Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 COVER BAHASA INDONESIA Penyusun : Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. Aryani, M.Pd Eti Hayati, S.Pd., M.Pd. Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Gd. A, Ruang 212 Universitas Pamulang Tangerang Selatan - Banten Bahasa Indonesia i Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 BAHASA INDONESIA Penulis : Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. Aryani, M.Pd. Eti Hayati, S.Pd., M.Pd. ISBN : 978-623-7833-44-4 Editor : Mohamad Ramdon Dasuki Desain Sampul: Robi Maulana Tata Letak: Aden, S.Si., M.Pd. Penerbit: Unpam Press Redaksi: Jl. Surya Kencana No. 1 R. 212, Gd. A Universitas Pamulang Pamulang | Tangerang Selatan | Banten Tlp/Fax: 021. 741 2566 – 7470 9855 Ext: 1073 Email: [email protected] Cetakan pertama, 28 Juli 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin penerbit. Bahasa Indonesia ii Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 LEMBAR IDENTITAS ARSIP Data Publikasi Unpam Press I Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Pamulang Gedung A. R.212 Kampus 1 Universitas Pamulang Jalan Surya Kencana No.1, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten. Website : www.unpam.ac.id I email : [email protected] Bahasa Indonesia/ Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd., Aryani, M.Pd., Eti Hayati, S.Pd., M.Pd.-1sted. ISBN 978-623-7833-44-4 1. Bahasa Indonesia I. Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. II. Aryani, M.Pd. III. Eti Hayati, S.Pd., M.Pd. M121-28072020-01 Ketua Unpam Press : Pranoto Koordinator Editorial dan Produksi: Ubaid Al Faruq, Ali Madinsyah Koordinator Bidang Hak Cipta : Susanto Koordinator Publikasi dan Dokumentasi : Aden Desain Cover : Robi Maulana Cetakan pertama, 28 Juli 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menggandakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin penerbit. Bahasa Indonesia iii Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 MODUL MATA KULIAH BAHASA INDONESIA IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Bahasa Indonesia/ SMJ0283 Sks : 2 Sks Prasyarat : - Semester : I Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib umum di Universitas Pamulang. Materi Perkuliahan dalam mata kuliah ini mencakup materi pengenalan bahasa Indonesia, ragam bahasa, keterampilan berbahasa, ejaan, seluk beluk kata, kalimat, paragraf, wacana, dan karya tulis ilmiah. Tugas yang diberikan kepada mahasiswa dalam perkuliahan ini yaitu mahasiswa diminta menerapkan penggunaan bahasa Indonesia pada ragam lisan dan ragam tulis dalam kehidupan sehari-hari. Capaian Pembelajaran : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu mengimplementasikan peggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Penyusun : 1. Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. 2. Aryani, M.Pd. 3. Eti Hayati, S.Pd., M.Pd. Tangerang Selatan, 28 Juli 2020 Ketua Program Studi Ketua Tim Penyusun Sastra Indonesia S-1 Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. Misbah Priagung Nursalim, S.S., M.Pd. NIDN 0417019101 NIDN 0417019101 Bahasa Indonesia iv Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 KATA PENGANTAR Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa negara di Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki penutur lebih dari 300 juta jiwa dan menjadi bahasa yang dipelajari di lebih dari 48 negara. dengan jumlah penutur sebanyak itu, bahasa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi bahasa Internasional. Bahasa bersifat dinamis dan akan mengalami perubahan setiap saat. Perubahan pun bisa terjadi pada bahasa Indonesia. Banyaknya penutur bahasa Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan kehidupan sosial, membuat bahasa Indonesia mudah berubah sewaktu-waktu. Perkembangan kosa kata berlangsung setiap saat. Dahulu, orang mengenal pelita sebagai penerang dalam gelap. Masuknya bangsa lain, kemudian orang mengenal lampion sebagai penerang lain selain pelita. Seiring berjalannya waktu ditemukannya lampu pijar, orang mengenal bola lampu. Pelita mulai ditinggalkan. Masyarakat mengenal kata ambil dan letak. Kedua kata itu kemudian mengalami proses afiksasi menjadi mengambil, diambil, dan sebagainya. Meletakkan, diletakkan, dan sebagainya. Kedua kata itu umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Munculnya internet, penutur pun kesulitan mencari padanan kata untuk melambangkan konsep mengambil data dari situs internet dan meletakkan data ke dalam situs internet. Kemudian, ditetapkanlah kata unduh dan unggah. Kata unduh dan unggah bukanlah kata baru. Melainkan diserap dari bahasa daerah. Perkembangan bahasa akan semakin berlanjut dan akan tetap berlanjut. Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik, sangat penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara utuh. Apalagi jika bahasa Indonesia nantinya resmi menjadi bahasa internasional. Mahasiswa perlu mempelajari untuk memahami bahasa Indonesia. Format modul terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian depan, bagian utama, dan bagian akhir.(Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A.: 2018). Modul ini disusun sebagai sarana pemelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Modul ini diharapkan dapat membantu tenaga pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar bahasa Indonesia. Ada empat belas materi yang disusun dalam empat belas pertemuan. Pertemuan pertama membahas mengenai seluk beluk bahasa Indonesia. Mahasiswa akan belajar sejarah singkat bahasa Indonesia, peran dan fungsi bahasa Indonesia, serta usaha untuk mencintai bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia lahir Bahasa Indonesia v Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 pada 1928, namun cikal bakal bahasa Indonesia sudah ada sejak puluhan abad yang lalu dalam bentuk bahasa Melayu. Meskipun berasal dari bahasa Melayu, namun bahasa Indonesia memiliki perbedaan dengan bahasa Melayu pada umumnya. Pertemuan kedua membahas mengenai ragam bahasa dan keterampilan berbahasa. Bahasa digunakan untuk berbagai keperluan dan berbagai tujuan. Setiap keperluan dan tujuan penggunaan bahasa memiliki ciri khas penggunaannya. Untuk itu, satu bahasa memiliki beragam bentuk. Penggunaan bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara. Cara-cara tersebut dimiliki oleh manusia dari lahir. Namun, keterampilan menggunakan cara berbahasa dapat dipalajari dan ditingkatkan. Pertemuan ketiga membahas mengenai ejaan. Ragam bahasa tulis membutuhkan aturan penulisan agar pembaca dapat mengetahui makna dalam pesan yang disampaikan oleh penulis. Ejaan mengatur kaidah penulisan bahasa. Pengaturan ejaan dibuat sudah sejak lama, namun beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan dilakukan untuk memperbaharui dan melengkapi yang belum diatur sebelumnya. Pertemuan keempat membahas tanda baca atau pungtuasi. Setiap tanda baca memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Salah menempatkan tanda baca maka akan mengubah makna bahasa. Mahasiswa perlu memahami tanda baca dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kelima membahas seluk beluk kata. Kata yang digunakan manusia untuk berbahasa memiliki beragam bentuk dan makna. Bentuk kata bisa diubah tergantung situasi penggunaannya. Kata yang mengalami perubahan bentuk secara otomatis juga akan mengalami perubahan makna; bisa berubah secara mutlak bisa juga hanya sedikit. Pertemuan keenam membahas mengenai seluk beluk kalimat. Kalimat merupakan satuan gramatikal yang bermakna lengkap. kalimat sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat. Kalimat tidak terbentuk begitu saja melainkan ada komponen lain berupa kata, frasa, ataupun klausa. Pada pertemuan ini, pembahasan dimulai dari pengenalan frasa dan bentuk frasa. Kemudian mempelajari bentuk klausa. Terakhir membahas kalimat dan ruang lingkupnya. Pertemuan ketujuh membahas kalimat efektif dan kalimat majemuk. Materi kalimat efektif dan kalimat majemuk diletakkan dalam pertemuan terpisah dari seluk beluk kalimat. Jal itu dimaksudkan karena kalimat kalimat efektif dan kalimat majemuk memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Kedua jenis kalimat itu banyak dibutuhkan dalam Bahasa Indonesia vi Universitas Pamulang Sastra Indonesia S-1 karya tulis. Itu sebabnya pertemuan ketujuh fokus membahas kalimat efektif dan kalimat majemuk. Pertemuan kedelapan membahas paragraf. Paragraf dibahas setelah mahasiswa menguasai seluk beluk kalimat. Paragraf yang baik terbentuk oleh kalimat yang benar dan baik. Pembelajaran paragraf meliputi unsur pembentuk paragraf, jenis paragraf, dan pola pengembangan paragraf. Pertemuan kesembilan membahas wacana. Wacana merupakan satuan bahasa terluas yang bahasannya lengkap. Mahasiswa harus memiliki kemampuan membuat wacana; baik lisan maupun tulisan. Materi ini membahas jenis-jenis wacana dan pola pengembangan wacana. Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan berbagai jenis wacana untuk menyampaikan pesannya. Pertemuan kesepuluh membahas makna. Setiap bahasa memiliki makna. Makna tidak bersifat tetap dan selalu berubah setiap saat. Mahasiswa diharapkan memahami kedudukan makna dalam sebuah bahasa. Pertemuan ini membahas seluk beluk makna yang meliputi jenis-jenis makna, hubungan makna, dan perubahan makna. Pertemuan kesebelas membahas keterampilan membaca. Membaca bukan hanya mengeja lambang bunyi. Membaca dituntut untuk memahami pesan tertulis. Membaca yang baik mampu menerjemahkan pesan dalam tulisan. pertemuan ini membahas jenis membaca dan teknik membaca. Setelah mempelajari materi ini diharapkan keterampilan membaca mahasiswa meningkat. Pertemuan kedua belas membahas keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis berarti menghasilkan tulisan.
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages175 Page
-
File Size-