Instrumentasi Dan Aspek Teknis Permainan Talempong Pacik Masyarakat Minangkabau

Instrumentasi Dan Aspek Teknis Permainan Talempong Pacik Masyarakat Minangkabau

BESAUNG ISSN PRINT : 2502-8626 JURNAL SENI DESAIN DAN BUDAYA VOLUME 3 No. 3 SEPTEMBER 2018 ISSN ONLINE : 2549-4074 Instrumentasi dan Aspek Teknis Permainan Talempong Pacik Masyarakat Minangkabau Auzy Madona Adoma1) 1)Program Studi Sendratasik Universitas PGRI Palembang Jln. Ahmad YaniLorongGotongRotong NO. 9/10, Sumatera Selatan, Kode Pos. 30116 Email : [email protected]) Abstract Minangkabau society have several types of talempong music ensembles, such as „TalempongPacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao, Talempong Batuang, Talempong Sambilu, and Talempong Kayu, and other talempong types. Among the talempong traditional music types which is very popular in the society of Minangkabau is 'Talempong Pacik' because its type of music ensemble evenly grows and develops in every nagari at all Minangkabausociety, so thattalempong art has become a musical identity of Minangkabau ethnic arts themselves . The main technique ofTempempongPacikis in the talempong music instrument which is played with interlocking technic by 3 musicians who eachmusicians will hold 2 talempong pieces to composeda short motifs repeatedly. Keyword : Talempong Pacik, interlocking technic, instrumentation. Abstrak Masyarakat Minang kabau memiliki beberapa jenis ensambel musik talempong, seperti „Talempong Pacik, Talempong Unggan, Talempong Batu, Talempong Jao, Talempong Batuang, Talempong Sambilu, dan Talempong Kayu, serta jenis talempong lainnya. Di antara jenis musik tradisional talempong yang sangat merakyat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau adalah „Talempong Pacik‟ karena jenis ensambel musik ini secara merata tumbuh dan berkembang pada setiap nagari di seluruh pelosok Minangkabau, sehingga kesenian talempong telah menjadi identitas musik aldari seni- budaya etnik Minangkabau itu sendiri. Teknik permainan utama Talempong Pacik terletak pada alat musik talempong yang dimainkan dengan teknik imbal (interlocking technic) oleh 3 orang musisi yang masing-masing memegang 2 buah talempong untuk melahirkan motif-motif pendek secara berulang-ulang. Kata kunci : TalempongPacik, interlocking technic, instrumentasi. 110 BESAUNG ISSN PRINT : 2502-8626 JURNAL SENI DESAIN DAN BUDAYA VOLUME 3 No. 3 SEPTEMBER 2018 ISSN ONLINE : 2549-4074 1. Pendahuluan 2. Pembahasan Masyarakat Minangkabau memiliki dua jenis Ensambel talempong pacik dimainkan oleh tiga kegemaran, yaitu permainan rakyat dan kesenian rakyat. orang pemain yang masing-masing memiliki tugas Permainan rakyatmeliputi bermain layang-layang, pacu berbeda-beda. Ketiga pemain itu biasanya disebut sapi, pacu kuda, pacu itik, pacu sampan, dan berburu dengan istilah unit anak, induak dan paningkah, atau ada babi di hutan. Sedangkan kesenian rakyat terdiri atas yang mengistilahkan dengan unit jantan, batino (betina), pencak silat, randai, musik-musik tradisional, dan tari- dan panyaua (pengawinan) (Hajizar, 1993 : 25). tarian rakyat. Penamaan unit permainan alat musik talempong ini bisa Musik-musik tradisional Minangkabau diistilahkan saja berbeda untuk setiap nagari di Minangkabau. dengan“bunyi-bunyian” yang mesti dihormati dalam Permainan dari ketiga pemain akan saling isi konteks keramaian atau aneka upacara masyarakat mengisi, sehingga pada akhirnya akan membentuk sebagai media pemeriah suasana helat sebagaimana sebuah irama. Teknik permainan seperti ini dalam ilmu terpatri dalam aturan tradisi Minangkabau yang dikenal musik dikenal dengan istilah interlocking technic. Dari dengan Undang-undang Nan Sambilan Pucuak (Undang- uraian tentang teknik permainan di atas dapat diperoleh undang yang sembilan pucuk), salah satunya berbunyi gambaran bahwa konsep dasar teknik interlocking “tunduak kapado sakalian bunyi-bunyian (tunduk bukanlah permainan melodi, melainkan permainan kepada sekalian bunyi-bunyian) (Esten, 1994 : 14).” motif-motif ritem dari unit-unit alat musik berbeda yang Istilah musik tradisional yang populer dalam saling isi mengisi satu sama lain dalam satu kesatuan ungkapan adat, adalah “Basaluang jobar abab, bata irama yang diulang-ulang (Adam, 1986 : 30). Keunikan lempong jobasarunai, sarato bagandang basaliguri dari talempong pacik dengan teknik interlocking ini (bermain saluang dan bermain rebab, bermain talempong adalah berubahnya susunan talempong yang dipegang dan bermain serunai, serta bermain gendang dengan oleh masing-masing pemain untuk setiap lagu yang saliguri).”Ungkapan ini merupakan pernyataan puitis dimainkan. Selain itu pemain talempong pacik dapat Minangkabau bahwa nenek-moyang dahulu telah bermain dalam posisi duduk, jongkok, berdiri atau mewariskan kekayaan musikal kepada generasi berjalan. Pada dasarnya permainan Talempong Pacik penerusnya (Navis, 1986 : 20). Buah ungkapan di atas memerlukan suatu kerjasama yang kompak, karena merupakan contoh-contoh seni primadona yang selalu bangunan komposisi musiknya saling terkait secara ketat berhubungan dengan konteks upacara yang ada dalam dalam teknik interlocking. Unsur kerjasama Talempong nagari. Pacik ini merupakan cerminan perilaku kerjasama etnik Di antara jenis musik-musik tradisional, ada yang Minangkabau yang berbudaya agraris. dimainkan oleh musisi yang menganut paham sekuler Ensambel Talempong Pacik amat terkenal dalam (duniawi) semata, dan terdapat juga yang hanya kehidupan masyarakat (terutama di kampung-kampung) dimainkan oleh musisi yang menganut paham religius yang meliputi seluruh wilayah budaya etnik (Kato, 1992 : 24). Sehubungan dengan aneka jenis musik Minangkabau. Alat musik utama Talemppong Paciknya tradisional itu, maka tradisi musik talempong lah yang terdiri dari 5 s/d 7 buah alat musik talempong yang memiliki posisi netral, sehingga dimainkan oleh semua biasanya dibagi atas 3 unit ritmik, masing-masing unit lapisan masyarakat, baik berasal dari golongan adat, meliputi 2 buah alat musik, dan pada kelompok- agama, atau masyarakat umum. Eksistensi jenis kelompok tertentu adakalanya 1 unit ritmik hanya talempong tradisional yang netral ini menjadi menggunakan 1 buah talempong. Beberapa kelompok pertimbangan penulis untuk menginformasikan konsep Talempong Pacik menggunakan 4 unit ritmik; jika musikalnya lebih awal daripada jenis musik tradisional jumlah talempong 6 buah maka formasinya adalah: unit I Minangkabau lainnya. Namun, pada kesempatan ini menggunakan 2 buah talempong, unit II menggunakan 2 tentu tidak mungkin untuk menulis semua jenis buah talempong, unit III menggunakan 1 buah ensambel talempong, maka penulis hanya akan talempong, dan unit 4 juga menggunakan 1 buah membicarakan tentang instrumentasidanaspekteknis talempong. Apabila jumlah talempong 7 buah maka „talempong pacik‟ yang memang sangat terkenal dalam keadaannya menjadi: unit I menggunakan 2 buah kehidupan masyarakat Minangkabau hingga dewasa ini. talempong, unit II menggunakan 2 buah talempong, unit Melalui tulisan ini pembaca akan dapat mengenal III menggunakan 2 buah talempong, dan unit IV secara dekat tentang jenis musik tradisional Talempong menggunakan 1 buah talempong. Pacik yang berkembang dalam kehidupan etnik Perangkat sebuah ensambel Talempong Pacik Minangkabau. Dengan demikian, sebagai salah satu bukanlah alat musik talempong saja tetapi dilengkapi kekayaan musikal dalam genre-genre musik tradisional dengan sebuah gendang atau tambua (double-headed nusantara, maka materi ini dapat menjadi bahan apresiasi cylindrical drum) yang berperan membawakan ritem dan bahan perbandingan bagi para pemerhati musik- konstan, sebuah rapa‟i (Single-headed vessel drum) musik etnik di Indonesia. membawakan ritem variabel, dan sebuah pupuik sarunai/pupuik gadang (multiple-reed flute) yang berperan membawakan melodi berdasarkan improvisasi untuk merespons permainan unit-unit ritmik talempong. 111 BESAUNG ISSN PRINT : 2502-8626 JURNAL SENI DESAIN DAN BUDAYA VOLUME 3 No. 3 SEPTEMBER 2018 ISSN ONLINE : 2549-4074 Sehubungan dengan ini, mengamati aspek peralatan setiap kelompok Talempong Pacik pada berbagai nagari ternyata masing-masing kelompok talempong ini menggunakan tambahan jenis dan jumlah alat yang cukup bervariasi. Artinya, di samping setiap kelompok memiliki persamaan peralatan utamanya talempong, ditemui pula beberapa perbedaan dari segi jenis dan jumlah alat musiknya. Dalam uraian ini tidak akan didiskusikan semua jenis alat musik yang menjadi instrumentasi dari beratus kelompok Talempong Pacik. Walaupun begitu, menurut prinsip ensambelnya, konsepsi dasar peralatan genre Talempong Pacik Minangkabau dapat dibagi atas fungsi musikalnya sebagai berikut: A. Talempong Alat musik utamaterdiri dari enam hingga tujuh buah Gambar 2. TeknikMemegangTalempongPacik talempong yang berfungsi untuk membawakan lagu. Musisi Talempong Pacik Ateh Guguak menyebut lagu B. Pupuik Gadang dengan istilah gua seperti “gua tujuah, gua Indang, gua Pupuik gadang adalahsebuah alat musik tiup yang tari piriang, gua barulak, dan gua pariangan.” Masing- terdiri dari dua bahan, yaitu batang padi sebagai bagian masing gua tersebut dibangun atas tiga permainan yang untuk ditiup, dan daun kelapa sebagai resonator. Bagian dimulai secara bergiliran, yaitu talempong jantan, yang ditiup namanya anak sarunai dan dimasukkan ke talempong batino, dan talempong panyaua. dalam rongga mulut- Corongnya terbuat dari daun Setiap permainan dipraktikkan oleh satu orang musisi kelapa menghadap arah ke depan. Tangan kiri yang memegang dua buah alat musik talempong. Namun memegang badan corong pupuik gadang, sedangkan kadang-kadang musisi bagian talempong jantan hanya empat buah jari tangan kanan (jari kelingking, jari manis, memainkan satu buah talempong, karena pemakaian jari tengah

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    5 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us