BUDAYA LOKAL DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA DI YOGYAKARTA Prodi Ilmu Sejarah FIS UNY 2017 BUDAYA LOKAL DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA DI YOGYAKARTA Editor: H.Y. Agus Murdiyastomo, M. Hum. Budaya Lokal dalam Perkembangan Pariwisata di Yogyakarta Penerbit Ilmu Sejarah FIS UNY Cetakan Pertama 2017 ISBN: 978-602-544-100-4 Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 Telp. 0274-548202 Fax. 0274548201 Email: [email protected] Editor : HY Agus Murdiyastomo, M. Hum. Tata Letak dan Sampul : Ade Luqman Hakim Prodi Ilmu Sejarah FIS UNY 2017 KATA SAMBUTAN Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur, senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Atas perkenan-Nya pula, kita senantiasa memperoleh kekua- tan, kesehatan dan kesempatan, sehingga dapat menjalankan berbagai aktivitas kehidupan dengan baik. Mudah-mudahan semua aktivitas yang kita lakukan memberikan makna bagi pengembangan diri kita dan ber- manfaat untuk masyarakat. Sungguh, merupakan suatu kebahagiaan tersendiri ketika mem- baca buku yang berjudul Budaya Lokal dalam Perkembangan Pariwisa- ta di Yogyakarta. Setelah membuka dan membaca secara sekilas, buku ini ternyata merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah semester V. Buku ini merupakan realisasi konkrit dan tindak lanjut dari mata kuliah Praktik Penelitian Sejarah yang diampu dan diasuh oleh Bapak H.Y. Agus Murdiyastomo, M.Hum. isi dan kandungan dalam buku ini paralel dan sejalan dengan visi Fakultas Ilmu Sosial UNY, yang berusaha menggali Ilmu-Ilmu Sosial Keindonesiaan dengan cara melakukan penelitian ter- hadap pengetahuan atau kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini. Secara khusus buku ini menggali kebudayaan lokal yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta. Atas nama Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, kami sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak H.Y. Agus Murdiyastomo, M.Hum., karena telah berhasil memba- ngun tradisi keilmuan yang lebih kepada para mahasiswa. Kegiatan pene- litian adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi akademik. Apabila maha- siswa sejak dini sudah dikenalkan dengan kegiatan penelitian secara baik, maka hal itu merupakan bekal yang sangat berharga bagi mereka, baik dalam rangka penelitian tugas akhir, maupun untuk menjadikan mereka sebagai calon intelektual yang handal di masa yang akan datang. Buku yang merupakan kompilasi dari hasil penelitian mengenai budaya lokal Yogyakarta ini sungguh merupakan bahan bacaan yang tidak saja mengasyikan, melainkan juga sangat berharga dan bermanfaat. Dengan membaca buku ini, kilasan dan gambaran tentang Yogyakarta akan terbayangkan dengan indah. Unsur-unsur yang menjadi penyangga Yogyakarta sebagai kota pariwisata, juga kota budaya, tersaji dengan baik. Akhirnya kami mengucapkan selamat kepada para mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah semester V dan juga kepada Bapak H.Y. Agus Murdiyastomo, M.Hum., sebagai pengampu mata kuliah Praktik Penelitian Sejarah atas terbitnya buku Budaya Lokal dalam Perkem bangan Pariwisata di Yogyakarta. Semoga buku ini menjadi pemantik dan seka- ligus memotivasi penelitian-penelitian lebih lanjut dari para mahasiswa. Salam hangat untuk mahasiswa Prodi Iliimu Sejarah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yogyakarta, Juni 2017. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. NIP. 19620321 198903 1 001 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN v DAFTAR ISI viii PENGANTAR : BUDAYA DAN PARIWISATA viii BAB I: BAKPIA SEBAGAI IKON WISATA YOGYAKARTA: DULU, KINI, DAN ESOK A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………...... 3 B. AWAL INDUSTRI BAKPIA ……………………………………………………….... 4 C. PERKEMBANGAN BAKPIA ……………………………………………………….. 6 D. INOVASI BAKPIA DEWASA INI …………………………………………………. 8 E. DAMPAK SOSIAL EKONOMI …………………………………………..………… 9 F. PENUTUP ………………………………………………………………………………... 10 BAB II: DINAMIKA LURIK DALAM PERKEMBANGAN PARIWISATA YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………...... 14 B. LURIK BUDAYA YOGYAKARTA ...................................................... 15 C. SEJARAH TENUN …………………………………………………………………..... 17 D. JENIS DAN MAKNA DARI TENUN LURIK ...................................... 17 E. RAGAM DAN FUNGSI CORAK KAIN LURIK ………………………………. 18 F. PERKEMBANGAN LURIK DI YOGYAKARTA ………………………………... 20 G. LURIK DALAM PARIWISATA …………………………………………………….. 22 BAB III: TATA KOTA SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA DI KOTAGEDE A. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 28 B. TATA KOTA DIKAWASAN KOTA GEDE ……………………………………….. 30 C. ARSITEKTUR DI KOTAGEDE ……………………………………………………… 33 D. TATA KOTA DAN ARSITEKTUR SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KOTAGEDE……………………………………………………… 35 E. DAYA TARIK PARIWISATA YANG LAIN DI KOTAGEDE ……………….... 38 viii BAB IV : WAYANG KULIT SEBAGAI CULTURAL HERITAGE DAN PENUNJANG PARIWISATA DI KERATON YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………….. 45 B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN WAYANG KULIT …………………... 46 C. NILAI-NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM CERITA WAYANG KULIT …………................................................................ 49 D. PERTUNJUKAN WAYANG KULIT SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KERATON YOGYAKARTA ……………………………….... 52 BAB V: ANGKRINGAN SEBAGAI SIMBOL KERAMAHAN WISATA KULINER DI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………..... 58 B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANGKRINGAN DI YOGYAKARTA ………………………….............................................. 61 C. ANGKRINGAN SEBAGAI RUANG PUBLIK TRADISIONAL ………..... 63 D. ANGKRINGAN SEBAGAI SIMBOL WISATA KULINER DI YOGYAKARTA …….................................................................... 65 BAB VI: EKSISTENSI ANDONG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KAWASAN MALIOBORO YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………….. 70 B. SEJARAH ANDONG DI YOGYAKARTA …………………………………….... 72 C. ANDONG SEBAGAI TRANSPORTASI TRADISIONAL DAN SIMBOL BUDAYA JAWA …........................................................... 74 D. KEHADIRAN ANDONG SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA DARI WAKTU KE WAKTU ……………………………………………………...... 76 E. KEUNIKAN ANDONG DI KAWASAN MALIOBORO …………………..... 79 BAB VII: SENDRATARI RAMAYANA PURAWISATA DALAM ARUS PARIWISATA DI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….…. 86 ix B. SENDRATARI RAMAYANA DI YOGYAKARTA …………………………….. 87 C. PERKEMBANGAN PERGELARAN SENDRATARI RAMAYANA DI PURAWISATA …….…................................................................... 92 D. DAMPAK PERGELARAN SENDRATARI RAMAYANA PURAWISATA ………………………................................................…. 96 BAB VIII: DINAMIKA KAMPUNG BATIK LUKIS NGADISURYAN DI KOTA YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………........... 102 B. PERKEMBANGAN BATIK DI KOTA WISATA ………………………….... 104 D. NGADISURYAN, SEBUAH KAMPUNG BATIK MENATAP DINAMIKA ZAMAN .................................................................. 114 BAB IX: DINAMIKA PERKEMBANGAN TAYUB LEBDHO RINI DALAM PARIWISATA YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 120 B. SEJARAH TAYUB ……………………………………………………………………. 122 C. DINAMIKA PARIWISATA TAYUB LEDHO RINI DI YOGYAKARTA … 127 D. PERANAN TAYUB DALAM MASYARAKAT................................... 135 BAB X: WEDANG UWUH MINUMAN TRADISIONAL KHAS MAKAM IMOGIRI A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 138 B. ASAL-USUL WEDANG UWUH ………………………………………………. 140 C. WEDANG UWUH DAN PARIWISATA IMOGIRI .......................... 141 D. BAHAN-BAHAN DAN MANFAAT WEDANG UWUH ................... 142 E. INOVASI WEDANG UWUH ……………………………………………………. 147 BAB XI: PESONA DIBALIK TOPENG DUSUN BOBUNG, GUNUNG KIDUL A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 154 x B. AWAL MUNCULNYA KERAJINAN TOPENG BOBUNG …………….. 155 C. PERKEMBANGAN INDUSTI KERAJINAN DAN CIRI KHAS TOPENG DUSUN BOBUNG ........................................................ 156 D. PERAN PEMERINTAH TERHADAP TOPENG BOBUNG …………… 158 E. POTENSI WISATA DI DUSUN BOBUNG ………………………………….. 159 F. PRODUKSI TOPENG BOBUNG DAN MASYARAKAT …………………. 160 BAB XII : GEJOG LESUNG DALAM BUDAYA LOKAL NITIPRAYAN YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 164 B. KAMPUNG SENI NITIPRAYAN ………………………………………………. 165 C. ALIH FUNGSI BUDAYA GEJOG LESUNG …………………………………. 167 D. BERDIRINYA GEJOG LESUNG NITIPRAYAN …………………………… 169 E. PELESTARIAN BUDAYA GEJOG LESUNG ……………………………..... 171 xi PENGANTAR BUDAYA DAN PARIWISATA Oleh : HY. Agus Murdiyastomo M. Hum. A. Pendahuluan Yogyakarta adalah kota yang mempunyai banyak predikat seperti kota budaya, kota perjuangan, kota gudeg, kota sepeda, kota pelajar dan lain sebagainya. Predikat-predikat tersebut diperoleh karena pada ken- yataannya apa yang disebut dengan mudah ditemui di kota ini. Disebut sebagai kota budaya karena di samping terdapat Kraton Kasultanan yang hingga kini masih eksis sebagai benteng budaya Jawa, juga banyak peris- tiwa budaya dan pentas seni baik tradisional maupun kontemporer di- gelar.1 Lebih dari itu, peristiwa-peristiwa budaya tersebut telah masuk dalam kalender kegiatan budaya di Yogyakarta. Disebut sebagai kota perjuangan karena kota ini pernah menjadi basis perjuangan untuk mem- pertahankan kemerdekaan, dengan demikian kini Yogyakarta dan seki- tarnya masih banyak ditemui peninggalan sejarah perjuangan dan bahkan sejarah bangsa sebelum masa kolonial. Kuliner khas Yogyakarta, yaitu gudeg dapat dinikmati setiap saat selama 24 jam di berbagai sudut kota. Sepeda sebagai alternatif alat transportasi rakyat yang murah dan sehat dapat dilihat setiap hari memenuhi jalan di pinggiran kota. Yogyakarta juga merupakan kota tempat para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari mancanegara berkumpul untuk belajar di berbagai perguruan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages205 Page
-
File Size-