![Estetika Tari Réndéng Bojong Karya Gugum Gumbira](https://data.docslib.org/img/3a60ab92a6e30910dab9bd827208bcff-1.webp)
Estetika Tari Réndéng Bojong Karya Gugum Gumbira Lalan Ramlan, Jaja Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Jalan Buah Batu No. 212 Bandung 40265 Email: [email protected] ABSTRACT The réndéng bojong dance, which was created by Gugum Gumbira in 1978 and throughout the 1980s, is prevalent among Sundanese people. However, since the mid-1990s, this dance form has never been seen again. The purpose of this study is to understand various elements forming it. This qualitative research uses the theory of instrumental aesthetics with descriptive analysis methods in which data collection uses several stages: library study, observation, and documentation study. The results of the analysis are the jaipongan réndéng bojong dance was formed by three main elements, namely, fi rst, “form” consisting of a choreographic structure, musical structure, and makeup ar- rangement. Second, “weight” includes the existence of the artist, the concept of working on, and the working process. Third, “presentation” is a paired dance with a social nuance. The three elements integrated into a dance aesthetic crystallization, which is the identity of réndéng bojong dance. Keywords: dance aesthetics, jaipongan, Gugum Gumbira, réndéng bojong dance, instrumental aesthetics ABSTRAK Tari réndéng bojong yang diciptakan oleh Gugum Gumbira pada tahun 1978 dan sepanjang tahun 1980-an, sangat populer di kalangan masyarakat Sunda. Akan tetapi, sejak pertengahan tahun 1990-an bentuk tarian ini tidak pernah terlihat lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara komprehensif mengenai berbagai unsur yang memben- tuknya. Penelitian kualitatif ini mengggunakan teori estetika instrumental dengan metode deskriptif analisis yang tahapan penggalian datanya dilakukan melalui studi pustaka, ob- servasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh simpulan, bahwa tari jaipongan réndéng bojong itu wujudnya dibentuk oleh tiga unsur utama, yaitu “bentuk” terdiri dari struktur koreografi , struktur karawitan, dan penataan rias-busana; “bobot” ter- diri dari eksistensi senimannya, konsep garap, dan proses garap; “penyajian” yaitu tarian berpasangan yang bernuansa pergaulan. Ketiga unsur tersebut terintegrasi menjadi sebuah kristalisasi estetika tari yang menjadi identitas tari réndéng bojong. Kata kunci: Estetika tari, jaipongan, Gugum Gumbira, tari réndéng bojong, estetika in- strumental Panggung Vol. 29 No. 4, Oktober - Desember 2019 329 PENDAHULUAN tari réndéng bojong? Dengan demikian, ha- Jaipongan yang diciptakan oleh Gu- sil penelitian ini diharapkan mengungkap gum Gumbira dilatarbelakangi oleh sikap keberadaan tari jaipongan réndéng bojong, kritisnya terhadap kemapanan tarian bang- sehingga dapat menjadi sebuah penge- sawan/menak. Jenis tarian ini pun ia gali tahuan akademik dalam pengembangan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di pengetahuan tari jaipongan bagi masyara- kalangan rakyat biasa, seperti ketuk tilu, to- kat luas. peng banjet, bajidoran, dan maenpo/penca. Repertoar pertama yang diciptakan Gugum METODE Gumbira sekitar tahun 1980-an adalah tari Penelitian kualitatif ini secara substansi réndéng bojong, bahkan sempat mengalami mengungkap tiga sisi yang saling meleng- masa jayanya pada akhir tahun 1980-an. kapi, yaitu bentuk, isi, dan penyajiannya. Tarian berpasangan tersebut, pada zaman- Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekat- nya, selalu hadir dalam berbagai acara. an paradigmatik untuk mengungkap kekuat- Repertoar tari réndéng bojong sebagai an-kekuatan nilai yang terkandung pada ke- bentukan awal tari jaipongan mengandung tiga sisi tersebut, yaitu melalui pendekatan arti ‘tari berpasangan gaya Bojong Loa’, ter- teori estetika instrumental Djelantik (1999: curahkan atau terekspresikannya seluruh 17-18) yang menjelaskan, bahwa “semua potensi kreatif Gugum Gumbira. Namun benda atau peristiwa kesenian mengan- demikian, tentu saja hal itu perlu dibuk- dung tiga aspek yang mendasar, yaitu; wu- tikan melalui sebuah kegiatan penelitian. jud (bentuk atau appearance), bobot (isi atau Berdasarkan pemahaman itulah, maka content/substance), dan penyajian (presenta- perlu dilakukan penelitian dengan tujuan tion)”. Merujuk pada teori tersebut, maka mendapatkan penjelasan mengenai berba- metode yang digunakan adalah deskriptif gai unsur estetika yang membentuknya. analisis dengan tahapan penggalian data Berdasarkan hal itu, maka dapat di- dilakukan melalui studi pustaka, observasi, katakan bahwa dalam repertoar tari rén- dan studi dokumentasi. déng bojong tercurahkan seluruh dimensi Adapun desain atau bagan penelitian potensi kesenimanan Gugum Gumbira dapat dirangkum seperti dapat dilihat pada mulai dari konsep (ide/gagasan dan sum- bagan 1. ber inspirasi) yang terkait dengan “isi” dan secara bentuk yang dibangun oleh HASIL DAN PEMBAHASAN konstruksi, struktur, dan bentuk penyajian, Wujud “Bentuk” (Appearance) serta berbagai dimensi artistik yang me- Bentuk yang dimaksud dalam sebuah lengkapinya. Mencermati uraian yang telah karya tari khususnya, merupakan perwu- dipaparkan tersebut di atas, ditemukan be- judan akhir dari sebuah perjalanan panjang gitu banyak dimensi yang dapat diungkap yang disebut proses garap, disajikan dalam dalam penelitian ini. bentuk pertunjukan yang disaksikan oleh Namun demikian, ruang lingkup pene- publik secara luas. Menurut Hadi (dalam litian difokuskan pada persoalan berbagai Hastuti dan Supriyanti, 2015: 357) bahwa unsur estetika pembentuk struktur pe- “prinsip-prinsip bentuk itu menyangkut nyajian tari yang menjadi pondasi terben- kesatuan, variasi, repetisi atau ulangan, tuknya sebuah genre tari baru yang disebut transisi atau perpindahan, rangkaian, per- jaipongan. Oleh karena itu, maka perma- bandingan dan klimaks”. Oleh karena itu, salahan difokuskan pada: unsur estetika dimensinya merupakan representasi dari apa saja yang menjadi faktor pembentuk faktor intrinsik (Sumardjo, 2000: 169) atau Ramlan, Jaja: Estetika Tari Réndéng Bojong Karya Gugum Gumbira 330 Jaipongan Réndéng Bojong Tiga Unsur Gugum Gumbira Pembentuknya (Pimp. Padepokan Jugala) Pola Penyajian Koreografi Tari: Berpasangan Putra-Putri 1. Struktur Tari 2. Pola Penyajian Karawitan Tari: Konstruksi tari: 1. Instrumental Bukaan, Pencugan, 2. Rumpaka Lagu Nibakeun, Mincid Rias-Busana Dibentuk oleh 4 Sumber Utama, yaitu; 1. Ketuk Tilu; 2. Penca/Maenpo; 3. Bajidoran; 4. Topeng Banjet Bagan 1. Desain penelitian Rohidi (2011: 53) menyebutnya dengan is- dengan hal tersebut, maka setiap unsur tilah intra-estetik, yaitu “material seninya terkait itu menjadi penting secara parsial berlandaskan pada struktur yang tersistem, dieksplanasi agar tergambarkan kontribusi- sehingga memiliki pola susunan yang dise- nya masing-masing terhadap perwujudan but koreografi ”. Koreografi inilah yang dari sebuah karya repertoar tari. selanjutnya dilengkapi dengan berbagai unsur estetika seni lainnya, yang meliputi 1. Struktur Koreografi karawitan serta penataan rias dan busana. Struktur koreografi terlihat secara jelas Ketiga unsur material seni yang me- pada repertoar tari réndéng bojong yang ngandung nilai estetika tersebut, perwujud- tersusun sebagai berikut. annya dalam sebuah karya tari ini terinte- Intro atau pendahuluan: grasikan sedemikian rupa sehingga menjadi Penyajian tari réndéng bojong diawali satu kesatuan yang utuh sebagai identitas dengan overture yang bersifat instrumen- repertoar tari réndéng bojong. Sehubungan tal dalam beberapa goongan, termasuk di dalamnya olahan vokal (alok dan nayaga) yang bersifat obrolan (bersahutan). 2. Struktur Karawitan Iringan Tari Gending dimainkan berulang-ulang disesuaikan dengan kebutuhan gerak tari, dengan gamelan laras salendro dalam irama dua wilet/sawilet satengah. Adapun lagu yang digunakan dalam tarian réndéng bo- jong ini adalah lagu Banda Urang, sedang- kan tepakan kendangnya memiliki domi- Gambar 1. Kesatuan gerak, rias, dan busana nasi yang kuat dalam mengiringi gerak pada irama pencugan dalam réndéng bojong (Dok: Tim Peneliti, 24 Mei 2019) tarinya. Pada umumnya dalam kelompok Panggung Vol. 29 No. 4, Oktober - Desember 2019 331 Tabel 1. Struktur Koreografi No. Ragam Gerak Uraian Gerak Penari Putra Uraian Gerak Penari Putri 1 mincid hiji Penari bergerak memutar dalam gerakan Penari bergerak memutar dalam gerakan mincid salancar (2x8), cindek/koma. mincid galayar (2x8), cindek/koma. 2 bukaan hiji Jérété mundur, malik, angin-angin (pa- Obah taktak mundur, malik, angin-angin sang muka), golong, sonténg katuhu, (pasang muka), golong, sonténg kénca, léngkah malik, pasang, léngkah, pasang léngkah malik, pasang, léngkah, pasang rogok luhur kénca. rogok luhur katuhu. 3 pencugan hiji sonténg siku luhur, léngkah muka, son- sonténg siku luhur, léngkah muka, son- téng eluk paku, léngkah muter kénca, pa- téng eluk paku, léngkah muter jambret sang, jedag, golong, takis kénca, golong kénca, pasang, jedag. Golong, gunting takis katuhu), koma, pasang muka, ung- handap kénca, golong, gunting handap kleuk, jedag (goong). Golong, gunting katuhu, koma, adeg-adeg muka, ung- handap kénca, golong, gunting handap kleuk, jedag...(goong). Golong maju, léng- katuhu, koma, adeg-adeg muka, ungkleuk, kah malik, gunting sonténg (bolak-balik), jedag...(goong). Golong maju, léngkah ma- golong maju, gunting sonténg, léngkah lik, gunting sonténg (bolak-balik), golong pasang katuhu, jalan jinjit ngénca, koma maju, gunting sonténg, léngkah pasang képrét katuhu, pasang muka, galeong, kénca, jalak péngkor maju ngénca, koma, jedag (goong). pasang muka, galéong, jedag (goong). 4 bukaan dua koma, mundur rogok katuhu,
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages15 Page
-
File Size-