Pemetaan Image Konsumen Terhadap Produk White Coffee Di Hypermart Bangkalan

Pemetaan Image Konsumen Terhadap Produk White Coffee Di Hypermart Bangkalan

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 13, No. 2, Oktober 2019, 78─88 doi: 10.9744/pemasaran.13.2.78─88 p-ISSN 1907-235X / e-ISSN 2597-615X PEMETAAN IMAGE KONSUMEN TERHADAP PRODUK WHITE COFFEE DI HYPERMART BANGKALAN Umar Khasan1*, Elys Fauziyah2 1,2 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura 69162 Indonesia * Penulis korespondensi; Email: [email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses keputusan pembelian, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan peta image konsumen terhadap produk kopi putih (White Coffee). Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Bangkalan. Sampel diambil dengan metode Accidental Sampling. Data dianalisis dengan metode diskriptif kualitatif dan korespondensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses keputusan pembelian kopi putih (White Coffee) terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kopi putih adalah situasi atau waktu dan usia. Berdasarkan analisis korespondensi didapatkan kemiripan beberapa atribut pada produk-produk kopi putih. Kata kunci: Preferensi konsumen; kopi putih; korespondensi. Abstract: The Goals of this research are to identify the purchase decision process, analyze factors affect to purchase and map consumers image to products White Coffee. Research was carried out in Hypermart Bangkalan. Sample was taken by accidentalsampling method. Data were analyzed by qualitative diskriptif and correspondence methods. The result of this research shows thatthe purchase decision processof White Coffee consists five steps namely the introduction of the need, search information, alternative evaluation, the purchase decision process, and behavior after purchasing. While the factors affect the purchase decision of White Coffee are situation or time and age. Based on Correspondence analyze was found white coffee atributs similarity. Keywords: Consumer preference, white coffee, correspondence. PENDAHULUAN Sejak tahun 2010 hingga tahun 2013, nilai devisa yang disumbangkan kopi tidak kurang dari 2.972.754 Kopi merupakan produk unggulan dalam sub US$ dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke sektor perkebunan selain karet, kelapa sawit, teh, kina tahun hingga menjadikan komoditas ini menduduki dan tebu (Arifin, 2004). Indonesia merupakan negara peringkat kelima setelah kelapa sawit, karet, kelapa, penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan dan kakao (BPS, 2014). Selain sebagai komoditas Vietnam. Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia ekspor, kopi merupakan komoditas yang banyak mencapai 1,3 juta hektar (ha) dengan luas lahan dikonsumsi di dalam negeri. Minuman yang menye- perkebunan kopi Robusta mencapai 1 juta hektar (ha) garkan dan non alkohol ini memang sudah dikenal dan luas lahan perkebunan kopi arabika 0,30 hektar masyarakat Indonesia dari dulu secara turun-temurun (ha). Rata-rata produktivitas kopi di Indonesia baru dan beberapa masyarakat sudah menganggap bahwa mencapai 700 kg biji per hektar per tahun untuk minum kopi merupakan suatu kebiasaan. Robusta dan 800 kg biji per hektar per tahun untuk Di Indonesia, kopi dikonsumsi oleh masyarakat Arabika. Hal ini dinilai masih relatif kecil dari angka potensial 1.500 kg per hektar per tahun (Ditjenbun, dalam bentuk olahan. Hal ini karena tuntutan dari 2013). masyarakat yang menginginkan produk instant, tidak menyita waktu dan memiliki nilai tersendiri dalam Tabel 1. Produksi, Luas Areal, dan Produktivitas Kopi memenuhi kebutuhan konsumen. Kopi dalam bentuk Indonesia Tahun 2009-2013 olahan yang sering dijumpai di Indonesia adalah kopi Produksi Luas Areal Produktivitas bubuk dan kopi sachet. Munculnya kopi putih instan No Tahun (ton) (ha) (kg/ha) pertama oleh PT Javaprima Abadi Semarang dengan 1 2009 286.000 1.266.235 737 merek Luwak White Coffee menyita perhatian pro- 2 2010 290.000 1.210.365 779 dusen kopi sehingga muncul produk yang serupa 3 2011 222.200 1.233.698 702 seperti Kopiko White Coffee, TOP White Coffee, 4 2012 293.000 1.235.289 745 Kapal Api White Coffee, dan ABC White Coffee. 5 2013* 298.000 1.193.149 753 *) Angka Sementara Bagi produsen kopi putih kondisi ini sangat tidak Sumber: Ditjen Perkebunan, Departemen Pertanian 2013 menguntungkan dan mereka membutuhkan informasi tentang peta image konsumen terhadap produk kopi Tanaman kopi dijadikan pemerintah Indonesia putih (White Coffee) yang ada di pasar. Pemetaan sebagai tanaman perkebunan berorientasi ekspor. produk dapat menjadi bahan informasi bagi produsen 78 Khasan: Pemetaan Image Konsumen Terhadap Produk White Coffee 79 tentang karakteristik produk yang diinginkan oleh Dari Tabel 2, menunjukkan bahwa alasan atau konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi utama yang mendasari konsumen dalam proses keputusan pembelian, faktor-faktor yang mem- membeli kopi putih (White Coffee) karena sesuai pengaruhi pengambilan keputusan pembelian, dan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan karakteristik kon- pemetaan image konsumen terhadap produk white sumen yang suka mengkonsumsi kopi putih (White coffee. Coffee). Selain itu juga kebiasaan konsumen minum kopi menjadikan kebutuhan bagi konsumen untuk METODE PENELITIAN mengkonsumsi kopi putih (White Coffee). Hal ini Penelitian ini secara purposive dilakukan di sesuai dengan hasil penelitian Mulyadi dan Fauziyah Hypermart Bangkalan dengan pertimbangan sebagai (2013), terhadap responden yang membeli produk salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bangkalan mie instan. sehingga menjadi pasar potensial bagi kopi putih (White Coffee) dan lima merek kopi yang akan Tabel 3. Manfaat yang Dicari dari Pembelian Kopi Putih dianalisis terdapat pada lokasi penelitian, sehingga (White Coffee) informasi yang diperoleh diharapkan dapat mewakili Jumlah Persentase image konsumen terhadap kopi putih (White Coffee) No Manfaat Jawaban (%) pada kelas perekonomian menengah bawah maupun Responden menengah atas. 1 Sebagai minuman selingan 24 60 Sampel diambil dengan menggunakan teknik 2 Kemudahan memperoleh 5 12,5 Accidental Sampling, sebanyak 40 orang (Sugiyono, produk 2009). Proses pengambilan keputusan pembelian dan 3 Kepopuleran produk 6 15 4 Harga terjangkau 5 12,5 faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian kopi Jumlah 40 100 putih (White Coffee) dianalisis secara deskriptif, se- dangkan pemetaan image konsumen terhadap produk Setelah konsumen mengetahui motivasi atau White coffee diolah dengan menggunakan metode alasan membeli kopi putih (White Coffee). Pada Tabel korespondensi. 3 untuk mengetahui manfaat yang dicari konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN dari pembelian kopi putih (White Coffee), sebagaian besar konsumen mengkonsumsi kopi putih (White Proses Keputusan Pembelian Coffee) sebagai minuman selingan sebesar 60%. Hal Tahapan-tahapan konsumen dalam keputusan ini karena kopi putih (White Coffee) merupakan pembelian produk kopi putih (White Coffee) di minuman yang rendah akan kafein dan tidak meng- Hypermart Bangkalan, yaitu (1) pengenalan kebutuh- ganggu kerja lambung bagi yang memiliki penyakit an, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) maag sehingga kopi putih (White Coffee) cocok proses keputusan pembelian dan (5) perilaku pasca sebagai minuman selingan. Hasil ini sesuai dengan pembelian. penelitian Mulyadi dan Fauziyah (2013), yang me- nyatakan bahwa konsumen dalam pembelian mi Pengenalan Kebutuhan instant adalah sebagai makanan selingan. Pada tahap ini dimulai dengan mendeteksi alasan atau motivasi konsumen dalam membeli kopi Tabel 4. Waktu Mengkonsumsi Kopi Putih (White Coffee) putih, manfaat dalam membeli kopi putih (White Jumlah Coffee), dan waktu konsumen mengkonsumsi kopi Waktu Persentase No Jawaban Mengkonsumsi (%) putih (White Coffee). Responden Tabel 2. Motivasi atau Alasan Konsumen Membeli Kopi 1 Pagi hari 11 27,5 Putih (White Coffee) 2 Siang hari 1 2,5 3 Malam hari 17 42,5 Jumlah Persentase 4 Setelah aktivitas 5 12,5 No Motivasi atau Alasan Jawaban (%) 5 Lainnya 6 15 Responden Jumlah 40 100 1 Sesuai kebutuhan 11 27,5 2 Ingin mencoba 10 25 3 Praktis/kecepatan penyajian 9 22,5 Table 4 menunjukkan mengenai waktu konsu- 4 Harganya terjangkau 4 10 men mengkonsumsi kopi putih (White Coffee). Kon- 5 Lainnya 6 15 sumen menyatakan bahwa waktu mengkonsumsi Jumlah 40 100 kopi putih (White Coffee) pada malam hari sebanyak 80 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 13, NO. 2, OKTOBER 2019: 78─88 42,5%. Hal ini karena konsumen menikmati kopi masi konsumen shampo antiketombe adalah iklan disaat santai dan waktu kosong untuk menghilangkan atau televisi sebesar 83,13%. stress karena aktivitas seharian. Kebiasaan konsumen ketika malam hari adalah minum kopi di warung kopi Tabel 5. Sumber Informasi tentang Kopi Putih (White dengan teman-teman sehingga waktu malam hari Coffee) adalah waktu yang cocok untuk menikmati kopi putih Jumlah Persentase No Sumber Informasi Jawaban (White Coffee). Sehingga pada penelitian ini waktu (%) malam hari waktu yang cocok untuk minum kopi Responden putih (White Coffee). Penelitian ini bertolak belakang 1 Internet 1 2,5 dengan hasil penelitian Agustina (2004), hasil yang 2 Teman 9 22,5 3 Keluarga 2 5 diperoleh mengenai waktu konsumen mengkonsumsi 4 Iklan 26 65 teh dalam botol pada siang hari sebanyak 91% di 5 Lainnya 2 5 lokasi 1, sebanyak 77,8% dilokasi 2 dan sebanyak Jumlah 40 100 80% di lokasi 3. Dapat diketahui bahwa kopi di- minum pada kondisi panas atau hangat dan cocok Sedangkan fokus perhatiaan konsumen terhadap diminum saat

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    11 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us