak untuk di pakai membangun rumah. Ton/Hektare. Ikan air tawar seperti Nila, Pasir perkubik kalau pasir timbun harganya Lele, Patin dan Gurame. Pembibitan ikan 30.000,- dan jika pasir harganya 45.000,-. ini juga harus jahu dari pektisida tanaman Batubara diambil warga karena karena dapat mengakibatkan kematian ikan. batubara bisa di pakai untuk memasak, Petani harus kompak mau jadi lahan batubara ini pengganti kayu untuk masak. bercocok tanam atau lahan perikanan Keberadaan Batu bara ada di tengah sungai supaya tidak saling merugikan saat jika pun kelingi, tetapi banyak diambil warga di pupuk di pakai pupuk kompos. pinggiran sungai. Kecamatan Muara Lakitan, kabupaten musi Rawas memiliki Potensi Tambang Batu Bara diantaranya di J SUNGAI MUSI Desa Semangus. Sungai Musi merupakan induk sungai mempunyai panjang 8.887 km. Sungai kelingi Sebagai Irigasi Sawah Sungai musi merupakan hilir dari sembilan Sungai Kelingi dihampit oleh antara anak sungai yaitu Sungai Lematang, Sungai kanan kiri bukit sulap menandakan sungai Ogan, Sungai Leko, Sungai Komering, kelingi termasuk sungai memiliki dataran Sungai Rawas, Sungai Rupit, Sungai tinggi. Sungai kelingi termasuk sungai yang Lakitan, Sungai Bliti, dan Sungai Kelingi. deras, bataran sungai kelingi sengaja dibuat Adanya transportasi mengakibatkan adanya warga untuk irigasi sawah. Sungai kelingi unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dari adalah sungai dangkal, jarang warga dinas perhubungan. Sungai musi banyak beraktivitas di bataran sungai kelingi terdapat ruang publik yang dibangun oleh seperti bercocok tanam. Bataran sungai pemerintah dengan adanya peraturan kelingi kebanyakan penambangan. daerah (Perda) dan mata pencarian Adanya irigasi yang dibuat petani dibataran Sungai Musi berdagang.. bisa panen 3 kali dalam setahun karena irigasi yang bagus untuk mengatur air sungai kelingi. Sungai kelingi memiliki suku bernama suku rejang Rawas dan

JURNAL PROMOSI 131 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Transportasi Kemajuan trasportasi sungai menurut informan Bapak Hendri Marta dari Dinas Perhubungan “transportasi sungai musi maju karena adanya transmigrasi”, Transportasi yang di tujuh di UPTD 16 Ilir antara lain (1) Salek ongkos 50.000,-, (2) Sungai Baung ongkos 120.000,-, Makarti, (3) Sungsang ongkos 70.000,- dan (4) Muara talang ongkos 75.000,-. Semua transportasi akan melewati termaga Sungai Lais yang di jaga oleh dinas perhungunan dan polisi air. Gambar 7. Penelitian di Sungai Musi Menurut informan dari Dinas Perhungunan bernama Bapak Nasrullah di Mata Pencaraian dermaga Sungai Lais hanya untuk ketek Pasar di Tepi Sungai dan dukung yang di berhentikan. Dermaga Sungai musi merupakan induk Sungai Lais berfungsi sebagai pengawasan sungai atau hilir dari sembilan sungai jadi jalur perairan bukan sebagai UPTD karena memiliki lebar melebihi anak sungai yaitu 3 semua transportasi perahu speed yang besar km. dahulu sungai musi merupakan tempat akan melewati dermaga sungai lais. berdagang perdagangan yang cepat adalah Dermaga sungai lais jarakanya yang jahu menggunakan sistem tukar barang atau dari pusat atau dipinggiran kota Palembang. dikenal dengan balter. Selain itu juga speed perahu 40 Pk melewati dermaga sungai musi dapat memuat perahu dalam sungai lais membayar 10.000 rupiah jumlah besar. Seiring dengan waktu pasar sedangkan perahu di bawah speed 40 pk berada di pinggiran sungai atau di kenal seperti ketek membayar 2000 rupiah. dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Ruang Terbuka hijau (UPTD) Kota palembang memiliki dua Ruang terbuka hijau dilingdungi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) oleh perda yang di buat oleh anggota dewan yaitu UPTD jakabaring dan UPTD Pasar 16 di tanda tangani oleh walikota. Ruang ilr. Setiap UPTD ada pasar sebagai terbuka hijau kota palembang dekat dengan pemasok kebutuhan masyarakat misalnya bataran sungai musi Benteng koto besak UPTD 16 Ilir ada pasar 16 ilir dan UPTD mulai menjadi tempat pariwisata ketika jakabaring ada pasar induk jakabaring. tedirbitnya Perda dari angota dewan Setiap UPTD menyediakan sandang dan perwakilan rakyat daerah (DPRD) sehingga pangan untuk pembeli dan penjual. UPTD benteng koto besak menjadi tempat jakabairng malam beraktifitas karena pasar pariwisata atau Icon kota palembang karena induk jakabaring merupakan pasar ada jembatan Ampera. Banyaknya beraktifitas malam. peraturan daerah seperti perpindahan UPTD 16 Ilir pukul 07.00 WIB pagi dagang yang sebarangan ke pasar induk sampai sampai pukul 04.00 WIB sore. jakabaring, peraturan daerah lebih dari satu UPTD ini merupakan distribusi ekonomi setelah itu peratudan daerah yang isinya secara mikro hanya kebutuhan rumah tentang pariwista. tangga atau wirausaha untuk memenuhi Benteng kuto besak menjadi tempat kebutuhan masyarakat. Sedangkan TPTD ruang terbuka hijau yang jahu dari jakabarig dari pukul 23.00 WIB Malam premanisme. Dahulunya benteng kuto sampai pukul 03.00 Subuh ketika merupakan tempat kesultanan palembang. menjelanag azan sholat subuh akan sepi Bisa dikatakan benteng kuto besak kembali. merupakan keraton kerajaan. karena

JURNAL PROMOSI 132 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 pengaruh sultan yang sangat besar bagi http://www.anneahira.com/ilmu- belanda sehingga belanda memindahkan pengetahuan.htm atau mengasingkan sultan dan pengawalnya Bungin, Burhan. 2003. Motodelogi ke pulau sulawesi. Sampai akhir hayatnya Penelitian Kualitatif. : PT sultan dan pengawalnya meninggal dunia di Raja Grafindo Persada. Hal.52. pulau sulawesi. Daldjoeni. 2003. Geografi Kota dan Desa untuk Mahasiswa dan Guru SMU. KESIMPULAN DAN SARAN Alumni Bandung Departemen Perairan Sumatera Selatan. Kesimpulan dari penelitian yang 2014. Potensi Luas Kawasan dilakukan adalah banyaknya tambang pasir Perairan.(Online),(http://www.bp3 dan koral di sungai lematang, Ogan berasal md.sumselprov.go.id/index.php/hal dari gunung dempo, sedangkan bliti dan aman Kelingi batu dan koral berasal dari bulit _post/detail/profil_sumsel/412/- barisan. Selain itu di sugai Rawas di Perairan.html, diakses 01 Agustus kabupaten Musi Rawas banyaknya 2019). tambang emas. Secara umum sungai Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. dipakai sebagai irigasi sawah-sawah, jika Jakarta: Salemba Empat. sungai Lakitan ada bendungan irigasi NASA Earth Observations: Rainfall (1 sungai bisa sampai ke perkebunan. Jasa month - TRMM)". NASA/Tropical angkut transportasi sungai salah satu mata Rainfall Monitoring Mission. 30 pencarian di sungai. Jasa angkut January 2016. transportasi sungai ini dikarenakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan rusaknya jalan atau jembatan sehingga jalur https://id.wikipedia.org/wiki/Sunga sungai menjadi alternatif. Pasir dan koral i_Musi#Geografi akan mempersempit sungai mengakibatkan Stanis, S., Supriharyono, A.N. Bambang. aliran sungai tidak terarah hilirnya. Pasir 2015. Pengelolaan Sumberdaya dan koral tidak akan berhenti produksinya Pesisir dan Laut melalui karena berasal dari gunung jempol dan pembeerdayaan kearifan lokal di bukit barisan. Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Saran dari penelitian ini adalah Tenggara Timur, Jurnal Pasir Laut, karena provinsi sumatera selatan memiliki vol 692 no.2. sungai terbesar ke-2 di Indonesia sehingga Sugiyono. 2012. Metode Penelitian perlunya penambahan Unit Pelaksana Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Teknis Daerah (UPTD) transportasi Bandung: Alfabeta perairan. UPTD atau pelabuhan ini Susanto, 1993. Pengantar Pengolahan dibutuhkan karena adanya transmigrasi Hasil Pertanian. Fakultas yang dahulu di lakukan oleh pemerintah. Pertanian Universitas Brawijaya: Jasa transportasi sangat dibutuhkan Malang. sehingga dibutuhkan UPTD untuk jasa Sutardi, Tedi. (2007). Antropologi pengakutan ini dikarenakan jasa transmigrasi dan taraf ekonomi meningkat Mengungkap Keragaman Budaya. sehingga kebutuhan jasa transportasi juga Bandung: PT. Setia Purna. meningkat. Yusmiono, Boby Agus. 2018. Diversifikasi Mata Pencaraian DAFTAR PUSTAKA Pertani Keramba Jaring Apung (KJA) Akibat Pencemaran Sungai Ahira, A. 2011. Menguasai Ilmu Ogan (Studi Kasus Kecamatan Pengetahuan, Menguasai dunia Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Tersedia di: (OI), Sumatera Selatan).

JURNAL PROMOSI 133 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro e-ISSN 2442-9449 Vol. 7 No. 2 (2019) 116-133 p-ISSN 2337-4721 Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana (PPS) Universitas PGRI Palembang. Prosiding Seminar Nasional 21 Universitas PGRI Palembang 05 Mei 2018 ISBN 978-602-52451- 0-7 . Hal. 153-158. Yusmiono, Boby Agus. 2018. River Of Batanghari Sembilan As Learning Media Antopology Sociology At PGRI University Of Palembang. INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH VOLUME 7, ISSUE 10, OCTOBER 2018 ISSN 2277- 8616. Hal.71-74.

JURNAL PROMOSI 134 Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro