REVITALISASI LOKANANTA RECORDS SEBAGAI MUSEUM BERBASIS WISATA KREATIF DI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Oleh : BIMA PANJI PRAKOSA D300160131 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020 i ii iii REVITALISASI LOKANANTA RECORDS SEBAGAI MUSEUM BERBASIS WISATA KREATIF DI SURAKARTA Abstrak Lokananta Surakarta menjadi salah satu bukti kemajuan sejarah industri musik Indonesia. Namun, karena penurunan sejak akhir 80-an disebabkan oleh banyak hal, Lokananta secara bertahap menjatuhkan prestise yang mengakibatkan kegiatan rekaman dan produksi yang kesepian yang berujung pada bangunan diabaikan dan tidak terawat. Pada tahun 2014, Lokananta termasuk 100 bangunan dan area peninggalan Surakarta, ini menjadi dasar bagi keberadaan Lokananta dilestarikan dan dikembangkan. Masalah yang dihadapi yaitu bagaimana menghidupkan kembali Lokananta Records sebagai Museum Wisata Kreatif di Surakarta. Tujuan dari revitalisasi ini adalah Mewujudkan Lokananta Records agar hidup kembali sebagai museum berbasis wisata kreatif di Surakarta. Revitalisasi Lokananta Records sebagai museum wisata kreatif menghasilkan bangunan yang mampu mengakomodasi kegiatan pencatatan, pertunjuk an, rekreasi kreatif dan pendidikan serta fasilitas pendukung yang dapat memberikan nilai tambah bagi Lokananta. Kata Kunci : Lokananta, Revitalisasi, Wisata Kreatif Abstract Lokananta Surakarta is one proof of the historical progress of the Indonesian music industry. However, because the decline since the end of the 80s was caused by many things, Lokananta gradually dropped the prestige which resulted in lonely recording and production activities which ended up in neglected and untreated buildings. In 2014, Lokananta included 100 buildings and relics in Surakarta, this became the basis for the existence of Lokananta preserved and developed. The problem faced is how to revive Lokananta Records as a Creative Tourism Museum in Surakarta. The purpose of this revitalization is to Realize Lokananta Records so that they can come back to life as a museum based on creative tourism in Surakarta. The revitalization of Lokananta Records as a creative tourism museum produces buildings that can accommodate recording activities, performances, creative and educational recreation and supporting facilities that can provide added value to Lokananta. Keywords : Lokananta, Revitalization, Creative Tourism. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lokananta Records, Merupakan perusahaan rekaman musik pertama dan satu-satunya milik Negara dan berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Berdiri sejak tahun 1956, Lokananta awalnya mengemban tugas untuk memproduksi sekaligus mendistribusikan materi siaran untuk Radio Republik Indonesia dalam bentuk piringan hitam untuk kemudian disebarluaskan ke RRI seluruh Indonesia. R. Maladi, Kepala Jawatan RRI saat itu, berinisiatif mendirikan pabrik piringan hitam dengan harapan agar lagu barat tidak mendominasi siaran RRI. 1 Selain itu, dengan luasnya lahan yang dimiliki serta lokasi yang strategis dan didukung arsitektur era kolonial, Lokananta menyediakan tempat untuk berbagai macam kegiatan, tidak hanya untuk pentas musik dan pentas seni lain, juga dapat pula digunakan untuk kegiatan diskusi, workshop, seminar, photoshoot area, wedding, dan lain sebagainya. Lokananta juga selalu membuka pintunya untuk kunjungan ke museum musik yang dikelolanya. Kedepannya, Lokananta akan mengajak para musisi, terutama di wilayah sekitar Solo dan Yogyakarta, untuk mendistribusikan karya di ranah digital. Saat ini Lokananta tengah menyiapkan sarana untuk streaming katalog-katalog rekamannya. Setelahnya, Lokananta akan menyiapkan mekanisme content agrregator untuk masuk ke beberapa gerai musik digital ternama seperti iTunes, Joox, Deezer, dan Spotify. Gambar 1. Logo Lokananta Recording Gambar 2. Bangunan Lokananta Recording Sumber : www.google.com Sumber : www.google.com 1.2 Permasalahan Bagaimana menghidupkan kembali Lokananta Records sebagai Museum Wisata Kreatif di Surakarta. 2. METODE Metode yang digunakan : 1. Metode Observasi Pengamatan 2. Metode Wawancara 3. Metode Literatur 2 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Lokasi Gambar 3. Lokasi Revitalisasi Sumber : google.com/maps, 2020 Lokasi tapak/site berada di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan dengan luas lahan 21.150 m2 . Lokananta Record merupakan studio rekaman musik pertama di Indonesia. Batas Tapak : • Timur : Permukiman penduduk • Selatan : Permukiman penduduk • Barat : Hotel Sunan • Utara : Kantor Kelurahan Kerten 3.2 Gagasan Perancangan Bangunan Lokananta Records adalah studio rekaman musik pertama kali di Indonesia, bangunan tersebut terkesan kuno dan tergolong dalam bangunan peninggalan. Dasar Pertimbangan Untuk pengalihan fungsi, yang dari awalnya sebagai studio rekaman musik menjadi museum wisata kreatif dengan tidak menghilangkan sedikit peninggalan yang ada di dalamnya. 3.3 Analisa dan Konsep Pencapaian 3.3.1 Analisis Pendekatan Dalam pemilihan site, mempertimbangkan sirkulasi sekitar site, kondisi bentuk site, dan kemudahan pencapaian dari jalur utama. 3.3.2 Dasar Pertimbangan Bertujuan untuk menentukan main entrance (ME). Tapak terletak di Jl. Ahmad Yani yang merupakan salah satu jalan utama Kota Surakarta, maka dari itu peletakan untuk main entrance berada di area Jl. Ahmad Yani. 3 3.4 Analisa dan Konsep View 3.4.1 Analisis dan Pertimbangan • Site berada di pusat jalan utama, mempermudah masyarakat untuk melihat Lokananta Records. • Mendapatkan arah dan pusat kegiatan yang tepat. 3.4.2 Konsep Site berada di lokasi strategis dan di jalan utama. View hanya dapat di peroleh hanya di area depan site karena di sekitar site terdapat dinding yang mengelilingi tapak tersebut. Gambar 4. Analisis View Sumber : Penulis, 2020 3.5 Analisa dan Konsep Matahari 3.5.1 Analisa dan Pertimbangan • Arah matahari bergerak dari timur ke barat. • Sinar matahari beberapa akan terkena langsung pada bagian site karena ada bagian tertentu yang tertutup pohon. 3.5.2 Konsep Sinar matahari dapat merusak koleksi pada museum, maka harus meminimalisir bukaan pada bagian yg terkena matahari. • Mengurangi efek panas matahari dengan memberi vegetasi pada bagian yang terkena sinar matahari yang berfungsi untuk peneduh Gambar 5. Analisa Site terhadap matahari Sumber : Penulis, 2020 4 3.6 Konsep Tata Ruang Table 1. Luas Total Keseluruhan Bangunan NO BANGUNAN LUAS BANGUNAN 1. Museum Utama 709 2. Museum Kreatif 900 3. Kantor 335 4. Studio Musik 1185 5. FoodCourt dan Souvenir 366,25 6. Kesenian Indoor 556 7. Kesenian Outdoor 1035 8. Mekanikal 114 LUAS TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN 5200,25 Sumber : Penulis, 2020 Tata Guna Lahan : • Luas Tanah : 21.150 m2 • KDB : 60% • Perhitungan KDB : KDB x Luas Tanah : 60% x 21.150 m2 : 12.690 m2 • Kebutuhan : 5.200,25 m2 Luas lahan adalah 21.150 m2 sedangkan kebutuhan ruang yaitu 5.200,25 m2, maka kebutuhan ruang sesuai dengan aturan KDB yang maksimal 60%. 3.7 Konsep Tampilan Bangunan 3.7.1 Sebagai dasar pertimbangan fasad bangunan • Kondisi site • Kesesuaian fungsi • Memiliki nilai historis • Masih menggunakan bangunan peninggalan/kuno • Bisa menjadi ikon di kawasan tersebut. 3.7.2 Konsep bentuk penampilan bangunan Bentuk tampilan bangunan tetap sama seperti awal, tetapi fungsi bangunan akan dialihkan dan ditambah agar fungsi sebuah bangunan 5 tidak hilang dari nilai historis. Berikut penambahan fungsi yang akan digunakan, antara lain : • Area wisata kreatif • Taman pintar • Teater/tempat pagelaran 3.8 Konsep Struktur 3.8.1 Sistem Struktur Dasar Pertimbangan : • Tahan terhadap segala kondisi cuaca di Indonesia • Kuat menahan beban • Kokoh 3.8.2 Pondasi Semua bangunan menggunakan pondasi batu kali dan footplat, pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu kali yang disusun sedemikian rupa. sehingga dapat menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah. Gambar 6. Pondasi Batu Kali Sumber : google.com, 2020 3.8.3 Struktur Pendukung • Kuat dan tahan lama • Pada bangunan yang akan ditambahkan menggunakan struktur tahan gempa. Konsep : Menggunakan beton bertulang untuk kolom dan balok. 6 Gambar 7. Beton Bertulang Sumber : google.com, 2020 3.8.4 Struktur dinding Dasar pertimbangan : • Ringan • Perawatan mudah • Tahan terhadap iklim di Indonesia • Memberi perlindungan dari cuaca panas dan dapat memasukkan sinar matahari sesuai kebutuhan bangunan. 3.9 Konsep Utilitas 3.9.1 Transportasi Vertikal Tangga Alat transportasi vertical yang digunakan untuk mencapai ketinggian tertentu dengan menggunakan pijakan kaki. Konsep : Penggunaan tangga pada bangunan terdepat pada pintu masuk dan sirkulasi lainnya. 3.9.2 Sanitasi Dasar pertimbangan sistem air bersih : • Efisiensi penggunaan pompa • Sumber air dari PDAM Dasar pertimbangan sistem air kotor dalam pengelolaan limbah, yaitu : • Limbah yang berasal dari kamar mandi (Limbah Black Water) • Limbah yang berasal dari dapur (Limbah Grey Water) 3.9.3 Jaringan Listrik • Aliran listrik besumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). • Memiliki listrik cadangan jika terjadi pemadaman, yaitu genset. 7 4 PENUTUP Lingkup pembahasan ini meliputi konsep desain revitalisasi Lokananta Records sebagai Museum Wisata Kreatif di Surakarta. Menghasilkan museum rekaman musik yang berlandaskan perusahaan rekaman musik pertama dan satu-satunya milik negara yaitu Lokananta Records, dengan berkonsep Wisata Kreatif untuk menciptakan obyek wisata dan menciptakan daya tarik pengunjung wisata. Pemanfaatan lahan untuk kebutuhan ruang dan fasilitas lain. DAFTAR PUSTAKA Anon., 2011. Pengertian, Fungsi,
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages13 Page
-
File Size-