13 BAB II LANDASAN TEORI A. Pencak Silat 1. Definisi Pencak Silat

13 BAB II LANDASAN TEORI A. Pencak Silat 1. Definisi Pencak Silat

BAB II LANDASAN TEORI A. Pencak Silat 1. Definisi pencak silat Pencak silat berasal dari dua kata yaitu pencak dan silat. Pencak berarti gerak dasar beladiri yang terikat pada peraturan. Silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber pada kerohanian. Menurut Pengurus Besar IPSI pada tahun 1975 mendefinisikan pencak silat sebagai berikut: ‘‘Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan / alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa’’ Tokoh-tokoh pendiri IPSI telah sepakat untuk tidak membedakan pengertian pencak dengan silat karena kedua kata tersebut memang mempunyai pengertian yang sama. Kata pencak maupun silat sama-sama mengandung pengertian kerohanian, irama, keindahan, kiat maupun praktek, kinerja atau aplikasinya (Kumaidah, 2012) dalam (Mardotillah dan Zein, 2017). 2. Kategori pencak silat Pada semua beladiri pastinya memiliki ajang uji coba ilmu atau lebih tepat disebut pertadingan. Peraturan pertandingan beladiri berbeda-beda, diatur oleh induk organisasi masing-masing. Arif (2007), Pertandingan resmi pencak silat diatur oleh IPSI. Kategori yang 13 14 dipertandingkan antara lain tanding, tunggal, ganda dan beregu. Kategori tunggal, ganda dan beregu adalah pergaan jurus yang gerakannya sudah diatur atau dibakukan sebelumnya. Jurus-jurus tersebut antara lain adalah jurus tangan kosong dan senjata. Senjata standar yang dipakai antara lain adalah parang atau golok dan tongkat. Peserta wajib mengenakan seragam standar pencak silat polos, bisa memakai bedge logo IPSI di dada sebelah kiri, memakai ikat kepala dan kain samping. Pertandingandilaksanakan di dalam gelanggang seluas 10x10m yang dilapisi matras setebal maksimal 5cm. Permukaan matras harus rata, tidak memantul dan boleh dilapisi penutup yang tidak licin berwarna dasar hijau terang. Waktu peragaan jurus-jurus tersebut adalah 3 (tiga) menit, sedangkan penilaian didasarkan pada kebenaran dan kemantapan gerak atau jurus. Kategori dan kelas pertandingan untuk dewasa (Kriswanto, 2015) : a. Tanding putra dewasa Kelas A 45 kg s/d 50 kg Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg 15 b. Tanding putri dewasa Kelas A 45 kg s/d 50 kg Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg Pencak silat telah dipertandingkan secara nasional. Pertandingan pencak silat didasarkan atas pedoman-pedoman dan kaidah-kaidah pencak silat yang sama untuk seluruh dunia. Kelas-kelas yang dipertandingkan digolongkan menjadi kelas remaja yang berusia 14-17 tahun dan kelas dewasa dengan rentang usia 17-35 tahun, itupun masih terbagi sesuai dengan kelas berat badan. Pertandingan berlangsung di gelanggang 9mx9m, yang dilapisi matras setebal maksimal 5cm, permukaan rata dan tidak licin, warna kontras dengan gelanggang. Terdiri dari 3 babak/pusingan dan antara babak satu denganyang lainnya memiliki waktu jeda istirahat selama 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan perrtandingan dan waktu perhitungan terhadap pemain yang jatuh karenan serangan yang sah tidak masuk dalam waktu tanding. Waktu bertanding tidak harus 3 menit, disesuaikan dengan keadaan, apabila pertandingan tidak seimbang maka dapat langsung diputuskan pemenangnya keselamatan atlet setelah dirundingkan dengan ketua pertandingan (Arif, 2007). 16 B. Pukulan 1. Definisi pukulan Kriswanto (2015) Bahwa pencak silat adalah beladiri yang menggunakan lengan dan tungkai. Lengan mempunyai peranan penting baik untuk alat serang maupun alat bela. Teknik penggunaan lengan sering disebut pukulan. Pukulan memiliki beraneka ragam seperti pukulan depsan, pukulan samsping, pukulvan sangkol, pukulan lingkar, tebasan, tebangan, sangga, tamparan, kepret, tusukan, totokan, patukan, cengkraman, gentusan, sikuan, dan dobrakan (Lubis, 2014). 2. Teknik pukulan Karena perkembangan pencak silat di Indonesia dipengaruhi oleh budaya dan bahasa masyarakat yang plural. Jenis-jenis pukulan dalam pencak silat yang biasa dilakukan khususnya tingkat dasar yakni : Pukulan bandul lintasan tangan diayun dari bawah ke atas, dengan cara melaakukan pukulan ini mengayun lengan dengan tangan mengepal kearah sasaran dengan kepala menghadap atas (Muhajir, 2017). Pukulan tebah yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan perkenaan sisi telapak dalam. Lintasanya dari dalam keluar atau dari luar ke dalam, siku agak dibengkokan, telapak tangan menghadap ke bawah, jari-jari tangan rapat, tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada di pinggang (Muhajir, 2017). 17 Gambar 2.1 Pukulan Tebah (Sumber : Muhajir, 2017) Pukulan tusuk yaitu seorangan dengan menggunakan jari tangan dengan posisi jari merapat, arahnya lurus kedepan dengan arah sasaran mata atau tenggorokan. Tusukan dapat dilakukan dengan cara posisi sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan/kiri melakukan tusukan arah sasaran pada muka khususnya mata, perkenaan pada ujung jari, tangan yang tidak melakukan tusukan melindungi dada atau berada disamping pinggang (Muhajir, 2017). Gambar 2.2 Pukulan Tusuk (Sumber : Muhajir, 2017) Pukulan pedang yaitu serangan dengan posisi tangan terbuka dengan jari-jari rapat dan berada di depan salah satu telinga. Tangan 18 diayun diawali dari atas menuju kearah depan bawah. Sasaran ditujukan kearah leher samping atau bahu lawan (Muhajir, 2017). Gambar 2.3 Pukulan Pedang (Sumber : Muhajir, 2017) Pukulan kepret yaittu serangan dengan posisi tangan terbuka dan lemas (pergelangan tangan rileks). Siku ditekuk sehingga tangan berada di depan agak ke samping badan pada sisi badan yang lain. Ayunkan tangan kearah depan mendatar dengan cara melucutkan tangan (pergelangan tangan) (Muhajir, 2017). Gambar 2.4 Pukulan Kepret (Sumber : Muhajir, 2017) Pukulan tampar yaitu serangan dengan posisi awal berdiri dengan kuda-kuda salah satu kaki didepan dengan lutut ditekuk dan 19 kaki yang lain lurus ke belakang. Salah satu tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan memukul sasaran dengan telapak tangan dan tangan lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan (Muhajir, 2017). Gambar 2.5 Pukulan Tampar (Sumber : Muhajir, 2017) 3. Biomekanik pukulan Untung (2012) Biomekanik dalam keterampilan pencak silat terdiri dari 3 tahapan, yaitu : tahap persiapan (tahap pasang), tahap pelaksanaan dan tahap perkenaan (impact). a. Tahap persiapan (sikap pasang) Sikap pasang merupakan sikap dasar dalam setiap melakukan teknik pertandingan pencak silat. Nugroho (2001 dalam Untung (2012) Sikap pasang adalah sikap siaga untuk melakukan pembelaan/ serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Johansyah (2004 dalam Untung 2012) Dalam sikap pasang yang harus 20 diperhatikan dalam melakukan teknik pencak silat kategori tanding yaitu arah pandangan, fleksi lengan depan, letak proyeksi pusat gaya berat terhadap bidang tumpu, fleksi lutut depan dan belakang, tumpuan. b. Tahap pelaksanaan Untung (2012) Arah pandangan pada tahap ini tetap fokus pada sasaran yang akan di pukul, agar daya ledak otot lengan yang dilakukan memiliki ketepatan yang tinggi. Posisi fleksi lengan depan diupayakan sedekat mungkin pada sudut 90°. Tujuannya untuk mempermudah gerakan lengan ke depan dan ditarik ke dalam. c. Perkenaan (impact) Untung (2014) Impact adalah tahapan dimana lengan mulai menyerang/ memukul sampai sasaran. Pergerakan pukulan yang ideal adalah pergerakan lengan tidak terlalu ke belakang. Soedearminto (1991 dalam Untung 2012) Sikap yang menguntukan pada kontraksi otot-otot lengan dalam melakukan pukulan akan melibatkan otot-otot : m. deltoideus, m. biceps brachii, m. triceps brachii. 4. Fisiologis pukulan Aspek fisiologis pada cabang pencak silat yang dominan adalah disesuaikan energi yang bekerja pada tiap kategori. Kategori tanding membutuhkan energi anaerob yang lebih besar daripada energi aerob 21 dengan perbandingan kurang lebih 60 : 40. Oleh sebab itu, komponen pada kategori tanding dibutuhkan : kecepatan, reaksi, kelincahan, koordinasi, kekuatan, daya tahan, daya ledak, keseimbangan, fleksibilitas dan ketepatan (Jahja 2011 dalam Masruri 2016). Kategori tunggal dan regu, sistem energi yang dibutuhkan antara energi anaerob dan aerob adalah 40 : 60 sehingga kemampuan daya tahan dan daya ledak menjadi komponen terpenting pada kategori tunggal dan regu. Sedangkan pada kategori ganda sangat dibutuhkan komponen daya tahan, daya ledak, koordinasi, dan kecepatan (Jahja, 2011 dalam Masruri, 2016). C. Daya Ledak Otot Lengan 1. Definisi daya ledak otot lengan Daya tahan meupakan komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas fisik. Daya tahan merupakan salah satu komponen yang terpenting dari kebugaran jasmani. Daya tahan diartikan sebagai waktu bertahan yaitu lamanya seseorang melakukan sesuatu intensitas kerja atau jauh dari keletihan (Purwocahyono, 2013). Sukadiyanto (2011) ada dua daya tahan yaitu daya tahan umum dan daya tahan otot. Daya tahan umum adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan system jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efisien dan efektif untuk menjelankan kerja secara terus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama sedangkan daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam 22 mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    25 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us