KAJIAN MENGENAI GUGATAN MELAWAN HUKUM TERHADAP SENGKETA WANPRESTASI

Harumi Chandraresmi ([email protected]) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Pranoto ([email protected]) Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Abstract

Keywords :

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tentang adanya gugatan perbuatan melawan hukum didasarkan dari hubungan kontraktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum preskriptif, dengan pendekatan perundang-undangan, sumber bahan hukum yang digunakan dalam artikel ini adalah bahan hukum primer dan sekunder. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa gugatan perbuatan melawan hukum yang didasarkan dari hubungan kontraktual dapat dilakukan selama masih ada gugatannya yang mendukung adanya perbuatan melawan hukum yaitu mengenai pelanggaran Undang-Undang, baik melanggar hak orang lain maupun kewajiban pihak pelaku dan bertentangan dengan tata susila atau kepatutan, ketelitian, serta kehati-hatian. Kata Kunci : Perikatan, Wanprestasi, Perbuatan Melawan

A. Pendahuluan Hubungan hukum yang terjadi antara kedua belah pihak terjadi karena adanya perikatan. Meningkatnya perkembangan globalisasi Perikatan terjadi ketika kedua belah pihak baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya melakukan hubungan hukum dalam lapangan di masyarakat, menuntut setiap orang untuk harta kekayaan, pihak yang satu bertindak melakukan suatu hubungan antara manusia sebagai debitur yaitu yang berkewajiban yang satu dengan yang lainnya. Hubungan memenuhi prestasi dan pihak lain sebagai tersebut harus didasarkan pada hukum. Hukum kreditur. Karena adanya hubungan hukum adalah perangkat kaidah dalam bentuk peraturan antara keduanya, maka hak kreditur dijamin oleh baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur Undang-Undang yang dipertegas dengan pasal tingkah laku manusia yang bersifat memaksa 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum dan mengikat, berisi larangan atau perintah yang Perdata (selanjutnya disebut KUHPerdata) yang wajib dipenuhi serta adanya sanksi yang tegas. menyatakan bahwa semua persetujuan yang Hal tersebut karena hukum merupakan norma dibuat secara sah berlaku sebagai Undang- Undang bagi mereka yang membuatnya. pertentangan antar manusia akibat semakin Berdasarkan hal itu maka apabila salah satu berkembangnya interaksi sosial yang hidup pihak tidak memenuhi tuntutan lawannya dalam masyarakat (Wirjono Prodjodikoro, 1984: secara sukarela, kreditur dapat menuntutnya di 14).

54 Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 pengadilan. Jadi unsur-unsur dari suatu perikatan oleh gugatan perbuatan melawan hukum. terdiri atas adanya hubungan hukum, kekayaan, Wanprestasi berbeda dengan perbuatan pihak-pihak, dan prestasi. melawan hukum. Perbuatan melawan hukum Perikatan yang muncul karena hubungan adalah suatu bentuk perikatan yang lahir dari hukum tersebut dapat bersumber dari adanya Undang-Undang sebagai akibat dari perbuatan perjanjian atau dari Undang-Undang. Seperti manusia yang melanggar hukum, yang diatur yang dijelaskan secara jelas dalam Buku dalam KUHPerdata (Gunawan Widjaja & Kartini III Bab Kesatu KUHPerdata yaitu tiap-tiap , 2003: 81). perikatan dilahirkan baik karena perjanjian, Perbuatan melawan hukum kemudian maupun karena Undang-Undang. Hukum diartikan tidak hanya perbuatan yang melanggar perikatan memiliki sistem terbuka yang diatur di kaidah-kaidah tertulis yaitu perbuatan yang dalam buku III KUHPerdata yang memberikan bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat dan melanggar kaidah hak subjektif orang lain, untuk mengadakan perikatan (perjanjian) yang tetapi juga perbuatan yang melanggar kaidah berisi apa saja, asalkan tidak bertentangan yang tidak tertulis, yaitu kaidah yang mengatur dengan ketertiban umum dan kesusilaan atau tata susila, kepatutan, ketelitian, dan kehati- yang dikenal hukum perikatan sebagai hukum hatian yang seharusnya dimiliki seseorang pelengkap ( ) (Sudargo Gautama, dalam pergaulan hidup dalam masyarakat atau 1995: 80). terhadap harta benda warga masyarakat (Rosa Pengertian perjanjian berbeda dengan Agustina, 2012: 8). perikatan. Perbedaan antara perikatan yang Perbedaan antara gugatan wanprestasi bersumber dari perjanjian dan Undang-Undang dengan perbuatan melawan hukum yaitu gugatan terletak pada akibat hukum dari hubungan hukum wanprestasi untuk menempatkan penggugat tersebut. Akibat hukum perikatan yang lahir dari pada posisi dimana ganti rugi yang diberikan perjanjian dikehendaki oleh para pihak karena adalah kehilangan keuntungan yang diharapkan, adanya dasar dari kesepakatan para pihak, yaitu sedangkan gugatan atas dasar perbuatan penyesuaian kehendak antar kedua belah pihak melawan hukum menempatkan penggugat pada yang membuat perjanjian. Sementara yang lahir posisi sebelum terjadi perbuatan melawan hukum dari Undang-Undang ditentukan oleh Undang- tersebut sehingga ganti rugi yang diberikan Undang, dan pihak yang melakukan perbuatan adalah kerugian yang nyata. Tetapi, saat ini tersebut mungkin tidak menghendaki akibat terjadi pergeseran teori yang sebelumnya adalah hukumnya (Rosa Agustina, et.al., 2012 : 4). teori klasik yang membedakan terhadap dua Perjanjian melahirkan adanya suatu gugatan tersebut menjadi teori modern yang tidak prestasi yang dinyatakan dalam isi perjanjian lagi membedakan secara tajam dari dua gugatan tersebut sebagai suatu acuan bagi para pihak wanprestasi dan perbuatan melawan hukum dalam bertindak sesuai apa yang diperjanjikan. (Rosa Agustina, , 2012: 12). Berdasarkan Pengertian prestasi adalah pemenuhan kewajiban dari pendahuluan tersebut, maka dalam artikel ini yang dilakukan oleh debitur kepada kreditur. akan dibahas apakah dapat dilakukan gugatan Menurut Pasal 1234 KUHPerdata menyatakan perbuatan melawan hukum yang didasarkan bahwa bentuk-bentuk suatu prestasi adalah atas adanya hubungan kontraktual. memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Apabila praktiknya pihak debitur B. Metode penelitian tidak dapat memenuhi perjanjian tersebut disebut wanprestasi. Umumnya wanprestasi baru terjadi Artikel ini merupakan penelitian yang setelah adanya pernyataan lalai dari pihak kreditur menggunakan jenis penelitian hukum kepada debitur. Pihak kreditur yang dirugikan yang bersifat preskriptif dan juga sebagai akibat kegagalan pelaksanaan kontrak terapan. Dilaksanakan dengan menggunakan oleh pihak debitur mempunyai hak gugat dalam pendekatan Undang-Undang. Pendekatan upaya menegakkan hak-hak kontraktualnya. Undang-Undang (statute approach) dilakukan dengan menelaah semua Undang-Undang Gugatan perdata tidak hanya gugatan dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu wanprestasi saja tetapi juga didominasi hukum yang sedang ditangani. Pengumpulan

Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 55 data dilakukan dengan cara studi kepustakaan Sedangkan perikatan yang bersumber dari atau studi dokumen (library research) dan Undang-Undang yang dibedakan lagi menjadi sumber data yang digunakan data primer dan Undang-Undang saja serta Undang-Undang data sekunder. Penyajian data yang dilakukan yang berhubungan dengan akibat perbuatan bersama dengan pengumpulan data, kemudian manusia yang khususnya berhubungan dengan akibat perbuatan melawan hukum merupakan dan penelitian kembali dan mengumpulkan data perbuatan yang mengakibatkan kerugian kepada kemudian ditarik sebuah kesimpulan. orang lain dan mewajibkannya untuk mengganti kerugian. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Menurut Meijers, perikatan karena Undang- Undang yang juga mencakup perikatan karena Pasal 1233 KUH Perdata menyebutkan perbuatan melawan hukum, berada di samping sumber perikatan adalah perjanjian dan perikatan karena perjanjian. Kedua bidang ini Undang-Undang. Perikatan tidak dirumuskan adalah hal yang berbeda. Perbedaan kedua di dalam Undang-Undang namun menurut ilmu pengertian ini tidak berarti bahwa satu perbuatan pengetahuan, yang dimaksud dengan perikatan tidak dapat masuk ke dalam kedua pengertian merupakan hubungan hukum antara dua belah itu sekaligus. Jadi, satu perbuatan yang berupa pihak dalam lapangan harta kekayaan dengan perbuatan tidak memenuhi perjanjian, pada pihak yang satu berhak atas prestasi dan saat yang sama juga dapat masuk perbuatan pihak yang lain berkewajiban berprestasi. Yang melawan hukum. Hal tersebut dapat terjadi jika dimaksud dengan lapangan harta kekayaan yaitu disamping tidak memenuhi perjanjian, perbuatan hubungan antara subjek hukum dengan objek yang sama juga melanggar kewajiban hukum hukum dan dapat dinilai dengan uang (Handri (Rosa Agustina, 2003: 31). Raharjo, 2009:75). Perikatan melahirkan hak dan kewajiban Dua dasar hukum tersebut walaupun dalam lapangan hukum harta kekayaan. Dengan merupakan sumber dari perikatan tetapi memiliki demikian maka perjanjian juga akan melahirkan perbedaan antara keduanya. Perbedaannya yang hak dan kewajiban dalam lapangan hukum mendasar adalah terletak dari pengertian antara harta kekayaan bagi pihak-pihak yang membuat keduanya, dimana perikatan karena perjanjian perjanjian. Dengan membuat perjanjian, pihak dimaksudkan dengan adanya perjanjian antara yang mengadakan perjanjian secara “sukarela” kedua belah pihak yang membuat perjanjian mengikatkan diri untuk menyerahkan sesuatu, sehingga menimbulkan kesepakatan dan bersifat berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu mengikat bagi para pihak yang membuatnya. guna kepentingan dan keuntungan dari pihak Sedangkan perikatan yang bersumber dari terhadap siapa ia telah berjanji atau mengikatkan Undang-Undang yang juga mencakup perikatan diri. karena perbuatan melawan hukum yaitu Pernyataan “sukarela” menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dan perikatan yang bersumber dari perjanjian tidak Undang-Undang melekatkan akibat hukum mungkin terjadi tanpa dikehendaki oleh para berupa perikatan. Karena adanya perbuatan pihak yang terlibat atau membuat perjanjian yang dilanggar dan tidak diperbolehkan oleh tersebut. Berbeda dengan perikatan yang Undang-Undang, maka perbuatan tersebut lahir dari Undang-Undang, yang menerbitkan merupakan perbuatan melawan hukum. kewajiban bagi salah satu pihak dalam perikatan Perjanjian melahirkan perikatan, yang tersebut, meskipun sesungguhnya para pihak menciptakan kewajiban pada salah satu atau lebih tidak mengkehendaki itu. (Kartini Muljadi & pihak dalam perjanjian. Perikatan ini lahir karena Gunawan Widjaja, 2003: 2-3). para pihak menghendakinya dan kehendak para Perikatan yang lahir dari Undang- pihak tertuju kepada akibat hukum tertentu. Suatu Undang yang berhubungan dengan perbuatan kesepakatan berupa perjanjian pada hakikatnya melawan hukum memiliki istilah Belanda yaitu adalah mengikat yang sesuai dengan pasal 1338 onrechtmatige daad. Menurut M.A. Moegni KUHPerdata, sehingga kesepakatan ini memiliki Djojodirdjo, dalam istilah melawan melekat sifat kekuatan mengikat sebagai Undang-Undang aktif dan pasif, sifat aktif dapat dilihat apabila bagi para pihak yang membuatnya.

56 Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 dengan sengaja melakukan sesuatu perbuatan kondisi tertentu pertukaran prestasi tidak selalu yang menimbulkan kerugian pada orang lain. berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan Sebaliknya apabila ia dengan sengaja diam saja sehingga muncul peristiwa yang disebut dengan atau apabila dengan sikap pasif saja sehingga wanprestasi. Wanprestasi adalah tidak memenuhi menimbulkan kerugian pada orang lain, maka atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana ia telah melawan tanpa harus menggerakkan yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat badannya (Rosa Agustina, 2003:36). antara kreditur dengan debitur. Terdapat empat Perjanjian melibatkan sekurangnya dua akibat adanya wanprestasi, yaitu (Salim, 2003: pihak, yaitu debitur pada satu pihak sebagai pihak 99): yang berhak atas pelaksanaan prestasi oleh 1. Perikatan tetap ada kreditur, sesuai dengan yang telah dijanjikan oleh Kreditur masih dapat menuntut debitur. Dalam perjanjian, pihak yang wajib untuk kepada debitur pelaksanaan prestasi, melakukan suatu prestasi, dalam hal ini debitur, apabila terlambat memenuhi prestasi. dapat menentukan terlebih dahulu dengan 2. Debitur harus membayar ganti rugi kepada menyesuaikan pada kemampuannya untuk kreditur (pasal 1243 KUHPerdata) memenuhi prestasi dan untuk menyelaraskan dengan hak (dan kewajiban) yang ada pada lawan 3. Beban resiko beralih untuk kerugian debitur, pihaknya, apa, kapan, di mana, dan bagaimana jika halangan itu timbul setelah debitur ia akan memenuhi prestasinya tersebut, Serta wanprestasi, kecuali bila ada kesengajaan kreditur yang merupakan pihak yang mempunyai atau kesalahan besar dari pihak debitur. piutang dari perjanjian yang telah dilakukan oleh 4. Jika perikatan lahir dari perjanjian timbal pihak debitur. balik, kreditur dapat membebaskan diri Perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dari kewajibannya memberikan kontra dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan, prestasi dengan menggunakan pasal 1266 sedangkan perjanjian lisan adalah suatu KUHPerdata. perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam Sedangkan untuk pengertian dari perbuatan wujud lisan atau kesepakatan para pihak. Suatu melawan hukum yang diatur di dalam pasal perjanjian umumnya dianggap mengikat dan 1365 KUHPerdata mengalami perkembangan sah secara hukum bila dibuat secara tertulis. dalam teori hukum. Semula pengertian melawan Dalam perjanjian tertulis, terdapat kontrak yang hukum hanya diartikan secara sempit yaitu mengikat para pihak yang melakukan perjanjian. perbuatan yang melanggar undang-undang Kontrak dan perjanjian memiliki persamaan saja. Akan tetapi, kemudian Hoge Raad dalam karena melibatkan setidaknya dua belah pihak kasus yang terkenal Lindenbaum melawan atau lebih dan mengacu kepada KUHPerdata. Cohen memperluas pengertian melawan hukum Dari adanya kontrak tersebut maka bukan hanya sebagai perbuatan yang melanggar terbentuk hubungan antara kedua belah pihak undang-undang, tetapi juga setiap perbuatan yang disebut hubungan kontraktual dan terdapat yang melanggar kepatutan, kehati-hatian, dan tanggung jawab di dalam hubungan kontraktual kesusilaan dalam hubungan antara sesama tersebut. Hubungan kontraktual adalah hubungan warga masyarakat dan terhadap benda orang hukum yang dimaksudkan untuk menimbulkan lain (Suharnoko, 2004: 121). akibat hukum, yaitu menimbulkan hak dan Perbuatan melawan hukum lebih kewajiban terhadap para pihak dalam perjanjian. diartikan sebagai perbuatan yang “melukai” Fungsi dari adanya kontrak dari segi yuridisnya daripada pelanggaran terhadap kontrak, sebab adalah dapat memberikan kepastian hukum bagi gugatannya tidak didasarkan dengan adanya para pihak. Sehingga apabila terjadi wanprestasi hubungan kontraktual. Tetapi sejak munculnya pihak yang dirugikan dapat menuntut kerugian kasus Lindenbaum melawan Cohen, pandangan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat mengenai perbuatan melawan hukum hanya sebelumnya di dalam kontrak tersebut. berlawanan dengan hak dan kewajiban hukum Walaupun perjanjian dibuat dengan harapan yang menurut Undang-Undang saja telah semua yang telah disepakati akan berjalan berubah dan dapat dikatakan bahwa adanya dengan normal, namun dalam prakteknya pada hubungan kontraktual dapat dilakukan gugatan melawan hukum.

Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 57 Mengutip pendapat Suharnoko dalam Dari contoh kasus tersebut dapat dianalisis bukunya yang berjudul , bahwa perjanjian baku atau klausula baku adanya hubungan kontraktual yang dilakukan mengenai keabsahannya masih mengalami gugatan melawan hukum dijelaskan dengan beberapa perbedaan pendapat diantara para menggunakan analisis kasus. Contohnya yaitu ahli hukum. Perjanjian baku memiliki arti yaitu dalam kasus yang menafsirkan pengertian perjanjian yang dibuat secara sepihak dan pihak melawan hukum dalam arti luas diikuti oleh lainnya hanya mempunyai pilihan untuk menerima Putusan Pengadilan Negeri Pusat Nomor atau menolak perjanjian tersebut tanpa diberi 551/PDT.G/2000/PN.Jkt.Pst. Kasus tersebut kesempatan untuk merundingkan isinya terlebih membahas mengenai penggugat yang memarkir dahulu. Sehingga walaupun perjanjian baku mobil kijang di areal perparkiran Continent dibuat secara sepihak, tetapi tetap mengandung (sekarang Carefour) Plaza Cempaka Mas yang adanya hubungan kontraktual. dikelola oleh tergugat PT. Securindo Pactama Apabila dalam suatu perjanjian, kedudukan . para pihak tidak sehimbang, pihak yang lebih Penggugat tidak menemukan mobil yang lemah biasanya tidak berada dalam keadaan diparkirnya setelah berbelanja dan petugas pintu yang betul-betul bebas untuk menentukan apa masuk yaitu tergugat mencantumkan nomor yang diinginkan dalam perjanjian, sedangkan kendaraan B 2555 SD sedangkan plat mobil pihak yang memiliki posisi lebih kuat memuat penggugat adalah B 255 SD. Pegawai tergugat klausul-klausul yang menguntungkan baginya, membuat berita acara di kantor tergugat dan atau meringankan kewajiban-kewajiban tertentu pada saat itu penggugat mendengar laporan dari yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya petugas parkir bahwa seseorang mengemudikan yang dikenal dengan klausul eksonerasi. mobil dengan ciri-ciri yang sama dengan mobil Klausul eksonerasi adalah klausul yang penggugat secara terburu-buru. Mobil tersebut dicantumkan di dalam suatu perjanjian dimana keluar dari parkiran cempaka mas dengan satu pihak menghindarkan diri untuk memenuhi menggunakan karcis parkir No. A 120 AA yang kewajibannya membayar ganti rugi dan biasanya dicetak tergugat padahal tidak ada kendaraan dimuat di dalam perjanjian sebagai klausul yang terdaftar dengan karcis tersebut. tambahan. Penggugat mengajukan gugatan perbuatan Dengan kata lain, perjanjian baku yang melawan hukum berdasarkan pasal 1365 jo terdapat di dalam kasus tersebut merupakan pasal 1367 KUHPerdata dan dikabulkan oleh hubungan kontraktual tetapi batal demi hukum. majelis hakim dengan alasan bahwa sikap pasif Karena sebagaimana yang diatur di dalam dari pegawai tergugat merupakan perbuatan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang melawan hukum, melanggar asas kepatutan, Perlindungan Konsumen, yang mengatakan ketelitian, dan kehati-hatian. Pengadilan Negeri bahwa perjanjian baku adalah sah, akan tetapi Jakarta Pusat berpendirian bahwa tidak ada Undang-Undang melarang pencantuman hubungan kontraktual antara penggugat dengan klausula baku yang bersifat berat sebelah dan tergugat karena penggugat tidak mempunyai jika dicantumkan dalam perjanjian, maka klausula pilihan untuk memarkir tempat lain. baku tersebut adalah batal demi hukum. Dengan konstruksi hukum seperti ini, maka Selain itu, perjanjian baku yang ada di tidak ada kesepakatan atas klausula baku yang dalam karcis parkir tersebut karena dibuat menyebutkan bahwa tergugat tidak bertanggung secara sepihak, maka perjanjian nya cenderung jawab atas kehilangan mobil yang diparkir di mencantumkan hak dan kewajiban yang tidak plaza cempaka mas. Putusan Pengadilan Tinggi seimbang, sehingga dapat dilakukan gugatan Jakarta No. 115/PDT/2002/PT.DKI menghukum perbuatan melawan hukum. Alasan dapat tergugat membayar ganti rugi material. Putusan dilakukannya gugatan perbuatan melawan Pengadilan Tinggi jakarta telah dikuatkan dalam hukum karena dalam kasus tersebut walaupun Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 1264/K/ terdapat unsur perjanjian di dalamnya, pihak Pdt/2003 tanggal 14 Juli 2005 dan Putusan tergugat telah melanggar Undang-Undang Peninjauan kembali No. 124/PK/Pdt/2007 (Suharnoko, 2004: 127-128). tanggal 21 April 2010. Perkembangan penerapan perbuatan melawan hukum yang didasarkan pada

58 Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 hukum tertulis dapat dilihat dengan munculnya akhirnya menggugat yusril ke pengadilan bahwa berbagai Undang-Undang yang secara khusus PPJB batal demi hukum. mengatur mengenai perbuatan melawan hukum Putusan Pengadilan Negeri Jakarta yang salah satunya yaitu Undang-Undang Selatan tanggal 22 agustus 2014 menyatakan Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan bahwa tergugat yaitu yusril telah melakukan Konsumen seperti yang dicontohkan pada perbuatan melawan hukum sejak 16 Desember kasus sebelumnya. Adanya Undang-Undang 2011 karena telah menempati rumah penggugat tersebut telah mempengaruhi penerapan pasal secara tidak sah dan tanpa alas hukum, tidak 1365 KUHPerdata dalam praktek sehingga membayar apapun, mengubah bentuk rumah, dapat dikatakan bahwa telah terjadi perubahan terhadap penerapan pasal 1365 KUHPerdata menghalangi calon pembeli lain untuk melihat (Rosa Agustina, 2003:15). atau membeli rumah penggugat, sehingga Dari kasus parkir yang di jelaskan di dalam Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan buku Suharnoko, adanya hubungan kontraktual memenangkan pihak penggugat. yang terjadi antara penggugat dan tergugat dan Tujuan dari pihak penggugat melakukan dilakukan gugatan perbuatan melawan hukum tuntutan di pengadilan agar mendapatkan tidak menutup kemungkinan dapat terjadi. Sebab haknya kembali yaitu dengan adanya ganti rugi dari kejadian tersebut, adanya pelanggaran yang harus dibayarkan oleh pihak tergugat. Ganti perjanjian termasuk pelanggaran terhadap rugi terjadi apabila pihak tergugat telah lalai ketentuan Undang-Undang atau melanggar atau melakukan wanprestasi dan menyebabkan kepatutan dan kehati-hatian. Penafsiran secara kerugian kepada pihak penggugat. Pengertian luas atas pengertian perbuatan melawan hukum kerugian yang lebih luas dikemukakan oleh juga sejalan dengan perkembangan teori dalam Mr. J. H. Nieuwenhuis sebagaimana yang hukum perjanjian bahwa perjanjian harus diterjemahkan oleh Djasadin Saragih, pengertian dibuat dengan itikad baik yang memperhatikan kerugian adalah berkurangnya harta kekayaan asas kepatutan atau norma yang berlaku di pihak yang satu, yang disebabkan oleh perbuatan masyarakat. (melakukan atau membiarkan) yang melanggar Contoh kasus lainnya mengenai adanya norma oleh pihak yang lain. Ada dua sebab gugatan melawan hukum walaupun ada timbulnya ganti rugi, yaitu ganti rugi karena hubungan kontraktual antara kedua belah pihak wanprestasi dan perbuatan melawan hukum juga terjadi yaitu antara Yusril Ihza Mahendra (Merry Tjoanda, 2010: 44). dengan Hidayat Achyar yang bermula dari Ganti rugi karena wanprestasi diatur dalam adanya sebuah rumah yang berada di kawasan Buku III KUHPerdata, yang dimulai dari pasal Karang Asem, Kuningan, jakarta Selatan yang 1243 KUHPerdata sampai dengan pasal 1252 sempat ditempati oleh Yusril merupakan milik KUHPerdata. Sedangkan ganti rugi karena Iqbal Faruqi, anak dari Hidayat Achyar. Setelah perbuatan melawan hukum diatur di dalam pasal menempati rumah tersebut selama lima tahun, 1365 KUHPerdata. Ganti rugi karena perbuatan pada tahun 2011 Yusril menuturkan keinginannya melawan hukum adalah suatu bentuk ganti kepada Hidayat untuk membeli rumah tersebut rugi yang dibebankan kepada orang yang telah dan Iqbal selaku pemilik rumah setuju. menimbulkan kesalahan kepada pihak yang Akan tetapi, Yusril tidak membuat Akta Jual dirugikannya, ganti rugi itu timbul karena adanya Beli di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah kesalahan, bukan karena adanya perjanjian. (PPAT), melainkan hanya Perjanjian Pengikatan Jika dilihat dari teori klasik mengenai untuk melakukan Jual Beli (PPJB) dihadapan perbedaan antara ganti rugi atas wanprestasi Notaris Hadijah. Di dalam PPJB disebutkan dan perbuatan melawan hukum masih dapat rumah dijual sebesar 12 miliar rupiah dan digunakan tetapi tidak berlaku secara mutlak. Yusril membayar DP sebesar 3 miliar rupiah, Sebab harus dilihat terlebih dahulu dari kasus dengan perjanjian jika tidak dilunasi maka batal yang terjadi apakah ada hubungan kontraktual demi hukum dan uang 3 miliar rupiah tersebut antara penggugat dengan tergugat atau tidak ada dinyatakn sebagai sewa rumah dari tahun 2006 hubungan kontraktual tetapi diajukan perbuatan sampai 2011. Iqbal sebagai pemilik rumah melawan hukum.

Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 59 Untuk ganti rugi tersebut, KUHPerdata lain (Sri Redjeki Slamet, 2013: 7): secara konsisten untuk ganti rugi digunakan 1. Ganti kerugian atas kerugian dalam bentuk istilah biaya, rugi, dan bunga. Yang dimaksud uang. dengan biaya adalah setiap uang atau apapun 2. Ganti kerugian dalam bentuk natura atau yang dapat dinilai dengan uang yang telah pengembalian keadaan pada keadaan dikeluarkan secara nyata oleh pihak yang semula. dirugikan, rugi atau kerugian (dalam arti sempit) adalah keadaan berkurangnya nilai 3. Pernyataan bahwa perbuatan yang kekayaan kreditur sebagai akibat dari adanya dilakukan adalah bersifat melawan hukum. wanprestasi dari kontrak atau sebagai akibat 4. Larangan untuk melakukan suatu dari tidak dilaksanakannya perikatan lainnya, perbuatan. dan yang dimaksud dengan bunga adalah suatu 5. Meniadakan sesuatu yang diadakan secara keuntungan yang seharusnya diperoleh, tetapi melawan hukum. tidak jadi diperoleh oleh pihak kreditur karena 6. Pengumuman daripada keputusan atau adanya wanprestasi dari kontrak atau sebagai dari sesuatu yang telah diperbaiki. akibat dari tidak terlaksanakannya perikatan Selain ganti rugi perbuatan melawan lainnya (Munir Fuady, 2002: 136-137). hukum, terdapat ganti rugi dalam tanggung Pasal 1365 KUHPerdata menamakan jawab kontraktual yang melanggar perjanjian kerugian akibat perbuatan melawan hukum yaitu ganti rugi yang merupakan akibat langsung sebagai schade (rugi) saja, sedangkan dari wanprestasi. Kerugian yang ditimbulkan oleh kerugian akibat wanprestasi oleh pasal 1246 wanprestasi biasanya sudah ditetapkan. Dalam KUHPerdata dinamakan perjanjian telah ditetapkan bahwa pihak yang interessen (biaya, kerugian, dan bunga). melakukan wanprestasi akan dikenakan uang juga diartikan sebagai “penyusutan dari pada paksa untuk setiap hari kelambatan pelaksanaan pemuas kebutuhan”. Kerugian yang ditimbulkan perjanjian. Ganti rugi karena wanprestasi yang oleh perbuatan melawan hukum dapat berupa akan dituntut yaitu biaya, rugi, dan bunga sesuai harta kekayaan atau kerugian bersifat idiil, dengan pasal 1246 KUHPerdata. yaitu ketakutan, terkejut, sakit, dan kehilangan Menurut M. A. Moegni Djojodirdjo bahwa kesenangan hidup. sangat penting untuk mempertimbangkan Dalam istilah yang lain kerugian yang apakah seseorang akan mengajukan tuntutan bersifat ini disebut kerugian inmateril, yaitu ganti rugi karena wanprestasi atau karena ganti rugi yang berhubungan dengan tekanan perbuatan melawan hukum. Karena akan ada mental. Ganti rugi ini merupakan pemberian perbedaan dalam pembebanan pembuktian, sejumlah uang yang jumlahnya tidak dapat perhitungan kerugian, dan bentuk ganti ruginya diperhitungkan secara matematis, tetapi lebih antara wanprestasi dengan perbuatan melawan kepada kebijaksanaan hakim, dengan syarat hukum. Dalam suatu gugatan perbuatan melawan bahwa jumlah ganti rugi tersebut bersifat wajar. hukum, penggugat harus dapat membuktikan Untuk penggantian terhadap hal yang bersifat semua unsur-unsur perbuatan melawan hukum inmateriil, sebenarnya dapat dituntut dengan selain membuktikan adanya kesalahan yang dialihkan kepada suatu perhitungan yang berupa diperbuat oleh debitur. Sedangkan untuk gugatan pemulihan. wanprestasi, penggugat cukup membuktikan Untuk penentuan ganti rugi terhadap adanya perbuatan yang dilanggar (Evalina perbuatan melawan hukum, menurut pasal 1365 Yessica, 2014: 54). KUHPerdata tidak diartikan secara jelas berapa jumlah kerugian yang harus dibayarkan oleh D. Simpulan pihak yang dituntut, hanya disebutkan bahwa mewajibkan orang yang yang karena salahnya Terhadap gugatan perbuatan melawan menimbulkan kerugian untuk mengganti kerugian hukum tersebut yang sebelumnya terdapat tersebut. Menurut M. A. Moegni Djojodirdjo, hubungan kontraktual antara para pihak yang dalam pasal 1365 KUHPerdata memberikan melakukan perjanjian, dapat dilakukan jika dari kemungkinan beberapa jenis penuntutan, antara gugatannya mendukung adanya perbuatan

60 Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 melawan hukum yaitu mengenai pelanggaran pihak melanggar dari adanya kontrak tersebut Undang-Undang baik hak orang lain maupun maka sama saja dengan melanggar kewajiban kewajiban pihak pelaku dan bertentangan Undang-Undang yang sudah ditentukan. dengan tata susila atau kepatutan, ketelitian, serta kehati-hatian yang sudah ditetapkan sejak E. Saran adanya kasus Lindenbaum melawan Cohen yang mengubah pengertian sempit atas perbuatan Karena dari adanya hubungan kontraktual melawan hukum. Hubungan kontraktual yang dapat dilakukan gugatan perbuatan melawan dilanggar oleh seseorang disebut dengan hukum, maka pihak kreditur dapat memilih untuk wanprestasi, sehingga yang menjadi alasan penyelesaian gugatan bisa dengan gugatan dapat dilakukannya gugatan perbuatan melawan wanprestasi atau dengan gugatan perbuatan hukum tersebut karena hubungan kontraktual melawan hukum, tetapi tetap melihat apakah yang mengikat para pihak yang melakukan unsur-unsur gugatan tersebut bisa digugat perjanjian sudah diatur dalam KUHPerdata perbuatan melawan huku apabila dalam hal perjanjiannya salah satu

Daftar Pustaka

Sumber Buku Gunawan Widjaja dan Kartini Muljadi. 2003.

Handri Raharjo. 2009. Yogyakarta: Pustaka Yustisia Munir Fuady. 2002. Bandung: Citra Aditya Bakti. Rosa Agustina. 2003. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Rosa Agustina, Suharnoko, Hans Nieuwenhuis, dan Jaap Hijma. 2012. Denpasar: Pustaka Larasan. Salim H.S. 2003. Sudargo Gautama. 1995. . Bandung: Citra Aditya Bakti. Suharnoko. 2004. Jakarta: Kencana. Wirjono Prodjodikoro. 1984. . Bandung: Sumur.

Paper, Majalah, Jurnal Evalina Yessica. 2014. Karakteristik dan Kaitan Antara Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi. . Surakarta: Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Merry Tjoanda. 2010. “Wujud Ganti Rugi Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”. . Ambon: Fakultas Hukum Universitas Pattimura. Sri Redjeki Slamet. 2013. “Tuntutan Ganti Rugi Dalam Perbuatan Melawan Hukum: Suatu Perbandingan Dengan Wanprestasi”. . Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul.

Privat Law Vol. V No. 1 Januari-Juni 2017 61