Pemikiran Wahid Hasyim Tentang Pendidikan Dan Relevansianya Dengan Dunia Modern

Pemikiran Wahid Hasyim Tentang Pendidikan Dan Relevansianya Dengan Dunia Modern

Pemikiran Wahid Hasyim tentang PendidikanLITERASI Nurhabibah ISSN: 2085-0344 (Print) ISSN: 2503-1864 (Online) Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi Journal Email: [email protected] Pemikiran Wahid Hasyim tentang Pendidikan dan Relevansianya dengan Dunia Modern Nurhabibah Program Magister Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Depok, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 e-mail: [email protected] Abstract KH Wahid Hasyim is a fi gure of clergy and statesman who is undoubtedly his service to the state. As a cleric, he is son of KH Hasyim Asy’ari, the founder of Nahdatul Ulama, the largest Islamic organization in Indonesa. As a statesman, he served as a minister of religion. His work in the academic world and his struggle and educating the people is well known and made an impression. In outlining the policy in the world of education, certainly not apart from the Islamic backround and statesmanship he has. This make his thinking to be balanced between the inner and outer dimensions, between traditionality and modernity. This paper attemps to decipher Wahid Hasyim’s biography and the examines his thoughts in education as well as his relation to education in the modern world. The signifi cance of this paper is as a literature for the biography of Wahid Hasyim and the relevance of his thought to education from time to time. Keyword: Wahid Hasyim, education, modern Abstrak KH Wahid Hasyim adalah sosok agamawan dan negarawan yang tidak diragukan jasanya bagi negara. Sebagai agamawan, dia adalah putera KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam terbesar. Sebagai negarawan, dia pernah menjabat sebagai menteri agama. Kiprahnya di dunia akademik dan perjuangannya dalam mendidik bangsa sangat dikenal dan berbekas. Dalam menggariskan kebijakan di dunia pendidikan, tentu tidak terlepas dari latar belakang keislaman dan kenegarawanan yang dia sandang. Hal ini membuat pemikirannya menjadi seimbang antara dimensi lahir dan batin. Tulisan ini mencoba menguraikan biografi Wahid Hasyim lalu menelaah pemikirannya di bidang pendidikan sekaligus kaitannya dengan pendidikan di dunia modern. Signifi kansi dari tulisan ini adalah sebagai literatur untuk mengetahui biografi Wahid Hasyim serta relevansi pemikirannya dengan pendidikan dari masa ke masa. Kata Kunci: Wahid Hasyim, pendidikan, modern PENDAHULUAN Salah satu peran ulama yang patut pesantren. Semua itu adalah lembaga yang ikut diketahui adalah posisinya sebagai kelompok mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa terpelajar yang membawa pencerahan kepada yang maju dan berpendidikan. Mereka telah masyarakat sekitarnya. Berbagai lembaga berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan, pendidikan telah di lahirkan oleh mereka khususnya pendidikan Islam lewat karya-karya baik dalam bentuk sekolah maupun pondok yang telah ditulis atau melalui jalur dakwah. LITERASI, Volume IX, No. 1 2018 13 Nurhabibah Pemikiran Wahid Hasyim tentang Pendidikan Wahid Hasyim adalah salah satu 25 hari. Pada tahun berikutnya ia mondok di pahlawan yang lahir dari rahim pesantren, ia Lirboyo, Kediri, akan tetapi mondok yang kedua telah menorehkan jasa besar bagi kemajuan kali ini pun hanya untuk beberapa hari belaka.3 pendidikan Islam Indonesia. Gagasan-gagasan Di usia 18 tahun Wahid Hasyim melaksanakan yang cemerlang muncul sebagai kepedulian ibadah haji sekaligus memperdalam ilmu Wahid Hasyim terhadap kemajuan umat Islam pengetahuan di Mekah.4 Indonesia. Hal ini sangat menarik untuk dikaji Wahid Hasyim menguasai bahasa Belanda, karena dia adalah sosok tangguh yang pantang Inggris dan Jerman sejak usia dini, karena menyerah dalam perjuangan memajukan beruntung memiliki saudara sepupu Muhammad bangsa. Dalam tulisan ini akan dikaji bagaimana Ilyas yang sejak 1918 mengikuti pendidikan di pemikiran pendidikan Wahid Hasyim dan “Hollands Inlandsche Scule (HIS)” antara tahun relevansinya dengan pendidikan di masa 1918-1926.5 HIS merupakan sekolah dengan modern. status tertinggi. Sekolah yang mempunyai Wahid Hasyim adalah anak kelima dari kurikulum 7 tahun ini khusus bagi murid-murid pasangan KH Hasyim Asy’ari dan Nyai Indonesia yang berasal dari kalangan terkemuka Nafi qah, Ia merupakan anak laki-laki pertama baik segi jabatan maupun keturunan.6 dari 10 bersaudara, dilahirkan pada hari Jum’at Kyai Wahid Hasyim adalah seorang 1 juni 1914 di Tebuireng, Jombang. Nama tokoh pendidikan sekaligus seorang ulama asli beliau adalah Abdul Wahid, tapi ketika yang pernah menjabat sebagai mentri agama menginjak dewasa Ia lebih suka menulis pertama di Indonesia. Beliau memiliki pengaruh namanya dengan A. Wahid dan ditambah nama besar terhadap perkembangan pendidikan di ayahnya dibelakangnya, sehingga menjadi A. Indonesia terutama pendidikan agama islam, Wahid Hasyim.1 pemikiran-pemikiran beliau tentang pendidikan Sebagai anak seorang kyai terkenal, agama islam akan dibahas lebih luas pada bab Wahid Hasyim tumbuh dan berkembang dalam selanjutnya. lingkungan pesantren yang sarat dengan nilai- nilai keagamaan. Pendidikan dasarnya dilalui Analisis di lingkungan rumahnya. Saat itu ada sekolah Membahas pemikiran pendidikan yang modern yang diperkenalkan oleh kolonial, tetapi digagas oleh Wahid Hasyim dirasa sangat mereka yang mendapat kesempatan belajar di menarik. Oleh karena itu dalam pembahasan lembaga pendidikan modern tersebut masih ini penulis merumuskan konsep yang digagas sangat terbatas. Selain itu, jenis pendidikan oleh Wahid Hasyim menjadi tiga aspek, yaitu: tersebut, ketika Wahid Hasyim kecil, belum menyentuh pesantren. Tidak aneh bila dia Tujuan Pendidikan tidak pernah duduk dibangku sekolah umum Pendidikan menurut Wahid Hasyim dan hanya belajar di madrasah yang ada di bertujuan untuk menggiatkan santri yang lingkungan pesantren orang tuanya pada pagi berakhlakul karimah, takwa kepada Allah serta hari, ditambah malam hari belajar langsung dengah ayahnya.2 Pada umur 13 tahun, ia pergi 3Abu Bakar, Sejarah hidup KH.A Wahid Hasyim, ke Pondok Siwalan Panji, Sidoarjo. Di sana (Bandung: Mizan, 2011), hlm. 162 4Ahmad Danuji, “Pemikiran Wahid Hasyim ia mempelajari kitab-kitab Bidayah, Sulamut Tentang Islam dan Kewargaan”, Skripsi, Fakultas Taufi q, Taqrib dan Tafsir Jalalain. Akan tetapi Syari’ah an Hukum, Unversitas Islam Negeri Sunan sayang, Ia belajar di Panji tidak lama, hanya Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm. 41 5Shofiyullah, KH Wahid Hasyim: Sejarah, 1Menteri-menteri Agama RI, Biografi Sosial Pemikiran, dan Baktinya bagi Agama dan Bangsa, Politik, (Jakarta: Badan Litbang Agama, Departemen (Jombang: Pesantren Tebuireng, 2011), hlm. 316 Agama RI ,1998), hlm.100 6Arel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah, 2Ibid., hlm. 100 ( Jakarta: LP3ES, 1986 ), hlm.24 14 LITERASI, Volume IX, No. 1 2018 Pemikiran Wahid Hasyim tentang Pendidikan Nurhabibah memiliki keterampilan untuk hidup. Model lama Keterbukaan Wahid Hasyim terhadap tarbiyah Islam yang terjebak pada pendekatan segala hal baru dan pemikirannya yang cukup teosentris juga beliau setting ulang dengan maju dapat dilihat ketika ia mengusulkan nuansa antroposentris sebagai upaya untuk perubahan kurikulum di pondok pesantren. membumikan ajaran Islam yang lebih realistis, Ide yang ditawarkan adalah memasukkan faktual dan update. Dengan penekanan ini Kyai ilmu pengetahuan sekuler dalam kurikulum Wahid berharap agar nantinya para alumni pesantren. Hal ini dimaksudkan agar santri mampu menjawab persoalan masyarakat. tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga Artinya, pendidikan itu harus memenuhi menguasai ilmu-ilmu pengetahuan modern. tuntutan duniawi dan ukhrowi, moralitas dan Dengan dikuasainya kedua ilmu tersebut, santri akhlak. Titik tekannya adalah pada kemampuan dalam pandangan Wahid Hasyim, akan menjadi kognisi (iman), afeksi (ilmu), juga psikomotor manusia sempurna.10 (amal, akhlak yang mulia). Selain itu, beliau Wahid Hasyim mencoba mengoreksi juga menekankan pendidikan yang memosisikan harapan santri belajar di pesantren. ia akal (logika dalam istilah Wahid Hasyim) dan mengusulkan agar santri dating ke pesantren agama secara seimbang dan proporsional. tidak perlu menghabiskan waktu semuanya Adapun tujuan-tujuan dari pemikiran Kyai berharap menjadi ulama. Oleh karena itu, Wahid adalah paradigma pendidikan Islam merekatidak perlu menghabiskan waktu inklusif. Sikap inklusif ini sebaiknya dimiliki bertahun-tahun dalam mengakumulasi ilmu oleh civitas akademika pelaku pendidikan agma melalui teks-teks Arab. Mereka dapat Islam di Indonesia. Reformasi radikal yang memperoleh ilmu agama dari buku-buku yang dilakukan oleh Kyai Wahid terhadap model ditulis dengan huruf latin,dan menghabiskan pendidikan Islam yang dikenal konservatif tidak sisa waktunya untuk mempelajari berbagai ilmu lain adalah bagian dari usaha membentuk model pengetahuan dibarengi kemampuan menguasai pendidikan Islam yang adaptif terhadap isu- keterampilan yang berguna secara langsung isu aktual, hal ini dilakukan untuk mendobrak di tengah masyarakat dimana mereka berada. mainstream tentang kekolotan pesantren yang Hanya sebagian kecil saja yang disiapkan hanya bergumul dengan kitab-kitab klasik. 7 menjadi ulama yang diajari bahasa Arab dan karya-karya klasik dari abad pertengahan. Kurikulum Pendidikan Islam Hasyim Asyari tidak setuju dengan dua usulan Kurikulum ialah suatu program rancangan tersebut karena dianggap terlalu radikal dan pendidikan yang isinya sejumlah mata pelajaran sangat bertolak belakang

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    6 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us