
th.XIV/17 Juni 2016 Unika Soegijapranata 110 snap GLOWMENTION II FEB UNIKA QR code Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen SE., MM ini, Pak Andreas mengungkapkan kendala utama (HMPSM) Unika Soegijapranata mengadakan dalam berwirausaha adalah ketakutan dalam diri sendiri “GLOWMENTION II (Glow in Management Competition)” untuk memulai usaha yang baru, yang berarti keluar sebuah acara kompetisi bidang manajemen tingkat dari zona nyaman kita yang sebelumnya, misalnya zona nasional yang membahas tentang masalah ekonomi nyaman saat menjadi karyawan suatu perusahaan. Hal yang terkini. Acara diadakan dari hari Senin, 30 Mei lain, para calon wirausaha tidak boleh takut bersaing 2016 sampai dengan hari Kamis, 2 Juni 2016 bertempat dengan orang asing serta harus banyak belajar untuk di ruang theater, gedung Thomas Aquinas. Pada tahun meningkatkan inovasi. Beliau juga berpesan “Bekerja ini, acara Glowmention memasuki tahun yang ke-2 yang untuk orang lain memang baik untuk diri kita, tapi jangan mengangkat tema “Bring Out Your Creative Ideas Into lama-lama” tandasnya. Global Economic Challenge“. Setelah acara talkshow pada tanggal 30 Mei 2016, esok Dalam acara terdapat beberapa kegiatan meliputi harinya acara dilanjutkan dengan sesi english debate : seminar, uji precase, english debate competition, competition dari tanggal 31 Mei 2016 – 2 Juni 2016. pengamatan, dan problem solving. Pada acara seminar yang berbentuk talkshow, panitia menghadirkan Pada sesi debate ini, Mentari Citra sebagai ketua panitia narasumber seorang tokoh wirausaha yang cukup sukses GLOWMENTION II menjelaskan “Sehari sebelumnya para di bidangnya yaitu Bapak Andreas dari mrtukang.com peserta diwajibkan untuk membuat paper mengenai yang berdomisili di Kota Semarang. masalah perekonomian manajemen Indonesia terkini. Peserta dalam 1 tim terdiri dari 3 orang, dan dipertandingkan Dalam seminar yang dimoderatori oleh Agung Sugiarto, papernya pada tahap semifinal,” tuturnya. #Calvin FTP Unika Galakkan Budaya Minum Susu Gizi merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan. Pola hidup sehat perlu ditanamkan sejak dini oleh keluarga terutama bagi orang tua yang menginginkan anaknya memiliki tumbuh kembang yang sehat. Pada realitanya, masih terdapat anak kekurangan gizi di Indonesia dikarenakan ketidakpedulian orang tua pada kondisi gizi dari anaknya. Maka pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya Gizi dalam segelas susu perlu diberikan Kronik Edisi 110/Th.XIV 17 Juni 2016 1 melalui Hari Susu Sedunia yang diselenggarakan oleh kesehatan tulang serta kebugaran tubuh. Dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) ini terlihat yang paling menonjol adalah 2S, yakni Senyum Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata pada dan Susu. Maka peserta yang mengikuti kegiatan ini Hari Minggu (29/05). terlihat sumringah karena kami mengajak untuk hidup lebih sehat dengan minum susu.” Tandasnya. Untuk diketahui, dalam kandungan segelas susu berisi kalsium, fosfor dan vitamin D yang berguna untuk Kegiatan ini disambut positif oleh seluruh peserta, menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, adanya tak terkecuali Muhammad Choirul Annas dari Fakultas vitamin B12 dapat membantu dalam melancarkan sirkulasi Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata. Menurutnya darah yang sebelumnya kurang lancar. kegiatan ini sangat baik untuk dilaksanakan, Selain membagikan susu secara gratis, dalam kegiatan “Kegiatan ini menarik, karena selain pembagian susu, yang bertempat di Gedung Dekarnasda Jalan Pahlawan kamipun diajak untuk bergerak bersama, jadi tidak Semarang ini juga diselenggarakan kegiatan senam hanya sekedar minum susu saja. Bangun lebih pagi untuk aerobic bersama serta jalan sehat yang akan melintasi mengikuti kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari jalan-jalan yang dipergunakan untuk hari bebas kendaraan hidup sehat disertai dengan olahraga bersama,” jelas bermotor (car free day). Kegiatan ini berhasil menyedot annas. animo kurang lebih 200 peserta yang mengikuti acara ini. Pada kegiatan sebelum-sebelumnya, HMPPI Unika juga Selain itu, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Victoria pernah mengadakan kegiatan serupa dengan membagi- Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc., dalam sambutannya bagikan jamu gratis dengan maksud untuk memberikan menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan khususnya edukasi kepada masyarakat bahwa mengkonsumsi jamu kesehatan tulang dengan mengonsumsi susu setiap hari. baik untuk kesehatan serta untuk menjaga kebudayaan yang sudah diwarisi oleh nenek moyang terdahulu agar “Alangkah lebih baik mengonsumsi susu setiap hari demi generasi selanjutnya tetap mengenal jamu. #wahyu PPT Psikologi Unika Bahas Penanganan Anak Temper Tantrum membagikan sticky note kepada peserta yang akan menuliskan mengenai apa yang ditakutkan mengenai anak temper tantrum dan langkah apa yang biasanya ditempuh dalam menghadapi anak temper tantrum. “Temper tantrum atau yang biasa dikenal dengan nama tantrum saja merupakan ekspresi frustasi dan bentuk ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan kebutuhan secara verbal dengan disertai unsur marah serta ledakan emosional. Temper tantrum ini biasanya dialami oleh anak- anak usia 1-4 tahun, terjadi pada anak-anak yang belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka akibat tidak terpenuhinya keinginan mereka, atau hanya sekedar ingin untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya saja” jelas Lita. Menurut Lita, kondisi anak dengan temper tantrum ditandai dengan menangis, berteriak, mengomel sendiri, bahkan disertai dengan gerakan yang dapat menciderai dirinya sendiri seperti berguling-guling di lantai dan melempar barang. Sebagian dari orang tua mungkin pernah menghadapi kondisi buah hatinya yang mengalami temper tantrum. “Temper tantrum biasanya disebabkan oleh beberapa Lantas apa itu temper tantrum? Mungkin sebagian factor yakni dari sisi anak sebagai ungkapan protes anak orang tidak mengetahui apa itu temper tantrum. Untuk kepada orang tua, serta kegagalan untuk mengungkapkan lebih mengedukasi mengenai temper tantrum, maka secara verbal. Sedangkan dari sisi orang tua, anak yang Pusat Psikologi Terapan (PPT) Unika Soegijapranata mengalami temper tantrum diakibatkan oleh perlakuan menyelenggarakan Mini Workshop yang dibawakan oleh orang tua yang terlalu over protektif maupun permisif Lita Widyo Hastuti, S.Psi, M.Si dengan topik : “Temper dan juga adanya permasalahan antara ayah dan ibu tantrum, Siapa Takut?” bertempat di lantai 3 Gedung PPT mengakibatkan emosi anak menjadi tidak imbang. Dari Unika pada hari Sabtu (28/05). faktor lingkungan juga mempengaruhi karena mungkin adanya persaingan dengan saudara kandung ataupun Workshop dibuka oleh Lita Widyo Hastuti dengan 17 Juni 2016 Kronik Edisi 110/Th.XIV 2 kebiasaan penerapan peraturan yang tidak konsisten.” diberikan respon maka ia akan melakukan hal tersebut Imbuhnya. secara terus menerus. Selanjutnya jangan menertawakan anak dan menuruti kemauan sang anak atau orang tua Namun untuk menghindari atau mengurangi tingkat menyerah dengan keadaan anak, jangan pula memberikan tantrum anak dapat dilakukan dengan memenuhi imbalan kepada anak untuk menyelesaikan tantrumnya, kebutuhan fisiknya terlebih dahulu, kemudian pemberian semisal memberikan permen jika ia mau berhenti contoh yang baik dari orang tua disertai dengan menangis, itu akan memperburuk kondisi tantrumnya” kemauan orang tua untuk mendengarkan suara anak dan tambahnya. memberikan kesepakatan kepada anak mengenai apa yang boleh dan tidak untuk dilakukan. “Langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua setelah anak selesai mengalami tantrum, yaitu berupa pemberian Selain diberikan solusi terhadap penanganan anak pendekatan psikologi, seperti memeluk anak itu dan tantrum, dalam penjelasannya, Lita juga menjelaskan mengajak anak untuk berbicara mengenai sebab apa yang mengenai apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika anak membuatnya berbuat tantrum tersebut” tandasnya. memulai untuk episode tantrumnya. Dalam acara mini workshop tersebut, orang tua tidak “Ketika anak sedang berada dalam kondisi tanrumnya, hanya mendapatkan workshop, namun ada pula pelatihan sebaiknya orang tua jangan memberikan respon terlebih secara langsung bagaimana cara menghadapi anak dahulu karena anak akan belajar, jika ia menangis dan dengan kondisi temper tantrum berupa simulasi. #wahyu Retret Lintas Campus Ministry Heroisme Iman Mahasiswa “Untuk menjadi pribadi yang siap diutus sebagai saksi iman di dunia modern saat ini, dibutuhkan heroisme iman dalam diri kaum muda atau mahasiswa. Para mahasiswa Katolik bukan hanya masa depan Gereja, tetapi menjadi pelaku sejarah Gereja masa kini”. Hal itu disampaikan Rama Yohanes Gunawan Pr, kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata, dalam sesi perutusan Retret Lintas Campus Ministry di Griya Asisi Bandungan. Retret ini diikuti para mahasiswa dari Unika Soegijapranata, Akademi Analisis Kesehatan Theresiana, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Retret ini digagas untuk membangun jejaring dan kerjasama sinergis dalam pendampingan kaum muda antar Campus Ministry di Keuskupan Agung Semarang. Unika Soegijapranata militan, wani nggetih, dan tidak mudah mengeluh. dipercaya menjadi panitia penyelenggaranya tahun ini. Sedangkan penyelenggara retret tahun lalu diampu oleh Ditambahkannya, ada lima pilar iman dalam Gereja yang Atma Jaya Yogyakarta di Wisma Salam, Muntilan. perlu dihidupi kaum muda, yaitu kesucian (liturgia), persekutuan (koinonia), pelayanan (diakonia), pewartaan Peserta berdinamika dalam retret sejak hari Jumat- (kerygma), dan kesaksian (martiria).
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages12 Page
-
File Size-